PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE Farida Dwi Lagawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak Kabupaten Bantul tahun ajaran 2013/2014 dan objek penelitian adalah minat dan prestasi belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada setiap akhir siklus dilaksanakan tes siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif berbentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak Kabupaten Bantul. (1) Minat belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I persentase rata-rata minat 68,99% (kualifikasi cukup), dan pada siklus II 81,04% (kualifikasi tinggi). (2) Prestasi belajar matematika siswa mengalami peningkatan, yaitu pada pra tindakan nilai ratarata kelas sebesar 58,11 dengan persentase ketuntasan belajar 30,55% (kualifikasi rendah), pada tes siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 75,28 dengan persentase ketuntasan belajar 66,67% (kualifikasi cukup), dan pada tes siklus II nilai rata-rata kelas 87,08 dengan persentase ketuntasan belajar 91,67% (kualifikasi tinggi). Kata kunci : Pembelajaran kooperatif belajar, prestasi belajar 1.
tipe Rotating Trio Exchange (RTE), minat
rendahnya minat dan prestasi belajar
PENDAHULUAN Dari informasi yang didapatkan
matematika siswa.
peneliti setelah melakukan wawancara
Berdasarkan hasil observasi yang
pada guru matematika kelas VIIIC SMP
dilakukan di kelas VIIIC SMP Negeri 2
Negeri 2 Pandak Kabupaten Bantul,
Pandak
guru menyatakan bahwa pembelajaran
pembelajaran yang dilakukan masih
matematika
masih
berpusat pada guru, sementara siswa
secara konvensional untuk mencapai
cenderung pasif. Guru menyampaikan
tuntutan kurikulum. Sementara itu siswa
materi pelajaran dengan menggunakan
menganggap
adalah
metode ceramah untuk menyampaikan
pelajaran yang sulit, sehingga sebagian
fakta-fakta kepada siswa sementara
siswa
pelajaran
siswa mencatatnya pada buku catatan.
matematika. Hal tersebut menyebabkan
Siswa cenderung menerima apa saja
tidak
yang
dilakukan
matematika
menyukai
Kabupaten
Bantul,
proses
19
Jurnal Derivat Volume 1 No. 1, Juli 2014 Halaman 19-28
yang diberikan dan disampaikan oleh
bahwa prestasi belajar matematika siswa
guru,
kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak
tanpa
mau
mengungkapkan
pendapatnya.
Kabupaten Bantul masih rendah.
Dalam proses pembelajaran, pada saat
guru
menjelaskan
materi
dan
Menurut model
peneliti
pembelajaran
salah yang
satu dapat
memberikan contoh soal hanya sebagian
digunakan untuk meningkatkan minat
siswa yang memperhatikan dengan baik.
dan prestasi matematika adalah dengan
Ada siswa yang mengobrol dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
teman sebangku dan bangku depan atau
Rotating Trio Exchange (RTE). Isjoni
belakangnya, ada siswa yang berkaca
(2012:
untuk membenahi jilbab dan sekedar
pembelajaran
berdandan. Saat diberikan kesempatan
suatu
oleh
siswa
digunakan untuk mewujudkan kegiatan
enggan
belajar mengajar yang berpusat pada
menanyakan yang tidak mereka pahami.
siswa (student oriented), terutama untuk
Ini berarti minat belajar matematika di
mengatasi
kelas VIIIC SMP Negeri 2 Pandak
ditemukan guru dalam mengaktifkan
Kabupaten
rendah.
siswa, yang tidak dapat bekerjasama
Slameto (2010: 180) mengatakan minat
dengan orang lain, siswa yang agresif
adalah suatu rasa lebih suka rasa
dan tidak peduli pada orang lain
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
Silberman (2006: 103-104) langkah-
tanpa ada yang menyuruh.
langkah
guru
cenderung
untuk diam
Bantul
bertanya dan
masih
Kurangnya minat siswa dalam belajar
matematika
tersebut
menyebabkan banyaknya siswa yang
23)
model
menyatakan kooperatif
bahwa
merupakan
pembelajaran
permasalahan
pelaksanaan
yang
yang
pembelajaran
kooperatif tipe Rotating Trio Exchange adalah sebagai berikut: a.
Buatlah
berbagai
macam
belum mencapai Kriteria Ketuntasan
pertanyaan yang membantu peserta
Minimal (KKM) yang ditentukan di
didik memulai diskusi tentang isi
SMP Negeri 2 Pandak Kabupaten
pelajaran.
