Tim Pengajar Praktek Farmakologi, 2011, Penuntun Praktikum Farmakologi, Poltekkes KemenkesMakassar Rahardja, K.,dan,Tjay, T.H., 2007, Obat-obat Penting dan Khasiatnya, PT. Elex Media Kompetindo, Jakarta Wikipedia ,2010, http://id.wikipedia.org/wiki/Parasetamol, diakses tanggal 15 Januari 2012 Wikipedia, 2011, http://id.wikipedia.org/wiki/Aspirin, diakses tanggal 29 Desember, 2011 Wijayakusuma,2006.,Referensi: www.iptek.net.id; commons.wikimedia.org (gambar)., diakses tgl 16 juni 2012
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016
27
UJI EFEK ANTIPIRETIK INFUS DAUN MIANA UNGU (Coleus scutelleriodes) PADA HEWAN UJI MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT Suryanita Dosen tetap Program Studi DIII Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik infus daun miana ungu (Coleus scutelleriodes) pada hewan uji Mencit (Mus musculus)). Metode ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan membagi mencit menjadi 5 kelompok yaitu pemberian infus daun miana (Coleus scutelleriodes)ungu dengan konsentrasi 10% ,20% dan 30%, kontrol positif (paracetamol ), kontrol negatif (air suling). Uji efek antipiretik infuse daun miana ungu (coleus scutelleriodes) pada hewan uji (Mus musculus ) dilakukan dengan cara memberikan tablet paracetamol yang dilarutkan dengan aquadest sebagai penginduksi demam infuse daun miana ungu (Coleus scutelleriodes) dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% diberikan secara oral dan dilakukan pengamatan terhadap frekuensi dan konsistensi setiap 5, 10, 15, 20 menit . Sebagai kontrol positif digunakan larutan tablet paracetamol dengan dosis 2 mg/bb. Berdasarkan hasil analisis statistik anava menunjukkan bahwa pengujian infus daun miana ungu (Coleus scutelleriodes )sebagai antipiretik tidak mempunyai efek yang dapatmenurunkan demam. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa infus daun miana ungu tidak dapat menurunkan suhu tubuh.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek daun miana ungu dengan menggunakan metode pengujian yang berbeda. Kata kunci : Daun miana ungu, Mencit, Antipiretik PENDAHULUAN Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan alam, di antaranya ialah kekayaan tumbuh-tumbuhan yang termasuk di dalamnya tanaman berkhasiat obat.Pemanfaatan tanaman berkhasiat obat sudah lama dilakukan oleh masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun ke generasi berikutnya sebagai obat tradisional. Berdasarkan data pada Nasional Tanaman Obat tahun 2010, Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, termasuk di antaranya 940 jenis tumbuhan berkhasit obat ( Hidayah, 2013 ). Daun Miana atau miana merupakan tanaman liar yang di temukan memiliki manfaat sebagai obat herbal yang berkhasiat. Tanaman ini tumbuh tegak setengah merayap dengan ketinggian antara 30-150 cm. Tanaman miana merupakan tumbuhan jenis basah dengan batang mudah tarsa panas.sesuai ditanam di lingkunagan berhawa sejuk dengankecukupan air.miana mengandumg minyak atsiri,fenol,tanin,lemak,phytosterol,calsium oxalat,dan peptic substance (Hidayah,2013 ). Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Suhu normal tubuh berkisar antara 36,5 – 37,5ºC. Demam pada anak dapat membuat orang tua cemas, mengingat bisa terjadi komplikasi kejang demam.Hal inilah yang mendorong para orang tua membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Untuk masyarakat
