PENGARUH PERSEPSI KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP ETOS KERJA GURU DAN KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan)
TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MELY ROSA NILA NIM 11108078 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. (0298) 323706 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id. E-mail
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp.
:
Hal
: Naskah Skripsi
20 Juli 2012
Saudari Mely Rosa Nila Kepada Yth : Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum, Wr. Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: Mely Rosa Nila
NIM
: 111 08 078
Jurusan
: Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH
PERSEPSI
KUALITAS
KEPEMIMPINAN
KEPALA MADRASAH TERHADAP ETOS KERJA GURU DAN KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan) TAHUN 2012 Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing
Dr. M. Zulfa, M. Ag NIP. 19520430 197703 1 001
SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP ETOS KERJA GURU DAN KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR (Studi Pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan) TAHUN 2012
DISUSUN OLEH: MELY ROSA NILA NIM : 111 08 078
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 11 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
____________________
Sekretaris Penguji : Illyya Muhsin, S.HI., M.Si
____________________
Penguji I
: Drs. A. Bahruddin, M.Ag
____________________
Penguji II
: Achmad Maemun, M.Ag
____________________
Penguji III
: Dr. M. Zulfa, M.Ag
____________________
Salatiga, September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: MELY ROSA NILA
NIM
: 111 08 078
Judul Skripsi
: PENGARUH PERSEPSI KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP ETOS KERJA GURU DAN KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR (Studi pada MTsN dan MA Al-Islam Kecamatan Susukan Tahun 2012)
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis didalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Salatiga, 20 Juli 2012 Yang Menyatakan
Mely Rosa Nila
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
USAHA = hasil
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Ayah bunda tercinta yang selalu memberi kasih sayang dan doanya. 2. Kakak dan adik-adikku tercinta: Danang Kusuma Aji, Mia Fara Dila, Kurnia Dewi yang selalu memberi support bagi penulis. 3. Seseorang yang selalu dihati, semoga pengorbananmu tidak sia-sia dan I MISS YOU 4. Keluarga besar MI Karang Asem yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan Skripsi. 5. Teman-teman di Kozt HFC.
ABSTRAK Rosa Nila, Mely. Pengaruh Persepsi Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Etos Kerja Guru dan Kenyamanan Guru Dalam Mengajar (Studi pada MTsN dan MA Al-Islam Kecamatan Susukan Tahun 2012)”. STAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. M. Zulfa Mahasin, M.Ag Kata Kunci : Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah, Etos Kerja Guru, dan Kenyamanan Guru dalam Mengajar Peran kualitas kepemimpinan kepala madrasah menjadi urgen dalam mengembangkan etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. Hal itu tentunya perlu untuk dibuktikan melalui sebuah penelitian yang lebih mendalam. Maka dari itu dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian tentang ada dan tidaknya pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar (Studi pada MTsN dan MA Al-Islam Kecamatan Susukan) Tahun 2012. Untuk mengetahui jawaban dari penelitian tersebut penulis mengambil sumber data dari populasi guru di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan yang berjumlah 100 dan dari jumlah tersebut diambil Sampel Sebanyak 59 guru. Metode yang digunakan adalah jenis korelasi kuantitatif yakni Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah (Sebagai X), Etos Kerja Guru (Sebagai Y1) dan Kenyamanan Guru dalam Mengajar (Sebagai Y2). Dalam pengambilan sampel dan data yang diambil dengan menggunakan angket dan rating scale. Setelah data terkumpul, maka kemudian dilakukan analisis pengolahan data yang bersifat statistic dengan teknik analisa Product moment melalui tiga tahapan yaitu : analisis pendahuluan, analisis lanjut, dan analisis uji hipotesis. Untuk mengukur tingkat pengaruh Kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan) dengan rumus. Dari analisa data didapatkan hasil bahwa ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru yaitu : Koefisien korelasi sebesar 0, 58 dengan taraf signifikansi 5% = 0, 254 dan taraf dignifikansi 1% = 0, 330 sehingga ada pengaruh yang positif antara kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru. Dari analisa data didapatkan hasil bahwa ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kenyamanan guru dalam mengajar yaitu: koefisien Korelasi sebesar 0, 56 dengan taraf signifikansi 5% = 0, 254 dan taraf signifikansi 1%=0, 330 sehingga ada pengaruh yang positif antara kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kenyamanan guru dalam mengajar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan
skripsi ini bisa
terselesaikan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi ini dengan judul : PENGARUH PERSEPSI KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP ETOS KERJA GURU DAN KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan) TAHUN 2012. Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. M. Zulfa Mahasin, M.Ag Selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan dengan penuh keikhlasan. 3. Dosen STAIN Salatiga, yang telah memberikan pengarahan selama penulis menyelesaikan studi. 4. Karyawan Perpustakaan yang telah menyediakan fasilitasnya.
Semoga amal baik mereka diterima Allah SWT dan semoga mendapat balasan yang Yang lebih baik. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca umumnya. Amin- amin Yarobbal’alamin
Salatiga, Juli 2012 Penulis
Mely Rosa Nila
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ...................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................
ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
3
D. Hipotesis ...............................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ................................................................
5
F. Penegasan Istilah...................................................................
5
G. Metodologi Penelitian ...........................................................
9
H. Sistematika Penulisan Skripsi................................................
13
BAB II
LANDASAN TEORI A. Masalah Kepemimpinan........................................................
15
1. Pengertian Kepemimpinan .............................................
15
2. Peran Kepemimpinan dalam Islam .................................
16
3. Prinsip-prinsip kepemimpinan ........................................
17
4. Syarat-syarat kepemimpinan ..........................................
20
5. Fungsi Kepemimpinan ...................................................
22
6. Tipe-tipe kepemimpinan.................................................
23
7. Peran Kepala Madrasah dalam pendidikan .....................
26
8. Kualitas Kepala Madrasah ..............................................
27
9. Meningkatkan kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah
28
B. Masalah Etos Kerja Guru ......................................................
29
1. Pengertian Etos Kerja Guru ............................................
29
2. Tugas Guru ....................................................................
29
3. Syarat dan Sifat Seorang Guru .......................................
31
4. Karakteristik Kerja Guru ................................................
32
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja ..................
33
C. Kenyamanan Guru dalam Mengajar ......................................
36
D. Pengaruh
Kualitas
Kepemimpinan
Kepala
Madrasah
Terhadap Etos Kerja Guru dan Kenyamanan Guru dalam Mengajar............................................................................... BAB III
37
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTsN Susukan.........................................
41
BAB IV
BAB V
1. Tinjauan Historis............................................................
41
2. Letak Geografis..............................................................
42
3. Keadaan fasilitas sarana dan prasarana ...........................
43
4. Keadaan guru di MTsN Susukan ....................................
45
B. Gambaran Umum MA Al-Islam Susukan ..............................
47
1. Tinjauan historis.............................................................
47
2. Letak geografis ..............................................................
49
3. Keadaan fasilitas sarana dan prasarana ...........................
50
4. Keadaan guru .................................................................
52
C. Penyajian Data ......................................................................
53
1. Populasi dan Sampel ......................................................
53
2. Pengumpulan Data .........................................................
53
3. Data Responden .............................................................
54
ANALISA DATA A. Analisa Pertama ....................................................................
68
B. Analisa Kedua.......................................................................
76
C. Analisa Ketiga ......................................................................
79
PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................
83
B. Saran.....................................................................................
84
C. Penutup .................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengeringinya. Disamping itu pendidikan adalah wahana untuk mencetak generasi muda yang sangat penting bagi masa depan negeri ini. Tanpa ada pendidikan yang baik dan berkualitas tentu saja bangsa ini akan terancam karena anak didiknya dididik secara serampangan dan tidak sesuai dengan nafas kemajuan zaman yang semakin cepat ini. Dan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas tentu saja segala pihak yang berkompeten didalamnya harus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dalam memajukan pendidikan. Para guru sebagai garda terdepan pendidikan tentu harus bekerja keras untuk menghasilkan dan membawa anak didik kepada gerbang kesuksesan dan keberhasilan. Guru tentu tidak akan berhasil dengan baik jika perangkat pendidikan dan segala pranata pendidikan yang akan mengarahkannya dalam mendidik anak tidak tersedia atau tidak berfungsi dengan baik. karena itu system yang baik kurikulum yang tepat, suasana pendidikan yang kondusif, gaji yang memadai serta kepala sekolah yang memimpin dengan bijak dan berorientasi kemajuan. Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan disekolah juga harus memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah
dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan diisekolahnya yang tentu saja akan berimbas kepada kualitas lulusan anak didik. Karena itu kepala sekolah harus mempunyai wawasan, keahlian manajerial, mempunyai karisma kepemimpinan, dan juga mempunyai wawasan yang luas tentang tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah. Dalam bukunya Wahjosumidjo (1995: 11) dikatakan bahwa kepala sekolah selaku pemimpin memerlukan: 1. Kemampuan memimpin 2. Kompetensi administrasi dan pengawasan 3. Pemahaman terhadap tugas dan fungsi kepala sekolah 4. Pemahaman terhadap peran sekolah yang multi function 5. Tugas pokok kepala sekolah dalam rangka pembinaan program, pengajaran, SDM, kesiswaan, dana, sarana dan fasilitas, serta hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat. Dalam konteks inilah maka peran kepala madrasah sebagai top menajer menjadi sangat urgen, kualitas kepala madrasah dapat memberikan inspirasi pada semua jajaran menajemen agar memperagakan kualitas kepemimpinan yang sama yang diperlukan untuk mengembangkan budaya TQM (Total Quality Management). Oleh karena itu keterlibatan kepala madrasah menjadi sangat penting. Dari uraian diatas penulis akan mengkaji lebih jauh tentang ada dan tidaknya pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. Dengan membuat proposal
yang berjudul: Pengaruh Persepsi Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Etos Kerja Guru dan Kenyamanan Guru dalam Mengajar (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012).
B. Rumusan Masalah Dalam melakukan penelitian ini penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakan kualitas kepemimpinan kepala madrasah di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012? 2. Bagaimanakah etos kerja guru di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan tahun 2012? 3. Bagaimanakah kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA ALISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012? 4. Adakah pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan tahun 2012? 5. Adakah pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah diantaranya: 1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas kepemimpinan kepala madrasah di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012.
2. Untuk mengetahui bagaimana etos kerja guru di MTsN dan MA ALISLAM kecamatan Susukan tahun 2012. 3. Untuk mengetahui bagaimana kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan tahun 2012. 4. Untuk mengetahui bagaimana kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja Guru di MTsN dan MA AL-ISLAM
Kecamatan
Susukan tahun 2012. 5. Untuk mengetahui bagaimana kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA ALISLAM kecamatan Susukan tahun 2012.
D. Hipotesis Suharmi Arikunto (2006: 67) memberi pengertian bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sementara Muh Nazir (1988: 182) mengatakan bahwa hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Dalam penelitian ini penulis memberikan hipotesis alternatif (ha/kerja) dan hipotesis nihil (ho/nihil). Hipotesis alternative dapat dirumuskan sebagai berikut: “Ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan tahun 2012)”. Maksudnya semakin bagus kualitas kepemimpinan kepala madrasah, maka etos kerja guru akan bagus dan
kenyamanan guru dalam mengajar akan dapat terwujud. Sedangkan hipotesis nihilnya adalah: “Tidak ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar (Studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012).
E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yaitu untuk memberikan informasi yang jelas dan valid tentang ada dan tidaknya pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. Disamping itu dengan penelitian ini diharapkan memberikan penegasan betapa penting dan berpengaruhnya kualitas kepemimpinan kepala madrasah yang memberikan efek bukan saja pada saat keberlangsungan dalam proses belajar mengajar tetapi juga akan berimbas kepada etos kerja guru dalam menjalankan tugasnya dan rasa nyaman yang dirasakan oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik. Sehingga dengan demikian dapat menjadi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan secara umum.
F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman memahami makna dalam skripsi ini, penulis akan membatasi pengertian beberapa istilah yang digunakan sebagai sebagai berikut:
1. Pengaruh Menurut Poerwadarminto (1976: 731) pengertian pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang berkuasa atau yang berkekuatan. Yang dimaksud oleh penulis adalah daya yang menunjukkan adanya kualitas kepemimpinan dari seorang kepala madrasah yang berpengaruh pada etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. 2. Kualitas kepemimpinan Dalam bukunya E. Mulyasa (2006: 229) dikatakan kesadaran akan kualitas dalam organisasi bergantung pada banyak faktor yang saling berhubungan, terutama sikap kepala sekolah terhadap kualitas. Pencapaian tingkat kualitas bukan merupakan hasil penerapan secara instan jangka pendek untuk meningkatkan daya saing, melainkan melalui implementasi TQM (Total Quality Management) yang mensyaratkan kepemimpinan yang
kontinyu.
