PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PARKIR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI APLIKASI QR CODE
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Hesti Surya Prabowo 09.12.4192
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PARKIR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI APLIKASI QR CODE Hesti Surya Prabawa1), Emha Taufiq Luthfi2), 1) 2)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
Magister Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract - Parking management systems today generally only serves to simplify the calculation of parking fees and to support security aspect. While user satisfaction and convenience of parking, like in terms of service and long queues of vehicles in parking areas not addressed by the park manager. By using a management information system that is used for the parking, business interests and the interests of consumers less attention. To that end, the parking management information system using barcode technology is not only beneficial for managing parking lots but also user satisfaction parking. By using QR Code technology that is more efficient and minimize the time of entering the data so there is no long queues as well as reduces the risk of errors in data entry. Customers simply show a membership card when entering or exit of the parking lot without having to pay in cash. Customers only pay for the total cost of one month in accordance with the specified time limit. Keywords: Technology and Information, Database, QR Code, Security. 1. Pendahuluan Sistem parkir yang demikian memiliki kelemahan antara lain, kurangnya tingkat keamanan dan dapat menimbulkan praktik korupsi pada petugas parkir. Sistem komputerisasi parkir sudah banyak berkembang namun sistem parkir yang digunakan saat ini sebagaian besar masih menggunakan sistem parkir yang bersifat manual, dalam pengertian bahwa jika suatu kendaraan akan memasuki area parkir, maka petugas pada pintu masuk akan mencatat nomor plat kendaraan tersebut pada karcis parkir. Kemudian karcis parkir tersebut akan diberikan kepada pemilik kendaraan apabila telah membayar parkir secara tunai, lalu kendaraan tersebut sudah dapat memasuki lahan parkir. Pada saat kendaraan akan keluar dari area parkir, maka pengemudi kendaraan harus memberikan karcis parkir tersebut kepada petugas pada pintu keluar sebagai bukti bahwa nomor plat kendaraan yang tertulis pada karcis parkir sesuai dengan nomor plat kendaraan tersebut. Bila sesuai, maka kendaraan tersebut baru boleh keluar dari area parkir. Sistem parkir manual tersebut kurang aman dan efisien. Maka untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut,
banyak perusahaan pengelolaan perparkiran telah beralih ke program komputer. Data kendaraan yang masuk dan keluar akan di-input oleh operator ke dalam komputer. Kemudian berdasarkan data kendaraan yang di-input tersebut, program komputer akan menganalisis dan memberikan berbagai laporan yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. Untuk itu, sistem pengelolaan parkir menggunakan teknologi QR Code tidak hanya menguntungkan bagi pengelola tetapi bagi peguna parkir. QR Code dapat meminimalkan waktu proses input data dan mengurangi resiko kesalahan dalam input data atau entri data serta meminimalisasi terjadinya pencurian. 2. Landasan Teori 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan output[1]. 2.2 Definisi Informasi Menurut Jogiyanto, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi menerimanya. 2.3 Definisi Sistem Informasi Menurut Jogiynto, sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau sebuah sistem terintegrasi dengan mesin, menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. 2.4 Karakteristik Sistem Informasi Merupakan suatu sistem yang mempunyai komponenkomponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran. 2.5 Konsep Pemodelan Sistem 2.5.1 Bagan Alir (Flowchart) Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urutan-urutan dari suatu program. Flowchart menolong analisis dan programer untuk masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan membantu dalam menganalisis alternatife-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchat sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
1
ini juga dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari objek.
2.5.2 Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan masukkan yang diterima oleh suatu sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Diagram konteks ini menjelaskan proses perjalanan data dari satu atau beberapa sumber (source) untuk mencapai suatu tujuan tertentu (destination), yang mana pada proses perjalanan data tersebut hanya terdapat satu proses saja, yang digambarkan dalam bentuk umum.
3.3.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Dibutuhkan sebuah sistem yang mampu melakukan fungsi-fungsi seperti ini : 1. Sistem mampu mencetak laporan dalam waktu yang singkat. 2. Sistem mampu menampilkan laporan secara periodik. Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem terlihat bahwa sistem membutuhkan sebuah sistem yang mampu mengelola administrasi. Adapun sistem yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut adalah memudahkan operator dalam mengelola sistem administrasi.
2.5.3 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram adalah alat pembantu model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun terkomputerisasi. DFD ini sering disebut dengan nama Buble chart, Buble diagram, Model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada empat elemen yang menyusun suatu DFD yaitu: proses data, data flow, data store, external, entity.
3.3.2 Kebutuhan Nonfungsional
Analisis sistem mutlak dibutuhkan, dilakukan analisis kelemahan sistem agar kelemahan sistem dapat dikembangkan, dilakukan analisis kebutuhan sistem untuk mengetahui kebutuhan dalam pengembangan sistem, dan dilakukan analisis kelayakan sistem untuk dapat membandingkan apakah sistem baru yang diajukan layak digunakan.
Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan di luar kebutuhan fungsional sistem meliputi : 1. Pelanggan yang berinteraksi dengan sistem yaitu pelangganu biasa. Operator dan Admin adalah karyawan perparkiran. 2. Batasan hak setiap operator, masing-masing operator memiliki hak sesuai ketentuan admin yang memberikan kewenangan dari operator tersebut. Admin dapat melakukan pengolahan data sistem keseluruhan. 3. Keamanan, setiap operator yang login ke sistem menggunakan id tertentu sehingga hanya dapat mampu mengolah akun tertentu. Selain sistem tertentu diamankan oleh admin sehingga tidak dapat diakses.
