PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Putri Kurnia Cahyaningrum NIM : 121134052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Putri Kurnia Cahyaningrum NIM : 121134052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKATRA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1.
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya, Hidayah-Nya, Kekuatan kepadaku, serta selalu mendampingi setiap langkah hidupku.
2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Tudjilan, B.Sc., serta Ibu Endang Karuniatun, S.E. yang tak pernah berhenti mendoakanku, tak pernah lelah
selalu
mendukungku,
mendorongku,
mendampingi,
serta
memberikan semangat selama ini. 3. Ketiga kakakku tersayang, Aris Kurnianto, Bayu Cahyono, S.H., dan Heru Prabowo yang selalu memberiku semangat dan tak pernah lelah memberikan dukungan kepadaku. 4. Keenam keponakanku Aliffia, Faiq, Difa, Herin, Nada, dan Shallu yang selalu menghiburku. 5. Calon Imamku Putut Prabowo yang selalu menemani dan memberi motivasi untukku. 6. Sahabatku tercinta, Melati, Tantri, Dewi, Ririn, Krispin, Dian, Diah, dan Vio serta teman-teman kelas B Krik yang tak pernah bosan memberiku masukan, semangat, dan dukungan. 7. Seluruh keluarga besar SD Negeri Glagahan, Pandak, Bantul. 8. Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu, pengalaman, dan motivasi untukku.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Hasbunaa Allahu Wani’maalwakiil” “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung” (QS Ali Imran: 173)
“Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara”
(QS Al-Ahzab: 3)
Bahagia bukan berarti hidup kita tidak pernah diuji, tetapi bagaimana kita bisa menghadapi ujian itu dengan bijak demi mendewasakan diri kita, serta menyadari dan meyakini bahwa Allah senantiasa bersama di sepanjang ujian itu. (Putri Kurnia Cahyaningrum)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Putri Kurnia Cahyaningrum Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (3) meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah 17 siswa kelas IV SD Negeri Glagahan tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keaktifan, lembar kuesioner, lembar wawancara, dokumentasi, dan soal pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa telah berhasil dilakukan dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: a) menyampaikan tujuan, b) pembagian kelompok, c) penyampaian materi, d) kegiatan kelompok, e) kuis individu, dan f) pemberian penghargaan. (2) Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dari skor awal 54,7 (rendah) meningkat menjadi 61,7 (sedang) pada siklus I, dan meningkat menjadi 73,7 (tinggi) pada siklus II. (3) Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari rata-rata nilai pada kondisi awal 69,4 dengan persentase ketuntasan (35%) pada siklus I meningkat menjadi 70,3 dengan persentase ketuntasan (52,9%), dan pada siklus II meningkat menjadi 82,5 dengan persentase ketuntasan (85,7%). Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, STAD.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE ENHANCEMENT OF ACTIVITY AND STUDENT ACHIEVEMENT OF SCIENCE BY APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL ON STAD TYPE IN FOURTH GRADE STUDENT OF GLAGAHAN STATE ELEMENTARY SCHOOL IN SCHOOL YEAR OF 2015/2016 Putri Kurnia Cahyaningrum Sanata Dharma University 2016 This research was motivated by the low activity and achievement of Glagahan Elementary School on fourth grade student in science subjects. The research aims to (1) describe efforts to increase the activity and learning achievement of Science through the application of cooperative learning model on STAD type (2) increase the activity of learning of Science through the application of cooperative learning model on STAD type (3) improve learning achievement of Science through the application of cooperative learning model on STAD type. This type of research was the Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. The subjects were 17 fourth grade students of Glagahan Elementery Schoolin the school year of 2015/2016. The object of this research was to increase the activity and student achievement in science subjects. The instrument that used is the observation sheet activeness, liveliness questionnaire, interview sheets, documentation, and multiple choice questions. Data analysis techniques used in this research was quantitative-qualitative descriptive analysis. The results showed that (1) efforts to enhance the activity and learning achievement of Science has been successfully done by applying Cooperative Learning STAD with steps: a) presents the objectives, b) division of the group, c) delivery of content of teachers, d) activities of the group, e) individual quizzes, and f) the award. (2) application of cooperative learning model on STAD type can improve students' learning activeness from baseline 54,7 (low) increased to 61,7 (average) in the first cycle, and increased to 73,7 (high) on the second cycle. (3) The application of cooperative learning model on STAD type can improve student achievement in science subjects from the increase in average student achievement in science subjects from initial conditions was 69,4 with the percentage of completeness (35%) on the first cycle to 70,3 with the percentage of completeness (52,9%), and the second cycle increased to 82,5 with the percentage of completeness (85,7%).
Keywords: Activeness of Learning, Learning Achievement, STAD
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperolah gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul skripsi “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Melalui
Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Glagahan Tahun Ajaran 2015/2016”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Apri Damai Sagita K., S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. Y.B. Adimassana, M. A. selaku dosen pembimbing I yang telah memberi banyak sekali masukan dan membimbing penulis dalam penyusunan maupun penyelesaian skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah memberi banyak sekali masukan dan membimbing penulis dalam penyusunan maupun penyelesaian skripsi. 6. Sukiran, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 7. Danung Ikhwantoro, S.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Glagahan yang telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 8. Bapak/Ibu Guru dan karyawan/karyawati SD Negeri Glagahan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak sekali membantu penulis selama melakukan penelitian di SD Negeri Glagahan. 9. Siswa dan siswi kelas IV SD Negeri Glagahan tahun ajaran 2015/2016 yang telah bekerjasama dengan baik selama penelitian berlangsung. 10. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dengan penuh kesabaran selama penulis menempuh kuliah. 11. Keluarga tercinta, Ibu Endang Karuniatun, Bapak tudjilan, ketiga kakak penulis yaitu Antok, Bayu, dan Heru, serta keponakan yang telah memberikan dorongan dan doa selama penulisan skripsi ini. 12. Temanku Putut Prabowo yang segera menjadi teman hidup. 13. Sahabatku tercinta Melati, Tantri, Dewi, Ririn, Krispin, Dian, Diah, dan Vio serta teman-teman kelas B “Krik” yang membantu dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang .................................................................................................
1
Batasan Masalah...............................................................................................
6
Rumusan Masalah ............................................................................................
6
Tujuan Penelitian .............................................................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Manfaat Penelitian ...........................................................................................
7
Definisi Operasional.........................................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka...........................................................................................
9
2.2. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 28 2.3. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 35 2.4. Hipotesis Tindakan.................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 37 3.2. Setting Penelitian ...................................................................................... 41 3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 50 3.4. Instrumen Penelitian.................................................................................. 52 3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................................ 61 3.6. Teknik Analisis Data ................................................................................. 75 3.7. Kriteria Keberhasilan ................................................................................ 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 78 4.2. Pembahasan ............................................................................................... 99
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 109 5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 110 5.3. Saran .......................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112 LAMPIRAN .................................................................................................... 118 BIODATA PENELITI ................................................................................... 310
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel.3.1 Jadwal Penelitian............................................................................. 42 Table 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa...................... 53 Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa .................................... 54 Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa ..................... 55 Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kuesioner ........................................................ 55 Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa .................................... 56 Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar .............................................. 57 Tabel 3.8 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar ............................................. 57 Tabel 3.9 Kisi-Kisi Wawancara ....................................................................... 58 Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Guru ............................................................ 58 Tabel 3.11 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi ....................... 60 Tabel 3.12 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi ...................... 60 Tabel 3.13 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II .............................. 61 Tabel 3. 14 Pedoman Penskoran Validasi ........................................................ 63 Tabel 3.15 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran .................................... 64 Tabel 3.16 Hasil Validasi Silabus .................................................................... 65 Tabel 3.17 Hasil Validasi RPP ......................................................................... 65 Tabel 3.18 Hasil Validasi LKS ........................................................................ 66 Tabel 3.19 Hasil Validasi Soal Evaluasi .......................................................... 67 Tabel 3.20 Hasil Validasi Lembar Observasi .................................................. 68 Tabel 3.21 Hasil Validasi Lembar Kuesioner .................................................. 69
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.22 Validitas Soal Siklus I .................................................................... 71 Tabel 3.23 Validitas Soal Siklus II .................................................................. 72 Tabel 3.24 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas ...................................................... 74 Tabel 3.25. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 74 Tabel 3.26 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 75 Tabel 3.27 Kriteria Keberhasilan ..................................................................... 77 Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ......... 79 Tabel 4.2 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ......... 80 Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal .......................... 81 Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal ...................................... 82 Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ................... 86 Tabel 4.6 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ................... 87 Tabel 4.7 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I .................................... 88 Tabel 4.8 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................... 89 Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II .................. 94 Tabel 4.10 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II................ 95 Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa Siklus II.......................................... 96 Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ............................................ 97 Tabel 4.13 Tabel Hasil Keaktifan Belajar Siswa ............................................. 104 Tabel 4.14 Tabel Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa .................................. 104 Tabel 4.15 Tabel Hasil Prestasi Belajar Siswa................................................. 107 Tabel 4.16 Tabel Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 108
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan ..................................... 34 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 36 Gambar 3.1. Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart ................ 39 Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar ...................................... 105 Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar ................ 109
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1 Surat Perijinan Penelitian ........................................................ 118 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................... 120 LAMPIRAN 3 Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................ 122 LAMPIRAN 4 Hasil Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal ...................... 147 LAMPIRAN 5 Perangkat Pembelajaran Siklus I ............................................. 157 LAMPIRAN 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II ........................................... 213 LAMPIRAN 7 Lembar Observasi ................................................................... 250 LAMPIRAN 8 Lembar Kuesioner ................................................................... 252 LAMPIRAN 9 Soal Evaluasi ........................................................................... 254 LAMPIRAN 10 Sampel Lembar Kerja Siswa ................................................. 262 LAMPIRAN 11 Data Hasil Observasi ............................................................. 268 LAMPIRAN 12 Data Hasil Kuesioner ............................................................ 279 LAMPIRAN 13 Perhitungan Keaktifan Belajar .............................................. 290 LAMPIRAN 14 Data Prestasi Belajar ............................................................. 294 LAMPIRAN 15 Sampel Hasil Soal Evaluasi................................................... 299 LAMPIRAN 16 Foto-foto Kegiatan ................................................................ 306
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta definisi operasional. 1.1.
Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
terdapat dalam pendidikan Sekolah Dasar (SD). IPA di Sekolah Dasar mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan siswa agar dapat memahami tentang dunia alam sekitarnya.Dalam pembelajaran IPA, materi yang diajarkan sangat erat hubungannya dengan alam sekitar dan kehidupan manusia. Sehingga melalui pembelajaran IPA manusia dapat lebih mengenal alam dan lingkungan secara lebih luas dan mendalam. Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wadah yang tepat untuk membuat manusia terutama siswa menjadi lebih mudah mempelajari tentang dirinya sendiri, alam, serta lingkungan sekitar yang akhirnya dapat diterapkan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Srini (1997:16), beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPAyaitu, IPA berguna bagi kehidupan siswa serta melatih siswa untuk dapat berpikir kritis. IPA atau sains merupakan pengetahuan tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Sains selain menjadi sebuah produk juga sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan, dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut. Pendapat lain yakni Maslichah (2006:7) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran IPA, seorang guru dituntut
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
untuk dapat mengajak siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran yang bersifat menyenangkan serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran tersebut, seorang guru juga dituntut untuk membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SD Negeri Glagahan pada hari Selasa, 20 Oktober 2015, guru kelas IV menyatakan bahwa selama pembelajaran, hanya ada tiga siswa yang aktif di dalam kelas. Dari seluruh siswa, hanya ketiga orang tersebut yang selalu menjawab saat guru mengajukan pertanyaan secara lisan. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum mereka pahami, hanya ketiga siswa itu juga yang aktif bertanya. Menurut guru kelas IV, pada setiap pembelajaran IPA siswa yang aktif menjawab dan bertanya hanya ketiga siswa tersebut. Siswa juga jarang membuat catatan karena menurut guru kelas IV, siswa sudah merasa cukup dengan adanya buku pegangan dari Sekolah. Saat guru memberikan tugas kelompok, guru juga memaparkan bahwa tidak semua anggota dalam kelompok ikut berpartisipasi, hanya beberapa siswa saja yang ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas kelompok. Selain melakukan wawancara kepada guru kelas IV, peneliti juga melakukan observasi di kelas dan menyebarkan kuesioner kepada siswa untuk melihat keaktifan awal siswa kelas IV. Observasi dan penyebaran kuesioner dilaksanakan pada hari yang sama dengan pelaksanaan wawancara dan dilakukan saat mata pelajaran IPA. Rata-rata hasil observasi keaktifan belajar siswa yaitu 54,7 dan termasuk dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan pembagian kuesioner yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas IV masih rendah. Keaktifan belajar siswa yang rendah diketahui dari pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi alat indera manusia yang masih dilakukan secara konvensional, yaitu guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah, serta kurangnya interaksi antara siswa dan siswa, serta antara siswa dengan guru, sehingga siswa kurang memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan belajar siswa yang rendah tentu sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada pencapaian belajar siswa tahun ajaran 2014/2015 Kompetensi Dasar 1.3. tentang Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindera dengan fungsinya, adalah sebesar 69,4 sedangkan KKM pada Kompetensi Dasar tersebut sebesar 75. Dari 20 siswa, terdapat 7 siswa (35%) yang mencapai Kriteria Kentuntasan Minimal dan sisanya yaitu 13 siswa (65%) masih di bawah KKM. Berdasarkan uraian tersebut, tentu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukannya penelitian karena terdapat keterkaitan antara keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Dimana seperti yang kita ketahui jika keaktifan belajar siswa tinggi, maka akan berpengaruh pada prestasi belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA
adalah
pembelajaran
pembelajaran Kooperatif
Kooperatif merupakan
(Cooperative suatu
model
Learning). pembelajaran
Model yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
bersifat heterogen (Rusman, 2012:202). Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan siswa dalam suasana belajar yang demikratis serta dalam perannya sebagai tutor bagi teman sebayanya. Banyak tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada tipe STAD (Student Team Achievement Division).
Menurut Slavin (2005:12), model pembelajaran
Kooperatif
Team
tipeStudent
Achievement
Division(STAD)
merupakan
pendekatan yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model yang paling sederhana, sehingga model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru memulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dituntut untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang dibahas karena melalui belajar dengan teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses pemahaman siswa lebih mudah dan cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Nur Asma (2008:3) yang menyatakan bahwa siswa lebih cepat menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman sebaya daripada bahasa yang digunakan oleh orang dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Selain pendapat beberapa ahli di atas, terdapat pula beberapa penelitian yang terkait dengan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD, antara lain: penelitian yang dilakukan oleh Adi (2007) tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas V, penelitian Ayunani (2013) tentang peningkatkan keaktifan siswa kelas IV melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA, Penelitian Pralisti (2014) tentang penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV, serta Penelitian Novitasari (2015) tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti memilih model pembelajaran Kooperatif tipe STAD karena menurut peneliti model pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini dapat menumbuhkankemampuansiswa dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama kemampuansiswauntukberinteraksi, bekerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswadalam kelompokyang akan membantu siswa dalam mempelajari dan mendalami konsep-konsep IPA atau sains, sehingga yang dipelajari siswa menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang-orang disekelilingnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Glagahan Tahun Ajaran 2015/2016”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.2.
Batasan Masalah Batasan masalah bertujuan agar penelitian tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi hanya pada variabel keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahanpada mata pelajaran IPA, Standar Kompetensi 1 yaitu Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya serta pemeliharaannya. Khususnya Kompetensi Dasar 1.3 yaitu Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindera dengan fungsinya dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).
1.3.
Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah,
maka
dapat
dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut: 1.3.1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi alat indera manusia? 1.3.2. Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia? 1.3.3. Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.4.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.4.1. Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifandan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDNegeri Glagahanmelalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi alat indera manusia. 1.4.2. Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 1.4.3. Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.
1.5.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1. Bagi peneliti Memberikan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA alat indera pada manusia untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. 1.5.2. Bagi guru Menumbuhkan kreativitas dalam mengembangkan model pembelajaran Kooperatif STAD, sehingga mampu meningkatkan pemahaman konsep IPA pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1.5.3. Bagi sekolah Menambah sumber bacaan serta referensi yang ada di sekolah dan dapat meningkatkan wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.5.4. Bagi peneliti lain Memberi referensi hasil Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Glagahan tahun ajaran 2015/2016.
1.6.
Definisi Operasional
1.6.1. Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan semangat untuk mencapai pengetahuan atau hasil dari pengalaman. 1.6.2. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa berupa nilai melalui usahanya untuk mencapai pengetahuan atau hasil dari pengalaman. 1.6.3. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar melalui kegiatan ilmiah dan berdasarkan sikap ilmiah. 1.6.4. Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan teknik bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam Bab II ini akan dijabarkan tentang dasar teori penelitian atau kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. 1.1.
Kajian Pustaka Dalam kajian teori ini akan dijabarkan tentang keaktifan belajar, prestasi
belajar, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, materi alat indera pada manusia, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran kooperatif tipe Student TeamAchievement Division (STAD). 1.1.1. Keaktifan Belajar Dalam keaktifan belajar ini akan dijabarkan tentang pengertian keaktifan belajar serta indikator keaktifan belajar. 1.1.1.1.Pengertian Keaktifan Belajar Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan. Dalam mengategorikan keaktifan, dapat ditinjau dari dua hal, yaitu keaktifan dapat digolongkan menjadi keaktifan jasmani dan keaktifan rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi (1) keaktifan indera yaitu pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain; (2) keaktifan akal; serta (3) keaktifan ingatan. Keaktifan juga termasuk dalam sumber pembelajaran yang merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain (Mulyasa,
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2006:158). Pendapat lain yakni Dimyati dan Mudjiono (2006:45) menyatakan bahwa keaktifan dapat mempunyai beranekaragam bentuk, mulai dari yang mudah diamati (fisik), maupun yang sulit diamati (psikhis). Contoh kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis, dan berlatih keterampilan-keterampilan lainnya. Sedangkan contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan konsep yang lain, serta menyimpulkan hasil percobaan. Dari beberapa pendapat di atas tentang keaktifan, dapat disimpulkan bahwa keaktifan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan baik secara fisik maupun secara mental. Gagne dan Barliner (dalam Anni,2004:21) menyatakan bahwabelajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunyakarena hasil dari pengalaman. Slavin (dalam Anni, 2004:21) menyatakanbahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Gagne (dalamAnni, 2004:21), juga menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Menurut Gronbach (dalam Musfiroh, 2008:15), belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman. Lebih rinci Klein (dalam Musfiroh, 2008:15) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yangrelatif permanen dihasilkan dari proses pengalaman. Berdasarkan pengertian di atas tampak bahwa konsep belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
1. Belajar berkaitan dengan perubahan tingkah perilaku. 2. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. 3. Perubahan perilaku karena aktivitas belajar bersifat permanen. Menurut Zaini Hisyam, dkk (2008:1) pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menentukan ide pokok dari matapelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif, siswa diajak untuk ikut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan belajar aktif,siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat maksimal. Siswa adalah yang melakukan kegiatan belajar, oleh karena itu siswa harus aktif. Dengan bantuan guru siswa harus mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Siswa memiliki kemampuan potensial baik fisik maupun psikologis, karena hal tersebut maka sebaiknya guru membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa benar-benar terwujud. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa baik secarafisik maupun secara mental dengan semangat untuk mencapai pengetahuan atau hasil dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
1.1.1.2.Indikator Keaktifan Belajar Menurut Sudjana (2001:72), keaktifan siswa dalam mengikuti
proses
belajar mengajar dapat dilihat dalam (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah; (5) melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal; serta (6) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. Deirich (dalam Hamalik,2001:90) menyatakan bahwa indikator keaktifan belajar siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut: a.
Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang lain.
b.
Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan, merumuskan, diskusi, bertanya atau interupsi.
c.
Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan.
d.
Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengisi angket.
e.
Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu melukis, membuat grafik, pola, atau gambar.
f.
Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat, memiliki kesenangan atau berani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
g.
Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat atau membuat model.
h.
Kegiatan mental, yaitu mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan atau membuat keputusan. Sebagaimana telah dikemukakan, cara apapun yang digunakan pada waktu
belajar mengandung unsur keaktifan pada diri siswa meskipun kadarnya berbedabeda.Tujuh dimensi dalam proses belajar-mengajar dimana terdapat variasi kadar cara belajar siswa aktif sebagai berikut : a.
Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan belajarmengajar;
b.
Penekanan pada aspek afektif dalam pengajaran;
c.
Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, utama yang berbentuk interaksi antar siswa;
d.
Penerimaan guru terhadap perbuatan dan sumbangan siswa yang kurang relevan atau yang salah;
e.
Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok;
f.
Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan yang penting dalam kegiatan di sekolah;
g.
Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani masalah pribadi siswa, baik yang berhubungan ataupun yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Sedangkan menurut Sudjana (2009:61), keaktifan belajar siswa dapat
dilihat dari beberapa kegiatan, antara lain adalah (1) siswa turut serta dalam melaksanakan tugas selama proses pembelajaran, (2) siswa terlibat dalam pemecahan masalah selama kegiatan pembelajaran, (3) siswa bertanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk membantu memecahkan persoalan yang dihadapinya, (5) siswa melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (6) siswa melatih diri dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, (7) siswa menerapkan apa yang diperoleh selama menyelesaikan tugas. Ahli lain, yakni Dimyati dan Mudjiono (2006:45) menyatakan bahwa indikator keaktifan meliputi beberapa hal sebagai berikut (1) siswa mencatat tugas yang diberikan oleh guru selama kegiatan pembelajaran, (2) siswa melakukan diskusi dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran, (3) siswa ikut serta dalam proses tanya jawab, (4) siswa terlibat dalam membuat kesimpulan pembelajaran. Dari beberapa pendapat para ahli di atas tentang indikator keaktifan belajar, maka peneliti membuat kesimpulan tentang indikator keaktifan belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Memperhatikan penjelasan atau instruksi dari guru. (2) Bertanya kepada guru atau teman terkait materi yang belum jelas. (3) Mengemukakan gagasan. (4) Mencatat penjelasan dari guru. (5) Bekerjasama dalam kelompok. (6) Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. (7) Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
1.1.2. Prestasi Belajar 1.1.2.1.Pengertian Prestasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru (2008:1101), prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan dikerjakan). Sedangkan belajar menurut James O. Whittaker (dalam Djamarah, 2011:12), belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Ahli lain yakni Slameto (dalam Djamarah, 2011:13) juga merumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya R. Gagne (dalam Susanto, 2013:01) mengungkapkan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Hamalik (dalam Susanto, 2013:04) juga menekankan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan kebiasaan, sikap, dan keterampilan, serta pengetahuan. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui usahanya untuk mencapai pengetahuan atau hasil dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
1.1.3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 1.1.3.1.Hakikat IPA Menurut Garis-Garis Besar Program Pengajaran (1994:61), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Susanto (2013:165) mengungkapkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.Ilmu Pengetahuan Alam dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh ilmuwan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji dengan kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam yang berupa kumpulan fakta dan konsep membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap, yaitu seorang ilmuwan harus memiliki sikap ilmiah dalam pembelajaran sains. Pembelajaran IPA pada tingkat Sekolah Dasar hendaknya mampu menuntun siswa untuk memiliki rasa ingin tahu tentang alam di lingkungan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
yang kemudian memiliki keterampilan menggali dan mencari tahu tentang fakta ataupun masalah yang terdapat di dalamnya, sehingga siswa dapat memiliki kemampuan untuk menuliskan hal yang mereka temukan di alam sekitar secara ilmiah. Menurut Sulistyorini (dalam Susanto 2013:169), ada Sembilan aspek yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapatkan sesuatu yang baru, kerjasama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggungjawab, berpikir keras, dan kedisiplinan diri. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar melalui kegiatan ilmiah, dimana ilmu pengetahuan alam dibagi menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap. 1.1.3.2.Tujuan IPA di Sekolah Dasar Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut Badan Nasional Standar Pendidikan tahun 2006 (dalam Susanto, 2013:171) antara lain: 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat melatih siswa menjadi lebih menghargai akan ciptaan Tuhan yaitu alam sehingga siswa dapat ikut menjaga kelestarian alam. Selain itu, dengan adanya rasa menghargai siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya tentang alam dan lingkungan sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari serta menjadi bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
1.1.4. Materi Alat Indera Pada Manusia Materi pelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar terlebih pada kelas IV masih dianggap cukup sulit karena penyampaian materi dalam pelajaran IPA oleh guru masih bersifat abstrak, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Padahal pada siswa usia sekolah dasar masih termasuk dalam tahap operasional kongkrit. Dengan permasalahan tersebut, perlu adanya metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
yang dapat mempermudah siswa dalam menerima dan menangkap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah tentang alat indra manusia. Pada siklus I telah dibahas tentang bagian-bagian alat indra pada manusia beserta fungsinya serta cara kerja alat indra. Bagian-bagian dan fungsi dari kelima alat indra pada manusia dibahas pada pertemuan pertama, dan pertemuan kedua membahas tentang cara kerja dari masing-masing alat indra. Pada siklus II telah dibahas tentang gangguan pada alat indra manusia serta cara memelihara kebersihan dan kesehatan alat indra manusia. Gangguan dari masingmasing alat indra beserta penyebabnya dibahas pada pertemuan pertama, sedangkan cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing alat indra dibahas pada pertemuan kedua.
