PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus Pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: VERONICA YAYIK NURYANI NIM: 031334003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus Pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: VERONICA YAYIK NURYANI NIM: 031334003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Veronica Yayik Nuryani
Nomor Mahasiswa
: 031334003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL: STUDI KASUS PADA SMA- SMA DI KABUPATEN KULON PROGO
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikiab pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 4 Maret 2008
Yang menyatakan
Veronica Yayik Nuryani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Januari 2008 Penulis,
Veronica Yayik Nuryani
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus Pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo Veronica Yayik Nuryani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap Ujian Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program IPS, guru yang mengajar di kelas XII program IPS pada mata pelajaran yang diujikan, dan orang tua/wali dari siswa kelas XII program IPS. Dengan teknik purposive sampling, diperoleh 225 sampel siswa, 25 sampel guru, dan 198 sampel orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, yang diukur dengan skala likert. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alfa Cronbach. Teknik pengujian prasyarat untuk mengetahui normalitas data digunakan teknik uji Kolmogorov Smirnov, sedangkan untuk mengetahui homogenitas data digunakan uji Bartlett. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis yang pertama dan kedua menggunakan uji statistik Chi Square, sedangkan hipotesis yang ketiga menggunakan uji statistik One Way ANOVA. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi ( χ 2 tabel = 9,488 < χ 2 hitung = 16,3681), pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi (χ 2 tabel = 3,481 l < χ 2 hitung = 6,8375), dan hasil pengujian hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi (Asimp.Sig. = 0,011 < a = 0,05).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE PERCEPTION OF STUDENTS, TEACHERS AND PARENTS TOWARDS NATIONAL FINAL EXAMINATION A Case Study: High Schools in Kulon Progo Regency Veronica Yayik Nuryani Sanata Dharma University Yogyakarta 2008 This research was purposed to know the differences of the students’, teachers’, and parents’ perception towards National Final Examination. This research was a case study conducted at the high schools in Kulon Progo Regency with the category based on the accreditation A, B and not yet accredited schools. The population on this research was the XII graders of social science department of the schools, the teachers who taught at the same class on the examined lessons, and the parents of those students. The technique of sampling taken was purposive sampling, it was gained 225 students, 25 teachers and 198 parents. The technique of collecting data was questionnaire, measured by likert scale. The techniques of instrument testing used were validity testing with the formula of Moment Product Correlation and Alfa Croncbach reliability test formula. The technique of data analysis prerequisite to know the data normality was Kolmogorof Smirnov test, whereas to know the data homogeneity this reseach used Bartlett test. The technique of data analysis to test the first and second hypotheses were statistic test of Chi Square, whereas the third hypothesis was statistic test of One Way ANOVA. The result of the first hypothesis test shows that there is significant difference of perception towards National Final Examination among the students at A accredited school, B accredited school and not yet accredited school ( χ 2 table = 9,488 < χ 2 count = 16,3681). The result of the second hypothesis test shows that there is significant difference of perception toward National Final Examination among the teachers at A accredited school, B accredited school and not yet accredited school ( χ 2 table = 3,481 <χ 2 count = 6,8375) and the third result shows that there is significant difference of perception toward National Final Examination among the parents whose children study in A accredited school, B accredited school and not yet accredited school (Asimg.Sig = 0,011 < a = 0,05).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iii
MOTTO..................................................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................
v
ABSTRAK..............................................................................................
vi
ABSTRACT ...........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
viii
DAFTAR ISI ..........................................................................................
x
DAFTAR TABEL..................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah..........................................
1
B.
Batasan Masalah......................................................
11
C.
Rumusan Masalah...................................................
11
D.
Tujuan Penelitian.....................................................
12
E.
Manfaat Penelitian...................................................
13
TINJAUAN PUSTAKA ................................................
15
A.
Pengertian Persepsi .................................................
15
B.
Evaluasi...................................................................
19
BAB II
1. Hakekat Evaluasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar19
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
BAB III
Ujian Nasional..................................................
24
C.
Akreditasi Sekolah ..................................................
26
D.
Kerangka Berpikir ...................................................
29
METODE PENELITIAN .............................................
38
A.
Jenis Penelitian........................................................
38
B.
Tempat dan Waktu Penelitian.................................
38
C.
Subjek dan Objek Penelitian...................................
38
D.
Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel...
39
1. Populasi.............................................................
39
2. Sampel...............................................................
39
3. Teknik Penarikan Sampel..................................
40
Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................
41
1. Variabel Penelitian............................................
41
2. Pengukuran Variabel.........................................
43
Teknik Pengumpulan Data......................................
44
1. Kuesioner ..........................................................
44
2. Dokumentasi......................................................
44
Teknik Pengujian Instrumen ...................................
44
1. Pengujian Validitas ...........................................
44
2. Pengujian Reliabilitas........................................
51
Teknik Analisis Data ...............................................
52
1. Pengujian Prasyarat Analisis .............................
52
a. Uji Normalitas.............................................
52
E.
F.
G.
H.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
b. Uji Homogenitas .........................................
53
2. Pengujian Hipotesis...........................................
54
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................
68
A.
Deskripsi Data.........................................................
68
B.
Analisis Data ...........................................................
73
1. Pengujian Prasyarat Analisis .............................
73
a. Uji Normalitas.............................................
73
b. Uji Homogenitas .........................................
75
2. Uji Hipotesis......................................................
78
Pembahasan Hasil Penelitian ..................................
87
PENUTUP......................................................................
96
A.
Kesimpulan..............................................................
96
B.
Keterbatasan Penelitian...........................................
97
C.
Saran........................................................................
98
C. BAB V
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ LAMPIRAN
xiii
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Krisis multidimensional yang melanda Indonesia telah membuka mata kita terhadap mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dan secara tidak langsung merujuk pada mutu pendidikan yang menghasilkan SDM itu sendiri. Meskipun sudah merdeka lebih dari setengah abad, akan tetapi mutu pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih
rendah. United Nation
Development Program (UNDP) dalam Human Development Index (HDI) tahun 2005 menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 110 dari 177 negara di dunia. Bahkan yang lebih memprihatinkan, peringkat tersebut justru sebenarnya menurun dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 1997 HDI Indonesia berada pada peringkat 99, lalu menjadi peringkat 102 pada tahun 2002, dan kemudian merosot kembali menjadi peringkat 111 pada tahun 2004 (http://jurnalhukum.blogspot.com). Gambaran tersebut setidaknya memacu kita untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Di sisi lain proses peningkatan mutu pendidikan di Indonesia tentu saja harus sejalan dengan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang menyatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pencapaian tujuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tersebut dapat diketahui melalui suatu kegiatan yang dinamakan evaluasi. Menurut Ralp Tyler dalam Arikunto (2005: 3), menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 menyebutkan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebaga i bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Salah satu bentuk evaluasi adalah Ujian Nasional (UN). Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 66 menyebutkan bahwa Ujian Nasional merupakan penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi. UN merupakan alat ukur yang terstandar (standardized test) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jadi, UN menunjukkan suatu sistem evaluasi yang terpusat. Sistem evaluasi terpusat dalam bentuk UN mendapat banyak sorotan dari berbagai kalangan. Kontroversi seputar ujian secara nasional mula- mula dipicu oleh penolakan sekelompok masyarakat terhadap kebijakan kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
batas kelulusan dari 3,01 pada 2003 menjadi 4.01 pada 2004. Ada kekhawatiran ambang kelulusan itu bisa membuat banyak siswa tidak lulus. Argumen berkembang ke masalah dampak pembelajaran di sekolah, UN membuat perhatian murid tertuju kepada mata pelajaran yang diujikan. Selain itu juga dikritik karena tidak komprehensif, hanya mementingkan aspek kognitif saja. Tak kalah pentingnya, UN dianggap tidak adil karena mengevaluasi murid dengan ukuran yang seragam, sungguh suatu pelanggaran bagi keadaan Indonesia yang heterogen. Pendapat-pendapat tersebut sejalan pula dengan hasil kajian Koalisi Pendidikan. Koalisi Pendidikan yang terdiri dari Lembaga Advokasi Pendidikan (LAP), National Educational Watch (NEW), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), The Centre for the Betterment Indonesia (CBE), Kelompok Kajian Studi Kultural (KKSK), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Guru Honorer Indonesia (FGHI), Forum Aksi Guru Bandung (FAGI-Bandung), For-Kom Guru Kota Tangerang (FKGKT), Lembaga Bantuan Hukum (LBH-Jakarta), Jakarta Teachers and Education Club (JTEC), dan Indonesia Corporation Watch (ICW) menyebutkan bahwa telah terjadi penyimpangan dalam pemberlakuan UN. Penyimpanganpenyimpangan tersebut muncul tidak hanya karena kebijakan UN yang digulirkan Departemen Pendidikan Nasional minim sosialisasi dan tertutup, tetapi lebih pada hal yang bersifat fundamental baik secara pedagogis, yuridis, sosial
psikologis maupun ekonomi (Tempo, 4 Februari 2004). Hal- hal
tersebut dijelaskan sebagai berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Pertama, aspek pedagogis. Dalam ilmu kependidikan, kemampuan peserta didik mencakup tiga aspek, yakni pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif). Tetapi yang dinilai dalam UN hanya satu aspek kemampuan, yaitu kognitif, sedangkan kedua aspek lain tidak diujikan sebagai penentu kelulusan. Kedua, aspek yuridis. Beberapa pasal dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah dilanggar, misalnya pasal 35 ayat 1 yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. UN hanya mengukur kemampuan pengetahuan dan penentuan standar pendidikan yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah. Pasal 58 ayat 1 menyatakan, evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Kenyataannya, selain merampas hak guru melakukan penilaian, UN mengabaikan unsur penilaian yang berupa proses. Selain itu, pada pasal 59 ayat 1 dinyatakan, pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Tapi dalam UN pemerintah hanya melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang sebenarnya merupakan tugas pendidik. Ketiga, aspek sosial dan psikologis. Dalam mekanisme UN yang diselenggarakannya, pemerintah telah mematok standar nilai kelulusan 3,01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
pada tahun 2002/2003 menjadi 4,01 pada tahun 2003/2004 dan 4,25 pada tahun 2004/2005. Ini menimbulkan kecemasan psikologis bagi peserta didik dan orang tua siswa. Siswa dipaksa menghafalkan pelajaran-pelajaran yang akan di- UN-kan di sekolah ataupun di rumah. Keempat,
aspek
ekonomi.
Secara
ekonomis,
pelaksanaan
UN
memboroskan biaya. Tahun lalu, dana yang dikeluarkan dari APBN mencapai Rp 260 miliar, belum ditambah dana dari APBD dan masyarakat. Pada 2005 memang disebutkan pendanaan UN berasal dari pemerintah, tapi tidak jelas sumbernya, sehingga sangat memungkinkan masyarakat kembali akan dibebani biaya. Selain itu, belum dibuat sistem yang jelas untuk menangkal penyimpangan finansial dana UN. Sistem pengelolaan selama ini masih sangat tertutup dan tidak jelas pertanggungjawabannya. Kondisi ini memungkinkan terjadinya penyimpangan (korupsi) dana UN. Selain hal- hal tersebut di atas, yang tidak kalah disoroti adalah berkenaan dengan kebijakan yang menjadikan UN sebagai satu-satunya standar kelulusan. Hal ini tentu saja tidak menghargai proses pendidikan yang sudah dijalani oleh peserta didik selama tiga tahun dan juga tidak menghargai peran guru dalam ikut serta mengevaluasi peserta didik karena diambil alih oleh UN. Walaupun sebenarnya di tahun ajaran 2006/2007 syarat kelulusan tidak hanya berdasarkan hasil UN saja melainkan ada tiga aspek lain yang juga harus diperhitungkan tetapi dalam prakteknya tentu saja hasil UN lah penentu segalanya. Keberatan-keberatan tentang UN mencapai puncaknya ketika beberapa orang yang tergabung dalam Tim Advokasi Korban Ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Nasional (Tekun) menggugat Presiden, Wakil Presiden, Menteri Pendidikan Nasional, dan Ketua Standar Nasional Pendidikan atas kelalaiannya dalam memenuhi hak pendidikan warga negara, terutama hak-hak pendidikan yang tidak didapatkan para siswa yang gagal menempuh UN. Gugatan tersebut akhirnya dikabulkan (Lampung Post, 22 Mei 2007). Di antara kritikan-kritikan tajam, muncul juga argumentasi yang mendukung
kuat
pelaksanaan
UN.
Argumen
tersebut
diantaranya
menyebutkan bahwa Ujian Nasional merupakan langkah terakhir untuk mengukur apakah sekolah-sekolah yang dibangun baik oleh negara maupun swasta telah memenuhi standar mutu pendidikan nasional. Lebih lanjut dikatakan Ketua BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), UN dilaksanakan untuk melihat perkembangan proses pendidikan di setiap wilayah sekaligus sebagai pemetaan standar pendidikan nasional. Wakil Presiden Yusuf Kalla menjelaskan bahwa tujuan UN adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada beberapa mata pelajaran tertentu, juga untuk mengukur apakah standar nasional pendidikan itu tercapai atau tidak (Media Indonesia, 7 Desember 2006). Sedangkan menurut enam hasil studi yang dilakukan oleh Depdiknas maupun lembaga- lembaga yang disponsori Depdiknas, menyimpulkan bahwa masyarakat mendukung ujian akhir secara nasional (Kompas, 31 Januari 2005). Keenam hasil studi tersebut antara lain dijelaskan sebagai berikut. Studi pertama dilakukan oleh Pusat Kebijakan Balitbang Depdiknas, menyimpulkan bahwa UAN diperlukan untuk alat ukur standar mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
pendidikan nasional. Studi kedua oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas. Menurut studi ini, seluruh kepala dinas propinsi dan kabupaten, kepala sekolah, guru, murid, orang tua murid maupun pemerhati pendidikan menyatakan setuju UAN diselenggarakan. Studi ketiga yang dilaksanakan oleh Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, mayoritas siswa menyebutkan UAN membuat siswa semangat belajar, rajin mencari sumber bacaan, rajin masuk sekolah; mayoritas guru menyatakan UAN membuat mereka lebih giat mengajar, meningkatkan disiplin dan motivasi berprestasi.; mayoritas orang tua menyatakan UAN membuat mereka lebih memperhatikan proses pembelajaran anak dan memberi dorongan belajar. Sedangkan studi keempat yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia mengemukakan bahwa evaluasi nasional berperan meningkatkan mutu dan perlu dilaksanakan oleh badan independen. Studi kelima dilakukan oleh Lembaga Studi Pembangunan Indonesia (LSPI). Studi ini menyimpulkan dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan UAN,
sekolah
perlu
diberi
kepercayaan
menentukan
kelulusan,
penyelenggaraan ujian oleh lembaga mandiri dan perlunya perbaikan pada sistem ujian dengan ditiadakan ujia n ulangan dan disertakan soal essai. Dan studi yang keenam oleh Departemen Hukum dan HAM mengemukakan UU No. 20 Th 2003 tentang Sisdiknas memerintahkan adanya kompetensi lulusan, penilaian berencana dan berkala: evaluasi mutu peserta didik dilakukan pada semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan secara nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Furqon (Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional, Pikiran Rakyat, 23 Desember 2004 – On line) menyebutkan sedikitnya ada lima alasan yang mendukung pelaksanaan UN. Pertama, alasan akuntabilitas publik (public accountability),
yaitu
ujian
dalam
pendidikan
diharapkan
mampu
menyediakan dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kemajuan dan prestasi, sehubungan dengan manfaat dari setiap rupiah yang dibelanjakan dalam kegiatan pendidikan. Kedua, alasan pengendalian mutu (quality control) pendidikan. Ujian diharapkan dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan dan menjamin bahwa setiap keluaran (lulusan) pendidikan telah memenuhi kualifikasi, kompetensi, atau standar tertentu yang ditetapkan. Ketiga, alasan
motivator (pressure to achieve), yaitu evaluasi
diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong dan "memaksa" pengelola, penyelenggara, dan pelaksana (guru dan siswa) pendidikan untuk berusaha lebih keras dalam mencapai hasil yang diharapkan. Keempat, alasan seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi pendidikan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak seorang pelamar, khususnya jika tempat yang tersedia lebih sedikit dari jumlah yang melamar. Selain itu, hasil evaluasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan ke mana seseorang dianjurkan untuk melanjutkan pendidikannya atau bekerja. Kelima, alasan diagnostik, yaitu bahwa evaluasi dapat memberikan umpan balik (feedback) kepada sistem tentang kekuatan dan kelemahannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
sehingga dapat ditentukan kegiatan tindak lanjut yang diperlukan. Fungsi ini sering juga dikaitkan dengan fungsi peningkatan mutu (quality improvement) karena balikan yang tepat dapat mendorong kegiatan dan program pendidikan untuk senantiasa melakukan peningkatan mutu layanan pendidikan dan keluaran yang dihasilkannya. Kontroversi sistem pelaksanaan UN yang berkepanjangan tentu saja menimbulkan keprihatinan bagi banyak pihak Beberapa pihak yang paling merasakan dampak UN adalah siswa, guru dan orang tua siswa. Masingmasing mempunyai beban sesuai dengan kapasitasnya dalam rangka menghadapi UN. Bagi siswa, beban kian akan berat dirasakan, manakala standar kelulusan akan dinaikkan kembali. UN tahun 2007 menentukan dua kriteria kelulusan:1). Memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25; 2) Memiliki nilai minimum 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan nilai dua mata pelajaran lainnya minimum 6,00. Kedua kriteria ini dimungkinkan akan dinaikkan nilainya pada UN 2008. Terhadap kebijakan ini, peneliti menduga ada perbedaan persepsi diantara para siswa terhadap pelaksanaan UN. Bagi guru, tuntutan standar minimal seperti yang disebutkan di atas tentu akan menjadi beban karena mereka harus mempersiapkan peserta didik yang sangat heterogen, misalnya tingkat kecerdasan dan
keadaan sosial
ekonomi orang tuanya. Selain itu, terbatasnya sumber dana dan sarana prasarana di sekolah juga akan menjadi hambatan tersendiri bagi guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
mempersiapkan anak didik dalam menghadapi UN. Terhadap keadaan tersebut, peneliti menduga ada perbedaan persepsi guru terhadap pelaksanaan UN. Bagi orang tua siswa, kedua kriteria standar minimal UN tahun 2007 dan kemungkinan akan dinaikkan lagi untuk UN tahun depan, sungguh menjadi kekhawatiran tersendiri, muncul keraguan apakah putera-puteri mereka siap menghadapi UN. Lebih dari itu, anggapan yang berkembang di masyarakat adalah UN dijadikan satu-satunya penentu kelulusan, walaupun sebenarnya masih ada tiga kriteria kelulusan yang lain. Peneliti menduga ada perbedaan persepsi orang tua terhadap pelaksanaan UN. Siswa, guru, dan orang tua diduga mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap pelaksanaan UN. Perbedaan tanggapan ini bisa disebabkan oleh kualitas siswa, kualitas guru dan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang memiliki siswa dan guru berkualitas baik dan sarana prasarana memadai diduga memiliki persepsi yang lebih positif dibandingkan dengan sekolah yang memiliki siswa dan guru yang berkualitas sedang maupun kurang serta sarana prasarana yang terbatas. Dalam penelitian ini, sekolah yang berkualitas amat baik dikelompokkan dalam sekolah terakreditasi A, berkualitas baik dikelompokkan dalam sekolah terakreditasi B dan sekolah berkualitas kurang dikelompokkan dalam sekolah belum terakreditasi. Pengkategorisasian tersebut merupakan hasil penilaian Badan Akreditasi Sekolah berdasarkan Kepmendiknas No.087/u/2002 tentang Akreditasi Sekolah. Peneliti menduga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
bahwa perbedaan kategorisasi sekolah ini akan mempengaruhi persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap pelaksanaan UN. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian, dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional, Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo”.
