JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
Perancangan Promosi Event Majapahit Travel Fair 2013 Surya Aditama dan Sayatman, S.Sn, M.Si. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] dan
[email protected] Majapahit Travel Fair adalah pameran pariwisata tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Timur. Event berupa pameran pariwisata tahunan ini memiliki tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan pariwisata, melestarikan nilai-nilai budaya daerah, serta menciptakan peluang bisnis dalam sektor pariwisata. Untuk membantu memaksimalkan tujuan event, Dinas Pariwisata Jawa Timur melalui buku laporan Majapahit Travel Fair 2011 menyebutkan bahwa kualitas promosi event ini harus terus ditingkatkan. Hal tersebut juga ditunjang dengan hasil penelitian penulis terhadap data primer dan sekunder yang menghasilkan kesimpulan bahwa Majapahit Travel Fair cukup dikenal oleh insan pariwisata, namun belum dikenal secara lebih luas, dan belum memiliki konsep komunikasi serta strategi promosi yang maksimal. Penulis berusaha meneliti lebih dalam untuk memecahkan problematika tersebut, terutama dalam permasalahan yang berkaitan dalam bidang Desain Komunikasi Visual, denga membentuk sebuah konsep dan output desain yang dibentuk melalui studi terhadap preferensi stakeholder dan audiens, studi literatur serta penelitian lebih dalam terhadap eksisting event Majapahit Travel Fair maupun event pariwisata lain sebagai studi komparator, sehingga diharapkan konsep desain yang dihasilkan tidak hanya sesuai dengan keinginan stakeholder, namun juga sesuai dengan karakteristik pasar yang dituju. Konsep desain promosi event yang dihasilkan akan diimplementasikan pada berbagai output media promosi dengan strategi komunikasi yang telah direncanakan dengan matang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas promosi Majapahit Travel Fair 2013. Tentunya kesuksesan sebuah event tidak hanya dipengaruhi oleh segi promosi, penulis berharap agar pengelola dan peserta Event Majapahit Travel Fair dapat terus bekerja sama dengan baik untuk meningkatkan kualitas event Majapahit Travel Fair. Kata Kunci: Promosi, Event, Majapahit Travel Fair, Pariwisata, Budaya.
I. PENDAHULUAN
ariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia, hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu negara. Pariswisata bisa menarik investor serta mendatangkan devisa yang dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Berbagai pendukung yang diperlukan untuk melakukan pengembangan pariwisata antara lain sumber daya manusia yang berkualitas, sarana prasarana yang memadahi, serta kebijakan dari pemerintah daerah yang memprioritaskan bidang pariwisata. Suatu kegiatan pengembangan pariwisata tanpa adanya dukungan dari faktor tersebut tidak mungkin dapat mencapai hasil yang diharapkan. Sebagai pengelola, pemberdaya, dan pengembang Pariwisata Jawa Timur, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur merancang berbagai program kerja untuk dapat terus meningkatkan Pariwisata. Saat ini peran aktif Pemerintah Jawa Timur sebagai fasilitator pada kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh swasta agar dapat berkembang lebih pesat sangat dibutuhkan 1. Salah satu program kerja tersebut adalah Majapahit Travel Fair, sebuah ajang tahunan yang digelar oleh dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Timur. Beberapa kegiatan tetap MTF adalah Travel Exchange, pameran pariwisata dan budaya, famtrip, seminar serta aneka lomba. Selain kegiatan tetap tersebut juga diadakan bursa pariwisata yang diikuti oleh industri pariwisata, airline dan tourism board sebagai upaya untuk mensosialisasikan potensi dan destinasi wisata Jawa Timur, sekaligus menjual pariwisata secara lebih dekat kepada masyarakat. Setiap tahunnya, Pemerintah memberikan ekspektasi yang cukup tinggi pada Majapahit Travel Fair untuk dapat menghasilkan transaksi hingga puluhan miliar rupiah, tiap tahun angka ini ditargetkan untuk mengalami peningkatan, Namun pada Majapahit Travel Fair ke-11 yang digelar pada
P
1
Dinas Pariwisata Jawa Timur. 2009. Pariwisata Jawa Timur Dalam Angka.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 tanggal 16 sampai 20 Mei 2011 target tersebut belum terpenuhi. Dengan hasil penjualan 22,6 miliar, sedangkan angka yang ditargetkan sebesar 23 Miliar.