Adapun
yang
menjadi
indikator
dari
kepemimpinan yang memiliki karakteristi pribadi diantaranya: a. Menentukan tujuan sekolah b. Mengorganisasikan atau mengatur sekolah c. Menanamkan pengaruh atau kewibawaan kepemimpinannya d. Memperbaiki pengambilan keputusan e. Melaksanakan perubahan (perbaikan) pendidikan
kualitas
3. Etos kerja Guru Muchtar Buchari (1994: 73) menjelaskan tentang pengertian etos kerja dari bahasa yunani ethos yang berarti “ciri, sifat atau kebiasaan adat istiadat atau juga kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang suatu golongan atau suatu bangsa. Dijelaskan pula dalam bukunya W.J.S Poerwadarminta (1984: 492) etos berasal dari kata dasar etos dan kerja. Etos merupakan kesungguhan untuk melakukan sesuatu. Kerja ialah perbuatan melakukan sesuatu yang dilakukan (diperbuat). Menurut W.J.S. Poerwadarminto (1984: 335) menyebutkan tentang pengertian guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Adapun yang disebut dengan etos kerja guru adalah sikap mengajar guru. Sikap mengajar guru ini akan tampak dalam beberapa indikator diantaranya adalah: a. Semangat untuk bekerja tinggi b. Menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran secara operasional c. Rasa tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas tinggi d. Rasa kepemilikan lembaga sekolah tinggi e. Disiplin kerja f. Ketrampilan dan pengalaman. 4. Kenyamanan Guru dalam mengajar Guru merupakan bagian terpenting dalam dunia pendidikan, sehingga keadaan yang dialami guru dapat berdampak pada proses
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sehingga dampak yang ditimbulkan dapat berpengaruh dalam perilaku didalam mengajar. Oleh karena itu kenyamanan guru dalam bekerja (mengajar) harus diperhatikan, sehingga dapat berdampak pada kenyamanan guru dalam mengajar. Serta berdampak pula kepada proses belajar siswa saat dikelas. Sehingga guru merasa nyaman dalam mengajar. Dalam bukunya Soekarto Indrafachrudi (1993: 43) guru menghendaki terpenuhinya kebutuhan yang standar guru merasa aman jika ada jaminan hari tua, biaya perawatan kesehatan, asuransi jiwa, masa cuti, fasilitas lain yang dapat meringankan beban hidupnya. Guru menginginkan tempat bekerja yang menyenangkan, alat pelajaran yang cukup canggih, tempat beristirahat yang nyaman disekolah “professional library” yang baik, sekolah dan halaman yang bersih dan indah penerangan yang baik, dan sebagainya. Guru akan yakin dan percaya bahwa kepala sekolah berdiri dibelakang mereka dan berusaha menciptakan suasana kerja yang sehat. Dari hal inilah akan berdampak pada kenyamanan guru dalam mengajar. Ada pun yang menjadi indikator dari kenyamanan guru dalam mengajar diantaranya: a. Guru merasa semangat dan tentram dalam mengajar b. Guru memiliki adsministrasi dalam mengajar yang lengkap c. Adanya kesiapan fisik dan mental yang baik d. Berilmu pengetahuan dan terampil dalam melaksanakan tugasnya e. Adanya hubungan sosial yang baik
f.
Bisa menikmati fasilitas dari sekolah apa adanya
g. Terpenuhinya kebutuhan lahir dan batin
G. Metodologi Penelitian 1. Populasi dan sampel a. Populasi Menurut Suharmi Arikunto (2006: 115) populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan menurut Sumanto (1995: 39) menyebutkan bahwa populasi adalah kelompok dimana seorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan atau digeneralisasikan, pendapat lain dikatakan oleh Muh Nazir (1988: 235) bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah guru di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan yang berjumlah 100 orang guru. b. Sampel Moh Nazir (1988: 117) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Untuk menentukan berapa besar yang akan dijadikan sampel dalam populasi tidak ada ketentuan yang pasti. Bila populasinya berjumlah 100 maka sampelnya adalah 59, untuk tingkat kesalahan 5%. Maka penulis mengambil guru-guru di 2 madrasah yaitu MTsN, MA AL-ISLAM Susukan dengan jumlah 59 guru yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.
2. Variabel penelitian Dalam bukunya Sumanto (1995: 117) dijelaskan variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah kualitas kepemimpinan kepala madrasah, etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. a. Variabel pengaruh Dalam bukunya Winarno Surakhmad (1990: 73) variabel pengaruh atau variabel bebas atau variabel X adalah variabel yang diselidiki pengaruhnya. Adapun yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah kualitas kepemimpinan kepala madrasah. b. Variabel terpengaruh Menurut Surakhmad (1990: 78) variabel terpengaruh atau variabel terikat atau variabel terkontrol atau variabel Y adalah variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan fungsional dengan variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN-MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Metode observasi yang digunakan adalah obsevasi tak langsung. Dalam bukunya Winarno Surakhmad (1980:162) metode observasi tak langsung adalah teknik pengumpulan data dimana penyelidik
mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki dengan perantaraan sebuah alat. Metode observasi tak langsung dengan menggunakan teknik Rating Scale untuk mengungkap data tentang Etos kerja guru yang diisi oleh kepala madrasah. b. Angket Dalam bukunya Suharmi Arikunto (1987: 45) metode angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan dalam pribadinya atau halhal yang ia ketahui. Metode angket ini digunakan untuk menggungkap data tentang kepemimpinan kepala madrasah dan kenyamanan guru dalam mengajar. c. Wawancara Menurut Muhammad Ali (1987: 83), Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Metode wawancara ini digunakan oleh penulis sebagai crosscheking atas metode angket. d. Dokumentasi Menurut Suharmi Arikunto (1997:206) yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Sedangkan metode dokumentasi ini, penulis pergunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan kepala sekolah, guru, dan sebagainya. 4. Teknis Analisis Data Untuk
memperoleh
hasil
dari
penelitian
agar
bisa
digeneralisasikan, maka setiap data yang masuk penulis analisis untuk menjawab permasalahan. Untuk menganalisis data tersebut, penulis menggunakan teknik analisa data deskriptif dengan teknik prosentase. Dengan rumus sebagai berikut:
P=
F ´100% N
Keterangan: P : Persentase perolehan F : Frekuensi mentah N : Jumlah total responden Sementara untuk mengukur pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. Dalam mengolah data, penulis menggunakan analisis data kuantitatif. Dengan menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut:
Menurut Sutrisno Hadi: (1977: 294)
å xy1 rxy1 =
(å x )(å y ) N
ì 2 (å x )2 üì (å y1)2 ü 2 å x å y 1 í ýí ý N þî N þ î å xy 2 -
rxy 2 =
1
ì 2 (å x ) íå x N î
2
(å x )(å y ) 2
N 2 üì ( å y 2) ü 2 ýíå y 2 ý N þ þî
Keterangan : rxy : Nilai koefisie korelasi antara x dan y xy : Produk dari x dan y x : Variabel nilai angket tentang kualitas kepemimpinan y1 : variabel nilai angket tentang etos kerja guru y2 :variabel nilai angket tentang kenyamanan guru dalam mengajar
å : Sigma
H. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini dibagi kedalam lima bab, dan untuk setiap bab dibagi lagi kedalam sub-sub bab sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, terdiri dari : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penyususnan. Bab II Landasan Teori yang meliputi kualitas kepemimpinan kepala madrasah, seperti pengertian kepemimpinan kepala madrasah, tipe-tipe
kepemimpinan, kualitas kepemimpinan kepala madrasah, tugas dan fungsi kepemimpinan kepala madrasah, juga membahas tentang etos kerja guru serta kenyamanan guru dalam mengajar (lebih rinci). Selanjutnya pada Bab III, akan membahas tentang laporan penelitian yang memuat variabel penelitian, yaitu data mengenai kualitas kepemimpinan kepala madrasah yang mempengaruhi etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. Juga dilaporkan mengenai lembaga pendidikan yang dijadikan tempat penelitian. Kemudian pada bab IV membahas tentang analisa data yang meliputi: analisi data tentang kualitas kepemimpinan kepala madrasah, analisis data tentang etos kerja guru, analisis data tentang kenyamanan guru dalam mengajar, analisis data tentang pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar, serta interpretasi data. Kemudian Bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Masalah Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan Dalam bukunya Mulyono dijelaskan bahwa kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya (Mulyono, 2009: 20). Menurut Ranupandojo dijelaskan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan seseorang mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang lain yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan (Ranupandojo, 1990: 131). Dalam bukunya kartono juga dijelaskan kepemimpinan adalah mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang lain (Kartono, 1994: 192). Senada
dengan
pendapat
diatas
dijelaskan
Soekartno,
kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia: kemampuan untuk membimbing orang-orang (Soekartno, 1980: 97). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan,
mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Peran Kepemimpinan dalam Islam Sebelum membahas tentang pembagian peran kepemimpinan terlebih dahulu kita akan memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan (http://nda-kamal.blogspot.com/html). Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengertian peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu (Rivai, 2007: 149). Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin. Dalam Islam, setiap manusia itu adalah pemimpin. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yaitu:
: ﻗﹶﺎﻝﹶﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﹶﻰ ﺍﷲ ُﻋﻝﹶ ﺍﷲِ ﺻﻮﺳ ﺃﹶﻥﱠ ﺭ،ﺎﻤﻬﻨ ﺍﷲ ﻋﻲﺿ ﺭﺮﻤﻦﹺ ﻋ ﺍﷲِ ﺑﺪﺒﺚﹸ ﻋﻳﺪﺣ ( )ﺭﻭﺍﻩ ﲝﺎﺭﻯﻪﺘﻴﺍﻋ ﺭﻦﻝﹴ ﻋﻮﻌﺴﺍﻉﹴ ﻓﹶﻤ ﺭﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢ
Atinya: Hadis Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya (HR. Bukhari). (An-Nawawi, tt: 242) Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain: a.
Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan.
b.
Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang.
c.
Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi.
d.
Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan.
e.
Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Prinsip pemimpin dalam Islam dijelaskan dalam QS. Al-Maidah ayat 56 yang berbunyi:
ÇÎÏÈ tb qç7Î=»tóø9$#ÞO èd «! $#z> ÷“Ïm ¨b Î*sù (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#ur ¼ã&s!qß™ u‘ur ©! $#¤A uqtGtƒ ` tBur Artinya: “Dan barangsiapa mengambil Allah, rasul-Nya dan orangorang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah Itulah yang pasti menang”. (Depag RI, 1992: 170).
Dalam bukunya Indrafachrudi menjelaskan bahwa prinsip-prinsip kepemimpinan yang berdasarkan pada demokrasi pancasila yaitu: a. Prinsip Pengendalian diri Setiap prinsip tidak terlepas dari kerjasama dengan orang lain. Dalam suasana kerja sama itu diperlukan saling pengertian, saling menghargai, dan saling tenggang rasa. Hal ini menumbuhkan sikap dasar untuk menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam hubungan kemanusiaan antara yang dipimpin dan yang mempimpin. Pengendalian diri ini pada hakekatnya bersumber dari pengenalan pada diri sendiri. b. Prinsip Partisipasi Pemimpin dengan berbagai usaha mencoba membangkitkan dan memupuk subur kesadaran setiap stafnya agar mereka merasa dan rela ikut bertanggung jawab. Berhasilnya pemimpin dalam menimbulkan minat, kemauan dan keasadaran bertanggung jawab pada setiap staf akan meningkatkan partisipasi mereka. c. Prinsip Koperasi Kerjasama untuk kepentingan bersama itu hendaknya berlangsung seluas-luasnya, meliputi setiap orang yang ada sangkut pautnya dengan usaha pendidikan dan pengajaran disekolah tersebut. Hal ini merupakan buah dari Ing Madya Mangun Karso.
d. Prinsip Hubungan Kemanusian Secara Kekeluargaan Suasana kerja sama demokratis yang sehat tidak akan ada tanpa adanya rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akrab serta sikap saling hormat menghormati secara wajar diantara seluruh warga sekolah tersebut. Hubungan-hubungan kemanusiaan serta hubungan kerja semacam ini tidak akan terjadi kecuali dalam suatu kelompok dimana kepemimpinannya yang hidup didalamnya dijiwai oleh semangat demokrasi pancasila. Hal ini berarti ada motivasi dari pemimpin yang Tut Wuri Handayani. e. Prinsip-prinsip Pendelegasian dan pemancaran kekuasaan dan tanggung jawab. Pemimpin pendidikan harus menyadari bahwa kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab yang ada padanya sebagian harus didelegasikan dan dipencarkan kepada staf yang lain, yang mampu untuk menerima dan melaksanakan pendelegasian dan pemencaraan kekuasaan tersebut. Hal ini dilakukan supaya proses kerja lembaga secara keseluruhan berjalan lancar, efektif dan efesien. Melalui Delegation and sharing of authority yang tepat, serasi dan merata, moral kerja akan terbina secara sehat; semangat kerja dan perasaan tanggung jawab akan bangkit dan tumbuh subur.
f. Prinsip kelenturan (flexibility) organisasi dan tata kerja Organisasi dan tata kerja disusun dengan maksud mengatur kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang harmonis, efisien, dan efektif. Karena itu hendaknya struktur organisasi dan hubungan serta tata kerja jangan sampai menjadi sesuatu yang sangat kaku, sehingga membawa akibat-akibat negatif yang bisa menghambat kegiatan penerapan dan pelaksanaan program. Prinsip Flexibility ini merupakan factor yang penting dalam organisasi adsministrasi pendidikan yang demokratis, yang sangat dianjurkan oleh demokrasi pancasila dan trilogy kepemimpinan pendidikan: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. g. Prinsip kreativitas Aktivitas dan dinamika kerja sebagian besar berakar pada besar kecilnya kreatifitas setiap personil dan pimpinan didalam sekolah itu (Indrafachrudi, 1994: 11-15). 4. Syarat-syarat Kepemimpinan Masih dijelaskan dalam bukunya indrafachrudi tentang syaratsyarat dalam kepemimpinan sebagai berikut : a. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai c. Bersemangat d. Jujur
e. Cakap dalam memberi bimbingan f. Cepat serta bijaksana dalam mengambil keputusan g. Cerdas h. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan kepada yang baik dan berusaha mencapainya (Indrafachrudi, 1993: 30). Dalam buku lain yaitu bukunya Soekarno dijelaskan tentang syarat-syarat kepemimpinan dapat dipaparkan sebagai berikut : a. Syarat kekuasaan Kekuasaan disini memiliki arti bahwa seorang pemimpin harus memiliki kekuasaan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang
kepada
pemimpin
untuk
mempengaruhi
dan
menggerakkan bawahan agar berbuat sesuatu. b. Syarat kewibawaan Seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kelebihan, keunggulan atau superioritas keutamaan sehingga ia mampu mengatur orang lain dan orang lain akan patuh pada pemimpin, kemudian bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. c. Syarat kemampuan Dalam hal ini seorang pemimpin harus memiliki daya, kesanggupan, kekuatan, dan kecakapan ketrampilan tekhnis atau sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan anggota biasa (Soekarno, 1980: 186).