yang tinggal di pedesaan yang jasa pelayanan kesehatan masih minim, demam diatasi dengan cara pengobatan tradisional(Anonim a, 2013 ). Salah satu tanaman herbal yang sangat besar khasiatnya dan murah adalah tanaman miana.Miana merupakan jenis tanaman yang dapat hidup lebih dari dua tahun.Krakteristik khas dari tanaman ini adalah daun berpangkal pada batang dekat tanah, bertangkai dan bagian bawahnya sering terdapat daun muda di kedua sisi tangkainya, serta bentuk helaian daunnya menyerupai lekukan tangan.Miana dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu miana ungu, miana merah, dan miana hijau. Miana yang banyak dibudidayakan di Indonesia miana ungu (Hidayah,2013). Miana mengandung berbagai minyak atsiri, lemak, calsium, dan berbagai senyawa aktif yang sanngat bermanfaat menjaga kesehatan dan mengobati berbagai penyakit (Hidayah,2013). BAHAN DAN METODE Jenispenelitianiniadalahpenelitianeksperim entaldengan metode randomizedkontrol group untuk mengetahui efek Daun miana ungu sebagai antipiretik (demam) terhadap hewan uji mencit yang di induksi vaksin DPT. Penelitianinitelah dilaksanakanpada tanggal 8 2014, di LaboratoriumFarmakologiSTIKES Nani Hasanuddin Makassar. 1. Pengambilan dan pengolahan sampel
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016
28
a. Pengambilan sampel Sampel yang digunakan adalah daun miana ungu yang berwarna ungu kehitaman diperoleh di kota Makassar. Daun miana ungu diambil pada waktu pagi sekitar jam 09.00-10.00, daun di petik mulai dari daun ke 5-6 helai dari pucuk. b. Pembuatan Bahan Penelitian 1) Pembuatan Sampel Daun Miana Ungu (Coleus scutelleriodes) Persiapkan daun miana yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air yang mengalir. Dilakukan pemotongan kecil-kecil lalu ditimbang sampel dengan berat yang ditentukan. 2) Pembuatan Infus Daun Miana Ungu (Coleus scutelleriodes) Infus daun miana dibuat dengan konsentrasi 10% b/v, 20% b/v, dan 30% b/v. Cara pembuatan infus daun miana dengan konsentrasi 10% b/v adalah dengan menimbang 10 g simplisia, kemudian dimasukkan ke dalam panci infusa lalu ditambahkan 20 ml air suling (dua kali berat simplisia) atau sampai semua bahan terendam, ditambahkan dengan air suling hingga 100 ml, kemudian dipanaskan hingga suhu 90oC lalu dibiarkan selama15 menit dihitung mulai suhu didalam panci infus o mencapai 90 C, sambil sekali-kali diaduk,selanjutnya diserkai dengan kain flanel dan dicukupkan volumenya dengan air panas melalui ampas sehingga diperoleh infus 100 ml. Untuk pembuatan infus dengan konsentrasi 20% b/v, dan 30% b/v digunakan cara yang sama dengan menimbang daun miana masingmasing 20 g dan 30 g. 3) Pembuatan Larutan Paracetamol 0,135% Larutan paracetamol dibuat dengan menggerus dan menimbang 500mg paracetamol, kemudian di tambahkan air suling 50 ml lalu di kocok dan di cukupkan volumenya hingga 100 ml 4) Pemberian vaksin DPT Vaksin DPT diambil sebanyak 1ml kemudian di suntikkan pada dubur mencit secara (IM) Intra muskular.
