e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 )
IMPLEMENTASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN UNTUK IMBALAN KERJA MENURUT PSAK NOMOR 24 PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG SINGARAJA. Kadek Cintya Prasita, 1Made Arie Wahyuni, 2I Gusti Ayu Purnamawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kelistrikan yang memiliki sumber daya manusia yang tidak sedikit. PT. PLN (Persero) memiliki banyak kegiatan transaksi baik transaksi penerimaan maupun transaksi pembayaran melalui kas dan bank. Pembayaran gaji karyawan merupakan kegiatan rutin perusahaan setiap bulannya. Pembayaran gaji merupakan salah satu pengeluaran perusahaan yang relatif cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban PT. PLN Cabang Singaraja terhadap pemberian imbalan kerja yang diatur dalam PSAK No 24. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara, dan data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen sejarah berdirinya PT. PLN Cabang Singaraja, struktur organisasi PT. PLN Cabang Singaraja, dan uraian deskripsi pekerjaan dari masing-masing karyawan PT. PLN Cabang Singaraja. Teknik pengumpulan data dengan Penelitian Kepustakaan, Penelitian Lapangan, yaitu metode wawancaradan observasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemberian imbalan kerjapada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja, telah sesuai dengan PSAK Nomor. 24.Selain itu, terdapat tunjangan-tunjangan yang diberikan seperti tunjangan pensiun/manfaat pensiun dan tunjangan kesehatan. Kata kunci: imbalan kerja, PSAK No. 24, PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja Abstract PT. PLN (Persero) is a company engaged in the field of electrical services that have not limited human resources. PT. PLN (Persero) has a lot of transaction activities, both earnings transactions and payment transactions through cash and bank. Employee’s salary payment is a regular monthly activity of the company. Payroll is one of the relatively big expenses of the company. This study aimedatdescribing how the application of accounting responsibility at PT. PLN SingarajaBranch on employee’s reward payments under PSAK No. 24. The type of data used was qualitative data, with primary and secondary data sources. The primary data in this research werethe interview results, and the secondary data in this research werethe documentsof the history of PT. PLN Singaraja Branch establishment, organization structure of PT. PLN SingarajaBranch, and descriptions of the job descriptions of each employee of PT. PLN SingarajaBranch. The techniques of data collection werethroughlibrary research, field research, i.e., interview and observation method. The results of the study showed that in providing employee’s reward payments at PT. PLN (Persero) SingarajaBranch, it was suitable with PSAK Number. 24. In addition, there were some allowances given, such as retirement allowances and health allowances. Keywords: employee rewards, PSAK No. 24, PT. PLN (Persero) Singaraja Branch
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 )
PENDAHULUAN Pada umumnya perusahaan dibuat dan dibentuk sesuai dengan garis pertanggungjawaban. Struktur pusat pertanggungjawaban digunakan untuk menunjukkan unit organisasi yang dikelola oleh seorang manager yang bertanggungjawab. Untukmengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka perusahaan akan mempersiapkan strategi-strategisebagai arahan didalam mencapai tujuan.Salah satu bentuknya adalah denganmemperhatikan masalah operasional dengan anggaran keuangan sebagaipendukung kegiatan dengan melakukan penyusunan rencana anggaran padawaktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusatpusatpertanggungjawaban, serta laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusatpertanggungjawaban untuk dapat menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban. Tercapainya pengelolaan anggaran yang baik tidak terlepas dari adanya pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung pengguna anggaran itu sendiri. Pengawasan terhadap anggaran diperlukan untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun dapat berjalan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Menurut Purnamawati (2016), pengawasan langsung dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang keuangan dan untuk memantau tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta untuk mengetahui apakah terdapat praktek-praktek yang tidak sehat yang membahayakan.Bentuk dari pusat pertanggungjawaban itu sendiri salah satunya adalah akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pusat-pusat pertanggungjawban dan memudahkan pengendalian atas hasil dan biaya yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan, Samryn (2001:258). Akuntansi pertanggungjawaban sangat perlu diterapkan pada
