perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PERSALINAN ( STANDART ASUHAN PERSALINAN NORMAL ) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh: Riska Aprilia Wardani NIM. S541002027
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PERSALINAN ( STANDART ASUHAN PERSALINAN NORMAL ) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO TESIS Oleh : RISKA APRILIA WARDANI NIM S.541002027 Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Dewan Pembimbing Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Pembimbing I Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd NIP. 19440404 197603 1001
.......................
Pembimbing II Dra. Sariyatun, M.Pd M.Hum NIP. 19610318 198903 2001
.......................
Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK NIP. 19480313 197610 1001
commit to user ii
Tanggal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PERSALINAN ( STANDART ASUHAN PERSALINAN NORMAL ) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO TESIS Oleh : RISKA APRILIA WARDANI NIM S.541002027 Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal : 9 Agustus 2011 Dewan Penguji Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Ketua Prof. Dr.Didik Tamtomo, dr,MM,M.Kes,PAK Merangkap NIP. 19480313 197610 1001 Anggota
.........................
Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd Merangkap NIP. 19661108 199003 2001 Anggota Anggota Penguji : 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd NIP. 19440404 197603 1001
.........................
2. Dra. Sariyatun, M.Pd M.Hum NIP. 19610318 198903 2001
......................... ......................... Surakarta, 9 Agustus 2011
Mengetahui, Direktur Program Pasca Sarjana
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 19570820 198503 1004
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr,MM,M.Kes,PAK NIP. 19480313 197610 1001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama
: RISKA APRILIA WARDANI
NIM
: S. 541002027
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul : PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PERSALINAN ( STANDART ASUHAN PERSALINAN NORMAL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA
PRODI
KEBIDANAN
STIKES
DIAN
HUSADA
MOJOKERTO TAHUN 2011 adalah benar-benar karya otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan karya saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila diketahui di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta,
Agustus 2011
Yang membuat pernyataan,
RISKA APRILIA WARDANI
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul : Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ) Di Tinjau Dari Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto. Penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada : 1.
Prof.DR.H. Muh. Samsulhadi,dr.Sp.Kj, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk
menempuh pendidikan Pascasarjana (S-2). 2.
Prof. Drs. Suranto, MSC, PhD, selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun tesis ini.
3.
Prof.DR. Didik Tamtomo, dr.MM. M.Kes.PAK, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret
yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (S-2) pada Program Studi Kedokteran Keluarga.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd selaku
pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan perhatiannya kepada penulis, sejak awal hingga selesainya penulisan tesis ini. 5.
dra.Sariyatun, M.Pd, M.Hum selaku
pembimbing II yang dengan penuh
kesungguhan membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini. 6.
Direktur Stikes Dian Husada Mojokerto, Yulianto, S.Kep, Ners M.MKes. yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan tesis ini.
7.
Ibu, bapak, adik dan mas heppyku tercinta yang selalu memberikan dorongan motivasi serta doa sampai terselasaikannya tesis ini.
8.
Teman teman S2 seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan tesis ini, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berjasa dan membantu terselasaikannya tesis ini Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan,
mahasiswa dan para pembaca yang budiman, namun penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi kebaikan bersama. Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin. Surakarta, Maret 2011
Riska Aprilia W
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula)segala puji di akhirat. Dan Dia-lah yang maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui (Qs. Saba’:1)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ...................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii LEMBAR PENGESAHAN............................................................... iii PERNYATAAN........................................................................................ iv KATA PENGANTAR .............................................................................. v MOTTO .................................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................. viii DAFTAR TABEL ..................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii ABSTRAK ................................................................................................ xiii ABSTRACT .............................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ............................................................................ 8 1. Motivasi Belajar ................................................................ 8 2. Metode Pembelajaran ........................................................ 14 3. Prestasi belajar ................................................................... 25
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Penelitian sejenis yang relevan ............................................... 35 C. Kerangka Pemikiran ................................................................ 37 D. Rumusan Hipotesa .................................................................. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ..................................................................... 41 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 42 C. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling ................................. 42 D. Variabel Penelitian .................................................................. 43 E. Definisi Operasional ............................................................... 44 F. Intrumen Penelitian. ................................................................ 46 G. Teknik Analisis Data ............................................................... 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................ 53 B. Hasil Penelitian ....................................................................... 56 C. Pembahasan ............................................................................ 61 D. Keterbatasan Penelitian …………………………………….. 67 BAB V PENUTUP A. Simpulan ................................................................................ 68 B. Implikasi Hasil Penelitian ...................................................... 69 C. Saran ....................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 54 LAMPIRAN
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Sinkronisasi metode pembelajaran dengan kemampuan yang akan dicapai berdasarkan indikator ...................................................... 16 Tabel 3.1 Tabel Analisis 2 x 2 ...................................................................... 41 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ............................................. 45 Tabel 3.3 Analisis Anava – 2 Jalur ................................................................ 51 Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Motivasi Belajar Askeb II Persalinan .............. 54 Tabel. 4.2 Deskripsi hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. .............................................. 47 Tabel 4.3 Deskripsi hasil belajar mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah ............................................................................. 55 Tabel 4.4 Uji Normalitas .................................................................................. 57 Tabel 4.5. Uji Homogenitas Varian ................................................................. 57 Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Variansi Two Way .............................................. 58 Tabel 4.7 Tabel Rangkuman Data .................................................................... 59
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Proses Motivasi Dasar .............................................................. 12
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir Pengaruh Metode Demonstrasi ................... 13 terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Ditinjau dari Motivasi Belajar ................................................................................................... 14
Gambar 4.1
Prestasi Belajar menurut Metode Pembelajaran ........................ 15
Gambar 4.2
Prestasi Belajar menurut Motivasi Belajar ................................ 16
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian ....................................................
82
Lampiran 2
Surat Keterangan Melakukan Penelitian ....................
83
Lampiran 3
Surat Kesediaan Menjadi responden ..........................
85
Lampiran 4
Kis-kisi Kuesioner ......................................................
87
Lampiran 5
Lembar Kuesioner Penelitian .....................................
90
Lampiran 6
Instrumen Hasil Belajar .............................................
90
Lampiran 7
Hasil Tabulasi motivasi Belajar dan Prestasi Belajar .......... 94
Lampiran 8
Hasil Uji Anava
............................................. .
commit to user xii
98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Riska Aprilia Wardani, S541002027. Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto. Komisi pembimbing: Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, dan dra. Sariyatun, M.Pd, M.Hum. Tesis: Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar mahasiswa di Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada dalam UHAP II ( APN ) sebagian besar mahasiswa lulus ujian utama. Tetapi mahasiswa yang praktik klinik dirumah sakit maupun BPS belum melakukan APN sesuai standart. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar dalam mata kuliah ASKEB II persalinan ( standart asuhan persalinan normal ) ditinjau dari motivasi belajar pada mahasiswa prodi kebidanan stikes dian husada mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain Faktorial 2X2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II semester 3. 120 mahasiswa sebagai sampel yang dipilih dengan tehnik cluster random sampling dengan penerapan metode angket untuk instrument Motivasi Belajar dan metode tes untuk prestasi belajar Askeb II persalinan. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas varians. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar Askeb II persalinan (Fhitung = 17,460 dengan nilai Signifikansi = 0,000), terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar Askeb II persalinan (Fhitung = 271,519 dengan nilai Signifikansi = 0,000), tidak terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode mengajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan (Fhitung = 0,012 dengan nilai Signifikansi = 0,913). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dengan penerapan metode demonstrasi lebih baik jika dibandingkan dengan penerapan metode ceramah, mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi memperoleh prestasi belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah, tidak terdapat Interaksi pengaruh penggunaan metode mengajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Disarankan kepada semua dosen untuk menggunakan metode mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kata Kunci: Metode, Motivasi, Prestasi
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Riska Aprilia Wardani, S541002027. Effect Demonstration Against Method Course In Learning Achievement ASKEB II maternity (standarts of normal maternity care) reviewed from the Student Learning Motivation midwifery of program study in dian husada academic Mojokerto. supervising commission Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, and dra. Sariyatun, M.Pd,M.Hum. Thesis :Master of Family Medicine.Postgraduate program of sebelas maret University of Surakarta.2011 Learning achievement is something that can not be separated from learning activities, because learning is a process, whereas the achievement is the result of the learning process.Student learning achievement in midwifery of program study dian husada academic in UHAP II (APN) largely students passed the main examination. But students who practice in hospital clinics or BPS not yet doing according to standard APN. This study aims to determine whether there is influence of teaching method on learning achievement in course of ASKBE II maternity (standarts of normal maternity care) reviewed from the Student Learning Motivation midwifery of program study in dian husada academic Mojokerto This research uses apparent experimental method with factorial design 2x2. The population in this research is totality student level II three-semester. 120 students as a sample selected with the technique of cluster random sampling with the application of the questionnaire method to instrument Learning motivation and test of methods for learning achievement Askeb II maternity. Data analysis techniques using two-way analysis of variance with prerequisite test analysis is normality test and homogeneity of variance test. The results of this study is that there is the diference significant influence the use of demonstration method and speechmethod about learning achievement Askeb II maternity (Fhitung = 17,460 with significant value = 0,000), there is the diference significant influence between student possesing high learn motivation with student possesing low learn motivation for learning achievement Askeb II maternity.(Fhitung = 271,519 with significant value = 0,000),there is no interaction influence a significant between use of teaching methods and lecture method about learning achievement Askeb II maternity (Fhitung = 0,012 with significant value = 0,913) Based on the results of these studies can concluded that the learning achievement with the implementation of demonstration method is better than the implementation speech method, student has been high motivation learning acquiring learning achievement is better than student has been low motivation learning, there isn't interaction influence use teaching method and lecture of motivation about learning achievement. recommended to those all of lecturer using lecture method appropriate with purpose of learning. keywords : Method, Motivation, Achievement
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat dan berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana, kesehatan bayi dan anak balita serta pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi ( Menteri Kesehatan RI, 2007: 3-5 ). Perkembangan pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan. Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan. Pencapaian kemampuan tersebut dapat diawali dari institusi pendidikan yang berpedoman pada kompetensi inti bidan dengan meningkatkan kemampuan bidan sesuai dengan kebutuhan ( Sofyan, 2003: 8-10 ). Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan dalam kualifikasi pendidikan disebutkan bahwa : lulusan pendidikan bidan setingkat Diploma III merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik perorangan ( Menteri Kesehatan RI, 2007: 3 ).
