PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk
Laporan Keuangan Interim 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Daftar Isi
Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi...........................................................................................................
1 -
2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi............................................................................................... 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi........................................................................................................
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi........................................................................................................................ 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ................................................................................................. 6 - 73
***************************
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan
Catatan
30 September 2012
31 Desember 2011
2b,3
22,438,902
20,906,438
2b,2e,4
197,593,701
193,385,982
GIRO PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2c,5,37
76,331,640 76,331,640
27,690,141 27,690,141
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2f,6,37
320,975,453 320,975,453
1,170,853,680 1,170,853,680
EFEK-EFEK Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2c,2g,7,37
252,906,865 252,906,865
206,769,820 206,769,820
TAGIHAN WESEL EKSPOR Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2h,8
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
2c, 2u, 9
ASET KAS GIRO PADA BANK INDONESIA
TAGIHAN DERIVATIF KREDIT YANG DIBERIKAN Penyisihan kerugian penurunan nilai
2c, 2f, 2af, 10 2b,2c,2d,2i,11, 37
-
31,038,850 31,038,850
97,392,151
-
30,000
-
2,195,447,886 (106,566,934) 2,088,880,952
1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2j,12
15,328,060 15,328,060
34,815,573 34,815,573
PENYERTAAN SAHAM Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
2b,2k,13
297,658 297,658
297,658 297,658
2l,14
ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku - neto
2v
UANG MUKA PAJAK AKTIVA PAJAK TANGGUHAN
2b,2m,15
ASET LAIN-LAIN - BERSIH JUMLAH ASET
53,140,408 (43,195,063) 9,945,345
51,805,103 (40,395,265) 11,409,838
5,529,374
-
(0)
-
102,031,234
43,924,845
3,189,681,335
3,481,155,340
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
1
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
30 September 2012
31 Desember 2011
11,848,823
7,291,848
508,456,935 191,689,651 1,722,737,806 2,422,884,392
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 2,766,325,916
100,049,005
35,713,048
17,000
-
LIABILITAS LIABILITAS SEGERA
2b,2c,2n,16
SIMPANAN NASABAH
2b,2c,2o,37 17 18 19
Giro Tabungan Deposito Berjangka Total Simpanan Nasabah SIMPANAN DARI BANK LAIN
2b,2c,2o,20,37
LIABILITAS DERIVATIF
2c, 2af, 7, 12
LIABILITAS AKSEPTASI
2b,2j,12
15,328,060
34,815,573
2v,31a
12,599,725
9,593,789
2b,2c,2p,21,37
199,898,489
241,458,205
UTANG PAJAK PINJAMAN YANG DITERIMA ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2aj, 22
-
378,180
612,100
50,556,378
37,728,698
2,813,560,052 -
3,133,539,177 -
361,809,558
361,809,558
Tambahan modal disetor/agio saham
13,389,364
13,389,364
Laba (rugi) yang belum direalisasikan atas efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual – neto
26,909,699
20,658,387
Cadangan khusus Cadangan umum Total Saldo Laba
116,559 1,049,074 (27,152,971)
116,559 1,049,074 (49,406,779)
JUMLAH EKUITAS
376,121,283 3,189,681,335
LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN LIABILITAS LAIN-LAIN
32c
-
2b,23
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham Modal dasar – 10.000.000.000 lembar saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.618.095.578 lembar saham pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011
24
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
347,616,163 3,481,155,340
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
2
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA BEBAN BUNGA
Catatan
2012
2011
2q,25
234,796,511
276,702,226
2q,26
(98,281,027) 136,515,484
(149,847,295) 126,854,931
3,448,695 4,510,626
4,515,978
13,528 13,633,581
130,562 4,165,968
150,000 3,123,110 24,879,540
1,931,465 10,743,973
(26,102,823)
(9,893,760)
(46,869,029) (48,641,547) (3,159,835) (8,184,981) (106,855,392)
(45,341,543) (39,280,918) (3,346,871) (6,447,459) (94,416,791)
28,436,809
33,288,353
1,896,179
1,586,340
30,332,988
34,874,693
(8,440,064) 360,884 (8,079,180)
(8,718,674) (8,718,674)
22,253,808
26,156,019
PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Provisi dan komisi lainnya Keuntungan (kerugian) transaksi mata uang asing neto Keuntungan dari penjualan efek-efek – neto Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek - neto Lain-lain TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA PEMBALIKAN (PENYISIHAN) NILAI - NETO
2r
KERUGIAN PENURUNAN 27
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi Premi program penjaminan pemerintah Lain-lain Jumlah beban operasional lainnya
2s,28 29
LABA OPERASIONAL 30
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
2v 32b 32c
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
LABA BERSIH
(0.10) LABA BERSIH PER SAHAM
2t,31
Dasar (dalam rupiah penuh) Dilusian (dalam rupiah penuh)
6.29 6.25
7.23 7.18
6,251,312 6,251,312 28,505,120
17,848,781 17,848,781 44,004,800
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK Perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
3
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Dalam Rib uan Rupiah)
Saldo per 31 Desember 2010 Waran Laba/(Rugi) komprehensif periode berjalan Laba/(Rugi) periode berjalan Pembayaran tantiem Direksi Saldo per 30 September 2011 Waran Biaya emisi penerbitan saham Laba/(Rugi) komprehensif periode berjalan Laba/(Rugi) bersih Saldo per 31 Desember 2011 Laba/(Rugi) komprehensif periode berjalan Laba/(Rugi) bersih Saldo per 30 September 2012
Modal Disetor 343,063,401
Tambahan Modal Disetor 7,946,744
18,746,157
5,442,620
-
361,809,558
-
13,389,364
-
-
-
-
361,809,558
361,809,558
13,389,364
Laba yang belum direalisasi atas Efek-efek kelompok Tersedia untuk Dijual 8,373,439 17,848,781 26,222,220
(5,563,833) 20,658,387
26,909,699
-
1,049,074
-
-
-
-
116,559
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
4
-
116,559
6,251,312 -
Cadangan Umum 1,049,074
-
116,559
-
13,389,364
Cadangan Tujuan 116,559
1,049,074
1,049,074
Saldo Laba/(Rugi) (82,263,160) 26,156,019 (435,605) (56,542,746) 7,135,967
Jumlah Ekuitas 278,286,057 24,188,777 17,848,781 26,156,019 (435,605) 346,044,029 (5,563,833) 7,135,967
(49,406,779)
347,616,163
22,253,808
6,251,312 22,253,808
(27,152,971)
376,121,283
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk LAPORAN ARUS KAS Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan non operasional - bersih Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi PERUBAHAN DALAM ASET DAN LIABILITIS OPERASI (Kenaikan) penurunan aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Tagihan wesel ekspor Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain KAS BERSIH YANG DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) KEGIATAN OPERASI ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penurunan (kenaikan) efek-efek Yang tersedia untuk dijual dan Dimiliki hingga jatuh tempo Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi
2012
2011
240,146,920 (108,458,032) 3,448,695 16,920,219 (120,422,232) 146,510 31,782,081
338,721,567 (203,051,162) 29,559,396 (204,376,273) 1,056,056 (38,090,416)
-
-
31,038,850 (30,000) (372,390,615) 14,750,000 (20,504,302) (347,136,067)
(170,000) 213,270,148 (798,761) 212,301,387
4,569,041
1,663,396
(176,732,016) 22,349,536 (189,059,044) 64,335,957 17,000 (12,286,298) (286,805,824)
241,983,880 22,592,387 90,200,404 (34,697,565) 40,000 (3,088,487) 318,694,015
(602,159,810)
492,904,986
105,500 (1,498,805)
10,352 (862,929)
(54,635,733) (56,029,038)
(31,162,242) (32,014,819)
(0) (41,559,716) (97,392,151)
18,746,157 (3,091,716) -
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN (Penurunan) kenaikan tambahan modal disetor (Penurunan) kenaikan agio saham (Pembayaran) penerimaan pinjaman yang diterima Penurunan (kenaikan) efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kas Bersih yang (Digunakan untuk) Diperoleh dari Kegiatan Pendanaan
(138,951,867)
15,654,441
EFEK SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1,644,170 (795,496,545) 1,412,836,241 617,339,696
519,932 477,064,540 842,896,959 1,319,961,499
22,438,902 197,593,701 76,331,640
30,332,972 193,611,510 24,329,547
320,975,453 617,339,696
1,071,687,470 1,319,961,499
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Kas dan Setara Kas
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
5
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
1. UMUM a. Pendirian PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk (“Bank Agro” atau "Bank") didirikan dengan Akta No. 27 Notaris Raden Soekarsono, S.H., tanggal 27 September 1989. Anggaran Dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C.2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 3303 tanggal 1 Desember 1989. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Bank telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Rusnaldy, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan berdasarkan Akta No. 26 tanggal 12 Mei 2011 yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.10.15060 tentang Penerimaan Perubahan Data Perseroan tanggal 20 Mei 2011. Anggaran Dasar mengalami beberapa perubahan, terakhir terkait dengan perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No, 30 tanggal 16 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H., dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-30947.AH.01.02 tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 7 Juni 2012. Perubahan ini telah ditetapkan Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang perubahan izin usaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. Pada tanggal 8 Mei 2006, Bank mendapatkan izin sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/KEP.GBI/2006. Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza Great River, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2 No.1, Jakarta. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki kantor-kantor dan unit Automated Teller Machine (ATM) sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas ATM
1 9 7 4 32
1 8 8 4 32
b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 26 Juni 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("Bapepam-LK") di Jakarta. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Bank dinyatakan efektif menjadi perusahaan publik.
6
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Selanjutnya Bank mencatatkan saham-di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Agustus 2003, berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham Bank Tbk No. JKT-007/LIST/BES/VIII/ 2003 tanggal 7 Agustus 2003. c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Pada tanggal 9 Oktober 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 305.867.338 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 7 November 2003, Ketua Bapepam-LK melalui surat No. S-2718/PM/2003 menyetujui pernyataan pendaftaran tersebut. Dari Penawaran Umum Terbatas I, Bank dapat meningkatkan jumlah modal saham sebesar Rp30.586.734. Pada tanggal 14 Maret 2005, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 513.857.128 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 12 April 2005, Ketua Bapepam-LK melalui surat No. S-757/PM/2005 menyetujui pernyataan pendaftaran tersebut. Dari penawaran umum terbatas II, Bank dapat meningkatkan jumlah modal saham sebesar Rp51.385.713. Pada tanggal 24 Maret 2009, Bank meningkatkan modal disetornya sebanyak 64.000.000 saham melalui penambahan modal tanpa penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan, pemegang saham pengendali Bank. Pada tanggal 28 September 2009, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas III kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.040.632.622 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 9 November 2009, Ketua Bapepam-LK melalui suratnya No. S-9827/BL/2009 menyetujui Pernyataan Penawaran Umum Terbatas III tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 1.005.144.170 lembar saham. Pada Penawaran Umum Terbatas III tersebut, Bank juga menerbitkan waran sejumlah 502.572.084 lembar yang dapat dikonversi menjadi saham Bank dengan nilai nominal Rp100 per lembar (Rupiah penuh). Sampai dengan tanggal 25 Mei 2011 (akhir dari konversi waran), jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham sejumlah 199.890.250 lembar, sehingga meningkatkan modal saham Bank sebesar Rp19.989.025. d. Akuisisi Bank Pada tanggal 19 Agustus 2010, Dana Pensiun Perkebunan selaku pemegang 95,96% saham Bank dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham untuk mengakuisisi saham Bank dengan total nominal sebesar Rp330.296.054 untuk 3.030.239.023 lembar saham dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Komposisi kepemilikan saham Bank setelah akuisisi dan setelah dilakukan penjualan saham kembali kepada publik oleh BRI adalah 76% dimiliki oleh BRI, 14% Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan 10% publik. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI yang diaktakan dengan akta No. 37 tanggal 24 November 2010 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap Bank. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memberikan persetujuannya melalui surat No. 13/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Februari 2011. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 3 Maret 2011 berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana BRI memiliki 88,65% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank, sebagaimana dimuat dalam akta No. 68 tanggal 29 Desember 2009, Notaris Rusnaldy, S.H. Hal tersebut di atas telah mempertimbangkan efek dari Waran Seri I yang dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 25 Mei 2011.
