PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOFTWARE SIMULASI PROTEUS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT ELEKTRONIKA
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh: Yana Andri Ariyanto 07518241005
PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: YANA ANDRI ARIYANTO
NIM
: 07518241005
Program studi
: Pendidikan Teknik Mekatronika (S1)
Judul Tugas Akhir
: Pengaruh Penggunaan Media Software Simulasi Proteus terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Elektronika
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya, tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain sebagai persyaratan penyelesaian studi di Universitas Negeri Yogyakarta atau perguruan tinggi lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah yang benar. Jika ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, 20 juni 2012 Yang menyatakan
Yana Andri Ariyanto 07518241005
HALAMAN PERSEMBAHAN
#Terimakasih saya panjatkan kepada Allah SWT# Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Bapak dan Ibu, yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepadaku. Terimakasih atas cinta yang tak terbatas yang selalu diberikan 2. Teman sekaligus keluargaku di jogja, septiawan, wawan, antoko, saadilah, riduwan, husen, susilo, ian, mbak uul, ratih dan pak handaru utomo, terimakasih buat persahabatan yang kalian berikan kepada-Q 3. Teman-teman seperjuangan-ku di TIM Robot UNY 2009, 2010, 2011 terimakasih atas ilmu yang diberikan, kebersammaan dan kerjasamanya 4. Teman–teman di kos BP 5. Teman-teman KEM 6. Teman-teman BEM 09 7. Teman–teman mekatronika 07 8. Almamaterku
v
MOTTO
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Q.S. Al. Baqarah : 45) -
Man jadda wa jadda
Barang siapa bersungguh-sungguh niscaya akan berhasil
-
Keberhasilan dalam hidup sangat dipengaruhi seberapa besar usaha yang telah kamu lakukan
-
Perbaikilah dirimu maka akan diberikan pula hal yang baik bagimu #AKU YAKIN PASTI BISA#
vi
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOFTWARE SIMULASI PROTEUS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT ELEKTRONIKA ABSTRAK Penulis : Yana Andri Ariyanto/ 07518241005 Pembimbing : Muhamad Ali, M.T/ 19741127 200003 1 005 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas X1 Kelas A dan Kelas B jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK 1 Sedayu pada mata diklat Elektronika dengan menerapkan media software simulasi proteus sebagai media pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian control group posttest only design. Sampel yang digunakan adalah kelas X1 TITL B sebagai kelompok dengan menggunakan media software simulasi proteus dan kelas XI TITL A dengan menggunakan media pembelajaran konvensional. Variabel penelitian ini adalah metode pembelajaran menggunakan media simulasi proteus (kelas eksperimen) dan penggunaan media pembelajaran konvensional (kelas kontrol) sebagai variabel bebas serta prestasi belajar sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen tes. Analisis data menggunakan analisis uji beda t-test yang dikerjakan dengan bantuan software aplikasi SPSS 19. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pengujian perbedaan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melalui uji beda t-test adalah nilai t hitung > t tabel (3,653 > 2,001) dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, artinya terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, 2) hasil belajar siswa dengan menggunakan media software simulasi proteus lebih tinggi dari pada hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan media konvensional. Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 75, sedangkan kelompok kontrol 66,33. Perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok tersebut mencapai 8,76 atau sebesar 13,12%. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM), persentase kelulusan siswa kelompok eksperimen mencapai 80% sedangkan untuk kelompok kontrol mencapai 50%. Perbedaan tingkat kelulusan kedua kelas tersebut mencapai 30%, hal ini menunjukkan pembelajaran elektronika dengan menggunakan software simulasi proteus dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: media pembelajaran, hasil belajar, proteus
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Software Simulasi Proteus terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Diklat Elektronika” ini lancar. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan serta saran dari berbagai pihak, sehingga peyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih kepada; 1.
Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd, M.A, selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
2.
Dr. Moch. Bruri Triyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
3.
Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes(Ind), selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta.
4.
Herlambang Sigit P., M.Cs, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Universitas Negeri Yogyakarta.
5.
Muhamad Ali, M.T., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk selama penyusunan skripsi.
6.
Drs. Ananto Susmiyadi, M.Pd., selaku guru pembimbing di sekolah yang telah memberikan saran dan waktunya kepada peneliti.
7.
Ilmawan Mustaqim, M.T, selaku dosen pembimbing akademik.
viii
8.
Teman-teman teknik mekatronika, teknik elektro, gosip-jalanan, BP kos dan Tim robot UNY yang telah memberikan pengalaman baru sehingga peneliti dapat berkembang menjadi lebih baik.
9.
Semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan selanjutnya.
Yogyakarta, 22 juni 2012
Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
v
MOTTO .......................................................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................
4
C. Batasan Masalah ............................................................................
5
D. Rumusan Masalah..........................................................................
6
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
F. Manfaat Penelitian .........................................................................
6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ..............................................................................
8
1. Prestasi Belajar ........................................................................
8
2. Media Pembelajaran.................................................................
13
3. Mata Diklat Elektronika ...........................................................
20
B. Robot Pengikut Garis.....................................................................
21
1. Cara Kerja Bagian-bagian Robot Pengikut Garis ......................
21
x
2. Motor Driver DC......................................................................
24
C. Penelitian yang Relevan.................................................................
29
D. Kerangka Pemikiran.......................................................................
31
E. Hipotesis Tindakan dan Pertanyaan Penelitian ...............................
32
BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ..........................................................................
33
B. Pendekatan Penelitian ....................................................................
33
C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................
34
D. Prosedur Penelitian ........................................................................
34
E. Variabel Penelitian.........................................................................
35
F. Desain dan Paradigma Penelitian ...................................................
38
1. Desain Penelitian .....................................................................
38
2. Paradigma Penelitian................................................................
39
G. Populasi dan Sampel Penelitian......................................................
39
H. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
40
I. Instrumen Penelitian ......................................................................
41
1. Instrumen Test .........................................................................
41
2. Validitas dan Realibilitas Penelitian .........................................
42
J. Teknik Analisis Data......................................................................
44
1. Analisis Butir Soal ...................................................................
44
2. Uji Normalitas dan Homogenitas..............................................
46
3. Pengujian Hipotesis..................................................................
47
4. Pengujian Pertanyaan Penelitian...............................................
47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian..............................................................................
48
1. Profil SMK 1 Sedayu ...............................................................
48
2. Homogenitas Kelas ..................................................................
49
3. Kegiatan Belajar Mengajar.......................................................
51
xi
B. Analisis Data .................................................................................
53
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...................................
53
a. Pendapat Para Pakar (Expert Judgment) .............................
53
b. Analisis Butir Soal .............................................................
53
c. Reliabilitas Instrumen.........................................................
54
2. Uji Normalitas Hasil Belajar ....................................................
55
3. Uji Homogenitas ......................................................................
56
4. Pengujian Hipotesis..................................................................
57
C. Pembahasan Hasil Penelitian..........................................................
59
1. Pembahasan Perbedaan Hasil Belajar Siswa .............................
59
2. Pembahasan Besar Perbedaan Hasil Belajar Siswa ...................
60
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................
64
B. Keterbatasan Penelitian..................................................................
64
C. Saran .............................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
66
LAMPIRAN .................................................................................................
68
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Desain penelitian eksperimen ...................................................
38
Tabel 2.
Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar ..........................................
42
Tabel 3.
Interprestasi nilai r....................................................................
44
Tabel 4.
Kriteria penetapan pada program ITEMAN ..............................
46
Tabel 5.
Homogenitas kelas TITL A dan kelas TITL B ..........................
50
Tabel 6.
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen....................................
55
Tabel 7.
Uji normalitas hasil belajar (post test).......................................
55
Tabel 8.
Uji Homogenitas nilai post test.................................................
56
Tabel 9.
Hasil analisis perbedaan rata-rata hasil belajar siswa ................
58
Tabel 10.
Hasil analisis uji beda rata-rata hasil belajar siswa...................
58
xiii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Blok diagram robot pengikut garis............................................
21
Gambar 2.
Sensor garis dengan photodioda ...............................................
22
Gambar 3.
Komparator sensor garis ...........................................................
22
Gambar 4.
IC ATmega 16 sebagai IC programmable.................................
23
Gambar 5.
Motor DC.................................................................................
24
Gambar 6.
Rangkaian driver motor mekanik searah ...................................
24
Gambar 7.
Rangkaian driver motor mekanik dua arah................................
25
Gambar 8.
Transistor sebagai saklar ..........................................................
26
Gambar 9.
Mengatur kecepatan putar motor DC ........................................
26
Gambar 10. Prinsip kerja motor driver dengan 4 saklar................................
27
Gambar 11. Posisi saklar yang tidak diperbolehkan .....................................
27
Gambar 12. Rangkaian H-Bridge dengan 4 transistor...................................
28
Gambar 13. Sinyal keluaran PWM...............................................................
29
Gambar 14. Bagan kerangka pemikiran .......................................................
32
Gambar 15. Diagram batang nilai rata-rata siswa pada mata diklat elektronika dasar kelas XI...........................................................................
50
Gambar 16. Diagram batang rata-rata nilai post test.....................................
60
Gambar 17. Diagram batang sebaran nilai siswa kelas kontrol .....................
62
Gambar 18. Diagram batang sebaran nilai siswa kelas eksperimen ..............
62
Gambar 19. Diagram batang tingkat kelulusan kelas....................................
63
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Surat observasi penelitian ....................................................
69
Lampiran 2.
Surat ijin penelitian..............................................................
70
Lampiran 3.
Silabus, RPP, layout simulasi...............................................
71
Lampiran 4.
Surat keterangan validasi expert judgment ...........................
72
Lampiran 5.
Instrumen penelitian ............................................................
73
Lampiran 6.
Analisis kemampuan awal siswa ..........................................
74
Lampiran 7.
Analisis butir soal ................................................................
75
Lampiran 8.
Analisis statistik...................................................................
76
xv
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah SMK 1 Sedayu merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan di bidang teknologi yang terletak di Yogyakarta. SMK 1 Sedayu yang mempunyai tujuan menghasilkan tamatan professional yang dapat mengisi kebutuhan tenaga menengah yang beriman, terampil, handal, berani berwiraswasta serta dapat berkembang sesuai dengan kemajuan IPTEK. Guru yang berkopeten di bidangnya dan fasilitas media pembelajaran yang memadai sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam keseluruhan proses belajar. Keberhasilan pembelajaran akan tercapai disaat proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, sehingga pada akhirnya kopetensi siswa dapat terpenuhi. Hasil pra penelitian dengan cara melakukan observasi di jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas XI SMK 1 Sedayu menunjukan bahwa salah satu kendala dalam pelaksanaan belajar mengajar adalah masih minimnya penggunaan media pembelajaran pada proses belajar. Observasi dilakukan pada mata pelajaran elektronika, pembelajaran hanya berlangsung searah, yaitu guru memberikan materi tentang elektronika, kemudian siswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan. Pembelajaran tersebut
1
2
membuat siswa kurang termotivasi sehingga siswa memerlukan waktu lebih lama untuk memahami suatu materi. Terdapat beberapa software simulasi elektronik yang ada pada SMK 1 Sedayu, tetapi hanya diterapkan pada mata pelajaran tertentu saja, sebagai contoh pada mata pelajran PLC. Pada mata diklat elektronika terdapat software simulasi yang dapat membantu proses pembelajaran, tetapi masih jarang digunakan oleh para guru. Tingkat pemahaman siswa dalam memahami suatu materi juga masih rendah, hal ini diperkuat dari wawancara dengan guru pengampu yang menjelaskan bahwa guru harus mengulang beberapa kali materi dasar agar siswa memahami suatu materi. Mata diklat elektronika merupakan mata pelajaran pendukung dari mata pelajaran instalasi listrik. Mata diklat ini mempelajari tentang komponen-komponen dan rangkaian elektronika yang digunakan sebagai kontrol dari aliran listrik. Siswa akan merasa kesulitan jika komponen dan rangkaian elektronika tersebut tidak dipraktekkan secara langsung. Siswa memerlukan gambarangambaran nyata untuk memahami komponen elektronika maupun rangkaian elektronika tersebut. Guru pengampu menjelaskan bahwa prestasi siswa masih perlu ditingkatkan lagi walupun nilai hasil belajar siswa beberapa tahun terakhir menunjukkan siswa sudah memenuhi syarat KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Ketersediaan media pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk mempermudah proses pembelajaran. Minimnya media pembelajaran akan memperlambat tingkat kefahaman siswa, terutama
3
pada mata pelajaran yang memang membutuhkan alat peraga atau alat praktek dalam memahami suatu materi. Biaya pengadaan peralatan maupun alat peraga yang mahal merupakan hal yang tidak bisa kita hindari di era globalisasi saat ini. Komponen-komponen pada mata pelajaran elektronika membutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi kalau sudah belajar tentang rangkaian elektronika. Proses trial and error yang merupakan bagian dari proses pembelajaran merupakan pemborosan biaya yang terkadang akan membebani siswa, tetapi ini bisa diatasi dengan memanfaatkan software simulasi elektronik sebagai media simulasi interaktif. Media pembelajaran dengan menggunakan software simulasi dapat membantu peningkatan prestasi siswa. Penelitian yang dilakukan Like Wiji Sektiana (2011) tentang “Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Praktik PLC Melalui Pembelajaran Berbantuan Simulasi Zelio Kelas III SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara” menunjukkan bahwa pembelajaran dengan simulasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa. Peningkatan prestasi ditunjukan dari pretest siklus I 38,5% ke posttest siklus I 56,4%, jadi terdapat peningkatan prestasi belajar sebesar 17,9%. Nilai siswa dari tes siklus I ke siklus II meningkat, yaitu posttest siklus I sebesar 56,4% ke posttest siklus II sebesar 79,5% jadi peningkatan prestasi sebesar 23,1%. Software simulasi elektronik yang dipakai untuk media pembelajaran sudah banyak beredar dan dapat dengan mudah kita download dari internet, salah satunya adalah software simulasi proteus. Software simulasi elektronik
4
proteus merupakan salah satu media pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam mensimulasikan suatu rangkaian elektronik. Siswa bisa mencoba membuat suatu rangkaian dan kemudian mencobanya tanpa harus membuat rangkaian sesungguhnya. Siswa akan banyak mengetahui simbolsimbol elektronik, sehingga pengetahuan akan meningkat. Siswa dapat bereksperimen dan mengeksplorasi ilmu yang telah diberikan oleh guru dengan membuat rangkaian-rangkaian baru tanpa takut rangkaian rusak atau terbakar. Siswa dapat merealisasikan dengan membuat rangkaian yang sebenarnya setelah rangkaian yang disimulasikan sudah bekerja dengan baik. Penggunaan software proteus yang didukung para pengejar yang professional diharapkan siswa akan lebih tertarik dalam belajar tentang komponen dan rangkaian elektronika sehingga termotivasi untuk lebih tahu dan berprestasi. Menanggapi permasalahan di atas dan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka peneliti bermaksud meneliti adakah pengaruh penggunaan media software simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa. Pembelajaran akan dipadukan dengan media pembelajaran simulasi software proteus dan metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. pembelajaran hanya berlangsung searah, yaitu guru memberikan materi, kemudian siswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan,
5
2. masih minimnya media pembelajaran yang dipakai guru dalam mengajar khususnya pada mata pelajaran elektronika, 3. motivasi siswa dalam belajar elektronika masih rendah, sehingga prestasi yang ditimbulkan masih kurang, 4. biaya pengadaan peralatan dan media pembelajaran di bidang elektronika yang relatif mahal, 5. pelajaran
elektronika
memerlukan
gambaran
yang
nyata
untuk
memperjelas materi tentang komponen-komponen elektronika dan rangkaian elektronika, 6. siswa memerlukan media untuk berekperimen dan mengeksplorasi ilmu yang telah mereka dapatkan untuk mengembangkan ilmu di bidang elektronika, 7. nilai mata pelajaran elektonika sudah memenuhi KKM, tetap masih perlu ditingkatkan prestasi belajarnya, 8. perlu adanya media simulasi atau software elektronik sebagai media pengganti peralatan yang mahal dan mengurangi kerusakan akibat trial and error pada proses pembelajaran. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas tidak menutup kemungkinan timbulnya permasalahan yang lebih luas. Permasalahan dibatasi pada pengaruh penggunaan media software simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat elektronika.
