PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN FASILITAS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH TAQWIYATUL WATHON SUMBERJO MRANGGEN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MARKAMAH NIM 11110150
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
1
2
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
Jaka Siswanta, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 eksemplar Hal : Naskah skripsi Saudari MARKAMAH Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : MARKAMAH NIM : 111 10 150 Jurusan/ Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN FASILITAS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MA TAQWIYATUL WATHON, SUMBERJO KEC.KARANGAWEN KAB. DEMAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum. Wr. Wb.
3
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
PENGESAHAN PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN FASILITAS KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MA TAQWIYATUL WATHON SUMBERJO MRANGGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Disusun oleh : MARKAMAH NIM : 11110150 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 30 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Ujian Ketua penguji : Ilya Muhsin, S. HI., M.Si Sekretaris penguj
: Wahidin, S.Pd., M.Pd
Penguji I
: Maslikhah, S.Ag., M.Si
Penguji II
: Dra. Nurkhasanah, M.Pd.
Penguji III
: Jaka Siswanta, M.Pd.
Salatiga, 30 September 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP: 19670112 199203 1005
4
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email :
[email protected]
PENYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Markamah
NIM
: 11110150
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
5
MOTTO
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri(pemimpin) di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan: Kedua orang tuaku , yang telah membesarkan dan mendidikku hingga aku dewasa Mertuaku yang selalu mendo‟akan aku, Suamiku yang selalu menyayangi dan memotivasi aku, Adik-adikku yang selalu setia mendoakan ku, Kepada teman-temanku PAI angkatan 2010 yang selalu memberi semangat,
6
7
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang menguasai seluruh alam jagat raya. Hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan, dan atas limpahan rahmat, taufiq, beserta hidayah-Nya kita masih diberikan ketetapan iman dan taqwa kepada-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, yakni yang telah merubah zaman kegelapan (jahiliah) menjadi zaman yang terang benderang dengan manusia yang berakhlak melalui ajaran agama Islam yang dibawanya, serta syafaatnya senantiasa kita harapkan di hari kiamat kemudian. Atas pancaran ilmu-Nya yang dianugerahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014” dengan baik, lancar serta dapat menempuh perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan. Semua ini tidak lain adalah atas pertolongan dari Allah SWT. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 3. Bapak Rasimin, S. Pd.I, M, Pd. Selaku Ketua Progdi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga.
8
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku pembimbing yang penuh dengan keihlasan, kesabaran dan kejelian untuk memberikan bimbingan dan arahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini. 5. Bapak. Rifa‟i, S.Ag., beserta guru-guru MA Taqwa yang telah membantu untuk masuk dan minta ijin ke dalam objek penelitian. 6. Seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan mohon kekuatan, tidak lupa semoga amal baik mereka mendapat balasan yang lebih dari-Nya. Amin. Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan bahkan kekeliruan dari Skripsi ini, penulis meyadari bahwa semua itu adalah kekurangan dari diri pribadi penulis, dengan ini mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pembaca untuk menjadi yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan khususnya pada diri pribadi penulis dan pembaca serta dalam ilmu pendidikan secara umum. Amin ya robbal’alamin.
9
ABSTRAK Markamah. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru (Studi kasus di MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014). Dosen Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd Kata Kunci : Kepemimpinan, Fasilitas Kerja dan Kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Rumusan penelitian ini meliputi: (1) Bagaimana kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ?(2) Bagaimana fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014? (3) Bagaimana kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ?(4) Adakah pengaruh kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ? (5) Adakah pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014 ? (6) Adakah Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ? Pendekatan Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, Karena data-datanya berupa angka. Jenis penelitiannya menggunakan causalitas, populasi dan sampel penelitiannya berjumlah 33 orang. Teknik pengumpulan data berupa angket, observasi, dokumentasi. Sedangkan teknis analisinya menerapkan rumus product moment dan statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen, dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,534 > 2,042). (2) Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai fasilitas kerja terhadap tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen, dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,905 > 2,042). (3) Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai Kepemimpinan dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Dengan nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel (37,663 >4,17). Dengan perkataan lain semakin tepat Kepemimpinan Kepala Madrasah dan semakin memadainya fasilitas kerja guru maka semakin tinggi kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN .. ......................................................................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .... ..............................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
ABSTRAK ......................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Balakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah. .......................................................................
