PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II
HALAMAN JUDUL
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Theresia Startyaningsih NIM: 091134007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEPENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Oleh: Theresia Startyaningsih NIM: 091134007
Telah disetujui oleh: Pembimbing I
Drs. YB Adimassana, M.A.
Tanggal: 12 Juni 2013
Pembimbing II
Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.
Tanggal: 12 Juni 2013
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II HALAMAN PENGESAHAN Dipersiapkan dan ditulis oleh: Theresia Startyaningsih NIM: 091134007
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi pada tanggal 17 Juli 2013 dan dinyatakan mematuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: G. Ari Nugrahanta. SJ., S.S., BST., M.A.
…
Sekertaris
: E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.Ed.D.
…
Anggota I
: Drs. YB Adimassana, M.A.
…
Anggota II
: Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.
…
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Tuhan Yesus yang selalu menyertai perjalanan hidup saya Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik secara moral maupun material serta yang selalu menyebut nama saya dalam setiap doa mereka Kakak dan adik yang selalu memberi masukan, dukungan dan pencerahan ketika saya mengalami kesulitan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M O T O
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juli 2013 Penulis
Theresia Startyaningsih
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Theresia Startyaningsih
NIM
: 091134007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
penggalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Juli 2013 Yang menyatakan,
Theresia Startyaningsih
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Theresia Startyaningsih. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana upaya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 (2) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dan (3) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3? Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan jumlah 29 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknik analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar belajar IPS siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut: (a) orientasi umum, (b) pengelompokan kelompok asal yang terdiri dari lima ahli, (c) diskusi kelompok ahli, (d) sharing di dalam kelompok asal, (e) presentasi, (f) evaluasi, (g) pengakuan kelompok. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini nampak pada hasil penelitian yang menunjukkan skor ratarata minat pada kondisi awal sebesar 60 dan termasuk kategori sedang. Pada siklus I skor rata-rata minat sebesar 63,7 dan termasuk dalam kategori sedang. Pada siklus II skor rata-rata minat sebesar 87 dan termasuk kategori tinggi. (3) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini nampak pada kondisi awal rata-rata ulangan siswa sebesar 61 dan sebanyak 40% sudah mencapai KKM (65). Pada siklus I rata-rata ulangan siswa adalah 62,7 dan sebanyak 42% mencapai KKM. Pada siklus II rata-rata ulangan siswa adalah 81,8 dan sebanyak 89% mencapai KKM. Kata kunci: Minat belajar, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Theresia Startyaningsih. 2013. Increasing Student’s Interest And Learning Achievement IPS In Grade IV SDN Caturtunggal 3 By Implementing Cooperative Model Type Jigsaw II. Teacher Education Program Elementary School, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma. This study aimed to determine (1) how the effort of implementation cooperative learning model type Jigsaw II in IPS subject in increasing the student’s interest of class IV SDN Caturtunggal 3 is (2) Does the implementation of the cooperative learning model type Jigsaw II in IPS subject increase student’s interest of class IV SDN Caturtunggal 3 and (3) Does the implementation of cooperative learning model type Jigsaw II in IPS subject improve student’s achievement of class IV SDN Caturtunggal 3? This research used classroom action research which refers to the cycle model proposed by Kemmis and Taggart. One cycle consists of four steps, namely: planning, action, observation, and reflection. This research conducted in two cycles. The subjects in this study were class IV SDN Caturtunggal 3, consists of 29 student’s. The data collection method used observation, questionnaires, and tests. Then, the data was processed by data analysis techniques which set out in qualitative and quantitative descriptive. The results showed: (1) Efforts to increase interest and academic achievement social studies fourth grade students at SDN Caturtunggal 3 by implementing cooperative learning model type Jigsaw II is done with the steps, as follows: (a) general orientation, (b) grouping the home group consisting of five experts, (c) the expert group discussion, (d) sharing in the home group, (e) presentation, (f) evaluation, (g) recognition of the group. (2) The implementation of cooperative learning model type Jigsaw II can increase student’s interest in learning IPS subject in grade IV SDN Caturtunggal 3. The evident of this is shown in the result of the study which showed the average score of student’s interest on the initial condition is 60 and included in medium category. In the first cycle, the average score of students’ interest was 63.7 and included in the medium category. In the second cycle the average score of student’s interest was 87 and included in advanced category. (3) Application of cooperative learning model type Jigsaw II can improve learning achievement in grade IV IPS SDN Caturtunggal 3. This seems in the initial condition of student’s average test is 61 and as many as 40% have reached the KKM (65). In the first cycle, the average was 62.7 and as many as 42% student’s have been reached the KKM. In the second cycle, the average was 81.8 and as many as 89% student’s have been reached the KKM. Keywords: Learning interest, learning achievement, cooperative learning model type Jigsaw II.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih, rahmat, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma. Penyusunan skripsi ini diakui banyak hambatan karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman. Namun berkat semangat dan dorongan berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D, Dekan Fakultas Kependidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ,B.,S.T.,M.A., Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3.
Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, motivasi dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran dan mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi ini
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum., Dosen Pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
5.
Bapak Puji Purnomo, M. Si., Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan melayani kami.
7.
Ibu Karti Andayani, S.Pd.SD., Kepala Sekolah SD Negeri Caturtunggal 3 Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
8.
Ibu Haryati, A.Ma., guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 yang telah memberikan bantuan untuk melakukan penelitian.
9.
Keluarga tercinta atas dukungan doa dan perhatiannya.
10. Teman-teman PGSD USD angkatan 2009 atas semangat, dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan. 11. Semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta, 17 Juli 2013 Penulis
Theresia Startyaningsih
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................................iv MOTTO .....................................................................................................................................v LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vii ABSTRAK .............................................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ...............................................................................................................x BAB I ........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3.
Pemecahan Masalah ......................................................................................... 5
1.4.
Tujuan Penelitian.............................................................................................. 6
1.5.
Manfaat Penelitian............................................................................................ 6
1.6.
Batasan Pengertian ........................................................................................... 7
BAB II ...................................................................................................................................... 9 KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................. 9 2.1.
Kajian Teori...................................................................................................... 9
2.1.1.
Belajar ............................................................................................................... 9
2.1.2.
Minat Belajar .................................................................................................. 12
2.1.3.
Prestasi Belajar ............................................................................................... 17
2.1.4.
Pembelajaran Kooperatif ................................................................................ 20
2.1.5.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II ........................................................ 24
2.1.6.
Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................... 31
2.1.7.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....................................................... 36
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.
Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ...................................................... 37
2.3.
Kerangka Berpikir .......................................................................................... 41
2.4.
Hipotesis Tindakan ......................................................................................... 42
BAB III ................................................................................................................................... 44 METODE PENELITIAN ....................................................................................................... 44 3.1.
Jenis Penelitian ............................................................................................... 44
3.2.
Setting Penelitian............................................................................................ 45
3.2.1.
Tempat Penelitian ........................................................................................... 45
3.2.2.
Subjek Penelitian ............................................................................................ 46
3.2.3.
Objek Penelitian .............................................................................................. 46
3.3.
Rancangan Penelitian ..................................................................................... 46
3.3.1.
Persiapan ......................................................................................................... 47
3.3.2.
Rancangan Tindakan Pembelajaran ................................................................ 48
3.4.
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian................................................. 60
3.4.1.
Peubah (Variabel) ........................................................................................... 60
3.4.2.
Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 61
3.4.3.
Penyusunan Instrumen Penelitian ................................................................... 64
3.4.4.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian......................................................................... 66
3.4.5.
Validitas dan Reliabilitas ................................................................................ 71
3.4.6.
Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................................... 79
3.5.
Teknik Analisis Data ...................................................................................... 81
3.5.1.
Analisis Data Minat Siswa .............................................................................. 81
3.5.2.
Analisis Data Prestasi Belajar Siswa .............................................................. 86
3.6.
Kriteria Keberhasilan ..................................................................................... 89
3.7.
Jadwal Penelitian ............................................................................................ 89
BAB IV ................................................................................................................................... 91 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 91 4.1.
Hasil Penelitian .............................................................................................. 91
4.1.1.
Pra Siklus ........................................................................................................ 92
4.1.2.
Siklus I ............................................................................................................ 96
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.3. 4.2.
Siklus II ......................................................................................................... 109 Pembahasan .................................................................................................. 120
4.2.1.
Minat Belajar Siswa ...................................................................................... 122
1.2.1.
Prestasi Belajar Siswa ................................................................................... 125
BAB V .................................................................................................................................. 130 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 130 5.1.
Kesimpulan................................................................................................... 130
5.2.
Saran ............................................................................................................. 131
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................ 133 LAMPIRAN ......................................................................................................................... 136 Lampiran 1 Silabus ........................................................................................................... 137 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................... 139 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................. 150 Lampiran 4 Materi Siklus 1dan Siklus II .......................................................................... 158 Lampiran 5 LKS Siklus 1 .................................................................................................. 170 Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Ahli Siklus 1.................................................................. 172 Lampiran 7 LKS Siklus 2 .................................................................................................. 173 Lampiran 8 Hasil Diskusi Kelompok Ahli Siklus II .......................................................... 174 Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1.................................................................. 175 Lampiran 10 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1................................................................ 178 Lampiran 11 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 2................................................................ 180 Lampiran 12 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus II ............................................................... 183 Lampiran 13 Tabel Validasi Soal Siklus I ........................................................................ 185 Lampiran 14 Penghitungan Validasi Soal Siklus I ........................................................... 186 Lampiran 15 Tabel Validasi Soal Siklus II ....................................................................... 187 Lampiran 16 Penghitungan Validasi Soal Siklus II .......................................................... 188 Lampiran 17 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus I ............................................................. 189 Lampiran 18 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I ...................................................... 190 Lampiran 19 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus II ............................................................ 191 Lampiran 20 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II..................................................... 192
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21 Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ................................................................. 193 Lampiran 22 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ................................................................ 194 Lampiran 23 Kuesioner Minat Belajar ............................................................................. 195 Lampiran 24 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus I ...................................................... 197 Lampiran 25 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus II ..................................................... 199 Lampiran 26 Pengamatan Minat Belajar ......................................................................... 201 Lampiran 27 Tabel Minat Belajar Kondisi Awal ............................................................. 202 Lampiran 28 Tabel Minat Belajar Siklus I ....................................................................... 203 Lampiran 29 Tabel Minat Belajar Siklus II ...................................................................... 204 Lampiran 30 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus I .................................................. 205 Lampiran 31 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus II ................................................ 207 Lampiran 32 Dokumentasi................................................................................................ 209 Lampiran 31 Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 213 Lampiran 32 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah ............................................................ 214 Lampiran 33 Biodata ........................................................................................................ 215
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Gambar Gambar 1. Literature Map penelitian-penelitian sebelumnya ................................................. 41 Gambar 2. Langkah–langkah penelitian tindakan .................................................................. 45 Gambar 3. Peningkatan Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa .............................................. 124 Gambar 4. Peningkatan Nilai Rata-Rata Prestasi Siswa ...................................................... 127 Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM .............................................. 127
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Tabel Tabel 1. Pedoman poin kemajuan siswa berdasarkan Jigsaw II ............................................. 28 Tabel 2. Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis ................................................................ 29 Tabel 3. Lembar Penilaian Kelompok Berdasarkan Jigsaw II................................................ 29 Tabel 4. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................................................ 60 Tabel 5. Kategori Tingkat Kesukaran Soal ............................................................................. 64 Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas ............................................... 66 Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS ............. 68 Tabel 8. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Berdasarkan Skala Likert ................................ 68 Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I ....................................................................... 69 Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II .................................................................... 70 Tabel 11. Indikator Afektif dan Psikomotorik ........................................................................ 70 Tabel 12. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 ............................................................................ 73 Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .............................................................................. 74 Tabel 14. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2 ............................................................................ 75 Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................................................. 76 Tabel 16. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran .............................................................. 77 Tabel 17. Kriteria Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran .............................................. 78 Tabel 18. Hasil Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran .................................................. 78 Tabel 19. Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................................ 80 Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Soal siklus I .......................................................................... 80 Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2......................................................................... 81 Tabel 22. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Siswa ............................................................. 84 Tabel 23. Acuan PAP tipe II (Masidjo,2010:157) .................................................................. 85 Tabel 24. Indikator Aspek Afektif .......................................................................................... 87 Tabel 25. Indikator Aspek Psikomotorik ................................................................................ 87 Tabel 26. Kriteria keberhasilan tiap siklus ............................................................................. 89 Tabel 27. Jadwal Penelitian .................................................................................................... 89 Tabel 28. Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 91 Tabel 29. Hasil Pengamatan Minat dan Kuesioner Kondisi Awal ......................................... 93
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 30. Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Tahun Sebelumnya .............................................. 95 Tabel 31. Hasil Pengamatan dan Kuesioner Minat Siklus I ................................................. 100 Tabel 32. Prestasi belajar siswa siklus I................................................................................ 102 Tabel 33. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Jigsaw II Siswa Siklus I ............................... 104 Tabel 34. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Kelompok Siklus I ........................................ 105 Tabel 35. Target Keberhasilan dan Capaian Siklus I ............................................................ 107 Tabel 36. Hasil pengamatan dan kuesioner minat siklus II .................................................. 113 Tabel 37. Prestasi belajar siswa siklus II .............................................................................. 114 Tabel 38. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II ............................................................ 116 Tabel 39. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II ............................................................ 117 Tabel 40. Target keberhasilan dan hasil siklus II ................................................................. 119 Tabel 41. Capaian Minat Belajar Siswa ................................................................................ 123 Tabel 42. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 126 Tabel 43. Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 129
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Di dalam bab ini, akan diuraikan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan penelitian. 1.1. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan sejak Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini senada dengan pendapat Sumaatmadja (2006:40) yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa mata pelajaran IPS membantu siswa dalam memahami dan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Hal ini membuktikan bahwa mata pelajaran IPS penting bagi siswa, sehingga materi dalam pelajaran ini harus dikuasai. Untuk itu, diperlukan pengembangan keterampilan dalam IPS yang dapat memotivasi anak dalam memperdalam konsep-konsep IPS, menumbuhkan minat belajar dan tanggung jawab belajar, dapat menguasai masalah-masalah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
sosial dalam IPS dan dapat meningkatkan rasa sosial anak. Guru harus jeli menentukan metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran yang bertujuan ilmu yang didapat siswa bermakna dan dapat dipahami oleh siswa. Pada kenyataannya siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 belum mempunyai minat dan prestasi belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPS. Hal ini dibuktikan berdasarkan data nilai siswa dua tahun ajaran sebelumnya yang diperoleh dari guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 bahwa hasil tes mata pelajaran IPS pada Kompetensi Dasar (KD) “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”, menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 2011/2012 ada 66 % (21 siswa) yang mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Berdasarkan penjelasan guru saat wawancara penyebab dari kegagalan tersebut dikarenakan rendahnya minat siswa saat pelaksanaan pembelajaran. Siswa cenderung pasif saat mengikuti pelajaran IPS, ada yang sibuk berbicara dengan teman atau justru melamun bahkan ada anak yang asyik bermain di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
kelas. Hal ini diperkuat dengan pengamatan yang dilakukan peneliti pada hari Rabu, tanggal 9 Januari 2013 diperoleh data bahwa dari 29 siswa, siswa yang aktif mengungkapkan pendapatnya ketika guru memberikan soal sebanyak 6 anak (20,7%), siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 20 anak (68,9%), dan siswa yang berani mengajukan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 5 siswa (17%). Pada pengamatan kedua pada hari Kamis, tanggal 10 Januari 2013 diketahui bahwa dari 29 siswa, siswa yang aktif mengungkapkan pendapatnya ketika guru memberikan soal sebanyak 7 anak (24,14%); siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 20 anak (68,96%), dan siswa yang berani mengajukan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 5 siswa (17%). Hasil pengamatan di atas menunjukkan bahwa minat belajar siswa rendah dalam mengikuti pelajaran IPS, hal ini terlihat dari indikator-indikator minat belajar yang tidak terpenuhi. Berdasarkan paparan hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi data tersebut, maka peneliti tertarik untuk menerapkan metode baru dalam pembelajaran IPS di SDN Caturtunggal 3. Untuk meningkatkan minat siswa baik secara individual dan kelompok terhadap proses pembelajaran IPS. oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang inovatif agar siswa berproses lebih baik. Dengan minat siswa yang mendukung dalam proses pembelajaran, maka akan berpengaruh lebih baik pada prestasi siswa terutama dalam mata pelajaran IPS. Ada berbagai macam model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk membuat proses belajar siswa lebih aktif diantaranya adalah Contextual Teaching
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
and Learning (CTL), Cooperative Learning (CL), dan Inquiry (Davidson dan Warsham dalam Isjoni, 2011:28). Berdasarkan masalah yang terjadi pada kelas IV SDN Caturtunggal 3, maka alternatif pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan minat siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif. Tipe pembelajaran kooperatif yang sesuai adalah tipe Jigsaw II, sebab tipe Jigsaw II
merupakan pembelajaran
dengan metode diskusi kelompok yang memiliki langkah kerja yang lebih efektif dibanding dengan tipe Jigsaw I. Menurut Lie dalam Rusmawan (2010:218) menjelaskan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II dapat menunjukkan bahwa siswa memperoleh prestasi lebih baik, mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif dalam pembelajaran, disamping saling menghargai perbedaan siswa juga dapat menghargai pendapat orang lain. Hal ini didukung dengan pendapat Slavin (2005:237) bahwa Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang akan dipelajari dalam bentuk narasi tertulis. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1.
Bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II?
1.2.2.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013?
1.2.3.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013?
1.3. Pemecahan Masalah Upaya pemecahan masalah dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Orientasi umum mengenai target yang harus dikuasai siswa b) Pembentukan kelompok dan penyampaian tujuan c) Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli d) Sharing setiap anggota kelompok ahli dalam kelompok asal e) Presentasi kelompok asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
f) Evaluasi g) Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe Jigsaw II 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut: 1.3.1
Untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
1.3.2
Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
1.3.3
Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
1.5. Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat Teoritis Secara teoritis, pengamatan ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan mengenai model pembelajaran tipe Jigsaw II yang dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.4.2
Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan mendapat wawasan baru dalam pengalaman melakukan penelitian kelas IV pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. 1.4.2.2 Bagi Guru Kelas Bagi guru kelas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi serta wawasan baru dalam melakukan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa. 1.4.2.3 Bagi Sekolah Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan yang dimanfaatkan sebagai contoh pendekatan yang diharapkan dapat memberi insipirasi dan memacu guru melakukan penelitian sama maupun penelitian yang lain. 1.6. Batasan Pengertian Beberapa istilah yang perlu diberi batasan pengertian, sebagai berikut : 1.5.1
Minat belajar adalah suatu rasa suka yang kuat dan terikat terhadap sesuatu, sebagai contoh merasa senang mempelajari materi tertentu.
1.5.2
Prestasi belajar adalah tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi yang didapat setelah mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
materi dengan memenuhi tiga aspek penting yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1.5.3
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kajian yang luas tentang manusia dan dunianya dengan tujuan agar dapat menemukan dan mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
1.5.4
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Dalam tipe ini, siswa diberikan keseluruhan materi ajar dan dibagi dalam kelompok-kelompok, setiap anggota kelompok mendapat tugas yang berlainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Di dalam bab ini, diuraikan kajian pustaka yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Pembahasan tentang teori terdiri dari kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. 2.1. Kajian Teori 2.1.1.
Belajar
2.1.1.1. Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut Dahar dalam Udin S Winataputra (2008), adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Hilgard dalam Mulyati (2005:2) memberikan penjelasan bahwa belajar adalah “By learning we mean the shaping of individual behavior through the training that contact with the physical environment and that life among a species own kind provide”. Ungkapan Hilgrad ini dapat diartikan bahwa belajar merupakan pembentukan tingkah laku individual melalui kontak dengan lingkungan. Melengkapi pendapat Hilgard, Dimiyati & Mudjiono (2006:17) mengungkapkan bahwa: Belajar merupakan tindakan dan perilaku kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Dari definisi belajar menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dari serangkaian kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik dan bermakna. 2.1.1.2. Jenis-jenis Belajar Belajar dibedakan menjadi delapan jenis, hal tersebut dikemukakan oleh Robert M Gagne dalam Udin S Winataputra (2008:19). Kedelapan jenis belajar tersebut adalah : a) Belajar isyarat Belajar isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat. Bentuk belajar seperti ini biasanya respon diberikan secara tidak sadar. b) Belajar stimulus-respon Belajar seperti ini terjadi pada diri individu karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya, membalas menendang bila ditendang. c) Belajar rangkaian Belajar rangkaian melahirkan perilaku yang segera atau spontan seperti adik-kakak karena melalui perpaduan berbagai proses stimulusrespon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
d) Belajar asosiasi verbal Belajar ini terjadi bila individu mampu menangkap makna bersifat verbal. Misalnya, pesawat terbang seperti burung yang sedang terbang. e) Belajar diskriminasi Belajar diskriminasi misalnya, membedakan bentuk tumbuhan, binatang, dsb. Belajar seperti ini terjadi bila individu berhadapan dengan benda dan mencoba membedakannya. f) Belajar konsep Belajar konsep dipengaruhi jika individu sudak mampu melakukan diskriminasi. Contohnya, adalah penggolongan mahkluk hidup. g) Belajar pemecahan masalah Proses memecahkan masalah selalu berkaitan dengan kecakapan memecahkan masalah serta memperbesar kemampuan individu untuk memecahkan masalah-masalah yang lain. 2.1.1.3. Ciri-ciri Belajar Menurut Zainal Aqid (2009:48) belajar mempunyai karakteristik tertentu, antara lain: a) Belajar harus memungkinkan perubahan tingkah laku diri individu yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap atau nilai (afektif), serta keterampilan (psikomotorik) b) Belajar merupakan buah dari pengalaman yang terjadi karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
c) Hasil belajar/perubahan sikap relatif tetap diperoleh melalui pengalaman atau latihan. 2.1.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Syah (1997:123) ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: a) Faktor internal (berasal dari dalam diri siswa) meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis yang lebih bersifat jasmani dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah. Aspek psikologis meliputi inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa. b) Faktor eksternal (berasal dari luar diri siswa) siswa dapat dibedakan menjadi dua yakni lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah para guru dan teman-teman sekelas. Sedangkan faktor lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar dan lain sebagainya. c) Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. 2.1.2.
