PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V B SD K SENGKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Arum Purna Andari NIM: 121134216
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V B SD K SENGKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Arum Purna Andari NIM: 121134216
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang senantiasa membimbing, memberikan kekuatan, menjaga dan melindungi perjalanan hidupku Skripsi ini ku persembahkan untuk: Bapak dan Ibuku, Bapak Hariyanto dan Ibu Mulyati yang selalu menjadi semangatku untuk menjadi pribadi yang kuat dan lebih baik lagi. Terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini. Kakakku Femberiyanto Dwi Raharjo dan Kakakku Prasetyo Jati Nugroho yang senantiasa memberi dorongan, motivasi untukku selama ini terlebih dalam penyelesaian skripsi ini. Reza Trilaksana Bimawibawa yang selalu memotivasi dan memberi semangat untuk memberikan yang terbaik.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)
"Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah." (Thomas Alva Edison)
Cara terbaik menemukan masa depan adalah dengan menciptakannya. (Abraham Lincoln)
Dalam hidup ini, semua tidak ada yang instan, tetapi butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu yang diimpikan.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Maret 2016 Yang membuat pernyataan,
Arum Purna Andari NIM: 121134216
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama
: Arum Purna Andari
Nomor Mahasiswa
: 121134216
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA KELAS
VB
SD
K
SENGKAN
MELALUI
PENERAPAN
SISWA MODEL
PEMBELAJARANKOOPERATIFTIPE STAD” Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Maret 2016 Yang menyatakan,
Arum Purna Andari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V B SD K SENGKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Arum Purna Andari Universitas Sanata Darma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016; (2) meningkatkan keaktifan belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA; (3) meningkatkan prestasi belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar observasi keaktifan, dan tes pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitiatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: menyampaikan tujuan, pembagian kelompok, presentasi guru, kegiatan belajar dalam kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan kepada tim; (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor keaktifan kondisi awal 53,4 (rendah), pada siklus I menjadi 70,4 (tinggi), dan pada siklus II menjadi 79,7 (tinggi); (3) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal 57,75, dengan persentase ketuntasan 40,62%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 70,6, dengan persentase ketuntasan 67,57%, dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 73,6 dengan persentase ketuntasan 86,1%. Kata kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT IMPROVEMENT OF ACTIVE INVOLVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT IN SCIENCE OF V BGRADE STUDENTS OF KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL THROUGH THE IMPLEMENTATION OF STAD COOPERATIVE LEARNING MODEL Arum Purna Andari Sanata Dharma University 2016 The background of the research was low active involvement and learning achievement in class V B Of Kanisius Sengkan Elementary School. The aims of this research was to know (1) ) describe ways to improve active involvement and learning achievement in Science subject through the implementation of STAD Cooperative learning model of V B grade students of Kanisius Sengkan Elementary Schoolyear 2015/2016; (2) improve active involvement in Science through the implementation of STAD Cooperative Learning Model; and (3) improve learning achievement in Science the implementation of STAD Cooperative Learning Model. This research is an Action Research (AR) which was conducted in 2 cycles.The research subjects were V B grade students of Kanisius Sengkan Elementary School of academic year 2015/2016, as many as 40 children.The research object is the improvement of the active involvement and learning achievement in Science. Instruments used in this research were observation sheets, quesionnaire, and multiple-choice tests. The data anaylis technique used is a descriptive quantitative-qualitative analysis. The result of research shows that: (1) ways to improve active involvement and learning achievement in Science through the implementation of STAD Cooperative learning model in class subjects V B grade studentsof Kanisius Sengkan Elementary School year 2015/2016 steps is conveying the purpose, the division of the group of teachers, presentation, learning in groups, quizzes, and award to students.(2) the implementation of STAD Cooperative learning model can improve active involvement in Science of V B grade students.. It can be seen from the improvement of learning activeness scores which was started from 53,4 (low), in the cycle I increased to 70,4 (high), in the cycle II increased to 79,7 (high); (3) the implementation of STAD Cooperative learning model can improve learning achievement in Science of V B grade students. It can be seen from the improvement of the learning achievement of which the initial mean evaluation score was 57,75, with a percentage of completeness 40,62%, after the action on the cycle I increased on average to 70,6, with a percentage of 67,57%, cycle II of the average increased to 73,6 with 86,1%. Keywords: Active Involvement, Learning Achievement, STAD Cooperative Learning Model. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPASISWA KELAS
VB
SD
K
SENGKAN
MELALUI
PENERAPAN
MODEL
PEMBELAJARANKOOPERATIFTIPE STAD” dengan lancar sesuai dengan waktu yang diharapkan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik,tanpa bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4.
Drs. Y.B. Adimassana, M. A., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, serta sumbangan pemikiran untuk menyelesaikan skripsi ini.
5.
Agnes Herlina Dwi H, S.Si., M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan, serta sumbangan pemikiran untuk menyelesaikan skripsi ini.
6.
M. Sri Wartini selaku Kepala SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
7.
Irene Widiastuti, S.Pd., selaku guru kelas V B SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan banyak bantuan selama penelitian di sekolah.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Para guru SD Kanisius Sengkan yang telah meluangkan waktu dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
9.
Siswa/ siswi kelas V B SD Kanisius Sengkan yang telah bekerjasama selama penelitian.
10. Teman-teman PPL yang telah membantu dan berbagi dalam penyusunan skripsi. 11. Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang penuh kesabaran mendidik dan membimbing peneliti selama menempuh kuliah. 12. Teman-teman PGSD angkatan 2012 khususnya kelas E, yang berjuang dalam suka dan duka bersama menempuh pendidikan di PGSD. 13. Keluargaku. Bapak Hariyanto, Ibu Mulyati, Fembriyanto Dwi Raharjo, Prasetyo Jati Nugroho, dan Lucky Lusiana
yang selalu memberikan bantuan moril,
materi, dan spiritual kepada penulis sehingga skripsi ini selesai pada waktunya. 14. Reza Trilaksana Bimawibawa yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat untuk memberikan yang terbaik, khususnya untuk menyelesaikan skripsi ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama penelitian ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Penulis,
Arum Purna Andari
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................ 7 1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 8
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 9 1.6 Definisi Operasional ................................................................................ 10 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11 2.1 Kajian Pustaka.......................................................................................... 11 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 34 2.3 Peta Literatur .......................................................................................... 37 2.4 Kerangka Berpikir .................................................................................. 39 2.5 Hipotesis Tindakan .................................................................................. 41 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 42 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 42 3.2 Setting Penelitian ..................................................................................... 44 3.3 Persiapan .................................................................................................. 46 3.4 Rencana Tiap Siklus ................................................................................ 47 3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 55 3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................ 60 3.7Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 69 3.7.1 Validitas ......................................................................................... 69 3.7.2 Reliabilitas ..................................................................................... 77 3.8Teknik Analisis Data ................................................................................ 79 3.8.1 Perhitungan Keaktifan dan Prestasi ................................................. 80 3.8.1.1 Keaktifan Belajar ........................................................................ 80 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.8.1.2 Prestasi Belajar .......................................................................... 81 3.9 Kriteria Keberhasilan ............................................................................... 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 84 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 84 4.2 Pembahasan ............................................................................................. 122 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 140 5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 140 5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 141 5.3 Saran ........................................................................................................ 141 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 143 LAMPIRAN .................................................................................................... 147 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 283
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 45 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi ............................................................ 61 Tabel 3.3 Lembar Observasi ............................................................................ 62 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner.......................................................................... 63 Tabel 3.5 Lembar Kuesioner ............................................................................ 64 Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner ........................................................ 65 Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Belajar .............................................................. 65 Tabel 3.8 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar ............................................. 66 Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ....................................................... 68 Tabel 3.10 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ................................................... 68 Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I ........................................... 72 Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II .......................................... 73 Tabel 3.13 Kriteria Validitas ............................................................................ 74 Tabel 3.14 Hasil Rata-Rata Validasi Instrumen Keaktifan .............................. 75 Tabel 3.15 Hasil Rata-Rata Validasi Perangkat Pembelajaran ........................ 75 Tabel 3.16 Kriteria Koefisien Reliabilitas menurut Sugiyono ......................... 77 Tabe 3.17 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................ 78 Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................................................. 78 Tabel 3.19 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ................................................ 79 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.20 Kriteria Keberhasilan ..................................................................... 83 Tabel 4.1 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus I...................................... 91 Tabel 4.2 Hasil Isian Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus I ............................ 93 Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus II .................................... 103 Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus II .................................... 104 Tabel 4.5 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Kondisi Awal............................ 106 Tabel 4.6 Hasil Isian Keaktifan Belajar Kuesioner Kondisi Awal .................. 108 Tabel 4.7 Keaktifan Belajar Pada Kondisi Awal ............................................. 110 Tabel 4.8 Capaian Keaktifan Belajar Siklus I Berdasar Observasi .................. 110 Tabel 4.9 Capaian Keaktifan Belajar Siklus I Berdasar Kuesioner ................. 111 Tabel 4.10 Capaian Keaktifan Belajar Pada Siklus I ....................................... 113 Tabel 4.11 Capaian Keaktifan Belajar Siklus II Berdasar Observasi .............. 113 Tabel 4.12 Capaian Keaktifan Belajar Siklus II Berdasar Kuesioner .............. 115 Tabel 4.13 Capaian Keaktifan Belajar Pada Siklus II ...................................... 116 Tabel 4.14 Hasil Prestasi Belajar Pada Kondisi Awal ..................................... 117 Tabel 4.15 Hasil Prestasi Belajar Pada Siklus I ............................................... 119 Tabel 4.16 Hasil Prestasi Belajar Pada Siklus II .............................................. 120 Tabel 4.17 Hasil Observasi dan Kuesioner Keaktifan Belajar ......................... 129 Tabel 4.18 Peningkatan Keaktifan Belajar....................................................... 130 Tabel 4.19 Peningkatan Prestasi Belajar .......................................................... 135 Tabel 4.20 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar .................................. 137
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan .................................................... 37 Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 40 Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 43 Gambar 4.1 Peningkatan Keaktifan Belajar ..................................................... 131 Gambar 4.2 Persentase KKM Kondisi Awal ................................................... 133 Gambar 4.3 Persentase KKM Siklus I ............................................................. 134 Gambar 4.4 Persentase KKM Siklus II ............................................................ 134 Gambar 4.5 Peningkatan Rata-Rata Belajar Siswa .......................................... 136 Gambar 4.6 Peningkatan Persentase Ketuntasan Pretasi Belajar ..................... 137
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1 Validasi Instrumen .................................................................. 148 LAMPIRAN 2 Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................ 155 LAMPIRAN 3 Hasil Observasi dan Kuesioner Kondisi Awal ........................ 178 LAMPIRAN 4 Data Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015......................... 183 LAMPIRAN 5 Perangkat Pembelajaran Siklus I ............................................. 185 LAMPIRAN 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II ........................................... 206 LAMPIRAN 7 Soal Evaluasi ........................................................................... 227 LAMPIRAN 8 Hasil LKS Siklus I .................................................................. 238 LAMPIRAN 9 Hasil LKS Siklus II ................................................................. 240 LAMPIRAN 10 Hasil Soal Evaluasi ............................................................... 242 LAMPIRAN 11 Hasil Lembar Observasi dan Kuesioner Siklus I .................. 251 LAMPIRAN 12 Hasil Lembar Observasi dan Kuesioner Siklus II ................. 258 LAMPIRAN 13 Hasil Wawancara................................................................... 265 LAMPIRAN 14 Hasil Validitas dan Reliabilitas Siklus I dan Siklus II .......... 268 LAMPIRAN 15 Foto-foto Kegiatan ................................................................ 277 LAMPIRAN 16 Surat Izin Penelitian .............................................................. 280
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab I ini, peneliti akan membahas tentang latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab (Permendiknas No. 20 Tahun 2003). Menurut Mulyasa (2013:16) pendidikan harus mengantisipasi kemungkinan kejadian yang akan terjadi di masa depan sehingga perlu pembekalan dalam berbagai kompetensi bagi siswa. Dalam pendidikan terdapat proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan perbuatan mendidik (Syahrun, 1993:16). Salah satu pelajaran yang mendidik di lingkungan Sekolah Dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana peserta didik
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk menjelajahi dan memahami alam sekitar. Sedangkan tujuan mata pelajaran IPA antara lain: (1) memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan
dan
keteraturan
alam
ciptaan-Nya;
(2)
mengembangkan
pengetahuan, pemahaman konsep–konsep yang bermanfaat diterapkan dalam kehidupan sehari–hari; (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap kognitif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/ MTs (BSNP, 2006:484). Dalam (BSNP, 2006:142) tentang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di SD yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta–fakta, konsep–konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang melibatkan keaktifan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Berdasarkan paparan di atas, IPA sangat penting diajarkan pada siswa di SD. Agar siswa dapat mencapai tujuan belajar IPA dengan baik, maka siswa perlu dibiasakan untuk belajar aktif. Hal ini sejalan dengan
ahli
pendidikan (Hamalik, 2007:170) yang menyatakan bahwa siswa adalah suatu organisme hidup, di dalam dirinya terdapat prinsip aktif. Oleh karena itu diharapkan dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan belajar siswa harus menjadi dasar untuk mencapai tujuan belajar. Namun, kenyataan di lapangan, keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih menjadi permasalahan. Menurut Susanto (2013:166) para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan berbagai model pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran. Dalam proses pembelajaran, kebanyakan guru hanya terpaku pada buku
sebagai satu-
satunya sumber belajar mengajar. Permasalahan di atas juga ditemui di kelas V B SD Kanisius Sengkan.Hasil wawancara dengan guru IPA pada hari Jumat, 11 September 2015, peneliti memperoleh keterangan bahwa guru IPA menyadari dalam proses pembelajaran di kelas memang masih sering menggunakan model pembelajaran seperti ceramah. Selain itu, selama pelajaran beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa tersebut asik berbicara dengan temannya. Kebanyakan siswa tidak bertanya ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa juga jarang membuat catatan, siswa mengandalkan buku siswa saja tanpa membuat cacatan di bukunya masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
masing. Guru IPA kelas V B SD Kanisius Sengkan juga menambahkan ketika ia memberikan tugas kelompok, tidak semua anggota kelompok mengerjakan hanya beberapa siswa saja yang ikut mengerjakan tugas kelompok tersebut. Peneliti juga mengamati proses pembelajaran dengan instrumen keaktifan (lembar observasi) yang telah dibuat. Pengamatan atau observasi dilakukan pada hari Senin, 14 September 2015. Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan diperoleh hasil keaktifan sebesar 49,45 (rendah). Hasil tersebut diperoleh dari observasi yang menunjukkan siswa kurang memperhatikan ketika diberi penjelasan atau instruksi dari guru, siswa tidak mendengarkan ketika ada teman berpendapat dalam kelompok, siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, dan juga siswa tidak bertanya ketika diberi kesempatan bertanya oleh guru. Selain itu kerjasama ketika belajar dalam kelompok masih kurang, hal ini ditunjukkan ketika mengerjakan tugas dalam kelompok hanya beberapa saja yang mengerjakan, sedangkan yang lain diam saja. Peneliti juga menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada setiap siswa untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa pada kondisi awal. Pembagian kuesioner dilakukan pada hari Rabu, 16 September 2015. Siswa terlebih dahulu membaca pernyataan-pernyataan pada kuesioner sebelum memberikan checklist. Hasil perhitungan dari kuesioner yang dibagikan siswa diperoleh hasil keaktifan sebesar 57,3 (sedang). Hasil tersebut diperoleh dari isian kuesioner yang sudah dibagikan dan diisi oleh siswa yang menunjukkan masih banyak siswa yang tidak membaca materi pelajaran, siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
bertanya pada guru atau teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi, siswa tidak menjawab ketika diberi pertanyaan oleh guru. Selain itu, banyak siswa yang memberikan checklist pada kolom SJ (Sangat Jarang) pada pernyataan “saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok” dan “saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok”, maka dapat disimpulkan bahwa siswa belum berani menyampaikan hasil diskusi, masih kurang percaya diri untuk mengutarakan pendapat, dan juga ketika belajar dalam kelompok beberapa siswa tidak terlibat aktif dalam kelompok. Dari hasil observasi dan kueisoner tersebut maka diperoleh skor keaktifan belajarsiswa pada kondisi awal sebesar 53,4 (rendah) menunjukkan kriteria keaktifan yang dimiliki siswa “rendah”. Keaktifan siswa yang rendah tentunya sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Peneliti memperoleh data prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2014/ 2015 pada Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan, diperoleh rata-rata 57,75 dengan 13 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 40,62% dan 19 siswa yang belum mencapai KKM dengan persentase 59,38%. Berdasarkan permasalahan di atas, sangat perlu suatu usaha perbaikan pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V B SD Kanisius Sengkan.Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran ini diterapkan agar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
membantu guru dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar kelas V B SD Kanisius Sengkan. Menurut
Sanjaya(2008:242)
menjelaskan
bahwa
pembelajaran
kooperatif STAD merupakan model pembelajaran menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).
Pembelajaran kooperatif STAD memiliki tujuan untuk
menyampaikan informasi atau pembelajaran dengan cara guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Dalam kelompok tersebut siswa akan aktif dalam membantu satu sama lain guna memperoleh hadiah (achievement). Menurut Slavin (dalam Rusman, 2011:214), gagasan utama STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi yang diajarkan guru. Berkaitan dengan hal di atas maka peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam pembelajaran. Alasan lain peneliti melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar. Mak‟ruf,dkk (2015) telah membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Wahyuni,dkk (2013) telah membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatan
keaktifan
belajar
IPA.
Rifai,dkk
(2014)
telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Abidin (2012) telah membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD”. Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk dapat mengetahui model-model pembelajaran yang efektif sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V B SD Kanisius Sengkan. 1.2 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian lebih mudah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1.2.1
Penelitian dibatasi pada dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan.
1.2.2
Penelitian ini pada KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
1.2.3
Tindakan yang dipilih oleh peneliti pada penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1.3.1
Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD?
1.3.2
Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan dari tingkat keaktifan 53,4 (rendah) menjadi 75 (tinggi)?
1.3.3
Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan dari nilai rata-rata 57,75 menjadi 70 dan dari persentase ketuntasan 40,62% menjadi 75%?
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1
Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.4.2
Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas VB SD Kanisius
Sengkan
melalui
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dari tingkat keaktifan 53,4 (rendah) menjadi 75 (tinggi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.4.3
Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Kanisius
Sengkan
melalui
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dari 57,75 menjadi 70 dan dari persentase ketuntasan 40,62% menjadi 75%. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut. 1.5.1
Bagi guru Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melaksanakan pembelajaran agar dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran sehingga dapat menunjang keaktifan dan prestasi belajar siswa.
1.5.2
Bagi sekolah Menambah koleksi perpustakaan tentang karya ilmiah guru yang berupa PTK tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan.
1.5.3
Bagi siswa Siswa mampu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya dengan terlibat aktif dalam pembelajaran.
1.5.4
Bagi peneliti lain Memberi referensi hasil PTK tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
1.6 Definisi Operasional 1.6.1
Keaktifan belajar adalah kegiatan yang melibatkan siswa untuk menemukan pengetahuan dan pengalaman, dengan cara ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.
1.6.2
Prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai secara maksimal dalam waktu tertentu dan berupa angka (dalam penelitian ini, prestasi belajar di ukur hanya dari nilai pada materi tertentu).
1.6.3
Model pembelajaran Achievement
kooperatif tipe
Division)
adalah
STAD
model
(Student Team
pembelajaran
yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam tim yang
heterogen
yang
bertujuan
untuk
saling
berinteraksi,
memotivasi, dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal secara individual maupun sebagai tim. 1.6.4
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab II ini peneliti membahas tentang kajian pustaka, penelitianpenelitian yang relevan, peta literatur penelitian yang relevan, kerangka berpikir, hipotesis tindakan. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Keaktifan Belajar 2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar Pada dasarnya belajar adalah proses aktif dari siswa dalam mendapatkan pengetahuan, bukan hanya pasif mendengarkan guru menjelaskan materi. Pembelajaran yang aktif menurut Uno (2011) adalah pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memperoleh pengalaman dan belajar memecahkan masalah yang diperoleh. Keaktifan siswa sangat diperlukan dalam pembelajaran yang aktif ini, keaktifan yang dimaksud bukan ramai berbicara dengan temannya dan membuat gaduh kelas tetapi ikut serta dalam pembelajaran seperti bertanya atau mengemukakan pendapat. Menurut Yamin (2007:77) keaktifan siswa merupakan kegiatan dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan tentang keaktifan
11
Hosnan
(2014:208)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
menekankan bahwa siswa mengalami sendiri untuk berlatih dengan daya pikir, emosional dan keterampilannya melalui pengamatan, pengalaman sendiri, penyelidikan
sendiri,
dengan
bekerja
sendiri, baik secara rohani maupun teknik. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar adalah kegiatan yang melibatkan siswa untuk menemukan pengetahuan dan pengalaman, dengan cara ikut berpartisipasi
dalam
pembelajaran.
