PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
BAB I PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yakni mewujudkan kemampuan masyarakat yang mandiri untuk Hidup Sehat, telah dilakukan berbagai upaya. Upayaupaya tersebut meliputi pengembangan Desa Siaga, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Revitalisasi Posyandu dan lain sebagainya. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja baik program maupun pelayanan. Indikator yang digunakan saat ini, antara lain Indikator Indonesia Sehat, Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Indikator MDGs. Indikator Indonesia Sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas dapat digolongkan ke dalam : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi ; (2) Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait. Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten/Kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, serta indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada kabupaten/kota tertentu. Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012, mengikuti pedoman penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota dan provinsi tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI, penyajian data pada tahun 2012 dalam bentuk data terpilah berdasarkan jenis kelamin (responsive gender) untuk membuka wawasan serta dapat menggambarkan kondisi, disparitas, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan. Profil dengan data terpilah ini diharapkan dapat membantu dalam proses penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan yang lebih difokuskan pada kondisi permasalahan kelompok rawan. Dalam proses penyusunan profil ini banyak menemui kendala terutama karena sebagian data dari kabupaten/kota belum disajikan terpilah menurut jenis kelamin sehingga profil kesehatan provinsi juga belum sepenuhnya terpilah menurut jenis kelamin. Anatomi profil kesehatan 2012 ini terdiri dari 6 (enam) bab, terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum, Bab III Situasi Derajat Kesehatan, Bab IV Situasi Upaya Kesehatan, Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan dan Bab VI Penutup. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
1
Perubahan juga dilakukan dalam penulisan dan penyajian data. Pada profil kesehatan edisi 2012 ini, berusaha menampilkan data progres lima tahunan dikombinasi dengan pencapaian kabupaten/kota pada tahun penulisan, lalu membandingkan pencapaian Sulawesi Tenggara secara nasional. Penyajian data dalam bentuk tabel dan map menggunakan teknik dua dan tiga dimensi sehingga data yang ditampilkan kelihatan lebih hidup dan komunikatif serta teknik GIS (geografis information system) untuk mapping pencapaian kinerja secara regional. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mampu secara lebih cepat melihat, memahami dan memaknai hasil-hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah dicapai di Sulawesi Tenggara hingga tahun 2012. Dengan demikian tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2012 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan 2012 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini disusun secara sistematis sesuai dengan pedoman penyusunan Profil Kesehatan tahun 2010. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2012 ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu: Bab I
:
Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2011 dan sistematika dari penyajiannya.
Bab II :
Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Tenggara. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan antara lain keadaan lingkungan serta perilaku penduduk yang berhubungan dengan kesehatan, faktorfaktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain.
Bab III :
Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sampai dengan 2012 yang mencakup Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Status Gizi Masyarakat.
Bab IV :
Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama 2012 yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan farmasi, pelayanan kesehatan rujukan, pencegahan, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat serta kesehatan dan situasi keadaan darurat
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
2
Bab V :
Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang
sumber daya yang dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan untuk 2012. Gambaran tentang keadaan sumber daya kesehatan yang mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Bab VI :
Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari penulisan ini serta harapan-harapan untuk perbaikan/peningkatan mutu tulisan pada tahun yang akan datang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
3
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK A.
KONDISI GEOGRAFIS
Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang mencakup jazirah (daratan) tenggara pulau Sulawesi serta pulau-pulau besar dan kecil di sekitarnya (Pulau Muna, Buton, Wawonii, Kabaena dan Kepulauan Besi di Laut Banda) dengan luas wilayah daratan sebesar 38.140 km2 atau 3.814.000 ha dan wilayah perairan diperkirakan seluas 110.000 km2 atau 11.000.000 ha. Secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 02045’-06015’ Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur di antara 120045’-124030’ Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah selatan berbatasan Provinsi NTT di laut Flores, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di laut Banda dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Secara administratif, pada tahun 2012 terdiri atas dua belas wilayah kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, Buton Utara dan Konawe Utara dengan dua wilayah kota, yaitu Kota Kendari dan Kota Bau-Bau. Pasca otonomi daerah laju pemekaran daerah berjalan sangat cepat yang berdampak pada pertambahan jumlah kecamatan, desa dan kelurahan. Pada tahun 2012 jumlah kecamatan seSulawesi Tenggara sebanyak 204 kecamatan yang terdiri dari 2.159 desa/kelurahan (Desa: 1.791; Kelurahan: 368). Data lengkap pembagian wilayah administratif Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel 1 lampiran profil ini. Kondisi topografi tanah di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara umumnya memiliki permukaan yang bergunung-gunung, bergelombang dan berbukit-bukit. Di antara gunung dan bukit-bukit, terhampar dataran-dataran yang merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang subur. Sebagian besar penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara bermukim di sepanjang wilayah pesisir dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan sebagian yang lain di daerah pedalaman dan bekerja sebagai petani. Fakta ini membuat Sulawesi Tenggara memiliki keragaman budaya dan adat istiadat dengan karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain, adanya keragaman dalam berbagai aspek tersebut juga akan mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
4
GAMBAR 2.1 PETA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
B.
KEADAAN PENDUDUK Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) BPS tahun 2012 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebesar 2.307.618 jiwa, tingkat kepadatan penduduk sebesar 60,50 jiwa/km². Kepadatan tertinggi terdapat di Kota Kendari sebesar 999,5 jiwa/km², diikuti Kota Bau-Bau sebesar 474,96 jiwa/km² dan Kabupaten Wakatobi 218,31 jiwa/km², sedang kepadatan terendah terdapat di Kabupaten Konawe Utara sebesar 10,78 jiwa/km2, disusul Kabupaten Buton Utara 27,96 jiwa/km2, keduanya merupakan wilayah pemekaran tahun 2008. Penduduk Sulawesi Tenggara sebagian besar bermukim di wilayah daratan (63,78%), meliputi Kabupaten Kolaka (14.29%), Konawe (11,00%), Konawe Selatan (11.69%), Konawe Utara (2.27%), Kolaka Utara (5.65%), Bombana (6.03%) dan Kota Kendari (12.82%). Sebagian kecil lainnya (36,22%) tinggal di wilayah kepulauan, meliputi Kabupaten Buton (11.62%), Muna (11,85%), Wakatobi (4,03%), Buton Utara (2,42%) dan Kota Bau-Bau (6.29%), kepadatan penduduk pada daerah kepulauan 96.2/km2 dan daerah daratan 49,3/km2, data tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk daratan lebih besar dari kepulauan namun demikian kepadatan penduduk wilayah kepulauan lebih tinggi dari daratan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
5
Distribusi penduduk yang tinggal di kepulauan dan daratan ditunjukkan pada gambar 2.2. GAMBAR 2.2 PERSENTASE PENDUDUK PROVINSI SULAWESI TENGGARA YANG TINGGAL DI WILAYAH KEPULAUAN DAN DARATAN TAHUN 2012
Daratan, 63.78% Kepulauan, 36.22%
Sumber : BPS Prov. Sultra (Sultra Dalam Angka 2012)
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara pada kurun waktu 2011-2012 adalah 1,31% pertahun. Melalui data BPS jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 adalah 2.307.618 jiwa, jumlah penduduk menurut golongan umur ditunjukan pada gambar 2.3. GAMBAR 2.3 PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 57,740 33,017 42,897 53,599 69,674 83,544 88,210 105,320 102,290 110,753 129,879 141,669 137,156
60 + 55 – 59 50 – 54 45 – 49 40 – 44 35 – 39 30 – 34 25 – 29 20 – 24 15 – 19 10 – 14 5–9 0–4
Axis Title Perempuan
69.621 28.625 43.671 52.698 67.064 83.901 91.649 103.248 104.998 115.138 122.869 133.448 134.940
Laki-Laki
Sumber : BPS Prov. Sultra (Sultra Dalam Angka 2012)
Gambar 2.3. menunjukan bahwa struktur penduduk Sulawesi Tenggara termasuk dalam struktur penduduk muda. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) yang mencapai 34.66%. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
6
Secara keseluruhan gambar piramida di atas menunjukan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 20-29 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Sulawesi Tenggara pada 2012 sebesar 62.15%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2011 (70,75%). Kabupaten/kota dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah Kabupaten Buton sebesar 80,67%, diikuti oleh Kabupaten Muna sebesar 75,05%, dan Buton Utara sebesar 73,03%. Sedangkan kabupaten/kota dengan Angka Beban Tanggungan terendah yaitu Kota Bau-Bau sebesar 44,08% disusul Kabupaten Konawe sebesar 56,73%. Berikut ini adalah tabel rasio beban tanggungan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 TABEL 2.1 RASIO BEBAN TANGGUNGAN PENDUDUK PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
No
Kab/Kota
Penduduk Laki-Laki
Penduduk Perempuan
Rasio Beban Tanggungan
1
2
3
4
5
1
Buton
130.610
137.628
80.67
2
Muna
132.148
141.468
75.05
3
Konawe
129.520
124.330
56.73
4
Kolaka
165.738
164.244
58.58
5
Konsel
138.912
130.941
59.10
6
Bombana
70.367
68.868
61.64
7
Wakatobi
44.620
48.375
69.38
8
Kolaka Utara
67.304
63.227
57.60
9
Buton Utara
28.077
27.748
73.03
10
Konawe Utara
27.521
25.040
57.84
11
Kota Kendari
149.314
146.423
56.93
12
Kota Bau-bau
71.617
73.578
44.08
1.155.748
1.151.870
62.15
Sulawesi Tenggara
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Jika jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara dipilah menurut jenis kelamin, maka terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan dengan rasio 100,34 yang berarti setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki, relative sama dengan rasio tahun sebelumnya sebesar 100,91. Rincian
jumlah
penduduk
menurut
jenis
kelamin,
kelompok
umur,
kabupaten/kota, wilayah dan angka beban tanggungan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 lampiran profil. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
7
C.
KEADAAN EKONOMI Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Data BPS menyebutkan bahwa selama tahun 2008-2012, pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Tenggara menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan periode sebelumnya, meskipun mengalami fluktuasi, tapi terjadi peningkatan yang cukup signifikan, terutama dalam 2 tahun terakhir (2011 & 2012). Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada periode ini juga masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pada periode tahun yang sama. Kondisi perekonomian tentu tidak terlepas dari tingkat inflasi dan pengangguran di suatu daerah. Data BPS menyebutkan bahwa tingkat inflasi pada kurun waktu lima tahun terakhir (2008-2012) cenderung berfluktuasi antara 15.28% hingga 2.41%. Tingkat inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 (15.28), hingga pada tahun 2010 tingkat inflasi turun secara signifikan menjadi 2.41% dan pada tahun 2012 relatif stabil pada angka 4.65%. Tingkat pengangguran juga menjadi salah satu variabel yang menentukan keadaan ekonomi suatu daerah. Dengan merujuk pada data BPS, tingkat pengangguran menurun dari 6.50% pada tahun 2008 menjadi 3.06% pada tahun 2012. Gambar 2.4 di bawah ini menunjukkan indikator perekonomian Sultra tahun 2008-2012. GAMBAR 2.4 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT KEMISKINAN, INFLASI HARGA DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008-2012
25 20 15 10
5 0 Penduduk Miskin
Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Harga Tingkat Pengangguran
2008
2009
2010
2011
2012
19.53
18.93
17.05
14.56
13.71
7.27
7.42
7.38
8.17
10.1
15.28
4.6
2.41
7.53
4.65
6.5
5.73
4.74
4.61
3.06
Sumber: Statistik Kesra Sultra, BPS Sultra 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
8
Selain pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan pengangguran, tingkat kemiskinan juga merupakan salah satu isu krusial yang sangat terkait dengan dimensi ekonomi. Kemiskinan telah lama menjadi persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah dan berbagai kalangan. Penduduk miskin (Statistik Kesra) didefinisikan sebagai penduduk yang pendapatannya kurang dari kebutuhan yang diperlukan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya. Dalam prakteknya pengukuran antara lain dilakukan berdasarkan kecukupan pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan. Jumlah penduduk miskin 465.400 orang atau 19.53% pada tahun 2008, secara persentase terus mengalami penurunan menjadi 13.71% pada tahun 2012. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
terkait
dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan individu terutama bayi dan Balita. Fenomena gizi buruk dan kurang sering dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk, jika merujuk pada fakta keterbatasan pemenuhan pangan dapat menyebabkan busung lapar, Kwashiorkor, dan penyakit yang berhubungan dengan kekurangan vitamin (Xeropthalmia, Scorbut, dll). Pembangunan ekonomi yang diupayakan pemerintah diharapkan mampu mendorong kemajuan SDM, baik fisik, sosial, mental dan spiritual di segenap pelosok negeri terutama wilayah yang tergolong daerah tertinggal. Suatu daerah dikategorikan menjadi daerah tertinggal karena beberapa faktor penyebab, yaitu geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah rawan bencana dan konflik sosial, dan kebijakan pembangunan. Keterbatasan prasarana terhadap berbagai bidang termasuk di dalamnya kesehatan menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial. C.
KEADAAN PENDIDIKAN Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu daerah. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus (predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
9
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kemampuan membaca-menulis, status pendidikan, dan tingkat kepesertaan sekolah. Kemampuan membaca dan menulis (baca-tulis) penduduk tercermin dari Angka Melek Huruf, yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Persentase penduduk Sulawesi Tenggara yang dapat membaca huruf latin pada 2012 sebesar 88.60%. Kabupaten/Kota dengan persentase melek huruf tertinggi adalah Kota Kendari sebesar 97,87 %, diikuti oleh Kabupaten Konawe Utara sebesar 95,32 % dan Kolaka sebesar 93,91 %. Sedangkan persentase melek huruf terendah adalah Kabupaten Bombana (49.40%), diikuti Kabupaten Buton Utara (66.96%), Kabupaten Buton (87,49%), dan Kabupaten Muna (89,77%). Persentase kemampuan membaca dan menulis pada penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 2.1. TABEL 2.2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PENDUDUK MELEK HURUF No
KABUPATEN/KOTA
1
2
LAKI-LAKI (%)
PEREMPUAN (%)
LAKI-LAKI + PEREMPUAN (%)
3
4
5
1
Buton
97.47
83.90
87.49
2
Muna
95.63
84354
89.77
3
Konawe
95.44
9.20
93.36
4
Kolaka
94.77
93.00
93.91
5
Konsel
95.21
90.77
93.05
6
Bombana
49.28
49.52
49.40
7
Wakatobi
92.55
90.00
91.21
8
Kolaka Utara
94.22
91.06
92.69
9
Buton Utara
69.43
64.47
66.96
10
Konawe Utara
97.58
92.79
95.32
11
Kota Kendari
98.99
96.75
97.87
12
Kota Bau-bau
95.32
90.52
92.86
Sulawesi Tenggara
90.81
86.39
88.60
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, persentase melek huruf pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan, yaitu 90.81% berbanding 86.39%. Perbandingan persentase melek huruf berdasarkan jenis kelamin menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukan pada gambar 2.5. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
10
60
90,19
90,52 95,15
96,75 95,32
97,58 92,79 98,99
91,06 69,43 64,47
90,00 94,22
92,55 49,52
49,28
80
90,77
100
91,47 83,9 95,63 84,54 95,44 91,2 94,77 93,00 95,21
GAMBAR 2.5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
40 20 0
Laki-Laki
Perempuan
Sumber: Statistik Kesra Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2012
Status pendidikan dilihat dengan banyaknya jumlah penduduk laki-laki ataupun perempuan yang menamatkan pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan yang ada. Tahun 2012 persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak memiliki ijazah/STTB di Sulawesi Tenggara, laki-laki (25.63%) lebih rendah dari perempuan (25.86%), namun pada pendidikan lanjut SLTA/MA persentase laki–laki (23.05%) lebih tinggi dari perempuan (19.18%). Perbedaan yang tidak terlalu signifikan juga ditunjukkan pada tingkat akademi/universitas, dimana laki-laki (6,90%) sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan (6,06%). Hal ini menunjukkan secara umum di Provinsi Sulawesi Tenggara laki-laki mempunyai kesempatan lebih besar dalam melanjutkan pendidikan dibandingkan dengan perempuan, terutama tingkat SLTA dan pendidikan tinggi (universitas). Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut ijazah/STTB tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 2.6.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
11
GAMBAR 2.6 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 6,48% 21,11%
18,80%
25,75%
27,86%
TIDAK/BLM TAMAT SD SD/sederajat SLTP/sederajat SLTA/sederajat Akademi/DIPL ke atas
Sumber: Statistik Kesra Prov. Sultra Tahun 2012
Disamping penduduk melek huruf dan status pendidikan yang ditamatkan, hal lain yang menggambarkan keadaan pendidikan di daerah adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS) yaitu angka yang menjelaskan besarnya persentase penduduk yang duduk di bangku sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Statistik Kesra dikategorikan menjadi 4 kelompok umur, yaitu 10-12 tahun mewakili umur setingkat SD, 13-15 tahun mewakili umur setingkat SLTP, 16-18 tahun mewakili umur setingkat SMU, dan 19-24 tahun untuk akademi dan perguruan tinggi. APS di Sulawesi Tenggara pada tahun 2009 sebesar 24,20% dari keseluruhan penduduk yang berusia 10 tahun ke atas, terdiri dari kelompok umur 10-12 tahun sebesar 9,84%, kelompok umur 13-15 tahun sebesar 6,68%, kelompok umur 16-18 tahun sebesar 5,06%, dan kelompok umur 19-24 tahun sebesar 2,61%. Sedangkan penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak sekolah lagi sebesar 68,35%, disamping itu terdapat 7,46% penduduk usia tersebut yang tidak/belum pernah sekolah. D.
KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator seperti persentase rumah tangga sehat, persentase rumah tangga menurut sumber air minum, persentase rumah tangga dengan sumber air minum dari pompa/sumur/mata air menurut jarak ke tempat penampungan akhir kotoran/tinja, dan persentase rumah tangga menurut kepemilikan fasilitas buang air besar (BAB).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
12
1.
Rumah Sehat Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Kriteria rumah sehat berdasarkan Riskesdas Tahun 2010 adalah apabila memenuhi tujuh kriteria yaitu atap berplafon, dinding permanen, jenis lantai bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaan alami cukup dan tidak padat huni (>=8m2/orang).
40
77,40 85,18
74,64 62,36 78,75
78,97 48,89
67,91 95,56
57,62 57,93
66,06 93,46
79,68 66,85
65,29
33,53 49,52 46,50
60
32,80
80
49,79 53,62
100
53,97
79,64
GAMBAR 2.7 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
20 0
% Diperiksa
% Sehat
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Subdin Promosi dan Lingkungan Sehat dari 60.89% rumah yang diperiksa, persentase rumah tangga sehat pada 2012 mencapai 63.77%. Kabupaten/kota dengan persentase rumah tangga sehat tertinggi adalah Kota Bau-Bau sebesar 85.18 % diikuti oleh Kota Kendari sebesar 78.75% dan Kabupaten Kolaka Utara 67.91% %. Sedangkan kabupaten dengan persentase rumah tangga sehat terendah adalah Kabupaten Buton Utara sebesar 48.89% diikuti oleh Kabupaten Buton sebesar 19.32 %. Persentase rumah tangga sehat berdasarkan kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara disajikan pada Lampiran tabel 62.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
13
2.
Akses Terhadap Air Bersih Akses air bersih Kepala Keluarga (KK) yang digunakan untuk minum dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung (air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan) dan sumber air tidak terlindung (sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, dan lainnya). Akses air bersih KK di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 2.8. GAMBAR 2.8 AKSES AIR BERSIH KEPALA KELUARGA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 Sumur TT; 2,30% Air Hujan; 3,36% MAT; 3,21% Lainnya; 23,21% Sumur Terlindung; 18,64%
Ledeng; 34,80%
Isi Ulang; 1,61% Kemasan; 1,71%
Pompa; 2,16%
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Gambar 2.7 menunjukkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum terlindung, yaitu, ledeng 34.80%, sumur pompa 2.16%, kemasan 1.71%, isi ulang 1.61%, sumur terlindung 18.64%, mata air terlindung (MAT) 3.21%, air hujan 3.36%, sumur tidak terlindung 2.30% dan sumber lainnya 23.21%. Berdasarkan laporan Program Kesehatan Lingkungan terdapat 37.48% rumah tangga di Provinsi Sulawesi Tenggara menggunakan sumber air minum tidak terlindung dengan memanfaatkan sumur tak terlindung, mata air tak terlindung atau air sungai/kali.
3.
Jarak Sumber Air Minum dengan Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Sumber air minum sering menjadi sumber pencemar pada penyakit water borne disease.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
14
Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi dan konstruksi. Syarat lokalisasi menginginkan agar sumber air minum terhindar dari pengotoran, sehingga perlu diperhatikan jarak sumber air minum dengan cubluk (kakus), lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumber-sumber pengotor lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan tanah dan kemiringannya. Pada umumnya jarak sumber air minum dengan beberapa sumber pencemaran termasuk tempat penampungan akhir kotoran/tinja lebih dari 10 meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah sumber-sumber tersebut. 4.
Ketersediaan Jamban Keberadaan fasilitas buang air besar telah menjadi kebutuhan penting pada kehidupan masyarakat modern. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas tempat buang air besar merupakan isu penting dalam menentukan kualitas hidup penduduk. Tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara, rumah tangga yang memiliki jamban sebesar 57.97 %, ini mengalami penurunan dari tahun 2011 yang mencapai 82,37%. Dari seluruh KK yang memiliki, 92.88 % diantaranya sudah memenuhi persyaratan kesehatan atau merupakan jamban sehat. KK yang memiliki jamban menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 2.9.
92,88
13,55
57,97
88,29 75,79
78,21
86,47
86,47 54,47
93,76
63,46
95,03 53,63 44,54
60,08
81,89
20,00
10,76
28,87
25,36
40,00
39,76
60,00
57,89
80,00
49,04
100,00
73,82 73,57
79,75 82,28
GAMBAR 2.9 PERSENTASE KK YANG MEMILIKI JAMBAN & JAMBAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
0,00
% MEMILIKI JAMBAN
% JAMBAN SEHAT
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
15
E.
KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu: Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar, persentase rumah tangga ber-PHBS, dan Posyandu aktif. 1.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Data tahun 2012 menunjukkan bahwa persentase penduduk di Sulawesi Tenggara yang dijamin oleh JAMKESMAS adalah sebesar 47.70%, untuk ASKES sebesar 8.69 %, BAHTERAMAS (dan lainnya) sebesar 6.99%, serta yang tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 36.62%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara telah memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar. Distribusi jaminan pemeliharaan kesehatan penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan pada gambar 2.10. GAMBAR 2.10 PENDUDUK BERDASARKAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
Tidak Memiliki Jamkes, 36.62%
JAMKESMAS, 47.70%
ASKES; 8,69% BAHTERAMAS & Lainnya, 6.99%
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Berdasarkan gambar 2.9 dari seluruh penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, kepesertaan yang paling besar adalah Jamkesmas (47.70 %) dan yang paling kecil adalah Bahteramas/lainnya (6.99%). Peningkatan jaminan pemeliharaan kesehatan penduduk miskin, secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan cakupan rawat jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
16
2.
Perilaku PHBS Masyarakat Gambaran keadaan perilaku masyarakat juga dijelaskan melalui persentase rumah tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu rumah tangga yang berPHBS memiliki 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tersedianya air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, lantai rumah bukan dari tanah, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktivitas fisik secara rutin, serta makan sayur dan buah setiap hari. Berdasarkan laporan hasil pemantauan dinas kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 yang dilaksanakan pada sejumlah desa yang tersebar pada 12 kabupaten/kota dengan jumlah RT yang dipantau sebanyak 233.709 menunjukkan hanya 117.925 atau 50,46 % yang berPHBS, jumlah ini relatif meningkat dari tahun 2011 yang hanya 90.006 RT atau 36.83%. Distribusi rumah tangga yang ber-PHBS menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 2.11. GAMBAR 2.11 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
96,24
66,85
62,86 45,25 48,20
49,18 39,00 31,71
35,95
37,44
36,00
22,17
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Gambar 2.10 menunjukkan persentase RT ber PHBS tertinggi adalah Kabupaten Kolaka 96,24%, diikuti Kabupaten Bombana 70,33% dan Kota Kendari 62,86%, sedangkan persentase RT ber- PHBS terendah ada di Kabupaten Konawe Utara 22,17% dan Kabupaten Muna 31,71%. Data tersebut menunjukkan cakupan Rumah Tangga yang ber-PHBS di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif masih rendah, hal ini berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara umum, serta kejadian penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
`
17
BAB III Situasi derajat kesehatan Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-Indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas dan status gizi. Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara, berikut ini disajikan status derajat kesehatan masyarakat, diantaranya situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat terlihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematian berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat proses interaksi berbagai faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian kematian. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Angka kematian yang biasanya dijadikan indikator, yaitu Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Kasar (AKK), dan Umur Harapan Hidup (UHH). Gambaran angka kematian di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2011 sebagai berikut. 1. Angka Kematian Bayi (AKB), Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), data kematian yang bersumber dari pelayanan kesehatan hanya berupa data jumlah absolut, hal ini dikarena kejadian kematian bayi sebagian besar terjadi di luar fasilitas pelayanan kesehatan dan tidak dilaporkan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
18
AKB dipenguruhi oleh berbagai faktor, yaitu pelayanan kesehatan, tingkat sosial ekonomi, gizi, kesehatan lingkungan dan lainnya. Tersedianya berbagai fasilitas atau aksesibilitas pelayanan kesehatan serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional (tidak sehat) ke norma kehidupan modern (sehat) dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap AKB. Jumlah kematian bayi tahun 2010 - 2012 menurut kabupaten/kota di Provinasi Sulawesi Tenggara ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Kematian Bayi Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2012 2010 No
Kab./Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau Jumlah
Jml Kelahiran
2011
Lahir Mati
Jml Bayi Mati
5.924 4.951 440 6.867 4.923 2.574 1.877 2.284 1.214 958 5.627 3.023
30 79 5 67 59 53 25 22 32 14 13 28
42.624
427
Jml Kelahiran
163 56 29 43 68 75 40 3 23 26 19 42 587
5.699 5.523 4.058 5.744 5.038 2.678 1.887 1.968 1.556 988 4.843 2.558 42.540
Lahir Mati
2012 Jml Bayi Mati
70 107 40 76 85 53 25 24 35 2 25 26 568
Jml Kelahiran
172 197 77 140 167 101 59 55 60 17 65 56
5.739 5.783 4.452 6.361 5.413 3.147 1.851 2.320 1.235 1.226 5.729 2.739
1.166
46.049
Lahir Mati
Jml Bayi Mati
60 77 60 76 78 74 35 25 23 6 18 30
82 122 68 73 64 78 31 37 44 31 28 35
562
693
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011
Tabel 3.1. menunjukkan jumlah kematian bayi di Sulawesi Tenggara tahun 2010– 2012 cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2010 jumlah kematian bayi tertinggi terjadi di Kabupaten Muna 79 orang, Kabupaten Kolaka 67 orang dan Konawe Selatan 59 orang, sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Konawe 5 orang. Tahun 2011 jumlah kematian bayi mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu mencapai jumlah 1.166 kematian bayi yang bila dibandingkan dengan tahun 2010 hanya sebesar 587 kematian. Kematian Bayi yang tertinggi pada tahun 2011 terdapat di Kabupaten Muna sebanyak 197 orang, disusul kabupaten Buton 172 orang, Kabupaten Konawe Selatan 167 orang, sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara 17 orang. Di Tahun 2012 jumlah kematian bayi mengalami penurunan yang cukup signifikan (664 orang) dibandingkan tahun 2011 (1.166 orang), jumlah tertinggi terjadi di Kabupaten Buton (142) dan Bombana (78), sedangkan terendah di Kota Kendari (28) dan Wakatobi serta Konawe Utara masing-masing dengan 31 orang bayi mati. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
19
Jumlah kematian ini belum menggabarkan data secara terpilah hal ini disebabkan format pelaporan pada program kesehatan ibu dan Anak di Kabupaten/Kota belum terpilah antara laki-laki dan perempuan. Masih tingginya jumlah kematian bayi pada tahun 2012 Provinsi Sulawesi Tenggara disebabkan rendahnya kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan penanganan kasus-kasus resiko tinggi, serta tenaga kesehatan yang bertugas di desa (bidan) masih merangkap 2-3 desa, penempatan tenaga bidan yang belum merata. Jumlah Kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Jumlah Kematian Bayi Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 - 2012 1.400 1.200
1.166
1.000 800 600
693
422
400
518
587
200 -
2008
2009 Kematian Bayi
2010
2011
2012
Expon. (Kematian Bayi)
Sumber Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Gambar 3.1 menunjukkan jumlah kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008–2012 berfluktuasi, namun demikian berdasarkan Exponential Trendline menunjukkan adanya kecederungan peningkatan jumlah kematian tahun 2008 – 2012. Kencenderungan tersebut tidak serta merta menunjukkan AKB di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan, hal ini bisa dikarenakan jumlah kematian bayi yang dilaporkan hanya bersumber dari fasilitas pelayanan kesehatan dan kematian yang dapat dipantau oleh tenaga kesehatan. Disamping itu, jumlah kematian yang dilaporkan sangat dipengaruhi oleh kelengkapan laporan dan pencatatan kematian program Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan indikator pelayanan kesehatan terutama pelayanan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada umumnya menunjukkan peningkatan, yaitu meluasnya jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat khususnya upaya KIA/KB, promosi kesehatan, pencegahan dan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
20
pemberantasan penyakit menular, upaya perbaikan gizi keluarga, lingkungan sehat, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang didukung dengan penempatan bidan di desa. Kejadian kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa perinatal), pada umumnya disebabkan oleh Tetanus Neonatorum, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan penyebab lain seperti pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir). Distribusi kematian neonatal menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Penyebab Kematian di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 Jumlah Kematian Neonatal No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sebab-Sebab Kematian
Kab/Kota Asfiksia
4 13 10 21 15 16 5 7 10 8 7 4
9 9 6 10 17 5 5 9 1 11 6 1
0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0
0 2 2 2 0 1 0 0 0 1 1 0
3 0 0 1 0 0 2 2 3 0 2 1
120
89
3
9
14
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau Provinsi
TN
Sepsis
Kelainan Kongenital
BBLR
Lainlain
Total
2 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
16 64 31 21 20 32 8 8 17 8 2 17
34 89 50 56 52 54 20 28 31 29 18 23
5
244
484
Ikterus
Sumber : Laporan Seksi Bimdal Yankesdas Tahun 2012
Tabel 3.2 menunjukkan kematian neonatal terbesar disebabkan oleh sebab lain-lain sebanyak 244 orang, BBLR 120 orang, asfiksia 89 orang, sepsis 9 orang dan tetanus 3 orang, dengan demikian total kematian neonatal tahun 2012 adalah 484 orang, hal ini menunjukkan masa neonatal merupakan resiko kematian bayi yang paling tinggi, yaitu 484 kematian dari 693 bayi. 2. Angka Kematian Balita (AKABA), Child Mortality Rate (CMR) Angka Kematian Balita (0 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
21
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti luas dan tingkat kemiskinan penduduk. Data kematian Balita belum diketahui secara tepat karena diperlukan survei khusus untuk dapat mengetahui angka yang pasti. Data yang ada hanya diperoleh dari pencatatan kematian balita di puskesmas dan di rumah sakit. Disisi lain, tidak semua kelahiran dan kematian Balita tercatat pada unit kesehatan. Namun demikian sebagai gambaran jumlah kejadian kematian Balita ditunjukkan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Jumlah Kematian Balita Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010 – 2012 2010
2011
No.
Kab./Kota
Jumlah Balita
Balita Mati
Jumlah Balita
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Buton Muna Konawe Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau
31.095 26.648 32.787 32.280 31.776 15.408 10.092 15.660 6.338 6.151 27.147 17.4485
44 18 29 20 78 10 10 3 23 2 2 11
27.992 27.552 22.284 31.066 31.722 12.674 8.582 11.212 5.480 5.417 29.404 12.151
Jumlah
252.830
250
225.536
2012 Balita Mati
Jumlah Balita
232 208 81 144 176 107 67 62 60 19 70 66 1.292
32.167 25.255 24.527 32.998 30.684 13.172 9.262 12.301 5.609 6.696 26.763 15.217 234.651
Balita Mati 108 140 68 75 65 90 35 37 46 33 33 52 782
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa Jumlah Kematian Balita tahun 2012 sebesar 782 terdiri dari kematian bayi sebesar 693 dan kematian Anak Balita sebesar 89 orang. Jumlah kematian balita tertinggi di Kabupaten Muna sebanyak 140 kematian, disusul Kabupaten Buton sebanyak 108 kematian. Sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara dan Kota Kendari masing-masing sebanyak 33 kematian. Meskipun jumlah kematian balita di Sulawesi Tenggara tahun 2012 masih relatif tinggi, tapi sudah mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.292 kasus, masih tingginya jumlah kematian balita ini rata-rata disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan sanitasi yang buruk seperti kematian balita akibat penyakit Diare, ISPA, DBD, malaria, serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
22
Angka Kematian Balita di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan angka proyeksi BPS 20012020 ditargetkan akan terus menurun, hal ini dimungkinkan dengan semakin meningkatnya akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Proyeksi Kematian Balita ditunjukkan pada gambar 3.2. Gambar 3.2 Proyeksi Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2001-2020 12 10 8 6 4 2 0 Kematian
2001
2002
2003
2004
2005
2010
2020
10,38
9,44
8,54
7,605
6,72
5
4
Sumber : Badan Pusat StatistiK Tahun 2008
Gambar 3.2 menunjukkan Angka Kematian Balita 2001 sebesar 10,38 perseribu, tahun 2005 menjadi 6,72 perseribu, dan tahun 2012 diperkirakan menjadi 5 perseribu. Berdasarkan laporan program, secara umum penyebab kematian balita di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Diare, infeksi parasit dan tetanus.