1.1.5. Pembelajaran Kooperatif 1.1.5.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Hamid Hasan (dalam Solihatin, mengandung
pengertian
bekerjasama
dalam
2007:04), Cooperative
mencapai
tujuan
bersama.
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran lain, karena pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok (Sanjaya, 2006:242). Menurut Isjoni (2013:14), pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda (heterogen). Hal tersebut didukung dengan pendapat Slavin (dalam Isjoni, 2013:15) yang mengemukakan bahwa pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Dari beberapa definisi pembelajaran kooperatif di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan teknik bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. 1.1.5.2.Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Suprijono (2013:59) tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Ahli lain yaitu Slavin (dalam Taniredja, 2013:60) mengemukakan bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Menurut Johnson & Johnson (dalam Trianto, 2013:57), tujuan pokok belajar kooperatif adalah untuk memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individual maupun kelompok. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Louisell & Descamps (dalam Trianto, 2009:52) mengungkapkan bahwa jika siswa bekerja dalam sebuah tim, maka dengan sendirinya akan memperbaiki hubungan di antara siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
1.1.5.3.Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif Johnson & Johnson serta Sutton (dalam Trianto, 2013:60) mengungkapkan bahwa terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: 1) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. 2) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antar siswa. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. 3) Tanggungjawab individual. Tanggungjawab individual dalam belajar kooperatif dapat berupa tanggungjawab siswa dalam hal: a) membantu siswa yang membutuhkan bantuan dan b) siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja siswa lain dalam kelompoknya. 4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan, seorang siswa juga dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus. 5) Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa adanya proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. Selain unsur-unsur penting, dalam model pembelajaran kooperatif juga terdapat prinsip-prinsip yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran lainnya. Prinsip-prinsip tersebut menurut Slavin (dalam Trianto, 2013:61) adalah: 1) Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. 2) Tanggungjawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggungjawab ini difokuskan pada usaha untuk membantuk teman yang lain dalam satu kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan orang lain. 3) Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, maupun rendah sama-sama merasa tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai. 1.1.5.4.Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Menurut Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2013:36), kelebihan atau keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif ini adalah: 1) saling ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu, 3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, 5) terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6) memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. 1.1.5.5.Macam-macam Tipe dalam Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Isjoni (2013:74) ada beberapa macam tipe dalam model pembelajaran Kooperatif. Macam-macam tipe pembelajaran tersebut antara lain: 1. Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan tipe yang Tipe ini dikembangkan oleh Slavin dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. 2. Tipe Jigsaw Pembelajaran kooperatif model jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Setiap kelompok diberi informasi yang membahas salah satu topik dari materi pelajaran. 3. Tipe Teams Games Tournaments (TGT) TGT
adalah
salah
satu
menempatkan
siswa
dalam
tipe
pembelajaran
kooperatif
kelompok-kelompok
belajar
yang yang
beranggotakan 5 sampai 6 siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Penerapan TGT hampir mirip dengan STAD dalam hal komposisi kelompok, dan lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
kerjanya. Bedanya, jika STAD istilah yang digunakan adalah kuis, maka dalam TGT istilah tersebut biasanya berganti menjadi game akademik. 4. Tipe Group Investigation (Investigasi Kelompok) Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena
memadukan
antara
prinsip
belajar
kooperatif
dengan
pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Setiap kelompok bebas memilih sub topik dari keseluruhan materi yang diajarkan, dan kemudian membuat laporan kelompok. Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. 5. Tipe Struktural Tipe ini menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Terdapat enam komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural. Keenam komponen itu adalah sebagai berikut: struktural dan konstruk yang berkaitan, prinsip-prinsip dasar, pembentukan kelompok dan pembentukan kelas, kelompok, tata kelola, dan keterampilan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
1.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1.1.6.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Team-Achievement Division atau yang sering dikenal dengan STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang dalam aplikasi pembelajarannya menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2013:68). Menurut Isjoni (dalam Taniredja,2013: 64) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dari beberapa pendapat para ahli tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dapat ditarik kesimpulan bahwa model kooperatif tipe STAD merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan interaksi kelompok dimana dalam satu kelompok tersebut terdiri dari 4-6 orang siswa yang heterogen dalam pengetahuan, agama, suku, dan budaya. 1.1.6.2.Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Rusman (2011:215) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dikelompokkan menjadi beberapa langkah berikut, antara lain: 1.
Penyampaian tujuan Pada awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2.
Pembagian kelompok Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa pada setiap kelompoknya dan memprioritaskan heterogenitas (keragaman) dari segi prestasi akademik, gender atau jenis kelamin, serta ras atau etnik.
3.
Presentasi guru Guru menyampaikan materi pelajaran yang terlebih dahulu sudah menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut dan pentingnya materi yang akan dipelajari. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran, guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga menjelaskan tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai siswa.
4.
Kegiatan belajar dalam Tim (Kerja tim) Siswa belajar dalam kelompok. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan apabila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari model pembelajaran tipe STAD.
5.
Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
masing-masing kelompok. Siswa diberikan ruang secara individual dan tidak diperbolehkan untuk bekerja sama, sekalipun itu dalam satu kelompok. Ini dilakukan agar siswa secara mampu bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain dalam memahami bahan ajar tersebut. 6.
Pemberian penghargaan pada kelompok Guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan nilai dengan rentang 0-100. Selanjutnya guru memberikan penghargaan atas keberhasilan kelompok dengan melakukan penghitungan skor individu dan menghitung skor kelompok. Sejalan dengan Rusman, ahli lain yakni Trianto (2013:70) juga
mengemukakanbahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari enam langkah atau fase, antara lain: 1.
Fase 1 (Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
2.
Fase 2 (Menyajikan/menyampaikan informasi) Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara mendemonstrasikan materi pembelajaran yang akan diajarkan atau lewat bahan bacaan.
3.
Fase 3 (Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar) Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan kegiatan kelompok secara efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
4.
Fase 4 (Membimbing kelompok bekerja dan belajar) Guru
membimbing
kelompok-kelompok
belajar
pada
saat
mereka
mengerjakan tugas mereka. 5.
Fase 5 (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan secara individu ataupun dengan cara masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6.
Fase 6 (Memberikan penghargaan) Guru mencari cara untuk memberikan penghargaan baik dalam proses pembelajaran maupun untuk hasil belajar individu dan kelompok. Berdasarkan
kedua
ahli
di
atas,
peneliti
memutuskan
untuk
menggabungkan pendapat kedua ahli dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain: 1.
Penyampaian tujuan
2.
Pembagian kelompok
3.
Penyajian/penyampaian materi
4.
Kegiatan dalam kelompok
5.
Kuis (evaluasi)
6.
Pemberian penghargaan
2.2.Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelusuran yang peneliti lakukan terhadap skripsi yang mengulas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak sedikit, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
yang membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi alat indera manusiauntuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Glagahan belum pernah ditemukan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut: 2.2.1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adi (2007) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswakelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara pada subpokok bahasan SatuanPengukuran Luas dan Volume pada tahun pelajaran 2005/2006. Data diambildengan menggunakan tes dan lembar pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan skor rata-rata kemampuan komunikasimatematika siswa dalam pembelajaran meningkat dari rata-rata 2,0 pada siklus Imenjadi 3,125 pada siklus II dari skala maksimum 4. Banyaknya siswa yangmemperoleh skor rata-rata ≥ 2,5 dalam mengerjakan soal komunikasi matematikajuga meningkat dari 16 siswa (43,25%) pada siklus I menjadi 29 siswa (78,38%)pada siklus II. Pada hasil belajar siswa juga mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
peningkatan, diperolehnilai rata-rata kelas 64,73 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 37,84%sebelum diadakan penelitian meningkat menjadi 70,14 dengan persentaseketuntasan klasikal sebesar 51,35% pada siklus I meningkat lagi menjadi 77,70dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 81,08% pada siklus II. Dari hasiltersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD dapat
meningkatkan
hasil
belajar
dan
kemampuan
komunikasi
matematikasiswa kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara.
2.2.2. Penelitian Ayunani (2013) dengan judul “Peningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri Sukomangli 01 Kecamatan Reban Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2012/2013”. Penelitian ini bertujuan untukmeningkatkan keaktifan siswa dan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Sukomangli 01 melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahaptahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas IV SDN Sukomangli 01 yang berjumlah 12 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan. Variabel yang diselidiki adalah keaktifan siswa, keterampilan guru dan hasil belajar. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar observasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Sukomangli 01 Kecamatan Reban Kabupaten Batang tahun pelajaran 2012/ 2013 dapat ditingkatkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Keaktifan siswa pada kondisi awal sebesar 39% telah meningkat menjadi 83% pada kondisi akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi
model
pembelajaran
koopertif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan keaktifan serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Sukomangli 01 Reban Batang.
2.2.3. Penelitian Pralisti (2014) dengan judul
“Penerapan
Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS materi Masalah Sosial siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi dengan penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi yang berjumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Observasi, tes, dokumentasi, wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
dengan
penerapan
pendekatan
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
belajar siswa dari sebelum tindakan dengan rata-rata kelas mencapai 55,71 setelah dilakukan tindakan siklus 1 meningkat menjadi 63,57 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,71. Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hasil belajar siswa dari sebelum tindakan hanya 28,57% siswa yang nilainya di atas KKM, pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas KKM 42,85%, dan pada siklus II siswa yangmendapat nilai di atas KKM 78,57%. Penerapan pendekatan pembelajaranKooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten.
2.2.4. Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2015) dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas III A SDK Demangan Baru 1”. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1, (2) untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (3) untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang masuk dalam kriteria cukup aktif pada indikator (1) partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (2) keberanian mengungkapkan pendapat (3) tanggung jawab terhadap tugas. Pada kondisi awal mendapatkan 14,81%, sementara pada siklus I mendapatkan 55,55%, dan pada siklus II mendapatkan 70,37%. Pada prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa presentase lulus KKM kondisi awal 64,27% siswa yang lulus KKM, semestara pada siklus I mendapatkan 70,07% yang lulus KKM dari 27 siswa dan pada siklus II mendapatkan 96,29%. Prestasi belajar siswa juga menunjukkan bahwa rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal 77,64, sementara pada siklus I meningkat menjadi 81,81 dan pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 88,89. Kebaharuan penelitian yang dilakukan ini dengan penelitian-penelitian lain yang relevan terletak pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA materi Panca Indera Manusia. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD. Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu untuk meningkatkan keaktifan belajar serta prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Adi (2007) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara.
Ayunani (2013) Peningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri Sukomangli 01 Kecamatan Reban Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2012/2013.
Yang Diteliti Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa
Pralisti (2014) Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untukMeningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Klaten Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas IV SD NegeriGlagahan Tahun
Novitasari (2015) Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IIIA SDK Demangan Baru 1 Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan
Ajaran 2015/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2.3.Kerangka Berpikir Siswa memiliki keaktifan yang berbeda-beda terhadap suatu materi pembelajaran maupun kegiatan pembelajaran tertentu, ada yang tinggi ada pula yang rendah. Keaktifan yang tinggi terlihat dengan tingkat aktivitas siswa dalam keikutsertaan dalam pembelajaran, sedangkan keaktifan yang rendah terlihat saat siswa memilih untuk pasif dalam keikutsertaannya dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut seperti yang terlihat pada siswa kelas IV SD Negeri Glagahan yang sebagian besar siswanya terlihat pasif dan tidak menunjukkan keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar yang berdampak pada rendahnya pula prestasi belajar siswa. Hal ini bukan semata-mata salah siswa itu sendiri. Kemungkinan juga kesalahan metode atau pendekatan guru dalam mengajar, maka pembelajaran perlu dirancang agar siswa dapat berpeluang untuk berinteraksi serta berkomunikasi untuk mengembangkan dan mengoptimalkan keaktifan siswa yang akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti hendak melakukan penelitian dengan meningkatkan keaktifan siswa yang akan berdampak pula pada prestasi belajar siswa dengan cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan melihat kelebihan dari STAD itu sendiri, yaitu melatih serta mengolah interaksi dan komunikasi siswa, agar lebih aktif dalam pembelajaran serta dapat memperoleh pemahaman tentang materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Pembelajaran berpusat pada guru (metode ceramah)
Kondisi Awal
Keaktifan belajar dan prestasi belajar IPA kelas IV meningkat
Siklus I dan II
Keaktifan belajar dan prestasi belajar IPA kelas IV rendah
Penerapan model kooperatif tipe STAD
Tindakan
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir 2.4.Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis tindakan, antara lain: 2.4.1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia dapat ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: 1)penyampaian tujuan, 2) pembagian kelompok, 3) penyajian/penyampaian materi, 4) kegiatan dalam kelompok, 5) kuis (evaluasi),6) pemberian penghargaan. 2.4.2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusiadari skor rata-rata kondisi awal 54,7 (rendah) menjadi 70 (tinggi). 2.4.3. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia dari nilai rata-rata kondisi awal 69,4 menjadi 80 dan dari persentase ketuntasan belajar 35% menjadi 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kisi-kisi soal (instrumen evaluasi), validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, serta indikator keberhasilan tindakan. 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Muslich, 2010:08), Penelitian Tindakan Kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan ahli lain yakni Suyanto (dalam Muslich, 2010:09) yang mengungkapkan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar guru dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran di kelas secara profesional. Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dengan melalui beberapa tahap, yakni tahap merencanakan, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif, yaitu bahwa penelitian dilakukan melalui kerjasama atau partisipasi antara peneliti dan guru kelas. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, kemudian menganalisis data dan melaporkan hasil penelitian. Menurut Kurt Lewin (dalam Kunandar, 2008:42), penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempat tahap tersebut merupakan satu siklus tindakan. Setelah keempat tahap dalam satu siklus tersebut dilakukan dan jika dirasa hasil yang diperoleh dari siklus pertama belum memenuhi target, maka akan dilanjutkan pada siklus yang kedua. Hal tersebut sering disebut dengan desain penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010:17) seperti yang tampak pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Observasi Gambar 3.1. Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart
Empat aspek pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kunandar, 2008:70-76) adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan yang diuji secara empiris sehingga perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil proses belajar mengajar, sekaligus mengungkap faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tindakan. Rencana penelitian disusun berdasarkan hasil pengamatan awal yang reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
b. Tindakan Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan.
c.
Observasi Observasi
dalam
Penelitian
Tindakan
Kelas
adalah
kegiatan
pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja proses belajar mengajar. Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif. Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruh (yang disengaja dan tidak disengaja), keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang timbul dalam konteks terkait.
d. Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi (perenungan) merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis.
3.2. Setting Penelitian Dalam setting penelitian ini akan dijabarkan tentang lokasi penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, serta waktu pelaksanaan penelitian.
3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Glagahan yang beralamat di Glagahan, Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, 55761.
3.2.2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Glagahan TahunAjaran 2015/2016 dengan jumlah 17 siswa yang terdiri dari 5 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan.
3.2.3. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia dengan KD Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindera dengan fungsinya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SDNegeri Glagahan Tahun Pelajaran 2015/2016. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari peran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari tes evaluasi yang dilakukan setelah pembelajaran berlangsung.
3.2.4. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 12 bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 hingga semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017, yaitu pada bulan September 2015-September2016. Tabel.3.1 Jadwal Penelitian Bulan
3.2.5. Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang pembelajara setiap siklusnya menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
Des
Permohonan ijin penelitian Observasi pra penelitian Penyusunan proposal Penelitian Pengumpulan data hasil penelitian Penyusunan laporan penelitian Ujian Skripsi Revisi Pembuatan Artikel
Nov
Okt
Sep
Agu
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
7. 8. 9.
Des
6.
Nov
2. 3. 4. 5.
Okt
1.
Kegiatan
Sep
No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
3.2.5.1.Persiapan (Pra-Siklus) 1. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan. 2. Observasi kepada siswa di kelas IV untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan pembelajaran sebelum dilakukannya tindakan atau penelitian. 3. Peneliti meminta data nilai siswa kelas IV semester I pada tahun sebelumnya. 4. Wawancara kepada guru kelas untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul sebagai penyebab kurangnya keaktifan siswa serta rendahnya hasil prestasi belajar siswa dalam materi alat indera pada manusia. 5. Peneliti membuat RPP, LKS, kisi-kisi soal, Instrumen penilaian, media, dan instrumen penelitian yang didiskusikan dengan guru kelas dalam melaksanakan tindakan. 6. Peneliti bersama guru kelas membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompoknya yang di dalamnya terdapat siswa yang memiliki tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang berbeda (heterogen) untuk tindakan pada pertemuan pertama. 7. Mempersiapkan penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik. 3.2.5.2.Rencana Tindakan Tiap Siklus: Penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan tindakan siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Pada tahap perencanaan siklus I ini peneliti membuat silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diteliti serta menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembuatan
perangkat
pembelajaran.Setelah
perangkat
pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian menyiapkan lembar observasi yang digunakan saat pemberian tindakan, serta menyiapkan media pembelajaran dan sumber belajar lainnya.Setelah semua selesai, peneliti kemudian mengelompokkan siswa-siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompoknya dan bersifat heterogen. b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) pada masing-masing pertemuan, yang menekankan pada pengenalan alat indera pada manusia dan kegunaan dari bagian-bagian alat indera manusia tersebut. 1) Pertemuan 1 a) Guru
menyiapkan
perangkat
pembelajaran
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD) c) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. (Langkah 2 STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
d) Guru menampilkan berbagai
gambar alat indera pada
manusiadidepan kelas. e) Guru bertanya tentang wujud alat indera dari gambar yang ditampilkan. f) Guru menjelaskan secara singkat tentang alat indera pada manusia, serta kegunaannya.(Langkah 3 STAD) g) Guru meminta siswa mengerjakan LKS bersama dengan kelompok. Sembari siswa mengerjakan tugas LKS, guru mengamati dan memberi nilai kepada setiap siswa dalam diskusi.(Langkah 4 STAD) h) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan kelompok. i) Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas. j) Siswa mengerjakan kuis individu.(Langkah 5 STAD) k) Guru memberi skor individu kepada masing-masing siswa. l) Guru
memberi
penghargaan
kepada
kelompok
terbaik.(Langkah 6 STAD) 2) Pertemuan 2 a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD) b) Guru mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu.(Langkah 3 STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
c) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang sama dengan pembagian kelompok pada pertemuan yang lalu.(Langkah 2 STAD) d) Setiap kelompok mengerjakan LKS dari guru.(Langkah 4 STAD) e) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan dari masingmasing kelompok. f)
Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas.
g) Setiap siswa mengerjakan soal evaluasi. (Langkah 5 STAD) a) Guru
memberi
penghargaan
kepada
kelompok
terbaik.(Langkah 6 STAD) c. Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi tentang keaktifan siswa yang telah dibuat oleh peneliti, apakah hasil dari tindakan yang dilakukan sesuai dengan harapan peneliti atau belum.Di dalam observasi ini peneliti juga menggunakan bantuan kamera untuk mengambil gambar aktivitas siswa selama proses pembelajaran. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi tentang kendala, hambatan, dan keberhasilan yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan. Peneliti juga merancang tindakan selanjutnya sebagai dasar perbaikan siklus selanjutnya jika belum terjadi peningkatan keaktifan serta hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Jika hasil dari pemberian tindakan masih belum sesuai dengan harapan peneliti, maka peneliti menentukan dan merencanakan tindak lanjut yang akan dilakukan (melanjutkan pada siklus II). 2. Siklus II Pelaksanaan siklusII ini hampir sama dengan pelaksanaan siklus I. a. Perencanaan tindakan siklus II Perencanaan tindakan pada siklus II ini hampir sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan pada siklus II ini, peneliti membuat silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, serta membuat bahan ajar setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian menyiapkan lembar observasi, menyiapkan media pembelajaran dan sumber belajar lainnya. b. Pelaksanaan tindakan Siklus kedua ini juga dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan selama 2 jam
pelajaran
(2x35)
pada
masing-masing
pertemuan,
yang
menekankan pada kelainan yang dapat menyerang alat indera manusia serta cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat indera manusia. 1) Pertemuan 1 a) Guru
menyiapkan
perangkat
pembelajaran
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
c) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok sesuai dengan hasil evaluasi pada siklus I. (Langkah 2 STAD) d) Guru membagikan media pembelajaran kepada masing-masing kelompok. e) Guru bertanya tentang penyakit yang dapat dialami oleh masing-masing alat indera. f)
Guru menjelaskan secara singkat tentang aturan melakukan kegiatan pembelajaran.(Langkah 3 STAD)
g) Guru meminta siswa mengerjakan LKS bersama dengan kelompok. Sembari siswa mengerjakan tugas LKS, guru mengamati dan memberi nilai kepada setiap siswa dalam diskusi.(Langkah 4 STAD) h) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan kelompok. i)
Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas.
j)
Guru memberikan kuis kepada siswa. (Langkah 5 STAD)
k) Guru memberi kesimpulan pembelajaran l)
Guru
memberi
penghargaan
kepada
kelompok
terbaik.(Langkah 6 STAD) 2) Pertemuan 2 a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD) b) Guru mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu. (Langkah 3 STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
c) Guru bertanya jawab tentang cara merawat kebersihan dan kesehatan alat indera. d) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang sama dengan pembagian kelompok pada pertemuan yang lalu.(Langkah 2 STAD) e) Setiap kelompok mengerjakan LKS dari guru.(Langkah 4 STAD) f)
Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan dari masingmasing kelompok.
g) Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas. h) Setiap siswa mengerjakan soal evaluasi.(Langkah 5 STAD) i)
Guru
memberi
penghargaan
kepada
kelompok
terbaik.(Langkah 6 STAD) c. Observasi Observasi pada siklus II ini sama dengan observasi pada siklus I, yakni peneliti selaku observer melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi tentang keaktifan siswa yang telah dibuat oleh peneliti, apakah hasil dari tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi dengan melihat, dan mengkaji hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Peneliti kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang dilakukan atas hasil yang diperoleh di siklus 2.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar IPA dalam materi alat indera pada manusia. Untuk mengukur variabel keaktifan dan prestasi belajar, penulis mengumpulkan data dengan teknik sebagai berikut. 3.3.1. Teknik Non Tes 3.3.1.1.Observasi Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, obyektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009:153). Observasi atau pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya (Kunandar, 2008:143). Observasi dilakukan pada pra-tindakan dan selama tindakan. Observasi yang dilakukan pada pra-tindakan bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari keaktifan siswa sebelum diberi tindakan. Sedangkan observasi yang dilakukan selama pemberian tindakan bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3.3.1.2.Kuesioner (Angket) Menurut Masidjo (1995:70) kuesioner atau angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. 3.3.1.3.Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2008:157). Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang peningkatan keaktifan siswa serta pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe STAD terhadap peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Kegiatan wawancara dilakukan kepada siswa serta guru kelas setelah pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II. 3.3.1.4.Dokumentasi Dokumentasi memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden (Sukardi, 2007:81). Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dari hasil belajar siswa dengan mengumpulkan nilai siswa pada tahun-tahun sebelumnya untuk KD yang sama dengan KD yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
3.3.2. Teknik Tes 3.3.2.1.Tes tertulis (Evaluasi) Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Tes ini terdiri dari sejumlah pertanyaan
tertulis
untuk
mengungkapkan
keadaan
atau
tingkat
perkembangan aspek psikologis tertentu (prestasi, hasil belajar, bakat, kecerdasan, minat, dan berbagai aspek kepribadian lainnya) yang harus dijawab secara tertulis pula (Kunandar, 2008:187). Tes tertulis dilakukan secara individu pada akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian (Sanjaya, 2009). Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis instrumen penelitian, yaitu non tes untuk mengukur keaktifan siswa, sedangkan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara, lembar observasi, kuesionerserta soal tes. 3.4.1. Instrumen Non Tes Teknik non tes digunakan apabila sifat suatu objek yang akan diukur berupa perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dapat dikerjakan yang dapat diamati indera-indera, yang bersifat konkret dan dapat diukur dengan alat pengukur non tes (Masidjo, 1995:58).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3.4.1.1. Lembar Observasi Penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan yang dibuat dari indikator-indikator keaktifan yang didapat dari pendapat beberapa para ahli. Observasi dilakukan pada pra-tindakan serta pada proses pemberian tindakan. Dari observasi ini diperoleh data tentang keaktifan dengan pengamatan langsung ketika sebelum dilakukan tindakan dan pada saat proses pembelajaran menggunakan metode koorperatif tipe STAD pada pertemuan 1 dan 2 siklus I dan pertemuan 1 dan 2 pada siklus II. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pedoman observasi yang sama antara pra-tindakan dan saat pemberian tindakan. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa. Table 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator Keaktifan Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru. Bertanya kepada guru atau teman terkait materi yang belum jelas Mengemukakan gagasan Mencatat penjelasan dari guru Bekerjasama dalam kelompok Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok
Observasi
dalam penelitian ini
No. Aitem A B C D E F G
dilakukan dalam 3 tahap,
tahappertama adalah tahap pra-siklus atau sebelum penelitian untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya tahap kedua adalah observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama diberikan
tindakan
menggunakan
STAD.
