STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
i
STRATEGI SANITASI KOTA MANADO 2015-2019 TIM PENYUSUN TIM KECIL POKJA SANITASI KOTA MANADO
Peter K. B. Assa, Ph.D Dr. Ir. Sofie Wantasen, M.Si Dr. Ir. Joudy Luntungan, M.Si Dr. Eng. Ir. Jeffry Sumarauw, MT Rainier H. N Pangemanan, ST Merry O. Tinangon, Spi, M.Si Victor Sompie, ST Maxi W. Solang, ST Denny Silomba, ST. M.Ars Brury Bangun, ST., MUrbEnvPlan Johan P.E Anggoman, ST., MT Alvian H. Kojansow, ST dr. Joy Sekeon Leopard Tampi, SKM Yestiana Lamba, SKM Merinase Sarambe, AMKL Audy Palealu, Amd Marlyn Sagay, SE
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena oleh berkat dan tuntunanNya maka Pemerintah Kota Manado dapat menyelesaikan Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado Tahun 2015-2019. Dokumen Strategi Sanitasi Kota ini merupakan salah satu bentuk upaya perencanaan pembangunan sanitasi di Kota Manado yang didalamnya juga sudah termuat pemutakhiran Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Manado. Untuk mencapai salah satu tujuan Pemerintah Kota Manado yaitu menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan serta kota yang sehat dan bersih, sekaligus menyukseskan program Pemerintah Pusat melalui program
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
Permukiman
(PPSP)
yang
dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI tentang Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dan Buku Putih Sanitasi (BPS), maka Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara, baik oleh Pemerintah Kota maupun masyarakatnya harus bertekad kuat sambil mempersiapkan diri dengan baik untuk pencapaian tujuan dan suksesnya PPSP di Kota Manado. Salah satu penataan yang penting dilakukan adalah Sanitasi Perkotaan yang meliputi sektor air limbah, persampahan, drainase dan kesehatan masyarakat. Kota Manado merupakan salah satu pilot project dari 6 (enam) kota besar di Indonesia untuk kegiatan Pemutakhiran SSK dan BPS ini. Kota Manado dipilih karena keberhasilannya sebagai salah satu kota di Indonesia yang pertama kali membuat Buku Putih Sanitasi dan ditopang oleh kemajuan pembangunan Kota Manado itu sendiri. Tujuan kegiatan ini juga adalah untuk membuat dokumen-dokumen lain seperti dokumen EHRA (Environmental Health Risk Assessment).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
i
Diharapkan Dokumen SSK Kota Manado ini dapat dijadikan pedoman dalam
menjawab
tantangan
dan
permasalahan
pembangunan
sanitasi
perkotaan saat ini. Apresiasi patut diberikan kepada Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Manado beserta seluruh stakeholder Kota Manado yang aktif membantu menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk menyelesaikan Dokumen SSK ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menuntun dan memberkati segala karya, perjuangan dan pengabdian kita dalam membangun Kota Manado yang kita cintai.
WALIKOTA MANADO,
G. S. VICKY LUMENTUT
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang ...........................................................
2
1.2.
Metodologi Penyusunan ..............................................
4
1.3.
Dasar Hukum .............................................................
7
1.4.
Sistematika Penulisan.................................................
9
BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI
10
2.1.
Gambaran Wilayah Kota .............................................
10
2.2.
Kemajuan Pelaksanaan SSK .......................................
41
2.3.
Area Beresiko dan Permasalahan Sanitasi ..................
52
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
78
3.1.
Visi dan Misi Sanitasi .................................................
78
3.2.
Pentahapan Pengembangan Sanitasi ..........................
80
3.3.
Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah ...................
89
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI 4.1.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik .......................................................
4.2.
99
Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase......................................................................
4.4.
93
Tujuan,Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan .............................................................
4.3.
91
108
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .............................................
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
110
iii
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1.
Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi ..................
5.2.
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah
115 116
Domestik ……………………………………………………….
121
5.3.
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ..
127
5.4.
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase .........
130
5.5.
Program dan Kegiatan Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ........................................................
BAB VI MONITORING EVALUASI 6.1.
Strategi Monitoring dan Evaluasi ................................
6.2.
Mekanisme Monitoring Evaluasi Implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado ...............................
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
135 142 142 151
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Peta Administrasi Wilayah Kota Manado …..……………
12
Gambar 2.2
Prosentase Topografi di Kota Manado ……………………
18
Gambar 2.3
Peta Rencana Struktur Ruang Kota Manado …………..
32
Gambar 2.4
Peta Rencana Pola Ruang Kota Manado …………………
37
Gambar 2.5
Struktur Pemerintahan Kota Manado ……………………
40
Gambar 2.6
Peta Cakupan Akses Pengolahan Air Limbah …….…….
44
Gambar 2.7
Peta Area Beresiko Air Limbah …………………………….
56
Gambar 2.8
Peta Area Beresiko Air Limbah …………………….………
57
Gambar 2.9
Peta Zonasi Air Limbah …………………….…………….….
58
Gambar 2.10
Peta Area Beresiko Persampahan ………………………….
64
Gambar 2.11
Peta Area Beresiko Air Limbah …………………………….
65
Gambar 2.12
Peta Zonasi Persampahan …………………………………..
66
Gambar 2.13
Peta Area Beresiko Drainase …………….………………….
73
Gambar 2.14
Peta Area Beresiko Drainase ………………………………..
74
Gambar 2.15
Peta Zonasi Drainase …………………………………………
75
Gambar 3.1
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik ………..
81
Gambar 3.2
Tahapan Pengembangan Persampahan ………………….
83
Gambar 3.3
Tahapan Pengembangan Persampahan ………………….
85
Gambar 5.1
Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun …………………………………….
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
116
v
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Manado Per Kecamatan ........................... 13
Tabel 2.2
Luas Wilayah Administrasi Kota Manado Per Kelurahan ....... 13
Tabel 2.3
Pulau Yang Ada Di Wilayah Kota Manado ............................ 16
Tabel 2.4
Letak Kantor Pemerintahan dan Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan ............................................................................ 17
Tabel 2.5
Kondisi Topografi Kota Manado ………………………. ............... 18
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Kota Manado Per Kecamatan .................. 20
Tabel 2.7
Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga ............................................................................................. 21
Tabel 2.8
Kepadatan Penduduk ........................................................... 28
Tabel 2.9
Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Manado Tahun 20142019 ..................................................................................... 23
Tabel 2.10
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Manado Tahun 2014-2019 23
Tabel 2.11
Rencana Sistem Pusat Pelayanan di Kota Manado ................ 29
Tabel 2.12
Peruntukan Lahan di Kota Manado ...................................... 33
Tabel 2.13
Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik .... 43
Tabel 2.14
Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Persampahan ................ 49
Tabel 2.15
Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Drainase ....................... 51
Tabel 2.16
Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Prohisan ....................... 52
Tabel 2.17
Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah ............................................................................................. 59
Tabel 2.18
Jumlah Sumber Daya Manusia (Tenaga Harian Lepas) ......... 61
Tabel 2.19
Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
vi
Persampahan ....................................................................... 67 Tabel 2.20
Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase . 76
Tabel 3.1
Visi dan Misi Sanitasi Kota Manado ..................................... 79
Tabel 3.2
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Manado 80
Tabel 3.3
Tahapan Pengembangan Air Limbah Persampahan Kota Manado ................................................................................ 82
Tabel 3.4
Tahapan Pengembangan Air Limbah Drainase Kota Manado 84
Tabel 3.5
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah ................... 86
Tabel 3.6
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan ............... 87
Tabel 3.7
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase ..................... 87
Tabel 3.8
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ............................................................................ 88
Tabel 3.9
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi Kota Manado Tahun 2009 – 2013 ......................................................................... 89
Tabel 3.7
Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan ................. 90
Tabel 4.1
Analisis SWOT Air Limbah Domestik .................................... 93
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik ............................................................................. 97
Tabel 4.3
Analisis SWOT Persampahan ............................................... 99
Tabel 4.4
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan 103
Tabel 4.5
Analisis SWOT Drainase ...................................................... 104
Tabel 4.6
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase ...... 108
Tabel 4.7
Analisis SWOT Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .................. 110
Tabel 4.8
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat .................................................................. 114 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
vii
Tabel 5.1a
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun ..................................................................... 117
Tabel 5.1b
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ....................................................... 118
Tabel 5.1c
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ....................................................... 118
Tabel 5.1d
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ....................................................... 119
Tabel 5.2
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik . 122
Tabel 5.3
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut .............................. 123
Tabel 5.4
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................... 125
Tabel 5.5
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ............ 127
Tabel 5.6
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 128
Tabel 5.7
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................................ 129
Tabel 5.8
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik . 130
Tabel 5.9
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN ................................................................. 132
Tabel 5.10
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi .................................................... 133
Tabel 5.11
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................................ 134
Tabel 5.12
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS ........................ 135
Tabel 5.13
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
viii
Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 137 Tabel 5.14
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ........................................... 139
Tabel 6.1
Matriks Monev Implementasi ............................................... 145
Tabel 6.2
Mekanisme Monev Implementasi SSK .................................. 153
Tabel 5.1c
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ........................................................ 118
Tabel 5.1d
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ........................................................ 119
Tabel 5.2
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik . 122
Tabel 5.3
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut .............................. 123
Tabel 5.4
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................... 125
Tabel 5.5
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ............ 127
Tabel 5.6
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 128
Tabel 5.7
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ........................................... 129
Tabel 5.8
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik 130
Tabel 5.9
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN ................................................................. 132
Tabel 5.10
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi .................................................... 133
Tabel 5.11
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ........................................... 134
Tabel 5.12
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik 135 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
ix
Tabel 5.13
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut ........................................... 137
Tabel 5.14
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Kota Manado ............................................ 139
Tabel 6.1
Matriks Monev Implementasi ............................................... 145
Tabel 6.2
Mekanisme Monev Implementasi SSK .................................. 153
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah
satu
perwujudan
pembangunan
nasional
tersebut
adalah
pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan
sumber
daya
yang
lebih
optimal
diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan diberbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disusun perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Perencanaan program infrastruktur harus didasarkan pada suatu hasil studi yang komprehensif untuk mendapatkan program yang sesuai dengan kebutuhan, dapat dilaksanakan serta berdampak positif pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk maksud tersebut maka diperlukan data yang akurat sebagai bahan analisis dan perencanaan berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur diperlukan dimana data yang dimaksud dapat diperoleh dengan menggunakan metode yang benar. Sumber
data,
cara
memperoleh
data
maupun
pengelolaan
dan
pengolahannya akan mempengaruhi suatu hasil akhir yang ingin dicapai. Selanjutnya seiring dengan kemajuan dan perkembangan suatu kota akibat perkembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur kota, maka kebutuhan akan utilitas kota di bidang sanitasi akan meningkat STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
1
juga. Peningkatan pelayanan sanitasi suatu kota sangat bergantung pada pertambahan penduduk, tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, aktivitas perekonomian dan pembangunan serta ketersedian sumber daya alam (sumber air bersih). Kota Manado sebagai salah satu dari Pusat Kegiatan Nasional di Provinsi Sulawesi Utara, merupakan kota yang sedang berkembang dengan dinamika pembangunan yang dinamis, terus berpacu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kunci keberhasilan dan pencapaian pembangunan terletak dari sistem perencanaan yang handal. Pelaksanaan
pembangunan
perencanaannya
disusun
akan
secara
sesuai sistematis,
harapan
apabila
terarah,
terpadu,
menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Hal ini mengisyaratkan perlunya
koordinasi
antar
pelaku
pembangunan
guna
menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah antar ruang antar waktu antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Arahnya adalah pembangunan Kota Manado yang memantapkan fungsi dan perannya sebagai Service City dengan Primemover wisatanya, ditunjang oleh keberadaannya sebagai pusat Pemerintahan, Pusat Perdagangan, Pusat Pendidikan dan Pusat Pelayanan dengan potensi wilayah yang menunjang kepariwisataan. Pertumbuhan penduduk Kota Manado setiap tahun mengalami peningkatan, dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,1% (BPS Kota Manado, 2011). Bertambahnya penduduk berarti meningkat pula tingkat kepadatan penduduk di Kota Manado, sementara itu luasan lahan permukiman semakin menyempit sebagai konsekuensi meningkatnya jumlah penduduk. Bertambahnya penduduk juga menyebabkan produksi sampah dan air limbah meningkat, dimana bila sarana dan prasarana sanitasi belum tersedia secara memadai yang akan berdampak buruk
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
2
terhadap kesehatan lingkungan seperti meningkatnya angka kesakitan dan bahkan angka kematian bayi. Di samping pertumbuhan penduduk, secara umum Kota Manado telah mengalami perkembangan pesat pula dari segi aktivitas ekonomi dan kegiatan pembangunan fisik, namun hal-hal tersebut belum mampu mendorong
meningkatnya
masyarakat
(pelayanan
pelayanan
air
limbah
pelayanan
prima),
mencakup
(domestik
kebersihan/persampahan,
dan
sanitasi
dan
yang
baik
kepada
air
minum,
pelayanan
non
domestik),
pelayanan
penanganan
drainase.
Menjawab
kebutuhan akan layanan sanitasi yang lebih baik, pada tahun 2009 dengan difasilitasi oleh USAID, Pokja Kota Manado telah berhasil menyusun tiga rangkaian dokumen perencanaan pembangunan sanitasi yaitu Buku Putih Sanitasi, Rencana Strategi Sanitasi Kota Manado 2010 – 2015 dan Rencana Aksi Sanitasi Kota Manado 2011. Seiring dengan berjalannya waktu dan pembangunan yang telah dilaksanakan, dokumen perencanaan
tersebut
perlu
dievaluasi
untuk
mengetahui
hasil
implementasi dan deviasi-deviasi yang mungkin terjadi, serta sebagai tolak ukur bagi Pemerintah Kota untuk merumuskan langkah selanjutnya dalam perencanaan pembangunan sanitasi di Kota Manado. Lewat program nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), dokumen perencanaan pembangunan sanitasi Kota Manado mendapat kesempatan untuk direview kembali bersama dokumen perencanaan di 5 (lima) kota lainnya. Sebagai pilot project, Kota Manado mendapat pendampingan langsung dari Program Management Unit PPSP (Bappenas) dan Urban Sanitation Development Program (USDP) dalam mereview dokumen perencanaan yang ada. Secara keseluruhan, Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang sedang direview akan menjadi acuan utama dalam pembangunan sanitasi di Kota Manado yang mencakup 3 sub sektor sanitasi yaitu air limbah domestik, persampahan dan drainase, serta ditambah dengan aspek Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
3
1.2. Metodologi Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini merupakan produk bottom–up dan top-down planning, dengan mengakomodir kebutuhan akan layanan sanitasi yang ada sekaligus menindaklanjuti arahan makro pembangunan daerah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kota Manado 2010-2015. Metodologi penyusunan yang digunakan adalah kajian dan review, pengumpulan data primer untuk mengindentifikasi kebutuhan warga kota menyangkut sanitasi, dan scoring untuk merumuskan bobot penilaian area beresiko. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado disusun melalui proses partisipatif lewat fasilitasi langsung Tim dari Bappenas melalui USDP dengan
melibatkan
berbagai
elemen
dan
pemangku
kepentingan
termasuk Akademisi yang dikoordinasikan oleh Kelompok Kerja (Pokja). Adapun proses yang dilakukan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota Manado adalah sebagai berikut : 1. Pembentukkan Kelompok Kerja Sanitasi Kota Manado berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor : 56/Kep/LT.02/Bappeda/2013 Tanggal 22 Mei 2013. 2. Review/Updating Buku Putih dan Strategi Sanitasi Kota Manado yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2013 di Ruang Rapat Bappeda Kota Manado. 3. Pelatihan (Coaching Clinic) yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2013 di Ruang Toar Lumimuut Kantor Walikota Manado 4. Pelatihan Tenaga Survey Sanitasi yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2013 di Ruang Toar Lumimuut Kantor Walikota Manado 5. Pelaksanaan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) 6. Pengumpulan data berupa data primer dan sekunder 7. Pengumpulan persepsi SKPD 8. Input dan penulisan Dokumen SSK 9. Rapat koordinasi Pokja dan Pusat (Bappenas) 10. Penyusunan SSK oleh Tim Kecil 11. Evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
4
Dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini terdiri dari 5 (lima) Milestone adalah : 1. Milestone 1 : Internalisasi dan penyamaan persepsi 2. Milestone 2 : Pemetaan kondisi dan kemajuan pembangunan sanitasi 3. Milestone 3 : Skenario pembangunan sanitasi 4. Milestone 4 : Konsolidasi penganggaran dan pemasaran sanitasi 5. Milestone 5 : Finalisasi dokumen Metodologi penyusunan Review Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado meliputi : 1. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam dokumen ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder memanfaatkan Kota Manado Dalam Angka tahun 2012 serta data terupdate dari SKPD terkait. Data sekunder meliputi data teknis, partisipasi swasta, pemberdayaan masyarakat
gender
dan
kemiskinan,
media
dan
komunikasi,
kelembagaan serta keuangan. Sedangkan
data
primer
memanfaatkan
Studi
EHRA
(Environmental Health Risk Assement) dan persepsi SKPD yang terlibat dalam Pokja Sanitasi Kota Manado. 2. Analisis Analisis
yang
dilakukan
untuk
menyusun
strategi
menggunakan metode SWOT. Pada pelaksanaan analisis tersebut, isu strategis diidentifikasi dari setiap data yang ada untuk kemudian diberi bobot dan skor untuk mendapatkan posisi pengelolaan sanitasi dari setiap sub sektor sanitasi dan aspek Prohisan. Selain itu, penyusunan dokumen ini juga memanfaatkan tools yang disebut Sanitation Planning Tools, yaitu rangkaian tools yang digunakan untuk menganalisis dan menentukan area beresiko serta rencana zona sistem sanitasi (tahapan pengembangan sanitasi) dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 3. Penyusunan strategi hingga program dan kegiatan Visi dan Misi Pemerintah Kota Manado yaitu Visi : Manado Kota Model Ekowisata dan Misi Menjadikan Manado sebagai Kota yang STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
5
Menyenangkan menjadi dasar dalam merumuskan visi dan misi sanitasi, yang kemudian dilanjutkan dengan merumuskan tujuan, sasaran dan strategi. Untuk mendapatkan rumusan strategi yang paling strategis serta prioritas untuk dilaksanakan, maka penyusunan strategi dilakukan dengan memperhatikan posisi pengelolaan sanitasi di tiap sub sektor ditambah dengan aspek Prohisan. Program dan kegiatan disusun untuk menjawab permasalahan yang ada, mencapai sasaran serta
mengimplementasikan rumusan strategi untuk
mencapai visi sanitasi Kota Manado di akhir periode perencanaan (tahun 2019).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
6
1.3. Dasar Hukum Landasan hukum penyusunan Buku Putih Strategi Sanitasi Kota Manado adalah sebagai berikut: 1.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
2.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Perubahan Iklim
4.
Undang
Nomor
32
Tahun
2009
tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup 5.
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan
6.
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
7.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
8.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
9.
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
10. Peraturan
Presiden
Nomor
5
Tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 11. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 12. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 15. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 16. Permendagri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
7
17. Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang 18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII Tahun 2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota 20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup 21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 35 Tahun 1995 tentang Program Kali Bersih 22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 52 Tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel 23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58 Tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit 24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan 25. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Limbah Domestik 26. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 810 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 27. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Manado Tahun 2005-2025 28. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Manado Tahun 2010-2015 29. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado Tahun 2014-2034
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
8
1.4. Sistematika Penulisan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado disajikan dalam satu buku yang terdiri dari 6 (enam) bab serta lampirannya, meliputi : Bab 1 Pendahuluan Menjelaskan latar belakang pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK), peran dalam pembangunan sanitasi kota, pentingnya memiliki dokumen strategi sanitasi yang berkelanjutan, hubungan antara Strategi Sanitasi Kota sebelumnya dengan Strategi Sanitasi yang telah dimutahirkan serta kaitannya dengan dokumen perencanaan kota seperti RPJMD dan RTRW Kota Manado, Metodologi penyusunan dan dasar hukum. Bab 2 Kemajuan pelaksanaan pembangunan sanitasi Menguraikan tentang gambaran umum kondisi wilayah Kota Manado, gambaran umum kondisi sanitasi yang ada, kemajuan pelaksanaan SSK, area berisiko dan permasalahan sanitasi. Bab 3 Kerangka pengembangan sanitasi Menguraikan visi dan misi sanitasi yang menjadi acuan dalam penyusunan SSK Kota Manado, pentahapan pengembangan sanitasi, kemampuan pendanaan sanitasi Bab 4 Strategi pengembangan sanitasi Menguraikan
strategi pengembangan sanitasi seperti air limbah
domestik, persampahan dan drainase yang akan dicapai dan dijalankan Bab 5 Program dan kegiatan Menguraikan program dan kegiatan pengembangan sanitasi seperti air limbah domestik, persampahan dan drainase. Bab 6 Strategi Monev Menguraikan tentang strategi monitoring dan evaluasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
9
BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI
2.1.
Gambaran Wilayah Kota 2.1.1. Administrasi Wilayah Secara geografis, Kota Manado terletak di antara : 1º30’ – 1º40’ Lintang utara dan 124º40’ – 126º50’ Bujur Timur Secara administrasi pemerintahan, Kota Manado berbatasan dengan : -
Sebelah Utara
: Kecamatan
Wori
(Kabupaten
Minahasa
Utara) & Teluk Manado -
Sebelah Timur
: Kecamatan Dimembe (Kabupaten Minahasa
Utara) dan Kecamatan Pineleng (Kabupaten Minahasa) -
Sebelah Selatan : Kecamatan Pineleng (Kabupaten Minahasa)
-
Sebelah Barat
: Teluk Manado / Laut Sulawesi
Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara terletak pada bagian utara jazirah pulau Sulawesi, dan memiliki jarak dengan beberapa kota lainnya di Sulawesi Utara sebagai berikut : -
Manado - Airmadidi 15,00 kilometer
-
Manado - Bitung 44,30 kilometer
-
Manado - Tomohon 21,60 kilometer
-
Manado - Tondano 35,05 kilometer
-
Manado – Kotamobagu 183,72 kilometer
Wilayah Kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 157, 26 Km2. Wilayah kepulauan meliputi Pulau Bunaken seluas
811,21 Ha, Pulau
Manado Tua seluas 1.056,02 Ha, dan Pulau Siladen seluas 27,95 Ha. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pemekaran Kelurahan dan Kecamatan, wilayah administrasi Kota Manado telah dimekarkan dari 9 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
10
(Sembilan) Kecamatan menjadi 11 (Sebelas) Kecamatan dengan 87 (Delapan
Puluh
Tujuh)
Kelurahan.