5. Fungsi Pemimpinan Dalam bukunya indrafachrudi juga dijelaskan tentang fungsi kepemimpinan yang pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain: 1) Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerja sama mencapai tujuan itu. 2) Pemimpin berfungsi member dorongan kepada anggota-anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat merumuskan rencana kegiatan pemimpin yang dapat memberi harapan yang baik. Saran-saran yang positif yang akan diberikan oleh anggotaanggota akan membantu pemimpin dalam mencapai tujuan bersama. 3) Pemimpin
berfungsi
membantu anggota kelompok dalam
mengumpulkan keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan yang sehat. 4) Pemimpin berfungsi menggunakan kesanggupan dan minat khusus anggota kelompok. 5) Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada setiap anggota kelompok untuk melahirkan perasaan dan pemikiran dan memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
6) Pemimpin berfungsi memberikan kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksankan tugas, sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan bersama. b. Fungsi yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenagkan. 1) Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok. 2) Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan. 3) Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan dari kelompok. 4) Pemimpin dapat menggunakan kelebihan yang terdapat pada pemimpin, bukan untuk berkuasa atau mendominasi melainkan untuk member sumbangan kepada kelompok menuju pencapaian tujuan bersama (Indrafachrudi, 1993: 13-16). 6. Tipe-tipe kepemimpinan a. Dalam bukunya Kartono dijelaskan Tipe kepemimpinan ditinjau dari sudut munculnya ada dua yaitu : 1) Tipe kepemimpinan Resmi Kepemimpinan seperti ini merupakan kepemimpinan seseorang dalam memimpin berasal dari kekuasaan yang ada diluar kelompok atau ditunjuk atasannya. Pemimpin dalam
kategori ini misalnya adalah kepala sekolah, kepala kantor dan lain sebagainya. 2) Tipe kepemimpinan tidak resmi Kepemimpinan ini berasal dari kepercayaan kelompok atau karena kelompok tersebut mempunyai kepercayaan, bahwa sipemimpin tersebut memiliki kepemimpinan yang menonjol (Kartono, 1982: 51) b. Ada beberapa tipe kepemimpinan kepala madrasah, sebagaimana dijelaskan dalam bukunya E Mulyasa sebagai berikut : 1) Kepemimpinan kepala madrasah yang otoriter Tipe kepala madrasah yang otoriter menganggap dirinya yang paling kuasa, dan paling mengetahui berbagai hal sehingga dalam memutuskan segala sesuatunya ditentukan secara otoriter. Para guru, karyawan
dan komponen lainnya tidak diberi
kesempatan untuk memberikan pandangan, masukan, idea tau saran. Tipe kepemimpinan seperti ini biasanya tidak terbuka, tidak mau menerima kritik dan tidak mau berinteraksi dengan tenaga
kependidikan.
Dalam
menanamkan
disiplin
pun
cenderung menggunakan paksaan dan hukuman. 2) Kepemimpinan kepala madrasah yang demokratis Kepala madrasah yang demokratis menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok, memiliki sifat yang
terbuka, dan memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk ikut berperan aktif dalam membuat perencanaan, keputusan, serta menilai kinerjanya. Kepala madrasah yang demokratis akan memerankan dirinya sebagai pembimbing, pengarah, pemberi petunjuk, serta bantuan kepada tenga kependidikan. Keputusan yang diambil oleh pemimpin yang demokratis dilaksanakan
secara
musyawarah
dengan
mendengarkan
masukan, saran, dan ide dari orang lain. 3) Kepemimpinan yang memiliki sifat pseudo demokratis Kepemimpinan tipe ini sebenarnya bersifat otoriter hanya saja dia pandai memberi kesan seolah-olah demokratis. Dalam pembuatan keputusan seakan-akan semua rencana, program dan kebijakan merupakan keputusan kelompok, padahal atas kehendaknya sendiri. Kepemimpinan tipe ini senantiasa menarik perhatian agar disukai oleh tenaga pendidik, sikapnya dibuat ramah, sopan, dan suka berbicara masalah demokratis dan musyawarah 4) Kepemimpinan yang bersifat laisez faire Kepemimpinan tipe ini merupakan kebalikan dari tipe otoriter dan sering disebut liberal, karena ia memberikan banyak kebebasan kepada para tenaga kependidikan untuk mengambil langkahnya sendiri dalam menghadapi sesuatu.
Dalam menyerahkan
pelaksanaannnya segala
sesuatunya
pemimpin kepada
model para
ini
tenaga
kependidikan, baik penentuan tujuan, prosedur pelaksanaan, dan prasarana yang akan digunakan. Pemimpin tipe ini biasanya memposisikan diri sebagai penonton, meskipun sebenarnya ia berada ditengah-tengah tenaga kependidikan yang lain (E Mulyasa, 2006: 269) 7. Peran kepala madrasah dalam pendidikan Dalam bukunya Mulyono, dijelaskan bahwa: tanggung jawab seseorang sebagai kepala madrasah tidaklah ringan. Sudah sekian lama birokrasi pemerintahan Negara kita tidak banyak membantu kepala sekolah mengatasi kerumitan itu. Sudah sejak lama pula kepala sekolah berhadapan dengan situasi dimana mereka lebih banyak bergantung pada konteks dan peripheral pekerjaannya. Mereka sering berada diposisi nirdaya dalam situasi ketika kepemimpinan mereka benar-benar diperlukan. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dipandang banyak pihak dapat memberi ruang gerak lebih longgar bagi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu sekolahnya. Konsep MBS sangat bagus karena MBS adalah strategi untuk meningkatkan kemandirian para pengelola pendidikan dengan memindahkan wewenang pengambilan keputusan penting dari pemerintah pusat dan daerah ke level paling operasional, yaitu sekolah. Penerapan MBS apabila didukung oleh kualitas kepala
sekolah memang dapat mendorong perkembangan sekolah dalam waktu relatif singkat (Mulyono, 2009: 71). 8. Kualitas Kepala Madrasah Dalam bukunya Mulyono juga dijelaskan kepala sekolah merupakan jabatan yang istimewa karena sebagai penanggung jawab utama mengelola sebuah lembaga yang sangat istemewa yaitu sekolah sebagai lembaga formal pendidikan yang sangat mewarnai masa depan anggota utamanya peserta didik. Dengan demikian kemajuan sekolah sangat ditentukan oleh kualitas kepala sekolah yang dapat diketahui melalui unjuk kerjanya dan perkembangan sekolahnya selama dia memimpin. Kepemimpinan kepala sekolah mengacu pada kualitas tertentu yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk dapat mengemban tanggung jawabnya secara berhasil (Mulyono, 2009: 83). Adapun standar kualitas kepala sekolah meliputi: Pertama, kepala sekolah harus tahu persis apa yang ingin dicapai (visi) dan bagaimana mencapai (misi). Kedua, kepala sekolah harus memiliki sejumlah kompetensi untuk melaksanakan misi guna mewujudkan visi itu. Ketiga, kepala sekolah harus memiliki karakter tertentu yang menunjukkan integritasnya. Keempat, kepala sekolah harus memiliki sejumlah keyakinan atau pendirian untuk dapat berkinerja sebagaimana yang dituntut baginya yang bersumber dari nilai-nilai agama dan moral yang dianutnya serta nilai-nilai etika dan budaya yang dianut masyarakat di lingkungan sekolahnya.
Dalam menjawab perubahan pola manajemen pendidikan yang mengarah pada manajemen berbasis sekolah membuka ruang gerak lebih luwes untuk memberdayakan seluruh sumber daya yang kompeten, sehingga dengan kewenangan kepala sekolah yang cukup membutuhkan sosok yang kompeten, visioner yang bertanggung jawab. Dengan demikian dalam era implementasi MBS saat ini, tanggung jawab yang pertama dan utama dari para kepala sekolah adalah menciptakan sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif. 9. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam bukunya Wahjosumidjo dijelaskan betapa perlunya kualitas kepemimpinan kepala sekolah, maka selalu ditekankan pentingnya tiga kemempuan dasar yang perlu dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu conceptual skills, human skills, dan technical skills. Dengan memiliki tiga macam ketrampilan dasar tersebut, kepala sekolah diharapkan mampu dalam hal: a. Menentukan tujuan sekolah b. Mengorganisasikan atau mengatur sekolah c. Menanamkan pengaruh atau kewibawaan kepemimpinannya d. Memperbaiki pengambilan keputusan e. Melaksanakan perubahan (perbaikan) pendidikan. Disamping itu ketiga ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, bahwa seorang kepala sekolah juga perlu memahami dan
mewujudkan prinsip-prinsip, pelaksanaan atau praktik dan prosedur dalam: a. Memperbaiki program pengajaran b. Bekerja secara efektif dengan staf dan para siswa c. Mengelola segala sumber daya sekolah d. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat (Wahdjosumidjo, 2007 : 305)
B. Masalah Etos Kerja Guru 1. Pengertian Etos Kerja Guru Dalam bukunya Toto Tasmara dikatakan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani Ethos yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat (Tasmara, 2002: 15). Dalam bukunya Mubyarto menjelaskan kata kerja merupakan aktivitas manusia, baik disadari maupun tidak, didalam kerja terkandung nilai-nilai moral maupun material. Dengan demikian, orientasi kerja manusia tidak dapat lepas dari nilai-nilai tersebut. Manusia akan merasa dihargai
seandainya
kerjanya
mempunyai
makna
dan
mendapat
“penghargaan” atas aktifitas yang telah dilakukannya. Selama kerja itu merupakan suatu kebutuhan dalam eksistensinya. Sebagai manusia akan
senantiasa tercipta kondisi yang memacu semangatnya (Mubyarto, 1993: 88-89). Dalam bukunya Moh Asad menjelaskan juga menjelaskan kerja adalah suatu aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang dasarnya adalah bawaan dan mempuntai tujuan yaitu mendapat kepuasaan (Moh Asad, 2003: 46). Allah memerintahkan kepada mahluknya agar bekerja (kerja) sehingga pemeliharaan prinsip keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat dapat terpenuhi. Sebagai diisyaratkan dalam firman-Nya sebagai berikut:
©! $#(#rãä.øŒ$#ur «! $#È@ ôÒ sù ` ÏB (#qäótGö/$#ur ÇÚ ö‘F{ $#’Îû(#rãϱ tFR$$sù äo4qn=¢Á 9$#ÏM uŠÅÒ è% #sŒÎ*sù
ÇÊÉÈ tb qßs Î=øÿè? ö/ä3 ¯=yè©9 #ZŽÏWx. Artinya: Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (QS. Al Jumu’ah ayat 10). Buchari menjelaskan bahwa etos kerja adalah etos berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti ciri, sifat, atau kebiasaan adat istiadat atau kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa, jadi etos kerja artinya sikap terhadap kerja, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki oleh seseorang atau suatu golongan (Buchori, 1994: 73). Sedang pengertian guru dalam bukunya Poerwadarminto dijelaskan Guru adalah orang yang kerjanya mengajar (Porwadarminto, 1982: 335).
Pengertian guru juga dijelaskan dalam bukunya Wijaya guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar oleh karena itu guru harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus berpandangan luas. Dari kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan (Wijaya, 1998: 335). 2. Tugas Guru Menurut Usman dalam bukunya menjelaskan bahwa jabatan guru yang
memiliki kedudukan
keberadaan
guru
sangat
tinggi
dalam
memberikan
lingkungan
andil
cukup
masyarakat, besar
dalam
mencerdaskan masyarakat baik dalam bidang ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun melatih berarti mengembangkan ketrampilan–ketrampilan pada siswa (Usman, 1992: 4). 3. Syarat dan Sifat Seorang Guru Dalam bukunya Slameto menjelaskan bahwa guru adalah orang yang diberkati atau menerima wahyu dari tuhan, dan mempunyai syaratsyarat sebagai berikut: a. Dewasa yaitu mampu mengendalikan atau mengatasi dan mengarahkan diri (bukan dewasa dalam pengerian umur kronologisnya). b. Memiliki kemampuan yang cemerlang (Slameto, 1988: 21).