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Proses penyelenggaraan pendidikan Diploma III Kebidanan dilaksanakan melalui pendekatan kompetensi yang ditetapkan mensyaratkan proses belajar mengajar yang disajikan secara kelompok menjadi tiga kategori yaitu teoritis dalam bentuk ceramah dan bentuk – bentuk lain, latihan terbatas untuk penguasaan ketrampilan dan latihan sebagai pengalaman lapangan sesuai dengan bidang spesialis masing – masing. Kompetensi – kompetensi yang dimaksud bersifat kognitif, afektif dan psikomotor ( Depkes, 2002: 71-72 ). Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari siswa ( faktor internal ) maupun dari luar siswa ( faktor eksternal ). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi, sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan ( Ridwan, 2008: 1-5 ). Motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam memberikan rangsangan, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
dianalogikan sebagai bahan bakar yang dapat menggerakkan mesin. Motivasi yang baik dan memadai dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajar di kelas. Guru memiliki peranan strategis dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didiknya melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengalaman dan kemampuan guru kepada siswa secara individual ( Iskandar, 2009: 181-184 ). Motivasi merupakan salah satu faktor dari dalam diri mahasiswa yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa secara langsung. Apabila motivasi belajar mahasiswa tinggi maka prestasi belajar mahasiswapun juga tinggi, sebaliknya motivasi yang rendah akan mempengaruhi rendahnya prestasi belajar. Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan metode pembelajaran diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa, sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses ini akan berjalan baik kalau siswa lebih banyak aktif dibanding dengan guru. Karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa, serta menggunakan metode mengajar secara bervariasi. Tugas guru adalah memilih dan menggunakan metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar yang baik, tepat, efektif dan efisien. Ketepatan penggunaan metode mengajar sangat tergantung kepada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar ( Muchith, 2008: 113 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Kegiatan belajar dalam Asuhan Persalinan Normal merupakan suatu asuhan yang diberikan kepada ibu saat persalinan berlangsung yang berpedoman pada asuhan yang aman dan bersih serta mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir, baik setiap tahapan persalinan, kelahiran bayi maupun awal masa nifas (JNPK-KR/POGI, 2007: 54-55 ). Dalam melaksanakan praktiknya maka bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan wanita hamil, melahirkan, masa post partum, dan melaksanakan pertolongan persalinan dibawah tanggung jawabnya sendiri (Wahyuningsih dan Heni P, 2006: 35-36 ). Kegiatan belajar mahasiswa di prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto diukur melalui keberhasilan pencapaian kompetensi yang dilakukan melalui Ujian Tahap II. Ujian Tahap II tahun 2010 pada pemenuhan standart Asuhan Persalinan Normal dilakukan dilaboratorium menggunakan model phantom bukan pada pasien langsung. Hasil evaluasi menunjukkan 75 % mahasiswa lulus ujian tahap II utama, akan tetapi hasil evaluasi tersebut tidak menjamin jika mahasiswa dapat melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standart Asuhan Persalinan Normal dengan benar karena pada kenyataannya, setiap mahasiswa yang menjalani praktik klinik kebidanan di Rumah Sakit ataupun Bidan Praktik Swasta dalam melakukan pertolongan persalinan belum sesuai dengan standart. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Prestasi Belajar dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ) Di Tinjau Dari Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara kelompok mahasiswa yang diberi
perkuliahan
dengan
metode
demonstrasi
dengan
metode
konvensional ( ceramah ) ? 2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan motivasi rendah ? 3. Apakah ada interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap Prestasi Belajar dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ) ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui apakah ada pengaruh motode mengajar dengan motivasi belajar terhadap Prestasi Belajar dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ) Di Tinjau Dari Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto.
2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara kelompok mahasiswa yang diberi perkuliahan dengan metode demonstrasi dengan metode konvensional (ceramah) dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
b. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan motivasi rendah dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ). c. Untuk mengetahui interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ) di tinjau dari motivasi belajar pada mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto.
3. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan tentang prestasi belajar mahasiswa yang dipengaruhi oleh motivasi belajar dan metode mengajar terutama dalam proses belajar mengajar pada institusi kebidanan. b. Menambah wawasan tentang metode mengajar yang bisa digunakan dalam meningkatkan perolehan prestasi belajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi institusi Kebidanan Stikes Dian Husada dapat memfasilitasi strategi
pembelajaran
yang
lebih
tepat
pada
pembelajaran
Laboratorium terutama pada pemenuhan standart Asuhan Persalinan Normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
b. Bagi dosen/pendidik dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan motivasi belajar dan pemilihan metode mengajar yang lebih tepat pada pembelajaran Laboratorium terutama pada standart Asuhan Persalinan Normal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. c. Bagi
mahasiswa
dapat
meningkatkan
motivasi
belajar
serta
mendapatkan metode mengajar yang paling tepat untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar dalam pelaksanaan standart Asuhan Persalinan Normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dari dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya ( Uno,2008:1 ). Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan (Iskandar,2008:184). Motivasi memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah seperti needs, drives, wants, insterests, desires. Motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan (needs) atau wujud perilaku mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekutan-kekuatan ini pada dasranya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti: (1) keinginan yang hendak dipengaruhinya, (2) tingkah laku, (3) tujuan, (4) umpan balik. Proses interaksi ini
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
disebut sebagai produk motivasi dasar (Basic motivations process) (Uno,2008:5). Dari definisi di atas, produk motivasi dasar dapat digambarkan dengan model proses seperti berikut:
Needs, desires, or expectation
Feedback
Behavior
Goals
Gambar 2.1. Proses Motivasi Dasar Belajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif. afektif dan psikomotor ( Djamarah, 2002: 13 ). Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah memperoleh informasi yang disengaja baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap. Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian atau mengenai sikap dan nilainilai pengetahuan serta kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan ( Uno,2008:21 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Menurut Ausubel (1986) dalam teori menjelaskan bahwa belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Yamin,2009:98-102 ). Motivasi
dan
belajar
merupakan
dua
hal
yang
saling
mempengaruhi. Menurut Iskandar (2009:131) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sunggguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi. Motivasi berhubungan rapat dengan bangkitnya minat di dalam belajar dan perluasannya adalah merupakan dasar utama dari perbuatan belajar. Salah satu bagian yang intergral dari prosedur belajar adalah adanya bentuk motivasi yang efektif (Kasijan,1984:361). b. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut: 1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a)
Motif-motif bawaan, yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.
b) Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari (Uno,2008:23-33).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
2) Motivasi jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refleks, instink, otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan (Iskandar,2009:187-189). 3) Motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Instrinsic motivation is defined as a kind of motivation which drives people to do something but ask for no tangible rewards. On contrary, extrinsic motivation is defined as akind of motivation which drives people to do something by expecting some tangible rewards (Wikibooks,2009:4). Yang berarti : motivasi instrinsik merupakan suatu bentuk motivasi yang menggerakkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu tetapi tidak meminta imbalan. Di sisi lain, motivasi ekstrinsik berarti suatu bentuk motivasi yang menggerakkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan mengharapkan suatu imbalan. Selanjutnya kedua jenis motivasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a)
Motivasi instrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satusatunya jalan untuk menuju yang ingin dicapai adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang berisikan
keharusan
untuk
menjadi
orang
terdidik
dan
berpengetahuan. Jadi, memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial. b) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Sebab, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. c. Peranan Motivasi dalam Proses Pembelajaran Motivasi
mempunyai
penanan
penting
dalam
kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran. Adapun peranan motivasi dalam pembelajaran menurut Iskandar (2009:192-193) adalah sebagai berikut: 1) Peran motivasi sebagai motor penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran. Motivasi dalam hal ini berperan sebagai motor pengerak utama bagi siswa untuk belajar, baik berasal dari dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
dirinya (internal) maupun dari luar diri (eksternal) untuk melakukan proses pembelajaran. 2) Peran motivasi memperjelas tujuan pembelajaran. Motivasi bertalian dengan suatu tujuan, tanpa adanya tujuan maka tidak akan ada motivasi seseorang. Oleh sebab itu, motivasi sangat berperan penting dalam mencapai hasil pembelajaran menjadi optimal. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan bagi siswa yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan tersebut. 3) Peran motivasi menyeleksi arah perbuatan. Disini motivasi dapat berperan meyeleksi arah perbuatan bagi siswa apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan. Contoh: untuk menghdapi ujian, supaya lulus dan mendapat hasil yang baik maka siswa harus mampu menyisihkan waktu yang optimal untuk kegiatan belajar dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk menonton TV, membaca novel, bermain karena tidak sesuai dengan tujuan. 4) Peran motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi internal biasanya muncul dari dalam diri siswa dan motivasi eksternal umumnya didapat dari guru (pendidik). Jadi dua motivasi ini harus disinergikan dalam kegiatan pembelajaran, apabila siswa ingin meraih hasil yang baik. 5) Peran motivasi menentukan ketekunan dalam pembelajaran. Seorang siwa yang telah termotivasi untuk belajar, tentu dia akan berusaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
seoptimal mungkin untuk belajar dengan tekun, dengan harapan mendapat hasil yang baik dan lulus. 6) Peran motivasi melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran siswa dalam meraih prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi seseorang selalu dihubungkan dengan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa. d. Fungsi Motivasi dalam Belajar Menurut Djamarah (2002: 123-124), fungsi motivasi dalam belajar yaitu : 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahu dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. 2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prisip, dalil dan hukum sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya. 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain pasti anak akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuati yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar.
e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik yaitu guru harus dapat menggairahkan anak didik memberikan harapan yang relistis, memberikan insentif dan mengarahkan perilaku anak didik kearah yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 135- 140). 1) Menggairahkan anak didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari - hari guru harus berusah menghindari hal - hal yang monoton dan membosankan. Guru harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal - hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Guru harus berusaha memelihara minat anak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar. 2) Memberikan harapan realistis Guru harus memelihara harapan - harapan anak didik yang relistis dan memodifikasi harapan - harapan yang kurang atau tidak realistis. Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik di masa lain. Dengan demikian guru dapat membedakan antara harapan - harapan yang realistis, pesimistis, atau terlalu optimis. Bila anak didik telah banyak mengalami kegagalan, maka guru harus memberikan sebanyak mungkin keberhasilan kepada anak didik. 3) Memberikan insentif Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik dapat berupa pujian, angka yang baik, dan sebagainya atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan - tujuan pengajaran. 4) Mengarahkan perilaku anak didik Cara
mengarahkan
perilaku
anak
didik
adalah
dengan
memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Seperti dikutip oleh Gage dan Berliner (1979), French dan Raven (1959) menyarankan sejumlah cara meningkatkan motivasi anak didik tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar – besaran yaitu : a)
Pergunakan pujian verbal
b) Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana c)
Membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi
d) Melakukan hal - hal yang luar biasa e)
Merangsang hasrat anak didik
f)
Memanfaatkan apersepsi anak didik
g) Terapkan konsep - konsep atau prinsip - prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa agar anak didik lebih terlihat dalam belajar h) Minta anak didik untuk mempergunakan hal - hal yang sudah dipelajari sebelumnya i)
Pergunakan simulasi dan permainan.
j)
Perkecil daya tarik system motivasi yang bertentangan.
k) Perkecil konsekuensi - konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap anak didik dari keterlibatannya dalam belajar. f. Prinsip-prinsip Motivasi Menurut Driscoll (1994: 312) menyatakan bahwa pengajar dapat berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip motivasi dalam proses dan cara mengajar, untuk merangsang meningkatkan dan memelihara motivasi siswa dalam belajar. ARCS dapat mewujudkan tujuan guru dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
membantu siswa mempertahankan motivasi. Keempat prinsip motivasi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Attention (Perhatian) Perhatian muncul karena didorong rasa ingin tahu. Usaha guru
menciptakan rasa ingin tahu siswa perlu dirangsang dengan hal aneh, baru dan lain dengan yang lainnya maupun kontradiktif. Dengan demikian akan menarik perhatian siswa sehingga guru lebih mudah membawa siswa pada tujuan pembelajaran. Strategi memunculkan prinsip perhatian : a) Penggunaan metode penyampaian yang bervariasi b) Penggunaan media yang menarik c) Lakukan humor sesekali dalam proses d) Gunakan
peristiwa
nyata,
contoh
sebagai
analog
dalam
memperjelas konsep e) Biasakan menyisakan waktu untuk siswa bertanya sebagai satu upaya keterlibatan keaktifan siswa 2.
Relevance (Relevansi) Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi siswa (nilai personal, nilai instrumental, nilai cultural). Motivasi siswa terpelihara bila mereka berasumsi bahwa hal-hal yang terus-menerus dipelajari pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pribadi (basic needs). Strategi menunjukkan relevansi diantaranya :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
a)
Guru harus menjelaskan hal-hal atau (tindakan) setelah siswa mempelajari materi tersebut
b) Guru harus menjelaskan manfaat pengetahuan pada kemudian hari setelah mempelajari materi tersebut c)
Gunakan contoh yang langsung berhubungan dengan profesi tertentu
d) Melakukan latihan - latihan atau tes 3.
Confidence (Kepercayaan diri) Siswa merasa percaya diri dan mampu adalah potensi siswa agar dapat berinteraksi positif dengan lingkungan. Siswa merasa dirinya mampu menyelesaikan tugas dari guru merupakan salah satu modal untuk menanamkan dorongan kuat pada siswa. Dengan percaya diri menumbuhkan harapan diri siswa untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun strategi untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah: a) Meningkatkan harapan mahasiswa untuk berhasil dalam belajar maka guru harus mempersiapkan pembelajaran agar mudah dipahami siswa b) Guru harus menggunakan pernyataan persyaratan agar anak didiknya berhasil yaitu guru menyampaikan tujuan perkuliahan dan kriteria tes, Dengan demikian siswa dapat memperkirakan apa yang siswa seharusnya kerjakan dalam memahami materi tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
c) Menumbuh-kembangkan kepercayaan siswa untuk berhasil dengan menggunakan strategi kontrol keberhasilan berada di tangan siswa sendiri. Misalnya penentuan learning kontrak. d) Ungkapan perkembangan siswa dengan "nampaknya anda telah mulai memahami" atau sebut kelemahannya "ada hal- hal yang perlu dikembangkan". e) Berikan umpan balik yang konstruktif supaya siswa mampu mengetahui pemahaman dan prestasi belajar sejauh ini. 4.
