PENUNTUN PRAKTIKUM HIGIENE DAN SANITASI INDUSTRI
Tim Penyusun : Dwi Sandri, S.Si., M.P Nina Hairiyah, S.T.P., M.Si
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT PELAIHARI 2015 i
KATA PENGANTAR Buku penuntun praktikum mata kuliah Higiene dan Sanitasi Industri ini dirancang bagi level Ahlimadya (A.Md) Jurusan Teknologi Industri PertanianPoliteknik Negeri Tanah Laut. Buku ini juga dimaksudkan untuk mendukung proses belajar sendiri dan kelompok pada praktikum Higiene dan Sanitasi Industri. Salah satu tujuan penting penulisan buku penuntun praktikum ini adalah untuk menjembati pemahaman materi yang telah diberikan di kelas dengan praktek yang akan dilakukan secara individu maupun kelompok. Melalui penggunaan buku ini diharapkan mahasiswa bisa memperlajari terlebih dahulu poin-poin penting yang harus dicapai pada suatu praktikum dan mendiskusikannya dalam tim masing –masing serta menuliskan dan melaporkannya dalam laporan sementara dan laporan akhir praktikum. Secara khusus buku penuntun ini menyediakan landasan praktis untuk pelaporan pekerjaan praktek mahasiswa serta memperkuat bahasan teoritis bagi penggunaan praktis dalam penyelesaian praktikum Higiene dan Sanitasi Industri. Buku penuntun ini masih dalam tahap perkembangan awal, dimana kami mengusahakan semua buku dan referensi yang dianggap sebagai state of the arts pada bidangnya telah kami pakai dan sitir secara jelas. Harapan kami mahasiswa juga akan mendalami buku-buku yang relevan untuk setiap bab dan pertemuan praktikum hingga mampu memperkaya isi dari praktikum yang dilakukan dan memberi masukan bagi perbaikan modul penuntun ini di masa mendatang.
Pelaihari, Januari 2015
Dwi Sandri, S.Si., M.P Nina Hairiyah, S.T.P., M.Si
ii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................... i Kata Pengantar ..................................................................................................... ii Daftar isi ............................................................................................................... iii I.
SANITASI AIR ................................................................................. 1
II dan III
IDENTIFIKASI DAN REKOMENDASI HIGIENE DAN SANITASI PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA .......... 3
IV dan V
HIGIENE PERALATAN ................................................................... 5
VI
UJI HIGIENIS PEKERJA PENGOLAHAN PANGAN ................... 9
VII
PERSONAL HYGIENE ................................................................... 11
VIII
UJI DAYA ANTISEPTIK SABUN .................................................. 13
IX
SANITASI LINGKUNGAN KERJA: PERANGKAP NYAMUK DAN LALAT ........................................ 15
X
SANITASI LINGKUNGAN KERJA: PERANGKAP TIKUS ........ 17
iii
ACARA I SANITASI AIR
1. Pendahuluan Sanitasi, sering dianggap sebagai salah satu bagian proses cleaning. Seharusnya sanitasi dianggap sebagai bagian yang berbeda dan terpisah dari proses cleaning. Apabila proses cleaning tidak efektif untuk menghilangkan semua tumpukan kotoran, sangatlah tidak mungkin larutan sanitasi yang digunakan dapat menjadi efektif. Alasan utama penggunaan prosedur sanitasi yang efektif adalah untuk membunuh semua organisme penyebab penyakit yang mungkin ada pada peralatan atau perlengkapan setelah dibersihkan, dan dengan demikian mencegah pemindahan organisme tersebut ke dalam makanan yang sedang diproses dan selanjutnya pada konsumen. Selain itu, prosedur sanitasi dapat mencegah kerusakan makanan. Keberadaan mikroba di lingkungan yang berhubungan dengan makanan harus dikendalikan dengan ketat. Pada kondisi yang tepat, mikroba yang dianggap tidak membahayakan dapat menyebabkan masalah. Mikroorganisme ini dapat berkembang dalam jumlah besar sehingga menyebabkan warna tidak bagus, bau tidak enak dan rasa tidak enak dalam produk makanan. Pertumbuhan yang tidak terlihat sering mengakibatkan pembuangan produk dan kerugian penghasilan (Pearson, 2008). Makanan dan minuman merupakan kebutuhan hayati. Dengan