[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
[KERJA SAMA ANTARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INOVASI DAERAH PROVINSI LAMPUNG DAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA]
2015
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
PENDAHULUAN
Kota Jakarta sekaligus Pelabuhan terbesar
Lampung adalah sebuah provinsi paling
di Indonesia kurang dari 250 Km. Gambar 1
Selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah
Utara
[2015]
berbatasan
Peta Wilayah Studi
dengan
Bengkulu dan Sumatera Selatan. Provinsi Lampung
menyimpan potensi kelautan
dan pesisir yang besar. Sebagai contoh, Provinsi Lampung menyumbangkan 45% penghasil Udang di Indonesia. Pelabuhan
utama
Lampung
adalah
Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Bakauheni, pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan
Tujuan dari diadakannya penelitian ini
(Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di
adalah
Teluk Lampung, sedangkan di Teluk
Lampung
Semangka adalah Kota Agung (Kabupaten
Indonesia melalui pemetaan potensi laut
Tanggamus), dan di Laut Jawa terdapat
dan pesisir. Sedangkan sasaran yang perlu
pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan
dicapai untuk mencapai tujuan yang
Maringgai dan Ketapang. Di samping itu,
dimaksud adalah sebagai berikut:
Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di
untuk
mendorong
menjadi
poros
Provinsi Maritim
● Adanya peta potensi laut dan pesisir Provinsi Lampung ● Adanya skenario pembangunan
Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan
Provinsi
Krui.
potensi
Lampung
berdasarkan
Secara geografis, posisi Lampung berada
● Adanya strategi pengembangan
di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
potensi laut dan pesisir Provinsi
dan berjarak kurang dari 700 km dari selat
Lampung
terpadat di dunia, selat Malaka. Sekitar
Wilayah studi dari penelitian ini meliputi 7
2/3 dari wilayah di Lampung memiliki
Kabupaten Kota di Provinsi Lampung,
wilayah pesisir. Jarak Lampung dari Ibu
yaitu Bandar Lampung, Lampung Selatan, 1 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
[2015]
Lampung Timur, Tulang Bawang Barat,
direkomendasikan (nilai total > 25) dan
Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran.
tidak direkomendasikan (1-25). Total nilai ini
METODOLOGI
nantinya
Lampung
membahas
pencapaian
beberapa
variabel
yang
menjadi pertimbangan yang menentukan
Poros
No
berbasis kelautan dan pesisir. Di dalam isu
1
strategis, variabel yang dibahas meliputi 2
oleh pelayaran Internasional, selain itu pula
mengenai
wilayah-
wilayah mana saja di Provinsi Lampung yang memiliki pesisir, kesesuaiaan guna lahan, ancaman bahaya, kedalaman laut, potensi obyek strategis dan kebijakan yang mendukung tercapainya sebagai poros maritim Indonesia. Masing-masing variabel tersebut memiliki interval penilaian 1-5. Kemudian hasil penilaian dimasukan ke dalam tabel untuk ditotal. Basis penilaian adalah kecamatan di dalam kabupaten yang memiliki wilayah pesisir.
Kemudian
hasil
penilaian
dapat
Lampung
mendukung
sebagai
Poros
Variabel Penilaian Lokasi Potensial
Maritim
Lampung sebagai Provinsi yang dilalui
yang
Tabel 1
Indonesia. Dasar pemikirannya adalah
membahas
untuk
Maritim.
variabel dan aspek untuk menentukan sebagai
dasar
menentukan kawasan strategis di Provinsi
Kajian isu strategis Maritim Lampung
Lampung
menjadi
3
Komponen Penilaian Jarak Terhadap Jalur Pelayaran Internasional Akses terhadap Pesisir Kesesuaian Guna Lahan
Referensi Pertimbangan Strategis/Kepmenhub No KM 53 Tahun 2002 Pertimbangan Geostrategis
Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan rencana tata ruang Nasional/Provinsi/Kabupate n 4 Ancaman Pertimbangan Bahaya Geostrategis/Peta indeks Rawan Bencana BNPB 5 Kedalaman Rekomendasi Teknis Laut Pembangunan Pelabuhan/Biaya/Kepmenh ub No KM 53 Tahun 2002 6 Potensi Obyek Pertimbangan Potensi Strategis/Sum Setempat/RPJMN/RIPIN/Re ber Daya Lokal ncana Pariwisata Nasional PP No 50 Tahun 2011/Obyek Strategis/Sumber daya alam potensial 7 Kebijakan Pertimbangan Dukungan Pemerintah Pusat Sumber:Disarikan dari berbagai sumber , 2015
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori,
Sebagai
tambahan,
ditambahkan
sangat direkomendasikan (nilai total >30),
beberapa aspek sebagai pertimbangan 2 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
[2015]
yang dapat menjadi pendukung Lampung
Kesesuaian guna lahan menjadi
sebagai
dasar dalam menentukan kawasan
poros
maritim.