Dua
Kecamatan
hasil
pemekaran adalah Kecamatan Bunaken Kepulauan dan Kecamatan Paal Dua. Gambar 2.1 menampilkan tentang Peta Administrasi Wilayah Kota Manado, sedangkan tabel 2.1 dan tabel 2.2 merupakan luas wilayah Kota Manado per kecamatan dan per kelurahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
11
Gambar 2.1
Peta Administrasi Wilayah Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
12
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Manado Per Kecamatan
No.
Kecamatan
Luas (Km2)
%
1.
Malalayang
17,12
10,9
2.
Sario
1,75
1,1
3.
Wanea
7,85
5,0
4.
Wenang
3,64
2,3
5.
Tikala
7,10
4,5
6.
Paal Dua
8,02
5,1
7.
Mapanget
49,75
31,6
8.
Singkil
4,68
3,0
9.
Tuminting
4,31
2,7
10
Bunaken
36,19
23,0
11
Bunaken Kepulauan
16,85
10,7
Total
157,26
100
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 2.2
Luas Wilayah Administrasi Kota Manado Per Kelurahan
NO
KECAMATAN
I
BUNAKEN
II
MALALAYANG
KELURAHAN
LUAS (Ha)
1.
Bailang
6,46
2.
Molas
7,98
3.
Meras
5,40
4.
Tongkaina
7,49
5.
Pandu
8,46
6.
Malalayang I
5,10
7.
Malalayang I Barat
3,80
8.
Malalayang I Timur
1,54
9.
Bahu
0,50
10. Malalayang II
0,95
11. Batu Kota
0,41
12. Kleak
0,34
13. Winangun I
1,15
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
13
NO
III
KECAMATAN
MAPANGET
KELURAHAN 14. Winangun II
0,33
15. Kairagi Satu
3,50
16. Kairagi Dua
4,58
17. Paniki Bawah
7,08
18. Paniki Satu
0,31
19. Paniki Dua
3,77
20. Lapangan
1,53
21. Kima Atas
4,91
22. Mapanget Barat
2,98
23. Buha
IV
V
VI
SARIO
SINGKIL
TUMINTING
LUAS (Ha)
12,49
24. Bengkol
8,61
25. Sario
0,21
26. Sario Utara
0,31
27. Sario Kota Baru
0,23
28. Sario Tumpaan
0,34
29. Ranotana
0,24
30. Titiwungen Utara
0,24
31. Titiwungen Selatan
0,18
32. Singkil Satu
0,78
33. Singkil Dua
1,16
34. Wawonasa
0,25
35. Karame
0,15
36. Ketang Baru
0,10
37. Ternate Baru
0,13
38. Ternate Tanjung
0,10
39. Kombos Barat
0,56
40. Kombos Timur
1,45
41. Tumumpa I
0,21
42. Tumumpa II
0,21
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
14
NO
VII
VIII
KECAMATAN
WANEA
WENANG
KELURAHAN
LUAS (Ha)
43. Maasing
0,33
44. Tuminting
0,47
45. Sumompo
1,22
46. Mahawu
0,79
47. Bitung Karangria
0,40
48. Islam
0,32
49. Sindulang Satu
0,24
50. Sindulang Dua
0,12
51. Tanjung Batu
0,57
52. Wanea
1,08
53. Pakowa
0,76
54. Bumi Nyiur
1,04
55. Ranotana Weru
0,82
56. Teling Atas
1,83
57. Tingkulu
0,24
58. Karombasan Utara
0,72
59. Karombasan Selatan
0,79
60. Tikala Kumaraka
0,27
61. Mahakeret Timur
0,29
62. Mahakeret Barat
0,24
63. Teling Bawah
0,45
64. Wenang Utara
0,38
65. Wenang Selatan
0,29
66. Pinaesaan
0,53
67. Calaca
0,20
68. Istiqlal
0,11
69. Lawangirung
0,32
70. Komo Luar
0,06
71. Bumi Beringin
0,50
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
15
NO
KECAMATAN
IX
BUNAKEN KEPULAUAN
X
PAAL DUA
XI
TIKALA
KELURAHAN
LUAS (Ha)
72. Bunaken
36,19
73. Alumbanua
3,48
74. Manado Tua I
4,37
75. Manado Tua II
4,32
76. Ranomuut
0,91
77. Dendengan Dalam
0,52
78. Kairagi Weru
2,13
79. Paal Dua
1,81
80. Perkamil
0,62
81. Dendengan Luar
0,38
82. Malendeng
1,65
83. Banjer
0,63
84. Tikala Ares
0,20
85. Taas
2,87
86. Paal IV
1,98
87. Tikala Baru
1,42
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
Dengan adanya reklamasi pantai Teluk Manado yang dimulai tahun 1995, maka luas daratan Kota Manado telah bertambah 67 ha. Ada 3 (tiga) wilayah pulau yang termasuk dalam wilayah administrasi Kota Manado yang ketiganya termasuk bagian dari wilayah Kecamatan Bunaken Kepulauan. Tabel 2.3
Pulau Yang Ada Di Wilayah Kota Manado
NAMA PULAU
LUAS (Ha)
PANJANG GARIS PANTAI
WILAYAH KELURAHAN
Manado Tua
1.056,02
12.280
Manado Tua Satu dan Manado Tua Dua
Bunaken
811,21
17.570
Bunaken dan Alung Banua
Siladen
27,95
2.240
Bunaken
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
16
Pemerintahan Kota Manado memiliki sejumlah instansi yang terdiri dari Dinas, Badan dan Kantor yang melaksanakan fungsi administrasi dan pengelolaan kota. Dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah sekaligus peningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Manado melalui Peraturan Daerah Nomor 4 dan 5 Tahun 2000 telah melakukan perubahan status Desa menjadi Kelurahan sehingga jumlah kelurahan bertambah dari 68 menjadi 87 kelurahan. Tabel 2.4
Letak Kantor Pemerintahan dan Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan LETAK KANTOR PEMERINTAHAN KECAMATAN
JUMLAH KELURAHAN
Malalayang Satu
9
Sario
7
Wanea
9
Tikala Kumaraka
12
5. Tikala
Tikala Baru
5
6. Paal Dua
Ranomuut
7
7. Mapanget
Paniki Bawah
10
Singkil
9
Bitung Karangria
10
Molas
5
Bunaken
4
KECAMATAN 1. Malalayang 2. Sario 3. Wanea 4. Wenang
8. Singkil 9. Tuminting 10. Bunaken 11. Bunaken Kepulauan JUMLAH / TOTAL
87
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
2.1.2. Kondisi Topografis, Morfologis dan Geologis a. Topografis Kota Manado memiliki topografi tanah yang bervariasi untuk tiap kecamatan. Secara keseluruhan, Kota Manado memiliki keadaan tanah yang berombak seluas 44 % dan dataran landai seluas 38 % dari luas wilayah. Sisanya dalam keadaan tanah STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
17
bergelombang, berbukit dan bergunung. Ketinggian dari permukaan laut pada tiap-tiap kecamatan di Kota Manado bervariasi. Secara keseluruhan, seluas 92,15% dari luas wilayah wilayah Kota Manado terletak pada ketinggian 0-240 m dari permukaan laut. Tabel 2.5
Kondisi Topografi Kota Manado
No
Keadaan Tanah
Kemiringan
1.
Dataran Landai
2.
Luas HA
%
0–8%
7.110,79
38
Berombak
8 – 15 %
8,233,54
44
3.
Berombak Berbukit
15 – 40 %
935,63
5
4.
Bergunung
> 40 %
2.432,64
13
18.712,60
100
Jumlah Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009
Gambar 2.2
Prosentase Topografi di Kota Manado
Kondisi topografi dan morfologi seperti ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan yang kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti daun pepaya. Permukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, tapi mengelompok secara memanjang STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
18
pada kawasan yang memiliki topografi datar yang menyusup diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Limitasi fisik ini menyebabkan Pemerintah Kota Manado menempuh kebijakan pengembangan kota dengan cara reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota. Reklamasi pantai dimulai tahun 1995 yang menjadikan wilayah daratan bertambah berkurang lebih 67 (Enam Puluh Tujuh) Ha dari luas yang ada yaitu 15.726 Ha. 2.1.3. Kependudukan a. Jumlah Penduduk Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN. Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya dari seluruh masyarakat
Indonesia.
Untuk
itu
pemerintah
telah
melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Salah satu usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah melalui program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an. Kota Manado adalah daerah urban terbesar di Kawasan timur Indonesia belahan Utara. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, penduduk Kota Manado berjumlah 410.481 jiwa, tahun 2011 berjumlah 415.115 jiwa dan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 417.483 jiwa yang tersebar di 11 (sebelas) wilayah kecamatan yang ada di Kota Manado. Besarnya
jumlah
penduduk
di
Kota
Manado
menyebabkan kepadatan penduduk menjadi cukup tinggi. Dengan
luas
wilayah
157,26
Km2,
berarti
kepadatan
penduduknya mencapai 2.785 jiwa/Km2.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
19
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kota Manado Per Kecamatan KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
TOTAL
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Malalayang
28.407
28.176
56.583
Sario
11.680
11.603
23.283
Wanea
28.698
28.518
57.216
Wenang
16.434
16.329
32.763
Tikala
14.480
14.359
28.839
Paal Dua
21.165
21.031
42.196
Mapanget
25.280
25.073
50.353
Singkil
23.675
23.525
47.2
Tuminting
26.156
25.991
52.147
Bunaken
10.623
10.554
21.177
Bunaken Kepualuan
2.876
2.850
5.726
JUMLAH / TOTAL
209.474
208.009
417.483
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2013
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
20
b. Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/ sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu. Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada. Rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga. Tabel 2.7 Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Per Rumah Tangga Penduduk (Jiwa)
Penduduk Per Rumah Tangga
13.915
54,051
3.88
Sario
4.636
20,494
4.42
Wanea
14.200
66,536
4.69
Wenang
9.568
42,556
4.45
Tikala
14.338
71,400
4.98
Paal Dua
*)
*)
*)
Mapanget
13.105
48,718
3.72
Singkil
11.947
58,896
4.93
Tuminting
9.401
50,115
5.33
Bunaken
5.575
22,079
3.96
Bunaken Kepulauan
*)
*)
*)
JUMLAH / TOTAL
96.685
434.845
4.50
Kecamatan
Rumah Tangga
Malalayang
*) Pada tahun 2012, Kecamatan Paal Dua dan Bunaken Kepulauan baru dimekarkan Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
21
c. Kepadatan Penduduk Kepadatan
penduduk
di
wilayah
Kota
Manado
berkembang secara tidak merata dimana pada beberapa kawasan wilayah kota terjadi kepadatan yang tinggi sedangkan di lain sisi wilayah kota kepadatannya sangat rendah. Kondisi yang demikian menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam pembangunan khususnya fasilitas perkotaan yang secara hirarki berkembang karena tuntutan kebutuhan akan fasilitas
tersebut
yang
dibangun
dan
dikembangkan
berdasarkan jumlah penduduk di suatu wilayah/kawasan kota. Tabel 2.8 Kepadatan Penduduk KECAMATAN
PENDUDUK (Jiwa)
LUAS WILAYAH (Ha)
KEPADATAN (Jiwa/Ha)
Malalayang
56,941
17.12
3,326
Sario
23,035
1.75
13,163
Wanea
56,724
7.85
7,226
Wenang
31,872
3.64
8,756
Tikala
29,135
7.1
4,104
Paal Dua
42,629
8.02
5,315
Mapanget
52,174
49.75
1,049
Singkil
46,788
4.68
9,997
Tuminting
52,053
4.31
12,077
Bunaken
21,943
36.19
606
Bunaken Kepulauan
5,779
16.85
343
JUMLAH/TOTAL
419,596
157.26
2,668
Sumber : Kota Manado Dalam Angka Tahun 2009 & Hasil Analisis
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
22
Tabel 2.9 Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Manado Tahun 2014-2019 KECAMATAN
2014 (jiwa/km)
2015 (jiwa/km)
2016 (jiwa/km)
2017 (jiwa/km)
2018 (jiwa/km)
2019 (jiwa/km)
Malalayang
369
372
375
379
382
386
Sario
148
149
150
152
153
155
Wanea
364
367
371
374
377
381
Wenang
204
206
208
210
212
214
Tikala
187
189
190
192
194
195
Paal Dua
274
276
278
281
283
286
Mapanget
335
338
341
344
347
350
Singkil
300
303
306
308
311
314
Tuminting
334
337
340
343
346
349
Bunaken
141
142
143
145
146
147
Bunaken Kepulauan
37
37
38
38
38
39
Kota Manado
2,692
2,716
2,741
2,766
2,790
2,816
Sumber: Hasil Analisis Bappeda Kota Manado
Tabel 2.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Manado Tahun 2014-2019 KECAMATAN
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Malalayang
57,981
58,503
59,029
59,561
60,097
60,638
Sario
23,242
23,451
23,663
23,876
24,090
24,307
Wanea
57,235
57,750
58,269
58,794
59,323
59,857
Wenang
32,159
32,448
32,740
33,035
33,332
33,632
Tikala
29,397
29,662
29,929
30,198
30,470
30,744
Paal Dua
43,013
43,400
43,790
44,184
44,582
44,983
Mapanget
52,644
53,117
53,595
54,078
54,564
55,056
Singkil
47,209
47,634
48,063
48,495
48,932
49,372
Tuminting
52,521
52,994
53,471
53,952
54,438
54,928
Bunaken
22,140
22,340
22,541
22,744
22,948
23,155
Bunaken Kepulauan
5,831
5,883
5,936
5,990
6,044
6,098
Manado
423,373
427,182
431,027
434,907
438,821
442,770
Sumber: Hasil Analisis Bappeda Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
23
2.1.4. Kebijakan Pembangunan Kebijakan Pembangunan kota terdiri dari Rencana Struktur Ruang Kota dan Rencana Pola Ruang Kota Manado berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado. a. Rencana Struktur Ruang Kota Manado Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan Kota Penentuan
rencana
sistem
pusat
pelayanan
kota
dilakukan dengan memperhatikan rencana sistem struktur tata
ruang
Kota
Manado
yang
dikaji
berdasarkan
perkembangan dan distribusi penduduk dan kegiatan sampai dengan tahun 2030 serta kondisi eksisting struktur tata ruang kota saat ini. Pengembangan
sistem
pusat
pelayanan
kota
ini
dilakukan dengan memperhatikan arahan RTRW Nasional yang menetapkan kawasan perkotaan Manado – Bitung sebagai kawasan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan pengembangan
utama
untuk
kegiatan
pariwisata,
perdagangan dan jasa. Tujuan pembagian pusat-pusat pelayanan dalam kota adalah agar terjadi pemerataan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan pada seluruh wilayah. Rencana sistem pusat pelayanan di Kota Manado ditetapkan dengan hirarki sebagai berikut : PPK
= Pusat Pelayanan Kota
SPPK
= Sub Pusat Pelayanan Kota
PPL
= Pusat Pelayanan Lingkungan Pusat Pelayanan Kota (PPK), adalah kawasan atau
wilayah yang menjadi pusat pelayanan berskala regional, jadi tidak hanya terbatas kepada seluruh wilayah kota tetapi juga memberikan pelayanan kepada kawasan kota lainnya atau kota yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Manado. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
24
Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), adalah kawasan atau wilayah dimana selain memberikan pelayanan terhadap kawasannya sendiri juga memberikan pelayanan kepada kawasan-kawasan yang secara hirarki berada di bawahnya yaitu kawasan dalam Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), adalah
kawasan
atau wilayah yang hanya bertujuan memberikan pelayanan kepada
kawasannya
sendiri
atau
berskala
pelayanan
lingkungan. Beberapa pertimbangan terpilihnya kawasan-kawasan tersebut sebagai pusat pelayanan adalah, yaitu :
Peluang tumbuh dan berkembang kawasan;
Posisi
strategis
ditinjau
dari
beberapa
aspek
dan
kebijakan perkembangan kota;
Aksesibilitas tinggi;
Jumlah penduduk dan kepadatan;
Kemampuan melayani wilayah sekitar;
Daya dukung lahan dan lingkungan. Dengan dasar pertimbangan di atas, maka di Kota
Manado terdapat 1 (satu) PPK, 6 (enam) SPPK, dan 8 (delapan) PPL, sebagai berikut : PPK (Pusat Pelayanan Kota) : Pusat pelayanan perdagangan dan jasa, perkantoran dan pariwisata skala regional kota ini berlokasi di Kelurahan Pinaesaan, Kelurahan Calaca, Kelurahan Wenang Utara, Kelurahan Wenang Selatan, Kelurahan Sario Tumpaan, Kelurahan Sario Utara dan kawasan reklamasi atau secara luas meliputi kawasan Kecamatan Wenang (kawasan pusat kota lama) dan Kawasan Reklamasi (kawasan CBD). PPK ini tidak hanya untuk melayani seluruh wilayah Kota Manado tetapi juga untuk seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara, serta untuk kawasan regional di bagian utara dan timur
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
25
Indonesia, seperti kawasan Provinsi Gorontalo dan Maluku Utara. SPPK (Sub Pusat Pelayanan Kota) : a. Sub Pusat Pelayanan Kota I, adalah sebagian Kelurahan Malalayang Satu dan sebagian Kelurahan Malalayang Dua untuk melayani Kecamatan Malalayang dan sekitarnya, dengan fungsi pelayanan sebagai berikut :
perdagangan dan jasa;
olah raga;
pariwisata;
kesehatan; dan
permukiman.
b. Sub Pusat Pelayanan Kota II adalah sebagian Kelurahan Ranotana, Kelurahan Karombasan Utara dan Kelurahan Karombasan Selatan, yang melayani sebagian wilayah Kecamatan Wanea dan sebagian wilayah Kecamatan Sario dan sebagian Kecamatan Malalayang, dengan fungsi pelayanannya sebagai berikut :
perdagangan dan jasa;
olah raga;
kesehatan; dan
permukiman.
c. Sub Pusat Pelayanan Kota III, adalah sebagian Kelurahan Paal Dua (pertigaan Patung Kuda) Kecamatan Paal Dua melayani sebagian wilayah Kecamatan Paal Dua dan sebagian
Kecamatan
Mapanget,
dengan
fungsi
pelayanannya sebagai berikut :
permukiman;
perdagangan dan jasa.
d. Sub Pusat Pelayanan Kota IV, adalah kawasan pertigaan pasar
Tuminting
yang
melayani
sebagian
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
wilayah
26
Kecamatan Tuminting dan sebagian wilayah Kecamatan Singkil, dengan fungsi pelayanannya sebagai berikut :
permukiman;
perdagangan dan jasa.
e. Sub Pusat Pelayanan Kota V, adalah Kelurahan Kima Atas dan Kelurahan Mapanget Barat (kawasan LISIBA) yang melayani sebagian wilayah Kecamatan Mapanget dan sebagian wilayah Kecamatan Bunaken, dengan fungsi pelayanannya sebagai berikut :
permukiman;
perdagangan dan jasa;
pariwisata.
f. Sub Pusat Pelayanan Kota VI di Kelurahan Paniki Bawah yang melayani sebagian wilayah Kecamatan Mapanget, dengan fungsi pelayanannya sebagai berikut :
hunian;
perdagangan dan jasa;
kesehatan;
perkantoran; dan
olah raga.
PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) :
Kecamatan Wanea (kawasan Kelurahan Teling Atas); PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap
kawasan
Wanea
dan
sekitarnya
serta
memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan perbatasan Kota Manado yang meliputi kawasan Koka dan sekitarnya.
Kecamatan Mapanget (Kawasan Kelurahan Paniki Satu); PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap
kawasan
Mapanget
dan
sekitarnya
serta
memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan perbatasan Kota Manado yang meliputi kawasan Maumbi dan sekitarnya. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
27
Kecamatan Paal Dua (kawasan Kelurahan Paal Dua dan Perkamil); PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap
kawasan
Paal
Dua
dan
sekitarnya
serta
memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan perbatasan
Kota
Manado
yang
meliputi
kawasan
perbatasan kota bagian timur dan sekitarnya.
Kecamatan Bunaken (Kawasan Kelurahan Molas); PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap kawasan Molas dan sekitarnya serta memberikan peluang terhadap pelayanan untuk kawasan perbatasan Kota Manado yang meliputi kawasan Tiwoho-Wori dan sekitarnya.
Kecamatan Bunaken Kepulauan (Kawasan Kelurahan Bunaken); PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap kawasan Pulau Bunaken.
Kecamatan Bunaken Kepulauan (kawasan Kelurahan Manado Tua I dan II); PPL ini dikembangkan untuk memberikan pelayanan terhadap kawasan Pulau Manado Tua.
Kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan di kawasan Liwas (Kecamatan Paal Dua);
Kawasan Pandu (Kecamatan Mapanget).
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
28
Tabel 2.11 Rencana Sistem Pusat Pelayanan di Kota Manado Fungsi Kawasan Pusat Pelayanan Kota (PPK)
Kecamatan Kecamatan Wenang – Sario Kecamatan Malalayang Kecamatan Wanea
Sub Pusat Pelayanan Kota
Kecamatan Paal Dua
(SPPK)
Kecamatan Tuminting Kecamatan Mapanget (kawasan KASIBA) Kecamatan Mapanget Kecamatan Wanea Kecamatan Mapanget (kawasan Paniki Satu) Kecamatan Paal Dua (kawasan Paal Dua dan Perkamil)
Pusat Pelayanan Lingkungan
Kecamatan Bunaken (kawasan Molas) Kecamatan Bunaken Kepulauan (kawasan Pulau Bunaken)
(PPL)
Kecamatan Bunaken Kepulauan (kawasan Pulau Manado Tua) Kecamatan Paal Dua (kawasan Liwas) Kecamatan Mapanget (kawasan Pandu) Fungsi-fungsi Pusat Pelayanan Kota (PPK) Fungsi-fungsi pusat pelayanan kota di Kota Manado terdiri dari :
Pendidikan,
yang
mencakup
pelayanan
berjenjang
pendidikan tinggi dan setingkatnya serta perpustakaan berskala wilayah.