7
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep259/BL/2008, tanggal 30 Juni 2008, tentang “Pengambilalihan Perusahaan Terbuka”, BRI sebagai pengendali baru Bank diwajibkan untuk melaksanakan Penawaran Tender terhadap saham Bank yang dimiliki pemegang saham publik. Pernyataan Penawaran Tender telah dinyatakan efektif pada tanggal 4 Mei 2011 berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-4985/BL/2011 dan telah diumumkan pada 2 (dua) surat kabar harian nasional pada tanggal 5 Mei 2011. Masa penawaran Tender dimulai pada tanggal 5 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2011. Pada tanggal penutupan masa Penawaran Tender, terdapat 113.326.500 lembar saham (3,15% dari seluruh saham Bank) yang dibeli oleh BRI dari publik. Harga Penawaran Tender yang digunakan adalah sebesar Rp182 (Rupiah penuh) per lembar. Pada tanggal 1 Juli 2011, BRI melakukan penjualan saham kepada Dapenbun sejumlah 256.375.502 lembar atas eksekusi opsi beli Dapenbun dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Selanjutnya sesuai peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, jangka waktu pengembalian penawaran tender adalah selama 2 (dua) tahun, namun khusus untuk Bank, BRI wajib memenuhi minimal kepemilikan saham publik sebesar 10%, paling lambat pada tanggal 24 Mei 2013. Hal ini untuk memenuhi Surat Bursa Efek Indonesia No. S06472/BEI.PPJ/09-2011 tanggal 23 September 2011 perihal perpanjangan batas waktu peningkatan kepemilikan saham publik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, saham Bank yang berhasil dijual ke publik sebesar 500.000 lembar saham, sehingga kepemilikan saham BRI di Bank per 31 Desember 2011 menjadi 79,78% dan Dapenbun 14%. e. Struktur dan Manajemen Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank masing-masing pada tanggal-tanggal 30 September 2012 ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank tanggal 2 Mei 2011 sesuai Akta Notaris No. 03, Notaris Rusnaldy, S.H., dan RUPS Bank tanggal 24 November 2010 sesuai Akta Notaris No.15, Notaris Rusnaldy, S.H., adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris
Indra Kesuma Moch. Sjafaat Ismail Roswita Nilakurnia Susy Liestiowaty
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Heru Sukanto Zuhri Anwar Mustari Damopolii Sahala Manalu Sudarmin Sjamsoe
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 30 September 2012 ditetapkan berdasarkan Surat Komisaris No. DK-24/04-IV/2012 tanggal 4 April 2012 dan Surat Keputusan Direksi No. Kpts. 06/Dir.03.04/MSDM/IV/2012 tentang Perubahan susunan Komite Audit, maka komposisi Komite Audit Bank Agro adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Ketua Anggota Anggota
Indra Kesuma Ratna Wardhani Setiawan Kriswanto
Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki karyawan tetap dan karyawan tidak tetap sebagai berikut: 30 September 2012
31 Desember 2011
Tetap Tidak tetap
419 31
417 34
Total
450
451
8
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar penyajian laporan keuangan Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP.06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-554/132/2010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angkaangka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek, tagihan wesel ekspor, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dengan metode biaya dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain. Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 35. (i) Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; • Kredit yang diberikan dan piutang; • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; • Investasi tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
9
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
• Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; • Liabilitas keuangan lain. Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: • yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; • yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau • dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas. (ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: • •
penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika
10
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
kredit yang diberikan dan piutang tidak dilindung nilai, kredit yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment yang termasuk didalamnya adalah derivatif melekat. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: •
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
•
Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan, dan antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset tersebut diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. (v) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai.
11
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. (vi) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. (vii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. (viii) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. (ix) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar dapat diperoleh dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga pasar atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Bank menggunakan credit risk spread sendiri untuk menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam
12
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
credit spread, Bank mengakui keuntungan atas liabilitas tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread, Bank mengakui kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat liabilitas. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi. Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar over-the-counter, unlisted debt securities (termasuk surat utang dengan derivatif melekat) dan instrumen utang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset neto efek-efek tersebut. Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan sebuah estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah di-review dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini. Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan liabilitas yang dimiliki atau liabilitas yang akan diperoleh diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto (net open position), mana yang lebih sesuai. c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Bank. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika:
13
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
(1)
(2) (3) (4) (5) (6)
(7)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank; suatu pihak yang berelasi dengan Bank; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil dari manajemen kunci Bank; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk pihak yang memiliki hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, yaitu individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 35 atas laporan keuangan. d. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (1) (2) (3)
(4) (5) (6)
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan b. kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
14
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (2) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. Berdasarkan kriteria diatas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar komersial dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar komersial yang direstrukturisasi. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (2) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (3) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar komersial dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar usaha kecil dan konsumen. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI (Tahun 2008) tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit yang diberikan secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: (1) (2)
Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur
15
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada tahun terjadinya. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Jika pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
16
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Deposit Facility dan Term Deposit. Penempatan pada bank lain terdiri dari penanaman dana pada lain berupa Call Money. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. g. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah dan obligasi lain yang diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder. Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, efek-efek dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo atau nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank tidak mengklasifikasikan efek-efek sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, Bank telah menjual atau mereklasifikasi efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo selain dari pada penjualan atau reklasifikasi yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 55 (revisi 2006). (2) Efek-efek yang dimiliki untuk diperdagangkan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. (3) Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. h. Tagihan wesel ekspor Tagihan wesel ekspor adalah wesel ekspor yang dinegosiasikan secara diskonto dan dijaminkan oleh bank lainnya. Tagihan wesel ekspor dicatat pada biaya perolehan amortisasi setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Tagihan wesel ekspor diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. i. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu,
17
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang setelah jangka waktu tertentu dan membayar imbalan bunga. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. j. Tagihan dan liabilitas akseptasi Tagihan dan liabilitas akseptasi merupakan transaksi letters of credit (L/C) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. k. Penyertaan saham Penyertaan saham terutama merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang. Penyertaan saham pada entitas dimana Bank tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Investasi dimana Bank mempunyai persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas, kecuali untuk penyertaan saham sementara. Dengan metode ekuitas, investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian Bank atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan. Investasi dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat dengan metode biaya dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. l. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut sebagai berikut: Tahun Prasarana bangunan 5 Kendaraan 5 Perlengkapan kantor 5 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau pada saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
18
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan atau penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali. m. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari kredit, mana yang lebih rendah. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan, yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai penyisihan penghapusan aset pada tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. n. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat liabilitas kepada masyarakat maupun kepada bank lain timbul. Akun ini diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain dan dihitung berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. o. Simpanan nasabah dan bank lain Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau yang diperjanjikan. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan inter-bank call money dengan promes yang berjangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari serta dinyatakan sesuai dengan jumlah liabilitas terhadap bank tersebut. Simpanan nasabah dan bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. p. Pinjaman yang diterima Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari Bank Indonesia atau pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman diterima diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
19
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
dari suku bunga efektif. q. Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment) dan pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. r. Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif. s. Imbalan kerja dan dana pensiun Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dan memberikan cuti panjang untuk seluruh karyawan tetapnya. Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi oleh karyawan sebesar 12,2%, sedangkan sisanya ditanggung oleh Bank dan dibebankan pada tahun berjalan. Bank telah menghitung liabilitas atas diberlakukannya Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Program pesangon Bank dihitung berdasarkan UU No. 13/2003 tersebut. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja yang harus disediakan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian koreksi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian koreksi aktuarial yang belum diakui untuk masing-masing karyawan pada akhir tahun sebelumnya melebihi di antara 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti (defined benefit obligation) dan 10% dari nilai wajar aktiva program (fair value of plan assets) pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus atas rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, beban jasa lalu (past service costs) atas kewajiban manfaat pasti atau perubahan dari kewajiban imbalan dari program yang telah ada harus diamortisasi berdasarkan sisa periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
20
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program. t. Laba per saham Laba per lembar saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Laba per lembar saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. u. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Bank menyelenggarakan catatan akuntansi-nya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): 30 September 2012 1 Dolar Amerika Serikat 1 Yen Jepang
31 Desember 2011
9.570,00 123,33
9.067,50 116,82
v. Pajak penghasilan Bank telah menerapkan PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas konsekuensi pajak di masa datang dari beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak. PSAK No. 46 juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak di masa datang, termasuk akumulasi rugi pajak yang dapat dikompensasi ke tahun-tahun berikutnya, apabila besar kemungkinan bahwa laba kena pajak di masa mendatang memadai untuk dikompensasi. Aset dan utang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada tahun aset atau liabilitas tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima. w. Pelaporan segmen Segmen operasi adalah komponen Bank yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Bank yang disajikan kepada
21
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
pengambil keputusan operasional sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Pelaporan segmen operasi terbagi dalam kelompok mikro, ritel, korporasi dan lain-lain (Catatan 34). x. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, liabilitas, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan Manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan nilai kredit yang diberikan Bank me-review kredit yang diberikan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. y. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset non keuangan dan komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Sebelum surat BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset
22
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011. Atas aset non produktif, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). z. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut sejak tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan dengan Bank: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. (ix) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. (x) PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. (xi) PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. (xii) ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan, kecuali untuk: 1.
Penyajian Laporan Keuangan PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan utama, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut: a. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif, saat ini digunakan untuk menggantikan neraca dan laporan laba rugi. Laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal pada awal periode komparatif perlu disajikan dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif. b. Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya pengelolaan permodalan dan
23
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
kepatuhan terhadap standar akuntansi. Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada pengungkapan dan penyajian laporan keuangan. 2.
Penyajian Segmen Operasi PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada ketua pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Sesuai dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada ketua pengambil keputusan operasional. Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada posisi ekuitas dan laba per saham Bank.
3.
KAS Kas terdiri atas: Keterangan
30 September 2012
Rupiah Kas Kantor Kas ATM Dolar Amerika Serikat Kas Kantor
4.
31 Desember 2011
16,870,630 5,301,250 22,171,880
16,098,542 4,742,700 20,841,242
267,022 267,022 22,438,902
65,196 65,196 20,906,438
30 September 2012 191,617,442 5,976,259 197,593,701
31 Desember 2011 191,753,832 1,632,150 193,385,982
GIRO PADA BANK INDONESIA Giro pada Bank Indonesia terdiri atas: Keterangan Rupiah Dolar Amerika Serikat
24
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Rasio GWM Bank Agro pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Keterangan GWM Utama - Rupiah GWM Sekunder - Rupiah GWM Utama - valuta asing
30 September 2012 8.08% 10.60% 8.47%
31 Desember 2011 8.39% 8.93% 22.18%
Rasio GWM pada tanggal 30 September 2012 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang “Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank harus memenuhi persyaratan GWM Utama dalam Rupiah masing-masing sebesar 8% dan untuk valuta asing masing-masing sebesar 8% dan 1%. Untuk GWM Sekunder masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 sebesar 2,5% dalam Rupiah. Bank Agro telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 5.
GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: Keterangan Pihak ketiga Rupiah
30 September 2012
31 Desember 2011
753,988
2,338,500
72,881,470 6,720 73,642,178
20,006,271 240,280 22,585,051
2,452,955
3,881,046
236,507 2,689,462 76,331,640 76,331,640
1,224,044 5,105,090 27,690,141 27,690,141
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
b. Berdasarkan Bank: Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
296,212 152,728
1,747,465 583,796
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
25
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
305,048
7,239
753,988
2,338,500
72,826,767 54,703 6,720 72,888,190
18,754,951 1,251,320 240,280 20,246,551
1,929,363 10,133 513,459
3,861,408 10,185 9,453
2,452,955
3,881,046
236,507 236,507 76,331,640 76,331,640
1,224,044 1,224,044 27,690,141 27,690,141
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk
Mata Uang Asing Citibank,N.A. PT Bank Central Asia Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
c. Kolektibilitas: Bank BRI Agro melakukan penilaian giro pada bank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 semua giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
d. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro pada bank lain: Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
1.81%
1.51%
0.00%
0.03%
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
e. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Giro Pada Bank Lain: Keterangan Rupiah Saldo awal Pembentukan berjalan Saldo akhir
31 Desember 2011 23,740
(pembalikan)
penyisihan
selama
tahun (23,740) -
26
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Mata Uang Asing Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan berjalan Saldo akhir
31 Desember 2011 91,884 selama
tahun (91,884) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 32.
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang dan Jenis:
Keterangan Pihak ketiga Rupiah Bank Indonesia - Deposit Facility Bank Indonesia - Term Deposit
30 September 2012
Inter-b ank call m oney Bank Mega
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Inter-b ank Call Money Bank BRI Syariah Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2011
220,975,453 220,975,453
1,170,853,680 1,170,853,680
50,000,000 50,000,000 270,975,453
1,170,853,680
50,000,000 50,000,000 320,975,453 320,975,453
1,170,853,680 1,170,853,680
b.Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Keterangan
30 Setember 2012
31 Desember 2011
270,975,453 270,975,453
1,170,853,680 1,170,853,680
50,000,000 50,000,000 320,975,453
1,170,853,680
-
-
320,975,453
1,170,853,680
Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah ≤ 1 bulan Total Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
27
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
c. Kolektibilitas: Bank Agro melakukan penilaian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan “Lancar”. d. Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
3.84% 4.14%
6.18% 0.00%
Rupiah Deposit Facility dan Term Deposit Inter-b ank call money
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 32.
7.