Aspek
yang
dimaksud adalah aspek ekonomi, aspek
strategis
fisik dan lingkungan, aspek transportasi,
Lampung.
aspek sosial budaya dan kependudukan.
menentukan apakah lahan yang
Ada pun penjaran mengenai komponen
dimaksud dapat digunakan untuk
penilaian sebagai berikut.
kawasan budidaya atau tidak.
a. Jarak Provinsi Lampung terhadap
Kesesuaian
di
wilayah
Guna
lahan
Provinsi
lahan
yang
amat
paling
Jalur Pelayaran Internasional
mendasar adalah apakah kawasan
Seluruh wilayah kabupaten di
tersebut masuk ke dalam kawasan
Provinsi Lampung yang memiliki
konservasi atau budidaya.
wilayah laut masuk ke dalam zona
d. Ancaman bahaya
pelayaran internasional. Kriteria
Pulau Sumatera memiliki ancaman
yang menjadi dasar adalah jarak
bahaya yang khususnya gempa
sejauh < 500 Mil berdasarkan
dan tsunami. Di sepanjang pantai
klasifikasi
Barat Sumatera dan di bagian
oleh
Kementerian
Perhubungan.
Barat pulau Sumatera terdapat
b. Akses terhadap pesisir
lempeng dan patahan aktif. Data
Terdapat 7 kabupaten/kota di
mencatat, terdapat beberapa kali
Provinsi Lampung yang memiliki
gempa
wilayah
laut.
pergerakan lempeng dan patahan.
tersebut
adalah
Kabupaten/kota
disebabkan
Bandar
Wilayah di Lampung yang memiliki
Lampung
potensi ancaman bahaya tinggi
Lampung
terdapat pada bagian Barat dan
Timur, Kabupaten Tulang Bawang,
Selatan sedangkan bagian Timur
Kabupaten
relatif
Lampung, Selatan,
Kabupaten
Kota
yang
Kabupaten Kabupaten
Pesisir Tanggamus,
Kabupaten Pesawaran. c. Kesesuaian guna lahan
Barat, dan
rendah.
Penilaian
didasarkan terhadap peta indeks kerawanan
bencana
provinsi
Lampung yang dikeluarkan oleh 3 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
[2015]
Badan Nasional Penanggulangan
Kawasan Pesisir Provinsi Lampung
Bencana (BNPB).
dijelaskan lebih rinci pada gambar
e. Kedalaman Laut Kedalaman
laut
berikut. di
Provinsi
f. Potensi obyek strategis/sumber
Lampung secara umum dapat
daya
dibagi menjadi 4 zonasi. Zona
Bagi kawasan yang teridentifikasi
pertama adalah bagian barat yang
memiliki obyek strategis pada level
menghadap ke Samudera Hindia
nasional,
dengan rata-rata kedalaman laut
kabupaten memiliki nilai tambah.
10 m. Sebenarnya pada zona ini
Hal ini didasari atas hasil kajian
masih
dimanfaatkan
terhadap dokumen dan survey
sebagai obyek strategis maritim
lapangan. Sebagai contoh obyek
namun kedalaman laut di pesisir
strategis yang dimaksud seperti
ini masih kurang optimal untuk
Pelabuhan
Hub
keperluan obyek strategis seperti
Panjang,
Industri
Pelabuhan. Zona kedua ialah di
Keindahan
Pantai.
Teluk Semangka dengan rata-rata
sumber daya potensial seperti budi
kedalaman laut 60 m. Zona ketiga
daya
di
pertimbangan.
memadai
Teluk
Lampung
kedalaman
rata-rata
dengan 25
m.
provinsi
maupun
Internasional Maritim, Selain
udang
itu,
menjadi
g. Kebijakan yang Mendukung
Kemudian zona keempat yaitu di
Beberapa obyek strategis yang
Pesisir Timur dengan rata-rata
dimaksud di dalam penelitian ini
kedalaman
adalah pelabuhan, wisata, dan
laut
5m.
Untuk
mengetahui kedalaman laut di
industri.