B. Batasan Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap UN, namun peneliti membatasi pada faktor akreditasi sekolah yang terdiri dari sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Dalam hal ini berarti siswa yang belajar, guru yang mengajar dan orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori baik sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara gur u yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi? 3. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas antara lain: 1. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 3. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
E. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pemerintah Dapat
digunakan
dalam
pengambilan
kebijakan
untuk
semakin
menyempurnakan kegiatan evaluasi bagi proses pendidikan di Indonesia sehingga mutu pendidikan yang selama ini dicita-citakan akan tercapai. 2. Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi UN, baik persiapan materi maupun mental siswa. 3. Orang Tua Hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah wawasan para orang tua sehingga secara proporsional dan realistis dapat melihat bahwa kelulusan bukanlah ukuran atau harga mati untuk keberhasilan seseorang di dalam hidup. 4. Peneliti Dapat menambah wawasan tentang berbagai masalah pendidikan di Indonesia terutama tentang penentuan standar nasional pendidikan yang tentu saja tidaklah mudah dalam pengukurannya. 5. Peneliti selanjutnya Dapat merangsang munculnya ide-ide baru dalam bentuk penelitianpenelitian pengembangan sehingga akan memberi sumbangan yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
6. Universitas Selain memberikan tambahan referensi di perpustakaan, penelitian ini diharapkan memberikan informasi tambahan yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 2005: 141). Branca, 1965; Woodworth dan Marquis, 1957, (dalam Walgito, 1994: 53) menyebutkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan, yaitu proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi. Proses penginderaan akan selalu terjadi setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat inderanya. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi juga diartikan sebagai suatu tanggapan (penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 675). Sedangkan Winkel (1986: 161) menyebutkan bahwa persepsi adalah penga matan secara global, kemampuan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciriciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan
proses
pemahaman,
penerimaan,
pengorganisasian
dan
penginterpretasian oleh siswa, guru dan orang tua terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional. Adapun proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut (Thoha, 2005: 146): 1. Stimulus Pada tahap ini, individu dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulus. Rangsangan ini ditangkap oleh penginderaan individu tersebut. 2. Registrasi Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya. Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut. 3. Interpretasi Interpretasi
merupakan
aspek
kognitif
dari
persepsi.
Interpretasi
tergantung pada cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
satu orang dengan orang lain. Interpretasi merupakan subproses dari persepsi yang sangat penting. 4. Umpan balik (feedback) Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut. Menurut Pareek dalam Desy Arisandy (1984), menjelaskan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu: 1. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. 2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. 3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Menurut Wilson dalam Munir (2000), faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi ada dua yaitu: 1. Faktor eksternal atau dari luar yang terdiri dari: a. Concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan dibandingkan dengan yang objektif. b. Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk dipersepsikan dibandingkan dengan hal- hal yang lama. c. Velocity atau
percepatan
misalnya
gerak
yang
cepat
untuk
menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan gerak yang lambat. d. Conditioned stimuli, stimulus yang dikondisikan seperti bel pintu, deringan telpon dan lain- lain. 2. Faktor internal atau dari dalam yang terdiri dari: a. Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon terhadap istirahat. b. Interest, hal- hal yang menarik lebih diperhatikan daripada yang tidak menarik. c. Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian d. Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain- lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
B. Evaluasi 1. Hakekat Evaluasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar Ralp Tyler dalam Arikunto (2005: 3), menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Sedangkan
Cronbach
dan
Stufflebeam
dalam
buku
yang
sama
menyebutkan bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Jadi evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang. Adapun jenis evaluasi menurut Winkel (1991: 314) adalah: a. Evaluasi produk, melalui evaluasi ini dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh tujuan-tujuan instruksional telah tercapai; tujuantujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa, baik menurut aspek isi maupun aspek sikap. b. Evaluasi proses, meninjau proses belajar- mengajar yang mendahului adanya pencapaian hasil belajar (produk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Sedangkan jenis-jenis evaluasi menurut Groundlund, N.E. dalam Sudjana dan Ibrahim (1989:119) meliputi: a. Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setiap selesai dipelajari suatu unit pelajaran tertentu. b. Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir pengajaran suatu program atau sejumlah unit pelajaran tertentu. c. Evaluasi diagnostik, yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai sarana diagnostik. d. Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk menempatkan warga belajar pada suatu program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kemampuannya. Evaluasi mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan melalui ulangan, ujian, tugas dan sebagainya. Kegiatan pengukuran merupakan penentuan kuantitas sifat suatu objek melalui aturan-aturan tertentu yang benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud (Masidjo, 1995:14). Kuantitas yang diperoleh dari suatu pengukuran disebut skor. Contoh skor: 50, 75, 45 dsb. Agar skor-skor tersebut berarti bagi pihak-pihak yang terkait, maka perlu diberi arti atau makna. Skor tersebut akan bermakna apabila diperbandingkan dengan suatu acuan yang relevan, yang sesuai dengan sifat suatu objek, dalam hal ini adalah prestasi belajar siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran (Masidjo, 1995:17-18). Tabel berikut ini adalah contoh pedoman penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Tabel 2.1 Contoh Pedoman Penilaian Kelas Interval Kualifikasi Kualitas/Nilai 49 – 60 Amat baik A 40 – 48 Baik B 34 – 39 Cukup C 28 – 33 Kurang/meragukan D 0 - 27 Kurang sekali/gagal E Berdasarkan contoh di atas, skor-skor tersebut dapat diubah menjadi kualitas. Dengan demikian, penilaian suatu objek adalah kegiatan membandingkan antara hasil pengukuran yang berupa skor dengan acuan yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan nilai. Menurut
Masidjo
(1995:23-26), prinsip-prinsip
pelaksanaan
kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek sebagai berikut: a. Kegiatan
pengukuran
dan
penilaian
sifat
suatu
objek
harus
dilaksanakan secara terus- menerus atau kontinyu. Dengan dilaksanakannya kegiatan pengukuran dan penilaian secara kontinyu akan membuat siswa makin dapat melaksanakan kegiatan belajar secara teratur. Dengan demikian guru dapat mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa secara lebih mantab. b. Kegiatan pengukuran
dan
penilaian
sifat
suatu
objek
harus
dilaksanakan secara menyeluruh atau komprehensif. Kegiatan pengukuran dan penilaian harus menyentuh semua bahan pelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sifat menyeluruh dari isi kegiatan pengukuran dan penilaian prestasi belajar siswa I ini tampak pada isi tes prestasi belajar yang mencakup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
berbagai bidang, yaitu pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai dan ketrampilan. c. Kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu objek harus dilakukan secara objektif. Objektifitas pelaksanaan pengukuran dan penilaian prestasi belajar siswa dapat dicapai dengan mentaati aturan-aturan yang dituntut oleh kedua kegiatan tersebut secara bertanggungjawab, berusaha mengatasi keterbatasan-keterbatasan dengan bertindak secara lugas dan apa adanya. Tantangan godaan yang dihadapi dalam melaksanakan kedua kegiatan tersebut berasal dari pandangan yang keliru tentang tugas guru, yang karena keadaannya seolah-olah dapat dibeli, sehingga dapat mengikis dan meruntuhkan sikap objektif guru dalam penentuan skor dan nilai prestasi belajar siswa. d. Kegiatan
pengukuran
dan
penilaian
sifat
suatu
objek
harus
dilaksanakan secara kooperatif. Dalam melaksanakan kegiatan pengukuran dan penilaian harus ada kerjasama antarguru, antara guru dengan kepala sekolah atau guru lain yang berpengalaman. Kerjasama dapat berupa perencanaan dan penyusunan tes prestasi belajar yang akan dipakai, sehingga tes tersebut diyakini sebagai tes yang bermutu. Di samping itu juga perlu kerjasama
dalam
pemahaman
kondisi
belajar
siswa
dengan
mengadakan penelitian tentang kondisi belajar siswa, kerjasama dalam penentuan acuan penilaian yang dipakai oleh sekolah. Bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kerjasama ini lain dapat berupa penataran atau lokakarya dari para ahli, diskusi terarah antara guru muda dengan guru yang lebih berpengalaman atau pejabat yang bertanggungjawab. Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan susunan atau profil nilai prestasi belajar siswa dalam laporan resmi seperti rapor dapat menunjukkan taraf keseimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Sejak awal tahun ajaran 2006/2007, Indonesia menerapkan Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh masing- masing satuan pendidikan (Sarkim, 2006:1). Jadi, KTSP memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada guru dan sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Pengembangan KTSP yang beragam tersebut mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dua standar nasional yang utama dalam pengembangan KTSP adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Berdasarkan keterangan tersebut berarti KTSP merupakan sebuah bentuk demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah kepada setiap lembaga pendidikan yang berarti setiap lembaga pendidikan berhak
pula untuk melakukan
evaluasi terhadap kegiatan belajar-
mengajarnya yang sesuai dengan pengembangan kurikulumnya. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 58 yang menyatakan bahwa
evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh
pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
2. Ujian Nasional Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 45 Tahun 2006 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007 Pasal 1, Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tujuan pelaksanaan Ujian Nasional seperti yang tertuang dalam Permen No. 45 Tahun 2006 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007, Pasal 3 menyebutkan Ujian Nasional bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun fungsi hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (Pasal 4): a. pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan b. seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya c. penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan d. akreditasi satuan pendidikan e. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Furqon (Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional, Pikiran Rakyat, 23 Desember 2004 – On line) menyebutkan lima fungsi yang diharapkan dari pelaksanaan UN. Kelima fungsi tersebut antara lain: a. Pertama, alasan akuntabilitas publik (public accountability), yaitu ujian dalam pendidikan diharapkan mampu menyediakan dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kemajuan dan prestasi, sehubungan dengan manfaat dari setiap rupiah yang dibelanjakan dalam kegiatan pendidikan. b. Kedua, alasan pengendalian mutu (quality control) pendidikan. Ujian diharapkan dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan dan menjamin bahwa setiap keluaran (lulusan) pendidikan telah memenuhi kualifikasi, kompetensi, atau standar tertentu yang ditetapkan. c. Ketiga, alasan
motivator (pressure to achieve), yaitu evaluasi
diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong dan "memaksa" pengelola, penyelenggara, dan pelaksana (guru dan siswa) pendidikan untuk berusaha lebih keras dalam mencapai hasil yang diharapkan. d. Keempat, alasan seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi pendidikan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak seorang pelamar, khususnya jika tempat yang tersedia lebih sedikit dari jumlah yang melamar. Selain itu, hasil evaluasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan ke mana seseorang dianjurkan untuk melanjutkan pendidikannya atau bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
e. Kelima, alasan diagnostik, yaitu bahwa evaluasi dapat memberikan umpan balik (feedback) kepada sistem tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga dapat ditentukan kegiatan tindak lanjut yang diperlukan. Fungsi ini sering juga dikaitkan dengan fungsi peningkatan mutu (quality improvement) karena balikan yang tepat dapat mendorong kegiatan dan program pendidikan untuk senantiasa melakukan peningkatan mutu layanan pendidikan dan keluaran yang dihasilkannya. Pelaksanaan UN sebagai alat evaluasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa dengan tujuan dan fungsi seperti tersebut di atas hendaknya tetap sejalan dengan hakekat evaluasi dan landasan hukum evaluasi sebagaimana tertuang dalam UU Sistem Pendidikan Nasional.
C. Akreditasi Sekolah Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 087/u/2002 tentang Akreditasi Sekolah disebutkan bahwa akreditasi sekolah adalah suatu kegiatan/ proses penilaian kelayakan suatu sekolah yang dilaksanakan secara komprehensif dengan mendasarkan suatu kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan. Sekolah yang diakreditasi meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Badan Akreditasi Sekolah melaksanakan akreditasi SLB, SMA, SMK se Provinsi, sedang Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten / Kota melaksanakan akreditasi TK, SD, dan SMP. Adapun tujuan dari akreditasi sekolah adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan , pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. 2. Menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan. Selanjutnya fungsi dari proses akreditasi adalah: 1. Untuk pengetahuan , yakni sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait, mengacu pada standar yang ditetapkan beserta indikator –indikatornya. 2. Untuk akuntabilitas , yakni sebagai bentuk pertanggung jawaban sekolah kepada publik, apakah layanan yang dilaksanakan dan diberikan oleh sekolah telah memenuhi harapan dan keinginan masyarakat. 3. Sebagai pembinaan dan pengembangan, yakni sebagai dasar bagi sekolah , pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu sekolah. Tujuan dan fungsi akreditasi tersebut didukung dengan prinsip-prinsip yang dijadikan pijakan yaitu obyektif, efektif, komprehensif, profesional, memandirikan dan keharusan. Oleh sebab itu hasil dari akreditasi tentu saja akan memberikan manfaat kepada banyak pihak diantaranya yaitu: pemerintah, kepala sekolah, guru, masyarakat (orang tua), dan peserta didik sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Akreditasi sekolah dimulai dengan kegiatan evaluasi diri oleh pihak sekolah sehingga sekolah dapat mengetahui secara persis kekurangan dan kelebihannya. Sesudah itu Tim Penilai/ Asesor akan mengadakan cek/ penilaian. Adapun komponen-komponen sekolah yang dinilai
berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 087/u/2002 tentang Akreditasi Sekolah pada Bab III Pasal 5 adalah sebagai berikut: 1. Kurikulum/ proses belajar mengajar 2. Administrasi/ manajemen sekolah 3. Organisasi/ kelembagaan sekolah 4. Sarana dan prasarana 5. Ketenagaan 6. Pembiayaan 7. Peserta didik/ siswa 8. Peranserta masyarakat 9. Lingkungan / kultur sekolah Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah. Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi yaitu : A
( Amat Baik )
dengan nilai
85 – 100
B
( Baik )
dengan nilai
70 – 85
dengan nilai
56 – 70
C ( Cukup )
Nilai kurang dari 56 dinyatakan dengan predikat Tidak Terakreditasi. Peringkat akreditasi tersebut berlaku selama empat tahun terhitung mulai tanggal ditetapkan dan sekolah wajib mengajukan permohonan akreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
ulang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlakunya akreditasi berakhir. Sedangkan untuk sekolah yang belum terakreditasi, mereka dapat memperbaiki kelemahan diri dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki.
