ANALISA PENGARUH RUANG HENTI KHUSUS KENDARAAN SEPEDA MOTOR TERHADAP KENYAMANAN DI PERSIMPANGAN Nuril Mahda Rangkuti Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area
[email protected] Abstrak Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor yang disediakan oleh pemerintah pada dasarnya adalah untuk menciptakan kenyamanan bagi pengendara sepeda motor, karena posisinya yang ada di garis depan membuat kendaraan tidak semberawut agar tertata dengan rapi. Namun kenyataan yang ada di lapangan terlihat bahwa Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor yang ada di persimpangan jalan lampu merah khususnya di jalan Brigjend Katamso Simpang Juanda Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor yang disediakan ditempati oleh berbagai jenis kenderaan seperti Becak Bermotor, Mobil Pribadi, Angkot dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor belum mampu menciptakan kenyamanan bagi pengendara sepeda motor.Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Ruang Henti Khusus terhadap kenyamanan pengguna sepeda motor di persimpangan dengan menggunakan metode analisis regresi linier. Apakah terdapat hubungan antara variabel bebas yang berpengaruh terhadap kenyamanan.Dari hasil penelitian ini Secara teoritis, antara Tempat Khusus (X1) terhadap kenyamanan lebih kecil dari kerapian dan sejajar (X2) terhadap kenyamanan (Y) atau (0,080 < 0,271), maka independent variable kerapian dan sejajar (X2) lebih berpengaruh terhadap kenyamanan bagi pengendara sepeda motor dibandingkan dengan Penilaian Tempat Khusus (X1) yang memiliki pengaruh lebih kecil terhadap kenyamanan bagi pengendara sepeda motor. Dari hasil penelitian penulis menemukan hubungan yang positif antara penilaian Ruang Henti Khusus dan kerapian dan sejajar dan hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada. Dengan demikian hasil hipotesis tersebut diterima yang ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari F Tabel yakni = 5,050 > 3,09. Kenyamanan merupakan wujud kepuasan pengendara, dan kenyamanan ini tergantung dari perasaan seseorang berhubungan dengan fasilitias yang diterima. Kata Kunci : Ruang Henti Khusus, Kenyamanan dalam berkendara, SPSS dan regresi linier Abstract Exclusive Stoping Spaces for Motorcycle (ESSM) provided by the government is essentially to create comfort for motorcycle riders, because of its position in the forefront of making the vehicle not semberawut so neatly arranged. But the reality on the ground shows that the Exclusive Stoping Spaces for Motorcycle (ESSM) at a crossroads red light, especially on the road Brigjend Katamso intersection of Juanda. Exclusive Stoping Spaces for Motorcycle (ESSM) motorcycles are provided occupied by various types of vehicles such as tricycles motor, Personal car, public transportation and so forth. This indicates that the Exclusive Stoping Spaces for motorcycle (ESSM) have not been able to create comfort for the motorcyclist. The problem in this study is whether there influence Downtime Lounge Specials on the user's convenience motorbike at the junction by using linear regression analysis. Whether there is a relationship between the independent variables that affect comfort.The results of this study are Theoretically, The Exclusive Stoping Spaces(X1) to comfort the smaller of neatness and parallel (X2) to comfort (Y) or (0,080 < 0,271 ) the independent variable neatness and parallel (X2) has more influential on comfort for motorcyclists than the Rating Ponts Lodging (X1) which has a smaller effect on the convenience for motorcyclists. From the results of the study authors found a positive relationship between votes and neatness Exclusive Stoping Spaces arrest and parallel and it is consistent with the hypothesis that there is. This the results of the hypothesis is accepted as indicated by the calculated F value is bigger than the F table = ( 5,050> 3,09 ). Leisure is a form of driver satisfaction, and security and comfort of this depends on one feelings associated with facilities for accepted. Keywords:Exclusive Stoping Spaces, The ride comfort, SPSS and linear regression 73
PENDAHULUAN Seiring dengan bertambahnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan sepeda motor dan moda transportasi alter natif bagi masyarakat di Indonesia. Rua ng Henti Khusus (RHK) sepeda motor secara definisi ialah ruangan yang disediakan pada ujung kaki persimpangan secara khusus digunakan untuk sepeda motor di persimpangan bersinyal. Ruang Henti Khusus (RHK) bertujuan untuk mempercepat laju pergerakan sepeda motor, dan mempercepat laju pengendara mobil terhadap pergerakan lalu lintas pada saat meninggalkan persimpangan. Pada Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor terdapat adanya kendaraan mobil yang berhenti di Ruang Henti Khusus, dan menimbulkan ketidaknyaman pengguna sepeda motor untuk memasuki Ruang Henti Khusus akibat sering terjadinya kekacauan / kesemerawutan pengendara angkutan umum, mobil dan becak bermotor dalam berlalu lintas. Namun kenyamanan pengendara sepeda motor menggunakan Ruang Henti Khusus tidak diperoleh secara visualisasi. Masalah kenyamanan pengendara sepeda motor menggunakan Ruang Henti Khusus sudah menjadi permasalahan yang tidak sesuai dengan tujuan adanya Ruang Henti Khusus tersebut. Ruang Henti Khusus (RHK) sepe da motor yang disediakan oleh pemerintah pada dasarnya adalah untuk menciptakan kenyamanan bagi pengendara sepeda motor, karena posisinya yang ada di garis depan membuat kendaraan tidak semberawut karena tertata dengan rapi.