Minat Belajar
2.1.2.1. Pengertian Minat Belajar Menurut Slamento (2010), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut KBBI (2008) minat adalah keinginan yang kuat, gairah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu. Menurut Winkel (2004:211) minat adalah kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah suatu rasa suka yang kuat dan terikat terhadap sesuatu, sebagai contoh merasa senang mempelajari materi tertentu. 2.1.2.2. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar Menurut Winkel (2004:212), ciri-ciri minat cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajarinya. Melengkapi pendapat Winkel, Slamento (2010:180) menjelaskan bahwa: “Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut”. Berdasarkan beberapa ciri yang dikemukakan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat yaitu rasa ingin tahu yang begitu besar kepada materi atau topik membuat siswa merasa tertarik terhadap suatu topik atau materi yang sedang dibahas atau dipelajari. Sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh terhadap materi yang telah dipelajari dengan perhatian tersebut maka siswa akan belajar lebih giat terhadap materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2.1.2.3. Cara Meningkatkan Minat Siswa Menurut
Slamento
(2010:180)
cara
paling
efektif
untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Tanner & Tanner (1975) dalam Slamento (2010:181), menyarankan agar guru berusaha membentuk minat-minat yang baru dalam diri siswa, yaitu dengan menghubungkan suatu materi dengan materi yang lalu, dan memberikan gambaran mengenai kegunaan untuk masa depan. Peran guru adalah memberikan ruang gerak kepada siswa, hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa, dalam hal ini siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri, mendapatkan bimbingan, dan guru harus melibatkan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan persyaratan-persyaratan untuk meningkatkan minat siswa di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa guru harus bertindak menghubungkan minat-minat yang telah ada dalam diri siswa, jika minat itu belum ada guru dapat memberikan bujukan kepada siswa, pemberian ruang gerak kepada siswa untuk belajar mandiri, guru mampu memberikan bimbingan kepada siswa, dan siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran, serta guru harus bersikap baik, jangan memberikan hukuman kepada siswa jika siswa mendapatkan nilai yang buruk, pemberian hadiah digunakan jika siswa mampu mengerjakan tugas dengan baik hal ini dapat menumbuhkan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2.1.2.4. Indikator Minat Menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. 2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. 3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. 4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. 5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Menurut Isnandar (2012:14-15), ciri-ciri minat belajar, yaitu: 1) Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: 1) dimana siswa mampu mengikuti pelajaran dengan antusias; 2) disaat guru memberikan tugas kepada siswa, siswa tidak mengeluh; 3) siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai atau dilaksanakan; 4) siswa secara mandiri menyiapkan peralatan pelajaran, contohnya buku; 5) dan siswa siap mengikuti pelajaran dengan duduk dengan tenang untuk belajar. 2) Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: 1) siswa mampu aktif untuk bertanya dan aktif menjawab pertanyaan di saat pelajaran berlangsung; 2) siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama; 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
siswa tidak melamun di dalam kelas; 4) dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu teman lain ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. 3) Ketertarikan siswa pada materi, yang meliputi: 1) siswa giat membaca buku pelajaran; 2) siswa membaca materi pelajaran sebelum diajarkan oleh guru; 3) siswa membuat catatan pelajaran; 4) siswa berusaha dan serius menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 4) Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: 1) siswa menanyakan kesulitan yang dialami; 2) siswa menunjukkan sikap yang antusias dan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru. 5) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang meliputi: 1) siswa aktif menyampaikan pendapat saat diskusi; 2) siswa bersedia membantu teman lain yang mengalami kesulitan; 3) siswa mampu bekerja sama dengan kelompok; 4) siswa berani mengerjakan tugas; 5) dan siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan secara spontan dari guru. Berdasarkan pemaparan ciri-ciri minat belajar yang dikemukakan oleh Slameto dan Isnandar di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari a)
Memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran.
b) Memiliki perhatian atau konsentrasi dalam belajar. c)
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi.
d) Keterlibatan siswa dalam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Peneliti menyimpulkan indikator minat belajar menjadi empat indikator minat belajar karena setiap indikator minat tersebut masih dijabarkan ke dalam deskriptor-deskriptor yang mencakup masing-masing indikator tersebut. 2.1.3.
Prestasi Belajar
2.1.3.1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar. Sehubungan dengan prestasi belajar para ahli mengemukakan pendapatnya sesuai pandangan yang mereka anut. S. Nasution (1996) berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang siswa dalam berfikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar seorang siswa dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Melengkapi pendapat Nasution, Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan salah satu bukti yang menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang melakukan proses belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang berhasil diraihnya. Dari penjabaran Nasution dan Winkel di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dalam menerima, menolak, dan menilai informasi yang didapat setelah mempelajari materi dengan memenuhi tiga aspek penting yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2.1.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mulyasa (2006:191), menjelaskan bahwa prestasi belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang melatar belakanginya. Prestasi belajar siswa dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor dari lingkungan atau dari luar diri siswa (faktor ekstern). Faktor yang mempengaruhi prestasi dari dalam diri siswa (faktor intern) antara lain : a) Minat dan Motivasi Minat merupakan sumber motivasi untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu. Sehingga minat berpengaruh besar terhadap suatu aktifitas. Sedangkan motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan belajar mengajar. b) Kecerdasan Kecerdasan merupakan suatu kemampuan belajar untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya. Kecerdasan dipengaruhi oleh kemampuan intelegensi siswa, jika intelegensinya tinggi maka kecerdasan pesrta didik cenderung tinggi, begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
c) Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu hal
yang penting yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika siswa sakit maka tidak dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajarnya akan menurun. Selain faktor dari dalam diri siswa, terdapat faktor dari luar diri siswa atau lingkungan (faktor ekstern), antara lain : a) Keadaan Keluarga Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Keluarga seharusnya menciptakan rasa aman, sehingga siswa dapat merasa nyaman dalam proses belajar yang dilakukan di lingkungan keluarga. b) Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga formal dan tempat dimana siswa berkembang dan belajar setelah dari lingkungan keluarga. Lingkungan sekolah yang baik akan mempengaruhi prestasi siswa tidak terkecuali interaksi guru dengan siswa. c) Lingkungan Masyarakat Perkembangan pribadi anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat dapat membentuk seorang anak, sehingga terkadang seorang anak mengalami berbagai permasalahan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2.1.4.
Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif. Banyak tokoh yang mendefinisikan tentang pengertian kooperatif, seperti dijelaskan oleh Rusman (2011:204) Cooperative Learning adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Melengkapi pendapat Rusman, Abdulhak dalam Rusmawan (2010:203) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta belajar itu sendiri. Terdapat empat hal penting dalam strategi pembelajaran kooperatif menurut Rusmawan (2010:204) yakni : 1) adanya siswa dalam kelompok, 2) minat dan bakat siswa, 3) adanya upaya belajar dalam kelompok, 4) adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok. Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa, tetapi siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya dalam suatu kelompok belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2.1.4.2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari Kooperatif (Rusman,2011:206). Menurut Ibrahim (2009) pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran, 2) Menyampaikan informasi, 3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, 4) Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok, 5) Evaluasi atau memberikan umpan balik, 6) Memberikan penghargaan. 2.1.4.3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim, dkk (2009:7-8) sebagai berikut: a) Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b) Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya,
kelas
sosial,
kemampuan,
maupun
ketidakmampuan.
Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. c) Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial. Johnson & Johnson (1994) dalam Trianto (2010:57) menyatakan bahwa tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa
tujuan
pembelajaran
Kooperatif
adalah
untuk
meningkatkan keterampilan kepada siswa meliputi keterampilan akademik maupun ketrampilan sosial (bekerjasama) menggunakan pembelajaran dalam kelompok. 2.1.4.4. Tipe-Tipe dalam Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin dalam Rismiati dan Susento (2007:228), ada lima tipe pembelajaran kooperatif di antaranya: a. Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam tipe ini, siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setelah semua kelompok sudah selesai mengerjakan soal, guru memberikan kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
jawaban dan meminta siswa untuk memeriksa hasil pekerjaan. Kemudian guru mengadakan kuis. b. Teams Games Tournament (TGT) Tipe ini hampir sama dengan STAD. Yang membedakan adalah dalam tipe TGT ini tidak ada kuis, tetapi hasil belajar akan dievaluasi dengan menggunakan permainan akademik seperti cepat tepat. Skor team secara keseluruhan akan ditentukan oleh prestasi kelompok. c. Learning Together Dalam tipe ini guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah itu siswa dibagi dalam kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai enam orang untuk mengerjakan lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individual yang mana kuis tersebut akan dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individu. d. Group Investigation Dalam tipe ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran, kemudian menjelaskannya kepada seluruh siswa di kelas. Diharapkan untuk menerima tanggung jawab besar untuk menentukan apa yang dipelajari, mengorganisasikan kelompok mereka sendiri tentang bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikannya kepada seluruh siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
e. Jigsaw I Dalam tipe ini, tiap kelompok terdiri dari lima atau enam orang. Setiap anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi pelajaran kemudian menjelaskannya kepada anggota kelompok yang lain, kemudian guru mengadakan kuis. f. Jigsaw II Dalam tipe ini, pembelajaran dilaksanakan dengan cara berkelompok 4-5 siswa. Guru memberikan keseluruhan materi yang akan dipelajari dalam kelompok asal, kemudian setiap anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi pelajaran dan bergabung dalam kelompok ahli. Kegiatan selanjutnya adalah kembali ke kelompok asal dan hasil diskusi disharingkan untuk bahan presentasi. Kemudian guru mengadakan kuis/evaluasi. 2.1.5.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Tipe Jigsaw II ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawankawan dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan
(Sugiyanto,2010:45).
Menurut
Suprijono
(2011:89)
pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw II diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik
yang
dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam/heterogen. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli adalah kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu serta menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Menurut Trianto (2010:75) pada tipe Jigsaw II ini siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read) sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi ahli (expert). Hal ini untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang akan dibicarakan. Melengkapi pendapat Trianto, Egen. P dan Kauchak. D (2012:137) mengatakan bahwa Jigsaw II merupakan strategi pembelajaran dimana siswa individu menjadi pakar tentang sub bagian satu topik dan mengajarkan sub-bagian itu kepada orang lain. Menurut Slavin (2005:237) mengenai tipe Jigsaw II adalah “Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang akan dipelajari dalam bentuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pelajaran ilmu pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan. Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya berupa sebuah bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau deskripsi”. Berdasarkan dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tipe Jigsaw II adalah siswa diberikan kesempatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
secara keseluruhan konsep sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi ahli. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui keseluruhan materi yang akan dipelajarinya. Jadi setidaknya siswa sudah mengetahui garis besar materi yang dipelajari dalam kelompok. Setelah itu baru siswa akan mendalami bagian yang akan menjadi spesialisnya untuk dijelaskan kepada anggota kelompok asal. 2.1.5.1. Langkah-langkah Pembelajaran tipe Jigsaw II Langkah-langkah pembelajaran tipe Jigsaw II menurut Trianto (2010:238), yaitu: a) Orientasi, guru menyampaikan tujuan pada materi yang akan dipelajari. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan tipe Jigsaw II dalam proses belajar mengajar. Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri, kritis, dan bekerja kelompok dengan baik. Siswa diminta belajar konsep secara keseluruhan, yang berguna untuk memperoleh gambaran keseluruhan konsep. b) Pengelompokan, guru sudah membentuk berdasarkan tigkat kemampuan siswa, dalam hal ini siswa tidak perlu mengetahui. Guru membagi dalam 25% kelompok sangat baik, 25% kelompok baik, 25% kelompok sedang, dan 25% kelompok rendah. c) Diskusi. Selanjutnya kelompok yang telah dibentuk dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang guru berikan dan dibina agar menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli yang sudah terbentuk memulai untuk berdiskusi. Diskusi dilakukan dalam setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dan membahas satu materi yang sama sesuai dengan materi yang telah diberikan guru, kemudian siswa kelompok ahli kembali dalam grup semula atau kelompok asal. Selanjutnya anggota kelompok untuk mempresentasikan keahliannya atau hasil diskusi pada kelompok ahli kepada anggota kelompoknya secara bergiliran. d) Presentasi. Proses ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang belum jelas atau terpotong karena ada anggota yang tidak hadir. e) Tes (Penilaian). Guru memberikan penilaian, berupa tes tulis untuk dikerjakan siswa yang memuat seluruh konsep atau materi yang didiskusikan. Pada tes ini, siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama. f) Pengakuan kelompok. Penilaian didasarkan poin kemajuan individu, penilaian didasarkan pada seberapa jauh poin itu melampaui rata-rata poin sebelumnya bukan didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa. 2.1.5.2. Evaluasi dalam Tipe Jigsaw II Terdapat beberapa langkah dalam melakukan penilaian Jigsaw II yaitu (Slavin, 2005:159-163): a) Pengetesan Tes dilakukan dengan guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk menjawab secara individual tentang materi yang telah dipelajari. Siswa mengerjakan soal secara individu untuk memperlihatkan apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
telah mereka pelajari secara individual. b) Skor Peningkatan/Kemajuan Siswa memperoleh skor peningkatan berdasarkan tingkat skala dimana skor tes mereka melebihi atau kurang dari skor dasar mereka. Untuk itu, terdapat langkah-langkah dalam menghitung skor individual yaitu: a. Menetapkan skor dasar Setiap siswa diberikan skor dasar berdasarkan skor kuis yang lalu atau nilai evaluasi pada materi sebelumnya. b. Menghitung skor kuis terkini Setiap siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini. c. Menghitung skor peningkatan/kemajuan Siswa akan memperoleh poin peningkatan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan menggunakan skala skor kuis sebagai berikut (Slavin, 2005:159): Tabel 1. Pedoman poin kemajuan siswa berdasarkan Jigsaw II No.
Skor Kuis
1. 2. 3. 4.
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10-1 poin di bawah skor awal Skor akhir Sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)
5.
Poin Kemajuan 5 10 20 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Sedangkan format lembar penyekoran kuis ditunjukkan sebagai berikut: Contoh: Tabel 2. Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis No. 1. 2. 3. Dst.
Siswa A B C
Skor Awal 90 80 75
Skor Kuis 100 60 80
Skor Kemajuan 30 5 20
c) Penghargaan Skor Tim Kegiatan akhir dari suatu penilaian dan evaluasi sangat penting dilakukan dalam pembelajaran kooperatif yang berupa pemberian penghargaan. Setelah poin setiap siswa diperoleh, kemudian nilai poin dimasukkan ke dalam nilai kelompok mereka untuk mencari kelompok yang mendapat poin tertinggi dan mendapat pengakuan kelompok. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Lembar Penilaian Kelompok Berdasarkan Jigsaw II Kelompok 1. A
2.
B
Nama Anggota 1. 2. 3. 4. Jumlah 1. 2. 3. 4. Jumlah
Poin
Peringkat
Untuk kelompok dengan rata-rata skor 21 ≤ N ≤ 30 mendapat sertifikat tim istimewa (Super team), kelompok dengan rata-rata skor 16 ≤
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
N ≤ 20 mendapat sertifikat tim sangat baik (Great team) dan kelompok dengan rata-rata skor 6 ≤ N ≤ 15 mendapat sertifikat tim baik (Good team) (Slavin,2009:160). 2.1.5.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I Perbedaan antara tipe Jigsaw II dan Jigsaw I dapat terlihat dari hasil proses itu sendiri dan dalam cara dimana saling membantu. Pada Jigsaw II siswa mensyaratkan siswa untuk mempelajari materi kembali, pendekatan digabungkan dengan menggunakan struktur hadiah ekstrinsik, dimana kelompok inti disebut dengan kelompok “tim” yang terdiri dari berbagai latar belakang kemampuan yang berbeda (pintar, sedang, kurang pintar). Slavin dalam Huda (2012:118) menjelaskan bahwa pada Jigsaw II setiap kelompok “berkompetisi” untuk memperoleh penghargaan kelompok (group reward). Hal ini juga yang membedakan Jigsaw II dan Jigsaw I karena pada Jigsaw I siswa hanya berkompetisi untuk memperoleh nilai individu. Menurut Sharan (2012:58) dalam Jigsaw II skor peningkatan diperuntukkan agar siswa yang kurang pintar mampu menyumbangkan yang lebih berbobot kepada kelompoknya. Penghargaan kelompok dapat diumumkan di kelas. Dengan penghargaan tersebut maka setiap kelompok akan terdorong kerjasamanya dan berusaha untuk meningkatkan skornya. Jigsaw II merupakan sebuah adaptasi dari tipe Jigsaw
Elliot
Aronson (1978). Jigsaw II dalam hal ini juga membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
yang kompleks. Seperti halnya pada Jigsaw I, setiap siswa menjadi ahli dalam materi yang dipelajarinya dan bertanggung jawab atas materi yang ditugaskan. Perbedaan yang mendasar adalah dalam Jigsaw II, siswa membaca semua materi karena dapat membantu siswa untuk mendapatkan gambaran besar sebelum mereka membaca kembali untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan topik yang ditugaskan. Kelebihan dari Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi yang akan membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah dipahami. Dalam Jigsaw I, siswa menerima penjelasan potongan materi dari teman dari kelompok asal. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa jadi siswa tersebut belum memahami materi. Jigsaw II cocok digunakan apabila materi yang dipelajari berbentuk narasi tertulis seperti pelajaran sosial, sastra, beberapa bagian sains, dan pelajaran lain yang bertujuan lebih menekankan pada konsep daripada keterampilan. Bahan ajar Jigsaw II biasanya merupakan sebuah bab, cerita, biografi, dan bahan deskriptif lainnya. 2.1.6.
Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat menjadi IPS. Menurut Sapriya (2009:7), istilah IPS di Indonesia mulai di kenal sejak tahun 1970an sebagai hasil kesepakatan komunikasi akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran ilmu integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Tokoh lain Solihatin (2008:14) berpendapat IPS adalah ilmu yang membahas hubungan antara manusia dan lingkungannya, lingkungan dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitar. Melengkapi pendapat di atas, National Council for Social Studies (NCSS) mendefinisikan IPS adalah sebagai berikut: “Social studies are the integrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, archaeology, economics, geography, histori, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well asappropriate content from the humanities, mathematics, and the natural sciences” (Savage and Armstrong, 1996). Pendidikan IPS adalah studi ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang diintegrasikan untuk tujuan membentuk kompetensi kewarganegaraan. IPS disekolah menjadi suatu studi secara sistematik dalam berbagai disiplin ilmu seperti anthropologi, arkheologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sebagaimana yang ada dalam ilmu-ilmu humaniora, bahkan termasuk matematika, dan ilmu ilmu alam dapat menjadi aspek dalam IPS. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
perpaduan dari sejumlah disiplin ilmu sosial seperti geografi, sosiologi, sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan dan masih banyak lagi. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) lebih banyak menekankan hubungan antara manusia dengan masyarakat, hubungan manusia didalam masyarakat, disamping hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya. 2.1.6.2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut Rosdijati (2010:1) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan satu diantara sekian banyak mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. Hal ini dinyatakan dalam Standar Isi 2006. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat mencapai kompetensi sebagai berikut: a.
Mengenal
konsep-konsep
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. b.
Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d.
Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerja
sama
dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional dan global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Menurut Marpaung dalam Rosdijati (2010:2), walaupun memiliki tujuan yang sangat mulia, kualitas pembelajaran IPS sering kali jauh dari harapan. Para guru mengalami masalah klasik yaitu rendahnya prestasi siswa serta kurangnya minat terhadap pelajaran IPS di sekolah. Hal ini terjadi karena para siswa umumnya menganggap IPS adalah pelajaran yang tidak penting sehingga tidak penting pula untuk diikuti atau didalami. Umumnya para guru menyajikan IPS dengan kaku dan cenderung membosankan. Guru menyampaikan informasi yang dibacanya dari buku, sementara siswa diminta mendengarkan atau mencatat, tanpa ada interaksi dan proses pembelajaran yang aktif. Guru tidak mendorong siswa untuk menggali strategi sendiri, melainkan secara instan menerima apa yang diberikan guru. Dampaknya, siswa hanya menyampaikan apa yang mereka terima dari guru. Pelajaran IPS sebenarnya berisi fakta, peristiwa yang sangat dekat dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu, sudah semestinya pelajaran IPS menarik dan menyenangkan untuk dipelajari oleh siswa. Dengan tujuan tersebut maka siswa diharapkan dapat memadukan antara konsep yang ada dengan keadaan nyata dalam lingkungannya, sehingga siswa mempunyai keterampilan untuk menemukan informasi dalam memecahkan masalah yang terjadi di sekitar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2.1.6.3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran IPS kelas IV semester 2 adalah mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Dari standar kompetensi tersebut kemudian dijabarkan menjadi empat Kompetensi Dasar (KD) “2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya”, KD “2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”, KD “2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya”. Dari hasil pengamatan, wawancara kepada guru kelas dan siswa, serta melihat hasil dokumen dua tahun lalu diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 2011/2012 ada 66 % (21 siswa) yang mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut hanya 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Dari kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal adalah 60 dan 61% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan 39% siswa dinyatakan tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Dari fakta di atas maka peneliti akan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Caturtunggal 3 pada KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw II. 2.1.7.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPS. Hal ini sependapat dengan Trianto (2010:59) yang mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif, juga dapat membantu siswa untuk dapat memecahkan masalah, mampu berfikir kritis dalam suatu masalah, menerapkan pengetahuan, dan pengalaman, dari semua ini pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas dalam pembelajaran. Slavin (2005:237), menyatakan sebagai berikut: Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang akan dipelajari dalam bentuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pelajaran ilmu pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan. Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya berupa sebuah bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau deskripsi. Dari uraian berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II mampu dipadukan dengan mata pelajaran IPS. Dalam pembelajaran IPS siswa dibentuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
kelompok asal dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Siswa diberikan kesempatan
untuk
mempelajari
materi
secara
keseluruhan.
Guru
memberikan tugas kepada siswa dan setiap anggota asal mendapatkan sub materi yang berbeda. Siswa yang mendapatkan sub materi yang sama berkumpul menjadi satu dan disebut dengan kelompok ahli. Kelompok ahli saling berdiskusi dan kembali ke kelompok asal. Siswa saling berdiskusi tentang apa yang dipelajari dari diskusi kelompok ahli. Siswa saling membantu
mengemukakan
pendapatnya
dan
membantu
anggota
kelompoknya supaya memahami materi. Setelah berdiskusi siswa mendapatkan kuis (tes) yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa. 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Terdapat enam penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, berikut akan dijabarkan satu persatu penelitian mengenai tipe Jigsaw, penelitian mengenai minat, penelitian mengenai prestasi belajar dan pembelajaran IPS. peneliti tidak mencantumkan penelitian mengenai tipe Jigsaw II karena penelitian tipe Jigsaw II belum pernah digunakan sebagai topik penelitian oleh peneliti terdahulu. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Seren (2010) dengan judul “Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik”. Bentuk penelitian tersebut adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menjelaskan kondisi awal motivasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
33,33%, dan setelah dilaksanakan tindakan hasil yang dicapai pada siklus I 77,77%. Sedangkan pada siklus II hasil yang dicapai 72,22%,. Untuk prestasi belajar setelah melaksanakan tindakan siklus pertama diperoleh hasil ratarata siswa mencapai 64,42 dan pada siklus dua nilai rata-rata mencapai 75,38. Target yang ditetapkan peneliti untuk peningkatan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata ulangan mencapai 75. Setelah tindakan pada siklus kedua target telah tercapai, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Nicodemus Yordan Adheyanto (2011) dengan judul “Peningkatan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa dengan pendekatan pedagogi reflektif pada mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap tahun ajaran 2010/2011” hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan, demikian juga dengan rata-rata minat belajar, dan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata minat belajar siswa adalah kondisi awal 58,25, siklus I 71,25, dan siklus II 81,47. Untuk prestasi belajar kondisi awal 67,50, siklus I 69,31, Dan siklus II 78,75. Kondisi awal, siklus I , dan siklus II. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Kristina Dewi Setyawati (2010) dengan judul “Peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kondisi awal siswa hanya 13 atau 50 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
siswa yang tuntas, setelah dilakukan siklus I sebanyan 13 siswa atau 61,53 % siswa yang mencapai ketuntasan. Sedangkan pada siklus II 20 siswa atau 76,9 % siswa yang mencapai ketuntasan. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Susanto (2009) dengan judul “Peningkatan prestasi belajar dalam matapelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2009/2010”. Dalam penelitian ini, data awal yang diperoleh nilai siswa adalah 53,05. Kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I nilai yang diperoleh meningkat mencapai 61,05 dan pada siklus II meningkat mencapai 72,22. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Yalvema Miaz (2012) dengan judul “Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa SD”. Dalam penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa SD. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Baringin Anam Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPS, meliputi penyajian materi, expert group, home group, dan menjawab kuis. Penerapan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar IPS di SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
6. Penelitian yang dilakukan oleh Ujang Isnandar (2012) dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Materi Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada Siswa Kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta
Tahun
Pelajaran
2011/2012”
dengan
hasil
penelitian
menunjukkan pada siklus I skor rata-rata minat belajar sebesar 64,42. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 76,50. Peningkatan prestasi menunjukkan pada siklus I rata-rata ulangan siswa sebesar 66,04 dan sebanyak 62,5% siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II rata-rata ulangan siswa sebesar 79,17 dan sebanyak 83,3% siswa sudah mencapai KKM. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Yalvema Miaz(2012) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa SD
Ujang Isnandar (2012) peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsawpada siswa kelas v
Seren (2010) Meningkatkan motivasi belajar IPS melalui model Kooperatif Tipe Jigsaw
Kristina Setyawati (2010) Peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Nichodemus Y. Adheyanto (2012) Peningkatan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa dengan pendekatan pedagogi reflektif pada mata pelajaran IPS
Wayan Susanto (2009) Peningkatan prestasi belajar dalam matapelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Yang perlu diteliti: peningkatan minat dan prestasi belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
Gambar 1. Literature Map penelitian-penelitian sebelumnya
2.3. Kerangka Berpikir Standar Kompetensi (SK) mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi bagi kelas IV SD merupakan materi yang cukup sulit untuk dipahami, hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk berimajinasi (abstrak). Berdasarkan tingkat perkembangan siswa SD yang masih terdapat dalam tahap operasional konkrit, maka guru harus membawa materi tersebut dalam konteks yang konkrit atau yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, terutama ketika menjelaskan mengenai Kompetensi Dasar (KD) “2.3. Mengenal perkembangan teknologi
produksi,
menggunakannya.