Satisfaction (Kepuasan) Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan tertentu akan menghasilkan kepuasan dan siswa selalu termotivasi untuk terus berusah mencapai tujuan yang serupa. Siswa yang telah mengalami kepuasa dengan suksesnya pencapaian tujuan sesuai yang diharapkan, maka siswa cenderung untuk mengulang perbuatan tersebut. Motivator dapat meningkatkan rasa puas dengan mengatur tugas pelajaran sehingga siswa dapat menikmati prestasi, penghargaan, tangung jawab, kemajuan dan perkembangan pribadi. Driscoll (1994: 312) menegaskan strategi untuk meningkatkan kepuasan adalah: a) Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman. b) Berikan kesempatan kepada siswa untuk langsung mempraktekan pengetahuan yang baru didapatkan. c) Upayakan siswa yang telah menguasai materi untuk membantu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
temannya yang belum berhasil. d) Bandingkan prestasi dimasa lalu yang telah dicapai, bukan dengan prestasi siswa yang lain. 2. Metode Pembelajaran a. Pengertian Metode Pembelajaran Metode adalah cara untuk teknik penyampaian materi ajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Metode sebagai strategi pembelajaran biasa dikaitkan dengan media dan waktu yang tersedia untuk belajar. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan sumber belajar (Prawiradilaga, 2008:66). Menurut (Sanjaya, 2009: 147) metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Keberhasilan implmentasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena
suatu
strategi
pembelajaran
hanya
mungkin
dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Metode
pembelajaran
merupakan
cara
melakukan
atau
menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Yamin, 2008: 152-153). Sementara itu, Siribunnan dan Tayraukham (2009: 279) mengatakan bahwa: “ teacher’s can apply teaching methods
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
emphaizing on thinking development to improve their student’sability. It is not only in content but the thingking skills as well” . Artinya: guru dapat mempraktekkan metode mengajar dengan mengutamakan pada pengembangan berfikir untuk memperbaiki kemampuan muridnya. Hal tersebut tidak hanya menyangkut isinya, tetapi keterampilan berfikir lebih diutamakan. b. Macam-macam Metode Pembelajaran Metode dalam pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Ketetapan metode sangat tergantung dari aspek lain seperti, sesuai dengan tujuan, sesuai dengan sarana, sesuai dengan alokasi waktu, sesuai dengan jenis materi, sesuai dengan kemampuan siswa dan guru (Muchicth, 2008: 113). Dibawah ini digambarkan sinkroisasi antara metode dengan kemampuan yang akan dicapai berdasar indikator:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Tabel 2.1. Tabel sinkronisasi metode pembelajaran dengan kemampuan yang akan dicapai berdasarkan indikator. NO
KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI
METODE
BERDASARKAN INDIKATOR
1
Ceramah
Menjelaskan konsep/prinsip/prosedur
2
Demonstrasi
Menjelaskan
suatu
keterampilan
berdasarkan
standar
prosedur tertentu 3
Tanya jawab
Mendapatkan umpan balik/partisipasi/menganalisis
4
Diskusi
Menganalisa/memecahkan masalah
5
Studi mandiri Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/mensitesis/mengeval uasi/melakukan sesuatubaik yang bersifat kogneti maupun psikomotor
6
Simulasi
Menjelaskan/menerapkan/menganalisa suatu konsep dan prinsip
7
Pemecahan
Menjelaskan/menerapkan/menganalisa
masalah
konsep/prosedur/prinsip tertntu
8
Studi kasus
Menganalisa dan memecah masalah
9
Praktikum
Melakukan suatu keterampilan
10
Bermain
Menerapkan suatu konsep/prinsip/prosedur
peran 11
Seminar
Menganalisis dan memecahkan masalah
12
Simposium
Menganalisa masalah
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran standart Asuhan Persalinan Normal adalah metode demonstrasi dan metode ceramah 1. Metode Demonstrasi a) Pengertian Metode Demonstrasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengetahuan Bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 76) menjelaskan bahwa demonstrasi adalah “peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu”. Menurut Sanjaya (2009: 152) metode demonstrasi adalah metode
penyajian
pelajaran
dengan
memperagakan
dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan dan tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Roestiyah
(2008:
83)
menjelaskan
bahwa
metode
demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan dan memperlihatkan suatu proses. Dengan metode ini, proses penerimaan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Selain itu mahasiswa juga dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperagakan selama proses pembelajaran berlangsung. Selain pendapat diatas, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa: The demonstration is an intructional method in which an instructor shows and explains. Demonstration may be used to enrich and increase the learner’s understanding. It is important for the intructor to realize that, there is more to the demonstration method than showing.The efective demonstration involves telling,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
showing, questioning, and application. When skill development is the desired outcome, practice must be included as a major component of the method.( Wikibooks, 2009). Artinya: Demonstrasi adalah metode yang mengajarkan dimana instruktur memperlihatkan dan menjelaskan. Demonstrasi dapat digunakan untuk memperkaya dan menambah pengertian murid. Penting bagi pengajar untuk melaksanakannya, karena lebih banyak hal yang terdapat pada metode demonstrasi daripada hanya memperlihatkan,
menanyakan
dan
menerapkan.
Ketika
pengembangan ketrampilan ingin berhasil, dalam kenyataannya harus memasukkan komponen terbesar dari metode tersebut. b) Manfaat Metode Demonstrasi Djamarah dalam kutipan Adrian (2004: 1) menjelaskan bahwa
metode
demonstrasi
memiliki
bermacam
manfaat
diantaranya, komunikasi dua arah (pendidik dan peserta didik dapat secara langsung melakukan tanya jawab), perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari serta pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik. c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Menurut Sanjaya (2009: 152-153) sebagai suatu metode pembelajaran,
demonstrasi
memiliki
diantaranya:
commit to user
beberapa
kelebihan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
(1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pembelajaran yang dijelaskan. (2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi siswa juga melihat apa yang terjadi. (3) Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian, siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kelemahan, diantaranya: (1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga memakan waktu yang banyak. (2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadaiyang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiyaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. (3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang khusu, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. d) Langkah-langkah menggunakan Metode Demonstrasi Menurut Yamin (2009: 153-154) Langkah-langkah dalam menggunakan metode demonstrasi terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu: (1) Tahap persiapan meliputi: merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi berkhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentum mempersiapkan garis besar langkahlangkah demonstrasi yang akan dilakukan dan melakukan uji coba demonstrasi. (2) Tahap pelaksanaan meliputi: mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan, mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa, dan mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa. Tahap pelaksanaan demonstrasi meliputi: memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung
teka-teki,
menciptakan
suasana
yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan, meyakinkan
bahwa
semua
commit to user
siswa
mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
jalannyademonstrasi dengan
memperhatikanreaksi
seluruh
siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. (3) Tahap mengakhiri demonstrasi yaitu dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Selain tugas, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya”. Menurut (Yamin, 2008: 154) “ Setelah demonstrasi, siswa diberi kesempatan melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih.
2. Metode Ceramah Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan dari pendidik kepada peserta didik. Metode ceramah efektif dan ekonomis untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian (Hasibuan, 2006: 13). Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin Syah, 2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham peserta didik (Adrian, 2004). Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah "berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan- pertanyaan siswa. Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa cara sebagi metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah pelajaran (www.pakguruonline.pendidikan.net). Langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembelajaran dengan metode ceramah : a.
Rumuskan tujuan instruksional khusus yang luas.
b.
Susun bahan ceramah, gunakan "bahan pengait" atau Advance Organiser, yaitu materi yang mendahului kegiatan belajar yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
tingkat abstraksinya dan inklusivitasnya lebih tinggi dari kegiatan belajar tersebut, tetapi berhubungan secara integral dengan materi baru yang akan diajarkan. c.
Penyampaian berikan dengan
bahan,
keterangan
ilustrasi, keterangan masalah
lain,
singkat
tambahan
tetapi jelas, dihubungkan
dapat juga memberikan contoh secara
singkat dan kongkret. d.
Adakan rencana penilaian, tentukan teknik dan prosedur penilaian yang tepat untuk megetahui tercapai atau tidaknya tujuan khusus yang telah dirumuskan (Hasibuan, 2006: 13). Beberapa kelebihan dan kelemahan metode ceramah : a) Kelebihan metode ceramah : 1. Guru mudah menguasai kelas. 2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar. 3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. 4. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 5. Organisasi kelas sederhana Dengan
ceramah, persiapan
satu-satunya bagi pendidik
adalah buku catatannya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang- kadang duduk. b) Kelemahan metode ceramah : 1. Membuat siswa pasif 2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
3. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjal, 1985 ) 4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. 5. Sukar mcngonlrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik. 6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian katakata) 7. Bila terlalu lama membosankan.(Syaifiil Bahri Djamarah, 2000) 8. Pendidik tidak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti
pembicaraannya.