Diagram 1 : Grafik Jumlah Transaksi MTF 2009 - 2011 Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa tiap tahun Majapahit Travel Fair mengalami peningkatan jumlah transaksi pembelian, begitu juga pada tahun 2011 namun pada tahun ini, peningkatan tersebut belum bisa melampaui target penjualan yang ditetapkan sebesar 10% dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin dapat disebabkan karena berbagai macam permasalah baik dari pengelolaan event, fasilitas penunjang pameran, lokasi, promosi, dan lain sebagainya. Pihak Dinas Pariwisata Jawa timur juga mengatakan bahwa permasalahan lain terletak pada belum adanya sebuah konsep acara yang dibuat dengan baik pada kegiatan MTF, begitu juga dalam segi publikasi dan promosi. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh Majapahit Travel Fair sebagai sebuah event yang memfasilitasi informasi wisata bagi calon pengunjung belum terserap dengan baik.
2 Advertising harus menarik audiens, dan harus bersaing di lingkungan yang telah padat iklan. Karena alasan ini, teksnya harus sesederhana mungkin. Teks harus ringkas dan tegas, yang berarti harus fokus dan bisa menyampaikan satu selling point. Tulisan advertising ini ketat. Setiap kata sangat berarti karena ruang dan waktu adalah mahal. Kata dan frasa yang lebih efektif seperti menarik, sangat, dalam rangka, beli sekarang, dan dapatkan potongan, memperkenalkan, tak kurang dari, adalah boros dan menghabiskan uang 3. C. Teori Maskot Maskot adalah personifikasi dari brand dalam wujud karakter tertentu dengansifat dan ciri khas yang mewakili brand tersebut. Maskot adalah alat komunikasi sekaligus diferensiasi terhadap brand yang dapat menjadi sebuah bentuk investasi yang efektif dalam konteks awareness di waktu dekat, dan loyalitas konsumen di jangka panjang. Maskot merupakan media motivator yang mampu menjembatani antara brand dengan target audiens dan mampu melihat berbagai aspek dari perspektif publik. Maskot yang efektif adalah maskot yang identik dengan brand/perusahaan, membawa gambaran visi dan misi brand ke target audiens, dan mampu menjadi bagian dari publik itu sendiri. Maskot sebuah perusahaan adalah sebuah investasi jangka panjang.
II. STUDI PUSTAKA A. Publikasi dan Promosi Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli serta loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan 2 , dapat juga merupakan upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan.
Gambar 1 : contoh mascot Dufan dan Air India Sumber : http://www.popfi.com
D. Landasan Teori Matte Painting Matte Painting adalah Sebuah lukisan matte adalah representasi dari lokasi lanskap yang memungkinkan pelukis untuk menciptakan ilusi sebuah lingkungan yang dinyatakan akan terlalu mahal atau tidak mungkin untuk dibangun atau dikunjungi. Secara historis, matte painting telah menggunakan berbagai teknik untuk menggabungkan gambar yang dilukis dengan fotografi. Dengan efek brush yang halus, untuk dan menciptakan lingkungan yang lain akan mustahil untuk sebuah fotografi biasa 4.