Dalam bukunya Malik menjelaskan tentang seorang guru yang ideal seharusnya memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Demokratis b. Suka bekerja sama c. Baik hati d. Sabar e. Adil f. Konsisten g. Bersifat terbuka h. Suka menolong ( Malik, 1992: 21) 4. Karakteristik Kerja Guru Dalam bukunya Zamroni dijelaskan tentang beberapa karakteristik kerja guru, antara lain: a. Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang bersifat individualistis noncolaboratif, artinya guru dalam melaksanakan tugas pengajarannya memiliki tanggung jawab secara individual, tidak mungkin dikaitkan dengan tanggung jawab orang lain. b. Pekerjaan yang dilakukan dalam ruang yang terisolir dan menyerap seluruh waktu. c. Pekerjaan yang mungkin terjadi kontak akademis antara guru rendah. Bisa dicermati setiap hari berapa lama guru bisa berinteraksi dengan sejawat guru, dikarenakan soal waktu goro yang habis diserap di
ruang-ruang
kelas,
kemungkinan
kejenuhan
guru
berinteraksi
akademis dengan para siswa. d. Pekerjaan guru tidak pernah mendapat umpan balik. Umpan balik adalah informasi baik berupa komentar ataupun kritik atas apa yang telah dilakukan dalam melaksanakan proses belajar mengajar, yang diterima oleh guru. Berdasarkan inilah guru akan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. e. Pekerjaan guru memerlukan waktu untuk mendukung waktu kerja diruang kelas. Waktu kerja guru tidak terbatas hanya diruang-ruang kelas saja. Tetapi diluar kelas guru harus bisa meluangkan waktunya untuk mempersiapkan dan mengembangkan materi pelajaran yang akan diberikan kepada anak didiknya (Zamroni, 2001: 76). 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja a. Kepribadian Dalam
bukunya
Winkel
dijelaskan
tentang
kepribadian
seseorang sebagian Nampak dalam cara dia melakukan pekerjaannya (Winkel, 1996: 195). Ada kepribadian
ungkapan
bahwa
seseorang saja,
dengan timbul
melihat
dan
mengenali
kekaguman karena
yang
bersangkutan dipandang wibawa bisa menimbulkan kekaguman dan kesediaan pihak lain untuk mengikutinya.
Maksudnya disini jika kepala madrasah mempunyai kepribadian yang baik maka sebagai anak buahnya guru akan bersedia menjalankan tugasnya dengan baik yaitu melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. b. Disiplin Dalam bukunya Wijaya dijelaskan dalam pendidikan umumnya yang dimaksud disiplin ialah keadaan tenang atau keteraturan sikap atau keteraturan tindakan. Disiplin merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan (Wijaya, 1998: 18). Dalam kaitannya dengan disiplin ini, guru yang mempunyai sikap mengajar yang tinggi akan selalu mempunyai disiplin yang tinggi pula, yaitu dengan cara mengatur waktu yang tepat serta mentaati segala tata tertib yang ada, baik disaat masuk maupun pulang sekolah selalu tepat waktu. c. Motivasi Dalam bukunya Bachri dijelaskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energy didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Bachri, 2002: 114). Dan dalam bukunya Kartono juga menjelaskan bahwa motivasi bekerja itu tidak hanya terwujud kebutuhan materiil saja (misalnya berbentuk uang) tetapi tidak selalu motif uang itu menjadi motif primer bagi orang yang bekerja kebanggaan akan hasil karya sendiri
interest atau minat yang besar terhadap pekerjaan merupakan insentif kuat untuk mencintai suatu pekerjan (Kartono, 1998:17) d. Semangat Dalam bukunya Tasmara tampaklah dalam etos kerja ada semacam kandungan (spirit) atau semangat yang menggelegak untuk mengubah sesuatu menjadi lebih bermakna. Lebih jauh, sesorang memiliki etos kerja, ia tidak mungkin membiarkan dirinya untuk menyimpang
atau
membiarkan
penyimpangan
yang
akan
membinasakan (Tasmara, 2002: 21). e. Pendidikan Dalam Bukunya Muhibin menjelaskan pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibin, 1995: 10). Maka pendidikan ini sebagai penyegaran dan menambah pengetahuan guru agar penyampaian materi pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat sehingga siswa-siswa tidak merasa ketinggalan dengan para siswa disekolah lain. f. Ketrampilan Menurut Crow dalam bukunya menjelaskan ketrampilan seseorang
dalam
mengerjakan
sesuatu
sangat
mempengaruhi
bagaimana cara orang itu bereaksi terhadap situasi-situasi tertentu (Crow, 1990: 58). Maka seorang guru setidaknya memberikan
ketrampilan tertentu pada anak didiknya misalnya ketrampilan menjahit, tari, kaligrafi dan lain lain sebagai bekal anak didik stelah lulus nanti .
C. Kenyamanan Guru dalam Mengajar Madrasah merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang membentuk suatu sistem satu kesatuan yang utuh. Di dalam madrasah terdapat berbagai macam sistem sosial yang berkembang dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut pola dan tujuan tertentu yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga membentuk perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun dengan lingkungan. Terciptanya kenyamanan guru dalam mengajar adanya beberapa faktor diantaranya: adanya hubungan yang baik dan harmonis antara kepala sekolah dengan guru, Guru dengan guru, guru dengan pegawai tata usaha, guru dengan peserta didik. Hal tersebut sependapat dengan Owens dijelaskan bahwa faktor kenyamanan diantaranya: 1.
Ekologi yaitu lingkungan fisik seperti Gedung, Bangku, alat elektronik dan lain-lain yang memadai.
2.
Hubungan sosial yang baik (Owens, 1991) Sedang menurut Steers bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kenyamanan guru dalam mengajar diantaranya: 1. Struktur tugas yang sesuai
2. Adanya imbalan dan hukuman yang diberikan 3. Keamanan dan resiko pelaksanaan tugas (Steers, 1975). Dijelaskan pula dalam bukunya Indrafachrudi guru menghendaki terpenuhinya kebutuhan yang standar guru merasa aman jika ada jaminan hari tua, biaya perawatan kesehatan, asuransi jiwa, masa cuti, fasilitas lain yang dapat meringankan beban hidupnya. Guru menginginkan tempat bekerja yang menyenangkan, alat pelajaran yang cukup canggih, tempat istirahat yang nyaman di sekolah “professional library” yang baik. Sekolah dan halaman yang bersih dan indah, penerangan yang baik, dan sebagainya (Indrafachrudi, 1993: 43). Sekarang ini kesejahteraan guru cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah seperti adanya tunjangan-tunjangan profesi bagi guru. Sehingga guru dapat terpenuhi kebutuhan lahir dan batin. Dengan adanya kenyamanan dalam mengajar membuat guru berpikir menjadi tenang dan terkonsentrasi pada tugas yang sedang dilaksanakan.
D. Pengaruh Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Etos Kerja Guru dan Kenyamanan Guru dalam Mengajar Dalam pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan tentang kualitas kepemimpinan kepala madrasah, meskipun pembahasan itu masih secara umum belum mengarah pada kualitas kepemimpinan kepala madrasah sebagai seorang pemimpin.
Maka dalam hal ini penulis mencoba mengaitkan tentang kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja dan kenyamanan guru dalam mengajar. Hal ini ditujukan untuk menjelaskan ada hubungan antara kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar. Kunci keberhasilan suatu madrasah pada hakikatnya terletak pada efesiensi dan evektifitas penampilan seorang kepala madrasah. Keberhasilan madrasah adalah keberhasilan kepala madrasah, dan keberhasilan kepala madrasah adalah keberhasilan madrasah. Pada saat ini masalah kepala madrasah, merupakan suatu peran yang menuntut persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat. Bahkan telah berkembang menjadi tuntutan yang meluas dari masyarakat, sebagai kriteria keberhasilan sekolah diperlukan adanya kepemimpinan kepala madrasah yang berkualitas. Dengan berjalannya waktu seiring dengan perubahan global masa perubahan itupun masuk dalam bidang pendidikan. Maka muncullah sistem baru yang dianut oleh lembaga penyelenggara pendidikan baik yang dikelola pemerintah maupun swasta. Dengan adanya sistem baru ini, seperti kasus otonomi sekolah dengan
penekanan
kepada
konsep
manajemen
berbasis
sekolah
mengakibatkan adanya perubahan paradigma daka kepemimpinan kepala madrasah.
Lahirnya
paradigma
majemen
berbasis
sekolah
menekankan
keikutsertaan elemen masyarakat dalam orang yang berkepentingan terhadap sekolah (stakeholder). Pengelolaan madrasah dalam tingkatan umumnya tidak sepenuhnya menjadi tugas yang diserahkan sepenuhnya kepada kepala madrasah selaku top manajer. Penentuan kebijakan sekolah secara umum melibatkan stake holder yang ada. Bukan hanya pihak sekolah saja yang berwenang mengeluarkan kebijakan. Dengan sistem ini, keterlibatan masyarakat sangat menunjang bagi keberhasilan proses pendidikan yang dilakukan. Masyarakat dituntut memberikan masukan dalam pengambilan keputusan dan sekaligus turut melaksanakan kebijakan tersebut. Tuntutan dari kepala madrasah untuk memajukan pendidikan disekolah lebih bersifat koordinatif atas perangkat-perangkat teknis (Etos kerja) di madrasah tersebut. Hubungan guru dengan kepala madrasah yaitu guru sebagai pelaksana teknis dalam pelaksanaan proses belajar mengajar mempunyai peran strategis atas keberhasilan pengajaran yang dilaksanakan. Etos kerja guru yang dapat dinilai oleh kepala madrasah dalam pelaksanaan tugasnya yang berpengaruh pada tingkat keberhasilan selama proses pembelajaran membutuhkan hubungan yang sinergis antara guru dan kepala madrasah, yang berpengaruh pula pada kenyamanan guru dalam mengajar. Yang mana guru dapat merasakan nyaman dalam menjalankan tugasnya yakni mengajar dengan senag hati, merasa tentram dalam menjalankan tugas dengan baik dikelas, dan dapat menikmati fasilitas dari madrasah apa adanya
yang dapat menunjang proses pemebelajaran lebih efektif dan materi yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik. Etos kerja guru dan kenyamanan guru akan tercipta dengan adanya kualitas kepemimpinan kepala madrasah yang baik, yang dapat berjalan bersama-sama dan saling memberi semangat yang positif dalam suatu organisasi di sekolah terutama pada kepemimpinan kepala madrasah dan guru.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTsN Susukan 1. Tinjauan Historis MTsN Susukan adalah salah satu lembaga pendidikan menengah pertama yang berada di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang dipelopori oleh para tokoh masyarakat sebagai berikut: a. Bapak Kyai H. Syamsudin b. Bapak Kyai H. Dzhakiri c. Bapak Kyai H. Muh Ja'farin Ahmad Lembaga pendidikan ini didirikan pada tahun pada tahun 1965. Dilatar belakangi karena sudah banyak lulusan SD maupun MI yang ingin melanjutkan ke SLTP atau MTs tetapi belum ada lembaga yang tersedia di kecamatan Susukan. Maka para tokoh dan pemuka agama berkumpul dan menghasilkan kesepakatan mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam yaitu Madrasah Tsanawiyah. MTsN susukan pada awalnya hanya sebagai media bagi anak-anak yang berkeinginan melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam masalah pembiayaan relative murah dan dapat terjangkau oleh mayoritas kalangan masyarakat dikecamatan Susukan dan sekitarnya.
