Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan Nirva Diana ∗ Abstrak Banyaknya upaya yang dilakukan guru, orang tua maupun para siswa itu sendiri untuk meningkatkan prestasi belajar. Faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut di antaranya adalah faktor kinerja guru dan peran orang tua. Peran orang tua yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa menciptakan suasana harmonis dalam keluarga, memberikan perhatian, motivasi dan bimbingan kegiatan belajar anak serta menyediakan fasilitas belajar, sedangkan kinerja guru penyusunan program atau perencanaan pembelajaran, menyediakan atau pelaksanaan program pembelajaran, bimbingan belajar siswa, evaluasi pelaksanaan pembelajaran atau penilaian prestasi belajar siswa. Kata kunci: kinerja guru, peran orang tua, prestasi belajar siswa A. Pendahuluan Pemerintah berkewajiban memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sesuai dengan isi Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Keberhasilan proses belajar mengajar ditandai adanya prestasi belajar siswa yang baik atau tinggi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi yang sebenarnya faktor-faktor tersebut sebagian besar berasal dari komponen-komponen, unsur-unsur yang terkait dalam pembelajaran di antaranya: 1. Kinerja Guru/Kualitas Guru 2. Sarana dan Prasarana yang mendukung fasilitas pembelajaran 3. Manajemen sekolah 4. Siswa 5. Kurikulum, Silabus dan materi bahan ajar 6. Alat bantu atau media pembelajaran 7. Peran serta orang tua, masyarakat, Stakeholder dan lain-lain. Upaya peningkatan prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan terus dilakukan dengan upaya peningkatan kinerja guru dan peran serta orang tua yang masih menemukan hambatan dan memerlukan pemecahan masalah secara tepat dan cepat. ∗
Fakultas Tarbiyah, IAIN Raden Intan Lampung.
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
1112
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
Kinerja guru akan terwujud apabila guru memahami tugas dan tanggung jawabnya, guru memiliki kemampuan akademik dan profesionalisme sesuai dengan tugas dan kewajibannya sebagai seorang guru. Kinerja guru dapat diukur di antaranya dengan melihat peran guru dalam pembelajaran dan hasilnya dilihat pada prestasi belajar siswa. Berkaitan dengan tugas guru di sekolah, guru selalu berinteraksi dengan siswa dan komponen sekolah lainnya, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.1 Kemudian dalam Pasal 20 disebutkan bahwa kinerja guru dalam melaksanakan tugas profesi, guru berkewajiban: (a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran ; (b) meningkatkan dan mengembangkan kualitas akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.2 Rendahnya kinerja guru berpengaruh kepada kegiatan pembelajaran di sekolah yang akhirnya akan berpengaruh pula terhadap keberhasilan belajar atau prestasi belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru di antaranya adalah: pendidikan, ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimiliki guru, komponen dan kepuasan kerja guru serta lain-lainnya. Aktivitas belajar tidak dapat terlepas dari peran orang tua dan kemandirian belajar, dimana peran orang tua merupakan bagian penting dalam perkembangan pribadi seseorang. Kewajiban orang tua setelah melahirkan dan menyusui adalah membesarkan, menjaga dan memelihara tumbuhkembang jasmani pada anak. Ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua untuk mencurahkan perhatian dan bimbingan bagi anak: 1) para orang tua harus menunjukan sikap dewasa, dengan toleransi yang cukup terhadap perubahan yang dihadapi anak, 2) orang tua tetap menunjukkan sikap penuh kasih dan pengertian dalam mengatasi masalah anak, 3) orang tua perlu menunjukan kesabaran dalam menghadapi perubahan tingkah laku, 4) orang tua tidak berputus asa dalam membimbing anak.3 Orang tua adalah orang yang pertama dikenal anak dan dari orang tualah anak akan mengenal dan mengetahui segala sesuatu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi pribadi seseorang anak. Secara umum, tugas dan tanggung 1 Pemerintah RI, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Dep.Hukum dan HAM RI, 2005), p. 2. 2 Ibid., p. 10. 3 Singgih Gunarsa, Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Bermasalah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), p. 146.