Namun kenyataan yang ada di lapangan terlihat bahwa Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor yang ada di persimpangan jalan lampu merah khususnya di jalan Brigjend Katamso simpang Juanda Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor yang disediakan ditempati oleh berbagai jenis kenderaan seperti Becak Bermotor, Mobil Pribadi, Angkot dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor belum mampu menciptakan kenyamanan bagi pengendara sepeda motor. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian di lapangan sehingga melahirkan judul Analisa Pengaruh Ruang Henti Khusus Kendaraan Sepeda Motor Terhadap Kenyamanan di Persimpangan. TINJAUAN PUSTAKA Advanced Stop Lines (ASLs) merupakan suatu fasilitas untuk sepeda yangdidesain untukmemberikan prioritas kepada sepeda pada persimpangan bersinyal. Konsep ASLs ialah memisahkan sepeda dengan kendaraan bermotor lainnya, sehingga pengemudi dapat melihat keberadaan sepeda dan diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi pada saat waktu hijau (Wall et al, 2003). Beberapa tujuan diimplementasikan ASLs ialah: a. Memberikan ruang atau penglihatan kepada pengemudi kendaraan bermotor sehingga dapat melihat pengendara sepeda. b. Mengijinkan pengendara sepeda untuk dapat melewati antrian dengan menggunakan lajur pendekat dan mengantri dibagian paling depan pada saat sinyal merah.
74
c.
Menempatkan para pengemudi sepeda ditempat yang lebih aman, terlihat oleh pengemudi kendaraan bermotor lainnya, dan tidak terkena polusi asap kendaraan bermotor lainnya. Desain ASLs dibuat dengan membuat lajurpendekat sepeda dan menyediakan tanda atau symbol sepeda pada area tunggu di depan garishenti kendaraan bermotor. Beberapa desain ASLs juga dilengkapi dengan tulisan cyclist yang dicat pada area tunggu agar kendaraan bermotor tidak berhenti pada area tersebut dan mendorong pengguna sepeda untuk menggunakan fasilitastersebut. Pada salah satu lokasi, desain ASLs dibuat dengan warna merah pada permukaan jalan, baik pada lajur sepeda maupun pada area tunggunya (Wall et al., 2003). Penerapan desain dengan menggunakan lajur pendekat ini dinilai penting khususnya untuk lengan persimpangan dengan arus kendaraan belok kiri yang besar serta arus sepeda menerus yang besar. Beberapa studi lain memperlihatkan proporsi pengguna sepeda yang besar yang menggunakan lajur pendekat sepeda untuk belok kiri atau lurus (Wheleer, 1995). Berdasarkan hasil penerapan tersebut ternyata ASLs memberikan kontribusi positif terhadap arus lalu lintas, yaitu mengurangi konflik lalu lintas antara sepeda dengan kendaraan bermotor lainnya (Wall et al, 2003).
