PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SARIKARYA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: Ririn Septianingrum NIM: 121134212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SARIKARYA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: Ririn Septianingrum NIM: 121134212
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang telah membimbing, melindungi dan mengisnpirasi saya selama perjalanan hidup saya. 2. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberi semangat, menginspirasi saya, dan mendukung saya secara moral dan material selama ini. 3. Untuk kakak saya tersayang, Reni Anggala Budi Pratiwi terimakasih atas kasih sayang serta semangat, dan telah menenami saya selama perjalanan hidup saya. 4. Kepada teman-teman mahasiswa kelas E S1 PGSD angkatan 2012 terimakasih atas persahabatan, semangat, dan telah membantu saya selama kita kuliah bersama.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Orang bijak adalah orang yang menghargai waktu, orang sukses adalah orang yang bisa memanfaatkan waktu. ” ” Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, Hari esok harus lebih baik daripada hari ini. ” ” Sebaik-baik ilmu adalah pengalaman seseorang, bukan hanya teori belaka”
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Maret 2016 Penulis
Ririn Septianingrum 121134212
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Ririn Septianingrum
NIM
:121134212
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SARIKARYA MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE
STAD
kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta pada tanggal: 21 Maret 2016 Yang menyatakan
Ririn Septianingrum 121134212
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI SARIKARYA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Ririn Septianingrum Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD N Sarikarya. Penelitian bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar IPA siswa Kelas V SD N Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (2) meningkatkan keaktifan belajar dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD; dan (3) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sarikarya, tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 26 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang Fotosintesis. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan observasi, kuesioner dan tes tertulis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui langkah-langkah sebagai berikut: penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, penyampaian materi, kerja kelompok, kuis, dan penghargaan; (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini tampak pada peningkatan skor dari kondisi awal 49,75 (rendah) menjadi 76,90 (tinggi) pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81,83 (tinggi); (3) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini tampak pada peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 58,03 dengan persentase ketuntasan belajar (24,24%), meningkat menjadi 67,4 dengan persentase ketuntasan belajar (68%) pada siklus I, kemudian menjadi 78,8 dengan persentase ketuntasan belajar (84 % ) pada siklus II. Kata Kunci: Keaktifan belajar, Prestasi belajar, Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ASTRACT THE INCREASE OF ACTIVE INVOLVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT FOR THE GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL SARIKARYA APPLYNG THE MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD TYPE Ririn Septianingrum Sanata Dharma University 2016
This research is formed the background of active and learning achievement in class V Sarikarya Elementery School. The aims of this research was (1) describe the effort to improve activity and science class subject learning achievement using the model of cooperative learning STAD type; (2) increased the applying of cooperative learning STAD type is able to increase activeness in science class subject; and (3) increased the applying model of cooperative learning STAD type can improve their performance study in science class subject on student class V Sarikarya School year 2015/2016. This research is a Classroom Action Research (CAR) consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection. The subject of this research is the five grade students of SD Negeri Sarikarya, in academic year 2015/2016 consists of 26 students. The object of this research is activeness and learning achievement in science class subject . The technique of data collection are observation, interview and written test. The technique of analysis is descriptive analysis. The results showed: (1) efforts to increase the activity and learning achievement by implementing cooperative learning model STAD has done well through the steps as follows: the delivery of goals and motivation, the distribution group, delivery of material, group work, quizzes, and reward ; (2) The applying of cooperative learning model STAD can improve students'learning activeness. This is evident in the increase in score from baseline 49.75 (low) to 76.90 (high) in the first cycle, then on the second cycle increased to 81.83 (high); (3) the applying of cooperative learning model STAD can improve student achievement. This is evident in the increase in the average value of 58.03 replicates in the initial conditions with learning completeness percentage (24.24%), rising to 67.4 with learning completeness percentage (68%) in the first cycle, then becomes 78.8 with learning completeness percentage (84%) in the second cycle. Keywords: Active Involvement, Learning Achievement, The Model Cooperative Learning STAD Type
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4.
Drs. Y.B. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5.
Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini.
6.
Jaka Triyana, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya yang
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas. 7.
Siswa kelas V SD Negeri Sarikarya yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.
8.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti lain.
Yogyakarta, 21 Maret 2016 Yang menyatakan
Ririn Septianingrum 121134212
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... .......... 1 1.2 Batasan Masalah ................................................................................................. 6 1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................. 6 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7 1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7 1.6 Definisi Operasional ........................................................................................... 8
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10 2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................... 10 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................... 30 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................. 34 2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 37 3.2 Setting Penelitian ..................................................................................... 41 3.3 Persiapan Tindakan .................................................................................. 43 3.4 Rencana Tindakan .................................................................................... 43 3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 55 3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................ 60 3.7 Teknik Pengujian Instrumen .................................................................... 68 3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................ 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 81 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 81 4.2 Pembahasan ............................................................................................. 99 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 115 5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 115 5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 116 5.2 Saran ........................................................................................................ 116 DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 117 LAMPIRAN .................................................................................................... 119
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Peta Literatur Penelitian yang Relevan ............................. 33 Gambar 2.2 Bagan Peta Literatur Kerangka Berpikir ...................................... 35 Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kemmis & Mc.Taggart ...................... 39 Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar ..................................... 108 Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar ......................................... 111 Gambar 4.3 Diagram Nilai Tertinggi dan Terendah ........................................ 112
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Fase Pembelajaran STAD ................................................................ 23 Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................................. 42 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ....................................................................... 60 Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Keaktifan Belajar .............................................. 61 Tabel 3.4 Lembar Observasi ............................................................................ 62 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Keaktifan Belajar ............................................ 63 Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar ............................................... 63 Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa ............................................. 65 Tabel 3.8 Kriteria Penskoran Keaktifan .......................................................... 65 Tabel 3.9 Kategori Penskoran Keaktifan ......................................................... 66 Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Siklus I ..................................................................... 67 Tabel 3.11 Kisi-kisi Soal Siklus II .................................................................. 67 Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validasi ............................................................ 70 Tabel 3.13 Kriteria Validasi .............................................................................. 71 Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi ........................................ 71 Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus I ........................................................... 72 Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Siklus II ........................................................... 74 Tabel 3.17 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................ 76 Tabel 3.19 Reliabilitas Soal Siklus I ............................................................... 76 Tabel 3.20 Reliabilitas Soal Siklus II .............................................................. 76 Tabel 3.20 Target Kriteria Keberhasilan ......................................................... 78 Tabel 4.1 Hasil keaktifan Belajar pada Kondisi Awal ..................................... 82
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal ................................................ 83 Tabel 4.3 Keaktifan Belajar Siklus I ................................................................ 89 Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Siklus I ......................................................... 90 Tabel 4.5 Hasil Skor Keaktifan Belajar Siklus II ............................................ 96 Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar Siklus II ......................................................... 97 Tabel 4.7 Hasil Skor Peningkatan Keaktifan Belajar ...................................... 106 Tabel 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar ........................................................... 110 Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II.... 112
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Validasi Instrumen ....................................................................... 119 Lampiran 2 Validasi Perangkat Pembelajaran .................................................. 124 Lampiran 3 Data Kuesioner dan Observasi Kondisi Awal ............................... 149 Lampiran 4 Data Nilai Siswa tahun Pelajaran 2014/2015 .............................. 169 Lampiran 5 Perangkat Pembelajaran Siklus I ................................................. 171 Lampiran 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II ................................................. 201 Lampiran 7 Soal Evaluasi ................................................................................ 231 Lampiran 8 Hasil LKS Siklus I ........................................................................ 240 Lampiran 9 Hasil LKS Siklus II ...................................................................... 243 Lampiran 10 Hasil Soal Evaluasi .................................................................... 247 Lampiran 11 Soal Evaluasi Sebelum Validitasi .............................................. 257 Lampiran 12 Data Tabulasi Soal Evaluasi ...................................................... 268 Lampiran 13 Foto-foto Kegiatan ...................................................................... 273 Lampiran 14 Surat Izin Penelitian.................................................................... 276
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memuat latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Menurut Sanjaya (2012:3), pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia dan dirasakan penting bagi kehidupan manusia. Begitu pentingnya pendidikan, maka Indonesia mengatur secara khusus perihal pendidikan ini dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003. (1) Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan, (2) Proses pendidikan yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, (3) Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi anak didik, sehingga dalam proses pendidikan harus berorientasi pada siswa (student active learning), (4) Akhir dari proses pendidikan agar siswa memiliki kemampuan spiritual dan keterampilan yang diperlukan untuk diri sendiri, masyarakat dan negara. Trianto (2009:3) menyatakan bahwa guru pada hakikatnya merupakan tenaga kependidikan yang memikul berat tanggung jawab kemanusiaan, khususnya berkaitan dengan proses pendidikan generasi penerus bangsa menuju gerbang pencerahan dalam melepaskan diri dari belenggu kebodohan. Betapa berat tugas dan kewajiban yang harus diemban oleh guru
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
tersebut
sehingga
menuntut
profesionalitas
tinggi
dalam
proses
pembelajaran. Melalui kompetensi profesionalitasnya, guru harus mampu mewujudkan langkah-langkah pembelajaran inovatif, progresif, dan kreatif, sehingga proses belajar mengajar dapat bermakna serta transfer of knowledge dan transfer of value dapat dengan mudah tersampaikan. Hamdayama (2014:3) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang menggunakan media dan metode tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam pembelajaran terjadi transfer (pemindahan) sejumlah ilmu pengetahuan, kemampuan teknologi, kebudayaan, nilai-nilai (value) maupun berbagai macam ketrampilan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran harus berlangsung secara nyaman, edukatif, variatif, dan menantang bagi peserta didik. Tugas guru sebagai pendidik salah satunya memfasilitasi terjadinya pembelajaran seperti itu. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu segi pendidikan yang
digunakan
sebagai
alat
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan.
Pembelajaran IPA di SD berorientasi dari berbagai aktivitas yang mendukung terjadinya pemahaman atas konsep, prinsip, dan prosedur yang berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari di luar sekolah, sehingga pembelajaran IPA menjadi bermakna dan pada akhirnya menjadi proses IPA yang menyenangkan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan aktif yang dilakukan oleh siswa untuk membangun pengetahuan dan aktif mencari pengetahuan
kemudian
mengkonstruksi
pengetahuan
tersebut
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pikirannya. Uno (2012:75) menjelaskan bahwa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas, semestinya menciptakan suasana siswa yang benar-benar berperan aktif dalam proses pembelajaran. Namun kenyataannya, pembelajaran yang berlangsung, guru tidak bisa menciptakan dan membuat peserta didik termotivasi, dan senang terhadap pembelajaran. Hal ini menyebabkan keaktifan belajar siswa rendah. Rendahnya keaktifan belajar siswa dikarenakan siswa tidak memiliki ketertarikan untuk mengikuti pembelajaran, karena guru dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah dan latihan sehingga timbul kebosanan dari peserta didik. Hal ini dilatarbelakangi lemahnya guru dalam menguasai metode pembelajaran. Rendahnya keaktifan belajar siswa tentunya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa rendah karena siswa pasif selama mengikuti proses pembelajaran. Siswa tidak ikut berperan langsung dalam pembelajaran sehingga siswa enggan untuk bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru sehingga tingkat pemahaman yang dimiliki siswa rendah. Hal inilah yang menyebabkan prestasi belajar siswa akan rendah. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 6 Oktober 2015, selama proses belajar mengajar di kelas V SD Negeri Sarikarya pada mata pelajaran IPA keaktifan belajar siswa masih menjadi permasalahan. Permasalahan yang muncul adalah siswa tidak terlibat aktif selama pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa hanya menerima materi yang diberikan guru. Selain itu sebagian siswa bersifat pasif dalam menerima pelajaran IPA, yaitu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
hanya duduk, mendengar, mencatat, dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru.
Guru juga belum menggunakan model yang sesuai dengan
kondisi siswa kelas V SD Negeri Sarikarya, sehingga siswa terlihat kurang antusias atau pasif selama mengikuti pembelajaran. Akibat kepasifan siswa dalam kelas mengakibatkan kejenuhan, kemudian pada akhirnya siswa tidak memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran utama dalam pembelajaran IPA tidak tercapai. Hasil wawancara pada hari senin 5 Oktober 2015, guru kelas V mengatakan bahwa selama pelajaran berlangsung beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan meletakkan kepalanya di atas meja. sssSiswa terlihat tidak memiliki semangat untuk mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa juga tidak bertanya ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Selain itu ketika guru memberikan tugas kelompok, tidak semua anggota kelompok mengerjakan hanya beberapa siswa yang ikut mengerjakan tugas kelompok tersebut. Selain melakukan wawancara dengan guru kelas V peneliti juga melakukan observasi untuk melihat keaktifan belajar siswa kelas V. Observasi dilakukan pada hari selasa tanggal 6 Oktober 2015 pukul 07.00-08.10 pada mata pelajaran IPA. Dari hasil observasi diperoleh hasil bahwa skor keaktifan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPA yaitu 49.75 yang termasuk dalam kategori keaktifan belajar rendah. Keaktifan belajar yang rendah tentunya sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Rendahnya prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Sarikarya dapat dibuktikan dengan hasil ulangan harian IPA semester ganjil tahun 2014/2015 siswa yang mencapai KKM ada 8 siswa (24,24%) dari 33 siswa, sedangkan 25 siswa (75,75%) belum mencapai KKM dan nilai ratarata kelas 58,03 dengan rentangan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA rendah dalam proses pembelajaran sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Devision). Model pembelajaran STAD adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tahapan dalam model pembelajaran STAD yaitu: (1) Penyampaian tujuan dan motivasi, (2) Pembagian kelompok, (3) Presentasi dari guru, (4) Kerja tim, (5) Kuis (Evaluasi), dan (6) Penghargaan prestasi tim (Rusman, 2013:2015). Penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan kondisi pembelajaran di kelas V SD Negeri Sarikarya, maka dilakukan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dan mengambil judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas V SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Negeri Sarikarya Melalui Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe STAD” 1.2 Batasan Masalah Untuk mempermudah dalam penelitian maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1.2.1 Penulis hanya meneliti siswa kelas V SD Negeri Sarikarya semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. 1.2.2 Objek yang diteliti adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA. 1.2.3 Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.2.4 Mata pelajaran yang diteliti yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SK 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan dan KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan materi fotosintesis. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Sarikarya? 1.3.2
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
dari skor keaktifan 49.75 (rendah) menjadi 75 (tinggi)? 1.3.3
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya dari nilai rata-rata 58,03 menjadi 75 dan persentase ketuntasan dari 24, 24% menjadi 76%?
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.4.2 Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari skor keaktifan 49.75 (rendah) menjadi 75 (tinggi). 1.4.3
Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari nilai rata-rata 58,03 menjadi 75 dari persentase ketuntasan 24, 24% menjadi 76%.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah: 1.5.1 Bagi Siswa Hasil penelitian digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
pembelajaran IPA sehingga prestasi belajarnya juga meningkat dan sebagai modal pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 1.5.2 Bagi Guru Hasil penelitian digunakan sebagai bahan masukan untuk melaksanakan pembelajaran agar dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. 1.5.3 Bagi Sekolah Hasil penelitian digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA sehingga akan memudahkan sekolah dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. 1.5.4 Bagi Peneliti Hasil penelitian digunakan sebagai pengalaman dan pengetahuan yang berharga untuk menunjang kesuksesan dalam melaksanakan tugas di masa yang akan datang dan sebagai umpan balik untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 1.6. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1.6.1 Keaktifan belajar Keaktifan belajar adalah suatu usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan dalam dirinya. Siswa dikatakan aktif apabila: (1) mendengarkan penjelasan dari guru; (2) mencatat materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
disampaikan guru; (3) mengemukakan pendapat; (4) mencari informasi dari berbagai sumber; (5) bekerja sama dalam kelompok; (6) mencoba mengerjakan soal atau LKS dan (7) mengkomunikasikan hasil diskusi. 1.6.2 Prestasi belajar Prestasi belajar merupakan capaian dari kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai setelah melakukan evaluasi. 1.6.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada materi fotosintesis. 1.6.4 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran yang melibatkan 4–5 siswa di dalam kelompok dan di pilih secara heterogen dan bekerja sama untuk saling membantu dan untuk saling menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Keaktifan Belajar Menurut Yamin (2007:81), belajar aktif merupakan fungsi interaksi antara individu dan situasi di sekitarnya yang ditentukan oleh indikator pengembangan dari kompetensi dasar. Belajar aktif ditandai bukan hanya melalui keaktifan siswa yang belajar secara fisik, namun juga keaktifan mental. Belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajaran terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Dewey Learning by Doing, yang berarti bahwa siswa perlu terlibat dan berpartisipasi secara spontan. Keinginan siswa akan hal-hal yang belum diketahuinya mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam suatu proses pembelajaran. Menurut Yamin (2007:77), keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu pengajar dapat merekayasa sistem pembelajaran
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Uno (2012:76), untuk menciptakan pembelajaran aktif, anak belajar dari pengalamannya, selain anak harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh, anak-anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka. Keterlibatan yang aktif dengan objek atau pengalaman mereka dapat mendorong aktivitas mental mereka untuk berpikir, menganalisa, menyimpulkan,
dan
menemukan
pemahaman
konsep
baru
dan
mengintegrasikan dengan konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya. Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan keaktifan belajar adalah usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan dalam dirinya dengan melakukan kegiatan seperti mencatat, bertanya, mengemukakan pendapat, mencari informasi, bekerja sama dan mengkomunikasikan hasil diskusi. 2.1.1.1 Indikator Keaktifan Belajar Setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam pembelajaran, baik itu senang ataupun sedih. Terkadang siswa yang senang mengikuti pembelajaran maka siswa akan menunjukan keaktifan dalam pembelajaran. Untuk mengetahui apakah siswa menunjukan keaktifan dalam belajar atau tidak diperlukan beberapa indikator. Keachie (dalam Yamin, 2007:77) berpendapat bahwa aspek terjadinya keaktifan siswa yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan pada aspek afektif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
belajar, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Yamin (2007:77), terdapat tujuh indikator yang mendukung terjadinya keaktifan siswa, yaitu: 1) partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, 2) tekanan pada aspek afektif dalam
belajar,
3)
partisipasi
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa, 4) kekompakan kelas sebagai kelompok belajar, 5) kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, 6) kesempatan untuk berbuat serta mengambil
keputusan
penting
dalam pembelajaran, 7) Adanya
pemberian waktu untuk mengatasi masalah siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan siswa. Keaktifan memiliki beraneka ragam bentuk. Bentuk keaktifan siswa berupa kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan sedangkan kegiatan psikis berupa berdiskusi dalam kelompok, melibatkan diri dalam tanya jawab dan turut menyimpulkan pembelajaran. Menurut Sanjaya (dalam Rusman, 2013:395)
menyebutkan
contoh
kegiatan
keaktifan meliputi: kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen, membuat sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah,
dan
praktik
melakukan sesuatu. Dengan demikian indikator keaktifan siswa dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
adalah keterliban siswa dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam meliputi: 1); mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi guru; 2) bekerjasama dalam kelompok; 3) bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi; 4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memcahkan masalah; 5) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru; 6) melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal LKS 7;) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 2.1.2 Prestasi Belajar 2.1.2.1 Pengertian Belajar Dimyati (2006:18) menyatakan bahwa belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal adalah seluruh mental yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Cronbach (dalam Djamarah 2011:13) berpendapat bahwa learning is shown by change behavior as a result of experience, yang berarti belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Djamarah (2011:13) menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Mudjiono (2006:10) menyatakan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu, untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Kurnia (2008:7) belajar didefinisikan sebagai proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya. Pada hakikatnya belajar merupakan proses yang melibatkan fisik maupun psikis secara aktif dan merupakan usaha sadar yang dilakukan setiap manusia
untuk
memperoleh
perubahan
kemampuan,
keterampilan, dan sikap. Sedangkan Conny (2008:4) berpendapat bahwa belajar adalah proses eksperimensial (pengalaman) yang menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen dan yang tidak dapat dijelaskan dengan keadaan sementara kedewasaan atau tendensi alamiah. Oemar (2007:27) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strenghthening of behaviour through experiencing). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan belajar, bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Dari sejumlah pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar melibatkan adanya rangsangan yang berlangsung dalam interaksi aktif melalui suatu latihan atau perlakuan yang menyebabkan
terjadinya
perubahan
dalam
pemahaman, keterampilan, sikap dan bila
pengetahuan, mendapatkan
penguatan akan bersifat relatif permanen. 2.1.2.1 Pengertian Prestasi Menurut Arifin (2009:12) kata prestasi berasal dari bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1995:787) prestasi adalah hasil belajar yang telah dicapai dari sesuatu yang telah dilakukan atau dikerjakan, dalam hal ini adalah hasil dari belajar. Pengertian tersebut bersifat umum, yang secara khusus dapat dipergunakan untuk menunjuk capaian kerja tertentu, sehingga prestasi belajar merupakan hasil capaian belajar. Dalam bahasan lebih khusus, prestasi merupakan capaian hasil belajar yang dilakukan secara formal di sekolah. Prestasi belajar tersebut merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai sebuah kompetensi yang dipelajari dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
pembelajaran. Prestasi belajar di sekolah diukur dengan alat ukur tertentu dalam proses penilaian. Prestasi belajar selanjutnya dinyatakan
dalam
data
kuantitatif
atau
kualitatif
yang
dipergunakan sebagai pedoman judgment atau pengambilan keputusan dalam pendidikan. Fungsi utama prestasi belajar menurut Arifin (2009:12) adalah sebagai berikut: (1) prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik; (2) prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu; (3) prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan; (4) prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan; (5) prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah capaian dari kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai setelah melakukan evaluasi. 2.1.2.3 Indikator Prestasi Belajar Indikator pencapaian prestasi belajar adalah rata-rata nilai ulangan dan persentase jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rata-rata nilai ulangan yaitu skor yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan tes atau soal evaluasi dan skor pencapaiannya didasari oleh KKM IPA yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
65. KKM adalah sebagai acuan bahwa siswa telah mencapai penguasaan atau pemahaman materi IPA. 2.1.3 Pembelajaran Kooperatif Hamdayama (2014:63) menyatakan bahwa salah satu model pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa atau suku yang berbeda. Menurut Isjoni (2009:23) pembelajaran kooperatif adalah suatu
pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk
mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, dan tidak peduli dengan orang lain. Menurut Johnson (dalam Isjoni, 2009:23), pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok
tersebut.