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut: 1. adakah perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata pelajaran elektronika? 2. seberapa besar perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata pelajaran elektronika? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. mengetahui perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata pelajaran elektronika. 2. mengukur besarnya perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelsa eksperimen pada mata pelajaran elektronika. F. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah, guru, siswa dan peneliti. 1. Bagi Sekolah Memberikan sarana dan prasarana pendukung dalam proses pembelajaran untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat.
7
2. Bagi Guru a. Memberikan gambaran yang nyata terhadap kerja rangkaian elektronik yang telah dirangkai. b. Referensi media simulasi elektronik yang lebih atraktif dalam mata pelajaran mikrokontroler. 3. Bagi Siswa a. Acuan yang interaktif bagi siswa dalam memahami kerja dari rangkaian elektronik dan program yang telah dibuat sebelumnya. b. Media pengembangan ilmu dibidang rangkaian elektronik c. Meningkatkan motivasi belajar siswa. 4. Bagi Peneliti a. Menambah wawasan dalam bidang pendidikan b. Menambah pengalaman dalam mendidik siswa. c. Kerjasama dengan guru dalam pencapaian standar kompetensi mengajar.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895), prestasi diartikan sebagai “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan)”. Hasil dari apa yang telah dikerjakan akan menimbulkan suatu prestasi yang digunakan sebagai ukuran tingkat keberhasilan seseorang. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses tersebut terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Belajar merupakan sebuah kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Slameto (2010: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Sugihartono, dkk (2007: 74), belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah
laku
sebagai
interaksi
individu
dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Muhibbin Syah (2008: 145), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan 8
9
dalam sebuah program. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Slameto (2010: 30), yaitu penilaian prestasi belajar merupakan sekelompok pertanyaan, tugas-tugas, penilaian dokumen hasil kerja yang harus diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsung proses belajar dalam sekolah yang berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya. Prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar merupakan bagian dari proses pendidikan, hasil dari belajar akan menimbulkan kefahaman dan prestasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari seorang siswa. Faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Muhibbin Syah (2008: 132) dapat dijelaskan seperti beriku ini. 1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi keadaan kondisi jasmani dan kondisi rohani. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri dari faktor lingkungan yaitu faktor keluarga, faktor keadaan sekolah dan faktor lingkungan atau masyarakat.
10
a) Faktor keluarga Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, hubungan anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan pengertian orang tua. b) Faktor keadaan sekolah Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana siswa belajar secara sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, media pembelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya. c) Faktor lingkungan atau masyarakat Siswa
akan
mudah
kena
pengaruh
lingkungan
masyarakat karena keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa, sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan proses pembelajaran materi-materi pembelajaran.
11
Berdasarkan penjabaran faktor-faktor di atas maka bisa dimungkinkan bahwa setiap siswa mempunyai karakter, tingkah laku, cara belajar, keadaan keluarga, dan keadaaan lingkungan yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan mengakibatkan tingkat prestasi yang berbeda-beda. Prestasi siswa dapat berubah setiap saat, hal ini terjadi karena prestasi siswa sangat berhubungan erat dengan faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain dan apabila terjadi kelemahan pada salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. c. Jenis-jenis Prestasi Belajar Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan setelah seseorang belajar. Hasil akhir dari belajar dapat berupa
mengetahui
(knowing),
terampil
melaksanakan
atau
mengerjakan (doing), dan dapat melaksanakan secara rutin (being). Taksonomi Bloom menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga ranah ini akan memperlihatkan tingkat keberhasilan siswa dalam menerima hasil pembelajaran dan ketercapaian penerimaan pembelajaran. Penelitian ini akan menilai siswa lebih ke arah ranah kognitif. Ranah kognitif berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan
12
berpikir. Menurut Benjamin S. Bloom (1979: 18) ranah kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan yang dijabarkan seperti berikut ini. 1) Pengetahuan (Knowledge) Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan,
definisi,
fakta-fakta,
gagasan,
pola,
urutan,
metodologi, prinsip dasar dan sebagainya. 2) Pemahaman (Comprehension) Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan arti yang dari bahan yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi atau penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru. 4) Analisis (Analysis) Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama
13
dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Syaiful Bahri dan Azwan Zain (2010: 120), menjelaskan bahwa kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. AECT (Association Of Education And Communication Technology) dalam Azhar Arsyad (2011: 3), memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Berdasarkan pengertian di atas maka buku, teks, modul, alat praktikum, dan lingkungan dimana terjadinya proses belajar mengajar dapat dikatakan sebagai media. Menurut dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari guru untuk membangkitkan semangat, perhatian dan kemampuan siswa. b. Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media mempunyai arti yang cukup
14
panjang dalam proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Menurut Azhar Arsyad (2011: 25), manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar yaitu: 1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, 3) media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkugan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru. Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011: 17), mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu: 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan belaka), 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seprti objek yang terlalu besar, gerak yang terlalu cepat dan objek yang terlalu kompleks, 3) penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, sehingga dapat menimbulkan
15
kegairahan belajar dan memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat bermanfaat untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa, menyampaikan pesan, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. c. Macam-macam Media Pembelajaran Media
pembelajaran
mempunyai
ciri
bahwa
media
mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif. Berikut merupakan pembagian media menurut taksonomi leshin, dan kawan-kawan dalam Azhar Arsyad (2011: 81), yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor dan kegiatan kelompok), media berbasis cetakan (buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, chart, grafik, peta, transparansi), media berbasis audio visual (video, film, slide bersama tape, televisi), media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif). Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama komputer, maka berkembang pula media pembelajaran yang digunakan baik dalam pembelajaran teori maupun praktik. Media komputer dapat
16
digunakan
sebagai
alat
bantu
pembelajaran,
bahkan
dapat
mengggantikan peran guru sekali pun dalam pembelajaran. Media pembelajaran praktik dengan komputer dapat berupa simulasi-simulasi sesungguhnya yang digambarkan secara maya dalam sebuah komputer. 1) Media Simulasi Kemajuan
di
bidang
teknologi,
terutama
teknologi
komputasi telah memberikan peluang untuk pemanfaatannya sebagi
media
pembelajaran.
Azhar
Arsyad
(2011:
96)
mengemukakan bahwa komputer dapat berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama CMI (Computer Managed Instruction). Komputer digunakan sebagai pembantu tambahan dalam belajar yang pemanfaatnya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran dan latihan, modus ini dikenal sebagai CAI (Computer Assisted Instruction). Menurut Oemar Hamalik (2009: 237), salah satu jenis perangkat lunak (software) pembelajaran dengan bantuan komputer ialah simulasi. Pembelajaran dengan simulasi dapat menjadikan situasi-situasi kehidupan nyata disajikan kepada siswa, menyusun garis besar perangkat kondisi-kondisi yang saling berkaitan. Siswa kemudian akan membuat keputusan dan menentukan konsekuensi dari keputusan yang dibuatnya.
17
Pendapat yang sama dari Soni Ramadhan (2011: 14), bahwa media simulasi merupakan program yang menyediakan suasana pembelajaran yang menyerupai keadaan atau fenomena yang sebenarnya. Komputer akan memberikan satu visual atau penjelasan tentang suatu situasi dan siswa berpeluang berinteraksi untuk menanggapi keadaan tersebut. Program simulasi tersebut memuat teks, grafik, animasi, bunyi dan permasalahan yang sesuai serta berguna untuk mengganti situasi yang sebenarnya yang tidak mungkin dihadirkan dalam kelas. Menurut
beberapa
pendapat
di
atas,
maka
dapat
disimpulkan media simulasi dapat diartikan sebagai pembelajaran yang memanfaatkan suatu media untuk simulasi. Pembelajaran dengan media simulasi dapat mengajarkan tentang fakta dan konsep secara tepat guna, sama halnya dengan pembelajaran konvensional pada objek yang sama. Bentuk dari simulasi yang ditampilkan komputer bisa berupa teks, grafik, animasi dan bunyi. Penggunaan media simulasi bertujuan untuk memvisualisasikan kejadian sebenarnya. Cara kerja suatu proses yang panjang atau rangkaian kelistrikan yang rumit akan mudah difahami dengan menggunakan media simulasi, karena apabila dilakukan secara real akan memakan waktu lama atau berbahaya jika salah dalam melakukan sebuah perintah atau prosedur.
18
Berikut merupakan tujuan penggunaan media simulasi yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2009: 89), yaitu: a) melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, b) memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip; c) latihan memecahkan masalah, d) meningkatkan keaktifan belajar dengan melibatkan siswa dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya, e) meningkatkan motivasi belajar siswa, karena simulasi sangat menarik dan menyenangkan anak, f)
melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok,
g) menumbuhkan kreatifitas siswa. 2) Simulasi Proteus Seiring
dengan
majunya
perkembangan
teknologi,
pembelajaran dengan komputer sudah tidak asing lagi bagi dunia pendidikan. Kemajuan teknologi komputer yang begitu pesat memiliki konsekuensi terhadap perkembangan sistem pembelajaran di sekolah-sekolah kejuruan. Penyelengaraan kegiatan praktik di laboratorium terutama untuk bidang elektronika sudah mengarah kepada sistem komputerisasi, salah satunya adalah pemanfaatan penggunaan media software proteus dalam meningkat prestasi belajar siswa. Software proteus dapat dijadikan alternatif bagi
19
peralatan praktik yang belum lengkap dan bisa dijadikan antisipasi harga komponen yang mahal. Menurut Joko Muryanto (2009: 3), proteus merupakan salah satu software untuk menggambar schematic, mendesain PCB serta untuk simulasi. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Syahban Rangkuti (2011: 3), software proteus berguna untuk mendesain dan mensimulasikan rangkaian elektronika berdasarkan hubungan dan seluruh komponen yang terdapat pada suatu rangkaian. Software proteus mempunyai fitur yang banyak sehingga
proses
mendesain
rangkaian
elektronika
dapat
diselesaikan dengan cepat dan mudah. Nilai komponen
dapat
diatur sesuai kebutuhan. Pengukuran parameter dalam sebuah rangkaian dapat dilakukan dengan memilih instrumen yang telah disediakan dan hasilnya dapat segera tampil di layar komputer baik berupa angka maupun bentuk gelombang. Software
proteus
dapat
difungsikan
sebagai
media
pembelajaran elektronika yang sangat praktis dan fleksibel. Software ini praktis karena dapat digunakan untuk merancang, menganalisis suatu rangkaian elektronika tanpa harus merakit komponen yang sesungguhnya. Software proteus fleksibel karena dengan program ini dapat dibuat simulasi terhadap suatu kasus dalam rangkaian elektronika dan dapat melakukan uji coba
20
perancangan tanpa harus salah merangkai, karena dengan mudah diperbaiki tanpa merusakkan komponen yang digunakan. 3. Mata Diklat Elektronika Mata diklat elektronika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Menurut Jumadi (2010: 1-2), elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Elektronika merupakan cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan arus lemah. Elektronika dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu elektronika analog merupakan bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinyu sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit dan elektronika digital adalah sistem elektronik yang menggunakan
sinyal
digital. Menurut Jumadi (2010: 7-8), di dalam
elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan sistem. Komponen adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang rangkaian adalah unsur pembentuk sistem. Berdasarkan kemampuannya memperkuat sinyal, komponen elektronika dibagi menjadi komponen aktif yaitu komponen yang dapat memperkuat sinyal dan komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat memperkuat sinyal.
