PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA 57 CELLULER KLUNGKUNG, BALI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Ida Faiza 10.12.5248
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
Design of Sales Information System at 57 Celluler Klungkung, Bali Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada 57 Celluler Klungkung, Bali Ida Faiza Bambang Sudaryatno Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
57 Celluler is one company that is engaged in the sale of mobile phones and accessories . Recording sales of existing on 57 Celluler still recorded manually so easily happen fault and constraints in the data management and presentation of the required information . Data was collected through interviews , observations on 57 Celluler and literature studies , and analyze the weaknesses of the old system using PIECES analysis and analyzing system requirements ( what needs to be done by the system and the characteristics that must be possessed by system) . Sales information system design using the design process Celluler 57 ( flowcharts and data flow diagrams ), database design and interface design . The results of the analysis of the problems found , less than the maximum data collection process , difficulties in the search for the required data , the reporting process requires considerable time , and the media used is paper so easily damage occurs . Sales information system is built to provide convenience in the processing of data about sales and presenting quality information to its users . Keywords: information systems, sales, data
1.
Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi telah memberi perubahan menuju pekerjaan
berbasis sistem komputerisasi yang efisien. Persaingan bisnis yang sangat ketat tentunya menuntut adanya alat bantu atau sistem yang dapat menunjang kinerja perusahaan. Pada perusahaan baik dagang maupun jasa, penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan. Dengan bantuan teknologi informasi maka dapat diciptakan sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat membantu pengelolaan data penjualan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak manajemen di dalam mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kemajuan usahanya. 57 Celluler adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan handphone dan aksesorisnya. Pencatatan data penjualan yang ada pada 57 celluler masih dicatat secara manual sehingga mudah terjadi kesalahan dan kendala di dalam pengolahan data dan penyajian informasi yang dibutuhkan. Melihat kelemahan pada usaha tersebut, penulis bermaksud untuk merancang sistem informasi penjualan pada 57 Celluler yang bertujuan untuk mengoptimalkan komputer yang ada dari pencatatan manual yang kurang efektif dan efisien menjadi sistem terkomputerisasi sehingga dapat mempermudah dan mempercepat di dalam kegiatan operasional pada usaha tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul sebagai berikut : “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada 57 Celluler Klungkung, Bali ” dengan harapan dapat memecahkan masalah yang ada pada pengolahan data dan penyajian informasi penjualan pada 57 Celluler.
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Definisi Sistem Adapun definisi sistem menurut beberapa ahli : 1.
Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
2. Scott (1996) sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
1
2.1.2
Karakteristik Sistem Sesuatu disebut sistem jika mempunyai karakteristik yang menyusunnya.
Adapun karakteristik sistem menurut Jogiyanto (2005) adalah sebagai berikut: 1. Komponen Sistem (Component System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. 2. Batas Sistem (Boundary System) Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung Sistem (Interface System) Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. 5. Masukan Sistem (Input System) Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). 6. Keluaran Sistem (Output System) Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
2
7. Pengolah Sistem (Process System) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem (Objective System) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.2
Konsep Dasar Informasi
2.2.1
Definisi Informasi Jogiyanto (2005) mendefinisikan bahwa informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan Gordon B. Davis menyebut informasi sabagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang. Sumber dari informasi adalah data, dan data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai.
2.2.2
Kualitas Informasi John Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan
berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu: 1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat Waktu (Time Liness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Suatu perusahaan akan membutuhkan informasi yang berbeda dengan perusahaan lainnya.
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1
Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari
suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
3
Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan
serangkaian
prosedur
dan
metode
yang
dirancang
untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS). CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) adalah jenis sistem informasi yang menggunakan computer.
2.3.2
Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri
dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di komputer dan digunakan untuk memanipulasinya.
4
6. Blok Kendali (Controls Block) Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi. 2.3.3
Konsep Dasar Sistem Informasi Pada hakikatnya maksud dari penjualan adalah keberhasilan suatu perusahaan
pada umumnya dinilai berhasil dilihat dari kemampuannya dalam memperoleh laba. Adapun definisi penjualan menurut beberapa ahli : 1. Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim, penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai maupun peralatan kas atau harta lainnya. 2.4
Konsep Dasar Analisis Sistem
2.4.1
Definisi Analisis Sistem Analisis sistem (system Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan,
hambatan-hambatan
yang
terjadi
dan
kebutuhan-kebutuhan
yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting , karena kesalahan di dalam tahap analisis ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
2.4.2
Analisis Kelemahan Sistem Lama
2.4.2.1 Analisis PIECES Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency dan Services). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja..