c. Pemilihan dan Penyiapan Hewan Uji 1) Pemilihan Hewan Uji Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) yang dewasa dan sehat dengan berat badan rata-rata 20-30 gram. 2) Penyiapan Hewan Uji Hewan uji yang digunakan sebanyak 20 ekor, dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dimana masingmasing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Kelompok I diberi aquadest sebagai kelompok kontrol negatif, kelompok II diberi infus 10% b/v, kelompok III diberi infus 20% b/v, kelompok IV diberi infus 30% b/v, dan kelompok V diberi larutan paracetamol sebagai kelompok kontrol positif. d. Perlakuan Terhadap Hewan Uji Hewan uji dikelompokkan menjadi 3 kelompok. hewan uji disimpan dalam 1 kandang. Suhu tubuh mencit di ukur dengan termometer melalui rektum untuk menentukan suhu tubuh awal, kemudian di berikan vaksin DPT sebanyak 1 ml secara injeksi sebanyak 1 ml/30 g berat badan mencit, 15 menit kemudian kelompok I diberi di beri aquadestsebagai kontrol negatif, kelompok II diberi infus 10% b/v, kelompok III diberi infus 20% b/v, kelompok IV diberi infus 30 % b/v, dan kelompok V diberi larutan paracetamol 0,135% b/v. Dilakukan Pengukuran suhu tubuh mencit dengan memasukkan alat termometer kedalam rektum mencit. Pengukuran suhu tubuh mencitdilakukan, setelah 15, 30, 45, menit 2. Pengumpulan Dan Pengolahan Data Data yang telah terkumpul, kemudian diolah secara statisticmenggunakan anova. HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu ujiefek antipiretik infus daun miana ungu (coleus scutelleriodes) pada hewan uji mencit (mus musculus) yang di induksi vaksin DPT diperoleh hasil seperti berikut:
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016
29
Tabel 1; Frekuensi demam setelah pemberian infus daunmianadengan konsentrasi kontrol negatif , infus daun miana 10%, 20%, 30% dan diinduksi vaksin DPT R E Frekuensi Demam Rentang Menit P Penuru L Kelompok Ratanan I Jum. perlakuan rata Suhu K Suhu Tubuh 5 10 15 20 A awal S I
Aquadest
1
27,2
36,3
36,1
35,6
35,6
143,6
35,9
0,7
2
23,0
33,0
33,0
33,9
33,9
133,8
33,8
0,9
3
28,0
36,0
35,9
35,8
36,7
144,4
36,1
0,7
26,06
35,1
35,0
35,1
35,4
140,6
14,3
0,76
1
23,2
34,3
34,3
34,2
34,2
13,7
34,25
0.1
2
20,0
33,4
33,3
33,2
33,2
133,2
33,3
0,2
3
23,0
31,0
30,2
30,2
30,2
121,6
30,4
0,8
Rata rata
Infus Daun Miana Ungu 10%
22,06
32,9
32,6
32,5
32,5
130,2
32,65
0,36
1
24,0
32,3
32,0
31,4
31,0
126,7
31,67
1,3
2
21,0
35,0
35,0
32,0
31,0
133,0
33,25
4
3
26,8
36,0
35,7
35,5
32,0
139,2
34,8
4
23,9
34,4
34,2
32,9
31,3
132,9
33,24
3,1
1
25,2
35,0
32,0
32,0
32,0
131
32,8
3
2
21,2
33,0
32,0
31,0
30,0
12,6
31,5
3
3
23,0
37,0
35,0
32,0
32,0
13,6
32,75
3,7
Rata rata
Infus Daun Miana Ungu 20%
Rata rata
Infus Daun Miana Ungu 30%
23,1
35,0
33,0
31,6
31,3
13,1
32,75
3,7
1
21,2
32,3
32,1
32,0
32,0
128,6
32,15
0,3
2
25,2
35,0
32,3
32,3
30,0
129,6
32,4
5
3
23,0
36,0
34,0
32,0
30,0
13,2
33,0
6
23,1
34,4
32,8
32,1
30,0
13,0
32,5
4,4
Rata rata
Larutan Paracetam ol 0,135%
Rata rata
Tabel 2; Frekuensi rata-rata penurunan suhu tubuh permenit padamencityangdiinduksivaksin DPT dan diberi perlakuan dengan infus daun miana yang dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan Kontrol negatif
Replikasi
Jumlah
Rata-rata
0,9
0,7
2,3
0,76
0,2
0,8
1,1
0,36
4
4
9,3
3,1
Infus daun miana ungu 30%
3
5
1,1
3,6
Kontrol positif
5
6
11,3
3,76
13,1
16,5
25,1
11,58
Infus daun miana ungu 10% Infus daun miana ungu 20%
Jumlah
,7 ,1 ,3
,3 ,4
PEMBAHASAN Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa efek antipiretikdari infus daun miana ungu yang telah digunakan sebagai obat antipiretik secara empiris oleh masyarakat.Hal ini disebabkan karena daun miana ungu lebih banyak mengandung minyak atsiri, atau tannin.Untuk membuktikan secara ilmiah efek empirisnya maka dilakukan penelitian dengan menggunakan hewan coba.Pada penelitian ini digunakan hewan uji mencit jantan, hal ini disebabkan karna mencit jantan memiliki fase hormonal yang lebih stabil jika di bandingkan dengan mencit betina. Sebelum perlakuan masing-masing mencit dipuasakan selama 6 jam untuk menghindari kemungkinan adanya interaksi makanan terhadap kandungan bahan yang