Kesehatan, yang mencakup pelayanan Rumah Sakit bertipe A dan B dan Rumah sakit bersalin.
Sarana peribadatan yang berskala kota. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
29
Olahraga dan Rekreasi, meliputi kompleks gelanggang olahraga, sarana-sarana (gedung), hiburan dan kesenian, bioskop, taman kota, dan lain-lain yang berskala kota dan wilayah.
Pemerintahan, meliputi fasilitas pemerintahan kota, kantor pos wilayah, kantor pelayanan lainnya yang bersifat pelayanan wilayah seperti kantor Telkom, PDAM, PLN, kantor pemadam kebakaran dan kebersihan.
Gedung pertemuan umum dan sarana budaya berskala wilayah.
Perdagangan, yang mencakup pusat-pusat perbelanjaan utama seperti kompleks pertokoan dan mall, pasar, bank, dan pelayanan-pelayanan jasa lainnya yang berskala wilayah.
Prasarana dan sarana utama agropolitan berskala lokal.
Transportasi, terminal pusat dan parkir umum berskala lokal.
Fungsi-fungsi Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) Fungsi-fungsi sub pusat pelayanan kota terdiri dari :
Pendidikan, yang mencakup pendidikan tertinggi berupa pendidikan
akademik
dan
sekolah
tinggi
serta
perpustakaan daerah.
Kesehatan, mencakup rumah sakit tipe B dan C dan rumah sakit bersalin.
Gedung serbaguna berskala kawasan.
Olahraga dan rekreasi, meliputi gedung olahraga mini (tunggal) dan bioskop, taman kawasan dan taman pekuburan.
Perdagangan, yang mencakup pusat perbelanjaan, pasar dan pertokoan/ruko terbatas.
Prasarana dan sarana penunjang agropolitan.
Transportasi, terminal yang bersifat transit dan parkir umum. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
30
Fungsi-fungsi Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Fungsi-fungsi pusat pelayanan lingkungan terdiri dari :
Pendidikan,
yang
mencakup
pendidikan
SLTA
dan
setingkatnya.
Kesehatan, mencakup pelayanan puskesmas dan apotik/ toko obat.
Gedung serbaguna berskala lokal.
Olahraga dan rekreasi, lapangan olahraga dan taman kawasan.
Perdagangan, yang mencakup tempat perdagangan pasar berskala lokal dan pertokoan, warung yang sangat terbatas.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
31
Gambar 2.3
Peta Rencana Struktur Ruang Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
32
b. Rencana Pola Ruang Kota Manado Secara umum pemanfaatan lahan di wilayah Kota Manado terdiri
atas
kawasan
budidaya
dan
kawasan
lindung,
sebagaimana tersaji pada tabel berikut : Tabel 2.12 Peruntukan Lahan di Kota Manado Jenis Penggunaan
Luas (Ha)
Jenis Penggunaan
Luas (Ha)
Permukiman
2.236,35
Hutan Jenis Bakau
114,00
Perkuburan
54,50
Hutan
234,00
Lapangan Olahraga
97,85
Jalan
312,35
Jasa
391,05
Sungai
90,70
Usaha
219,10
Alang-alang
84,05
Industri
4,35
Kolam ikan
36,25
TKP
20,00
Sawah/Tambak
23,60
PKB
9.531,77
Lain-lain
1.765,83
KTL
510,25
Jumlah :
15.726,00
Sumber: BPS Kota Manado, 2013
Rencana pengembangan pola ruang di wilayah Kota Manado
terdiri
atas
rencana
pembangunan
dan
pengembangan kawasan lindung serta rencana pembangunan dan pengembangan kawasan budidaya.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
33
Rencana Kawasan Lindung Berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990, tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; Undang-undang No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Nasional; kondisi geologi wilayah perencanaan dan survei lapangan, maka rencana kawasan lindung di Kota Manado meliputi : 1) Kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa, 2) Kawasan
yang
memberikan
perlindungan
kawasan
bawahannya: Kawasan resapan air, 3) Kawasan
perlindungan
setempat:
sempadan
pantai,
sempadan sungai, sempadan mata air dan ruang terbuka hijau kota, 4) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya: Taman Nasional Bunaken, dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, 5) Kawasan rawan bencana alam: rawan gelombang pasang, rawan banjir, dan rawan tanah longsor, 6) Kawasan Lindung Geologi: kawasan rawan bencana alam geologi (kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi, kawasan rawan gerakan tanah, kawasan yang terletak di zona patahan aktif, kawasan rawan tsunami, dan kawasan rawan abrasi), dan kawasan yang
memberikan
perlindungan
terhadap
air
tanah
(kawasan imbuhan air tanah dan sempadan mata air), Kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa Gunung Tumpa terletak di sebelah utara wilayah Kota Manado dan secara administratif terletak pada 2 (dua) wilayah yaitu Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara. Hutan lindung mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Luas hutan lindung Gunung STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
34
Tumpa adalah 215 Ha dan yang termasuk bagian dari wilayah Kota Manado sekitar 162 Ha atau sekitar 75,35%. Pengelolaan hutan lindung diatur dalam PP Nomor 6 Tahun 2007 jo PP Nomor 3 Tahun 2008. Rencana pengelolaan hutan lindung Gunung Tumpa meliputi kegiatan:
Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan lindung Gunung Tumpa terinci,
Pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan lindung untuk kegiatan yang tidak merusak seperti pariwisata, pendidikan,
penelitian
dan
pengembangan
kecintaan
terhadap alam,
Rehabilitasi hutan/reboisasi dengan tanaman yang sesuai dengan fungsi lindung; serta percepatan rehabilitasi lahan milik masyarakat yang termasuk di dalam kriteria kawasan lindung dengan melakukan penanaman pohon yang dapat digunakan sebagai perlindungan kawasan bawahannya,
Perlindungan hutan dan konservasi alam melalui tindakan pencegahan perusakan dan upaya pengembalian pada rona awal sesuai ekosistem yang pernah ada.
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Bagi Kawasan Di Bawahnya Di wilayah Kota Manado hanya kawasan resapan air. Kawasan Resapan Air Kawasan
resapan
air
adalah
areal
lahan
yang
mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan dan sebagai pengontrol tata air permukaan. Kawasan ini terletak di daerah perbukitan dan di cekungan yang berfungsi sebagai penyimpan air. Saat ini sebagian kawasan resapan air yang berupa perbukitan, seperti yang terletak di daerah Kombos dan sekitar jalan ring road telah dipotong/diratakan dan dijadikan daerah terbangun sehingga pada saat hujan, terjadi aliran permukaan yang cukup besar disertai erosi dan STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
35
akhirnya berakibat sedimentasi di badan air dan daerah bagian bawahnya. Hal ini menimbulkan dampak terjadinya banjir di bagian bawahnya. Rencana Kawasan Resapan Air Kota Manado 2010-2030 meliputi wilayah-wilayah resapan air, terutama yang terdapat di wilayah perbukitan sampai pegunungan yang memiliki lereng >40%, struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
36
Gambar 2.4
Peta Rencana Pola Ruang Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
37
2.1.5. Kelembagaan Pemerintah Daerah Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Manado terdiri dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah di antaranya : 1. SEKRETARIAT DAERAH 1. Asisten
Administrasi
Pemerintahan
dan
Kesejahteraan
Rakyat 2. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan 3. Asisten Administrasi Umum 2. SEKRETARIAT DPRD 3. LEMBAGA TEKNIS DAERAH a. Inspektorat b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah c. Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Daerah d. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah e. Badan Lingkungan Hidup f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kelurahan g. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan h. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan i. Badan Penanggulangan Bencana Daerah j. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu k. Satuan Polisi dan Pamong Praja l. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 4. DINAS DAERAH a. Dinas Pekerjaan Umum b. Dinas Tatakota c. Dinas Pendapatan Daerah d. Dinas Pendidikan e. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan f. Dinas Kelautan dan Perikanan g. Dinas Pertanian h. Dinas Komunikasi dan Informatika STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
38
i. Dinas Perhubungan j. Dinas Kesehatan k. Dinas Perindustrian dan Perdagangan l. Dinas Pemuda dan Olahraga m. Dinas Pemadam Kebakaran n. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah o. Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan p. Dinas Tenaga Kerja Struktur Pemerintah Daerah Kota Manado dapat dilihat pada gambar berikut :
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
39
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH KOTA MANADO BERDASARKAN PP. NO. 41 TAHUN 2007
Gambar 2.5 Struktur Pemerintahan Kota Manado
KETUA DPRD
WALIKOTA WAKIL WALIKOTA SEKRETARIS DAERAH KOTA
STAF AHLI WALIKOTA
BIDANG PEMERINTAHAN
BIDANG HUKUM & POLITIK
BIDANG PEMBANGUNA N
ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA BIDANG KEMASYARAKATA N DAN SDM
ASISTEN PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN
BAGIAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UMUM
BAGIAN HUKUM
BAGIAN ADMINISTRASI KEMASYARAKATA N
BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
INSPEKTORAT
DINAS PENDIDIKA N
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
DINAS KESEHATA N
BADAN KESBANGPOL. DAN LINMAS.
DINAS S O S I A L
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMKEL
DINAS TENAGA KERJA
DINAS KEPENDU DUKAN DAN CATATAN
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN
DINAS PERHUBUNGA N
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
DINAS PEKERJAAN UMUM
BADAN PELAYANA N PERIJINAN TERPADU (BP2T)
BADAN KEPEGAWAIA N DAN DIKLAT
BADAN KB & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DINAS TATA KOTA
DINAS KOPERASI DAN UMKM
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN & KETAHANAN PANGAN
BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM
BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN ADMINISTRASI PERKOTAAN
DINAS PERINDUSTRIAN DAN
DINAS PENDAPATA
BADAN NARKOTIKA KOTA
DINAS PARIWISATA DAN
DINAS PERTANIAN
DINASKELAUTAN DAN PERIKANAN
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH
CAMAT DEWAN PENGURUS KORPRI KEPALA SEKRETARIAT
KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN
LURAH CAMA SEKRETARI S
SEKSI TATA
SEKSI PEMBERDAYAA N MASYARAKAT
SEKSI KETENTRAMA N&
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
BAGIAN PERLENGKAPA N
BAPPEDA
BADAN PENANGGULAN GAN BENCANA DAERAH (BPBD)
SUBBAGIAN PROGRAM, KEU, &
BAGIA N UMUM
SUBBAGIAN KEPEGAWAIA
LURAH
SEKSI PELAYANA N UMUM
SEKSI PEMERINTAHA N
KELURAHA
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
SEKRETARIS
SUBBAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPA
SEKSI PEMBERDAYAA N
SEKSI KETENTRAMA N&
LINGKUNGA
40
SEKSI PELAYANAN UMUM
DINAS PEMADAM KEBAKARAN
SEKRETARIS DPRD
2.2.
KEMAJUAN PELAKSANAAN SSK 2.2.1. Air Limbah Domestik Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 112/2003 adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restoran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Pengertian air limbah domestik yang digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota Manado adalah air yang telah dipergunakan yang berasal
dari
rumah
tangga
atau
permukiman
termasuk
didalamnya air buangan yang berasal dari WC, kamar mandi, tempat cuci dan tempat memasak (Sugiharto, 1987 dipaparkan dalam Materi Bidang Air Limbah, Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan
Bidang
PLP,
Ditjen
Cipta
Karya,
Kementerian
Pekerjaan Umum). Rencana
pembangunan
dan
pengembangan
sistem
pembuangan air limbah termasuk sistem pengolahan berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meliputi :
Sistem setempat (on site) secara individual, yang dikhususkan pada kawasan-kawasan perdagangan dan jasa yang berada di kawasan reklamasi dan belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah/IPAL Terpadu dan kawasan-kawasan sekitarnya bisa menggunakan sistem IPAL setempat, seperti rumah sakit, industri, pendidikan tinggi, permukiman;
Sistem terpusat di luar lokasi (off site) atau lebih dikenal dengan instalasi pengolahan limbah terpusat. Sistem ini akan dikembangkan di 7 (tujuh) lokasi, meliputi : 1. Kawasan pusat kota di wilayah Kecamatan Wenang untuk melayani
dan
mengelola
air
limbah
dari
aktivitas
perdagangan dan jasa di kawasan pusat kota;
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
41
2. Kawasan Sario di wilayah Kecamatan Sario untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas rumah tangga yang tersebar di Kecamatan Sario, Kecamatan Wanea, serta sebagian kecamatan Malalayang; 3. Kawasan Malalayang di wilayah Kecamatan Malalayang untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas masyarakat di sebagian Kecamatan Malalayang; 4. Kawasan Singkil di wilayah Kecamatan Singkil untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas masyarakat yang ada di Kecamatan Singkil dan sebagian di Kecamatan Paal Dua; 5. Kawasan Tuminting di wilayah Kecamatan Tuminting untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas masyarakat
yang
ada
di
Kecamatan
Tuminting
dan
Kecamatan Bunaken; 6. Kawasan Tikala di wilayah Kecamatan Tikala untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Tikaladan Kecamatan Paal Dua; dan 7. Kawasan Mapanget di wilayah Kecamatan Mapanget untuk melayani dan mengelola air limbah yang berasal dari aktivitas masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Mapanget termasuk dengan rencana pembangunan Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA), lokasi pengembangannya di Kelurahan Kima Atas dan Kelurahan Mapanget Barat.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
42
Tabel 2.13 Kemajuan pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik SSK periode Sebelumnya Tujuan Sasaran Data Dasar
-
Menjadikan Kota Manado bebas pencemaran Air Limbah pada tahun 2015
Prosentase rumah tangga yang menggunakan fasilitas jamban yang layak diperkirakan sebanyak 83%
SSK Saat ini Status Saat Ini Perbedaan Data EHRA: kepemilikan jamban 93,6% dan tangki septik suspek aman 72,2% sehingga akses layak untuk Dalam air limbah adalah penyusunan 67,3% SSK 2010 Pokja Kota Hasil Instrumen Manado belum SSK 1: memanfaatkan Proporsi Penduduk Studi EHRA Dengan Akses Terhadap Sistem Pengelolaan Air Limbah Yang Layak adalah 12,23%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
43
Gambar 2.6
Peta Cakupan Akses Pengolahan Air Limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
44
2.2.2. Persampahan Berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah disebutkan definisi sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari
manusia
dan/atau
proses
alam
yang
berbentuk padat sedangkan definisi Pengelolaan Sampah adalah semua kegiatan yang bersangkut paut dengan pengendalian timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir/pembuangan sampah, dengan mempertimbangkan
faktor
kesehatan
lingkungan,
ekonomi,
teknologi, konservasi, estetika, dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang erat kaitannya dengan respons masyarakat. Kegiatan pengurangan meliputi: a. pembatasan timbulan sampah; b. pendauran ulang sampah; dan/atau c. pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan meliputi: a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah; b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat pengolahan sampah 3R skala kawasan (TPS 3R), atau tempat pengolahan sampah terpadu; c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah 3R terpadu menuju ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST); d. pengolahan
dalam
bentuk
mengubah
karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah; dan/atau e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
45
Tujuan
pengelolaan
sampah
adalah
untuk
mencegah
pencemaran tanah, air dan udara/bau, menghindarkan tempat berkembang biaknya berbagai vektor penyakit dan organisme patogen serta menciptakan Kota Manado yang bersih, asri dan bebas sampah. Sistem pembuangan sampah di Kota Manado adalah sebagian besar dibuang di TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) dan
akan
diangkut
oleh
petugas
kebersihan
dari
tempat
pembuangan sampah sementara (TPS) ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Lainnya ditimbun, dibakar, dan di samping itu ada juga masyarakat yang membuang sampah ke selokan dan sungai. Jenis sampah tersebut umumnya terdiri dari sampah basah yang mudah hancur dan terurai. Sisanya berupa kertas, plastik, kaca, logam dari kemasan barang-barang konsumsi dan kebutuhan rumah tangga. Daerah pelayanan sampah dapat dibagi dalam beberapa wilayah yaitu : 1. Wilayah dengan pelayanan tinggi/intensif adalah kawasankawasan pusat pelayanan daerah di jalan utama kota, pusat kota, daerah komersial dan kawasan permukiman; 2. Wilayah
dengan
pelayanan
menengah
adalah
kawasan
kompleks perumahan dan perkantoran; serta 3. Wilayah dengan pelayanan rendah adalah daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah; Perencanaan pengelolaan sampah di Kota Manado adalah sebagai berikut:
Rencana
pembangunan
dan
pengembangan
sistem
pengelolaan persampahan di wilayah Kota Manado, meliputi: pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
46
pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu; pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah
terpadu
menuju
ke
tempat
pemprosesan akhir; pengolahan
dalam
bentuk
mengubah
karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah; pemprosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman; pembangunan tempat pembuangan akhir terpadu; dan penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
pengolahan
persampahan secara terpadu di setiap kecamatan.
Rencana pengembangan tempat pemrosesan akhir Sumompo dengan luas 20 Ha di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting;
Produksi sampah organik dan non organik sampai akhir tahun 2031 lebih kurang 1.849.524,92 liter/hari yang melayani: Kecamatan Malalayang dengan produksi sampah kurang lebih 243.636,05 liter/hari; Kecamatan Sario dengan produksi sampah kurang lebih 108.137,39 liter/hari; Kecamatan Wanea dengan produksi sampah kurang lebih 263.903,07 liter/hari; Kecamatan Wenang dengan produksi sampah kurang lebih 155.057,85 liter/hari; Kecamatan Tikala dan Kecamatan Paal Dua dengan produksi sampah kurang lebih 330.150,77 liter/hari; Kecamatan Mapanget dengan produksi sampah kurang lebih 202.042,29 liter/hari; STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
47
Kecamatan Singkil dengan produksi sampah kurang lebih 227.436,04 liter/hari. Kecamatan Tuminting dengan produksi sampah kurang lebih 232.942,68 liter/hari; dan Kecamatan Bunaken dan Kecamatan Bunaken Kepulauan dengan
produksi
sampah
kurang
lebih
86.218,79
liter/hari.
Rencana
pengolahan
persampahan
pada
lokasi
tempat
pemrosesan akhir dengan teknologi pengkomposan sampah organik, teknologi daur ulang sampah non organik, serta sanitary landfill.
Rencana sistem penanganan persampahan, khususnya lokasi tempat pemrosesan akhir terdapat di luar pusat kegiatan dan sistem pelayanannya bersifat pembagian wilayah pelayanan per kecamatan.
Mendorong secara sistematis kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, dengan penerapan 3R (reduction-reuse-recycling) dari limbah padat.
Setiap
orang
dilarang
dalam
mengoperasikan
tempat
pengolahan akhir dengan metode “open dumping” serta mengimpor dan mengekspor sampah.
Pengelolaan sampah diselenggarakan dengan berbasis pada komunitas melalui peningkatan kapasitas masyarakat yang berkiprah di bidang pengelolaan sampah oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau badan usaha/swasta serta penyediaan sarana dan prasarana kesehatan, air bersih, pendidikan
dan
kebutuhan-kebutuhan
dasar
warga
masyarakat sekitar lokasi pembuangan sampah.
Rencana pembangunan dan pengembangan lokasi TPA regional dengan
ruang
lingkup
pelayanan
regional
yang
akan
disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan hasil kajian.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
48
Tabel 2.14 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Persampahan SSK Periode Sebelumnya Tujuan
-
Sasaran
Menjadikan Kota Manado bebas timbulan sampah di semua tempat tahun 2015
Data Dasar
Cakupan pelayanan 80% wilayah untuk sampah terangkut ke TPA (84 kelurahan terlayani dari total 87 kelurahan) dan 80% volume sampah terangkut ke TPA
SSK Saat Ini Status Saat Ini
Perbedaan
Data EHRA: 81% sampah tidak diolah setempat atau diangkut ke TPA dan sebagian dikumpulkan oleh kolektor formal untuk didaur ulang 19% sampah dibakar, dibuang dalam lubang dan ditutup tanah, dibuang dalam lubang tapi ditutup tanah, dibakar, dibuang ke sungai, dan laut, dibiarkan sampai membusuk, dibuang ke lahan kosong dan dibiarkan membusuk. Cakupan wilayah pelayanan: 82 kelurahan (dari 87 kelurahan)
Ada pengurangan volume sampah ke TPA karena sudah didaur ulang Sudah ada pengolahan sampah setempat (TPST) di Kecamatan Bunaken Kepulauan (Kel. Bunaken dan Kel. Alung Banua)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
49
2.2.3. Drainase Prinsip dasar utama perencanaan pengembangan jaringan air hujan adalah agar air hujan yang berada di atas permukaan tanah dengan secepatnya dapat dialirkan dengan mudah ke saluran-saluran pengumpul dan pembuangan termasuk ke badanbadan sungai, untuk mencegah terjadinya genangan air tanah yang dapat berujung pada sumber penyakit dan pengikisan badanbadan jalan. Terjadinya genangan dan banjir di Kota Manado pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal :
Masih kurangnya drainase mikro, sementara drainase mikro yang ada tidak optimal karena penyumbatan dan tidak terintegrasi degan baik pada beberapa bagian kawasan terputus karena tidak adanya jaringan.
Penurunan kapasitas drainase makro, karena adanya tingkat endapan yang cukup tinggi serta kerusakan yang banyak terdapat pada sistem jaringan yang ada. Selain itu banyak terjadi pengecilan badan-badan jaringan sebagai dampak dari kurangnya pengawasan pembangunan saluran drainase ini. Rencana pembangunan dan pengembangan sistem drainase
di Kota Manado, terdiri atas :
perencanaan master plan drainase untuk seluruh wilayah Kota Manado
yang
berdasarkan
terpadu
topografi
dan dan
saling
terintegrasi
memanfaatkan
dengan
potensi
dan
karakteristik alam yang dimiliki oleh wilayah Kota Manado, serta terpadu dan saling terkoneksi dengan wilayah kabupaten yang ada disekitar Kota Manado;
pengembangan dan peningkatan fungsi jaringan drainase mikro yang ada, serta mengembangkan jaringan drainase mikro baru secara terpadu pada kawasan-kawasan yang belum terlayani;
pengembangan dan peningkatan fungsi jaringan drainase makro yang berupa sungai atau anak sungai; dan STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
50
rencana pembangunan dan pengembangan sistem drainase di kota diprioritaskan pada kawasan PPK, SPPK, dan PPL, kawasan
pengembangan
perumahan
dan
permukiman,
kawasan pengembangan pariwisata, kawasan pengembangan pusat pelayanan, serta pada kawasan di Kota Manado yang sangat potensial terhadap bahaya rawan banjir.