perusahaanatau industri yang kegiatan operasi serta unit usahanya banyak, karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas usahanya.Akuntansi pertanggungjawabandalam penerapannya menetapkan atau memberi wewenang secara tegas, karena dengan wewenangini akan menimbulkan adanya tanggung jawab.Akuntansi pertanggungjawaban juga merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang mengumpulkan serta melaporkan informasi akuntansi untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban, baik berupa rencana maupun yang sudah terjadi. Dengan diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban yang baik dan memadai akan membantu perusahaan dalam melaksanakan operasi perusahaan dengan efisien dan efektif, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Akuntansi pertanggungjawaban juga sebagai sarana untuk mengevaluasi kemampuan setiap manajer, sehingga akan dibentuk landasan terciptanya suatu sistem pengukuran prestasi kerja. Jika akuntansi pertanggungjawaban diterapkan secara baik dan memadai, perusahaan dapat melihat seberapa besar perubahan yang telah dicapai setiap manajer. Kinerja manajer yang baik merupakan tuntutan perusahaan dalam meningkatkan efektifitas kinerja yang maksimal. Pencapaian kinerja yang maksimal dapat dilakukan dengan cara menyusun anggaran maupun menyusun rencana kerja yang bersifat jangka panjang, setelah itu dilakukan evaluasi dari tiap manajer terhadap pusat-pusat tanggungjawab yang telah ditugaskan sebelumnya. Hasil dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban yaitu berupa laporan pertanggungjawaban.Laporan pertanggungjawaban digunakan untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus memotivasi manajer tersebut untuk melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan atau prestasi yang tidak memuaskan. Dari laporan pertanggungjawaban tersebut, maka dapat dilakukan evaluasi atas seberapa
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) besar penilaian prestasi kerja yang dilakukan oleh manajer dengan caramembandingkan anggaran yang telah direncanakan dengan realisasinya. Di dalam suatu perusahaan tidak hanya manajer yang berperan penting, namun dibutuhkan pula bantuan dari bawahan atau karyawan. Bagi negara seperti Indonesia yang memiliki karakteristik pasar tenaga kerja yang tidak seimbang, dimana supply lebih tinggi dari pada demand, imbalan kerja karyawan terutama bagi karyawan yang memiliki pendidikan dan keterampilan rendah cenderung tertekan sedangkan bagi karyawan yang memiliki pendidikan dan keterampilan tinggi justru ke arah yang sebaliknya.Dalam mencapai taraf efisien dan hasil pengembangan sumber daya yang tinggi, karyawan diberi kesempatan mengembangkan kecakapan mereka agar dapat mengaktualisasikan dirinya pada pekerjaan yang diembannya dengan tujuan mengembangkan sebuah perusahaan. Imbalan kerja (employee benefit) adalah seluruh bentuk pemberian dari entitas atas jasa yang diberikan oleh pekerja (IAI, 2010). Berdasarkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan ,jenisjenis imbalan antara lain:Imbalan kerja jangka pendek (short-term employee benefits), Imbalan pascakerja (postemployment benefits), Imbalan kerja jangka panjang lainnya (other long-term employe benefits), Pesangon pemutusan kerja, dan Imbalan berbasis ekuitas (equity compensation benefts). PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Singaraja adalah salah satu unit pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Bali yang ditugaskan memberikan pelayanan terhadap pelanggan terkait dengan konsumsi listrik khususnya untuk wilayah Kota Singaraja, Kecamatan Tejakula, Tamblang, Seririt, Pupuan, Wanagiri sampai Kecamatan Gerokgak. Dalam pemberian imbalan kerja PT. PLN menerapkan PSAK No 24 sebagai suatu standar. Dari berbagai macam perlakuan imbalan kerja tentu saja dalam pelaksanaannya masih ada kekurangan dan menyebabkan kerugian pada pihak karyawan sebagai pekerja.
