PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ANGGOTA SLEMANIA
Naskah Publikasi
disusun oleh
Agus Susanto 08.11.2146
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
DESIGN AND IMPLEMENTATION INFORMATION SYSTEM OF DATA MANAGEMENT SLEMANIA MEMBERS
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ANGGOTA SLEMANIA
Agus Susanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Slemania is an organization of football supporters who have a membership of more than 10,000 members. In data management and central board members still use the manual method. This certainly will make the processing of data - data to be less optimal. Based on these problems the author intends his thesis entitled "Design and Implementation of Management Information Systems Slemania Member Data" Problems to be discussed in this activity are how the problem of managing data korwil, soldiers and members of Slemania can be overcome with the help of this application. The purpose of this activity is to implement the Java application program to facilitate the processing of database management related to membership in the organization Slemania. The author hopes that this application can help the organization Slemania in data processing and central committee members from inputting the data, search data, and preparing reports to be more effective and efficient. Keywords: Database Applications, Java
1.
Pendahuluan Perkembang teknologi yang semakin pesat, terutama teknologi informasi yang
mempermudah untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk suatu proses manajemen. Adapun salah satu yang membutuhkan suatu aplikasi teknologi informasi yang digunakan untuk melakukan suatu manajemen didalam kepengurusannya adalah organisasi. Organisasi merupakan wadah ataupun tempat berkumpulnya beberapa atau sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Di Indonesia memiliki tim-tim sepak bola yang berinduk pada PSSI dan tim-tim tersebut memiliki pendukung masing-masing. Diantaranya Persija Jakarta dengan supporter yang bernama Jakmania, Persiba Bantul dengan supporter yang bernama Paserbumi, PSS Sleman dengan supporter yang bernama Slemania. Slemania merupakan organisasi sekaligus identitas bagi pendukung kesebelasan PSS Sleman. Slemania memiliki Korwil (Koordinator Wilayah) yang terdapat pada setiap kecamatan yang mengkoordinasi beberapa laskar pada kecamatan tersebut. Dengan banyaknya anggota laskar Slemania maka dibutuhkan suatu manajemen untuk menpermudah pengelolaan data-data yang berkaitan dengan keorganisasian Slemania. Seperti pengolahan data Anggota, pengolahan data Laskar, pengolahan data Korwil dan pengolahan data Pengurus Pusat. Data tersebut harus tersimpan dengan baik sehingga mudah untuk dicari apabila dibutuhkan. Dalam hal ini pihak pengurus Slemania masih melakukan penyimpanan dan pemrosesan data secara manual. Data yang tersimpan masih berupa berkas-berkas yang disimpan dalam rak. Hal tersebut tentunya kurang efektif dan memungkinkan data hilang atau rusak serta memerlukan banyak tempat. Dari permasalahan diatas dibutuhkan suatu cara untuk mengatasi dan memecahkan masalah tersebut. Dalam hal ini organisasi suporter sepak bola Slemania tentunya harus memiliki manajemen pengolahan data yang baik sehingga mempermudah pencarian, penambahan dan perubahan data. Dengan demikian dibutuhkan sebuah sistem untuk mengolah data dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini sehingga diperlukan adanya perubahan sistem dari sistem pengolahan data manual menjadi sistem pengolahan data yang terkomputerisasi. Hal ini tentu dapat membantu menangani data dalam jumlah besar dibandingan sistem pengolahan secara manual. Hal tersebut yang melatar belakangi penulis untuk membuat skripsi dengan judul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ANGGOTA SLEMANIA”. 2.
Landasan Teori
2.1.
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1.
Pengertian Sistem Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional
yang saling berhubungan dan secara bersama – sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu (Kusrini, 2007). Dilihat dari prosedurnya menurut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu susunan sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001). Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau vareabel-vareabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung sama lain. 2.1.2.
Karakteristik Sebuah sistem dapat dikatakan sebagai sistem, apabila mempunyai sifat atau
karakteristik tertentu. Menurut Al Fatta (2007) karakteristik sistem tersebut yaitu, Komponen (component), Batasan sistem (boundary), Linkungan Luar (envirounments), Penghubung Sistem (Interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolah Sistem (process) dan Sasaran atau Tujuan (goal) 2.1.3.