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II akan menyajikan situasi pembelajaran yang menyenangkan dimana siswa dapat mempelajari sendiri salah satu materi yang kemudian disharingkan kepada kelompok. Hal ini diharapkan akan melatih siswa untuk terbuka dengan teman sebayanya, sehingga suasana pembelajaran diharapkan akan lebih menyenangkan karena siswa tidak akan hanya mendengarkan guru yang ceramah. Peneliti menggunakan pembelajaran tipe Jigsaw II ini dikarenakan peneliti ingin mencoba memberikan solusi terhadap upaya pembelajaran. Dengan pembelajaran yang menarik diharapkan siswa semakin aktif dan termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa pun akan meningkat. Dengan menerapkan pembelajaran tipe Jigsaw II pada pembelajaran IPS, diharapkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 akan meningkat. 2.4. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir itulah peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: 2.4.1. Penerapan metode Kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat yaitu sebagai berikut: (a) Orientasi umum mengenai target yang harus dikuasai siswa; (b) Pembentukan kelompok dan penyampaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
tujuan; (c) Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli; (d) Sharing setiap anggota kelompok ahli dalam kelompok asal; (e) Presentasi kelompok asal; (f) Evaluasi; (g) Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe Jigsaw II. 2.4.2. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 khususnya pada kompetensi dasar: mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 2.4.3. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 khususnya pada kompetensi dasar: mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian, persiapan, rencana setiap tindakan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dan jadwal penelitian. 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2006:11) penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan siswa, atau oleh siswa di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan MC Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama (2008:21) menjelaskan bahwa model penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan saat akan mengadakan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan saat penelitian, kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan selanjutnya. Rangkaian tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut :
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Identifikasi
Refleksi Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi Siklus II
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Keterangan: = Kegiatan = Kegiatan berlangsung secara bersamaan = Urutan pelaksanaan kegiatan Gambar 2. Langkah–langkah penelitian tindakan (Kemmis dan Mc Taggart) 3.2. Setting Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta. Peneliti memilih SDN Caturtunggal 3 karena berdasarkan pengamatan, guru di SD ini belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran
IPS
sehingga
peneliti
ingin
mengimplementasikan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II untuk menyelesaikan masalah yang terdapat di sekolah tersebut khususnya di kelas IV dalam KD “2.3. Mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”. SDN Caturtunggal 3 beralamat di Jl. Kaliurang KM 4,5, Kocoran, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta yang berjumlah 29 siswa dengan 15 siswa putra dan 14 siswa putri. 3.2.3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS semester II khususnya Kompetensi Dasar “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”. 3.3. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan permasalahan yang dihadapi berasal dari dalam pembelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana pada setiap siklus kegiatan pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan atau pengamatan, dan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil tes ulangan siswa dua tahun lalu berturut-turut yang menunjukkan hasilnya kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 2011/2012 ada 66% (21 siswa) yang mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut hanya 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Dari kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal adalah 60 dan 61% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan 39% siswa dinyatakan tuntas. Sehingga akan dilakukan tindakan agar prestasi siswa dapat meningkat. 3.3.1. Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu: a) Meminta surat ijin dari kampus yang diminta di sekretariat Prodi PGSD untuk melakukan pengamatan. b) Meminta izin kepada Kepala SDN Caturtunggal 3 untuk melakukan kegiatan di SD tersebut. c) Melakukan pengamatan pada siswa kelas IV untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan pembelajaran serta karakteristik siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
d) Melakukan pengamatan untuk mengetahui gambaran mengenai minat dan prestasi belajar siswa dalam KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya”. e) Melakukan wawancara dengan guru kelas IV SDN Caturtunggal 3. f) Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yakni kurangnya minat dan rendahnya prestasi belajar siswa tentang KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”. g) Menyusun rencana tindakan penelitian dalam setiap siklus. h) Membuat gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajar siswa kelas IV pada KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”. i) Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, pembuatan alat peraga, instrumen penelitian. 3.3.2. Rancangan Tindakan Pembelajaran Sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya mengenai materi yang telah ditentukan. Siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan rancangan tindakan pembelajaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
3.3.2.1. Siklus 1 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam
penelitian.
Dalam
perencanaan
di
siklus
I ini
peneliti
mempersiapkan materi mengenai mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya, membuat silabus dan RPP, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan. 2. Pelaksanaan
Pertemuan I Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak
untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya
dapat
dibaca
pada
lampiran
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa kemudian berkumpul bersama kelompok masing-masing. Pembagian kelompok ini dibentuk oleh guru berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui keseluruhan konsep yang akan dipelajarinya. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkannya. Anggota
kelompok
dari
masing-masing
kelompok
yang
mendapatkan tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk mendiskusikan sub materi yang didapatkan (kelompok baru ini disebut kelompok ahli). Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Di dalam kelompok yang sama seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat dipresentasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi.
Pertemuan kedua Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak
untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya
dapat
dibaca
pada
lampiran
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok (pembagian kelompok sama dengan kelompok di siklus I pertemuan I). Hal ini betujuan agar siswa mengetahui apa tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan tersebut Pembelajaran pada pertemuan kedua menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan materi pembelajaran masih melanjutkan materi pada pembelajaran pertemuan pertama. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih
dahulu
siswa
mempelajari
keseluruhan
konsep
materi
pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masingmasing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya (kelompok baru ini disebut kelompok ahli). Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok
ini.
Untuk
mempermudah
pemahaman
materi,
guru
memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok asal. Di dalam kelompok asal seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. 3. Pengamatan a. Pengamatan Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dilakukan di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan selain itu juga digunakan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
b. Pengamatan Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan minat dan prestasi. 1) Minat Belajar Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti pembelajaran. Data yang dikumpulkan yaitu berupa lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh seorang pengamat dan lembar kuesioner yang diisi oleh seluruh siswa kelas IV setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus. 2) Prestasi Belajar Dilakukan diakhir pembelajaran pada siklus 1 (postest) berupa tes tertulis yang nantinya akan digunakan sebagai pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir pembelajaran. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa akan dilihat dari hasil penskoran berdasarkan tipe Jigsaw II. 4. Refleksi Peneliti mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Refleksi ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran tipe Jigsaw II agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan memperoleh kompetensi yang diinginkan nantinya. Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus yang pertama adalah sebagai berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
a. Minat Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. b. Prestasi Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Setelah dilakukan refleksi, maka peneliti menentukan perbaikan yang perlu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang nantinya digunakan untuk pertimbangan apakah siklus akan dilanjutkan atau tidak. 3.3.2.2. Siklus II 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I peneliti mempersiapkan materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, membuat silabus dan RPP untuk dua kali pertemuan, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan kegiatan siklus I yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Pada kegiatan pembelajaran siklus II dilakukan perbaikan sebagai strategi mengatasi permasalahan dan kekurangan yang muncul pada kegiatan pembelajaran siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Pertemuan I Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk
memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya
dapat
dibaca
pada
lampiran
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan di setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Siswa kemudian berkumpul bersama kelompok masing-masing. Pembagian kelompok ini dibentuk oleh guru berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Selanjutnya
dilakukan
pembagian
materi,
sebelum
dibagikan
pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui keseluruhan konsep yang akan dipelajarinya. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya. Anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang mendapatkan tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk mendiskusikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
sub materi yang didapatkan (kelompok baru ini disebut kelompok ahli). Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Di dalam kelompok yang sama seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi.
Pertemuan kedua Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih lengkapnya
dapat
Pembelajaran (RPP).
dibaca
pada
lampiran
Rencana
Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Agar siswa mengetahui apa tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pada
pertemuan
tersebut
guru
pembelajaran pada pertemuan tersebut
menyampaikan
tujuan
yang dilanjutkan dengan
pembentukan kelompok (pembagian kelompok sama dengan kelompok di siklus II pertemuan I). Pembelajaran
pada
pertemuan
kedua
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan materi pembelajaran masih melanjutkan materi pada pembelajaran pertemuan pertama. Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi terlebih
dahulu
siswa
mempelajari
keseluruhan
konsep
materi
pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok
masing-
masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya (kelompok baru ini disebut kelompok ahli). Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada kelompok
ini.
Untuk
mempermudah
pemahaman
materi,
guru
memberikan masalah-masalah (LKS) yang berkaitan dengan sub materi yang didapatkan. Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok asal. Di dalam kelompok asal seluruh siswa membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. 3. Pengamatan a. Pengamatan Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dilakukan di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan selain itu juga digunakan untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dialami selama proses pembelajaran di kelas. b. Pengamatan Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan minat dan prestasi. 1) Minat Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti pembelajaran. Data yang dikumpulkan yaitu berupa lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh seorang pengamat dengan membuat bukti dokumentasi berupa foto dan data kedua dengan lembar kuesioner yang diisi oleh seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kelas IV SDN Caturtunggal 3 setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus. 2) Prestasi Dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus II (postest) berupa tes tertulis yang nantinya akan digunakan sebagai pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir pembelajaran. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa akan dilihat dari hasil penskoran berdasarkan tipe Jigsaw II. 4. Refleksi Peneliti mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II. Selain itu juga untuk merefleksikan apa saja pencapaian yang sudah dicapai di siklus II pada hal proses pembelajaran yang menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw II. Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus yang kedua adalah sebagai berikut ini: a. Minat Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Apakah sudah mengalami peningkatan atau justru penurunan minat belajar siswa. b. Prestasi Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Apakah sudah mengalami peningkatan atau justru penurunan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Setelah dilakukan refleksi mengenai proses pembelajaran dan hasil belajar maka peneliti mengevaluasi pelaksanaan siklus II meliputi kendala/hambatan yang dihadapi dan apa yang sudah dicapai, kemudian membandingkan hasil minat dan prestasi belajar yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan serta mengambil keputusan apakah siklus akan dihentikan atau dilanjutkan ke siklus II. 3.4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1. Peubah (Variabel) Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel minat dan prestasi belajar. Data minat siswa diperoleh melalui pengamatan atau kuesioner, sedangkan prestasi belajar diperoleh melalui tes. Variabel minat belajar siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Sedangkan variabel prestasi belajar diukur setiap akhir siklus I dan siklus II. Tabel 4. Pengumpulan Data dan Instrumen No.
Peubah
1.
Minat Belajar Siswa
Indikator Penelitian Rata-rata minat belajar siswa
Data
Pengumpulan
Skor rata-rata Pengamatan dari dan kuesioner kuesioner minat dan pengamatan minat
Instrumen Lembar pengamatan minat dan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
No.
Peubah
2.
Prestasi Belajar Siswa
Indikator Penelitian - Rata-rata nilai ulangan - Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Data
Pengumpulan
Nilai Tes dan non kognitif, nilai tes afektif, dan nilai psikomotorik
Instrumen Lembar tes siswa dan rubrik pengamatan unjuk kerja
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data minat belajar dan data kuantitatif yaitu data prestasi belajar siswa. Pengumpulan data kualitatif diperoleh pengamatan siswa secara langsung selama pembelajaran dan kuesioner minat yang diisi oleh siswa. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan skor hasil belajar yang berupa nilai dari soal-soal yang diberikan pada setiap pertemuan dan ulangan harian pada akhir pertemuan di setiap siklus. 3.4.2.1. Pengumpulan Data Minat Belajar Untuk mengukur tingkat minat siswa, peneliti menggunakan instrumen penelitian non tes. Dalam penelitian ini tingkat minat siswa diukur menggunakan lembar pengamatan dan kuesioner. 1) Pengamatan Menurut Arikunto (2007:145) pengamatan merupakan kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di setiap siklus yang berpedoman pada lembar pengamatan atau pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
kelas untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa secara menyeluruh, mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. 2) Kuesioner Kuesioner adalah instrumen pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi yang dimiliki responden, mencakup pendapat/opini, fakta, atau sikap (Hamzah,2007:74). Kuesioner diberikan pada siswa untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dimana jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan. Pada kuesioner ini peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal ini dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Seperti pendapat Riduwan (2002:12) yang mengatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Hal ini berarti skala sikap ini cocok digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi “SS=Sangat Setuju”, “S= Setuju”,”KS= Kurang Setuju”, dan “TS= Tidak Setuju”. 3.4.2.2. Pengumpulan Data Prestasi Belajar 1) Tes Untuk mengukur tingkat prestasi siswa, peneliti menggunakan instrumen penelitian tes. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Mardapi,2008:67). Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, dalam penelitian ini tes yang digunakan yaitu tes tertulis. Tes tertulis berupa tes objektif pilihan ganda yang dilaksanakan disetiap akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II. Pada penelitian ini, soal evaluasi setiap siklus dicari indeks kesukarannya. Masidjo (2010:189) indeks kesukaran (IK) adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Tingkat kesukaran masing-masing item soal dapat dihitung menggunakan rumus.
IK =
B N x Skor maksimal
Keterangan: IK = indeks kesukaran B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N = jumlah seluruh siswa Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari suatu item Setelah didapat perhitungan indeks kesukaran (IK), perhitungan dari masing-masing item soal soal tersebut dikategorikan ke dalam soal sukar, sedang, dan mudah. Hal ini dikemukakan oleh Surapranata (2004:21) bahwa tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 5. Kategori Tingkat Kesukaran Soal Nilai P P < 0,3 0,3 ≤ P ≤ 0,7 P > 0,7
Kategori Sukar Sedang Mudah
2) Non Tes Menurut Mardapi (2008:108) menjelaskan bahwa instrumen non tes terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen. Adapun tujuan dari instrumen tes yang digunakan oleh peneliti digunakan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotorik 3.4.3. Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu untuk mengukur minat dan prestasi. Untuk mengukur minat belajar menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat. Sedangkan untuk prestasi belajar menggunakan tes dan non tes. 3.4.3.1. Instrumen Minat Belajar Instrumen yang untuk mengukur tingkat minat siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat. a) Pengamatan
minat
belajar
digunakan
ketika
peneliti
melakukan
pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. b) Kuesioner minat belajar digunakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dari siswa tersebut, kuesioner ini diisi oleh siswa sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai oleh peneliti dibuat secara bersama-sama dengan teman sejawat (teman-teman penelitian payung Jigsaw II). 3.4.3.2. Instrumen Prestasi Belajar a) Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Peneliti akan menggunakan 20 soal objektif yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Sedangkan untuk melihat peningkatan siswa dalam pembelajaran menggunakan tipe Jigsaw II digunakan tabel skor kemajuan yang diperoleh berdasarkan selisih nilai siswa pada materi sebelumnya dengan hasil evaluasi akhir siswa. b) Non Tes Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa saat berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3.4.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 3.4.4.1. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar Untuk
memperoleh
data
dari
variabel
minat
belajar,
maka
dikembangkan dua jenis instrumen yaitu instrumen pengamatan minat belajar siswa ketika pembelajaran dan instrumen kuesioner minat. a) Pengamatan Minat Peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui minat siswa dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah kisi-kisi dari lembar pengamatan minat siswa. Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas N o. 1.
Indikator Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
a. b.
c.
d. e. 2.
Perhatian/konsentrasi dalam belajar IPS
a.
b.
c. d. e.
3.
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan
a. b.
Dekripsi senang mengikuti pelajaran IPS senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru senang membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS mengumpulkan tugas IPS tepat waktu belajar IPS walaupun tidak disuruh guru kelas bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak mengerti mengenai materi IPS tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku belakang memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS tidak melamun ketika pelajaran IPS berlangsung tidak suka membicarakan hal lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung antusias ketika mengikuti pelajaran IPS konsentrasi tidak terganggu oleh anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
N o.
Indikator terhadap materi IPS c. d. e.
4.
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS
a. b. c. d.
e.
Dekripsi anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung mengerjakan soal dengan teliti membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari materi IPS bertanya kepada guru mengenai materi IPS yang belum dipahami menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika mengikuti pelajaran IPS mengemukakan pendapat ketika diskusi kelompok bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok
Keterangan: Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa, dengan cara memberi tanda: (1) jika siswa terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. Sedangkan, pemberian tanda (0) jika siswa tidak terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. b) Kuesioner Minat Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden (Trianto,2010:265). Kuesioner diberikan pada siswa untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dimana jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan. Pada kuesioner ini peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal ini dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Seperti pendapat Riduwan (2002:12) yang mengatakan bahwa skala likert digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Hal ini berarti skala sikap ini cocok digunakan untuk mengukur minat siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi “SS=Sangat Setuju”, “S=Setuju”,”KS=Kurang Setuju”, dan “TS=Tidak Setuju”. Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS No.
Indikator
1.
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS Perhatian dalam belajar IPS Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS Keterlibatan siswa dalam belajar IPS Jumlah
2. 3.
4.
Jumlah Soal Penyataan Penyataan positif negatif 1, 13, 15, 16 11 6, 14
4, 9, 20
2, 3, 17
7, 8
12
5, 10, 18, 19
10
10
Jumlah Pernyataan 5 5 5
5
20
Nilai yang diperoleh = Tabel 8. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Berdasarkan Skala Likert Alternatif Jawaban SS S KS TS
= Sangat Setuju = Setuju = Kurang Setuju = Tidak Setuju
Skor Item Positif 4 3 2 1
Item Negatif 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
3.4.4.2. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar a) Tes Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Peneliti akan menggunakan 25 soal objektif yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. Jumlah soal yang akan digunakan pada setiap siklus masingmasing sebanyak 25 butir soal yang kemudian akan diujikan terlebih dahulu pada kelas tahun sebelumnya guna mencari kevalidan soal tersebut. Kisi-kisi tes tertulis sebelum validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I Indikator
No soal
Menjelaskan pengertian dari perkembangan teknologi produksi
2, 13, 18, 19, 24
Menjelaskan teknologi produksi masa lalu dan produksi masa kini
4, 5, 8, 9, 14, 16
Membuat diagram proses produksi dan memberikan contoh jenis-jenis barang produksi
10, 11, 6, 17, 22
Menggolongkan alat komunikasi masalalu dan masa kini Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasai masa lalu
1, 12, 15, 21, 25 3, 7, 20, 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II
Indikator Menyebutkan cara komunikasi masa kini
penggunaan
No soal alat 8, 9, 17, 22
Menjelaskan keunggulan dan kelemahan 7, 10, 18, 20, 1, 2, 6, alat komunikasi masalalu dan masa kini 19 Menggolongkan alat alat transportasi pada 3, 5, 11, 21, 25 masa kini Menunjukkan cara-cara penggunaan alat 4, 12, 13, 23 transportasi pada masa lalu dan masa kini Membandingkan jenis-jenis teknologi 14, 15, 16, 24 transportasi pada masa lalu dan masa kini b) Non Tes Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa saat berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif dan psikomotorik. Tabel 11. Indikator Afektif dan Psikomotorik No. 1. 2.
Afektif Menunjukkan ekspresi rasa senang terhadap mata pelajaran IPS Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran IPS
Psikomotorik Merespon pertanyaan atau materi Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
3.4.5. Validitas dan Reliabilitas 3.4.5.1. Validitas Untuk mengetahui intrumen pembelajaran tersebut valid atau tidak dan mengukur apa yang seharusnya diukur peneliti perlu melakukan validitas instrumen pembelajaran. Validitas suatu tes adalah kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur (Masidjo, 2010:242). Sudjiono (2011:163) validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Surapranata (2004:50) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Jadi validitas adalah kemampuan untuk mengukur ketepatan suatu tes yang seharusnya diukur. Validitas konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi tes yang disusun dengan cara expert judgment. Menurut Sudijono (2011:125) yang dimaksud dengan expert jugdment adalah menguji instrumen dengan melakukan penyimpulan pendapat dari ahli. Setelah data diuji validitas kontruksi kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut: ∑ √[ ∑
∑ ∑
∑
][ ∑
∑
Sumber: Arikunto, hal. 146 Keterangan: rxy
: koefisien validitas
∑x
: jumlah skor dalam sebaran x (item skor per butir)
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
∑y
: jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ∑y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: banyaknya subyek Jika hasil perhitungan tenyata r hitung > r tabel maka butir instrumen
dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid (invalid), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Supaya perhitungannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya akurat, dapat digunakan program komputer PASW 20 for windows. 3.4.5.2. Validitas Instrumen Minat Validitas lembar pengamatan dan kuesioner minat belajar diperoleh dengan expert judgment yaitu berkonsultasi dengan dosen pembimbing. 3.4.5.3. Validasi Instrumen Prestasi Pada penelitian ini, validasi instrumen soal evaluasi ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli dan selanjutnya diujikan di lapangan. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan program komputer PASW 20 for windows. a) Validasi soal evaluasi siklus 1 Uji validitas instrumen soal siklus 1 dilakukan di SDN Caturtunggal 3 kelas V dengan siswa sebanyak 32 siswa. Kevalidan uji soal dilihat dari hasil person Correlation pada tabel PASW 20 tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Jika pada nomor soal hasil person Correlation terdapat tanda asterix (*) yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0,05 level (2tailed) atau tanda asterix (**) yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) berarti nomor soal tersebut valid. Correlation is significant at the 00.5 level (2-tailed) berarti tingkat significantnya adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Person Correlation lebih kecil dari 0.05. Tabel 12. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pearson Correlation 0.434* 0.441* 0.434* -.399* -.433* -.360* 0.478** 0.125 0.485** 0.361* -.268 0.485** 0.353* 0.486** 0.642** 0.441* 0.340 0.434* -.034 0.485* -.596** 0.369* -.066 0.391* 0.486*
Sig. (2-talled) 0.013 0.012 0.013 0.024 0.013 0.043 0.006 0.495 0.005 0.043 0.138 0.005 0.048 0.005 0.000 0.012 0.057 0.013 0.853 0.005 0.00 0.037 0.719 0.027 0.005
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Setelah dilakukan uji coba secara empirik dari 25 item soal ada 20 item yang valid. 20 soal yang valid ini akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I setelah divalidasi: Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I No 1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Taraf Kesukaran Mudah Sedang Sukar
Menjelaskan pengertian dari perkembangan teknologi produksi Menjelaskan teknologi produksi masa lalu dan produksi masa kini Membuat diagram proses produksi dan memberikan contoh jenis-jenis barang produksi Menggolongkan alat komunikasi masalalu dan masa kini Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasai masalalu
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V Jumlah
V
No Soal
2 13 18 19 4 5 8 9 14 16 10 11 6 17 1 12 15 3 7 20
Jumlah Soal
4
6
4
3
3 20
b) Validasi soal evaluasi siklus II Uji validitas instrumen soal siklus II dilakukan di SDN Caturtunggal 3 kelas V dengan siswa sebanyak 32 siswa. Kevalidan uji soal dilihat dari hasil person Correlation pada tabel PASW 20 tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Jika pada nomor soal hasil person Correlation terdapat tanda asterix (*) yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0,05 level (2tailed) atau tanda asterix (**) yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) berarti nomor soal tersebut valid. Correlation is significant at the 00.5 level (2-tailed) berarti tingkat significantnya adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Person Correlation lebih kecil dari 0.05. Tabel 14. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2 No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pearson Correlation 0.443* 0.491* 0.475** 0.598** 0.430* 0.424* 0.158 0.441* 0.424* 0.486* 0.408* 0.599** 0.502** 0.647** 0.531** 0.183 0.057 0.535** 0.430* 0.643** 0.620** 0.421* 0.583** 0.575* 0.583*
Sig. (2-talled) 0.011 0.004 0.006 0.000 0.014 0.016 0.387 0.011 0.016 0.005 0.020 0.000 0.003 0.000 0.002 0.316 0.756 0.002 0.014 0.000 0.000 0.016 0.000 0.001 0.000
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Setelah dilakukan uji coba secara empirik dari 25 item soal ada 22 item yang valid. Dari 22 soal yang valid diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah divalidasi: Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II No 1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Taraf Kesukaran Mudah Sedang Sukar
Menyebutkan cara penggunaan alat komunikasi masa kini Menjelaskan keunggulan dan kelemahan alat V komunikasi masalalu dan masa kini Menggolongkan alat alat transportasi pada masa kini Menunjukkan caracara penggunaan alat transportasi pada masa lalu dan masa kini Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa V lalu dan masa kini Menyebutkan cara V penggunaan alat komunikasi masa kini Jumlah
V V V V V V
V V V V V V V V V
V V
No Soal 8 9 17 7 10 18 20 1 2 6 19 3 5 11 4 12 13 14 15 16
Jumlah Soal 3
4
4
3
3
3 20
3.4.5.4. Validasi Perangkat Pembelajaran Validasi perangkat pembelajaran melalui expert judgment meliputi silabus, RPP, dan LKS divalidasi oleh 3 orang ahli yaitu 1 kepala sekolah, 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
guru kelas dan 1 teman sejawat. Berikut merupakan lembar validasi perangkat pembelajaran. Tabel 16. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran NO I 1. 2. 3. II 1. 2. 3. 4. III 1. 2. 3. IV 1. 2. 3. 4. V 1. 2. 3. VI 1. 2.
KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN Perumusan indikator keberhasilan belajar Kejelasan rumusan Kelengkapan cakupan rumusan indikator Kesesuaian dengan kompetensi dasar Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai Kesesuaian dengan karakteristik siswa Keruntutan dan sistematika materi Kesesuaian materi dengan alokasi waktu Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik siswa Skenario/kegiatan pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) pembelaharan Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu Penilaian hasil belajar Kesesuaian tipe penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) Penggunaan bahasa tulis Ketepatan ejaan Ketepatan pilihan kata
SKOR
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN 3. Kebakuan struktur kalimat 4. Bentuk huruf dan angka baku Skor total perencanaan pembelajaran
SKOR 1 2 3 4 1 2 3 4
Skoring Tabel 17. Kriteria Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor 81 – 100 66 – 80 56 – 65 50 – 55 0 – 49
Kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik Sangat tidak baik
Berikut ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah SDN Caturtunggal 3 yaitu Ibu Karti Andayani, S.Pd.SD, guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 yaitu Ibu Haryati Rahayu, A.Ma. dan teman sejawat yaitu Linda Kurniawati: Tabel 18. Hasil Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran No. 1.
Perangkat Pembelajaran Siklus I
Rata-rata 2. Siklus II
Rata-rata
Expert Judgment Kepala Sekolah SDN Caturtunggal 3 Guru Kelas IV SDN caturtunggal 3 Teman Sejawat Kepala Sekolah SDN Caturtunggal 3 Guru Kelas IV SDN caturtunggal 3 Teman Sejawat
Hasil skor Rata-rata
Keterangan
94 92 96 94
Sangat Baik
96 92 94 94
Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perangkat pembelajaran pada siklus I dan siklus II memperoleh skor rata-rata 94 dan termasuk dalam kategori sangat baik. 3.4.6. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Masidjo (2010:310) reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai 1,00. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe Alpha Cronbach. Alpha Cronbach dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi (Azwar, 2007:77). Skor item-item dikotomi merupakan skor yang jika benar bernilai 1 dan jika salah 0 seperti pilihan ganda. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: { Keterangan: k
= mean kuadrat antara subjek
∑
= mean kuadrat kesalahan = varians total
∑
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikansi 1% dan 5% serta ancar-ancar besar koefisien dijabarkan dalam tabel kriteria koefisien reliabilitas (Masidjo, 2010:209). Tabel 19. Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
3.4.6.1.Reliabilitas Soal Siklus 1 Hasil perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for windows menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Soal siklus I Cronbach Alpha 0,835
Kualifikasi Tinggi
Berdasarkan dari tabel di atas harga Cronbach Alpha sebesar 0,835 dan dinyatakan dalam kualifikasi tinggi karena berada pada koefisien korelasi 0,71-0,90. 3.4.6.2. Reliabilitas Soal Siklus 2 Hasil perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for windows menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2 Cronbach Alpha 0,844
Kualifikasi Tinggi
Berdasarkan dari tabel di atas harga Cronbach Alpha sebesar 0,844 dan dinyatakan dalam kualifikasi tinggi. 3.5. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau data lain terkumpul (Sugiyanto,2010:207). Dalam penelitian ini data yang diperoleh, dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Kegiatan analisis meliputi; (1) Tingkat minat siswa dalam proses pembelajaran yang diambil dari data pengamatan dan kuesioner. (2) Prestasi belajar siswa berupa nilai evaluasi pada setiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan minat dan hasil belajar siswa setelah tindakan dan kondisi sebelum tindakan. 3.5.1. Analisis Data Minat Siswa Analisis minat siswa diambil dari data pengamatan minat siswa di kelas dan berdasarkan skor siswa disaat mengisi kuesioner yang telah diberikan. Siswa dikatakan memiliki minat yang tinggi jika memenuhi empat indikator minat belajar tersebut. Keempat indikator minat belajar, yaitu: 1. Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS, meliputi: senang mengikuti pelajaran IPS, senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru, senang membantu teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS, mengumpulkan tugas IPS tepat waktu, belajar IPS walaupun tidak disuruh guru kelas. 2. Perhatian/konsentrasi dalam belajar IPS, meliputi: bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak mengerti mengenai materi IPS, tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku belakang, memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS, tidak melamun ketika pelajaran IPS berlangsung, tidak suka membicarakan hal lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung. 3. Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi IPS, meliputi: antusias ketika mengikuti pelajaran IPS, konsentrasi tidak terganggu oleh anak-anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung, mengerjakan soal dengan teliti, membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi, memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari materi IPS. 4.
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS, meliputi: bertanya kepada guru mengenai materi IPS yang belum dipahami, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika mengikuti pelajaran IPS, mengemukakan pendapat ketika diskusi kelompok, bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah, menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
3.5.1.1. Analisis Data Pengamatan Minat Siswa Pengamatan minat siswa dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Peneliti menggunakan lembar pengamatan minat yang berjumlah 20 pernyataan, lembar pengamatan ini dibuat berdasarkan kisi-kisi pengamatan minat siswa di kelas. Pada waktu pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati setiap siswa kemudian memberikan tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan siswa. Setiap pernyataan yang dicentang bernilai 1, dan jika tidak dicentang maka akan mendapat nilai 0. Berikut ini langkah-langkah analisis data pengamatan minat: 1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa 2. Menghitung nilai akhir lembar pengamatan minat setiap siswa dengan rumus
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
3.5.1.2. Analisis Data Kuesioner Minat Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner minat yang berjumlah 20 pernyataan dimana dari 20 pernyataan ini terdiri atas sepuluh pernyataan positif dan sepuluh pernyataan negatif. Dalam kuesioner tersebut terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
tidak setuju. Berikut ini adalah skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner minat item positif dan item negatif: Tabel 22. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Siswa Alternatif Jawaban SS S KS TS
= Sangat Setuju = Setuju = Kurang Setuju = Tidak Setuju
Skor Item Positif 4 3 2 1
Item Negatif 1 2 3 4
Setiap siswa dipersilahkan untuk mengisi kuesioner tersebut dengan memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Penyebaran kuesioner minat ini di lakukan sebanyak tiga kali yakni pada kondisi awal pra siklus, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2. Berikut ini langkah-langkah analisis data kuesioner minat siswa: 1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa 2. Menghitung nilai akhir lembar pengamatan minat setiap siswa dengan rumus
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
3.5.1.3. Penghitungan Skor Akhir Minat Siswa Setelah menghitung skor pengamatan dan kuesioner minat belajar, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kedua skor tersebut dan dicari rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
rata finalnya. Dari hasil rata-rata akhir ini maka ditentukan dengan menggunakan model acuan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Masidjo(2010:157) mengatakan bahwa dalam PAP tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa persentil 56 disebut presentil minimal karena dianggap sebagai batas penguasaan kompetensi paling rendah dan diberi nilai cukup (sedang). Peneliti melakukan sedikit modifikasi untuk mencari rentangan skor untuk memudahkan penghitungan yaitu dengan cara mengalikan rentang presentil skor dengan skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa. Pengukuran tingkat penguasaan kompetensi dengan menggunakan PAP tipe II dipaparkan dalam tabel berikut ini. Tabel 23. Acuan PAP tipe II (Masidjo,2010:157) Tingkat Penguasaan Kompetensi 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% Di bawah 46%
Rentang Skor Minat 81 - 100 66 - 80 56 - 65 46 - 55 < 46
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat atau tidak maka dibandingkan tingkat minat pada kondisi awal dengan akhir siklus 1 dan membandingkan akhir siklus 1 dengan akhir siklus 2. Selanjutnya menghitung kenaikan minat belajar siswa antar siklus apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
3.5.2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Untuk mengukur peningkatan prestasi dihitung berdasarkan tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. 3.5.2.1. Aspek Kognitif Untuk
mengukur
aspek
kognitif
menggunakan
tes
tertulis
menggunakan soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Setiap soal disediakan pilihan jawaban a, b, c, dan d. Tes tertulis ini di lakukan sebanyak dua kali yakni pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Siswa menjawab pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia. langkahlangkah analisis data tes kognitif: 1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa dengan penyekoran sebagai berikut: Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0 2. Menghitung nilai akhir tes prestasi setiap siswa dengan rumus
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
3.5.2.2. Aspek Afektif Untuk mengukur aspek afektif, peneliti menggunakan tabel pengamatan indikator sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 24. Indikator Aspek Afektif No. 1.
2.
Indikator Ekspresi rasa senang
Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran
Deskriptor a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Mengikuti pelajaran dengan antusias Tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru Datang tepat waktu Menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai Duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran Siswa aktif bertanya disaat pelajaran Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama Siswa tidak melamun di dalam kelas Siswa aktif menjawab pertanyaan disaat pelajaran berlangsung Siswa tidak mengobrol sendiri atau mengganggu teman lain ketika belajar
Setiap indikator di atas diuraikan menjadi lima deskriptor, apabila pernyataan deskriptor nampak pada siswa maka peneliti memberi skor 1 dan apabila tidak nampak maka peneliti memberi skor 0. Sehingga nilai total menjadi nilai akhir skor aspek afektif siswa. 3.5.2.3. Aspek Psikomotorik Untuk mengukur aspek psikomotorik, peneliti menggunakan tabel pengamatan indikator sebagai berikut: Tabel 25. Indikator Aspek Psikomotorik No. 1.
Indikator
Deskriptor
Merespon pertanyaan
a. Memberikan tanggapan atas pertanyaan teman
atau materi
b. Berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan c. Mencari informasi dengan bertukar pendapat dengan temannya d. Berani mengerjakan tugas di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
No.
Indikator
Deskriptor e. Membuat catatan disaat pelajaran IPS
2.
Keterlibatan siswa
a. Bekerja sama dalam kelompok
dalam diskusi
b. Membantu memecahkan persoalan yang terjadi
kelompok
di dalam kelompok c. Memberikan pendapat kepada kelompok d. Terlibat dalam menyimpulkan diskusi e. Berdiskusi dengan serius (saat kegiatan berdiskusi berlangsung siswa tidak ramai sendiri)
Setiap indikator di atas akan diuraikan menjadi lima deskriptor, apabila pernyataan deskriptor nampak pada siswa maka peneliti memberi skor 1 dan apabila tidak nampak maka peneliti memberi skor 0. Sehingga nilai total menjadi nilai akhir skor aspek psikomotorik siswa. 3.5.2.4. Penghitungan Skor Akhir Prestasi Belajar Siswa Untuk menghitung nilai total prestasi siswa menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menghitung nilai prestasi siswa:
b) Menghitung nilai rata-rata kelas:
c) Menghitung persentase nilai siswa yang di atas KKM:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
3.6.
Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan dalam minat belajar siswa dan keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS untuk kelas IV SDN Caturtunggal 3 adalah 65. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Tabel 26. Kriteria keberhasilan tiap siklus Peubah Minat siswa Prestasi belajar siswa
3.7.
Indikator Penelitian Nilai rata-rata minat belajar siswa Nilai rata-rata kelas Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65)
Kondisi awal
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
60
70,00
80,00
60 39%
65,00 50,00%
70,00 70,00%
Jadwal Penelitian Tabel 27. Jadwal Penelitian No.
Uraian Kegiatan
1.
Proses ijin ke Sekolah
2.
Pengamatan kondisi awal keadaan kelas
3.
Persiapan perangkat pembelajaran
4. 5.
6.
Pelaksanaan siklus I Pelakaksanaan siklus 2 Pengolahan data hasil penelitian
Waktu ( Minggu ke- ) Jan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
No.
Uraian Kegiatan
7.
Penyelesaian kelengkapan skripsi
8.
Ujian
9.
Revisi
Waktu ( Minggu ke- ) Jan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. 4.1. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas IV SDN Caturtunggal 3” dilaksanakan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan 91ampak9191r yang berbeda tetapi masih terkait satu dengan yang lain dan masih dalam satu kompetensi dasar, yaitu mengenal perkembangan teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 28. Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus I II
Pertemuan ke1 2 1 2
91
Hari/tanggal Sabtu, 9 Maret 2013 Jumat, 15 Maret 2013 Sabtu, 16 Maret 2013 Jumat, 21 Maret 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
4.1.1. Pra Siklus Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada hari Rabu, 9 Januari 2013. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru. Dalam menyampaikan materi guru mempergunakan metode ceramah dan siswa mendengarkan sambil menyimak buku panduan. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran juga tidak92nampak, hal tersebut dikarenakan siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Konsentrasi siswa terlihat tidak92nampak dapat dilihat dari banyaknya siswa yang justru hanya mengobrol sendiri dengan teman sebangku, bahkan beberapa anak keluar masuk kelas dengan nampak92 ke kamar mandi. Keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran pun tidak nampak saat guru mengajukan pertanyaan, ada empat siswa yang menjawab pertanyaan dan hanya keempat siswa itu saja yang aktif mengikuti pembelajaran (keempat siswa ini termasuk dalam peringkat empat besar di kelas). Setelah melakukan pengamatan langsung di kelas, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas IV mengenai kondisi kelas. Dari hasil wawancara dengan Ibu Haryati Rahayu selaku guru kelas IV didapat informasi antara lain sebagai berikut: 1. Minat siswa dalam belajar IPS dinilai rendah jika dibandingkan belajar pelajaran lain hal ini disebabkan materi IPS bersifat hafalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
2. Materi pelajaran mengenai mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya cukup banyak sehingga ketika dijelaskan, siswa mudah bosan terhadap materi. 3. Siswa kelas IV dikenal oleh para guru sebagai siswa yang paling ramai saat pelajaran. 4. Ada beberapa siswa di kelas IV yang mengalami kesulitan belajar dan beberapa siswa perempuan lebih suka melamun saat pelajaran berlangsung. Peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa berupa pengamatan minat dan kuesioner minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Pengambilan data kondisi awal dilakukan pada hari Kamis, 7 Maret 2013. Berikut ini data pengamatan minat dan kuesioner minat siswa pada kondisi awal. Tabel 29. Hasil Pengamatan Minat dan Kuesioner Kondisi Awal No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel
Pengamatan Kuesioner 65 55 65 45 40 55 45 40 30 50 25 65 55 50 55
62.5 65 77.5 70 63.7 60 71.2 71.2 68.7 80 67.5 63.7 65 70 77.5
Ratarata 63.7 60 71.2 57.5 51.8 57.5 58.1 55.6 49.3 65 41 64.3 60 60 66.2
Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
No Nama Siswa Siswa Jas 16 Jib 17 Lat 18 Mah 19 Mes 20 Muh 21 Uma 22 Ven 23 Ram 24 Reg 25 Frif 26 Yos 27 Git 28 Nov 29 Jumlah Rata-rata
Pengamatan Kuesioner 55 30 55 35 70 50 65 35 55 65 40 50 75 40 1460 50
70 68.7 76.2 77.5 75 66.2 70 70 76.2 77.5 57.5 75 82.5 70 2046 71
Ratarata 62.5 42.5 65 56 72.5 58.1 67.5 52.5 65 71.2 45 62.5 78.7 55 1737 60
Keterangan Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang
Dari tabel rekapitulasi data minat kondisi awal di atas, diketahui bahwa sebanyak 2 siswa (6%) memiliki tingkat minat yang tinggi terhadap mata pelajaran IPS, 18 siswa (63%) memiliki tingkat minat sedang, dan 9 siswa (31%) memilki tingkat minat yang rendah tehadap mata pelajaran IPS. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata minat belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 adalah 60. Berdasarkan hasil rata-rata tersebut, minat belajar siswa kelas IV digolongkan dalam kategori sedang. Selain melakukan wawancara dengan guru kelas IV, peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa daftar nilai ulangan siswa pada dua tahun ajaran sebelumnya pada KD 2.3 yaitu mengenai materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Data nilai tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Tabel 30. Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Tahun Sebelumnya Tahun 2010/2011 Ketuntasan (KKM=65) Nilai No. Siswa Ulangan Tidak Tuntas tuntas 1 62 √ 2 29 √ 3 50,5 √ 4 59,5 √ 5 61,5 √ 6 55 √ 7 70,5 √ 8 70 √ 9 83 √ 10 75,5 √ 11 51,5 √ 12 82,5 √ 13 63,5 √ 14 34 √ 15 19 √ 16 54,5 √ 17 66 √ 18 72,5 √ 19 58,5 √ 20 39 √ 21 66,5 √ 22 34 √ 23 87,5 √ 24 80 √ 25 75,5 √ 26 81 √ 27 74 √ 28 61 √ 29 78,5 √ 30 93,5 √ 31 37 √ 32 63 √ 33 53 √ 34 57 √ 35 55 √ Jumlah 2154 15 20 Rata-rata 60 Ketuntasan 43% 57% Rata-rata Nilai siswa Rata-rata Tuntas Ketuntasan 39% Siswa
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1912 60
Tahun 2011/2012 Ketuntasan (KKM=65) Nilai Ulangan Tidak Tuntas tuntas 71 √ 48 √ 39 √ 43 √ 48 √ 78 √ 70 √ 27,5 √ 54 √ 64 √ 53 √ 55,5 √ 56,5 √ 53,5 √ 77,5 √ 65 √ 25,5 √ 66 √ 71,5 √ 61,5 √ 47,5 √ 48 √ 46 √ 49 √ 67,5 √ 75,5 √ 64 √ 55,5 √ 50,5 √ 60 √ 67,5 √ 61,5 √
11
21
34%
66%
60 Tidak tuntas 61%
1912 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Berdasarkan pada tabel data hasil prestasi siswa di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 2011/2012 ada 66 % (21 siswa) yang mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut hanya 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Dari kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal adalah 60 dan 61% siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, sedangkan 39% siswa termasuk tuntas. 4.1.2. Siklus I 4.1.2.1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam penelitian. Dalam perencanaan di siklus I ini peneliti mempersiapkan materi mengenai mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, membuat silabus dan RPP, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
4.1.2.2.Pelaksanaan Tindakan a) Siklus I pertemuan pertama Kegiatan belajar mengajar siklus I pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 2013 dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP) dan media
yang
sudah
dipersiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama ini siswa diajak untuk belajar IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II. Hal ini bertujuan agar pembelajaran lebih menarik dan siswa mampu memahami materi. Materi yang dipelajari pada pertemuan pertama adalah perkembangan teknologi produksi serta pengalaman menggunakannya. Dalam materi ini membahas alat teknologi yang digunakan dalam bidang produksi baik dalam masa lampau maupun masa sekarang, serta keunggulan dan kelemahan alat dari masing-masing masa. Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru adalah memberikan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Guru bertanya pada siswa, “apa itu teknologi?”. Setelah itu guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari siswa mengenai pengertian teknologi dan teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini. Guru memberikan penjelasan singkat terlebih dahulu mengenai materi berupa garis besar-garis besar yang akan dipelajari hari ini yaitu pengertian teknologi, macam-macam teknologi dan teknologi produksi yang meliputi teknologi produksi pada masa lampau, pada masa kini, alur produksi, dan kelemahan dan kelebihan teknologi produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok kecil yang telah dibentuk oleh peneliti dan guru kelas berdasarkan pada tingkat kemampuan siswa. Dari 29 siswa di kelas IV dapat dibentuk menjadi 6 kelompok asal yang peneliti beri nama nama kelompok A, B, C, D, E, dan F dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dan setiap anggota diberi nama anggota misalnya kelompok A anggotanya A1, A2, A3, A4, dan A5 demikian juga dengan kelompok yang lain. Masing-masing anggota mendapat materi dalam bentuk modul pembelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Setiap kelompok memahami semua materi secara keseluruhan bersama guru selama kurang lebih 15 menit, setelah itu kelas dibentuk 5 kelompok baru yang dinamakan kelompok ahli, dimana anggota dari kelompok ahli ini beranggotakan siswa yang mendapat nomor anggota sama, misalnya kelompok 1 terdiri dari siswa A1, B1, C1, D1, E1, dan F1. Setelah berkumpul bersama kelompok ahli, guru memberikan beberapa masalah kepada setiap kelompok ahli, masalah yang diberikan berdasarkan materi yang menjadi bagian dari kelompok tersebut. Dalam pertemuan pertama ini kelompok 1 mendapat materi memahami pengertian teknologi dan macammacamnya, kelompok 2 mendapat materi teknologi masa lalu, kelompok 3 mendapat materi teknologi masa kini, kelompok 4 alur produksi dan contoh barang produksi, dan kelompok 5 mendapat materi keunggulan dan kelemahan teknologi produksi. Selanjutnya setiap kelompok mendiskusikan jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali kepada kelompok asal yaitu kelompok A, B, C, D, E, dan F dan dilanjutkan dengan sharing kepada teman satu kelompok mengenai masalah yang telah dibahas bersama kelompok ahli, untuk mempermudah pemahaman siswa guru memberikan seluruh masalah yang diberikan pada kelompok ahli pada kelompok asal. Kemudian guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sementara siswa lain memperhatikan dan dipersilahkan bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami mengenai materi yang telah dipelajari. b) Siklus I pertemuan kedua Kegiatan belajar pada siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 15 maret 2013. Kegiatan ini berpedoman pada Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus 1 pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini materi yang akan dipelajari adalah teknologi komunikasi yaitu mempelajari tentang teknologi komunikasi pada masa lampau dan masa kini. Seperti halnya dengan pertemuan pertama, pembelajaran pada pertemuan kedua ini juga menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II, langkah pembelajaran pada pertemuan kedua ini juga hampir sama dengan pertemuan sebelumnya. Setelah siswa selesai melakukan presentasi hasil diskusi pada kelompok asal, guru memberikan soal evaluasi siklus I yang mencakup materi pada pertemuan pertama dan kedua. Soal evaluasi yang diberikan ini telah divalidasi oleh peneliti dengan subjek kelas pada tahun sebelumnya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
kelas V pada saat ini. Selain itu siswa juga mengisi lembar kuesioner minat siswa. 4.1.2.3. Pengamatan a) Proses Pembelajaran Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan
peneliti
selama
pembelajaran, siswa terlihat lebih berminat dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran yang menarik dengan menggunakan kartu nama kelompok dan modul pembelajaran. Pada pertemuan pertama siswa masih kaku ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, apalagi ketika pembagian kelompok membutuhkan banyak waktu dan terlebih mereka masih belum terbiasa belajar dengan cara berkelompok. Ketika berdiskusi masih banyak kelompok yang ramai sendiri dan ada beberapa anak yang keluar masuk kelas. Hal ini memperlihatkan bahwa minat siswa untuk mempelajari materi belum nampak, ketika presentasi pertemuan pertama hanya perwakilan dari kelompok saja yang maju ke depan kelas. Namun, pada pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan yaitu seluruh anggota maju untuk presentasi. b) Hasil pengamatan minat siswa Tabel 31. Hasil Pengamatan dan Kuesioner Minat Siklus I No Siswa 1 2 3 4
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt
Pengamatan Kuesioner 60 80 70 45
67.5 75 76.2 67.5
Ratarata 63.7 77 73.1 56.2
Keterangan Sedang Tinggi Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
No Nama Siswa Siswa Fir 5 Ald 6 Ang 7 Arf 8 Arl 9 Bim 10 Dev 11 Elt 12 Far 13 Lin 14 Bel 15 Jas 16 Jib 17 Lat 18 Mah 19 Mes 20 Muh 21 Uma 22 Ven 23 Ram 24 Reg 25 Frif 26 Yos 27 Git 28 Nov 29 Jumlah Rata-rata
Pengamatan Kuesioner 40 55 40 40 70 70 40 60 55 65 60 55 35 65 45 80 55 65 40 50 65 40 50 75 45 1615 55.7
68.7 58.7 71.2 80 67.5 67.5 63.7 62.5 63.7 73.7 80 68.7 73.7 71.2 63.7 81.2 72.5 71.2 70 82.5 77.5 58.7 77.5 98.7 71.2 2082.5 71.8
Ratarata 54.3 56.8 55.6 60 68.7 68.7 51.8 61.2 59.3 69.3 70 61.8 54.3 68.1 54.3 80.6 63.7 68.1 55 66.2 71.2 49.3 63.7 86.8 58.1 1848.3 63.7
Keterangan Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sedang Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa adalah 63. Sebanyak 7 siswa (25%) memiliki tingkat minat belajar rendah, 19 siswa (34%) memiliki tingkat minat belajar sedang dan 12 siswa (41%) memiliki tingkat minat belajar tinggi. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata minat siswa di kelas IV masih kurang karena tingkat minat belajar siswa masih kurang dan belum mencapai target yang telah diharapkan oleh peneliti yaitu 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
c) Hasil tes prestasi belajar siswa Untuk
mengukur
prestasi
belajar
siswa
mengenai
materi
perkembangan teknologi pada siklus I, peneliti membuat soal objektif yang diujikan oleh guru kelas, rubrik pengamatan untuk aspek afektif dan psikomotorik. Berikut ini adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua siklus I: Tabel 32. Prestasi belajar siswa siklus I
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif
Nilai Nilai Nilai Kognitif Afektif Psikomotorik (60%) (20%) (20%) 55 70 55 60 65 75 100 70 65 70 80 55 70 40 60 70 65 55 70 85 50 60 60 65 80 65
80 60 80 50 80 70 50 40 50 70 80 40 60 70 70 60 30 80 50 60 70 70 60 80 60 50
80 80 60 40 50 40 40 40 90 70 50 80 50 60 50 50 40 50 40 100 40 60 50 50 70 30
Nilai Final 65 70 61 54 65 67 78 58 67 70 74 57 65 50 60 65 53 59 60 83 52 65 58 65 74 55
Ketuntasan (KKM=65) Tuntas Tidak tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
No. Siswa 27 28 29
Nama Siswa Yos Git Nov
Nilai Nilai Nilai Kognitif Afektif Psikomotorik (60%) (20%) (20%)
50 60 75 70 50 50 Jumlah Rata-rata Persentase Ketuntasan
40 80 40
Nilai Final 50 75 48 1818 62.7
Ketuntasan (KKM=65) Tuntas Tidak tuntas √ √ √ 15 14 52%
48%
Berdasarkan pada tabel prestasi siswa siklus I di atas, jika dibandingkan dengan hasil prestasi pada kondisi awal, rata-rata prestasi siswa pada siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 60 menjadi 62,7. Namun, dari hasil evaluasi belajar tersebut, ternyata nilai rata-rata yang diperoleh belum mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 65. Akan tetapi, persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 52% sudah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 50%. Untuk melihat peningkatan belajar siswa peneliti menggunakan perolehan poin, dimana perolehan poin diperoleh dari nilai dasar dan nilai kuis. Nilai dasar diperoleh dari nilai ulangan harian siswa pada KD sebelumnya. Nilai kuis diperoleh dari nilai evaluasi siswa diakhir siklus I. Dari selisih skor tersebut dapat ditentukan berapakah skor kemajuan yang didapat setiap siswa. Berikut hasil perolehan poin siswa berdasarkan tipe Jigsaw II:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Tabel 33. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Jigsaw II Siswa Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov
Nilai Dasar 75 45 75 70 35 65 75 70 75 75 65 75 70 70 65 75 70 20 55 75 70 65 70 35 55 75 75 75 70
Nilai Kuis 55 70 55 60 65 75 100 70 65 70 80 55 70 40 60 70 65 55 70 85 50 60 60 65 80 65 50 75 50
Poin
Keterangan
5 30 5 10 30 20 30 20 10 10 30 5 20 5 10 10 10 30 30 20 5 10 10 30 30 10 5 20 5
Tidak meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat
Berdasarkan tabel peningkatan poin peningkatan siswa di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 10 siswa yang mengalami peningkatan prestasi, dan 19 siswa tidak mengalami peningkatan. Dari perolehan poin yang didapat oleh masing-masing siswa maka poin tersebut dikumpulkan berdasarkan kelompok masing-masing dan dihitung jumlah seluruh poin yang diperoleh anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
dalam kelompoknya. Perhitungan jumlah poin yang diperoleh masing-masing kelompok dan jenis sertifikat penghargaan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 34. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Kelompok Siklus I No. Kelompok
1.
