PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PERUMNAS DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK
PLANNING OF DEVELOPMENT ON DRINKING WATER DISTRIBUTION SYSTEM IN PERUMNAS DRIYOREJO GRESIK DISTRICT MADE BAYU YUDHA PRAWIRA dan HARI WIKO INDARJANTO Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
[email protected]
Abstrak PERUMNAS Driyorejo adalah salah satu real estate yang memiliki kontribusi menyediakan rumah bagi masyarakat menengah ke bawah. Mengikuti rencana pengembang dari PERUMNAS Kota Baru Driyorejo dengan PT. Bukit Citra Mas direncanakan pengembangan area perumahan. Penambahan unit rumah sebanyak 654 unit pada sebuah lahan 17 ha. Hasil evaluasi dan simulasi jaringan distribusi menunjukkan bahwa debit air minum yang perlu disuplai untuk pelayanan 18 jam sebesar 160 L/dt, dengan jumlah debit untuk area pengembangan 15 L/dt. Dengan debit suplai sebesar itu dan desain jaringan berupa model loop maka pengaliran bergilir tidak perlu diterapkan lagi. Untuk keperluan distribusi itu diperlukan volume reservoir sebesar 1.480,28 m3. Sebagai alternatif sumber air baku untuk instalasi pengolahan air PERUMNAS dipilih Kali Surabaya dengan kapasitas yang disadap sebesar 66 L/dt. Desain Intake terdiri dari sumur pengumpul ditempatkan di tepi Kali Surabaya dengan dimensi yang diperlukan panjang 3 m, lebar 1,36 m, dan kedalaman sumur 6 m. Kata kunci: Sistem distribusi air minum, PERUMNAS Driyorejo Abstract PERUMNAS Driyorejo is one of real estate has a contribution which provide houses for middle economic people. As a plan of developer between PERUMNAS and PT. Bukti Citra Mas planned to develop 654 units houses on 17 ha areas. Evaluation and water networks simulation result indicate that need to be 160 L/s supplied of water for 18 hours of services with 15 L/s of water on development area. With this sufficient flow, rotating supplied system doesn’t needed. For this distribution system needs volume of reservoir approximately to 1.480,28 m3. As an alternative raw water Surabaya River has been chosen with required tapping 66 L/s. In this research Intake designed using Collector Well with dimension 3 m length, 1,86 m width, and 6 m for depth. Keyword: Drinking water distribution system, PERUMNAS Driyorejo
1. PENDAHULUAN PERUM PERUMNAS (Perusahaan Umum Perumahan Nasional) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa real estate dengan menyediakan rumah untuk masyarakat menengah ke bawah di Indonesia dengan beragam tipe dan luas kavling tanah. PERUMNAS memiliki beberapa cabang di 34 kota, seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini menyebabkan PERUM PERUMNAS memainkan peranan dalam perkembangan kawasan permukiman berskala besar dan menjadikan kawasan tersebut sebagai kota baru. Salah satu cabang PERUMNAS berada di Driyorejo, Gresik. Proyek PERUMNAS yang mendapat dana dari Pemerintah Pusat dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti listrik (PLN), air minum (PDAM), pasar, tempat ibadah, ruko, terminal, sekolahan, dan rumah sakit. Dalam hal tinjauan penyediaan air minum, PDAM Gresik menyuplai air minum ke wilayah Driyorejo, dalam hal ini PERUMNAS Kota Baru Driyorejo, dari IPA (Instalasi Pengolah Air) yang ada di Desa Krikilan. Kapasitas produksi IPA ini sebesar 150 L/dt. Debit ini untuk wilayah Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Wringinanom. Debit yang masuk ke area PERUMNAS Driyorejo rata-rata 50 L/dt, sedangkan kebutuhan ideal (normal) yang seharusnya diterima diperkirakan 70 – 80 L/dt. Oleh karena debit suplai yang terbatas, maka sistem pendistribusian menerapkan sistem bergilir sehingga pelayanan tidak 24 jam. Mengatasi problematika seperti itu banyak ditemui dari warga setempat menggunakan tangki air untuk menyimpan atau bahkan membeli air. Jumlah air yang terbatas tidak akan memenuhi apabila direncanakan pengembangan wilayah PERUMNAS sesuai rencana siteplan PERUMNAS Kota Baru Driyorejo dengan pihak pengembang swasta PT. Bukit Citra Mas. Dengan demikian maka diperlukan sebuah upaya evaluasi dan pengembangan sistem distribusi wilayah setempat. Disertai oleh upaya area pengembangan, PERUMNAS Kota Baru Driyorejo juga akan mendirikan instalasi pengolah air baru khusus area perumahan. Dengan permasalahan tersebut maka bahasan sistem distribusi air minum di PERUMNAS Kota Baru Driyorejo layak untuk dibahas dan dianalisis pada Tugas Akhir ini. 