Profil Desa Rajasinga Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu Nama Responden
:- Julhaidir, S.Sos. 41 (Kuwu Rajasinga) - Jajat Sudrajat 38 (Sekdes Rajasinga) -Akrom 50 (Kliwon ) -Yusup 45 (Penjaga Kantor) -Syafawi, S.Pd. 55(Guru SMP) Alamat : Jln Raya Sumur Watu No. 72 A, Desa Rajasinga, Kec. Terisi, Kab. Indramayu KP. 45262HP. 085295638009 Data : Foto, dan Data Tempat Wawancara : Kantor Kuwu Rajasinga Waktu Wawancara : Hari Selasa – Jum’at 19 – 23 oktober 2015. 1. Letak Geografis a. Detail Visualisasi peta desa Rajasinga sbb. :
b. Dalam peta yang terdapat di desa, bagaimana letak Geografis desa; Bujur Timur = 108.15448 Lintang Selatan = 6.48518 c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Cikedung Sebelah barat berbatasan dengan desa Ploso Kerep Sebelah selatan berbatasan dengan desa Jati Mulya Sebelah utara berbatasan dengan desa Karang Asem d. Batas desa Rajasinga dicirikan dengan adanya Sungai yang mengitari, dari arah selatan hingga arah timur berbatasan dengan desa Cikedung. Sedangkan sebelah baratnya adalah desa Ploso kerep dengan kali yang membatasinya, serta arah utara desa yaitu rel kereta api, berbatasan dengan desa Karang Asem. e. Untuk keberadaan Jalan utama desa sudah cukup memadahi 70 % layak pakai, hanya beberapa jalan gang desa yang perlu untuk segera dilaksanakan pengerasan, namun sekala prioritas 30 % relokasi dana anggaran untuk jalan baru, hal inisangat urgen sebagai jalan lintasan perekonomian warga. Program-program pemerintah sudah bisa dirasakan Oleh Masyarakat seperti halnya PNPM, Sudah dialokasikan Untuk pembangunan sarana pendidikan (Gedung sekolah TK), pengerasan jalan, serta simpan pinjam. Dll. f. Akses jalan menuju desa Raja Singa yang paling mudah menggunakan jalur Transfortasi Kereta api, karena dari stasiun Trisi, Naik ojek atau Angdes (Angkutan Pedesaan) dengan jarak tempuh ± 2,5 km. Jika dari akses jalur jalan pantura naik Angdes jurusan Jangga-Cikedung, turun kantor kuwu desa Raja Singa. g. Banyaknya sarana transfortasi saat ini yang beroprasi di jalur trayek Jangga-Cikedung baru berkisar 15 unit mobil, selebihnya Jasa ojek pangkalan, dan kendaraan yang melintasi jalan desa Raja Singa 10 sampai dengan 20 perjamnya. 2. Demografi Desa a. Tentang Jumlah penduduk desa Rajasinga total keseluruhan : 8220 Jiwa. Jumlah perincinya ; Laki-laki : 4002 Orang. Usia 0 - lansia Perempuan : 4218Orang. Usia 0 - lansia Dewasa : 5636 Orang. Usia 18 - lansia Anak-anak : 1147 Orang. Usia 0 - 14 tahun Menikah : 5636 Orang. Usia 18 - lansia Belum Menikah : 1437 Orang. Usia 0 – 17 tahun Jumlah DPT : 5797 Jiwa Data angka tersebut diatas berdasarkan foto copy rekap data penduduk berdasarkan kelompok umur :
a. Melihat pada keberadaan tingkat kemajuan SDM pada saat itu, maka berpengaruh juga pada sektor Taraf pendidikan warga; rata-rata pendidikan warga desa Rajasinga mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) walaupun untuk saat ini sudah banyak
generasi yang mengenyam jenjang yang lebih tinggi atau pendidikan pesantren, namun untuk reratanya masih di kisaran jenjang dasar. b. Taraf Ekonomi warga melihat dari jumlah perkapitanya warga berpenghasilan Rp. 30.000 /hari upah dari profesi buruh kulinya. Untuk angka warga miskin : 1400 KK, sebagai penerima bantuan dari program rakyat miskin, seperti : BLT, Raskin dll. c. Basis mata pencaharian warga ; Petani 60 % dari total jumlah penduduk Pedagang 10 % Guru 5 % PNS 5 % Pegawai Swasta 1 % TKI 3 % d. Jumlah pemeluk Agama atau keyakinan warga Rajasinga ; Islam 6526 Orang Katolik 10 Orang. 