Kelompok A
2.
Kelompok B
3.
Kelompok C
4.
Kelompok D
5.
Kelompok E
6.
Kelompok F
Nama Anggota 1. Ang 2. Jib 3.Uma 4.Isa 5. Fir Jumlah 1.Git 2.Ald 3.Ven 4.Ajt 5.Muh Jumlah 1. Ram 2. Frih 3. Elit 4. Jas 5. Dev Jumlah 1.Far 2.Bim 3.Ibn 4.Arf 5.Yos Jumlah 1. Reg 2. Arl 3. Lat 4. Rad 5. Her Jumlah 1. Mes 2. Mah 3. Herl 4. Nov Jumlah
Kemajuan Individu 30 10 10 10 30 90 20 20 10 10 5 65 20 10 5 10 30 75 20 10 30 20 5 85 20 10 20 5 5 60 20 20 5 5 50
Kemajuan Kelompok
Sertifikat
18
Great team
13
Good team
15
Good team
17
Great team
12
Good team
13
Good team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok yang mendapat pengakuan Great team adalah kelompok A dan kelompok D, sedangkan untuk kelompok B, C, E, dan Fmendapat pengakuan Good team. 4.1.2.4.Refleksi Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I, secara umum kegiatan pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan perencanaan. Pada waktu guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari siswa menyimak dengan baik serta membaca modul pembelajaran, namun saat pembagian kelompok sedikit mengalami kekacauan karena siswa gaduh mencari anggota kelompoknya. Saat diskusi materi ahli pun masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti diskusi dengan baik seperti siswa Her, Lat, Tas, dan Arf yang keluar masuk kelas dan asyik bermain di belakang kelas. Setelah melakukan diskusi kelompok ahli, langkah selanjutnya adalah kembali ke dalam kelompok asal, dalam simulasi ini pun mengalami kendala yaitu membutuhkan waktu yang banyak untuk mengatur siswa berpindah kelompok. Pada waktu presentasi hasil diskusi di kelompok asal, ada beberapa kelompok yang tidak memperhatikan kelompok yang maju di depan. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I skor akhir minat belajar dan prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal, namun belum mencapai target akhir siklus I yang diharapkan. Skor ratarata minat belajar seluruh siswa yang sebelumnya 60 pada siklus I mencapai 63,7. Namun, skor ini belum mencapai target akhir siklus I yang diharapkan yaitu 65. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah 52%, persentase siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
yang mencapai KKM pada siklus I sudah mencapai target yang yang diharapkan yaitu 50%. Hasil nilai rata-rata prestasi belajar yang diharapkan adalah 70 ternyata nilai rata-rata seluruh siswa hanya mencapai 62,7. Hasil tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 35. Target Keberhasilan dan Capaian Siklus I
Variabel Minat
Prestasi Belajar
Hal
Indikator Rata-rata Skor Kuesioner Seluruh Siswa Rata-Rata Nilai Ulangan Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (KKM=65)
tersebut
Kondisi awal
Target Siklus I
Capaian Siklus I
Keterangan
60
70
63,7
Belum tercapai
61
65
62,7
Belum Tercapai
40 %
50%
52%
Tercapai
terdapat
beberapa
permasalahan.
dikarenakan
Permasalahan tersebut harus dibenahi agar pembelajaran lebih menarik lagi sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan strategi untuk memperbaiki kendala yang terjadi pada siklus I: a) Minat siswa masih kurang dalam memahami materi pembelajaran karena materi yang diberikan masih terlalu banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
b) Simulasi kelompok asal ke kelompok ahli dan dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal masih sulit untuk mengkondisikan siswa sehingga banyak membuang waktu ketika simulasi kelompok. c) Konsentrasi siswa ketika pembelajaran masih sangat kurang, banyak siswa yang masih sibuk bermain sendiri, bahkan ada yang keluar masuk kelas dengan alasan ke kamar mandi. d) Ketika presentasi, kelompok lain tidak memperhatikan hasil diskusi yang dipresentasikan oleh kelompok yang presentasi. Hasil diskusi juga kurang lengkap karena bebrapa anggota tidak menguasai materi yang menjadi bagiannya. Karena peningkatan minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa masih belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti, maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus II. Pada pembelajaran siklus II ini, peneliti memperbaiki berbagai permasalahan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan ini diharapkan agar pembelajaran pada siklus II lebih maksimal. Usaha-usaha yang dilakukan oleh peneliti antara lain: a) Merevisi modul pembelajaran dengan memberikan peta konsep materi yang akan dipelajari, dengan demikian siswa dapat mengerti alur materi yang akan dipelajari. b) Untuk simulasi peneliti bersama guru merancang strategi untuk mengkondisikan siswa dengan baik saat simulasi yaitu dengan cara simulasi bergilir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
c) Untuk meningkatkan konsentrasi siswa, saat diskusi kelompok ahli guru mewajibkan seluruh siswa menulis hasil diskusi di buku catatan masingmasing. Jadi ketika berdiskusi ada satu lembar untuk dikumpulkan kepada guru dan ada satu catatan yang dimiliki siswa. d) Ketika kelompok presentasi, guru meminta siswa untuk mencatat hal-hal penting yang di kelompoknya belum ada, pada akhir presentasi guru memberikan bebrapa pertanyaan pada kelompok lain terkait hasil presentasi kelompok. 4.1.3. Siklus II 4.1.3.1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I peneliti mempersiapkan materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman
menggunakannya, membuat silabus dan RPP untuk dua kali pertemuan, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas. 4.1.3.2.Tindakan a) Siklus II pertemuan pertama Penelitian pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 dengan berpedoman pada RPP yang sebelumnya sudah disiapkan oleh peneliti. Pada siklus kedua ini, peneliti menyiapkan modul yang telah diperbaiki dengan materi kelanjutan dari materi pada siklus I yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
mengenal teknologi komunikasi dan transportasi dan serta pengalaman menggunakannya. Seperti pada siklus I, pembelajaran pada siklus II ini akan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II dengan sedikit perubahan pada pelaksanaannya seperti ketika melakukan simulasi kelompok dan waktu presentasi kelompok. Hal ini dilakukan supaya minat dan prestasi siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan materi perkembangan teknologi dapat mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru adalah memberikan apersepsi pembelajaran dengan mengulang kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenai perkembangan teknologi produksi dan komunikasi. Setelah kegiatan apersepsi dirasa cukup, guru memberikan kembali kartu nama dan siswa duduk kembali bersama kelompok asalnya. Selanjutnya
guru
mengumumkan
skor
perolehan
perkelompok
dan
memberikan sertifikat pengakuan kelompok. Pemberian sertifikat pengakuan kelompok pada awal pertemuan siklus II ini dimaksudkan supaya minat siswa untuk belajar meningkat. Guru membagikan modul pembelajaran pada setiap siswa, kemudian memberikan penjelasan sedikit mengenai keseluruhan materi yang akan dipelajari pada hari ini. Adapun materi yang akan dipelajari yaitu mengenai keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu dan masa kini, mengenal teknologi transportasi masa lalu dan masa kini, keunggulan dan kelemahan teknologi transportasi masa lampau dan masa kini, dan memberikan contoh alat transportasi serta cara menggunakannya. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
siswa dan guru membahas secara bersama keseluruhan materi yang akan dipelajari, kemudian siswa bergabung dengan kelompok ahli sesuai dengan nomor anggotanya untuk berdiskusi mengenai masalah yang diberikan oleh guru berdasarkan sub materi masing-masing kelompok. Untuk mempersingkat waktu simulasi kelompok, guru memberi instruksi untuk bergilir secara urut berdasarkan nomor urut anggota, misalnya siswa A1, B1, C1, D1, E1, dan F1 berkumpul terlebih dahulu di kelompok ahli 1, dst. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai siswa kembali ke kelompok asal dan dilanjutkan dengan sharing kepada teman satu kelompok secara bergantian sesuai dengan materi masing-masing sehingga diperoleh satu kesatuan materi yang utuh. Siswa dipersilahkan untuk saling tanya jawab di dalam kelompok agar seluruh anggota kelompok benar-benar memahami keutuhan materi. Siswa juga dipersilahkan untuk bertanya jawab kepada guru jika masih ada materi yang belum dimengerti. Selanjutnya perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, setiap kelompok yang presentasi selesai menyelesaikan presentasi, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada kelompok lain mencakup hasil presentasi kelompok. b) Siklus II pertemuan kedua Kegiatan pembelajaran siklus II pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Maret 2013 dengan berpedoman pada RPP pada siklus II pertemuan pertama. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenal teknologi komunikasi dan transportasi. Guru mengawali pembelajaran dengan mengulang kembali materi pada pertemuan sebelumnya, kemudian menjelaskan keseluruhan materi yang akan dipelajari pada hari ini. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi, guru memberikan pertanyaan berupa kuis. Untuk pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa, guru memberikan penjelasan supaya siswa dapat memahami materi yang belum dipahami. Setelah tanya jawab mengenai materi cukup, siswa mengerjakan soal evaluasi berupa 20 soal objektif yang telah divalidasi oleh peneliti dan mengisi lembar kuesioner minat siswa. 4.1.3.3.Pengamatan a) Proses Pembelajaran Selama pelaksanaan penelitian pada siklus II, peneliti sekaligus melakukan pengamatan sama halnya seperti siklus I. Adapun hal-hal yang diamati selama pembelajaran berlangsung adalah meliputi peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa yaitu antara lain: a) Hasil pengamatan minat siswa yang diukur dengan lembar pengamatan dan kuesioner. b) Hasil tes prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal objektif. b) Hasil pengamatan minat siswa yang diukur dengan lembar pengamatan dan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Tabel 36. Hasil pengamatan dan kuesioner minat siklus II No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah Ratarata
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov
90 90 80 75 95 90 90 75 90 95 90 95 80 75 95 85 90 80 65 100 80 90 60 90 90 85 80 85 100 2485
87.5 86.3 90 87.5 87.5 86.3 91.3 90 77.5 86.35 87.5 86.3 96.3 85 82.5 77.5 93.8 88.8 90 92.5 90 75 81.3 95 83.8 86.3 87.5 98.8 88.8 2536.3
Ratarata 88.8 88.2 85 81.2 91.2 88.2 90.7 82.5 83.7 90.7 88.8 90.7 88.2 80 88.8 81.3 91.9 84.4 77 96.3 85 82.5 70.7 92.5 86.9 85.7 83.8 91.9 94.4 2511
85.69
87.5
87
Pengamatan Kuesioner
Keterangan SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa rata-rata minat siswa kelas IV adalah 87 dan termasuk pada kategori minat belajar sangat tinggi. Sebanyak 26 siswa dari 29 siswa (90%) memiliki tingkat minat sangat tinggi dan terdapat 3 siswa dari 29 siswa (10%) memiliki tingkat minat tinggi. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
ini sangat menunjukkan bahwa minat siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 sudah mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I yang memperoleh rata-rata minat siswa di kelas sebesar 63,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat siswa di kelas IV sudah melampaui target yang telah diharapkan yaitu 80. c) Hasil tes prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal objektif Untuk
mengukur
prestasi
belajar
siswa
mengenai
materi
perkembangan teknologi pada siklus II, peneliti membuat soal objektif yang diujikan oleh guru kelas, rubrik pengamatan untuk aspek afektif dan psikomotorik. Berikut ini adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua siklus II: Tabel 37. Prestasi belajar siswa siklus II
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib
Nilai Nilai Nilai Kognitif Afektif Psikomotorik (60%) (20%) (20%) 75 95 80 55 60 85 100 85 70 85 75 70 95 50 75 85 80
90 80 90 100 90 100 90 90 80 100 80 90 100 90 90 100 90
90 100 70 50 100 80 90 60 100 90 100 100 60 60 100 70 90
Nilai Final 81 93 80 63 74 87 96 81 78 89 81 80 89 60 83 85 84
Ketuntasan (KKM=65) Tuntas Tidak tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
No. Siswa 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Siswa Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov
Nilai Nilai Nilai Kognitif Afektif Psikomotorik (60%) (20%) (20%) 75 90 90 70 90 100 80 80 85 90 65 60 100 80 70 80 90 80 70 90 80 80 80 100 Jumlah Rata-rata Persentase
70 60 100 80 90 60 100 100 90 70 90 100
Nilai Final 77 80 94 80 87 63 96 78 88 74 82 88 2371 81.8
Ketuntasan (KKM=65) Tuntas Tidak tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 3 89%
11%
Berdasarkan pada tabel prestasi siswa siklus II di atas, terdapat 26 siswa (89%) yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 65, dan terdapat 3 siswa (11%) yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Jika dibandingkan dengan hasil evaluasi pada siklus I, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 62,7 meningkat menjadi 81,8 dan sudah melampaui target yang diharapkan yaitu 70. Untuk melihat peningkatan belajar siswa peneliti menggunakan perolehan skor kemajuan, dimana perolehan skor kemajuan diperoleh dari nilai dasar dan nilai kuis. Nilai dasar diperoleh berdasarkan nilai kuis siklus I (nilai evaluasi kognitif siklus I). Nilai kuis diperoleh dari nilai evaluasi siswa diakhir siklus II. berikut hasil perolehan poin siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Tabel 38. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Siswa Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov
Nilai Dasar 55 70 55 60 65 75 100 70 65 70 80 55 70 40 60 70 65 55 70 85 50 60 60 65 80 65 50 75 50
Nilai Kuis 75 95 80 55 60 85 100 85 70 85 75 50 95 50 75 85 80 75 90 90 80 85 65 100 70 90 70 80 80
Poin 20 30 30 10 10 20 20 20 20 20 10 20 30 20 30 30 20 20 30 30 30 30 30 30 5 20 30 20 20
Keterangan Meningkat Meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Tidak meningkat Tidak meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Tidak meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Berdasarkan tabel peningkatan poin prestasi siswa di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 24 siswa yang mengalami peningkatan prestasi, dan 5 siswa tidak mengalami peningkatan. Lima siswa yang tidak mengalami peningkatan ini dikarenakan faktor individual yang memang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Dari perolehan poin yang didapat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
masing-masing siswa maka poin tersebut dikumpulkan berdasarkan kelompok masing-masing dan dihitung jumlah seluruh poin yang diperoleh anggota dalam kelompoknya. Perhitungan jumlah poin yang diperoleh masing-masing kelompok dan jenis sertifikat penghargaan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 39. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II No. Kelompok
1.
Kelompok A
2.
Kelompok B
3.
Kelompok C
4.
Kelompok D
5.
Kelompok E
6.
Kelompok
Nama Anggota 1. Ang 2. Jib 3.Uma 4.Isa 5. Fir Jumlah 1.Git 2.Ald 3.Ven 4.Ajt 5.Muh Jumlah 1. Ram 2. Frih 3. Elit 4. Jas 5.Dev Jumlah 1.Far 2.Bim 3.Ibn 4.Arf 5.Yos Jumlah 1. Reg 2. Arl 3. Lat 4. Rad 5. Her Jumlah 1. Mes
Kemajuan Individu 20 20 30 30 10 110 20 20 30 10 20 100 30 20 20 30 10 110 30 20 30 20 30 130 5 20 20 30 20 95 30
Kemajuan Kelompok
Sertifikat
22
Super team
20
Great team
22
Super team
26
Super team
19
Great team
20
Great team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
No. Kelompok F
Nama Anggota 2. Mah 3. Herl 4. Nov Jumlah
Kemajuan Individu 30 20 20 100
Kemajuan Kelompok
Sertifikat
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok yang memiliki sertifikat sebagai kelompok super atau super team adalah kelompok A, C, D. Kelompok B, E, F mendapatkan pengakuan sebagai great team. 4.1.3.4. Refleksi Setelah pelaksanaan siklus II, peneliti kembali melakukan refleksi terhadap kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II ini siswa kelas IV mengalami peningkatan dan sudah melewati target yang diharapkan baik dalam minat maupun prestasi belajar. Jika dibandingkan dengan siklus I, pembelajaran pada siklus II lebih maksimal dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Skor rata-rata minat belajar seluruh siswa pada siklus II mencapai 87. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah 89%, persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II sudah mencapai target yang yang diharapkan yaitu 70%. Hasil nilai rata-rata prestasi belajar yang diharapkan adalah 75 ternyata nilai rata-rata seluruh siswa pada siklus II mencapai 81,8. Hasil tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Tabel 40. Target keberhasilan dan hasil siklus II Variabel Minat
Prestasi Belajar
Indikator Rata-rata Skor Kuesioner Seluruh Siswa Rata-Rata Nilai Ulangan Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (KKM=65)
Hasil Pada Siklus I
Target
Hasil Pada Siklus II
Keterangan
63,7
80
87
Tercapai
62,7
70
81,8
Tercapai
42%
70%
89%
Tercapai
Kekurangan dalam siklus II ini adalah sulitnya guru dalam mendampingi setiap kelompok, hal ini dikarenakan jumlah kelompok yang terlalu banyak. Selain itu guru juga kesulitan dalam mengkondisikan siswa karena siswa terlalu antusias dalam berdiskusi, maka suasana kelas pun menjadi gaduh. Kelebihan siklus II diantaranya dalam pembelajaran siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, hanya ada dua anak yang ijin untuk ke kamar mandi. seluruh siswa sudah terlibat dalam kegiatan berdiskusi bersama kelompok. Siswa tidak hanya bergantung kepada salah seorang siswa saja, hal ini disebabkan karena siswa sudah menyadari jika mereka tidak sungguhsungguh berdiskusi dalam kelompok ahli akan menyebabkan kelompok asalnya tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Siswa sudah dapat menjalankan tanggung jawab untuk mendalami sub bab yang diperolehnya. Siswa juga sangat antusias dalam menjawab pertanyaan hal ini dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
setiap siswa yang dapat menjawab pertanyaan diberikan penghargaan dari guru. Melihat hasil yang sedemikian rupa dan siswa sudah mengalami peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II. 4.2. Pembahasan Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dimulai dengan menyampaikan tujuan belajar, apersepsi, baru kemudian masuk ke dalam kegiatan inti. Pada kegiatan inti guru menjelaskan keseluruhan materi yang akan dipelajari yaitu materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman
menggunakannya. Setelah penjelasan singkat dari guru, kemudian guru menjelaskan bahwa pembelajran akan dilaksanakan dengan metode Kooperatif tipe Jigsaw II, yaitu dengan cara belajar kelompok. pembentukan kelompok pada tipe Jigsaw II ini berbeda dengan pembentukan kelompok pada umumnya yaitu dengan cara menyusun kelompok berdasarkan tingkat kemampuan akademik siswa. Kemudian pada proses pembelajaran setiap siswa mendapat tugas untuk memahami materi yang menjadi bagiannya. Sehingga dengan metode ini setiap siswa mendapat tugas untuk menguasai materinya. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, sedikit siswa yang sudah menjalankan pembelajaran sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Siswa nampak sibuk dengan dirinya sendiri ketika diskusi dalam kelompok ahli, seperti sibuk bermain dengan alat tulis, mengajak berbicara teman lain, dan keluar masuk kelas. Materi pun tidak dapat tersampaikan pada seluruh siswa secara sempurna karena siswa tidak dapat menjawab pertanyaan kelompok asal ketika diskusi di kelompok asal. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti mencoba memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. peneliti merancang kegiatan pembelajaran siklus II dengan sedikit mengubah rangkaian kegiatan seperti merevisi modul pembelajaran yang terlalu banyak dan merancang sistem simulasi kelompok agar tidak terlalu membutuhkan banyak waktu. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan berpedoman pada kekurangan-kekurangan siklus I. Kegiatan awal dilakukan dengan membentuk kelompok ahli (kelompok sama dengan siklus I). Kegiatan selanjutnya yaitu dengan penyampaian tujuan pembelajaran, kemudian guru menjelaskan gambaran keseluruhan materi yang akan dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah diskusi dalam kelompok ahli. Siswa yang mendapat sub materi sama berkumpul menjadi satu kelompok ahli kemudian berdiskusi mengenai masalah (LKS) yang diberikan oleh guru. Dalam kegiatan diskusi ini setiap anggota berperan aktif menyumbangkan ide dan pengetahuan mereka. Jika dibandingkan dengan siklus I, kegiatan siklus II siswa lebih berminat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan kembali ke dalam kelompok asal. Di dalam kelompok asal materi dan pengetahuan yang diperoleh setiap anggota digabungkan menjadi satu supaya menjadi kesatuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
yang utuh untuk dipelajari seluruh anggota kelompok asal. Untuk kegiatan pemantapan setiap kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, kemudian guru memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya sebelum dilakukan evaluasi. Secara keseluruhan hasil siklus II lebih baik dibandingkan dengan hasil siklus I baik dari proses dan hasil. 4.2.1. Minat Belajar Siswa Peningkatan minat belajar siswa ditentukan dari dua data yaitu pengamatan minat siswa saat pembelajaran di kelas secara langsung dan lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Rata-rata minat belajar yang diperoleh pada pembelajaran siklus I adalah 63,7 dengan kategori sedang. Perolehan skor rata-rata tersebut belum mencapai target yang diharapkan pada siklus I yaitu 75. Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa minat siswa kelas IV mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil rata-rata minat yang diperoleh berdasarkan pengamatan minat siswa di kelas secara langsung dan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahawa rata-rata minat siswa di siklus II sebesar 87 dengan kategori tinggi. Perbedaan pembelajaran pada siklus II ini adalah guru juga memberikan piagam penghargaan pada kelompok yang paling aktif dan mendapat skor tertinggi sehingga siswa lebih semangat untuk menjalani pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2010:167) yang menyatakan bahwa pemberian ganjaran terhadap prestasi yang dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
anak didik dapat merangsang untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Selain itu, guru juga berperan aktif dalam mendampingi siswa yang nilainya masih di bawah KKM. Untuk memantapkan pemahaman siswa setiap akhir presentasi kelompok guru memberikan beberapa pertanyaan mencakup materi yang baru saja dipresentasikan oleh kelompok yang maju presentasi. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 41. Capaian Minat Belajar Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg
Kondisi Awal 63.7 60 71.2 57.5 51.8 57.5 58.1 55.6 49.3 65 41 64.3 60 60 66.2 62.5 42.5 65.6 56.2 72.5 58.1 67.5 52.5 65.6 71.2
Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang
Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang
Siklus I 63.7 77.5 73.1 56.2 54.3 56.8 55.6 60 68.7 68.7 51.8 61.2 59.3 69.3 70 61.8 54.3 68.1 54.3 80.6 63.7 68.1 55 66.2 71.2
Sedang
Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang
Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang
Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Tinggi Rendah
Tinggi Sedang
Tinggi Rendah
Tinggi Tinggi
88.8 88.2 85 81.2 91.2 88.2 90.7 82.5 83.7 90.7 88.8 90.7 88.2 80 88.8 81.3 91.9 84.4 77.5 96.3 85 82.5 70.7 92.5 86.9
Siklus II SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi SangatTinggi SangatTinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
No. Nama 26. Frif 27. Yos 28. Git 29. Nov Jumlah Rata-rata
Kondisi Awal Rendah 45 Sedang 62.5 78.7 Tinggi Rendah 55 1737 60 Sedang
Siklus I 49.3 63.7 86.8 58.1 1848.3 63.7
Rendah Sedang
Tinggi Sedang
Sedang
85.7 83.8 91.9 94.4 2511 87
Siklus II SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi Tinggi
Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Peningkatan Minat Siswa 100
87 80
90 80 70
60
70 63.7 60
63.7
60
kondisi awal target capaian siklus I
50
hasil siklus I
40
target capaian siklus II
30
hasil siklus II
20 10 0 kondisi awal
siklus I
siklus II
Gambar 3. Peningkatan Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa
Pada grafik tersebut terlihat jelas bahwa ada peningkatan minat belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS. Pada awal sebelum penelitian hasil skor rata-rata minat belajar siswa 60% meningkat pada siklus I sebesar 63.7% dan berada pada kriteria sedang. Pada siklus II terdapat peningkatan sebesar 87% masuk dalam kriteria minat belajar tinggi. Pada siklus II minat siswa dalam belajar sangat nampak karena siswa tertarik dengan model pembelajaran tipe Jigsaw II terutama dengan diberikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
pengakuan kelompok sehingga pada siklus II ini siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang tepat dan sesuai dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini berarti hipotesis dari penelitian ini terbukti. 1.2.1. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar menurut Djamarah (2010:19) adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan secara individu maupun secara kelompok. Hal ini berarti prestasi belajar dapat dikatakan sebagai hasil dari belajar. Pada penelitian ini, peneliti mengukur tingkat prestasi siswa dengan memberikan soal evaluasi mencakup materi yang digunakan untuk penelitian yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. soal evaluasi berupa 20 butir soal objektif yang telah divalidasi oleh peneliti. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan prestasi belajar yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Tabel 42. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No.