2. Letak Geografis MTsN Susukan, merupakan pendidikan formal yang berada dibawah naungan lembaga NU (Nahdatul Ulama) yang terletak didesa Tanggen, kecamatan susukan, Kabupaten Semarang. Berdasarkan Obeservasi yang dilakukan peneliti, lembaga pendidikan ini berada dalam daerah yang strategis yaitu: a. Jalur Perdagangan karena MTsN Susukan dekat dengan Pasar Tradisional Susukan. b. Dekat jalan utama Sruwen – Karanggede. Sehingga dari faktor inilah mempermudah dan mempercepat jalur transportasi dan jalur Informasi yang semakin berkembang cepat. MTsN Susukan terletak di Desa Ketanggen yang letak geografisnya adalah sebagai berikut: a. Batas bagian utara Desa Blimbing b. Batas bagian timur Persawahan c. Batas bagian barat Ketanggen d. Batas bagian selatan Desa Deresan Sedangkan letak MTsN susukan berada di : a. Batas bagian utara persawahan b. Batas bagian timur persawahan c. Batas bagian barat persawahan d. Batas bagian selatan persawahan
3. Keadaan fasilitas sarana dan Prasarana Dalam Suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Apalagi dalam lembaga pendidikan formal seperti di MTsN Susukan. Sarana dan fasilitas yang mendukung keberhasilan pendidikan dan pengajaran sangat diperlukan untuk membantu terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama. Setelah penulis mengadakan wawancara seperlunya maka dapat dikemukakan tentang Kondisi fisik gedung dan sarana-sarana lainnya pada MTsN susukan yang secara garis besarnya dapat dilihat sebagai berikut: a. Pergedungan 1) 27 Ruang Kelas 2) 1 ruang kepala sekolah 3) 1 ruang guru 4) 1 Ruang tata usaha 5) 1 Ruang Perpustakaan 6) 1 Ruang lab. Komputer 7) 1 Ruang kesenian 8) 1 Masjid 9) 3 WC Guru 10) 6 WC Murid
b. Peralatan 1) Peralatan Kantor a) 2 Mesin Ketik b) 3 Komputer c) 1 printer Komputer d) Almari e) 1 set Kursi Tamu 2) Peralatan Kelas a) Meja kursi guru b) Meja Kursi siswa c) Papan Tulis d) Papan absen e) Daftar hadir f) Satu set alat kebersihan 3) Peralatan lain a) Peralatan sholat b) Peralatan upacara c) Peralatan memasak c. Peralatan olah raga 1) 10 buah bola volley 2) 5 buah bola basket 3) 8 buah bola sepak 4) 6 buah peralatan badminton
5) 4 buah peralatan tenis meja d. Perpustakaan Perpustakaan merupakan saran penting untuk memperlancar proses belajar mengajar. Dengan fasilitas yang ada pada perpustakaan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan wawasan belajar menambah materi pelajaran yang belum didapat dari bangku sekolahnya. Di MTsN Susukan telah dilengkapi dengan buku-buku Umum maupun Buku-buku agama. Mengenai Jumlahnya, seperti dalam katalog yang ada sebagai berikut: 1) Untuk buku referensi guru a) Buku-buku agama ada 20 judul buku dengan jumlah 50 eksemplar b) Buku-buku umum ada 40 judul buku dengan jumlah 130 eksemplar 2) Untuk buku referensi murid a) Buku-buku agama b) Buku-buku umum 4. Keadaan Guru di MTsN Susukan Keadaan Guru di MTsN susukan mempunyai potensi yang sangat baik, karena tiap-tiap guru mempunyai kompetensi keahlian dalam bidang masing-masing. Para dewan guru mempunyai jiwa berjuang yang tinggi dengan bisa di lihat bahwa sebagian dewan guru MTsN Susukan berasal
dari luar wilayah Kecamatan Susukan, tetapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selalu tepat waktu. Adapun Nama-nama guru di MTsN susukan dapat dilihat dari table berikut: TABEL I DAFTAR NAMA GURU MTsN SUSUKAN TAHUN 2012 No 1 2 3 4 5 6
Nama Drs. H. Mudlofir, MM Drs. Azizudin Heny Budi Lestari, S. Pd Burhanudin, S. Ag Sri Wahyuni, S. Pd Jumiati, S. Pd
Pendidikan Pasca Sarja Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sulastri, S. Pd Drs. Masykur Dra. Siti Wasilah Aliq Diroyah, S. Pd Fachrudin Rois, S. Ag Slamet Buchari, S. Pd M. Amin Mustofa, M. Pd Umi Fajriyah, S. Ag Nur Hidayah, S. Pd
Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nur Farida y, S. Ag Mau’idzotul, H. Sp Sukrini, S. Pd Adillah Nisawaty, S. Ag Nur Kholis, S. Pd Isti Kadariyah, S. Pd Umiyatun, S. Pd Endang Sulistyawati, S. S Agus Sofyan H, S. Pd
Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
25
Drs Irwan
Sarjana
26 27 28
Dra. Nurul Hidayati Murodi sabikin, S. Ag Mutho’in, S. Ag
Sarjana Sarjana Sarjana
Jabatan Kamad W. K Umum Bidang SDM Wl kls 7G Bdg. Pengajaran Wl Kls 7B Ka. Perpus Bdg. Humas Wl Kls 7A Wl kls 7E Wk. Kesiswaan Wk. Sarpras Wl Kls 8A Bendahara KMT Wl Kls 9E Wl Kls 7C Wl Kls 8B Wl Kls 9A Wk. kurikulum Wl Kls 8D Wl Kls 9D Wl Kls 7D Ka. Lab. Komputer Ka. Lab. Ktrmpln Wl Kls 9F Pmbn OSIS Bdg. Keagamaan
Bid. Studi Bhs. Arab Bhs. Inggris Pkn & IPS Bhs. Indo Matematika IPA Matematika IPS IPS Bhs> inggris Penjas IPA QH/BTA Matematika Fiqih & SKI IPS Matematika SKI Bhs. Indo Bhs Jawa Bhs. INDO Bhs Indo & TIK PKn & BP PKn Seni & AA Bhs. Arab
29 30 31 32 33 34
Sri Haryati, S. Pd Arina lutfiyah, SE Dra. Haniyatun Sutrisna, S. Pd Anima Ubaddah, S. Pd Agus Santoso, S. Pd. I
Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
35 36 37
Fita Anelia H , S. Pd. Aan Muannah, S. Pd. I Hanik Lutfiyah
Sarjana Sarjana Sarjana
Wl. Kls 9 G Wl. Kls 8E Lab. Seni Wl Kls 9B Ka. Lab. Bahasa Wl. Kls 8C Wl Kls 7H Wl Kls 8F
38 39 40 41 42 43 44 45
Baha’udin, BA Miladyawati, S. Ag Masno, S. Si A. Hasan Mafatih, SH. I Asni Rikhaniyah, S. Pd. I Sugiyanto, S. Kom Rifatul Wikfiyah, S. Ag Khusnusiar
Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
Pemb. UKS Wl Kls 9C Ka. Lab. IPA Bdg Penilaian Wl. Kls 7F Guru Guru
46 47 48
Hidayah Rahmawati, S. Pd Atina Husniyati M. Mussofa Wildan, S. Psi
Sarjana Sarjana Sarjana
Guru Wl Kls 8G Guru
IPA IPS AA & Bp Bhs. Jawa Bhs. Inggris Penjas Bhs. Inggris Bhs. Arab Bhs. Indo & SKI Bhs. Arab KTK, QH IPA Khot BTA & Fiqih TIK & Bp Fiqih & Bp Unggulan agama Bhs. Inggris Bhs. Inggris BP
B. Gambaran Umum MA Al-ISLAM Susukan 1. Tinjauan Historis MA AL-ISLAM Susukan adalah salah satu lembaga yang berada diwilayah kecamatan susukan dibawah Naungan lembaga NU (Nahdatul Ulama) yang dipelopori oleh: a. Bp. Haji Samsudin b. Bp. Haji Tahrir c. Bp. Insyirot d. Bp. Hadhib Mansyur
Pada tahun 1978 mereka menganggap bahwa diwilayah kecamatan susukan adalah lahan yang sangat “kering” dengan yang namanya pendidikan sehingga dianggap bahwa disitulah tempat yang strategis bagi pendirian sekolah menengah tingkat atas, karena wilayah dikecamatan susukan pada waktu itu belum ada satu pun lembaga pendidikan menengah tingkat atas. Pada tahun 1979, masyarakat dalam bidang keilmuan dan keagamaan dikecamatan susukan dan masyarakat islam pada umumnya, didirikanlah MA AL-ISLAM Susukan. Dengan tersedianya lembaga pendidikan tersebut diharapkan agar masyarakat sekitarnya bisa ikut berpartisipasi dengan menyekolahkan anak-anaknya di MA AL-ISLAM Susukan yang akan didirikan. Partisipasi masyarakat dalam hal ini dirasa sangat perlu. Dikarenakan tanpa partisipasi dari masyarakat mustahil sekolah yang akan didirikan dapat berjalan sebagaimana mestinya sebuah sekolah. Factor pendukung lainnya adalah bahwa dikecamatan susukan, sudah banyak lulusan sekolah menengah pertama (SLTP atau MTs). Lulusan-lulusan ini terpaksa tidak dapat melanjutkan sekolah setingkat menengah atas disekitar kecamatan susukan dikarenakan tidak tersedianya sekolah menengah tingkat atas dikecamatan susukan. Disamping masalah ekonomi penduduk kecamatan susukan mayoritas hanya berprofesi sebagai pengusaha menengah. Kondisi inilah yang menyebabkan masyarakat enggan menyekolahkan anak-anak
mereka kesekolah setingkat menengah atas dengan pertimbangan masalah biaya sekolahnya. MA AL-ISLAM Susukan pada awalnya hanya sebagai media bagi anak-anak yang berkeinginan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam masalah pembiayaan relatif murah dan dapat terjangkau oleh mayoritas kalangan masyarakat dikecamatan susukan. 2. Letak Geografis MA AL-ISLAM Susukan, merupakan lembaga pendidikan formal yang berada dibawah naungan lembaga NU (Nahdatul Ulama) terletak dikecamatan Susukan, kabupaten semarang. Dilihat dari letaknya, MA AL-ISLAM Susukan ini berada dalam kompleks wilayah warga, sehingga diharapkan mampu menambah wawasan dalam hal ini pendidikan bagi masyarakat sekitarnya. MA AL-ISLAM Susukan terletak di Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, yang letak geografisnya adalah sebagai berikut: a. Batas bagian utara pasar Susukan b. Batas bagian timur rumah warga c. Batas bagian selatan rumah warga d. Batas bagian barat rumah warga Sedang letak MA AL-ISLAM Susukan adalah sebagai berikut: a. Batas bagian utara rumah warga b. Batas bagian timur rumah warga
c. Batas bagian selatan rumah warga d. Batas bagian barat rumah warga 3. Keadaan fasilitas (Sarana dan Prasarana) Dalam Suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Apalagi dalam lembaga pendidikan formal seperti di MA ALISLAM Susukan. Sarana dan fasilitas yang mendukung keberhasilan pendidikan
dan
pengajaran
sangat
diperlukan
untuk
membantu
terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama. Setelah penulis mengadakan wawancara seperlunya maka dapat dikemukakan tentang Kondisi fisik gedung dan sarana-sarana lainnya pada MA AL-ISLAM Susukan yang secara garis besarnya dapat dilihat sebagai berikut: a. Pergedungan 1) 8 Ruang Kelas 2) 1 ruang kepala sekolah 3) 1 ruang Guru 4) 1 Ruang tata usaha 5) 1 Ruang Perpustakaan 6) 1 Ruang lab. Komputer 7) 1 ruang lab. bahasa 8) 1 Masjid 9) 2 WC Guru
10) 4 WC Murid b. Peralatan 1) Peralatan Kantor a) 1 Mesin Ketik b) 1 Komputer c) 1 printer Komputer d) 2 Almari 2) Peralatan Kelas a) Meja kursi guru b) Meja Kursi siswa c) Papan Tulis d) Papan absen e) Daftar hadir f) Satu set alat kebersihan 3) Peralatan lain a) Peralatan sholat b) Peralatan upacara c) Peralatan memasak c. Peralatan olah raga 1) 15 buah bola volley 2) 2 buah bola basket 3) 5 buah bola sepak 4) 4 buah peralatan badminthon
d. Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana penting untuk memperlancar proses belajar mengajar. Dengan fasilitas yang ada pada perpustakaan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan wawasan belajar menambah materi pelajaran yang belum didapat dari bangku sekolahnya. Di MA AL-ISLAM Susukan telah dilengkapi dengan buku-buku umum maupun buku-buku agama. 4. Keadaan Guru Keadaan Guru di MA AL-ISLAM Susukan mempunyai potensi yang sangat baik, Para dewan guru mempunyai jiwa berjuang yang tinggi dengan bisa dilihat bahwa sebagian dewan guru MA AL-ISLAM Susukan berasal dari luar wilayah Kecamatan Susukan, tetapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selalu tepat waktu. Adapun Nama-nama guru di MA AL-ISLAM Susukan dapat dilihat dari tabel berikut:
TABEL II DAFTAR NAMA GURU MA AL-ISLAM SUSUKAN TAHUN 2012 No 1
Nama Guru Drs. Matholi’ul Huda
Pendidikan Sarjana
2 3
Fakhrurrozi Dra. Sri Hartutik
SMA Sarjana
4 5
Umi Hamidah, S. Ag Siti Hasanah
Sarjana SMA
6 7
Muhadhib Fani’mah, S. Pd. I
SMA Sarjana
Jabatan Kepala Madrasah
Bidang Studi Bhs. Indo & B. jawa Wk Humas & sarpras Bhs. Inggris Wk Kesiswaan & wk. Fiqih & AA kurikulum Ka. Perpus Ekonomi Wk. Kebersihan & wl. Ketrampilan & Kls X Sejarah Guru Seni Budaya Ka. Lab. Bahasa & wl. Bhs. Arab Kls XII
8
A. Mutamasikin, S.Pd.I
Sarjana
TU & wl. Kls XI
9 10 11 12
Syamsiyah, A. Md Sri Wahyuni, S. Pd Ida Mashlahah, S. Ag Maftikhatul Karim, S.SI
Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
Bendahara Guru Guru Guru
13
Ita R. Latifah, S. Pd. I
Sarjana
Guru
Geografi, QH, Penjas PKn & TIK MTK SKI, Sosiologi Biologi, Fisika, kimia MTK
C. Penyajian Data 1. Populasi dan Sampel Pada bab I telah penulis jelaskan bahwa obyek yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah semua dewan Guru di MTsN Susukan dan di MA Susukan dengan Jumlah Guru di MTsN Susukan 47 orang, dan guru yang ada di MA Susukan 13 orang. yang totalnya menjadi 60 orang yaitu 22 Laki-laki dan 38 perempuan. 2. Pengumpulan Data Data yang penulis kumpulkan dari responden dalam rangka pengumpulan data tentang “Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah”, “Etos Kerja Guru”, dan “Kenyamanan Guru dalam Mengajar”. Untuk mempermudah pengumpulan data penulis menggunakan observasi tidak langsung berupa Rating scale dan menyediakan angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan dengan perincian sebagai berikut: a. Untuk mengetahui etos kerja guru, penulis menggunakan metode observasi tidak langsung berupa Rating Scale yang diisi oleh Kepala Madrasah yang berhubungan dengan Etos kerja Guru.
