PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM SUMBER MATA AIR UMBULAN DI WILAYAH PELAYANAN OFFTAKE BUDURAN, KABUPATEN SIDOARJO QAEDI RASIS 3308 100 012 DOSEN PEMBIMBING: Ir. BOWO DJOKO MARSONO., M.Eng
LATAR BELAKANG • Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo yang berujung pada peningkatan kebutuhan air • Pelayanan PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang • Mata air Umbulan yang memiliki kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang baik • Diperlukannya perencanaan pengembangan sarana distribusi air minum untuk tiap offtake Umbulan
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu rumusan masalah, yaitu: • Bagaimana pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di kecamatan Buduran dengan pemanfaatan sumber air umbulan sebagai air baku? • Bagaimana sistem pengaliran yang sesuai dengan sistem distribusi air minum di Wilayah Pelayanan Offtake Buduran? • Bagaimana memetakan daerah yang menerima air mata Umbulan, air dari Instalasi Pengolahan Air dan air campuran dari air mata Umbulan dan air dari Instalasi Pengolahan Air?
TUJUAN PERENCANAAN Tujuan penyusunan tugas akhir mengenai Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum dari sumber mata air umbulan untuk kecamatan Buduran kabupaten Sidoarjo ini adalah: Membuat pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di kecamatan Buduran dengan pemanfaatan sumber air umbulan sebagai sumber air Menentukan sistem pengaliran yang sesuai untuk wilayah pelayanan offtake Buduran Memetakan daerah yang menerima air mata Umbulan, air dari Instalasi Pengolahan Air dan air campuran dari air mata Umbulan dan air dari Instalasi Pengolahan Air
RUANG LINGKUP Ruang lingkup dalam tugas akhir mengenai perencanaan pengembangan sistem distribusi air minum sumber mata air umbulan di wilayah pelayanan offtake buduran kabupaten sidoarjo `ini adalah sebagai berikut: • Wilayah perencanaan Wilayah perencanaan adalah kecamatan Buduran, yang meliputi Kelurahan Damarsi, Dukuh Tengah, Banjarsari, Wadungasih, Sidomulyo, Prasung, Siwalan Panji, Buduran, Sukorejo, Sidokepung, Sidokerto, Banjar Kemanrtren. • Perencanaan pengembangan sistem distribusi air minum di kecamatan Buduran ini dilakukan untuk 10 tahun mendatang, dengan 2 tahapan perencanaan yakni untuk tahun 2015 dan 2022 • Pengumpulan data-data sekunder • Perencanaan teknis • Model jaringan distribusi dengan menggunakan software aplikasi program epanet versi 2.0. • Rencana Anggaran Biaya (RAB)
MANFAAT PERENCANAAN Manfaat dari tugas akhir mengenai Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum dari Sumber Mata Air Umbulan untuk Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo • Memberikan alternatif pemecahan masalah kepada PDAM Kabupaten Sidoarjo mengenai peningkatan pelayanan dalam sistem distribusi air minum • Memberikan alternatif pemecahan masalah kepada PDAM Kabupaten Sidoarjo mengenai rencana pengembangan jaringan sistem distribusi air minum di masa yang akan datang • Merencanakan rencana investasi untuk daerah pengembangan jaringan distribusi air minum untuk Kecamatan Buduran.
Gambaran Umum Wilayah Perencanaan Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten yang dihimpit dua sungai, sehingga terkenal dengan kota “Delta”. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,5˚ 112,9˚ BT dan 7,3˚ - 7,5˚ LS. Luas wilayah kabupaten sidoarjo adalah 71.424,25 Ha. Sekitar 40,81% luasan terletak di ketinggian 3-10 meter diatas permukaan laut berada di bagian tengah Kabupaten Sidoarjo.
Cont’d • Menurut Studi Sistem Distribusi PDAM Kabupaten/Kota Penerima Air Umbulan tahun anggaran 2009, sumber air yang digunakan untuk kebutuhan air di Kabupaten Sidoarjo berasal dari 3 sumber air, salah satunya ialah Mata Air Umbulan. • Jumlah pelanggan PDAM Sidoarjo sampai september 2009 adalah 83.171 sambungan domestik dan sambungan non domestik sekitar 511.875 jiwa. Total produksi sampai September 2009 adalah 956,1 Liter per detik yang diproduksi di 8 instalasi pengolahan yang beroprasi saat ini.
Mata Air Umbulan • Mata Air Umbulan terletak di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, tepatnya kurang lebih 66 km arah tenggara Kota Surabaya, diperkirakan merupakan mata air terbesar di Jawa Timur. Mata air ini terletak di ketinggiaann 27 m diatas permukaan laut. • Pemunculan mata air cukup banyak di wilayah Umbulan dan sekitarnya dengan debit yang bervariasi antara 10 liter per detik hingga kurang lebih sebesar 5000 liter per detik. • Kualitas air dari Mata Air Umbulan ini memenuhi syarat sebagai air minum dan bebas dari bahan berbahaya atau meracuni, sehingga tidak memerlukan pengolahan bahkan dapt langsung dialirkan sebagai air siap minum dengan pengolahan yang sederhana.
METODOLOGI PERENCANAAN • • • •
LATAR BELAKANG Air dan penyediaannya yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia Meningkatnya jumlah penduduk yang juga meningkatkan kebutuhan air Prosentase pelayanan air minum untuk Kabupaten Sidoarjo yang masih tergolong rendah Potensi Mata Air Umbulan sebagai sumber air minum yang memiliki kualitas yang baik.
IDE TUGAS AKHIR Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum dari Sumber Mata Air Umbulan di Wilayah Pelayanan Offtake Buduran Kabupaten Sidoarjo
RUMUSAN MASALAH Bagaimana pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di wilayah pelayanan offtake Buduran dengan pemanfaatan sumber air Umbulan? Bagaimana sistem pengaliran yang sesuai dengan sistem distribusi air minum di Wilayah pelayanan offtake Buduran? Daerah mana saja yang akan menerima distribusi air minum dari instalasi pengolah air PDAM, air Umbulan, maupun percampuran kedua sumber tersebut?
A
Cont’d
A
TUJUAN PERENCANAAN • Membuat pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di Wilayah pelayanan offtake Buduran dengan pemanfaatan sumber air Umbulan sebagai air baku. • Menentukan sistem pengaliran yang sesuai dengan sistem distribusi air minum di Wilayah pelayanan offtake Buduran • Memetakan daerah pelayanan yang menerima suplai air minum dari IPA PDAM Delta Tirta, air Umbulan murni, maupun percampuran dari kedua sumber tersebut.
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Peta administratif, Peta RTRW, Peta jalan Kabupaten Sidoarjo, Peta jaringan pipa distribusi eksisting, Data produksi Air,Data laporan trahunan,Data fluktuasi pemakaian air Data kependudukan, Data fasilitas umum, Data sumber air baku, Data perpipaan. PENGUMPULAN DATA PRIMER Tracking GPS, Pengukuran Elevasi, Survey Lokasi Indistri
ANALISA DATA
B
Cont’d B
Analisa Data Elevasi
Analisa data lokasi industri
Proyeksi Penduduk
Proyeksi Fasilitas
Perhitungan Kebutuhan Air Domestik
Analisa Data Jarak
Rekapitulasi kebutuhan air industri
Perhitungan Kebutuhan Air non-Domestik
Pembagian Blok Pelayanan dan Perhitungan Kebutuah Air per Blok
Pembuatan Jaringan Pipa Menggunakan EPANET 2.0
C
PROYEKSI PENDUDUK Dalam perencanaan pengembangan distribusi air minum dengan sumber umbulan ini direncanakan hingga tahun 2022, hal ini dikarenakan umur minimal perncanaan yang minimal 10 tahun perencanaan. No
Kelurahan
Penduduk 2006
2007
2008
2009
2010
1
Entalsewu
4518
4846
5267
5954
5359
2
Pagerwojo
8567
9086
10271
10548
10559
3
Sidokerto
5598
6240
8074
8245
8258
4
Buduran
4556
4688
5026
5157
5158
5
Siwalanpanji
4604
4868
6921
6980
8323
6
Sidomulyo
1630
1468
1557
1607
1750
7
Prasung
3622
4013
4124
4242
4835
8
Sawohan
3562
3476
3069
3095
3097
9
Damarsi
4030
4238
4500
4577
4577
10
Dukuhtengah
2954
3142
3135
3504
3538
11
Banjarsari
2404
2195
2210
2270
2271
12
Wadungasih
4313
4452
4882
4922
5612
13
Banjarkemantren
7216
6674
6566
6612
6657
14
Sukorejo
2968
2965
4285
4307
4824
15
Sidokepung
5627
6156
7316
7578
9691
66169
68507
77203
79598
84509
Jumlah
Jumlah penduduk kecamatan buduran 2006-2010
r
n( xy) ( y)( x) 2 2 2 2 {n( y ) ( y) }{n( x ) ( x) Persamaan 1 digunakan untung menentukan nilai r untuk masing-masing metode proyeksi
...(1)
Metode Aritmatika Tahun
Jumlah Penduduk
X
X2
Y
Y2
X.Y
2006
66169
0
0
0
0
0
2007
68507
1
1
2338
5466244
2338
2008
77203
2
4
8696
75620416
17392
2009
79598
3
9
2395
5736025
7185
2010
84509
4
16
4911
24117921
19644
10
30
18340
110940606
46559
JUMLAH
X adalah nomor data dan Y adalah selisih jumlah penduduk. Dengan menggunakan persamaan 1 diperoleh nilai r untuk metode aritmatik adalah 0,4727.