21
B. Robot Pengikut Garis 1. Cara Kerja Bagian-bagian Robot Pengikut Garis Menurut Taufik Dwi Septian (2008: 2), line follower robot atau robot pengikut garis merupakan robot yang bisa bergerak (mobile) secara otomatis mengikuti jalur panduan garis. Garis pandu yang digunakan dalam hal ini adalah garis putih yang ditempatkan pada permukaan berwarna gelap, ataupun sebaliknya, garis hitam yang ditempatkan dipermukaan putih (cerah). Garis ini digunakan sebagai track atau lintasan robot tersebut. Secara umum bagian-bagian robot pengikut garis dapat digambarkan melalui blok diagram dibawah ini:
SENSOR
KOMPARATOR
PROSESOR
MOTOR DRIVER
MOTOR
Gambar 1. Blok diagram robot pengikut garis a.
Sensor Sensor digunakan sebagai indra peraba untuk mengetahui keadaan sekitar robot. Sensor yang dipakai pada robot pengikut garis adalah sensor garis yang terdiri dari rangkaian photodiode dan LED atau bisa menggunakan sensor infra-red. Sensor pada robot pengikut garis digunakan sebagai masukan (input) yang akan diolah oleh prosesor.
22
Gambar 2. Sensor garis dengan photodiode (Sumber: Sibas, 2012) b.
Komparator Komparator
adalah
salah
satu
aplikasi
dari
op-amp
(operational amplifier), dimana memiliki fungsi membandingkan besar dua potensial yang diberikan. Cara kerja dari piranti komparator adalah membandingkan beda potensial yang diberikan pada input terminal A (+) dan B (-). Output akan bernilai 1 apabila tegangan A > B, jika tegangan A < B atau A = B maka out = 0, dengan demikian keluaran (output) dari komparator sudah menjadi sinyal digital sehingga dapat diproses oleh prosesor (mikrokontroler). IC Op Amp yang sering digunakan adalah IC LM 393.
Gambar 3. Komparator sensor garis
23
c.
Prosesor Prosesor berfungsi untuk mengolah masukan (input) yang diberikan sensor yang kemudian akan diputuskan kemana robot akan bergerak. Prosesor atau sering disebut mikrokontroler terdiri dari sebuah
IC yang dapat diprogram ulang, sehingga penggunan IC
tersebut dapat sesuka hati menentukan program apa yang akan dimasukan. Contoh IC yang dapat di program ulang adalah : ATtiny, ATmega Series, dll. Tegangan untuk menyuply komponen ini adalah 5 volt.
Gambar 4. IC ATmega 16 sebagai IC programmable (Sumber: Atmel, 2012) d.
Motor Driver Motor driver digunakan untuk merubah arah gerakan motor (actuator) dan mengendalikan kecepatan gerak motor dengan memanfaatkan tegangan yang mengalir pada motor tersebaut.
e.
Motor DC Motor DC digunakan sebagai actuator yang merupakan penggerak utama robot. Jenis motor yang digunakan adalah motor DC baik itu yang sudah dilengkapi gear box maupun belum dilengkapi gear box.
24
Gambar 5. Motor DC (Sumber: Ningbo Shengguang Motor, 2012) 2. Motor Driver DC Driver motor berfungsi sebagai piranti yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan putar motor. Macam-macam motor driver DC yaitu: a.
Driver motor Mekanik Driver jenis ini menggunakan relay sebagai pengontrol arah putar motor. Driver motor jenis ini mudah dirangkai dan dianalisis tetapi mempunyai beberapa kelemahan yaitu memiliki respon lambat dalam menyalurkan tegangan dan kecepatan motor tidak bisa dirubah, kecuali menggunakan tegangan input yang sudah variabel. Macammacam driver motor mekanik adalah: 1) Driver motor mekanik searah
Gambar 6. Rangkaian driver motor mekanik searah
25
2) Driver motor mekanik dua arah
Gambar 7. Rangkaian driver motor mekanik dua arah b.
Driver control H-bridge Jenis motor driver ini menggunakan transistor sebagai sakelar. Keuntungan dari driver motor ini adalah memiliki respon yang cepat (orde mikron) dan sangat memungkinkan untuk dihubungkan dengan mikrokontroler untuk mengatur arah putaran dan kecepatan motor melalui pemberian PWM (Pulse With Modulation). 1) Transistor sebagai saklar Transistor sering digunakan sebagai penguat, tetapi transistor juga dapat digunakan sebagai saklar (switching). Pemilihan transistor tergantung seberapa besar tegangan dan arus beban yang akan dikendalikan. (Blocher, 2004: 143)
26
Gambar 8. Transistor sebagai saklar 2) Merubah kecepatan motor dengan menggunakan potensiometer Prinsip dasar pengaturan kecepatan motor pada motor driver adalah dengan merubah tegangan basis pada transistor. Komponen yang berfungsi mengatur tegangan masuk pada transistor yaitu potesiometer.
Gambar 9. Mengatur kecepatan putar motor DC 3) Driver motor H bridge Prinsip dasar driver motor jenis ini adalah dengan memanfaatkan 4 saklar untuk mengatur arah tegangan ke motor. 4 saklar ini akan diganti dengan transistor power (MOSFET) yang
27
memiliki arus yang besar sehingga kuat untuk mengendalikan motor DC.
Gambar 10. Prinsip kerja motor driver dengan 4 saklar Keadaan yang tidak boleh terjadi apabila saklar A dan B, C dan D atau semua saklar terhubung, karena akan mengakibatkan konsleting.
Gambar 11. Posisi saklar yang tidak diperbolehkan Rangkaian H bridge menggunakan 2 transistor PNP dan 2 transistor NPN yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat bekerja bergantian. (Riyanto Sigit, 2007: 67).
28
Gambar 12. Rangkaian H bridge dengan 4 transistor Ketika saklar A ditekan maka TR5, TR1, TR4 aktif sehingga tegangan mengalir dari baterai menuju TR1 ke motor DC ke TR4 kemudian ground, motor akan bergerak searah jarum jam. Ketika saklar B ditekan maka TR6, TR3 dan TR2 akan aktif sehingga tegangan mengalir dari baterai menuju TR3 ke motor DC ke TR2 kemudian ground, motor akan bergerak berlawanan arah jarum jam. Kondisi dilarang jika saklar A dan saklar B ditekan bersamaan karena akan mengakibatkan konsleting. c.
Mengatur kecepatan motor dengan PWM PWM atau pulse with modulation merupakan sinyal tegangan yang dipotong-potong sehingga menyerupai gelombang kotak. Putaran motor DC dapat diatur dengan mengatur tegangan DC input atau dengan cara PWM (Pulse Width Modulation).
29
Sinyal 1
Sinyal 2
Sinyal 3
Gambar 13. Sinyal keluaran PWM Sinyal 1 memperlihatkan sinyal PWM dengan out 10% yang artinya jika input tegangannya adalah 10 V maka output sinyal PWM tersebut adalah 1 V, pada sinyal PWM no 2 dengan input tegangan yang sama maka tegangan output rata-ratanya sebesar 5V (50%). Sinyal 3 memperlihatkan out PWM adalah 90%, dengan input 10 V maka tegangan output rata-ratanya sebesar 9V. Proses mengeluarkan sinyal PWM dan mengatur arah putar motor secara otomatis dapat dilakukan dengan jalan motor driver pada input dihubungkan pada mikrokontroler (otak dari robot line follower). (Taufik Dwi Septian, 2008: 65). C. Penelitian yang Relevan Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Tristianto
(2010)
tentang
“Implementasi Software Proteus Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Mata Pelajaran Mikroprosesor dan Mikrokontroler (MPMK) Siswa Kelas XI Semester 1 di SMK Muda Patria Kalasan Yogyakarta” hasil
30
penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran dengan software proteus menurut ahli materi memperoleh persentase total sebesar 81.25 %, menurut ahli media pembelajaran memperoleh persentase total sebesar 75.00 % dan hasil yang didapat dari siswa didapatkan persentase total sebesar 79.89 %. Persentase yang didapat dari ahli materi, ahli media dan siswa tersebut mengindikasikan
media
pembelajaran
berbantuan
komputer
dengan
memanfaatkan proteus yang dilengkapi modul pembelajaran dan user guide yang dikembangkan layak digunakan sebagai pendukung pembelajaran mata pelajaran mikroprosesor dan mikrokontroler. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Utomo (2011) tentang “Pengaruh Penggunaan Media Software Fluidsim dalam Pembelajaran Pneumatik Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Kebumen”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan nilai hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 37,06 dan kelompok kontrol sebesar 26,67. Hasil nilai t hitung < -t tabel (-3,546 < -1,997) dan signifikansi 0,001< 0,05. Artinya terdapat perbedaan peningkatan nilai hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rata-rata peningkatan skor motivasi pada kelompok eksperimen sebesar 5,18 dan kelompok kontrol sebesar 1,67. Hasil uji t menyatakan nilai t hitung < -t tabel (-6,043 < -1,997) dan signifikansi 0,000 < 0,05, artinya terdapat perbedaan peningkatan skor motivasi yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rata-rata peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol,
31
hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pneumatik menggunakan media software fluidsim dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. D. Kerangka Pemikiran Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang disampaikan oleh guru. Siswa diharapkan dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran agar hasil belajarnya lebih baik. Proses mengajar erat kaitanya dengan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang dipakai oleh guru. Pemilihan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai akan mempermudah siswa memahami suatu materi yang diberikan oleh guru. Perkembangan teknologi menyebabkan ikut berkembangnya media pembelajaran. Penggunaan media komputer sebagai media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam menyampaikan suatu materi. Komputer bisa digunakan sebagai media presentasi, pengolah data maupun sebagai simulasi suatu materi pelajaran. Salah satu penggunaan komputer sebagai media pembelajaran adalah pada mata diklat elektronika. Mata diklat elektronika mempelajari tentang cara kerja dan sifat-sifat dari komponen elektronika. Peneliti akan meneliti mengenai pengaruh penggunaan media software simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat elektronika. Penelitian memiliki tujuan untuk mencari adakah pengaruh penggunaan media software simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa dan mencari
32
berapa besar pengaruh penggunaan media simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran elektronika. Media Pembelajaran
Berbasis Komputer
Berbasis Cetakan
Simulasi Proteus Prestasi belajar
Pengaruh Penggunaan Media Simulasi Proteus Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Elektronika : Bagian yang diteliti
: Bagian yang tidak diteliti
Gambar 14. Bagan kerangka pemikiran E. Hipotesis Tindakan dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, deskripsi teori, dan kerangka berfikir di atas maka dapat diperoleh hipotesis dan pertanyaan penelitian sebagai berikut ini. 1. Hipotesis tindakan Terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi belajar kelas kontrol dengan prestasi belajar kelas eksperimen pada mata diklat elektronika. 2. Pertanyaan Penelitian Seberapa besar perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata diklat elektronika?
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti menggunakan metode eksperimen. Menurut L.R Gay (1987: 260), menerangkan bahwa “the experimental method is the only method of research which can truly test hypotheses concerning cause-and-effect relationships”, yang artinya metode eksperimen merupakan metode yang benar-benar dapat menguji hipotesis suatu hubungan sebab dan akibat. Peneliti sengaja membangkitkan suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat elektronika. B. Pendekatan Penelitian Ada dua macam pendekatan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan pada prosedur yang ketat dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya, sedangkan pendekatan kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman informasi tertentu berdasarkan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana peneliti akan bekerja dengan angka-angka sebagai perwujudan gejala yang diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 33
34
pengaruh penggunaan media simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat elektronika. Hasil belajar siswa didapatkan dari nilai post test pembelajaran dasar elektronika kelas kontrol dan kelas eksperimen. C. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian adalah di SMK 1 Sedayu, dan waktu penelitian akan dilakukan pada minggu terakhir bulan maret 2012 sampai dengan pertengahan bulan april 2012. D. Prosedur Penelitian Tahapan atau langkah-langkah penelitian sangat penting dilakukan agar proses penelitian dapat dilakukan secara sistematis. Tahapan penelitian yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan seperti berikut ini. 1. Tahap persiapan Tahapan persiapan meliputi 1) membuat jadwal penelitian, 2) mempelajari perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran dan format penilaian, 3) menetapkan kelas kontrol dan kelas eksperimen, 4) menetapkan populasi dan sampel. 2. Tahap pelaksanaan Tahapan pelaksanaan meliputi : a. membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, b. membuat materi ajar,
35
c. mempersiapkan media simulasi proteus pada komputer yang akan digunakan sebagai media pembelajaran, d. membuat kisi-kisi tes hasil belajar, e. membuat instrumen yang berupa soal tes yang diberikan pada saat materi telah selesai diberikan. 3. Tahap akhir Peneliti akan mengevaluasi kedua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Evaluasi bertujuan untuk mengetahui ketercapaian dari penelitian. Tes hasil belajar berupa tes objektif yang diberikan diakhir pembelajaran. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat Variabel terikat atau dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang akan ditunjukkan oleh perbandingan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diukur melalui post test. 2. Variabel Bebas Variabel bebas atau disebut juga dengan independent variable merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya dependent variable (variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran menggunakan media simulasi proteus (kelas eksperimen) dan metode pembelajaran konvensional (kelas kontrol).