3. Angka Kematian Ibu (AKI), Maternal Mortality Rate (MMR) Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk menurunkan angka kematian ibu, diperlukan upaya mengurangi peran dukun dalam menolong persalinan dan berupaya meningkatkan peran bidan. Hal ini bertujuan menempatkan peran bidan di desa sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Distribusi Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.4.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
23
Tabel 3.4 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu Maternal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab./Kota Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bambana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau Jumlah
Kematian
Kematian
Kematian
Ibu Hamil
Ibu Bersalin
Ibu Nifas
Jumlah
3 6 0 4 0 2 0 0 0 1 1 3
6 3 3 9 8 1 2 6 0 1 1 4
3 2 3 2 1 2 0 0 2 1 1 3
12 11 6 15 9 5 2 6 2 3 3 10
20
44
20
84
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 jumlah kematian ibu tertinggi terjadi di Kabupaten Kolaka sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Buton 12 kasus sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Wakatobi dan Buton Utara masingmasing sebanyak 2 kasus, kemudian disusul Kabupaten Konawe Utara dan Kota Kendari sebanyak 3 kasus.. Berdasarkan data program Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara diperoleh informasi, penyebab kematian ibu yang utama adalah keracunan kehamilan dan infeksi, kondisi ini akan lebih diperparah lagi dengan keadaan status gizi yang buruk, faktor persalinan yang terlalu muda, paritas tinggi, dan anemi pada ibu hamil, serta pengetahuan ibu tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan belum maksimal walaupun Jampersal sudah diberlakukan, sebagian ibu hamil terlambat mendapat pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan disamping itu masih dijumpai ibu melahirkan yang ditolong oleh dukun hal ini disebabkan kepercayaan masyarakat terhadap dukun masih tinggi. 4. Angka Kematian Kasar, Crude Death Rate (CDR) Angka kematian kasar dapat digunakan untuk membandingkan kondisi kesehatan suatu daerah atau negara dengan daerah atau negara lain. Angka ini dipengaruhi oleh karakteristik penduduk, terutama struktur penduduk a tau komposisi umur penduduk. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
24
Di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 tidak dilaporkan angka kematian
kasar,
namun
demikian
peningkatan
Umur
Harapan
Hidup
berdasarkan estimasi biasanya diikuti dengan penurunan angka kematian kasar. 5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH) Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada penurunan kematian bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin kenaikan angka harapan hidup pada waktu lahir dan penurunan AKB. Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Proyeksi umur harapan hidup waktu lahir di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2001 – 2020 ditunjukkan pada gambar 3.3. Gambar 3.3 Proyeksi Umur Harapan Hidup di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2001 – 2020 74,00
73,00
72,00 70,00
71,80
69,14
70,96
69,00
68,00 66,00
64,00
66,94
67,80
65,20
62,00 60,00 2001
2005 Laki-Laki
2010 Perempuan
2020
Sumber : Sultra Dalam Angka Tahun 2012
Gambar 3.3 menunjukkan angka proyeksi umur harapan hidup penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara. Tahun 2005 umur harapan hidup perempuan 70,9 tahun dan laki-laki 66,9 tahun (rata-rata 69,01 tahun), tahun 2012 umur harapan hidup perempuan 71.80 tahun dan laki-laki 67.80 tahun (rata – rata 69.80 tahun). Angka tersebut masih rendah dari proyeksi umur harapan hidup nasional tahun 2012 yaitu 70,6 tahun.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
25
B. MORBIDITAS
Data kesakitan terdiri dari dua sumber, yaitu bersumber dari masyarakat (community based data) dan bersumber dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Data kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/wabah, situasi penyakit tidak menular. 1. Penyakit Menular Penyakit menular yang menjadi perhatian serius di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu penyakit Malaria, TB paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Kusta, penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB (wabah), Rabies, Filariasis, Frambusia dan Antraks. a. Malaria Kasus Malaria di Sulawesi Tenggara tahun (2008-2012) cenderung terus menurun, tahun 2008 jumlah kasus 671 (API 0,30), tahun 2009 jumlah kasus 488 (API 0,21), tahun 2010 jumlah kasus 2385 (API 1,04), tahun 2011 jumlah kasus 3.323 (API 1,45) dan pada tahun 2012 sejumlah 2.015 kasus (API 0,87) Angka kesakitan Malaria dikatakan tinggi apabila angka Annual Parasit Insidens (API) > 5 per 1.000 penduduk, sedang 1-4 per 1000 penduduk dan rendah apabila < 1 per 1.000 penduduk. Dengan demikian pada tahun 2012 Angka Kesakitan Malaria di Sulawesi Tenggara dapat dikategorikan rendah dengan API 0,87 (lebih kecil dari 1). Sedangkan untuk 5 tahun terakhir, angka kesakitan Malaria di Sulawesi Tenggara berada pada kategori sedang dengan API 1 - 4 per 1.000 . Dengan demikian Sulawesi Tenggara masih termasuk dalam kategori Endemisitas Malaria Sedang. API Malaria tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.4.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
26
Gambar 3.4 API Malaria di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 3323
3500 3000
2385
2500
2015 2000 1500
1000 500
671 0,3
488 0,21
1,04
1,45
0,87
0 2008
2009 API Malaria
2010
2011
2012
Jumlah Kasus
Sumber:Data Program Dinkes Prov. Sultra Tahun 2008 – 2012
Gambar 3.4. menunjukkan jumlah kasus dan API malaria tahun 2008 – 2012 cenderung terus mengalami penurunan, namun demikian program penanggulangan Malaria masih menjadi perhatian serius untuk mengeliminasi kejadian malaria dalam rangka mencapai target API 5 per 1.000 penduduk. Berdasarkan laporan program Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria pernah terjadi pada tahun 2012 di Kabupaten Buton sebanyak 393 kasus dengan jumlah laki-laki 164 orang dan perempuan sebanyak 229 orang. Dari 393 kasus malaria tersebut dilaporkan jumlah kematian sebanyak 7 orang dengan Case fatality Rate mencapai 1.78 % dan Attack Rate 4.77%. b. TB Paru Penemuan kasus TB Paru/Case Detection Rate (CDR) dilakukan di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, dan RS). Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara brfluktuasi, tahun 2008 mencapai 53.56%, tahun 2009 turun menjadi 49.23%, tahun 2010 meningkat menjadi 67.10%. menurun lagi di tahun 2011 menjadi 64.03%, namun di tahun 2012 meningkat dengan cukup signifikan menjadi 72.13% . Dengan demikian CDR TB Paru tahun ini telah mencapai bahkan melampaui target yang ditetapkan, yaitu 70%.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
27
Gambaran CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.5. Gambar 3.5 CDR (Case Detection Rate) TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 80,00 67,10
70,00
72,13 64,03
53,56
60,00 50,00
49,23
40,00 30,00 20,00
10,00 2008
2009 CDR
2010
2011
2012
Expon. (CDR)
Sumber Profil Dinkes Prov. Sultra Tahun 2008 – 2012
Gambar 3.5 menunjukkan angka CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008–2012 meskipun terlihat berfluktuasi namun berdasarkan exponential trendline ada kecenderungan meningkat. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan adalah apakah angka kejadian TB Paru yang cenderung meningkat (target tetap 70%) atau efektifitas program dalam menjaring kasus yang menjadi semakin baik. Gambaran ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pelaksana program. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, kasus TB Paru klinis (baru + lama) di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 4.453 kasus, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 3.493 kasus, angka kesembuhan TB Paru 81.11%, masih belum mencapai target yang telah ditetapkan (>85%), sedangkan angka kesuksesan (success rate) sudah mencapai 88.62%. Distribusi kasus menurut kabupaten/kota menunjukkan, kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Konawe Selatan (738 kasus) dan Kabupaten Buton (623 kasus), sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Buton Utara (62 kasus) dan Konawe Utara (92 kasus). Angka insiden per 100.000 penduduk mencapai 152,84, sedangkan angka kematian per 100.000 penduduk mencapai 4,42. Jumlah kematian akibat TB Paru yang dilaporkan dari Kabupaten/kota sebesar 102 kasus dengan kasus kematian tertinggi di Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 24 kasus, dan Kabupaten Buton sebanyak 22 kasus kematian, sedangkan yang terendah di Kabupaten Kolaka Utara (4 kasus) dan Kabupaten
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
28
Wakatobi, Kota Kendari masing-masing 5 kasus, sementara Kabupaten Muna, Buton Utara dan Konawe Utara melaporkan tidak ada kasus kematian TB Paru. c.
HIV/AIDS Kegiatan penemuan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara dilaksanakan melalui kegiatan zero survei terhadap kelompok beresiko, baik yang beresiko tinggi maupun rendah. Berdasarkan laporan program, jumlah penderita HIV/AIDS hingga 2011 mencapai 69 kasus yang terdiri dari 17 kasus HIV dan 52 kasus AIDS, dan terjadi peningkatan di tahun 2012 menjadi 125 kasus (52 HIV, 73 AIDS). Perkembangan jumlah kasus dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Jumlah kasus HIV/AIDs tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.6. Gambar 3.6 Jumlah Kasus HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 80 73
70 60
52 52
50 40 30 20
15
10
5
11
12
17 3
2
0 2008
2009 HIV
2010 AIDS
2011 Expon. (HIV)
2012 Expon. (AIDS)
Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota Tahun 2012
Gambar 3.6 menunjukkan, kasus HIV/AIDS tahun 2008 berjumlah 20 kasus, tahun 2009 berjumlah 13 kasus dan tahun 2010 berjumlah 15 kasus, tahun 2011 sebanyak 69 kasus dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 125 kasus. Berdasarkan exponensial trendline jumlah kasus AIDS cenderung meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan kasus HIV, dengan demikian dalam jangka panjang penurunan penemuan kasus HIV akan disertai dengan peningkatan jumlah kasus AIDS, hal ini terjadi apabila surveilans tidak mampu melakukan pelacakan kasus dengan baik.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
29
Oleh karena itu perlu peningkatan kewaspadaan dini dan penatalaksanaan kasus, serta melibatkan masyarakat dalam penemuan kasus secara dini untuk mencegah penularan lebih luas atau terjadinya ledakan kasus secara tiba-tiba. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penderita HIV relatif sama antara laki-laki dan perempuan yaitu sebanyak 26 kasus, sedangkan untuk kasus AIDS, laki-laki relatif lebih tinggi (46 kasus) dibandingkan dengan perempuan (27 kasus). Distribusi penderita HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 46 50 40
26
26
Laki-Laki
Perempuan
27
30 20 10 0 HIV
AIDS
Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/KotaTahun 2012
Kecenderungan jumlah kasus AIDS lebih banyak ditemukan pada laki-laki kemungkinan disebabkan oleh mobilitas laki-laki yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, di mana di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara kaum laki-laki memiliki kebiasaan mencari penghidupan (merantau) di daerah lain di luar Provinsi Sulawesi Tenggara (Papua, Maluku, Malaysia, dll), sehingga memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terpapar HIV/AIDS, apalagi bila ditambah dengan perilaku yang beresiko tinggi . Untuk kasus kematian akibat AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 sebanyak 28 kasus yang terdiri dari 17 kasus kematian laki-laki dan 11 kasus kematian perempuan. Jumlah kematian AIDS tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau dengan 9 kasus, kemudian Kota Kendari 5 kasus kematian dan Kabupaten Buton, Kabupaten Muna masing-masing dengan 4 kasus kematian, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.8. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
30
Gambar 3.8 Jumlah Kematian Kasus AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2011 5 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
4
4
4
2 11 0
1
2 1
0
0
Laki-Laki
0
0
0
0
Perempuan
Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota Tahun 2012
Tingginya kematian AIDS di Kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton disebabkan sebagian penduduk dari daerah tersebut adalah perantau dari papua, penduduk yang sudah terinfeksi dengan AIDS kembali tinggal dan berobat di Kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton. d.
Infeksi Menular Seksual Lainnya (IMS) Infeksi menular seksual adalah (IMS) atau penyakit menular seksual adalah penyakit yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual yang termasuk Sifilis, Gonorhoe (kencing nanah), Klamidia dan Herpes. Pada tahun 2012 kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami lonjakan yang sangat signifikan dimana sebanyak 1.568 kasus IMS yang dilaporkan, angka ini jauh di atas tahun 2011 yang hanya sebesar 575 kasus. Distribusi kasus IMS tahun 2008-2012 per kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar 3.9.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
31
Gambar 3.9 Jumlah Kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 - 2012 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
1.568
575 393
386
397
2008
2009
2010
2011
2012
Kasus IMS Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota Tahun 2012
Dari gambar 3.9 di atas terlihat bahwa kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung meningkat setiap tahunnya, dan peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2012 (1.568 kasus). Tidak ada laporan data yang terpilah berdasarkan jenis kelamin, sehingga tidak dapat diketahui jumlah penderita pria maupun wanita. Untuk distribusi kasus, tertinggi ditemukan di Kabupaten Kolaka sebanyak 961 kasus, Kota Bau-Bau 439 kasus, Kota Kendari 158 kasus, dan Buton Utara 3 kasus. Kabupaten lain tidak di laporkan adanya kasus IMS. Tingginya kasus IMS di tahun 2012
diduga disebabkan maraknya tempat
hiburan malam yang belakangan semakin menjamur baik di Kota Kendari maupun di kabupaten/kota sekitar dan meningkatnya jumlah penduduk asing yang datang dari luar seiring dengan dibukanya daerah-daerah pertambangan baru. Rata-rata
penderita adalah pekerja maupun pengunjung tempat hiburan malam dengan usia rata-rata masih produktif, penderita terbanyak pada jenis kelamin laki-laki, hal ini kemungkinan disebabkan karena laki-laki mobilitasnya lebih tinggi/ bekerja diluar sehingga mudah terpapar apalagi jika mempunyai perilaku yang berisiko tinggi untuk terjadinya penularan HIV/AIDS, IMS dan lain sebagianya.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
32
e.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering berada dalam daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di puskesmas maupun di rumah sakit. Sasaran program pemberantasan ISPA adalah penderita Pneumonia. Pneumonia adalah ineksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneuomonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Berikut ini adalah distribusi jumlah kasus Pneumonia pada Balita menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Penderita Pneumonia pada Balita Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 Pneumonia No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab./Kota
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau
SULAWESI TENGGARA
Jml Balita
Jml Perkiraan Penderita
Balita ditemukan /Ditangani
% Balita Ditangani
32.167 25.255 24.527 32.998 30.684 13.172 9.262 12.301 5.609 6.696 26.763 15.217
3.217 2.525 2.453 3.300 3.068 1.317 926 1.230 561 670 2.676 1.522
571 593 1.477 1.028 767 78 2 93 115 113 134 79
17.75 23.48 60.22 31.15 25.00 5.92 0.22 7.56 20.50 16.88 5.01 5.19
234.651
23.465
5.050
21.52
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Tabel 3.5 menunjukkan tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat 5.050 penderita Pneumonia balita, dari jumlah tersebut hamya 21.14 % penderita yang ditangani. Kasus tertinggi terdapat di Kabupaten Konawe sebanyak 1.477 penderita dan terendah di Kabupaten Wakatobi sebanyak 2 penderita.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
33
f.
Kusta Angka Prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012 dilaporkan sebesar 1.38 per 10.000 penduduk (lebih tinggi dari target nasional < 1 per 10.000 penduduk) namun sudah lebih rendah dibanding tahun 2011 (1.45). Total kejadian kasus tahun 2012 berjumlah 319 penderita yang terdiri dari 184 penderita laki-laki (57.68%), dan perempuan 135 penderita (42.32%). Dari 319 penderita kusta tahun 2012 terdiri dari 24 penderita kusta type PB (Pausi Basiler) dan 274 penderita type MB (Multi Basiler). Distribusi penderita Kusta menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Penderita Kusta Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 KASUS TERCATAT No.
PB (Pausi Basiler)
Kab./Kota Laki
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau
SULAWESI TENGGARA
Perempuan
MB (Multi Basiler) Total
Laki
Perempuan
Total
3 1 1 1 2 2
2 2 2 1 3 4
5 3 1 1 2 1 5 6
37 14 8 22 9 18 4 6 0 3 12 27
25 4 6 19 2 12 6 11 5 1 8 15
62 18 14 41 11 30 10 17 5 4 20 42
11
11
24
160
114
274
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Tabel 3.6 menunjukkan penemuan kasus kusta tertinggi (type Pausi Basiler) terdapat di Kota Bau-Bau dengan 6 kasus, diikuti Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara masing-masing 5 kasus, terendah di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara masing-masing 1 kasus, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara dan Kota Kendari tidak ditemukan kasus kusta PB. Untuk type Multi Basiler tertinggi masih di Kabupaten Buton dengan 62 kasus, kota Bau-Bau 42 kasus, kemudian disusul Kabupaten Kolaka 41 kasus dan Kabupaten Bombana 30 Kasus, sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara dengan 4 kasus.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
34
Pada Tahun 2012 dari 43 kasus type PB, 44 kasus (97.73%) diantaranya dinyatakan telah selesai melakukan pengobatan tepat waktu (RFT=Release from Treatment) dan dari 218 penderita type MB, 184 kasus (84.40%) diantaranya juga telah dinyatakan RFT. Berdasarkan data tersebut tahun 2012 RFT Kusta Provinsi Sulawesi Tenggara belum mencapai target yang telah ditetapkan (> 90%) khususnya pada type MB. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, prevalensi penderita Kusta tahun 2008 – 2012 cenderung berfluktuasi. Tahun 2008 prevalensi kusta mencapai 1,33, tahun 2009 (1.33), tahun 2010 (1,50), tahun 2011 (1.45) dan pada tahun 2012 turun menjadi 1.38 . Gambaran Prevalensi penyakit Kusta ditunjukkan pada gambar 3.10. Gambar 3.10 Prevalensi Penderita Kusta per 10.000 penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 1,5
1,60 1,40
1,33
1,45
1,33
1,38
1,20
1
1,00 0,80 0,60 0,40 0,20
0,00 2008
2009
2010
PREV KUSTA
2011
2012
TARGET
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Gambar 3.10 menunjukkan prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun 2008–2012 belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu < 1/10.000 penduduk. Kurun waktu 2008–2012, angka prevalensi penyakit kusta secara nasional juga belum menunjukkan penurunan, namun demikian prevalensi kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara periode tersebut masih diatas rata-rata prevalensi kusta secara nasional.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
35
2. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Penyakit yang dapat dicegah Dengan Imunisasi merupakan penyakit yang diharapkan dapat dieliminasi, direduksi, dan dieradikasi dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus Neonatorum, campak, Polio dan Hepatitis B. Gambaran kejadian penyakit PD3I di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut : a. Difteri Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kejadian kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya peningkatan cakupan imunisasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dan cakupan imunasasi nasional. Untuk tahun 2012 di Sulawesi Tenggara tidak ada laporan penemuan kasus difteri. Kasus difteri ditemukan hanya pada tahun 2011 di Kabupaten Kolaka sebanyak 4 kasus yang terdiri dari laki-laki 2 kasus dan perempuan 2 kasus. Dari 4 kasus Difteri tersebut 2 diantaranya meninggal. Dengan demikian Case Fatality Rate (CFR) kasus Difteri tahun 2011 mencapai 50 %. Kegiatan penanggulangan penyakit Difteri terus dilakukan melalui kegiatan surveilans terpadu penyakit, sebagai bentuk kewaspadaan dini. b. Pertusis (Batuk Rejan) Seperti halnya difteri, tidak ada laporan kasus Pertusis di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012, kasus tersebut hanya ditemukan pada tahun 2010 sebanyak 2 kasus yang di temukan di Kabupaten Bombana dan pada tahun 2011 ditemukan 1 kasus di Kota Kendari. c. Tetanus Neonatorum (TN) Penanganan Tetanus Neonatorum (TN) yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil. Usaha pencegahan TN di Provinsi Sulawesi Tenggara terus ditingkatkan melalui program upaya kesehatan ibu dan anak. Kasus TN dari tahun 2008-2012 meskipun tampak berfluktuasi, tapi cenderung mengalami penurunan, gambaran kasus TN di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan pada gambar 3.11.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
36
Gambar 3.11 Kasus TN di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 - 2012
9 8
7 6
7 6
5
5
4
4 3
2
2 1 0 2008
2009
2010 TN
2011
2012
Expon. (TN)
Sumber : Laporan Evaluasi Program 2008 – 2012
Gambar 3.11 menunjukkan kasus Tetanus Neonatorum (TN) di Sulawesi Tenggara ditemukan 7 kasus pada tahun 2008, tahun 2009 turun menjadi 5 kasus, tahun 2010 naik menjadi 6 kasus, tahun 2011 turun menjadi 4 kasus dan pada tahun 2012 terjadi 2 kasus, yang ditemukan di Kabupaten Kolaka, tidak ada laporan kasus kematian akibat TN. Gambaran kasus menurut faktor resiko status imunisasi rata-rata terjadi pada kelompok yang tidak diimunisasi, dan kasus persalinan secara tradisional. c. Campak Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB), oleh karena itu penanggulangan campak masih pada tahap reduksi, yaitu menurunkan angka kematian akibat campak. Kasus campak di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.12.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
37
Gambar 3.12 Jumlah Kasus Campak di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 - 2012
350
294
300 250
164
200 150
103
101
89
2008
2009
2010
100 50
0 2007
2011
2012
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2011
Gambar 3.12 menunjukkan kasus campak di Sulawesi Tenggara tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 164 kasus dengan Case Fatality rate (CFR) sebesar 2.44 per 10.000 penduduk. Dari 164 kasus campak yang dilaporkan, kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Kolaka sebanyak 57 kasus dan Bombana 39 kasus, terendah di Kabupaten Muna sebanyak 1 kasus, Kabupaten Wakatobi, Buton Utara, Konawe Utara dan Kota Bau-Bau melaporkan tidak ada temuan kasus campak. Dari jumlah kasus yang dilaporkan di atas, 4 kasus dilaporkan meninggal, yang terjadi di Kabupaten Bombana sebanyak 3 kasus dan Kabupaten Buton 1 kasus. Informasi mengenai penyakit Campak berdasar jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 22 lampiran profil kesehatan tahun 2012. d. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Secara umum dari tahun 2008 – 2012 AFP Rate Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 2/100.000 anak < 15 tahun. Non Polio AFP Rate pada Tahun 2012 sebesar 2,06 per 100.000 anak < 15 Tahun. Jumlah kasus dan AFP Rate (Non Polio) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.13.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
38
Gambar 3.13 Kasus AFP & AFP Rate di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 25
21 19
20
19 16
15 10
5
8 2,53
2,4
1,37
2,74
2,06
0 2008
2009 AFP Rate
2010
2011
2012
Jumlah Kasus
Sumber : Laporan Surveilans AFP Prov. Sultra tahun 2012
Gambar 3.13 menunjukan penemuan kasus AFP di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 berjumlah 19 kasus dari target 14 kasus (AFP Rate 2,53 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2009 berjumlah 19 kasus dari target 15 kasus (AFP rate 2,4 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2010 ditemukan 8 kasus dari target 15 kasus (AFP rate 1,37 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2011 ditemukan 21 kasus (AFP rate 2.74) dan tahun 2012 ditemukan 16 kasus (AFP rate 2.06, target 15). Penemuan kasus berdasarkan laporan masyarakat dan puskesmas (Community Based Surveilance) dan survey aktif rumah sakit (Hospital Based Surveilance). e. Hepatitis B Kasus Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 berfluktuatif namun ada kecenderungan menurun. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara kasus Hepatitis B tahun 2008 berjumlah 53 kasus yang terjadi di 2 kabupaten (2 kasus di Kabupaten Kolaka dan 51 kasus di Kabupaten Bombana), tahun 2009 tidak ada kasus yang dilaporkan, tahun 2010 dilaporkan 13 kasus, seluruhnya ditemukan di kabupaten Bombana, tahun 2011 ditemukan 4 kasus di Kota Kendari dan tahun 2012 dilaporkan 14 kasus yg keseluruhannya ditemukan di kabupaten Kolaka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.14.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
39
Gambar 3.14 Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 60 50
52
40 30 20
13
10
14 4
0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Kasus Hepatitis B Sumber : Profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012
3. Penyakit Potensial Wabah/KLB Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah. Frekuensi KLB yang sering terjadi adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare, Keracunan Makanan, Campak, dan Tetanus Neonatorum. Gambaran penyakit potensial KLB di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut: a. Diare Penyakit Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan dan kematian Diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan kesehatan mengalami penurunan, namun demikian Diare sering menimbulkan KLB dan berujung pada kematian. Pada tahun 2012 tidak ada laporan KLB maupun kematian akibat diare. Kasus diare menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.7
.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
40
Tabel 3.7 Jumlah Perkiraan Kasus dan Penderita Diare Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 Jumlah Perkiraan Kasus
Diare Ditangani
No.
Kab./Kota
Laki-Laki
Perempua n
∑
Jumlah Total LakiLaki & Perempuan Yg ditangani
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau
5.525 5.590 5.479 7.011 5.876 2.977 1.887 2.847 1.234 1.164 6.316 3.029
5.822 5.984 5.294 6.948 5.539 2.913 2.046 2.675 1.231 1.059 6.194 3.112
11.346 11.547 10.738 13.958 11.415 5.890 3.934 5.521 2.466 2.223 12.510 6.142
7.093 9.469 6.879 6.862 5.498 2.435 1.568 3.666 3.391 2.075 6.188 3.931
62.51 81.81 64.06 49.16 48.17 41.34 39.86 66.40 137.53 93.33 49.75 64.00
Jumlah
48.935
48.782
97.644
59.055
60.48
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Tabel 3.7. menunjukkan
jumlah perkiraan kasus diare di Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2012 berjumlah 96.644 kasus dari total penduduk 2.310.083 jiwa. Total diare yang ditangani Tahun 2012 sebesar 60.48%.
b. Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kejadian DBD terjadi hampir di semua kabupaten/kota setiap tahun. Distribusi DBD menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan pada tabel 3.8.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
41
Tabel 3.8 Penderita Demam Berdarah Dengue Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
No
Kab./Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue
Jumlah Kasus DBD Meninggal
Laki-Laki
Perempu an
∑
LakiLaki
Perempu an
∑
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau
-
-
23 84 63 49 32 8 1 114 45
-
-
1 1 -
Jumlah
-
-
419
-
-
2
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011
Tabel 3.8 menunjukkan jumlah kasus DBD di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 419 kasus. Insiden Rate DBD pada tahun 2012 adalah 18.16 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0.48%. Dengan demikian IR DBD Tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 dengan IR sebesar 13.61 per 100.000 penduduk (Target Nasional < 5 per 100.000 penduduk). Dari 419 kasus DBD pada tahun 2012, 2 orang dilaporkan meninggal, yang terjadi di Kabupaten Kolaka dan Konawe Selatan masing-masing 1 kasus kematian. Pada tahun 2012. Dari 12 Kabupaten/kota hanya 2 kabupaten yang melaporkan CFR yaitu Kabupaten Konawe Selatan sebesar 1.59 % dan Kabupaten Kolaka 1.19%, dan 10 Kabupaten/kota tidak dilaporkan adanya kasus meninggal, seperti ditunjukkan gambar 3.15.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
42
Gambar 3.15 Case Fatality Rate DBD Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
0 0 0 0 0 0 0
Bau-Bau Kt Kendari Konut Butur Kolut Wakatobi Bombana Konsel Kolaka Konawe Muna Buton
1,59 1,19 0 0 0 0
0,5
1
1,5
2
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Untuk insiden Rate DBD per 100.000 penduduk tahun 2012 Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 18,16 per 100.000 penduduk dari jumlah kasus yang terjadi sebanyak 419. Berikut ini adalah gambaran Insiden Rate DBD per 100.000 penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 terlihat pada gambar 3.16 Gambar 3.16 Insiden Rate DBD Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
30,99
Bau-Bau Kt Kendari Konut Butur Kolut Wakatobi Bombana Konsel Kolaka Konawe Muna Buton
38,55 1,9 14,33 28,35 0
35,19 23,35 25,46 0,08 0 0 0
10
20
30
40
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
43
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa Insiden rate tertinggi terdapat di Kota kendari yaitu sebesar 38,55 per 100.000 penduduk dari jumlah kasus DBD sebanyak 114 kasus kemudian disusul Kabupaten Bombana sebanyak 35,19 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk Insiden rate terendah terjadi di Kabupaten Konawe 0,08 per 100.000 penduduk serta 3 Kabupaten/kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kabupaten Buton, Kabupaten Muna dan Kabupaten Wakatobi. c. Filariasis Berdasarkan survey morbiditas Filaria, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah endemis Filaria (MF rate > 1%). Meskipun demikian penemuan kasus filariasi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008–2012 cenderung menurun. Pada tahun 2008 ditemukan 93 kasus, tahun 2009 (89 kasus), tahun 2010 (77 kasus), tahun 2011 (74) kasus dan tahun 2012 ditemukan 72 kasus. Trend penemuan kasus Filariasis dapat dilihat pada gambar 3.17. Gambar 3.17 Filariasis Di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2012 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50
93 89 77
74 72
2008
2009 2010 Filariasis
2011 2012 Expon. (Filariasis)
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Walaupun menunjukkan kencenderungan penurunan jumlah kasus, Filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan mapping kejadian kasus tahun 2012 dilaporkan, kasus kronis Filariasis tersebar di 7 kabupaten/kota, tertinggi di Kabupaten Kolaka 27 kasus, dan terendah di Kabupaten Muna 1 kasus, ada 5 kabupaten yang tidak melaporkan penemuan kasus Filariasis. Dengan demikian Angka Kesakitan Filariasis Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 sebesar 3,08 per 100.000 penduduk. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
44
Semua kasus ditangani dengan baik (100% ditangani). Distribusi penemuan Kasus Lama dan kasus Baru Filariasis menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
No
Kab./Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Buton Muna Konawe Kolaka Konsel Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kota Kendari Kota Bau-bau
Penderita Penyakit Filariasis Kasus Lama
Jumlah
Kasus Baru
∑ seluruh Kasus
8 26 15 19 2 -
1 1 -
8 1 27 15 19 2 -
70
2
72
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, saat ini di Indonesia telah ditemukan 3 spesies cacing Filaria, yaitu Wucherecia ban crofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Program eliminasi penyakit Filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimi nation of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHO pada tahun 1997. Program eliminasi ini dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan,termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu: 1.
2.
4.
Pengobatan masal kepada semua penduduk di kabupaten endemis penyakit Filariasis dengan menggunakan DEC 6mg/kg/BB dikombinasikan dengan Albendazol 400 mg sekali setahun selama 5 tahun guna memutuskan rantai penularan. Tatalaksana kasus klinis penyakit Filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.
Penyakit Tidak Menular Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
45
Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal, dan sebagainya. a.
Penyakit Jantung dan Sistem Sirkulasi Stroke yang menyebabkan perdarahan atau infark merupakan penyebab kematian nomor 1 di RS di Sulawesi Tenggara tahun 2011. Selain itu penyakit jantung lainnya penyebab kematian terbanyak di RS di Sulawesi Tenggara adalah gagal jantung, infark jantung dan penyakit jantung koroner. Sementara itu hipertensi esensial (primer) juga sudah merupakan penyakit terbanyak nomor 9 pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Sulawesi Tenggara 2011 yang sangat erat kaitannya dengan penyebab kematian tersebut. Berdasarkan laporan STP Puskesmas tahun 2012 terdapat 2 jenis penyakit tidak menular yang menempati 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Hipertensi 37.036 kasus dan DM 3.501 kasus, hal ini menunjukkan dimulainya transisi epidemiologi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan demikian arah kebijakan pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada penguatan program penyakit tidak menular dengan tidak mengabaikan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Untuk lebih jelasnya 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.10 Tabel 3.10 10 Penyakit Terbanyak Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Penyakit Ispa bukan Pneumonia Hipertensi Diare Influensa Tersangka TBC Paru Malaria Klinis Tipes Perut Klinis Diabetes Melitus Pneumonia Diare Berdarah
Banyaknya Kasus 137.123 37.036 32.939 22.638 6.516 3.879 3.701 3.501 3.068 2.350
Sumber : Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Dinkes Prov. Sulta Th. 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
46
b. Status Gizi Masyarakat Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah Status Gizi Balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan Tinggi Badan (TB). Variabel BB dan TB disajikan dalam bentuk 3 indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umum (TB/U) dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentant masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lainnya (akut) Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makanan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi dalam jangka panjang secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit tidak menular (degeneratif). Status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui. Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi masyarakat antara lain Status Gizi Anak Balita, Jumlah Balita Ditimbang dan Cakupan Balita Gizi buruk yang mendapat perawatan, sebagaimana diuraikan berikut ini: 1). Status Gizi Balita Gambaran status gizi balita di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dengan jumlah balita yang ada sebanyak 228.017 balita, jumlah balita yang ditimbang sebanyak 145.262, dan balita di bawah garis merah (BGM) sebanyak 4.446 balita. Untuk lebih jelas mengenai gambaran tentang status gizi balita dapat dilihat pada gambar 3.18.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
47
Gambar 3.18 Hasil Kegiatan Pantauan Penimbangan Balita Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 234.651 250.000 145.262
200.000
112.261
150.000 100.000
4.446
50.000 0 Jumlah Balita (S)
Ditimbang(D/S)
BB Naik (N/D)
BGM
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Berdasarkan gambar 3.18, terlihat bahwa masih ada sekitar 89.389 balita (61,91%) yang tidak ditimbang, hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya penimbangan yang dilakukan setiap bulan di posyandu, sehingga hanya hadir di posyandu bila mengalami masalah kesehatan. Keadaan gizi juga dapat jelaskan dengan masih banyaknya kasus gizi buruk. Jumlah Balita Gizi Buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3.19 Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kabuaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 8
Bau-Bau Kt. Kendari Konut Butur Kolut Wakatobi Bombana Konsel Kolaka Konawe Muna Buton
129 1 5 17 7 31 22 22 18 31 94
0
20
40 60 Balita Gizi Buruk
80 100 mendapat perawatan
120
140
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
48
Dari gambar 3.19 diatas terlihat bahwa jumlah gizi buruk tertinggi terdapat di Kota Kendari sebanyak 129 kasus, disusul Kabupaten Buton sebanyak 94 kasus. Sedangkan kasus gizi buruk terendah terdapat di Kabupaten Konawe Utara sebanyak 1 kasus gizi buruk dan Buton Utara, sebanyak 5 kasus. Tingginya kasus gizi buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara secara langsung disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitu intake konsumsi yang masih rendah, dan penyakit infeksi yang masih tinggi sedangkan secara tidak langsung disebabkan karena kemiskinan, pendidikan, kondisi higiyene sanitasi dan pola asuh, termasuk di dalamnya pola pemberian makanan, di sisi lain akses pelayanan kesehatan yang belum optimal juga turut berperan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
49
BAB IV UPAYA KESEHATAN
Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Upaya kesehatan yang telah dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 sebagai berikut: A.
PELAYANAN KESEHATAN DASAR Pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan mampu mengatasi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat yang ada. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu : 1.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada ibu hamil perlu dilakukan berbagai upaya meliputi pelayanan ANC, Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi dan pelayanan nifas. a.
Pelayanan Antenatal (K1 DAN K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan terhadap masalah kesehatan, baik kesehatan ibu maupun kesehatan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu pada masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur, hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat). Pelayanan yang diberikan pada umumnya berupa pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi. Pelayanan antenatal yang sangat penting adalah pelayanan K1 (kunjungan pertama pada triwulan pertama) dan pelayanan K4 (kunjungan kedua pada triwulan ketiga).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
50
K1 dan K4 merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.1. GAMBAR 4.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL DI SULTRA TAHUN 2008 – 2012
120
99.5
100 80 60
80.36
75.93
75.06
40
20
91.26
48.18
49.17
80.06
80.36
43.86
K1
K4
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2007-2011
Gambar 4.1 menunjukkan cakupan K1 dan K4 Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012. Cakupan K1 tahun 2008 (75.06%), tahun 2009 (48,18%), tahun 2010 (49,17%), tahun 2011 (99.5%) dan tahun 2012 (91.26%). Pada tahun 2012 cakupan K1 mengalami penurunan yakni dari 99,5 tahun 2011 menjadi 91,26% pada tahun 2012, penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya penentuan sasaran yang tidak konsisten, rendahnya pengetahuan ibu, dan adanya perubahan-perubahan tentang Defenisi Operasional dalam pencatatan dan pelaporan. Sedangkan trend cakupan K4 tahun 2008 (75,93%), tahun 2009 (43,86%), tahun 2010 (80,36%), tahun 2011 (80,06%) dan tahun 2012 (80,36%). Distribusi cakupan K1 dan K4 menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.2.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
51
GAMBAR 4.2 CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
120 100 80 60 40 20 0 Buton Muna Knwe Kolaka Konsel Bomb Waktb Kolut Butur Konut Kt.Kdi
Kt. Bau2
K-1 95,84 95,59 73,66
97,5
K-4 85,9
79,84 75,59 93,41 79,84 69,37 81,76 77,67 97,34 72,11
84,05
63,8
93,75 97,98 88,72 79,58 95,52 88,43
100
79,61
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012d & Lap. Hasil Pencapaian Program KIA Tahun 2012
Gambar 4.2 menunjukkan cakupan pelayanan K1 dan K4 kabupaten/kota tahun 2012. Cakupan K1 tertinggi (100 %) di Kota Kendari dan di Kabupaten Bombana (97,98 %) disusul Kabupaten Kolaka sebesar (97,50%). Ketiga Kabupaten tersebut jika dilihat dari target K1 yaitu 97 % sudah melebihi target. Sedangkan untuk cakupan pelayanan K1 terendah adalah di Kabupaten Konawe (73,66%) kemudian menyusul Kabupaten Kolaka Utara (79,58%) dan Kota Bau-Bau (79,61%). Cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah Kota Kendari (97,34%) kemudian disusul Kabupaten Bombana (93,41%) dan persentase cakupan pelayanan K4 terendah adalah Kabupaten Konawe (63,80%) berikut Kabupaten Kolaka Utara (69,37%).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
52
GAMBAR 4.3 PEMETAAN CAKUPAN PELAYANAN K-4 KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
> 95% 80% - 95% < 80%
Kota Kendari Muna, Buton, Bombana, Buton Utara Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Kolaka Utara, Konawe Utara, Kota Bau-Bau
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012
Pencapaian cakupan pelayanan K-4 di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi target pada tahun 2012 yaitu Kota Kendari (Hijau). Kab.Muna, Kab.Bombana, Kab.Buton dan Kab.Buton Utara (Kuning). Sedangkan pencapaian K-4 terendah yaitu Kab. Konawe Utara, Kab.Kolaka, Kab.Konawe Selatan, Kab.Wakatobi, Kab.Kolaka Utara, Kab.Konawe Utara dan Kota Bau-Bau (Merah).
b.