Tujuan
utama
dalam
penerapan
model
pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2.3.1.1 Macam – Macam Tipe Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2013:213) pembelajaran kooperatif terdapat enam tipe, yaitu : 1. Student Teams Achivement Division (STAD) merupakan tipe pembelajaran yang melibatkan 4–5 siswa di dalam kelompok dan dipilih secara heterogen dan bekerja sama untuk saling membantu dan saling menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota lain dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi setiap minggu atau dua minggu untuk penguasaan bahan akademik yang telah dipelajari dan akan mendapat penghargaan apabila siswa secara individu dan kelompok mendapatkan prestasi yang tinggi. 2. Jigsaw mengambil pola cara kerja zig–zag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. 3. Group Investigation (GI) merupakan tipe pembelajaran yang melibatkan 2–6 anggota kelompok secara heterogen, tetapi dapat juga berdasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang akan dipelajari mengikuti investigasi yang mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Make a Match (Membuat Pasangan), yaitu tipe pembelajaran di mana siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. 5.
TGT
(Teams
Games
Tournaments),
merupakan
tipe
pembelajaran di mana siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok. 6. Struktural merupakan tipe pembelajaran yang menekankan pada struktur–struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola –pola interaksi siswa. Pembelajaran ini melibatkan kelompok– kelompok kecil secara kooperatif dan bekerja sama saling ketergantungan yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberi jawaban setelah terlebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru, dan dapat pula dengan siswa bertukar soal antar siswa, mencari pasangan yang kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru kemudian mereka bertukar pasangan untuk secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2.1.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Trianto
(2009:68)
menyatakan
bahwa
pembelajaran
kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Kegiatan di awali dengan penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Menurut Hamdayama (2014:115) guru yang menggunakan STAD mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Huda
(2013:201)
berpendapat
bahwa
Student
Team
Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekannya di Johns Hopskins University. Slavin (dalam Trianto, 2009:68) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
kelamin, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa anggota seluruh tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling
membantu.
Seperti
halnya
pembelajaran
lainnya,
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga membutuhkan persiapan
yang
matang
sebelum
kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain: a. Membuat Perangkat pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapakan perangkat
pembelajarannya,
yang
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku siswa,
Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
beserta
lembar
jawabannya. b. Membentuk Kelompok Kooperatif Menentukan
anggota
kelompok
diusahakan
agar
kemampuan siswa dalam kelomok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok lainnya relatif homogen. Apabila
memungkinkan
kelompok
kooperatif
perlu
memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. c. Menentukan Skor Awal Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masingmasing individu dapat dijadikan skor awal. d. Pengaturan Tempat Duduk Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. e. Kerja Kelompok Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja bersama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase (Trianto, 2009:71). Fase-fase dalam pembelajaran ini seperti tersaji dalam tabel 1.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Tabel 1.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase
Kegiatan Guru
Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran dan memotivasi siswa tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Menyajikan/menyampai kan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompokkelompok Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi
Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang diajarkan atau kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Fase 6 Memberi penghargaan
Hamdayama
(2014:118)
menyatakan
bahwa
keunggulan
pembelajaran STAD, antara lain sebagain berikut: (1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi normanorma kelompok, (2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, (3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, (4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, (5) Meningkatkan kecakapan individu, (6) Meningkatkan kecakapan kelompok, (7) Tidak bersifat kompetitif, dan (8) Tidak memiliki rasa dendam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2.1.4 IPA SD 2.1.4.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Trianto (2012:136) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin “scientia” yang berarti saya tahu. Dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahun Alam (IPA). Menurut Nash (dalam Samatowa, 2011:3) IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. Ilmu
Pengetahuan Alam
(IPA)
adalah
ilmu
yang
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan untuk membantu masalah sosial, ekonomi dan alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ciri-ciri ilmu alamiah dasar atau ilmu pengetahuan alam menurut Aen (2010:104) adalah sebagai berikut : (1) merupakan disiplin ilmu yang sudah ajeg, (2) objek penelitian berupa gejala alam, jenis-jenis alam yang terdapat pada ciptaan Allah, seperti tanah, air, binatang, planet, kedokteran, dan kesehatan, (3) memerlukan uji laboratorium, (4) memerlukan uji eksperimen (5) bersifat objektif, (6) berkelanjutan, (7) dapat dirasakan hasilnya (8) rasional, (9) bersifat matematis, dan bersifat teknologis, yakni dapat diterapkan dalam kehidupan manusia untuk berbagai kepentingan. Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspekaspek berikut, makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, lingkungan,
hewan,
tumbuhan
dan
interaksinya
dengan
serta kesehatan; benda/materi, sifat-sifat dan
kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas; Energi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 2.1.4.2 Hakikat IPA Marsetio (dalam Trianto 2012:137) menyatakan bahwa, pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau disiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang pada umumnya disebut metode ilmiah (scientific method). Sementara itu menurut Prihantoro (dalam Trianto, 2012:137) mengatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. 2.1.4.3 Pembelajaran IPA SD Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. 2.1.4.4 Materi Pembelajaran Mata pelajaran yang diteliti yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SK 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan dan KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan materi fotosintesis. 2.1.4.4.1 Pengertian Fotosintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Fotosintesis adalah proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih sederhana, yang dilakukan oleh tumbuhan autotrof (tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri). Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya “cahaya” dan sintesis yang artinya “penyusun”, jadi fotosintesis juga diartikan dengan proses biokimiawi yang dilakukan oleh tumbuhan
untuk
menghasilkan
energi
(nutrisi)
dengan
memanfaatkan energi cahaya. Daun merupakan komponen utama pada tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis ini, pada daun terdapat klorofil (zat hijau daun), klorofil inilah yang akan menyerap energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi). Fotosintesis berperan sangat penting bagi seluruh kehidupan organik di bumi. Karena selain menghasilkan energi, proses fotosintesis juga akan menghasilkan oksigen untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. 2.1.4.4.2 Fungsi Fotosintesis a. Fungsi utama fotosintesis adalah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi tumbuhan, dengan adanya glukosa ini akan terbentuk sumber energi lemak dan protein pula. Zat-zat ini akan menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan, oleh karena itu proses fotosintesis ini sangat penting dalam kehidupan kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
b. Proses Fotosintesis dapat membersihkan udara. Udara dibersihkan
dengan
diserapnya
karbondioksida
dan
dihasilkannya oksigen. Sehingga sering kita dengar penanaman pohon untuk membersihkan lingkungan, karena ada proses fotosintesis inilah pohon bisa berguna untuk membersihkan udara kita. c. Kemampuan fotosintesis tumbuhan pada masa hidupnya akan membuat sisa sisa tumbuhan tersebut tertimbun di dalam tanah. Timbunan dari tumbuhan dalam waktu yang lama akan membuatnya menjadi batu bara yang merupakan bahan baku dan sumber energi pada kehidupan modern. 2.1.4.4.3 Proses
Fotosintesis Bagan proses fotosintesis
Berdasarkan bagan tersebut maka secara singkat proses fotosintesis dapat dijelaskan sebagai berikut : Karbondikosida akan diambil oleh Stomata (mulut daun) pada daun tumbuhan dari udara bebas, kemudian air diambil melalui
akar
tumbuhan
dan
diangkut
oleh
komponen
pengangkut pada tumbuhan, kemudian cahaya matahari akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
diambil dalam bentuk energi oleh klorofil (zat hijau daun). Semua proses ini akan berlangsung membentuk suatu reaksi dan menghasilkan oksigen serta glukosa. Setelah terdapat glukosa pada tumbuhan, nutrisi ini akan diubah menjadi lemak, protein, dan nutrisi lainnya. Dalam proses fotosintesis ada 4 bahan yang harus dimiliki, yaitu : a.
Karbondikoksida (CO2)
b.
Air
c.
Cahaya Matahari
d.
Klorofil
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: Penelitian
Wiryani
(2014)
yang
berjudul
“Penerapan
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Bermedia Lingkungan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn”. Hasil penelitiannya yaitu terdapat
peningkatan keaktifan belajar siswa sebesar
9,78% setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) bermedia lingkungan pada mata pelajaran PKn siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2013/2014 di SD No 8 Banjar. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan skor keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 70,27% dan pada siklus II diperoleh siklus sebesar 80,05%. Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 14,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) bermedia lingkungan pada mata pelajaran PKn Siswa Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 di SD No 8 Banjar. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan skor prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 81,16% dan pada siklus II diperoleh siklus sebesar 95,71%. Penelitian Tumiyatun (2013) yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian ini adalah melalui model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran PKN Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 hal ini ditunjukkan dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebelum penelitian hanya 8 siswa (22,22%) yang dalam mengikuti materi pengertian pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, kemudian peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran aktivitas siswa meningkat
menjadi 21 siswa
(58,33%). Kemudian peneliti
mengadakan revisi dan evaluasi lagi, peneliti melaksanakan siklus II dan didapatkan hasil peningkatan aktivitas belajar siswa menjadi 32 siswa (89). Penelitian Ngaenah (2009) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Globalisasi Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 4 Karangpaningal Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kenerja guru dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kinerja guru pada siklus I sebesar 61,67%, siklus II sebesar 83,33% dan siklus III sebesar 95%. Keaktifan siswa dalam belajar menunjukkan adanya kenaikan. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD melatih siswa berdiskusi, mengeluarkan pendapat dan melatih siswa bekerja dalam tim. Keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 83,57%, siklus II sebesar 91,56% dan siklus III sebesar 98,15%. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi siswa. Hal ini terlihat pada siklus I sebesar 52,63 terdapat peningkatan dari prasiklus sebesar 47,37%, siklus II sebesar 63,16% dan siklus III sebesar 78,95%, dengan indikator ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang ditetapkan yaitu 75% dari keseluruhan siswa dengan mendapat nilai minimal 65. Penelitian Lusiana (2012) yang berjudul “Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Prestasi dan Keaktifan Belajar dalam Pembelajaran IPS Kelas IV di SDN Legokulon 1 Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode STAD dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya presentase ketuntasan yakni pada siklus I hingga siklus ke III. Yaitu 65 % pada masa siklus I, siklus II yaitu 75%, siklus III yaitu 85%. Nilai rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
kelas pada siklus I adalah 68,5, siklus II adalah 72 dan siklus III adalah 77. Tingkat keaktifan siswa melalui metode STAD mengalami peningkatan. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran pada siklus I siswa aktif 75 % siswa tidak aktif 25%, siklus II siswa aktif 85% siswa yang tidak aktif 15%, siklus III siswa aktif 90% dan siswa yang tidak aktif 10%. Berikut adalah peta literatur dari beberapa penelitian yang telah dilakukan:
Penelitian Ngaenah (2009) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Globalisasi Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division v (STAD) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 4 Karangpaningal Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010”
Penelitian Lusiana (2012) yang berjudul “Metode STAD untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas IV Di SDN Legokulon 1 Ngawi Tahun Pelajaran 2012/2013”
Penelitian Wiryani (2014) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Bermedia Lingkungan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn.”
Penelitian Tumiyatun (2013) yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013”
Yang diteliti “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD N Sarikarya Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.”
Gambar 2.1 Peta Literatur Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Berdasarkan peta literatur di atas peneliti meneliti variabel keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun pelajaran 2015/2016. 2.3 Kerangka Berpikir Proses belajar mengajar di kelas seharusnya menciptakan suasana siswa yang benar-benar berperan aktif dalam proses pembelajaran. Namun pada kenyataannya siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa hanya duduk, dan menghafalkan materi yang diberikan guru. Siswa kurang terlibat langsung dalam pembelajaran. Selain itu guru masih menggunakan model pembelajaran yang monoton dan membosankan sehingga siswa kurang memiliki ketertarikan untuk mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA, siswa sering kurang tertarik dan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran serta keaktifan belajar siswa rendah, hal tersebut akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar yang dicapai oleh siswa rendah. Sebagai upaya untuk mengatasi ketidaktertarikan siswa serta kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran, meningkatkan keaktifan belajar siswa, maka diperlukan adanya suatu inovasi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran yang memiliki keunggulan salah satunya agar siswa saling membantu dan memotivasi dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD selain dapat melibatkan siswa secara aktif juga dapat melibatkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
untuk saling bekerja sama. Keaktifan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu keterlibatan langsung dalam kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun secara kelompok. Pembelajaran koopratif tipe STAD akan membuat suasana belajar lebih aktif, inovatif, dan menyenangkan. Proses pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan siswa dan membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa akan merasa nyaman untuk saling membantu dalam proses pembelajaran, sehingga siswa terbiasa mengeluarkan pendapat terhadap teman sekelompoknya dan tidak merasa takut untuk bertanya kepada guru. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada dua variabel yang diteliti, yairu keaktifan dan prestasi belajar siswa. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD aktivitas belajar siswa dapat meningkat sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai. Gambar 2.2 Bagan Literatur Kerangka Berpikir Pembelajaran mononton dan belum menggunakan model pembelajaran yang tepat
Siswa kelas V SD N Sarikarya pasif dalam pembelajaran, banyak siswa memiliki nilai di bawah KKM
Keaktifan dan prestasi belajar tinggi
Siswa kelas V SD N Sarikarya aktif dalam pembelajaran
Keaktifan dan prestasi belajar rendah
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
2.4 Hipotesis Tindakan Hipotesis berasal dari gabungan kata hipo yang berarti di bawah dan tesis yang artinya kebenaran. Jadi, hipotesis berarti di bawah kebenaran. Artinya, kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Hipotesis merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Penyampaian tujuan dan motivasi, (b) Pembagian kelompok, (c) Presentasi materi dari guru, (d) Kegiatan belajar dalam Tim, (e) Kuis (evaluasi), dan (f) Penghargaan prestasi tim. 2. Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya dari skor keaktifan 49.75 (rendah) menjadi 75 (tinggi). 3. Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD N Sarikarya dari nilai rata-rata 58,03 menjadi 75 dan dari persentase ketuntasan 24, 24%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
menjadi 76%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, persiapan penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan analisis data beserta indikator keberhasilan. 3.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Suyadi (2012:23) penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research yang artinya penelitian dengan tindakan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan (Wibawa, 2004:3). Arikunto (dalam Taniredja, 2007:3) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut ahli yang sama penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Susilo (2007:16) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
dalam pembelajaran. Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Sedangkan menurut Kemmis dan Mc.Taggart (dalam Prastowo, 2014:225) menyatakan bahwa “Action research is the way group of the people can organize the conditions under which they can learn from their own experiences and make their experience accessible to others”, yang berarti bahwa penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi
suatu
kondisi
sehingga
mereka
dapat
mempelajari
pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses orang lain. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang selanjutnya disebut PTK adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini peneliti akan mengadopsi dari model Kemmis dan Mc.Taggart. Model Kemmis dan Mc.Taggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus. Dalam penelitian ini terdapat dua siklus, untuk lebih jelasnya digambarkan dalam bagan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Rencana Tindakan
Rencana Tindakan
Refleksi Siklus 1
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi Siklus 2
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc.Taggart
Berdasarkan gambar 3.1 terlihat bahwa siklus PTK model Kemmis dan Mc.Taggart dimulai dari perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) yang berulang pada siklus berikutnya. 3.1.1 Perencanaan Tindakan (Planning). Perencanaan tindakan (planning) merupakan tahap awal dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Perencanaan tindakan (planning) terdiri dari beberapa hal, yaitu (a) identifikasi masalah, (b) analisis penyebab adanya masalah, dan (c) pengembangan bentuk tindakan (aksi) sebagai pemecahan masalah. Pada tahap perencanaan ini peneliti memfokuskan permasalahan yang akan diteliti. Kemudian peneliti merumuskan permasalahan secara jelas. Tahap selanjutnya adalah menentukan cara yang akan digunakan untuk mengatasi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
3.1.2 Pelaksanaan (Acting) Pada tahap pelaksanaan (acting) adalah implementasi dari tahap perencanaan tindakan (planning) yang telah dirancang sebelumnya. Dalam tahap pelaksanaan (acting) peneliti tidak membatasi siklus yang dilakukan tetapi peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini melakukan penelitian dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Karena terkait dengan keterbatasan waktu dan perijinan yang diberikan oleh pihak sekolah. Penelitian ini berpedoman pada peningkatan keaktifan dan prestasi belajar 3.1.3 Pengamatan (Observing) Pada tahap pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan (acting) berlangsung. Dalam tahap pengamatan (observing), peneliti melakukan pengamatan dan mencatat segala hal yang diperlukan sesuai dengan pedoman pengamatan yang telah disusun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas yang sebenarnya. 3.1.4 Refleksi (reflecting) Refleksi (reflecting) adalah kegiatan evaluasi untuk melihat rencana dari awal hingga akhir, kendala, dan hal-hal yang perlu ada perubahan rencana atau tidak. Refleksi (reflecting) ini bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menunjukkan keberhasilan atau tidak. Dalam tahap refleksi ini, peneliti memulai dengan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
apakah tindakan yang dilakukan untuk pemecahan suatu masalah sudah mencapai tujuan atau belum. Setelah itu, peneliti menentukan atau mengambil keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau berhenti karena masalahnnya telah terpecahkan. Selain itu, peneliti juga mencari tahu sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki dan meningkatkan permasalahan yang diteliti. 3.2 Setting Tindakan Setting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tempat, subjek, objek, dan waktu penelitian. 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sarikarya, Depok, Sleman, Yogyakarta . 3.2.2 Waktu penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai dari bulan Juli 2015 hingga Maret 2016. Pengumpulan data dilakukan 27 September sampai 29 Oktober 2015, yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan penelitian langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
3.1 Tabel Jadwal Kegiatan penelitian No
Kegiatan
1
Observasi penelitian Penyusunan proposal Permohonan ijin penelitian Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian Skripsi Revisi Pembuatan artikel
2 3 4 5 6 7 8 9
Jul
Agu Sep
Waktu (Bulan) Okt Nov Des
Jan
Feb
Mar
Kegiatan penelitian dilakukan mulai dari bulan Juli 2015 dengan melakukan observasi dan diakhiri dengan pembuatan artikel pada bulan Maret 2016. 3.2.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Sarikarya, Depok, Sleman tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 26 siwa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 3.2.4 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD
Negeri
Sarikarya
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peneliti mengharapkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa akan meningkat selama mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
materi dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3.3 Persiapan Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan diantaranya: (1) meminta ijin kepada Kepala SD Negeri Sarikarya untuk melakukan kegiatan penelitian, (2) melakukan observasi pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk memperoleh gambaran mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, (3) peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V untuk mengetahui keaktifan dan prestasi belajar siswa, terutama pada mata pelajaran IPA, (4) peneliti mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa, (5) menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus, (6) membuat gambaran awal mengenai peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA, (7) mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran serta materi ajar yang akan digunakan, (8) menyusun instrumen
pembelajaran (silabus, RPP, LKS, dan instrumen
penelitian), (9) mempersiapkan
fasilitas
dan sarana pendukung yang
diperlukan kelas dalam kegiatan belajar, dan (10) melaksanakan penelitian. 3.4 Rencana Tindakan Setiap Siklus Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengangkat permasalahan yang ada dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
4x35 menit. Alokasi waktu tersebut disesuaikan dengan kebijakan jam pembelajaran di sekolah tersebut. Dalam rencana setiap siklusnya, peneliti melaksanakan penelitian ini sesuai dengan model Kemmis dan Mc.Taggart. Model Kemmis dan Mc.Taggart terdiri dari perencanaan tindakan (planning) pelaksanaan tindakan (acting) pengamatan (observing) refleksi (reflecting) yang berulang pada siklus berikutnya. Langkah pertama yang dilakukan peneliti setelah diperoleh gambaran keadaan kelas adalah melaksanakan tindakan kelas siklus I sebagai berikut: 3.4.1 Siklus I 3.4.1.1 Tahap Perencanaan Perencanaan tindakan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas melalui observasi dan wawancara dengan guru kelas. Pada siklus I peneliti melaksanakan selama dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan memiliki alokasi waktu 2x35 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah bagian-bagian tumbuhan dan pengertian
fotosintesis.