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
1113
jawab orang tua terhadap anak-anaknya adalah: “1) mengetahui kebutuhan anak-anaknya, 2) memenuhi kebutuhan yang bersifat biologis seperti makan, minum, pakaian, 3) memenuhi kebutuhan yang bersifat rohaniah seperti, rasa aman, perasaan keadilan, kasih sayang, perhatian dan kecintaan”.4 Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa semua peran orang tua secara fisik mulai dari proses melahirkan, pemeliharaan, perawatan dan pendidikan anak sebenarnya sama halnya dengan menanamkan tanaman, jika cara menanam tersebut dilakukan dengan benar di atas lahan yang subur pula, maka tentunya akan menghasilkan tanaman dan buah yang baik pula. Peran orang tua secara psikologis juga sangat membantu perkembangan pribadinya paling tidak peran orang tua secara psikologis antara lain, menciptakan suasana harmonis dalam keluarga, hubungan orang tua dengan anak sangat diharapkan agar memperoleh suatu komunikasi yang efektif dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan anak, hubungan kedua orang tua juga dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik, menurutnya, suasana keluarga yang kurang harmonis seperti tidak adanya kekompakan dan kesepakatan di antara orang tua, perselisihan, pertengkaran dan perceraian akan menjadikan anak tidak konsentrasi dalam belajar karena ia kurang nyaman dan tidak mendukung untuk belajar sehingga siswa mengalami hambatan belajar.5 Selain hal itu, hendaknya para orang tua tidak juga lupa memberikan dorongan pada siswa untuk melakukan aktivitas belajar, sehingga terwujud adanya kemampuan siswa dalam mengetahui dan pemahamannya. Orang tua juga sebagai contoh atau uswah bagi anak-anaknya, orang tua memiliki sistem nilai dan harapan-harapan terhadap anaknya, mereka akan memberikan penghargaan terhadap perilaku anak, yang menurut mereka sesuai dengan harapan mereka serta memberikan hukuman terhadap perilaku anak yang dianggap tidak sesuai dengan ketetapan yang dimiliki orang tua. Peran orang tua dalam pendidikan yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang sifatnya praktis, seperti misalnya pengadaan fasilitas, biaya untuk pendidikan seperti yang diungkapkan oleh Kartini Kartono bahwa kewajiban dan tanggungjawab orang tua dalam pendidikan adalah 1) menyediakan fasilitas belajar, 2) mengawasi kegiatan dengan pihak sekolah
4
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: Renika Cipta, 1997), p.
23. 5
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru, Konsep dan Strategi, (Bandung: Bandar Maju, 1997), p. 125. SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
1114
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
yaitu guru dan wali kelas.6 Syaiful Bahri berpendapat bahwa orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak dan orang tua dan merupakan model yang harus ditiru dan diteladani.7 Pada akhirnya, sumbangan orang tua dalam pembentukan watak dan karakter anak sangat dominan, mulai dari buaian sampai akhir hayat, pengaruh orang tua sangat besar pada diri anak, dalam perspektif Islam, orang tua merupakan pilar yang paling menentukan suksesnya pendidikan. Peran orang tua secara simultan juga dapat membantu dan mendorong anak untuk dapat lebih berhasil dalam pendidikannya, peran orang tua dalam pendidikan anak adalah memberikan bantuan, dukungan atau motivasi dan informasi tentang cara belajar yang lebih baik dan tepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik bahwa orang tua sangat bertanggung jawab atas kemajuan studi putra-putrinya.8 Bimo Walgito berpendapat bahwa perhatian, bimbingan dan dukungan orang tua merupakan motivasi bagi anak dalam mencapai prestasi.9 Dari teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa partisipasi orang tua sangat penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti menghargai hasil belajar anak, memperhatikan dan mengikuti perkembangan anak dalam pelajaran, memberikan contoh yang baik khususnya kegiatan-kegiatan ibadah sesuai dengan yang diajarkan melalui pendidikan agama Islam. Dengan adanya bantuan, dukungan atau motivasi serta informasi dari orang tua akan menimbulkan rasa percaya diri pada diri si anak, yang pada akhirnya sikap ini akan sangat mendukung prestasi belajar. B. Pembahasan Pengujian persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas data dan uji homogenitas varian data. Untuk mengetahui uji normalitas data menurut Sugiyono menggunakan statistik parametris yang mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data, antara lain dengan kertas peluang dan chi kuadrat dengan kriteria apabila nilai r (probability value) lebih kecil atau sama dengan dari tingkat α yang ditentukan maka Ho ditolak, artinya variabel yang diuji mengikuti distribusi normal. Uji normalitas 6 Kartini Kartono, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: Renika Cipta, 1999), pp. 91-92. 7 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak, (Jakarta: Renika Cipta, 2004), p. 29. 8 Oemar Hamalik, Pendidikan, p. 123. 9 Bimo Walgito, Psikologi Belajar, (Jakarta: Asa Mandiri, 2004), p. 120.