Tabel 2.15 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Drainase SSK periode Sebelumnya Tujuan
-
Sasaran
Mewujudkan drainase Kota Manado yang memadai dan terkendali di Tahun 2015
Data Dasar
Luas genangan 761 Ha
SSK Saat ini Status Saat Ini Data EHRA : 37,1% penduduk tinggal di daerah rawan genangan Luas genangan 436,08 Ha (data sekunder) Hasil Instrumen SSK 1: Luas genangan di daerah strategis perkotaan 34,4 Ha (0,22%)
Perbedaan
Sudah ada pengurangan luas genangan sebesar 324,92 Ha
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
51
2.2.4. Prohisan Prohisan merupakan aspek non-teknis dari sanitasi, meliputi promosi kesehatan, perubahan perilaku dan sanitasi di rumah tangga (5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Tabel 2.16 Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Prohisan SSK Periode Sebelumnya Tujuan
-
2.3.
Sasaran
Data Dasar
SSK Saat ini Status Saat Ini
Angka Diare adalah 3.147 kasus diare Menurunnya angka Angka Diare (tahun 2012) kesakitan adalah 650 Angka Kasus ISPA : yang kasus (tahun 20.497 kasus (tahun 2012) disebabkan 2009) oleh faktor Angka Kasus Data EHRA ; sanitasi ISPA : Buang Air Besar yang buruk 30.176 sampai kasus (tahun Sembarangan (BABS) : 46,2% dengan 2009) Angka tidak CTPS : tahun 2015 86,4%
Perbedaan
Di SSK lama belum ada angka BABS dan CTPS
Area berisiko dan permasalahan sanitasi Penyediaan air bersih tidak bisa diabaikan dan menjadi prioritas Kota Manado untuk mendukung pengelolaan sanitasi masyarakat yang terutama di sektor air limbah, sebagai penyediaan air penggelontor dan mandi, cuci dan kakus, baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan/air tanah. Air limbah rumah tangga adalah air sisa proses dari kegiatan rumah tangga. Berkaitan dengan pengelolaan air limbah rumah tangga, maka limbah yang muncul dari rumah tangga dikelompokkan dalam dua bagian. Bagian pertama adalah limbah yang berasal dari metabolisme tubuh manusia (excreta) berupa air kencing (urine) dan tinja. Kelompok pertama ini biasa disebut sebagai blackwater. Sedangkan kelompok kedua STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
52
adalah air limbah yang berasal selain dari metabolisme tubuh manusia, antara lain berasal dari sisa pencucian pakaian, dapur, dan sisa air mandi. Bagian kedua ini dikenal sebagai greywater. Sektor lain yang terkait dengan sanitasi adalah sektor sampah. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sektor terakhir yang berhubungan dengan sanitasi adalah sektor drainase lingkungan yang merupakan suatu sistem penanganan atau pengaliran air hujan. Secara konvensional, hujan yang turun pada suatu wilayah diusahakan secepat mungkin mengalir melalui saluran-saluran air hujan menuju badan air penerima. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya genangan di pemukiman atau jalan. Sistem ini sebagian besar berhasil digunakan untuk mengendalikan terjadinya genangan, tetapi menjadi tidak terkait dengan konservasi air. Konsep penanganan air hujan dengan memperhatikan konservasi air tanah biasa disebut sebagai konsep drainase berwawasan lingkungan atau eco-drainage. Dengan konsep ini maka air hujan yang turun diusahakan untuk semaksimal mungkin meresap ke dalam tanah atau ditampung untuk dimanfaatkan, sedangkan kelebihannya baru dialirkan melalui saluran air hujan. Peresapan air hujan dapat dilakukan dengan menggunakan kolam retensi atau embung, sumur resapan air hujan dan biopori. 2.3.1. Area Berisiko dan Permasalahan Air Limbah IPAL kawasan Boulevard dibangun tahun 2010–2011 secara bertahap, dengan dana APBN dan pada tahun 2012–2013 dilanjutkan dengan pembangunan pipa-pipa untuk melayani akses air limbah di kawasan perkotaan dengan kapasitas layanan 3.500 SR (sambungan rumah), total investasi sejak 2010-2013 adalah ± Rp. 60 Milyar. Saat ini, sudah terbangun jaringan koneksi ke 100 rumah (SR) melalui dana APBN namun belum tersambung ke toilet di rumah-rumah tersebut. Masalahnya adalah perlu advokasi/sosialisasi
secara
berkesinambungan
ke
penghuni
rumah untuk mau menyambung pipa dari toilet ke jaringan IPAL. Dukungan yang diusulkan adalah sosialisasi atau pendekatan dari STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
53
Pemerintah setempat (Lurah dan Kepala Lingkungan) dan perlu adanya lembaga yang mengelola dan mengoperasionalkan IPAL di kawasan Boulevard. Permasalahan yang ada dalam pengelolaan air limbah di Kota Manado adalah : 1. Angka BABS sebesar 46,2 % (Data EHRA, Dinas Kesehatan Tahun 2013) 2. Angka tidak CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sebesar 86,4% (Data EHRA, Dinas Kesehatan Kota Manado 2013) 3. Akses layak untuk air limbah sebesar 67,3% (Data EHRA, Dinas Kesehatan Kota Manado Tahun 2013) 4. Proporsi penduduk dengan akses terhadap sistem pengelolaan air limbah yang layak sebesar 12,23% (Hasil analisis tools Tahun 2013) 5. Pencemaran di air sungai dan sumur oleh bakteri ecoli (bakteri yang ada akibat air limbah domestik) sumber BLH Provinsi Sulawesi Utara. 6. Kelembagaan Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelolah air limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan kegiatannya di lapangan. 7. Keuangan Dana untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor lainnya. 8. Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai 9. Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas 10. Secara
kualitatif
permukaan
dan
dan air
kuantitatif tanah
pencemaran
terus
pada
bertambah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
air
akibat 54
perkembangan
penduduk,
ekonomi
dan
pembangunan
gedung-gedung, mall, pusat perbelanjaan dan permukiman/ perumahan. Dari permasalahan air limbah tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area berisiko air limbah di Kota Manado berdasarkan hasil pengolahan Data Sekunder, Studi EHRA dan Persepsi Pokja/SKPD akan dianalisis oleh tool instrument profil sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut:
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
55
Gambar 2.7
Peta Area Beresiko Air Limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
56
Gambar 2.8
Peta Area Beresiko Air Limbah (Waste Water Risk Area)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
57
Gambar 2.9
Peta Zonasi Air Limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
58
Tabel 2.17 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah Skor Nilai Area Beresiko
1
2
Tingkat Resiko
Kelurahan
Tidak Beresiko (Biru)
1. .Manado Tua Satu 2. Manado Tua Dua 3. Alung Banua 4. Bunaken 5. Tongkaina 6. Meras 7. Sumompo 8. Lapangan 9. Paniki Satu 10. Malendeng 11. Perkamil 12. Ranomuut 13. Dendengan Luar 14. Paal Dua 15. Kairagi Weru 16. Wenang Selatan 17. Bumi Beringin 18. Sario Utara 19. Tanjung Batu 20. Batu Kota
Resiko Sedang (Hijau)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Molas Pandu Bengkol Kima Atas Mapanget Barat Paniki Dua Buha Kombos Barat Singkil Satu Kampung Islam Bumi Beringin Dendengan Dalam Tikala baru Paal IV Taas Tingkulu Pakowa Ranotana Weru
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
59
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko
Kelurahan 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Ranotana Sario Wanea Winangun Dua Malalayang Satu Timur Malalayang Satu Malalayang Satu Barat
Resiko Tinggi (Kuning)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Bailang Maasing Tuminting Singkil Dua Kombos Timur Kairagi Dua Paniki Bawah Banjer Tikala Baru Teling Atas Wanea Bahu Malalayang Dua
4
Resiko Sangat Tinggi (Merah di CBD)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Sario Kotabaru Sario Sario Tumpaan Wenang Selatan Bahu Titiwungen Utara Titiwungen Selatan Sario Utara Calaca Wenang Utara
5
Resiko Sangat Tinggi (Merah diluar CBD)
1.
Ranotana Weru
3
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
60
2.3.2. Area Berisiko dan Permasalahan Persampahan Pengelolaan persampahan di Kota Manado telah dilakukan dengan cukup baik. Hal tersebut tercermin dari kebijakankebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan sampah di Kota Manado, antara lain komitmen pemerintah dalam penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam pengelolaan sampah dan adanya sumbangan pemikiran dari berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat. Pemerintah Kota Manado dalam mengendalikan volume sampah yang setiap tahunnya meningkat telah merekrut tenaga harian lepas dengan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia berjumlah sekitar 711 orang serta sarana prasarana penunjang upaya penanganan sampah Kota Manado. Secara rinci diuraikan pada Tabel 2.18 di bawah ini. Tabel 2.18 Jumlah Sumber Daya Manusia (Tenaga Harian Lepas) Jenis Pekerjaan
No
Jumlah
1
Tenaga Mekanik
4 Orang
2
Tenaga Operator
3 Orang
3
Tenaga Sopir
4
Tenaga Buruh Pengangkut Sampah
5
Tenaga Pemangkas Rumput
6
Tenaga Pembersih DAS dan Pesisir Pantai
15 Orang
7
Tenaga Pembantu Operator/Perbengkelan
12 Orang
8
Tenaga Penyapu
9
Tenaga Pembersih/Pencabut Rumput
10
Tenaga Pengatur TPA
6 Orang
11
Tenaga Pengomposan
4 Orang
12
Tenaga Pengemudi Motor Sampah
12 Orang
13
Tenaga Penagih Retribusi
50 Orang
TOTAL
62 Orang 274 Orang 5 Orang
250 Orang 14 Orang
711 Orang
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, 2013
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
61
Dalam sistem penanganan kebersihan di Kota Manado, kegiatannya terdiri dari 4 (empat) tahapan utama, yaitu: 1. Kegiatan Penyapuan Kegiatan Penyapuan dilakukan 8 jam dalam sehari dengan pembagian waktu penyapuan pagi dan sore. Penyapuan pagi: jam 05.00 Wita – 10.00 Wita Penyapuan sore: jam 14.00 Wita – 17.00 Wita Kegiatan Penyapuan ini dibagi dalam 28 lokasi di seluruh Kota Manado dan setiap lokasi dipimpin oleh seorang pengawas dan seluruh pengawas dipimpin oleh seorang koordinator (Kepala Bidang). 2. Kegiatan Pengangkutan Sampah Kegiatan Pengangkutan Sampah mulai bekerja dari jam 23.00 Wita - 10.00 Wita. 3. Kegiatan Pengumpulan Kegiatan pengumpulan dilakukan dari rumah ke TPS dengan menggunakan gerobak dan motor sampah yang mulai bekerja dari jam 05.00 Wita - 08.00 Wita dan 13.00 Wita - 18.00 Wita. 4. Kegiatan Pembuangan Akhir Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo mulai beroperasi tahun 1971 dengan luas area ± 6 Ha. Untuk mengoptimalkan pengelolaan TPA Sumompo, sampah organik di TPA diolah menjadi kompos dan juga akan ada perluasan lahan TPA Sumompo menjadi ± 20 Ha. Saat ini perluasan lahan TPA dalam tahap kelengkapan berkas. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan melaksanakan kegiatan sosialisasi disemua kelurahan yaitu cara pembuatan kompos skala rumah tangga (Kompos Takakura) dan juga pengadaan Bank Sampah yang sampai saat ini sudah 43 Bank Sampah yang ada di seluruh Kota Manado. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
62
Namun demikian ancaman dalam upaya penanggulangan sampah ini tetap ada, terutama disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya konsumsi masyarakat, adanya pergesaran gaya hidup masyarakat dan adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar. Selain itu, untuk penanggulangan sampah diperlukan pembagian peran yang jelas begitu juga peraturannya. Permasalahan dalam Penanggulangan Sampah di Kota Manado dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Belum memadainya sarana prasarana pengelolaan sampah sehingga belum semua wilayah dapat terlayani.
2.
Penerapan retribusi dan peraturan belum maksimal.
3.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan buang sampah pada tempatnya
4.
Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi Perda yang ada.
5.
Teknologi
pengelolaan
persampahan
masih
kategori
sederhana. 6.
Lahan TPA yang sudah tidak memadai.
7.
Perlu penambahan Tenaga Harian Lepas (THL), untuk mendukung kegiatan kebersihan dalam kota.
8.
Jumlah TPS/bak sampah yang masih kurang dan belum adanya TPS 3R.
9.
Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar
10. Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barangbarang yang sekali pakai. Dari permasalahan persampahan tersebut di atas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area beresiko persampahan di Kota Manado bersarkan hasil pengolahan Data Sekunder, Studi EHRA dan persepsi Pokja/SKPD akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut :
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
63
Gambar 2.10 Peta Area Beresiko Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
64
Gambar 2.11
Peta Area Beresiko Persampahan (Solid Waste Risk Area)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
65
Gambar 2.12 Peta Zonasi Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
66
Adapun penjabaran kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko persampahan, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.19 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Persampahan Skor Nilai Area Beresiko
1
2
Tingkat Resiko
Kelurahan
Tidak Beresiko (Biru)
1. Tongkeina 2. Meras 3. Lapangan 4. Paniki Satu 5. Malendeng 6. Perkamil 7. Ranomuut 8. Dendengan Dalam 9. Dendengan Luar 10. Paal Dua 11. Calacal 12. Wenang Utara 13. Wenang Selatan 14. Kairagi Weru 15. Teling Atas 16. Tanjung Batu 17. Batu Kota 18. Malalayang Satu
Resiko Sedang (Hijau)
1. Manado Tua Satu 2. Manado Tua Dua 3. Alung Banua 4. Bunaken 5. Pandu 6. Molas 7. Barat 8. Paniki Dua 9. Buha 10. Sumompo 11. Tumumpa Satu 12. Maasing 13. Kampung Islam
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
67
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko
Kelurahan 14. Singkil Dua 15. Kombos Barat 16. Bumi Beringin 17. Tikala Baru 18. Paal IV 19. Taas 20. Tingkulu 21. Pakowa 22. Ranotana Weru 23. Ranotana 24. Wanea 25. Sario 26. Kleak 27. Winangun Dua 28. Malalayang Satu Timur 29. Malalayang Satu Barat 30. Malalayang Dua 1. Kima Atas 2. Bengkol 3. Bailang 4. Tuminting 5. Singkil Satu 6. Kairagi Satu 7. Kairagi Dua 8. Paniki Bawah 9. Banjer 10. Teling Atas 11. Sario Utara
3
Resiko tinggi
4
Resiko Sangat Tinggi (Merah di CBD)
1. Bahu
5
Resiko Sangat Tinggi (Merah diluar CBD)
1. Mahawu 2. Pinaesaan 3. Pakowa
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
68
2.3.3. Area Berisiko dan Permasalahan Drainase Kondisi sistem drainase yang ada di Kota Manado terdiri dari Drainase Makro dan Drainase Mikro. Drainase makro Kota Manado terdiri dari beberapa sungai besar yang mengalir dalam Kota Manado, antara lain Sungai Tondano dengan anak sungainya Sungai Tikala/Sawangan yang menyatu/bermuara di Sungai Tondano di daerah Paal Dua, Sungai Sario, Sungai Malalayang dan Sungai Bailang. Keseluruhan sungai-sungai tersebut bermuara di Teluk Manado/Laut Sulawesi. Drainase Mikro (Urban Drainage) yang ada di Kota Manado terdiri dari saluran-saluran drainase yang terdapat pada daerah permukiman dan tepi-tepi jalan. Sistem drainase yang ada umumnya belum terencana dengan baik, seperti dari segi dimensinya maupun arah pembuangannya, karena banyak yang terputus-putus (parsial). Secara umum sistem drainase yang ada di Kota Manado masih menggunakan sistem drainase gabungan (mix drain) dimana pembuangan air kotor/air limbah rumah tangga dan air hujan disalurkan dalam satu saluran. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya lahan untuk saluran drainase. Kondisi drainase yang ada banyak yang tidak berfungsi dengan baik dalam mengalirkan air hujan dengan lancar ke badan air
penerima
(sungai/laut),
karena
rusak
dan
mengalami
pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan sampah. Selain itu, sistem drainase yang ada arah pembuangannya banyak tidak beraturan, ada yang membuang langsung ke sungai/laut dan ada pula yang membuang ke rawa-rawa atau ke lahan-lahan kosong disekitarnya. Hal ini merupakan salah satu penyebab sering terjadinya banjir yang menggenangi daerah permukiman, jalan dan sarana/prasarana umum lainnya di Kota Manado. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
69
Kondisi sistem drainase yang ada saat ini di Kota Manado masih jauh dari memadai terutama untuk menanggulangi banjir/ genangan yang setiap tahun terjadi dalam wilayah kota. Tingkat pelayanan sistem drainase yang ada relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya saluran drainase yang rusak dan mengalami pendangkalan sehingga tidak berfungsi dengan baik mengalirkan air hujan dengan lancar ke badan air penerima (sungai/laut). Secara umum permasalahan drainase yang dihadapi oleh Kota Manado adalah : 1. Masalah Banjir/Genangan Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi di lapangan, di Kota Manado ditemukan ada 52 lokasi daerah genangan/ banjir yang ditemukan ini lebih banyak dibandingkan dengan lokasi daerah genangan/banjir yang diinventarisasi pada studi Masterplan Drainase tahun 2011 yaitu sebanyak 31 lokasi daerah genangan/banjir. Hal ini terjadi karena pada bulan Februari 2013 dan Januari 2014 Kota Manado mengalami bencana banjir yang cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa banjir yang terjadi tersebut adalah siklus 5 tahunan dan setiap tahun, disamping itu tata guna lahan dalam 2 tahun terakhir ini telah banyak yang berubah akibat pemotongan bukit-bukit yang ada dalam Kota Manado. 2. Masalah Pendangkalan/Sedimentasi Berdasarkan
hasil
inventarisasi
dan
identifikasi
sistem
drainase yang ada, diketahui bahwa sebagian besar saluran drainase yang ada telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan sampah pada dasar saluran.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
70
Selain itu pada sistem drainase makro (sungai-sungai) yang ada di Kota Manado, terutama pada Sungai Tondano, Sungai Tikala/ Sawangan dan Sungai Sario sedimentasi yang terjadi sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh adanya erosi yang cukup besar di hulu sungai akibat adanya penebangan
hutan
yang
tidak
memperhatikan
aspek
konservasi. 3. Masalah Penyempitan Alur Saluran dan Badan Sungai Berdasarkan
hasil
inventarisasi
dan
identifikasi
sistem
drainase yang ada, terutama pada saluran-saluran primer dan sekunder yang melintasi daerah permukiman penduduk terutama di Kecamatan Tikala, Tuminting, Wenang dan Sario ditemukan
adanya
penyempitan
saluran
akibat
adanya
bangunan/rumah penduduk yang pondasinya berdiri masuk di
kanan
kiri
badan
saluran.
Hal
ini
mengakibatkan
pembersihan dan perbaikan saluran sulit dilakukan. Selain itu pada sistem drainase makro (sungai-sungai) yang ada di Kota Manado, terutama pada Sungai Tondano dan Tikala serta Sungai Sario dan Bailang, pada beberapa tempat alur sungai mengalami penyempitan oleh bangunan dan permukiman penduduk. Hal ini mengakibatkan pengaliran sungai tidak lancar, dan pada waktu musim penghujan disaat debit banjir besar penampang sungai ditempat tersebut tidak mampu menyalurkan debit banjir dengan lancar akibatnya air sungai meluap dan melimpas pada daerah-daerah kanan kiri sungai yang topografinya relatif rendah dan datar. 4. Masalah Operasi dan Pemeliharaan Saluran Sebagian besar saluran drainase yang ada di Kota Manado telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan sampah, serta pada beberapa bagian konstruksi saluran telah mengalami
kerusakan
(retak-retak).
Hal
ini
disebabkan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
71
kurangnya
pemeliharaan
dan
perbaikan
saluran
yang
dilakukan baik rutin maupun berkala oleh instansi terkait. 5. Masyarakat Berdasarkan
hasil
survei
lapangan,
diketahui
bahwa
partisipasi masyarakat untuk menjaga dan merawat drainase yang ada masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya saluran drainase yang dangkal akibat sampah yang dibuang oleh masyrakat kedalam saluran. Selain itu pada beberapa tempat di kawasan pusat kota dan kawasan perdagangan ditemukan adanya masyarakat yang menutup seluruh badan saluran badan untuk tempat parkir tanpa membuat manhole (lubang orang). Hal ini mengakibatkan saluran tersebut tidak dapat dibersihkan. Genangan di Kota Manado di sebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1. Banjir/genangan yang disebabkan oleh meluapnya air sungai 2. Banjir/genangan yang disebabkan oleh kurang berfungsinya saluran drainase dan sungai yaitu: a. Debit air hujan yang meningkat dimana kapasitas saluran atau
gorong-gorong
yang
tak
memadai.