Gambar 2.1.ASLs Dengan Lajur Pendekat di Tengah (Wall et al., 2003)
Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor. merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah penumpukan sepeda motor pada persimpangan bersinyal (Idris,2007). Ruang Henti Khusus sepeda motor didesain untuk fasilitas ruang berhenti sepeda motor selama fase merah yang ditempatkan di antara garis henti paling depan dengan garis henti untuk antrian kendaraan bermotor roda empat. Ruang Henti Khusus dibatasi oleh garis henti untuk sepeda motor dan marka garis henti untuk kendaraan bermotor roda empat lainnya. Kedua marka garis henti ditempatkan secara berurutan dan dipisahkan oleh suatu ruang dengan jarak tertentu. Di antara kedua garis henti ini, terbentuk suatu area penungguan selama fase merah, yang memungkinkan sepeda motor dapat menunggu di depan kendaraan bermotor lainnya di kaki persimpangan. Model Ruang Henti Khusus untuk sepeda motor dikembangkan dari model Advanced StopLines (ASLs) untuk sepeda, yaitu fasilitas yang diperuntukkan bagi sepeda yang ditempatkan di depan antrian kendaraan bermotor (Wall GT et al, 2003). Model Ruang Henti Khusus yang akan dikembangkan dilengkapi dengan lajur pendekat yang dimaksudkan untuk memudahkan sepeda motor mendekat ke ruang penungguan (reservoir). Ruang Henti Khusus berfungsi untuk membantu sepeda motor langsung ke persimpangan secara efektif dan aman yang memungkinkan sepeda motor untuk bergerak lebih dahulu darikendaraan roda empat dan membuat persimpangan bersih lebih dahulu. Ruang Henti Khusus sepeda motor merupakan fasilitas ruang berhenti untuk sepeda motor selama fase merah yang ditempatkan di depan antrian kendaraan bermotor roda empat. Ruang
75
Henti Khusus ditempatkan di depan garis henti untuk kendaraan bermotor roda empat, akan tetapi penempatannya tidak melewati ujung pendekat persimpangan. Ruang Henti Khusus ini dibatasi oleh garis henti untuk sepeda motor dan marka garis henti untuk kendaraan bermotor roda empat lainnya. Kedua marka garis henti ini ditempatkan secara berurutan dan dipisahkan oleh suatu ruang dengan jarak tertentu. Di antara kedua garis henti ini, terbentuk suatu area penungguan selama fase merah, yang memungkinkan sepeda motor dapat menunggu di depan kendaraan bermotor lainnya di kaki persimpangan. Model Ruang Henti Khusus yang dikembangkan dilengkapi dengan lajur pendekat dimaksudkan untuk membantu memudahkan sepeda motormendekati garis henti dimulut persimpangan. Dengan demikian, Ruang Henti Khusus berfungsi untuk membantu sepeda motor langsung ke persimpangan dengan mudah dan aman yang memungkinkan sepeda motor dapat bergerak lebih dahulu dari kendaraan roda empat dan membuat persimpangan bersih lebih dahulu.
Gambar 2.2.Model Ruang Henti Khusus pada uji coba di Persimpangan Soekarno Hatta Bandung (Pusjatan, 2007)
Ruang Henti Khusus yang ideal dilengkapi dengan lajur pendekat yang memiliki fungsi selain untuk area berhenti selama fase merah, juga berfungsi untuk menyalurkan sepeda motor ke Ruang Henti Khusus. Ukuran lajur pendekat dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan posisinya dapat ditentukan dari proporsi sepeda motor yang bergerak. Bila proporsi sepeda motor lebih banyak yang bergerak lurus, lajur pendekat disarankan dari sebelah kiri namun bila proporsi pergerakannya lebih besar belok kanan maka lajur pendekatnya ditempatkan dari sebelah kanan. Sosialisasi Ruang Henti Khusus Tingkat keberhasilan Ruang Henti Khusus diantaranya ditentukan oleh sosialisasi pada saat setelah pelaksanaan atau uji coba Ruang Henti Khusus. Sosialisasi Ruang Henti K husus dilakukan untuk memberitahuan fungsi dari keberadaan Ruang Henti Khusus sehingga tingkat keterisian Ruang Henti Khusus dapat dimaksimalkan dan tingkat pelanggaran di persimpangan dapat di minimalisir. Dalam penerapan uji coba skala penuh Ruang Henti Khusus sepeda motor, diperlukan beberapa tahapan kegiatan sosialisasi yang dimulai dari koordinasi dan perizinan banyak pihak terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, pihak Kepolisian dan sosialisasi terhadap pengguna sepeda motor. Upaya memperkenalkan informasi mengenai Ruang Henti Khusus kepada masyarakat sebagai pengguna Ruang Henti Khusus dengan harapan proses sosialisasi Ruang Henti Khusus di mengerti dan dipahami secara utuh tentang fungsi dan manfaat Ruang Henti Khusus maka proses sosialisasi tidak hanya dilakukan pada awal
76
pelaksanaan program saja, tetapi secara terus menerus sampai dengan akhir pelaksanaan program. Selain melalui sosialisasi secara langsung dengan masyarakat, sosialisasi dan penyebar luasan informasi Ruang Henti Khusus dapat dilakukan melalui media-media informasi. Saat ini cukup banyak media penyebarluasan informasi, baik media elektronik, media cetak, dan melalui rambu sosialisasi. Manfaat Ruang Henti Khusus Bagi Pengendara Sepeda Motor Ruang Henti Khusus memang sangat bermanfaat khususnya bagi pengendara sepeda motor, tentunya juga bagi pengendara lain seperti mobil minibus atau truck karena selama ini kita tahu bahwa sepeda motor saat lampu hijau ingin melaju paling depan, meliuk-liuk di antara ruang yang sempit. Hal ini dapat menggangu laju kendaraan mobil karena bisa terjadinya rem mendadak dan tabrakan antara mobil yang lain. Namun manfaat itu sendiri dikembalikan ke pengguna jalan bersangkutan. Adanya fasilitas ini takkan menjadi solusi bila pemakai jalan tetap tidak mengindahkannya. Belum lagi terkadang ada kendaaran roda empat yang ikut-ikutan berhenti di Ruang Henti Khusus. Dampak Adanya Ruang Henti Khusus Dampak positive semenjak adanya Ruang Henti Khusus di persimpa ngan bersinyal yaitu arus lalu lintas sepeda motor yang mulai kunjung stabil karena Ruang Henti Khusus dapat menampung kendaraan sepeda motor yang kunjung padat. Namun dampak negative juga pasti ada yaitu lahan tempat pemberhentian berkurang se menjak adanya Ruang Henti Khusus tersebut contohnya ruas jalan sedikit di perlebar ke depan dan belakan
