PENGARUH KECEMASAN SISWA PADA MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Mutiatus Solikah Universitas Negeri Surabaya Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya perolehan hasil belajar matematika di SMP. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar matematika di sekolah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Dawarblandong, Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Dawarblandong, Mojokerto. Pemilihan sampel menggunakan teknik “cluster random sampling”. Setelah dilakukan teknik pengambilan tersebut yang menjadi sampel adalah kelas VIII-A. Instrumen pengumpulan data adalah menggunakan angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Dari uji independensi diperoleh kecemasan siswa pada matematika mempunyai hubungan dengan prestasi belajar matematika dan motivasi belajar mempunyai hubungan dengan prestasi belajar matematika. 2) Dari uji linieritas diperoleh antara kecemasan siswa pada
matematika dan prestasi belajar matematika beregresi linier serta antara motivasi belajar dan prestasi belajar matematika juga beregresi linier. 3) Dari analisis regresi diperoleh bahwa kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika dan koefisien determinannya sebesar 37,3%. Kata kunci : kecemasan siswa pada matematika, motivasi belajar, prestasi belajar matematika. PENDAHULUAN Banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Salah satu alasan mengapa matematika dipelajari adalah karena berguna, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahasa dan alat dalam pengembangan sains dan teknologi (Indiyani, masih
ada
2006). image
Pada yang
kenyataannya, menganggap
matematika sebagai pelajaran yang sulit. Anggraeni (tanpa tahun) menjelaskan bahwa “kecemasan seseorang terhadap pelajaran
matematika
dikarenakan
kurangnya ketertarikan siswa terhadap
belajar
pelajaran
matematika”.
Kurangnya
sehingga prestasi belajar juga meningkat.
ketertarikan
siswa
pelajaran
Siswa yang termotivasi dengan baik dalam
matematika disebabkan oleh inteligensi
belajar melakukan kegiatan lebih banyak
siswa dalam pelajaran matematika, siswa
dan lebih cepat, dibandingkan dengan
yang memiliki inteligensi tinggi akan
siswa yang kurang termotivasi dalam
cenderung lebih tertarik dan akan lebih
belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik
evaluatif terhadap pelajaran matematika
apabila mempunyai motivasi yang tinggi.
terhadap
sedangkan siswa yang memiliki inteligensi
matematika
siswa
meningkat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
rendah akan kurang tertarik dan kurang
mengetahui
evaluatif terhadap pelajaran matematika.
kecemasan siswa pada matematika dan
Sedangkan menurut Hudoyo (dalam Nawangsari,
2000),
kecemasan
motivasi
ada
belajar
tidaknya
secara
pengaruh
bersama-sama
siswa
terhadap prestasi belajar matematika siswa
dalam pelajaran matematika dipengaruhi
kelas VIII SMP Negeri 2 Dawarblandong,
oleh pengalaman belajar matematika yang
Mojokerto.
diterima siswa di masa lampau.
Adapun manfaat dengan dilakukan
Sarason (dalam Nawangsari, 2000) melaporkan hasil studi longitudinal yang
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Bagi peneliti, sebagai latihan dalam
intensif pada 700 siswa Sekolah Dasar di
melaksanakan penelitian ilmiah dan
mana
penulisan laporan ilmiah.
siswa
akan
memperoleh
nilai
matematika yang rendah ketika diberikan
2.
Bagi guru, untuk membantu guru
tes matematika tanpa ada pemberitahuan
dalam mengetahui hal yang dapat
sebelumnya yang membuat siswa menjadi
mempengaruhi
tidak siap, hal ini dikarenakan oleh situasi
matematika siswa yaitu kecemasan
dan suasana tes yang membuat mereka
siswa pada matematika dan motivasi
cemas.
belajar.
prestasi
belajar
Selain kecemasan, faktor penting yang dapat
mempengaruhi
tingkat
prestasi
belajar siswa adalah motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Adanya motivasi
KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kecemasan Arifin
(2010:138)
menjelaskan
belajar yang kuat membuat siswa belajar
bahwa “kecemasan siswa merupakan
dengan tekun dan pada akhirnya minat
bagian yang tak terpisahkan dari
pendidikan. Setiap siswa merasakan
B. Komponen-Komponen Kecemasan
sejumlah kecemasan pada suatu waktu
Menurut
Dacey
pada saat di sekolah, dan untuk sisa
Anggraeni,
tertentu,
menghambat
mengenali gejala kecemasan dapat
belajar dan kinerja mereka secara
ditinjau melalui tiga komponen, yaitu :
serius, khususnya pada saat tes”.