Pertolongan Persalinan Oleh Nakes dengan Kompetensi Kebidanan. Kematian ibu dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung meningkat, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 – 2013 ditunjukkan pada gambar 4.4.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
53
GAMBAR 4.4 CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN (%) DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 – 2012
90 80 70
77,14
60
77,24
82,16
83,98
79,52
2010
2011
2012
68,29
50 40 30 20 10 0 2007
2008 Persalinan Nakes
2009
Linear (Persalinan Nakes)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2008-2012
Gambar 4.4 menunjukkan, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 (77.24%), tahun 2009 (68.29%), tahun 2010 (82,16%), tahun 2011 (83.98%) dan Tahun 2012 (79,52%). Bila dibandingkan dengan target nasional (95%), maka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara masih dibawah target nasional belum mencapai target yang ditetapkan, dan jika dibandingkan tahun 2011 menunjukkan penurunan hal ini disebabkan masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dukun, kondisi geografis kepulauan dan pegunungan sehingga masyarakat sulit untuk menjangkau puskesmas, kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya persalinan oleh tenaga kesehatan, tingginya persalinan di Non Fasilitas kesehatan, kurangnya rumah tunggu persalinan, pemberdayaan keluarga terhadap penggunaan buku KIA yang belum optimal. Berdasarkan profil kesehatan kab/kota tahun 2012, terdapat 3 kabupaten/kota yang persalinan nakes sudah diatas 90 % yaitu Kota Kendari sebesar 94,98%, Kabupaten Buton Utara 93,14 % dan Kabupaten Wakatobi 92, 74%. Distribusi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kab/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.5.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
54
GAMBAR 4.5 PEMETAAN CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
> 95% 80% - 95% < 80%
Muna, Bombana, Wakatobi, Kota Kendari Buton, Konawe, Kolaka, Konsel, Kolut, Butur, Konut dan Kota Bau-Bau
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012
Pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi target tahun 2012 belum ada yang memenuhi target (Hijau). Kab.Muna, Kab.Bombana, Kab.Wakatobi, dan Kota Kendari (Kuning). Sedangkan pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terendah yaitu Kab.Buton, Kab. Konawe, Kab.Kolaka, Kab. Konsel, Kab. Kolaka Utara, Kab. Buton Utara, Kab.Konawe Utara, dan Kota Bau-Bau (Merah). c. Rujukan Kasus Resiko Tinggi (Resti) dan Penanganan Komplikasi Resiko tinggi (Resti) adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kematian ibu hamil maupun bayi. Tanda-tanda resiko tinggi pada ibu hamil meliputi Hb < 8 g %, Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
55
pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Tahun 2008 – 2012 persentase cakupan Ibu Hamil dengan resiko tinggi yang ditangani/dirujuk cenderung meningkat seperti ditunjukkan pada gambar 4.6. GAMBAR 4.6 CAKUPAN IBU HAMIL DENGAN RESTI YANG TELAH DITANGANI/DIRUJUK (%) DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 – 2012
70.00 64.07 60.00 50.00
43.73
45.50
45.70 37.66
40.00 30.00 20.00
10.00 0.00 2008
2009
Cakupan Bumil Risti Dirujuk
2010
2011
2012
Expon. (Cakupan Bumil Risti Dirujuk )
Sumber: Laporan Program Pelayanan Kesehatan Dasar tahun 2012
Gambar 4.6 menunjukkan cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi yang dirujuk tahun 2008 (43,73%), tahun 2009 (45,70%), tahun 2010 (37.66%), tahun 2011 (45.5%) dan tahun 2012 (64,07%). Dengan demikian cakupan neonatus resiko tinggi yang ditangani/dirujuk belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 100%. Rendahnya cakupan ibu hamil komplikasi yang dirujuk disebabkan kondisi geografis yang sulit dijangkau yang sering mengakibatkan keterlambatan pertolongan sehingga apabila terjadi kasus komplikasi berat banyak yang tidak dapat segera dirujuk. Disamping itu juga disebabkan pengetahuan petugas Kabupaten/Kota terhadap Defenisi Operasi komplikasi Neonatus resiko tinggi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan, dan kelainan neonatal. Neonatus resiko tinggi yang tertangani adalah neonatus resiko tinggi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Cakupan neonatus dengan resiko tinggi yang ditangani/dirujuk tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.7.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
56
GAMBAR 4.7. PEMETAAN CAKUPAN NEONATUS DENGAN RISTI DITANGANI/DIRUJUK DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
> 95%
Buton Utara, Konawe Utara
80% - 95%
Konsel, Kolut, Kota Kendari.
< 80%
Buton, Muna, Konawe, Kolaka Bombana, Wakatobi, dan Kt BauBau
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012
Pada Gambar 4.7 terlihat bahwa Pencapaian cakupan neonatus dengan risti ditangani/dirujuk di Sulawesi Tenggara yang memenuhi target Kab.Buton Utara
dan Kab Konawe Utara (Hijau). Kab.Konawe Selatan, Kab.Kolaka Utara dan Kota Kendari (Kuning). Sedangkan cakupan neonatus dengan risti ditangani/dirujuk terendah yaitu Kab.Buton, Kab.Muna, Kab. Konawe, Kab.Kolaka, Kab. Bombana, Kab.Wakatobi, dan Kota Bau-Bau (Merah). Rendahnya pencapaian ini disebabkan Komptensi Tenaga yang masih terbatas, pencatatan dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum maksimal dalam arti belum mengakomodir laporan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
57
d.
Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 828 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu Balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Gambaran pencapaian KN2 di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.8. GAMBAR 4.8 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN2) DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2007- 2012
120 86,75 100
95,01 88,52
85,78
2010
2011
77,89
80
60
40
31,26
20
0 2007
2008
2009
2012
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2005-202
Gambar 4.8 menunjukkan cakupan kunjungan neonatus (KN2) tahun 2007 - 2012 cenderung meningkat, dari tahun 2007 yang hanya mencapai 31.26%, pada tahun 2008 naik menjadi 77.89%, tahun 2009 naik lagi menjadi 86.75%, tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
58
mengalami peningkatan lagi menjadi 88,52% namun di tahun 2011 mengalami penurunan menjadi (85.78%) dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi (95.01%). Dengan demikian cakupan KN2 di Provinsi Sulawesi Tenggara telah mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu 90%. Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2012, masih ada kab/kota belum mencapai target yang telah ditetapkan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.9. GAMBAR 4.9 PEMETAAN CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN 2) MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
> 90%
Buton, Konawe, Konsel, Bombana, Kolut, Kota Kendari
80% - 90%
Muna, Kolaka, Wakatobi, Butur dan Konut
< 80%
-
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012
Gambar 4.9 menunjukkan
cakupan kunjungan neonatus (KN-2) menurut
kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi target tahun 2012
yaitu Kab.Buton, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Utara dan Kota
Kendari (Hijau).
Kab. Muna, Kolaka, Wakatobi, Buton Utara, Konawe Utara
(Kuning). Tidak ada (Merah) kabupaten/kota yang cakupan kunjungan neonatus (KN-2) terendah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
59
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Masa subur seorang wanita memiliki peran penting terjadinya kehamilan, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, disarankan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui cakupan peserta KB, yaitu peserta KB Baru dan KB Aktif, Dalam Profil Kesehatan ini pelayanan kepesertaan KB ditunjukkan oleh kelompok sasaran program yang menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan. Berdasarkan profil kabupaten/kota 2012, jumlah peserta KB Baru sebanyak 78,363 pasangan (18,95%) dan jumlah peserta KB Aktif sebanyak 284.940 pasangan (68,91%) dari 413.520 PUS yang tercatat. Cakupan peserta KB Aktif dan KB baru menurut kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.10.
15.509 4.381
1.528 7.801 6.489
1.176 4.124
4.653 13.934
15.415 2.972
3.139 11.585
39.939 9.222
20.038 8.379
10.000
7.350
20.000
21.957
30.000
23.083
40.000
7.116
50.000
40.152
43.126
60.000
50.234
GAMBAR 4.10 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
0
KB Baru
KB Aktif
Sumber: Profil kesehatan Kabupaten/Kota 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
60
Gambar 4.10 menunjukkan cakupan pelayanan peserta KB aktif di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan jika dilihat dari gambar diatas nampak bahwa baru beberapa kabupaten/kota telah mencapai target (70%), yaitu Kabupaten Kabupaten Buton, (86,44%), Kabupaten Konawe Selatan (74,35%), dan Kabupaten Wakatobi (73,28%). GAMBAR 4.11 PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT ALAT/METODE KONTRASEPSI DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
Pil; 37,75
Kondom; 5,28
Suntik; 45,44
IUD; 1,39 Implan; 7,52 MOW; 0,93 Lainnya; 1,49
MOP; 0,2
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
Tingkat
pencapaian pelayanan peserta KB aktif dan peserta KB baru juga dapat
dibedakan menurut metode dan jenis kontrasepsi yang digunakan. Secara umum, terdapat 2 metode kontrasepsi,
yaitu
MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP
(bukan metode kontrasepsi jangka panjang/jangka pendek). Jenis kontrasepsi MKJP, yaitu IUD, MOP/MOW (Medis operatif pria/wanita) dan implant, sedangkan Non MKJP merupakan metode penggunaan kontrasepsi secara jangka pendek, yaitu Suntik, Pil, kondom, obat vagina dan lainnya yang tidak dimaksudkan untuk jangka waktu tertentu. Gambaran peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi yang digunakan ditunjukkan pada gambar 4.12.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
61
GAMBAR 4.12 PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 – 2012 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 IUD
MOP/MOW
IMPLAN
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
LAINNYA
2008
2.13
1.39
8.69
45.44
39.71
2.58
0.05
0.01
2009
2.24
2.02
11.2
40.78
40.12
3.64
0
0
2010
1.71
1.75
15.73
37.84
38.65
4.32
0
0
2011
1.04
0.11
10.15
42.23
39.96
9.24
0
0
2012
1.47
0.50
7.51
39.58
34.61
8.45
0
7.90
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2011
Gambar 4.12 menunjukkan, dari keseluruhan jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB Aktif tahun 2008– 2012 adalah jenis suntik dan pil (Metode Non MKJP). Tahun 2008 (suntik 45.44%, pil 39.71%), tahun 2009 (suntik 40,78%, pil 40,12%), tahun 2010 (pil 38.65%, suntik 37.84%),tahun 2011 (suntik 42.23%, pil 39,96%) dan tahun 2012 (Suntik 39,58% Pil 34,61%).
3. Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan diberikan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial KLB, dan lainnya sesuai kebijakan teknis program. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
62
besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini desa/kelurahan dikatakan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi telah mendapat imunisasi lengkap. Gambaran desa/kelurahan UCI di Sulawesi Tenggara tahun 2008– 2012 ditunjukkan pada gambar 4.13. GAMBAR 4.13 PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008-2012
80 70
75,36
60 50
63,5 56,02 53,1
51,92
40 30 2008
2009 2010 2011 Desa/Kel UCI Expon. (Desa/Kel UCI) Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 201 2
2012
Gambar 4.13 menunjukkan cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 (56.02%), 2009 (53,10%), tahun 2010 (51,92%) tahun 2011 (63.5%) dan tahun 2012 (76,38%). Berdasarkan exponential trendline cakupan desa UCI di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung meningkat dari tahun 2012 namun belum mencapai target yang telah ditetapkan (>80%). Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagian telah mencapai target UCI yang telah ditetapkan, seperti ditunjukkan pada gambar 4.14.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
63
60
100
91,1
88,14
74,44
92 66,91
80,55
83,87 58,74
80
69,46
100
70,25
120
95,31
GAMBAR 4.14 PENCAPAIAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
40 20 0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012
Gambar 4.14 menunjukkan cakupan UCI tertinggi adalah Kota Bau-Bau (100%) dikatakan sudah mencapai target (80%), kemudian menyusul Kota Kendari (95,31%), Kota Kendari 95,31%) Kabupaten Wakatobi (92%), Konawe Utara (91,01%), Kabupaten Buton Utara (88,14%), Kabupaten Buton Utara (88,14%), Kabupaten Kolaka (83,87%) . Dengan demikian dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara masih ada 5 (lima) Kabupaten/kota yang belum mencapai UCI yaitu Kabupaten Buton (70,25%), Kabupaten Kolaka Utara (74,44%), Kabupaten Muna (69,46%), Kabupaten Bombana (66,91%) dan Kabupaten Konawe (58,74%). Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1 karena imunisasi ini diberikan pertama kali dari semua jenis imunisasi. Tingkat perlindungan bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi Campak karena merupakan imunisasi terakhir dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi dan target efektivitas program ditentukan oleh besarnya angka d r o p o u t (DO) antara pemberian DPT1 dengan Campak. Cakupan imunisasi DPT 1, Campak, dan angka DO di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 ditunjukkan pada gambar 4.15.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
64
92
97
42,06
60
96,7
104,3 71,75
50,11
80
80,96
97,3
85,52
100
87,24
120
87,86
GAMBAR 4.15 CAKUPAN PEMBERIAN DPT-1, CAMPAK, DAN ANGKA DO DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008-2012
40
5,2
1,72
5,42
` 20 0 2008
2009
2010
DPT-1
Campak
2011
2012
DO
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2008-2012
Gambar 4.15 menunjukkan cakupan imunisasi DPT1, Campak, dan Angka Drop Out (DO). Dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012. DO yang tertinggi adalah tahun 2009 (50,11%), pada tahun berikutnya meskipun mengalami penurunan sampai dengan tahun 2011 (5,42%) dan di tahun 2012 terjadi lagi penurunan sebesar (5,2%) angka tersebut masih relatif cukup tinggi, hal ini menunjukkan pada tahun tersebut bayi dan Balita mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap kemungkinan terserang penyakit Campak dalam kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan. Oleh karena itu Dinas Kesehatan perlu meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB Campak tahun 2010 – 2013, terutama bagi kabupaten/kota yang tidak mencapai target imunisasi campak (90%) Cakupan Imunisasi DPT1 dan Campak Kabupaten/Kota ditunjukkan pada gambar 4.16.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
65
79
94
94
78
96
93
97
89
94
89
101
88
95
101
99
94
92
83
79
89
100
93
98
120
113
107
GAMBAR 4.16 CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 DAN CAMPAK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
80 60 40 20 0
Campak
DPT-1
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 20 12
Gambar 4.16 menunjukkan kabupaten rawan terhadap kemungkinan terjadinya KLB Campak (cakupan imunisasi <90%), Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Muna.
B.
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2010 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan (Puskesmas, fasilitas kesehatan, RSU, dll). Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lainnya. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
66
1. Pelayanan Kesehatan Rujukan Upaya kesehatan rujukan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara, memulihkan, dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan. Indikator pelayanan kesehatan rujukan, yaitu cakupan rawat jalan, cakupan rawat inap, sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses oleh masyarakat, dan cakupan rumah sakit yang melaksanakan PONEK. a. Kunjungan Rawat Jalan. Cakupan kunjungan rawat jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan data profil kesehatan tahun 2012 di Rumah Sakit sebanyak 240.852 kunjungan dan total kunjungan rawat jalan di Puskesmas mencapai 1.343.609 kunjungan. Tingginya cakupan rawat jalan tahun 2012 dikarenakan berbagai faktor, diantaranya karena adanya pelayanan bantuan biaya pengobatan gratis bagi masyarakat miskin sehingga banyak masyarakat miskin mau berobat difasilitas pelayanan kesehatan. Walaupun di rumah sakit masih kurang tenaga pelayanan (dokter ahli, umum, perawat, dan tenaga pelayanan lainnnya) di unit pelayanan kesehatan rujukan terutama di kabupaten pemekaran b. Kunjungan Rawat Inap. Cakupan kunjungan rawat inap di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan laporan program upaya kesehatan rujukan tahun 2012 di rumah sakit sebanyak 45.979 kunjungan dan di Puskesmas sebanyak 7.684 kunjungan. Jika dilihat dari jumlah tempat tidur unit pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 1.948 TT dengan rasio 1 : 1.184 dari standar 1 : 1.500 penduduk, maka dapat dikatakan jumlah TT unit pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah hampir memenuhi standar yang ditetapkan.. c. Kunjungan Gangguan Jiwa. Pelayanan Kesehatan gangguan jiwa yang datang berkunjung disarana pelayanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit pada tahun 2012 sebanyak 1.982 kasus (terdiri dari laki-laki 1.063 kasus, perempuan 919 kasus). Jumlah kasus ini dilaporkan pada fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu kabupaten Buton, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Utara, Kota Kendari dan Kota Bau-Bau. Sedangkan di fasilitas pelayanan Rumah Sakit yaitu RSUD Bombana, RSUD Wakatobi, RSJ Kendari, dan RSU Santa Ana.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
67
Jumlah kasus ini dilaporkan pada fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu kabupaten Kabupaten Buton, Bombana, Buton Utara, Kota Kendari dan kota BauBau. Sedangkan di fasilitas pelayanan Rumah Sakit yaitu RSUD Wakatobi sebanyak 14 kasus, RSUD Bombana terdapat 1 kasus, RSU Santa Anna sebanyak 3 Kasus dan RSJ Kendari sebanyak 596 kasus.
d. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat yang Dapat Diakses oleh Masyarakat
Pelayanan Gawat darurat level 1 adalah pelayanan gawat darurat di RS yang memiliki Dokter Umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS + ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Pelayanan unit darurat adalah pelayanan kesehatan di unit/instalasi gawat darurat selam 24 jam sehari kepada pasien darurat yang datang secara tiba-tiba/ mendadak karena kecelakaan atau penyakit lain. Pelayanan Gawat darurat di Sulawesi Tenggara juga dilaksanakan di Puskesmas dengan fasilitas UGD dan Rumah Sakit.Pelayanan pasien diunit darurat rumah sakit meliputi dirawat, dirujuk, dipulangkan dan mati. Pelayanan kesehatan gawat darurat yang dapat diakses oleh masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya tahun 2012 dari 214 sarana yang ada hanya 77 sarana (33,18 %) yang melakukan pelayanan kesehatan gawat darurat angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2011 dari 207 sarana hanya 55 sarana (26,67%), dimana pencapaiannnya masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 90%. Namun demikian hal ini terus ditingkatkan melalui upaya pelayanan kesehatan rujukan dengan mempersiapkan unit pelayanan kesehatan rujukan dan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan gawat darurat 24 jam yang dapat diakses oleh masyarakat di Propinsi Sulawesi Tenggara. e. Rumah Sakit yang memberikan Pelayanan PONEK Rumah sakit yang melaksanakan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dari 34 Rumah Sakit sebanyak 6 Rumah Sakit (18,18%) yaitu RSUD Provinsi, RSUD Abunawas, RSUD Bau-Bau, BLUD Benyamin Buluh Kolaka, RSUD Raha dan RSUD Unaaha. Kesiapan pelayanan kesehatan rujukan dalam memberikan pelayanan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
68
PONEK ditentukan oleh standar peralatan dan standar tenaga sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan (laporan Yankes rujukan). 2. Pelayanan Kesehatan Penunjang Pelayanan Pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik merupakan pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit. Hal tersebut sangat ditunjang dengan Laboratorium Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan terutama di Rumah Sakit dan Puskesmas. Jumlah laboratorium kesehatan tahun 2012 sebanyak 88 terdiri dari 10 Labkes di Rumah Sakit Umum termasuk RSU Pemerintah yang ada di wilayah kota kendari, RSUD Kab/Kota dan RSU Swasta, BUMN dan TNI/Polri, 1 Labkes di RSJ, dan dari 252 puskesmas hanya 77 yang mempunyai Labkes.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Dalam menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak awal agenda 100 hari pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu telah berupaya untuk mengatasi masalah hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin yang diselenggarakan oleh Depkes melalui penugasan Kepala PT. Askes (Persero) berdasarkan SKN Nomor 1241/Menkes/SK/XI/2004 tentang penugasan PT. ASKES (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini telah berjalan memasuki tahun terakhir ke empat dan telah banyak hasil yang dicapai terbukti dengan terjadinya kenaikan yang luar biasa dari pemanfaatan program ini dari tahun ke tahun oleh masyarakat miskin. Adapun sasaran dalam program Jamkesmas adalah keseluruhan masyarakat miskin yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh BPS. Dimana untuk Provinsi Sulawesi Tenggara jumlah masyarakat miskin sesuai Data BPS Kabupaten/Kota tahun 2012 sebesar 1.011.759 orang atau 43,84% dari total penduduk Sulawesi Tenggara. Distribusi penduduk miskin berdasar Data BPS Kabupaten/Kota dapat ditunjukkan pada tabel 4.1.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
69
Tabel 4.1 DISTRIBUSI PENDUDUK, PENDUDUK MISKIN KEPESERTAAN JAMKESMAS, ASKES, JAMSOSTEK, DAN BAHTERMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
1
Buton
188.348
141.398
9.825
23.783
Total penddK Yang punya Jaminan 207.823
2
Muna
141.651
130.931
12.936
19.274
173.861
3
Konawe
40.239
120.387
23.946
22.889
214.642
4
Kolaka
127.462
133.121
21.127
16.574
160.194
5
Konsel
144.187
124.503
14.861
19.598
178.646
6
Bombana
49.311
65.831
5.255
6.860
61.425
7
Wakatobi
75.431
42.533
3.607
7.624
68.079
8
Kolut
23.306
57.759
4.682
3.731
53.176
9
Buton Utara
39.344
30.925
3.158
3.065
44.351
10
Konut
6.754
24.434
2.167
5.741
51.246
11
Kota Kendari
105.797
64.553
76.411
12.262
194.470
12
Kota Bau-Bau
69.929
48.555
22.542
8.998
96.814
1.011.759
984.930
200.517
9.119 159.518
1.529.002
No
13
Kab/Kota
Jml Maskin sesuai data BPS Kab
Jml peserta Jamksmas
Jml peserta Askes PNS
Jlh Peserta Jamsostek
Provinsi
Jumlah
15.158
Jlh Peserta Bahteramas
%
66,26
Sumber: Laporan Program Jamkesmas tahun 2012
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa persentase penduduk sasaran JAMKESMAS tahun 2012 terjadi penurunan dari tahun 2011 yaitu 1.144.447 jiwa menjadi 984.930 jiwa. Sesuai data yang dikeluarkan oleh Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TP2K) Pusat yang mengacu pada data BPS. Berikut distribusi peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan menurut kabupaten/kota berdasarkan Jenis Jaminan Pelayanan tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.17.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
70
GAMBAR 4.17 DISTRIBUSI PESERTA JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI TENGGARA 2012
8998
Bau-Bau
22.542
48.555
12262
Kendari Konut
5741 2.167
Butur
3065 3.158
Kolut
3731 4.682
64.553 24.434 30.925
Wakatobi
7624 3.607
Bombana
6860 5.255
57.759 42.533 65.831
19598 14.861
Konsel
76.411
124.503
16574 21.127
Kolaka
133.121
22889 23.946
Konawe
120.387
19274 12.936
Muna
Buton
9.825
0
20.000
130.931
23783
141.398
40.000
60.000
Bahteramas
80.000 100.000 120.000 140.000 160.000
Askes PNS
Jamkesmas
Sumber: Laporan Program Jamkesmas Tahun 2012
Sejak tahun 2008 hingga 2012 sasaran Jamkesmas dari Pusat tidak mengalami perubahan yaitu 1.144.447 jiwa dan Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 984.930 jiwa, sedangkan jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas dan rumah sakit berfluktuasi, jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak di tahun 2012 yaitu 1.163.771 kunjungan, dan untuk kunjungan rawat inap sebanyak 27.853 kunjungan. Untuk lebih jelasnya hasil pencapaian program JPKM tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.18.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
71
GAMBAR 4.18 REALISASI PROGRAM JPKM DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 - 2012
1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 Jamkesmas
2008 1.144.447
2009 1.144.447
2010 1.144.447
2011 1.144.447
2012 984.930
Rawat Jalan
367.648
897.487
791.450
791.450
1.163.771
Rawat Inap
1.745
16.636
23.432
23.432
27.853
Sumber: Laporan Program Jamkesmas Tahun 2012
Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan Rumah Sakit. Untuk pasien Jamkesmas di Propinsi Sulawesi Tenggara terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kasus yang ditangani baik di sarana di fasilitas pelayanan kesehatan dasar maupun di fasilitas pelayanan rujukan dalam hal ini rumah sakit. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah kasus rawat jalan tahun 2008 s.d 2012 dari 367.648 kunjungan menjadi 1.162.771 kunjungan, dan jumlah kunjungan rawat inap tahun 2008 s.d 2012 dari 1.741 kunjungan menjadi 2.823 kunjungan.
B.
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan vitamin A dan anemia gizi besi.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
72
1.
Pemberian Kapsul Vitamin A Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan vitamin A. Pencegahan kekurangan vitamin A dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan Balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan 1 kali . Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, lebih mudah terserang Campak, Diare atau penyakit infeksi lain, dan pada tingkat lanjut dapat mengakibatkan kematian.
Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama dapat mengkibatkan terjadinya gangguan pada mata dan bila tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan. Cakupan pemberian vitamin A di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.19. GAMBAR 4.19 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 - 2012
75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 2007
73,93
71,65
70,91 66,86
2008
67,88
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2008-2012
Gambar 4.19 menunjukkan cakupan pemberian vitamin A cenderung berfluktuasi, pada tahun 2008 mencapai 66,86%, tahun 2009 sedikit meningkat menjadi 70,91% pada tahun 2010 turun menjadi 67,88%, pada tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 71,65% dan ditahun 2012 meningkat lagi menjadi 73,93%
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
73
Berdasarkan laporan kabupaten/kota tahun 2012 bahwa Jumlah anak Balita yang mendapat vitamin A pada bulan Februari dan Agustus sebanyak 159.471 Balita dari Jumlah Balita sebanyak 215.700 (73,93%), cakupan pemberian kapsul vitamin A paling tinggi di Kabupaten Konawe sebanyak 23.546 (96,00%) Balita dan terendah di Kabupaten Kolaka Utara hanya mencapai 1.807 dari total jumlah Balita 12.301 (14,69%%). Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian kapsul vitamin A walaupun sudah dilakukan penyuluhan serta rendahnya kesadaran ibu dalam pemberian vitamin A pada bayinya. 2.
PEMBERIAN TABLET BESI Anemia gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara. Kelompok masyarakat yang rawan menderita Anemia gizi besi adalah wanita usia subur, ibu hamil, ibu nifas, remaja putri, calon pengantin, buruh wanita dan anak sekolah. Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana kadar haemoglobin dalam darah kurang dari normal. Dampak yang ditimbulkan akibat anemia gizi adalah perdarahan pada waktu melahirkan, BBLR, dan penurunan produktivitas bagi pekerja. Anemia gizi terjadi karena asupan zat besi melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan atau meningkatnya kebutuhan zat besi bagi tubuh (ibu hamil, masa tumbuh kembang, penyakit kronis,infeksi, dan lainnya). Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2008- 2012, cakupan pemberian tablet Fe1 (30 Tablet) dan Fe3 (90 tablet) pada ibu hamil ditunjukkan pada gambar 4.20. GAMBAR 4.20 CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe1 dan Fe3 PADA IBU HAMIL DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2009-2012
100 80
66,45 62,29
74,39
65,80
78,35 73,44
84,83
76,31
60 40 20 0 2009
2010 Fe1 (30 Tablet)
2011
2012
Fe3 (90 Tablet)
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
74
Gambar 4.20 menunjukkan cakupan pemberian tablet besi, baik Fe1 maupun Fe3 pada ibu hamil di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mengisyaratkan semakin membaiknya kinerja petugas kesehatan, terutama bidan desa, dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Persentase cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.21.
79,61 72,11
95,80 99,35
91,36 84,89
87,54 72,15 30,24
88,72 79,84
93,47 94,86
93,75 77,53
85,63 83,04
60,00
75,78
80,00
71,30 61,48
100,00
71,02 70,91
120,00
93,55 79,39
GAMBAR 4.21 CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe 1 DAN Fe 3 PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
40,00 20,00 -
Fe1
Fe3
Sumber: Program Gizi Masyarakat tahun 2012
Gambar 4.21 menunjukkan persentase cakupan pemberian tablet Fe 1 dan Fe 3 pada tahun 2012. Kabupaten/kota dengan cakupan Fe-1 tertinggi adalah Kota Kendari (95,80%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Buton
(71,02%).
Sedangkan Kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3 tertinggi adalah Kota Kendari (99,35%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Kolaka Utara (30,24%).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
75
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Gambaran sumber daya kesehatan di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2012 dijelaskan pada bab ini. A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan yang dimaksud adalah unit pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan, berupa puskesmas, rumah sakit dan, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM). 1. Puskesmas dan Jaringannya Puskesmas dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukkan semakin meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil. Dibawah ini Jumlah puskesmas tahun 2008 - 2012 ditunjukkan pada table 5.1. GAMBAR 5.1 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT STATUS DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008-2012
300 250
200 150 100 50 0
2008
2009
2010
2011
2012
TT
66
66
68
71
77
NON TT
141
157
172
177
175
TOTAL
207
223
240
248
252
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2012
Gambar 5.1 menunjukkan jumlah puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara setiap tahunnya meningkat yaitu dari 207 unit pada tahun 2008, menjadi 223 unit pada tahun 2009, tahun 2010 (240 unit), tahun 2011 (248 unit) dan tahun 2012 sebanyak 252 unit. Disamping peningkatan jumlah Puskesmas, juga dilakukan pengembangan puskesmas dari puskesmas rawat jalan (Puskesmas non TT) menjadi puskesmas rawat inap (puskesmas TT). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
76
Tahun 2008-2012, rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk juga menunjukkan peningkatan dari tahun 2008 (2,99 per 30.000 penduduk), tahun 2009 (3,16 per 30.000 penduduk), tahun 2010 (3,22 per 30.000 penduduk), tahun 2011 (3,27 per 30.000 penduduk) dan tahun 2012 (3,28 per 30.000 penduduk) Pertambahan rasio jumlah puskesmas terhadap 100.000 penduduk tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 5.2. GAMBAR 5.2 RASIO PUSKESMAS PER 30.000 PENDUDUK DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 - 2012 3.5 3
3.16
3.22
3.28
3.27
2.99 2.5 2 1.5 1 2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Data Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012
Berdasarkan konsep wilayah, sasaran penduduk yang dilayani oleh satu unit Puskesmas adalah 30.000 penduduk. Berdasarkan rasio pada gambar 5.2 maka, setiap 30.000 penduduk di Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 dilayani oleh 2 – 3 unit puskesmas. Menurut perhitungan rasio tersebut, jumlah puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif tidak kekurangan, dan hampir setiap tahun terjadi pemekaran wilayah khususnya pemekaran kecamatan dimana setiap kecamatan yang dimekarkan selalu ditunjang dengan pembangunan puskesmas, akan tetapi sebagian daerah Sulawesi Tenggara merupakan wilayah pesisir dan kepulauan, oleh karena itu untuk menjangkau wilayah terpencil dan perbatasan, maka puskesmas ditunjang oleh puskesmas pembantu (Pustu) dan Poskesdes. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, puskesmas pembantu (Pustu) di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 tidak terdapat penamahan puskesmas pembantu atau masih tetap berjumlah 448 unit. Dengan demikian rasio puskesmas terhadap puskesmas pembantu adalah 1 : 2.85 artinya setiap 1 puskesmas rata-rata terdapat 2-3 Puskesmas pembantu, hal ini menunjukkan tingginya komitmen pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, termasuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, pesisir dan perbatasan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
77
2. Rumah Sakit Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana pelayanan kesehatan rujukan adalah ketersediaan rumah sakit. Untuk mengetahui ketersediaan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu dengan penghitung rasio ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk. Selama kurun waktu tahun 2008 – 2012 jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peningkatan jumlah rumah sakit tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada tabel 5.1. TABEL 5.1 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT MENURUT KEPEMILIKAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 - 2012 No
Status Kepemilikan
RUMAH SAKIT 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pemerintah
3
3
3
3
2
2
Pemerintah Kab/Kota
10
11
11
12
12
3
TNI Polri
3
3
3
3
3
4
BUMN
1
1
1
1
1
5
Khusus
-
-
-
-
-
6
Swasta
5
4
5
5
6
7
Swata (RS/klinik bersalin)
6
6
7
5
5
8
RSIA
1
1
2
2
2
9
Klinik umum Swasta Jumlah
-
-
1
2
4
29
29
32
33
34
Sumber: Profil Kesehatan kab/kota tahun 2012
Tabel 5.1 menunjukkan jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tahun 2008 (29 RS), tahun 2009 (29 RS), tahun 2010 (32 RS), dan tahun 2011 (33 RS) dan Tahun 2012 (34 RS) Jumlah termasuk RS Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/Polri, BUMN, RS Swasta, RSIA, Rumah Bersalin dan Klinik Umum Swasta. Daftar nama RS dapat dilihat pada tabel 70 lampiran profil kesehatan 2012. Peningkatan jumlah rumah sakit tentu akan diikuti dengan peningkatan jumlah tempat tidur rumah sakit. Peningkatan jumlah tempat tidur RS menurut status kepemilikan tahun 2008- 2012 ditunjukkan pada tabel 5.2.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
78
TABEL 5. 2 JUMLAH TEMPAT TIDUR MENURUT STATUS KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 – 2012
No
TT 2008
Status Kepemilikan
TT 2009
365
TT 2011
414
TT 2012
1
Pemerintah Provinsi
2
Pemerintah Kab/Kota
433
564
694
848
932
3
TNI Polri
77
71
74
85
79
4
BUMN
60
60
60
60
60
5
Khusus
-
-
-
-
-
6
Swasta umum
159
177
171
223
247
7
Swata (RS bersalin)
69
131
129
99
99
8
RSIA Swasta
-
59
59
59
59
1.163
1.414
1.601
1.811
1.948
Jumlah
411
TT 2010
437
472
Sumber : Profil Rumah Sakit Kab/Kota 2012
Tabel 5.2 menunjukkan jumlah tempat tidur rumah sakit dari tahun ke tahun mengalami peningkatan Tahun 2008 (1.163 TT), di Tahun 2009 (1.414 TT), Tahun 2010 (1.601 TT), tahun 2011 (1.811 TT) dan Tahun 2012 (1.948 TT). Rasio tempat tidur rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007 - 2012 terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2012 rasio TT RS terhadap penduduk dapat dikatakan sudah
memenuhi standar
kebutuhan yang ditetapkan, yaitu 1 : 1.184 dari standar 1 : 1.500. Rasio tempat TT rumah sakit terhadap penduduk, ditunjukkan pada gambar 5.3. Gambar 5.3 Jumlah & Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit/1.500 penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008 – 2012 2500 1811
2000
1948
1601 1500
1414 1163
1000 500
0.76
0.67
0.72
2009 2010 Jumlah Tempat Tidur
2011 RASIO TT
0.86
0.79
0 2008
2012
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Ttahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
79
Gambar 5.3. menunjukkan, rasio tempat tidur rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah mencapai standar yang telah ditetapkan, yaitu 1 : 1500 penduduk, namun demikian dalam pemanfaatannya masih belum efektif karena berbagai faktor, diantaranya karena belum meratanya distribusi jumlah TT RS di daerah. 3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), yaitu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Desa Siaga dan sebagainya. a. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan Diare. Posyandu dikelompokkan dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Jumlah Posyandu berdasarkan strata tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada Gambar 5.4. GAMBAR 5.4 JUMLAH POSYANDU DI SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN STRATA TAHUN 2008-2012
1.300 1.100
1.107
1.116
1.034
1.111
1.152 883
900
794
859
700
927
987
680
822 681
577
500 300
154
605 207
206
172
231
100 2007
2008
2009
Pratama
2010
Madya
2011
Purnama
2012
2013
Mandiri
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
Gambar 5.4 menunjukkan jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri cenderung meningkat, di strata Pratama dan Madya cenderung menurun, hal ini terjadi karena adanya peningkatan strata posyandu ke tingkat selanjutnya. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
80
Secara absolut jumlah Posyandu di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan, yaitu tahun 2008 berjumlah 2.701 unit, tahun 2009 berjumlah 2.822 tahun 2010 berjumlah 2.886, tahun 2011 sebanyak 2.902 dan tahun 2012 sebanyak 2.990. Sedangkan untuk rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan tahun 2008 mencapai 1.33, tahun 2009 mencapai 2.822, tahun 2010 berjumlah 2.886 Posyandu, tahun 2011 berjumlah 2.902 dan tahun 2012 mencapai 2.990 dengan ratio posyandu terhadap desa/kelurahan mencapai 1,38, atau terdapat 1-4 posyandu setiap desa/kelurahan. Peningkatan jumlah Posyandu mengindikasikan tingginya peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan. Berikut ini adalah rasio posyandu terhadap jumlah desa/kelurahan menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012. GAMBAR 5.5 RASIO POSYANDU TERHADAP JUMLAH DESA/KELURAHAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2012
1,38
SULTRA
3,26 3,09
BAU-BAU KENDARI
1
KONUT
1,31
BUTUR
1,07
KOLUT
1,54 1,61
WAKATOBI BOMBANA
1,11
KONSEL
1,52
KOLAKA
0,96
KONAWE
1,51
MUNA
1,72
BUTON
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012
b. POLINDES Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM yang bertujuan mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat. Sama halnya dengan posyandu, polindes dikelompokkan dalam 4 strata, yaitu Polindes Pratama, Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri. Berdasarkan profil dinas kesehatan kabupaten/kota tahun 2012 polindes di Provinsi Sulawesi Tenggara berjumlah 188 dari 2.156 desa/kel. Jumlah desa dan polindes menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 5.6. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
81
GAMBAR 5.6 DISTRIBUSI DESA DAN POLINDES MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
450
412
400
365
Jumlah Desa/Kel
350 300 250
242
Polindes
239
214
200 139
150
146
133 100
100 35
26
50
64
59 26
30
14
22
11
7
0
1
43 0
16
0
Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012
c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Desa Siaga Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu poskesdes. Tenaga poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader. Tahun 2012 poskesdes di Provinsi Sulawesi Tenggara berjumlah 688 unit dan Desa Siaga berjumlah 1.506 desa. Jumlah desa dan poskesdes menurut kabupaten/kota ditunjukan pada gambar 5.7. GAMBAR 5.7 DISTRIBUSI DESA DAN POSKESDES MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
450
412
400
365
Jumlah Desa/Kel
350 300 250
242
Poskesdes
239
217
200
141
150 100 50
90 56
139
91 49
146
133 100
72
34
62
64
59 29
8
43
43
13
0
Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
82
Ketersediaan Poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa disebut Desa Siaga. Rasio Poskesdes terhadap desa pada tahun 201 2 Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,31. Jumlah Desa Siaga di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 sebanyak 1.506 desa. Gambar berikut ini menyajikan rasio poskesdes tehadap desa di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012 GAMBAR 5. 8 RASIO POSKESDES TERHADAP JUMLAH DESA MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
SULTRA BAU-BAU KT. KENDARI KONUT BUTUR KOLUT WAKATOBI BOMBANA KONSEL KOLAKA KONAWE MUNA BUTON
0,32 1 0,2 0,05 0,49 0,47 0,72 0,24 0,13 0,65 0,22 0,38 0,23 0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes Kabupaten/Kota tahun 2012
B.