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
1115
menunjukan nilai r lebih kecil daripada tingkat α yang digunakan (0,1) yaitu variabel peran orang tua yaitu 0,000 < 0,1, pada variabel kinerja guru ditentukan 0,005 < 0,1, dan variabel prestasi belajar siswa didapatkan nilai 0,050 < 0,1. Dengan demikian, berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa variabel peran orang tua, kinerja guru dan prestasi belajar siswa yang diteliti mengikuti distribusi normal. Dengan demikian, teknik analisis jalur dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh antar variabel. Untuk jelasnya mengenai hasil uji normalitas variabel peran orang tua, kinerja guru dan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada rangkuman dalam tabel di bawah ini: Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru, Peran Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa Tes of Normality Kolmogorov-Smimov (a) Statistic df Sig Kinerja Guru 945 67 0,005 Peran Orang Tua 882 67 0,000 Prestasi Belajar 964 67 0,050
Untuk mengetahui uji homogenitas varian data menggunakan uji-F dengan ketentuan jika Fhitung < Ftabel maka varian dari kelompok tersebut homogen. Dalam aplikasinya menggunakan program SPSS dengan kriteria uji, apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan dari tingkat α yang ditentukan, maka skor-skor pada variabel tersebut menyebar secara homogen. Pengujian homogenitas varian kinerja guru (X1), peran orang tua (X2) dan prestasi belajar siswa (Y) dilakukan dengan menggunakan uji-F. Dari hasil perhitungan melalui aplikasi program SPSS tersebut diketahui bahwa nilai r lebih kecil daripada tingkat α yang digunakan (yaitu 0,1), sehingga skor-skor variabel kinerja guru (X1), peran orang tua (X2) dan prestasi belajar siswa (Y) menyebar secara homogen. Untuk lebih lengkapnya berikut rangkuman hasil uji homogenitas dengan menggunakan program SPSS: Tabel 2 Hasil Uji Homogenitas Kinerja Guru Test of Homogenity of Variances Levene Statistic 1,405
df1 10
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
df2 56
Sig .098
1116
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua… Tabel 3 Hasil Uji Homogenitas Peran Orang Tua Test of Homogenity of Variances Levene Statistic 5,547
df1 10
df2 56
Sig .000
Dari kedua tabel di atas, diketahui bahwa nilai r pada kinerja guru lebih kecil dari tingkat α yang digunakan yaitu 0,098 < 0,1. Begitu juga peran orang tua nilai r lebih kecil dari tingkat α yang digunakan yaitu 0,000 < 0,1. Dengan demikian, dapat diterjemahkan bahwa skor-skor pada variabel kinerja guru dan peran orang tua menyebar secara homogen. C. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hipotesis pertama yang diajukan adalah pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan. Untuk menguji hipotesis pertama dilakukan dengan analisis korelasi, sedangkan untuk pengujian keberartian koefisien korelasi tersebut dilakukan dengan uji t. Dalam perhitungan analisis korelasi penelitian ini menggunakan aplikasi program SPSS, ditemukan korelasi antara variabel peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Hasil Analisis Korelasi Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa Kinerja Guru Prestasi Belajar Kinerja Guru
Prestasi Belajar
Person Corelation Sig (2-tailed) N
1 67
Person Corelation Sig (2-tailed) N
.706 (**) .000 67
.706 (**) .000 67 1 67
** Correlation is signification at the 0,01 level (2-tailed) Tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi variabel kinerja guru dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,706. Berdasarkan kategori tingkat keeratan hubungan variabel kinerja guru dan prestasi belajar, maka nilai koefisien korelasi antar variabel tersebut dikategorikan kuat atau tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan variabel kinerja guru dengan variabel prestasi belajar siswa adalah kuat. Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung kuat lemahnya tingkat keeratan hubungan antara variabel kinerja guru dan prestasi belajar siswa tidak memiliki arti apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
1117
