EXPOSURE DRAFT
ISAK No. 15
13 April 2010
EXPOSURE DRAFT INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM DAN INTERAKSINYA Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 31 Mei 2010 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
ED ISAK No.
15
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM DAN INTERAKSINYA Hak cipta © 2010, Ikatan Akuntan Indonesia
Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10130 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 email:
[email protected];
[email protected],
April 2010
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saransaran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 31 Mei 2010. Tanggapan dikirim ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310 Fax: 021 724-5078 E-mail:
[email protected],
[email protected] Hak Cipta © 2010 Ikatan Akuntan Indonesia Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 724-5078 E-mail:
[email protected],
[email protected]
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
iii
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
Pengantar Dengan diadopsinya IAS 19 Employee Benefits menjadi PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja maka IFRIC yang terkait perlu diadopsi melengkapi adopsi IAS 19. Untuk itu, Dewan Standar Akuntansi Keuangan memandang perlu untuk mengadopsi IFRIC 14: IAS 19 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction menjadi ED ISAK 15. Dewan Standar Akuntansi Indonesia telah menyetujui Exposure Draft ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum Dan Interaksinya untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh Perusahaan, regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, situs web IAI: www.iaiglobal.or.id Jakarta, 13 April 2010 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Fadilah Kartikasasi G. A. Indira Teguh Supangkat
iv
Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
PERMINTAAN TANGGAPAN Penerbitan ED ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED ISAK 15 tersebut. Sebagai panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan masukannya. Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif Apakah anda setuju dengan ketentuan transisi dan tanggal efektif ISAK 15? Entitas harus menerapkan interpretasi ini untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Penerapan dini tidak diperbolehkan. Entitas harus menerapkan Interpretasi ini sejak periode awal sajian dalam laporan keuangan pertama dimana Interpretasi berlaku. Entitas mengakui setiap penyesuaian awal yang berasal dari penerapan Interpretasi ini dalam saldo laba pada awal periode.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
v
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
Ikhtisar Ringkas ED ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya merupakan adopsi dari IFRIC 14: IAS 19 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction yang membahas permasalahan mengenai: (a) kapan pengembalian atau pengurangan iuran di masa depan harus dianggap sebagai tersedia sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja paragraf 61. (b) bagaimana persyaratan pendanaan minimum dapat mempengaruhi ketersediaan pengurangan iuran di masa depan. (c) kapan persyaratan pendanaan minimum dapat menimbulkan liabilitas.
vi
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
PERBEDAAN DENGAN IFRSs ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya mengadopsi seluruh pengaturan dalam IFRIC 14 IAS 19 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction, kecuali: 1. IFRIC 14 paragraf 2 yang menjadi paragraf 2 ISAK 15 memberikan tambahan persyaratan pendanaan minimum di Indonesia contohnya pengelolaan dana pensiun. 2. IFRIC 14 paragraf 27 yang menjadi ISAK 15 paragraf 27 tentang tanggal efektif. 3. ISAK 15 tidak memperbolehkan penerapan dini. 4. IFRIC 14 paragraf 27A mengenai tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
vii
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN ............................................
01 - 06
Referensi Latar Belakang ...................................................
01 - 03
Ruang Lingkup...................................................
04 - 05
Permasalahan .....................................................
06
INTERPRETASI ..............................................
07 - 26
Ketersediaan Pengembalian atau Pengurangan Iuran di Masa Depan ..........................................
07 - 17
Pengaruh Persyaratan Pendanaan Minimum pada Manfaat Ekonomi yang Tersedia Sebagai Pengurangan Iuran di Masa Depan ....................
18 - 22
Ketika Persyaratan Pendanaan Minimum dapat Menimbulkan Liabilitas ...........................
23 - 26
TANGGAL EFEKTIF .....................................
27
KETENTUAN TRANSISI ..............................