Kurangnya
kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tak tepat atau tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. b. Saluran-saluran air banyak tersumbat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan dan pembersihan saluran. c. Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran dan outletoutlet saluran sehingga menimbulkan penyumbatan dan terjadi banjir d. Adanya pembangunan dan permukiman di bantaran sungai menggunakan sempadan sungai dan saluran STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
72
Gambar 2.13 Peta Area Beresiko Drainase
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
73
Gambar 2.14 Peta Area Beresiko Drainase (Drainage Risk Area)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
74
Gambar 2.15
Peta Zonasi Drainase
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
75
Adapun penjabaran Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko drainase, dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 2.20 Hasil Skoring Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase Skor Nilai Area Beresiko
1
Tingkat Resiko
Tidak Beresiko (Biru)
Kelurahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Manado Tua Satu Manado Tua Dua Alung Banua Bunaken Tongkaina Meras Molas Pandu Bengkol Kima Atas Mapanget Barat Lapangan Paniki Dua Paniki Satu Paniki Bawah Buha Tumumpa Satu Kombos Barat Paal Dua Dendengan Luar Dendengan Dalam Kairagi Weru Ranomuut Perkamil Malendeng Tingkulu Pakowa Ranotana Weru Teling Atas Tanjung Batu Wanea Kleak Batu Kota Winangun Dua Malalayang Satu Timur
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
76
Skor Nilai Area Beresiko
Tingkat Resiko
Kelurahan 36. Malalayang Satu 37. Malalayang Satu Barat
Resiko Sedang (Hijau)
1. Mahawu 2. Maasing 3. Sumompo 4. Singkil Dua 5. Tikala Baru 6. Paal IV 7. Taas 8. Sario 9. Sario Utara 10. Bahu 11. Malalayang Dua
3
Resiko Tinggi (Kuning)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
4
Resiko Sangat Tinggi (Merah di CBD)
1. Wenang Utara 2. Wenang Selatan 3. Calaca
5
Resiko SangatTinggi (Merah diluar CBD)
1. Bailang 2. Pinaesaan
2
Tuminting Singkil Satu Banjer Kombos Timur Kairagi Satu Kairagi Dua
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
77
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi secara bertahap. Misi adalah penjabaran visi yaitu apa yang akan dilakukan dan diemban oleh organisasi selama kurun waktu yang ditetapkan untuk memastikan visi tercapai. Visi yang dimaksudkan dalam Buku Putih Strategis Sanitasi Kota Manado dalam dokumen ini adalah kondisi sanitasi ideal yang ditetapkan sebagai arah pembangunan sektor sanitasi perkotaan sampai dengan tahun 2019 sebagai arus utama dalam setiap upaya melalui berbagai program daerah bidang sanitasi secara sistematis dan terukur. Sedangkan misi yang dimaksudkan dalam dokumen ini adalah merupakan penjabaran mengenai tugas yang akan diemban oleh Pemerintah Kota Manado melalui peran satuan perangkat kelembagaan daerah terkait dan pihakpihak lain secara terkoordinasi untuk memastikan visi sanitasi Kota Manado tercapai pada tahun 2019. Visi sanitasi Kota Manado ditetapkan dengan mempertimbangkan dan bersifat mendukung terhadap visi induk Kota Manado sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah periode 2010-2015 dan visi sebagaimana Rencana Strategis SKPD terkait dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Manado 20052025.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
78
Tabel 3.1
Visi dan Misi Sanitasi Kota Manado
Visi dan Misi Sanitasi Kota Manado Visi Kota
Misi Kota
Visi Sanitasi Kota
Misi Sanitasi Kota Manado Misi Air Limbah Domestik : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan Misi Persampahan :
Manado Kota Model Ekowisata
Menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan
Mewujudkan Manado Kota Pariwisata Dunia dengan infrastruktur dan sistem sanitasi yang memadai
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan Misi Drainase : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem drainase yang terpadu dan berwawasan lingkungan Misi Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) : Mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
79
3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi 3.2.1. Tahapan Pengembangan Sanitasi 1. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Berdasarkan hasil instrument profil tahapan
prioritas
penanganan
sanitasi didapatkan
pengolahan
air
limbah
domestik di Kota Manado dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang seperti digambarkan pada tabel dan peta berikut ini: Tabel 3.2
Tabel TahapanPengembangan Pengembangan AirAir Limbah Domestik Kota Manado Tahapan Limbah Domestik Kota Manado
No
(a)
Target cakupan layanan* (%)
Cakupan layanan eksisting* (%)
Sistem
(b)
Jangka pendek (2015-2016)
Jangka menengah (20172019)
Jangka panjang (2024)
(c)
(d)
(e)
(f)
A
Sistem On-site
1
Individual (tangki septik)
44%
48%
54%
60%
2 3 B 1 2 C
Komunal (MCK, MCK++) Cubluk dan sejenisnya. Sistem Off-site Skala Kota /Kawasan Skala Wilayah Buang Air Besar Sembarangan (BABS)**
4% 6%
8% 6%
13% 5%
20% 5%
0% 0% 46%
5% 0% 32%
8% 0% 20%
15% 0% 0%
TAHAPAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH HASIL REKOMENDASI SSK TOOLS Infrastruktur Zona
Sistem Jenis
I
II
III
Jumlah (unit)
MCK
120
IPLT
1
IPAL Kawasan
1
IPAL Kawasan
1
Jumlah Penduduk dalam Zona (Jiwa)
34.333
Target penduduk terlayani hingga tahun ke 20 Jumlah (Jiwa)
%
Nilai Investasi (x 1000000Rp)
Advokasi, Kampanye, Sosialisasi
Studi dan Desain
Penyiapan Lahan
Konstruksi Operasional dan Total Investasi dan Perawatan Supervisi tiap tahun
60
20.600
500
500
580
9.972
11.552
480
48
240.000
1.400
350
600
1.136
3.486
171
15
29.600
2.700
1.900
1.000
123.600
129.200
IPAL Rp 12,1 M dan sambungan 2.360 rumah (SR) Rp 97 M, supervisi IPAL dan SR Rp 2,2M
8
13.500
3.500
2.050
1.200
78.284
85.034
IPAL Rp 10,8 M dan sambungan 1.450 rumah (SR) Rp 134 M, supervisi IPAL dan SR Rp 2,9 M
7
12.000
-
1.250
-
11.600
12.850
1.240
Nilai Investasi (x 1000000Rp)
8.100
6.050
3.380
212.992
230.522
5.701
On site
Off site
Off site
218.070
170.767 IPAL Kawasan Megamas
1
Keterangan
Melayani 48% penduduk Kota Manado yang saat ini menggunakan sistem on site, nilai konstruksi sudah mencakup pengadaan 3 truk tinja
2900 SR kewajiban daerah, IPAL sudah terbangun + 100 SR (APBN)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
80
Gambar 3.1 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
81
2. Tahapan Pengembangan Persampahan Dari hasil instrumen profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas
penanganan
persampahan
di
Kota
Manado
berdasarkan fungsi kota/wilayah dan kepadatan penduduk dalam penanganan persampahan dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang yang digambarkan pada tabel dan peta berikut ini:
Tabel 3.3
Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Manado Target cakupan layanan* (%) Cakupan layanan eksisting* (%) (c)
Sistem (b)
Jangka pendek
Jangka menengah
Jangka panjang
(d)
(e)
(f)
Penanganan Sampah Tidak Langsung/ Pengurangan Sampah dari Sumbernya
2%
15%
30%
100%
Penanganan Sampah Langsung di Daerah CBD
73%
75%
80%
100%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
82
Gambar 3.2
Tahapan Pengembangan Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
83
3. Tahapan Pengembangan Drainase Dari hasil instrumen profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan drainase di Kota Manado dalam jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang berdasarkan tingkat area berisiko genangan yang ada seperti tergambar pada tabel dan peta berikut ini: Tabel 3.4
Tahapan Pengembangan Drainase Kota Manado
No
Sistem
(a)
(b)
Cakupan layanan eksisting* (%) Jangka pendek (c) (d)
Target cakupan layanan* (%) Jangka menengah (e)
Jangka panjang (f)
7,88%
100%
Luas Area Rawan Banjir 6% dari luas Kota Manado (436 Ha) 1
Pengurangan Luas Genangan
0%
3%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
84
Gambar 3.3
Tahapan Pengembangan Persampahan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
85
3.2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Dalam upaya peningkatan Sanitasi Kota Manado saat ini, ada empat sub sektor yang menjadi fokus utama yaitu: Air Limbah Domestik, Drainase, Persampahan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penetapan ke-empat sub sektor ini sebagai yang diutamakan dalam peningkatan pelayanan sanitasi karena empat sub sektor ini merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan pelayanan pada sub sektor ini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penyusunan Strategi Sanitasi Kota Manado adalah sebagai acuan yang sangat penting dalam pembangunan sanitasi yang akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun ke depan yang mana dalam strategi ini menjelaskan tujuan dan sasaran Strategi Sanitasi Kota Manado. Adapun Tujuan dan Sasaran masing-masing sub sektor Sanitasi Kota Manado tercantum pada tabel-tabel di bawah ini: Tabel 3.5
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan
Sasaran
Meningkatnya akses terhadap pelayanan pengelolaan air limbah permukiman dengan sistem setempat (onsite) dan sistem terpusat (off-site)
1. Berkurangnya jumlah RT yang belum memiliki akses menjadi 7,63% pada tahun 2015 2. Peningkatan layanan air limbah sistem on-site menjadi 54%; sistem komunal 10%; sistem off side (IPAL kawasan/kota) 8% pada tahun 2018. 3. Pengurangan angka BABS dari 46% menjadi 20% pada tahun 2018.
Menyiapkan regulasi untuk penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman.
Nilai Data Dasar
Jumlah RT Tahun 2011 untuk 11 kecamatan yang menjadi wilayah kajian yaitu 104.874
4. Tersedianya regulasi air limbah domestik pada tahun 2018
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
86
Tabel 3.6
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan
TUJUAN
Nilai Data Dasar
SASARAN
Untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan persampahan domestik melalui sistem penanganan langsung, tidak langsung serta pengurangan sampah dari sumbernya
Tabel 3.7
1.
Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun 2018 dari 2% menjadi 30% dan pengurangan sampah ke TPA.
2.
Penerapan sistem penanganan sampah langsung pada tahun 2018 di zona Central Bisnis Distrik (CBD)
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase
Tujuan
Sasaran
Tercapainya kondisi pada pusat kegiatan strategis kota dan pemukiman dengan luas areal genangan yang semakin berkurang.
1. Pengurangan luas genangan di daerah strategis perkotaan sebesar 7,88% dari luas areal rawan genangan di Kota Manado (436,08 Ha) di tahun 2018 2. Pengurangan luas genangan sebesar 10% setiap tahun dari luas rawan genangan di Kota Manado.
Nilai Data Dasar
436,08 Ha, luas areal rawan banjir di Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
87
Tabel 3.8 Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tujuan
Sasaran
Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di terapkan dalam keluarga dan Sekolah Dasar
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado untuk tidak Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran untuk tidak buang air besar sembarangan (Stop BABS)
Nilai Data Dasar
408.830 jiwa
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
88
3.3. KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI DAERAH Tabel 3.9
No
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi Kota Manado Tahun 2009 – 2013
URAIAN
Belanja Tahun (Rp) 2009
2010
2011
2012
2013
1.1 Air Limbah Domestik
N/A
N/A
N/A
7.500.000
N/A
1.2 Sampah rumah tangga
N/A
N/A
N/A
N/A
35.982.119.754
1.3 Drainase lingkungan
N/A
N/A
21.015.765.000
10.928.491.950
15.151.321.000
1.4 PHBS
N/A
N/A
127.100.000
191.363.465
674.247.900
N/A
N/A
21.142.865.000
11.127.355.415
51.807.688.654
500.000.000
168.825.230.636
268.317.123.899
267.737.413.232
168.477.768.092
0
0
7,88
4,16
30,75
1
Belanja Sanitasi
Belanja APBD Untuk Sanitasi
2
Total Belanja Langsung
3
Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
89
Rata2 Pertum buhan
Tabel 3.10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan
NO
URAIAN
1
Perkiraan Belanja Langsung
2
Perkiraan Belanja APBD Untuk Sanitasi
3
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
Perkiraan Belanja Sanitasi Tahun (Rp) 2015
2016
2017
2018
2019
472.520.822.000
519.772.904.200
571.750.194.620
628.925.214.082
691.817.735.490
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
90
Total Pendanaan
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan
sanitasi sebagaimana
terdapat
dalam
Buku
Putih,
SSK,
Masterplan dan RPIJM Kota Manado 2010 – 2014. Program yang menjawab permasalahan sanitasi di wilayah prioritas sanitasi (terdapat dalam Buku Putih dan RPIJM) akan menjadi program prioritas pengembangan sanitasi Kota Manado dan disusun sebagai rencana program untuk tahun 2014 yang sudah tersedia dana untuk masing-masing kegiatan sedangkan untuk tahun 2015– 2019 ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan kota untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi
kesinambungan
program
dan
kegiatan
dalam
percepatan
pembangunan sanitasi. Kebutuhan yang paling mendesak dan kegiatan yang mendukung tercapainya visi dan misi sanitasi kota merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan. a. Air Limbah Prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kota Manado adalah: 1. Pengembangan prasarana dan sarana sistem air limbah terpusat (offsite) skala kota maupun komunal. 2. Peningkatan pengelolaan sistem air limbah setempat (on-site). 3. Penanganan air limbah berbasis masyarakat tanpa subsidi. b. Persampahan Prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan Kota Manado adalah: 1. Penambahan kapasitas prasarana pengumpulan sampah dan kapasitas pengangkutan sampah menuju TPS maupun TPA. 2. Optimalisasi
penggunaan
TPA
regional
dan pengembangan TPA
Sumompo dengan sistem sanitary landfill. 3. Pengurangan timbulan sampah dari sumber melalui penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan minimasi sampah yang tidak terangkut ke TPA. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
91
c. Drainase Prioritas pembangunan drainase Kota Manado adalah: 1. Penyusunan
rencana
induk
sistem
pengelolaan
drainase
serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya. 2. Pembangunan saluran drainase di kawasan strategis perkotaan 3. Pengurangan
volume
air
limpasan
melalui
penyediaan
bidang
resapan baik oleh masyarakat maupun pemerintah. d. Hiegene Prioritas pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat Kota Manado adalah: 1. Peningkatan
kesadaran
dan
peran
serta
masyarakat
di
dalam
pengembangan PHBS. 2. Evaluasi data, kajian dan studi untuk mendukung PHBS. 3. Penyediaan sarana fisik untuk mendukung PHBS. Dari penjabaran prioritas kegiatan 4 sektor sanitasi diatas, maka dapat dilakukan analisa SWOT pada masing-masing sektor sanitasi tersebut, dari hasil analisa SWOT dilanjutan dengan perumusan strategi pengembangan sanitasi untuk Kota Manado sebagai berikut:
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
92
4.1.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Tabel 4.1. Analisis SWOT Air Limbah Domestik NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
INTERNAL FAKTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTHS) 1
Adanya kegiatan sosialisasi dan kampanye mengenai pengelolaan air limbah yang dilakukan Pemda.
10%
1
0.1
2
Adanya Program/Kegiatan Pengelolaan air limbah yang berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemda.
10%
1
0.1
3
Adanya upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan pembinaan teknis pengelolaan air limbah.
10%
1
0.1
4
Adanya peluang pengadaan instalasi pengolahan akhir sistem komunal dan offsite kawasan
10%
2
0.2
5
Adanya sarana IPAL Kawasan Boulevard.
10%
2
0.2
6
Adanya peningkatan anggaran APBD untuk subsektor Pengelolaan Air Limbah.
20%
3
0.6
7
Perencanaan pengelolaan air limbah jangka panjang sudah tercantum dalam RTRW kota
30%
4
1.2
TOTAL
100%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
93
2.5
KET
NO
ELEMEN
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
10%
4
0.4
BOBOT KELEMAHAN (WEAKNESSES)
1
Kegiatan komunikasi yang dilakukan Pemda belum variatif/maksimal dan tidak kontinyu.
2
Masih terbatasnya Program/Kegiatan Pengelolaan air limbah yang berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemda.
5%
2
0.1
3
Kemampuan personil terkait pengelolaan air limbah belum maksimal.
5%
2
0.1
4
Pelibatan pihak swasta terkait sistem pengelolaan ar limbah belum diberdayakan secara baik dan maksimal oleh Pemda.
5%
2
0.1
5
Kurangnya layanan penyedotan limbah tinja dan belum tersedianya instalasi pengolahan limbah tinja yang memadai.
5%
2
0.1
6
Sebagian besar fasilitas pengolahan air limbah setempat masih belum memenuhi standar teknis yang ditetapkan.
5%
4
0.2
7
Master plan pengelolaan air limbah belum terintegrasi dengan RTRW Kota
20%
4
0.8
8
Tingginya kepadatan pemukiman di kawasan pesisir.
5%
4
0.2
9
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan berupa swadaya masyarakat dan partisipasi dunia usaha/swasta.
5%
2
0.1
10
Skala prioritas yang rendah untuk pengelolaan air limbah permukiman baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah.
5%
4
0.2
11
Belum ada kelembagaan (UPTD) yang khusus menangani pengelolaan air limbah (Pemerintah, swasta dan masyarakat)
5%
3
0.15
12
Koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan masih rendah
5%
2
0.1
13
Rendahnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
5%
3
0.15
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
94
KET
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
14
Rendahnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas sarana pengelolaan air limbah domestik
5%
3
0.15
15
Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestik, atau mengakomodir keluhan atas layanan air limbah domestik
5%
2
0.1
16
Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
5%
2
0.1
TOTAL
100%
3.05
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
-0.55
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1
Adanya peran media dalam kegiatan sosialisasi dan kampanye.
5%
1
0.05
2
Adanya peran masyarakat dalam sistem pengelolaan air limbah
5%
1
0.05
3
Beberapa kawasan memungkinkan penerapan pengelolaan air limbah dengan sistem IPAL komunal
10%
1
0.1
4
Tersedianya lahan untuk pembangunan sarana pengolahan air limbah
10%
2
0.2
5
Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN, Tugas Perbantuan, Belanja Kementrian, DAK Sanitasi, APBD Propinsi, serta sumber dana internasional dari lembaga multilateral (world bank, Asian Development Bank, Ausaid), CSR dan partisipasi masyarakat.
10%
2
0.2
6
Adanya hibah dari SAIIG, Bank Dunia (USRI)
20%
4
0.8
7
Adanya Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM) dan Standar Pelayanan Minimal pelayanan air limbah.
10%
3
0.3
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
95
KET
(X)
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
8
Adanya UU No 32 tahun 2004 dan PP Nomor 38/2007 yang menyatakan bahwa tanggung jawab penyelenggaraan air limbah permukiman menjadi kewenangan pemerintah daerah.
10%
2
0.2
9
Adanya Perda yang mewajibkan pembangunan IPAL oleh para pengembang dan masyarakat.
20%
2
0.4
TOTAL
100%
KET
2.3
ANCAMAN (THREADS) 1
Peran media belum optimal dalam memberikan informasi pengelolaan air limbah perkotaan kepada masyarakat.
10%
4
0.4
2
Sarana MCK yang ada tidak dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dan persediaan sabun dan sebagian lagi kurang terpelihara.
10%
2
0.2
3
Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah akan pentingnya pengelolaan air limbah, terkait tingkat pendidikan dan kebiasaaan pola hidup sehat masyarakat.
10%
2
0.2
4
Pihak swasta masih kurang berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman.
10%
2
0.2
5
Ada kawasan pesisir di kota Manado yang tidak memungkinkan untuk pembuatan septictank dengan sumur resapan
30%
4
1.2
6
Terbatasnya lahan efektif karena kondisi topografi Kota Manado yang berkontur.
20%
4
0.8
7
Investasi di bidang air limbah kurang dilirik oleh pihak swasta.
10%
4
0.4
TOTAL
100%
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
3.4 -1.1
96
(Y)
Tabel 4.2 Tujuan
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Sasaran
Indikator
1. Berkurangnya jumlah RT yang belum memiliki akses menjadi 7,63% 1. Tahun 2015 pada tahun 2015 penduduk yang Meningkatnya BABS 48.243 RT, akses terhadap tahun 2018 pelayanan 2. Peningkatan layanan air berkurang menjadi pengelolaan air limbah sistem on-site 20.975 RT limbah menjadi 54%; sistem permukiman komunal 10%; sistem 2. Sampai tahun dengan sistem off-side (IPAL kawasan/ setempat (on2018 56.632 RT kota) 8% pada tahun site) dan sistem telah terlayani 2018 terpusat (off-site) sistem on-site, 10.488 RT terlayani sistem 3. Pengurangan angka komunal BABS dari 46% menjadi 20% pada tahun 2018
Strategi 1. Menyediakan infrastruktur pengolahan limbah tinja dengan memperhatikan kondisi geologis kawasan pesisir yg tidak memungkinkan utk pembuatan septictank dengan sumur resapan 2. Meningkatkan anggaran belanja air limbah dari sumber pendanaan APBD Kota Manado untuk penanganan pengelolaan air limbah permukiman yang saat ini masih rendah dan juga melakukan upaya pendekatan dengan pihak swasta agar mau terlibat secara aktif selaku investor pengelola air limbah 3. Mengoptimalkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan air limbah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah. 4. Meningkatkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan air limbah oleh Pemda dengan melibatkan peran media komunikasi yang ada 5. Meningkatkan kapasitas SDM yang melaksanakan pengelolaan air limbah permukiman dengan melibatkan mereka yang benar-benar sadar akan pentingnya pengelolaan air limbah permukiman
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
97
Tujuan
Sasaran
Menyiapkan regulasi untuk penyelenggaraan 4. Tersedianya regulasi air limbah domestik pada sistem pengelolaan air tahun 2018 limbah permukiman
Indikator
Strategi 6. Menyediakan peraturan pengelolaan air limbah beserta kelembagaannya 7. Menyediakan perangkat peraturan dalam pengelolaan air limbah permukiman yang akan mendorong keterlibatan pihak swasta dalam melakukan investasi di bidang air limbah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
98
4.2.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan
Tabel 4.3 NO
Analisis SWOT Persampahan
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTHS) 1
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pemerintah kota lewat dharma wanita, dinas kebersihan dan pertamanan dan badan lingkungan hidup yang pelaksanaanya secara berkesinambungan sampai sakarang
10%
2
0.2
2
Adanya Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program/kegiatan pembinaan teknis pengelolaan persampahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah kota.
10%
2
0.2
3
Keterlibatan pihak swasta untuk pelayanan pengelolaan persampahan sudah ada.
10%
2
0.2
4
Pencapaian penghargaan tertinggi di bidang kebersihan 8 kali secara berturutturut.
20%
2
0.4
5
Alokasi dana APBD untuk persampahan setiap tahunnya mengalami peningkatan juga keterlibatan pihak swasta mengalami peningkatan.
20%
3
0.6
6
PAD tentang kebersihan meningkat.
10%
3
0.3
7
Adanya Perda mengenai Retribusi sampah atau kebersihan dan Pengelolaan sampah
10%
3
0.3
8
Pemda telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah dan kapasitas infrastruktur sarana dan prasarana pengelolaan persampahan.
10%
3
0.3
TOTAL
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
100%
99
2.5
KET
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KET
KELEMAHAN (WEAKNESSES) 1
Dalam pelayanan persampahan belum secara berkesinambungan.
10%
4
0.4
2
Sarana pengangkutan belum sebanding dengan jumlah penduduk kota.
10%
2
0.2
3
Kekurangan luas lahan TPA
10%
2
0.2
4
Jumlah TPS belum sebanding dengan jumlah penduduk kota dan belum adanya TPST.