agar Ruang Henti Khusus menjadi panjan g dan lebar dan dapat menampung kendaraan sepeda motor saat lampu merah berlangsung. Pengertian Kenyamanan Kenyamanan Konsep tentang kenyamanan (comfort) sangat sulit untuk didefinisikan karena merupakan penilaian responsif ind ividu (Oborne, 1995). Menurut Kamus Besar Bahasa Ind onesia, nyaman adalah segar; sehat sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapat menyebabkan perasaan sejahtera pada diri individu tersebut. Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah suatu penilaian komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indera melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain-lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relative apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi oleh faktor lain (Satwiko, 2009). Sanders dan McCormick (1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi
77
melainkan harus menanyakan langsung pada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka, biasanya dengan menggunakan istilah istilah seperti agak tidak nyaman, mengganggu, sangat tidak nyaman, atau mengkhawatirkan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah kenyamanan adalah suatu kontinum perasaan dari paling nyaman sampai dengan paling tidak nyaman yang dinilai berdasarkan persepsi masing-masing individu pada suatu hal yang dimana nyaman pada individu tertentu mungkin berbeda dengan individu lainnya. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/41143/4/Chapter%20II.pdf) Keamanan dan Kenyamanan dalam Berkendara Sepeda motor adalah suatu alat moda transportasi yang sangat diminati di kalangan masyarakat Indonesi a terutama di kalangan menengah kebawah. Dibalik harganya yang murah, terjangkau dan bisa memperpendek waktu tempuh perjalanan karena dapat menyalip di ruang yang sempit khususnya saat mobil atau kendaraan berat lainnya terkena macet. Mungkin dengan banyak keunggulan, sepeda motor dapat membuat nyaman dan aman bagi pengendara. Hal yang harus diperhatikan sebelum berkendara sepeda motor. (http://man1stabatcr34t3.blogspot.co.id/ ), antara lain : 1. Pahami motor dan cara berkendaranya demi keamanan bersama 2. Menggunakan helm Standard Nasional Indonesia ( SNI ) 3. Patuhi peraturan lalu lintas dan hormati pengendara lain 4. Menyalakan lampu depan dan belakang disaat berkendara walaupun pada saat siang hari
atau malam hari agar terdeteksi oleh pengendara lain 5. Menggunakan atau memilih pakaian yang aman saat anda berkendara , tidak terlalu ketat ataupun longgar agar tidak menggangu pergerakan pengendara. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi atau tempat penelitian dilaksanakan di Jalan Brigjend Katamso Simpang Juanda Medan,
Gambar 3.2. Lokasi Penelitian Jln. Brigjend Katamso Simpang Juanda
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian, sedangkan sampela dalah sebagian dari populasi, Pengambilan sampel dilakukan dengan te knik sampling atau sampel kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila di pandang orang yang kebetulan itu cocok sebagai sumber data. (Sugiono, 2003 : 77). Dalam hal ini populasi adalah seluruh pengendara sepeda motor yang berhenti di Ruang Henti Khusus yang berjumlah lebih kurang 100 orang dan yang dijadikan sampel sebesar 100 orang.
78
Variabel Penelitian Variabel dari penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas X1 : Ruang Khusus (Tempat Khusus) b. Variabel Bebas X2 : Ruang Henti Khusus (Rapi dan Sejajar) c. Variabel Terikat Y : (Kenyamanan) Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenarnya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut : 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Menurut pengumpulan data yang diperoleh dari objek buku-buku tulisan ilmiah yang mempunyai relevansi dengan masalah yang diteliti. 2) Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu cara pengambilan data yang dilakukan secara langsung dengan mengadakan kunjungan baik kepada insta nsi yang terkait dengan masalah ini guna memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah : a. Observasi Yaitu pengamatan langsung penel iti terhadap objek penelitian sehubungan dengan judul penelitian. b. Wawancara (Interview) Yaitu mengadakan tanya jawab la ngsung dengan pihak yang berwenang atau responden yang mengisi atau menjawab kuesioner agar memberik an data atau keterangan yang dibutuhkan. c. Angket (Questioner) Yaitu teknik pengumpulan data ya ng dilakukan dengan cara memberi seper angkat pertanyaan atau pernyataan tertuli s kepada responden untuk dijawabnya, ad apun pertanyaan yang diajukan adalah
tentang Ruang Henti dan kenyamanan pengendara motor.