makanan dan minuman manusia akan memperoleh energi yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya melalui proses metabolisme yang kompleks. Dan pada sisi lain makanan dan minuman juga mengandung potensi yang membahayakan karena bahan yang bersifat merugikan tubuh manusia dapat melalui media makanan dan minuman yang dikenal sebagai sanitasi makanan (food hygiene). Sanitasi makanan tersebut salah satunya yaitu kualitas air yang digunakan baik dalam pengolahan bahan makanan maupun digunakan untuk pembersihan peralatan (Agusriadi, 2008). Hubungannya dengan sanitasi, yang mempengaruhi sifat saniter suatu industri pengolahan adalah air. Dalam industri, air digunakan untuk media pengemasan, pencucian, proses pengolahan dan pengisian boiler. Dalam industri pangan atau hasil pertanian, air harus mempunyai syarat-syarat tertentu sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyedian air yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup adalah sangat penting. Untuk itu, air dalam sumbernya harus harus diperlakukan melalui beberapa tahap perlakuan terlebih dahulu sebelum digunakan. Sumber air dikategorikan menjadi 3 macam yaitu air hujan, air permukaan dam air tanah. Ketiga sumber air tersebut merupakan mata rantai yang tidak terputus-putus 1
sehingga merupakan suatu siklus yang dikenal sebagai siklus hidrologi (Pambayun et al, 2001). Berdasarkan siklus diatas, kandungan air yang ada juga berbeda-beda. Jika dipakai dalam pengolahan akan mempengaruhi hasil pengolahan. Kandungan air dalam bahan pangan ikut menentukan acceptability, kesegaran, dan daya tahan bahan itu. Selain itu, air juga merupakan pencuci yang baik bagi bahan makanan dan peralatan pengolahan (Winarno, 1992). Oleh karena itu, masalah air dalam pengolahan sangat penting dan perlu diperhatikan sanitasinya. 2. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pH dan tingkat kebeningan berbagai sampel air. 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari ………. Tanggal……… pukul….. WITA di Laboratorium Pengujian Program Studi Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut. 4. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : a. Beker glass b. pH meter c. kertas indikator pH
a. b. c. d. e. f.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : air buang rumah tangga air PAM air rawa air sumur air sumur bor air rawa
5. Prosedur Kerja a. Tingkat Kebeningan Percobaan ini dilakukan pengamatan secara visual terhadap air yang berada didalam gelas beker b. pH Percobaan ini menggunakan pH meter dan kertas indikator pH untuk mengujkur pH masing-masing sampel air 2
ACARA II dan III IDENTIFIKASI DAN REKOMENDASI HIGIENE DAN SANITASI PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA
1. Pendahuluan Usaha pembuatan produk hasil pertanian pada umumnya padat karya dan merupakan industri rumah tangga mempunyai peran yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini disebabkan cukup banyak tenaga kerja berpenghasilan rendah yang dapat ditampung dan banyak keluarga yang menggantungkan pendapatannya pada usaha ini, baik mereka yang terkait langsung dengan kegiatan produksi maupun yang tidak terkait langsung. Banyaknya usaha pembuatan produk hasil pertanian skala rumah tangga juga dapat memberikan kesempatan berusaha yang lebih luas untuk kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah seperti industri pembuatan tahu, tempe, kerupuk, dll. Industri skala rumah tangga tersebut memiliki beberapa prinsip penerapan higiene dan sanitasi yang berebda-beda bahkan ada yang tidak/belum disadari. Oleh karena itu, pada praktikum ini akan dilakukan identifikasi mengenai penerapan higiene dan sanitasi pada industri skala rumah tangga yang akan dikunjungi. 2. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa terampil dalam mengidentifikasi dan mampe meberikan rekomendasi perbaikan pada penerapan higiene dan sanitasi di industri skala rumah tangga. 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari ………. Tanggal……… pukul….. WITA di industri/usaha CV…………………………………. 4. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah papan alas kertas, buku catatan/kertas, balpoin dan kamera. 5. Prosedur Kerja a. Dilakukan pemilihan lokasi industri rumah tangga (berbasis pertanian) yang akan di kunjungi masing-masing kelompok b. Diatur waktu untuk pelaksanaan kunjungan c. Dibuat daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada saat wawancara 3