a. Komponen Psikologis : berupa
kecemasan
Atkinson menyebutkan
tanpa
(dalam dalam
dkk
(2001:212)
kegelisahan, gugup, tegang, cemas,
bahwa
kecemasan
rasa
tidak
adalah perasaan tidak menyenangkan,
terkejut.
yang ditandai dengan istilah-istilah
b. Komponen
seperti
tahun),
kekhawatiran,
aman,
takut,
Fisiologis
:
cepat
berupa
keprihatinan,
jantung berdebar, keringat dingin
dan rasa takut yang kadang-kadang
pada telapak tangan, tekanan darah
dialami dalam tingkatan yang berbeda-
meninggi (mudah emosi), sentuhan
beda.
pernyataan
dari
(1997:221)
peristaltik bertambah, gejala fisik
Serupa
tersebut,
dengan
Hurlock
mendefinisikan
kecemasan
sebagai
luar
(otot),
berkurang,
gejala
sensorik,
gerakan
gejala
keadaan mental yang tidak enak
respiratori, gejala gastrointertinal,
berkenaan
gejala urogenital.
dengan
sakit
yang
mengancam atau yang dibayangkan,
c. Komponen Sosial : sebuah perilaku
yang ditandai dengan kekhawatiran,
yang ditunjukkan oleh individu di
ketidakenakan, dan prarasa yang tidak
lingkungannya. Perilaku itu dapat
baik, yang tidak dapat dihindari oleh
berupa : tingkah laku (sikap) dan
seseorang.
gangguan tidur.
Berdasarkan
pengertian-
pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan
bahwa
C. Pengertian Kecemasan Siswa Pada Matematika
kecemasan
Fennema dan Sherman (dalam
merupakan suatu perasaan takut atau
Zakaria, 2008) mendefinisikan bahwa
khawatir terhadap sesuatu yang tidak
“kecemasan
jelas yang kadang-kadang dialami oleh
perasaan yang kuat yang melibatkan
seseorang
rasa
dalam
berbeda-beda.
tingkatan
yang
takut
dihadapkan
matematika
dan
ketakutan
dengan
adalah
ketika
kemungkinan
menangani masalah matematika”.
Sedangkan Ashcraft dan Faust (dalam Zakaria, 2008) menjelaskan
menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan”.
bahwa
“kecemasan
matematika
Menurut Syah (2008:89), “belajar
sebagai
perasaan
ketegangan,
adalah kegiatan yang berproses dan
ketidakberdayaan,
disorganisasi
merupakan
unsur
yang
sangat
mental, dan ketakutan seseorang untuk
fundamental
memanipulasi
penyelenggaraan jenis dan jenjang
angka-angka,
bentuk
dan pemecahan masalah matematika”. Berdasarkan
pendidikan”.
dalam
setiap
Sedangkan
Skinner
pengertian-
(dalam Syah, 2008:90) mendefinisikan
pengertian di atas, dapat peneliti
kata belajar sebagai suatu proses
simpulkan bahwa kecemasan siswa
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
pada matematika merupakan keadaan
yang berlangsung secara progresif.
emosi siswa yang dicirikan dengan kegelisahan,
kekhawatiran,
Dari uraian di atas dapat peneliti
dan
simpulkan bahwa motivasi belajar
ketakutan ketika siswa menghadapi
adalah dorongan yang berasal dari
pelajaran matematika.
dalam diri siswa maupun dari luar yang menimbulkan, mengarahkan, dan
D. Pengertian Motivasi Belajar Kata “motivasi belajar” adalah
mengorganisasikan kegiatan belajar
sebuah frase yang terdiri dari dua kata
siswa
yaitu
pembelajaran.
“motivasi”
dan
“belajar”.
Motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kontemporer
diartikan
untuk
mencapai
tujuan
E. Macam-Macam Motivasi Belajar Menurut Syah (2002), bentuk
sebagai keinginan atau dorongan yang
motivasi
timbul pada diri seseorang baik secara
menjadi dua macam sebagai berikut.
sadar maupun tidak
sadar untuk
1. Motivasi intrinsik adalah hal dan
melakukan sesuatu perbuatan dengan
keadaan yang berasal dari dalam
tujuan tertentu (Salim, 1991:997).
diri
Sedangkan
mendorong
Sabri
(2001:90)
menjelaskan bahwa “motivasi adalah segala
sesuatu
pendorong
yang
tingkah
laku
belajar
siswa
dapat
sendiri
dibedakan
yang
melakukan
dapat
tindakan
belajar.
menjadi
2. Motivasi ekstrinsik adalah hal atau
yang
keadaan yang datang dari luar
individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
adalah hasil belajar siswa yang ditunjukkan
dengan
skor
yang
F. Pengertian Prestasi Belajar Djamarah
(1994:20-21)
menjelaskan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil
diperoleh
siswa
setelah
mengerjakan tes prestasi belajar matematika yang diberikan oleh
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
peneliti. G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Menurut Anggraeni (tanpa tahun),
Prestasi Belajar
yang dimaksud dengan prestasi adalah
Menurut Syah (2002:132-139),
hasil yang telah dicapai, dilakukan
faktor yang mempengaruhi prestasi
atau dikerjakan oleh individu.
belajar siswa secara umum dapat
Menurut Syah (2008:89), belajar
dibedakan
menjadi
adalah kegiatan yang berproses dan
sebagai berikut.
merupakan
a. Faktor Internal
unsur
fundamental
yang
dalam
sangat
tiga
macam
setiap
Faktor Internal (faktor dari
penyelenggaraan jenis dan jenjang
dalam diri siswa), adalah keadaan/
pendidikan. Sedangkan Skinner (Syah,
kondisi jasmani dan rohani siswa.
2008:90) mendefinisikan kata belajar
Faktor Internal sendiri meliputi dua
sebagai suatu proses adaptasi atau
aspek sebagai berikut.
penyesuaian
1. Faktor Fisiologis
tingkah
laku
yang
berlangsung secara progresif.
2. Faktor Psikologis
Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan
belajar
Seperti halnya faktor internal,
siswa
yang
faktor yang mempengaruhi prestasi
skor
yang
siswa dari eksternal siswa juga
diperoleh siswa setelah mengerjakan
terdiri atas dua macam, sebagai
soal tes yang telah ditentukan.
berikut.
adalah
bahwa
hasil
ditunjukkan
prestasi
b. Faktor Eksternal
belajar dengan
Sedangkan
prestasi
belajar
matematika dalam penelitian ini
1) Lingkungan sosial 2) Lingkungan non sosial.
c. Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan
belajar
Tabel 1. Skor Pilihan Jawaban Angket yang
dimaksud adalah segala cara atau strategi
yang
digunakan
siswa
dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses
pembelajaran
materi tertentu.
Kecemasan Siswa pada Matematika Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Favorable (+) 4
Unfavorable (−) 1
3 2
2 3
1
4
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah
Sedangkan
skor
pilihan
jawaban
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2
angket motivasi belajar adalah sebagai
Dawarblandong, Mojokerto tahun ajaran
berikut.
2011/2012 yang terdiri dari 6 kelas.
Tabel 2. Skor Pilihan Jawaban Angket
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak dari beberapa kelas dengan
Motivasi Belajar Jawaban Ya Tidak
Favorable Unfavorable 1 0 0 1
cara diundi. Dengan metode pengambilan
Untuk mengetahui prestasi belajar
sampel tersebut diperoleh kelas VIII-A
matematika, digunakan alat ukur yang
dengan 32 siswa sebagai sampel.
berupa soal berbentuk tes obyektif. Butir-
Instrumen penelitian yang digunakan dalam
angket
yang disusun berdasarkan kurikulum SMP
kecemasan siswa pada matematika, angket
(KTSP). Penilaian tes prestasi belajar
motivasi belajar, dan tes prestasi belajar
matematika dengan nilai maksimal 100
matematika.
dengan bobot skor masing-masing butir
dibagi
penelitian
ini
adalah
butir tes prestasi sebanyak 25 soal obyektif
Pernyataan
dalam
dua
dalam
kelompok,
angket yaitu
soal adalah 4.
pernyataan yang favorable (positif) dan unfavorable (negatif). Sedangkan skor pilihan jawaban angket kecemasan siswa pada matematika adalah sebagai berikut.