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN Sumberdaya manusia kesehatan (SDM kesehatan) merupakan sumberdaya strategis
pembangunan kesehatan, selain biaya dan sarana pelayanan. Secara umum tenaga kesehatan dapat dibedakan dalam dua katergori, yaitu tenaga kesehatan dan non-tenaga kesehatan. Menurut PP nomor 32 tahun 1996, tenaga kesehatan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dibidang kesehatan serta mengabdikan dirinya dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis (dokter spesialis, umum, dan gigi), tenaga keperawatan (perawat, bidan), tenaga kefarmasian (apoteker, asisten apoteker dan analis farmasi), tenaga kesehatan masyarakat (epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluhan kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian), Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
83
tenaga gizi (nutrisionis dan dietisien), tenaga keterapian fisik (fisioterapi, okupasiterapis dan terapi wicara) serta tenaga keteknisian medis (radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis). Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, tenaga kesehatan dan Non Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 10.916 orang yang terdiri dari Tenaga Kesehatan 9.984 orang dan Tenaga Non Kesehatan sebanyak 932 orang. Distribusi tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 5.9. GAMBAR 5. 9 DISTRIBUSI SDM KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
1600
1468
1400
1244
1200 1000
959
800
990
1024 634
600
607
693
786
757
752
593 409
400 200 0
NAKES Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes Kabupaten/Kota SDMK tahun 2012
Gambar 5.7 menunjukkan tenaga kesehatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2011. Jumlah tenaga kesehatan dan Non Kesehatan yang terbanyak untuk tahun 2012 yang berada di Kabupaten/Kota, yaitu terbanyak di Kabupaten Konawe sebanyak 1.244 orang kemudian menyusul Kabupaten Kolaka 1.024 orang, Kabupaten Muna sebanyak 990 orang dan Kabupaten Buton sebanyak 959 orang, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang terendah, yaitu Kabupaten Buton Utara 409 kemudian disusul Kabupaten Konawe Utara sebanyak 593 orang. Hal ini selain disebabkan kedua kabupaten tersebut merupakan kabupaten pemekaran baru dan tenaga yang ada saat ini merupakan tenaga kesehatan kabupaten induk yang dialihkan ke kabupaten pemekaran baru, juga karena jumlah penduduk kedua kabupaten tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan kabupaten lainnya, sehingga jika dihitung berdasarkan rasio jumlah nakes dan jumlah penduduk, angka tersebut relatif masih cukup memadai.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
84
Sedangkan tenaga kesehatan dan Non Kesehatan yang berada di tingkat Provinsi sebanyak 1.468 orang. Jumlah tenaga di provinsi sudah termasuk dengan tenaga kesehatan yang berada di UPT Dinas Kesehatan (Laboratorium Kesehatan, Bapelkes) serta tenaga kesehatan yang bertugas rumah sakit yang termasuk rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta. Tenaga kesehatan berdasarkan tempat bekerja dibagi menjadi 5 (lima) tempat, yaitu puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan, dan institusi pendidikan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan lainnya. Distribusi tenaga kesehatan berdasarkan tempat kerja ditunjukkan pada gambar 5.10. GAMBAR 5. 10 DISTRIBUSI SDM KESEHATAN MENURUT TEMPAT BEKERJA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
8.000
6.596
6.000
2.941
4.000 1.068
139
172
2.000 Pukesmas
RS
Dinkes
Inst pddkn
Sarkes Lainnya
Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes SDMK Kabupaten/Kota tahun 2012
Gambar 5.10 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja dipuskesmas(termasuk PUSTU, Polindes, Poskesdes) adalah 6.596 orang, rumah sakit 2.941 orang, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 1.068 orang, institusi pendidikan dan lainnya 139 orang dan Sarana kesehatan lainnya sebanyak 172 orang. Mengacu pada PP nomor 32 tahun 2006 tentang tenaga kesehatan dan Renstra Departemen Kesehatan tahun 2005-2011 dan indikator tenaga kesehatan Indonesia Sehat 2011 (Kepmenkes No. 1202/Menkes/SK/VIII/2003), maka ditetapkan jenis tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, sarjana kesmas, sanitarian, nutrisionis, keterapian fisik dan keteknisian medik sebagai indikator sumberdaya kesehatan berdasarkan rasionya per 100.000 penduduk. Gambaran tenaga kesehatan tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.3.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
85
TABEL 5.3 TENAGA KESEHATAN DAN RASIO PER 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
TENAGA KESEHATAN
Dokter Spesialis
Ratio Nakes / 100.000 penduduk
JUMLAH
Target IS 2010
89
3,86
6
Dokter Umum
470
20,37
30
Dokter Gigi
169
7,32
11
Perawat
3.384
146,64
158
Bidan
2.574
111,54
75
Apoteker
162
7,02
15
Ass. Apoteker
335
14,52
32
1.370
59,37
65
Sanitarian
557
24,14
27
Nutrisionis/Ahli Gizi
595
25,78
18
38
1,65
4
242
10,49
6
10.916
473,04
Ahli Kesmas
Keterapian Fisik Keteknisian Medis Total :
Sumber: Data tenaga kesehatan kabupaten/kota tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas, maka ratio dokter Spesialis tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 3,86 dokter Spesialis per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 penduduk hanya dilayani oleh 3 - 4 dokter spesialis, apabila dilihat dari target Indonesia Sehat 2010 maka di Provinsi Sulawesi Tenggara masih dibawah target. Khusus untuk tenaga perawat dan tenaga bidan jika dilihat dari target IS 2010 sudah melampaui target,
tapi
distribusi/penempatan tenaga belum merata. Untuk tenaga dokter Umum, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya jika dilihat dari target IS 2010 semuanya belum mencapai target.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
86
Rendahnya pencapaian indikator sasaran pada program SDK disebabkan berbagai faktor, yaitu : 1. Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk daerah yang kurang diminati untuk penempatan pegawai tidak tetap maupun PNS untuk dokter spesialis dan dokter umum/gigi, hal ini erat hubungannya dengan kurangnya fasilitas dan insentif yang bisa disediakan oleh pemerintah daerah; 2. Penerimaan pegawai selama ini tidak dilaksanakan berdasarkan hasil analisis perencanaan pegawai yang termuat dalam laporan masterplan kebutuhan tenaga yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan; 3. Kurangnya dukungan anggaran untuk pemberdayaan tenaga dan untuk pelaksanaan kegiatan program. 4. Banyaknya tenaga kesehatan yang melanjutkan pendidikannya tidak linear lagi C.
SDM KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA SDM kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan jaringannya tahun 2012, terdiri dari tenaga kesehatan
dan
non
kesehatan.
Berdasarkan
Kepmenkes
No.
1202/Menkes/SK/VIII/2003, jenis tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, sarjana kesmas, sanitarian, nutrisionis, keterapian fisik dan keteknisian medik. Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di puskesmas dan jaringannya ditunjukkan pada gambar 5.11. GAMBAR 5. 11 DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 2.199
2.400
2.233
2.000 1.600 1.200 800
701 288
359
414
257
400
58
-
Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes SDMK Kab/Kota 2012
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
87
Gambar 5.11 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas berjumlah 6.596 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di puskesmas adalah Perawat (Perawat, dan Bidan) yaitu masing-masing 2.199 tenaga perawat dan 2.199 tenaga bidang
dan tenaga kesehatan yang paling sedikit
adalah tenaga
keteknisan medis berjumlah 58 orang.
D.
SDM KESEHATAN DI RUMAH SAKIT SDM kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit (Pemda, TNI/POLRI, BUMN, Swasta) tahun 2012 berjumlah 2.941 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di rumah sakit adalah perawat (termasuk perawat gigi) berjumlah 1.382 orang, Bidan sebanyak 313 orang. Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di rumah sakit ditunjukkan pada gambar 5.12. GAMBAR 5.12 DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT (PEMDA, TNI/POLRI, BUMN, SWASTA) DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
1.382
1.400 1.200 1.000 800 600
313
400 200
89
166
260
34
208 56
116
228 38
-
Sumber: Profil Kesehatan dan Profil Nakes SDMK Kab/Kota 2012
Gambar 5.11 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit sebanyak 2.941 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di rumah sakit juga masih didominasi oleh tenaga perawat sebanyak 1.382 kemudian disusul dengan tenaga bidan sebanyak 313 orang dan tenaga keterknisan medis sebanyak 228 orang, dan tenaga dokter gigi hanya berjumlah 34 orang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
88
Tenaga kesehatan yang maksud ini adalah semua tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit baik rumah sakit pemerintah, swasta, BUMN maupun di RS TNI/Polri yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara. E.
SDM KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN DAN JAJARANNYA SDM kesehatan yang bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota beserta jajarannya tahun 2012 berjumlah 1.068 orang (Institusi Diklat, Sarana Kesehatan lainnya dan Dinas Kesehatan). Jumlah tenaga kesehatan ini termasuk dengan tenaga non kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di Dinas Kesehatan & Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) ditunjukkan pada tabel 5.4. TABEL 5.4 JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI DINAS KESEHATAN & UPT (PROVINSI DAN KAB/KOTA) DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 Tenaga yang bekerja di Dinkes & UPT Institusi
Dr. Umum
Dr. Gigi
Peraw at
Bidan
Farmasi
Kesm as
Sanitari an
Gizi
Teknis medis
Dinkes
17
2
73
48
122
524
82
72
5
Diklat
-
-
47
27
-
40
-
-
-
2
-
28
43
3
2
42
Sarkes Lainnya
Sumber: Profil Kesehatan dan Profil Nakes SDMK Kab/Kota 2012
Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah terbesar tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan dan UPT adalah tenaga kesehatan masyarakat berjumlah 607 orang, dan tenaga Kerfarmasian berjumlah 150 orang. Dan untuk Tenaga Non Kesehatan sebanyak 123 orang. Berdasarkan distribusi SDM Kesehatan baik yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan/UPT menurut kabupaten/kota di provinsi sulawesi tenggara belum merata, sehingga masih terdapat kesenjangan antara kabupaten induk dengan kabupaten pemekaran, oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai regulator dapat lebih berperan dalam mewujudkan pemerataan SDM
kesehatan untuk lebih meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
89
F.
PEMBIAYAAN KESEHATAN Uraian tentang pembiayaan kesehatan meliputi pembiayaan kesehatan oleh pemerintah dan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan perkembangan jaminan pemeliharaan kesehatan di daerah. Anggaran kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 bersumber dari APBD kabupaten/kota, APBD Provinsi, dan APBN (DAK, TP, Jamkesmas, Dekon, BOK, Gizi Masyarakat, dan PHLN). Jumlah anggaran kesehatan menurut sumber pembiayaan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.5. TABEL 5.5 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN MENURUT SUMBER ANGGARAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
No
Sumber Anggaran
Jumlah
1
APBD Kab/Kota (Belanja Langsung & Tidak Langsung)
2
APBD Provinsi
3
APBN :
357.811.609.653 24.595.095.400
- Dana Dekonsenterasi
17.949.353.400
- DAK
73.023.604.830
- Jamkesmas
15.690.970.940
- Jamkesda + Bahteramas
3.670.199.058
- TP (BOK + Rujukan) 4
28.619.400.000
Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) - GF- TB
2.482.182.475
- GF- Malaria
2.207.254.273
- GF – HIV/AIDS
626.468.475
- GF Kusta
375.145.000
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012
Tabel 5.5 menunjukkan anggaran yang terbesar dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 bersumber dari APBD kabupaten/kota sebesar Rp 357.811.609.653 (belanja Langsung dan tidak Langsung). Dana yang bersumber APBD Provinsi
sebesar
Rp
24.595.095.400.
Total
Anggaran
Kesehatan
sebanyak
382.406.705.053, sehingga persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten/kota sebesar 93,57 persen dan anggaran kesehatan perkapita sebesar Rp. 165,715/orang. Alokasi anggaran APBD menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 ditunjukkan pada tabel 5.6.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
90
TABEL 5.6 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER APBD MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008-2012
KABUPATEN/KOTA
2008
2009
2010
KAB. BUTON
32.109.969.956
21.879.335.637
28.174.846.000
31.114.263.300
40.820.236.600
KAB. MUNA
43.436.915.100
18.211.448.386
16.616.626.404
46.182.887.529
KAB. KONAWE
32.928.466.907
17.703.105.816
16.992.929.736
53.547.896.857
41.977.558.980 40.820.236.600 45.418.872.053
KAB. KOLAKA
39.739.527.016
31.044.462.243
36.071.938.352
39.355.140.980
46.219.375.948
KAB. KONSEL
34.226.879.002
21.112.275.672
24.818.032.654
23.957.758.328
27.266.927.186
KAB. BOMBANA
25.718.000.000
23.825.761.200
26.867.115.300
26.671.165.289
37.738.968.652
KAB. WAKATOBI
61.083.122.786
34.821.740.445
21.840.178.588
14.619.766.062
9.643.935.520
KAB. KOLUT
29.603.879.340
6.155.000.000
19.809.937.860
18.699.468.938
24.613.036.364
KOTA KENDARI
25.598.887.979
38.496.732.172
37.553.586.341
15.675.409.634
43.915.907.161
KOTA BAU-BAU
21.398.390.920
5.328.675.738
22.900.838.664
18.238.073.352
22.963.669.584
KAB. BUTUR
13.163.480.000
14.528.755.787
39.936.198.684
17.223.121.605
KAB. KONUT
20.700.000.000
7.626.566.981
42.993.816.690
9.643.935.520
252.442.017.309
273.801.352.667
370.991.845.643
Jumlah
347.844.039.006
2011
2012
408.265.781.733
Sumber: Subag Penyusunan Program Dinkes Prov. Sultra 2012
Berdasarkan tabel di atas jumlah anggaran kesehatan total APBD kab/kota tahun 2012 sebesar Rp. 408.265.781.733,- jumlah tersebut lebih rendah dari tahun 2011 yang berjumlah sebesar RP. 370.991.845.643,-.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
91
BAB VI PENUTUP
Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga 2012 ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Tenggara. Gambaran yang demikian merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di daerah yang didiskripsikan melalui data dan informasi. Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan secara terpilah (gender), yang mulai dikembangkan tahun 2012, namun pada penerbitan buku Profil Kesehatan ini data-data yang termuat didalamnya belum semuanya terpilah. Dalam perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang sangat penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat. Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era desentralisasi, pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara ini tetap dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Betapapun, Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini belum mendapat apresiasi yang memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
92
Akhirnya, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan secara terpilah Provinsi Sulawesi Tenggara, berbagai masukan dari para pembaca sangat diharapkan khususnya dalam hal pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengatasi ketidaktersediaan data dan informasi kesehatan di daerah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
93
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik; Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Tenggara Tahun 2011, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2011; Badan Pusat Statistik; Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2011; Pusat Data dan Informasi; Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Edisi Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 2011; Kementerian Kesehatan RI; Profil Kesehatan Indonesia 2010, Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, Jakarta, 2007; Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Edisi Tahun 2007-2010, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2010; Dinas Kesehatan Kabupaten Buton; Profil Kesehatan Kab. Buton 2012, Dinas Kesehatan Kab. Buton, Pasarwajo, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Muna; Profil Kesehatan Kab. Muna 2012, Dinas Kesehatan Kab. Muna, Raha, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe; Profil Kesehatan Kab. Konawe 2012, Dinas Kesehatan Kab. Konawe, Unaaha, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka; Profil Kesehatan Kab. Kolaka 2012, Dinas Kesehatan Kab. Kolaka, Kolaka, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan; Profil Kesehatan Kab. Konawe Selatan 2012, Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan, Andoolo, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana; Profil Kesehatan Kab. Bombana 2012, Dinas Kesehatan Kab. Bombana, Rumbia, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi; Profil Kesehatan Kab. Wakatobi 2012, Dinas Kesehatan Kab. Wakatobi, Wanci, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara; Profil Kesehatan Kab. Kolaka Utara 2012, Dinas Kesehatan Kab. Kolaka Utara, Lasusua, 2013; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara; Profil Kesehatan Kab. Buton Utara 2012, Dinas Kesehatan Kab. Buton Utara, Buranga, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara; Profil Kesehatan Kab. Konawe Utara 2012 Dinas Kesehatan Kab. Konawe Utara, Wanggudu, 2013; Dinas Kesehatan Kota Kendari; Profil Kesehatan Kota Kendari 2012, Dinas Kesehatan Kab. Kota Kendari, Kendari, 2013; Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka; Profil Kesehatan Kab. Kolaka 2012, Dinas Kesehatan Kab.Kolaka, Kolaka, 2013; Dinas Kesehatan Kota Bau-Bau; Profil Kesehatan Kota Bau-Bau 2012, Dinas Kesehatan Kota Bau-Bau, Bau-Bau, 2013; Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Subdin Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Lapertakes) Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Laporan Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2013.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis
L
ANGKA/NILAI L+P
P
1.155.748
1.151.870
86,39
88,60
31,55
51,41
12.513 12,8 0,0 0 0,0
12.292 10,46 0,0 0 0,00 84 184,7
180 217 6 205 28,24 8 26 46 749 17 0,14 52,19 9 160 15 14,38 5,23 1,59 85 86,76 0
125 155 3 150 27,16 7,9 26 27 654 11 0,00 50,35 15 114 11 7,76 6,03 1,17 0 84,15 0
0 0
0 0
2
0
64
56
3 10 3,98 2,17 0,00 0,07 3
1 4 4,08 2,13 2,49 0,07 4
38.140 2.159 2.307.618 4,38 60,50 62,15 100,3 88,60
Satuan Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2
No. Lampiran
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4
41,51 %
Tabel 5
45.487 12,20 693 15,24 782 17,19
Bayi
2,06 152,84 192,97 4,42 72,13 88,62 21,52 52 73 1.568 28 0,11 60,44 24 274 13 11,52 5,58 1,38 97,73 84,40 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 0 164 2 4 14 18,16 0,48 8,48 0,02 3
per 100.000 pend <15thn per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk % per 100.000 penduduk
Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8
Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25
NO
INDIKATOR
B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS
L
ANGKA/NILAI L+P
P
95 2,35 92,02 9,46 0,56
15,70 33,82 47,30
21,09 0,11 47,19
10,32 2.013,00 #DIV/0! 9,85 78 3,64 100 200,91
93 2,85 92,15 8,31 0,53
91,26 80,36 79,52 77,73 57,58 76,31 64,07 16,97 30,81 47,63 88,52
23,21 14,49 48,08
9,31 1.896,00 #DIV/0! 9,51 73 4,03 100 216,49
41,17
40,87
94
93
0,63
0,36
99,28 1,66 74,96 16,30 0,24
Satuan
No. Lampiran
% % % % %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28
11,85 %
Tabel 47 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
22,81 49,59 73,93 18,95 68,91 98,11 95,01 89,36 75,36 94,98 1,67 26,28 74,23 54,93 61,91 77,28 3,06 100 24,04
% % %
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
26 26 27 27 27
28 29 30 31 31 32 32 32 35 35 36 36 37 38 39 39 41 42 43 44 44 44 45 46
#DIV/0! 122,86
#DIV/0! 117,30
89 33,18 83 0,41 74 38 4,81 32,55
122,86
117,30
32,55 %
Tabel 53
20,70
27,97
57,89 %
Tabel 55
74,88 52,35
79,80 50,95
97,35 % 79,26 %
Tabel 56
0,35
0,44
0,29 %
0,21
-
6,39 %
0,24
0,21
0,33 %
31,02 0,92 3,66 1,63
38,35 1,16 2,42 1,07
sekolah sekolah % %
48 49 51 52 49 49 53 53
Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57
64,33 2,33 2,97 1,14 41,36 4,66 6,61
% % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
57 58 58 59 59 60 60 60
NO
INDIKATOR
L
P
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
50,46 %
Tabel 61
% % % % % % % %
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
63,77 48,24 62,52 92,88 62,65 50,01 77,22 83,49
D. D.1 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
21 3 77 175 195 32,59 29,41 2.990 38,73 1,10 1.506 49,34 688
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
89 3,86 445 18,55 98 2.621
Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang
3.703 615 631 1.568 500 285 48
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
58 5 188 15 28 493 980 139 137 559 169 102 11
31 3 253 21 69 1.322 110 2.723 476 494 1.009 331 183 37
No. Lampiran
382.406.705.053 Rp 93,57 % 165.715 Rp
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH UPT
DESA 4
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
5
6
7
JUMLAH RUMAH TANGGA 8
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
1 BUTON
2.675,25
211
31
242
268.238
71.093
3,77
100,27
2 MUNA
2.890,41
211
28
239
273.616
61.116
4,48
94,66
3 KONAWE
6.792,45
342
70
412
253.850
54.324
4,67
37,37
4 KOLAKA
6.918,38
172
45
217
329.982
72.464
4,55
47,70
5 KONAWE SELATAN
4.514,20
350
15
365
269.853
62.949
4,29
59,78
6 BOMBANA
3.056,08
117
22
139
139.235
28.271
4,93
45,56
425,97
75
25
100
92.995
24.129
3,85
218,31
8 KOLAKA UTARA
3.391,62
127
6
133
130.531
30.260
4,31
38,49
9 BUTON UTARA
1.996,59
51
8
59
55.825
11.807
4,73
27,96
10 KONAWE UTARA
4.877,46
135
11
146
52.561
11.329
4,64
10,78
7 WAKATOBI
11 KOTA KENDARI
295,89
64
64
295.737
69.773
4,24
999,5
12 KOTA BAU-BAU
305,70
43
43
145.195
29.837
4,87
474,96
2.159
2.307.618
527.352
4,38
60,50
JUMLAH (KAB/KOTA)
38.140,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
1791
0
368
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PUSKESMAS NO
KAB/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
1
2
3
1
BUTON
2
MUNA
3
KONAWE
4
KOLAKA
5
JUMLAH PENDUDUK 0-4
5-14
4
5
LAKI-LAKI 15-44 45-59 6
7
60 + 8
JUMLAH 9
0-4
5-14
10
11
PEREMPUAN 15-44 45-59 12
13
60 + 14
JUMLAH 15
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN
16
17
32
268.238
18.700
36.286
54.112
16.102
5.410
130.610
17.316
34.330
59.656
18.601
7.725
137.628
80,67
36
273.616
17.794
36.165
55.910
17.088
5.191
132.148
16.768
33.716
61.897
21.412
7.675
141.468
75,05
93,41
253.850
14.519
24.210
71.610
14.876
4.305
129.520
14.475
27.500
60.008
15.469
6.878
124.330
56,73
104,17
21
329.982
19.124
36.537
81.369
23.029
5.678
165.738
18.765
36.148
82.134
21.557
5.639
164.244
58,58
100,91
KONAWE SELATAN
22
269.853
16.347
30.905
68.535
18.367
4.758
138.912
15.375
28.599
65.850
16.858
4.259
130.941
59,10
106,09
6
BOMBANA
22
139.235
8.691
15.789
34.673
8.840
2.374
70.367
8.305
15.084
33.952
8.675
2.852
68.868
61,64
102,18
7
WAKATOBI
19
92.995
5.169
11.073
19.217
6.597
2.564
44.620
4.994
10.671
21.825
7.263
3.622
48.375
69,38
92,24
8
KOLAKA UTARA
16
130.531
7.696
15.055
34.183
8.562
1.808
67.304
7.296
13.909
32.464
7.613
1.945
63.227
57,60
106,45
9
BUTON UTARA
9
55.825
3.696
7.357
12.532
3.463
1.029
28.077
3.482
6.740
12.856
3.413
1.257
27.748
73,03
101,19
10 KONAWE UTARA
13
52.561
3.326
5.920
14.296
3.369
610
27.521
3.182
5.560
12.721
2.915
662
25.040
57,84
109,91
11 KOTA KENDARI
15
295.737
17.905
33.165
75.875
18.718
3.651
149.314
17.165
31.178
76.484
17.378
4.218
146.423
56,93
101,97
12 KOTA BAU-BAU
17
145.195
4.189
14.202
42.213
8.541
2.472
71.617
7.924
12.946
42.595
7.425
2.688
73.578
44,08
97,33
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
2.307.618
137.156
266.664
564.525
147.552
39.850
1.155.748
135.047
256.381
562.442
148.579
49.420
1.151.870
62,15
100,34
21.754
547.831
30
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
94,90
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
1
2
1
0-4
137.156
134.940
272.096
2
5-9
141.669
133.448
275.117
3
10 - 14
129.879
122.869
252.748
4
15 - 19
110.753
115.138
225.891
5
20 - 24
102.290
104.998
207.288
6
25 - 29
105.320
103.248
208.568
7
30 - 34
88.210
91.649
179.859
8
35 - 39
83.544
83.901
167.445
9
40 - 44
69.674
67.064
136.738
10
45 - 49
53.599
52.698
106.297
11
50 - 54
42.897
43.671
86.568
12
55 - 59
33.017
28.625
61.642
13
60 +
57.740
69.621
127.361
1.155.748
1.151.870
2.307.618
JUMLAH Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 LAKI-LAKI NO
KAB/KOTA
1
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLA H 3
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI 4
SD/MI
5
PEREMPUAN
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
6
7
AK/ UNIVER DIPLOM SITAS A 8
9
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
10
11
12
13
14
15
1
BUTON
4.863
48.353
15.145
2
MUNA
4.452
46.025
16.554
1.256
68.287
3
KONAWE
3.575
38.558
13.192
2.854
58.179
4
KOLAKA
4.100
49.897
14.202
2.898
71.097
5
KONAWE SELATAN
2.945
38.527
13.648
6
BOMBANA
5.688
9.672
8.140
7
WAKATOBI
2.217
14.837
5.527
8
KOLAKA UTARA
2.771
17.770
9
BUTON UTARA
737
9.589
464
11 KOTA KENDARI 12 KOTA BAU-BAU
2.672
10 KONAWE UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
2.672
LAKI-LAKI + PEREMPUAN AK/ UNIVER DIPLO SITAS MA 16
17
18
19
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI 20
SD/MI
21
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
22
23
AK/ UNIVERSI DIPLO TAS MA 24
25
-
0
5.288
48.501
14.953
8.759
0
1.463
1.463
0
5.725
46.166
17.077
12.718
1.409
3.415
3.415
0
4.097
38.643
13.207
9.704
4.668
77.673
0
6.499
50.451
14.577
11.516
-
0
3.033
38.841
14.179
8.250
35.331
5.864
3.501
20.179
6.023
22.581
-
0
2.722
14.596
4.530
25.071
-
0
3.527
3.762
14.088
-
0
1.577
8.668
2.879
12.011
-
0
3.785
34.764
12.670
29.448
80.667
32.529
32.529
2.923
18.606
7.289
10.751
39.569
13.331
38.520
335.266
117.538
48.699
549.956
Sumber : BPS Sultra ( Sultra Dalam Angka) Tahun 2011
68.361
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
46.735
13.367
12.903
55.120 5.827
5.827
1.434
1.434
1.492
34.925
3.192
3.192
6.182
52.917
10.089
23.456
7.710
20.613
5.320
5.320
1.457
1.457
1.381
56.787
JUMLAH
26
0
77.501 83.095
3.135
68.786
0
3.783
86.826
0
0
64.303
3.931
2.891
2.873
45.262
5.386
4.557
0
0
27.261
18.027
4.832
3.769
0
0
30.155
9.586
4.195
2.510
0
0
17.868
601
9.423
3.251
2.115
0
0
15.390
0
7.811
48.433
32.504
20.287
4.488
31.450
144.973
13.331
0
2.865
18.902
7.352
9.012
0
9.778
47.909
163.742
5.864
47.246
361.748
137.536
97.128
8.788
51.019
709.329
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
JUMLAH 3
LAKI-LAKI MELEK HURUF 4
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF
% 5
6
7
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF 9
10
11
1
BUTON
89.665
82.017
91,47
99.178
83.210
83,90
188.843
165.227
87,49
2
MUNA
95.950
91.757
95,63
107.399
90.795
84,54
203.349
182.552
89,77
3
KONAWE
95.209
90.867
95,44
91.750
83.676
91,20
186.959
174.543
93,36
4
KOLAKA
127.081
120.435
94,77
120.349
111.925
93,00
247.430
232.359
93,91
5
KONAWE SELATAN
105.072
100.039
95,21
99.442
90.264
90,77
204.514
190.303
93,05
6
BOMBANA
70.367
34.679
49,28
68.868
34.101
49,52
139.235
68.780
49,40
7
WAKATOBI
34.726
32.139
92,55
38.747
34.872
90,00
73.473
67.011
91,21
8
KOLAKA UTARA
48.859
46.035
94,22
46.120
41.997
91,06
94.979
88.032
92,69
9
BUTON UTARA
28.077
19.493
69,43
27.748
17.888
64,47
55.825
37.381
66,96
20.815
20.311
97,58
18.603
17.262
92,79
39.418
37.573
95,32
11 KOTA KENDARI
117.054
115.872
98,99
116.155
112.380
96,75
233.209
228.252
97,87
12 KOTA BAU-BAU
60.194
57.377
95,32
59.120
53.515
90,52
119.314
110.892
92,94
JUMLAH (KAB/KOTA)
893.069
811.020
90,81
893.479
771.885
86,39
1.786.548
1.582.905
88,60
10 KONAWE UTARA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NO
KAB/KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
LAKI-LAKI
3
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
32
2
MUNA
36
3
KONAWE
30
4
KOLAKA
21
5
KONAWE SELATAN
22
6
BOMBANA
22
7
WAKATOBI
19
8
KOLAKA UTARA
16
9
BUTON UTARA
9
631
11
642
581
10 KONAWE UTARA
13
602
3
605
11 KOTA KENDARI
15
2.385
10
12 KOTA BAU-BAU
17
1.425
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
12.513
12
5.739
0
0
5.706
77
5.783
0
0
4.392
60
4.452
3.015
6.285
76
6.361
0
5.335
78
5.413
1.589
3.073
74
3.147
0
0
1.816
35
1.851
0
0
2.295
25
2.320
12
593
1.212
23
1.235
618
3
621
1.220
6
1.226
2.395
2.458
15
2.473
5.711
18
5.729
14
1.439
1.338
15
1.353
2.763
30
2.793
162
12.675
12.292
130
12.422
45.487
562
46.049
35
0 1.504
11
60
2.980
30
10
5.679
3.075
2.748
9
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI
2.778
40
2.961
8
BUTON
3.035
30
7
1
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
2.931
PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI
54
12,78
1.558
1.569
20
10,46
12,20
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN NO
KAB/KOTA
LAKI - LAKI
PUSKESMAS BAYI
1
2
3
4
1
BUTON
32
2
MUNA
36
3
KONAWE
4
BALITA
BAYI
5
6
7
8
9
10
BALITA
11
12
Anak Balita 12-59 bln umur 0-6 hr
bayi 29 hr-11 bln
umur 7-28 hr
34
8
60
60
0
0
122
18
140
46
19
11
25
30
0
0
68
0
68
27
3
4
7
KOLAKA
21
0
0
73
2
75
40
8
4
16
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
64
1
65
42
14
9
26
6
BOMBANA
22
35
78
12
90
12
6
14
7
WAKATOBI
19
0
0
31
4
35
21
5
8
8
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
37
0
37
15
7
7
9
9
BUTON UTARA
9
27
2
29
17
0
17
44
2
46
17
2
0
6
10 KONAWE UTARA
13
15
3
18
16
1
17
31
2
33
12
2
2
1
11 KOTA KENDARI
15
0
28
5
33
20
3
5
17
12 KOTA BAU-BAU
17
24
35
17
52
15
2
10
13
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
15
2
126
202
32
16
ANAK BALITA
108
55
70
BAYI
26
9
82
BALITA
82
46
10
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK BALITA
86
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
72
PEREMPUAN
ANAK BALITA
3
0 19
0,00
9
0,00
28
16
0,00
0,00
8
0,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi Kematian Bayi : tidak termasuk yang lahir mati
0,00
693
89
782
15,24
1,96
17,19
34
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN IBU NO
KAB/KOTA
1
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
PUSKESMAS 3
4
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
JUMLAH
program
20
1
BUTON
32
5.679
0
3
0
3
1
3
2
6
0
1
2
3
1
7
4
12
20
2
MUNA
36
5.706
1
2
3
6
0
2
1
3
0
2
0
2
1
6
4
11
13
3
KONAWE
30
4.392
0
0
0
0
0
3
0
3
0
3
0
3
0
6
0
6
7
4
KOLAKA
21
6.285
1
2
1
4
2
4
3
9
0
2
0
2
3
8
4
15
13
5
KONAWE SELATAN
22
5.335
1
0
9
0
9
5
6
BOMBANA
22
3.073
2
0
4
1
5
7
7
WAKATOBI
19
1.816
0
2
2
0
0
2
0
2
4
8
KOLAKA UTARA
16
2.295
0
6
6
0
0
6
0
6
6
9
BUTON UTARA
9
1.212
0
2
0
1
1
2
5
10 KONAWE UTARA
13
1.220
1
1
2
0
3
4
11 KOTA KENDARI
15
5.711
1
1
1
1
3
8
12 KOTA BAU-BAU
17
2.763
3
0
10
0
10
5
20
7
62
15
84
97
0 0
1
1
1 1 3
2
8 0
1
8 0
1
1 0
2
0
1 1
1
1
1
1
1
1
3
4
4
0
1
1 3
252
JUMLAH (KAB/KOTA)
45.487
3
11
6
20
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
3
35
6
44
1
16
3
184,67
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO)
1
2
3
4
5
6
1
BUTON
32
106.632
1
0,94
2
MUNA
36
78.189
6
7,67
3
KONAWE
30
90.791
1
1,10
4
KOLAKA
21
110.076
2
1,82
5
KONAWE SELATAN
22
91.660
3
3,27
6
BOMBANA
22
47.869
1
2,09
7
WAKATOBI
19
28.378
1
3,52
8
KOLAKA UTARA
16
44.553
9
BUTON UTARA
9
17.024
0
0,00
10 KONAWE UTARA
13
18.275
0
0,00
11 KOTA KENDARI
15
98.244
0
0,00
12 KOTA BAU-BAU
17
46.185
1
2,17
777.876
16
2,06
-
-
252 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
799.961
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
KASUS BARU
KASUS LAMA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KASUS BARU + KASUS LAMA L+P P 14
15
PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
P
L+P
16
17
18
19
20
21
1
BUTON
32
130.610
137.628
268.238
239
166
405
106
112
218
345
278
623
264
202
232
12
10
22
2
MUNA
36
132.148
141.468
273.616
316
276
592
1
0
1
317
276
593
240
195
217
0
0
0
3
KONAWE
30
129.520
124.330
253.850
302
230
532
2
0
2
304
230
534
235
185
210
5
2
7
4
KOLAKA
21
165.738
164.244
329.982
271
152
423
0
1
1
271
153
424
164
93
128
9
1
10
5
KONAWE SELATAN
22
138.912
130.941
269.853
240
135
375
207
156
363
447
291
738
322
222
273
15
9
24
6
BOMBANA
22
70.367
68.868
139.235
108
65
173
107
76
183
215
141
356
306
205
256
9
5
14
7
WAKATOBI
19
44.620
48.375
92.995
79
60
139
0
0
136
79
60
275
177
124
296
4
1
5
8
KOLAKA UTARA
16
67.304
63.227
130.531
126
77
203
1
1
2
127
78
205
189
123
157
3
1
4
9
BUTON UTARA
9
28.077
27.748
55.825
26
19
45
11
6
17
37
25
62
132
90
111
0
0
0
10 KONAWE UTARA
13
27.521
25.040
52.561
43
49
92
0
0
0
43
49
92
156
196
175
0
0
0
11 KOTA KENDARI
15
149.314
146.423
295.737
194
112
306
0
0
0
194
112
306
130
76
103
5
0
5
12 KOTA BAU-BAU
17
71.617
73.578
145.195
142
100
242
0
3
3
128
91
245
179
124
169
6
5
11
252 1.155.748
1.151.870
2.307.618
2.086
1.441
3.527
435
355
926
2.507
1.784
4.453
217
155
193
68
34
102
180,49
125,10
152,84
5,88
2,95
4,42
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
1
BUTON
32
2
MUNA
3
KLINIS
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
235
170
405
235
170
405
83,93
61,59
72,84
36
587
0
3
8.432
323
267
590
#DIV/0!
