PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2017 12 April 2017
0
OUTLINE
Sistem Jaringan Jalan Nasional
Jalur Utama Logistik Nasional
Kondisi Lintas Timur Sumatera dan Pantura Jawa
Faktor Penyebab Kerusakan Jalan
Dampak Muatan Berlebih pada kondisi jalan
Manfaat Pengendalian Muatan Berlebih
Kesimpulan
1
JARINGAN JALAN NASIONAL
•
• • •
Jalan nasional berperan sebagai jalur logistik utama (backbone) transportasi darat, menghubungkan antar Pusat Kegiatan Nasional (PKN), PKN dengan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), antar ibukota Provinsi, bandara dan pelabuhan berskala nasional maupun internasional. Jalan nasional juga memiliki peran strategis sebagai jalur pengaman perbatasan darat di Kalimantan, NTT dan Papua. Panjang Jalan Nasional = 47.017 km Kondisi 88,56% mantap (survei semester I – 2016) 2
KONDISI LOGISTIK NASIONAL 90% 84%
Penumpang
7,3% 0,6%
JALAN
REL
barang
Tingginya permintaan lalu lintas barang dan jasa terhadap infrastruktur jalan 84% lalu lintas angkutan penumpang dan 90% lalu lintas angkutan barang bertumpu pada jalan. hanya ± 7% lalu lintas angkutan barang menggunakan moda transportasi laut.
7%
5,3%
1,8%
0%
SUNGAI
LAUT
1,5%
0%
UDARA
Vietnam Indonesia China Thailand
Malaysia
0,00
1,00
2,00
3,00
Trip time (hr/100 km)
Tingginya biaya logistik di Indonesia akibat waktu tempuh yang lama (2,7 jam/100 km*) pada koridor logistik utama.
* : Study IndII (Indonesia Infrastructure Initiative), 2012
Peringkat kualitas infrastruktur jalan (peringkat 56 dari 144 negara berdasarkan Global Competitiveness Index 20142015**).
** : World Economic Forum
3
JALUR UTAMA LOGISTIK Jalur logistik utama Indonesia berada di koridor Lintas Timur Sumatera dan Lintas Pantai Utara Jawa
LINTAS TIMUR SUMATERA Panjang 2.741 km
LINTAS UTARA JAWA Panjang 1.341 km
4
KONDISI JALAN LINTAS TIMUR SUMATERA DAN PANTAI UTARA JAWA Lalu Lintas Harian Rata - Rata (2011 - 2016)
•
Volume lalu lintas di koridor utama Lintas Timur Sumatera dan Pantai Utara Jawa bertumbuh setiap tahunnya.
•
Investasi pemerintah di kedua koridor tersebut sangat tinggi agar kondisi jalan tetap dapat memberikan tingkat pelayanan prima bagi para penggunanya.
•
Overloading kendaraan dapat mengurangi umur rencana jalan sehingga investasi pemerintah semakin besar untuk memperbaiki jalan tersebut.
Jumlah Kendaraan / Hari
60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 Jalan Lintas Timur Sumatera
2011
2012
2013
2014
2015
2016
12.088 10.833 11.737 12.898 23.182 23.294
Jalan Pantura Jawa 25.982 25.777 28.479 25.783 48.981 48.555 Jalan Lintas Timur Sumatera
Jalan Pantura Jawa
Kondisi Jalan Lintas Timur Sumatera (2011 - 2015) 100% 95% 90% 85% 80% 75% 70% 65% 60% 55% 50%
Kondisi Jalan Lintas Pantai Utara Jawa (2011 2015) 100% 90% 80% 70% 60% 50%
2011
2012 MANTAP
2013 TIDAK MANTAP
2014
2015
2011
2012
2013
2014
MANTAP
TIDAK MANTAP
2015
5
DAMPAK MUATAN BERLEBIH Menurunnya kualitas lingkungan (Polusi)
Kerusakan jalan sebelum periode/umur teknis rencana tercapai (kerusakan dini) Menurunnya tingkat keselamatan (Safety)
Menurunnya tingkat pelayanan lalu-lintas Kemacetan
6
JALUR YANG BERPOTENSI TERJADI MUATAN LEBIH 1.
Jalur tambang seperti batu bara, pasir, besi, emas.
2.
Jalur perkebunan seperti sawit (CPO), logging.
3.
Jalur industri seperti semen, baja.
4.
Jalur pelabuhan ke PLTU.
7
FAKTA DI LAPANGAN • KOMODITI SEMEN Semua kendaraan pengangkut semen mengangkut dengan MST lebih dari 100% dari yang diijinkan atau mengangkut dengan beban gandar lebih dari 20 ton (melebihi batas maksimum 10 ton). ANGKUTAN SEMEN
• KOMODITI BAJA Untuk kendaraan pengangkut baja terdapat kelebihan muatan antara 85 s/d 100% dari yang diijinkan atau mengangkut dengan beban gandar 18 – 20 Ton (melebihi batas maksimum 10 ton). • KOMODITI KIMIA Untuk kendaraan pengangkut bahan kimia terdapat kelebihan muatan sebesar 20 %, atau mengangkut dengan beban gandar 12 Ton (melebihi batas maksimum 10 ton).
ANGKUTAN PASIR
ANGKUTAN BAJA
• KOMODITI PASIR Untuk kendaraan pengangkut pasir terdapat kelebihan muatan lebih dari 125%, atau mengangkut dengan beban gandar lebih dari 26 ton (melebihi batas maksimum 10 ton) baik truk tandem maupun truk trailer.