Imbalan kerja terdiri atas imbalan kerja jangka pendek, imbalan pascakerja, imbalan jangka panjang lainnya dan pesangon.Imbalan kerja jangka pendek dan imbalan pascakerja merupakan komponen imbalan kerja yang paling sering terjadi transaksinya dalam perusahaan karena gaji, tunjangan, kompensasi, bonus dan iuran pensiun harus dibayarkan hampir setiap bulan oleh perusahaan.Sekarang ini juga masih ada perusahaan yang belum menerapkan PSAKNo. 24 dan Undang-Undang No. 13 Tentang Ketenagakerjaan dengan baik. Ini bisa dilihat dari banyaknya fenomena demo karyawan karena gaji mereka tidak dibayar perusahaan dan demo karyawan atas uang pensiun yang belum jelas peraturannya oleh perusahaan. Ini berbanding terbalik dengan peraturan dalam Undang-Undang No. 13 dimana imbalan kerja adalah hak bagi setiap karyawan. Penelitian sejenis tentang imbalan kerja sebelumnya juga sempat dilakukan oleh Rahmi (2007) yang berjudul Analisis penerapan PSAK No. 24 akuntansi imbalan kerja pada laporan keuangan PT. Sri Vita Utama menghitung besaran imbalan pascakerja berdasarkan metode projected unit credit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Sri Vita Utama belum memperhitungkan kewajiban imbalan pascakerja terhadap karyawannya, sehingga penulis melakukan penghitungan besaran imbalan pascakerja untuk periode 2006 dan 2007 dan menyarankan perusahaan untuk menyajikan kembali laporan keuangan setelah mengakui kewajiban imbalan pascakerja tersebut. Kelayakan PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja dalam pemberian imbalan kerja menurut PSAK 24 yang berlaku perlu diketahui , sebab pemberian imbalan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan prospek usaha kedepannya.Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mengambil judul “Implementasi Akuntansi Pertanggungjawaban untuk Imbalan Kerja Menurut PSAK Nomor 24 pada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja.”
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dan orang dan prilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif juga merupakan suatu pendekatan induktif untuk penyusunan pengetahuan yang menggunakan riset dan menekankan subjektifitas serta arti pengalaman bagi individu. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara, dan Data sekunder dalam penelitian inii adalah dokumen sejarah berdirinya PT. PLN Cabang Singaraja, struktur organisasi PT. PLN Cabang Singaraja, dan uraian deskripsi pekerjaan dari masing-masing karyawan PT. PLN Cabang Singaraja. Teknik pengumpulan data dengan Penelitian Kepustakaan, Penelitian Lapangan, yaitu metode wawancara,danobservasi Adapun informan pada penelitian ini adalah Analis Manajemen Mutu , dan AF Adm MM. Teknik pengumpulan data dengan Penelitian Kepustakaan, Penelitian Lapangan, yaitumetode wawancara,dan observasi Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Menurut Ghony (2012:245), analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik data dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan di lokasi penelitian, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Analisis data itu dilakukan sejak awal peneliti terjun ke lokasi penelitian hingga akhir penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Survey pendahuluan Tahap survey pendahuluan merupakan tahap awal untuk mengetahui keadaan perusahaan yang akan diteliti dan dibahas dalam skripsi ini dengan cara menemui bagian administrasi yang beralamat di Jalan Ahmad Yani nomor 42 dan meminta ijin untuk melakukan
2.
3.
4.
5.
penelitian di PT. PLN Cabang Singaraja Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas mengenai obyek penelitian (Sunyoto, 2011: 23). Wawancara diadakan secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, seperti karyawan bagian SDM PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja. Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi tentang sejarah, visi dan misi perusahaan serta sistem pemberian imbalan kerja terhadap karyawan. Observasi Metode observasi yaitu suatu metode yang digunakan oleh peneliti dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan perusahaan (Sunyoto, 2011: 23). Pengamatan dilakukan secara langsung untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan penghitungan dalam pemberian imbalan kerja. Pengamatan administrasi dilakukan dengan cara mengamati alur dokumen yang terkait dengan pemberian imbalan kerja. Dokumentasi Dokumentasi yakni pengumpulan data yang diperoleh dari dokumendokumen perusahaan yang terkait dengan penelitian tentang pemberian imbalan kerja menurut PSAK Nomor 24. Penjabaran deskriptif hasil penelitian.
Dari data-data yang telah dikumpulkan peneliti melalui proses wawancara dan dokumentasi, dipaparkan hasil penelitian tentang pemberian
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) imbalan kerja karyawan menrut PSAK Nomor 24.
