PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N PETINGGEN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Oleh: Alfianisa Devi Melati NIM: 121134178
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah Allah SWT, saya dapat menyelesaikan studi saya dengan baik tidak henti-hentinya saya bersyukur dengan nikmat Allat SWT yang telah diberikan kepada saya, kupersembahkan karya ini untuk
Ibu saya tersayang Sartinah yang telah memberi doa serta dukungan, memberikan semangat dan selalu menemani dalam pembuatan karya ini, terima kasih telah memberikan kasih sayang yang begitu besar
Ayah saya tersayang Samirin yang mendukungku, menasehati serta memotivasi dalam setiap langkah dan kegiatan yang saya lakukan terima kasih atas kasih sayang yang begitu besar
Kakak saya Ridwan Suryandhika dan kakak ipar Nuraeni telah memberikan dukungan yang teramat besar yang selalu diberikan kepada saya dan memotivasi sehingga saya dapat menyelesaikan karya ini
Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbingandan mendidik saya.
Keponakan saya Dzulfa Dhika Kirana serta Aqila adik sepupu Aura, Aira, Arka, Lala, Tika yang memberikan semangat sehingga saya dapat menggapai keberhasilan
Sahabatku tercinta Wenda, Dewi, Ririn, Tantri, Nia, Krispin, Dian, Vio, Diah dan teman sekelasku yang bersama-sama berjuang dan memberikan motivasi
Kupersembahkan karya ini untuk almamater UniversitasSanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
MOTTO
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya” (Q.S. Ath-Thalaq:2-3)
“Rencana yang besar dimulai dari nol, dari hal yang sangat kecil. Tetapi dengan kesungguhan dan niat yang tulus ikhlas serta diiringi dengan doa maka Allah akan memberikan jalan kepadaku” (Alfianisa Devi Melati)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2016 Penulis,
(Alfianisa Devi Melati)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Alfianisa Devi Melati
Nomor Mahasiswa
: 121134178
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N PETINGGEN MELALUI
PENERAPAN
MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD.” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 29 Februari 2016 Yang menyatakan,
(Alfianisa Devi Melati) vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N PETINGGEN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Alfianisa Devi Melati Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen mata pelajaran IPA. Penelitian bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model kooperatif tipe STAD; (2) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA; dan (3) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah 29 siswa kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar observasi keaktifan, lembar angket keaktifan dan soal pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya peningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV di SD N Petinggen ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: a) penyampaian tujuan, b) pembagian kelompok, c) penyampaian materi, d) kegiatan dalam kelompok, e) kuis, dan f) penghargaan prestasi; (2) Penerapan model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor keaktifan belajar dari skor awal 54,4 (rendah) menjadi 70,9 pada siklus I dan pada siklus II menjadi 73,0 (tinggi); dan (3) Penerapan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai ulangan siswa pada pembelajaran IPA dari kondisi awal 66,3 dengan ketuntasan belajar 33,3% pada siklus I menjadi 71,6 dengan ketutasan belajar 57,2% dan pada siklus II 81,8 dengan ketuntasan belajar 88%.
Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Tipe STAD
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix
ABSTRACT INCREASING ACTIVENESS AND LEARNING ACHIEVEMENT IN SCIENCE SUBJECT FOR 4TH GRADE STUDENTS AT SD N PETINGGEN THROUGH APPLICATION OF STAD TYPE FROM THE COOPERATIVE LEARNING MODEL Alfianisa Devi Melati Sanata Dharma University 2016 The background of this research was the lack of activeness and learning achievement in science subject from 4th grade students at SD N Petinggen. The purpose of this research is (1) to describe the efforts to increase activeness and learning achievement in science subject from 4th grade students at SD N Petinggen by applying STAD type from the cooperative learning model. (2) to increase SD N Petinggen’s 4th grade students’ activeness in science subject. (3) to increase SD N Petinggen’s 4th grade students’ learning achievement in science subject. The research belongs to Classroom Action Research. The research is done with two cycles. Subjects of the research is twenty nine 4 grade students at SD N Petinggen in 2015/2016 academic year. Objects of the research is students’ activeness and learning achievement in science subject. The research uses a few instruments such as interview sheets, activeness observation sheets, activeness questionnaire sheets and multiple choice assignment papers. Data analysis technique used in this research is the quantitative-descriptive analysis. Results showed that (1) efforts to increase students’ activeness and learning achievement is done by doing classroom action research by applying STAD type from the cooperative learning model with the folowing steps: a) purpose delivery, b) group division, c) material delivery, d) group activity, e) quiz, and f) achievement awarding. (2) application of STAD type from the cooperative learning model increases students’ activeness in science subject from initial score of 54,4 (low) to 7,09 in cycle I and increases to 7,30 in cycle II (high). (3) application of STAD type from the cooperative learning model increases students’ learning achievement in science subject. Learning achievements increases from initial average score of 66,3 with 33,3 % learning completeness to average score of 71,6 with 57,2 % learning completeness in cycle I, and increases to average score of 81,8 with 88% learning completeness in cycle II. Keywords : Activeness, Learning achievement,Cooperative Learning STAD type.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul skripsi.” Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N Petinggen Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik, tanpa bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si. M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S. M.Pd. selaku Wakaprosi PGSD.
4.
Drs. Y.B. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbig peneliti dalam penyelesaian srkipsi ini.
5.
Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
6.
Dwi Kuntari Isninawati, S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SD N Petinggen yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti.
7.
Candra Kurniasari, A.Ma.Pd. selaku guru kelas IV SD Petinggen x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Wijiastuti, S.Pd. selaku guru kelas V SD N Petinggen yang telah memberikan banyak bantuan selama penelitian di sekolah.
9.
Putri Sejati S.Pd. selaku guru kelas VI yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
10.
Bapak dan ibu guru SD N Petinggen yang telah meluangkan waktu dan membantu peneliti menyelesaikan skripsi.
11.
Siswa dan siswi SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016 yang telah memberikan waktu dan kerjasama yang sangat baik selama peneliti melakukan penelitian.
12.
Dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta telah mendidik dengan penuh kesabaran selama peneliti menempuh kuliah.
13.
Keluargaku , Ibu Sartinah, Ayah Samirin, Kakak Ridwan Suryandhika dan adik sepupu serta keponakan yang telah memberikan semangat dan doa dalam penulisan skripsi ini.
14.
Sahabatku (wenda, dewi, tantri, ririn, dian, nia, vio, diah) yang membantu dan memberi semangat dalam penyusunan skripsi serta pelaksanaan penelitian.
15.
Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan doa, semangat, bimbingan, dan perhatian kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karea itu peneliti berharap saran dan kritik yang membangun dari xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai pihak untuk kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
PENDAHULUAN ........................................................................... Latar Belakang ................................................................................. Batasan Masalah .............................................................................. Rumusan masalah ............................................................................. Tujuan Penelitian ............................................................................. Manfaat Penelitian ............................................................................ Definisi Operasional .........................................................................
BAB II 2.1 2.2 2.3 2.4
LANDASAN TEORI ...................................................................... 9 Kajian Pustaka ................................................................................. 9 Penelitian Yang Relevan .................................................................. 34 Kerangka Berpikir ............................................................................ 37 Hipotesis Tindakan ........................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 3.2 Setting penelitian .............................................................................. 3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 3.5 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 3.7 Kriteria Keberhasilan .......................................................................
1 1 5 6 6 7 8
41 41 43 52 54 65 74 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 78 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 78 4.1 Pembahasan ..................................................................................... 105 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv
BAB V 5.1 5.2 5.3
PENUTUP ...................................................................................... Kesimpulan ...................................................................................... Keterbatasan Penelitian .................................................................... Saran ................................................................................................
118 118 118 119
DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 121 LAMPIRAN ................................................................................................. 124 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 334
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv
Daftar Tabel Halaman Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .............................. 26 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................ 44 Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ...................................................................... 55 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ..................................................................... 55 Tabel 3.4 Variabel dan Instrumen Penelitian .................................................. 56 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ...................... 57 Tabel 3.6 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa .................................... 58 Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Angket Keaktifan Belajar Siswa .......................... 59 Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Angket ........................................................... 60 Tabel 3.9 Lembar Angket Keaktifan Belajar Siswa ........................................ 60 Tabel 3.10 Kriteria Penskoran Belajar ............................................................ 61 Tabel 3.11 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar .......................................... 62 Tabel 3.12 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi ......................... 63 Tabel 3.13 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi ........................ 63 Tabel 3.14 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II .............................. 64 Tabel 3.15 Pedoman Penskoran Validasi ........................................................ 67 Tabel 3.16 Kriteria Validasi ............................................................................ 67 Tabel 3.17 Hasil Perhitungan Validasi ........................................................... 68 Tabel 3.18 Skor Maksimal Tiap Instrumen ...................................................... 68 Tabel 3.19 Validitas Soal Siklus I .................................................................. 70 Tabel 3.20 Validitas Soal Siklus II ................................................................. 71 Tabel 3.21 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas ..................................................... 73 Tabel 3.22 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 73 Tabel 3.23 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ....................................... 74 Tabel 3.24 Kriteria Keberhasilan..................................................................... 77 Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal .......... 79 Tabel 4.2 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal .............. 80 Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ........................... 81 Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal ...................................... 83 Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ..................... 89 Tabel 4.6 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ......................... 90 Tabel 4.7 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ..................................... 91 Tabel 4.8 Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I................................................. 92 Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II .................. 100 Tabel 4.10 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II ..................... 101 Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II ................................. 102 Tabel 4.12 Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II ............................................ 103 Tabel 4.13 Skor Observasi dan Angket Keaktifan Belajar Siswa .................... 108 Tabel 4.14 Tabel Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ................................. 110 Tabel 4.15 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ............................................... 113
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Gambar Halaman Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ................................................... 36 Gambar 2.2 Kerangka berpikir ....................................................................... 39 Gambar 3.1 Model Siklus PTK Menurut Kemmis & Mc Taggart ................... 42 Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar ...................................... 110 Gambar 4.2 Peningkatan rata-rata Nilai Prestasi Belajar ................................ 114
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvii
Daftar Lampiran Halaman LAMPIRAN 1 Surat Perijinan Penelitian ....................................................... 125 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................... 127 LAMPIRAN 3 Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................... 129 LAMPIRAN 4 Hasil Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal ...................... 157 LAMPIRAN 5 Perangkat Pembelajaran Siklus I ............................................ 166 LAMPIRAN 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II ........................................... 220 LAMPIRAN 7 Lembar Observasi .................................................................. 268 LAMPIRAN 8 Angket ................................................................................... 270 LAMPIRAN 9 Soal Evaluasi ......................................................................... 272 LAMPIRAN 10 Sampel Lembar Kerja Siswa ................................................ 278 LAMPIRAN 11 Data Hasil Observasi ............................................................ 295 LAMPIRAN 12 Data Hasil Kuesioner ........................................................... 306 LAMPIRAN 13 Perhitungan Keaktifan Belajar ............................................... 317 LAMPIRAN 14 Data Prestasi Belajar ............................................................ 321 LAMPIRAN 15 Sampel Hasil Soal Evaluasi .................................................. 326 LAMPIRAN 16 Foto-foto Kegiatan ............................................................... 331
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab I akan dibahas tentang hal yang melatarbelakangi diadakannya penelitian ini, rumusan masalah.
1.1
Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di Sekolah Dasar
(SD). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Siswa sebagai subjek pendidikan, dituntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing ke arah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Tujuan dari IPA di SD yaitu: 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan kebenaran, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat
dan dapat
diterapkan 1
dalam
kehidupan
sehari-hari;
3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan; 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam; 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (BSPN, 2006:484). Belajar IPA sangat penting diajarkan bagi siswa di SD, agar siswa dapat mencapai tujuan belajar IPA dengan baik. Siswa dapat lebih aktif jika melakukan kegiatan atau aktivitas dalam kelompok, maka dari itu siswa perlu dibiasakan untuk belajar aktif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (2007:172) mengatakan bahwa kemajuan keaktifan lebih ditonjolkan melalui unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan belajar yang lebih memadai. Namun
pada
kenyataannya
guru
belum
sepenuhnya
melaksanakan
pembelajaran aktif dalam melibatkan siswa, serta belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah dan siswa hanya menerima materi yang diberikan guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD N Petinggen
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
hari Kamis, 10 September 2015 memperoleh informasi bahwa kenyataannya keaktifan yang ditunjukkan siswa pada pembelajaran masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil observasi yaitu siswa tidak mencatat, memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, siswa tidak bertanya tentang materi yang belum mereka pahami dan tidak ada kerjasama antar teman untuk memecahkan soal, siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan dari guru. Hasil observasi ini diperkuat dengan hasil wawancara kepada wali kelas IV di SD N Petinggen, bahwa keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA sangat rendah, jika pembelajaran hanya dilakukan di kelas tanpa ada kegiatan kelompok atau percobaan. Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga melakukan penyebaran angket untuk memperkuat data kondisi awal keaktifan belajar siswa. Penyebaran angket dilakukan pada hari yang sama pukul 07.00-09.20 WIB. Penyebaran angket berupa 15 pernyataan yang diuraikan dari tujuh indikator keaktifan belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari penyebaran angket menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa rendah, dikarenakan banyak siswa menjawab pernyataan yang jarang mereka lakukan saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan indikator keaktifan belajar siswa. Diperkuat dengan skor rata-rata pada kondisi awal angket adalah 45,3 dalam kriteria rendah. Keaktifan belajar yang rendah akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Rendahnnya prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen diperkuat dengan hasil nilai ulangan. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Berdasarkan wawancara dengan wali kelas dan melihat nilai ulangan harian SK 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya, khususnya KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas, diperoleh nilai ulangan harian siswa kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2013/2014. Nilai rata-rata ulangan pada kondisi awal yaitu 66,3, siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 33,3 % dan 20 siswa yang belum memenuhi KKM dengan persentase 66,7 %, KKM pada mata pelajaran IPA adalah 70. Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SD N Petinggen merupakan masalah yang harus di tanggulangi. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif. Melalui model pembelajaran kooperatif ini siswa dapat belajar lebih aktif, mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan bekerjasama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat Menurut Slavin (dalam Nurasma, 2008:1) “Cooperative learning methods share the idea that students work together to learn and are responsible for their teammates learning as their own” yang berarti bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama, saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok”. Banyak model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif pada penelitian ini dibatasi pada model STAD (Student Team Achievement Division). Menurut Slavin (dalam Nurasma, 2008:50), Model STAD adalah siswa dibentuk dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Pembelajaran Tipe STAD adalah model pembelajaran kelompok dengan anggota yang heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model STAD ini membantu dan membuat semangat siswa untuk berhasil memecahkan suatu masalah secara bersama. Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model yang paling sederhana, sehingga model pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru-guru yang baru memulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa sangat dituntut untuk bekerjasama, siswa akan lebih mudah memahami materi tersebut karena melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses pemahaman siswa akan mudah dan cepat mengerti tentang materi yang dipelajari. Hal ini didukung oleh pendapat Nurasma (2008:3) bahwa “Siswa akan lebih cepat menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman sebaya daripada bahasa yang digunakan oleh orang dewasa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan belajar kelompok dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran, sehingga yang di pelajari menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang-orang di sekelilingnya. Selain itu dengan belajar kelompok akan membawa pengaruh positif terhadap diri siswa. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam penelitian ini dibatasi pada materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda pada mata pelajaran IPA kelas IV Semester I. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul “Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N Petinggen Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”.
1.2
Batasan Masalah Batasan dalam penelitian ini adalah dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi
belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada SK 6 yaitu: Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Khususnya KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.3
Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 1.3.2 Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dari skor rata-rata kondisi awal 54,4 (rendah) menjadi 70 (tinggi)? 1.3.3 Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dari nilai ulangan kondisi awal 66,3 menjadi 75 dan dari persentase 33,3% menjadi 75%?
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.4.2 Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dari skor ratarata kondisi awal 54,4 (rendah) menjadi 70 (tinggi) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dari nilai ulangan kondisi awal 66,3 (sedang) menjadi 75 (tinggi) dari persentase 33,3% menjadi 75% melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Guru Kelas Memberikan contoh PTK tentang bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.5.2 Bagi Sekolah Menambah koleksi perpustakaan tentang karya ilmiah guru yang berupa hasil PTK tentang penerapan model kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda.
1.5.3 Bagi Peneliti Lain Memberikan referensi hasil PTK tentang bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi sifat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
perubahan wujud benda melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.6
Definisi Operasional
1.6.1 Keaktifan belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa, saat proses pembelajaran berlangsung yang berhubungan dengan tujuh indikator keaktifan belajar
siswa,
di
antaranya
adalah
mencatat,
memperhatikan
dan
mendengarkan guru saat menjelaskan materi, bekerjasama dalam kelompok, bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi, mencari informasi dari berbagai sumber belajar, menerapkan langkah-langkah atau instruksi guru dan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 1.6.2 Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan mengenai kemajuan yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran. 1.6.3 IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya 1.6.4 Siswa adalah subjek yang digunakan untuk penelitian yaitu 29 siswa kelas IV SD N Petinggen. 1.6.5 Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dicapai oleh siswa. 1.6.6 Materi pembelajaran adalah KD 6.1 Mendeskripsikan wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → gas → cair; cair → gas → cair; padat → gas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.6.7 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan pengarahan,
membuat
kelompok heterogen (4-5 orang) yang di dalamya memiliki tingkat kemampuan yang beragam tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II ini peneliti menjabarkan mengenai dasar teori penelitian yaitu kajian pustaka, penelitian sebelumnya yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1 Keaktifan Belajar 2.1.3.1 Pengertian Keaktifan Belajar Aktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:31) berarti giat (bekerja, berusaha), keaktifan berarti kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang mendukung proses pembelajaran. Menurut Dimyati (2006:45) mengatakan bahwa keaktifan itu beragam, mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang sudah diamati. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih, keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Menurut Yamin (2007:2) belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Dewey Learning by Doing. Dewey menyatakan bahwa siswa perlu terlibat dan berpartisipasi secara spontan. Siswa perlu terlibat aktif dalam pembelajaran agar dapat menemukan pengetahuannya sendiri dan belajar untuk tidak ketergantungan dengan orang lain. Sejalan dengan Hamalik (2007:171) pengajaran yang efektif 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh informasi yang telah diketahui melibatkan fisik, mental serta emosional untuk memperoleh hasil belajar berupa pemahaman antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
3.1.3.1 Indikator Keaktifan Belajar Menurut Sudjana (2009:61) keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut: (1) siswa turut serta dalam melaksanakan tugas dalam proses belajar; (2) siswa terlibat dalam pemecahan masalah dalam kegiatan belajar; (3) siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) siswa berusaha mencari berbagai informai yang diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya; (5) siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (6) siswa melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal dalam kegiatan belajar; (7) siswa menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Menurut Mc.Keachie (dalam Yamin, 2007:77) ada 7 aspek keaktifan yaitu: (1) partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran; (2) tekanan pada aspek afektif dalam belajar; (3) partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa; (4) penerimaan (acceptance) guru terhadap perbuatan atau konstribusi siswa yang kurang relevan atau bahkan sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
sekali salah; (5) kekompakan kelas sebagai kelompok belajar; (6) kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran; (7) pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siwa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran. Berdasarkan indikator keaktifan yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas peneliti dapat merumuskan indikator keaktifan yaitu: (1) mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru; (2) bekerjasama dalam kelompok; 3) bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi; (4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan; (5) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru; (6) melatih diri memecahkan
soal
atau
mengerjakan
soal
di
LKS;
dan
(7)
mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
2.1.2 Prestasi Belajar 2.1.3.1 Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hintzman (dalam Syah, 2008:65) juga berpendapat bahwa “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior” yang artinya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Menurut Hamalik (2007:27) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman atau bisa dikatakan belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Gagne (dalam Susanto, 2013:1), menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Begitu juga dengan pendapat Winkel (dalam Susanto, 2013:4) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan dengan cara berinteraksi aktif antara seseorang dengan lingkungan sehingga terjadi perubahanperubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari pengalaman-pengalamannya.
3.1.3.1 Prestasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1101) prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Menurut Mulyasa (2014:189) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Sejalan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:295) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah ditempuh yang dapat diukur dari ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subjek belajar dan objek belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas.
4.1.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Menurut Mulyasa (2014:190) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: (a) bahan atau materi yang dipelajari; (b) lingkungan; (c) faktor instrumental; dan (d) kondisi peserta didik. Faktor-faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama-sama memberikan konstribusi tertentu terhadap prestasi belajar peserta didik. Selain itu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (faktor diri) baik secara fisiologis (kondisi jasmani atau fisik) yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jasmani pada umumnya dan kondisi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama pancaindra, sedangkan faktor psikologis, berasal dari dalam diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan sikap. Selain faktor-faktor tersebut, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh waktu (time) dan kesempatan (engagement). Waktu dan kesempatan yang dimiliki setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik. Selain faktor internal, faktor eksternal juga digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial. Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial (contoh: lingkungan keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat). Sedangkan faktor non-sosial adalah faktor-faktor lingkungan yang bukan sosial, misalnya: keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi meliputi bahan atau materi yang dipelajari, lingkungan, faktor instrumental, dan kondisi peserta didik. Selain keempat faktor tersebut juga ada faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
2.1.3 Pembelajaran Kooperatif 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Sugiyanto (2010:37) pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Rusman (2011:202) pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Cooperative Learning adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang (Rusman, 2011:204). Sejalan dengan Trianto (2013:56) di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2009:23) menyebutkan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, di mana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerjasama dalam kegiatankegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching). Begitu juga pendapat Sanjaya (dalam Rusman, 2013:203) Cooperative Learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pembelajaran kooperatif juga mempunyai strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada empat hal penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yakni: (1) adanya peserta didik dalam kelompok; (2) adanya aturan main (role) dalam kelompok; (3) adanya upaya belajar dalam kelompok; (4) adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok. Menurut Nurulhayati (dalam Rusman, 2013:204) mengemukakan bahwa terdapat lima unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dasar model cooperative learning, yaitu: (1) ketergantungan yang positif; (2) pertanggungjawaban individual; (3) kemampuan bersosialisasi; (4) tatap muka; dan (5) evaluasi proses kelompok. Dalam hal ini kelompok mendapat kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberi siswa bentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Senada dengan penjelasan tersebut (Siahaan dalam Rusman 2013, 205) mengutarakan lima unsur esensial yang ditekankan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: (a) saling ketergantungan yang positif; (b) interaksi berhadapan (face-to-face interaction); (c) tanggungjawab individu (individual responsibility); (d) keterampilan sosial (social skills); (e) terjadi proses dalam kelompok (group processing). Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model kegiatan pembelajaran yang berfokus menggunakan kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran dan bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil yang struktur kelompoknya heterogen.
2.1.3.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Johnson & Johnson (dalam Trianto, 2013:57) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa belajar dalam suatu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah seperti pendapat Loisell & Descamps (dalam Trianto, 2014:57). Menurut Eggen (dalam Trianto, 2013:58) pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini diperkuat dengan pendapat Ibrahim (dalam Trianto, 2013:59) bahwa struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerjasama mencapai tujuan tesebut. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil agar dapat memaksimalkan pembelajaran dengan cara belajar bersama dan memecahkan masalah bersama kelompok.
2.1.3.3 Unsur-Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif Menurut Johnson & Johnson dan Sutton (dalam Trianto 2013:60), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: 1. Pertama, Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2. Kedua, Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini terjadi, dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan berlangsung secara alamiah karena kegagalan seseorang dalam kelompok memengaruhi suksesnya kelompok. Untuk mengatasi masalah ini, siswa yang membutuhkan bantuan akan mendapatkan bantuan dari teman sekelompoknya. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. 3. Ketiga, Tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal : (a) membantu siswa yang membutuhkan bantuan; dan (b) siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng”
pada
hasil
kerja
teman
jawab
siswa
dan
teman
sekelompoknya. 4. Keempat, Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar kognitif, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi seorang siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus. 5. Kelima, Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. proses kelompok terjadi
jika anggota kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. Selain lima unsur penting dalam belajar kooperatif dalam pembelajaran ini juga mengandung prinsip-prinsip yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya.
Konsep
utama
dari
belajar
kooperatif
menurut
Slavin
(dalam Trianto, 2013:61) adalah sebagai berikut: 1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. 2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. 3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri.
2.1.3.4 Macam-macam Model Pembelajaran Menurut Rusman (2011:2013) ada beberapa jenis model dalam pembelajaran kooperatif, jenis-jenis model pembelajaran tersebut adalah: 1. Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pembelajaran
Kooperatif
tipe
STAD
Sugiyanto
(2010:44)
bahwa
pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari universitas John Hopkins. Tipe ini dipandang paling sederhana dan paling dekat dengan siswa dari pendekatan pembelajaran kooperatif yang lainnya. Para guru menggunakan metode STAD untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis. 2. Tipe Jigsaw Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil. Dalam model kooperatif jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan
berkomunikasi,
anggota kelompok
bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. 3. Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation Type) Perencaaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih topik dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. 4. Tipe Make a Match (Membuat Pasangan) Metode Make a Match (Membuat Pasangan) penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya diberi poin. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan. 5. Tipe TGT (Team Games Tournamens) TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. 6. Tipe Model Struktural Menurut pendapat Spence dan Miguel Kagan (dalam Rusman, 2010:225) bahwa terdapat enam komponen utama di dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural. Keenam komponen itu adalah sebagai berikut struktural dan konstruk yang berkaitan, prinsip-prinsip dasar, pembentukan kelompok dan pembentukan kelas, kelompok, tata kelola, dan keterampilan sosial.