beranggapan mendengarkan
Kadang-kadang
pendidik
buhwa kalau para siswa duduk atau
sambil
diam
mengangguk-anggukkan
kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupun siswa memperlihatkan reaksi penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab atau tes. 9. Kata-kata yang diucapkan pendidik ditafsirkan lain oleh siswa. Dapat terjadi bahwa siswa memberikan pengertian yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh pendidik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak untuk setiap kata tertentu. Kata-kata yang diucapkan hanyalah bunyi yang disetujui penggunaannya dalam suatu masyarakat untuk mewakili suatu pengertian. (www.pakguruonline.pendidikan.net). 3. Prestasi Belajar a. Definisi Prestasi Belajar Kata prestasi belajar dari bahasa Belanda yaitu Prestatie, kemudian dalam bahasa indonesia disebut prestasi yang dapat diartikan sebagai hasil usaha. Prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan diberi pengertian sebagai kemampuan, ketermapilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Menurut Sutratinah dalam Fathimah (2008:6-7) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yng sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode tertentu. Pendapat ini berarti bahwa prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak melakukan kegiatan. Hasil belajar atau prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar merupakan salah satu indikator daya serap dan kecerdasan mahasiswa yang bisa digunakan untuk menyusun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
dan mentapkan keputusan atau langkah kebijakan baik yang menyangkut
mahasiswa,
pendidikan
maupuninstitusi
yang
mengelola program pendidikan (Syah,2008:89). Pendapat lain mengenai prestasi belajar disampaikan oleh Hanushek and Pace dalam Kasirye (2009:1) bahwa : at the individual level, low learning, achievement not only limits one’s progression further in school but also negatively affects an individual’s future income and productivity. Artinya: pada tingkat individual, prestasi belajar yang rendah tidak hanya menjadi salah satu keterbatasan kemajuan selanjutnya di sekolah, tetapi juga berdampak negatif pada kemampuan dan produktivitas individu di masa mendatang. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Adapun dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran. b. Penilain Prestasi Belajar Penilaian hasil belajar didasarkan pada 3 (tiga) aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Winkel,2005:56). Ketiga aspek tersebut saling terkait erat yang bahkan tidak boleh diabaikan dalam proses pembelajaran. Penilaian prestasi belajar dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi, angka kelulusan dan sebagainya. Di negara Indonesia juga berlaku simbol nilai yang menggunakan simbol A, B, C, D, dan E. Simbol ini merupakan terjemahan dari simbol, angka-angka. Simbol nilai angka yang berskala 0 sampai 4 ini lazim digunakan pada perguruan tinggi untuk menetapkan indeks prestasi (IP) mahasiswa, baik pada setiap semester maupun pada akhir penyelesaian studi( Syah,2008:90100). c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Sesuai dengan pendapat nurdin (2005:71-75), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu antara lain: a. Kondisi fisiologis (jasmani) b. Kondisi psikologis, hal ini meliputi bakat, minat, motivasi, sikap, intelektual mahasiswa. Faktor internal yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar yang berasal dari individu
mahasiswa
itu
sendiri
F'aktor
internal
yang
mempengaruhi belajar terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
faktor kesehalan dan cacat tubuh. Fakfor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan (Slameto, 2003:54). 2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu antara lain: a. Lingkungan sosial (teman, guru, keluarga, masyarakat) b. Lingkungan fisik (sekolah, sarana prasarana, tempat tinggal, rumah, asrama, kost). Faktor eksternal yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar yang berasal dari luar mahasiswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi dalam belajar terdiri dari faktor keluarga faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2003:54).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
d. Prestasi Belajar Askeb II Persalinan. Kompetensi
atau
kemampuan
dalam
melaksanakan
pertolongan persalinan sesuai standart Asuhan Persalinan Normal sangat berkaitan dengan hasil yang diperoleh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang dapat dilihat dari aspek tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman kerja dan pelatihan. Kompetensi khusus untuk prodi kebidanan adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Kompetensi
mahasiswa
dalam
asuhan
persalinan
normal
dirumuskan dalam 58 langkah asuhan persalinan normal sebagai berikut (JNPPK/KKR-POGI, 2007: 37) : 1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua. 2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set. 3. Memakai celemek plastik. 4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun & air mengalir. 5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set. 7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan vulva ke perineum. 8. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah. 9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%. 10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit). 11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran. 12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman. 13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran. 14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm. 16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu 17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. 19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu. 20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin 21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan. 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang. 23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas. 24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) 25. Melakukan penilaian selintas :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
a. Apakah bayi menangi kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan? b. Apakah bayi bergerak aktif ? 26. Mengeringkan tubuh bayi nulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu. 27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. 28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik. 29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin). 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 31. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. 32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. 34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva 35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat. 36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur. 37. melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial). 38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban. 39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. 41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. 42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam. 43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. 44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri anterolateral. 45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral. 46. Melanjutkan
pemantauan
kontraksi
dan
mencegah
perdarahan
pervaginam. 47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. 48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. 49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik. 51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi. 52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai. 53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering. 54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum. 55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%. 56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% 57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 58. Melengkapi partograf. B. Penelitian sejenis yang relevan Penelitian sejenis yang relevan dengan penelitian ini adalah : Suwarnisih (2009) berjudul perbedaan metode demonstrasi dan penuntun belajar job sheet terhadap prestasi belajar partograf pada mahasiswa kebidanan
ditinjau
dari
motivasi
commit to user
mahasiswa.
Hasil
penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
menunjukkan bahwa : a) terdapat perbedaan prestasi belajar partograf yang diberi metode demonstrasi dan penunutun belajar job sheet. b) terdapat perbedaan prestasi belajar partograf antara yang memiliki motivasi tinggi dengan yang memiliki motivasi rendah. c) tidak ada interaksi antara metode mengajar dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa AKBID Mitra Husada Karanganyar dan mahasiswa AKBID Kusuma Husada Surakarta. Ropitasari (2009) berjudul pengaruh persepsi dan motivasi terhadap prestasi belajar di ujian akhir program pada mahasiswa Diploma IV kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan : terdapat pengaruh yang bermakna antara persepsi menjadi bidan dan motivasi belajar pada mahasiswa D-IV kebidanan FK UNS. Sri Anggarini P (2010) berjudul pengaruh motivasi belajar dan metode pembelajaran studi kasus terhadap prestasi belajar penggunaan partograf mahasiswa akademi di Surakarta kebidanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : a) terdapat pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar penggunaan
partograf
yang
diberi
metode
pembelajaran
kasus
dibandingkan metode demonstrasi. b) terdapat pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar partograf antara yang memiliki motivasi tinggi dengan yang memiliki motivasi rendah. c) terdapat pengaruh yang positif antara metode pembelajaran studi kasus dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar penggunaan partograf pada mahasiswa Akademi Kebidanan di Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
C. Kerangka Pemikiran 1) Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II Persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ). Peranan metode dalam proses pembelajaran sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam menyampaikan pesan kepada siswa. Siswa dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal bila seorang guru tepat dalam menerapkan metode mengajar. Dalam praktik mengajar metode yang baik digunakan adalah metode mangajar yang bervariasi / kombinasi dari beberapa metode dan cara-cara mengajar yang lebih memberikan peluang siswa lebih aktif dalam melakukan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran standar Asuhan Persalinan Normal adalah metode demonstrasi. Pada penelitian ini peneliti menginginkan mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan metode demonstrasi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam mengikuti mata kuliah Askeb II. Pengajar mengharapkan dengan menerapkan metode demonstrasi mahasiswa dapat memperagakan dan mempertunjukkan tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan. Dengan metode ini diharapkan proses penerimaan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
2) Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ). Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang adalah motivasi. Motivasi mempunyai peranan yang strategi dalam aktivitas belajar seseorang Motivasi belajar dapat menimbulkan daya rangsangan baik dari dalam (internal) maupun luar (eksternal) diri siswa yang menyebabkan rangsangan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adanya motivasi belajar dengan prestasi belajar menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai
motivasi tinggi akan mempunyai perasaan senang dan
mempunyai usaha yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal terhadap pelajaran yang dipelajarinya, dan prestasi belajar yang rendah dipengaruhi oleh motivasi belajar yang rendah pula. Motivasi belajar Asuhan Persalianan Normal yang tinggi ditunjukkan dengan kemampuan mahasiswa dalam pertolongan persalinan sesuai standart Asuhan Persalinan Normal dilihat dari hasil prestasi belajar mahasiswa dalam pertolongan persalinan sesuai standart Asuhan Persalinan Normal. 3) Interaksi Pengaruh Antara Metode Mengajar Dengan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Dalam Standart Asuhan Persalinan Normal. Motivasi dan metode mengajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
internal) yaitu motivasi maupun dari luar siswa (faktor eksternal) yaitu metode pembelajaran. Prestasi belajar dalam pertolongan persalinan sesuai Standart Asuhan persalinan normal pada siswa akan meningkat apabila motivasi siswa mengikuti pelajaran tinggi dan didukung metode mengajar yang tepat yaitu metode demonstrasi. Pengajar mengharapkan dengan menerapkan metode demonstrasi mahasiswa dapat memperagakan dan mempertunjukkan tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan. Dengan metode ini diharapkan proses penerimaan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Untuk memudahkan alur pemikiran, dibuat skema sebagai berikut :
Metode mengajar (X1) Prestasi belajar (Y) Motivasi belajar (X2)
Gambar 2.2. Kerangka Berfikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
D. Rumusan Hipotesa Berdasarkan kerangka berpikir diatas , maka hipotesis penelitian merumuskan : a. Ada perbedaan prestasi belajar mata kuliah askeb II persalinan ( standar asuhan persalinan normal )antara kelompok mahasiswa yang diberi perkuliahan dengan metode demonstrasi dengan metode konvensional ( ceramah ) di tinjau dari motivasi belajar pada mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto. b. Ada perbedaan prestasi belajar mata kuliah askeb II persalinan ( standart asuhan persalinan normal ) antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan motivasi rendah di tinjau dari motivasi belajar pada mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto. c. Ada interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar dalam Mata Kuliah ASKEB II Persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ) di tinjau dari motivasi belajar pada mahasiswa Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan kontrol post test desain, yaitu dengan menggunakan 2 kelompok dimana terbagi atas kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Dimana sebelum dilakukan perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dilakukan uji kesetaraan terhadap rata-rata prestasi kelas terlebih dahulu. Sedangkan jenis dari penelitian ini adalah eksperiment semu (quasi experimental). Ciri dari quasi experimental adalah berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental (Furchan, 2007). Desain penelitian ini menggunakan desain analisis 2 x 2 yang ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 3.1. Desain Analisis 2 x 2 Metode Pembelajaran (A) Metode
Metode Ceramah
Motivasi (B )
Demonstrasi (A1)
(A2)
Tinggi (B1)
A1B1
A2B1
Rendah (B2)
A1B2
A2B2
Keterangan : A
: Metode pembelajaran
A1
: Metode Demonstrasi
A2
: Metode Ceramah
B
: Motivasi
B1
: Motivasi tinggi
B2
: Motivasi rendah
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Prodi Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto Jl. Raya Teras No. 40 Mojokerto dan mulai dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai Juni 2011.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto tingkat II yang berjumlah 6 kelas. Total populasi adalah 360 mahasiswa. 2. Teknik sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kluster random sampling. Menurut Azwar ( 2003: 87 ) pengambilan sampel dengan menggunakan teknik kluster random sampling adalah dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan subjek secara individual. Sampel yang telah ditetapkan adalah 2 kelas dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas ke-1 kelompok eksperimen dan kelas ke-2 kelompok kontrol. Sebelum dilakukan eksperimen kedua kelas tersebut diberi pretest untuk menyepadankan kondisi. 3. Sampel Subjek penelitian yaitu seluruh mahasiswa yang tercatat dalam kelas itu dan ditetapkan sebagai subjek sampel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto Tingkat II yang berjumlah 2 kelas. Total sampel adalah 120 mahasiswa.