4
C. Tujuan dan manfaat penelitian ......................................................
4
D. Hipotesis penelitian .......................................................................
6
E. Definisi Operasional ......................................................................
7
F. Metode Penelitian ..........................................................................
10
1.
Jenis Penelitian .......................................................................
10
2.
Populasi dan sampel ...............................................................
11
3.
Uji Instrumen .........................................................................
11
4.
Metode pengumpulan Data ....................................................
13
5.
Analisis Data ..........................................................................
19
G. Sistematika Penulisan ...................................................................
21
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
24
A. Kepemimpinan kepala Madrasah ..................................................
24
B. Jenis-jinis Kepemimpinan .............................................................
27
1.
Pemimpin Formal ...................................................................
27
2.
Pemimpin Non Formal ...........................................................
27
3.
Pemimpin Informal ................................................................
28
11
C. Unsur-unsur kepemimpinan ..........................................................
32
D. Fasilitas Kerja ................................................................................
35
E. Kinerja Guru ..................................................................................
38
F. Kepemimpinan kepala Madrasah dan fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru ..................................................................................
40
G. Hipotesis ........................................................................................
43
BAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN ...................................................
45
A. Gambaran Madrasah Aliyah Taqwiyatul wathon, Sumberjo ........
45
B. Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................
45
1.
Tinjauan historis .....................................................................
45
2.
Tinjauan Geografis .................................................................
47
3.
Data sarana dan Prasarana ......................................................
47
4.
Kegiatan Ekstrakulikuler ........................................................
48
5.
Kedaan guru dan karyawan ....................................................
49
6.
Keadaan siswa ........................................................................
51
7.
Visi dan misi ..........................................................................
51
C. Penyajian data tentang kepemimpinan ..........................................
53
D. Penyajian data tentang fasilitas kerja ............................................
54
E. Penyajian data tentang kinerja guru ..............................................
55
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN .....................................................
57
A. Analisis Pendahuluan ....................................................................
57
1.
Uji Normalitas ........................................................................
57
2.
Uji Linieritas ..........................................................................
58
3.
Uji Homogenitas ....................................................................
59
B. Uji Validitas dan Reabilitas Intrumen Penelitian ..........................
60
1.
Hasil uji validitas dan Reabelitas kepemimpinan ..................
60
2.
Hasil uji validitas dan Reabelitas Fasilitas Kerja ...................
61
3.
Hasil uji validitas dan Reabelitas Kinerja guru ......................
62
C. Ditribusi Frekuensi ........................................................................
63
1.
Kepemimpinan .......................................................................
64
2.
Fasilitas kerja .........................................................................
66
12
3.
Kinerja guru ...........................................................................
69
D. Uji Intrumen ..................................................................................
71
E. Analisis Regresi.............................................................................
80
BAB V PENUTUP..........................................................................................
85
1. Simpulan...............................................................................................
85
2. Saran.. ................................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
88
LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS
13
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan kepala Madrasah merupakan faktor yang tidak kalah penting dibandingkan dengan faktor lain, karena faktor kepemimpinan kepala madrasah dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja guru yang ada di Madrasah. Kepemimpinan juga merupakan faktor yang turut menentukan berhasil tidaknya usaha organisasi mencapai tujuan, dengan kata lain tujuan dari kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain dalam hal ini pegawai atau bawahan untuk mencapai misi organisasi. Fasilitas kerja merupakan benda atau barang yang digunakan dalam pekerjaan demi menunjang kinerja guru yang ada di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, tetapi tidak langsung untuk berproduksi, melainkan berfungsi sebagai pelancar dan penyegar dalam pekerjaan. Termasuk fasilitas perlengkapan kerja yaitu gedung dengan segala sarana yang diperlukan seperti air bersih, halaman parkir dan sebagainya. Ruangan kerja dan ruangan lain yang memadai, penerangan yang cukup, alatalat komunikasi, mebelair dan sebagainya. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah
14
bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kinerja yang tinggi (Mulyasa, 2005: 24 ). Pada dasarnya tingkat kinerja guru dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu sendiri yaitu bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan yang diemban. Sedangkan faktor dari luar yang diprediksi berpengaruh terhadap kinerja guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan fasilitas kerja, karena kepala sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan professional dalam bidangnya masing-masing. Hasil pengamatan di lokasi penelitian pada tanggal 15 Februari 2014, terlihat bahwa masih adanya guru yang tidak melaksanakan proses belajar sesuai standar yang telah ditetapkan dan masih adanya guru yang terlambat dalam membuat laporan proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Selain itu masih banyak dijumpai guru/karyawan yang datang terlambat, kurang disiplin, pulang sebelum jam kerja, sehingga berpengaruh terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen karena masih banyaknya guru yang non PNS.