Sebelum
melakukan
siklus
I,
peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran, menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan pertama dan kedua, bahan ajar, mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS), menyiapkan media pembelajaran, dan lembar observasi. Soal evaluasi pada siklus I berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Selain menyusun perangkat pembelajaran peneliti juga menyusun instrumen penelitian kuesioner keaktifan. Berikutnya peneliti juga menyiapkan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
untuk validasi instrumen pembelajaran dan kuesioner. Kemudian, peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran dengan para ahli, yaitu dosen, kepala sekolah, dan guru kelas. 3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan 3.4.1.2.1 Pertemuan 1 Kegiatan Pembuka 1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Siswa menyampaikan kabarnya hari ini. 4. Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: a.
Memperhatikan penjelasan guru.
b.
Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan.
c.
Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang.
5. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan (langkah STAD 1). 6. Guru memberi motivasi kepada siswa (langkah STAD 1). Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa secara heterogen (langkah STAD 2). 2. Guru menujukkan tanaman lengkap di depan kelas agar semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
siswa dapat melihat. 3. Siswa mengamati tanaman yang ada di depan kelas. 4. Siswa
menyebutkan
bagian-bagian
tumbuhan
dengan
mengamati tanaman yang ada. 5. Siswa mengamati video tentang bagian-bagian tumbuhan. 6. Siswa mencatat hal-hal penting dalam video. 7. Guru menyajikan informasi tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya kepada siswa (langkah STAD 3). 8. Siswa mengerjakan LKS secara individu dan kelompok dengan bimbingan dari guru (langkah STAD 4). 9. Guru melakukan kuis dengan mengajukan pertanyaan. Jika siswa bisa menjawab maka akan memperoleh bintang (langkah STAD 5). 10. Siswa mendapat penghargaan dari guru (langkah STAD 6). Kegiatan Penutup 1. Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan
hal-hal
yang
telah
dipahami
dalam
pembelajaran hari ini. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. 4. Siswa mengucapkan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
3.4.1.2.2 Pertemuan 2 Kegiatan Pembuka 1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Siswa menyampaikan kabarnya hari ini. 4. Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. c. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. 5. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA bagian-bagian. 6. Guru memberi motivasi kepada siswa (langkah STAD 1). Kegiatan Inti : 1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang dipilih secara heterogen (langkah STAD 2). 2. Siswa mengamati video tentang fotosintesis dan mencatat halhal penting dalam video. 3. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang pengertian fotosintesis. 4. Siswa mengamati gambar bahan-bahan yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
fotosintesis di slide power point. 5. Guru memberikan informasi tentang bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. (langkah STAD 3). 6. Siswa menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. 7. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk membuat pertanyaan yang akan diajukan untuk kelompok lain. Kelompok yang dapat menjawab akan mendapatkan bintang. 8. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok yang dilakukan dengan berdiskusi dengan dibimbing oleh guru (langkah STAD 4). 9. Siswa mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas. 10. Guru melakukan kuis kepada semua siswa tentang materi yang sudah dipelajari yaitu tentang pengertian fotosintesis dan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis (langkah STAD 5). 11. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan mengisi kuesioner. 12. Guru memberi penghargaan kepada seluruh siswa yang mendapatkan bintang (langkah STAD 6). Kegiatan Penutup 1. Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan
hal-hal
yang
telah
dipahami
dalam
pembelajaran hari ini. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. 4. Siswa mengucapkan salam penutup. 3.4.1.3 Observasi atau Pengamatan Dalam setiap pertemuan pada siklus I, peneliti melakukan observasi
untuk
mengetahui
prestasi
belajar
siswa
pada
pembelajaran IPA dengan materi fotosintesis. Peneliti melakukan evaluasi pada akhir pertemuan II dengan memberikan soal evaluasi. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Peneliti juga melakukan pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat oleh peneliti untuk melihat keaktifan belajar siswa. Peneliti menggunakan kamera untuk membantu dalam mendokumentasikan tindakan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3.4.1.4 Refleksi Refleksi adalah kegiatan evaluasi untuk melihat rencana dari awal hingga akhir, kendala, dan hal-hal yang perlu ada perubahan rencana atau tidak. Refleksi bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menunjukkan keberhasilan atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Dalam tahap refleksi ini, peneliti memulainya dengan menentukan apakah tindakan yang dilakukan sebagai pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum. Setelah itu, peneliti menentukan atau mengambil keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau berhenti karena masalahnya telah terpecahkan. Apabila hasil pada siklus I belum tercapai, maka perlu dilanjutkan ke siklus II. 3.4.2 Siklus II 3.4.2.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II ini tidah jauh berbeda yang dilakukan pada siklus I. Pada siklus II peneliti melaksanakan selama dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan memiliki alokasi waktu 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah proses fotosintesis, hasil dari proses fotosintesis dan tempat cadangan makanan dalam tumbuhan. Sebelum melakukan siklus II, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan pertama dan kedua, bahan ajar, mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS), menyiapkan media pembelajaran, dan lembar observasi. Soal evaluasi pada siklus II berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Berikutnya peneliti juga menyiapkan penilaian untuk validasi instrumen pembelajaran dan kuesioner.
Kemudian,
peneliti
melakukan
validasi
perangkat
pembelajaran dengan para ahli, yaitu dosen, kepala sekolah, dan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
kelas.
3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. 3.4.2.2.1 Pertemuan 1 Kegiatan Pembuka 1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa. 2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Siswa menyampaikan kabarnya hari ini. 4. Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. c. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. 5. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan (langkah STAD 1). 6. Guru memberi motivasi kepada siswa (langkah STAD 1). Kegiatan Inti : 1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang dipilih secara heterogen (langkah STAD 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2. Guru menyajikan informasi tentang proses fotosintesis dengan memutarkan video tentang proses fotosintesis (langkah STAD 3). 3. Siswa
mengerjakan
LKS
secara
berkelompok
dengan
bimbingan dari guru (langkah STAD 4). 4. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa. 5. Siswa menuliskan proses fotosintesis dengan kalimat sendiri di lembar kerja siswa. Siswa membuat secara individu. 6. Guru memberikan kuis kepada semua siswa, siswa yang bisa menjawab akan mendapatkan bintang (langkah STAD 5). 7. Guru memberi penghargaan kepada siswa (langkah STAD 6). Kegiatan Penutup : 1. Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan
hal-hal
yang
telah
dipahami
dalam
pembelajaran hari ini. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. 4. Siswa mengucapkan salam penutup. 3.4.2.2.2 Pertemuan 2 Kegiatan Pembuka 1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
2. Salah satu siswa memimpin doa. 3. Siswa menyampaikan kabarnya hari ini. 4. Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: a. Memperhatikan penjelasan guru. b. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. c. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. 5. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan (langkah STAD 1). 6. Guru memberi motivasi kepada siswa. Kegiatan Inti : 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa (langkah STAD 2). 2. Siswa mengamati barang-barang yang dibawa oleh guru, seperti : wortel, kentang, tebu, kacang-kacangan, jeruk. 3. Siswa menyebutkan benda-benda yang ada di depan kelas. 4. Guru menyajikan informasi tentang tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan (langkah STAD 3). 5. Siswa menyebutkan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan kemudian mencatatnya di buku tulis. 6. Siswa mengelompokkan tumbuhan tersebut termasuk ke dalam tempat penyimpanan makanan dimana dengan mengisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
LKS. 7. Siswa mengerjakan LKS secara kelompok dengan bimbingan dari guru, kelompok yang aktif mendapatkan bintang-bintang (langkah STAD 4). 8. Siswa menjawab kuis yang diberikan oleh guru dengan cara mengangkat tangan. Siapa yang cepat akan mendapat bintang kelompoknya (langkah STAD 5). 9. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. 10. Siswa mengumpulkan soal dan hasil jawaban kepada guru. 11. Guru memberi penghargaan kepada seluruh siswa (langkah STAD 6). Kegiatan Penutup : 1. Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini. 2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan
hal-hal
yang
telah
dipahami
dalam
pembelajaran hari ini. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. 4. Siswa mengucapkan salam penutup. 3.4.2.3 Observasi atau pengamatan Pada tahap observasi siklus II dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar IPA materi proses fotosintesis, hasil fotosintesis, dan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
menyimpan hasil cadangan makanan pada tumbuhan. Observasi dilakukan dengan cara memberikan soal evaluasi pada akhir setiap siklus. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa apakah ada peningkatan atau tidak. Peneliti juga melakukan pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat oleh peneliti untuk melihat keaktifan belajar siswa. Peneliti menggunakan kamera untuk membantu dalam mendokumentasikan tindakan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3.4.2.4 Refleksi Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran pada siklus II berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menunjukkan keberhasilan atau tidak. Kemudian kegiatan lain yang dilakukan peneliti adalah mengolah data hasil soal evaluasi pada siklus II yang akan dijadikan sebagai hasil akhir dari siklus II. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Sesuai dengan judul penelitian yaitu peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V pada materi fotosintesis melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD SD Negeri Sarikarya. Maka dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
digunakan peneliti adalah tes dan non-tes. Teknik pengumpulan data dengan tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, tes ini berupa soal pilihan ganda yang diberikan kepada siswa setiap akhir siklus. Sedangkan teknik pengumpulan data non-tes yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi dan kuesioner. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: 3.5.1 Wawancara Menurut Noor (2011:138) wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berhadapan langsung dengan yang diwawancarai atau narasumber akan tetapi narasumber bisa juga diberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Moleong (dalam Herdiansyah 2013:29), berpendapat bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percapakan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
terwawancara
(interviewee) yang memberi jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Herdiansyah (2013:31), wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam proses memahami. Putra (2013: 145) juga mengungkapkan bahwa wawancara dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
dilakukan dengan dua cara yaitu interview bebas (tidak terstruktur atau tidak terpimpin) dan interview terpimpin (terstruktur). Peneliti melakukan wawancara terstruktur kepada guru kelas V SD Sarikarya untuk mengetahui kondisi kelas dan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA dan mengetahui keaktifan dan prestasi belajar siswa. 3.5.2 Observasi Menurut Supardi (2007:34) observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Metode observasi dalam penelitian ini adalah mengamati secara langsung dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap kegiatan yang terjadi pada saat pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sarikarya semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Menurut Sutoyo (2012:84) secara garis besar terdapat dua rumusan tentang pengertian observasi, yaitu pengertian secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti. Dalam arti luas, observasi meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Peneliti menggunakan jenis observasi secara langsung mengamati proses kegiatan pembelajaran di kelas dan dibantu oleh kelompok studi dalam mencatat hasil observasi. Peneliti ikut serta dalam kegiatan pembelajaran dan bertindak sebagai guru. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
berlangsung. 3.4.3 Dokumentasi Menurut Rochiati (2006:121) dokumentasi dapat membantu dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada kaitannya dengan permasalaan dalam penelitian tindakan kelas. Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data berupa RPP, silabus, laporan-laporan tugas siswa serta untuk mengetahui identitas siswa antara lain nama siswa dan nomor induk siswa dengan melihat dokumen yang ada di dalam sekolah. 3.5.4 Kuesioner Kuesioner menurut Sutoyo (2012: 189) didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berhubungan dengan diri responden, yang dianggap fakta yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Sedangkan menurut Putra (2013:149), kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden atau orang yang akan diukur. Tujuan penggunaan kuesioner dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai bahan untuk menganalisis tingkah laku dalam proses belajar mengajar. Kuesioner yang dilakukan peneliti adalah kuesioner tentang keaktifan belajar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun kuesioner adalah sebagai berikut: (a) merumuskan tujuan, (b) merumuskan kegiatan, (c) menyusun langkah-langkah, (d) menyusun kisi-kisi, (e) menyusun panduan kuesioner, dan (f) menyusun alat penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
3.5.5 Tes Menurut Mardapi (2008:67) tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang atau sekelompok orang. Karakteristik ini bisa berupa kemampuan atau keterampilan seseorang. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Bentuk tes yang digunakan pada lembaga pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes non objektif. Bentuk tes objektif yang sering digunakan adalah bentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan uraian objektif. Tes uraian non objektif sering digunakan pada bidang ilmu-ilmu sosial, yaitu yang jawabannya luas dan tidak hanya satu jawaban yang benar, tergantung argumentasi peserta tes. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk tes objektif, yaitu tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal. Soal diberikan kepada siswa setiap akhir siklus, yaitu di akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara, lembar pedoman observasi, kuesioner dan soal evaluasi yang berupa pilihan ganda. 3.6.1 Pedoman Wawancara Pada penelitian ini selain menggunakan lembar pengamatan untuk memperoleh data siswa, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas V SD N Sarikarya untuk mengetahui kondisi awal keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, prestasi belajar, dan kendala-kendala yang dihadapi guru selama pembelajaran. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran No 1
Garis Besar Pertanyaan Wawancara Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran IPA di kelas V?
2
Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar IPA di kelas V?
3
Apakah selalu menggunakan pembelajaran IPA?
4
Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang digunakan pada saat pelajaran IPA?
5
Apakah siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA?
6
Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran IPA?
7
Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA?
media
sebagai
sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
No 8
Garis Besar Pertanyaan Wawancara Apa yang menyebabkan prestasi belajar siswa rendah pada mata pelajaran IPA?
9
Bagaimana strategi pembelajaran IPA yang digunakan untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa?
10
Apakah pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA?
11
Bagaimana proses pembelajaran IPA pada materi fotosintesis?
12
Apakah dalam pembelajaran IPA materi fotosintesis nilai siswa sudah mencapai diatas KKM?
13
Berapa nilai tertinggi dan berapa nilai terendah dalam materi fotosintesis?
3.6.2 Pengamatan Lembar observasi disusun untuk memperoleh gambaran langsung tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Pedoman observasi yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengamatan (Observasi) Keaktifan Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7
Indikator Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan atau materi atau instruksi dari guru Bekerjasama dalam kelompok Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok Total
No Aitem A B C D E F G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Pada penelitian ini terdapat 7 kisi-kisi indikator keaktifan belajar yang sesuai dengan indikator keaktifan menurut Yamin (2012:77)
yang
digunakan untuk melakukan pengamatan atau observasi terhadap siswa kelas V. Tabel 3. 4 Lembar Observasi Keakatifan Belajar Siswa Kelompok
Nama A
Aspek yang Diamati B C D E F
1. 2. 3. 4. 5. Total Keterangan : A : Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. B : Bekerjasama dalam kelompok C : Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. D : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan E : Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. F : Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. G : Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok Lembar keaktifan belajar di atas diisi dengan mencentang (√) jika kondisi siswa sesuai dengan indikator. Jika tidak sesuai dengan indikator maka diisi dengan tanda (-). Lembar observasi diisi oleh peneliti dan rekan peneliti. 3.6.3 Kuesioner Lembar kuesioner disusun untuk memperoleh gambaran langsung tentang keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran yang
G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
berlangsung di kelas. Pedoman kuesioner yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Kisi-kisi Keaktifan Belajar Siswa Variabel Keaktifan
No
Nomor soal 1,5,10
Jumlah 3
1
Indikator Memperhatikan penjelasan guru Berjasama kelompok
2,3,4,12,13
5
2
6
1
3
Bertanya pada guru dan teman apabila belum memahami materi
11
1
4
Mencari informasi dari berbagai sumber belajar
8
1
5
Menerapkan langkah-langkah cara kerja
6
Mengerjakan soal
7,14,15
3
7
Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi
9
1
dalam
Pada kisi-kisi kuesioner keaktifan belajar, terdapat 15 item yang kemudian dikelompokkan menjadi 7 indikator. Pengelompokkan item menjadi tujuh indikator dilakukan untuk mempermudah melakukan penilaian untuk setiap siswa. Berikut adalah lembar kuesioner keaktifan belajar siswa: Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa No
Perilaku yang Tampak
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
SS 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
S
J
Saya membaca materi pelajaran saat di kelas. Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran berlangsung. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran. Saya mengerjakan tes dengan bersunggusungguh. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap teman yang mengalami kesulitan. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS. Saya mengerjakan soal dengan bersungguhsungguh. Lembar kuesioner diisi oleh setiap siswa dengan memberi tanda
check list (√) jika pernyataan sesuai dengan kondisi siswa. Lembar kuesioner dibagikan kepada siswa setiap akhir siklus, sehingga siswa mengisi kuesioner sebanyak dua kali. Pada pengisian lembar kuesioner ini menggunakan skala sikap yang mengacu pada skala likert untuk mengukur keaktifan siswa dengan menyediakan 4 pilihan jawaban seperti yang terdapat dibawah ini:
SJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 3.7 Pedoman Pensekoran Kuesioner Siswa Pilihan jawaban Sangat Sering (SS) Sering (S) Jarang(J) Sangat Jarang (SJ)
Skor 5 4 2 1
Pedoman penskoran digunakan untuk menghitung skor keaktifan belajar siswa. Pedoman penskoran terdiri dari empat pilihan jawaban untuk lebih mempermudah dalam menghitung dan lebih simpel. Jika siswa mengisi dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban SS maka skor yang diperoleh 5. Jika siswa mengisi dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban S maka skor yang diperoleh 4. Jika siswa mengisi dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban J maka skor yang diperoleh 2. Jika siswa mengisi dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban SJ maka skor yang diperoleh 1. Berikut adalah kriteria penskoran keaktifan belajar yang digunakan untuk menilai kriteria keaktifan belajar siswa. Tabel 3.8 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Skor 81-100
Tingkat Keaktifan Sangat tinggi
66-80
Tinggi
56-65
Cukup
46-55
Rendah
0-45
Sangat Rendah
Berdasarkan tabel PAP di atas, peneliti memodigikasi menjadi tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
kategori tingkat keaktifan belajar. Hal ini dilakukan untuk lebih mudah mengingat dan mudah digunakan atau simpel. Berikut tabel PAP II yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.9 Tabel 3.9 Kategori Penskoran Keaktifan Siswa Rentang Skor
Tingkat Keaktifan
66-100
Tinggi
56-65
Sedang
0-55
Rendah
Berdasarkan tabel 3.9, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari 0-55 maka tingkat keaktifan siswa dinyatakan rendah. Apabila nilai rata-rata skor keaktifan belajar siswa 56-65 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 66-100, maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan tinggi. 3.6.4 Tes Instrumen tes berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan dua kali, yaitu di akhir siklus I dan di akhir siklus II. Setiap tes terdiri dari 20 item soal dengan KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Soal yang digunakan berjumlah 20 karena sudah mengukur indikator yang ingin dicapai. Sebelum tes disusun terlebih dahulu dibuat kisi-kisi sesuai dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3.10 Tabel Kisi-kisi Siklus I Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
Indikator Nomor Soal 2.1.1 Menyebutkan 1, 5, 6, 9, 19 5 bagian tumbuhan 2.1.2 Menyebutkan 2, 3, 4, 7, 8 fungsi bagianbagian tumbuhan 2.1.1 Menjelaskan pengertian fotosintesis dengan bahasa yang jelas. 2.1.3 Menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis.