EFEK-EFEK a. Berdasarkan Tujuan, Mata Uang dan Jenis: Keterangan Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Pihak berelasi (Catatan 37)
30 September 2012
Rupiah Obligasi Pemerintah
28,500,000 28,500,000
31 Desember 2011
43,250,000 43,250,000
Tersedia untuk dijual Pihak ketiga Rupiah Obligasi
-
2,587,500 2,587,500
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Obligasi Pemerintah Total Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
224,406,865 224,406,865
160,932,320 160,932,320
252,906,865
206,769,820
252,906,865
206,769,820
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Bank BRI Agro melakukan penilaian atas penurunan nilai efek-efek secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, semua efek-efek diklasifikasikan “Lancar”. c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: Klasifikasi jangka waktu efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut:
28
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan
30 September 2012
Pihak ketiga Rupiah > 1 tahun
-
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah ≤ 1bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun
252,906,865 252,906,865 252,906,865 252,906,865
Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2011
2,587,500 2,587,500
32,775,000 10,475,000 160,932,320 204,182,320 206,769,820 206,769,820
d. Berdasarkan Jenis dan Penerbit: Obligasi Pemerintah merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Neraca Republik Indonesia dalam rangka pengelolaan portofolio surat utang Negara. Rincian obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut: Nilai pasar Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi” dan “Tersedia untuk Dijual” berkisar antara 95,00% sampai dengan 139,00% dan antara 104,75% sampai dengan 135,00% masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Sepember 2012 dan 31 Desember 2011. Seri
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 30 September 31 Desember 2012 2011
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Rupiah FR0058 FR0059 FR0062 Tersedia untuk Dijual Rupiah FR0027 FR0045 FR0046 FR0047 FR0052 FR0054 FR0056 FR0058 FR0059 FR0062
8.25% 7.00% 6.38%
15 Juni 2032 15 Mei 2027 15 April 2042
28,500,000 28,500,000
22,300,000 20,950,000 43,250,000
9.50% 9.75% 9.50% 10.00% 10.50% 9.50% 8.38% 8.25% 7.00% 6.38%
15 Juni 2015 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Februari 2028 15 Agustus 2030 15 Juli 2031 15 Septem ber 2026 15 Juni 2032 15 Mei 2027 15 April 2042
1,347,059 26,724,394 26,751,507 13,845,591 23,659,567 68,393,946 31,478,146 32,206,655 224,406,865 252,906,865
1,357,320 25,200,000 12,300,000 25,200,000 27,000,000 25,050,000 23,200,000 11,150,000 10,475,000 160,932,320 204,182,320
Total
e. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek: Keterangan Rupiah Saldo Awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode/tahun berjalan Saldo akhir
29
31 Desember 2011 25,250 (25,250) -
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tidak diperlukan. f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata Per Tahun Keterangan
30 September 2012 9.36%
Rupiah
31 Desember 2011 8.96%
g. Bank BRI Agro mengakui keuntungan yang belum direalisasi-neto dari nilai efek-efek yang diklasifikasikan “Tersedia Untuk Dijual” sebesar Rp 26.909.699 dan Rp 20.658.387 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Laba (Rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek” di laporan posisi keuangan. h. Bank BRI Agro mengakui keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar-neto dari nilai efekefek yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi” sebesar Rp 150.000 dan nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek” di laporan laba rugi komprehensif. i. Bank BRI Agro mengakui keuntungan neto atas penjualan efek-efek adalah sebesar Rp 13.633.581 dan Rp 2.405.500 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan dari penjualan efek-efek Pemerintah-neto” di laporan laba rugi komprehensif. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 33. 8.
TAGIHAN WESEL EKSPOR a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: Keterangan Pihak Ketiga Rupiah Surat Kredit Berdokum en Dalam Negeri (SKBDN) Wesel Ekspor Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
30 September 2012
31 Desember 2011
-
31,038,850 31,038,850 31,038,850
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Pada tanggal 31 Desember 2011, semua tagihan wesel ekspor diklasifikasikan “Lancar”. c. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan wesel ekspor berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
Pihak ketiga ≤ 1bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
-
30
17,420,850 13,618,000 31,038,850 31,038,850
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
d. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Tagihan Wesel Ekspor adalah sebagai berikut: Keterangan Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir
31 Desember 2011 220,409 (220,409) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan wesel ekspor tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 33. 9. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 September 2012 terdiri dari: 2012 Keterangan
Jangka Waktu (hari)
Pihak Berelasi (Catatan 37) Obligasi pemerintah PBS004
30
Tanggal Jual Kembali
Nilai Nominal
4 Oktober 2012
Nilai Jual Kembali Neto
97,392,151
93,060,000
97,392,151
93,060,000
Bank Agro melakukan penilaian efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 33. 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivative adalah sebagai berikut:
2012 Tagihan Derivatif Kewajiban Derivatif 30,000 17,000 30,000 17,000
Transaksi Pembelian dan penjualan spot mata uang asing
Pada tanggal 30 September 2012 Bank memiliki kontrak pembelian dan penjualan spotmata uang asing dalam Dolar Amerika Serikat (USD) masing-masing dengan nilai nosional sebesar USD 1.000 dan USD 1.000 dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.587.000 dan Rp 9.600.000. 11. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Berdasarkan Mata Uang dan Jenis: Keterangan
30 September 2012
Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Konsumsi Program
715,655,319 565,824,071 337,091,042
31
31 Desember 2011
565,487,394 544,170,326 332,623,420
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Pihak ketiga Rupiah Investasi Sindikasi Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Modal kerja Konsumsi Program Investasi Sindikasi Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
30 September 2012
31 Desember 2011
314,826,085 1,933,396,517
204,829,260 1,647,110,400
216,657,861 22,731,955 22,661,553 262,051,369 2,195,447,886 (106,566,934) 2,088,880,952
154,457,441 21,489,430 175,946,871 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
b. Berdasarkan Segmen Operasi: 30 September 2012
31 Desember 2011
Pihak ketiga Rupiah Mikro
347,067,554
332,623,420
Ritel
856,309,591
738,459,820
Korporasi
730,019,372
576,027,160
1,933,396,517
1,647,110,400
-
-
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Mikro Ritel Korporasi
Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
-
4,785,329
262,051,369
171,161,542
262,051,369
175,946,871
2,195,447,886
1,823,057,271
(106,566,934)
Total
2,088,880,952
(82,994,756) 1,740,062,515
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Pertanian Pertam bangan Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain
32
30 September 2012
31 Desember 2011
507,400,735 450,000 158,763,384 130,029,197 132,248,947 21,926,170 241,815,584 170,039,553 570,722,947 1,933,396,517
433,549,877 38,296,404 132,634 24,839,678 190,629,917 16,623,766 215,232,053 178,273,190 549,532,881 1,647,110,400
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Pertanian Pertam bangan Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
30 September 2012
31 Desember 2011
136,193,709 50,000,000 28,125,705 47,731,955 262,051,369 2,195,447,886 (106,566,934) 2,088,880,952
140,346,647 4,785,329 30,814,895 175,946,871 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
d. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012 31 Desember 2011
Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
167,666,224 50,541,892 366,146,973 188,862,284 851,192,721 308,986,423 1,933,396,517
46,237,323 28,407,039 356,120,611 263,475,017 696,768,416 256,101,994 1,647,110,400
68,125,705 50,000,000 36,348,417 47,731,955 59,845,292 262,051,369 2,195,447,886 (106,566,934) 2,088,880,952
4,785,329 33,415,009 76,848,641 60,897,892 175,946,871 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
e. Berdasarkan Kolektibilitas: Keterangan Individual Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
30 September 2012 30,772,972 36,917,624 10,941,000 78,631,596
33
31 Desember 2011 29,592,892 49,863,835 79,456,727
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Kolektif Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
30 September 2012 2,015,097,750 79,424,489 3,544,120 9,291,684 9,458,247 2,116,816,290 2,195,447,886 (106,566,934) 2,088,880,952
Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
f.
31 Desember 2011 1,676,383,636 52,542,314 280,374 586,304 13,807,916 1,743,600,544 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
Informasi Penting Lainnya: 1.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: Keterangan Bunga Kontrak Rupiah Bunga Efektif Rupiah
30 September 2012
31 Desember 2011
15.23%
17.32%
15.35%
15.23%
2.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual, giro, deposito atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan.
3.
Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan barang-barang modalnya.
4.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
5.
Kredit program merupakan kredit yang disalurkan Bank berdasarkan petunjuk dari Pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan di Indonesia khususnya pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi.
6.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur dibawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi adalah sebesar 46,87% dan 46,77% masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
7.
Kredit yang diberikan Bank kepada pihak berelasi diluar kredit diberikan kepada karyawan kunci (Catatan 36) adalah sebagai berikut: Keterangan PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT Permodalan Nasional Madani PT Perkebunan Nusantara VII (Persero PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Sarana Patra Jateng PT Mega Eltra PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Bringin Srikandi Finance
8.
30 September 2012 36,348,417 29,072,320 22,731,955 40,000,000 30,772,972 28,125,705 50,000,000 25,000,000 262,051,369
31 Desember 2011 49,448,756 31,305,000 30,814,895 30,000,000 29,592,891 4,785,329 175,946,871
Jumlah kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi Bank sampai dengan tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
34
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Telah direstrukturisasi selama tahun berjalan Dalam proses restrukturisasi
30 September 2012 126,420,202 -
31 Desember 2011 99,406,918 -
Skema restrukturisasi tersebut dilakukan dengan perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit. 9.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 kepada Bank Indonesia, Bank tidak memiliki debitur baik pihak terkait maupun pihak tidak terkait yang tidak memenuhi atau melampaui ketentuan BMPK.
10. Rincian kredit bermasalah (termasuk kredit individual yang direstrukturisasi dengan kolektibilitas Lancar) dan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Keterangan Kredit bermasalah Pertanian Pertam bangan Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain
30 September 2012
31 Desember 2011
45,454,323 11,846,435 696,771 1,510,725 456,684 165,208 4,918,196 5,104,333 70,152,675
42,869,367 11,657,771 719,443 4,748,696 178,892 50,000 4,313,261 64,537,430
30,772,972 100,925,647 (74,598,310) 26,327,337
29,592,891 94,130,321 (65,631,557) 28,498,764
Kredit Individual yang direstrukturisasi: Pertanian Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
11. Rasio kredit bermasalah bruto (NPL) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Keterangan Total kredit bermasalah Total kredit yang diberikan *) % kredit bermasalah (Gross NPL)
30 September 2012 70,152,676 2,192,124,611 3.20%
31 Desember 2011 64,538,429 1,819,930,273 3.55%
*) Diluar Kredit Yang Diberikan kepada Bank Lain
12. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan: Keterangan Saldo awal Penyajian kembali (catatan 2ab) Pembentukan penyis ihan selama tahun berjalan (Catatan 26) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Saldo Akhir
30 September 2012 82,994,756 27,121,981 (3,549,803) 106,566,934
31 Desember 2011 191,062,441 18,583,108 (14,220,103) (112,430,690) 82,994,756
Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2f) adalah sebesar Rp 104.118.326 dan Rp 92.872.927 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
35
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
13. Penyisihan kerugian nilai kredit yang diberikan menurut segmen:
Mikro 9,162,624 (3,752,526) 5,410,098
Saldo aw al 31 Desem ber 2011 Biaya CKPN untuk tahun 2012 Recoveries Penghapusbukuan Kredit Interest accrued pada penurunan nilai kredit Saldo akhir 30 Septem ber 2012 Penurunan Kredit Individual Penurunan Kredit Kolektif
Saldo aw al 1 Januari 2011 Biaya CKPN untuk tahun 2011 Recoveries Penghapusbukuan Kredit Interest accrued pada penurunan nilai kredit Saldo akhir 31 Desem ber 2011
5,410,098 5,410,098
Mikro 30,132,981 6,062,573 (27,032,930) 9,162,624
Penurunan Kredit Individual Penurunan Kredit Kolektif
9,162,624 9,162,624
30 Septem ber 2012 Retail Korporasi 21,744,161 52,087,971 10,595,786 20,278,721 (3,549,803) 28,790,144 72,366,692
Total 82,994,756 30,874,507 (3,752,526) (3,549,803) 106,566,934
10,941,000 17,849,144 28,790,144
71,095,486 35,471,447 106,566,934
60,154,486 12,212,205 72,366,692
31 Desem ber 2011 Retail Korporasi 58,229,653 102,699,808 2,992,321 (16,832,150) (3,457,044) (22,645,663) (62,752,097) 15,597,304 21,744,161 52,087,971 5,367,696 16,376,465 21,744,161
49,213,486 2,874,485 52,087,971
Total 191,062,441 9,054,894 (20,289,194) (112,430,690) 15,597,304 82,994,756 54,581,183 28,413,573 82,994,756
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 32. 12. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI Rincian tagihan akseptasi kepada nasabah adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang Keterangan Pihak Ketiga Rupiah L/C Impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
30 September 2012
31 Desember 2011
15,328,060 15,328,060 15,328,060
34,815,573 34,815,573 34,815,573
Jumlah liabilitas akseptasi adalah sebesar jumlah tagihan akseptasi kepada nasabah (sebelum dikurangi penyisihan kerugian). b. Berdasarkan Kolektibilitas: Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, semua tagihan dan liabilitas akseptasi diklasifikasikan ”Lancar”.
36
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
c. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Keterangan Pihak Ketiga < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 3 bulan - 1 tahun Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
30 September 2012
31 Desember 2011
15,328,060 15,328,060 15,328,060
8,180,773 26,634,800 34,815,573 34,815,573
d. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: Keterangan Saldo Awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode/tahun berjalan (Catatan 26) Saldo Akhir
31 Desember 2011 571,009 (571,009) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tagihan akseptasi tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 32.
13. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan
30 September 2012 Persentase Jenis Usaha Pemilikan
Nilai Tercatat
Metode Biaya PT BPR Toelongredjo Das a Nus antara PT BPR Tjoekir Dasa Nus antara PT BPR Cintamanis Agroloka PT BPR Bungamayang Agroloka PT BPR Toelangan Das a Nus antara PT Aplikanus a Lintas arta
Bank Bank Bank Bank Bank Non-Bank
Total Dikurangi penyis ihan kerugian penurunan nilai
3.00% 3.00% 3.50% 2.25% 3.00% 0.03%
76,830 76,818 35,010 22,500 66,500 20,000 297,658 297,658
37
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Nama Perusahaan
31 Desember 2011 Persentase Jenis Usaha Pemilikan
Nilai Tercatat
Metode Biaya PT BPR Toelongredjo Das a Nus antara PT BPR Tjoekir Dasa Nus antara PT BPR Cintamanis Agroloka PT BPR Bungamayang Agroloka PT BPR Toelangan Das a Nus antara PT Aplikanus a Lintas arta
Bank Bank Bank Bank Bank Non-Bank
3.00% 3.00% 3.50% 2.25% 3.00% 0.03%
Total Dikurangi penyis ihan kerugian penurunan nilai
76,830 76,818 35,010 22,500 66,500 20,000 297,658 297,658
Seluruh penyertaan diklasifikasikan ”Lancar” masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan saham:
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 33. 14. ASET TETAP Aset tetap terdiri atas: Keterangan Biaya Perolehan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Akumulasi Penyusutan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Nilai Buku neto
Saldo Awal
30 September 2012 Penambahan Pengurangan*)
Saldo Akhir
6,559,085 3,329,386 41,916,632 51,805,103
1,513,761 1,513,761
178,456 178,456
6,559,085 3,150,930 43,430,393 53,140,408
3,722,875 3,144,851 33,527,539 40,395,265 11,409,838
836,656 39,772 2,101,826 2,978,254
178,456 178,456
4,559,531 3,006,167 35,629,365 43,195,063 9,945,345
*) Pengurangan termasuk reklas
38
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan
Saldo Awal
Biaya Perolehan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Akumulasi Penyusutan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Nilai Buku neto
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
6,046,933 3,302,342 39,286,200 48,635,475
512,152 42,000 2,630,432 3,184,584
14,956 14,956
6,559,085 3,329,386 41,916,632 51,805,103
2,670,243 3,075,393 30,873,101 36,618,737 12,016,738
1,052,632 84,414 2,654,438 3,791,484
14,956 14,956
3,722,875 3,144,851 33,527,539 40,395,265 11,409,838
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah masing-masing sebesar Rp 2.980.333 dan Rp 3.791.484 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 29). Aset tetap dalam penyelesaian dan dijaminkan oleh Bank Agro adalah masing-masing nihil pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 15. ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain terdiri atas: Keterangan Rupiah Biaya dibayar di muka Piutang bunga Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Agunan yang diambil alih - net Tagihan lainnya kepada nasabah Lain-lain Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Piutang bunga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Total
30 September 2012
31 Desember 2011
15,507,162
12,999,858
5,456,914 72,250 4,054,488 57,579,000 19,361,420 102,031,234
4,069,690 6,627,609 4,335,852 28,033,009
102,031,234
15,891,836 15,891,836 43,924,845
Tagihan lainnya kepada nasabah merupakan tagihan akseptasi atas letters of credit nasabah yang telah jatuh tempo dan dibayar terlebih dahulu oleh Bank Agro. 16. LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera terdiri atas: Keterangan Rupiah Umum dan administrasi Titipan transfer dan ATM
39
30 September 2012
31 Desember 2011
4,183,101 3,730,303
4,598,079 1,644,779
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
2,243,647 1,204,102 487,670 11,848,823
444,810 179,318 424,862 7,291,848
Rupiah Personalia Titipan dana pihak ketiga Lain-lain
17. GIRO Giro terdiri atas: Keterangan
30 September 2012
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika serikat Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika serikat Jumlah
31 Desember 2011
158,253,061
140,439,884
1,778,736 160,031,797
11,555,054 151,994,938
332,653,768
532,410,197
15,771,370 348,425,138 508,456,935
783,816 533,194,013 685,188,951
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012 2.11% 0.18%
Rupiah Mata Uang Asing
31 Desember 2011 3.54% 0.56%
Giro yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh Bank Agro adalah masing-masing nihil pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 18. TABUNGAN Tabungan terdiri atas: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Tabungan Bank Agro Tabunganku Tabungan Pintar - Bank Agro
30 September 2012
31 Desember 2011
186,172,176 2,590,423 1,439,051 190,201,650
164,333,584 2,203,665 1,783,510 168,320,759
1,460,954 6,945 20,102 1,488,001 191,689,651
765,964 149,254 104,138 1,019,356 169,340,115
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Tabungan Bank Agro Tabunganku Tabungan Pintar - Bank Agro
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tabungan adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012 1.97%
Rupiah
40
31 Desember 2011 3.74%
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Tabungan yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh Bank Agro adalah masing-masing nihil pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 19. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri atas: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
30 September 2012
31 Desember 2011
1,346,172,721
1,212,311,670
48,273,842 1,394,446,563
105,446 1,212,417,116
328,163,297
699,259,251
127,946 328,291,243 1,722,737,806
120,483 699,379,734 1,911,796,850
Deposito berjangka berdasarkan periode kontrak sampai dengan tanggal pelunasan, adalah sebagai berikut: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Mata Uang Asing Deposito 1 bulan
Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Mata Uang Asing Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Total
41
30 September 2012
31 Desember 2011
155,500,000
169,301,023
783,404,245 257,615,130 107,883,472 41,769,874 1,346,172,721
806,422,720 146,996,900 53,390,838 36,200,189 1,212,311,670
48,273,842 48,273,842 1,394,446,563
105,446 105,446 1,212,417,116
28,418,381
268,768,374
212,079,916 77,650,000 10,000,000 15,000 328,163,297
365,839,725 48,776,152 13,860,000 2,015,000 699,259,251
98,911 29,035 127,946 328,291,243 1,722,737,806
93,110 27,373 120,483 699,379,734 1,911,796,850
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012 6.64% 1.30%
Rupiah Mata Uang Asing
31 Desember 2011 8.76% 1.84%
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh Bank adalah sebesar Rp 68.157.027 dan Rp 140.255.258 masing-masing pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya terdiri atas: Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
49,005 49,005
63,048 650,000 713,048
100,000,000 100,000,000 100,049,005
10,000,000 25,000,000 35,000,000 35,713,048
Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Pihak yang berelasi (Catatan 37) Rupiah Giro Deposito berjangka Inter-b ank call money
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya adalah sebagai berikut: Rupiah 30 September 2012 31 Desember 2011 2.62% 4.96% 1.18% 7.80% 2.66% 0.28%
Keterangan Giro Deposito berjangka Inter-b ank Call m oney
Klasifikasi jangka waktu simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Giro Deposito berjangka Interb ank call money
On call
≤ 1 bulan
30 September 2012 > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
> 12 bulan
Total
-
49,005 49,005
-
-
-
49,005 49,005
-
100,000,000 100,000,000 100,049,005
-
-
-
100,000,000 100,000,000 100,049,005
42
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan
On call
≤ 1 bulan
31 Desember 2011 > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
> 12 bulan
Total
Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Interb ank call money Pihak berelasi (Catatan 37) Rupiah Giro Deposito berjangka Interb ank call money
-
63,048 650,000 713,048
-
-
-
63,048 650,000 713,048
-
10,000,000 25,000,000 35,000,000 35,713,048
-
-
-
10,000,000 25,000,000 35,000,000 35,713,048
21. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri atas: Keterangan Rupiah Pihak ketiga Pinjaman Likuiditas dari Bank Indonesia Pihak berelasi (Catatan 37) Pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
30 September 2012
31 Desember 2011
1,331,465 1,331,465
9,032,930 9,032,930
48,814,843 149,752,181 198,567,024 199,898,489
82,633,730 149,791,545 232,425,275 241,458,205
Klasifikasi jangka waktu pinjaman yang diterima berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Keterangan Pihak Ketiga Rupiah > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
Pihak Berelasi (Catatan 37) Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun
30 September 2012
31 Desember 2011
1,331,465 1,331,465
9,032,930 9,032,930
100,188,924 73,144,526 25,233,574 198,567,024 199,898,489
158,824,474 73,600,801 232,425,275 241,458,205
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diterima: a. Pinjaman Likuiditas Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank untuk keperluan kredit likuiditas untuk Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA).
43
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Tingkat bunga rata-rata per tahun atas pinjaman ini adalah sebesar 6,22% dan 6,92% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. b. Pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank untuk keperluan refinancing atas kredit investasi dengan pola kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA). Tingkat bunga rata-rata per tahun atas pinjaman ini adalah sebesar 7,32% dan 7,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi: Keterangan Rupiah Saldo awal tahun (Pem balikan) pem bentukan penyisihan selam a tahun Saldo akhir
30 September 2012
31 Desember 2011
-
352,327 (352,327) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 tidak perlu dibentuk. 23. LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain terdiri atas: Keterangan Pihak Ketiga Rupiah Bonus dan Insentif Cadangan liabilitas litigasi Imbalan kerja karyawan Bunga yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Setoran Jaminan Lain-lain Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Bunga yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Setoran Jaminan Lain-lain
30 September 2012
31 Desember 2011
9,179,549 7,918,920 16,510,069 5,445,503 3,543,651 52,750 7,825,007 50,475,449
11,801,111 1,018,920 15,938,798 7,429,492 1,244,393 198,837 75,336 37,706,887
5,418 75,511 80,929 50,556,378
1,387 20,424 21,811 37,728,698
24. EKUITAS a. Modal Saham Rincian pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
44
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
30 September 2012 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total Modal Ditempatkan
31 Desember 2011 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total Modal Ditempatkan
Total Lembar Saham
Total Nilai Saham (Rupiah Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
2,886,690,021 506,533,381
288,669,002,100 50,653,338,810
79.78% 14.00%
224,872,176 3,618,095,578
22,487,217,600 361,809,558,510
6.22% 100.00%
Total Lembar Saham
Total Nilai Saham (Rupiah Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
2,886,690,021 506,533,381
288,669,002,100 50,653,338,810
79.78% 14.00%
224,872,176 3,618,095,578
22,487,217,600 361,809,558,510
6.22% 100.00%
Pada tanggal 3 Maret 2011, berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., BRI melakukan akuisisi atas sebagian besar saham Bank (Catatan 1d). Bank menerbitkan 502.572.084 efek konversi waran yang dapat dikonversi menjadi saham selama periode 25 Mei 2010-25 Mei 2011 dengan harga pelaksanaan waran masing-masing sebesar Rp 130 per saham (nilai nominal Rp100) (Catatan 1c). Sampai dengan akhir periode konversi waran, jumlah yang dikonversi adalah 199.890.250 lembar saham yang terdiri dari 12.428.684 lembar saham pada tahun 2010 dan 187.461.566 lembar saham pada tahun 2011. Konversi waran ini meningkatkan jumlah modal saham. b.Tambahan modal disetor Perubahan tambahan modal disetor untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012, 31 Desember dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
Agio (Disagio) Biaya emisi efek: PUT I PUT II Tanpa HMETD PUT III Saldo akhir
30 September 2012 17,205,993 (1,025,117) (848,926) (94,106) (1,848,479) 13,389,365
31 Desember 2011 17,205,993 (1,025,117) (848,926) (94,106) (1,848,479) 13,389,365
Cadangan 1)
Cadangan Khusus Merupakan cadangan yang bertujuan untuk jaminan sosial pegawai yang dibentuk sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 19 Mei 1992.
45
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
2)
Cadangan Umum dan Wajib Cadangan umum dan wajib pada awalnya dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1) Undang-undang No. 1/1995 mengenai Perseroan Terbatas (kemudian diganti dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007), yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum dan wajib sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
25.
PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga dan investasi diperoleh dari: Keterangan Rupiah Kredit yang diberikan Mikro Retail Korporasi Efek-efek Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan laba Rugi Obligasi Pemerintah
30 September 2012
37,382,176 133,582,035 34,263,186
3,474,329
30 September 2011
38,326,903 159,231,784 30,688,579
-
Tersedia untuk dijual Obligasi Obligasi Pemerintah Wesel ekspor Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Deposit Facility/Term Deposit Inter-b ank call money Lain-lain Giro pada Bank Indonesia Lain-lain Mata Uang Asing Efek-efek Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Inter-b ank call money Giro pada Bank Indonesia Lain-lain Total
231,771 6,946,242 753,709
217,882 12,002,328 2,570,640
14,823,177 2,305,937
30,278,003 2,323,832
917,080 57,471 234,737,113
1,019,635 31,474 276,691,060
4,737
8,867
691 53,970 59,398
2,299 11,166
234,796,511
276,702,226
26. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga dari: Keterangan Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain
46
30 September 2012
30 September 2011
75,435,660 2,703,034 7,463,364 345,061
113,968,386 4,551,521 15,683,594 1,449,897
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan
30 September 2012
Rupiah Pinjaman yang diterima Lain-lain Mata Uang Asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Lain-lain
30 September 2011
12,220,224 155 98,167,498
14,074,350 39,678 149,767,426
100,156 12,587 786 113,529 98,281,027
8,753 69,262 1,854 79,869 149,847,295
27. (PEMBALIKAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN NETO Akun ini merupakan beban (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebagai berikut: Keterangan Kredit yang diberikan (Catatan 9e) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 21) Efek-efek (Catatan 7e) Lain-lain Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
30 September 2012 45,916,653 (19,813,830) 26,102,823
30 September 2011 35,707,724 418,169 393,202 592,214 (27,701,184) 9,893,760
28. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Keterangan
30 September 2012 20,578,707 7,000,729 9,220,681 1,634,515 3,018,871 1,410,151 1,576,381 506,282 954,144 305,705 662,864 46,869,030
Gaji Bonus dan insentif Tunjangan Imbalan kerja karyawan Makanan dan minuman Asuransi pegawai Pengobatan Dana pensiun Lembur Pakaian seragam Lain-lain
30 September 2011 19,843,180 6,154,358 7,452,680 3,258,927 3,320,725 2,232,821 1,247,982 538,198 654,728 336,470 301,474 45,341,543
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi adalah sebesar Rp 2.600.650 dan Rp 1.219.800 dan Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 1.153.750 dan Rp 591.750 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 37). Jumlah bonus, insentif dan tantiem Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan kunci yang dibayarkan adalah masing-masing sebesar Rp 2.266.964 dan Rp 1.000.865 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Catatan 37).
