PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENANGANI SURAT MASUK DAN KELUAR (MAIL HANDLING) : Nur Fadlilah Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Unesa Ketintang . The study is aimed to examine how students’ learning motivation influences their learning achievement in mail handling lesson. The tenth graders of office administration class at SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung sampled were 74 students. The data were collected through questionnaires and the dataobtained were analyzed with the use of linier regression statistical method. The result indicates that the learning motivation of tenth-graders of SMKN 1 Boyolangu Tulungagung is high and the students’ learning achievement is good as well. The data analysis shows that learning motivation affects the students’ achievement by 60.7 % and other factors excluded in this study influenced by 39.3 %. Thus, the students’learning motivation has a positive and significant influence on their achievement. Key words: learning motivation, learning achievement. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Banyak faktor yang turut mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Apabila pendidikan dilihat sebagai suatu sistem maka faktor yang turut mempengaruhi kualitas pendidikan tersebut, menurut Deming dalam Uno (2009) meliputi: input mentah atau siswa, lingkungan instruksional, proses pendidikan, dan keluaran pendidikan. Dalam proses pendidikan, didalamnya terdapat aktivitas guru mengajar, peran serta siswa dalam belajar, sistem pengelolaan administrasi, serta mekanisme kepemimpinan kepala sekolah yang seluruhnya perlu dioptimalkan fungsinya agar kualitas pendidikan dapat ditingkatkan. Untuk dapat mengoptimalkan peran serta siswa dalam belajar dibutuhkan adanya suatu motivasi yang kuat dari siswa untuk belajar. Motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar, menurut
pendapat Uno (2009) motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan ekstrinsik, dimana faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar serta harapan akan cita-cita yang ada pada diri seseorang sedangkan faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, serta kegiatan belajar yang menarik. SMK sebagai sebuah sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK itu sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan
sikap profesional (Kurikulum SMK edisi 2006). Sesuai dengan fungsinya tersebut, maka ketrampilanketrampilan yang diberikan pada siswa SMK tersebut harus mampu dikuasai oleh siswa SMK agar diperoleh lulusan yang siap kerja, dan disini peneliti mengambil tempat dalam penelitian ini yaitu SMKN 1 Boyolangu Tulungagung. SMKN 1 Boyolangu Tulungagung sebagai salah satu dari sekolah menengah kejuruan negeri juga mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menyiapkan anak didiknya agar siap kerja dan mempunyai ketrampilan-ketrampilan sesuai dengan bidang yang diambilnya. Terdapat sepuluh jurusan atau program studi di sekolah ini, salah satunya adalah jurusan administrasi perkantoran, disini siswa dituntut untuk menguasai materi-materi pelajaran atau ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan semua kegiatan administrasi perkantoran (kesekretarisan), salah satunya adalah mengenai kegiatan surat-menyurat. Sebagai siswa jurusan administrasi perkantoran diwajibkan untuk menguasai dengan baik materi atau ketrampilan dalam hal surat menyurat karena siswa jurusan administrasi perkantoran diarahkan untuk menjadi seorang sekretaris yang profesional, dan salah satu tugas rutin seorang sekretaris adalah mengenai surat menyurat, dalam hal ini menangani surat masuk dan surat keluar suatu perusahaan atau organisasi tempat dia bekerja nantinya. Untuk dapat menguasai materi atau ketrampilan-ketrampilan surat menyurat tersebut selai faktor-faktor yang lain, motivasi siswa untuk belajar
tentang materi tersebut sangat penting, karena tanpa adanya dorongan dari dalam diri siswa untuk mempelajarinya, maka prestasi belajarnya juga pasti rendah. Kebutuhan untuk berprestasi dapat menjadi suatu faktor yang memotivasi siswa dalam belajar. Jika aktifitas belajar disediakan dalam tahapan atau urutan yang tepat, maka hal itu semua akan memberikan kemungkinan bagi siswa untuk merasa sukses. Demikian juga adanya pengukuran dan kontrol terhadap aktifitas siswa tersebut. Dengan melihat hasil pengukuran ini maka siswa akan terdorong untuk meningkatkan usaha mencapai prestasi yang lebih tinggi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Sardiman (2007) juga menambahkan bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dari fenomena yang ada di sekolah peneliti menemukan bahwa motivasi belajar siswa khususnya kelas X Administrasi perkantoran masih rendah, hal ini dapat dibuktikan dengan kurangnya antusias siswa pada saat menerima palajaran. Siswa termotivasi untuk mempelajari materi tersebut pada saat dia merasa membutuhkan materi tersebut dalam kehidupannya, hal ini dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam penelitian Sri Hardjo dan Badjuri (2000), mengatakan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi siswa maka semakin tinggi juga prestasi belajarnya. Sedangkan
menurut Sardiman (2007), menjelaskan bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Demikian pula menurut M. Dalyono (1997), bahwa motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan dalam belajar. Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, motivasi dalam belajar sangat penting dalam kegiatan belajar siswa guna meningkatkan pretasi belajarnya, terutama kaitannya dengan motivasi belajar siswa SMK untuk mengusai ketrampilan-ketrampilan yang diberikan, dimana lulusan SMK diharapkan benar-benar mampu manguasai katrampilan-ketrampilan yang telah diberikan sebagai bekal siap kerja. Dari latar belakang di atas penulis ingin mengadakan penelitan tentang pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X AP pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung. Motivasi Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal (Hasibuan,2001).