B. Gaya Penulisan Iklan 3
2
Fandy Tjiptono. 2006. Strategi Pemasaran edisi 2 cetakan 6. Yogyakarta : Andi
Moriarty Sandra.,Mitchell, Nancy., William Wells (2007).Advertising : P earson College Div, Halaman 474 4 David B. Mattingly (2011 ) . The Digital Matte Painting Handbook : Sybex, chapter 1 : What is Matte Painting.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
3
Gambar 2 : contoh matte painting Sumber : http://www.metavisuals.com
II. METODOLOGI DESAIN A. Jenis Data Adapun jenis data yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan sesuai adalah: • Hasil wawancara atau deep interview dengan kepala bagian program dan pemasaran Dinas Pariwisata Jawa Timur. • Buku laporan event Majapahit Travel Fair yang dibuat oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur. • Hasil dari polling atau kuisioner yang dilakukan, baik untuk menentukan gaya visual, layout, tipografi dan warna. • Studi Eksisting media promosi Majapahit Travel Fair pada tahun sebelumnya dan Studi Komparator. • Literatur atau teori-teori terkait. • Fenomena, isu-isu yang terkait dengan konten cerita dan latar belakang permasalahan.What to Say. B. Teknik Perancangan Setelah menentukan problematika desain, dilakukan identifikasi karakteristik target audiens yang nantinya akan menjadi konsumen dari output perancangan ini. Identifikasi yang dilakukan menggunakan kuesioner AIO dan studi etnografis yang bertujuan untuk mendapatkan karakteristik unik dari target audiens, sehingga dapat diketahui pendekatan efektif yang nantinya dapat diaplikasikan dengan perancancangan ini. Proses identifikasi karakteristik audiens tersebut akan dipaparkan dengan diagram dibawah ini. Proses perancangan dilakukan secara dengan mengikuti langkah-langkah yang berpedoman pada nilai-nilai ilmiah. Observasi dari sumber data, merumuskan gaya visual gambar, layout, tone warna, yang kemudian dilempar ke pasar dan kepada stakeholder, lalu akan di tinjau ulang dengan teori yang ada dan disempurnakan menjadi kriteria desain
Diagram 2 : Proses Identifikasi Karakteristik Audiens
IV. KONSEP DESAIN A. Consumer’s Need Konsumen membutuhkan hiburan, tempat refreshing, pengetahuan tentang objek wisata dan pengalaman yang berbeda. Sedangkan segmentasi lini bisnis atau B2B membutuhkan kepastian dalam mengembangkan usaha dalam Industri Pariwisata. B. USP ( Unique Selling Point ) • Event wisata terbesar di JawaTimur, buyer dapat melakukan transaksi langsung dengan berbagai biro perjalanan, hotel dan maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional, dengan beragam paket perjalanan baik dalam maupun luar negeri dengan harga khusus. • Telah diadakan sebanyak 12 kali hingga tahun 2012, sehingga event telah cukup dikenal oleh pemeran wisata dan beberapa lapisan masyarakat, khususnya para pecinta Traveling. Upacara pembukaan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur. • Dilaksanakan sangat meriah dengan festival tarian Jawa Timur dan panggung hiburan, terdapat pertunjukan seni dan budaya yang dapat menjadi hiburan dan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. • Memiliki banyak penawaran paket wisata menarik seperti penawaran potongan harga tiket beberapa maskapai penerbangan dan biro transportasi lain. Serta penjualan barang - barang kerajinan dari berbagai daerah di Jawa Timur. Hal ini memberikan kesempatan pada pengunjung atau kolektor untuk mendapatkan karya kerajinan yang unik.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
4
tabel 2 : Timeline Media Promosi MTF
D. Proses Desain
Gambar 5 : Logo Majapahit Travel Fair
Diagram 3 : Konsep Desain
MedievalMix berusaha memvisualisasikan kesan abad pertengahan kerajaan Majapahit yang dikombinasikan tiga kombinasi kesan yang berbeda, yaitu kesan prestisius yang cenderung elegan, dibumbui dengan unsur fun dan modern, kombinasi ini dipengaruhi oleh segmen yang berbeda, untuk mengkomunikasikan sebuah event wisata dan budaya. C. Strategi Media Pendekatan pihak B2B dengan menggunaan metode BTL ( Below The Line ) dengan pendekatan yang lebih personal, hal ini memunculkan beberapa media sebagai alat bantu marketing secara langsung dari pihak Disbudpar ataupun pihak EO kepada calon konsumen, Serta pendukung media ATL ( Above The Line ) pada lini media yang jelas melingkupi segmentasi bisnis. Penekanan pesan pada sisi informasi peluang bisnis, prestisius, dan track record event yang positif, Sedangkan pendekatan B2C Lebih ditekankan pada penggunaan media ( ATL ) above the line untuk menjangkau masa yang luas. Penekanan pesan pada sisi hiburan yang ada dalam event.