36
3. Variabel yang Dikendalikan Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penelitian dengan metode eksperimen. Faktor-faktor ini perlu diantisipasi agar hasil penelitian eksperimen benar-benar disebabkan oleh adanya metode yang kita berikan bukan karena faktor lain. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan seperti berikut ini. a. Karakteristik siswa Setiap siswa mempunya sifat dan karakteristik yang berbedabeda, maka perlu diperhatikan hasil belajar bukan dipengaruhi dari karakteristik siswa melainkan dari metode pembalajaran yang diberikan. b. Kemampuan awal siswa Kemampuan siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan penelitian harus memiliki prestasi belajar yang sama, untuk mengetahui kemampuan awal siswa bisa dilakukan pretest atau dilihat dari nilai historical dari mata pelajaran yang sejenis. Kemampuyan awal siswa harus diseimbangkan terlebih dahulu, apabila diketahui kemampuan awal siswa tidak sama antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Menurut Nana Sudjana & Ibrahim (2010: 23), ada lima prosedur dasar yang dapat dipakai untuk meningkatkan kesamaan kelompok yang ada pada penelitian eksperimen. Lima prosedur diantaranya adalah: randomized assignment, randomized matching,
37
homogeneous matching, analisis kovarian dan penggunaan para subjek sebagai kontrol. Peneliti menggunakan homogeneous matching dalam mencari homogenitas ke dua kelas yang dapat dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Homogenitas kelas diambil dari nilai mata diklat elektronika dasar yang merupakan mata diklat dasar elektronika pada semester sebelumnya. c. Lingkungan pembelajaran Ruangan kelas kelompok eksperimen dan kontrol harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perbedaan terang cahaya, kebisingan, serta tata ruang lainnya. d. Waktu belajar Waktu belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol harus sama, jumlah jam pelajaran yang diberikan dan waktu mengajar harus sama, misalnya kelas kontrol diberi pelajaran pada pagi hari maka kelas eksperimen juga harus pagi. e. Cara mengajar Metode-metode yang akan dicobakan harus ditetapkan dan dirancang lebih dahulu serta dijalankan secara tertib dan benar. Tata cara guru mengajar harus sesuai dengan pola yang ditetapkan dalam desain eksperimen yang dipersiapkan.
38
F. Desain dan Paradigma Penelitian 1. Desain penelitian Desain penelitian memberikan rancangan dan struktur bagi peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian secara objektif dan akurat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian control group post test only design yaitu dengan membagi dua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol. Treatment akan diberikan pada kelas eksperimen yang berupa pembelajaran menggunakan media simulasi proteus, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan treatment melaikan hanya diberikan pembelajaran secara konvensional saja. Kedua kelas tersebut diberi evaluasi berupa post test yang akan dilakukan pada akhir pembelajaran. Perbandingan hasil post test dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut merupakan efek dari perlakuan terhadap variabel dependen. Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat dengan lebih jelas pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Desain penelitian eksperimen Kelompok Eksperimen
Pretest -
Kontrol
-
Perlakuan Media simulasi proteus (software simulasi elektronik) Media belajar konvensional
Keterangan : NE
: Nilai Post test kelompok eksperimen
NK
: Nilai Post test kelompok kontrol
Post test NE
NK
39
2. Paradigma penelitian Menurut Sugiyono (2008: 65), paradigma penelitian merupakan pola fikir yang menunjukan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Paradigma penelitian digunakan sebagai panduan dalam merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis dan menentukan teknik analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Paradigma dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: a.
paradigma kelompok eksperimen Kelompok Eksperimen
b.
Treatment dengan media simulasi
Hasil Belajar
paradigma kelompok kontrol Kelompok Kontrol
Treatment dengan media konvensional
Hasil Belajar
G. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK 1 Sedayu. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi atau sebagian unsur populasi yang dijadikan objek
40
penelitian. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah cluster random sampling, yaitu pemilihan kelas secara acak yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penentuan teknik sampling ini dilakukan setelah memperhatikan ciri - ciri antara lain: 1. siswa mempunyai kemampuan awal yang sama, 2. siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, 3. siswa diampu oleh guru yang sama, 4. siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama dan pembagian kelas tidak ada yang kelas unggulan. H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik yang dilakukan peneliti dalam mengambil data dilapangan. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya adalah melalui tes, angket atau kuisioner, wawancara dan observasi. Pemilihan teknik pengumpulan data yang benar menjadi acuan valid tidaknya data yang diambil. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode tes. Metode tes dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 266), tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Jenis metode tes yang dipakai adalah tes pilihan ganda (multiple choice test).
41
I. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar dalam pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. 1. Instrumen Test Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui sifat, kecakapan dan tingkah laku dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif (pilihan ganda). Materi yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar ini disesuaikan dengan materi yang telah diterima oleh siswa pada mata pelajaran yang tercantum dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Tes diberikan sesudah mendapatkan perlakuan (post test). Soal tes objektif mempunyai 4 alternatif jawaban pada setiap soalnya. Rentan penskoran antara 1 dan 0, nilai 1 jika menjawab dengan benar dan nilai 0 jika salah. Pembuatan instrumen telah disesuaikan dengan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran, kemudian dibuat butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa peneliti sajikan pada Tabel 2 berikut ini.
42
Tabel 2. Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar No. 1.
2.
3.
Materi Line Follower a. Bagian-bagian line follower b. Fungsi bagian-bagian line follower c. Cara kerja komponen elektonik Motor Driver a. Macam-macam motor driver DC b. Komponen pada motor driver c. Fungsi bagian motor driver d. Cara kerja motor driver Pemahaman rangkaian a. Rangkaian kendali elektronik b. Memahami logika rangkaian motor driver JUMLAH
No. Butir Soal
JML
1, 2, 5 4, 6, 8, 9 3, 7, 10, 12
3 4 4
11, 16, 19, 20 23, 27 14, 15 24, 25, 28, 29
4 2 2 4
17, 21,22 13, 18, 26
3 3 29
2. Validitas dan Realibilitas Instrumen a. Uji Validitas Menurut McMillan (2010: 144), “validity was defined as the degree to which an instrument measures what it says it measures or purports to measure” yang artinya validitas didefinisikan sejauh mana instrument penelitian itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Instrumen yang berbentuk tes harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi. Pengujian validitas konstruksi dapat dilakukan dengan meminta pendapat para ahli melalui experts
43
judgement sedangkan validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran dan standar kompetensi yang telah ditentukan. (Sugiyono, 2009: 129). Terdapat dua tahapan dalam pengujian validitas instrumen yang dilakukan peneliti yaitu dengan meminta pendapat para ahli (experts judgement) dan dengan menggunakan bantuan software ITEMAN (Item Analysis)untuk menganalisis validitas butir soal. b. Uji Reliabilitas Suatu instrumen bisa dikatakan reliabel jika instrumen itu memiliki nilai keajegan, artinya instrumen akan memberikan nilai yang sama walapun dilakukan beberapa kali pengambilan. Menurut L. R Gay (1987: 162), “reliability is the degree which a test consistently measures whatever it measures” yang artinya reliabilitas merupakan sejauh mana tes secara konsisten mengukur apa yang di ukur. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Penelitian ini menggunakan bantuan software ITEMAN (Item Analysis) untuk mencari nilai reliabilitas instrumen. Penelitian
ini
menggunakan
interprestasi
nilai
r
yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 319) sebagai pedoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen penelitian yaitu seperti yang tertera pada Tabel 3 berikut ini:
44
Tabel 3. Interprestasi nilai r Besarnya nilai r
interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Agak rendah
Antara 0,002 sampai dengan 0,400
Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Sangat rendah
J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Butir Soal Analisis butir soal merupakan suatu prosedur yang sistematis yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 206), analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Analisis butir soal juga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis butir soal yaitu taraf kesukaran dan daya pembeda, Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 207), soal yang terlalu mudah
tidak
merangsang
siswa
untuk
mempertinggi
usaha
memecahkanya. Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi
45
putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauanya. Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pintar dan siswa yang bodoh (kemampuan rendah). Terdapat dua kriteria terhadap soal yang tidak mempunyai daya beda (soal yang tidak baik). Kriteria yang pertama jika soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh siswa pintar dan siswa kurang pintar, kriteria kedua yaitu jika soal tidak bisa dijawab oleh siswa pintar maupun siswa yang kurang pintar. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh siswa yang pandai saja. Analisis butir soal pada penelitian ini dianalisis menggunakan software ITEMAN, dengan menggunakan software ini peneliti dapat mengetahui besarnya daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas soal sekaligus. Sampel yang diambil untuk menguji soal tes adalah siswa SMKN 2 Depok kelas XI jurusan otomasi industri. Pemilihan sekolah didasarkan karena siswa pada jurusan tersebut telah menerima materi yang sama dengan materi yang akan di berikan pada siswa SMK 1 Sedayu jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Penetapan keputusan dilakukan setelah dilakukannya analisis butir soal. Kriteria penetapan keputusan menurut Sumarna Surapranata (2005: 47), dapat dijelaskan pada Tabel 4 berikut :
46
Tabel 4. Kriteria penetapan pada program ITEMAN Kriteria
Koefisien
Tingkat
> 0,9
kesukaran
0,71 s.d. 0,9 0,3 s.d 0,7 0,1 s.d. 0,29
Daya pembeda
Proporsi jawaban
Keputusan Terlalu Sulit (ditolak) Sukar (diterima dengan revisi) Sedang (diterima) Mudah (diterima dengan revisi)
< 0,1
Terlalu mudah (ditolak)
> 0,3
Diterima
0,1 s.d. 0,29
Direvisi
< 0,1
Ditolak
> 0,05
Berfungsi dengan baik
2. Uji Normalitas dan Homogenitas a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui variabel-variabel dalam penelitian dapat tersebar dengan rata atau tidak. Pengujian hipotesis merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan sebelum melakukan
pengujian
hipotesis.
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan uji Kolmogorov-Smirnov dalam menguji normalitas data. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya varian pada kedua kelompok. Semakin kecil varian maka semakin homogen data dalam kelompok. Sebaliknya, semakin besar varian maka makin heterogen data dalam kelompok tersebut. Uji homogenitas dilakukan peneliti melalui bantuan software SPSS 19.
47
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari pernyataan hipotesis yang dilakukan peneliti. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini Terdapat pengaruh yang signifikan prestasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata diklat elektronika. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t atau uji beda, Pengujian ini dikerjakan melalui software SPSS dengan fasilitas pengujian independen sample T test. 4. Pengujian Pertanyaan Penelitian Besarnya perbedaan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat ditentukan dari data perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok siswa. Besarnya peningkatan tersebut dapat dicari dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
keterangan : % peningkatan HB
= prosentase peningkatan hasil belajar siswa
x nilai.Eksp
= rata-rata nilai kelas eksperimen
x nilai K
= rata-rata nilai kelas kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Profil SMK 1 Sedayu SMK 1 Sedayu beralamat di Pos Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan teknologi negeri yang terdapat di Kabupaten Bantul. SMK 1 Sedayu memiliki visi dan misi sebagai salah satu wadah dan basis pendidikan dan keterampilan. Visi SMK 1 Sedayu adalah tamatan menjadi tenaga yang bermoral, berkualitas, dan profesional yang dapat diandalkan dan berguna bagi masyarakat, Bangsa, dan Negara. Misi SMK 1 Sedayu adalah membentuk manusia yang berdisiplin, patriotik, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan YME, membekali keterampilan yang profesional, mengembangkan kemampuan
berwirausaha,
membekali
IPTEK
untuk
melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, dan membekali keterampilan berkomunikasi dengan bahasa. SMK 1 Sedayu merupakan suatu lembaga pendidikan menengah kejuruan di bidang teknologi sebagai lanjutan dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan mempersiapkan peserta didiknya dalam berbagai jurusan teknologi industri untuk dijadikan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai teknisi industri. SMK 1 Sedayu Bantul mempunyai beberapa bidang keahlian 48
49
antara lain: jurusan teknik kendaraan ringan, jurusan teknik instalasi tenaga listrik, jurusan teknik komputer dan jaringan, jurusan teknik las, dan jurusan teknik gambar bangunan. Proses Belajar Mengajar (PBM) setiap harinya dimulai pada jam masuk pagi yaitu jam pertama pukul 07.00 WIB dengan alokasi waktu 45 menit untuk satu jam tatap muka. 2. Homogenitas Kelas Penelitian
dengan
metode
ekperimen
bertujuan
untuk
menghubungkan suatu sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti. Peneliti harus menentukan kelas mana yang dapat dibuat penelitian. Peneliti harus menentukan kemampuan awal dari masing-masing kelas agar hasil penelitian memang berasal dari hasil treatmen, jika kemampuan awal siswa berbeda bisa dimungkinkan hasil eksperimen berasal dari kelas yang lebih pintar dari pada kelas kontrol. Kelas yang dijadikan untuk penelitian harus homogen, artinya kelas yang digunakan untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen harus mempunyai kemampuan awal yang sama. Pengujian kemampuan awal siswa dilakukan peneliti dengan cara menganalisis sebaran rata-rata nilai dasar elektronika pada semester sebelumnya. Mata diklat elektronika dasar merupakan dasar kemampuan awal untuk mempelajari mata diklat elektronika, sehingga dapat dijadikan patokan untuk menentukan kemampuan awal siswa dalam mempelajari matari mata diklat elektronika. Hasil analisa menunjukkan bahwa antara kelas TITL A dan TITL B mempunyai sebaran rata-rata nilai siswa yang
50
relatif sama. Kelas TITL C menunjukkan rata-rata nilai siswa lebih tinggi dari pada kelas lain, oleh karena itu kelas TITL C tidak bisa digunakan sebagai sampel penelitian.
Nilai rata-rata siswa 100
73.7
73.4
79.7
Kelas A
Kelas B
Kelas C
80 60 40 20 0
Gambar 15. Diagram batang nilai rata-rata siswa pada mata diklat elektronika dasar kelas XI Uji kemampuan awal siswa menunjukan bahwa kelas TITL A dan TITL B mempunyai sebaran rata-rata nilai siswa yang relatif sama, artinya baik kelas TITL A dan TITL B tidak ada perbedaan kemampuan awal. Peneliti menggunakan bantuan software SPSS dalam menganalisa sebaran rata-rata nilai siswa. Tabel 5. Homogenitas kelas TITL A dan kelas TITL B Perhitungan
Nilai Sig.