Pengertian Data Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian – kejadian
nyata atau fakta – fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak diacak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal (Sutanta, 2004). Data merupakan nilai keadaan atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri lepas dari konteks apapun (Al Fatah, 2007) 2.1.4.
Pengertian Informasi Davis (1995) dalam Al Fatta (2007) mengatakan bahwa informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. 2.1.5.
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling
berhubungan, berkumpul besama – sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara satu dengan yang lainnya dengan cara – cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, input, processing, output berupa informasi (Sutanta, 2004). Dengan kata lain sistem informasi merupakan suatu cara untuk menyajikan informasi yang lebih bermanfaat dalam menunjang pengambilan suatu keputusan yang bertujuan untuk perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian kegiataan operasi subsistem.
2.2.
Siklus Sistem Informasi Dalam pengembangan sebuah sistem informasi memerlukan proses-proses dan
urutan yang standar, yaitu Analisis, Desain, Implementasi, Pemeliharaan. Proses-proses tersebut dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama Systems Development
Life Cycle
(SDLC).
SDLC
merupakan metodologi
umum
dalam
pengembanganya sistem yang memadai kemajuan usaha analisis dan desain. SDLC meliputi fase-fase sabagai berikut : 1. Identifikasi dan seleksi proyek 2. Inisiasi dan perancangan proyek 3. Analisis 4. Desain 5. Implentsai 6. Pemeliharaan 2.2.1.
Analisis Sistem Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendiskripsikan fase-
fase awal pengembangan sistem. Analisis sitem adalah teknik pemecahan masalah yang mengurangi bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagianbagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka (All Fatah, 2007). Metode analisis kelemahan sistem dapat berupa analisis PIECES digunakan untuk mengidentifikasi masalah sistem aplikasi yang dibuat . PIECES sendiri meliputi kerja (performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (control), Efisiensi (efficiency), dan pelayanan (services). Metode analisis kebutuhan sistem dapat berupa kebutuhan fungsional (functional requirement) yakni jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem serta informasi yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Selain itu, ada pula kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement) yang berisi property perilaku yang dimiliki oleh sistem, sepeti operasional, kerja, keamanan, politik dan budaya. Metode analisis kelayakan sistem merupakan tahapan analisis bahwa apakah kebutuhan sistem yang dibuat layak untuk dilanjutkan menjadi sistem atau tidak. Analisis kelayakan sistem meliputi teknis, operasional, ekonomi, hukum, organisasional, dan jadwal. 2.2.2.
Desain Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi proyek secara lengkap
dibuat. Langkah awal biasanya denga pemodelan sistem yang digunakanuntuk menyerdehanakan komunikasi proses yang dilakukan sistem
Dokumen yang dibuat pada tahap desain secara logis (logical design), meliputi pemodelan proses (Processing modelling), Pemodelan Data (Data Modelling), dan Desain Antarmuka (interface Design), kemudian pada tahapan fisik (physical design) merupakan tahapan dimana perangkat lunak dikonstruksi disebut sebagai tahap coding. 2.2.3.
Implementasi Tahap implementasi adalah tahap di mana sistem informasi telah digunakan oleh
pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahapan pengujian terlebih dahulu untuk menjanim tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Secara umum tahap implementasi terdiri atas pengujian sistem, konversi sistem, pemeliharaan sistem. 2.2.4.
Pemeliharaan Sistem Pengujian sistem merupakan proses mengesekusi sistem perangkat lunak untuk
menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sestem perangkat lunak. 2.3. 2.3.1.
Konsep Dasar Basis Data (Database) Pengertian Basis Data Menurut Kusrini (2007) dilihat dari berbagai sudut pandang basis data memiliki
beberapa pengertian diantara lain: a. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu untuk memenuhi kebutuhan. c.
Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Dari beberapa sudut pandang di atas, basis data dapat disimpulkan basis data merupakan kumpulan data yang saling berelasi yang disusun sedemikian rupa dan disimpan didalam media penyimpanan elektronik dan dapat dipanggil sewaktu – waktu jika diperlukan.
2.3.2.