47
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Keterangan Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan aset tetap (Catatan 16) Amortisasi biaya ditangguhkan Listrik dan air Transportasi Iklan dan promosi Peralatan kantor Komunikasi Jasa Profesional Pengolahan data Lain-lain
30 September 2012 10,393,047 916,265 2,980,333 667,952 864,114 3,502,094 991,329 1,262,406 1,382,258 2,223,411 210,319 23,248,019 48,641,547
30 September 2011 11,135,946 911,332 2,812,882 646,976 841,426 2,362,448 705,844 1,591,118 1,243,467 2,682,367 194,344 14,152,768 39,280,918
30. PENDAPATAN NON OPERASIONAL – NETO Keterangan Laba penjualan AYDA Laba penjualan aktiva tetap Lain-lain - neto
30 September 2012 32,410 105,500 1,758,269 1,896,179
30 September 2011 1,468,648 10,352 107,340 1,586,340
31. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham dasar Ditambah : Dampak dilutif eksekusi waran Dilusian Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) Laba bersih per saham dilusian (Rupiah penuh)
30 September 2012 22,253,808
31 Desember 2011 32,856,381
3,539,374,377 23,723,440 3,563,097,817
3,539,374,377 23,723,440 3,563,097,817
6.29 6.25
9.28 9.22
32. PERPAJAKAN a. Utang Pajak: Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, rincian utang pajak adalah sebagai berikut: Keterangan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25
48
30 September 2012
31 Desember 2011
1,159,754 24,950 1,463,339
937,906 44,025 1,463,340
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Pajak penghasilan Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat 2 Pajak pertambahan nilai
30 September 2012
31 Desember 2011
1,463,339 8,440,063 1,511,259 360 12,599,725
1,463,340 5,541,532 1,606,836 150 9,593,789
b. Beban Pajak Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Keterangan Laba sebelum manfaat (beban) pajak Perbedaan Temporer : Pembentukan penyisihan kerugian kredit yang diberikan Pembentukan penyisihan imbalan kerja karyawan
30 September 2012 30,332,988 2,453,290 571,271
Kenaikan/(penurunan) cadangan perkara (Keuntungan) atas kenaikan nilai efek Kenaikan/(penurunan) cadangan insentif karyawan
(2,561,851) -
(4,683,500) (2,621,562)
-
(482,213)
Kerugian atas penurunan nilai efek
4,533,500 (229,214)
Representasi dan sumbangan
3,273,416
-
Penyusutan aktiva tetap
Perbedaan Permanen Tetap : Entertainment
30 September 2011 26,156,000
4,547,673 5,259,238
276,566
-
358,485
-
Pembinaan jasmani dan rohani
-
-
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan tarif final
-
-
Bagian laba Entitas Anak (metode ekuitas)
-
Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak
-
3,021,342
462,839
3,656,393 33,760,167
462,839 31,878,077
Perhitungan beban dan utang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: Keterangan Taksiran penghasilan kena pajak
30 September 2012
Beban pajak kini Uang muka pajak - Pasal 29 Sisa pajak terutang-Pasal 29
33,760,167
31,878,077
(8,440,064)
(8,718,674)
5,529,374
1,757,851
(2,910,690)
(6,960,823)
c. Aset Pajak Tangguhan Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
49
30 September 2011
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Keterangan Pembentukan penyisihan beban pegawai Penyisihan litigasi (Pembalikan) pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif dan non produktif Penyusutan aset tetap Keuntungan yang belum direalisasi dari nilai efek-efek yang diperdagangkan Pembalikan estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Total (beban) manfaat pajak tangguhan
30 September 2012 (2,607,786) 1,470,270 2,903,874 (345,849) (1,059,625) 360,884
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun “Liabilitas Pajak Tangguhan”) adalah sebagai berikut: Keterangan Penyisihan kerugian aktiva produktif Penyisihan beban pegawai Penyusutan aset tetap Penyisihan cadangan litigasi Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai efekefek yang diperdagangkan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai efekefek yang tersedia untuk dijual
30 September 2012 2,202,440 3,472,127 120,553 1,725,000
31 Desember 2011 (415,766) 6,079,913 466,402 254,730
(1,170,875)
(111,250)
(6,727,425) (378,180)
(6,886,129) (612,100)
Berdasarkan pasal 17 ayat 2 Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” yang telah diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008, tarif Pajak Penghasilan Badan adalah sebesar 25%. d.
Hasil Pemeriksaan Pajak tahun 2008 Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank Agro telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan (STP) tahun 2008 sebesar Rp 24.537.492. Pada tanggal 28 Januari 2011, Bank Agro telah melakukan pembayaran atas sebagian SKP tahun 2008 sebesar Rp 3.010.144 dan telah dibebankan sebagai biaya pajak pada tahun 2010. Pada tanggal-tanggal 17 Maret 2011 dan 29 Maret 2011, Bank Agro mengajukan surat keberatan atas seluruh SKP tersebut di atas, kecuali SKP atas PPh Pasal 23. Pada tanggal 15 Maret 2012 berdasarkan keputusan Direktur Jendral Pajak No. Kep. 311-314, No. Kep. 316-320, No. Kep. 322-328/WPJ/04/2012, keberatan Bank Agro tersebut diterima sebagian. Pada tanggal 13 Juni 2012, Bank Agro telah mengajukan banding ke pengadilan pajak. Pada tanggal 4 September 2012, 11 September 2012 dan 28 September 2012 Bank menerina Surat Bantahan dari Direktur Jendral Pajak atas pengajuan banding tersebut.
33. MANAJEMEN RISIKO Meningkatnya kebutuhan pengelolaan Bank yang sehat dan terpadu (Good Corporate Governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang terpadu dan komprehensif. Dalam rangka mencapai manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha, diperlukan strategi manajemen risiko yang proaktif yang dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal
50
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
(return on equity/ROE) sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, mengantisipasi ketentuan baru yang mengarah pada best practice, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal. Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai Perubahan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, perlu dibangun kesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture) dan difokuskan pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko meliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya sistem informasi di Bank. Penerapan manajemen risiko di Bank telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). KUMR berperan sebagai aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank, dimulai dari kebijakan, strategi, organisasi, sistem informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru dan Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategi, risiko hukum dan risiko reputasi. Penilaian Profil Risiko sesuai dengan PBI No.13/1/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dilakukan terhadap risiko yang melekat (inherent risk) dan kualitas penerapan manajemen risiko melalui proses self asessment pada seluruh aktivitas bisnis bank yang mencakup 8 (delapan) risiko. Manajemen Risiko Kredit Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan dengan upaya: • Pemisahan pejabat kredit Relationship Management (RM) dan Credit Risk Management (CRM) serta pemisahan pengelolaan kredit lancar (performing) dengan pengelolaan kredit bermasalah sebagai penerapan four eyes principles dan dimaksudkan agar pengelolaan risiko dalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secara lebih baik tanpa menganggu proses bisnis yang berorientasi pertumbuhan bisnis yang sehat. Pejabat kredit lini diberikan batas kewenangan memutus kredit yang dituangkan dalam surat keputusan dimana kewenangannya ditetapkan berdasarkan integritas, kemampuan dan kompetensi serta pengalaman di bidang perkreditan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sehingga proses pemberian kredit akan dilaksanakan lebih obyektif dan komprehensif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. • Penerapan Credit Risk Rating (CRR) dan Credit Risk Scoring (CRS) sebagai alat untuk mengukur tingkat risiko dalam proses pemberian kredit dan mitigasi risiko kredit. • Penetapan prosedur perkreditan yang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang Dapat Diterima (KRD). • Pengendalian risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur dan tindakan perbaikan sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. • Menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (credit monitoring) dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji (default). (i) Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
51
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Eksposur Maksimum Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
197,593,701
193,385,982
76,331,640
27,690,141
320,975,453
1,170,853,680
28,500,000
43,250,000
224,406,865
163,519,820
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
-
Tagihan wesel eks por
-
-
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan Derivatif
31,038,850
97,392,151
-
30,000
-
Kredit yang diberikan Mikro
341,657,456
335,075,123
Retail
827,519,447
731,423,726
Korporasi
919,704,049
673,563,665
Tagihan akseptasi
15,328,060
34,815,573
Penyertaan s aham
297,658
297,658
67,041,454
22,100,373
3,116,777,934
3,427,014,592
Aset lain-lain *) Total *)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Eksposur Maksimum Keterangan
30 September 2012
31 Desember 2011
12,060,585
12,795,427
Garansi yang diterbitkan
29,218,738
6,089,315
Total
41,279,323
18,884,742
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang mas ih berjalan rangka impor
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Untuk aset keuangan laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat neto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan. (ii) Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan Tabel berikut menunjukkan kualitas kredit berdasarkan golongan aset untuk semua aset keuangan yang terekspos risiko kredit, nilai yang disajikan adalah gross.
52
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 30 September 2012 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia dan bankefek lain Efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual
Total
197,593,701
-
-
76,331,640
-
-
197,593,701 76,331,640
320,975,453
-
-
320,975,453
28,500,000
-
-
28,500,000
224,406,865
-
-
224,406,865
-
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan dan piutang dan pembiayan Mikro syariah
97,392,151
-
-
97,392,151
30,000.00
-
-
30,000
343,782,981
3,284,573
-
347,067,554
-
Retail
778,138,995
78,170,596
-
856,309,591
Korporasi
893,175,774
20,263,371
78,631,596
992,070,741
Tagihan akseptasi
15,328,060
Penyertaan saham *) Aset lain-lain **)
15,328,060
297,658
297,658
67,041,454
67,041,454
3,042,994,731
101,718,540
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai Giro pada bank Indonesia
-
-
3,223,344,867
Total 193,385,982
27,690,141
-
-
27,690,141
1,170,853,680
-
-
1,170,853,680
43,250,000
-
-
43,250,000
163,519,820
-
-
163,519,820
-
-
-
-
31,038,850
-
-
31,038,850
-
-
-
-
-
-
-
-
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual
31 Desember 2011 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai
193,385,982
Giro pada bank lain Penem patan pada bank Indonesia dan bank lain Efek efek
78,631,596
Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan dan piutang dan pembiayan Mikro syariah
319,303,956
23,662,242
-
0
342,966,198
Retail
732,883,722
15,369,352
0
748,253,074
Korporasi
625,195,957
28,185,316
78,456,727
731,838,000
Tagihan akseptasi
34,815,573
-
-
297,658
-
-
297,658
22,100,373
-
-
22,100,373
3,364,335,712
67,216,909
78,456,727
3,510,009,349
Penyertaan saham *) Aset lain-lain **)
34,815,573
‘) Penyertaan saham merupakan penyertaan saham dengan metode biaya **) Aset lain-lain terdiri atas piutang bunga dan piutang lain-lain
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap kredit yang diberikan dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
53
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 30 September 2012 Kurang dari 30 hari
31 s.d. 60 hari
61 s.d. 90 hari
Lebih dari 90 hari
Total
-
Kredit yang diberikan
3,284,573
27,005,664 20,263,371
8,015,222 -
24,140,233 -
3,284,573 19,009,478 -
78,170,596
47,269,035
8,015,222
24,140,233
22,294,051
101,718,540
Kurang dari 30 hari
31 s.d. 60 hari
Mikro Retail Korporasi Total
20,263,371
31 Desember 2011 61 s.d. 90 hari
Lebih dari 90 hari
Total
20,144,123
23,662,242
67,216,909
Kredit yang diberikan Mikro
2,857,952
629,147
752,034
10,319,135
8,250,666
9,615,514
3,518,119 11,130,219 -
13,177,087
8,879,813
30,511,671
14,648,338
-
Retail Korporasi Total
