PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Yoga Dharmawan NIM: 091134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Yoga Dharmawan NIM: 091134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Oleh: Yoga Dharmawan NIM: 091134010
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. YB. Adimassana, M.A.
Tanggal, 11 Agustus 2016 SKRIPSI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Yoga Dharmawan NIM: 091134010
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 31 Agustus 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
:
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
.....................
Sekretaris
: Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
.....................
Anggota 1
: Drs. YB. Adimassana, M.A.
.....................
Anggota 2
: Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.
.....................
Anggota 3
: Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.
.....................
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Hasil karyaku ini kupersembahkan untuk: 1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya padaku 2. Bapak, ibu dan adikku tercinta yang sudah memberikan semangat dan doa 3. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat dan dukungan 4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jangan menunggu hingga hari esok karena itu masih misteri” (Anonim)
“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya” (Abraham Lincoln)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Penulis
Yoga Dharmawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yoga Dharmawan NIM
: 091134010
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Agustus 2016
Yang Menyatakan
Yoga Dharmawan NIM: 091134010
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Yoga Dharmawan Universitas Sanata Dharma 2016 ABSTRAK Masalah yang ditemukan di kelas IV SDN 3 Cawas adalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Tujuan dari penelitian ini adalah a) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; b) meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS; c) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN 3 Cawas tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas IV kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan tes. Instrumen yang digunakan berupa teknik non tes dengan lembar pengamatan dan teknik tes dengan soal pilihan ganda. Analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan langkah-langkah a) pembagian kelompok; b) penyampaian materi; c) diskusi di kelompok ahli; d) sharing di kelompok asal; e) evaluasi individual; 2) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi dari kondisi awal 0%, menjadi 48% pada siklus 1, dan menjadi 70% pada siklus 2; 3) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa, dari kondisi awal nilai rata-rata kelas 63,82 dengan persentase ketuntasan 41,18%, menjadi 66,52 dengan persentase ketuntasan 52,17% pada siklus 1, dan menjadi 76,96 dengan persentase ketuntasan 86,96 % pada siklus 2. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keaktifan belajar, prestasi belajar, ilmu pengetahuan sosial.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INCREASED ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVEMENT OF IPS IN 4th GRADE CAWAS 3 KLATEN ELEMENTARY SCHOOL USING COOPERATIVE LEARNING JIGSAW MODEL Yoga Dharmawan Sanata Dharma University 2016 ABSTRACT The problems found in 4th grade at SDN 3 Cawas were the low activity and student achievement in social studies learning. The purpose of this study were: a) describe the efforts to increase the students activity danthe students achievement using cooperative learning model jigsaw; b) enhance the activity of students in social studies learning; c) improve the student achievement in social studies learning. This research was a classroom action research conducted by two cycles. The subjects of this research was the students of 4th grade at SDN 3 Cawas with the school year 2015/2016. The object of this study was the activity and learning achievement of students in social studies of 4th grade at SDN 3 Cawas with the basis of competence "Knowing the importance of cooperatives in improving the welfare of the community". The data collection was done by interview, observation and tests. This research use the form of non-test techniques with observation sheets and technical tests with multiple choice questions as the instruments. And analysis of data used qualitative and quantitative techniques. The results showed that 1) the efforts to enhance the activity and student achievement in social studies was used the cooperative learning model jigsaw with steps a) division of the group; b) delivery of material; c) expert group of discussions; d) sharing in the home group; e) individual evaluation; 2) the used of cooperative learning model jigsaw can improve students learning activeness. This was showed by the increase in the percentage of students activity was higher than the initial conditions, it from 0% to 48% in cycle 1, and to 70% in cycle 2; 3) the use of cooperative learning model jigsaw can improve the student achievement. This was showed by the increase of the average mark of the class and the percentage of completeness of students, from the initial conditions of the class average mark was 63.82 with the percentage of completeness 41.18%, to 66.52 with the percentage of completeness 52.17% in cycle 1, and be a percentage of completeness 76.96 with 86.96% in cycle 2. Keywords: cooperative learning jigsaw model, learning activity, learning achievement, social study.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 4. Drs. YB. Adimassana, M.A., dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. 5. Eny Riyanti, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 3 Cawas yang telah memberikan dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SDN 3 Cawas. 6. Jumadi, S.Pd.SD., guru mata pelajaran IPS kelas IV SDN 3 Cawas yang telah bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya 7. Siswa kelas IV SDN 3 Cawas, yang bersedia bekerja sama dalam penelitian ini. 8. Bapakku Antonius Maruta, ibuku ER. Ngatini, S.Pd. dan adikku Janise Chalista, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan bimbingan kepada penulis. 9. Teman-teman (Icha, Jani, Aris, Vitalis, Piwi) yang selalu berbagi pengetahuan, semangat dan keceriaan kepada penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. 11. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak. Besar harapan penulis semoga semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan pada umumnya.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR........................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5 E. Definisi Operasional ................................................................................. 5 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7 A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 7 1. Keaktifan Belajar .................................................................................. 7 2. Prestasi Belajar ................................................................................... 10 3. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 13 4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................. 17 5. Hakikat IPS ........................................................................................ 20 B. Materi yang Diteliti ................................................................................ 22 C. Penelitian Relevan .................................................................................. 23 D. Kerangka Berpikir .................................................................................. 24
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 26 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 27 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27 B. Setting Penelitian .................................................................................... 28 C. Desain Penelitan ..................................................................................... 30 D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37 E. Analisis Data .......................................................................................... 44 F. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 47 A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 47 1. Pra Siklus ........................................................................................... 47 2. Siklus 1 .............................................................................................. 49 3. Siklus 2 .............................................................................................. 54 B. Pembahasan............................................................................................ 59 1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ............... 59 2. Peningkatan Keaktifan ...................................................................... 60 3. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................. 61 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65 A. Kesimpulan ............................................................................................ 65 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 66 C. Saran ...................................................................................................... 67 DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 68 LAMPIRAN ...................................................................................................... 70
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Jadwal Penelitian ................................................................................. 29 Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa .................................................. 39 Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa ....................................................... 39 Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1 ......................................................................... 41 Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2 ......................................................................... 41 Tabel 6 : Hasil Validasi Soal............................................................................. 43 Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas Item Tes ............................................................... 43 Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Penelitian .......................................................... 46 Tabel 9 : Nilai Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus ..................................... 48 Tabel 10 : Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IV Semester 2 SDN 3 Cawas ............ 49 Tabel 11 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 1 ....................................... 52 Tabel 12 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 1.................................................. 53 Tabel 13 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 2 ....................................... 57 Tabel 14 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 2 .................................................. 58 Tabel 15 : Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi ........................... 60 Tabel 16 : Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan ................... 62
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74) ..................................................... 19 Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan ...................................................... 24 Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart........................ 28 Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berkeaktifan Tinggi .. 61 Gambar 5. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa .................................................. 63
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 71 Lampiran 2 RPP Siklus 1 ................................................................................... 73 Lampiran 3 RPP Siklus 2 ................................................................................... 78 Lampiran 4 Materi Pembelajaran Siklus 1 .......................................................... 83 Lampiran 5 Soal Diskusi dan Kunci Jawaban ..................................................... 89 Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Siklus 1 dan 2 .................................................. 96 Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Siklus 1 .................................................................... 98 Lampiran 8 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 1 ............................. 99 Lampiran 9 Hasil Jawaban Siswa Siklus 1 ........................................................ 104 Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus 2 ...................................................... 108 Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Siklus 2 ................................................................ 115 Lampiran 12 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 2 ........................ 116 Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Siklus 2 ...................................................... 122 Lampiran 14 Lembar Pengamatan Penilaian Keaktifan Siswa .......................... 127 Lampiran 15 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa .............................................. 128 Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa.............................................. 129 Lampiran 17 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Instrumen Tes .......................... 134 Lampiran 18 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabiltas Instrumen Tes ....................... 138 Lampiran 19 Foto Penelitian ............................................................................ 139 Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 141 Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian......................................................... 142 Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup.................................................................. 143
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu dari lima mata pelajaran pokok yang dipelajari oleh siswa. Pembelajaran IPS identik dengan materi sosial dan bersifat hafalan. Konsep IPS yang dipelajari oleh siswa merupakan ragam fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS siswa belajar tentang kepekaan terhadap suatu masalah sosial di lingkungannya, diantaranya siswa mampu menumbuhkembangkan cara berfikir, berperilaku dan bersikap aktif dalam individu, masyarakat dan negara. IPS juga mengajarkan kepada siswa tentang kepekaan terhadap sesuatu masalah sosial yang terjadi di lingkungannya. Melihat tuntutan tersebut maka seorang pendidik sebaiknya memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, penggunaan alat peraga yang sesuai dengan materi, serta mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga hasil yang diperoleh dapat optimal. Kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda dengan apa yang diharapkan peneliti yaitu siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan hasil prestasi siswa yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru kelas IV SDN 3 Cawas ditemukan bahwa siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini terbukti ketika guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Terdapat sebagian siswa yang bermain dan tidak ikut mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu, terdapat jarak antara siswa putra dan putri yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
menyulitkan guru untuk membuat kelompok yang heterogen. Siswa juga memiliki sikap yang pasif ketika guru menjelaskan materi ajar. Hal ini berdampak pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan terutama pada pembelajaran IPS. Sekolah telah menyediakan beberapa media pembelajaran IPS yang bertujuan meningkatkan keaktifan siswa, di antaranya gambar-gambar fenomena sosial, bola dunia dan peta namun media tersebut tidak digunakan secara optimal oleh guru. Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi salah satu penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Berdasarkan dari hasil observasi di kelas, pembelajaran masih cenderung dengan metode ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru lebih fokus terhadap siswa yang terlihat aktif dalam merespon dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran seringkali didominasi dengan kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan kegiatan yang melibatkan peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS, peneliti juga melakukan studi dokumen terkait nilai siswa pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2014/2015 pada kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat”, yaitu terdapat 58,82% siswa memperoleh nilai di bawah KKM dan 41,18% siswa memperoleh nilai di atas KKM, dengan standar KKM 70. Melihat kondisi tersebut, nampak jelas bahwa rendahnya keaktifan siswa dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS. Guna mencapai tujuan pembelajaran secara optimal maka perlu dilakukan inovasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
siswa salah satu diantaranya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam berkomunikasi dan berdiskusi di dalam kelas. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi kelompok asal dan kelompok ahli, yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan heterogen dari setiap anggota kelompok, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi kepada anggota kelompok lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran koperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik pada hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran IPS dengan standar kompetensi “Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi” dan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas semester genap tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
mata pelajaran IPS
Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif bagi siswa, khususnya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Bagi Siswa Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran IPS. 3. Bagi Guru Guru dapat meningkatkan dan menambah daya kreatifitas serta pengalaman dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 4. Bagi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan untuk menambah satu bacaan bagi guru-guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas yang dapat meningkatkan kekatifan dan prestasi belajar siswa. E. Definisi Operasional 1. Keaktifan belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran atas inisiatif sendiri tanpa ada perintah dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri. 3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran dalam kelompok kecil (asal dan ahli) dengan memberikan tanggung jawab pada setiap anak. 4. Siswa SD adalah siswa SDN 3 Cawas kelas IV semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 siswa. 5. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari gejala masalah sosial, ragam fenomena, kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat luas yang memuat aspek-aspek budaya, ekonomi, dan politik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Keaktifan Belajar a. Pengertian Keaktifan Belajar Keaktifan berasal dari kata dasar aktif dan mendapat imbuhan ke- dan an. Aktif sendiri berarti giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan berarti kegiatan, kesibukan (Poerwadarminta, 1984:26). Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan keaktifan ialah keaktifan belajar siswa. Dimyati dan Mudjiono (1999:44-51) menyatakan bahwa keaktifan adalah “Dimana anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri”. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan adalah melakukan segala sesuatu dengan inisiatif sendiri tanpa perintah dari orang lain. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir kritis dan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya keaktifan