D. Kerangka Berpikir 1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional pada siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Persepsi
merupakan
proses
pemahaman,
penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional. Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek. Demikian juga dengan siswa, pasti juga memiliki persepsi positif atau negatif terhadap UN. Siswa dapat bepersepsi positif maupun negatif. Artinya sebagian dari mereka dapat memahami ujian nasional sebagai suatu cara untuk motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
kualitas pendidikan, sebaliknya, sebagian dapat me mahaminya sebagai suatu beban studi yang cukup berat karena sebagai penentu kelulusan. Persepsi
siswa
terhadap
UN
yang
berbeda-beda
tersebut
dikarenakan persepsi seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Stimulus dan lingkungan sebagai faktor eksternal dan individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu untuk mengadakan persepsi (Walgito, 1991: 54-55). Dalam penelitian ini, perbedaan persepsi siswa terhadap UN diduga salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorisasian kualitas sekolah biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kelayakan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengkategorisasian tersebut meliputi sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Sekolah terakreditasi A merupakan sekolah dengan kelayakan dan kinerja yang dapat memberikan layanan pendidikan sesuai atau bahkan melebihi kebutuhan dan harapan masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini tentu saja didukung dengan kurikulum/ proses belajar
mengajar,
administrasi
/
manajemen
sekolah,
organisasi/
kelembagaan sekolah, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, dan peserta didik/ siswa yang amat baik. Sedangkan sekolah terakreditasi B memberilan
layanan
pendidikan
lebih
baik
dari
sekolah
belum
terakreditasi tetapi masih di bawah sekolah terakreditasi A. Artinya dapat dimungkinkan masih ada beberapa komponen pendukung dalam sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
terakreditasi B yang masih harus diperbaiki. Demikian juga untuk sekolah yang belum terakreditasi, sekolah tersebut dinilai memiliki kinerja yang masih kurang. Sekolah yang belum terakreditasi masih diberi kesempatan untuk memperbaiki seluruh komponen dalam sekolahnya sehingga pada saatnya dapat me mberikan layanan pendidikan dengan baik. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti menduga bahwa siswa yang belajar di sekolah terakreditasi A cenderung memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap UN dibandingkan dengan siswa yang belajar di sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi. Sementara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B juga pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap UN dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi. Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa siswa yang belajar di sekolah terakreditasi A adalah siswa yang memiliki kualitas paling baik dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi, sehingga akan lebih mudah dalam mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan UN. Disamping itu, SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A tentu saja didukung dengan sarana prasarana yang memadai, suasana belajar yang nyaman dan guru yang berkompeten. Hal ini tentu saja tidak semua bisa didapat oleh siswa yang belajar di sekolah terakreditasi B dan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
belum terakreditasi. Sehingga terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pun, peneliti menduga siswa akan memiliki persepsi yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian di atas, maka diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
2. Persepsi guru terhadap Ujian Nasional pada guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Persepsi
merupakan
proses
pemahaman,
penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh guru terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional. Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang buruk terhadap suatu objek. Sama halnya dengan siswa, guru juga memiliki persepsi positif dan negatif terhadap UN. Sebagian guru memandang UN sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
suatu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menghasilkan lulusan yang berkuliatas, sebaliknya ada juga sebagian guru yang justru memandang UN sebagai suatu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menyimpang dari hakekat evaluasi. Persepsi guru terhadap UN yang berbeda-beda tersebut diduga salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorisasian kualitas sekolah biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam meningkatkan
mutu
pendidikan
dan
kelayakan
sekolah
dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengkategorisasian tersebut meliputi sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Sekolah terakreditasi A adalah sekolah yang memiliki kualitas sangat baik tercermin dari kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang paling baik. Oleh karena itu, bagi sekolah yang berkualitas sangat baik, UN bukan suatu masalah yang besar. Sebaliknya bagi sekolah yang berkualitas baik dan kurang baik, UN dipandang sebagai suatu beban berat yang harus dipikul. Dalam hal ini sekolah berkualitas baik adalah sekolah terakreditasi B dan sekolah berkualitas kurang adalah sekolah belum terakreditasi. Dengan demikian ada dugaan bahwa guru yang mengajar di sekolah terakreditasi A pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap UN dibandingkan dengan gur u yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
terakreditasi. Sementara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B juga pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap UN dibandingkan dengan guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi. Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A akan jauh lebih mudah untuk mempersiapkan dan menyesuaikan dengan sistem evaluasi yang ada dibandingkan guru yang mengajar di sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi. Hal ini karena disamping didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang sangat memadai, siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A adalah siswa yang memang memiliki kualitas yang paling baik dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi sehingga akan lebih mudah mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UN. Guru yang mengajar di sekolah terakreditasi B akan lebih sulit dalam mempersiapkan anak didiknya untuk mengikuti UN daripada sekolah terakreditasi A, hal ini dikarenakan tidak semua komponen sekolah dapat mendukung proses belajar mengajar. Apalagi untuk sekolah yang belum terakreditasi. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menduga guru akan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pelaksanaan UN. Oleh sebab itu maka diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Ha2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang menyekolahkan
anaknya
di
SMA
dengan
kategori
sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Persepsi
merupakan
proses
pemahaman,
penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh orang tua terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional. Persepsi orang tua terhadap UN dapat berbeda-beda, ada yang memiliki persepsi positif dan ada yang memiliki persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik (positif) terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang buruk (negatif) terhadap suatu objek. Sebagian dari orang tua mema ndang UN sebagai sesuatu yang menumbuhkan motivasi untuk lebih memperhatikan anak-anaknya terutama dalam kegiatan belajar, sebaliknya ada juga sebagian orang tua yang justru memandang UN sebagai beban yang cukup berat karena sebagai penentu kelulusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Pembentukan persepsi orang tua terhadap UN dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dalam penelitian ini, perbedaan persepsi orang tua diduga salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah yang tercermin dari akreditasi sekolah, yaitu sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi A akan memiliki persepsi yang lebih positif daripada orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi B. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi B akan berpersepsi lebih positif daripada yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang belum terakreditasi. Dugaan ini berdasarkan pemikiran bahwa orang tua memiliki keyakinan yang baik terhadap sekolah terakreditasi A bahwa anak-anak mereka akan dipersiapkan sungguh untuk menghadapi UN dengan didukung oleh kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang sangat memadai. Dengan demikian, orang tua akan cenderung lebih tenang dan memiliki persepsi positif terhadap Ujian Nasional dengan standar kelulusan yang terus akan dinaikkan dari tahun ke tahun karena kemungkinan akan gagal kecil. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menduga orang tua akan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pelaksanaan UN. Oleh sebab itu maka diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Ha3 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada siswa, guru dan orang tua siswa di SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan penelitian hanya berlaku pada siswa, guru dan orang tua di SMA – SMA di Kabupaten Kulon Progo sebagai subyek penelitian ini. Berdasarkan tingkat kedalaman analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan dan mendeskripsikan variabel- variabel penelitian, antara lain variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat untuk penelitian ini adalah beberapa SMA di Kabupaten Kulonprogo. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari:
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
a. Siswa SMA kelas XII program IPS b. Para guru bidang studi Bahasa Indonesia, Ekonomi/Akuntansi, dan Bahasa Inggris kelas XII. c. Para orang tua siswa SMA kelas XII program IPS 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Ujian Nasional
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 55). Dalam penelitian ini populasi terbagi menjadi tiga yaitu siswa SMA kelas XII program IPS, guru bidang studi Bahasa Indonesia, Ekonomi/Akuntansi, dan Bahasa Inggris SMA yang mengajar kelas XII, dan orang tua siswa-siswi SMA kelas XII program IPS di Kabupaten Kulonprogo. 2. Sampel Sampel adalah besaran karakteristik (tertentu) dari sebagian populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi (Nurastuti, 2006: 127). Sampel dalam penelitian ini terbagi tiga, sampel siswa, guru dan orang tua. Peneliti mengambil sampel siswa kelas XII program IPS sebagai sampel untuk kelompok siswa. Sampel guru adalah guru bidang studi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
diujikan dalam Ujian Nasional program IPS yaitu guru Bahasa Indonesia, Ekonomi/Akuntansi, dan Bahasa Inggris yang mengajar di kelas XII program IPS. Sedangkan sampel orang tua siswa diambil dari orang tua siswa yang telah terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Orang tua yang dimaksud adalah ayah/ibu/wali murid kelas XII program IPS yang terpilih tersebut. Jumlah sampel beserta perinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Sampel Akreditasi Sekolah
Nama Sekolah
SMA 1 Kalibawang A SMA 1 Wates SMA Ma’arif B SMA XIV Sanjaya Nanggulan SMA 1 Kokap Belum SMA BOPKRI Wates Terakreditasi SMA PGRI Pengasih SMA 1 Lendah Jumlah
Jml Siswa
Jml Guru
Jml Ortu/Wali
16 70 26 21
4 3 3 3
16 70 22 21
37 14 10 60 254
3 3 3 3 25
37 14 10 60 254
3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2006: 60). Jenis nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam hal ini adalah persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap Ujian Nasional. Secara rinci variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel
persepsi
siswa
adalah
pemahaman,
penerimaan,
pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap suatu rangsangan yaitu Ujian Nasional. b. Variabel
persepsi
guru
adalah
pemahaman,
penerimaan,
pengorganisasian dan penginterpretasian oleh guru terhadap suatu rangsangan yaitu Ujian Nasional. c. Variabel persepsi orang tua adalah pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh orang tua terhadap suatu rangsangan yaitu Ujian Nasional. d. Variabel akreditasi sekolah ditentukan berdasarkan pengklasifikasian menurut Badan Akreditasi Sekolah yaitu sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi Variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN dijabarkan ke dalam indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Siswa terhadap UN No.
Aspek
1.
Pedagogis
2. 3.
Sosial dan Psikologis Yuridis
4.
Ekonomi
Indikator
a. b. c. d. e. a.
Kesesuain materi Aspek kognitif Aspek afektif Aspek psikomotorik Sarana dan prasarana Dampak psikologis
a. b. a. b. c. d.
Sistem penilaian Ketentuan kelulusan Finansial orang tua Finansial negara Finansial sekolah Transparansi
Pernyataan Positif (Nomor Item dalam Kuesioner) 1 2
8
Pernyataan Negatif (Nomor Item dalam Kuesioner
3 4 5 6,7 9,11 10 12 13 14 15
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Guru terhadap UN No.
Aspek
1.
Pedagogis
a. Aspek afektif
2.
Sosial dan Psikologis Yuridis Ekonomi
a. Dampak psikologis
3, 4
a. a. b. c.
5,6 7 8 9
3. 4.
Indikator
Sistem penilaian Finansial orang tua Finansial negara Finansial sekolah
Pernyataan Positif (Nomor Item dalam Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor Item dalam Kuesioner 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Orang Tua terhadap UN No.
Aspek
1.
Pedagogis
2. 3.
Sosial dan Psikologis Yuridis
4.
Ekonomi
Indikator
a. a. b. a. b. a. b. a. b. c.
Pernyataan Positif (Nomor Item dalam Kuesioner)
Aspek psikomotorik Aspek afektif Sarana dan prasarana Aspek psikologis Aspek sosial Sistem penilaian Penentuan kelulusan Finansial orang tua Finansial negara Transparansi
Pernyataan Negatif (Nomor Item dalam Kuesioner 1 2 3 4
5 6,8 7 9 10 11
2. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena
sosial.
Jawaban
setiap
item
instrumen
yang
menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif seperti berikut ini: Tabel 3.5 Skoring Berdasarkan Skala Likert Kriteria Jawaban
Sangat Setuju ( SS ) Setuju ( S ) Tidak Setuju ( TS ) Sangat Tidak Setuju ( STS)
Skor Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
4 3 2 1
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner
adalah
suatu
alat
pengumpul
informasi
dengan
cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Zuriah, 2005: 182). Responden diharapkan mengisi dengan jawaban yang sesuai keadaan responden yang sebenarnya. Dalam penelitian ini, kuesioner dimaksudkan untuk mendapatkan data primer tentang persepsi siswa, guru dan orang tua siswa terhadap UN di Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Kulonprogo. 2. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulensi rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206). Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu tentang daftar nama- nama sekolah di Kabupaten Kulonprogo berdasarkan jenjang akreditasi.
G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diuji dengan pengujian validitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2002: 145). Pengujian validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor total dari setiap item dengan skor total dari seluruh item. Teknik yang digunakan untuk menghitung validitas ini adalah teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikunto, 2005: 72): rxy =
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{n∑ X
2
}{
− (∑ X ) n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = total responden X = skor total dari setiap item Y = skor total dari seluruh item Koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya hasil koefisien korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product Moment pada tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika hasil rhitung lebih besar daripada rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan va lid, begitu pula sebaliknya. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for Windows versi 11.50. Uji validitas ini didasarkan pada jawaban responden yang berjumlah 69 untuk siswa, 33 untuk guru dan 35 untuk orang tua di luar sampel penelitian, dimana db = n-2. Derajat kebebasan ini sebesar 67 (692) untuk siswa, 31 (33-2) untuk guru dan 33 (35-2) untuk orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Sehingga rtabel dari 0,05; 67 = 0,237; rtabel dari 0,05; 31 = 0,344; rtabel dari 0,05; 33 = 0,334. Hasil pengujian untuk 19 butir pernyataan dari kuesioner tentang persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: pada taraf signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,237. Sedangkan nilai rhitung adalah: 0,2375 (butir 1); 0,2243 (butir 2); 0,4950 (butir 3); 0,3352 (butir 4); -0,2016 (butir 5); 0,3734 (butir 6); 0, 2764 (butir 7); 0,3332 (butir 8); 0,3927 (butir 9); 0.1439 (butir 10); -0,2500 (butir 11); 0,2263 (butir 12); 0,4594 (butir 13); 0,4400 (butir 14); 0,6530 (butir 15); 0,7298 (butir 16); -0,1218 (butir 17); 0,4101 (butir 18); 0,5393 (butir 19). Mengingat nilai- nilai dari rhitung tidak semuanya lebih besar dari
rtabel
(0,237), maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua butir pernyataan tentang persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini: Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional (Awal) No Item rhitung rtabel taraf Hasil signifikansi 5% 1 0,2375 0,237 Valid 2 0,2243 0,237 Tidak Valid 3 0,4950 0,237 Valid 4 0,3352 0,237 Valid 5 - 0,2016 0,237 Tidak Valid 6 0,3734 0,237 Valid 7 0,2764 0,237 Valid 8 0,3332 0,237 Valid 9 0,3927 0,237 Valid 10 0.1439 0,237 Tidak Valid 11 -0,2500 0,237 Tidak Valid 12 0,2263 0,237 Tidak Valid 13 0,4594 0,237 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
14 15 16 17 18 19 Perlakuan terhadap
0,4400 0,237 Valid 0,6530 0,237 Valid 0,7298 0,237 Valid -0,1218 0,237 Tidak Valid 0,4101 0,237 Valid 0,5393 0,237 Valid butir kuesioner yang tidak valid adalah dihilangkan
secara bertahap, sehingga diperoleh semua butir pernyataan untuk persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional (Akhir) No Item
rhitung
rtabel taraf Hasil signifikansi 5% 1 0,2802 0,237 Valid 2 0,3071 0,237 Valid 3 0,5879 0,237 Valid 4 0,4168 0,237 Valid 6 0,3505 0,237 Valid 7 0,3158 0,237 Valid 8 0,3087 0,237 Valid 9 0,3407 0,237 Valid 12 0,2449 0,237 Valid 13 0,4654 0,237 Valid 14 0,4571 0,237 Valid 15 0,6700 0,237 Valid 16 0,7102 0,237 Valid 18 0,4431 0,237 Valid 19 0,5057 0,237 Valid Selanjutnya no item tersebut di atas diurutkan dari no 1 sampai dengan 15 pada kuesioner. Hasil pengujian untuk 19 butir pernyataan dari kuesioner tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: pada taraf signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,344. Sedangkan nilai rhitung adalah: 0,342 (butir 1); 0,1433 (butir 2); 0,4080 (butir 3);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
0,3221 (butir 4); 0,0037 (butir 5); -0,2613 (butir 6); 0, 2607 (butir 7); 0,3726 (butir 8); 0,3039 (butir 9); 0,0549 (butir 10); 0,1815 (butir 11); 0,3822 (butir 12); 0,1328 (butir 13); 0,6322 (butir 14); 0,1262 (butir 15); 0,5446 (butir 16); -0,0517 (butir 17); 0,4787 (butir 18); -0,0119 (butir 19). Mengingat nilai- nilai dari rhitung tidak semuanya lebih besar dari
rtabel
(0,344), maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua butir pernyataan tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional adalah valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini: Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional (Awal) No Item
rhitung
rtabel taraf Hasil signifikansi 5% 1 0,342 0,344 Tidak Valid 2 0,1433 0,344 Tidak Valid 3 0,4080 0,344 Valid 4 0,3221 0,344 Tidak Valid 5 0,0037 0,344 Tidak Valid 6 -0,2613 0,344 Tidak Valid 7 0,2607 0,344 Tidak Valid 8 0,3726 0,344 Valid 9 0,3039 0,344 Tidak Valid 10 0,0549 0,344 Tidak Valid 11 0,1815 0,344 Tidak Valid 12 0,3822 0,344 Valid 13 0,1328 0,344 Tidak Valid 14 0,6322 0,344 Valid 15 0,1262 0,344 Tidak Valid 16 0,5446 0,344 Valid 17 -0,0517 0,344 Tidak Valid 18 0,4787 0,344 Valid 19 -0,0119 0,344 Tidak Valid Perlakuan terhadap butir kuesioner yang tidak valid adalah dihilangkan secara bertahap, sehingga diperoleh semua butir pernyataan untuk persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
guru terhadap Ujian Nasional adalah valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini: Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional (Akhir) No Item
rhitung
rtabel taraf Hasil signifikansi 5% 3 0,3590 0,344 Valid 7 0,4331 0,344 Valid 8 0,4814 0,344 Valid 12 0,4972 0,344 Valid 14 0,5571 0,344 Valid 15 0,3872 0,344 Valid 16 0,3557 0,344 Valid 18 0,6002 0,344 Valid Selanjutnya no item tersebut di atas diurutkan dari no 1 sampai dengan 8 pada kuesioner. Hasil pengujian untuk 16 butir pernyataan dari kuesioner tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: pada taraf signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,334. Sedangkan nilai rhitung adalah: 0,1260 (butir 1); 0,5199 (butir 2); 0,6638 (butir 3); 0,4896 (butir 4); 0,3123 (butir 5); -0,2113 (butir 6); 0, 4243 (butir 7); 0,2067 (butir 8); 0,5629 (butir 9); 0,6064 (butir 10); 0,5176 (butir 11); 0,3848 (butir 12); 0,4802 (butir 13); 0,0836 (butir 14); 0,2194 (butir 15); 0,3805 (butir 16). Mengingat nilai-nilai dari rhitung tidak semuanya lebih besar dari rtabel (0,334), maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua butir pernyataan tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional adalah valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional (Awal) No Item
rhitung
rtabel taraf Hasil signifikansi 5% 1 0,1260 0,334 Tidak Valid 2 0,5199 0,334 Valid 3 0,6638 0,334 Valid 4 0,4896 0,334 Valid 5 0,3123 0,334 Tidak Valid 6 -0,2113 0,334 Tidak Valid 7 0, 4243 0,334 Valid 8 0,2067 0,334 Tidak Valid 9 0,5629 0,334 Valid 10 0,6064 0,334 Valid 11 0,5176 0,334 Valid 12 0,3848 0,334 Valid 13 0,4802 0,334 Valid 14 0,0836 0,334 Tidak Valid 15 0,2194 0,334 Tidak Valid 16 0,3805 0,334 Valid Perlakuan terhadap butir kuesioner yang tidak valid adalah dihilangkan secara bertahap, sehingga diperoleh semua butir pernyataan untuk persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional adalah valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini: Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional (Akhir) No Item
rhitung
2 3 4 5 7 9 10 11 12 13 16
0,5239 0,6400 0,5145 0,3591 0,4142 0,5987 0,6030 0,5355 0,3941 0,4375 0,3500
rtabel taraf signifikansi 5% 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Selanjutnya no item tersebut di atas diurutkan dari no 1 sampai dengan 11 pada kuesioner 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan pada konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Zuriah, 2005: 192). Dalam pengujian ini penulis akan menggunakan teknik Alfa Cronbach (Arikunto, 2002: 171):
r11 =
2 k ∑ σ b 1 − σ 12 k − 1
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 ∑σ b = jumlah varians butir σ 12
= varians total Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya alpha < dari 0,60 maka instrumen pene litian tersebut tidak reliabel (Nunally, 1967 dalam Imam Gozhali, 2001:42). Pelaksanaan pengujian validitas dalam penelitian ini me nggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for Windows versi 11.50. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini didasarkan pada butir-butir pernyataan yang valid. Dari hasil pengujian instrumen tentang persepsi siswa terhadap Ujian Nasional diperoleh rhitung 0,8142 > 0,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur. Sedangkan hasil pengujian instrumen tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional diperoleh rhitung 0,7473 > 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur. Dan hasil pengujian instrumen tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional diperoleh rhitung 0,8195 > 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur.
