PERENCANAAN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) SEPEDA MOTOR PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL DI MEDAN (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN Jl. Ir. H. JUANDA – Jl. BRIGJEND KATAMSO) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh :
NAOMI ASTUTI PURBA 10 0424 047
BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) SEPEDA MOTOR PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL DI MEDAN (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN Jl. Ir. H. JUANDA – Jl. BRIGJEND KATAMSO) TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Dikerjakan oleh :
NAOMI ASTUTI PURBA 10 4240 047 Pembimbing :
Ir. Jeluddin Daud, M. Eng NIP : 19511103 198003 1 002 Penguji I
Penguji II
Ir. Indra Jaya Pandia, MT NIP. 19560618 198801 1 001
Medis S. Surbakti, ST, MT NIP. 19710914 200012 1 001 Mengesahkan
Koordinator, PPSE Departemen T. Sipil FT USU
Ketua Departemen T. Sipil FT USU
Ir. Zulkarnain A. Muiz, M. Eng.Sc NIP : 19560326 198103 1003
Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan NIP : 19561224 198103 1 002
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor pada Persimpangan Bersinyal di Medan (Studi Kasus: Persimpangan Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Brigjend Katamso)”. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada beberapa pihak yang berperan penting, yaitu : 1.
Bapak Ir. Jeluddin Daud, M.Eng selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan yang sangat bernilai, masukan, dukungan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3.
Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4.
Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis M.Eng.Sc selaku Koordinator Teknik Sipil Ekstension Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5.
Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT, dan Bapak Medis, ST, MT selaku Dosen Pembanding, yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6.
Bapak Ami Kholis Hasibuan, SST, MT selaku Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Medan yang telah memberi saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
i Universitas Sumatera Utara
7.
Orang tua tercinta, E. Purba dan T. Panjaitan yang telah banyak berkorban, memberikan motivasi hidup, semangat dan nasehat, beserta saudara-saudari tersayang, Parrona, Mangondihon, Mayesti, Agnes, Marcel, Feby, Ony, Esi dan seluruh keluarga terkasih yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.
8.
Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
9.
Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada penulis.
10. Sahabat-sahabatku yang terkasih, Ivany, Andri, Herbet, Faber, Anne, Ida, Ivan, Indra, Marice, Rensiska, Suyono, Sartika, Franki, Zulfikri, Pasiat, Prima, Jusak, Kak Sherly, Kak Juni dan sahabat-sahabat saya sekaligus rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas jasajasanya dalam mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca diharapkan untuk penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, November 2013 Penulis,
Naomi Astuti Purba 10 0424 047
ii Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Ruang Henti Khusus sepeda motor merupakan salah satu fasilitas bagi sepeda motor untuk berhenti di persimpangan selama fase merah. Ruang Henti Khusus ini telah diujicobakan dalam skala terbatas untuk mendukung pergerakan sepeda motor pada persimpangan bersinyal di kota-kota besar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi simpang tersebut kemudian direncanakan Ruang Henti Khusus sesuai dengan banyaknya penumpukan sepeda motor selama fase merah di persimpangan tersebut. Evaluasi simpang dilakukan berdasarkan data primer dan data sekunder. Metode perhitungan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan Pedoman Perencanaan Teknis Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor pada Persimpangan Bersinyal di Kawasan Perkotaan. Perilaku lalu lintas persimpangan kondisi eksisting adalah, kapasitas pendekat utara 1345 smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 0,653, panjang antrian 224 m dan tundaan rata-rata 84,1 det/smp. Kapasitas pendekat selatan 943 smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 0,921, panjang antrian 255 m, dan tundaan rata-rata 128,9 det/smp. Kapasitas pendekat timur 910 smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 0,905, panjang antrian 263 m, dan tundaan rata-rata 128,5 det/smp. Kapasitas pendekat barat 1433 smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 0,944, panjang antrian 389 m, dan tundaan ratarata 113 det/smp. Desain Ruang Henti Khusus pada pendekat utara yaitu 2 lajur dengan lajur pendekat dan luasnya 88,4 m2; pada pendekat selatan yaitu 2 lajur dengan lajur pendekat dan luasnya 82,8 m 2; pada pendekat timur yaitu 3 lajur tanpa lajur pendekat dan luasnya 94,5 m2; pendekat barat yaitu 3 lajur tanpa lajur pendekat dan luasnya 108 m2. Kata kunci: ruang henti khusus, perilaku lalu lintas
iii Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................. i ABSTRAK ...............................................................................................................iii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .....................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix DAFTAR NOTASI ..................................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 I.1