koefisien korelasi yang sudah dihitung. Pengujian keberartian koefisien korelasi dapat diketahui melalui aplikasi program SPSS. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari nilai α tertentu, maka Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang berarti antara variabel kinerja guru dan prestasi belajar siswa. Sebaliknya, apabila nilai r lebih kecil dari nilai α tertentu mak Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang berarti antara variabel kinerja guru dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel diketahui bahwa nilai r lebih kecil daripada nilai α yang digunakan (yaitu 0,1) atau 0,000 <0,1, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang berarti atau signifikan antara kinerja guru dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa dengan kekuatan hubungan sebesar 0,706. Hal ini berarti semakin baik tingkat kinerja guru akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar siswa. Pengaruh yang diberikan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa sebesar 49,8%. D. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hipotesis kedua yang diajukan adalah “peran orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan”. Dari hasil analisis variabel peran orang tua dan prestasi belajar siswa diperoleh hasil dalam tabel di bawah ini: Tabel 5 Hasil Analisis Korelasi Peran Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa Peran Ortu Prestasi Belajar Peran Orang Tua Person Correlation Sig (2-tailed) N Prestasi Belajar
Person Correlation Sig (2-tailed) N
1 67 .767 (**) .000 67
.767 (**) .000 67 1 67
** Correlation is signification at the 0,01 level (2-tailed) Tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi variabel peran orang tua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,767. Dengan melihat hasil perhitungan korelasi variabel peran orang tua dan prestasi belajar siswa dengan perhitungan aplikasi program SPSS didapatkan nilai koefisien korelasi yang sama yaitu 0,767. Dengan demikian, berdasarkan kategori tingkat keeratan hubungan variabel peran orang tua dan prestasi belajar, maka nilai koefisien korelasi antarvariabel tersebut dikategorikan
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
1118
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
kuat atau tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan variabel peran orang tua dengan variabel prestasi belajar siswa adalah kuat atau tinggi. Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung kuat lemahnya tingkat keeratan hubungan antara variabel peran orang tua dan prestasi belajar siswa tidak memiliki arti apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung. Perhitungan korelasi dengan program SPSS dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi yaitu nilai r lebih kecil daripada tingkat α yang digunakan yaitu 0,1 atau 0,000 < 0,1, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang berarti atau signifikan antara peran orang tua dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan dengan kekuatan hubungan sebesar 0,767. Hal ini berarti semakin baik peran orang tua akan diikuti dengan meningkatkan prestasi belajar siswa. Pengaruh yang diberikan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 58,8%. E. Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Hipotesis ketiga yang diajukan adalah “kinerja guru dan peran orang tua secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa”. Untuk pengujian hipotesis yang ketiga ini dilakukan dengan analisis regresi ganda yaitu alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Dalam pengujian hipotesis dengan analisis regresi ganda dan keberartian regresi ganda, dilakukan melalui aplikasi program SPSS. Dari perhitungan persamaan regresi dengan menggunakan regresi ganda melalui aplikasi program SPSS diperoleh harga koefisien arah regresi kinerja guru (b1) sebesar 0,180 dan koefisien arah regresi peran orang tua (b2) sebesar 0,241, dengan konstanta (a) sebesar 28,773, sehingga persamaan regresinya adalah Ŷ = a + b1X1 + b2X2 = 28,773 + 0,180X1 + 0,241X2 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini hasil pengujian analisis regresi ganda melalui program SPSS.