HASIL PENELITIAN Data yang didapat selama melakukan penelitian
di
Dawarblandong, sebagai berikut.
SMP Mojokerto
Negeri
2
disajikan
Tabel 3
belajar matematika dan motivasi belajar
Skor Kecemasan Siswa pada Matematika (X1), Skor Motivasi Belajar (X2), dan Skor Prestasi Belajar Matematika (Y) No. Urut Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
X1 39 42 43 50 48 50 38 44 37 39 45
X2 21 18 24 24 15 20 25 12 24 22 24
Y 64 40 72 68 48 44 84 32 72 56 80
12.
48
17
44
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
46 40 50 48 42 50 48 41 44 41 42 44 43 48 42 44 50 50 50 36
22 27 14 18 26 23 26 20 23 15 25 26 17 12 25 24 17 24 25 24
76 80 28 48 76 44 32 20 24 40 68 40 44 36 88 52 44 28 72 68
dengan prestasi belajar matematika. 2. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar secara
bersama-sama
mempengaruhi
prestasi belajar matematika dengan persamaan
garis
regresinya
adalah
Y 58,922 1,162 X 1 2,178 X 2 . Selanjutnya tentang besarnya pengaruh kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi R 2 y (1, 2) sebesar 37,3% yang berarti
bahwa
prestasi
belajar
matematika dapat dipengaruhi oleh kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar. 3. Hasil di atas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Dawarblandong, Mojokerto yaitu sebesar 37,3%. Setelah dilakukan
PEMBAHASAN
uji signifikan didapat Fhitung = 8,638
1. Berdasarkan data di depan diperoleh
lebih besar dari F( 0.05)( 2)( 29) sehingga
adanya hubungan antara kecemasan
pengaruh
siswa pada matematika dengan prestasi
berarti.
tersebut
signifikan
atau
Bahasa : Istiwidayanti Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
SIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara kecemasan siswa pada matematika dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri
2
Dawarblandong,
Mojokerto
dengan korelasi sebesar r = 0,611 yang termasuk
dalam
kriteria
cukup
dan
koefisien determinannya sebesar r2 = 0,373 atau 37,3% dan signifikan pada taraf signifikansi 0,05.
DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Tya. Tanpa tahun. Hubungan Antara Kecemasan Dalam Menghadapi Mata Pelajaran Matematika dengan Prestasi Akademik Matematika pada Remaja http://www.gunadarma.ac.id/library/a rticles/graduate/psychology/2010/Art ikel_10505235.pdf Arifin, Zaenal. Kompetensi Matematika. Cendekia.
Nawangsari, N. A. F. (2000). Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga). Surabaya : Universitas Airlangga. Indiyani, Novita Eka dan Anita Listiara. 2006. Efektifitas Metode Pembelajaran Gotong Royong (Cooperative Learning) Untuk Menurunkan Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Pelajaran Matematika. Jurnal (Online) ejournal.undip.ac.id/index.php/psikol ogi/article/download/688/551 diakses tanggal 2 November 2011 Sabri,
M. Alisuf. 2001. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Salim, Peter dan Yenny Salim. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta : Modern English. Syah,
Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Syah,
Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2010. Membangun Pedagogis Guru Surabaya : Lentera
Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C.,Hilgard, E.R. 2001. Pengantar Psikologi. Jilid Dua. Alih Bahasa : Widjaja Kusuma. Batam : Interaksara. Djamarah, Saiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional. Hurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih
dan
Zakaria, Effandi dan Norazah Mohd Nordin. 2008. The Effects of Mathematics Anxiety on Matriculation Students as Related to Motivation and Achievement. Jurnal, (Online) www.ejmste.com/v4n1/Eurasia_v4n1 _Zakaria_Nordin.pdf diakses tanggal 28 Oktober 2011