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) 2.1.4.2 Pengertian
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Student
Team
Achievement Division (STAD) Menurut Huda (2013:201) Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerjasama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Rusman (2011:213) juga berpendapat variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti adalah STAD, dalam STAD siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Menurut Ngalimun (2014:168) STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan-LKS-modul secara kolaboratif, sajian presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. Slavin (dalam Rusman, 2011:214) memaparkan bahwa gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) peneliti dapat menyimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran kooperatif yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk secara berkelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan kerjasama untuk mencapai tujuan dalam kelompok secara heterogen dan merupakan salah satu keunggulan dari model pembelajaran ini yang membedakan dengan tipe yang lainnya. Dalam prosesnya guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
memberikan materi kepada tiap kelompok dan masing-masing siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab besar dalam pemahaman materi, karena tanggung jawab itu menjadi kunci atas keberhasilan kelompok.
2.1.4.2 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Sumantri (2002:35) keunggulan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: 1. Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi normanorma kelompok. 2. Siswa aktif untuk membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil. 3. Aktif berperan sebagai tutor teman sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. 4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keunggulan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan kerjasama kelompok untuk mencapai tujuan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2.1.4.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Menurut Rusman (2011:215) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian Tujuan Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Pembelajaran Kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik. 3. Presentasi dari Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proes pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
4. Kegiatan Belajar dalam TIM (Kerja Tim) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. 5. Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerjasama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60,75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. 6. Penghargaan Prestasi Tim Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan penghitungan skor individu, menghitung skor kelompok dan pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Trianto
(2013:70)
juga
berpendapat
bahwa
langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini terdiri atas enam langkah atau fase, yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1.Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Fase Kegiatan Guru Tipe STAD Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran Menyampaikan tujuan dan memotivasi yang ingin dicapai pada pelajaran siswa tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Menyajikan informasi kepada siswa Menyajikan/menyampaikan informasi dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Fase 3 Menjelaskan kepada siswa bagaimana Mengorganisasikan siswa dalam caranya membentuk kelompok belajar kelompok-kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok-kelompok Membimbing kelompok bekerja dan belajar pada saat mereka mengerjakan belajar tugas mereka. Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang Evaluasi materi yang telah diajarkan atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6 Mencari cara-cara untuk meghargai baik Memberikan penghargaan upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
2.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.5.2 Hakikat IPA Menurut Susanto (2012:165), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Menurut GBPP (1994:61) Ilmu Pengetahuan Alam adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang teorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain: penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2.1.5.3 Tujuan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan BSNP (2006), dimaksudkan untuk : 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
2.1.5.3 Materi Pelajaran IPA Kelas IV
Wujud Benda
Kita dapat melihat berbagai macam benda benda-benda tersebut bermacammacam bahan pembuatnya, ukurannya, warnanya, bentuknya, dan kekerasannya. Masing-masing benda tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari wujud dan sifatnya, benda memiliki 3 jenis yaitu padat, cair dan gas.
A. Padat Benda padat mempunyai sifat yang berbeda dengan benda cair atau benda gas. Sifat-sifat dari benda padat di antaranya sebagai berikut: 1. Bentuk dan ukurannya tetap, walaupun tempatnya dipindah-pindah bentuk dan ukuran benda padat tetap sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2. Benda padat dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu.
3. Mempunyai massa, berat benda berbeda-beda tergantung pada jenis dan ukuran benda.
B. Cair Air merupakan contoh benda cair. Sifat-sifat dari benda cair sebagai berikut: 1. Bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya.
2. Benda cair menempati ruang dan memiliki massa.
3. Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar.
4. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
5. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu. 6. Benda cair menekan ke segala arah.
C. Gas Di manapun kita berada, di permukaan bumi selalu di kelilingi oleh benda gas yang disebut udara. Benda gas walaupun kita tidak dapat melihat wujudnya kita dapat merasakannya. Sifat benda gas adalah sebagai berikut: 1. Benda gas terdapat di mana-mana. 2. Benda gas menepati ruang. 3. Bentunya dapat berubah-ubah sesuai dengan wadah atau ruang yang ditempati. 4. Benda gas dapat menekan dan memuai. 5. Benda gas mempunyai massa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Perubahan Wujud Benda
Perhatikan Gambar di samping! Beberapa peristiwa perubahan
wujud
benda,
antara
lain,
mencair
(melebur), membeku, menguap, mengembun, dan menyublim.
Gambar 1: Skema perubahan wujud benda
1. Mencair (Melebur) Pernahkan kamu minum es sirup atau es teh? Coba perhatikan baik-baik! Mengapa es dalam sirup lama kelamaan berubah menjadi air? Pernahkah kamu memasak dengan
menggunakan
mentega?
Mengapa
mentega
Gambar 2. Es sirup
berubah menjadi cair saat berada dipenggorengan? Es dan mentega berubah wujud dari padat menjadi cair karena adanya kenaikan suhu (panas). Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair atau melebur.
2. Membeku Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat disebut membeku. Es adalah wujud air dalam bentuk padat. Air dapat membeku jika mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Puncak gunung yang tinggi Gambar 3: Lemari Es
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut adalah uap air yang membeku.
3. Menguap Pernahkan kamu merebus air di dalam cerek (ketel)? Jika pernah, bagaimanakah jika air dalam cerek tersebut dipanaskan terusmenerus? Air dalam cerek (ketel) lamakelamaan akan habis. Ke manakah uap air
Gambar 4: Penguapan
panas yang keluar dari mulut cerek (ketel) itu? Uap air panas yang keluar dari mulut cerek tersebut berada di udara, hanya saja mata kita tidak mampu untuk melihat titik-titik uap air yang berada di udara. Peristiwa berubahnya zat cair menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada empat cara untuk mempercepat terjadinya penguapan, yaitu memanaskan, memperluas permukaan, meniupkan udara di atas permukaan, dan mengurangi tekanan di atas permukaan. Prinsip penguapan dapat digunakan sebagai dasar membuat mesin pendingin, seperti lemari es dan AC.
4. Mengembun Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari
menguap.
Pada waktu gas
mengembun, gas melepaskan kalor. Pernahkan kamu membuat minuman dingin, seperti es teh atau es jeruk? Bila kamu amati,bagian luar gelas tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
kamu membuat es teh atau es jeruk menjadi basah. Mengapa? Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas mengembun. Hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah dari pada suhu uap air di Gambar 5: Pengembunan
sekitar gelas. Gambar 5: Pengembunan
5. Menyublim Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat
menjadi
gas
atau
sebaliknya.
Untuk Gambar 5: Pengembunan
membedakannya, kamu bisa menggunakan istilah Gambar 6: kapur barus
melenyap dan mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas. Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus ataupun kamper.
2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara: (1) merencanakan; (2) melaksanakan; dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah, 2011:7). Sejalan dengan pendapat tersebut, Arikunto (2007:102) mengatakan bahwa PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
keahlian mengajar, dan sebagainya. Sedangkan menurut Kunandar (2009:45) mengatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki , meningkatkan sistem pembelajaran atau pengajaran di dalam kelas.
2.2.
Penelitian Yang Relevan
2.2.1 Penelitian Tumiyatun (2013) dengan judul “Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar. Hasil penelitiannya adalah Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi, guru kelas V melakukan pembenaran pelaksanaan tindakan pada saat proses belajar mengajar. Hal tersebut diperkuat karena peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 hal ini ditunjukkan dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebelum penelitian hanya 8 siswa (22,22%) yang dalam mengikuti materi pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, kemudian peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran aktivitas siswa meningkat menjadi 21 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
(58,33%). Kemudian peneliti mengadakan revisi dan evaluasi lagi, peneliti melaksanakan siklus II dan didapatkan 32 siswa (89%) aktivitas dalam proses pembelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi. 2.2.2 Penelitian Seno (2011) dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Bagi Siswa Kelas IV SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati pada Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitiannya adalah (a) adanya kenaikan nilai rata-rata, dari kondisi awal 47,60, pada siklus I naik menjadi 66,40, (b) nilai rata-rata pada siklus II naik 73,20. Ini juga terjadi peningkatan 6,80 atau 10,24% (c) Siswa lebih aktif (d) siswa terfasilitasi diskusinya (e) siswa lebih mudah memahami dan mengerti. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi siswa. Karena dengan metode eksperimen siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan dapat bersosialisasi dengan temannya. 2.2.3 Penelitian Hidayati (2010) dengan judul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran IPA siswa kelas IV MI Darul Ulum Gondangwetan dengan Model Kooperatif Tipe STAD”. Hasil penelitiannya adalah pada (a) pertemuan pertama siklus I skor yang diperoleh sebesar 54% (b) pada siklus II pertemuan I skor sebesar 93% dan pada pertemuan kedua 98% (c) siswa semakin aktif . Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa, pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran tipe STAD. Maka guru harus menerapkan model-model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
pembelajaran yang bervariasi dan sekolah hendaknya membantu menyediakan sarana pembelajaran yang tidak memungkinkan siswa untuk membawa media. Tumiyatun tahun (2013) dengan judul “Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar.
Seno tahun (2011) dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Bagi Siswa Kelas IV SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati pada Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Hidayati (2010) Upaya Meningkatkan Pembelajaran IPA siswa kelas IV MI Darul Ulum Gondangwetan dengan Model Kooperatif Tipe STAD
Yang perlu diteliti: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N Petinggen Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Gambar 2.1. Bagan penelitian yang relevan
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Kekhasan penelitian yang dibuat oleh peneliti adalah peneliti melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada siswa kelas IV dengan Standar Kompetensi 6 yaitu: Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Khususnya KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas. Penelitian sebelumnya digunakan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
sebagai acuan agar dapat mengetahui sejauh mana model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
2.3 Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA sekarang
ini
siswa
kurang aktif dalam proses
pembelajarannya, masih banyak guru yang memegang peran penting dan dominan serta mendominasi proses pembelajaran. Guru banyak memberikan informasi secara terus menerus sehingga siswa hanya sebagai wadah yang menerima informasi tersebut dan hanya mampu mengingat fakta dan cenderung menghafal materi sehingga kemampuan berpikir ilmiah siswa akan sangat rendah. Sedangkan seharusnya siswa harus terlibat
di dalam proses dan aktif membangun
pengetahuannya sendiri dengan melakukan percobaan dalam pembelajarannya. Hal tersebut yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun bahkan tidak mengalami perkembangan, dikarenakan siswa tidak mengalami langsung proses belajar dari kemampuannya sendiri. Keaktifan siswa yang lemah akan mempengaruhi prestasi belajar siswa di kelas, seperti yang terjadi pada siswa kelas IV di SD N Petinggen, dari nilai ulangan harian pada muatan pelajaran IPA, Standar Kompetensi 6 yaitu: Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas, 33,3% dari 30 siswa nilainya masih di bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
KKM. Hal tersebut dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen yang rendah, siswa tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi. Rendahnya kerjasama antara siswa satu dengan yang lain, hal tersebut dikarenakan masih banyak siswa yang tidak bertanya kepada guru atau temannya jika belum menguasai materi pembelajaran. Proses pembelajaran hendaknya siswa menjadi pemegang peran penting yaitu menjadi subjek belajar dan guru mendampingi atau dapat dikatakan pembimbing. Dengan begitu jika siswa menjadi subjek belajar, siswa dapat secara aktif mengembangkan kreatifitasnya untuk menggali pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga mempermudah siswa untuk menguasai materi serta memahaminya. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti ingin melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah siswa menjadi aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam prosesnya dibentuk kelompok-kelompok kecil secara heterogen dan siswa menemukan pengetahuannya serta memecahkan masalahnya secara berkelompok. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai keunggulan dari tipe yang lain, yaitu siswa bekerja dalam kelompok heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan saling membantu antar siswa dalam kelompok. Jika pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya materi sifat dan perubahan wujud benda maka keaktifan dan prestasi belajar siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
SD N Petinggen akan meningkat. Di bawah ini adalah alur kerangka berpikir pada gambar 2.2.
Kondisi awal
Pembelajaran berpusat pada guru (metode ceramah)
Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar IPA kelas IV Rendah
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA kelas IV akan meningkat
Penerapan model Kooperatif Tipe STAD
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir
2.4
Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu :
2.4.1 Upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar materi sifat dan perubahan wujud benda siswa kelas IV di SD N Petinggen dapat ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: 1) penyampaian tujuan; 2) pembagian kelompok; 3) penyampaian materi; 4) kegiatan dalam kelompok; 5) kuis; dan (6 penghargaan prestasi. 2.4.2 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dari skor rata-rata kondisi awal 54,4 (rendah) menjadi 70 (tinggi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
2.4.3 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda dari nilai rata-rata kondisi awal 66,3 menjadi 75 dan dari persentase ketuntasan 33,3% menjadi 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
BAB III METODE PENELITIAN
Di dalam bab III ini peneliti menguraikan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penilaian, teknik pengujian instrumen, analisis data dan kriteria keberhasilan.
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian ini merupakan suatu penelitian atau proses penyelidikan ilmiah yang melibatkan guru dalam proses pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Menurut Arikunto (2010:91) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang disengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas. Berbeda dengan pendapat Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Muslich, 2009:8) PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Menurut Sanjaya (2011:26) PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. PTK sebagai penelitian tindakan berbeda dengan penelitian kelas, karena mempunyai faktor pendorong pada penelitian kelas yaitu untuk mengetahui atau keinginan untuk mengembangkan sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa PTK mempunyai tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat membantu pemberdayaan guru untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc Taggart. Menurut Kemmis & Mc Taggart (dalam Kusumah & Dwitagama) terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah bagan kegiatan dalam penelitian tindakan kelas menurut Kusumah dan Dwitagama (2009:21).
1. Perencanaan 4. Refleksi
SIKLUS I 3.
2. Pelaksanaan
Observasi
1. Perencanaan 4. Refleksi
SIKLUS II
2. Pelaksanaan
3. Observasi Gambar 3.1. Model Siklus PTK Kemmis & Mc Taggart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Dalam hal ini masalah yang dihadapi adalah keakifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalam kriteria sedang dan masih di bawah KKM. Untuk itu peneliti bermaksud meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV di SD N Petinggen menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
3.2
Setting Penelitian
3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD N Petinggen beralamat di jalan A. M. Sangaji No 61, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016. Siswa berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
3.2.3 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan menggunakan model kooperatif Tipe STAD materi sifat dan perubahan wujud
benda. Keaktifan siswa dapat dilihat dari peran siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, sedangkan dalam prestasi belajar dapat dilihat dari tes yang dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yaitu pada bulan September 2015-Februari 2016. Tabel.3.1 Jadwal Penelitian No
Kegiatan Sep
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Okt
Bulan Nov Des
Jan
Feb
Observasi pra penelitian Permohonan ijin penelitian Penyusunan proposal Penelitian Pengumpulan data Pengumpulan data hasil penelitian Penyelesaian kelengkapan penelitian Ujian Skripsi Revisi Pembuatan Artikel
3.2.5 Rencana Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, apabila dalam pelaksanaan dua siklus tersebut masih belum ada peningkatan penelitian akan disudahi karena keterbatasan waktu. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang pengajaran setiap siklusnya menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
3.2.5.1 Persiapan (Pra-Siklus) 1. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD N Petinggen untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Melakukan wawancara kepada wali kelas dan siswa kelas IV SD N Petinggen. 3. Permintaan data nilai pembelajaran IPA kelas IV semester I. 4. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yang berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV. 5. Menganalisis masalah dalam belajar kelas IV. 6. Merumuskan masalah. 7. Merumuskan hipotesis. 8. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus yang akan dilakukan. 9. Memilih materi sesuai dengan data nilai yang diperoleh dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. 10. Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Instrumen Penelitian.
3.2.5.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus I, peneliti akan menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan materi sifat dan perubahan wujud benda, kemudian peneliti akan merancang instrumen pembelajaran terlebih dahulu, dari silabus lalu penyusunan RPP, LKS, dan media yang akan digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
pembelajaran. RPP yang disusun sudah sesuai dengan SK dan KD yang telah ditetapkan oleh peneliti. Media yang digunakan juga media yang mendukung dan membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus ini peneliti menggunakan model kooperatif Tipe STAD.
b. Pelaksanaan Tindakan Tiap Siklus I 1) Pertemuan I a) Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. (Langkah I STAD) b) Siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok (5-6 siswa) secara heterogen. (Langkah II STAD) c) Guru memberikan pertanyaan berbagai mengenai wujud, sifat dan contoh benda. d) Setiap kelompok membaca materi yang telah dijelaskan guru. (Langkah III STAD) e) Guru membagikan LKS. f) Siswa tiap kelompok melakukan percobaan. Dalam kegiatan ini siswa bekerja dalam kelompok dan setiap siswa dituntut aktif dan ikut serta dalam mengerjakan LKS. (Langkah IV STAD) g) Siswa mengumpulkan hasil diskusi. h) Pemberian kuis. (Langkah V STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
i) Guru memberikan skor secara individu kepada siswa tentang keterlibatan siswa dalam pembelajaran. j) Guru memberi penghargaan kepada siswa individu yang aktif dalam kelompok. (langkah VI STAD)
2) Pertemuan II a) Guru menyampaikan KD, indikator dan tujuan pembelajaran. (Langkah I STAD) b) Guru mengulangi materi sebelumnya. (Langkah III STAD) c) Guru memberikan pertanyaan mengenai sifat dan wujud benda (padat, cair, dan gas) untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa. d) Siswa berkumpul dalam kelompok yang sudah dibentuk. (Langkah II STAD) e) Guru membagikan LKS f) Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok dan setiap anak untuk aktif dalam mengerjakannya. (Langkah IV STAD) g) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. h) Guru memberi penguatan. i) Guru memberikan kuis. (Langkah V STAD) j) Guru memberikan soal evaluasi. k) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
l) Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi soal individu. m) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam kelompok dan mengerti isi serta memahami hasil diskusi kelompok. (Langkah VI STAD)
c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran yang lengkap guna mengetahui proses pembelajaran. Peneliti dapat mengamati secara langsung perkembangan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran. Mulai dari kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sampai dengan hasil penilaian pada setiap akhir siklus yang dilakukan. Di dalam observasi ini peneliti juga menggunakan bantuan kamera untuk mengambil gambar aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
d. Refleksi Peneliti melakukan analisa hasil tindakan yang sudah dilakukan, meliputi, mengidentifikasi hambatan, kesulitan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Apakah dalam proses pembelajaran sudah terjadi
peningkatan keaktifan dan prestasi siswa dalam pencapaian indikator keberhasilan. Membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I dengan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Refleksi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
dibuat akan dijadikan dasar untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan, peneliti akan menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan sifat dan perubahan wujud benda, sebelumnya peneliti harus mengidentifikasi data awal siswa mengenai tingkat kemampuan siswa lalu membuat perangkat pembelajaran meliputi (silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, bahan ajar, lembar observasi, media, dan sumber belajar) yang digunakan dalam pembelajaran. RPP yang disusun sudah sesuai dengan SK dan KD yang telah ditetapkan oleh peneliti. Media yang digunakan juga media yang mendukung dan membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus ini peneliti menggunakan model kooperatif tipe STAD. b. Pelaksanaan Tindakan Tiap Siklus II 1) Pertemuan I a) Guru memberi pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa tentang materi. b) Guru menjelaskan indikator yang akan dicapai. c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. (Langkah I STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
d) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 5-6 siswa, kelompok dibuat secara heterogen. (Langkah II STAD) e) Guru mendemonstrasikan perubahan wujud menggunakan plastisin. f) Guru menjelaskan pengertian perubahan wujud benda. (Langkah III STAD) g) Guru meminta siswa untuk mencari tahu perubahan wujud melalui buku. (Langkah IV STAD) h) Siswa mencari tahu perubahan wujud benda. i) Guru meminta siswa melakukan percobaan menggunakan alat yang sudah disiapkan oleh guru. j) Siswa melakukan percobaan dengan pendampingan guru secara berkelompok. k) Siswa secara kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. l) Siswa lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang presentasi. m) Guru menjelaskan kembali tentang materi perubahan wujud benda. n) Guru memberikan kuis. (Langkah V STAD) o) Guru bertanya jawab tentang hal yang belum siswa mengerti. (Langkah VI STAD) 2) Pertemuan II a) Guru memberikan pertanyaan tentang materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
b) Guru menjelaskan indikator yang akan dicapai. c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. (Langkah I STAD) d) Guru menunjukkan gambar teko yang digunakan untuk merebus air. (Langkah III STAD) e) Guru meminta anak-anak menganalisis perubahan apa yang terjadi pada gambar tersebut. f) Guru meminta siswa mendiskusikan materi yang dipelajari sebelumnya. g) Siswa dibagi ke dalam kelompok berisikan 5-6 siswa secara heterogen. (Langkah II STAD) h) Guru meminta siswa untuk mengisi soal menjodohkan di dalam LKS. i) Siswa mengerjakan tugas secara kelompok. (Langkah V STAD) j) Siswa mendiskusikannya bersama kelompok. k) Guru memberikan soal kuis. (Langkah V STAD) l) Guru memberikan soal evaluasi secara individu. m) Guru dan siswa membahas soal evaluasi. n) Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal yang sulit. o) Guru memberi penguatan dan kesimpulan pembelajaran. p) Guru memberikan penghargaan kepada siswa baik individu maupun secara kelompok. (Langkah VI STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
c. Observasi Observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung sesuai RPP atau tidak. Peneliti mengobservasi tentang keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran. Pada saat guru mengajar peneliti memantau pelaksanaan siklus II dengan mengisi observasi yang dibuat.
d. Refleksi Peneliti melakukan evaluasi dari hasil yang diperoleh siklus I dan siklus II. Peneliti melihat hasil yang diperoleh apakah sudah sesuai target atau belum. Jika hasil belum sesuai dengan target, maka peneliti dapat menyusun siklus selanjutnya.
3.3
Teknik Pengumpulan Data Dalam melaksanakan suatu penelitian maka hal yang sangat diperlukan adalah
pengumpulan data untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian.
3.3.1 Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2011:188). Wawancara dilakukan oleh pencari sumber dengan sumber informasi yaitu guru dan siswa, wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi awal mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3.3.2 Observasi Pengamatan (observasi) adalah metode untuk mengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik. Menurut Sugiyono (2009:203) observasi merupakan suatu proses yang sangat kompleks, proses yang sudah tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data berupa aspek yang mendukung prestasi belajar siswa. Di samping itu juga digunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
3.3.3 Angket Menurut Masidjo (1995:70) angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau halhal yang diketahuinya.
3.3.4 Tes (Evaluasi) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan oleh seseorang untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan bakat seseorang (Arikunto, 2008:29). Dalam penelitian ini akan mengukur prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3.3.5 Dokumentasi Dokumen merupakan sebuah catatan yang berisi peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2011:326). Dokumen dapat berupa gambar, tulisan, video atau karya yang lain. Dokumen yang digunakan peneliti berupa tulisan dan gambar, aspek yang akan ditulis yaitu nama siswa, jenis kelamin dan untuk dokumen gambar adalah mengabadikan momen-momen saat kegiatan belajar mengajar di kelas IV SD N Petinggen.
3.4
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian (Sanjaya, 2009). Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis instrumen penelitian, yaitu non tes untuk mengukur keaktifan siswa, dan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen yang akan digunakan peneliti berupa pedoman wawancara, lembar observasi, angket dan soal tes.
3.4.1 Non Tes Instrumen
penelitian non tes digunakan untuk mengukur keaktifan dan
prestasi belajar siswa
3.4.1.1 Pedoman Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2014:72). Wawancara dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Kegiatan ini digunakan untuk mengetahui kondisi awal dari proses pembelajarannya, yaitu keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Berikut ini panduan pedoman wawancara untuk mengetahui keaktifan dan prestasi.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Wawancara No 1. 2. 3.
Indikator Proses pembelajaran di kelas Keaktifan belajar siswa Prestasi belajar siswa
No Item 1,2 3,4 5,6
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara No A. 1.
2.
B. 1. 2. C. 1. 2.
Indikator Proses pembelajaran di kelas Apakah menggunakan model pembelajaran dalam penyampaian materi? Apakah kesulitan yang dialami ketika menyampaikan materi saat pembelajaran IPA? Keaktifan belajar siswa Apakah siswa antusias ketika proses pembelajaran IPA? Apakah siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran? Prestasi belajar siswa Bagaimana rata-rata hasil nilai pelajaran IPA? Apakah memenuhi standar dalam KKM?
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Peneliti melakukan wawancara kepada wali kelas IV, wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung kondisi tertentu dan melengkapi penyelidikan ilmiah. Peneliti mewawancarai wali kelas IV untuk mengetahui kondisi awal kelas IV. Peneliti menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada guru kelas IV sebagai panduan wawancara. Wawancara kepada guru kelas IV dilakukan sebelum penelitian dilakukan (pra-siklus) untuk mendapatkan data awal tentang keaktifan dan prestasi dari seluruh siswa kelas IV.
3.4.1.2 Instrumen Keaktifan Pada pengumpulan data keaktifan peneliti menggunakan 2 instrumen keaktifan, yaitu instrumen berupa lembar observasi keaktifan dan angket. Berikut ini adalah instrumen penelitian keaktifan siswa.