Nilai Sig. yang Ditetapkan
Kesimpulan
Uji Homogenitas
0,075
0,05
Kedua Kelas Homogen
51
Tabel 5 diatas terlihat nilai signifikannya berada pada 0,075 yang artinya nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 atau 5%, sehingga bisa dikatakan siswa kelas TITL A dan kelas TITL B adalah homogen secara statistik dan secara random peneliti memilih kelas TITL A sebagai kelas kontrol dan TITL B sebagai kelas eksperimen. 3. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar pada penelitian ini dibagi menjadi 2 metode dan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. a) Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Kontrol Metode yang digunakan pada kelas kontrol adalah metode ceramah, metode jenis ini merupakan metode yang biasa digunakan pada pembelajaran di SMK 1 Sedayu khususnya pada mata diklat elektronika. Peneliti memberikan materi kepada siswa dengan cara menulis di papan tulis dan menjelaskan materi tersebut, proses interaksi dengan siswa dilakukan dengan cara tanya jawab. b) Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Kontrol Metode yang digunakan pada kelas eksperimen yaitu metode pembelajaran dengan bantuan media simulasi elektronik. Peneliti memberikan materi dengan membuat slide presentasi dan membuat simulasi elektronika. Peneliti menggunakan software simulasi untuk menjelaskan cara kerja suatu rangkaian elektronik. Materi yang
52
diberikan adalah sama antara kelas kontrol maupun kelas eksperimen, yang membedakan hanya pada media yang digunakan. Hasil akhir dari pembelajaran adalah berupa nilai akhir (post test). Pengujian dilakukan setelah materi selesai diberikan. Bentuk post test yang dilaksanakan berupa tes multiple choice. Soal multiple choice yang diberikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda. Hasil dari post test digunakan untuk mengetahui perbedaan peningkatan prestasi belajar pada mata diklat elektronika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kegiatan belajar mengajar dilakukan peneliti tiap hari sabtu, adapun faktor-faktor yang dikendalikan adalah kemampuan awal siswa, waktu dan tempat. Kemampuan awal siswa harus di perhatikan agar tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Waktu yang digunakan peneliti untuk mengajar berurutan, yaitu kelas TITL B pada jam 09.15-10.45 WIB, sedangkan kelas TITL A pada jam 10.45-12.15 WIB. Tempat yang digunakan untuk mengajar adalah sama yaitu di ruang PAUL (Praktek Alat Ukur Listrik). Fakorfaktor tersebut dikendalikan agar perbedaan hasil belajar benar-benar berasal dari efek treatmen bukan karena kemampuan awal, waktu, atau tempat yang berbeda.
53
B. Analisis Data 1. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen a. Pendapat Para Pakar (Expert Judgement) Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengambil data, instrumen yang baik itu harus valid dan reliabel. Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan beberapa hal diantaranya diujikan kepada para pakar (expert judgement) dan pengujian di lapangan atau uji coba instrumen penelitian. Pengujian kepada para pakar (expert judgement) dilakukan kepada para dosen yang telah berpengalaman dalam bidang pembuatan instrumen penelitian. Hasil pengujian menyatakan bahwa materi dan instrumen penelitian dinyatakan layak untuk digunakan dalam penelitian dengan beberapa revisi. b. Analisis Butir Soal Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan masing-masing butir soal dalam membedakan kualitas peserta didik. Pengujian butir soal dilakukan dengan menggunakan bantuan software ITEMAN (Item Analysis). Sampel yang digunakan adalah siswa jurusan Teknik Otomasi Industri kelas XI SMKN 2 Depok. Pemilihan sampel didasarkan karena siswa tersebut telah mendapatkan materi yang sama yang akan digunakan untuk penelitian di SMK 1 Sedayu.
54
Hasil analisis menggunakan software ITEMAN menunjukkan bahwa dari 29 soal yang dibuat peneliti terdapat 9 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang tidak valid terdapat pada butir soal no 1, 5, 8, 12, 19, 22, 23, 24, dan 27. Butir soal dinyatakan ditolak karena nilai biser dan nilai point biser dibawah 0,1, hal ini sesuai dengan interpretasi hasil tes bahwa butir soal tersebut dinyatakan tidak valid (ditolak). Biser dan point biser merupakan daya pembeda soal yang bisa membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Contoh pada butir soal nomor 8 nilai biser sebesar 0,004 dan nilai point biser sebesar 0,003 sedangkan soal nomor 12 nilai biser sebesar -0,044 dan nilai point biser sebesar -0,035. Kedua butir soal tersebut mempunyai nilai biser dan point biser dibawah 0,1. Butir soal yang tidak valid bisa diperbaiki atau dihapus. Peneliti memilih untuk menghapus soal yang tidak valid, sehingga butir soal yang bisa dipakai untuk post test berjumlah 20 butir. Data lengkap hasil analisis butir soal penulis sajikan dalam lampiran 7. c. Reliabilitas Instrumen Peneliti menggunakan bantuan software ITEMAN dalam melakukan pengujian reliabilitas, pada hasil perhitungan nilai alpha () menunjukkan angka 0,703. Menurut Kana Hidayati (2007: 5), nilai alpha merupakan koefisien reliabilitas tes. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan instrumen penelitian pada interval 0,600 0,800, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen ini memiliki
55
tingkat kehandalan instrumen pada kategori cukup tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas dengan software ITEMAN peneliti sajikan pada lampiran 7. Tabel 6. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen Perhitungan
Reliabilitas
Software ITEMAN
0,703
Kesimpulan Instrumen mempunyai reliabilitas yang baik
2. Uji Normalitas Hasil Belajar Uji normalitas yang peneliti gunakan adalah uji normalitas kolmogorov-smirnov. Uji normalitas dilakukan sebagai pra syarat sebelum dilaksanakannya uji T. Uji normalitas ini meliputi uji normalitas data nilai post test kelas kontrol dan nilai post test kelas eksperimen. Data hasil uji normalitas peneliti sajikan seperti berikut: Hipotesis penelitian: H0
= data normal
H1
= data tidak normal
Hasil uji normalitas post test dapat dilihat pada penyajian data pada Tabel 8 berikut : Tabel 7. Uji normalitas hasil belajar (post test) Kelompok
Sig.
Kontrol
0.105
Eksperimen
0.183
Nilai Sig. yang di tetapkan 5%
Kesimpulan H0 diterima H1 ditolak
56
Tabel 7 di atas menunjukkan nilai signifikan kolmogorove smirnov kelas kontrol sebesar 0.105 dan kelas eksperimen 0.183. Kedua nilai tersebut berada di atas nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu (5%), sehingga dapat diambil keputusan untuk menerima H0. Dilihat dari pernyataan tersebut dapat dikatakan distribusi data nilai post test kedua kelas adalah normal. Data lengkap perhitungan uji normalitas hasil belajar peneliti sajikan pada lampiran 9. 3. Uji Homogenitas Uji pra syarat yang kedua sebelum dilaksanakannya uji beda adalah uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi kedua kelas/ kelompok homogen. Uji homogenitas yang peneliti lakukan adalah uji homogenitas dengan uji levene. Hasil uji levene yang peneliti laksanakan terhadap data post test disajikan dalam Tabel 8. Penetapan hipotesis: H0
= variansi kedua kelompok homogen
H1
= variansi kedua kelompok tidak homogen Tabel 8. Uji homogenitas nilai post test Perhitungan
Nilai Sig.
Nilai Sig. yang Ditetapkan
Kesimpulan
Uji Homogenitas
0,206
0,05
H0 diterima H1 ditolak
Tampilan data pada Tabel 8 menunjukkan hasil uji homogenitas post test sebesar 0,206, nilai tersebut diatas nilai signifikansi yang ditetapkan (5%). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diambil
57
kesimpulan untuk menerima H0, atau dengan kata lain kedua kelompok dinyatakan homogen secara statistik. 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan peneliti yaitu membandingkan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan fungsi pengujian statistik parametrik independent sample T-test. Pengujian ini dapat dilakukan karena variansi data kedua kelompok bersifat homogen dan sebaran data masing-masing kolompok termasuk dalam golongan distribusi normal. Hal tersebut dapat dibuktikan pada pengujian normalitas dan homogenitas data sebelumnya. Pengujian yang peneliti lakukan dengan menggunakan fungsi independent sample T-test pada program SPSS 19 yang menghasilkan dua macam data analisis. Kedua macam data tersebut adalah data analisis perbedaan rata-rata nilai siswa secara deskriptif dan perbedaan rata-rata nilai siswa secara inverence. Data hasil pengujian perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10. Hipotesis : H0
= Tidak ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H1
= Terdapat perbedaan rata-rata nilai hasil belajar kedua kelompok siswa.
58
Tabel 9. Hasil analisis perbedaan rata-rata hasil belajar siswa Kelas Kontrol Eksperimen
Jml. Siswa 30
Nilai Rata-rata Kelas 66,33
30
75,00
Tabel 10. Hasil analisis uji beda rata-rata hasil belajar siswa Perhitungan T hitung T tabel (n= 60) P-value Nilai signifikansi
Nilai 3,653 2,001 0,001 0,05
Pembahasan T hitung > T tabel P-value < Nilai signifikansi
kesimpulan H0 ditolak H1 diterima H0 ditolak H1 diterima
Hasil analisis perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok yang tampak pada Tabel 9 menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut dapat dikategorikan berbeda secara deskriptif. Hal ini tampak pada kolom nilai rata-rata kelas, pada kolom tersebut nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 66,33 sedangkan untuk kelompok eksperimen 75. Nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi sebesar 8,67 dari pada kelompok kontrol. Pengujian selanjutnya adalah pengujian uji beda rata-rata hasil belajar kedua kelompok. Data hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan nilai P-value sebesar 0,001, nilai signifikansi ini dibawah nilai signifikansi yang ditetapkan (0,001 < 0,05). T hitung pada Tabel 10 menunjukkan nilai 3,653 dan nilai ini lebih besar dari pada nilai t tabel yaitu sebesar 2,001, nilai t hitung > t tabel (3,653 > 2,001), sehingga dapat diambil keputusan untuk menolak H0 dan
59
yang signifikan antara rata-rata nilai belajar siswa dengan menggunakan media konvensional dan media pembelajaran dengan menggunakan media software simulasi proteus.
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembahasan Perbedaan Hasil Belajar Siswa Analisis perbedaan hasil belajar siswa dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan penggunaan tambahan media pembelajaran, yaitu berupa penggunaan media simulasi software proteus. Data yang digunakan dalam analisa perbedaan rata-rata hasil belajar siswa adalah data nilai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini yang bertindak sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI TITLA, sedangkan sebagai kelas eksperimen yaitu siswa kelas XI TITLB. Proses analisis data menggunakan alat bantu software SPSS 19. Analisis perbedaan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-Test, dan didapatkan hasil P-value sebesar 0,001. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai signifikansi (5%) maka nilai sig P-value < signifikansi, pada pengujian kedua yaitu membandingkan t hitung dengan t tabel, pada uji beda perhitungan t hitung berada pada 3,653 sedangkan untuk t tabelnya adalah 2,001, ini artinya t hitung lebih besar dari pada t tabel, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar kedua kelompok.
60
2. Pembahasan Besar Perbedaan Hasil belajar Siswa Hasil analisa dalam penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai kedua kelompok belajar. Berdasarkan data hasil pengujian statistik deskriptif dapat diketahui kelompok yang memiliki nilai rata-rata lebih tinggi, seperti yang tampak pada Tabel 14 yang memperlihatkan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 75,00 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 66,33 dan perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok tersebut sebesar 8,77.
Rata-rata Nilai Posttest 75 70
75
65
Rata-rata Nilai
66.33
60 K.Kontrol
K.Eksperimen
Gambar 16. Diagram batang rata-rata nilai post test Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media simulasi software proteus dalam proses pembelajaran dikelas yang diharapkan terdapat perbedaan peningkatkan hasil belajar siswa. Hipotesis penelitian
ini
menyatakan
bahwa
nilai
rata-rata
siswa
dengan
61
menggunakan media simulasi software proteus lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa dengan menggunakan media pembelajaran konvensional. Diasumsikan bahwa kualitas siswa kedua kelompok sama, maka dengan membandingkan perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok tersebut dapat dicari besarnya peningkatan hasil belajar. Besarnya peningkatan hasil belajar dengan penggunaan media simulasi software proteus dapat ditentukan dari data perbedaan rata-rata hasil belajar kedua kelompok siswa. Besarnya peningkatan tersebut dapat dicari dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
Siswa yang dianggap lulus adalah siswa yang memiliki nilai diatas nilai standar KKM yang ditetapkan. Nilai kriteria ketuntasan minimal untuk mata diklat elektronika di SMK 1 Sedayu adalah 70,00, apabila dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) siswa yang lulus pada kelas eksperimen lebih banyak dari pada siswa kelas kontrol. Data hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran 8, untuk lebih jelas dalam membedakan siswa yang memenuhi KKM dapat dilihat pada Gambar 17 dan Gambar 18.
62
Distribusi Nilai Post Test Kelas Kontrol 7
Jumlah Siswa
6 5 4 3 2 1 0 50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
Nilai Siswa
Gambar 17. Diagram batang sebaran nilai siswa kelas kontrol
Distribusi Nilai Post test Kelas Eksperimen 8
Jumlah Siswa
7 6 5 4 3 2 1 0 50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
Nilai Siswa
Gambar 18. Diagram batang sebaran nilai siswa kelas eksperimen Gambar 17 dan Gambar 18 di atas menjabarkan bahwa siswa kelas kontrol yang dapat memenuhi KKM sebanyak 15 anak, sedangkan siswa kelas eksperimen sebanyak 24 anak. Tingkat kelulusan ini apabila
63
didistribusikan dalam bentuk persentase, maka didapat persentase kelulusan siswa kelas kontrol adalah 50%, sedangkan presentase kelulusan siswa kelas eksperimen adalah 80%. Perbedaan tingkat kelulusan antara kedua kelas tersebut mencapai 30%.