Nama
1 Her 2 Ibn 3 Rad 4 Ajt 5 Fir 6 Ald 7 Ang 8 Arf 9 Arl 10 Bim 11 Dev 12 Elt 13 Far 14 Lin 15 Bel 16 Jas 17 Jib 18 Lat 19 Mah 20 Mes 21 Muh 22 Uma 23 Ven 24 Ram 25 Reg 26 Frif 27 Yos 28 Git 29 Nov Jumlah Persentase Rata-rata
Kondisi Awal (Rata-rata)
T 39%
TT 61% 60
Siklus I Nilai 65 70 61 54 65 67 78 58 67 70 74 57 64 50 60 64 53 59 60 83 52 62 58 65 74 55 50 75 48 1818 62.7
Setelah Tindakan Siklus Ketuntasan Ketuntasan II Ya Tidak Nilai Ya Tidak √ √ 81 √ √ 93 √ √ 80 √ √ 63 √ √ 74 √ √ 87 √ √ 96 √ √ 81 √ √ 78 √ √ 89 √ √ 81 √ √ 80 √ √ 89 √ √ 60 √ √ 83 √ √ 85 √ √ 84 √ √ 77 √ √ 80 √ √ 94 √ √ 80 √ √ 87 √ √ 63 √ √ 96 √ √ 78 √ √ 88 √ √ 74 √ √ 82 √ √ 88 12 17 26 3 2371 52% 48% 89% 11% 81.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari grafik berikut:
Peningkatan Prestasi Siswa 90
81.8
80 70
65 60 62.7
60
70 62.7
60
kondisi awal target capaian siklus I
50
hasil siklus I
40
target capaian siklus II
30
hasil siklus II
20 10 0 kondisi awal
siklus I
siklus II
Gambar 4. Peningkatan Nilai Rata-Rata Prestasi Siswa
Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
89% 70% kondisi awal 52% 50% 39%
52%
39%
target capaian siklus I hasil siklus I target capaian siklus II hasil siklus II
kondisi awal
siklus I
siklus II
Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa yang mendapat nilai di atas 65, dan terdapat 17 siswa yang mendapat nilai di bawah 65. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 62,7, sedangkan pada kondisi awal hanya sebesar 60. Hasil rata-rata kelas yang mencapai KKM hanya sebesar 52%, sudah melampaui target yang diharapkan yaitu 50%. Meskipun mengalami sudah mencapai target pada pencapaian KKM, namun pembelajaran
belum
maksimal.
Hal
ini
dikarenakan
siswa
tidak
memperhatikan materi yang dijelaskan guru maupun kelompok dan materi yang dipelajari terlalu banyak sehingga sebelum mempelajari siswa sudah jenuh untuk membaca materi. Seharusnya modul materi pembelajaran dibuat singkat dan menarik sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik karena tertarik dengan tampilan modul. Dari kekurangan tersebut maka peneliti akan memperbaiki pembelajaran lagi pada siklus II. Pembelajaran pada siklus II ini masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, namun ada perubahan pada kegiatan pembelajarannya. hasil evaluasi pada siklus II ini menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa yang mendapat nilai di atas 65, dan terdapat 3 siswa yang mendapat nilai di bawah 65. Ketiga siswa yang belum mencapai KKM dikarenakan faktor dari individu sendiri yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 81,8, sedangkan pada siklus I hanya sebesar 62,7. Rata-rata kelas yang mencapai KKM mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 52% menjadi 89%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang baik dalam prestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Peningkatan kemajuan belajar siswa jika dilihat dari poin kemajuan individu berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II menunjukkan bahwa pada siklus I sebanyak 10 siswa mengalami peningkatan prestasi dan 19 siswa tidak mengalami peningkatan prestasi. Pada siklus II sebanyak 24 siswa mengalami peningkatan prestasi dan 5 siswa tidak mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis data peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut telah memenuhi target yang diharapkan baik dari minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Tabel 43. Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian
Peubah Minat siswa
Prestasi belajar siswa
Indikator Nilai rata-rata minat belajar siswa Nilai rata-rata kelas Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi awal
Target Siklus I
Akhir Siklus I
Target Siklus II
Akhir Siklus II
60
70,00
63,7
80,00
87
61
65,00
62,7
70,00
81,8
37%
50%
52%
70,00%
89%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab-bab sebelumnya telah dibahas mengenai pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan bagian terakhir skripsi, pada bab V ini akan dipaparkan kesimpulan dari penelitian dan saran. 5.1. Kesimpulan 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah dalam pembelajaran tipe Jigsaw II adalah sebagai berikut: (a) Orientasi umum mengenai target yang harus dikuasai siswa; (b) Pembentukan kelompok dan penyampaian tujuan; (c) Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli; (d) Sharing setiap anggota kelompok ahli dalam kelompok asal; (e) Presentasi kelompok asal; (f) Evaluasi; (g) Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe Jigsaw II. 2. Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data berdasarkan penelitian yang dilaksanakan mulai dari siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan minat dalam proses belajar siswa. Pada siklus I skor rata-rata minat siswa
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
63,7 dengan kriteria minat belajar sedang, pada siklus II menunjukkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan dan rata-ratanya 87 dengan kriteria minat belajar tinggi. 3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data berdasarkan penelitian yang dilaksanakan mulai dari siklus I dan II menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Pada hasil evaluasi siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas 62,7 dan ketuntasan klasikal 42%. Pada hasil evaluasi siklus II menunjukkan skor rata-rata kelas 81,8 dan ketuntasan klasikal 89%. Berdasarkan
poin
kemajuan
dalam
pembelajaran
tipe
Jigsaw
II
memperlihatkan bahwa 83% mengalami peningkatan di akhir siklus II. 5.2.Saran Berdasarkan pengamatan dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang hendak peneliti sampaikan yaitu: 1.1.1. Bagi sekolah, diharapkan selalu memberikan dorongan agar dalam pembelajaran IPS maupun dalam mata pelajaran lain guru dapat menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif seperti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dapat memancing minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1.1.2. Bagi guru, diharapkan guru dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa memiliki minat dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
khususnya dalam diskusi kelompok. model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu metode pembelajaran kelompok yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran lain selain IPS, misalnya IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, dll. 1.1.3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat termotivasi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II atau metode pembelajaran yang lain pada bidang studi lain, materi lain dan kelas yang lain. Diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan melihat frekuensi dari tiap indikator dari masingmasing siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
DAFTAR REFERENSI Adheyanto, Nicodemus Yordan. 2012. Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. FKIP-USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Ahmadi, Abu dan Widodo Suprijono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta. Arifin, Z. 1991. Evaluasi instruksional: prinsip-tipe-prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, dkk.2007. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB, TK. Bandung: Yrama Widya. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahawa (edisi 4). Pusat bahasa: Gramedia pustaka utama. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. 2010. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Dwitagama, Kusumah. 2008. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Eggen, P. dan Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Ketrampilan Berfikir. Jakarta: Indeks. Fahriansah, Ilham. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V Semester II Tahun 2011/2012 Di Sd Negeri Tanjungrejo I Malang. Universitas Sanata Dharma. Halawa, Melitina. 2010. Meningkatkan Minat serta Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan dengan Menggunakan Alat Peraga pada Siswa Kelas Dua SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun pelajaran 2010/2011. FKIP-USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Huda, Miftahul.2011.Cooperative Learning metode, teknik, strukturdan model terapan.Yogyakarta: PustakaPelajar. Ibrahim, dkk. 2009. Metode analisis teks dan wacana. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR. Indraastuti dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Katalog Dalam Terbitan. Isjoni, dkk. 2011. Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isnandar, Ujang. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi belajar menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw I materi Perjuangan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. FKIP-USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kasbolah E.S, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas.Malang: Universitas Negeri Malang. Kunandar.2008.Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. 2006. Standar Isi dan Syandar Kometensi Lulusan Untuk satuan pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Masidjo. 2010. Penilaian hasil pencapaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset. Nasution, S. 1996. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Bandung: Yanmars. Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variable-Variabel Penelitian. Bandung: AlfaBeta Rosdijati. 2010. Praktik Pakem IPS SD. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pertama. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Rusmawan. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung: PT Raja Grafindo Persada. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Seren. 2010. Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sharan, Slamo. 2012. The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia Setyawati, Kristina Dewi. 2009. Jurnal Ilmu Pendidikan. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slamento. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. _____. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi ke 8. Jakarta: PT. Indeks . 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks Solihatin, Etin & Raharjo. (2008). Cooperative learning analisis model pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sumaatmadja, Nursid. 2006. Materi Pokok Konsep Dasar IPS. Jakarta: Karunika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Suprijono, Agus. 2011. Coopertive Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Jakarta: Pustaka Pelajar. Surapranata, S. 2004. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. Yuma Pustaka bekerja sama FKIP UNS. Susanto, Wayan. 2009. Peningkatan Prestasi Belajar Dalam Matapelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Susento dan Rismiati. 2007. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Suyitno, Amin. 2005. Petunjuk Praktis penelitian Tindakan Kelas untuk penyusunan Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES Syah, M. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara Winkel. W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. ______. W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Winataputra, Udin. S. 2008. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Miaz, Y (2012). Jurnal ilmu Pendidikan: Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa SD. Diakses tanggal 16 Mei 2013 dari: http://journal.um.ac.id/index.php/jurnal-sekolah-dasar/view/3560
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran 1 Silabus SILABUS Nama Sekolah : SDN Caturtunggal 3 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : IV (empat)/2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
Materi Ajar
Kegiatan Pembelajaran
Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
a. Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang (kelompok asal) b. Setiap anggota kelompok mendapatkan materi yang berbeda. Contoh no 1 mengerjakan soal no 1 c. Siswa yang mendapatkan nomor soal yang sama mengerjakannya dalam satu kelompok (kelompok ahli) d. Siswa mendapat waktu 20 menit untuk berdiskusi e. Siswa diminta melakukan diskusi dengan pelanpelan jangan sampai mengganggu kelompok
Indikator Kognitif 1. Membandingkan jenisjenis teknologi untuk memproduksi yang digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini 2. Membuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan alam yang tersedia 3. Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi barangbarang produksi 4. Membandingkan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini
Tipe Tes Nontes
Penilaian Bentuk Contoh instrumen instrumen Pilihan - Salah satu ganda contoh alat komunikasi Observasi langsung dua arah adalah... a. telegraf b. radio c. telepon d. televisi - Pada masa lalu petani memotong baang padi menggunak an alat.... a. celurit b. ani-ani c. pisau d. golok
Alokasi waktu 8 x 35 menit
Sumber/bahan belajar Sumber Pembelajaran a. Sunarto, dkk. 2006. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. b. Susilaningsing, Endang dan Linda S. Limbang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. c. Zuber, Ahmad dan Lukman Hakim. 2012. Aktif Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
lain 5. Membandingkan jenisf. Siswa selesai berdiskusi jenis teknologi (kelompok ahli) kembali transportasi pada masa ke kelompok semua (asal) lalu dan masa kini untuk menyampaikan hasil Afektif diskusi dari kelompok ahli - Menunjukkan ekspresi secara bergiliran rasa senang g. Perwakilan kelompok - Menunjukkan perhatian melaporkan hasil kerja terhadap pelajaran kelompok di depan kelas Psikomotorik - Merespon pertanyaan atau materi - Keterlibatan dalam diskusi kelompok
IPS untuk Kelas IV SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Media pembelajaran: - Modul pembelajaran
Yogyakarta, 8 Maret 2013 Mengetahui, Guru Kelas Kelas IV
Peneliti
Haryati Rahayu, A.Ma
Theresia Startyaningsih
NIP. 198610262009022003
NIM. 091134007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
I.
Satuan Pendidikan
: SDN Caturtunggal 3
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Waktu
: 4 JP (4 X 35 menit)
Standar Kompetensi
:
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. II.
Kompetensi Dasar
:
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. III. Indikator 1. Kognitif a) Membandingkan jenis teknologi produksi masa lalu dan masa kini. b) Membuat diagram alur proses produksi dari kekayaan alam. c) Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa barang produksi. d) Menggolongkan alat komunikasi masalalu dan masa kini. e) Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasi masalalu dan masa kini. 2. Afektif -
Menunjukkan ekspresi rasa senang.
-
Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran.
3. Psikomotorik -
Merespon pertanyaan atau materi.
-
Keterlibatan dalam diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
IV. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a) Siswa dapat membandingkan 5 jenis teknologi produksi masa lalu dan masa kini melalui diskusi kelompok ahli. b) Siswa dapat membuat 3 diagram alur proses produksi dari kekayaan alam secara berkelompok. c) Siswa dapat memberikan 3 contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa barang produksi melalui diskusi dalam kelompok ahli. d) Siswa mampu menggolongkan masing-masing 5 alat komunikasi masalalu dan masa kini dengan bekerjasama dengan kelompok ahli. e) Siswa dapat menjelaskan minimal 3 cara penggunaan alat komunikasi masalalu dan masa kini melalui pengalaman sehari-hari. f) Siswa mampu menyebutkan keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masalalu dan masa kini melalui diskusi kelompok ahli. 2. Afektif -
Siswa menunjukkan ekspresi rasa senang terhadap pembelajaran IPS.
-
Siswa menunjukkan perhatian terhadap pembelajaran IPS.
3. Psikomotorik
V.
-
Siswa mampu merespon pertanyaan atau materi.
-
Siswa mampu terlibat terlibat dalam diskusi kelompok.
Karakter siswa yang diharapkan -
Dapat dipercaya ( Trustworthines)
-
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
-
Tekun ( dilligent )
-
Tanggung jawab ( responsibility )
-
Berani ( courageous ) dan
-
Ketulusan ( Honesty )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
VI. Materi Pelajaran
:
Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya VII. Model dan Metode Pembelajaran
:
a. Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II b. Metode Pembelajaran -
Tanya Jawab
-
Penugasan
-
Diskusi
-
Ceramah
-
Presentasi
VIII. Kegiatan Pembelajaran
:
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Metode
Waktu A. Kegiatan Awal 1. Siswa disapa dengan salam pembuka.
10 menit
2. Guru memberikan apersepsi pelajaran kepada
Tanya jawab
siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengenai teknologi
materi
mengenal
produksi,
perkembangan
komunikasi,
dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya. B. Kegiatan Inti Pertemuan I Ekplorasi 1. Guru menggali pengertian siswa mengenai 50 menit pengertian teknologi. 2. Siswa memperhatikan
Tanya jawab
penjelasan guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
disertai tanya jawab mengenai materi yang akan
dipelajari.
pengenalan
Kegiatan
istilah-istilah
ini
yang
sebagai berkaitan
dengan materi ajar. Elaborasi 1. Siswa
dibagi
dalam
kelompok-kelompok
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang siswa. Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan catatan
yang
dibuat
peneliti
berdasarkan
Penugasan
bantuan guru kelas pada tahap persiapan. Kelompok ini disebut kelompok asal. 12345 Kelompok asal A
12345 Kelompok asal B
12345 Kelompok asal C
12345 Kelompok asal D
3. Pembagian materi Setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya sendiri-sendiri 4. Diskusi kelompok a. Dalam pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah:
Diskusi
-
Mengenal teknologi produksi masa lalu
-
Mengenal teknologi produksi masa kini
-
Membandingkan
jenis
teknologi
produksi masa lalu dan masa kini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
-
Membuat diagram alur proses produksi dari kekayaan alam,
-
Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa barang produksi,
b. Guru membimbing siswa untuk berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan
temannya,
serta
menyusun
rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali ke kelompok asal. 1111 Kelompok Ahli 1 3333 Kelompok Ahli 3
2222 Kelompok Ahli 2 4444 Kelompok Ahli 4
5555 Kelompok Ahli 5 c. Siswa diminta melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
d. Siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli) kembali ke kelompok semula (asal) untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok
Presentasi
ahli secara bergiliran. e. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok asal, siswa melakukan presentasi masingmasing kelompok atau dapat dilakukan dengan mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan
persepsi
pada
materi
pembelajaran yang telah didiskusikan. f. Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi yang dibuat siswa. Konfirmasi 5. Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan oleh teman. 6. Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 7. Guru
memberi
penguatan
mengenai
pembelajaran hari ini. 8. Siswa merangkum materi yang telah dipelajari pada hari ini. Pertemuan II Ekplorasi 2. Guru menggali pengertian siswa mengenai pengertian teknologi produksi yang telah 50 menit
Tanya
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
jawab
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru yang
disertai tanya jawab mengenai materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
akan
dipelajari.
pengenalan
Kegiatan
istilah-istilah
ini
yang
sebagai berkaitan
dengan materi ajar yaitu mengenai teknologi komunikasi. Elaborasi 4. Siswa
dibagi
dalam
kelompok-kelompok
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang siswa. Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan catatan
yang
dibuat
peneliti
Penugasan
berdasarkan
bantuan guru kelas pada tahap persiapan. Kelompok ini disebut kelompok asal. 12345
12345
Kelompok A
Kelompok B
12345
12345
Kelompok C
Kelompok D
5. Pembagian materi Setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya sendiri-sendiri. 6. Diskusi kelompok a. Dalam pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah: -
Mengenal alat komunikasi masa lalu
-
Mengenal alat komunikasi masa kini
-
Menjelaskan cara berkomunikasi masa lalu dan cara berkomunikasi masa kini
Diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
-
Menjelaskan
keunggulan
alat
komunikasi masa lalu -
Menjelaskan
kelemahan
alat
komunikasi masa kini. b. Guru membimbing siswa untuk berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan
temannya,
serta
menyusun
rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali ke kelompok asal. 1111 Kelompok Ahli 1 3333 Kelompok Ahli 3
2222 Kelompok Ahli 2 4444 Kelompok Ahli 4
5555 Kelompok Ahli 5 c. Siswa diminta melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain. d. Siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
kembali ke kelompok semula (asal) untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran.
Presentasi
e. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok asal, siswa melakukan presentasi masingmasing kelompok atau dapat dilakukan dengan mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan
persepsi
pada
materi
pembelajaran yang telah didiskusikan. f. Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi yang dibuat siswa. Konfirmasi 7. Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan oleh teman. 8. Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 9. Guru
memberi
penguatan
mengenai
pembelajaran hari ini. 10. Siswa merangkum materi yang telah dipelajari pada hari ini. 11. Siswa mengerjakan soal evaluasi. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 2. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa saja yang telah dipelajari bersama. 3. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) untuk mempelajari materi berikutnya yaitu materi
15 menit
Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
lanjutan tentang
perkembangan teknologi
transportasi. 4. Siswa menutup pelajaran dengan doa
IX. Penilaian
X.
:
1.
Prosedur
: Hasil dan Proses
2.
Jenis
: Tes dan Non Tes
3.
Teknik
: Pilihan ganda dan Pengamatan
4.
Instrumen
: (Lampiran)
5.
Pedoman Skoring :I
Media dan Buku Sumber
:
a) Media Pembelajaran -
Modul pembelajaran
b) Buku Sumber Sunarto, dkk. 2006. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Susilaningsing, Endang dan Linda S. Limbang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Zuber, Ahmad dan Lukman Hakim. 2012. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Depok, 8 Maret 2013 Mengetahui , Guru Kelas IV
Peneliti
Haryati Rahayu, A.Ma
Theresia Startyaningsih
NIP. 198610262009022003
NIM 091134007 Menyetujui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
I.