Logo Majapahit Travel Fair 2013 dirancang untuk dapat mengkomunikasikan event dengan baik sesuai dengan konsep desain, kesan fun diwujudkan dengan visual fluid dan splashy, kesan abad pertengahan melalui bentukan sulur yang terinspirasi dari motif ukiran majapahit yang dikombinasikan menjadi sebuah logo yang modern serta tetap terlihat corporate dalam sebuah sistem grid yang rapih. Bentukan sulur pada logo MTF 2013 bernamakan Jambul ,sebuah motif khas Majapahit yang sering digunakan oleh pengrajin kayu jepara, ukiran ini juga terdapat pada hampir setiap bangunan peninggalan majapahit untuk yang merepresentasikan keasrian alam, yang kemudian disusun dengan susunan seperti sayap burung merak yang sedang mengembang. Bentukan juga dipengaruhi oleh karakteristik elemen air untuk mendapatkan kesan yang dinamis dan fun. Maskot dibentuk dari karakter seorang anak dengan kesan khas abad pertengahan Jawa, dengan tambahan beberapa atribut khas seperti batik yang dibentuk dari supergraphic dan selendang berwarna emas, yang telah dimodifikasi menjadi lebih sederhana dan modern. Maskot dapat digunakan untuk membantu audiens lebih mudah mengingat event MTF, juga dapat menjadi komoditas tersendiri.
Gambar 3 : Mascot Majapahit Travel Fair
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Maskot dibentuk dari karakter seorang anak dengan kesan khas abad pertengahan Jawa, dengan tambahan beberapa atribut khas seperti batik yang dibentuk dari supergraphic dan selendang berwarna emas, yang telah dimodifikasi menjadi lebih sederhana dan modern. Maskot dapat digunakan untuk membantu audiens lebih mudah mengingat event MTF, juga dapat menjadi komoditas tersendiri.
5 Pada tahap teaser, akan digunakan single image dengan menggunakan visual Patih Gajah Mada. Hal ini digunakan untuk menarik rasa ingin tahu audiens, dengan verbal yang misterius dan informasi yang terbatas. Mahapatih Gajah mada dipilih karena merupakan tokoh yang sangat terkenal pada masa Majapahit, melebihi Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit yang paling termashyur. Selain itu Gajah Mada juga dikenal dengan sumpah Palapa sebagai janji untuk menyatukan nusantara. Hal ini memiliki kesamaan dengan Tujuan event Majapahit Travel Fair sebagai sebuah wadah untuk menyatukan pariwisata baik dalam maupun luar Jawa Timur dalam rangka meningkatkan kerjasama pemerintah dan swasta, serta meningkatkan kemampuan pemain industri pariwisata.
