UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR
Dian Safitri Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 1 Minggir melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 1 Minggir tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data adalah observasi, angket, wawancara, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dilaksanakan dengan langkah penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama dan menjawab terlaksana dengan tingkat keterlaksanaan pembelajaran 76,39% (kualifikasi tinggi) pada siklus I dan 89,82% (kualifikasi tinggi) pada siklus II sehinggga motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan persentase rata-rata motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika yaitu sebelum tindakan 50,00% (kualifikasi kurang), pada siklus I 68,67% (kualifikasi cukup) dan pada siklus II 80,08% (kualifikasi tinggi). Tes prestasi belajar matematika siswa meningkat, pada tes pra tindakan rata-rata kelas 36,89 dengan persentase ketuntasan belajar 0% (kualifikasi rendah), pada tes siklus I rata-rata kelas 69,38 dengan persentase ketuntasan 43,75% (kualifikasi rendah) dan pada tes siklus II nilai rata-rata kelas 80,86 dengan persentase ketuntasan 81,25% (kualifikasi tinggi). Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), motivasi belajar siswa, prestasi belajar matematika
pendapat maupun bertanya ketika ada
1. PENDAHULUAN Berdasarkan
observasi
persoalan yang kurang jelas dalam
yang dilakukan di kelas VIIIC SMP
pembelajaran, terlihat siswa yang
Muhammadiyah 1 Minggir, sebagian
berani bertanya hanya siswa yang aktif
besar siswa masih kurang termotivasi
di kelas tersebut.
dalam
hasil
mengikuti
pembelajaran
Hasil wawancara dengan guru,
matematika. Hal tersebut ditunjukkan
prestasi belajar matematika siswa
dengan hasil analisis angket motivasi
kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 1
belajar siswa yang peneliti lakukan
Minggir
sebelum penelitian, hanya sebesar
diantara siswa yang mendapatkan nilai
40,62% siswa yang termotivasi dalam
UTS semester ganjil dibawah Kriteria
mengikuti pembelajaran matematika
Ketuntasan
dan untuk rata-rata motivasi belajar
sekolah, yaitu 70. Rata-rata nilai UTS
siswa dalam satu kelas sebesar 50,00%
semester ganjil adalah 36,89 dengan
atau dalam kualifikasi kurang.
persentase ketuntasan sebesar 0%. Hal
Siswa kurang antusias dalam
masih
rendah.
Minimal
memiliki
motivasi
Hal
sehingga
berdampak
terlihat
pembelajaran dimulai,
pada
matematika
siswa
tidak
saat akan
langsung
(KKM)
di
tersebut dikarenakan siswa kurang
mengikuti pembelajaran matematika. tersebut
Banyak
rendahnya
prestasi
untuk
belajar
pula
pada
belajar
yang
diperoleh siswa.
mempersiapkan diri untuk mengikuti
Permasalahan-permasalahan
pelajaran akan tetapi masih terlihat
yang ada di kelas VIIIC SMP
siswa yang sibuk dengan aktivitasnya
Muhammadiyah 1 Minggir, yaitu
sendiri, seperti mengobrol dengan
berkaitan dengan kurangnya motivasi
teman mendiskusikan hal-hal di luar
dan prestasi belajar matematika siswa,
materi pelajaran matematika. Siswa
maka
kurang mandiri dalam mengerjakan
mencoba
soal latihan maupun tugas yang
pembelajaran yang dapat membuat
diberikan oleh guru, hal tersebut
siswa lebih tertarik untuk belajar
terlihat ketika guru memberikan soal
matematika.
latihan
model yang digunakan tersebut
menunggu
sebagian
siswa
siswa lain atau
hanya guru
mengerjakan soal tersebut. Siswa kurang berani dalam menyampaikan
peneliti
peneliti
memandang
menerapkan
Sehingga,
berharap
perlu model
dengan
dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar matematika siswa. Model
meningkatkan motivasi dan prestasi
pembelajaran
belajar matematika siswa, maka dapat
Numbered
Heads
Together (NHT) merupakan salah satu
dijadikan
model pembelajaran kooperatif. Model
pembelajaran matematika di SMP. 2)
pembelajaran
Heads
Manfaat praktis: a) Bagi Sekolah, dapat
penomoran
memberikan sumbangan dalam upaya
berpikir bersama merupakan model
meningkatkan kualitas pembelajaran
pembelajaran
di
Together
Numbered
(NHT)
dirancang
atau
kooperatif untuk
yang
memberikan
alternatif
sekolah.
b)
dalam
Bagi
guru,
meningkatkan kualitas guru dalam
kesempatan kepada siswa untuk saling
merencanakan
kegiatan
berbagi ide dan mempertimbangkan
mengajar
jawaban yang paling tepat.
