perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Oleh: RATNA SARTIKA K7406127
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI
ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010
Oleh: RATNA SARTIKA K7406127
SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Wiedy Murtini, M.Pd
Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd
NIP 19530724 198010 2 001
NIP. 19630406 198903 2 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari
:
Tanggal : Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Dra. C. Dyah.SI, M.Pd
Sekretaris
: Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si
Anggota I
: Dr. Wiedy Murtini, M.Pd
Anggota II : Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 196600727 198702 1 001
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Ratna Sartika. PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK MURNI 2
SURAKARTA PELAJARAN 2009/2010. Skripsi; Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. (2) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan media pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. (3) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan medi a pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrsi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif asosiatif (korelasional). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 sebanyak 49 siswa dari dua kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sensus, yaitu semua populasi dijadikan sampel karena jumlahnya kurang dari 100. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk memperoleh data variabel strategi mengajar guru dan media pembelajaran, sedangkan metode dokumentasi untuk memperoleh data variabel prestasi belajar KKPI. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear ganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surkarta tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan harga rhitung > rtabel atau 0,517 > 0,281 dengan taraf signifikansi 5%. (2) Ada pengaruh yang signifikan media pembelajaran terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini dapat ditunjukkan dengan harga rhitung > rtabel atau 0,481 > 0,281 pada taraf signifikansi 5%. (3) Ada pengaruh yang signifikan strategi mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel atau 15,19 > 3,25 pada taraf signifikansi 5%. Temuan lain yang dapat dilaporkan dalam penelitian ini adalah: persamaan 1
+ 0,021 X2 dapat dijelaskan bahwa
setiap peningkatan atau penurunan strategi menjagar guru (X 1) sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 0,027. Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan media pembelajaran (X2) sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,021. Masing-masing variabel bebas memiliki sumbangan terhadap variabel terikat. Sumbangan relatif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 54,82% dan sumbangan relatif media pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 41,18%. Untuk sumbangan efektif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 21,80% dan sumbangan efektif fasilitas belajar di sekolah (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 17,97%.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Ratna Sartika. THE INFLUENCE OF TEACHING TEACHER STRATEGY AND TEACHING MEDIA TO ACHIEVEMENT STUDY KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) TO THE NINTH GRADE STUDENTS OF OFFOCE ADMINISTRATION DEPARTMENT SMK MURNI 2 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2009/2010. A Paper; Surakarta: Faculty of Education and Teacher Training Sebelas Maret University of Surakarta, October 2010. The purposes of this research. Firstly is to know whether there is a significant influence in Teacing Teacher Strategi to achievement Study KKPI to the ninth grade students of office administration Department SMK Murni 2 Surakarta in Academic year 2009/2010. Secondly, is to know whether there is a significant influence in Teaching Media to Achievement Study KKPI to the ninth grade students of office administration SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/2010. Third, is to know whether there is a significant influence between Teaching Teacher Strategy and Teaching Media by together Administration Departement SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/2010. This research used quantitative research appporach by assosiative descriptive method (correlation). The population of this research is the ninth grade students of Offiice Administration Departement SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/2010. And it consist of 49 students from to classes. To get the samples, she used the sensus method, they are all population become the samples ncbecause the quantity is less than one hundred. The technique of collecting data is used questionnaire method to get the variable data in Teaching Teaching Media, while the documentation method to get variable data of Achievement Study KKPI. To analyze regression double linear. Based on the above result can concludes that : firstly, there is a significant influence in Teaching Teacher Strategy to Achievement study on training and education program KKPI to the ninth grade students of Office Administration Department SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/ 2010. It can showed by the value rcount > rtable or 0,517 > 0,282 on significance level 5%. Secondly, there is a significant in Teaching Method to Achievement Study on training and education program of KKPI the ninth grade students of office administration department SMK Murni 2 Surakarta in academic year 2009/ 2010. It can showed by the value rcount > rtable or 0,481> 0,281 on significant level 5%. Third, there is a significant influence in Teaching Teacher Strategy an Teaching Method bu together to the achievement study on training an education program of KKPI to the ninth grade students of office administration department SMK Murni 2 Surakarta in academic year 2009/ 2010. It can showed by F count> Ftable or 15,19>3,25 on significant level 5%. The other finding can report in this research is: the similiarity line of regression double linier =4,306 + 0,027 X1 + 0,021 can explained that each degree or less strategy that is done by teacher in teaching procces (X 1) even for a unit will be followed by degree or lwss done Achievement Study KKpi (Y) is
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
0,027. Things were the same with each degree or less is done by Teaching Method (X2) event for a unit, so it will be followed by degree or less is done in Acievement Study KKPI is 0,021. Each free variable has contribute to the bound variable. The relative contribute of teaching teacher strategy (X 1) to Achievement Study KKPI (Y) is 54,82% and the relative contribute of teaching method (X 2) to the Achievement Study KKPI (Y) is 21,80% and the effective of facilities contribute study in the school (X2) to the Study Achievement KKPI (Y) is 17,97%.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu atas, segala bentuk bantuannya tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah menyetujui permohonan ijin menyusun skripsi. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi. 4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi. 5. Ibu Dr. Wiedy Murtini, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Ibu Dra. Patni Ningharjanti, selaku Pembimbing II yang dengan sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang telah memberi bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti. 8. Bapak Drs. Suwitadi, SH, MM, M.Si selaku kepala sekolah SMK Murni 2 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SMK Murni 2 Surakarta. 9. Bapak Drs. Ponco Kussarwiutoyo selaku Wakasek SMK Murni 2 Surakarta, yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya. 10. Ibu Suprapti, S.Pd selaku guru mata pelajaran KKPI SMK Murni 2 Surakarta yang telah membantu dalam perijinan dan pengumpulan data. 11. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendukungku dan menjadi motivasi saya.
selama ini. 12. Adikku Muchammad Iqbal Chailani. Akan selalu mbak Ratna ingat semua bantuanmu Adikku sayang. Serta seluruh keluarga ku yang selalu memberiku
13. Sahabatasih buat waktu untuk mendengarkan cerita- cerita
kapan pun kita akan tetap menjadi saudara yang saling membantu. Som
mendengarkan curhatku.
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14. Teman-
aning, Anum, Lina, Teguh, Nico, Doni,
Dhek Numlik, Dhek Prengky, Mb Witri, Mb Welas, Mb Rika, Mb Vera, Mala, Maria, Diaz, Yuli, Zesi, Diana, Rini, Putri, Rery, Arinda, Dyah, Purnama, Pratiwi, Ninik, Budi, Buana, Mas Prima dan teman-teman yang lain yang belum kesebut. Terimakasih atas kerjasama dan kekompakannya. 15.
16. TemanMbak Zizi, Apik, Alyn, Yani, Vina, Mbak Wahyu, Mbak Swety, Evin, Ani,
memberi warna dalam hidupku selama ini. 17. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya serta bagi perkembangan ilmu pengatahuan.
Surakarta,
commit to user xiii
Oktober 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PENGAJUAN .................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... v HALAMAN MOTTO ............................................................................. ix HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. x KATA PENGANTAR ............................................................................ xi DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. B. C. Pembatasan D. E. F. BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 9 A. 1. 2.
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. B. C.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 32 A. B. Populasi d C. D. BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 47 A. Deskripsi Data 1. 2. 3. B. 1. 2. 3. C. 1. 2. 3. D.
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 62 A. B. C. Saran DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 67 LAMPIRAN ............................................................................................ 68
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran .................................................. 30
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Matriks Spesifikasi Data..................................................... 68 Lampiran 2. Lembar Surat Pengantar Angket......................................... 69 Lampiran 3. Angket Penelitian Siswa ..................................................... 70 Lampiran 4. Tabel Hasil Uji Coba Variabel X1 ...................................... 71 Lampiran 5 Tabel Hasil Uji Coba Variabel X
72
Lampiran 6 Tabel Prestasi Belajar
Lampiran 9. Uji Normalias Variabel X1 ................................................. 76 Lampiran 10. Uji Normalitas Variabel X2 .............................................. 77 Lampiran 11.Uji Normalitas Variabel Y ................................................. 78 Lampiran 12. Tabel Kerja Uji Linieritas X1 Terhadap Y........................ 79 Lampiran 13. Perhitungan Uji Linieritas X1 Terhadap Y........................ 80 Lampiran 14. Tabel Kerja Uji Linieritas X2 Terhadap Y........................ 81 Lampiran 15. Perhitungan Uji Linieritas X2 Terhadap Y ...................... 82 Lampiran 16. Perhitungan Koefisien Korelasi X1 dan X2....................... 83 Lampiran 17 Perhitungan Koefisien Korelasi X1 dengan Y ................... 84 Lampiran 18. Perhitungan Koefisien Korelasi X2 dengan Y .................. 85 Lampiran 19. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda ............................ 86 Lampiran 20. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Linear Multipel ... 87 Lampiran 21. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif..88
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 22. Daftar Nilai Siswa Kelas XI AP SMK Murni 2 Ska ........ 89 Lampiran 23. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................... 90 Lampiran 24. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out ........................ 91 Lampiran 25. Surat Keterangan Telah Mengadakan Research/Try Out . 92
commit to user xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan di Indonesia. Apabila bangsa Indonesia akan berkiprah dalam era globalisasi, maka langkah pertama yang harus diperbaiki adalah untuk menata Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari intelektual, emosional, spiritual, kreativitas, moral maupun tanggung jawabnya. Penataan tersebut harus ditata secara seimbang dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas, baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pada
kenyataannya
pendidikan
formal
yang
sangat
penting
mempengaruhi perkembangan anak didik hingga mencapai menjadi manusia yang seutuhnya. Oleh karena itu, salah satu faktor yang paling penting terhadap pendidikan di Indonesia adalah guru. Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil hanya sebagai pengajar melainkan beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor) dan manajer belajar (learning manajer). Tugas utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif.