ANGKUTAN KIMIA
8
KONDISI PEMBEBANAN DI JALUR PANTURA 90 84 80 73 69
70
Berat Total Kendaraan (Ton)
64
66
62 59 59
60 54 53 50
46
52 46
44 38 39 39
21 21 22
Standar 2007
50 45
2009 2010
37
2011
29 30 30
29
16
48
34
33 33 33 30
56
55
40
20
75
2012
24
2013
17.5 17 18
2014
10
0
Trailer 2 sumbu 6B (1.2H)
Trailer 3 sumbu 7A (1.2.2)
Trailer 4 sumbu 7C1 (1.2-2.2)
Trailer 5 sumbu 7C2 (1.2-2.2.2)
7C3 (1.2.2-2.2.2) Trailer 6 sumbu
Jenis dan Komposisi Sumbu Kendaraan
Rata – rata kelebihan muatan di Pantura sebesar 60% dari beban yang diijinkan
Sumber : Studi Bintek Bina Marga (hasil survey WIM (weigh in motion)
9
MANFAAT PENGENDALIAN BEBAN KENDARAAN •
Biaya pemeliharaan jalan berkurang akibat tercapainya umur rencana jalan, sehingga anggaran jalan dapat digunakan pada tempat lain yang lebih prioritas.
•
Tingkat pelayanan (level of service) jalan tetap prima sehingga dapat mengurangi kemacetan, meningkatkan waktu tempuh dan menurunkan biaya pengguna jalan dengan estimasi manfaat yang didapatkan pengguna jalan sebesar ± Rp 300 – 500 Miliar per tahun.
•
Mengurangi faktor resiko kecelakaan akibat jalan rusak.
10
KESIMPULAN • Sistem jaringan jalan merupakan urat nadi perekonomian sehingga kualitasnya harus tetap dijaga dengan baik. • Kelebihan muatan kendaraan mungkin menguntungkan di jangka pendek bagi penggunanya, tetapi sangat merugikan di jangka panjang akibat rusaknya jalan yang dilewatinya. • Beroperasinya jembatan timbang secara optimal memberikan manfaat yang besar bagi seluruh stakeholder termasuk terjaminnya kualitas jalan tetap prima. • Agar pelaksanaan jembatan timbang dapat beroperasi optimal, perlu adanya koordinasi dan sinergi antar instansi terkait termasuk antara Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan
11
NUSA TENGGARA TIMUR LAMPIRAN
12
PENYEBAB KERUSAKAN JALAN
20% Pemeliharaan
47% Overload
PERKERASAN
LENTUR
15% Kualitas Konstruksi
18% Faktor desain lainnya
5% Pemeliharaan
38% Overload
PERKERASAN
29% Kualitas Konstruksi
KAKU
29% Faktor desain lainnya
Sumber : Studi Indii (2011)
13
MUATAN BERLEBIH • Muatan berlebih terjadi ketika beban yang dibawa oleh suatu kendaraan melebihi beban ijin (legal limit) yang dapat diterima oleh jalan yang dilewati. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya pengiriman dengan memuat lebih banyak muatan dalam satu kali perjalanan.
• Untuk pengendalian beban berlebih, diperlukan pengaturan melalui pembatasan beban lalu lintas dengan konsep Muatan Sumbu Terberat (MST). • MST adalah beban gandar maksimum yang diijinkan pada jalan raya. • MST dipakai sebagai dasar hukum (legal aspect) dalam pengendalian dan pengawasan muatan kendaraan di jalan dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan. • Berdasarkan UU Lalu Lintas Jalan No. 22 Tahun 2009, dilakukan pembatasan beban kendaraan dengan spesifikasi: •
Jalan Kelas I = MST 10 ton
•
Jalan Kelas II = MST 8 ton
•
Jalan Kelas III = MST 8 ton
•
Jalan Kelas Khusus = MST > 10 ton 14
DAMPAK MUATAN BERLEBIH 1,1 Tahun
1,8 Tahun
UR = 10 Tahun UMUR RENCANA
RUAS SEMARANG - SURABAYA BERDASARKAN SURVEY TAHUN 2011 RUAS JAKARTA - SEMARANG BERDASARKAN SURVEY TAHUN 2011
Secara teoritis, apabila beban aktual yang melewati jalur lintas utama dibandingkan dengan beban standar maka umur rencana jalan yang semula 10 tahun akan menjadi 1 – 3 tahun sehingga biaya investasi perbaikan jalan akan semakin bertambah.