menerapkan model pembelajaran yang
dengan
belajar
memilih
serta
Oleh karena itu, peneliti akan
tepat untuk keberhasilan kegiatan
melakukan penelitian tindakan kelas
belajar mengajar. c) Bagi siswa,
yang berjudul “Upaya Meningkatkan
menambah pengalaman belajar siswa
Motivasi
Belajar
serta
Model
prestasi belajar siswa. d) Bagi peneliti,
dan
Prestasi
Matematika
Melalui
Pembelajaran
Kooperatif
tipe
meningkatkan
menambah
motivasi
pengetahuan
dan
dan
Numbered Heads Together (NHT)
pengalaman dalam hal pelaksanaan
Siswa
pembelajaran
Kelas
VIIIC
SMP
Muhammadiyah 1 Minggir.” Tujuan penelitian ini adalah
matematika
dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar metematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe
2. LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Matematika Pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) pada materi kubus dan balok siswa kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 1 Minggir. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1)
Manfaat teoritis: Diharapkan dapat memperkaya temuan dalam bidang pendidikan. Apabila penelitian ini menunjukkan hasil yang baik dalam
menurut
Robert M. Gagne, dalam Benny A. Pribadi (2009: 9) mengartikan “A set
of
events
embedded
in
purposeful activities that facilitate learning”. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses.
Menurut Ali Hamzah (2014: 259)
pembelajaran
sesuai
dengan
kemampuannya.
matematika
Dalam
membangun
matematika yang digunakan di
pemahaman peserta didik tentang
dalam pembelajaran matematika
fakta, konsep, prinsip, dan skill
adalah mengajarkan prinsip dan
sesuai
skill.
merupakan
proses
dengan
kemampuannya,
penelitian
ini
objek
guru atau dosen menyampaikan materi,
peserta
potensinya
didik
dengan
masing-masing
mengkontruksi
B. Tujuan Pembelajaran Matematika di SMP
pengertiannya
Dalam Permendiknas No 22
tentang fakta, konsep, prinsip, dan
dan 23 Tahun 2006 disebutkan
skill, serta problem solving. Ahmad
bahwa pembelajaran matematika di
Susanto
sekolah
(2013:
186-187)
mempunyai
berbagai
menyatakan bahwa pembelajaran
tujuan. Mata pelajaran matematika
matematika adalah suatu proses
untuk SMP/Mts bertujuan agar
belajar mengajar yang dibangun
peserta didik memiliki kemampuan
oleh guru untuk mengembangkan
sebagai berikut. a) Memahami
kreativitas berpikir siswa yang
konsep matematika, menjalankan
dapat meningkatkan kemampuan
keterkaitan
berpikir
mengaplikasikan
siswa,
serta
meningkatkan
dapat
kemampuan
efisien,
sebagai
upaya
pemecahan
penguasa
yang
baik
terhadap
materi matematika.
konsep
dan atau
algoritma secara luwes, akurat,
mengkonstruksi pengetahuan baru meningkatkan
antarkonsep
dan
tepat,
dalam
masalah.
b)
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Dari beberapa pemaparan di
matematika
dalam
membuat
atas, peneliti akan menitikberatkan
generalisasi, menyusun bukti, atau
definisi pembelajaran matematika
menjelaskan
menurut Ali Hamzah (2014: 259)
pernyataan
yang
Memecahkan
menyatakan
pembelajaran merupakan
proses
bahwa
gagasan matematika. masalah
dan c) yang
matematika
meliputi kemampuan memahami
membangun
masalah,
merancang
model
pemahaman peserta didik tentang
matematika, menyelesaikan model
fakta, konsep, prinsip, dan skill
dan
menafsirkan
solusi
yang
diperoleh.
d)
Mengomukasikan
belajar,
sehingga
tujuan
yang
gagasan dengan simbol, tabel,
dikehendaki oleh subjek belajar itu
diagram, atau media lain untuk
dapat
memperjelas
keadaan
atau
pendapat dan pengertian tentang
masalah.
Memiliki
sikap
motivasi di atas, peneliti akan
menghargai kegunaan matematika
menitikberatkan pada pendapat ahli
dalam kehidupan, yaitu memiliki
mengenai motivasi yang diartikan
rasa ingin tahu, perhatian, dan
sebagai
minat
penggerak di dalam diri siswa yang
e)
dalam
mempelajari
tercapai.”