Pembelajaran
dengan
melakukan banyak latihan dan praktik dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. 2.1.1.2 Indikator Keaktifan Belajar Setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam pembelajaran, baik itu senang ataupun sedih. Terkadang siswa yang senang mengikuti pembelajaran maka siswa akan menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran. Untuk mengetahui apakah siswa menunjukkan keaktifan dalam belajar atau tidak diperlukan beberapa indikator. Keachie (dalam Yamin 2007:77) berpendapat bahwa aspek terjadinya keaktifan siswa yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan pada aspek afektif dalam belajar, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Masih dalam buku yang sama terdapat tujuh indikator yang mendukung terjadinya
keaktifan
siswa,
yaitu: 1) partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
pembelajaran, 2) tekanan pada aspek afektif dalam belajar, 3) partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa, 4) kekompakan kelas sebagai kelompok belajar, 5) kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, 6) kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam pembelajaran, 7) adanya pemberian waktu untuk mengatasi masalah siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan siswa. Menurut Dimyati dan Mudjono (2009:44-45) keaktifan memiliki beraneka
ragam bentuk.
Bentuk
keaktifan
siswa
berupa kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis
yang
susah
diamati.
Kegiatan
fisik dapat
berupa
membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan sedangkan kegiatan psikis berupa berdiskusi dalam kelompok, melibatkan diri dalam tanya jawab dan turut menyimpulkan pembelajaran. Sanjaya
(dalam
Rusman
2013:395)
menyebutkan
contoh
kegiatan keaktifan meliputi: kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen, membuat sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan praktik melakukan sesuatu. Menurut panduan pembelajaran ALIS (Active Learning In School, 2009) (dalam Uno, 2011:75-76) kegiatan pembelajaran yang mendukung terjadinya
keaktifan
siswa meliputi: pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
terkait dengan kehidupan nyata, pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir, pembelajaran mendorong gaya belajar siswa yang berbeda-beda, pembelajaran mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa dan guru, pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar, pembelajaran berpusat pada siswa, penataan lingkungan yang memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar, guru memantau proses belajar siswa, dan guru memberi umpan balik terhadap hasil belajar siswa. Dengan
demikian
indikator
keaktifan
siswa
dalam
penelitian ini dan berhubungan dengan metode STAD adalah keterliban siswa dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam meliputi: 1) mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi guru. 2) bekerjasama dalam kelompok. 3) bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. 4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memcahkan masalah.5) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. 6) melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal LKS. 7) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 2.1.1.3 Faktor Yang Mendorong Keaktifan Belajar Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya. Selain itu, untuk melatih siswa agar berpikir kritis dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan seharihari. Setiap siswa memiliki tingkat keaktifan yang berbeda-beda, karena keaktifan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong. Seperti yang dikemukakan oleh Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007:84) mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu: a. Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa). c. Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa. d. Memberikan stimulus (masalah,topik, dan konsep yang akan dipelajari). e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. f. Memunculkan aktivitas,
partisipasi
siswa dalam kegiatan
pembelajaran. g. Memberi umpan balik (feed back) h. Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran. Dari pendapat Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007:84) mngenai faktor-faktor yang dapat menimbulkan keaktifan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
siswa, peneliti
menyimpulkan bahwa peran guru dalam
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, memunculkan aktivitas siwa dalam kegiatan pembelajaran, memberikan umpan balik kepada siswa. 2.1.2 Prestasi Belajar 2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar Menurut
Kamus
Bahasa
Indonesia
Poerwadarminta
(2007:786) prestasi adalah “hasil yang telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Asmara (2009:11), prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan
dan
keterampilan
yang
dikembangkan
dalam
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Hetika (2008:23), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Sedangkan menurut Arifin (2009:12) prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa. Dari beberapa pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai secara maksimal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
waktu tertentu dan berupa angka (dalam penelitian ini, prestasi belajar di ukur hanya dari nilai pada materi tertentu). 2.1.2.2 Indikator Prestasi Belajar Indikator pencapaian prestasi belajar adalah rata-rata nilai ulangan dan persentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rata-rata nilai ulangan yaitu skor yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan tes atau soal evaluasi dan skor pencapaian didasari oleh KKM IPA sebesar 65. KKM sebagai tanda bahwa siswa telah mencapai penguasaan atau pemahaman materi IPA. 2.1.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Syah (2006:144) bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh tiga faktor yakni: a. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari: 1. Faktor jasmaniah faktor dari fisik individu. Faktor jasmaniah ini meliputi kesehatan dan cacat tubuh. 2. Faktor psikologis yang meliputi tingkat inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. 3. Faktor kelelahan. Keadaan individu ketika sedang belajar akan mempengaruhi hasil belajar, salah satunya kelelahan. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
individu mengikuti pembelajaran dalam keadaan lelah maka hasil belajarnya pun kurang maksimal. b. Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor eksternal terdiri dari: 1. Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 2. Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 3. Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) Faktor pendekatan belajar adalah
jenis upaya belajar yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Guru sebaiknya mampu melakukan pembelajaran yang bervariasi supaya siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan maksimal. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri individu/ kondisi peserta didik. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar individu terdiri dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan juga pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. 2.1.3 Model Pembelajaran 2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Suprijono (2013:6), model pembelajaran adalah suatu pedoman yang digunakan dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tetorial. Suprijono juga menjelaskan bahwa guru memiliki peran penting dalam menentukan atau menggunakan model pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Raharjo (2012:7) menambahkan bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai
secara
maksimal,
apabila
seorang
guru
dapat
pembelajaran
yang
menggunakan model pembelajaran yang tepat. Berdasarkan
pengertian
model
dikemukakan oleh Suprijono dan Raharjo dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
suatu cara yang digunakan
dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah adalah model pembelajaran kooperatif (secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
berkelompok). Menurut Isjoni (2009:23) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented). Menurut Johnson & Johnson (dalam Isjoni, 2009:23), pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan
memberikan
kesempatan
kepada
orang
lain
untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Slavin (1955:56) menambahkan tentang hal-hal yang ditekankan dalam pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif serta beranggotakan 4-6 anggota dengan struktur anggota yang heterogen.
Struktur
anggota
yang
heterogen
berdasarkan
kemampuan akademik, jenis kelamin, latar belakang, dan etnis yang
berbeda-beda
(Isjoni,
2013:49).
Selain
pembentukan
kelompok yang heterogen, pembelajaran kooperatif melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok untuk saling berinteraksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Hal ini dijelaskan oleh Rusman (2013:202-203), setiap anggota kelompok harus bekerja sama dan saling membantu untuk memahami pelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif
yang beranggotakan 4-6
anggota dengan struktur anggota yang heterogen. 2.1.4.2 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2013:206-207), model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik, diantaranya: 1)
Pembelajaran secara Tim Pembelajaran
kooperatif
adalah
pembelajaran
yang
dilakukan secara kelompok/tim. Kelompok adalah tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2)
Didasarkan pada manajemen pembelajaran kooperatif Manajemen kooperatif
kooperatif,
memerlukan
artinya
dalam
perencanaan
pembelajaran
yang
matang,
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, bekerja sama antaranggota
kelompok,
keberhasilan belajar.
dan
perlu
ditentukan
kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
3)
Kemauan untuk bekerjasama Adanya kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama. Kemampuan dan kemauan ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah. Dalam pembelajaran kooperatif ini, tidak adanya kerjasama antaranggota kelompok juga akan berpengaruh pada hasil yang dicapai tidak maksimal.
4)
Keterampilan untuk bekerjasama. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa perlu dikembangkan keterampilan bekerjasama, sehingga setiap siswa berinteraksi dan berkomunikasi untuk menyampaikan pendapatnya. Keempat karakteristik yang dikemukakan oleh Rusman di atas, Raharjo menambahkan satu karakteristik pembelajaran kooperatif, yaitu pembentukan kelompok secara heterogen. Kelompok dibentuk dari berbagai siswa yang memiliki kemampuan akademik yang beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, atau rendah. Pembentukan kelompok juga dibentuk dari siswa yang berasal dari jenis kelamin, budaya, dan etnis yang berbeda-beda (Raharjo, 2012:15). Dengan demikian, karakteristik pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran
yang
dilakukan
secara
berkelompok,
pembentukan kelompok secara heterogen, adanya manajemen kooperatif, dan adanya kemauan serta keterampilan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
bekerja dalam kelompok. 2.1.4.3Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (1995:71), pembelajaran kooperatif dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: 1) Student Teams Achievement Division (STAD) Merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen. Siswa bekerja di dalam tim dan guru memastikan semua anggota menguasai materi sehingga prestasi individual maupun tim dapat optimal. 2) Teams Games Tournament (TGT) Siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pernyataan-pernyataan yang relevan dengan pelajaran yang di rancang untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran di kelas. 3) Jigsaw Siswa dibagi berkelompok dengan jumlah 5-6 siswa secara heterogen. Setiap anggota kelompok masing-masing ditugaskan untuk membuat sub bab yang berbeda-beda sesuai dengan yang ditugaskan. Kelompok siswa yang sedang mempelajari sub bab ini disebut kelompok ahli. Setelah itu, para siswa kembali pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
kelompok asal mereka bergantian mengajarkan kepada teman sekelompoknya tentang hasil diskusinya di kelompok ahli. 4) Think Pair Share Tipe ini dirancang untuk memperangaruhi pola interaksi sisswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 anggota).
Tahap 1 : Thinking (berpikir)
Tahap 2 : Pairing (berpasangan)
Tahap 3: Sharing (berbagi)
5) Numbered Head Together Pembelajaran tipe ini adalah variasi dari diskusi kelompok. Pembelajaran ini dikembangkan oleh Russ Frank dengan tujuan adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan jawaban yang tepat. 2.1.5Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Team Achievement Division (STAD) menurut Hanafiah dan Cucu (2012:44) merupakan tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok kecil. Tipe STAD yang dikembangkan oleh Robert Slavin adalah metode paling sederhana yang digunakan oleh para guru untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa, baik secara verbal maupun tertulis (Sugiyanto, 2010:44). Sedangkan menurut Slavin (dalam Rusman 2013:213), STAD merupakan variasi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
kooperatif yang paling banyak diteliti karena sangat mudah dan paling tepat untuk mengajarkan materi-materi pelajaran ilmu pasti digunakan dalam matematika, IPA, IPS, PKn, dll pada jenjang pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. STAD (Student Team Achievement Division) merupakan metode yang melibatkan “kompetisi” antarkelompok, pemilihan kelompok sangat
beragam
berdasarkan
kemampuan, jenis kelamin, ras atau etnis (Huda, 2014:116). Siswa mempelajari materi secara berkelompok kemudian mereka diuji secara individual melalui kuis-kuis. Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang didapatkan oleh kelompok. Jadi setiap anggota harus memperoleh nilai yang maksimal jika ingin kelompok mereka mendapatkan nilai tertinggi. Tipe ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai materi yang maksimal (Isjoni, 2013:74). Kesimpulan peneliti tentang STAD adalah suatu tipe pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalamtim yang heterogen yang bertujuan untuk saling berinteraksi, memotivasi, dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal secara individual maupun sebagai tim. 2.1.5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Rusman (2013:215-216) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
1. Penyampaian Tujuan Pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut. 2. Pembagian kelompok Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang hetergoen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan. 3. Presentasi Materi dari Guru Guru menyampaikan materi pelajaran terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai serta pentingnya pokok bahasan yang akan di pelajari dan pentingnya guru untuk memberikan semangat agar siswa dapat belajar dengan aktif terlibat langsung dalam pembelajaran. 4. Kegiatan Belajar dalam Tim (kerja tim) Siswa belajar dalam kelompok yang dibagi secara heterogen yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama bekerja di dalam tim, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
5. Kuis Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan melakukan penilaian terhadap hasil pada setiap kelompok. Siswa diberikan kuis secara individual dan jika berhasil menjawab dengan benar maka poin tersebut akan berpengaruh pada nilai kelompok. 6. Penghargaan Prestasi Tim Pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok yang dilakukan guru adalah untuk memotivasi siswa dalam belajar secara individu maupun kelompok. 2.1.5.3 Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Sumantri (2002:35) kelebihan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD antara lain sebagai berikut: 1) Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok. 2) Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil. 3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. 4) Interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. Berdasarkan pendapat Sumantri tentang kelebihan STAD, maka peneliti menyimpulkan bahwa kelebihan STAD adalah membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
aktif dalam pembelajaran untuk berlomba dalam mengumpulkan poin. Dengan adanya kompetisi untuk mengumpulkan poin membuat siswa lebih antusias, aktif dalam pembelajaran. Poin ini diperoleh dari kerja individu yang akan berpengaruh pada peroleh poin tim. 2.1.6 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.6.1 Hakikat IPA Menurut Kurikulum KTSP (2006:486), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang
berupa
fakta -fakta,
konsep -
konsep, atau prinsip -prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan. Marsetio Donosepoetro (dalam Trianto 2012:137) menyebutkan hakikat IPA ada 3 yaitu sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sedangkan menurut Djojosoediro
(2010:27-38), pada hakikatnya IPA
diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: IPA sebagai proses, IPA sebagai produk, dan IPA sebagai sikap ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
1) IPA sebagai proses IPA juga perlu memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta yang meliputi cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Hal-hal tersebut disebut dengan proses ilmiah.
Proses
tersebut diantaranya
adalah
mengamati,
mengukur, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Kegiatan yang dilakukan dalam proses IPA adalah mengamati, mencoba, memahami, dan menganalisis. 2) IPA sebagai produk Bentuk
IPA
sebagai
produk
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
teori.
adalah
fakta-fakta,
Fakta
merupakan
pernyataan tentang benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang betul terjadi. Fakta-fakta tersebut kemudian digabungkan menjadi
suatu konsep.
Hubungan
konsep-konsep
tersebut
kemudian digeneralisasikan menjadi prinsip IPA. Prinsip-prinsip yang sudah diterima tersebut membentuk suatu hukum-hukum alam yang bersifat tentatif yaitu dapat berubah bila ditemukan fakta baru. 3) IPA sebagai sikap ilmiah IPA dapat memunculkan rasa ingin tahu siswa tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup serta hubungan sebab akibat.
Selain
itu, IPA
dianggap
sebagai
sarana
untuk
mengembangkan sikap religious, keteraturan, dan keterbukaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki tiga unsur penting yaitu sebagai proses, produk, dan sikap. Ketiga unsur tersebut diharapkan dapat muncul sehingga siswa
dapat
mengalami pembelajaran
secara
utuh
dan
menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam. Sikap dalam pembelajaran IPA dapat menumbuhkan berbagai sikap ilmiah diantaranya sikap ingin tahu, percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta. 2.1.6.2 Pembelajaran IPA SD Menurut Darmojo (1992:3) berpendapat bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Menurut Nash (dalam Hendro Darmojo, 1992:3) mengemukakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam sekitar. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia bersifat analisis, lengkap, dan dapat menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. Setiap guru kelas harus dapat mengerti kenapa IPA di ajarkan di kelas. Ada beberapa alasan kenapa IPA di ajarkan di kelas yaitu : 1) bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu di persoalkan panjang lebar. IPA merupakan dasar teknologi yang sering disebut sebagai tulang punggung pembangunan. 2) bila IPA diajarkan dengan cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
tepat,
maka
IPA merupakan suatu mata
pelajaran
yang
memberikan kesempatan berpikir kritis. 3) bila IPA diajarkan melalui percobaan – percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidak merupakan mata pelajaran yang hanya berupa hafalan saja. 4) mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. IPA mampu melatih anak untuk berpikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar yaitu pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional yaitu masuk akal atau logis dan dapat di terima oleh akal sehat. Objektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataan atau sesuai dengan pengalamanpengamatan melalui panca indera. IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi sangat penting di sekolah. Setiap guru harus memahami masalah dalam suatu mata pelajaran yang di ajarkan di kelas. Guru IPA harus benar – benar memahami materi sehingga guru mampu menjelaskan kegunaan – kegunaan yang dapat di peroleh dalam pelajaran IPA di sekolah. Pembelajaran IPA saat ini lebih menekankan pada siswa dari pada guru di kelas. Guru memiliki cara untuk membuat siswa belajar memahami materi IPA, dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Hal ini di pengaruhi oleh interaksi antara guru dan siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
dan siswa dapat mengolah informasi dari guru berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki oleh siswa. Mata pelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP SD/ MI 2006 adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan
kesadaran
untuk
berperanserta
dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Ruang lingkup kajian IPA di SD menurut Kurikulum KTSP SD/MI 2008 meliputi aspek-aspek berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan
interaksinya
dengan
lingkungan,
serta
kesehatan. b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 2.1.6.3 Materi Pembelajaran IPA Kelas V KD 2.1 Materi pembelajaran IPA kelas V pada penelitian ini yaitu KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Cara tumbuhan hijau disebut juga fotosintesis. Tumbuhan hijau merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Bagian tumbuhan yang berperan dalam pembuatan makanan tumbuhan hijau antara lain: akar, batang, dan daun. Dari ketiga bagian tersebut, yang sangat berperan adalah daun. Proses fotosintesis berlangsung pada daun yang mengandung klorofil berkemampuan membuat makanan sendiri disebut autotrof. Bahan-bahan untuk membuat makanan adalah air (H2O) dan karbondioksida (CO2). Air diperoleh dari dalam tanah, pemngambilannya melalui akar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
khususnya rambut akar. Sedangkan karbondioksida diperoleh melalui mulut daun (stomata) dan lubang kecil pada batang (lentisel). Setelah semua bahan dikirim kedaun, fotosintesis siap dilakukan.Pembuatan makanan terjadi di daun yang banyak mengandung klorofil.Klorofil akan mengikat sinarmatahari. Energi dari sinar matahari digunakan untuk mengubah air dan karbondioksida.Pengubahan air dan karbondioksida menjadikar bohidrat dan oksigen. Disamping air (H2O) dan karbon dioksida (CO2), fotosintesis juga membutuhkan cahaya, terutama cahaya matahari. Pada proses fotosintesis, energi dihasilkan dari cahaya matahari yang diserap oleh klorofil. Pada proses fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat digunakan oleh tumbuhan hijau untuk tumbuh, memperbanyak diri, dan sebagian disimpan sebagai cadangan makanan. Tumbuhan menyimpan makanan cadangan di umbi, buah, biji, atau batang. 2.2
Hasil Penelitian yang Relevan Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga jurnal dan satu skripsi sebagai acuan atau pedoman karena berkaitan dengan judul yang diambil oleh peneliti. 1. Hasil penelitian Mak‟ruf, Kendek, dan Kamaluddin (2015) yang berjudul „‟Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Kooperatif STAD‟‟menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II. KKM yang diberlakukan di sekolah ini adalah 65. Hasil belajar dari kondisi awal 59,75 menjadi 68,9 dan 84,22 pada siklus II. Pada siklus I sebanyak 11 dari 15 siswa yang tuntas KKM dan pada siklus II sebanyak 14 siswa yang tuntas KKM. 2. Hasil penelitian Wahyuni, dkk (2013) yang berjudul „‟Peningkatan aktivitas belajar menggunakan model kooperatif tipe STAD pembelajaran IPA kelas IV SDN 19 Sungai Raya” menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar pada tiap siklus. Pada kondisi awal aktivitas belajar siswa 54,69% menjadi 62,4% pada siklus I, dan 86,11% pada siklus II. 3. Hasil penelitian Rifai, dkk (2014) yang berjudul “Meningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN No.2 Lombonga Kecamatan Balaesang Kab. Donggala dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA” menunjukkan peningkatan prestasi belajar pada tiap siklus. Pada kondisi awal nilai rata-rata 63,4, sedangkan KKM mata pelajaran IPA di SDN No.2 Lombonga sebesar 65. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 70,62 dengan ketuntasan belajar sebesar 75% danpada siklus II nilai ratarata 78,45 dengan ketuntasan belajar 93,75%. 4. Abidin (2012) melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul „‟Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Pada Siswa Kelas V Madrasah
Ibtidaiyyah
Gunungkidul
Negeri
Yogyakarta‟‟.