10%
2
0.2
5
Belum adanya Masterplan
10%
2
0.2
6
Pengelolaan lindi belum sesuai standart baku mutu.
10%
4
0.4
7
Dana alokasi APBD masih kurang dari kebutuhan
15%
4
0.6
8
Kesadaran masyarakat tentang iuran retribusi kebersihan masih kurang.
10%
4
0.4
9
Sosialisasi dan Monev terhadap peraturan kurang maksimal dan belum efektif
5%
2
0.1
10
Penerapan sanksi hukum dari Perda belum efektif
5%
4
0.2
11
Monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan belum dilakukan.
5%
4
0.2
TOTAL
100%
3.1
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
-0.6
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1
Sosialisasi kawasan masuk wilayah TPA radius 1 km tentang larangan bangunan.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
100
10%
2
0.2
(X)
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
2
Adanya media komunikasi dan informasi yang berperan dalam kegiatan kampanye/sosialisasi berupa radio RAL Manado dan sebagian besar media cetak.
10%
2
0.2
3
Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan telah melibatkan masyarakat setempat
15%
2
0.3
4
Perlu adanya pendekatan-pendekatan persuasif guna meningkatkan pelayanan persampahan.
10%
2
0.2
5
Penambahan luas lahan TPA sementara dalam proses.
10%
3
0.3
6
Berkembangnya metode pengolahan sampah dengan Sistem 3R
15%
4
0.6
7
Memanfaatkan pemakaian ”Incinerator” alat membakar sampah organik
10%
4
0.4
8
Adanya bantuan Bank Dunia lewat DED (ESC) dengan INDI sebagai konsultan.
5%
4
0.2
9
Penyuluhan dan pendidikan hal-hal yang menyangkut kebersihan melalui kegiatan pameran Pembangunan pada berbagai iven seperti: HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, HUT Propinsi, HUT Kota Manado.
5%
2
0.1
10%
3
0.3
11
Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kurangnya penanganan persampahan yang ada. TOTAL
100%
2.8
ANCAMAN (THREADS) 1
Media komunikasi yang terlibat dalam mempromosikan pemilahan dan pengurangan tentang sampah masih sangat terbatas
10%
4
0.4
2
Perlu adanya keterlibatan langsung pemerintah kota lewat instansi yang terkait guna meningkatkan keterlibatan masyarakat.
10%
2
0.2
3
Sungai masih dijadikan sarana untuk membuang sampaholeh masyarakat.
10%
2
0.2
4
Pengelohan sampah masih bergantung pada pemerintah kota.
10%
2
0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
101
KET
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
5
Efek rumah kaca berupa pemanasan global akibat membakar sampah
10%
4
0.4
6
Efek pencemaran air tanah, air permukaan dan sumber air minum (kolam, danau, sungai dan pantai)
20%
4
0.8
7
Kurang tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi di bidang pengelolaan persampahan.
10%
4
0.4
8
Belum ada lembaga/organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan persampahan.
10%
4
0.4
9
Efek bagi kesehatan, tempat berkembang biaknya bibit penyakit dan vektor penyebar penyakit dan banjir lokal akibat sumbatan sampah pada got saluran air.
10%
3
0.3
TOTAL
100%
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
3.3 -0.5
102
KET
(Y)
Tabel 4.4
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan SASARAN
TUJUAN
Untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan persampahan domestik melalui sistem penanganan langsung, tidak langsung serta pengurangan sampah dari sumbernya
PERNYATAAN SASARAN
3. Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun 2018 dari 2% menjadi 30% dan pengurangan sampah ke TPA. 4. Penerapan sistem penanganan sampah langsung pada tahun 2018 di zona Central Bisnis Distrik (CBD)
STRATEGI
INDIKATOR SASARAN
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan dengan indikasi 93.77% tahun 2013 menjadi 97% tahun 2018.
1. Meningkatkan standart instalasi pengolahan air limbah (IPAL) guna meminimalisir pencemaran lingkungan. 2. Pemberdayaan masyarakat dan stakeholder dalam pengelolaan sampah dan keindahan kota. 3. Meningkatkan anggaran belanja sub sektor persampahan dari sumber pendanaan APBD untuk mengatasi kurangnya investasi di bidang pengeloaan persampahan oleh pihak swasta 4. Menyebarluaskan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengurangan sampah melalui program 3R untuk mendorong keterlibatan masyarakat maupun swasta dalam pengelolaan persampahan. 5. Meningkatkan kegiatan komunikasi mengenai pengelolaan Persampahan oleh Pemda dengan melibatkan media komunikasi yang ada. 6. Merupakan salah satu partner pemerintah untuk bersamasama merangkul para stekholder dan masyarakat dalam menatalayani pengelolaan persampahan dari hulu hingga hilir. 7. Menyelenggarakan Program/Proyek Layanan Persampahan yang berbasis masyarakat untuk mendorong lembaga/organisasi masyarakat boleh terlibat dalam pengelolaan persampahan 8. Mengadakan pengawasan pada setiap program dan kegiatan yang berjalan secara continue dengan memberikan laporan dan mengevaluasi dan menindaklanjuti permasalahan yang ada.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
103
4.3.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Tabel 4.5
NO
Analisis SWOT Drainase
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTHS) 1
Adanya kegiatan komunikasi yang dilakukan Pemda lewat media elektronik radio/televisi pemerintah/swasta dalam rangka sosialisasi dan kampanye akan pentingnya drainase
10%
2
0.2
2
Adanya program/kegiatan yang berbasis masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan yaitu PNPM Mandiri Pedesaan.
10%
2
0.2
3
Adanya wewenang dan tanggungjawab pemkab dalam pembinaan SDM guna peningkatan kemampuan teknis dan manajerial pengelolaan drainase dan penanganan genangan di wilayah kota.
10%
2
0.2
4
Adanya pembangunan PS drainase oleh pemkot Manado.
20%
2
0.4
5
Adanya peningkatan anggaran untuk sub sektor drainase pada APBD Kota Manado dalam empat tahun terakhir
20%
3
0.6
6
Adanya tanggung jawab dan wewenang pemkot sebagai penyelenggara pembangunan dan pemeliharaan PS drainase.
20%
3
0.6
7
Pemkot telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
10%
3
0.3
TOTAL
100% KELEMAHAN (WEAKNESSES)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
104
2.5
KET
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
Kegiatan komunikasi yang dilakukan Pemda dalam rangka sosialisasi dan kampanye belum maksimal dan belum dilaksanakan secara kontinyu, terencana dan terstruktur.
10%
4
0.4
2
Belum terkoordinasi dengan baik pengelolaan drainase lingkungan yang dilakukan oleh pemda dan yang berbasis masyarakat.
10%
2
0.2
3
Penanganan sistem drainase masih bersifat parsial tidak dalam skala perwilayahan dan belum dikelola secara terintegrasi dengan instansi terkait.
10%
2
0.2
4
Grey water masih bercampur dengan saluran drainase dan belum ada sumur resapan
10%
2
0.2
5
Belum tersedianya master plan drainase kota.
10%
2
0.2
6
Banyak daerah bantaran sungai yang sudah dijadikan tempat tinggal, sehingga dapat memicu terjadi banjir
10%
4
0.4
7
Belum adanya perda yang mengatur tentang pengelolaan drainase.
20%
4
0.8
8
Masih lemahnya pemahaman pengelola sistem drainase terhadap fungsi drainase dan elemen/faktor lain yang berpengaruh dalam pembangunan drainase.
10%
4
0.4
9
Monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kota belum dilakukan Pemkot
5%
2
0.1
Monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan belum dilakukan Pemkot
5%
4
0.2
NO
1
10
ELEMEN
TOTAL
100%
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
PELUANG (OPPORTUNITY)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
3.1 -0.6
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
105
KET
(X)
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
1
Adanya media elektronik dan cetak yang berperan dalam kegiatan kampanye dan sosialisasi berupa media radio/televisi dan surat kabar lokal
10%
2
0.2
2
Adanya mitra kerja yang cukup potensial yaitu RRI Manado dan TVRI Sulawesi Utara untuk kegiatan komunikasi
10%
2
0.2
3
Adanya kegiatan pembersihan drainase yang dilakukan oleh pemda dan masyarakat setiap hari jumat dalam kegiatan jumpa berlian
25%
2
0.5
4
Terdapatnya sungai dan anak sungai di kawasan pemukiman.
10%
2
0.2
5
Adanya peluang dukungan dana yang bersumber dari APBN dan APBD Propinsi, serta sumber dana internasional dari lembaga multilateral (world bank, Asian Development bank, Ausaid), CSR, Swasta dan partisipasi masyarakat.
25%
3
0.75
6
Adanya peraturan perundang-undangan RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum sub bidang drainase antara pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota
20%
4
0.8
7
Adanya tata cara perencanaan umum drainase perkotaan dan perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan yaitu SK SNI
10%
3
0.3
TOTAL
110%
2.95
ANCAMAN (THREADS) 1
Program acara dalam mengkomunikasikan pengelolaan drainase kepada masyarakat belum dirancang dengan baik untuk menarik antusiasme pendengar.
10%
4
0.4
2
Belum meratanya kegiatan pembersihan drainase oleh masyarakat yang dilakukan secara rutin.
10%
2
0.2
3
Masih rendahnya kesadaran, pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap fungsi dan pemeliharaan drainase secara mandiri
10%
2
0.2
4
Belum ada penyedia jasa pengelolaan drainase lingkungan di kota Manado.
10%
2
0.2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
106
KET
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
5
Pihak swasta belum berpartisipasi aktif dalam pengelolaan drainase lingkungan.
10%
4
0.4
6
Ketersediaan lahan terbatas untuk menyesuaikan dimensi saluran drainase dengan debit air hujan maksimal.
20%
4
0.8
7
Pemukiman di pesisir pantai kecamatan Tuminting dan Bunaken sering mengalami banjir saat air pasang dan menerima banjir kiriman.
10%
4
0.4
8
Rendahnya skala prioritas penganggaran baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah.
10%
4
0.4
9
Belum ada lembaga kemasyarakatan yang berpartisipasi dalam pengelolaan drainase
10%
3
0.3
TOTAL
100%
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
3.3 -0.35
107
KET
(Y)
Tabel 4.6 Tujuan
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase
Sasaran
Tercapainya kondisi pada pusat kegiatan strategis kota dan pemukiman dengan luas areal genangan yang semakin berkurang.
Indikator
Pengurangan luas genangan di daerah strategis perkotaan sebesar 7,88% dari luas areal rawan genangan di kota manado (436,08 Ha) di tahun 2018
Luas genangan tertanggulangi hingga tahun 2018 sebesar 34,4 Ha di daerah strategis perkotaan.
Pengurangan luas genangan sebesar 10% setiap tahun dari luas rawan genangan di kota Manado.
Luas genangan tertanggulangi setiap tahun di daerah permukiman rawan genangan sebesar 43,61 Ha.
Strategi 1. Menyusun master plan, study dan desain drainase skala kota 2. Melaksanakan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan sistem drainase berwawasan lingkungan yang terdiri dari saluran drainase primer, sekunder dan tersier serta bangunan peresapan, bangunan tampungan, bangunan penguras beserta sarana pelengkap yang berhubungan secara sistematik satu dengan lainnya. 3. Melaksanakan normalisasi sungai dan anak sungai 4. Menetapkan perda, kebijakan dan strategi kota yang mengacu pada kebijakan nasional dan propnsi. 5. Menetapkan perda NSPK drainase dan pemanfaatan genangan di wilayah kota Manado berdasarkan SPM yang disusun oleh pemerintah pusat dan propinsi 6. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan propinsi dengan proporsi pembagian yang disepakati 7. Meningkatkan anggaran belanja untuk drainase dari sumber pendanaan APBD Kota Manado untuk penanganan pengelolaan sistem drainase yang saat ini masih kurang 8. Mengusahakan sumber pembiayaan luar negeri untuk penyelenggaraan sistem drainase dalam lingkup perwilayahan 9. Meningkatkan pemahaman serta kesadaran bersama secara berkesinambungan mengenai sistem drainase
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
108
Tujuan
Sasaran
Indikator
Strategi yang berwawasan lingkungan kepada pihak terkait baik pelaksana maupun masyarakat 10. Mendorong partisipasi swasta dalam penyelenggaraan sistem drainase 11. Merubah perilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainase yaitu mengendalikan air permukaan yang berlebihan di daerah permukiman, tidak membuang sampah dalam saluran drainase, sehingga tidak mengganggu kegiatan beraktivitas masyarakat sehari-hari 12. Mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan drainase dan pengendalian banjir di wilayah kota Manado, serta melakukan koordinasi dengan kabupten/kota lain yang berada pada daerah aliran sungai yang sama 13. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
109
4.4.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tabel 4.7
NO
Analisis SWOT Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTHS) 1
Penyuluhan Sanitasi & PHBS, Pembagian Pamflet & Liflet terkait Stop BABS dan CTPS oleh tenaga sanitasi dan Promkes Dinkes dan Puskesmas. Serta memanfaatkan peran UKS di setiap sekolah.
10%
3
0.3
2
Penyuluhan di sekolah-sekolah dan masyarakat bawah sudah dilakukan
10%
2
0.2
3
Adanya beberapa perusahan swasta yang berlokasi di Kota Manado sehubungan dengan manado sebagai kota perdagangan
10%
1
0.1
4
Melakukan Penyuluhan, Pembagian Pamflet dan Liflet
10%
3
0.3
5
Pendanaan didapat dari APBD Kota Manado
30%
3
0.9
6
Dinas Kesehatan di dukung oleh 15 Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan.
20%
4
0.8
7
Monitoring dan evaluasi hanya terbatas di dalam lingkup Dinas Kesehatan
10%
3
0.3
TOTAL
100%
2.9
KELEMAHAN (WEAKNESSES) 1
Komunkasi yang sudah dilakukan saat ini memiliki kekurangan belum dapat menjangkau seluruh eleman masyarakat
10%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
2
110
0.2
KET
NO
2 3
ELEMEN Masih kurangnya monitoring dan evaluasi setelah kegiatan penyuluhan tersebut. Di tingkat sekolah dan Masyarakat advokasinya belum berjalan optimal Masih kurangnya perhatian dari sektor swasta akan masalah sanitasi di kota Manado
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
5%
2
0.1
5%
2
0.1
5%
2
0.1
4
Kurangnya tenaga santasi dan promosi di Puskesmas serta kurang di berdayakannya tenaga tersebut sesuai tupoksinya
5
Pendanaan dari APBD Pemkot Manado untuk sektor Kesehatan sebesar: 6,02%, sedangkan alokasi untuk program PHBS dan Promosi Higiene Sanitasi sangat kurang hanya sebesar 0,59%
40%
4
1.6
6
Belum adanya peraturan daerah tentang masalah CTPS dan Stop BABS.
15%
4
0.6
7
Kurangnya pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi tentang masalah CTPS dan Stop BABS
20%
4
0.8
TOTAL
100%
3.5
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
-0.6
(X)
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
1
2
PELUANG (OPPORTUNITY) Ada peluang untuk memafaatkan Media baik elektronik Tv Lokal (Pasific TV, TVRI Manado) dan Radio Lokal (Delta FM, Memora, KD FM, RRI Manado, Smart FM) dan Surat Kabar Lokal (Tribun Manado, 20% Manado Post, Komentar). Peluang untuk Memanfaatkan Peran Serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta ibu PKK Dapat memanfaakan peran serta Toko agama dan ibu - ibu PKK di masyarakat dan peran serta organisasi intra (OSIS) dan ekstra sekolah 10% (PMI & Pencinta Alam)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
KET
111
2
0.4
2
0.2
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
3
Bantuan dari CSR untuk beberapa sekolah di kota Manado, (contoh : unilever, developer)
10%
2
0.2
4
Melakukan kerjasama lintas sektor dan lintas program
10%
2
0.2
5
Dapat menambah jumlah alokasi dana PAD untuk program sanitasi dan mencari mitra dari pihak swasta
10%
2
0.2
6
Dapat melibatkan atau memanfaatkan peran serta Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Manado dalam mensosialisasikan permasalahan program sanitasi di masyarakat
30%
3
0.9
7
Dapat melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan melibatkan lintas prorgam dan lintas sektor bahkan pihak sekolah masyarakat dan swasta
10%
3
0.3
TOTAL
100%
2.4
ANCAMAN (THREADS) 1
Akan adanya respon atau tanggapan negatif dari kelompok tertentu
10%
2
0.2
2
Kurang di tanggapinya program tersebut oleh masyarakat dan lembaga pendidikan
10%
2
0.2
3
Tidak beroperasi secara maksimalnya bantuan tersebut
10%
4
0.4
4
Kurang mendapat perhatian dari pihak pemerintah maupun swasta dan masyarakat
10%
2
0.2
5
Masih kurangnya Pemahahan akan masalah sanitasi dari para pengambil kebijakan sehingga penetuan alokasi anggaran akan program sanitasi sangat kecil
30%
3
0.9
6
Advokasi yang diberikan belum dapat berjalan maksimal karna belum adanya peraturan daerah yang mendukung permasalahan CTPS dan Stop Babs
20%
4
0.8
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
112
KET
NO
7
ELEMEN Tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak terkoordinasi dengan baik dalam melakukan monitoring dan evaluasi lintas program dan lintas sektor TOTAL
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
10%
4
0.4
100%
3.1
SELISIH KEKUATAN DAN KELEMAHAN
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
KET
-0.7
113
(Y)
Tabel 4.8
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Tujuan
Sasaran
Indikator
Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di terapkan dalam keluarga dan sekolah dasar
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Pada tahun 2016, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi sejumlah 61.816 jiwa (40%) sudah sadar akan pentingnya CTPS. Dan pada tahun 2019, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi dengan jumlah 154.539 jiwa (100%) sadar akan CTPS
Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado untuk tidak Buang Air Besar sembarangan (Stop BABS)
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran untuk tidak buang air besar sembarangan (Stop BABS)
Strategi
1. Lebih Memantapkan kegiatan penyuluhan, pembagian pamflet dan leaflet dengan melibatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program 2. Mengedepankan peran Dinas Kesehatan dalam meningkatkan advokasi PHBS dan sanitasi yang di dukung oleh 15 Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan sehingga dapat menjangkau hampir keseluruh wilayah Kota Manado 3. Meningkatkan pendanaan APBD Kota manado untuk program PHBS dan Sanitasi dan melakukan kerjasama dengan sektor swasta sehingga dapat membantu pendanbaan dalam menyelesaikan masalah sanitasi di Kota Manado 4. Lebih meningkatkan lagi kegiatan Penyuluhan Sanitasi & PHBS, Pembagian pamflet dan leaflet terkait Stop BABS dan CTPS telah dilakukan oleh Pada tahun 2016, tenaga sanitasi dan Promkes Dinkes dan Puskesmas. Dan untuk kedepannya memanfaatkan Media baik masyarakat di 47 elektronik seperti TV Lokal (Pacific TV, TVRI Manado) kelurahan beresiko tinggi dan Radio Lokal (Delta FM, Memora, KD FM, RRI dan sangat tinggi Manado, Smart FM) dan surat kabar lokal (Tribun sejumlah 61.816 jiwa Manado, Manado Post, Komentar). (40%) sudah Stop BABS. 5. Menjalin kerjasama atau melibatkan peran swasta Dan pada tahun 2019, dalam menyelesaikan masalah sanitasi masyarakat di 47 6. Memanfaakan peran serta Toko agama dan ibu - ibu kelurahan beresiko tinggi PKK di masyarakat dan peran serta organisasi intra dan sangat tinggi dengan sekolah(OSIS) dan ekstra sekolah (PMI & Pencinta jumlah 154.539 jiwa Alam) (100%) sudah stop BABS. 7. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang sanitasi.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
114
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
Pengaturan
dan
mekanisme
pelaksanaan
program
sanitasi
ini
disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah yang berkedudukan di kota Propinsi. Sedangkan kegiatan dengan biaya APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kota yang dalam
pelaksanaannya
perlu
sinergi
dan
koordinasi
antar
pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Bappeda akan memberikan peran koordinasi. Tim Pokja Sanitasi akan lebih berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian pembangunan sanitasi. Selain itu, Tim Pokja Sanitasi juga memiliki peran dalam pemutakhiran dokumen-dokumen sanitasi yang dimiliki, yaitu Buku Putih, SSK dan MPS. Adapun pengelola program sanitasi di Kota Manado yaitu : 1. Adanya lembaga teknis berupa Badan Lingkungan Hidup untuk penanganan lingkungan. 2. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk penanganan persampahan termasuk pengelolaan IPLT. 3. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan drainase. 4. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola Hidup Bersih dan Sehat. 5. Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai ujung tombak implementasi program sanitasi di masyarakat. Adanya Kelompok Kerja Sanitasi di tingkat Kota, Kecamatan dan Kelurahan untuk mengkoordinasikan upaya pengarusutamaan pembangunan sanitasi. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
115
5.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Pada grafik 5.1 di bawah ini dapat lihat indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun ke depan, besaran biaya sanitasi ini diperoleh dari program pengembangan sektor sanitasi yang telah disusun oleh Kota Manado dalam RPIJM. Kebutuhan biaya ini menitikberatkan pada jenis program yang merupakan investasi sanitasi di Kota Manado. Grafik di bawah juga memperlihatkan adanya peningkatan pembiayaan sektor sanitasi pada tahun 2015. Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kota Manado dan kota-kota lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya, dalam mendanai program dan kegiatan sanitasinya, yaitu availability sumber pendanaan, staging (pentahapan) program dan packaging (pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi
pendanaan
bagi
pelaksanaan
MP.
Strategi
pendanaan
dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien. Detail besaran biaya pengembangan sanitasi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: Gambar 5.1 Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun 70.000 60.000
Dalam Juta (Rp)
50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2015
2016
Air Limbah
2017
2018
Pembiayaan (Tahun) Drainase Persampahan
PHBS
2019
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
116
Tabel 5.1a Kota
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun
: Kota Manado
Provinsi : Sulawesi Utara Tahun : 2015 s/d 2019 Pembiayaan Sektor
Total Biaya Per Sektor (Rp Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) APBN
APBD Prop
APBD Kab/Kota
127,315
-
15,750
111,665
26,708
65,424
50,151
2,032
11,436
-
-
9,441
-
7,936
1505
705
-
-
2,905
-
1,100
1100
39,482
64,188
29,665
205,085
50,151
26,818
125,706
2015
2016
2017
2018
2019
Air Limbah
4,240
48,274
35,872
35,972
2,957
Drainase
2,500
5,800
2,200
28,216
Persampahan
400
8,336
705
PHBS
1,100
1,100
Total Anggaran
8,240
63,510
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
117
PDAM
Tabel 5.1.b Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota Provinsi Tahun Sumber Pendanaan
: : : :
Kota Manado Sulawesi Utara 2015 s/d 2019 APBN
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) 2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah (Rp.x100 0)
Air Limbah
-
700,000
-
-
-
700,000
2
Drainase
-
-
2,200
28,216
19,735
50,151
3
Persampahan
-
-
-
-
-
-
4
PHBS
-
-
-
-
-
-
-
700,00
2,200
28,216
19,735
750,151
N o
Sub Sektor
1
Total Anggaran (Rp. x1000)
Ket.
