Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif
Ary Srimaryanto (09320009) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang masalah. Pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara komponen-komponen yang terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran. Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar yang bertugas menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien. Permasalahan yang dikaji adalah: (1) bagaimana penggunaan keterampilan variasi mengajar guru di SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati?; (2) bagaimana prestasi belajar siswa SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati?; (3) apakah ada pengaruh penggunaan keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran teknik mesin otomotif siswa SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati?.Keterampilan variasi mengajar guru di SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati selama ini tergolong cukup baik. Prestasi belajar siswa mengindikasikan hasil yang baik, yaitu dengan rata-rata nilai 76. Hal ini dapat dilihat siswa kelas 2 program teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati mempunyai nilai rata-rata mata pelajaran teknik otomotif cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata yang diatas nilai standar sekolah (KKM). Hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan variabel penggunaan keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran teknik mesin otomotif, yaitu dengan nilai r 0,748 dan signifikansi 0,000. Hasil uji hipotesis dengan uji F menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, sehingga hipotesis dapat diterima. Hasil uji regresi menunjukkan adanya pengaruh positif variabel keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar, dengan nilai regresi sebesar 0,358. Hal ini mengindikasikan semakin baik keterampilan variasi mengajar guru akan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati sebesar 35,8%. Kata Kunci : ketrampilan variasi PENDAHULUAN Pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara komponen-komponen yang terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran. Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar yang bertugas menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien. Sebelum mengajar, guru harus merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis, sehingga dapat terampil dalam proses belajar mengajar. Guru terampil sebaiknya melakukan berbagai upaya untuk
peningkatan prestasi belajar siswa, hal tersebut merupakan tanggung jawab semua guru dalam memperoleh kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan hal di atas seorang guru dituntut untuk memiliki keterampilan mengajar seperti: keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan memberi variasi, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan menjelaskan. Dengan demikian keterampilan mengajar tersebut harus senantiasa dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran. Dilihat dari segi siswa, menunjukkan siswa kelas II SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati sebagian besar masih memiliki prestasi belajar rendah, yaitu ditunjukkan dari nilai-nilai ulangan mereka yang dibawah standar atau nilai KKM sekolah. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut diindikasikan karena siswa selama ini belum bisa menerima materi yang disampaikan guru dengan baik, selain itu siswa banyak yang malas mengerjakan tugas yang diberikan. Di SMK ini juga ada beberapa siswa yang tidak mau mematuhi peraturan sekolah, berani melanggar atau melawan guru. Kejadian-kejadian tersebut, tentunya akan berdampak negatif pada prestasi belajar siswa.
TINJAUAN PUSTAKA Keterampilan mengajar adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik. Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru sebab guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu guru harus memiliki berbagai keterampilan menagajar antara lain: Ketrampilan Bertanya Keterampilan bertanya adalah merupakan keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode apapun, tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai dan bagaimana keadaan siswa yang dihadapi, maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan. Karena pertanyaan yang diajukan kepada siswa agar berpengaruh tidaklah mudah. Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru-guru. Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakan keterampilan bertanya pada situasi yang tepat, sebab memberi pertanyaan secara efektif dan efisien akan dapat menimbulkan perubahan tingkah laku baik pada guru maupun dari siswa. Dari guru yang sebelumnya selalu aktif memberi informasi akan berubah menjadi banyak mengundang interaksi siswa, sedangkan dari siswa yang sebelumnya secara pasif mendegarkan keterangan guru akan berubah menjadi banyak berpartisipasi dalam bertanya, menjawab pertanyaan mengemukakan pendapat.