Tabel 3.4. Variabel dan Instrumen Penelitian Variabel Terikat Keaktifan
Indikator
Data
Mencatat, memperhatikan, mendengarkan Skor penjelasan materi atau instruksi dari guru. rata-rata kelas Bekerjasama dalam kelompok Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok
Pengumpulan
Instrumen
Pengamatan oleh peneliti
Lembar Observasi (pengamatan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
1. Lembar Observasi Penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan yang dibuat dari indikator-indikator keaktifan yang didapat dari pendapat beberapa para ahli. Lembar observasi diajukan guru kelas dan teman peneliti, observasi ini dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam. Penelitian ini diperoleh data tentang keaktifan dengan pengamatan langsung ketika proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung pada pertemuan 1 dan 2 siklus I dan pertemuan 1 dan 2 pada siklus II. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa.
Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No
Indikator
No Item
1.
Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Bekerjasama dalam kelompok Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok
A
2. 3. 4. 5. 6. 7.
B C D E F G
Total
Observasi dilakukan dalam 3 tahapan, tahapan yang pertama adalah tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
tahapan yang kedua adalah observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama diberikan tindakan menggunakan STAD. Tahapan yang ketiga adalah mengobservasi pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari data awal yang sudah didapatkan oleh peneliti ke siklus I dan siklus II.
Tabel 3.6. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No
Nama A
Aspek yang Diamati B C D E F
G
1. 2. 3. 4. 5. 6. Total
Keterangan : A. Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. B. Bekerjasama dalam kelompok C. Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. D. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. E. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. F. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. G. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
2. Angket Selain menggunakan lembar observasi, penelitian ini juga menggunakan lembar angket untuk mengetahui keaktifan belajar siswa, keaktifan juga dibuat dari indikator-indikator keaktifan yang didapat dari pendapat para ahli. Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
ini dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini diperoleh data tentang keaktifan dengan pengamatan langsung ketika proses pembelajaran menggunakan metode Koorperatif tipe STAD berlangsung. Berikut adalah kisikisi lembar angket keaktifan belajar siswa.
Tabel 3.7. Kisi-kisi Lembar Angket Keaktifan Belajar Siswa No
Indikator
No Item
1.
Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Bekerjasama dalam kelompok Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok
1, 5, 10
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Total
2, 3, 4, 12, 13 6 11 8 7, 14, 15 9
15
Penyebaran angket dilakukan dalam 3 tahapan, tahapan yang pertama adalah tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya tahapan yang kedua adalah penyebaran angket yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama diberikan tindakan menggunakan STAD. Tahapan yang ketiga adalah penyebaran angket pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
keaktifan siswa dari awal, siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah pedoman penskoran angket pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Angket Skor 5 4 2 1
Kualifikasi Sangat Setuju Sering Jarang Sangat Jarang
Pada lembar angket terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia yaitu SS (Sangat Setuju), S (Sering), J (Jarang), SJ (Sangat Jarang). Penentuan skor pada masing-masing jawaban yaitu skor 5 untuk SS (Sangat Setuju), skor 4 untuk S (Setuju), skor 2 untuk J (Jarang), dan skor 1 untuk SJ (Sangat Jarang). Peneliti sengaja menghilangkan skor 3 karena menurut peneliti angka 3 akan memberikan kesan jawaban netral. Maka peneliti memutuskan untuk menggunakan skor jawaban 1, 2, 4, dan 5. Angket keaktifan belajar yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9. Lembar Angket Keaktifan Belajar Siswa No
Perilaku yang Tampak
1. 2. 3. 4.
Saya membaca materi pelajaran saat di kelas. Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi
Skor SS
S
J
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
kelompok. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran berlangsung. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran. Saya mengerjakan tes dengan bersungguh-sungguh. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok. Saya mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap teman yang mengalami kesulitan. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. Total
Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Sering
J SJ
: Jarang : Sangat Jarang
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Pedoman Acuan Patokan II (PAP) untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen. Berikut adalah tabel Pedoman Acuan Patokan (PAP) menurut Masidjo (1995:157).
Tabel 3.10 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Tingkat Keaktifan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Berdasarkan tabel PAP II di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga kategori tingkat keaktifan belajar. Berikut tabel PAP II yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.11
Tabel 3.11 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai 66 – 100 56 -65 0 – 55
Kategori Keaktifan Belajar Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan tabel 3.11, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari skor 66-100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan tinggi. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 56-65 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 0-55 maka tingkat keaktifan belajar siswa sangat dinyatakan rendah.
3.4.2 Tes (Instrumen Prestasi Belajar) Tes adalah beberapa pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1996:150). Dalam penelitian ini akan menggunakan tes tertulis, maka peneliti menuliskan kisi-kisi soal yang akan digunakan sebagai tes tertulis untuk siswa kelas IV SD N Petinggen sebagai pedoman pembuatan soal evaluasi. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I sebelum validasi dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel .3.12. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Satuan Pendidikan : SD N Petinggen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/I Standar Kompetensi : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 6.1.1 Menjelaskan wujud benda padat, cair, 2, 10, 14, 15, 20, 23, 6 dan gas 6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat benda padat, 3, 4, 5, 11, 13, 17, 18, 19, 12 cair, dan gas 24, 25, 27, 30 6.1.3 Menyebutkan contoh benda padat, cair, 1, 12, 28, 29 4 dan gas 6.1.4 Mengidentifikasi benda sesuai dengan 6, 7, 8, 9,16, 21, 22, 26 8 sifatnya
Soal evaluasi pada siklus I yang belum divalidasi terbagi menjadi empat indikator. Indikator pertama berjumlah 6 butir soal, indikator kedua berjumlah 12 butir soal, indikator ketiga berjumlah 4 butir soal, dan indikator keempat berjumlah 8 butir soal. Jadi total soal pada siklus I yang belum divalidasi adalah 30 soal.
Tabel .3.13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi
Satuan Pendidikan : SD N Petinggen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/I Standar Kompetensi : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair ; padat → gas Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 6.2.1 Menjelaskan terjadinya perubahan 1, 14, 16, 23 4 wujud cair menjadi padat (membeku) 6.2.2 Menjelaskan terjadinya perubahan 2, 3, 5, 11, 12, 15, 19, 20, 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
wujud padat menjadi cair (mencair) 6.2.3 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) 6.2.4 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair (mengembun) 6.2.5 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas (menyublim)
21, 26, 29 4, 10, 13, 17, 18, 22, 24, 27, 28, 30 6, 8, 25 7, 9
10 3 2
Soal evaluasi pada sikus II yang belum divalidasi terbagi menjadi enam indikator. Indikator pertama berjumlah 4 butir soal, indikator kedua berjumlah 11 butir soal, indikator ketiga berjumlah 10 butir soal, indikator keempat berjumlah 3 butir soal, dan indikator kelima berjumlah 2 butir soal. Total dari soal siklus II yang belum divalidasi adalah 30 butir soal. Rincian pemberian skor Siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.14 dibawah ini
Tabel 3.14. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II
No 1
Jenis Soal Pilihan Ganda
Jumlah Soal 30 Jumlah
Skor Maksimal Tiap Nomor 1 Poin
Jumlah Skor Maksimal 30 poin 30 poin
Pemberian skor untuk soal pilihan ganda yang digunakan pada siklus I dan II pada setiap butirnya diberi skor 1, sedangkan soal yang salah mendapat skor 0, sehingga semua butir soal jika dijawab benar semua akan mendapat 30 poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3.5
Teknik Pengujian Instrumen (Validitas dan Reliabilitas)
3.5.1 Validitas Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Surapranata, 2004:50). Maka dari itu suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila sudah dapat mengukur apa yang akan diukur. Menurut Anastasi (dalam Surapranata, 2004:50) validitas adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Sedangkan Gronlund (dalam Surapranata, 2004:50) mengatakan bahwa validitas berkaitan dengan hasil suatu alat ukur, menunjukkan tingkatan, dan bersifat khusus sesuai dengan tujuan pengukuran yang akan dilakukan. Bentuk-bentuk validitas (Surapranata, 2004:50), yaitu: (a) validitas isi (content validity), yaitu suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur, validitas isi sangat tergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes; (b) validitas konstruk (construct validity), yaitu sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Validitas konstruk juga memiliki arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan kontruksi teoritik dimana tes itu dibuat; (c) validitas prediksi (predictive validity), yaitu menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang; (d) validitas konkuren (concurrent validity), yaitu menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Berbeda dengan pendapat Arifin (2009:248)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
validitas instrumen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu validitas permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas konstruk, dan validitas faktor. Maka peneliti memutuskan untuk menggunakan dua validitas dua validitas yaitu validitas isi dan validitas empiris. Berikut adalah penjelasan dari validitas isi dan validitas empiris.
3.5.1.1 Validitas Isi Menurut Arikunto (2012:82) validitas isi adalah tes untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Sejalan dengan Arikunto, Surapranata (2009:51) validitas isi adalah suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas isi ini digunakan untuk menguji perangkat pembelajaran berupa (silabus, RPP, LKS) soal evaluasi, lembar observasi, dan angket. Jika perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar keaktifan belajar yaitu lembar observasi, dan angket dikatakan sangat baik atau sangat sesuai dengan kriteria maka validator memberikan skor 5, apabila baik mendapat skor 4, apabila kurang mendapat skor 2, dan apabila kurang sekali akan mendapat skor 1. Peneliti tidak menggunakan skor 3 karena dianggap skor 3 memberikan kesan jawaban netral. Berikut pedoman penskoran untuk memvalidasi perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar keaktifan belajar yaitu lembar observasi, dan angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3. 15. Pedoman Penskoran Validasi Skor 5 4 2 1
Kualifikasi Sangat Baik Baik Kurang Kurang Sekali
Penelitian ini menggunakan PAP II untuk mengetahui tingkat validasi. Berikut Pedoman Acuan Penskoran (PAP II) menurut Masidjo (1995:157) yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Tabel 3.16. Kriteria Validasi Rentang Nilai 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar observasi, dan angket divalidasi oleh Dosen Universitas Sanata Dharma (bidang IPA), Kepala Sekolah SD N Petinggen, dan Guru kelas IV. Adapun hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar observasi, dan angket dapat dilihat pada tabel 3.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 3.17 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen
Expert Judgement
A. Perangkat pembelajaran 1. Silabus 2. RPP
3. LKS
4. Bahan Ajar
B. Soal Evaluasi
C. Keaktifan Belajar 1. Lembar Observasi 2. Lembar Angket
Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Dosen IPA Kepala Sekolah SD N Petinggen Guru kelas IV A Rata-rata
Total Skor 22 24 22 95 97 92 22 23 21 31 33 31 36 39 33 25 25 22 22 25 22
Nilai Ratarata 88 96 90,6 88 90,4 92,3 90,1 87,6 73,3 76,6 73,3 70 88,5 94,2 90,4 88,5 90 97,5 90 82,5 100 100 96 88 88 100 92 88
Keterangan : Nilai yang diperoleh dari perhitungan total skor dibagi dengan skor maksimal kemudian dikali 100. Berikut adalah skor maksimal dari tiap instrumen pembelajaran pada tabel 3.18
Tabel 3.18 Skor Maksimal Tiap Instrumen Skor maksimal 25 105 30 40 25 25
Instrumen Silabus RPP LKS Soal Evaluasi Keaktifan Belajar (Lembar Observasi) Keaktifan Belajar (Lembar Angket)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Dari perhitungan rata-rata validasi instrumen pembelajaran pada tabel 3.18 yang meliputi perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan LKS), soal evaluasi, lembar keaktifan belajar yaitu lembar observasi dan angket diperoleh rata-rata validasi silabus adalah 90,6 dengan kriteria sangat tinggi, rata-rata yang diperoleh validasi RPP adalah 90,1 dengan kriteria sangat tinggi, rata-rata yang diperoleh validasi LKS adalah 73,3 dengan kriteria tinggi, rata-rata yang diperoleh validasi soal evaluasi adalah 90 dengan kriteria sangat tinggi, rata-rata yang diperoleh validasi keaktifan belajar yaitu lembar observasi adalah 96 dengan kriteria sangat tinggi, dan rata-rata yang diperoleh validasi keaktifan belajar yaitu lembar angket adalah 92 dengan kriteria sangat tinggi. Peneliti melakukan revisi terhadap instrumen pembelajaran berdasarkan saran dari ketiga validator. Maka setelah diperbaiki, semua perangkat pembelajaran, soal evaluasi, keaktifan belajar (lembar observasi, dan angket) ini layak digunakan untuk penelitian. Secara lebih jelas, hasil validasi dapat dilihat pada lampiran lembar validasi.
3.5.1.2 Validitas Empiris Menurut Arifin (2009:249) validitas empiris biasanya menggunakan teknik statistik yaitu analisis korelasi. Validitas instrumen soal dilakukan secara empiris dan diujikan di lapangan yaitu 30 siswa kelas VI SD N Petinggen tahun pelajaran 2013/2014 karena siswa tersebut sudah mempelajari materi saat berada di kelas IV. Berikut adalah tabel data validitas soal siklus I pada tabel 3.19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.19 Validitas Soal Siklus I No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30
Nilai Korelasi (rhitung) -0,233 -0,233 0,445 0,348 0,260 0,248 0,068 0,605 0,555 0 0,100 0,302 0,-167 0,240 0,465 0,264 0,188 0,512 0,377 0,402 0,424 0,603 0,303 0,572 0,594 0,524 0,206 0,678 0,464 0,505
Nilai rtabel (n= 30, taraf sig= 5%) 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan
Kesimpulan
No Soal
r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel
Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid
3 8 9 15 18 19 20 21 22 24 25 26 28 29 30
Hasil uji coba soal dihitung validitasnya menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan SPSS 20. Jika hasil perhitungan yang dihasilkan nilai r hitung > r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sedangkan jika r hitung < r tabel maka instrumen tersebut dianggap tidak valid. Dalam data validitas peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
menggunakan r tabel = 3,61 disesuaikan dengan r tabel Product Moment. Soal yang direvisi disesuaikan dengan indikator yang sesuai dengan penelitian. Pada tabel di atas dapat diketahui soal evaluasi yang valid ada 15 item, item yang tidak valid direvisi agar soal evaluasi berjumlah 20 item.
Tabel 3.20 Validitas Soal Siklus II No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29
Nilai Korelasi (rhitung) 0,733 0,544 0,435 0,241 0,262 0,472 0,510 0,604 0,386 0,169 0,579 0,599 0,560 0,385 0,100 0,297 0,414 0,507 0,647 0,272 0,471 0,627 0,272 0,412 0,470 0,220 0,247 0,425 0,721
Nilai rtabel (n= 30, taraf sig = 5%) 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan
Kesimpulan
No Soal
r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel
Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid
1 2 3 6 7 8 9 11 12 13 14 17 18 19 21 22 24 25 28 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Item 30
0,335
0,361
r hitung < r tabel
Tidak valid
-
Pada siklus II juga terdapat 30 soal pilihan ganda yang akan diujikan kepada siswa kelas V SD N Petinggen. Dari 30 soal yang diujikan, ada 20 soal yang valid. Sehingga peneliti memutuskan tidak merevisi soal 10 soal yang tidak valid dikarenakan 20 butir soal yang valid sudah cukup. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel 3.20 di atas.
3.5.2 Reliabilitas Pengukuran merupakan proses untuk memperoleh skor perorangan sehingga hasil yang diperoleh dari pengukuran benar-benar menggambarkan sejauh mana kemampuan mereka. Menurut Surapranata (2004:86) reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik. Menurut Surapranata (2004:90) reliabilitas memiliki dua keajegan. Keajegan yang pertama adalah keajegan internal, yakni tingkat sejauh mana butir soal itu homogeny baik dari segi tingkat kesukaran maupun bentuk soalnya. Keajegan kedua adalah keajegan eksternal, yaitu tingkat sejauh mana skor dihasilkaan tetap sama sepanjang kemampuan orang yang diukur belum berubah. Adapun kriteria klasifikasi reliabilitas menurut Triton (2006:248) dapat dilihat pada tabel 3.21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 3.21 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi ± 0,81 – ± 1,00 ± 0,61 – ± 0,80 ± 0,41 – ± 0,60 ± 0,21 – ± 0,40 ± 0,00 – ± 0,20
Tingkat Reliabilitas Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel
Reliabilitas pada penelitian ini dihitung menggunakan SPSS 20. Model reliablitas yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Menurut Triton (2006:248) koefisian reliabilitas Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0-1. Jumlah item yang diuji reliabilitas pada siklus 1 berjumlah 15 item soal yang valid. Berikut hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I pada tabel 3.22
Tabel 3.22 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha .816
N of Items 15
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas 15 soal yang valid pada siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,816 menunjukkan kriteria “sangat reliabel”. Sedangkan hasil reliabilitas 20 soal yang valid pada siklus II diperoleh nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,857 menunjukkan kriteria “sangat reliabel”. Berikut hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus II pada tabel 3.23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 3.23 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha .857
3.6
N of Items 20
Teknik Analisis Data Pada analisis data merupakan cara untuk menentukan dalam penyusunan dan
pengolahan data yang sudah dikumpulkan, dan diambil suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti mempunyai tujuan untuk menganalisis ketercapaian tujuan dari penelitian ini.
3.6.1 Perhitungan Keaktifan Belajar Siswa Data keaktifan didapat dari hasil observasi, analisis keaktifan siswa dapat diketahui dengan membandingkan keadaan awal keaktifan dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II. Berikut cara menghitung peningkatan keaktifan.
3.6.1.1 Menghitung keaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan lembar observasi dengan rumus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
3.6.1.2 Menghitung keaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan angket dengan rumus sebagai berikut.
3.6.1.3 Menghitung rata-rata keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut.
3.6.1.4 Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut.
3.6.1.5 Memasukkan hasil akhir keaktifan belajar siswa ke dalam kriteria PAP II. 3.6.1.6 Membandingkan tingkat keaktifan belajar siswa dengan melihat hasil akhir keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
3.6.2 Perhitungan Prestasi Belajar Siswa Data hasil mengenai prestasi belajar diperoleh dari hasil tes yang sudah dilakukan oleh peneliti. Berikut cara perhitungan prestasi belajar siswa.
3.6.2.1 Penskoran Tes soal yang digunakan peneliti menggunakan pilihan ganda, jadi jika jawaban yang dijawab benar akan mendapatkan poin 1 pada tiap soal, tetapi jika jawaban salah maka mandapatkan poin 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
3.6.2.2 Menghitung nilai akhir setiap siswa Menghitung nilai akhir setiap siswa=
3.6.2.3 Menghitung skor rata-rata kelas Menghitung skor rata-rata kelas=
3.6.2.4 Menghitung Persentase ketuntasan belajar siswa Menghitung Persentase ketuntasan belajar siswa=
3.6.2.5 Menghitung tingkat nilai prestasi belajar pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal, kemudian membandingkannya agar dapat mengetahui ada atau tidaknya peningkatan dari siklus I dan siklus II pada prestasi belajar siswa.
3.7
Kriteria Keberhasilan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yang harus dikuasai
siswa kelas IV semester ganjil SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016 adalah 70. Kriteria keberhasilan dikatakan berhasil jika hasil yang dicapai siswa telah mencukupi atau melebihi kritetria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh penliti pada akhir siklus I maupun siklus II. Kriteria keberhasilan yang peneliti buat adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel. 3.24 Kriteria Keberhasilan No Peubah (Variabel) 1.
Keaktifan belajar siswa
2. Prestasi Belajar pada mata pelajaran IPA
Indikator Penelitian Skor rata-rata keaktifan belajar siswa (0-100) Nilai rata-rata siswa Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (70)
54,4 (rendah) 66,3
Target akhir Siklus I 65 (sedang) 70
Target akhir Siklus II 70 (tinggi) 75
33,3%
55%
75%
Kondisi Awal
Siklus dihentikan jika sudah mencapai target akhir siklus II yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV memuat tentang gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian mencakup tahapan-tahapan proses pembelajaran menggunakan metode Student Team Achievement Division (STAD).
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian pada kelas IV SD N Petinggen, peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran dan melakukan wawancara dengan guru kelas. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran di dalam kelas IV SD N Petinggen, peneliti melihat bahwa saat guru menjelaskan materi pelajaran siswa pasif dan masih banyak yang bercerita dengan teman sebangkunya, tidak ada siswa yang aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan oleh guru, dan masih jarang siswa yang mencatat materi yang ditulis di papan tulis atau materi yang penting untuk dicatat. Hasil observasi ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan ibu Candra selaku wali kelas IV yang menyatakan bahwa memang masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru terkecuali jika dibuat berkelompok dan diberikan tugas pada kelompok tersebut.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti maka peneliti melakukan observasi dan menyebar angket keaktifan belajar. Observasi dan penyebaran angket dilakukan peneliti pada tanggal 10 September 2015. Berikut hasil keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen berdasarkan lembar observasi dan angket pada kondisi awal.
Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR
Observasi Skor Hasil 7 100 5 71,4 4 57,1 4 57,1 3 42,9 3 42,9 2 28,6 1 14,3 4 57,1 4 57,1 1 14,3 2 28,6 2 28,6 2 28,6 5 71,4 4 57,1 3 42,9 4 57,1 4 57,1 6 85,7 1 14,3 0 0 4 57,1 3 42,9 3 42,9 4 57,1 0 0 6 85,7
Kategori Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
29
ZS Rata-rata
1
14,3 45,3
Rendah Rendah
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa pada tabel 4.1 memperoleh hasil rata-rata 45,3 dalam kriteria rendah.
Tabel 4.2 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal No
Nama
1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi Skor Hasil 37 49,3 47 62,7 41 54,7 50 66,7 55 68 55 73,3 48 73,3 55 64 35 73,3 44 64 44 73,3 41 46,7 48 58,7 45 58,7 51 54,7 48 64 45 60 51 68 45 60 41 54,7 45 60 45 60 47 62,7 49 65,3 45 60 47 62,7 50 66,7 49 65,3 52 69,3 62,8
Kategori Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa pada tabel 4.2 memperoleh hasil rata-rata 62,8 dalam kriteria sedang.
Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Rata-rata
Kondisi Awal Skor Kategori 74,7 Tinggi 67,0 Tinggi 55,9 Sedang 61,9 Sedang 55,4 Sedang 58,1 Sedang 51,0 Sedang 39,1 Rendah 65,2 Sedang 60,6 Sedang 43,8 Sedang 37,6 Rendah 43,6 Rendah 43,6 Rendah 63,0 Sedang 60,6 Sedang 51,4 Rendah 62,6 Sedang 58,6 Sedang 70,2 Tinggi 37,1 Rendah 30,0 Rendah 59,9 Sedang 54,1 Sedang 51,4 Sedang 59,9 Sedang 33,3 Rendah 75,5 Tinggi 41,8 Rendah 54,0 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kondisi awal siswa kelas IV SD N Petinggen termasuk dalam kategori rendah hal tersebut dibuktikan pada rata-rata hasil keaktifan kondisi awal yang diperoleh yaitu 54,0 dalam kriteria rendah. Selain melakukan observasi dan menyebar angket peneliti juga meminta data prestasi belajar pada ibu Candra Kurniasari selaku guru kelas IV, hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa pada kondisi awal. Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada SK 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya, khususnya KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas, pada kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan harian siswa kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2013/2014. Peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-rata ulangan pada kondisi awal yaitu 66,3. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 33,3 % dan 20 siswa yang belum memenuhi KKM dengan Persentase 66,7 %. KKM pada mata pelajaran IPA adalah 70. Berikut adalah tabel nilai ulangan pada kondisi awal siswa kelas IV SD N Petinggen pada tabel 4.4 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal No
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
RDF AM APR ASNI AFR CGPW DRR EAP EAR FLYA HH IQDR MIK MMF MRP MSA OPW RREA RAK SWP TGK WDR FSC RRPS KO ICS VBT BM RI MFP Jumlah Rata-rata Persentase
60 69 67 67 71 67 70 80 38 60 60 66 66 54 80 66 51 57 41 68 69 86 77 76 84 51 57 70 94 68 1.990 66,3
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 20 33,3
66,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
4.1.2 Siklus I Penelitian ini pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 November 2015 dan 19 November 2015. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah wujud dan sifat-sifat benda.