H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas sampel disini dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sampel (Zuriah, 2005: 201). Apabila data ya ng terkumpul berdistribusi normal maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan.Untuk mengetahui hal tersebut maka uji normalitas harus dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test, pada program SPSS for Windows versi 11.50 Kriteria pengujian normalitas yaitu jika harga asymp.sig. (2tailed) lebih besar dari alpha (α) = 0,05 berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi normal (data berdistribusi normal), sedangkan jika harga asymp.sig. (2-tailed) lebih kecil dari alpha (α) = 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Bartlett. Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan rumus : χ2 = (in 10) {B - ∑ (ni – 1) log Si2 } Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini seperti uji Bartlett (Arikunto, 2000:415). Beberapa satuan yang dip erlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah: 1) Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.12 Uji Bartlett Sampel ke-
1/dk
Si2
Log S i2
(dk) Log Si2
kebebasan
1
n1 – 1
1/(n1 – 1)
S12
Log S 12
(n1-1)Log S12
2
n2 – 1
1/(n2 – 1)
S22
Log S 22
(n1-1)Log S22
K
nk - 1
1/(nk– 1)
Sk 2
Log S k 2
(n1-1)Log Sk 2
Jumlah
Derajat
∑ (n
1
−1)
1 ∑ n −1 1
-
∑ (n
i
− 1)LogS i
2) Mencari variansi gabungan dari semua sampel dengan rumus : S = ∑ (n − 1) / Si (ni − 1) 2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3) Mencari satuan B dengan rumus:
(
B = log S 2
)∑ (n − 1) i
4) Menghitung harga Chi-kuadrat ( χ2 ) dengan rumus
{
χ 2 = 1n10 B − ∑ (n i − 1) log S i
2
}
Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli daripada bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis:
{
χ 2 = 2,3026 B − ∑ (n i − 1) log S i
2
}
a) Jika χ2 hitung < χ2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. b) Jika χ2 hitung > χ2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak atau terdapat perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti tidak semua berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa adalah tidak berdistribusi normal, sedangkan variabel persepsi guru dan orang tua berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians sampel siswa dan guru adalah tidak homogen, serta varians untuk sampel orang tua adalah homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Oleh karena itu pengujian yang menggunakan perhitungan statistik One Way Anova untuk hipotesis ketiga dapat dilanjutkan. Perhitungan statistik
One Way Anova dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 11.50. Sedangkan untuk hipotesis pertama dan kedua, yang semula akan dilakukan dengan menggunakan One Way Anova tidak dapat dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji Chi Kuadrat. Chi Kuadrat yang digunakan adalah uji independen antara dua variabel (Sudjana, 1996: 278). Langkah pertama adalah membuat tabel kontingensi B x K, yang dalam daftar tersebut, faktor I terbagi atas B taraf dan faktor II terbagi atas K taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena taraf ke- i faktor ke-I (i= 1,2. …, B) dan taraf ke-j faktor ke-II (j=1,2,3, …, K) akan dinyatakan dengan Oij. Hasilnya diringkas dalam tabel kontingensi B x K sebagai berikut: Tabel 3.13 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor FAKTOR II (K TARAF) 2 K O11 O12 O1K …. E11 E12 E1K O12 O22 O2K …. E21 E22 E2K . . . 1
1
2 FAKTOR II (B TARAF)
. B
.
OB1
. OBK
OB2
Jumlah n10 n20 . . nBO
…. EB1 Jumlah
n01
EB2 n02
EBK ….
nOK
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (Eij) atau frekuensi teoritik setiap sel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Eij =
n io x n oj n
Keterangan: Eij = frekuensi teoritik yang diharapkan nio = jumlah baris ke-i noj = jumlah kolom ke-j n = jumlah semua frekuensi pengamatan Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah sebagai berikut: χ
B
2
K
= ∑∑
(O ij − E ij ) 2
i = j j=1
E ij
Keterangan : χ2 Oij Eij
= Chi Kuadrat = frekuensi yang terjadi = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi chi kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1, Ha2 ditolak. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1, Ha2 diterima. Pengujian terhadap hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan menggunakan tabel kontingensi dan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
a.
Hipotesis I 1). Perumusan hipotesis Ho1 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2). Pengujian Hipotesis Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut: (1). Membuat
tabel
kontingensi
dengan
frekuensi
yang
sesungguhnya Faktor I : Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional, kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Akreditasi Sekolah, kategori : A, B, Belum Terakreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel 3.14 Tabel Kontingensi Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional Sangat Positif
A
Akreditasi Sekolah B Blm
Total
a
b
c
p
Positif
d
e
f
q
Cukup Positif
g
h
i
r
Negatif
j
k
l
s
Sangat Negatif
m
n
o
t
Total
u
v
w
x
(2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: Ea =
u× p x
Eb =
v× p x
Ec =
w× p x
Ed =
u×q x
Ee =
v×q x
Ef =
w× q x
Eg =
u ×r x
Eh =
v× r x
Ei =
w×r x
Ej =
u×s x
Ek =
v× s x
El =
w×s x
Em =
u ×t x
En =
v×t x
Eo =
w× t x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
(3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.15 Tabel Kontingensi Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional
A
Akreditasi Sekolah B Blm
a
b
c
Total
p
Sangat Positif Ea d
Eb e
Ec f
q
Positif Ed g
Ee h
Ef i
r
Cukup Positif Eg j
Eh k
Ei l
s
Negatif Ej m
Ek n
El o
t
Sangat Negatif Em u
Total
En v
Eo w
x
(4). Menghitung nilai χ 2 dengan menggunakan rumus: (a - E a ) 2 (b - E b ) 2 (c - E c ) 2 (d − E d ) 2 (e − E e ) 2 χ = + + + + Ea Eb Ec Ed Ee 2
(f - E f ) 2 (g - E g ) (h - E h ) 2 (i − E i ) 2 ( j − E j ) + + + + + + Eg Ej Ef Eh Ei 2
2
(k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 (n − E n ) 2 (o − E o ) 2 + + + + Ek El Em En Eo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
3). Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi siswa yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 diterima atau ada perbedaan persepsi siswa yang signifikan
terhadap Ujian
Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. 4). Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara akreditasi sekolah dan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 224): C=
χ2 χ2 + n
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 224):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
C maks . =
m −1 m
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan
melihat harga C kepada
Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara akreditasi sekolah dengan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 1999:216): Tabel 3.16 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
b. Hipotesis II 1). Perumusan hipotesis Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2). Pengujian Hipotesis Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut: (1). Membuat
tabel
kontingensi
dengan
frekuensi
yang
sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional, kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Akreditasi Sekolah, kategori : A, B, Belum Terakreditasi Tabel 3.17 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional Sangat Positif
A
Akreditasi Sekolah B Blm
Total
a
b
c
p
Positif
d
e
f
q
Cukup Positif
g
h
i
r
Negatif
j
k
l
s
Sangat Negatif
m
n
o
t
Total
u
v
w
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
(2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: Ea =
u× p x
Eb =
v× p x
Ec =
w× p x
Ed =
u×q x
Ee =
v×q x
Ef =
w× q x
Eg =
u ×r x
Eh =
v× r x
Ei =
w×r x
Ej =
u×s x
Ek =
v× s x
El =
w×s x
Em =
u ×t x
En =
v×t x
Eo =
w× t x
(3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional
A
Akreditasi Sekolah B Blm
a
b
c
Total
p
Sangat Positif Ea d
Eb e
Ec f
q
Positif Ed Cukup Positif
g
Ee h
Ef i
r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Eg j
Eh k
Ei l
s
Negatif Ej m
Ek n
El o
t
Sangat Negatif Em u
Total
En v
Eo w
x
(4). Menghitung nilai χ 2 dengan menggunakan rumus: χ2=
(a - E a ) 2 (b - E b ) 2 (c - E c ) 2 (d − E d ) 2 (e − E e ) 2 + + + + Ea Eb Ec Ed Ee
(f - E f ) 2 (g - E g ) (h - E h ) 2 (i − E i ) 2 ( j − E j ) + + + + + + Eg Ej Ef Eh Ei 2
2
(k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 (n − E n ) 2 (o − E o ) 2 + + + + Ek El Em En Eo 3). Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Sedangkan jika χ 2 hitung > χ 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 diterima atau ada perbedaan persepsi guru yang signifikan
terhadap Ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. 4). Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara akreditasi sekolah dan persepsi guru terhadap Ujian Nasional adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 224): C=
χ2 χ2 + n
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 224):
C maks . =
m −1 m
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan
melihat harga C kepada
Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara akreditasi sekolah guru dengan persepsi guru terhadap Ujian Nasional. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 1999:216): Tabel 3.19 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
c. Hipotesis III 1). Perumusan hipotesis Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2). Pengujian Hipotesis Penulis menggunakan uji One Way Anova untuk hipotesis ketiga. Perhitungan statistik
One Way Anova dengan menggunakan
program SPSS for Windows versi 11.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3). Penarikan Kesimpulan Berdasarkan uji ANOVA jika probabilitasnya (Asymp. Sig) < 0,05 maka Ha3 diterima atau ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Untuk menentukan dimana letak perbedaan kelompok maka menggunakan Post Hoc Tes dalam ANOVA dengan bantuan SPSS for Windows Versi 11.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan September 2007 dan selesai pada awal bulan Oktober 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan memberikan kuesioner tertutup kepada responden. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII program IPS, guru bidang studi bahasa Indonesia, Ekonomi/Akuntansi, dan bahasa Inggris yang mengajar kelas XII program IPS serta orang tua/wali dari siswa tersebut di atas. Penelitian dilaksanakan pada SMA – SMA di Kabupaten Kulon Progo dengan status sekolah terkreditasi A, terkreditasi B dan belum terakreditasi. Sekolah-sekolah tersebut antara lain: Tabel 4.1 Daftar Sekolah Akreditasi Sekolah
Nama Sekolah
SMA 1 Kalibawang A SMA 1 Wates SMA Ma’arif B SMA XIV Sanjaya Nanggulan SMA 1 Kokap Belum SMA BOPKRI Wates Terakreditasi SMA PGRI Pengasih SMA 1 Lendah
Jumlah responden penelitian ini adalah 225 siswa, 25 guru dan 198 orang tua. Berikut ini disajikan tabel mengenai responden dari masing- masing sekolah:
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 4.2 Sebaran Responden Penelitian Nama Sekolah
Siswa
Guru
Orang Tua
Sampel
Responden
Sampel
Responden
Sampel
Responden
SMA 1 Kalibawang SMA 1 Wates
16
16
4
4
16
11
70
65
3
3
70
52
SMA Ma’arif
26
20
3
3
22
19
Jml. Akreditasi A SMA XIV Sanjaya Nanggulan SMA 1 Kokap
112
101
10
10
112
82
21
20
3
3
21
18
37
35
3
3
37
31
Jml. Akreditasi B SMA BOPKRI Wates SMA PGRI Pengasih SMA 1 Lendah
58
55
6
6
58
49
14
14
3
3
14
12
10
0
3
3
10
0
60
55
3
3
60
55
Jml. Belum Terakreditasi Jumlah Total
84
69
9
9
84
67
254
225
25
25
254
198
Response rate penelitian ini baik, hal ini ditunjukkan dari perhitungan sebagai berikut: Respon rate siswa =
Respon rate guru =
225 x100% = 88,58% 254 25 x100% = 100% 25
Respon rate orang tua =
198 x100% = 77,95% 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Berikut disajikan deskripsi data variabel- variabel penelitian ini. 1. Persepsi sis wa terhadap Ujian Nasional Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Persepsi Siswa terhadap UN Kriteria Akreditasi A
Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif Jumlah
Jml 0 6 26 31 38 101
% 0 5,94 25,74 30,69 37,63 100
Status Sekolah Akreditasi B Jml 0 3 14 25 13 55
% 0 5,45 25,45 45,45 23,65 100
Belum Terakreditasi Jml % 2 2,90 5 7,35 31 44,93 18 26, 09 13 18, 73 69 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap UN dapat diuraikan sebagai berikut: 1) siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 6 siswa (5,94%) memiliki persepsi positif , 26 siswa (25,74%) memiliki persepsi cukup positif, 31 siswa (30,69%) memiliki persepsi negatif, dan 38 siswa (37,63%) memiliki persepsi sangat negatif; 2) siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 3 siswa (5,45%) memiliki persepsi positif , 14 siswa (25,45%) memiliki persepsi cukup positif, 25 siswa (45,45%) memiliki persepsi negatif, dan 13 siswa (23,65%) memiliki persepsi sangat negatif; 3) siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi terdapat sebanyak 2 siswa (2,90%) memiliki persepsi sangat positif, 5 siswa (7,35%) memiliki persepsi positif , 31 siswa (44,93%) memiliki persepsi cukup positif, 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
siswa (26,09%) memiliki persepsi negatif, dan 13 siswa (18,73%) memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif, sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi negatif dan sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekola h belum terakreditasi memiliki persepsi cukup positif. 2. Persepsi guru terhadap Ujian Nasional Persepsi guru terhadap Ujian Nasional dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.4 Persepsi Guru terhadap UN Kriteria Akreditasi A
Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif Jumlah
Jml 0 0 2 6 2 10
% 0 0 20 60 20 100
Status Sekolah Akreditasi B Jml 0 1 0 1 4 6
% 0 16,67 0 16,67 66,66 100
Belum Terakreditasi Jml % 0 0 0 0 0 0 2 22,22 7 77,78 9 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap UN dapat diuraikan sebagai berikut: 1) guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 2 guru (20%) memiliki persepsi cukup positif, 6 guru (60%) memiliki persepsi negatif, dan 2 guru (20%) memiliki persepsi sangat negatif; 2) guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 1 guru (16,67%) memiliki persepsi positif , 1 guru (16,67%) memiliki persepsi negatif, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
4 guru (66,66%) memiliki persepsi sangat negatif; 3) guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi terdapat sebanyak 2 guru (22,22%) memiliki persepsi negatif, dan 7 guru (77,78%) memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi negatif, sedangkan sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan belum terakreditasi memiliki persepsi sangat negatif. 3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.5 Persepsi Orang Tua terhadap UN Kriteria Akreditasi A
Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif Jumlah
Jml 0 1 12 26 43 82
% 0 1,22 14,63 31,71 52,44 100
Status Sekolah Akreditasi B Jml 0 0 12 12 25 49
% 0 0 24,49 24,49 51,02 100
Belum Terakreditasi Jml % 0 0 6 8,96 17 25,36 22 32,84 22 32,84 67 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa persepsi orang tua terhadap UN dapat diuraikan sebagai berikut: 1) orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 1 orang tua (1,22%)memiliki persepsi positif, 12 orang tua (14,63%) memiliki persepsi cukup positif, 26 orang tua (31,71%) memiliki persepsi negatif, dan 43 orang tua (52,44%) memiliki persepsi sangat negatif; 2) orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 12 orang tua (24,49%) memiliki persepsi cukup positif , 12 orang tua (24,49%) memiliki persepsi negatif, dan 25 orang tua (51,02%) memiliki persepsi sangat negatif; 3) orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi terdapat sebanyak 6 orang tua (8,96%) memiliki persepsi positif, 17 orang tua (25,36%) memiliki persepsi cukup positif, 22 orang tua (32,84%) memiliki persepsi negatif, dan 22 orang tua (32,84%) memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif, sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi sangat negatif, dan sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi negatif dan sangat negatif.
B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya variabel siswa, guru dan orang tua. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
bantuan program komputer SPSS for Windows versi 11.50. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional A N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation Absolute
Most Extreme Differences
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
101
B 55
BELUM 69
36.47
38.07
39.14
5.545
3.327
5.077
.123
.136
.164
.055 -.123 1.232 .096
.136 -.087 1.007 .263
.122 -.164 1.365 .048
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional A N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z
B
BELUM
10
6
9
20.30
16.83
16.89
1.947
5.707
2.147
.261
.293
.149
.261 -.239 .826
.293 -.143 .717
.146 -.149 .446
.502
.683
.989
Asymp. Sig. (2-tailed)
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Orang Tua Terhadap Ujian Nasional A N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
82
B 49
BELUM 67
25.70
26.06
27.64
4.039
3.934
4.078
.128
.119
.153
.058
.084
.116
-.128 1.156 .138
-.119 .836 .487
-.153 1.251 .087
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Tabel berikut ini adalah ringkasan hasil normalitas untuk persepsi siswa, guru dan orang tua. Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Siswa, Guru dan Orang Tua Terhadap Ujian Nasional Sekolah
Siswa Asimp.
Guru Ket.
Asimp.
Sign
Ortu Ket.
Sign
Asimp.
Ket.
Sign
A
0,096
Normal
0,502
Normal
0,138
Normal
B
0,263
Normal
0,683
Normal
0,487
Normal
Belum
0,048
Tidak
0,989
Normal
0,087
Normal
Dari tabel tersebut diperoleh data untuk persepsi siswa terhadap Ujian Nasional tidak semua berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh nilai asymp. sig (2 tailed) siswa dari sekolah belum terakreditasi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05; data yang diperoleh untuk persepsi guru terhadap Ujian Nasional berdistribusi normal karena nilai asymp. sig (2 tailed) guru sebesar 0,502; 0,683; 0,989 lebih besar dari 0,05 dan data persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional juga berdistribusi normal karena nilai asymp. sig (2 tailed) orang tua sebesar 0,138; 0,487; 0,087 lebih besar dari 0,05. b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
diambil dari setiap populasi. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. 1).
Pengujian Homogenitas untuk Akreditasi Sekolah (Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional): Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 4.10 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Akreditasi Sekolah) (dk) log Sampel 1 2 3 Jumlah (∑)
dk 100 54 68
1/(dk) 0,01 0,0185 0,0147
222
0,0432
s
2 i
log
30,75129 11,06869 25,77280
s
2 i
1,48786 1,04409 1,41116
s 2i 148,786 56,38086 95,95888 301,12574
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah: 100(30,75129) + 54(11,06869) + 68( 25,77280) s2 = 100 + 54 + 68 5425,38866 = 222 = 24,43869 Sehingga log s2 = log 24,43869 = 1,38808 B Chi Kuadrat (χ2 )
= (1,38808)(222) = 308,15376
= 2,3026 (308,15376-301,12574) = 16,18272
Pada taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2 (0,95)(2) = 5,591. Karena χ2 hitung = 16,18272 > χ2tabel = 5,591, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians tidak homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
2).
Pengujian Homogenitas untuk Akreditasi Sekolah (Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional): Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 4.11 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet (Akreditasi Sekolah) Sampel 1 2 3 Jumlah (∑)
dk 9 5 8
1/(dk) 0,1111 0,2 0,125
22
0,4361
s 2i
log
3,7889 32,56668 4,61111
s 2i
(dk) log
0,5785 1,5128 0,6638
s 2i
5,2065 7,564 5,3104 18,0809
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah: 9( 3,7889) + 5(32,56668) + 8( 4,61111) s2 = 9 + 5+ 8 233,82238 = 22 = 10,62829 Sehingga log s2 = log 10,62829 = 1,02646 B Chi Kuadrat (χ2 )
= (1,02646)(22) = 22,58212
= 2,3026 (22,58212-18,0809) = 10,3645
Pada taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2 (0,95)(2) = 5,591. Karena χ2 hitung = 10,3645 > χ2 tabel = 5,591, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians tidak homogen). 3).