Konsep Normalisasi Normalisasi merupakan teknik dalam desain logika sebuah database relasional
yang secara tidak langsung berkaitan dengan model data dengan menerapkan aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur table yang normal (Kusrini, 2007). Normalisasi sendiri terdiri dari beberapa bentuk. Bentuk – bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Kusrini, 2007).
1. Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal merupakan bentuk dimana terdiri atas kumpulan data yang akan direkam, tidak asa keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesui keadaan. st
2. Bentuk Normal Tahap Pertama (1 Normal Form) Bentuk normal pertama (1NF) merupakan bentuk dimana tidak ada baris yang diduplikat dalam table tersebut dan masing – masing cell bernilai tunggal. nd
3. Bentuk Normal Tahap Kedua (2
Normal Form)
Bentuk normal tahap kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah table semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. rd
4. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3 Normal Form) Sebuah table dikatakan memenuhi
bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap
ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalan tabel yang tidak ada di dalam X, maka: -
X haruslah superkey pada tabel tersebut
-
Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut
5. Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima Bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF) berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (multivalued dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Adapun bentuk normal tahap kelima merupakan nama lain dari Project Join Normal Form (PJNF). 2.4. 2.4.1.
Diagram UML (Unified Modeling Language) Pengertian UML UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sebuah model sistem piranti lunak (Dharwiyanti, 2003). 2.4.2.
Use Case Diagram Use case diagram merupakan penggambaran fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem yang mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dan sistem (Dharwiyanti, 2003). 2.4.3.
Class Diagram Class diagram adalah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain
2.4.4.
Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan (Dharwiyanti, 2003). 2.5.
Perangkat Lunak yang Digunakan
2.5.1.
Java Java pertama kali diluncurkan pada tahun 1995 sebagai bahasa pemrograman
umum (general purpose programming language) dengan kelebihan dia bisa dijalankan di web browser sebagai applet. Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Sebagai sebuah peralatan pembangun, teknologi Java menyediakan banyak tools : compiler, interpreter, penyusun dokumentasi, paket kelas dan sebagainya. Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memiliki Java Runtime Environment (JRE). 2.5.2.
Netbeans IDE 6.8 Netbeans adalah salah satu IDE favorit untuk coding bahasa Java yang bersifat
powerfull. Tool ini bersifat open source dan bisa digunakan dengan baik di semua distro GNU/Linux dan juga Windows. Netbeans IDE 6.8 mempunyai fitur editor untuk scripting program java, basis data wizard, compiler, debugger, dan lain sebagainya. Fitur-fitur yang disediakan ini menjadikan pembuatan aplikasi ini menjadi lebih mudah dilakukan. 2.5.3.
XMPP 1.7.3 Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache, mysql,
phpmyadmin, php, Perl, Freetype2,dll (Sofwan, 2007). Dalam kegiatan ini penulis menggunakan XAMPP versi 1.7.3 yang di dalamnya berisi Web Server Apache 2.2.14, MySQL 5.1.41, PHP 5.3.1 dan phpMyAdmin 3.2.4. Berikut penjelasan dari masing – masing ketiga elemen tersebut.
Web Server : Merupakan server yang berfungsi memberikan layanan-layanan yang diminta oleh client (requested by client).
PHP : Merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat dijalankan pada browser, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox dan lain-lain.
MySQL : Merupakan salah satu Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) yang bersifat client-server.
2.5.4.
MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL
menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) untuk mengakses database. MySQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL mendukung operasi basis data transaksional maupun operasi basis data non-transaksional. 3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1.
Tujuan Umum
3.1.1.