Metode Geometrik Tahun
Jumlah Penduduk
X
X2
Y
Y2
X.Y
2006
66169
1
1
11.09997 123.209275
11.09997
2007
68507
2
4
11.13469 123.981348
22.26938
2008
77203
3
9
11.25419 126.656873
33.76258
2009
79598
4
16
11.28474 127.345453
45.13898
2010
84509
5
25
11.34461 128.700251
56.72307
15
55
56.11821 629.893201
168.994
JUMLAH
X adalah nomor data dan Y adalah ln dari jumlah penduduk. Dengan menggunakan persamaan 1 diperoleh nilai r untuk metode aritmatik adalah 0,980611.
Metode Least Square Tahun
Jumlah Penduduk
X2
X
Y
Y2
X.Y
2006
66169
1
1
66169
4378336561
66169
2007
68507
2
4
68507
4693209049
137014
2008
77203
3
9
77203
5960303209
231609
2009
79598
4
16
79598
6335841604
318392
2010
84509
5
25
84509
7141771081
422545
15
55
375986
2.8509E+10
1175729
JUMLAH
X adalah nomor data dan Y adalah jumlah penduduk. Dengan menggunakan persamaan 1 diperoleh nilai r untuk metode aritmatik adalah 0,9825.
Penentuan Metode Proyeksi Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diketahui bahwa nilai korelasi (r) yang mendekati 1 adalah nilai korelasi dari metode least square. Sehingga dihitung nilai a dan b untuk melakukan proyeksi penduduk 𝑎 =
𝑏=
𝑌 . 𝑋2 − 𝑛. 𝑋 2 −
𝑋. 𝑌 … (2) 𝑋 2
𝑛. 𝑋.𝑌− 𝑋. 𝑌 ...(3) 𝑛. 𝑋 2 − 𝑋 2
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai a adalah 60865,9 dan nilai b adalah 4777,1. Sehingga kemudian dilakukan perhitungan proyeksi penduduk dengan persamaan 4. 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 … (4)
b
Pn
2006
1
66169
2007
2
68507
2008
3
77203
2009
4
79598
2010
5
84509
2011
6
89529
2012
7
94306
2013
8
99083
2014
9
103860
2015
10
108637
4777.1
x
2016
a
60865.9
Tahun
11
113414
12
118191
2018
13
122968
2019
14
127745
2020
15
132522
2021
16
137300
2022
17
142077
2017
Cont’d Dari hasil proyeksi penduduk tersebut, kemudian didistribusikan untuk masingmasing kelurahan menggunakan perbandingan jumlah penduduk kelurahan dan jumlah penduduk kecamatan baik jumlah penduduk awal dan jumlah penduduk tahun proyeksi. Persamaan yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 5 𝑦=
𝑘𝑒𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 × 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖 . . (5) 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙
Proyeksi penduduk per kelurahan No
Kelurahan
Penduduk 2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
1 Entalsewu
5980
6283
6586
6889
7192
7495
7798
8101
8404
8707
9010
2 Pagerwojo
11783
12380
12977
13574
14171
14767
15364
15961
16558
17155
17752
3 Sidokerto
9215
9682
10149
10616
11083
11549
12016
12483
12950
13417
13883
4 Buduran
5756
6048
6339
6631
6922
7214
7505
7797
8088
8380
8672
5 Siwalanpanji
9288
9758
10229
10699
11170
11640
12111
12581
13052
13522
13993
6 Sidomulyo
1953
2052
2151
2250
2349
2447
2546
2645
2744
2843
2942
7 Prasung
5395
5669
5942
6215
6489
6762
7035
7309
7582
7855
8129
8 Sawohan
3456
3631
3806
3981
4156
4331
4506
4681
4857
5032
5207
9 Damarsi
5108
5366
5625
5884
6142
6401
6660
6919
7177
7436
7695
10 Dukuhtengah
3948
4148
4348
4548
4748
4948
5148
5348
5548
5748
5948
11 Banjarsari
2534
2663
2791
2919
3048
3176
3305
3433
3561
3690
3818
12 Wadungasih
6263
6580
6897
7214
7531
7849
8166
8483
8800
9118
9435
13 Banjarkemantren
7429
7805
8181
8558
8934
9310
9687
10063
10439
10815
11192
14 Sukorejo
5383
5656
5929
6201
6474
6747
7019
7292
7565
7837
8110
10814
11362
11910
12458
13006
13553
14101
14649
15197
15745
16293
15 Sidokepung
Proyeksi Fasilitas Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, maka jumlah fasilitas yang diperlukan pun meningkat. Dari hasil proyeksi jumalh fasilitas hingga tahun 2022 ini nantinya diharapakan dapat dihitung jumlah kebutuhan air bersih non domestic hingga pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2022.untuk melakukan Perhitungan proyeksi faslitas digunakan persamaan 6 𝑃𝑛 𝑃𝑜
=
Dimana: Pn Po Fn Fo
𝐹𝑛 . . (6) 𝐹𝑜
= jumlah penduduk pada tahun proyeksi (jiwa) = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi (jiwa) = jumlah fasilitas pada tahun proyeksi (unit) = jumlah fasilitas pada awal tahun proyeksi (unit)
Hasil Proyeksi Faslitas 2022 No
Kelurahan
Fasilitas Pendidikan TK SD
SLTP
SMA
Fasilitas Ibadah Masjid
Musholla
1 Sidokerto
7
2
0
0
3
22
2 Buduran
8
2
0
0
2
15
3 Siwalanpanji
3
18
2
12
5
29
4 Sidomulyo
2
2
0
0
2
3
5 Prasung
5
2
0
0
7
13
6 Damarsi
3
2
2
0
3
24
7 Dukuhtengah
3
2
0
0
3
15
8 Banjarsari
5
2
2
2
3
13
9 Wadungasih
3
3
2
0
5
22
10 Banjarkemantren
5
3
0
0
5
30
11 Sukorejo
2
2
0
0
2
13
Penentuan Wilayah Pelayanan NO
Kelurahan
Prosentase Pelayanan (%)
1
Entalsewu
0.0
2
Sidokerto
0.0
3
Buduran
74.5
4
Siwalanpanji
21.1
5
Sidomulyo
6.5
6
Prasung
27.8
7
Damarsi
81.6
8
Dukuhtengah
0.0
9
Banjarsari
0.0
10
Wadungasih
0.0
11
Banjarkemantren
0.0
12
Sukorejo
0.0
13
Sidokepung
0.0
Dari keadaan eksisting tersebut kemudian dilakukan perkiraan terkait prosentase pelayanan PDAM Delta Tirta Sidoarjo pada masa mendatang, yakni untuk tahun 2015 dan 2022. Perkiraan tersebut dilakukan dengan pertimbangan arah pengembangan pemukiman, kepadatan penduduk, tren pertambahan pelanggan per tahun, lokasi dari sumber air, dan prosentase pelayanan eksisting.