Tahap
ketiga
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
mengobservasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari data awal yang sudah didapatkan oleh peneliti ke siklus I dan siklus II. Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No
Nama
A
B
Aspek yang Diamati C D E F
G
Total
Keterangan : A : Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru. B : Bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas. C : Mengemukakan gagasan. D : Mencatat penjelasan dari guru. E : Bekerjasama dalam kelompok. F : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. G : Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok.
3.4.1.2.Kuesioner Dalam penelitian ini selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga menyebarkan lembar kuesioner untuk mengetahui keaktifan belajar siswa, kuesioner keaktifan belajar siswa juga dibuat dari indikatorindikator keaktifan yang didapat dari pendapat para ahli. Penyebaran lembar kuesioner ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap pertemuannya. Penyebaran lembar kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pedoman kuesioner yang sama antara pratindakan dan saat pemberian tindakan. Berikut adalah kisi-kisi lembar kuesioner keaktifan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa No
Indikator
No Aitem
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru. Bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas. Mengemukakan gagasan. Mencatat penjelasan dari guru. Bekerjasama dalam kelompok. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok.
1, 5, 11 3, 4 6, 7 2 8, 9, 10
7.
12, 13 14 14
Total Penyebaran kuesioner dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama adalah tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya tahap kedua adalah penyebaran kuesioner yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama diberikan tindakan menggunakan STAD. Tahapan yang ketiga adalah penyebaran kuesioner pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari awal, siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah pedoman penskoran kuesioner pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kuesioner Skor 5 4 3 2 1
Kualifikasi Sangat Sering Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah
Pada lembar observasi terdapat lima pilihan jawaban yang tersedia yaitu SS (Sangat Sering), S (Sering), KK (Kadang-kadang), J (Jarang), dan TP (Tidak pernah). Penentuan skor pada masing-masing jawaban yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
skor 5 untuk SS (Sangat Sering), skor 4 untuk S (Sering), skor 3 untuk KK (Kadang-kadang), skor 2 untuk J (Jarang), dan skor 1 untuk TP (Tidak pernah). Berikut adalah lembar kuesioner yang disebarkan oleh peneliti pada pra tindakan dan saat dilakukan tindakan. Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Pernyataan
SS
Pilihan Jawaban S KK J TP
Saya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya membuat catatan materi pembelajaran Saya bertanya kepada teman apabila ada materi yang belum jelas Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum jelas Saya membaca materi pelajaran saat di kelas Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok Saya bisa bekerjasama dalam kelompok Saya mendapatkan pembagian tugas dalam kegiatan kelompok Saya membantu teman dalam kelompok yang mengalami kesulitan Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh Saya berusaha mencari informasi dari sumber lain dalam mengerjakan tugas Saya membaca buku dari sumber lain Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok Total
Keterangan: SS S KK J TP
: Sangat Sering : Sering : Kadang-kadang : Jarang : Tidak Pernah Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan II (PAP) untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan. Berikut adalah tabel Penilaian Acuan Patokan (PAP) menurut Masidjo (1995:157).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Tingkat Keaktifan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Berdasarkan tabel PAP II di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga kategori tingkat keaktifan belajar. Berikut tabel PAP II yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.8 Tabel 3.8 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai 66 – 100 56 -65 0 – 55
Kategori Keaktifan Belajar Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan tabel 3.8 di atas, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari skor 66 - 100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dapat dinyatakan tinggi. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 56 - 65 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Sedangkan apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 0 - 55 maka tingkat keaktifan belajar siswa dapat dinyaatakan rendah. 3.4.1.3.Pedoman Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2014:72). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
IV sebelum melaksanakan tindakan (penelitian) yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari proses pembelajarannya, yaitu keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.Berikut ini adalah panduan wawancara yang telah peneliti susun sebelum melakukan wawancara. Tabel 3.9 Kisi-Kisi Wawancara No 1. 2. 3.
Indikator Proses pembelajaran di kelas Keaktifan belajar siswa Prestasi belajar siswa
No Aitem 1,2 3,4 5,6
Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Guru No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pertanyaan Apakah menggunakan model pembelajaran dalam penyampaian materi? (Jika iya) Model pembelajaran apa yang digunakan? Apa kesulitan yang dialami guru ketika menyampaikan materi dalam pembelajaran IPA? Apakah siswa memperlihatkan sikap antusias dalam kegiatan pembelajaran IPA? Apakah siswa terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA? Bagaimana nilai rata-rata pelajaran IPA? Apakah nilai rata-rata IPA sudah memenuhi standar dalam KKM?
Jawaban
Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV, peneliti terlebih dahulu menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada guru kelas IV sebagai pedoman wawancara. Wawancara kepada guru kelas IV dilakukan sebelum penelitian dilakukan (pra-siklus) untuk mendapatkan data awal tentang keaktifan dan prestasi dari seluruh siswa kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
3.4.2. Instrumen Tes Tes adalah beberapa pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1996:150). Teknik tes digunakan apabila sifat suatu objek yang akan diukur berupa perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan apa yang diketahui, apa yang dipahami, atau proses psikis lainnya yang tidak dapat diamati dengan indera-indera, yang bersifat abstrak (Masidjo, 1995: 58). Sejalan dengan pendapat di atas, Kunandar (2008: 186) juga mengungkapkan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada seseorang ataupun sejumlah orang untuk mengetahui tingkat perkembangan satu atau beberapa aspek psikologis yang dapat berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, dan kecerdasan. Berikut adalah kisi-kisi soal sebelum validasi yang digunakan oleh peneliti di SD Negeri Glagahan. Tabel 3.11Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Indikator Menjelaskan bagian-bagian dari indrea penglihat (mata) Menjelaskan bagian-bagian dari indera pendengar (telinga) Menjelaskan bagian-bagian dari indera pencium (hidung) Menjelaskan bagian-bagian perasa dari indera pengecap (lidah) Menjelaskan bagian-bagian dari indera peraba (kulit) Menjelaskan cara kerja indera penglihat (mata) Menjelaskan cara kerja indera pendengar (telinga) Menjelaskan cara kerja indera pencium (hidung) Menjelaskan cara kerja indera pengecap (lidah) Menjelaskan cara kerja indera peraba (kulit) Jumlah
Jumlah Soal 9 6
Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10, 11, 12, 13, 14, 15
3
16, 17, 18
3
19, 20, 21
4
22, 23, 24, 25
1 1 1 1 1 30
26 27 28 29 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Soal evaluasi pada siklus I yang belum validasi terbagi menjadi sepuluh indikator. Indikator pertama berjumlah 9butir soal, indikator kedua berjumlah 6 butir soal, indikator ketiga berjumlah 3butir soal, indikator keempat berjumlah 3 butir soal, indikator kelima berjumlah 4 butir soal, sedangkan indikator keenam hingga kesepuluh berjumlah masing-masing 1 butir soal. Jadi total butir soal pada siklus I yang belum divalidasi adalah 30 soal. Tabel 3.12 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi No 1 2 3
Jumlah Soal
Indikator Menyebutkan gangguan pada panca indera Menyebutkan penyebab gangguan pada panca indera Menyebutkan cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing alat indera Jumlah
10 10 10
Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
30
Soal evaluasi pada siklus IIyang belum validasi terbagi menjadi tiga indikator yang masing-masing indikator terdiri dari 10 butir soal. Jadi total butir soal pada siklus II yang belum divalidasi adalah 30 soal. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.13 dibawah ini. Tabel 3.13 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II Jenis Soal Pilihan Ganda
Jumlah Soal 30 Jumlah
Skor Maksimal Tiap Nomor 1 Poin
Jumlah Skor Maksimal 30 poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Pemberian skor untuk jawaban yang benar pada setiap butir soal pilihan ganda pada siklus I dan II diberi skor 1, sedangkan jawaban yang salah akan mendapat skor 0, sehingga semua butir soal jika dijawab benar semua akan mendapat 30 poin pada setiap siklusnya.
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.5.1. Validitas Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Surapranata, 2004:50). Untuk memenuhi persyaratan yang baik bagi suatu instrumen maka harus diuji validitasnya.Hal tersebut sejalan dengan pendapat Gay (dalam Sukardi, 2007:121) yang menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Surapranata (2004:50), bentuk-bentuk validitas dibedakan menjadi: (a) Validitas isi (content validity),yaitu suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur, validitas isi sangat tergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes; (b) Validitas konstruk (construct validity), yaitu sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur; (c) Validitas prediksi (predictive validity), yaitu menunjukkan hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang; (d) Validitas konkuren (concurrent validity), yaitu menunjukkan pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
keadaan sekarang. Berseberangan dengan pendapat Supranata, ahli lain yakni Arifin (2009:248) mengemukakanbahwa validitas instrumen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu validitas permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas konstruk, dan validitas faktor. Untuk mengukur validitas semua instrumen yang digunakan baik yang berbentuk tes (prestasi belajar) maupun non tes (keaktifan), peneliti menggunakan validitas isi dan konstruk.
3.5.1.1. Validitas Isi
Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur atau diteskan (Masidjo, 1995:243). Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu. Jika keseluruhan soal nampak mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak diragukan lagi bahwa validitas isi sudah terpenuhi (Surapranata, 2004:51-52). Langkah untuk memperoleh validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya diskusi dengan sesama pendidik ataupun dengan mencermati kembali isi dari konsep yang akan diukur (Poerwanti, 2008:4.17). Selain itu dapat juga digunakan keputusan ahli (expert judgement) untuk pengujian validitas. Peneliti telah mengujikan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, lembar observasi, dan kuesioner kepada validator yakni satu dosen, satu guru, dan kepala sekolah. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur validitas perangkat pembelajaran. Menurut Arikunto (2012:195) skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Likert merupakan skala yang disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti oleh skor yang menunjukkan tingkatan. Tingkatan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Skor 1 berarti sangat tidak baik, skor 2 berarti tidak baik, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat baik. Berikut pedoman penskoran untuk menvalidasi perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar keaktifan belajar yaitu lembar observasi, dan lembar kuesioner. Tabel 3. 14Pedoman Penskoran Validasi Skor 5 4 3 2 1
Kualifikasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Penelitian ini menggunakan PAP II untuk mengetahui tingkat validasi. Berikut Pedoman Acuan Penskoran (PAP II) menurut Masidjo (1995:157) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Tabel 3.15 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran Rentang Nilai 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar observasi, dan lembar kuesioner divalidasi oleh Dosen Universitas Sanata Dharma pada bidang studi IPA yakni dari dosen Program Studi Pendidikan Biologi (Validator 1), Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan (Validator 2), dan Guru kelas IV SD Negeri Glagahan (Validator 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Hasil validasi silabus yang telah divalidasi oleh validator dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.16 Hasil Validasi Silabus Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 5 3 5
2 4 3 5
Komponen Penilaian 3 4 5 6 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 Rata-Rata
7 4 3 3
8 3 4 5
Total 32 28 34 31,3
Komponen penilaian silabus dari tabel 3.16 meliputi (1) kelengkapan unsur-unsur silabus, (2) kesesuaian SK, KD, dan Indikator, (3) kualitas perumusan
kegiatan
pembelajaran,
(4)
kesistematisan
kegiatan
pembelajaran, (5) tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan, (6) kesesuaian teknik penilaian, (7) kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran, (8) penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Rentang skor dari instrumen validasi silabus pada tabel 3.16 memiliki skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 31,3. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 40 Perhitungan validasi silabus di atas mendapat skor 78,32 dan masuk ke dalam kriteria tinggi sehingga silabus tersebut termasuk ke dalam kategori layak digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 3.17 Hasil Validasi RPP Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 4 4 5
2 3 4 5
3 3 3 5
4 3 3 5
5 4 3 5
Komponen Penilaian 6 7 8 9 10 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 Rata-rata
11 4 4 5
12 4 4 3
13 4 4 4
14 4 4 5
Total 50 50 64 54,67
Komponen penilaian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dan siklus II meliputi (1) kelengkapan unsur-unsur RPP, (2) kesesuaian KI dan KD, (3) kesesuaian rumusan indicator dengan Kompetensi Dasar, (4) kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator, (5) kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree, (6) kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, (7) kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran, (8) kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, (9) kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, (10) skenario pembelajaran menampilkan kegiatan awal; inti; dan akhir, (11) kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division), (12) kesesuaian alokasi waktu kegiatan awal; inti; dan akhir dengan cakupan materi, (13) kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan (14) penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 54,67. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Perhitungan validasi RPP di atas mendapat skor 78,09 dan termasuk dalam kriteria tinggi, sehingga RPP tersebut termasuk ke dalam kategori layak digunakan dalam penelitian. Tabel 3.18 Hasil Validasi LKS Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 4 3 4
Komponen Penilaian 2 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 Rata-Rata
6 4 3 4
7 4 4 4
Total 28 25 30 27,67
Komponen penilaian dari Lembar Kerja Siswa meliputi: (1) kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) perumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami, (3) kesesuaian kegiatan di LKS dengan alokasi waktu,
(4)
kegiatan
dalam
LKS
memungkinkan
tercapainya
indikator/tujuan pembelajaran, (5) bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, (6) penggunaan bahasa dan tata tulis baku, dan (7) tampilan LKS menarik. Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 27,67. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 35
Perhitungan validasi LKS di atas mendapat skor 79,05 dan termasuk dalam kriteria tinggi, sehingga LKS tersebut termasuk ke dalam kategori layak digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3.19 Hasil Validasi Soal Evaluasi Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3
Komponen Penilaian 1 2 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 Rata-Rata
5 4 3 4
Total 20 20 19 19,67
Komponen penilaian dari soal evaluasi antara lain: (1) kesesuaian indikator dengan butir soal, (2) soal dirumuskan dengan jelas, (3) soal menggunakan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, (4) soal ditulis menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa, dan (5) pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas. Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 19,67. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 25
Perhitungan validasi soal evaluasi di atas mendapat skor 78,68 dan termasuk dalam kriteria tinggi, sehingga soal evaluasi tersebut termasuk ke dalam kategori layak digunakan dalam penelitian. Tabel 3.20 Hasil Validasi Lembar Observasi Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3
Komponen Penilaian 1 2 3 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 Rata-Rata
5 4 3 5
Total 23 20 25 22,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Komponen penilaian dari lembar observasi antara lain: (1) kelengkapan unsur-unsur lembar observasi, (2) terdapat kriteria penskoran dalam lembar observasi, (3) kejelasan perintah pengisian lembar observasi, (4) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, serta (5) lembar observasi sesuai dengan variabel yang akan diteliti.Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 22,67. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 25 Perhitungan validasi lembar observasi di atas mendapat skor 90,68 dan masuk dalam kriteria sangat tinggi, sehingga lembar observasi tersebut termasuk ke dalam kategori sangat layak digunakan dalam penelitian. Tabel 3.21 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 5 5 5
Komponen Penilaian 2 3 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 3 5 4 Rata-Rata
6 5 4 3
7 5 3 4
Total 35 27 27 29,67
Komponen penilaian dari kuesioner antara lain: (1) kelengkapan unsur-unsur kuesioner, (2) kesesuaian indikator dengan item-item pernyataan, (3) kesesuaian antara pernyataan dengan pilihan jawaban, (4) terdapat kriteria penskoran dalam kuesioner, (5) kejelasan eperintah pengisian kuesioner, (6) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
baku, serta (7) pernyataan item kuesioner sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 29,67. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 35
Perhitungan validasi kuesioner di atas mendapat skor 84,8 dan termasuk dalam kriteria sangat tinggi, sehingga kuesioner tersebut termasuk ke dalam kategori sangat layak digunakan dalam penelitian.
3.5.1.2 Validitas Konstruk Menurut Masidjo (1995:244), validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas konstruk ini berguna untuk mengukur indikator-indikator yang akan dicapai. Peneliti menggunakan validitas konstruk untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya materi alat indera manusia. Uji validitas dilakukan dengan mengujikan soal evaluasi yang sudah disusun kepada siswa kelas V di sekolah yang sama dengan jumlah 20 siswa. Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal evaluasi pada siklus I dan siklus II sebelum diujikan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.22 Validitas Soal Siklus I No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30
Nilai Korelasi (r hitung) 0,267 0,502 0,669 0,587 0,498 0,100 0,417 0,506 0,279 0 -0,109 0 0,612 0,334 -0,269 0,505 0,177 0,500 0,479 0,338 0,429 0,559 0,494 0,249 0,228 0 0,188 0,326 0,144 0
Nilai r tabel (n= 20, a= 5%)
Keterangan
Catatan
No Soal
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid
Direvisi Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Dibuang Dibuang Digunakan Dibuang Direvisi Dibuang Dibuang Digunakan Direvisi Dibuang Digunakan Direvisi Digunakan Digunakan Direvisi Direvisi Digunakan Digunakan Dibuang Direvisi Dibuang Dibuang Direvisi Direvisi Dibuang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 -
Hasil uji coba soal dihitung validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan SPSS 17. Jika hasil perhitungan yang dihasilkan nilai r hitung > r tabel maka instrumen soaldinyatakan valid, sedangkan jika r hitung < r tabel maka instrumen soal dinyatakan tidak valid. Validitas soal didasarkan pada r tabel = 0,444 yang disesuaikan dengan r tabelProduct Moment. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal siklus I yang diujikan pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
kelas V SDNegeriGlagahan pada tanggal 21 Oktober 2015 mendapatkan hasil bahwa terdapat 11 butir soal yang valid dan 19 soal tidak valid. Soal yang tidak valid kemudian direvisi dengan cara menukar pilihan jawaban yang disediakan dalam setiap soal. Pada akhirnya setelah dilakukan revisi, jumlah soal yang digunakan untuk penelitian sebanyak 20 soal karena sudah mencakup indikator yang diteliti. Tabel 3.23 Validitas Soal Siklus II No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30
Nilai Korelasi (r hitung) 0,262 0,386 0,733 0,599 0,262 0,472 0,510 0,604 0,544 0,579 0,272 0,272 0,560 0,385 0,100 0,599 0,435 0,507 0,647 0,544 0,471 0,627 0,627 0,572 0,470 0,524 0,678 0,425 0,721 0,505
Nilai r tabel (n= 20, a= 5%) 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Kesimpulan
Catatan
No Soal
Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Dibuang Dibuang Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Dibuang Dibuang Digunakan Dibuang Dibuang Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan
1 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Dari tabel di atas, hasil menunjukkan bahwa dari 30 soal pada siklus II yang diujikan, didapatkan 20 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid. Peneliti memutuskan untuk tidak merevisi 10 soal yang tidak valid karena 20 soal yang valid sudah cukup sebagai soal evaluasi pada siklus II.
3.5.2. Reliabilitas Syarat lain yang juga penting bagi penelitian adalah reliabilitas. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Reliabilitas suatu tes dapat diartikan sebagai taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes atau instrumen lain yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes atau instrumen penelitian, maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali (Sukardi, 2007:127-128). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Kuder-Richardson (KR) ke 20. Alasan peneliti memilih metode ini karena metode KR-20 ini satu tes yang dipakai dalam satu pengukuran pada kelompok siswa. Selain itu taraf kesukaran tes termasuksedang dan kelompok peserta tes merupakan kelompok yang heterogen (Masidjo, 1995:232-233).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Menurut Triton (2006:248), kriteria klasifikasi reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut: Tabel 3.24 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi ± > 0,80 – ± 1,00 ± > 0,60 – ± 0,80 ± > 0,40 – ± 0,60 ± > 0,20 – ± 0,40 ± 0,00 – ± 0,20
Tingkat Reliabilitas Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel
Dari 11 soal yang valid pada siklus I, peneliti kemudian melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17. Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.25. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha .795
N of Items 11
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 11 butir soal pada siklus I adalah 0,795. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori reliabel karena berada pada koefisien korelasi 0,60 – 0,80.Sedangkan dari 20 soal yang valid pada siklus II, peneliti kemudian melakukan uji reliabilitas, dan hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 3.26 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .857
20
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 20 butir soal pada siklus II adalah 0,994. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori sangat reliabel karena berada pada koefisien korelasi 0,91 – 1,00.
3.6. Teknik Analisis Data Data keaktifan diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner, analisis keaktifan siswa dapat diketahui dengan membandingkan data awal keaktifan dengan data setelah siklus I dan siklus II. Data yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisis untuk mengetahui ketercapaian tujuan dari penelitian. Penghitungan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1. Perhitungan Keaktifan Belajar Siswa 3.6.1.1 Menghitungkeaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan lembar observasi dengan rumus sebagai berikut. Keaktifan belajar siswa =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
3.6.1.2 Menghitungkeaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan lembar kuesioner dengan rumus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Keaktifan belajar siswa =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
3.6.1.3 Menghitung rata-rata keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut. Keaktifan belajar siswa =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖+𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 2
3.6.1.4 Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
3.6.1.5 Memasukkan hasil akhir keaktifan belajar siswa ke dalam kriteria PAP II. 3.6.1.6 Membandingkan tingkat keaktifan belajar siswa dengan melihat hasil akhir keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
3.6.2. Perhitungan Prestasi Belajar Siswa Dalam penelitian ini, terdapat 40 item pertanyaan yang terdiri dari 20 pertanyaan pada siklus I dan 20 pertanyaan pada siklus II. Langkah penghitungan hasil tes tertulis dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
3.6.2.1.Penskoran Tes soal yang digunakan dalam penelitian menggunakan pilihan ganda, sehingga jika jawaban yang dijawab bernilai benar akan mendapatkan poin 1 pada setiap butir soal, sedangkan jika jawaban bernilai salah maka mandapatkan poin 0. 3.6.2.2.Menghitung nilai akhir setiap siswa Nilai akhir setiap siswa =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
3.6.2.3.Menghitung skor rata-rata kelas Skor rata-rata kelas =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
3.6.2.4.Menghitung Persentase ketuntasan belajar siswa Persentase ketuntasan belajar siswa=
𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐾𝐾𝑀 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100
3.6.2.5.Menghitung tingkat nilai prestasi belajar Menghitung tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal, kemudian membandingkannya agar dapat diketahui ada atau tidaknya peningkatan dari data awal, siklus I, dan siklus II pada prestasi belajar siswa.
3.7. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan merupakan suatu hal yang digunakan untuk mengetahui kondisi awal dan kondisi akhir yang terjadi pada setiap siklus. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDNegeri Glagahan adalah 75. Berikut adalah tabel kriteria keberhasilan penelitian tentang keaktifan dan prestasi belajar. Tabel 3.27 Kriteria Keberhasilan No.
Peubah (Variabel)
1.
Keaktifan belajar siswa
2.