Pengujian Homogenitas untuk Akreditasi Sekolah (Persepsi Orang Tua) Terhadap Ujian Nasional):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 4.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet (Akreditasi Sekolah) Sampel 1 2 3 Jumlah (∑)
dk 81 48 66
1/(dk) 0,0123 0,0208 0,0151
195
0,0482
s 2i
log 16,3133 15,4753 16,6273
s 2i
1,2125 1,1896 1,2208
(dk) log
98,2125 57,1008 80,5728 235,8861
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah: 81(16,3133) + 48(15,4753) + 66(16,6273) s2 = 81 + 48 + 66 3161,5935 = 195 = 16,2133 Sehingga log s2 = log 16,2133 = 1,20987 B Chi Kuadrat (χ2 )
= (1,20987)(195) = 235,9247
= 2,3026 (235,9247-235,8861) = 0,0889
Pada taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2 (0,95)(2) = 5,591. Karena χ2 hitung =
s 2i
0,0889 < χ2tabel = 5,591, maka hipotesis
diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians homogen). 2. Uji Hipotesis Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti tidak semua berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa adalah tidak berdistribusi normal, sedangkan variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
persepsi guru dan orang tua berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians sampel siswa dan guru adalah tidak homogen, serta varians untuk sampel orang tua adalah homogen. Oleh karena itu pengujian yang menggunakan perhitungan statistik One Way Anova untuk hipotesis ketiga dapat dilanjutkan. Perhitungan statistik
One Way Anova dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 11.50. Sedangkan untuk hipotesis pertama dan kedua, yang semula akan dilakukan dengan menggunakan One Way Anova tidak dapat dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji Chi Kuadrat. a. Pengujian Hipotesis I 1) Rumusan Hipotesis Ho1 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2). Uji Hipotesis Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 4.13 Data Penelitian Tentang Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional Persepsi Siswa Terhadap UN SP/P/CP N SN Total
Akreditasi Sekolah A B Belum 32 17 38 31 25 18 38 13 13 101 55 69
Total 87 74 64 225
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: Ea =
101× 87 = 39,053 225
Eb =
55 × 87 = 21,267 225
Ec =
69 × 87 = 26,68 225
Ed =
101× 74 = 33,218 225
Ee =
55 × 74 = 18,089 225
Ef =
69 × 74 = 22,693 225
Eg =
101× 64 = 28,729 225
Eh =
55 × 64 = 15,644 225
Ei =
69 × 64 = 19,627 225
Kemudian dari data penelitian tentang variabel akreditasi sekolah dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 4.14 Tabel Kontingensi Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional Persepsi Siswa Terhadap UN SP/P/CP
32
N
31
SN
38
A
Akreditasi Sekolah B Belum 17 38
39,053
21,267 25
33,218
87
26,68 18
18,089 13
Total
74 22,693
13
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Total
28,729 101
15,644 55
19,627 69
225
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung χ 2 , yaitu: χ2=
(32 − 39,053) 2 (17 − 21, 267) 2 (38 − 26,68) 2 + + + 39,053 21,267 26,68 (31 − 33, 218) 2 (25 − 18,089) 2 (18 − 22,693) 2 + + + 33,218 18,089 22,693 (38 − 28,729) 2 (13 − 15,644) 2 (13 − 19,627) 2 + + 28,729 15,644 19,627
= 1,2738 + 0,8561 + 4,8029 + 0,1481 + 2,6404 + 0,9705 + 2,9918 + 0,4469 + 2,2376 = 16,3681 3). Penarikan Kesimpulan Pada a = 0,05 dan dk = (3-1)(3-1) = 4, maka berdasar daftar Chi Kuadrat didapat χ 2 tabel = 9,488. Nilai χ 2 tabel ini lebih rendah dari χ 2 hitung = 16,3681 dengan demikian Ha1 diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
16,3681 (16,3681 + 225)
= 0, 2604
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
3 −1 3
= 0,8167
Dengan membandingkan C = 0,2604 dan Cmaks. = 0,8167, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,3188. Nilai tersebut terkategorikan rendah. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat derajat hubungan yang rendah antara akreditasi sekolah dengan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional.
b. Pengujian Hipotesis II 1). Rumusan Hipotesis Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2). Uji Hipotesis Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 4.15 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional SP/P/CP/N SN Total
Akreditasi Sekolah A B/Blm 8 2 10
Total
4 11 15
12 13 25
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: Ea =
10 × 12 = 4,8 25
Eb =
15 × 12 = 7,2 25
Ec =
10 × 13 = 5,2 25
Ed =
15 ×13 = 7,8 25
Kemudian dari data penelitian tentang variabel akreditasi sekolah dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 4.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
Akreditasi Sekolah A B/Blm 8
Total
4
12
SP/P/CP/N 4,8 2
7,2 11
13
SN 5,2 Total
10
7,8 15
25
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung χ 2 , yaitu: χ2=
(8 − 4,8) 2 (4 − 7,2) 2 (2 − 5,2) 2 (11 − 7,8) 2 + + + 4,8 7, 2 5,2 7,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
= 2,1333 + 1,4222 + 1,9692 + 1,3128 = 6,8375 3). Penarikan Kesimpulan Pada a = 0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, maka berdasar daftar Chi Kuadrat didapat χ 2 tabel = 3,481. Nilai χ 2 tabel ini lebih rendah dari χ 2 hitung = 6,8375 dengan demikian Ha2 diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
6,8375 ( 6,8375 + 25)
= 0,4634
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
2 −1 2
= 0,7071
Dengan membandingkan C = 0,4634 dan Cmaks. = 0,7071, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6553. Nilai tersebut terkategorikan kuat. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara akreditasi sekolah dengan persepsi guru terhadap Ujian Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
c. Pengujian Hipotesis III 1). Rumusan Hipotesis Ho3 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Ha3 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. 2). Uji Hipotesis Penulis menggunakan uji One Way Anova untuk hipotesis ketiga. Perhitungan statistik
One Way Anova dengan menggunakan
program SPSS for Windows versi 11.50. Berikut akan disajikan tabel hasil penelitian: Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 149.292 3161.597 3310.889
df 2 195
Mean Square 74.646 16.213
F 4.604
Sig. .011
197
3). Penarikan Kesimpulan Hasil pengujian persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional menunjukkan uji ANOVA Fhitung = 4,604 > Ftabel = 3,0618. Dan juga karena probabilitasnya (Asymp. Sig) 0,011 < 0,05 maka Ha3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Adanya perbedaan persepsi antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi ditunjukkan pada uji Post Hoc berikut ini: Tabel 4.18 Uji Multiple Comparison Persepsi Orang Tua Terhadap Ujian Nasional
Post Hoc Tests
Tukey HSD
(I) AKREDI TASI
(J) AKREDI TASI
Blm
B
B A Bonferroni
Blm B A
•
95% Confidence Interval
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
1.58
.757
.095
-.21
3.37
A Blm A Blm B B
1.95(*) -1.58 .37 -1.95(*) -.37 1.58
.663 .757 .727 .663 .727 .757
.010 .095 .870 .010 .870 .114
.38 -3.37 -1.35 -3.51 -2.08 -.25
3.51 .21 2.08 -.38 1.35 3.41
A Blm A
1.95(*) -1.58
.663 .757
.35 -3.41
3.55 .25
.37
.727
-1.39
2.12
Blm B
-1.95(*)
.663
-3.55
-.35
-.37
.727
.011 .114 1.00 0 .011 1.00 0
-2.12
1.39
Upper Bound
The mean difference is significant at the .05 level.
Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaan persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional yang signifikan terletak antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
terakreditasi A dan belum terakreditasi (pada kolom mean difference tampak tanda *)
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional pada siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung dengan perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (a) = 0,05 dan dk = (3-1)(3-1) = 4, tampak bahwa nilai χ 2 tabel = 9,488 lebih kecil dari χ 2 hitung = 16,3681. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang rendah antara akreditasi sekolah dengan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,2604 dengan Cmaks. = 0,8167, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,3188. Deskripsi data penelitian tentang persepsi siswa terhadap Ujian Nasional menunjukkan bahwa siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat 5,94% memiliki persepsi positif; 25,74% memiliki persepsi cukup positif; 30,69% memiliki persepsi negatif dan 37,63% memiliki persepsi sangat negatif. Hal tersebut mengindikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif. Di samping itu, data juga menunjukkan bahwa siswa yang belajar di sekolah dengan kategori terakreditasi B terdapat 5,45% memiliki persepsi positif; 25,45% memiliki persepsi cukup positif; 45,45% memiliki persepsi negatif dan 23,65% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi negatif terhadap Ujian Nasional. Berbeda dengan data pada sekolah belum terakreditasi, data menunjukkan bahwa 2,9% siswa memiliki persepsi sangat positif; 7,35% memiliki persepsi positif; 44,93% me miliki persepsi cukup positif; 26,09% memiliki persepsi negatif
dan
18,73%
memiliki
persepsi
sangat
negatif.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi cukup positif terhadap Ujian Nasional. Perbedaan persepsi dimana persepsi siswa yang belajar di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A lebih negatif daripada sekolah terakreditasi B, membuktikan bahwa sekolah yang tergolong sangat baik (terakreditasi A) tidak selalu mempunyai persepsi yang lebih positif dibandingkan dengan sekolah yang tergolong baik (terakreditasi B) maupun kurang baik (belum terakreditasi). Denga n demikian siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A belum tentu memiliki persepsi yang lebih positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Perbedaan persepsi ini diduga karena siswa yang belajar pada sekolah dengan kategori akreditasi A maupun B akan memiliki sarana dan prasarana yang lebih memadai serta proses belajar-mengajar yang lebih kondusif dibandingkan dengan siswa yang belajar di sekolah yang belum terakreditasi. Di samping itu, kualitas siswa yang belajar di sekolah terakreditasi A maupun B juga akan lebih baik daripada siswa di sekolah belum terakreditasi. Keadaan-keadaan ini justru memungkinkan bagi siswa-siswa yang belajar di sekolah terakreditasi A maupun B berpikir lebih kritis dan merasa lebih berat dalam mempertahankan prestasi dan predikat sebagai siswa yang belajar di sekolah unggulan. Berdasarkan hal tersebut maka siswa perlu dibekali baik secara jasmani maupun rohani, keseimbangan persiapan dalam hal materi bahan ujian maupun mental sangat diperlukan. 2. Persepsi gur u terhadap Ujian Nasional pada guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil pengujian menunjukkan
ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung dengan perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa bahwa pada taraf signifikansi (a) = 0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, tampak bahwa nilai χ 2 tabel = 3,481 lebih kecil dari χ 2 hitung = 6,8375. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara akreditasi sekolah dengan persepsi guru terhadap Ujian Nasional. Hal ini ditunj ukkan dengan membandingkan nilai C = 0,4634 dan Cmaks. = 0,7071, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6553 Deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional menunjukkan bahwa guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat 20% memiliki persepsi positif, 60% memiliki persepsi negatif dan 20% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi negatif. Disamping itu, data juga menunjukkan bahwa guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat 16,67% memiliki persepsi positif dan negatif serta 66,67% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi sangat negatif. Guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi terdapat sebanyak 22,22% memiliki persepsi negatif, dan 77,78% memiliki persepsi sangat ne gatif. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi sangat negatif. Adanya perbedaan persepsi antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi berdasarkan data tersebut berarti guru-guru memiliki persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
yang berbeda-beda terhadap Ujian Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sekolah yang tercermin dalam pengelompokkan sekolah ke dalam sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi menyebabkan perbedaan persepsi guru terhadap Ujian Nasional. Persepsi guru yang mengajar di sekolah terakreditasi A dan B lebih negatif daripada guru yang mengajar di sekolah belum terakreditasi mengindikasikan bahwa guru-guru tidak memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap Ujian Nasional yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek pedagogis, sosial dan psikologis, yuridis dan ekonomis. Persepsi sangat negatif menunjukkan bahwa tiga mata pelajaran yang
diujikan
yaitu
Bahasa
Indonesia,
Bahasa
Inggris
dan
Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai- nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh siswa. Tiga mata pelajaran yang diujikan tersebut berarti hanya mengukur segi kognitif saja dari seorang siswa. Selain itu, baik guru yang mengajar di sekolah terakreditasi A, terakreditasi B maupun belum terakreditasi sama-sama menyatakan bahwa Ujian Nasional membuat mereka khawatir karena sangat menentukan kelulusan siswa, apalagi dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini yaitu memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 atau memiliki nilai minimum 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan nilai dua mata pelajaran lainnya minimum 6,00 dan dimungkinkan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
ini akan dinaikkan nilainya/diubah pada UN 2008. Standar kelulusan ini dirasa sangat memberatkan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda dan telah melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru. Penentuan kelulusan hendaknya melibatkan pengelola pembelajaran di sekolah, gurulah yang sangat memahami proses dan hasil belajar siswa di kelas. Di samping itu, baik guru yang mengajar di sekolah dengan kategori terakreditasi A, terakreditasi B maupun belum terakreditasi memahami bahwa orang tua terbebani secara finansial dengan adanya Ujian Nasional dan pengeluaran sekolah pun semakin besar terutama dalam rangka mempersiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Nasional, misalnya dengan diadakannya jam- jam tambahan (pengayaan). Adanya persepsi guru yang belum positif terhadap Ujian Nasional memperlihatkan masih sangat diperlukannya sosialisasi menyeluruh tentang Ujian Nasional, baik tentang tujuan, fungsi, dan pelaksanaannya sehingga para guru dapat memahami dan mengerti tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ujian Nasional yang pada akhirnya nanti dapat menjadi pedoman dan pegangan dalam mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Nasional dan menindaklanjuti hasil ujian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil pengujian menunjukkan ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung dengan perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (a) = 0,05 uji ANOVA Fhitung = 4,604 > Ftabel = 3,0618 dan nilai probabilitasnya (Asymp.Sig) sebesar 0,011. Deskripsi data tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional menunjukkan bahwa orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat 1,22% memiliki persepsi positif; 14,63%
memiliki persepsi cukup positif; 31,71% memiliki
persepsi negatif, dan 52,44% memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat 24,49% memiliki persepsi cukup positif ; 24,49% memiliki persepsi negatif, dan 51,02% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi sangat negatif. Orang tua yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekola h belum terakreditasi terdapat 8,96% memiliki persepsi positif; 25,36% memiliki persepsi cukup positif; 32,84% memiliki persepsi negatif, dan 32,84% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi negatif dan sangat negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan B, tidak selalu akan memiliki persepsi yang lebih baik terhadap Ujian Nasional dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi. Perbedaan persepsi tersebut diduga salah satunya karena orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A maupun terakreditasi B, memandang Ujian Nasional sebagai suatu sistem penilaian yang tidak komprehensif karena hanya menilai hasil belajar pada aspek kognitifnya saja. Di samping itu, para orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A maupun B pastilah memiliki anak yang berkualitas dalam studinya, sehingga para orang tua tersebut lebih berpikir kritis karena tidak mau jika anaknya gagal dalam studi. Walaupun demikian, terlihat bahwa sesungguhnya semua orang tua memiliki persepsi yang negatif terhadap Ujian Nasional. Hal tersebut diduga karena aspek sosial dan psikologis, yakni orang tua merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
khawatir karena hasil Ujian Nasional sangat menentukan kelulusan. Kekhawatiran tersebut didukung dengan pandangan masyarakat yang masih melihat bahwa siswa yang sungguh-sungguh berkualitas adalah siswa yang berhasil lulus Ujian Nasional. Berdasarkan penjelasan di atas, maka orang tua sangatlah membutuhkan
penjelasan-penjelasan
tentang
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan Ujian Nasional sehingga para orang tua sungguhsungguh memahami tujuan, fungsi, pembiayaan dan persiapan-persiapan sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai χ 2 tabel = 9,488 lebih kecil dari χ 2 hitung = 16,3681. 2. Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai χ 2 tabel = 3,481 lebih kecil dari χ 2 hitung = 6,8375. 3. Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 4,604 lebih besar dari Ftabel = 3,0618 atau probabilitasnya (Asimp.Sig.) 0,011 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
B. Keterbatasan Penelitian 1. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap Ujian Nasional adalah 15, 8 dan 11 butir. Masing- masing pernyataan memiliki 4 pilihan jawaban (STS, TS, S, SS). Karena masing- masing pilihan jawaban tidak dijabarkan dalam uraian yang rinci, maka dimungkinkan responden memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan hasil penelitian tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 2. Dalam hal pemilihan responden, peneliti menggunakan siswa kelas XII yang belum pernah menempuh Ujian Nasional, padahal kuesioner sungguh-sungguh dapat mengungkap persepsi yang sesungguhnya dari siswa jika yang menjadi responden adalah siswa yang sudah pernah menempuh Ujian Nasioal. 3. Peneliti tidak mampu menjamin apakah kuesioner tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional sungguh-sungguh diisi oleh orang tua/wali dari siswa-siswa yang menjadi responden penelitian. Hal ini dikarenakan, peneliti tidak bertemu langsung dengan para responden orang tua/wali tetapi kuesioner hanya diitipkan melalui putera-puteri mereka, sehingga sangat dimungkinkan apabila kuesioner diisi bukan oleh responden orang tua/wali. 4. Penulis tidak mampu melacak kejujuran setiap responden dalam memberikan jawaban. Oleh sebab itu, maka apabila responden menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
dengan tidak jujur maka hasil penelitian ini tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
C. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian pertama menunjukkan ada perbedaan persepsi yang signifikan antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hal ini dimungkinkan karena setiap siswa yang berada di setiap kategori sekolah akan memiliki tingkat persiapannya sendiri-sendiri sejalan dengan persiapan yang dilakukan oleh masing- masing sekolah. Berdasarkan hal tersebut maka siswa perlu dipersiapkan baik secara jasmani maupun rohani, sekolah tidak hanya menjejali siswa dengan soal-soal ujian tetapi terlebih siswa juga dipersiapkan secara rohani misalnya dengan doa-doa bersama, kegiatan olah raga bersama (penyegaran fisik) maupun layanan Bimbingan dan Konseling. 2. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki persepsi sangat negatif terhadap Ujian Nasional. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar guru memahami bahwa Ujian Nasional sangat tidak sesuai dengan prinsip-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
prisnsip evaluasi pengajaran dan hanya merupakan suatu kegiatan yang sangat mengkhawatirkan bagi semua pihak karena sangat menentukan kelulusan. Oleh karena itu hendaknya Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi secara meyeluruh dan terus- menerus tentang Ujian Nasional dengan belajar dari evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya. Para guru seharusnya denga n sungguh-sungguh melaksanakan empat ketentuan kelulusan siswa menurut PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Empat
ketentuan kelulusan tersebut yaitu siswa telah
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran di sekolah, siswa lulus dalam mata pelajaran agama, akhlak mulia dan kewarganegaraan, siswa lulus dalam ujian akhir sekolah dan siswa lulus dalam Ujian Nasional. Hendaknya para guru menempatkan pada kepentingan yang sama terhadap keempat aspek kelulusan ini. Selain itu, persiapan menghadapi Ujian Nasional yang dilakukan hendaknya tidak hanya sebatas pada persiapan materi/bahan-bahan yang akan diujikan tetapi juga persipan secara mental. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar orang tua memahami bahwa Ujian
Nasional
hanya
merupakan
suatu
kegiatan
yang
sangat
mengkhawatirkan bagi semua pihak, yang juga menambah pengeluaran keluarga. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya komunikasi yang selalu dijalin oleh pihak sekolah dengan para orang tua, mensosialisasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
segala
sesuatu
tentang
pelaksanaan
Ujian
Nasional
dan
mengkomunikasikan segala persiapan-persiapan yang dilakukan sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Nasional. Oleh karena itu diperlukan adanya pertemuan rutin antara pihak sekolah dengan para orang tua, disamping dengan surat.