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua… Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Ganda Cooefficients (a) Unstandardized Unstandardized Coefficients Coefficients
Model
B 1
(Constant)
Std. Error
28.773
5.031
Kinerja Guru
.180
.072
Peran Ortu
.241
.052
1119
t
Sig
Beta 5.719
.000
.293
2.495
.015
.544
4.631
.000
a Dependent Variable Prestasi Selanjutnya persamaan regresi ganda ini akan diuji signifikannya dengan mengaplikasikan program SPSS. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari nilai α tertentu, maka Ho diterima. Sebaliknya apabila nila r lebih kecil dari nilai α tertentu maka Ho ditolak. Berikut ini hasil analisis keberartian regresi ganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 7 Hasil Pengujian Keberartian Regresi Ganda ANOVA (b) Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 7386.888
df 2
Mean Square 3693.444
4483.187
64
69.503
11835.075
66
F 53.141
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), kinerja guru, peran orang tua b Dependent Variable Prestasi Belajar Berdasarkan hasil pengujian keberartian persamaan regresi ganda melalui program SPSS ditentukan bahwa nilai r lebih kecil daripada tingkat α yang digunakan (yaitu 0,1) atau 0,000 < 0,1, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang berarti antara kinerja guru dan peran orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa. Berarti model persamaan Ŷ = a+b1X1+b2X2 = 28,773+0,180X1+0,241X2 signifikan dan dapat menjelaskan arah kekuatan pengaruh persamaan kinerja guru dan peran orang tua secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Dari persamaan regresi ganda Ŷ = a+b1X1+b2X2 = 28,773+0,180X1+0,241X2 dapat dijelaskan bahwa terjadi korelasi positif yang mana apabila skor kinerja guru dan peran orang tua secara bersama-sama naik, maka skor prestasi belajar juga naik. Dengan kata lain, dapat dikatakan jika faktor SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
1120
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
kinerja guru dan peran orang tua meningkat sebesar 53,141, maka akan diikuti peningkatan pada prestasi belajar siswa. Setiap perubahan skor kinerja guru dan peran orang tua sebesar satu satuan dapat diestimasikan skor prestasi belajar siswa akan berubah sebesar 53,141 satuan pada arah yang sama. F. Penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: pertama, ada pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa dengan kekuatan hubungan sebesar 0,706. Hal ini berarti semakin baik tingkat kinerja guru akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar siswa. Pengaruh yang diberikan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 49,8%. Kedua, ada pengaruh yang signifikan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa dengan kekuatan hubungan sebesar 0,767. Hal ini berarti semakin baik tingkat peran orang tua akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar siswa. Pengaruh yang diberikan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 58,8%. Ketiga, ada pengaruh yang signifikan kinerja guru dan peran orang tua secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Karena berdasarkan hasil pengujian keberartian persamaan regresi ganda melalui program SPSS diperoleh harga koefisien arah regresi kinerja guru (b1) sebesar 0,180 dan peran orang tua (b2) sebesar 0,241 dengan konstanta (a) sebesar 28,773, sehingga persamaan regresinya adalah Ŷ = a+b1X1+b2X2 = 28,773+0,180X1+0,241X2 ditentukan bahwa nilai r lebih kecil daripada tingkat α yang digunakan (yaitu 0,1) atau 0,000 < 0,1, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang berarti kinerja guru dan peran orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa. Pengaruh yang diberikan kinerja guru dan peran orang tua bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa sebesar 53,141, sehingga jika faktor kinerja guru dan peran orang tua meningkat sebesar 53,141, maka akan diikuti peningkatan pada prestasi belajar siswa. Setiap perubahan skor kinerja guru dan peran orang tua sebesar satu satuan dapat diestimasikan skor prestasi belajar siswa akan berubah sebesar 53,141 satuan pada arah yang sama.
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010
Nirva Diana: Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua…
1121
Daftar Pustaka Daradjat, Zakiah, Perawatan Jiwa Anak, Jakarta: Bulan Bintang, 1998. Erich, From, Memiliki dan Menjadi, terj. Susilohardjo, Jakarta: LP3ES, 1987. Gunarsa, Singgih, Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Bermasalah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999. Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru, Konsep dan Strategi, Bandung: Bandar Maju, 1997. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001. Kartono, Kartini, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Renika Cipta, 1999. Pemerintah RI, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Dep. Hukum dan HAM RI, 2005. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja, Bandung: Mandarmaji, 2002. Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Renika Cipta, 1997. Thalib, M., 40 Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 1997. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cetakan Keempat, 1995. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Eka Jaya, 2003.
SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No. 3, Mei 2010