Menurut Uno (2009) istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat di artikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Uno (2009), motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Menurut G R Terry yang diterjemahkan oleh smith (2003), motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Mc. Donald dalam Sardiman (2007), menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Uno (2009), jenis-jenis motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua: (1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita, dan
aspek lain yang secara internal melekat pada seseorang dan (2) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi eksternal yang muncul dari luar diri pribdi seseorang, seperti adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Berdasarkan deskripsi di atas, motivasi dapat dirumuskan sebagai sesuatu kekuatan atau energi yang menggerakkan tinggkah laku seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah laku; (3) tujuan; (4) umpan balik. Belajar Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Menurut Mulyati (2005), belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan, pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Sedangkan menurut James O. Whittaker (dalam Ahmadi 1991), belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Motivasi Belajar Sardiman (2007), menjelaskan bahwa motivai belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Jadi hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung dan hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Menurut Uno (2009:23), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil; b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan; d) Adanya penghargaan dalam belajar; e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Prestasi Belajar
Ditinjau dari asal katanya prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Menurut Tu’u (2004), menyatakan bahwa Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Sedangkan menurut Fanani (2006), prestasi belajar adalah hasil usaha dalam menguasai pelajaran dan dapat memberikan kepuasan tertentu kepada seseorang khususnya individu yang ada di bangku sekolah yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang di berikan oleh guru. Dari pendapat di atas, dapat diambil pengertian bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha dalam menguasai pelajaran yang berupa pengetahuan dan keterampilan dan dapat memberikan kepuasan tertentu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar yang ditunjukkan oleh nilai tes yang diberikan oleh guru. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai dari usaha belajar terhadap nilai akhir mata diklat menengani surat masuk dan keluar (mail handling) yang dinyatakan dalam bentuk angka yang tercantum dalam raport. Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam kenyataannya
prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya. Menurut Suryabrata (2004 : 233) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dari rumusan masalah pertama dan kedua, penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, karena ingin mendeskripsikan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Sedangkan dari rumusan masalah ketiga, termasuk jenis penelitian asosiatif, karena untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling). Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung yang terletak di Jl. Ki Mangunsarkoro VI No. 3 Tulungagung. Dilaksanakan mulai bulan April-Mei 2011. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung, semester genap tahun pelajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 74 orang. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penelitian populasi yang teknik pelaksanaanya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada di dalam populasi, karena jumlah
sampel/subyek penelitian yang tidak mencapai 100 orang. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode-metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Dokomentasi Bentuk metode dimana peneliti menggunakan dokumendokumen yang relevan untuk menunjang hasil penelitian, antara lain: a) Nilai raport mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling ) semester genap tahun pelajaran 2010/2011 b) Daftar nama siswa yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian, dan juga data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti 2. Angket Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket, dimana angket dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran yang disebut Skala Likert. Peneliti menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan kisi-kisi. Kisikisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data darimana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yang disusun. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket yang penilaiannya menggunakan skala likert yang berhubungan dengan motivasi belajar. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Suatu alat ukur dikatakan valid (absah atau sahih) apabila alat terebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas butir soal secara empiris digunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan komputer. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: - Jika r hitung > dari r tabel, maka dapat disimpulan bahwa data tersebut valid - Jika r hitung < dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak valid 2. Uji Reabilitas Reliabilitas suatu tes adalah tingkat kestabilan dari hasil pengukuran. Suatu instrument/alat ukur dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian test tersebut menunjukan hasil yang tetap. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini juga menggunakan bantuan komputer yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan koefisien alpha cronbach. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametris dengan bantuan
komputer, sehingga setiap data pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Uji normalitas data penelitian dapat dilihat dari histogram pembanding antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan menggunakan tes KolmogorovSmirnov Test dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansinya (sig) lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05). 2. Persamaan regresi linier sederhana Persamaan regresi linier sederhana ini digunakan untuk mengetahui dan memprediksikan ada atau tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Pengolahan data ini menggunakan bantuan komputer. 3. Uji hipotesis t-test Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikannya hasil analisis data tentang pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, maka dapat digunakan bantuan komputer. 4. Penafsiran kofisien korelasi Berdasarkan hasil perhitungan analisis data tersebut, maka dapat diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria penafsiran koefisien korelasi yang dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini. Interval Koefisien 0,800 – 1,000 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 0,000 – 0,199
Tingkat Hubungan
Sangat Kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah Sumber: Sugiyono (2006:250)
Hasil dan Pembahasan 1. Uji Validitas Angket Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas tersebut, dapat diketahui bahwa semua nilai rhitung > r-tabel yang berarti semua butir item pernyataan adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Angket Uji Reliabilitas dapat diperoleh dari hasil penyebaran angket yang diisi oleh siswa. Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas mengenai instrument motivasi belajar Menangani surat masuk dan keluar (mail handling) diketahui bahwa nilai r-alpha = 0,678 sehingga ralpha > 0,60, maka dapat dikatakan bahwa pernyataannya reliable. 3. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data regresi linier sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji 11 normalitas data. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data sample yang diambil peneliti mempunyai sebaran sesuai dengan kurva normal atau tidak. Jika mempunyai distribusi sesuai dengan kurva maka sample yang diambil dapat digeneralisasikan untuk populasi. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika nilai asymp.sig > 0,05 (Tim 2005). Hasil pengujian dengan menggunakan alat uji kolmogorov smirnov tes bahwa data terdistribusi normal, yaitu variabel motivasi belajar didapatkan 0.768. 4. Penilaian Responden Terhadap Motivasi Belajar Menangani Surat Masuk dan Keluar (mail handling). Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran angket. Berdasarkan hasil penyebaran angket yang dilakukan penulis,
penilaian responden yang dilakukan terhadap siswa dapat diketahui bahwa siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu tulungagung pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) memiliki tingkat motivasi belajar yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, hal tersebut ditunjukan dari jumlah skor yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Dari hasil perhitungan statistik yang dilakukan, dapat kita lihat bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung pada mata dikalat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) termasuk dalam kategori baik, dimana siswa yang memiliki motivasi belajar sedang berjumlah 3 siswa atau sebanyak 4,05% dan siswa yang termasuk dalam kategori memiliki motivasi belajar tinggi berjumlah 57 siswa atau 77,03 % sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori memiliki motivasi belajar sangat tinggi berjumlah 14 siswa atau 18,92%. 5. Prestasi Belajar Siswa Mata Diklat Menangani Surat Masuk dan Keluar (mail handling). Untuk dapat mengetahui prestasi belajar yang telah dicapai siswa, maka dibutuhkan dokumen yang dapat memberikan informasi prestasi belajar yang telah dicapai siswa, yaitu nilai raport. Dari prestasi belajar 74 responden kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel Kategori Skala Prestasi Belajar