Ketrampilan Memberi Pengetahuan
Keterampilan memberi penguatan merupakan respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak lebih giat berpartisiasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik walaupun pemberian penguatan sangat mudah pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik. Ketrampilan Memberi Variasi Pemberian variasi dalam interaksi belajar mengajar dapat diartikan sebagai perbuatan pengajaran dari yang satu ke yang lain, dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan pelajaran yang diberikan guru sehingga siswa dapat aktif lagi dan berpartisipasi dalam belajarnya. Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup pelajaran adalah mengakhiri kegiatan inti pelajaran-pelajaran. Ketrampilan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Termasuk dalam hal ini adalah penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Yang dimaksud dengan diskusi kelompok kecil di sini adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tatap muka secara kooperatif untuk tujuan membagi informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah keterampilan membimbing diskusi memilih kelebihan dan keterbatasan. Ketrampilan Menjelaskan Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa didalam kelas.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, yaitu elemen-elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati sebanyak 46 orang. Pemakaian populasi kelas II di sini karena dalam penelitian penelitian ini akan membahas mengenai prestasi belajar siswa teknik mesin otomotif, khususnya tentang mata pelajaran perbaikan kopling dan komponen-komponennya yang mana mata pelajaran tersebut diperoleh siswa kelas II. Sampel adalah sekelompok individu yang jumlahnya kurang dari populasi. Dari jumlah populasi yang hanya 46 anak, maka keseluruhan anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan keseluruhan jumlah dari populasi. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu dokumentasi dan angket. Penggunaan metode dokumentasi ini adalah untuk mengungkap data tentang jumlah anak setiap kelas, nama-nama anak setiap kelas yang dijadikan sampel, sejarah berdirinya sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki, jumlah guru, jenis kegiatan, dan data lain pendukung penelitian. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang keterampilan variasi mengajar guru. Pemberian skornya adalah : a. Jawaban a diberi skor 4, yaitu sangat setuju b. Jawaban b diberi skor 3, yaitu setuju c. Jawaban c diberi skor 2, yaitu tidak setuju d. Jawaban d diberi skor 1, yaitu sangat tidak setuju Sebelum dilakukan penyusunan angket, terlebih dahulu disusun kisi-kisi instrumen penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Variabel
Indikator
Keterampilan 1) Keterampilan bertanya variasi mengajar 2) Keterampilan memberi guru penguatan 3) Keterampilan memberi variasi 4) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 5) Keterampilan mengelola kelas 6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 7) Keterampilan menjelaskan
Nomor Item 1,2,3 4,5,6 7,8,9
10,11,12 13,14,15, 16 17,18,19, 20 21,22,23, 24,25
Jumlah Item 25
Variabel
Nomor Item
Indikator
Jumlah Item 25
Jumlah Item HASIL PENELITIAN
Deskripsi variabel dalam penelitian menjelaskan tanggapan responden mengenai variabel keterampilan variasi mengajar guru yang diukur dengan menggunakan tujuh indikator, yaitu: (1) keterampilan bertanya; (2) keterampilan memberi penguatan; (3) keterampilan memberi variasi; (4) keterampilan membuka dan menutup pelajaran; (5) keterampilan mengelola kelas; (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; dan (7) keterampilan menjelaskan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai indikator-indikator tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketrampilan Bertanya Tanggapan responden mengenai “keterampilan bertanya” i_1
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 12 10 12 12 46
Percent 26.1 21.7 26.1 26.1 100.0
Valid Percent 26.1 21.7 26.1 26.1 100.0
Cumulativ e Percent 26.1 47.8 73.9 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 12 orang (26,1%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, cukup, dan kurang, sedangkan 10 orang (21,7%) memiliki kategori tanggapan baik. Kondisi tersebut mengindikasikan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 26,1% memiliki kategori tanggapan sangat baik, cukup serta kurang tentang keterampilan bertanya yang dilakukan oleh guru. Ketrampilan Memberi Penguatan Tanggapan responden mengenai “keterampilan memberi penguatan” i_2
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 10 8 15 13 46
Percent 21.7 17.4 32.6 28.3 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Valid Percent 21.7 17.4 32.6 28.3 100.0
Cumulativ e Percent 21.7 39.1 71.7 100.0