#DIV/0!
100,51
KONAWE
30
562
7
3
10
302
230
532
#DIV/0!
#DIV/0!
94,66
4
KOLAKA
21
680
5
5
10
275
147
422
#DIV/0!
#DIV/0!
62,06
5
KONAWE SELATAN
22
292
275
567
0
0
0
240
135
375
82,19
49,09
66,14
6
BOMBANA
22
150
147
297
756
743
1.499
108
65
173
72,00
44,22
58,25
7
WAKATOBI
19
195
0
0
0
70
48
118
#DIV/0!
#DIV/0!
60,51
8
KOLAKA UTARA
16
267
11
8
19
126
77
203
#DIV/0!
#DIV/0!
76,03
9
BUTON UTARA
9
282
1
1
2
26
19
45
16
15,83
15,96
137
0
0
0
55
24
79
#DIV/0!
#DIV/0!
57,66
137
0
0
0
54
46
100
79
66,67
72,99
286
38
26
64
142
100
242
#DIV/0!
#DIV/0!
84,62
4.553
1.053
959
10.441
1.956
1.328
3.284
205,46
149,72
72,13
13
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
162
68
952
276
13
556
10 KONAWE UTARA
280
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P
120
69
887
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 TB PARU NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
BTA (+) DIOBATI L P L+P
L
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH 4
5
6
7
1
BUTON
32
258
203
461
2
MUNA
36
232
293
525
3
KONAWE
30
296
194
4
KOLAKA
21
275
5
KONAWE SELATAN
22
6
BOMBANA
7
KESEMBUHAN P
220
L+P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR) L P L+P 19
20
21
8,87
51
11,06
99,22
85,22
92,41
0,00
0,00
47
8,95
0,00
0,00
77,90
88,78
0,00
0,00
38
7,76
0,00
0,00
96,53
284
67,30
0,00
0,00
1
0,24
0,00
0,00
67,54
0,00
295
78,67
0,00
0,00
41
10,93
0,00
0,00
89,60
67,11
156
85,25
7,89
18
9,84
85,98
75,00
95,08
0,00
0,00
128
92,09
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
92,09
0,00
0,00
150
81,52
0,00
0,00
20
10,87
0,00
0,00
92,39
13
92,86
31
77,50
2
7,69
1
7,14
3
7,50
76,92
100
85,00
42
91,30
92
92,00
15
27,78
15
32,61
30
30,00
120,37
123,91
122,00
0,00
274
98,21
0,00
0
0,00
0,00
0,00
98,21
104
91,23
213
85,89
5
3,73
1
0,88
10
4,03
88,06
92,11
89,92
365
24,41
2.795
81,11
70
3,59
41
2,74
259
7,52
28,24
27,16
88,62
76,35
375
81,34
0,00
0,00
362
68,95
490
0,00
0,00
435
147
422
0,00
0,00
240
135
375
0,00
22
107
76
183
WAKATOBI
19
79
60
139
8
KOLAKA UTARA
16
105
79
184
9
BUTON UTARA
9
26
14
40
18
69,23
10 KONAWE UTARA
13
54
46
100
50
92,59
11 KOTA KENDARI
15
145
134
279
12 KOTA BAU-BAU
17
134
114
248
113
84,33
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
1.951
1.495
3.446
481
24,65
80
PENGOBATAN LENGKAP P
L
85,27
74,77
155
51
0,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
36
12
13,95
11,21
18
6
0,00
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BALITA L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
10
1
BUTON
32
16.067
16.100
32.167
1.607
1.610
3.217
2
MUNA
36
12.194
13.061
25.255
1.219
1.306
2.525
3
KONAWE
30
24.527
-
-
4
KOLAKA
21
32.998
-
5
KONAWE SELATAN
22
30.684
6
BOMBANA
22
13.172
7
WAKATOBI
19
8
KOLAKA UTARA
16
9
BUTON UTARA
9
2.568
3.041
10 KONAWE UTARA
13
3.363
3.333
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
7.635
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
50.104
11
15
0,0
0,0
593
23,48
2.453
#DIV/0!
#DIV/0!
1.477
60,22
-
3.300
#DIV/0!
#DIV/0!
1.028
31,15
-
-
3.068
767
25,00
828
810
1.317
4,45
78
5,92
9.262
-
-
926
#DIV/0!
#DIV/0!
2
0,22
12.301
-
-
1.230
#DIV/0!
#DIV/0!
93
7,56
5.609
257
304
561
19,40
115
20,50
6.696
336
333
670
0,0
0,0
113
16,88
26.763
-
-
2.676
#DIV/0!
#DIV/0!
134
5,01
7.582
15.217
764
758
1.522
45
5,89
34
4,48
79
5,19
51.214
234.651
5.010
5.121
23.465
408
8,14
407
7,95
5.050
21,52
28
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
5,07
10,90
278
14
17,75
42
18,24
13
571
8.097
293
12
17,27
-
8.277
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
36
59
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KASUS BARU NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
HIV
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P
AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L
P
L+P
13
14
15
1
BUTON
32
1
2
3
4
0
4
0
4
0
4
2
MUNA
36
2
0
2
9
6
15
0
4
0
4
3
KONAWE
30
1
1
2
2
2
4
7
1
1
2
4
KOLAKA
21
1
4
5
1
4
5
633
328
961
1
2
3
5
KONAWE SELATAN
22
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
6
BOMBANA
22
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
WAKATOBI
19
1
0
1
4
1
5
0
0
0
0
8
KOLAKA UTARA
16
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
9
BUTON UTARA
9
6
2
8
4
0
4
3
0
0
0
10 KONAWE UTARA
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 KOTA KENDARI
15
7
4
11
9
3
12
158
3
2
5
12 KOTA BAU-BAU
17
5
10
15
12
10
22
114
325
439
4
5
9
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
26
26
52
46
27
73
749
654
1.568
17
11
28
2
1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 DIARE NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANI P
L
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
% 11
data progam L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
12
13
14
% 15
1
BUTON
32
130.610
137.628
268.238
5.525
5.822
11.346
3.594
65,05
3.499
60,10
7.093
62,51
2
MUNA
36
132.148
141.468
273.616
5.590
5.984
11.574
4.723
84,49
4.746
79,31
9.469
81,81
3
KONAWE
30
129.520
124.330
253.850
5.479
5.259
10.738
0,00
6.879
64,06
38
4
KOLAKA
21
165.738
164.244
329.982
7.011
6.948
13.958
3.447
49,16
3.415
49,16
6.862
49,16
57
5
KONAWE SELATAN
22
138.912
130.941
269.853
5.876
5.539
11.415
2.859
48,66
2.639
47,65
5.498
48,17
37
6
BOMBANA
22
70.367
68.868
139.235
2.977
2.913
5.890
1.232
41,39
1.203
41,30
2.435
41,34
7
WAKATOBI
19
44.620
48.375
92.995
1.887
2.046
3.934
778
41,22
790
38,61
1.568
39,86
8
KOLAKA UTARA
16
67.304
63.227
130.531
2.847
2.675
5.521
1.835
64,45
1.831
68,46
3.666
66,40
9
BUTON UTARA
9
29.181
29.109
58.290
1.234
1.231
2.466
1.718
139,18
1.673
135,87
3.391
137,53
10 KONAWE UTARA
13
27.521
25.040
52.561
1.164
1.059
2.223
0,00
2.075
93,33
11 KOTA KENDARI
15
149.314
146.423
295.737
6.316
6.194
12.510
3.379
53,50
2.809
45,35
6.188
49,47
12 KOTA BAU-BAU
17
71.617
73.578
145.195
3.029
3.112
6.142
1.976
6.770,00
1.955
62,81
3.931
64,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
1.156.852
1.153.231
2.310.083
48.935
48.782
97.717
25.541
52,19
24.560
50,35
59.055
60,44
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
-
-
132
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
JUMLAH PENDONOR L 3
P 4
L
L+P 5
JUMLAH 6
DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 7 8 9 10 11
L JUMLAH 12
% 13
POSITIF HIV P JUMLAH % 14 15
L+P JUMLAH % 16 17
1 KAB. KOLAKA - UTD RS Kolaka
500
#DIV/0!
#DIV/0!
500
100,0
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
2 KAB. MUNA - RSUD RAHA
576
390
966
576
100,00
390
100,00
966
100,00
0,00
0,00
0
0,00
2.749
292
3.041
2.749
100
292
100
3.041
100
3
0,11
0
0,00
3
0,10
6.230
1.252
7.482
6.230
100
1.252
100
7.482
100,00
10
0,16
0
0,00
10
0,13
9.555
1.934
11.989
9.555
100
1.934
100,00
11.989
100,00
13
0,14
0
-
13
0,11
3 KAB. BUTON - UTD Kab. Buton 4 Kota Kendari
JUMLAH
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 KASUS BARU NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS 3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L 4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH P
L+P
11
12
0-14 TAHUN L P L+P 13
14
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah ≥ 15 TAHUN L P L+P L
15
16
17
18
19
PB + MB
JUMLAH P
L+P
L
P
20
21
22
23
L+P 24
1
BUTON
32
1
0
1
2
2
4
3
2
5
6
2
8
31
23
54
37
25
62
40
27
67
2
MUNA
36
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
0
0
14
4
18
14
4
18
14
7
21
3
KONAWE
30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
6
6
12
8
6
14
8
6
14
4
KOLAKA
21
0
0
0
0
1
1
0
1
1
5
0
5
17
19
36
22
19
41
22
20
42
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
2
11
9
2
11
9
2
11
6
BOMBANA
22
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
18
12
30
18
12
30
19
12
31
7
WAKATOBI
19
0
1
1
0
1
1
0
2
2
1
1
2
3
5
8
4
6
10
4
8
12
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
2
3
5
9
14
6
11
17
6
12
18
9
BUTON UTARA
9
0
0
0
2
3
5
2
3
5
0
1
1
0
4
4
0
5
5
2
8
10
10 KONAWE UTARA
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
4
3
1
4
3
1
4
11 KOTA KENDARI
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
8
20
12
8
20
12
8
20
12 KOTA BAU-BAU
17
0
0
0
2
4
6
2
4
6
6
2
8
21
13
34
27
15
42
29
19
48
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
1
1
2
8
14
22
9
15
24
21
8
29
139
106
245
160
114
274
168
130
298
14,54
11,29
12,91
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
7
PENDERITA KUSTA
L
L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 8
9
10
11
12
L JUMLAH
%
13
14
CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % %
1
BUTON
32
40
27
67
7
17,50
2
7,41
9
13,43
3
7,50
2
MUNA
36
14
7
21
-
0,00
-
0,00
-
0,00
1
7,14
3
KONAWE
30
8
6
14
2
25,00
-
0,00
2
14,29
4
KOLAKA
21
24
20
44
5
20,83
-
0,00
5
11,36
1
4,17
5
KONAWE SELATAN
22
9
2
11
-
0,00
-
0,00
-
0,00
1
11,11
6
BOMBANA
22
-
-
-
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0
7
WAKATOBI
19
6
6
12
1
16,67
2
33,33
3
25,00
8
KOLAKA UTARA
16
6
12
18
1
16,67
2
16,67
3
9
BUTON UTARA
9
2
8
10
-
0,00
1
12,50
10 KONAWE UTARA
13
3
1
4
-
0,00
-
11 KOTA KENDARI
15
12
8
20
-
0,00
12 KOTA BAU-BAU
17
29
19
48
6
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
153
116
269
22
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
15
16
18
7,41
5
7,46
0,00
1
4,76
33,33
2
14,29
0,00
1
2,27
1
50,00
2
18,18
0,00
0
0,00
-
0,00
0
0,00
1
16,67
1
8,33
16,67
1
16,67
0
0,00
1
5,56
1
10,00
0
0,00
0
0,00
-
0,00
0,00
-
0,00
0
0,00
0
0,00
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0
0,00
0
0,00
-
0,00
20,69
2
10,53
8
16,67
1
3,45
1
5,26
2
4,17
14,38
9
7,76
31
11,52
8
5,23
7
6,03
15
5,58
0,00
2
17
2
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
L
PB P
L+P
4
5
6
PUSKESMAS 3
L
KASUS TERCATAT MB P
L+P
L
JUMLAH P
L+P
7
8
9
10
11
12
1
BUTON
32
3
2
5
34
27
61
37
29
66
2
MUNA
36
1
2
3
21
9
30
22
11
33
3
KONAWE
30
1
1
13
3
16
14
3
17
4
KOLAKA
21
2
1
3
22
19
41
24
20
44
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
0
9
2
11
9
2
11
6
BOMBANA
22
1
0
1
17
10
27
18
10
28
7
WAKATOBI
19
0
2
2
5
5
10
5
7
12
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
0
7
11
18
7
11
18
9
BUTON UTARA
9
1
0
1
2
9
11
3
9
12
10 KONAWE UTARA
13
0
0
0
3
1
4
3
1
4
11 KOTA KENDARI
15
0
0
0
12
8
20
12
8
20
12 KOTA BAU-BAU
17
2
4
6
28
20
48
30
24
54
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
11
11
22
173
124
297
184
135
319
1,59
1,17
1,38
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS 3
KUSTA (PB) PENDERITA PB L 2012 JUMLAH L P L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
4
8
9
10
11
5
6
7
RFT PB P
%
KUSTA (MB) PENDERITA MB L 2011 JUMLAH L P L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
17
18
19
20
21
L+P
14
15
16
RFT MB P
L+P
1
BUTON
32
8
5
13
7
88
5
100
12
108
20
18
38
19
95,00
16
88,89
35
92,11
2
MUNA
36
1
2
3
1
100
2
100
3
100
6
6
12
4
66,67
5
83,33
9
75,00
3
KONAWE
30
2
0
2
2
100
1
0
3
66,67
8
4
12
8
100
4
100
12
100
4
KOLAKA
21
2
2
4
2
100
2
100
4
100
28
9
37
25
89,29
5
55,56
30
81,08
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
2
17
15
100
2
100
17
100
6
BOMBANA
22
4
5
9
1
25,00
4
80,00
5
180
20
8
28
13
65,00
3
37,50
16
57,14
7
WAKATOBI
19
1
2
3
0
0
2
100
2
150
6
14
20
6
100
14
100
20
100
8
KOLAKA UTARA
16
1
0
1
1
100
0
0
1
100
7
1
8
5
71,43
1
100
6
75,00
9
BUTON UTARA
9
3
0
3
3
100
0
0
3
100
1
0
1
0
0,00
0
0
0
0,00
10 KONAWE UTARA
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
1
0,00
11 KOTA KENDARI
15
2
0
2
2
100
5
0
7
28,57
11
8
19
9
81,82
7
87,50
16
84,21
12 KOTA BAU-BAU
17
2
1
3
3
150
1
100
4
75,00
14
12
26
10
71,43
12
100
22
84,62
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
26
17
43
22
85
22
44
97,73
136
82
218
118
86,76
69
84,15
184
84,40
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
DIFTERI
PUSKESMAS
JUMLAH KASUS
3
L
P
L+P
MENINGGAL
4
5
6
7
PERTUSIS
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
TETANUS NEONATORUM
L+P
MENINGGAL
JUMLAH KASUS L
P
L+P
MENINGGAL
13
14
15
16
17
18
1
BUTON
32
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
MUNA
36
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
KONAWE
30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
KOLAKA
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
BOMBANA
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
WAKATOBI
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
BUTON UTARA
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 KONAWE UTARA
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 KOTA KENDARI
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12 KOTA BAU-BAU
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
#DIV/0!
#DIV/0!
0
TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS L
1
2
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO (I+II+III=IV) MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
BUTON
32
4
2
6
1
0
1
1
0
0
0
2
MUNA
36
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
3
KONAWE
30
0
0
17
0
0
0
0
0
0
0
4
KOLAKA
21
25
32
57
0
0
0
0
10
4
14
5
KONAWE SELATAN
22
9
8
17
0
3
0
3
0
0
0
6
BOMBANA
22
25
14
39
3
0
0
0
0
0
0
7
WAKATOBI
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
12
0
0
0
0
0
0
0
9
BUTON UTARA
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 KONAWE UTARA
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 KOTA KENDARI
15
0
0
15
0
0
0
0
0
0
0
12 KOTA BAU-BAU
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
64
56
164
4
3
1
4
10
4
14
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
2,44
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH KASUS
3
1
BUTON
32
2
MUNA
36
3
KONAWE
30
4
KOLAKA
21
5
KONAWE SELATAN
6
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0
0
0
0 0
0
23 41
0
0,0
0,0
0
0,00
84
0
1
1
1,19
22
63
1
0
1
1,59
BOMBANA
22
49
0
0,00
7
WAKATOBI
19
8
KOLAKA UTARA
16
9
BUTON UTARA
9
4
10 KONAWE UTARA
13
1
11 KOTA KENDARI
0
43
0,0
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0
0,00
1
0
0,00
15
114
0
0,00
12 KOTA BAU-BAU
17
45
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
1
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
32
0
4
8
46
47
419
3,98
4,08
18,16
0
0
1
0 #VALUE!
#DIV/0!
0,00
2,17
2,13
0,48
2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PENDERITA FILARIASIS NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
BUTON
32
2
MUNA
36
3
KONAWE
30
4
KOLAKA
21
5
KONAWE SELATAN
22
6
BOMBANA
22
7
WAKATOBI
19
0
8
KOLAKA UTARA
16
0
1
1
2
9
BUTON UTARA
9
0
0
0
0
10 KONAWE UTARA
13
0
0
11 KOTA KENDARI
15
0
0
12 KOTA BAU-BAU
17
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
1
0
3
5
8
1
0
0
1
0 1
0
2
0
0
1
12
15
27
0
7
8
15
0
7
12
19
2
0
30
41
72
2,60
3,56
3,12
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
MALARIA PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH L L P L+P L P L+P 4
1
BUTON
32
2
MUNA
36
3
KONAWE
4
5
P
L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
15
0,08
0,04
0,06
573
392
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
30
0
2.990
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
KOLAKA
21
68
37
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
5
KONAWE SELATAN
22
0
29
0
0,0
0,0
0,00
6
BOMBANA
22
18
184
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
7
WAKATOBI
19
27
742
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
8
KOLAKA UTARA
16
3
400
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
9
BUTON UTARA
9
0
33
17
3.270
0
0,0
0,0
0,00
10 KONAWE UTARA
13
0
296
299
595
0
0,0
0,0
0,00
11 KOTA KENDARI
15
88
1
#DIV/0!
#DIV/0!
0,02
12 KOTA BAU-BAU
17
0
44
22
70
0
0,0
0,0
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
783
4.178
2.868
19.567
5
0,1
0
0,02
0,0
2,5
8,48
22
2.523
10
4
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
3.783
9
1
2
6
8
3
4
2
7
CFR
6.306
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
4
6
MENINGGAL
7
4.552
1
3
2
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
PUSKESMAS 3
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P
L
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH 7
JUMLAH 9
8
1
BUTON
32
2.931
2.748
5.679
2
MUNA
36
0
0
5.706
3
KONAWE
30
0
0
4.392
4
KOLAKA
21
3.172
3.113
6.244
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
5.335
6
BOMBANA
22
1.504
1.569
3.073
7
WAKATOBI
19
0
0
1.816
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
2.295
9
BUTON UTARA
9
631
581
1.212
10 KONAWE UTARA
13
602
618
1.220
11 KOTA KENDARI
15
2.385
2.458
5.710
2.385
100
12 KOTA BAU-BAU
17
1.425
1.338
2.763
1.425
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
12.650
12.425
45.445
12.019
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
2.931
%
3.109
100
611
10
% 12
5.679
100
#DIV/0!
#DIV/0!
5.706
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH 13
JUMLAH 15
14
L+P %
JUMLAH 17
16
% 18
progrM
71
4,0
143
2,52
10
100
#DIV/0!
13
#DIV/0!
13
0,23
13
4.392
100
#DIV/0!
10
#DIV/0!
92
2,09
8
92,18
5.979
95,76
2,9
88
3,1
177
2,96
14
#DIV/0!
5.335
100
#DIV/0!
15
#DIV/0!
15
0,28
14
96,6
3.073
100
4,24
66
4,36
132
4,30
10
#DIV/0!
#DIV/0!
1.801
99,17
#DIV/0!
5
#DIV/0!
47
2,61
8
#DIV/0!
#DIV/0!
2.295
100
0
#DIV/0!
7
#DIV/0!
7
0,31
6
97,76
1.179
97,28
26
4,3
23
4,0
49
4,16
5
0,0
1.220
100
#DIV/0!
#DIV/0!
15
1,23
5
2.458
100
5.697
99,77
0,0
7
0,3
7
0,12
10
100,0
1.338
100
2.763
100
29
2,0
23
1,7
52
1,88
6
95,02
11.497
92,53
45.119
99,28
282
2,35
328
2,85
749
1,66
109
2.870
103,6
96,83
1.515
568
0,0
72
% 2,5
#DIV/0! 1.558
JUMLAH 11
BBLR P
L
100
98
2.748
%
L+P
89
66
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 BALITA NO
KAB/KOTA
BALITA DITIMBANG
PUSKESMAS
GIZI LEBIH L
1
2
L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
11.350
11.494
23.427
14
19.277
3
16
P
L+P
L
L+P
L
GIZI BURUK
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
80,91
2.072
18,26
1.699
14,78
3.771
16,10
54
0,48
40
0,35
94
0,40
52
#VALUE!
3
0,00
3
0,02
17
#DIV/0!
14
100
31
0,16
35
0,00
285
1,75
10
100
8
100
18
0,11
33
0,01
283
1,44
13
0
9
0,09
22
0,11
46
1.644
12,11
14
100
8
100
22
0,16
99
10,41
1.620
10,39
13
0,17
18
0,23
31
0,20
34
BUTON
32
2
MUNA
36
3
KONAWE
30
10
8
16.304
4
KOLAKA
21
9.788
9.593
19.692
5
KONAWE SELATAN
22
14
8
13.581
6
BOMBANA
22
7.857
7.736
15.593
7
WAKATOBI
19
6
1
8.640
8
KOLAKA UTARA
16
6
11
7.590
9
BUTON UTARA
9
1.607
1.604
3.211
0
10 KONAWE UTARA
13
0
0
3.444
2
11 KOTA KENDARI
15
57
72
22.029
12 KOTA BAU-BAU
17
4.949
4.890
9.839
8
0,16
12
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
35.644
35.431
162.627
100
0,28
88
0,14
9
0,08
25
0,11
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
159
1,17
0,85
140
0,90
0,00
0,00
13
0,15
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0
0,00
1.482
92,22
3
0,09
1.685
#DIV/0!
0,00
136
0,62
0,25
20
0,20
4.686
0,25
496
10,20
32.798
#DIV/0!
0,94
0,00 #DIV/0!
66
0 1
0,00
#DIV/0!
9.208
81,13
9.746
#DIV/0! 0,00 8.874
6.863
84,79
18.954
0,00 \
#DIV/0!
0,00
8.907
54,63
17.198
87,33
11.756
86,56
87,36
13.621
87,35
0,00
0,00
8.283
95,87
0,00
0,00
349
4,04
6
100
1
100
7
0,08
16
0,00
0,00
8.482
111,75
0,00
0,00
137
1,81
6
100
11
100
17
0,22
34
1.472
91,77
3.356
104,52
123
8,04
252
7,85
2
0
3
0
5
0,16
48
1.725
#DIV/0!
2.886
83,80
68
26
0,75
1
#DIV/0!
0
#DIV/0!
1
0,03
13
0,00
19.155
86,95
0,00
545
2,47
57
100,0
72
100
129
0,59
77
94,69
4.625
94,58
9.311
94,63
220
4,45
231
4,72
451
4,58
5
0,10
3
0,06
8
0,08
21
92,02
32.650
92,15
121.909
74,96
3.372
9,46
2.946
8,31
9.366
16,30
198
0,56
187
0,53
385
0,24
87,35
8.324
6.758
0,00
PENENTUAN STATUS GIZI HANYA DITENTUKAN MELALUI SURVEI DAN DILAKUKAN OLEH TENAGA YANG SUDAH TERLATIH Untuk Persentase Gizi Lebih, Gizi Kurang adalah hasil RISKESDAS 2010
0,00
program
86,77
90,66
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 CATATAN :
GIZI KURANG
P
%
1
74
GIZI BAIK
71
815
0,73
10,37
7,65 #DIV/0!
1
805
129 81
0,00
#DIV/0!
TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 IBU HAMIL NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
JUMLAH
K1
%
K4
%
JUMLAH
DITOLONG NAKES
%
4
5
6
7
8
9
10
11
JUMLAH 12
MENDAPAT YANKES
%
13
14
1
BUTON
32
7.194
6.895
95,84
6.180
85,90
7.078
5.355
75,66
7.078
5.153
72,80
2
MUNA
36
6.321
6.042
95,59
5.313
84,05
6.033
5.178
85,83
6.033
4.893
81,10
3
KONAWE
30
6.701
4.936
73,66
4.275
63,80
6.396
4.113
64,31
6.396
3.993
62,43
4
KOLAKA
21
7.920
7.722
97,50
6.323
79,84
7.590
5.979
78,77
7.590
5.241
69,05
5
KONAWE SELATAN
22
6.363
5.965
93,75
4.810
75,59
6.085
4.694
77,14
6.085
5.199
85,44
6
BOMBANA
22
3.523
3.452
97,98
3.291
93,41
3.363
2.981
88,64
3.363
3.183
94,65
7
WAKATOBI
19
2.039
1.809
88,72
1.628
79,84
1.943
1.802
92,74
1.943
1.703
87,65
8
KOLAKA UTARA
16
3.320
2.642
79,58
2.303
69,37
3.169
2.167
68,38
3.169
2.113
66,68
9
BUTON UTARA
9
1.228
1.173
95,52
1.004
81,76
1.151
1.072
93,14
1.135
1.113
98,06
10 KONAWE UTARA
13
1.608
1.422
88,43
1.249
77,67
1.535
1.141
74,33
1.535
1.105
71,99
11 KOTA KENDARI
15
6.284
6.284
100,00
6.117
97,34
5.998
5.697
94,98
5.998
5.683
94,75
12 KOTA BAU-BAU
17
3.679
2.929
79,61
2.653
72,11
3.512
2.646
75,34
3.512
2.469
70,30
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
56.180
51.271
91,26
45.146
80,36
53.853
42.825
79,52
53.837
41.848
77,73
6.583 5.178 4981 6.011
6.578 5.176
99,9 100,0
5.388 4.370
81,85 84,40
5.359 4.707
4.592 3.870
85,69 82,22
5.351 4.697
4.271 3.707
79,82 78,92
5.767
95,9
4.986
82,95
5.281
4.774
90,40
5.231
4.608
88,09
2.979 2.151
2.679 1.993
89,9 92,7
2.107 1.805
70,73 83,91
2.648 1.912
2.109 1.832
79,65 95,82
2.642 1.910
2.411 1.790
91,26 93,72
1.700 4.812
1.345 4.771
79,1 99,1
1.183 4.591
69,59 95,41
955 4.843
892 4.757
93,40 98,22
962 4.837
894 4.122
92,93 85,22
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 data dari programmer provinsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
spm
6.583 5.178 4.981 6.011 6.812 2.979 2.151 2.338 4.812 2.548 1.667 1.700
47.760
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 BUTON
32
7.194
2.564
35,64
2.251
31,29
1.210
16,82
672
9,34
499
6,94
4.632
64,39
2 MUNA
36
6.321
1.579
24,98
1.178
18,64
860
13,61
527
8,34
777
12,29
3.031
47,95
3 KONAWE
30
6.701
3.476
51,87
2.971
44,34 -
4 KOLAKA
21
7.920
3.938
49,72
3.283
41,45
671
8,47
948
11,97
968
12,22
5.870
74,12
5 KONAWE SELATAN
22
6.363
2.197
34,53
2.033
31,95
1.599
25,13
1.353
21,26
1.185
18,62
8.357
131,34
6 BOMBANA
22
3.523
1.732
49,16
1.395
39,60
475
13,48
191
5,42
181
5,14
2.004
56,88
7 WAKATOBI
19
2.039
937
45,95
849
41,64
270
13,24
117
5,74
123
6,03 -
-
8 KOLAKA UTARA
16
3.320
1.410
42,47
1.309
369
11,11 -
-
9 BUTON UTARA
9
1.228
361
29,40
321
26,14
232
18,89
236
19,22
125
10,18
1.132
92,18
10 KONAWE UTARA
13
1.608
1175
73,07
1.013
63,00
271
16,85
153
9,51
51
3,17
1.311
81,53
11 KOTA KENDARI
15
6.284
4.311
68,60
3.817
60,74 -
701
11,16
4.518
71,90
12 KOTA BAU-BAU
17
3.679
1.062
28,87
827
22,48
318
8,64
136
3,70
210
5,71
1.491
40,53
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
56.180
24.742
44,04
21.247
37,82
5.906
10,51
4.333
7,71
8.189
14,58
32.346
57,58
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
-
39,43 -
-
-
-
-
-
3.000
-
-
-
44,77 -
-
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 BUTON
32
7.194
5.109
71,02
5.101
70,91
2 MUNA
36
6.321
5.913
93,55
5.018
79,39
3 KONAWE
30
6.701
4.778
71,30
4.120
61,48
4 KOLAKA
21
7.920
6.782
85,63
6.577
83,04
5 KONAWE SELATAN
22
6.363
5.965
93,75
4.933
77,53
6 BOMBANA
22
3.523
3.293
93,47
3.342
94,86
7 WAKATOBI
19
2.039
1.809
88,72
1.628
79,84
8 KOLAKA UTARA
16
3.320
2.516
75,78
1.004
30,24
9 BUTON UTARA
9
1.228
1.075
87,54
886
72,15
10 KONAWE UTARA
13
1.608
1.469
91,36
1.365
84,89
11 KOTA KENDARI
15
6.284
6.020
95,80
6.243
99,35
12 KOTA BAU-BAU
17
3.679
2.929
79,61
2.653
72,11
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
56.180
47.658
84,83
42.870
76,31
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
JUMLAH IBU HAMIL
PUSKESMAS 3
4
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI 5
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 BUTON
32
7.194
1.439
515
35,79
2.931
2.748
5.679
#DIV/0!