Berdasarkan
keseluruhan
kegiatan
daya
matematika, serta sikap ulet dan
menimbulkan
percaya diri dalam pemecahan
yang menjamin kelangsungan dari
masalah.
kegiatan
belajar
dan
belajar,
yang
memberikan arah pada kegiatan C. Motivasi Belajar
belajar,
“Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
yang
menyebabkan
sehingga
tujuan
yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011: 75) dengan menggunakan kedelapan indikator yang ada.
individu tersebut bertindak atau berbuat” (Hamzah B. Uno, 2013: 3). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI),
D. Prestasi Belajar Dalam penelitian ini yang
motivasi
dimaksud dengan hasil belajar
merupakan dorongan yang timbul
adalah hasil belajar dalam domain
pada diri seseorang secara sadar
kognitif
atau tidak sadar untuk melakukan
diartikan sebagai prestasi belajar.
suatu
Prestasi belajar dalam hal ini
tindakan
dengan
tujuan
saja, atau yang sering
tertentu. Menurut Sardiman (2011:
berkenaan
75) “motivasi dapat dikatakan
pengetahuan (kognitif). Menurut
sebagai
daya
Kamus Besar Bahasa Indonesia
penggerak di dalam diri siswa yang
(KBBI), prestasi adalah hasil yang
menimbulkan
telah dicapai (dari yang telah
keseluruhan
kegiatan
belajar,
dengan
yang menjamin kelangsungan dari
dilakukan,
kegiatan
yang
Menurut Syaiful Bahri Djamarah
memberikan arah pada kegiatan
(2012: 21), “prestasi belajar adalah
belajar
dan
dikerjakan,
aspek
dsb).
hasil dari suatu kegiatan yang telah
alternatif terhadap struktur kelas
dikerjakan,
tradisional.
diciptakan,
yang
Numbered
menyenangkan hati yang diperoleh
Together
dengan jalan kekuatan kerja, baik
dikembangkan oleh Spenser Kagen
secara
maupun
(1993) untuk melibatkan lebih
kelompok dalam bidang kegiatan
banyak siswa dalam menelaah
tertentu.”
materi yang tercakup dalam suatu
individual
(NHT)
Heads
pelajaran E. Pembelajaran Kooperatif Menurut
Rusman
(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
dan
kali
mengecek
pemahaman mereka terhadap isi (2013:
202-203) pembelajaran kooperatif
bersifat
pertama
Dalam
pembelajaran ini akan tercipta
pelajaran tersebut. Siswa dibagi dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5 (Trianto, 2013: 82). Adapun sintaks dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah
sebagai
penomoran, pertanyaan,
berikut: mengajukan
berpikir
bersama,
menjawab.
sebuah interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan
3. METODE PENELITIAN
siswa, siswa dengan siswa, dan
Jenis penelitian yang dilakukan
siswa dengan guru (multi way
pada penelitian ini adalah Penelitian
traffic comunication).
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara
F. Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Numbered Heads Together
partisipatif dan kolaboratif.
Partisipasif
yaitu
sejak awal sampai dengan hasil penelitian
yang
bersama adalah merupakan jenis
Penelitian
ini
pembelajaran
semester
genap
yang
terlibat
langsung didalam proses penelitian
(NHT) atau penomoran berpikir
kooperatif
peneliti
berupa
laporan.
dilaksanakan tahun
pada
pelajaran
dirancang untuk memengaruhi pola
2014/2015 yaitu bulan Januari-Juni
interaksi
2015 di SMP Muhammadiyah 1
siswa
dan
sebagai
Minggir kelas VIIIC. Subjek dalam
2 x 40 menit dengan rincian 1 x 40
penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC
menit untuk kegiatan pembelajaran dan
tahun ajaran 2014/2015, yang terdiri
1 x 40 menit untuk tes siklus.
dari 32 siswa. Objek penelitian ini
Pada siklus I diperoleh hasil
adalah penerapan model pembelajaran
observasi keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif
matematika
tipe
Numbered
Heads
dengan
menggunakan
Together (NHT) pada materi bangun
model pembelajaran kooperatif tipe
ruang sisi datar (kubus dan balok).
Numbered
Penelitian
ini
mencapai 76,39 (kualifikasi tinggi). Dari
menggunakan empat tahapan yaitu
hasil rata-rata skor angket motivasi
perencanaan,
pelaksanaan,
belajar siswa pada siklus I mencapai
pengamatan, dan refleksi. Teknik
68,67% (kualifikasi cukup). Dari hasil
pengumpulan data meliputi observasi,
observasi motivasi belajar siswa pada
angket, wawancara, tes, dokumentasi
siklus I mencapai 69,84% (kualifikasi
dan catatan lapangan. Teknik analisis
cukup). Nilai tes prestasi belajar siswa
data yang digunakan dalam penelitian
pada siklus I mengalami peningkatan.
ini adalah dengan menelaah seluruh
Nilai rata-rata tes prestasi siklus I
data yang tersedia dari berbagai
sebesar
sumber yaitu dari lembar observasi
ketuntasan 43,75% (kualifikasi kurang),
keterlaksanaan
pembelajaran,
sedangkan sebelumnya nilai rata-rata tes
wawancara,
motivasi,
tes
pada pra penelitian mencapai 36,89 dan
prestasi belajar, dokumentasi dan
ketuntasan belajar siswa 0% (kualifikasi
catatan lapangan.
rendah).
tindakan
angket
kelas
Heads
69,38
Pelaksanaan
penelitian
dengan
(NHT)
persentase
Karena hasil pembelajaran
menggunakan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Together
model
kooperatif tipe
pembelajaran
Numbered Heads
ini
Together (NHT) pada siklus I belum
dilaksanakan tanggal 27 April 2015
mencapai indikator keberhasilan yang
sampai dengan 26 Mei 2015 yang
diharapkan, maka penelitian dilanjutkan
dilakukan dalam dua siklus. Setiap
pada siklus II.
siklus terdiri dari tiga pertemuan.