Cont’d JUMLAH NO
KELURAHAN
Prosentase
PENDUDUK 2015
2022
KEPADATAN 2015
Pelayanan
2022
2015
2022
1 Entalsewu
6889
9010
52
68
35
55
2 Sidokerto
10616
13883
62
81
20
40
3 Buduran
6631
8672
62
81
80
85
10699
13993
47
61
45
75
5 Sidomulyo
2250
2942
40
52
35
60
6 Prasung
6215
8129
9
11
40
65
7 Damarsi
5884
7695
12
16
82
85
8 Dukuhtengah
4548
5948
28
36
25
50
9 Banjarsari
2919
3818
23
30
25
45
10 Wadungasih
7214
9435
57
74
35
52
11 Banjarkemantren
8558
11192
42
55
35
60
12 Sukorejo
6201
8110
64
84
35
65
12458
16293
45
59
30
45
4 Siwalanpanji
13 Sidokepung
Kebutuhan Air Domestik Dari hasil perhitungan terhadap kebutuhan air per orang per hari di Kecamatan Buduran, diperoleh, untuk 1 orang diperlukan air sebanyak 128 liter per harinya. Perhitungan tersebut didasarkan pada pemakaian perbulan dari pelanggan PDAM yang berdomisili di Kecamatan Sidoarjo. Kebutuhan air domestik dilakukan dengan mengkalikan jumlah SR, yang diperoleh dengan asumsi jumlah orang per SR, dengan unit konsumsi air tiap orang per harinya. Hasil tersebut kemudian dikonversikan menjadi satuan liter per detik. • • • •
Jumlah penduduk : 9010 jiwa Prosentase pelayanan: 55% Jumlah penduduk terlayani : 55% × 9010 = 4955 𝑗𝑖𝑤𝑎 Jumlah penduduk per SR: 4,77
•
Jumlah SR:
•
Unit konsumsi: 128 L/orang.hari
•
Pemakaian rata-rata:
3604 4,77
= 1039 𝑆𝑅 4955×128 86400
= 7,341 𝐿/𝑠
Kebutuhan air domestik 2015 Jumlah No
Kelurahan
penduduk
Prosentase Pelayanan
Jiwa
Jumlah
Penduduk
Penduduk
per
Terlayani
sambungan
Jiwa
Jiwa/SR
Jumlah
Unit
Pemakaian
sambungan
konsusmsi
rata-rata
Liter/ Orang/
Unit
hari
L/s
1 Entalsewu
6889
35
2411
4,77
505
128
3,572
2 Sidokerto
8258
20
1652
4,77
346
128
2,447
3 Buduran
5158
80
4126
4,77
865
128
6,113
4 Siwalanpanji
8323
45
3745
4,77
785
128
5,549
5 Sidomulyo
1750
35
613
4,77
128
128
0,907
6 Prasung
4835
40
1934
4,77
405
128
2,865
7 Damarsi
4577
82
3753
4,77
787
128
5,560
8 Dukuhtengah
3538
25
885
4,77
185
128
1,310
9 Banjarsari
2271
25
568
4,77
119
128
0,841
10 Wadungasih
5612
35
1964
4,77
412
128
2,910
11 Banjarkemantren
6657
35
2330
4,77
488
128
3,452
12 Sukorejo
4824
35
1688
4,77
354
128
2,501
13 Sidokepung
9691
30
2907
4,77
609
128
4,307
Total
38,763
Kebutuhan air domestik 2022 Jumlah No
Kelurahan
penduduk
Prosentase Pelayanan
Jiwa
Jumlah
Penduduk
Penduduk
per
Terlayani
sambungan
Jiwa
Jiwa/SR
Jumlah
Unit
Pemakaian
sambungan
konsusmsi
rata-rata
Unit
Liter/ Orang/ hari
L/s
1
Entalsewu
9010
55
4955
4,77
1039
128
7,341
2
Sidokerto
13883
40
5553
4,77
1164
128
8,227
3
Buduran
8672
85
7371
4,77
1545
128
10,920
4
Siwalanpanji
13993
75
10494
4,77
2200
128
15,547
5
Sidomulyo
2942
60
1765
4,77
370
128
2,615
6
Prasung
8129
65
5284
4,77
1108
128
7,828
7
Damarsi
7695
85
6541
4,77
1371
128
9,690
8
Dukuhtengah
5948
50
2974
4,77
623
128
4,406
9
Banjarsari
3818
45
1718
4,77
360
128
2,545
10
Wadungasih
9435
52
4906
4,77
1029
128
7,268
11
Banjarkemantren
11192
60
6715
4,77
1408
128
9,948
12
Sukorejo
8110
65
5272
4,77
1105
128
7,810
13
Sidokepung
16293
45
7332
4,77
1537
128
10,862
Kebutuhan air non-domestik Pada perencanaan ini dilakukan perhitungan kebutuhan air terhadap fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah. Hal ini dikarenakan sifat kedua fasilitas tersebut cepat berkembang tiap tahunnya. Unit pemakaian per fasilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Fasilitas
Unit pemakaian
Pendidikan
10 L/org/hari
Masjid
2000 L/hari.unit
Mushola
1000L/hari.unit
Contoh perhitungan untuk fasilitas Masjid di kelurahan Entalsewu tahun 2015 • Jumlah Masjid tahun 2015: 3 unit • Unit pemakaian: 2000L/unit.hari •
Kebutuhan air:
3×2000 86400
= 0,060 𝐿/𝑠
Kebutuhan air non-domestik 2015 Kebutuhan Air (L/s)
No
Kelurahan
Fasilitas Pendidikan TK
SD
SLTP
Fasilitas Ibadah
SMA
Masjid
Musholla
TOTAL
1 Entalsewu
0.029
0.059
0.00
0.000
0.060
0.223
0.370
2 Sidokerto
0.051
0.083
0.00
0.000
0.060
0.193
0.387
3 Buduran
0.044
0.102
0.00
0.000
0.030
0.134
0.310
4 Siwalanpanji
0.046
0.931
0.11
1.106
0.089
0.253
2.534
5 Sidomulyo
0.011
0.026
0.00
0.000
0.030
0.030
0.097
6 Prasung
0.028
0.014
0.00
0.000
0.119
0.119
0.280
7 Damarsi
0.022
0.036
0.06
0.000
0.060
0.208
0.382
8 Dukuhtengah
0.014
0.016
0.00
0.000
0.060
0.134
0.224
9 Banjarsari
0.023
0.017
0.02
0.014
0.060
0.119
0.255
10 Wadungasih
0.026
0.102
0.13
0.000
0.089
0.193
0.537
11 Banjarkemantren
0.028
0.101
0.00
0.000
0.089
0.268
0.487
12 Sukorejo
0.012
0.059
0.00
0.000
0.030
0.119
0.220
13 Sidokepung
0.038
0.121
0.11
0.000
0.179
0.387
0.836
Kebutuhan air non-domestik 2022 No
Kelurahan
Fasilitas Pendidikan TK
SD
SLTP
Fasilitas Ibadah SMA
Masjid
Musholla
TOTAL
1 Entalsewu
0.038
0.077
0.00
0.000
0.078
0.292
0.484
2 Sidokerto
0.256
0.108
0.00
0.000
0.078
0.253
0.695
3 Buduran
0.057
0.134
0.00
0.000
0.039
0.175
0.405
4 Siwalanpanji
0.061
1.218
0.14
1.447
0.117
0.331
3.314
5 Sidomulyo
0.014
0.034
0.00
0.000
0.039
0.039
0.126
6 Prasung
0.036
0.018
0.00
0.000
0.156
0.156
0.366
7 Damarsi
0.015
0.094
0.07
0.000
0.117
0.058
0.357
8 Dukuhtengah
0.018
0.021
0.00
0.000
0.078
0.175
0.292
9 Banjarsari
0.030
0.022
0.03
0.019
0.078
0.156
0.333
10 Wadungasih
0.034
0.133
0.17
0.000
0.117
0.253
0.703
11 Banjarkemantren
0.037
0.133
0.00
0.000
0.117
0.350
0.636
12 Sukorejo
0.016
0.077
0.00
0.000
0.039
0.156
0.288
13 Sidokepung
0.050
0.158
0.15
0.000
0.234
0.506
1.094
TOTAL
8.609
Kebutuhan Air Industri Kebutuhan air untuk industri didasarkan pada survey yang dilakukan PDAM Delta Tirta Sidoarjo pada tahun 2011 No
Kebutuhan Air
Kebutuhan Air
(M³/Bulan )
(L/S )
Nama Perusahaan/Industri
Bidang Industri
1
PT. Romi Violeta
Mebel
450
0,1736
2
PT. Victory Rattanindo
Mebel
7
0,0027
3
PT. Muntjul Diamond
Karoseri
150
0,0579
4