15
Untuk itu kinerja guru Madrasah Aliyah Taqwiyatul wathon Sumberjo Mranggen perlu ditingkatkan, dengan kinerja guru yang semakin meningkat maka diharapkan para guru bisa menyelesaikan proses belajar mengajar dengan standar yang telah ditentukan, dapat menyelesaikan tugas proses belajar mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dapat menyelesaikan proses belajar mengajar dengan lebih optimal. Selain faktor kepemimpinan, fasilitas kerja juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Fasilitas kerja adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja itu (Moenir, 2000: 116). Berdasarkan uraian di atas penulis ingin menganalisis lebih lanjut tentang kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon
Sumberjo
Mranggen
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya. Dari uraian diatas yang memiliki plus dan minus setelah penulis kaji maka penulis ingin mengembangkan hasil penelitian tersebut dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014”. Semoga dari hasil penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku yang ada dapat membantu penelitian yang penulis lakukan dan dapat penulis jadikan referensi.
16
B. Rumusan Masalah Dalam sebuah penelitian pokok masalah akan menentukan arah penelitian itu sendiri sesuai dengan judul dan latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan pokok masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ? 2. Bagaimana fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014? 3. Bagaimana kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ? 4. Adakah pengaruh kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 ? 5. Adakah pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014 ? 6. Adakah Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Agar penelitian dapat memperoleh hasil yang baik, maka perlu dicanangkan rujukan yang hendak dicapai. Adapaun tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah :
17
1. Tujuan Penelitian a.
Untuk mengetahui kepemimpinan kepala Madrasah di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
b.
Untuk mengetahui fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
c.
Untuk mengetahui kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
d.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
e.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
f.
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala Madrasah dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan dapat memberikan sumbangan referensi bagi
perkembangan
pendidikan.
ilmu
pendidikan
khususnya
manajemen
18
b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada manajemen dan para guru yang berkompeten dalam mencapai kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen yang lebih baik dan dapat memberikan input dalam memecahkan masalah yang ada dalam rangka mewujudkan kerja yang lebih produktif pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti sesuatu yang masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat. Hipotesis, dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang belum final karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian ini, dijelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti (Suprayogo, 2003:146) Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Ada pengaruh yang signifikansi antara kepemimpinan kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
2.
Ada pengaruh yang signifikansi antara fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
19
3.
Ada pengaruh yang signifikansi antara kepemimpinan kepala Madrasah dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014
E. Definisi Operasional Berangkat dari masalah penegasan judul sebuah penelitian kuantitatif maka penulis mempunyai kepentingan untuk mempertegas judul dengan harapan tidak ada kesalah pahaman dalam membatasi ruang lingkup pembahasan dalam proses penelitian ini. 1. Kepemimpinan Kepala Madrasah Kepemimpinan kepala Madrasah adalah cara atau usaha Kepala Madrasah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala madrasah untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan Madrasah. Adapun indikator kepala Madrasah adalah sebagai berikut: a) Tingkat wewenang yang diberikan. b) Tingkat kebijakan yang diberikan oleh pimpinan. c) Komunikasi yang dijalankan pimpinan. d) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan bawahan. e) Tingkat prakarsa yang diberikan.