Prestasi belajar siswa
Indikator Penelitian Rata-rata keaktifan siswa (0-100) Nilai rata-rata siswa Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (75)
Kondisi Awal 54,7 (rendah) 69.4 35%
Target Akhir Siklus I Siklus II 70 70 (tinggi) (tinggi) 78 78 75%
75%
Siklus dihentikan ketika sudah mencapai target akhir yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti.Hasil penelitian mencakup tahapan-tahapan proses pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD). 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi awal sebelum tindakan Sebelum melakukan tindakan (penelitian) di SD Negeri Glagahan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pada saat pembelajaran IPA di kelas serta melakukan wawancara dengan guru kelas IV. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, terlihat hanya ada dua siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru, sedangkan siswa yang lain hanya diam saja tanpa ada kemauan untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan. Tidak ada siswa yang mencatat apa yang dijelaskan guru ataupun yang ditulis guru di papan tulis. Hasil observasi yang diperoleh peneliti diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas IV yakni pak Danung. Beliau mengungkapkan bahwa selama pelajaran saat guru menerangkan ataupun bertanya hanya ada 2-3 siswa yang mau menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti kemudian menyebar lembar kuesioner keaktifan belajar kepada siswa yang juga dijadikan data awal sebelum penelitian. Observasi, penyebaran kuesioner, serta wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Glagahan juga dilakukan oleh peneliti pada hari yang sama, yakni
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
hari Selasa, 20 Oktober 2015 mulai pukul 07.00 WIB - 09.35 WIB yang tentu saja menyesuaikan waktu pembelajaran di sekolah.Berikut adalah hasil keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan berdasarkan lembar observasi dan kuesioner pada kondisi awal.
Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama RAMN ENF MI V A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Rata-rata
Observasi Keaktifan Skor Hasil 1 14.3 4 57.1 3 42.9 4 57.1 6 85.7 5 71.4 6 85.7 2 28.6 4 57.1 4 57.1 4 57.1 4 57.1 4 57.1 4 57.1 5 71.4 3 42.9 3 42.9 55.4
Kategori Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tingggi Rendah Rendah Rendah
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa pada tabel 4.1 diperoleh hasil rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 55,4 dan masuk dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Tabel 4.2 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama RAMN ENF MI V A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Rata-rata
Kuesioner Keaktifan Skor Hasil 28 40.0 34 48.6 26 37.1 39 55.7 49 70.0 39 55.7 41 58.6 32 45.7 37 52.9 34 48.6 36 51.4 33 47.1 42 60.0 39 55.7 55 78.6 37 52.9 40 57.1
53.9
Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Tinggi Rendah Sedang Rendah
Berdasarkan penyebaran kuesioner keaktifan belajar siswa pada tabel 4.2 diperoleh hasil rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 53,9 dan masuk dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama
RAMN ENF MI V A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Rata-rata
Observasi Keaktifan 14.3 57.1 42.9 57.1 85.7 71.4 85.7 28.6 57.1 57.1 57.1 57.1 57.1 57.1 71.4 42.9 42.9 55.4
Kondisi Awal Kuesioner Rata-rata Keaktifan 40.0 27.1 48.6 52.9 37.1 40.0 55.7 56.4 70.0 77.9 55.7 63.6 58.6 72.1 45.7 37.1 52.9 55.0 48.6 52.9 51.4 54.3 47.1 52.1 60.0 58.6 55.7 56.4 78.6 75.0 52.9 47.9 57.1 50.0 53.9 54.7
Kategori Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah
Berdasarkan tabel 4.3 di atas,dapat diketahui bahwa rata-rata kondisi awal keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan termasuk dalam kategori rendah. Hal tersebut dibuktikan pada rata-rata kondisi awal keaktifan belajar siswa yang diperoleh yaitu sebesar 54,7 yang masuk dalam kategori rendah. Selain melakukan observasi dan menyebar kuesioner kepada siswa, peneliti juga meminta data prestasi belajar kepada guru kelas IV untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa pada kondisi awal. Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada SK 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, khususnya KD 1.3Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya. Pada kondisi awal prestasi belajar siswa dilihat dari nilai ulangan harian pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
tahun ajaran 2014/2015 di kelas yang sama dan materi yang sama dengan yang akan diteliti. Peneliti memperoleh data bahwa nilai rata-rata ulangan yaitu 69,4. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 7 siswa dengan Persentase 35% dan 13 siswa yang belum memenuhi KKM dengan Persentase 65%. KKM pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Glagahan adalah 75. Berikut adalah tabel nilai ulangan pada kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri Glagahan.
Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal No
Nama
Nilai
MS IS SD AN ADK DA AVA AP NB AN MDP DNA NH WA PCS EF AA HM YR IH Jumlah Rata-rata Persentase ketuntasan
60 48 61 64 61 70 80 83 81 79 70 71 62 71 59 68 75 75 74 75 1.387 69.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 13 35%
65%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
4.1.2. Siklus I Penelitian pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18 November 2015 dan 20 November 2015. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah Alat indera manusia. Model pembelajaran yang digunakan saat penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
4.1.2.1.Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian siklus I. Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang alat indera manusia, menyiapkan perangkat pembelajaran antara lain: silabus, RPP, dan LKS serta media yang digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam materi tersebut diantaranya gambar alat indera, proyektor. Selain mempersiapkan untuk proses pembelajaran, peneliti juga merecanakan observasi dengan mempersiapkan lembar observasi keaktifan serta lembar kuesioner yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan a.
Pertemuan 1 Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dan menyesuaikan RPP yang telah disediakan peneliti. Pada pertemuan ini, siswa kelas IV akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
mempelajari alat indera pada manusia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut: “anak-anak, apa yang digunakan saat kita melihat? Apa yang kita gunakan saat mencium bau? Apa yang kita gunakan saat mendengar? Bagian tubuh mana yang merasa sakit kalau dicubit? Setelah melakukan apersepsi, guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran kepada siswa. Guru kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok yang telah disusun sebelumnya. Setelah siswa duduk dalam kelompok, guru membagikan LKS dan mulai menjelaskan materi serta cara mengerjakan LKS. Dalam menjelaskan materi tentang alat indera manusia, siswa diajak bertanya jawab dengan guru. Guru menjelaskan tentang peraturan dalam kegiatan pembelajaran, jika siswa aktif menjawab ataupun bertanya akan mendapat poin tambahan dari guru.Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru meminta kelompok untuk maju ke depan kelas membacakan hasil kerja kelompok. Bagi kelompok yang selesai terlebih dahulu dan tentu saja jawabannya benar serta berani maju ke depan kelas akan mendapat tambahan poin dari guru. Setelah semua kelompok presentasi, guru mengulas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan. Kegiatan akhir dari pembelajaran adalah guru memberikan kuis secara individu bagi siswa dengan cara “mencongak” atau menjawab secara lisan terkait materi yang telah dibahas. Bagi siswa yang bisa menjawab dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
benar akan mendapat poin tambahan. Setelah guru memperoleh nama-nama yang mendapat poin tertinggi, guru membagikan hadiah dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. b. Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dengan menyesuaikan RPP dan media yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Pertemuan 2 diawali dengan meminta siswa kembali duduk dengan kelompok yang sama pada pertemuan yang lalu, kemudian dilanjutkan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut: “Anak-anak, apakah kamu pernah sakit mata? Apa yang kamu rasakan? Mengapa saat mata kita sakit ada air mata yang keluar?”. Guru kemudian menjelaskan tentang cara kerja alat indera bersamaan dengan tayangan video tentang cara kerja alat indera. Guru kemudian meminta kelompok untuk mengerjakan LKS yang terkait dengan cara kerja alat indera. Setelah selesai bekerja dalam kelompok, guru meminta
beberapa
kelompok
untuk
maju
ke
depan
kelas
untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok. Sedangkan kelompok lain yang tidak maju memperhatikan dan memberikan komentar atau pertanyaan kepada
kelompok
presentasi.
Tidak
semua
kelompok
dapat
mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka karena keterbatasan waktu. Pada kegiatan akhir guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Guru mengulas kegiatan pembelajaran yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
dilakukan dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Guru bertanya jawab dengan siswa terkait kesulitan siswa. Kemudian guru dibantu peneliti membagikan soal evaluasi untuk siswa yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru membagikan hadiah kepada kelompok yang memperoleh skor atau poin tertinggi.
4.1.2.3.Observasi Selama penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti berpedoman pada lembar observasi keaktifan yang sudah dipersiapkan. Observasi dilakukan pada siklus I pertemuan 1 dan 2. Berikut adalah hasil keaktifan belajar siklus I pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I
No
Nama
1 RAMN 2 V 3 ENF 4 MI 5 A 6 SF 7 NA 8 AFP 9 ITKC 10 MHP 11 ADA 12 FNH 13 AP 14 ARD 15 LFK 16 LSA 17 RAA Rata-rata
Observasi keaktifan 1 Skor Hasil 1 14.3 2 28.6 2 28.6 5 71.4 5 71.4 5 71.4 5 71.4 1 14.3 5 71.4 4 57.1 4 57.1 7 100 6 85.7 4 57.1 7 100 3 42.9 5 71.4 59.7
Kategori Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Tinggi Sedang
Observasi keaktifan 2 Skor Hasil 3 42.9 5 71.4 2 28.6 4 57.1 6 85.7 7 100 6 85.7 3 42.9 5 71.4 4 57.1 5 71.4 7 100 7 100 6 85.7 6 85.7 4 57.1 5 71.4 71.4
Kategori Rendah Tinggi Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
Rata-rata Kategori 28.6 50 28.6 64.3 78.6 85.7 78.6 28.6 71.4 57.1 64.3 100 92.9 71.4 92.9 50 71.4 65.6
Rendah Tinggi Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.5 diperoleh hasil rata-rata 59,7 pada pertemuan 1 dalam kategori sedang dan 71,4 pada pertemuan 2 dalam kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 65,6 yang termasuk dalam kategori sedang. Tabel 4.6 SkorKuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I
No
Nama
1 RAMN 2 V 3 ENF 4 MI 5 A 6 SF 7 NA 8 AFP 9 ITKC 10 MHP 11 ADA 12 FNH 13 AP 14 ARD 15 LFK 16 LSA 17 RAA Rata-rata
Kuesionerke aktifan 1 Skor Hasil 40 57.1 39 55.7 37 52.9 41 58.6 49 70 42 60 42 60 31 44.3 41 58.6 44 62.9 41 58.6 38 54.3 39 55.7 37 52.9 43 61.4 39 55.7 41 58.6 57.5
Kategori Sedang Rendah Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang
Kuesionerke aktifan 2 Skor Hasil 37 52.9 37 52.9 36 51.4 45 64.3 53 75.7 39 55.7 44 62.9 34 48.6 42 60 40 57.1 42 60 39 55.7 46 65.7 40 57.1 47 67.1 37 52.9 40 57.1 58.7
Kategori
Rata-rata
Kategori
Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang
55 54.3 52.2 61.5 72.9 57.9 61.5 46.5 59.3 60 59.3 55 60.7 55 64.3 54.3 57.9 58.1
Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang
Berdasarkan lembar kuesioner siklus I pada tabel 4.6diperoleh hasil rata-rata 57,5pada pertemuan 1 dalam kategori sedang dan 58,7 pada pertemuan 2 dalam kategorisedang. Rata-rata keseluruhan hasil kuesioner siklus I adalah 58,1 yang termasuk dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 4.7Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Rata-rata
Observasi Kuesioner Keaktifan Keaktifan 28.6 55 50 54.3 28.6 52.2 64.3 61.5 78.6 72.9 85.7 57.9 78.6 61.5 28.6 46.5 71.4 59.3 57.1 60 64.3 59.3 100 55 92.9 60.7 71.4 55 92.9 64.3 50 54.3 71.4 57.9 65.6 57.7
Rata-rata
Kategori
41.8 52.2 40.4 62.9 75.8 71.8 70.1 37.6 65.4 58.6 61.8 77.5 76.8 63.2 78.6 52.2 64.7 61.7
Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang
Berdasarkan tabel di atas, terlihat terjadi peningkatan dari data keaktifan belajar siswa pada kondisi awal dan pada keaktifan belajar siswa siklus I. Pada kondisi awal terlihat rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 54,7 dan dalam kategori rendah, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 61,7 dan dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Selain hasil keaktifan belajar, berikut hasil prestasi belajar siswa kelas IV SD NegeriGlagahan pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia. Tabel 4.8 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I No
Nama
Nilai
RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Jumlah Rata-rata Persentase ketuntasan
60 65 60 60 90 65 80 55 60 75 75 50 80 75 90 75 80 1195 70.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Data
prestasi
belajar
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 8 52.9%
siswa
pada
47.1%
mata
pelajaran
IPA
KD
1.3Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya pada siklus I diperoleh dari hasil nilai evaluasi siklus I kelas IV SD NegeriGlagahan tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan tabel 4.8 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD NegeriGlagahan pada siklus I adalah 70,3. Siswa yang mendapat nilai mencapai KKM sebanyak 9 siswa dengan Persentase 52,9% dan siswa yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
memenuhi KKM sebanyak 8 siswa dengan Persentase 47,1%. KKM mata pelajaran IPA yang sudah ditentukan oleh sekolah adalah 75. 4.1.2.4.Refleksi Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan menerapkan langkah-langkah STAD. Seluruh tahap-tahap pelaksanaan STAD telah dilaksanakan mulai dari tahap persiapan, penyajian materi, kerja kelompok, pemeriksaan hasil kerja kelompok, tes individual, pemeriksaan tes individual hingga penghargaan kelompok. Materi yang disajikan oleh guru melalui penjelasan singkat dengan menggunakan media yang tersedia juga masih tergesa-gesa sehingga siswa belum dapat menangkap sepenuhnya materi yang disampaikan. Dalam tahap kerja kelompok sampai tahap pemeriksaan hasil kerja kelompok, kekurangan yang ditemukan adalah kegiatan pembelajaran masih terasa kaku karena siswa merasa bingung akan apa yang harus dilakukan. Rendahnya kemampuan berbicara siswa juga menjadi masalah yang menghambat proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator tidak berjalan maksimal. Guru seharusnya dapat mengkondisikan kelas sehingga siswa dapat belajar secara mandiri. Tahap-tahap tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai langkahlangkah STAD. Pelaksanaan refleksi dilakukan pada akhir siklus I oleh peneliti dan guru. Refleksi bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam hal ini, peneliti dan guru kelas IV melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang diperoleh pada siklus I, keaktifan siswa belum bisa dikatakan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Rata-rata persentase keaktifan dari hasil observasi siswa pada siklus I baru mencapai 63% dan berada pada kategori baik. Persentase ketuntasan belajar siswa kelas IV pada siklus I adalah 52,9%, hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%. Berdasarkan hasil observasi keaktifan dan prestasi belajar siswa pada siklus I, ditemukan kekurangan berupa kurangnya alokasi waktu yang dibutuhkan guru dalam memberikan tindakan, sehingga diperlukan perencanaan ulang untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.
4.1.3. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada tanggal 20 November 2015 dan 26 November 2015 di kelas IV SD Negeri Glagahan. Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak 2x35 menit (2 jam pelajaran) di setiap pertemuan. 4.1.3.1.Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses penelitian berlangsung, diantaranya: meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, soal evaluasi dan lembar observasi serta lembar kuesioner keaktifan. Peneliti juga mempersiapkan media untuk membantu proses pembelajaran yang berlangsung pada mata pelajaran IPA dengan materi alat indera manusia. Untuk mengatasi kekurangan yang terjadi pada siklus I, peneliti melakukan perbaikan dengan memadatkan kegiatan pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
4.1.3.2.Pelaksanaan Tindakan a.
Pertemuan 1 Pertemuan ini dilaksanakan selama 2 Jam Pelajaran (2x35 menit). Pada pertemuan ini, siswa kelas IV akan mempelajari kelainan dari masing-masing alat indera manusia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.Pembelajaran diawali dengan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut: “anak-anak, siapa di kelas empat ini yang pernah sakit mata? Apa yang kamu rasakan?” guru mengaitkan pertanyaan dengan apa yang akan dipelajari hari ini. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD kepada siswa. Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok yangheterogen. Karena ada 3 siswa yang tidak masuk, jika dibagi menjadi 5 kelompok akan sangat sedikit siswa tiap kelompok, maka guru memutuskan untuk membagi siswa hanya menjadi 4 kelompok saja. Guru kemudian menjelaskan dengan singkat mengenai materi tentang kelainan atau penyakit pada alat indera manusia. Setelah itu guru membagikan LKS kepada setiap kelompok, dan memberikan arahan serta petunjuk pengisian LKS. Setelah kelompok
selesai
mengerjakan
LKS,
masing-masing
kelompok
mempresentasikan pekerjaannya dan kelompok lain memperhatikannya. Untuk kelompok yang tercepat dan aktif mendapatkan 1 skor (poin) dari guru. b. Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 26 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
menyesuaikan
RPP
dan
media
yang
sudah
dipersiapkan
oleh
peneliti.Pertemuan 2 diawali dengan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut: “Anak-anak, setiap hari kalian mandi berapa kali? Mandi itu contoh merawat kebersihan dan kesehatan alat indera apa?” Siswa diberikan pertanyaan untuk menuju ke materi yang akan dibahas. Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok. guru menjelaskan materi dengan bertanya-jawab. Guru kemudian membagikan LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS. Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas kelompok, guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.Presentasi diawali dengan pemaparan hasil kerja kelompok, kemudian salah satu anggota kelompok mempersilakan kepada kelompok lainnya sebagai audien untuk mengajukan pertanyaan. Pada kegiatan ini sudah terlihat semua siswa aktif berbicara mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka secara bergantian. Setelah presentasi kelompok selesai terlihat siswa dari kelompok lain berebutan mengajukan pertanyaan. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada siswa. Siswa kembali ke tempat dudukmasing-masing. Guru membagikan naskah tes individu berupa 20 soal pilihan ganda. Setelah tes individu selesai dan telah diperiksa tentang skor kelompok maka guru memberikan penghargaan dan hadiah kepada kelompok yang mempunyai skor tertinggi. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
4.1.3.3.Observasi Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II
No
Nama
1 RAMN 2 V 3 ENF 4 MI 5 A 6 SF 7 NA 8 AFP 9 ITKC 10 MHP 11 ADA 12 FNH 13 AP 14 ARD 15 LFK 16 LSA 17 RAA Rata-rata
Observasi Keaktifan 1 Skor Hasil
Kategori
Observasi Keaktifan 2 Skor Hasil
Kategori
Rata-rata
Kategori
3
42.9
Rendah
4
57.1
Sedang
50
Rendah
6 6 6 2 6 3 5 7 7 6 5 6 4
85.7 85.7 85.7 28.6 85.7 42.9 71.4 100 100 85.7 71.4 85.7 57.1 73.5
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
7 7 7 4 7 5 6 6 7 5 7 5 5
100 100 100 57.1 100 71 85.7 85.7 100 71.4 100 71.4 71.4 83.7
Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
92.9 92.9 92.9 42.9 92.9 57.0 78.6 92.9 100 78.6 85.7 78.6 64.3 78.6
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
Berdasarkan observasi siklus II pada tabel 4.9diperoleh hasil rata-rata 73,5 pada pertemuan 1 dalam kategori tinggi dan 83,7 pada pertemuan 2 dalam kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 78,6 yang termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Tabel 4.10 SkorKuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II
No
Nama
1 RAMN 2 V 3 ENF 4 MI 5 A 6 SF 7 NA 8 AFP 9 ITKC 10 MHP 11 ADA 12 FNH 13 AP 14 ARD 15 LFK 16 LSA 17 RAA Rata-rata
Kuesioner Keaktifan 1 Skor Hasil
Kategori
Kuesioner Keaktifan 2 Skor Hasil
Kategori
Rata-rata
Kategori
43
61.4
Sedang
42
60
Sedang
60.7
Sedang
55 53 54 36 41 40 41 48 45 50 45 46 52
78.6 75.7 77.1 51.4 58.6 57.1 58.6 68.6 64.3 71.4 64.3 65.7 74.3 66.2
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
56 55 57 42 45 43 44 54 55 47 57 49 52
80 78.6 81.4 60.0 64.3 61.4 62.9 77.1 78.6 67.1 81.4 70 74.3 71.2
Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
79.3 77.2 79.3 55.7 61.5 59.3 60.8 72.9 71.5 69.3 72.9 67.9 74.3 68.7
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Berdasarkan penyebaran kuesioner pada siklus II,dari tabel 4.9diperoleh hasil rata-rata 66,2 pada pertemuan 1 dalam kategori tinggi dan 71,2 pada pertemuan 2 dalam kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 68,7 yang termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Rata-rata
Observasi Kuesioner Keaktifan Keaktifan
Rata-rata
Kategori
50
60.7
55.4
Rendah
92.9 92.9 92.9 42.9 92.9 57.0 78.6 92.9 100 78.6 85.7 78.6 64.3 78.6
79.3 77.2 79.3 55.7 61.5 59.3 60.8 72.9 71.5 69.3 72.9 67.9 74.3 68.7
86.1 85.0 86.1 49.3 77.2 58.1 69.7 82.9 85.7 73.9 79.3 73.2 69.3 73.7
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, terlihat terjadi peningkatan dari data keaktifan belajar siswa pada kondisi awal (hasil siklus I) dan pada keaktifan belajar siswa siklus II. Pada kondisi awal (hasil siklus I) terlihat rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 65,4 dan dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 73,6 dan dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II No
Nama
Nilai
RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Jumlah Rata-rata Persentase ketuntasan
0 0 75 0 100 85 80 65 70 75 90 75 80 90 95 100 75 1155 82.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Data
prestasi
belajar
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 2 85.7%
siswa
pada
14.3%
mata
pelajaran
IPA
KD
1.3Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya pada siklus II diperoleh dari hasil nilai evaluasi siklus II kelas IV SD Negeri Glagahan tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan tabel 4.12 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada siklus II adalah 82,5. Siswa yang mendapat nilai mencapai KKM sebanyak 12 siswa dengan Persentase 85,7% dan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 2 siswa dengan Persentase 14,3%. KKM mata pelajaran IPA yang sudah ditentukan oleh sekolah adalah 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
4.1.3.4.Refleksi Pada Siklus II, keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I. Setiap siswa sudah menunjukkan keaktifan dalam kelompok, siswa dalam satu kelompok tidak hanya mengandalkan siswa yang paling pintar untuk menjawab soal yang diberikan guru, tetapi juga memiliki keinginan untuk ikut menjawab. Siswa sudah berani menunjukkan sikap aktif menjawab pertanyaan mau bertanya jika ada materi yang tidak dipahami. Berdasarkan kegiatan pembelajaran juga masih ada hal yang diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya adalah: a. Kelengkapan materi ajar yang dijadikan pedoman bagi kelompok saat pembelajaran. b. Memperhitungkan waktu dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana Pada siklus II ini, prestasi belajar siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 70,3 dan pada siklus II menjadi 82,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil pada siklus II telah memenuhi bahkan target KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM juga berkurang, dari 8 siswa pada siklus I menjadi 2 siswa. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II,diketahui bahwa target akhir keaktifan dan prestasi belajar telah tercapai, sehingga peneliti beserta guru memutuskan tidak melanjutkan ke siklus selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
4.2.Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Glagahan yang beralamat di Glagahan, Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan Bantul pada tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah menurut Rusman (2011:215) yaitu: penyampaian tujuan dan memotivasi, pembagian kelompok, presentasi guru, kegiatan belajar dalam kelompok (Kerja tim), kuis (Evaluasi), dan penghargaan kelompok. Dalam setiap pelaksanaan
pembelajaran,
siswa
melakukan
langkah-langkah
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas. Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena pada penelitian terdahulu sudah terbukti bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD telah mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Adi (2007), Ayunani(2013), Pralisti (2014), dan Novitasari(2015). Hasil yang diperoleh adalah mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian juga mengalami peningkatan dari tiap siklus baik dari variabel keaktifan belajar maupun prestasi belajar yang mempunyai arti bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
4.2.1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas IV SD Negeri Glagahan bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan belajar siswa terlebih pada aspek keaktifan belajar siswa, serta mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, yang akan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slavin (2005:4), bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD selain dapat meningkatkan pencapaian prestasi juga dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan rasa harga diri, tumbuhnya kesadaran untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka. Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD, hubungan antar siswa dan antar kelompok lebih berkembang. Terbentuknya kelompok-kelompok dalam proses pembelajaran telah menciptakan interaksi antar siswa. Melalui proses interaksi tersebut memunculkan perasaaan senang dan siswa lebih termotivasi dalam belajar. Sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menyelasaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini memicu peningkatan pada keaktifankeaktifan siswa lainnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka di bawah ini akan dijabarkan tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
4.2.1.1.Pembagian Kelompok Dalam penelitian ini guru membagi siswa menjadi lima kelompok pada siklus I yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kelompok dibagi secara heterogen berdasarkan perbedaan tingkat prestasi belajar dan jenis kelamin agar siswa mampu bekerjasama dan saling membantu dalam memecahkan masalah. Sesuai dengan pendapat Rusman (2011:215) mengenai langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok,
dimana
setiap
kelompoknya
terdiri
dari
4-5
siswa
yang
memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras,atau etnik. Pada siklus I ini siswa masih sulit untuk dikondisikan ke dalam kelompokkelompok kecil karena siswa pada umumnya tidak mau berkelompok dengan teman-teman yang bukan teman dekat mereka. Hal ini cukup menyita waktu sehingga waktu yang dapat digunakan untuk langkah pembelajaran yang lain menjadi terbuang. Akan tetapi, pada siklus II siswa sudah mulai bisa dikondisikan untuk berkelompok dengan teman-temannya yang dibentuk berdasarkan nilai evaluasi pada siklus I. 4.2.1.2.Penyajian Materi Pada siklus I, guru menyajikan materi dengan bertanya jawab bersama siswa tentang nama-nama alat indera manusia, fungsi dari bagian-bagian masingmasing alat indera manusia, serta cara kerja dari masing-masing alat indera manusia. Selain bertanya jawab, pada siklus I, guru juga menyajikan materi dengan menggunakan media IT (Proyektor) untuk lebih menarik minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Sedangkan pada siklus II, guru menyajikan materi dengan bertanya jawab dengan bersama siswa dalam kelompok tentang penyakit atau kelainan yang dialami oleh alat indera manusia, serta cara merawat kebersihan dan kesehatan alat indera manusia. Guru juga meminta siswa untuk membaca materi yang telah disediakan. 4.2.1.3.Kegiatan Kelompok Tujuan dari kegiatan kelompok agar siswa mampu bekerjasama dengan teman lain dan berani menyampaikan pendapat dan berbicara di depan teman lain. Pada siklus I, siswa dalam kelompok mengerjakan LKS tentang bagian-bagian alat indera manusia dan cara kerjanya. Pada siklus II, siswa dalam kelompok mengisi tentang penyakit atau kelainan pada alat indera manusia serta cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat indera yang dimiliki. 4.2.1.4.Kuis Kuis dilakukan setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Guru memberikan soal kuis secara lisan pada setiap pertemuannya, dan setiap siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk menjawab dengan mengangkat tangannya. Setiap siswa yang dapat menjawab dengan cepat dan benar diberikan 1 poin pada setiap kelompok untuk nilai kelompok. Pada siklus I siswa terlihat masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Siswa masih cenderung malu dan ragu-ragu dalam untuk menjawab. Pada siklus II, terlihat banyak siswa yang aktif dan mulai terbiasa untuk menjawab. Dibanding siklus sebelumnya, siswa mulai saling berebut untuk menjawab yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
4.2.1.5.Pemberian Penghargaan Kelompok Pemberian penghargaan setiap kelompok dilakukan setelah guru menghitung perolehan poin atau skor tiap kelompok. Kelompok yang mendapatpoin atau skor paling banyak akan mendapatkan pernghargaan berupa hadiah alat tulis yang diberikan setiap pertemuan di akhir pelajaran. Pada siklus I, kelompok yang mendapat skor tertinggi mendapat pensil dan rautan pensil untuk masing-masing anggota kelompok. Sedangkan pada siklus II, kelompok yang mendapat poin tertinggi masing-masing anggota kelompoknya mendapat penghapus dan penggaris. Hal ini tentu mendorong siswa untuk lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran agar mendapat poin tertinggi bagi kelompok sehingga mendapatkan penghargaan.