15
REAKTIVASI JALUR KERETA API YOGYAKARTA - MAGELANG
16
NUSA TENGGARA TIMUR JARINGAN JALAN TOL JABODETABEK DAN JEMBATAN CISOMANG
17
STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL PERMEN PU NOMOR 16/PRT/M/2016
KONDISI JALAN
KESELAMATAN
tidak ada lubang ruting dan retak pada perkerasan jalan utama, drainase, median, bahu jalan, rounding
Fungsi dan kondisi petunjuk jalan (marka, rambu dan reflektor), lampu PJU, penanganan kecelakaan, pengamanan dan penegakan hukum
KECEPATAN TEMPUH RATA-RATA • •
UNIT PERTOLONGAN DAN BANTUAN
Dalam kota > 40 km/jam Luar kota > 60km/jam
Ambulance, kendaraan derek, patroli polisi dan operator jalan tol, dan kendaraan rescue, sistem informasi
AKSESIBILITAS • •
Kecepatan transaksi : ≤ 9 detik Panjang antrian ≤ 10 kendaraan
LINGKUNGAN Kebersihan, tanaman, rumput dalam Rumijatol
MOBILITAS Kecepatan penanganan hambatan lalu lintas, kecepatan penanganan patroli jalan raya, kecepatan penanganan derek, maksimal 30 minmal sejak informasi diterima sampai kendaraan sampai lokasi
TEMPAT ISTIRAHAT Kondisi jalan, on/off ramp, fasilitas TI/TIP
EVALUASI PEMENUHAN SPM MEKANISME BARU (PER JANUARI 2017)
MEKANISME LAMA •
•
BUJT menyampaikan laporan pemenuhan SPM 6 bulan sekali BPJT melakukan monitoring 6 bulan sekali dan konsultan setiap bulan sebagai cross check atas laporan BUJT
• •
BUJT menyampaikan laporan pemenuhan SPM secara self-assessment tiap bulan BPJT melakukan cross check secara random dan pemeriksaan rutn tiap bulan dan dilakukan evaluasi bersama sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali
Sebagai evaluasi kinerja BUJT dan bahan evaluasi penyesuaian tarif 18
PENINGKATAN PELAYANAN DI JALAN TOL 34 Ruas Jalan Tol 21 Badan Usaha Jalan Tol 988 km
PERMASALAHAN
Jumlah lalu lintas harian 4,8 Juta Kendaraan/Hari
Antrian di gerbang tol Kecepatan tempuh di jalan tol
SOLUSI • Penggunaan Uang Elektronik (cashless di tahun 2017) untuk transaksi yang Cepat dan Mudah • Jemput Transaksi dan/ atau Jemput kendaraan (pemberian KTME) • Operasional gardu maksimal
Integrasi sistem transaksi jalan tol : • Klaster 1 (Cikampek-Palimanan, Purbaleunyi, ditambah Soreang-Pasir Koja) RENCANA JULI 2017 • Klaster 2 (Palimanan-Kanci, Kanci Pejagan – Brebes Timur) • Jalan Tol Jabodetabek: Integrasi Jakarta – Tangerang – Merak Perubahan Sistem Transaksi Jagorawi Integrasi JORR
Pendapatan Rp 12 Triliun Pertahun
Pengelolaan fasilitas Tempat Istirahat (TI)/Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)
• Penyediaan Parking Bay Jkt – Palimanan KM 18+600A, 41+000 A, 59+000 A, 34+000 B, 191+450 A • Perbaikan fasilitas : perkerasan jalan di TI/TIP, Penyediaan Mobile Toilet, penertiban Parkir di bahu jalan sekitar TI/TIP, buka Tutup TI / TIP, • Pengaturan lalu lintas dengan memberlakukan sistem contraflow (koordinasi dengan Kepolisian) saat lalu lintas padat (liburan)
19
PENINGKATAN PENETRASI UANG ELEKTRONIK DI JALAN TOL (INDIKATOR AKSESIBILITAS) PERMEN PU NOMOR 16/PRT/M/2016
Kondisi Saat ini
Target Akhir 2017
Penetrasi e-payment jalan tol 23%
Jalan Tol 100% Cashless
STRATEGI KOMUNIKASI • Mendorong pengguna jalan tol melalui: • Kampanye • Program Discount • Perluasan Pengguna • Top-up Corner • Top-up otomatis • Media • Sosialisasi dan Edukasi penggunaan uang elektronik di jalan tol (Maret-Akhir 2017)
PERBAIKAN TEKNIS
DUKUNGAN REGULASI
• Peremajaan reader alat baca uang elektronik di gardu • Perbaikan SOP rekonsiliasi • Pengembangan aplikasi monitoring transaksi tol • Rencana uji coba reader uang elektronik “SAM Multiapplet” di ruas tol klaster 1 dan SS WaruJuanda
• Surat Kepala BPJT tentang Perintah Pelaksanaan Transaksi Non-Tunai pada seluruh Gardu Tol • Surat Kepala BPJT tentang Penerapan Sistem Pembayaran Non-Tunai secara multibank di seluruh Ruas Jalan Tol • Penyusunan Rapermen Intelligent Transport System Jalan Tol
20
JARINGAN JALAN TOL JABODETABEK TOL MERAK - TANGERANG
a
RAWA BUAYA
CENGKARENG – KUNCIRAN
1
Tol Serpong Balaraja
PULO GEBANG
e W-2 UTAR A
8
f
2
Renc Tol Jati Asih - Sadang
4
TOL ANTASARI - DEPOK
Rencana perubahan sistem ransaksi Jagorawi
a
Semanan - Sunter
20,23
b
Sunter – Pulo Gebang
9,44
c
Duri Pulo – Kampung Melayu
12,65
d
Kemayoran – Kampung Melayu
9,60
e
Ulujami – Tanah Abang
8,70
f
Pasar Minggu – Casablanca
9,16
Jakarta Cikampek Elevated