Profil Organisasi Slemania adalah organisasi supporter sepakbola yang mendukung kesebelasan
PSS Sleman. Pembentukaan organisasi Slemania sebagai langkah langkah untuk menertibkan dan mengendalikan suporter PSS. Proses pembentukan dimulai dengan diadakannya rapat yang diselenggarakan pada 9 Desember 2000 di Griya Kedaulatan Rakyat yang diikuti oleh tokoh-tokoh suporter. Rapat tersebut akhirnya memutuskan digelarnya "Sayembara Nama Wadah Suporter PSS". Dari sekian banyak peserta akhirnya terpilih satu nama Slemania, yang kemudian pada tanggal 22 Desember 2000 dipilih oleh Panitia dan Pengurus PSS sebagai nama wadah suporter PSS Sleman. Sebagai wadah suporter klub sepakbola, Slemania bersifat terbuka dalam keanggotaannya. Anggota Slemania tidak hanya warga Sleman tetapi tidak tertutup kemungkinan terdapat anggota Slemania yang berasal dari daerah lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, bahkan dari luar ptovinsi. Dari latar belakang pendidikan, anggota Slemania sangat beranekaragam dari yang tidak mengenyam bangku sekolah sampai yang menempuh jenjang pendidikan tinggi. Begitu juga dengan latar belakang ekonomi, dimana yang kaya dan yang miskin mewarnai wadah suporter ini. Eksistensi Slemania telah mendapat pengakuan secara nasional. Hal ini dibuktikan dengan masuknya Slemania sebagai salah satu dari tiga nominator peraih penghargaan Suporter Favorit Sepakbola Award pada ANTV Sepakbola Award tahun 2003 bersama The Jakmania dan La Viola. Setahun kemudian Slemania kembali masuk
nominasi bersama The Mac’z Man dan Viking, hingga akhirnya berhasil terpilih sebagai Suporter Favorit ANTV Sepakbola Award tahun 2004. 3.1.2.
3.2.
Setruktur Organisasi
Analisis Sistem Pada tahap ini dilakukan analisis pada sistem lama, sehingga dari analisis sistem
tersebut akan dapat ditarik kesimpulan yang bisa digunakan sebagai tolok ukur sistem yang akan dibangun. Analisis ini bertujuan untuk pedoman dalam pembuatan suatu program aplikasi yang nantinya dalam pembuatan dapat lebih terencana, tertata dan terarah. 3.2.1.
Analisis Kebutuhan Sistem
Di dalam pengembangan sistem ini agar menjadi sistem yang baik harus diperlukan suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada tersebut. Sistem yang diperlukan harus bisa menangani hal-hal sebagai berikut: 1. Kebutuhan Fungsional Sistem harus dapat menampilkan informasi tentang keanggotaan Slemania.
Sistem dapat menampilkan informasi detail anggota Slemania.
Sistem dapat menampilkan informasi anggota laskar.
Sistem dapat menampilkan informasi korwil yang berisi data-data laskar per korwil.
2. Kebutuhan Non Fungsional A. Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware merupakan bentuk fisik dari sebuah alat, dalam hal ini adalah komputer. Dalam perancangan sistem ini, dibutuhkan spesifikasi perangkat keras yang cukup untuk dapat merancang aplikasi dengan baik. Adapun perangkat keras yang digunakan dalam perancangan aplikasi Sisitem Informasi Akademik ini yaitu: -
1 unit Laptop
-
Prosesor
-
RAM
: 2GB
-
VGA
: NVIDIA Geforce G102M CUDA, 512MB
-
HDD
: 320 GB
: Intel Core2duo T6600, 2,2GHz
B. Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan bagian terpenting dalam perancangan aplikasi ini. Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : -
Sistem operasi Windows 7 Ultimate
-
NetBeans IDE 6.8 (editor Java)
-
XAMPP 1.7.3 (Host Local)
-
MySQL (database)
-
Adobe Photoshop Cs3 (untuk desain)
-
CorelDRAW X5 (untuk desain)
C. Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi dalam hal ini merupakan output / informasi yang akan di hasilkan oleh aplikasi sistem informasi akademik ini. Informasi – informasi yang akan di hasilkan adalah sebagai berikut. -
Informasi data aggota laskar
-
Informasi data laskar
-
Informasi data korwil
-
Informasi data pengurus pusat
D. Kebutuhan Pengguna Dalam implementasi sistem informasi pengelolaan data anggota Slemania ini melibatkan
beberapa
pengguna,
pengguna
tersebut
adalah
petugas
atau
administrator. Administrator atau sering disebut admin ini memiliki wewenang dalam
mengakses penuh terhadap sistem ini. Tugas admin disini mencakup pemeliharaan sistem, pengolahan data yang mencakup menambah, merubah dan menghapus segala informasi dan data pada sistem informasi ini. Sistem ini juga akan dielngkapi dengan prosedur login sebelum masuk ke halaman utama sistem, sehingga tidak sebarangan orang dapat mengakses sistem tersebut kecuali admin atau user lain yang sudah memiliki ijin akses yang berupa Username dan Password. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1.