Fungsi Bendahara
HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur Perhitungan Imbalan Kerja Adapun prosedur penggajian yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Cabang Singaraja adalah sebagai berikut:
1
Daftar Permohonan Pembayaran Gaji
Fungsi SDM
Mulai Daftar Potongan Gaji Pegawai
Daftar Waktu Hadir (Absensi) Pegawai
Bank
2
Daftar Potongan Gaji Pegawai
3 N
1
Daftar Permohonan Pembayaran Gaji
1
3
1
Membuat Daftar Gaji Pegawai
Membuat Daftar Permohonan Pembayaran Gaji
2
Selesai
Bagan 4.1 Bagan Alur Prosedur Pemberian Gaji Pada PT PLN (Persero)
P1 P2 P3 1 2 3
Keterangan: : Gaji Pokok : Tunjangan Posisi : Tunjangan Lain-Lain (Insentif) : Potongan Iuran BPJS JHT : Potongan Iuran DP PLN : Potongan Keterlambatan
1. Prosedur pencatatan waktu hadir (absensi) Pencatatan waktu kehadiran dilakukan secara online oleh masingmasing pegawai yang diawasi oleh petugas khusus (Admin) yang berada dibawah pengawasan bagian kepegawaian. Pada tanggal yang
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) telah ditentukan, biasanya akhir bulan, petugas yang berada dibawah pengawasan seksi tata laksana SDM meneliti kebenaran data absensi selama satu bulan kerja. Setelah ditandatangani oleh bagian masingmasing kemudian diserahkan kepada bagian gaji sebagai dasar pembuatan rekap gaji serta daftar pembayaran gaji. 2. Prosedur pembuatan daftar gaji Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian SDM. Fungsi SDM itu sendiri membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai pembuatan daftar gaji karyawan adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan, kenaikan jabatan, pemberhentian karyawan, penurunan karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan daftar gaji antara lain seperti mengumpulkan waktu kehadiran yang dapat diperoleh dari pencatatan waktu hadir yang telah dilakukan secara online dan menghitung gaji yang harus dibayarkan kepada masing-masing pegawai. Proses pembuatan daftar gaji dilakukan dengan cara komputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan daftar gaji sebagai berikut: a. Memasukkan semua potongan yang akan diterima setiap karyawan b. Membuat daftar gaji dan potongan c. Mencocokan semua yang ada, setelah cocok dibuat bukti Bank, pembuatan gaji dan daftar gaji d. Mengirimkan daftar gaji yang telah dibuat oleh bagian SDM ke seksi anggaran dan keuangan, selanjutnya diproses oleh seksi anggaran, keuangan. 3. Prosedur pembayaran gaji, didalam melaksanakan gaji dan tunjangan tentunya sangat diperlukan
ketelitian dan kecermatan dimulai dari pengisian data sampai kepada proses perhitungan. Hal ini dimaksudkan agar besarnya jumlah gaji yang akan diterima pegawai sesuai dengan apa yang harus diterima oleh setiap pegawai berdasarkan produktivitas yang diberikan oleh pegawai itu. Pembayaran gaji dilaksanakan setiap tanggal 1 setiap bulannya yang dilakukan melalui rekening Bank BNI masing-masing karyawan. Yang menangani proses prosedur pembayaran gaji adalah bagian SDM diantaranya: a. Menerima daftar potongan dari sumber potongan, misalnya potongan koperasi setelah itu menerima daftar nama pegawai dari tata laksana SDM b. Memasukan data yang ada dalam formulir pegawai yang bersifat non entry, misalnya perubahan peringkat jabatan. c. Membuat daftar baru yang nama filenya disesuaikan dengan bulan. d. Dilanjutkan dengan memasukan data-data pegawai yang sifatnya entry. e. Kemudian bagian SDM melakukan pengawasan atau pengecekan sebelum dan sesudah data dicek untuk meneliti kebenaran data. f. Pada bagian keuangan dibuat bukti kas keluar sebanyak 3 lembar dan surat pengantar pemindahan giro sebanyak 3 lembar untuk bukti kas, lembar pertama dijadikan arsip pada bagian keuangan, lembar ke dua dan lembar ke tiga dikirim ke Bank BNI dan kemudian ke bagian akuntansi, sedangkan untuk arsip pada bagian keuangan sedangkan lembar ke tiga didistribusikan ke Bank BNI. g. Bukti kas, rekening Bank (daftar penghasilan pegawai) dan