10, 11, 12, 18, 20
13, 14,15, 16, 17
Pada siklus I peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tabel di atas menunjukkan kisikisi nomor soal yang sesuai dengan kompetensi dasar. 3.11 Tabel Kisi-kisi Siklus II Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
Indikator
Nomor Soal
2.1.1 Menyebutkan hasil dari proses fotosintesis 2.1.2 Menyebutkan 4 tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan 2.1.3Menyebutkan contoh tanaman yang menyimpan cadangan makannya di akar, batang, buah dan biji
1, 6, 10, 11, 15, 17 2, 3, 4, 5, 7, 8, 16
9, 12, 13, 14, 18, 19, 20
Pada siklus II peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tabel di atas menunjukkan kisi-kisi nomor soal yang sesuai dengan kompetensi dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
3.8 Teknik Pengujian instrumen Data penelitian yang telah diperoleh agar mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka alat yang dapat digunakan untuk mengambil data harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. 3.8.1 Validitas Gay (dalam Darmadi, 2014:158) berpendapat bahwa, suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuai dengan apa yang hendak diukur. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Masidjo (1995:243) yang menyatakan bahwa suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun validitas yang sering digunakan dalam penelitian menurut Masidjo (2010:243) yaitu: validitas isi (content validity), yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Azwar (2009:45) menyatakan bahwa validitas isi adalah sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan objek yang akan diukur. Validitas konstruksi atau konsep (construct or concept validity) yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes, atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
validitas kriteria (criterion-related validity) yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Dalam penelitian ini, ada 2 jenis validitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur instrumen pembelajaran yaitu validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (contruct validiy). Peneliti melakukan validitas tersebut agar mengetahui sejauh mana instrumen pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti benar-benar sesuai dengan kurikulum. Pada validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity) peneliti melakukan validasi instrumen pembelajaran kepada ahli (expert judgement). Menurut Sugiono (2010:177) yang dimaksud dengan expert jugdement adalah menguji instrumen dengan melakukan penyimpulan pendapat dari ahli. Peneliti memvalidasi RPP, LKS, dan bahan ajar kepada guru IPA, kepala sekolah dan dosen yang mengampu mata kuliah yang berhubungan mata pelajaran IPA. Selain menggunakan validitas konstrak, peneliti juga menggunakan validitas isi. Validitas isi pada penelitian ini terdapat pada 30 soal pilihan ganda. 3.8.1.1 Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang telah peneliti buat divalidasi oleh dosen, kepala sekolah dan guru melalui expert judgment. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
RPP,
LKS
dan
bahan
ajar.
Uji
validitas
perangkat
pembelajaran menggunakan Skala Likert 1, 2, 4 dan 5. Skor 1 berarti kurang sekali, skor 2 berarti kurang, skor 4 berarti baik dan skor 5 berarti sangat baik. Penilaian yang telah diberikan oleh dosen dan guru kemudian dijumlah dan dihitung rataratanya. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel
3.12
Hasil
Perhitungan
Validasi
Perangkat
Pembelajaran
No 1
Perangkat Pembelajaran Silabus
Rata-rata Silabus 2 RPP
Rata-rata RPP 3 LKS
Rata-rata LKS 4 Bahan Ajar
Ahli Dosen Kepala Sekolah Guru Kelas Dosen Kepala Sekolah Guru Kelas Dosen Kepala Sekolah Guru Kelas Dosen Kepala Sekolah Guru Kelas
Rata-rata Bahan Ajar Perangkat pembelajaran yang sudah
Hasil Penilaian Rata-rata 80 80 80 80 74,8 82,85 80,09 79,24 62,85 82,85 80 75,23 73,3 90 85 82,76 divalidasi oleh ahli
kemudian direkap untuk dicari skor rata-rata dan kriteria kelayakan berdasarkan patokan acuan penilaian (PAP) tipe 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Berikut ini merupakan tabel kriteria kelayakan validasi yang diadopsi dari Masidjo (1995). Tabel 3.13 Kriteria Validasi Nilai
Keterangan
0-20
Sangat kurang layak
21-40
Kurang layak
41-60
Cukup layak
61-80
Layak
81-100
Sangat layak
Berdasarkan pada tabel Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran di atas, hasil validasi secara keseluruhan dan termasuk pada kriteria validasi terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi No
Perangkat Pembelajaran
Hasil
1.
Silabus
80
Layak
2.
RPP
79,24
Layak
3.
LKS
75,23
Layak
4.
Bahan Ajar
82.76
Sangat Layak
79,30
Layak
Rata-rata Keseluruhan
Kriteria
Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi perangkat pembelajaran diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 79,30. Berdasarkan tabel kriteria di atas termasuk pada kriteria layak sehingga perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
3.8.1.2 Validitas Soal Evaluasi Peneliti
membuat
validasi
instrumen
soal
yang
dikonsultasikan kepada ahli kemudian instrumen soal tersebut diujikan kepada siswa. Untuk melakukan uji validitas ini, peneliti mengujikan soal pada 30 siswa kelas VI di SD Negeri Sarikarya. Pengujian dilakukan di SD yang sama dengan alasan untuk memperoleh tingkat taraf kemampuan siswa yang hampir sama. Setelah mendapatkan data skor dari instrumen soal, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil soal evaluasi dihitung dengan program SPSS 16 dengan taraf signifikan sebesar 5 %. Tujuan digunakan program komputer ini adalah untuk mempercepat dalam perhitungan instrumen sekaligus mendapatkan data yang lebih valid. Data soal yang valid pada siklus I adalah 18 soal. Data soal yang valid pada siklus II adalah 17 soal. Berikut adalah tabel hasil dari validitas soal siklus I dan siklus II: Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus I
1.
r hitung (taraf sig 5% 0,502
r tabel (n=30) 0,361
Valid
2.
0,066
0,361
Tidak Valid
3.
0,261
0,361
Tidak Valid
4.
0,265
0,361
Tidak Valid
5.
0,244
0,361
Tidak Valid
No
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
6.
r hitung (taraf sig 5% 0,147
r tabel (n=30) 0,361
Tidak Valid
7.
0,678
0,361
Valid
8.
0,567
0,361
Valid
9.
0,432
0,361
Valid
10.
0,567
0,361
Valid
11.
0,244
0,361
Tidak Valid
12.
0,255
0,361
Tidak Valid
13.
0,678
0,361
Valid
14.
0,190
0,361
Tidak Valid
15.
0,538
0,361
Valid
16.
0,395
0,361
Valid
17.
0,257
0,361
Tidak Valid
18.
0,678
0,361
Valid
19.
0,415
0,361
Valid
20.
0,426
0,361
Valid
21.
0,432
0,361
Valid
22.
0,019
0,361
Tidak Valid
23.
0,449
0,361
Valid
24.
0,147
0,361
Tidak Valid
25.
0,698
0,361
Valid
26.
0,522
0,361
Valid
27.
0,432
0,361
Valid
28.
0,698
0,361
Valid
29.
0,522
0,361
Valid
30.
0,147
0,361
Tidak Valid
No
Keterangan
Hasil validitas soal siklus I terdapat 12 nomor yang valid, dan 18 soal yang tidak hasil. Peneliti melalukan revisi terhadap soal yang belum valid untuk diujikan kepada siswa kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 3.16 Hasil Validitas Soal Siklus II
1.
r hitung (taraf sig 5% 0,147
r tabel (n=30) 0,361
Tidak Valid
2.
0,364
0,361
Valid
3.
0,010
0,361
Tidak Valid
4.
0,494
0,361
Valid
5.
0,364
0,361
Valid
6.
0,191
0,361
Tidak Valid
7.
0,494
0,361
Valid
8.
0,428
0,361
Valid
9.
0,146
0,361
Tidak Valid
10.
0,494
0,361
Valid
11.
0,413
0,361
Valid
12.
0,099
0,361
Tidak Valid
13.
0,494
0,361
Valid
14.
0,413
0,361
Valid
15.
0,494
0,361
Valid
16.
0,230
0,361
Tidak Valid
17.
0,323
0,361
Tidak Valid
18.
0,494
0,361
Valid
19.
0,233
0,361
Tidak Valid
20.
0,151
0,361
Tidak Valid
21.
0,428
0,361
Valid
22.
0,223
0,361
Tidak Valid
23.
0,364
0,361
Valid
24.
0,413
0,361
Valid
25.
0,071
0,361
Tidak Valid
26.
0,452
0,361
Valid
27.
0,364
0,361
Valid
No
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
28.
r hitung (taraf sig 5% 0,213
r tabel (n=30) 0,361
Tidak Valid
29.
0,373
0,361
Valid
30.
0,066
0,361
Tidak Valid
No
Keterangan
Hasil validitas soal siklus II terdapat 17 soal yang valid dan 13 soal yang tidak valid. Peneliti kemudian melakukan revisi pada soal yang tidak valid untuk diujikan kepada siswa kelas V. 3.8.1 Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran dalam bentuk ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dalam penelitian ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara empiris atau diujikan di lapangan. Reliabilitas ditempuh melalui cara empiris dengan mengukur ketepatan dan ketelitian suatu tes yang dibuat oleh peneliti setelah dujikan
di
lapangan.
Hasil
reliabilitas
diperoleh
setelah
mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah soal masing-masing 30 soal pada siklus I dan siklus II. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Menurut Sugiyono (2012:242) koefisien reliabilitas dinyatakan dalam satuan koefisien antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
0,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.17 Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien korelasi
Kualifikasi
0,80 - 1,00
Sangat Tinggi
0,60 - 0,799
Tinggi
0,40 - 0,599
Sedang
0,20 - 0,399
Rendah
0,00 - 0,199
Sangat Rendah
Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.896
N of Items
.894
18
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah 30 soal pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus I diperoleh 18 soal yang valid dan 12 soal tidak valid (direvisi). Pada siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,894 menunjukkan kriteria “tinggi”. Tabel 3.19 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha .939
Standardized Items .936
N of Items 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas VI dengan jumlah 30 soal pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus II diperoleh 17 soal yang valid dan 13 soal tidak valid (direvisi). Pada siklus II diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,936 menunjukkan kriteria “tinggi”. 3.9 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Nilai prestasi belajar siswa setiap siklus di kumpulkan kemudian dianalisis. Data diproses dan dianalisa berdasarkan skor perolehan prestasi belajar peserta didik dan dibandingkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Data-data yang telah berhasil dikumpulkan dianalisis dengan mengunakan teknik analisis data deskriptif. Teknik analisis data deskriptif dapat menggambarkan mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-hubungan, dan sebagainya. Pada penelitian ini teknik analisis data deskriptif digunakan untuk membandingkan data pada kondisi awal dan setelah diberi tindakan. 3.9.1 Kriteria keberhasilan Kriteria keberhasilan ini adalah meningkatnya minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Untuk prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD N Sarikarya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Berikut adalah tabel kriteria keberhasilan pada penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 3.20 Kriteria keberhasilan Variabel
Indikator
Keaktifan
Rata-rata keaktifan
Prestasi belajar
Rata-rata ulangan
Kondisi awal
Target Akhir
49.75 (Rendah)
Siklus I 70 (Tinggi)
Siklus II 75 (Tinggi)
58, 03
65
75
24, 24%
65%
76%
nilai
Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (65)
Siklus dihentikan jika target akhir siklus II sudah terpenuhi. 3.9.2 Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Analisis data pada variabel keaktifan dan prestasi belajar siswa pada penelitian ini menggunakan cara dan ketentuan yang akan dijabarkan peneliti sebagai berikut ini : 3.9.2.1 Keaktifan siswa a. Menghitung keaktifan belajar setiap siswa setiap berdasarkan lembar observasi dengan rumus sebagai berikut. Skor siswa = jumlah skor X 100 7 b. Menghitung rata-rata keseluruhan lembar observasi Rata-rata Observasi = Pengamat 1 + Pengamat 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
c. Menghitung keaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan Angket dengan rumus sebagai berikut. Skor Angket Keaktifan = Skor siswa X 100 75 d. Menghitung Skor Keaktifan Siswa Skor Keaktifan Siswa = Rata-rata Observasi + Angket Keaktifan 2 Hasil yang diperoleh akan dibandingkan keaktifan siswa pada kondisi awal dengan dengan keaktifan siswa pada setiap siklus untuk mengetahui apakah ada peningkatan keaktifan belajar siswa. 3.9.2.2 Prestasi Belajar Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Soal evaluasi dikerjakan siswa pada akhir siklus. Hasil penilaian akan dianalisis dan dibandingkan antara kondisi awal dan setelah dilakukan siklus I. Berikut langkah-langkah pemberian skor untuk mengetahui prestasi belajar siswa : 1. Penskoran penilaian aspek kognitif Skor jawaban benar = 1 Skor jawaban salah = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
2. Menghitung nilai siswa dengan rumus : a. Nilai kognitif = jumlah skor benar x 5 b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus : Rata-rata kelas = jumlah nilai seluruh siswa Jumlah seluruh siswa 3.Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus Persentase= Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM x100% Jumlah seluruh siswa Membandingkan prestasi belajar siswa pada kondisi awal dengan prestasi siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 4.1.1.1 Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas V SD N Sarikarya pada hari selasa tanggal 6 Oktober 2015. Observasi dilakukan untuk melihat tingkat keaktifan belajar siswa. Dari hasil observasi diperoleh hasil bahwa tingkat keaktifan belajar termasuk rendah. Hal ini dapat dilihat ketika pembelajaran siswa cenderung diam dan tidak mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga pembelajaran terlihat monoton. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang menunjukkan skor keaktifan siswa 49,75 yang termasuk dalam kategori rendah. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V, siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran, dan cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari guru, tanpa mengajukan pendapat atau pertanyaan. Akibat keaktifan belajar yang rendah prestasi belajar siswa juga rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan tahun 2014/2015 yaitu 58,03. Berikut adalah hasil keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada kondisi awal:
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tabel 4.1 Hasil Skor Keaktifan Belajar pada Kondisi Awal No
Nama
1 SN 2 JNG 3 HAD 4 MR 5 AP 6 FPW 7 RDW 8 MGT 9 LO 10 MW 11 IM 12 ANH 13 RO 14 SJ 15 MS 16 MAR 17 MF 18 FK 19 NM 20 FS 21 MS 22 HZK 23 NS 24 VC 25 FTR 26 RMD* *) S = Sakit
Rata-rata 55.2 60.4 44.9 54.6 45.4 53.9 50.8 48.8 55.9 49.4 46.8 42.8 34.5 51.4 52.1 40.3 57.2 52.6 49.4 46.8 54.6 52.8 57.9 34.5 50.8
Kategori Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah
Tabel di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada kondisi awal sebagian besar rendah. Siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah terdapat 20 orang siswa dan 5 orang siswa dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas V memiliki tingkat keaktifan belajar yang termasuk dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar pada Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama
Nilai
Oki 55 Helda 40 Reza 50 Berlin 60 Mayang 50 Davin 60 David 55 Ardan 70 Dani 50 Putra 75 Chika 50 Anggit 55 Cahyo 60 Dewa 65 Imam 40 Afif 55 Niken 80 Reza 60 Aris 60 Putri 70 Feri 45 Wulan 50 Sukma 65 Rizky 75 Angga 60 Hesti 40 Mega 50 Bulan 60 Hida 70 Dian 60 Bunga 50 Zuhri 55 Zuher 75 Jumlah 1915 Rata-rata 58, 03 Persentase
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas TT TT TT TT TT TT TT T TT T TT TT TT T TT TT T TT TT T TT TT TT T TT TT TT TT T TT TT TT T 8 25 24, 24%
75, 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Berdasarkan tabel 3.2 rata-rata nilai ulangan siswa kelas V tahun pelajaran 2014/2015 termasuk kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah siswa yang belum lulus KKM berjumlah 25, sedangkan yang lulus KKM berjumlah 8 orang siswa, sehingga rata-rata nilai ulangan kelas V menjadi rendah 58,03 yang mana masih di bawah KKM. 4.1.1.2 Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada kelas V SD Negeri Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Oktober 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober
2015.
Satu
kali
pertemuan
dilaksanakan
selama
satu
pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. 4.1.1.2.1
Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada siklus I. Persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, media. Media yang digunakan adalah tanaman untuk menjelaskan tentang bagian-bagian tumbuhan serta video pembelajaran untuk menjelaskan tentang fotosintesis. Peneliti menyiapkan hadiah untuk dibagikan kepada kelompok yang aktif dan bekerja secara dengan baik dengan membuat stiker yang berbentuk bintang. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
sebagai pengukur keaktifan belajar siswa. 4.1.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2 x35 menit. Materi IPA pada siklus I pertemuan pertama yaitu bagian-bagian tumbuhan. 1) Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, salah satu siswa memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa, Pada pertemuan pertama ada satu siswa yang tidak hadir. Guru memberi motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dengan menampilkan sebuah video pembelajaran tentang bagianbagian tumbuhan. Selanjutnya siswa mengamati tumbuhan yang ada di depan kelas. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang isi video. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, langkah pertama yang dilakukan adalah pembagian kelompok, yaitu dengan cara membagi kelompok menjadi empat kelompok dengan cara berhitung. Pembagian kelompok dimulai dengan cara berhitung mulai dari siswa yang laki-laki terlebih dahulu baru siswa yang perempuan. Satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Kegiatan selanjutnya adalah penyajian materi. Siswa mengamati video tentang bagian-bagian tumbuhan. Siswa kemudian menyebutkan isi video dengan mengangkat tangan. Kelompok yang dapat menjawab akan memperoleh stiker bintang. Kegiatan selanjutnya siswa mengamati tanaman yang ada di depan kelas. Siswa menyebutkan bagian-bagian tumbuhan. Siswa secara berkelompok mengumpulkan informasi tentang fungsi-fungsi bagian tumbuhan. Kegiatan keempat yang dilakukan yaitu kegiatan belajar dalam kelompok. Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal latihan di LKS yaitu menyebutkan bagianbagian tumbuhan pada gambar dan menyebutkan fungsi bagianbagian tumbuhan. Siswa mengerjakan soal latihan LKS secara individu dan tidak boleh membuka buku catatan. Kegiatan kelima, guru mengajukan kuis tentang fungsifungsi bagian tumbuhan. Kelompok yang bisa menjawab benar dengan cepat akan memperoleh stiker bintang. Langkah keenam yaitu pemberian penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru dan siswa menghitung poin yang diperoleh masing-masing kelompok selama proses pembelajaran dan poin kuis. 3) Kegiatan Akhir Pada akhir kegiatan atau pertemuan siswa dan guru membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
bagian-bagian tumbuhan. Setiap kelompok menyimpulkan materi apa saja yang sudah dipelajari. Kelompok yang tidak bisa memberikan kesimpulan tidak mendapat bintang. Setelah itu siswa merefleksikan kegiatan hari ini agar dapat berguna dai kehidupan sehari-hari. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa. Selanjutnya siswa berdoa, dan mengucapkan salam. a. Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pembelajaran pada pertemuan kedua yaitu fotosintesis. 1) Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, kemudian siswa menyampaikan kabarnya. Seluruh siswa melakukan kegiatan rutin di pagi hari yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Guru melakukan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Pada pertemuan ini ada satu siswa laki-laki yang tidak hadir. Kemudian siswa dan guru membuat aturan bersama agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melihat video pembelajaran tentang fotosintesis. Kemudian siswa mencatat hal-hal penting dalam video. Siswa dan guru selanjutnya melakukan kegiatan tanya jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan enam langkah STAD. Langkah pertama yaitu pembagian kelompok. Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok. Dalam satu kelompok rerdapat 5 sampai 6 orang siswa. Kelompok dipilih secara
heterogen.
Selanjutnya
setiap
kelompok
membuat
pertanyaan dari video yang sudah dilihat. Setelah selesai soal dikumpulkan kepada guru, guru kemudian membacakan soal setiap kelompok. Kelompok yang bisa menjawab mendapatkan stiker bintang. Setelah itu siswa dalam kelompok mengamati bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. Siswa kemudian
mengerjakan
LKS
secara
berkelompok.
Guru
memberikan kuis kepada setiap kelompok. Kelompok yang bisa menjawab akan memperoleh bintang. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang sudah dilakukan dan melakukan refleksi . Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I dan mengisi kuesioner. Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa. Siswa kemudian berdoa, dan mengucapkan salam. 4.1.1.2.3 Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
dan rekan peneliti mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah hasil observasi keaktifan belajar siswa pada siklus I 4.3 Tabel Keaktifan Belajar pada Siklus I No
Nama
1 SN 2 JNG 3 HAD 4 MR 5 AP 6 FPW 7 RDW 8 MGT 9 LO 10 MW 11 IM 12 ANH 13 RO 14 SJ 15 MS 16 MAR 17 MF 18 FK 19 NM 20 FS 21 MS 22 HZK 23 NS 24 VC 25 FTR 26 RMD* *) S = Sakit
Skor Keaktifan Observasi Kuesioner Jumlah 85.71 88 173.71 71.43 88 159.43 64.285 85.33 149.62 85.71 89.33 175.04 71.425 96 167.43 85.71 72 157.71 71.43 88 159.43 71.43 85.33 156.76 78.57 89.33 167.90 64.285 94.67 158.96 85.71 74.67 160.38 71.43 50.67 122.10 78.57 72 150.57 71.43 84 155.43 78.57 78.67 157.24 64.285 77.33 141.62 78.57 73.33 151.90 71.43 74.67 146.10 57.145 78.67 135.82 78.57 70.67 149.24 85.71 78.66 164.37 57.145 69.33 126.48 78.57 92 170.57 57.14 76 133.14 71.43 82.66 154.09
Rata-rata 86.86 79.72 74.81 87.52 83.71 78.86 79.72 78.38 83.95 79.48 80.19 61.05 75.29 77.72 78.62 70.81 75.95 73.05 67.91 74.62 82.19 63.24 85.29 66.57 77.05
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
Dari hasil keaktifan belajar pada siklus I diperoleh data 23 siswa menunjukan tingkat keaktifan belajar yang “tinggi” dan 2 siswa menunjukan tingkat keaktifan belajar “sedang”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas V SD N Sarikarya pada muatan KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pada hari Kamis, 23 Oktober 2015. Hasil prestasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar pada Siklus I
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Nama SN JNG HAD MR AP FPW RDW MGT LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM FS MS HZK NS VC FTR RMD* Jumlah
Nilai 80 75 70 65 70 80 75 65 50 75 50 80 50 65 60 75 45 65 60 80 65 60 95 60 70 1685
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas (T) (TT) T T T T T T T T TT T TT T TT T TT T TT T TT T T TT T TT T 17
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
No.
