Potensi Kelautan & Perikanan di Kawasan Pantai Timur Sumatera dalam Mendukung Program Poros Maritim OLEH
Dr. Ir. H. Deni Efizon, M.Sc KETUA PROGRAM STUDI MAGISTER & DOKTOR ILMU KELAUTAN
PRODI MAGISTER & DOKTOR ILMU KELAUTAN & SDA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU Pekanbaru, 24 Agustus 2016
Rusak laut hampa lah perut, Habis hutan binasa lah badan, Pupus rimba hilang lah marwah, Kotornya sungai menunjukkan perangai. Apabila alam menjadi rusak, Turun temurun hidup kan kemak, Pergi ke laut ditelan ombak, Pergi ke darat kepala tersundak, Hidup susah dada pun sesak, Periuk terjarang nasi tak masak. by. Dr (HC) H. Tenas Effendi
Mengapa sektor kelautan & Perikanan menjadi tumpuan dan harapan dalam mendukung Program Poros Maritim Indonesia? * Salah satunya di Kawasan Pantai Timur Sumatera.
1. INDONESIA sebagai negara kepulauan dan bahari terbesar di dunia yg wilayah lautnya termasuk ZEEI 5,8 juta km2 dengan jumlah pulau + 17.504 pulau dengan panjang garis pantai 95.181 km (terpanjang kedua setelah Kanada), menyimpan kekayaan sumber daya kelautan & perikanan yang besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
2. Orientasi Pembangunan selama ini terfokus pada pembangunan di daratan (hutan dan sumber daya mineral tidak lagi menjanjikan untuk jangka panjang).
3. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya kesadaran manusia akan arti penting produk kelautan & perikanan bagi kesehatan dan kecerdasan manusia.
4. Kawasan pesisir dan laut yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi bagi pengembangan berbagai aktifitas pembangunan, seperti perikanan, industri, pelabuhan, pemukiman, pariwisata, konservasi, dll.
5. Semangat bahari yang mulai pudar (padahal INDONESIA melalui Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan beberapa Kesultanan Islam pernah menjadi negara maritim yang tangguh dan disegani oleh masyarakat dunia). Nenek moyang kita orang pelaut.
•Potensi kelautan dan perikanan yang KITA dimiliki!
1. Sumber daya yang dapat pulih seperti perikanan (berbagai jenis ikan, udang, kerang-kerangan, kepiting, rumput laut dan biota perairan laut lainnya); hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.
2. Sumber daya tak dapat pulih (seperti minyak bumi dan gas, bauksit, timah, biji besi, bahan tambang serta mineral lainnya). 70 % cekungan minyak ada di laut.
3. Sumber energi yang berasal dari gaya-gaya atau proses-proses kelautan (berupa energi gelombang, pasang surut, angin dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).
4. Jasa-jasa lingkungan kelautan (wisata bahari, media transportasi, pengatur iklim, sumber plasma nutfah dan penampung limbah).
• Apa potensi kelautan dan perikanan di Kawasan Pantai Timur SUMATERA?
Kawasan Pantai Timur Sumatera Luas Wilayah + 443.065,8 Km2 (Terdiri dari 8 Provinsi)
Memiliki potensi ekonomi kelautan & perikanan: 1. Perikanan Penangkapan (Laut, payau dan perairan umum daratan), 2. Perikanan Budidaya (Laut, payau dan perairan umum daratan), 3. Pengolahan Produk Perikanan, 4. Kawasan Konservasi Perairan yang memiliki turunan nilai-nilai ekonomi, 5. Ekowisata.
1 & 2. Potensi Perikanan Tangkap dan Budidaya & Tingkat Pemanfaatannya NO.
1.
ASPEK SUMBERDAYA
PEMANFAATAN
Sumberdaya Penangkapan -
2.