Khusus sepeda
TEKNIK ANALISA DATA Untuk mengetahui pengaruh penilaian Ruang Henti Khusus terhadap kenyamanan maka dapat dipakai perhitungan dengan menggunakan rumus analisis regresis linier berganda sebagai berikut :
Y a b1 x1 b2 x2 , Penulis mengolah data-data yang ada dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Scienc e) versi 23.00 dengan program tersebut sehingga lebih mudah mengolah data yang diperoleh. Program SPSS Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diper luas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik,riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistikal Product and Service Solutions. SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimana pun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Cases berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variabel adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistic cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis 79
dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipaha mi cara pengoperasiannya. Beberapa akti vitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta risetriset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS /PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya sistem operasi windows . SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang). Metode Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperk enalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi/penelitian ketergantungan dari suatu variabel yang disebut tak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih, yaitu variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan ataupun meramalkan nilai dari variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut sebagai variable bebas (independent variable). Untuk mengukur besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung dan memprediksi variable tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variable yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explainedvariable) dengan satu atau dua variable yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variable tergantung
dan variabel kedua disebut juga variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variable bebas akan dikenakan variabel tergantung. Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (variable dependent ) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu prediktor (variable independent) (Sugiyono. 2009). Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Model persamaan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b1 x 1 + b2 x 2
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Dari data yang dikumpulkan setelah diadakan penelitian dan pengumpulan data melalui kuisioner berupa angket, diperoleh data tentang Pengaruh Ruang Henti Khusus terhadap kenyamanan pengendara sepeda motor di jalan Brigjend Katamso simpang Juanda Medan data tersebut disajikan dalam bentuk analisa data dengan populasi adalah pengendara sepeda motor tersebut sekaligus sebagai sampel penelitian ini. Berdasarkan angket yang telah diberikan kepada pengendara sepeda motor yang berhenti di ruang henti khusus, maka diperoleh data mengenai penilaian ruang henti khusus serta kenyamanan. Dalam penelitian ini, penulis menjadikan pengolahan data dalam bentuk angket yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk variabel bebas 80
X1(Tempat khusus), X2 (rapi dan sejajar) dan pertanyaan untuk variabel terikat Y ( kenyamanan), dimana yang menjadi variabel X1 dan X2 adalah penil aian tempat khusus (X1) dan rapi dan sejajar (X2) serta yang menjadi variabel (Y) adalah kenyamanan. Angket yang disebarkan ini diberikan kepada 100 orang karyawan dan mahasis wa dengan menggunakan metode Likert Summated Rating (LRS). Tabel 1. Skala Pengukuran Likert’s PERNYATAAN
BOBOT
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Dan ketentuan di atas berlaku baik didalam menghitung variabel bebas X1 dan X2 (tempat khusus, rapi dan sejajar) maupun variabel terikat Y. Dari hasil angket yang telah disebarkan kepada pengendara sepeda motor, maka diperoleh data mengenai penilaian Ruang Henti Khusus terhadap kenyamanan telah dilakukan pen distribusian hasil jawaban terhadap responden pada daftar tabel berikut : 4.2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Untuk membahas hal ini penulis menetapkan variabel-variabel yaitu : Variabel bebas (Independent Variable) Penilaian Ruang Henti Khusus (X1), Rapi dan sejajar (X2) Variabel terikat (Dependent Variable) Kenyamanan (y) Model