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) rekapitulasi dikirim ke Bank BNI untuk diproses lebih lanjut dan dibayarkan kepada masingmasing pegawai. h. Rincian pembayaran atau slip gaji bagian SDM didistribusikan langsung kepada pegawai sebagai tanda bukti pembayaran. Pada PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi (APD) terdapat dokumen atau formulir yang digunakan dalam prosedur penggajian sebagai berikut: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dikeluarkan oleh bagian SDM khususnya bagian SiPeg (Sistem Kepegawaian) berupa surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan, mengenai jabatan, pengangkatan karyawan baru, perubahan gaji, penurunan jabatan dan sebagainya. 2. Kartu absensi / daftar hadir. Dokumen ini merupakan catatan dari kehadiran karyawan yang diisi secara online langsung melalui komputer. Informasi yang bisa didapatkan dari dokumen ini adalah status absensi, absen masuk, absen pulang, keterangan mengenai alasan tidak masuk kerja atau keterlambatan karyawan. Dokumen ini dimiliki oleh masingmasing bagian dan disetiap bagian memiliki satu orang yang ditugaskan untuk mengisi kartu absensi tersebut. 3. Rekapitulasi daftar hadir. Dokumen ini berisi tentang ringkasan jumlah hari kerja karyawan perdepartemen selama satu bulan dan dibuat berdasarkan kartu absensi dan surat keterangan tidak masuk kerja. 4. Daftar gaji. Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM yang dipertanggung jawabkan ke manajer SDM dan administrasi. Dokumen ini berisi jumlah gaji dasar dikurangi potongan-
potongan dan ditambah dengan tunjangan-tunjangan. 5. Rekapitulasi gaji. Suatu formulir atau dokumen yang berisikan ringkasan gaji per departemen dan dibuat berdasarkan daftar gaji. 6. Surat pernyataan gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima beserta berbagai potongan yang menjadi beban karyawan. 7. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian akuntansi kepada bagian keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari bagian SDM. Pada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja didalam melaksanakan prosedur gaji dan tunjangan tentunya sangat diperlukan ketelitian dan kecermatan dimulai dari pengisian data sampai kepada proses perhitungan. Hal ini dimaksudkan agar besarnya jumlah gaji yang akan diterima pegawai sesuai dengan apa yang harus diterima oleh setiap pegawai berdasarkan produktifitas yang diberikan oleh pegawai tersebut. Pembayaran gaji dilakukan setiap bulan melalui rekening bank masing-masing pegawai. Adapun prosedur pelaksanaan pembayaran gaji pegawai dengan Program system application and product in data processing (SAP) pada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja, sebagai berikut: 1. Mulai tanggal 15 data potongan dan premi piket disiapkan melalui exel; 2. Pada tanggal 20 data potongan dan premi piket yang sudah disiapkan melalui exel tersebut di pindahkan ke dalam notepad 3. Setelah data-data tersebut dipindahkan, pada tanggal 21-22 bagian SDM membuka Program System Application and Product in Data Processing (SAP) lalu masuk ke menu upload data potongan dan pembayaran;
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) 4. Kemudian data-data tersebut di upload ke dalam Program System Application and Product in Data Processing (SAP) 5. Masih pada tanggal 21-22, bagian SDM melihat hasil upload didalam SP 02 display spool request untuk memastikan apakah data tersebut sudah masuk ke dalam program System Application and Product in Data Processing (SAP) atau belum, apabila ada kesalahan dalam memasukan data misalnya salah memasukan nomor induk pegawai maka System Application and Product in Data Processing (SAP) akan melaporkan gagal; 6. Untuk memastikan bahwa proses gaji dapat diproses oleh unit induk, maka bagian SDM membuka program System Application and Product in Data Processing (SAP) dan masuk kedalam kode PC00_M34_CALC_SIMU_SIMULATE PAYROLL, biasanya dilakukan pada tanggal 25; 7. Unit induk memproses gaji dari unitunit dengan melakukan Run Payroll biasanya 2-3 hari sebelum gaji dibayarkan, dan dilakukan pada tanggal 27-28; 8. Apabila sudah tidak ada masalah dan program dinyatakan sukses, maka akan dilakukan posting gaji. Biasanya dilakukan pada tanggal 27-29; 9. Pada tanggal 30-31 gaji dibayarkan. Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Imbalan Kerja Pertanggungjawab yang diberikan perusahaan terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) dalam hal ini karyawan adalah dengan memberikan imbalan kerja berupa gaji pokok, tunjangan-tunjangan maupun pemberian bonus atau insentif terhadap karyawan. Sistem Akuntansi pertanggungjawaban merupakan istilah yang digunakan dalam menjelaskan
akutansi perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja perusahaan sepanjang garis pertanggungjawaban.Garis pertanggungjawaban ini meliputi pendapatan, serta biaya-biaya yang diakumulasikan dan dilaporkan oleh pusat pertanggungjawaban. 4.3.1 Keterkaitan antara Pemberian Jumlah Imbalan Kerja Jangka Pendek (Gaji) dengan Jenjang Pendidikan Karyawan PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja Menurut Sastro Hadiwiryo (2005)Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, sertamengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatankerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkangaji dengan kinerja. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa terdapat keterkaitan antara jumlah gaji dengan jenjang pendidikan karyawan. Seperti yang telah disampaikan oleh Analis Manajemen Mutu ( Putu Ardi, 55 tahun) bahwa: “Jumlah gaji dipengaruhi oleh jenjang pendidikan, seperti S1 akan memiliki grade yang lebih tinggi dari diploma.” Hal senada juga disampaikan oleh Analis Manajemen Mutu (I Gede Seter, 53 tahun) beliau menyatakan: “Tingkat pendidikan, dimulai dari SMA, D1, D3, dan sarjana. Tiap tingkat itu mendapatkan jummlah gaji yang berbeda.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh AF Adm MM (Pande Made Sutawan, 51 tahun) yang menyatakan: “Dilihat dari jenjang pendidikan, karena sarjana akan memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan diploma. Dimana S1 berada pada tingkat 17
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) sedangkan diploma berada pada tingkat 20.”(Wawancara tanggal 2 Maret 2017, pukul 10.30 WITA)
Dari jawaban yang diberikan oleh informan dapat diketahuai bahwa di PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja dalam pemberian imbalan kerja kepada karyawan, dilihat dari jenjang pendidikan karyawan. Semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan maka semakin tinggi juga tingkat atau grade yang dimiliki karyawan. 4.3.2 Keterkaitan antara Pemberian Jumlah Imbalan Kerja Jangka Pendek (Gaji) dengan Jabatan Karyawan PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa terdapat keterkaitan antara jumlah gaji dengan jabatan karyawan. Seperti yang telah disampaikan olehAnalis Manajemen Mutu ( Putu Ardi, 55 tahun) bahwa: “Sesuai dengan jabatannya, ada gaji pokok dan tunjangan jabatan. Beda jabatan maka beda pula besar dari tunjangan jabatan, tunjangan jabatan akan sangat mempengaruhi jumlah gaji yang diterima karyawan.” Hal senada juga disampaikan oleh Analis Manajemen Mutu (I Gede Seter, 53 tahun) beliau menyatakan: “Dilihat dari jabatannya yang pasti, jabatan tertinggi akan tetap mendapatkan jumlah gaji yang tertinggi di PLN.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh AF Adm MM (Pande Made Sutawan, 51 tahun) yang menyatakan: “Jabatan yang dilihat, karena jumlah gaji akan sangat tegantung dari jumah tunjangan jabatan tersebut.”(Wawancara tanggal 2 Maret 2017, pukul 10.30 WITA) Dari jawaban yang diberikan oleh informan dapat diketahui di PT. PLN