98
10,40
2 MUNA
36
6.321
1.264
720
57,0
-
-
5.706
-
-
856
#DIV/0!
#DIV/0!
139
16,24
3 KONAWE
30
6.701
1.340
640
8,00
-
-
4.392
-
-
659
#DIV/0!
#DIV/0!
106
4 KOLAKA
21
7.920
1.584
781
49,31
3.172
3.113
6.285
476
467
943
5 KONAWE SELATAN
22
6.363
1.273
1173
92,17
-
-
5.335
-
-
800
6 BOMBANA
22
3.523
705
350
49,67
1.504
1.569
3.073
226
235
461
7 WAKATOBI
19
2.039
408
299
73,32
-
-
1.816
-
-
272
#DIV/0!
8 KOLAKA UTARA
16
3.320
664
610
91,87
-
-
2.295
-
-
344
#DIV/0!
9 BUTON UTARA
9
1.228
246
247
100,6
631
581
1.212
10 KONAWE UTARA
13
1.608
322
364
113,2
602
618
1.220
183
11 KOTA KENDARI
15
6.284
1.257
1123
89,35
2.385
2.458
5.710
857
12 KOTA BAU-BAU
17
3.679
736
377
51,24
1.425
1.338
2.763
502
24
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
56.180
11.236
64,07
12.650
12.425
45.486
7.001
125
7.199
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
335 516 215 267 1045 253 342 149 89 113 727 422
942
95
796
87
790
45
#DIV/0!
53
0,0
0,0
#DIV/0!
182
#DIV/0!
15,70
177
22,12
206
44,69
#DIV/0!
124
45,52
#DIV/0!
51
14,81
67
36,85
#DIV/0!
87
47,54
#DIV/0!
210
24,52
#DIV/0!
55
10,96
1.597
22,81
0,0 59
#DIV/0! #DIV/0!
29,38
0,0
0,0 56
277
#DIV/0!
0,0
22
134
16,09
16,97
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH
3
L
P
L+P
S
4
5
6
7
3.125
3.155
1 BUTON
32
2 MUNA
36
5.772
3 KONAWE
30
4 KOLAKA
21
5 KONAWE SELATAN
22
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI
19
1.851
8 KOLAKA UTARA
16
2.985
9 BUTON UTARA
9
10 KONAWE UTARA
13
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
1.536
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
5.367
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
-
-
6.280
8
9
L
P
L+P
12
13
14
15
23
7.078
4.912
69,40
0
0
18.969
77,78
5.756
4.683
81,36
24.527
#DIV/0!
#DIV/0!
23.546
96,00
6.396
4.330
67,70
31.074
#DIV/0!
#DIV/0!
24.649
79,32
6.361
6.171
97,01
-
24.385
#DIV/0!
#DIV/0!
20.887
85,66
5.377
5.202
96,75
8.277
8.097
13.171
45,04
8.890
67,50
3.364
3.133
93,13
57,59
-
-
10.221
#DIV/0!
#DIV/0!
7.799
76,30
1.943
1.722
88,63
1.807
60,54
-
-
12.301
#DIV/0!
#DIV/0!
1.807
14,69
3.169
2.217
69,96
72,56
969
86,75
2.568
3.041
5.609
1.968
76,64
2.287
75,21
1.219
21,73
1.235
896
72,55
0,00
548
40,23
3.417
3.586
5.614
1.710
50,04
1.660
46,29
3.370
60,03
1.535
1.080
70,36
#DIV/0!
19.734
74,05
6.284
5.724
91,09
#DIV/0!
#DIV/0!
2.325
40,28
12.194
13.061
24.388
5.949
#DIV/0!
#DIV/0!
2.668
44,85
-
-
7.260
#DIV/0!
#DIV/0!
3.271
45,06
-
-
5.809
#DIV/0!
#DIV/0!
2.881
49,60
-
0,00
1.242
38,79
#DIV/0!
#DIV/0!
1.066
#DIV/0!
#DIV/0!
706
707
1.117
456
-
516
1.362
-
64,6 0,0
513 -
9.260
3.793
18
71,55
45,83
9.685
3.647
20
21
24,00
5.712
#DIV/0!
#DIV/0!
2.512
43,98
-
-
26.651
1.809
3.345
0,0
0,00
3.071
91,81
6.099
5.773
11.872
4.788
78,50
4.868
84,32
9.656
81,33
2.696
5.249
194,70
6.187
50.644
30,81
25.112
49,59
45.497
46.503
215.700
#####
47,30
22.147
47,63
159.471
73,93
51.194
45.319
88,52
1.815
33,8
1.906
#DIV/0!
19
%
22
25.887
17
L+P
73,18
12.945
16
IBU NIFAS MENDAPAT JUMLAH VIT A % S
18.945
12.942
-
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A 2X L P % % S S S 74,82
43,82
0,0
1.393
11
%
2.752
-
43,5
10
JUMLAH
44,15
3.202
1.359
BAYI BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NO
KAB/KOTA
1
2
IUD
%
MOP
%
4
5
6
7
MOW
%
8
9
IM PLAN
%
10
11
JUMLAH
13
SUNTIK 14
% 15
PIL 16
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
19
20
21
22
%
25
% MKJP + MKJP + NON MKJP NON MKJP
17
18
0,7
68
0,2
272
0,8
1.080
3,29
1.652
5,03
15.232
46,37
11.594
35,29
4.374
13,31
0
0,00
31.200
94,97
32.852
100
2 MUNA
36
198
1,14
5
0,0
18
0,1
334
1,93
555
3,20
5.205
30,02
3.470
20,01
19
0,11
0
0,00
8.694
50,14
17.338
100
3 KONAWE
30
242
0,72
0
0,0
0
0,00
1.037
3,06
1.279
3,78
13.529
39,97
16.371
48,37
586
1,73
0,0 2.079
6,14
32.565
96,22
33.844
100
4 KOLAKA
21 1.253
3,48
65
0,2
808
2,25
5.663
15,75
8.150
21,66
13.987
38,90
12.730
35,40
1.090
3,03
0,0
0
0,00
27.807
77,33
35.957
99,00
5 KONAWE SELATAN
22
930
2,28
291
0,7
882
2,17
6.640
16,30
8.743
21,46
15.711
38,57
14.393
35,33
1.092
2,68
0,0
799
1,96
31.995
78,54
40.738
100
6 BOMBANA
22
6
0,04
0
0,0
0
0,00
817
5,30
823
5,34
7.577
49,15
6.326
41,04
689
4,47
0,0
0
0,00
14.592
94,66
15.415
100
7 WAKATOBI
19
19
0,39
0
0,0
0
0,00
0
0,00
1.707
0,39
1.732
35,15
806
16,36
517
10,49
0,0
165
3,35
3.220
65,35
4.927
66
8 KOLAKA UTARA
16
30
0,13
0
0,0
0
0,00
147
0,62
177
0,74
10.287
43,24
11.697
49,17
1.082
4,55
0,0
547
2,30
23.613
99,26
23.790
100
9 BUTON UTARA
9
66
1,60
1
0,0
12
0,29
491
11,91
570
13,83
2.451
59,46
936
22,71
165
4,00
0,0
0
0,00
3.552
86,17
4.122
100
10 KONAWE UTARA
13
24
0,29
0
0,0
0
0,00
234
2,85
258
3,14
2.403
29,29
4.658
56,78
885
10,79
0,0
0
0,00
7.946
96,86
8.204
100
11 KOTA KENDARI
15
43
0,11
0
0,00
13
0,03
254
0,65
310
0,79
13.596
34,55
2.490
6,33
1.357
3,45
0,0
0
0,00
17.443
44,32
39.353
100
12 KOTA BAU-BAU
17
295
1,90
40
0,26
232
1,50
1.387
8,95
1.954
12,60
7.486
48,28
5.242
33,81
822
5,30
0
0,00
13.550
87,40
15.504
100
252 3.338
1,39
470
0,20 2.237
0,93
18.084
7,53 24.129
10,04
109.196
45,44
90.713
37,75
12.678
5,28
3.590
1,49 216.177
89,96
240.306
100
0
24
%
232
0
23
JUMLAH
32
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
12
%
1 BUTON
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS
26
27
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PESERTA KB BARU NO
KAB/KOTA
1
2
3
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
4
5
6
1 BUTON
32
43
0,39
4
2 MUNA
36
198
2,56
3 KONAWE
30
242
2,79
4 KOLAKA
21
153
5 KONAWE SELATAN
22
144
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI 8 KOLAKA UTARA
%
MOW
7
8
%
IMPLAN
9
10
%
JUMLAH
%
11
12
13
SUNTIK 14
% 15
PIL 16
% 17
KONDOM 18
%
OBAT VAGINA
19
20
%
LAIN NYA
%
21
22
23
JUMLAH
%
% MKJP + MKJP + NON MKJP NON MKJP
24
25
0,0
10.791
97,53
11.064
100
496
6,4
7.304
94,56
7.724
100
2.079
24,0
8.418
97,18
8.662
100
0
0,0
12.077
89,14
13.548
100
0
0,0
7.038
76,32
9.222
100
0,0
2.223
42,8
4.446
85,58
5.195
100
15,96
0,0
165
5,1
3.220
99,41
3.239
100
8,62
0,0
547
9,2
5.526
93,17
5.931
100
0,04
39
0,35
187
1,69
273
2,47
4.378
39,57
3.680
33,26
2.733
24,70
0
0,0
0
0,0
0
0,00
222
2,87
420
5,44
3.235
41,88
3.149
40,77
424
5,49
0
0,0
0
0,00
0
0,00
2
0,02
244
2,82
2.811
32,45
3.197
36,91
331
3,82
0
0,0
1,13
2
0,01
40
0,30
1.276
9,42
1.471
10,86
6.533
48,22
5.042
37,22
502
3,71
0
0,0
1,56
49
0,53
116
1,26
1.875
20,33
2.184
23,68
3.291
35,69
3.311
35,90
436
4,73
0,0
6
0,12
0
0,00
5
0,00
738
14,21
749
14,32
1.115
21,46
971
18,69
137
2,64
19
19
0,59
0
0,00
0
0,00
0
0,00
19
0,59
1.732
53,47
806
24,88
517
16
30
0,51
0
0,00
42
0,71
333
5,61
405
6,83
2.218
37,40
2.250
37,94
511
0
0
26
27
9 BUTON UTARA
9
22
1,87
0
0,00
3
0,26
78
6,64
103
8,77
811
69,08
204
17,38
56
4,77
0,0
0
0,0
1.071
91,23
1.174
100
10 KONAWE UTARA
13
10
0,65
1
0,07
0
0,00
602
39,40
613
40,12
365
23,89
452
29,58
98
6,41
0,0
0
0,0
915
59,88
1.528
100
11 KOTA KENDARI
15
232
3,58
8
0,12
76
1,17
378
5,83
694
10,70
2.784
42,90
2.564
39,51
483
7,44
0
0,0
5.831
89,86
6.489
100
12 KOTA BAU-BAU
17
64
1,18
0
0,00
11
0,20
263
4,84
338
6,22
2.094
38,51
1.799
33,09
466
8,57
1
0,0
739
13,6
5.099
93,78
5.437
100
252
1.163
1,47
64
0,08
332
0,42
5.954
7,51
7.513
9,48
31.367
39,58
27.425
34,61
6.694
8,45
1
0,0
6.249
7,9
71.736
90,52
79.249
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 BUTON
32
49.892
21.957
44,01
43.126
86,44
2 MUNA
36
46.515
7.350
15,80
23.083
49,62
3 KONAWE
30
43.155
7.116
16,49
20.038
46,43
4 KOLAKA
21
59.512
8.379
14,08
40.152
67,47
5 KONAWE SELATAN
22
53.719
9.222
17,17
39.939
74,35
6 BOMBANA
22
26.935
2.972
11,03
15.415
57,23
7 WAKATOBI
19
15.809
3.139
19,86
11.585
73,28
8 KOLAKA UTARA
16
21.640
4.653
21,50
13.934
64,39
9 BUTON UTARA
9
9.490
1.176
12,39
4.124
43,46
10 KONAWE UTARA
13
11.960
1.528
12,78
7.801
65,23
11 KOTA KENDARI
15
50.235
6.489
12,92
50.234
100
12 KOTA BAU-BAU
17
24.658
4.381
17,77
15.509
62,90
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
413.520
78.362
18,95
284.940
68,91
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP L
P
L +P
4
5
6
L JUMLAH 7
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) P L+P JUMLAH JUMLAH % % 8
9
1
BUTON
32
2.931
2.748
5.679
2
MUNA
36
0
0
5.706
#DIV/0!
3
KONAWE
30
0
0
4.392
#DIV/0!
4
KOLAKA
21
3.035
2.980
6.285
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
5.335
6
BOMBANA
22
1.504
1.569
3.073
7
WAKATOBI
19
0
0
1.816
#DIV/0!
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
2.295
#DIV/0!
9
BUTON UTARA
9
631
581
1.212
10 KONAWE UTARA
13
602
618
1.220
11 KOTA KENDARI
15
2.385
2.458
5.710
12 KOTA BAU-BAU
17
1.425
1.338
2.763
1.045
73,33
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
12.513
12.292
45.486
2.639
21,09
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 data program 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5.975 4.697 4.225 5.509 5.035 2.620 1.887 2.126 1.173 1.027 4.372 2.556 41.202
10
0,0
0,0
72,59
14
15
#DIV/0!
5.470
95,86
#DIV/0!
#DIV/0!
4.281
97,47
#DIV/0!
6.162
98,04
5.257
98,54
3.019
98,24
#DIV/0!
1.806
99,45
#DIV/0!
#DIV/0!
2.261
98,52
#DIV/0!
0,00
1.090
89,93
76,05
1.171
95,98
0,00
5.704
99,89
1.404
104,93
2.726
98,66
987
0,69
2.853
23,21
44.626
98,11
1.371
0,11
0,0
#DIV/0!
979
0,00
437
13
100,0
#DIV/0!
76,89
% 12
5.679
0,0
1.157
11
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % %
470
0,00
62,40
4.905 4.295 3.743 4.989 4.895 2.598 1.838 1.906 1.158 917 3.979 2.449 37.672
16
0,0
0,0
95,56
#DIV/0!
5.108
89,52
#DIV/0!
4.176
95,08
5.907
93,99
5.126
96,08
3.017
98,18
#DIV/0!
1.715
94,44
#DIV/0!
2.214
96,47
0,00
1.052
86,80
73,30
1.153
94,51
0,00
5.675
99,39
1.328
99,25
2.648
95,84
1.781
14,490
43.218
95,01
0,0
#DIV/0!
0,00
#DIV/0!
0
0,00
384
0,64
% 18
5.427
0,0
0
17
453
0,00
0,00
4.628 3.996 3.651 4.761 4.765 2.564 1.826 1.863 1.145 837 3.787 2.315 36.138
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI (sasaran)
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
BUTON
32
3.125
3.155
6.280
5.617
89,44
2
MUNA
36
0
0
5.772
#DIV/0!
#DIV/0!
4.894
84,79
3
KONAWE
30
0
0
5.949
#DIV/0!
#DIV/0!
5.440
91,44
4
KOLAKA
21
0
0
7.260
#DIV/0!
#DIV/0!
6.733
92,74
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
5.809
#DIV/0!
#DIV/0!
5.181
89,19
6
BOMBANA
22
0
0
3.202
#DIV/0!
2.046
63,90
7
WAKATOBI
19
0
0
1.851
#DIV/0!
#DIV/0!
1.805
97,51
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
2.985
#DIV/0!
#DIV/0!
2.473
82,85
9
BUTON UTARA
9
706
707
1.117
0,00
1.037
92,84
10 KONAWE UTARA
13
531
516
1.362
94,77
1.288
94,57
11 KOTA KENDARI
15
0
0
5.712
5.684
99,51
12 KOTA BAU-BAU
17
1.536
1.809
3.345
1.394
90,76
1.663
91,93
3.057
91,39
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
5.898
6.187
50.644
2.783
47,19
2.975
48,08
45.255
89,36
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
0,0
898
#DIV/0!
0,0
823
0,00 491
92,47
489
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
% DESA/KEL UCI 6
1 BUTON
32
242
170
70,25
2 MUNA
36
239
166
69,46
3 KONAWE
30
412
242
58,74
4 KOLAKA
21
217
182
83,87
5 KONAWE SELATAN
22
365
294
80,55
6 BOMBANA
22
139
93
66,91
7 WAKATOBI
19
100
92
92,00
8 KOLAKA UTARA
16
133
99
74,44
9 BUTON UTARA
9
59
52
88,14
10 KONAWE UTARA
13
146
133
91,10
11 KOTA KENDARI
15
64
61
95,31
12 KOTA BAU-BAU
17
43
43
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
2.159
1.627
75,36
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI
DPT1+HB1 P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
L
L+P
DO RATE (%)
CAMPAK P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16,0
17
18
19
20
21
22
23
24
L
P
L+P
25
26
27
1 BUTON
32
3.024
3.696
6.721
2.967
98,12
3.627
98,13
6.594
98,11
2.808
92,86
3.431
92,83
6.239
92,83
2.705
89,45
3.306
89,45
6.011
89,44
8,83
8,85
8,84
2 MUNA
36
2.917
3.565
6.482
2.723
93,35
3.329
93,38
6.052
93,37
2.439
83,61
2.980
83,59
5.419
83,60
2.312
79,26
2.826
79,27
5.138
79,27
15,09
15,11
15,10
3 KONAWE
30
2.462
3.009
5.470
2.271
92,24
2.776
92,26
5.047
92,27
2.249
91,35
2.748
91,33
4.997
91,35
2.313
93,95
2.828
93,98
5.141
93,99
-1,85
-1,87
-1,86
4 KOLAKA
21
3.178
3.885
7.063
3.202
100,76
3.913
100,72
7.115
100,74
3.189
100,3
3.897
100,3
7.086
100,33
3.151
99,15
3.852
99,15
7.003
99,15
1,59
1,56
1,57
5 KONAWE SELATAN
22
2.933
3.585
6.517
2.574
87,76
3.146
87,75
5.720
87,77
2.474
84,35
3.023
84,32
5.497
84,35
2.443
83,29
2.985
83,26
5.428
83,29
5,09
5,12
5,10
6 BOMBANA
22
1.556
1.902
3.459
1.571
101,0
1.921
101,0
3.492
101,0
1.575
101,2
1.924
101,2
3.499
101,2
1.486
95,50
1.816
95,48
3.302
95,5
5,41
5,47
5,44
7 WAKATOBI
19
929
1.136
2.065
864
93,00
1.063
93,57
1.927
93,32
849
91,39
1.037
91,29
1.886
91,33
831
89,45
1.016
89,44
1.847
89,44
3,82
4,42
4,15
8 KOLAKA UTARA
16
1.104
1.349
2.452
1.074
97,28
1.312
97,26
2.386
97,31
1.005
91,03
1.228
91,03
2.233
91,07
978
88,59
1.196
88,66
2.174
88,66
8,94
8,84
8,89
9 BUTON UTARA
9
765
935
1.700
600
78,43
733
78,40
1.333
78,41
621
81,18
759
81,18
1.380
81,18
608
79,48
743
79,47
1.351
79,47
-1,33
-1,36
-1,35
10 KONAWE UTARA
13
701
857
1.558
676
96,43
826
96,38
1.502
96,41
675
0,0
826
0,0
1.501
96,34
654
93,30
800
93,35
1.454
93,3
3,25
3,15
3,20
11 KOTA KENDARI
15
2.571
3.142
5.713
2.905
112,99
3.551
113,0
6.456
113,0
2.717
105,7
3.321
105,7
6.038
105,69
2.751
107,0
3.362
107,0
6.113
107,00
5,30
5,32
5,31
12 KOTA BAU-BAU
17
1.572
1.922
3.494
1.474
93,77
1.802
93,76
3.276
93,76
1.484
94,40
1.814
94,38
3.298
94,39
1.806
114,9
3.283
170,8
5.089
145,65 -22,52 -82,19 -55,34
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
23.712
28.983
52.694
22.901
96,60 50.900
96,60
22.085
Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2012 rumus bayi dari jumlah bayi vit a di tabel 32 sehingga tdk sama bayi di imunisasi
96,58 27.999
93,14 26.988
93,12 49.073
93,13 22.038
92,9 28.013
96,7 50.051
94,98
3,77
-0,05
1,67
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI NO
KAB/KOTA
1
2
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
3
BCG P
L
L+P
POLIO3 P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
% 18,00
1 BUTON
32
3.024
3.696
6.721
3.051
100,89
3.730
100,92
6.781
100,89
2.956
97,75
3.613
97,75
6.569
97,74
2 MUNA
36
2.917
3.565
6.482
2.672
91,60
3.265
91,58
5.937
91,59
2.521
86,42
3.081
86,42
5.602
86,42
3 KONAWE
30
2.462
3.009
5.470
2.188
88,87
2.674
88,87
4.862
88,88
2.299
93,38
2.810
93,39
5.109
93,40
4 KOLAKA
21
3.178
3.885
7.063
3.274
103,02
4.002
103,01
7.276
103,02
3.204
100,82
3.916
100,80
7.120
100,81
5 KONAWE SELATAN
22
2.933
3.585
6.517
2.660
90,69
3.251
90,68
5.911
90,70
2.498
85,17
3.054
85,19
5.552
85,19
6 BOMBANA
22
1.556
1.902
3.459
1.396
89,72
1.706
89,70
3.102
89,68
1.518
97,56
1.855
97,53
3.373
97,51
7 WAKATOBI
19
929
1.136
2.065
861
92,68
1.053
92,69
1.914
92,69
849
91,39
1.037
91,29
1.886
91,33
8 KOLAKA UTARA
16
1.104
1.349
2.452
1.046
94,75
1.279
94,81
2.325
94,82
991
89,76
1.212
89,84
2.203
89,85
9 BUTON UTARA
9
765
935
1.700
609
79,61
745
79,68
1.354
79,65
604
78,95
739
79,04
1.343
79,00
10 KONAWE UTARA
13
701
857
1.558
682
97,29
833
97,20
1.515
97,24
712
101,57
871
101,63
1.583
101,60
11 KOTA KENDARI
15
2.571
3.142
5.713
2.979
115,87
3.642
115,91
6.621
115,89
2.877
111,90
3.517
111,94
6.394
111,92
12 KOTA BAU-BAU
17
1.572
1.922
3.494
1.530
97,33
1.871
97,35
3.401
97,34
1.522
96,82
1.861
96,83
3.383
96,82
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
23.712
28.983
52.694
22.948
96,78
28.051
96,78
50.999
96,78
22.551
95,10
27.566
95,11
50.117
95,11
Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2012 sama dgn rumus di tabel 39 jumlah bayi beda bombana
1.905
1802
3707
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
1 BUTON
32
3.125
3.155
6.280
2 MUNA
36
-
-
5.772
#DIV/0!
3 KONAWE
30
-
-
5.949
4 KOLAKA
21
-
-
5 KONAWE SELATAN
22
-
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI
10
0,00
11
0,00
12
1.646
26,21
#DIV/0!
432
7,48
#DIV/0!
#DIV/0!
1.981
33,30
7.260
#DIV/0!
#DIV/0!
1.472
20,28
-
5.809
#DIV/0!
#DIV/0!
712
12,26
-
-
1.707
869
50,91
19
-
-
1.851
#DIV/0!
#DIV/0!
824
44,52
8 KOLAKA UTARA
16
-
-
2.985
#DIV/0!
#DIV/0!
1.008
33,77
9 BUTON UTARA
9
706
707
1.413
0,0
456
32,27
10 KONAWE UTARA
13
-
516
1.362
#DIV/0!
0,0
40
2,94
11 KOTA KENDARI
15
-
-
5.712
#DIV/0!
2.301
40,28
12 KOTA BAU-BAU
17
1.303
1.292
2.595
530
40,7
528
40,9
1.058
40,77
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
5.134
5.670
48.695
530
10,3
528
9,3
12.799
26,28
0,0
#DIV/0!
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 sama dengan tabel 39-40 jumlah bayi dari program gizi??? 1905
1802
6.979 2.995 1.906 993 1.058 682 575 2.699 1.752
1.912 1.205 692 488 516 225 265 998 692
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS 3
ANAK 6-23 BULAN MENDAPAT MP-ASI L P L+P
L
% P
L+P
6
7
8
9
10
11
12
0,00
0,00
0,00
DARI KELUARGA MISKIN L P L+P 4
5
1 BUTON
32
0,00
2 MUNA
36
0,00
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
3 KONAWE
30
0,00
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
4 KOLAKA
21
223
196
#DIV/0!
#DIV/0!
87,89
5 KONAWE SELATAN
22
0,00
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
6 BOMBANA
22
738
0,00
7 WAKATOBI
19
921
921
#DIV/0!
#DIV/0!
8 KOLAKA UTARA
16
0,00
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
9 BUTON UTARA
9
3.058
3.058
#DIV/0!
#DIV/0!
100
10 KONAWE UTARA
13
0,00
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
11 KOTA KENDARI
15
0,00
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
12 KOTA BAU-BAU
17
1.302
1.233
2.535
711
663
1.374
53,77
54,20
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
1.302
1.233
7.475
711
663
5.549
2013,00 1.896,00
74,23
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
0,00 #VALUE!
0,00
0,00
54,61
100 0,00
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
BUTON
32
25.887
#DIV/0!
#DIV/0!
18.174
70,21
2
MUNA
36
25.255
#DIV/0!
#DIV/0!
12.515
49,56
3
KONAWE
30
24.527
#DIV/0!
#DIV/0!
10.800
44,03
4
KOLAKA
21
31.898
#DIV/0!
#DIV/0!
15.403
48,29
5
KONAWE SELATAN
22
24.385
#DIV/0!
#DIV/0!
16.163
66,28
6
BOMBANA
22
#DIV/0!
4.980
37,81
7
WAKATOBI
19
8.583
#DIV/0!
#DIV/0!
7.229
84,22
8
KOLAKA UTARA
16
12.301
#DIV/0!
#DIV/0!
9.076
73,78
9
BUTON UTARA
9
4.517
#DIV/0!
#DIV/0!
2.892
64,02
4.341
77,32
#DIV/0!
9.168
34,26
0
0
#DIV/0!
0,0
2.949
11 KOTA KENDARI
15
26.763
12 KOTA BAU-BAU
17
12.557
2.989
#DIV/0!
3.096
#DIV/0!
7.618
60,67
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
215.459
6.124
#DIV/0!
6.045
#DIV/0!
118.359
54,93
0
5.614
3.135
13
0
0
13.172
10 KONAWE UTARA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
0
0
0
#DIV/0!
0
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 BALITA NO
KAB/KOTA
1
2
BALITA YANG ADA
PUSKESMAS
3
DITIMBANG P
L
L+P
BB NAIK P
L
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLA H 13
% 14
JUMLA H 15
L+P
BGM P
L
%
JUMLAH
%
16
17
18
JUMLA H 19
% 20
JUMLA H 21
L+P % 22
JUMLA H 23
% 24
1
BUTON
32
16.067
16.100
32.167
0,0
0,0
17.234
53,58
#DIV/0!
#DIV/0!
13.840
80,31
#DIV/0!
#DIV/0!
1.518
8,81
2
MUNA
36
12.194
13.061
25.255
0,0
0,0
17.122
67,80
#DIV/0!
#DIV/0!
12.487
72,93
#DIV/0!
#DIV/0!
507
2,96
3
KONAWE
30
0
0
24.527
#DIV/0!
#DIV/0!
14.930
60,87
#DIV/0!
#DIV/0!
10.453
70,01
#DIV/0!
#DIV/0!
135
0,90
4
KOLAKA
21
0
0
32.998
#DIV/0!
#DIV/0!
19.683
59,65
#DIV/0!
#DIV/0!
16.238
82,50
#DIV/0!
#DIV/0!
166
0,84
5
KONAWE SELATAN
22
0
0
30.684
#DIV/0!
#DIV/0!
13.581
44,26
#DIV/0!
#DIV/0!
9.218
67,87
#DIV/0!
#DIV/0!
631
4,65
6
BOMBANA
22
8.277
8.097
13.172
0,00
10.023
76,09
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
8.387
83,68
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
154
1,54
7
WAKATOBI
19
0
0
9.262
#DIV/0!
#DIV/0!
8.642
93,3
#DIV/0!
#DIV/0!
7.301
84,48
#DIV/0!
#DIV/0!
399
4,62
8
KOLAKA UTARA
16
0
0
12.301
#DIV/0!
#DIV/0!
7.590
61,70
#DIV/0!
#DIV/0!
6.201
81,70
#DIV/0!
#DIV/0!
88
1,16
9
BUTON UTARA
9
2.568
3.041
5.609
0,00
0,00
3.211
57,25
#DIV/0!
#DIV/0!
2.476
77,11
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,00
10 KONAWE UTARA
13
3.486
3.517
6.696
0,00
3.442
51,40
0,00
2.886
83,85
0,00
0 #DIV/0!
27
0,78
11 KOTA KENDARI
15
0
0
26.763
#DIV/0!
19.965
74,60
#DIV/0!
15.377
77,02
#DIV/0!
#DIV/0!
444
2,22
12 KOTA BAU-BAU
17
7.635
7.582
15.217
4.949
64,82
4.890
64,49
9.839
64,66
3.837
77,53
3.560
72,80
7.397
75,18
180
3,64
197
4,03
377
3,83
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
50.227
51.398
234.651
4.949
9,85
4.890
9,51
145.262
61,91
3.837
77,53
3.560
72,80
112.261
77,28
180
3,64
197
4,03
4.446
3,06
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
0
0
0,00
0,00
0
0
#DIV/0!
0
0,0
0
#DIV/0!
0
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 BALITA GIZI BURUK NO
KAB/KOTA
1
2
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
PUSKESMAS
3
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 BUTON
32
54
40
94
54
100
40
100
94
100
2 MUNA
36
17
14
31
17
100
14
100
31
100
3 KONAWE
30
10
8
18
10
100
8
100
18
100
4 KOLAKA
21
13
9
22
13
100
9
100
22
100
5 KONAWE SELATAN
22
14
8
22
14
100
8
100
22
100
6 BOMBANA
22
13
18
31
13
100
18
100
31
100
7 WAKATOBI
19
6
1
7
6
100
1
100
7
100
8 KOLAKA UTARA
16
6
11
17
6
100
11
100
17
100
9 BUTON UTARA
9
2
3
5
2
100
3
100
5
100
10 KONAWE UTARA
13
1
0
1
1
100
0
0
1
100
11 KOTA KENDARI
15
57
72
129
57
100
72
100
129
100
12 KOTA BAU-BAU
17
5
3
8
5
100
3
100
8
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
198
187
385
198
100
187
100
385
100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH L
P
L+P
4
5
6
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 7
8
9
10
11
% 12
1
BUTON
32
10.572
#DIV/0!
#DIV/0!
8.805
83,3
2
MUNA
36
46.166
#DIV/0!
#DIV/0!
6.319
13,7
3
KONAWE
30
38.643
#DIV/0!
#DIV/0!
4.070
10,5
4
KOLAKA
21
7.402
#DIV/0!
#DIV/0!
3.567
48,19
5
KONAWE SELATAN
22
7.022
#DIV/0!
#DIV/0!
5.563
79,22
6
BOMBANA
22
3.914
#VALUE!
3.789
96,81
7
WAKATOBI
19
14.596
#DIV/0!
#DIV/0!
1.823
12,49
8
KOLAKA UTARA
16
18.027
#DIV/0!
#DIV/0!
2.201
12,21
9
BUTON UTARA
9
2.146
#DIV/0!
#DIV/0!
1.323
61,65
1.635
95,11
6.849
14,14
690
1.719
634
#VALUE!
13
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
1.180
1.031
3.402
1.103
93,47
997
96,70
2.631
77,34
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
1.870
1.698
202.042
3.757
200,91
3.676
216,49
48.575
24,04
48.433
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
91,88
2.051
10 KONAWE UTARA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
667
2.020
628
#DIV/0!
200,91
94,15 #DIV/0!
216,49
24,04
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 MURID SD DAN SETINGKAT NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
JUMLAH
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
BUTON
32
37.350
#DIV/0!
#DIV/0!
11.671
31,25
2
MUNA
36
46.166
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,0
3
KONAWE
30
38.643
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,0
4
KOLAKA
21
7.402
#DIV/0!
#DIV/0!
3.567
48,19
5
KONAWE SELATAN
22
5.835
#DIV/0!
#DIV/0!
5.563
95,34
6
BOMBANA
22
3.821
97,62
7
WAKATOBI
19
14.596
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,0
8
KOLAKA UTARA
16
18.027
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,0
9
BUTON UTARA
9
6.775
#DIV/0!
#DIV/0!
1.500
22,1
10 KONAWE UTARA
13
9.579
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,0
11 KOTA KENDARI
15
48.433
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0,0
12 KOTA BAU-BAU
17
1.180
1.031
3.444
1.103
93,47
997
96,70
2.329
67,62
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
12.231
12.288
240.164
5.036
41,17
5.022
40,87
28.451
11,85
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
11.051
11.257
3.914
3.933
35,59
4.025
35,76
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 USILA (60TAHUN+) NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 BUTON
32
8.827
8.719
17.546
5.738
65,01
5.737
65,80
11.475
65,40
2 MUNA
36
7.872
11.908
19.780
7.872
100
11.809
99,17
19.681
99,50
3 KONAWE
30
6.969
6.878
13.847
6.769
97,13
6.842
99,48
13.611
98,30
4 KOLAKA
21
5.678
5.639
19.287
9.128
161
8.618
153
17.746
92,01
5 KONAWE SELATAN
22
8.066
7.803
15.869
8.066
100
7.307
93,64
15.373
96,87
6 BOMBANA
22
2.374
2.852
5.226
1.634
68,83
1.606
56,31
3.240
62,00
7 WAKATOBI
19
3.933
5.144
9.077
3.833
97,46
5.144
100
8.977
98,90
8 KOLAKA UTARA
16
2.935
3.080
6.015
2.935
100
3.080
100
6.015
100
9 BUTON UTARA
9
1.029
1.257
2.286
1.591
155
680
54,10
2.271
99,34
10 KONAWE UTARA
13
2.539
2.637
5.176
1.137
44,78
1.101
41,75
3.787
73,16
11 KOTA KENDARI
15
10.263
12.935
23.198
9.247
90,10
11.859
91,68
21.106
90,98
12 KOTA BAU-BAU
17
2.472
2.688
5.160
1.439
58,21
2.688
100
4.127
79,98
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
62.957
71.540
142.467
59.389
94,33
66.471
92,91
127.409
89,43
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
1 RUMAH SAKIT UMUM
2 RUMAH SAKIT JIWA
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
17
9
52,94
1
1
100
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
#DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN
77
55
71,43
5 SARANA YANKES.LAINNYA
119
6
5,04
214
71
33,18
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 YANG TERSERANG
NO
JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH BIASA
1
2
KEC
JUMLAH DESA
3
4
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM L 5
P 6
L+P 7
JUMLAH PENDERITA L 8
P 9
L+P 10
ATTACK RATE (%) L 11
P 12
0,47 0,11 3,64
L+P 13
JUMLAH KEMATIAN L 14
P 15
L+P 16
CFR (%) L 17
P 18
L+P 19
1 BOMBANA Diare DBD Campak
1 2 1
8 5 1
5.956 4.572 686
5.612 4.490 603
11.568 9.062 1.289
28 5 25
28 6 14
56 11 39
0,50 0,13 2,32
0,48 0,12 3,02
1 0 2
2 0 1
3 0 3
3,57 8,00
7,14 7,14
5,36 7,69
1 7
1 21
-
-
4.307
0 25
3 32
3 #DIV/0! #DIV/0! 57 #DIV/0! #DIV/0!