5
2.4.3
Analisis Keubutuhan Sistem Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya
kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah yang paling krusial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai berikut : a. Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem. b. Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem. 2.4.4
Analisis kelayakan Sistem Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan sistem, maka tahap
desain sistem bisa dimulai. Namun tidak semua kebutuhan sistem yang didefinisikan pada tahapan analisis kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan pada sistem informasi. Harus ada mekanisme untuk menjustifikasi apakah kebutuhan sistem yang dibuat untuk dilanjutkan menjadi sistem yang layak untuk dilanjutkan menjadi sistem atau tidak. Tahapan inilah yang sering kita sebut sebagian tahapan analisis kelayakan atau studi kelayakan. Aspek kelayakan diantaranya : 1. Kelayakan Teknis 2. Kelayakan Operasional 3. Kelayakan Ekonomi
2.5
Konsep Dasar Perancangan Sistem
2.5.1
Definsis Desain Sistem Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling
melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan-perubahan bagian relatif pada sistem awal (aslinya). Pada desain model proses dan model data, untuk mewujudkan kebutuhan sistem didefinisikan dan kerangka kerja untuk coding juga ditentukan. 2.5.2
Konsep Pemodelan Sistem
2.5.2.1 Flowchart Flowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan sebagai alat komunikasi dan untuk dokumentasi (Teguh, 2004).
6
2.5.2.2 Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan (Raymond Mc. Leod, 2004). Menurut Hanif Al Fatta (2007) ada empat elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu: 1. Proses, 2. Data Flow 3. Data Store 4. External Entity 2.6
Konsep Basis Data
2.6.1
Definisi Basis Data Kusrini (2007:2) mendefinisikan basis data adalah kumpulan data yang saling
berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut: 1.
Himpunan
kelompok
data
yang
saling
berhubungan
yang
diorganisasi
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. 2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpan elektronik.
2.7
Bahasa Pemprograman java
2.7.1
Sejarah Java Java bermula dari proyek penelitian perusahaan Sun Microsystems dengan
nama sandi Green pada tahun 1991. Terdapat prediksi bahwa mikroprosesor akan digunakan luas pada peralatan-peralatan elektronik. Karena adanya bermacam tipe mikroprosesor, maka dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang dapat berjalan di semua mikroprosesor. Terciptalah sebuah bahasa pemrograman baru oleh James Gosling, yaitu salah satu orang yang berperan besar dalam proyek tersebut dan program ini diberi nama Oak. Selang beberapa waktu kemudian, ditemukan bahwa sudah ada bahasa pemrograman bernama Oak. Akhirnya setelah beberapa pegawai Sun mengunjungi sebuah kedai kopi, nama bahasa pemrograman ini diganti dengan Java yang merupakan salah satu jenis biji kopi di kedai tersebut yaitu biji kopi Jawa. Sun Microsystems mengumumkan kehadiran bahasa Java secara formal di tahun 1995 (Rachmad Hakim dan Sutarto, 2009).