Tegalrejo Hasil
Sidorejo
penelitian
Ponjong
menunjukkan
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal diperoleh skor keaktifan siswa sebesar 1,6, pada siklus I diperoleh skor keaktifan 2,26 dan pada siklus II diperoleh skor keaktifan 2,35. Serta prestasi belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 59,6 menjadi 78 pada siklus I dan 81,25 pada siklus II. Kaitannya penelitian saya dengan ketiga jurnal dan skripsi tersebut adalah sama-sama membahas tentang strategi pembelajaran SD dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga dapat meningkatkan tingkat keaktifan dan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2.3
Peta Literatur Berikut ini adalah peta literatur dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan: Mak‟ruf, dkk (2015) melakukan penelitian yang berjudul „‟Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif STAD”
Rifai, dkk (2014) melakukan penelitian yang kemudian dituliskan dalam bentuk jurnal. Jurnalnya berjudul “Meningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN No.2 Lombonga KecamatanBalaesang Kab. Donggala dengan Menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD pada Mata Pelajaran IPA”
Wahyuni,dkk (2013) melakukan penelitian. Penelitiannya berjudul „‟Peningkatan aktivitas belajar menggunakan model kooperatif tipe STAD pembelajaran IPA kelas IV SDN 19 Sungai Raya”
Abidin (2012) melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitiannya berjudul „‟Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Tegalrejo Sidorejo Ponjong Gunungkidul Yogyakarta‟‟
Penelitian ini: Andari.(2015).Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPASiswa Kelas V B SD K Sengkan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Gambar 2.1 merupakan bagan penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Gambar tersebut menunjukkan bahwa terdapat satu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan empat penelitian yang relevan. Empat penelitian yang relevan tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Mak‟ruf,dkk (2015), Wahyuni,dkk (2013). Rifai,dkk (2014), dan Abidin (2012). Peneliti
melakukan
penelitian
yang berjudul
“Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V B SD K Sengkan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Penelitian yang dilakukan Mak‟ruf, dkk (2015) berkaitan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini memiliki variabel hasil belajar, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti memiliki variabel keaktifan dan prestasi belajar. Penelitian yang dilakukan Wahyuni, dkk (2013) berkaitan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar, sedangkan dalam penelitian yang peneliti lakukan memiliki variabel keaktifan dan prestasi belajar. Rifai, dkk (2014) melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini hanya memiliki satu variabel yaitu prestasi belajar, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti memiliki variabel keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
dan prestasi belajar. Abidin (2012) melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti memiliki variabel keaktifan dan prestasi belajar. Jadi, dalam penelitian ini peneliti meneliti variabel keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran IPA siswa kelas V B di SD Kanisius Sengkan. 2.4
Kerangka Berpikir Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang menurut sebagian siswa sulit. Hal ini dikarenakan banyak menghafal, sajian buku yang kurang menarik, bahkan dari faktor mengajar guru. Kebanyakan guru mengajar dengan ceramah(hanya menerangkan) dan siswa mendengarkan. Dari hal inilah menyebabkan keaktifan siswa rendah sehingga berpengaruh pada prestasi siswa juga rendah. Masalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, maka melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran diperlukan beberapa cara dan metode pembelajaran. Guru sebagai fasilitator harus bisa mencari metode yang tepat dan sesuaiyang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division ). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran karena belajar secara berkelompok. Di dalam kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
siswa memecahkan sebuah masalah yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa mempunyai tanggungjawab terhadap kelompoknya dan juga akan ada interaksi baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Adanya interaksi tersebut menyebabkan siswa menjadi aktif baik dalam kelompok saat pembelajaran di kelas. Diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD keaktifan siswa dalam belajar dapat meningkat dan berdampak pula pada prestasi belajar siswa. Berikut ini bagan dari kerangka berpikir. Kondisi Awal:
Tindakan:
1. Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA masih rendah. 2. Prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA KD 2.1 masih rendah.
Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA KD 2.1.
Kondisi Akhir: 1. Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA meningkat. 2. Prestasi belajar siswa pada IPA KD 2.1 meningkat.
Tujuan: 1. Meningkatkan keaktifan belajar siswa. 2. Meningkatkan prestasi belajar IPA KD 2.1
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2.5
Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V B SD Kanisius Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, b) Guru membagi siswa menjadi delapan kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima anggota (heterogen), c) Guru menyampaikan sedikit materi untuk memancing permasalahan yang akan didiskusikan pada setiap kelompok, d) Guru membagikan LKS yang akan dikerjakan dalam kelompok, e) Diadakan kuis setelah siswa menyelesaikan kegiatan belajar dalam kelompok, f) Guru memberikan penghargaan kepada tim. 2. Penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan dari skor keaktifan 53,4 (rendah) menjadi 75 (tinggi). 3. Penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan dari nilai rata-rata 57,75 menjadi 70 dan dari persentase ketuntasan 40,62% menjadi 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas mengenai jenis penelitian, setting penelitian, persiapan, rencana tiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, dan kriteria keberhasilan. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Arikunto (2006:3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tujuan utama penelitian tindakan kelas menurut Sanjaya (2009:33) adalah upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar. Langkah dalam PTK disebut dengan siklus, setiap siklus terdapat empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan permasalahan pada pembelajaran IPA kelas VB di SD Kanisius Sengkan yaitu rendahnya keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Menanggapi hal tersebut, peneliti bermaksud mengatasi permasalahan dengan cara melakukan perbaikan proses pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini terdapat dua siklus, untuk lebih jelasnya lihat gambar di berikut ini.
Rencana tindakan
Rencana tindakan Refleksi
Pelaksanaa n tindakan
Siklus I
refleksi
Observasi
Siklus II
Pelaksanaa n tindakan
Observasi
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Arikunto (2010: 17-19) dan Taniredja (2010:17-19) menguraikan langkah-langkah PTK sebagai berikut: 1. Perencanaan/ rencana tindakan Ini merupakan langkah awal ketika melakukan penelitian. Dalam perencanaan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: (a) mengenal masalah yang ada pada kelas tersebut, (b) menganalisis penyebab
dari
permasalahan
yang
ada,
(c)
memilih
model
pembelajaran yang akan diterapkan untuk mengatasi permasahan yang ada di kelas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan penerapan rancangan pada proses pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaanya, peneliti harus bisa menerapkan sesuai dengan rancangan pada saat pembelajaran namun tetap bersikap wajar dan tidak dibuat-buat. 3. Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan data penelitian. Observasi sebaiknya dilakukan pada saat bersamaan dengan pelaksanaan tindakan agar mendapatkan data yang akurat. 4. Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menentukan keputusan akan adanya siklus berikutnya atau berhenti karena target sudah berhasil dicapai. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Sengkan yang beralamat di Jl. Kaliurang km 7, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2 Subjek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas V B SD Kanisius
Sengkan
Kabupaten
Sleman,
Daerah
Istimewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Yogyakarta yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki pada tahun pelajaran 2015/2016. 3.2.3 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3.2.4 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 9 bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, mulai dari bulan Juli sampai Februari 2016. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No
Kegiatan Juli
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
Perizinan ke sekolah Penyusunan proposal Pengajuan proposal Observasi pra penelitian dan wawancara Persiapan perangkat pembelajaran Pelaksanaan siklus I Pelaksanaan siklus II Pengolahan data hasil penelitian Penyelesaian kelengkapan penelitian Ujian skripsi Revisi Pembuatan artikel
Agst
Tahun pelajaran 2015/2016 Sept Okt Nov Des Jan
Feb
Mar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
3.3 Persiapan Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah persiapan, rencana tindakan, observasi, dan refleksi agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang ingin dicapai. Langkah-langkah persiapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan untuk melakukan penelitian di SD tersebut. b. Melakukan wawancara pada guru mata pelajaran IPA kelas V B. c. Melakukan observasi di kelas V B yang akan saya gunakan untuk penelitian untuk memperoleh gambaran siswa terhadap mata pelajaran IPA. d. Mengidentifikasi masalah pada siswa kelas V B terhadap mata pelajaran IPA berdasarkan wawancara, observasi, dan kuesioner. e. Menyebar kuesioner keaktifan siswa untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan. f. Meminta rekap nilai siswa kelas V B tahun pelajaran 2014/ 2015 pada guru kelas mata pelajaran IPA. g. Mengkaji Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan materi pokok. h. Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data seperti pedoman wawancara, lembar observasi, kuisioner, dan soal evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
i. Menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung yang diperlukan dikelas. 3.4 Rencana Setiap Siklus Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran keadaan kelas VB SD K Sengkan, maka dilakukan penelitian kelas sebagai berikut: a. Siklus I 1) Perencanaan tindakan siklus I Pembelajaran pada siklus I terdiri dari dua pertemuan, setiap pertemuan 2jp dengan waktu 40 menit per jp. Dalam pembelajaran siklus I, peneliti terlebih dahulu menyiapkan instrumen penelitian sebagai berikut: Silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan bahan ajar yang sesuai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan diterapkan dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga menentukan keberhasilan keaktifan dan prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. 2) Pelaksanaan tindakan siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuannya 2jp dengan waktu 40 menit per jp.Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut Pertemuan 1, siklus I Kegiatan awal : 1. Guru mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Guru mengajak siswa berdoa. 3. Guru melakukan absensi. 4. Guru bertanya, “mana semangatmu?” untuk memotivasi siswa semangat dalam belajar. 5. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa “apa yang dimaksud dengan tumbuhan hijau?” 6. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1) Kegiatan Inti : 1. Guru bertanya, “apakah kalian tahu jika tumbuhan juga membuat makanan?” 2. Siswa dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. (langkah STAD ke-2) 3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini. (langkah STAD ke-3) 4. Siswa diberi batasan materi oleh guru yang dituliskan dalam LKS. 5. Siswa mendiskusikan dan mngerjakan bersama dalam kelompok. (langkah STAD ke-4) 6. Siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan dalam kelompok. 7. Siswa menjawab kuis lisan yang diberikan oleh guru. (langkah STAD ke-5) 8. Siswa yang mampu menjawab kuis, nilainya akan berpengaruh pada nilai kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
9. Kelompok yang mampu menjawab dengan nilai paling tinggi diberikan reward.(langkah STAD ke-6) Kegiatan penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran bersama-sama. 2. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. 3. Guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. 4. Siswa membuat refleksi untuk pembelajaran hari ini. 5. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa 6. Salah satu siswa memimpin doa. Pertemuan 2, siklus I Kegiatan awal : 1. Guru mengucapkan salam. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Guru melakukan absensi. 4. Guru bertanya, “mana semangatmu?” untuk membangkitkan semangat belajar siswa. 5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1) Kegiatan Inti : 1. Guru bertanya, “adakah yang tahu apa itu fotosintesis?” 2. Siswa dibagi dalam kelompok. (kelompok yang pernah dibuat). (langkah STAD ke-2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini. (langkah STAD ke-3) 4. Setiap kelompok mendiskusikan mengenai fotosintesis dan bahanbahan yang dibutuhkan untuk fotosintesis. (langkah STAD ke-4) 5. Siswa menjawab kuis lisan yang diberikan oleh guru. (langkah STAD ke-5) 6. Siswa yang mampu menjawab kuis dengan benar maka dapat menambah nilai untuk kelompok. 7. Siswa mengerjakan soal individu. 8. Siswa mengisi lembar kuisioner keaktifan untuk mengetahui keaktifan siswa. 9. Kelompok yang mampu menjawab dengan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Kegiatan penutup 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan guru. (merangkum) 2. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. 3. Siswa membuat refleksi pembelajaran hari ini. 4. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 5. Salah satu siswa memimpin doa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3) Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan dengan mencatat yang terjadi dalam pembelajaran untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya (Arikunto, 2006:19). Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengamatan menggunakan lembar pengamatan yang dirancang sebelumnya dan melaksanakan tes tertulis dengan soal evaluasi siklus I. 4) Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto, 2006:19). Kegiatan refleksi yang dilakukan oleh peneliti adalah pada akhir pertemuan 1 dan pertemuan 2 pada siklus I. a) Mengevaluasi pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua, dari kendala dan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. b) Melihat dan menghitung hasil kuesioner dan observasi yang telah dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa. b. Siklus II 1) Perencanaan tindakan siklus II Pembelajaran pada siklus II terdiri dari dua pertemuan, setiap pertemuan 2jp dengan waktu 40 menit per jp. Dalam pembelajaran siklus II, peneliti terlebih dahulu menyiapkan instrumen penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
sebagai berikut: Silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan bahan ajar yang sesuai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan diterapkan dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga menentukan keberhasilan keaktifan dan prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. Pada siklus ini peneliti memperbaiki kekurangan siklus I supaya pada siklus II ini lebih baik. 2) Pelaksanaan tindakan siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuannya 2jp dengan waktu 40 menit per jp. Adapun langkah-langkah pembeajarannya sebagai berikut: Pertemuan 1, siklus II Kegiatan awal : 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru mengajak siswa berdoa. 3. Guru melakukan absensi 4. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa 5. Salah satu siswa memimpin doa 6. Siswa menyampaikan kabarnya hari ini. 7. Siswa dan guru membuat kesepakatan bersama. 8. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1) Kegiatan Inti : 1. Guru menunjukkan video proses fotosintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
2. Siswa mengamati video tersebut. 3. Siswa dibagi dalam kelompok (kelompok yang pernah dibuat). (langkah STAD ke-2) 4. Guru memberi ulasan sedikit tentang video yang sudah diamati. (langkah STAD ke-3) 5. Di dalam kelompok, siswa mendiskusikan tentang video tersebut dan mengerjakan LKS bersama berdasarkan video yang sudah diamati. (langkah STAD ke-4) 6. Siswa menjawab kuis lisan yang diberikan oleh guru. (langkah STAD ke-5) 7. Siswa yang mampu menjawab dengan benar, maka akan menambah nilai untuk kelompoknya. 8. Kelompok yang mampu mendapatkan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Kegiatan penutup 1. Guru membimbing siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran.
(merangkum) 2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. 3. Siswa untuk membuat refleksi. 4. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 5. Salah satu siswa memimpin doa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Pertemuan 2, siklus II Kegiatan awal : 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru mengajak siswa berdoa. 3. Guru melakukan absensi. 4. Guru bertanya, “mana semangatmu?” untuk membangkitkan semangat belajar siswa. 5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1) Kegiatan Inti : 1. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok. (langkah STAD ke-2) 2. Guru menunjukkan beberapa gambar tumbuhan pada slide PPT. (langkah STAD ke-3) 3. Siswa mengamati tumbuhan yang ada pada slide bersama kelompok masing-masing dan mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan untuk menyimpan cadangan makanan tumbuhan tersebut. (langkah STAD ke-4) 4. Guru menampilkan gambar tumbuh-tumbuhan hijau. 5. kelompok berlomba untuk mengklasifikasikan gambar tumbuhan tersebut sesuai dengan tempat menyimpan cadangan makanan tumbuhan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
6. Salah satu siswa dalam kelompok harus angkat tangan kemudian menjawab. (kelompok yang paling cepat angkat tangan dan ini bergiliran tidak hanya salah satu siswa saja). (langkah STAD ke-5) 7. Siswa yang mampu menjawab benar, maka nilai tersebutkan akan menambah nilai pada kelompok. 8. Kelompok yang dapat menjawab terbanyak yang menjadi juara. 9. Siswa mengerjakan soal individu. 10. Siswa mengisi lembar kuisioner keaktifan untuk mengetahui keaktifan siswa. 11. Kelompok yang mampu menjawab dengan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Kegiatan penutup 1. Siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran bersama-sama dengan
guru. (merangkum) 2. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. 3. Siswa membuat refleksi pembelajaran hari ini. 4. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 5. Salah satu siswa memimpin doa. 3) Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan dengan mencatat yang terjadi dalam pembelajaran untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya (Arikunto, 2006:19). Pengambilan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
dilakukan dengan melakukan pengamatan menggunakan lembar pengamatan yang sudah dirancang. Dan juga melihat apakah ada peningkatan keaktifan siswa pada siklus II ini dibanding siklus I yang sudah dilakukan sebelumnya. 4) Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto, 2006:19). Kegiatan refleksi yang dilakukan oleh peneliti adalah pada akhir pertemuan 1 dan pertemuan 2 pada siklus II. a) Mengevaluasi pada pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua, dari kendala dan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. b) Melihat dan menghitung hasil kuesioner dan observasi yang telah dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa. c) Membandingkan hasil soal evaluasi dan keaktifan belajar siswa antara siklus I dan siklus II. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data ini diperlukan instrumen agar dalam mengumpulkan data lebih mudah (Arikunto, 2010:175). Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini berupa nontes (observasi, kuesioner,dokumentasi, dan wawancara)
dan tes (soal
pilihan ganda). Untuk mengukur keaktifan belajar siswa peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
akanmenggunakan wawancara dengan guru, melakukan observasi proses pembelajaran di kelas, dan juga menyebarkan kuesioner kepada siswa tentang keaktifan, sedangkan untuk mengukur prestasi belajar digunakan tes yang berupa tes tertulis yaitu pilihan ganda dan juga dokumentasi nilai tahun lalu. 3.5.1 Observasi Observasi
adalah
suatu
teknik
pengamatan
yang
dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap
suatu
gejala
(Masidjo,1995:59).
dalam
Kusumah
situasi &
di
suatu
Dwitagama
tempat (2008:66)
menjelaskan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian, dimana seorang peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat kejadian yang sedang berlangsung mengenai objek yang diteliti. Berdasarkan
proses
pelaksanaan
pengumpulan
data,
observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation (observasi nonpartisipan). Penelitian ini menggunakan observasi non
partisipan
yaitu
kegiatan
observasi
yang
dalam
pelaksanaannya peneliti tidak terlibat, namun hanya sebagai pengamat (Masidjo,1995:62-63). Peneliti tidak bertanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
untuk mengajar, sehingga dalam observasi ini peneliti fokus untuk melakukan
pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran
dan
pengambilan data keaktifan. Teknik yang digunakan dalam observasi terdiri dari 4 macam, yaitu observasi terbuka, observasi terstruktur, observasi terfokus, dan observasi sistematik. Penelitian ini menggunakan jenis observasi terstruktur. Kunandar (2008:148) mengemukakan bahwa
observasi
terstruktur
merupakan
pengamatan
yang
dilakukan peneliti terhadap subjek atau objek penelitian yang bersifat terstruktur dan dirancang secara sistematis Peneliti mengobservasi mengenai keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. 3.5.2 Kuesioner Kuesioner menurut Sutoyo (2012:189) didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berhubungan dengan diri responden, yang dianggap fakta yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Sedangkan menurut Masidjo (1995:70) kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang tertulis secara rinci dan lengkap yang dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Peneliti menggunakan skala likert dalam melakukan penelitian. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang suatu gejala atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
fenomena pendidikan. Kuesioner yang disusun dalam penelitian ini berupa 15 pernyataan yang dijabarkan dari 7 indikator keaktifan belajar siswa. Setiap siswa diberikan lembar kuesioner pada pra siklus atau sebelum penelitian dan pada akhir setiap siklus. Siswa diminta untuk memberikan checklist pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan perilaku masing-masing. Kuesioner digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data keaktifan belajar siswa. 3.5.3 Wawancara Wawancara adalah sutau proses tanya jawab antara pewawancara dan narasumber dengan maksud untuk memperoleh informasi (Masidjo, 1995:72). Sudjana (2009:68) mengungkapkan bahwa ada dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara
bebas.
Dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan wawancara terstruktur karena sebelum wawancara peneliti menyiapkan pertanyaan diajukan kepada guru kelas.
terlebih
Peneliti
dahulu dan akan
melakukan
wawancara
dengan guru IPA kelas V B untuk mengetahui kondisi kelas dan permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas VB SD K Sengkan. 3.5.4 Dokumentasi Sudjiono (2006:90) menjelaskan bahwa evaluasi mengenai kemajuan suatu perkembangan atau keberhasilan belajar peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
didik tanpa menguji (teknik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumendokumen. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa LKS, daftar nilai, foto-foto saat pembelajaran berlangsung. Tujuan dari dokumentasi ini adalah memberi gambaran nyata mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk memperkuat data-data yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung disetiap siklusnya. 3.5.5 Tes Menurut Kusumah (2011:78), tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Menurut Masidjo (1995:38) tes merupakan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dalam situasi yang sudah direncanakan. Tes adalah instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif (Sanjaya, 2009:99). Tes
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Peneliti menyusun 20 soal evaluasi pilihan ganda pada siklus I dan siklus II dengan menyediakan pilihan 4 jawaban yaitu a, b, c, dan d. Peneliti menggunakan soal evaluasi berupa pilihan ganda ini untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami pelajaran IPA setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
3.6 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan lembar observasi untuk mengukur keaktifan siswa dan tes tertulis berupa pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar. 3.6.1 Instrumen Keaktifan Instrumen keaktifan dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti dan rekan peneliti), sedangkan kuesioner dibagikan kepada setiap siswa dengan diberi checklist pada pernyataan yang sesuai. 3.6.1.1 Observasi Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi keaktifan Belajar No Indikator 1. Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi guru. 2. Bekerjasama dalam kelompok. 3. Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. 4. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. 5. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. 6. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. 7. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. Total
No Aitem A B C D E F G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Pada kisi-kisi lembar observasi terdapat tujuh indikator keaktifan belajar. Ketujuh indikator tersebut menjadi patokan bagi observer dalam mengobservasi keaktifan belajar siswa kelas V B SD Kanius Sengkan pada saat pembelajaran berlangsung. Berikut lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.3Lembar Observasi Keaktifan Belajar Kelompok
Nama A
Aspek yang diamati B C D E F
G
Keterangan : A : Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi guru. B : Bekerjasama dalam kelompok. C : Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. D : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. E : Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. F : melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. G : Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
3.6.1.2 Kuesioner Pada kuesioner ini menggunakan skala sikap yang mengacu pada skala likert yang tepat untuk mengukur keaktifan siswa dengan menyediakan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), Jarang (J), dan sangat jarang (SJ). Skala likert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
digunakan untuk mengukur keatkifan siswa karena berhubungan dengan pendapat dan sikap siswa tentang suatu pernyataan. Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indikator
Nomor pernyataan Siswa memperhatikan penjelasan guru 1,5,10 mengenai proses belajar megajar yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Siswa menyiapkan alat dan 2,3,4,12,1 bahan materi yang akan 3 dipelajari. Siswa mencatat hasil pekerjaan 6 kelompok dan individu. Siswa bertanya mengenai hal yang belum jelas dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Siswa menjawab pertanyaan guru dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Siswa mendengarkan/ memperhatikan penjelasan dari guru dan kelompok lain. Semangat dan antusias siswa dalam pembelajaran
Jumlah 3
5
1
11
1
8
1
7,14,15
3
9
1
Pada kisi-kisi kuesioner terdapat tujuh indikator keaktifan belajar. Ketujuh indikator tersebut dijabarkan menjadi 15 pernyataan tentang keaktifan belajar siswa. Berikut kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 3.5 Lembar kuesioner No
Perilaku yang Tampak
Skor SS
1.