pemberitahuan-pemberitahuan sekolah melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta. Arisandy, Desy. 1984. Hubungan antara Persepsi Karyawan terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production. http://www.journal-psyche.com Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/V/2002 tentang Akreditasi Sekolah. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Furqon (2004, 23 Desember). Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional. Pikiran Rakyat. http://www.pikiran-rakyat.com. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS Cetakan IV. Semarang: Universitas Diponegoro. Kompas. 2005. Ujian Nasional Jalan Terus. Kompas (31 Januari 2005). Lampung Post. (2007, 22 Mei). Pemerintah Lalai Penuhi Hak Pendidikan. Lampung Post. http://www.lampungpost.com. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Media Indonesia. 2006. UN untuk Mengukur Pencapaian Kompetensi secara Nasional.. Media Indonesia (7 Desember 2006). Munir. 2000. Teori Persepsi Mitra Gizi-Keperawatan. http://www.munir.or.id/ Nurastuti, Wiji. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Ardana Media.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Purwantini dan Rita Eny. 2006. Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional, Studi Empirik pada SMP-SMP di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian Dies Natalis USD 2006: tidak diterbitkan. Sarkim, T., 2006. Handout KTSP untuk Pertemuan Guru-Guru Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tempo. 2005. Kontroversi Ujian Nasional. Tempo (4 Februari 2005). Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Dasar Organisasi. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, PT. Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offsett. Walgito, Bimo. 1991. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia, PT. Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo, PT. Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Teori dan Aplikasi. Malang: Bumi Aksara. -------. Kondisi dan Keterpurukan Pendidikan Indonesia http://jurnalhukum.blogspot.com/2006/10/political-will-pendidikan indonesia.html. (8 Juni 2007). ------. 2004. Sekilas Akreditasi Sekolah. Jakarta: BASNAS
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kode
SISWA
Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Saudara/Saudari responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/Saudari untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Saudara/Saudari berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/Saudari dan memastikan bahwa jawaban Saudara/Saudari hanyalah semata- mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara/Saudari. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/Saudari, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui,
S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Dosen Pembimbing
Yogyakarta, September 2007 Hormat saya,
Veronica Yayik Nuryani Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
:……………………………………...........................
2. Nama Sekolah
:..................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
BAGIAN II PERNYATAAN a. Aspek Pedagogis
PENDAPAT
1.
Sepengetahuan saya soal-soal yang akan di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
STS
TS
S
SS
2.
Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari di sekolah.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
3.
4.
5.
6.
Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa. Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa. Mata pelajaran-mata pelajaran yang lain sebaiknya juga diujikan dalam Ujian Nasional. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 7.
Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
STS
TS
S
SS
8.
Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan saya.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
9.
10.
Ujian Nasional menumbuhkan motivasi saya untuk belajar. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
No.
PERNYATAAN
c. Aspek Yuridis 11. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah. 12. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
13.
14.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
STS
TS
S
SS
Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan
STS
TS
S
SS
Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
STS
TS
S
SS
Penggunaan uang Negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS
TS
S
SS
d. Aspek Ekonomi 15. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian 16. 17. 18.
19.
PENDAPAT
Nasional membebani orang tua secara finansial Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
Terima Kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kode
SISWA
Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Saudara/Saudari responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/Saudari untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Saudara/Saudari berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/Saudari dan memastikan bahwa jawaban Saudara/Saudari hanyalah semata- mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara/Saudari. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/Saudari, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui,
S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Dosen Pembimbing
Yogyakarta, September 2007 Hormat saya,
Veronica Yayik Nuryani Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
:……………………………………...........................
2. Nama Sekolah
:……………………………………............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II No. PERNYATAAN a. Aspek Pedagogis 1.
2.
3.
4.
5.
Sepengetahuan saya soal-soal yang diUN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
PENDAPAT
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
STS
TS
S
SS
Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan saya.
STS
TS
S
SS
Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari di sekolah.
Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 6.
7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 8.
PERNYATAAN Ujian Nasional menumbuhkan motivasi saya untuk belajar.
c. Aspek Yuridis Sistem penilaian terpusat dengan Ujian 9 Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
10
11.
Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
PENDAPAT STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
d. Aspek Ekonomi 12. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian 13. 14 15
Nasional membebani orang tua secara finansial Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi. Penggunaan uang negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
Terima Kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kode
Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
GURU
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata- mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui,
S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Dosen Pembimbing
Yogyakarta, September 2007 Hormat saya,
Veronica Yayik Nuryani Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
:……………………………………...........................
2. Nama Sekolah
:……………………………………............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II No. PERNYATAAN a. Berdasarkan Aspek Pedagogis 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sepengetahuan saya soal-soal yang diUN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah. Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah diajarkan di sekolah.
Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
Mata pelajaran-mata pelajaran yang lain juga diujikan dalam Ujian Nasional. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
PENDAPAT
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
b. Berdasarkan Aspek Sosial dan Psikologis 7.
Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 8.
9 10
PERNYATAAN STS
TS
S
SS
Ujian Nasional menumbuhkan motivasi saya untuk mengajar lebih baik lagi.
STS
TS
S
SS
Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
c. Aspek Yuridis 11. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
12. 13.
PENDAPAT
Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan siswa.
Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru. d. Aspek Ekonomi Menurut saya, penyelenggaraan Ujian 15 Nasional membebani orang tua siswa secara finansial.
14.
16.
Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
17.
Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan.
18.
Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
19.
Penggunaan uang negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
Terima Kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kode
Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
GURU
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata- mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui,
S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Dosen Pembimbing
Yogyakarta, September 2007 Hormat saya,
Verinica Yayik Nuryani Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
:…………………………………
2. Nama Sekolah
:………………………...............
3. Guru Mata Pelajaran
:………………………...............
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II No.
PERNYATAAN
PENDAPAT
a. Aspek Pedagogis 1.
Tiga mata pelajaran yang di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh siswa. b. Aspek Sosial dan Psikologis 2. Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan siswa . 3. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan siswa.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
STS
TS
S
SS
Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
STS
TS
S
SS
c. Aspek Yuridis 4. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda. 5.
Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
c. Aspek Ekonomi 6. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani orang tua siswa secara finansial. 7.
8.
Terima Kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kode
Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
ORANG TUA
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah sematamata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui,
S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Dosen Pembimbing
Yogyakarta, September 2007 Hormat saya,
Veronica Yayik Nuryani Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
:…………………………………….........................
2. Nama Anak
:……………………………………..........................
3. Sekolah Anak
:……………………………………..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II No.
PERNYATAAN
PENDAPAT
a. Aspek Pedagogis 1.
2.
3.
4.
Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi dapat mengukur seluruh pengetahuan siswa. Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Tiga mata pelajaran yang akan di-UNkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
b. Aspek Sosial dan Psikologis 5.
6.
7.
Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan putra/putri saya . Ujian Nasional meningkatkan perhatian saya terhadap kegiatan belajar putra/putri saya. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis 8.
9.
10.
Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbedabeda. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 11.
PERNYATAAN Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
PENDAPAT STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan.
STS
TS
S
SS
Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
d. Aspek Ekonomi 12.
13.
14.
15.
16.
Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani saya secara finansial. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang Negara.
Penggunaan uang negara untuk ujian nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
Terima Kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kode
Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
ORANG TUA
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah sematamata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui,
S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Dosen Pembimbing
Yogyakarta, September 2007 Hormat saya,
Veronica Yayik Nuryani Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
:…………………………………….........................
2. Nama Anak
:……………………………………..........................
3. Sekolah Anak
:……………………………………..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II No.
PERNYATAAN
PENDAPAT
a. Aspek Pedagogis 1.
2.
3.
Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
b. Aspek Sosial dan Psikologis 4. 5.
Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan putra/putri saya . Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis 6.
7.
8.
Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbedabeda. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
PERNYATAAN
PENDAPAT
d. Aspek Ekonomi 9.
10. 11.
Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani saya secara finansial. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang Negara. Penggunaan uang negara untuk ujian nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
STS
TS
S
SS
Terima Kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL NO. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Aspek Pedagogis 1 2 3 4 5 6 3 2 1 1 3 2 4 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 1 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 1 4 4 4 2 3 1 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 4 3 2 2 1 4 3 3 2 2 1 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 2 4 4 2 1 1 1 3 4 2 1 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 1 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 4 4 3 3 2 1 3 4 1 4 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 2 1 1 2 3 2 4 1 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 1 4 4 2 1 2 2 3 4 3 4 4 1 3 4 3 4 4 1 3
Aspek Sos. Psikologis 7 8 9 10 1 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 4 4 1 1 3 2 1 2 4 3 1 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 1 2 4 4 1 1 3 1 1 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 3 1 2 4 3 2 1 4 4 2 1 4 4 2 2 3 4 1 1 4 4 2 2 3 2 1 1 4 3 2 2 3 3 1 2 4 3 3 2 3 3 2 2 4 2 1 2 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 3 4 3 2 2 3 2 1 2 4 2 1 1 3 3 2 1 3 3 1 1 3 2 1 1 3 3 1 1 4 4 1 1 4 4 1 1 3 4 3 2 4 2 3 2 4 2
Aspek Yuridis 11 12 13 14 4 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 1 2 3 4 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 4 3 2 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 1 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
15 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2
Aspek Ekonomi 16 17 18 19 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 4 4 4 3 1 4 4 3 2 2 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 3 1 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 4 2 4 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 2 1 2 1 4 2 2 2 2
TOTAL 46 45 50 47 51 47 49 50 44 47 50 49 45 47 43 48 49 55 52 39 39 50 53 46 47 47 46 48 53 50 53 47 54 48 46 42 46 46 47 51 49 51 51 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3
3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 4
3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 2 2 1 3 4 1 3 4
2 2 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 1
2 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3
1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2
2 2 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
2 3 2 2 4 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2
4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 1 2 3 3 3 4 4 3 3
2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3
3 3 3 3 2 4 4 1 2 1 3 1 1 2 1 2 2 3 4 3 2 3 3 2 1
2 2 4 4 2 4 4 1 2 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1
3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
2 2 3 3 2 3 3 1 3 4 4 3 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 1
2 2 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3
2 3 2 2 2 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1
2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3
46 49 51 50 51 50 51 42 51 42 56 45 48 56 48 47 43 50 51 50 46 54 48 48 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL NO. RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Aspek Pedagogis 1 2 3 4 5 6 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 1 1 1 2 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 4 3 3 2 1 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 1 1 4 4 3 1 1 1 3 3 3 1 2 2 2 3 4 1 2 2 3 3 3 1 2 4 3 2 3 1 1 2 3 4 3 1 1 2 3 2
Aspek Sos Psikologis 7 8 9 10 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 1 2 4 1 3 4 2 1 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 1 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 2 3 4 3 1 1 3 1 1 1 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 2 4 2 2 3 3 3
Aspek Yuridis 11 12 13 14 4 2 2 4 3 2 4 4 4 1 2 3 4 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 2 2 3 4 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 1 4 4 2 1 2 3 4 1 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 1 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 4 4 3 2 2 3 3 1 4 3
15 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2
Aspek Ekonomi 16 17 18 19 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 1 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 4 3 2 2 3 2 3 1 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2
TOTAL
52 47 44 53 48 52 49 50 55 54 51 47 50 50 52 45 48 45 47 47 54 49 42 48 52 47 55 51 47 52 52 47 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 DATA VALIDITAS AN RELIABILITAS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL NO. RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Aspek Pedagogis 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 1 1 3 1 2 2 3 2 4 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2
4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
Aspek Sos. Psi 5 6 7 1 3 2 1 4 2 1 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 1 3 3 2 4 3 2 3 3 1 4 3 2 4 3 2 3 3 1 4 3 3 3 2 1 4 2 1 4 1 2 4 2 1 4 2 1 4 1 1 4 3 1 4 2 1 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 4 2 1 3 2 2 4 3 1 4 3 2 3 4 2 3 3 1 3 3 1 4 4 3 3 2
8 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3
Aspek Yuridis 9 10 2 3 2 4 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3
11 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 2 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 3 3
12 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3
Aspek Ekonomi 13 14 15 16 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 3 1 2 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3
TOTAL 37 41 41 39 43 41 44 41 43 44 42 40 48 44 45 38 36 38 37 40 43 42 37 37 37 42 47 41 38 40 39 43 44 40 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL N of Cases = 69,0 Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
34,4348 35,0435 35,1594 35,0000 34,6812 36,1594 35,9420 34,2609 35,5797 35,0290 35,4058 35,1739 35,0290 35,4928 34,9420
31,5729 30,8069 27,6360 29,4412 30,5145 31,4889 31,7319 31,8721 31,5119 28,6756 29,6564 29,2340 26,5580 30,3419 29,3789
Reliability Coefficients Alpha =
,8142
Corrected ItemTotal Correlation ,2802 ,3071 ,5879 ,4168 ,3505 ,3158 ,3087 ,3407 ,2449 ,4654 ,4571 ,6700 ,7102 ,4431 ,5057
Squared Multiple Correlation ,3285 ,3151 ,6406 ,6131 ,4749 ,2642 ,3287 ,2928 ,1742 ,4184 ,5186 ,5671 ,6960 ,4296 ,4098