Tingkat kelulusan kelas 100% 80% 60% 40%
80% 50%
20% 0% K.Kontrol
K.Eksperimen
Gambar 19. Diagram batang tingkat kelulusan kelas
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berjudul “pengaruh penggunaan media software simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat elektronika” maka dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut: 1.
ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas kontrol (media konvensional) dengan siswa kelas eksperimen (media software simulasi proteus),
2.
rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, perbedaan nilai rata-rata post test mencapai 8,77 atau 13,12%.
B. Keterbatasan Penelitian Pelaksanaan penelitian pengaruh penggunaan media software simulasi proteus terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat elektronika ini telah dirancang dan dikerjakan dengan cermat, namun bukan berarti hasilnya tanpa kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain: 1. penggunaan tes sebagai teknik pengumpulan data tidak ditambah dengan komponen penilaian lain seperti sikap, dan keaktifan dikelas, sehingga data hasil belajar siswa hanya bergantung pada satu jenis instrumen penilaian saja, 64
65
2. penggunaan software simulasi proteus hanya terbatas pada penggunaan media pembelajaran saja, bukan sebagai media praktik siswa, sehingga jika software tersebut digunakan sebagai media praktik bisa dimungkinkan data penelitian akan berbeda, 3. penelitian hanya dibatasi pada sub kopetensi dasar pada mata diklat elektronika yaitu memahami cara kerja bagian-bagian robot line follower saja, sehingga jika diaplikasikan pada kopetensi dasar yang lain dapat dimungkin data akan berubah, 4. pelaksanaan penelitian hanya dilakukan pada satu sekolah dan satu jurusan saja, yaitu SMK N 1 Sedayu Bantul pada kelas XI jurusan TITL yang dijadikan objek penelitian, sehingga jika penelitian ini diterapkan pada sekolah dan jurusan lain kemungkinan data akan berubah. C. Saran 1. Guru dapat menggunakan media software simulasi proteus sebagai media simulasi elektronik untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata diklat elektronika. 2. Diharapkan ada peneliti lain yang dapat mengaplikasikan software untuk mata diklat lain agar media belajar siswa lebih bervariatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. (2011). Media Pendidikan, Pengertian pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. ATmel. (2012). ATmega16. (http://atmel.com/image/doc2466.pdf, diakses pada 4 juli 2012). Azhar Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta. Blocher, Richard. (2004). Elektronika Dasar. Yogyakarta. ANDI Bloom, Benjamin S. (1979). Taxonomi of Educational Objectives, The Classification of Educational Goals. London: Longman Group.Ltd Gay, L.R. (1987). Educational Research, Competencies for Analysis and Application. USA: Merrill Publishing Company. Joko Muryanto. (2009). Panduan Menggambar Schematic dan Mendesain PCB Menggunakan Program Proteus 6 Profesional. (http://adengkesuma.files.wordpress.com/2011/07/cara_mendesain_pcb _menggunakan_program_proteus.pdf, diakses pada 24 juni 2012). Jumadi.
(2010). Pengertian dan Ruang Lingkup Elektronika. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Jumadi,%20M.Pd., %20Dr./Pengertian%20%26%20Ruang%20Lingkup%20Elektronika.pd f, diakses pada 24 juni 2012).
Kana Hidayati. (2007). Manual Item and Test Analysis, Pedoman Penggunaan ITEMAN. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/kanahidayati-mpd/gambaran-umum-iteman.pdf, diakses pada 13 mei 2012). McMillan, James H. (2008). Educational Research, Fundamental for the Consumer. USA: Pearson Education.Inc Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT remaja rosdakarya offset. Nana Sudjana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. Nana Sudjana & Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ningbo
Sengguang Motor. (2012). DC Geared (http://sgmadamotor.en.made-in-china.com/offer-list-1.html, pada 4 juli 2012).
66
Motor. diakses
67
Oemar Hamalik. (2009). Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Riyanto Sigit. (2007). Robotika, Sensor & Aktuator. Yogyakarta: Graha Ilmu. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. jakarta: Bhineka Cipta. Sibas, (2012). Membuat Robot Line Tracer. (http://blog.ub.ac.id/sibas, diakses pada 4 juli 2012). Soni ramadhan. (2011). Efektivitas Penggunaan Media Simulasi Virtual pada Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika dan Meminimalkan Miskonsepsi Siswa. (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pfis_053733_chapter2.pdf, diakses pada 6 Maret 2012). Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogayakarta: UNY Press. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarna Surapranata. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Syahban Rangkuti. (2011). Mikrokontroller ATMEL AVR, Simulasi dan Praktik Menggunakan ISIS Proteus dan Code Vision AVR. Bandung: Informatika Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarat: Rineka Cipta Taufik Dwi Septian. (2008). Build your Own Line Follower Robot. Yogyakarta: ANDI. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
68
LAMPIRAN
69
LAMPIRAN 1 SURAT OBSERVASI PENELITIAN
70
LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN
71
LAMPIRAN 3 SILABUS, RPP, PPT, LAYOUT SIMULASI
SILABUS KOMPETENSI KEAHLIAN :TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK. 2011/2012 Nama sekolah Mata Pelajaran Klas/semester Alokasi waktu Kompetensi dasar 1.Teknik Thiristor
: SMK 1 SEDAYU : Muatan local ( Elektronika II ) : XI/ Sm3 & Sm 4 : 2 jam/ minggu.
Indakator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Thiristor terdiskripsi dengan jelas baik kontruksi,jenis, sifat-sifat,kegunaan pada rangkaian dan contoh rangkaian yangt menggunakan Thiristor.
*Kontruksi dan jenis thiristor
*Menjelaskan Kontruksi Thiristor dan macam Thiristor antara lain: 1. SCR. 2. TRIAC 3. DIAC 4. QUADRAK *Menjelaskan /menggambar rangkaian Tentang penggunaan thiristor dalam rangkaian elektronik control *.Menjelaskan Karakteristik umum OP AMP - Sifat Tipikal
Tes Tertulis Praktik/pemb erian tugas ( home proyek )
*Penggunaan Thiristor
2.Teknik Operasional
*OP AMP terdiskripsi dengan *.Pengertian OP AMP dan jelas Tentang: sifat/ karakteristiknya.
Alokasi waktu TM PS PI 2
Sumber belajar Modern elektronik
1 Integrated Electronic Kogha khusa 2 Elektronik By Scoum
Amplifier
Karakteristiknya,fungsinya,ca ra member catu tegangan,cara cara menentukan nomor kaki,jenis merkyang ada,contoh,penggunaannya. *.Fungsi OP AMPdan contoh contoh penggunaan
- Kontruksi pinnya - Catu daya - Jumlah dalam kemasan Op amp sebagai osilator relaksasi OP AMP sebagai Penguat Inverting. Op AMP sebagai penguiat non Inverting. OP AMP Sebagai Penguat Sensor.
2
4 3.IC Gerbang logika
4.Pembuatan robot line Follower
IC logika terdiskripsi dengan jelas tentang: jenisnya ,gambar/simbulnya,model rang listriknya,table kebenaranya,rumus matematiknya,contoh penggunaan Pemahaman bagian-bagian robot line follower. Robot line follower dapat kerja sesuai yang direncanakan.
*.Jenis jenis gerbang logika: AND,OR,NOT,NOR,NAND Tabel kebenaran gerbang: AND,OR,NOT,NAND . Rumus Aljabar BOOLnya Contoh penggunaan Rang logic. *Rangkaian robot line Follower. Pembalik putaran motor.
*.Menjelaskan tentang gerbang logika,table kebenaran,rumus aljabar boolnya,Mapping kornough.contoh contoh penggunaan rangkaian logika. *Menjelaskan cara membuat PCB,Menyetel rangkaian,Mengetes robot Mencari kesalahan.
3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah
: SMK 1 Sedayu
Mata Pelajaran
: Elektronika
Kelas/Semester
: XI / 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2 (2 pertemuan)
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Memahami konsep dasar pembuatan robot line follower
Kompetensi Dasar
: Memahami cara kerja motor driver pada line follower
Indikator
: -
Bagian-bagian robot line follower dapat difahami dengan baik
-
Fungsi komponen elektronik dapat diterapkan dalam memahami pengendalian motor DC pada robot line follower.
-
Cara kerja pengendalian motor DC pada line follower dapat dijelaskan dengan baik dan benar
I.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat : 1. Memahami bagian-bagian robot line follower 2. Menerapkan fungsi komponen elektronik dalam memahami cara kerja motor driver line follower. 3. Mengetahui cara kerja motor driver pada robot line follower.
II.
Materi Ajar 1. Bagian dan fungsi bagian pada line follower robot 2. Pengertian driver motor 3. Macam-macam driver motor 4. Fungsi masing-masing komponen 5. Cara kerja driver motor Dc 6. pengereman motor DC
III.
Metode Pembelajaran 1. Ceramah dan tanya jawab 2. Diskusi 3. Simulasi rangkaian dengan bantuan software proteus
IV.
Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Awal
/
Pendahuluan
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Guru
Waktu
membuka pelajaran dengan berdo’a dan
menyampaikan salam pembuka.
Guru melakukan presensi peserta didik.
Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar.
Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan
10 menit
tujuan pembelajaran. Kegiatan
Inti
Pembelajaran
Guru memberikan pretest tentang materi bagianbagian robot dan kendali motor DC pada robot line follower
Guru memberikan gambaran tentang rangkaian yang
25 menit
45 menit
ada pada robot line follower melalui presentasi dengan proyektor Kegiatan Akhir
/
Penutup
Guru memberikan waktu untuk siswa bertanya tentang materi yang telah diberikan.
Guru
memberikan
pesan-pesan
moral
untuk 10 menit
memotivasi peserta didik agar lebih giat dalam belajar.
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
Pertemuan kedua Tahapan Pembelajaran Kegiatan Awal Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran
/
Guru
Alokasi Waktu
membuka pelajaran dengan berdo’a dan
menyampaikan salam pembuka.
Guru melakukan presensi peserta didik.
Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar.
15 menit
Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengulas materi yang telah diberikan pada minggu sebelumnya.
Kegiatan
Inti
Pembelajaran
Guru menjelaskan materi tentang kendali motor pada robot line follower dengan menggunakan software proteus
Guru menjelaskan penerapan komponen elektronik 50 menit
sebagai pengendali motor DC
Siswa mempraktekkan simulasi motor driver dengan software proteus.
Kegiatan Akhir
/
Penutup
Guru melakukan post test mengenai materi yang telah diberikan.
Guru
memberikan
pesan
pesan
moral
untuk 25 menit
memotivasi peserta didik agar lebih giat dalam belajar.
V.
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
Alat dan Sumber Belajar 1. Hand book cara kerja robot line follower 2. Internet 3. Hardware bagian-bagain robot line follower 4. proyektor
VI.
Penilaian Bentuk tes
: Tertulis
Bentuk soal
: Multiple Choice Yogyakarta, 23 Maret 2012
Mengetahui Guru Pembimbing
Mahasiswa
Drs. Ananto Susmiyadi
Yana Andri Ariyanto
NIP. 19601216 199601 1 001
NIM. 07518241005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol)
Nama Sekolah
: SMK 1 Sedayu
Mata Pelajaran
: Elektronika
Kelas/Semester
: XI / 2
Pertemuan Ke
: 1 dan 2 (2 pertemuan)
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Memahami konsep dasar pembuatan robot line follower
Kompetensi Dasar
: Memahami cara kerja motor driver pada line follower
Indikator
: -
Bagian-bagian robot line follower dapat difahami dengan baik
-
Fungsi komponen elektronik dapat diterapkan dalam memahami pengendalian motor DC pada robot line follower.
-
Cara kerja pengendalian motor DC pada line follower dapat dijelaskan dengan baik dan benar
I.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat : 1. Memahami bagian-bagian robot line follower 2. Menerapkan fungsi komponen elektronik dalam memahami cara kerja motor driver line follower. 3. Mengetahui cara kerja motor driver pada robot line follower.
II.
Materi Ajar 1. Bagian dan fungsi bagian pada line follower robot 2. Pengertian driver motor 3. Macam-macam driver motor 4. Fungsi masing-masing komponen 5. Cara kerja driver motor Dc 6. pengereman motor DC
III.
Metode Pembelajaran 1. Ceramah dan tanya jawab 2. Diskusi
IV.
Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Awal
/
Pendahuluan
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Guru
Waktu
membuka pelajaran dengan berdo’a dan
menyampaikan salam pembuka.
Guru melakukan presensi peserta didik.
Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar.
Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan
10 menit
tujuan pembelajaran. Kegiatan
Inti
Pembelajaran
Guru memberikan pretest tentang materi bagianbagian robot dan kendali motor DC pada robot line 25 menit follower
Guru memberikan gambaran tentang rangkaian yang 45 menit ada pada robot line follower
Kegiatan Akhir
/
Penutup
Guru memberikan waktu untuk siswa bertanya tentang materi yang telah diberikan.
Guru
memberikan
pesan-pesan
moral
untuk 10 menit
memotivasi peserta didik agar lebih giat dalam belajar.
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
Pertemuan kedua Tahapan Pembelajaran Kegiatan Awal Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran
/
Guru
Alokasi Waktu
membuka pelajaran dengan berdo’a dan
menyampaikan salam pembuka.
Guru melakukan presensi peserta didik.
Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar.
15 menit
Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengulas materi yang telah diberikan pada minggu sebelumnya.
Kegiatan
Inti
Pembelajaran
Guru menjelaskan materi tentang kendali motor pada robot line follower dengan menggambarkan di papan tulis.