Katego Skala Juml % D ri 0-100 ah a 30 40,54% r Sangat 85-100 Baik i Baik 70-84 44 59,46 % 55-69 0 0% t Cukup Kurang < 55 0 0% a 49 100% b Jumlah el diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) termasuk dalam kategori baik, yaitu sebanyak 30 siswa atau 40,54% memiliki kategori prestasi belajar sangat baik, sebanyak 44 siswa atau 59,46% memiliki kategori prestasi belajar baik, serta tidak ada yang termasuk dalam kategori prestasi belajar cukup dan kurang. Analisis Data 1. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka digunakan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y= a + bX Y= 6.076 + 0.022X Dimana: Y= Prestasi belajar siswa mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling). X= Motivasi belajar siswa mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling). Persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta (a) sebesar 26,981 jika variabel motivasi belajar mata diklat menangani surat
masuk dan keluar (mail handling) (X) sama dengan 0 (nol) atau konstan, maka variabel prestasi belajar siswa (Y) sebesar 26,981. b. Koefisien regresi (b) sebesar 0,677, jika variabel motivasi belajar mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) (X) meningkat 1 point maka variabel prestasi belajar siswa (Y) akan meningkat sebesar 0.677. 2. Koefisien Regresi Berdasarkan hasil perhitungan model Summary dengan menggunakan bantuan komputer diketahui bahwa koefisien regresi nilai R Square sebesar 0,607 menunjukan pengertian bahwa ada pengaruh antara variabel motivasi belajar (X) terhadap variabel prestasi belajar (Y) adalah sebesar 60,7%. Nilai koefisien regresi sebesar 0,607 berarti pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) adalah kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi belajar terhadap terhadap prestasi belajar siswa mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) sebesar 60,7% sedangkan sisanya sebesar 39,3% dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Uji t-test Uji signifikansi hipotesis dengan menggunakan bantuan komputer. Berdasarkan lampiran disusun tabel uji signifikansi yang tercantum dalam tabel berikut: Tabel Uji Signifikansi Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
t t Sig Keterangan hitung tabel 10,550 2,000 0,000 Signifikansi Sumber : Data diolah peneliti Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t hitung 10,550. Nilai harga kritik pada taraf signifikansi 2,000 dengan derajat kebebasan 72 sebesar 2,000. Karena t hitung > t tabel maka pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar adalah signifikan. Pengaruh signifikan berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Hipotesis yang menyatakan “Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X AP SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung” dapat diterima. Pembahasan Motivasi mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar, dimana menurut Suryabrata (2004), motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, yang dimaksud tujuan disini ialah pencapaian prestasi yang baik, dengan adanya motivasi yang besar pada diri siswa akan mendorong individu tersebut untuk melakukan usaha atau aktivitas guna mencapai prestasi yang baik. Dari sini dapat kita ketahui seseorang yang motivasinya besar akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan, jenuh apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang rendah motivasinya akan terlihat acuh tak acuh, cepat bosan, mudah
putus asa dan berusaha menghindar dari kegiatan. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi yang paling mewarnai kebutuhan siswa dalam belajar adalah motivasi belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi (Pulungan:2008). Untuk dapat mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa, maka digunakan angket yang di sebarkan kepada siswa dengan jumlah responden 74. Berdasarkan hasil penyebaran angket motivasi belajar terhadap siswa kelas X Administrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung, dapat diperoleh hasil bahwa motivasi belajar siswa pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini bisa di lihat dari 14 responden atau 18,92% siswa memiliki motivasi yang sangat tinggi, dan 57 responden atau 77,03% siswa memiliki motivasi yang tinggi, selebihnya yaitu 3 responden atau 4,05% siswa memiliki motivasi yang sedang dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi yang rendah dan sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Boyolangau Tulungagung telah memiliki semangat atau dorongan untuk belajar materi menangani surat masuk dan keluar (mail handling) ini dengan baik, mereka memiliki antusias yang tinggi untuk dapat menguasai materi tersebut dan mendapatkan prestasi yang baik. Dari data yang terkumpul diketahui motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi, hal ini dapat terjadi karena terpenuhinya faktor-faktor yang menyebabkan