PT. Aman Griya
Mebel
600
0,2315
5
PT. Bian Niaga Batuan
Marmer
50
0,0193
6
PT. Nagamas Sakti Perkasa
Cold Storage / Udang
300
0,1157
7
PT. Omega Plastics
Plastik
24
0,0093
8
PT. Java Prima Industri
Tinta
60
0,0231
9
PT. Mitra Agung Sembada
Tangki Baja
5
0,0019
10
PT. Mo-Ah Tech Mega Jaya Abadi Indonesia
Distr. Lem & Busi
35
0,0135
11
Gudang Bulog
Logistik Beras
50
0,0193
12
PT. Hisamitsu Pharma Indonesia
Farmasi
800
0,3086
13
PT. Propan Raya
Cat
4
0,0015
14
PT. Bernofarm
Farmasi
300
0,1157
Total
1,0938
Kebocoran & Kebutuhan air total Kebocoran yang terjadi di PDAM Delta Tirta Sidoarjo hingga tahun 2010 adalah sekitar 35%. Hal ini masih diusahakan PDAM untuk menurunkan tingkat kehilangan air. Direncanakan oleh PDAM, tingkat kehilangan air tahun 2022 adalah sebesar 22,5%. Contoh perhitungan kebocoran untuk kelurahan Entalsewu tahun 2015 Kebutuhan domestik: 3,572 L/s Kebutuhan non domestik: 0,344 L/s Prosentase kebocoran: 25% Kebocoran: = (𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 + 𝑛𝑜𝑛𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘) × 25% = 3,572 + 0,344 × 25% = 0,9791 𝐿/𝑠 Kebutuhan air total = 3,572+0,344+0,9791 = 4,395 L/s
Cont’d 2015 No
Kelurahan
Domesik (L/s)
Non-Domestik
Kebocoran
Total
(L/s)
(L/s)
(L/s)
1
Entalsewu
3,572
0,344
0,9791
4,895
2
Sidokerto
2,447
0,368
0,7038
3,519
3
Buduran
6,113
0,291
1,6011
8,005
4
Siwalanpanji
5,549
2,515
2,0159
10,080
5
Sidomulyo
0,907
0,104
0,2529
1,264
6
Prasung
2,865
0,309
0,7936
3,968
7
Damarsi
5,560
0,359
1,4799
7,400
8
Dukuhtengah
1,310
0,220
0,3826
1,913
9
Banjarsari
0,841
0,255
0,2740
1,370
10
Wadungasih
2,910
0,534
0,8609
4,305
11
Banjarkemantren
3,452
0,464
0,9790
4,895
12
Sukorejo
2,501
0,205
0,6766
3,383
13
Sidokepung
4,307
0,829
1,2840
6,420
Cont’d 2022
No
Kelurahan
Domesik (L/s)
Non-Domestik (L/s)
Kebocoran (L/s)
Total (L/s)
1 Entalsewu
7,34
0,669
1,602
9,612
2 Sidokerto
8,23
0,861
1,818
10,905
3 Buduran
10,92
0,512
2,286
13,718
4 Siwalanpanji
15,55
3,537
3,817
22,902
5 Sidomulyo
2,62
0,165
0,556
3,337
6 Prasung
7,83
0,521
1,670
10,019
7 Damarsi
9,69
0,444
2,027
12,161
8 Dukuhtengah
4,41
0,419
0,965
5,790
9 Banjarsari
2,55
0,450
0,599
3,594
10 Wadungasih
7,27
0,888
1,631
9,787
11 Banjarkemantren
9,95
0,870
2,164
12,982
12 Sukorejo
7,81
0,385
1,639
9,834
10,86
1,347
2,442
14,650
13 Sidokepung
Pembagian Blok Pelayanan Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menetukan blok pelayanan adalah : • Kepadatan penduduk desa / kelurahan • Jaringan jalan raya, sungai dan rel kereta api • Tata guna lahan desa / kelurahan • Batas wilyah masing – masing desa / kelurahan
BLOK/ Blok
Kelurahan
CABANG %
I
II
III IV
V
VI
VII
VIII
Banjarkemantren
70
Sukorejo
30
Sidokepung
50
Sidokepung
50
Sukorejo
40
Entalsewu
100
Sidokerto
30
Sidokerto
60
Sidokerto
10
Sukorejo
40
Buduran
10
Banjarkemantren
20
Wadungasih
50
Prasung
5
Banjarkemantren
10
Wadungasih
50
Sidomulyo
50
Buduran
90
Sidomulyo
50
Siwalanpanji
80
Cont’d Contoh perhitungan kebutuhan air untuk Blok I Kelurahan terlayani blok I: Banjarkemantren = 70% Sukorejo = 30% Sidokepung = 50% Persentase merupakan persentase terlayani oleh blok terhadap kebutuhan air kelurahan tersebut. Kebutuhan air untuk tiap kelurahan: kelurahan Banjarkemantren = 9.717 L/s kelurahan Sukorejo = 8,275 L/s kelurahan Sidokepung = 14,346 L/s Kebutuhan air tiap kelurahan kemudian dikalikan dengan prosentase terlayani blok. kelurahan Banjarkemantren = 9.717 x 70% = 6,802 L/s kelurahan Sukorejo = 8,275 x 30% = 2,483 L/s kelurahan Sidokepung = 14,346 x 50% = 7,173 L/s Untuk blok I terdapat industri dengan kebutuhan air 0,169 L/s Dari keseluruhan kebutuhan air, jadi kebutuhan air untuk blok I adalah sebesar 16,627 L/s
Cont’d BLOK/ CABANG Blok
Kelurahan
%
I II III IV V
VI
VII
VIII
IX Cb I CbII
Banjarkemantren Sukorejo Sidokepung Sidokepung Sukorejo Entalsewu Sidokerto Sidokerto Sidokerto Sukorejo Buduran Banjarkemantren Wadungasih Prasung Banjarkemantren Wadungasih Sidomulyo Buduran Sidomulyo Siwalanpanji Banjarsari Prasung Dukuhtengah Dukuhtengah Damarsi Siwalanpanji
70 30 50 50 40 100 30 60 10 40 10 20 50 5 10 50 50 90 50 80 100 95 10 90 100 20
Kebutuhan air per desa
kebutuhan air per blok
(L/detik) Non Domestik Kebocoran Domestik 9,948 0,870 2,164 7,810 0,385 1,639 10,862 1,347 2,442 10,862 1,347 2,442 7,810 0,385 1,639 7,341 0,669 1,602 8,227 0,861 1,818 8,227 0,861 1,818 8,227 0,861 1,818 7,810 0,385 1,639 10,920 0,512 2,286 9,948 0,870 2,164 7,268 0,888 1,631 7,828 0,521 1,670 9,948 0,870 2,164 7,268 0,888 1,631 2,615 2,615 0,556 10,920 0,512 2,286 2,615 2,615 0,556 15,547 3,537 3,817 2,545 2,545 0,599 7,828 0,521 1,670 4,406 4,406 0,965 4,406 4,406 0,965 9,690 0,444 2,027 15,547 3,537 3,817
(L/detik) Non Domestik 0,609 0,115 0,673 0,673 0,154 0,669 0,258 0,516 0,086 0,154 0,051 0,174 0,444 0,026 0,087 0,444 1,308 0,461 1,308 2,830 2,545 0,495 0,441 3,965 0,444 0,707
Domestik 6,964 2,343 5,431 5,431 3,124 7,341 2,468 4,936 0,823 3,124 1,092 1,990 3,634 0,391 0,995 3,634 1,308 9,828 1,308 12,438 2,545 7,436 0,441 3,965 9,690 3,109
Kebocoran 1,515 0,492 1,221 1,221 0,656 1,602 0,545 1,091 0,182 0,656 0,229 0,433 0,816 0,083 0,216 0,816 0,278 2,058 0,278 3,054 0,599 1,586 0,096 0,868 2,027 0,763
Kebutuhan Industri
Total Kebutuhan air tiap blok
(L/detik)
(L/detik)
0,169
19,532
0
11,258
0,4850
13,369
0
6,543
0,0135
6,409
0,4259
8,42
0
9,085
0
33,561
0
16,185
0
20,960
0 Qrata2 Qpeak Qmin
4,580 149,900 224,8496952 37,4749492
Penentuan Dimensi Pipa dan Analisa EPANET 2.0 No
Uraian
Notasi
Kriteria Kebutuhan air jam puncak
1 Debit perencanaan
Q.puncak
2 Faktor jam puncak
F.puncak
1,15 - 3
V.min
0,3-0,6 m/detik
- Pipa PVC atau ACP