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Martinis, 2007:84) faktor-faktor tersebut diantaranya: 1) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa). 3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa. 4) Memberikan stimulus (masalah topik dan konsep yang akan dipelajari). 5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 6) Memunculkan
aktivitas,
partisipasi
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. 7) Memberi umpan balik (feed back) 8) Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. 9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran. c. Indikator Keaktifan Belajar Siswa Menurut Erna (2009), keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari: 1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 2) Kerjasamanya dalam kelompok 3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli 4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal 5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
kelompok 6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat 7) Memberi gagasan yang cemerlang 8) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang 9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain 10) Memanfaatkan potensi anggota kelompok 11) Saling membantu dan menyelesaikan masalah Sedangkan Dierich (dalam Hamalik, 2008:172) menyatakan bahwa aktivitas siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang lain. 2) Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan, merumuskan, diskusi, bertanya atau interupsi. 3) Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan. 4) Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengisi angket. 5) Kegiatan menggambar
(drawing
activities),
yaitu
melukis,
membuat grafik, pola, atau gambar. 6) Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat, memiliki kesenangan atau berani. 7) Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
memilih alat-alat atau membuat model. 8) Kegiatan mental (mental activities), yaitu mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan atau membuat keputusan. Berdasar pendapat ahli di atas, peneliti mengambil 4 poin ringkasan yang dapat dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa, yaitu: 1) Fokus siswa terhadap materi pembelajaran: Indikator ini mencakup kegiatan visual, mendengarkan, dan emosional. 2) Kerjasama kelompok: Indikator ini mencakup kegiatan lisan, menulis, motorik, dan mental. 3) Kemampuan menyampaikan pendapat: mencakup kegiatan lisan, emosional, dan mental. 4) Menghargai pendapat teman: Indikator ini mencakup kegiatan emosional dan mental. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:2), belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah. Suprijono (2009:3) menjelaskan bahwa belajar dalam idealism berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Reber (dalam Suprijono, 2009:3) mendeskripsikan bahwa belajar adalah “the process
of
acquiring
knowledge”,
belajar
adalah proses
mendapatkan
pengetahuan. Perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Imron (1996:3) menjelaskan belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Belajar menurut Hintzman (dalam Syah, 1995:89) merupakan a change in organism due to experience which can affect the organism's behavior. Yang artinya belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jika Hintzman dalam penjelasannya mengenai belajar masih menggunakan kata perubahan dan tingkah laku, berbeda dengan Biggs. Biggs (dalam Syah, 1995:90-91) mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif; rumusan institusional; dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses "validasi" atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya, semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahamanpemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. Berdasarkan uraian para ahli di atas mengenai belajar, maka belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif. Berdasarkan uraian di atas mengenai prestasi dan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh seseorang atau individu yang dapat diukur dan dinilai yang mana hasilnya berupa angka atau pernyataan. Angka atau pernyataan itulah yang dapat dijadikan pengukur prestasi belajar siswa. b. Prestasi Belajar Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Sedangkan Winkel (1984:162) mengemukakan prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan usaha yang telah dicapai. Mahmud (1990:84-87) berpendapat bahwa prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan. a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau motif untuk berprestasi dalam hal tertentu. b) Takut gagal, perasaan ini muncul ketika siswa akan menghadapi ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan mengganggu konsentrasi dalam memecahkan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
sulit. Dengan demikian perasaan seperti ini sebaiknya dihindari agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. c) Takut sukses, Seseorang yang mempunyai perasaan takut sukses akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk melakukan hal terbaik demi keberhasilannya 2) Faktor Eksternal seperti kesempatan Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang
mendukung
dapat
memotivasi
seseorang
untuk
mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri. Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri seseorang dan lingkungan di sekitarnya. 3. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Sugiyanto (2010:37) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Suprijono (2009:54) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Slavin (dalam Solihatin, 2007:4) berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Rusman (2010:202) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Secara umum dalam pembelajaran kooperatif guru dianggap sebagai fasilitator, dimana guru yang menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan informasi dan bahan panduan yang dapat mengarahkan dan membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dikaji. b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Roger dan Johnson (dalam Suprijono, 2009:58-61) berpendapat bahwa ada lima unsur model pembelajaran kooperatif adalah: 1) Saling ketergantungan positif Unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari materi ajar yang ditugaskan kepada kelompok, menjamin semua anggota kelompok mempelajari bahan yang ditugaskan oleh guru. 2) Tanggung jawab perseorangan Tanggung jawab perseorangan dapat dinilai setelah mengikuti kelompok belajar bersama, yaitu setiap anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. 3) Interaksi promotif Unsur
ini
penting
karena
dapat
menghasilkan
saling
ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan
dan
mengembangkan
argumentasi
serta
meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk keberhasilan bersama. 4) Komunikasi antar anggota Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam mencapai tujuan, peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. 5) Pemrosesan kelompok Pemrosesan diartikan sebagi kegiatan menilai. Melalui pemrosesan kelompok, dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari setiap anggota kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok yaitu meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Terdapat dua tingkat pemrosesan, yaitu pemrosesan kelompok kecil dan pemrosesan kelas secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Suprijono (2009:59) berpendapat bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk suatu kelompok menjadi pribadi yang kuat. Berdasarkan dari teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dimana siswa dibagi menjadi kelompok kecil, yang saling bekerja sama dalam berdiskusi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. d. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif Menurut
Rumini
dkk
(1995:12)
menyatakan
bahwa
dalam
pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan, yaitu diantaranya: 1) Team Game Tournament (TGT) Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk saling membantu dalam memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah kelompok dan dipadu dengan kompetensi antar anggota dalam bentuk permainan. 2) Student Team Achievement Division (STAD) Siswa berada dalam kelompok kecil dan menggunakan lembaran kerja untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling membantu satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
3) Jigsaw Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat heterogen. Bahan pelajaran dibagi-bagi dalam setiap anggota kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama berkumpul untuk berdiskusi materi yang sama, berkumpul untuk berdiskusi dan kembali ke kelompok semula untuk mempelajari materi yang telah mereka kuasai kepada anggota kelompoknya. 4) Group investigation (GI) Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topic menjadi sub topic- sub topic, kemudian setiap anggota kelompok menggunakan kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan kelompoknya. Berdasarkan
penjelasan
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa dan guru sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa serta memaksimalkan proses belajar demi mencapai tujuan belajar. 4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran koperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik pada hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Suyatno
(2009:53)
menyatakan
bahwa
tipe
jigsaw termasuk
pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut 1) pengarahan; 2) informasi bahan ajar; 3) buat kelompok heterogen; 4) berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok; 5) tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama; 6) buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerjasama dan diskusi; 7) kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli; 8) penyimpulan dan evaluasi, refleksi. b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Tipe jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Aroson dan diadopsi oleh Slavin. Slavin (dalam Trianto, 2009:73) menjelaskan bahwa langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut: 1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang. 2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. 3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. 4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama
bertemu
mendiskusikannya.
dalam
kelompok-kelompok
ahli
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. 6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu. Berdasarkan dari beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dimana 5-6 siswa dikumpulkan dalam beberapa kelompok (asal). Kemudian setiap siswa akan bertanggungjawab pada satu pokok bahasan dan berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan pokok bahasan yang sama. Kelompok tersebut disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa akan mendiskusikan pokok bahasan yang sudah diperolehnya. Setelah selesai bekerja dalam kelompok ahli, setiap siswa akan kembali pada kelompok asal. Di kelompok asal, siswa akan berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari kelompok ahli. Kelompok Asal 5 atau 6 anggota yang heterogen dikelompokkan
Kelompok Ahli (tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74)
Kelompok Ahli (tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
5. Hakikat IPS a. Pengertian IPS Solihatin (2007:14) menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat. Sumaatmadja (1980:9) berpendapat bahwa pembelajaran IPS tidak hanya terbatas di Perguruan Tinggi, melainkan diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan sampai saat ini pada pendidikan dasar tidak menekankan kepada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan kepada segi praktis mempelajari, menelaah-mengkaji gejala dan masalah sosial, yang tentu saja bobotnya sesuai dengan jenjang pendidikan. Trianto (2010:171) menjabarkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Pada tingkatan SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi-materi ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi. Konsep dalam IPS yang diajarkan kepada siswa mengenai ragam fenomena sosial yang ada dalam realita kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS, siswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran di sekolah dalam lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat. b. Tujuan IPS Gross (dalam Solihatin, 2007:14-15) menyebutkan bahwa tujuan Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannnya di masyarakat, secara tegas ia mengatakan “to prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society”. Trianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
(2010:174) menjelaskan bahwa pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, motivasi dan prestasi belajar, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. IPS juga mengajarkan kepada siswa untuk berpikir sistematis (problem solving) secara logis, supaya siswa dapat menghormati, menghargai lingkungan serta mengajarkan kepada anak tentang kepekaan terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Mulyasa (2007:125-126) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Berdasarkan pengertian IPS dan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan ilmu yang mempelajari gejala masalah sosial, ragam fenomena, kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat luas yang memuat aspek-aspek budaya, ekonomi, dan politik. Secara umum, IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
menyangkut hubungan antara manusia dan lingkungannya. Dalam mempelajari IPS siswa dapat mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik serta dapat bekerjasama, berkomunikasi, serta berkompetisi dalam lingkungan masyarakat yang majemuk. B. Materi yang Diteliti Kompetensi dasar yang diteliti oleh peneliti yaitu “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Materi ajar tersebut meliputi sebagai berikut: 1) Menjelaskan pengertian koperasi 2) Menceritakan sejarah koperasi 3) Menyebutkan prinsip-prinsip koperasi 4) Menjelaskan lambang koperasi 5) Menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi 6) Menyebutkan tujuan koperasi 7) Menyebutkan manfaat koperasi 8) Menjelaskan struktur organisasi koperasi 9) Menjelaskan modal koperasi 10) Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi 11) Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain 12) Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
C. Penelitian Relevan Beberapa penelitian yang berkaitan dengan peningkatan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di SD diantaranya adalah penelitian oleh Utami (2010), Setyaningrum (2013), dan Susanto (2010). Utami (2010) meneliti peningkatan keaktifan siswa kelas IV A dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 75%, apabila dibandingkan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 54,2%. Setyaningrum (2013) meneliti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 08 kota Tegal. Hasil yang diperoleh mengalami peningkatan dengan ditunjukkan siklus 1 rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,95 dengan ketuntasan belajar klasikal 73,69%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebesar 74,60% dengan kriteria tinggi, dan nilai performansi guru 85,21 (A). Pada siklus 2 rata-rata nilai hasil belajar siswa 81,84 dengan ketuntasan belajar klasikal 78,95%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 81,47% dengan kriteria sangat tinggi, dan nilai performansi guru 92,86 (A). Susanto (2010) meneliti peningkatan prestasi belajar dalam mengenal perjuangan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur III Yogyakarta tahun 2009/2010. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05, kemudian pada siklus 1 mencapai 61,05 dan pada siklus 2 mencapai 72,22. Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran dengan tujuan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hasil dari ketiga penelitian di atas menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa setelah mengalami pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan Utami (2010) Peningkatan keaktifan siswa kelas IV A dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw
Setyaningrum (2013) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V
Susanto (2010) Peningkatan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V
Yang diteliti: Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap keaktifan dan prestasi belajar
D. Kerangka Berpikir Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok dan wajib bagi siswa SD. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial siswa diharapkan dapat
menelaah-mengkaji
gejala permasalahan sosial,
beragamnya fenomena-fenomena sosial yang ada di lingkungannya, selanjutnya anak dapat memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan sosial tersebut. Berdasarkan karakteristik dari materi ilmu pengetahuan sosial tersebut, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan. Keaktifan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
siswa di kelas akan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN 3 Cawas terhadap guru kelas dan siswa kelas IV didapatkan permasalahan rendahnya
tingkat
keaktifan
siswa
dalam
pembelajaran
IPS
sehingga
mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi salah satu penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran seringkali didominasi dengan kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan kegiatan yang melibatkan peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti berasumsi jika pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapkan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester genap SDN 3 Cawas tahun ajaran 2015/2016 pada kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Menurut Slavin (Trianto, 2009:73) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal setiap anggota akan mendapatkan materi pembelajaran yang telah dibagi ke dalam beberapa sub bab. Setiap anggota akan bertanggungjawab terhadap satu sub bab. Anggota-anggota kelompok akan berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi sub bab yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah anggota selesai berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal untuk membagikan hasil pengetahuan yang diperolehnya dalam kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
E. Hipotesis Tindakan 1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
jigsaw
dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang; b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya; d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya; e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individual. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016. 3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Pada metode penelitian ini diuraikan sebagai berikut 1) jenis penelitian, 2) setting penelitian, 3) desain penelitian, 4) instrumen penelitian, 5) analisis data, dan 6) indikator keberhasilan. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS adalah Penelitian Tindakan Kelas. Kasbolah (2001:8) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas. Dalam hal ini, peneliti menemukan permasalahan dalam kelas yaitu rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, sehingga peneliti bermaksud untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SDN 3 Cawas. Peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas berbentuk siklus. Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:84) menyatakan bahwa model penelitian berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
reflection (refleksi). Bagan tentang penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart adalah sebagai berikut: Perencanaan
Refleksi
Siklus 1
Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi
Siklus 2
Pelaksanaan
Observasi
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SDN 3 Cawas UPTD Pendidikan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Cawas dengan jumlah 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
3. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap tentang kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” semester genap tahun ajaran 2015/2016. 4.