TMII
PASAR MINGGU
TOL 3 SERPONG - CINERE
Rencana Integrasi JORR
7
Tol Cikampek Palimanan
TOL JAKARTA - CIKAMPEK
5
TOL CINERE - JAGORAWI
TOL CIMANGGIS - CIBITUNG
Palimanan
Cipularang &Purbaleunyi
Tol Jagorawi
Rencana integrasi Soreang – Psr. Koja dg Cluster 1 Renc Tol Bojong Gede– Dramaga– Ciawi (PRAKARSA)
Panjang (Km)
Ruas
KP. MELAYU
11
Rencana Integrasi Jakarta – Tangerang - Merak
No
CIBITUNG - CILINCING
b
TANAH ABANG
W-1 ULUJAMI
TOL KUNCIRAN - SERPONG
6
d
c
TELUK NAGA - SEDYATMO BALARAJ A
6 RUAS TOL DKI JAKARTA
AKSES TJ. PRIOK
BOGOR RING ROAD
Cileunyi
9
Tol Soreang – Psr Koja
10
TOTAL
69,77
Pasir Koja
TOL CIAWI - SUKABUMI
No Ruas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A-f
11
Nama Ruas
Cengkareng – Batu – Ceper – Kunciran
Kunciran – Serpong
Serpong – Cinere
Cinere – Jagorawi
Cimanggis – Cibitung
Cibitung – Cilincing
Depok – Antasari
Bekasi – Cawang – Kp. Melayu *)
Bogor Ring Road
Ciawi Sukabumi
6 RuasTol DKI Jakarta
SerpongBalaraja
Badan Usaha
PT Marga Kunciran Cengkareng
PT Marga Trans Nusantara
PT Serpong Cinere Jaya
PT Translingkar Kita Jaya
PT Cimanggis Cibitung Tollways
PT MTD CTP Expressway
PT Citra Waspphuto wa
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga
PT Marga Sarana Jabar
PT Trans Jabar Tol
PT Jakarta Toll Road Developmen t
PT Trnas Bumi Serbaraja
Panjang (km)/Jumlah Seksi
14,19/4
11,19/2
10,14/2
14,64/3
25,39/4
34,02/4
21,54/5
21,04/2
11,00/3
54,00/4
69,77/6
30/3
Target Operasi (keseluruhan)
2019
2019
2019
2017 - 2019
2018 - 2019
2019
2018 - 2019
2017 - 2019
2018 - 2019
2017 2019
2021
2019
Menunggu kesiapan lahan
Menunggu kesiapan lahan
Menunggu kesiapan lahan
50,01% (Operasi Seksi 1 3 Februari 2012)
4,48%
Menunggu kesiapan lahan
14,19%
36,61%
52,73% (Operasi Seksi I 29 Nov 2011 dan IIA 28 Mei 2014)
Seksi 1 : 39,94%
Menunggu kesiapan lahan
Menunggu kesiapan lahan
Progres Konstruksi
21
INTEGRASI JALAN TOL TUJUAN
Penyederhanaan transaksi jalan tol dalam rangka meningkatkan kemudahan pengguna jalan tol
Integrasi Cluster 1 (ditambah ruas Soreang – Pasir Koja) dan Cluster 2
Rencana Integrasi Jakarta-Tangerang-Merak
Rencana Perubahan Sistem Transaksi Jagorawi
Rencana Integrasi JORR
22
INTEGRASI CLUSTER 1 DAN CLUSTER 2
Integrasi mulai 13 Juni 2016
Pasir Koja
CLUSTER 1 Nama Ruas
CLUSTER 2
Jakarta – Cikampek (PT JM) Cipularang (PT JM) Purbaleunyi (PT JM) Cikampek – Palimanan (PT LMS) ditambah Soreang – Pasir Koja (PT CMLJ) (rencana Juli 2017)
Palimanan – Kanci Kanci – Pejagan (PT SMR) Pejagan – Pemalag
(PT JM)
Sistem Transaksi
Tertutup ambil kartu / tapping kartu UE saat masuk di gardu on ramp dan bayar atau tapping kartu UE saat keluar d gardu off ramp
Tertutup ambil kartu/ tapping kartu UE saat masuk di gardu on ramp dan bayar/ tapping kartu UE saat keluar d gardu off ramp
Tarif Tol
Distance Based
Distance Based
Perbankan
Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA (saat ini)
Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA (saat ini)
(PT PPTR)
23
RENCANA INTEGRASI JAKARTA-TANGERANG-MERAK PT Marga Mandalasakti
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembangunan gerbang tol baru Barrier Gate Cikupa masih diperasikan
Barrier Gate Karang tengah : dihilangkan
SEBELUM INTEGRASI
• Tomang – Cikupa: sistem terbuka, flat based • Cikupa – Merak: sistem tertutup, distance based • Transaksi di Barrier Gate Karang Tengah menyebabkan antrian pada jalur utama jalan tol
SETELAH INTEGRASI • Tomang – Cikupa : sistem terbuka, flat based RENCANA APRIL 2017 • Cikupa – Merak : sistem tertutup, distance based • Kendaraan dari arah Jakarta menuju Bitung (Jalur A) transaksi pada Off Ramp Pay • Pengguna Jalan Tol dari arah Bitung yang menuju Jakarta (Jalur B) transaksi pada On Ramp Pay • Barrier gate Karang Tengah dihilangkan, antrian kendaraan di jalur utama akan terdistribusi pada setiap ramp • Pembangunan 5 GT baru pada ruas Jalan Tol Jakarta - Tangerang, pada: On/Off Ramp Km 11+000, On/Off Ramp Alam Sutera, On/Off Ramp Tangerang, On/Off Ramp Karawaci Barat, On/Off Ramp Bitung dan penambahan kapasitas gardu pada GT Cikupa • Transaksi tol non-tunai sudah multibank : Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI dan Bank BRI
24