Pengembangan
strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan keadaan yang dapat mempengaruhi kehidupan peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih prestasi belajar yang baik. Oleh karena itu, melaksanakan kegiatan belajar mengajar merupakan pekerjaan kompleks dan menuntut kesungguhan guru. Strategi dalam proses belajar mengajar dimaksudkan untuk menyiasati peserta didik agar terlibat aktif belajar. Kemampuan mengajar guru dalam memahami dan mengimplementasikan strategi mengajarnya merupakan hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajarnya. Menurut Dr. Mulyani dan Drs. H. Johar Permana, MA (2001: 35) menyatakan bahwa kata strategi berasal dari kata strategos atau strategus yang merupakan bahasa Yunani, yang berarti jenderal. Jenderal ini yang dapat mengarahkan pasukannya untuk mencapai kemenangan.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Sedangkan
Sherly
(1987)
menyatakan
bahwa
strategi
sebagai
suatu
keputusan-keputusan bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut J.Salusu (1996: 101) menyatakan bahwa strategi sebagai suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya untuk mecapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan. Selain kemampuan untuk menentukan sebuah strategi dalam sebuah proses pembelajaran, hal pokok yang harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan untuk mengajar. Menurut Arifin dalam Muhibbin Syah (2006: 181) mendefinisikan bahwa mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Dalam definisi di atas masih ditekankan bahwa guru sebagai centre learning, jadi belum terdapat keaktifan siswa. Tyson and Carrol (1970) menyimpulkan bahwa mengajar adalah a way working with students, a process of interaction, the teacher does something in return. Dari definisi di atas dapat tergambar bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbale balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif dan melakukan pembelajaran. Sehubungan dengan definisi itu Tyson dan Caroll menetapkan sebuah syarat, yaitu apabila interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas terjadi dengan baik, maka kegiatan belajar akan terjadi. Sebaliknya jika hubungan antara guru dan siswa tidak baik, maka kegiatan belajar siswa tidak akan terjadi atau terjadi tetapi tidak sesuai dengan haapan. Menurut Muhibbin Syah (2006: 184) menyebutkan bahwa terdapat dua pandangan pokok mengenai mengajar, yaitu: 1. Mengajar sebagai ilmu Guru merupakan sosok pribadi manusia yang sengaja dibangun untuk menjadi tenaga yang professional dan profisiensi (berpengetahuan dan berkemampuan tinggi). Dapat dikatakan dalam hal ini bahwa siapa saja yang mempunyai profisiensi yang baik dalam bidang ilmu pengetahuan akan dapat mengajar dengan baik. Penguasaan materi pelajaran bidang tugasnya adalah penting, tetapi yang lebih penting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
adalah penguasaan atas ilmu-ilmu yang berhubungan dengan tugas mengajarnya. Seorang pakar psikologi pendidikan, J.M. Stephens, berpendapat bahwa seorang yang professional seharusnya memiliki keyakinan yang mendalam terhadap ilmu yang berhubungan dengan proses pendidikan yang dapat menyelesaikan masalah-masalah besar itu. Menurut Barlow dalam Muhibbin Syah (2006: 185) hal tersebut di atas penting karena menurutnya mengajar itu terkadang berbentuk proses yang emosional dan entusiastik yang dapat menghambat penerapan secara persis teori-teori ilmu pengetahuan 2. Mengajar sebagai seni Kemampuan untuk mengajar tidak hanya didapat dari proses belajar di lingkungan instansi pendidikan keguruan, tetapi ada sebuah aliran yang memandang bahwa mengajar adalah sebuah seni, dan kecakapan mengajar yang artistik, hanya dimiliki oleh orang-orang yang berbakat. Sehubungan dengan pandangan di atas, menurut Barlow dalam Muhibbin Syah, M. Ed (2006: 187) bahwa teaching is an art, not a science. Dari dua pandangan mengenai mengajar di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mempunyai kemampuan mengajar, guru tidak hanya memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang dibidanginya, tetapi seorang guru juga harus mempunyai jiwa seni sebagai seorang pendidik, yang dapat menghayati profesinya sebagai seorang guru. Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, juga dibutuhkan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan belajar mengajar secara maksimal. Penggunaan media dalam sebuah pembelajaran akan dapat membantu kelancaran, efektifitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Media merupakan salah satu komponen yang tidak dapat diabaikan untuk mencapai sebuah kegiatan belajar mengajar yang sukses. Dengan adanya media pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium, yang berarti
perantara untuk menunjukkan alat komunikasi. Media diartikan
sebagai perantara aau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Bringgs dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 152) menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Media pendidikan didefinisikan oleh Gagne dan Reiser dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 152) sebagai alat-alat fisik dimana pesan-pesan intruksional didefinisikan. Dari beberapa devinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebagai alat pembelajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar, sehingga memudahkan pencapaian belajar tersebut. Dalam hal ini,media pembelajaran akan dapat mempengaruhi prestasi belajar karena dengan adanya prestasi belajar yang memadai, maka siswa akan dapat termotivasi untuk lebih rajin belajar. Berbeda dengan sekolah yang tidak memiliki media pembelajaran yang lengkap. Siswa akan kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga akan membuat prestasi yang kurang memuaskan. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, penulis melihat beberapa kesenjangan yang terjadi pada SMK Murni 2 Surakarta. Dalam hal ini, guru kurang menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswanya. Pada proses pembelajaran, guru masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang menarik minat siswa untuk belajar lebih giat dalam belajar. Sebagian besar guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang termotivasi untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain dari faktor guru, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Antara lain, lingkungan, media pembelajaran, dan keadaan ekonomi keluarga. Lingkungan disini dapat diartikan sebagai lingkungan fisik sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan lingkungan keluarga. Lingkungan fisik sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dengan adanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
lingkungan yang sehat, bersih, dan memadai baik secara warna, luas, dan sirkulasi udara yang baik, maka siswa akan merasa nyaman dan kegiatan belajar mengajar akan terlaksana dengan baik. Lingkungan sekitar sekolah juga akan dapat mempengaruhi ketenangan dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian salah satu faktor yang penting adalah lingkungan keluarga sebagai faktor utama untuk mendorong siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Sedangkan media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, sehingga akan dapat memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada SMK Murni 2 Surakarta, masih terdapat permasalahan yang timbul pada keadaan lingkungan sekolah dan keluarga, media pembelajaran, dan masalah yang timbul dari minat belajar siswa. Siswa kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dari beberapa masalah yang timbul di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah strategi mengajar guru dan media pembelajaran, khususnya pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Karena pada mata diklat ini dibutuhkan strategi pembelajaran yang baik dari seorang guru, dan media pembelajaran yang memadahi bagi semua siswa. Padahal pada SMK Murni 2 Surakarta masih terdapat kekurangan jumlah komputer, sehingga menuntut kemampuan strategi mengajar guru untuk dapat memanfaatkan waktu dan media sehingga dapat tercipta keefektifan belajar. Dari permasalahan yang timbul di atas, maka penulis tertarik untuk DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KETRAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
(KKPI)
KELAS
XI
JURUSAN
ADMINISTRASI
B. Identifikasi Masalah Menurut Iskandar (2008: 163) identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah. Tetapi untuk lebih mendalami tentang masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang berkaitan dengan variable yang akan diteliti. Berdasarkan
latar
belakang
masalah
di
atas,
peneliti
dapat
mengidentifikasikan masalah yang diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya kreatifitas guru dalam menentukan strategi pembelajaran 2. Kurangnya pengetahuan guru tentang cara mengajar yang baik 3. Kurangnya pengetahuan guru tentang materi pembelajaran 4. Kurangnya ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran 5. Kurangnya minat belajar siswa 6. Kurangnya media pembelajaran dalam mata diklat KKPI 7. Kurangnya perawatan media pembelajaran mata diklat KKPI 8. Kurangnya pemahaman materi membuat prestasi belajar rendah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti hanya membatasi masalah sebagai berikut: 1. Pengaruh strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa 2. Pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa 3. Pengaruh antara strategi mengajar guru dan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dengan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk memberikan sumbangan berupa khasanah keilmuan dalam bidang pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan kepada SMK Murni 2 Surakarta guna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
meningkatkan prestasi belajar siswa ditinjau dari strategi mengajar guru dan media pembelajaran. b. Sebagai bahan penelitian lebih lanjut yang ada hubungannya dengan masalah kemampuan mengajar guru dan media pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan
Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan langkah selanjutnya untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah, teori atau konsep-konsep yang dituliskan, digunakan sebagai landasan teori dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian, landasan teori merupakan hal yang penting, karena diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang mncermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat dengan istilah kajian Penyusunan landasan teori tidak akan produktif, apabila bahan yang digunakan tidak cukup banyak. Karena itu perlu dibaca terlebih dahulu sumber-sumbar yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang akan dikaji. Dengan memandang pentingnya landasan teori bagi penelitian, maka penelliti telah melakukan tugas kepustakaan guna mencari bahan teori yang memuat keterangan tentang abstrak dari variabel yang sesuai dengan masalah yang sedang peneliti lakukan. Adapun tinjauan pustaka berisi sebagai berikut: 1.
Tinjauan tentang strategi mengajar guru a. Pengertian strategi mengajar guru b. Komponen strategi mengajar c. Klasifikasi strategi mengajar d. Indikator strategi mengajar
2.
Tinjauan tentang media pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran b. Tujuan pengguanaan media pembelajaran c. Ciri-ciri media pembelajaran d. Fungsi dan manfaat media pembelajaran e. Karakteristik dan klasifikasi media pembelajaran f. Kegunaan media pembelajaran
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
g. Indikator Media Pembelajaran 3.
Tinjauan tentang prestasi belajar a. Pengertian belajar b. Pengertian prestasi belajar c. Fungsi dan kegunaan prestasi belajar d. Cara mengukur prestasi belajar e. Penilain Mata Diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) f. Indikator Prestasi Belajar
1. Tinjauan Tentang Strategi Mengajar Guru a. Pengertian Strategi Mengajar Guru Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu haluan atau garis besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam hal ini yang menggunakan strategi adalah seorang guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Strategi digunakan oleh seorang guru agar kegiatan pembelajaran tidak membosankan dan menjadi menarik bagi siswa yang diajar. Strategi berasal dari kata strategos (Yunani) yang berarti jenderal atau perwira Negara
yang
bertanggungjawab
merencanakan
untuk
mencapai
sebuah
kemenangan. Sedangkan strategi secara istilah berarti serangkaian langkah dalam suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. atau dapat diartikan sebagai sebuah rencana tindakan yang sistematis dan teliti. Selain strategi, variabel yang ada dalam strategi mengajar adalah mengajar itu sendiri. Mengajar dapat dikatakan sebagai proses penyampaian materi dari guru kepada siswa agar siswa dapat menerima, menguasai, mengembangkan, dan memberi respon terhadap materi yang diberikan. Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar menurut Syaiful Djamaroh dan
Aswan Zain (2002: 5) adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pendangan hidup masyarakat. 3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. 4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Dari uraian di atas, dapat dilihat terdapat empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam perkembangannya, konsep strategi telah digunakan dalam berbagai situasi, termasuk untuk situasi pendidikan. Implementasi konsep strategi belajar mengajar ini, menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 35- 36) dapat menjadi beberapa pengertian sebagai berikut: 1) Strategi merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan menggunakan kecakapan-kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan. Lingkungan disini adalah lingkungan yang memungkinkan peserta didik belajar dan guru mengajar. Sedangkan kondisi yang dimaksudkan sebagai suatu iklim yang kondusif dalam belajar dan mengajar seperti disiplin, kreatifitas, inisiatif, dan sebagainya. 2) Strategi merupakan garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. 3) Strategi proses belajar mengajar merupakan suatu rencana (mendukung serangkaian aktivitas) yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. 4) Strategi merupakan pola umum pembuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pola ini menunjukkan macam dan urutan perbuatan yang ditampilkan peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar.