b. Dan untuk kualitas kepemimpinan kepala madrasah dan kenyamanan guru dalam mengajar, penulis menyediakan 20 item pertanyaan yaitu 10 pertanyaan seputar tentang kualitas kepemimpinan kepala madrasah dan 10 item pertanyaan seputar tentang kenyamanan guru dalam mengajar. 3. Data Responden a. Nama Responden TABEL III DAFTAR NAMA RESPONDEN DI MTsN SUSUKAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Guru Drs. Azizudin Heni Budi Lestari, S. Pd. Burhanudin, S. Ag Sri Wahyuni, S. Pd Jumiati, S. Pd Sulastri, S. Pd Drs. Masykur Dra. Siti wasilah Aliq D, S. Pd Fachrudin Rois, S. Ag Slamet Buchory, S. Pd M. Amin Mustofa, M. Pd Umi Fajriah, S. Ag Nur Hidayah, S. Pd Nur Farida Y, S. Ag Ma’uidzotul H, S. Pd Adillah Niswati, S. Ag Nur Kholis, S. Pd Isti Kadariyah, S. Pd Umiyatun, S. Pd Endang Sulistyawati, SS Agus Sofian H, S. Pd. Drs. Irwan Dra. Nurul Hidayati Murodi Sabikin, S. Ag Mutho’in, S. Ag Sri Haryati, S. Pd Arina Lutfiyah, SE Dra Haniyatun
Keterangan Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Sutrisna, S. Pd Anima ubadah, S. Pd Agus santoso, S. Pd. I Fita aneliya hidayah, S. Pd Aan Muannah, S. Pd. I Hanik Lutfiyah, S. Pd Bahaudin, BA Miladyawati, S. Ag Masno, S. Si Hasan Mafatih, S. HI Asni Rikhaniayah, S. Pd. I Sugiyanto, S. KOM Rifatul Wifkiyah, S. Ag Khusnusiar Hidayah R, S. Pd Atina Husniati, S. Pd M. Mussoffa Wildans, S. Psi Sukrini
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
b. Memberi nilai tiap item jawaban dengan nilai : 1) Jawaban A (Baik) dengan nilai 3 2) Jawaban B (Cukup) dengan nilai 2 3) Jawaban C (Kurang) dengan nilai 1 TABEL IV DATA TENTANG KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DI MTsN SUSUKAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 No Urut Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kategori Jawaban A B C 4 6 3 6 1 6 4 5 5 3 7 4 6 4 6 6 4 4 5 1 5 5 -
Kategori Nilai 3 2 1 12 12 9 12 1 18 8 15 10 9 14 12 12 12 12 18 8 12 10 15 10 -
Jumlah
Nominasi
24 22 26 25 23 24 24 26 23 25
A B A A B A A A B A
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
5 5 4 2 3 3 4 5 2 4 4 3 3 4 3 5 3 4 3 4 6 7 5 5 4 7 5 6 5 4 5 3 5 5 4 5 4
5 5 3 7 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 3 4 6 4 2 5 5 3 2 4 4 4 5 4 6 5 4 5 5 6
3 1 2 2 1 1 4 2 2 3 2 3 4 1 2 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 -
15 15 12 6 9 9 12 15 6 12 12 12 9 12 9 15 9 12 9 12 18 21 15 15 12 21 15 18 15 12 15 9 15 15 12 15 12
10 10 6 14 10 10 10 4 8 8 8 4 10 6 6 8 10 6 8 12 4 4 10 10 6 4 8 8 8 10 8 12 10 8 10 10 12
3 1 2 2 1 1 4 2 2 3 2 3 4 1 2 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 -
25 25 21 21 21 21 23 24 18 22 22 23 21 21 19 24 21 21 20 24 22 26 25 25 21 26 24 26 24 23 24 22 25 24 23 25 24
A A B B B B B A C B B B B B C A B B C A B A A A B A A A A B A B A A B A A
Dari data diatas, dapat ditentukan lebar interval untuk membuat tingkat kategori kualitas kepemimpinan kepala madrasah dengan memperoleh nilai tertinggi 26 dan nilai terendah 18.
Memberikan lebar interval (I) untuk membuat tingkat kategori kualitas kepemimpinan kepala madrasah: Dengan rumus : =
(
−
)+1
Keterangan: X1 = nilai tertinggi X2 = nilai terendah =
(26 − 18) + 1 =3 3
c. Menentukan tingkat kualitas kepemimpinan kepala madrasah 1) Kategori baik ( A )
: 24 - 26
2) Kategori Cukup ( B ) : 21 - 23 3) Kategori Kurang ( C ) : 18 - 20
TABEL V DATA TENTANG KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR MTsN SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 No Urut Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kategori Jawaban A B C 1 8 1 3 7 3 6 1 4 6 5 4 1 4 6 4 5 1 4 4 2 4 6 6 4 6 3 1 5 5 4 3 3
Kategori Nilai 3 2 1 3 16 1 9 14 9 12 1 12 12 15 8 1 12 12 12 10 1 12 8 2 12 12 18 8 18 6 1 15 10 12 6 3
Jumlah
Nominasi
20 23 22 24 24 24 23 22 24 26 25 25 21
B A B A A A A B A A A A B
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
5 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 4 4 6 4 5 5 5 5 6 4 4 5 6
3 5 4 4 4 4 3 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 6 4 4 4 4 2 4 5 4 4
2 2 3 2 3 4 4 2 5 2 3 3 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 -
15 15 9 12 9 6 9 9 9 12 9 12 9 12 9 15 12 15 12 18 12 12 18 12 15 15 15 15 18 12 12 15 18
6 10 8 8 8 8 6 10 10 10 6 8 10 10 10 6 8 10 10 10 8 10 10 8 12 8 8 8 8 4 8 10 8 8
2 2 3 2 3 4 4 2 5 2 3 3 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 -
23 21 20 22 20 18 19 22 15 21 21 20 23 21 23 19 24 23 25 23 26 23 23 26 24 24 24 24 24 24 22 23 24 26
A B B B B C B B C B B B A B A B A A A A A A A A A A A A A A B A A A
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa kenyamanan guru dalam mengajar dari 10 pertanyaan dapat diperoleh nilai tertinggi 26 dan terendah 15 maka mendapat nilai interval digunakan rumus: =
(
−
)+1
Keterangan: X1 = nilai tertinggi X2 = nilai terendah =
(26 − 15) + 1 =4 3 Jadi kenyamanan guru dalam mengajar dapat dikategorikan sebagai
berikut: a. Kategori Baik (A)
: 23 - 26
b. Kategori Cukup (B)
: 19 - 22
c. Kategori Kurang (C)
: 15 - 18
Untuk kepala madrasah sebagai Responden yang mengisi data untuk mengungkap data tentang Etos kerja Guru di MTsN susukan, Penulis menggunakan metode observasi tak langsung dengan menggunakan Rating Scale. Memberi nilai tiap item jawaban dengan nilai : a. Jawaban A (Baik Sekali) dengan nilai 4 b. jawaban B (Baik) dengan nilai 3 c. Jawaban C (Cukup) dengan nilai 2 d. Jawaban D (Kurang) dengan nilai 1
TABEL VI DATA TENTANG ETOS KERJA GURU DI MTsN SUSUKAN TAHUN 2012 No Urut Resp 1 2 3 4
Kategori jawaban A B C D 3 2 1 3 3 3 2 1 5 1 -
Kategori nilai 4 3 2 1 12 6 2 12 9 12 6 2 20 3 -
Jumlah
Nominasi
20 21 20 23
C B C A
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 6 3 4 5 5 5 3 3 2 6 4 5 3 6 4 3 3 3 3 4 3 4 3 5 2 5 3 3
6 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 1 1 1 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 4 1 3 3
1 2 -
1 -
16 16 20 12 16 12 16 16 12 16 16 12 20 16 24 12 16 20 20 20 12 12 8 24 16 20 12 24 16 12 12 12 12 16 12 16 12 20 8 20 12 12
18 6 6 3 9 6 9 6 6 9 6 6 9 3 6 9 6 3 3 3 9 9 12 6 3 6 6 9 9 9 6 9 6 9 3 12 3 9 9
2 4 -
1 -
18 22 22 23 21 22 21 22 22 21 22 22 21 23 22 24 21 22 23 23 23 21 21 20 24 22 23 20 24 22 21 21 17 21 22 21 22 21 23 20 23 21 21
D B B A B B B B B B B B B A B A B B A A A B B C A B A C A B B B D B B B B B A C A B B
· Memberikan lebar interval (I) untuk membuat tingkat kategori etos kerja guru: Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa etos kerja guru dari 6 aspek yang tertuang dalam inidikator etos kerja guru dapat diperoleh nilai tertinggi 24 dan terendah 17 maka mendapat nilai interval digunakan rumus : =
=
(
−
)+1
(24 − 17) + 1 =2 4 Jadi kenyamanan guru dalam mengajar dapat dikategorikan sebagai
berikut: a. Kategori Baik sekali (A)
: 23-24
b. kategori Baik (B)
: 21-22
c. Kategori cukup (C)
: 19-20
d. Katergori Kurang (D)
: 17-18
4. Data Responden a. Nama Responden TABEL VII DAFTAR NAMA RESPONDEN DI MA AL- ISLAM SUSUKAN TAHUN 2012 No 1 2 3 4 5 6
Nama Guru Fakhrurrozi Dra. Sri hartutik Umi hamidah S. Ag Siti Hasanah Muhadhib Fani’mah, S. Pd. I
Keterangan Guru Guru Guru Guru Guru Guru
7 8 9 10 11 12
A. Mutamasikin, S. Pd. I Syamsiyah, A. Md Sri Wahyuni, S. Pd Ida Maslahah, S. Ag Maftikhatul karim, S. SI Ita R. Latifah, S. Pd. I
Guru Guru Guru Guru Guru Guru
b. Memberi nilai tiap item jawaban dengan nilai : 1) Jawaban A (Baik) dengan nilai 3 2) jawaban B (Cukup) dengan nilai 2 3) Jawaban C (Kurang) dengan nilai 1
TABEL VIII DATA TENTANG KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DI MA-AL ISLAM, KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SUSUKAN TAHUN 2012 No. Urut Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kategori jawaban A B C 7 2 1 5 5 5 5 6 4 7 3 2 7 1 5 5 5 5 3 4 3 8 2 8 2 4 4 2
Kategori Nilai 3 2 1 21 4 1 15 10 15 10 18 8 21 6 6 14 15 10 15 10 9 8 3 24 4 24 4 12 8 2
Jumlah
Nominasi
26 25 25 24 27 21 25 25 20 28 28 22
A B B B A C B B C A A C
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa kualitas kepemimpinan kepala madrasah dari 10 item pertanyaan dapat diperoleh nilai tertinggi 28 dan terendah 20.
