PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN
JAKARTA, 7 FEBRUARI 2012
OUTLINE I. Pendahuluan II. Peluang Pengembangan Industri Agro III. Hal-hal yang Perlu Dilakukan
IV.Contoh Pengembangan Industri Agro V. Penutup
2
PENDAHULUAN I. 1. PENDAHULUAN Potensi Sumber Daya Alam
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.
CPO & CPKO (25,5 juta ton)
Kakao (0,6 juta ton)
Rumput Laut
Kelapa
(2,6 Juta ton)
(3,3 Juta Ton)
Jagung
Ubi Kayu
(18,3 Juta Ton)
(350 Juta Ton)
Daging
Ikan dan Udang
(0,4 Juta Ton)
(10,5 Juta Ton)
(UU Pangan No.7 Tahun 1996) Sagu (220 ribu ton)
3
II. PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO • Peningkatan konsumsi karena jumlah penduduk yang semakin bertambah, dan konsumsi per-kapita untuk beberapa produk agro masih rendah. • Tumbuhnya perekonomian, sehingga meningkatkan daya beli • Tumbuhnya kesadaran akan konsumsi makanan dengan nilai gizi yang seimbang, sehingga akan meningkatkan konsumsi protein (ikan dan daging) dan mengurangi konsumsi karbohidrat (beras) • Terbukanya pasar baik dalam negeri dan luar negeri
4
III. HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN 1. Peningkatan produktivitas on farm melalui pengelolaan tanah, air, unsur hara, tanaman secara optimal, penyediaan bibit unggul, mekanisasi pertanian dan pengendalian hama-penyakit secara terpadu. 2. Peningkatan ketersediaan produk pertanian sebagai bahan baku pangan olahan. 3. Pengurangan impor produk pangan dengan mengembangkan diversifikasi produk pangan. 4. Pengurangan impor produk pangan dengan mengembangkan diversifikasi produk pangan. 5. Peningkatan promosi investasi industri hilir bernilai tambah tinggi melalui pemanfaatan insentif berupa tax holiday (PMK 130 tahun 2011) dan tax allowance (PP 52 tahun 2011). 6. Pengembangan infrastruktur melalui percepatan pengembangan koridor ekonomi. 7. Pengembangan industri alat mesin pertanian dan mesin pengolahan hasil pertanian 8. Peningkatan kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan dibidang industri pangan olahan.
IV. CONTOH PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO Indonesia merupakan negara produsen Minyak Mentah Sawit (CPO & CPKO) terbesar di dunia, dengan produksi minyak sawit mentah (CPO dan CPKO) pada tahun 2011 mencapai 25,5 juta ton. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 28 tahun 2008, tentang Kebijakan Industri Nasional, industri pengolahan kelapa sawit (turunan
MSM)
merupakan
salah
satu
prioritas
untuk
dikembangkan dan mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi,
seperti
industri
oleofood,
oleochemical,
energi
dan
pharmaceutical. Salah satu industri penghasil produk pangan yang bersumber dari minyak sawit mentah antara lain minyak goreng, margarin, shortening, CBS, CBE dan Vanaspati. 16
IV. STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO • Diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan menarik selera masyarakat yang dulunya menggunakan produk impor • Penelitian lebih lanjut pemanfaatan bahan pangan lokal substitusi impor baik dari segi nilai gizi, cita rasa dan keamanan pangan. • Pemanfaatan bahan pangan lokal non beras yang mengandung karbohidrat untuk mengurangi ketergantungan masyarakat akan beras • Sosialisasi dan pengenalan terhadap produk-produk pangan non beras • Menciptakan suatu produk yang sesuai dengan selera konsumen atau masyarakat pada umumnya
7
V. PENUTUP • Indonesia memiliki sumber daya bahan baku untuk pangan yang cukup potensial • Dalam pengembangan industri pangan perlu keterlibatan dari berbagai pihak baik instansi pemerintah di pusat maupun daerah, dunia usaha dan masyarakat pada umumnya. • Dukungan nyata pemerintah berupa pemberian insentif investasi, pengembangan SDM, pengembangan mesin peralatan serta melakukan R & D dalam mengembangkan diversifikasi pangan serta melakukan sosialisasi terhadap pangan alternatif.
8