RENCANA INTEGRASI SISTEM TRANSAKSI JALAN TOL TANGERANG – MERAK DENGAN JALAN TOL JAKARTA TANGERANG LAY OUT GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG – MERAK SAAT INI LAYOUT TOL JAKARTA – MERAK SAAT INI
PLUIT
Jl. M. H. Thamrin
GT GT BALARAJA CIUJUNG BARAT
Jl. Akses Tol Cilegon Barat
GT CILEGON BARAT
Jl. Gatot Subroto
GT BALARAJA TIMUR
GT CIKUPA
GT MERAK GT CILEGON BARAT GT CILEGON TIMUR
SS BITUNG
Jl. Raya Serang
GT SERANG BARAT
GT KARAWACI TIMUR
GT TANGERANG GT TANGERANG 2
GT KARAWACI BARAT
GT SERANG TIMUR
GT TANGERANG 1 SS ALAM SUTRA
GT MERUYA UTARA 1
GT KARANG TENGAH
GT KARANG TENGAH BARAT 2 GT KARANG TENGAH BARAT 1
GT MERUYA 2 GT KEBON JERUK 2
GT MERUYA 1 SS STA 11
GT TOMANG
GT KEBON JERUK 1
2500 2500
2500 2500
2500
5500
SENAYAN
LAY OUT GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG – MERAK SETELAH INTEGRASI (RENCANA APRIL 2017) Jl. M. H. Thamrin
PLUIT JORR W 1 (PT JLB)
Jl. Akses Tol Cilegon Barat
GT GT CIUJUNG BALARAJA BARAT
GT MERAK GT CILEGON BARAT GT CILEGON TIMUR
GT CIKUPA Jl. Raya Serang
GT SERANG BARAT
GT SERANG TIMUR
SS KEBON JERUK SS BITUNG
GT TANGERANG GT KARAWACI TIMUR
GT KARAWACI BARAT
``
GT CILEGON BARAT
Jl. Gatot Subroto
GT BALARAJA TIMUR
GT TANGERANG 2
GT TANGERANG 1
GT KARANG TENGAH BARAT 2
GT KARANG TENGAH SS ALAM BARAT 1 SUTRA
GT MERUYA UTARA 1
GT KARANG TENGAH
SS STA 11
GT MERUYA UTAMA
GT MERUYA 1
GT MERUYA 2
GT KEBON JERUK 1
GT TOMANG
GT KEBON JERUK 2
JORR W 2 U (PT MLJ)
SENAYAN
GERBANG ON/OFF RAMP AKTIF GERBANG MASUK GERBANG KELUAR GERBANG DIBONGKAR GERBANG BARU OFF RAMP PAY GERBANG BARU ON RAMP PAY
25
KONFIGURASI GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG PASKA INTEGRASI Tahap 1 :2/2 gardu
Tahap 1 :2/3 gardu Tahap 2 : 3/3 gardu Tahap 1 :3/8 gardu Tahap 2 : 8/8 gardu Tahap 1 :2/6 gardu Tahap 2 : 6/6 gardu
Tahap 1 :2/2 gardu
Tahap 1 : 2/5 gardu Tahap 2 : 5/5 gardu
3
1
12
2
10 11
6
4 9 5
8
Tahap 1 :2/2 gardu
Tahap 1 :3/7 gardu Tahap 2 : 7/7 gardu
Tahap 1 : 7 Apr 17 Uji coba simulasi : 30 mar 17 Tahap 2 : 7 Mei 17
Tahap 1 :3/5 gardu Tahap 2 : 5/5 gardu
Tahap 1 :2/2 gardu
7
Tahap 1 :2/6 gardu Tahap 2 : 6/6 gardu
26
KONFIGURASI GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG PASKA INTEGRASI TRAFFIC MANAGEMENT PADA TAHAP PENGOPERASIAN
1 USULAN TARIFF BLENDED TOMANG - CIKUPA Golongan Kendaraan
Usulan Tarif Rp.
Golongan 1
7.000
Golongan 2
9.500
Golongan 3
12.000
Golongan 4
16.000
Golongan 5
20.000
Penempatan Petugas Layanan Lalu Lintas di lokasi rawan kepadatan (sebelum akses masuk/keluar Gerbang Tol) untuk menangani hambatan Lalu Lintas
2 3
Pemasangan Sarana Pengaturan Lalu Lintas (Rubber cone dan Barrier Plastik) sebelum masuk/keluar Gerbang Tol agar antrian tidak mengganggu jalan arteri (akses masuk) atau jalur utama Jalan Tol (akses keluar)
4
Penyampaian Informasi melalui spanduk bahwa sedang dilakukan pekerjaan konstruksi Gerbang Tol integrasi Ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak
5 6
Pengaturan lalu lintas dari arteri ke akses masuk dan pengalihan GT berikutnya jika terjadi antrian panjang
Penyampaian informasi lalu lintas melalui VMS, VMS Mobile, Twitter dan Aplikasi JM Care (Ruas Dalam Kota)
Pengaturan Lalu Lintas Sebelum SS Tomang dengan Contraflow Km 3+000 s.d Km 0, Penutupan Off Ramp Slipi secara situasional dan Pengaturan Cycle Time Traffic Light Tomang 27
RENCANA INTEGRASI JORR Bandara Soeta GT Kamal 3 (Peningkatan Kapasitas)
Akses Tj. Priok
GT PIK (Rencana)
GT Kayu Besar
Seksi E3
Seksi W1 GT Meruya Utama
GT Meruya Utama 1
Seksi E2
Tangerang GT Kamal 1 GT Kayu Besar ((dihilangkan)
Seksi W2U Cikampek
IC Penjaringan
Seksi W2S
(Setelah Integrasi) Serpong
Seksi E1 Seksi S
SEBELUM INTEGRASI
1. 2 kali transaksi, yaitu JORR W1 dan JORR (W2U, W2S, S, E1, E2, E3) 2. Terjadi antrian kendaraan di jalur utama akibat transaksi di Barrier Gate Barrier Gate Kayu Besar, Meruya Utama dan Meruya Utama 1
Bogor
SETELAH INTEGRASI RENCANA JULI 2017
1. 1 kali transaksi yaitu pada gardu On Ramp setiap ruas tol JORR 2. Sistem terbuka pada keseluruhan JORR menggunakan tarif tunggal 3. Proses kajian : tarif tunggal (blended tarif) dan integrasi dengan ruas tol Soedijatmo dan Akses Tanjung Priok (rencana hasil kajian Juli 2017) 4. Barrier Gate Kayu Besar, Meruya Utama dan Meruya Utama 1 dihilangkan Transaksi dipindah ke GT Kamal 1 dan GT Kamal 3 (perlu peningkatan Kapasitas Gerbang Tol Kamal 3) 5. Transaksi tol non-tunai sudah multi bank : Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI dan Bank BRI 28