Umum ............................................................................................................1
I.2
Latar Belakang ..............................................................................................2
I.3
Perumusan Masalah Penelitian......................................................................4
I.4
Tujuan Penelitian...........................................................................................4
I.5
Manfaat Penelitian.........................................................................................5
I.6
Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................5
I.7
Sistematika Penulisan ..........................................…………………………..6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
………………………………………………. .7
II.1
Umum ............................................................................................................7
II.2
Simpang Bersinyal ........................................................................................8
II.2.1 II.3
Pengaturan Fase pada persimpangan bersinyal ......................................9
Prinsip Utama Analisa Simpang Bersinyal .................................................13
III.3.1
Geometri...............................................................................................13
III.3.2
Arus lalu lintas .....................................................................................14
II.3.3
Model Dasar .........................................................................................14
II.3.4
Penentuan waktu sinyal........................................................................17
iv Universitas Sumatera Utara
II.3.5
Kapasitas dan derajat kejenuhan ..........................................................18
II.3.6
Perilaku lalu lintas................................................................................18
II.4
Tingkat Pelayanan (LOS-level of service) ...................................................22
II.5
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)..................................................24
II.6
Populasi Sepeda Motor................................................................................24
II.7
Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor ................................................25
II.8
Karakteristik lalu lintas sepeda motor .........................................................29
II.9
Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor ................................................29
II.10 Advanced Stop Lines (ASLs) ......................................................................31 II.10.1
Penerapan ASLs di Belanda.................................................................31
II.10.2
Penerapan ASLs di Inggris ..................................................................32
II.11 Perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) ..................................................35 II.11.1 Kriteria Kebutuhan RHK ........................................................................36 II.11.2 Perancangan marka ................................................................................43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 50 III.1
Tahapan Persiapan.......................................................................................50
III.2
Tahapan Kerja Penelitian ............................................................................52
III.3
Metode Survei dan Parameter Studi ............................................................53
III.3.1
Penentuan Lokasi .................................................................................53
III.3.2
Periode Survei ......................................................................................55
III.3.3
Parameter Studi ....................................................................................56
III.4
Analisa Persimpangan dengan MKJI 1997 .................................................57
III.5
Perancangan Ruang Henti Khusus (RHK) ..................................................58
III.6
Perancangan Survei Lalu Lintas ..................................................................59
v Universitas Sumatera Utara
III.6.1
Waktu Pelaksanaan ..............................................................................59
III.6.2
Prosedur Pelaksanaan...........................................................................59
III.7.3
Tenaga dan Peralatan ...........................................................................60
BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN ............................................... 62 IV.1 Data Geometrik Simpang ............................................................................62 IV.2 Tata Guna Lahan .........................................................................................64 IV.3 Data Lalu Lintas ..........................................................................................64 IV.3.1
Data lalu lintas untuk perhitungan perilaku lalu lintas dengan metode MKJI 1997 .........................................................................................65
IV.3.2