berkhasiat dari daun miana ungu (Coleus scutelleriodes). Kontrol positif digunakan larutan paracetamol karena kontrol positif (Paracetamol) dosisnya lebih tepat.Paracetamol dengan mekanisme kerjanya menghilangkan dan mengurangi nyeri serta menurunkan suhu tubuh, sedangkan aquades digunakan sebagai kontrol negatif yang berfungsi sebagai pembanding antara efek infus daun miana ungu sebagai sampel yang di uji dan paracetamol yang digunakan sebagai kontrol positif. Infus daun miana ungu diperoleh dengan metode infusa, dengan cara mengekstraksi o simplisia nabati dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit yang di hitung sejak air mendidih. Metode infusa digunakan karena metode ini mirip dengan metode yang digunakan secara empiris yaitu dengan merebus sampel / simplisia. Bahan yang digunakan pada metode infusa berasal dari bahan lunak (simplisia, daun dan bunga) seperti daun miana ungu. Pada pembuatan infus daun miana ungu dibuat dalam beberapa konsentrasi dengan cara di ambil daun miana ungu dan di tambahkan aquadets dan di rebus dalam 100mL. Untuk konsentrasi 10%, 20%, dan 30% masing- masing di timbang daun miana ungu sebesar 10 gram, kemudian dimasukkan kedalam panci lalu ditambakan air 100 mL,. Pada penelitian ini digunakan alat termometer rectal digital , dengan alasan bahwa alat termometer rektal merupakan alat untuk mengukur derajat panas dingin serta untuk mengukur suhu tubuh. Adapun cara penggunaan dari alat termometer rectal yaitu dengan caranya memasukkan ke dalam dubur mencit, dan secara otomatis suhu tubuh mencit, akan tertera pada layar termometer. Metode ini digunakan pada uji antipiretik dengan lima kelompok uji yang terdiri dari kontrol negatif, infus daun miana ungu 10%, infus daun miana ungu 20%, infus daun miana ungu 30% dan larutan paracetamol. Pemberian dosis dilakukan setelah hewan uji mencit diukur suhu tubuh awalnya. Vaksin DPT yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menginduksi suhu tubuh dari hewan coba mencit sehingga kita dapat membuktikan efek dari infus daun miana ungu terhadap penurunan suhu tubuh. Berdasarkan pada hasil penelitian dengan menggunakan metode ANOVA, menunjukan hasil Fh < Ft (Tidak signifikan)
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016
30
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa infus daun miana ungu tidak mempunyai efek antipiretikteradap hewan uji mencit (mus musculus) di bandingkan dengan paracetamol
Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek daun miana ungu dengan menggunakan metode pengujian yang berbeda. 2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA . Anief, Moh, (2012), Farmasetika, Yogyakarta, hal 182. Anonim a, (2013), Makalah Penyakit Demamhttp://thynrexa.blogspot.com/penyakitdemam, Diakses pada tanggal 25 mei 2014 Armiji, (2014),VaksinDPT(Difteri Pertusis Tetanus)http://imunisasi.blogspot.com/vaksindpt, Diakses pada tanggal 04 maret 2014 Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1995) Ed IV, Jakarta, Hariana Arief, (2012), Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya, Yogyakarta, penerbit buku kedokteranHidayah, (2013), Daun Dahsyat. Jakarta Irwana UjiEfek Antidiare Seduhan kayu manis(Cinnamomumzeylanicum BI.)Pada Mencit Jantan (Mus musculus), Makassar,( 2010) Latief abdul, (2013), Obat Tradisional, Yogyakarta penerbit buku kedokteranTan Hoan Tjai, (2013), Obat-Obat Penting, Elex Media Komputindo,Jakarta.
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol.1 No.1 Juni 2016
31