PERUBAHAN SISTEM INTEGRASI JALAN TOL JAGORAWI GT Cibubur 3 GT Cibubur Utama (tidak difungsikan) (tidal difungsikan)
GT Ramp Taman Mini (Timur, bayar tarif Ramp Taman Mini/Dukuh)
CAWANG
GT Ramp Dukuh 1 (bayar tarif Ramp Taman Mini/Dukuh + JORR)
GT Baru 2 (bayar tarif ruas TLKJ)
GT Baru 1 (bayar tarif cawangciawi)
GT Cibubur 1 (bayar tarif CawangCiawi)
GT Cimanggis 1
GT Cimanggis Utama (tidak difungsikan)
(tidak difungsikan)
GT Gn. Putri (bayar tarif Cawang-Ciawi)
GT Cibubur 2 GT Ramp Taman Mini (Barat, bayar tarif Ramp Taman Mini/Dukuh)
GT Ramp Dukuh 2 (bayar tarif Ramp Taman Mini/Dukuh)
GT Citeureup
(bayar tarif CawangCiawi)
GT Cimanggis
(bayar tarif Cawang-Ciawi)
(bayar tarif Cawang-Ciawi)
GT Cimanggis 2 (TLKJ, bayar tarif Cijago dan Cawang-Cimanggis)
GT Kp. Rambutan
GT Cisalak 1 & 3
(JLJ, bayar tarif JORR)
(tidak difungsikan)
GT Sentul Selatan GT Karanggan
(bayar tarif Cawang-Ciawi)
(bayar tarif Cawang-Ciawi)
GT Cisalak 2 (TLKJ, bayar tarif Cijago dan CawangCimanggis (dari arah Cawang))
GT Sentul (bayar tarif Cawang-Ciawi)
Segmen Taman Mini - Dukuh GT Ciawi
Keterangan : Gardu terbuka Gerbang baru Gardu tidak difungsikan
SEBELUM PERUBAHAN SISTEM TRANSAKSI • Sistem transaksi pembayaran Ruas Jakarta-Bogor-Ciawi : • Segmen Jakarta-Cibubur : sistem terbuka, flat based • Segmen Cibubur Ciawi : sistem tertutup, distance based • Dua kali transaksi, mengambil kartu saat masuk di gardu tol dan melakukan pembayaran di gardu keluar • Terjadi antrian kendaraan pada jalur utama di barrier gate Cibubur Utama dan Cimanggis Utama
GT Bogor
Segmen Dukuh - Ciawi
(bayar tarif CawangCiawi)
(bayar tarif CawangCiawi)
SETELAH PERUBAHAN SISTEM TRANSAKSI RENCANA JULI 2017 • Sistem transaksi diubah menjadi transaksi terbuka seluruh segmen CawangCiawi dengan tarif merata. • Satu transaksi : sistem terbuka • Transaksi pada barrier gate pada Cibubur Utama dan Cimanggis Utama dihilangkan. Antrian di jalur utama terdistribusi ke masing-masing ramp • Pengguna Jalan Tol yang melakukan transaksi pada GT Dukuh 2, GT Dukuh 1 & 3, GT Ramp Taman Mini 1, GT Ramp Taman Mini 2 akan membayar tarif tol Ramp Taman Mini/Dukuh • Pengguna jalan tol arah SS Taman Mini-Ciawi melakukan transaksi pada off ramp pay, membayar tarif merata • Pengguna jalan tol arah Ciawi-Jakarta melakukan transaksi pada on ramp pay membayar tarif merata • Perlu penambahan kapasitas gardu pada tiap on/off ramp • Transaksi tol non-tunai sudah multi bank : Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI dan Bank BRI (saat ini) 29
PERUBAHAN SISTEM INTEGRASI JALAN TOL JAGORAWI GARDU OPERASI PASCA INTEGRASI (USULAN CABANG) TAHAP I
Rencana Gardu Operasi Pasca Perubahan Sistem Transaksi GERBANG TOL
NO.
Gardu Masuk Single
Multi
Gardu Keluar
Gardu Terbuka Reguler
e-Toll
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ramp TMII 1 Ramp TMII 2 Ramp Dukuh 2 Ramp Cibubur 1 Ramp Cibubur 2 Cibubur Utama Cibubur 3 Cimanggis Utama Cimanggis 3 (BARU) Cimanggis Ramp
-
-
-
3 2 6 4 5 0 0 0 5 4
2 3 5 4 4 0 0 0 0 1
5 5 11 8 9 0 0 0 5 5
11
Gunung Putri
-
-
-
6
2
8
12 13 14 17 18
Karanggan Citeureup 1 Citeureup 2 Sentul 1 Sentul 2
-
-
-
4 3 3 3 3
0 0 1 0 0
4 3 4 3 3
21
Sentul Selatan 1
-
-
-
5
3
8
22
Sentul Selatan 2
-
-
-
3
2
5
23 24 25 26
Bogor 1 Bogor 2 (BARU) Bogor 3 (BARU) Ciawi JUMLAH
-
-
-
6 6 6 8 85
2 2 2 2 35
8 8 8 10 120
Keterangan Rencana Gardu Operasi
Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Gerbang Tol Dibongkar Gerbang Tol Dibongkar Gerbang Tol Dibongkar Gerbang Tol Baru tambahan 1 gardu operasi dan perubahan sistem transaksi dari Jakarta tambahan 2 gardu operasi dan perubahan sistem transaksi, tambahan lajur tanpa transaksi on ramp 1, tambahan lajur tanpa transaksi off ramp tambahan 1 gardu operasi dan perubahan sistem transaksi Perubahan sistem transaksi
1. Gerbang Tol Cimanggis beroperasi 2 gardu off ramp; 2. Pengoperasian masih bersifat minimal dan secara parsial : rangka baja, atap, pulau dan gardu terpasang berikut peralatan tol; 3. Transaksi dilakukan pada off ramp; 4. Gerbang Tol Cimanggis Utama, Ciawi dan Bogor tetap dioperasikan; 5. Dedicated Lane di GT Gunung Putri dengan moveable barrier.