Menurut Tweelker dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
36), pada dasarnya, secara singkat strategi belajar mengajar mencakup empat hal utama, yaitu: 1) Penetapan tujuan pengajaran 2) Pemilihan sistem pendekatan pengajaran 3) Pemilihan dan penetapan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar 4) Penetapan kriteria keberhasilan proses belajar mengajar dari evaluasi yang dilakukan. Dari beberapa uraian yang tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa strategi mengajar guru merupakan siasat guru untuk dapat mengoptimalkan interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen lain dari sistem instruksional secara konsisten. Selain itu, strategi belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap komponen pengajaran yang tidak hanya terjadi pada setiap perancangan tetapi juga terjadi pada tahap implementasi atau pelaksanaan, bahkan pada tahap pelaksanaan evaluasi. b. Komponen Strategi Mengajar Dalam kegiatannya, strategi mengajar mempunyai komponen-komponen yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran untuk merealisasikan strategi mengajar yang telah ditentukan. Komponen tersebut antara lain: Komponen-komponen dalam strategi belajar mengajar tersebut adalah diantaranya : 1) Tujuan pengajaran Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar mengajar. 2) Guru Masing-masing guru berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup dan wawasan. Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar mengajar yang digunakan dalam program pengajaran. 3) Peserta didik Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik mempunyai latarbelakang yang berbeda-beda, hal ini perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi belajar mengajar yang tepat 4) Materi pelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal (isi pelajaran dalam buku teks resmi/buku paket di sekolah) dan materi informal (bahan-bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah) 5) Metode pengajaran Ada berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar 6) Media pengajaran c. Klasifikasi Strategi Mengajar Klasifikasi merupakan pengelompokan atau penggolongan. Dalam hal ini merupakan pengelompokan atau penggolongan dalam strategi mengajar. Menurut Tabrani Rusyan dkk dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002), terdapat beberapa klasifikasi dalam strategi mengajar yang dapat ditinjau dari segi konsep, sasaran, sistem, dan hakikat. Dari segi konsep terdapat beberapa hal yang di butuhkan sebelum seorang guru melakukan kegiatan pembelajaran. Pemilihan konsep tersebut bertujuan agar dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada empat masalah pokok yang dapat dijadikan sebagai konsep dasar strategi pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2002), yaitu: 1) Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku Disini dapat dilihat bahwa yang dijadikan sebagai sasaran kegiatan pembelajaran adalah peserta. Oleh karena itu tujuan pengajaran yang dirumuskan haruslah jelas dan konkret, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Apabila tidak, maka tidak akan terlihat tujuan pembelajaran yang pasti, sehingga tidak akan terlihat perubahan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya tidak tercapai. 2) Menetapkan pendekatan belajar mengajar yang paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang yang berbeda dengan pendekatan yang berbeda, tentu akan menghasilkan pemikiran yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
berbeda. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat mengetahui dan memiliki sebuah pendekatan yang dapat memudahkan peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan. 3) Menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar yang tepat dan efektif Dalam hal ini satu prosedur, metode, dan teknik belajar akan berbeda antara satu dengan yang lain. Cara penyajian antara satu pelajaran dengan yang lain membutuhkan metode yang berbeda. Misalnya dalam pelajaran IPA akan lebih banyak membutuhkan praktek langsung daripada pelajaran IPS yang lebih banyak pemahaman materi. Perbedaan metode atau pun teknin ini bertujuan agar peserta didik lebih dapat dengan mudah menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan. 4) Menerapkan kriteria keberhasilan Suatu kegiatan pembelajaran, akan dapat kita lihat hasilnya apabila sudah dilakukan evaluasi. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu sistem
penilaian
dalam
kegiatan
pembelajaran
untuk
dapat
mengetahui apakah peserta didik dapat dikatakan sebagai peserta didik yang berhasil atau belum. Ditinjau dari segi sasaran dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaran dalam kegiatan pembelajaran adalah peserta didik. Dari suatu kegiatan pembelajaran diharapkan agar peserta didik dapat menjadi mempunyai beberapa kualifikasi, yaitu dapat mengembangkan bakat secara optimal, dapat menjalin hubungan antar manusia, dapat melakukan efisiensi ekonomi, dan dapat menjadi warga negara yang bertanggungjawab. Beberapa kualifikasi ini bertujuan agar peserta didik dapat menjadi manusia yang dewasa sesuai dengan tujuan pendidikan. Selain dari beberapa uraian di atas, salah satu klasifikasi strategi pembelajaran adalah sistem pembelajaran. Sistem merupakan suatu kelompok unsur- unsur atau elemen-elemen yang saling bekerjasama dan berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Sebagai suatu sistem, pembelajaran juga mempunyai unsur- unsur yang berhubungan antara satu dengan yang lain, yaitu tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Dapat dilihat bahwa apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan, tidak akan dapat terjadi kegiatan pembelajaran yang diharapkan. Misalnya apabila tidak ada tujuan, maka kegiatan pembelajaran tidak akan terarah, atau apabila siswa tidak ada, maka juga tidak akan ada yang dijadikan peserta didik, begitu juga denga unsur- unsur yang lain. Dalam klasifikasi yang terakhir adalah hakikat dari proses pembelajaran. Tujuan dari kegiatan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, baik mengenai pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme dan pribadi. Perubahan tersebut menjadi tanggung jawab guru, yang dapat diwujudkan dalam kegiatan mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar. d. Indikator Strategi Mengajar Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan indikator yang digunanakan dalam membahas tentang strategi mengajar guru adalah: 1) Strategi mengajar guru dapat menarik siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran KKPI a). Kerajinan siswa dalam mengikuti pelajaran KKP b). Kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran KKPI c). Perhatian siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung d). Keaktifan siswa pada saat kegiatan pembelajaran KKPI 2) Strategi mengajar guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa a). Kemauan guru untuk menagih dan mengoreksi tugas yang diberikan b). Pemberian umpan balik dari tugas yang diberikan c). Remidi pembelajaran untuk siswa yang nilainya kurang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
2. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium, yang berarti
perantara untuk menunjukkan alat komunikasi. Media
diartikan sebagai perantara aau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam PP No.19/2005, Pasal 42 Ayat pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber bahan lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang Sedangkan arti media menurut para ahli dapat dilihat jelas sebagai berikut. Menurut Arif S. Sadiman, R. Raharjo, Anung Haryono, Rahardjito (2006: a sesuatu yang dpat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses Sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad (2006: 3), materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2006: 4) mengatakan bahwa menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, Pendapat senada juga diutaraka oleh H.J.Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, Sutijan ( 1998: bantu belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaiakan pesan (informasi) pembelajaran dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala wujud alat bantu yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya media pengajaran, guru akan lebih mudah dalam memberikan informasi atau materi kepada siswa, sehingga akan tercipta kelancaran, efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dilihat secara tersirat, bahwa tujuan digunakannya media pembelajaran adalah untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat menguasai pesan-pesan tersebut secara tepat dan cepat. Selain itu, penggunaan media juga agar siswa terhindar dari gejala verbalisme, yaitu hanya mengetahui kata-kata tanpa mengetahui arti atau maknanya. Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 153- 154) mengemukakan bahwa secara khusus media pengajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut: 1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang tepat menurut karakteristik bahan. 2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar. 3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknoligi, karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu. 4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik. c. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad (2006: 12-14) mengemukakan bahwa tiga ciri media pembelajaan adalah sebagai berikut: 1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Kemampuan media dari ciri manipulative memerluka perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
kenbali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka ke arah yang tidak diinginkan. 3) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian. d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran pada umunya berfungsi sebagai alat perantara bagi guru kepada murid atau anak didik. Media ini digunakan agar anak didik merasa lebih nyaman dan tertarik dalam mengikutikegiatan pembelajaran. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 154) bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan,
berupa sejumlah pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap-sikap kepada pesera didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan itu . Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 154) mengungkapkan bahwa secara umum media berfungsi sebagai: 1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif 2) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar 3) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme 4) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik 5) Mempertingi mutu belajar mengajar. Dalam garis besarnya menurut Levie dan Lentz dalam Azhar Arsyad (2006: 16) mengungkapkan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: 1) Fungsi Atensi Yaitu
menarik
dan
mengarahkan
perhatian
siswa
untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2) Fungsi Afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa. 3) Fungsi Kognitif Media
visual
terlihat
dari
temuan-temuan
penelitian
yang
mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensatoris Media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa
yang
lemah
mengorganisasikan informasi dalam
dalam teks
membaca
untuk
dan mengingantnya
kembali. e. Karakteristik dan Klasifikasi Media Pembelajaran Dalam kegiatan pembelajaran, banyak terdapat jenis media yang dapat digunakan sebagai pembantu perantara antara siswa dengan guru. Masing-masing media mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Adapun karakteristik media menurut Bretz dalam Basuki W dan Farida Mukti (2001: 31) yaitu menggolongkan media menjadi 7 kelas, antara lain: 1) Media audio visual gerak Media audio visual gerak yaitu berupa film suara, pita video, film televisi. 2) Media audio visual diam Media audio visual gerak dapat berupa film bingkai. 3) Media audio semi gerak Media audio semigerak dapat berupa film bingkai. 4) Media visual gerak Media visual gerak dapat berupa LCD 5) Media visual diam Media visual gerak dapat berupa gambar diam, diagram, chart. 6) Media audio Media audio dapat berupa radio, pita perekam, dan laboraturium
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
bahasa. 7) Media cetak Media cetak dapat berupa modul pembelajaran, LKS, buku panduan. Pengklasifikasian media untuk tujuan praktis, dapat diidentifikasi menurut kesamaan karakteristik dan kekhususannya. Basuki W dan Farida Mukti (2001: 35- 37) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi: 1) Media audio (audio dan audio semi gerak) 2) Media visual (media visual diam dan media visual gerak) 3) Media serbaneka (media tiga dimensi, boards dan display, tekik dramatisasi, sumber belajar pada masyarakat, belajar terprogram, komputer, serta simulator). Menurut
Arief S Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito
(2006: 28) terdapar beberapa karakteristik media yang lazim digunakan dalam kegiatan pembelajaran, antara lain: 1) Media grafis Adalah termsuk media visual, berfungsi untu menyampaikan pesan dari sumber ke penerima pesan dengan saluran media indera pengkihatan. Pesan yang disampaikan menggunakan simbol-simbol komunikasi visual. Sedangkan yang termasuk media grafis adalah: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan (chart), grafik (graph), kartun, poster, peta/globe, papan flannel, papan bulletin. 2) Media Audio Adalah
berkaitan
dengan
indera
pendengaran,
pesan
yang
disampaikan dituangkan ke lambing auditif, baik verbal maupun nonverbal. Sedangkan yang termasuk media audio adalah radio, alat perekam pita magnetik (tape recorder), laboraturium bahasa. 3) Media Proyeksi Diam Media ini hampir sama dengan media grafis, dalam menyampaikan rangsangan secara visual. Perbedaan yang jelas diantara keduanya adalah media grafis secara langsung berinteraksi dengan pesan media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
yang bersangkutan, sedangkan media proyeksi dalam menyampaikan pesan harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasara. Sedangkan yang termasuk media proyeksi diam adalah film bingkai, media transparasi, proyektor tak tembus pandang, mikrofilm. Dari contoh pengklafikasian di atas, semakin jelas bahwa karakteristik masing-masing media pengajaran akan membantu guru dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan materi yang sedang dipelajari, situasi belajar, kebutuhan siswa, dan tujuan kegiatan pembelajaran yang diharapkan. f. Kegunaan Media Pembelajaran Dalam garis besarnya, menurut Arief S Sadiman, R Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito (2006: 16), secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1) Memperjelas penyajian agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk tertulis dan lisan belaka) 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera misalnya konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk gambar, film, dan lain-lain 3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik, yaitu: (a) Menimbulkan kegairahan belajar (b) Memungkinkan interaksi yang langsung antara anak dengan lingkungan dan kenyataan (c) Memungkinkan
anak
belajar
secara
individual
menurut
kemampuan dan minatnya 4) Mampu mengatasi kesulitan guru dalam menghadapi adanya keunikan sifat tiap anak dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda yaitu dengan kemampuannya dalam: (a) Memberikan perangsangan yang sama (b) Mempersamakan pengalaman (c) Menimbulkan presepsi yang sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
g. Indikator Media Pembelajaran Berdasarkan uraian di atas, maka indikator yang digunakan dalam membahas penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Media pembelajaran KKPI yaitu komputer, modul LCD, LKS sebagai alat bantu penyampaian materi pelajaran a). Pemanfaatan media komputer untuk memperjelas materi yang disampaikan b). Pemanfaatan modul pembelajaran KKPI untuk mempermudah dan memahami pelajaran c). Pemanfaatan media LKS untuk mempermudah menguasai materi d). Pemanfaatan media LCD untuk mempermudah menguasai materi. 2) Media pembelajaran KKPI yaitu komputer, modul LCD, LKS sebagai bagian integral dalam proses belajar mengajar a). Keterampilan guru dalam memperagakan pengunaan media komputer b). Keterampilan guru dalam menyusun modul materi pembelajaran c). Keterampilan guru dalam menyusun latihan soal dalam LKS d). Keterampilan dan kreatifitas guru dalam membuat tampilan dalam LCD e). Penggunaan media komputer oleh siswa f). Penggunaan modul pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung oleh siswa g). Penggunaan media pembelajaran saat kegiatan pembelajaran berlangsung oleh siswa h). Penggunaan media LCD oleh siswa 3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a. Pengertian belajar Belajar selalu berkenaan dengan perubahan yang ada pada diri orang yang sedang melakukan pembelajaran. Baik belajar tersebut dalam hal yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
positif maupun belajar dalam hal yang negatif, belajar yang direncanakan atau tidak. Pengertian belajar menurut Muhibbin Syah (2005: merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang Sehubungan denga pengertian di atas, maka perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh tidak dipandang sebagai proses belajar. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi denga lingkungannya yang menyangkut kognetif, afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djamaroh, 2002: 13). Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi seseorang. Belajar menurut Sardiman A. M (2001: penampilan,
dengan
serangkaian
kegiatan.