Regresi linear berganda dengan bentuk sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : Y = Kenyamanan X1=PenilaianRuang Henti Khusus X2= Rapi dan sejajar a = Konstanta b =Koefisien regresi berganda Untuk menjawab regresi linear berganda, penulis terlebih dahulu memperoleh data dari pengendara sepeda bermotor di Medan, yaitu hasil angket yang telah disebarkan kepada 100 orang responden. Pada data yang penulis peroleh menampilkan hasil angket penilaian Ruang Henti Khusus sebagai independent variable pertama (X1) dan rapi dan sejajar sebagai independent variable kedua (X2), sedangkan pada dependent variable (Y) penulis menampilkan hasil angket kenyamanan. Penulis mengolah data-data yang ada dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 23.00 dengan mengolah data melalui program tersebut penulis memperoleh beberapa hal, yaitu persamaan regresi linear berganda, besarn ya pengaruh penilaian Ruang Henti Khusus, rapi dan sejajar terhadap kenyamanan di Jln. Brigjend Katamso simpang Juanda Medan. Dari pengolahan data dengan program SPSS tersebut pertama-tama penulis mencoba menjelaskan tentang “ Descriptive Statistic” sebagai berikut :
81
Dari persamaan Coefficients diatas dapat penulis interprestasikan sebagai berikut : 1. a = 31, 675 atau konstanta regresi, yang berarti jika ada nilai independent variable X1 (Penilaian Ruang Henti Khusus) dan independent variable X2 (rapi dan sejajar). Dalam hal ini X1 dan X2 sama dengan 0 (nol) maka kenyamanan bertambah 31, 675. 2. b1 = 0,180, untuk independent var iable X1 (Penilaian Ruang Henti Khusus) yang bertanda positif berarti memiliki hubungan yang searah yang artinya setiap penambaha n atau kenaikan sebesar 1 satuan akan menambah jumlah kenyamanan sebesar 0,180. sebaliknya bila terjadi penurunan pada Ruang Henti Khusus maka jumlah kenyamanan akan turun sebesar 0,180 3. b2 = 0,360 untuk independent variable X2 (kerapian dan sejajar) yang bertanda positif berarti
Tabel 35. Descriptive Statistics
Mean y x1 x2
Std. Deviation
N
38,50
5,411
100
39,57
4,468
100
38,73
4,572
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Dari pengolahan data dengan program SPSS yang penulis buat diperoleh ”Coefisiensts”. Dalam Coefisie nsts ini dapat dilihat persamaan regresi linear berganda dan pengaruh penilaian tempat khusus dan rapi dan sejajar terhadap kenyamanan. Tabel Coefisiensts yang penulis maksud dapat dilihat pada tabel 36 dibawah ini Tabel Coefficients (a) Stand ardiz ed Unstandardiz Coeff ed icient Coefficients s
Model 1(Const ant) x1
Std. B Error Beta 31,67 5,817 5 -,180
,120
T 5,445
1,497 ,304 3,067
-,148
95,0% Confidence Interval for B Correlations Lowe r Boun Upper Zero- Partia Sig. d Bound order l Part 20,13 ,000 43,220 1
Collinearity Statistics
Toler ance
VIF
,138
-,418
,059
-,080
-,150
-,145
,950
1,053
x2 ,360 ,117 ,003 a. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
,127
,593
,271
,297
,296
,950
1,053
Hasil tabel diatas menggambarkan persamaan analisis regresi berganda sebagaimana yang telah penulis uraikan sebelumnya, yaitu : Y = 31, 675 + 0,180 X1 + 0,360 X2
memiliki hubungan yang searah yang artinya bahwa setiap kenaikan atau penambahan sebesar 1 satuan akan menambah jumlah kenyama nan sebesar 0,360, sebaliknya bila terjadi penurunan kerapian dan sejajar sebesar 1 satuan maka 82
akan terjadi penurunan kenyamanan sebesar 0,360 pula. Pada analisis dan evaluasi penulis ingin melihat pengaruh atau peran antara dua independent. Independent variable X1 (penilaian Ruang Henti Khusus) maupun independe nt variable X2 (kerapian dan sejajar) terhadap kenyamanan (Y), maka seharusnya peran atau pengaruh yang ditimbulkan baik itu oleh penilaian Ruang Henti Khusus dan rapi dan sejajar terhadap kenyamanan harus dipertimbangkan. Pengaruh Penilaian Ruang Henti Khusus Terhadap Kenyamanan. Dari tabel diatas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh penilaian Ruang Henti Khusus (X1) terhadap kenyamanan (Y) 