Perubahan sistem transaksi Perubahan sistem transaksi dan pembongkaran gardu masuk ke arah Bogor/ciawi Perubahan sistem transaksi dan pembongkaran gardu keluar dari arah Bogor/ciawi
TAHAP II Perubahan sistem transaksi
Keterangan : *) Perlu koordinasi dengan PT Trans Lingkar Kita Jaya mengingat perlu dilakukan perubahan sistem transaksi yang semula sistem transaksi tertutup menjadi sistem transaksi terbuka off ramp *) PT Trans Lingkar Kita Jaya perlu membangun gerbang tol untuk mengakomodir transaksi dari ruas TLKJ menuju ke arah Bogor (Ruas PT Jasa Marga)
1. Keseluruhan gardu dapat beroperasi 100% sejumlah 23 gardu (finishing belum 100%), peralatan tol terpasang 100% 2. Gerbang lama belum dibongkar
*) GT Cimanggis 1 lajur reversible (bisa ke arah Jakarta dan dari Jakarta)
30
PERUBAHAN SISTEM INTEGRASI JALAN TOL JAGORAWI DEDICATED LANE BOGOR-CIAWI
GT Ciawi Baru
Jakarta
Keterangan
Letak Gerbang
• GT Ciawi ke arah Jakarta berada di bawah IC Bogor • GT Bogor ke arah Jakarta berada 500 m sebelum SS Bogor
GT Ciawi
m
Dedicated Lane ± 0,5 Km
00
Dedicated Lane
(bayar tarif CawangCiawi)
+5
Uraian
GT Bogor Baru
GT Bogor (bayar tarif CawangCiawi)
Keterangan: Usulan dedicated lane ke SS Bogor (Jakarta) Gardu terbuka
GERBANG TOL GT Bogor ke arah Jakarta (on ramp pay) GT Bogor ke arah Ciawi (off ramp pay) Ciawi ke arah Jakarta (on ramp pay) Ciawi ke arah Bogor (off ramp pay)
JUMLAH GARDU 8 gardu Lolos (1 lajur) 8 gardu 8 gardu
Gardu yang tidak difungsikan
GT Gn . Putri (bayar tarif
- Ciawi)
Jakarta
+
Keterangan: Usulan dedicated lane dari GT Gunung Putri ke SS Gunung Putri (Ciawi )
Cawang
300m
DEDICATED LANE GUNUNG PUTRI
GERBANG TOL
Usulan dedicated lane dari SS Gunung Putri (Jakarta ) ke GT Gunung Putri Gardu terbuka
GT Ciawi Gardu yang tidak difungsikan
JUMLAH GARDU
Gn. Putri ke arah Jakarta (on ramp pay)
4 gardu
Gn. Putri ke arah Bogor (off ramp pay)
Lolos (1 lajur)
Arah Jakarta ke GT Gn Putri (off ramp pay):
4 gardu
Arah Bogor ke GT Gn Putri (on ramp pay):
Lolos (1 lajur) 31
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG
32
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG Berdasarkan hasil keputusan yang disepakati secara bulat oleh semua Tim Ahli KKJTJ dinyatakan bahwa : Open traffic kendaraan Gol.I ke atas untuk melintas di atas Jembatan Cisomang pada tanggal 01 April 2017 apabila Jasa Marga telah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ditargetkan selesai pada tanggal 31 Maret 2017 dengan syarat sebagai berikut: 1. Melakukan pengendalian beban kendaraan khusunya yang terindikasi overload, sehingga tidak terdapat kendaraan overload melintas di Jembatan Cisomang;
yang
2.
Mekanisme pengendalian kendaraan overload adalah dengan memasang timbangan
3.