Bantul yaitu 75. Terlihat dari hasil
pertanyaan-pertanyaan
ulangan harian pada siswa kelas VIIIC
tidak ada jawaban betul dan salah.
SMP Negeri 2 Pandak Kabupaten
b.
Bagilah
Guru
peserta
menggunakan
didik
dengan
dibagi
Bantul, bahwa hanya 30,55% siswa
menjadi kelompok yang masing-
yang
Kriteria
masing beranggota tiga. Aturlah
Ketuntasan Minimal (KKM). Ini berarti
kelompok-kelompok tiga itu di
20
mampu
mencapai
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Farida Dwi Lagawati
ruangan agar masing-masing dari
kelompok trio yang sepenuhnya
kelompok tiga (trio) itu dapat
baru.
dengan jelas melihat sebuah trio
e.
disebelah kanannya dan satu trio de
dengan pertanyaan baru. Naikkan
sebelah kirinya. Seluruh kofigurasi
tingkat
trio
atau
“tingkat
akan
menjadi
sebuah
ancaman”
lingkaran
atau
sebuah
persegi
manakala anda memulai babak
dari
pertanyaan
baru.
Berikan
tiap
trio
pertanyaan
f.
Anda bisa merotasi trio-trio itu
pembuka (pertanyaan yang sama
sebanyak pertanyaan yang anda
untuk masing-masing trio) untuk
miliki dan waktu diskusi yang
dibahas. Pilihlah pertanyaan yang
tersedia. Gunakan selalu prosedur
paling ringan yang telah anda susun
rotasi yang sama. Sebagai contoh,
untuk memulai pertukaran pendapat
pada pertukaran trio sebanyak tiga
kelompok-kelompok trio itu itu.
rotasi, tiap siswa akan bertemu
Anjurkan agar tiap siswa di dalam
dengan enam siswa yang lain
kelompok
mendapat
giliran
menjawab pertanyaan. d.
kesulitan
itu
panjang. c.
Mulailah pertukaran pendapat baru
Setelah
diskusi
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
berjalan
dalam
dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana
waktu yang cukup, perintahkan
peningkatan minat dan prestasi belajar
masing-masing
untuk
setelah digunakan model pembelajaran
memberikan angka 0, 1, atau 2
kooperatif tipe Roating Trio Exchange
kepada
anggotanya.
(RTE) pada siswa SMP kelas VIIIC
Rahkan siswa yang bernommor 1
SMP Negeri 2 Pandak Kabupaten
untuk berpindah ke kelompok trio
Bantul?”.
kelompok
tiap-tiap
satu searah jarum jam. Perintahkan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
siswa yang bernomor 0 (nol) untuk
penelitian
tetap di tempat duduknya karena ia
meningkatkan minat dan prestasi belajar
adalah anggota tetap dari kelomok
matematika siswa kelas VIIIC SMP
trio
mereka
Negeri 2 Pandak dengan menggunakan
mengangkat tangan tinggi-tinggi
model pembelajaran kooperatif tipe
sehingga
Rotating Trio Exchange (RTE).
mereka.
Suruh
siswa
yang
telah
berpindah bias menemukan mereka. Hasilnya
adalah
komposisi
ini
adalah
untuk
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: (i) bagi guru
21
Jurnal Derivat Volume 1 No. 1, Juli 2014 Halaman 19-28
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
Tahap-tahap
dalam
model
menentukan model pembelajaran yang
penelitian ini meliputi: Perencanaan
akan digunakan dalam pembelajaran
(Planning),
matematika
(Acting),
pengamatan
refleksi
(Reflecting),
ketrampilan
dan guru
meningkatkan dalam
mengajar
pelaksanaan
tindakan (Observing), perbaikan
dengan model pembelajaran baru. (ii)
perencanaan(Revised
bagi siswa dapat meningkatkan minat
pelaksanaan
tindakan
(Acting),
dan
pada
pengamatan
(Observing),
refleksi
dan
(Reflecting).
prestasi
belajar
pembelajaran
siswa
matematika
meningkatkan interaksi dan komunikasi siswa.