Nama
Rata-rata Persentase *) S = Sakit
Nilai
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas (T) (TT)
67, 4 68%
32%
Berdasarkan tabel 4.5 rata-rata nilai ulangan pada siklus I yaitu 67,4. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 17 siswa dengan persentase 68 % dan 8 siswa dengan persentase 32% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran IPA yaitu 65. 4.1.1.2.4 Refleksi Kegiatan pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada muatan pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sarikarya berjalan sesuai dengan rencana. Namun, masih ada beberapa masalah yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung. Permasalahan pertama yaitu ketika pembagian kelompok siswa cenderung ramai dan ada seorang siswa yang tidak ingin berkelompok karena tidak suka dengan kelompoknya. Permasalahan yang kedua ketika mengerjakan soal secara berkelompok ada beberapa siswa yang tidak ikut berdiskusi. Permasalahan yang ketiga adalah alokasi waktu. Peneliti kekurangan waktu ketika siswa mengisi kuesioner, sehingga meminta kepada guru kelas untuk menambah waktu selam 10 menit. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sarikarya sudah meningkat dan sudah memenuhi target akhir siklus II. Namun, penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
ini sudah didesain untuk dua siklus, sehingga peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II untuk memantapkan data yang akan diperoleh. 4.1.1.3 Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada kelas V SD Negeri Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Oktober 2015. Satu kali pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. 4.1.1.3.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan adalah menyusun silabus pada siklus 2. Membuat rencana tindakan pembelajaran siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan menggunakan 4 jam pelajaran . Pertemuan 1 berisi RPP untuk mengetahui proses fotosintesis. Pertemuan 2 berisi tentang RPP materi tumbuhan dan tempat menyimpan cadangan makanannya. Selanjutnya menentukan dan menyiapkan alat peraga. Menyiapkan lembar observasi siklus untuk menilai keaktifan belajar siswa. Menyiapkan lembar kerja, kisi-kisi dan soal evaluasi. Peneliti meminta bantuan teman PPL untuk mengamati jalannya tindakan. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai pengukur keaktifan belajar siswa. 4.1.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Materi IPA pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
siklus II pertemuan pertama yaitu proses fotosintesis dan hasil dari proses fotosintesis. 1) Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, salah siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Kemudian guru dan siswa melakukan kegiatan rutin yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu guru mengabsen siswa, pada pertemuan ada satu siswa yang tidak hadir. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanyajawab dengan siswa. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan enam langkah STAD. Langkah pertama yaitu pembagian kelompok. Dalam satu kelas siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen. Siswa kemudian membaca materi yang dibagikan oleh guru. Guru kemudian mengadakan kuis di awal pembelajaran sebelum melakukan penyajian materi. Kelompok yang bisa menjawab akan mendapat bintang. Kegiatan selanjutnya mengamati video tentang proses fotosintesis. Siswa mendapat penjelasan dari guru. Siswa kemudian mengerjakan LKS secara berkelompok. Siswa dan guru membahas secara bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Siswa secara individu menuliskan proses fotosintesis di buku catatan. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal secara individu. Kemudian siswa menarik kesimpulan dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan tentang proses fotosintesis dan hasil dari proses fotosintesis. Siswa melakukan kegiatan refleksi. Siswa selanjutnya mengisi kuesioner, berdoa, dan mengucapkan salam. b. Pertemuan 2 1) Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, salah siswa untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Kemudian guru dan siswa melakukan kegiatan rutin yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Setelah itu guru mengabsen siswa. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, yaitu dengan melakukan tanya-jawab dengan siswa. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan pembelajaran sesuai dengan enam langkah STAD. Langkah pertama yaitu pembagian kelompok. Dalam satu kelas siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen. Siswa kemudian membaca materi yang dibagikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Kegiatan selanjutnya siswa mengamati barang-barang yang ada di depan kelas. Siswa menyebutkan nama barang-barang tersebut. Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang barangbarang yang ada di depan kelas. Kelompok yang bisa menjawab memperoleh bintang. Siswa kemudian menyebutkan tempat menyimpan
cadangan
pada
tumbuhan.
Siswa
kemudian
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanannya secara berkelompok. Kelompok yang aktif dan dapat bekerja sama mendapatkan bintang. Siswa kemudian mengerjakan LKS secara berkelompok. 3) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang sudah dilakukan dan melakukan refleksi . Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II dan mengisi kuesioner. Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa. Siswa kemudian berdoa, dan mengucapkan salam. 4.1.1.3.3 Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti dan rekan peneliti mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil pengamatan, siswa terlihat lebih semangat dalam belajar. Siswa lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam diskusi kelompok, setiap kelompok sudah tidak didominasi oleh seorang siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti diperoleh hasil keaktifan belajar siswa kelas V termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Skor Keaktifan Belajar pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama SN JNG HAD MR AP FPW RDW MGT LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM FS MS HZK NS VC FTR RMD
Observasi 78.57 85.71 78.57 78.57 57.14 85.71 71.43 85.71 85.71 71.43 85.71 78.57 71.425 78.57 64.285 71.425 78.57 78.57 78.57 85.71 78.57 71.425 64.285 64.285 85.71
Skor Keaktifan Angket Jumlah 90.7 169.27 86.7 172.41 84 162.57 92 170.57 90.7 147.84 86.7 172.41 81.3 152.73 77.3 163.01 88 173.71 92 163.43 85.3 171.01 86.7 165.27 76 147.43 98.7 177.27 94.7 158.99 82.7 154.13 93.3 171.87 96 174.57 98.7 177.27 88 173.71 85.3 163.87 89.3 160.73 94.7 158.99 88 152.29 50.7 136.41
Rata-rata 84.64 86.21 81.29 85.29 73.92 86.21 76.37 81.51 86.86 81.72 85.51 82.64 73.71 88.64 79.49 77.06 85.94 87.29 88.64 86.86 81.94 80.36 79.49 76.14 68.21
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Dari hasil keaktifan belajar pada siklus II diperoleh data semua siswa memiliki tingkat keaktifan belajar dalam kategori tinggi. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
ada satu siswa yang tidak hadir sehingga siswa yang memiliki tingkat keaktifan tinggi berjumlah 25 siswa. Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada muatan KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pada hari Kamis, 29 Oktober 2015. Hasil prestasi belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar pada Siklus II
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Nama SN JNG HAD MR AP FPW RDW MGT LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM FS MS HZK NS VC
Nilai 75 90 60 75 85 95 95 85 80 95 70 95 60 80 85 75 70 85 80 55 75 80 95 50
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas (T) (TT) T T TT T T T T T T T T T TT T T T T T T TT T T T TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
25. 26.
FTR RMD Jumlah Rata-rata Persentase *) S = Sakit
80
T
1970 78,8
21
4
84%
16%
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.12 rata-rata nilai ulangan pada siklus II yaitu 78,8. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 21 siswa dengan persentase 84% dan 4 siswa dengan persentase 16% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran IPA yaitu 65. 4.1.1.3.4 Refleksi Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus II peneliti menilai hasil tes formatif siswa. Hasil pengamatan pembelajaran siklus II dikumpulkan dan dianalisis peneliti , hasil analisis dan diskusi dengan teman sejawat untuk menentukan refleksi pelaksanaan tindakan. Hasil pengolahan data dan refleksi siklus II sebagai berikut: 1) Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu dari 76,9 pada siklus I menjadi 81,83 pada siklus II. 2) Adanya peningkatan prestasi belajar siswa dengan nilai ratarata kelas 78,8. Nilai rata-rata sebelumnya 58,03 3) Adanya peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar : 20,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
4) Masih terdapat 8 siswa yang belum dapat mencapai Standar Ketuntasan Minimal yaitu 65. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD N Sarikarya sudah meningkat dan sudah memenuhi target dan layak untuk dihentikan. Maka peneliti menghentikan penelitian pada siklus II. 4. 2 Pembahasan Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukidin (dalam Taniredja, 2010:16), penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Berkaitan dengan pengertian tersebut, PTK ini dilaksanakan agar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD digunakan dalam penelitian ini karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamdayama (2014: 118) yang menyatakan bahwa model pembelajaran Kooperitif tipe STAD dapat meningkatkan kecapakan individu dan siswa dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok serta siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikuatkan pula dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wiryani (2014), Tumiyatun (2013), Ngaenah (2009) dan Lusiana (2012) yang melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan hasilnya meningkat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu, yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil yang diperoleh dari penelitian ini yang selalu meningkat di setiap siklusnya baik keaktifan belajar maupun prestasi belajar. 4.2.1 Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan enam langkah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu sebagai
berikut: 4.2.1.1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi Peneliti
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
di
awal
pembelajaran agar siswa tahu arah pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran peneliti memberi motivasi dengan menampilkan video pembangkit semangat agar siswa termotivasi mengikuti pembelajaran. Langkah ini dilakukan agar siswa mengetahui apa yang akan dipelajari dan dapat mempersiapkan buku yang akan digunakan. Pemberian motivasi di awal pembelajaran agar siswa tertarik untuk mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2009:71) yang menyatakan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik, hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran juga akan baik. Hal itulah yang menyebabkan motivasi sangat penting dilakukan kepada siswa, agar siswa memiliki keaktifan belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa juga akan mengalami peningkatan. 4.2.1.2 Pembagian kelompok Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara heterogen dengan melihat tingkat prestasi siswa, jenis kelamin, suku yang berbeda-beda berdasarkan data yang dimiliki oleh wali kelas. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benarbenar
belajar,
dan
lebih
khususnya
lagi
adalah
untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.
Pembagian
dilakukan
setelah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan motivasi dari peneliti. Pembagian kelompok penting dilakukan agar siswa dapat saling bekerja sama dengan teman-temannya dan dapat melatih siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2009:68) yang menyatakan bahwa siswa bekerja sama dalam tim mereka dan memastikan bahwa seluruh anggota tim menguasai pelajaran tersebut. Dengan bekerja sama dalam tim setiap siswa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
tanggung jawab untuk menguasai materi karena akan berpengaruh pada hasil yang diperoleh dalam tim. Jika tim tidak saling memotivasi dan mendukung makan tim tersebut tidak akan bisa mengumpulkan poin atau stiker yang banyak, yang pada akhirnya tidak akan memperoleh hadiah. Hal inilah yang terlihat pada saat pembelajaran, siswa terlihat menyemati teman-teman dalam satu timnya agar mereka dapat menerima hadiah. 4.2.1.3 Penyajian materi Penyajian materi dilakukan oleh guru dengan menyampaikan materi yang dipelajari, kemudian guru memberikan tugas untuk dikerjakan dalam kelompok. Guru menyampaikan materi dengan menunjukkan media pembelajaran berupa tanaman untuk diamati, kemudian video pembelajaran, buah-buahan dan sayuran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2013:215), yang menyatakan bahwa di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media. Dengan menggunakan media yang nyata siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran, sehingga siswa terlihat lebih aktif untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Dalam kegiatan ini peneliti menyajikan informasi dengan mendemontrasikan media yang dibawa kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2009:71) yang menyatakan bahwa guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Dengan melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
demonstrasi siswa akan terlibat langsung dalam pembelajaran, di mana siswa akan melakukan pengamatan media dibawa oleh guru. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan materi dengan
menggunakan
barang-barang
tersebut.
Dalam
penyampaian materi peneliti melibatkan siswa untuk memperoleh pengetahuan. Sehingga siswa aktif mengemukakan pendapatnya, dan pembelajaran terlihat lebih menyenangkan. 4.2.1.4 Kegiatan belajar dalam tim Dalam pembelajaran STAD siswa mempelajari materi bersama kelompok. Materi diperkenalkan dalam presentasi kelas atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Dengan cara seperti ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama bekerja dalam kelompok. Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok adalah mengerjakan LKS yang sudah disiapkan oleh guru. Mereka mencaritahu jawaban-jawaban dari pertanyan dengan bekerjasama dalam kelompok. Dalam kegiatan belajar dalam tim, siswa dalam kelompok saling berdiskusi untuk mengerjalan LKS yang diberikan oleh guru. Kegiatan ini dilakukan setelah guru menyampaikan materi pembelajaran. Siswa kemudian digali pengetahuannya dengan mengerjakan LKS untuk melihat sejauh mana tingkat pemahamannya tentang materi. Setiap individu dalam kelompok harus saling bekerja sama untuk mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
agar kelompok mereka mendapat stiker bintang dari guru. Dalam kegiatan tim ini siswa saling memtovasi agar kelompok mereka memperoleh hadiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2013:214), yang menyatakan bahwa jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari materi. 4.2.1.5 Kuis Kuis akan diberikan secara individual, setiap siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis, sehingga setiap siswa bertanggungjawab secara individual untuk memahami materinya. Kegiatan kuis bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Kegiatan kuis dilakukan oleh peneliti setelah materi pembelajaran sudah disampaikan dan siswa sudah bekerja sama dalam kelompok. Dalam kuis ini siswa yang menjawab benar akan memperoleh stiker bintang. Setiap kelompok akan berlomba-lomba untuk mengumpulkan stiker bintang paling banyak. Kuis ini dilakukan kepada seluruh siswa, sehingga siswa dalam kelas berhak mengikuti kuis. Dengan adanya kuis siswa lebih aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru, sehingga suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Namun dalam kuis ini siswa tidak boleh saling membantu, sehingga semua siswa harus menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini sejalan dengan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Rusman (2013:214), yang menyatakan bahwa siswa diberi waktu untuk bekerja sama setelah pelajaran selesai, tetapi tidak saling membantu dalam kuis. Siswa bertanggung jawab atas kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Hal inilah yang membuat siswa aktif mencatat, mengajukan pertanyaan, dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru, agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap materi fotosintesis. 4.2.1.6 Pemberian Penghargaan Peneliti akan memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor tertinggi dalam setiap kuis yang diberikan. Dalam hal ini kelompok yang memperoleh stiker bintang paling banyak akan memperoleh hadiah. Dengan pemberian hadiah siswa terlihat lebih antusias dan aktif mengikuti pembelajaran. Mereka termotivasi untuk mendapatkan hadiah sehingga mereka aktif mencari informasi dari berbagai sumber, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat. Menurut Slavin (dalam Rusman, 2013:214) model pembelajaran STAD memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk mengusai keterampilan
dan mempeoroleh hadiah. Adanya hadiah yang
diberikan oleh guru membuat siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Hal ini sangat terlihat ketika peneliti menyampaikan bahwa di akhir pembelajaran kelompok yang memperoleh bintang paling banyak akan memperoleh hadiah. Siwa terlihat saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
membantu temannya, berdiskusi dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Hal inilah yang membuat keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa meningkat.
4.2.2 Peningkatan Keaktifan Siswa Penelitian untuk melihat keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2015 dan Kamis, 24 Oktober 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2015 dan Kamis, 29 Oktober 2015. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat dari beberapa aktivitas yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, penyampaian materi, kegiatan belajar dalam kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Skor Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal SN 55.2 JNG 60.4 HDA 44.9 MR 54.6 AP 45.4 FPW 53.9 RDW 50.8
No Nama 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Siklus I 86.86 79.72 74.81 87.52 83.71 78.86 79.72
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Siklus II 84.64 86.21 81.29 85.29 73.92 86.21 76.37
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
No Nama
Kondisi Awal 48.8 55.9 49.4 46.8 42.8 34.5 51.4 52.1 40.3 57.2 52.6 49.4 46.8 54.6 52.8 57.9 34.5 50.8
Kategori
Siklus I 78.38 83.95 79.48 80.19 61.05 75.29 77.72 78.62 70.81 75.95 73.05 67.91 74.62 82.19 63.24 85.29 66.57 77.05
Kategori
Siklus II 81.51 86.86 81.72 85.51 82.64 73.71 88.64 79.49 77.06 85.94 87.29 88.64 86.86 81.94 80.36 79.49 76.14 68.21
Kategori
8 MGT Rendah Tinggi Tinggi 9 LO Sedang Tinggi Tinggi 10 MW Rendah Tinggi Tinggi 11 IM Rendah Tinggi Tinggi 12 ANH Rendah Sedang Tinggi 13 RO Rendah Tinggi Tinggi 14 SJ Rendah Tinggi Tinggi 15 MS Rendah Tinggi Tinggi 16 MAR Rendah Tinggi Tinggi 17 MF Sedang Tinggi Tinggi 18 FK Rendah Tinggi Tinggi 19 NM Rendah Tinggi Tinggi 20 FS Rendah Tinggi Tinggi 21 MS Rendah Tinggi Tinggi 22 HZK Rendah Sedang Tinggi 23 NS Sedang Tinggi Tinggi 24 VC Rendah Tinggi Tinggi 25 FTR Rendah Tinggi Tinggi 26 RMD Jumlah 1243.8 1922.56 2045.94 Rata-rata 49.752 Rendah 76.90 Tinggi 81.83 Tinggi Berdasarkan tabel 4.7 hasil peningkatan keaktifan siswa, dapat dilihat kondisi awal diperoleh rata-rata keaktifan siswa sebesar 49,75 menunjukan tingkat keaktifan siswa “rendah”. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajatan kooperatif tipe STAD pada siklus I perolehan skor menjadi 76,90 (tinggi) yang menujukan bahwa tingkat keaktifan siswa mengalami peningkatan sebesar 27,15. Sedangkan pada siklus II perolehan skor rata-rata keaktifan siswa menjadi 81,83 yang menujukan bahwa tingkat keaktifan siswa mengalami peningkatan sebesar 4,93 dari siklus I atau 32,08 dari kondisi awal. Peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Sarikarya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Peningkatan keaktifan Belajar Kondisi Awal
Siklus I
76,9
Siklus II
81,83
49,75
Dari bagan di atas dapat dilihat peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SD N Sarikarya. Dari kondisi awal keaktifan belajar siswa sebesar 49,75 meningkat menjadi 76,90 pada siklus I, dan 81,83 pada siklus II. Peningkatan keaktifan belajar siswa dikarenakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa tim, mereka bekerja sama untuk saling memotivasi dan mengerjakan tugas dari guru. Kerja sama dalam kelompok akan membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran. Selain itu adanya kuis dalam pembelajaran membuat siswa termotivasi dan aktif untuk mengikuti pembelajaran. Di akhir pembelajaran terdapat reward atau penghargaan dari guru sehingga siswa akan aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru, sehingga akan memperoleh reward dari guru. Peningkatan keaktifan belajar tersebut dipengaruhi oleh model kegiatan yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat ketika dalam pembelajaran siswa lebih aktif untuk mencari informasi dari berbagai sumber, bertanya kepada guru apabila belum jelas, mengemukakan pendapat, dan bekerja sama dalam tim. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat dengan adanya kerja sama dalam kelompok ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa lebih aktif untuk berdiskusi dan saling bertanya dengan teman anggota kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118) yang menyatakan bahwa siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. Selain itu siswa dalam kelompok saling memotivasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru agar kelompok mereka memperoleh hadiah. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118) yang menyatakan bahwa siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama. Dalam langkah pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terdapat kegiatan pemberian penghargaan
atau
reward yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya pemberian penghargaan
siswa
lebih
termotivasi
untuk
aktif
mengkuti
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2013:202) yang menyatakan bahawa kelompok yang memperoleh poin paling banyak akan memperoleh reward. Reward ini dilakukan untuk memberikan motivasi pada siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran. Hal inilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
yang membuat siswa aktif mencatat, mengajukan pertanyaan, dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru, agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap materi. Siswa yang memiliki pemahaman yang baik akan dapat menjawab kuis yang diberikan oleh guru. Jika setiap anggota tim dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka mereka akan semakin banyak mendapat poin atau stiker, sehingga mereka akan memperoleh hadiah. 4.2.3 Peningkatan Prestasi Siswa Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari tabel 4.8 di bawah ini Tabel 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
SN JNG HDA MR AP FPW RDW MGT LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM FS MS
Kondisi Awal Nilai Kriteria
Siklus I Nilai Kriteria 80 T 75 T 70 T 65 T 70 T 80 T 75 T 65 T 50 TT 75 T 50 TT 80 T 50 TT 65 T 60 TT 75 T 45 TT 65 T 60 TT 80 T 65 T
Siklus II Nilai Kriteria 75 T 90 T 60 TT 75 T 85 T 95 T 95 T 85 T 80 T 95 T 70 T 95 T 60 TT 80 T 85 T 75 T 70 T 85 T 80 T 55 TT 75 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
No
Nama
Kondisi Awal Nilai Kriteria
Siklus I Nilai Kriteria 60 TT 95 T 60 TT 70 T
Siklus II Nilai Kriteria 80 T 95 T 50 TT 80 T
1915 58,03
1685 67, 4
1970 78,8
24,24%
68%
84%
22 HZK 23 NS 24 VC 25 FTR 26 Jumlah Rata-rata Persentase Ketuntasan Keterangan : T :Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD N Sarikarya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan pada kondisi awal yaitu 58,03 meningkat pada siklus I yaitu 67,4 dan 78,8 pada siklus II. Peningkatan nilai ratarata dari siklus I ke siklus II sebesar 11,4. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) atau persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal sebesar 24, 24% pada siklus I menjadi 68% dan pada siklus II menjadi 84%. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal 78,8 Silus I 67,4 58,03
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Dari bagan di atas dapat dilihat peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD N Sarikarya. Dari kondisi awal prestasi belajar siswa sebesar 58,03 meningkat menjadi 67,4 pada siklus I, dan 78,8 pada siklus II. Nilai tertinggi dan terendah dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.3 Diagram Nilai Tertinggi dan Terendah Diagram di atas juga dapat dilihat perubahan perolehan nilai dari tiap siklusnya, yaitu : kegiatan siklus I nilai terendah 45 dan tertinggi 95, siklus II nilai terendah 55 dan tertinggi 95. Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No
Peubah
Indikator
1
Prestasi belajar siswa
Rata-rata nilai ulangan Persentase jumlah siswa yang mencapai
Kondisi Awal
Siklus I Target Capaian
Siklus II Target Capaian
58, 03
65
67, 4
75
78,8
24, 24%
65%
68%
76%
84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
KKM Berdasarkan hasil analisa data tingkat ketuntasan dan prestasi belajar siklus I mencapai 68 % dengan rata-rata 67,4 dari 58,03. Peningkatan nilai prestasi 9,37. Pada pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 84%. Peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata kelas 58,03 menjadi 78,8 adanya peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar 18,12. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat ketika pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD. Siswa dalam kelompok aktif mencari informasi dari buku, dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Selain itu sebagian besar siswa aktif untuk menjawab kuis yang diberikan oleh guru. Siswa mampu menjelaskan materi yang sudah disampaikan oleh guru. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kecakapan individu. Dalam hal ini kecapakan individu yang dimaksud adalah siswa cakap dan mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru menandakan siswa telah memahami materi, sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Dalam langkah pembelajaran terdapat kuis yang dilakukan oleh guru. Kegiatan kuis dilakukan setelah guru menjelasakan materi. Kuis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
dilakukan kepada seluruh siswa, namun tidak diperbolehkan untuk saling membantu. Dengan adanya kuis ini siswa termotivasi untuk aktif menjawab pertanyaan dari guru, selain itu untuk melihat tingkat pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran. Pada saat kegiatan kuis seluruh siswa dalam kelas berlomba-lomba untuk menjawab. Hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2013:200) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memotivasi siswa mempelajari materi-materi yang disampaikan oleh guru . Dengan adanya kuis siswa akan mencari pengetahuannya sendiri sehingga pengetahuan yang dimiliki akan tersimpan lama dalam memorinya. Hal ini yang membuat prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Menurut
Slavin (dalam Rusman, 2013:214) model pembelajaran
STAD memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk mengusai keterampilan
dan memperoleh hadiah. Adanya
hadiah yang diberikan oleh guru membuat siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat ketika peneliti menyampaikan bahwa di akhir pembelajaran kelompok yang memperoleh bintang paling banyak akan memperoleh hadiah. Siwa terlihat saling membantu temannya, berdiskusi dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah membuat siswa termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga keaktifan belajar siswa meningkat yang menyebabkan tingkat pemahaman siswa juga mengalami peningkatan sehingga prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dibahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran peneliti setelah pelaksanaan penelitian A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA KD 2.1 “Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan” di kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Penyampaian tujuan, pembagian kelompok, presentasi materi dari guru, kegiatan belajar dalam tim (diskusi), pemberian kuis, dan pemberian penghargaan atas prestasi tim. 2.