Tabel 5.1.c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota Provinsi Tahun Sumber Pendanaan
No
Sub Sektor
1
: : : :
Kota Manado Sulawesi Utara 2015 s/d 2019 APBD Provinsi Sulawesi Utara
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. X1000)
Jumlah (Rp.x1000)
2015
2016
2017
2018
2019
Air Limbah
2,620
3,287
3,503
3,503
2,837
15,750
2
Drainase
1,000
-
-
-
1,032
2,032
3
Persampahan
-
7,936
-
-
-
7,936
4
PHBS
550
550
-
-
-
1,100
4,170
8,486
3,503
3,503
3,869
26,818
Total Anggaran (Rp. X1000)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
Ket.
118
Tabel 5.1.d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota Provinsi Tahun Sumber Pendanaan
No
Sub Sektor
1
: : : :
Kota Manado Sulawesi Utara 2015 s/d 2019 APBD Kota Manado
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. X1000)
Jumlah (Rp.x1000)
2015
2016
2017
2018
2019
Air Limbah
1,620
44,987
32,469
32,469
120
111,665
2
Drainase
1,500
5,800
-
-
4,136
11,436
3
Persampahan
400
400
705
-
-
1,505
4
PHBS
550
550
-
-
-
1,100
4,070
51,737
33,174
32,469
4,256
125,706
Total Anggaran (Rp. X1000)
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
119
Ket.
Kota Manado memiliki prioritas pendanaan untuk sub sektor air limbah, disusul oleh drainase lingkungan, persampahan dan PHBS. Kota Manado pada tahun 2015 akan menggunakan dana penerusan yang bersumber dari APBN untuk sepenuhnya membiayai pembangunan infrastruktur air limbah khususnya IPLT dan IPAL Kawasan dengan total anggaran Rp 50.151.000.000,00. Sedangkan
untuk
sub
sektor
persampahan,
fasilitas
dari
pemerintah daerah akan digunakan untuk pengadaan motor sampah, pengadaan
Dump
penyiapan/pembebasan
Truck, lahan
pengadaan
TPS,
Amrol
pembangunan
Transfer
Truck, Depo,
pembangunan UDPK, supervisi kontruksi TPS, dan operasional dan Pemeriharaan TPS yang akan memakan biaya Rp 9.441.000.000,00 dengan sumber pendanaan terbagi dari APBD Provinsi sebesar Rp 7.936.000.000,00 dan APBD Kota sebesar Rp 1.505.000.000,00. Dana tersebut direncanakan sampai dengan tahun anggaran 2019. Untuk sub sektor drainase secara umum Kota Manado memiliki ketergantungan yang tinggi dari Pemerintah Pusat, terutama belanja Kementerian PU, yaitu Ditjen Cipta Karya. Walaupun sebetulnya peluang pendanaan dari pusat masih dapat dieksplor dari Kementerian lainnya. Kebutuhan pendanaan total untuk sub sektor drainase selama periode tahun 2017 – 2019 dari Pemerintah Pusat diroyeksikan sebesar Rp.50.151.000.000,00 untuk drainase, dari APBD provinsi sebesar Rp 2.032.000.000,00
dan
dari
pemkot
Manado
sendiri
sebesar
Rp
1.505.000.000,00. Seperti halnya beberapa kota terpilih yang mendapatkan fasilitas penerusan hibah atau pinjaman luar negeri, karena kemampuan Kota Manado dalam memenuhi kewajiban keuangan cukup tinggi, maka pengusulan fasilitas pinjaman untuk sub sektor persampahan diajukan kepada Pemerintah Pusat melalui mekanisme yang berjalan, yaitu Pembangunan IPLT dan IPAL Kawasan, serta juga khususnya dalam membiayai perluasan TPA dan pembangunan composing plant sebagai fasilitas pendukung. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
120
5.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Dari total kebutuhan pembangunan untuk subsektor air limbah sebesar Rp. 127,315 milyar untuk 5 tahun ke depan, Pemkot Manado mengalokasikan 87,64% nya dari APBD murni, propinsi diharapkan mengalokasikan 15,75% dan dana dari APBN direncanakan untuk pembangunan IPLT dan IPAL Kawasan di 6 Kecamatan. Dengan makin banyaknya donor swasta/masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam memberikan dukungan terhadap subsektor air limbah, maka sebagai contingency financial planning untuk pembangunan air limbah, maka kota hendaknya memiliki alternatif pendanaan dari fasilitas hibah, tidak saja pada tahun 2013 namun juga proyeksi untuk tahun – tahun kedepan. Spesifik untuk Kota Manado, program terkait air limbah yang di atas kertas dapat dibiayai oleh donor swasta/masyarakat adalah; pembangunan fisik sarpras air limbah dengan spesifikasi jaringan air limbah (sewerage) skala setara kecamatan yang memiliki beneficiaries optimal di suatu daerah yang memiliki disparitas kemiskinan yang mencolok
(central business district
dengan
perkampungan
miskin
sekitarnya), peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola IPAL. Untuk contingency
dari
provinsi,
sesuai
dengan karakteristiknya, selain
dukungan pendanaan untuk sarana prasarana air limbah yang dikelola masyarakat seperti sanimas, usulan juga hendaknya meliputi kegiatan non fisik dan bantuan teknis dari propinsi untuk sosialisasi ataupun studi IPAL
untuk limbah
industri, limbah ternak
yang sifatnya
mendukung kegiatan yang dibiayai baik oleh Pemerintah Kota sendiri maupun oleh Pemerintah Pusat. Bahkan peran Pemerintah Provinsi juga dapat dioptimalkan dalam pendanaan pembangunan fisik IPAL (industri, ternak dan RPH) baik untuk pembangunan unit baru, penyiapan studi (DED), maupun rehabilitasi. Begitu juga untuk pembangunan IPAL komunal, sanimas dan IPLT, harus disiapkan usulan kepada Pemerintah Provinsi
dan
Pemerintah
Pusat
bantuan keuangan maupun
pendanaan melalui ABPD Propinsi Sulut dan APBN dapat diakses.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
121
Tabel 5.2
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Program
A. Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat (On Site)
Kegiatan Pembangunan IPAL Komunal 1. Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. 2. Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (SANIMAS) Program Pembangunan Berbasis Lingkungan (PBL-Mapalus) 1. Pembangunan “Septictank Biofil” di lingkungan untuk 10 KK setiap septictank
B. Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat Skala Kota: IPAL Kawasan Megamas dan IPLT
Pembangunan IPAL Kawasan Boulevard 1. Pembangunan IPAL Kawasan di 6 Kecamatan di Kota Manado (Hasil Tools) 2. Sosialisasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan 3. Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah Limbah Terpusat 4. Supervisi Pembangunan Sistem Perpipaan Primer 5. Pembangunan Sambungan Rumah (SR) 6. Pembebasan Lahan/Tanah 7. Supervisi Pembangunan Sistem Pengolah Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan Pembangunan IPLT 1. Pembangunan infrastruktur IPLT 2. Pelatihan bagi pengelola IPLT 3. Pengadaan truk tinja
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
122
Tabel 5.3
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN DAN APBD Provinsi Sulut Estimasi Outcome
N o
A. 1
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/ Komponen)
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Jumlah Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBN dan APBD Provinsi Volume Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Total Volume
APBN Provinsi 2015
2016
2017
2018
2019
Komponen Air Limbah Domestik Kota Manado a. Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat (On Site) 1) Pembangunan MCK Umum (20 KK) Pelatihan Bagi Pengurus KSM, Berupa Pelatihan di Bidang Teknis, Keuangan, dan Manajerial.
Kota Manado
34,333
1,790
Kegiatan
1
1
1
1
1
5
100
100
100
100
100
500
PU Provinsi
PU Manado
Sosialisasi Kepada Masyarakat Oleh Pengurus KSM (Sanimas)
Kota Manado
34,333
1,790
Kegiatan
3
3
3
3
3
15
20
20
20
20
20
100
BLH Provinsi
BLH Manado
1
1
1
3
2) Pembangunan IPLT Pelatihan Bagi Pengelola IPLT Pengadaan Truk Tinja
Kementerian PU
Zona 1, 2,3
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
1
3
17
17
17
50
PU Provinsi
PU Manado
Kota Manado
423170
7,595.90
Unit
1
1
1
3
300
300
300
900
BLH Provinsi
PU Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
123
Estimasi Outcome N o
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/ Komponen)
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Jumlah Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBN dan APBD Provinsi Volume Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
500
PU Provinsi
PU Manado
100
PU Provinsi
PU Manado
2,000
BPK-BMD Provinsi
PU Manado
PU Manado
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Total Volume
APBN Provinsi 2015
2016
2017
2018
2019
b. Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat Skala Kota: IPAL Megamas 1) Sosialisasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat Skala Kota/ Kawasan
Kota Manado
218070
3,951
Kegiatan
2) Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah Limbah Terpusat
Kota Manado
218070
3,951
Kegiatan
1
3) Supervisi Pembangunan Sistem Perpipaan Primer
Kota Manado
218070
3,951
Kegiatan
1
1
1
4) Pembangunan Sambungan Rumah (SR)
Kota Manado
218070
3,951
SR
600
600
600
1
500
-
600
1
100
3
667
667
667
2,000
2,400
2,400
2,400
2,400
11,600
BPK-BMD Provinsi
2,620
3,287
3,503
3,503
2,837
15,750
-
2,620
3,287
3,503
3,503
2,837
15,750
2900
Jumlah Air Limbah Domestik Kota Manado Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Air Limbah Domestik
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
500
124
Tabel 5.4
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Kota Manado Estimasi Outcome
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi Jumlah Luas (Kec./Desa/ Penduduk Wilayah Kel./Kws) Terlayani Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota Volume Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Total Volume
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Jumlah
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran / Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
APBD Kota 2015
2016
2017
2018
2019
Komponen Air Limbah Domestik Kota Manado A. Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat (On Site) 1) Pembangunan MCK Umum (20 KK) 1. Pelatihan Bagi Pengurus KSM, Berupa Pelatihan di Bidang Teknis, Keuangan, dan Manajerial.
Zona 1
34,333
1,790
Kegiatan
1
1
1
1
1
5
100
100
100
100
100
500
PU Manado
PU Manado
2. Sosialisasi Kepada Masyarakat Oleh Pengurus KSM (Sanimas)
Zona 1
34,333
1,790
Kegiatan
3
3
3
3
3
15
20
20
20
20
20
100
BLH Manado
BLH Manado
1. Sosialisasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat Skala Kota/Kawasan
Zona 2
218070
3,951
Kegiatan
1
-
500
500
PU Manado
PU Manado
2. Pembebasan Lahan/Tanah
Zona 2
218070
3,951
Kegiatan
1
1
1,000
1,000
PU Manado
PU Manado
3. Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah Limbah Terpusat
Zona 2
218070
3,951
Kegiatan
1
1
100
100
PU Manado
PU Manado
Zona 2
218070
3,951
Unit
1
1
12,168
12,168
PU Manado
PU Manado
B. Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat Skala Kota : IPAL Megamas
4. Pembangunan Sistem Pengolah Air Limbah Terpusat Skala Kota/Kawasan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
125
Estimasi Outcome Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi Jumlah Luas (Kec./Desa/ Penduduk Wilayah Kel./Kws) Terlayani Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota Volume Satuan
2015
2016
5. Supervisi Pembangunan Sistem Pengolah Air Limbah Terpusat Skala Kota/Kawasan
Zona 2
218070
3,951
Kegiatan
1
6. Pembangunan Sistem Perpipaan Primer (Sambungan Rumah + Sewer)
Zona 2
218070
3,951
Unit
12
2017
12
2018
2019
12
Total Volume
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Jumlah
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran / Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
250
PU Manado
PU Manado
97,047
PU Manado
PU Manado
APBD Kota 2015
2016
2017
2018
1
250
36
32,349
32,349
32,349
2019
Jumlah Air Limbah Domestik Kota Manado
1,620
44,987
32,469
32,469
120
111,665
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Air Limbah Domestik
1,620
44,987
32,469
32,469
120
111,665
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
126
5.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sub sektor persampahan merupakan sub sektor yang memiliki program cukup banyak sampai 5 tahun kedepan sekalipun dengan alokasi dana ketiga setelah drainase dan air limbah. Kegiatan yang banyak memerlukan dana adalah kegiatan pembangunan dan pengadaan seperti Penyiapan/pembebasan
lahan
TPS,
pembangunan
Transfer
Depo,
pembangunan UDPK, dan pengadaan armada angkutan sampah. Alokasi dana total untuk sub sektor persampahan adalah sebesar 9,441 milyar, alokasi dana tertinggi justru bersumber dari dana APBD Provinsi sebesar 84,06% kemudian yang bersumber dari dana pemerintah kota sendiri yaitu hanya sebesar 15,94%, sedangkan dana APBN justru tidak akan digunakan. Dana yang bersumber dari APBD Kota Manado sebagian besar digunakan
untuk
program
Penyiapan/
Pembebasan
lahan
TPS,
pembangunan transfer Depo, pembangunan UDPK, supervise konstruksi TPS, dan operasional dan pemeliharaan TPS dan pengadaan kendaraan, sedangkan APBD Provinsi direncanakan untuk pengadaan motor sampah, pengadaan dump truck, dan amrol truck. Detail program dan pendanaan untuk sub sektor persampahan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 5.5
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
Program
Kegiatan 1. Pengadaan motor sampah 2. Pengadaan Dump Truck 3. Pengadaan Amrol Truck
Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya
4. Penyiapan/pembebasan lahan TPS 5. Pembangunan Transfer Depo 6. Pembangunan UDPK 7. Supervisi kontruksi TPS 8. Operasional dan Pemeriharaan TPS
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
127
Tabel 5.6
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut Estimasi Outcome
No
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
B.
Komponen Persampahan Domestik
1
Kota Manado
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Provinsi
Jumlah Luas Penduduk Wilayah Terlayani Terlayani Satuan
Volume 2015 2016 2017 2018
2019
Total Volume
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran/ Pelaksanaan Jumlah
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
APBD Provinsi 2015
2016
2017
2018
2019
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
A. Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya
1
6,324
6,324
BLH Provinsi
Dinas Kebersihan & Pertamanan
1
1
1,240
1,240
BLH Provinsi
Dinas Kebersihan & Pertamanan
1
1
372
372
BLH Provinsi
Dinas Kebersihan & Pertamanan
Jumlah Persampahan Domestik Kota Manado
7,936
7,936
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Persampahan Domestik
7,936
7,936
Kota Manado,
142980
3,106
Unit
2. Pengadaan Dump Truck
Zona 1,2,4
236520
626
Unit
3. Pengadaan Amrol Truck
Zona 3,4,5
253537
1,844
Unit
1. Pengadaan Motor Sampah
1
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
128
Tabel 5.7
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Kota Manado Estimasi Outcome
No
B. 1
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) Provinsi
Jumlah Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
Volume 2015
2016
2017
2018
2019
Total Volume
APBD Provinsi 2015
2016
400
400
2017
2018
2019
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran/ Jumlah Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
Komponen Persampahan Domestik Kota Manado A. Pengelolaan Sampah Dari Sumbernya
800
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
124
124
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
1
372
372
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
1
1
15
15
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
1
1
194
194
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
Dinas Kebersihan & Pertamanan Kota Manado
1. Penyiapan/ Pembebasan Lahan TPS
Zona 1,2,3,4,5
423170
7,595.90
Kegiatan
2. Pembangunan Transfer Depo
Zona 1,2,3,4,5
423170
7,595.90
Unit
1
1
3. Pembangunan UDPK
Zona 1,2,3,4,5
423170
7,595.90
Unit
1
4. Supervisi Konstruksi TPS
Zona 1,2,3,4,5
423170
7,595.90
Kegiatan
5. Operasional dan Pemeliharaan TPS
Zona 1,2,3,4,5
423170
7,595.90
Kegiatan
1
Jumlah Persampahan Domestik Kota Manado
400
400
705
1,505
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Persampahan Domestik
400
400
705
1,505
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
129
5.4. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Untuk sub sektor drainase lingkungan, sebagai subsektor yang memiliki alokasi anggaran terbesar atau selama 5 tahun ke depan alokasinya mencapai Rp. 63,619 milyar, pendanaan untuk drainase lingkungan difokuskan pada peningkatan sistem drainase. Hal ini dikarenakan titik genangan di Kota Manado meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 25 titik genangan baik jalan utama maupun area pemukiman.
Pertambahan
jumlah
penduduk
secara
otomatis
menambah jumlah pemukiman, sehingga ancaman genangan meningkat. Untuk itu Kota Manado mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pembangunan non fisik sub sektor drainase lingkungan dalam periode 5 tahun mendatang dengan dana APBN, APBD Provinsi dan kota serta dana dari swasta dan masyarakat di sekitar jalan lintas provinsinya. Dari perencanaan kota, p o r s i t e r b e s a r a k a n d i s e r a p o l a h kegiatan pembangunan sistem drainase pr imer akan memakan biaya Rp. 28,216 milyar dalam 5 tahun (2015-2019). Dalam pembagian alokasi pendanaan sektor drainase, sebesar 78,83% bersumber dari APBN, dana dari APBD Provinsi Sulawesi Utara dialokasikan sebesar 3,19%, sedangkan alokasi dana dari Pemerintah Kota Manado sebesar 17,98%. Adapun alokasi pendanaan untuk masing-masing program kegiatan sektor drainase selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 5.8
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase
Program
Kegiatan 1. Perencanaan teknis DED drainase primer, sekunder, tersier
A. Perencanaan Umum
2. Supervisi konstruksi normalisasi/ rehabilitasi saluran primer, sekunder, tersier
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
130
Program
Kegiatan 3. Review Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan 1. Pembangunan drainase primer, sekunder, tersier
B. Pengelolaan dan Pelaksanaan
2. Normalisasi/rehabilitasi saluran primer, tersier, sekunder 3. Supervisi konstruksi normalisasi/rehabilitasi saluran primer, tersier, sekunder
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
131
Tabel 5.9
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN
Estimasi Outcome Program/Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi Jumlah (Kec/Desa/ Penduduk Kel/Kws) Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBN Luas Wilayah Terlayani
Satuan
423170
7,595.90
Paket
Jln. 1. Pembangunan Hasanudin, Drainase Primer Jl. Pogidon
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
Jln. Ahmad Yani, Jln. R.W. Monginsidi
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
Volume 2015
2016
2017
2018 2019
Total Volume
Indikasi Sumber Pembiayaan APBN (Juta Rupiah)
Rupiah Murni 2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
SKPD/ SKPD/Satker Badan Penanggung Jumlah Pengelola Jawab Total Pasca Penganggaran/ Konstruks Pelaksanaan i
Komponen Drainase Lingkungan Permukiman Kota Manado A. Perencanaan Umum 1. Perencanaan Jln. Teknis Drainase Hasanudin, Primer Jl. Pogidon
1
1
1,100
1,100
Kementerian PU
PU Manado
28,216
Kementrian PU
PU Manado
19,735
Kementrian PU
PU Manado
B. Pengelolaan dan Pelaksanaan
2. Normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Primer
Jumlah Drainase Kab. Kota Manado
28,216
19,735
-
1,100
28,216
19,735
-
49,051
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Drainase Lingkungan
2,200
28,216
19,735
0
50,151
Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBN
2,200
28,216
19,735
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
132
Tabel 5.10
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi Estimasi Outcome
N o
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Provinsi
Jumlah Pendud uk Terlayan i
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
Kota Manado
423170
7,595.90
Dok
1. Supervisi Konstruksi Normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Primer
Jl. Piere Tendean
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2. Supervisi Konstruksi Normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Sekunder
Jl. ManadoTongkainaWori
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
C.