Pesisir
Lampung
kebijakan terdapat pada level yang
digunakan data pendekatan rata-
lebih tinggi dari provinsi. Dengan
rata
demikian,
Provinsi
kedalaman
dalam
satu
Untuk
pelabuhan,
kebijakan
kawasan. Data diambil dari Atlas
strategis
Pesisir Provinsi Lampung pada
penilaian kawasan strategis. Untuk
tahun 1999.
wisata, provinsi memiliki peran 4 | Hal
Kedalaman laut di
dalam
sangat
menentukan
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
yang
lebih
besar
utama
dalam
[2015]
dalam
alasan
pengembangan
mengembangkan potensi wisata
sektor
yang ada di dalamnya.
pengembangan industri di luar Pulau Jawa
transportasi.
Rencana
yang berada di Provinsi Lampung seperti TINJAUAN POTENSI KEBIJAKAN
Kawasan Industri Lampung (KAIL) di Lampung
Lampung Selatan dan Kawasan Industri
berdasarkann RPJMN 2015-2019 lebih
Maritim (KIM) di Tanggamus juga menjadi
Pembangunan
di
Provinsi
banyak berfokus pada pembangunan dan pengembangan infrastruktur penunjang
faktor
dikembangkannya
jaringan
transportasi. Untuk mendukung kawasan
tarikan
industri tersebut pemerintah pusat juga
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
melakukan pengembangan energi listrik
Meskipun begitu pembangunan di sektor
agar perencanaan dapat berjalan dengan
lain seperti sosial, ekonomi, budaya, dan
baik. Berikut tabel rencana pembangunan
kebencanaan tetap diperhatikan namun
dan
lebih berfokus pada prioritas dan memiliki
Provinsi Lampung.
kegiatan
agar
memberikan
Jaringan jalan dan simpul transportasi merupakan sektor infrastruktur yang di dan
melancarkan
dikembangkan arus
barang
infrastruktur
Pembangunan Kawasan
keurgensian yang mendesak.
bangun
pengembangan
untuk sehingga
Infrastruktur
Strategis
Selat
Sunda
di
dan (KSISS)
merupakan skala
besar
dan
kompleks
membutuhkan
yang
penanganan
perekonomian akan tumbuh lebih cepat.
yang menyeluruh dan terpadu. Selain itu,
Hal
letak
industri dalam negeri diharapkan dapat
geografis Provinsi Lampung yang berada
memberikan konstribusi yang maksimal
di ujung Pulau Sumatera yang menjadi
dalam pembangunan KSISS.
penghubung dengan Pulau Jawa sehingga
Pembangunan KSISS akan
sektor transportasi harus lancar dan
pembangunan ekonomi nasional sehingga
ini
dilakukan
mengingat
aman. Selain itu potensi ekspor hasil pertanian
dan
perkebunan
Provinsi
Lampung yang melimpah juga menjadi
memerlukan
mengerakan
dukungan
investasi, peraturan perundangan, political will dan perkuatan kelembagaan. 5 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
Berdasarkan
Rencana
Tata
[2015]
Ruang
pengembangan infrastruktur sumber daya
Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda,
air (SDA) yang mendukung lumbung
bila meninjau potensi ekonomi dari
pangan serta keterpaduan terhadap kota-
Kawasan Strategis Selat Sunda, maka akan
kota.
terlihat betapa urgentnya pembangunan
pembangunan infrastruktur agar secara
infrastruktur yang dapat menghubungkan
bersamaan klaster industri yang terdapat
Provinsi Lampung dan Banten.
dalam wilayah tersebut dapat tumbuh
Gambar 2 Klaster Kawasan Strategis Provinsi Lampung
WPS
juga
menstimulus
cepat.WPS tersebut terkoneksi antara infrastruktur infrastruktur perkoaan.
dan
dipadukan
lainnya Dampak
ke lain
dengan kawasan
yang
bisa
dirasakan adalah meningkatnya distribusi barang dan jasa, serta mobilitas penduduk maupun tenaga kerja di Kota Metro (Provinsi Lampung).
Sumber: Presentasi Wakil Menteri PU, 2012
Selanjutnya sebagai upaya lanjutan, maka dilakukan
percepatan
pembangunan
perencanaan
infrastruktur
dalam
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). WPS
dikembangkan
berdasarkan
terutama daya dukung dan daya tampung, lingkungan fisik terbangun, serta Nawacita dan RPJMN. WPS
yang
dimaksud
pengembangan strategis pengembangan
ialah
pelabuhan, pariwisata kawasan
kawasan kawasan nasional, industri, 6 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
Gambar 3 Konsepsi Pengembangan Wilayah Pulau Sumatera
Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2015.