-
15,369,352 28,185,315
(iii)Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit. (a)
Sektor geografis
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Pengelompokan wilayah geografis berdasarkan tempat beroperasinya bisnis Bank yang sekaligus menggambarkan potensial bisnis wilayah masing-masing: 3 0 S e pt e m be r 2 0 12 J a bo de t a be k A set Giro pada B ank Indo nesia Giro pada bank lain P enempatan pada B ank Indo nesia dan bank lain Efek-efek Nilai wajar melalui lapo ran laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspo r
J a wa B a ra t
197,593,701 73,701,474 320,975,453
305,048
J a wa T e nga h
J a wa T im ur
341,152
5,842
S um a t e ra
1,096,474
Indo ne s ia T e nga h
T o tal
881,649
28,500,000 224,406,865
197,593,701 76,331,640 320,975,453
-
28,500,000 224,406,865 -
97,392,151
97,392,151
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Tagihan Derivatif Kredit yang diberikan M ikro Retail Ko rpo rasi Tagihan akseptasi P enyertaan saham A set lain-lain *) T o tal
30,000 41,518,178 122,151,634 572,859,038 15,328,060 297,658 65,400,359 1,760,154,570
785,000 103,839,060 15,466,827
13,106,250 35,139,462 -
61,081,281 160,762,675
291,658,126 509,210,775 242,982,201
24,887,381 -
120,395,935
8,236 48,595,100
500 221,850,298
1,629,545 1,046,577,121
2,815 25,771,845
347,067,554 856,309,591 992,070,741 15,328,060 297,658 67,041,454 3,223,314,868
P enyisihan kerugian penurunan nilai
(106,566,934)
N eto
3,116,747,934
R e k e ning A dm inis t ra t if L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impo r Garansi yang diterbitkan
*)
12,060,585 23,401,149 35,461,734
12,556 12,556
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
54
-
3,989,362 3,989,362
1,815,670 1,815,670
-
12,060,585 29,218,738 41,279,323
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 3 1 D e s e m be r 2 0 11 J a bo de t a be k A set Giro pada B ank Indo nesia Giro pada bank lain P enempatan pada B ank Indo nesia Efek-efek Nilai wajar melalui lapo ran laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspo r Kredit yang diberikan M ikro Retail Ko rpo rasi Tagihan akseptasi P enyertaan saham A set lain-lain *) T o tal
J a wa B a ra t
193,385,982 21,558,717 1,170,853,680
7,239 -
43,250,000 163,519,820 31,038,850
J a wa T im ur
1,568,671
Indo ne s ia T e nga h
S um a t e ra 3,607,066 -
253,020
-
90,225,406 99,099,747 432,120,570 34,815,573 297,658 20,362,192 2 ,3 0 0 ,5 2 8 ,19 5
J a wa T e nga h
695,427 -
-
94,788,551 9 4 ,7 9 5 ,7 9 0
150,000 37,729,490 -
56,199,658 92,944,135
12,493 3 9 ,4 6 0 ,6 5 4
-
T o tal 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 43,250,000 163,519,820 31,038,850
500
252,590,792 416,552,390 206,773,295 1,722,373
43,883,237 2,815
342,966,197 748,253,073 731,838,000 34,815,573 297,658 22,100,373
14 9 ,3 9 7 ,3 14
8 8 1,2 4 5 ,9 15
4 4 ,5 8 1,4 7 9
3 ,5 10 ,0 0 9 ,3 4 8
P enyisihan kerugian penurunan nilai
(82,994,756)
N eto
3 ,4 2 7 ,0 14 ,5 9 2
R e k e ning A dm inis t ra t if L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impo r Garansi yang diterbitkan
*)
(b)
4,545,427 1,100,000 5 ,6 4 5 ,4 2 7
9,977 9 ,9 7 7
-
255,000 2 5 5 ,0 0 0
-
8,250,000 4,724,338 12 ,9 7 4 ,3 3 8
-
12,795,427 6,089,315 18 ,8 8 4 ,7 4 2
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Sektor industri
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011: 3 0 S e pt e m be r 2 0 12 P e m e rint a h ( t e rm a s uk B a nk Indo ne s ia A set Giro pada B ank Indo nesia Giro pada bank lain P enempatan pada B ank Indo nesia Efek-efek Nilai wajar melalui lapo ran laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspo r Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan Derivatif Kredit yang diberikan M ikro Retail Ko rpo rasi Tagihan akseptasi P enyertaan saham A set lain-lain *) T o tal
B a nk da n le m ba ga k e ua nga n la innya
197,593,701 320,975,453
76,331,640 -
28,500,000 224,406,865 97,392,151 -
-
P e rus a ha a n la innya
P e rs e o ra nga n
T o tal
-
-
197,593,701 76,331,640 320,975,453
-
-
28,500,000 224,406,865 -
5,456,914
30,000 3,323,273 277,659 50,072,250
337,069,071 133,396,553 985,822,088 15,328,060 20,000 10,337,743
9,998,483 719,589,765 6,248,653 1,174,547
97,392,151
347,067,554 856,309,591 992,070,741 15,328,060 297,659 67,041,454
874,325,083
130,034,822
1,481,973,515
737,011,448
3,223,314,869
P enyisihan kerugian penurunan nilai
(106,566,934)
N eto
3,116,747,935
*)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
55
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 3 1 D e s e m be r 2 0 11 P e m e rint a h ( t e rm a s uk B a nk Indo ne s ia A set Giro pada B ank Indo nesia Giro pada bank lain P enempatan pada B ank Indo nesia Efek-efek Nilai wajar melalui lapo ran laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspo r Kredit yang diberikan M ikro Retail Ko rpo rasi Tagihan akseptasi P enyertaan saham A set lain-lain *) T o tal
B a nk da n le m ba ga k e ua nga n la innya
193,385,982 1,170,853,680
P e rus a ha a n la innya
27,690,141 -
P e rs e o ra nga n -
-
2,587,500 31,038,850
To tal
-
193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 -
-
43,250,000 163,519,820 31,038,850
43,250,000 160,932,320 4,785,329 204,993,082 4,054,065
3,126,998 277,658 147,500
332,788,465 87,064,968 473,817,883 6,769,433 20,000 17,294,320
10,177,733 653,275,778 53,027,035 28,046,140 604,488
342,966,198 748,253,073 731,838,000 34,815,573 297,658 22,100,373
1,7 8 2 ,2 5 4 ,4 5 8
3 1,2 4 2 ,2 9 7
9 5 1,3 8 1,4 19
7 4 5 ,13 1,17 4
3 ,5 10 ,0 0 9 ,3 4 9
P enyisihan kerugian penurunan nilai
(82,994,756)
N eto
3 ,4 2 7 ,0 14 ,5 9 3
*)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia Rekening Administratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih Garansi yang diterbitkan
Bank dan lembaga keuangan lainnya
-
Perusahaan lainnya
-
Perseorangan
12,060,585 29,218,738 41,279,323
-
Total
12,060,585 29,218,738 41,279,323
31 Desember 2011 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia Rekening Administratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih Garansi yang diterbitkan
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Perusahaan lainnya
Perseorangan
-
12,795,427 4,449,295 17,244,722
1,640,020 1,640,020
-
Total
12,795,427 6,089,315 18,884,742
(iv) Agunan dan peningkatan kredit lainnya Bank Agro menetapkan jumlah dan tipe agunan yang dijaminkan berdasarkan pada perkiraan tingkat risiko kredit dari counterparty. Pedoman tersebut diterapkan berdasarkan tingkat aksesibilitas dari tipe agunan dan valuasi paramater. Tipe utama dari agunan terdiri dari : 1. Untuk sekuritas lending dan transaksi repo, kas dan sekuritas
56
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
2. Untuk pinjaman komersial, biaya pada property real astate, persediaan dan piutang dagang 3. Untuk pinjaman ritel, kredit beragun rumah tinggal dan properti. Manajemen melakukan monitoring nilai pasar dari agunan, meminta tambahan agunan berdasarkan perjanjian dan memonitor dalam rangka mereview kecukupan cadangan penurunan nilai. Bank Agro memiliki prosedur untuk mengambil alih agunan yang dikuasai sesuai ketentuan. (v) Pengukuran Penurunan Nilai Untuk tujuan akuntansi, bank menggunakan model kerugian yang timbul untuk pengakuan kerugian atas penurunan nilai aset keuangan . Ini berarti bahwa kerugian hanya dapat diakui jika bukti obyektif atas kejadian kerugian tertentu telah dipantau. Pemicu kejadian tersebut meliputi sebagai berikut: 1. Kesulitan keuangan nasabah yang signifikan 2. pelanggaran kontrak seperti default pembayaran bank dapat membantu nasabah dengan jatuh tempo yang disepakati untuk nasabah yang mengalami kesulitan keuangan 3. Kemungkinan bahwa nasabah dapat dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya 4. Data yang menunjukkan bahwa ada penurunan dalam arus kas berikutnya yang diperkirakan dari pinjaman Pendekatan ini berbeda dengan model expected loss yang dipergunakan sesuai tujuan peraturan permodalan sesuai Basel II. (a)
Cadangan Penilaian Individual Bank Agro menetapkan penyisihan cadangan untuk masing-masing pinjaman individual yang signifikan atau dasar persekot internal, termasuk tunggakan pembayaran bunga, downgrade rating pinjaman, atau pelanggaran atas jangka waktu sesuai perjanjian awal. Butir-butir perjanjian yang dianggap saat penetapan jumlah cadangan meliputi kelangsungan atas rencana bisnis counterparty, kemampuan untuk perbaikan kinerja saat terjadi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan pembayaran yang dapat diharapkan ketika terjadi kebangkrutan, ketersediaan penunjang keuangan lainnya, nilai collateral yang dapat direalisasi dan jangka waktu arus kas yang diharapkan. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali keadaan tak terduga menuntut perhatian lebih.
(a) Cadangan Penilaian Kolektif Penilaian cadangan kolektif untuk kerugian pinjaman dan persekot dan hutang investasi yang dimiliki hingga saat jatuh tempo yang bukan pinjaman individu (termasuk kredit konsumer yang unsecured) dan untuk kredit perorangan dan persekot yang telah dilakukan penilaian individu dan tidak dapat dilakukan penurunan nilai. Penilaian kolektif dibuat untuk kelompok aset yang memiliki risiko dengan karakteristik yang sama, untuk menentukan apakah pengukuran harus dilakukan karena dampak kerugian yang timbul dengan adanya bukti obyektif, tetapi dampak tersebut tidak dapat dibuktikan dalam penilaian pinjaman perorangan. Penilaian kolektif memperhitungkan data dari portofolio pinjaman (seperti portofolio kerugian historis, tingkat tunggakan, penggunaan kredit, rasio jaminan agunan pinjaman dan pemasukan yang diharapkan dan pelunasan atas penurunan nilai) atau data ekonomi (seperti kondisi perekonomian saat ini, tingkat pengangguran dan industri lokal atau industri dengan masalah yang spesifik). Pendekatan penundaan jangka waktu kerugian yang telah terjadi dan pertimbangan waktu tersebut juga diambil sebagai persyaratan identifikasi penyisihan penurunan nilai aktiva yang dinilai secara individual. Manajemen bank bertanggung jawab
57
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
untuk menentukan jangka waktu tersebut yang dapat memperpanjang selama satu tahun. Penyisihan penurunan nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan manajemen kredit demi memastikan prioritas terhadap kebijakan bank secara menyeluruh. Penyusunan ketentuan dan pengukuran garansi keuangan dan letter of credit dibuat serupa dengan pinjaman.
(vi)Penurunan nilai aset keuangan pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011: (a) Giro pada bank lain Per tanggal 30 September 2012, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (b) Penempatan pada Bank Indonesia Per tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif sesuai ketentuan Bank Indones ia. (c) Efek-efek Per tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (d) Tagihan wesel ekspor Per tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (e) Kredit yang diberikan Per tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain
Belum Jatuh Tem po dan Tidak Mengalam i Penurunan Nilai 529,685,815 450,000 194,231,290 129,269,780 158,080,938 21,469,487 265,899,521 147,084,486 568,926,434
Total
2,015,097,750
Penyisihan kerugian penurunan nilai
30 Septem ber 2012 Telah Jatuh Tem po tetapi Tidak Mengalam i Mengalam i Penurunan Nilai Penurunan Nilai 46,218,033 67,690,596 3,591,094 10,941,000 759,418 1,618,281 456,684 1,591,497 22,955,067 24,528,467 101,718,540
78,631,596
Total 643,594,444 450,000 208,763,384 130,029,198 159,699,219 21,926,170 267,491,018 170,039,553 593,454,900 2,195,447,886 (106,566,934) 2,088,880,952
Neto
58
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain
Belum Jatuh Tem po dan Tidak Mengalam i Penurunan Nilai 490,929,478 26,638,633 4,917,963 24,839,678 189,910,474 11,875,070 245,868,056 141,287,892 541,116,392
Total
31 Desem ber 2011 Telah Jatuh Tem po tetapi Tidak Mengalam i Mengalam i Penurunan Nilai Penurunan Nilai 14,471,318 68,495,727 1,696,771 9,961,000 719,443 4,748,696 178,892 36,985,298 8,416,489 -
1,677,383,636
67,216,908
78,456,727
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Total 573,896,524 38,296,404 4,917,963 24,839,678 190,629,917 16,623,766 246,046,948 178,273,190 549,532,881 1,823,057,271 (82,994,756)
Neto
1,740,062,515
(f) Tagihan Akseptasi Per tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (g) Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Per tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (vii)Kredit yang telah dinegosiasi ulang Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat kredit yang telah dilakukan negosiasi ulang.