4.2.2. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Penelitian keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada 19 November 2015 dan 20 November 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 November 2015 dan 27 November 2015. Tujuh indikator keaktifan belajar yang dinilai yaitu 1) memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru, 2) bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas, 3) mengemukakan gagasan, 4) mencatat penjelasan dari guru, 5)bekerjasama dalam kelompok, 6) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan, dan 7) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Berdasarkan hasil observasi dan penyebaran kuesioner, peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IVSD Negeri Glagahan dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13 Hasil Keaktifan Belajar Siswa No.
Nama
1 RAMN 2 V 3 ENF 4 MI 5 A 6 SF 7 NA 8 AFP 9 ITKC 10 MHP 11 ADA 12 FNH 13 AP 14 ARD 15 LFK 16 LSA 17 RAA Rata-rata
Kondisi Awal 27.1 52.9 40.0 56.4 77.9 63.6 72.1 37.1 55.0 52.9 54.3 52.1 58.6 56.4 75.0 47.9 50.0 54.7
Kategori Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah
Siklus Siklus Kategori Kategori I II 41.8 Rendah 52.2 Rendah 40.4 Rendah 55.4 Rendah 62.9 Sedang 75.8 Tinggi 86.1 Tinggi 71.8 Tinggi 85.0 Tinggi 70.1 Tinggi 86.1 Tinggi 37.6 Rendah 49.3 Rendah 65.4 Sedang 77.2 Tinggi 58.6 Sedang 58.1 Sedang 61.8 Sedang 69.7 Tinggi 77.5 Tinggi 82.9 Tinggi 76.8 Tinggi 85.7 Tinggi 63.2 Sedang 73.9 Tinggi 78.6 Tinggi 79.3 Tinggi 52.2 Rendah 73.2 Tinggi 64.7 Sedang 69.3 Tinggi 61.7 Sedang 73.7 Tinggi
Data peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini. Tabel 4.14 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Variabel
Indikator penelitian
Keaktifan Belajar
Skor keaktifan belajar (0-100)
Kondisi Awal 54,7 (Rendah)
Siklus I Target Capaian
Siklus II Target Capaian
70 61,7 70 (Tinggi) (Sedang) (Tinggi)
73,7 (Tinggi)
Berdasarkan tabel 4.14tentang peningkatan keaktifan belajar siswa menunjukkan bahwa keaktifan belajar kondisi awal 54,7 (rendah) mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
peningkatan pada siklus I menjadi 61,7 (sedang) dan pada siklus II mengalami peningkatan
menjadi 73,7 (tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan dari kondisi awal sampai siklus II. 80
70
61.7
70 60
70
73.7
54,7
50 40 30 20 10 0 Kondisi Awal
Siklus I Target
Siklus II
Capaian
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar Berdasarkan gambar 4.1 di atas mengenai peningkatan keaktifan belajar, dapat dilihat bahwa pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II sudah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti. Maka peneliti dapat menyimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD NegeriGlagahan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal 54,7dalam kategori rendah mampu meningkat pada siklus I menjadi 61,7 dalam kategorisedang, dan meningkat pada siklus II menjadi 73,7 dalam kategori tinggi.Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
dalam kelompok (Kerja tim). Karena pada langkah atau tahap inisiswa dituntut untuk mampu memahami materi yang diberikan, serta membantu siswa lain dalam kelompok untuk dapat juga memahami materi yang diberikan dengan cara bekerjasama dengan anggota kelompok. Jika para siswa menginginkan kelompok mereka memperoleh penghargaan, mereka harus saling membantu teman satu kelompoknya dalam mempelajari materi yang diberikan. Dengan kegiatan tersebut dimungkinkan bagi siswa untuk terlibat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Shoimin (2014:45) yang menyatakan bahwaCooperative Learning adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep menyelesaikan persoalan.Hal Hamdayama
(2014:118)
tersebut
yang
di
atas diperkuat
menyebutkan
bahwa
oleh pendapat
STAD
mempunyai
keunggulan yang mampu membuat: 1) siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, 2) siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, 3) aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, 4) interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, 5) meningkatkan kecakapan individu, dan 6) meningkatkan kecakapan kelompok.
4.2.3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Glagahan pada tahun pelajaran 2015/2016. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
memperoleh data prestasi belajar siswa adalah soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda terdiri dari 20 soal dan diujikan kepada siswa kelas IV pada pertemuan kedua untuk setiap siklusnya, yaitu pada tanggal 20 November 2015 dan pada tanggal 26 November 2015. Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat dari hasil evaluasi soal pilihan ganda dan persentase ketuntasan KKM yang telah ditentukan oleh SD Negeri Glagahan yaitu 75. Siswa yang mendapatkan nilai mencapai atau melebihi KKM yang sudah ditentukan dapat dinyatakan tuntas. Berikut adalah hasil rata-rata prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga siklus II. Tabel 4.15 Hasil Prestasi Belajar Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama
KKM
RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC 75 MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA Rata-rata Persentase Ketuntasan
Siklus I Capaian Keterangan 60 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 90 Tuntas 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas 55 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas 50 Tidak Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 70.3 52.9%
KKM
75
Siklus II Capaian Keterangan 75
Tuntas
100 85 80 65 70 75 90 75 80 90 95 100 75 82.5 85.7%
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Tabel 4.16 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Variabel Prestasi Belajar
Indikator Penelitian Nilai rata-rata siswa Persentase ketuntasan KKM (75)
Kondisi Awal 69.4 35%
Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian 78 70.3 78 82.5 75%
52.9%
75%
85.7%
Berdasarkan tabel 4.15 dan tabel 4.16 di atas tentang peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat hasil rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 69,4 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 7 siswa atau 35%, sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 13 siswa atau 65%. Persentase jumlah siswa yang belum mencapai KKM dan rata-rata kelas dinilai tidak terlalu tinggi.Sehingga peneliti melakukan tindakan penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah diberi tindakan, hasil rata-rata siswa mengalami peningkatan pada siklus I yaitu 70,3 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 9 siswa atau 52,9% sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 8 siswa atau 47,1%. Pada siklus II kembali mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata sebesar 82,5 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 12 siswa atau 85,7% sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 14,3%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. Berikut gambar diagram batang untuk memperjelas hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
85
82,5
80
78
78
75 70,3
69,4
70 65 60
Kondisi Awal
Siklus I Target
Siklus II
Capaian
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Berdasarkan gambar 4.2 tentang peningkatan prestasi belajar dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar dalam kelompok (Kerja tim). Karena pada langkah atau tahap ini, siswa berkesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, membantu teman yang kurang paham, dan bahkan dapat bertanya kepada teman dalam kelompok apabila tidak mengetahui tentang materi yang diajarkan. Dengan kesempatan tersebut, siswa dapat mengolah kecakapan individualnya yang tentu akan berdampak pada pemahamannya. Peningkatan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat ketika pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa dalam kelompok aktif bertanya, menjawab, serta mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
guru dan menerimanya dengan mentah begitu saja, tetapi menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kecapakan individu. Dalam hal ini kecakapan individu yang dimaksud adalah siswa mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru menandakan siswa telah memahami materi sehingga prestasi belajarnya meningkat.Hal ini diperkuat denganpendapat Slavin (1990) yang mengatakan bahwa 86% dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki prestasi yang tinggi dibandingkan model pembelajaran lainnya. Peneliti juga melihat bahwa dalam masing-masing kelompok siswa saling membantu dalam memahami materi yang diberikan, sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Isjoni (2013:74) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi belajar yang maksimal. Akhirnya, dengan adanya keterbatasan waktu dan lain sebagainya penelitian dihentikan pada siklus II, dan peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Glagahan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Dalam bab V ini peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 5.1.1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe STAD dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1) persiapan, 2) penyampaian tujuan, 3) pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen, 4) presentasi dari guru, 5) kegiatan pembelajaran, 6) kuis dan evaluasi, 7) pemberian penghargaan dan hadiah. 5.1.2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa IV kelas di SD Negeri Glagahan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam aspek memperhatikan, berbicara, mendengarkan, menulis, bergerak, mental dan emosional melalui pembentukan kelompok yang heterogen serta
pemberian
dorongan
dan
bimbingan
guru
selama
proses
pembelajaran kepada siswa baik secara individu maupun kelompok. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata keaktifan sebelum dilakukan tindakan sebesar 54,7 yang termasuk dalam kategori rendah,pada siklus I meningkat menjadi 61,7yang termasuk dalam kategori sedang, dan pada siklus II
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
kembali
mengalami peningkatanmenjadi 73,7yang termasuk dalam
kategori tinggi. 5.1.3. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata kondisi awal 69,4 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 35%, setelah diberi tindakan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 70,3 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 52,9%, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,5 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 85,7%.
5.2.Keterbatasan Penelitian 5.2.1. Siswa kurang terkondisi dengan baik pada awal pembelajaran, sehingga beberapa waktu terbuang untuk mengondisikan siswa. 5.2.2. Pembagian kelompok secara heterogen terkadang susah diterima siswa yang merasa pandai, dan siswa yang tidak suka dengan teman lain, sehingga pada awal siklus I siswa kurang dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
5.3.Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam keperluan kemajuan penyelenggaraan pembelajaran IPA di SDNegeri Glagahan. Oleh karena itu, peneliti perlu menyampaikan saran sebagai berikut: 5.3.1. Guru diharapkan mengelola waktu yang telah dialokasikan dengan baik, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk mengondisikan siswa terlebih dahulu. 5.3.2. Guru sebaiknya memberi pengertian baik secara halus ataupun secara tegas pada setiap siswa dalam pembagian kelompok, agar siswa mau menerima anggota kelompok secara heterogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Adi, P. (2007). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Anni, C, T. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan 2010. Yogyakarta: Aditya Media. -------------. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ayunani, Y. (2013). Peningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri Sukomangli 01 Kecamatan Reban Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2012/2013. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Baharudin.(2007). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta:Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia: edisi terbaru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dimyati, & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, S,B & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, S,B. (2011). Psokologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, O. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode pembelajaran Kreatif Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Zaini,H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: PustakaInsan Madani. Huda, M. (2014). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Isjoni. (2013). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kusumah, W. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mulyasa E. (2006). Implementasi kurikulum 2004, panduan Pembelajaran KBK. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Musfiroh. (2008). Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT.Grasindo. Muslich, M. (2010). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research): Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Novitasari, D. (2015). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas III A SDK Demangan Baru 1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Poerwanti, E., dkk. (2008). Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti. Pralisti, Y. (2014).Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rusman. (2012). Model-model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. --------------. (2009). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Slavin, R, E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Solihatin, E & Raharjo. (2007). Cooperatif Learning Analisis Model PembelajaranIPS. Jakarta: Bumi Aksara. Srini, M, I. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI. Sudjana. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. -----------------. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Praktiknya.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pendidikan,
Kompetensi
dan
Sulistyanto, H., & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surapranata, S. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Taniredja, T., Faridli, M., & Harmianto, S. (2013). Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Triton. (2006). SPSS 13.0: Terapan Riset Statistk Parametik. Yogyakarta: Andi. Yamin, M. (2006). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. -. (1994). Kurikulum Pendidikan Dasar: Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Kelas IV Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
LAMPIRAN 1 SURAT PERIJINAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
LAMPIRAN 3 VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
LAMPIRAN 4 HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN SOAL SIKLUS I DAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
HASIL VALIDITAS SIKLUS I Correlation Aitem21 Aitem1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Aitem2
.257
-.168
-.182
.157
.186
.274
.478
.444
.508
.
.303
.157
.195
.508
Aitem29
Aitem30
Jumlah
.099
.a
.267
.678
.
.256
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.081
.140
.a
.081
-.210
.308
.a
.502*
Sig. (2-tailed)
.361
.332
.013
.735
.556
.
.735
.374
.186
.
.024
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.336
.356
.350
-.126
.218
.a
.126
.218
.023
.a
.669**
Sig. (2-tailed)
.147
.123
.130
.597
.355
.
.597
.355
.924
.
.001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.490*
.357
.459*
.000
.375
.a
.000
.375
-.157
.a
.587**
Sig. (2-tailed)
.028
.122
.042
1.000
.103
.
1.000
.103
.508
.
.006
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.275
.312
.150
-.126
-.218
.a
.126
.055
.435
.a
.498*
Sig. (2-tailed)
.241
.181
.527
.597
.355
.
.597
.819
.055
.
.025
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20 .100
Pearson Correlation
-.031
-.134
.150
.126
.055
.a
-.126
.055
-.023
.a
.898
.574
.527
.597
.819
.
.597
.819
.924
.
.676
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
a
.182
.105
-.099
a
.417
.444
.660
.678
.
.067
Pearson Correlation
.308
.171
.168
.182
-.157
Sig. (2-tailed)
.186
.471
.478
.444
.508
.
N
.
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.057
.458*
.187
.236
-.102
.a
.000
.153
.257
.a
.506*
Sig. (2-tailed)
.811
.042
.429
.317
.669
.
1.000
.519
.274
.
.023
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.289
.a
-.061
.a
.279
N Aitem9
-.308
Aitem28
.546*
N
Aitem8
Aitem27 .a
20
Sig. (2-tailed) Aitem7
Aitem26
.229
N Aitem6
Aitem25
20
N Aitem5
Aitem24
.216
N Aitem4
Aitem23
Pearson Correlation N
Aitem3
Aitem22
Pearson Correlation
-.243
.000
-.132
-.333
.200
.289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Sig. (2-tailed) N Aitem10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Aitem11
Aitem12
.398
.217
.800
.
.234
20
20
20
20
20
20
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.076
.192
-.250
.a
-.192
-.250
.105
.a
-.109
Sig. (2-tailed) N
.556 20
.776 20
.749 20
.416 20
.288 20
. 20
.416 20
.288 20
.660 20
. 20
.648 20
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
Pearson Correlation
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.336
.356
.350
.126
-.055
.a
-.378
-.055
.252
.a
.612**
Sig. (2-tailed)
.147
.123
.130
.597
.819
.
.100
.819
.285
.
.004
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.099
.123
.208
.290
-.050
.a
.058
-.302
.390
.a
.334
Sig. (2-tailed)
.679
.605
.380
.215
.833
.
.808
.196
.089
.
.150
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-.406
-.302
.390
.a
-.269
.076
.196
.089
.
.252
Pearson Correlation N
-.183
-.082
-.254
-.406
-.302
.a
.440
.731
.281
.076
.196
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.183
.082
-.208
-.290
.050
.a
.174
.302
-.179
.a
.505*
Sig. (2-tailed)
.440
.731
.380
.215
.833
.
.463
.196
.450
.
.023
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.099
.123
-.254
.058
-.050
.a
.058
.201
-.453*
.a
.177
Sig. (2-tailed)
.679
.605
.281
.808
.833
.
.808
.395
.045
.
.455
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.793**
.068
.688**
.577**
.250
.a
.192
.250
-.105
.a
.500*
.000
.776
.001
.008
.288
.
.416
.288
.660
.
.025
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
N
N Aitem18
.
20
20
Sig. (2-tailed)
Aitem17
.217
20
-.068
N
Aitem16
.151
20
20
N
Aitem15
.578
20
.140
N
Aitem14
1.000
20
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) Aitem13
.303
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Aitem19
Pearson Correlation
.183
-.123
.254
-.058
.302
.a
-.058
.050
.032
.a
.479*
Sig. (2-tailed)
.440
.605
.281
.808
.196
.
.808
.833
.895
.
.033
N Aitem20
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Aitem21
Pearson Correlation
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-.216
.343
.096
.243
.210
.a
.243
.210
-.015
.a
.338
.361
.139
.686
.303
.374
.
.303
.374
.951
.
.145
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-.057
.546*
.404
.140
.a
.081
.140
-.279
.a
.429
.811
.013
.077
.556
.
.735
.556
.234
.
.059
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.000
.357
.171
.a
.559*
1.000
.122
.471
.
.010
1
Sig. (2-tailed) N Aitem22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Aitem23
.236
.102
.230
.317
.669
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.281
1
.397
.459*
.a
-.132
-.115
.168
.a
.494*
Sig. (2-tailed)
.013
.230
.083
.042
.
.578
.630
.478
.
.027
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.404
.236
.397
1
.000
.a
-.067
.289
-.061
.a
.249
Sig. (2-tailed)
.077
.317
.083
1.000
.
.780
.217
.800
.
.291
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.000
1
.a
.289
.063
-.419
.a
.228
.
.217
.794
.066
.
.333
20
Pearson Correlation
.140
.102
.459*
Sig. (2-tailed)
.556
.669
.042
1.000
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
.a
.
.
.
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Aitem27
.811
.281
20
N Aitem26
1
.546*
N Aitem25
-.057
.a
Pearson Correlation
N Aitem24
20
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.081
.000
-.132
-.067
.289
.a
1
.289
-.303
.a
.188
Sig. (2-tailed)
.735
1.000
.578
.780
.217
.
.217
.195
.
.427
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
N
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Aitem28
Pearson Correlation
.140
.357
-.115
.289
.063
.a
.289
Sig. (2-tailed)
.556
.122
.630
.217
.794
.
.217
N
1
-.419
.a
.326
.066
.
.160
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-.279
.171
.168
-.061
-.419
.a
-.303
-.419
1
.a
.144
.234
.471
.478
.800
.066
.
.195
.066
.
.546
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.
.
.
.
.
.
.
.
.
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Pearson Correlation
.429
.559*
.494*
.249
.228
.a
.188
.326
.144
.a
1
Sig. (2-tailed)
.059
.010
.027
.291
.333
.
.427
.160
.546
.