Implementasi Sistem Sistem Informasi Pengelolaan Data Anggota Slemania merupakan sebuah
sistem yang digunakan untuk mengelola manajemen anggota, Laskar, dan Korwil yang meliputi pengolahan biodata anggota, pengolahan data Laskar, dan pengolahan data Korwil. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mempermudah pihak Slemania dalam mengelola data keanggotaan. Sistem ini diimplementasikan pada perangakat komputer. Sistem ini merupakan aplikasi desktop yang bersifat stand alone (program dan database terdapat dalam satu perangkat komputer yang sama). 4.2.
Implementasi Basis Data merupakan paket aplikasi yang didalamnya terdapat database server MySQL.
MySQL inilah yang nantinya akan digunakan sebagai pusat penampungan data (database). Database untuk aplikasi ini menggunakan nama db_anggota. Terdiri dari 7 tabel dan dibuat dengan phpMyAdmin. Untuk mengakses dapat melalui web browser dengan alamat http://localhost/phpMyAdmin. Berikut langkah-langkah membuat database dan table di phpMyAdmin : 1. Setelah XAMPP dijalankan, buka phpMyAdmin dengan mengakses melalui web browser dengan alamat http://localhost/phpMyAdmin kemudian Untuk membuat database, isikan nama database yang akan dibuat pada bagian Create new database, misalnya : db_anggota, lalu klik tombol create. 2. Setelah membuat database, maka langkah selanjutnya adalalah membuat tabel di dalam database db_anggota. Dalam pembuatan aplikasi ini hanya terdiri 7 tabel.
4.3.
Pengujian Sistem
Pengujian program ini bertujuan untuk mengetahui apakah langkah dan alur sesuai dengan rancangan yang diharapkan. Dengan demikian jika terjadi kesalahan dalam pengujian program akan terdeteksi sedini mungkin. Pengujian program dilakukan oleh pihak yang berkepentingan terhadap sistem tersebut. Ada dua pengetesan program yaitu: 4.3.1.
Black Box Testing
Pengujian Black Box ini dapat dilakukan untuk interface perangkat lunak. Tujuan test case ini menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasi. Tujuan dilakukanya testing ini adalah untuk mencari kesalahan – kesalahan pada fungsi yang salah atau hilang, interface, struktur data, dan performa . Berikut adalah tabel hasil pengujian sistem yang telah dilakukan. No.
Aktifitas
Keterangan Admin dapat melakukan login
1
Login
dengan baik. Admin dapat melakukan tambah,
2
Tambah, ubah dan hapus data
ubah dan hapus data agama
agama
dengan baik Admin dapat melakukan tambah,
3
Tambah, ubah dan hapus data
ubah dan hapus data golongan
golongan darah
darah dengan baik Admin dapat melakukan tambah,
4
Tambah, ubah dan hapus data
ubah dan hapus data pekerjaan
pekerjaan
dengan baik Admin dapat melakukan tambah,
5
Tambah, ubah dan hapus data
ubah dan hapus data jabatan
jabatan
dengan baik Admin dapat melakukan tambah,
6
7
Tambah, ubah dan hapus data
ubah dan hapus data korwil
korwil
dengan baik
Tambah, ubah dan hapus data
Admin dapat melakukan tambah,
laskar
ubah dan hapus data laskar
dengan baik Admin dapat melakukan tambah, 8
Tambah, ubah dan hapus data
ubah dan hapus data anggota
anggota
dengan baik Admin dapat melakukan cetak
9
Cetak Laporan
laporan data Anggota, laskar dan korwil dengan baik
4.3.2.
White Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Dalam pengujian program ini kemungkinan terjadinya kesalahan akan muncul. Adapun kesalahan yang muncul saat melakukan pengujian White box dalalah sebagai berikut. 1. Kesalahan Bahasa (Language Error) atau sering disebut juga dengan Syntax Error merupakan kesalah dalam penulisan yang tidak sesuai dengan yang telah
disyaratkan.
2. Kesalahan proses (Runtime Error) terjadi pada saat program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses berhenti, karena compiler menemukan kondisi – kondisi yang belum terpenuhi.
4.4.