Memberikan lebar interval (I) untuk membuat tingkat kategori kualitas kepemimpinan kepala madrasah: Dengan rumus : =
=
(
−
)+1
(28 − 20) + 1 =3 3
c. Menentukan tingkat kualitas kepemimpinan kepala madrasah 1) Kategori baik ( A )
: 26-28
2) Kategori cukup ( B )
: 23-25
3) Kategori kurang ( C )
: 20-22
TABEL IX DATA TENTANG KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR DI MA AL-ISLAM, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Kategori jawaban Kategori Nilai No. Urut Jumlah Nominasi A B C 3 2 1 Resp. 1 3 6 1 9 12 1 22 C 2 8 1 1 24 2 1 27 A 3 6 3 1 18 6 1 25 B 4 5 4 1 15 8 1 24 B 5 6 4 18 8 26 A 6 4 5 1 12 10 1 23 B 7 1 8 1 3 16 1 20 C 8 5 4 1 15 8 1 24 B 9 6 3 1 18 6 1 25 B 10 7 3 21 6 27 A 11 8 2 24 4 28 A 12 3 6 1 9 12 1 22 C
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa kenyamanan guru dalam mengajar dari 10 pertanyaan dapat diperoleh nilai tertinggi 28 dan terendah 20 maka mendapat nilai interval digunakan rumus : =
=
(
−
)+1
(28 − 20) + 1 =3 3 Jadi kenyamanan guru dalam mengajar dapat dikategorikan sebagai
berikut : 1) Kategori Baik (A)
: 26-28
2) kategori Cukup (B)
: 23-25
3) Kategori kurang (C)
: 20-22
Untuk kepala madrasah sebagai Responden yang mengisi data untuk mengungkap data tentang Etos kerja Guru di MA AL-ISLAM susukan, Penulis menggunakan Rating Scale. Memberi nilai tiap item jawaban dengan nilai: 1) Jawaban A (Baik Sekali) dengan nilai 4 2) jawaban B (Baik) dengan nilai 3 3) Jawaban C (Cukup) dengan nilai 2 4) Jawaban D (Kurang) dengan nilai 1
TABEL X DATA TENTANG ETOS KERJA GURU DI MA AL-ISLAM SUSUKAN TAHUN 2012 No Urut Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kategori jawaban A B C D 6 2 4 4 2 3 2 1 6 6 6 6 6 6 6 6 -
Kategori nilai 4 3 2 1 24 8 12 16 6 12 4 1 - 18 - 18 24 24 - 18 18 18 18 -
Jumlah
Nominasi
24 20 22 17 18 18 24 24 18 18 18 18
A C B D D D A A D D D D
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa etos kerja guru dari 6 aspek yang tertuang dalam inidikator etos kerja guru dapat diperoleh nilai tertinggi 24 dan terendah 17 maka mendapat nilai interval digunakan rumus: =
=
(
−
)+1
(24 − 17) + 1 =2 4 Jadi etos kerja guru dalam mengajar dapat dikategorikan sebagai
berikut : 1) Kategori Baik sekali (A)
: 23-24
2) Kategori Baik (B)
: 21-22
3) Kategori cukup (C)
: 19-20
4) Katergori Kurang (D)
: 17-18
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang diperoleh tersebut, sehingga dapat mengandung arti atau dapat diambil suatu simpulan akhir dari penelitian yang penulis lakukan di MTsN Susukan dan MA Al-Islam Susukan. Adapun responden secara keseluruhan dari MTsN Susukan dan MA AlIslam Susukan berjumlah 59 Guru. TABEL XI DAFTAR RESPONDEN DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Guru Drs. Azizudin Heni Budi Lestari, S. Pd. Burhanudin, S. Ag Sri Wahyuni, S. Pd Jumiati, S. Pd Sulastri, S. pd Drs. Masykur Dra. Siti Wasilah Aliq D, S. Pd Fachrudin Rois, S. Ag Slamet Buchary, S. Pd M. Amin Mustofa, M. Pd Umi Fajriah, S. Ag Nur Hidayah, S. Pd Nur Farida Y, S. Ag Mau’idzotul H, S. Pd Adillah Niswati, S. Ag Nur Kholis, S. Pd Isti Kadariyah, S. Pd Umiyatun, S. Pd Endang sulistyawati, ss Agus Sofian H, S. Pd
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Drs. Irwan Dra. Nurul Hidayati Murodi Sabikin, S. Ag Mutho’in, S. Ag Sri Haryati, S. Pd Arina Lutfiyah, SE Dra. Haniyatun Sutrisna, S. Pd Anima Ubadah, S. Pd Agus Santoso, S. Pd. I Fita Aneliya Hidayah, S. Pd Aan muannah, S. Pd. I Hanik Lutfiyah, S. Pd Bahaudin, BA Miladyawati, S. Ag Masno, S. Si Hasan Mafatih, S. HI Asni Rikhaniayah, S. Pd. I Sugiyanto, S. KOM Rifatul Wifkiyah, S. Ag Khusnusiar Hidayah R, S. Pd Atina Husniati, S. Pd M . Musoffa Wildan, S. Psi Sukrini Fakhrurozi Dra. Sri Hartutik Umi Hamidah, S. Ag Siti Hasanah Muhadhib Fani’mah, S. Pd. I A . Mutamasikin, S. Pd. I Syamsiyah, A. Md Sriwahyuni, S. pd Ida Mashlahah, S. Ag Maftikhatul Karim, S. Si Ita Latifah, S. Pd. I
Dalam analisis ini penulis bermaksud mencari jawaban atas tujuan penelitian yang telah penulis ajukan pada bab sebelumnya didepan. Kemudian langkah yang penulis tempuh dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
A. Analisis Pertama Pada analisis pertama ini, penulis akan menganalisis data dengan menggunakan persentase untuk mencari jawaban terhadap tujuan penelitian nomor satu sampai lima, yaitu untuk mengetahui variasi dari masing-masing variabel Kemudian dilanjutkan pada interpretasi dari masing-masing item dari ketiga variabel yang ada, yaitu variabel “kualitas kepemimpinan kepala madrasah” variabel “Etos Kerja Guru” dan variabel “kenyamanan guru dalam mengajar” dengan rumus sebagai berikut : P=
F ´100 % N
Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah subyek atau Sampel Selanjutnya untuk memudahkan jalannya analisis pada bagian ini, penulis akan menganalisisnya dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analaisis Persentase frekuensi melalui penyajian tabel frekuensi pada variabel Kualitas Kepemimpinan kepala madrasah yang meliputi 10 item pertanyaan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:
TABEL XII TABEL ANGKET KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN No 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Item Pertanyaan Jawaban 2 3 Apakah kepala madrasah memberi A dorongan dan semangat kepada B bapa/ibu dalam bekerja sehari-hari? C Apabila bekerja sehari-hari, apakah A kepala madrasah memberikan B motivasi pada bapak/ibu? C Apakah kepala madrasah memiliki A kejujuran integritas sesuai yang B ditetapkan dalam penilaian kerja C kepala madrasah? Apakah kepala madrasah memiliki A rasa kepercayaan diri yang tinggi B dalam memimpin anak buahnya? C Apakah kepala madrasah A mempunyai banyak gagasan/inisiatif B untuk mengembangkan lembaga C yang dipimpinnya? Apakah kepala madrasah ada usaha A peningkatan mutu para B pengajarnya/bawahannya? C Apakah kepala madrasah dapat A beradaptasi dan fleksibel dalam B menghadapi situasi yang baru? C Dalam bekerja sehari-hari, apakah A kepala madrasah member contoh B yang baik bagi anak buahnya? C Apakah kepala madrasah A mempunyai pengetahuan bisnis yang B baik untuk mengembangkan C sekolahnya? Apakah kepala madrasah bapak/ibu A adalah seorang yang berwibawa B dihadapan anak buahnya? C
Jumlah 4 31 23 5 31 25 3 31 27 1
Persentase 5 52% 39% 9% 52% 42% 6% 52% 46% 2%
32 26 1 20 36 3
54% 44% 2% 34% 61% 5%
29 29 1 32 26 1 29 29 1 34 24 1
49% 49% 2% 54% 44% 2% 49% 49% 2% 58% 40% 2%
38 20 1
64% 34% 2%
TABEL XIII FREKUENSI PERSENTASE KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN Kualitas Kepemimpinan kepala madrasah Baik/tinggi sedang/cukup rendah/ Kurang Jumlah
Frekuensi 31 26 2 59
Persentase 52% 44% 4% 100%
Dari tabel diatas dapat ditarik suatu analisis atau interpretasi sebagai berikut: a. Dalam hal kepala madrasah memberikan dorongan dan semangat pada guru dapat diketahui bahwa kepala madrasah memberikan dorongan dan semangat cukup tinggi. Hal itu dirasakan oleh 54 dari 59 guru atau 91% guru (baik 52% dan cukup 39%). b. Dalam bekerja sehari-hari kepala madrasah memberikan motivasi kepada guru cukup tinggi. Hal ini dirasakan oleh 56 guru dari 59 guru atau sebesar 94% (yaitu Baik 52%, Cukup 42%). c. Dalam hal kejujuran dan integritas, kepala madrasah memiliki kejujuran dan integritas cukup baik hal itu diakui oleh 58 dari 59 guru atau 98% (Tinggi 52% dan Cukup 46%). d. Dalam hal kepemimpinan kepala madrasah memiliki memiliki rasa kepercayaan diri yang cukup baik. Hal ini diakui oleh 58 guru dari 59 guru atau 98% (Baik 54% dan Cukup 44%). e. Kepala madrasah mempunyai gagasan/inisiatif yang cukup baik untuk mengembangkan lembaga yang dipimpinnya. Hal ini diakui oleh 56 guru dari 59 guru atau 95%. (Baik 34% dan Cukup 61%).
f. Kepala madrasah ada usaha yang cukup baik dalam hal peningkatan mutu para pengajarnya/bawahannya. Hal ini diakui oleh 58 guru dari 59 guru atau 98% (Baik 49% dan Cukup 49%). g. Kepala madrsah dapat beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi yang baru. Hal ini diakui oleh sebagian besar guru yaitu 58 guru dari 59 guru atau 94%. (baik 54%, cukup 44%). h. Dalam bekerja sehari-hari kepala madrasah memberi contoh yang cukup baik bagi anak buahnya. Hal ini dirasakan oleh 58 guru dari 59 guru atau 98% (Baik 49% cukup 49%). i.
Untuk mengembangkan sekolahnya kepala madrasah mempunyai pengetahuan bisnis yang cukup baik. Hal ini diakui oleh 58 guru dari 59 guru atau 98% ( yaitu Baik 58%, cukup 40%).
j.
Kepala madrasah adalah seorang yang berwibawa dihadapan anak buahnya. Hal ini diakui oleh 58 guru dari 59 guru atau 98% (baik 64% cukup 34%).
2. Pada analisis persentase frekuensi melalui penyajian tabel frekuensi pada variabel Etos kerja guru yang meliputi 6 item /aspek yang di isi oleh kepala madrasah berupa rating scale, sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
TABEL XIV TABEL DARI RATING SCALE TENTANG ETOS KERJA GURU DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN No Aspek yang dinilai 1 2 1 Semangat untuk bekerja tinggi
2
Menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran secara oprasional
3
Rasa tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas tinggi
4
Rasa kepemilikan lembaga sekolah tinggi
5
Disiplin kerja guru
6
Ketrampilan dan pengalaman
Jawaban 3 A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
Frekuensi Persentase 4 5 40 68% 18 30% 1 2% 0 25 42% 33 56% 1 2% 0 33 56% 25 42% 1 2% 0 30 51% 28 47% 1 2% 0 37 64% 20 34% 1 2% 0 36 61% 23 39% 0 0
TABEL XV FREKUENSI PERSENTASE ETOS KERJA GURU DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN Etos Kerja Guru Baik Sekali Baik Cukup Kurang Jumlah
Frekuensi 33 24 2 0 59
Persentase 57% 41% 2% 0 100%
a. Interpretasi dari masing-masing item pernyataan pada variabel etos kerja guru yaitu meliputi 6 item/aspek yang dinilai oleh kepala madrasah sebagai berikut: 1) Semangat untuk bekerja tinggi/baik sekali. Hal ini diakui oleh kepala madrasah terbukti ada 58 guru dari 59 guru yang mempunyai semangat untuk bekerja tinggi atau 98% (baik sekali 68%, baik 30%). 2) Guru menyelesaikan tugas baik sekali sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran secara operasional. Dalam hal ini kepala madrasah mengakui bahwa 58 guru dari 59 atau guru 98% (Baik sekali 42% , baik 56%). 3) Rasa tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas. Kepala madrasah mengakui bahwa mayoritas guru memiliki rasa tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas tinggi/baik sekali. Hal ini dapat dilihat ada 58 guru dari 59 guru atau 98% (baik sekali 56%, Baik 42%). 4) Rasa kepemilikan lembaga sekolah tinggi. Hal ini diakui oleh kepala madrasah bahwa 58 guru dari 59 guru atau 98% rasa kepemilikan lembaga sekolah tinggi (yaitu baik sekali 51%, Baik 47%). 5) Disiplin kerja guru. Hal ini dirasakan oleh kepala madrsah mayoritas disiplin kerja guru baik sekali yaitu, 58 guru dari 59 guru atau 98% (Baik sekali 64%, baik 34%). 6) Ketrampilan dan pengalaman. Hal ini diakui oleh kepala madrasah mayoritas guru memiliki ketrampilan dan pengalaman yang baik sekali/bagus yaitu 59 guru atau 100% (baik sekali 61%, baik 39%).
TABEL XVI TABEL ANGKET KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN TAHUN 2012 No 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Item pertanyaan Jawaban 2 3 Apakah bapak/ibu merasa semangat A dan tentram dalam mengajar? B C Apakah bapak/ibu guru merasa tertib A adsministrasi dalam mengajar? B C Apakah bapak/ibu mempunyai A kesiapan fisik dan mental yang baik B dalam mengajar? C Apakah bapak/ ibu mempunyai A semangat dalam mengajar? B C Dalam menjalankan tugas sebagai A pengajar, apakah bapak/ibu B melaksanakan tugas dengan baik? C Apakah bapak/ibu mempunyai A hubungan social yang baik B dilingkungan madrasah? C Apakah bapak/ibu bisa menikmati A fasilitas dari sekolah apa adanya? B C Apakah bapak/ibu merasa senang A dengan model kepemimpinan B sekarang? C Apakah dalam menjalankan tugas A bapa/ibu tepat waktu? B C Apakah gaji yang bapak/ibu dapat A selama ini bisa memenuhi kebutuhan B sehari-hari? C
Jumlah 4 39 13 7 32 21 6 29 23 7 30 16 13 28 22 9 39 13 7 31 20 8 41 11 7 33 24 2 33 25 1
Persentase 5 66% 22% 12% 54% 36% 10% 49% 39% 12% 51% 27% 22% 47% 37% 16% 66% 22% 12% 52% 34% 14% 69% 19% 12% 56% 41% 3% 56% 42% 2%
TABEL XVII FREKUENSI PERSENTASE KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR DI MTsN SUSUKAN DAN MA AL-ISLAM SUSUKAN TAHUN 2012 Kenyamanan Guru dalam mengajar Tinggi/Baik Sedang/ Cukup Rendah/ Kurang Jumlah
Frekuensi 33 19 7 59
Persentase 57% 32% 11% 100 %
Dari tabel diatas dapat ditarik suatu analisis atau interpretasi sebagai berikut: 1) Merasa semangat dan tentram dalam mengajar. Hal ini dirasakan oleh mayoritas guru yaitu 52 dari 59 guru atau 88% (Baik 66%, cukup 22%) 2) Merasa tertib adsministrasi dalam mengajar. Hal ini dirasakan oleh mayoritas guru yaitu 53 dari 59 guru atau 90% (baik 54%, cukup 36%) 3) Mempunyai kesiapan fisik dan mental yang baik dalam mengajar. Hal ini dirasakan oleh mayoritas guru yaitu 53 guru dari 59 guru atau 88% (baik 49%, cukup 39%). 4) Guru mempunyai semangat dalam mengajar. Hal ini dirasakan oleh 46 guru dari 59 guru atau 78% (baik 51%, cukup 27%). 5) Melaksanakan tugas dengan baik. Dalam menjalankan tugas sebagai pengajar. Hal ini diakui oleh sebagian besar guru yaitu 50 guru dari 59 guru atau 84% (baik 47%, cukup 37%). 6) Mempunyai hubungan social yang baik dilingkungan madrasah. Hal ini diakui oleh 52 guru dari 59 guru atau 88% (baik 66%, cukup 22%).