4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan
yang
dilakukan
peneliti
pada
pertemuan
ini
adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian siklus I. Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang wujud dan sifat benda, menyiapkan silabus beserta komponen yang lengkap di dalamnya, RPP, dan LKS serta media yang digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam materi tersebut sesuai alat-alat yang akan digunakan selama kegiatan belajar yang sudah disusun yaitu percobaan. Perecanaan untuk observasi, peneliti mempersiapkan lembar observasi keaktifan yang dibutuhkan, lembar wawancara guru serta instrumen penilaian dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dengan menyesuaikan RPP dan media serta alat-alat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
sudah dipersiapkan oleh peneliti. Pertemuan pertama siklus I ini, siswa belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division). Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah wujud dan sifat benda. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah memberikan salam dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran, kemudian guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab terkait materi. Selanjutnya guru memberikan sebuah motivasi berupa tepuk “Tepuk Siswa Pintar”. Kegiatan inti guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (masingmasing kelompok berisi 4-5 siswa). Setelah itu siswa diminta mengamati benda-benda di sekitar ruang kelas mereka dan bertanya jawab dengan guru. Guru memberikan penjelasan singkat terkait dengan materi dibantu dengan benda-benda disekitar siswa dan LKS yang dibagikan oleh guru. Tahap berikutnya adalah guru menjelaskan cara penggunaan LKS dan peraturan-peraturan
dalam
bekerja
kelompok,
setelah
itu
guru
mempersiapkan alat-alat serta media yang digunakan untuk percobaan tiap kelompok. Salah satu perwakilan kelompok mengambil undian untuk mendapatkan percobaan sesuai nomor undian yang didapatkan, tiap-tiap kelompok mendapatan undian dan jenis percobaan yang berbeda. Setelah semua kelompok mendapatkan undian dan alat-alat lengkap dengan LKS guru memberikan arahan kembali serta peraturan kelompok yang aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
akan mendapatkan poin yang akan dijumlahkan di akhir pertemuan tiap siklus. Setelah itu siswa dalam kelompok bekerja sesuai perintah guru dan langkah-langkah percobaan yang ada di dalam LKS, guru akan memberikan 1 poin kepada kelompok yang aktif dan yang pertama menyelesaikan percobaan yang tugas yang ada di dalam LKS. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi kelompok, kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, dalam presentasi kelompok guru meminta perwakilan kelompok yang bersedia membacakan hasil presentasinya, dan akan mendapatkan 1 poin untuk individu. Kelompok lain yang tidak presentasi menjadi pengamat dari hasil percobaan kelompok yang mempresentasikan. Kemudian setelah semua kelompok presentasi, guru mengulas kembali sedikit materi tentang percobaan mengenai sifat-sifat benda. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing, guru memberikan beberapa soal kuis yang nantinya kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dari guru akan mendapatkan poin yang akan dijumlahkan di akhir pertemuan kedua, kelompok yang mendapatkan skor (poin) teringgi akan mandapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya guru menarik kesimpulan selama kegiatan pembelajaran, setelah itu guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
b. Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dengan menyesuaikan RPP dan media serta alat-alat yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Pertemuan kedua siklus 1 ini, siswa belajar tentang wujud dan sifat benda. Kegiatan awal yang dilakukan adalah guru memberikan salam dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan kegiatan apersepsi dengan bertanya jawab mengenai materi pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru melakukan kegiatan motivasi dengan melakukan tepuk semangat. Kegiatan inti siswa satu kelas dibagi ke dalam 5 kelompok heterogen, guru menunjukkan beberapa benda (batu, air, dan balon) serta memberikan penjelasan singkat terkait dengan materi. Siswa diminta mencatat materi yang disampaikan guru untuk membantu dalam mengerjakan LKS. Kegiatan selanjutnya guru melakukan tanya jawab singkat terkait dengan materi. Guru membagikan LKS dan membacakan peraturan-peraturan yang harus ditaati saat mengerjakan LKS dalam kelompok, selain itu guru memberikan arahan untuk kelompok yang aktif dan menyelesaikan LKS paling cepat akan mendapatkan 1 poin. Setelah semua siswa siap dalam kelompok siswa bekerjasama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS yang sudah dibagikan. Kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
selanjutnya
adalah
presentasi
kelompok.
Setiap
kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada pertemuan kedua siklus I tidak semua kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusinya karena waktu yang sedikit dengan kegiatan pembelajaran yang masih banyak yang belum terlaksana. Kegiatan akhir pertemuan kedua adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan mempersiapkan diri untuk soal kuis yang akan dibacakan oleh guru. Setiap kelompok yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan cepat dan tepat akan mendapatkan poin. Kegiatan selanjutnya adalah perhitungan poin tiap kelompok, setelah mengetahui kelompok yang mendapatkan skor (poin) tertinggi, guru akan memberikan hadiah yang sudah dipersiapkan peneliti di luar jam pelajaran. Selanjutnya guru menarik kesimpulan pembelajaran, siswa diminta mengerjakan soal tes evaluasi siklus I yaitu 20 soal pilihan ganda yang telah disiapkan untuk mengukur kemampuan siswa (prestasi siswa).
4.1.2.3 Observasi Selama proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peneliti dibantu oleh dua orang teman melakukan kegiatan observasi. Observasi ini berpedoman pada lembar observasi keaktifan yang sudah dipersiapkan. Observasi dilaksanakan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus I, siswa terlihat sangat antusias dalam bekerja kelompok, hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
pengamatan dalam lembar observasi. Proses penelitian pada siklus I menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N Petinggen. Berikut adalah hasil keaktifan belajar siklus I pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I No
Nama
1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi 1 Skor Hasil 5 71,4 6 85,7 5 71,4 5 71,4 4 6 7 5 4 3 6 5 6 7 3 5 6 4 5 5 5 4 5 4 5 6 6 5
57,1 85,7 100 71,4 57,1 42,9 85,7 71,4 85,7 100 42,9 71,4 85,7 57,1 71,4 71,4 71,4 57,1 71,4 57,1 71,4 85,7 85,7 71,4 70,0
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Observasi 2 Skor Hasil 7 100 6 85,7 6 85,7 6 85,7 5 6 5 5 6 4 5 5 4 6 5 6 7 6 6 1 1 4 5 6 4 0 7 6
71,4 85,7 71,4 71,4 85,7 57,1 71,4 71,4 57,1 85,7 71,4 85,7 100 85,7 85,7 14,3 14,3 57,1 71,4 85,7 57,1 0 100 85,7 69,0
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.5 memperoleh hasil rata-rata 70,0 pada pertemuan 1 dan 69,0 pada pertemuan 2 dalam kriteria tinggi.
Tabel 4.6 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I No
Nama
1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi 1 Skor Hasil 63 84 52 69,3 47 62,7 48 64,0 61 55 59 58 38 59 57 62 60 65 32 50 53 45 58 59 34 52 63 67 65 54 58 50
81,3 73,3 78,7 77,3 50,7 78,7 76,0 82,7 80,0 86,7 42,7 66,7 70,7 60,0 77,3 78,7 45,3 69,3 84,0 89,3 86,7 72,0 77,3 66,7 70,1
Kategori Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Observasi 2 Skor Hasil 63 84 54 72 51 68 52 69,3 61 60 65 60 43 60 57 64 60 66 35 59 56 44 58 63 61 57 63 65 66 61 55 61
81,3 80 86,7 80,0 57,3 80,0 76,0 85,3 80,0 88,0 46,7 78,7 74,7 58,7 77,3 84,0 81,3 76,0 84,0 86,7 88,0 81,3 73,3 81,3 74,5
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.6 memperoleh hasil rata-rata 70,1 pada pertemuan 1 dan 74,5 pada pertemuan 2.
Tabel 4.7 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Rata-rata
Kondisi Awal Skor Kategori 74,7 Tinggi 67,0 Tinggi 55,9 Cukup 61,9 Cukup 55,4 Cukup 58,1 Cukup 51,0 Cukup 39,1 Rendah 65,2 Cukup 60,6 Cukup 43,8 Cukup 37,6 Rendah 43,6 Rendah 43,6 Rendah 63,0 Cukup 60,6 Cukup 51,4 Rendah 62,6 Cukup 58,6 Cukup 70,2 Tinggi 37,1 Rendah 30,0 Rendah 59,9 Cukup 54,1 Cukup 51,4 Cukup 59,9 Cukup 33,3 Rendah 75,5 Tinggi 41,8 Rendah 54,0 Rendah
Siklus I Skor Kategori 84,9 Tinggi 78,2 Tinggi 72,0 Tinggi 72,6 Tinggi 0 72,8 Tinggi 81,2 Tinggi 84,2 Tinggi 75,0 Tinggi 62,7 Sedang 64,7 Sedang 77,3 Tinggi 77,7 Tinggi 75,7 Tinggi 90,1 Tinggi 50,9 Rendah 75,6 Tinggi 82,8 Tinggi 65,4 Sedang 78,0 Tinggi 62,1 Sedang 53,1 Sedang 64,9 Sedang 77,7 Tinggi 79.7 Tinggi 75,8 Tinggi 59,8 Sedang 84,1 Tinggi 76,3 Tinggi 70,9 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.7 memperoleh hasil rata-rata 54,0 pada pertemuan 1 dan 70,9 pada pertemuan 2. Selain hasil keaktifan belajar, berikut hasil prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA.
Tabel 4.8 Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I No
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Jumlah
75 80 70 85 S 65 70 85 65 75 75 50 55 65 85 80 80 60 65 60 85 70 65 65 90 75 60 95 55 2.005
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16
√ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Rata-rata Persentase
71,6 57,2%
42,8%
Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu, pada siklus I diperoleh dari hasil nilai pengujian instrumen soal evaluasi siklus I kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan tabel 4.8 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD Petinggen pada siklus I adalah 71,6. Siswa yang nilai ulangan pada siklus I yang memenuhi KKM sebanyak 16 siswa dengan persentase 57,2% dan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 12 siswa dengan persentase 42,8%. KKM mata pelajaran IPA yang sudah ditentukan sekolah adalah 70.
4.1.2.4 Refleksi Proses penelitian siklus I dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA kelas IV SD N Petinggen berjalan lancar. Namun ada beberapa kendala di antaranya ada beberapa anak yang masih berbicara dengan teman kelompoknya dan saat pembagian kelompok ada siswa yang tidak suka dengan teman satu kelompoknya. Selama proses pembelajaran berjalan peneliti mengamati bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan. Pengujian soal evaluasi siklus I dilaksanakan pada pertemuan ke 2 siklus I yaitu pada hari Kamis, 19 November 2015. Hasil prestasi belajar siswa kelas IV A SD N Petinggen pada siklus I dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
pada tabel 4.11. Pelaskanaan kegiatan penelitian pada siklus ini, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sedikit meningkat karena adanya percobaan di dalam kelas dan mempresentasikan setiap hasil diskusinya. Namun masih ada beberapa kelompok yang belum bisa mengikuti pembelajaran dengan aktif dikarenakan tidak cocok dengan teman satu kelompok. Melihat dari kegiatan belajar mengajar siklus satu, masih banyak yang perlu diperhatikan dan diperbaiki, di antaranya adalah: a. Membuat LKS yang lebih menarik dan sekonkret sehingga siswa tertarik untuk mengerjakan dan tidak cepat merasa bosan. b. Siswa masih belum bisa bekerjasama dengan baik dalam mengerjakan tugas kelompok sehingga perlu dorongan yang lebih dari guru. c. Perlu adanya penjelasan yang lebih mudah dipahami oleh siswa dalam pemberian skor (poin), karena masih ada siswa dalam kelompok yang belum memahaminya. d. Lebih memperhatikan dan memperhitungkan waktu selama kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar sesuai yang sudah direncanakan. Prestasi belajar siswa yang diperoleh oleh siswa meningkat dari kondisi awal rata-rata prestasi siswa yang pada awalnya 66,3 ini menjadi 71,6 angka tersebut sudah mencapai atau melebihi KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70, dari 29 jumlah siswa kelas IV masih ada 12 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, hal tersebut dikarenakan kemampuan siswa yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan masih banyak yang tidak serius dalam mengerjakan soal atau mengarang dalam mengisi jawabannya.
4.1.3 Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada tanggal 24 November dan 26 November di kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) disetiap pertemuan.
4.1.3.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses penelitian berlangsung. Persiapan yang dilakukan meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, soal evaluasi dan lembar observasi keaktifan. Peneliti juga mempersiapkan media serta alat-alat percobaan untuk membantu proses kegiatan pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA dengan materi perubahan wujud benda.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 24 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran). Materi yang dibahas pada pertemuan ini yaitu perubahan wujud benda. Kegiatan awal guru mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan tanya jawab mengenai materi terkait kemudian melakukan
motivasi
berupa
tepuk
“Tepuk
Siswa
Pintar”
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti siswa satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen, kemudian guru menjelaskan dengan singkat mengenai materi perubahan wujud benda. Kegiatan selanjutnya guru mendemonstrasikan perubahan wujud menggunakan plastik dan gambar air yang sedang direbus, lalu melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai perubahan wujud yang didemonstrasikan oleh guru. Setelah itu guru membagikan LKS kepada setiap kelompok, dan memberikan arahan serta petunjuk pengisian LKS. Setelah itu guru memberikan arahan kepada siswa untuk mengambil undian untuk percobaan tentang perubahan wujud benda, setiap undian berisikan materi yang berbeda dengan kelompok lain. Salah satu perwakilan kelompok maju mengambil undian dan mengambil media dan alat-alat percobaan yang sudah disediakan oleh peneliti. Setelah itu guru menjelaskan kembali cara penggunaan LKS dan pemberian skor (poin) untuk kelompok yang aktif dan cepat dalam mengerjakan LKS akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
mendapatkan 1 poin. Setelah kegiatan percobaan siswa mengisi LKS sesuai dengan petunjuk dan percobaan yang diperoleh kelompok dengan cara menyimpulkan hasil percobaannya. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan pekerjaannya dan kelompok lain memperhatikannya. Untuk kelompok yang tercepat dan aktif mendapatkan 1 skor (poin) dari guru. Kegiatan akhir pada pertemuan 1 siklus II yaitu guru memberikan beberapa soal kuis untuk diperebutkan tiap-tiap kelompok, bagi kelompok yang menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapatkan 1 skor (poin) dan akan dijumlahkan di akhir pertemuan kedua siklus II. Kegiatan selanjutnya adalah membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari kembali materi perubahan wujud benda yang ada di dalam buku paket. Kemudian siswa dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
b. Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran). Materi yang dibahas pada pertemuan ini yaitu tentang perubahan wujud benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Kegiatan awal dibuat dengan mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan tanya jawab mengenai materi terkait yaitu tentang perubahan wujud benda, kemudian melakukan kegiatan motivasi berupa tepuk “Tepuk Semangat” dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti pada pembelajaran ini dimulai dengan membagi siswa satu kelas ke dalam 5 kelompok secara heterogen. Kemudian guru menunjukkan gambar teko yang digunakan untuk merebus air, selanjutnya guru melakukan tanya jawab mengenai gambar tersebut dan menjelaskan secara sekilas mengenai materi perubahan wujud benda. Selanjutnya guru meminta siswa mendiskusikan secara kelompok tentang materi yang dipelajari pada pertemuan pertama siklus II. Setelah itu guru membagikan LKS yang dibantu oleh peneliti, kemudian siswa diminta mengerjakan LKS secara kelompok, guru mengingatkan kembali pentingnya kerjasama dalam kelompok dan memberikan arahan untuk kelompok yang tercepat dan paling aktif akan mendapatkan 1 skor (poin). Setelah semua kelompok selesai mengerjakan guru memberikan arahan untuk tiap kelompok membahas soal bersama-sama di kelas. Guru memberikan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari. Kegiatan akhir pada pertemuan 2 siklus II yaitu guru memberikan beberapa soal kuis untuk diperebutkan tiap-tiap kelompok, bagi kelompok yang menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapatkan 1 skor (poin),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
kemudian guru dan siswa bersama-sama menghitung skor tertinggi yang diperoleh setiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor (poin) tertinggi dari penjumlahan skor (poin) pertemuan 1 dan 2 akan mendapatkan hadiah, hadiah akan diberikan oleh peneliti pada waktu di luar jam pelajaran. Kemudian guru membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu guru meminta siswa mengerjakan 20 soal evaluasi berupa pilihan ganda yang telah disiapkan untuk mengukur kemampuan siswa (prestasi siswa).
4.1.3.3 Observasi Observasi di kelas selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh dua teman melakukan kegiatan observasi. Observasi ini berpedoman pada lembar observasi yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Observasi dilaksanakan pada pertemuan 1 dan 2 siklus II ini, semua siswa sudah menunjukkan sikap aktif dalam bekerjasama untuk memecahkan soal dalam kelompok, siswa juga dapat berdinamika dengan baik di dalam kelompok, saat melakukan presentasi di depan maupun saat berbagi ilmu di dalam kelompok siswa juga aktif. Hal tersebut juga didukung saat pemberian soal kuis, banyak siswa yang kompak untuk saling membantu dalam kelompok untuk menjawab soal kuis dari guru. Jawaban yang diberikan oleh siswa untuk menjawab soal kuis sudah baik dan bisa terjawab semua, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
menyimpulkan bahwa pemahaman siswa terkait materi siklus II juga meningkat. Hasil keaktifan belajar berdasarkan lembar observasi dan angket dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No
Nama
1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi 1 Skor Hasil 7 100 6 85,7 6 85,7
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi
Observasi 2 Skor Hasil 7 100 6 85,7 7 100
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi
6 6 6 6 7
85,7 85,7 85,7 85,7 100
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
7 7 7 6 6
100 100 100 85,7 85,7
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
5 7 7 5 7 7 7 6 4 6 5 6 7 5 4 7 6
71,4 100 100 71,4 100 100 100 85,7 57,1 85,7 71,4 85,7 100 71,4 57,1 100 85,7 74,4
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 6 6 7 5 5 7 6
100 100 100 100 100 100 100 100 71,4 71,4 85,7 85,7 100 71,4 71,4 100 85,7 79,3
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Berdasarkan angket siklus I pada tabel 4.9 memperoleh hasil rata-rata 74,4 pada pertemuan 1 dan 79,3 pada pertemuan 2.
Tabel 4.10 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No
Nama
1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi 1 Skor Hasil 58 77,3 61 81,3 61 81,3
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi
Observasi 2 Skor hasil 63 84 57 76 67 89,3
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi
56 60 52 48 51
74,7 80 69,3 64 68
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
60 60 66 63 70
80 80 88 84 93,3
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
60 58 59 56 55 60 55 56 59 60 58 56 67 61 61 66 52
80 77,3 78,7 74,7 73,3 80 73,3 74,7 78,7 80 77,3 74,7 89,3 81,3 81,3 88 69,3 66,5
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
56 57 56 61 63 65 67 67 64 58 62 66 57 66 65 64 62
74,7 76 74,7 81,3 84 86,7 889 89,3 85,3 77,3 82,7 88 76 88 86,7 85,3 82,7 83,3
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.10 memperoleh hasil rata-rata 66,5 pada pertemuan 1 dan 83,3 pada pertemuan 2.
Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Rata-rata
Kondisi Awal Skor Kategori 84,9 Tinggi 78,2 Tinggi 72,0 Tinggi 72,6 Tinggi 0 72,8 Tinggi 81,2 Tinggi 84,2 Tinggi 75,0 Tinggi 62,7 Cukup 64,7 Cukup 77,3 Tinggi 77,7 Tinggi 75,7 Tinggi 90,1 Tinggi 50,9 Rendah 75,6 Tinggi 82,8 Tinggi 65,4 Cukup 78,0 Tinggi 62,1 Cukup 53,1 Cukup 64,9 Cukup 77,7 Tinggi 79.7 Tinggi 75,8 Tinggi 59,8 Cukup 84,1 Tinggi 76,3 Tinggi 70,9 Tinggi
Siklus II Skor Kategori 90,3 Tinggi 82,2 Tinggi 89,1 Tinggi 0 0 85,1 Tinggi 86,4 Tinggi 85,8 Tinggi 79,9 Tinggi 86,8 Tinggi 0 0 81,5 Tinggi 88,3 Tinggi 88,3 Tinggi 81,9 Rendah 89,3 Tinggi 91,7 Tinggi 90,7 Tinggi 87,4 Tinggi 73,1 Tinggi 78,6 Tinggi 79,3 Tinggi 83,5 Tinggi 91,3 Tinggi 78,0 Tinggi 74,1 Tinggi 93,3 Tinggi 80,9 Tinggi 73,0 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen dengan kategori tinggi, hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil rata-rata keaktifan belajar pada siklus II adalah 73,0 Selain keaktifan belajar peneliti juga mengujikan kembali soal evaluasi di kelas IV untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
Tabel 4.12 Prestasi Belajar Siswa Siklus II No
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN
95 75 90 S S 70 80 90 85 65 S S 65 90 90 75 90 95 90 70 90 75 65 80 90 90 75
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
28 29
SAR ZS Jumlah Rata-rata Persentase
95 70 2.045 81.8
√ √ 22
3
88%
12%
Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas, pada siklus II diperoleh dari hasil nilai pengujian instrumen soal evaluasi siklus II kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016. Pengujian soal evaluasi siklus II dilaksanakan pada pertemuan ke 2 siklus I yaitu pada hari Kamis, 26 November 2015. Berdasarkan tabel 4.12 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD Petinggen pada siklus II adalah 81,8. Siswa yang nilai ulangan pada siklus II yang memenuhi KKM sebanyak 22 siswa dengan persentase 88% dan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 3 siswa dengan persentase 12%. KKM mata pelajaran IPA yang sudah ditentukan sekolah adalah 70.
4.1.3.4 Refleksi Pelaksanaan kegiatan penelitian pada Siklus II ini, keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan siklus I. Setiap siswa sudah menunjukkan kerjasama yang bagus dalam kelompok, siswa dalam satu kelompok tidak mengandalkan siswa yang paling pintar untuk menjawab soal yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Berdasarkan kegiatan belajar mengajar juga masih ada hal yang diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, di antaranya adalah: a. Siswa harus dibimbing ketika bekerja dalam kelompok agar dapat berjalan dengan lancar. b. Memperhitungkan waktu dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana. Prestasi belajar yang diperoleh siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata prestasi siswa pada siklus I 71,6 kini menjadi 81,8, angka tersebut sudah memenuhi bahkan melebihi target KKM yang sudah ditentukan oleh peneliti dan guru yaitu 70. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM juga berkurang, yaitu dari 29 siswa kelas IV yang pada siklus I ada 12 siswa nilai yang belum mencapat target KKM, kini pada siklus II berkurang menjadi 3 siswa. Berdasarkan peningkatan yang dialami oleh siswa pada siklus II sangat baik antara keaktifan dan prestasi, maka peneliti beserta guru memutuskan tidak melanjutkan ke siklus selanjutnya.
4.2
Pembahasan Berdasarkan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV SD N Petinggen
diperoleh data hasil penelitian tentang keaktifan dan prestasi belajar. Data keaktifan diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran angket selama pembelajaran berlangsung. Prestasi belajar kondisi awal siswa diperoleh dari dari 2 tahun sebelumnya pada SK dan KD yang sama, dan data prestasi diperoleh dari hasil tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
evaluasi pada akhir setiap siklus I dan II. Selanjutnya dalam penelitian ini akan membahas tentang perbandingan keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran, prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Perbandingan tersebut berdasarkan hasil setelah mendapat perlakuan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan siklus II.
4.2.1 Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD di kelas IV SD N Petinggen dilakukan untuk memaksimalkan kondisi belajar agar dapat mencapai tujuan belajar hal tersebut sesuai pendapat Johnson & Johnson dan Sutton (dalam Trianto 2013:60) bahwa belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Sejalan dengan pendapat Slavin (dalam Rusman, 2011:214) memaparkan bahwa gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipilih untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, dengan pertimbangan bahwa model pembelajaran ini mempunyai kekhasan khusus dalam kelompok heterogen yang dapat memaksimalkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Sumantri (2002:35) bahwa siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok serta aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk meningkatkan keberhasilan kelompok.
4.2.1.1 Penyajian Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu guru melakukan kegiatan apersepsi untuk menggali pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari dan melakukan motivasi yaitu bernyanyi. Sesuai dengan pendapat Rusman (2011:215) bahwa guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
4.2.1.2 Pembagian Kelompok Guru membagi siswa kedalam lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5–6 siswa, kelompok dibagi secara heterogen yaitu berbeda tingkat prestasi belajar dan jenis kelamin agar siswa dapat bekerjasama saling membantu untuk memecahkan masalah. Sesuai dengan pendapat Rusman (2011:215) mengenai langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam presentasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa tau etnik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
4.2.1.3 Penyajian Materi Guru menyajikan materi dengan bertanya jawab mengenai benda-benda di sekitar siswa dan mengamati benda yang sudah disediakan peneliti. Guru juga meminta siswa membaca pada buku LKS yang sudah tersedia dan berdiskusi sejenak untuk memahami materi. Sesuai dengan pendapat Trianto (2013:70) bahwa guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.
4.2.1.4 Kegiatan Kelompok Peneliti merancang kegiatan belajar yang melibatkan seluruh siswa dalam kelompok, peneliti merancang kegiatan menggunakan percobaaan sesuai materi pada pertemuan pertama setiap siklus. Tujuan dari kegiatan ini agar seluruh siswa dapat bekerjasama saling membantu untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Kegiatan yang dirancang selain percobaan adalah berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dalam kelompok, membuat kesimpulan percobaan dan menjawab soal di dalam LKS. Sejalan
dengan
pendapat
Trianto
(2013:70)
bahwa
bekerjasama
dapat
memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
4.2.1.5 Kuis Kuis dilakukan guru setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Guru memberikan soal kuis secara lisan dan setiap siswa dalam kelompok diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
kesempatan menjawab dengan mengangkat tangannya. Untuk setiap siswa yang dapat menjawab pertama kali diberikan 1 poin untuk nilai kelompok. Pemberian poin dalam kelompok berguna untuk memberikan semangat kepada siswa agar mau belajar lebih giat. Selain itu kuis ini dilakukan agar siswa belajar bertanggung jawab kepada diri sendiri dan kelompok. Sejalan dengan pendapat Rusman (2011:215) bahwa guru melakukan evaluasi hasil belajar menggunakan soal kuis tentang materi yang dipelajari untuk menjamin siswa bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami materi.