motivasi itu muncul dan berkembang dalam diri siswa, seperti adanya hasrat dan keinginan berhasil dalam diri siswa, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya lingkungan belajar yang kondusif, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, serta adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, yang mana semua itu merupakan indikator dari motivasi belajar seperti yang di kemukakan oleh Uno (2009). Untuk indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil, para siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil yang tinggi, hal ini dapat terlihat dari antusias siswa pada saat menerima pelajaran, dan juga dari jawaban angket yang terkumpul. Dengan adanya hasrat untuk belajar yang tinggi dan disertai dengan adanya keinginan untuk berhasil dalam mencapai prestasi maka prestasi yang baik pun pasti dapat tercapai. Adanya harapan dan cita-cita masa depan, dari hasil penyebaran angket dapat diketahui bahwa siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung sebagian besar telah memiliki harapan untuk dapat mencapai nilai yang tinggi dan lulus dengan baik serta memiliki citacita untuk menjadi seorang sekretaris yang profesional. Dengan adanya harapan dan cita-cita di masa depan yang dimiliki oleh siswa maka siswa akan semakin terdorong untuk menguasai materi tersebut sehingga siswa akan belajar dengan rajin untuk dapat mencapai cita-citanya kelak. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, karena lingkungan belajar merupakan faktor penting yang
menunjang kegiatan belajar mengajar maka jika tersedia lingkungan belajar yang tenang dan terhindar dari berbagai gangguan maka siswa akan semakin bersemangat untuk menerima pelajaran, dan hal tersebut telah terwujud di lingkungan sekolah SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung, karena SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung terletak di pinggiran kota sehingga terhindar dari kebisingan lalu lintas kota dan juga jauh dari kawasan pabrik sehingga terhindar dari kebisingan pabrik, serta adanya fasilitas belajar yang di sediakan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dari hasil penyebaran angket sebagian besar siswa menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa lingkungan sekolah belajae mereka dikatakan kondusif. Untuk indikator adanya penghargaan dalam belajar, karena SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung menyediakan beasiswa bagi para siswa yang berprestasi sehingga siswa semakin terdorong untuk dapat mencapai prestasi yang baik, hal ini sesuai dengan hasil penyebaran angket yang menyatakan sebagian besar siswa termotivasi untuk dapat mencapai prestasi yang baik karena adanya penghargaan dari sekolah bagi siswa yang berprestasi, dan hal tersebut sangat membantu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, kegiatan belajar yang menarik akan membuat siswa merasa bersemangat untuk mengikuti pelajaran tersebut dan akan mendorong atau memotivasi siswa untuk terus mengikuti kegiatan belajar dikelas. Hal ini terbukti dari antusias siswa pada saat menerima pelajaran dari guru
dengan menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti oleh para siswa, hal tersebut sesuai dengan hasil penyebaran angket yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa merasa senang saat menerima pelajaran yang di berikan guru karena adanya metode pembelajaran yang menarik sehingga materi mudah difahami dan diterima oleh siswa. Serta indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dari hasil penyebaran angket dapat di ketahui bahwa sebagian besar siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung sebagian besar siswa telah memiliki dorongan untuk belajar yang tinggi karena adanya kebutuhan untuk belajar yang dimiliki oleh siswa, dengan adanya kesadaran siswa akan pentingnya belajar dan merupakan kebutuhan bagi mereka maka motivasi untuk belajar akan timbul dalam diri siswa, sehingga mereka akan termotivasi untuk menguasai dan memperoleh prestasi yang baik. Selanjutnya untuk prestasi belajar siswa, berdasarkan hasil pengumpulan data dari dokumen sekolah berupa nilai rapot siswa diketahui bahwa prestasi belajar siswa pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) dikategorikan baik, sebagai mana yang dapat kita lihat pada tabel prestasi siswa yang menunjukkan bahwa seluruh siswa telah memperoleh nilai di atas KKM (kriteria ketuntasan minimum) yaitu 75. Hal ini juga dapat dilihat bahwa sebanyak 30 responden atau 40,54% siswa termasuk dalam kategori sangat baik, dan sebanyak 44 responden atau 59,46% siswa termasuk dalam kategori baik serta tidak ada yang termasuk dalam kategori cukup dan kurang.