3. Sejarah Desa SEJARAH DESA RAJASINGA Pada awalnya desa Rajasinga adalah wilayah sumedang,yang saat ini sudah menjadi wilayah Indramayu bagian Selatan khususnya di Kecamatan Terisi. Pada saat penyebaran Agama Islam serta masa penjajahan Belanda ada seorang tokoh bernama Ki Agrantaka. Setelah beliau menunaikan ibadah haji beliau berganti nama manjadi K.H Agus Rohmat Taqwa Allah. Beliau merupakan seorang yang anti terhadap penjajah. Pada waktu itu beliau memisahkan diri dari daerah Cirebon,karena tidak sepaham dengan sistem pemerintahan Belanda. Rajasinga dulunya adalah Desa Pandan Sari,pada waktu itu semua Ki Geden yang akan melakukan kegiatan di Cirebon. Berangkat dengan mengendarai kuda,akan tetapi Ki Geden dari Desa Pandan Sari sangat berbeda,yaitu dengan menggunakan Singa kembar (Rajasinga ). Sehingga dari situlah nama Desa Rajasinga disandangkan. Sampai saat ini Desa Rajasinga merupakan penghasil Bata Merah terbesar di Indramayu dengan lebih dari 60 pengrajin Bata Merah dan itu merupakan Potensi Ekonomi sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Rajasinga. Pusat pemerintahan kecamatan Terisi berada di desa Rajasinga, hampir seluruh kantor pemerintahan (kantor camat, Koramil, Polsek, Kantor Urusan Agama) berada di desa tersebut. Banyak sekali legenda dan mitos yang terjadi di desa Rajasinga, Namun munculnya legenda berasal dari kadipaten Bagelen sekarang Kabupaten Purworejo Jateng, begitupun wilayah Indramayu pada umumnya. Kurang lebihnya, diawali dari perintah sang ki gede, mbah ”kuwu Sangkan” yang mengutus ki Agrantaka untuk membuka padukuhan di wilayah selatan, ki Agrantaka tidak sendiri ditemani oleh beberapa sahabatnya : ki Gede Surantaka, Syech Weling Wanantaka, Raden Jayantaka. seiring waktu padukuhan yang oleh sang ki gede perjuangkan, berkembang pesat dan berganti masa kurun waktunya. Ki Kada, beliau adalah sebagai kuwu pertama padukuhan Pandan Sari dilanjutkan beberapa kuwu (nara sumber belum bisa menyebutkan), di tahun berikutnya : - Bpk. Carman Masa bakti 1979 - 1989 - Bpk. Simin masa bakti 1989 - 1994 - Bpk. Usman masa bakti 1994 - 1999 - Bpk. Tarkam masa bakti 1999 - 2015 - Bpk. Julhaidir, S.Sos masa bakti 2015 – 2020 (sekarang menjabat) Nama tokoh, Pejuang, atau Buyut di desa Rajasinga adalah para tokoh yang sangat berjasa di dalam perkembangan sejarah dan peradaban wilayah Rajasinga Seperti : ki Agrantaka dan para sahabatnya, ki Demang Ngabai, ki Kebo Ireng, Nyi Narinten, Buyut Songglin (Cina), Buyut Nanak.
Keberadaan situs serta makam para leluhur desa Rajasinga terjaga rapih, sementara ini masih dirawat oleh warga sekitar makam berikut kegiatan ritual rutinannya. - Gangguan Ekonomi, Wabah Penyakit yang pernah terjadi Untuk gangguan ekonomi desa Rajasinga, pada mayoritasnya petani jika musim kemarau saja mengalami gagal panen, kebetulan saat ini adalah tahun terparah, karena tidak satupun lahan petani yang bisa ditanami padi. Pada perubahan iklim yang radikal saat ini warga terserang beberapa penyakit radang ringan (virus influenza) : batuk, flu, meriang. 4. Budaya Desa mencakup : a. Tradisi yang dipegang erat penduduk desa Rajasingaseperti pada umumnya didesa-desa lain diantaranya:Mapag sri, Ngunjung, Sedekah bumi dll. b. Bahasa sehari-hari warga : Bahasa jawa Indramayu c. Kesenian populer di desa ini di antaranya : Wayang, Sandiwara, Tarling, Organ tunggal, Ronggeng dll. d. Kesenian tradisional desa (warisan leluhur) ; - yang masih lestari antara lain:Wayang, Sandiwara, Tarling. - kesenian/tradisi yang telah punah : Sintren, Ronggeng e. Tempat pariwisata dan hiburan belum ada. f. Beberapa kegiatan/program yang ada di desa/kelurahan ini yang dilaksanakan turun-temurun di antaranya ; - Yang lama : Mapag sri, Sedekah bumi, Ngunjung. - kegiatan baru : Hari jadi desa, akan direncanakan pelaksanaanya. g. Partisipasi masyarakat desa Rajasinga sangat antusias sekali, bahu membahu dan saling bergotong – royong ikut andil dalam mensukseskan program kegiatan yang sudah di agendakan. 