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN Pelayanan air minum Perumahan Nasional (PERUMNAS) Kota Baru Driyorejo dilayani oleh PDAM Cabang Driyorejo dengan debit suplai 50 L/dt. Suplai ini disuplai oleh rumah pompa yang mendapat dari Instalasi Pengolah Air (IPA) Krikilan sebesar 150 L/dt. Keterbatasan debit tersebut membuat PDAM setempat menerapkan sistem pengaliran bergilir pada jam-jam tertentu. Pergiliran suplai air minum dibedakan dua bagian: Daerah Selatan dan Daerah Utara. Daerah Selatan meliputi Jl. Pancawarna, Jl. Mutiara (AL), Jl. Mutiara (Umum), dan Jl. Granit Kumala. DaerahUtara meliputi Jl. Intan (AL), Jl. Aqua Marine, Jl. Silindri, Jl. Mirah Delima, Jl. Zamrud, Jl. Pirus Biru, Jl. Biguri Bulat, dan Jl. Biduri Pandan. Gambaran yang ingin diperoleh menyangkut kapasitas distribusi, kondisi jaringan pipa distribusi, serta beberapa aspek yang berkaitan dengan sistem distribusi. Data primer meliputi data kebutuhan air domestik dan non domestik serta pertambahan unit rumah dan fasilitas umum yang direncanakan diperoleh dengan metode survey terhadap kebutuhan pemakaian (Real Demand Survey) pelanggan maupun non pelanggan PDAM. Daerah pelayanan
disesuaikan dengan persebaran rumah yang ada pada kondisi eksisting maupun rencana pengembangannya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Mengikuti rencana pihak PDAM akan didirikan instalasi pengolah air khusus untuk area perumahan. Instalasi ini akan menggantikan peran IPA Krikilan dalam hal distribusi air minum untuk area perumahan setempat. Berdasarkan hasil survey kebutuhan air diperoleh konsumsi air rata-rata warga perumahan setempat adalah 143,64 L/orang.hari. Pada umumnya tekanan air yang sampai di pelanggan tidak memenuhi standar kriteria perencanaan yakni kurang dari 1 kg/cm2 atau 10 meter kolom air. Tekanan yang minim membuat air yang didistribusikan tidak sampai ke pelanggan dengan optimal. Dari hasil hasil bahasan diperoleh kebutuhan air yang perlu disuplai untuk 18 jam pelayanan adalah 160 L/dt. Debit tersebut dirancang untuk jam puncak, sedangkan debit rata-rata yang dibutuhkan 80 L/dt. Perhitungan kebutuhan pelanggan domestik dan non domestik didasarkan pada perhitungan kebutuhan nyata dan standar pemakaian air dari NSPM Kimpraswil SPAM Perkotaan seperti pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Penetapan Kebutuhan Air Jenis Pelanggan Konsumsi Rumah Sakit 143,64 L/orang.hari Sekolah Dasar 15 L/orang.hari SLTP 15 L/orang.hari Masjid Raya 20 L/orang.hari Tempat Ibadah 20 L/orang.hari TK 15 L/orang.hari Rumah Sakit 100 L/orang.hari Puskesmas 200 L/orang.hari Kantor Pos 20 L/orang.hari Pertokoan 20 L/orang.hari Perkantoran 20 L/orang.hari Gedung Serba Guna 20 L/orang.hari Club House 30 L/orang.hari Playgroup 20 L/orang.hari Terminal 3 L/orang.hari Pemadam Kebakaran 500 L/orang.hari Pasar 3 L/orang.hari Koramil 100 L/orang.hari Kantor Polisi 100 L/orang.hari Dari hasil simulasi menggunakan program Epanet 2.0 diperoleh tekanan dan kecepatan aliran air pada rentang 3,32 – 40,48 meter kolom air (10 – 100 mka) dan 0,13 – 1,57 m/dt (0,3 – 3 m/dt) yang sudah memenuhi standar kriteria perencanaan. Meskipun ada beberapa titik node atau pipa yang tekanan dan kecepatan aliran tidak memenuhi kriteria perencanaan, kondisi seperti itu dibiarkan karena terjadi pada area eksisting. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Jaringan Distribusi PERUMNAS Kota Baru Driyorejo Jaringan pipa distribusi dari IPA PERUMNAS disambung ke jaringan distribusi eksisting. Pada kondisi itu beberapa pipa untuk diparalel. Penambahan pipa yang diparalel ini untuk menghindari penggantian pipa eksisting. Dengan cara tersebut untuk menangani headloss yang terlalu besar mengingat pipa distribusi dari IPA PERUMNAS disambung ke pipa eksisting 150 mm. Penambahan pipa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Penambahan Pipa Diameter Panjang Pipa Pipa (mm) (m) 20 677 25 2.442 50 3.525 75 2.680 100 335 150 1.169 200 564 350 274 400 332 450 2 Untuk keperluan distribusi tersebut IPA PERUMNAS harus menyediakan reservoar berkapasitas 1.480,28 m3. Reservoar ini dirancang berdasarkan jam pengoperasian pompa dan fluktuasi pemakaian air sesuai dengan pola atau karakter warga perumahan dalam mengkonsumsi air. Pemilihan alternatif sumber air baku untuk keperluan air baku IPA PERUMNAS dipilih Kali Surabya. Kali Surabaya memiliki debit minimum sebesar 20 m3/dt dengan pemanfaatan sebesar 13 m3/dt untuk keperluan air minum, pertanian, industri. Kapasitas sadap yang diperlukan untuk instalasi ini sebesar 66 L/dt yang didasarkan pada hitungan debit hari maksimum. Rencana unit
Intake baru diletakkan di tepi Kali Surabaya di dekat wilayah pelayanan berjarak 2,5 km. Intake hanya terdiri dari bar screen dan sumur pengumpul (well collector) dengan dimensi sumur 3 m untuk panjang, 1,86 m untuk lebar, kedalaman sumur 6 m. Transmisi air baku menggunakan pompa submersible dengan kemampuan debit (Q) 88 L/dt dan head 45 m dan dimensi pipa transmisi 350 mm. 4. KESIMPULAN Pergiliran sistem distribusi di PERUMNAS Kota Baru Driyorejo disebabkan oleh karena minimnya debit suplai (50 L/dt). Debit ini menyebabkan beberapa rumah ada yang mendapat suplai sedikit maupun banyak disebabkan bergantung pada topografi rumah itu berada mengingat topografi di wilayah setempat ada yang rendah maupun tinggi. Dari hasil simulasi jaringan distribusi dibutuhkan debit suplai sebanyak 160 L/dt dimana debit ini dirancang untuk kebutuhan jam puncak, sedangkan untuk debit rata-rata diperlukan 80 L/dt. Instalasi pengolahan air PERUMNAS menyediakan reservoir 1.480,28 m3. DAFTAR PUSTAKA Al Layla, M. Anis., Ahmad, Shahim., Middlebrooks, E. Joe. Design. United State of America: Ann Arbor Science.
1978. Water Supply Engineering
Anonim. 2002. Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Bagian: 6 Volume II dan III Air Minum Perkotaan. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Badan Penelitian dan Pengembangan: Jakarta. Anonim. 2002. Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Bagian: 6 Volume IV, V dan VI Air Minum Perkotaan. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Badan Penelitian dan Pengembangan: Jakarta. Babbit, Harold E. dan Donals, James. 1955. Water Supply Engineering. London: Mc Graw-Hill Book Company. Bhave, P.R. dan Gupta, R. 2006. Analysis of Water Distribution Networks. Alpha Science: India. Canonica, Lucio. 1991. Memahami Hidrolika. Bandung: Angkasa. Mangkoedihardjo, Sarwoko. 1985. Penyediaan Air Bersih. Surabaya: Teknik Penyesahatan FTSP Kampus ITS Keputih Sukolilo. Swamee, Prabhata K., Sharma, Ashok K. 2008. Design of Water Supply Pipe Networks. United States of America: Wiley.
Purwanto, Heru. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Distribusi Air Bersih Kecamatan Gedangan Sidoarjo. Surabaya: Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Sukiyat. 2008. Model Kepemimpinan Dalam Kebijakan Pelayanan Publik (Studi pada PDAM Pemerintah Kabupaten Gresik). Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945. Talanipa, Romy. 2007. Strategi Peningkatan Pelayanan Air Bersih PDAM Kendari. Surabaya: Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Trijoko. 2010. Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Bersih. Bandung: Graha Ilmu. Twort, A.C. 1963. A Textbook of Water Supply. London: Edward Arnold Publisher Ltd.