20
f)
Pemberian kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat.
g) Tingkat tanggung jawab yang diberikan pimpinan (Sutarto, 2002:67). Dalam bahasa inggris kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil
langkah
petama,
berbuat
paling
dulu,
mempelopori,
mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing, menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori suatu tindakan, mengarahkan pikiran atau pendapat, menuntun dan menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya. 2. Fasilitas Kerja Fasilitas perlengkapan kerja ialah semua benda atau barang yang digunakan dalam pekerjaan, tetapi tidak langsung untuk berproduksi, melainkan berfungsi sebagai pelancar dan penyegar dalam pekerjaan. Termasuk fasilitas perlengkapan kerja yaitu gedung dengan segala sarana yang ada di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen seperti yang diperlukan seperti air bersih, halaman parkir dan sebagainya. Ruangan kerja dan ruangan lain yang memadai, penerangan yang cukup, alat-alat komunikasi, mebelair dan sebagainya. Dengan indikatornya sebagai berikut:
21
a. Tingkat peralatan kerja yang disediakan Madrasah. b. Tingkat efisiensi peralatan kerja c. Tingkat efektivitas peralatan kerja d. Tingkat kepraktisan dalam penggunan. 3. Kinerja Guru Menurut Handoko kinerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan dari karyawan. Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam menetapkan sasaran kerja, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan sifat pribadi seseorang. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi “performace = ability x motivation”. Dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja. Indikator dari kinerja guru adalah: a. Kualitas kerja. b. Kuantitas kerja. c. Kreativitas. d. Skill. e. Kesadaran dan dapat dipercaya (Supardi, 2013:48).
22
Menurut Sugiyono (1999:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Di samping itu Sugiyono (2008:115) juga mengemukakan bahwa populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel adalah segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:73). Dari pengertian tersebut dapat diambil pemikiran bahwa populasi penelitian ini adalah guru-guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 orang guru. Karena populasi yang tidak terlalu banyak, maka seluruhnya dijadikan sample penelitian. Sehinggga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
F. Metode Penelitian Yang dimaksud metode adalah bentuk cara tentang bagaimana mempelajari atau melaksanakan sesuatu secara sistematis, efektif dan terarah (Sugiyono, 2008 : 72). 1.
Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yaitu research yang dilakukan pada medan terjadinya gejala-gejala.(Sutrisno,2000 : 9).
23
Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah: pendekatan kuantitatif
yaitu
suatu
proses
menemukan
pengetahuan
yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Margono, 1997 : 105) 2.
Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Guru Madrasah aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen. Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 orang, sehingga penelitian ini dapat menggunakan metode sensus (Sugiyono,1999: 38). jenis penelitian adalah penelitian korelasional. Populasi itu sendiri adalah sebagai wilayah generelisasi terdiri atas obyek atau sobyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu tang ditatapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2008: 215). Menurut pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Guru Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun 2014 yang berjumlah 33 orang.
24
3.
Uji Istrumen a. Validitas Instrumen Alat ukur diujicobakan pada sebagian guru, untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai valid digunakan analisis product moment dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 213).
r
N X
N ( XY ) - ( X) ( Y) 2
X N Y 2 Y 2
2
Keterangan : r = koefesian korelasi N = jumlah respondent X = skor pernyataan (butir) Y = skor total (faktor) XY = skor pernyataan dikalikan skor total Kriteria : a) Jika nilai r hitung > r tabel maka alat ukur adalah valid b) Jika nilai r hitung r tabel maka alat ukur adalah tidak valid 4.
Reliabilitas Instrumen Alat ukur diujicobakan pada sebagian guru, untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai reliabel digunakan analisis alfa Cronbach dengan rumus sebagai berikut :
2 k Si ri 1St 2 k - 1
25
Keterangan : ri = realibitas instrumen k = mean kuadrat antara subyek 2 Si = jumlah varians butir 2 St = varians total 5. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan sebagai berikut : a.
Metode Angket Metode angket adalah suatu daftar yang berisi daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang hendak diselidiki (Hadi Sutrisno, 2001:136). Metode angket ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan guru-guru tentang kepemimpinan kepala Madrasah dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, Kab. Demak. Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
b.