Saya membaca materi pelajaran saat di kelas.
2.
Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok.
3.
Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
4.
Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok.
5.
Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran berlangsung.
6.
Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran.
7.
Saya mengerjakan tes dengan bersunggusungguh.
8.
Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru.
9.
Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok.
10.
Sayamencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru.
11.
Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap teman yang mengalami kesulitan.
12. 13. 14. 15.
Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS. Saya mengerjakan soal dengan bersungguhsungguh. Total
S
J
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju J = Jarang SJ = Sangat Jarang Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner Keaktifan Pilihan Jawaban
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Jarang
2
Sangat Jarang
1
Tabel 3.6 menjelaskan penentuan skor pada masing-masing jawaban yaitu 5 untuk SS, 4 utuk S, 2 untuk J, dan 1 untuk SJ. Peneliti sengaja menghilangkan skor 3 karena skor 3 memberikan jawaban netral. Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa kelas V B SD K Sengkan. Berikut adalah tabel Penilaian Acuan Patokan (PAP) menurut Masidjo (1995:157). Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Belajar Rentang Nilai 81-100 66-80 56-65 46-55 0-45
Tingkat Keaktifan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Berdasarkan tabel PAP II di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga kategori tingkat keaktifan belajar. Peneliti melakukan hal tersebut agar pengkategorian keaktifan belajar lebih sederhana dan mudah dibandingkan. Berikut tabel keaktifan belajar yang yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Tabel 3.8 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai 66-100 56-65 0-55
Kategori Keaktifan Belajar Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan tabel 3.8, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari 66-100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan tinggi. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari 56-65 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari 0-55 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan rendah. 3.6.1.3 Wawancara Untuk mengetahui kemampuan awal siswa maka peneliti melakukan wawancara dengan guru IPA kelas V B. Dalam wawancara ini terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya: a.
Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas selama ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
b.
Apakah dalam proses pembelajaran selama ini siswa aktif dalam pembelajaran ?
c.
Berapa prosentasi siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung?
d.
Bagaimana bentuk keaktifan siswa yang ditunjukan dalam pembelajaran?
e.
Apakah dalam proses pembelajaran guru menggunakan media yang membantu siswa dalam memahami materi yang akan dipelajari?
f.
Apakah selama ini guru menerapkan pembelajaran yang PAIKEM?
g.
Apakah guru selama ini sudah pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif? Jika iya, model pembelajaran kooperatif tipe apa?
h.
Mengapa memilih model pembelajaran tersebut ?
i.
Bagaimana keaktifan siswa jika guru menggunakan model pembelajaran untuk melakukan proses pembelajaran ?
j.
Bagaimana
perbedaan
keaktifan
siswa
ketika
guru
menerapkan model konvensional dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tertentu? 3.6.2 Instrumen Prestasi Data tentang prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes atau soal evaluasi. Tes dirancang sesuai dengan Standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Jenis tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda. Rincian pedoman penskoran yaitu jika jawaban benar mendapatkan skor 1 dan jika jawaban salah mendapatkan skor 0. Tes yang disusun mengacu pada kisikisi soal. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II. Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal Siklus I Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar 2.1Mengidentifi kasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
Indikator 2.1.1 menyebutkan organorgan tubuh tumbuhan. 2.1.2 menyebutkan organ tubuh tumbuhan yang berperan dalam pembuatan makanan. 2.1.3 menyebutkan pengertian fotosintesis dengan kalimat yang jelas. 2.1.4 menyebutkan bahanbahan yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Nomor Soal 1,7
2,3,4,5,15, 20
5,9,10,13, 17,18
6,11,12,14, 15, 16,19
Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Siklus II Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
Indikator 2.1.1 Menjelaskan proses fotosintesis. 2.1.2 Menyebutkan 4 tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.
Nomor Soal 1,2,3,4,5,11, 13,14,20
8,10,15,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Nomor Soal
2.1.3 Mengelompokkan tanaman berdasarkan tempat menyimpan cadanganmakanannya .
6,7,9,12,17, 18,19
3.7 Teknik Pengujian Instrumen (Validitas dan Reliabilitas) Data penelitian yang telah diperoleh agar mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka alat yang dapat digunakan untuk mengambil data harus memenuhi syarat sebagai alat pengukur yang baik. 3.7.1 Validitas Masidjo (2010:242) mengemukakan bahwa validitas adalah taraf dimana sampai suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diukur, sehingga diperlukan uji validitas. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang
dimaksud.Menurut
Sanjaya
(2009:41)
validitas
lebih
ditekankan pada ketepatan alat ukur sebagai instrumen penelitian. Suatu instrumen adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya, validitas rendah mencerminkan bahwa instrumen kurang tepat untuk diterapkan. Menurut Azwar (2008:45), uji validitas terdiri dari tiga macam, yaitu validitas konstruk (construct validity), validitas isi (content validity), dan validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Dalam menguji validitas konstruk (construct validity), peneliti menggunakan para ahli (judgment experts) untuk diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli nantinya akan memberikan keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau tidak dapat diujicobakan pada sampel dari populasi yang diambil. Pada validitas isi (content validity), pengujian validitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan materi yang diajarkan.
Selain
itu,
pengujian
butir-butir
soal
juga
dikonsultasikan dengan para ahli, kemudian diujicobakan, dan dianalisis. Sedangkan validitas yang berhubungan dengan kriteria (criterion-related validity) adalah validitas yang dilihat dengan membandingkan suatu variabel yang diketahui atauyang dipercaya dapat digunakan untuk mengukur suatu atribut tertentu (Azwar, 2008:45-50). Peneliti menggunakan validitas konstruk dan validitas isi. Validitas konstruk pada penelitian ini adalah terdapat pada kisi-kisi soal. Peneliti memvalidasi kisi-kisi dengan cara expert judgment. Expert Judgment adalah menguji instrumen kepada ahli. Peneliti memvalidasi RPP, LKS, dan bahan ajar kepada guru IPA, kepala sekolah dan dosen yang mengampu mata kuliah yang berhubungan mata pelajaran IPA. Selain menggunakan validitas konstruk, peneliti juga menggunakan validitas isi. Validitas isi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
penelitian ini terdapat pada 30 soal. Soal yang sudah diujikan di lapangan dapat dihitung validitasnya dengan rumus korelasi product moment. 3.7.1.1 Validasi Instrumen Soal Instrumen prestasi belajar siswa berupa soal pilihan ganda. Peneliti membuat 30 soal pilihan ganda materi bagian
tumbuhan
dan
fungsinya
(khususnya
pada
pembuatan makanan) untuk digunakan di siklus I. Peneliti juga membuat 30 soal pilihan ganda materi proses fotosintesis dan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan untuk digunakan siklus II. Soal diujikan kepada 30 siswa kelas VIA SD Kanisius Sengkan yang sudah pernah mengalami dan belajar materi tersebut di kelas V. Rincian pedoman penskoran yaitu jika benar mendapatkan skor 1 dan jika salah mendapatkan skor 0. Lalu hasil soal evaluasi dihitung dengan program SPSS 16 sehingga dapat diperoleh soal soal pilihan ganda yang valid. SPPS adalah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik secara sistem manajemen data pada lingkungan grafis yang memiliki menu deskriptif dan kotak dialog yang mudah dipahami (Ariyanto, 2006:2). Data soal yang valid pada siklus I adalah 15 soal. Data soal yang valid pada siklus II adalah 13 soal. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
yang tidak valid direvisi. Berikut ini hasil dari validitas siklus I dan siklus II. Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
r hitung Taraf Sig 5% 1 0,134 0,009 1,000 0,082 0,134 0,124 0,935 0,134 0,296 0,134 1,000 0,935 1,000 0,413 0,396 0,071 0,055 0,473 0,009 0,126 0,473 0,055 0,062 0,535 0,535 0,935 0,935 0,473 1,000
r tabel (n=30)
Keputusan
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
r hitung Taraf Sig 5% 1 0,134 0,067 0,535 0,067 0,067 0,138 0,935 1,000 0,935 0,336 0,134 0,935 1,000 0,408 0,401 0,067 1,000 0,535 0,029 0,134 0,467 0,067 0,033 0,267 0,535 0,935 0,267 0,134 0,333
r tabel (n=30)
Keputusan
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
3.7.1.2 Validasi instrumen keaktifan dan perangkat pembelajaran Pada penelitian ini akan meneliti dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Untuk mengamati keaktifan belajar dalam pembelajaran diperlukan instrumen sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Instrumen keaktifan dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Selain itu juga, dalam penlitian memerlukan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen keaktifan dan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti mengalami
validasi
sebelum
digunakan
dalam
kegiatan
penelitian. Validasi pembelajaran ini dilakukan melalui validator atau ahli. Validasi dilakukan dengan cara dikonsultasikan kepada tiga ahli yaitu selaku dosen IPA, kepala SD Kanisius Sengkan, dan guru IPA kelas VB. Instrumen keaktifan meliputi lembar observasi dan kuesioner. Dan perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi. Tabel 3.13 Kriteria Validasi (Tampubolon, 2013:35) Nilai 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
Keterangan Sangat kurang layak Kurang layak Cukup layak Layak Sangat layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Setelah divalidasikan kepada tiga orang ahli, maka diperoleh hasil penghitungan dalam tabel berikut: Tabel 3.14 Hasil rata-rata validasi instrumen keaktifan No 1.
Instrumen keaktifan Lembar observasi
2.
Kuesioner
Validator
Hasil
Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata Rata-rata total
75 83,3 83,3 80,5 72,2 80,5 75 75,9 79,6
Setelah divalidasi kepada tiga orang ahli tersebut, didapatkan hasil dari validasi instrumen keaktifan dengan rincian rata-rata skor lembar observasi sebesar 80,5 dinyatakan dengan kriteria “layak”, rata-rata skor kuesioner sebesar 75,9 dinyatakan “layak”. Dari hasil rincian tersebut, diperoleh ratarata skor total sebesar 79,6 yang menunjukkan kriteria “layak” dari kedua instrumen keaktifan yang akan digunakan untuk penelitian. Tabel 3.15 Hasil rata-rata Validasi perangkat pembelajaran
1
Perangkat pembelajaran Silabus
2
RPP
No
Validator
Hasil
Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata
75 75 75 75 79,7 77,3 88,1 81,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
3
Perangkat pembelajaran LKS
4
Bahan ajar
5
Soal evaluasi
No
Validator
Hasil
Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata Dosen IPA Kepala SD Kanisius Sengkan Guru IPA kelas VB Rata-rata
67,8 82,1 71,4 73,7 82,1 82,1 71,4 78,5 78,1 81,2 81,2 80,1 77,8
Rata-rata total
Setelah divalidasi kepada tiga orang ahli tersebut, didapatkan hasil dari validasi perangkat pembelajaran dengan rincian rata-rata skor silabus sebesar 75 dinyatakan dengan kriteria “layak”, rata-rata RPP skor sebesar 81,7 dinyatakan “sangat layak”, rata-rata LKS skor sebesar 73,7 dinyatakan dengan kriteria “layak”, rata-rata bahan ajar skor sebesar 78,5 dinyatakan dengan kriteria “layak”, soal evaluasi skor sebesar 80,1 dinyatakan dengan kriteria “layak”. Dari hasil rincian tersebut, diperoleh rata-rata skor total sebesar 77,8 yang menunjukkan kriteria “layak” dari seluruh komponen perangkat pembelajaran. Dari hasil tersbut dapat dinyatakan bahwa perangkat pembelajaran layak dan baik digunakAn dalam pembelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
3.7.2 Reliabilitas Menurut Masidjo (2010:109) reliabilitas adalah taraf sampai dimana
suatu
tes
mampu
menunjukkan
konsistensi
hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah soal masing-masing 30 soal pada siklus I dan siklus II. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Menurut Sugiyono (2012:242) koefisien reliabilitas dinyatakan dalam satuan koefisien antara ± 0,00 sampai dengan ± 1,00. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.16 Kriteria Koefisien Reliabilitas (Sugiyono, 2012:184) Koefisien korelasi ± 0,80- ± 1,00 ± 0,60- ± 0,799 ± 0,40- ± 0,599 ± 0,20- ± 0,399 ± 0,00- ± 0,199
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel kriteria koefisien reliabilitas menurut Sugiyono tersebut berisi lima kualifikasi. Peneliti memodifikasi lima kualifikasi tersebut menjadi tiga kualifikasi. Alasan peneliti melakukan modifikasi karena tiga kualifikasi menjadi simpel, menjadi mudah dibandingkan, serta menjadi lebih global dibandingkan lima kualifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Kriteria koefisien tersebut dijabarkan pada tabel 3.17 berikut ini: Tabel 3.17 Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien korelasi
Kualifikasi
± 0,60-± 1,00
Tinggi
± 0,40-± 0,599
Sedang
± 0,00-± 0,399
Rendah
Berdasarkan tabel 3.17, apabila koefisien korelasi 0,60-1,00 termasuk dalam kualifikasi tinggi. Jika koefisien korelasi 0,40-0,599 termasuk dalam kualifikasi sedang. Dan jika koefisien korelasi 0,000,399 termasuk dalam kualifikasi rendah. Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .677
N of Items .675
15
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah 30 soal pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus I diperoleh 15 soal yang valid dan 15 soal tidak valid (direvisi). Pada siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,675 menunjukkan kriteria “tinggi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Tabel 3.19 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.624
N of Items .622
13
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah 30 soal pada siklus II. Hasil reliabilitas siklus II diperoleh 13 soal yang valid dan 17 soal tidak valid (direvisi). Pada siklus II diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,622 menunjukkan kriteria “tinggi”. 3.8 Teknik Analisis Data Menganalisis
data
adalah
suatu
proses
mengolah
dan
menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai inforrmasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Sanjaya, 2011:117). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 teknik analisis data yaitu analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Kedua teknik analisis digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan dan prestasi belajar siswa SD Kanisius Sengkan dalam mata pelajaran IPA. Peneliti menggunakan kedua teknik tersebut agar hasil yang diperoleh dapat dibuktikan kebenarannya. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan data kondisi sebelum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
sesudah diberikan tindakan dan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa yang telah ditentukan dengan kriteria keberhasilan yang akan dicapai. 3.8.1 Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar 3.8.1.1 Keaktifan Belajar Data
mengenai
keaktifan
siswa
diperoleh
berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan dan juga berasarkan kuesioner yang sudah disebarkan. Analisis keaktifan siswa dapat ditempuh dengan cara membandingkan keadaan awal siswa dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II. Peningkatan keaktifan siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 1) Menghitung keaktifan belajar siswa berdasarkan lembar observasi per siklus dengan rumus sebagai berikut:
2) Menghitung rata-rata observasi keaktifan siswa
3) Menghitung
keaktifan
belajar
siswa
berdasarkan
kuesioner per siklus dengan rumus sebagai berikut:
4) Menghitung rata-rata kuesioner keaktifan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
5) Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut.
6) Membandingkan tingkat keaktifan kondisi awal dengan tingkat keaktifan siklus I dengan tingkat keaktifan siklus II. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan atau tidak. 3.8.1.2 Prestasi Belajar Untuk mengetahui prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA pada KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Peneliti membuat soal evaluasi yang dikerjakan tiap akhir siklus. Soal tersebut berjumlah 20 soal pilihan ganda. Analisis skor hasil evaluasi dilakukan dengan membandingkan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Langkah-langkah penskorannya sebagai berikut: 1) Mengoreksi soal evaluasi yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan terakhir siklus I dan siklus II. 2) Perhitungan skor yang diperoleh setiap siswa. 3) Penskoran nilai. Jawaban benar = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Jawaban salah = 0 4) Menghitung nilai siswa dengan rumus Nilai = jumlah benar x 5 5) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus =
6) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus. x 100% 7) Membandingkan tingkat prestasi belajar siswa kondisi awal dengan tingkat prestasi belajar siswa siklus I dan membandingkan prestasi belajar siswa siklus I dengan tingkat prestasi belajar siswa pada siklus II. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa atau tidak. 3.9 Kriteria Keberhasilan Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria keberhasilan yang dijadikan acuan peningkatan haru dicapai pada akhir penelitian. Peneliti menetapkan kriteria keberhasilan pada setiap variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Kriteria keberhasilan keaktifan dan prestasi belajar pada KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 3.20 Kriteria Keberhasilan Variabel
Indikator
Kondisi awal 53,4 (rendah)
Target Akhir Siklus I Siklus II 70 75 (tinggi) (tinggi)
Keaktifan Belajar
Rata-rata skor keaktifan
Prestasi belajar
Rata-rata nilai ulangan
57,75
68
70
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65)
40,62%
65%
75%
Siklus dihentikan jika target akhir siklus II sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan. 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 4.1.1.1 Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi, wawancara dengan guru kelas, menyebar kuesioner ke siswa dan meminta dokumen nilai ulangan siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi awal siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan. Observasi dilakukan untuk melihat proses belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan permasalahan yaitu rendahnya keaktifan belajar siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan. Data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas V B yang mengatakan bahwa tingkat keaktifan siswa masih kurang ketika pembelajaran monoton. Selain itu, untuk mengetahui kondisi awal keaktifan siswa, peneliti juga menyebar kuesioner. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner diperoleh keaktifan belajar siswa pada kondisi awal yaitu 53,4 termasuk tingkat keaktifan rendah.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Keaktifan belajar siswa yang rendah berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil dokumentasi nilai ulangan siswa, diperoleh data prestasi belajar pada muatan pelajaran IPA pada KD 2.1 siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2014/2015. Kriteria ketuntasan Minimum (KKM) adalah 65. Hasil analisis nilai ulangan yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan masih banyak yang belum memenuhi KKM. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan siswa adalah 57,75, sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 40,62% dan yang masih di bawah KKM adalah 59,38%. 4.1.1.2 Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada kelas V B SD Kanisius Sengkan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 26 Oktober 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Oktober 2015. Satu kali pertemuan dilaksanakan selama satu pembelajaran dengan alokasi waktu 2x40 menit. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer (pengamat). 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada siklus I. Persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, penghargaan berupa gambar bintang dan hadiah untuk satu kelompok teraktif. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai pengukur keaktifan belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 26 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2x40 menit. Pembelajaran pada pertemuan pertama tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya secara umum kemudian mendetail pada bagian tumbuhan yang befungsi sebagai pembuat makanan. 1) Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini ada satu siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya-jawab, siswa yang aktif menjawab atau bertanya akan diberi poin berupa bintang. Kegiatan orientasi dilakukan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan motivasi dilakukan dengan guru membangkitkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
semangat siswa menanyakan “mana semangatmu?” dan melalui permainan sederhana untuk menyiapkan konsentrasi siswa. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang sudah dirancang yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran STAD ini secara keseluruhan belajar dalam kelompok. Jadi guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam pembagian kelompok, guru membagi siswa menjadi delapan kelompok masing-masing kelompok
terdiri
dari
lima
siswa
secara
heterogen
berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin. Setelah itu siswa
duduk
bersama
anggota
kelompok
dan
guru
membagian LKS kepada siswa. Guru menjelaskan sedikit materi yang akan dipelajari hari ini, kemudian guru memberi batasan materi supaya di dalam kelompok masing-masing mendiskusikan batasan materi yang diminta (terlampir pada LKS). Di dalam kelompok, siswa saling berdiskusi dan mengerjakan LKS pada kelompok masing-masing. yang sudah dibagikan pada tiap kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan dan menyampaikan pendapat tiap kelompok berdasarkan hasil diskusi di dalam kelompok, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
memberikan kuis lisan. Kuis secara lisan ini bertujuan untuk berlomba mengumpulkan skor dengan mendapatkan bintang. Yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan bintang. Peraturannya adalah harus mengangkat tangan dahulu sebelum menjawab, dan guru yang akan memilih yang mengangkat tangan pertama kali. Langkah berikutnya yaitu pemberian penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru dan siswa menghitung poin yang diperoleh
masing-masing
kelompok
selama
proses
pembelajaran. Kelompok yang memperoleh poin paling banyak mendapatkan hadiah berupa bolpoin dari guru. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan dan refleksi. Selanjutnya salah satu siswa memimpin berdoa, dan mengucapkan salam. b. Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2x 40 menit. Pembelajaran pada pertemuan kedua ini tentang pengertian fotosintesis dan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
1) Kegiatan Awal Guru
mengawali
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam, meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini ada tiga siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanyajawab, siswa yang aktif menjawab atau bertanya akan diberi poin berupa bintang. Kegiatan orientasi dilakukan dengan
guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan motivasi dilakukan dengan menanyakan “mana semangatmu?” dan dengan mengajak siswa tepuk kanisius. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang sudah dirancang yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tipe pembelajaran STAD ini secara keseluruhan belajar dalam kelompok. Jadi guru membagi siswa menjadi kelompok,
beberapa guru
kelompok.
membagi
siswa
Dalam
pembagian
menjadi
delapan
kelompok masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin (kelompok sama dengan yang sudah dibagi pada pertemuan pertama). Setelah itu siswa duduk bersama anggota kelompok dan guru memberi batasan materi untuk di diskusikan di dalam kelompok. Guru menjelaskan sedikit materi yang akan dipelajari pada hari ini. Kemudian
guru
memberikan
batasan
materi
yang
disampaikan tentang pengertian fotosintesis dan bahanbahan yang digunakan dalam proses fotosintesis. Setelah diskusi dalam kelompok, siswa diberi waktu sebentar untuk belajar mengenai hasil diskusi di dalam kelompok dan guru memberikan kuis secara lisan. Kuis secara lisan ini bertujuan untuk berlomba mengumpulkan skor dengan mendapatkan
bintang.