Misalnya
dengan
membaca,
Syah (2005: 968) menyatakan ba seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan Dari beberapa pendapat di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 2005: 92). Dalam pengertian ini terdapat perubahan
kemampuan
seseorang
yang
melibatkan
perubahan
kognetif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan/kecakapan). b. Pengertian prestasi belajar Tujuan belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan (kognetif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Kegiatan belajar akan dikatakan berhasil apabila sudah mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
maksimal tersebut dikatakan sebagai sebuah prestasi. Dalam kegiatan belajar tidak semua siswa mempunyai prestasi yang sama. Ada siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan prestasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Prestasi belajar merupakan hasil usaha maksimal yang telah dicapai seseorang untuk mencapai tujuannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes atau angka Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) berpendapat bahwa prestasi belajar bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam periode Menurut Zainal Arifin (1993: 2bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi, yang 76) yaitu: Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang merupakan hasil dari usaha setelah diadakan evaluasi atau proses belajar. Jadi, untuk mengetahui hasil dari proses belajar tersebut perlu diadakan sebuah evaluasi. Hasil dari sebuah proses atau evaluasi tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk symbol, angka, huruf, atau kalimat. c. Fungsi dan kegunaan prestasi belajar Belajar merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan manusia. Belajar dapat menimbulkan suatu perubahan dalam diri individu. Sebagai hasil dari usaha belajar, prestasi mempunyai berbagai fungsi. Prestasi dalam kehidupan akan memberikan kepuasan tertentu. Prestasi akan mendorong individu untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
lebih giat melakukan usaha. Bagi siswa, prestasi dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur sejauh mana ia telah berhasil menguasai materi yang dipelajarinya. Prestasi juga berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan kebanggaan dan kepuasan terhadap prestasi yang diraihnya. Adapun fungsi utama dan kegunaan dari prestasi belajar menurut Zainal Arifin (2001: 3) adalah: 1. Prestasi sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik 2. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu 3. Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan 4. Prestasi belajar sebagai indicator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan 5. Prestasi belajar sebagai indicator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. d. Cara mengukur prestasi belajar Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, prestasi siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi. Menurut Muhibbin Syah (2006: 141) bahwa yang telah ditetapkan Muhibbin Syah (2006: untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi belajar siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program melalui kegiatan yang berencana dan berkesinambungan. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 190) menuliskan bahwa placement, dan diagnostic
-jenis evaluasi tersebut adalah
sebagai berikut: 1) Evaluasi Formatif a). Fungsi Untuk memperbaiki proses belajar mengajar ke arah yang lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
baik atau memperbaiki program satuan pelajaran yang telah digunakan b). Tujuan Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang telah diajarkan dalam proses satuan pelajaran c). Aspek yang dinilai Hasil kemajuan belajar siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan bahan pelajaran yang telah disajikan. d). Waktu pelaksanaan Setiap akhir pelajaran. 2) Evaluasi Sumatif a). Fungsi Untuk menentukan nilai siwa setelah mengikuti program pengajaran dalam satu semester b). Tujuan Untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai siswa setelah menyelesaikan program bahan pengajaran c). Aspek yang dinilai Hasil kemajuan belajar siswa meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan siswa tentang materi pelajaran yang disajikan. d). Waktu Pelaksanaan Akhir semester 3) Evaluasi Placement a). Fungsi Untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan seluruh pribadinya, agar anak tersebut dapat ditempatkan pada posisi yang tepat b). Tujuan Untuk menempatkan anak didik pada kedudukan yang sebenarnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
berdasarkan baka, minat, kemampuan, kesanggupan sehingga anak tidak mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar mengajar. c). Aspek yang dinilai Meliputi keadaan fisik, psikis, bakat, pengetahuan, keterampilan, sikap dan lain-lain. d). Waktu pelaksanaan Dilaksanakan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar permulaan 4) Evaluasi Diagnostic a). Fungsi Untuk mengetahui problem yang dialami anak didik selama mengikuti proses belajar mengajar b). Tujuan Untuk membantu mengatasi atau membantu pemecahan kesulitan atau hambatan yang dialami anak didik dalam proses belajar mengajar. c). Aspek yang dinilai Meliputi hasil belajar, latar belakang kehidupan, keadaan lingkungan keluarga dan lain-lain. d). Waktu pelaksanaan Dilaksanakan setiap saat sesuai kebutuhan. e. Penilain Mata Diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) Oemar Hamalik (2001: 159) mengatakan bahwa hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Saifuddin Anwar (2000: 9) menjelaskan bahwa seorang guru dan tenaga pengajar haruslah mengeathui dasar-dasar penyusunan tes prestasi belajar yang baik agar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
dapat memperoleh hasil ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Sekolah menggunakan rapor pada akhir periode tentang kelakuan, kerajinan dan kepandaian murid-murid. Dalam mata diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) prestasi yang dicapai siswa dalam penguasaan kompetensi-kompetensi teori dan praktek diukur dengan memberikan penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini disebabkan karena tidak hanya pengetahuan tentang materi saja yang diukur, tetapi juga ketrampilan yang dinilai. Di SMK Murni 2 Surakarta nilai rapor diperoleh dari perhitungan nilai ulangan setiap sub kompetensi mata pelajaran yang dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah ulangan yang dilakukan atau dapat dirumuskan sebagai berikut: NA= nilai ulangan subkompetensi ke-1 +nilai ulangan subkompetensi ke-2+ dst... n
atau NA = rata-rata dari nilai subkompetensi. Keterangan: NA= nilai akhir / nilai rapor n = ulangan per subkompetensi (pedoman penilaian kurikulum SMK Murni 2 Surakarta) Berdasarkan uraian diatas maka indikator yang dipakai dalam membahas prestasi mata diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informsi) adalah nilai akhir dari mata diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi). f. Indikator Prestasi Belajar Berdasarkan uraian di atas, maka yang dapat dijadikan sebagai indikator prestasi belajar adalah nilai rapor mata diklat KKPI pada semester ganjil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
B. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran ini berguna sebagai wadah untuk menyatukan teori-teori yang kadang terlepada satu sama lain sehingga menjadi rangkaian yang utuh yang mempengaruhi jawaban sementara. Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam individu atau dari luar individu siswa. Faktor dari dalam individu siswa dapat berupa minat, bakat, dan motivasi siswa untuk belajar. Sedangkan dari luar individu siswa, dapat berupa strategi mengajar guru, lingkungan pembelajaran, media pembelajaran, atau fasilitas belajar siswa. Salah satu faktor yang dapat mempunyai peran dalam kegiatan pembelajaran siswa di sekolah adalah guru. Guru diharapkan dapat menyampaikan materi kepada siswa secara kreatif, menyenangkan dan menarik agar siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih giat. Guru juga diharapkan mempunyai strategi-strategi agar siswa lebih giat belajar sehingga dapat meningkatka prestasi belajar siswa. Selain faktor guru, faktor lain yang dapat menunjang kegiatan belajar adalah media pembelajaran. Dengan adanya media yang lengkap dan tepat, maka siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga dapat memahami materi yang disampaiakan. Dalam penelitian ini, beberapa faktor di atas akan dijadikan sebagai variabel X1 yaitu strategi pembelajaran dan variabel X2 yaitu media pembelajaran yang akan mempengaruhi variabel Y yaitu prestasi belajar. Dari keterangan di atas, dapat dituangkan melalui sebuah gambar yaitu sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Strategi mengajar guru (X1) Prestasi belajar mata diklat KKPI Y
Media Pembelajaran (X2)
Gambar 1.1
C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat dibuktikan dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubungkan sejumlah bukti empiris. Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teri dan kerangka berpikir, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta. 2. Ada pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta. 3. Ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pada tahap ini peneliti berusaha menjelaskan bagaimana penelitian ini dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar hasil penelitian dapat teruji secara ilmiah dan empirik. Untuk menghasilka sebuah hasil penelitian yang baik, maka peneliti harus dapat menentukan metode yang tepat yang digunakan. Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Winarno de merupakan cara utama yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian
hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Sedangkan berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan Logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi metodelogi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai holid Nurbuko & Abu Achmadi
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara melaksanakan penelitian meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporan berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah. Di dalam metodelogi penelitian
memuat
langkah-langkah
yang
ditempuh
guna
menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Adapun hal-hal yang terkait dalam metodelogi penelitian ini, yaitu meliputi: Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan data dan Teknik Analisis Data.