50 menit
Guru menjelaskan penerapan komponen elektronik sebagai pengendali motor DC
Kegiatan Akhir
/
Penutup
Guru melakukan post test mengenai materi yang telah diberikan.
Guru
memberikan
pesan
pesan
moral
untuk 25 menit
memotivasi peserta didik agar lebih giat dalam belajar.
V.
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
Alat dan Sumber Belajar 1. Hand book materi cara kerja robot line follower 2. Hardware bagian-bagian robot
VI.
Penilaian Bentuk tes
: Tertulis
Bentuk soal
: Multiple Choice
Yogyakarta, 23 Maret 2012 Mengetahui Guru Pembimbing
Mahasiswa
Drs. Ananto Susmiyadi
Yana Andri Ariyanto
NIP. 19601216 199601 1 001
NIM. 07518241005
72
LAMPIRAN 4 SURAT KET. VALIDASI EKSPERT JUDGEMENT
73
LAMPIRAN 5 INSTRUMEN PENELITIAN
LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Elektronika Kompetensi Dasar : Memahami konsep dasar pembuatan robot pengikut garis Indikator : Memahami cara kerja bagian-bagian robot pengikut garis Tanggal/Waktu : ………………………/ 1 x 25 menit Nama/NIS : ……………………………………./………………….. Berikan tanda (x) pada soal pada jawaban yang benar! 1. Berikut merupakan bagian-bagian dari robot pengikut garis, kecuali…. a. Sensor garis c. Driver motor b. Alternator d. Komparator 2. Bagaimana prinsip kerja dari sensor garis? a. Membiaskan cahaya c. Menghilangkan cahaya b. Memantulkan cahaya d. Menyerap cahaya 3. Komponen elektronik yang berfungsi sebagai receiver pada sensor garis adalah…. a. Photodioda c. Infra-red b. LED d. Proximity sensor 4. Besar tegangan yang digunakan untuk menyuply IC mikrokontroler adalah…. Volt a. 5 c. 10 b. 12 d. 9 5. Berikut merupakan komponen elektronik yang bisa digunakan sebagai saklar, kecuali… a. Relay c. MOSFET b. Transistor d. Kapasitor 6. IC yang digunakan pada komparator robot line follower adalah… a. IC TTL c. IC driver b. IC programmable d. IC Op Amp 7. Sinyal digital mempunyai keluaran berupa bilangan? a. Biner c. Hexa desimal b. Real d. Cacah 8. Keunggulan driver motor menggunakan transistor adalah… a. Respon cepat c. Mudah dalam menganalisis kerusakan b. Murah d. Mudah dalam merangkai 9. Apa yang terjadi jika saklar dalam kondisi seperti gambar disamping?
a.
a. b. c. d.
Motor berputar searah jarum jam Motor berputar berlawanan arah jarum jam Motor diam Terjadi pengereman
10. Terdapat beberapa cara untuk mengatur kecepatan motor, diantaranya adalah….. a. Memberikan sinyal PWM c. Menggunakan driver motor mekanik b. Menambah tegangan motor d. menggunakan driver motor mekanik 2 arah 11. Gambar di samping merupakan fungsi transistor sebagai? a. Saklar c. Pembagi tegangan b. Penguat arus d. Penguat tegangan
12. Gambar di samping merupakan contoh pengendalian kecepatan putaran motor DC, yaitu dengan memanfaatkan… a. Transistor b. Potensiometer
c. Variabel tegangan d. Relay
13.
Jika saklar SWA ditekan apa yang terjadi pada motor? a. Motor berputar searah jarum jam c. Motor berputar berlawanan arah jarum jam b. Terjadi pengereman d. Terjadi konsleting 14. Perhatikan gambar pada soal no 13, jika saklar SWA dan saklar SWB ditekan, apa yang terjadi pada motor? a. Motor berputar searah jarum jam c. Motor berputar berlawanan arah jarum jam b. Terjadi pengereman d. Terjadi konsleting
15. Gambar di atas merupakan jenis motor driver tipe? a. H-bridge c. Mekanik b. Relay d. Transistor 16. Perhatikan gambar pada soal no 15. Fungsi dari TR5 adalah? a. Mengendalikan putaran motor c. Mengaktifkan TR1 dan TR4 b. Mengaktifkan TR1 d. Mengaktifkan TR4 17. Prinsip pengereman pada motor DC adalah… a. Memberi tegangan pada motor b. Menghilangkan tegangan pada motor c. Menghubungsingkat kedua kutup motor d. Menghubungsingkatkan dengan tegangan 18. Gambar berikut merupakan ilustrasi driver motor dengan menggunakan transistor, terdapat kondisi dilarang karena bisa menyebabkan konsleting, yaitu pada saat ….. a. b. c. d.
A dan B dihubungkan A dan C dihubungkan C dan B dihubungkan B dan D dihubungkan
19. PWM merupakan salah satu cara untuk mengatur kecepatan motor DC. Prinsip dari PWM adalah… a. Memotong sinyal tegangan c. Mengeluarkan gelombang kotak b. Mengatur variabel tegangan d. mengeluarkan gelombang sinus 20. Perhatikan gambar di bawah ini, motor akan bergerak paling lambat jika diberikan sinyal PWM pada gambar.. a. c.
b.
d.
74
LAMPIRAN 6 ANALISA KEMAMPUAN AWAL SISWA
REKAPAN NILAI KELAS XI TITL SMK 1 SEDAYU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Mata Pelajaran : Elektronika Dasar Semester:3 No NIS NAMA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
7980 7981 7982 7983 7984 7985 7986 7987 7988 7989 7990 7991 7992 7993 7994 7995 7996 7997 7998 7999 8000 8001 8002 8003 8004 8005 8006 8007 8008 8009 8010 8011 8012 8013 8014 8015
ABDURROHMAN SETYO PURWOKO ACE MAULANA ADI SETYANTO AGUNG BUDI SANTOSO AGUS HERMANSYAH ALIFIAN IKHSANUL ARIF AMIN HIDAYAT ANANG SETYAWAN ANDIKA FIRDAN SAILENDRA ANIS USWATUN CHASANAH APRIYANTO DIKI WIJAYANTO DWI AGUNG NUGRAHA DWI AHMADI EKO SANTOSO FAJAR ARI PRASETYO FERRY KURNIAWAN FITRA GINZA EKA TAMAHE HENGKY CANDRA KRISNAPUTRA JUNAIDI LOVIAN DWI NANTO MUHAMMAD SAMSUL ARIEF R MUHAMMAD SUWAJI RUSTIYANTO NAJIB KHAMIDI NOVIA APRIATI NUR SAID NURDIANA DEWI WARDANI PULUNG ADHI KUNCORO PUPUT TYASMARA RIAN WAHYU TERTA MULIA RUMIATIN SIGIT WAHYU HIDAYAT SIMA KHOTIJAH SUPARNO TRI PRAYOGO WISNU ARDHIANTO
NILAI RATA-RATA
kelas:XI TITL A NILAI Keterangan 75 Kompeten 70 Kompeten 70 Kompeten 70 Kompeten 70 Kompeten 78 Kompeten 79 Kompeten 74 Kompeten 74 Kompeten 79 Kompeten 74 Kompeten 70 Kompeten 70 Kompeten 79 Kompeten 75 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 75 Kompeten 73 Kompeten 70 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 70 Kompeten 78 Kompeten 75 Kompeten 80 Kompeten 80 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 75 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 75 Kompeten 75 Kompeten 73 Kompeten 70 Kompeten 73.77778
REKAPAN NILAI KELAS XI TITL SMK 1 SEDAYU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Mata Pelajaran : Elektronika Dasar Semester:3 No NIS NAMA SISWA 1 7816 ABDUL AZIZ SYAIKHURIZAL 2 7817 ABI SETYAWAN 3 7818 AMRI DARUSMAN 4 7819 ANJAR MULYANTO 5 7820 ANJAR SULISTIAWAN 6 7821 ANJAS TITIS WICAKSONO 7 7822 ANWAR SUHARI 8 7823 ARDI SUBARKAH 9 7824 ARIS NURAMARUDIN 10 7825 BANI LAJAR SAWIJI 11 7826 CATUR SETIA BUDI 12 7827 DANAR SEPTIAN 13 7828 DITHA PRATAMA 14 7829 EKO PRASETYO 15 7830 FAUZAN NUR ROFIQ 16 7831 GALIH SISWO GUNAWAN 17 7832 GILANG ANGGAR KUSUMA 18 7833 HAQI NUR HASAN 19 7834 ISMAWAN BAGUS SADEWA 20 7835 JEFRI BUNJANTO 21 7836 JOKO SURYANTO 22 7837 KOKO ENDRA SAPUTRA 23 7838 MUHAMAD AGUS SETIAWAN 24 7839 MUHAMMAD NUR HIDAYAT J.I 25 7840 MUHAMMAD RIYANTO 26 7841 NDEKA ARDIAN 27 7842 NURIKAJIYANTO 28 7843 PRIA WALUYO 29 7844 RAHMAD AZI 30 7845 RENDI SUSANTA 31 7846 RUDIYANTO 32 7847 RUSMANTO 33 7848 SIGIT PRIHATNO 34 7849 TAUFIQ MAKHMUD 35 7850 TIMUR BUANA HADI WASITO RATA-RATA KELAS
kelas:XI TITL B NILAI KET 75 Kompeten 75 Kompeten 73 Kompeten 73 Kompeten 73 Kompeten 70 Kompeten 70 Kompeten 78 Kompeten 74 Kompeten 78 Kompeten 75 Kompeten 73 Kompeten 75 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 73 Kompeten 73 Kompeten 73 Kompeten 70 Kompeten 73 Kompeten 70 Kompeten 74 Kompeten 79 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 74 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 75 Kompeten 70 Kompeten 73 Kompeten 75 Kompeten 73 Kompeten 73 Kompeten 75 Kompeten 73.4285714
Oneway [DataSet1] C:\Users\YAAY\Documents\Untitled2.sav Test of Homogeneity of Variances Kelas_A Levene Statistic 2.381
df1
df2 4
Sig. 29
.075 ANOVA
Kelas_A Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
83.419
5
16.684
Within Groups
300.123
29
10.349
Total
383.543
34
F 1.612
Sig. .188
Page 1
75
LAMPIRAN 7 ANALISIS BUTIR SOAL
RELIABILITAS INSTRUMEN MENGGUNAKAN RUMUS K-R 20
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
NAMA FITRIANA VERY f MUH. SOFIK ADITYA GALIH R RIZDA RIZKI SINTA R HERY SETIAWAN BAGUS SAPUTRA ANGGA PRIYATMOKO NURMALITA RICO PRADANA SHINTA AGUSTIN T NURMALA DEWI M AMRITA R.F TOMI NUR A RAHMAWATI NUR AIDA IRSYAD RUSYDI YOSUA DIAN AGUSTIN GILANG ISRA M BASKORO WASKITO ELLITA PUSPITA NP p q pq (n/n-1) ∑pq S s^2 s2-Epq/s2 r11
sukar
mudah
sedang
sedang
sedang
mudah
sedang
sukar
mudah
sedang
sedang
sedang
sukar
sedang
mudah
sukar
sedang
sukar
sukar
sukar
index kesukaran soal
BUTIR ITEM SOAL 2 3 4 6 7 9 10 11 13 14 15 16 17 18 20 21 25 26 28 29 BENAR B B A A D D A A B A A B A B A C C A A A 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 16 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 14 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 13 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 12 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 16 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 7 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 13 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 14 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 14 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 13 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8 21 18 18 12 21 3 14 16 9 15 15 2 18 12 2 10 10 14 5 18 253 0.95 0.82 0.82 0.55 0.95 0.14 0.64 0.73 0.41 0.68 0.68 0.09 0.82 0.55 0.09 0.45 0.45 0.64 0.23 0.82 3.305839 0.045 0.182 0.182 0.455 0.045 0.864 0.364 0.273 0.591 0.318 0.318 0.909 0.182 0.455 0.909 0.545 0.545 0.364 0.773 0.182 0.043 0.149 0.149 0.248 0.043 0.118 0.231 0.198 0.242 0.217 0.217 0.083 0.149 0.248 0.083 0.248 0.248 0.231 0.176 0.149 1.053 3.469 3.306 10.93 0.683 0.718
NILAI 50.0 80.0 70.0 55.0 75.0 45.0 65.0 60.0 70.0 40.0 80.0 55.0 25.0 35.0 65.0 30.0 75.0 70.0 70.0 45.0 65.0 40.0 1265.0 16.5
HASIL.TXT ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<<
Item analysis for data from file anabut.txt
Seq. No. ---1
2
Scale -Item ----0-1
0-2
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ -----0.955
0.818
0.957
0.586
0.439
0.401
Page
1
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --A B C D Other
0.045 0.955 0.000 0.000 0.000
-0.957 0.957 -9.000 -9.000 -9.000
-0.439 0.439 -9.000 -9.000 -9.000
A B C D Other
0.091 0.818 0.000 0.045 0.045
-0.172 0.586 -9.000 -0.368 -0.957
-0.098 0.401 -9.000 -0.169 -0.439
*
*
3
0-3
0.818
0.373
0.255
A B C D Other
0.818 0.045 0.136 0.000 0.000
0.373 -0.074 -0.418 -9.000 -9.000
0.255 -0.034 -0.267 -9.000 -9.000
*
4
0-4
0.545
0.817
0.650
A B C D Other
0.545 0.273 0.000 0.182 0.000
0.817 -0.974 -9.000 0.000 -9.000
0.650 -0.727 -9.000 0.000 -9.000
*
5
0-5
0.955
0.810
0.372
A B C D Other
0.000 0.000 0.045 0.955 0.000
-9.000 -9.000 -0.810 0.810 -9.000
-9.000 -9.000 -0.372 0.372 -9.000
A B C D Other
0.091 0.500 0.227 0.136 0.045
0.344 -0.265 -0.070 0.483 -0.368
0.196 -0.211 -0.050 0.308 -0.169
6
7
0-6
0-7
0.136
0.636
0.483
0.412
0.308
0.322
A 0.636 0.412 0.322 B 0.000 -9.000 -9.000 C 0.318 -0.375 -0.287 D 0.000 -9.000 -9.000 Other 0.045 -0.221 -0.101 ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<<