Peraturannya
adalah
harus
mengangkat tangan dahulu sebelum menjawab, dan guru yang akan memilih yang mengangkat tangan pertama kali. Kemudian setelah kuis selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur seberapa pehamaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Dan juga mengisi kuesioner keaktifan siswa. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa menulis kesimpulan dan refleksi pembelajaran, memberi apresiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
kepada siswa dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui ketercapaian indikator. Salah satu siswa memimpin berdoa, dan mengucapkan salam. 3. Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Jadi pengamatnya adalah peneliti dan rekan peneliti. Pengamat mengamati proses pembelajaran dan mengamati keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan mengisi lembar observasi untuk melihat adanya peningkatan atau tidak keaktifan belajar siswa. Cara mengisi lembar observasi adalah dengan memberikan tanda checklist pada indikator yang sesuai dengan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berikut ini hasil observasi dan kuesioner siklus I: Tabel 4.1 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus I
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Pengamat 2 85,71
Skor
Kategori
Nama LDKS
Pengamat 1 100
92,86
Tinggi
KDP
100
100
100
Tinggi
AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP
100 85,71 71,43 71,43 71,43 57,14 85,71
100 85,71 42,86 71,43 71,43 85,71 85,71
100 85,71 57,14 71,43 71,43 71,43 85,71
Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
No 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Pengamat 1 57,14 57,14 85,71 57,14 71,43
Pengamat 2 57,14 57,14 71,43 57,14 71,43
Skor
Kategori
Nama LRO MDAM NAP NTW GLG
57,14 57,14 78,57 57,14 71,43
Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi
TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD
71,43 71,43 57,14 71,43 0 100 71,43 57,14 71,43 42,86 42,86 71,43 57,14 71,43 85,71 71,43 71,43 57,14 85,71 57,14 71,43 85,71 85,71
85,71 57,14 71,43 71,43 14,29 85,71 85,71 57,14 85,71 71,43 57,14 71,43 71,43 42,86 85,71 57,14 71,43 57,14 100 57,14 57,14 71,43 85,71
78,57 64,29 64,29 71,43 7,14 92,86 78,57 57,14 78,57 57,14 50 71,43 64,29 57,14 85,71 64,29 71,43 57,14 92,86 57,14 64,29 78,57 85,71
Tinggi Sedang Sedang Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel 4.1 tentang hasil observasi keaktifan belajar siklus I dari pengamat 1 dan pengamat 2 diperoleh hasil ada 2 siswa yang termasuk kategori rendah keaktifan belajarnya, 14 siswa yang termasuk kategori sedang keaktifan belajarnya, dan 21 siswa yang termasuk kategori tinggi tingkat keaktifan belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Tabel 4.2 Hasil Isian Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Nama LDKS
Skor 81,33
Kategori Tinggi
KDP
72
Tinggi
AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG
80 72 56 64 61,33 65,33 61,33 66,67 72 65,33 72 66,67
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA
60 85,33 84 66,67 74,67 70,67 62,67 88 69,33 68 96 60 54,67 76 72 73,33 62,67 74,64 62,67 70,67 90,67
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
No 39. 40.
Nama NHW IGPD
Skor 65,33 56
Kategori Sedang Sedang
Berdasarkan tabel 4.2 tentang hasil kuesioner keaktifan belajar siklus I diperoleh hasil ada 1 siswa yang masih termasuk kategori rendah keaktifan belajarnya, 13 siswa yang termasuk kategori sedang keaktifan belajarnya, dan 23 siswa yang termasuk kategori tinggi tingkat keaktifan belajarnya. 4. Refleksi Kegiatan pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada muatan pelajaran IPA di kelas VB SD Kanisius Sengkan berjalan sesuai dengan rencana. Namun, masih ada beberapa masalah saat pembelajaran berlangsung
misalnya
saat
pembagian
kelompok
terdapat
kelompok yang tidak senang dengan teman kelompoknya, ada pula siswa yang ramai dan kurang memperhatikan ketika guru sedang memberikan penjelasan maupun instruksi karena mereka tidak terbiasa belajar secara kelompok, dan juga ada beberapa kegiatan yang terlewati atau tidak dilaksanakan dalam pembelajaran. Ada juga beberapa siswa yang di dalam kelompoknya bermain, berbicara dengan teman kelompoknya sehingga waktu tersita untuk menegur siswa yang ramai. Siswa terlihat individualis terbukti ketika mengerjakan LKS maupun diskusi dalam kelompok hanya beberapa saja yang ikut serta dalam diskusi ataupun mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
LKS sedangkan anggota lainnya hanya diam bahkan ada yang asyik bermain. Pada siklus I ini keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa meningkat dari kondisi awal. Keaktifan belajar siswa berdasarkan hasil observasi dan kuesioner yang semula 53,4 (rendah) meningkat menjadi 70,4 (tinggi). Sedangkan kriteria keberhasilan skor keaktifan belajar yang peneliti targetkan sebesar 70. Hal ini menunjukkan keaktifan belajar siswa sudah baik karena sudah meningkat dan melebihi target. Prestasi belajar siswa pada kondisi awal nilai rata-rata 57,75 dengan persentase ketuntasan 40,62%, pada siklus I meningkat menjadi 70,6 dengan persentase ketuntasan 67,57%. Sedangkan kriteria keberhasilan prestasi belajar yang peneliti targetkan yaitu 68 untuk nilai rata-rata dan 65% untuk persentase ketuntasan. Hal ini menunjukkan prestasi belajar siswa sudah baik karena sudah meningkat dan melebihi target. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan sudah meningkat dan sudah memenuhi target dan layak untuk dihentikan. Namun, penelitian ini sudah di desain untuk dua siklus, sehingga peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
4.1.1.3 Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada kelas V B SD Kanisius Sengkan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 4 November 2015. Satu kali pertemuan dilaksanakan selama satu pembelajaran dengan alokasi waktu 2x40 menit. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer (pengamat). 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada siklus II. Persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan penghargaan berupa bintang dan hadiah untuk satu kelompok teraktif. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai pengukur keaktifan belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015 dengan alokasi waktu 2x40 menit. Materi IPA pada siklus II pertemuan pertama yaitu cara tumbuhan hijau membuat makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
1) Kegiatan Awal Guru
mengawali
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam, meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini ada satu siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanyajawab, siswa yang aktif menjawab atau bertanya akan diberi poin berupa bintang. Kegiatan orientasi dilakukan dengan
guru
Kegiatan
menyampaikan
motivasi
tujuan
dilakukan
pembelajaran. dengan
guru
membangkitkan semangat siswa dengan menanyakan “mana
semangatmu?”
dan
juga
melalui
tepuk
konsentrasi. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang sudah dirancang yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Model
pembelajaran
STAD
ini
secara
keseluruhan belajar dalam kelompok. Jadi guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam pembagian kelompok, guru membagi siswa menjadi delapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
kelompok masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin (kelompok sama dengan yang sudah dibentuk pada siklus I). Setelah itu siswa duduk bersama anggota kelompok dan guru membagian LKS kepada siswa. Sebelum mengerjakan LKS di dalam kelompok, guru menampilan terlebih dahulu video tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan (fotosintensis). Video tersebut dijadikan acuan dalam mengerjakan soal LKS yang sudah dibagikan dalam kelompok. Di dalam kelompok, siswa saling berdiskusi pada kelompok masing-masing dan mengerjakan soal LKS yang sudah dibagikan pada tiap kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan
dan
menyampaikan
pendapat
tiap
kelompok berdasarkan hasil diskusi di dalam kelompok, guru memberikan kuis lisan. Kuis secara lisan ini bertujuan untuk berlomba mengumpulkan skor dengan mendaptkan bintang. Yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan bintang. Peraturannya adalah harus mengangkat tangan dahulu sebelum menjawab, dan guru yang akan memilih yang mengangkat tangan pertama kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Langkah
berikutnya
yaitu
pemberian
penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru dan siswa menghitung
poin
yang
diperoleh
masing-masing
kelompok selama proses pembelajaran dan poin kuis. Kelompok yang memperoleh poin paling banyak mendapatkan hadiah berupa penghapus dari guru. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa dan guru menarik kesimpulan
bersama-sama
dan
refleksi,
memberi
apresiasi kepada siswa dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui ketercapaian indikator. Kemudian guru meminta salah satu siswa untuk mempimpin berdoa, dan mengucapkan salam. b. Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,4 November 2015 dengan alokasi waktu 2x40 menit. Materi IPA pada siklus II pertemuan pertama yaitu tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan. 1) Kegiatan Awal Guru
mengawali
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam, meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ini ada empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
siswa yang tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanyajawab, siswa yang aktif menjawab atau bertanya akan diberi poin berupa stiker. Kegiatan orientasi dilakukan dengan
guru
Kegiatan
menyampaikan
motivasi
tujuan
dilakukan
pembelajaran. dengan
guru
membangkitkan semangat siswa melalui permainan konsentrasi. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang sudah dirancang yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Model
pembelajaran
STAD
ini
secara
keseluruhan belajar dalam kelompok. Jadi guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam pembagian kelompok, guru membagi siswa menjadi delapan kelompok masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin (kelompok sama dengan yang sudah dibentuk pada siklus I). Setelah itu siswa duduk bersama anggota kelompok dan guru memberi batasan materi untuk
di
diskusikan
di
dalam
kelompok.
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan dipelajari. Kemudian guru memberikan batasan materi tentang empat tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan dan contoh tumbuhannya. Setiap kelompok berdiskusi bersama.
Setelah
diskusi
dalam
kelompok,
guru
memberikan kuis secara lisan. Kuis secara lisan ini bertujuan untuk berlomba mengumpulkan skor dengan mendaptkan bintang. Yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan bintang. Peraturannya adalah harus mengangkat tangan dahulu sebelum menjawab, dan guru yang akan memilih yang mengangkat tangan pertama kali. Kemudian setelah kuis selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur seberapa pehamaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. dan juga siswa mengisi kuesioner keaktifan. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa menulis kesimpulan dan refleksi pembelajaran, memberi apresiasi kepada siswa dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui ketercapaian indikator. Salah satu siswa memimpin berdoa, dan mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
3. Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti mengamati proses pembelajaran dan juga keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran berlangsung. Rekan peneliti juga mengamati keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan mengisi lembar pengamatan untuk melihat adanya peningkatan atau tidaknya keaktifan belajar siswa. Berikut ini adalah hasil observasi dan kuesioner siklus II. Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siklus II
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN
Pengamat 1
Pengamat 2
Skor
Kategori
85,71 100 57,14 100 71,43 85,71 85,71 100 85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,43 85,71 71,43 85,71 57,14
85,71 100 71,43 100 71,43 85,71 85,71 100 85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,43 85,71 71,43 85,71 57,14
85,71 100 64,29 100 71,43 85,71 85,71 100 85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,43 85,71 71,43 85,71 57,14
Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
No 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD
Pengamat 1 100 71,43 71,43 85,71
Pengamat 2 100 71,43 100 85,71
Skor
Kategori
100 71,43 85,71 85,71
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
100 85,71 71,43 85,71
100 85,71 71,43 85,71
100 85,71 71,43 85,71
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
100 42,86 71,43 85,71 57,14 71,43 85,71
100 57,14 71,43 71,43 71,43 57,14 85,71
100 50 71,43 78,57 64,29 64,29 85,71
Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi
100 71,43 85,71
100 71,43 85,71
100 71,43 85,71
Tinggi Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel 4.3 tentang hasil observasi keaktifan belajar siklus II dari pengamat 1 dan pengamat 2 diperoleh hasil ada 1 siswa yang termasuk kategori rendah keaktifan belajarnya, 5 siswa yang termasuk kategori sedang keaktifan belajarnya, dan 30 siswa yang termasuk kategori tinggi tingkat keaktifan belajarnya. Tabel 4.4 Hasil Isian Kuesioner Keaktifan Belajar Siklus II No 1. 2. 3. 4.
Nama LDKS ZPT KDP ADS
Skor
Kategori
78,67 66,67 85,33
Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
No 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD
Skor 77,33 78,67 76 84 85,33 53,33 74,67 77,33 86,67 74,67 76 77,33 80 69,33 82,67 88 78,67 80 64
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
80 81,33 84 90,67
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
64 78,67 74,67 66,67 84 84 85,33
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
88 73,33 57,33
Tinggi Tinggi Sedang
Berdasarkan tabel 4.4 tentang hasil kuesioner keaktifan belajar siklus II diperoleh hasil ada 1 siswa yang masih termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
kategori rendah keaktifan belajarnya, 3 siswa termasuk kategori sedang keaktifan belajarnya, dan 32 siswa yang termasuk kategori tinggi keaktifan belajarnya. Jadi, dapat disimpulkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini terbukti dari siklus I ke siklus II siswa yang termasuk kategori tinggi keaktifan belajarnya selalu meningkat dari 23 menjadi 32 siswa. 4. Refleksi Kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada muatan pelajaran IPA di kelas V B SD Kanisius Sengkan berjalan sesuai dengan rencana. Suasana kondusif ketika pembelajaran karena guru memberikan poin berupa gambar bintang kepada kelompok yang memperhatikan instruksi dari guru. Masing-masing anggota kelompok menerima anggota kelompok yang lain sehingga dapat mengerjakan tugas kelompok dengan baik. Pada siklus II ini keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa meningkat dari siklus I. Keaktifan belajar siswa berdasarkan hasil observasi dan kuesioner pada siklus I 70,4 meningkat pada siklus II menjadi 79,4 (tinggi). Sedangkan kriteria keberhasilan keaktifan belajar yang peneliti targetkan sebesar 75. Hal ini menunjukkan keaktifan belajar siswa sudah baik karena sudah meningkat dan melebihi target. Prestasi belajar siswa berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
hasil rata-rata nilai soal evaluasi pada siklus I 70,6 dengan persentase ketuntasan 67,57 %, pada siklus II meningkat menjadi 73,6 dengan persentase ketuntasan 86.1%. Sedangkan kriteria keberhasilan prestasi belajar yang peneliti targetkan yaitu 70 untuk nilai rata-rata dan 75% untuk persentase ketuntasan. Hal ini menunjukkan prestasi belajar siswa sudah baik karena sudah meningkat dan melebihi target. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan sudah meningkat dan sudah memenuhi target dan layak untuk dihentikan. Maka peneliti menghentikan penelitian pada siklus II. 4.1.2
Data Keaktifan Belajar 4.1.2.1 Data Keaktifan Belajar Kondisi Awal 1. Observasi Observasi kondisi awal dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Oktober 2015. Berikut adalah hasil observasi keaktifan belajar pada kondisi awal. Tabel 4.5 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Kondisi Awal No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA
Skor 57,14 42,86 42,86 57,14 42,86 57,14
Kategori Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
No 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD Jumlah Rata-rata
Skor 28,57 28,57 57,14 28,57 42,86 57,14 57,14 28,57 42,86 28,57 42,86 57,14 42,86 28,57 42,86
Kategori Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah
71,43 57,14 42,86 57,14 42,86 42,86 57,14 57,14 42,86 71,43 57,14 42,86 28,57 71,43 71,43 42,86 71,43 85,71 1928,57 49,45
Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Berdasarkan tabel 4.5 tentang hasil observasi keaktifan belajar pada kondisi awal, didapatkan rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 49,45 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar rendah. 2. Kuesioner Penyebaran kuesioner pada kondisi awal dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2015. Berikut adalah hasil kuesioner keaktifan belajar pada kondisi awal. Tabel 4.6 Hasil Isian Kuesioner Keaktifan Belajar Kondisi Awal No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF
Jumlah 50 38 38 43 39 39 33 33 33 43 36 42 36 48 50 48 42 40 41 49 43
Skor 66,67 50,67 50,67 57,33 52 52 44 44 44 57,33 48 56 48 64 66,67 64 56 53,33 54,67 65,33 57,33
Kategori Tinggi Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang
AAP CBS
47 40
62,67 53,33
Sedang Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
No 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD Jumlah Rata-Rata
Jumlah 47 39 45 45 40 35 55 54 47 27 42 40 49 56 37 68 1677
Skor 62,67 52 60 60 53,33 46,67 73,33 72 62,67 36 56 53,33 65,33 74,67 49,33 90,67
Kategori Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Tinggi Tinggi Sedang rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi
57,3
Sedang
Berdasarkan tabel 4.6 tentang hasil kuesioner keaktifan belajar pada kondisi awal, didapatkan rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 57,3 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar sedang. 3. Keaktifan Belajar Hasil akhir keaktifan belajar pada kondisi awal diperoleh dari rata-rata hasil observasi dan hasil kuesioner. Berikut hasil akhir keaktifan belajar pada kondisi awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Tabel 4.7 Keaktifan Belajar Pada Kondisi Awal Variabel
Instrumen
Hasil
Keaktifan Belajar
Lembar observasi
49,45
Kuesioner Rata-rata
57,3 53,4
Tabel 4.7 tentang hasil keaktifan belajar berdasarkan hasil observasi dan kuesioner pada kondisi awal, menunjukkan rata-rata keaktifan belajar siswa 53,4 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar rendah. 4.1.2.2 Data Keaktifan Belajar Siklus I 1. Observasi Observasi siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Oktober 2015 Berikut adalah hasil observasi keaktifan belajar pada siklus I. Tabel 4.8 Capaian Keaktifan Belajar Siklus I Berdasar Observasi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama LDKS ZPT KDP LNY AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW
Pengamat 1 100
Pengamat 2 85,71
Skor
Kategori
92,86
Tinggi
100
100
100
Tinggi
100 85,71 71,43 71,43 71,43 57,14 85,71 57,14 57,14 85,71 57,14
100 85,71 42,86 71,43 71,43 85,71 85,71 57,14 57,14 71,43 57,14
100 85,71 57,14 71,43 71,43 71,43 85,71 57,14 57,14 78,57 57,14
Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
No Nama 16. GLG 17. RYE 18. TNLC 19. AN 20. OFW 21. ASF 22. AARY 23. AAP 24. CBS 25. CLCE 26. ENAC 27. EVC 28. DDE 29. LEMERDM 30. NEB 31. NSR 32. RJDS 33. SMPBH 34. YPERW 35. MAAN 36. NGRH 37. EH 38. GYA 39. NHW 40. IGPD Jumlah Rata-Rata
Pengamat 1 71,43
Pengamat 2 71,43
71,43 71,43 57,14 71,43 0 100 71,43 57,14 71,43 42,86 42,86 71,43 57,14 71,43 85,71 71,43 71,43 57,14 85,71 57,14 71,43 85,71 85,71
85,71 57,14 71,43 71,43 14,29 85,71 85,71 57,14 85,71 71,43 57,14 71,43 71,43 42,86 85,71 57,14 71,43 57,14 100 57,14 57,14 71,43 85,71
Skor
Kategori
71,43
Tinggi
78,57 64,29 64,29 71,43 7,14 92,86 78,57 57,14 78,57 57,14 50 71,43 64,29 57,14 85,71 64,29 71,43 57,14 92,86 57,14 64,29 78,57 85,71 2607,14
Tinggi Sedang Sedang Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
70,5
Tinggi
Berdasarkan tabel 4.8 tentang hasil observasi keaktifan belajar pada siklus I, diperoleh rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 70,5 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
2. Kuesioner Penyebaran kuesioner pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Oktober 2015. Hasil kuesioner keaktifan belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Capaian Keaktifan Belajar Siklus I Berdasar Kuesioner No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR
Jumlah 61
Skor 81,33
Kategori Tinggi
54
72
Tinggi
60 54 42 48 46 49 46 50 54 49 54 50
80 72 56 64 61,33 65,33 61,33 66,67 72 65,33 72 66,67
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
45 64 63 50 56 53 47 66 52 51 72 45 41 57
60 85,33 84 66,67 74,67 70,67 62,67 88 69,33 68 96 60 54,67 76
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
No 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD Jumlah Rata-Rata
Jumlah 54 55 47 56 47 53 68 49 42 1950
Skor 72 73,33 62,67 74,67 62,67 70,67 90,67 65,33 56
Kategori Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang
70,3
Tinggi
Berdasarkan tabel 4.9 tentang hasil kuesioner keaktifan belajar pada siklus I, diperoleh rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 70,3 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar tinggi. 3. Keaktifan Belajar Hasil akhir keaktifan belajar pada siklus I diperoleh dari rata-rata hasil observasi dan hasil kuesioner. Berikut hasil akhir keaktifan belajar pada siklus I Tabel 4.10 Capaian Keaktifan Belajar pada Siklus I Variabel
Instrumen
Hasil
Keaktifan Belajar
Lembar observasi
70,5
Kuesioner Rata-rata
70,3 70,4
Berdasarkan tabel 4.10 tentang hasil keaktifan belajar pada siklus I, diperoleh rata-rata keaktifan belajar siswa 70,4 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar tinggi. 4.1.2.3 Data Keaktifan Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
1. Observasi Observasi siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 November 2015 Hasil observasi keaktifan belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Capaian Keaktifan Belajar Siklus II Berdasar Observasi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERD
Pengamat 1
Pengamat 2
Skor
Kategori
85,71 100 57,14 100 71,43 85,71 85,71 100 85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,43 85,71 71,43 85,71 57,14 100 71,43 71,43 85,71
85,71 100 71,43 100 71,43 85,71 85,71 100 85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,43 85,71 71,43 85,71 57,14 100 71,43 100 85,71
85,71 100 64,29 100 71,43 85,71 85,71 100 85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,43 85,71 71,43 85,71 57,14 100 71,43 85,71 85,71
Tinggi Tinggi Sedang
100 85,71 71,43 85,71
100 85,71 71,43 85,71
100 85,71 71,43 85,71
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
No 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama M NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD
Pengamat 1
Pengamat 2
Skor
Kategori
100 42,86 71,43 85,71 57,14 71,43 5,71
100 57,14 71,43 71,43 71,43 57,14 85,71
100 50 71,43 78,57 64,29 64,29 85,71
Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi
100 1,43 85,71 Jumlah
100 71,43 85,71
100 71,43 85,71 2935,71
Tinggi Tinggi Tinggi
82
Tinggi
Rata-Rata
Berdasarkan tabel 4.11 tentang hasil observasi keaktifan belajar pada siklus II, diperoleh rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 82 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar tinggi. 2. Kuesioner Penyebaran kuesioner pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 November 2015. Hasil kuesioner keaktifan belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Capaian Keaktifan Belajar Siklus II Berdasar Kuesioner No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY
Jumlah
Skor
Kategori
59 50 64 58 59 57
78,67 66,67 85,33 77,33 78,67 76
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
No 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD Jumlah Rata-Rata
Jumlah 63 64 40 56 58 65 56 57 58 60 52 62 66 59 60 48
Skor 84 85,33 53,33 74,67 77,33 86,67 74,67 76,00 77,33 80 69,33 82,67 88,00 78,67 80,00 64
Kategori Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
60 61 63 68
80 81,33 84 90,67
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
48 59 56 50 63 63 64
64 78,67 74,67 66,67 84 84 85,33
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
66 55 43 2090
88 73,33 57,33
Tinggi Tinggi Sedang
77,4
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Berdasarkan tabel 4.12 tentang hasil kuesioner keaktifan belajar pada siklus II, didapatkan rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 77,4 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar tinggi. 3. Keaktifan Belajar Hasil akhir keaktifan belajar pada siklus II diperoleh dari rata-rata hasil observasi dan hasil kuesioner. Berikut hasil akhir keaktifan belajar pada siklus II. Tabel 4.13 Capaian Keaktifan Belajar pada Siklus II Variabel Keaktifan Belajar
Instrumen Hasil Lembar observasi 82 Kuesioner 77,4 Rata-rata 79,7 Berdasarkan tabel 4.13 tentang hasil keaktifan belajar pada siklus II, didapatkan hasil rata-rata keaktifan belajar siswa 79,7 termasuk dalam tingkat keaktifan belajar tinggi. 4.1.3
Data Prestasi Belajar
4.1.3.1 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal Data prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA KD 2.1 , pada kondisi awal diperoleh dari hasil nilai ulangan siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2014/2015. Daftar nilai ulangan pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil Prestasi Belajar pada Kondisi Awal
No. 1. 2.