Hasil monitoring pengukuran pergerakan pilar dan inclinometer menunjukkan pergerakan yg tidak signifikan (steady)
ditempatkan Km 72+000 jalur A, km 83+600 jalur A, dan km 120+500 jalur B
Selanjutnya, Tim KKJTJ akan menyampaikan rekomendasi kepada Menteri PUPR untuk melakukan open traffic kendaraan melintas di atas Jembatan Cisomang pada 01 April 2017 sesuai dengan hasil keputusan pleno tanggal 17 Maret 2017. 33
TIME SCHEDULE PEKERJAAN
PERBAIKAN JEMBATAN CISOMANG NO.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
URAIAN
B
PENANGANAN DARURAT AWAL
1
Grouting Epoxy, Pembuatan Jalan Kerja, Pemasangan FRP P0, Unloading P0 & P5
C
± 3 BULAN
MARET 2017
Bobot (%)
2.38
18
0.03 0.03
19
0.03 0.03
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
0.03 0.03
PENANGANAN DARURAT LANJUTAN
1
UNLOADING di antara P0 - P1
2
BOR PILE P2 dan BOR PILE TAMBAHAN (PERKUATAN LERENG)
± 8 MINGGU
3
PILECAP P2 dan PILECAP BOR PILE TAMBAHAN (PERKUATAN LERENG)
± 2 MINGGU
4
STRUTTING BAJA
± 5 MINGGU
5
GROUND ANCHOR P0
± 6 MINGGU
6
JACKETING DI P0
± 3 MINGGU
7
JACKETING DI P1
± 3 MINGGU
8
JACKETING DI P2
± 3 MINGGU
9
JACKETING DI P5
± 3 MINGGU
± 3 MINGGU
10
PEMASANGAN FRP DI P2
± 3 MINGGU
11
PEMASANGAN FRP DI P3
± 3 MINGGU
12
PEMASANGAN FRP DI P4
± 3 MINGGU
0.54 0.02
0.02
0.32
0.32
0.01 0.06
0.02
0.02
1.06
1.06
0.32
0.32
0.01
0.01
0.01
0.06
0.06
0.06
0.06
0.07
0.07
0.07
0.87
0.03
0.03
2.07
0.08
0.08
0.08
0.08
0.02
0.02
0.02
0.02
0.11
0.11
0.11
0.11
0.02
0.02
0.02
0.02
0.07
0.06
3.12
0.10
0.10
0.10
3.12
0.15
0.15
-
-
58.20
12.69
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.06
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
-
-
8.67 2.42
2.85 0.86 2.22
Progres s.d. 21 Maret 2017 Rencana kumulatif : 84.95% Realiasasi kumulatif : 79.97% Deviasi : -4.98% Pekerjaan terlambat : Jacketing Column P1-P2, Ground Anchor P0, Pemasangan CFRP di P4
Jembatan Cisomang kembali dibuka untuk seluruh Golongan Kendaraan dengan target Safety Factor (SF) minimal dapat mencapai 1.28-1.35
34 34
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG PROGRES SAMPAI DENGAN MINGGU III MARET 2017 NO
PENANGANAN
PROGRES
1
Grouting Epoxy A1, P0, P1, P2, P5, dan A2
100%
2
Pemasangan Fiber Reinforced Polymer pada P0, P2, P3, P4
100%
3
Unloading (Cutting Lereng) di sekitar A1 – P0 – P1
100%
4
Ground Anchor di P0
80%
5
Pemasangan Strutting Baja di antara Pilecap P2 – P3
100%
6
Boredpile P2 dan Soldier Pile di antara P1-P2
100%
7
Jacketing Column P0, P1, P2, P5
100%
8
Connection Beam antara P1 eksisting – Pilecap Soldierpile di antara P1-P2 Segmen 1
70%
9
Perkuatan Upper Structure Jembatan (Perbaikan Expansion Joint dan Permukaan Jalan)
100%
10
Pembuatan Jalan Akses (Detour) KM 99 & KM 107
100%
KETERANGAN
Target 31 Maret 2017
Pilecap Soldierpile di antara P1-P2 Segmen 2, serta Ground Anchor P1 akan dilakukan setelah 31 Maret 2017
TARGET PENYELESAIAN PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG YANG AKAN DILAKUKAN SETELAH 31 MARET 2017
1. Pilecap Borepile P2; 2. Connection Beam dari Pilecap Soldierpile di antara P1-P2 ke Pilecap Borepile P2; 3. 4. 5. 6.
Pemasangan Jacketing Pelat Baja pada Bagian Atas Pilar P2; Pemasangan Ground Anchor pada Pilar P1; Penanganan Sungai/Drainase di Sekitar Jembatan Cisomang; Perkuatan Stabilitas Lereng.
35
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG Status 25 Maret 2017
Cutting Tanah di sekitar area A1-P0-P1 100%
Pemasangan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) P2 (kiri) dan P3 (kanan) 100%
36
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG Status 25 Maret 2017
Jacketing Column P0 (kiri) 100% dan P5 (kanan) 100%
Strutting Baja antara Pilecap P2-P3 100%
37
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG Status 25 Maret 2017
Pekerjaan Pilecap Soldier pile di antara P1-P2 dan Connection Beam
Ground Anchor pada P0 70%
38
PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG Status 25 Maret 2017
Perbaikan Jalan Arteri Nasional Ciganea
Pembuatan Akses Detour KM 99 (kiri) & KM 107 (kanan) Pada Ruas Jalan Tol Cipularang 100% 39
ANTISIPASI KENDARAAN KELEBIHAN MUATAN MELINTAS DI RUAS JALAN TOL CIPULARANG MEKANISME FILTERING KENDARAAN
KM 72+000 A
KM 120+500 B (Pool Ruas)
KM 83+600 A (Chevron)
• Jasa Marga akan melakukan penempatan timbangan portable dalam rangka filtering kendaraan dengan kelebihan muatan (overload) di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 72+000 A (arah Bandung) dan KM 120+600 B (arah Jakarta); • Selain itu, (jika diperlukan) Jasa Marga akan menggunakan WIM pada saat arus lalu lintas puncak kendaraan angkutan barang yang rencananya akan ditempatkan pada Ruas Jalan Tol Cipularang KM 83+600 A (arah Bandung) dan KM 120+600 B (arah Jakarta); • Mekanisme Filtering Kendaraan Overload sbb.: Kendaraan Non Gol I dari dan menuju Bandung akan dilakukan screening terhadap laju kendaraan menggunakan speedgun dimana kendaraan dengan laju di bawah 40 km/jam akan dikeluarkan oleh Petugas serta pemeriksaan visual terhadap kondisi dimensi muatan kendaraan; Kendaraan dengan kelebihan muatan (overload) akan diarahkan oleh Petugas untuk keluar melalui GT Jatiluhur (KM 84) dan GT Cikamuning (KM 116).
40