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMK Murni 2 Surakarta kelas XI jurusan administrasi perkantoran. Alasan peneliti memilih mengadakan penelitian di SMK Murni 2 Surakarta adalah: a. Tersedia data yang dibutuhkan b. Terdapat masalah yang perlu dicarikan penyelesaiannya c. Belum pernah ada penelitian dengan permasalahan yang sama d. Sekolah tersebut memeberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian mencakup kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Juni Juli 2010. Penelitian ini diadakan pada dua tahap, yaitu tahap persiapan penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap persiapa penelitian meliputi pengajuam masalah sampai penyusunan angket. Sedangkan tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai penyusunan laporan.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut Singarimbun dalam Iskandar (2008: 68) adalah jumlah keseluruhan dari unit unit analisis yang memilki ciri ciri yang akan diduga. Populasi menurut Nurul Zuriah (2005) adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
ditetapkan oleh peneliti untuk dipe Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari sasaran analisis data yang akan dikenai generalisasi dan memiliki ciri-ciri tertentu. Dalam penelitian
ini populasi yang
diambil oleh peneliti adalah seluruh siswa kelas 2 bidang keahlian Administrasi perkantoran yang terdiri dari dua kelas dengan masing
masing kelas berjumlah
24 siswa. Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 48 siswa. 2. Sampel Menurut Is diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau
pernyataan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah
bagian
dari populasi yang akan diamati. Menurut S. Margono (1997: 121-125) ada enam hal yang menjadi dasar pertimbangan sebuah penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel yaitu ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis. Penetapan jumlah sampel jumlah sampel yang digunakan berdasarkan pendapat Winarno Surachmad (1994:93) adalah 50% nya atau
keseluruhnya, tetapi apabila dibawah seribu, maka sampel
nya se jumlah populasi kelas yang diambil untuk diteliti jumlahnya jauh dibawah seratus, maka peneliti mengambil tindakan untuk menggunakan metode sensus yaitu semua populasi dijadikan sampel karena jumlah populasinya sedikit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
C. Teknik Pengumpulan Data Suatu masalah dapat dipecahkan secara tuntas apabila dalam penelitian memiliki data yang valid dan riliabel, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, perlu digunakan suatu teknik pengumpulan data yang tetap atau shahih dan andal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Dalam usaha untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua
metode untuk mengumpulkan
data, yaitu dengan metode angket dan metode dokumentasi. 1. Angket Metode angket adalah metode untuk memperoleh data dengan cara memberikan pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar yang harus dijawab secara tertulis oleh subjek penelitian atau responden. Menurut Suharisimi orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Metode angket ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. alat pengumpulan data berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada subjek/ responden penelitian dan disebarkan untuk mendapatkan informasi Suharsimi Arikunto (1996:139) menyatakan bahwa kuesioner atau angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu: 1. Dipandang dari cara menjawab a.
Kuesioner terbuka yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b.
Kuesioner tertutup yaitu kuesioner dengan jawaban yang sudah
disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban tersebut 2. Dipandang dari jawaban yang diberikan a.
Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya
b.
Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab
tentang orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
3. Dipandang dari bentuknya a.
Kuesioner pilihan ganda yaitu kuesioner yang sama dengan
kuesioner tertutup. b.
Kuesioner isian yaitu kuesioner terbuka
c.
Check
list,
sebuah
daftar
dimana
responden
tinggal
membubuhkan kolom cek ( V ) pada kolom yang sesuai. d.
Rating-scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan diikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkat, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Jenis angket yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup langsung dalam bentuk rating-scale dan untuk menjawab pertanyaan responden tinggal membubuhkan tanda check (V) pada kolom jawaban yang sesuai. Alasan peneliti menggunakan teknik angket sebagai pengumpulan data adalah: 1. Dalam waktu yang singkat angket dapat disebarluaskan pada responden sehingga menghemat biaya, waktu dan tenaga 2. Responden memberikan kebebasan untuk memberikan jawaban 3. Sejumlah responden menerima sejumlah pernyataan dengan peryataan yang sama. 4. Angket memberikan kemudahan dalam proses penggolongan data karena adanya keseragaman dan memberikan pertanyaan dan jawaban tersebut dirumuskan oleh peneliti. 5. Data data diperoleh dalam waktu yang bersamaan Sedangkan kelebihan dari metode angket adalah sebagai berikut: 1. Peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu 2. Angket dapat diberiakan secara serentak dan penarikannya secara serentak pula 3. Dalam memberikan jawaban responden tidak begitu terikat oleh waktu, sehingga dapat memberikan jawaban lebih jelas. Disamping memiliki kelebihan metode angket juga mempunyai kelemahan. Kelemahan dalam penggunaan metode angket adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
1. Adanya kemungkinan meniru jawaban dari temannya 2. Kesukaran responden dalam memahami pertanyaan 3. Responden tidak dengan sungguh-sungguh memberikan jawaban. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam penggunaan model angket tersebut, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberikan penjelasan secukupnya bahwa jawaban yang diberikan responden tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa 2. Memberikan waktu secukupnya kepada responden untuk menjawab semua pertanyaan sehingga responden tidak merasa tertekan dalam memberikan jawaban. 3.
Merumuskan pertanyaan dengan kalimat yang jelas sehingga, mudah dimengerti maksud pertanyaan tersebut. Sebagaimana pernyataan di atas, maka alasan peneliti menggunakan
teknik angket sebagai alat pengumpulan data adalah: 1. Dalam waktu singkat angket dapat disebarkan pada responden sehingga menghemat biaya, waktu dan tenaga. 2. Angket memberikan kemudahan dalam proses penggolongan data kerena adanya keseragaman dan memberikan pertanyaan dan jawaban tersebut sudah dirumuskan peneliti. 3. Kemungkinan unsur subjektifitas peneliti dapat diperkecil. Angket sebagai alat ukur variabel penelitian harus disusun dengan baik agar dapat mengukur variabel secara tepat. Langkah-langkah yang dipergunakan penulis dalam menyusun angket menurut Sanapiah Faisal (2003: 30) adalah sebagai berikut: 1. Menyusun matriks spesifikasi data 2. Menyusun angket 3. Try out (uji coba) angket 4. Revisi angket 5. Memperbanyak angket Untuk lebih jelasnya, akan penulis jabarkan sebagai berikut: 1. Menyusun matriks spesifikasi data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Matriks spesifikasi data berguna untuk melihat atau memperjelas terlebih dahulu permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Dalam matriks ini terdapat penjabaran aspek-aspek yang diukur yang berisi tentang konsep dasar, variabel, indikator, nomor soal, dan jumlah soal yang sesuai dan mengarah pada rumusan masalah maupun tujuan penelitian. 2. Menyusun angket Setelah membuat matriks spesifikasi data, maka langkah selanjutnya adalah menyusun angket yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut: a. Menyusun bentuk pertanyaan Dalam penelitian ini bentuk pertanyaan yang digunakan adalah bentuk rating scale dengan menggunakan skala likert karena dalam penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok. Skala Likert mempungai gradasi dari yang sangat positif sampai yang sangat negatif. Masri Singarimbun (1999: 111) berpendapat sebagai berikut: Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah menggunakan skala likert. Cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seseorang responden dengan sebuah pertanyaan kemudian ini diberi skor 1-5. Dalam penyusunan angket ini peneliti Skala Likert dimodifikasi dengan skor jenjang 4 kemungkinan. Untuk kategori ragu-ragu ditiadakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah responden netral atau tidak memilih. Sebab jika disediakan kategori jawaban tersebut maka akan menghilangkan banyak data sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari pada responden. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2006: 241) yang mengemukakan bahwa: Jika berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternative yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang kerena hamper tidak berpikir) dan alas an itu memang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat (atau akhir) sedangkan dua pilihan lain yaitu
sangat tidak setuju. Sedangkan pendapat senada untuk menghilangkan kategori ragu-ragu ini dikemukakan oleh S. Nasution (2003: 63) bahwa: Peneliti yang mencegah adanya kelompok netral atau tidak menunjukkan pendirian tertentu, dapat memaksa responden memilih salah satu posisi. Pihak yang setuju atau tidak setuju. Mungkin untuk itu memberikan setuju-setuju-tidak setuju-sangat tidak setuj Selain berdasarkan pendapat di atas dan mengingat karakteristik dari data yang diperlukan maka pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif skor berjalan dari sangat setuju dengan nilai 4 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 1, maka dalam penelitian ini ketiga variabel menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut: 1. Sangat setuju
: Nilai skala 4
2. Setuju
: Nilai skala 3
3. Tidak setuju
: Nilai skala 2
4. Sangat tidak setuju
: Nilai skala 1
Kemudian untuk pernyataan negatif skor berjalan dari sangat setuju dengan nilai 1 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 4, perhitungan penilaiannya sebagai berikut: 1. Sangat setuju
: Nilai skala 1
2. Setuju
: Nilai skala 2
3. Tidak setuju
: Nilai skala 3
4. Sangat tidak setuju
: Nilai skala 4
b. Membuat item pertanyaan. c. Membuat petunjuk pengisian angket atau pedoman pengisian angket.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Pedoman ini berisi petunjuk di dalam pengisian angket bagi responden. d. Membuat surat pengantar. Surat pengantar ini berisi suatu permohonan dalam mengisi angket, pengisian angket maksud dan ucapan terima kasih kepada responden dan untuk mengetahui sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan tersebut. 3. Try out (uji coba) angket Uji coba angket dilakukan secara langsung pada siswa kelas 2 jurusan administrasi perkantoran SMK Kanisius Surakarta, sejumlah 10 siswa di luar sampel penelitian. Untuk menguji instrument ini digunakan uji validitas dan reliabilitas. a. Validitas angket Uji
validitas
digunakan
untuk menguji apakah butir-butir
yang
diujicobakan dapat mengukur keadaaan yang sebenarnya. Suharsimi Arikunto tingkat-
ertian di
atas validitas menunjukkan bahwa suatu alat ukur dikatakan valid (tepat) bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat untuk mengatahui validitas angket. Oleh karena itu untuk mengukur tingkat validitas ini digunakan rumus uji validitas yaitu korelasi product mement, dengan rumus: = Keterangan:
rxy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N
= Jumlah sampel
X
= Skor rata-rata X
Y
= Skor rata-rata Y = Jumlah perkalian X dan Y 2
= Jumlah kuadrat X
2
= Jumlah kuadrat Y
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
(Suharsimi Arikunto, 2006: 157 b. Reliabilitas angket alat ukur itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan, senantiasa
dapat dipercaya untuk digunakan seperti alat pengumpul data karena instrument Dari kedua pengertian di atas, maka suatu alat ukur dikatakan reliabel atau mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika dapat memberikan hasil yang relative tetap apabila alat ukur tersebut dikarenakan pada subjek yang sama tetapi tempatnya berbeda atau pada waktu yang berbeda tetapi tempatnya sama. Untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha. Langkah-langkah dalam menggunakan rumus alpha adalah sebagai berikut: 1)
Mencari varian tiap-tiap item.