Satuan Pendidikan
: SDN Caturtunggal 3
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/2
Waktu
: 4 JP (4 X 35 menit)
Standar Kompetensi
:
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan proinsi. II.
Kompetensi Dasar
:
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. III. Indikator 4. Kognitif a) Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasai masa kini b) Menyebutkan keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu dan masa kini c) Mengenal alat transportasi pada masa lalu dan pada masa kini. d) Menunjukkan cara-cara pengguanaan alat transportasi pada masa lalu dan masa kini. e) Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini. 5. Afektif -
Menunjukkan ekspresi rasa senang.
-
Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran.
6. Psikomotorik -
Merespon pertanyaan atau materi.
-
Keterlibatan dalam diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
IV. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a) Siswa dapat menjelaskan minimal 3 cara penggunaan alat komunikasai masa kini melalui pengalaman sehari-hari. b) Siswa mampu menyebutkan 5 keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu dan masa kini melalui diskusi kelompok ahli. c) Siswa mampu membedakan minimal 3 alat transportasi pada masa lalu dan pada masa kini melalui diskusi kelompok ahli. d) Siswa mampu menunjukkan minimal 3 cara-cara penggunaan alat transportasi pada masa lalu dan masa kini dengan bekerjasama dalam kelompok ahli. e) Siswa
mampu
membandingkan
minimal
3
jenis-jenis
teknologi
transportasi pada masa lalu dan masa kini melalui diskusi dalam kelompok ahli. 7. Afektif -
Siswa dapat menunjukkan ekspresi rasa senang.
-
Siswa dapat menunjukkan perhatian terhadap pelajaran.
8. Psikomotorik
V.
-
Siswa mampu merespon pertanyaan atau materi.
-
Siswa mampu terlibat terlibat dalam diskusi kelompok.
Karakter siswa yang diharapkan -
Dapat dipercaya ( Trustworthines)
-
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
-
Tekun ( diligent )
-
Tanggung jawab ( responsibility )
-
Berani ( courageous ) dan
-
Ketulusan ( Honesty )
VI. Materi Pelajaran
:
Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, pengalaman menggunakannya
dan transportasi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
VII. Model dan Metode Pembelajaran
:
c. Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II d. Metode Pembelajaran -
Tanya Jawab
-
Ceramah
-
Penugasan
-
Presentasi
-
Diskusi
VIII. Kegiatan Pembelajaran
:
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Metode
A. Kegiatan Awal 1. Siswa disapa dengan salam pembuka.
10 menit
2. Guru memberikan apersepsi pelajaran
Tanya jawab
kepada siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
mengenai
perkembangan komunikasi,
materi
mengenal
teknologi
produksi,
dan
transportasi
serta
pengalaman menggunakannya. B. Kegiatan Inti Pertemuan I 50 menit
Ekplorasi 1. Guru menggali pengertian siswa mengenai pengertian teknologi transportasi. 2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
yang disertai tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini sebagai pengenalan istilah-istilah yang berkaitan dengan materi ajar.
Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Elaborasi 3. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 4-5 orang siswa. Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan catatan yang dibuat peneliti
Penugasan
berdasarkan bantuan guru kelas pada tahap persiapan. Kelompok ini disebut kelompok asal. 12345
12345
Kelompok A
Kelompok B
12345
12345
Kelompok C
Kelompok D
4. Pembagian materi Setiap siswa di dalam kelompok masingmasing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya sendiri-sendiri 5. Diskusi kelompok Dalam pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah: -
Mengenal alat transportasi pada masa lalu.
-
Mengenal alat transportasi pada masa kini.
-
Menunjukkan cara-cara pengguanaan alat transportasi
Diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
pada masa lalu dan masa kini. -
Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini.
g. Guru
membimbing
siswa
untuk
berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam
kelompok
mendiskusikan
ahli,
bagian
siswa materi
pembelajaran yang sama. Kegiatan yang
dapat
dilakukan
dalam
kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan temannya, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali ke kelompok asal. 1111 Kelompok Ahli 1
3333 Kelompok Ahli 3 5555 Kelompok Ahli 5
2222 Kelompok Ahli 2
4444 Kelompok Ahli 4
Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
h. Siswa diminta melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain. i. Siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli) kembali ke kelompok semula (asal) untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran. j. Setelah
siswa
berdiskusi
dalam
kelompok asal, siswa melakukan presentasi masing-masing kelompok atau
dapat
dilakukan
dengan
mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. k. Siswa
mengumpulkan
catatan
rangkuman presentasi. Konfirmasi 6. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi
yang
belum
dipahami
pada
pelajaran hari ini. 7. Guru
memberi
penguatan
mengenai
pembelajaran hari ini. 8. Siswa merangkum materi yang telah dipelajari Pertemuan II Ekplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
1. Guru
mengulang
teknologi
kembali
transportasi
materi
yang
telah 50 menit
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Siswa memperhatikan
Tanya jawab Ceramah
penjelasan guru
yang disertai tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari. Elaborasi 3. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Konfirmasi 4. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi teknologi transportasi yang belum dipahami. 5. Guru
memberi
penguatan
mengenai
materi. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan 15 menit pembelajaran
jawab
2. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa saja yang telah dipelajari bersama. 3. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) untuk mempelajari
Tanya
materi
berikutnya
materi lanjutan tentang
yaitu
perkembangan
teknologi transportasi. 4. Siswa menutup pelajaran dengan doa IX. Penilaian
:
1.
Prosedur
: Hasil dan Proses
2.
Jenis
: Tes dan Non Tes
3.
Teknik
: Pilihan ganda dan Pengamatan
4.
Instrumen
: (Lampiran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
5.
X.
Pedoman Skoring :I
Media dan Buku Sumber
:
c) Media Pembelajaran -
Modul pembelajaran
d) Buku Sumber Sunarto, dkk. 2006. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Susilaningsing, Endang dan Linda S. Limbang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Zuber, Ahmad dan Lukman Hakim. 2012. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka. Depok, 15 Maret 2013 Mengetahui , Guru Kelas IV
Peneliti
Haryati Rahayu, A.Ma
Theresia Startyaningsih
NIP. 198610262009022003
NIM 091134007 Menyetujui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran 4 Materi Siklus 1dan Siklus II Perkembangan TeknologiProduksi, Komunikasi, dan Transportasi
A. Pengertian Teknologi Teknologi bukan kata yang asing di telinga kita. Secara sederhana berarti cara menghasilkan barang dan jasa dengan bantuan peralatan. Dalam makna lain, teknologi adalah hasil karya manusia sebagai buah pemikiran, dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Teknologi dan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
pengetahuan, dua hal yang saling berkaitan. Keduanya berhubungan timbal balik dan saling melengkapi. Kedudukannya sejajar dan saling bertautan. Maka jangan heran, bila ada yang mengatakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih populer dengan istilah “iptek”. Ilmu pengetahuan membuka jalan bagi pengembangan teknologi. Perlu diketahui, teknologi juga membantu ilmu pengetahuan. Dalam hal apa? Dalam menyediakan alat dan; bahan yang diperlukan bagi penelitian. Teknologi bukan bakat alam atau kodrat. Teknologi harus dipelajari. Mengapa? Teknologi lahir dari keinginan manusia untuk menguasai dan memiliki. Tek-nologi ada atau diciptakan oleh manusia. Teknologi dibuat agar bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun terkadang sisi buruk manusia muncul. Teknologi menjadi tidak terkendali. Teknologi justru membawa kehancuran bagi manusia. Perlu kalian ketahui, teknologi sudah lama dikenal manusia. Teknologi tumbuh dan hidup sesuai struktur dan budaya masyarakat. Pada awalnya, teknologi merupakan ilmu yang diterapkan. Di masa prasejarah teknologi dipengaruhi dan tergantung pada alam dan lingkungan. Akibatnya teknologi lebih bersifat lokal, tidak universal. Pembuatan peralatan dari batu merupakan teknologi tertua, setelah penggunaan api. Alasan memakai peralatan dari batu adalah tahan, karena alat-alat tersebut dapat digunakan lebih lama atau awet. Kemudian muncul teknologi logam. Teknologi terus berkembang. Manusia mengenal roda. Membuat alat angkut yang ditarik binatang, misalnya sapi atau kuda. Teknologi prasejarah berjalan menuju teknologi sejarah. Perjalanan terasa sangat lambat, bahkan seakan tidak ada pembaruan. Peralihan teknologi terjadi sejak ditemukan-nya teknologi tulisan. Perubahan terjadi, terutama di Eropa. Ditemukanlah kalender, pembuatan peta, dan sebagainya. Akhir abad ke-5 muncul berbagai penemuan. Di antaranya kompas, teropong bintang, dan mikroskop. Teknologi makin cepat perkembangannya. Makin banyak ditemukan mesin yang membantu pertanian, industri, dan aspek kehidupan yang lain. Mau tahu contohnya? Tahun 1785 Edmund Cartwright menemukan mesin tenun. Tahun 1879 Thomas Alfa Edison menemukan lampu pijar. Tahun 1897 Rudolf Diesel menemukan mesin diesel. Hebat bukan? Penemuan itu merupakan wujud perkembangan teknologi. Bahkan muncul teknologi baru yang disebut teknologi modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Teknologi Produksi 1. Perkembangan Teknologi Produksi Apakah teknologi produksi itu? Teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Apa sajakah yang dibutuhkan manusia? Segala yang dapat digunakan untuk mempertahankan hidupnya. Kita tahu, kebutuhan manusia dari waktu ke waktu makin banyak. Bahkan kian beraneka ragam. Maka terus diupayakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Teknologi untuk berproduksi selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Mulai dari sederhana sampai teknologi modern. Untuk lebih jelas, teknologi produksi digolongkan menjadi 2 yaitu teknologi produksi tradisional dan teknologi produksi modern. 1. Teknologi Produksi Tradisional Dulu, kebutuhan manusia belum banyak. peralatan hidupnya sederhana. Maka, teknologinya pun sederhana. Teknologi berproduksinya dengan peralatan sederhana. Unsur pengetahuan yang digunakan masih sederhana. Pengetahuan itu diperoleh secara turun-temurun. Biasanya bersumber dari tenaga manusia secara fisik. Dalam pertanian, teknologi sederhana masih dapat kita lihat. Contoh teknologi tradisional yaitu: a. Bajak Bajak digunakan untuk mengolah sawah, menggemburkan tanah. Ada bajak dengan satu binatang. Ada pula dengan dua binatang. Biasanya sapi atau kerbau. Bagian bajak yang berfungsi membalik tanah disebut mata bajak. b. Garu Garu digunakan untuk meratakan tanah yang sudah dibajak digunakan garu. Bentuk garu seperti sisir. Tangkainya terbuat kayu atau bambu. Garu dapat ditarik manusia, kerbau atau sapi. c. Ani-ani atau sabit Ani-ani atau sabit digunakan untuk memetik buah padi yang sudah tua. d. Antan dan lesung atau lumping Untuk menjadikan beras, padi itu ditumbuk menggunakan antan dan lesung atau lumping. 2. Teknologi Produksi Modern Teknologi produksi modern cara berproduksinya dengan peralatan mesin-mesin. Cara tradisional mengandalkan tenaga fisik mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
ditinggalkan. Dalam teknologi ini, unsur pengetahuan sudah dominan. Pengetahuan didapat melalui pendidikan atau pelatihan. Proses produksinya didominasi tenaga mesin dan manusia melalui pikirannya. Manusia tidak harus mengerjakan dengan tenaga. Melalui pikirannya, manusia menciptakan sesuatu untuk mendapat hasil terbaik. Maka terciptalah mesin-mesin. Mesin merupakan wujud teknologi produksi tingkat menengah. Hasilnya: mobil, mesin di pabrik, traktor, dan sebagainya. a. Traktor Traktor untuk menarik, mengangkut, atau mendorong peralatan dan mesin-mesin di atas tanah. Dalam pertanian, traktor untuk menarik bajak, menggemburkan tanah. Namun traktor dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kayu gelondongan. b. Mesin pompa air Untuk memompa air yang berada di dalam tanah. c. Mesin perontok atau tleser Setelah padi tua dipanen dengan mesin pemotong, dan langsung dijadikan gabah. Untuk memisahkan batang padi dengan biji padi ini digunakan mesin perontok atau tleser. d. Penggilingan Setelah gabah terpisah dari batangnya kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling sehingga terpisahlah padi dan kulit padi sehingga menjadi beras. 2. Diagram alur proses produksi Padi merupakan kekayaan alam hayati yang dapat tumbuh dan berkembang. Lalu bagaimana proses produksi padi? Pada awalnya petani menyiapkan bibit padi untuk kemudian disemai. Setelah tumbuh selanjutnya ditanam di sawah. Sekitar tiga sampai empat bulan, tanaman padi sudah berbuah dan siap dipanen. Diagram Produksi Padi
Agar padi atau gabah bisa kita manfaatkan, harus dijadikan beras terlebih dulu. Proses pengolahan gabah menjadi beras bisa menggunakan teknologi sederhana atau teknologi modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Diagram Pengolahan Gabah Menjadi Beras
Produk pertanian selain padi adalah jagung, singkong, kedelai, dan lain-lainnya. Jagung, singkong dan kedelai adalah bahan mentah yang bisa diolah menjadi bahan baku dan barang jadi. Diagram pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi, seperti contoh di bawah ini.
Diagram pengolahan singkong menjadi roti/lem: Di bawah ini adalah alur produksi sandang dari bahan baku :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
3. Jenis-jenis Barang Produksi Jenis barang produksi yang kita perlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup amat beragam, seperti produk makanan dan minuman, produk pakaian, produk alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Setiap jenis produk tentu ada bahan bakunya. 1. Jenis Produk Makanan dan Minuman Contoh produk bahan makanan dan minuman antara lain: a. roti, bahan bakunya adalah tepung gandum dan gula, b. tahu, tempe dan kecap, bahan bakunya yaitu kedelai, c. mi instan, bahan bakunya tepung terigu, bawang, garam, d. coffemix, bahan bakunya kopi dan gula, e. sirup vanila, bahan bakunya sari vanila dan gula. 2. Jenis Produk Pakaian Contoh produk bahan pakaian antara lain: a. kain katun, bahan bakunya adalah serat kapas b. kain sutera, bahan bakunya kepompong ulat sutera c. kain wol, bahan bakunya bulu domba 3. Jenis Produk Alat Rumah Tangga Contoh produk alat rumah tangga antara lain: a. meja, kursi, almari bahan bakunya adalah kayu jati, b. periok dan kuali, bahan bakunya tanah liat, c. panci, bahan bakunya adalah aluminium Teknologi Komunikasi Setiap saat kita butuh berkomunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi artinya menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain, dan memahami maksud atau keinginan orang lain. Cara berkomunikasi bisa langsung atau tidak langsung. Komunikasi langsung, yaitu berbicara langsung tatap muka. Pada saat berjauhan kita tidak dapat berbicara secara langsung. Untuk dapat berbicara atau berkomunikasi jarak jauh, kita memerlukan alat komunikasi. 1. Alat Komunikasi Masa Lalu Alat komunikasi masa lalu antara lain kentungan, bendhe, bedug, dan surat. a. Kentungan Kentungan, yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu berongga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
b. Bendhe Bendhe, yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau perunggu.
c. Bedug Bedug, yaitu alat komunikasi terbuat dari kayu berongga, yang kedua sisinya tertutup kulit hewan.
d. Surat Surat atau tulisan pada masa lalu menggunakan daun lontar atau daun nipah juga merupakan alat komunikasi. 2. Alat komunikasi masa kini Alat komunikasi masa kini menggunakan media cetak dan media elektronik. Media cetak adalah alat komunikasi yang dicetak di atas kertas, misalnya : surat, surat kabar, majalah, e-mail, dan telegram. Me-dia elektronik yaitu alat komunikasi selain media cetak yang memanfaatkan tenaga listrik, misalnya telepon, radio dan televisi. a. Surat adalah alat komunikasi yang berupa tulisan di atas kertas. Jenisnya ada yang terbuka dan ada yang tertutup atau bersampul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
b. Surat kabar adalah media komunikasi berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi berita atau pesan. Surat kabar yang terbit setiap hari disebut surat kabar harian. c. Majalah adalah media komunikasi berupa buku yang berisi berita atau pesan. Majalah terbit secara berkala, ada yang terbit tiap satu minggu, tiap dua minggu, atau tiap bulan. d. E-mail singkatan dari elektronik mail yang berarti surat elektronik. E-mail merupakan hasil pemanfaatan jaringan telepon yang dihubungkan dengan komputer dan fasilitas internet. e. Telegram adalah sejenis surat yang berisi pesan amat singkat dan padat. f. Telepon artinya berbicara jarak jauh. Berbicara jarak jauh menggunakan alat yang disebut pesawat telepon. Alat komunikasi ini ditemukan pertama kali oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1870. Sekarang ada dua jenis telepon, yaitu telepon kabel dan telepon seluler atau telepon genggam. g. Radio merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyiarkan berita, hiburan dan pesan-pesan lainnya. Radio pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Italia bernama Marconi. h. Televisi artinya melihat jarak jauh. Televisi adalah media komunikasi yang digunakan untuk menayangkan berita, hiburan, dan pesan-pesan yang dapat didengar dan dilihat. Pesawat televisi ditemukan tahun 1926 oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama John Logie Baird. 3. Cara Berkomunikasi pada Masa Lalu Cara berkomunikasi pada masa lalu dilakukan secara langsung. Seseorang menyampaikan pesan atau pemberitahuan dengan bertemu atau bertatap muka. Jika ada pesan atau pemberitahuan untuk orang banyak, maka orang-orang yang dimaksud harus dipanggil untuk berkumpul. Panggilan dilakukan dengan membunyikan bendhe. Setelah berkumpul mereka diberi penerangan. Warga muslim memberi tahu bahwa waktu salat telah tiba dengan membunyikan bedug. Seseorang menyampaikan pesan atau pemberitahuan tentang kewaspadaan, situasi aman atau bahaya kepada warga masyarakat dengan membunyikan kentongan. Informasi atau pemberitahuan ada yang disampaikan secara tertulis. Pada masa lalu pemberitahuan ditulis di atas daun lontar atau daun nipah. Jika akan menyampaikan kepada orang yang berada di tempat jauh, biasanya diantar dengan berjalan kaki atau naik kuda. 4. Cara Berkomunikasi pada Masa Kini Pada masa kini berkomunikasi bisa dilakukan secara langsung atau menggunakan alat komunikasi, tergantung situasi dan kondisinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
a. Secara Langsung Berkomunikasi secara langsung artinya hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain langsung bertatap muka. Pesan atau informasi disampaikan dengan diterima langsung pada saat itu tanpa melalui perantara. b. Menggunakan Alat atau Media Komunikasi Pada masa kini alat komunikasi atau media komunikasi semakin berkembang dan canggih. Hal ini memengaruhi cara masyarakat berkomunikasi. Adapun media dan cara berkomunikasi antara lain sebagai berikut. 1. Surat dan telegram Pesan atau berita dapat ditulis di atas kertas surat, kemudian dikirim kepada orang yang dituju. Surat dikirim melalui kantor pos. Biaya pengiriman surat berupa perangko yang ditempel pada sampul surat sebelah kanan atas. Berita yang sangat mendesak dan penting, biasanya dikirim melalui telegram. 2. Surat kabar dan majalah Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai daerah. Dengan membaca surat kabar dan majalah, kita akan mengetahui peristiwa-peristiwa tersebut. Di samping itu juga dapat menambah pengetahuan dan hiburan. 3. Telepon Cara berkomunikasi menggunakan telepon cukup dengan menekan atau memutar nomor-nomor yang kita kehendaki. Dalam waktu singkat kita dapat berbicara dengan orang yang dikehendaki. Pembicaraan yang dilakukan dalam satu kota menggunakan telepon lokal, sedangkan antarkota menggunakan telepon interlokal. Dengan teknologi satelit komunikasi, kita dapat berhubungan dengan orang di negara lain melalui sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Selain itu dengan menggunakan sambungan telepon, kita juga dapat mengirim berita lewat faksimile. 4. Radio Berita, pesan, dan hiburan dari pusat atau daerah dapat dikomunikasikan dengan menggunakan pemancar radio. Jika kita menginginkan berita, pesan dan hiburan tersebut, harus memiliki pesawat radio. Agar seluruh warga negara dapat dengan mudah mendapatkan informasi, pemerintah dan swasta membangun stasiunstasiun pemancar radio. Dengan pesawat radio kita dapat mengetahui berita-berita tentang perkembangan daerah-daerah di seluruh tanah air, bahkan seluruh dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
5. Televisi Melalui tayangan pesawat televisi, kita memperoleh berbagai informasi, pesan dan hiburan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Peristiwa yang terjadi di negara kita atau negara lain, pada saat yang sama dapat kita saksikan dengan jelas di layar televisi. Setelah dibangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin luas. Stasiun televisi telah dibangun dan dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta. - Stasiun televisi yang dibangun pemerintah diberi nama Televisi Republik Indonesia (TVRI). - Stasiun televisi yang dibangun swasta memiliki nama tersendiri, antara lain: Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Indosiar, dsb. 5. Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Komunikasi masa lalu dan masa kini Perkembangan alat komunikasi telah kamu pelajari pada pelajaran terdahulu. Sekarang kamu sudah memahami bagaimana alat komunikasi zaman dahulu dan sekarang. Masing-masing alat komunikasi tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan. a. Keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu Keunggulan alat komunikasi tradisional, di antaranya: 1) Murah 2) alatnya sederhana 3) jika rusak, memperbaikinya mudah 4) tidak terlalu bergantung pada alat 5) tidak berdampak negatif pada kesehatan Kelemahan alat komunikasi tradisional, di antaranya: 1) jangkauannya terbatas 2) susah dibawa kemana-mana b. Keunggulan dan kelemahan alat komunikasi modern Keunggulan alat komunikasi modern, di antaranya: 1) alatnya modern dan canggih 2) jangkauannya luas 3) dapat dibawa kemana-mana (praktis) Kelemahan alat komunikasi modern, di antaranya: 1) harganya mahal 2) sangat tergantung pada alat/onderdil 3) jika rusak sulit memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Teknologi transportasi
Transportasi atau disebut juga angkutan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Transportasi diperlukan untuk mengangkut penumpang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Sarana dan prasarana transportasi yang baik dan memadai akan memperlancar kegiatan transportasi. Teknologi transportasi dari waktu ke waktu mengalami perkembangan dan kemajuan. 1. Alat Transportasi Darat Zaman Dahulu dan Sekarang Sejak zaman dahulu orang sudah mengenal alat transportasi. Meskipun masih sangat sederhana. Dengan adanya perkembangan teknologi, alat transportasi mengalami perubahan yang pesat. Mari kita bandingkan alat transportasi pada zaman dahulu dan sekarang. Alat transportasi darat pada zaman dahulu biasanya tidak bermesin. Untuk menggerakkannya digunakan tenaga hewan. Seperti kuda, sapi, kerbau, dan keledai. Alat transportasinya bernama kereta, delman, gerobak, dan pedati. Sejak ditemukannya mesin uap, berkembang pula kendaraan bermesin lainnya. Seperti, sepeda motor, mobil, kereta api. Di zaman sekarang alat transportasi semakin banyak model dan jenisnya. 2. Alat Transportasi Air Zaman Dahulu dan Sekarang Pada zaman dahulu, masyarakat menggunakan alat transportasi air seperti perahu dayung, perahu layar, dan rakit. Perahu dayung dan rakit digerakkan dengan tenaga manusia. Sedangkan perahu layar digerakkan oleh tenaga angin. Alat-alat transportasi tersebut merupakan alat transportasi utama masa lalu. Alatalat transportasi tersebut disebut alat transportasi sederhana. Dengan perkembangan teknologi transportasi, diciptakan alat transportasi air baru yang digerakkan dengan uap. Kemudian dikembangkan lagi menjadi kapal yang menggunakan mesin. Kapal-kapal besar bermesin ini dapat mengangkut barang-barang seberat ratusan ton serta dapat menempuh jarang yang sangat jauh. 3. Alat Transportasi Udara Zaman Dahulu dan Sekarang Alat transportasi udara juga berkembang dengan pesat. Pada awalnya transportasi udara hanya mengandalkan tenaga angin seperti balon udara. Dengan perkembangan zaman, alat transportasi udara kini menggunakan mesin. Alat transportasi saat ini banyak jenisnya. Di antaranya helikopter, pesawat penumpang, dan pesawat tempur. Bahan bakar pesawat adalah bensol untuk pesawat berbaling-baling dan avtur untuk pesawat bermesin jet. Perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang lebih cepat. Sarana angkutan udara di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Hampir di setiap kota di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
telah memiliki bandar udara. Bahkan, di kota-kota besar telah dibangun Bandar udara internasional. 4. Keunggulan dan Kelemahan Alat Transportasi Zaman Dahulu dan Sekarang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi perkembangan alat-alat transportasi. Semakin maju teknologi, sarana transportasi juga semakin nyaman dan cepat. Namun demikian, tiap alat transportasi tentu mempunyai kelebihan dan kelemahan. a. Keunggulan dan Kelemahan Alat Transportasi Zaman Dahulu - Keunggulan alat transportasi zaman dahulu, di antaranya: biayanya murah bahan yang digunakan mudah didapat aman dipergunakan dapat dijadikan koleksi - Kelemahan alat transportasi zaman dahulu, di antaranya: mudah rusak jalannya tidak cepat jumlah barang terbatas tidak banyak diminati b. Keunggulan dan Kelemahan Alat Transportasi Di Zaman Sekarang - Keunggulan alat transportasi zaman sekarang, di antaranya: bisa cepat jalannya diminati banyak orang nyaman digunakan praktis waktunya lebih cepat - Kelemahan alat transportasi zaman sekarang, di antaranya: harganya mahal bergantung pada mesin pembuatannya sulit menimbulkan polusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Lampiran 5 LKS Siklus 1 1. LKS Pertemuan Pertama Kelompok 1
Pengertian Teknologi - Jelaskan apa yang dimaksud teknologi? Dari berbagai kemajuan teknologi, seperti ditemukannya alatalat teknologi seperti kompas, teropong, lampu,dsb. Dampak apakah yang terjadi?