0,070
0 0
1 0
1 0
-
33,3 -
33,3 -
1 1
1 2
5.416 4.188
5.584 4.202
11.000 8.390
0 116
6 125
0,05 2,87
0 0
0 0
0 0
-
-
-
2 KOLAKA DBD Campak 3 MUNA Keracunan Makanan Keracunan Makanan
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
6 241
2,77
0,11 2,97
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
1
2
3
4
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
%
5
6
7
8
1 BUTON
32
242
0
0
0
-
2 MUNA
36
239
3
3
0
-
3 KONAWE
30
412
6
6
100
4 KOLAKA
21
217
7
3
42,86
5 KONAWE SELATAN
22
365
8
8
100
6 BOMBANA
22
139
14
4
14
100
7 WAKATOBI
19
100
0
0
0
-
8 KOLAKA UTARA
16
133
1
0
1
100
9 BUTON UTARA
9
59
0
0
0
-
10 KONAWE UTARA
13
146
1
0
1
100
11 KOTA KENDARI
15
64
0
0
0
-
12 KOTA BAU-BAU
17
43
0
0
0
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
2.159
40
33
82,50
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
7
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
5
317
6
367
7
1 BUTON
32
307
2 MUNA
36
737
3 KONAWE
30
-
4 KOLAKA
21
5 KONAWE SELATAN
22
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI
19
8 KOLAKA UTARA
8
1.070
9
1.692
10
1.558
11
0,3
12
0,2
0,20
1.428
#DIV/0!
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
169
1.437
#DIV/0!
#DIV/0!
0,12
299
1.345
#DIV/0!
#DIV/0!
0,22
427
#DIV/0!
#DIV/0!
0,24
2.380
967
#DIV/0!
#DIV/0!
2,46
16
211
1.114
#DIV/0!
#DIV/0!
0,19
9 BUTON UTARA
9
61
1.216
#DIV/0!
#DIV/0!
0,05
10 KONAWE UTARA
13
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
11 KOTA KENDARI
15
552
3.988
#DIV/0!
#DIV/0!
12 KOTA BAU-BAU
17
529
351
880
266
281
547
2,0
1,0
1,61
252
846
718
5.699
1.336
1.973
14.027
0,6
0,4
0,41
JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
-
-
103
-
-
0,52 #DIV/0!
#DIV/0! 0,14
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
1
2
3
4
5
%
%
6
7
8
#DIV/0!
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1 BUTON
32
2 MUNA
36
3 KONAWE
30
4 KOLAKA
21
325
318
97,85
318
97,85
5 KONAWE SELATAN
22
328
41
12,50
70
21,34
20.898
19.213
40.111
997
6 BOMBANA
22
161
157
97,52
157
97,52
1.978
1.936
20.179
1.913
7 WAKATOBI
19
#DIV/0!
#DIV/0!
14.596
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8 KOLAKA UTARA
16
#DIV/0!
#DIV/0!
18.027
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
112
33
29,46
#DIV/0!
PERLU PERAWATAN
51
#DIV/0!
29.004
5.667
18,9
5.522
19,0
0,0
45,54
46.166
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
38.643
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
9 BUTON UTARA
9
72
36
50,00
13
696
696
100
69,44
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
67
17
25,37
17
25,37
JUMLAH (KAB/ KOTA)
252
1.761
1.298
73,71
663
37,65
48.226
3.547
3.395
0,00
#DIV/0!
48.501
#DIV/0!
10 KONAWE UTARA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
50
29.933
6.942
#DIV/0!
759
7.944
#DIV/0! 7.849
1.108
96,71
1.908
21,40
755
#DIV/0!
48.433 7.152
#DIV/0!
4,77
1.200
352.769
10.536
16,78 #DIV/0!
10.508
2.089 #DIV/0! 602
7.110
14,74
2.105
5,25
456
502
958
144
98,55
3.821
18,94
287
382
669
59
22,24
1.514
15,48 #DIV/0!
21,81
1.971
733
728
1.461
405
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
146
20,59
102
55,3
602
405
#DIV/0!
29,08
290
26,75
161
55,6
810
#DIV/0!
#DIV/0!
100 #DIV/0!
#DIV/0!
31,58
#DIV/0!
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
#DIV/0! 1.215
-
5,77
#DIV/0!
#DIV/0!
15.001
-
30,27 24,11
55,44 #DIV/0!
#DIV/0!
2.415
16,10
1.084
1.090
2.174
448
41,3
545
993
45,68
2,10
16.965
4,81
2.560
2.702
5.864
3.145
122,9
3.169
117,30
1.909
32,55
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
3
4
5
1
1 BUTON
32
3.491
2 MUNA
36
1.199
2.353
3 KONAWE
30
-
-
4 KOLAKA
21
4.091
6.332
5 KONAWE SELATAN
22
2.271
-
6 BOMBANA
22
184
60
7 WAKATOBI
19
1.129
1.129
8 KOLAKA UTARA
16
1.868
-
9 BUTON UTARA
9
547
159
10 KONAWE UTARA
13
-
-
11 KOTA KENDARI
15
65.431
-
12 KOTA BAU-BAU
17
1.249
220
252
81.460
10.253
81.460
10.253
SUB JUMLAH I
0
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
ASKES PNS + TNI+Sipil
JAMSOSTEK
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
5.655
8.478
1 BUTON
32
130.610
137.628
268.238
9.825
0
2 MUNA
36
132.148
141.468
273.616
12.936
0
3 KONAWE
30
129.520
124.330
253.850
23.946
0
4 KOLAKA
21
165.738
164.244
329.982
5 KONAWE SELATAN 6 BOMBANA
22
138.912
130.941
269.853
22
70.367
68.868
139.235
7 WAKATOBI
19
44.620
48.375
92.995
3.607
8 KOLAKA UTARA
16
67.304
63.227
130.531
4.682
9 BUTON UTARA
9
28.077
27.748
55.825
10 KONAWE UTARA
13
27.521
25.040
52.561
11 KOTA KENDARI
15
149.314
146.423
295.737
12 KOTA BAU-BAU
17
71.617
73.578
145.195
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
PERSENTASE (KAB/KOTA)
LAINNYA (Bahteramas)
ASKESKIN/JAMKESMAS
1.155.748
1.151.870
2.307.618
4.696
5.129
5.409
15.718
2.650
2.605
21.127
69.686
104.529
31.267
42.650
24.150
25.161
14.861
1.345
1.813
11.228
11.314
25.328
36.579
2,2
3,2
141.398
24
23.783
80.037
118.136
175.006
61,3
85,8
65,24
130.931
19.274
0
0
163.141
0,0
0,0
59,62
120.387
22.889
0
0
167.222
0,0
0,0
65,87
16.574
72.380
100.535
170.822
43,7
61,2
51,77
133.121
35.704
42.167
2.014
1.986
19.598
0
0
158.962
0,0
0,0
58,91
6.860
28.814
29.752
77.946
40,9
43,2
55,98
42.533
7.624
0
0
53.764
0,0
0,0
57,81
57.759
3.731
0
0
66.172
0,0
0,0
50,69
30.925
3.065
19.404
23.320
37.148
69,1
84,0
66,54
2.167
24.434
5.741
0
0
32.342
0,0
0,0
61,53
76.411
64.553
12.262
0
0
153.226
0,0
0,0
51,81
8.998
38.555
50.471
80.095
53,8
68,6
55,16
150.399
239.190
322.214
1.335.846
5.255
124.503 0
0
3.158
22.542
200.517 8,69
18.059
1.238
1.020
1.238
1.020
0,11
0,09
23.835
166.997 0,00
14,45
21.507
35.572
229.419 19,92
65.831
48.555
984.930 42,68
2.254
45.627 3,95
2.400
55.031 4,78
6,52
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
L+P
5.872 12.936 23.946 24.746 15.149 6.439 3.607 4.682 1.169 2.167 64.842 29.888
174.215 141.869 167.804 122.493 144.187 51.367 56.848 44.763 43.598 43.338 88.691 65.274
14.233 10.591 13.713 9.051 11.797 4.100 4.712 3.731 3.065 3.616 8.243 4.731
20,70
27,97
57,89
20,70
27,97
57,89
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
1 BUTON
32
75.344
2 MUNA
36
141.651
3 KONAWE
30
40.239
4 KOLAKA
21
5 KONAWE SELATAN
22
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI
19
75.431
8 KOLAKA UTARA
16
9 BUTON UTARA
11
L
P
%
JUMLAH
%
12
13
14
JUMLAH 15
L+P % 16
JUMLAH 17
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
18
19
20
21
22
23
24
0,0
125.285
66,52
0,0
0,0
447
0,24
#DIV/0!
#DIV/0!
130.931
92,43
#DIV/0!
#DIV/0!
237.396
167,6
#DIV/0!
#DIV/0!
302
0,21
#DIV/0!
#DIV/0!
120.387
299,2
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
57,82
133.121
104,4
#DIV/0!
124.503
86,35
100
65.831
133,5
15.639
#DIV/0!
#DIV/0!
42.533
56,39
23.306
#DIV/0!
#DIV/0!
57.759
9
39.344
#DIV/0!
#DIV/0!
10 KONAWE UTARA
13
6.754
#DIV/0!
11 KOTA KENDARI
15
105.797
#DIV/0!
12 KOTA BAU-BAU
17
34.703
35.226
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
187.893
247.157
144.187 24.150
25.161
49.311
69.929
1.011.759
58,23
104.526
10
JUMLAH
0,0
31.267
92,49
9
L+P %
75,07
127.462
69.689
8
JUMLAH
141.398
73.766
188.348
7
P %
92,50
53.696
113.004
JUMLAH
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
42.650
#DIV/0! 24.150
100
25.161
57,82
73.919
57,99
0,0
0,0
#DIV/0!
100.739
69,87
#DIV/0!
#DIV/0!
62,16
31.278
63,43
27.621 #DIV/0!
32.068 #DIV/0!
46.187
61,23
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
247,8
#DIV/0!
#DIV/0!
17.413
74,71
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
30.925
78,60
#DIV/0!
#DIV/0!
31.450
79,94
#DIV/0!
#DIV/0!
103
0,26
#DIV/0!
24.434
361,8
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,00
#DIV/0!
64.553
61,02
#DIV/0!
#DIV/0!
78.886
74,56
#DIV/0!
#DIV/0!
48.555
69,43
23.835
68,68
35.572
100,98
59.407
84,95
533
1,54
949
2,69
1.482
2,12
97,3
98.362
52,35
125.931
50,95
801.960
79,26
659
0,35
1.082
0,44
2.887
0,29
15.584
44,9
24.904
70,70
######
74,9
197.241
79,80
984.930
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39.055 37.293 32.172 31.825 27.411 12.982 12.644 10.538 8.390 7.454 19.525 13.868
174.215 141.869 167.804 122.493 144.187 51.367 56.848 44.763 43.598 43.338 88.691 65.274
31.267
58,23
42.652
0,0
#DIV/0! 64,76
15.639
126
0,52
133
0,53
294
0,23 0,00
259
0,53
0,00
TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA L L
1
2
3
P
4
5
L+P
JUMLAH
%
6
7
8
P JUMLAH 9
% 10
L+P JUMLAH 11
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L %
JUMLAH
%
12
13
14
P JUMLAH 15
% 16
L+P JUMLAH % 17
18
1 BUTON
32
75.344
113.004
188.348
0,0
0,0
645
0,34
0,0
0,0
99
0,05
2 MUNA
36
-
-
141.651
#DIV/0!
#DIV/0!
201
0,1
#DIV/0!
#DIV/0!
302
0,2
3 KONAWE
30
-
-
40.239
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
4 KOLAKA
21
53.696
73.766
127.462
0,0
0,0
433
0,34
0,0
0,0
294
0,23
5 KONAWE SELATAN
22
-
-
144.187
#DIV/0!
#DIV/0!
1.763
1,22
#DIV/0!
#DIV/0!
1.743
1,21
6 BOMBANA
22
24.150
25.161
49.311
-
0,00
0,00
388
0,79
259
0,53
7 WAKATOBI
19
-
-
75.431
202
#DIV/0!
#DIV/0!
475
0,63
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
8 KOLAKA UTARA
16
-
-
23.306
#DIV/0!
#DIV/0!
138
0,59
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
9 BUTON UTARA
9
-
-
39.344
#DIV/0!
#DIV/0!
292
0,74
#DIV/0!
#DIV/0!
10 KONAWE UTARA
13
-
-
6.754
#DIV/0!
#DIV/0!
59
0,87
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
11 KOTA KENDARI
15
-
-
105.797
#DIV/0!
#DIV/0!
849
0,80
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
12 KOTA BAU-BAU
17
34.703
35.225
69.929
199
0,57
0,00
59.407
84,95
447
1,29
518
1,47
580
0,83
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
187.893
247.156
1.011.759
401
0,21
0,00
64.650
6,39
447
0,24
518
0,21
3.354
0,33
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 1 2 3 4 5 6 7 8
39.055 37.293 32.172 31.825 27.411 12.982 12.644 10.538 8.390 7.454 19.525 13.868
-
-
-
0,0
77
0,20
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
I
Puskesmas ….. BUTON MUNA KONAWE KOLAKA KONAWE SELATAN BOMBANA WAKATOBI KOLAKA UTARA BUTON UTARA KONAWE UTARA KOTA KENDARI KOTA BAU-BAU
JUMLAH PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
RSUD PASARWAJO RSUD RAHA RSUD UNAAHA RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA RSU ANTAM POMALAA RSUD ANDOOLO RSUD BOMBANA RSUD WAKATOBI RSUD DJAFAR HARUN RSUD OHEO KONUT RSUD BUTUR RSUD ABUNAWAS RSUD BAU-BAU RSUD PROVINSI RSUD JIWA RSU PMI RSU DR. ISMOYO RSU BHAYANGKARA RSU SANTA ANNA RSU GRIYA HUSADA RS BHAYANGKARA BAU-BAU RSIA PERMATA BUNDA RUMAH BESALIN HATI MULYA RUMAH BESALIN KASIH IBU RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RSU MURHUM BAU-BAU Rumah Bersalin Zafira Rumah Bersalin Hayam Wuruk RS Media Bau-bau Jumlah RUMAH SAKIT
RAWAT JALAN L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
54.397
71.482
31.267
42.652
18.483
14.036
13.149 14.680 101.225 52.243
16.487 11.223 121.983 70.913
285.444
348.776
3.199
4.335
1.228 903
15.160 886
47 459 10.620 15.362 38.678 109
55 387 12.620 11.775 41.532 68
1.354 590
854 733
469 4
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
0 125.879 192.542 194.213 73.919 159.026 32.519 46.187 17.413 29.636 25.903 223.208 123.156 0
458
560
0 1.018 261 771 98 2.418 520 381 138 60 130 837 1.052 0
48
50
316
204
22 54 219 486
38 76 618 566
1.243.601
1.603
2.112
7.684
495
581
261 130
250 217
44 88 2.182 2.632
54 43 3.186 2.541
188
234
1.590 540
1.750 1.101
578 2
721 303
27
473 1.628 2.400 17
7.534 15.550 0 22.898 30.116 0 16.388 1.789 6.315 102 846 23.240 27.137 80.210 177 0 0 0 2.208 1.323 0 0 0 0 0 0 942 1.632 2.400 44
73.049
92.923
240.851
0 358.493
0 441.699
0 0 0 1.484.452
1.155.748
1.151.870
31,02
38,35
Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
TOTAL
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
RAWAT INAP
268
262
1.076 3.633 0 5.948 1.626 0 511 347 1.245 98 131 5.368 5.173 13.286 422 0 0 0 3.340 1.641 0 0 0 0 0 0 1.299 305 0 530
8.998
11.243
45.979
0 10.601
0 13.355
0 0 0 53.663
2.307.618
1.155.748
1.151.870
2.307.618
64,33
0,92
1,16
2,33
21
20
12
7
36
4
635 54
550 29
758
610
1 9
5
0
0
295
301
3
305
0 1.063
0 41 0 0 0 0 19 0 0 40 0 1.185 83 0 1.368 0 0 0 0 0 0 1 14 0 0 0 0 0 0 596 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
309
614
0 919
0 0 0 1.982
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
a
NAMA RUMAH SAKIT
1
b
JENIS RS
2
3
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
437
511
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
948
11
12
23
7
15
RS Umum
59
2 RSUD RAHA
RS Umum
92
3.633
140
32
#DIV/0!
#DIV/0!
38,54
#DIV/0!
#DIV/0!
3 RSUD UNAAHA
RS Umum
108
5.294
147
14
#DIV/0!
#DIV/0!
2,78
#DIV/0!
#DIV/0!
0,26
4 RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA
RS Umum
140
5.948
225
70
#DIV/0!
#DIV/0!
3,78
#DIV/0!
#DIV/0!
11,77
5 RSU ANTAM POMALAA
RS Umum/BUMN
60
9
#DIV/0!
#DIV/0!
1,13
#DIV/0!
#DIV/0!
0,51
6 RSUD ANDOOLO
RS Umum
50
571
629
1.200
7
4
11
7 RSUD BOMBANA
RS Umum
35
280
232
512
8
5
13
8 RSUD WAKATOBI
RS Umum
77
1.339
1.312
2.651
8
3
11
9 RSUD DJAFAR HARUN
20 5
11 -
1
1
2
1
2
20
0,92
2,86
2,16
2,54
0,60
0,23
0,41
4,05
1,85
3,13
1,14
2,33
1,53
100
RS Umum
48
74
54
128
3
1
4
12
11 RSUD BUTUR
RS Umum
19
88
43
131
1
1
2
12 RSUD ABUNAWAS
RS Umum
103
2.189
3.180
5.369
49
41
90
13 RSUD BAU-BAU
RS Umum
101
2.632
2.541
5.173
137
137
274
14 RSUD PROVINSI
RS Umum
267
5.850
7.436
13.286
353
242
595
15 RSUD JIWA
RS Psikiatrik
205
709
3
2
5
16 RSU PMI
RS Umum
35
188
234
422
4
3
17 RSU DR. ISMOYO
RS Umum/TNI
44
530
762
1.292
6
18 RSU BHAYANGKARA
RS Umum/POLRI
28
870
867
1.737
19 RSU SANTA ANNA
RS Umum Swasta
67
333
335
20 RSU GRIYA HUSADA
RS Umum Swasta
55
540
1.101
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU
RS Umum/POLRI
7
22 RSIA PERMATA BUNDA
RSIA
35
517
1.187
1.704
5
2
7
23 RSU MURHUM BAU-BAU
RS Umum Swasta
25
578
721
1.299
7
4
11
-
-
-
24 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
RS Umum Swasta
20
80
554
634
-
3
3
-
-
-
-
25 RUMAH BESALIN KASIH IBU
Rumah Bersalin
10
12
24
36
-
-
-
-
-
26 RUMAH SAKIT DEWI SARTIKA
RS Umum Swasta
50
1.141
372
1.513
9
9
27 RUMAH BESALIN HATI MULYA
Rumah Bersalin
61
372
1.166
1.538
6
4
28 Rumah Bersalin Zafira
Rumah Bersalin
12
2
303
305
29 Rumah Bersalin Hayam Wuruk
Rumah Bersalin
30 RS Medika Bau-Bau
RSIA
-
-
-
1,83
1,05 -
1,37
0,79 -
0,07
0,08
2,70
1,85
1,63
1,58 8,81
0,92 0,08 7,00
-
-
2,34 -
20
37
2,24
1,29
1,68
0,78
0,63
0,69
57
43
100
5,21
5,39
5,30
2,17
1,69
1,93
167
115
282
6,03
3,25
4,48
2,85
1,55
2,12
3
2
5
7
2
5
7
2,13
1,28
1,66
1,06
2,14
1,66
3
9
6
8
14
1,13
0,39
1,49
1,13
1,05
0,54
10
9
19
3
3
6
1,15
1,04
1,09
0,34
0,35
0,35
668
45
72
117
22
36
58
13,51
21,49
4,40
6,61
10,75
24,30
1.641
10
15
25
8
5
-
17
3
2,43
0,64
RS Umum
8
2,35
1,23
10 RSUD OHEO KONUT
KABUPATEN/KOTA
1.225
6
2,52
NDR
1 RSUD PASARWAJO
1.771
8
GDR
-
-
13 -
-
1
18 10
1 -
-
1
-
#DIV/0!
1,36 #DIV/0!
0,71
1,52 #DIV/0!
1,48 #DIV/0!
0,45 #DIV/0!
0,79 #DIV/0!
0,41
0,55
0,85
-
-
-
0,54
0,47
-
-
-
-
-
-
2,42
1,19
1
1,61
0,34
0,65
-
-
-
#DIV/0!
0,06
-
0,54
0,20
0,09
0,07
-
-
120
120
27
268
262
530
13
6
19
2
3
5
4,85
2,29
3,58
0,75
1,15
0,94
1.948
18.623
23.684
60.887
682
572
1.806
304
254
695
3,66
2,42
2,97
1,63
1,07
1,14
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
#DIV/0!
-
0,09
-
0,71
0,17
-
0,19
#DIV/0!
1,21
0,79
-
#DIV/0!
0,97
3
-
-
1,85 #DIV/0!
1
2
#DIV/0!
-
TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 RUMAH TANGGA NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS 3
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
71.093 1 BUTON
32
2 MUNA
36
3 KONAWE
30
4 KOLAKA
21
5 KONAWE SELATAN
22
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI
19
8 KOLAKA UTARA
16
9 BUTON UTARA
9
10 KONAWE UTARA
13
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
29.259
41,16
14.390
49,18
41.692
61,88
13.219
31,71
21.672
34,84
8.452
39,00
37.196
51,33
35.798
96,24
23.341
37,08
8.391
35,95
7.879
27,87
5.267
66,85
21.966
83,49
9.939
45,25
15.600
54,64
7.519
48,20
6.252
53,20
2.341
37,44
11.254
99,34
2.495
22,17
14.070
31,71
8.844
62,86
3.528
13,24
1.270
36,00
67.373 62.210 72.464 62.949 28.271 26.309 28.553 11.752 11.329 44.364 26.649
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
513.316
233.709
45,53
117.925
50,46
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
a
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2 RSUD PASARWAJO RSUD RAHA RSUD UNAAHA RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA RSU ANTAM POMALAA RSUD ANDOOLO RSUD BOMBANA RSUD WAKATOBI RSUD DJAFAR HARUN RSUD OHEO KONUT RSUD BUTUR RSUD ABUNAWAS RSUD BAU-BAU RSUD PROVINSI RSUD JIWA RSU PMI RSU DR. ISMOYO RSU BHAYANGKARA RSU SANTA ANNA RSU GRIYA HUSADA RS BHAYANGKARA BAU-BAU RSIA PERMATA BUNDA RSU MURHUM BAU-BAU RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RUMAH BESALIN KASIH IBU RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA RUMAH BESALIN HATI MULYA Rumah Bersalin Zafira Rumah Bersalin Hayam Wuruk RS medika Bau-Bau
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KABUPATEN/KOTA
JENIS RS
b
3 RS Umum RS Umum RS Umum RS Umum RS Umum/BUMN RS Umum RS umum RS Umum RS Umum RS Umum RS Umum RS Umum RS Umum RS Umum RS Psikiatrik RS Umum RS Umum/TNI RS Umum/POLRI RS Umum Swasta RS Umum Swasta RS Umum/POLRI RSIA RS Umum Swasta RS Umum Swasta Rumah Bersalin RS Umum Swasta Rumah Bersalin Rumah Bersalin Rumah Bersalin RSIA
JUMLAH TEMPAT TIDUR 4 59 92 108 140 60 50 35 77 100 48 19 103 101 267 205 35 44 28 67 55 7 35 25 20 10 50 61 12 8 27 1.948
JUMLAH PASIEN PASIEN PASIEN JUMLAH HARI PASIEN KELUAR KELUAR MATI PERAWATAN KELUAR MATI (HIDUP + ≥ 48 JAM MATI) DIRAWAT 5 6 7 8 948 23 15 5.092 3.633 140 32 13.760 5.294 147 14 57 5.948 225 70 30.790 1.771 20 9 3.993 1.200 11 11 11.200 512 13 1.455 2.651 11 2 751 1.125 20 12 13,182 128 4 3 284 131 2 2 415 5.369 90 37 21.446 5.173 274 100 16.310 13.286 595 282 71.390 709 5 5 69.553 422 7 7 3.020 1.292 9 14 5.772 1.737 19 6 7.176 2.477 51 63 12.540 1.641 25 13 3.447 1.704 7 1 6.441 1.299 11 634 3 36 66 1.513 18 3 3.369 1.538 10 1 4.209 305 120 530 19 5 1.519 63.126
1759
707
294.055
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
BOR
LOS
TOI
9 23,65 40,98 0,14 60,25 18,23 61,37 11,39 2,67 0,04 1,62 5,98 57,04 0,99 73,25 93,0 23,64 86,00 57,68 51,28 17,17 0,0 50,00 0,00 0,00 1,81 18,46 18,90 0,00 0,00 15,41
10 5,37 3,79 0,01 5,18 2,25 9,33 2,84 0,28 0,01 2,22 3,17 4,00 3,45 5,37 98,1 7,16 5,00 58,31 5,06 2,10 #DIV/0! 6,00 0,00 0,00 1,83 2,23 2,74 0,00 0,00 2,87
11 17,34 5,46 7,44 3,41 10,11 5,88 22,11 10,32 32,43 134,7 49,8 4,00 3,97 1,96 7,44 23,12 1,00 2,64 4,81 10,13 #DIV/0! 4,00 7,02 11,51 99,56 9,84 11,74 14,36 24,33 15,73
41,36
4,66
6,61
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 RUMAH NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS 3
1 BUTON
32
2 MUNA
36
3 KONAWE
30
4 KOLAKA
21
5 KONAWE SELATAN
22
6 BOMBANA
22
7 WAKATOBI
19
8 KOLAKA UTARA
16
9 BUTON UTARA
9
10 KONAWE UTARA
13
11 KOTA KENDARI
15
12 KOTA BAU-BAU
17
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
4
5
6
7
8
59.431 52.855 55.231 67.202 53.190 28.271 24.107 28.553 11.834 11.329 47.961 26.391
466.355
29.591
49,79
15.866
53,62
42.092
79,64
22.716
53,97
18.118
32,80
11.830
65,29
53.548
79,68
35.798
66,85
17.834
33,53
8.831
49,52
13.145
46,50
8.683
66,06
22.530
93,46
12.982
57,62
16.540
57,93
11.233
67,91
11.308
95,56
5.529
48,89
8.946
78,97
6.677
74,64
29.907
62,36
23.552
78,75
20.426
77,40
17.398
85,18
283.985
60,89
181.095
63,77
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
1
2
3
4
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 BUTON
32
59.809
29.591
49,48
-
2 MUNA
36
54.281
10.630
19,58
516
4,85
3 KONAWE
30
50.793
18.118
35,67
374
2,06
4 KOLAKA
21
67.202
53.548
79,68
31.849
59,48
5 KONAWE SELATAN
22
28.521
15.838
55,53
10.467
66,09
6 BOMBANA
22
29.755
7.633
25,65
6.459
84,62
7 WAKATOBI
19
25.531
19.750
77,36
6.823
34,55
8 KOLAKA UTARA
16
27.587
22.321
80,91
18.467
82,73
9 BUTON UTARA
9
11.806
10.836
91,78
8.316
76,74
10 KONAWE UTARA
13
11.318
-
-
-
-
11 KOTA KENDARI
15
47.961
19.769
41,219
15.493
78,37
12 KOTA BAU-BAU
17
26.391
17.199
65,17
9.884
57,47
252
440.955
225.233
51,08
108.648
48,24
JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
-
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA YANG ADA
3
JUMLAH KELUARGA % KELUARGA KEMASAN DIPERIKSA DIPERIKSA SUMBER AIR JUMLA % BERSIHNYA H
4
5
6
7
8
JENIS SARANA AIR BERSIH LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
13
14
15
16
PAH/BOR ARTESIS JUMLAH % 17
18
1 BUTON
32
71.093
34.473
48,49
-
0,00
26.858
77,91
-
0,00
17.607
51,07
3.481
10,10
6.074
17,62
2 MUNA
36
68.459
54.138
79,08
644
1,19
343
0,63
1.411
2,61
19.517
36,05
64
0,12
116
3 KONAWE
30
58.069
34.311
59,09
1.206
3,51
5.071
14,78
663
1,93
15.473
45,10
4.601
4 KOLAKA
21
72.464
34.168
47,15
1.338
3,92
7.185
21,03
-
0,00
11.596
33,94
6.390
5 KONAWE SELATAN
22
85.496
7.938
9,28
-
0,00
507
6,39
0,86
5.791
72,95
6 BOMBANA
22
35.462
2.888
8,14
-
0,00
1.155
39,99
-
0,00
1.733
60,01
7 WAKATOBI
19
29.496
28.741
97,44
-
0,00
14.144
49,21
-
0,00
4.939
17,18
8 KOLAKA UTARA
16
36.305
15.888
43,76
114
0,72
5.938
37,37
276
1,74
1.762
9 BUTON UTARA
9
13.809
10.592
76,70
-
0,00
2.661
25,12
-
0,00
10 KONAWE UTARA
13
9.966
4.758
47,74
-
0,00
4.709
98,97
-
11 KOTA KENDARI
15
47.961
19.944
41,58
3.031
15,20
15.766
79,05
12 KOTA BAU-BAU
17
34.111
26.027
76,30
-
0,00
20.841
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
562.691
273.866
48,67
6.333
2,31
105.178
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
19
20
21
22
-
0,00
54.020
157
0,21
116
0,21
22.211
41
86
0,25
7.211
21,02
34.311
100
18,70
3.127
9,15
4.571
13,38
34.207
100
303
3,82
96
1,21
60
0,76
6.825
85,98
-
0,00
-
0,00
-
0,00
2.888
100
22
0,08
3.211
11,17
-
0,00
22.316
77,65
11,09
3.934
24,76
4
0,03
3.860
24,30
15.888
100
2.939
27,75
6
0,06
0,00
-
0,00
5.606
52,93
0,00
1.543
32,43
719
15,11
10
0,21
-
0,00
6.981
147
280
1,40
6.518
32,68
6.912
34,66
1.343
6,73
3.109
15,59
36.959
185,31
80,07
-
0,00
4.886
18,77
300
1,15
-
0,00
-
0,00
26.027
100
38,40
2.698
0,99
94.304
34,43
26.732
9,76
14.067
5,14
18.927
6,91
268.239
97,95
68
-
, PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA AIR KEMASAN SUMBER AIR MINUMNYA JUMLAH % 5
6
7
-
0,00
SUMBER AIR MINUM KELUARGA AIR ISI ULANG
LEDING METERAN
LEDING ECERAN
POMPA
SUMUR TERLINDUNG
AIR HUJAN
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
-
-
8
0,01
3.481
6,43
6.074
11,21
0,00
0,0
0,0
-
0,0
47.954
88,52
1 BUTON
32
54.175
2 MUNA
36
54.427
771
1,42
3 KONAWE
30
34.311
1.206
3,51
-
4 KOLAKA
21
32.144
-
0,00
-
5 KONAWE SELATAN
22
23.983
280
1,17
6 BOMBANA
22
2.888
-
0,00
806
7 WAKATOBI
19
28.741
-
0,00
-
8 KOLAKA UTARA
16
15.888
114
0,72
-
12
27
29
0,0
26.858
49,58
0,0
9.083
16,69
-
670
1,23
695
1,3
32
0,06
3.496
6,42
0,00
0,0
0,0
2.338
4,30
11.278
20,72
0,0
5.071
14,78
-
364
1,06
5.379
15,68
3.100
9,04
86
0,25
0,00
0,0
0,0
1.678
4,89
15.120
44,07
0,0
5.746
17,88
-
-
4.852
15,09
8.696
27,1
1.607
5,00
416
1,29
1.301
4,05
0,0
-
0,0
20.901
65,02
14
0,06
20.116
83,9
1.717
7,16
565
2,36
-
0,00
26.662
111,17
112
3,88
-
0,00
477
16,5
-
0,00
-
0,00
833
28,84
-
0,0
2.055
71,16
0,0
-
0,0
4.535
18,91
27,9
112
3,88
-
0,0
14.144
49,21
0,2
5.938
37,37
555
0,00
0,0 -
0,0
-
0,00
3.581
12,5
40
0,14
-
0,00
0,00
0,0
-
0,0
17.765
61,81
0,16
-
0,0
31
0,20
-
0,00
0,00
0,0
-
0,0
6.138
38,63
0,00
2.534
24,3
2
0,02
-
0,00
0,02
-
0,0
4.954
47,57
907
19,06
-
0,0
0,00
-
0,00
0,0
-
5.766
121,19
16
0,05
0,0
3.109
18.999
64,92
20.602
79,16
198.194
62,52
9 BUTON UTARA
9
10.414
0,12
106
1,0
1.745
16,76
13
4.758
-
0,00
4.003
84,1
856
17,99
11 KOTA KENDARI
15
29.266
3.031
10,36
130
0,4
15.766
53,87
12 KOTA BAU-BAU
17
26.027
-
0,00
-
0,0
20.481
78,69
-
0,0
-
0,00
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
317.022
5.414
1,71
5.101
1,61
110.335
34,80
667
0,2
6.857
2,16
59.104
0,0
32,50
26
0,0 5,33
17.607
10 KONAWE UTARA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
MATA AIR TERLINDUNG
-
0,0
19
-
2,68
2
0,00
0,1
37
0,13
0,0
121
0,46
-
0,00
4.886
18,77
10168
3,21
10.645
3,36
7.299
2,30
18,64
8
279
0,03
0,00 -
10,62
0,0
2
0,00
0
0,00
7.125
2,2
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 JAMBAN NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
3
4
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8,00
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1 BUTON
32
71.093
54.175
76,20
31.363
57,89
26.566
49,04
54.175
76,20
31.941
2 MUNA
36
68.459
29.953
43,75
23.888
79,75
24.646
82,28
18.352
26,81
14.091
3 KONAWE
30
58.069
26.876
46,28
19.841
73,82
19.772
73,57
35.575
61,26
4 KOLAKA
21
72.464
53.548
73,90
43.896
81,98
32.171
60,08
53.548
5 KONAWE SELATAN
22
85.436
85.436
100
33.968
39,76
24.669
28,87
6 BOMBANA
22
35.462
19.626
55,34
4.977
25,36
2.112
7 WAKATOBI
19
29.496
28.741
97,44
15.415
53,63
8 KOLAKA UTARA
16
36.305
11.259
31,01
10.699
9 BUTON UTARA
9
13.809
9.727
70,44
10 KONAWE UTARA
13
9.966
1.079
11 KOTA KENDARI
15
47.961
12 KOTA BAU-BAU
17
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
58,96
11.152
34,91
54.175
76,20
26.616
49,13
9.014
33,87
76,78
8.216
58,31
25.114
36,68
13.399
53,35
12.300
91,80
13.511
37,98
9.466
70,06
38.884
66,96
15.502
39,87
9.983
64,40
73,90
47.389
88,50
35.574
75,07
53.545
73,89
47.227
88,20
27.813
58,89
84.496
98,90
16.431
19,45
9.607
58,47
84.496
98,90
15.608
18,47
7.177
45,98
10,76
19.626
55,34
10.010
51,00
5.668
56,62
19.626
55,34
6.303
32,12
4.067
64,52
12.800
44,54
12.129
41,12
12.129
100,00
5.224
43,07
9.192
31,16
10.420
113,36
5.962
57,22
95,03
10.557
93,76
27.587
75,99
16.540
59,96
9.828
59,42
27.377
75,41
16.540
60,42
10.124
61,21
6.173
63,46
5.298
54,47
9.230
66,84
7.701
83,4
5.378
69,84
8.073
58,46
6.079
75,30
3.106
51,09
10,83
933
86,47
933
86,47
3.481
34,93
1.065
30,59
805
75,59
3.735
37,48
1.092
29,24
901
82,51
29.907
62,36
4.053
13,55
23.391
78,21
29.907
62,36
29.907
100,00
23.298
77,90
29.907
62,36
29.907
100
2.350
7,86
34.111
26.027
76,30
22.979
88,29
19.726
75,79
26.027
76,30
21.675
83,28
15.116
69,74
26.027
76,30
20.864
80,16
12.003
57,53
562.631
376.354
66,89 218.185
57,97
202.641
92,88 374.133
66,50
222.390
59,44
139.332
62,65 380.151
67,57
209.557
55,12
104.800
50,01
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
37
31
83,78
2 MUNA
36
17
17
17
100
54
54
54
100,00
9
9
2
3 KONAWE
30
6
6
6
100
41
34
4
11,76
12
12
12
4 KOLAKA
21
32
30
26
86,67
278
278
191
68,71
51
41
22
5 KONAWE SELATAN
22
1
1
1
100
51
51
34
66,67
6 BOMBANA
22
18
18
13
72,22
-
-
-
7 WAKATOBI
19
27
27
16
59
33
33
8 KOLAKA UTARA
16
10
7
7
100
69
9 BUTON UTARA
9
2
2
2
100
10 KONAWE UTARA
13
19
14
14
11 KOTA KENDARI
15
41
40
26
12 KOTA BAU-BAU
17
29
29
26
JUMLAH (KAB/KOTA)
252
219
208
171
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
53
53
-
15
16
17
18
20
21
22
23
-
81
81
22
185
185
100
509
418
53,66
569
-
% SEHAT
JUMLAH SEHAT
14
37
JUMLAH DIPERIKSA
13
100
JUMLAH YG ADA
12
17
% SEHAT
11
17
JUMLAH SEHAT
10
17
JUMLAH DIPERIKSA
9
32
JUMLAH YG ADA
8
1 BUTON
JUMLAH TUPM
% SEHAT
7
JUMLAH SEHAT
6
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
5
TUPM LAINNYA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
4
PASAR % SEHAT
JUMLAH YG ADA
3
% SEHAT
1
PUSKESMAS
JUMLAH SEHAT
KAB/KOTA
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
24
-
-
188
188
49
110
59,46
756
615
607
98,70
418
100
565
466
436
93,562
367
367
100
861
642
537
83,645
944
944
608
64,41
945
945
603
63,81
-
0
0
0
0
-
26,06
-
27
-
-
-
-
-
25
75,76
9
9
-
-
140
140
54
38,57
212
172
158
91,86
69
43
62,32
-
196
164
164
100
275
240
214
89,167
15
15
9
60,00
25
23
4
17,39
53
53
25
47
95
93
40
43,011
100
98
64
72
113
14
14
10
71,43
154
129
129
100
271
207
215
103,86
65,00
113
52
26
50,00
12
8
1
12,50
737
257
116
45,14
746
357
169
47,34
90
77
72
56
77,78
6
6
1
16,67
164
164
129
78,66
276
271
212
78,229
82,21
866
759
545
71,81
218
175
52
29,71
3.732
2.902
2.120
73,05
5.190
4.196
3.240
77,22
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PENDIDIKAN
SARANA IBADAH
PERKANTORAN
SARANA LAIN
JUMLAH
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
4
5
6
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1 BUTON
32
178
178
100
50
9
18,00
533
415
77,86
345
311
90,14
378
342
90,48
26
18
69,23
1.510
1.273
84,30
2 MUNA
36
107
78
72,90
31
16
51,61
406
330
81,28
133
117
87,97
1
1
100
687
546
79,48
1.365
1.088
79,71
3 KONAWE
30
318
318
100
2
2
100
430
385
89,53
656
656
100
467
467
100
509
418
82,12
2.382
2.246
94,29
4 KOLAKA
21
233
190
81,55
#DIV/0!