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 15 orang (32,6%) memiliki kategori tanggapan cukup, 13 orang (28,3%) memiliki kategori tanggapan kurang, 10 orang (21,7%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 8 orang (17,4%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 32,6% memiliki kategori tanggapan cukup mengenai keterampilan guru dalam memberikan penguatan pada siswa. Keterampilan memberi variasi Tanggapan responden mengenai “keterampilan memberi variasi” i_3
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 13 11 9 13 46
Percent 28.3 23.9 19.6 28.3 100.0
Valid Percent 28.3 23.9 19.6 28.3 100.0
Cumulativ e Percent 28.3 52.2 71.7 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 13 orang (28,3%) memberikan tanggapan sangat baik dan kurang, 11 orang (23,9%) memiliki kategori tanggapan baik, dan 9 orang (19,6%) memiliki kategori tanggapan cukup. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 28,3% mempunyai kategori tanggapan sangat baik dan kurang tentang keterampilan guru dalam memberikan variasi pada siswa. Misalnya variasi dalam menjelaskan materi pada siswa. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Tanggapan responden mengenai “keterampilan membuka dan menutup pelajaran” i_4
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 11 8 13 14 46
Percent 23.9 17.4 28.3 30.4 100.0
Valid Percent 23.9 17.4 28.3 30.4 100.0
Cumulativ e Percent 23.9 41.3 69.6 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 14 orang (30,4%) memiliki kategori tanggapan kurang, 13 orang (28,3%) memiliki kategori tanggapan cukup, 11 orang (23,9%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 8 orang (17,4%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 30,4%
mempunyai kategori tanggapan kurang mengenai keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran di kelas. Keterampilan mengelola kelas Tanggapan responden mengenai “keterampilan mengelola kelas”
i_5
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 7 12 19 8 46
Percent 15.2 26.1 41.3 17.4 100.0
Valid Percent 15.2 26.1 41.3 17.4 100.0
Cumulativ e Percent 15.2 41.3 82.6 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan table diatas menunjukkan 19 orang (41,3%) memiliki kategori tanggapan cukup, 12 orang (26,1%) memiliki kategori tanggapan baik, 8 orang (17,4%) memiliki kategori tanggapan kurang, dan 7 orang (15,2%) memiliki kategori tanggapan sangat baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 41,3% mempunyai kategori tanggapan cukup mengenai keterampilan guru dalam mengelola kelas. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Tanggapan responden mengenai “keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil” i_6
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 11 4 20 11 46
Percent 23.9 8.7 43.5 23.9 100.0
Valid Percent 23.9 8.7 43.5 23.9 100.0
Cumulativ e Percent 23.9 32.6 76.1 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 20 orang (43,5%) memiliki kategori tanggapan cukup, 11 orang (23,9%) memiliki kategori tanggapan sangat baik dan kurang, dan 4 orang (8,7%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 23,9% memiliki kategori tanggapan sangat baik dan kurang tentang keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil di sekolah. Keterampilan menjelaskan Tanggapan responden mengenai “keterampilanmenjelaskan”
i_7
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 11 14 17 4 46
Percent 23.9 30.4 37.0 8.7 100.0
Valid Percent 23.9 30.4 37.0 8.7 100.0
Cumulativ e Percent 23.9 54.3 91.3 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 17 orang (37%) memiliki kategori tanggapan cukup, 14 orang (30,4%) memiliki kategori tanggapan baik, 11 orang (23,9%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 4 orang (8,7%) memiliki kategori tanggapan kurang. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 37% mempunyai kategori tanggapan cukup mengenai keterampilan guru dalam menjelaskan materi di kelas. Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai keterampilan variasi mengajar guru dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tanggapan responden mengenai keterampilan variasi mengajar guru Kete ram pilan varias i m e ngajar gur u (X)
Valid
Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
Frequenc y 6 14 22 4 46
Percent 13.0 30.4 47.8 8.7 100.0
Valid Percent 13.0 30.4 47.8 8.7 100.0
Cumulativ e Percent 13.0 43.5 91.3 100.0
Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 22 orang (47,8%) memiliki kategori tanggapan cukup, 14 orang (30,4%) memiliki kategori tanggapan baik, 6 orang (13%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 4 orang (8,7%) memiliki kategori tanggapan kurang. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, yaitu 47,8% mempunyai kategori tanggapan cukup mengenai keterampilan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru di SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Keterampilan variasi mengajar guru di SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati selama ini tergolong cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari mayoritas tanggapan siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati yang mempunyai kategori tanggapan cukup baik.