Mikro Retail Korporasi Total
30 September 2012 22,171,073 210,116 104,039,013 126,420,202
31 Desember 2011 99,406,918 99,406,918
Manajemen Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas Bank telah ditetapkan dalam kebijakan penerapan manajemen risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko likuiditas mencakup manajemen likuiditas, penetapan strategi pendanaan, sistem peringatan dini, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas termasuk pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat (contingency plan). Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan kecukupan dana harian dalam memenuhi kewajiban pada kondisi normal maupun kondisi krisis secara tepat waktu dari berbagai sumber dana tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Pengendalian eksposur dan konsentrasi likuiditas, disampaikan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) dan rapat Risk Management Committee (RMC) dengan limit risiko konsentrasi 25 deposan inti, konsentrasi deposan besar, Primary Reserve, Secondary Reserve, LDR dan PDN. Potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank dimasa mendatang diukur melalui analisa Liquidity Gap Analysis dan Repricing Gap, yang merupakan proyeksi kelebihan/kekurangan likuiditas atas dasar jatuh tempo aset/liabilitas, setelah memperhitungkan kebutuhan untuk ekspansi bisnis. Informasi ini menjadi pertimbangan Bank dalam
59
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
perencanaan dan pengelolaan likuiditas Bank, termasuk juga kebutuhan ekspansi bisnis Bank yang diharapkan dapat meminimalkan risiko likuiditas di Bank. Berikut adalah tabel mengenai pemetaan aset dan kewajiban keuangan dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo (remaining maturity) pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011: 30 September 2012 Sampai dengan 1 bulan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
1 bulan sampai dengan 3 bulan
3 bulan sampai dengan 1 tahun
Lainnya yang tidak memiliki jatuh Tempo
Lebih dari 1 tahun
Jumlah
22,438,902 197,593,701 76,331,640
22,438,902 197,593,701 76,331,640
320,975,453 Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 97,392,151 Tagihan Derivatif 30,000 Kredit yang diberikan Mikro 26,766,320 Retail 74,310,322 Korporasi 134,715,287 Tagihan akseptasi 15,328,060 Penyertaan saham Aset lain-lain *) 64,282,712
320,975,453 28,500,000 224,406,865
Total
1,030,164,547
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Liabilitas Derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterim a Liabilitas lain-lain **)
508,456,935 191,689,651 1,326,583,419 100,049,005 17,000 15,328,060 100,188,924 5,450,921
Total Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan
28,500,000 224,406,865
-
18,750,000 10,155,774 21,636,118
47,692,747 95,738,585 272,715,641
253,858,487 676,104,911 563,003,694
297,659
2,758,743 50,541,892
418,905,716
1,745,873,956
297,659
97,392,151 30,000 347,067,554 856,309,591 992,070,741 15,328,060 297,659 67,041,454 3,245,783,771 11,848,823 508,456,935 191,689,651 1,722,737,806 100,049,005 17,000 15,328,060 199,898,489 5,503,671
11,848,823
297,148,234
99,006,153
74,475,991
25,233,574 52,750
2,247,763,915
383,473,048
124,292,477
-
-
2,755,529,440
(1,217,599,367)
(332,931,156)
294,613,239
1,745,873,956
297,659
490,254,330
60
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 31 Desember 2011 Keterangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penyisihan kerugian Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan wesel ekspor Efek yang dibeli dengan dijual kembali Kredit yang diberikan Mikro Retail Korporasi Penyisihan kerugian Tagihan Akseptasi Penyertaan Saham - bersih Aktiva lain-lain*) Jumlah Aktiva Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain dan dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **) Jumlah Liabilitas Perbedaan jatuh Tempo
*) **)
Sampai dengan 1 bulan
1 bulan sampai dengan 3 bulan
3 bulan sampai dengan 1 tahun
Lainnya yang tidak memiliki jatuh Tempo
Lebih dari 1 tahun
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,233,000,000 2,662,500 -
2,965,625 -
9,948,375 32,469,248 -
443,727,125 -
2,993,119 67,124,344 91,754,678
525,000 7,555,569 3,019,970
23,631,747 51,128,032 204,649,289
315,816,332 622,445,128 432,414,063
147,500 1,639,664,702
4,069,690 18,135,854
34,962,688 17,883,183 374,672,563
7,291,848 2,476,907
199,204
8,180,773 7,430,879 25,380,407 1,614,284,295
26,634,800 26,834,004 (8,698,150)
-
Jumlah
-
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,233,000,000 459,303,625 32,469,248 -
1,814,402,648
(82,994,756) 297,658 (82,697,098)
342,966,197 748,253,073 731,838,000 (82,994,756) 34,962,688 297,658 22,100,373 3,764,178,668
110,502
-
-
7,291,848 2,786,613
167,857,404 167,967,906 206,704,657
73,600,801 198,837 73,799,638 1,740,603,010
(82,697,098)
34,815,573 241,458,205 7,629,716 293,981,955 3,470,196,713
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
Manajemen Risiko Pasar Pengelolaan manajemen risiko pasar dilakukan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) yang membahas manajemen risiko pasar, strategi Asset and Liability Management (ALMA) dan pengukuran risiko pasar melalui analisis terhadap pemicu munculnya risiko (risk driver), yaitu suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dapat berasal dari posisi trading book maupun posisi banking book. Cakupan posisi banking book dan posisi trading book mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum (CAR). Dalam pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menetapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit serta pengukuran risiko pasarnya termasuk perhitungan CAR. Bank melakukan perhitungan CAR risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan CAR. Risiko pasar banking book, terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (aset dan liabilitas) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar laporan posisi keuangan Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga dapat mencapai NII (Net Interest Income) yang dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko Bank.
61
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
(a)
Risiko Tingkat Suku Bunga Instrumen keuangan yang berbasis suku bunga memiliki risiko karena terdapat potensi perubahan suku bunga yang akan membawa dampak kepada arus kas dimasa depan. Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing GAP terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam schedule maturity atau waktu repricing antar aset, kewajiban dan komponen rekening administratif yang dimiliki oleh Bank. Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga rata-rata tertimbang per tahun untuk posisi aset dan liabilitas keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. 30 September 2012 Rupiah Valas Aset Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain Efek-efek Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
31 Desember 2011 Rupiah Valas
3.84% 4.14% 9.36% 15.35%
0.22% -
6.18% 0.00% 8.96% 10.99% 17.32%
5.27% 2.76% 7.30%
0.18% 0.00 -
7.01% 7.41% 0.00%
7.11% -
0.59% -
Tabel berikut ini mengikhtisarkan eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko tingkat suku bunga (Gross). 3 0 S e pt e m be r 2 0 12 S uk u bunga m e nga m ba ng Le bih da ri 3 bula n T ida k le bih da ri t e t a pi t ida k le bih Le bih da ri 1 3 bula n da ri 1 t a hun t a hun S uk u bunga t e t a p A set Kas Giro pada B ank Indo nesia 197,593,701 Giro pada bank lain 76,331,640 P enempatan pada B ank Indo nesia dan bank lain Efek-efek Nilai wajar melalui lapo ran laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspo r Tagihan Derivatif Kredit yang diberikan M ikro 45,516,320 Retail 84,466,096 Ko rpo rasi 156,351,406 Tagihan akseptasi 15,328,060 P enyertaan saham A set lain-lain *) T o tal Lia bilit a s Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Depo sito Simpanan dari bank lain Liabilitas Derivatif Liabilitas akseptasi P injaman yang diterima Liabilitas lain-lain **) T o tal P erbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan
T ida k dik e na k a n bunga
T o tal
-
-
320,975,453
22,438,902 -
-
-
28,500,000 224,406,865 -
30,000
47,692,747 95,738,585 272,715,641 -
253,858,487 676,104,911 563,003,694 -
-
297,658 67,041,454
22,438,902 197,593,701 76,331,640 320,975,453 28,500,000 224,406,865 30,000 347,067,554 856,309,591 992,070,741 15,328,060 297,658 67,041,454
575,587,222
416,146,973
1,492,967,092
573,882,318
67,369,112
3,125,952,717
11,848,823
-
-
-
-
508,456,935 191,689,651 1,623,731,653 15,328,060 174,664,915 -
99,006,153 25,233,574 -
-
100,049,005 -
17,000 52,750
11,848,823 508,456,935 191,689,651 1,722,737,806 100,049,005 17,000 15,328,060 199,898,489 52,750
2,525,720,037
124,239,727
-
100,049,005
69,750
2,750,078,519
291,907,246
1,492,967,092
473,833,313
67,299,362
375,874,198
(1,950,132,815)
62
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
3 1 D e s e m be r 2 0 11 S uk u bunga m e nga m ba ng
T ida k le bih da ri 3 bula n A set Kas Giro pada B ank Indo nesia Giro pada bank lain P enempatan pada B ank Indo nesia Efek-efek Nilai wajar melalui lapo ran laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspo r Kredit yang diberikan M ikro Retail Ko rpo rasi Tagihan akseptasi P enyertaan saham A set lain-lain *) T o tal Lia bilit a s Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Depo sito Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi P injaman yang diterima Liabilitas lain-lain **)
Le bih da ri 3 bula n t e t a pi t ida k le bih da ri 1 t a hun
Le bih da ri 1 t a hun
S uk u bunga tetap
193,385,982 27,690,141 -
-
-
1,170,853,680
31,038,850
-
-
43,250,000 163,519,820 -
3,518,119 74,679,913 94,774,648 34,815,573 -
23,631,747 51,128,032 204,649,289 -
315,816,332 622,445,128 432,414,063 -
4 5 9 ,9 0 3 ,2 2 6
2 7 9 ,4 0 9 ,0 6 8
1,3 7 0 ,6 7 5 ,5 2 3
7,291,848 685,188,951 169,340,115 1,806,303,450 34,815,573 -
T o tal
2 ,7 0 2 ,9 3 9 ,9 3 7
P erbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan
( 2 ,2 4 3 ,0 3 6 ,7 11)
-
-
T ida k dik e na k a n bunga 20,906,438 -
1,3 7 7 ,6 2 3 ,5 0 0
T o tal 20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 43,250,000 163,519,820 31,038,850
297,658 22,100,373
342,966,197 748,253,073 731,838,000 34,815,573 297,658 22,100,373
4 3 ,3 0 4 ,4 6 9
3 ,5 3 0 ,9 15 ,7 8 6
-
-
7,291,848
105,493,400 167,857,404 -
73,600,801 -
35,713,048 -
7,629,716
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 35,713,048 34,815,573 241,458,205 7,629,716
2 7 3 ,3 5 0 ,8 0 4
7 3 ,6 0 0 ,8 0 1
3 5 ,7 13 ,0 4 8
7 ,6 2 9 ,7 16
3 ,0 9 3 ,2 3 4 ,3 0 6
6 ,0 5 8 ,2 6 4
1,2 9 7 ,0 7 4 ,7 2 2
1,3 4 1,9 10 ,4 5 2
3 5 ,6 7 4 ,7 5 3
4 3 7 ,6 8 1,4 8 0
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
(b) Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul karena adanya gap posisi valuta asing yang dimiliki Bank yang tercermin dalam Posisi Devisa Netto (PDN) baik secara individual maupun secara keseluruhan. Termasuk dalam posisi valuta asing tersebut yaitu posisi trading book yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan transaksi valuta asing dalam jangka pendek maupun posisi banking book dalam rangka pengendalian PDN. Menurut ketentuan Bank Indonesia, PDN ditetapkan maksimum sebesar 20 % dari modal, sedangkan Bank secara internal menetapkan limit posisi devisa neto per valuta asing maksimum sebesar 10% dari modal. Berikut adalah PDN Bank masing-masing pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Mata Uang Laporan Posisi Keuangan Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
30 Septem ber 2012 Aset 78,169,999 6,720
Liabilitas 66,051,695 -
Posisi Devisa Neto 12,118,304 6,720 12,125,024
Total
63
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Mata Uang Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Adm inistratif Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
30 Septem ber 2012 Aset
9,570,000.00 -
Liabilitas
9,570,000.00 -
-
Total Modal
343,717,000
Rasio PDN (Laporan Posisi Keuangan) Rasio PDN (Keseluruhan)
Mata Uang Laporan Posisi Keuangan Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
Posisi Devisa Neto
3.53% 3.53%
31 Desem ber 2011 Aset 38,819,497 240,280
Liabilitas 12,586,610 -
Total
Posisi Devisa Neto 26,232,887 240,280 26,473,167
Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Adm inistratif Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
47,069,924 240,280
20,934,377 -
26,135,547 240,280
Total
26,375,827
Modal
305,446,315
Rasio PDN (Laporan Posisi Keuangan) Rasio PDN (Keseluruhan)
8.67% 8.64%
Manajemen Risiko Operasional Penerapan manajemen risiko operasional dilakukan dengan pengukuran metodologi Risk Control Self Asessment (RCSA) ke masing-masing satuan kerja yang bertujuan untuk membantu mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aktivitas fungsionalnya dan melakukan langkah-langkah perbaikan atau tindak lanjut ke depan. Risiko operasional yang telah teridentifikasi disebabkan dari beberapa faktor antara lain organisasi, kegagalan sistem/teknologi informasi, informasi, kesalahan manusia dan force majeure seperti bencana alam. RCSA dilaksanakan di 17 satuan kerja dan dilaporkan secara triwulanan ke Bagian Manajemen Risiko Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum sebagai dasar dalam penyusunan profil risiko operasional. Pengendalian risiko operasional menggunakan metodologi RCSA juga bertujuan untuk membangun kesadaran dan budaya risiko (risk awareness and risk culture) sehingga dapat meningkatkan kualitas pengendalian risiko operasional dan meminimalisasi potensi kerugian operasional. Upaya peningkatan pemahaman atas manajemen risiko difokuskan pada peningkatan budaya sadar risiko (risk awareness) dilakukan antara lain melalui pengukuran rutin setiap 3 (tiga) bulanan Manajemen Risiko Operasional (MRO) melalui Self Assessment, diadakan pelatihan-pelatihan terkait manajemen risiko terhadap seluruh pekerja Bank seperti pelatihan dalam rangka Sertifikasi Manajemen Risiko (Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan/LSPP atau Badan Sertifikasi Manajemen Risiko/BSMR) dan dilakukannya rapat RMC setiap bulan dengan Direksi.
64
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Sosialisasi dan pelatihan dimaksud untuk mengefektifkan peran satuan kerja/risk owner sebagai first line of defense, dimana dalam tata kelola manajemen risiko memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko di satuan kerjanya. Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai second line of defense bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan dan pengimplementasian kebijakan/prosedur dan metodologi, pengawasan, pengkajian dan melakukan pemantauan proses manajemen risiko sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko. SKMR juga melakukan pemantauan dan penilaian profil risiko Bank, mengkaji dampak risiko suatu produk dan aktivitas baru, serta mendukung satuan kerja operasional dalam mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen risiko dimaksud. Diantaranya dengan memanfaatkan hasil penilaian terhadap konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan pengendalian internal dalam penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Penerapan Risk and Control Self Assessment (RCSA) di seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk membantu satuan kerja sebagai first line of defense, dimana satuan kerja mengidentifikasi dan mengukur secara independen risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan penentuan langkah-langkah perbaikan/rencana tindak lanjut ke depan. Seluruh satuan kerja operasional (risk owner) aktif terlibat dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dalam aktivitas fungsional satuan kerja. Manajemen Risiko Kepatuhan Pengelolaan dan pengendalian risiko kepatuhan berguna untuk memitigasi risiko tidak dipatuhinya atau tidak dilaksanakannya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dengan cara memastikan kepatuhan terhadap peraturan regulator, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Manajemen Risiko Strategis Pengelolaan dan pengendalian risiko strategis dilakukan dengan cara melaksanakan proses pengendalian terhadap rencana strategis dan rencana bisnis. Hal ini bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi. Manajemen Risiko Hukum Pengelolaan dan pengendalian risiko hukum dilakukan melalui: (a) (b)
Peninjauan secara berkala terhadap kontak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain. Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan.