Waktu Penelitian Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal yang
sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2016 sampai bulan Agustus 2016, jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut: Tabel 1 : Jadwal Penelitian
No
Uraian Kegiatan
1.
Proses perijinan ke sekolah
2.
Observasi (kondisi awal)
3.
Persiapan perangkat pembelajaran
4.
Pelaksanaan siklus 1
5.
Pelaksanaan siklus 2
6.
Pengolahan data hasil penelitian
7.
Penyusunan laporan
8.
Ujian skripsi
9.
Revisi
Jan 2016
Feb 2016
Mar 2016
Bulan (Tahun) Apr Mei 2016 2016
Jun 2016
Jul 2016
Agt 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
C. Desain Penelitan Desain dari penelitian ini adalah sesuai dengan alur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1. Persiapan Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah: a. Peneliti mempersiapkan surat ijin dari pihak Universitas guna melakukan penelitian tindakan tersebut. b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah SDN 3 Cawas guna melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. c. Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IV guna memperoleh gambaran tentang kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPS. d. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui gambaran mengenai kesulitan dalam pembelajaran IPS yang dialami siswa di kelas. e. Peneliti menentukan alternatif pemecahan masalah. 2. Rancangan Setiap Siklus a. Siklus 1 1) Perencanaan a) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap b) Peniliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
masyarakat”. c) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa d) Siklus 1 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi 1 s/d 4, pertemuan II 5 s/d 8. e) Pembuatan media pembelajaran IPS f) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian 2) Pelaksanaan a) Pertemuan I -
Guru memberikan pengarahan tentang materi 1 s/d 4 yaitu pengertian koperasi, sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi, dan lambang koperasi
-
Guru memberikan informasi tentang pengertian koperasi, sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi, dan lambang koperasi
-
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota kelompok terdiri dari 5-6 orang
-
Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok untuk dipelajari secara mandiri
-
Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
-
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas pengertian koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
-
Kelompok ahli 2 : membahas sejarah koperasi
Kelompok ahli 3 : membahas prinsip-prinsip koperasi
Kelompok ahli 4 : membahas lambang koperasi
Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada temantemannya dikelompok asal
-
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan soal untuk dikerjakan
b) Pertemuan II -
Guru memberikan pengarahan tentang materi 5 s/d 8 yaitu barang yang diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi, dan struktur organisasi koperasi
-
Guru
memberikan
informasi
tentang
barang
yang
diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi, dan struktur organisasi koperasi -
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota kelompok terdiri dari 5-6 orang
-
Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok untuk dipelajari secara mandiri
-
Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
-
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Kelompok ahli 1 : membahas barang yang diperjualbelikan di koperasi
-
Kelompok ahli 2 : membahas tujuan koperasi
Kelompok ahli 3 : membahas manfaat koperasi
Kelompok ahli 4 : membahas struktur organisasi koperasi
Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada temantemannya dikelompok asal
-
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan soal untuk dikerjakan
-
Di akhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk menguji keterserapan materi pelajaran
3) Observasi Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran, 2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4). Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa pada siklus 1 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu, Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa. 4) Refleksi Peneliti merefleksikan
hasil observasi siklus 1
kemudian
menganalisis data yang didapat dengan membandingkan kondisi awal, KKM,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
kondisi pada akhir siklus 1, serta target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang diinginkan tidak tercapai, maka akan diperbaiki pada siklus 2. b. Siklus 2 1) Perencanaan a) Peneliti mengkaji hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1 b) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap c) Penulis menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat” d) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa e) Siklus 2 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi 9 dan 10, kemudian pertemuan II 11 dan 12 f) Pembuatan media pembelajaran IPS g) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian 2) Pelaksanaan a) Pertemuan I -
Guru memberikan pengarahan tentang materi 9 dan 10 yaitu modal koperasi dan jenis-jenis koperasi
-
Guru memberikan informasi tentang modal koperasi dan jenisjenis koperasi
-
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota kelompok terdiri dari 5-6 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
-
Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok untuk dipelajari secara mandiri
-
Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
-
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya
-
Kelompok ahli 1 : membahas modal koperasi bagian 1
Kelompok ahli 2 : membahas modal koperasi bagian 2
Kelompok ahli 3 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 1
Kelompok ahli 4 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 2
Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya
-
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan soal untuk dikerjakan
b) Pertemuan II -
Guru memberikan pengarahan tentang materi 11 dan 12 yaitu perbedaan antara koperasi dan badan usaha lain dan peran koperasi dalam menyejahterakan masyarakat
-
Guru memberikan informasi tentang perbedaan antara koperasi dan
badan
usaha
lain
dan
peran
koperasi
dalam
menyejahterakan masyarakat -
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota kelompok terdiri dari 5-6 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
-
Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok untuk dipelajari secara mandiri
-
Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
-
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas perbedaan koperasi dengan badan usaha lain bagian 1
Kelompok ahli 2 : membahas perbedaan koperasi dengan badan usaha lain bagian 2
Kelompok ahli 3 : membahas peran koperasi dalam menyejahterakan masyarakat bagian 1
Kelompok ahli 4 : membahas peran koperasi dalam menyejahterakan masyarakat bagian 2
-
Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya
-
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan soal untuk dikerjakan
-
Diakhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk menguji keterserapan materi pelajaran
3) Observasi Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4). Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa pada siklus 2 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu, Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa. 4) Refleksi Peneliti merefleksikan hasil observasi pembelajaran siklus 2. Peneliti menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi pada akhir siklus 1, dan target ketuntasan siklus pada siklus 1. Apabila dalam penelitian siklus 2 ini sudah mencapai hasil yang ditargetkan, maka penelitian akan dihentikan. D. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun intrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah: 1. Instrumen Pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran, skenario pembelajaran dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai. Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman atau prosedur agar siswa aktif dalam kelompok untuk melakukan pengembangan diri. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah instrumen non tes dan instrumen tes. a. Instrumen Non Tes Instrumen non tes digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran. Instrumen non tes yang akan digunakan pada penelitian ini adalah lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang digunakan merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh peneliti untuk melakukan penelitian serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Adapun dalam lembar pengamatan akan disajikan kriteria keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator yang terkait. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa, peneliti sudah meringkas menjadi 4 poin yang dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa yaitu 1) fokus siswa terhadap materi pembelajaran, indikator ini mencakup kegiatan visual, mendengarkan, dan emosional; 2) kerjasama kelompok, indikator ini mencakup kegiatan lisan, menulis, motorik, dan mental; 3) kemampuan menyampaikan pendapat, indikator ini mencakup kegiatan lisan, emosional, dan mental; 4) menghargai pendapat teman, indikator ini mencakup kegiatan emosional dan mental. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa tersebut diberikan sebuah nilai dengan rentang 1-4. Semakin tinggi nilainya maka tingkat keaktifan siswa semakin tinggi pula. Berikut lembar pengamatan dan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
dalam memberi penilaian keaktifan siswa, yaitu: Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa
No. Absen
Nama Siswa
Fokus siswa terhadap materi pembelajaran
Indikator Kerjasama kelompok
Keaktifan Kemampuan menyampaikan pendapat
Menghargai pendapat teman
Total Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. dst. Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa No.
Tingkat Keaktifan
1.
Sangat rendah/Pasif (ss)
2.
Keaktifan rendah (kr)
Poin Keaktifan 1
2
Kriteria 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
4. 3.
Keaktifan sedang (ks)
3
1. 2. 3.
4.
Keaktifan tinggi (kt)
4
4. 1. 2.
3.
4.