N 20 20 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
20
20
20
20
20
20
20
20
Aitem29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Aitem30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Jumlah
.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
HASIL RELIABILITAS SIKLUS I Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .795
N of Items 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
HASIL VALIDITAS SIKLUS II Correlations aitem1
aitem2
aitem3
aitem4
aitem5
aitem6
aitem7
aitem8
aitem9
aitem10
aitem11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
aitem23 .218 .247 20 .024 .899 20 .155 .414 20 -.175 .355 20 -.017 .928 20 .321 .084 20 .098 .608 20 .099 .604 20 .098 .608 20 -.230 .221 20 .467**
aitem24 .294 .115 20 .196 .299 20 .247 .188 20 -.105 .581 20 .015 .935 20 -.223 .237 20 .088 .645 20 .207 .272 20 .088 .645 20 .429* .018 20 .170
aitem25 .208 .271 20 .023 .904 20 .420* .021 0 -.074 .698 20 .093 .626 20 .259 .167 20 .155 .414 20 .146 .441 20 -.031 .871 20 -.167 .378 20 .397*
aitem26 -.033 .861 20 .089 .640 20 .042 .825 20 -.286 .126 20 -.116 .542 20 .196 .298 20 .239 .203 20 -.040 .833 20 -.120 .529 20 .111 .560 20 .330
aitem27 .118 .534 20 -.184 .331 20 .255 .174 20 .169 .373 20 -.118 .535 20 .200 .289 20 -.035 .853 20 .024 .901 20 .176 .352 20 .024 .901 20 .200
aitem28 -.068 .721 20 .181 .337 20 .032 .866 20 .327 .077 20 .193 .307 20 .355 .055 20 .000 1.000 20 .123 .517 20 .000 1.000 20 -.031 .872 20 .355
aitem29 .667** .000 20 .630** .000 20 .342 .065 20 .356 .053 20 .079 .679 20 .089 .640 20 .149 .432 20 .553** .002 20 .447* .013 20 .302 .105 20 .312
aitem30 .375* .041 20 .111 .559 20 .118 .534 20 -.134 .481 20 .118 .534 20 .134 .481 20 .447* .013 20 .264 .159 20 .000 1.000 20 -.113 .552 20 .134
total .733** .000 20 .544** .002 20 .435 .016 20 .241 .199 20 .262 .161 20 .472** .008 20 .510** .004 20 .604** .000 20 .386 .035 20 .169 .372 20 .579**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
aitem12
aitem13
aitem14
aitem15
aitem16
aitem17
aitem18
aitem19
aitem20
aitem21
aitem22
aitem23
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
.009 20 .293 .116 20 -.175 .355 20 .208 .270 20 -.257 .171 20 .293 .116 20 .015 .939 20 -.175 .355 20 -.043 .822 20 -.309 .097 20 -.257 .171 20 .171 .366 20 1
.368 20 .614** .000 20 .288 .122 20 .080 .674 20 .423* .020 20 -.175 .354 20 .053 .782 20 .288 .122 20 .135 .478 20 .347 .061 20 .423* .020 20 .423* .020 20 -.043
.030 20 .340 .066 20 .203 .281 20 .056 .767 20 -.109 .568 20 .155 .414 20 .107 .574 20 .203 .281 20 .095 .618 20 .245 .193 20 .095 .618 20 -.109 .568 20 .347
.075 20 -.120 .529 20 .250 .183 20 .082 .667 20 -.223 .237 20 .239 .203 20 .144 .448 20 -.018 .925 20 .170 .368 20 .094 .619 20 -.223 .237 20 -.026 .891 20 .321
.289 20 -.035 .853 20 .169 .373 20 .032 .866 20 -.216 .251 20 -.035 .853 20 .154 .417 20 .169 .373 20 .015 .935 20 .111 .558 20 -.216 .251 20 .247 .188 20 .155
.055 20 .000 1.000 20 .055 .775 20 .167 .379 20 .080 .674 20 .548** .002 20 -.302 .105 20 .327 .077 20 .080 .674 20 .144 .447 20 .480** .007 20 .280 .134 20 .059
.093 20 .447* .013 20 .356 .053 20 .408* .025 20 .196 .299 20 .149 .432 20 .381* .038 20 .356 .053 20 .523** .003 20 .000 1.000 20 .523** .003 20 .850** .000 20 .024
.481 20 .447* .013 20 .200 .288 20 -.068 .721 20 .049 .797 20 -.224 .235 20 .067 .724 20 .200 .288 20 .294 .115 20 .000 1.000 20 .294 .115 20 .049 .797 20 .036
.001 20 .599** .000 20 .560** .001 20 .385 .036 20 .100 .598 20 .297 .111 20 .414 .023 20 .507** .004 20 .647** .000 20 .272 .146 20 .471** .009 20 .627** .000 20 .272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Sig. (2-tailed) aitem24
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
aitem25
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
aitem26
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
aitem27
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
aitem28
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
aitem29
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
aitem30
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.822 20 1
.060 20 .095 .618 20 1
20 -.043 .822 20 .347 .060 20 .321 .084 20 .155 .414 20 .059 .755 20 .024 .899 20 .036 .849 20 .272
20 .095 .618 20 -.223 .237 20 .015 .935 20 .080 .674 20 .523** .003 20 .049 .797 20 .412*
20 .259 .167 20 .256 .172 20 .339 .067 20 .023 .904 20 .380* .038 20 .470**
.146
.024
20
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2
.084 20 -.223 .237 20 .259 .167 20 1
.414 20 .015 .935 20 .256 .172 20 .042 .825 20 1
.755 20 .080 .674 20 .339 .067 20 .082 .667 20 .193 .307 20 1
.899 20 .523** .003 20 .023 .904 20 -.134 .481 20 .079 .679 20 .181 .337 20 1
.849 20 .049 .797 20 .380* .038 20 -.033 .861 20 -.079 .679 20 .102 .591 20 .111 .559 20 1
20 .042 .825 20 .082 .667 20 -.134 .481 20 -.033 .861 20 .220
20 .193 .307 20 .079 .679 20 -.079 .679 20 .247
20 .181 .337 20 .102 .591 20 .425*
.009
.243
.189
.019
.000
.070
20
20
20
20
20
20
20 .111 .559 20 .721**
20 .335
.146 20 .412 .024 20 .470** .009 20 .220 .243 20 .247 .189 20 .425 .019 20 .721** .000 20 .335 .070 20 1 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
HASIL RELIABILITAS SIKLUS II Reliability Statistics Cronbach's Alpha .857
N of Items 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
LAMPIRAN 5 PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I (Silabus, RPP, dan LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Silabus Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
SIKLUS I 1.3.1. Pancaindra Kegiatan Awal Menjelaskan manusia dan 1. Guru mengucapkan salam kepada bagian-bagian bagiansiswa. dari indra bagiannya. 2. Salah satu siswa memimpin doa. penglihat 3. Guru mengondisikan siswa untuk (mata). belajar. “Coba sebelum kita memulai 1.3.2. pelajaran, rapikan dahulu meja kursi Menjelaskan kalian, dan perhatikan kerapian bagian-bagian seragam kalian.” dari indra 4. Guru menyiapkan bahan ajar dan pendengar media yang digunakan. (telinga). 5. Guru melakukan presensi. 6. Guru menanyakan kabar siswa.
Penilaian
Tes Tertulis - Isian (LKS) Tes Lisan - Kuis Non tes - Observasi
Alokasi Waktu
Media dan Sumber Belajar
2 JP Media: (2 x 35 - Gambar menit) macam-macam alat indra - Puzzle gambar alat indra - Handoutmateri - Lembar Kerja Siswa - Simbol bintang - Kertas asturo Sumber Belajar: - Wahyono, Budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
1.3.3. Menjelaskan bagian-bagian dari indra pencium (hidung). 1.3.4. Menjelaskan bagian-bagian perasa dari indra pengecap (lidah). 1.3.5. Menjelaskan bagian-bagian dari indra peraba (kulit).
Apersepsi 1. Guru mengingatkan kembali materi yang sudah dibahas pada pertemuan yang lalu. Motivasi 1. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Belajar Alat Indra” gubahan lagu “Helly”. Orientasi 1. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran, rencana kegiatan, kontrak belajar, dan penilaian yang akan dilakukan hari ini. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok heterogen berdasarkan jenis kelamin dan prestasi yang terdiri dari 3-4 siswa setiap kelompoknya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang macam-macam alat indra. 3. Setiap kelompok saling berkompetisi untuk menjawab. 4. Siswa yang mengacungkan tangan ditunjuk untuk menjawab dengan
dan Nurachmandani , Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
menunjukkan alat indranya. 5. Guru menjelaskan bagian-bagian alat indra secara singkat. Elaborasi 1. Guru membagikan handout materi yang berisi tentang gambar alat indra serta bagian-bagian dan penjelasannya kepada masing-masing siswa. 2. Setiap kelompok mempelajari materi yang berbeda-beda. 3. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok memahami materi yang sedang dibahas. 4. Siswa dibagikan lembar kerja tentang nama bagian-bagian alat indra yang harus dikerjakan secara berkelompok. 5. Siswa diminta membagi tugas secara adil sehingga semua anggota kelompok bekerjasama dan paham tentang tugas yang diberikan. 6. Setiap kelompok memastikan bahwa anggota kelompoknya sudah menguasai materi yang diberikan. 7. Guru memberi skor kepada setiap
Nasional. - Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk kelas IV Sekolah Dasar/Madrasa h Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Sumantoro, dan Hermana, Dodo. 2011. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Kelas IV SD. Yogyakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
siswa dalam proses diskusi. 8. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusi untuk dibahas pada pertemuan yang akan datang. Konfirmasi 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi. Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan penguatan dengan bertanya jawab dengan siswa terkait materi yang baru saja dipelajari. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini secara lisan. “Apakah kalian senang mengikuti pelajaran hari ini?” “Apa saja kesulitan yang kamu alami selama mengikuti pelajaran?” 3. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang cara kerja masing-masing alat indra. 4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
Penerbit Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.
1.3.1. Cara kerja alat Kegiatan Awal Menjelaskan indra 1. Guru mengucapkan salam kepada cara kerja indra siswa. penglihat 2. Salah satu siswa memimpin doa. (mata). 3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. 1.3.2. 4. Guru melakukan presensi. Menjelaskan 5. Guru menanyakan kabar siswa. cara kerja indra Apersepsi pendengar (telinga). 6. Guru bertanya tentang materi yang telah dibahas. 1.3.3. Motivasi Menjelaskan 7. Guru mengajak siswa melakukan cara kerja indra “tepuk semangat”. pencium Orientasi (hidung). 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 1.3.4. Kegiatan Inti Menjelaskan cara kerja indra Eksplorasi pengecap 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (lidah). yang anggotanya sama seperti pertemuan yang lalu. 1.3.5. 2. Guru melakukan tanya jawab dengan Menjelaskan siswa terkait materi yang telah cara kerja indra dipelajari pada pertemuan yang lalu. peraba (kulit).
2 JP Tes Tertulis Media - Isian (LKS) (2 x 35 - Tampilan video - Soal evaluasi menit) tentang macam(Pilihan macam alat ganda) indra - Proyektor - Laptop Non tes Observasi - Handoutmateri - Lembar Kerja Siswa - Simbol bintang - Kertas asturo Sumber Belajar - Wahyono, Budi dan Nurachmandani , Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
3. Setiap siswa yang aktif menjawab akan mendapat poin dan akan menambah skor untuk timnya. 4. Guru bersama siswa membahas pekerjaan kelompok pada pertemuan yang lalu. 5. Siswa dipersilahkan untuk bertanya, menyampaikan pendapat, ataupun menyanggah. 6. Siswa yang aktif bertanya, menyampaikan pendapat, ataupun menyanggah akan mendapatkan poin. Elaborasi 1. Guru menampilkan tayangan video tentang cara kerja alat indra. 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang tayangan video. 3. Guru menjelaskan materi tentang cara kerja dari masing-masing alat indra. 4. Siswa dibagikan materi tentang cara kerja alat indra. 5. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi untuk mengerjakan LKS. 6. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok
Departemen Pendidikan Nasional. - Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk kelas IV Sekolah Dasar/Madrasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
memahami materi tersebut. 7. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya. 8. Guru memberikan poin kepada anggota kelompok lain yang aktif bertanya, memberi pendapat, ataupun menyanggah. 9. Poin yang diperoleh akan menambah skor kelompok. 10. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 11. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. 12. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru. Konfirmasi 1. Siswa diberi penguatan pada materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi.
h Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Sumantoro, dan Hermana, Dodo. 2011. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Kelas IV SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV/ 1
Materi Pokok
: Alat Indra Manusia
Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar 1.3.Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.
C. Indikator 1.3.1. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra penglihat (mata). 1.3.2. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra pendengar (telinga). 1.3.3. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra pencium (hidung). 1.3.4. Menyebutkan bagian perasa dan fungsi bagian indra pengecap (lidah). 1.3.5. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra peraba (kulit).
D. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra penglihat (mata) melalui diskusi kelompok. 1.3.2.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra pendengar (telinga) melalui diskusi kelompok. 1.3.3.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra pencium (hidung) melalui diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
1.3.4.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 2 bagian perasa dan fungsi bagian indra pengecap (lidah) melalui diskusi kelompok. 1.3.5.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra peraba (kulit) melalui diskusi kelompok.
E. Materi Ajar -
Panca indra manusia dan bagian-bagiannya.
F. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperatif Learning
Model
: STAD (Student Team Achievment Division)
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Metode
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. “Coba
sebelum
kita
memulai
rapikan
dahulu
meja
kursi
pelajaran,
kalian,
dan
perhatikan kerapian seragam kalian.” 4. Guru menyiapkan bahan ajar dan media yang Kegiatan Awal
10 menit
digunakan. 5. Guru melakukan presensi.
jawab
6. Guru menanyakan kabar siswa. Apersepsi 1. Guru mengingatkan kembali materi yang sudah dibahas pada pertemuan yang lalu. Motivasi 1. Guru
mengajak
siswa
untuk
bernyanyi
“Belajar Alat Indra” gubahan lagu “Helly”. Orientasi
Tanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
1. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran, rencana
kegiatan,
kontrak
belajar,
dan
penilaian yang akan dilakukan hari ini. “Hari ini kita akan belajar tentang alat indra dan bagian-bagiannya. Nanti kalian akan belajar
dengan
kelompok-kelompok
yang
sudah Bapak bagi.” Langkah 1: Penyampaian tujuan Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok heterogen berdasarkan jenis kelamin dan prestasi yang terdiri dari 3-4 siswa setiap kelompoknya. Langkah 2: Pembagian kelompok 2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang alat indra yang dimiliki manusia. 3. Setiap kelompok saling berkompetisi untuk menjawab. 4. Guru menunjuk siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab dengan menunjukkan Kegiatan Inti
alat indranya. 5. Guru menjelaskan bagian-bagian alat indra tersebut secara singkat. Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi
50 menit Tanya
Elaborasi
jawab,
1. Guru membagikan handout materi yang berisi
diskusi,
tentang gambar alat indra serta bagian-bagian
latihan
dan penjelasannya kepada masing-masing siswa. 2. Setiap kelompok mempelajari materi yang berbeda-beda. 3. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok memahami materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
yang sedang dibahas. 4. Siswa dibagikan lembar kerja tentang nama bagian-bagian alat indra serta fungsinya yang harus dikerjakan secara berkelompok. Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok 1. Guru meminta siswa dalam kelompok agar membagi tugas secara adil sehingga semua anggota bekerjasama dan paham tentang tugas yang diberikan. 2. Guru memberi skor kepada setiap siswa dalam proses diskusi. 3. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil diskusi masing-masing kelompok. 4. Siswa
dipersilahkan
menyampaikan
untuk
bertanya,
pendapat,
ataupun
menyanggah. 5. Siswa yang aktif bertanya, menyampaikan pendapat,
ataupun
menyanggah
akan
mendapatkan poin. Konfirmasi 1. Guru melakukan evaluasi dengan memberi kuis secara lisan kepada siswa. Siswa yang paling banyak menjawab dengan benar akan mendapat poin. Langkah 5: Kuis 2. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi. Langkah 6: Pemberian penghargaan 1. Guru membuat kesimpulan bersama siswa Kegiatan
tentang materi yang telah di pelajari. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Akhir
hari ini secara lisan. “Apakah kalian senang mengikuti pelajaran hari ini?” “Apa saja kesulitan yang kamu alami selama mengikuti pelajaran?”
Tanya jawab, ceramah
3. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang cara kerja masing-masing alat indera. 4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdoa. 5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.
H. Media dan Sumber Belajar : a. Media - Gambar macam-macam alat indera - Puzzle gambar alat indra - Lembar Kerja Siswa - Kertas asturo b. Sumber Belajar - Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
LAMPIRAN 1. Materi Ajar 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3. Media 4. Instrumen Penilaian 5. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 1. Materi Ajar Alat Indra dan Bagian-bagiannya Pernahkah kamu diajak ke undangan pernikahan oleh orangtuamu? Di sana kamu akan melihat para tamu yang berpakaian bagus dan berwarna warni. Kamu akan mendengar musik gamelan yang mengiringi kemeriahan acara. Selain itu, kamu dapat memilih beraneka macam hidangan makanan dengan aroma dan rasa yang beraneka ragam. Kamu dapat merasakan semua itu karena Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menciptakan alat indra pada manusia. Alat indra tersebut ialah mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Karena jumlah indra tersebut ada lima, maka disebut panca indra. 1. Indra Penglihat (Mata) Mata adalah indra penglihat. Bentukmata seperti bola sehingga disebut bolamata. Bola mata terletak di dalam lekukmata yang dibatasi oleh tulang dahi dantulang pipi. Jadi, mata terlindung oleh keduatulang tersebut. Mata mempunyai bagian-bagianyang terletak di luar dan di dalam mata. Bagian luar mata, antara lain, alis mata, kelopak mata, kelenjar mata, dan bulu mata. a. Alis Mata Alis mata berguna untuk mencegah masuknya keringat ke dalam mata. b. Kelopak Mata Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata. Kelopak mata akan segera menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada benda yang akan masuk ke mata. Fungsi kelopak mata berkedip, adalah untuk membasahi mata, menggiring kotoran keluar dari mata, dan mengistirahatkan retina dari terpaan cahaya yang terus-menerus. c. Kelenjar Air Mata Pada kelopak mata bagian atas terdapat kelenjar air mata yang selalu menghasilkan air mata. Ketika kita menangis, mata kita akan mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea, melindungi mata dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat dan lembut. d. Bulu Mata Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai. Kegunaan bulu mata untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahayanya terlalu kuat dan mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam mata. Bagian dalam mata, antara lain, lapisan sclera, lapisan koroid, retina atau selaput jala, lensa mata, otot mata, dan saraf mata. a. Kornea Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang berguna Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea adalah bagian mata yang dapat disumbangkan dan dicangkokkan pada orang lain yang membutuhkannya. b. Anak Mata (Pupil) Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai tempat lewatnya cahaya menuju retina. Jika cahaya terlalu terang, maka pupil mengecil. Dan jika cahaya terlalu redup, maka pupil melebar. c. Iris (Selaput Pelangi) Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna (hitam, cokelat, hijau, atau biru). Warna iris menentukan warna mata seseorang. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. d. Lensa Mata Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata berfungsi meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat di retina. Lensa mata memiliki kemampuan untuk berubah menjadi cembung atau pipih. Kemampuan ini disebut daya akomodasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
e. Koroid Selaput koroid adalah selaput bagian tengah bola mata yang berupa selaput tipis dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput koroid berfungsi memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina. f. Sclera (Selaput Keras) Sclera adalah bagian terluar dari bola mata yang berwarna putih dan berguna untuk melindungi bagian dalam bola mata. g. Retina (Selaput Jala) Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata yang berguna untuk menangkap bayangan. Pada retina terdapat bagian yang sangat peka terhadap cahaya. Bagian ini disebut bintik kuning (fovea). h. Saraf Mata Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke susunan saraf pusat di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda. 2. Indra Pendengar (Telinga)
a. Daun telinga Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari luar. b. Lubang telinga Lubang telinga berfungsi meneruskan suara yang telah ditangkap oleh daun telinga menuju ke gendang telinga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
c. Gendang telinga Gendang telinga adalah selaput tipis yang dengan cepat menerima gelombang suara. Gendang telinga berfungsi menangkap getaran atau gelombang suara yang kemudian diteruskan ke bagian telinga yang lebih dalam. d. Tulang telinga (tulang pendengaran) Tulang telinga terdiri dari tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes). Fungsi dari tulang-tulang pendengaran tersebut adalah meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga. Getarangetaran suara ini akan diteruskan oleh masing-masing tulang pendengaran ini secara berurutan dari martir ke landasan sampai sanggurdi yang kemudian diteruskan ke rumah siput (koklea). e. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang menghubungkan telinga dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan saluran Eustashius. Saluran eustachius adalah saluran yang yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah. f. Rumah siput memiliki sel saraf. Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran. g. Sel saraf ke otak akan mengirimkan getaran suara dari rumah siput menuju ke otak. 3. Indra Pencium (Hidung) Hidung terdiri atas dua bagian, yaitu lubang hidung dan rongga hidung. Rongga hidung terbentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir atau membran mukus dan rambut halus yang disebut bulu hidung atau silia. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan. Fungsi bagian indra pembau: a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
b. Rambut hidung (silia) berfungsi untuk menyaring udara yang masuk keta bernapas c. Selaput lendir berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau d. Serabut saraf pembau berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan e. Saraf pembau berfungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke otak
4. Indra Perasa (Lidah) Hampir semua orang menyukai coklat atau permen. Mengapa? Karena permen berasa manis. Kamu pasti tidak suka minum obat karena pahit, bukan? Kita dapat membedakan rasa manis dan pahit karena memilikiindra perasa.
Alat indra perasa kita adalah lidah. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda pula. Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil atau yang sering disebut dengan papila. Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang sangat peka terhadap rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut. Pengecap rasa manis terletak pada ujung lidah. Pengecap rasa asin berada di belakang bagian pengecap rasa manis. Dibelakang bagian pengecap rasa asin, terdapat pengecap rasa asam. Dan pada bagian pangkal lidah, terdapat bagian pengecap rasa pahit. 5. Indra Peraba (Kulit)
Tubuh kita diselimuti oleh kulit. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh sebelah dalam kita dari pengaruh luar. Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh dan sebagai indra peraba. Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita. Kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
1) Epidermis Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis tersusun atas kulit ari dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori, dan ujung rambut. Kulit ari merupakan lapisan epidermis terluar. Kulit ari tersusun atas sel-sel terluar dari lapisan malpighi yang telah mati. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi berada di sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri. 2) Dermis Dermis berada di bawah atau di sebelah dalam epidermis. Pada dermis terdapat kelenjar keringat yang berfungsi menghasilkan keringat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan otot penggerak yang berfungsi untuk mengatur gerakan rambut. 3) Hipodermis Hipodermis adalah lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini mengandung banyak jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 Lampiran 3. Media 1. Gambar Indra Penglihat (Mata) dan bagian-bagiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183 2. Gambar Indra Pendengar (Telinga) dan bagian-bagiannya
3. Gambar Indra Pencium (Hidung) dan bagian-bagiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
4. Gambar Indra Perasa (Lidah) dan bagian-bagiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
5. Gambar Indra Peraba (Kulit) dan bagian-bagiannnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 Lampiran 4. Instrumen Penilaian a. Lembar Keaktifan Individu Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan. Kriteria No
Nama
1 2 3
Riska Ade Mawar N. Eri Nur Fahrudin Melinda Indriyani
4
Verdi
5
Arfina
6
Septi Farades
7
Nanda Ardiansyah
8
Alya Falih Pratama
9
Intan Tia Kun Cahyaningrum
10
Meilia Hardika Putri
11
Annisa Dwi Astuti
12
Falihah Nailal Husna
13
Arlinda Prastiwi
14
Amanda Rosita Dewi
15
Landhung Fayakun Karim
16
Ladayna Syifa Amanda
17
Ravelia Alyssa Azhari
Bekerjasama dalam kelompok
Mengungkapkan pendapat atau ide dengan berani
Menjawab pertanyaaan dari guru dengan aktif
Bertanggungjawab akan materi atau tugas yang diberikan guru
Bertanya kepada guru dan mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
b. Penilaian Hasil Belajar (LKS) Nilai Lembar Kerja Siswa = No.
1.
2.
3.
4.
5.
Materi
∑ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 1,65
x5
Jawaban Saraf Mata Kornea Pupil Retina Indra Penglihat (Mata) Sklera Koroid Lensa Iris Daun Telinga Lubang Telinga Tulang Telinga Indra Pendengar (Telinga) Gendang Telinga Rumah Siput Saraf ke Otak Saluran Eustashius Lubang hidung Rambut hidung (silia) Indra Pencium (Hidung) Selaput lendir Serabut saraf pembau Saraf pembau Bintil Pengecap Manis Indra Perasa (Lidah) Asin Asam Pahit Rambut Pori-pori Ujung Saraf Kelenjar keringat dalam Indra Peraba (Kulit) Kelenjar keringat luar Epidermis Dermis Hipodermis Total Skor
Skor
8
7
5
5
8
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 5. Kunci Jawaban a. Indra Penglihat (Mata)
Kornea Saraf Mata
Retina
Pupil
Sklera Iris Lensa
Koroid 1. Saraf mata
Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke susunan saraf pusat di otak. 2. Kornea Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang berguna
Kornea
berfungsi
menerima
rangsang
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
berupa
cahaya
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
3. Retina Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata yang berguna untuk menangkap bayangan. 4. Sclera Sclera adalah bagian terluar dari bola mata yang berwarna putih dan berguna untuk melindungi bagian dalam bola mata. 5. Koroid Selaput koroid adalah selaput bagian tengah bola mata yang berupa selaput tipis dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput koroid berfungsi memberi nutrisi pada rerina dan mengalirkan oksigen ke retina. 6. Lensa Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata berfungsi meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat di retina. 7. Iris Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna (hitam, cokelat, hijau, atau biru). Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. 8. Pupil Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai tempat lewatnya cahaya menuju retina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
b. Indra Pendengar (Telinga)
Daun Telinga
Gendang Telinga
Tulang Telinga Saraf ke Otak
Lubang Telinga Rumah Siput Saluran Eustashius 1. Daun telinga Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari luar. 2. Lubang telinga Lubang telinga berfungsi meneruskan suara yang telah ditangkap oleh daun telinga menuju ke gendang telinga. 3. Gendang telinga Gendang telinga adalah selaput tipis yang dengan cepat menerima gelombang suara. Gendang telinga berfungsi menangkap getaran atau gelombang suara yang kemudian diteruskan ke bagian telinga yang lebih dalam. 4. Tulang telinga Fungsi dari tulang-tulang pendengaran tersebut adalah meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga. 5. Saraf ke otak Sel saraf ke otak akan mengirimkan getaran suara dari rumah siput menuju ke otak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
6. Rumah siput Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran. 7. Saluran eustashius Saluran eustachius adalah saluran yang yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah.
c. Indra Pencium (Hidung)
Serabut saraf pembau Sillia
d.
