Modul ke:
Fakultas
Psikologi
Psikometri Aplikasi uji Reliabilitas dan Validitas
Program Studi
Psikologi
Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2
Kruder-Richardson (K-R 20)
= Jumlah item tes = varians dari total (keseluruhan) skor hasil pengukuran = jumlah dari hasil perkalian p dan q = proporsi jumlah partisipan yang mampu menjawab pertanyaan = jumlah partisipan yang gagal menjawab pertanyaan
3
Alpha (Cronbach)
= Koefisien Alpha = jumlah item = jumlah varians-varians dari seluruh item = varians dari total (keseluruhan) skor hasil pengukuran
4
Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas 5
Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas • Koefiesien Reliabilitas yang paling baik Î mendekati nilai 1 • Nilai Cronbach’s Alpha: Reliabilitas Minimum: 0,60 (bisa diterima) Reliabilitas Sedang: 0,61 – 0,8 Reliabilitas Baik: > 0,8 6
Daftar Pustaka Cohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychological testing and assessment: An introduction to test and measurement. (7th ed.). Boston: McGraw Hill. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. (3rd ed.). New York: SAGE Publications, Ltd. Kaplan, R.M. & Saccuzzp, D.P. (2009). Psychological testing: Principles, applications, and issues. California: Wadsworth Cengage Learning Urbina, S. (2004). Essentials of psychological testing. New York: John Wiley & Sons, Inc.
INTERPRETASI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
INTERPRETASI RELIABILITAS
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS Konsistensi skor yg diharapkan pada suatu tes? 1. Apakah skor tes AB konsisten antar waktu? 2. Bila ada dua tes setara yang mengukur trait Y, apakah skor yang diperoleh konsisten? 3. Apakah item-item tes AB konsisten dalam mengukur satu trait/attribut? 4. Apakah skor tes AB yg dihasilkan seorang penyekor konsisten dengan skor tes yg dihasilkan penyekor lain?
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS • Pertanyaan di atas mengenai konsistensi skor akan menentukan metode pengujian reliabilitas yg dilakukan. Apakah Test-retest, Alternate-form,Internal consistency, atau Inter scorer reliability? • Koefisien reliabilitas harus diinterpretasikan berkaitan dgn konsistensi yg diharapkan.
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS Berapa batasan koefisien reliabilitas? • secara umum 0,8 • terkait tujuan tes - research: 0,7 – 0,8 - clinical (diagnosis): 0,95
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS Interpretasi reliabilitas harus terkait dgn metode reliabilitas yg digunakan Contoh: Tes loneliness: ¾metode tes-retes rX1X2= 0,56 (tes tidak stabil antar waktu) ¾α = 0,82 (tes secara internal konsisten)
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS • Koefisien reliabilitas juga digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai besar variabilitas skor tes yg disebabkan oleh error of measurement & true score. • Koefisien reliabilitas Æ proporsi varians true score dan varians observed score. Contoh: rX1X2= 0.80 Æ 80% dari varians observed score merupakan varians true score dan 20% merupakan varians error
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS Contoh: Tes loneliness: ¾metode tes-retes rX1X2= 0,56 (tes tidak stabil antar waktu) rX1X2= 0.56 Æ 56% dari varians observed score merupakan varians true score dan 44% merupakan varians error (time sampling error) ¾α = 0,82 (tes secara internal konsisten) 82% dari varians observed score merupakan varians true score dan 18% merupakan varians error (content sampling dan content heterogeneity error )
INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS • Jadi interpretasi reliabilitas harus terkait dengan metode reliabilitas yang digunakan dan error yang terdapat dalam metode. • Dari contoh, dapat disimpulkan: - Sebuah alat ukur dapat konsisten dlm suatu hal, tetapi dpt juga tdk konsisten dlm hal lain. - Penentuan apakah suatu tes reliabel harus memperhatikan metode pengujian yg digunakan dan kemungkinan error yg ada - Besar error yg ditolerir terkait dgn tujuan alat ukur
INTERPRETASI VALIDITAS
Interpretasi Koefisien Validitas • Harus signifikan pada level tertentu & cukup tinggi untuk dapat mengidentifikasi & membedakan individu • Terkait dengan tujuan tes • Terkait dengan teori konstruk • Dikaitkan dengan metode pengujian validitas. • Khusus pada criterion-validity, korelasi diharapkan signifikan & tinggi. 18
Contoh Interpretasi • Koefisien korelasi sebesar 0,6 (signifikan pada LOS 0,05) sebagai hasil uji validitas konstruk antara tes X dengan tes Y (yang mengukur konstruk kreativitas), menunjukkan bahwa 36% proporsi varians tes X diakibatkan oleh tes Y. Dengan demikian, tes X dapat dikatakan valid untuk mengukur konstruk kreativitas. • Koefisien korelasi sebesar 0,8 (signifikan pada LOS 0,05) sebagai hasil uji validitas prediktif antara tes SPMB dengan nilai IPK, menunjukkan bahwa 64% proporsi varians nilai IPK diakibatkan oleh tes SPMB. Dengan demikian, tes X dapat dikatakan valid untuk memprediksi keberhasilan belajar di perguruan tinggi. 19
Terima Kasih Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.