Perhatian kurang. Kerjasama rendah. Tidak mempunyai gagasan/ide. Kurang menghargai pendapat teman. Sudah mulai ada perhatian. Kerjasama mulai nampak. Sudah mempunyai gagasan/ide tetapi masih belum berani mengungkapkan secara lugas. Mulai bisa menghargai pendapat teman. Perhatian terhadap pembelajaran sudah baik. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk. Berani menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru. Menghargai pendapat teman. Perhatian terhadap pembelajaran sangat baik. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk dan terlihat lebih menonjol diantara teman-temanya. Mampu menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru secara runtut dan jelas. Menghargai pendapat dan mampu memotivasi teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
b. Instrumen Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2009:53). Tes dalam penelitian ini merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa kelas IV SDN 3 Cawas dalam pembelajaran “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tes yang baik ialah tes yang telah teruji validitas dan reliabilitas. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:57) sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. Tes yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu tes tertulis berupa pilihan ganda. Tes tertulis ini akan diberikan di akhir pertemuan II setiap siklusnya guna mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang sudah diberikan guru. Peneliti melakukan prosedur yang sesuai dalam menjalankan tes tertulis tersebut dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal instrumen tes persiklus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1 Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
2. Mengenal sumber 2.1. Mengenal pentingnya daya alam, kegiatan koperasi dalam ekonomi dan meningkatkan kemajuan teknologi di lingkungan kesejahteraan kabupaten/kota dan masyarakat provinsi
Indikator 2.1.1. Menjelaskan pengertian koperasi
Nomor Soal 1, 2
2.1.2. Menceritakan sejarah koperasi
3, 4, 19
2.1.3. Menyebutkan prinsipprinsip koperasi
15, 16
2.1.4. Menjelaskan lambang koperasi
5, 6, 7
2.1.5. Menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi
12, 13
2.1.6. Menyebutkan tujuan koperasi
9, 17
2.1.7. Menyebutkan manfaat koperasi
8, 10
2.1.8. Menjelaskan struktur organisasi koperasi
11, 14, 18, 20
Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2
Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
2. Mengenal sumber 2.1. Mengenal pentingnya daya alam, kegiatan koperasi dalam ekonomi dan meningkatkan kemajuan teknologi di kesejahteraan lingkungan masyarakat kabupaten/kota dan provinsi
Indikator
1. 2.1.9. Menjelaskan modal
Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 7, 18
koperasi
2. 3. 2.1.10. Mengidentifikasi jenis- jenis koperasi
4. 5. 2.1.11. Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain
6. 7. 2.1.12. Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
5, 6, 10, 12, 13, 16, 17
11, 14, 15
8, 9, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Pada penelitian ini, uji coba instrumen tersebut dilakukan kepada salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang diteskan, yaitu siswa kelas IV SDN 1 Cawas Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2015/2016. Sebelum diuji coba, instrumen tes dan non tes dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui validitas isi dan validitas susunannya, berkenaan dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji. Setelah uji coba instrumen, maka dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas. 3. Validitas Suatu alat evaluasi atau sebuah tes dapat dikatakan valid (sahih) apabila tes tersebut mampu mengukur apa yang harusnya diukur. Arikunto (dalam Riduwan, 2011:97) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar (Riduwan, 2011:72) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan : rxy N X Y
: Koefisien korelasi : Jumlah responden : Hasil pengukuran setiap butir : Kriteria yang dipakai
Pada penelitian ini, peneliti sudah melakukan uji validitas instrumen di SDN 1 Cawas. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 22 menunjukkan bahwa dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid. Hasil tersebut dapat dilihat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
lampiran nomor 17. Berikut ini ringkasan hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh peneliti. Tabel 6 : Hasil Validasi Soal Keterangan Soal yang valid
Soal tidak valid
Nomor Soal 1,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,15,16,17, 20,21,22,24,25,27 2,3,14,18,19,23,26,28,29,30
4. Reliabilitas Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk menghasilkan instrumen yang ajeg dalam memberikan data maka digunakan suatu alat ukur yang disebut reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan software SPSS Versi 22 dalam mencari validitas dan reliabilitas tes setiap siklusnya. Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas Item Tes Koefisien Reliabilitas
Kategori
± 0,80 < r11 ≤ ± 1,00
Sangat Tinggi
± 0,60 < r11 ≤ ± 0,80
Tinggi
± 0,40 < r11 ≤ ± 0,60
Sedang
± 0,20 < r11 ≤ ±0,40
Rendah
r11 ≤ ± 1,00
Sangat rendah
Peneliti sudah melakukan uji reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha Cronbach menunjukkan bahwa instrumen memiliki tingkat reliabiltas yang tinggi dengan 0,669 pada siklus 1 dan 0, 618 pada siklus 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
E. Analisis Data Analisis data ialah upaya guru yang berperan sebagai peneliti untuk mengumpulkan serta mengolah data secara akurat. Data yang dikumpulkan dari setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif. Adapun analisis data yang dilakukan terdiri dari dua macam yaitu: 1. Analisis Data Kualitatif Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi didapat dari jumlah keseluruhan setiap indikatornya dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: %Ks : Persentase Keaktifan n
: Nilai yang didapat siswa
N
: Jumlah siswa
2. Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus. Untuk melihat ketercapaian prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis berupa pilihan ganda. Data kuantitatif berasal dari tes siklus yang dilakukan pada akhir siklus. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi: a. Nilai siswa Skor
yang
diperoleh
menggunakan rumus:
siswa
diubah
menjadi
nilai
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Keterangan: N : Nilai siswa Ʃb : Jumlah jawaban benar Ʃs : Jumlah soal b. Nilai Rata-rata kelas Nilai rata-rata kelas didapat dengan rumus:
Keterangan: NR : Nilai rata-rata kelas ƩN : Jumlah seluruh nilai Ʃs : Jumlah seluruh siswa F. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian ini ditunjukkan pada pencapaian nilai siswa yang tuntas KKM dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan materi koperasi. KKM mata pelajaran IPS yang harus dikuasai siswa kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah 70. Target keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah sebesar 70% siswa di kelas aktif mengikuti pembelajaran. Kondisi awal dan kondisi akhir dari keaktifan dan prestasi belajar siswa yang diharapkan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Penelitian
No.
1.
2.
Target
Jenis Keberhasilan Penelitian
Indikator
Keaktifan Belajar
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Persentase siswa berkeaktifan tinggi
40 % (rendah)
60 % (sedang)
70% (tinggi)
Nilai rata-rata kelas
40
65
75
40 %
60 %
70%
Prestasi Belajar Persentase siswa yang mencapai KKM ( 70 )
Keterangan: Siklus dihentikan jika target akhir siklus 2 sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus Keadaan siswa kelas IV SDN 3 Cawas dalam proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan siswa aktif berangkat sekolah, dan situasi sekolah kondusif untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas IV SDN 3 Cawas. Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan siswa masih takut dan malu bertanya serta hubungan sosial antara siswa putra dan putra belum baik pada saat guru akan membuat kelompok. Peneliti menemukan pula kendala pada saat proses pembelajaran mata pelajaran IPS. Pada mata pelajaran ini ternyata antusiasme siswa kurang baik dalam mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan data nilai prestasi belajar siswa yang rata-rata masih dibawah KKM. Berikut peneliti sajikan data hasil pengamatan keaktifan belajar siswa dan data prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS materi koperasi pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 9 : Nilai Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Siswa
Nilai Keaktifan
Kategori
2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2
Rendah Rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sangat rendah Rendah Sedang Rendah Sangat rendah Rendah Rendah Sangat rendah Sangat rendah Rendah
DR AW AD DO IF NZ RD SG AB FA SC AT AN BT DA DN FR FD IH MC MN MD NA
Keterangan: 1 - 1,5 1,6 - 2,5 2,6 - 3,5 3,5 - 4
: Sangat rendah : Rendah : Sedang : Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut peneliti mendapatkan data. Siswa yang masih sangat rendah keaktifannya adalah 9 orang ( rendah keaktifannya adalah 12 orang ( keaktifannya sedang adalah 2 orang tinggi adalah tidak ada (0%).
). Siswa yang masih . Siswa yang . Siswa yang keaktifannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Berikut ini ini adalah data prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Cawas tahun pelajaran 2014/2015: Tabel 10 : Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IV Semester 2 SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2014/2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Nama Siswa
Nilai
Ketuntasan
Jumlah Rata-rata Persentase T ( KKM=70) Persentase TT
50 75 70 40 75 65 65 55 80 70 60 65 55 40 75 80 65 1085 63,82 41,18 % 58,82 %
TT T T TT T TT TT TT T T TT TT TT TT T T TT T=7, TT=10
EA AI AM AP AB DA DAP KA MW SP SM SR TM DA AR EF VA
Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas 2. Siklus 1 a.
Perencanaan Penelitian siklus 1 ini dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan hari Selasa tanggal 26 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa tanggal 02 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5. Pertemuan
pertama
siklus
1
dilaksanakan
dengan
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
pembelajaran yang terdiri dari 4 indikator, yaitu: 1) menjelaskan pengertian koperasi 2) menceritakan sejarah koperasi 3) menyebutkan prinsip-prinsip koperasi 4) menjelaskan lambang koperasi Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan dengan materi pembelajaran yang terdiri dari 4 indikator, yaitu: 1) menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi 2) menyebutkan tujuan koperasi 3) menyebutkan manfaat koperasi 4) menjelaskan struktur organisasi koperasi b. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, doa, presensi, dan apersepsi. Pada kegiatan inti, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru terlebih dahulu memberikan pengarahan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw. Guru memberikan informasi materi tentang pengertian koperasi, sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi, dan lambang koperasi. Selanjutnya siswa dibagi dalam 4 kelompok asal yang terdiri dari 5-6 siswa. Kemudian guru memberikan pokok-pokok materi ajar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Setiap siswa memilih satu pokok bahasan materi. siswa-siswa yang mendapat pokok bahasan materi yang sama berkumpul menjadi satu kelompok yang disebut kelompok ahli. Di kelompok ahli ini, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
berdiskusi tentang pokok bahasan materi yang sudah mereka dapat. Materi yang dibahas dalam kelompok ahli adalah a) kelompok ahli 1 membahas pengertian koperasi; b) kelompok ahli 2 membahas sejarah koperasi; c) kelompok ahli 3 membahas prinsip-prinsip koperasi; d) kelompok ahli 4 membahas lambang koperasi. Hasil dari diskusi ini kemudian dibawa siswa untuk disampaikan di kelompok asal. Selanjutnya setiap kelompok mendapatkan LKS dengan ragam soal sesuai dengan indikator pembelajaran. Hasil pengerjaan LKS ini kemudian disampaikan secara bergantian setiap kelompoknya dengan cara setiap kelompok menunjuk satu orang untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. Setelah membuat kesimpulan, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Kemudian guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah, yaitu mempelajari materi selanjutnya yang sudah ditentukan. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 1 dilakukan seperti pada pertemuan pertama. Yang membedakan adalah materi pembelajarannya yang dibahas pada setiap kelompok. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini terdiri dari 4 indikator, yaitu: 1) menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi 2) menyebutkan tujuan koperasi 3) menyebutkan manfaat koperasi 4) menjelaskan struktur organisasi koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Materi yang dibahas kelompok ahli pada pertemuan kedua siklus 1 adalah sebagai berikut
a)
kelompok ahli
1 membahas barang
yang
diperjualbelikan di koperasi; b) kelompok ahli 2 membahas tujuan koperasi; c) kelompok ahli 3 membahas manfaat koperasi; d) kelompok ahli 4 membahas struktur organisasi koperasi. Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan tes tertulis secara individu guna mengukur prestasi belajar siswa. Tes tertulis yang dikerjakan terdiri atas 20 soal pilihan ganda. c. Observasi Berdasarkan pelaksanaan siklus 1, peneliti mendapatkan data tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Adapun tabelnya sebagai berikut: Tabel 11 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Siswa DR AW AD DO IF NZ RD SG AB FA SC AT AN BT DA DN FR FD IH MC MN MD NA
Nilai Keaktifan Pertemuan I Pertemuan II 1 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4
Kategori Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sangat rendah Sangat rendah Sedang Sangat rendah Tinggi Sedang Tinggi Rendah Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Keterangan: 1 - 1,5 1,6 - 2,5 2,6 - 3,5 3,5 - 4
: Sangat rendah : Rendah : Sedang : Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut peneliti mendapatkan data. Siswa yang masih sangat rendah keaktifannya adalah 3 orang ( rendah keaktifannya
adalah 3
orang
). Siswa yang masih (
keaktifannya sedang adalah 6 orang ( tinggi adalah 11 orang (
.