0,138, dimana signifikan t lebih kecil dari α = 0,05. hal tersebut berarti secara parsial Penilaian R uang Henti Khusus tidak mempunyai pengaruh yang signif terhadap kenyamanan (Y) pada jalan Brigjend Katamso simpang Juanda Medan. Pengaruh Penilaian rapi dan sejajar Terhadap Kenyamanan. Dari tabel diatas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh penilaian rapi dan sejajar (X2) 0,003, dimana signifikan t lebih kecil dari α = 0,05. hal tersebut berarti secara parsial. Penilaian rapi dan sejajar (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kenya manan (Y) pada pengendara sepeda motor. Dalam pengolahan data dengan program SPSS yang penulis buat diperoleh ”Anova”. Dalam Anova ini dapat dilihat pengaruh penilaian Ruang Henti Khusus dan rapi dan sejajar terhadap kenyamanan bagi pengendara sepeda motor. Adapun tabel Anova yang penulis maksud adalah seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel .ANOVA(b) Dari uji Anova atau F test, Sum of Squar Mean Model es Df Square F 1 Regression 273,3 2 136,688 5,050 77 Residual 2625, 97 27,068 623 Total 2899, 99 000 a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x2, x1 Sumber : Hasil Pengolahan data, 2016
didapat F hitung sebesar 5,050 dengan tin gkat signifikan 0,008 , jadi F hitung lebih besar dari F tabel (5,050>3,09) atau sig F<5% ( 0,008 <0,05). Artinya bahwa variabel Ruang Henti Khusus dan rapi dan sejajar berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kenyamanan (Y) . Dengan ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini dapat terbukti. Berapa besar pengaruh atau peran yang ditimbulkan oleh tempat Khusus dan rapi dan sejajar terhadap kenyamanan dapat dilihat pada tabel 38 “ Model Summary” yang penulis peroleh dari pengolahan data dengan program SPSS sebagai berikut :
83
Sig. ,008b
Tabel . Model Summary
Std. Error Mode R Adjusted of the l R Square R Square Estimate 1 ,307a ,094 ,076 5,203 a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Change Statistics R Square F Change Change df1 df2 ,094 5,050 2 97
Dari tabel diatas, diperoleh R square untuk Y (kenyamanan) adalah 0,094. hal ini berarti 0,94 % variasi kenyamanan (Y) dipengaruhi oleh variabel X1 (tempat Henti Khusus) dan variabel X2 (rapi dan sejajar) atau pengaruh tingkat Ruang Henti Khusus (X1) dan rapi dan sejajar (X2) secara bersama-sama atau serentak terhadap variabel Y (Kenyamanan) sebesar 0,94 % dan sisanya sebesar 0,6 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya dari pengolahan data dengan program SPSS tersebut penulis juga memperoleh “Correlations” sebagai berikut : Tabel . Correlations
y Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
x1
x2
y
1,000
-,080
,271
x1
-,080
1,000
,224
x2
,271
,224
1,000
y
.
,213
,003
x1
,213
.
,013
x2
,003
,013
.
y
100
100
100
x1
100
100
100
x2
100
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Dari tabel diatas jelas terlihat hubungan korelasi (r) antara dependent variable (y) dalam hal ini kenyamanan
Sig. F Change ,008
DurbinWatson 2,283
dengan independent variable (X1) yaitu Ruang Henti Khusus sebesar 0,080. Sedangkan hubungan korelasi antara independent variabel (X2) yaitu rapi dan sejajar 0,271. Secara teoritis, karena korelasi antara Ruang Henti Khusus (X1) terhadap kenyamanan lebih kecil dari koefisien antara rapi dan sejajar (X2) terhadap kenyamanan (y) atau (0,080 < 0,271), maka independent variable rapi dan sejajar (X2) lebih berpengaruh terhadap kenyamanan pengendara sepeda motor dibandingkan dengan penilaian Ruang Henti Khusus (X1) yang memiliki pengaruh lebih kecil terhadap kenyamanan (Y) bagi pengendara sepeda motor. HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian dan pengujian terlihat bahwa variabel bebas (X1 dan X2) memilki koefisien b yang po sitif, berarti seluruh variabel bebas (Penilaian tempat khusus dan rapi dan sejajar) mempunyai pengaruh yang searah terhadap variabel Y (Kenyamanan). Lebih rinci hasil analisis dan pengujian tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif variabel X1 terhadap variabel Y yang ditujukan oleh koefisien regresi 0,180. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa semakin tinggi/ baik variabel X1 (Tempat Khusus) maka akan tinggi/ baik variabel Y (Kenyamanan).