15 items Standardized item alpha =
,8117
Alpha IfItem Deleted ,8126 ,8121 ,7904 ,8047 ,8090 ,8103 ,8106 ,8093 ,8157 ,8011 ,8014 ,7898 ,7791 ,8027 ,7979
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL
N of Cases = 33,0 Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
15,2727 15,2121 14,9394 15,5152 15,1818 14,6667 15,0909 15,2424
10,2045 9,1723 9,8087 9,9451 8,5284 10,9167 9,8977 10,2519
Reliability Coefficients Alpha =
,7473
Corrected ItemTotal Correlation ,3590 ,4331 ,4814 ,4972 ,5571 ,3872 ,3557 ,6002
Squared Alpha Multiple if Item Correlation Deleted ,2992 ,3461 ,3488 ,3394 ,5355 ,2881 ,5087 ,3989
8 items Standardized item alpha =
,7632
,7364 ,7268 ,7141 ,7125 ,6969 ,7333 ,7398 ,7061
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
N of Cases = 35,0 Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
24,1143 24,2571 23,6000 24,8571 24,0000 24,3429 24,0571 24,0857 24,0286 23,6857 23,8286
16,5160 16,6672 18,1294 18,4202 18,0588 17,1143 16,8202 17,4336 19,0286 18,0454 18,3227
Reliability Coefficients Alpha =
,8195
Corrected ItemTotal Correlation ,5239 ,6400 ,5145 ,3591 ,4142 ,5987 ,6030 ,5355 ,3941 ,4375 ,3500
Squared Multiple Correlation ,6408 ,7270 ,4207 ,3254 ,4237 ,5660 ,5726 ,4748 ,3500 ,3293 ,3714
11 items Standardized item alpha =
,8206
Alpha if Item Deleted ,8023 ,7894 ,8034 ,8165 ,8116 ,7942 ,7931 ,8003 ,8131 ,8094 ,8180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL AKREDITASI A 101 NO. URUT
NO. KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
Aspek Pedagogis 1 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 1 4 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 1 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 1 1 2 4 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3
4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3
Aspek Sos Psi 5 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 1 4 4 4 3 1
6 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1
7 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2
8 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3
Aspek Yuridis 9 2 3 2 2 2 4 3 2 2 1 3 2 4 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
10 4 3 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 4 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1
11 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2
Aspek Ekonomi 12 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2
13 1 3 4 2 4 4 1 2 2 3 3 2 3 4 1 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 1 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 1 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3
15 1 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
TOTAL 30 45 42 34 38 46 33 37 33 39 44 37 40 42 23 44 45 40 43 35 38 36 42 31 44 26 28 30 38 27 32 38 39 37 38 37 36 32 35 38 38 33 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216
3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3
3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 4 4 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3
3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 2 3 4 2 1 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 3
3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 4 2 1 2 1 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3
3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3
2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 3
2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 3 1 1 1 4 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3
3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4
2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 4 1 1 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 3 1 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 1 2
3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 2 2 1 2 3 4
3 3 2 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 3 3 2 2 3 1 1 1 2 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 1 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3
3 3 3 3 1 2 1 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 1 3
3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 4 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 1 3
3 3 3 3 1 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
42 41 39 36 28 32 31 37 44 31 28 39 42 39 40 40 33 47 41 27 25 38 26 37 32 38 34 37 34 37 37 37 31 26 40 46 40 35 40 42 42 41 40 41 38 35 36 35 26 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 95 96 97 98 99 100 101
2 8 7 6 4 3 1 5
2 3 3 3 3 3 2 3
2 3 3 4 2 1 2 2
2 2 2 3 2 1 1 3
2 2 2 3 2 1 1 2
3 2 3 3 2 3 2 3
2 1 2 2 1 1 1 2
2 1 2 2 1 2 1 3
3 3 3 3 2 4 3 3
2 2 2 3 2 1 1 3
2 2 3 2 4 4 1 3
2 3 3 2 1 1 2 3
2 2 2 3 2 3 1 3
2 2 2 3 3 4 1 3
2 1 2 2 3 4 1 3
2 3 3 3 3 4 2 3
32 32 37 41 33 37 22 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL AKREDITASI B 55 NO. URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
NO. KODE 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 40 41 42 43 44 45 46 47 49 50 51 52 53
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 2 1 3 3 3 3
Aspek Pedagogis 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 1 4 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 4 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 2 2 3 4 3 4 4 4
Aspek Sos Psi 6 7 8 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 1 3 1 2 4 1 1 4 3 2 4 1 1 4 2 2 3 2 2 3 1 2 4 3 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 4 2 2 3 1 1 3 1 1 4 1 2 4 1 2 4 2 2 3 2 1 4 2 2 3 1 1 3 1 1 3 2 2 4 1 1 4 4 1 4 1 2 4 1 1 4 1 2 4 1 1 4 2 2 4 4 3 4 1 1 4 2 3 4 2 2 3 2 3 4
Aspek Yuridis 9 10 11 3 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 4 1 1 1 3 2 1 4 1 3 4 3 3 4 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 1 3 1 4 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1 4 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 1 2 1 1 2 3 1 1 4 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 3 2
Aspek Ekonomi 12 13 14 15 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 1 2 2 3 3 4 2 1 4 1 1 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 1 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2
TOTAL 37 37 37 38 35 34 37 33 45 40 35 38 37 36 35 35 32 40 39 40 35 35 40 37 40 32 39 38 36 37 44 47 40 47 36 35 37 34 40 39 43 41 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
54 55 56 57 58 59 60 301 302 303 304 305
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3
1 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3 2
1 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3
2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3
2 4 1 2 1 2 1 2 2 3 1 1
3 1 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2
3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2
3 2 4 2 2 1 4 2 3 2 3 3
1 2 3 3 2 1 2 4 2 2 2 2
3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
3 4 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3
4 2 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2
3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
36 39 40 36 39 35 39 42 40 39 36 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL BELUM TERAKREDITASI 69 NO. URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
NO. KODE 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 349
1 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
Aspek Pedagogis 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 1 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1
5 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 1 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1
Aspek Sos Psi 6 7 8 1 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 1 1 4 1 2 4 2 1 2 2 1 4 2 2 3 1 1 4 2 1 4 2 2 4 1 1 4 1 2 4 1 1 4 2 2 3 2 1 3 1 1 4 2 2 4 1 1 3 1 1 3 2 2 4 2 2 4 1 1 4 2 1 3 2 1 3 2 2 4 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 1 3 1 1 3
Aspek Yuridis 9 10 11 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 1 2 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 4 1 1 1 2 3 3 1 3 2 1 3 1 2 3 3 2 3 4 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1
Aspek Ekonomi 12 13 14 15 3 1 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 4 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 1 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
TOTAL 31 38 41 42 45 43 41 41 36 42 37 38 38 46 37 42 37 39 42 41 46 33 30 42 50 33 38 38 37 31 43 43 41 37 31 34 41 46 41 41 41 40 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 364 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4
2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 3
3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 1 1 1 3 2 3
2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3
2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 1 1 2 1 1 1
3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3
3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 4 2 1 2
3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 3 1 3 3 3 1 1 3 4 2 1 4 3 3 3
4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4
3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 1 4 4 3 4
4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4
42 33 36 41 40 38 43 43 41 27 31 39 42 38 41 41 42 41 42 53 39 27 39 43 33 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL AKREDITASI A NO. URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 NO. KODE 1 2 3 4 8 9 10 17 18 19
Peda 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2
Sos. 2 2 1 3 2 4 2 2 3 3 3
Psi 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2
Yuridis 4 5 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2
6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
Ekonomi 7 8 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
TOTAL 18 20 20 17 22 20 20 23 23 20
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL AKREDITASI B NO. URUT 1 2 3 4 5 6
6 NO. KODE 11 12 13 14 15 16
Peda 1 1 1 3 2 2 2
Sos. Psi 3 4 2 2 2 2 1 2 2 1 4 3 3 3
Yuridis 5 6 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2
Ekonomi 7 8 9 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3
TOTAL 10 15 15 14 26 21
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL BELUM TERAKREDITASI
NO. URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 NO. KODE 5 6 7 20 21 22 33 34 35
Peda 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1
Sos. Psi 3 4 2 3 1 2 1 2 1 2 2 3 1 2 3 3 2 3 1 2
Yuridis 5 6 2 2 1 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 2 3 3 2 3 2 3 3 2
Ekonomi 8 9 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2
TOTAL 18 17 17 15 16 15 20 20 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL AKREDITASI A 82 NO. URUT
NO. KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 157 158 159 162 163 164
Pedagogis Sos Psi 1 2 3 4 5 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 1 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4 1 2 2 3 2 2 1 2 3 4 3 4 4 3 2 2 1 1 2 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 1 2 3 3 4 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3 2 2 2 1 4 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 1 3 2 2 3 1 2
Yuridis 6 7 2 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 1 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 1 1 3 2 3 1 4 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 4 2 3 2 1 2 3 2 3 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3
8 2 3 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 4 3 2 2 1 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3
Ekonomi 9 10 11 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 1 2 2 4 3 4 3 1 1 4 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
TOTAL 25 31 31 27 26 30 20 25 27 26 28 25 26 31 19 32 29 27 29 25 26 22 25 17 17 27 29 20 24 27 21 30 29 26 22 22 28 24 18 17 26 27 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
165 167 168 169 170 171 175 176 177 178 179 180 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 197 198 199 200 202 203 204 205 206 207 210 212 213 214 216
2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 3 1
2 4 1 1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2
3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3
2 2 1 1 4 1 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 4
2 4 3 1 1 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2
2 2 1 1 4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 2
3 1 2 1 4 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 1 3 3 3 2 2 1 1 2 1 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3
2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 4 2 4
2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 2 3 2 4
2 3 2 2 3 3 3 3 1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3
3 4 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4 2 3 3 3 3 4
25 31 19 17 27 24 24 28 20 30 31 24 24 27 24 28 27 26 21 29 28 23 22 25 27 27 26 26 33 26 15 28 29 31 29 24 31 29 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL AKREDITASI B 49 NO. URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
NO. KODE 1 2 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 34 35 36 38 39 40 42 43 44 45 46 47 48 49
Pedagogis 1 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 1 1 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 1 2 1 3 2 3 3 2 1 4 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 1 1 4 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2
Sos Psi 4 5 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 3 1 2 1 1 1 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 3 2 4 3 2 3 1 2 1 3 2 1 2 1 1 1
Yuridis 6 7 8 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 1 4 2 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 2 3 4 1 1
9 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 4 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1
Ekonomi 10 11 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 1 2 2 3 4 4 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 1 4 4 3 3 2 3 3 2 1 2
TOTAL 25 27 19 23 29 25 23 21 30 26 21 27 24 24 18 26 30 32 29 28 25 17 25 30 27 25 27 21 29 29 27 22 22 31 27 30 31 29 30 31 23 23 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49
50 51 52 53 54 55
3 2 3 2 3 2
2 3 2 2 3 2
3 1 3 3 3 3
2 1 2 1 1 2
4 4 4 2 3 3
2 1 2 1 3 3
3 2 3 3 3 2
3 3 3 2 3 2
3 4 3 2 3 2
3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2
31 28 31 24 31 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL BELUM TERAKREDITASI 67 NO. URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
NO. KODE 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347
Pedagogis 1 2 3 2 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4 4 3 4 4 3 4 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 1 1 2 2 2 3
Sos Psi 4 5 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 1 2 2 2 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 2 3 1 1 1 3 2 4 1 3 1 1 1 3
Yuridis 6 7 8 4 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 1 1 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 2 1 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 1 2 2 1 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 1 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 4 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2
9 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 2 2 4 2 2 3 1 4 3 3 1 2 2 2 2 3 4 3
Ekonomi 10 11 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
TOTAL 25 21 27 29 28 29 30 30 30 30 30 25 31 24 24 23 28 25 31 25 17 33 29 23 29 30 30 36 24 18 27 23 30 35 36 16 27 22 29 31 27 22 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 135 136
2 2 3 3 2 4 2 2 3 1 3 3 3 4 3 2 1 1 2 3 1 3 3 4
2 2 3 3 2 4 3 3 2 1 3 3 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 3 1 3
2 2 1 1 2 2 2 1 2 4 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3
3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 4 3 3 4 2 4 2 4 2 3 3 2 4 3
2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 1 2 1 4 1 3 2 1 2 1 2
2 4 3 3 1 1 2 3 2 2 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 2
3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2
3 4 2 2 4 3 2 3 3 1 2 3 4 1 3 1 4 1 2 3 2 3 2 3
3 4 2 2 3 3 3 3 4 1 3 3 4 1 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
28 31 29 29 28 30 26 28 29 22 34 31 33 29 29 26 29 24 25 31 30 29 27 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL Penulis mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif, yang didasarkan dari skor yang ada dalam data penelitian. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II untuk penilaian persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: 1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional Persepsi terhadap UN Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah < 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 15 = 60 Skor terendah yang diharapkan 1 x 15 = 15 Penilaian persepsi siswa terhadap Ujian Nasional berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut : Skor
= nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 15 + 81% (60 – 15) = 51,45 dibulatkan menjadi 51 = 15 + 66% (60 – 15) = 44,7 dibulatkan menjadi 45 = 15 + 56% (60 – 15) = 40,2 dibulatkan menjadi 40 = 15 + 46% (60 – 15) = 35,7 dibulatkan menjadi 36 Di bawah 15 + 46% (60 – 15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Penilaian : Skor 51 – 60 45 – 50 40 – 44 36 – 39 15 – 35
Penilaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
2. Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional Persepsi terhadap UN Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah < 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 8 = 32 Skor terendah yang diharapkan 1 x 8 = 8 Penilaian persepsi guru terhadap Ujian Nasional berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut : Skor
= nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 8 + 81% (32 – 8) = 27,44 dibulatkan menjadi 27 = 8 + 66% (32 – 8) = 23,84 dibulatkan menjadi 24 = 8 + 56% (32 – 8) = 21,44 dibulatkan menjadi 21 = 8 + 46% (32 – 8) = 19,04 dibulatkan menjadi 19 Di bawah 8 + 46% (32 – 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Penilaian : Skor 27 – 32 24 – 26 21 – 23 19 – 20 8 - 18
Penilaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
3. Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional Persepsi terhadap UN Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah < 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 11 = 44 Skor terendah yang diharapkan 1 x 11 = 11 Penilaian persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut : Skor
= nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 11 + 81% (44 – 11) = 37,73 dibulatkan menjadi 38 = 11 + 66% (44 – 11) = 32,78 dibulatkan menjadi 33 = 11 + 56% (44 – 11) = 29,48 dibulatkan menjadi 29 = 11 + 46% (44 – 11) = 26,18 dibulatkan menjadi 26 Di bawah 11 + 46% (44 – 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Penilaian : Skor 38 – 44 33 – 37 29 – 32 26 – 28 11 – 25
Penilaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
HASIL PENGUJIAN NORMALITAS DAN HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
HASIL PENGUJIAN NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
A
B
BELUM
101 36.47 5.545 .123 .055
55 38.07 3.327 .136 .136