Metode Observasi Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan
pangamatan,
pencatatan
yang
sistematis
terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki itu (Sutrisno, 2001:137). Metode ini penulis gunakan untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap kondisi obyektif pelaksanaan kepemimpinan Madrasah dan fasilitas kerja serta kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul 2013/2014
Wathon
Sumberjo
Mranggen
Tahun
Pelajaran
26
c.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan melihat atau mencatat dokumen yang ada. Dokumentasi dalam arti sempit adalah kumpulan verbal bentuk tulisan sedangkan dalam arti luas adalah meliputi arsip, dokumen, monumen, foto dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa dan keadaan karyawan di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen
Tahun Pelajaran
2013/2014 6. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket.Dalam penelitian ini, angket yang penulis persiapkan ada
tiga,
yaitu
angket
pertama
untuk
mengetahui
bagaimana
kepemimpinan Kepala Madrasah di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 dan angket yang kedua untuk mengetahui bagaimana fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun pelajaran 2013/2014, serta angket yang ketiga untuk mengtahui tentang kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
27
Guru memilih jawaban yang telah disediakan yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat sendiri. Adapun jumlah pertanyaan dari masing-masing angket 2 variabel 1,2 adalah 8 soal dan variabel 3 ada 10 soal.
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Penelitian
Variabel
Indikator
Kepemimpinan Kepala Madrasah (Variabel X1)
1. Tingkat wewenang yang diberikan
a.
2. Tingkat kebijakan yang diberikan oleh pimpinan
b.
3. Komunikasi yang dijalankan pimpinan
c.
4. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan bawahan. 5. Tingkat prakarsa/ide yang diberikan
d.
6. Pemberian kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat. 7. Tingkat tanggung jawab yang diberikan pimpinan Fasilitas Kerja (Variabel X2)
1.
2.
ketersediaan peralatan kerja yang ada di Madrasah Tingkat efisiensi dan efektifitas peralatan kerja
Deskriptor
e.
f.
g.
Kepala Madrasah memberikan wewenang kepada para guru sesuai kebutuhan dalam mengajar Kebijakan yang dibuat oleh kepala Madrasah dalam mensikapi kinerja guru sesuai tujuan yang ingin dicapai Komunikasi kepala Madrasah yang komunikatif terjalin kepada seluruh guru Kepala Madrasah aktif melakukan pengawasan terhadap kinerja guru terutama dalam proses pembelajaran dikelas Kepala Madrasah menyampaikan ide kreatifnya kepada para guru untuk kemajuan Madrasah Kepala Madrasah bersikap demokratis dalam berbagai hal ketika mengambil keputusan
Kepala Madrasah selalu menyelesaikan tugas dalam melakukan supervisi kepada guru a. Tersedianya fasilitas yang menunjang para guru dalam mengajar a. Tersedianya peralatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang ada b. Tersedianya perangkat leptop komputer dan internet untuk menunjang kinerja guru dalam pembelajaran
Nomor Item 1
2 3 4
5
6
7
8
1 2 3
4
28
3.
Kinerja Guru (Variabel Y)
1. 2.
3.
4.
5.
c. Perangkat yang tersedia dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan para guru d. Perangkat yang disediakan mudah dipakai oleh para guru dan tidak menyita waktu lama Tingkat kepraktisan a. Guru terampil menggunakan dalam penggunaan perangkat dalam proses pembelajaran b. Guru mampu menggunakan perangkat yang tersedia di Madrasah Kualitas kerja/mutu a. Guru mampu melaksanakan kerja pembelajaran sesuai rencana Kuantitas a. Guru mampu menyelesaikan kerja/jumlah kerja seluruh tugas dalam pembelajaran b. Guru dapat menuntaskan jumlah jam mengajar yang diberikan Kreativitas a. Para guru menggunakan berbagai metode dan tehnik mengajar untuk keberhasilan pembelajaran b. Guru dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran Skill a. Para guru dalam mengajar sesuai dengan profesi/ keahlian yang dimiliki Kesadaran dan dapat a. Para guru bekerja dengan dipercaya penuh kesadaran yang tinggi b. Para guru dalam menyelesaikan pekerjaan penuh dengan rasa percaya diri
5
6
7
8
1 2 3
4
5
6 7
8 9 10
7. Metode Analisis Data Adapun dalam analisis data ini, akan di bagi tiga tahapan, yaitu a. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi. Dalam tahap pendahuluan ini untuk memberikan penilaian angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