4.2.1.6 Pemberian Penghargaan Kelompok Pemberian penghargaan tiap kelompok dilakukan setelah guru dan siswa menghitung perolehan poin tiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan poin paling banyak diberi penghargaan berupa hadiah alat tulis yang diberikan setelah jam pelajaran selesai. Sesuai dengan pendapat Rusman (2011:215) bahwa pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan menghitung dan memberikan hadiah atau skor kelompok. Penghargaan kelompok ini dilakukan agar siswa lebih bersemangat untuk belajar dengan giat.
4.2.2 Peningkatan keaktifan belajar siswa kodisi awal siklus I, dan siklus II. Berdasarkan pendapat Winkel (dalam Susanto, 2013:4) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan,
dan
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Sejalan dengan Yamin (2007:2) belajar aktif adalah siswa perlu terlibat dan berpartisipasi secara spontan. Siswa perlu terlibat aktif dalam pembelajaran agar dapat menemukan pengetahuannya sendiri dan belajar untuk tidak ketergantungan dengan orang lain. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran tipe STAD dapat dilihat dari tujuh indikator keaktifan menurut Sudjana (2009:61) dan Mc. Keachie (dalam Yamin, 2007:77) antara lain: (1) mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru; (2) bekerjasama dalam kelompok; (3) bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi; (4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan; (5) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru; (6) melatih diri memecahkan
soal
atau
mengerjakan
soal
di
LKS;
dan
(7)
mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. Penelitian keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan masingmasing terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari selasa 17 November 2015 dan 19 November 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015 dan 26 November 2015. Keaktifan belajar siswa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan enam langkah, menurut Rusman (2011:215) langkah-langkah model kooperatif tipe STAD yang digunakan yaitu penyampaian tujuan, pembelajaran kelompok, penyajian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan prestasi tim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Keenam aktivitas itu dapat dilihat dari tujuh indikator keaktifan belajar yaitu: 1) mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru; 2) bekerjasama dalam kelompok; 3) bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi; 4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan; 5) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru; 6) melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS; dan 7) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. Berdasarkan hasil observasi dan angket, peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Skor Observasi dan Angket Keaktifan Belajar Siswa No.
Nama
Kondisi Awal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM
74.7 67.0 55.9 61.9 55,4 58.1 51.0 39.1 65.2 60.6 43.8 37.6 43.6 43.6 63.0 60.6 51.4 62.6 58.6 70.2
Target siklus I
65
Siklus I 84.9 78.2 72.0 72.6 0 72.8 81.2 84.2 75.0 62.7 64.7 77.3 77.7 75.7 90.1 50.9 75.6 82.8 65.4 78.0
Target siklus II
70
Siklus II 90.3 82.2 89.1 0.0 0.0 85.1 86.4 85.8 79.9 86.8 0.0 0.0 81.5 88.3 88.3 81.9 89.3 91.7 90.7 87.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
21 22 23 24 25 26 27 28 29
RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Rata-rata
37.1 30.0 59.9 54.1 51.4 59.9 33.3 75.5 41.8 54,0
62.1 53.1 64.9 77.7 79.7 75.8 59.8 84.1 76.3 70,9
73.1 78.6 79.3 83.5 91.3 78.0 74.1 93.3 80.9 73,0
Berdasarkan tabel 4.13 tentang perhitungan observasi dan angket keaktifan belajar siswa menunjukkan bahwa keaktifan belajar kondisi awal 54,0 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 70,9 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 73,0. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini diperkuat oleh pendapat Slavin (dalam Rusman, 2011:214) memaparkan bahwa gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Pendapat Slavin terbukti dengan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal rendah hingga meningkat pada siklus I dan siklus II. Data peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini.
Tabel 4.14 Tabel Peningkatan Keaktifan Belajar Variabel
Indikator penelitian
Keaktifan Belajar
Skor keaktifan belajar (0-100)
Kondisi Awal 54,4 (Rendah)
Siklus I Siklus 2 Target Capaian Target Capaian 65
70,9 (Tinggi)
70
73,0 (Tinggi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Berdasarkan tabel 4.14 tentang peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan keaktifan dari kondisi awal sebesar 54,4 mengalami kenaikan pada siklus I menjadi 70,9 dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 73,0. Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen dari kondisi awal sampai siklus II.
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar
Berdasarkan
gambar 4.1 mengenai peningkatan keaktifan belajar, dapat
dilihat bahwa pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II sudah melebihi target yang ditentukan oleh peneliti. Maka peneliti dapat menyimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD N Petinggen dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal yaitu 54,4 dengan kriteria rendah mampu meningkat pada siklus I yaitu 72,7 dalam kriteria tinggi dan meningkat pesat pada siklus II menjadi 84,5 dalam kriteria tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Peningkatan hasil keaktifan belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.7. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa keaktifan belajar siswa meningkat selama proses pembelajaran, sebanyak 21 siswa dikategorikan mendapat skor tinggi, 7 siswa dalam kategori sedang dan 1 siswa dalam kategori rendah dari jumlah keseluruhan siswa 29 orang. Hal itu juga dilihat dari hasil rata-rata keaktifan belajar siswa pada kondisi awal yaitu 54,0 menjadi 70,9. Hal tersebut menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa meningkat dan sudah melampaui target akhir siklus I adalah 65. Ketercapaian target akhir siklus I di mana siswa turut dalam melaksanakan tugas belajarnya bersama kelompok selama proses pembelajaran dan mendengarkan guru saat memberikan instruksi. Selain itu siswa juga terlihat mencatat dan berlatih mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Dimyati (2006:45) dalam penjelasannya bahwa keaktifan itu beragam, mulai dari fisik dan psikis, dalam kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih, keterampilanketerampilan, dan sebagainya.
4.1.2 Peningkatan Prestasi belajar siswa kodisi awal, siklus I, dan siklus II. Prestasi belajar siswa digunakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa pada materi yang telah dipelajari siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mulyasa (2014:189) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh setelah menepuh kegiatan belajar. Pada penelitian ini, prestasi belajar siswa dilihat dari hasil nilai evaluasi yang diberikan pada setiap akhir siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Pada pertemuan I siklus II, siswa mengerjakan LKS dengan kelompok dan melakukan kegiatan percobaan, setelah itu menjawab kuis dari guru untuk pengumpulan poin kelompok. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan kuis dari guru akan mendapatkan satu buah bintang yang akan menjadi poin kelompok. Pada pertemuan kedua siklus I, siswa juga belajar dalam kelompok yang sama. Materi yang dibahas adalah sifat wujud benda. Siswa diminta mengerjakan LKS dan beberapa soal dalam kelompok, setelah itu mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Evaluasi dilakukan pada akhir setiap siklus dan akhir pertemuan kedua. Soal yang dibuat disesuaikan dengan indikator yang ada di dalam RPP mengenai sifat wujud benda. Peningkatan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah dilaksanakan di kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 2015/2016. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk penelitian adalah soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda diuji coba dan diisi oleh siswa pada pertemuan kedua siklus I dan II yaitu pada hari Kamis, 19 November 2015 dan hari Kamis, 26 November 2015. Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat dari hasil uji coba soal pilihan ganda dan Persentase ketuntasan KKM yang telah ditentukan oleh SD N Petinggen yaitu 70. Sehingga siswa yang mendapatkan nilai mencapai atau melebihi KKM yang sudah ditentukan dapat dinyatakan tuntas. Rangkuman nilai diperoleh dari data prestasi belajar siswa kondisi awal pada tabel 4.4 dan siklus I pada tabel 4.8. Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
yang didapat oleh siswa adalah 95, sedangkan nilai terendahnya 50, dan nilai rataratanya adalah 71,6. Sedangkan sebelum diberi tindakan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh data awal nilai tertinggi 94, nilai terendah 38, dan nilai rata-ratanya adalah 66,3. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata nilai dari kondisi awal ke siklus I setelah menerapan model kooperatif tipe STAD. Hal tersebut didukung dengan pendapat Susanto (2002:35) mengenai keunggulan pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa siswa aktif berperan sebagai tutor teman sebaya untuk meningkatkan keberhasilan kelompok. Berikut adalah hasil rata-rata prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga siklus II dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15 Pengingkatan Prestasi Belajar Variabel Prestasi Belajar
Indikator Penelitian Nilai rata-rata siswa Persentase ketuntasan KKM (70)
Kondisi Awal 66,3 33,3%
Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian 70 71,6 75 81,8 55%
57,2%
75%
88%
Berdasarkan tabel 4.15 tentang peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat hasil rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 66,3 dengan persentase ketuntasan sebesar 33,3%. Setelah diberi tindakan mengalami peningkatan pada siklus I yaitu 71,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 57,2%. Hasil siklus I mengalami peningkatan kembali pada siklus II. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
pada siklus II yaitu 81,8 dengan persentase ketuntasan sebesar 88%. Dapat disimpulkan bahwa dari tabel 4.15 terjadi peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. Berikut gambar diagram batang untuk memperjelas hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen.
Gambar 4.2 Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Berdasarkan gambar 4.2 tentang peningkatan prestasi belajar dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal ke siklus I ke siklus II. Pelaksanaan siklus I dan siklus II sudah mencapai target bahkan melebihi target yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sejalan dengan penelitian Tumiyatun (2013), Seno (2011), dan Hidayati (2010) bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD N Petinggen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
BAB V PENUTUP
Pada bab V ini peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1 Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi sifat dan perubahan wujud benda siswa kelas IV di SD N Petinggen ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: 1) penyampaian tujuan; 2) pembagian kelompok; 3) penyampaian materi; 4) kegiatan dalam kelompok; 5) kuis; dan 6) penghargaan prestasi. 5.1.2 Penerapan model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda melalui model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor keaktifan belajar dari skor kondisi awal 54,4 (rendah) menjadi 70,9 pada siklus I dan menjadi 73,0 (tinggi) pada siklus II. 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
5.1.3 Penerapan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petinggen pada mata pelajaran IPA tentang sifat dan perubahan wujud benda. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai ulangan dari kondisi awal 66,3 dengan ketuntasan belajar 33,3% pada siklus I menjadi 71,6 dengan ketuntasan belajar 57,2% dan pada siklus II 81,8 dengan ketuntasan belajar 88%.
5.2
Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini masih terdapat satu keterbatasan yang dialami peneliti. Keterbatasan yang dialami peneliti adalah:
5.1.3 Waktu yang kurang karena terbuang untuk mengkondisikan siswa pada awal pembelajaran.
5.3
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat satu saran yang dapat dilakukan sebagai pertimbangan kemajuan belajar di SD N Petinggen adalah:
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
5.3.1 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengalokasikan waktu dengan baik, sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dan tidak ada waktu yang terbuang untuk mengkondisikan siswa terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
DAFTAR REFERENSI Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara. Arikunto, S. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arikunto,S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetansi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. GBPP. (1994). Kurikulum Pendidikan Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hamalik, O. (2007). Proses Belajar Mengajar. Badung: PT. Bumi Aksara. Hidayati. (2010). Upaya Meningkatkan Pembelajaran IPA siswa kelas IV MI Darul Ulum Gondangwetan dengan Model Kooperatif Tipe STAD. S1 Program Studi PGSD. Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pekanbaru: Pustaka Pelajar. Kamus, T. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sebagai
Kusumah, W. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, M.( 2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Nurasma. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Rajawali Pers. Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Rajawali Pers. Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Seno. (2011). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD bagi siswa kelas IV SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati pada Semester I tahun pelajaran 2011/2012. Universitas Kristen Satya Wacana Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sumantri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Maulana. Surapranata, S. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Yuma Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma. Pustaka. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Susanto, A. (2012). Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana. Triton. (2006). SPSS 13.0: Terapan Riset Statistik Parametik: Yogyakarta. Andi. Tumiyatun. (2013). Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar. Karanganyar: Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gunung Persada Press Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
LAMPIRAN 1 SURAT PERIJINAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
LAMPIRAN 3 VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
LAMPIRAN 4 HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN SOAL SIKLUS I DAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Correlations item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
item8
item9
item10
item11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item23 -.102 .590 30 -.102 .590 30 -.256 .172 30 .035 .853 30 .304 .102 30 .071 .710 30 .015 .935 30 .015 .935 30 -.079 .679 30 .b . 30 .129 .498 30
item24 -.112 .556 30 -.112 .556 30 .167 .378 30 .067 .723 30 .154 .415 30 .010 .956 30 -.015 .938 30 .207 .272 30 .151 .426 30 .b . 30 -.123 .517 30
item25 -.141 .456 30 -.141 .456 30 .282 .131 30 .340 .066 30 .256 .172 30 -.005 .980 30 -.095 .618 30 .515** .004 30 .346 .061 30 .b . 30 -.085 .656 30
item26 -.050 .795 30 -.050 .795 30 .351 .057 30 .120 .529 30 .147 .437 30 .074 .698 30 -.105 .581 30 .681** .000 30 .267 .153 30 .b . 30 -.055 .775 30
item27 .186 .326 30 .186 .326 30 .208 .271 30 -.089 .638 30 -.079 .679 30 -.069 .716 30 -.196 .299 30 .196 .299 30 -.067 .726 30 .b . 30 .000 1.000 30
item28 -.102 .590 30 -.102 .590 30 .725** .000 30 .247 .189 30 -.068 .720 30 .071 .710 30 -.216 .251 30 .479** .007 30 .394* .031 30 .b . 30 -.032 .866 30
item29 -.112 .556 30 -.112 .556 30 .167 .378 30 .270 .150 30 * -.380 .038 30 .010 .956 30 -.015 .938 30 .429* .018 30 .302 .105 30 .b . 30 .031 .872 30
item30 -.227 .227 30 -.227 .227 30 .056 .767 30 .183 .334 30 .032 .866 30 .198 .295 30 -.080 .674 30 .320 .084 30 .136 .473 30 .b . 30 -.111 .559 30
total -.233 .216 30 -.233 .216 30 .445* .014 30 .348 .060 30 .260 .165 30 .248 .186 30 .068 .719 30 .605** .000 30 .555** .001 30 .b . 30 .100 .598 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
item12
item13
item14
item15
item16
item17
item18
item19
item20
item21
item22
item23
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.015 .935 30 .079 .679 30 -.129 .498 30 .247 .188 30 .056 .770 30 -.015 .935 30 .247 .188 30 .093 .626 30 .032 .866 30 .164 .385 30 .441* .015 30 1
.207 .272 30 -.264 .159 30 .277 .138 30 .207 .272 30 .267 .155 30 .237 .208 30 .650** .000 30 .302 .104 30 .123 .517 30 .071 .709 30 .380* .038 30 * .380 .038
.312 .093 30 -.311 .094 30 .508** .004 30 .312 .093 30 .245 .193 30 .095 .618 30 .109 .568 30 .148 .434 30 .226 .230 30 .247 .189 30 .398* .029 30 -.093 .626
.288 .122 30 .134 .481 30 .055 .775 30 -.105 .581 30 .189 .317 30 .105 .581 30 .288 .122 30 -.074 .698 30 .055 .775 30 .234 .214 30 .169 .373 30 .169 .373
-.196 .299 30 .167 .379 30 -.136 .473 30 .000 1.000 30 .141 .456 30 .196 .299 30 .000 1.000 30 .208 .271 30 .136 .473 30 -.202 .285 30 -.079 .679 30 -.079 .679
.247 .188 30 -.315 .090 30 .193 .307 30 .015 .935 30 * .390 .033 30 .216 .251 30 .247 .188 30 .093 .626 30 .193 .307 30 .482** .007 30 .255 .174 30 -.118 .535
-.015 .938 30 -.075 .692 30 -.031 .872 30 .429* .018 30 -.053 .780 30 .015 .938 30 .207 .272 30 -.167 .378 30 .123 .517 30 .527** .003 30 .380* .038 30 .202 .284
-.080 .674 30 .102 .591 30 -.028 .884 30 .320 .084 30 .144 .447 30 .280 .134 30 .120 .527 30 .085 .656 30 .389* .034 30 .247 .188 30 .129 .498 30 .290 .121
.302 .105 30 -.167 .379 30 .240 .202 30 .465** .010 30 .264 .159 30 .188 .319 30 .512** .004 30 .377* .040 30 .402* .028 30 .424* .020 30 .603** .000 30 .303 .104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
item24
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 .380* .038 30 -.093 .626 30 .169 .373 30 -.079 .679 30 -.118 .535 30 .202 .284 30 .290 .121 30 .303
item25
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item26
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item27
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item28
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item29
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item30
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 1
30 .167 .378 30 1
30 .141 .457 30 .351 .057 30 1
30 .302 .105 30 -.069 .716 30 .000 1.000 30 1
30 .167 .378 30 .141 .457 30 .302 .105 30 * .380 .038 30 .148 .436 30 .185 .329 30 .572**
30 .351 .057 30 -.069 .716 30 * .398 .029 30 .167 .378 30 .198 .295 30 .594**
30 .000 1.000 30 ** .484 .007 30 .443* .014 30 .218 .247 30 .524**
.104
.001
.001
.003
.274
N 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30
30
30
30
30 .236 .208 30 .000 1.000 30 .136 .473 30 .206
30 .380* .038 30 .398* .029 30 ** .484 .007 30 .236 .208 30 1 30 .380* .038 30 .290 .121 30 .678**
30 .148 .436 30 .167 .378 30 * .443 .014 30 .000 1.000 30 * .380 .038 30 1
30 .185 .329 30 .198 .295 30 .218 .247 30 .136 .473 30 .290 .121 30 .339 .067 30 1
30 .339 .067 30 .464**
30 .505**
.000
.010
.004
30
30
30
30 .572** .001 30 .594** .001 30 ** .524 .003 30 .206 .274 30 ** .678 .000 30 .464** .010 30 .505** .004 30 1 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .816
N of Items 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Correlations item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
item8
item9
item10
item11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item23 .218 .247 30 .024 .899 30 .155 .414 30 -.175 .355 30 -.017 .928 30 .321 .084 30 .098 .608 30 .099 .604 30 .098 .608 30 -.230 .221 30 ** .467 .009 30
item24 .294 .115 30 .196 .299 30 .247 .188 30 -.105 .581 30 .015 .935 30 -.223 .237 30 .088 .645 30 .207 .272 30 .088 .645 30 .429* .018 30 .170 .368 30
item25 .208 .271 30 .023 .904 30 .420* .021 30 -.074 .698 30 .093 .626 30 .259 .167 30 .155 .414 30 .146 .441 30 -.031 .871 30 -.167 .378 30 * .397 .030 30
item26 -.033 .861 30 .089 .640 30 .042 .825 30 -.286 .126 30 -.116 .542 30 .196 .298 30 .239 .203 30 -.040 .833 30 -.120 .529 30 .111 .560 30 .330 .075 30
item27 .118 .534 30 -.184 .331 30 .255 .174 30 .169 .373 30 -.118 .535 30 .200 .289 30 -.035 .853 30 .024 .901 30 .176 .352 30 .024 .901 30 .200 .289 30
item28 -.068 .721 30 .181 .337 30 .032 .866 30 .327 .077 30 .193 .307 30 .355 .055 30 .000 1.000 30 .123 .517 30 .000 1.000 30 -.031 .872 30 .355 .055 30
item29 .667** .000 30 .630** .000 30 .342 .065 30 .356 .053 30 .079 .679 30 .089 .640 30 .149 .432 30 .553** .002 30 .447* .013 30 .302 .105 30 .312 .093 30
item30 .375* .041 30 .111 .559 30 .118 .534 30 -.134 .481 30 .118 .534 30 .134 .481 30 .447* .013 30 .264 .159 30 .000 1.000 30 -.113 .552 30 .134 .481 30
total .733** .000 30 .544** .002 30 .435* .016 30 .241 .199 30 .262 .161 30 ** .472 .008 30 .510** .004 30 .604** .000 30 .386* .035 30 .169 .372 30 ** .579 .001 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
item12
item13
item14
item15
item16
item17
item18
item19
item20
item21
item22
item23
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.293 .116 30 -.175 .355 30 .208 .270 30 -.257 .171 30 .293 .116 30 .015 .939 30 -.175 .355 30 -.043 .822 30 -.309 .097 30 -.257 .171 30 .171 .366 30 1
**
.614 .000 30 .288 .122 30 .080 .674 30 .423* .020 30 -.175 .354 30 .053 .782 30 .288 .122 30 .135 .478 30 .347 .061 30 .423* .020 30 .423* .020 30 -.043 .822
.340 .066 30 .203 .281 30 .056 .767 30 -.109 .568 30 .155 .414 30 .107 .574 30 .203 .281 30 .095 .618 30 .245 .193 30 .095 .618 30 -.109 .568 30 .347 .060
-.120 .529 30 .250 .183 30 .082 .667 30 -.223 .237 30 .239 .203 30 .144 .448 30 -.018 .925 30 .170 .368 30 .094 .619 30 -.223 .237 30 -.026 .891 30 .321 .084
-.035 .853 30 .169 .373 30 .032 .866 30 -.216 .251 30 -.035 .853 30 .154 .417 30 .169 .373 30 .015 .935 30 .111 .558 30 -.216 .251 30 .247 .188 30 .155 .414
.000 1.000 30 .055 .775 30 .167 .379 30 .080 .674 30 ** .548 .002 30 -.302 .105 30 .327 .077 30 .080 .674 30 .144 .447 30 .480** .007 30 .280 .134 30 .059 .755
*
.447 .013 30 .356 .053 30 .408* .025 30 .196 .299 30 .149 .432 30 .381* .038 30 .356 .053 30 .523** .003 30 .000 1.000 30 .523** .003 30 .850** .000 30 .024 .899
*
.447 .013 30 .200 .288 30 -.068 .721 30 .049 .797 30 -.224 .235 30 .067 .724 30 .200 .288 30 .294 .115 30 .000 1.000 30 .294 .115 30 .049 .797 30 .036 .849
**
.599 .000 30 .560** .001 30 .385* .036 30 .100 .598 30 .297 .111 30 .414* .023 30 .507** .004 30 .647** .000 30 .272 .146 30 .471** .009 30 .627** .000 30 .272 .146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
item24
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item25
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item26
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item27
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item28
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item29
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
item30
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 -.043 .822 30 .347 .060 30 .321 .084 30 .155 .414 30 .059 .755 30 .024 .899 30 .036 .849 30 .272
30 .095 .618 30 -.223 .237 30 .015 .935 30 .080 .674 30 .523** .003 30 .049 .797 30 .412*
30 .259 .167 30 .256 .172 30 .339 .067 30 .023 .904 30 .380* .038 30 .470**
.146
.024
30
30
N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30 1
30 .095 .618 30 1
30 -.223 .237 30 .259 .167 30 1
30 .015 .935 30 .256 .172 30 .042 .825 30 1
30 .080 .674 30 .339 .067 30 .082 .667 30 .193 .307 30 1
30 .523** .003 30 .023 .904 30 -.134 .481 30 .079 .679 30 .181 .337 30 1
30 .049 .797 30 .380* .038 30 -.033 .861 30 -.079 .679 30 .102 .591 30 .111 .559 30 1
30 .042 .825 30 .082 .667 30 -.134 .481 30 -.033 .861 30 .220
30 .193 .307 30 .079 .679 30 -.079 .679 30 .247
30 .181 .337 30 .102 .591 30 .425*
.009
.243
.189
.019
.000
.070
30
30
30
30
30
30
30 .111 .559 30 .721**
30 .335
30 .412* .024 30 .470** .009 30 .220 .243 30 .247 .189 30 * .425 .019 30 .721** .000 30 .335 .070 30 1 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .857
N of Items 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
LAMPIRAN 5 PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I (Silabus, RPP, dan LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
SILABUS Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: IV / 1
Standar Kompetensi : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK/PEM BELAJARAN
6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
Sifat dan wujud benda,
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN
SIKLUS 1 6.1.1 Menjelaskan Lembar Melakukan pembagian kelompok wujud benda (padat, Pengamatan cair, dan gas 5 kelompok Tes lisan heterogen. - Soal Kuis Mengamati bendabenda yang ada di 6.1.2 Menjelaskan sekitar kelas. sifat-sifat benda Menyebutkan nama padat, cair dan gas benda-benda tersebut. Menampilkan benda6.1.3 Menyebutkan benda (padat, cair, contoh benda padat, dan gas) cair, dan gas Melakukan tanya jawab tentang bendabenda yang
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)
Sumber : Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahua n Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta:Pusa t Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
ditampilkan guru Membagikan undian yang berupa nomor untuk melakukan percobaan Membagikan LKS dan menjelaskan petunjuk penggunaan LKS sesuai nomor undian. Mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan Melakukan percobaan sesuai petunjuk Mengerjakan LKS sesuai petunjuk guru. Mempresentasikan pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Melakukan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari Melakukan bertanya tentang materi yang
6.1.4 Mengidentifikasi benda sesuai dengan sifatnya
Haryanto. 2004. Sains untuk SekolahDas ar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
Sifat dan wujud benda
belum dipahami Membacakan soal kuis (untuk nilai kelompok). mendapat 1 poin Menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok Memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak Melakukan pembagian kelompok 5 kelompok heterogen. Mengamati benda yang ditunjukkan guru ( batu, air, balon) Melakukan bertanya jawab tentang benda yang ditunjukkan oleh guru Mengisi soal mengelompokkan macam-macam
6.1.1 Menjelaskan Tes Lisan wujud benda (padat, - Soal Kuis cair, dan gas)
Test Tertulis 6.1.2 Menjelaskan Soal Evaluasi sifat-sifat benda (pilihan ganda) padat, cair dan gas
6.1.3 Menyebutkan contoh benda padat, cair, dan gas
2 x 35 menit
Sumber : Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahua n Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta:Pusa t Perbukuan , Departemen Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
wujud benda yang ada didalam LKS sesuai petunjuk pengisian Membahas soal bersama-sama Membacakan 5 soal kuis (untuk nilai kelompok). Menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok Memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak Membagikan soal evaluasi Mengerjakan soal evaluasi. (Soal evaluasi siklus I)
6.1.4 Mengidentifikasi benda sesuai dengan sifatnya 6.1.5 Mengelompokkan contoh wujud benda (padat, cair,gas)
Nasional.