(iii)
masukan
bagi
dalam
sekolah
Instrumen antara
lain:
yang
digunakan
lembar
observasi
peningkatan
keterlaksanaan, angket, dan tes prestasi.
kualitas pembelajaran di sekolah. (iv)
Teknik pengumpulan data menggunakan
bagi peneliti sebagai bahan pengetahuan
observasi, angket, catatan lapangan, tes
tentang
prestasi,
model
bagaiman
upaya
sebagai
planning),
pembelajaran
pelaksanaan
serta
dan
dokumentasi.Teknik
model
analisis data dalam penelitian ini adalah
pembelajaran Rotating Trio Exchange
dengan menelaah seluruh data yang
(RTE) sehingga bisa diterapkan dalam
tersedia, baik data kualitatif maupun
kelas ketika peneliti mengajar kelak.
data kuantitatif dari berbagai sumber yaitu
2.
dari
hasil
observasi,
angket,
catatan lapangan, tes prestasi, dan
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian
dokumentasi.
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif yaitu
3.
peneliti
3.1 Hasil Penelitian
bekerjasama
dengan
guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
matematika kelas VIIIC SMP N 2
Pelaksanaan
penelitian
untuk
Pandak. Subjek dalam penelitian ini
meningkatkan minat dan prestasi belajar
adalah siswa kelas VIIIC SMP N 2
matematika siswa kelas VIIIC SMP N 2
Pandak. Objek penelitian ini adalah
Pandak
pelaksanaan pembelajaran matematika
pembelajaran kooperatif tipe Rotating
dengan
model
Trio Exchange (RTE) dilaksanakan pada
pembelajaran kooperatif tipe Rotating
tanggal 17 April sampai dengan 2 Mei
Trio Exchange (RTE) untuk peningkatan
2014 dilakukan dalam dua siklus.
menggunakan
minat dan prestasi belajar siswa.
22
menggunakan
model
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Farida Dwi Lagawati
Siklus I dan II terdiri dari enam
Tabel 1. Peningkatan minat siswa kelas VIIIC SMP N 2 Pandak
pertemuan, empat pertemuan digunakan
Minat (%)
untuk penyampaian materi, dan dua
Siswa
Siklus I
Siklus II
pertemuan berikutnya tes prestasi. Pada
AHOS
81.25
92.5
saat
ASA
68.75
83.75
AI
71.25
83.75
AS AR AS
72.5 57.5 71.25
85 77.5 82.5
AWS
85
90
AR
61.25
77.75
AR
73.75
92.5
DAK
73.75
82.5
DTI
62.5
77.5
DW
75
93,75
DW
77.5
91.25
FS
71.25
77.5
GC
71.25
82.5
HA
72.5
81.25
IK
60
77.5
INA
56.25
75
IM
71.25
77.5
MAC
78.75
87.5
MAR
73.75
81.25
MAN
75
82.5
NPEPA NK NA
61.25 71.25 73.75
77.5 81.25 82.5
NBS
70
81.25
PAN
71.25
81.25
PM
57.5
73.75
RC
58.75
75
RDP RW TS
68.75 65 77.5
75 77.5 81.25
TMJ
70
80
WDJ
60
73.75
W
57.5
72.5
YDP
60
71.25
penyampaian
kelompok
materi
mengerjakan
LKS
setiap yang
diberikan guru. Adapun
peningkatan
minat
siswa dapat dilihat pada Tabel 1.
Adapun
perbandingan
nilai
prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 2.
23
Jurnal Derivat Volume 1 No. 1, Juli 2014 Halaman 19-28
Tabel 2. Perbandingan Nilai Matematika Para Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Pra Tindakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama AHOS ASA AI AS AR AS AWS AR AR DAK DTI DW DW FS GC HA IK INA IM MAC MAR MAN NPEP NK NA NBS PAN PM RC RDP RW TS TMJ WDJ W YDP
x
Prestasi
Ketuntasan*
Prestasi
Ketuntasan*
89 75 75 75 39 52 87 48 76 54 47 75 75 46 48 59 54 51 51 75 43 42 47 61 49 42 68 45 48 49 75 78 50 73 35 36 58,11
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas Belum Belum Belum Belum Belum Belum Tuntas Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Tuntas Tuntas Belum Belum Belum Belum
95 80 80 85 65 80 100 75 80 75 65 80 85 65 75 70 75 65 70 80 70 75 70 75 75 70 75 75 65 80 80 90 70 75 60 55 75,28
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Belum
Ketuntasan
30,55%
tentang
proses
pembelajaran koperatif tipe Rotating
24
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum
91,67%
Trio Exchange (RTE) pada siswa kelas
Berdasarkan hasil penelitian kelas
Siklus II Prestasi Ketuntasan* 100 85 90 90 70 95 100 80 100 95 80 95 90 85 90 90 85 85 95 100 85 85 80 85 90 80 90 90 85 90 85 90 80 80 70 70 87,08
66,67%
3.2 Pembahasan
tindakan
Siklus I
VIIIC SMP Negeri 2 Pandak Kabupaten Bantul,
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Farida Dwi Lagawati
dalam pembelajaran matematika sudah
bersama-sama
mengalami peningkatan. Pelaksanaan
diskusi yang telah dilakukan.