Profil volume sepeda motor .................................................................70
IV.3.3
Data Traffic Light Tiap Simpang .......................................................73
IV.4 Analisa Simpang dengan Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 .............................................................................................................74 IV.4 1 Perhitungan Arus Lalu Lintas ..................................................................75 IV.4.2 Perhitungan Kapasitas .............................................................................78 IV.4.3
Perilaku Lalu Lintas .............................................................................85
IV.5 Perancangan Ruang Henti Khusus (RHK) ..................................................85 IV.5.1
Pendekat Utara .....................................................................................85
IV.5.2
Pendekat Selatan ..................................................................................89
IV.5.3
Pendekat Timur ....................................................................................92
IV.5.4
Pendekat Barat .....................................................................................95
IV.6 Gambaran Visual Keadaan Lalu Lintas setelah ada Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor di Persimpangan.......................................................98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 99
vi Universitas Sumatera Utara
V.1
Kesimpulan..................................................................................................99
V.2
Saran ..........................................................................................................101
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Nilai Normal Waktu Antar Hijau ................................................................ ..11 Tabel 2.2 Nilai Konversi Satuan Mobil Penumpang pada Simpang ............................... 14 Tabel 2.3 ITP pada persimpangan berlalu lintas ............................................................ 22 Tabel 2.4 Ranmor yang Terlibat Laka Lantas (Tahun 2007 – 2012).............................. 26 Tabel 2.5 Kapasitas RHK tipe kotak 2 lajur ................................................................ .39 Tabel 2.6 Kapas itas RHK tipe kotak 3 lajur ................................................................ .39 Tabel 2.7 Kapasitas RHK tipe P dengan 2 lajur ........................................................... 40 Tabel 2.8 Kapasitas RHK tipe P dengan 3 lajur ............................................................ 41 Tabel 2.9 Penentuan pe ndekat kiri atau kanan ............................................................. 42 Tabel 2.10 Ukuran Marka lambang sepeda motor ......................................................... 46 Tabel 4.1 Kondisi Geometrik Simpang Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Brig. Katamso............... 63 Tabel 4.2 Perhitungan volume lalu lintas per jam ......................................................... 66 Tabel 4.3 Volume dan PHF Maksimum ................................................................ ........68 Tabel 4.4 Arus lalu lintas pada kondisi PHF tertinggi (kend/jam) ................................ .68 Tabel 4.5 Arus lalu lintas pada kondisi PHF tertinggi (smp/jam) ................................ ..70 Tabel 4.6 Data penumpukan sepeda motor ................................................................ ...71 Tabel 4.7 Proporsi dan rata-rata penumpukan sepeda motor ................................ ........73 Tabel 4.8 Fase sinyal persimpangan ............................................................................ 73 Tabel 4.9 Formulir SIG II MKJI 1997 ................................................................ .........75 Tabel 4.10 Formulir SIG IV MKJI 1997 ................................................................ .......83 Tabel 4.11 Formulir SIG V MKJI 1997 ................................................................ ........84
viii Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
Pengaturan Simpang dengan Dua Fase ...................................................11
Gambar 2.2
Pengaturan Simpang dengan Tiga Fase dengan Late Cut-Off ..............12
Gambar 2.3
Pengaturan Simpang dengan Tiga Fase dengan Early-Start ................12
Gambar 2.4 Pengaturan Simpang dengan Tiga Fase dengan Pemisahan Belok Kanan ..............................................................................................................12 Gambar 2.5 Pengaturan Simpang dengan Tiga Fase dengan Pemisahan Belok Kanan ..............................................................................................................13 Gambar 2.6 Pengaturan Simpang dengan Tiga Fase dengan Pemisahan Belok Kanan ..............................................................................................................13 Gambar 2.7
ASLs tanpa lajur pendekat (Inggris) .......................................................33
Gambar 2.8
ASLs dengan lajur pendekat pada sisi dekat (near-side) (Inggris) .....34
Gambar 2.9
ASLs dengan lajur pendekat di tengah (Inggris)...................................34
Gambar 2.10