2)
Mencari jumlah varian butir soal/
3)
Mencari varian total.
4)
Memasukkan ke dalam rumus alpha yaitu:
r 11 = Keterangan: r11
= Reliabilitas instrumen yang dicari.
k
= Banyaknya butir pertanyaan. = Jumlah varian butir = Varian butir
(Suharsimi Arikunto, 2006: 171) 5)
Konsultasikan hasil perhitungan dengan tabel r product moment. 4. Revisi angket Setalah melakukan try out maka hasil try out tersebut dijadikan dasar
untuk revisi. Revisi angket yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menghilangkan item-item yang tidak valid.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
5. Memperbanyak angket Jika angket telah sesuai dengan persyaratan, maka angket diperbanyak sesuai dengan kebutuhan responden. 2. Dokumentasi Metode
dokumentasi
adalah
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data yang ditujukan untuk memperoleh penjelasan melalui sumber-sumber dokumen. Sumber sumber tersebut dapat berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya. Suharsimi Arikunto (2006: menganai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dokumentasi ini, data yang dikumpulkan adalah data prestasi belajar mata diklat KKPI berupa dokumen nilai rapot semester akhir yang diperoleh siswa kelas IX jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni Surakarta. Adapun alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai alat mengumpulkan data sebagai berikut: a. Dokumen lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. b. Sumber dokumen adalah data yang lengkap. c. Lebih efisien dan hemat waktu. D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi dan regresi ganda. Menurut Iskandar (2008:
Analisis regresi dan korelasi mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Korelasi digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya hubungan atara dua variabel atau lebih, sedangkan regresi digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variable bebas. Analisis regresi dapat dilakukan apabila terdapat hubungan kausal antara dua variable atau lebih yang bersifat kausal (sebab akibat). Dalam penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
analisis regresi linear ganda karena variabel bebasnya lebih dari satu. Menurut Suharsimi Arikunto (
(multiple
regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat. Menurut Sutrisno Hadi (2002: 2) tugas pokok dari analisis regresi adalah sebagai berikut: 1) Mencari korelasi antara kreterium dengan prediktor. 2) Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak. 3) Mencari persamaan garis regresinya. 4) Menentukan sumbangan relatif antara sesame prediktor, jika prediktornya lebih dari satu. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi adalah sebagai berikut: 1) Menyusun tabulasi data strategi mengajar guru, media pembelajaran dan prestasi belajar mata diklat KKPI. 2) Uji persyaratan a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak, dengan menggunkan rumus Chi Kuadrat:
(Suharsimi Arikunto. 2006: 259 ) Dimana: = Chi kuadrat. = Frekuensi yang diperoleh = Frekuensi yang diharapkan Tujuan dipergunakannya uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Kemudian X2hitung di konsultasikan dengan X2 pada tabel. Bila X2hitung > X2tebel = maka data tidak berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Bila X2hitung < X2tebel = maka data berdistribusi normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas variabel X1 terhadap Y, dan X2 terhadap Y adalah untuk mengetahui tingkat kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga diikuti pengingkatan variabel Y dengan menetapkan harga-harga: 1) JK (G) 2) JK (TC)
= = JK (S)
JK (E), dimana:
JK (S)
= JK (T)
JK (a)
JK (T)
=
JK (a)
JK (b/a)
=
JK (a/b) = b b
= 3) dkTC 4) dk(G) 5) RJK (TC) = 6) RJK (G) 7) Fhit
= = (Sudjana, 2002: 332)
Keterangan: JK (G)
= menyatakan Jumlah Kuadrat Galat
JK (TC)
= menyatakan Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
df
=derajat kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
berbeda-beda), untuk TC: k
2 sedangkan untuk G: n
2
RJK (TC)
= menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
RJK (G)
= menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Galat
Jika Fhitung < Ftabel maka model linier yang diambil cocok, tetapi bila Fhitung>Ftabel maka model linier yang diambil tidak cocok. c. Uji Indepedensi Uji indepedensi digunakan untuk mengetahui antara variabel bebas yang satu dengan yang lain tidak saling mempengaruhi dengan menggunakan rumus koefisien sederhana antara dua variabel X1 dan X2. Rumus koefisien korelasi sederhana adalah sebagai berikut:
rx1x2 = (Sudjana, 2002: 369) 3) Uji Hipotesis a. Korelasi sederhana antara X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) ry1 =
2) ry2 =
(Sudjana, 2002: 332) Dimana:
ry1
= koefisien X1 dan Y
ry2
= koefisien X2 dan Y
N = jumlah data observasi X = variabel prediktor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Y = variabel kriterium Kemudian setelah hasil diperoleh, maka harga r y dikonsultasikan dengan tebel nilai product moment. Apabila ry < rtebel
= maka Ho diterima
r y > rtabel = maka Ho ditolak. b. Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan prediktor X1 dan prediktor X2 dengan menggunakan rumus: Ry1,2 = (Sudjana, 2002: 385) Dimana: Ry(1,2) = koefisien korelasi antara X 1 dan X2 Ry1 = koefisien korelasi antara Y dan X1 Ry2 = koefisien korelasi antara Y dan X2 4) Uji Signifikansi Uji signifikansi atau keberartian kriterium dengan prediktor-prediktornya. Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
F=
(Sudjana, 2002: 108) Dimana: F
=
Menyatakan harga F garis regresi.
n
=
Menyatakan ukuran sampel.
k
=
Menyatakan banyaknya variabel bebas.
R
=
Menyatakan koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktorprediktornya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
5) Menghitung persamaan regresi linier multipel digunakan rumus: = a0 + a 1X1 + a 2X2 (Sudjana, 2002: 348) Koefisien-koefisien a 0, a1, dan a2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus: a0 = Y
a1X1
a2X2
a1 =
a2 = (Sudjana, 2002: 349) 6) Mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif X 1 dan X2 terhadap Y a. Mencari
sumbangan
relatif
masing-masing
prediktor
terhadap
masing-masing
prediktor
terhadap
kriterium Y dengan rumus: Prediktor X1 : SR% = Prediktor X2 : SR% = (Sutrisno Hadi, 2001: 45) b. Mencari
sumbangan
efektif
kreterium Y terlebih dahulu mencari garis regresi dengan rumus: R2 = Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan rumus: SE% X1 = SR% X1 × R2 Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan rumus: SE% X2 = SR% X2 × R2 Dimana R2 = Efektifitas garis regresi. (Sutrisno Hadi, 2001: 46)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah gambaran tentang hasil pengumpulan data dari tiap-tiap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti. Adapun variabel-variabel tersebut adalah: 1. Strategi mengajar guru sebagai variabel bebas pertama (X 1) 2. Media pembelajaran sebagai variabel bebas kedua (X 2) 3. Prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat (Y) Dari ketiga variabel tersebut diperoleh data dengan teknik angket dan teknik dokumentasi. Teknik angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kemandirian belajar siswa dan fasilitas belajar di sekolah, sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Sebelum angket digunakan sebagai istrumen penelitian maka terlebih dahulu dilakukan try out angket dengan tujuan untuk mengetahui adanya item-item soal yang tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas angkat sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini try out angket dilakukan pada 10 orang siswa di luar sampel penelitian. Berdasarkan hasil analisis try out atau uji coba yang telah dilakukan terdapat 6 item soal yang tidak valid dari keseluruhan item soal sejumlah 47, yaitu item soal nomor 4, 9, 16, 28, 32, dan 42. Item soal yang tidak valid tersebut didrop dari angket karena sudah terwakili oleh item soal yang lain. Selanjutnya, item soal yang valid sebanyak 41 digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Melalui proses tabulasi data strategi mengajar guru, media pembelajaran, dan prestasi belajar mata pelajaran KKPI yang diperoleh, peneliti mengemukakan deskripsi data sebagai berikut:
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
1. Data Variabel Strategi Mengajar Guru (X1) Strategi mengajar guru merupakan variabel bebas pertama (X1) yang pengumpulan datanya dengan menggunakan angket yang disebarkan pada 49 responden. Dari hasil pengumpulan data variabel kemandirian belajar siswa diperoleh hasil bahwa nilai tertinggi dari strategi mengajar guru adalah 71, nilai terendah 52 (lampiran 5) sedangkan mean atau nilai rata-rata 62 dengan standar deviasi sebesar 4,42 (lampiran 9). Jika nilai variabel strategi mengajar guru dihitung dengan prosentase, maka nilai tertinggi strategi mengajar guru adalah jumlah item soal x skor tertinggi jawaban, sehingga nilai tertinggi strategi mengajar guru adalah 22 x 4 = 88. Dengan jumlah responden sejumlah 49 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi 88 x 49 = 4312. Jumlah nilai variabel strategi mengajar guru berdasar
1=
3044 (lampiran 8).
Dengan demikian strategi mengajar guru pada siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta adalah 3044 : 4312 = 0,7059369 atau sebesar 70,60%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. 2. Data Variabel Media Pembelajaran (X2) Media pembelajaran merupakan variabel bebas kedua (X 2) yang pengumpulan datanya dengan menggunakan angket yang disebarkan pada 49 responden. Dari hasil pengumpulan data variabel media pembelajaran diperoleh hasil bahwa nilai tertinggi dari media pembelajaran adalah 78, nilai terendah 58 (lampiran 7) sedangkan mean atau nilai rata-rata 67,94 dengan standar deviasi sebesar 5,03 (lampiran 10). Jika nilai variabel media pembelajaran dihitung dengan prosentase, maka nilai tertinggi media pembelajaran adalah jumlah item soal x skor tertinggi jawaban, sehingga nilai tertinggi fasilitas belajar di sekolah adalah 25 x 4 = 100. Dengan jumlah responden sejumlah 49 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi 100 x 49 = 4900. Jumlah nilai variabel media 2
= 3335 (lampiran 8).