28
CONTOH ILUSTRASI
viii
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 15 P S A K 2 4 - B ATA S A S E T I M B A L A N PA S T I , PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM DAN INTERAKSINYA PENDAHULUAN Referensi • • • •
PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja PSAK 25 (revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
Latar Belakang 01. PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja paragraf 61 membatasi pengukuran aset imbalan pasti atas ‘nilai kini dari manfaat ekonomi yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari rencana atau pengurangan iuran di masa depan terhadap program tersebut’ ditambah keuntungan dan kerugian yang belum diakui. Pertanyaan muncul mengenai kapan pengembalian kas atau pengurangan iuran di masa depan harus tersedia, terutama ketika terdapat persyaratan pendanaan minimum. 02. Persyaratan pendanaan minimum terdapat di Indonesia, misalnya pengelolaan dana pensiun, untuk meningkatkan keamanan perjanjian imbalan pascakerja yang diberikan kepada anggota program imbalan kerja. Persyaratan biasanya berupa penetapan jumlah minimum atau tingkat iuran yang harus dibuat selama periode program tersebut. Oleh karena itu, persyaratan pendanaan minimum dapat membatasi kemampuan entitas untuk mengurangi iuran.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.1
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15.2
ED ISAK 15
03. Pembatasan pengukuran atas aset imbalan pasti dapat menyebabkan persyaratan pendanaan minimum menjadi sulit untuk dilaksanakan. Biasanya, persyaratan untuk membuat iuran dalam suatu program tidak akan mempengaruhi pengukuran aset atau liabilitas imbalan pasti. Hal ini disebabkan karena ketika iuran dibayarkan, akan menjadi program aset sehingga liabilitas neto tambahan adalah nol. Namun, persyaratan pendanaan minimum dapat menimbulkan liabilitas jika iuran yang diperlukan tidak tersedia di dalam entitas ketika membayar kepada para anggota program tersebut. Ruang Lingkup 04. Interpretasi ini berlaku untuk semua program imbalan pasti pascakerja dan imbalan pasti kerja jangka panjang lainnya. 05. Untuk tujuan Interpretasi ini, persyaratan pendanaan minimal merupakan setiap persyaratan untuk membiayai program imbalan pasti pascakerja maupun imbalan pasti kerja jangka panjang lainnya. Permasalahan 06. Permasalahan yang dibahas dalam Interpretasi ini adalah: (a) kapan pengembalian atau pengurangan iuran di masa depan harus dianggap sebagai tersedia sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja paragraf 61. (b) bagaimana persyaratan pendanaan minimum dapat mempengaruhi ketersediaan pengurangan iuran di masa depan. (c) kapan persyaratan pendanaan minimum dapat menimbulkan liabilitas.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
INTERPRETASI Ketersediaan Pengembalian atau Pengurangan Iuran di Masa Depan 07. Entitas menentukan ketersediaan pengembalian dana atau pengurangan iuran masa depan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dari program dan persyaratan perundangundangan di Indonesia dari program tersebut. 08. Manfaat ekonomi dalam bentuk pengembalian dana atau pengurangan iuran di masa depan, tersedia jika entitas dapat merealisasikannya pada suatu titik waktu tertentu selama jangka waktu program tersebut atau ketika liabilitas diselesaikan. Secara khusus, manfaat ekonomi tersebut mungkin tersedia bahkan jika tidak dapat segera direalisasikan pada akhir periode pelaporan. 09. Manfaat ekonomi yang tersedia tidak tergantung pada bagaimana entitas bermaksud untuk menggunakan surplus. Entitas harus menentukan manfaat ekonomi maksimal yang tersedia dari pengembalian dana, pengurangan iuran masa depan atau kombinasi keduanya. Entitas tidak boleh mengakui manfaat ekonomi dari kombinasi pengembalian kas dan pengurangan iuran di masa depan yang berdasarkan asumsi bahwa pengembalian kas tidak dapat terjadi bersamaan dengan pengurangan iuran (satu sama lain saling terpisah). 10. Sesuai dengan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan, entitas harus mengungkapkan informasi mengenai sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi pada akhir periode pelaporan yang mengandung risiko signifikan penyebab timbulnya penyesuaian material atas nilai tercatat aset atau liabilitas neto yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Hal ini dapat mencakup pengungkapan tentang setiap pembatasan dari tingkat realisasi saat ini dari surplus atau pengungkapan tentang dasar yang digunakan untuk menentukan jumlah manfaat ekonomi yang tersedia.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.3
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15.4
ED ISAK 15
Manfaat Ekonomi yang Tersedia untuk Pengembalian Dana Hak untuk Mendapatkan Pengembalian Dana 11. Pengembalian dana tersedia untuk entitas hanya jika entitas memiliki hak tanpa syarat atas pengembalian kas tersebut: (a) selama masa program, tanpa berasumsi bahwa program liabilitas harus diselesaikan dalam rangka memperoleh pengembalian dana (misalnya dalam beberapa yurisdiksi, entitas mungkin memiliki hak untuk mendapatkan pengembalian dana selama masa program, terlepas apakah program liabilitas dapat diselesaikan); atau (b) dengan mengasumsikan penyelesaian program liabilitas secara bertahap dilakukan dari waktu ke waktu sampai semua anggota telah menyelesaikan program tersebut; atau (c) dengan mengasumsikan penyelesaian program liabilitas secara penuh dilakukan sekaligus yaitu sebagai suatu penghentian program (plan wind-up). Hak tanpa syarat untuk pengembalian kas bisa terjadi pada berapapun tingkat pendanaan suatu program pada akhir periode pelaporan. 12. Jika hak entitas untuk pengembalian dana dari surplus tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa tidak pasti di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendalinya, maka entitas tidak memiliki hak tanpa syarat dan tidak mengakui suatu aset. Pengukuran Manfaat Ekonomi 13. Entitas mengukur manfaat ekonomi yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana sebesar surplus pada akhir periode pelaporan (yaitu nilai wajar aset program dikurangi nilai kini kewajiban imbalan pasti) dimana entitas memiliki hak untuk menerima sebagai pengembalian dana, dikurangi Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
biaya-biaya terkait. Misalnya, jika pengembalian dana akan dikenakan pajak selain pajak penghasilan, entitas harus mengukur jumlah pengembalian dana setelah pajak. 14. Dalam mengukur jumlah pengembalian dana tersedia ketika program dihentikan (paragraf 11 (c)), entitas harus memasukkan biaya dalam rencana untuk menyelesaikan program liabilitas dan melakukan pengembalian dana. Misalnya, entitas harus mengurangkan biaya profesional jika biaya ini dibayar oleh program tersebut dan bukan oleh entitas, dan biaya premi asuransi apapun yang mungkin diperlukan untuk menjamin liabilitas pada saat penghentian program. 15. Jika jumlah pengembalian dana ditetapkan sebesar jumlah penuh atau proporsi dari surplus, dan bukan suatu jumlah tetap, entitas tidak boleh membuat penyesuaian untuk nilai waktu dari uang, meskipun pengembalian dana tersebut hanya dapat direalisasikan di masa depan. Manfaat Ekonomi yang Tersedia sebagai Pengurangan Iuran 16. Jika tidak ada persyaratan pendanaan minimum, entitas menentukan manfaat ekonomi yang tersedia sebagai pengurangan iuran di masa depan sebesar jumlah yang lebih rendah antara: (a) surplus dalam program tersebut; dan (b) nilai kini biaya jasa masa depan kepada entitas, yaitu tidak termasuk setiap bagian dari biaya masa depan yang akan ditanggung oleh karyawan, untuk setiap tahun selama masa yang lebih singkat antara umur program yang diharapkan dan umur entitas yang diharapkan. 17. Entitas menentukan biaya jasa masa depan menggunakan asumsi yang konsisten dengan yang digunakan untuk menentukan kewajiban imbalan pasti dan dengan situasi pada akhir periode pelaporan sebagaimana diatur dalam PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja. Oleh karena itu, entitas mengasumsikan bahwa tidak ada perubahan atas
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.5
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ED ISAK 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
manfaat yang diberikan oleh suatu program di masa depan sampai program ini diubah dan mengasumsikan bahwa tenaga kerja stabil di masa depan kecuali entitas terbukti berkomitmen pada akhir periode pelaporan untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan yang dilindungi oleh program. Dalam kasus ini, asumsi tentang masa depan tenaga kerja harus memperhitungkan pengurangannya. Entitas menentukan nilai kini dari biaya jasa masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto yang sama seperti yang digunakan dalam perhitungan kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan.
15.6
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Pengaruh Persyaratan Pendanaan Minimum pada Manfaat Ekonomi yang Tersedia Sebagai Pengurangan Iuran di Masa Depan 18. Entitas menganalisa setiap persyaratan pendanaan minimum pada tanggal tertentu sebagai iuran yang diperlukan untuk menutup (a) setiap kekurangan atas jasa lalu yang terjadi dengan dasar pendanaan minimum dan (b) akrual masa depan atas manfaat. 19. Iuran untuk menutupi kekurangan yang terjadi dengan dasar pendanaan minimum sehubungan dengan jasa yang sudah diterima tidak akan mempengaruhi iuran masa depan atas jasa masa depan. Iuran tersebut dapat menimbulkan liabilitas sesuai dengan paragraf 23-26. 20. Jika ada persyaratan pendanaan minimum untuk iuran yang terkait dengan akrual masa depan atas manfaat, entitas menentukan manfaat ekonomi yang tersedia sebagai pengurangan dalam iuran masa depan sebesar nilai kini dari: (a) biaya jasa masa depan estimasian setiap tahun sesuai dengan paragraf 16 dan 17 dikurangi (b) iuran pendanaan minimum estimasian yang diperlukan sehubungan dengan akrual masa depan atas manfaat pada tahun tersebut.
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
21. Entitas menghitung iuran pendanaan minimum masa depan yang diperlukan sehubungan dengan akrual masa depan atas manfaat dengan mempertimbangkan pengaruh dari surplus dengan dasar persyaratan pendanaan minimum. Entitas menggunakan asumsi yang diperlukan oleh persyaratan pendanaan minimum dan, untuk setiap faktor yang tidak disebutkan secara spesifik oleh persyaratan pendanaan minimum, asumsi-asumsi tersebut konsisten dengan yang digunakan untuk menentukan kewajiban imbalan pasti dan dengan keadaan pada akhir periode pelaporan sebagaimana diatur dalam PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja. Perhitungan mencakup setiap perubahan yang diharapkan karena adanya pembayaran minimum iuran yang jatuh tempo oleh entitas. Namun, perhitungan ini tidak memasukkan pengaruh dari perubahan yang diharapkan dalam syarat dan kondisi dari persyaratan pendanaan minimum yang tidak secara substantif berlaku atau disepakati secara kontraktual pada akhir periode pelaporan. 22. Jika iuran pendanaan minimum masa depan yang diperlukan sehubungan dengan akrual masa depan atas manfaat melampaui biaya jasa masa depan dalam PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja pada suatu tahun tertentu, nilai kini dari pelampauan tersebut mengurangi jumlah aset yang tersedia sebagai pengurangan dalam iuran masa depan pada akhir periode pelaporan. Namun, jumlah aset yang tersedia sebagai pengurangan dalam iuran masa depan tidak boleh kurang dari nol. Ketika Persyaratan Pendanaan Minimum Dapat Menimbulkan Liabilitas 23. Jika entitas mempunyai kewajiban membayar iuran dalam persyaratan pendanaan minimum untuk menutupi kekurangan yang terjadi dengan dasar pendanaan minimum sehubungan dengan jasa yang sudah diterima, entitas menentukan apakah utang iuran akan tersedia sebagai pengembalian dana atau pengurangan dalam iuran masa depan setelah iuran dibayar ke dalam program tersebut.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.7
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15.8
ED ISAK 15
24. Dalam hal utang iuran tersebut tidak tersedia setelah iuran dibayar ke dalam program tersebut, entitas mengakui liabilitas ketika kewajiban tersebut timbul. Liabilitas akan mengurangi aset imbalan pasti atau meningkatkan liabilitas imbalan pasti sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang diperkirakan akan timbul dari penerapan PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja paragraf 61 ketika iuran dibayar. 25. Entitas menerapkan PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja paragraf 61 sebelum menentukan liabilitas sesuai dengan paragraf 24. 26. Liabilitas sehubungan dengan persyaratan pendanaan minimum dan setiap pengukuran kembali berikutnya atas liabilitas tersebut harus segera diakui sesuai dengan kebijakan yang diadopsi oleh entitas untuk mengakui pengaruh dari pembatasan dalam pengukuran aset imbalan pasti sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja paragraf 61. Khususnya: (a) entitas yang mengakui pengaruh dari batasan pada paragraf 61 dalam laporan laba rugi, sesuai dengan PSAK 24 paragraf 66 (g), harus segera mengakui penyesuaian dalam laporan laba rugi. (b) entitas yang mengakui pengaruh batasan pada paragraf 61 dalam pendapatan komprehensif lain, sesuai dengan PSAK 24 paragraf 101, harus segera mengakui penyesuaian dalam pendapatan komprehensif lain. TANGGAL EFEKTIF 27. Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Penerapan dini tidak diperkenankan.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
KETENTUAN TRANSISI 28. Entitas menerapkan Interpretasi ini sejak periode awal sajian dalam laporan keuangan pertama dimana Interpretasi berlaku. Entitas mengakui setiap penyesuaian awal yang berasal dari penerapan Interpretasi ini dalam saldo laba pada awal periode.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.9
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15.10
ED ISAK 15
CONTOH ILUSTRASI Lampiran ini melengkapi, namun bukan bagian dari ISAK 15. Contoh 1: Pengaruh persyaratan pendanaan minimum dimana terdapat surplus dan utang pendanaan iuran minimum PSAK 24 yang dapat dikembalikan penuh kepada entitas CI01. Entitas memiliki tingkat pendanaan pada dasar persyaratan pendanaan minimum (yang diukur atas dasar yang berbeda dari yang disyaratkan oleh PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja) sebesar 82% pada program A. Berdasarkan persyaratan pendanaan minimum, entitas diperlukan untuk meningkatkan tingkat pendanaan hingga 95% dalam waktu yang singkat. Akibatnya, entitas memiliki kewajiban hukum pada akhir periode pelaporan untuk memberikan 200 ke program A. Peraturan program memperbolehkan pengembalian dana secara penuh dari setiap kelebihan kepada entitas pada akhir masa program. Penilaian pada akhir tahun untuk program A ditetapkan di bawah ini. Nilai pasar aset
1.200
Nilai kini kewajiban imbalan pasti berdasarkan PSAK 24
(1.100)
Surplus
100
Aset imbalan pasti (sebelum pembayaran persyaratan pendanaan minimum)(a) (a)
100
Agar praktis, diasumsikan bahwa tidak ada jumlah yang tidak diakui.
Penerapan Persyaratan CI02. ISAK 15 paragraf 24 mensyaratkan entitas untuk mengakui liabilitas dalam hal utang iuran yang tidak sepenuhnya tersedia. Pembayaran iuran sebesar 200 akan meningkatkan surplus PSAK 24 dari 100 menjadi 300. Dalam peraturan program, jumlah ini akan sepenuhnya dikembalikan kepada entitas tanpa biaya yang terkait. Oleh karena itu, tidak ada liabilitas yang diakui sebagai kewajiban untuk membayar kontribusi. Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
Contoh 2: Pengaruh persyaratan pendanaan minimum ketika terdapat defisit PSAK 24 dan utang pendanaan iuran minimum yang tidak akan sepenuhnya tersedia CI03. Entitas memiliki tingkat pendanaan pada dasar persyaratan pendanaan minimum (yang diukur atas dasar yang berbeda dari yang disyaratkan oleh PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja) sebesar 77% pada program B. Berdasarkan persyaratan pendanaan minimum, entitas disyaratkan untuk meningkatkan tingkat pendanaan sampai 100% dalam waktu yang singkat. Akibatnya, entitas memiliki kewajiban hukum pada akhir periode pelaporan untuk membayar tambahan iuran sebesar 300 ke program B. Peraturan program memperbolehkan pengembalian dana maksimum 60% dari surplus PSAK 24 kepada entitas dan entitas tidak diizinkan mengurangi iurannya di bawah tingkat tertentu yang sama dengan biaya jasa PSAK 24. Penilaian program B akhir tahun ditetapkan di bawah ini. Nilai pasar aset Nilai kini kewajiban imbalan pasti berdasarkan PSAK 24 Defisit Kewajiban imbalan pasti (sebelum pertimbangan persyaratan pendanaan minimum)(a) (a)
1.000 (1.100) (100) (100)
Agar praktis, diasumsikan bahwa tidak ada jumlah yang tidak diakui.
Penerapan Persyaratan CI04. Pembayaran sebesar 300 akan mengubah defisit PSAK 24 dari 100 menjadi surplus 200. Dari jumlah 200 ini, 60% dari 200 (120) dapat dikembalikan. CI05. Oleh karena itu, iuran dari 300, 100 menghilangkan defisit PSAK 24 dan 120 (60% dari 200) tersedia sebagai manfaat ekonomi. Sisa sebesar 80 (40% dari 200) dari iuran yang dibayarkan tidak tersedia bagi entitas. CI06. ISAK 15 paragraf 24 mensyaratkan entitas untuk mengakui liabilitas saat hutang iuran tambahan tidak tersedia.
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.11
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15.12
ED ISAK 15
CI07. Oleh karena itu, entitas meningkatkan liabilitas imbalan pasti sebesar 80. Seperti disyaratkan oleh ISAK 15 paragraf 26, 80 diakui segera sesuai dengan kebijakan yang diadopsi entitas untuk mengakui pengaruh batasan dalam paragraf 58 dan entitas mengakui liabilitas neto dari 180 dalam laporan posisi keuangan. Tidak ada liabilitas lain yang diakui yang berkenaan dengan kewajiban hukum untuk membayar iuran sebesar 300. Ringkasan Nilai pasar aset Nilai kini kewajiban imbalan pasti berdasarkan PSAK 24 Defisit
1.000 (1.100) (100)
Liabilitas imbalan pasti (sebelum pertimbangan persyaratan pendanaan (100) minimum) (a) Penyesuaian dalam persyaratan pendanaan minimum (80) Liabilitias neto yang diakui dalam laporan posisi keuangan (180) (a)
Agar praktis, diasumsikan bahwa tidak ada jumlah yang belum diakui.
CI08. Ketika iuran sebesar 300 dibayar, aset neto yang diakui dalam laporan posisi keuangan akan menjadi 120. Contoh 3: Pengaruh persyaratan pendanaan minimum ketika utang iuran tidak akan sepenuhnya tersedia dan pengaruh pada manfaat ekonomi masa depan yang tersedia sebagai pengurangan iuran. CI09. Entitas memiliki tingkat pendanaan pada dasar persyaratan pendanaan minimum (yang diukur atas dasar yang berbeda dari yang disyaratkan oleh PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja) dari 95% dalam Program C. Berdasarkan persyaratan pendanaan minimum, entitas disyaratkan membayar iuran untuk meningkatkan tingkat pendanaan hingga 100% selama tiga tahun berikutnya. Iuran diperlukan untuk memperbaiki defisit (kekurangan) pada dasar persyaratan pendanaan minimum dan untuk menutupi akrual atas manfaat pada masing-masing tahun pada dasar pendanaan minimum. Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
CI10. Program C juga memiliki surplus PSAK 24 pada akhir periode pelaporan sebesar 50, yang tidak dapat dikembalikan kepada entitas dalam keadaan apapun. Tidak ada jumlah yang diakui. CI11. Jumlah nominal dari persyaratan pendanaan iuran minimum sesuai dengan kekurangan dan biaya jasa masa depan PSAK 24 untuk tiga tahun ke depan ditetapkan di bawah ini.