Lubang Hidung
Serabut saraf ke otak
Rongga Hidung
1. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara 2. Rambut hidung (silia) berfungsi untuk menyaring udara yang masuk keta bernapas 3. Selaput lendir berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau 4. Serabut saraf pembau berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan 5. Saraf pembau berfungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
d. Indra Perasa (Lidah)
Pahit
Bintil Pengecap
Asam Asin Manis 1. Bintil pengecap Bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang sangat peka terhadap rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut. 2. Pengecap rasa manis terletak pada ujung lidah. 3. Pengecap rasa asin berada di belakang bagian pengecap rasa manis. 4. Dibelakang bagian pengecap rasa asin, terdapat pengecap rasa asam. 5. Bagian pangkal lidah, terdapat bagian pengecap rasa pahit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
e. Indra Peraba (Kulit) Rambut
Ujung Saraf
Pori-pori
Epidermis
Kelenjar Keringat Dalam
Dermis
Hipodermis Kelenjar Keringat Luar
1. Lapisan Epidermis Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori, dan ujung rambut. 2. Dermis Pada dermis terdapat kelenjar keringat yang berfungsi menghasilkan keringat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan otot penggerak yang berfungsi untuk mengatur gerakan rambut. 3. Hipodermis Lapisan ini mengandung banyak jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Pertemuan 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV/ 1
Materi Pokok
: Alat Indra Manusia
Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
C. Indikator 1.3.1. Menjelaskan cara kerja indra penglihat (mata). 1.3.2. Menjelaskan cara kerja indra pendengar (telinga). 1.3.3. Menjelaskan cara kerja indra pencium (hidung). 1.3.4. Menjelaskan cara kerja indra pengecap (lidah). 1.3.5. Menjelaskan cara kerja indra peraba (kulit).
D. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra penglihat (mata) melalui diskusi kelompok. 1.3.2.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pendengar (telinga) melalui diskusi kelompok. 1.3.3.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pencium (hidung) melalui diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
1.3.4.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pengecap (lidah) melalui diskusi kelompok. 1.3.5.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra peraba (kulit) melalui diskusi kelompok.
E. Materi Ajar -
Cara kerja alat indra
F. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperatif Learning
Model
: STAD (Student Team Achievment Division)
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Metode
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. 4. Guru melakukan presensi. Kegiatan Awal
5. Guru menanyakan kabar siswa. 6. Guru mengajak siswa melakukan “tepuk semangat”. 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Langkah 1: Penyampaian tujuan Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang
Kegiatan Inti
anggotanya sama seperti pertemuan yang lalu. Langkah 2: Pembagian kelompok 2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu.
Tanya 10 menit
jawab, ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
3. Setiap siswa yang aktif menjawab akan mendapat poin dan akan menambah skor untuk timnya. 4. Guru bersama siswa membahas pekerjaan Tanya
kelompok pada pertemuan yang lalu. 5. Siswa
dipersilahkan
menyampaikan
untuk
pendapat,
ataupun
6. Siswa yang aktif bertanya, menyampaikan ataupun
menyanggah
akan
mendapatkan poin. Elaborasi 1. Guru menampilakan tayangan video tentang cara kerja alat indra 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang tayangan video. 3. Guru menjelaskan materi tentang cara kerja dari
masing-masing
alat
indra
setelah
menyaksikan tayangan video. Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi 4. Guru membagikan materi tentang cara kerja alat indera. 5. Guru meminta setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS. Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok 6. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok memahami materi tersebut. 7. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya. 8. Guru
55 menit
ceramah, diskusi,
menyanggah.
pendapat,
jawab,
bertanya,
memberikan
poin
kepada
anggota
kelompok lain yang aktif bertanya, memberi
latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
pendapat, ataupun menyanggah. 9. Poin yang diperoleh akan menambah skor kelompok. 10. Siswa
mengerjakan
soal
evaluasi
secara
individu. Langkah 5: Kuis 1. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. 2. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru. Konfirmasi 1. Guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. 2. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi. Langkah 6: Pemberian penghargaan 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman Kegiatan Akhir
terkait materi yang telah dipelajari. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini pada kertas yang telah disediakan guru. 3. Guru
bertanya
kepada
siswa
tentang
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari
serta
kesulitan-kesulitan
yang
dihadapi. 4. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang kelainan pada alat indra. 5. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdoa. 6. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.
Tanya 10 menit
jawab, ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
H. Media dan Sumber Belajar : a. Media - Proyektor - Speaker - Laptop - Handoutmateri - Lembar Kerja Siswa - Simbol smile - Kertas asturo b. Sumber Belajar - Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian 1. Prosedur penilaian a. Penilaian proses -
Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar -
Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
LAMPIRAN 1. Materi Ajar 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3. Instrumen Penilaian 4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 1. Materi Ajar Cara Kerja Alat Indra Manusia 1. Indra Penglihat (Mata) Bagaimanakah cara kerja mata? Mata bekerja saat menerima cahaya. Tanpa cahaya, mata tidak dapat berfungsi dengan baik. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melalui pupil kemudian diteruskan ke dalam lensa mata. Oleh lensa mata, cahaya diarahkan sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Ujung-ujung saraf di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Selanjutnya, otak mengolah bayangan tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut. 2. Indra Pendengar (Telinga) Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar? Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena gendang telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek. 3. Indra pencium (Hidung) Bagaimana proses hidung membau suatu aroma atau bau? Di rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke pusat penciuman dan saraf pembau. Oleh otak, rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat mencium bau yang masuk hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
4. Indra Perasa (Lidah) Bagaimana proses lidah mengecap rasa? Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman. 5. Indra Peraba (Kulit) Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205 Lampiran 3. Instrumen Penilaian a. Lembar Keaktifan Individu Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan. Kriteria No
Nama
1 2 3
Riska Ade Mawar N. Eri Nur Fahrudin Melinda Indriyani
4
Verdi
5
Arfina
6
Septi Farades
7
Nanda Ardiansyah
8
Alya Falih Pratama
9
Intan Tia Kun Cahyaningrum
10
Meilia Hardika Putri
11
Annisa Dwi Astuti
12
Falihah Nailal Husna
13
Arlinda Prastiwi
14
Amanda Rosita Dewi
15
Landhung Fayakun Karim
16
Ladayna Syifa Amanda
17
Ravelia Alyssa Azhari
Bekerjasama dalam kelompok
Mengungkapkan pendapat atau ide dengan berani
Menjawab pertanyaaan dari guru dengan aktif
Bertanggungjawab akan materi atau tugas yang diberikan guru
Bertanya kepada guru dan mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
b. Penilaian Hasil Belajar (LKS) Nilai Lembar Kerja Siswa = No.
Materi
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 2
Skor
1.
Cara kerja mata
4
2.
Cara kerja telinga
4
3.
Cara kerja hidung
4
4.
Cara kerja lidah
4
5.
Cara kerja kulit
4
Skor Total
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 4. Kunci Jawaban a. Cara kerja mata Cahaya masuk melalui pupil diteruskan ke lensa mata Bayangan disampaikan ke otak
Jatuh di Retina
b. Cara kerja telinga Suara ditangkap gendang telinga getaran gendang telinga
diteruskan ke otak oleh saraf
diteruskan oleh tulang telinga ke ujung saraf
c. Cara kerja hidung Di rongga hidung, bau larut dalam lendir rangsangan di terima ujung saraf pembau diteruskan ke pusat penciuman diteruskan sampai ke otak oleh saraf
d. Cara kerja lidah Makanan dan minuman dalam mulut akan merangsang saraf pengecap otak menanggapi rangsangan
diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak
e. Cara kerja kulit Rangsangan diterima oleh sel-sel reseptor diteruskan ke otak melalui urat saraf
rangsang diolah oleh otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
LAMPIRAN 6 PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II (Silabus, RPP, dan LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Silabus Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Kompetensi Dasar 1.3. Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.
Indikator
Materi Pembelajaran
1.3.1. Gangguan Menyebutkan pada alat indra gangguan pada panca indra. 1.3.2. Menyebutkan penyebab gangguan pada panca indra.
Kegiatan Pembelajaran SIKLUS II Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. 4. Guru menyiapkan bahan ajar dan media yang digunakan. 5. Guru melakukan presensi. 6. Guru menanyakan kabar siswa. Apersepsi 1. Siswa dan Guru melakukan tanya jawab untuk mengingat kembali materi yang sudah dibahas pada pertemuan yang lalu. Motivasi 1. Guru mengajak siswa melakukan
Penilaian
Tes Tertulis - Isian (LKS) Tes Lisan - Kuis Non tes - Observasi
Alokasi Waktu
Media dan Sumber Belajar
2 JP Media: (2 x 35 - Gambar menit) macam-macam alat indra - Puzzle gambar alat indra - Handoutmateri - Lembar Kerja Siswa - Simbol bintang - Kertas asturo Sumber Belajar: - Wahyono, Budi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
jargon “Mana semangatmu? Ini semangatku!” Orientasi 1. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran, rencana kegiatan, kontrak belajar, dan penilaian yang akan dilakukan hari ini. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok heterogen berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I. 2. Guru melakukan tanya jawab terkait materi yang akan dipelajari hari ini. “Pernahkah kalian bersin?” “Pernahkan kalian mengalami sariawan?” “Dari yang kalian sebutkan tadi, merupakan contoh apa?” “Tahukah kalian apa penyebab bersin dan sariawan?” Elaborasi 1. Guru menjelaskan materi tentang gangguan alat indra. 2. Guru membagikan handout materi tentang gangguan alat indra kepada masing-masing kelompok. 3. Setiap kelompok mempelajari materi
Nurachmandani , Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
yang diberikan dan memastikan bahwa seluruh anggota kelompok memahami materi yang disajikan. 4. Siswa dibagikan lembar kerja. 5. Siswa diminta membagi tugas secara adil sehingga semua anggota kelompok bekerjasama dan paham tentang tugas yang diberikan. 6. Setiap kelompok membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas. 7. Siswa yang aktif bertanya, memberi pendapat, atau menyanggah akan mendapat poin dari guru. 8. Siswa mengerjakan kuis secara individu. Konfirmasi 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi. Kegiatan Akhir 1. Siswa bersama guru membuat rangkuman terkait materi yang telah dipelajari. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran secara lisan. “Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?” “Adakah kesulitan yang kalian alami
- Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk kelas IV Sekolah Dasar/Madrasa h Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Sumantoro, dan Hermana, Dodo. 2011. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Kelas IV SD. Yogyakarta: Penerbit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
1.3. Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.
1.3.1. Cara Menyebutkan memelihara cara memelihara alat indra kebersihan dan kesehatan masing-masing alat indra.
selama pelajaran hari ini?” 3. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang cara kerja masingmasing alat indra. 4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdoa. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. 4. Guru melakukan presensi. 5. Guru menanyakan kabar siswa. Apersepsi 1. Guru bertanya tentang materi yang telah dibahas dengan tanya jawab. Motivasi 1. Guru mengajak siswa melakukan “tepuk semangat”. Orientasi 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Kanisius.
2 JP Tes Tertulis Media (2 x 35 - Pensil warna - Isian (LKS) - Soal evaluasi menit) - Lembar Kerja (Pilihan Siswa ganda) Non tes Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang anggotanya sama seperti pertemuan yang lalu. 2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang akan dipelajari. “Kalian setiap hari mandi berapa kali?” “Siapa yang menyikat gigi sebelum tidur?” 3. Setiap siswa yang aktif menjawab akan mendapat poin dan akanmenambah skor untuk timnya. 4. Guru menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan guru tadi merupakan contoh memelihara alat indra. Elaborasi 1. Siswa dalam kelompok diminta untuk berdiskusi tentang cara memelihara kebersihan dan kesehatan alat indra. 2. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk mind map. 3. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas. 4. Guru memberikan poin kepada
Sumber Belajar - Wahyono, Budi dan Nurachmandani , Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Aprilia, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam4: untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
anggota kelompok lain yang aktif bertanya, memberi pendapat, ataupun menyanggah. 5. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 6. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. 7. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru. Konfirmasi 1. Guru bertanya tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi. 2. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Nasional. - Ikhwan, S.D. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sularmi, dan Wijayanti. 2009. SAINS Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus II Pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV/ 1
Materi Pokok
: Alat Indra Manusia
Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
C. Indikator 1.3.1. Menyebutkan gangguan pada panca indra 1.3.2. Menyebutkan penyebab gangguan pada panca indra.
D. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 1 gangguan pada masing-masing alat indra melalui diskusi kelompok. 1.3.2.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 1 penyebab gangguan masingmasing alat indra melalui diskusi kelompok.
E. Materi Ajar -
Gangguan pada alat indra
F. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperatif Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Model
: STAD (Student Team Achievment Division)
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Metode
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. 3. Guru melakukan presensi. Kegiatan Awal
Tanya
4. Guru menanyakan kabar siswa. 5. Guru mengajak siswa melakukan jargon
10 menit
jawab, ceramah
“Mana semangatmu? Ini semangatku!” 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Langkah 1: Penyampaian tujuan Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1. Langkah 2: Pembagian kelompok 2. Guru melakukan tanya jawab terkait materi yang akan diajarkan hari ini. “Pernahkah kalian bersin?” Kegiatan Inti
“Pernahkan kalian mengalami sariawan?” “Itulah contoh gangguan pada alat indra kita”. “Tahukah kalian apa penyebab bersin dan sariawan?” Tanya
Elaborasi 1. Guru
menjelaskan
materi
secara
jawab,
singkat
ceramah,
tentang gangguan alat indra. Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi 2. Guru membagikan materi tentang gangguan alat indra kepada masing-masing kelompok. 3. Setiap kelompok mempelajari materi yang
50 menit
diskusi, latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
diberikan guru. 4. Setiap kelompok memastikan bahwa seluruh anggota kelompok memahami materi yang disajikan. 5. Guru membagikan LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS. 6. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk mind map. Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok 7. Guru
menunjuk
2
kelompok
untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya. 8. Guru memberikan poin kepada kelompok yang maju dan kelompok lain yang aktif bertanya, memberi pendapat, ataupun menyanggah. 9. Siswa mengerjakan kuis secara individu Langkah 5: Kuis. 10. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan kuis. 11. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru. Konfirmasi 1. Guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. 2. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi. Langkah 6: Pemberian penghargaan 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman Kegiatan Akhir
terkait materi yang telah dipelajari. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran Tanya
hari ini secara lisan. “Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?”
10 menit
jawab,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
“Adakah kesulitan yang kalian alami selama
ceramah
pelajaran hari ini?” 3. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang cara memelihara kesehatan alat indra. 4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan berdoa. 5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.
H. Media dan Sumber Belajar : a. Media - Lembar Kerja Siswa - Simbol smile - Kertas asturo b. Sumber Belajar - Aprilia, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Ikhwan, S.D. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sularmi, dan Wijayanti. 2009. SAINS Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian 1. Prosedur penilaian a. Penilaian proses -
Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar -
Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
LAMPIRAN 1. Materi Ajar 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)& Kuis 3. Instrumen Penilaian 4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Lampiran 1. Materi Ajar Gangguan Alat Indra a. Gangguan pada Mata 1. Rabun jauh (miopi), yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh. Pada cacat mata ini bayangan jatuh di depan retina. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). 2. Rabun dekat (hipermetropi), yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Pada cacat mata ini bayangan jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). 3. Mata tua (presbiopi), yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang terlalu jauh dan benda yang terlalu dekat. Cacat ini disebabkan oleh melemahnya daya akomodasi mata. Penderita presbiopi ditolong dengan kacamata berlensa rangkap. 4. Buta
warna,
yaitu
kelainan
pada
mata
karena
ketidakmampuan
membedakan warna-warna tertentu. Cacat mata ini termasuk penyakit mata turunan. 5. Trakhom, yaitu penyakit mata yang disebabkan oleh virus dan menyerang kelopak mata. 6. Glukoma, yaitu kelainan mata karena bola mata membengkak. 7. Keratomalasi, yaitu kelainan mata yang disebabkan oleh selaput bening yang rusak. 8. Belek, yaitu penyakit mata yang disebabkan oleh virus. 9. Katarak, yaitu penyakit yang menyerang lensa mata yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat menembusnya. b. Gangguan pada Telinga 1. Tuli, yaitu berkurangnya kemampuan mendengar. Tuli bisa disebabkan: a) gendang telinga pecah, b) lubang telinga tersumbat, c) rusaknya saraf pendengaran. 2. Otitis media, yaitu infeksi pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh kuman. Di dalam rongga telinga bagian tengah terdapat nanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
3. Otosklerosis, yaitu tumbuhnya tulang pendengaran yang berlebihan sehingga penghantaran suara terganggu. 4. Congek adalah keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telinga. Hal ini disebabkan adanya infeksi bakteri ke dalam telinga. Infeksi ini menyebabkan telinga bernanah dan berbau busuk. Orang yang menderita penyakit ini biasanya tidak menjaga kebersihan telinga. c. Gangguan pada Hidung 1. Pilek Pilek disebabkan oleh virus. Pilek mengakibatkan hidung tidak bisa mencium bau dengan baik. Hal ini karena ujung-ujung saraf pembau terganggu. 2. Polip Polip adalah penyakit pilek yang berkepanjangan dan menahun. Polip ini disebabkan oleh membengkaknya kelenjar polip. 3. Anosmia Anosmia adalah ketidakmampuan indra pembau untuk mencium bau karena adanya penyumbatan pada rongga hidung. d. Gangguan pada Lidah Sariawan adalah sejenis infeksi jamur yang berupa bintik-bintik putih agak menyerupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Sariawan bisa disebabkan oleh panas dalam, maupun kekurangan vitamin C. Sariawan menimbulkan rasa perih, sehingga cukup mengganggu saat kita mengunyah makanan. Sariawan dapat diobati dengan banyak memakan buahbuahan yang mengandung vitamin C. e. Gangguan pada Kulit 1. Jerawat Jerawat disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan kulit wajah. Jerawat bisa juga disebabkan kurang seimbangnya hormon di dalam tubuh. Biasanya anak yang memasuki usia remaja (pubertas) terdapat jerawat di wajahnya. Hal ini karena adanya perubahan hormon di dalam tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
2. Panu Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Hal ini disebabkan kurangnya menjaga kebersihan kulit. Orang yang jarang mandi atau tidak memakai pakaian yang bersih mudah terkena penyakit ini. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan secara langsung maupun melalui pakaian. 3. Kadas Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi kulit. Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga menyebabkan rasa gatal. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan secara langsung maupun melalui pakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227 Lampiran 3. Instrumen Penilaian a. Lembar Keaktifan Individu Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan. Kriteria No
Nama
1 2 3
Riska Ade Mawar N. Eri Nur Fahrudin Melinda Indriyani
4
Verdi
5
Arfina
6
Septi Farades
7
Nanda Ardiansyah
8
Alya Falih Pratama
9
Intan Tia Kun Cahyaningrum
10
Meilia Hardika Putri
11
Annisa Dwi Astuti
12
Falihah Nailal Husna
13
Arlinda Prastiwi
14
Amanda Rosita Dewi
15
Landhung Fayakun Karim
16
Ladayna Syifa Amanda
17
Ravelia Alyssa Azhari
Bekerjasama dalam kelompok
Mengungkapkan pendapat atau ide dengan berani
Menjawab pertanyaaan dari guru dengan aktif
Bertanggungjawab akan materi atau tugas yang diberikan guru
Bertanya kepada guru dan mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
b. Penilaian Hasil Belajar (LKS dan Kuis) Nilai =
(∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐿𝐾𝑆+ ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑢𝑖𝑠) 3
Lembar Kerja Siswa No.
1.
2.
3. 4. 5.
Materi
Jawaban Rabun jauh (miopi) Rabun dekat (hipermetropi) Mata tua (presbiopi) Buta warna Indra Penglihat (Mata) Trakhoma Glukoma Keratomalasi Belek Katarak Tuli Otitis media Indra Pendengar (Telinga) Otosklerosis Congek Pilek Indra Pencium (Hidung) Polip Anosmia Indra Perasa (Lidah) Sariawan Jerawat Indra Peraba (Kulit) Panu Kadas Total Skor
Kuis No.
Materi
Skor
1.
Indra Penglihat (Mata)
5
2.
Indra Pendengar (Telinga)
1
3.
Indra Pencium (Hidung)
2
4.
Indra Perasa (Lidah)
1
5.
Indra Peraba (Kulit)
1
Total Skor
10
Skor
9
4
3 1 3 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Lampiran 4. Kunci Jawaban LKS
Mata:
Lidah: sariawan
Rabun jauh (miopi),
Telinga:
Rabun dekat (hipermetropi),
Tuli
Mata tua (presbiopi),
Otitis media
Buta warna.
Otosklerosis
Trakhom
Congek
Glukoma.
Gangguan Panca Indra
Keratomalasi. Belek.
Hidung:
Kulit:
Pilek
Jerawat
Polip
Panu
Anosmia
Kadas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Kunci jawaban Kuis 1. Miopi adalah gangguan mata yang tidak dapat melihat benda jauh. 2. Nama lain rabun dekat adalah hipermetropi. 3. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). 4. Belek adalah penyakit mata yang disebabkan oleh virus. 5. Penyakit mata yang tidak bisa membedakan warna-warna tertentudisebut buta warna. 6. Gangguan pada hidung adalah pilek, polip, dan anosmia. 7. Anosmia adalah ketidakmampuan indra pembau untuk mencium bau karena adanya penyumbatan pada rongga hidung. 8. Penyakit pada lidah yang disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi vitamin C adalah sariawan. 9. Keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telingadisebut congek. 10. Panu dan kadas adalah gangguan kulit yang disebabkan oleh jamur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus II Pertemuan 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV/ 1
Materi Pokok
: Alat Indra Manusia
Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
C. Indikator 1.3.1. Menyebutkan cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing alat indra.
D. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 2 cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing alat indra.
E. Materi Ajar -
Cara memelihara alat indra
F. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperatif Learning
Model
: STAD (Student Team Achievment Division)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Metode
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 2. Guru mengondisikan siswa untuk belajar. 3. Guru melakukan presensi. 4. Guru menanyakan kabar siswa. Kegiatan Awal
5. Guru
mengajak
siswa
melakukan
Tanya
tepuk 10 menit
semangat.
jawab, ceramah
6. Guru mengingatkan materi yang lalu dengan bertanya jawab dengan siswa. 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Langkah 1: Penyampaian tujuan Eksplorasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen sama seperti pada pertemuan yang lalu. Langkah 2: Pembagian kelompok 2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang akan dipelajari. “Kalian setiap hari mandi berapa kali?” Kegiatan Inti
“Siapa yang menyikat gigi sebelum tidur?” 3. Guru menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan
guru
tadi
merupakan
contoh Tanya
memelihara alat indra. “Nah,
mandi
dan
menggosok
gigi
tadi
jawab,
termasuk menjaga dan memelihara kesehatan
ceramah,
alat indra.”
diskusi,
Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi Elaborasi 1. Setiap
kelompok
membaca
materi
yang
50 menit
latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
diberikan guru. 2. Guru
meminta
setiap
kelompok
untuk
berdiskusi tentang cara memelihara kebersihan dan kesehatan alat indra. Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok 3. Guru menunjuk perwakilan 2 kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya. 4. Guru memberikan poin kepada kelompok yang maju ke depan dan kepada kelompok lain yang aktif bertanya, memberi pendapat, ataupun menyanggah. 5. Siswa
mengerjakan
soal
evaluasi
secara
individu. Langkah 5: Kuis 6. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. 7. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru. Konfirmasi 1. Guru bertanya tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi. 2. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi. Langkah 6: Pemberian penghargaan 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman Kegiatan Akhir
terkait materi yang telah dipelajari. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini secara lisan. 3. Guru memberi penguatan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan alat indra siswa. 4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan
10 menit
Tanya jawab, ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
berdoa. 5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.