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 2.1 “Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan” di kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari kondisi awal 49.75 (rendah), pada siklus I menjadi 76.90 (tinggi), kemudian pada siklus II menjadi 81.83 (tinggi). 3.
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2.1 “Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan” di kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 58, 03, pada siklus I diperoleh nilai 67, 4, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 78,8. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) atau persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal sebesar 24, 24% pada siklus I menjadi 68% dan pada siklus II menjadi 84%. B. Keterbatasan penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian sebagai berikut: 1. Pada saat penelitian, peneliti mengalami kendala kekurangan waktu. 2. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti karena guru kelas yang meminta, sehingga peneliti kurang mengetahui karakter siswa dan kurang bisa mengelola kelas. C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan kepada peneliti adalah sebagai berikut: 1. Peneliti sebaiknya mengatur waktu sebaik mungkin agar waktu yang tersedia mencukupi seluruh aktivitas pembelajaran. 2. Penelitian seharusnya dilakukan oleh guru kelas yang lebih mengetahui karakteristik siswa kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
DAFTAR PUSTAKA
Aen, N. (2010). Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Bandung: CV Pustaka Setia. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, O. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Jakarta : Ghalia Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Isjoni. (2009). Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kurnia, I. (2008). Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Jogjakarta. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.
Hasil
Belajar
Siswa
di
Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana. Prastowo, A. (2014). Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Putra, S. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafido Persada. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Semiawan, C. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta : PT Macanan Jaya Cemerlang. Sugiono. (2102). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Sutoyo, A. (2012). Pemahaman Individu( Observasi, Checklist, Interviu, Kuesioner, dan Sosiometri). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyadi. (2012). Buku Panduan Guru Profesional. Yogyakarta: Andi. Taniredja, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. Uno, H. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Paragonatama Jaya. Wonorahardjo. (2010). Dasar-dasar Sains. Jakarta: PT Indeks. Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran I Validasi Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran II Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran III Data Kuesioner Dan Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Tabel 1.1 Data Keaktifan Belajar pada Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama SN JNG HAD MR AP FPW RDW MGT LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM FS MS HZK NS VC FTR RMD
Kondisi Awal Observasi Angket 57.1 53.3 71.4 49.3 28.6 61.3 57.1 52 42.9 48 57.1 50.7 42.9 58.7 42.9 54.7 57.1 54.7 42.9 56 42.9 50.7 42.9 42.7 14.3 54.7 42.9 60 42.9 61.3 28.6 52 57.1 57.3 57.1 48 42.9 56 42.9 50.7 57.1 52 42.9 62.7 57.1 58.7 14.3 54.7 42.9 58.7
Jumlah
Rata-rata
110.4 120.7 89.9 109.1 90.9 107.8 101.6 97.6 111.8 98.9 93.6 85.6 69.0 102.9 104.2 80.6 114.4 105.1 98.9 93.6 109.1 105.6 115.8 69.0 101.6
55.2 60.4 44.9 54.6 45.4 53.9 50.8 48.8 55.9 49.4 46.8 42.8 34.5 51.4 52.1 40.3 57.2 52.6 49.4 46.8 54.6 52.8 57.9 34.5 50.8
Kategori Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Tabel 2.2 Keaktifan Belajar pada Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama SN JNG HAD MR AP FPW RDW MGT LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM
Observasi Observasi 1 2 85.71 85.71 71.43 71.43 71.43 57.14 85.71 85.71 57.14 85.71 85.71 85.71 71.43 71.43 71.43 71.43 71.43 85.71 71.43 57.14 85.71 85.71 71.43 71.43 85.71 71.43 71.43 71.43 85.71 71.43 57.14 71.43 85.71 71.43 71.43 71.43 42.86 71.43
Siklus I Jumlah O1 & O2 171.42 142.86 128.57 171.42 142.85 171.42 142.86 142.86 157.14 128.57 171.42 142.86 157.14 142.86 157.14 128.57 157.14 142.86 114.29
Rata-rata
Angket
85.71 71.43 64.285 85.71 71.425 85.71 71.43 71.43 78.57 64.285 85.71 71.43 78.57 71.43 78.57 64.285 78.57 71.43 57.145
88 88 85.33 89.33 96 72 88 85.33 89.33 94.67 74.67 50.67 72 84 78.67 77.33 73.33 74.67 78.67
Jumlah 173.71 159.43 149.62 175.04 167.43 157.71 159.43 156.76 167.90 158.96 160.38 122.10 150.57 155.43 157.24 141.62 151.90 146.10 135.82
Ratarata 86.86 79.72 74.81 87.52 83.71 78.86 79.72 78.38 83.95 79.48 80.19 61.05 75.29 77.72 78.62 70.81 75.95 73.05 67.91
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
No 20 21 22 23 24 25 26
Nama FS MS HZK NS VC FTR RMD
Observasi 1 85.71 85.71 42.86 85.71 57.14 71.43
Observasi 2 71.43 85.71 71.43 71.43 57.14 71.43
Siklus I Jumlah O1 & O2 157.14 171.42 114.29 157.14 114.28 142.86
Rata-rata
Angket
78.57 85.71 57.145 78.57 57.14 71.43 0
70.67 78.66 69.33 92 76 82.66
Rata-rata
Angket
78.57 85.71 78.57 78.57 57.14 85.71 71.43 85.71
90.7 86.7 84 92 90.7 86.7 81.3 77.3
Jumlah 149.24 164.37 126.48 170.57 133.14 154.09
Ratarata 74.62 82.19 63.24 85.29 66.57 77.05
Kategori Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
Tabel 1.3 Keaktifan Belajar pada Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama SN JNG HAD MR AP FPW RDW MGT
Observasi 1 85.71 85.71 71.43 85.71 57.14 85.71 71.43 85.71
Observasi 2 71.43 85.71 85.71 71.43 57.14 85.71 71.43 85.71
Siklus I Jumlah O1 & O2 157.14 171.42 157.14 157.14 114.28 171.42 142.86 171.42
Jumlah 169.27 172.41 162.57 170.57 147.84 172.41 152.73 163.01
Ratarata 84.64 86.21 81.29 85.29 73.92 86.21 76.37 81.51
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
LO MW IM ANH RO SJ MS MAR MF FK NM FS MS HZK NS VC FTR RMD
85.71 71.43 85.71 71.43 57.14 71.43 71.43 85.71 85.71 85.71 85.71 85.71 71.43 85.71 71.43 71.43 85.71
85.71 71.43 85.71 85.71 85.71 85.71 57.14 57.14 71.43 71.43 71.43 85.71 85.71 57.14 57.14 57.14 85.71
171.42 142.86 171.42 157.14 142.85 157.14 128.57 142.85 157.14 157.14 157.14 171.42 157.14 142.85 128.57 128.57 171.42
85.71 71.43 85.71 78.57 71.425 78.57 64.285 71.425 78.57 78.57 78.57 85.71 78.57 71.425 64.285 64.285 85.71 0
88 92 85.3 86.7 76 98.7 94.7 82.7 93.3 96 98.7 88 85.3 89.3 94.7 88 50.7
173.71 163.43 171.01 165.27 147.43 177.27 158.99 154.13 171.87 174.57 177.27 173.71 163.87 160.73 158.99 152.29 136.41
86.86 81.72 85.51 82.64 73.71 88.64 79.49 77.06 85.94 87.29 88.64 86.86 81.94 80.36 79.49 76.14 68.21
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Lampiran IV Data Nilai Siswa Tahun Ajaran 2014/2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran V Perangkat Pembelajaran Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SD NEGERI SARIKARYA : Ilmu Pengetahuan Alam : V/I : 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Siklus dan
Kompetensi
Materi
Kegiatan
Pertemuan
Dasar
Pokok
Pembelajaran
Siklus 1
2.1
Bagian-
Pertemuan
Mengidentifi
bagian
1
kasi cara
tumbuhan
Siswa mengetahui
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar dan Media Belajar
2.1.1Menyebutkan 5 bagian
Tertulis:
2 x 35
1.Aris,Muhara
tujuan
tumbuhan
Mengerjakan
Menit
m., &
pembelajaran IPA
2.1.2 Menyebutkan fungsi
soal Evaluasi
Rositawaty, S.
tumbuhan
bagian-bagian
bagian-bagian tumbuhan
bagian-
2008.Senang
hijau
tumbuhan.
2.1.3 Mencatat hasil dari
bagian
Belajar Ilmu
pengamatan melihat video
tumbuhan
Pengetahuan
motivasi kepada
tentang bagian-bagian
dan
Alam untuk
siswa.
tumbuhan
fungsinya.
Sekolah Dasar/
membuat makanan
Guru memberi
Guru membagi
2.1.4Menjawab pertanyaan
Madrasah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
siswa menjadi 5
mengenai fungsi bagian-
Ibtidaiyah
kelompok, setiap
bagian tumbuhan.
Kelas V.
kelompok terdiri
2.1.5Menghubungka bagian
Jakarta:Pusat
atas 4-5 orang
tumbuhan dengan proses
Perbukuan,
siswa secara
fotosintesis.
Departemen
heterogen
Pendidikan
Guru menujukkan
Nasional.
tanaman lengkap di
2. Azmiyawati,
depan kelas agar
Choiril.,
semua siswa dapat
Omegawati,
melihat
Wigati. H., &
Siswa
mengamati
Kusumawati,
tanaman yang ada
Rohana. 2008.
di depan kelas.
IPA Salingtema s 5. Jakarta:
Siswa menyebutkan bagian-bagian tumbuhan
dengan
Pusat Perbukuan, Departemen Pe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
mengamati
ndidikan
tanaman yang ada.
Nasional.
Siswa
mengamati
video
tentang
bagin-bagian tumbuhan. Siswa
mencatat
hal-hal
penting
dalam video. Guru menyajikan informasi tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya kepada siswa Siswa mengerjakan LKS secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
individu dan kelompok dengan bimbingan dari guru Guru melakukan kuis dengan mengajukan pertanyaan. Jika siswa bisa menjawab maka akan memperoleh bintang Siswa mendapat penghargaan dari guru Siklus 1
2.1
Fotosinte
Pertemuan
Mengidentifi
sis dan
2
kasi cara
bahan
Siswa mengetahui
2.1.1 Menjelaskan
Tertulis:
2 x 35
1.Aris,Muhara
tujuan
pengertian fotosintesis
Mengerjakan
Menit
m., &
pembelajaran IPA
dengan bahasa yang jelas.
soal Evaluasi
Rositawaty, S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
tumbuhan
yang
tentang pengertian
2.1.2 Menyebutkan dengan
tentang
2008.Senang
hijau
digunakan
fotosintesis.
kalimat sendiri pengertian
fotosintesi dan
Belajar Ilmu
membuat
untuk
fotosintesis.
bahan yang
Pengetahuan
makanan
proses
motivasi kepada
2.1.3 Menyebutkan bahan-
digunakan
Alam untuk
fotosinte
siswa.
bahan yang digunakan
untuk proses
Sekolah Dasar/
untuk proses fotosintesis.
fotosintesis .
Madrasah
sis
Guru memberi
Guru membagi siswa menjadi 5
2.1.4 Mencatat hal penting
Ibtidaiyah
kelompok, setiap
dalam video tentang
Kelas V.
kelompok terdiri
fotosintetis.
Jakarta:Pusat
dari 4-5 orang
2.1.5 Membuat soal isian
Perbukuan,
siswa yang dipilih
singkat tentang fotosintesis.
Departemen
secara heterogen. Siswa mengamati
Pendidikan Nasional.
video tentang
2. Azmiyawati,
fotosintesis dan
Choiril.,
mencatat hal-hal
Omegawati,
penting dalam
Wigati. H., &
video.
Kusumawati,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Guru
mengajukan
Rohana. 2008.
pertanyaan kepada
IPA Salingtema
siswa
s 5. Jakarta:
tentang
pengertian
Pusat
fotosintesis.
Perbukuan,
Siswa mengamati gambar bahanbahan yang digunakan untuk fotosintesis di slide power point. Guru memberikan informasi tentang bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. Siswa menyebutkan
Departemen Pe ndidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk membuat pertanyaan yang akan diajukan untuk kelompok lain. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok yang dilalukan dengan berdiskusi dengan dibimbing oleg guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Siswa mempresentasekan hasil jawabannya di depan kelas. Guru melakukan kuis kepada semua siswa tentang materi yang sudah dipelajari yaitu tentang pengertian fotosintesis dan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan mengisi kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Guru memberi penghargaan kepada seluruh siswa yang mendapatkan bintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Negeri Sarikarya
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Hari / Tanggal
: 20 Oktober 2015
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan C. INDIKATOR Kognitif 2.1.1 Menyebutkan 5 bagian tumbuhan 2.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian tumbuhan Afektif 2.1.3 Mencatat hasil dari pengamatan melihat video tentang bagian-bagian tumbuhan 2.1.4 Menjawab pertanyaan mengenai fungsi bagian-bagian tumbuhan. Psikomotor 2.1.5 Menghubungkan bagian tumbuhan dengan proses fotosintesis. D. TUJUAN 1. Siswa dapat menyebutkan 5 bagian tumbuhan 2. Siswa dapat menyebutkan manfaat setiap bagian tumbuhan 3. Siswa dapat mencatat hasil dari pengamatan melihat video tentang bagianbagian tumbuhan. 4. Siswa dapat menjawab pertanyaan mengenai fungsi bagian-bagian tumbuhan. 5. Siswa dapat menghubungkan bagian tumbuhan dengan proses fotosintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
E. MATERI PEMBELAJARAN Tumbuhan Hijau (Bagian-bagian Tumbuhan) F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media
: Tanaman jagung, Video, Gambar
2. Metode
: STAD
3. Alat/Bahan
: Kertas, pensil, pulpen
4. Sumber Belajar
:
Aris, Muharam., & Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Azmiyawati, Choiril., Omegawati, Wigati. H., & Kusumawati, Rohana. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pembuka
Guru memberikan salam pembuka kepada siswa Salah satu siswa memimpin doa Siswa menyampaikan kabarnya hari ini Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. 3. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Guru memberi motivasi kepada siswa 60
Inti Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa secara heterogen. Guru menujukkan tanaman lengkap di depan kelas agar semua siswa dapat melihat. Siswa mengamati tanaman yang ada di depan kelas. Siswa menyebutkan bagian-bagian tumbuhan dengan mengamati tanaman yang ada. Siswa mengamati video tentang bagin-bagian tumbuhan. Siswa mencatat hal-hal penting dalam video. Guru menyajikan informasi tentang bagianbagian tumbuhan dan fungsinya kepada siswa. Siswa mengerjakan LKS secara individu dan kelompok dengan bimbingan dari guru. Guru melakukan kuis dengan mengajukan pertanyaan. Jika siswa bisa menjawab maka akan memperoleh bintang. Siswa mendapat penghargaan dari guru (langkah
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
STAD yang keenam). Penutup
Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan hal-hal yang telah dipahami dalam pembelajaran hari ini Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa mengucapkan salam penutup
A. Penilaian Teknik Penilaian
: Tes dan Non Tes
Bentuk Instrumen Penilaian
: Lembar pengamatan
Kognitif 2.1.1 Menyebutkan 5 bagian tumbuhan 2.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian tumbuhan
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Instrumen Lembar Pengamatan Sikap Penilaian Sikap No
Nama
1
Ita
2
Desta
3
Faza
Percaya Diri BT MT
MB
Keterangan : BT
: Belum Terlihat
MT
: Mulai Terlihat
MB
: Mulai Berkembang
SM
: Sudah Membudaya
Disiplin SM
BT MT
MB
Keaktifan SM
BT MT
MB
BT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Bahan Ajar Bagian- bagian Tumbuhan
Akar
Daun
Batang Akar
Bunga Biji
Fungsi Bagian- bagian Tumbuhan Daun
Untuk melakukan proses fotosintesis
Akar
Untuk menyerap air dan zat hara
Batang
Untuk menyokong tumbuhan
Bunga
Untuk penyerbukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran LKS Lembar Kerja Siswa (Siklus 1 Pertemuan ke- 1)
Nama : Kelas :
Perhatikan gambar di bawah ini! Berilah keterangan dan sebutkan fungsi bagian tumbuhan yang ditunjukkan pada nomer-nomer di bawah ini!