menyimpulkan
hasil
penelitian secara keseluruhan berjalan
Pelaksanaan
dengan baik. Dengan membandingkan
siklus I dengan menggunakan
data-data yang telah diperoleh selama
pembelajaran kooperatif tipe Rotating
penelitian yang berlangsung selama 2
Trio Exchange (RTE) masih memiliki
siklus. Dapat dikatakan bahwa proses
kekurangan yang perlu diperbaiki antara
pembelajaran telah mencapai tujuan
lain:
yang diinginkan.
1. Kegiatan diskusi kelompok belum
kegiatan
pada model
Selama proses pembelajaran
berjalan secara optimal. Hal tersebut
siswa dibagi dalam 12 kelompok dalam
terlihat dari hanya sebagian siswa
setiap kelompok beranggotakan 3 orang
yang benar-benar mengerjakan LKS,
siswa berkemampuan tinggi (nomor 0),
terdapat siswa yang masih ngobrol,
berkemampuan sedang (nomor 1) dan
ribut
berkemampuan rendah (nomor 2). Guru
memperhatikan instruksi guru, siswa
memberikan LKS kegiatan 1 untuk
masih melakukan kegiatan-kegiatan
didiskusikan masing-masing kelompok.
diluar pembelajaran.
sendiri,
dan
tidak
Setelah siswa menyelesaikan LKS
2. Guru masih berperan sepenuhnya
kegiatan 1, guru meminta beberapa
dalam pembelajaran dan guru juga
kelompok untuk mempresentasikan hasil
belum
diskusinya di depan kelas. Setelah waktu
siswa dalam proses jalannya diskusi.
selesai, maka guru akan mengatakan ”waktunya rotasi’ maka pada saat rotasi
sepenuhnya
membimbing
3. Pada saat presentasi rasa percaya diri siswa belum terlihat.
siswa bernomor 1 berpindah searah
4. Kurangnya interaksi antara siswa dan
dengan jarum jam, siswa bernomor 2
guru selama proses pembelajaran
berpindah berlawanan arah jarum jam,
berlangsung.
sedangkan siswa bernomor 0 untuk tetap
Pelaksanaan tindakan pada siklus I
berada ditempatnya. Guru memberikan
masih memiliki beberapa kekurangan
LKS kegiatan 2 untuk didiskusikan oleh
sehingga perlu dilaksanakan tindakan
trio baru yang terbentuk. Setelah siswa
perbaikan pada siklus II. Pada siklus II
menyelesaikan LKS kegiatan 2, guru
kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
meminta
untuk
Rotating Trio Exchange (RTE) sudah
mempresentasikan hasil diskusinya di
mengalami perbaikan sesuai dengan
depan kelas, kemudian guru dan siswa
yang diharapkan antara lain:
beberapa
kelompok
25
Jurnal Derivat Volume 1 No. 1, Juli 2014 Halaman 19-28
berjalan
rata tes prestasi belajar sebesar 58,11
dengan optimal, hal itu dapat dilihat
pada siklus I rata-rata tes prestasi belajar
dari siswa yang sudah terlibat aktif
meningkat menjadi 75,28 pada siklus II
dalam diskusi kelompok, siswa sudah
rata-rata tes prestasi belajar meningkat
mampu bekerjasama dengan anggota
menjadi
87,08
sehingga
kelompoknya.
prestasi
belajar
siswa
1. Kegiatan
diskusi
sudah
2. Interaksi antara siswa dan guru sudah
peningkatan
sebesar
rata-rata mengalami
28,97
dan
ada, hal ini dapat dilihat dari siswa
ketuntasan kelas pra tindakan sebesar
yang sudah aktif bertanya baik
30,55% pada siklus I ketuntasan kelas
dengan teman satu kelompok, guru
meningkat menjadi 66,67% pada siklus
dan peneliti.