Nama ABD AP D
Nilai 48 44
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
ASN AHP ATAW BDN BLS BPY CDBN CFG CHMD DBLN DFL DLM EED ELF EMD FCD GOBD HDOP HG IFCS KIF LPA LCH LDN PDP RNRW RP RDP SBT VSC Jumlah Rata-rata Persentase
50 48 65 66 65 50 70 70 72 71 64 46 66 52 40 66 52 68 58 58 70 50 65 50 54 52 66 48 60 44 1848 57,75
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13
√ √ √ 19
40,62%
59,38%
Berdasarkan tabel 4.14 rata-rata nilai ulangan pada kondisi awal yaitu 57,75. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 13 siswa dengan persentase 40,62% dan 19 siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
persentase 59,38% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran IPA yaitu 65. 4.1.3.2 Data Prestasi Belajar Siklus I Data prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA KD 2.1, pada siklus I diperoleh dari hasil nilai pengujian soal evaluasi siklus I kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2015/2016. Pengujian soal evaluasi siklus I dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pada hari Rabu, 28 Oktober 2015. Hasil prestasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.15 Tabel 4.15 Hasil Prestasi Belajar pada Siklus I
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN
Nilai 60 S 70 S 60 80 60 60 85 80 80 60 90 70 75 75 S 70 75
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
No.
Nama
OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD Jumlah Rata-rata Persentase *) S = Sakit
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nilai 70 85 70 55 75 55 70 60 55 75 80 60 80 70 85 80 75 55 70 80 60 2615 70,6
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 12 67,57%
32,43%
Berdasarkan tabel 4.15 rata-rata nilai ulangan pada siklus I yaitu 70,6. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 25 siswa dengan persentase 67,57% dan 12 siswa dengan persentase 32,43% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran IPA yaitu 65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
4.1.3.3 Data Prestasi Belajar Siklus II Data prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA KD 2.1, pada siklus II diperoleh dari hasil nilai pengujian soal evaluasi siklus II kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2015/2016. Pengujian soal evaluasi siklus II dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pada hari Rabu, 4 November 2015. Berikut hasil prestasi belajar pada siklus I. Tabel 4.16 Hasil Prestasi Belajar pada Siklus II
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AARY AAP
Nilai S 65 70 65 75 80 75 70 90 85 85 60 80 55 60 70 65 75 70 85 80 75 70
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No.
Nama
Nilai
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas
CBS S CLCE 85 √ ENAC 50 √ EVC 50 √ DDE 70 √ LEMERDM S NEB 80 √ NSR 70 √ RJDS 75 √ SMPBH 90 √ YPERW 75 √ MAAN 85 √ NGRH 70 √ EH S GYA 85 √ NHW 90 √ IGPD 70 √ 2650 31 5 Jumlah Rata-rata 73,6 Persentase 86,1% 13,9% *) S = Sakit Berdasarkan tabel 4.16 rata-rata nilai ulangan pada siklus II 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
yaitu 73,6. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 29 siswa dengan persentase 86,1% dan 5 siswa dengan persentase 13,9% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran IPA yaitu 65. 4.2
Pembahasan Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyanto (dalam Muslich, 2009:9), PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Berkaitan dengan pengertian tersebut, PTK ini dilaksanakan agar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 4.2.1
Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melibatkan interaksi siswa dalam kelompok untuk menemukan pengetahuan agar hasil yang dicapai dapat maksimal. Hal ini sejalan dengan Slavin (dalam Rusman, 2011:214) memaparkan bahwa gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk mencapai hasil yang maksimal. Maka penerapan model pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
ini
dipilih
untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, dengan pertimbangan bahwa model pembelajaran ini mempunyai kekhasan khusus dalam kelompok heterogen yang dapat memaksimalkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dperkuat dengan pendapat Sumantri (2002:35) bahwa siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok serta aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk meingkatkan keberhasilan kelompok. Penerapan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VB SD Kanisius Sengkan dilaksanakan dalam enam langkah, langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Penyampaian Tujuan Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada awal pembelajaran. Penyampaian tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang akan dicapai setelah siswa mengikuti pembelajaran. Penyampaian tujuan ini dilakukan supaya indikator pembelajaran dapat tercapai. Guru
juga
memberikan
motivasi
siswa
pada
saat
pembelajaran dengan mengajak siswa bermain konsentrasi dan tepuk. Hal ini dilakukan supaya siswa termotivasi, semangat, dan aktifketika pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2013:215) yang menyatakan penyampaian tujuan pembelajaran dimaksudkan supaya tujuan pembelajaran tercapai dan juga untuk memotivasi siswa untuk belajar. b. Pembagian Kelompok Langkah STAD kedua yaitu pembagian kelompok. Pembagian kelompok ini perlu dilakukan karena STAD merupakan salah satu macam dari model pembelajaran kooperatif yaitu bekerjasama dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson & Johnson (dalam Isjoni,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
2009:23), pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dalam kelompok tersebut. Isjoni (2013:49) menambahkan dalam pembagian kelompok harus heterogen
berdasarkan
kemampuan
akademik,
jenis
kelamin, etnis yang berbeda-beda. Jadi, guru membagi siswa menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima siswa, guru membagi kelompok dengan heterogen berdasarkan prestasi dan jenis kelamin. Tujuan utama dibentuk kelompok supaya siswa dapat bekerjasama dalam kelompok dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2013:202-203) yang menyatakan
bahwa
setiap
anggota
kelompok
harus
bekerjasama dan saling membantu untuk memahami pelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. c. Presentasi Materi dari Guru Guru menyampaikan pokok-pokok materi untuk memancing permasalahan yang akan didiskusikan pada setiap kelompok.Pada langkah presentasi materi,guru hanya menyampaikan pokok-pokok materi saja, misalnya dalam penelitian ini materinya fotosintesis. Jadi, guru memulai dengan bertanya apa itu pengertian fotosintesis, bahan apa saja yang diperlukan dalam proses fotosintesis, hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
fotosintesis.
Guru
hanya
menyampaikan
pengertian
fotosintesis. Kemudiandi dalam kelompok mendiskusikan pengertian fotosintesis menurut kelompok masing-masing. Di dalam kelompok siswa juga mendiskusikan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, hasil dari fotosintesis. Siswa dapat mencari informasi dari buku siswa, dan juga bias mencari sumber di perpustakaan. Jadi, ketika pembelajaran berlangsung guru sebagai fasilitator dengan mendampingi siswa dalam kelompok jika ada kesulitan. Jadi pembelajaran ini berpusat pada siswa (student oriented). Hal ini sejalan dengan pendapat Isjoni (2009:23) yang menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif STAD bertujuan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa. d. Kegiatan Belajar dalam Kelompok Dalam kegiatan belajar dalam kelompok, peneliti telah merancang kegiatan yang melibatkan siswa untuk berdiskusi, bekerjasama, dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebelumnya guru memberikan batasan materi yang akan didiskusikan di dalam kelompok. Di dalam kelompok siswa saling bertukar pikiran. Setiap anggota harus memahami materi, tidak bergantung pada kelompok. Pada saat diskusi kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
semua anggota harus saling membantu, menyumbangkan ide/ pendapat supaya hasil yang diperoleh kelompok dapat maksimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Isjoni (2013:74) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi antarsiswa di dalam kelompok untuk saling memotivasi dan membantu menguasai materi guna mencapai hasil yang maksimal. e. Kuis Kuis
dilakukan
setelah
siswa
menyelesaikan
kegiatan belajar dalam kelompok. Kuis dilakukan dalam pembelajaran karena untuk mengetahui seberapa paham siswa terhadap materi yang sudah dipelajari dalam kelompok. Hal ini sependapat dengan Rusman (2013:215), kuis dilakukan untuk menguji seberapa paham siswa pada materi yang sudah dipelajari dalam kelompok karena pada hakikatnya model pembelajaran tipe STAD ini menekankan kegiatan belajar pada kelompok namun setiap siswa harus menguasai materi. Jadi, kuis ini dilakukan secara individu agar siswa memiliki tanggung jawab individu dalam penguasaan
materi,
tidak
bergantung
pada
anggota
kelompoknya. Skor kuis dari masing-masing siswa akan menyumbangkan poin bagi kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
f. Pemberian Penghargaan Tim Langkah keenam model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
adalah
pemberian
penghargaan
Penghargaan ini diberikan pada tim
tim.
yang berhasil
mengumpulkan bintang paling banyak. Pemberian bintang ini untuk memotivasi siswa agar semangat dan aktif dalam pembelajaran karena peroleh bintang setiap siswa akan digunakan poin dalam kelompoknya. Jadi, setiap siswa maupun tim berlomba untuk mengumpulkan bintang supaya menjadi tim yang berhasil mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh guru. Ini sejalan dengan pendapat Huda (2014:116) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif
yang
melibatkan
“kompetisi”
antar
tim.
Penghargaannya berupa bolpoin, pensil, dan penghapus.
4.2.2
Peningkatan Keaktifan Belajar Penelitian peningkatan keaktifan dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan di kelas VB SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen penelitian untuk variabel keaktifan yaitu lembar observasi dan kuesioner. Lembar observasi di isi oleh pengamat (peneliti) dan rekan peneliti yang mengobservasi selama proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung. Sedangkan kuesioner diisi oleh siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Penelitian keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 26 Oktober 2015 dan Rabu, 28 Oktober 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015 dan Rabu, 4 November 2015. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat dari beberapa aktivitas yaitu penyampaian tujuan, pembagian kelompok, presentasi materi dari guru, kegiatan belajar dalam kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan kelompok. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.17 Hasil Observasi dan Kuesioner Keaktifan Belajar
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama LDKS ZPT KDP ADS AAPA BGPA LNY
Kondisi Awal 61,90 46,76 46,76 57,24 47,43 54,57 36,29
Siklus I 87,10 86 90 78,86 56,57
Siklus II 82,19 83,33 74,81 88,67 75,05 80,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
No 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama EIR FSAR FBK FDGP LRO MDAM NAP NTW GLG RYE TNLC AN OFW ASF AARY AAP CBS CLCE ENAC EVC DDE LEMERDM NEB NSR RJDS SMPBH YPERW MAAN NGRH EH GYA NHW IGPD Jumlah Rata-Rata
Kondisi Awal 36,29 50,57 42,95 45,43 56,57 52,57 46,29 54,76 46,29 49,43 55,24 48,76 46,95 50,10 67,05 55,24 52,76 54,57 51,43 51,43 55,24 51,90 58,10 71,71 59,90 39,43 42,29 62,38 68,38 58,76 60,38 88,19 2082,29 53,4
Siklus I 67,71 66,38 68,38 73,52 61,90 64,57 71,95 64,57 69,05 69,29 74,81 74,14 69,05 40,90 81,76 70,62 71,24 73,95 62,57 71,67 65,71 59,48 66,57 78,86 68,81 67,05 64,57 77,76 63,90 77,48 71,95 70,86 2599,57 70,4
Siklus II 84,86 92,67 69,52 80,19 67,24 93,33 80,19 73,71 81,52 75,71 77,52 69,90 94 75,05 82,86 74,86 90 83,52 77,71 88,19 82 64,33 73,05 72,62 74,14 74,14 85,52 94 72,38 71,52 2861,19 79,7
Tabel 4.17 tentang hasil observasi dan kuesioner tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan dari kondisi awal, siklus I,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
dan siklus II. Pada kondisi awal diperoleh skor rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 53,4 (rendah). Dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan, skor rata-rata keaktifan belajar dari 53,4 pada kondisi awal menjadi 70,4 (tinggi) pada siklus I. Keaktifan belajar siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I. Pada siklus II skor rata-rata keaktifan belajar siswa 79,7. Data peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini. Tabel 4.18 Peningkatan Keaktifan Belajar Variabel Keaktifan Belajar
Indikator Penelitian
Kondisi Awal
Skor keaktifan belajar (0 – 100)
53,4(rendah)
Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian 65
70,4 (tinggi)
75
79,7 (tinggi)
Berdasarkan tabel 4.18 tentang peningkatan keaktifan belajar siswa, dapat dilihat peningkatan keaktifan belajar dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Selain data kondisi awal diperoleh rata-rata keaktifan belajar sebesar 53,4. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 70,4 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 79,7. Dari data tersebut, dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
70.4
80 60
79.7
53.4 kondisi awal
40
siklus I 20
siklus II
0 kondisi awal
siklus I
siklus II
Gambar 4.1 Peningkatan Keaktifan Belajar Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan membagi siswa dalam kelompok heterogen membuat siswa menjadi lebih aktif bekerjasama dalam kelompok meskipun pada saat awal pembagian kelompok terdapat beberapa siswa yang tidak suka dengan kelompoknya namun seiring berjalannya waktu pada setiap pertemuan di setiap siklusnya siswa mulai bisa terbuka menerima teman satu sama lain dikelompoknya masing-masing. Selain itu keaktifan belajar meningkat juga disebabkan karena ada poin berupa bintang dan pada akhir siklus poin tiap kelompok dijumlahkan. Kelompok yang berhasil mengumpulkan poin paling banyak akan mendapatkan reward dari guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2013:216) bahwa dengan adanya reward atau penghargaan akan membuat siswa termotivasi sehingga aktif dalam belajar, baik secara individu maupun kelompok. Selain itu juga, model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Jadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
siswa terlibat langsung dan harus aktif dalam pembelajaran, guru hanya mendampingi jika ada kesulitan. 4.2.3
Peningkatan Prestasi belajar Penelitian
peningkatan
prestasi
belajar
dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan di kelas V B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen penelitian untuk variabel prestasi belajar yaitu soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda dikerjakan oleh siswa pada akhir siklus I yaitu pada hari Rabu, 28 Oktober 2015 dan siklus II pada hari Rabu, 4 November 2015. Peningkatan prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA KD 2.1 dapat dilihat dari hasil soal evaluasi dan persentase siswa yang tuntas KKM. KKM di SD Kanisius Sengkan yaitu 65. Sehingga siswa yang dinyatakan tuntas KKM apabila nilai siswa mencapai KKM atau lebih dari KKM. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa pada kondisi awal yaitu 57,75, 13 siswa yang tuntas KKM dengan persentase ketuntasan sebesar 40,62%, 19 siswa belum mencapai KKM dengan persentase 59,38%. Setelah diberi tindakan pada siklus I, prestasi belajar siswa meningkat. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I yaitu 70,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 67,57%. Hasil pada siklus I mengalami peningkatan kembali pada siklus II. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
siklus II yaitu 73,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 86,1%. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa pada muatan pelajaran IPA KD 2.1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada diagramberikut.
Kondisi Awal 40.62% 59.38%
persentase yang tuntas KKM persentase yang belum tuntas KKM
Gambar 4.2 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, ada peningkatan dari kondisi awal. Pada siklus I diperoleh data rata – rata nilai soal evaluasi sebesar 70,6, jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 25 siswa dengan persentase 67,57% dan 12 siswa yang belum mencapai KKM dengan persentase 32,43%.