1 3
2 4
No 1 2 3 4 5
Nama
5 Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Kunci Jawaban
1 3
2
4
No
Nama
5
1
Bunga
Fungsi Untuk proses penyerbukan
2
Buah
Menyimpan cadangan makanan
3
Daun
Untuk proses fotosintesis Untuk alat pernapasan tumbuhan
4
Akar
Menyerap air Menyerap unsur hara
5
Batang
Untuk menyokong tumbuhan Pengangkut zat makanan ke seluruh tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Negeri Sarikarya
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Hari / Tanggal
: 22 Oktober 2015
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan C. INDIKATOR Kognitif 2.1.1 Menjelaskan pengertian fotosintesis dengan bahasa yang jelas. 2.1.2 Menyebutkan dengan kalimat sendiri pengertian fotosintesis. 2.1.3 Menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. Afektif 2.1.4 Mencatat hal penting dalam video tentang fotosintetis. 2.1.5 Membuat soal isian singkat tentang fotosintesis D. TUJUAN 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fotosintesis dengan bahasa yang jelas. 2. Siswa dapat menyebutkan dengan kalimat sendiri pengertian fotosintesis. 3. Siswa dapat mencatat hal penting dalam video tentang fotosintetis. 4. Siswa dapat menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. 5. Siswa dapat membuat soal isian singkat tentang fotosintesis. E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Fotosintesis ( Pembuatan Makanan pada Tumbuhan) 2. Bahan yang digunakan untuk proses Fotosintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media
: Video, Gambar
2. Metode
: STAD
3. Alat/Bahan
: Kertas, pensil, pulpen
4. Sumber Belajar
:
Aris, Muharam., & Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Azmiyawati, Choiril., Omegawati, Wigati. H., & Kusumawati, Rohana. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pembuka
Guru memberikan salam pembuka kepada siswa Salah satu siswa memimpin doa Siswa menyampaikan kabarnya hari ini Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. 3. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA tentang Fotosintesis dan bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. Guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
bersemangat mengikuti pembelajaran. Inti
60
Eksplorasi :
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang dipilih secara heterogen.
Siswa mengamati video tentang fotosintesis dan mencatat hal-hal penting dalam video.
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang pengertian fotosintesis.
Siswa mengamati gambar bahan-bahan yang digunakan untuk fotosintesis di slide power point.
Guru memberikan informasi tentang bahanbahan yang digunakan untuk proses fotosintesis.
Siswa
menyebutkan
bahan-bahan
yang
digunakan untuk proses fotosintesis.
Siswa
dalam
kelompok
berdiskusi
untuk
membuat pertanyaan yang akan diajukan untuk kelompok lain. Kelompok yang dapat menjawab akan mendapatkan bintang.
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok yang
dilalukan
dengan
berdiskusi
dengan
dibimbing oleg guru (langkah STAD yang
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
keempat).
Siswa mempresentasekan hasil jawabannya di depan kelas.
Elaborasi : Siswa menjawab kuis yang diberikan oleh guru dengan cara mengangkat tangan. Siapa yang cepat akan mendapat bintang kelompoknya.
Guru memberi penghargaan kepada seluruh siswa yang mendapatkan bintang
Siswa mengerjakan soal evaluasi dan kuesioner secara mandiri. Konfirmasi : Siswa mengumpulkan soal dan hasil jawaban kepada guru. Penutup
Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan hal-hal yang telah dipahami dalam pembelajaran hari ini Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa mengucapkan salam penutup
A. Penilaian Teknik Penilaian
: Tes dan Non Tes
Bentuk Instrumen Penilaian : essay, lembar pengamatan 1. Penilain Kognitif 2.1.2 Menyebutkan dengan kalimat sendiri pengertian fotosintesis.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
2.1.3 Menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis. No 1-5 jika jawaban benar nilai 20 Skor Total = 5 x20 = 100
2. Penilaian Sikap
Skor No
Aspek yang diamati
Jumlah skor 3
1.
Kedisiplinan
2.
Berani
3.
Kerjasama
4.
Keaktifan
5.
Tanggung jawab
2
1
Total skor yang di capai Jumlah Skor maksimum
15
Nilai = jumlah skor yang di peroleh x 100 Jumlah skor maksimal Keterangan nilai: 80 – 100
A
70 – 79
B
51 – 69
C
< 50
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Kriteria Penilaian Sikap:
No 1
2
Kriteria
Skor (1-3)
Kedisiplinan Masuk kelas tepat waktu
3
Terlambat kurang dari 5 menit
2
Terlambat lebih dari 5 menit
1
Berani Menjawab pertanyaan dan mengajukan diri dari
3
guru tanpa ditunjuk. Menjawab pertanyaan dan mengajukan diri setelah
2
ditunjuk oleh guru. Tidak mau menjawab pertanyaan dan mengajukan
1
diri. 3
4
Kerjasama Aktif kerjasama dengan baik dengan temannya
3
Kadang bekerja sama kadang tidak bekerja sama
2
Tidak mau kerjasama
1
Keaktifan Aktif mengikuti pembelajaran dan aktif menanya
3
Kadang aktif mengikuti pembelajaran kadang
2
tidak Tidak mau mengikuti pembelajaran dan tidak mau
1
bertanya 5.
Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu
3
Mengerjakan tugas dan hasil kurang baik namun
2
tepat waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
Tidak mengerjakan tugas
1
3. Penilaian Kegiatan
Kriteria Penilaian No
Nama
Kemampuan menggunakan media 4
3
2
1
Kerjasama kelompok 4
3
2
Jumlah
1
1 2 3
Rubik Penilaian No 1
Kriteria
Baik Sekali 4
Baik 3
Cukup
Perlu
2
Bimbingan 1
Kemampuan
Dapat
Dapat
Dapat
Belum bisa
menggunakan
menggunakan
menggunakan
menggunak menggunakan
media
media
media
an media
media
pembelajaran
pembelajaran
pembelajar
pembelajaran.
dengan sangat
dengan baik
an dengan
baik dan
dan benar.
sangat baik
benar. 2
Kerjasama
Seluruh
Setengah atau
Setengah
kelompok
anggota
lebih anggota
atau kurang anggota
kelompok
kelompok
anggota
kelompok
terlihat sangat
terlihat aktif.
kelompok
terlihat pasif
aktif.
terlihat aktif.
Seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Keterangan nilai : 6–8
A
4–5
B
<3
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
Lampiran Materi FOTOSINTESIS Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan sinar matahari.
Fotosintesis berasal dari kata foto yang artinya cahaya dan sintetis yang artinya penyusunan.
Fotosintesis hanya berlangsung pada makhluk hidup autotrop atau dapat membuat makanannya sendiri. Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis Air Cahaya Matahari Proses Fotosintesis hanya terjadi di siang hari.
Klorofil Karbondioksiada (O2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Lembar Kerja Siswa Ilmu Pengetahuan Alam FOTOSINTESIS Nama : Kelas :
1. Apa yang kalian ketahui tentang fotosintesis?
2. Apa fungsi daun dalam proses fotosintesis?
3. Mengapa proses fotosintesis hanya terjadi pada siang hari?
4. Sebutkan 5 bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis!
5. Apa fungsi cahaya matahari dalam proses fotosintesis?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Kunci Jawaban 1. Apa yang kalian ketahui tentang fotosintesis? Proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan sinar matahari 2. Apa fungsi daun dalam proses fotosintesis? Sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis 3. Mengapa proses fotosintesis hanya terjadi pada siang hari? Karena proses fotosintesis memerlukan bantuan sinar matahari dan sinar matahari hanya ada pada siang hari. 4. Sebutkan 5 bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis!
Air Cahaya Matahari Klorofil Karbondioksiada (O2)
5. Apa fungsi cahaya matahari dalam proses fotosintesis? Sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis Membantu proses fotosintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran VI Perangkat Pembelajaran Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SD NEGERI SARIKARYA : Ilmu Pengetahuan Alam : V/I : 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Siklus dan
Kompetensi
Materi
Kegiatan
Indikator
Pertemuan
Dasar
Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar dan Media Belajar
Siswa
Siklus 2
2.1
Proses
pertemuan
Mengidentifi
fotosinte-
tujuan pembelajaran lisan proses fotosintesis
Mengerjakan
1
kasi cara
sis
IPA
LKS
tumbuhan
Guru
hijau
motivasi
membuat
siswa.
makanan
mengetahui 2.1.1 Menjelaskan secara
2.1.2 Mencatat hal penting memberi dalam video tentang proses kepada fotosintetis. 2.1.3 Membuat soal isian
Guru membagi siswa singkat tentang proses
Tertulis:
2 x35
1.Aris,Muhara
menit
m., & Rositawaty, S. 2008.Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk
menjadi 5 kelompok, fotosintesis.
Sekolah Dasar/
setiap
Madrasah
kelompok 2.1.4 Membuat gambar
terdiri dari 4-5 orang proses fotosintesis secara
Ibtidaiyah
siswa yang dipilih mandiri.
Kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
secara heterogen. Guru
menyajikan
informasi proses
tentang fotosintesis
dengan memutarkan video tentang proses fotosintesis Siswa
mengerjakan
LKS
secara
berkelompok dengan bimbingan dari guru. Siswa
dan
guru
membahas
hasil
pekerjaan siswa. Siswa
menuliskan
proses
fotosintesis
dengan sendiri
kalimat di
lembar
Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2. Azmiyawati, Choiril., Omegawati, Wigati. H., & Kusumawati, Rohana. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
kerja siswa. Siswa membuat
secara
individu. Guru
memberikan
kuis kepada semua siswa, siswa yang bisa menjawab akan mendapatkan bintang. Guru
memberi
penghargaan kepada siswa
Siklus 2
2.1
Tempat
pertemuan
Mengidentifi
menyim
2
kasi cara
pan
tumbuhan
cadangan
Siswa
mengetahui 2.1.1 Menyebutkan
tujuan pembelajaran IPA
tempat
Tertulis:
2 x 35
1.Aris,Muhara
tumbuhan yang ada di
Mengerjakan
Menit
m., &
depan kelas.
soal Evaluasi
Rositawaty, S.
2.1.2 Menyebutkan 4
operasi Tempat
2008.Senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
hijau
makanan
membuat
pada
makanan
tumbuhan
menyimpan cadangan
makanan
pada tumbuhan Guru
kepada
siswa. Siswa
Belajar Ilmu
cadangan makanan pada
cadangan
Pengetahuan
tumbuhan
makanan pada
Alam untuk
2.1.3 Mengelompokkan
tumbuhan
Sekolah Dasar/
1 kelompok terdiri 5
sampai
6
siswa. Siswa mengamati barang-barang yang dibawa oleh guru,
Madrasah
tempat menyimpan
Ibtidaiyah
cadangan makanannya
Kelas V.
2.1.4 Mencari tahu contoh
Jakarta:Pusat
dibagi lain tumbuhan dan tempat
menjadi 5 kelompok,
menyimpan
memberi tanaman berdasarkan
motivasi
dari
tempat menyimpan
Perbukuan,
menyimpan cadangan
Departemen
makanan pada tumbuhan
Pendidikan Nasional. 2. Azmiyawati, Choiril., Omegawati, Wigati. H., & Kusumawati, Rohana. 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
seperti : wortel. kentang, tebu,
IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat
kacang-kacangan, jeruk.
Siswa
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
menyebutkan bendabenda yang ada di depan kelas.
Guru menyajikan informasi tentang tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
menyebutkan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan kemudian mencatatnya di buku tulis.
Siswa mengelompokkan tumbuhan tersebut termasuk ke dalam tempat penyimpanan makanan dimana dengan mengisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
LKS.
Siswa mengerjakan LKS secara kelompok dengan bimbingan dari guru, kelompok yang aktif mendapatkan bintang-bintang
Siswa menjawab kuis yang diberikan oleh guru dengan cara mengangkat tangan. Siapa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
cepat akan mendapat bintangkelompoknya
Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.
Siswa mengumpulkan soal dan hasil jawaban kepada guru.
Guru memberi penghargaan kepada seluruh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Negeri Sarikarya
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Hari / Tanggal
: 27 Oktober 2015
B. STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan C. INDIKATOR Kognitif 2.1.1 Menjelaskan proses fotosintesis Afektif 2.1.2 Mencatat hal penting dalam video tentang proses fotosintetis. 2.1.3 Membuat soal isian singkat tentang proses fotosintesis. Psikomotor 2.1.4 Membuat gambar proses fotosintesis secara mandiri. D. TUJUAN 1. Siswa dapat menjelaskan secara lisan proses fotosintesis 2. Siswa dapat mencatat hal penting dalam video tentang proses fotosintetis. 3. Siswa dapat membuat soal isian singkat tentang proses fotosintesis. 4. Siswa dapat membuat gambar proses fotosintesis secara mandiri. E. MATERI PEMBELAJARAN Proses Fotosintesis F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1) Media
: Tanaman jagung, Video, Gambar
2) Metode
: STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
3) Alat/Bahan
: Kertas, pensil, pulpen
4) Sumber Belajar
:
Aris, Muharam., & Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional. Azmiyawati, Choiril., Omegawati, Wigati. H., & Kusumawati, Rohana. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pembuka
Guru memberikan salam pembuka kepada siswa
5 menit
Salah satu siswa memimpin doa Siswa menyampaikan kabarnya hari ini Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. 3. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA tentang proses fotosintesis. Inti
Eksplorasi : Siswa membuat 5 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Guru menyajikan informasi tentang proses fotosintesis dengan memutarkan video tentang
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
proses fotosintesis. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dengan bimbingan dari guru. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa. Siswa menuliskan proses fotosintesis dengan kalimat sendiri di lembar kerja siswa. Siswa membuat secara individu. Guru memberikan kuis kepada semua siswa, siswa yang bisa menjawab akan mendapatkan bintang. Guru memberi penghargaan kepada siswa. Elaborasi : Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. Konfirmasi : Siswa mengumpulkan soal dan hasil jawaban kepada guru. Penutup
Siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan hal-hal yang telah dipahami dalam pembelajaran hari ini Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa mengucapkan salam penutup
Penilaian Teknik Penilaian
: Tes dan Non Tes
Bentuk Instrumen Penilaian : isian singkat, lembar pengamatan
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
Penilaian Sikap
Skor No
Aspek yang diamati
Jumlah skor 3
1.
Kedisiplinan
2.
Berani
3.
Kerjasama
4.
Keaktifan
5.
Tanggung jawab
2
1
Total skor yang di capai Jumlah Skor maksimum
15
Nilai = jumlah skor yang di peroleh x 100 Jumlah skor maksimal Keterangan nilai: 80 – 100
A
70 – 79
B
51 – 69
C
< 50
D
Kriteria Penilaian Sikap:
No 1
Kriteria
Skor (1-3)
Kedisiplinan Masuk kelas tepat waktu
3
Terlambat kurang dari 5 menit
2
Terlambat lebih dari 5 menit
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
2
Berani Menjawab pertanyaan dan mengajukan diri dari guru
3
tanpa ditunjuk. Menjawab pertanyaan dan mengajukan diri setelah
2
ditunjuk oleh guru. Tidak mau menjawab pertanyaan dan mengajukan diri. 3
4
1
Kerjasama Aktif kerjasama dengan baik dengan temannya
3
Kadang bekerja sama kadang tidak bekerja sama
2
Tidak mau kerjasama
1
Keaktifan Aktif mengikuti pembelajaran dan aktif menanya
3
Kadang aktif mengikuti pembelajaran kadang tidak
2
Tidak mau mengikuti pembelajaran dan tidak mau
1
bertanya 5.
Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu
3
Mengerjakan tugas dan hasil kurang baik namun tepat
2
waktu Tidak mengerjakan tugas
1
4. Penilaian Kegiatan
No
Nama
Kriteria Penilaian Kemampuan
Jumlah
Kerjasama kelompok
menggunakan media 4 1
3
2
1
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
2 3
Rubik Penilaian No
1
Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu
4
3
2
Bimbingan 1
Kemampuan
Dapat
Dapat
Dapat
Belum bisa
menggunakan
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
media
media
media
media
media
pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran.
dengan
dengan baik
dengan
sangat baik
dan benar.
sangat baik
dan benar.
2
Kerjasama
Seluruh
Setengah atau Setengah atau Seluruh
kelompok
anggota
lebih anggota
kurang
anggota
kelompok
kelompok
anggota
kelompok
terlihat
terlihat aktif.
kelompok
terlihat pasif
sangat aktif.
Keterangan nilai : 6–8
A
4–5
B
<3
C
terlihat aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
Lampiran Materi
Proses Fotosintesis
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun) Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem) Cahaya Matahari Klorofil (zat hijau daun),sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Lembar Kerja Siswa Nama : Kelas :
Isilah Proses Fotosintesis di bawah ini!
3.3. 4.
1.
1. 1.
2.
5. 2. 2.
3. 4.
5.
4.
5.
4.
5. RENCANA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Kunci Jawaban Isilah Proses Fotosintesis di bawah ini! 1. 3.
2.
4.
5.
1. Sinar Matahari 2. Karbondoksida 2. Karbondioksida 3. Oksigen
4. Glukosa
5. Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Negeri Sarikarya
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: V/ I
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Hari / Tanggal
: 29 Oktober 2015
C. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. KOMPETENSI DASAR 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan C. INDIKATOR Kognitif 2.1.1 Menyebutkan tumbuhan yang ada di depan kelas. 2.1.2 Menyebutkan 4 tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan 2.1.3 Menyebutkan contoh tanamana yang menyimpan cadangan makannya di akar, batang, buah dan biji. Afektif 2.1.4 Mengelompokkan tanaman berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanannya 2.1.5 Mencari tahu contoh lain tumbuhan dan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan D. TUJUAN 1. Siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang ada di depan kelas. 2. Siswa dapat menyebutkan 4 tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan 3. Siswa dapat menyebutkan contoh tanamana yang menyimpan cadangan makannya di akar, batang, buah dan biji. 4. Siswa dapat mengelompokkan tanaman berdasarkan tempat menyimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
cadangan makanannya. 5. Siswa dapat mencari tahu contoh lain tumbuhan dan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan. E. MATERI PEMBELAJARAN Tumbuhan dan tempat menyimpan cadangan makanannya. F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1) Media
: Tanaman jagung, Video, Gambar
2) Metode
: STAD
3) Alat/Bahan
: Kertas, pensil, pulpen
4) Sumber Belajar
:
Aris, Muharam., & Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Azmiyawati, Choiril., Omegawati, Wigati. H., & Kusumawati, Rohana. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pembuka
Guru memberikan salam pembuka kepada siswa Salah satu siswa memimpin doa Siswa menyampaikan kabarnya hari ini Siswa dan guru membuat aturan bersama, yaitu: 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan. 3. Siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
yaitu mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran IPA tentang tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan. Inti
Eksplorasi : Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Siswa mengamati barang-barang yang dibawa oleh guru, seperti : wortel. kentang, tebu, kacang-kacangan, jeruk. Siswa menyebutkan benda-benda yang ada di depan kelas. Guru menyajikan informasi tentang tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan. Siswa menyebutkan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan kemudian mencatatnya di buku tulis. Siswa mengelompokkan tumbuhan tersebut termasuk ke dalam tempat penyimpanan makanan dimana dengan mengisi LKS. Siswa mengerjakan LKS secara kelompok dengan bimbingan dari guru, kelompok yang aktif mendapatkan bintang-bintang. Elaborasi : Siswa menjawab kuis yang diberikan oleh guru dengan cara mengangkat tangan. Siapa yang cepat akan mendapat bintang kelompoknya. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. Konfirmasi :
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Siswa mengumpulkan soal dan hasil jawaban kepada guru. Guru memberi penghargaan kepada seluruh siswa. Penutup
Siswa membuat kesimpulan mengenai
5 menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari ini Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyampaikan hal-hal yang telah dipahami dalam pembelajaran hari ini Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa mengucapkan salam penutup
A. Penilaian Teknik Penilaian
: Tes dan Non Tes
Bentuk Instrumen Penilaian : essay, lembar pengamatan 1) Penilain Kognitif 2.1.3 Mengelompokkan tanaman berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanannya 2.1.4 Mencari tahu contoh lain tumbuhan dan tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan No 1-5 jika jawaban benar nilai 20 Skor Total = 5 x20 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
2) Penilaian Sikap
No
Skor
Aspek yang diamati 3
1.
Kedisiplinan
2.
Berani
3.
Kerjasama
4.
Keaktifan
5.