Komponen Drainase Lingkungan Permukiman
1
Kota Manado
Volume 2015
2016
2017
2018
2019
Total Volume
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
APBD Provinsi 2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
SKPD SKPD/ Penanggung Badan Jawab Pengelol Penganggar a Pasca an/ Konstru Pelaksanaan ksi
A. Perencanaan Umum 1. Masterplan dan DED Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan
1
1
1,000
PU Provinsi
PU Manado
395
395
PU Provinsi
PU Manado
637
637
PU Provinsi
PU Manado
-
1,000
B. Pengelolaan dan Pelaksanaan
Jumlah Drainase Kota Manado
1,000
1,032
2,032
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Drainase Lingkungan
1,000
1,032
2,032
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
133
Tabel 5.11
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Kota Manado Estimasi Outcome
N o
C. 1
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Luas Lokasi Jumlah Wilayah (Kec./Desa/ Penduduk Terlayan Kel./Kws) Terlayani i
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota Volume Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Total Volume
Jumlah
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran / Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruksi
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) APBD Kota 2015
2016
2017
2018
2019
Komponen Drainase Lingkungan Permukiman Kota Manado A. Perencanaan Umum 1. Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan
Kota Manado
423170
7,595.90
Dok
1
1
1,000
1,000
Bappeda
Bappeda
2. Outlineplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan
Kota Manado
423170
7,595.90
Dok
1
1
500
500
Bappeda
Bappeda
3. Review Masterplan Sistem Drainase
Kota Manado
423170
7,595.90
Dok
1
1
500
500
Bappeda
Bappeda
4. Perencanaan Teknis Drainase Primer
Kota Manado
423170
7,595.90
Paket
1
1
1,100
1,100
Bappeda
Bappeda
5. Perencanaan Teknis Drainase Sekunder
Kota Manado
423170
7,595.90
Paket
1
1
1,700
1,700
Bappeda
Bappeda
6. Perencanaan Teknis Drainase Tersier
Kota Manado
423170
7,595.90
Paket
1
1
2,500
2,500
Bappeda
Bappeda
1. Supervisi Konstruksi Drainase Sekunder
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
907
907
PU Manado
PU Manado
2. Supervisi Konstruksi Drainase Tersier
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
1,291
1,291
PU Manado
PU Manado
3. Supervisi Konstruksi normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Primer
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
395
395
PU Manado
PU Manado
4. Supervisi Konstruksi normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Sekunder
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
637
637
PU Manado
PU Manado
5. Supervisi Konstruksi normalisasi/ Rehabilitasi Saluran Tersier
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
906
906
PU Manado
PU Manado
B. Pengelolaan Dan Pelaksanaan
Jumlah Drainase Kota Manado
1,500
5,800
4,136
11,436
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Drainase
1,500
5,800
4,136
11,436
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
134
5.5. Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Adapun tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) diterapkan dalam keluarga dan sekolah dasar dan meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado untuk tidak Buang Air Besar sembarangan (Stop BABS). Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran CTPS dan Stop BABS. Untuk program pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selama 5 tahun ke depan menggunakan APBD di Dinas Kesehatan Kota Manado untuk melakukan sosialisasi, advokasi dan pemicuan STBM di seluruh wilayah Kota Manado. Adapun program dan kegiatan pengembangan PHBS selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 5.12 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Program
Kegiatan 1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan tentang CTPS
A. Peningkatan CTPS di Masyarakat
2. Advokasi lewat media elektronik dan media masa 3. Pelatihan ibu-ibu PKK untuk CTPS 4. Pameran sanitasi 1. Sosialisasi di sekolah dan pemicuan
B. Peningkatan CTPS di Sekolah
2. Lomba sanitasi sekolah,pemicuan, lomba karya tulis sanitasi, lomba film atau iklan pendek serta lomba foto sanitasi
C. Stop BABS
1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan stop BABS STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
135
Program
Kegiatan 2. Advokasi lewat media elektronik dan media masa 3. Pelatihan ibu-ibu PKK untuk stop BABS 4. Pameran sanitasi 5. Sosialisasi di sekolah, pemicuan, lomba karya tulis sanitasi, lomba film atau iklan pendek serta lomba foto sanitasi
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
136
Tabel 5.13
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Provinsi Sulut Estimasi Outcome
No
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
D.
Prohisan
1
Kota Manado
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Provinsi
Jumlah Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
Volume 2015
2016
2017
2018
2019
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Total Volum e
2015
2016
APBD Provinsi 2017
2018
2019
Jumla h
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruks i
A. Peningkatan CTPS Di Masyarakat 1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan Tentang CTPS
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
2. Advokasi Lewat Media Elektronik dan Media Massa
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
3. Pelatihan Ibu-Ibu PKK Untuk CTPS
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
4. Pameran Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
1. Sosialisasi di Sekolah dan Pemicuan
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
2. Lomba Sanitasi Sekolah,Pemicuan, Lomba Karya Tulis Sanitasi, Lomba Film atau Iklan Pendek Serta Lomba Foto Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
B. Peningkatan CTPS di Sekolah
C. Stop BABS 1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan Stop BABS
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
137
Estimasi Outcome No
Detail Lokasi (Kec./Desa/ Kel./Kws)
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Provinsi
Jumlah Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
Volume 2015
2016
2017
2018
2019
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Total Volum e
2015
2016
APBD Provinsi 2017
2018
2019
Jumla h
SKPD Penanggung Jawab Penganggaran/ Pelaksanaan
SKPD/ Badan Pengelola Pasca Konstruks i
2. Advokasi Lewat Media Elektronik dan Media Masa
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
3. Pelatihan Ibu-Ibu PKK Untuk Stop Babs
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
4. Pameran Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
5. Sosialisasi di Sekolah, Pemicuan, Lomba Karya Tulis Sanitasi, Lomba Film atau Iklan Pendek Serta Lomba Foto Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Jumlah Prohisan Kota Manado
550
550
1,100
-
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Prohisan
550
550
1,100
Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBD Provinsi
4,170
11,773
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
138
3,503
3,503
3,869
26,818
Tabel 5.14
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBD Kota Manado Estimasi Outcome
No
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
D.
Prohisan
1
Kota Manado
Detail Lokasi Jml. (Kec./Desa/ Penduduk Kel./Kws) Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
Volume 2015
2016
2017
2018
2019
Total Volume
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) APBD Kota 2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
SKPD SKPD/ Penanggung Badan Jawab Pengelola Penganggaran/ Pasca Pelaksanaan Konstruksi
A. Peningkatan CTPS Di Masyarakat 1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan Tentang CTPS
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
2. Advokasi Lewat Media Elektronik dan Media Masa
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
3. Pelatihan Ibu-Ibu PKK Untuk CTPS
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
4. Pameran Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
1. Sosialisasi di Sekolah dan Pemicuan
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
2. Lomba Sanitasi Sekolah,Pemicuan, Lomba Karya Tulis Sanitasi, Lomba Film Atau Iklan Pendek
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
B. Peningkatan CTPS Di Sekolah
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
139
Estimasi Outcome No
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi Jml. (Kec./Desa/ Penduduk Kel./Kws) Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
7,595.90
Kegiatan
Volume 2015
2016
1
1
2017
2018
2019
Total Volume
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) APBD Kota 2015
2016
50
50
2017
2018
2019
Jumlah
SKPD SKPD/ Penanggung Badan Jawab Pengelola Penganggaran/ Pasca Pelaksanaan Konstruksi
Serta Lomba Foto Sanitasi
C. Stop BABS
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
2
50
50
100
Dinas Kesehatan Kota Manado
Dinas Kesehatan Kota Manado
Jumlah Prohisan Kota Manado
550
550
1,100
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Komponen Prohisan
550
550
1,100
1. Pemicuan (STBM) / Penyuluhan Stop BABS
Kota Manado
2. Advokasi Lewat Media Elektronik dan Media Masa
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
50
3. Pelatihan Ibu-Ibu PKK Untuk Stop BABS
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
2
4. Pameran Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
5. Sosialisasi di Sekolah, Pemicuan, Lomba Karya Tulis Sanitasi, Lomba Film atau Iklan Pendek Serta Lomba Foto Sanitasi
Kota Manado
423170
7,595.90
Kegiatan
1
1
423170
2
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
140
Estimasi Outcome No
Program / Kegiatan (Output/Sub Output/Komponen)
Detail Lokasi Jml. (Kec./Desa/ Penduduk Kel./Kws) Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Kebutuhan Penanganan/Volume Yang Dibiayai APBD Kota
Satuan
Volume 2015
2016
2017
2018
2019
Total Volume
Total Pembiayaan / Pendanaan Sumber APBD Kota Manado
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
Indikasi Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) APBD Kota 2015 4,070
141
2016
2017
51,737 33,174
2018
2019
32,469
4,256
Jumlah
125,706
SKPD SKPD/ Penanggung Badan Jawab Pengelola Penganggaran/ Pasca Pelaksanaan Konstruksi
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI
6.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Manado perlu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota (SSK) secara rutin. Hal ini dilakukan sebagai umpan Sulawesi Utara bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya
kegiatan-kegiatan
pembangunan
dalam kerangka
kebijakan dan strategi yang disepakati. Monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan
SSK
adalah
usaha
peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam pencapaian visi pembangunan sanitasi. M onitoring dan evaluasi ini mencakup hal-hal sebagai berikut :
Menilai kembali kerangka hasil / kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output sesuai kaidah SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan timebound) serta memiliki indikator jelas.
Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja.
Memasukkan informasi kerangka hasil kedalam sistem monev berbasis web Nawasis PPSP. Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Manado, perlu ada keselarasan dan kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan
yang
telah
dibuat, sehingga perlu disusun strategi
pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan secara intensif dan berkelanjutan. Prosedur dan mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Pokja
Sanitasi.
pengamatan
yang
terhadap
dan
penilaian
pelaksanaan
Monitoring
dilakukan
kegiatan-kegiatan
adalah
aktifitas
secara berkelanjutan
sesuai
dengan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
yang 142
direncanakan dan terhadap penggunaan input dalam menghasilkan output yang telah ditetapkan. Sedangkan Evaluasi adalah melakukan penilaian
secara
berkala
kinerja,
efisiensi
dan
dampak program,
sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan kegagalan sebuah program. Dengan evaluasi dapat dicarikan solusi tentang pemecahan masalah yang ditemukan. Pengendalian program/proyek
Monitoring
dan
Evaluasi
selama
pelaksanaan
dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah
program/proyek selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1.
Waktu dan tahapan Pelaksanaan Monitoring evaluasi dilakukan secara berkala dan berkelanjutan pada saat program/proyek sedang berjalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program/proyek atau pelaksanaan telah selesai.
2.
Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis Monev lebih kearah tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak ke arah tingkat tujuan fungsional atau dampak (purpose and goal).
3.
Sifat informasi yang dibutuhkan Monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan peringatan dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan.Sedangkan
evaluasi
dampak
menyeluruh
dan
tergantung pada kegiatan pengendalian (Monev). 4.
Sifat Kebijakan yang dijalankan Monev korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak memandang ke depan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.
5.
Metode Penilaian dan analisis Metode monev yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana. Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
143
6.
Orientasi Kegiatan Orientasi kegiatan Monev diarahkan pada pengelolaan program untuk memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program sehingga
program
keuntungan
bagi
tersebut
dapat
sasarannya.
memberikan
Sementara
manfaat
Evaluasi
atau
dampak
diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai/menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran. Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari Strategi Sanitasi Kota Manado terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu: (1) obyektif dan profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) akuntabel; (6) berkesinambungan; dan (7) berbasis kinerja. Monitoring partisipatif melibatkan
masyarakat
dalam
mengidentifikasi,
memproses
dan
mengkomunikasikan informasi dan data. Evaluasi partisipatif merupakan analisis
sistematis
masyarakat
agar
oleh mampu
pengelola
program/kegiatan
melakukan
penyesuaian,
dan
warga
mereformulasi
kebijakan atau tujuan, me-reorganisasi kelembagaan dan merelokasi sumberdaya. Data yang dihimpun pada waktu monitoring menjadi dasar dalam melakukan analisa evaluasi, termasuk identifikasi dampak program/kegiatan bagi masyarakat yang menjadi sasarannya. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi partisipatif mempunyai tujuan ganda, pertama sebagai alat manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dan
kedua
juga
sebagai
proses
pembelajaran
untuk
meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas berbagai faktor yang mempengaruhi
sehingga
diperlukan
pengawasan
terhadap
proses
pembangunan. Matrik kerangka logis strategi monitoring dan evaluasi Strategi Sanitasi Kota Manado dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
144
Tabel 6.1. Matriks Monev Implementasi a.
Air Limbah Tujuan: 1. Meningkatnya akses terhadap pelayanan pengelolaan air limbah pemukiman dengan sistem setempat (on site) dan sistem terpusat (off site) 2. Menyiapkan regulasi untuk penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah pemukiman Sasaran
Indikator
Data Dasar Nilai
Sumber/Th n
Targe t
2014 Rencana
Realisasi
2015 Rencana
Realisasi
2016 Rencana
Realisasi
2017 Rencana
Realisasi
2018 Rencan a
Sasaran I Berkurangnya jumlah RT yang belum memiliki akses menjadi 7,63% pada tahun 2015
100 %
15%
35%
55%
70%
95%
10%
30%
50%
80%
100%
Sasaran II Peningkatan layanan air limbah sistem onsite menjadi 54%; sistem komunal 10%; sistem offside (IPAL kawasan/kota) 8% pada tahuh 2018
Sampai tahun 2018 56.632 RT telah terlayani sistem on site, 10.488 RT terlayani sistem komunal
100 %
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
145
Realisasi
Sasaran
Indikator
Data Dasar Nilai
Sumber/Th n
Targe t
2014 Rencana
2015
Realisasi
Rencana
2016
Realisasi
Rencana
2017
Realisasi
Rencana
2018
Realisasi
Rencan a
Realisasi
Sasaran III
Pengurangan angka BABS dari 46% menjadi 20% pada tahun 2018
Tahun 2015 penduduk yang BABS 48.243 RT, tahun 2018 berkurang menjadi 20.975 RT
100 %
10%
25%
45%
80%
90%
100 %
5%
25%
40%
65%
80%
Sasaran IV Tersedianya regulasi air limbah domestik pada tahun 2018
b. Persampahan Tujuan: Meningkatkan pelayanan dan pengelolaan persampahan domestik melalui sistem penangan langsung, tidak langsung serta pengurangan sampah dari sumbernya Sasaran
Indikator
Data Dasar Nilai
Sumber/Th n
2014 Target
Rencana
Realisasi
2015 Rencana
Realisasi
2016 Rencana
Realisasi
2017 Rencana
Realisasi
2018 Rencana
Sasaran I Penerapan sistem penanganan sampah tidak langsung pada tahun 2018 dari 2% menjadi 30% dan pengurangan samph ke TPA
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan dengan indikasi 93.77% tahun 2013 menjadi 97% tahun 2018
100%
10%
30%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
50%
146
70%
97%
Realisas i
Sasaran II Penerapan sistem penanganan sampah langsung pada tahun 2018 di zona central bisnis Distrik (CBD)
100%
20%
$0%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
60%
147
80%
100%
c.
Drainase Tujuan: Tercapainya kondisi pada pusat kegiatan strategi kota dan pemukiman dengan luas areal genangan yang semakin berkurang
Sasaran
Indikator
Data Dasar Nilai
Sumber/Thn
Target
2014
2015
2016
2017
2018
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
-
25%
-
40%
-
85%
-
100%
0
Sasaran I Pengurangan luas genangan di daerah strategis perkotaan sebesar 7,88% dari luas areal rawan genangan di Kota Manado (436,08 Ha) di tahun 2018
Luas genangan tertanggulangi hingga tahun 2018 sebesar 34,4 Ha didaerah strategis perkotaan
100%
10%
Luas genangan tertanggulangi setiap tahun didaerah pemukiman rawan genangan sebesar 43,61 Ha
100%
10%
Sasaran II Pengurangan luas genangan sebesar 10% setiap tahun dari luas rawan genangan di Kota Manado
25%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
45%
148
80%
100%
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tujuan: 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) diterapkan dalam keluarga dan sekolah dasar 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Manado untuk tidak Buang Air Besar sembarangan (Stop BABS) Sasaran
Indikator
Data Dasar Nilai
Sumber/Th n
Targe t
2014
2015
Rencan a
Realisas i
Rencan a
10%
-
20%
2016
Realisas i
Rencan a
-
40%
2017
2018
Realisas i
Rencan a
Realisas i
Rencana
Realisasi
-
70%
-
100%
0
Sasaran I
Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) beresiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa SD di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran CTPS
Pada tahun 2016, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi sejumlah 61.816 jiwa (40%) sudah sadar akan pentingnya CTPS. Dan pada tahun 2019, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi dengan jumlah 154.539 jiwa (100%) sadar akan CTPS.
100 %
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
149
Sasaran II Masyarakat di 47 Kelurahan (154.539 jiwa) berisiko tinggi dan sangat tinggi di Kota Manado dan siswa di Kota Manado pada tahun 2018 paham akan kesadaran untuk tidak buang air sembarangan (stop BABS)
Pada tahun 2016, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi sejumlah 61.816 (40%) sudah stop Babs. Pada tahun 2019, masyarakat di 47 kelurahan beresiko tinggi dan sangat tinggi dengan jumlah 154.539 jiwa (100%) sudah stop Babs.
100 %
10%
25%
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
45%
150
75%
100%
6.2. Mekanisme Monitoring Evaluasi Implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Manado Hal
terpenting
yang
berhubungan
dengan
mekanisme
pelaksanaan monev adalah pemahaman bahwa Sanitasi merupakan suatu upaya bersama, sehingga lebih bersifat sebagai gerakan sosial dan moral yang mengedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistem monev Sanitasi harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat), baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan kebijakan/program Sanitasi. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi kondisi Sanitasi di tingkat daerah terdiri atas 4 (empat) komponen, yaitu : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan Monev.
Data
yang dikumpulkan adalah program Pokja Sanitasi,
kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan. 2. Analisa data dan Pelaporan Analisis data dan Pelaporan dalam monitoring dan evaluasi Sanitasi adalah untuk menggambarkan kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kota Manado keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder. 3. Perencanaan dan pengambilan keputusan Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan Pokja Sanitasi ke-depan. 4. Tindakan pengimplementasian Langkah terakhir dari monev program Sanitasi adalah implementasi perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
151
tersebut di atas. Mekanisme
Monev
terhadap
pelaksanaan
kebijakan/program
Sanitasi ini dilakukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan/program Sanitasi di tingkat daerah, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung konsep transaparansi dalam pelaksanaan monev. Mekanisme Monev terhadap pelaksanaan Kegiatan di tingkat lokal ini dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasi yang
dilaksanakan
di
tingkat
lokal
yaitu
dengan
memonitoring
pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasil di Kota Manado. Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi Strategi Sanitasi Kota Manado dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
152
Tabel 6.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
A.
AIR LIMBAH
1.
Pelatihan pengurus KSM di bidang tekhnik, keuangan dan manajerial
Dinas PU,BLH, Dinas Kesehatan
2.
Sosialisasi SANIMAS
Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan
3.
Pengadaan Truck Tinja
Dinas PU, Dinas Kebersihan
4.
Sosialisasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat Skala Kota/Kawasan
5.
Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah Limbah Terpusat
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Bappeda, Dinas PU, BLH, Dinas Kesehatan
Pelaporan Pengelola Data/Pemantauan
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
Bappeda
4 bulan
Sekretariat Pokja Sanitasi, Bappeda
Dokumen
Pokja Sanitasi
Dokumen
Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas PU, BLH
Bappeda, BLH, Dinas Kebersihan
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas PU, BLH
Bappeda
Sekretariat Pokja Sanitasi
6.
Supervisi Pembangunan Sistem Perpipaan Primer
Dinas PU,
Dinas PU, BAPPEDA
Sekretariat Pokja Sanitasi
7.
Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota Manado
Bappeda
Bappeda
Pokja Sanitasi, Bappeda
Pokja Sanitasi, Bappeda
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
153
2 bulan
4 bulan
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dokumen
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
8.
Studi Amdal Pembangunan IPLT
BLH
9.
Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT
10.
Pengelola Data/Pemantauan
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
PU, Bappeda, BLH
Pokja Sanitasi, Bappeda
6 bulan
Pokja Sanitasi, Bappeda
Dokumen
Bappeda, Dinas PU, BLH
PU, Bappeda, BLH
Pokja Sanitasi, Bappeda
3 bulan
Pokja Sanitasi, Bappeda
Dokumen
DED Pembangunan IPLT
Dinas PU
PU, Bappeda,BLH
Pokja Sanitasi, Bappeda
4 bulan
BLH,Bappeda
Dokumen
11.
Operasi dan Pemeliharaan IPLT
PU
BLH
Pokja Sanitasi, Bappeda
1 tahun
BLH,Bappeda
Laporan Fisik dan Keuangan
12.
Study LARAP
BLH
BLH, Bappeda
Pokja Sanitasi, Bappeda
4 bulan
BLH,Bappeda
Dokumen
13.
Pembebasan Lahan
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
Dinas PU, Bappeda
1 tahun
Pokja Sanitasi, Bappeda
Lapor
sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan realisasi fisik dan keuangan
14.
Pembangunan Sambungan Rumah
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Pelaporan
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
Dinas PU
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
154
4 bulan
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
B.
DRAINASE
1.
DED Sistem Drainase Skala Kota Manado
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
2.
Rehabilitasi Saluran Primer Jl. Piere Tendean
Dinas PU
Dinas PU,
3.
Review Masterplan Sistem Drainase
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
4.
Perencanaan Teknis Drainase Primer
Dinas PU
5.
Perencanaan Teknis Drainase Sekunder
6.
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Pelaporan Pengelola Data/Pemantauan
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
4 bulan
Sekretariat Draft, Laporan Pokja Sanitasi Akhir
6 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
Dinas PU, Bappeda
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
Dinas PU, Bappeda
Dinas PU, Bappeda
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
Dinas PU, Bappeda
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
Perencanaan Teknis Drainase Tersier
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
Dinas PU, Bappeda
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
7.
Supervisi Konstruksi Drainase Primer
Dinas PU
Dinas PU, Bappeda
Dinas PU, Bappeda
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
8.
Supervisi Konstruksi Drainase Sekunder
Dinas PU
Dinas PU, BAPPEDA
Dinas PU, BAPPEDA
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
Dinas PU, Bappeda
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
155
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
9.
Supervisi Konstruksi Drainase Tertier
Dinas PU
Dinas PU, BAPPEDA
10.
Konstruksi, Normalisasi Saluran Sekunder Jl. Manado-Tongkaina-Wori
Dinas PU
Dinas PU
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Pelaporan Pengelola Data/Pemantauan
Waktu Pelaksanaan
Dinas PU, BAPPEDA
4 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
6 bulan
Dinas PU, Laporan Sekretariat Realisasi Fisik Pokja Sanitasi dan Keuangan
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
C.
PERSAMPAHAN
1.
Penerima Laporan
Format
Pelaporan
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Pengelola Data/Pemantauan
Pengadaan Motor Sampah
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
2.
Pengadaan Dump truck
Dinas Kebersihan
3.
Pengadaan Amrol Truck
Dinas Kebersihan
4.
Penyiapan dan Pembebasan Lahan
Penerima Laporan
Format
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
156
Waktu Pelaksanaan
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
5.
6.
Pelaporan
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Pengelola Data/Pemantauan
Pembangunan Transfer Depo
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
Pembangunan UDPK
Dinas Kebersihan
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
7.
Supervisi Konstruksi TPS
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan, Bappeda
8.
Operasional dan Pemeliharaan TPS
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Dinas Kebersihan, Bappeda
Dinas Kebersihan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Bappeda, Dinas Kebersihan
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
9. Pembangunan TPA Skala Kota
10.
Penyusunan Masterplan Persampahan
Bappeda, Dinas Kebersihan
Bappeda, Dinas Kebersihan
Bappeda, Dinas Kebersihan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
157
4 bulan
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
D.
PROHISAN
Penanggungjawab Pengumpul Data Utama dan Dokumentasi
Pelaporan Pengelola Data/Pemantauan
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
Penyuluhan CTPS
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan, Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Pameran Sanitasi
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Pemicuan/Penyuluhan Stop BABS
Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Lomba Karya Tulis Tentang Sanitasi
Bappeda, Dinas Kesehatan
Bappeda
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
158
STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA MANADO 2015-2019
159