Dengan demikian tingkat intensitas media pembelajaran kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta
commit to user
adalah 3335 : 4900 =
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
0,6806122 atau sebesar 68,06%. Data selengkapnya dapat dilihaat pada lampiran 8. 3. Data Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) Prestasi belajar mata pelajaran KKPI adalah variabel terikat (Y). Data yang terkumpul melalui teknik dokumentasi yaitu nilai rapot semester ganjil siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta. Nilai tertinggi dari variabel prestasi belajar mata pelajaran KKPI adalah 8 nilai terendah 6,8 (lampiran 7) sedangkan mean atau nilai rata-rata 7,377 dengan standar deviasi sebesar 0,299 (lampiran 11). Jika nilai variabel prestasi belajar mata pelajaran KKPI dihitung dalam prosentase, dengan diketahui nilai tertinggi yang diperoleh 10 dan jumlah responden sebanyak 49 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi variabel mata pelajaran KKPI adalah 10 x 49 = 490. Jika nilai variabel prestasi (lampiran 8). Dengan demikian prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XI SMK Negeri I Karanganyar adalah 361,9 : 490 = 0,7385714 atau sebesar 73,86%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. B. Pengujian Persyaratan Analisis Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi linier ganda. Sebelum mengadakan pengujian hipotesis untuk analisis regresi linier ganda ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Populasi harus berdistribusi normal. 2. Uji linearitas harus menunjukkan kelinierannya, 3. Tidak terdapat hubungan yang berarti di antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya, Untuk lebih jelasnya maka berikut ini diuraikan mengenai uji persyaratan analisis data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi normal yang dimaksud adalah penyebaran nilai-nilai dari sampel yang dimiliki oleh masing-masing variabel dapat mencerminkan populasinya. Hasil uji persyaratan analisis data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Variabel X1 Langkah pertama membuat tabel kerja (lampiran 9), kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan langkah dan rumusnya. Dari hasil perhitungan dengan rumus chi kuadrat diperoleh
hitung
= 5,93 (lampiran 9). Hasil tersebut
dikonsultasikan dengan tabel pada dk = 4 dan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh
tabel
= 9,488. Oleh karena
hitung
lebih kecil dari
tabel
atau 5,93 <
9,488 maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Normalitas Variabel X2 Langkah pertama membuat tabel kerja (lampiran 10), kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan langkah dan rumusnya. Dari hasil perhitungan dengan rumus chi kuadrat diperoleh
hitung
= 2,79 (lampiran 10). Hasil tersebut
dikunsultasikan dengan tabel pada dk = 4 dan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh
tabel =
9,488 Oleh karena
hitung
lebih kecil dari
tabel
atau 2,79 <
9,488 maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. c. Uji Normalitas Variabel Y Langkah pertama membuat tabel kerja (lampiran11), kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan langkah dan rumusnya. Dari hasil perhitungan dengan rumus chi kuadrat diperoleh
hitung
= 0,99. Hasil tersebut dikunsultasikan
dengan tabel pada dk = 4 dan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh 9,488. Oleh karena
hitung
lebih kecil dari
tabel atau
tabel
=
0,99 < 9,488 maka dapat
dinyatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan yang linear antara variabel yang diukur atau tidak. Kelinearan yang dimaksud adalah bahwa setiap kenaikan nilai variabel bebas akan diikuti pula oleh kenaikan variabel terikat. a.
Uji Linearitas X 1 terhadap Y Setelah
dibuat tabel kerja (lampiran 12), selanjutnya dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan (lampiran 13) sehingga diperoleh harga-harga sebagai berikut: 1) JK (G)
= 1,9496667
2) JK (TC)
= 0,8346
3) df (TC)
= 15
4) df (G)
= 32
5) RJK (TC)
= 0,05564
6) RJK (G)
= 0,060927
7) Fhitung
= 0,91297209
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung = 0,91297209 = 0,9. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel sebesar 4,1 pada taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk pembilang = 15 dan dk penyebut = 32 diperoleh Ftabel = 2,13. Karena Fhitung < Ftabel atau 0,9 < 2,13, maka dapat dinyatakan bahwa X1 linier terhadap Y. b.
Uji Linearitas X 2 terhadap Y Setelah
dibuat tabel kerja (lampiran
14), selanjutnya dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan (lampiran 15) sehingga diperoleh harga-harga sebagai berikut: 1) JK (G)
= 2,2903333
2) JK (TC)
= 0,6314
3) df (TC)
= 15
4) df (G)
= 32
5) RJK (TC)
= 0,042093
6) RJK (G)
= 0,071573
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
7) Fhitung
= 0,58798883
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung = 0,58798883 = 0,59. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk pembilang = 15 dan db penyebut = 32 diperoleh Ftabel = 4,1. Karena F hitung < Ftabel atau 0,59 < 4,1, maka dapat dinyatakan bahwa X 2 linier terhadap Y. 3. Uji Indepedensi Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumusnya, diperoleh hasil r hitung = 0,253 (lampiran 16). Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel N = 49 siswa dan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh rtabel = 0,281. Karena <
rhitung
rtabel atau 0,253 < 0,281, maka dapat dinyatakan bahwa antara X 1 dan X2 tidak
menunjukkan adanya hubungan yang berarti. C. Pengujian Hipotesis Pengujian
hipotesis
dalam
suatu
penelitian
dimaksudkan
untuk
mengetahui apakah dihipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis diterima apabila data yang terkumpul dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Sebaliknya hipotesis ditolak apabila data yang telah terkumpul tidak dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Pengajuan hipotesis ini dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda dan dapat dilakukan setelah syarat-syarat analisis data telah terpenuhi. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini meliputi analisis data, penafsiran pengujian hipotesis dan kesimpulan hipotesis. Penjelasan dari masing-masing langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data a. Tabulasi Data Sebagai langkah awal dari analisis data adalah terlebih dahulu membuat tabulasi data strategi mengajar guru (X1), media pembelajaran (X2) dan prestasi belajar KKPI (Y) seperti yang ada pada lampiran 8. Dari hasil perhitungan diperoleh harga-harga sebagai berikut: N
= 49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
1
= 3044
2
= 3335
Y
= 361,9 = 190028 = 228233 2
= 2676,7
1Y
= 22513
2Y
= 24665
1X2 =
207451
b. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana X1 Terhadap Y dan X2 Terhadap Y 1) Koefisien Korelasi X 1 Terhadap Y Sesuai dengan langkah yang ada dan rumus yang telah ditetapkan (lampiran 17) diperoleh hasil sebagai berikut:
r X1Y = 0,517 r tab = 0,281 Dari hasil perhitungan diperoleh rX1Y = 0,517. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tab = 0,281 dengan N = 49 pada taraf signifikansi 5%. Karena r X1Y > r tab atau 0,517 > 0,281 menunjukkan bahwa variabel X1 terhadap Y ada hubungan yang berarti. Sehingga terdapat hubungan yang signifikansi antara X 1 terhadap Y. 2) Koefisien Korelasi X 2 Terhadap Y Sesuai dengan langkah yang ada dan rumus yang telah ditetapkan (lampiran 18) diperoleh hasil sebagai berikut: rX2Y = 0,481 rtab = 0,281 Dari hasil perhitungan diperoleh rX2Y = 0,481. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan rtab = 0,281 dengan N = 49 pada taraf signifikansi 5%. Karena r X2Y > r tab atau 0,481 > 0,281 menunjukkan bahwa variabel X2 terhadap Y ada hubungan yang berarti. Sehingga terdapat hubungan yang signifikansi antara X 2 terhadap Y.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
c. Menghitung Koefisien Mutipel X1 dan X2 Terhadap Y Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga R2 = 0,3977 (lampiran20) dan untuk menguji keberanian koefisien korelasi dilakukan uji F dan diperoleh Freg= 15,190 pada taraf signifikasi 5% dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 46 diperoleh harga Ftabel sebesar 3,25, karena F hitung > Ftabel atau 15,190 > 3,25 maka hipotesis alternatif diterima yaitu ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y. d. Uji Signifikansi Antara Kriterium Dengan Prediktor-prediktornya Dari perhitungan yang telah dilakukan (lampiran 20) dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas dengan kriterium (R2) adalah 0,3977. Dari harga-harga tersebut dimasukkan dalam rumus, diperoleh nilai Fhitung= 15,19. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel=3,25 dengan dk = 2 lawan 46 dan taraf signifikansi 5%. Karena Fhitung > Ftabel atau 15,19 > 3,25, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y. Dan jika dilihat R2 = 0,3977, maka berarti bahwa strategi mengajar guru (X 1) dan media pembelajaran (X2) memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 39,77% adapun sisanya 60,23% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak tercakup dalam penelitian ini. e. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linier Multipel Menghitung persamaan regresi linier multipel seperti pada lampiran 1
+ 0,021 X2. Hasil ini berarti setiap peningkatan atau penurunan strategi mengajar guru sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,027. Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan media pembelajaran sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,021. f. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1 dan X2 Terhadap Y
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Dari perhitungan yang telah dilakukan (lampiran 21), dapat diketahui bahwa: 1) Sumbangan relatif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 54,82%. Sumbangan media pembelajaran (X 2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 45,18%. 2) Sumbangan efektif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 21, 80 %. Sumbangan efektif media pembelajaran (X 2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 17, 97 %. 3) Setelah sumbangan masing-masing variabel diketahui, dapat dinyatakan bahwa
strategi
mengajar
guru
dan
media
pembelajaran
secara
bersama-sama dapat mempengaruhi prestasi belajar KKPI. Persentase sumbangan yang diberikan oleh strategi mengajar lebih besar daripada sumbangan yang diberikan oleh media pembelajaran. 2. Penafsiran Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, selanjutnya dilakukan penafsiran pengujian hipotesis. Penafsiran terhadap regresi linier hanya dapat dipertanggungjawabkan bila Freg yang diperoleh berarti atau signifikan. Penafsiran hipotesis dapat dilakukan sebagai berikut: a. Korelasi Sederhana X1 Terhadap Y Dari pengujian hasil analisis data, untuk mengetahui keberartian strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) diperoleh nilai rhitung sebesar 0,517, sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N = 49 responden diperoleh rtabel = 0,281. Dengan demikian maka rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,517 > 0,281, sehingga dapat ditafsirkan bahwa pengaruh strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar KKPI adalah signifikan. Besar sumbangan relatif strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar KKPI adalah sebesar 54,82% dan sumbangan efektifnya sebesar 21,80%. Hal ini menunjukkan bahwa strategi mengajar guru dalam mempengaruhi prestasi belajar KKPI tidaklah mutlak karena masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar KKPI yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
b. Korelasi Sederhana X2 Terhadap Y Dari pengujian hasil analisis data, untuk mengetahui keberartian media pembelajaran (X 2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) diperoleh nilai r hitung sebesar 0,481, sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N = 49 responden diperoleh rtabel = 0,312. Dengan demikian maka rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,481 > 0,281, sehingga dapat ditafsirkan bahwa pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI adalah signifikan. Besar sumbangan relatif media pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI adalah sebesar 45,18% dan sumbangan efektifnya sebesar 17,97%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran dalam mempengaruhi prestasi belajar KKPI tidaklah mutlak karena masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar KKPI yang tidak tercakup dalam penelitian ini. c. Korelasi Multipel X1 dan X2 Terhadap Y Dari hasil perhitungan korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y diperoleh Fhitung sebesar 15,19 sedangkan Ftabel sebesar 3,25 dengan dk = 2 lawan 46 dan taraf signifikansi 5%. Karena Fhitung > Ftabel atau 15,19 > 3,25. Oleh karena itu, dapat ditafsirkan bahwa pengaruh strategi mengajar guru dan media pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI adalah signifikan. Ini berarti bahwa strategi mengajar guru dan media pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar KKPI secara bersama-sama. Berdasarkan hasil perhitungan diperolah nilai R2 adalah sebesar 0,3977. Hal ini berarti strategi mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama mampu menjelaskan prestasi belajar KKPI sebesar 39,77% dan selebihnya sebesar 60,23% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. d. Persamaan Garis Regresi Linier Multipel Berdasarkan persamaan garis linear multipe 4,306 + 0,027 X1 + 0,021 X2 dapat dijelaskan bahwa setiap peningkatan atau penurunan strategi mengajar (X1) sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 0,027.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan media pembeljaran (X2) sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,021 3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: a. Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,517 > 0,281 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi mengajar guru terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran b. Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > r