V.max
3,0-4,5 m/detik
- Pipa baja atau DCIP
V.max
6,0 m/detik
Q peak= F peak x Q rata-rata
3 Kecepatan aliran dalam pipa a) Kecepatan minimum b) Kecepatan maksimum
4 Tekanan air dalam pipa a) Tekanan minimum
H.min
(0,5 - 1,0) atm, pada titik jangkauan pelayanan terjauh
b) Tekanan maksimum - Pipa PVC atau ACP
H.max
6-8 atm
- Pipa baja atau DCIP
H.max
10 atm
- Pipa PE 100
H.max
12,4 MPa
- Pipa PE 80
H.max
9,0 Mpa
Trial 1
Cont’d • Analisa trial 1 menggunakan pompa dengan debit 150 liter per detik dan head 34 meter seperti yang terlihat pada gambar 5.12. Pada analisa EPANET 2.0 trial 1 tersebut, didapat bahwa beberapa pipa mengalami nilai headloss yang sangat besar. Pipa yang memiliki headloss besar diantaranya adalah PE44 (35,82 m/km), PE43 (25,84 m/km), PE42 (19,86 m.km), PE35 (49,08 m/km), PE31 (36,49 m/km), PE34 (59,11 m/km). • .Kecepatan aliran yang memiliki kecepatan kurang dari 0,3 meter per detik dapat menyebabkan timbulnya endapan pada pipa dan tidak dapat terdorong oleh arus air dalam pipa sehingga dapat mengganggu aliran dalam pipa. Pipa yang memiliki kecepatan kurang dari 0,3 m/s adalah PE7, PE8 dan PE19 dengan masing-masing kecepatan 0,19 m/s, 0,19 m/s dan 0,25 m/s.
Cont’d • Untuk sisa pada pipa terjauh (J54) memiliki nilai 6 meter. Hal tersebut tidak memenuhi kriteria perencanaan untuk head pada pipa terjauh, yakni 10 meter. Namun jika headloss pada pipa yang meiliki headloss besar dapat dikurangi, maka dapat dimungkinkan head pada pipa terjauh dapat menjadi lebih besar. • Untuk merealisasikan hal tersebut maka dilakukan trial 2 dimana akan dilakukan pararel untuk beberapa pipa yang memiliki headloss tinggi sehingga nilai headloss dapat dikurangi, pemakaian energi dapat efisien dan head pada pipa terjauh dapat bertambah. Pembuatan pipa pararel lebih dipilih untuk dilakukan karena pipa eksisting yang terpasang hingga sekarang masih dapat dikatakan baru
Trial 2
Cont’d • Pada analisa EPANET 2.0 trial 2 didapati bahwa pipa yang mengalami headloss tinggi seperti pada trial 1 menjadi berkurang. Hal ini dimungkinkan karena pipa dengan diameter yang dirasa kecil pada jaringan eksisting dipararelkan. Pipa yang dipararelkan antara lain adalah PE42, PE43, PE35, PE34,PE32 dan PE31. Pipa tersebut dipararelkan dengan alasan memiliki headloss yang cukup besar dan merupakan pipa eksisting dari PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. • Untuk pipa PE34 misalnya pada trial 1 m memiliki headloss hingga 59,11 m/km dan pada trial 2 headloss pipa PE34 berkurang menjadi 14,78 m/km. Hal tersebut berarti bahwa pipa PE34 memiliki headloss 3,75 meter. • Berkurangnya headloss tentunya akan berpengaruh pada head dan pressure (sisa tekan). Sisa tekan pada titik terjuh pada trial 1 adalah sebesar 6,46 m sedangkan pada trial 2 adalah 33 meter. Artinya sisa tekan menjadi lebih baik ketika pipa eksisting dengan headloss besar dipararelkan.
Cont’d Perbandingan headloss trial 1 dan 2
Unit Headloss
Pipa
(m/km) Trial 1 Trial 2
PE42
19,86
7,56
PE43
25,84
8,83
PE35
49,08
15,04
PE34
59,11
14,78
PE32
10,31
0,78
PE31
36,49
5,79
Namun pada trial 2 ini masih terdapat beberapa pipa yang memiliki kecepatan aliran dibawah kriteria perencanaan, yakni dibawah 0,3 m/s. Tidak dipenuhinya kriteria ini dapat menyebabkan timbulnya endapat klorin pada pipa yang tidak dapat terdorong yang kemudian dapat mengganggu aliran pada pipa. Pipa yang tidak terpenuhi kriteria kecepatan aliran adalah pada pipa Pipa PE7, PE8, P24 PB20 PB25,PB38, PB37, PE32 PB58. Pipa PE8 dan PE7 merupakan pipa eksisting dari PDAM Delta Tirta Siodarjo yang karena ukurannya tidak seragam denngan pipa sekitarnya yang menyebabkan kecepatan aliran pada pipa tidak memnuhi kriteria perencanaan. Sedangkan pipa PB58 merupakan pipa cabang yang terletak pada kelurahan Siwalan Panji. Kecapatan aliran pada pipa PB58 adalah 0,27 m/s dan kecepatanyang diasumsikan masih berada pada ambang yang aman untuk aliran air pada pipa bertekanan.
Trial 3
Cont’d •
•
•
Dari analisa rencana jaringan trial 3 ini dilakukan penggantian dimater pipa eksisting dengan diameter baru, hal ini dikarenakan diameter pipa eksisting dirasa kurang efektif untuk mengalirkan air. Pembesaran diameter dimaksudkan untuk menurunkan headloss pada pipa sehingga pompa dapar bekerja lebih efisien. Sedangkan pipa eksisting yang mengalamai pengecilan pipa dimaksudkan untuk memperbesar velocity aliran pada pipa. Namun pada penggantian diameter pipa ini masih belum dapat memenuhi kriteria perencanaan dalam hal kecepatan pipa yakni diatas 0,3 m/s. Hal yang sama terjadi pada trial 2, terkait belum terpenuhinya kecepatan aliran pipa.
Dari analisa ketiga alternatif sistem pengaliran untuk pengembangan jaringan air minum untuk pelayanan offtake Buduran ini direncanakan menggunakan hasil analisa trial 2, yakni yang menggunakan pararel pipa. Pemilihan dipilih karena pada trial 3, penggantian diameter pipa, pipa eksisting yang telah terpasang masih dipasang pada 2009, jadi terlalu dini untuk melakukan penggantian pipa. Hal ini menyebabkan. Hal ini menyebabkan biaya investasi untuk mengganti pipa menjadi lebih tidak efektif jika dibandingkan dengan pararel pipa.
Penentuan Kapasitas dan Dimensi Reservoir Kapasitas resrvoir ditentukan oleh fluktuasi pemakaian air. Perhitungan kapasitas reservoir ini akan dilakukan dengan metode analisis. Proses suplly yang dilakukan adalah sebesar 100% dan dengan jam operasioan pompa 24 jam, sehingga : 100% % Supply = 24 = 4,17 % Setelah diperoleh data kebutuhan air sesuai fluktuasi pemakaian air di konsumen selanjutnya dapat dilakukan perhitungan volume atau kapasitas reservoir.