(Persero) Cabang Singaraja, jabatan memepengaruhi jumlah gaji yang diterima oleh karyawan. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki karyawan, maka semakin tinggi pula tunjangan jabatan yang diterima karyawan. 4.3.3 Keterkaitan antara Pemberian Jumlah Imbalan Kerja Jangka Pendek (Gaji) dengan Masa Kerja Karyawan PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa terdapat keterkaitan antara jumlah gaji dengan masa kerja karyawan. Seperti yang telah disampaikan olehAnalis Manajemen Mutu ( Putu Ardi, 55 tahun) bahwa: “Jumlah gaji ya dipengaruhi juga oleh masa kerja karyawan, karena tiap tahun ada kenaikan berkala namanya.” Hal senada juga disampaikan oleh Analis Manajemen Mutu (I Gede Seter, 53 tahun) beliau menyatakan: “...juga dilihat dari masa kerja karyawan, tetapi tetap saja yang memiliki jabatan yang lebih tinggi akan mendapatkan jumlah gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang memiliki masa kerja yang lebih lama, karena jumlah gaji dipengaruhi oleh tunjangan jabatan yang diperoleh karyawan.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh AF Adm MM (Pande Made Sutawan, 51 tahun) yang menyatakan: “Ya tetap juga dipengaruhi oleh masa kerja, jumlah gaji dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu tingkat pendidikan, jabatan yang dimiliki, dan terakhir masa kerja karyawan.”(Wawancara tanggal 2 Maret 2017, pukul 10.30 WITA) Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa, rentang waktu kerja karyawan mempengaruhi jumlah gaji yang diterima. Dapat disimpulkan bahwa jumlah
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) gaji yang diterima oleh karyawan di PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, jabatan dan masa kerja yang dimiliki karyawan. Imbalan Kerja PSAK 24 Robin (1996:246) mengemukakan kompensasi yang mengandung pengertian yang sama dengan upah variabel yaitu suatu bagian dari upah seseorang karyawan yang didasarkan pada suatu ukuran kinerja individual atau organisasi. Upah variabel tersebut terdiri dari upah berdasarkan potongan, bonus, berbagai laba dan berbagai hasil. Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan (Handoko, 1994). Menurut Simamora (1997) disamping gaji, kompensasi juga meliputi cakupan tunjangan-tunjangan (benefits). Tunjangan karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari tunjangan. 4.4.1 Pemberian Imbalan Kerja Jangka Panjang Menurut PSAK Nomor 24 Pada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja Dari hasi wawancara dapat diketahui bahwa di PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja telah memberikan tunjangan-tunjangan, berupa tunjangan pensiun, tunjangan pascakerja yang meliputi asuransi jiwa dan perawatan kesehatan pascakerja . Seperti apa yang telah dijelaskan oleh Analis Manajemen Mutu (Putu Ardi, 55 tahun) menyatakan: “Semua karyawan yang bekerja di PT PLN (Persero) akan mendapatkan tunjangan-tunjangan, berupa manfaat pensiun dan tunjangan kesehatan. Tunjangan kesehataan ditanggung secara penuh tetapi ada obat yang tidak ditanggung seperti vitamin.” Hal senada juga disampaiakan oleh Analis Manajemen Mutu (I Gede Seter, 53 tahun) beliau berkatabahwa:
“Ada tunjangan, seperti tunjangan pensiun, tapi ada karyawan yang mengambil dana pensiun sekali ambil dan ada juga yang berkala atau perbulan. Selain itu juga ada tunjangan kesehatan yang diberikan.” Hal yang sama juga dikatakan oleh AF Adm MM (Pande Made Sutawan, 51 tahun) beliu menyatan: “Terdapat tunjangan yang diberikan, yakni tunjangan pensiun atau yang disebut dengan manfaat pensiun, serta tunjangan kesehatan yang dimana PT PLN (Persero) bekerjasama dengan Admedika Jakarta.”(Wawancara tanggal 2 Maret 2017, pukul 10.30 WITA)
Dilihat dari penjelasan ketiga informan, dapat ditarik simpulan bahwa di PT PLN (Persero) semua karyawannya mendapatkan tunjangan-tunjangan, seperti tunjangan pensiun dan tunjangan kesehatan. Tujuan utama dari tunjangan karyawan adalah untuk membuat karyawan mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka panjang (Flippo, 1990). Dengan pemberian tunjangan bagi karyawan yang diterapkan dengan tepat dalam suatu perusahan dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Diantara manfaat yang diperoleh dari diberikannya tunjangan karyawan adalah: a) Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif; b) Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan; c) Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja; d) Memperbaiki hubungan masyarakat; e) Mengurangi pengaruh organisasi baik yang ada maupun yang potensial; f) Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi.Untuk menunjang keberhasilan tersebut di atas maka salah satu faktor yang penting perlu diperhatikan oleh manajer adalah pemberian tunjangan bagi karyawan yakni tunjangan kesejahteraan yang diharapkan dapat meningkatkan