[2015]
Proyek ini merupakan proyek fasilitasi transportasi
perjalanan
menyatukan
Benua
darat
Asia
yang
kemudian
bersambung sampai dengan Benua Eropa. Jaringan Jalan Asia di Indonesia melintasi
GEOSTRATEGIS LAMPUNG
wilayah Indonesia yakni rute bagian barat Pulau
Trans Asian Railways and Highways atau dikenal sebagai Asian Highway Network, atau dikenal dalam bahasa indonesia adalah Jaringan Jalan Asia merupakan sistem jalan raya di Asia. Pembangunan proyek besar yang melibatkan Asia dan Eropa terdiri dari pembangunan Trans
Bali
dengan
menghubungkan
seluruh kota-kota utama sampai dengan wilayah bagian utara Pulau Jawa hingga Singapura dan Malaysia terus hingga ke Khosravi, Iran. Sedangkan rute berikutnya yang melewati Indonesia ialah rue yang dimulai dari Banda Aceh meliputi wilayah sisi timur seluruh kota-kota utama di
Asia Highway dan Trans Asia Railway. 7 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
[2015]
Pulau Sumatera hingga ke seluruh wilayah
Pemerintah Indonesia menentukan alur
sebelah selatan Pulau Jawa terus hingga
laut, termasuk rute penerbangan di
sampai dengan Pulau Bali.
atasnya, yang cocok digunakan untuk pelaksanaan hak lintas alur laut kepulauan
Gambar 4 Posisi Strategis Provinsi Lampung Ditinjau dari Konstelasi Pelayaran Internasional
oleh kapal dan pesawat udara asing dan juga dapat menetapkan skema pemisah lalu lintas untuk keperluan lintas kapal yang aman melalui alur laut. Alur Laut Kepulauan Indonesia ialah HAK alur untuk pelaksanaan lintas alur laut kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional. Ini merupakan alur untuk pelayanan dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau
Sumber: Dari Berbagai sumber, 2015
pesawat udara asing tersebut di atas laut
Di Pulau Sumatera, Jaringan Jalan Asia
untuk
ialah Jalan Lintas Sumatera. Jalan Lintas
penerbangan
Sumatera adalah sebuah jalan raya yang
normal. Penetapan
ALKI
dimaksudkan
membentang dari utara sampai selatan
agar
dan
penerbangan
Pulau Sumatera. Diawali dari Banda Aceh
internasional dapat terselanggara secara
hingga Pelabuhan Bakauheni, Provinsi
menerus,
Lampung. Total panjang ruas Jalan Lintas
terhalang oleh ruang dan udara Perairan
Sumatera adalah 2.508,5 km. Saat ini
Teritorial Indonesia. AlKI ditetapkan untuk
terdapat 4 jalan utama di Pulau Sumatera,
mengubungkan dua periran bebas, yaitu
yaitu Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar),
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), Jalan
Indonesia
Raya Lintas Timur (Jalintim), dan Jalan
Kepulauan Indonesia (ALKI) yang dapat
Raya Lintas Pantai Timur.
digunakan sebagai lalu lintas pelayaran
Menurut
Undang-Undang
mengenai
dilaksanakan
Pelayaran
dan
dengan
cara
damai
Pelayaran
cepat
dan
memiliki
dengan
tiga
Alur
tidak
Laut
internasional sebagai berikut:
Perairan Indonesia No.6 Tahun 1996, 8 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
a. ALKI I terdiri dari alur Selat Sunda,
[2015]
Zonasi kawasan potensial dikembangkan
Karimata, Natuna dan Laut China
berdasarkan
Selatan.
kabupaten/kota. Berdasarkan penilaian,
b. ALKI II melalui Selat Lombok, Makassar dan Laut Sulawesi. c. ALKI III berkaitan dengan alur laut
kawasan
tingkat
Teluk
provinsi
Lampung
dan
Teluk
kawasan
yang
Semangka
merupakan
sangat
direkomendasikan
untuk
yang ada di Laut Timor dan Laut
dikembangkan
Arafuru
wilayahnya mendukung kegiatan maritim.
yang
dikelompokkan
dalam ALKI III-A melalui laut SawuOmbai, Laut Banda (bagian Barat P. Buru), Laut Seram, Laut Maluku dan Samudra Pasifik. ALKI III-B
karena
dan
karakteristik
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel Wilayah yang direkomendasikan di Pesisir Provinsi Lampung dapat dilihat pada gambar 6.
melalui Laut Timor, Selat Leti, Laut Banda bagian Barat P. Buru), laut Seram, Laut Maluku, Samudra Pasifik.