69 39.14 5.077 .164 .122
-.123 1.232 .096
-.087 1.007 .263
-.164 1.365 .048
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
A
B
BELUM
10 20.30 1.947
6 16.83 5.707
9 16.89 2.147
.261 .261 -.239 .826 .502
.293 .293 -.143 .717 .683
.149 .146 -.149 .446 .989
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Orang Tua Terhadap Ujian Nasional A
B
82 25.70
49 26.06
BELUM 67 27.64
Kolmogorov-Smirnov Z
4.039 .128 .058 -.128 1.156
3.934 .119 .084 -.119 .836
4.078 .153 .116 -.153 1.251
Asymp. Sig. (2-tailed)
.138
.487
.087
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
UJI HOMOGENITAS A.
Siswa Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional pada Siswa yang Belajar di SMA dengan Kategori Sekolah Terakreditasi A, Terakreditasi B, dan Belum Terakreditasi. Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa A B Belum terhadap Ujian 30 37 31 45 37 38 Nasional 42 34 38 46 33 37 33 39 44 37 40 42 23 44 45 40 43 35 38 36 42 31 44 26 28 30 38 27 32 38 39 37 38 37 36 32 35 38 38 33 35 42 41 39 36
37 38 35 34 37 33 45 40 35 38 37 36 35 35 32 40 39 40 35 35 40 37 40 32 39 38 36 37 44 47 40 47 36 35 37 34 40 39 43 41 43 36 39 40 36
41 42 45 43 41 41 36 42 37 38 38 46 37 42 37 39 42 41 46 33 30 42 50 33 38 38 37 31 43 43 41 37 31 34 41 46 41 41 41 40 27 42 33 36 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
28 32 31 37 44 31 28 39 42 39 40 40 33 47 41 27 25 38 26 37 32 38 34 37 34 37 37 37 31 26 40 46 40 35 40 42 42 41 40 41 38 35 36 35 26 46 32 32
39 35 39 42 40 39 36 38
40 38 43 43 41 27 31 39 42 38 41 41 42 41 42 53 39 27 39 43 33 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
37 41 33 37 22 42 Jumlah (∑) Rata-rata (x)
3683 36,4653
2094 38,0727
2701 39,1449
Varians untuk Tiap Akreditasi Sekolah: 1. Akreditasi A xi 30 45 42 34 38 46 33 37 33 39 44 37 40 42 23 44 45 40 43 35 38 36 42 31 44 26 28 30 38 27 32 38 39 37 38 37 36 32 35 38 38
xi - x -6,4653 8,5347 5,5347 -2,4653 1,5437 9,5347 -3,4653 0,5347 -3,4653 2,5347 7,5347 0,5347 3,5347 5,5347 -13,4653 7,5347 8,5347 3,5347 6,5347 -1,4653 1,5347 -0,4653 5,5347 -5,4653 7,5347 -10,4653 -8,4653 -6,4653 1,5347 -9,4653 -4,4653 1,5347 2,5347 0,5347 1,5347 0,5347 -0,4653 -4,4653 -1,4653 1,5347 1,5347
2
(x i – x) 41,8001 72,8411 30,6329 6,0777 2,3553 90,9105 12,0083 0,2859 12,0083 6,4247 56,7717 0,2859 12,4941 30,6329 181,3143 56,7717 72,8411 12,4941 42,7023 2,1471 2,3553 0,2165 30,6329 29,8695 56,7717 109,5225 71,6613 41,8001 2,3553 89,5919 19,9389 2,3553 6,4247 0,2859 2,3553 0,2859 0,2165 19,9389 2,1471 2,3553 2,3553
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
33 35 42 41 39 36 28 32 31 37 44 31 28 39 42 39 40 40 33 47 41 27 25 38 26 37 32 38 34 37 34 37 37 37 31 26 40 46 40 35 40 42 42 41 40 41 38 35 36 35 26 46 32 32 37
-3,4653 -1,4653 5,5347 4,5347 2,5347 -0,4653 -8,4653 -4,4653 -5,4653 0,5347 7,5347 -5,4653 -8,4653 2,5347 5,5347 2,5347 3,5347 3,5347 -3,4653 10,5347 4,5347 -9,4653 -1,4653 1,5347 -10,4653 0,5347 -4,4653 1,5347 -2,4653 0,5347 -2,4653 0,5347 0,5347 0,5347 -5,4653 -10,4653 3,5347 9,5347 3,5347 -1,4653 3,5347 5,5347 5,5347 4,5347 3,5347 4,5347 1,5437 -1,4653 -0,4653 -1,4653 -10,4653 9,5347 -4,4653 -4,4653 0,5347
12,0083 2,1471 30,6329 20,5635 6,4247 0,2165 71,6613 19,9389 29,8695 0,2859 56,7717 29,8695 71,6613 6,4247 30,6329 6,4247 12,4941 12,4941 12,0083 110,9799 20,5635 89,5919 131,4531 2,3553 109,5225 0,2859 19,9389 2,3553 6,0777 0,2859 6,0777 0,2859 0,2859 0,2859 29,8695 109,5225 12,4941 90,9105 12,4941 2,1471 12,4941 30,6329 30,6329 20,5635 12,4941 20,5635 2,3553 2,1471 0,2165 2,1471 109,5225 90,9105 19,9389 19,9389 0,2859
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
41 33 37 22 42 Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s12 =
4,5347 -3,4653 0,5347 -14,4653 5,5347
20,5635 12,0083 0,2859 209,2449 30,6329 3075,129
xi - x -1,0727 -1,0727 -1,0727 -0,0727 -3,0727 -4,0727 -1,0727 -5,0727 6,9273 1,9273 -3,0727 -0,0727 -1,0727 -2,0727 -3,0727 -3,0727 -6,0727 1,9273 0,9273 1,9273 -3,0727 -3,0727 1,9273 -1,0727 1,9273 -6,0727 0,9273 -0,0727 -2,0727 -1,0727 5,9273 8,9273 1,9273 8,9273 -2,0727 -3,0727 -1,0727 -4,0727 1,9273 0,9273 4,9273 2,9273
(x i – x) 1,150685 1,150685 1,150685 0,005285 9,441485 16,58689 1,150685 25,73229 47,98749 3,714485 9,441485 0,005285 1,150685 4,296085 9,441485 9,441485 36,87769 3,714485 0,859885 3,714485 9,441485 9,441485 3,714485 1,150685 3,714485 36,87769 0,859885 0,005285 4,296085 1,150685 35,13289 79,69669 3,714485 79,69669 4,296085 9,441485 1,150685 16,58689 3,714485 0,859885 24,27829 8,569085
3683 36,4653
3075,129 = 30,75129 100
2. Akreditasi B xi 37 37 37 38 35 34 37 33 45 40 35 38 37 36 35 35 32 40 39 40 35 35 40 37 40 32 39 38 36 37 44 47 40 47 36 35 37 34 40 39 43 41
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
43 36 39 40 36 39 35 39 42 40 39 36 38 Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 22 =
4,9273 -2,0727 0,9273 1,9273 -2,0727 0,9273 -3,0727 0,9273 3,9273 1,9273 0,9273 -2,0727 -0,0727
24,27829 4,296085 0,859885 3,714485 4,296085 0,859885 9,441485 0,859885 15,42369 3,714485 0,859885 4,296085 0,005285 597,7091
xi - x -8,1449 -1,1449 1,8551 2,8551 5,8551 3,8551 1,8551 1,8551 -3,1449 2,8551 -2,1449 -1,1449 -1,1449 6,8551 -2,1449 2,8551 -2,1449 -0,1449 2,8551 1,8551 6,8551 -6,1449 -9,1449 2,8551 10,8551 -6,1449 -1,1449 -1,1449 -2,1449 -8,1449 3,8551 3,8551 1,8551 -2,1449
(x i – x) 66,3394 1,310796 3,441396 8,151596 34,2822 14,8618 3,441396 3,441396 9,890396 8,151596 4,600596 1,310796 1,310796 46,9924 4,600596 8,151596 4,600596 0,020996 8,151596 3,441396 46,9924 37,7598 83,6292 8,151596 117,8332 37,7598 1,310796 1,310796 4,600596 66,3394 14,8618 14,8618 3,441396 4,600596
2094 38,0727
597,7091 = 11,06869 54
3. Belum Terakreditasi xi 31 38 41 42 45 43 41 41 36 42 37 38 38 46 37 42 37 39 42 41 46 33 30 42 50 33 38 38 37 31 43 43 41 37
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
31 34 41 46 41 41 41 40 27 42 33 36 41 40 38 43 43 41 27 31 39 42 38 41 41 42 41 42 53 39 27 39 43 33 45
66,3394 26,47 3,441396 46,9924 3,441396 3,441396 3,441396 0,731196 147,4986 8,151596 37,7598 9,890396 3,441396 0,731196 1,310796 14,8618 14,8618 3,441396 147,4986 66,3394 0,020996 8,151596 1,310796 3,441396 3,441396 8,151596 3,441396 8,151596 191,9638 0,020996 147,4986 0,020996 14,8618 37,7598 34,2822 1752,551
2701 39,1449
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 32 =
-8,1449 -5,1449 1,8551 6,8551 1,8551 1,8551 1,8551 0,8551 -12,1449 2,8551 -6,1449 -3,1449 1,8551 0,8551 -1,1449 3,8551 3,8551 1,8551 -12,1449 -8,1449 -0,1449 2,8551 -1,1449 1,8551 1,8551 2,8551 1,8551 2,8551 13,8551 -0,1449 -12,1449 -0,1449 3,8551 -6,1449 5,8551
1752,551 = 25,77280 68
Harga-Harga Yang Perlu untuk Uji Bartlet: Sampel 1 2 3 Jumlah (∑)
dk 100 54 68 222
1/(dk) 0,01 0,0185 0,0147 0,0432
s 2i 30,75129 11,06869 25,77280
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah: 100(30,75129) + 54(11,06869) + 68( 25,77280) s2 = 100 + 54 + 68 5425,38866 = 222
log
s 2i
1,48786 1,04409 1,41116
(dk) log
s 2i
148,786 56,38086 95,95888 301,12574
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
log s2 = log 24,43869 = 1,38808
= 24,43869 Sehingga
B Chi Kuadrat (χ2 )
= (1,38808)(222) = 308,15376
= 2,3026 (308,15376-301,12574) = 16,18272
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2 (0,95)(2) = 5,591,. Karena χ2 hitung = 16,18272 > χ2 tabel = 5,591, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians tidak homogen). B. Guru Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional pada Guru yang Mengajar di SMA dengan Kategori Sekolah Terakreditasi A, Terakreditasi B, dan Belum Terakreditasi. Akreditasi Sekolah Persepsi Guru A B Belum terhadap Ujian 18 10 18 20 15 17 Nasional
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
20 17 22 20 20 23 23 20
15 14 26 21
17 15 16 15 20 20 14
203 20,3
101 16,83
152 16,89
Varians untuk Tiap Akreditasi Sekolah: 1. Akreditasi A xi 18 20 20 17 22 20 20 23 23 20 Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s12 =
34,1 = 3,7889 9
203 20,3
2
xi - x
(x i – x) -2,3 -0,3 -0,3 -3,3 1,7 -0,3 -0,3 2,7 2,7 -0,3
5,29 0,09 0,09 10,89 2,89 0,09 0,09 7,29 7,29 0,09 34,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
2. Akreditasi B xi 10 15 15 14 26 21
-6,83 -1,83 -1,83 -2,83 9,17 4,17
(x i – x) 46,6489 3,3489 3,3489 8,0089 84,0889 17,3889 162,8334
1,11 0,11 0,11 -1,89 -0,89 -1,89 3,11 3,11 -2,89
(x i – x) 1,2321 0,0121 0,0121 3,5721 0,7921 3,5721 9,6721 9,6721 8,3521 36,8889
101 16,83
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 22 =
2
xi - x
162,8334 = 32,56668 5
3. Belum Terakreditasi xi 18 17 17 15 16 15 20 20 14
152 16,89
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 32 =
2
xi - x
36,8889 = 4,61111 8
Harga-Harga Yang Perlu untuk Uji Bartlet: Sampel 1 2 3 Jumlah (∑)
dk 9 5 8 22
1/(dk) 0,1111 0,2 0,125 0,4361
s 2i 3,7889 32,56668 4,61111
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah: 9( 3,7889) + 5(32,56668) + 8( 4,61111) s2 = 9 + 5+ 8 233,82238 = 22 = 10,62829 Sehingga log s2 = log 10,62829 = 1,02646 B Chi Kuadrat (χ2 )
= (1,02646)(22) = 22,58212
= 2,3026 (22,58212-18,0809) = 10,3645
log
s 2i
0,5785 1,5128 0,6638
(dk) log
s 2i
5,2065 7,564 5,3104 18,0809
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2 (0,95)(2) = 5,591,. Karena χ2 hitung = 10,3645 > χ2tabel = 5,591, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians tidak homogen). C. Orang Tua Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional pada Orang Tua yang Menyekolahkan Anaknya di SMA dengan Kategori Sekolah Terakreditasi A, Terakreditasi B, dan Belum Terakreditasi. Akreditasi Sekolah Persepsi Orang A B Belum Tua terhadap 25 25 25 31 27 21 Ujian Nasional 31 27 26 30 20 25 27 26 28 25 26 31 19 32 29 27 29 25 26 22 25 17 17 27 29 20 24 27 21 30 29 26 22 22 28 24 18 17 26
19 23 29 25 23 21 30 26 21 27 24 24 18 26 30 32 29 28 25 17 25 30 27 25 27 21 29 29 27 22 22 31 27 30 31 29 30 31 23
27 29 28 29 30 30 30 30 30 25 31 24 24 23 28 25 31 25 17 33 29 23 29 30 30 36 24 18 27 23 30 35 36 16 27 22 29 31 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
27 27 25 31 19 17 27 24 24 28 20
23 18 31 28 31 24 31 26
22 25 28 31 29 29 28 30 26 28 29
30 31 24 24 27 24 28 27 26 21 29 28 23 22 25 27
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
22 34 31 33 29 29 26 29 24 25 31 30 29 27 31
27 26 26 33 26 15 28 29 31 29 24 31 29 32 2107
1277
1852
25,6951
26,0612
27,6418
Varians untuk Tiap Akreditasi Sekolah: 1. Akreditasi A xi 25 31
xi - x -0,6951 5,3049
2
(x i – x) 0,483164 8,14196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
31 27 26 30 20 25 27 26 28 25 26 31 19 32 29 27 29 25 26 22 25 17 17 27 29 20 24 27 21 30 29 26 22 22 28 24 18 17 26 27 27 25 31 19 17 27 24 24 28 20 30 31 24 24 27
5,3049 1,3049 0,3049 4,3049 -5,6951 -0,6951 1,3049 0,3049 2,3049 -0,6951 0,3049 5,3049 -6,6951 6,3049 3,3049 1,3049 3,3049 -0,6951 0,3049 -3,6951 -0,6951 -8,6951 -8,6951 1,3049 3,3049 -5,6951 -1,6951 1,3049 -4,6951 4,3049 3,3049 0,3049 -3,6951 -3,6951 2,3049 -1,6951 -7,6951 -8,6951 0,3049 1,3049 1,3049 -0,6951 5,3049 -6,6951 -8,6951 1,3049 -1,6951 -1,6951 2,3049 -5,6951 4,3049 5,3049 -1,6951 -1,6951 1,3049
28,14196 1,702764 0,092964 18,53216 32,43416 0,483164 1,702764 0,092964 5,312564 0,483164 0,092964 28,14196 44,82436 39,75176 10,92236 1,702764 10,92236 0,483164 0,092964 13,65376 0,483164 75,60476 75,60476 1,702764 10,92236 32,43416 2,873364 1,702764 22,04396 18,53216 10,92236 0,092964 13,65376 13,65376 5,312564 2,873364 59,21456 75,60476 0,092964 1,702764 1,702764 0,483164 28,14196 44,82436 75,60476 1,702764 2,873364 2,873364 5,312564 32,43416 18,53216 28,14196 2,873364 2,873364 1,702764
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s12 =
24 28 27 26 21 29 28 23 22 25 27 27 26 26 33 26 15 28 29 31 29 24 31 29 32 2107
-1,6951 2,3049 1,3049 0,3049 -4,6951 3,3049 2,3049 -2,6951 -3,6951 -0,6951 1,3049 1,3049 0,3049 0,3049 7,3049 0,3049 -10,6951 2,3049 3,3049 5,3049 3,3049 -1,6951 5,3049 3,3049 6,3049
2,873364 5,312564 1,702764 0,092964 22,04396 10,92236 5,312564 7,263564 13,65376 0,483164 1,702764 1,702764 0,092964 0,092964 53,36156 0,092964 114,3852 5,312564 10,92236 28,14196 10,92236 2,873364 28,14196 10,92236 39,75176 1321,378
xi - x -1,0612 0,9388 -7,0612 -3,0612 2,9388 -1,0612 -3,0612 -5,0612 3,9388 -0,0612 -5,0612 0,9388 -2,0612 -2,0612 -8,0612 -0,0612 3,9388 5,9388 2,9388 1,9388 -1,0612 -9,0612
(x i – x) 1,126145 0,881345 49,86055 9,370945 8,636545 1,126145 9,370945 25,61575 15,51415 0,003745 25,61575 0,881345 4,248545 4,248545 64,98295 0,003745 15,51415 35,26935 8,636545 3,758945 1,126145 82,10535
25,6951
1321,378 = 16,3133 81
2. Akreditasi B xi 25 27 19 23 29 25 23 21 30 26 21 27 24 24 18 26 30 32 29 28 25 17
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 22 =
25 30 27 25 27 21 29 29 27 22 22 31 27 30 31 29 30 31 23 23 18 31 28 31 24 31 26 1277
-1,0612 3,9388 0,9388 -1,0612 0,9388 -5,0612 2,9388 2,9388 0,9388 -4,0612 -4,0612 4,9388 0,9388 3,9388 4,9388 2,9388 3,9388 4,9388 -3,0612 -3,0612 -8,0612 4,9388 1,9388 4,9388 -2,0612 4,9388 -0,0612
1,126145 15,51415 0,881345 1,126145 0,881345 25,61575 8,636545 8,636545 0,881345 16,49335 16,49335 24,39175 0,881345 15,51415 24,39175 8,636545 15,51415 24,39175 9,370945 9,370945 64,98295 24,39175 3,758945 24,39175 4,248545 24,39175 0,003745 742,8163
xi - x -2,6418 -6,6418 -0,6418 1,3582 0,3582 1,3582 2,3582 2,3582 2,3582 2,3582 2,3582 -2,6418 3,3582 -3,6418 -3,6418 -4,6418 0,3582 -2,6418 3,3582 -2,6418
(x i – x) 6,979107 44,11351 0,411907 1,844707 0,128307 1,844707 5,561107 5,561107 5,561107 5,561107 5,561107 6,979107 11,27751 13,26271 13,26271 21,54631 0,128307 6,979107 11,27751 6,979107
26,0612
742,8163 = 15,4753 48
3. Belum Terakreditasi xi 25 21 27 29 28 29 30 30 30 30 30 25 31 24 24 23 28 25 31 25
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Jumlah (∑) Rata-rata (x)
s 32 =
17 33 29 23 29 30 30 36 24 18 27 23 30 35 36 16 27 22 29 31 27 22 25 28 31 29 29 28 30 26 28 29 22 34 31 33 29 29 26 29 24 25 31 30 29 27 31 1852
27,6418
1097,403 = 16,6273 66
-10,6418 5,3582 1,3582 -4,6418 1,3582 2,3582 2,3582 8,3582 -3,6418 -9,6418 -0,6418 -4,6418 2,3582 7,3582 8,3582 -11,6418 -0,6418 -5,6418 1,3582 3,3582 -0,6418 -5,6418 -2,6418 0,3582 3,3582 1,3582 1,3582 0,3582 2,3582 -1,6418 0,3582 1,3582 -5,6418 6,3582 3,3582 5,3582 1,3582 1,3582 -1,6418 1,3582 -3,6418 -2,6418 3,3582 2,3582 1,3582 -0,6418 3,3582
113,2479 28,71031 1,844707 21,54631 1,844707 5,561107 5,561107 69,85951 13,26271 92,96431 0,411907 21,54631 5,561107 54,14311 69,85951 135,5315 0,411907 31,82991 1,844707 11,27751 0,411907 31,82991 6,979107 0,128307 11,27751 1,844707 1,844707 0,128307 5,561107 2,695507 0,128307 1,844707 31,82991 40,42671 11,27751 28,71031 1,844707 1,844707 2,695507 1,844707 13,26271 6,979107 11,27751 5,561107 1,844707 0,411907 11,27751 1097,403
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Harga-Harga Yang Perlu untuk Uji Bartlet: Sampel 1 2 3 Jumlah (∑)
dk 81 48 66 195
1/(dk) 0,0123 0,0208 0,0151 0,0482
s 2i
log 16,3133 15,4753 16,6273
s 2i
1,2125 1,1896 1,2208
(dk) log
s 2i
98,2125 57,1008 80,5728 235,8861
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah: 81(16,3133) + 48(15,4753) + 66(16,6273) s2 = 81 + 48 + 66 3161,5935 = 195 = 16,2133 Sehingga log s2 = log 16,2133 = 1,20987 B Chi Kuadrat (χ2 )
= (1,20987)(195) = 235,9247
= 2,3026 (235,9247-235,8861) = 0,0889
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2 (0,95)(2) = 5,591,. Karena χ2 hitung = 0,0889 < χ2 tabel = 5,591, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Oneway Descriptives TOTAL
N Blm B A Total
Std. Deviation
Mean
67 49 82 198
27.64 26.06 25.70 26.44
4.078 3.934 4.039 4.100
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 26.65 28.64 24.93 27.19 24.81 26.58 25.87 27.02
Std. Error .498 .562 .446 .291
Min
Max
16 17 15 15
36 32 33 36
ANOVA TOTAL
Between Groups
Sum of Squares 149.292
Within Groups Total
3161.597 3310.889
df 2
Mean Square 74.646
195 197
F 4.604
Sig. .011
16.213
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: TOTAL
Tukey HSD
(I) AKREDI TASI
(J) AKREDI TASI
Blm
B
B
A Blm A
A Bonferroni
Blm
Blm B
Mean Difference (I-J)
Std. Error
95% Confidence Interval Sig.
Lower Bound
Upper Bound
1.58
.757
.095
-.21
3.37
1.95(*) -1.58 .37 -1.95(*) -.37
.663 .757 .727 .663 .727
.010 .095 .870 .010 .870
.38 -3.37 -1.35 -3.51 -2.08
3.51 .21 2.08 -.38 1.35
.757 .663 .757 .727 .663 .727
.114 .011 .114 1.000 .011 1.000
-.25 .35 -3.41 -1.39 -3.55 -2.12
3.41 3.55 .25 2.12 -.35 1.39
B 1.58 A 1.95(*) B Blm -1.58 A .37 A Blm -1.95(*) B -.37 * The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Homogeneous Subsets TOTAL Subset for alpha = .05 Tukey HSD(a,b)
AKREDITA A B Blm Sig.
N 82 49 67
1 25.70 26.06 .866
2 26.06 27.64 .073
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 63.120. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Oneway Descriptives TOTAL
N Blm B A Total
Std. Deviation
Mean
67 49 82 198
27.64 26.06 25.70 26.44
4.078 3.934 4.039 4.100
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 26.65 28.64 24.93 27.19 24.81 26.58 25.87 27.02
Std. Error .498 .562 .446 .291
Min
Max
16 17 15 15
36 32 33 36
ANOVA TOTAL
Between Groups
Sum of Squares 149.292
Within Groups Total
3161.597 3310.889
df 2
Mean Square 74.646
195 197
F 4.604
Sig. .011
16.213
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: TOTAL
Tukey HSD
(I) AKREDI TASI
(J) AKREDI TASI
Blm
B
B
A Blm A
A Bonferroni
Blm
Blm B
Mean Difference (I-J)
Std. Error
95% Confidence Interval Sig.
Lower Bound
Upper Bound
1.58
.757
.095
-.21
3.37
1.95(*) -1.58 .37 -1.95(*) -.37
.663 .757 .727 .663 .727
.010 .095 .870 .010 .870
.38 -3.37 -1.35 -3.51 -2.08
3.51 .21 2.08 -.38 1.35
.757 .663 .757 .727 .663 .727
.114 .011 .114 1.000 .011 1.000
-.25 .35 -3.41 -1.39 -3.55 -2.12
3.41 3.55 .25 2.12 -.35 1.39
B 1.58 A 1.95(*) B Blm -1.58 A .37 A Blm -1.95(*) B -.37 * The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Homogeneous Subsets TOTAL Subset for alpha = .05 Tukey HSD(a,b)
AKREDITA A B Blm Sig.
N 82 49 67
1 25.70 26.06 .866
2 26.06 27.64 .073
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 63.120. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII TABEL r dan χ2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Tabel r df
t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
r 12.706 4.303 3.182 2.776 2.571 2.447 2.365 2.306 2.262 2.228 2.201 2.179 2.16 2.145 2.131 2.12 2.11 2.101 2.093 2.086 2.08 2.074 2.069 2.064 2.06 2.056 2.052 2.048 2.045 2.042 2.04 2.037 2.035 2.032 2.03 2.028 2.026 2.024 2.023 2.021 2.02 2.018 2.017 2.015 2.014 2.013 2.012
0.997 0.95 0.878 0.811 0.754 0.707 0.666 0.632 0.602 0.576 0.553 0.532 0.514 0.497 0.482 0.468 0.456 0.444 0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388 0.381 0.374 0.367 0.361 0.355 0.349 0.344 0.339 0.334 0.329 0.325 0.32 0.316 0.312 0.308 0.304 0.301 0.297 0.294 0.291 0.288 0.285 0.282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
2.011 2.01 2.009 2.008 2.007 2.006 2.005 2.004 2.003 2.002 2.002 2.001 2 2 1.999 1.998 1.998 1.997 1.997 1.996 1.995 1.995 1.994
0.279 0.276 0.273 0.271 0.268 0.266 0.263 0.261 0.259 0.256 0.254 0.252 0.25 0.248 0.246 0.244 0.242 0.24 0.239 0.237 0.235 0.234 0.232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI