Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Musholli Jannah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pangaruh secara parsial dan bersama peran orang tua dan kemampuan guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar siswa di MA Mirqatul Ulum Liprak Kulon Banyuanyar Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik korelasional.Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas yaitu peran orang tua (X1), dan kemampuan guru dalam mengajar (X2), sedang variabel terikat adalah prestasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian menunujkkan bahwa: 1) hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,296 dengan signifikan 0,005. Angka 0,005 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05, 2) hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,962 dengan signifikan 0,007. Angka 0,007 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. Artinya X 2 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y, dan 3) nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,640 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu peran orang tua (X1), kemampuan guru dalam mengajar (X2) mampu menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 64 % sedangkan sisanya sebesar 36 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang kuat. Keywords : peran orang tua ; kemampuan mengajar guru ; prestasi belajar siswa
yang
PENDAHULUAN Keluarga merupakan masyarakat
tugasnya
meletakkan
perkembamgan anak. OIeh karena itu
pertama atau merupakan kelompok sosial
dapat
pertama bagi orang untuk berinteraksi
bimbingan
terhadap
perkembangan anak-anaknya.
perkembangan
kepribadian
seseorang, pangaruh ketuarga sangatlah besar.
Pendidikan
dalam
keluarga
dasar
dipahami
betapa
pentingnya
orangtua
terhadap
Di dalam keluarga anak belajar bagaimana
ía
harus
berperilaku,
merupakan pendidikan pertama dan utama
berkenalan dengan nilai-nilai dan norma-
yang dilakukan orangtua.
norma
Dalam
keluarga
orangtua
perilaku.
keluarga
Pendidikan
turut
pula
dalam
mempengaruhi
mendidik anak-anaknya dalam upaya
perkembangan diri
sosialisasi bagi anak anak, menanamkan
keluarga
sopan santun, tata krama, norma atau nilai
sehingga anak memperoleh kemampuan,
dalam masyarakat. Keluarga merupakan
baik
lingkungan pertama
kemampuan
anak
seseorang. Dalam
memperoleh
kemampuan
mengenali
dalam
stimulasi
maupun
menganalisis.
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Keluarga sebagai unit terkecií dalam
pendidikan yang terbaik kepada anak-anak
kehidupan
memberikan
mereka sejak dini. Untuk itu orang tua
terhadap
memegang peranan yang sangat penting
kontribusi
bermasyarakat yang
penting
masyarakat.
dalam membimbing dan mendampingi
Disamping keluarga, penanggung
anak dalam kehidupan keseharian anak.
jawab atas terselenggaranya pendidikan
Sudah merupakan kewajiban para orang
adalah sekolah. Sekolah merupakan jalur
tua untuk menciptakan lingkungan yang
pendidikan formal yang diselenggarakan
kondusif
baik oleh pemerintah maupun swasta.
keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa
Dalam
formal
percaya diri. Dan tidak lupa memahami
(sekolah) terdapat komponen-komponen
tahap perkembangan anak serta kebutuhan
yang sangat berpengaruh terhadap berhasil
pengembangan potensi kecerdasan dari
tidaknya proses dan hasil belajar siswa.
setiap tahap.
lembaga
Dari
pendidkan
sejumlah
dapat
memancing
yang
Sekolah sebagai salah satu sarana
teridentifikasi, diduga terdapat beberapa
pendidikan formal memerlukan banyak
masalah
sangat
hal yang mendukung yaitu antara lain
siswa.
kepentingan dan kualitas yang baik dari
Masalah yang akan diungkapkan adalah
kepala sekolah dan guru, peran aktif dinas
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
pendidikan atau pengawas sekolah, peran
belajar siswa yang berasal dari diri siswa
aktif orangtua dan peran aktif masyarakat
karena masalah ini belum banyak diteliti
sekitar sekolah. Akan tetapi orang tua juga
orang padahal sedang hangat hangatnya
tidak dapat menyerahkan sepenuhnya
dibicarakan,
pendidikan anak kepada sekolah.
yang
mempengaruh
masalah
sehingga
dominan
prestasi
seperti
belajar
adanya
wacana:
komite sekolah, dewan sekolah, gerakan
Pendidikan
anak
dimulai
dari
orangtua asuh, kurikulum pendidikan, SBI
pendidikan orang tua di rumah dan orang
dan sebagainya.
tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak
KAJIAN PUSTAKA
mereka,
sekolah
hanya
merupakan
Peran Orang Tua
lembaga yang membantu proses tersebut.
Pendidikan merupakan hal terbesar
Sehingga peran aktif dari orang tua sangat
yang selalu diutamakan oleh para orang
diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di
tua.
sekolah.
Saat
menyadari
ini
masyarakat
pentingnya
semakin
memberikan 1151
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Ada
beberapa
cara
dalam
meningkatkan peran orang tua terhadap
yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak efektif.
pendidikan anak-anak mereka. Pertama,
Selain semua hal tersebut di atas
dengan mengontrol waktu belajar dan cara
ada beberapa hal lain perlu diperhatikan
belajar anak. Anak-anak diajarkan untuk
yaitu membantu anak mengenali dirinya
belajar secara rutin, tidak hanya belajar
(kekuatan dan kelemahannya), membantu
saat mendapat pekerjaan rumah dari
anak
sekolah atau akan menghadapi ulangan.
bakat
Setiap hari anak-anak diajarkan untuk
meletakkan pondasi yang kokoh untuk
mengulang pelajaran yang diberikan oleh
keberhasilan hidup anak dan membantu
guru
anak merancang hidupnya.
pada
hari
itu.
Dan
diberikan
pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain.
mengembangkan dan
potensi
minatnya,
sesuai
membantu
Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka
Kedua, memantau perkembangan
terhadap
anak-anak
mereka
tanpa
kemampuan akademik anak. Orang tua
mengindahkan pikiran dan suara hati
diminta
nilai-nilai
anak. Orang tua merasa paling tahu apa
ulangan dan tugas anak mereka. Ketiga,
yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hal
memantau
kepribadian
ini sering dilakukan oleh orang tua yang
yang mencakup sikap, moral dan tingkah
berusaha mewujudkan impian mereka,
laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan
yang tidak dapat mereka raih saat mereka
orang tua dengan berkomunikasi dengan
masih
wali
mengetahui
Kejadian seperti ini tidak seharusnya
perkembangan anak di sekolah.Keempat,
terjadi jika orang tua menyadari potensi
memantau efektifitas
jam belajar di
dan bakat yang dimiliki oleh anak mereka.
sekolah. Orang tua dapat menanyakan
Serta memberikan dukungan moril dan
aktifitas yang dilakukan anak mereka
sarana untuk membantu anak mereka
selama berada di sekolah dan tugas-tugas
mengembangkan potensi dan bakat yang
apa saja yang diberikan oleh guru mereka.
ada.
untuk
memeriksa
perkembangan
kelas
untuk
Kebanyakan siswa tingkat SMP
muda,
melalui
anak
Kesalahan-kesalahan
mereka.
yang
dan SMA tidak melaporkan adanya kelas-
dilakukan oleh orang tua dan harus
kelas
mereka
dihindari dalam mendidik anak mereka,
berhalangan hadir. Sehingga pembelajaran
antara lain menumbuhkan rasa takut dan
kosong
dimana
guru
minder pada anak, mendidik anak menjadi 1152
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 sombong
terhadap
lain,
dipergunakan demi kemaslahatan orang
membiasakan anak hidup berfoya-foya,
lain. Dengan demikian seorang pekerja
selalu
profesional,
memenuhi
orang
permintaan
anak,
khususnya
guru
dapat
terutama ketika anak sedang menangis,
dibedakan dari seorang teknisi, karena
terlalu keras dan kaku dalam menghadapi
disamping menguasai sejumlah teknik
anak, terlalu pelit terhadap anak (melebihi
serta prosedur kerja tertentu, seorang
batas kewajaran), tidak mengasihi dan
pekerja profesional juga ditandai adanya
menyayangi mereka sehingga mereka
informasi
mencari kasih sayang di luar rumah, orang
kemasyarakatan dari obyek kerjanya. Hal
tua
ini
hanya
memperhatikan
jasmaninya
saja,
berprasangka
baik
orang
kebutuhan tua
kepada
terhadap
berarti
pekerja
profesional atau guru harus memiliki
anak-anak
persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana
itu
seorang
terlalu
mereka. Untuk
bahwa
implikasi
sudah
menjadi
yang lebih
menyikapi
mantap
dan
kewajiban orang tua untuk juga belajar
pekerjaannya.
dan terus menerus mencari ilmu, terutama
Sesuai
dalam
melaksanakan
dengan
kedudukannya,
yang berkaitan dengan pendidikan anak.
tantangan besar yang dihadapi guru adalah
Agar terhindar dari kesalahan dalam
ketika
mendidik anak yang dapat berakibat buruk
fungsi, hak dan kewajibannya. Oleh
bagi masa depan anak-anak. Orang tua
karena itu diperlukan profesionalisme
harus lebih memperhatikan anak-anak
guru, dalam pengembangan sumber dayua
mereka, melihat potensi dan bakat yang
manusia yang berkualitas. Yang dimaksud
ada di diri anak-anak mereka, memberikan
dengan
sarana dan prasarana untuk mendukung
kemampuan yang dimiliki guru untuk
proses pembelajaran mereka di sekolah.
bertindak
mengimplementasikan
profesionalisme
secara
guru
profesional
tugas,
adalah
(KBBI,
2001). Oleh karenanya, setidaknya ada
Kemampuan Guru Sardiman (2001) mengemukakan bahwa
pekerjaan
senantiasa
profesional
menggunakan
teknik
kompetensi yang yang harus dikuasaini
akan
guru,
dan
bahan,
diantaranya mengelola
adalah:
menguasai
program
belajar
prosedur yang berpijak pada landasan
mengajar, mengelola kelas, menggunakan
intelektual
media atau sumber, menguasai landasan-
sengaja,
yang harus dipelajari secara terencana
dan
kemudian
landasan
kependidikan,
mengelola 1153
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 interaksi
belajar
prestasi
siswa
pengajaran,
mengajar, untuk
mengenal
menilai
kepentingan Fungsi
dan
perilaku individu dan kelompok dalam masa
perkembangan
memanfaatkannya
Program Bimbingan dan Penyuluhan,
pembelajaran
mengenal
dan
peserta
administrasi
sekolah,
menyelenggarakan dan
bimbingan;
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil
e. menguasai
penelitian pendidikan.
Tahun
2005
kompetensi
dikemukakan
profesional
guru
yang
dan
kepentingan kegiatan
pengetahuan dan
pengetahuan
umum yang memadai; f. menguasai kemampuan mengevaluasi
adalah
hasil/prestasi belajar peserta didik secara objektif .
mendalam
Kalau kompetensi seorang teknisi
mengenai bidang studi/mata pelajaran
lebih bersifat mekanik dalam arti sangat
yang
mementingkan
akan
luas
proses
bahwa
penguasaan materi ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam
termasuk
kemasyarakatan
Lebih lanjut dalam UU. No 14
mampu
untuk
didik,
memahami
dan
ditransformasikan
kepada
kecermatan,
sedang
peserta didik dengan menggunakan sistem
kompetensi seorang guru sebagai tenaga
instruksional dan strategi pembelajaran
profesional kependidikan, ditandai dengan
yang tepat. Kompetensi profesional antara
serentetan
lain mencakup:
penyesuaian yang terus menerus. Dalam
a. penguasaan materi pelajaran/bidang
hal ini disamping kecermatan untuk
studi
yang
rediagnosa,
dan
ilmu
menentukan langkah, guru juga harus
pengetahuan, teknologi, dan seni
sabar, ulet dan tekun serta tanggap
secara teoretis dan praktis;
terhadap setiap kondisi, sehingga diakhir
b. penguasaan mengajar
mencakup
diagnosa,
pengetahuan dan
cara
pekerjaannya akan membuahkan suatu
kemampuan
hasil yang memuaskan. Kompetensi guru
melaksanakannya secara efektif; c. penguasaan pengetahuan tentang cara dan
proses
belajar
dan
mampu
membimbing
peserta
didik
untuk
yang lebih dikenal
dengan sebutan
sepuluh
guru,
kompetensi
menurut
Sardiman (2001) diantaranya adalah : a. Menguasai bahan
melaksanakan kegiatan pembelajaran
b. Mengelola program belajar mengajar
secara berkualitas;
c. Mengelola kelas
d. memiliki pemahaman
pengetahuan profesional
dan
d. Menggunakan media atau sumber
mengenai 1154
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 e. Menguasai
landasan-landasan
kependidikan
yang
baik
dan
implementasi
mulai
sampai
evaluasi
memiliki
g. Menilai
terhadap tugas-tugas yang tidak semata di
siswa
untuk
kepentingan pengajaran h. Mengenal
fungsi
dan
dan
program
kelas (Rosyada, 2004). Untuk
menyelenggarakan
administrasi sekolah j. Memahami
mengemban
keberhasilan peran
dalam
sebagai
guru,
diperlukan adanya standar kompetensi.
prinsip-prinsip
menafsirkan
hasil
dan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003
penelitian
Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
pendidikan
10, menentukan bahwa kompetensi guru
Oleh karenanya, setidaknya ada
meliputi
kompetensi
padagogik,
kompetensi yang yang harus dikuasaini
kompetensi
guru,
profesional dan kompetensi sosial.
diantaranya
bahan,
yakni
dalam kelas, tapi sebelum dan sesudah
bimbingan dan penyuluhan i. Mengenal
keguruan,
dan
f. Mengelola interaksi belajar mengajar prestasi
loyalitas
perencanaan,
adalah:
mengelola
menguasai
program
belajar
kepribadian,
Berdasarkan
kompetensi
Peraturan
Menteri
mengajar, mengelola kelas, menggunakan
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
media atau sumber, menguasai landasan-
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
landasan
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
kependidikan,
interaksi
belajar
prestasi
siswa
pengajaran,
mengelola
mengajar, untuk
mengenal
menilai
kepentingan Fungsi
Guru.
Dijelaskan
bahwa
Standar
Kompetensi Guru dikembangkan secara
dan
utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (a)
Program Bimbingan dan Penyuluhan,
kompetensi pedagogik, (b) kepribadian,
mengenal
dan
(c) sosial, dan (d) profesional.
administrasi
sekolah,
menyelenggarakan dan
memahami
Kompetensi
atau
kemampuan
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil
profesional yaitu kemampuan yang harus
penelitian pendidikan.
dimiliki guru berkenaan dengan aspek:
Secara
umum,
guru
harus
Dalam
menyampaikan
memenuhi dua kategori yaitu memiliki
pembelajaran, guru mempunyai peranan
capability dan loyality, yakni guru itu
dan tugas sebagai sumber materi yang
harus memiliki kemampuan dalam bidang
tidak pernah kering dalam mengelola
ilmu
proses
yang
diajarkannya,
memiliki
kemampuan teoritik tentang mengajar
pembelajaran.
Kegiatan
mengajarnya harus disambut oleh peserta 1155
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 didik sebagai suatu seni pengelolaan proses
pembelajaran
yang
diperoleh
Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat
melalui latihan, pengalaman, dan kemauan
diamati dari aspek-aspek:
belajar yang tidak pernah putus.
1. Menguasai materi, struktur, konsep,
Dalam
melaksakan
proses
dan
pola
pembelajaran, keaktifan peserta didik
mendukung
harus selalu diciptakan dan berjalan terus
diampu.
dengan menggunakan metode dan strategi
pikir
keilmuan
yang
mata
pelajaran
yang
2. Menguasai Standar Kompetensi dan
mengajar yang tepat. Guru menciptakan
Kompetensi
suasana yang dapat mendorong peserta
pelajaran/bidang pengembangan yang
didik
diampu.
untuk
bertanya,
mengadakan
mengamati,
eksperimen,
serta
3. Mengembangkan
menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan kegiatan
Dasar
mata
materi
pelajaran
yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan
keprofesionalan
pembelajaran menggunakan multimedia,
secara
berkelanjutan
dengan
sehingga terjadi suasana belajar sambil
melakukan tindakan reflektif
bekerja, belajar sambil mendengar, dan
5. Memanfaatkan teknologi informasi
belajar sambil bermain, sesuai kontek
dan komunikasi untuk berkomunikasi
materinya.
dan mengembangkan diri
Di
dalam
pelaksanaan
proses
pembelajaran, guru harus memperhatikan
Prestasi Belajar
prinsip-prinsip didaktik metodik sebagai ilmu
keguruan.
Misalnya
Prestasi belajar merupakan suatu
sagaimana
kemajuan dalam perkembangan siswa
menerapkan prinsip apersepsi, perhatian,
setelah ia mengikuti kegiatan belajar
kerja kelompok, korelasi dan prinsip-
dalam
prinsip lainnya.
pengetahuan,
waktu
Seluruh
keterampilan,
kecakapan
Dalam hal evaluasi, secara teori
dan
praktik,
dapat
berkembang melalui proses belajar.Jadi
melaksanakan sesuai dengan tujuan yang
prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan
oleh siswa selama berlangsungnya proses
untuk mengukur hasil belajar harus benar
belajar mengajar dalam jangka waktu
dan tepat.
tertentu, umumnya prestasi belajar dalam
dan
guru
harus
perilaku
tertentu.
sekolah
individuterbentuk
berbentuk
pemberian
dan
nilai 1156
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 (angka)dari guru kepada siswa sebagai
besarnya dapat dapat dibagi kepada dua
indikasi
sejauhmana
menguasai
materi
siswa
telah
bagian, yaitu :
pelajaran
yang
a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri
disampaikannya, biasanya prestasi belajar
siswa), meliputi
ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau
jasmani (fisiologis), dan
kalimat
rohani (psikologis)
dan
terdapat
dalam
periode
tertentu. Aktivitas selamanya
keadaan kondisi kondisi
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri belajar
siswa
berlangsung
tidak
siswa), terdiri dari factor lingkungan,
wajar,
baik social dan non social dan faktor
kadangkadanglancar dan kadang-kadang
instrumental.
tidak, kadang-kadang cepat menangkap
Sedangkan menurut Muhibbinsyah
apayang dipelajari, kadang-kadang terasa
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
sulit untuk dipahami. Dalam halsemangat
belajar dibedakan menjadi tiga macam,
pun kadang-kadang tinggi dan kadang-
yaitu :
kadang sulit untuk bisa berkosentrasi
a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri
dalam belajar.Demikian kenyataan yang
siswa), yakni keadaan/kondisijasmani
sering kita jumpaipada setiap siswa dalam
atau rohani siswa
kehidupannya
sehari-hari
di
dalam
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar
aktivitas belajar mengajar.
siswa), yakni kondisi lingkungan
Setiap siswa memang tidak ada
sekitarsiswa
yang sama, perbedaan individual inilah
c. Faktor Pendekatan Belajar (approach
yang menyebabkan perbedaan tingkah
to learning), yakni jenis upayabelajar
laku belajar dikalangan siswa, sehingga
siswa yang meliputi strategi dan
menyebabkan perbedaan dalam prestasi
metode yang digunakan siswauntuk
belajar. Prestasi belajar merupakan hasil
melakukan
dari suatu proses yang di dalamnya
materi-materi pelajaran.
terdapat sejumlah faktor yang saling
Prestasi
kegiatan
belajar
siswa
dapat
mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi
diketahui
belajar siswa tergantung pada faktor-
evaluasiatau assessment, karena dengan
faktor tersebut. Sabri (2008) mengatakan
cara
bahwa dalam belajar ada berbagai faktor
rendahnyaprestasi belajar siswa atau baik
yang mempengaruhi proses dan hasil
buruk prestasi belajarnya.Disamping itu
belajar siswa di sekolah, secara garis
evaluasi berguna pula untuk mengukur
itulah
melalui
pembelajaran
dapat
pelaksanaan
diketahui
tinggi
1157
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 tingkatkemajuan yang dicapai oleh siswa
sumber. Sedangkan faktor-faktor yang
dalam
proses
menunjang dan mempengaruhi prestasi
mengukur
belajar siswa digolongkan menjadi dua
satu
kurun
belajartertentu,
juga
waktu untuk
posisi atau keberadaan siswa dalam kelompokkelas serta mengetahui tingkat usaha belajar siswa.
macam, yaitu faktor intern dan ekstern. Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur prestasi belajar
Hasil test yang berupa angka atau hiruf-huruf itu dapat mencerminkan hasil
siswa dalah sebagai berikut : a. Pre
test
adalah
evaluasi
yang
usaha disengaja yang diperoleh atau
dilakukan guru secara rutin pada
dicapai anak pada periode tetentu dalam
setiap akanmemulai penyajian materi
studinya. Namun karena prestasi belajar
baru.
itu hanya bersifat sementara atau hanya
mengidentifikasi
pengambilan sesaat, maka hasil tersebut
siswa mengenai bahan yang akan
akan berubah pada saat yang lain, apabila
disajikan.
situasi dan kondisi anak berubah. Bisa jadi
Tujuannya
adalah
tarafpengetahuan
b. Pos test adalah kegiatan evaluasi yang
positif dan juga bisa negatif. Sejalan
dilakukan
guru
dengan itu, untuk mengetahui baik atau
akhirpenyajian
tidaknya prestasi belajar siswa, guru perlu
untuk mengetahui taraf penguasaan
mengadakan evaluasi dan penilaian yang
siswaatas materi yang telah disajikan.
dilaksanakan dapat dijadikan dasar untuk
c. Evaluasi diagnostic adalah evaluasi
materi.
memperoleh balikan tentang keberhasilan
yang
siswa.
selesaipenyajian
Nilai
prestasi
belajar
siswa
pada
setiap
Tujuannya
dilakukan
setelah
sebuah
dilaporkan kepada orang tua setiap akhir
pelajaran.
semester melalui buku raport.
untukmengidentifikasi bagian-bagian
Pada dasarnya prestasi belajar anak/siswa tidak terlepas dari komponen-
Tujuannya
satuan adalah
tertentu yang belum dikuasai siswa. d. Evaluasi Formatif adalah evaluasi
komponen yang terlibat dalam prestasi
yang
belajar itu sendiri serta faktor-faktor yang
akhirpenyajian satuan pelajaran atau
menunjang
modul.
dan
mempengaruhi
anak
dilakukan
pada
Tujuannya
setiap
untuk
dalam kehidupan sehari-hari. Komponen-
memperolehumpan balik yang sama
komponen
dengan evaluasi diagnostic, yaitu
yang
berpengaruh
dalam
prestasi belajar di sekolah antaranya
untukmengetahui
adalah : siswa itu sendiri, guru dan nara
siswa.
kesulitan
belajar
1158
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 e. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan
mengukur
variabel sosiologis maupun psikologis.
kinerjaakademik atau prestasi belajar
Selanjutnya Kline dalam Sugiyono (2012)
siswa
menyatakan bahwa walaupun metode
pada
untuk
distribusi dan hubungan-hubungan antar
akhir
periode
pelaksanaanprogram pengajaran.
survey ini tidak memerlukan kelompok
f. Ujian Nasional dan UASBN adalah
kelompok seperti halnya pada metode
alat penentu kenaikan status siswa.
eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
juga
bertujuan
Sedangkan
penelitian
memberikan penjelasan (explanation) hal-
merupakan
hal yang berkaitan dengan variabel bebas
untuk mengetahui pengaruh antara dua
dan tergantung, yang menurut Babbie
variabel atau lebih, dengan harapan
(1979) penekanan penelitian explanation
dengan penelitian ini dapat dibangun
adalah the discovery and reporting of
suatu teori yang dapat berfungsi untuk
relationship among different aspects of
menjelaskan,
the phenomena under study (menemukan
suatu gejala (Sugiyono, 1999).
dan melaporkan antara aspek-aspek dari fenomena yang ditelaah).
penelitian
asosiatif
yang bertujuan
meramalkan,
Populasi
mengontrol
terjangkau
dalam
penelitian ini adalah siswa Kelas X dan XI
Berkaitan dengan peristiwa yang
MA
Mirqatul
Ulum
Liprak
Kulon
dipelajari adalah data dari sampel yang
Banyuanyar Probolinggo yang berjumlah
diambil dari populasi tersebut dan melihat
64 siswa. Berdasarkan hal tersebut maka
ada/tidaknya pengaruh antara variabel
sampel penelitian ini di tetapkan 64 siswa
bebas
MA
(independent)
dan
variabel
Mirqatul
Ulum
Liprak
Kulon
tergantung (dependent), maka penelitian
Banyuanyar Probolinggo dengan teknik
ini termasuk penelitian survei asosiatif
pengambil
(Sugiyono, 2012). Menurut Kerlinger
jenuh di mana semua populasi dijadikan
dalam Sugiyono (2012) penelitian survei
sampel.
adalah suatu penelitian yang dilakukan
sampelnya
Sesuai
dengan
adalah
data
sampel
yang
pada populasi besar maupun kecil, tetapi
diperlukan dan data (responden) yang
data yang dipelajari adalah data yang
berjumlah 64 orang siswa, maka teknik
diambil dari sampel tersebut, sehingga
pengumpulan data yang digunakan dengan
ditemukan
menggunakan metode dokumentasi dan
kejadian-kejadian
relatif,
1159
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 kuesioner. Metode dokumentasi dilakukan
Variabel dalam penelitian adalah
untuk menjaring data yang belum terjaring
peran orang tua (X1), kemampuan guru
pada kuesioner.
dalam mengajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y).
Tabel 1.Variabel dan Indikator Penelitian Variabel
Peran Orang Tua (X1)
Sub Variabel Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
a. Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin b. anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu
Memantau perkembangan kemampuan akademik anak
c. memeriksa nilai-nilai ulangan anak mereka d. memeriksa nilai-nilai ulangan anak mereka
Memantau perkembangan kepribadian
e. memantau perkembangan sikap f. memantau perkembangan moral g. memantau perkembangan tingkah laku
Memantau efektifitas jam belajar di sekolah
h. menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. i. menanyakan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka
Keterampilan Bertanya Keterampilan Memberi Penguatan Kemampuan Guru dalam Mengajar (X2)
Indikator
a. bertanya yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran b. memunculkan perubahan sikap pada guru dan siswa c. merespons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali tingkah laku tersebut d. Memberikan pujian, senyuman, anggukan
Keterampilan Mengadakan Variasi
e. Menggunaka metode yang bervariasi f. Menggunakan strategi yang bervariasi g. Menggunakan media yang bervariasi
Keterampilan Menjelaskan
h. menggunakan bahasa komunikatif i. memberikan contoh yang sesuai
Keterampilan Membuka dan Menutup
j. Menyampaikan tujuan pembelajaran k. Memberikan peguatan dan kesimpulan
1160
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Pelajaran Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan Membelajarkan Perorangan Prestasi Belajar(Y)
Nilai Ujian Semester
l. Membagi kelompok diskusi m. Mengarahkan jalannya diskusi n. Memberikan kesimpulan hasil diskusi o. menyediakan fasilitas di lingkungan social p. menyediakan fasilitas di lingkungan emosional q. menyediakan fasilitas di lingkungan intelelektual r. menciptakan lingkungan belajar yang membelajarkan s. memberikan kesempatan siswa untuk bertatap muka secara peseorangan t. memberikan bantuan secara peseorangan u. memberikan bimbinga guru secara peseorangan Nilai Raport
Persyaratan suatu tes disamping valid
juga
reliabel.
komponen statistik yang diperlukan dalam
Reliabilitas
analisis yang mencakup uji validitas
berhubungan dengan keterpecayaan. Suatu
dengan rumus korelasi product moment,
tes dapat dikatakan mempunyai taraf
uji reliabilitas dengan rumus Cronbach's
keterpecayaan yang tinggi jika tes tersebut
Alpha, uji normalitas dengan chi kuadrat,
dapat
uji linieritas, mencari mean (M), standar
memberikan
hasil
yang
tetap
(Arikunto, 2002).
diviasi (SD), analisis data dengan rumus korelasi regresi ganda seperti yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data dilakukan dua tahap yaitu tahap pertama dilakukan dengan penghitungan serta penjumlahan skor masing-masing responden untuk setiap variabel penelitian (X1dan X2) serta penyajian variabel Y. Kemudian tahap kedua dilakukan penghitungan komponen-
dipaparkan dalam bab Ill. Sedangkan penghitungan analisis statistik dengan menggunakan komputer program SPSS versi 16.00. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dapat dideskripsikan datadata penelitian dengan tujuan memberikan informasi tentang keadaan variabel X1 dan X2 serta Y.
1161
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169
Tabel 2.Distribusi Frekwensi Skor Hasil Sebaran Angket Variabel X1, X2 dan Y X1 N
Valid Missing
64 0 88,1250 ,34754 88,0000 88,00 83,00 94,00 5640,00
Mean Std. Error of Mean Median Mode Minimum Maximum Sum
Untuk menguji hipotesis di atas, peneliti
menggunakan
X2 64 0 101,0469 ,37296 100,5000 100,00 95,00 108,00 6467,00
64 0 72,9375 ,99549 70,0000 66,00 66,00 93,00 4668,00
belajar siswa di MA Mirqatul Ulum
komputer
Liprak Kulon Banyuanyar Probolinggo.
program SPSS 16.0, yang menghasilkan
Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh
data sebagai berikut: Hasil uji hipotesis
koefisien korelasi sebesar 0,962 dengan
pertama berbunyi ada pengaruh yang
signifikan 0,007. Angka 0,007 ini lebih
signifikan peran orang tua terhadap
kecil dari alpha sebesar 0,05 Artinya X2
prestasi belajar siswa di MA Mirqatul
memiliki
Ulum
terhadap Y.
Liprak
jasa
Y
Kulon
Banyuanyar
Probolinggo Probolinggo.
pengaruh
yang
signifikan
Baik hipotesis pertama maupun
Hasil analisis data dengan uji-t
hipotesis
kedua
sama-sama
memiliki
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,296
korelasi yang tinggi sepeti dinyatakan
dengan signifikan 0,005. Angka 0,005 ini
oleh Guilford. < 0,20 korelasi sedikit 0,20
lebih kecil dari alpha sebesar 0,05.
- 0,40 korelasi sedang 0,40 - 0,70 korelasi
Dengan
tinggi 0,70 - 0,90 korelasi tinggi 0,90 -
demikian
dapat
dikatakan
pengaruh X1 terhadap Y signifikan.
1,00 korelasi sangat tinggi
Hasil uji hipotesis kedua berbunyi ada pengaruh yang signifikan kemampuan guru dalam mengajar terhadap prestasi Tabel 3.Koefisien Korelasi Antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
166,369
Std. Error 49,171
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 3,383
Correlations Zero order Partial Part
,002
1162
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 X1
,814
,628
,581
,296
,005
,339
,227
,219
X2
,163
1,003
,839
,962
,007
,260
,029
,027
a Dependent Variable: Y Hasil uji hipotesis ketiga berbunyi ada
Mirqatul
pengaruh
secara
Banyuanyar Probolinggo. Hal ini dapat
bersama-sama peran orang tua dan
ditunjukkan dengan nilai-nilai yang
kemampuan
diperoleh seperti pada tabel di bawah
yang
signifikan
guru
dalam
mengajar
Ulum
Liprak
Kulon
terhadap prestasi belajar siswa di MA ini. Tabel 4.Regresi Berganda Untuk X1 Dan X2 Terhadap Y Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square Change
1
,640(a)
,116
,058
7,97684
,116
F Change 2,024
df1
df2
2
Sig. F Change
31
,149
a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y
Tabel 4. Anova Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regressio n Residual
257,588
2
128,794
1972,530
31
63,630
Total
2230,118
33
F
Sig.
2,024
,149(a)
a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,640 yang berarti bahwa variabel bebas
yaitu
kemampuan
peran guru
orang dalam
tua
mempunyai pengaruh yang kuat.
dan
Dari diskripsi statistik, rata-rata
mengajar
peran orang tua 88,1250dan kemampuan
mampu
menjelaskan
variabel
prestasi
siswa
sebesar
terikat
guru dalam mengajar rata-rata sebesar
64
%
101,0469 dikategorikan cukup tinggi.
36
%
OIeh karena itu variabel peran orang tua
dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
maupun kemampuan guru dalam mengajar
Dari hal tersebut menunjukkan bahwa
seharusnya
sedangkan
(Y)
variabel bebas dengan variabel terikat
sisanya
sebesar
mendapat
perhatian
yang
1163
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 hampir
sama
dalam
upaya
menunjukkan bahwa Peran serta orangtua
meneningkatkan prestasi belajar siswa.
cukup
Hal ini didasar pada kenyataan bahwa
pelaksanaan proses pembelajaran, tetapi
walaupun peran orang tua cukup baik
dalam kenyataannya agar peran orang tua
apabila tidak diikuti kemampuan guru
dapat
yarg
karena
memerlukan perhatian dan upaya secara
kemampuan guru yang rendah akan
serius dan secara terus menerus. Untuk itu
berdampak pada keengganan siswa untuk
diperlukan penelitian yang mendalam
belajar. OIeh karena itu secara bersama-
tentang
sama selain peran orangtua, maka perlu
pengembangan dapat tepat sasaran dan
upaya untuk meningkatkan kemampuan
sesuai denqan kebutuhan siswa melalui
guru, sehingga proses pembelajaran betul-
penyediaan
betul dapat terlaksana dengan baik dan
representatif, biaya sekolah yang cukup,
optimal. Sebaliknya apabila kemampuan
perhatian dan motivasi orangtua secara
guru rendah dapat berdampak pada proses
terus menerus. Sedangkan variabel X2
pembelajaran yang tidak efektif dan
(kemampuan
efisien, yang akhirnya prestasi belajar
mempunyai koefisien yang cukup tinggi
siswa akan menjadi rendah.
(0.839) dengan variabel terikat Y (prestasi
Dari hasil uji hipotesis baik dengan uji
belajar siswa), pada taraf signifikan 0,00.
secara
bersama-sama
Oleh karena itu agar proses pembelajaran
diatas
dapat
dapat lebih optimal (efektif dan efisien),
diketahuh bahwa variabel bebas X1 (peran
maka dalam proses pembelajaran perlu
orang tua) mempunyal sumbangan efektif
diperhatikan kemampuan guru yang baik
secara
X2
dengan selalu berorientasi pada tujuan
mengajar),
pembelajaran, minat dan kemampuan
terhadap valabel Y (prestasi belajar
siswa. Oleh karena itu perlu adanya
siswa), dimana setiap penambahan satu
peningkatan
poin peran orang tua akan meningkatkan
berkaitan,
prestasi belajar sebesar 0.339. Sedangkan
motivasi belajar, pengembangan model
untuk kemampuan guru dalam mengajar,
pembelajaran,
setiap penambahan 1 poin pada variabel
pempelajaran siswa yang dapat kemas
X2akan
melalui
dengan
tinggi
akan
parsial
sia-sia,
maupun
regresi
ganda
bersama-sama
(kemampuan
dapat
guru
dengan
dalam
meningkatkan
prestasi
penting
lebih
hal
dalam
mendukung
dioptimalkan
tersebut,
fasilitas
guru
agar
belajar
dalam
kompetensi dengan
upaya
yang
mengajar),
guru
upaya
pemanfatan
pelatihan-pelatihan,
maka
yang
pemberian
media
penataran,
belajar siswa sebesar 0.260. Hal ini 1164
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 workshop, studi lanjut, mengikuti MGMP
norma
dan sebagainya.
keluarga
Berdasar dari uraian tersebut perlu
perilaku.
Pendidikan
turut
pula
perkembangan diri
mempengaruhi
seseorang. Dalam
adanya pemikiran dan upaya secara
keluarga
maksimal menyelenggaraan pendidikan
sehingga anak memperoleh kemam-puan,
yang
baik
memungkinkan
perkembangan
anak
dalam
memperoleh
kemampuan
stimulasi
mengenali
kemampuan guru baik yang berkaitan dan
kemampuan
hasil penelitian ini maupun hal-hal lain
Keluarga sebagai unit terkecií dalam
yang
kepentingan
kehidupan
pendidikan pada umumnya. Hal ini sesual
kontribusi
dengan kebijakan pemerintah dengan
masyarakat. Selanjutnya perkembangan
adanya
peningkatan
mutu
melalui
masyarakat melalui perkembangan atau
program
sertifikasi
guru,
adanya
pertumbuhan
berkaitan
dengan
Kurikulum
2013
yang
pemberian
kepercayaan
kepada sekolah, dan
menekankan lebih
besar
memaksimalkan
dalam
maupun
menganali-sis.
bermasyarakat yang
memberikan
penting
yang
terhadap
dilakukan
oleh
kelompok anggota keluarga di dalam masyarakat secara otomatis memberikan sumbangan
terhadap
perkembangan
fungsi komite sekolah serta melibatkan
bangsa. Pemikiran yang dituangkan dalam
semua komponen
sebagai
argumentasi ini adalah bahwa keluarga
upaya
merupakan suatu unit penting dalam
stakeholder
yang ada
sekolah
dalam
peningkatan mutu pembelajaran. Dalam
keluarga
masyarakat.
orang
tua
pertumbuhan
Dengan
kata
masyarakat
lain sangat
mendidik anak-anaknya dalam upaya
ditentukan oleh pertumbuhan unit rumah
sosialisasi bagi anak anak, menanamkan
tangga dalam masyarakat. Dapat pula
sopan santun, tata krama, norma atau nilai
dikatakan
dalam masyarakat. Keluarga merupakan
merupakanrefleksi dari pertumbuhan dan
lingkungan
perkembangan masyarakat, dan seterusnya
pertama
yang
tugasnya
bahwa
meletakkan dasar perkembamgan anak.
perkembangan
OIeh karena itu dapat dipahami betapa
masyarakat
pentingnya bimbingan Orangtua terhadap
perkembangan dan pertumbuhan suatu
perkembangan anak-anaknya.
bangsa.
Di dalam keluarga anak belajar bagaimana
ía
harus
dan
keluarga
merupakan
pertumbuhan cerminan
Disamping keluarga, penanggung
berperilaku,
jawab atas terselenggaranya pendidikan
berkenalan dengan nilai-nilai dan norma-
adalah sekolah. Sekolah merupakan jalur 1165
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 pendidikan formal yang diselenggarakan
0,05. Dengan demikian dapat dikatakan
baik oleh pemerintah maupun swasta.
pengaruh X1 terhadap Y signifikan.
Dalam
formal
Ada pengaruh yang signifikan kemampuan
(sekolah) terdapat komponen-komponen
guru dalam mengajar terhadap prestasi
yang sangat berpengaruh terhadap berhasil
belajar siswa di MA Mirqatul Ulum Liprak
tidaknya proses dan hasil belajar siswa.
Kulon Banyuanyar Probolinggo. Hasil
lembaga
pendidkan
Komponen yang sangat dominan
analisis
data
dengan
uji-t
diperoleh
dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah
koefisien korelasi sebesar 0,962 dengan
adalah para tenaga kependidikan terutama
signifikan 0,007. Angka 0,007 ini lebih
guru. Di depan telah dinyatakan bahwa
kecil dari alpha sebesar 0,05. Artinya X2
guru
memiliki
mewpakan
ujung
tombak
pengaruh
yang
signifikan
penyelenggara pendidikan di sekolah. Hal
terhadap Y.
ini berarti guru merupakan komponen
Secara bersama-sama ada pengaruh yang
pendidikan yang berada pada barisan
signifikan peran orang tua dan kemampuan
paling depan yang langsung berhadapan
guru dalam mengajar terhadap prestasi
dengan anak ddik di sekolah yang menjadi
belajar siswa. Nilai koefisien determinasi
tanggung jawabnya. Karena itu disadari
(R2) sebesar 0,640 yang berarti bahwa
atau tidak, guru memikul tanggung jawab
variabel bebas yaitu peran orang tua (X1),
yang sangat berat dalam mengantarkan
kemampuan guru dalam mengajar (X2)
siswa-siwinya
mampu
untuk
meraih
prestasi
belajar setinggi-tingginya.
menjelaskan
variabel
terikat
prestasi siswa (Y) sebesar 64 % sedangkan sisanya sebesar 36 % dijelaskan oleh
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka bisa disimpulkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa di MA Mirqatul Ulum Liprak Kulon Banyuanyar Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,296 dengan signifikan 0,005. Angka 0,005 ini lebih kecil dari alpha sebesar
variabel lain di luar model. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu & Prasetya, J.T. (1997) Strategi belajar mengajar. Bandung:PustakaSetia. Ahmadi & Supriyono. (1991) Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
1166
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Athusin, Syahri. (2002) Aplikasi statistik praktis dengan meggunakan SPSS 10 for windows. Yogyakarta: Anggota IKAPI. Akbar, Sa’dun. (2007) Kurkulum Satuan Pendidikan (KTSP). Malang: Antar Perguruan Tinggi
Furchan, Arif. (1982) Pengantar .penelitian dalam pendidik. Surabaya:Usaha Nasional. Hasbullah. (1999) Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hadi,
Arikunto, Suharsimi. (1989) Prosedur Penelitian. Jogjakarta: FIP IKIP Jogjakarta Azwar,
Saiffudin. 2010. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Belajar
Banathy, Bela. H. (1996) System design of education a journey to create the future. New Jersey; by Educational Tecnology Publications. Basri,
Sutrisno. research. Offset.
(1989) Metodologi Yogyakarta: Andi
Hamalik, Qemar. (1983) Metode belajar dan kesulitan-kosulitan belajar, Edisi II Bandung: Tarsito. Harini, Sri. (2003) Mendidik anak sejak dini. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Hasan, Zaini (1983) Statistik Diskriptif. Malang: IKIP Malang
Japri. (1997) Peneiltian Pendidikan. Banjamiasin: Unlam.
Hasan, Zaini (1987) Statistik Inferensial. Malang: IKIP Malang
Bloom, Benyamin, S. (1998) Taxonomy of educational objectives tne classifikation of educational goals and book II: affective domain. London: Longman Group LTD.
Hasan, Zaini dan Sriwiyana, Hadi (2004) Metodologi Penelitian I. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang
Corebima. (2008) Asesmen Malang: UM
Autentik.
Dalyono. (1996) Psikologi pendidikan. Jakarta: RinekaCipta. Hopkins, D. Kenneth (Tanpa Tahun) Basic Statistics For The Behavioral Sciences. New Jersey: University of Corolado Dimyati dan Mulyono. (1991) Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Zaini dan Sriwiyana, Hadi (2005) Metodologi Penelitian II. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang Isaac, Stephen (1982) Hand book in research and evaluation. California: Edits Publisher San Diego. Kaplan, Robert M., & Sacuzzo, Dennis P. (1982) Psychological testing principles, applications, and issues. California: Brooks/Cale Publishing Company. Maladi, Yuda. (1987) Pengantar psikologi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Mason, Robert, D. Lin., Douglas, A. Marchal William. (1988) Statistics 1167
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 an introduction. Harcourt Brace Publishers.
New York: Jovanovich,
Mardapi, Djemari. (1994) Analisis butir dengan teori klasik dan teori respon butir. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Nasution, S. (2003) Metode Research: Penelitian ilmiah, Jakarta: Bumi Aksra. Nie, Norman, H. et. El. (1975) Statistical package for the social sciences. New York: Mc Graw Hill. Prayitno, Sugeng. (2003) Pengaruh Peran Serta Orangtua Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Rumini, Sri, dkk. (1993) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: FIP lKlP. Sardiman, AM. (2003). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Shaleh, Abdul Rahman. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Predana Media Setyosari, Punaji. (2008) Pemanfatan Media. Malang: UM Simon, Perucci, Rubet. (1977) Sociologi basic Stuctures and Processes. USA: by Wn.C. Brown Company Publishere
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya.jakarta: Rineke Cipta Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia Sudarsono, FX. (1985) Faktor Penentu Keberhasilan Belajar, Pidato Ilmiah. Yogakart: IKIP Yogyakarta. Sujana. (1985) Teknik Analisis Regresi Korelasi. Bandung: Tarsitu. Sugiyono. (1997) Statistik UntukPenelitian. Bandung: ALFABETA. ____. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta ____.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. (1984) Psikologi Pendidikani Jakarta: Rajawal. ____. (2006) Statistika Kumpulan Bahan Ajar I. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang ____. (2006) Statistika Kumpulan Bahan Ajar II. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang Suparno dan Kamdi Waras. (2008) Pengembangan Profesionaliatas Guru. Malang: UM
Singarimbun, Masri & E.ffendi, Sofian. (1989) Metode penelitian survai. Jakarta: LP3ES.
Supeno, Bambang.(1989) Statistik Terapan. Jakarta: Rineka Cipta
Slameeto. (1995) Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumanto. (Tanpa Tahun) Pembahasan terpadu Statistika dan Metodologi Riset. Jogjakarta: Andi 1168
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169
Suyanto, Kasihani. (2008) Model-model Pembelajaran. Malang: UM
1169