Haryanto. 2004. Sains untuk SekolahDas ar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SEKOLAH DASAR
Nama sekolah
: SD N Petinggen
Kelas / semester
: IV / 1
Pertemuan ke
:1
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit (2 JP)
A. STANDAR KOMPETENSI 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. KOMPETENSI DASAR 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
C. INDIKATOR 6.1.1 Menjelaskan wujud benda padat, cair, dan gas 6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas 6.1.3 Menyebutkan contoh benda padat, cair, dan gas 6.1.4 Mengidentifikasi benda sesuai dengan sifatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
D. TUJUAN 6.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 3 wujud benda (padat, cair, dan gas) melalui media gambar. 6.1.1.2 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 sifat benda padat, cair dan gas dengan benar melaluikkegiatan kelompok 6.1.1.3 Siswadapat menyebutkan minimal 3 contoh benda padat, cair, dan gas yang ada disekitar kita melalui penjelasan guru. 6.1.1.4 Siswa dapat mengidentifikasi minimal 3 benda sesuai sifatnya melalui kegiatan kelompok.
E. MATERI -
Sifat benda
F. METODE & MODEL PEMBELAJARAN -
Metode
: Kerja kelompok, Percobaan, Tanya jawab dan Penugasan
-
Model
: Student Team Achievement Devision (STAD)
G. MEDIA, ALAT DAN, SUMBER BELAJAR Media
: Air dalam gelas, batu, balon dan LKS
Alat
: Batu, timbangan, gelas plastik, botol plastik, air, pensil, dan ember
Sumber Belajar
:
Wahyono,Budi. 2008. Ilmu Pengetahauan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa 2. Guru meminta salah satu siswa mempimpin berdoa 3. Guru melakukan presensi Apresepsi 4. Guru bertanya jawab tentang benda yang ada disekitar siswa. a. Coba anak-anak, siapa yang bisa menyebutkan benda apa saja yang ada di dalam kelas ini”! b. Bagaimana wujud dari benda tersebut?
Orientasi 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari tentang -
Wujud benda padat, cair dan gas
-
Sifat-sifat benda padat, cair,dan gas
-
Contoh-contoh benda padat, cair dan gas
-
Menentukan benda sesuai dengan sifatnya
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Motivasi 6. Guru dan siswa melakukan Tepuk Siswa Pintar “Siswa Kalian Pintar” Kami memang pintar Kami memang cetar Kalau digabungin kami pintar dan cetar
Inti
Eksplorasi
50 menit
Tahap 1 : Pembagian Kelompok 1. Siswa dibagi dalam kelompok 5 kelompok heterogen.
Tahap 2: Penyajian Materi 2. Guru
meminta
siswa
mengamati
benda-benda yang ada di sekitar kelas. 3. Siswa menyebutkan nama bendabenda tersebut. 4. Guru
menampilkan
benda-benda
(padat, cair, dan gas) 5. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
benda-benda
ditampilkan guru Pertayaannya: a. Apakah nama benda ini?
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
b. Benda ini termasuk ke dalam benda?
Elaborasi Tahap 3 : Kegiatan kelompok 6. Guru membagikan undian yang berupa nomor untuk melakukan percobaan 7. Guru membagikan LKS dan menjelaskan petunjuk penggunaan LKS sesuai nomor undian. 8. Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan 9. Siswa diminta melakukan percobaan sesuai petunjuk 10. Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk guru.
Konfirmasi 11. Siswa mempresentasikan pekerjaan kelompoknya di depan kelas. 12. Siswa diberikan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari 13. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Tahap 4. Kuis 14. Guru membacakan soal kuis (untuk nilai kelompok). 15. Masing-masing kelompok yang menjawab benar akan mendapat 1 poin
Tahap 5. Penghargaan 16. Siswa menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok 17. Guru memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak
Penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari 2. Siswa dan guru merefleksikan pembelajaran yang sudah dipelajari. 3. Salah satu siswa diminta untuk memimpin berdoa 4. Guru memberi salam
I. PENILAIAN Prosedur Penilaian
Lembar Penilaian Afektif dalam kelompok (Terlampir)
Lembar Keaktifan Individu (Terlampir)
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
LAMPIRAN
1. Materi Ajar 2. LKS 3. Media 4. Instrumen Penilaian 5. Kunci Jawaban dan Rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 1. Materi Ajar Wujud Benda
Di mana kita berada, kita dapat melihat berbagai macam benda benda-benda tersebut bermacam-macam bahan pembuatnya, ukurannya, warnanya, bentuknya, dan kekerasannya. Masing-masing benda tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari wujud dan sifatnya, benda memiliki 3 jenis yaitu padat, cair dan gas.
D. Padat Benda padat mempunyai sifat yang berbeda dengan benda cair atau benda gas. Sifat-sifat dari benda padat di antaranya sebagai berikut: 4. Bentuk
dan
ukurannya
tetap,
walaupun tempatnya dipindah-pindah bentuk dan ukuran benda padat tetap sama.
5. Benda padat dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu.
6. Mempunyai massa, berat benda berbeda-beda tergantung pada jenis dan ukuran benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
E. Cair Air merupakan contoh benda cair. Sifat-sifat dari benda cair sebagai berikut: 7. Bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya.
8. Benda cair menempati ruang dan memiliki massa.
9. Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar.
10. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah.
11. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu. 12. Benda cair menekan ke segala arah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
F. Gas Di manapun kita berada, di permukaan bumi selalu dikelilingi oleh benda gas yang disebut udara. Benda gas walaupun kita tidak dapat melihat wujudnya kita dapat merasakannya. Sifat benda gas adalah sebagai berikut: 6. Benda gas terdapat di mana-mana. 7. Benda gas menepati ruang. 8. Bentunya dapat berubah-ubah sesuai dengan wadah atau ruang yang ditempati. 9. Benda gas dapat menekan dan memuai. 10. Benda gas mempunyai massa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran 2. LKS Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Petinggen
Kelas
: IV
Semester
:1
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Indikator 1. Menyebutkan beragam sifat wujud benda 2. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda 3. Menjelaskan perubahan wujud benda padat, cair, dan gas.
Petunjuk 1. Tuliskan nama anggota kelompokmu pada sudut kakan atas! 2. Pahami perintah di masing-masing kegiatan belajar 3. Kerjakan LKS dengan bersih dan rapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Bacalah dan pahamilah! Kata Kunci -
Benda Wujud Cair
-
Padat Gas Plastik
-
Kaca Logam Karet
Ayo Bekerja!
Kegiatan 1 Lakukanlah percobaan di bawah ini dengan kelompokmu sesuai dengan petunjuk gurumu! Tujuan
: mengetahui sifat-sifat benda padat
Alat dan Bahan
: batu, timbangan, dan gelas plastik
Langkah Kerja
:
Timbanglah batu menggunakan timbangan!
Pindahkan batu dari atas meja ke dalam gelas plastik! Apakah bentuknya berubah?
Apakah benda padat mengisi seluruh ruangan dalam gelas plastik?
Kemudian tekanlah batu koral dengan tanganmu! Berubahkah ukurannya!
Apakah benda padat memiliki berat? Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Kegiatan 2
Lakukanlah percobaan di bawah ini dengan kelompokmu sesuai dengan petunjuk gurumu! Tujuan
: mengetahui sifat-sifat benda cair
Alat dan Bahan
: gelas plastik, botol plastik, air, dan pensil
Langkah Kerja
:
Tuangkan air ke dalam botol plastik sampai penuh, kemudian perhatikan bentuk air dalam botol!
Tuangkan air ke dalam gelas plastik sampai penuh, kemudian perhatikan bentuk air dalam botol!
Tuangkan air ke dalam gelas plastik sampai setengahnya. Biarkan air sampai tenang, kemudian amati bentuk permukannya!
Letakkan pensil di bawah gelas sehingga gelas menjadi miring. Biarkan air sampai tenang, kemudian amati bentuk permukannya!
Catat semua data yang amu peroleh dari buku tugas! Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Kegiatan 3 Lakukanlah percobaan di bawah ini dengan kelompokmu sesuai dengan petunjuk gurumu! Tujuan
: mengetahui sifat-sifat benda gas
Alat dan Bahan
: gelas plastik, ember, dan air
Langkah Kerja
:
Isilah ember dengan air sampai ¾-nya!
Masukkan gelas ke dalam ember dengan posisi menelungkup
Dapatkah air masuk ke dalam gelas Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini!
Presentasikanlah hasil pekerjaan bersama kelompokmu di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Soal Kuis 1. Benda menurut wujudnya ada tiga yaitu……… 2. Benda yang bentuk dan volumenya selalu tetap adalah benda…….. 3. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat dirasakan adalah…….. 4. Benda gas mempunyai sifat menekan ke…… 5. Air mengalir ke tempat yang lebih…… 6. Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya adalah……. 7. Kayu dapat diubah menjadi meja, hal ini menandakan sifat benda padat …… 8. Benda yang menempati ruang dan memiliki massa adalah…….. 9. Udara dalam balon termasukke dalam wujud benda ……. 10. Kecap termasuk ke dalam wujud benda…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran 3. Media
Tepuk Siswa Pintar
“Siswa Kalian Pintar” Kami memang pintar Kami memang cetar Kalau digabungin kami pintar dan cetar
Air dalam gelas
Balon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Batu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 4. Instrumen Penilaian
1. Benda menurut wujudnya ada tiga yaitu……… 2. Benda yang bentuk dan volumenya selalu tetap adalah benda…….. 3. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat dirasakan adalah…….. 4. Benda gas mempunyai sifat menekan ke…… 5. Air mengalir ke tempat yang lebih…… 6. Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya adalah……. 7. Beras saat ditimbang akan menunjukkan angka pada timbangannya, hal itu menandakan bahwa benda padat memiliki …… 8. Benda yang mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya adalah…… 9. Ban sepeda termasuk ke dalam wujud benda ……. 10. Kecap termasuk ke dalam wujud benda…….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 5. Kunci Jawab dan Rubrik
No.
Lembar Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok Bagus Cukup Kriteria (3) (2) Siswa
mampu Siswa
mengungkapkan
Kurang (1)
mampu Siswa
mengungkapkan
mampu
memahami
hasil
ide atau gagasan ide atau gagasan diskusi namun belum 1.
Percaya Diri
hasil
diskusi hasil
secara
mandiri dengan
dengan benar.
diskusi berani
untuk
benar mengungkapkan
ide
melalui bantuan atau gagasan. teman kelompok.
Siswa
mampu Siswa
berdiskusi 2.
Kerjasama
dengan
mampu Siswa
berdiskusi teman dengan
berdiskusi teman teman
kelompok
kelompok
dengan sukarela.
namun
mampu dengan kelompok
namun harus diminta harus guru dan teman.
diminta guru. Siswa
mampu Siswa
memahmai 3.
Bertanggungjawab
materi
mampu Siswa
memahami yang materi
memahmai
materi
yang yang diberikan dengan
diberikan secara diberikan dengan bantuan mandiri dengan bantuan guru. baik.
mampu
teman.
guru
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Lembar Keaktifan Individu Indikator No
Kriteria
Siswa 1
dapat
Bagus
Cukup
Kurang
(3)
(2)
(1)
bekerjasama
dengan baik bersama teman dalam kelompok Siswa dapat mengungkapkan
2
pendapat
atau
ide
dengan
berani Siswa dapat menjawab dengan 3
benar
pertanyaan
yang
diberikan oleh guru 4
Siswa berkontribusi terhadap keberhasilan kelompok Siswa bertanggungjawab akan
5
materi
atau
tugas
yang
diberikan
Penilaian Hasil Belajar Kurang
Cukup
Baik
(1)
(2)
(3)
Kriteria
Menjelaskan wujud benda (padat, cair, dan gas)
Belum menjelaskan
mampu Mampu wujud menjelaskan
benda (padat, cair, macam dan gas)
Mampu
menjelaskan
2 3 macam wujud benda wujud (padat, cair, dan gas)
benda (padat, cair, dengan
benar
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
dan gas) dengan sesuai. benar dan sesuai. Menjelaskan sifat-
Belum mampu
Mampu
sifat benda padat,
menjelaskan sifat-
menjelaskan 1sifat sifat benda padat, cair
cair dan gas
sifat benda padat,
benda padat, cair dan gas dengan baik
cair dan gas
dan
gas
Mampu menjelaskan 2
dengan dan benar.
benar.
Menyebutkan contoh Mampu
Mampu
benda padat, cair,
menyebutkan 1
menyebutkan
dan gas
contoh benda padat,
contoh
cair, dan gas dengan
padat, cair, dan gas benar.
benar.
dengan benar.
Mengidentifikasi
Belum
benda sesuai dengan
mengidentifikasi
sifatnya
benda sesuai dengan benda
Mampu menyebutkan
benda cair, dan gas dengan
mampu Mampu
sifatnya
2 3 contoh benda padat,
Mampu
mengidentifikasi 2 mengidentifikasi
dengan
sesuai benda sesuai dengan sifatnya sifatnya dengan benar
dengan benar
Kunci Jawaban (soal Kuis) 1. Padat, cair, dan gas 2. Benda padat 3. Benda gas 4. Menekan ke segala arah 5. Mengalir ke tempat yang lebih rendah
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
6. Benda cair 7. Memiliki berat 8. Benda gas 9. Benda padat 10. Benda cair
Nilai 1 soal = 1 Poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: SEKOLAH DASAR
Nama sekolah
: SD N Petinggen
Kelas / semester
: IV / 1
Pertemuan ke
:2
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit (2 JP)
A. STANDAR KOMPETENSI 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. KOMPETENSI DASAR 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
C. INDIKATOR 6.1.1 Menjelaskan wujud benda (padat, cair, dan gas) 6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas 6.1.3 Menyebutkan contoh benda padat, cair, dan gas 6.1.4 Mengidentifikasi benda sesuai dengan sifatnya 6.1.5 Mengelompokkan contoh wujud benda (padat, cair,gas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
D. TUJUAN 6.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 3 wujud benda (padat, cair, dan gas) melalui media gambar. 6.1.2.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 sifat benda padat, cair dan gas dengan benar melalui kegiatan kelompok 6.1.3.1 Siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh benda padat, cair, dan gas yang ada disekitar kita melalui penjelasan guru. 6.1.4.1 Siswa dapat mengidentifikasi minimal 3 benda sesuai sifatnya melalui kegiatan kelompok. 6.1.5.1 Siswa dapat mengelompokkan minimal 3 contoh wujud benda melalui kegiatan penugasan dalam kelompok
E. MATERI -
Sifat benda
F. METODE & MODEL PEMBELAJARAN -
Metode
: Kerja kelompok, Percobaan, Tanya jawab dan Penugasan
-
Model
: Student Team Achievement Devision (STAD)
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media
: Batu, balon, air, LKS, Tepuk semangat
Alat
: Buku, pensil
Sumber Belajar
:
Wahyono,Budi. 2008. Ilmu Pengetahauan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam kepada siswa
10 menit
b. Guru meminta salah satu siswa mempimpin berdoa c. Guru melakukan presensi Apersepsi d. Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan a. Siapa yang pernah menuangkan air dari teko ke dalam gelas? b. Apa terjadi perubahan dengan bentuk airnya? Orientasi e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang sifat dan wujud benda. Motivasi f. Guru dan siswa melakukan tepuk semangat Inti
Eksplorasi Tahap 1 : Pembagian Kelompok 1. Siswa dibagi dalam kelompok 5 kelompok heterogen. Tahap 2: Penyajian Materi 2. Siswa mengamati benda yang
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
ditunjukkan guru ( batu, air, balon) 3. Siswa bertanya jawab tentang benda yang ditunjukkan oleh guru a. Bagaimana wujud benda yang ibu guru pegang? b. Bagaimana sifat benda tersebut? c. Guru memberikan penjelasan tentang macam-macam wujud benda. (Padat, cair, gas) Elaborasi Tahap 3 : Kegiatan kelompok 4. Siswa diminta mengisi soal mengelompokkan macam-macam wujud benda yang ada didalam LKS sesuai petunjuk pengisian Konfirmasi 5.
Siswa dan guru membahas soal bersama-sama
6. Siswa diberikan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari 7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami Tahap 4. Kuis 8. Guru membacakan 5 soal kuis (untuk nilai kelompok). 9. Masing-masing kelompok yang menjawab benar akan mendapat 1 poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Tahap 5. Penghargaan 10. Siswa menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok 11. Guru memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak Penutup
1. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran hari ini 2. Guru memberikan apresiasi kepada siswa berua pujian karena telah berdinamika dalam kegiatan selama pembelajaran 3. Guru membagikan soal evaluasi 4. Siswa mengerjakan soal evaluasi. (Soal evaluasi siklus I) 5. Siswa diminta membuat refleksi dengan menuliskan pada kertas yang sudah disediakan guru 6. Salah satu siswa memimpin doa setelah belajar 7. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam
I. PENILAIAN Prosedur Penilaian
Lembar Penilaian Afektif dalam kelompok (Terlampir)
Lembar Keaktifan Individu (Terlampir)
Penilaian Hasil Belajar (Terlampir)
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
LAMPIRAN
1. Materi Ajar 2. LKS 3. Media 4. Instrumen Penilaian 5. Kunci Jawaban dan Rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 1. Materi Ajar Wujud Benda
Di mana kita berada, kita dapat melihat berbagai macam benda benda-benda tersebut bermacam-macam bahan pembuatnya, ukurannya, warnanya, bentuknya, dan kekerasannya. Masing-masing benda tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari wujud dan sifatnya, benda memiliki 3 jenis yaitu padat, cair dan gas. G. Padat Benda padat mempunyai sifat yang berbeda dengan benda cair atau benda gas. Sifat-sifat dari benda padat di antaranya sebagai berikut: 7. Bentuk
dan
ukurannya
tetap,
walaupun tempatnya dipindah-pindah bentuk dan ukuran benda padat tetap sama.
8. Benda padat dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu.
9. Mempunyai massa, berat
benda berbeda-beda
tergantung pada jenis dan ukuran benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
H. Cair Air merupakan contoh benda cair. Sifat-sifat dari benda cair sebagai berikut: 13. Bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya.
14. Benda cair nemenpati ruang dan memiliki massa.
15. Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar.
16. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah.
17. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu. 18. Benda cair menekan ke segala arah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
I. Gas Di manapun kita berada, di permukaan bumi selalu dikelilingi oleh benda gas yang disebut udara. Benda gas walaupun kita tidak dapat melihat wujudnya kita dapat merasakannya. Sifat benda gas adalah sebagai berikut: 11. Benda gas terdapat di mana-mana. 12. Benda gas menepati ruang. 13. Bentunya dapat berubah-ubah sesuai dengan wadah atau ruang yang ditempati. 14. Benda gas dapat menekan dan memuai. 15. Benda gas mempunyai massa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 2. LKS
Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Petinggen
Kelas
: IV
Semester
:1
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Indikator 1. Menjelaskan wujud benda (padat, cair, dan gas 2.
Menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas
3. Menyebutkan contoh benda padat, cair, dan gas 4. Mengidentifikasi benda sesuai dengan sifatnya 5. Mengelompokkan contoh wujud benda (padat, cair,gas)
Petunjuk -
Tuliskan nama anggota kelompokmu pada sudut kanan bawah !
-
Pahami perintah di masing-masing kegiatan belajar
-
Kerjakan LKS dengan bersih dan rapi Nama Kelompok:
1.
4.
2.
5.
3.
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
LKS
Ayo Berlatih
Dari gambar di atas, bersama temanmu kelompokanlah nama-nama benda tersebut sesuai dengan wujud dan sifat bendanya! Benda Padat
Benda Cair
Benda Gas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Soal kuis 1. Air, kecap, dan susu termasuk ke dalam wujud benda ……. 2. Bentuk dan ukurannya tetap, walaupun tempatnya berpindah-pindah adalah benda…. 3. Mempunyai permukaan yang selalu mendatar dan melarutkan zat tertentu merupakan sifat benda ……. 4. Benda gas akan berubah sesuai dengan …… 5. Kayu dapat diubah menjadi meja, berarti kayu dapat ……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Soal Evaluasi Nama
:
No Absen : Pilihlah jawaban pada huruf a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Contoh benda padat adalah . . . . a. minyak
c. kecap
b. lilin
d. susu
2. Bentuk kelereng tidak berubah-ubah walaupun diletakkan di tempat yang berbeda karena kelereng adalah . . . . a. Benda cair
c. Benda padat
b. Benda gas
d. Benda lentur
3. Benda yang bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya adalah . . . . a. Es
c. Lilin
b. Batu
d. Minyak tanah
4. Percobaan pada gambar dapat membuktikan . .
a. Air menempati wadahnya b. Air mempunyai berat c. Permukaan air selalu datar d. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah 5. Ban sepeda pada waktu disimpan di tempat panas dapat meletus. Hal ini terjadi karena gas dapat . . . . a. mengalir
c. memuai
b. menempati ruang
d. menyusut
6. Benda yang bentuk dan volumenya selalu tetap adalah benda .…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
a. cair
c. gas
b. padat
d. padat dan cair
7. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat dirasakan adalah .… a. benda cair
c. benda padat
b. benda keras
d. benda gas
8. Jika air di dalam botol dipindahkan ke dalam gelas, maka volumenya …. a. bertambah
c. berubah
b. tetap
d. berkurang
9. Sifat benda gas adalah bentuknya …. a. tidak bisa berubah b. berubah sesuai tempatnya c. tetap d. menyesuaikan tempatnya 10. Benda cair dapat berubah menjadi padat jika.. a. didinginkan b. dipanaskan c. dipindahkan d. dijemur 11. Di bawah ini yang termasuk sifat benda cair adalah …. a. volumenya berubah-ubah b. ukurannya tetap c. bentuknya tetap d. bentuknya berubah-ubah 12. Berikut ini yang bukan merupakan wujud benda adalah …. a. air
c. cair
b. gas
d. padat
13. Sifat air yang dapat naik pada celah sempit disebut …. a. kapilaritas b. menyerap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
c. mengalir ke segala arah d. menekan ke segala arah 14. Logam digunakan untuk pembuatan alat penggorengan karena sifatnya yang…… a. tahan banting
c. tahan air
b. tahan api
d. tembus pandang
15. Bahan yang sifatnya lembut adalah….. a. kain
d. kardus
b. kertas
e. plastik
16. Pembuatan air mancur menggunakan sifat air… a. Bentuknya tidak berubah b. Menekan ke segala arah c. Permukaannya selalu datar d. Mengalir ke tempat yang lebih tinggi 17. Untuk membuat lemari, meja, bangunan dibutuhkan bahan yang…. a. Lembut dan tahan api b. Kuat dan keras c. Lentur dan tahan air d. Lembut dan lentur 18. Benda di bawah ini yang merupakan benda gas adalah….. a. batu bara
c. minyak goreng
b. asap pabrik
d. kecap
19. Udara di dalam ban sepeda termasuk ke dalam benda….. a. gas
c. padat
b. cair
d. lentur
20. Di bawah ini yang termasuk ke dalam sifat benda cair, kecuali…. a. Mengalir ke tempat yang lebih rendah b. Meresap melalui celah-celah kecil c. Tenang dan selalu datar d. Bentuknya tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Lampiran 3. Media
Tepuk Tepuk Semangat Se…. ma…. Ngat Semangat… Kuik…kuik
Batu
Balon
Air dalam Gelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Lampiran 4. Instrumen Penilaian
Soal kuis 1. Air, kecap, dan susu termasuk ke dalam wujud benda ……. 2. Bentuk dan ukurannya tetap, walaupun tempatnya berpindah-pindah adalah benda…. 3. Mempunyai permukaan yang selalu mendatar dan melarutkan zat tertentu merupakan sifat benda ……. 4. Benda gas akan berubah sesuai dengan …… 5. Kayu dapat diubah menjadi meja, berarti kayu dapat ……..
Soal Evaluasi Nama
:
No Absen
:
Pilihlah jawaban pada huruf a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Contoh benda padat adalah . . . . a. minyak
c. kecap
b. lilin
d. susu
2. Bentuk kelereng tidak berubah-ubah walaupun diletakkan di tempat yang berbeda karena kelereng adalah . . . . a. Benda cair
c. Benda padat
b. Benda gas
d. Benda lentur
3. Benda yang bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya adalah . . . . a. Es
c. Lilin
b. Batu
d. Minyak tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
4. Percobaan pada gambar dapat membuktikan . .
a. Air menempati wadahnya b. Air mempunyai berat c. Permukaan air selalu datar d. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah 5. Ban sepeda pada waktu disimpan di tempat panas dapat meletus. Hal ini terjadi karena gas dapat . . . .