Manual Program Sistem Informasi Pengelolaan Data Anggota Slemania merupakan aplikasi
berbasis stand alone (aplikasi destop).
Dengan melakukan perancangan manual
program ini diharap sistem dapat menjalankan pengolahan data dengan baik dan benar. Berikut adalah manual program dari aplikasi sistem informasi akademik yang disertai dengan screenshoot dan fungsinya. 4.4.1.
Halaman Utama
Halaman menu utama ini merupakan halam terpenting karena berfungsi untuk menampilkan form-form pengolahan data anggota Slemania.
Pada halaman menu
utama terdapat menu bar yang dapat digunakan menu – menu yang disediakan untuk pengolahan data anggota Slemania.
4.5.
Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem sangat penting dan diperlukan untuk memperbaiki,
menjaga, menanggulangi, aplikasi agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemeliharaan sistem juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang kita ada agar dalam penggunaannya dapat optimal. Adapaun cara memelihara sistem aplikasi pengolahan data anggota Slemania ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat duplikat aplikasi secara keseluruhan, duplikat dapat dilakukan dengan cara mengcopy keseluruhan file Aplikasi ke dalam CD untuk mengantisipasi terdapat kesalahan atau error pada aplikasi yang dibuat. 2. Melakukan beck up database secara teratur, beck up database dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan pada harddisk.
3. Memasang anti virus pada komputer dan melakukan update secara berkala, hal ini dilakukan untuk melindungi komputer dari virus. 4. Melakukan perawatan terhadap perangkat keras minimal dilakukan satu bulan sekali dengan membersihkan debu-debu. 5. Penutup 5.1.
Kesimpulan Dengan adanya sistem aplikasi pengolahan data anggota Slemania diharapkan
dapat membantu dan mempermudah pihak pengurus Slemania dalam mengelola datadata anggota dengan lebih baik. Dari hasil pembahasan serta uji coba program yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem aplikasi pengolahan data anggota Slemania merupakan aplikasi berbasis java dan database MySql. Aplikasi pengolahan data anggota Slemania ini dibangun menggunakan perangkat lunak NetBeans IDE 6.8 sebagai editor java dan digunakan dalam pembuatan interface dan fungsi program. Sedangkan untuk database digunakan XAMPP for windows versi 1.7.3 yang didalamnya terdapat MySQL versi 5.1.41 yang digunakan sebagai penampung data atau database manajemen pengolahan data anggota Slemania. 2.
Sistem aplikasi pengolahan data anggota Slemania dipasang pada
komputer sehingga dapat membantu pihak pengurus atau admin dalam pengolahan data anggota. Dalam aplikasi ini dilengkapi dengan form input data, pengolahan data, pencarian data dan mampu mencetak laporan dari hasil pengolahan data. Dengan demikian informasi yang dihasilkan lebih valid atau akurat dan dapat menghemat waktu biaya dan tempat. 5.2.
Saran Aplikasi pengolahan data anggota Slemania dibangun sebagai sarana media
pengolahan data. Dalam proses perancangan sampai proses pembangunan masih banyak kekurangan, sehingga banyak saran yang dapat diberikan untuk pengembangan kedepannya. 1. Aplikasi pengolahan data anggota slemania ini baru sebatas pengolahan anggota, laskar dan korwil secara sederhana. Sehingga masih banyak fitur yang bisa ditambahkan, seperti fitur cetak Kartu tanda anggota / KTA.
2. Belum terdapat fitur upload foto pada form input data anggota 3. Cetak laporan bisa dibuat kedalam format PDF atau DOC. 4. Tampilan aplikasi masih sederhana sehingga dapat dibuat lebih rapi dan teratur. 5. Dan masih banyak saran yang dibutuhkan sebagai acuan untuk memperbaiki kesalahan yang ada saat ini guna pengembangan sistem selanjutnya agar lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, H. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Dharwiyanti, S. 2003. Pengantar Unified Modeling Language (UML). IlmuKomputer.com (diakses pada tanggal 28 maret 2012) Jogiyanto HM. 1993. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset Kusrini. 2006. Strategi Perancangan dan pengelolaan Basis Data.Yogyakarta : Penerbit Andi Sutanta, E.2004.Sistem Basis Data. Yogyakarta : Graha Ilmu.