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) kinerja karyawan sehingga memberi keuntungan baik juga bagi preusahaan. Menurut Simamora (1997) tujuan diberikan tunjangan adalah digunakan untuk membantu organisasi memenuhi satu atau lebih dari tujuan-tujuan berikut: (1) Meningkatkan moral karyawan, (2) Memotivasi karyawan, (3) Meningkatkan kepuasan kerja, (4) Memikat karyawankaryawan baru, (5) Mengurangi perputaran karyawan, (6) Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan, (7) Menggunakan kompensasi secara lebih baik, (8) Meningkatkan keamanan karyawan, (9) Mempertahankan posisi yang menguntungkan, dan (10) Meningkatkan citra perusahaan dikalangan karyawan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dari penulisan skiripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembagian tugas sesuai dengan jabatan karyawan pada PT. PLN (Persero) yang dilakukan Cabang Singaraja sudah terlaksana dengan baik, sehingga mampu memaksimalkan kinerja PT. PLN (Persero). 2. Pada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja didalam melaksanakan prosedur gaji dan tunjangan, sudah dilakukan dengan cermat dan teliti dimulai dari pengisian data sampai kepada proses perhitungan. Hal ini dimaksudkan agar besarnya jumlah gaji yang akan diterima pegawai sesuai dengan apa yang harus diterima oleh setiap pegawai berdasarkan produktifitas yang diberikan oleh pegawai tersebut. Pembayaran gaji dilakukan setiap bulan melalui rekening bank masingmasing pegawai. 3. Pemberian jumlah gaji pada karyawan PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja sangat dipengaruhi oleh tingakat
pendidikan, dari tingkat pendidikan dapat diketahui grade yang dimiliki. Jabatan karyawan, jabatan yang dimiliki sangat mempengaruhi jumlah tunjangan jabatan yang didapatkan. Pemberian gaji karyawan juga akan dipengaruhi oleh masa kerja, karena setiap tahun akan terdapat kenaikan berkala. 4. Imbalan kerja pada PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja telah sesuai dengan PSAK No. 24, yaitu karyawan akan mendapatkan beberapa tunjangan: (1) tunjangan pensiun/manfaat pensiun, dan (2) tunjangan kesehatan.
Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan di atas yaitu: 1. Bagi PT. PLN (Persero) Cabang Singaraja Diharapkan dalam memberikan imbalan kerja agar selalu mengacu pada PSAK Nomor 24, sehingga kinerja karyawan sesuai dengan imbalan yang diterima. 2. Bagi karyawan/karyawati PT PLN (Persero) Cabang Singaraja Agar tetap menjalankan tugas dan wewenang sesuai dengan jobs descriptionagar tidak terjadi kesalahan penggunaan wewenang yang dilakukan oleh karyawan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA Danang, Sunyoto.2011. metedologi Penelitian Ekonomi, Cetakan Pertama. Yogyakarta : CAPS Ghony, M.D. dan Almanshur, F. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017 ) Handoko, T.Hani 1994. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Mausia. Yogjakarta : BPFE Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.24 revisiTahun 2010, Tentang Imbalan Kerja. Purnamawati, I Gusti Ayu. 2012. Economi Value Added (EVA) sebagai Prediktor Bank Failure di Indonesia.Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, Vol. 11, No. 2, Hal: 8 Samryn L.M.2001. Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara Simamora, Hendry. 1997.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:, STIE YKPN. Stephen P. Robbins. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi dan Aplikasi Alih Bahasa. Jakarta: Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penertbit PT. Bhuana Ilmu Populer