Siswa
yang
. Siswa yang keaktifannya .
Berikut ini adalah tabel peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 1: Tabel 12 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 1 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Siswa DR AW AD DO IF NZ RD SG AB FA SC AT AN BT DA DN FR FD IH MC MN MD NA Jumlah Rata-rata Persentase T (KKM=70) Persentase TT
Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas
Nilai 60 55 70 90 80 80 75 75 65 70 60 65 50 40 55 75 45 70 65 70 65 80 70 1530 66,52 52,17 % 47,83 %
Ketuntasan TT TT T T T T T T TT T TT TT TT TT TT T TT T TT T TT T T T=12, TT=11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa dapat diketahui jumlah siswa yang masuk dalam indikator pada lembar pengamatan. Pada siklus 1 pertemuan I, dari 23 siswa ternyata masih ada 8 siswa yang belum fokus pada materi pembelajaran, 17 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 8 siswa yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 10 siswa yang belum bisa menghargai pendapat teman. Pada pertemuan II, terdapat 6 siswa yang belum fokus pada materi pembelajaran, 12 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 6 siswa yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 7 siswa yang belum bisa menghargai pendapat teman. Peneliti melihat data di atas tentang keaktifan siswa yang sesuai indikator belum menunjukkan peningkatan keaktifan yang signifikan, berdasarkan hal tersebut peneliti akan melanjutkannya pada siklus 2. Data hasil prestasi belajar siswa pada siklus 1 terdapat 11 siswa yang belum tuntas nilai KKM pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan data tersebut peneliti akan melanjutkannya pada siklus 2 sehingga target yang sudah direncanakan oleh peneliti tercapai. 3. Siklus 2 a. Perencanaan Penelitian siklus 2 ini dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan hari Selasa tanggal 09 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa tanggal 16 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam pelajaran ke 4 dan 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan dengan materi pelajaran yang terdiri dari 2 indikator, yaitu: 1) menjelaskan modal koperasi 2) mengidentifikasi jenis-jenis koperasi Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan dengan materi pembelajaran yang terdiri dari 2 indikator, yaitu: 1) membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain 2) menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat b. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, doa, presensi, dan apersepsi. Pada kegiatan inti, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru terlebih dahulu memberikan pengarahan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw. Guru memberikan informasi materi tentang modal koperasi dan jenis-jenis koperasi. Selanjutnya siswa dibagi dalam 4 kelompok asal yang terdiri dari 5-6 siswa. Kemudian guru memberikan pokok-pokok materi ajar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Setiap siswa memilih satu pokok bahasan materi. Siswa-siswa yang mendapat pokok bahasan materi yang sama berkumpul menjadi satu kelompok yang disebut kelompok ahli. Di kelompok ahli ini, siswa berdiskusi tentang pokok bahasan materi yang sudah mereka dapat. Materi yang dibahas dalam kelompok ahli adalah a) kelompok ahli 1 membahas modal koperasi bagian 1; b) kelompok ahli 2 membahas modal koperasi bagian 2; c) kelompok ahli 3 membahas jenis-jenis koperasi bagian 1; d) kelompok ahli 4 membahas jenis-jenis koperasi bagian 2. Hasil dari diskusi ini kemudian dibawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
siswa untuk disampaikan di kelompok asal. Selanjutnya setiap kelompok mendapatkan LKS dengan ragam soal sesuai dengan indikator pembelajaran. Hasil pengerjaan LKS ini kemudian disampaikan secara bergantian setiap kelompoknya dengan cara setiap kelompok menunjuk satu orang untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari itu. Setelah membuat kesimpulan, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Kemudian guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah, yaitu mempelajari materi selanjutnya yang sudah ditentukan. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 2 dilakukan seperti pada pertemuan pertama. Yang membedakan adalah materi pembelajarannya. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini terdiri dari 2 indikator, yaitu: 1) membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain 2) menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat Materi yang dibahas kelompok ahli pada pertemuan kedua siklus 2 adalah sebagai berikut a) kelompok ahli 1 membahas perbedaan koperasi dengan badan usaha lain bagian 1; b) kelompok ahli 2 membahas perbedaan koperasi dengan badan usaha lain bagian 2; c) kelompok ahli 3 membahas upaya koperasi dalam menyejahterakan masyarakat bagian 1; d) kelompok ahli 4 membahas upaya koperasi dalam menyejahterakan masyarakat bagian 2. Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan tes tertulis secara individu guna mengukur prestasi belajar siswa. Tes tertulis yang dikerjakan terdiri atas 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
soal pilihan ganda. c.
Observasi Berdasarkan pelaksanaan siklus 2, peneliti mendapatkan data tentang
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Adapun tabelnya sebagai berikut: Tabel 13 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Siswa DR AW AD DO IF NZ RD SG AB FA SC AT AN BT DA DN FR FD IH MC MN MD NA
Keterangan: 1 - 1,5 1,6 - 2,5 2,6 - 3,5 3,5 - 4
Nilai Keaktifan Pertemuan I Pertemuan II 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
: Sangat rendah : Rendah : Sedang : Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut peneliti mendapatkan data. Siswa yang masih rendah keaktifannya adalah 3 orang (
). Siswa yang
keaktifannya sedang adalah 4 orang (
. Siswa yang
keaktifannya tinggi adalah 16 orang
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Berikut ini adalah tabel peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 2: Tabel 14 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 2 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Siswa DR AW AD DO IF NZ RD SG AB FA SC AT AN BT DA DN FR FD IH MC MN MD NA Jumlah Rata-rata Persentase T (KKM=70) Persentase TT
Nilai 80 75 80 100 80 100 85 75 75 70 70 75 65 50 75 85 55 75 75 90 85 80 70 1770 76,96 86,96 % 13,04 %
Ketuntasan T T T T T T T T T T T T TT TT T T TT T T T T T T T=20, TT=3
Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa dapat diketahui jumlah siswa yang masuk dalam indikator pada lembar pengamatan. Pada siklus 2 pertemuan I, dari 23 siswa ternyata masih ada 3 siswa yang belum fokus pada materi pembelajaran, 8 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 3 siswa yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 5 siswa yang belum bisa menghargai pendapat teman. Pada pertemuan II, terdapat 2 siswa yang belum fokus pada materi pembelajaran, 4 siswa belum optimal dalam kerja kelompok, 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
siswa yang belum optimal dalam menyampaikan pendapat, dan 2 siswa yang belum bisa menghargai pendapat teman. Peneliti melihat data di atas tentang keaktifan siswa yang sesuai indikator sudah menunjukkan peningkatan keaktifan yang signifikan, hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyak jumlah siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan indikator pada lembar pengamatan keaktifan. Data hasil prestasi belajar siswa pada siklus 2 terdapat 3 siswa yang belum tuntas nilai KKM pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas nilai KKM telah mencapai target yang sudah direncanakan peneliti, dan siklus 2 dihentikan. B.
Pembahasan 1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan masalah yang didapat, peneliti menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan materi koperasi. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dimana 5-6 siswa dikumpulkan dalam beberapa kelompok (asal). Kemudian setiap siswa akan bertanggungjawab pada satu pokok bahasan dan berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan pokok bahasan yang sama. Kelompok tersebut disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan pokok bahasan yang sudah diperolehnya. Setelah selesai bekerja dalam kelompok ahli, setiap siswa akan kembali pada kelompok asal. Di kelompok asal, siswa berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2. Peningkatan Keaktifan Data persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi dalam pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” adalah sebagai berikut: Tabel 15 : Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi
No 1 2 3
Siklus Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Persentase 0% 48% 70%
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa keaktifan siswa dengan indikator tinggi mengalami kenaikan yang cukup signitifikan bila dibandingkan dengan keadaan awal. Pada keadaan awal persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi 0%, hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya model pembelajaran yang masih bersifat teacher centered sehingga siswa cenderung bosan dalam kegiatan pembelajaran. Keadaan awal yang menunjukkan keaktifan siswa yang masih rendah tersebut menjadikan bahan awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Pada pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa. Hasil siklus 1 menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi naik menjadi 48% dari keadaan awal yang hanya 0%. Pelaksanaan siklus 2 juga menunjukkan grafik peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi bila dibandingkan siklus 1. Hasil pengamatan siklus 2 menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi mencapai 70%. Hasil ini juga menunjukkan target keaktifan siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
kategori tinggi pada siklus 2 bisa tercapai. Guna melihat hasil peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi kelas IV SDN 3 Cawas dalam pelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” tahun pelajaran 2015/2016 maka dibuat diagram grafik sebagai berikut:
Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi
3. Peningkatan Prestasi Belajar Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh data-data hasil tes dalam mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Data hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 akan dibandingkan dengan data awal. Data awal diambil berdasarkan daftar nilai siswa kelas IV SDN 3 Cawas tahun pelajaran 2014/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Tabel 16 : Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan Siklus 1
Pra No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Nama Siswa EA AI AM AP AB DA DAP KA MW SP SM SR TM DA AR EF VA
Nilai 50 75 70 40 75 65 65 55 80 70 60 65 55 40 75 80 65
Jumlah
1085
Rata-rata KKM %T % TT
63,82
Ketunt asan TT T T TT T TT TT TT T T TT TT TT TT T T TT
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Siswa DR AW AD DO IF NZ RD SG AB FA SC AT AN BT DA DN FR FD IH MC MN MD NA
T=7, TT=10
Nilai 60 55 70 90 80 80 75 75 65 70 60 65 50 40 55 75 45 70 65 70 65 80 70 1530
Ketun tasan TT TT T T T T T T TT T TT TT TT TT TT T TT T TT T TT T T T=12, TT=11
Siklus 2 Nilai 80 75 80 100 80 100 85 75 75 70 70 75 65 50 75 85 55 75 75 90 85 80 70 1770
66,52
76,96
52,17 47,83
86,96 13,04
Ketun tasan T T T T T T T T T T T T TT TT T T TT T T T T T T T=20, TT=3
70 41,18 58,82
Keterangan : T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Hasil perbandingan data di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Cawas meningkat setelah diadakannya tindakan dengan mengubah model pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dari data di atas menunjukkan bahwa sebelum diambil tindakan nilai ratarata siswa kelas IV SDN 3 Cawas hanya 63,82 dengan persentase ketuntasan 41,18%. Keadaan berubah ketika tindakan perbaikan pembelajaran dilakukan, yaitu dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Data siklus 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV SDN 3 Cawas naik menjadi 66,52 dan persentase ketuntasan naik menjadi 52,17%. Data siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan pula menjadi 76,96 untuk nilai rata-rata kelasnya dan 86,96% untuk persentase ketuntasannya. Guna melihat hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Cawas dalam pelajaran IPS dengan kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” tahun pelajaran 2015/2016 maka dibuat diagram grafik sebagai berikut:
Gambar 5. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Susanto (2010) tentang “Peningkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur III Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” dengan hasil penelitian, yaitu pada data awal nilai yang diperoleh 53,05, pada siklus 1 mencapai 61,05 dan pada siklus 2 mencapai 72,22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Setyaningrum (2013) tentang “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 08 Kota Tegal” dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 ratarata nilai hasil belajar siswa 73,95 dengan ketuntasan belajar klasikal 73,69%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebesar 74,60% dengan kriteria tinggi, dan nilai performansi guru 85,21 (A). Pada siklus 2 rata-rata nilai hasil belajar siswa 81,84 dengan ketuntasan belajar klasikal 78,95%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 81,47% dengan kriteria sangat tinggi, dan nilai performansi guru 92,86 (A).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
jigsaw
dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang; b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya; d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya; e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individual. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
tinggi. Pada kondisi awal persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi hanya (0%), menjadi 48% pada siklus 1, dan menjadi 70% pada siklus 2. 3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa 63,82 dan persentase ketuntasan 41,18 %. Nilai rata-rata siswa menjadi 66,52 dengan persentase ketuntasan 52,17 % pada siklus 1, dan nilai rata-rata siswa menjadi 76,96 dengan persentase ketuntasan 86,96 % pada siklus 2.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Dalam pembelajaran guru masih terbawa dengan metode konvensional atau belum terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sehingga penerapan dalam pembelajaran kurang maksimal. Selain itu penggunaan media yang belum maksimal sehingga pemahaman siswa tentang materi kurang.