II ketuntasan kelas meningkat menjadi
3. Guru
sudah
sepenuhnya
91,67%,
sehingga
ketuntasan
membimbing siswa dalam proses
mengalami
jalannya diskusi.
61,12%%. Masih ada 3 siswa yang nilai
Berdasarkan hasil analisis angket minat
belajar
siswa
mengalami
peningkatan
kelas sebesar
prestasi belajarnya belum mencapai KKM setelah siklus II.
peningkatan. Pada siklus I rata-rata
peningkatan rata-rata tes prestasi kelas
minat belajar siswa sebesar 68,99% dan
dapat dilihat pada grafik pada Gambar 2
pada siklus II minat belajar siswa
berikut ini:
meningkat menjadi 81,04%. Adapun peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik pada Gambar 1
100 MINAT BELAJA R(%)
80
75,28 58,11
PRESTASI 60 BELAJAR (NILAI 40 RATA- 20 RATA)
berikut.
80
87,08
100
81,04
0 PRATINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II
68,99
60
Gambar 2. Grafik Peningkatan rata-rata Tes Prestasi
40 20
Sedangkan
0 Siklus I
Siklus II
Gambar 1. Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa
Pada akhir tiap siklus diadakan tes prestasi, pada skor pra tindakan rata-
26
peningkatan
ketuntasan dapat dilihat pada grafik pada Gambar 3 berikut.
Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Farida Dwi Lagawati
kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) : 1. Setelah
menggunakan
pembelajaran
model
kooperatif
tipe
Rotating Trio Exchange (RTE) minat belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase
Gambar 3. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa
4.
rata-rata minat belajar siswa sebesar
KESIMPULAN
68,99% (kualifikasi cukup) dan pada
Kesimpulan
siklus II sebesar 81,04% (kualifikasi
4.1
Berdasarkan hasil penelitian dan
tinggi).
pembahasan dari penelitian tindakan
2. Setelah
kelas,
diperoleh
proses
kesimpulan
pembelajaran
bahwa
matematika
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Rotating
Exchange
(RTE)
Trio
pembelajaran
prestasi belajar siswa meningkat pada
kooperatif tipe Rotating Trio Exchange
setiap siklusnya. Pada pra tindakan
(RTE) dapat meningkatkan minat dan
nilai rata-rata kelas sebesar 58,11
prestasi belajar dalam pembelajaran
dengan persentase ketuntasan belajar
matematika. Proses pembelajaran yang
30,55% (kualifikasi rendah), pada tes
diterapkan
adalah
siklus I nilai rata-rata kelas sebesar
dengan menerapkan langkah-langkah
75,28 dengan persentase ketuntasan
model pembelajaran kooperatif tipe
belajar 66,67% (kualifikasi cukup),
Rotating Trio Exchange (RTE) dalam
dan pada tes siklus II nilai rata-rata
pembelajaran.
kelas
menggunakan
model
dalam
penelitian
Penggunaan
model
87,08
dengan
persentase
belajar
91,67%
pembelajaran kooperatif tipe Rotating
ketuntasan
Trio
(kualifikasi tinggi).
Exchange
(RTE)
dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar dalam
pembelajaran
matematika
khususnya pada materi luas permukaan
4.2
Saran Berdasarkan
kesimpulan
yang
dan volume kubus serta balok. Berikut
diperoleh maka dapat diberikan saran
adalah peningkatan minat dan prestasi
sebagai berikut:
belajar
1. Guru
menggunakan
matematika model
setelah pembelajaran
hendaknya
menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Rotating
Trio
Exchange
(RTE)
27
Jurnal Derivat Volume 1 No. 1, Juli 2014 Halaman 19-28
sebagai
alternatif
dalam
pembelajaran. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) ini, dapat dijadikan salah satu alternatif variasi
dalam
pembelajaran
memilih karean
model dapat
menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan sebagai salah satu upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar terutama dalam pembelajaran matematika. 3. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti
tentang
pembelajaran
matematika
dengan
pembelajaran
kooperatif
model tipe
Rotating Trio Exchange (RTE) pada pokok bahasan lain. 5.
REFERENSI
Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Melvin L Silberman. 2006. Active Learning. Bandung: Nusamedia Slameto.2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik Jakarta: Rineka Cipta.
28