5. Agenda Desa, mencakup ; a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan rutin di desa ini? - PKK (lancar, dilaksanakan setidaknya sebulan sekali) - Olahraga Masyarakat (Rutin, setidaknya setahun sekali, event peringatan HUT RI) - Kerja Bhakti yang rutin dilaksanakan : jum’at bersih, - Penyuluhan rutin sebulan sekali seperti penyuluhan : kesehatan, pertanian permusim. - Peringatan Hari Besar Nasional dilaksanakan tepat pada tanggal peringatan, diantaranya : 17 Agustus, Kartini, sumpah pemuda dll. - Hari Besar Keagamaan diperingati pada tanggal hijriyah : 1 Muharom, Isra mi’raj, Maulid Nabi, Halal bi halal dll. - Kegiatan adat istiadat masih dilaksanakan oleh warga dan kepala desa : Mapag Sri, Ngunjung, Sedekah Bumi. b. Keterlibatan warga bersama pemerintah desa terhadap kegiatan sangat antusias karnanya rutin dilaksanakan. c. Desa Rajasinga memiliki agenda kegiatan khusus yang terpampang di Balai Desa atau disebarkan kepada warga. d. Peran Badan Perwakilan Desa (BPD), sangat mendukung dan berkordinasi dengan kebijakan pemerintah desa. e. Hambatan dan Ancaman dalam pelaksanaan kegiatan aparatur Desa tidak ada, aman dan terkendali. - Peluang dan Tantangan Aparat Desa ini ; - saat ini pemerintahdesa Rajasinga juga sama dengan pemerintah desa lainnya dapat tumbuh dan berkembang disegala sektornya namun untuk mewujudkan semua itu bergantung kepada bagaimana sinergi warga masyarakat dan pemerintah desa, seiring dengan keaneka ragaman karakteristik warga maka barangkali itu yang menjadi kendala yang dapat mempengaruhi laju perkembangan dan kemajuan desa. - dan di masa mendatang, jika memeng sarana dan prasarana sudah terpenuhi diseluruh sektornya, serta didukung pula oleh tokoh masyarakat bersama pemuda, maka sudah
tentu pertumbuhan dan perkembangan desa Rajasinga dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat dan pesat. 6. Khas Desa, mencakup ; - khas kuliner desa Rajasinga seperti pada umumnya desa-desa di kabupaten Indramayu diantaranya ; ada jajanan : Gemblong, Rumbah, Lotek dll. - Kesenian yang menjadi ciri Khas Desa Rajasinga yaitu Ngidung (Bpk. H. Su’eb), - Profesi yang menjadi trend citra di Desa Rajasinga juga menjadi trend di desa lain yaitu sebagai Pahlawan Devisa Negara lebih dikenal TKI (Tenaga Kerja Indonesia). - Hal yang dinilai potensial yang bisa mengangkat citra desa Rajasinga di sektor perekonomian dan kepemudaan karena dengan membina di kedua sektor andalan desa Rajasinga ini dengan lebih serius seluruh warga bisa langsung diberdayakan dan ikut terlibat dalam rangka memajukan desa. - Strategi Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat untuk mengembangkan citra dan promosi desa, banyak hal yang harus dilakukan dan tentunya tanpa dibatasi waktu namun sekala prioritasnya pemeritah desa Rajasinga akan mengutamakan pembangunan yang bersifat urgen, diantaranya : Membangun akses jalan sebagai jalur utama perekonomian Masyarakat. Merenofasi dan melengkapi sarana keagamaan sehingga dapat difungsikan tepat pada sasaranya. Membangun dan melengkapi gedung Kepemudaan agar dapat memberdayakan dan mengembangkan potensi pemuda desa Rajasinga. Membangun sarana Sanitasi air dan pembuangan sampah diseluru Blok / RT agar masyarakat dapat terbebas dari banjir serta dapat memelihara kebersihan dan keindahan desanya. 7. Berita, Informasi dan Teknologi, mecakup (sebagai ajang promosi); a. Berita yang pernah dimuat media local/nasional tentang desa ini diantaranya : pada saat pemerintah desa membangun sarana fisik seperti : pengerasan jalan, membangun sarana pelayanan masyarakat, pernah juga diliput oleh media local pada saat bencana banjir datang. b. Untuktingkat melek baca masyarakat desa Rajasinga sudah cukup meningkat yaitu 85 % masyarakat sudah bisa membaca. c. Tingkat melek teknologi warga desa Rajasinga justru lebih tinggi yaitu 90% sudah dimiliki warga. d. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya informasi dan berita media 60 % karena faham masyarakat untuk sub ini belum menyelurh. e. Hal yang menarik dari desa Rajasinga yang layak diangkat menjadi sebuah berita dan bisa mengangkat citra desa sebenarnya banyak namun yang paling menonjol diantaranya : Bata Merah dan Pendidikan Pesantren. 8. Pendidikan, mencakup : Jumlah sekolah,pesantren, majelis ta’lim, madrasah dan langgar pengajian; jumlah warga berprofesi pendidik; Jumlah Ustadz/Ustadzah dan taraf pendidikan mereka; Jumlah Pendeta atau pemuka agama lain (jika ada); Jumlah Sarjana hingga Profesor (jika ada); Rerata jenis pendidikan yang diambil warga (jurusan perkuliahan, jika ada). a. Berapa jumlah sekolah Formal di Desa Rajasinga? - TK N/S :-/4 - SD N/S :3/- MI N/S :-/1 - MD/ DTA : - / 5 - SMP N/S :1/- MTS N/S :1/3 - SMAN/S :-/1 - SMKN/S :-/1 - MA N/S : - / 1 - Universitas N/S : - / -
b. Rerata tingkat pendidikan Warga desa Rajasinga sudah mayoritas tingkat SMP, selaras dengan program pemeritah WAJAR 9 Tahun. c. Rerata jurusan pendidikan yang ditekuni warga kebanyakan Pendidikan Agama (PAI) d. Jumlah warga berprofesi pengajar ; - Guru : 5% - PNS : 8% - Ustadz : 20% 9. Ekonomi, mencakup: Jumlah Pendapatan Asli Desa (dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun dari investor yang biasanya berupa pabrik, izin usaha alfamart dan sebagainya); Serapan Anggaran dan Laporan Keuangan; Jenis investasi yang membantu pemberdayaan masyarakat desa; Peluang dan Tantangan pengembangan ekonomi di desa; Hambatan dan Ancaman bagi ekonomi desa dan masyarakat setempat. - Berapa Pendapatan Asli Desa Rajasinga per tahun : - Dana Pemerintah Pusat : Rp 881.045.000,- Bantuan Pemda : Rp 432.924.000,- Investasi : Rp 80.000.000,- Industri : Rp - Pasar : Rp - Waralaba : Rp - BUMDES : Rp 75.000.000,- Pariwisata /Lain-Lain : Rp 5.000.000,- Serapan anggaran dan Laporan keuangan : Rp 961.045.000,[ Dilampirkan] - Jenis Investasi yang membantu pemberdayaan warga ; - Produksi Bata Merah - BUMDES - Peluang dan Tantangan pengembangan ekonomi di desa ini adalah ; - sektor pertanian dan produksi batu bata merah merupakan peluang unggulan masyarakat Rajasinga namun kedua sektor ini masih banyak menemui kendala, diantaranya jika musim hujan maka para pengrajin batu bata merah tidak bisa memproduksi, begitupun jika musim kemarau para petani sulit menemukan air, karena kering yang berkepanjangan, jika masalah ini dapat terselesaikan maka perekonomian dapat mensejahterakan warga - Hambatan dan Ancaman bagi ekonomi desa dan masyarakat setempat ; Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung, sedikitnya lapangan kerja, sedikitnya peluang bisnis, dan kurangnya modal usaha serta pengarahan / bimbingan untuk warga, jika tidak diperhatikan maka hambatan dan ancaman ini pasti dapat mempengaruhi semua sektor yang ada didesa. 10. Kesehatan Mencakup: a. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di desa ini ; - Puskesmas : 1Gedung - Balai Kesehatan Warga :- Posyandu :9 - Klinik Kesehatan : 1 Bergabung dgn kecamatan - Rumah Sakit :- Dokter Praktek Rumahan :1 - Klinik bagi Ibu Hamil :b. Peralatan Penunjang Kesehatan yang tersedia ; - Ambulans : 2 Unit - Angkutan CSR : 1 Unit c. Ketersediaan obat dan vaksin : Cukup d. Wabah yang pernah melanda ;DBD (di RW 4 dan RW 5) - Jenis Penyakit yang banyak diderita warga saat ini : Flu, Meriang, Batuk. - Angka Kematian Ibu Hamil : -
- Angka kematian Bayi : 2 kasus (Prematur) - Rata –rata usia penduduk : 30 – 55 Tahun - Jumlah Lansia : e. Ketenagakerjaan; - Berapa jumlah tenaga kesehatan di desa ini : 10 orang - Perawat : 1 orang - Dokter : 1 orang, - Bidan : 2 orang, - Apoteker : 3 orang - Dukun Bayi : 3 orang 11. Lembaga Organisasi Sosial keagamaan meliputi ; a. Jumlah organisasi keagamaan : 2 (NU dan Muhammadiyah) b. Aset organisasi : kantor kesekretariatan c. Problem-problem yang dihadapi oleh kepengurusan : Aman terkendali.