Manajemen Risiko Reputasi Risiko reputasi yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif dan informasi yang tidak tepat terkait persepsi terhadap nasabah dan keterbukaan informasi yang memadai.
34. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggaltanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
65
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 30 Septem ber 2012 Nilai tercatat Nilai w ajar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Nilai w ajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan w esel ekspor Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan Derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total
31 Desem ber 2011 Nilai tercatat Nilai w ajar
22,438,902 197,593,701 76,331,640 320,975,453
22,438,902 197,593,701 76,331,640 320,975,453
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680
28,500,000 224,406,865 -
28,500,000 224,406,865 -
43,250,000 163,519,820 31,038,850
43,250,000 163,519,820 31,038,850
97,392,151 30,000 2,195,447,886 15,328,060 297,658 67,041,454
97,392,151 30,000 2,195,447,886 15,328,060 297,658 67,041,454
1,740,062,515 34,815,573 297,658 22,100,373
1,740,062,515 34,815,573 297,658 22,100,373
3,245,783,770
3,245,783,770
3,447,921,030
3,447,921,030
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Liabilitas Derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **)
11,848,823
11,848,823
7,291,848
7,291,848
508,456,935 191,689,651 1,722,737,806 100,049,005 17,000 15,328,060 199,898,489 5,503,671
508,456,935 191,689,651 1,722,737,806 100,049,005 17,000 15,328,060 199,898,489 5,503,671
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 35,713,048
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 35,713,048
34,815,573 241,458,205 7,629,716
34,815,573 241,458,205 7,629,716
Total
2,755,529,440
2,755,529,440
3,093,234,306
3,093,234,306
*) Aset lain-lain - neto terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
Metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar adalah sebagai berikut: a) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu, kecuali efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat. Estimasi nilai wajar terhadap aset keuangan tertentu ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Estimasi nilai wajar terhadap liabilitas keuangan tertentu yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. b) Efek-efek Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.
66
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
c) Kredit yang diberikan Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar untuk menentukan nilai wajar. Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. d) Pinjaman yang diterima Nilai wajar dihitung berdasarkan model diskonto arus kas dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar untuk sisa periode jatuh tempo. e) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lainlain. Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan liabilitas akseptasi ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Tabel berikut ini menunjukkan analisa dari setiap instrument keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan level hirarki nilai wajar per 30 September 2012 : Level 1 Aset keuangan tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Obligasi Rekapitalisas i Pemerintah Medium Term Notes
252,906,865 252,906,865
35. INFORMASI SEGMEN Berikut ini adalah informasi segmen Bank berdasarkan segmen operasi:
67
Level 2
Level 3 -
-
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Ke t e ra nga n P endapatan bunga - neto P endapatan o perasi lainnya To tal pendapatan B eban o perasi lainnya P embalikan (beban) kerugian penurunan nilai To tal beban P endapatan (beban) no n o perasio nal - neto Laba sebelum beban pajak penghasilan B eban pajak penghasilan -neto La ba t a hun be rja la n A s e t S e gm e n Kredit No n Kredit
Lia bilit a s S e gm e n P endanaan No n pendanaan
Ke t e ra nga n P endapatan bunga - neto P endapatan o perasi lainnya To tal pendapatan B eban o perasi lainnya P embalikan (beban) kerugian penurunan nilai To tal beban P endapatan (beban) no n o perasio nal - neto Laba sebelum beban pajak penghasilan B eban pajak penghasilan -neto La ba t a hun be rja la n
Ke t e ra nga n A s e t S e gm e n Kredit No n Kredit
Lia bilit a s S e gm e n P endanaan No n pendanaan
M ik ro 17,870,978 924,199 18,795,177
R it e l 47,829,818 5,728,944 53,558,762
(12,936,739) 3,752,526 (9,184,213) 12,773 9,623,736 (2,563,278)
3 0 S e pt e m be r 2 0 12 Ko rpo ra s i 57,690,585 2,641,765 60,332,349
La innya 13,124,104 15,584,632 28,708,736
T o tal 136,515,484 24,879,540 161,395,024
(31,918,437) (10,595,786) (42,514,223) 31,514 11,076,053 (2,950,102)
(36,978,854) (19,259,563) (56,238,417) 36,510 4,130,442 (1,100,142)
(25,021,362) (25,021,362) 1,815,383 5,502,758 (1,465,658)
7 ,0 6 0 ,4 5 8
8 ,12 5 ,9 5 0
3 ,0 3 0 ,3 0 0
4 ,0 3 7 ,10 0
2 2 ,2 5 3 ,8 0 8
341,657,456 40,374,158 3 8 2 ,0 3 1,6 14
827,519,447 99,613,974 9 2 7 ,13 3 ,4 2 1
919,704,049 119,461,474 1,0 3 9 ,16 5 ,5 2 3
841,350,778 8 4 1,3 5 0 ,7 7 8
2,088,880,953 1,100,800,383 3 ,18 9 ,6 8 1,3 3 5
53,646,113 209,024,950 2 6 2 ,6 7 1,0 6 3
922,498,580 22,517,450 9 4 5 ,0 16 ,0 3 0
932,372,319 26,087,414 9 5 8 ,4 5 9 ,7 3 4
514,367,380 133,045,846 6 4 7 ,4 13 ,2 2 5
2,422,884,392 390,675,660 2 ,8 13 ,5 6 0 ,0 5 2
M ik ro 24,258,052 716,175 24,974,228
R it e l 54,771,273 1,521,220 56,292,494
(10,365,309) (2,083,227) (12,448,536) 11,719 12,537,411 (1,468,809)
(22,016,834) (4,424,959) (26,441,793) 24,892 29,875,592 (3,500,047)
11,0 6 8 ,6 0 2
2 6 ,3 7 5 ,5 4 5
M ik ro
R it e l
3 0 S e pt e m be r 2 0 11 Ko rpo ra s i 57,255,734 1,542,758 58,798,492 (22,328,555) (4,487,609) (26,816,164) 25,244 32,007,573 (3,749,818) 2 8 ,2 5 7 ,7 5 5 3 1 D e s e m be r 2 0 11 Ko rpo ra s i
(106,855,392) (26,102,823) (132,958,215) 1,896,179 30,332,988 (8,079,180)
La innya (9,430,129) 6,963,819 (2,466,310)
T o tal 126,854,931 10,743,973 137,598,904
(38,604,058) (38,604,058) 1,524,485 (39,545,883) -
(93,314,756) (10,995,795) (104,310,551) 1,586,340 34,874,693 (8,718,674)
( 3 9 ,5 4 5 ,8 8 3 )
2 6 ,15 6 ,0 19
La innya
T o tal
332,623,420 25,092,408 3 5 7 ,7 15 ,8 2 8
709,408,884 159,246,908 8 6 8 ,6 5 5 ,7 9 2
698,030,211 52,657,924 7 5 0 ,6 8 8 ,13 5
1,504,095,585 1,5 0 4 ,0 9 5 ,5 8 5
1,740,062,515 1,741,092,825 3 ,4 8 1,15 5 ,3 4 0
379,187,620 83,055,845 4 6 2 ,2 4 3 ,4 6 5
1,591,390,318 35,590,314 1,6 2 6 ,9 8 0 ,6 3 2
795,747,978 174,297,677 9 7 0 ,0 4 5 ,6 5 5
74,269,425 7 4 ,2 6 9 ,4 2 5
2,766,325,916 367,213,261 3 ,13 3 ,5 3 9 ,17 7
68
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
36. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30 September 2012
31 Desember 2011
Komitmen Tagihan Komitmen Lainnya
-
-
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang belum digunakan
(494,338,274)
(217,516,046)
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor: a. L/C luar negeri b. L/C dalam negeri Lainnya
Komitmen - neto
(12,060,585)
(8,250,427) (4,545,000)
(9,570,000) (506,398,860)
(230,311,473)
Kontijensi Tagihan kontijensi Tagihan bunga dalam penyelesaian a. Bunga kredit yang diberikan
-
b. Bunga lainnya
6,443,365
74,158,600 -
Liabilitas kontijensi Garansi bank yang diberikan Stanby L/C Kontijensi - neto
(29,218,738)
(6,089,315)
(3,682,350) (22,775,372)
68,069,285
37. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
69
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Pihak-pihak berelasi
Jenis hubungan
Unsur transaksi pihak berelasi
Pemerintah Republik Indonesia (RI)
Kepemilikan saham mayoritas melalui Kementrian Keuangan RI
Efek-efek
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Entitas Induk
Giro pada bank lain, simpanan dari bank lain
PT Mega Eltra (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan, Pinjaman yang diterima
PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Perkebunan Nus antara II (Pers ero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Kredit y ang diberikan
PT Perkebunan Nus antara V II (Pers ero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Kredit y ang diberikan
PT Perkebunan Nus antara XIV (Pers ero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Kredit y ang diberikan
Kay aw an kunc i
Hubungan pengendalian kegiatan
Tabungan, Depos ito
PT Sarana Patra Jateng
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Kredit y ang diberikan
PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Giro pada bank lain, pinjaman y ang diterima
Lembaga Pembiay aan Eks por Indones ia
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Simpanan dari bank lain, pinjaman y ang diterima
PT Bank Bukopin Tbk
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pus at RI
Giro pada bank lain
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Dalam kegiatan perbankan, Bank melakukan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
70
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 30 September 2012 Aset Giro pada bank lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Pers ero) Tbk
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Bank BRI Syariah
Efek-efek Pemerintah RI Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pemerintah RI Kredit yang diberikan PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara XIV PT Permodalan Nas ional Madani PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara I PT Sarana Patra Jateng Karyawan kunci PT Perkebunan Nusantara XI PT Mega Eltra PT Bringin Srikandi Finance Total aset dari pihak-pihak berelasi Total aset Persentase total aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset Liabilitas Giro Entitas dan lembaga pemerintah Lain-lain
2,165,870 10,133 513,459 2,689,462
50,000,000 50,000,000
252,906,865
97,392,151
31 Desember 2011
5,085,452 10,185 9,453 5,105,090
-
204,182,320
-
36,348,417 29,072,320 22,731,955 40,000,000 30,772,972 28,125,705 50,000,000 25,000,000 262,051,369 665,039,847
49,448,756 31,305,000 30,814,895 30,000,000 29,592,891 4,785,329 175,946,871 385,234,281
3,189,681,335
3,481,155,340
20.85%
11.07%
3,917,164 344,507,974 348,425,138
523,316,897 9,877,116 533,194,013
1,488,001
1,019,356
263,296,913 2,575,948 62,418,381 328,291,242
426,874,252 2,224,108 270,281,374 699,379,734
100,000,000 100,000,000
10,000,000 25,000,000 35,000,000
Pinjaman yang diterima Entitas dan lembaga pemerintah
149,752,181
232,425,275
Kompens as i kepada karyawan kunci
3,794,032
3,794,032
931,750,594
1,504,812,410
2,813,560,052
3,133,539,177
Tabungan Karyawan kunci Depos ito berjangka Entitas dan lembaga pemerintah Karyawan kunci Lain-lain Simpanan dari bank lain Entitas dan lembaga pemerintah Lain-lain
Total liabilitas dari pihak-pihak berelasi Total liabilitas Persentase total liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas
33.12%
71
48.02%
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 30 September 2012 Komitmen dan kontijensi pada rekening adminstratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor PT Mega Eltra (Persero)
31 Desember 2011
12,060,585
4,545,000
Gaji dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris
3,754,400
4,664,506
Tantiem Direksi dan Dewan Komisarisdan insentif karyawan kunci
2,266,964
650,362
Persentase transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap total aset dan total liabilitas Bank adalah sebagai berikut: 30 Septem ber 2012 Aset Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan
Liabilitas Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Kompensasi kepada karyaw an kunci
31 Desem ber 2011
0.08% 1.57% 7.93% 3.05% 8.22% 20.85%
0.15% 0.00% 5.87% 0.00% 5.05% 11.07%
12.38% 0.05% 11.67% 3.55% 5.32% 0.13% 33.12%
17.02% 0.03% 22.32% 1.12% 7.42% 0.12% 48.02%
38. INFORMASI TAMBAHAN a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang diperbaharui dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008, bank dengan kriteria tertentu harus memasukan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan. Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. CAR Bank pada tanggal 30September 2012 adalah sebesar 15,69% untuk CAR risiko kredit dan risiko operasional dan 15,45% untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 16,68% untuk CAR risiko kredit dan risiko operasional dan 16,39% untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional yang dihitung sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
72
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 30 September 2012
31 Desember 2011
320,019
285,830
23,697
19,617
343,716
305,446
1,895,735
1,569,331
295,166
261,983
2,190,901
1,831,314
34,162
32,038
2,225,063
1,863,352
Modal Modal Inti Modal Pelengkap Total Modal untuk Risiko Kredit, Risiko pasar dan Risiko Operasional
ATMR untuk Risiko Kredit setelah memperhitungkan Risiko Spes ifik ATMR untuk Risiko Operasional
Total ATMR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional ATMR untuk Risiko Pasar
Total ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar
CAR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional
CAR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional
CAR Minimum
15.69%
16.68%
15.45%
16.39%
8.00%
8.00%
b. Rasio Kredit Non-Performing (NPL) Pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, rasio NPL Bank adalah sebagai berikut: Rasio NPL – bruto Rasio NPL - neto
30 September 2012 3,20% 0,48%
31 Desember 2011 3,55% 0,77%
39. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Perubahan nama Perseroan dari PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro) menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI AGRO) sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang Penggunaan Izin Usaha atas nama PT Bank Agroniaga Tbk menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Perubahan nama dimaksud telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 18 April 2012.
73
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
74