Hasil penelitian tindakan kelas
Pertemuan pertama dan kedua dengan
yang telah dilakukan pada siklus II
alokasi waktu 2 x 40 menit untuk
menunjukan bahwa: (1) rata-rata skor
kegiatan
angket
pembelajaran,
sedangkan
pertemuan ketiga dengan alokasi waktu
motivasi
belajar
siswa
mencapai 80,08% (kualifikasi tinggi);
(2) lembar observasi motivasi belajar Ketuntasan Belajar Siswa
siswa mencapai 78,79% (kualifikasi
100%
tinggi); (3) prestasi belajar siswa rata-rata
80,86
dengan
ketuntasan 81,25% (kualifikasi tinggi). Hasil
tersebut
sudah
mencapai
keberhasilan
sehingga
Persentase (%)
mencapai
81,25% 80% 60%
43,75%
40% 20%
indikator
0% 0%
penelitian tidak dilanjutkan pada siklus III.
Peningkatan
motivasi
Pra Siklus
5. KESIMPULAN Berdasarkan
berikut. secara 80,08% 68,67%
80,00% 60,00%
hasil
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
Motivasi Belajar Siswa 100,00%
Siklus II
belajar
siswa dapat dilihat pada grafik berikut
Persentase (%)
Siklus I
50,00%
kolaboratif
antara
peneliti
dengan guru matematika kelas VIIIC SMP
Muhammadiyah
1
Minggir
40,00%
dengan
20,00% 0,00% Pra Siklus Siklus I
Siklus II
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi
Peningkatan
rata-rata
tes
kubus dan balok, dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam satu kelas
motivasi dan prestasi belajar siswa.
dapat dilihat pada grafik berikut.
Pada proses pembelajaran matematika
Peningkatan Rata-rata Tes Prestasi Belajar Siswa 100
Rata-rata Kelas
80,86 80
69,38
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terbukti bahwa siswa lebih antusias dalam mengikuti
60 40
dengan
pembelajaran dan lebih berani dalam
36,89
mengemukakan pendapat, siswa dapat 20
mengkaitkan materi yang diajarkan
0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
dengan
masalah-masalah
dalam
kehidupan nyata serta mendorong siswa Sedangkan
untuk
ketuntasan
membuat hubungan pengetahuan siswa
belajar matematika siswa dapat dilihat
dengan penerapan terhadap LKS yang
pada grafik berikut.
diberikan.
Penggunaan
model
dengan PTK. Yogyakarta: Laksda Adisucipto.
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa
Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 1 Minggir.
Nilai
tindakan
sebesar
rata-rata
sebelum
36,89
dengan
ketuntasan awal sebesar 0% (kualifikasi rendah) meningkat menjadi nilai ratarata 69,38 dengan ketuntasan kelas sebesar 43,75% (kualifikasi kurang) pada siklus I dan meningkat menjadi
Ahmad
Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Ali Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
80,86 dengan ketuntasan kelas sebesar 81,25% (kualifikasi tinggi) pada siklus II. Persentase motivasi belajar siswa sebelum tindakan sebesar 50,00% (kualifikasi kurang) menjadi 68,67% (kualifikasi cukup) pada siklus I dan meningkat menjadi 80,08% (kualifikasi tinggi) pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
rata-rata
peningkatan
prestasi
belajar
matematika siswa sebesar 43,97 dan ketuntasan belajar matematika siswa mengalami
peningkatan
sebesar
Arikunto. S, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Benny A. Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
81,25% sedangkan untuk motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 30,08%. 6. REFERENSI
Abdul
Aziz Saefudin. Meningkatkan Profesionalisme
2012. Guru
Hamzah B.Uno. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2013. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Referensi. MM. Endang Susetyawati dan Sumaryanta. 2005. Teknologi Pembelajaran Matematika. Universitas PGRI Yogyakarta. Miftahul Huda. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sardiman. 2011. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sumaryanta. 2010. Kajian Kurikulum Pendidikan Matematika. Universitas PGRI Yogyakarta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif: Konsep, Landasa, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Usiana Ria Wigati. 2015. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Purwosari. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta. Wina Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.