Item analysis for data from file anabut.txt
Seq. No. ----
Scale -Item -----
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ ------
Page
*
* *
2
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --Page 1
HASIL.TXT 8
0-8
0.727
0.678
0.506
A B C D Other
0.727 0.136 0.091 0.000 0.045
0.678 -0.740 -0.258 -9.000 -0.221
0.506 -0.472 -0.147 -9.000 -0.101
9
0-9
0.409
0.380
0.301
A B C D Other
0.409 0.409 0.045 0.136 0.000
-0.127 0.380 -0.074 -0.418 -9.000
-0.100 0.301 -0.034 -0.267 -9.000
*
*
10
0-10
0.682
0.217
0.166
A B C D Other
0.682 0.136 0.045 0.091 0.045
0.217 0.161 -0.221 -0.860 0.515
0.166 0.103 -0.101 -0.490 0.236
*
11
0-11
0.682
0.927
0.710
A B C D Other
0.682 0.045 0.227 0.045 0.000
0.927 -0.515 -0.817 -0.368 -9.000
0.710 -0.236 -0.588 -0.169 -9.000
*
12
0-12
0.091
0.258
0.147
A B C D Other
0.727 0.091 0.136 0.000 0.045
-0.254 0.258 0.161 -9.000 0.074
-0.190 0.147 0.103 -9.000 0.034
A B C D Other
0.818 0.045 0.091 0.045 0.000
0.799 -0.221 -0.602 -0.957 -9.000
0.547 -0.101 -0.343 -0.439 -9.000
13
0-13
0.818
0.799
0.547
14
0-14
0.545
0.817
0.650
A 0.000 -9.000 -9.000 B 0.545 0.817 0.650 C 0.000 -9.000 -9.000 D 0.409 -0.634 -0.501 Other 0.045 -0.810 -0.372 ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<<
Item analysis for data from file anabut.txt
Seq. No. ----
Scale -Item -----
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ ------
*
*
*
Page
3
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ ---
15
0-15
0.091
0.602
0.343
A B C D Other
0.091 0.000 0.045 0.818 0.045
0.602 -9.000 -0.810 0.107 -0.515
0.343 -9.000 -0.372 0.073 -0.236
16
0-16
0.455
0.355
0.283
a b c d Other
0.045 0.000 0.455 0.500 0.000
-0.515 -9.000 0.355 -0.229 -9.000
-0.236 -9.000 0.283 -0.183 -9.000
Page 2
*
*
17
0-17
0.455
0.142
0.113
HASIL.TXT a b c d Other
0.045 0.500 0.455 0.000 0.000
0.221 -0.194 0.142 -9.000 -9.000
0.101 -0.155 0.113 -9.000 -9.000
*
18
0-18
0.636
0.825
0.644
A B C D Other
0.636 0.227 0.045 0.091 0.000
0.825 -0.583 -0.515 -0.516 -9.000
0.644 -0.420 -0.236 -0.294 -9.000
*
19
0-19
0.227
0.443
0.319
A B C D Other
0.227 0.182 0.545 0.045 0.000
0.443 0.000 -0.142 -0.810 -9.000
0.319 0.000 -0.113 -0.372 -9.000
*
20
0-20
0.818
0.480
0.328
A 0.818 0.480 0.328 B 0.045 -0.515 -0.236 C 0.045 -0.074 -0.034 D 0.091 -0.430 -0.245 Other 0.000 -9.000 -9.000 ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<<
*
Item analysis for data from file anabut.txt
There were 22 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:
0 ------N of Items 20 N of Examinees 22 Mean 11.500 Variance 10.432 Std. Dev. 3.230 Skew -0.421 Kurtosis -1.001 Minimum 5.000 Maximum 16.000 Median 12.000 Alpha 0.703 SEM 1.761 Mean P 0.575 Mean Item-Tot. 0.390 Mean Biserial 0.568
Page 3
Page
4
76
LAMPIRAN 8 ANALISIS STATISTIK
HASIL NILAI POST TEST KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NIS
NAMA
7980 ABDURROHMAN SP 7981 ACE MAULANA 7982 ADI SETYANTO 7983 AGUNG BUDI SANTOSO 7984 AGUS HERMANSYAH 7985 ALIFIAN IKHSANUL ARIF 7986 AMIN HIDAYAT 7987 ANANG SETYAWAN 7988 ANDIKA FIRDAN S 7989 ANIS USWATUN C 7990 APRIYANTO 7991 DIKI WIJAYANTO 7993 DWI AHMADI 7994 EKO SANTOSO 7995 FAJAR ARI PRASETYO 7998 HENGKY CANDRA K 7999 JUNAIDI 8000 LOVIAN DWI NANTO 8001 MUHAMMAD SAMSUL 8002 MUHAMMAD SUWAJI R 8003 NAJIB KHAMIDI 8004 NOVIA APRIATI 8005 NUR SAID 8006 NURDIANA DEWI W 8007 PULUNG ADHI KUNCORO 8010 RUMIATIN 8011 SIGIT WAHYU HIDAYAT 8012 SIMA KHOTIJAH 8013 SUPARNO 8014 TRI PRAYOGO JAWABAN BENAR TIAP ITEM RATA-RATA NILAI PROSENTASE KELULUSAN
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 14
3 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 17
4 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 22
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
6 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 7
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
JAWABAN SOAL 9 10 11 12 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28 11 12 18
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 25
14 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6
15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 23
16 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 9
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
SOAL BENAR 11 15 11 10 12 15 16 14 13 11 15 14 14 13 12 12 14 17 14 15 12 10 10 12 16 12 13 14 15 16
NILAI
KOPETENSI
55 75 55 50 60 75 80 70 65 55 75 70 70 65 60 60 70 85 70 75 60 50 50 60 80 60 65 70 75 80
tdk Kopeten kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten kopeten kopeten kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten kopeten kopeten kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten kopeten kopeten kopeten kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten kopeten tdk Kopeten tdk Kopeten kopeten kopeten kopeten
66.33333 50%
HASIL NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 22 23 24 25 26 28 30 31 32 34 35 36
NIS
NAMA
8016 ABDUL AZIZ S 8017 ABI SETYAWAN 8018 AMRI DARUSMAN 8019 ANJAR MULYANTO 8020 ANJAR SULISTIAWAN 8021 ANJAS TITIS WICAKSONO 8022 ANWAR SUHARI 8023 ARDI SUBARKAH 8025 BANI LAJAR SAWIJI 8026 CATUR SETIA BUDI 8027 DANAR SEPTIAN 8028 DITHA PRATAMA 8029 EKO PRASETYO 8030 FAUZAN NUR ROFIQ 8032 GILANG ANGGAR K 8033 HAQI NUR HASAN 8034 ISMAWAN BAGUS S 8035 JEFRI BUNJANTO 8037 KOKO ENDRA SAPUTRA 8038 MUHAMAD AGUS S 8039 MUHAMMAD NUR H 8040 MUHAMMAD RIYANTO 8041 NDEKA ARDIAN 8043 PRIA WALUYO 8045 RENDI SUSANTA 8046 RUDIYANTO 8047 RUSMANTO 8049 TAUFIQ MAKHMUD 8050 TIMUR BUANA HADI W 8051 WAHYU NUGROHO JAWABAN BENAR TIAP ITEM RATA-RATA NILAI PROSENTASE KELULUSAN
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
2 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 12
3 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
JAWABAN SOAL 9 10 11 12 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 11 15 27 23
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3
15 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 25
16 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 22
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26
18 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 27
19 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
SOAL BENAR 12 17 15 12 15 16 15 16 14 13 15 15 17 15 16 16 18 14 12 16 13 17 16 18 14 14 13 17 15 14
NILAI
KOPETENSI
60 85 75 60 75 80 75 80 70 65 75 75 85 75 80 80 90 70 60 80 65 85 80 90 70 70 65 85 75 70
Tdk Kopeten Kopeten Kopeten Tdk Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Tdk Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Tdk Kopeten Kopeten Tdk Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten Tdk Kopeten Kopeten Kopeten Kopeten
75 80%
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=K.Kontrol /MISSING ANALYSIS.
Explore [DataSet0] D:\SKripsi kuuuuu\hasil penelitian\form uji T.sav Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
K.Kontrol
30
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 30
100.0%
Descriptives
K.Kontrol
Statistic
Std. Error
66.33
1.793
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
62.67
Upper Bound
70.00
5% Trimmed Mean
66.30
Median
67.50
Variance
96.437
Std. Deviation
9.820
Minimum
50
Maximum
85
Range
35
Interquartile Range
15
Skewness
-.049
.427
Kurtosis
-.929
.833
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic K.Kontrol
.146
df
a
Shapiro-Wilk
Sig. 30
.105
Statistic .952
df
Sig. 30
.190
a. Lilliefors Significance Correction
Page 1
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=K.Eksperimen /MISSING ANALYSIS.
Explore [DataSet0] D:\SKripsi kuuuuu\hasil penelitian\form uji T.sav Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
K.Eksperimen
30
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 30
100.0%
Descriptives
K.Eksperimen
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic
Std. Error
75.0000
1.55364
Lower Bound
71.8225
Upper Bound
78.1775
5% Trimmed Mean
75.0000
Median
75.0000
Variance
72.414
Std. Deviation
8.50963
Minimum
60.00
Maximum
90.00
Range
30.00
Interquartile Range
10.00
Skewness
-.135
.427
Kurtosis
-.668
.833
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic K.Eksperimen
.133
df
a
Shapiro-Wilk
Sig. 30
.183
Statistic .952
df
Sig. 30
.190
a. Lilliefors Significance Correction
Page 1
UJI HIPOTESIS
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KELAS KONTROL NAMA ABDURROHMAN SP ACE MAULANA ADI SETYANTO AGUNG BUDI SANTOSO AGUS HERMANSYAH ALIFIAN IKHSANUL ARIF AMIN HIDAYAT ANANG SETYAWAN ANDIKA FIRDAN S ANIS USWATUN C APRIYANTO DIKI WIJAYANTO DWI AHMADI EKO SANTOSO FAJAR ARI PRASETYO HENGKY CANDRA K JUNAIDI LOVIAN DWI NANTO MUHAMMAD SAMSUL MUHAMMAD SUWAJI R NAJIB KHAMIDI NOVIA APRIATI NUR SAID NURDIANA DEWI W PULUNG ADHI KUNCORO RUMIATIN SIGIT WAHYU HIDAYAT SIMA KHOTIJAH SUPARNO TRI PRAYOGO
NILAI 55 75 55 50 60 75 80 70 65 55 75 70 70 65 60 60 70 85 70 75 60 50 50 60 80 60 65 70 75 80
rata-rata (X1) Standart deviasi (S1) Varians (S1^2) Korelasi
66.33333333 9.820223094 96.43678161 0.113475654
x1-x2 s1^2/n1 akar n1 s1/akr n1 (s1/akr n1)+(s2/akr n2) 2r(s1/akr n1)+(s2/akr n2) (s1^2/n1)+(s2^2/n2)
8.666666667 3.214559387 5.477225575 1.792919236 3.346557902 0.759505691 5.62835249
{(s1^2/n1)+(s2^2/n2)}-{2r(s1/akr n1)+(s2/akr n2)} √{(s1^2/n1)+(s2^2/n2)}-{2r(s1/akr n1)+(s2/akr n2)} T hitung T tabel T hitung > T tabel sehingga HO di tolak 3.92 > 2.001
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4.8688468 2.2065464
3.92771 2.00172
KELAS EKSPERIMEN NAMA ABDUL AZIZ S ABI SETYAWAN AMRI DARUSMAN ANJAR MULYANTO ANJAR SULISTIAWAN ANJAS TITIS WICAKSONO ANWAR SUHARI ARDI SUBARKAH BANI LAJAR SAWIJI CATUR SETIA BUDI DANAR SEPTIAN DITHA PRATAMA EKO PRASETYO FAUZAN NUR ROFIQ GILANG ANGGAR K HAQI NUR HASAN ISMAWAN BAGUS S JEFRI BUNJANTO KOKO ENDRA SAPUTRA MUHAMAD AGUS S MUHAMMAD NUR H MUHAMMAD RIYANTO NDEKA ARDIAN PRIA WALUYO RENDI SUSANTA RUDIYANTO RUSMANTO TAUFIQ MAKHMUD TIMUR BUANA HADI W WAHYU NUGROHO
NILAI 60 85 75 60 75 80 75 80 70 65 75 75 85 75 80 80 90 70 60 80 65 85 80 90 70 70 65 85 75 70
X2 S2 S2^2
75 8.50962943 72.4137931
s2^2/n2 akar n2 s2/akr n2
2.4137931 5.47722558 1.55363867
T-TEST GROUPS=METODE(2 1) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=POST_TEST /CRITERIA=CI(.95).
T-Test [DataSet1] D:\SKripsi kuuuuu\hasil penelitian\form uji T.sav Group Statistics N
METODE POST_TEST
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
K.Eksperimen
30
75.00
8.510
1.554
K.Kontrol
30
66.33
9.820
1.793
Independent Samples Test POST_TEST Equal variances assumed Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
1.633
Sig.
.206 3.653
df
58
Sig. (2-tailed)
.001
Mean Difference
8.667
Std. Error Difference
2.372
95% Confidence Interval of the Difference
Lower
3.918
Upper
13.416
Independent Samples Test POST_TEST Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
3.653
df
56.849
Sig.
Sig. (2-tailed)
.001
Mean Difference
8.667
Std. Error Difference
2.372
95% Confidence Interval of the Difference
Lower
3.916
Upper
13.418 Page 1