tabel
atau
0,481 > 0,281 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi hipotesis pembelajaran terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran c. Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai F hitung > Ftabel atau 15,19 > 3,25 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan di atas, maka dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Strategi Mengajar Guru Tingkat kemandirian belajar siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta sebesar 95,12%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden dengan skor tertinggi kriterium setiap variabel. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa strategi mengajar dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Dengan adanya strategi mengajar dari guru, seperti pemberian motivasi dari guru kepada siswa untuk rajin belajar, dan penggunaan metode mengajar yang bervariasi. Strategi mengajar guru juga dapat ditunjukkan dengan cara pemberian pujian kepada siswa, agar siswa dapat bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Strategi mengajar guru juga dapat diperlihatkan dengan cara guru menjelaskan materi, yaitu dengan disertai contoh-contoh yang relevan dengan materi yang sedang dibahas. Salah satu strategi lain yang digunakan guru adalah apabila menyampaikan materi, dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini dibuktikan dengan skor tinggi pada item soal nomor 3, 8, 1, dan 7 yaitu 181, 173, 170, dan 170. Sementara itu, tingkat strategi mengajar guru yang belum terpenuhi dengan baik ditunjukkan dengan adanya skor yang rendah pada beberapa item soal, antara lain item soal nomor 6 dengan skor 128 dan juga item soal nomor 10 dengan skor 135. Di mana guru belum datang lebih awal. Selain itu guru juga belum berkeliling kelas untuk menambah semangat kegiatan belajar siswa. Berdasarkan item-item soal yang memiliki skor yang rendah pada variabel strategi mengajar guru, dapat ditekankan bahwa guru sebagai contoh untuk siswa, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah dengan cara selalu datang lebih awal ke dalam kelas. Selain itu guru juga harus lebih memperhatikan keadaan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya strategi mengajar yang tepat, maka prestasi belajar siswa akan tercapai secara optimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
2. Media Pembelajaran Tingkat media pembelajaran di SMK Murni 2 Surakarta sebesar 68,06%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden dengan skor tertinggi kriterium setiap variabel. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dapat berpengaruh
terhadap
prestasi belajar siswa. Dengan
kelengkapan dan
ketersediaan media pembelajaran yang memadai di sekolah besar kemungkinan untuk siswa dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal, karena dengan adanya kelengkapan media pembelajaran akan memudahkan dalam kegiatan belajar mengajar yang akhirnya akan berpengaruh positif pada prestasi belajar siswayang tinggi. Kaitannya dengan mata pelajaran KKPI, bahwa media pembelajaran yang ada dalam hal ini adalah seperangkat komputer, modul pembelajaran, LKS, LCD harus dapat mendukung segala bentuk kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Dalam hal ini, media komputer harus memadai sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Modul pembelajaran juga disesuaikan dengan materi yang sedang disampaikan. Selain itu penggunaan LCD juga dilengkapi dengan tampilan materi yang menarik, agar siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor yang tinggi pada item soal nomor 25, 23 dan 47 dengan skor 172, 171, dan 169. Selain itu media pembelajaran yang belum terpenuhi yang belum terpenuhi dengan baik ditunjukkan dengan skor yang rendah pada beberapa item soal yaitu item soal nomor 44 dan juga 26 dengan skor 140 dan 141. Hal tersebut menyangkut tentang penggunaan modul dan media LKS. Dalam hal ini guru tidak menggunakan buku panduan, sehingga siswa tidak bisa belajar sendiri tanpa panduan dari guru. Dengan demikian dapat menghambat siswa untuk dapat belajar apabila tidak dalam kegiatan pembelajaran atau tanpa panduan dari guru. Dengan adanya beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan belajar mengajar tersebut maka sebaiknya pihak sekolah harus memperhatikan baik-baik tentang kondisi media pembelajaran, misalnya dengan melakukan perawatan terhadap komputer dan menambah media pembelajaran pada mata diklat KKPI sehingga tidak aka nada hal- hal yang menghambat kegiatan pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
3. Prestasi Belajar KKPI Berdasarkan pengumpulan data nilai rapor akhir semester mata pelajaran KKPI kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta, menunjukkan prestasi siswa sebesar 78,86%. Bila melihat tingkat strategi mengajar guru sebesar 95,12% dan media pembelajaran sebesar 68,06%, maka prestasi belajar siswa yang telah dicapai tersebut perlu terus ditingkatkan lagi. Dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor tinggi dalam variabel strategi mengajar guru dan media pembelajaran mempunyai nilai yang tinggi juga dalam prestasi belajar. Hal ini menunjukkan bahwa strategi mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan adanya strategi mengajar guru yang tepat siswa ditunjang dengan kelengkapan dan ketersediaan media pembelajaran yang memadai maka prestasi belajar siswa dapat dicapai dengan optimal. Namun kedua hal tersebut tidak semata-mata sebagai faktor mutlak yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, akan tetapi masih banyak faktor yang lainnya yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis data yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ketarampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ketarampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Selain kesimpulan di atas, temuan lain yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pencapaian strategi mengajar guru kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebesar 95,12%, tingkat pencapaian media pembelajaran adalah sebesar 68,06%. Sedangkan tingkat pencapaian prestasi belajar KKPI siswa kelas XI SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebesar 78,86%. 2. Dari hasil persamaan garis regresi linear diperoleh: = 4,306 + 0,027 X 1 + 0,021 X2. Hasil tersebut di atas berarti setiap peningkatan atau penurunan strategi mengajar guru sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,027. Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan media pembelajaran sebesar satu unit,
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,021. 3. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Sumbangan relatif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 54,82%. b. Sumbangan relatif media pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 45,18%. c. Sumbangan efektif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 21,80%. d. Sumbangan efektif media pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 17,97%.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditemukan implikasi hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif antara strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar. Dengan demikian strategi mengajar guru memberikan kontribusi yang besar dalam upaya peningkatan prestasi belajar KKPI. Tingginya sumbangan relatif dari strategi mengajar guru (54,82%) memberikan dampak yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya strategi mengajar guru yang tepat diikuti dengan kesadaran tentang pentingnya belajar akan dapat meningkatkan motivasi belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal. Selain implikasi yang dilihat dari pihak siswa, dapat juga dilihat implikasi dari pihak guru, yaitu strategi mengajar guru dapat ditingkatkan untuk menajdi lebih baik, yaitu dengan berusaha menggunakan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar menjadi profesional. 2. Terdapat pengaruh yang positif antara media pembelajaran terhadap prestasi belajar. Dengan demikian ,media pembelajaran memberikan kontribusi yang besar dalam upaya peningkatan prestasi belajar KKPI. Tingginya sumbangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
relatif tingkat media pembelajaran (45,18%) memberikan dampak yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Ketersediaan dan kelengkapan media pembelajaran akan menunjang kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Siswa akan dapat belajar dengan nyaman tanpa khawatir kekurangan media pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan berlangsung maksimal. Selain dari pihak siswa, juga dapat dilihat dari pihak guru, yaitu guru dapat meningkatkan penggunaan media pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif. 3. Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi kepala sekolah bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor strategi mengajar guru dan media pembelajaran. Implikisi bagi guru dan siswa akan dapat termotivasi untuk mencapai sasaran pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa dalam mata diklat KKPI dapat meningkat. Oleh karena itu, apabila prestasi belajar siswa sudah mencapai nilai yang maksimal, juga akan berdampak bagi pihak sekolah, yaitu akan meningkatkan daya tawar dan daya saing SMK Murni 2 Surakarta sebagai SMK swasta. 4. Bagi para peneliti yang melakukan penelitian tentang permasalahan yang berhubungan dengan strategi mengajar guru dan media pembelajaran, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi maupun salah satu sumber teori yang dapat digunkan sebagai materi penunjang dalam penelitian yang berhubungan dengan materi tersebut. Di samping dari hasil penelitian ini, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah peneliti kemukakan di atas, sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya mewujudkan prestasi belajar KKPI yang optimal pada siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
1. Kepada siswa a. Hendaknya siswa lebih memperhatkan guru saat guru mengajar, dan tidak terpengaruh walaupun guru tidak datang lebih awal atau pun guru tidak memperhatikan siswa satu per satu. Hal ini berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 6 dengan nilai 128 serta item nomor 10 dengan nilai 135 (lampiran 7). b. Hendaknya siswa tidak mudah terpengaruh terhadap kurangnya media yang diberika guru, seperti modulpembelajaran dan LKS untuk latihan sola. Hal ini berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 26 dengan nilai 141 dan item nomor 44 dengan nilai 140 (lampiran 7). 2. Kepada guru Hendaknya guru datang lebih awal saat akan memulai pelajaran, sehingga siswa juga akan termotivasi untuk datang atau masuk ke dalam kelas saat akan memulai pelajaran. Hal ini bertujuan agar saat pelajaran dimulai, siswa sudah siap dan sudah menyiapkan keperluan untuk pelajaran tersebut. Selain itu, karena pada mata diklat KKPI siwa memerlukan perhatian satu per satu dari guru, maka hendaknya guru berkeliling kelas agar siswa merasa diperhatikan guru dan siswa dapat berkomunikasi secara langsung kepada guru apabila mendapat kesulitan. Hal ini berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 6 dengan nilai 128, dan item nomor 10 dengan nilai 135 (lampiran 7). Dalam hal ini guru juga diharapkan untuk menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Misalnya member tugas yang terstruktur kepada siswa, agar siswa selalu belajar walaupun di luar jam pelajaran. 3. Kepada kepala sekolah Hendaknya kepala sekolah senantiasa meningkatkan dan memperhatikan lagi mengenai strategi mengajar guru atau kegiatan guru pada saat mengajar di kelas. Selain itu kepala sekolah hendaknya meningkatkan dan memperhatikan kelengkapan dan kelayakan media pembelajaran di sekolah. Hal ini berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 6 dan 10dengan nilai 128 dan 135, serta item nomor 44 dan 26 dengan nilai 140 dan 141 (lampiran 8).
commit to user