ALKI
III-C
yaitu
Laut
Arafuru, Laut Banda (bagian barat P.Buru), Laut Seram, Laut Maluku dan Samudra Pasifik. Gambar 5 Peta Alur Laut Kepulauan Indonesia
Sumber: Dari berbagai sumber, 2015
PEMETAAN POTENSI 9 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
Gambar 6 Peta Rekomendasi Wilayah Pengembangan Pesisir di Provinsi Lampung
[2015]
Pada bagian ini juga dijelaskan secara spasial keberadaan kawasan strategis dikaitkan dengan WPS. Perlu diketahui
Sumber : Hasil Analisis, 2015
bahwa
Konsep pengembangan kawasan strategis
terminology
yang telah teridentifikasi adalah melalui
tetapi sesungguhnya berbeda dengan
konsep wilayah pengembangan strategis
struktur tata ruang di dalam rencana tata
(WPS).
ruang wilayah. Maksud berbeda adalah
Konsep
ini
mengintegrasikan
walaupun
disebut
struktur
pengembangan
antara infrastruktur pekerjaan umum dan
karena
perumahan, kawasan perkotaan, kawasan
dilandasi oleh potensi pesisir dan kelautan
industri
yang dimiliki oleh Lampung dikaitkan
dan
kawasan
maritim.
Jika
struktur
dengan
mengaitkan dengan kondisi empiris, maka
dengan
provinsi Lampung memiliki potensi pesisir
keberadaan
yang
industri.
meliputi
potensi
pelabuhan,
kondisi
pengembangan
eksisting
kawasan
ini
seperti
perkotaan
dan
destinasi wisata, perikanan. 10 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
Tabel 2
Maritim. Selain itu, sekitar 13 kecamatan
Pembobotan Untuk Menentukan Wilayah Potensial No
Kota/Kabupaten
Kecamatan
masuk kategori direkomendasikan.
Skoring
Bandar Lampung
2
Tanggamus
Panjang
Kota Agung Timur Tanggamus Limau Tanggamus Cukuh Balak Tanggamus Kalumbayan Tanggamus Pematang Sawa Direkomendasikan
3 4 5 6
Bandar Lampung tidak memiliki kawasan industri yang masif namun lokasi industri
Sangat direkomendasikan 1
[2015]
31 31 31 31 31 31
terdapat di Lampung Selatan. Di dalam hal ini, Bandar Lampung menjadi hub bagi produk industri dan komoditas lainnya yang diangkut melalui dan dari pelabuhan. Pola ini telah berjalan
secara
Pengembangan
empiris dapat
di
dilakukan
lapangan. dengan
7
Lampung Selatan
Bakauheni
29
memperbesar kapasitas produksi industri.
8
Lampung Selatan
Kalianda
29
Keterbatasan utama di dalam hal ini adalah
9
Lampung Timur
29
kapasitas lahan Pelabuhan Panjang yang
10
Pesawaran
29
sangat terbatas. Apabila diperhatikan di
11
Pesawaran
12
Tanggamus
13
Tulang Bawang
Labuhan Maringgai Padang Cermin Punduh Pidada Kalumbayan Barat Dente Teladas
14
Tulang Bawang
29
15
Bandar Lampung
Rawajitu Timur Bumi Waras
16
Pesisir Barat
Pulau Pisang
27
17
Tanggamus
Kota Agung
27
18
Tanggamus
Wonosobo
26
19
Tanggamus
Kota Agung Barat
26
29
sekitar kawasan Pelabuhan Panjang telah di kelilingi oleh kawasan terbangun. Untuk
28 29
menjadi pelabuhan yang lebih besar lagi merupakan tantangan yang sangat berat.
27
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dari sebanyak 114 kecamatan di seluruh Lampung yang terkait dengan potensi pesisir dan kelautan diperoleh sekitar 6 Kecamatan yang masuk kategori wilayah sangat mendukung
direkomendasikan Lampung
sebagai
untuk Poros 11 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
Gambar 7
Kawasan
Sebaran Obyek Strategis di Provinsi Lampung
strategis
di
[2015]
Kabupaten
Tanggamus memiliki lokasi untuk urban
Sumber: Hasil Survey, 2015
area, industri sekaligus hub (pelabuhan)
Potensi lainnya adalah pembangunan
dan wisata. Keberadaan kawasan industri
perkotaan yang berwawasan pesisir. Salah
maritime
satu konsep yang dapat dikedepankan
Balau dan sebagian Kota Agung Timur
adalah konsep Water Front City (WFC).
merupakan faktor pendorong utama. Luas
Pembangunan WFC yang didasari oleh
yang dialokasikan antara 2000-4000 ha
wawasan
dapat
merupakan luas yang sangat ideal untuk
menguntungkan secara ekonomi karena
dikembangkan menjadi lokasi pelabuhan
berpotensi meningkatkan wisatawan dan
dan terintegrasi dengan industri.