POTENSI
TINGKAT
PRODUKSI/PEMANFAATAN
Perairan Laut Perairan Umum
3.909.212 Ton 242.600 Ton
1.612.679 Ton 143.349 Ton
41.25 % 59.90 %
300.562 Ha
1.871.710 Ton
37.24 %
218 Ha
200.006 Ton
10,57 %
650.509 Ha
2.344671 Ton
24,55 %
Budidaya Perikanan -
Budidaya Air tawar - Kolam dan Minatani - Keramba air tawar
-
Budidaya Air Payau (Tambak)
-
Budidaya Laut (Kejapung)
1.345 Ha
505.248 Ton
10,56 %
-
Budidaya Pantai (Kerang)
8.500 Ha
-
-
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Tahun 2014
1 & 2. Potensi Perikanan Tangkap dan Budidaya & Tingkat Pemanfaatannya di RIAU NO.
1.
ASPEK SUMBERDAYA
PEMANFAATAN
Sumberdaya Penangkapan -
2.
POTENSI
TINGKAT
PRODUKSI/PEMANFAATAN
Perairan Laut Perairan Umum
276.000 Ton 42.600 Ton
177.306,2 Ton 18.384,1 Ton
64.24 % 43.15 %
42.557 Ha
54.560,5 Ton
6.10 %
218 Ha
25.151,7 Ton
10,57 %
Budidaya Perikanan -
Budidaya Air tawar - Kolam dan Minatani - Keramba air tawar
-
Budidaya Air Payau (Tambak)
37.399 Ha
311,2 Ton
1,4 %
-
Budidaya Laut (Kejapung)
63.052 Ha
505.248 Ton
2,94 %
-
Budidaya Pantai (Kerang)
8.500 Ha
-
-
Sumber: Dinas Perikanan & Kelautan Provinsi Riau, Tahun 2015
3. Pengolahan produk perikanan seperti kerupuk ikan & udang, abon, pilus, bakso, nuget, snack ikan, dll).
4. Kawasan Konservasi Perairan yang memiliki turunan nilai-nilai ekonomi • Paradigma Baru Konservasi Sumberdaya Perairan adalah Upaya Perlindungan, Pelestarian dan Pemanfaatan.
Katagori Kawasan Konservasi ( UU 31/04 dan PP 60/07 – Per menKP 02/2009; UU 27/07 dan Permen KP 17/2008)
Kawasan Konservasi Perairan (KKP): Taman Nasional Perairan Taman Wisata Perairan Suaka Alam Perairan Suaka Perikanan. Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K) : Suaka Pesisir; Suaka Pulau Kecil Taman Pesisir; Taman Pulau Kecil. Kawasan Konservasi Maritim (KKM): Daerah Perlindungan Adat Maritim Daerah Perlindungan Budaya Maritim. Sempadan Pantai (diatur oleh Permen tersendiri).
Produk-produk turunan di Kawasan Konservasi Perairan Mangrove Hasil Hutan Bukan Kayu
Obat-obatan, Kosmetik, Makanan & Minuman
Pakan Ternak
NILAI MANFAAT TOTAL DARI HUTAN MANGROVE : Rp. 170 juta/ha/tahun yang terdiri atas : • Manfaat langsung (Produktivitas perikanan) Rp. 41,5 juta/ha/tahun. • Manfaat tak langsung (Manfaat fisik, ekowisata, dll) Rp. 127.5 juta/ha/tahun. • Manfaat pilihan (Nilai Biodiversitas) Rp. 127.500 /ha/tahun. • Manfaat keberadaan (Nilai WTP) Rp. 951.600 /ha/tahun.
5. Ekowisata • • • •
Ekowisata mangrove Ekowisata lamun dan terumbu karang Ekowisata pantai Ekowisata burung migran (ex. Pulau Bakung/Basu-INHIL)
Potensi ekowisata di Pantai Timur Sumatera • Luas kawasan hutan mangrove 4,5 juta Ha (Terluas di dunia). (30 % kondisi baik). • Luas kawasan terumbu karang 2,5 juta Ha. • Luas kawasan padang lamun 20.000 km2. • Potensi pulau dengan keindahan kawasan pantai beserta keanekaragaman hayatinya (flora dan fauna). Ex. Penyu di Pulau Jemur Kab. Rokan Hilir.
Pembelajaran dari Negara lain…..
Sabah Park, Malaysia (Selingan, Bakkungaan Kecil, Gulisan) Carrying Capacity • 38 prsn/night Transport: • 35 Mnt flight from KK • Ordinary boat: 2,5 - 3 hours • Speed boat (100 hp): 45 mnt Tour Cost: • RM 935/prsn • Min 2 paxs
Sabah Park, Malaysia Wisata 1 Malam, Apa yang dilihat?
Namun potensi pesisir dan kelautan yang besar tersebut belum dimanfaatkan secara produktif dan optimal.
Ada 11 sektor kelautan dan perikanan yang dapat didayagunakan untuk kemajuan dan kemakmuran di KAWASAN PANTAI TIMUR SUMATERA, yaitu: Perikanan tangkap, Perikanan budidaya, Industri pengolahan hasil perikanan, Industri bioteknologi kelautan, Pertambangan dan energi, Pariwisata bahari/ekowisata, Hutan mangrove, Perhubungan laut, Sumberdaya pulau-pulau kecil, Industri dan jasa maritim, dan SDA Non-konvensional.
Permasalahan & Tantangan Pencapaian hasil pembangunan potensi kelautan dan perikanan masih jauh dari optimal. Kontribusi seluruh sektor kelautan terhadap PDB baru sekitar 20 % (Sementara negara2 yang memiliki kekayaan laut lebih kecil dari Indonesia, justru kontribusinya di atas 30 % PDB). Mayoritas nelayan dan masyarakat pesisir masih terlilit derita kemiskinan. Gejala overfishing, kerusakan ekosistem pesisir (hutan mangrove, terumbu karang, dan estuaria) & pencemaran melanda 40 % wilayah pesisir & laut.
Praktik illegal fishing, illegal logging, dan perompakan di laut masih marak.
Belum tuntasnya batas2 wilayah laut dengan daerah tetangga, negara tetangga dan ancaman terhadap kedaulatan NKRI, Sementara permasalahan bangsa yang krusial, meliputi :
Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, Kesenjangan antara si kaya dan si miskin kian melebar, Disparitas pembangunan wilayah sangat timpang, Rentannya kedaulatan pangan dan energi, Daya saing manusia sangat rendah, dan Kerusakan SDA dan lingkungan.
Tantangan Pasar bebas, khususnya pasar tunggal ASEAN (MEA) yang sudah berlaku mulai Desember 2015. Perubahan iklim global, beserta segenap dampaknya seperti : pemanasan suhu perairan laut, peningkatan permukaan laut, pemasaman laut, cuaca ekstrim, dll.
Kebijakan dan Program yang dapat dilakukan di Kawasan Pantai Timur Sumatera • Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi lumbung ikan, udang, kepiting, dan kerang.
• Menciptakan pola perikanan berkelanjutan, • Mengembangkan konsep energi terbarukan dengan memanfaatkan matahari, angin, dan arus laut,
• Menjaga keseimbangan ekosistem, • Melakukan konservasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir, • Mengembangkan eko-wisata bahari, • Mengembangkan industri farmasi berbasis perikanan, • Peningkatan dan pemerataan infrastruktur desa,
• Pembenahan sarana prasarana transportasi laut, sistem bongkar muat dan kargo, dalam rangka mendukung konsep tol laut, • Pengelolaan pulau perbatasan, pulau terluar dengan kesetaraan pembangunan. • Penyediaan BBM bersubsidi untuk nelayan dengan alokasi BBM cukup, • Pemberdayaan masyarakat pesisir.
Peluang Lain Program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI pada Direktorat Jenderal KP3K sekarang menjadi Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (Banyak program berikut dana yang dapat diraih)
Jika kebijakan dan program pada pembangunan pesisir dan kelautan dapat diwujudkan, maka Kawasan Pantai Timur SUMATERA akan menjadi kawasan yang maju, sejahtera, kuat dan berdaulat. dan ini Adalah peran dalam mendukung INDONESIA menjadi POROS MARITIM DUNIA
TERIMA KASIH Wassalamualaikum wr. wb