Jam
Fluktuasi pemakaian
ke-
air
Supply Air
Pemakaian Air
Cont’d
Selisih Positif
Negatif
0-1
0,75
4,167
3,125
1,042
-
1-2
0,72
4,167
3,000
1,167
-
2-3
0,83
4,167
3,459
0,708
-
3-4
0,89
4,167
3,709
0,458
-
4-5
1,07
4,167
4,459
-
-0,292
5-6
1,50
4,167
6,251
-
-2,084
6-7
1,10
4,167
4,584
-
-0,417
7-8
1,15
4,167
4,792
-
-0,625
8-9
1,05
4,167
4,375
-
-0,208
9-10
1,03
4,167
4,292
-
-0,125
10-11
1,03
4,167
4,292
-
-0,125
11-12
0,93
4,167
3,875
0,292
-
12-13
0,95
4,167
3,959
0,208
-
13-14
0,95
4,167
3,959
0,208
-
14-15
0,99
4,167
4,125
0,042
-
15-16
1,03
4,167
4,292
-
-0,125
16-17
1,06
4,167
4,417
-
-0,250
17-18
1,30
4,167
5,417
-
-1,250
18-19
1,03
4,167
4,292
-
-0,125
19-20
1,01
4,167
4,209
-
-0,042
20-21
0,98
4,167
4,084
0,083
-
21-22
0,97
4,167
4,042
0,125
-
22-23
0,88
4,167
3,667
0,500
-
(+)+ (− ) xQrata−ratax86400 2 5,67 + 5,69 Vreservoir= x0,1x86400 2 Vreservoir= 489,64 m3
Vreservoir=
Perhitungan dimensi reservoir adalah sebagai berikut : Direncanakan : tinggi reservoir =5m (dimaksudkan agar penggalian yang dilakukan tidak terlalu dalam dan meningkatkan biaya investasi) P:L =1 P = L, maka : A = L2 Sehingga, A = Volume / tinggi L2 = 489,64 / 5 L2 = 97,928 m2 L = 9,89m ≈ 10 m, P =10 m
POMPA Berdasarkan hasil analisa EPANET diketahui bahwa pompa yang diperlukan agar kriteria perencanaan dapat terpenuhi adalah pompa dengan head 30 meter dan kapasitas 100 liter per detik.
Nilai Head dan debit pompa yang diperolah dari hasil analisa epanet tersebut selanjutnya diplotkan ke dalam grafik karakteristik pompa untuk mengetahui jenis pompa yang akan digunakan. Pada perencanaan ini akan digunakan 3 buah pompa yaitu 2 pompa operasional dan 1 pompa cadangan
Jembatan Pipa Contoh perhitungan untuk jembatan pipa 1 (JP-1). Diameter Pipa Luar = 400 mm = 0,4 m Diameter Pipa dalam = 361,8 mm = 0,3618 m Panjang Bentangan Sungai = 15 m = 1500 cm Volume Pipa = ∏.r2x L = 3,14 x 0,22 x 15 = 1,88 m3 Volume Pipa Dalam = ∏.r2x L = 3,14 x 0,3168 x 15 = 1,54 m3 Berat Jenis Pipa = 1390 kg/m3 Berat Jenis Air = 1000 kg/m3 Berat Pipa = (Volume pipa-volume pipa dalam) x Berat jenis pipa = (1,88-1,54) x 1390 = 467,3 kg Berat Air = Volume pipa dalam x berat jenis air ` = 1,54 x 1000 = 1541,339 kg Beban total = 467,3 kg + 1541,339 kg = 2017,6 kg y= L/360 = 1500/360 = 4,17 cm 5 × (2017,6/1500) × (15004 ) 𝑦𝑚𝑎𝑥 = = 0,9 𝑐𝑚 384 × 200000 × 49000
Sehingga Ymax
Jembatan Pipa
Diameter pipa luar mm
JP-1 JP-2 JP-3 JP-4 JP-5 JP-6 JP-7
400 140 355 200 160 315 315
m 0,4 0,14 0,355 0,2 0,16 0,315 0,315
Diameter pipa dalam mm 361,8 126,6 321,2 180,8 144,6 285 285
m 0,3618 0,1266 0,3212 0,1808 0,1446 0,285 0,285
Panjang Panjang Volume bentangan bentangan pipa luar sungai sungai m
cm 15 7,5 5 11 9,5 9 5
1500 750 500 1100 950 900 500
m
3
1,88 0,12 0,49 0,35 0,19 0,70 0,39
Volume pipa dalam m
3
1,54 0,09 0,40 0,28 0,16 0,57 0,32
Berat Jenis pipa kg/m
3
1390 1390 1390 1390 1390 1390 1390
Berat jenis air kg/m
3
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Berat Beban
y
ymax Jenis baja
Berat Beban Berat air Pipa total 476,3 1541,339 2017,6 29,2 94,36226 123,6 124,7 404,9401 529,6 87,8 282,2664 370,0 48,6 155,9301 204,6 176,8 573,8546 750,6 98,2 318,8081 417,0
cm
cm
4,17 2,08 1,39 3,06 2,64 2,50 1,39
0,90 WF 400x400x15x15 0,21 WF 150x150x7x10 0,03 WF 350x350x19x19 0,68 WF 200x200x8x12 0,40 WF 175x175x7,5x11 0,13 WF 350x350x13x13 0,01 WF 350x350x13x13
BOQ DAN RAB • PERPIPAAN Diameter
Panjang
Satuan
Volume
Pipa
Pipa
Panjang
(Unit)
1
ø110
1125
6
188
83200
Rp15.600.000,00
2
ø140
316
6
53
144150
Rp7.591.900,00
3
ø160
3442
6
574
189320
Rp108.606.573,33
4
ø200
2251
6
375
241190
Rp90.486.448,33
5
ø225
4497
6
750
271830
Rp203.736.585,00
6
ø250
434
6
72
434190
Rp31.406.410,00
7
ø280
4355
6
726
541900
Rp393.329.083,33
8
ø315
2984
6
497
702130
Rp349.192.653,33
9
ø355
3503
6
584
710630
Rp414.889.481,67
10
ø400
400
6
67
801900
Rp53.460.000,00
11
ø500
5
6
1
841700
Rp701.416,67
No
Harga Satuan
Harga
Rp1.668.299.135,00
AKSESORIS Material
Spec
Jumlah
Harga Satuan
Harga
Material
Spec
Gibolt Joint
PVC
CI
Jumlah
Harga Satuan
Harga
Tee All Flange
ø110
3
275000
Rp825.000
ø140
27
321900
Rp8.691.300
ø160
71
431900
Rp30.664.900
ø200
11
782100
Rp8.603.100
ø225
20
900000
Rp18.000.000
ø250
3
1025000
Rp3.075.000
ø200x200x
ø280
8
1080000
Rp8.640.000
200
ø315
7
1110000
Rp7.770.000
ø225x225x
ø355
7
1275000
Rp8.925.000
225
ø400
1400000
Rp4.200.000
ø250x250x
ø500 ø110
3 Gate Valve 2 3
1550000 2850000
Rp3.100.000 Rp8.550.000
ø140
27
2970000
Rp80.190.000
ø280x280x
Rp226.490.00
280
ø140x140x 140
10
152500
Rp1.525.000
33
187900
Rp6.200.700
7
211900
Rp1.483.300
7
261300
Rp1.829.100
2
289100
Rp578.200
2
311700
Rp623.400
1
330300
Rp330.300
0
360370
Rp0
1
410300
Rp410.300
ø160x160x 160
PVC
250
ø315x315x
ø160
71
3190000
0
ø200
11
3310000
Rp36.410.000
315
ø225
20
3600000
Rp72.000.000
ø355x355x
ø250
3
3750000
Rp11.250.000
355
ø280
8
3750000
Rp30.000.000
ø315
7
3800000
Rp26.600.000
ø355
7
4050000
Rp28.350.000
ø400
3
4100000
Rp12.300.000
ø400x400x 400 ø500x500x
Material
Spec
Jumlah
Harga Satuan
Harga
Material
Spec
Reducer / Increaser
PVC
PVC
Jumlah
Harga Satuan
Harga
Bend 45
ø140-160
5
23100
Rp115.500
ø140
1
109000
Rp109.000
ø160-200
12
41400
Rp496.800
ø160
3
129400
Rp388.200
ø200-225
6
62250
Rp373.500
ø200
1
139400
Rp139.400
ø225-250
11
69100
Rp760.100
ø225
4
144200
Rp576.800