H. Media dan Sumber Belajar : a. Media - Lembar Kerja Siswa - Simbol smile - Kertas asturo b. Sumber Belajar - Aprilia, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Ikhwan, S.D. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Sularmi, dan Wijayanti. 2009. SAINS Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian 1. Prosedur penilaian a. Penilaian proses -
Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar -
Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
LAMPIRAN 1. Materi Ajar 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3. Instrumen Penilaian 4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Lampiran 1. Materi Ajar Cara Memelihara Alat Indra 1. Memelihara Mata Mata merupakan indra yang penting. Supaya mata tetap berfungsi dengan baik, kita harus menjaga kesehatannya. Beberapa upaya untuk menjaga kesehatan mata yaitu sebagai berikut. a. Tidak membaca buku dengan jarak yang dekat. Jarak antara mata dan buku ketika membaca adalah sekitar 30 cm. b. Tidak membaca di tempat yang gelap. c. Jangan membaca ketika berbaring. d. Perbanyak konsumsi vitamin A. Vitamin A sangat baik bagi kesehatan mata. Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A. e. Jangan melihat matahari secara langsung. Gunakan kaca mata pelindung saat melihat matahari. a. Tidak menonton televisi pada jarak yang dekat. b. Tidak menggosok-gosok mata saat kotoran masuk ke mata. Hal ini dapat membuat mata menjadi merah. Jika kotoran masuk, tetesi mata dengan obat tetes mata. 2. Memelihara Telinga Telinga harus selalu dijaga agar dapat berfungsi dengan baik. Caranya antara lain: a. Jangan terlalu sering mendengarkan bunyi yang terlalu keras. b. Membersihkan telinga secara teratur dengan benda yang halus supaya tidak melukai telinga, misalnya dengan cotton bud. c. Segera pergi ke dokter THT jika telinga kita mengalami gangguan. 3. Memelihara Hidung Agar tetap berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dan dipelihara. Berikut ini adalah cara merawat hidung. a. Menjaga kebersihan hidung dengan membersihkan hidung dari kotoran setiap hari. b. Menutup hidung ketika udara pernapasan kotor atau mengandung racun. c. Jangan memasukkan benda-benda ke dalam hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
d. Jika mengalami gejala sakit pada hidung segeralah memeriksakan ke dokter. 4. Memelihara Lidah Agar berfungsi baik, kita perlu menjaga kesehatan lidah. Caranya antara lain sebagai berikut. a. Menghindari makanan yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu pedas, atau terlalu asam karena dapat merusak saraf pengecap. b. Menjaga kebersihan lidah, dengan menyikat lidah saat menggosok gigi agar lidah bersih dari kotoran. c. Makan makanan bergizi, yang banyak mengandung vitamin C. d. Menyikat gigi menggunakan sikat gigi yang bersih dan lembut. e. Bila lidah sakit, segera pergi berobat ke dokter. 5. Memelihara Kulit Cara menjaga kesehatan kulit adalah sebagai berikut: a. Mandi paling sedikit dua kali dalam sehari, dan gunakan air bersih dan sabun saat mandi. b. Mencuci tangan dan kaki sebelum tidur. c. Memakai pakaian yang bersih setiap setelah mandi. d. Makan makanan yang bergizi seimbang. Makanan yang mengandung vitamin C dan E baik untuk kulit. Misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan. e. Periksa ke dokter kulit apabila terkena panyakit yang membahayakan kulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241 Lampiran 3. Instrumen Penilaian a. Lembar Keaktifan Individu Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan. Kriteria No
Nama
1 2 3
Riska Ade Mawar N. Eri Nur Fahrudin Melinda Indriyani
4
Verdi
5
Arfina
6
Septi Farades
7
Nanda Ardiansyah
8
Alya Falih Pratama
9
Intan Tia Kun Cahyaningrum
10
Meilia Hardika Putri
11
Annisa Dwi Astuti
12
Falihah Nailal Husna
13
Arlinda Prastiwi
14
Amanda Rosita Dewi
15
Landhung Fayakun Karim
16
Ladayna Syifa Amanda
17
Ravelia Alyssa Azhari
Bekerjasama dalam kelompok
Mengungkapkan pendapat atau ide dengan berani
Menjawab pertanyaaan dari guru dengan aktif
Bertanggungjawab akan materi atau tugas yang diberikan guru
Bertanya kepada guru dan mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
b. Penilaian Hasil Belajar (LKS) Nilai Lembar Kerja Siswa = No.
Materi
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 2
Skor
1.
Cara memelihara mata
5
2.
Cara memelihara telinga
5
3.
Cara memelihara hidung
5
4.
Cara memelihara lidah
5
5.
Cara memelihara kulit
5
Skor Total
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
Lampiran 4. Kunci Jawaban No
Nama alat indra
1
Mata
2
Telinga
3
Hidung
4
Lidah
5
Kulit
Cara memelihara kebersihan dan kesehatan
Jawaban Fleksibel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN
Kelompok :
Tanggal:
/
/ 2015
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil pengamatan! No
Nama
Aspek yang Diamati A
B
C
D
E
F
G
Total
Keterangan : A : Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. B : Bekerjasama dalam kelompok. C : Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. D : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. E : Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. F : Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. G : Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
Yogyakarta, 2015 Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
LAMPIRAN 8 LEMBAR KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
LEMBAR KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN Petunjuk Pengisian: 1.
2.
Tuliskan identitasmu di bawah ini : Nama
: ………………………………….
Kelas
: ……..
No. Absen
: ……..
Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pilihanmu dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia!
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
SS
: Sangat Sering
J
: Jarang
S
: Sering
SJ
: Sangat Jarang
Perilaku yang tampak Saya membaca materi pelajaran saat di kelas. Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran berlangsung. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran. Saya mengerjakan tes dengan bersunggu-sungguh. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap teman yang mengalami kesulitan. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. Total
SS
Skor S J
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
LAMPIRAN 9 SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
Soal Evaluasi Siklus I Nama
:
No. Absen
:
Hari, Tanggal:
,2015
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagian mata yang ditunjukkan oleh anak panah adalah …. a. pupil
c. iris
b. kornea
d. lensa
2. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari mata adalah…. a. sclera
c. koroid
b. retina
d. sillia
3. Fungsi kornea mata adalah …. a. mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata b. menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam c. memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina d. mencegah masuknya keringat ke dalam mata 4. Bagian mata yang mengandung zat warna (hitam, cokelat, hijau, atau biru) adalah …. a. iris (Selaput Pelangi)
c. pupil (anak mata)
b. kornea (selaput tanduk)
d. retina (selaput jala)
5. Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai …. a. menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam b. tempat lewatnya cahaya menuju retina c. memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
d. mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata 6. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari tulang pendengaran adalah…. a. tulang martil
c. tulang rahang
b. tulang landasan
d. tulang sanggurdi
7. Bagian telinga yang ditunjukkan oleh anak panah adalah ….
a. gendang telinga
c. rumah siput
b. tulang-tulang telinga
d. saluran eusthasius
8. Pada telinga bagian tengah terdapat saluran yang menghubungkan telinga dengan pangkal tenggorokan yang dinamakan saluran …. a. malleus
c. eustashius
b. incus
d. koklea
9. Bagian telinga yang terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk adalah…. a. gendang telinga
c. koklea
b. tulang pendengaran
d. daun telinga
10. Alat indra yang juga berfungsi sebagai jalan pernapasan adalah …. a. tenggorokan
c. lidah
b. mulut
d. hidung
11. Rambut halus yang terdapat di dalam hidung adalah …. a. membran mucus
c. sillia
b. serabut saraf pembau
d. serabut lendir
12. Alat indra yang berfungsi sebagai pengecap rasa adalah …. a. hidung
c. mulut
b. lidah
d. kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
13. Perhatikan gambar di bawah ini! Bagian lidah yang ditunjukkan oleh panah peka terhadap rasa ….
a. manis
c. asin
b. pahit
d. asam
14. Bagian lidah yang peka terhadap rasa manis terletak pada…. a. ujung lidah
c. belakang ujung lidah
b. pangkal lidah
d. depan pangkal lidah
15. Urutan lapisan kulit dari yang terluar secara urut adalah …. a. dermis, hipodermis, epidermis
c. epidermis, hipodermis, dermis
b. epidermis, dermis, hipodermis
d. hipodermis, dermis, epidermis
16. Saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori terletak pada lapisan …. a. kelenjar keringat
c. hipodermis
b. epidermis
d. dermis
17. Berikut ini adalah kelenjar yang terdapat dalam kulit. -
Kelenjar keringat
- Pembuluh darah
-
Kelenjar minyak
- Saraf
-
Akar rambut
Kelenjar-kelenjar di atas terdapat pada kulit lapisan …. a. dermis
c. epidermis
b. kulit ari
d. hipodermis
18. Pantulan cahaya dari suatu benda sebelum sampai ke lensa mata, terlebih dahulu masuk melalui …. a. pupil
c. iris
b. retina
d. kornea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
19. Di rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke …. a. pusat penciuman dan saraf pembau b. pangkal tenggorokan c. kelenjar saraf d. otak 20. Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke …. a. pangkal lidah b. pangkal tenggorokan c. bintil pengecap d. pusat saraf pengecap di otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
Soal Evaluasi Siklus II Nama
:
No. Absen
:
Hari, Tanggal:
,2015
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh disebut …. a. rabun jauh (miopi)
c. buta warna
b. rabun dekat (hipermetropi)
d. mata tua (presbiopi)
2. Penyakit pilek yang berkepanjangan dan menahun disebut …. a. polip
c. anosmia
b. flek
d. asma
3. Ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat disebut …. a. rabun jauh (miopi)
c. buta warna
b. rabun dekat (hipermetropi)
d. mata tua (presbiopi)
4. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa …. a. cekung (negatif)
c. rangkap
b. cembung (positif)
d. datar
5. Buta warna adalah kelainan mata berupa ….
a. tidak dapat melihat benda jauh b. tidak dapat melihat benda dekat c. tidak dapat melihat warna-warna tertentu d. tidak dapat melihat benda pada senja hari 6. Keluarnya darah pada hidung disebut …. a. mimisan
c. pilek
b. ingusan
d. flu
7. Gangguan alat indra yang disebabkan kurang seimbangnya hormon di dalam tubuh dan biasa terjadi saat masa pubertas adalah …. a. sariawan
c. mimisan
b. jerawat
d. pilek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
8. Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur adalah …. a. panu dan kadas
c. jerawat dan koreng
b. panu dan jerawat
d. kadas dan jerawat
9. Penyebab sariawan adalah kurangnya mengonsumsi …. a. vitamin A
c. vitamin E
b. vitamin C
d. vitamin K
10. Gangguan telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan mengakibatkan keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telinga disebut …. a. tuli
c. otitis media
b. congek
d. otosklerosis
11. Polip adalah penyakit pilek yang berkepanjangan dan disebabkan oleh …. a. membengkaknya kelenjar polip b. mengecilnya kelenjar polip c. pecahnya kelenjar polip d. rusaknya kelenjar polip 12. Makanan yang baik untuk kesehatan mata adalah yang mengandung …. a. vitamin A
c. vitamin E
b. vitamin C
d. vitamin K
13. Kegiatan berikut untuk menjaga kesehatan indra penglihatan, kecuali…. a. tidak langsung menatap matahari b. tidak membaca di tempat yang gelap c. tidak menonton televisi pada jarak yang dekat d. menggosok mata saat ada kotoran yang masuk 14. Cara membersihkan telinga yang benar menggunakan …. a. kapas
c. lidi
b. tangan
d. peniti
15. Cara memelihara kebersihan dan kesehatan kulit, kecuali …. a. mandi minimal dua kali sehari b. tidak berganti pakaian setelah mandi c. mencuci tangan dan kaki sebelum tidur d. mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
16. Jika ada kotoran masuk ke mata, yang kita lakukan adalah …. a. menggosoknya agar kotoran cepat keluar b. memberikan tetes mata agar kotoran cepat keluar c. menetesi dengan air agar kotoran cepat keluar d. mendiamkannya 17. Salah satu cara untuk memelihara telinga adalah …. a. membersihkan telinga secara teratur b. menggunakan headset saat mendengarkan musik c. mendengarkan suara yang keras d. membersihkan telinga dengan peniti 18. Makanan yang baik untuk kesehatan kulit adalah makanan yang banyak mengandung …. a. vitamin A
c. vitamin E
b. vitamin C
d. vitamin K
19. Menghindari makanan yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu pedas, atau terlalu asam. Pernyataan di atas termasuk cara memelihara alat indra …. a. mulut
c. gigi
b. lidah
d. hidung
20. Perawatan kulit yang baik, antara lain mandi paling sedikit . . . kali dalam sehari. a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
LAMPIRAN 10 SAMPEL LEMBAR KERJA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
LKS SIKLUS I PERTEMUAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
LKS SIKLUS I PERTEMUAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
LKS SIKLUS II PERTEMUAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
LKS SIKLUS II PERTEMUAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
LAMPIRAN 11 DATA HASIL OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONDISI AWAL
Nama RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA
Ind 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ind 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
Ind 3 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Ind 4 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
Ind 5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Ind 6 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Ind 7 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
Jumlah 4 3 1 4 6 5 6 2 4 4 4 4 4 4 5 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1
Kelompok 1
2
3
4
5
Nama Nanda Syifa Riska Arfina Alya Annisa Verdi Melinda Septi Intan Ravelia Eri Tiwi Landhung Naila Meilia Amanda
Ind 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Ind 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
Ind 3 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
Ind 4 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Ind 5 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ind 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
Ind 7 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2
Kelompok 1
2
3
4
5
Nama Nanda Syifa Riska Arfina Alya Annisa Verdi Melinda Septi Intan Ravelia Eri Tiwi Landhung Naila Meilia Amanda
Ind 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ind 2 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
Ind 3 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
Ind 4 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Ind 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Ind 6 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Ind 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
Kelompok
1
2
3
4
Nama Eri Intan Ravelia Tiwi Arfina Alya Annisa Naila Meilia Amanda Landhung Nanda Syifa Septi
Ind 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Ind 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
Ind 3 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
Ind 4 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
Ind 5 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
Ind 6 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Ind 7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II PERTEMUAN 2
Kelompok 1
2
3
4
5
Nama Nanda Syifa Tiwi Ravelia Intan Arfina Annisa Alya Landhung Naila Meilia Septi Amanda Eri
Ind 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ind 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
Ind 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
Ind 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Ind 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
Ind 6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Ind 7 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
LAMPIRAN 12 DATA HASIL KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONDISI AWAL
Nama RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA
1 3 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4
Ind 1 5 11 2 3 2 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4
Ind 2 3 4 1 1 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 1 3 1 3 2 3 1 2 2 4 2 3 2 4 4 3 2 3 1
Ind 3 6 7 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 5 5 2 3 2 3
Ind 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2
8 3 3 3 4 4 2 2 4 2 1 3 2 3 3 4 2 2
Ind 5 Ind 6 9 10 12 13 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 4 4 4 1 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3
Ind 7 14 1 2 1 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 5 3 3
Jumlah 28 34 26 39 49 39 41 32 37 34 36 33 42 39 55 37 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA
1 2 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4
Ind 1 5 5 4 4 4 4 5 4 3 5 2 3 3 4 4 4 4 4
11 4 4 1 3 4 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4
Ind 2 3 4 3 2 2 2 4 5 3 3 4 4 2 2 2 3 2 1 2 2 4 1 4 2 2 1 3 2 2 1 2 4 2 1 3 2
Ind 3 6 7 2 3 2 3 1 1 3 3 4 4 2 4 3 3 1 2 1 2 2 4 4 3 2 2 1 3 1 2 4 4 1 3 1 4
Ind 4 2 3 2 1 3 4 4 2 1 2 3 3 2 3 3 1 3 3
8 2 5 4 3 2 2 3 4 4 5 4 3 2 3 3 3 2
Ind 5 Ind 6 9 10 12 13 5 3 2 1 2 4 1 2 4 3 2 1 3 3 1 2 3 3 2 3 2 4 1 1 2 4 2 2 3 1 3 2 2 2 2 5 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3
Ind 7 14 3 2 1 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3
Jumlah 40 39 37 41 49 42 42 31 41 44 41 38 39 37 43 39 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA
1 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4
Ind 1 5 4 4 3 4 5 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4
11 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
Ind 2 3 4 3 2 3 3 1 1 3 3 2 4 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 4 1 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3
Ind 3 6 7 3 3 3 2 2 2 3 4 5 4 2 3 4 3 2 2 4 3 3 1 4 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3
Ind 4 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 2
8 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2
Ind 5 Ind 6 9 10 12 13 2 3 2 1 2 2 1 2 3 3 2 3 3 4 1 2 3 4 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 3 4 3 4 2 4 2 3 2 2 4 2 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2
Ind 7 14 3 3 3 4 4 3 4 3 3 1 2 3 3 3 4 3 3
Jumlah 37 37 36 45 53 39 44 34 42 40 42 39 46 40 47 37 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
Nama RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA
1
Ind 1 5 11
Ind 2 3 4
Ind 3 6 7
Ind 4 2
8
Ind 5 Ind 6 9 10 12 13
Ind 7 14
Jumlah
4
3
3
2
4
2
2
3
4
3
4
3
2
4
4
5 5 4 3 3 4 2 5 5 5 5 5 5
5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4
5 5 5 3 4 3 2 4 4 5 4 5 5
2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 5
3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3
4 3 4 2 3 3 2 3 3 5 4 3 2
5 5 5 2 3 3 4 3 4 3 4 2 4
4 4 3 2 2 2 3 5 4 2 3 4 3
3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2
3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3
4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2
5 5 4 2 2 2 4 3 3 4 2 5 5
2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 4
5 5 5 2 3 3 4 4 3 3 4 2 5
5 5 4 3 3 4 2 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II PERTEMUAN 2
Nama RAMN V ENF MI A SF NA AFP ITKC MHP ADA FNH AP ARD LFK LSA RAA
1
Ind 1 5 11
Ind 2 3 4
Ind 3 6 7
Ind 4 2
8
Ind 5 Ind 6 9 10 12 13
Ind 7 14
Jumlah
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
42
5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5
4 3 4 3 2 4 4 4 5 5 3 4 4
5 5 5 2 5 4 4 5 5 5 4 5 4
2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 4
4 4 3 3 2 2 3 2 5 3 5 3 3
5 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3
5 5 5 3 2 3 3 4 5 3 4 2 4
3 4 5 4 3 3 3 5 4 2 4 5 3
3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3
4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4
4 4 5 3 2 2 3 4 3 2 5 3 4
4 5 5 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3
5 4 5 2 4 2 3 4 4 4 4 4 5
56 55 57 42 45 43 44 54 55 47 57 49 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
LAMPIRAN 13 PERHITUNGAN KEAKTIFAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
KEAKTIFAN BELAJAR KONDISI AWAL Observasi Keaktifan Skor Hasil
Kuesioner Keaktifan Skor Hasil
NO
Nama
Rata-rata Hasil
Kategori
1
RAMN
1
14.3
28
40
27.1
Rendah
2
V
4
57.1
34
48.6
52.9
Rendah
3
ENF
3
42.9
26
37.1
40
Rendah
4 5
MI A
4
57.1
39
55.7
56.4
Sedang
6
85.7
49
70
77.9
Tinggi
6
SF
5
71.4
39
55.7
63.6
Sedang
7
NA
6
85.7
41
58.6
72.1
Tinggi
8
AFP
2
28.6
32
45.7
37.1
Rendah
9
ITKC
4
57.1
37
52.9
55
Sedang
10
MHP
4
57.1
34
48.6
52.9
Rendah
11
ADA
4
57.1
36
51.4
54.3
Rendah
12
FNH
4
57.1
33
47.1
52.1
Rendah
13
AP
4
57.1
42
60
58.6
Tinggi
14
ARD
4
57.1
39
55.7
56.4
Sedang
15
LFK
5
71.4
55
78.6
75
Tinggi
16
LSA
3
42.9
37
52.9
47.9
Sedang
17
RAA
3
42.9
40
57.1
50
Sedang
53.9
54.7
Rendah
Rata-rata
55.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
KEAKTIFAN BELAJAR SIKLUS I Observasi Keaktifan 1 Skor Hasil 1 14.3
Observasi Keaktifan 2 Skor Hasil 3 42.9
Kuesioner Keaktifan 1 Skor Hasil 40 57.1
NO
Nama
1
RAMN
2
V
2
28.6
5
71.4
39
3
ENF
2
28.6
2
28.6
4
5
71.4
4
5
MI A
5
71.4
6
SF
5
7
NA
8
Kuesioner Keaktifan 2 Skor Hasil
Rata-rata Hasil
Kategori
37
52.9
41.8
Rendah
55.7
37
52.9
52.2
Rendah
37
52.9
36
51.4
40.4
Rendah
57.1
41
58.6
45
64.3
62.9
Sedang
6
85.7
49
70
53
75.7
75.8
Tinggi
71.4
7
100
42
60
39
55.7
71.8
Tinggi
5
71.4
6
85.7
42
60
44
62.9
70.1
Tinggi
AFP
1
14.3
3
42.9
31
44.3
34
48.6
37.6
Rendah
9
ITKC
5
71.4
5
71.4
41
58.6
42
60
65.4
Sedang
10
MHP
4
57.1
4
57.1
44
62.9
40
57.1
58.6
Sedang
11
ADA
4
57.1
5
71.4
41
58.6
42
60
61.8
Sedang
12
FNH
7
100
7
100
38
54.3
39
55.7
77.5
Tinggi
13
AP
6
85.7
7
100
39
55.7
46
65.7
76.8
Tinggi
14
ARD
4
57.1
6
85.7
37
52.9
40
57.1
63.2
Sedang
15
LFK
7
100
6
85.7
43
61.4
47
67.1
78.6
Tinggi
16
LSA
3
42.9
4
57.1
39
55.7
37
52.9
52.2
Rendah
17
RAA
5
71.4
5
71.4
41
58.6
40
57.1
64.7
Sedang
58.1
61.7
Sedang
Rata-rata
59.7
71.4
58.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
KEAKTIFAN BELAJAR SIKLUS II
NO
Nama
1
RAMN
2
V
3
ENF
4
MI
5
Observasi Keaktifan 1 Skor Hasil
Observasi Keaktifan 2 Skor Hasil
Kuesioner Keaktifan 1 Skor Hasil
Kuesioner Keaktifan 2 Skor Hasil
Rata-rata Hasil
Kategori
3
42.9
4
57.1
43
61.4
42
60
55.4
Rendah
A
6
85.7
7
100
55
78.6
56
80
86.1
Tinggi
6
SF
6
85.7
7
100
53
75.7
55
78.6
85.0
Tinggi
7
NA
6
85.7
7
100
54
77.1
57
81.4
86.1
Tinggi
8
AFP
2
28.6
4
57.1
36
51.4
42
60.0
49.3
Rendah
9
ITKC
6
85.7
7
100
41
58.6
45
64.3
77.2
Tinggi
10
MHP
3
42.9
5
71
40
57.1
43
61.4
58.1
Sedang
11
ADA
5
71.4
6
85.7
41
58.6
44
62.9
69.7
Tinggi
12
FNH
7
100
6
85.7
48
68.6
54
77.1
82.9
Tinggi
13
AP
7
100
7
100
45
64.3
55
78.6
85.7
Tinggi
14
ARD
6
85.7
5
71.4
50
71.4
47
67.1
73.9
Tinggi
15
LFK
5
71.4
7
100
45
64.3
57
81.4
79.3
Tinggi
16
LSA
6
85.7
5
71.4
46
65.7
49
70
73.2
Tinggi
17
RAA
4
57.1
5
71.4
52
74.3
52
74.3
69.3
Tinggi
71.2
73.7
Tinggi
Rata-rata
73.5
83.7
66.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
LAMPIRAN 14 DATA PRESTASI BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
DATA PRESTASI BELAJAR KONDISI AWAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
DATA HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I Keterangan
No
Nama
Nilai
1
RAMN
60
√
2
V
65
√
3
ENF
60
√
4
MI
60
√
5
A
90
6
SF
65
7
NA
80
8
AFP
55
√
9
ITKC
60
√
10
MHP
75
√
11
ADA
75
√
12
FNH
50
13
AP
80
√
14
ARD
75
√
15
LFK
90
√
16
LSA
75
√
17
RAA
80
√
Jumlah
1195
9
8
Rata-rata
70.3 52.9%
47.1%
Persentase ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
√ √ √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
DATA HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II No
Nama
Nilai
1
RAMN
2
Keterangan Tuntas
Tidak Tuntas
0
-
-
V
0
-
-
3
ENF
75
√
4
MI
0
-
5
A
100
√
6
SF
85
√
7
NA
80
√
8
AFP
65
√
9
ITKC
70
√
10
MHP
75
√
11
ADA
90
√
12
FNH
75
√
13
AP
80
√
14
ARD
90
√
15
LFK
95
√
16
LSA
100
√
17
RAA
75
√
Jumlah
1155
12
2
Rata-rata
82.5 85.7%
14.3%
Persentase ketuntasan
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
LAMPIRAN 15 SAMPEL HASIL SOAL EVALUASI SIKLUS I DAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
LAMPIRAN 16 FOTO-FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305
BIODATA PENELITI
Putri Kurnia Cahyaningrum lahir di Bantul tanggal 17 April 1994. Anak keempat dari empat bersaudara, dari Bapak Tudjilan, B.Sc. dan Ibu Endang Karuniatun, S.E. Tinggal di Benyo RT 09, Sendangsari, Pajangan, Bantul. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diperoleh di SD Negeri 2 Wijirejo tamat pada tahun 2006. Pendidikan Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Pandak tamat tahun 2009. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bantul tamat tahun 2012. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Masa pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Glagahan Tahun Ajaran 2015/2016”.