7
2.8
Perangkat Lunak yang digunakan
2.8.1
MySQL Database Server Menurut Didik Dwi Prasetyo (2004:18), MySQL merupakan salah satu database
server yang berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System) server.RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relasional. 2.8.2
Netbeans IDE Dalam buku Rachmad Hakim dan Sutarto (2009) Netbeans merupakan
Integrated Development Environment (IDE) Java yang berlisensi open source yang dikembangkan dengan dukungan Sun Microsystems.Netbeans dimulai pada tahun 1996 sebagai Xelfi (Delphi), Java IDE proyek mahasiswa di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan Fisika di Charles University di Praha. Pada tahun 1997 Stanek Romawi membentuk perusahaan untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial Netbeans IDE hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystems pada tahun 1999.Proyek netbeans mulai diprakarsai oleh perusahaan Sun Microsystems sejak bulan Juni 2000 dan terus berkembang hingga saat ini.Netbeans mengacu pada dua hal yaitu Netbeans platform untuk pengembangan aplikasi desktop java dan sebuah Netbeans IDE (Integrated Development Environment). 2.8.3
Xampp Arief Ramadhan dan Hendra Saputra (2005) menjelaskan bahwa Xampp
merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.Awalnya Xampp merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP, and PERL).Xampp ini merupakan project non-profit yang dikembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai „Oswalad‟ Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002. Project mereka ini bertujuan mempromosikan penggunaan Apache web server. 3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Tinjauan Umum
3.1.1
Gambaran Umum Perusahaan Semakin meningkatnya permintaan pasar dibidang alat komunikasi yang
menguntungkan , menjadi alasan pemilik untuk mendirikan 57 Celluler pada tahun 2008 yang awalnya beralamat di Jl. Pertigaan Bangli, Gianyar, Bali dan kini beralamat di Jl. Gunung Batu Karu no.2 Klungkung, Bali.
8
57 Celluler sendiri bergerak di dalam bidang penjualan handphone dan aksesoris handphone. Di dalam menjalankan kegiatan penjualan, 57 Celluler masih menggunakan sistem manual.
3.2
Analisis Sistem
3.2.1
Definisi Analaisis Sistem Analisis sistem merupakan fase pertama dalam pengembangan sistem yang
menjadi dasar keberhasilan sistem yang akan dihasilkan nantinya.
3.3
Perancangan Sistem Secara umum tujuan dari perancangan sistem adalah untuk disampaikan kepada
user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu bentuk atau model. Rancangan model yang diusulkan memiliki dua bentuk yaitu physical model dan logical model. Bentuk physical menunjukan bagaimana nantinya sistem akan diterapkan, biasanya digambarkan dalam bentuk diagram alir atau flowchart. Sedang logical model menunjukan bagaimana fungsi-fungsi dalam sistem informasi secara logika akan bekerja, biasanya digambarkan dengan diagram arus data atau DFD. 3.4
Perancangan Antarmuka (Interface) Perancangan antarmuka bertujuan untuk mengetahui seperti apa antarmuka
pengguna dari suatu sistem ketika perangkat lunak dikembangkan. Seringkali analis membuat dulu konsep rancangan antarmuka pengguna untuk seluruh form secara lengkap. Dari rancangan ini akan terlihat bagaimana pengguna akan memasukkan data, melakukan pemilihan menu, maupun mendapatkan output hasil pemrosesan sistem informasi. 4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakkan
sistem supaya siap dioperasikan (Jogiyanto, 1990). Tahap ini termasuk pembuatan database, pembuatan program, dan pembuatan aplikasi.
9
4.1.1
Pembahasan Database Pada implementasi database akan membahas tentang pembuatan database dan
tabel-tabel pada aplikasi sistem informasi penjualan. Untuk membuat database digunakan phpMyAdmin, karena phpMyAdmin memberikan kemudahan pembuatan database dengan tampilan grafisnya. 4.2
Uji Coba Program dan Sistem
4.2.1
Uji Coba Program Sebelum program diterapkan maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pada pengetesan program masing-masing program yang telah berjalan dengan benar bukan berarti program tersebut juga akan berjalan dengan program yang lainnya dalam satu sistem dengan baik. Uji coba program dilakukan untuk mengetahui apakah program dapat berinteraksi dengan personil yang mengoperasikan program tersebut atau tidak, dalam arti program mudah dioperasikan.
4.2.2
Uji Coba Sistem Tujuan utama dari testing sistem adalah untuk mencari kesalahan-kesalahan
yang ada untuk memastikan bahwa sistem benar-benar siap untuk dijalankan. Pengujian ini digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik.