ø250-280
2
77400
Rp154.800
ø250
1
153100
Rp153.100
ø280
3
166900
Rp500.700
ø280-315
5
89200
Rp446.000
ø315
10
176600
Rp1.766.000
ø315-355
2
98200
Rp196.400
ø355
0
199000
Rp0
ø355-400
3
110300
Rp330.900
ø400
0
224100
Rp0
ø400-500
2 Bend 90
124300
Rp248.600
ø500
0
247800
Rp0
ø140
10
109000
Rp1.090.000
ø160
24
129400
Rp3.105.600
ø200
2
139400
Rp278.800
ø225
4
144200
Rp576.800
ø250
0
153100
Rp0
ø280
2
166900
Rp333.800
ø315
1
176600
Rp176.600
ø355
6
199000
Rp1.194.000
ø400
4
224100
Rp896.400
ø500
1
247800
Rp247.800
PVC
Meter Air
CI
ø110
3
2300000
Rp6.900.000
ø140
5
2450000
Rp12.250.000
ø160
11
2750000
Rp30.250.000
ø200
1
2900000
Rp2.900.000
ø225
1
3000000
Rp3.000.000
Flange With Thrust
CI
ø110
3
2300000
Rp6.900.000
ø140
4
2419000
Rp9.676.000
ø160
11
2653000
Rp29.183.000
ø200
1
2870000
Rp2.870.000
ø225
1
2911000
Rp2.911.000
GALIAN TANAH Volume
Harga
Harga
Diameter
L
Galian Tanah
Galian Tanah/m'
Galian Tanah Total
(mm)
(m)
(m3)
(Rp)
(Rp)
110 140 200 225 250 280
315 355 400 500
Volume
Harga
Urugan Urugan Pasir/m' Pasir
(m3)
(Rp)
Harga
Volume
Ongkos
Ongkos
Urugan Pasir Total
Urugan tanah kembali/ m
Urugan tanah kembali/m
Tanah Buang/m'
(Rp)
(m3)
(Rp)
(Rp)
1125
0,638
20250
Rp14.534.438
0,2592
105436
Rp30.745.234
0,4125
6730
Rp3.123.140,63
316
0,655
20250
Rp4.188.146
0,2719
105436
Rp9.060.295
0,4125
6730
Rp877.255,50
3442
0,813
20250
Rp56.631.656
0,3523
105436
Rp127.860.217
0,4875
6730
Rp11.292.771,75
2251
0,893
20250
Rp40.682.604
0,3933
105436
Rp93.346.736
0,525
6730
Rp7.953.345,75
4497
0,975
20250
Rp88.787.644
0,4361
105436
Rp206.786.005
0,5625
6730
Rp17.023.955,63
434
1,064
20250
Rp9.350.964
0,4829
105436
Rp22.099.205
0,6
6730
Rp1.752.492,00
4355
1,160
20250
Rp102.320.997
0,5338
105436
Rp245.119.832
0,6375
6730
Rp18.684.583,13
2984
1,194
20250
Rp72.163.751
0,5494
105436
Rp172.847.242
0,6375
6730
Rp12.802.479,00
3503
1,378
20250
Rp97.713.996
0,6473
105436
Rp239.066.982
0,7125
6730
Rp16.797.322,88
400
1,550
20250
Rp12.555.000
0,7245
105436
Rp30.555.237
0,75
6730
Rp2.019.000,00
CONT’D Volume Pembuangan tanah galian
(m3)
Ongkos
Ongkos
Pembuangan Pembuangan tanah tanah galian galian/m'
(Rp) 0,226 0,242 0,325 0,368 0,413 0,464 0,523 0,557 0,665 0,800
8850 8850 8850 8850 8850 8850 8850 8850 8850 8850 Total
(Rp) Rp2.245.134 Rp676.777 Rp9.900.053 Rp7.321.096 Rp16.416.861 Rp1.782.178 Rp20.147.700 Rp14.702.877 Rp20.616.031 Rp2.832.000
Total biaya
Rp50.647.946,97 Rp14.802.473,22 Rp205.684.697,48 Rp149.303.782,43 Rp329.014.465,42 Rp34.984.838,87 Rp386.273.112,13 Rp272.516.348,68 Rp374.194.331,40 Rp47.961.236,88 Rp1.865.383.233,47
Beban kerja untuk penggalian tanah No. 1.
Analisa
Mando r
harga
Jumlah
Total
e
n
satuan (Rp)
(Rp)
(Rp)
0,75
oh
25000
18750
0,025
oh
60000
1500
20250
1 m3 urugan tanah kembali Pekerja Mando r
3.
satua
1 m3 galian untuk tanah biasa sedalam 0-1 m Pekerja
2.
volum
0,25
oh
25000
6250
0,008
oh
60000
480
6730
1 m3 urugan pasir dengan pasir urug Bahan : Pasir urug
1,2
m3
81113
97335,6
97335, 6
Upah : Pekerja Mando
r 4.
0,3
oh
25000
7500
0,01
oh
60000
600
8100
1 m3 pembuangan tanah sejauh 150 m Pekerja Mando r
0,33
oh
25000
8250
0,01
oh
60000
600
8850
Reservoir No.
Uraian Pekerjaan
material
satua
Jumla
n
h
harga satuan (Rp)
Harga Total
Biaya Total
(Rp)
(Rp)
A
Pekerjaan Galian
1
Galian tanah
Tanah
m3
250
25000
6250000
2
Urugan Pasir
Pasir
m3
100
81113
8111300
3
Pekerjaan Urugan Pasir
m3
100
25000
2500000
4
Pembuangan Tanah
Tanah
m3
150
25000
3750000
B
Pekerjaan Lantai
1
Beton lantai kerja
Beton 1:3:5
m3
5
375000
1875000
2
Pekerjaan Lantai Kerja
m3
5
91900
459500
3
Beton lantai reservoir
m3
25
375000
9375000
4
Pekerjaan Lanati Reservoir
m3
25
91900
2297500
C
Pekerjaan Dinding
1
Bahan beton dinding
m3
66
375000
24750000
2
Pekerjaan Beton Dinding
m3
66
91900
6065400
D
Pekerjaan Atap
1
Bahan beton atap
m3
30
375000
11250000
2
Pekerjaan Beton Atap
m3
30
91900
2757000
Beton 1:3:5
Beton 1:3:5
Beton 1:3:5
Total
Rp20.611.300
Rp14.007.000
Rp30.815.400
Rp14.007.000
Rp79.440.700
NO
URAIAN PEKERJAAN
1
2
3
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Galian tanah pondasi
m3
90
37113,72
Rp3.340.234,80
Penimbunan tanah kembali
m3
81
14021,23
Rp1.135.719,31
Lapisan pasir tebal 10 cm
m3
9
56010,58
Rp504.095,22
Lantai kerja 1:3:5
m3
5
401547,4
Rp2.007.736,83
Lantai Rabat Beton 1:2:3
m3
5
401547,4
Rp2.007.736,83
Pasir Urug
m3
9
36400
Rp327.600,00
m3
27
401547,4
Rp10.841.778,86
m2
21,6
104857,8
Rp2.264.928,05
Pintu Panel 2 pintu
m2
2,8
34542
Rp96.717,60
Jalusi uk. 0,8 x 3
m2
1
367150
Rp367.150,00
JUMLAH
Rp22.893.697,48
DIBULATKAN
Rp22.893.000,00
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN ATAP BETON
PEKERJAAN DINDING Pasangan bata merah 1 : 4
5
VOLUME
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Atap Beton 1:2:3 4
SATUAN
PEKERJAAN PINTU
Thrust block • BOQ Thrust block 45˚ ND
Diameter
A1
A2
H
Vol. Beton
mm
m
m2
m2
m
Seluruh
Vol. Pipa
Vol. Beton
110
0,11
0,16
0,022
0,1
0,0381
0,0009
0,0371
140
0,14
0,25
0,028
0,2
0,0685
0,0015
0,0670
160
0,16
0,25
0,032
0,2
0,0688
0,0020
0,0668
200
0,2
0,49
0,04
0,4
0,1687
0,0031
0,1656
225
0,225
0,56
0,045
0,5
0,2129
0,0040
0,2090
250
0,25
0,81
0,05
0,6
0,3343
0,0049
0,3294
280
0,28
0,81
0,056
0,6
0,3356
0,0062
0,3295
315
0,315
1
0,063
0,6
0,4134
0,0078
0,4056
355
0,355
1,44
0,071
0,8
0,6937
0,0099
0,6838
400
0,4
1,96
0,08
0,8
0,9426
0,0126