636
542
85,22
522
418
80,08
367
273
74,39
569
367
64,50
2.327
1.790
76,92
5 KONAWE SELATAN
22
55
55
100
35
35
100
445
445
100
-
-
-
-
-
944
944
100
1.479
1.479
100
22
93
72
77,42
-
-
-
319
209
65,52
206
-
-
171
136
79,53
32
30
93,75
821
447
54,45
7 WAKATOBI
19
20
20
100
21
20
157
157
100
121
120
99,17
87
38
43,68
-
-
406
355
87,44
8 KOLAKA UTARA
16
17
17
100
169
140
82,84
16
16
100
1
1
100,0
196
164
399
338
84,71
9 BUTON UTARA
9
45
38
84,44
15
12
80,00
124
94
75,81
70
54
77,14
88
67
76,14
20
-
362
265
73,20
10 KONAWE UTARA
13
25
25
100
3
3
100
124
124
100
24
24
100
1
1
100
154
129
83,77
331
306
92,45
11 KOTA KENDARI
15
17
16
94,12
-
-
#DIV/0!
112
108
96,43
200
108
54,00
-
-
-
271
126
46,49
600
358
59,67
12 KOTA BAU-BAU
17
49
49
100
#DIV/0!
130
130
100
78
78
100
98
98
100
-
-
355
355
100
252 1.157
1.056
91,27
61,78
3.585
3.079
85,89
2.371
1.902
80,22
1.659
1.424
85,83
3.408
2.742
12.337
10.300
83,49
6
BOMBANA
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
95,24 -
157
97
-
83,67 -
-
80,46
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
1 RUMAH SAKIT UMUM
1
2 RUMAH SAKIT JIWA
1
12
3
5
21 1
3 RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
2
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
2 -
5 PUSKESMAS PERAWATAN
77
77
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN
175
175
7 PUSKESMAS KELILING
205
205
8 PUSKESMAS PEMBANTU
448
448
9 RUMAH BERSALIN 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK
5
5
4
4
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA
-
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL
84 1
2
33
14 POSKESDES
84 36 688
15 POSYANDU
2.990
16 APOTEK
195
195
17 TOKO OBAT
129
129
18 GFK 19 PEDAGANG BESAR FARMASI
13
13 2
14
16
20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
-
21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
-
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO 1 1 2 3
NAMA OBAT 2 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500 mg Antasida DOEN tablet
4
Antalgin tablet 500 mg
5
Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml
6
Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml
7
Dekstrometorfan Tab 15 mg
8
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml
SATUAN 3 Btl 60 ml
Kloramfenikol kapsul 250 mg
Btl @ 250 Kapsul
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Btl @ 100 tab
17
Kloroquin tablet
18
Natrium Klorida Infus 0,9 % steril
19
Parasetamol Tablet 500 mg
20
Ringer Laktat Infus steril
21
Vitamin B Kompleks Kapsul
22
Retinol 200.000 IU
23
Tablet Tambah darah
24
Multivitamin Sirup
25
Garam Oralit
2.557
11,62
64,57
2.367
161
14,71
81,73
887
48
18,55
103,03 94,34
6.280
370
16,98
10.505
635
16,55
91,92
14.200
526
26,99
149,96 65,45
3.292
279
11,78
22.147
1.543
14,35
79,71
8.129
350
23,23
129,03
55.286
4.896
11,29
62,73
22.398
3.480
6,44
35,76
3.944
190
20,79
115,52
11.882
48.343
0,25
1,37
10.547
626
16,84
93,56
44.967
4.524
9,94
55,22
6.640
10.800
0,61
3,42
8.934
2.094
4,27
23,70
24.875
3.500
7,11
39,48
19.435
33.909
0,57
3,18
40.987
14.832
2,76
15,35
2.975
161
18,47
102,61
1.239
81
15,37
85,42
2.087
108
19,26
107,03
5.430
363
14,94
83,00
599
67
8,96
49,80
645
518
1,25
6,92
3.115
2.564
1,21
6,75
16.851
2.364
7,13
39,60
8.972
18.326
0,49
2,72
Botol Bungkus
Pkt Pkt Pkt
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011
29.715
Ktk @ 30 Tablet
OAT Kat Anak
Infus set anak
22,07
Btl @ 30 Kapsul
OAT Kat Sisipan
34
8,06
3,97
Btl 500 ml
30
Infus set dewasa
1,45
408
Btl @ 1000 Kapsul
29
33
1.792
1.620
Btl 500 ml
Pkt
Salep 2-4
2.600
Btl @ 1000 tab
Pkt
32
86,93
Tablet
OAT Kat 2
Pyrantel Pamoat 125 mg tablet
15,65
Tablet
OAT Kat 1
31
230
Btl 60 ml
27
OAT Kat 3
9,00
3.604
Btl @ 100 tab
26
28
17,42
Btl @ 100 tab
13
Klorfeniramini Maleat tab 4 mg
1,62
Ktk @ 100 ampul
12
Kotrimoksazol Sirup
3,14
29.898
Btl 60 ml
Btl 500 ml
16
26.957
48.420
Btl @ 1000 tab
Btl @ 1000 tab
15
84.526
Btl @ 1000 tab
Glukosa Larutan Infus 5 % steril
Kotrimoksazol tablet 120 mg
5
PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN 7
Ktk @ 100 ampul
Gliserin Guaiakolat tab 100 mg
14
4
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) 6
Btl @ 1000 tab
9
Ibuprofen tablet 200 mg
PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN
Ktk @ 120 kap
10 11
STOCK OBAT
Btl @ 1000 Tablet Pot Kantong Kantong
TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
1 RUMAH SAKIT UMUM
2 RUMAH SAKIT JIWA
LABORATORIUM KESEHATAN
JUMLAH 3
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
17
10
58,82
1
1
100
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
#DIV/0!
4 PUSKESMAS
252
77
30,56
JUMLAH (KAB/KOTA)
270
88
32,59
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
5
29,41
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS
PRATAMA JUMLAH %
3
4
POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
MADYA JUMLAH %
5
6
7
8
MANDIRI JUMLAH %
9
10
POSYANDU AKTIF
JUMLAH JUMLAH %
11
12
JUMLAH
%
14
15
13
1 BUTON
32
48
12
125
29,98
184
44,12
60
14,39
417
100
244
58,51
2 MUNA
36
104
29
212
58,56
42
11,60
4
1,10
362
100
46
12,71
3 KONAWE
30
126
32
139
35,19
103
26,08
27
6,84
395
100
130
32,91
4 KOLAKA
21
145
44
89
27,05
59
17,93
36
10,94
329
100
95
28,88
5 KONAWE SELATAN
22
105
26
186
45,81
105
25,86
10
2,46
406
100
115
28,33
6 BOMBANA
22
87
39
90
40,18
39
17,41
8
3,57
224
100
47
20,98
7 WAKATOBI
19
19
12
77
50,00
54
35,06
4
2,60
154
100
58
37,66
8 KOLAKA UTARA
16
14
10
86
60,56
35
24,65
7
4,93
142
100
42
29,58
9 BUTON UTARA
9
1
1,30
27
35,06
42
54,55
7
9,09
77
100
49
63,64
10 KONAWE UTARA
13
20
13,70
21
14,38
99
67,81
6
4,11
146
100
105
71,92
11 KOTA KENDARI
15
3
1,52
55
27,78
102
51,52
38
19,19
198
100
140
70,71
12 KOTA BAU-BAU
17
8
5,71
45
32,14
63
45,00
24
17,14
140
100
87
62,14
680
22,74
1152
38,53
927
31,00
231
7,73
JUMLAH (KAB/KOTA)
2.990
100
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
1.158
38,73
1,10
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012 52 34 125 200 95 99 18 37 0 10 4 33 707
12,47 9,39 31,65 60,79 23,40 44,20 11,69 26,06 0,00 7,04 2,82 23,24
142 149 139 77 199 68 75 97 29 35 64 42 1116
34,05 41,16 35,19 23,40 49,01 30,36 48,70 68,31 20,42 24,65 45,07 29,58
161 149 51 48 82 20 57 14 91 22 96 38 829
38,61 41,16 12,91 14,59 20,20 8,93 37,01 9,86 64,08 15,49 67,61 26,76
44 23 77 4 8 1 0 5 0 1 33 21 217
10,55 6,35 19,49 1,22 1,97 0,45 0,00 3,52 0,00 0,70 23,24 14,79
399 355 392 329 384 188 150 153 120 68 197 134 2869
95,68 98,07 99,24 100,00 94,58 83,93 97,40 107,75 84,51 47,89 138,73 94,37 1142
205 172 128 52 90 21 57 19 91 23 129 59 1046
KET.
STRATA POSYANDU PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
NO 1
KAB/KOTA KAB. BUTON
JUMLAH POSYANDU 400
N
%
n
%
n
%
n
%
47
11.75
124
31.00
182
45.50
47
11.75
2
KAB. KOLAKA
313
143
45.69
93
29.71
63
20.13
14
4.47
3
KAB. KONAWE
380
155
40.79
118
31.05
86
22.63
21
4
KAB. KONUT
120
0
0.00
21
17.50
99
82.50
0
0.00
5
KOTA KENDARI
197
4
2.03
64
32.49
96
48.73
33
16.75
6
KAB. KONSEL
358
83
23.18
180
50.28
87
24.30
8
2.23
7
KAB. WAKATOBI
150
18
12.00
75
50.00
55
36.67
2
1.33
8
KAB. BOMBANA
194
158
81.44
0
0.00
36
18.56
0
0.00
5.53
9
KAB. MUNA
355
34
9.58
149
41.97
149
41.97
23
10
KAB. KOLUT
142
14
9.86
86
60.56
35
24.65
7
4.93
11
KOTA BAU-BAU
134
19
14.18
48
35.82
49
36.57
18
13.43
12
KAB. BUTUR TOTAL
6.48
40
0
0.00
0
0.00
40
100
0
0.00
2783
675
24.25
958
34.42
977
35.11
173
6.22
Sumber: Hasil Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat & Promkes 2011
51,38 48,45 32,65 15,81 23,44 11,17 38,00 12,42 75,83 33,82 65,48 44,03 452
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
JUMLAH DESA SIAGA AKTIF JUMLAH %
DESA SIAGA JUMLAH % 5
6
7
POSKESDES
POSYANDU
8
9
1 BUTON
32
242
171
70,66
106
61,99
56
417
2 MUNA
36
239
239
100
19
7,95
90
362
3 KONAWE
30
412
145
35,19
145
100
91
395
4 KOLAKA
21
217
214
98,62
144
67,29
141
329
5 KONAWE SELATAN
22
365
196
53,70
23
11,73
49
406
6 BOMBANA
22
139
139
100
115
82,73
34
224
7 WAKATOBI
19
100
93
93,00
91
97,85
72
154
8 KOLAKA UTARA
16
133
133
100
18
13,53
62
142
9 BUTON UTARA
9
59
59
100
12
20,34
29
77
10 KONAWE UTARA
13
146
10
6,85
8
80,00
8
146
11 KOTA KENDARI
15
64
64
100
19
29,69
13
198
12 KOTA BAU-BAU
17
43
43
100
43
100
43
140
JUMLAH (KAB/KOTA)
248
2.159
1.506
69,75
743
49,34
688
2.990
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DR SPESIALIS
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
JUMLAH
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
b
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
9
10
11
BUTON MUNA KONAWE KOLAKA KONAWE SELATAN BOMBANA WAKATOBI KOLAKA UTARA BUTON UTARA KONAWE UTARA KOTA KENDARI KOTA BAU-BAU
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD PASARWAJO 2 RSUD RAHA 3 RSUD UNAAHA 4 RSUD KOLAKA 5 RSU ANTAM POMALAA 6 RSUD ANDOOLO 7 RSUD BOMBANA 8 RSUD WAKATOBI 9 RSUD DJAFAR HARUN 10 RSUD OHEO KONUT 11 RSUD BUTUR 12 RSUD ABUNAWAS 13 RSUD BAU-BAU 14 RSUD PROVINSI 15 RSUD JIWA 16 RSU PMI 17 RSU DR. ISMOYO 18 RSU BHAYANGKARA 19 RSU SANTA ANNA 20 RSU GRIYA HUSADA 21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU 22 RSIA PERMATA BUNDA 23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RSU MURHUM Rumah Bersalin Zafirah RS Bersalin Hati Mulia RS Bersalin Kasih Ibu RS Bersalin Dewi Sartika
a
-
-
3 4 5 8
18 11 19 12 9 9 7 1 5 15 3 -
3 6 5 13
2 5 -
1 1 2
7 9 14 2
4 2 16
11 11 30 2 -
1 1
1 1
-
-
-
-
5,02
2,69
3,86
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
58
31
68
140 18,55
20,33
-
89
-
1 1 1
2 5 5 5 1 2 2 5 21 1
2
31
89
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012 Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
68 15,31 11 188
18 11 19 12 9 9 7 1 5 15 3
1 1 1
179 3 2 5 4
4 6 2 3 4 4 6 17 1 3 1 1
37 27 38 35 28 27 22 7 11 23 26 7
109 6 10 9 10 5 7 4 3 4 11 15 31 3 3 2 2 1 126
1
58
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
109 3 6 4 2 -
1 1 4
2
19 16 19 23 19 18 15 6 6 8 23 7
288 6 8 9 6 4 2 9 11 7 4 6 6 11 38 2 3 1 1 2 1 -
-
21,44 6 253
19 16 19 23 19 18 15 6 6 8 23 7
37 27 38 35 28 27 22 7 11 23 26 7
179 3 4 5 9 2 5 5 7 1 2 6 7 37 1 2 1 1 1 99
288 9 14 14 19 2 10 12 11 4 6 17 22 68 4 3 2 2 2 1 1 1 1 225
24,13
22,23
-
-
-
-
17 445
11 246
6 284
17 530
5 1 5 2 -
9 5 11 -
14 6 16 2 -
2
2 -
2 3
3 1 8 5
5 1 8 8 -
18 1 1
44 1
62 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 4 4 3 5
2 3
1
1 1
1
1 1 3
2 1 1 3 3 3 2 -
1
1
-
-
10
23
34
2,42
5,82
4,16
28
2 69
2 98
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
BUTON MUNA KONAWE KOLAKA KONAWE SELATAN BOMBANA WAKATOBI KOLAKA UTARA BUTON UTARA KONAWE UTARA KOTA KENDARI KOTA BAU-BAU
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD PASARWAJO 2 RSUD RAHA 3 RSUD UNAAHA 4 RSUD KOLAKA 5 RSU ANTAM POMALAA 6 RSUD ANDOOLO 7 RSUD BOMBANA 8 RSUD WAKATOBI 9 RSUD DJAFAR HARUN 10 RSUD OHEO KONUT 11 RSUD BUTUR 12 RSUD ABUNAWAS 13 RSUD BAU-BAU 14 RSUD PROVINSI 15 RSUD JIWA 16 RSU PMI 17 RSU DR. ISMOYO 18 RSU BHAYANGKARA 19 RSU SANTA ANNA 20 RSU GRIYA HUSADA 21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU 22 RSIA PERMATA BUNDA 23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RSU MURHUM Rumah Bersalin Zafirah RS Bersalin Hati Mulia RS Bersalin Kasih Ibu RS Bersalin Dewi Sartika SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
BIDAN bidan PTT
PERAWAT
BIDAN
DIII BIDAN
JUMLAH
3
4
5
46 5 88 53 68 21 20 13 9 61 22 406 2 6 1 4 2 4 1 2 3 8 7
1
78 224 153 96 60 56 67 54 59 39 83 52
8 267
313
2 1 2
46
5 3
170 47 136 157 138 27
Sarana Kesehatan Lainnya
7
3 1 4 6 8 4 1 1 1
8
3 5 6 8 6 4 6 5 3 4 13
3 1 5 3 1 5 4 10 11
63 4 6 8 5 2 13 5 1 11 4 10 6 10 15 11
2
3 1 2
117
JUMLAH (KAB/KOTA)
L+P
10
11
12
13
14
92 5 7 10 10 3 13 8 2 16 7 11 11 14 25 22
593 4 15 12 16 10 13 10 19 17 1 5 8 19 35 21
5 1 4
5 6 7 8 3
1.514 27 50 68 98 21 26 16 29 69 16 22 24 83 290 18 2 8 5 36 26 1
174
JUMLAH
2
6 5 6 8 5
229 249 211 247 177 115 175 131 126 88 215 144 2.107 31 65 80 114 31 39 26 48 86 17 27 32 102 325 39 2 13 11 43 34 4 13 5 8 8 5
243
965
1.208
1
1
7
110,3 20
7
27
78 71 67 74 77 61 43 35 40 25 29 22 622 5 16 14 21 11 13 13 20 22 4 6 13 23 45 32 5 8 7 10 3 7 2 -
154 186 151 185 112 66 138 105 90 68 200 122 1.577 31 56 76 103 23 39 21 30 80 20 32 30 93 305 29 2 8 8 37 28 1 6 5 6 8 5
232 257 218 259 189 127 181 140 130 93 229 144 2.199 36 72 90 124 34 52 34 50 102 24 38 43 116 350 61 2 13 16 44 38 4 13 5 8 8 5
300
1.082
1.382
79,78
15
25
40
Bapelkes Kendari DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA
P
9
151 181 145 177 106 62 132 100 87 64 187 122
57
L
78 68 66 70 71 53 43 31 39 24 28 22
2
L+P
3 8 7 12 12 12 6 9 4 5 14 -
29 1 1 2 5 1
L
PERAWAT b P
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI PENDIDIKAN
6
255 229 411 149 175 192 88 231 72 186 144 101 2.233 11 26 10 14 7 13 16 12 14 12 16 18 29 75 2 2 3 7 5 2 5 4 2 8
1.021 9 20 9 10 5 13 12 11 12 12 16 15 21 68 2 2 3 6 5
131
SARJANA KEPERAWATAN a L P L+P
4
3
1
7
19
1
1
1
1
230,9
155,2
28
47
-
1
21
27
48
6
4
10
32
31
63
38
35
73
493
1.322
2.621
107
209
316
873
2.514
3.387
980
2.723
3.703
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012 Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
UNIT KERJA
1
2
1 BUTON
APOTEKER DAN SARJANA FARMASI a L P L+P 3 4 5 -
6
6
TENAGA KEFARMASIAN D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER L P L+P 6 7 8 2
TENAGA GIZI JUMLAH L 9
P 10
D-IV/SARJANA GIZI L+P 11
7
9
2
13
15
5
5
2
13
15
L 12
P 13
-
a
L+P 14 1
L 15
P 16
L+P 17
L 18
P 19
L+P 20
1
5
44
49
5
45
50
1
6
38
44
7
38
45
7
47
54
7
47
54
2 MUNA
2
8
10
3 KONAWE
3
1
4
2
15
17
5
16
21
4 KOLAKA
1
11
12
2
23
25
3
34
37
1
1
2
4
34
38
5
35
40
5 KONAWE SELATAN
1
9
10
1
10
11
2
19
21
1
3
4
9
21
30
10
24
34
11
15
26
9
10
19
20
25
45
12
2
14
10
22
32
22
24
46
7 WAKATOBI
2
11
13
-
4
4
2
15
17
3
12
15
3
12
15
8 KOLAKA UTARA
2
12
14
-
1
1
2
13
15
6
3
9
7
8
15
1
1
7
9
2
8
10
2
10
12
2
10
12
2
5
10
10
3
12
15
1
4
11
15
5
11
16
7
7
3
21
24
3
28
31
2
4
44
48
4
46
50
12
12
1
2
3
1
14
15
1
36
37
1
36
37
25
95
120
22
115
137
47
210
257
78
336
414
2
5
7
2
2
2
7
1
5
6
3
3
3
2
5
3
5
7
7
5
8
6 BOMBANA
9 BUTON UTARA
3
10 KONAWE UTARA 11 KOTA KENDARI 12 KOTA BAU-BAU
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD PASARWAJO 2 RSUD RAHA
2 -
1
JUMLAH
DI DAN D-III GIZI
-
-
-
1
5
6 -
1 2 17
14
31
61
322
383
9
1
1
1
4
5
8
1
1
6
6
5
6
8
8
-
8
8
1
1
-
1
1
1
2
3
1
2
3
1
3
4
2
3
5
3 RSUD UNAAHA
4
6
10
1
1
2
5
7
12
4 RSUD KOLAKA
3
2
5
1
2
3
4
4
8
5 RSU ANTAM POMALAA
1
3
4
1
3
4
3
3
1
8
9
7
13
6
7
13
6
6
5
5
11
11
-
2
5
7
2
5
7
13
15
4
4
17
19
-
1
8
9
1
8
9
4
4
3
3
7
7
1
2
3
1
4
5
3
4
3
3
1
6
7
1
1
1
1
5
5
3
4
1
8
9
4
4
4
5
9
10
2
2
1
11
12
5
5
10
10
4
16
20
4
26
30
3
1
3
1
5
6
3
6
9
1
2
2
2
1
3
2
3
5
-
1
-
6 RSUD ANDOOLO
6
7 RSUD BOMBANA 8 RSUD WAKATOBI
2
9 RSUD DJAFAR HARUN 10 RSUD OHEO KONUT
1
11 RSUD BUTUR 12 RSUD ABUNAWAS
1
13 RSUD BAU-BAU 14 RSUD PROVINSI 15 RSUD JIWA
2
16 RSU PMI 17 RSU DR. ISMOYO
1
18 RSU BHAYANGKARA
1
1
2
19 RSU SANTA ANNA
1
1
2
1
1
20 RSU GRIYA HUSADA
-
1
5 -
1 -
1
2 -
1
1
1
-
2 -
1
-
1
2
2 -
1
-
1 -
-
8
2
-
1
2
3
1
3
4
-
1
1
-
1
-
-
4
4
-
1
-
2
2
-
2
-
2
-
1
-
-
1 -
-
RS Bersalin Hati Mulia
2
2
4
4
-
6
6
RS Bersalin Kasih Ibu
1
1
1
1
-
2
2
1
3
1
1
1
2
27
91
118
17
73
90
3
9
12
4
9
13
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
-
-
2 44
164
208
7
18
25
8,48
34,03
21,23
-
-
-
2
2
-
-
3
-
-
1 1 -
2
-
-
-
-
2 -
-
1
1
-
1
1
-
1
1
-
1
1
1
1
-
2
1
1 -
5
3
2 -
-
-
2
-
1
-
2
5
1
-
1
3 -
-
3
INSTITUSI PENDIDIKAN
2
3
1
Sarana Kesehatan Lainnya
7
2
25
9
3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
23
2
1
1
3
5
2
7
1
RS Bersalin Dewi Sartika
1
5
1
1 1
22
-
2
1
1
20
1
1
-
-
2
-
7
-
1
3
3
1
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH
Rumah Bersalin Zafirah
-
-
22 RSIA PERMATA BUNDA
RSU MURHUM
1
6
-
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU
6
2
-
9
14
-
15
87
2
-
102
20
13
18
2
5
2 -
96
116
8,65
37,50
23,05
7
18
25
2
5
-
2
7
2
1
2
3
1
2
3
2
2
2
2
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA
28
64
92
12
18
30
40
82
122
13
17
30
17
25
42
30
42
72
JUMLAH (KAB/KOTA)
84
261
345
55
215
270
139
476
615
40
53
93
97
441
538
137
494
631
Bapelkes Kendari
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012 Keterangan : a termasuk S2 dan S3
-
-
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BUTON MUNA KONAWE KOLAKA KONAWE SELATAN BOMBANA WAKATOBI KOLAKA UTARA BUTON UTARA KONAWE UTARA KOTA KENDARI KOTA BAU-BAU
SARJANA KESMAS a L P L+P
L
3
6
4
5
24 35 32 21 46 9 7 11 9 18 16 8
28 44 51 36 51 22 28 23 20 29 77 30
236 4 6 8 3
439 7 8 11 8
1 8 5 5 4 3 3 2 34 3 1
12 8 10 11 10 1 10 10 44 4
2
2
52 79 83 57 97 31 35 34 29 47 93 38
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
94
159
675 11 14 19 11 13 16 15 16 14 4 13 12 78 7 1 4 1 1 1 2 253
Sarana Kesehatan Lainnya
11
16
27
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD PASARWAJO 2 RSUD RAHA 3 RSUD UNAAHA 4 RSUD KOLAKA 5 RSU ANTAM POMALAA 6 RSUD ANDOOLO 7 RSUD BOMBANA 8 RSUD WAKATOBI 9 RSUD DJAFAR HARUN 10 RSUD OHEO KONUT 11 RSUD BUTUR 12 RSUD ABUNAWAS 13 RSUD BAU-BAU 14 RSUD PROVINSI 15 RSUD JIWA 16 RSU PMI 17 RSU DR. ISMOYO 18 RSU BHAYANGKARA 19 RSU SANTA ANNA 20 RSU GRIYA HUSADA 21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU 22 RSIA PERMATA BUNDA 23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RSU MURHUM Rumah Bersalin Zafirah RS Bersalin Hati Mulia RS Bersalin Kasih Ibu RS Bersalin Dewi Sartika
1
1 1 2
D-III KESMAS b P L+P 7
-
8
15
L
11
12
13
24 35 32 21 46 18 7 11 9 20 16 8
28 44 51 36 51 37 28 23 20 29 77 30
52 79 83 57 97 55 35 34 29 49 93 38
247 4 6 8 3 1 8 5 5 4 3 3 2 34 3 1 2 -
454 7 8 11 8 12 8 10 11 10 1 10 18 44 4 2 1 1 2
701 11 14 19 11 13 16 15 16 14 4 13 20 78 7 1 4 1 1 2
92
168
260
11
16
27
24
2
2 -
11
-
15
26 -
-
8
8 -
1
1
23
40
5
11
16
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA
187
337
524
JUMLAH (KAB/KOTA)
550
985
1.535
9 16 21 14 12 7 8 6 6 10 10 4
26 27 25 26 21 13 20 6 18 6 27 21
123
236
2
-
1
2
1 -
12 4
1 -
4 1 1 1
1 1 2 1 14 5
1
1 -
9
9 -
29,33 17
Bapelkes Kendari
L+P
10
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI PENDIDIKAN
P
9
-
9
L
TENAGA SANITASI P
JUMLAH
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012 Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
11
24
35
54,00
41,64
17
23
40
5
11
16
187
337
524
559
1.009
1.568
13
43
L+P 14
35 43 46 40 33 20 28 12 24 16 37 25 359 2 3 13 4 1 1 1 2 1 18 6 1 2 1 56
2 11,77
24,22
2 17,98 -
1
1
33
49
82
169
331
500
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012 NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ANALIS LAB. L P L+P
TENAGA TEKNISI MEDIS TEM & P.RONTG P.ANESTESI L P L+P L P L+P
3
6
BUTON MUNA KONAWE KOLAKA KONAWE SELATAN BOMBANA WAKATOBI KOLAKA UTARA BUTON UTARA KONAWE UTARA KOTA KENDARI KOTA BAU-BAU
4
5
4 2
4 3
1
5 1 2
3 1 7 1 2
5 1 5 7 2
21 1
35 3
7
8
8 5
-
5 1 3
-
8 2 12 8 4 -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD PASARWAJO 2 RSUD RAHA 3 RSUD UNAAHA 4 RSUD KOLAKA 5 RSU ANTAM POMALAA 6 RSUD ANDOOLO 7 RSUD BOMBANA 8 RSUD WAKATOBI 9 RSUD DJAFAR HARUN 10 RSUD OHEO KONUT 11 RSUD BUTUR 12 RSUD ABUNAWAS 13 RSUD BAU-BAU 14 RSUD PROVINSI 15 RSUD JIWA 16 RSU PMI 17 RSU DR. ISMOYO 18 RSU BHAYANGKARA 19 RSU SANTA ANNA 20 RSU GRIYA HUSADA 21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU 22 RSIA PERMATA BUNDA 23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RSU MURHUM Rumah Bersalin Zafirah RS Bersalin Hati Mulia RS Bersalin Kasih Ibu RS Bersalin Dewi Sartika
56 4
-
2
1
1
3 9
-
4 9
5 2 3 3 1 2 3 8 12
1 1 2 5 3
1 3 4 1 1
2 2 2 -
7 4 3 3 1 3 4 10 17 3 1 5 4 1 1
-
2 2 -
1
1 1 2
1 1 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
25
68
93
Sarana Kesehatan Lainnya
13
29
42
2 -
1 2
-
-
3 12 -
1 3 -
-
1
1 4
1 -
-
43
-
-
2 -
-
-
-
1 -
4 1
-
4
6 2 -
-
-
58 9 1 7 17
4 17
-
2 2 4 3
5 2 6 15 1 2 6 14 21 2 1 3 5 1 1
3 2 9 11 4 1 3 3
2 3 5
17
10 2 12 8 4
-
-
L+P
-
37 4
4 4 2 3
P 16
5 1 3
7 1 5 7 2 -
-
L 15
-
-
21 5 1 3
FISIOTERAPIS
8 5
5 1 2
3 1 7 1 2 -
1
4 3
1
2 2 1 1
-
1 3 3
-
-
21
2 2 10 10 3
2 6 7 2
4 3 1
2 2 1 1
14
-
-
-
4 14
2
-
2 2 1
2 1
13
4 2
2
2
3 8
L 12
-
-
-
11
2
3
1 8
10
-
-
2 2
9
JUMLAH P L+P
-
9 6 8 18 1 5 8 23 32 6 2 6 8 1 1 6 2 -
1
2
1 1 2
1 1 4
25
68
114
182
13
29
42
2 2 4 3 -
1
3
4 -
1 1 2 2 2 1 1 -
2
3 1 2 3 9 9 3
1 7 8 2 -
1
-
1 -
64
22
3
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
7,70
INSTITUSI PENDIDIKAN
-
13,11
10,40
11
35
46 -
0,95
3,04
1,99
2
2
11
37
48
Bapelkes Kendari DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
59
2
2
134
193
21
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
1
1
44
65
22
5
27
102
3
3
183
285
TABEL 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
357.811.609.653
a. Belanja Langsung
139.053.594.310
b. Belanja Tidak Langsung
218.758.015.343
2 APBD PROVINSI a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung
93,57
24.595.095.400
6,43
2.358.600.000
0,62
22.236.495.400
5,81
3 APBN :
0,00
- Dana Dekonsentrasi
17.949.353.000
4,69
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
73.023.604.830
19,10
- JAMKESMAS/Jampersal
15.690.970.940
4,10
3.670.199.058
0,96
28.619.400.000
7,48
- Lain-lain (sebutkan) 1. JAMKESSDA + BAHTERAMAS 2. TP (BOK + RUJUKAN) 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0,00
- Global Fun - TB
2.482.182.475
0,65
- Global Fun - Malaria
2.207.254.273
0,58
- Global Fun - HIV-AIDS
626.468.475
0,16
- Global Fun - Kusta
375.145.000
0,10
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
382.406.705.053
TOTAL APBD KAB/KOTA
357.811.609.653
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012
100
93,57
165.715