6.
a. mengalir
c. memuai
b. menempati ruang
d. Menyusut
Benda yang bentuk dan volumenya selalu tetap adalah benda .… a. cair
c. gas
b. padat
d. padat dan cair
7. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat dirasakan adalah .… a. benda cair
c. benda padat
b. benda keras
d. benda gas
8. Jika air di dalam botol dipindahkan ke dalam gelas, maka volumenya …. a. bertambah
c. berubah
b. tetap
d. berkurang
9. Sifat benda gas adalah bentuknya …. a. tidak bisa berubah b. berubah tempatnya c. tetap d. menyesuaikan tempatnya 10. Benda cair dapat berubah menjadi padat jika.. a. didinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
b. dipanaskan c. dipindahkan d. dijemur 11. Di bawah ini yang termasuk sifat benda cair adalah …. a. volumenya berubah-ubah b. ukurannya tetap c. bentuknya tetap d. bentuknya berubah-ubah 12. Berikut ini yang bukan merupakan wujud benda adalah …. a. air
c. cair
b. gas
d. padat
13. Sifat air yang dapat naik pada celah sempit disebut …. a. kapilaritas b. menyerap c. mengalir ke segala arah d. menekan ke segala arah 14. Logam digunakan untuk pembuatan alat penggorengan karena sifatnya yang…… a. tahan banting
c. tahan air
b. tahan api
d. tembus pandang
15. Bahan yang sifatnya lembut adalah….. a. kain
c. kardus
b. kertas
d. plastik
16. Pembuatan air mancur menggunakan sifat air… a. Bentuknya tidak berubah b. Menekan ke segala arah c. Permukaannya selalu datar d. Mengalir ke tempat yang lebih tinggi 17. Untuk membuat lemari, meja, bangunan dibutuhkan bahan yang…. a. Lembut dan tahan api
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
b. Kuat dan keras c. Lentur dan tahan air d. Lembut dan lentur 18. Benda di bawah ini yang merupakan benda gas adalah….. a. batu bara
c. minyak goreng
b. asap pabrik
d. kecap
19. Udara di dalam ban sepeda termasuk ke dalam benda….. a. gas
c. padat
b. cair
d. lentur
20. Di bawah ini yang termasuk ke dalam sifat benda cair, kecuali…. a. Mengalir ke tempat yang lebih rendah b. Meresap melalui celah-celah kecil c. Tenang dan selalu datar d. Bentuknya tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
Lampiran 5. Kunci Jawab dan Rubrik
No.
Lembar Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok Bagus Cukup Kriteria (3) (2) Siswa
mampu Siswa
mengungkapkan
Kurang (1)
mampu Siswa
mengungkapkan
mampu
memahami
hasil
ide atau gagasan ide atau gagasan diskusi namun belum 1.
Percaya Diri
hasil
diskusi hasil
secara
mandiri dengan
dengan benar.
diskusi berani
untuk
benar mengungkapkan
ide
melalui bantuan atau gagasan. teman kelompok.
Siswa
mampu Siswa
berdiskusi 2.
Kerjasama
dengan
mampu Siswa
berdiskusi teman dengan
berdiskusi teman teman
kelompok
kelompok
dengan sukarela.
namun
mampu dengan kelompok
namun harus diminta harus guru dan teman.
diminta guru. Siswa
mampu Siswa
memahmai 3.
Bertanggungjawab
materi
mampu Siswa
memahami yang materi
memahmai
materi
yang yang diberikan dengan
diberikan secara diberikan dengan bantuan mandiri dengan bantuan guru. baik.
mampu
teman.
guru
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Lembar Keaktifan Individu Indikator No
Kriteria
Siswa 1
dapat
Bagus
Cukup
Kurang
(3)
(2)
(1)
bekerjasama
dengan baik bersama teman dalam kelompok Siswa dapat mengungkapkan
2
pendapat
atau
ide
dengan
berani Siswa dapat menjawab dengan 3
benar
pertanyaan
yang
diberikan oleh guru 4
Siswa berkontribusi terhadap keberhasilan kelompok Siswa bertanggung jawab akan
5
materi
atau
tugas
yang
diberikan
Penilaian Hasil Belajar Kurang
Cukup
Baik
(1)
(2)
(3)
Kriteria
Menjelaskan
Belum
mampu Mampu
wujud benda
menjelaskan wujud menjelaskan
(padat, cair, dan
benda (padat, cair, macam
Mampu 2 menjelaskan wujud macam
3
wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
gas)
dan gas)
benda (padat, cair, benda dan gas) dengan cair, benar dan sesuai.
(padat, dan
gas)
dengan benar dan sesuai.
Menjelaskan
Belum mampu
Mampu
sifat-sifat benda
menjelaskan sifat-
menjelaskan 1sifat menjelaskan
padat, cair dan
sifat benda padat,
benda padat, cair sifat benda padat,
gas
cair dan gas
dan
gas
Mampu
dengan cair
benar.
dan
2
gas
dengan baik dan benar.
Menyebutkan
Mampu
Mampu
contoh benda
menyebutkan 1
menyebutkan
padat, cair, dan
contoh benda
contoh
gas
padat, cair, dan gas
padat, cair, dan gas padat, cair, dan
dengan benar.
dengan benar.
Mengidentifikasi Belum
Mampu
benda contoh
mampu Mampu
benda sesuai
mengidentifikasi
dengan sifatnya
benda
dengan
Kunci jawab (soal kuis)
2. Benda padat
benda
gas dengan benar.
mengidentifikasi 2 mengidentifikasi sesuai 3
benda
sifatnya dengan
dengan benar
1. Benda cair
3
Mampu
sesuai benda
dengan sifatnya
2 menyebutkan
sesuai sifatnya
dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
3. Sifat benda cair 4. Wadah yang ditempatinya 5. Kayu dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu
Kunci jawab (soal Evaluasi)
1. B
6. D
11. D
16. B
2. C
7. D
12. A
17. B
3. D
8. B
13. A
18. B
4. D
9. D
14. B
19. A
5. B
10. B
15. A
20. D
(Soal Kuis) Benar : 1 poin Salah : 0 poin Total : 5 poin
(soal evaluasi) Benar : 1 poin Salah : 0 poin Total : 20 poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
LAMPIRAN 6 PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II (Silabus, RPP, dan LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
SILABUS Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: IV / 1
Standar Kompetensi : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. KOMPETENSI DASAR
6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair, padat, cair, cair, gas, cair, padat, gas
MATERI POKOK/P EMBELAJ ARAN Perubahan wujud benda
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR
SIKLUS 2 Menjelaskan Melakukan pembagian 6.2.1 terjadinya perubahan kelompok heterogen. wujud cair menjadi Menjelaskan materi perubahan wujud benda padat (membeku) kepada siswa Mendemonstrasikan perubahan wujud benda 6.2.2 Menjelaskan menggunakan plastisi terjadinya perubahan Membagikan LKS wujud padat menjadi tentang perubahan cair (mencair) wujud benda kepada setiap kelompok untuk melakukan kegiatan 6.2.3 Menjelaskan sesuai LKS tersebut. terjadinya perubahan Mempersiapkan alat wujud cair menjadi dan bahan untuk
PENILAIAN
Tes Lisan - Soal kuis Lembar Pengamatan
ALOKAS I WAKTU
2 x 35 menit
SUMBER BELAJAR
Sumber : Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta:Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair, padat, cair, cair, gas, cair, padat, gas
Perubahan wujud benda
percobaan Mengisi lembar LKS sesuai percobaan yang telah dilakukan masingmasing kelompok Mempresentasikan hasil eksperimennya dan kelompok lain menanggapi Membacakan soal kuis (untuk nilai kelompok). Menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok Memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak
Melakukan pembagian 5 kelompokheterogen. Menunjukkan gambar teko yang digunakan untuk merebus air Mendiskusikan materi yang sudah dipelajari minggu lalu tentang perubahan wujud benda.
gas (menguap) Haryanto. 2004. Sains untuk SekolahDasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
6.2.4 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun)
Buku LKS
6.2.5 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim)
6.2.1 Menjelaskan Tes Lisan terjadinya perubahan - Soal Kuis wujud cair menjadi padat (membeku) Tes tertulis - Soal Evaluasi (pilihan 6.2.2 Menjelaskan ganda) terjadinya perubahan wujud padat menjadi
2 x 35 menit
Sumber : Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta:Pusat Perbukuan ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Mengisi soal menjodohkan yang ada didalam LKS sesuai petunjuk pengisian. Konfirmasi Melakukan pembahasan soal bersama-sama Melakukan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari Melakukan tanya tentang materi yang belum dipahami Membacakan 5 soal kuis (untuk nilai kelompok). Menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok Memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak Membagikan soal evaluasi
cair (mencair)
6.2.3 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas (menguap)
6.2.4 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair (mengembun)
Departemen Pendidikan Nasional.
Haryanto. 2004. Sains untuk SekolahDasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Buku LKS 6.2.5 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim)
6.2.6 Menjodohkan perubahan wujud benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SEKOLAH DASAR
Nama sekolah
: SD N Petinggen
Kelas / semester
: IV / 1
Pertemuan ke
:1
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit (2 JP)
A. STANDAR KOMPETENSI 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wuju benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. KOMPETENSI DASAR 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair ; padat → gas
C. INDIKATOR 6.2.1 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat (membeku) 6.2.2 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi cair (mencair) 6.2.3 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) 6.2.4 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
6.2.5
Menjelaskan
terjadinya
perubahan
wujud
padat
menjadi
gas(menyublim)
D. TUJUAN 6.2.1.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud cair menjadi padat (membeku) melalui kegiatan percobaan di dalam kelompok. 6.2.2.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud padat menjadi cair (mencair) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok. 6.2.3.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok. 6.2.4.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok. 6.2.5.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok.
E. MATERI -
Perubahan wujud benda
F. METODE & MODEL PEMBELAJARAN -
Metode
: Kerja kelompok, Percobaan, Tanya jawab dan Penugasan
-
Model
: Student Team Achievement Devision (STAD)
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR Media
: Plastisin, Tepuk siswa pintar, LKS
Alat
: Lilin, Air biasa, Kamper (kapus barus), Air panas, Korek api, Botol plastik, Penjepit, Es batu, Gelas ukur, Kompor spritus, Kaki tiga, Kaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Sumber Belajar
:
Wahyono,Budi. 2008. Ilmu Pengetahauan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa 2. Guru meminta salah satu siswa mempimpin berdoa 3. Guru melakukan presensi
Apresepsi 4. Guru bertanya jawab tentang benda yang ada disekitar siswa. Pertanyaannya : -
Anak-anak coba kalian sebutkan benda apa yang sering kalian temukan yang mengalami perubahan wujud disekitar kalian?
Orientasi 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan mempelajari tentang - Perubahan wujud cair menjadi padat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
(membeku) - Perubahan wujud padat menjadi cair(mencair) - Perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) - Perubahan wujud gas menjadi cair (mengembun) - Perubahan wujud padat menjadi gas (menyublim)
Motivasi 6. Guru dan siswa akan melakukan tepu k siswa pintar Inti
Eksplorasi Tahap 1 : Pembagian Kelompok 1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok heterogen.
Tahap 2: Penyajian Materi 2. Guru menjelaskan materi perubahan wujud benda kepada siswa 3. Guru mendemonstrasikan perubahan wujud benda menggunakan plastisin 4. Guru memberikan pertanyaan Pertanyaannya : - Plastisin ini tergolong ke dalam benda apa anak-anak? - Bagaimana sifat plastisin setelah bu
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
guru mengubah bentuknya?
Elaborasi Tahap 3 : Kegiatan kelompok 5. Guru membagikan LKS tentang perubahan wujud benda kepada setiap kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai LKS tersebut. 6. Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan 7. Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk melakukan percobaan sesuai petunjuk yang benar. 8. Siswa mengisi lembar LKS sesuai percobaan yang telah dilakukan masing-masing kelompok
Konfirmasi 9. Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya dan kelompok lain menanggapi 10. Siswa diberikan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari 11. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
Tahap 4. Kuis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
12. Guru membacakan soal kuis (untuk nilai kelompok). 13. Masing-masing kelompok yang menjawab benar akan mendapat 1 poin
Tahap 5. Penghargaan 14. Siswa menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok 15. Guru memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak
Penutup
1. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari 2. Siswa dan guru merefleksikan pembelajaran yang sudah dipelajari. 3. Siswa diminta mempelajari materi yang sudah diajarkan hari ini 4. Salah satu siswa diminta untuk memimpin berdoa 5. Guru memberi salam
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
LAMPIRAN
1. Materi Ajar 2. LKS 3. Media 4. Instrumen Penilaian 5. Kunci Jawaban dan Rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
Lampiran 1. Materi Ajar
Perubahan Wujud Benda
Perhatikan
Gambar
dismping!
Beberapa peristiwa perubahan wujud benda, antara lain, mencair (melebur), membeku,
menguap,
mengembun,
dan menyublim. Gambar 1: Skema perubahan wujud benda
1. Mencair (Melebur) Pernahkan kamu minum es sirup atau es teh? Coba perhatikan baik-baik! Mengapa es dalam sirup lama kelamaan berubah menjadi air? Pernahkah kamu memasak dengan
menggunakan
mentega?
Mengapa
mentega
berubah menjadi cair saat berada dipenggorengan? Es dan Gambar 2. Es sirup mentega berubah wujud dari padat menjadi cair karena adanya kenaikan suhu (panas). Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair atau melebur. 2. Membeku Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat disebut membeku. Es adalah wujud air dalam bentuk padat. Air dapat membeku jika mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Puncak gunung yang tinggi selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat rumah tangga yang dapat mengubah air menjadi es? Dapatkah kamu
Gambar 3: Lemari Es
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
membuat es?
3. Menguap Pernahkan kamu merebus air di dalam cerek (ketel)? Jika pernah, bagaimanakah jika air dalam cerek tersebut dipanaskan terus-menerus? Air dalam cerek (ketel) lama-kelamaan akan habis. Ke manakah uap air panas yang keluar dari mulut cerek (ketel) itu? Uap air panas yang keluar dari mulut cerek tersebut berada di udara, hanya saja mata kita tidak mampu untuk melihat titik-titik uap air yang berada di udara. Peristiwa berubahnya zat cair menjadi gas
Gambar 4: Penguapan
disebut penguapan. Penguapan terjadi jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada empat cara untuk mempercepat terjadinya penguapan, yaitu memanaskan, memperluas permukaan, meniupkan udara di atas permukaan, dan mengurangi tekanan di atas permukaan. Prinsip
penguapan dapat
digunakan sebagai dasar membuat mesin pendingin, seperti lemari es dan AC.
4. Mengembun Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Pada waktu gas Gambar 5: Pengembunan
mengembun,
gas
melepaskan
kalor.
Pernahkan kamu membuat minuman dingin,
seperti es teh atau es jeruk? Bila kamu amati,bagian luar gelas tempat kamu membuat the atau es jeruk menjadi basah. Mengapa? Karena uap air dalam Gambar 5:es Pengembunan udara yang menyentuh gelas mengembun. Hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah dari pada suhu uap air di sekitar gelas. Gambar 5: Pengembunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
5. Menyublim Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya. Untuk membedakannya, kamu
bisa
menggunakan
istilah
melenyap
dan
mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan Gambar 6: kapur barus wujud padat menjadi gas. Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus ataupun kamper.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
Lampiran 2. LKS Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Petinggen
Kelas
: IV
Semester
:1
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Indikator 1. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat (membeku) 2. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi cair (mencair) 3. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) 4. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun) 5. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim)
Petunjuk
-
Tuliskan nama anggota kelompokmu pada sudut kakan atas!
-
Pahami perintah di masing-masing kegiatan belajar
-
Kerjakan LKS dengan bersih dan rapi Ayo Siapkan!
Alat dan bahan 1. Lilin 2. Kamper (kapus barus) 3. Korek api 4. Penjepit 5. Es batu 6. Gelas ukur 7. Kompor spritus 8. Kaki tiga 9. Kaca
10. Air biasa 11. Air panas 12. Botol plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Ayo Bekerja !
Langkah Kerja 1. Langkah Nyalakan sebatang lilin, kemudian amati perubahan yang terjadi pada lilin Kerja yang sudah terbakar. Kemudian buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel di bawah ini.
Peristiwa
Perubahan wujud
2. Siapkan kamper atau kapus barus, jepit menggunakan penjepit lalu panaskan diatas lilin yang menyala! Amati perubahan yang tejadi pada kamper/kapur barus tersebut ! Kemudian buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Peristiwa
Perubahan wujud
3. Ambillah es batu kemudian letakan ke dalam gelas ukur! Amatilah perubahan yang terjadi pada es batu setelah dipanaskan di atas kompor ! Kemudian buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel dibawah ini.
Peristiwa
Perubahan wujud
4. Ambillah air dan dituangkan ke dalam gelar ukur, kemudian panaskan air diatas kompor spritus. Amati apa yang terjadi pada air yang telah dipanaskan di atas kompor! Kemudian buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Peristiwa
Perubahan wujud
5. Siapkan air panas kemudian masukkan ke dalam botol plastik lalu tutup menggunakan penutupnya. Amatilah yang terjadi pada air panas yang sudah dimasukkan ke dalam botol. Kemudian buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel dibawah ini.
Peristiwa
Perubahan wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
Lampiran 3. Media
Tepuk Siswa Pintar Siswa Kalian Pintar Kami memang pintar Kami memang cetar Kalau digabungin kami pintar dan cetar
Plastisin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Lampiran 4. Instrumen Penilaian Tes (Kuis)
1. Disebut apa perubahan wujud benda dari cair ke gas ? 2. Salah satu contoh proses perubahan wujud benda dari padat ke cair adalah peristiwa …. 3. Peristiwa lilin yang dibakar merupakan contoh perubahan wujud benda dari …. ke …. 4. Air yang dipanaskan akan menguap. Peristiwa ini terjadi karena adanya proses perubahan wujud benda dari …. ke …. 5. Mengembun merupakan proses perubahan wujud benda dari …. ke …. 6. Es batu yang mencair karena terkena sinar matahari termasuk perubahan wujud benda dari…..ke… yang disebut dengan ….. 7. Membeku merupakan proses perubahan wujud benda dari …. ke ….. 8. Proses perubahan wujud benda dari cair ke gas disebut …. 9. Peristiwa kamper dilemari pakaian yang habis merupakan contoh perubahan wujud benda daripadat ke gas yang disebut …. 10. Air laut yang terkena sinar matahari pada siang hari akan mengalami perubahan wujud dari…. ke……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
Lampiran 5. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian
Lembar Pengamatan
Kegiatan Siswa dalam Belajar No
Kriteria
Skor 1
1
Siswa antusias dan dapat menyajikan hasil kerja kelompok dengan tepat.
2
Siswa antusias dan dapat menyajikan hasil kerja kelompok namun kurang tepat
3
Siswa kurang antusias dan dapat menyajikan hasil kerja kelompok namun kurang tepat
4
Siswa tidak antusias dan tidak dapat menyajikan hasil kerja kelompok
Kriteria
:
1: Kurang 2: Cukup Baik 3: Baik 4: Sangat Baik
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
Kunci Jawaban 1. Menguap
6. Padat ke cair disebut
dengan mencair/meleleh 2. Es yang leleh karena dipanaskan
7. Cair ke padat
3. Padat ke cair
8. Menyublim
4. Cair ke gas
9. Menguap
5. Gas ke cair
10. Cair ke gas
Skor : 10 poin
Kunci Jawaban LKS 1. Kesimpulan dari hasil pengamatan lilin yang dibakar adalah sebagai berikut. Peristiwa
Perubahan Wujud
Lilin meleleh
Padat ke cair = mencair
Lilin kembali menjadi padat
Cair ke padat = membeku
2. Kesimpulan dari hasil pengamatan kamper yang dibakar adalah sebagai berikut. Peristiwa Kamper dipanaskan
Perubahan Wujud Padat ke gas = menyublim
3. Kesimpulan dari hasil pengamatan es batu yang dipanaskan adalah sebagai berikut. Peristiwa Es batu mencair
Perubahan Wujud Padat ke cair = mencair
4. Kesimpulan dari hasil pengamatan es batu yang dipanaskan adalah sebagai berikut. Peristiwa Air dipanaskan
Perubahan Wujuda Cair ke gas = menguap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
5. Kesimpulan dari hasil pengamatan es batu yang dipanaskan adalah sebagai berikut. Peristiwa Titik-titik air pada botol
Perubahan Wujud Gas ke cair = mengembun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: SEKOLAH DASAR
Nama sekolah
: SD N Petinggen
Kelas / semester
: IV / 1
Pertemuan ke
:2
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit (2 JP)
A. STANDAR KOMPETENSI 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. KOMPETENSI DASAR 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair ; padat → gas
C. INDIKATOR 6.2.1 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat (membeku) 6.2.2 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi cair (mencair) 6.2.3 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) 6.2.4 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
6.2.5 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim) 6.2.6 Menjodohkan perubahan wujud benda
D. TUJUAN 6.2.1.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud cair menjadi padat (membeku) melalui kegiatan percobaan di dalam kelompok. 6.2.2.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud padat menjadi cair (mencair) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok. 6.2.3.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok. 6.2.4.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun) melalui kegiata percobaan di dalam kelompok. 6.2.5.1 Siswa dapat menjelaskan minimal 2 perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim) melalui kegiatan percobaan di dalam kelompok. 6.2.6.1 Siswa dapat menjodohkan minimal 3 perubahan wujud benda melalui kegiatan penugasan dalam kelompok
E. MATERI -
Perubahan wujud benda
F. METODE & MODEL PEMBELAJARAN -
Metode
: Kerja kelompok, Percobaan, Tanya jawab dan Penugasan
-
Model
: Student Team Achievement Devision (STAD)
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media
: Gambar Ibu merebus air, Tepuk semangat.
Alat
: Alat tulis, LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
Sumber Belajar
:
Wahyono,Budi. 2008. Ilmu Pengetahauan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa 2. Guru meminta salah satu siswa mempimpin berdoa 3. Guru melakukan presensi Apresepsi 4. Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan -
Coba kalian ingat kembali pelajaran sebelumya, apa yang terjadi pada es batu ketika dipanaskan ?
-
Perubahan apa yang terjadi?
Orientasi 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu perubahan wujud benda
Motivasi 6. Guru dan siswa melakukan tepuk
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
semangat “Mana Semangatmu, Ini Semangatku” Inti
Eksplorasi Tahap 1 : Pembagian Kelompok 1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok heterogen. Tahap 2: Penyajian Materi 2. Guru menunjukkan gambar teko yang digunakan untuk merebus air - Perubahan apa yang terjadi pada gambar ini nak? 3. Siswa diminta mendiskusikan materi yang sudah dipelajari minggu lalu tentang perubahan wujud benda.
Elaborasi Tahap 3 : Kegiatan kelompok 4. Siswa diminta mengisi soal menjodohkan yang ada didalam LKS sesuai petunjuk pengisian. Konfirmasi 5. Siswa dan guru membahas soal bersama-sama 6. Siswa diberikan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari 7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
dipahami
Tahap 4. Kuis 8. Guru membacakan 5 soal kuis (untuk nilai kelompok). 9. Masing-masing kelompok yang menjawab benar akan mendapat 1 poin
Tahap 5. Penghargaan 10. Siswa menghitung jumlah poin kuis yang diperoleh tiap kelompok 11. Guru memberikan hadiah kepada tiap kelompok sesuai hasil terbanyak Penutup
1. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran hari ini 2. Guru memberikan apresiasi kepada siswa berupa pujian karena telah berdinamika dalam kegiatan selama pembelajaran 3. Guru membagikan soal evaluasi 4. Siswa mengerjakan soal evaluasi. (Soal evaluasi siklus II) 6. Siswa dan siswa bersama-sama merefleksikan pembelajaran hari ini. 7. Salah satu siswa memimpin doa
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
LAMPIRAN
1. Materi Ajar 2. LKS 3. Media 4. Instrumen Penilaian 5. Kunci Jawaban dan Rubrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
Lampiran 1. Materi Ajar
Perubahan Wujud Benda Perhatikan Gambar dismping! Beberapa peristiwa antara
perubahan lain,
wujud
mencair
benda,
(melebur),
membeku, menguap, mengembun, dan menyublim.
Gambar 1: Skema perubahan wujud benda
1. Mencair (Melebur) Pernahkan kamu minum es sirup atau es teh? Coba perhatikan baik-baik! Mengapa es dalam sirup lama kelamaan berubah menjadi air? Pernahkah kamu memasak dengan menggunakan mentega? Mengapa mentega berubah menjadi cair saat berada dipenggorengan? Es dan mentega berubah wujud dari padat menjadi cair karena adanya Gambar 2. Es sirup kenaikan suhu (panas). Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair atau melebur. 2. Membeku Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat disebut membeku. Es adalah wujud air dalam bentuk padat. Air dapat membeku jika mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Puncak gunung yang tinggi selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat rumah tangga yang dapat mengubah air menjadi es? Dapatkah kamu Gambar 3: Lemari Es
membuat es?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
3. Menguap Pernahkan kamu merebus air di dalam cerek (ketel)? Jika pernah, bagaimanakah jika air dalam cerek tersebut dipanaskan terus-menerus? Air dalam cerek (ketel) lama-kelamaan akan habis. Ke manakah uap air panas yang keluar dari mulut cerek (ketel) itu?
Gambar 4: Penguapan
Uap air panas yang keluar dari mulut cerek tersebut berada di udara, hanya saja mata kita tidak mampu untuk melihat titik-titik uap air yang berada di udara. Peristiwa berubahnya zat cair menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada empat cara untuk mempercepat
terjadinya
penguapan,
yaitu
memanaskan,
memperluas
permukaan, meniupkan udara di atas permukaan, dan mengurangi tekanan di atas permukaan. Prinsip
penguapan dapat digunakan sebagai dasar
membuat mesin pendingin, seperti lemari es dan AC.