0,9300
500
0,5
2,56
0,1
1,2
1,6022
0,0196
1,5826
• RAB Thrust block 45˚ ND mm
Vol Beton
Jumlah
Vol. beton total
Harga Satuan
Harga Total
110
0,0371
0
0
26580
Rp0,00
140
0,0670
1
0,067
26580
Rp1.780,81
160
0,0668
3
0,200
26580
Rp5.326,21
200
0,1656
1
0,166
26580
Rp4.401,06
225
0,2090
4
0,836
26580
Rp22.217,17
250
0,3294
1
0,329
26580
Rp8.756,03
280
0,3295
3
0,988
26580
Rp26.270,91
315
0,4056
10
4,056
26580
Rp107.809,71
355
0,6838
0
0
26580
Rp0,00
400
0,9300
0
0
26580
Rp0,00
500
1,5826
0
0
26580
Rp0,00
Jumlah
Rp176.561,90
• BOQ Thrust block 90˚ ND
Diameter
A1
A2
H
Vol. Beton
mm
m
m2
m2
m
Seluruh
Vol. Pipa
Vol. Beton
110
0,11
0,2
0,0275
0,05
0,0538
0,0012
0,0526
140
0,14
0,3
0,035
0,15
0,0918
0,0019
0,0898
160
0,16
0,49
0,04
0,35
0,1844
0,0025
0,1819
200
0,2
0,665
0,05
0,35
0,2498
0,0039
0,2459
225
0,225
0,76
0,05625
0,45
0,3127
0,0050
0,3077
250
0,25
1,44
0,0625
0,55
0,6369
0,0061
0,6308
280
0,28
1,69
0,07
0,55
0,7477
0,0077
0,7400
315
0,315
1,96
0,07875
0,55
0,8681
0,0097
0,8584
355
0,355
2,56
0,08875
0,75
1,3151
0,0124
1,3027
400
0,4
3,6
0,1
0,75
1,8574
0,0157
1,8417
500
0,5
6,16
0,125
1,2
4,2912
0,0245
4,2666
• RAB Thrust block 90˚ ND mm
Vol Beton
Jumlah
Vol. beton total
Harga Satuan
Harga Total
110
0,0526
0
0
26580
Rp0,00
140
0,0898
10
0,898
26580
Rp23.877,42
160
0,1819
24
4,365
26580
Rp116.016,06
200
0,2459
2
0,492
26580
Rp13.070,48
225
0,3077
4
1,231
26580
Rp32.719,35
250
0,6308
0
0,000
26580
Rp0,00
280
0,7400
2
1,480
26580
Rp39.340,49
315
0,8584
1
0,858
26580
Rp22.816,33
355
1,3027
6
7,8163575
26580
Rp207.758,78
400
1,8417
4
7,3668
26580
Rp195.809,54
500
4,2666
0
0
26580
Rp0,00
Jumlah
Rp651.408,45
• BOQ Thrust block Tee ND
Diameter
A1
A2
H
Vol. Beton
mm
m
m2
m2
m
Seluruh
Vol. Pipa
Vol. Beton
110
0,11
0,16
0,022
0,15
0,0411
0,0009
0,0402
140
0,14
0,25
0,035
0,25
0,0863
0,0019
0,0843
160
0,16
0,36
0,04
0,3
0,1300
0,0025
0,1275
200
0,2
0,64
0,06
0,5
0,3089
0,0047
0,3042
225
0,225
0,81
0,0675
0,45
0,3751
0,0060
0,3691
250
0,25
1
0,0875
0,5
0,5325
0,0086
0,5239
280
0,28
1
0,112
0,6
0,6249
0,0123
0,6126
315
0,315
1,21
0,126
0,55
0,7332
0,0156
0,7176
355
0,355
1,44
0,1597
0,65
1,0061
0,0223
0,9838
400
0,4
1,56
0,18
0,7
1,1264
0,0283
1,0981
500
0,5
1,96
0,25
1,4
2,1234
0,0491
2,0743
• RAB Thrust block Tee ND mm
Vol Beton
Jumlah
Vol. beton total
Harga Satuan
Harga Total
110
0,0402
0
0
26580
Rp0,00
140
0,0843
10
0,843
26580
Rp22.415,75
160
0,1275
34
4,335
26580
Rp115.232,19
200
0,3042
7
2,129
26580
Rp56.599,90
225
0,3691
7
2,584
26580
Rp68.677,04
250
0,5239
2
1,048
26580
Rp27.852,66
280
0,6126
2
1,225
26580
Rp32.565,82
315
0,7176
1
0,718
26580
Rp19.074,24
355
0,9838
0
0
26580
Rp0,00
400
1,0981
1
1,098138
26580
Rp29.188,51
500
2,0743
0
0
26580
Rp0,00
Jumlah
Rp371.606,11
POMPA
Jenis Pompa POMPA GRUNDFOS HS-125X100X381
Jumlah
Harga Satuan
4
Rp55.995.181
Total
Rp223.980.724
REKAPITULASI INVESTASI
Perpipaan
Rp1.668.299.135
Aksesoris
Rp778.510.200
Galian
Rp1.865.383.233
Reservoir
Rp79.440.700
Rumah Pompa
Rp22.893.000
Thrust Block Pompa TOTAL
Rp1.199.576 Rp223.980.724 Rp4.639.706.569
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa perencanaan pengembangan jaringan distribusi untuk pelayanan offtake Buduran didapatkan kesimpulan sebagai berikut: • Kelurahan yang dilayani oleh offtake Buduran adalah Kelurahan Entalsewu, Sidokerto, Buduran, Siwalan Panji, Sidomulyo, Prasung, Damarsi, Dukuhtengah, Banjarsari, Wadungasih, Banjarkemantren, Sukorejo, Sidokepung. Kebutuhan air untuk daerah pelayanan offtake Buduran adalah 196,87 Liter per detik. Rencana sistem jaringan untuk pelayanan offtake Buduran meliputi 8 sistem loop dan 2 pipa cabang. Kecepatan aliran terendah adalah 0,13 m/s dan tertinggi adalah 1,68. Sisa tekan pada semua titik pelayanan mememnuhi kriteria yakni diatas 10 m. Berdasarkan hasil analisa diperoleh trial 2 yakni pararel pipa lebih efisien secara sistem pengeliran maupun teknis. • Sistem pengaliran yang digunakan untuk perencanaan pengembangan jaringan distribusi air minum untuk offtake Buduran ini menggunakan sistem pemompaan dengan spesifikasi pompa Grundfoss HS tipe 125x100x381 dengan kapasitas 50 liter per detik dan head 30 m. • Investasi yang diperlukan untuk pembangunan jaringan sistem distribusi pelayanan offtake Buduran adalah sebesar Rp4.639.706.569.
Saran Berdasarkan hasil analisa perencanaan pengembangan jaringan distribusi untuk pelayanan offtake Buduran didapatkan saran sebagai berikut: • Pipa eksisting yang memiliki headloss besar diperlukan pemasangan pipa pararel • Untuk perencanaan selanjutnya, sebaiknya PDAM Delta Tirta Sidoarjo memiliki data-data yang lebih lengkap terkait dengan pengembangan jaringan distribusi air minum. • Alternatif pengaturan tekanan selain dengan pemasangan pipa pararel, pergantian diameter pipa, dapat juga dilakukan dengan pengaturan katup. Daerah dengan tekanan yang kecil dapat dipasang booster, sementara daerah dengan tekanan tinggi dapat dipasang valve pengurang pressure. • Perencanaan thrust block sebaiknya disesuaikan dengan rencana pengembangan jalan sehingga dapat ditentukan kekuatan thrust block sesuai dengan posisinya dari jalan. • Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pelayanan maka diperlukan pemasangan pipa pararel untuj daerah yang mengalamu peningkatan jumlah pelayanan dari jumlah pelayanan perencanaan