2.
Kurangnya waktu dalam pembelajaran, proses model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan model ini harus disesuaikan dengan beban materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
C. Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan khususnya dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, antara lain: 1. Bagi guru, hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai model alternatif dalam merancang pembelajaran untuk merangsang keaktifan siswa. Sebaiknya menggunakan media dalam pembelajaran untuk mendukung terciptanya keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa. 2. Bagi peneliti, hendaknya dapat mengalokasikan waktu yang tepat dalam proses pembelajaran dengan materi yang akan diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, S. (2002). Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta. Aries, E.F. (2009). Indikator Keaktifan Siswa yang dapat Dijadikan Penilaian dalam PTK. http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikatorkeaktifan-siswa yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/. Diakses pada tanggal 24 April 2016. Dimyati, M. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Imron, A. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Jacobsen, E. & Kauchak. (2009). Methods For Teaching: Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kasbolah, K. (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang. Mahmud, M.D. (1990). Psikologi suatu Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Muhibbin, S. (1995). Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dierich, P. D. http://m4y-a5a.blogspot.co.id/2012/09/indikator-dan-faktor-faktorkeaktifan.html. Diakses pada tanggal 24 April 2016. Poerwadarminta, W.J.S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Setyaningrum, D. (2013). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri Tegalsari 08 Kota Tegal. Semarang: Universitas Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Semarang. http://lib.unnes.ac.id/18177/1/1402408294.pdf. Diakses tanggal 21 Februari 2016. Solihatin, E & Raharjo. (2007). Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sri Rumini dkk. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: FIP-UNY. Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sumaatmadja, N. (1980). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni. Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Susanto, W. (2010). Peningkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur III Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Trianto. (2009). Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Utami. C.Y. (2010). Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IV A dalam Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Winkel, W.S. (1984). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia. Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Lampiran 2 RPP Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Lampiran 3 RPP Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran 4 Materi Pembelajaran Siklus 1 KOPERASI
I. Pengertian Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah meningkatkan
untuk
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Selain itu, juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Fungsi koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut: 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. 2. Koperasi berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. 4. Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan asas kekeluargaan. II. Sejarah Koperasi Gerakan koperasi di gagas pertama kali oleh Robert Owen (17711858). Ia menerapkannya pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786-1865) ia mendirikan took koperasi di Brigthon, Inggris. Koperasi akhirnya berkembang dinegara-negara lain termasuk Indonesia. Di Jerman, berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Inggris. Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh.Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa menyejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Koperasi. III.
Prinsip Koperasi Koperasi yang merupakan kegiatan dalam bidang ekonomi, mempunyai
prinsip sebagai berikut: 1.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5.
Kemandirian, pendidikan, dan kerjasama antara koperasi.
IV. 1.
Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi Hak anggota koperasi - Menghadiri, berpendpat dan memberikan suara dalam rapat - Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas - Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus dan pengawas di luar rapat anggota - Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesame anggota. - Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar
2.
Kewajiban anggota koperasi - Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati - Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang telah diselenggarakan - Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas kekeluargaan
V.
Lambang Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
1. Rantai melambangkan persahabatan yang kekal. 2. Gigi roda melambangkan usaha/karya yang terus-menerus 3. Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi. 4. Timbangan melambangkan keadilan sosial. 5. Bintang dan perisai melambangkan Pancasila. 6. Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh dan berakar. 7. Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian Koperasi Rakyat Indonesia. 8. Merah putih melambangkan sifat nasional koperasi. VI.
Manfaat dan Tujuan Koperasi Segala sesuatu dibentuk atau didirikan tentu mempunyai tujuan. Berikut
ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia: 1. Memajukan kesejahteraan anggota 2. Memajukan kesejahteraan masyarakat 3. Membangun tatanan ekonomi nasional Ketiga tujuan tersebut saling berkaitan. Dengan adanya koperasi kebutuhan para anggota dapat diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan
kesejahteraan anggotanya
berarti
koperasi
juga
memajukan
kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional. Keseluruhan tujuan koperasi tersebut adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
kita menjadi anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni: 1. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) 2. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong 3. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab VII.
Organisasi Koperasi Organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota. Rapat tersebut dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya telah diatur dalam anggaran dasar. Rapat anggota dilaksanakan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Untuk pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas paling lambat 6 bulan. Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa, diatur dalam anggaran dasar. 1. Rapat anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun. Hal yang dilakukan dalam rapat anggota tahunan antara lain: - Menetapkan anggaran dasar - Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas - Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus - Menetapkan pembagian sisa hasil usaha Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama. Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut: - Menaati peraturan koperasi - Menghadiri rapat anggota - Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut: - Mengajukan usul dalam suatu rapat - Mendapat keuntungan atas Sisa Hasil Usaha (SHU) - Dipilih menjadi pengurus koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
- Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota - Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi 2. Pengurus Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Tugas pengurus koperasi adalah sebagai berikut: - Mengelola koperasi dan usahanya. - Menggunakan rancangan kerja. - Menyelenggarakan rapat anggota. - Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban. - Menyelenggarakan perbukuan keuangan dan inventaris secara tertib. - Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. Wewenang pengurus koperasi, adalah sebagai berikut: - Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan. - Memutuskan
penerimaan
dan
penolakan
anggota
baru
serta
pemberhentian anggota sesuai anggaran dasar. - Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfataan koperasi sesuai tanggung jawab dari keputusan rapat anggota. - Melalui keputusan rapat anggota, pengurus dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola yang bertanggung jawab kepada pengurus. 3. Pengawas Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas bertanggungjawab pada rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari pihak luar koperasi. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas, ditetapkan dalam anggaran dasar. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. Wewenang pengawas meneliti catatan yang ada pada koperasi. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. Hal yang harus dilakukan oleh pengawas koperasi antara lain: - Mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
- Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan - Meneliti catatan yang ada pada koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Lampiran 5 Soal Diskusi dan Kunci Jawaban Siklus 1 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Hari, Tanggal Alokasi Waktu
: SD Negeri 3 Cawas : IPS : IV/2 : Selasa, 26 Januari 2016 Selasa, 02 Februari 2016 : 4 x 35 Menit ( 2 x Pertemuan )
A. Indikator Hasil Belajar 1. Menjelaskan pengertian koperasi 2. Menceritakan sejarah koperasi 3. Menyebutkan prinsip-prinsip koperasi 4. Menjelaskan lambang koperasi 5. Menyebutkan bebeapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi 6. Menyebutkan tujuan koperasi 7. Menyebutkan manfaat koperasi 8. Menjelaskan struktur organisasi koperasi
B. Petunjuk Bagi Siswa 1. Diskusikan tugas dari guru dalam kelompok ahli 2. Kerjakan soal dengan teliti dan sungguh-sungguh
C. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar I Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Belajar II a. Siswa dibentuk menjadi 4 kelompok asal. b. Setiap kelompok diberi beberapa soal. c. Setiap siswa dalam satu kelompok mendapat soal yang berbeda. 3. Kegiatan Belajar II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
a. Siswa yang mendapat nomor soal yang sama mengerjakan dalam kelompok ahli. b. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali dalam kelompok asal. 4. Kegiatan Belajar III Siswa mengerjakan soal-soal di kelompok asal kemudian hasilnya dibacakan didepan kelas. Refleksi 1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran ini? 2. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran ini?
Siklus 2 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Hari, Tanggal Alokasi Waktu
: SD Negeri 3 Cawas : IPS : IV/2 : Selasa, 09 Februari 2016 Selasa, 16 Februari 2016 : 4 x 35 Menit ( 2 x Pertemuan )
A. Indikator Hasil Belajar 1. Menjelaskan modal koperasi 2. Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi 3. Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain 4. Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
B. Petunjuk Bagi Siswa 1. Diskusikan tugas dari guru dalam kelompok ahli 2. Kerjakan soal dengan teliti dan sungguh-sungguh
C. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar I Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Belajar II a. Siswa dibentuk menjadi 4 kelompok asal. b. Setiap kelompok diberi beberapa soal. c. Setiap siswa dalam satu kelompok mendapat soal yang berbeda. 3. Kegiatan Belajar II a. Siswa yang mendapat nomor soal yang sama mengerjakan dalam kelompok ahli. b. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali dalam kelompok asal. 4. Kegiatan Belajar III Siswa mengerjakan soal-soal di kelompok asal kemudian hasilnya dibacakan didepan kelas. Refleksi 1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran ini? 2. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran ini?
Soal Diskusi Siklus 1
Kelompok
: .................................
Nama/No.Absen
: 1. ............................. / ................ 2. ............................. / ................ 3. ............................. / ................ 4. ............................. / ................ 5. ............................. / ................ 6. ............................. / ................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Kerjakan Soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah pengertian dari koperasi? _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 2. Kapan koperasi di Indonesia didirikan dan siapa pendirinya? _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 3. Sebutkan 3 prinsip koperasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 4. Sebutkan 3 Hak Anggota Koperasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 5. Apakah arti dari lambang koperasi Rantai dan Timbangan? _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 6. Tuliskan struktur organisasi koperasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________
Soal Diskusi Siklus 2
Kelompok
: .................................