4. Mengembun Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Pada waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor. Pernahkan kamu membuat minuman dingin, seperti es teh atau es
jeruk? Bila
kamu
amati,bagian luar gelas tempat kamu membuat es the atau es jeruk menjadi basah. Mengapa? Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas
Gambar 5: Pengembunan
Gambar 5: Pengembunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
mengembun. Hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah dari pada suhu uap air di sekitar gelas.
5. Menyublim Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya. Untuk membedakannya, kamu bisa menggunakan istilah melenyap dan mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas. Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus ataupun kamper.
Gambar 6: kapur barus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
Lampiran 2. LKS
Lembar Kerja Siswa Satuan Pendidikan Kelas Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu
: SD Negeri Petinggen : IV :1 : Ilmu Pengetahuan Alam : 2 x 35 menit
Indikator 1. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat (membeku) 2. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi cair (mencair) 3. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas (menguap) 4. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair(mengembun) 5. Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas(menyublim) 6. Menjohohkan perubahan wujud benda
Petunjuk -
Tuliskan nama anggota kelompokmu pada sudut kanan bawah !
-
Pahami perintah di masing-masing kegiatan belajar
-
Kerjakan LKS dengan bersih dan rapi Nama kelompok : 1.
4.
2.
5.
3.
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
LKS Ayo Bekerja!
Jodohkanlah pertanyataan dibawah ini sesuai dengan jawaban yang benar menggunakan tanda panah! 1. Perubahan wujud benda cair menjadi benda gas.
Mengembun
2. Perubahan wujud dari benda gas menjadi benda cair.
Mencair
Membeku
Menyublim
Menguap
Memuai
Meresap
3.
G ambar di atas mengalami perubahan wujud dari padat ke cair. 4. Air yang dimasukkan ke dalam kulkas akan berubah menjadi es. 5.
Kapur barus mengalami perubahan dari wujud benda padat ke benda gas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Ayo Berlatih!
Soal Kuis 1. Teko yang sedang dipanaskan akan mengalami perubahan wujud dari…. ke…. 2. Mengerasnya air setelah dimasukkan ke dalam kulkas adalah …… 3. Peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair disebut…… 4. Menyublim adalah…….. 5. Lilin yang dipanaskan akan …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
Soal Evaluasi
Nama
:
No Absen
:
Pilihlah jawaban pada huruf a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Es batu yang didiamkan lama-lama akan mencair merupakan contoh peristiwa perubahan wujud dari . . . . a. cair ke gas b. padat ke gas c. cair ke padat d. padat ke cair 2. Es batu akan cepat berubah menjadi air jika . . . . a. disimpan di dekat kulkas b. dibiarkan di tempat tetutup c. disimpan di tempat yang rindang d. dipanaskan di bawah terik matahari 3. Lilin yang dipanaskan menggunakan api akan …… a. membeku b. mencair c. menyublim d. menguap 4. Perubahan wujud uap air menjadi air disebut .… a. menyublim b. menguap c. mengembun d. membeku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
5. Jika kapur barus digunakan terus menerus, maka lama-kelamaan akan habis. Pada proses ini terjadi peristiwa …. a. pembekuan
c. pencairan
b. penyubliman
d. penguapan
6. Perubahan uap menjadi cair terjadi pada peristiwa …. a. kapur barus yang disimpan b. air yang dimasak sampai mendidih c. es batu yang disimpan di dalam lemari es d. peristiwa embun di malam hari 7. Di bawah ini bahan yang mengalami penyubliman adalah …. a. es batu b. kapur barus c. uap air d. batu kapur 8. Perubahan wujud benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut…. a. Perubahan wujud yang dapat dibalik b. Perubahan wujud yang tidak dapat dibalik c. Perubahan wujud karena pembekuan d. Perubahan wujud karena pembakaran 9. Contoh perubahan wujud benda yang dapat dibalik adalah…. a. es batu
c. nasi
b. besi
d.kertas dibakar
10. Pemanasan pada air akan berubah wujud menjadi ……. a. air
c. uap
b. es
d. batu
11. Benda dapat dikatakan mengkristal jika perubahan wujud yang terjadi adalah…. a. cair ke gas
c. cair ke padat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
b. cas ke cair
d. padat ke cair
12. Kegiatan di bawah ini yang menyebabkan penguapan adalah …….. a. membakar kertas b. menyalakan tv c. menjemur pakaian d. menyalakan lilin 13. Penguapan air di laut terjadi karena….. a. panas matahari b. panas air itu sendiri c. tiupan air darat d. panas dari dalam bumi 14. Mencair adalah proses……. a. Padat menjadi cair b. Padat menjadi gas c. gas menjadi padat d. cair menjadi padat 15. Kertas yang sudah dibakar tidak akan berubah menjadi kertas yang utuh kembali. Hal ini merupakan perubahan wujud …… a. tidak mudah kotor b. dapat dibolak bali c. tidak dapat dibolak balik d. mudah kotor 16. Peristiwa di samping adalah perubahan wujud benda yang disebut….. a. menguap b. menyublim c. membeku d. mencair 17. Air yang direbus di dalam panci hingga mendidih lama-kelamaan akan mengeluarkan…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
a. bau
c. uap
b. bunyi
d. warna
18. Proses perubahan uap air menjadi air disebut……. a. membeku
c. mengembun
b. menguap
d. mencair
19. Benda di bawah ini yang berubah wujud menjadi gas jika dipanaskan adalah…. a. lilin
c. air
b. tepung
d. garam
20. Margarin yang dipanaskan di atas kompor akan berubah menjadi……. a. benda cair
c. benda padat
b. benda gas
d. benda tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
Lampiran 3. Media
Tepuk semangat “Mana Semangatmu, Ini Semangatku”
Gambar “Teko untuk merebus air”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
Lampiran 4. Instrumen Penilaian Soal Kuis 1. Teko yang sedang dipanaskan akan mengalami perubahan wujud dari…. ke…. 2. Mengerasnya air setelah dimasukkan ke dalam kulkas adalah …… 3. Peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair disebut…… 4. Menyublim adalah…….. 5. Lilin yang dipanaskan akan …..
Soal Evaluasi Pilihlah jawaban pada huruf a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat!
1. Es batu yang didiamkan lama-lama akan mencair merupakan contoh peristiwa perubahan wujud dari . . . . a. cair ke gas b. padat ke gas c. cair ke padat d. padat ke cair 2. Es batu akan cepat berubah menjadi air jika . . . . a. disimpan di dekat kulkas b. dibiarkan di tempat tetutup c. disimpan di tempat yang rindang d. dipanaskan di bawah terik matahari 3. Lilin yang dipanaskan menggunakan api akan …… a. membeku b. mencair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
c. menyublim d. menguap 4. Perubahan wujud uap air menjadi air disebut .… a. menyublim b. menguap c. mengembun d. membeku 5. Jika kapur barus digunakan terus menerus, maka lama-kelamaan akan habis. Pada proses ini terjadi peristiwa …. a. pembekuan
c. pencairan
b. penyubliman
d. penguapan
6. Perubahan uap menjadi cair terjadi pada peristiwa …. a. kapur barus yang disimpan b. air yang dimasak sampai mendidih c. es batu yang disimpan di dalam lemari es d. peristiwa embun di malam hari 7. Di bawah ini bahan yang mengalami penyubliman adalah …. a. es batu b. kapur barus c. uap air d. batu kapur 8. Perubahan wujud benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut…. a. Perubahan wujud yang dapat dibalik b. Perubahan wujud yang tidak dapat dibalik c. Perubahan wujud karena pembekuan d. Perubahan wujud karena pembakaran 9. Contoh perubahan wujud benda yang dapat dibalik adalah…. a. es batu
c. nasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
b. besi
d.kertas dibakar
10. Pemanasan pada air akan berubah wujud menjadi ……. a. air
c. uap
b. es
d. batu
11. Benda dapat dikatakan mengkristal jika perubahan wujud yang terjadi adalah…. a. cair ke gas
c. cair ke padat
b. cas ke cair
d. padat ke cair
12. Kegiatan di bawah ini yang menyebabkan penguapan adalah …….. a. membakar kertas b. menyalakan tv c. menjemur pakaian d. menyalakan lilin 13. Penguapan air di laut terjadi karena….. a. panas matahari b. panas air itu sendiri c. tiupan air darat d. panas dari dalam bumi 14. Mencair adalah proses……. a. Padat menjadi cair b. Padat menjadi gas c. gas menjadi padat d. cair menjadi padat 15. Kertas yang sudah dibakar tidak akan berubah menjadi kertas yang utuh kembali. Hal ini merupakan perubahan wujud …… a. tidak mudah kotor b. dapat dibolak balik c. tidak dapat dibolak balik d. mudah kotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
16. Peristiwa di samping adalah perubahan wujud benda yang disebut….. a.
menguap
b.
menyublim
c.
membeku
d.
mencair
17. Air yang direbus di dalam panci hingga mendidih lama-kelamaan akan mengeluarkan… a. bau
c. uap
b. bunyi
d. warna
18. Proses perubahan uap air menjadi air disebut……. a. membeku
c. mengembun
b. menguap
d. mencair
19. Benda di bawah ini yang berubah wujud menjadi gas jika dipanaskan adalah…. a. lilin
c. air
b. tepung
d. garam
20. Margarin yang dipanaskan di atas kompor akan berubah menjadi……. a. benda cair
c. benda padat
b. benda gas
d. benda tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
Lampiran 5. Kunci Jawab dan Rubrik Kunci jawab (soal kuis) 1. Cair ke gas 2. Membeku 3. Mengembun 4. Pristiwa zat padat menjadi gas. 5. Meleleh
Kunci jawab (soal evaluasi)
6. D
6. D
11. C
16. A
7. D
7. B
12. C
17. C
8. B
8. A
13. A
18. C
9. C
9. A
14. A
19. C
10. B
10. C
15. C
20. A
Rubrik Soal Kuis Benar : 1 poin Salah : 0 poin Total : 5 poin
Soal Evaluasi Benar : 1 poin Salah : 0 poin Total : 20 poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV A SD NEGERI PETINGGEN
Kelompok :
Tanggal:
/
/ 2015
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil pengamatan ! No
Nama A
B
Aspek yang Diamati C D E
F
1. 2. 3. 4. 5. 6. Total Keterangan : A. Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. B. Bekerjasama dalam kelompok C. Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. D. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. E. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. F. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. G. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. Yogyakarta, Observer
G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
LAMPIRAN 8 ANGKET
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
ANGKET KEAKTIFAN KONDISI AWAL BELAJAR SISWA Petunjuk Pengisian: 1. Tuliskan identitasmu di bawah ini : Nama : Kelas : No. Absen : 2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pilihanmu dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! SS S J SJ
: Sangat Setuju : Sering : Jarang : Sangat Jarang
No
Perilaku yang Tampak
1. 2.
Saya membaca materi pelajaran saat di kelas. Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran berlangsung. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran. Saya mengerjakan tes dengan bersunggu-sungguh. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap teman yang mengalami kesulitan. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. Total
SS
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Skor S J
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
LAMPIRAN 9 SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
Soal Evaluasi Siklus I Pilihlah jawaban pada huruf a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Contoh benda padat adalah . . . . a. minyak c. kecap b. lilin d. susu 2. Bentuk kelereng tidak berubah-ubah walaupun diletakkan di tempat yang berbeda karena kelereng adalah . . . . a. Benda cair c. Benda padat b. Benda gas d. Benda lentur 3. Benda yang bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya adalah . . . . a. Es c. Lilin b. Batu d. Minyak tanah 4. Percobaan pada gambar dapat membuktikan . .
5.
6.
7.
8.
9.
a. Air menempati wadahnya b. Air mempunyai berat c. Permukaan air selalu datar d. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah Ban sepeda pada waktu disimpan di tempat panas dapat meletus. Hal ini terjadi karena gas dapat . . . . a. mengalir c. memuai c. menempati ruang d. Menyusut Benda yang bentuk dan volumenya selalu tetap adalah benda .… a. cair c. gas b. padat d. padat dan cair Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat dirasakan adalah .… a. benda cair c. benda padat b. benda keras d. benda gas Jika air di dalam botol dipindahkan ke dalam gelas, maka volumenya …. a. bertambah c. berubah b. tetap d. berkurang Sifat benda gas adalah bentuknya …. a. tidak bisa berubah b. berubah sesuai tempatnya c. tetap d. menyesuaikan tempatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
10. Benda cair dapat berubah menjadi padat jika.. a. didinginkan b. dipanaskan c. dipindahkan d. dijemur 11. Di bawah ini yang termasuk sifat benda cair adalah …. a. volumenya berubah-ubah b. ukurannya tetap c. bentuknya tetap d. bentuknya berubah-ubah 12. Berikut ini yang bukan merupakan wujud benda adalah …. a. air c. cair b. gas d. padat 13. Sifat air yang dapat naik pada celah sempit disebut …. a. kapilaritas b. menyerap c. mengalir ke segala arah d. menekan ke segala arah 14. Logam digunakan untuk pembuatan alat penggorengan karena sifatnya yang…… a. tahan banting c. tahan air b. tahan api d. tembus pandang 15. Bahan yang sifatnya lembut adalah….. a. kain c. kardus b. kertas d. plastik 16. Pembuatan air mancur menggunakan sifat air… a. Bentuknya tidak berubah b. Menekan ke segala arah c. Permukaannya selalu datar d. Mengalir ke tempat yang lebih tinggi 17. Untuk membuat lemari, meja, bangunan dibutuhkan bahan yang…. a. Lembut dan tahan api b. Kuat dan keras c. Lentur dan tahan air d. Lembut dan lentur 18. Benda di bawah ini yang merupakan benda gas adalah….. a. batu bara c. minyak goreng b. asap pabrik d. kecap 19. Udara di dalam ban sepeda termasuk ke dalam benda….. a. gas c. padat b. cair d. lentur 20. Di bawah ini yang termasuk ke dalam sifat benda cair, kecuali…. a. Mengalir ke tempat yang lebih rendah c. tenang dan selalu datar b. Meresap melalui celah-celah kecil d. bentuknya tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
Soal Evaluasi Siklus II Pilihlah jawaban pada huruf a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat! 1. Es batu yang didiamkan lama-lama akan mencair merupakan contoh peristiwa perubahan wujud dari . . . . a. cair ke gas b. padat ke gas c. cair ke padat d. padat ke cair 2. Es batu akan cepat berubah menjadi air jika . . . . a. disimpan di dekat kulkas b. dibiarkan di tempat tetutup c. disimpan di tempat yang rindang d. dipanaskan di bawah terik matahari 3. Lilin yang dipanaskan menggunakan api akan …… a. membeku c. menguap b. mencair d. menyublim 4. Perubahan wujud uap air menjadi air disebut .… a. menyublim b. menguap c. mengembun d. membeku 5. Jika kapur barus digunakan terus menerus, maka lama-kelamaan akan habis. Pada proses ini terjadi peristiwa …. a. pembekuan c. pencairan b. penyubliman d. penguapan 6. Perubahan uap menjadi cair terjadi pada peristiwa …. a. kapur barus yang disimpan b. air yang dimasak sampai mendidih c. es batu yang disimpan di dalam lemari es d. peristiwa embun di malam hari 7. Di bawah ini bahan yang mengalami penyubliman adalah …. a. es batu c. uap air b. kapur barus d. batu kapur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
8. Perubahan wujud benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut…. a. Perubahan wujud yang dapat dibalik b. Perubahan wujud yang tidak dapat dibalik c. Perubahan wujud karena pembekuan d. Perubahan wujud karena pembakaran 9. Contoh perubahan wujud benda yang dapat dibalik adalah…. a. es batu c. nasi b. besi d.kertas dibakar 10. Pemanasan pada air akan berubah wujud menjadi ……. a. air c. uap b. es d. batu 11. Benda dapat dikatakan mengkristal jika perubahan wujud yang terjadi adalah…. a. cair ke gas c. cair ke padat b. cas ke cair d. padat ke cair 12. Kegiatan di bawah ini yang menyebabkan penguapan adalah …….. a. membakar kertas b. menyalakan tv c. menjemur pakaian d. menyalakan lilin 13. Penguapan air di laut terjadi karena….. a. panas matahari b. panas air itu sendiri c. tiupan air darat d. panas dari dalam bumi 14. Mencair adalah proses……. a. Padat menjadi cair b. Padat menjadi gas c. gas menjadi padat d. cair menjadi padat 15. Kertas yang sudah dibakar tidak akan berubah menjadi kertas yang utuh kembali. Hal ini merupakan perubahan wujud …… a. tidak mudah kotor b. dapat dibolak bali c. tidak dapat dibolak balik d. mudah kotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
16. Peristiwa di samping adalah perubahan wujud benda yang disebut….. a. menguap b. menyublim c. membeku d. mencair 17. Air yang direbus di dalam panci hingga mendidih lama-kelamaan akan mengeluarkan… a. bau c. uap b. bunyi d. warna 18. Proses perubahan uap air menjadi air disebut……. a. membeku c. mengembun b. menguap d. mencair 19. Benda di bawah ini yang berubah wujud menjadi gas jika dipanaskan adalah…. a. lilin c. air b. tepung d. garam 20. Margarin yang dipanaskan di atas kompor akan berubah menjadi……. a. benda cair c. benda padat b. benda gas d. benda tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
LAMPIRAN 10 SAMPEL LEMBAR KERJA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
LKS PERTEMUAN 1 SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
LKS PERTEMUAN 2 SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
LKS PERTEMUAN 1 SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
LKS PERTEMUAN 2 SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
LAMPIRAN 11 DATA HASIL OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR PADA KONDISI AWAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS II PERTEMUAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306
LAMPIRAN 12 DATA HASIL ANGKET
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307
HASIL ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PADA KONDISI AWAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308
HASIL ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309
HASIL ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310
HASIL ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311
HASIL ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PADA SIKLUS II PERTEMUAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317
LAMPIRAN 13 PERHITUNGAN KEAKTIFAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318
Keaktifan Belajar Kondisi Awal No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Rata-rata
Observasi Skor Hasil 7 100 5 71,4 4 57,1 4 57,1 3 42,9 3 42,9 2 28,6 1 14,3 4 57,1 4 57,1 1 14,3 2 28,6 2 28,6 2 28,6 5 71,4 4 57,1 3 42,9 4 57,1 4 57,1 6 85,7 1 14,3 0 0 4 57,1 3 42,9 3 42,9 4 57,1 0 0 6 85,7 1 14,3 45,3
Angket Skor Hasil 37 49,3 47 62,7 41 54,7 50 66,7 55 68 55 73,3 48 73,3 55 64 35 73,3 44 64 44 73,3 41 46,7 48 58,7 45 58,7 51 54,7 48 64 45 60 51 68 45 60 41 54,7 45 60 45 60 47 62,7 49 65,3 45 60 47 62,7 50 66,7 49 65,3 52 69,3 62,8
Rata-rata hasil
Kategori
74,7 67,0 55,9 61,9 55,4 58,1 51,0 39,1 65,2 60,6 43,8 37,6 43,6 43,6 63,0 60,6 51,4 62,6 58,6 70,2 37,1 30,0 59,9 54,1 51,4 59,9 33,3 75,5 41,8 54,0
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Rendah Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319
Keaktifan Belajar Siklus I No Nama 1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi 1 Skor Hasil 5 71,4 6 85,7 5 71,4 5 71,4 4 6 7 5 4 3 6 5 6 7 3 5 6 4 5 5 5 4 5 4 5 6 6 5
57,1 85,7 100 71,4 57,1 42,9 85,7 71,4 85,7 100 42,9 71,4 85,7 57,1 71,4 71,4 71,4 57,1 71,4 57,1 71,4 85,7 85,7 71,4 70,0
Observasi 2 Skor Hasil 7 100 6 85,7 6 85,7 6 85,7 5 6 5 5 6 4 5 5 4 6 5 6 7 6 6 1 1 4 5 6 4 0 7 6
71,4 85,7 71,4 71,4 85,7 57,1 71,4 71,4 57,1 85,7 71,4 85,7 100 85,7 85,7 14,3 14,3 57,1 71,4 85,7 57,1 0 100 85,7 69,0
Angket 1 Skor Hasil 63 84 52 69,3 47 62,7 48 64,0 61 55 59 58 38 59 57 62 60 65 32 50 53 45 58 59 34 52 63 67 65 54 58 50
81,3 73,3 78,7 77,3 50,7 78,7 76,0 82,7 80,0 86,7 42,7 66,7 70,7 60,0 77,3 78,7 45,3 69,3 84,0 89,3 86,7 72,0 77,3 66,7 70,1
Angket 2 Skor Hasil 63 84 54 72 51 68 52 69,3 61 60 65 60 43 60 57 64 60 66 35 59 56 44 58 63 61 57 63 65 66 61 55 61
81,3 80 86,7 80,0 57,3 80,0 76,0 85,3 80,0 88,0 46,7 78,7 74,7 58,7 77,3 84,0 81,3 76,0 84,0 86,7 88,0 81,3 73,3 81,3 74,5
Rata-rata Hasil
Kategori
84,9 78,2 72,0 72,6
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
72,8 81,2 84,2 75,0 62,7 64,7 77,3 77,7 75,7 90,1 50,9 75,6 82,8 65,4 78,0 62,1 53,1 64,9 77,7 79.7 75,8 59,8 84,1 76,3 70,9
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320
Keaktifan Belajar Siklus II No Nama 1 AFT 2 ACP 3 ARN 4 AP 5 ADA 6 ARP 7 CNP 8 DZP 9 EJN 10 FP 11 GAA 12 KSP 13 MAB 14 MNH 15 MRA 16 MF 17 MS 18 NPA 19 NS 20 RSM 21 RFP 22 RIA 23 RDP 24 RHA 25 RRZ 26 SAP 27 SN 28 SAR 29 ZS Rata-rata
Observasi 1 Skor Hasil 7 100 6 85,7 6 85,7
Observasi 2 Skor Hasil 7 100 6 85,7 7 100
Angket 1 Skor Hasil 58 77,3 61 81,3 61 81,3
Angket 2 Skor Hasil 63 84 57 76 67 89,3
Rata-rata Hasil
Kategori
90,3 82,2 89,1
Tinggi Tinggi Tinggi
6 6 6 6 7
85,7 85,7 85,7 85,7 100
7 7 7 6 6
100 100 100 85,7 85,7
56 60 52 48 51
74,7 80 69,3 64 68
60 60 66 63 70
80 80 88 84 93,3
85,1 86,4 85,8 79,9 86,8
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
5 7 7 5 7 7 7 6 4 6 5 6 7 5 4 7 6
71,4 100 100 71,4 100 100 100 85,7 57,1 85,7 71,4 85,7 100 71,4 57,1 100 85,7 74,4
7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 6 6 7 5 5 7 6
100 100 100 100 100 100 100 100 71,4 71,4 85,7 85,7 100 71,4 71,4 100 85,7 79,3
60 58 59 56 55 60 55 56 59 60 58 56 67 61 61 66 52
80 77,3 78,7 74,7 73,3 80 73,3 74,7 78,7 80 77,3 74,7 89,3 81,3 81,3 88 69,3 66,5
56 57 56 61 63 65 67 67 64 58 62 66 57 66 65 64 62
74,7 76 74,7 81,3 84 86,7 889 89,3 85,3 77,3 82,7 88 76 88 86,7 85,3 82,7 83,3
81,5 88,3 88,3 81,9 89,3 91,7 90,7 87,4 73,1 78,6 79,3 83,5 91,3 78,0 74,1 93,3 80,9 73,0
Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321
LAMPIRAN 14 DATA PRESTASI BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322
DATA PRESTASI BELAJAR KONDISI AWAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324
DAFTAR NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Jumlah Rata-rata Persentase
KKM
Nilai
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
75 80 70 85 S 65 70 85 65 75 75 50 55 65 85 80 80 60 65 60 85 70 65 65 90 75 60 95 55 2.005 71,6
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16
√ 12
57,2%
42,8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325
DAFTAR NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AFT ACP ARN AP ADA ARP CNP DZP EJN FP GAA KSP MAB MNH MRA MF MS NPA NS RSM RFP RIA RDP RHA RRZ SAP SN SAR ZS Jumlah Rata-rata Persentase
KKM
Nilai
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
95 75 90 S S 70 80 90 85 65 S S 65 90 90 75 90 95 90 70 90 75 65 80 90 90 75 95 70 2.045 81.8
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22
3
88%
12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326
LAMPIRAN 15 SAMPEL HASIL SOAL EVALUASI SIKLUS I DAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331
LAMPIRAN 16 FOTO-FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Alfianisa Devi Melati lahir di Kulonprogo, 09 Mei 1994. Anak kedua dari dua bersaudara, dari Bapak Samirin dan Ibu Sartinah. Tinggal di Dhisil, RT 25 RW 13, Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diperoleh di SD Negeri 1 Salamrejo pada tahun 2000. Kemudian meneruskan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Nanggulan pada tahun 2006. Setelah lulus kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta pada tahun 2009. Setelah lulus SMA peneliti memutuskan untuk menempuh Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012. Selama menempuh pendidikan, banyak kegiatan dan keikutsertaan menjadi panitia dalam beberapa acara kampus dan prodi PGSD. Masa pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma penulis menulis skripsi dengan judul:” PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N PETINGGEN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD”.