Dari data
tersebut dapat di gambarkan pada diagram berikut ini :
Siklus I 32.43%
persentase yang tuntas KKM 67.57%
persentase yang belum tuntas KKM
Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siklus I Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus II dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, ada peningkatan dari siklus I. Pada siklus II diperoleh data rata–rata nilai soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
evaluasi sebesar 73,6. Pada siklus II, jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 29 siswa dengen persentase 86,1% dan 5 siswa yang belum mencapai KKM dengan persentase 13,9%. Dari data tersebut dapat di gambarkan pada diagram berikut ini :
Siklus II 13.90% Persentase yang tuntas KKM Persentase yang belum tuntas KKM
86.10%
Gambar 4.4 Persentase Pencapaian KKM Siklus II Hasil prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut: Tabel 4.19 Peningkatan Prestasi Belajar Variabel Prestasi Belajar
Indikator Penelitian Nilai ratarata siswa Persentase ketuntasan KKM (65)
Siklus I Siklus II Kondisi Awal Target Capaian Target Capaian 57,75
68
70,6
70
73,6
40,62%
65%
67,57%
75%
86,1%
Berdasarkan tabel 4.19 tentang peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal ke siklus I dan siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan selalu mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai siklus II. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa pada kondisi awal yaitu 57,75. Setelah diberi tindakan pada siklus I,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I yaitu 70,6. Hasil pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus II yaitu 73,6. Sejalan dengan data yang diperoleh
peneliti,
dalam
pembelajaran
guru
harus
bisa
memenejemen kelas supaya antar anggota kelompok dapat bekerjsama dengan baik, mampu mengajak siswa untuk saling membantu dalam kelompok supaya hasil belajar dalam kelompok dapat maksimal. Ini sejalan dengan pendapat Isjoni (2013:74) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi siswa dalam kelompok untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dari data tersebut dapat digambarkan peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II pada diagram berikut:
80
70.6
73.6
57.75
60 40
kondisi awal
20
siklus I siklus II
0 kondisi awal
siklus I
siklus II
Gambar 4.5 Peningkatan nilai rata-rata belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Berdasarkan tabel 4.19 tentang peningkatan prestasi belajar, dapat diketahui bahwa pelaksanaan siklus I dan siklus II sudah mencapai target bahkan melampaui target yang peneliti tetapkan. Sedangkan persentase yang memenuhi KKM pada setiap siklusnya juga meningkat. Pada kondisi awal persentase ketuntasan 40,62%. pada siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 67,57%. Dari siklus I ke siklus II juga persentase ketuntasan meningkat menjadi 86,1%. Peningkatan prestasi belajar siswa pada tiap siklus teesebut disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: siswa yang berada dalam kelompok sudah saling menerima satu sama lain, bekerjasama menyelesaikan tugas, saling tukar pendapat, dan diakhiri dengan mengerjakan soal evaluasi secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Kanisius Sengkan mengalami peningkatan persentase ketuntasan prestasi belajar siswa dari 40,62% menjadi 86,1%.
86.10%
100.00% 67.57%
80.00% 60.00%
kondisi awal 40.62%
siklus I
40.00%
siklus II
20.00% 0.00% kondisi awal
siklus I
siklus II
Gambar 4.6 Peningkatan Persentase Ketuntasan Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Berdasarkan pembahasan tentang keaktifan dan prestasi belajar siswa, peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa setiap siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.20 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Variabel
Indikator Penelitian
Keaktifan Skor keaktifan Belajar belajar (0 – 100) Prestasi Belajar
Siklus I
Kondisi Awal
Target
53,4
70
(Rendah) (Tinggi)
Siklus II
Capaian Target
Capaian
70,4
75
79,7
(Tinggi)
(Tinggi)
(Tinggi)
Nilai ratarata siswa
57,75
68
70,6
70
73,6
Persentase ketuntasan KKM (65)
40,62%
65%
67,75%
75%
86,1%
Berdasarkan tabel di atas, skor keaktifan belajar pada kondisi awal rendah yaitu 53,4. Hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang lemah. Keaktifan belajar yang rendah berakibat pada prestasi belajar, nilai rata-rata siswa kelas V B pada muatan pelajaran IPA KD 2.1 yaitu 57,75 dengan KKM sebesar 65 dan persentase ketuntasan 40,62%. Proses pembelajaran seharusnya mengembangkan keaktifan belajar siswa agar prestasi belajar siswa meningkat. Berdasarkan skor keaktifan belajar dan prestasi belajar IPA KD 2.1, peneliti memberi solusi dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Model ini dipilih karena dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
sejalan dengan pendapat Isjoni (2013:74) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi belajar yang maksimal. Diperkuat dengan pendapat Syah (2006:144)
yang
menyatakan
bahwa,
salah
satu
yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor approach to learning yaitu penerapan metode pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mak‟ruf (2015), Wahyuni (2013), Ahmad Rifai (2014), Abidin (2012), yang melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan hasilnya meningkat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu, yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil yang diperoleh dari penelitian ini yang selalu meningkat di setiap siklusnya baik keaktifan belajar maupun prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Dalam bab V ini, dibahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1
Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan di kelas VB SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi materi dari guru, kegiatan belajar dalam kelompok, pemberian kuis, dan pemberian penghargaan atas prestasi tim.
5.1.2
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 2.1 mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan, di kelas VB SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/ 2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari kondisi awal 53,4 (rendah), menjadi 70,4 (tinggi) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 79,7 (tinggi).
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
5.1.3
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 2.1 mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan, di kelas VB SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/ 2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal 57,75, pada siklus I meningkat menjadi 70,6, dan pada siklus II meningkat menjadi 73,6. Persentase ketuntasan KKM dari kondisi awal 40,62%, setelah dilakukan tindakan siklus I menjadi 67,57%, dan pada siklus II menjadi 86,1%.
5.2 Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian sebagai berikut: 5.2.1
Beberapa kegiatan terlewati pada saat pembelajaran berlangsung karena kurangnya koordinasi antara peneliti dan guru.
5.2.2
Penggunaan waktu kurang efektif dan efisien karena kondisi kelas kurang kondusif yang menyebabkan waktu tersita untuk menegur siswa yang ramai.
5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran dapat diberikan adalah sebagai berikut: 5.3.1
Peneliti dan guru hendaknya berkoordinasi yang lebih baik lagi sebelum melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
5.3.2
Siswa sebaiknya dikondisikan terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai supaya ketika pembelajaran berlangsung dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Abidin, M. (2012). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tegarejo Sidorejo Ponjong Gunungkidul Yogyakarta. (skripsi): Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Arifin,Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan: Untuk Guru, Kepala Sekolah, & Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media. Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ariyanto. (2006). Pengolahan Data statistik dengan SPSS 16. Jakarta: Salemba Infontek. Azwar, S. (2008). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. BSNP, (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Darmodjo, H dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud Daryanto dan Rahardjo M. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prineka Cipta. Djojosoediro, W. (2010). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Hamalik, O. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hanafiah, N & Cucu, S. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama. Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni.
(2009). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasaran Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni.
(2013). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasaran Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusumah, W & Dwitagama, D. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Mak‟ruf, I. (2015). Jurnal Kreatif Tadulako. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif STAD. vol 5 (6), 11 halaman. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Masidjo. (2010). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa. (2013). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Poerwadarminta. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rifai, A. (2014). Jurnal Kreatif Tadulako. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN No.2 Lomboga Kecamatan Balaesang Kab. Donggala dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Mata Pelajaran Matematika. vol 1 (3), 8 halaman. Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Samatowa, U. (2012). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Sanjaya, W.(2008). Strategi Pembelajaran BerorientasiStandar Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenada Media.
Proses
Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media. Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media. Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sumantri, M & Johar, P. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Statiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pusaka Pelajar Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Sutoyo, A. (2012). PemahamanIndividu. Yogyakarta: PustakaPelajar. Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Syahrun, S. (1993). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Depdikbud. Taniredja, T. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Uno, H & Nurdin, M. (2011). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyuni. (2013). Peningkatan aktivitas belajar menggunakan model kooperatif tipe STAD pembelajaran IPA kelas IV SDN 19 Sungai Raya. 16 halaman. Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
Validasi Instrumen
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
Validasi Perangkat Pembelajaran
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
Hasil Observasi dan Kuesioner Kondisi Awal
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
Data Nilai Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
Perangkat Pembelajaran Siklus I
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan Pertama Satuan Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester
: V B /I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. B. Kompetesi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. Indikator Kognitif 2.1.5
Menyebutkan organ-organ tubuh tumbuhan.
2.1.6
Menyebutkan organ tubuh tumbuhan yang berperan dalam pembuatan makanan.
Psikomotor 2.1.7
Menggambar organ tubuh tumbuhan yang berperan dalam pembuatan makanan dan fungsinya.
Afektif 2.1.4
Percaya diri, kerjasama, dan tanggungjawab dalam mengerjakan
tugas. D. Tujuan Pembelajaran 2.1.1.1 Siswa dapat menyebutkan organ-organ tubuh tumbuhan. 2.1.1.2 Siswa dapat menyebutkan organ tubuh tumbuhan yang berperan dalam pembuatan makanan. 2.1.7.1 Siswa dapat menggambar organ tubuh tumbuhan yang berperan dalam pembuatan makanan. 2.1.4.1 Siswa dapat percaya diri, kerjasama, dan tanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan
1. Guru mengucapkan salam.
Awal
2. Guru mengajak siswa berdoa. 3. Guru melakukan absensi 4. Guru bertanya, “mana semangatmu?” untuk memotivasi siswa semangat dalam belajar. 5. Guru mengajukan pertanyaan pada siswa “apa yang dimaksud dengan tumbuhan hijau?”
10 menit
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1) Inti
1. Guru bertanya, “apakah kalian tahu jika tumbuhan juga membuat makanan?” 2. Siswa
dibagi
dalam
kelompok
untuk
mendiskusikan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. (langkah STAD ke-2) 3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini. (langkah STAD ke-3) 4. Siswa diberi batasan materi oleh guru yang dituliskan dalam LKS. 5. Siswa mendiskusikan dan mngerjakan bersama 60 menit dalam kelompok. (langkah STAD ke-4) 6. Siswa
mengumpulkan
LKS
yang
sudah
dikerjakan dalam kelompok. 7. Siswa menjawab kuis lisan yang diberikan oleh guru. (langkah STAD ke-5) 8. Siswa yang mampu menjawab kuis, nilainya akan berpengaruh pada nilai kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
9. Kelompok yang mampu menjawab dengan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Penutup
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran bersama-sama. 2. Guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. 3. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
10 menit
4. siswa membuat refleksi untuk pembelajaran hari ini. 5. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 6. Salah satu siswa memimpin doa.
F. Materi Pokok Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya (khususnya pada bagian tumbuhan yang berfungsi untuk pembuatan makanan pada tumbuhan) G. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Cooperative Learning
2. Metode
: STAD (Student Team Achievment Division)
H. Alat dan Bahan ajar 1. Alat tulis 2. Lembar Kerja Siswa 3. Fony, Lela dan Dodo Hermana. 2011. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius. 4. Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk sd dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 5. Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Penilaian
:
1. Penilaian Proses Lembar Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok Bagus Cukup No. Kriteria (3) (2) Mampu Mampu mengungkapkan mengungkapkan ide atau gagasan ide atau gagasan 1. Percaya Diri hasil diskusi hasil diskusi secara mandiri dengan benar dengan benar. melalui bantuan teman kelompok. Mampu Mampu berdiskusi berdiskusi dengan teman dengan teman 2. Kerjasama kelompok kelompok namun dengan sukarela. harus diminta guru. Mampu Mampu memahmai memahami 3. Bertanggungjawab materi yang materi yang diberikan secara diberikan dengan mandiri. bantuan guru.
Kurang (1) Mampu memahami hasil diskusi namun belum berani untuk mengungkapkan ide atau gagasan.
Mampu berdiskusi dengan teman kelompok namun harus diminta guru dan teman. Mampu memahmai materi yang diberikan dengan bantuan guru dan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MATERI Bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya
Tumbuhan hijau merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Organ tumbuhan yang dibutuhkan dalam pembuatan makanan tumbuhan hijau antara lain: akar, batang, dan daun. A. Akar Akar berfungsi sebagai berikut : 1. Akar tumbuhan berfungsi menyerap dan mengangkut air dan garam mineral terlarut dari dalam tanah menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. 2. Menegakkan tumbuhan 3. Tempat menyimpan cadangan makanan. B. Batang Batang tumbuhan berfungsi sebagai : 1. Tempat berlangsungnya pengangkutan air dan garam mineral dari akar ke daun 2. Tempat berlangsungnya pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh 3. Untuk menyimpan cadangan makanan, contoh; tebu, sagu, kentang. C. Daun Daun berfungsi sebagai berikut: 1. Tempat terjadi fotosintesis, berlangsung pada jaringan
yang
mengandung klorofil. 2. Stomata sebagai alat pernafasan daun, yaitu tempat keluar masuknya gas atau udara 3. Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan adalah sebagai tempat membuat makanan 4. Sebagai tempat pernyerapan gas karbondioksida dan tempat pengeluaran air dan oksigen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. daun berwarna merah, kuning, atau jingga juga mempunyai klorofil tetapi tidak tampak terlihat karena dilapisi oleh zat warna yang lain. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan di dominasi terjadi pada daun. Di daun terdapat kloroplas dan pada kloroplas ini terdapat klorofil yang digunakan untuk pembuatan makanan. Berikut penampang kloroplas dan klorofil:
Gambar penampang kloroplas dan klorofil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelompok
:
LEMBAR KERJA SISWA Organ Tumbuhan dan Fungsinya Tulis dan gambarlah organ tumbuhan dan fungsinya pada kolom dibawah ini! No
Organ tumbuhan
Fungsinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan Kedua Satuan Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester
: V B/I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. B. Kompetesi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. Indikator Kognitif
Menyebutkan pengertian fotosintesis dengan kalimat sendiri.
Psikomotor
Menyebutkan bahan yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Menyampaikan ide ketika diskusi dalam kelompok.
Afektif 2.1.4
Percaya diri, kerjasama, dan tanggugjawab dalam mengerjakan
tugas. D. Tujuan Pembelajaran 2.1.1.1 Siswa dapat menyebutkan pengertian fotosintesis dengan kalimat sendiri. 2.1.1.2 Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk fotosintesis. 2.1.1.3 Siswa dapat menyampaikan ide ketika diskusi dalam kelompok. 2.1.1.4 Siswa percaya diri, bekerja sama, dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan
1. Guru mengucapkan salam.
Awal
2. Guru mengajak siswa berdoa. 3. Guru melakukan absensi. 4. Guru bertanya, “mana semangatmu?” untuk membangkitkan semangat belajar siswa. 5. Guru mengulas kembali materi sebelumnya. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1)
Inti
1. Guru bertanya, “adakah yang tahu apa itu fotosintesis?” 2. Siswa dibagi dalam kelompok. (kelompok yang pernah dibuat). (langkah STAD ke-2) 3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini. (langkah STAD ke-3) 4. Setiap kelompok mendiskusikan mengenai fotosintesis dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fotosintesis. (langkah STAD ke-4) 5. Siswa menjawab kuis lisan yang diberikan oleh guru. (langkah STAD ke-5) 6. Siswa yang mampu menjawab kuis dengan benar maka dapat menambah nilai untuk kelompok. 7. Siswa mengerjakan soal individu. 8. Siswa mengisi lembar kuisioner keaktifan untuk mengetahui keaktifan siswa.
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
9. Kelompok yang mampu menjawab dengan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Penutup
7. Siswa
dan
guru
menyimpulkan
pembelajaran bersama-sama. 8. Guru memberikan penguatan pada materi yang telah dipelajari. 9. Siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
10 menit
10. siswa membuat refleksi untuk pembelajaran hari ini. 11. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 12. Salah satu siswa memimpin doa.
F. Materi Pokok Pengertian
fotosintesis
dan
bahan-bahan
yang
digunakan
dalam
fotosintesis. G. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperative Learning
Metode
: STAD (Student Team Achievment Division)
H. Alat dan Bahan ajar 1. Alat tulis 2. Lembar Kerja Siswa 3. Fony, Lela dan Dodo Hermana. 2011. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius. 4. Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk sd dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MATERI FOTOSINTESIS
Proses pembuatan makanan pada tumbuhan disebut fotosintesis. Proses fotosintesis berlangsung pada daun yang mengandung klorofil berkemampuan membuat makanan sendiri disebut autotrof. Bahan-bahan untuk membuat makanan adalah air (H2O) dan karbondioksida (CO2). Bahan-bahan diperoleh dari dalam tanah. Air diserap tumbuhan melalui akar, khususnya rambut akar. Sedangkan karbondioksida diperoleh melalui mulut daun (stomata) dan lubang kecil pada batang (lentisel).
Gambar 1. Proses Fotosintesis Setelah semua bahan dikirim ke daun, fotosintesis siap dilakukan. Pembuatan makanan terjadi di daun yang banyak mengandung klorofil. Klorofil akan mengikat sinar matahari. Energi dari sinar matahari digunakan untuk mengubah air dan karbondioksida. Pengubahan air dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Disamping air (H2O) dan karbon dioksida (CO2), fotosintesis juga membutuhkan cahaya, terutama cahaya matahari. Pada proses fotosintesis, energi dihasilkan dari cahaya matahari yang diserap oleh klorofil. Jadi, bahan yang diperlukan dalam fotosintesis adalah air, karbondioksida, sedangkan syarat tambahannya ada cahaya matahari, dan zat hijau daun (klorofil).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
Perangkat Pembelajaran Siklus II
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus 2 Pertemuan Pertama Satuan Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester
: V B/I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. B. Kompetesi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. Indikator Kognitif 2.1.1 Menjelaskan secara lisan proses fotosintesis. Psikomotor 2.1.2 Membuat gambar tentang proses fotosintesis. Afektif 2.1.3 Percaya diri, kerjasama, dan tanggungjawab dalam mengerjakan tugas. D. Tujuan Pembelajaran 2.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan secara lisan proses fotosintesis 2.1.1.2 Siswa dapat membuat gambar proses fotosintesis. 2.1.1.3 Siswa percaya diri, bekerja sama, dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan
1. Guru mengucapkan salam.
Awal
2. Guru mengajak siswa berdoa. 3. Guru melakukan absensi 4. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
5. Salah satu siswa memimpin doa. 6. Siswa menyampaikan kabarnya hari ini. 7. Siswa dan guru membuat kesepakatan bersama. 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (langkah STAD ke-1) Inti
1. Guru menunjukkan video proses fotosintesis. 2. Siswa mengamati video tersebut. 3. Guru memberi ulasan sedikit tentang video yang sudah diamati. (langkah STAD ke-2) 4. Siswa dibagi dalam kelompok (kelompok yang pernah dibuat). (langkah STAD ke-3) 5. Di dalam kelompok, siswa mendiskusikan tentang video tersebut dan mengerjakan LKS bersama
berdasarkan
video
yang
sudah
diamati. (langkah STAD ke-4)
60 menit
6. Siswa menjawab kuis lisan yang diberikan oleh guru. (langkah STAD ke-5) 7. Siswa yang mampu menjawab dengan benar, maka
akan
menambah
nilai
untuk
kelompoknya. 8. Kelompok yang mampu mendapatkan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Penutup
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. (merangkum) 2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk 10 menit menyampaikan
pendapatnya
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
pembelajaran yang telah diikuti. 3. Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi. 4. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 5. Guru mengajak siswa berdoa bersama-sama.
F. Materi Pokok Proses fotosintesis. G. Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperative Learning
Metode
: STAD (Student Team Achievment Division)
H. Alat dan Bahan ajar 6. Laptop dan viewer 7. Video 8. Lembar Kerja Siswa 9. Fony, Lela dan Dodo Hermana. 2011. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius 10. Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk sd dan kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. J. Penilaian
:
2. Penilaian Proses
No.
1.
Lembar Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok Bagus Cukup Kriteria (3) (2) Mampu Mampu mengungkapkan mengungkapkan ide ide atau gagasan atau gagasan hasil Percaya Diri hasil diskusi diskusi dengan benar secara mandiri melalui bantuan dengan benar. teman kelompok.
Kurang (1) Mampu memahami hasil diskusi namun belum berani untuk mengungkapkan ide atau gagasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Bagus (3) Mampu berdiskusi dengan teman kelompok dengan sukarela.
Cukup (2) Mampu berdiskusi dengan teman kelompok namun harus diminta guru.
Mampu Bertanggungja memahmai materi wab yang diberikan secara mandiri.
Mampu memahami materi yang diberikan dengan bantuan guru.
No.
Kriteria
2.
Kerjasama
3.
Kurang (1) Mampu berdiskusi dengan teman kelompok namun harus diminta guru dan teman. Mampu memahmai materi yang diberikan dengan bantuan guru dan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
MATERI Proses Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan. BahanBahan yang dibutuhkan adalah air dan karbon dioksida (CO2). Tumbuhan mengambil air tersebut dengan cara menyerapnya dari dalam tanah. Bagian tumbuhan yang bertugas menyerapnya adalah akar, khususnya rambut akar.