Kelompok 2
Alat produksi masa lalu dan masa kini - Sebutkan teknologi tradisional di daerahmu yang masih digunakan sampai sekarang! Jelaskan mengapa teknologi tersebut masih digunakan! - Sekarang ini sudah banyak sekali alat produksi modern. Jelaskan dampak baik dan dampak buruk mengenai perkembangan teknologi produksi modern Diagram alur proses produksi - Buatlah diagram alur pengolahan jagung dan kedelai menjadi aneka produk yang siap santap!
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Jenis-jenis barang produksi - Teknologi produksi terus berkembang, masih banyak bahan baku yang dapat diubah menjadi bermacam-macam barang. Carilah minimal 2 contoh olahandari berbagai macam bahan baku (ketela, kedelai, plastic, kapas, dsb.) Alat komunikasi masa lalu dan masa kini - Selain keempat alat komunikasi di atas, sebutkan alat komunikasi lain yang digunakan oleh masyarakat pada zaman dahulu! - Kelompokkan alat komunikasi masa kini kedalam golongan : 1. media cetak 2. media elektronik - Jelaskan perbedaan cara berkomunikasi secara langsung dan secara tidak langsung?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
1. LKS Pertemuan Kedua
Kelompok 1
-
-
Kelompok 2
-
-
Kelompok 3
-
Kelompok 4
-
Kelompok 5
-
Jelaskan apa yang dimaksud kentongan, bendhe, bedug, dan surat daun lontar? Selain keempat alat komunikasi di atas, sebutkan alat komunikasi lain yang digunakan oleh masyarakat pada zaman dahulu! Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi darat pada zaman dahulu dan sekarang? Kelompokkan alat komunikasi masa kini ke dalam golongan : 1. media cetak 2. media elektronik Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi air pada zaman dahulu dan sekarang? Bagaimana cara menyampaikan pemberitahuan kepada masyarakat pada masa lalu? Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi udara pada zaman dahulu dan sekarang? Buatlah tabel keunggulan dan kelemahan alat transportasi zaman dahulu? Jelaskan perbedaan cara berkomunikasi secara langsung dan secara tidak langsung? Buatlah tabel keunggulan dan kelemahan alat transportasi zaman sekarang? Carilah keunggulan dan kelemahan alat komunikasi pada masa lalu dan masa kini selain yang tertulis pada modul!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Ahli Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Lampiran 7 LKS Siklus 2 Kelompok 1
Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Komunikasi masa lalu dan masa kini Carilah keunggulan dan kelemahan alat komunikasi pada masa lalu dan masa kini selain yang tertulis pada modul!
Kelompok 2
Alat transportasi darat zaman dahulu dan sekarang Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi darat pada zaman dahulu dan sekarang?
Kelompok 3
Alat transportasi air zaman dahulu dan sekarang Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi air pada zaman dahulu dan sekarang?
Kelompok 4
Alat transportasi udara zaman dahulu dan sekarang Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi udara pada zaman dahulu dan sekarang?
Kelompok 5
Keunggulan dan kelemahan alat transportasi zaman dahulu dan zaman sekarang Buatlah tabel keunggulan dan kelemahan alat transportasi zaman sekarang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Lampiran 8 Hasil Diskusi Kelompok Ahli Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1
Soal Evaluasi Petunjuk pengerjaan! Beri tanda silang (X) pada option yang menurutmu jawaban yang paling tepat! 1. Dua contoh alat komunikasi tradisional adalah .... a. telepon, faksimili
c. telegraf, radio
b. kentongan, merpati pos
d. internet, handphone
2. Hasil karya manusia sebagai buah pemikiran, dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya disebut .... a. televisi
c. mesin
b. teknologi
d. barang produksi
3. Pada zaman dulu, seseorang menyampaikan pesan tentang kewaspadaan,bahaya, dan situasi aman dengan membunyikan .... a. bendhe
c. bedug
b. daun lontar
d. kentongan
4. Salah satu alat tradisional yang biasa digunakan untuk menggemburkan tanah adalah... a. linggis
c. sekop
b. serok
d. cangkul
5. Teknologi pertanian modern yang digunakan untuk menggemburkan tanah pertanian adalah.... a. cangkul
c. kerbau
b. traktor
d. reactor
6. Berikut ini bukan hasil produksi dari kacang kedelai, yaitu .... a. tempe
c. tahu
b. gula
d. kecap
7. Tiga contoh alat komunikasi cetak adalah .... a. surat kabar, internet, buku
b. majalah, buku, faksimili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
c. majalah, surat kabar, tabloid
d. internet, buku, poster
8. Pada masa lalu untuk memotong padi para petani menggunakan alat .... a. cerulit
c. golok
b. pisau
d. ani-ani
9. Pada masa lalu, pewarna kain menggunakan bahan dari .... a. cat
c. daun tanaman
b. pensil warna
d. tanah
10. Suatu bahan mentah yang diolah untuk menjadi produk jadi disebut ... a. bahan baku
c. bahan setengah jadi
b. bahan jadi
d. bahan olah
11. Batubata, genting, dan kendi terbuat dari .... a. tanah
c. pasir pantai
b. pasir
d. tanah liat
12. Penemu radio ialah .... a. Graham Bell
c. James Watt
b. Marconi
d. Wright bersaudara
13. Pada masa lalu petani mengolah tanah dengan menggunakan .... a. traktor
c. bajak
b. tleser
d. generator
14. Gambar di samping ini merupakan jenis alat produksi di bidang .... a. industri
c. peternakan
b. kerajinan
d. pertani
15. Penemu pesawat telepon adalah .... a. John Logie Baird
c. Alexander Graham Bell
b. Marconi
d. Samuel F.B. Morse
16. Pada jaman sekarang banyak petani menggunakan mesin tleser untuk .... a. memotong rumput
c. menyemprot hama
b. perontok padi
d. memupuk tanaman
17. Triplek merupakan hasil pengolahan kayu yang menggunakan teknologi .... a. modern
b. tradisional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
c. masa lalu
d. terbaik
18. Kemajuan teknologi yang pesat menunjukkan bahwa cara berpikir manusia .... a. terus berkembang
c. terus berubah
b. tidak pernah berubah
d. tidak berkembang
19. Salah satu keunggulan teknologi modern adalah .... a. mahal
c. efisien
b. murah
d. rumit
20. berikut ini merupakan keunggulan dari teknologi komunikasi modern, kecuali …. a. murah
d. alatnya canggih
b. jangkauannya luas c. praktis
Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I
1. B 2. B 3. D 4. D 5. B 6. B 7. C 8. D 9. C 10. A
11. D 12. B 13. C 14. D 15. C 16. B 17. A 18. A 19. C 20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Lampiran 10 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 11 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 2 Soal Evaluasi Beri tanda silang (X) pada option yang menurutmu jawaban yang paling tepat! 1. Tempat pemberhentian pesawat terbang disebut… a. stasiun
c. bandara
b. terminal
d. halte
2. Avtur adalah bahan bakar untuk alat transportasi jenis… a. pesawat
c. bus
b. kereta api
d. truk
3. Kereta api adalah alat transportasi darat yang dikendalikan oleh seorang…. a. masinis
c. kapten
b. pilot
d. kusir
4. Berikut ini yang termasuk sarana pendukung transportasi darat adalah …. a. stasiun
c. pelabuhan
b. lapangan terbang perintis
d. satelit palapa
5. PT KAI adalah perusahaan pengangkutan …. a. darat
c. laut
b. udara
d. sungai
6. Berikut ini bukan merupakan contoh alat transportasi darat tidak bermotor, yaitu.... a. kuda
c. delman
b. bajaj
d. andong
7. Tempat pemberhentian bus sementara disebut …. a. bandara
c. jalan layang
b. halte
d. stasiun
8. Ciri dari teknologi modern, yaitu mengandalkan tenaga .... a. manusia
c. hewan
b. mesin
d. angin
9. Lokomotif dan gerbong merupakan bagian .... a. perahu layar
c. kereta api
b. pesawat terbang
d. bus tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
10. Kendaraan air yang digerakkan oleh dayung, galah, atau layar adalah .... a. rakit
c. perahu
b. kapal
d. feri
11. Alat transportasi yang ditarik hewan untuk mengangkut penumpang atau barang disebut …. a. becak
c. sepeda
b. gerobak
d. delman
12. Penyeberangan selat menggunakan .... a. kapal tunda
c. kapal tangker
b. kapal feri
d. kapal keruk
13. Kelemahan alat transportasi bermesin, yaitu ... a. harganya murah
c. hasilnya cepat
b. mencemari lingkungan
d. tidak perlu pemeliharaan
14. Alat transportasi yang tidak menimbulkan polusi udara adalah .... a. pesawat terbang
c. mobil
b. motor
d. delman
15. Contoh alat transportasi air tidak bermesin adalah .... a. rakit
c. kapal feri
b. perahu motor
d. kapal pesiar
16. SIM-C harus dimiliki oleh seorang pengendara .... a. becak
c. mobil
b. sepeda motor
d. kereta api
17. Berikut adalah contoh alat transportasi darat pada zaman dahulu, kecuali…. a. kereta api
c. gerobak
b. pesawat terbang
d. mobil
18. Kelebihan alat transportasi tidak bermesin adalah .... a. lebih murah
c. tidak mencemari lingkungan
b. lebih cepat
d. tidak memerlukan pemeliharaan
19. Perahu layar, rakit, dan dayung merupakan contoh dari alat tranportasi ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
a. tradisional
c. modern
b. baru
d. terkini
20. Salah satu keunggulan alat transportasi zaman dahulu adalah…. a. biayanya murah
c. jumlah terbatas
b. mudah rusak
d. tidak diminati
Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus II
1. C 2. A 3. A 4. A 5. A 6. B 7. B 8. B 9. C 10. C
11. D 12. B 13. B 14. D 15. A 16. B 17. C 18. C 19. A 20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran 12 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Lampiran 13 Tabel Validasi Soal Siklus I
TABEL VALIDITAS UJI SOAL SIKLUS I Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
5 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0
9 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
11 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
12 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
13 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
14 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
15 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
16 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
17 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
18 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
22 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
23 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
24 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
25 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
Jumlah 7 2 7 9 8 2 15 5 6 21 19 13 7 23 9 4 18 18 18 5 12 9 14 14 8 18 8 10 14 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Lampiran 14 Penghitungan Validasi Soal Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 15 Tabel Validasi Soal Siklus II
TABEL VALIDITAS UJI SOAL SIKLUS II Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
5 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
9 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
11 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
12 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
13 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
14 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
15 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
16 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
17 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
18 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
22 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
23 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
25 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah 8 3 8 10 8 4 16 5 6 21 19 15 10 23 10 8 18 18 20 6 12 10 15 15 8 18 8 10 14 15 14 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran 16 Penghitungan Validasi Soal Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 17 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus I
TABEL DATA UJI REABILITAS SOAL SIKLUS I Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
5 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
9 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
12 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
13 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
14 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
15 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
16 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
18 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
22 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
24 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
25 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
jumlah 1 1 6 8 6 1 11 5 5 18 15 10 6 19 7 4 15 15 16 4 9 7 11 12 6 15 6 7 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 18 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I
PERHITUNGAN RELIABILITAS SIKLUS I
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 32
100.0
0
.0
32
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .835
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 19 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus II
TABEL RELIABILITAS UJI SOAL SIKLUS II Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
5 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1
9 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
11 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
12 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
14 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
15 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
18 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
22 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
23 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
25 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah 5 2 7 9 7 3 12 5 5 19 18 12 9 20 9 7 15 15 16 4 10 9 13 13 6 16 6 9 14 13 14 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Lampiran 20 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II
PERHITUNGAN RELIABILITAS SIKLUS II
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 32
100.0
0
.0
32
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .844
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
Lampiran 21 Tingkat Kesukaran Soal Siklus I TINGKAT KESUKARAN SIKLUS I Surapranata (1995:192) gambaran yang konkret tentang taraf kesukaran suatu item dapat dipergunakan ancar-ancar sebagai berikut: Nilai P Kategori P < 0,3 Sukar 0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang P > 0,7 Mudah Masidjo (1995:189) mengemukakan cara menghitung bilangan indeks kesukaran suatu item dipergunakan rumus: B IK = N Skor Maksimal
IK =
IK =
No item 10 IK =
= 0,6 (sedang)
= 0,5 (sedang)
No item 19 IK =
= 0,6 (sedang)
= 0,7 (sedang)
No item 18 IK =
= 0,2 (sukar)
= 0,2 (sukar)
No item 17 IK =
= 0,4 (sedang)
No item 9 IK =
= 0,6 (sedang)
No item 16 IK =
= 0,8 (mudah)
No item 8 IK =
= 0,4 (sedang)
No item 15 IK =
= 0,5 (sedang)
No item 7 IK =
= 0,2 (sukar)
No item 14 IK =
= 0,8 (mudah)
No item 6 IK =
= 0,8 (mudah)
No item 13 IK =
= 0,8 (mudah)
= 0,5 (sedang)
No item 12 IK =
No item 5 IK =
= 0,2 (sukar)
No item 4
No item 11 IK =
No item 3 IK =
= 0,5 (sedang)
No item 2 IK =
No item 1
= 0,6 (sedang)
No item 20 IK =
= 0,5 (sedang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Lampiran 22 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II TINGKAT KESUKARAN SIKLUS 2 Surapranata (1995:192) gambaran yang konkret tentang taraf kesukaran suatu item dapat dipergunakan ancar-ancar sebagai berikut: Nilai P Kategori P < 0,3 Sukar 0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang P > 0,7 Mudah Masidjo (1995:189) mengemukakan cara menghitung bilangan indeks kesukaran suatu item dipergunakan rumus: B IK = N Skor Maksimal
IK =
IK =
= 0,2 (sukar)
= 0,5 (sedang)
= 0,4 (sedang)
No item 10 IK =
= 0,2 (sukar)
= 0,4 (sedang)
No item 19 IK =
= 0,4 (sedang)
No item 18 IK =
= 0,4 (sedang)
No item 17 IK =
= 0,8 (mudah)
No item 16 IK =
No item 9 IK =
= 0,3 (sukar)
= 0,4 (sedang)
No item 15 IK =
No item 8 IK =
= 0,4 (sedang)
= 0,8 (mudah)
No item 14 IK =
No item 7 IK =
= 0,4 (sedang)
= 0,5 (sedang)
No item 13 IK =
No item 6 IK =
= 0,2 (sukar)
= 0,4 (sedang)
No item 12 IK =
No item 5 IK =
= 0,5 (sedang)
No item 4
No item 11 IK =
No item 3 IK =
= 0,3 (sukar)
No item 2 IK =
No item 1
= 0,4 (sedang)
No item 20 IK =
= 0,8 (mudah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 23 Kuesioner Minat Belajar KUESIONER MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPS Nama
=
Kelas
=
Petunjuk : -
Perhatikan dan cermati setiap pernyataan sebelum memilih jawaban. Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia. Gunakan kejujuranmua dan jangan terpengaruh oleh jawaban teman.
Keterangan jawaban: -
SS S TS STS
= Sangat Setuju = Setuju = Tidak Setuju = Sangat Tidak Setuju
No. 1.
Pernyataan Saya merasa IPS merupakan pelajaran yang menarik dan menantang.
2.
Saya membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi.
3.
Saya memiliki buku sumber belajar IPS lebih dari satu buku.
4.
Saya sering melamun ketika pelajaran IPS berlangsung.
5.
Saya cenderung pasif ketika diskusi kelompok.
6.
Saya memperhatikan penjelasa guru tentang materi IPS.
7.
Saya mengerjakan soal dengan cepat dan sering
Pilihan jawaban SS
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
tidak teliti. 8.
Konsentrasi saya terganggu oleh anak-anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung.
9.
Saya tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku belakang.
10
Saya tidak peduli atas kesulitan pada pelajaran IPS.
11.
Saya belajar IPS jika disuruh orangtua.
12.
Saya bertanya kepada orangtua atau saudara ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di rumah
13.
Saya mengumpulkan tugas IPS tepat waktu
14.
Saya bertanya kepada guru jika tidak mengerti yang dimaksud dalam soal
15.
Saya senang membantu teman yang kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS
16.
Saya senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru.
17.
Saya senang bermain tebak-tebakan mengenai materi IPS bersama teman
18.
Saya merasa kesulitan dalam memahami materi IPS.
19.
Saya merasa pelajaran IPS tidak terlalu penting.
20.
Saya lebih senang membicarakan hal lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung. JUMLAH SKOR TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Lampiran 24 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Lampiran 25 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran 26 Pengamatan Minat Belajar
Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas N o. 1.
2.
Indikator Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Perhatian/kons entrasi dalam belajar IPS
Dekripsi a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
3.
4.
Kemauan mengembangk an kompetensi/pe nguasaan terhadap materi IPS
a. b.
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS
a.
c. d. e.
b. c. d. e.
Nampak Skor 1
senang mengikuti pelajaran IPS senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru senang membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS mengumpulkan tugas IPS tepat waktu belajar IPS walaupun tidak disuruh guru kelas bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak mengerti mengenai materi IPS tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku belakang memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS tidak melamun ketika pelajaran IPS berlangsung tidak suka membicarakan hal lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung antusias ketika mengikuti pelajaran IPS konsentrasi tidak terganggu oleh anak-anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung mengerjakan soal dengan teliti membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari materi IPS bertanya kepada guru mengenai materi IPS yang belum dipahami menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika mengikuti pelajaran IPS mengemukakan pendapat ketika diskusi kelompok bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok
Keterangan: Pengamatan minat dilakukan untuk setiap siswa, dengan cara memberikan skor 1 bila siswa memperlihatkan tingkah laku seperti pada deskriptor rubrik observasi di atas. Sedangkan pemberian tanda 0 bila siswa tidak memperlihatkan tingkah laku seperti pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas.
Tidak nampak Skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 27 Tabel Minat Belajar Kondisi Awal
Tabel Pengamatan Minat Siswa Kondisi Awal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
No. Induk 693 767 779 761 766 801 802 804 805 807 809 810 811 813 814 815 816 818 819 821 822 832 833 835 844 845
Nama Siswa
Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov Jumlah
Perasaan senang terhadap pelajaran IPS 1a 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 13
1b 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 15
1c 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 16
1d 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 14
1e 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 20
Perhatian/konsentrasi dalam belajar 2a 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 19
2b 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 10
2c 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 15
2d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 20
2e 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 10
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13 12 17 11 13
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS 4a 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17
4b 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 12
4c 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 13
4d 4e 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 17 15 Rata-rata
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
13 11 13 9 8 11 9 8 6 10 5 13 11 10 11 11 6 11 7 14 10 13 7 11 13 8 10 15 8 292 10.1
65 55 65 45 40 55 45 40 30 50 25 65 55 50 55 55 30 55 35 70 50 65 35 55 65 40 50 75 40 1460 50.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 28 Tabel Minat Belajar Siklus I
Tabel Pengamatan Minat Siswa Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
No. Induk 693 767 779 761 766 801 802 804 805 807 809 810 811 813 814 815 816 818 819 821 822 832 833 835 844 845
Nama Siswa
Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov Jumlah
Perasaan senang terhadap pelajaran IPS 1a 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17
1b 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 22
1c 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 16
1d 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18
1e 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 19
Perhatian/konsentrasi dalam belajar 2a 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 19
2b 2c 2d 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 11 16 16 Rata-rata
2e 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 11
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13 12 19 13 16
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS 4a 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 20
4b 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 16
4c 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 17
4d 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 17
4e 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 15
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
12 16 14 9 8 11 8 8 14 14 8 12 11 13 12 11 7 13 9 16 11 13 8 10 13 8 10 15 9 323 11.2
60 80 70 45 40 55 40 40 70 70 40 60 55 65 60 55 35 65 45 80 55 65 40 50 65 40 50 75 45 1615 55.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 29 Tabel Minat Belajar Siklus II
Tabel Pengamatan Minat Siswa Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
No. Induk 693 767 779 761 766 801 802 804 805 807 809 810 811 813 814 815 816 818 819 821 822 832 833 835 844 845
Nama Siswa
Her Ibn Rad Ajt Fir Ald Ang Arf Arl Bim Dev Elt Far Lin Bel Jas Jib Lat Mah Mes Muh Uma Ven Ram Reg Frif Yos Git Nov Jumlah
Perasaan senang terhadap pelajaran IPS 1a 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25
1b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 26
1c 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 22
1d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 26
1e 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25
Perhatian/konsentrasi dalam belajar 2a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 27
2b 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26
2c 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23
2d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
2e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 26 22 21 22
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS 4a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25
4b 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26
4c 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26
4d 4e 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 26 Rata-rata
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
18 18 16 15 19 18 18 15 18 19 18 19 16 15 19 17 18 16 13 20 16 18 12 18 18 17 16 17 20 497 17.2
90 90 80 75 95 90 90 75 90 95 90 95 80 75 95 85 90 80 65 100 80 90 60 90 90 85 80 85 100 1615 85.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 30 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 31 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Lampiran 32 Dokumentasi
SIKLUS I
Guru memberikan apersepsi
Guru dan siswa saling bertanya jawab
Berkumpul dalam kelompok asal (diskusi)
Berkumpul dalam kelompok ahli (diskusi)
Berkumpul dalam kelompok asal (diskusi)
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok ahli
Penghargaan untuk tim terbaik
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa berdiskusi dengan kelompok asal
penghargaan untuk tim terbaik
Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
SIKLUS II
Siswa dan guru saling bertanya jawab
Berkumpul dalam kelompok asal
Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli
Guru mendampingi siswa dalam simulasi kelompok
Guru mengatur simulasi kelompok ahli
Siswa kembali ke kelompok asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Diskusi dengan kelompok asal
Perwakilan dari kelompok mempresentasikan
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Perwakilan dari kelompok mempresentasikan
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 31 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
Lampiran 32 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Lampiran 33 Biodata
Nama
: Theresia Startyaningsih
NIM
: 091134007
Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 24 Mei 1991
Riwayat Pendidikan
1997-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2013
Alamat
: Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah
E-mail
:
[email protected]
: Sekolah Dasar Negeri Watusomo I SMP Negeri I Slogohimo SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Universitas Sanata Dharma Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Riwayat Organisasi
:
Prestasi
:
Juara III Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa Bidang Pendidikan Tingkat DIY Tahun 2012