D. Variabel Penelitian 1. Variabel dependen ( Variabel Terikat ) Sugiyono ( 2008 : 61 ) menyatakan bahwa variabel dependent ( variabel terikat ) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel dependent ( variabel terikat ) dinotasikan dengan Y. Variabel terikatnya adalah prestasi belajar dalam pemenuhan standart Asuhan Persalinan Normal ( Y ). 2. Variabel independen ( Variabel Bebas ) Menurut Sugiyono ( 2008: 61 ) menyatakan bahwa variabel independent ( variabel bebas ) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependent atau terikat. Pada penelitian ini variabel independent ( variabel bebas ) dinotasikan dengan X. Terdapat dua variabel bebas pada penelitian ini. Variabel bebasnya adalah metode mengajar ( X1 ) dan motivasi belajar ( X2 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
E. Definisi Operasional 1. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyampaian materi ajar yang dipilih dan diterapkan oleh seorang Dosen/Guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran i. Metode Pembelajaran Demonstrasi DO : metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan dan tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. ii. Metode pembelajaran ceramah DO : Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan dari pendidik kepada peserta didik. Metode ceramah efektif dan ekonomis untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian.
2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari dalam maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman. Indikator yang digunakan meliputi: a. Attention (Perhatian) b. Relevance (Relevan) c. Confidence (Kepercayaan diri) d. Satisfaction (Kepuasan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Motivasi belajar diukur menggunakan kuesioner dengan skala likert. Skala pengukuran : interval Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar No. 1
Nomor Soal Nomor Soal
Indikator
Positif
Attention (Perhatian)
2, 3, 11, 13, 31
2
Relevance (Relevan)
1, 6, 14, 17, 18
3
Confidence (Kepercayaan Diri)
19, 20, 22, 23, 35
4
Satisfaction (Kepuasan) Jumlah
Negatif
Jumlah
26, 30, 32
8
24, 25, 34
8
4, 5, 15, 16
9
28, 29, 33,
7, 8, 9, 10,
36
12
19
15
9 34
3. Prestasi Belajar Asuhan persalinan Normal Prestasi belajar Asuhan persalinan Normal adalah usaha kegiatan belajar yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam pembelajaran ASKEB II Persalinan pada pokok bahasan Standart Asuhan Persalinan Normal yang ditunjukan dengan nilai sebagai hasil belajar Prestasi belajar ASKEB II Persalinan diukur dengan menjumlahkan skor yang diperoleh. Tes ini berupa tes unjuk kerja sehingga menuntut mahasiswa melakukan tindakan sesuai langkah – langkah dalam 58 langkah asuhan persalinan normal, apabila dilakukan sesuai langkah – langkah diberi skor 2 dan tidak dilaukan sesuai langkah diberi skor 1. Hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
test yang diberikan dinyatakan dengan kriteria lulus dan tidak lulus. Dikatakan lulus apabila hasil prestasi belajar > 68. Indikator yang dinilai : a. Persalinan Kala I b. Persalinan Kala II c. Persalianan Kala III d. Persalinan Kala IV Point yang dinilai meliputi : pengetahuan dan ketrampilan.
F. Instrumen Penelitian 1. Penyusunan instrumen a. Motivasi belajar Instrumen motivasi belajar disusun oleh peneliti dengan menggunakan kisi-kisi kuesioner sesuai indikator motivasi belajar. Bentuk kuesioner menyediakan empat pilihan alternative pilihan yang disediakan, terdiri : 1) Sangat setuju ( SS) diberi skor 4 2) Setuju (S) diberi skor 3 3) Tidak setuju ( ST ) diberi skor 2 4) Sangat tidak setuju ( STS ) diberi skor 1 Kuesioner dibuat 2 pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Masing-masing pertanyaan diberi skor SS=4, S=3, TS=2, STS=1 untuk pernyataan positif dan SS=1, S=2, TS=3, STS=4 untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
pernyataan negatif. Kisi - kisi kuesioner motivasi belajar terdapat dilampiran 4. b. Prestasi belajar Instrumen prestasi belajar berbentuk test. Tes ini berupa tes unjuk kerja yang merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan ujian praktek dalam melakukan pertolongan persalinan sesuai standar 58 langkah Asuhan Persalinan Normal. Kisi - kisi dari tes di lampiran 4. 2. Uji instrumen Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subyek penelitian maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba instrument penelitian ini dilakukan pada mahasiswa kebidanan Stikes dian husada mojokerto yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Notoadmojo, ( 2002: 129-136) menyatakan bahwa agar diperoleh distribusi nilai hasil mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Pada penelitian ini responden yang digunakan untuk uji coba sebanyak 30 responden. Menurut Arikunto, ( 2006: 144 ) instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument, sedangkan reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap instrument : 1) Kuesioner motivasi belajar a) Uji validitas Uji validitas konstruksi kuesioner motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan pendapat ahli ( judgment experts ). Dalam hal ini, setelah instrument dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian kontruksi dengan ahli selesai, maka diteruskan uji coba instrument. Uji tersebut dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang ada pada butir dengan skor secara keseluruhan (skor total). Untuk menghitung korelasi diguanakan rumus koefisien korelasi Product moment, yaitu :
( arikunto, 2006:146 ) Keterangan : RXY
: Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X
: Skor masing-masing item
Y
: Skor total
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
∑XY
: Jumlah perkalian
∑X2
:
∑Y2
: Jumlah
∑N
: Jumlah subyek
Jumlah kuadrat X kuadrat Y
b) Uji realibilitas Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari realibilitas instrumen motivasi belajar adalah Coefisien Alpha. Rumus Alpha :
( Saifuddin Azwar, 2010: 185 ) Keterangan : α = Koefisienn reliabilitas Alpha k = Banyaknya belahan S2j = Varians skor belahan (j) S2x = Varians skor tes (X) Menurut Riwidikdo ( 2006 : 125 ) kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki alpha minimal 0,7. 2) Test prestasi belajar a) Uji validitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Uji validitas ini dilakukan terhadap instrument test prestasi belajar dengan mengkonsultasikan butir pertanyaan kepada pakar yang mengetahui masalah yang sedang diteliti dengan melihat kisi-kisi. Teknik uji melalui pertimbangan logis teoritis ( blue print ). Dengan menggunakan rumus Spearman Brown.
( Saifuddin Azwar, 2010: 184 ) Keterangan : ry1y2 = Koefisien korelasi antara skor belahan Y1 dan skor belahan Y2 b) Uji realibilitas Uji reliabilitas instrumen test prestasi belajar dengan menggunakan rumus KR- 20.