Gambar 4 : Berbagai karakter yang digunakan untuk menyapa audiens
Gambar 6 : Desain alternatif karakter Gajah Mada
V. IMPLEMENTASI DESAIN
Gambar 5 : Visual montase sebagai reminding
Media promosi dirancang untuk menarik minat audiens dengan tampilan pertunjukan tradisional sebagai unsur hiburan dan budaya, environment abad pertengahan, serta visualisasi tempat - tempat pariwisata yang iconic di jawa timur yang dikombinasikan dengan layout serta tipografi modern. Berdasarkan kuisoner AIO, didapatkan bahwa Tempat wisata yang dianggap responden mewakili wisata Jawa Timur adalah Gunung Bromo (57,97%), Pantai Papuma Jember (11,59), Wisata Bahari Lamongan (10,14%), Taman Safari Prigen (7,25%) dan kompleks candi Majapahit di mojokerto (7,25%), sedangkan pertunjukan budaya yang dianggap responden paling mewakili Jawa Timur adalah reog (52,11%), ludruk (14,08), karapan sapi (14,08%), dan remo (12,68%). Berdasarkan data tersebut, maka dibuatlah beberapa karakter yang mewakili kesenian yang paling dianggap audiens dapat mewakili budaya dan pariwisata Jawa Timur yang akan digunakan untuk menyapa audiens dalam tahap informing maupun reminding.
Sesuai dengan strategi dan bauran media yang telah direncanakan, desain final dirancang sehingga dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan karakteristik berbagai jenis media promosi.
Gambar 7 : Desain halaman konten invitation kit.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
6
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah, SWT atas segala rizki yang berlimpah, kepada orangtua dan adik-adik tercinta, kepada Bapak Sayatman atas bimbingannya selama proses mata kuliah Tugas Akhir berlangsung, kepada Pihak Disbudpar Jawa timur terutama kepada bapak Dayat yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan informasi dan masukan kepada saya. Kepada dosen penguji yang luar biasa: Ibu Senja Aprela, Pak Bambang Mardiono, dan Ibu Putri, kepada pendamping setia selama mengerjakan Tugas Akhir: Resha Purnama Sari, dan Luqman Wirandi. Gambar 8 : Desain Brosur
DAFTAR PUSTAKA Andi M, Sadat. 2009. Brand Belief. Jakarta: Salemba Empat. [2] Agus, Aris Munandar. 2011. CATUSPATHA, Arkeologi Majapahit. Jakarta : Wedatama Widya Sastra. [3] Beatrix, Sofie. 2010.I Love to Organize 2. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. [4] Dinas Pariwisata Jawa Timur. 2009. Pariwisata Jawa Timur Dalam Angka. [5] Dinas Pariwisata Jawa Timur. 2011. Laporan Pelaksanaan dan Ealuasi Pameran Majapahit Travel Fair 2011. [6] Eiseman Leatrice, 2009, pantone : Guide to communicate with Color, Florida : Grafix Press. [7] Hyland, Angus. 2006. Visual Identity and Branding For The Arts. [8] Kotler,P., Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta : indeks. [9] Murphy, John., Rowe, Michael. 2006. How to Design Trademarks and Logos. Ohio : North Light Book. [10] Moriarty Sandra.,Mitchell, Nancy., William Wells (2007).Advertising : Pearson College Div. [11] Safanayong, Yongki (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: BHUANA ILMU POPULER. [12] Santosa, Sigit (2009). Creative Advertising, Petunjuk Teknis Mempersiapkan Iklan Cetak dan Elektronik dengan Efisien. Jakarta : Elex Media Computindo. [13] Surianto Rustan, S.Sn (2009). Mendesain Logo. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. [14] Tom Altstiel,Tom., Grow,Jeane (2007). Advertising Strategy,Creative Tactics From Outside/in.London: Sage Publications. [15] Wahyuni, Pudjiastuti. 2006. Special Event, Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta : Elex Media Komputindo Palmerah barat, hlm. 17. [16] Wheeler, Alina. 2009. Designing Brand Identity. New Jersey : Published by John Wiley & Sons, Inc., Hoboken. [17] Wiryawan, Mendila B, 2008, Kamus Brand A-Z, Jakarta : Red & White Publishing. [1]
Gambar 9 : Desain Outdoor Media
Gambar 10 : Desain Print ads Event Guide
' Gambar 12 : Desain Grand City Promotion Media