Nama/No.Absen
: 1. ............................. / ................ 2. ............................. / ................ 3. ............................. / ................ 4. ............................. / ................ 5. ............................. / ................ 6. ............................. / ................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Kerjakan Soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Dalam koperasi modal sendiri berasal dari apa saja? _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 2. Apakah yang dimaksud dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)? _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 3. Sebutkan 3 contoh koperasi berdasarkan keanggotaannya! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 4. Apakah yang dimaksud koperasi primer? _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 5. Tuliskan 2 perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 6. Sebutkan 3 Kelebihan koperasi di Indonesia! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________
Kunci Jawaban Soal Diskusi Siklus 1
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. 3. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan secara demokratis, Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, Kemandirian, pendidikan, dan kerja sama antara koperasi. 4. Menghadiri, berpendpat dan memberikan suara dalam rapat, Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas, Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus dan pengawas di luar rapat anggota, Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota, Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar. 5. Rantai melambangkan persahabatan yang kekal, Timbangan melambangkan keadilan sosial. 6. Organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Kunci Jawaban Soal Diskusi Siklus 2
1. Simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simapanan cadangan, dan simpanan hibah. 2. Koperasi Simpan Pinjam (KSP): Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. 3. Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi Pasar, Koperasi Unit Desa, Koperasi Sekolah. 4. Koperasi primer: Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang. Anggota koperasi primer paling sedikit 20 orang. 5. No
Perbandingan
Koperasi
BUMN/BUMS
1 Tujuan
Kesejahteraan bersama
Mencari laba sebanyak
2 Sifat
Sukarela/bebas
Tertutup/tidak semua orang – banyaknya
keanggotaan 3 Modal
Para anggota
Negara atau orang-orang
4 Kekuasaan
Rapat anggota
Rapat Umum Pemegang Saham
tertinggi
(RUPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
5 Laba
Besar kecil peran
Besar kecil modal
6 Organisasi
Pengurus, pengawas, dan RUPS, direksi, dan komisaris rapat anggota
6. Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah: -
Bersifat terbuka dan sukarela.
-
Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
-
Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
-
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Siklus 1 dan 2 Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Siklus 1
Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
2.2. Mengenal 2. Mengenal sumber daya alam, pentingnya koperasi dalam kegiatan ekonomi dan kemajuan meningkatkan kesejahteraan teknologi di lingkungan masyarakat kabupaten/kota dan provinsi
Indikator
Nomor Soal
2.1.1. Menjelaskan 1, 2 pengertian koperasi 2.1.2. Menceritakan 3, 4, 19 sejarah koperasi 2.1.3. Menyebutkan 15, 16 prinsip-prinsip koperasi 2.1.4. Menjelaskan lambang koperasi 5, 6, 7 2.1.5. Menyebutkan beberapa jenis barang 12, 13 yang diperjualbelikan dalam koperasi 2.1.6. Menyebutkan tujuan koperasi 9, 17 2.1.7. Menyebutkan manfaat koperasi 8, 10 2.1.8. Menjelaskan struktur organisasi 11, 14, 18, 20 koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Lampiran 8 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 1
Nama Kelas No. Absen
: : :
Soal Tes Siklus 1 Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Badan usaha yang paling sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah…….. a. Pabrik b. Toko c. Koperasi d. Usaha 2. Pengertian koperasi secara umum adalah… a. Organisasi yang beranggotakan orang yang bekerjasama secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama berasaskan kekeluargaan b. Organisasi yang beranggotakan orang yang bekerjasama secara sukarela untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya c. Organisasi yang didirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari Negara d. Organisasi yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang 3. Bapak koperasi Indonesia adalah……… a. Soekarno b. Moh Hatta c. Moh Yamin d. Soeharto 4. Hari koperasi diperingati setiap tanggal… a. 11 Juli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
b. 12 Juli c. 11 Juni d. 12 Juni 5. Lambang koperasi yang memiliki arti persahabatan yang kokoh adalah…………. a. Pohon beringin b. Kepala banteng c. Rantai d. Bintang dan perisai 6. Gambar timbangan pada lambang koperasi memiliki arti………. a. Keadilan sosial b. Kemakmuran rakyat c. Persahabatan yang kokoh d. Usaha yang terus menerus 7. Sifat nasional koperasi dilambangkan oleh……… a. Pohon beringin b. Bintang dan perisai c. Warna merah dan putih d. Roda bergigi 8. Mempermudah angggota masyarakat memperoleh kebutuhan merupakan….. a. Hak anggota koperasi b. Manfaat koperasi c. Tujuan koperasi d. Kewajiban anggota koperasi 9. Di bawah ini merupakan tujuan koperasi adalah….. a. Meningkatkan kesejahteraan anggota b. Meningkatkan kesejahteraan pengawas c. Memperoleh keuntungan besar d. Menjual barang kebutuhan siswa 10. Siswa SD N Umbulwidodo adalah anggota koperasi sekolah. Salah satu manfaat yang diperoleh siswa menjadi anggota koperasi adalah…… a. Mendapat musuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
b. Melatih kedisiplinan c. Melatih berorganisasi d. Mendapa teman 11. Memenuhi anggaran dasar merupakan…….. a. Kewajiban anggota koperasi b. Hak anggota koperasi c. Manfaat koperasi d. Tujuan koperasi 12. Bacalah kalimat di bawah ini! 1. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas kekeluargaan 2. Memilih atau dipilih menjadi pengrus atau pengawas 3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan 4. Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat Berdasarkan kalimat diatas yang merupakan hak anggota koperasi adalah…….. a. Semuanya b. 1 c. 1 dan 2 d. 1 dan 3 13. Dibawah ini yang merupakan kewajiban anggota koperasi adalah….. a. Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota b. Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan d. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota 14. SHU dibagikan kepada anggota setiap …. a. Minggu
c. Akhir tahun
b. Akhir bulan
d. Rapat
15. Asas koperasi, yaitu …. a. Kekeluargaan dan kegotong royongan b. Keadilan dan kejujuran c. Kekayaan dan kerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
d. Kebijaksanaan dan kemanusiaan 16. Kemajuan koperasi menjadi tanggung jawab..... a. Pengurus koperasi b. Karyawan c. Badan pengawas d. Anggota dan pengurus 17. Koperasi dibentuk bertujuan untuk..... a. Meningkatkan kesejahteraan pengurus b. Memperoleh keuntungan besar c. Meningkatkan kesejahteraan anggota d. Menjual barang kebutuhan 18. Pengurus koperasi dipilih oleh..... a. Anggota b. Pemerintah c. Badan pengawas d. Pengurus lama 19. Yang memperkenalkan Koperasi pertama kali di Indonesia adalah.... a. Dr. Wahidin S b. Robert Owen c. R. Aria Wiriatmadja d. Dr. Sutomo 20. Dibawah ini merupakan Perangkat Organisasi Koperasi, kecuali....... a. Rapat Anggota b. Pemimpin c. Pengurus d. Pengawas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
KUNCI JAWABAN Soal Tes Siklus 1
1.
C
2.
A
3.
B
4.
B
5.
C
6.
A
7.
C
8.
B
9.
A
10. C 11. A 12. D 13. C 14. C 15. A 16. D 17. C 18. A 19. B 20. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Lampiran 9 Hasil Jawaban Siswa Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus 2 I.
MODAL KOPERASI Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama.
Dengan demikian diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lain. Menurut Undang-Undang Perkoperasian modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. 1. Modal sendiri Modal sendiri dapat berasal dari: a.
Simpanan pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. c.
Simpanan sukarela Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu.
d. Dana cadangan Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. e.
Dana hibah. Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
2. Modal pinjaman Modal pinjaman dapat berasal dari: a. Anggota b. Koperasi lain c. Bank d. Sumber lain yang sah Selain modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan. Modal penyertaan bersumber dari pemerintah maupun masyarakat. Untuk meningkatkan usaha koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien. Hal ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota yang tetap. Seperti memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Agar koperasi dapat mewujudkan fungsi dan perannya, usaha yang dikembangkan adalah usaha dalam kehidupan ekonomi rakyat. Salah satu di antaranya adalah simpan pinjam. Untuk mengembangkan usaha koperasi, pemerintah memberikan dorongan dalam bentuk kesempatan usaha yang seluas-luasnya, memantapkan menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri, mengupayakan tata hubungan saling menguntungkan dengan badan usaha, membudayakan koperasi dalam masyarakat. Adapun bimbingan dan kemudahan pemerintah terhadap koperasi adalah sebagai berikut: - Pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian perkoperasian. - Bimbingan usaha sesuai kepentingan ekonomi anggota. - Kemudahan memperkokoh permodalan. - Pengembangan jaringan usaha koperasi. - Memberikan bantuan konsultasi untuk mengatasi permasalahan koperasi. II. JENIS-JENIS KOPERASI 1. Berdasarkan jenis usahanya Berdasarkan jenis usahanya koperasi dapat kita bedakan sebagai berikut: a.
Koperasi produksi: Koperasi jenis ini melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang. Barang-barang yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi. Bagi para anggota yang memiliki usaha, dapat memasok hasil produksinya ke koperasi. Misalnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
berupa hasil kerajinan, pakaian jadi, dan bahan makanan. b. Koperasi konsumsi: Koperasi ini menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang antara lain berupa bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumahtangga. c.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP): Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada koperasi. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur. Jasa yang diberikan kepada penabung dan jasa yang diterima koperasi dari peminjam sesuai dengan kesepakatan pada rapatanggota.
d. Koperasi Serba Usaha(KSU): Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha. Seperti menjual kebutuhan pokok dan barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan pinjam dan pelayanan jasa. 2. Berdasarkan keanggotaannya Berdasarkan keanggotaannya koperasi dapat dibedakan antara lain, sebagai berikut: a.
Koperasi Pegawai Negeri (KPN): Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
b. Koperasi Pasar (Koppas): Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya. c.
Koperasi Unit Desa (KUD): Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
(nelayan). Beberapa usaha KUD, antara lain: - Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat pemberantas hama, dan alat-alat pertanian. - Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani. d. Koperasi Sekolah: Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah. Misalnya alat tulis menulis, buku-buku pelajaran, serta makanan. Keberadaan koperasi sekolah sangat penting. Selain menyediakan kebutuhan bagi warga sekolah, juga sebagai sarana pendidikan bagi siswa untuk belajar berorganisasi dalam bentuk usaha bersama. 3. Berdasarkan Tingkatannya Berdasarkan tingkatannya koperasi dapat dibedakan sebagai berikut: a.
Koperasi primer: Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang. Anggota koperasi primer paling sedikit 20orang.
b. Koperasi sekunder: Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi. c.