29
1) Untuk pilihan jawaban ”a” diberi skor 5. 2) Untuk pilihan jawaban ”b” diberi skor 4. 3) Untuk pilihan jawaban “c” diberi skor 3. 4) Untuk pilihan jawaban “d” diberi skor 2. 5) Untuk pilihan jawaban ”e” diberi skor 1. Hasil dari tahap ini dimaksudkan tabel distribusi untuk memperoleh gambaran setiap yang dikaji. 1) Uji Prasyarat Analisis Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut :
X
2
( fo fh) 2 fn
Dimana : X2
= Harga chi-kuadrat yang diperoleh
fo
= Frekuensi yang diobservasi di dalam sampel penelitian
fh
= Frekuensi yang diharapkan di dalam sampel penelitian
Kriteria : a) Jika nilai Chi Kuadrat hitung > Chi Kuadrat tabel, maka data berditribusi tidak normal. b) Jika nilai Chi Kuadrat hitung < Chi Kuadrat tabel, maka data berditribusi normal
30
2) Uji Linieritas Untuk menguji linieritas hubungan antara variabel digunakan rumus sebagai berikut:
F
Rrjk Tc Rrjk G
F
= Bilangan untuk linieritas
Rrjk (Tc)
= Rerata jumlah kuadrat tuna cocok
Rrjk (G)
= Rerata jumlah kuadrat kekeliruan
3) Homogenitas Untuk pengujian homogenitas digunakan uji F dengan rumus:
F
Varian terbesar Varian terkecil
Kriteria : a) Jika F hitung > F tabel, maka varian tidak homogen b) Jika F hitung < F tabel, maka varian homogen b. Analisis Uji Hipotesis Analisis merupakan tahap yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun teknik analisis ini menggunakan statistik. Dalam analisis ini penulis mengadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel frekuensi yang ada dalam analisis pendahuluan, untuk selanjutnya langkah-langkahnya dalam rumus regresi linier berganda.
31
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1)
Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi product moment dan persamaan regresi berganda.
2)
Mencari nilai korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen, menggunakan rumus :
r
N X
N ( XY ) - ( X) ( Y) 2
X N Y 2 Y 2
2
3) Menguji signifikasi : Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka : Jika F hitung F tabel, maka tidak signifikan Jika F hitung > F tabel, maka signifikan 4) Menghitung harga a dan b dengan rumus sebagai berikut : (Yi) (Xi2) - (Xi) (XiYi) a= nXi2 - (Xi)
nXiYi - (Xi) (Yi) b= nXi2 - (Xi)2
5) Menyusun persamaan regresi Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier berganda disusun menggunakan rumus :
Y
= a + b1x1 + b2x2
32
Keterangan : Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : Harga Y bila x1 dan x2 = 0 (harga konstan) bi : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. x : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
6) Menguji signifikasi secara parsial : Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka : Jika t hitung > t tabel maka signifikan Jika t hitung t tabel maka tidak signifikan 7) Menguji signifikasi secara bersama-sama : Dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka : Jika F hitung > F tabel maka signifikan Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan 8) Mencari nilai koefisien determinasi antara variabel x dan variabel y dengan menggunakan rumus : (R)2 = (r)2 x 100% c. Analisis Lanjut Analisis lanjut ini untuk membuat intepretasi lebih lanjut dengan jalan membandingkan harga t hitung yang telah diketahui dengan harga t tabel, dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka maka : 1) Jika t hitung > t tabel maka signifikan secara parsial (hipotesis pertama dan kedua diterima).
33
2) Jika t hitung t tabel maka tidak signifikan secara parsial (hipotesis pertama dan kedua ditolak) Analisis lanjut ini untuk membuat intepretasi lebih lanjut dengan jalan membandingkan harga F hitung yang telah diketahui dengan harga F tabel, dengan menggunakan taraf signifikansi 95% dan alfa 5% maka maka : 1) Jika F hitung > F tabel maka signifikan secara bersama-sama (hipotesis ketiga diterima). 2) Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan secara bersama-sama (hipotesis ketiga ditolak) G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mengetahui isi atau materi skripsi secara menyeluruh, maka penulis perlu mengetengahkan sistematika penulisan sebagai berikut : 1. Bagian Awal Pada bagian ini terdiri dari : Halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman nota pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman katav pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.