Menurut Tu’u (2004), menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya di tunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang di berikan oleh guru. Untuk pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar, berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dengan mengunakan program computer dapat diketahui bahwa motivasi belajar/variable (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa/variabel (Y). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling). Dalam pengujian korelasi product moment dapat diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,779 yang dilihat dari table interprestasi termasuk dalam kategori kuat dan kemudian nilai determinasinya (R2) sebesar 0,607 menunujukan pengaruh antara variabel bebas (motivasi belajar) dengan variabel terikat (prestasi belajar) yang kuat. Sedangkan dalam pengujian hipotesis, karena t hitung (10,550) > t tabel (2,000) maka pengaruh motivasi belajar signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling). Hal tersebut sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Asti Wahyuni (2007), yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ” yang mengemukakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar dan metode pembelajaran. Faktor faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa yaitu sebesar 51,3% dipengaruhi oleh minat belajar, sedangkan 35,1% dipengaruhi oleh metode pembelajaran dan 13,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini juga ditunjukkan oleh penelitian terdahulu oleh Sri Hardjo dan Badjuri (2000), yang berjudul ”Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di kabupaten Semarang” yang mengemukakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar di kabupaten Semarang, dengan F hitung sebesar 14,786 dan F tabel sebesar 3,86. Begitu pula dalam penelitian Sukiniarti (2006), dengan judul ”Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mahasiswa di Pendidikan Jarak jauh” yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar di Universitas terbuka. Dari ketiga penelitian tersebut seluruhnya menyatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar, dan demikian pula pada penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Boolangu Tulungagung sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar disamping adanya faktor lain yang mempengaruhi seperti minat belajar, cara belajar, sarana prasarana dll. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan dalam belajar (M. Dalyono:1997). Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan timbul keinginan dan minat siswa
untuk mempelajari materi tersebut. Dengan adanya motivasi atau dorongan pada diri siswa biasanya siswa akan lebih memperhatik segala sesuatu yang di sampaikan oleh Bapak/ibu guru dan siswa akan dapat menguasai materi tersebut dengan baik serta akan dapat mencapai prestasi yang baik pula. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut: 1.Motivasi belajar siswa kelas X APK di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) dapat dikategorikan tinggi. 2.Prestasi belajar siswa kelas X APK di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) dapat dikategorikan baik. 3.Variabel motivasi belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mata diklat menangani surat masuk dan keluar siswa kelas X APK SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung. Yaitu apabila motivasi belajar tinggi maka prestasi belajar akan meningkat. B. Saran Dengan terbuktinya bahwa motivasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail handling) siswa kelas X jurusan APK di SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung, hendaknya sekolah dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi beljar siswa pada mata diklat menangani surat masuk dan keluar (mail
handling) melalui peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai pendidik dan pendorong motivasi belajar siswa, menciptakan lingungan belajar yang kondusif serta memberikan penghargaan bagi siswa-siswa yang berprestasi, sehingga siswa dapat lebih terdorong untuk meningkatkan prestasi belajarnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Andari. Tanpa Tahun. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar,(Online), (http://belajarpsikologi.com/fak tor-yang-mempengaruhiprestasi-belajar. Diakses tanggal 09 Februari 2011). Ali, Muhammad. 1987. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Bumi Aksara. Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fanani. 2006. Pengertian Prestasi Belajar, (Online), (http://belajarpsikologi.com/pe ngertian-prestasi-belajar. Diakses tanggal 09 Februari 2011). G.R. Terry. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen. Terjemahan J Smith D F M. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardjo,Sri dan Badjuri. 2000. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Semarang. Jurnal Pendidikan. (Online), Vol.1, No.2,(http//:iipm,ut.ac.id/jp,dia kses 17 Maret 2011). Kurikulum SMK edisi 2006,(Online). Diakses tanggal 21 Maret 2011. Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: C.V. Andi Offset. Pulungan, Intan.2008. Teori Motivasi Tinggi dan Hasil Belajar Tinggi Terhadap Teori Motivasi Belajar Rendah dan Hasil Belajar Rendah. Jurnalpusdiklatteknis. http//pusdiklatteknis.depag.go.i d. diakses pada tanggal 28 maret 2011. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soejoto, Ady, dkk.2010. Suplement Buku Pedoman Jurusan
Pendidikan Ekonomi. Surabaya. Slameto. 2010. Belajar dan Faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tu’u, Tulus. 2004. Peranan Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Uno, Hamzah B.2009. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wahyuni, Asti. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. http/Digilib.unnes.ac.id (Diakses ranggal 07 Februari 2011). Yuwana, setya, dkk. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.