lingkungan
memberikan masyarakat
ruang untuk
terbuka dapat
di kecamatan
Limau-Cukuh
bagi
menikmati
kawasan pesisir. 12 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
REKOMENDASI
[2015]
1. Menawarkan kemudahan dalam berinvestasi
Strategi untuk mengembangkan Provinsi
Kemudahan
Lampung sebagai poros Maritim Indonesia
kunci untuk menangkap peluang dari
dapat dibagi menjadi dua pendekatan,
berbagai potensi yang ada. Di dalam
spasial dan aspasial. Pendekatan pertama
kerangka untuk menarik potensi poros
melalui kerangka kebijakan secara umum
maritim maka potensi investasi yang
(aspasial) dan kedua melalui pendekatan
masuk dapat berasal dari investor
kebijakan penataan ruang (spasial).
global. Sehingga kemudahan investasi
Secara nyata, di dalam kajian ini, terdapat
merupakan suatu keharusan.
hierarki dari tingkat global, Asia, Asia
2. Ketersediaan Lahan
Tenggara,
Hampir
Indonesia,
Provinsi
dan
investasi
seluruh
merupakan
pembangunan
Kabupaten dan Kota. Provinsi Lampung
infrastruktur terkendala oleh masalah
sebagai di dalam hal ini pada level global
lahan.
adalah alur pelayaran internasional yang
menyediakan lahan strategis maka
berbasis pada kepentingan ekonomi dan
akan
pertahanan. Aspek ekonomi sebagaimana
mendapatkan
prinsip
pemerintah pusat atau pihak swasta.
ekonomi,
keuntungan
dengan
memperbesar meminimalkan
daerah
dapat
yang
dengan dukungan
mudah dari
banyak
kerugian, hal ini juga berlaku untuk
program
yang
kompetisi
ketersediaan lahan yang luas dan
daya
tarik
sekali
dapat
ini
menentukan
Saat
Bagi
program-
membutuhkan
ekonomi. Apabila Indonesia, di dalam hal
strategis.
ini Provinsi Lampung menawarkan daya
memanfaatkan potensi ini, bukan
tarik secara ekonomi maka akan dapat
tidak mungkin Provinsi Lampung akan
menarik investasi atau pembangunan
dapat
infrastruktur.
Indonesia.
Untuk
itu
diusulkan
beberapa dalam
strategi
kerangka
adalah sebagai berikut:
Apabila
menjadi
poros
dapat
Maritim
yang
Sebagai contoh, saat ini Pelabuhan
kebijakan
Panjang di Kota Bandar Lampung merupakan salah satu pintu gerbang ekspor dari Provinsi Lampung. Namun 13 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
untuk
meningkatkan
kapasitasnya
[2015]
Pesisir Barat. Tidak saja hanya Bagi
memiliki kendala ketersediaan lahan.
wisatawan
Saat ini lahan pelabuhan Panjang
mancanegara, kemudahan informasi
hanya sekitar kurang lebih 168 Ha. Bila
yang terintegrasi dan akses menuju
dibandingkan dengan 3 pelabuhan
destinasi wisata merupakan suatu
tersibuk di Asia Tenggara, Pelabuhan
kebutuhan mendasar. Apabila hal ini
Singapura
dapat
(600
Ha),
Pelabuhan
dalam
negeri
terpenuhi
maka
dan
dapat
Tanjung Pelepas Malaysia (809 Ha),
membantu meningkatkan pengunjung
Pelabuhan Klang Malaysia (57.300 Ha)
ke Provinsi Lampung.
maka secara luas lahan sudah sangat
4. Infrastruktur yang Handal
tidak memadai. Terlebih lagi di sekitar
Potensi alamiah seperti keindahan
Pelabuhan Panjang telah menjadi
alam dan geografis belum cukup untuk
kawasan
dapat
permukiman
padat
menjadi
sebagai
Potensi yang saat ini tinggi dari
Diperlukan
Kawasan
di
yang handal. Gambaran handal adalah
Tanggamus juga karena didukung oleh
infrastruktur yang dapat mendukung
ketersediaan lahan yang dimiliki oleh
berbagai
perusahaan
PT
Misalnya jalan arteri primer yang
Pertamina seluas 2000 ha. Pekerjaan
dapat mendukung pergerakan logistik
rumah
antaraprovinsi dapat digunakan tanpa
Maritim
swasta
lainnya
Negara,
adalah
bagaimana
maritim
Lampung
penduduk.