4.3
Manual Instalasi
4.3.1
Instalasi XAMPP
4.3.2
Instalasi JRE dan JDK JRE (Java Runtime Environment) yang memungkinkan sebuah program Java
dapat berjalan di komputer, dan JDK (Java Development Kit) adalah semacam kotak peralatan (kit) yang digunakan untuk development. Kedua aplikasi ini perlu di installasi terlebih dahulu karena JRE digunakan untuk “membaca” program, sedangkan JDK untuk “menulis” program. Paket untuk JRE dan JDK tersedia untuk berbagai sistem operasi populer saat ini seperti Windows, Mac dan Linux. 4.3.3
Instalasi Aplikasi Sistem Informasi Penjualan 57 Celluler Aplikasi yang dibangun ini berekstensi *.jar, selama dalam sebuah sistem operasi
terdapat JDK maka file yang berekstensi *.jar dapat langsung dijalankan. Setelah program selesai dibuat dan sudah di-built, maka untuk menjalankan file skripsi57.jar dengan cara double click file jar tersebut yang berada di folder dist pada folder project
10
program. Disini tidak memerlukan instalasi program karena file program sudah dalam ekstensi *.jar, jadi jalankan saja file.jar tersebut tetapi dengan syarat di komputer sudah terinstall XAMPP dan servicenya sudah dijalankan. Agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, ada beberapa software yang harus diinstall ke dalam komputer. Di antaranya : 1. JDK (Java Development Kit) 2. XAMPP 4.4
Pemilihan dan Pelatihan Personil Pemilihan personil sangat penting karena personil-personil tersebut yang nantinya
akan terlibat langsung dengan program aplikasi yang telah dibangun oleh analisis dan programmer untuk memenuhi kebutuhan. Jika personil tidak mendapatkan pelatihan yang baik dan sesuai dengan prosedur maka program aplikasi tidak dapat dijalankan dan itu artinya program aplikasi yang telah dibuat tidak bermanfaat bagi 57 Celluler. 4.5 Manual Program Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program. Perancangan manual program dilakukan bila seluruh rancangan database dan perancangan input output aplikasi telah selesai. Tujuan pembuatan manual program adalah membuat panduan secara tertulis tahap demi tahap pengoperasian aplikasi kepada pengguna agar lebih mudah memahami dan mengoperasikan aplikasi. 4.5.1
Form Login
Gambar 4.35 Tampilan Form Login
11
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan
uraian-uraian
yang
telah
penulis
jelaskan
pada
bab-bab
sebelumnya dalam pembuatan sistem informasi penjualan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga mengakibatkan keterlambatan arus informasi kepada perusahaan. Dengan sistem yang baru keterlambatan arus informasi dapat dicegah karena pengolahan data , pencarian data dan pembuatan laporan sudah dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. 2. Sistem informasi penjualan ini dapat digunakan untuk membantu kinerja karyawan “57 Celluler Klungkung, Bali” yang berkepentingan dalam mengolah data transaksi penjualan dimana karyawan tersebut hanya menginputkan data saja dan proses pengolahan dilakukan oleh komputer sehingga akan meminimalkan tingkat kesalahan yang biasanya terjadi dalam sistem manual. 3. Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem yang selama ini berjalan diperusahaan tersebut, tetapi dengan diterapkannya sistem ini dapat mendukung kinerja proses pengolahan data pada perusahaan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. 4. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya komputerisasi pengolahan data penjualan ini jika digunakan di 57 Celluler : a. Menghemat waktu untuk pencatatan dan pencarian data. b. Dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan akurat.
5.2
Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses penerapan dan
pengembangan sistem informasi penjualan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk penyempurnaan sistem ini perlu penambahan retur penjualan sehingga ketika terjadi pengembalian barang karena cacat atau rusak dapat dikembalikan dan diganti dengan barang yang baru oleh pihak 57 Celluler dengan maksud untuk memberi jaminan kepuasan bagi konsumen. 2. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan dengan interface yang lebih baik dan menarik lagi agar tidak terlihat monoton. 3. Perlunya pemeliharaan sistem secara teratur dan berkala agar tidak terjadi kemungkinan yang tidak diinginkan seperti virus yang bisa merusak program.
12
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI. Gata, Windu. Grace. 2013. Sukses Membangun Aplikasi Penjualan dengan Java. Jakarta: Elex Media Komputindo. Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Kurniawan, Hendra. Eri Mardiani, dan Nur Rahmansyah. 2013. Aplikasi Inventory Menggunakan Java Netbeans, XAMPP, dan iReport. Jakarta: Elex Media Komputindo. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI.
13