Tanggung jawab
2
Jumlah skor 1
Total skor yang di capai Jumlah Skor maksimum
Nilai
15
= jumlah skor yang di peroleh x 100 Jumlah skor maksimal
Keterangan nilai: 80 – 100
A
70 – 79
B
51 – 69
C
< 50
D
Kriteria Penilaian Sikap:
No 1
Kriteria
Skor (1-3)
Kedisiplinan Masuk kelas tepat waktu
3
Terlambat kurang dari 5 menit
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Terlambat lebih dari 5 menit 2
1
Berani Menjawab pertanyaan dan mengajukan diri dari guru
3
tanpa ditunjuk. Menjawab pertanyaan dan mengajukan diri setelah
2
ditunjuk oleh guru. Tidak mau menjawab pertanyaan dan mengajukan diri. 3
4
1
Kerjasama Aktif kerjasama dengan baik dengan temannya
3
Kadang bekerja sama kadang tidak bekerja sama
2
Tidak mau kerjasama
1
Keaktifan Aktif mengikuti pembelajaran dan aktif menanya
3
Kadang aktif mengikuti pembelajaran kadang tidak
2
Tidak mau mengikuti pembelajaran dan tidak mau
1
bertanya 5.
Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu
3
Mengerjakan tugas dan hasil kurang baik namun tepat
2
waktu Tidak mengerjakan tugas
1
3) Penilaian Kegiatan
No
Nama
Kriteria Penilaian Kemampuan
Jumlah
Kerjasama kelompok
menggunakan media 4
3
2
1
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
1 2 3
Rubik Penilaian No
1
Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu
4
3
2
Bimbingan 1
Kemampuan
Dapat
Dapat
Dapat
Belum bisa
menggunakan
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
media
media
media
media
media
pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran.
dengan
dengan baik
dengan
sangat baik
dan benar.
sangat baik
dan benar.
2
Kerjasama
Seluruh
Setengah atau Setengah atau Seluruh
kelompok
anggota
lebih anggota
kurang
anggota
kelompok
kelompok
anggota
kelompok
terlihat
terlihat aktif.
kelompok
terlihat pasif
sangat aktif.
Keterangan nilai : 6–8
A
4–5
B
<3
C
terlihat aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran Materi Tempat Menyimpan Cadangan Makanan pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat menyimpan timbunan dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
makanannya,
tumbuhan
Buah Batang Biji Umbi Berdasarkan tempat menyimpan timbunan dikelompokkan 1. Buah menjadi empat, yaitu:
makanannya,
tumbuhan
1. Buah Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makananannya di buah adalah jeruk, apel, mangga, pisang, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
2. Batang Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makananannya di batang adalah sagu dan tebu.
3. Biji Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makananannya di biji adalah kacang-kacangan, jagung, kwaci, dan lain-lain.
4. Umbi Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makananannya di umbi adalah Wortel, umbi-umbian, bengkoang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
Lembar Kerja Siswa (Siklus 2 Pertemuan ke- 1) PENYIMPANAN CADANGAN MAKANAN PADA TUMBUHAN Nama:
1. Berilah tanda √ pada gambar yang menyimpan cadangan makanannya di umbi!
2. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di batang
3. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di buah
4. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di umbi
5. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di biji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
Lampiran VII Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Nama
:
Hari/Tanggal
:
No. Urut
:
Petunjuk : 1. Tulislah nama, nomor urut, hari dan tanggal pada lembar kerja siswa. 2. Bacalah setiap soal dengan seksama. 3. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab yang telah disediakan. 4. Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda( ≠ ) . Lalu berilah tanda silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
1. Lubang-lubang kecil yang terdapat di permukaan daun di sebut... a. Stomata
c. Ujung batang
b. Lentisel
d. Pori-pori
2. Daun bagi tumbuhan berguna untuk… a. menyimpan makanan b. membuat makanan c. menyerap air dan unsur hara d. menguatkan berdirinya tumbuhan 3. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas untuk menyerap air dari dalam tanah adalah... a. ujung akar
b.ujung batang
c. rambut akar
d. pucuk daun
4. Bagian akar yang menyerap air dari dalam tanah adalah . . . a. Ujung akar b. Rambut akar
5. Mulut daun tumbuhan disebut . . . a. Stomata
c. Tudung akar d. Pucuk daun
c. Klorifil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
b. Lentisel
d. Kambium
5. Daun kebanyakan berwarna hijau karena mengandung. . . . a. Oksigen
c. Air
b. Krolofil
d. Karbondioksida
7. Perhatikan fungsi-fungsi berikut! A. Tempat memasak makanan B. Sebagai alat pernapasan C. Tempat berlangsungnya proses penguapan D. Menyerap air dalam tanah Fungsi daun adalah. . . . a. A dan B b. A dan C c. A, B dan C d. A, B, C dan D 8. Fungsi akar di bawah yang benar, kecuali.... a. Menguatkan berdirinya tumbuhan pada tempat tumbuhnya. b. Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. c. Menyimpan cadangan makanan. d. Mengedarkan sari-sari makanan 9.
Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah... a. Mangga b. Rambutan c. Pisang d. Strawberry
10. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut.... a. Fotosintesis b. Respirasi c. Metabolisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
d. Reaksi 11. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan terjadi pada.... a. Pagi
c. Sore
b. Siang
d. Malam
12. Tempat pembuatan makanan terjadi di... a. Batang
c. Bunga
b. Akar
d. Daun
13. Yang diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah . . . a. air dan oksigen b. air dan karbohidrat c. CO dan oksigen d. CO dan air 14. Sumber energi untuk fotosintesis adalah . . . a. air
b. karbon dioksida
c. oksigen
d. sinar matahari
15. Bahan untuk fotosintesis yang diambil dari dalam tanah adalah . . . a. air
c. oksigen
b. karbon dioksida
d. sinar matahari
16. Bahan yang diambil dari udara pada proses fotosintesis adalah... a. Oksigen
c. Karbondioksida
b. Nitrogen
d. Karbonmonoksida
17. Pada proses pembuatan makanan tumbuhan memerlukan bahan-bahan berikut,
kecuali ....
a. cahaya matahari
b. karbondioksida
c. karbohidrat
d. air
18. Klorofil adalah sebutan untuk .... a. zat hijau daun b. zat warna daun c. zat merah daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
d. zat kuning daun 19. Bahan-bahan dari tanah diserap masuk ke tubuh tumbuhan menggunakan ... a. daun b. cabang c. batang d. rambut akar 20. Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida didapatkan dari…. a.udara b.dalamtanah c.pupuk yang diberikan petani d. air tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016 SIKLUS II Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Nama
:
Hari/Tanggal
:
No. Urut
:
Petunjuk : 1. Tulislah nama, nomor urut, hari dan tanggal pada lembar kerja siswa. 2. Bacalah setiap soal dengan seksama. 3. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab yang telah disediakan. 4. Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda( ≠ ) . Lalu berilah tanda silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
1. Hasil dari proses fotosintesis adalah a. Air b. Oksigen c. Klorofil d. Buah 2. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam umbi adalah... a. pisang, anggur, kacang kedelai b. pisang, singkong, jeruk c. pisang, singkong, kentang d. bawang merah, singkong, kentang 3. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang adalah... a. tebu
b. pisang
c. anggur
d. kacang kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
4. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam biji adalah... a. kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau b. bawang merah, singkong, kentang. c. pisang, singkong, kentang d. pisang, singkong, jeruk 5. Contoh tumbuhan yang tunasnya dimanfaatkan sebagai sayuran adalah... a. wortel
b. lobak
c. pepaya
d. Bambu
6. Oksigen yang merupakan hasil fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan pada proses .... a. pencernaan
b. pernapasan
c. pengeluaran
d. peredaran darah
7. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa umbi, kecuali .... a. singkong
b. kentang
c. ubi jalar
d. pisang
8. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa buah adalah .... a. mangga
b. kentang
c. singkong
d. tebu
9. Tumbuhan tebu dan sagu menyimpan timbunan makanannya pada bagian .... a. akar b. batang c. daun d. buah
10. Hasil fotosintesis akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan oleh . . . a. Daun c. Batang b. Akar d. Pembuluh angkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
11. Apa yang akan terjadi jika semua tumbuhan hijau didunia punah? a. hewan herbivora akan mati b. hewan karnivora akan mati c. hewan omnivora akan mati d. seluruh makhluk hidup akan mati 12. Berikut merupakan kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan pada umbi adalah . . . a. Wortel, nanas, pisang b. Pisang, anggur, jeruk c. Wortel, bawang, kentang d. Seledri, nanas, semangka 13. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan di daun adalah . . . a. Bayam, petai, kangkung b. Wortel, pepaya, pisang c. Kangkung, sawi, bayam d. Seledri, nanas, semangka 14. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang adalah.... a. Sagu b. Pisang c. Anggur d. Kedelai 15. Hasil samping dari peristiwa fotosintesis dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya dan oleh tumbuhan sendiri untuk.... a. Berkembang biak b. Tumbuh c. Bernapas d. Bergerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
16. Kelompok tumbuhan yang menyimpan hasil fotosintesis di biji adalah . . . a. Anggur, wortel, kacang tanah b. Pisang, padi, kacang kedelai c. Anggur, pisang, wortel d. Kacang tanah, kacang kedelai, padi 17. Tanpa adanya tumbuhan, manusia dan hewan tidak akan bisa bernapas karena tidak ada.... a. Air
c. Karbondioksida
b. Udara
d. Karbonmonoksida
18. Tunas bambu yang dapat dijadikan sayuran adalah . . . a. Rebung c. Bambu b. Tauge
d. Kecambah
19. Bunga matahari menyimpan cadangan makanannya pada . . . a. Umbi c. Biji b. Buah
d. Daun
20. Di bawah ini tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di umbi adalah a. Singkong b. Tebu
c. Sagu d. Pisang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
Lampiran VIII Hasil LKS Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
Lampiran IX Hasil LKS Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
Lampiran X Hasil Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Lampiran XI Soal Evaluasi Sebelum Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM SIKLUS I
Nama
:
No Absen
:
Petunjuk : 1. Tulislah nama, nomor urut pada lembar kerja siswa. 2. Bacalah setiap soal dengan seksama. 3. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab yang telah disediakan. 4. Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda( ≠ ) . Lalu berilah tanda silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
1. Hasil fotosintesis akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan oleh . . . a. Daun
c. Batang
b. Akar
d. Pembuluh angkut
2. Daun berwarna hijau karena mengandung . . . a. Klorofil
c. kambium
b. Stomata
d. Oksigen
3.. Bagian akar yang menyerap air dari dalam tanah adalah . . . a. Ujung akar
c. Tudung akar
b. Rambut akar
d. Pucuk daun
4. Karbon dioksida dari udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan melalui . . . a. Lentisel
c. Rambut akar
b. Stomata
d. Kambium
5. Mulut daun tumbuhan disebut . . . a. Stomata b. Lentisel
c. Klorifil d. Kambium
6. Daun kebanyakan berwarna hijau karena mengandung. . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
a. Oksigen
c. Air
b. Krolofil
d. Karbondioksida
7. Perhatikan fungsi-fungsi berikut! A. Tempat memasak makanan B. Sebagai alat pernapasan C. Tempat berlangsungnya proses penguapan D. Menyerap air dalam tanah Fungsi daun adalah. . . . a. A dan B b. A dan C c. A, B dan C d. A, B, C dan D 8. Sumber energi untuk fotosintesis adalah . . . a. air b. karbon dioksida c. oksigen d. sinar matahari 9. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah... a. Mangga b. Rambutan c. Pisang d. Strawberry 10. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut.... a. Fotosintesis b. Respirasi c. Metabolisme d. Reaksi
11. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan terjadi pada....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
a. Pagi
c. Sore
b. Siang
d. Malam
12. Tempat pembuatan makanan terjadi di... a. Batang
c. Bunga
b. Akar
d. Daun
13. Yang diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah . . . a. air dan oksigen b. air dan karbohidrat c. CO dan oksigen d. CO dan air 14. Sumber energi untuk fotosintesis adalah . . . a. air b. karbon dioksida c. oksigen d. sinar matahari 15. Fungsi akar di bawah yang benar, kecuali.... a. Menguatkan berdirinya tumbuhan pada tempat tumbuhnya. b. Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. c. Menyimpan cadangan makanan. d. Mengedarkan sari-sari makanan 15. Bahan untuk fotosintesis yang diambil dari dalam tanah adalah . . . a. air c. oksigen b. karbon dioksida d. sinar matahari 16. Bahan yang diambil dari udara pada proses fotosintesis adalah... a. Oksigen
c. Karbondioksida
b. Nitrogen
d. Karbonmonoksida
17. Pada proses pembuatan makanan tumbuhan memerlukan bahan-bahan berikut, kecuali .... a. cahaya matahari
b. karbondioksida
c. karbohidrat
d. Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
18. Klorofil adalah sebutan untuk .... a. zat hijau daun b. zat warna daun c. zat merah daun d. zat kuning daun 19. Bahan-bahan dari tanah diserap masuk ke tubuh tumbuhan menggunakan ... a. daun b. cabang c. batang d. rambut akar 20. Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida didapatkan dari …. a. udara b. dalam tanah c. pupuk yang diberikan petani d. air tanah 21. Pernyataan di bawah ini yang benar tentang tumbuhan hijau adalah..... a. Tumbuhan hijau dapat tumbuh dengan baik tanpa cahaya matahari b. Cahaya matahari tidak penting bagi pertumbuhan tumbuhan hijau c. Untuk tumbuh, tumbuhan hijau memerlukan cahaya matahari d. Untuk tumbuh, tumbuhan hijau tidak memerlukan cahaya matahari. 22. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut.... a. Fotosintesis b. Respirasi c. Metabolisme d. Reaksi 23. Hasil fotositesis berupa . . . a. karbohidrat dan oksigen b. CO dan O c. karbohidrat dan air d. O dan air 24. Yang diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
a. air dan oksigen b. air dan karbohidrat c. CO dan oksigen d. CO dan air 25. Sumber energi untuk fotosintesis adalah . . . a. air b. karbon dioksida c. oksigen d. sinar matahari 26. Bahan untuk fotosintesis yang diambil dari dalam tanah adalah . . . a. air c. oksigen b. karbon dioksida d. sinar matahari 27. Lubang-lubang kecil yang terdapat di permukaan daun di sebut... a. Stomata c. Ujung batang b. Lentisel
d. Pori-pori
28. Daun bagi tumbuhan berguna untuk . . . . a. menyimpan makanan b. membuat makanan c. menyerap air dan unsur hara tanah d. menguatkan berdirinya tumbuhan 29. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas untuk menyerap air dari dalam tanah adalah... a. ujung akar
b. ujung batang
c. rambut akar
d. pucuk daun
30. Bagian akar yang menyerap air dari dalam tanah adalah . . . a. Ujung akar b. Rambut akar
c. Tudung akar d. Pucuk daun
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
Nama
:
No Absen
:
Petunjuk : 1. Tulislah nama, nomor urut, hari pada lembar kerja siswa. 2. Bacalah setiap soal dengan seksama. 3. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab yang telah disediakan. 4. Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda( ≠ ) . Lalu berilah tanda silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
1. Hasil dari proses fotosintesis adalah... a. Air b. Oksigen c. Klorofil d. Buah 2. Kacang hijau dan kacang tanah menyimpan timbunan makanannya pada . . . a.
Umbi
c. Buah
b.
Biji
d. Batang
3. Contoh tumbuhan yang daunnya dimanfaatkan sebagai sumber makanan... a. sagu b. ubi c. bayam d. Mangga 4. Tumbuhan kacang-kacangan dimanfaatkan untuk makanan pada bagian... a. daun b. akar c. batang d. Buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
5. Tebu dan sagu menyimpan timbunan makanannya pada... a. daun b. akar c. batang d. Buah 6. Oksigen yang merupakan hasil fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan pada proses .... a. pencernaan
b. pernapasan
c. pengeluaran
d. peredaran darah
7. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa umbi, kecuali .... a. singkong
b. kentang
c. ubi jalar
d. pisang
8. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa buah adalah .... a. mangga
b. kentang
c. singkong
d. tebu
9. Tumbuhan tebu dan sagu menyimpan timbunan makanannya pada bagian .... a. akar b. batang c. daun d. Buah 10. Hasil fotosintesis akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan oleh . . . a. Daun c. Batang b. Akar d. Pembuluh angkut
11. Apa yang akan terjadi jika semua tumbuhan hijau didunia punah? a. hewan herbivora akan mati b. hewan karnivora akan mati c. hewan omnivora akan mati d. seluruh makhluk hidup akan mati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
12. Berikut merupakan kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan pada umbi adalah . . . a. Wortel, nanas, pisang b. Pisang, anggur, jeruk c. Wortel, bawang, kentang d. Seledri, nanas, semangka 13. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan di daun adalah . . . a. Bayam, petai, kangkung b. Wortel, pepaya, pisang c. Kangkung, sawi, bayam d. Seledri, nanas, semangka 14. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang adalah.... a. Sagu b. Pisang c. Anggur d. Kedelai 15. Hasil samping dari peristiwa fotosintesis dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya dan oleh tumbuhan sendiri untuk.... a. Berkembang biak b. Tumbuh c. Bernapas d. Bergerak 16.Kelompok tumbuhan yang menyimpan hasil fotosintesis di biji adalah . . . a. Anggur, wortel, kacang tanah b. Pisang, padi, kacang kedelai c. Anggur, pisang, wortel d. Kacang tanah, kacang kedelai, padi 17. Tanpa adanya tumbuhan, manusia dan hewan tidak akan bisa bernapas karena tidak ada.... a. Air c. Karbondioksida b. Udara d. Karbonmonoksida 18. Tunas bambu yang dapat dijadikan sayuran adalah . . . a. Rebung c. Bambu b. Tauge d. Kecambah 19. Bunga matahari menyimpan cadangan makanannya pada . . . a. Umbi c. Biji b. Buah d. Daun c. 20. Di bawah ini tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya di umbi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
a. Singkong b. Sagu c. Tebu d. Pisang 21. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa
umbi, kecuali ....
a. singkong
b. kentang
c. ubi jalar
d. pisang
22. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya di batang daun adalah .... a. mangga
b. kentang
c. kangkung
d. tebu
23. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam umbi adalah... a. pisang, anggur, kacang kedelai b. pisang, singkong, jeruk c. pisang, singkong, kentang d. bawang merah, singkong, kentang 24. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang adalah... a. Tebu
b. pisang
c. Anggur
d. kacang kedelai
25. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam biji adalah... a. kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau b. bawang merah, singkong, kentang. c. pisang, singkong, kentang d. pisang, singkong, jeruk 26. Contoh tumbuhan yang tunasnya dimanfaatkan sebagai sayuran adalah... a. wortel
b. lobak
c. pepaya
d. bambu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
27.Kentang menyimpan makanan cadangannya di bagian . . . . a. akar b. batang c. daun d. Buah 28. Pada tanaman terong kelebihan makanan disimpan pada.... a. Umbi b. Buah c. Daun d. Biji 29. Hasil fotosintesis dimanfaatkan oleh …. a. daun b. batang c. akar d. seluruh bagian tumbuhan 30. Berikut adalah tumbuhan yang tunasnya dimanfaatkan sebagai sayuran adalah. a. bambu c. kol b. sawi d. pepaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
Lampiran XII Data Hasil Tabulasi Soal Evaluasi Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
FBS DNA CSN RAD RPP MOP NM DAH DFH NE SFA RAB DU DKS IM ARP AWB FM MRD ATK AS
1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
2 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 4 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
5 6 7 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
8 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0
9 10 11 12 13 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
SIKLUS I ITEM Total 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 22 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 11 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 16 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 19 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 18 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 15 0 0 1 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
No Nama 22 23 24 25 26 27 28 29 30
HN DAK JA JP TKP MFI GAD BWI MB
1 2 3 4 5 6 7 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 10 11 12 13 14 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
ITEM Total 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 15 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 23 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
FBS DNA CSN RAD RPP MOP NM DAH DFH NE SFA RAB DUM DKS IM ARP AWB FM MRD ATK AS
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
2 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
6 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
9 10 11 12 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SIKLUS II ITEM 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Total 22 24 23 24 24 25 22 21 12 22 9 16 10 13 19 8 6 5 13 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
No Nama
1 22 HNW 1 23 DAK 1 24 JA 0 25 JP 1 26 TKP 0 27 MFI 1 28 GAD 0 29 BWI 0 30 MBM 1
2 0 0 0 0 0 1 0 0 0
3 1 1 0 0 0 0 1 1 0
4 0 1 0 1 0 0 0 0 1
5 0 0 0 0 0 1 0 0 0
6 0 0 1 0 1 1 0 0 1
7 0 1 0 1 0 0 0 0 1
8 1 0 0 1 1 0 0 0 1
9 10 11 12 13 14 15 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
ITEM 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
Total 11 17 6 16 9 7 8 6 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
Lampiran XIV Foto-Foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
Lampiran XV Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
BIODATA PENELITI Ririn Septianingrum lahir di Magelang, 25 September 1993. Menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Ngadiharjo
tahun
2006.
Pendidikan
Menengah
Pertama diperoleh di SMP Negeri 1 Borobudur tamat pada tahun 2009. Melanjutkan SMA Negeri 1 Kota Mungkid tamat tahun 2012. Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Sekolah Dasar.
Masa Pendidikan akhir di
Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”.