84
2. Terdapat pengaruh positif variabel X2 terhadap variabel Y yang ditunjukkan oleh koefisien regresi 0,360. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa semakin tinggi/ baik variab el X2 (penilaian kerapian dan sejajar) maka akan tinggi/ baik variabel terikat Y (Kenyamanan). Selanjutnya diperoleh R square untuk Y (Kenyamanan) adalah 0,094. hal ini berarti 0,94 % variasi kenyamanan (Y) dipengaruhi oleh variabel X1 (Ruang Henti Khusus) dan variabel X2 (rapi dan sejajar) atau pengaruh tingkat Ruang Henti Khusus (X1) dan rapi dan sejajar (X2) secara bersama-sama atau serentak terhadap variabel Y (Kenyamanan) sebesar 0,94 % dan sisanya sebesar 0,6 % ditentukan oleh variabel lain. Penilaian tersebut diatas menerima hasil hipotesis penelitian ini, yakni penilaian tempat khusus, rapi dan sejajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kenyamanan pengend ara sepeda motor sebesar 0,94 % yang merupakan gambaran umum dari seluruh populasi. Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi adalah 100 orang, sedangkan sampel berjumlah 100 orang. Berarti gambaran hasil penelitian ini juga merupakan gambaran dari seluruh anggota populasi yang berjumlah 100 orang. PENUTUP Kesimpulan Setelah membahas dan menganalisa data yang diuaraikan tersebut,maka selanjutnya penulis membuat beberapa ke simpulan, antara lain sebagai berikut: Variabel Tempat Khusus (X1) terhadap kenyamanan lebih kecil dari kerapian dan
-
-
sejajar (X2) terhadap kenyamanan (Y) yang ditunjukkan pada angka berikut ( 0,080 < 0,271) , maka independent variable kerapian dan sejajar (X2) lebih berpengaruh terhadap kenyamanan bagi pengendara sepeda motor dibandingkan dengan penilaian Tempat Khusus (X1). Variabel Tempat Khusus (X1) dan Variabel Rapi dan Sejajar (X2) memiliki hubungan yang positif dan hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada. Dengan demikian hasil hipotesis tersebut diterima yang ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari F Tabel yakni = 5,050 > 3,09. Kenyamanan merupakan wujud kepuasan pengendara, dan kenyamanan ini tergantung dari perasaan seseorang berhubungan dengan fasilitas yang diterimanya.
Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis juga mengemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi pembaca, khususnya para pengendara sepeda bermotor, sebagai berikut: Penilaian Ruang Henti Khusus sebaiknya dibuat, dijaga dan dipantau dengan baik sehingga Ruang Henti Khusus dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien bagi pengendera sepeda motor. Pengendara sepeda motor merupakan faktor tertentu / utama terhadap kenyamananmenggunakan fasilitas Ruang Henti Khusus, oleh karena itu hendaknya dapat digunakan/ dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan fungsinya.
85
DAFTAR PUSTAKA Amelia Sri S.T, M.T & Mulyadi Agah Muhammad S.T, M.T. 2012. Fasilitas Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada Persimpangan Bersinyal di Perkotaan :Bandung Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Depa rtemen Pekerjaan Umum . Idris, M, Laporan Akhir, 2007, Pengembangan Standar Lajur Sepeda Mo tor pada Ruas Jalan dan Persimpangan, Puslitbang Jalan dan Jembatan,Departem en Pekerjaan Umum,Bandung. Idris, M. 2007, Pengaruh Ruang Henti Khusus Sepeda Motor terhadap Konflik Lalu lintas pada Satu Persimpangan Bersinyal di Ba ndung, Tesis Magister: Institut Teknologi Bandung. Idris Muhammad. 2009. Penerapan Ruang Henti Khusus Sepeda Motor pada PersimpanganBersinyal. Direktorat Jenderal BinaMarga. Puslitbang Jalandan Jembatan : Bandung Katili, Tan, 2011, Pengaruh Implimentasi RHK Terhadap Arus Lalu lintas di Simpang Bersinyal Pasir Kaliki Pasteur Bandung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan Laporan Akhir (2007), Pengembangan Standar Lajur Sepeda Mo tor pada Ruas Jalan dan Persimpangan, Puslitbang Jalan dan Jembatan, Departem en Pekerjaan Umum, Bandung.
Jalan dan Jembatan, Kementrian Pekerjaan Umum, Bandung. Ngurah Arya Kepakisan. 2013. Perancangan Lajur Khusus Sepeda Motor dan Ruang HentiKhusus Sepeda Motor pada Persimpangan Jalan LaswiRE. Martadinata-Jendral Achmad Yani Kota Bandung. Politeknik NegeriBandung : Bandung Oglesby, Clarkson H dan Hicks, R. G., 1998, Teknik Jalan Raya. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pateduk, U.S, 2011, Evaluasi Kinerja Ruang Henti Khusus pada Simpang Pasteur-Pasir Kaliki dan Simpang Ahmad Yani-Laswi Bandung.Bandung: Universitas KristenMaranatha. Prof. Dr. Sugiyono. 2010 Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETABandung. Sarwono, Sarlito Wirawan. 1991. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang (Hal.89). Departemen Pekerjaan Umum, 2012, Modul Pelatihan Monitoring dan E valuasi RHK, Bandung. Susilo, B.H, 2011, Rekayasa lintas. Jakarta: Penerbit Universitas,Trisakti
Lalu
Tamin Z. Ofyar. 2008. Perencanaan, Pemodelan & Rekayasa Transportasi, Teori, Contoh Soal Dan Aplikasi.Bandung : Penerbit ITB Institut Teknologi Bandung.
Mulyadi, A, Laporan Akhir, 2011, Kajian Lajur Khusus Sepeda Motor di Ruas Jalan Primer Perkotaan, Puslitbang
86