( Saifuddin Azwar, 2010: 187 ) Keterangan : K = Banyaknya Item p = Indeks kesukaran item s2x = Variant skor test (X)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Namun dalam penelitian ini tes kompetensi tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas dikarenakan isi dari tes kompetensi diadopsi dari daftar tilik APN yang telah baku.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi ( ANAVA = analysis of variance). Menurut Furchan ( 2007:228 ) teknik analisis variansi mempergunakan suatu rasio perbedaan yang diamati/ eror term untuk menguji kebenaran hipotesis. Rasio yang disebut rasio-F ( Fratio) menggunakan variansi ( s2 ) mean kelompok sebagai ukuran bagi perbedaan kelompok yang diamati. Rancangan analisis menggunakan ANAVA - 2 Jalur (Rancangan AB/Anava AB) seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Analisis Anava – 2 Jalur Metode Mengajar (A)
Metode
Metode Total
Motivasi (B)
Demonstrasi (A1)
Tinggi (B1)
A1B1
A2B1
B1
Rendah (B2)
A1B2
A2B2
B2
Total
A1
A2
AB
Keterangan : A
: Metode mengajar
A1
: Metode Demontrasi
A2
: Metode Ceramah
commit to user
Ceramah (A2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
B
: Motivasi
B1
: Motivasi tinggi
B2
: Motivasi rendah Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan analisis dengan menggunakan ANAVA, yaitu homogenitas varian dan distribusi normal. 1. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji kenormalan data menggunakan uji one sampel kolmogorov smirnov test melalui program SPSS versi 16. Selanjutnya untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari Z hitung ataupun Asyimp Sig. Jika nilai asymp sig > 0,05 maka data berdistribusi normal ( Riwidikdo, 2006: 151-157 ). 2. Uji homogenitas varian Pengujian homogenitas varian dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus :
Menurut sugiyono, ( 2008: 275) apabila harga F hitung lebih kecil dari F tabel untuk kesalahan 5 % ( Fh < Ft (5%)) maka data yang akan dianalisis homogen untuk tingkat kesalahan 5 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara penggunaan metode demonstrasi dan metode ceramah, dan selanjutnya melihat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Dalam BAB IV ini akan dibahas mengenai : A. Deskripsi Data, B. Hasil Penelitian, C. Pembahasan, D. Keterbatasan Penelitian. Responden yang terpilih sebagai sampel adalah mahasiswa Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto dengan jumlah 120 orang yaitu 60 orang sebagai kelompok perlakuan dan 60 orang sebagai kelompok kontrol. Untuk data prestasi belajar didapat dengan memberikan penilaian pada mahasiswa yang telah dilakukan tes unjuk kerja dalam pertolongan persalinan sesuai 58 langkah asuhan persalinan normal, maka skor tertinggi adalah 100, dan skor terendah adalah 50. Untuk menentukan batas antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah dipergunakan analisis statistik untuk menentukan mean dari sebaran data yang menggunakan distribusi bergolong. Untuk menentukan batas antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah dengan ketentuan sebagai berikut :
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Tabel 4.1 Tabel Hasil Analisis Data Motivasi Belajar Askeb II Persalinan No.
Rentang Nilai
Motivasi
1
34 – 85
Rendah
2
86 – 136
Tinggi
Pada penelitian ini data ada dua macam, yaitu data Metode pembelajaran serta data motivasi belajar mahasiswa yang dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Diskripsi Data Prestasi Belajar Askeb II Persalinan Pada penelitian ini, data prestasi belajar siswa diperoleh dari tes unjuk kerja yang dilaksanakan setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran, disajikan dibawah ini : Tabel. 4.2 Deskripsi hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. Metode Pembelajaran * NILAI PRESTASI BELAJAR Crosstabulation
Metode Pembelajaran Ceramah
Demonstrasi
Total
Count % within Metode Pembelajaran Count % within Metode Pembelajaran Count % within Metode Pembelajaran
Sumber : Data diolah
commit to user
NILAI PRESTASI BELAJAR <=72 73 - 84 >=85 15 40 5
Total 60
25.0%
66.7%
8.3%
100.0%
12
36
12
60
20.0%
60.0%
20.0%
100.0%
27
76
17
120
22.5%
63.3%
14.2%
100.0%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat 36 mahasiswa (60%) kelompok eksperimen yang memiliki hasil tes antara 73-84 sebagai yang tertinggi. Dan terdapat 40 mahasiswa (66,7%) kelompok kontrol yang memiliki hasil tes antara 73-84 sebagai yang tertinggi. 2. Diskripsi Data Motivasi Belajar mahasiswa Pada penelitian ini, data motivasi belajar mahasiswa diperoleh dari angket motivasi belajar, disajikan dibawah ini : Tabel 4.3 Deskripsi hasil belajar mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah.
Motivasi Belajar * NILAI PRESTASI BELAJAR Crosstabulation
Motivasi Belajar
Rendah Tinggi
Total
Count % within Motivasi Belajar Count % within Motivasi Belajar Count % within Motivasi Belajar
Sumber : Data diolah
NILAI PRESTASI BELAJAR <=72 73 - 84 >=85 19 44 0 30.2% 69.8% .0% 8 32 17 14.0% 56.1% 29.8% 27 76 17 22.5% 63.3% 14.2%
commit to user
Total 63 100.0% 57 100.0% 120 100.0%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 32 mahasiswa (56,1%) memiliki motivasi tinggi dengan nilai prestasi belajar 73-84. Dan terdapat 44 mahasiswa (69,8%) memiliki motivasi rendah dengan nilai prestasi belajar 73-84. B. Hasil Penelitian 1.
Uji Persyaratan Sebelum data penelitian dianalisis, ada beberapa uji persyaratan analisis
yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Ujipersyaratan dalam analisis ini adalah sebagai berikut : a.
Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji one sampel Kolmogorov
Smirnov Test melalui program SPSS versi 16.0. Data penelitian menunjukkan bahwa nilai Sig > 0,05 maka data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kedua kelompok dengan metode Kolmogorov smirnov adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Tabel 4.4 Uji Normalitas
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Metode Pembelajar Statistic df Sig. Nilai Prestasi belaj Ceramah .058 60 .200* Demonstrasi .065 60 .200*
Shapiro-Wilk Statistic df Sig. .925 60 .122 .851 60 .158
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas dengan metode Levene Test dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.5. Uji Homogenitas Varian
a
Levene's Test of Equality of Error Variances Dependent Variable: Nilai Prestasi belajar F
df1 .176
df2 3
Sig. 116
.199
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept+METODE+MOTIVASI+METODE * MOTIVASI
Dari hasil analisis diketahui nilai sig. 0,199 > 0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa data yang akan dianalisis homogen sehingga analisis Anava dapat dilanjutkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
2.
Uji hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik ANAVA dua jalur. Untuk pengujian hasil analisi data yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Analisi Variansi Two Way, maka hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjawab dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Variansi Two Way
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai Prestasi belajar Source Corrected Model Intercept METODE MOTIVASI METODE * MOTIVASI Error Total Corrected Total
Type III Sum of Squares 819.643a 648515.174 305.147 219.232 18.782 3484.998 748084.869 4304.641
df 3 1 1 1 1 116 120 119
Mean Square 273.214 648515.174 305.147 219.232 18.782 30.043
F 9.094 21586.170 10.157 7.297 .625
Sig. .000 .000 .002 .008 .431
a. R Squared = .190 (Adjusted R Squared = .169)
Untuk data hasil analisis data prestasi belajar askeb II persalinan dengan Anova Two Way seperti pada tabel berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Tabel 4.7 Tabel Rangkuman Data Motivasi
Sumber
Belajar
Statistik
Tinggi
Rendah
Total
Metode Pembelajaran Demonstrasi
Total
Ceramah
N
39
18
57
Mean
82,2281
77,9693
80,8832
Median
82,7586
74,1379
81,8966
SD
5,38222
7,31623
6,31626
N
21
42
63
Mean
78,4893
75,9236
76,7789
Median
81,8966
75,8621
76,7241
SD
6,26100
4,10306
5,02638
N
60
60
120
Mean
80,9195
76,5374
78,7284
Median
81,8966
75,8621
79,3103
SD
5,93125
5,29299
6,01444
Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut : a.
Ada
perbedaan
pengaruh
yang
signifikan
penggunaan
metode
demonstrasi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar mata kuliah Askeb II persalinan. Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan prestasi belajar mata kuliah Askeb II Persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ) antara kelompok mahasiswa yang diberi perkuliahan dengan metode demonstrasi dengan metode konvensional ( ceramah ). Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh F hitung = 10,157 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,002 hal ini menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan metode demonstrasi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
metode ceramah terhadap prestasi belajar mata kuliah Askeb II persalinan ( standart Asuhan Persalinan Normal ). Berdasarkan analisis deskriptif terlihat bahwa dengan penggunaan metode demonstrasi ternyata prestasi belajar mahasiswa akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini terlihar dari besarnya rata-rata prestasi yang diperoleh yaitu dengan metode demonstrasi diperoleh rata-rata prestasi belajar 80,9195 sedangkan dengan menggunakan metode ceramah diperoleh rata-rata 76,5374. b. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan. Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada perbedaan prestasi belajar mata kuliah Askeb II Persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ) antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan motivasi rendah. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan diperoleh F hitung = 7,297 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,008 hal ini menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar askeb II persalinan ( standart asuhan persalinan normal ). Berdasarkan analisis deskriptif juga diperoleh bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ternyata memperoleh prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini dilihar dari rata-rata prestasi yang menunjukkan mahasiswa dengan motivasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
belajar tinggi mendapatkan rata-rata prestasi 80,8832 sedangkan mahasiswa dengan motivasi belajar rendah memperoleh 76,7789. c.
Tidak ada Interaksi penggunaan metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ). Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada Interaksi pengaruh yang
signifikan penggunaan metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ). Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan diperoleh F hitung = 0,625 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,431 hal ini menunjukkan tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan.