Penempatan RHK pada lajur pendekat dipersimpangan dengan pulau jalan .................................................................................................................36
Gambar 2.11
Potongan melintang lebar lajur minimum..............................................37
Gambar 2.12
Penumpukan sepeda motor ......................................................................37
Gambar 2.13
Ruang Statis Sepeda Motor ......................................................................38
Gambar 2.14. RHK tipe kotak (RHK tanpa lajur pendekat) ........................................39 Gambar 2.15
RHK tipe P (RHK dengan lajur pendekat) ............................................40
Gambar 2.16
RHK dengan lajur pendekat .....................................................................44
Gambar 2.17
Marka area ..................................................................................................45
Gambar 2.18
Detail Pot I .................................................................................................45
ix Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.19 Ukuran marka lambang panah ..................................................................47 Gambar 2.20 Rambu petunjuk RHK ...............................................................................49 Gambar 3.1
Diagram Alir Langkah-langkah Penelitian ..............................................51
Gambar 3.2 Peta Lokasi Survei Simpang Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Brigjend Katamso ...55 Gambar 3.3
Diagram Alir Langkah-langkah Perancangan RHK ..............................58
Gambar 4.1
Kondisi Geometrik Simpang Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Brig. Katamso .....63
Gambar 4.2
Grafik Arus Lalu Lintas persimpangan Jl.Brigjen Katamso – Jl. Ir.H.Juanda..............................................................................................69
Gambar 4.3
Grafik Penumpukan sepeda motor Jl.Brigjen Katamso Jl. Ir.H. Juanda .............................................................................................71
Gambar 4.4
Siklus traffic light simpang .......................................................................74
Gambar 4.5
Desain area merah RHK untuk pendekat utara ......................................87
Gambar 4.6
Dimensi marka lambang RHK untuk pendekat utara ............................87
Gambar 4.7
Desain RHK untuk pendekat utara...........................................................88
Gambar 4.8
Desain area merah RHK untuk pendekat selatan ...................................90
Gambar 4.9
Dimensi marka lambang RHK untuk pendekat selatan.........................90
Gambar 4.10 Desain RHK untuk pendekat selatan .......................................................91 Gambar 4.11 Desain area merah RHK untuk pendekat timur......................................93 Gambar 4.12 Dimensi marka lambang RHK untuk pendekat timur ...........................93 Gambar 4.13 Desain RHK untuk pendekat timur ..........................................................94 Gambar 4.14 Desain area merah RHK untuk pendekat barat ......................................96 Gambar 4.15 Dimensi marka lambang RHK untuk pendekat timur ...........................96 Gambar 4.16 Desain RHK untuk pendekat barat...........................................................95
x Universitas Sumatera Utara
DAFTAR NOTASI C
: Kapasitas (smp/jam)
Co
: Kapasitas dasar (smp/jam)
S
: Arus Jenuh, yaitu arus berangkat rata-rata dari antrian dalam pendekat selama sinyal hijau (smp/jam hijau = smp per-jam hijau)
c
: Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk urutan perubahan sinyal yang lengkap (yaitu antara dua awal hijau yang berurutan pada fase yang sama)
FC W
: Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FC SF
: Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan / kereb
FC CS
: Faktor penyesuian ukuran kota
FC SP
: Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi), bernilai 1,0 untuk jalan terbagi dan jalan jalan satu arah
LTI
: Jumlah waktu hilang per siklus (detik)
FR
: Arus dibagi dengan arus jenuh (Q/S)
FRcrit
: Nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu fase sinyal.
E(FRcrit)
: Rasio arus simpang
g
: Waktu hijau (det).
gi
: Tampilan waktu hijau pada fase i (detik)
NQ1
: Jumlah smp yang tertinggal dari fase hijau sebelumnya
NQ2
: Jumlah smp yang datang selama fase merah
xi Universitas Sumatera Utara
DS
: derajat kejenuhan
GR
: rasio hijau
c
: waktu siklus
C
: Kapasitas (smp/jam) = arus jenuh kali rasio hijau (SxGR)
Q
: arus lalu lintas pada pendekat tersebut (smp/det)
Dj
: tundaan rata-rata pada pendekat j (det/smp)
DTj
: tundaan lalu lintas rata-rata pada pendekat j (det/smp)
DGj
: tundaan geometri rata-rata pada pendekat j (det/smp)
DTj
: tundaan lalu lintas rata-rata pada pendekat j (det/smp)
GR
: rasio Hijau (g/c)
DS
: Derajat kejenuhan
DGj
: tundaan geometri rata-rata pada pendekat j (det/smp)
Psv
: rasio kendaraan terhenti pada suatu pendekat
Pt
: rasio kendaraan membelok pada suatu pendekat
QL
: Panjang Antrian (m)
MC
: Sepeda motor
LV
: Kendaraan ringan
HV
: Kendaraan berat
Emp
: Faktor konversi kendaraan
Smp
: Satuan Mobil Penumpang
n
: Banyak Kendaraan
T
: Tundaan
NSV
: Jumlah kendaraan terhenti smp/jam
NS
: Rasio kendaraan berhenti / smp
xii Universitas Sumatera Utara