d. Dilakukan wawancara mengenai gambaran umum industri dan proses pengolahan produk yang dihasilkan secara detail e. Diidentifikasi dan dokumentasikan penerapan higiene dan sanitasi yang terdapat pada industri rumah tangga tersebut f. Diberikan rekomendasi perbaikan untuk penerapan higiene dan sanitasi pada industri yang dikunjungi tersebut g. Dibuat laporan h. Dibuat power point dan dipresentasikan 6. Laporan Sementara Daftar pertanyaan untuk wawancara :
Hasil wawancara :
4
ACARA IV dan V HIGIENE PERALATAN
1. Pendahuluan Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi harus diterapkan pada setiap aspek pembuatan dalam pengolahan apapun terutama dalam kebersihan peralatan dalam industri pangan. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi personalia, bangunan, peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya, dan segala sesuatu yang dapat merupakan sumber pencemaran produk.Kontaminasi bahan akibat mikroorgani sme segera terjadi pada peralatan yang kotor terutama jika terjadi dekomposisi serpihan bahan yang melekat pada peralatan (Anonim, 2010). Kebanyakan kejadian foodborne disease terkait dengan praktek higiene personal yang buruk, pencemaran silang selama penyiapan makanan dan penanganan makanan siap santap yang kurang baik. Manusia merupakan sumber utama pada pencemaran sekunder pada pangan (Anonim, 2010). Program kebersihan (cleaning) tidak boleh berhenti pada tahap kebersihan secara visual saja, tetapi harus berlanjut ke tahap membunuh bakteri yang masih tertinggal pada bagian tertentu suatu tempat atau peralatan. Program lanjutan ini bisa kita sebut sebagai Sanitasi (sanitation) (Anonim, 2010). Program pembersihan dan sanitasi akan dapat dilaksanakan secara baik dan cepat serta dengan hasil yang sesuai harapan jika bidang/ruang (scope)-nya relatif kecil atau sederhana. Dinamika permasalahan akan timbul jika bidang/ruang (scope)nya luas serta bervariasi. Pemilihan suatu metode pembersihan dan Sanitasi hendaklah mencermati hal- hal berikut bersifat apakah kotoran itu, organik atau anorganik. Permukaan benda yang terkontaminasi kotoran tersebut.Luas atau banyaknya kotoran yangmembebani frekuensi terjadinya kotoran itu.Lingkungan yang dekat dengan kotoran yang hendak dibersihkan (Anonim, 2010). Dalam industri makanan peralatan produksi seharusnya terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah dibongkar pasang sehingga mudah dibersihkanPermukaan yang kontak langsung dengan pangan seharusnya halus, tidak bercelah, tidak mengelupas dan tidak menyerap air. Permukaan yang kontak langsung dengan produk harus dijaga kebersihannya secara rutin sebelum digunakan atau sesuai dengan kebutuhan dengan teknik pembersihan yang sesuai untuk peralatan yang bersangkutan. Peralatan produksi harus diletakkan sesuai dengan urutan prosesnya sehingga memudahkan bekerja dan mudah dibersihkan Semua peralatan seharusnya diperlihara agar berfungsi dengan baik dan selalu dalam keadaan bersih (Budiman,2008). 5
2. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa terampil dalam menganalisis pengaruh berbagi jenis bahan pencuci yang diberikan terhadap peralatan sebagai bagian penting dari proses pengolahan.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari ………. Tanggal……… pukul….. WITA di Laboratorium Pengujian Program Studi Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut. 4. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : a. Botol transparan (botol kaca yang telah dibersihkan) + tutup b. Panci c. Kompor d. Plastik gula untuk penutup e. Gelang karet pengikat Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : a. Telur ayam 2 biji b. Minyak goreng 10 sendok makan c. Susu kental manis sachet 1 bungkus d. Tepung tapioka 10 sendok makan e. Air panas f. Air biasa g. Detergen bubuk 1 sachet kecil h. Sabun colek 1 sachet kecil i. Sabun cair (Rinso cair 1 sachet kecil) j. Sabun cair untuk alat serta buah dan sayur (mama lemon ukuran kecil) k. Kertas label 5. Prosedur Kerja Cara kerja yang digunakan pada praktikum ini dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut : I. Hari Pertama a. Disiapkan empat botol transparan yang telah dibersihkan oleh masing-masing kelompok. b. Setiap botol diisi dengan bahan sesuai dengan perlakuan, yaitu : 6
A = Susu kental manis dan minyak goreng dicampur, kemudian dimasukkan ke dalam botol lalu digojog. Setelah itu dipanaskan dengan menggunakan alat pemanas (kompor) selama 15 menit dan diberi label A. B = Satu butir telur ayam dikocok, lalu dimasukkan ke dalam botol kemudian digojog. Botol tersebut diberi label B. C = Satu butir telur ayam dikocok, lalu dimasukkan ke dalam botol kemudian digojog. Botol tersebut kemudian dipanaskan dengan menggunakan alat pemanas (kompor) selama 15 menit, dan diberi label C. D = Satu sendok tapioka dilarutkan dalam 50 mL air, Kemudian dimasukkan ke dalam botol dan digojog, lalu dipanaskan dengan menggunakan alat pemanas (kompor) selama 15 menit. Botol tersebut diberi label D. c. Masing-masing botol yang telah diisi dengan bahan sesuai dengan perlakuan, ditutup dengan menggunakan plastik dan diikat dengan karet. d. Botol-botol tersebut disimpan selama 24 jam pada suhu ruang.
II. Hari Kedelapan a. Masing-masing botol yang telah disimpan selama 24 jam, dicuci dengan menggunakan bahan pembersih yang telah ditentukan untuk masing-masing kelompok. Misalnya kelompok I mencuci keempat botol mereka yang berisi perlakuan yang berbeda-beda dengan menggunakan air panas, sedangkan kelompok II mencuci dengan menggunakan air biasa tanpa bahan pembersih kimia, dan bahan-bahan pembersih lainnya untuk kelompok-kelompok yang lain. Pencucian dilakukan dengan penggojogan botol selama 2 menit. (Bahan-bahan pembersih kimia yang digunakan seperti deterjen, sabun colek dan sabun cair, harus ditambhakan air didalam penggunaannya) b. Air bekas pencucian botol tersebut dibuang. Untuk botol-botol yang dicuci dengan bahan pembersih kimia, setelah dicuci botol tersebut dibilas dengan air biasa untuk membersihkan bahan sisa dari bahan pembersih kimia tersebut. c. Diamati tingkat kebersihan pada setiap botol yang telah dicuci dengan bahan pencuci yang berbeda (secara visual). 6. Laporan Sementara Hasil yang diperoleh, diisikan pada tabel yang tersedia.
7
Perlakuan
Air Panas
Air Biasa
Pengamatan Hasil Cucian Detergen Sabun Sabun cair Bubuk Colek Rinso
Mama Lemon
A
B
C
D
8
ACARA VI UJI HIGIENIS PEKERJA PENGOLAHAN PANGAN
1. Pendahuluan Pekerja memegang peranan yang penting dalam kelancaran proses produksi karena pekerja merupakan perencana, pelaksana dan pengelola dalam suatu industri. Dalam melaksanakan tugasnya kepada pekerja dituntut suatu sikap yang positif sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan yang diharapkan. Sikap tersebut adalah kesehatan, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, hati-hati, cermat dan teliti, senang akan kebersihan serta menjaga kesehatan.Untuk menanamkan sikap tersebut diperlukan adanya pengarahan, peraturan. Senang akan kebersihan dan menjaga kesehatan merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap pekerja, karena dengan kebersihan dan kesehatan akan dihasilkan produk yang baik dan tidak membahayakan kesehatan.
2. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah untuk menguji pertumbuhan mikroba pada tangan dan rambut pekerja pengolahan pangan.
3. Alat dan bahan a) Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah cawan petri, pipet ukur, lampu bunsen dan inkubator. b) Bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah air, sabun Biores, abun Lifeboy, alkohol, rambut pekerja, label, media Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA).