Industri
poros
Provinsi
dukungan
macam
banyak
untuk mendukung pembangunan yang
nonteknis.
terintegrasi
5. Konektivitas Wilayah
secara
ekonomi
infrastruktur
peruntukan.
dapat membebaskan lahan lainnya
dan
kendala
Indonesia.
teknis
maupun
menjadi menarik bagi industri.
Provinsi Lampung memiliki potensi
3. Wisata Unggulan dan Terpadu
pesisir yang berada di berbagai sudut
Provinsi Lampung memiliki destinasi
wilayah.
wisata yang berskala internasional.
membentang luas sehingga diperlukan
Diantaranya
penghubung
adalah
wisata
anak
gunung Krakatau dan Tanjung Setia
Potensi
antarwilayah
tersebut
yang
memadai. Penghubung yang dimaksud 14 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
dapat
berupa
darat
dan
transportasi
laut
berikut
udara, dengan
mengejawantahkan
[2015]
Provinsi
Lampung
sebagai Poros Maritim diperlukan strategi
infrastruktur dan suprastrukturnya.
berikut dalam kerangka penataan ruang:
6. Kesiapan Proposal
1.
Proposal di dalam hal ini adalah satu
ruang
kesatuan penawaran baik ditujukan
Penataan ruang adalah payung dari
kepada pemerintah maupun kepada
pengembangan ruang di suatu wilayah.
pihak swasta.
Pembangunan
7. Pemasaran yang luas
pembangunan yang diakomodasi di dalam
Dukungan dalam rencana tata
yang
baik
adalah
Salah satu poin penting lainnya adalah
penataan ruang sehingga seluruh rencana
proses pemasaran potensi yang telah
pembangunan dapat berjalan dengan
dimiliki oleh Provinsi Lampung. Promosi
optimal. Rencana tata ruang meliputi
dilakukan untuk memperkanlkan potensi
rencana tata ruang wilayah nasional
yang
Lampung.
(RTRWN), rencana tata ruang pulau
Harapannya apabila potensi ini dikenal
Sumatera (RTR Pulau Sumatera), Rencana
dengan berbagai keunggulannya investasi
Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung,
dan program pemerintah dapat masuk
dan RTRW Kabupaten Kota. Sebagai
dan mendukung tercapainya Provinsi
contoh
Lampung
pembangunan
dimiliki
Provinsi
sebagai
poros
Maritim
apabila
mengusulkan
pelabuhan
diperlukan
Indonesia.
sinkronisasi
Strategi di dalam hal ini adalah upaya
sehingga tidak saling menegasikan.
untuk mempercepat pencapaian tujuan
2.
dalam
provinsi
Budidaya dan Konservasi
maritim
Ketika berbicara tentang wilayah pesisir,
rangka
Lampung
menjadikan
sebagai
poros
Indonesia. Hasil
kajian
rencana-rencana
Optimalisasi
tersebut
Terhadap
Lahan
maka akan bertemu dengan kawasan yang menunjukan
terdapat
sangat ringkih. Di dalam hal ini, apabila
beberapa zonasi yang memiliki potensi
tata
kelola
yang
tidak
baik
akan
besar untuk dikembangkan sebagai poros
menyebabkan kerusakan yang berdampak
maritim Indonesia di Provinsi Lampung.
sangat luas. Hampir 60 lebih wilayah
Berdasarkan kajian tersebut maka untuk
Lampung memiliki pantai. Hal ini potensi 15 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
sekaligus
peringatan
besar
pembangunan pelabuhan diperlukan
kerusakan lingkungan di pesisir. Strategi di
sinkronisasi rencana-rencana tersebut
dalam
sehingga tidak saling menegasikan.
hal
ini
bahaya
[2015]
adalah
upaya
untuk
mempercepat pencapaian tujuan dalam
2. Optimalisasi
rangka menjadikan provinsi Lampung sebagai poros maritim Indonesia. Hasil
kajian
Terhadap
Lahan
Budidaya dan Konservasi Ketika berbicara tentang wilayah pesisir,
menunjukan
terdapat
maka akan bertemu dengan kawasan yang
beberapa zonasi yang memiliki potensi
sangat ringkih. Di dalam hal ini, apabila
besar untuk dikembangkan sebagai poros
tata
maritim Indonesia di Provinsi Lampung.
menyebabkan kerusakan yang berdampak
Berdasarkan kajian tersebut maka untuk
sangat luas. Hampir 60 lebih wilayah
mengejawantahkan
Lampung memiliki pantai. Hal ini potensi
Provinsi
Lampung
kelola
yang
tidak
sekaligus
berikut dalam kerangka penataan ruang:
kerusakan lingkungan di pesisir. Strategi di
ruang
dalam
hal
ini
bahaya
akan
sebagai Poros Maritim diperlukan strategi
1. Dukungan dalam rencana tata
peringatan
baik
besar
adalah upaya
untuk
mempercepat pencapaian tujuan dalam
Penataan ruang adalah payung dari
rangka menjadikan provinsi Lampung
pengembangan
sebagai poros maritim Indonesia.