Tahun
Total persyaratan minimun
Iuran minimum yang diperlukan untuk memperbaiki kekurangan
Iuran minimum yang diperlukan untuk menutupi akrual masa depan
1
135
120
15
2
125
112
13
3
115
104
11
Penerapan Persyaratan CI12. Entitas menyajikan kewajiban sesuai dengan jasa yang sudah diterima yang meliputi iuran yang diperlukan untuk memperbaiki kekurangan tetapi tidak termasuk iuran minimum yang diperlukan untuk menutupi akrual masa depan. CI13. Nilai kini dari kewajiban entitas, dengan asumsi tingkat diskon 6% per tahun, yaitu sekitar 300, dihitung sebagai berikut: [120 / (1,06) + 112 / (1,06)2 + 104 / (1,06)3].
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.13
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15.14
ED ISAK 15
CI14 Ketika iuran tersebut dibayarkan ke dalam program, nilai kini dari Surplus PSAK 24 (sebagai contoh nilai wajar aset dikurangi dengan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti), semua hal akan dianggap sama, meningkat dari 50 sampai 350 (300 + 50). CI15. Namun, surplus tidak dapat dikembalikan walaupun suatu aset mungkin tersedia sebagai pengurang iuran masa depan. CI16. Sesuai dengan ISAK 15 paragraf 20, manfaat ekonomi yang tersedia sebagai pengurangan iuran masa depan adalah nilai kini dari: (a) Biaya jasa masa depan entitas setiap tahun, dikurangi (b) Setiap persyaratan pendanaan iuran minimum sehubungan dengan manfaat atas akrual masa depan pada tahun tersebut selama jangka waktu program yang diharapkan. CI17. Jumlah yang tersedia sebagai pengurangan iuran masa depan ditetapkan di bawah ini.
Tahun
PSAK 24 Biaya Jasa
Minimum kontribusi yang diperlukan untuk menutupi masa depan akrual
Jumlah tersedia sebagai kontribusi pengurangan
1
13
15
(2)
2
13
13
0
3
13
11
2
4+
13
9
4
CI18. Dengan asumsi tingkat diskon 6%, manfaat ekonomi yang tersedia sebagai pengurangan iuran di masa depan yang sama dengan: (2)/(1.06) + 0/(1.06)2 + 2/(1.06)3 + 4/(1.06)4 + … + 4/(1.06)50 + …. = 56. Aset yang tersedia dari pengurangan iuran di masa depan terbatas hanya sebesar 56. CI19. ISAK 15 paragraf 24 mensyaratkan entitas untuk mengakui liabilitas dalam utang iuran tambahan tidak akan Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ED ISAK 15
sepenuhnya tersedia. Oleh karena itu, entitas mengurangi aset imbalan pasti sebesar (50 + 300-56). CI20. Seperti yang disyaratkan oleh ISAK 15 paragraf 26, 294 tersebut diakui segera sesuai dengan kebijakan yang diadopsi entitas untuk mengakui pengaruh dari batasan dalam paragraf 58 dan entitas mengakui liabilitas neto sebesar 244 dalam laporan posisi keuangan. Tidak ada liabilitas lain yang diakui sesuai dengan kewajiban untuk memberikan iuran untuk membiayai kekurangan pendanaan minimum. Ringkasan Surplus
50
Aset imbalan pasti (sebelum pertimbangan persyaratan pendanaan minimum) 50 Penyesuaian sehubungan dengan persyaratan pendanaan minimum
(294)
Liabilitas neto yang diakui dalam laporan posisi keuangan (a)
(244)
(a)
Agar praktis, diasumsikan bahwa tidak ada jumlah yang belum diakui.
CI21. Ketika iuran sebesar 300 dibayar ke program, aset neto yang diakui dalam laporan posisi keuangan akan menjadi 56 (300-244).
Hak Cipta © 2010 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15.15