C. Pembahasan 1.
Pengaruh penggunaan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Askeb II persalinan. Metode pembelajaran pada mata kuliah askeb II persalinan yang
diterapkan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran demonstrasi dan ceramah. Hasil analisis varian menunjukkan F hitung = 10,157 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,002 sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar askeb II persalinan. Prestasi belajar mata kuliah Askeb II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
persalinan dengan penerapan metode demonstrasi lebih baik jika dibandingkan dengan penerapan metode ceramah, hal ini diperjelas dengan perolehan hasil belajar rata-rata bahwa dengan penggunaan metode demonstrasi rata-rata prestasi belajar mahasiswa adalah 80,9195 yang lebih baik dari pada dengan metode ceramah dengan rata-rata prestasi 76,5374. Hal tersebut dikarenakan metode ceramah kurang efisien dalam pelaksanaan mengajar askeb II persalinan ( APN ). Sedangkan pada penerapan metode demonstrasi dapat melatih siswa untuk menerima materi yang disampaikan akan lebih berkesan secara mendalam karena mahasiswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperagakan selama proses pembelajaran berlangsung. Metode
demonstrasi
adalah
metode
penyajian
pelajaran
dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan dan tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru (Sanjaya 2009: 152). Menurut Sanjaya (2009: 152-153) sebagai suatu metode pembelajaran, metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya: Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung
memperhatikan
bahan
pembelajaran
yang
dijelaskan,
Proses
pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi siswa juga melihat apa yang terjadi, Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian, siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin Syah, 2000). Kelebihan metode ceramah : Guru mudah menguasai kelas, Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar, Mudah dilaksanakan dan Organisasi kelas sederhana (Syaiful Bahri Djamarah, 2000). Kelemahan metode ceramah : Pendidik tidak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti pembicaraannya. Kadang-kadang pendidik beranggapan bahwa kalau para siswa duduk diam mendengarkan atau sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupun siswa memperlihatkan reaksi penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab atau tes dan kata-kata yang diucapkan pendidik ditafsirkan lain oleh siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik maka siswa akan belajar dengan perasaan senang dan penuh antusias sehingga siswa akan lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa tetapi apabila siswa belajar dengan perasan jenuh dengan pelajaran yang bersifat monoton maka siswa akan kurang bisa menangkap materi pelajaran yang diberikan sehingga hasil belajarnya pun juga akan kurang baik. Jadi dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat maka akan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
2.
Perbedaan pengaruh motivasi belajar yang tinggi dan motivasi belajar yang rendah terhadap prestasi belajar askeb II persalinan. Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan diperoleh F hitung = 7,297
sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,008 hal ini menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar askeb II persalinan ( standart asuhan persalinan normal ). Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ternyata memperoleh prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi yang menunjukan siswa dengan motivasi belajar tinggi mendapatkan rata-rata prestasi 80,8832 sedangkan siswa dengan motivasi belajar rendah memperoleh rata-rata prestasi 76,7789. Menurut Djamarah (2002: 121) tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seorang anak didik. Anak didik menyenangai mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Talqin (2002:14) bahwa semakin tinggi motivasi seseorang semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh. Talqin yang mengutip pendapat Hebb dalam Me Clelland, motif adalah suatu pendorong atau tenaga, konsep, yang diperlukan untuk memperjelas maksud dan tujuan organisasi. Sedangkan R.Hilgard yang pendapatnya dikutip oleh Talqin (2002:14)
mengartikan
bahwa
motif
adalah
kondisi
organisme
yang
mempengaruhi kesiapan untuk memulai dan melanjutkan suatu kegiatan di dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
suatu rangkaian tingkah laku termasuk kegiatan belajar mata kuliah Askeb II persalinan pada mahasiswa Kebidanan. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki dorongan kuat dalam berprestasi akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya mahasiswa yang kurang memiliki dorongan dalam berprestasi akan mendapatkan prestasi yang rendah pula. Untuk mencapai hasil belajar Askeb II persalinan yang tinggi dan maksimal diperlukan adanya motivasi yang tinggi terhadap mata pelajaran askeb II persalinan. Oleh karena itu bagi mahasiswa yang prestasi belajar rendah perlu dibangkitkan motivasi yang tinggi dalam dirinya dalam mempelajari mata pelajaran askeb II persalinan. 3.
Tidak ada interaksi pengaruh penggunaan metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Askeb II persalinan. Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan diperoleh F hitung = 0,625
sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,431 hal ini menunjukkan tidak terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode mengajar dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan ( standart asuhan persalinan normal ) Pada penelitian ini tidak ditemukan pengaruh bersama yang signifikan antara motivasi belajar tinggi dan rendah dengan metode mengajar terhadap prestasi belajar mata kuliah askeb II persalinan. Pengaruh yang diberikan motivasi belajar merupakan pengaruh yang berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
metode mengajar. Begitu pula sebaliknya, pengaruh yang diberikan oleh motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar mata kuliah askeb II persalinan merupakan pengaruh yang berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan motivasi belajari tinggi. Dua variabel yang diteliti tidak menghasilkan kombinasi efek yang signifikan, sehingga disimpulkan tidak ada interaksi yang signifikan antara motivasi belajar dengan media mengajar terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan (Ridwan,2008: 1-5). Menurut Djamarah (2002: 166) penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Seperti yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1995: 61) bahwa banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat maka lepaslah tenaga yang luara biasa, sehingga tercapai hasil – hasil yang semula tidak terduga. Menurut Slameto (1991: 136) seringkali anak didik yang tergolong cerdas tampak bodoh karena tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi sebaik mungkin. Menurut Djamaroh (2002: 116) seseorang yang memiliki motivasi dalam dirinya, maka orang tersebut secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan dorongan dari luar dirinya. Seseorang yang memiliki motivasi selalu ingin maju dalam balajar. Keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar dengan penerapan metode pembelajaran apapun mahasiswa tersebut akan rajin belajar dan selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang baik. D.
Keterbatasan Penelitian Prestasi belajar individu dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal
dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan, suasana rumah dan keluarga, sarana prasarana pembelajaran dan kurikulum. Tetapi dalam penelitian ini hanya mengungkap variabel metode pembelajaran dan motivasi belajar dalam kaitannya dengan prestasi belajar mata kuliah Askeb II Persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ) tidak menutup kemungkinan ada faktor lain yang sangat mempengaruhi terhadap prestasi belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
BAB V PENUTUP A. Simpulan 1.
Ada perbedaan prestasi belajar antara kelompok mahasiswa yang diberi perkuliahan dengan metode demonstrasi dan metode konvesional. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh F hitung = 10,157 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,002 hal ini menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar.
2.
Ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan motivasi rendah. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan diperoleh F hitung = 7,297 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,008 hal ini menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar askeb II persalinan ( standart asuhan persalinan normal )
3.
Tidak ada interaksi pengaruh yang signifikan penggunaan metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan diperoleh F hitung = 0,012 sedangkan nilai signifikansinya adalah 0,913 hal ini menunjukkan
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
tidak terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar askeb II persalinan. B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas membuktikan bahwa prestasi belajar Askeb II persalinan ( Standart Asuhan Persalinan Normal ) dengan penerapan metode demonstrasi lebih baik jika dibandingkan dengan penerapan metode ceramah. Selain itu tak kalah pentingnya adanya motivasi belajar mahasiswa yang tinggi dalam belajar askeb II persalinan, karena dengan adanya motivasi yang tinggi, dalam diri siswa akan timbul dorongan untuk mempelajari materi yang disampaikan dan juga akan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar Askeb II persalinan adalah penggunaan metode pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran. Sebaiknya sebagai seorang pendidik yang profesional dan kreatif akan memilih metode mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik pembahasan materi dan tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan. Selain
itu
hasil
belajar
mahasiswa
dapat
ditingkatkan
dengan
memperhatikan faktor yang ada pada diri siswa salah satunya adalah adanya motivasi belajar dari siswa. Untuk itu perlu menumbuhkan motivasi belajar pada yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
C. Saran 1.
Bagi Institusi Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar sehingga memungkinkan dosen mencoba model-model metode mengajar sehingga proses pembelajaran bisa berjalan lancar.
Dan
memberikan kesempatan pada dosen untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusianya melalui pendidikan dan pelatihan. 2.
Bagi Dosen Pengajar Perlu mencoba model-model metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan agar prestasi yang diperoleh mahasiswa juga meningkat. Dan dosen harus berperan sebagai fasilitator dan membangkitkan motivasi belajar mahasiswa melalui metode pembelajaran yang menarik.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka penelitian selanjutnya dapat
mengembangkan
penelitian
untuk
meneliti
strategi-strategi
pembelajaran yang lain dan karakteristik internal mahasiswa, yang terkait dengan pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa serta bisa melakukan penelitian pada populasi dan tempat yang berbeda.
commit to user 77