ruang
di
suatu
wilayah. Pembangunan yang baik
Hasil
adalah
yang
beberapa zonasi yang memiliki potensi
diakomodasi di dalam penataan ruang
besar untuk dikembangkan sebagai poros
sehingga
rencana
maritim Indonesia di Provinsi Lampung.
pembangunan dapat berjalan dengan
Berdasarkan kajian tersebut maka untuk
optimal. Rencana tata ruang meliputi
mengejawantahkan
rencana tata ruang wilayah nasional
sebagai Poros Maritim diperlukan strategi
(RTRWN), rencana tata ruang pulau
berikut dalam kerangka penataan ruang:
Sumatera
pembangunan
seluruh
(RTR
Pulau
Sumatera),
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
kajian
menunjukan
Provinsi
terdapat
Lampung
1. Dukungan dalam rencana tata ruang
Lampung, dan RTRW Kabupaten Kota.
Penataan ruang adalah payung dari
Sebagai contoh apabila mengusulkan
pengembangan
ruang
di
suatu 16 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
wilayah. Pembangunan yang baik
Hasil
adalah
yang
beberapa zonasi yang memiliki potensi
diakomodasi di dalam penataan ruang
besar untuk dikembangkan sebagai poros
sehingga
rencana
maritim Indonesia di Provinsi Lampung.
pembangunan dapat berjalan dengan
Berdasarkan kajian tersebut maka untuk
optimal. Rencana tata ruang meliputi
mengejawantahkan
rencana tata ruang wilayah nasional
sebagai Poros Maritim diperlukan strategi
(RTRWN), rencana tata ruang pulau
berikut dalam kerangka penataan ruang:
pembangunan
Sumatera
seluruh
(RTR
Pulau
Sumatera),
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
kajian
[2015]
menunjukan
terdapat
Provinsi
Lampung
1. Dukungan dalam rencana tata ruang
Lampung, dan RTRW Kabupaten Kota.
Penataan ruang adalah payung dari
Sebagai contoh apabila mengusulkan
pengembangan
pembangunan pelabuhan diperlukan
wilayah. Pembangunan yang baik
sinkronisasi rencana-rencana tersebut
adalah
sehingga tidak saling menegasikan.
diakomodasi di dalam penataan ruang
2. Optimalisasi
sehingga
Terhadap
Lahan
Budidaya dan Konservasi
ruang
di
pembangunan
suatu
yang
seluruh
rencana
pembangunan dapat berjalan dengan
Ketika berbicara tentang wilayah pesisir,
optimal. Rencana tata ruang meliputi
maka akan bertemu dengan kawasan yang
rencana tata ruang wilayah nasional
sangat ringkih. Di dalam hal ini, apabila
(RTRWN), rencana tata ruang pulau
tata
Sumatera
kelola
yang
tidak
baik
akan
(RTR
Pulau
Sumatera),
menyebabkan kerusakan yang berdampak
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
sangat luas. Hampir 60 lebih wilayah
Lampung, dan RTRW Kabupaten Kota.
Lampung memiliki pantai. Hal ini potensi
Sebagai contoh apabila mengusulkan
sekaligus
besar
pembangunan pelabuhan diperlukan
kerusakan lingkungan di pesisir. Strategi di
sinkronisasi rencana-rencana tersebut
dalam
sehingga tidak saling menegasikan.
hal
peringatan
ini
adalah
bahaya
upaya
untuk
mempercepat pencapaian tujuan dalam rangka menjadikan provinsi Lampung
2. Optimalisasi
Terhadap
Lahan
Budidaya dan Konservasi
sebagai poros maritim Indonesia. 17 | Hal
[KAJIAN PEMETAAN POTENSI LAUT DAN KAWASAN PESISIR DALAM RANGKA PEMETAAN MENDUKUNG LAMPUNG SEBAGAI BAGIAN POROS MARITIM INDONESIA]
[2015]
Ketika berbicara tentang wilayah pesisir, maka akan bertemu dengan kawasan yang sangat ringkih. Di dalam hal ini, apabila tata
kelola
yang
tidak
baik
akan
menyebabkan kerusakan yang berdampak sangat luas. Hampir 60 lebih wilayah Lampung memiliki pantai. Hal ini potensi sekaligus
peringatan
bahaya
besar
kerusakan lingkungan di pesisir.
18 | Hal