7) Guru bisa menikmati fasilitas dari sekolah apa adanya. Hal ini dirasakan oleh sebagian besar guru yaitu 51 guru dari 59 guru atau 86% (Baik 52%, cukup 34%). 8) Guru merasa senang dengan model kepemimpinan sekarang. Hal ini dirasakan oleh mayoritas guru yaitu 52 guru dari 59 atau 88% (Baik 69%, cukup 19%). 9) Dalam menjalankan tugas tepat waktu. Hal ini diakui oleh mayoritas guru yaitu 57 guru dari 59 guru atau 97% (baik 56%, cukup 41%). 10) Gaji yang didapat oleh guru bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini diakui oleh sebagian besar guru yaitu 48 guru dari 59 guru atau 98% (Baik 56%, cukup 42%).
B. Analisis Kedua Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru dan kenyamanan guru dalam mengajar (studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan) tahun 2012. Adapun analisis yang penulis ajukan adalah analisis product moment, dan tabel koefesien korelasi variabel pertama (X) dan variabel kedua (Y1) serta tabel koefisien korelasi variabel pertama (X) dan Variabel ketiga (Y2)
TABEL XVIII KOEFISIEN KORELASI ANTARA KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DENGAN ETOS KERJA GURU No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
X 24 22 26 25 23 24 24 26 23 25 25 25 21 21 21 21 23 24 18 22 22 23 21 21 19 24 21 21 20 24 22 26 25 25 21 26 24 26 24 23
Y1 20 21 20 23 18 22 22 23 21 22 21 22 22 21 22 22 21 23 22 24 21 22 23 23 23 21 21 20 24 22 23 20 24 22 21 21 17 21 22 21
XY1 480 462 520 575 414 528 528 598 483 550 525 550 462 441 462 462 483 552 396 528 462 506 483 483 437 504 441 420 480 528 506 520 600 550 441 546 408 546 528 483
X² 576 484 676 625 529 576 576 676 529 625 625 625 441 441 441 441 529 576 324 484 484 529 441 441 361 576 441 441 400 576 484 676 625 625 441 676 576 676 576 529
Y² 400 441 400 529 324 484 484 529 441 484 441 484 484 441 484 484 441 529 484 576 441 484 529 529 529 441 441 400 576 484 529 400 576 484 441 441 289 441 484 441
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
24 22 25 24 23 25 24 26 25 25 24 27 21 25 25 20 28 28 22 1384
21 21 23 20 23 21 21 24 20 22 17 18 18 24 24 18 18 18 18 1253
504 462 575 480 529 525 504 624 500 550 408 486 378 600 600 360 504 504 396 29530
576 484 625 576 529 625 576 676 625 625 576 729 441 625 625 400 784 784 484 32738
441 441 529 400 529 441 441 576 400 484 289 324 324 576 576 324 324 324 324 26811
Kemudian dari tabel diatas dapat diperoleh data sebagai berikut : ∑X
: 1384
∑Y
: 1253
∑ XY
: 29530
∑ X²
: 32738
∑ Y²
: 26811 å xy1 -
rxy1 =
(å x )(å y ) N
2
2 ì 2 (å x ) üì ( å y1 ) ü 2 íå x ýíå y1 ý N þî N þ î
29530 rxy1 =
1
(1384 )(1253) 59 2
2 ì ( 1384 ) üì ( 1253) ü í32738 ýí26811 ý 59 þî 59 þ î
rxy1 =
rxy1 =
rxy1 =
rxy1 =
29530 - 29392,4
{32738 - 32465}{26811- 26610} 137,6
{273}{201} 137,6 54873
137,6 234,2
rxy1 = 0,58
C. Analisis ketiga Dari perhitungan koefisien korelasi product moment diatas, dapat diketahui bahwa r observasi = 0, 58, dimana ro diatas tabel signifikansi 1% yaitu : 0, 330 dan taraf signifikansi 5% yaitu : 0, 254 untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut: TABEL XIX NILAI PRODUCT MOMENT N
ro
59
0, 58
Taraf Signifikansi 5% 0, 254
1% 0, 330
Oleh karena harga rxy hitung lebih besar dari harga rxy tabel pada taraf signifikansi 1% dan 5%, maka hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru (studi pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012” dapat diterima.
TABEL XX KOEFISIEN KORELASI ANTARA KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DENGAN KENYAMANAN GURU DALAM MENGAJAR No resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
X 24 22 26 25 23 24 24 26 23 25 25 25 21 21 21 21 23 24 18 22 22 23 21 21 19 24 21 21 20 24 22 26 25 25 21 26 24 26 24
Y₂ 20 23 22 24 24 24 23 22 24 26 25 25 21 23 21 20 22 20 18 19 22 15 21 21 20 23 21 23 19 24 23 25 23 26 23 23 26 24 24
XY₂ 480 506 572 600 552 576 552 572 552 650 625 625 441 483 441 420 506 480 324 418 484 345 441 441 380 552 441 483 380 576 506 650 575 650 483 598 624 624 576
X² 576 484 676 625 529 576 576 676 529 625 625 625 441 441 441 441 529 576 324 484 484 529 441 441 361 576 441 441 400 576 484 676 625 625 441 676 576 676 576
y2
2
400 529 484 576 576 576 529 484 576 676 625 625 441 529 441 400 484 400 324 361 484 225 441 441 400 529 441 529 361 576 529 625 529 676 529 529 676 576 576
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
23 24 22 25 24 23 25 24 26 25 25 24 27 21 25 25 20 28 28 22 1384
24 24 24 24 22 23 24 26 22 27 25 24 26 23 20 24 25 27 28 22 1356
552 576 528 600 528 529 600 624 572 675 625 576 702 483 500 600 500 756 784 484 31978
529 576 484 625 576 529 625 576 676 625 625 576 729 441 625 625 400 784 784 484 32738
576 576 576 576 484 529 576 676 484 729 625 576 576 529 400 576 625 729 784 784 31494
Kemudian dari tabel diatas dapat diperoleh data sebagai berikut: ∑X
: 1384
∑ Y₂
: 1356
∑ XY₂
: 31978
∑ X²
: 32738
∑ Y₂²
: 31494 å xy 2 -
rxy 2 =
(å x )(å y ) N
2
2 ì 2 (å x ) üì ( å y 2) ü 2 íå x ýíå y 2 ý N þî N þ î
31978 rxy 2 =
2
(1384)(1356 ) 59
ì (1384)2 üì31494 - (1356)2 ü 32738 í ýí ý 59 þî 59 þ î
31978 - 31808,5
rxy 2 =
{32738 - 32465}{31494 - 31165} 169,5
rxy 2 =
rxy 2 = rxy 2 =
{273}{329} 169,5 89817 169,5 299,6
rxy 2 = 0,56
Dari perhitungan koefisien korelasi produk moment diatas, dapat diketahui bahwa r observasi = 0, 56 dimana ro diatas tabel signifikansi 1% yaitu 0, 330 dan taraf signifikansi 5 % yaitu 0, 254. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut:
TABEL XXI NILAI PRODUCT MOMENT
N
ro
59
0, 56
Taraf signifikansi 5% 1% 0, 254 0, 330
Oleh karena harga rxy hitung lebih besar dari harga rxy tabel pada taraf signifikansi 1% dan 5% maka hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kenyamanan guru dalam mengajar (Studi Pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012)” dapat diterima.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kualitas kepemimpinan kepala madrasah di MTsN dan MA ALISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012 berada pada kategori tinggi atau baik yaitu 52%. Artinya kualitas kepemimpinan diakui oleh lebih separuh guru. 2. Tingkat Etos Kerja guru Di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan tahun 2012 berada pada kategori baik sekali yaitu 57%. Artinya mayoritas guru mempunyai etos kerja tinggi. 3. Tingkat kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan tahun 2012 berada pada kategori tinggi/baik yaitu 57%. Artinya mayoritas guru merasakan kenyamanan dalam mengajar. 4. Setelah dilakukan uji hipotesis ditemukan kesimpulan ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap etos kerja guru di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012. 5. Setelah dilakukan uji hipotesis ditemukan ada pengaruh kualitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan Tahun 2012.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka untuk lebih meningkatkan kualitas kepemimpinan kepala madrasah dan memajukan etos kerja guru serta kenyamanan guru dalam mengajar di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan kiranya penulis memberikan saran-saran: 1. Kepada guru di MTsN Dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan a. Penulis sarankan agar menyadari bahwa peran guru menjadi sangat vital
dalam
proses
pendidikan
nasional
dalam
rangka
ikut
mencerdaskan bangsa, sehingga mau tidak mau guru harus terus meningkatkan kemampuan kompetensinya sehingga menjadi guru yang beretos kerja baik. b. Para guru tidak boleh merasa cukup puas dengan kemampuan yang dimiliki dengan selalu mengikuti pelatihan-pelatihan, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang. c. Dengan sunguh-sungguh menjaga amanah orang tua murid untuk menciptakan manusia yang paripurna (insan Kamil). 2. Kepada kepala madrasah di MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan a. Peningkatan kualitas dan kemampuan manajerial harus menjadi prioritas utama mengingat betapa sentral peran yang dimainkan kepala madrasah, tidak hanya sebagai top manajer tetapi juga akan menjadi
suri tauladan bagi segenap komponen madrasah baik para guru, murid, karyawan juga masyarakat sekitar. b. Kepala madrasah harus memiliki dan senantiasa meningkatkan kemampuan pengabdian, dan kreativitas agar dapat menjadi tauladan yang baik bagi anak buahnya. c. Kepala madrasah hendaknya juga memperhatikan tentang etos kerja dari anak buahnya/guru dan mengusahakan kesejahteraan bagi anak buah/ guru. d. Kepala madrasah harus mampu menjaga segala sikap dan perilaku sebagai cerminan dan panutan dan uswah yang baik.
C. Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan kekuatan, kemudahan serta kesabaran sehingga skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Etos Kerja Guru dan Kenyamanan Guru dalam Mengajar (Studi Pada MTsN dan MA AL-ISLAM Kecamatan Susukan) Tahun 2012” ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada halangan suatu apa pun. Penulis berharap semoga skripsi ini memberi banyak manfaat bagi pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharmi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Yogyakarta: Rineka Cipta Asad, Moh. 2003. Psikology Industry.Yogyakarta : Liberty Buchari, Muchtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wicara Crow & Crow. 1990. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Raka Sarasiri Kamal, “Kepemimpinan dalam Organisasi,” http://nda-kamal.blogspot.com/html. (Diunduh tanggal 16 September 2012) Mubyarto, Dkk. 1993. Etos Kerja dan Kohesi Sosial. Yogyakarta: Aditya Media Mulyasa E, M. Pd. 2006. Menjadi Kepala Madrasah Profesional. Bandung: Rosda Karya Mulyono. 2009. Educational Leadership. Malang: Malang Press Poerwadarminto, Wjs.1976. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Rivai, Veithzal. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada An-Nawawi, Imam. tt. Riyadhus Sholihin, Beirut: Darul ‘Ilmi Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Wahjo Sumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada Wijaya, Cece. 1998. Upaya Pembaharuan Penyelenggaraan. Bandung: Remaja Karya
dalam
Pendidikan
dan
Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo Zamroni. 2001. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing
BIODATA DIRI
Nama
: Mely Rosa Nila
NIM
: 111 08 078
Alamat
: Dsn, Penoh RT 02/07 Ds. Gentan Kec. Susukan, Kab. Semarang
Pendidikan
: 1. TK Hardi Siwi, Porworejo Lulus Tahun 1995 2. SD N Ketapang 01 Lulus Tahun 2001 3. MTsN Susukan Lulus Tahun 2004 4. MAN Tengaran Lulus Tahun 2007 5. STAIN Salatiga Salatiga, July 2012
Penulis Mely Rosa Nila