Koperasi sekunder meliputi: - Pusat koperasi: Pusat koperasi merupakan koperasi yang anggotanya paling sedikit lima buah koperasi primer dan berada di satu kabupaten/kota. - Gabungan koperasi: Gabungan koperasi merupakan koperasi yang anggotanya paling sedikit tiga buah pusat koperasi. Wilayahnya meliputi satu provinsi atau lebih. - Induk
koperasi:
Induk
koperasi
merupakan
koperasi
yang
anggotanya paling sedikit tiga buah gabungan koperasi. III. PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BADAN USAHA LAIN Secara umum terdapat tiga badan hukum yang memiliki usaha di bidang ekonomi. Ketiga badan hukum tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan koperasi. Badan-badan hukum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
itu memiliki ciri khas, tujuan dan cara kerja yang berbeda-beda. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba ynag bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang dimiliki oleh seseorang atau swasta. Badan usaha ini sepenuhnya dikelola oleh swasta, termasuk permodalannya. Karena itu, keuntungan yang berhasil diperoleh juga akan menjadi milik dari pihak swasta itu. Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki oleh perseorangan atau badan hukum koperasi. Koperasi lebih merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan menyejahterakan anggotanya. Koperasi memang berusaha untuk mencari laba, tetapi laba itu pada akhirnya diberikan kepada para anggotanya. Berikut beberapa perbedaan antara koperasi dengan BUMN /BUMS
No
Perbandingan
Koperasi
BUMN/BUMS
1 Tujuan
Kesejahteraan bersama
Mencari laba sebanyak
2 Sifat keanggotaan
Sukarela/bebas
Tertutup/tidak semua orang – banyaknya
3 Modal
Para anggota
Negara atau orang-orang
4 Kekuasaan tertinggi
Rapat anggota
Rapat Umum Saham (RUPS)
5 Laba
Besar kecil peran
Besar kecil modal
6 Organisasi
Pengurus, pengawas, dan RUPS, direksi, dan komisaris rapat anggota
Pemegang
IV. PERAN KOPERASI BAGI KESEJAHTERAAN RAKYAT Setiap orang dewasa dapat menjadi anggota sebuah koperasi. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis koperasinya. Keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, derajat maupun agama. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan adanya koperasi anggota yang membutuhkan kebutuhan pokok dapat membeli di koperasi dengan harga yang lebih murah. Anggota yang membutuhkan pinjaman modal usaha dapat meminjam di koperasi. Dengan demikian para anggota dapat terbebas dari rentenir yang meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi. Bagi anggota yang memiliki hasil produk tertentu juga dapat menjualnya di koperasi. Demikian pula para petani di desa juga dapat terhindar dari tengkulak yang membeli hasil panen dengan harga seenaknya. Dapatkah koperasi mendapatkan untung? Tentu saja dapat. Keuntungan koperasi bisa diperoleh antara lain dari laba penjualan dan jasa peminjaman. Meskipun koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa peminjaman yang besar. Namun apabila koperasi berjalan dengan lancar keuntungan koperasi pun bisa menjadi besar pula. Untuk siapa keuntungan yang diperoleh koperasi? Keuntungan koperasi akan dikembalikan kembali kepada anggota sebagai SHU (Sisa Hasil Usaha). Tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada yang dirugikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia. Meski demikian koperasi di Indonesia masih banyak kelemahannya. Meskipun juga telah memiliki beberapa kelebihan. Kita perlu tahu kelebihan dan kelemahan koperasi di Indonesia. Dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat belajar bagaimana memanfaatkan kelebihannya, dan bagaimana mengatasi kelemahannya. Hal ini bertujuan agar koperasi benar-benar menjadi badan usaha yang melindungi dan mengayomi masyarakat 1. Kelebihan koperasi di Indonesia Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah: - Bersifat terbuka dan sukarela. - Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
anggota. - Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal - Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan 2. Kelemahan koperasi diIndonesia Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah: - Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas. - Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi. - Pengurus kadang-kadang tidak jujur. - Kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Siklus 2
Standar
Kompetensi dasar
Indikator
Nomor Soal
Kompetensi 2. Mengenal
2.2. Mengenal
8. 2.1.9. Menjelaskan
sumber daya
pentingnya
alam, kegiatan
koperasi dalam 9.
ekonomi dan
meningkatkan10. 2.1.10.
kemajuan
kesejahteraan
Mengidentifikasi jenis-
teknologi di
masyarakat
jenis koperasi
1, 2, 3, 4, 7, 18
modal koperasi
lingkungan
11.
kabupaten/kota
12. 2.1.11. Membedakan
5, 6, 10, 12, 13, 16, 17
11, 14, 15
antara koperasi dengan
dan provinsi
badan usaha lain 13. 14. 2.1.12. Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
8, 9, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran 12 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 2 Nama Kelas No. Absen
: : :
Soal Tes Siklus 2 Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar! 1. Modal koperasi berasal dari….. a. Anggota b. Pemerintah c. Pembeli saham d. Pajak 2. Sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi angggota adalah….. a.
Simpanan pokok
b. Simpanan sukarela c.
Simpanan wajib
d. Simpanan cadangan 3. Simpanan wajib adalah…. a.
Sejumlah uang yang dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota
b. Sejumlah uang yang dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu c.
Sejumlah yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan
d. Sejumlah uang yang diberikan kepada orang atau lembaga lain kepada koperasi 4. Sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha (SHU) adalah…. a. Dana cadangan b. Dana simpanan c. Dana hibah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
d. Dana keuntungan 5. Ibu Narni memiliki tugas mengajukan laporan keuangan. Ibu Narni adalah seorang……….. a. Anggota koperasi b. Rapat anggota c. Pengawas koperasi d. Pengurus koperasi 6. Di bawah ini merupakan wewenang pengawas koperasi adalah……….. a.
Meneliti catatan yang ada pada koperasi
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi c.
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan iventaris secara tertib
d. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai anggaran dasar 7. Persyaratan untuk menjadi pengawas koperasi ditetapkan dalam…………… a.
Anggaran dasar
b.
Rencana kerja
c.
Kebijaksanaan umum
d.
SHU
8. Rapat anggota koperasi diadakan untuk membahas hal-hal berikut ini, kecuali…… a.
Anggaran dasar
b.
Penerimaan anggota
c.
Membuat rencana kerja
d.
Pembagian SHU
9. Koperasi produksi adalah…… a.
Koperasi yang menjual kebutuhan sehari-hari
b.
Koperasi yang melayani orang meminjam uang
c.
Koperasi yang bergerak di bidang usaha pembuatan barang
d.
Koperasi yang menyediakan pupuk
10. Di bawah ini yang termasuk jenis koperasi menurut keanggotaanya adalah………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
a.
Koperasi konsumsi
b.
Koperasi primer
c.
Koperasi sekolah
d.
Koperasi serbausaha
11. Koperasi kredit merupakan jenis koperasi menurut…… a.
Keanggotaannya
b.
Lapangan usahanya
c.
Tingkatannya
d.
Lingkungannya
12. Salah satu contoh koperasi fungsional adalah……….. a.
Koperasi guru
b.
Koperasi simpan pinjam
c.
Koperasi sekolah
d.
Koperasi produksi
13. Di bawah ini merupakan koperasi sekunder, kecuali………… a.
Pusat koperasi
b.
Induk koperasi
c.
Gabungan koperasi
d.
Anak koperasi
14. Salah satu perbedaan koperasi dengan BUMN adalah………. a. Koperasi bertujuan untuk melindungi keselamatan masyarakat sedangkan BUMN bertujuan menyejahterakan anggota b. Modal koperasi berasal dari Negara sedangkri anggan modal BUMN berasal dari anggota c. Jenis koperasi misalnya koperasi sekolah dan KUD sedangkan jenis BUMN misalnya Firma dan PT d. Keuntungan koperasi dibagi setiap tahun berdasarkan jasa anggota kepada koperasi sedangkan keuntungan BUMN untuk membantu menyejahterakan masyarakat 15. Amatilah table berikut ini! No 1
Perbedaan Tujuan
Koperasi Bums Menyejahterakan anggota Mencari laba sebesar-besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
2
Modal
Anggota
Seseorang/sekelompok orang
3
Jenis
Koperasi sekolah, KUD,
PT PLN, PT Telkom, PT
KORPRI
Garuda Indonesia
Dibagi setiap tahun
Dibagi berdasarkan modal
berdasar besarnya jasa
yang disetor
4
Keuntungan
anggota kepadakoperasi Berdasarkan tabel diatas yang bukan merupakan perbedaan koperasi dengan BUMS adalah………… a.
1
b. 2 c.
3
d. 4 16. Di bawah ini barang-barang yang dijual di koperasi unit desa kecuali………. a. Penggaris b. Pupuk c. Benih d. Obat hama 17. Berikut ini barang-barang yang dijual di koperasi sekolah kecuali….. a. Penggaris b. Buku c. Pensil d. Bunga 18. Simpanan wajib dalam koperasi dibayarkan …. a. Setiap bulan b. Pada saat masuk menjadi anggota c. Setiap akhir tahun d. Setiap rapat 19. Salah satu kelemahan koperasi adalah terbatasnya… a. Anggota b. Modal c. Pegurus d. Tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
20. Kelebihan koperasi adalah ..... a. Mempunyai banyak modal b. Mendapat keuntungan dari orang lain c. Meningkatkan kesejahteraan anggota d.
Bisa menguasai beberapa usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
KUNCI JAWABAN Soal Tes Siklus 2
1. A 2.
A
3.
B
4.
A
5.
D
6.
A
7.
B
8.
B
9.
C
10. C 11. B 12. A 13. A 14. D 15. C 16. A 17. D 18. A 19. B 20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 14 Lembar Pengamatan dan Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa
LEMBAR PENGAMATAN Keaktifan Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Cawas Indikator No. Absen
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. dst.
Nama Siswa
Fokus siswa terhadap materi pembelajaran
Kerjasama kelompok
Keaktifan Kemampuan Menghargai menyampaikan pendapat pendapat teman
Total Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Lampiran 15 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa
No.
Tingkat Keaktifan
1.
Sangat (ss)
rendah/Pasif
2.
Keaktifan rendah (kr)
Poin Keaktifan 1 1. 2. 3. 4. 2
1. 2. 3.
4.
3.
Keaktifan sedang (ks)
3
1. 2. 3.
4.
Keaktifan tinggi (kt)
4
4. 1. 2.
3.
4.
Kriteria Perhatian kurang. Kerjasama rendah. Tidak mempunyai gagasan/ide. Kurang menghargai pendapat teman. Sudah mulai ada perhatian. Kerjasama mulai nampak. Sudah mempunyai gagasan/ide tetapi masih belum berani mengungkapkan secara lugas. Mulai bisa menghargai pendapat teman. Perhatian terhadap pembelajaran sudah baik. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk. Berani menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru. Menghargai pendapat teman. Perhatian terhadap pembelajaran sangat baik. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk dan terlihat lebih menonjol diantara teman-temanya. Mampumenyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru secara runtut dan jelas. Menghargai pendapat dan mampu memotivasi teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 17 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Instrumen Tes Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Hasil Pengujian Validitas Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Sign. 2 tailed 0.002 0,209 0,984 0,003 0,000 0,011 0,038 0,005 0,000 0,001 0,001 0,038 0,015 0,185 0,031 0,004 0,025 0,458 0,421 0,026 0,018 0,044 0,209 0,005 0,023 0,322 0,000 0, 516 0,312 0,735
Keterangan Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Hasil Pengujian Validitas Siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Sign. 2 tailed 0.035 0,728 0,673 0,005 0,000 0,009 0,040 0,006 0,000 0,003 0,000 0,040 0,018 0,002 0,020 0,004 0,202 0,464 0,381 0,018 0.018 0,042 0,263 0,006 0,029 0,288 0,000 0,413 0,289 0,516
Keterangan Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Lampiran 18 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabiltas Instrumen Tes
Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,669
30
Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,618
N of Items 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran 19 Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup
Yoga Dharmawan adalah anak pertama dari pasangan A. Maruta dan ER. Ngatini. Lahir di Klaten pada tanggal 05 Juni 1991. Pendidikan pertama dimulai di Taman Kanakkanak Pertiwi pada tahun 1995-1997. Dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar Negeri 2 Gombang pada tahun 1997-2003. Tahun 2003-2006 penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cawas. Penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cawas tahun 2006-2009. Selanjutnya pada tahun 2009-2016 menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama pendidikan, penulis aktif dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan misalnya menjadi panitia dalam Parade Gamelan sebagai anggota perlengkapan, panitia Workshop Dongeng, panitia Inisiasi Prodi Mahasiswa Baru dan lain-lain.