Rambut akar mempunyai bentuk yang halus sehingga mudah menyusup ke dalam sela-sela tanah. Air yang diserap oleh rambut akar naik ke batang melalui pembuluh kayu. Kemudian, air akan disebarkan ke semua bagian tumbuhan, seperti ranting dan daun. Karbon dioksida dari udara masuk ke tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil yang terbapat pada permukaan daun bagian bawah. Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat pada batang. Air dan karbon dioksida dapat diolah menjadi makanan (karbohidrat) yang di perlukan oleh tumbuhan. Pembuatan makanan terjadi di daun yang banyak mengandung klorofil. Tumbuhan dalam membuat makanan memerlukan cahaya sebagai sumber/ energi. Energi cahaya yang mengenai daun di serap oleh klorofil. Energi tersebut dipakai oleh klorofil untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut fotosintesis. Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Kelompok
:
LEMBAR KERJA SISWA
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Perhatikan bagan fotosintesis di bawah ini. Sinar B Karbon dioksida + A
D dan E C
Bahan apakah yang ditunjukkan oleh huruf A, B, C, D, dan E? 2. Mengapa fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan hijau? 3. Sebutkan hasil dari fotosintesis! 4. Apakah yang terjadi jika tumbuhan hijau tidak pernah mendapatkan cahaya matahari? 5. Buatlah gambar sederhana yang yang menjelaskan proses fotosintesis!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus 2 Pertemuan Kedua Satuan Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester
: V B/I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. B. Kompetesi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
C. Indikator Kognitif 2.1.1 Menyebutkan tumbuhan yang ada di sekitar sekolah. 2.1.2 Menyebutkan 4 tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan Psikomotor 2.1.3 Mengelompokkan tanaman berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanannya Afektif 2.1.4 Percaya diri, kerjasama, dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas. D. Tujuan Pembelajaran 2.1.1.1 Siswa dapat menyebtkan tumbuhan yang ada di sekitar sekolah. 2.1.1.2 Siswa dapat menyebutkan 4 tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan 2.1.1.3 Siswa dapat mengelompokkan tanaman berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanannya 2.1.1.4 Siswa percaya diri, bekerjasama, dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan
7. Guru mengucapkan salam.
Awal
8. Guru mengajak siswa berdoa. 9. Guru melakukan absensi 10. Guru menyapa siswa dengan bertanya, “mana semangatmu?”
untuk
membuat
siswa 10 menit
semangat belajar. 11. Guru mengulas kembali materi sebelumnya 12. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan
pembelajaran
yang
akan
dilakukan hari ini. (langkah STAD ke-1) Inti
12. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok. (langkah STAD ke-2) 13. Guru
menunjukkan
beberapa
gambar
tumbuhan pada slide PPT. (langkah STAD ke-3) 14. Siswa mengamati tumbuhan yang ada pada slide bersama kelompok masing-masing dan mengidentifikasi digunakan
bagian
untuk
tumbuhan
menyimpan
yang
cadangan
makanan tumbuhan tersebut. (langkah STAD 60 menit ke-4) 15. Guru
menampilkan
gambar
tumbuh-
tumbuhan hijau. 16. kelompok mengklasifikasikan
berlomba gambar
untuk tumbuhan
tersebut sesuai dengan tempat menyimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
cadangan makanan tumbuhan tersebut. 17. Salah satu siswa dalam kelompok harus angkat
tangan
kemudian
menjawab.
(kelompok yang paling cepat angkat tangan dan ini bergiliran tidak hanya salah satu siswa saja). (langkah STAD ke-5) 18. Siswa yang mampu menjawab benar, maka nilai tersebutkan akan menambah nilai pada kelompok. 19. Kelompok yang dapat menjawab terbanyak yang menjadi juara. 20. Siswa mengerjakan soal individu. 21. Siswa mengisi lembar kuisioner keaktifan untuk mengetahui keaktifan siswa. 22. Kelompok yang mampu menjawab dengan nilai paling tinggi diberikan reward. (langkah STAD ke-6) Penutup
1. Guru membimbing siswa
menyimpulkan
hasil pembelajaran. (merangkum) 2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. 3. Guru
mengajak
siswa
untuk
10 menit membuat
refleksi. 4. Guru memberikan tugas atau PR kepada siswa. 5. Guru mengajak siswa berdoa bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
MATERI Tumbuhan Hijau dan Tempat Menyimpan Cadangan Makanan
Manusia dapat tumbuh karena makanan. Begitu juga dengan tumbuhan hijau. Pada proses fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat digunakan oleh tumbuhan hijau untuk tumbuh, memperbanyak diri, dan sebagian disimpan sebagai cadangan makanan. Tumbuhan tertentu menyimpan makanan cadangan di umbi, buah, biji, dan batang. Untuk mengenal jenis-jenis tumbuhanyang menyimpan cadangan makanan uraian berikut : a. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di umbi Umbi adalah akar atau batang yang mengembung dan berisi timbunan makanan. Tumbuhan yang timbunan makanannya disimpan di dalam umbi di antaranya adalah kentang, wortel, talas, singkong, bawang merah, ketela, dll.
Ketela
Kentang
b. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di buah Buah-buahan yang kita makan sehari-hari, seperti mangga, pepaya, apel, dan jeruk merupakan timbunan makanan. Timbunan makanan tersebut disimpan oleh tumbuhan di dalam buah.
Rambutan
Strawberry
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
c. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di biji. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam biji. Contohnya antar lain kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
Kacang Tanah
Kedelai
d. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangannya di batang. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang. Contohnya tebu dan sagu.
Pohon Tebu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
Soal Evaluasi
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran
: IPA
Nama
:
Waktu
:
No.Urut
:
Petunjuk : 1. Tulislah Nama dan Nomor urut pada pojok kanan atas. 2. Bacalah setiap soal dengan seksama. 3. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar. A
b
c
d
4. Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda ( = ) Lalu berilah tanda silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
SOAL EVALUASI SIKLUS I 1. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas untuk menyerap air dari dalam tanah adalah... a. ujung akar b. kulit akar c. rambut akar d. tudung akar 2. Daun bagi tumbuhan berguna untuk.... a. Menyimpan makanan b. Membuat makanan c. Menyerap air dan unsur hara tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
d. Menguatkan berdirinya tumbuhan 3. Fungsi akar dalam proses fotosintesis adalah …. a. menyerap karbondioksida b. memantulkan cahaya c. menyerap oksigen d. menyerap air 4. . Perhatikan fungsi-fungsi berikut! A. Tempat memasak makanan B. Sebagai alat pernapasan C. Tempat berlangsungnya proses penguapan D. Menyerap air dalam tanah Fungsi daun adalah. . . . a. A dan B b. A dan C c. A, B dan C d. A, B, C dan D 5. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut... a. fotosintetis b. respirasi c. metabolisme d.
reaksi
6. Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida didapatkan dari …. a. udara b. dalam tanah c. pupuk yang diberikan petani d. air tanah 7. Pada tumbuhan hijau, klorofil banyak ditemukan pada …. a. akar b. batang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
c. daun d. bunga 8. Fotosintesis terjadi pada …. a. siang hari b. malam hari c. siang dan malam d. sepanjang hari 9.
Tumbuhan hijau mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, yaitu … a. mengalami proses pernapasan b. membuat sendiri makanannya c. berkembang biak d. mengalami pertumbuhan
10. Bahan yang diambil dari udara pada proses fotosintesis adalah... a. Oksigen b. Karbondioksida c. Nitrogen d. Karbonmonoksida 11. Dalam fotosintesis, cahaya matahari berfungsi sebagai …. a. penerangan b. sumber energi c. pemanas d. penunjuk waktu 12. Di bawah ini yang tidak termasuk tumbuhan hijau adalah... a. kaktus b. jamur c. teratai d. mawar merah 13. Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis bila ada.... a. sinar matahari b. batang dan daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
c. cahaya dan klorofil d. kambium dan makanan 14. Tumbuhan hijau bernafas memerlukan gas..... a. karbondioksida b. karbonmonosida c. oksigen d. hidrogen 15. Klorofil pada tumbuhan hijau berfungsi untuk . . . . a. sumber tenaga b. menyerap air c. menangkap cahaya d. menghasilkan oksigen 16. Bahan untuk fotosintesis yang diambil dari dalam tanah adalah . . . a. air
c. oksigen
b. karbon dioksida
d. sinar matahari
17. Fotosintesis dapat berlangsung jika ada …. a.
air, oksigen, klorofil
b. air, kabondioksida, klorofil, cahaya matahari c.
air, karbon dioksida, karbohidrat
d. air, karbohidrat, cahaya matahari 18. Penghasil oksigen terbesar di bumi adalah …. a. manusia b. tumbuhan c. hewan d. perut bumi 19. Bahan yang digunakan untuk membuat makanan pada tumbuhan hijau adalah .... a. oksigen dan karbondioksida b. oksigen dan hidrogen c. air dan karbondioksida d. air dan oksigen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
20. Daun pada tumbuhan berwarna hijau karena didalam daun terdapat.... a. tulang daun
c. klorofil
b. stomata
d. stomata
c.
KUNCI JAWABAN
1. C
11. B
2. B
12. B
3. D
13. C
4. B
14. C
5. A
15. C
6. A
16. A
7. C
17. B
8. A
18. B
9. B
19. C
10. B
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016
Mata Pelajaran
: IPA
Nama
:
Waktu
:
No.Urut
:
Petunjuk : 5. Tulislah Nama dan Nomor urut pada pojok kanan atas. 6. Bacalah setiap soal dengan seksama. 7. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar. A
b
c
D
8. Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda ( = ) Lalu berilah tanda silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
SOAL EVALUASI SIKLUS II 1. Oksigen adalah hasil fotosintesis yang digunakan oleh manusia pada proses .... a. pencernaan b. pernapasan c. pengeluaran d. pertumbuhan 2. Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis bila ada.... a. sinar matahari b. batang dan daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
c. cahaya dan klorofil d. kambium dan makanan 3. Tumbuhan hijau bernapas memerlukan gas... a. karbondioksida b. karbonmonoksida c. oksigen d. hidrogen 4. Klorofil pada tumbuhan hijau berfungsi untuk . . . . a. sumber tenaga b. menyerap air c. menangkap cahaya d. menghasilkan oksigen 5. Bagi tumbuhan, hasil fotosintesis digunakan untuk …. a. tumbuh dan berkembang biak b. berkembang biak dan disimpan sebagai cadangan makanan c. tumbuh, berkembang biak, dan disimpan sebagai cadangan makanan d. tumbuh dan disimpan sebagai cadangan makanan 6. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa buah adalah .... a. mangga b. singkong c. kentang d. tebu 7. Di bawah ini tumbuhan yang menyimpan cadangannya di umbi, yaitu …. a. singkong b. sagu c. tebu d. pisang 8. Tumbuhan sagu menyimpan timbunan makanannya pada bagian .... a. akar b. daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
c. batang d. buah 9. Contoh tumbuhan yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan makanan adalah .... a. bayam b. ubi c. mangga d. sagu 10. Tumbuhan
kacang-kacangan
merupakan
kelompok
tumbuhan
dimanfaatkan bagian .... a. biji b. buah c. akar d. batang 11. Pada proses fotosintesis, tumbuhan menghasilkan.... a. zat makanan b. karbon dioksida c. air dan mineral d. garam mineral 12. Di bawah ini contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan pada umbi adalah .... a. tebu, ubi kayu b. papaya, ubi kayu c. ubi kayu, wortel d. wortel, padi 13. Zat makanan hasil fotosintesis diedarkan tumbuhan ke... a. seluruh bagian tumbuhan b. bagian tumbuhan yang rusak c. daun dan akar d. bunga dan buah 14. Sumber energi untuk menyusun bahan makanan diperoleh dari....
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
a.
air
b. klorofil c. cahaya matahari d. karbon dioksida 15. Tebu menyimpan cadangan makanannya pada... a. akar b. batang c. buah d. umbi 16. Kacang hijau dan kacang tanah menyimpan timbunan makanannya pada . . . a. umbi b. buah c. biji d. batang 17. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam umbi adalah... a. pisang, anggur, kacang kedelai b. pisang, singkong, jeruk c. pisang, singkong, kentang d. bawang merah, singkong, kentang 18. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang adalah... a. sagu b. pisang c. anggur d. kacang kedelai 19. Contoh tumbuhan yang tunasnya dimanfaatkan sebagai sayuran adalah... a. wortel b. lobak c. pepaya d. bambu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
20.
Hasil fotosintesis dimanfaatkan oleh …. a. daun
c. batang
b. akar
d. seluruh bagian tumbuhan
KUNCI JAWABAN 1. B
11. A
2. C
12. C
3. C
13. A
4. C
14. C
5. D
15. B
6. A
16. C
7. A
17. D
8. C
18. A
9. A
19. B
10. A
20. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII
Hasil LKS Siklus I
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX
Hasil LKS Siklus II
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN X
Hasil Soal Evaluasi
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XI
Hasil Lembar Observasi dan Kuesioner Siklus I
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XII
Hasil Lembar Observasi dan Kuesioner Siklus II
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XIII
Hasil Wawancara
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
k.
Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas selama ini? Selama ini proses pembelajaran IPA ya kalau materinya perlu dipraktikkan, guru memfasilitasi buat praktik selama fasilitasnya tidak sulit dan ada fasilitasnya di sekolah.
l.
Apakah dalam proses pembelajaran selama ini siswa aktif dalam pembelajaran ? Selama ini dalam proses pembelajaran siswa kurang aktif, kalau tidak ditunjuk tidak ada inisiatif buat bertanya maupun menjawab. Tetapi ada satu atau dua siswa aktif dalam pembelajaran.
m.
Berapa persentase siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung? Selama ini kira-kira hanya 40% siswa yang aktif selama pembelajaran, tidak ada setengah dari jumlah siswa di kelas.
n.
Bagaimana bentuk keaktifan siswa yang ditunjukan dalam pembelajaran? Bentuk keaktifan siswa dalam pembelajaran misalnya bertanya jika kurang paham, menjawab pertanyaan, jika ada materi yang perlu dipraktikkan siswa antusias untuk mengikuti.
o.
Apakah dalam proses pembelajaran guru menggunakan media yang membantu siswa dalam memahami materi yang akan dipelajari? Kadang-kadang, karena di sekolah tidak selalu ada media yang bisa digunakan (kurang lengkap).
p.
Apakah selama ini guru menerapkan pembelajaran yang PAIKEM? Iya selama ini guru menerapkan pembelajaran PAIKEM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
q.
Apakah guru selama ini sudah pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif? Jika iya, model pembelajaran kooperatif tipe apa? Sudah pernah, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
r.
Mengapa memilih model pembelajaran tersebut ? Memilih model pembelajaran jigsaw karane menurut saya memang cocok diterapkan pada kelas atas.
s.
Bagaimana keaktifan siswa jika guru menggunakan model pembelajaran untuk melakukan proses pembelajaran ? Keaktifan siswa ketika menggunakan model pembelajaran seperti jigsaw, siswa lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran, lebih aktif belajar dalam kelompok.
t.
Bagaimana perbedaan keaktifan siswa ketika guru menerapkan model konvensional dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tertentu? Perbedaannya cukup kelihatan karena ketika guru hanya dengan ceramah siswa kurang memperhatikan, tidak aktif hanya mendengarkan saja tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan ketika ditanya. Namun, ketika menerapkan model pembelajaran kooperatif seperti jigsaw, siswa mau mengikuti pembelajaran dan aktif dalam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XIV
Hasil Validitas dan Reliabilitas Siklus I dan Siklus II
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
Tabulasi Data Soal Siklus I No ITEM SOAL Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 2 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 3 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 4 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 5 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 6 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 7 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 11 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 14 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 15 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 16 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 17 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 18 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 19 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 20 1 0 0 1 1 0 11 1 0 1 1 1 1 1 0 0 21 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 22 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 25 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 26 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 27 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 28 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 30 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 Total 16 15 17 16 18 15 27 15 15 19 15 16 15 16 17 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
ITEM SOAL
JUMLAH
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 0
0 1
0 0
1 0
1 0
0 0
0 1
1 0
0 0
0 0
1 1
1 1
0 0
1 1
20 14
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
16
0 1
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
1 0
0 1
1 1
1 1
0 0
0 0
1 1
0 0
13 18
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
13
0 1
0 1
1 1
0 0
0 1
1 1
0 1
0 1
1 1
1 1
0 1
0 1
1 1
0 1
10 24
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
18
1 1
1 0
1 0
1 1
0 1
1 0
0 1
1 0
1 0
1 0
0 1
0 1
1 0
0 1
17 17
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
11
0 1
1 1
1 0
1 0
0 1
1 0
1 0
1 1
1 0
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
25 15
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
11
1 0
0 0
1 1
1 1
0 1
1 1
0 1
0 1
1 1
1 1
1 0
1 0
1 1
1 0
20 16
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
10
1 0
1 1
1 0
1 0
0 1
1 0
1 1
1 0
1 0
1 0
0 1
0 1
1 0
0 1
14 26
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0 1
0 1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
0 1
0 1
1 0
0 1
14 18
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
18
1 1
1 0
1 1
0 0
1 1
1 1
0 1
0 1
1 1
1 1
0 0
0 0
1 1
0 0
14 16
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
14
1 0
1 0
0 1
0 1
0 1
0 1
1 1
0 1
0 1
0 1
1 1
1 1
0 1
1 1
15 26
1 16
1 18
1 16
0 17
0 13
1 16
1 18
1 16
0 15
0 15
0 15
0 15
1 16
1 16
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Tabulasi Data Soal Siklus II No Resp 1 2
ITEM SOAL 1 1
2 1
3 1
4 0
5 1
6 1
7 0
8 1
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
3
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
4 5 6
0 0
0 1
1 0
1 1
1 1
0 1
0 1
0 0
0 0
0 0
1 1
0 1
0 0
0 0
1 1
0 1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
7
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
8
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
9
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
10 11 12
0 1 0
1 0 0
1 1 0
1 0 1
1 0 1
1 0 0
1 0 1
0 1 0
0 1 0
0 1 0
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 1 0
1 1 1
0 1 0
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
14 15
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0 1 0
1 0 1
0 0 1
0 1 1
0 1 0
1 0 1
0 1 0
0 1 0
0 1 0
0 1 0
1 1 1
1 0 1
0 1 0
0 1 0
1 1 1
1 0 0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
19
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
20
1
0
0
0
1
0
11
1
1
1
0
0
1
1
0
0
21
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
22
0 1
0 1
0 0
1 0
1 1
0 1
1 1
0 1
0 1
0 1
1 1
0 1
0 1
0 1
1 1
1 0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
27
0 1
1 0
1 0
1 0
0 1
1 0
1 0
0 1
0 1
0 1
1 1
1 0
0 1
0 1
1 1
1 0
28
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
29
1 0
1 1
0 1
1 1
1 0
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
1 1
1 1
1 0
0 1
1 1
15
16
17
16
17
15
28
16
15
16
17
16
16
15
18
14
16 17 18
23 24 25 26
30 Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
17 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 15
18 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 15
19 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 16
20 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 18
21 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 14
ITEM SOAL 22 23 24 25 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 15 17 16 16
JUMLAH 26 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 16
27 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 16
28 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 16
29 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 16
30 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 15
19 15 15 12 18 13 12 21 15 17 18 8 24 16 13 19 16 11 14 25 12 16 18 16 10 20 14 16 26 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
Hasil Validitas Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
r hitung 1 0,134 0,009 1,000** 0,082 0,134 0,124 0,935** 0,134 0,296 0,134 1,000** 0,935** 1,000** 0,413* 0,396* 0,071 0,055 0,473** 0,009 0,126 0,473** 0,055 0,062 0,535** 0,535** 0,935** 0,935** 0,473** 1,000**
r tabel (n=30) 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keputusan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
Hasil Validitas Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
r hitung 1 0,134 0,067 0,535** 0,067 0,067 0,138 0,935** 1,000** 0,935** 0,336 0,134 0,935** 1,000** 0,408* 0,401* 0,067 1,000** 0,535** 0,029 0,134 0,467** 0,067 0,033 0,267 0,535** 0,935** 0,267 0,134 0,333
r tabel (n=30) 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keputusan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
Hasil Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .677
N of Items .675
15
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah 30 soal pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus I diperoleh 15 soal yang valid dan 15 soal tidak valid (direvisi). Pada siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,675 menunjukkan kriteria “tinggi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
Hasil Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .624
Items
N of Items .622
13
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah 30 soal pada siklus II. Hasil reliabilitas siklus II diperoleh 13 soal yang valid dan 17 soal tidak valid (direvisi). Pada siklus II diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,622 menunjukkan kriteria “tinggi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XV
Foto-foto Kegiatan
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XVI
Surat Izin Penelitian
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Arum Purna Andari lahir di Klaten, 30 Agustus 1994. Anak ketiga dari tiga bersaudara, dari Bapak Hariyanto dan Ibu Mulyati. Tinggal di Pandes, Pandes, Wedi, Klaten. Pendidikan dasar di peroleh di SD Negeri Pandes pada tahun 2006. Pendidikan Menengah Pertama diperoleh di SMP Negeri 1 Wedi tamat pada tahun 2009. Melanjutkan di SMA Negeri 1 Jogonalan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 melanjutkan
pendidikan
di
Universitas
Sanata
Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa Pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V B SD K Sengkan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”.