2. Prestasi belajar siswa mengindikasikan hasil yang baik, yaitu dengan rata-rata nilai 76. Hal ini dapat dilihat siswa kelas 2 program teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati mempunyai nilai rata-rata mata pelajaran teknik otomotif cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata yang diatas nilai standar sekolah (KKM). 3. Hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan atau bermakna variabel penggunaan keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran teknik mesin otomotif. Kondisi tersebut mengindikasikan semakin baik penggunaan keterampilan variasi mengajar guru, maka prestasi belajar mata pelajaran teknik mesin otomotif akan semakin meningkat. 4. Hasil uji hipotesis dengan uji F menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati, sehingga hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh penggunaan keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran teknik mesin otomotif” dapat diterima. 5. Hasil perhitungan koefisien determinasi, kontribusi atau sumbangan variabel independent terhadap variabel dependent diperoleh nilai R square sebesar 0,559. Hasil ini mengindikasikan sebesar 55,9% prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh keterampilan variasi mengajar guru (X). Sedangkan sisanya (100-55,9=44,1%) prestasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya motivasi belajar siswa, minat siswa, dll. 6. Hasil uji regresi menunjukkan adanya pengaruh positif variabel keterampilan variasi mengajar guru terhadap prestasi belajar, dengan nilai regresi sebesar 0,358. Hal ini mengindikasikan semakin baik keterampilan variasi mengajar guru akan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II jurusan teknik mesin otomotif SMK Nadhatul Ulama Gembong Pati sebesar 35,8%. DAFTAR PUSTAKA Alfassi, Miriam, 2004, An Analysis Of Factors Influencing Learning Achievement On High School Students, Jurnal Pendidikan, vol. XI, hal. 16-21. Algifari, 2000, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Regresi, Yogyakarta: BPFE Ali, M, 1995, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru Arikunto, Suharsimi, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bina Aksara Catharina, Tri, Anni, 2004, Psikologi Belajar, Cetakan Kedua, UPT MKK Universitas Negeri Semarang, UPT UNNES Press. Dalyono, M, 1997, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta _______, 2005, Psikologi Pendidikan, Cetakan Keempat, Jakarta: PT. Rineka Cipta Dawson, R. Hancock, 2001, The factors influence the achievement
Djamarah, Syaiful, Bahri, 1997, Guru dan Anak Didik Interaksi Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta. Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro Gie, The Liang, 1980, Cara Belajar yang Efesien, Jakarta: Gajah Mada University Press Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Bandung: Erlangga. H. Abdurrahman, 1994, Pengelolaan Pengajaran, Cet.V, Bandung: Remaja Rosdakarya. Hadi, Sutrisno, 2006, Metodologi Research, Jilid I, Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM Hakim, Thursan, 2000, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara. Hamalik, Oemar, 1994, Psikologi Belajar, Bandung: Sinar Baru _______, 2003, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Harahap, Baharuddin, 1982, Supervisi Pendidikan Yang Dilaksanakan Oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah, Jakarta: Damai Jaya. Kartono, Kartini, 2000, Teori Kepribadian, Bandung : Alumni Munib, Achmad, 2005, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang: UNNES PRESS. Mustamin, 1996, Psikologi Pendidikan, Diktat Nasution, S, 2004, Didaktik Azas-azas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara Poerwadarminta, W.J.S, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Roestiyah, N.K, 1988, Masalah Ilmu Keguruan, Cet III, Jakarta: Bina Aksara. Sardiman, 2006, Inetraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Soetomo, 1993, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Cet.1, Surabaya. Usaha Nasional. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Edisi kedua, Bandung: CV.Alfabeta Sulistyowati, Sofchah, 2001, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, Pekalongan:Cinta Ilmu. Syah, Muhibbin, 2000, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya _______, 2003, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi), Bandung: Remaja Rosdakarya. Syamsudin, 2000, Peran Guru dalam Proses Pendidikan, akhmadsudrajat. wordpress.com
Tu'u, Tulus, 2004, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT Grasindo. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas Usman, Moh. Uzer, 1992, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya _______, 1995, Menjadi Guru Profesional, Cet I, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.