3.1.1 Analisis Kelemahan Sistem
3.4 Rancangan Sistem
Dibawah Tahap pertama dalam menganalisis data adalah dengan menentukan permasalahan yang terjadi dalam sistem. Ditemukan beberapa permasalahan yaitu: a. Bagian pelayanan perparkiran masih menggunakan sistem manual sehingga ditemukan banyak kesalahan dalam pembuatan laporan. b. Proses pelayanan perparkiran membutuhkan waktu yang lama karena pengolahan data masih menggunakan sistem manual. c. Proses pembuatan laporan lambat dan sering ditemukan kesalahan.
1.4.1 Bagan Alir (Flowchart)
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1
Analisis Sistem
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem memiliki tujuan memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. Dengan analisis kebutuhan sistem, diharapkan sistem yang akan dibangun dapat diuraikan secara detail menjadi komponen dasar dengan tujuan identifikasi, mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan, dan analisis 2
Gambar 1.Flowchart Sistem
1.4.2
1.1 Implementasi Basis Data Tahapan implementasi dilakukan dangan menerapkan hasil rancangan pada bagian sebelumnya dengan pembuatan kode sumber (source code) agar dapat dijalankan oleh komputer. Database untuk program manajemen parkir dibuat dengan phpmyadmin. Dapat diakses dengan memasukkan alamat web http://localhost/phpmyadmin.
Data Flow Diagram
1.2 Halaman Interface
Gambar 2. Data Flow Diagram 1.4.3
Activity Diagram
Gambar 4. Halaman Interface
Gambar 3. Activity Diagram 1.5 Rancangan Antarmuka (Interface) Rancangan antarmuka adalah penggambaran tampilan antarmuka dari sistem yang akan dibuat. Pada sistem ini, antarmuka akan dirancang dengan sederhana agar mudah untuk digunakan oleh user.
Gambar 4. Tampilan Data Berhasil Disimpan
2. Implementasi dan Pembahasan
3
Gambar 5. Pembuatan QR Code
Gambar 6. Hasil Pembuatan QR Code
Gambar 6. Black Box Testing
1.3 Pengujian Program
1.3.2
Pengujian program dibagi menjadi dua yaitu Black Box Testing dan White Box Testing. Berikut ini penjelasan tentang Black Box dan White Box Testing.
Uji Coba White Box Testing
Pengujian white box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisa apakah ada kesalahan atau tidak. Penutup
1.3.1 Uji Coba Black Box Testing
1.4 Kesimpulan
Uji Black Box dapat melakukan testing interface perangkat lunak, test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasi. Lebih spesifik, metode ini bertujuan untuk mencari kesalahan pada : a. Fungsi yang salah/hilang b. Kesalahan pada interface c. Kesalahan pada struktur data/akses databse d. Kesalahan performa e. Kesalahan instalasi dan tujuan akhir
Dari uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai Perancangan Sistem Informasi Manajemen Parkir Menggunakan Teknologi QR Code sebagai berikut : 1. Pengelolaan sistem perparkiran dilakukan dengan memanfaatkan metode enkripsi data dan teknologi barcode yang dilakukan pada saat kendaraan akan memasuki area parkir atau di gerbang parkir masuk dan di gerbang keluar. 2. Penggunaan karcis berupa QR Code yang dihasilkan dari proses enkripsi nopol kendaraan dapat meningkatkan keamanan. Pemanfaatan QR Code dan proses enkripsi data yang dilakukan terhadap input berupa nopol kendaraan dapat mempersulit pemalsuan data. 3. Laporan dari proses transaksi dapat dilihat secara langsung, untuk dapat melihat laporan-laporan pengguna harus masuk lewat login sebagai administrator. Laporan dapat dilihat atau dicetak berdasarkan tanggal yang diinputkan oleh pengguna. 4. Sistem ini ditujukan untuk area parkir tetap, yaitu pusat perbelanjaan, ruang publik, kantor atau instansi swasta. 5. Dengan sistem ini, diharapkan dapat mengurangi kecurangan yang biasa dilakukan di area parkir.
Salah satu bentuk ujicoba black box testing adalah testing validasi. Uji coba dinyatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa yang diharapkan pemakai. Berikut beberapa form yang akan diuji coba, antara lain :
4
1.5 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan pengembangan sistem ini selanjutnya adalah: 1. Pengujian sistem yang dilakukan masih menggunakan sistem komputer lokal dimana database server diakses oleh dua client, dalam hal ini client pada gerbang masuk dan client pada gerbang keluar, dilakukan pada satu komputer saja. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan pada sistem jaringan komputer. 2. Melengkapi fasilitas yang masih kurang dan mengurangi faktor manusia dalam melakukan input dan mengambil data. Sehingga sistem akan berjalan secara otomatis. Daftar Pustaka [1] Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset. [2] Kadir, Abdul. 2010. Mudah Mempelajari Database MySQL. Yogyakarta:Andi Offset.. [3] Rudiyanto, M.Arief. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta:Andi Offset. [4] Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta:Andi Offset. [5] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi Offset. [6] Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta:Andi Offset. [7] Utami, Ema.2008. RDBMS menggunakan MS SQL Server 2000. Yogyakarta:Andi Offset. 2007.
Biodata Penulis Hesti Surya Prabawa, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Emha Taufiq Luthfi, ST, M.Kom, memperoleh gelar S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2000. Memperoleh gelar Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2007. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5