4. Prosedur praktikum A. Uji kebersihan tangan a. Siapkan media cawan petri masing-masing 2 buah untuk tiap media NA dan PDA. 9
b. siapkan 2 orang pekerja untuk satu jenis media diatas. c. tekan seluruh jari tangan kanan pada cawan pertama selama 4 detik. d. Inkubasi selama 2-3 hari pada suhu 30oC. e. Amati dan catat hasilnya.
B. Uji kontaminasi rambut a. Siapkan media Nutrient Agar(NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA) masingmasing 2 buah. b. Siapkan 1 orang pekerja. c. Ambil rambut masing-masing pekerja yaitu apabila 2 helai rambut. d. Tanam untuk setiap rambut pekerja pada media NA dan PDA. e. Inkubasi selama 2-3 hari dengan suhu 30oC. f. Amati dan catat hasilnya.
10
ACARA VII PERSONAL HYGIENE
1.
Pendahuluan Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan diri.
2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan hygiene pada pekerja.
3. Alat dan Bahan Praktikum 1. Alat-Alat Praktikum Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah foto, buku, dan pulpen.
4. Prosedur Praktikum 1. Cari tiga orang/pekerja dilingkungan politeknik Negeri Tanah Laut. 2. Tulis biodata pekerja tersebut (Nama, jenis Kelamin, Umur, Status perkawinan, agama, pekerjaan, alamat, dan golongan darah) 3. Lakukan wawancara terkait pekerjaan yang digelutinya. 4. identifikasi personal hygiene pada pekerja tersebut, catat hasilnya pada table. No
Jenis personal Hygiene
1
Tubuh Secara Umum
2
Rambut
3
Kepala
Identifikasi
11
No
Jenis personal Hygiene
4
Mata
5
Hidung
6
Mulut (aroma mulut dan gigi)
7
kuku
8
Berpakaian
Identifikasi
5. Ambil gambar/foto pekerja tersebut
12
ACARA VIII UJI DAYA ANTISEPTIK SABUN
I.
Pendahuluan Pengolahan bahan pangan merupakan suatu proses yang sangat rentan dicemari oleh mikroorganisme. Pencemaran ini dapat berasal dari udara, peralatan yang digunakan selama pengolahan, ruangan, maupun dari pekerja yang menangani proses pengolahan sehingga kondisi sanitasi dalam pengolahan juga ditentukan oleh kondisi kebersihan pekerja. Salah satu sumber kontaminasi makanan yang potensial adalah dari pekerja karena kandungan mikroorganisme patogen dari manusia dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kondisi sanitasi pekerja dalam pengolahan bahan pangan sangat perlu diperhatikan guna mencegah terjadinya kontaminasi makanan. Sumber kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui tangan, kaki, rambut, mulut, kulit maupun pakaian kotor yang dipakai pekerja selama proses pengolahan bahan pangan. Jenis mikroorganisme yang biasanya mengontaminasi rambut adalah kapang. Bakteri jenis koliform biasanya banyak terdapat pada tangan pekerja. Sedangkan bakteri pembentuk spora dan Staphylococcus banyak dijumpai pada kulit pekerja.Uji sanitasi pekerja yang akan dilakukan saat ini adalah uji kebersihan tangan dan uji kontaminasi rambut. Uji kebersihan tangan akan dilakukan terhadap tangan sebelum dicuci, tangan setelah dicuci dengan air, tangan setelah dicuci dengan air sabun dan dibilas serta tangan setelah dicuci dengan sabun antiseptik dan dibilas. Sedangkan uji kontaminasi rambut akan dilakukan terhadap rambut yang baru dicuci dan rambut yang dicuci sehari sebelumnya. II. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum ini adalah untuk menguji antiseptic pada sabun cuci tangan.
III. Alat dan Bahan Praktikum 1. Alat-Alat Praktikum Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah cawan petri, pipet ukur, lampu bunsen dan inkubator. 2. Bahan-Bahan Praktikum
13
Bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah air, sabun biasa, sabun antiseptic, alkohol, label, media Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA).
C. Prosedur a.
Cuci tangan pekerja untuk masing-masing kelompok dengan perlakuan yang berbeda-beda yaitu sabun biasa dan sabun antiseptik.
b.
kering anginkan.
c.
Tekan seluruh jari tangan kanan pada cawan untuk masing-masing perlakuan selama 4 detik.
d.
Inkubasi selama 1-2 hari pada suhu 30oC.
e.
Amati, dan foto hasilnya.
14
ACARA IX SANITASI LINGKUNGAN KERJA PERANGKAP NYAMUK DAN LALAT
I. Pendahuluan Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, yang mana lingkungan berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo, 2003). Sanitasi lingkungan dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup: (1) pasokan air yang bersih dan aman; (2) pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri (3) perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia; (4) udara yang bersih dan aman (5) rumah yang bersih dan aman. Pada prinsipnya usaha sanitasi bertujuan untuk menghilangkan sumber – sumber makanan (Food Presences), tempat perkembangbiakan (Breeding Places) yang sangat dibutuhkan vector dan binatang pengganggu. Sanitasi lingkungan smerupakan upaya pengendalian terhadap faktor – faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk mencuci tangan dalam memelihara dan melindungi kebersihan tangan, menyediakan tempat sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihan lingkungan, membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalam memelihara kebersihan lingkungan dan menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan dalam upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. II. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah mempraktikan pengendalian lingkungan dengan membuat prangkap nyamuk dan lalat.
15
III.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari ………. Tanggal……… pukul….. WITA di Laboratorium Pengujian Program Studi Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut. IV. 1. 2. 3. 4.
Alat dan Bahan 200 ml air panas. 50 gram gula merah. 1 gram ragi roti. 2 botol bekas plastik 1,5 liter.
V. Prosedur kerja 1. Sediakan 2 (dua) botol plastik (Jenis PET) 2.
Potong botol plastik (jenis PET) separuh.
3.
Campurkan gula merah dengan air panas hingga lebur.
4.
Setelah dingin tuangkan di separuh bagian bawah botol bagian dinding dalamnya hingga rata. 1 botol ditambah ragi dan 1 botol lagi tanpa ragi
5.
Letakkan bagian corong botol, terbalik, ke dalam separuh botol tadi.
6.
Bungkus botol dengan sesuatu yang berwarna hitam (isolasi), dan letakkan di beberapa sudut ruangan atau ladang. (Terlindung dari hujan)
7.
Olesi pinggi botol dengan minyak agar terhindar dari semut.
8.
Biarkan sekitar 1 minggu. Amati, serangga jenis apa yang di dapat dan berapa jumlahnya.
16
ACARA X SANITASI LINGKUNGAN KERJA : PERANGKAP TIKUS
I.
Pendahuluan Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembangunan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, dan sebagainya. Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan. Belum optimalnya sanitasi di Indonesia ini ditandai dengan masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi dan penyakit menular di masyarakat. Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari aspek pengobatan. Dengan adanya upaya pencegahan yang baik, angka kejadian penyakit yang terkait dengan kondisi lingkungan dapat di cegah. Selain itu anggaran yang diperlukan untuk preventif juga relative lebih terjangkau daripada melakukan upaya pengobatan penyakit, banjir, pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran sungai, dialirkan pada saluran sungai.
II. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah mempraktikan pengendalian lingkungan dengan membuat prangkap tikus. III.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari ………. Tanggal……… pukul….. WITA di Laboratorium Pengujian Program Studi Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut. IV. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Alat dan Bahan Ember/galon bekas Kawat panjang 1,5 meter Kaleng kecil bekas Gunting Tang Mentega 17
7. Lem 8. Umpan (keju, ikan asin, waffer) 9. Kayu/papan kecil untuk jalan tikus naik keatas ember V. Prosedur kerja 1. Lubangi bagian atas ember - kiri dan kanan dengan bor tangan, kalau tidak ada silakan lubangi secara manual dengan paku atau obeng. 2. Lubangi pula kaleng/botol plastik bekas, kiri dan kanan. 3. Masukkan kawat ke dalam ember menembus kaleng dan menembus sisi lain ember. 4. Pastikan kaleng dapat berputar, coba saja putarlah dengan tangan. 5. Berilah kaleng dengan adonan / makanan pada sekeliling permukaan kaleng/botol tersebut. 6. Beri juga sedikit adonan pada bagian papan/kayu di buat seperti jejak. 7. Taruh perangkap di sekitar kampus, yang sering dilalui tikus 8. Amati dan catat berapa jumlah tikus yang didapat. 9. Foto hasil yang diperoleh
18