34
2. Bagian Isi terdiri dari lima bab : Bab I
: Pendahuluan, bab ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II
:
Kepemimpinan Kepala Madrasah, fasilitas kerja dan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Ajaran 2013/2014 Bab ini dipaparkan tentang teori-teori yang berkaitan dengan judul yang berisi pertama, konsep umum kepemimpinan kepala Madrasah yang meliputi pengertian kepemimpinan, macam-macam kepemimpinan dan penilaian kepemimpinan. Kedua, fasilitas kerja, ketiga adalah tentang kinerja guru dan keempat kerangka pemikiran.
Bab III :
Gambaran umum dan kondisi obyektif Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada bab ini terdiri dari dua sub pokok bahasan, yang pertama, mengenai gambaran umum Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 letak geografis, struktur organisasi Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014, keadaan sekolah, guru, pegawai dan
35
siswa Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen
Tahun
Pelajaran
2013/
2014
dan
upaya
peningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 Kedua data hasil penelitian pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja dan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berisi tentang data hasil angket pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja dan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/ 2014. Bab IV :
Analisis data. Pada bab ini terdiri dari tiga sub bahasan yaitu : Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis dan Analisis Lanjut.
Bab V
: Bab ini berisi penutup, yang meliputi : kesimpulan, saran-saran.
3. Bagian Akhir Terdiri dari : Daftar Pustaka, Daftar Riwat Pendidikan Penulis dan Lampiran-Lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Kepemimpinan Kepala Madrasah Kepemimpinan adalah faktor manusia yang mengikat suatu kelompok secara bersama- sama dan mendorong mereka ke suatu tujuan (Taufik, 2002:32).Dalam suatu kelompok manusia biasanya menempatkan seseorang yang patut untuk ditokohkan, dan menempatkanya pula pada suatu kedudukan
yang
terhormat,
mereka
itulah
yang
dikenal
sebagai”pemimpin”(Husna, 1985:72) Kepemimpinan Kepala Madrasah adalah cara atau usaha kepala Madrasah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala Madrasah untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan Madrasah (Departemen, 2002:29-46). Dalam Islam, setiap manusia itu adalah pemimpin. Hal tersebut sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW yaitu:
كلكم: حديث عبدهللاا به عمر رضي هللاا عنهما ان رسى ل هللاا ملسو هيلع هللاا ىلص قا ل )راع فمسعىل عه راعيتو (رواه بخا ري Artinya: Hadis Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya rasulullah SAW bersabda: “ setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas kepmimpinannya” (HR. Bukhori).
36
37
Pemimpin yang memiliki kesadaran tentang drama harian yang dimainkan dalam kehidupan anak-anak di Madrasah mengerti bahwa anakanak terus menerus membuat keputusan kecil namun akumulatif, membuat pilihan untuk menjadi orang yang berarti atau orang yang tidak berarti. Anak-anak yang akhirnya menerima diri sebagai orang yang tidak berarti kadang-kadang langsung bunuh diri. Meskipun para pendidik tidak menggunakan istilah hidup dan mati, visi mereka memberikan kesadaran akan adanya drama yang sedang dimainkan di Madrasah (Robert, 2007:94). Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah di pahami yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu, agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sutarto, 2002:85). Berbagai pengertian tentang arti kepemimpinan di atas dapat diambil pengetian secara comprehensive yaitu bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus atau superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain, sera dia harus berpengetahuan yang luas, dan ber-visi jauh ke depan sera memenuhi syarat-syarat tertentu dan mampu mempengaruhi kegiatan-kegiatan anggota dari kelompok. Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengetian, dimana kata “Pendidikan” menerangkan dilapangan apa dan dimana kepemimpinan
38
itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau, ciri-ciri kepemimpinan. Dengan demikian kepemimpinan pendidikan merupakan perpaduan antara konsep kepemimpinan dan pendidikan yang keduanya mempunyai pengertian sendiri-sendiri, yang pada akhirnya terpadu dalam bentuk keilmuan
yang
menunjukkan
ciri-ciri
khusus
dari
suatu
bentuk
kepemimpinan secara umum. Selain itu Handoko menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula (Handoko, 2001:294). Stogdill menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok orang yang terorganisir dalam usaha mereka menetapkan tujuan dan mencapai tujuan(Handoko, 2001:13). Sejalan dengan pendapat di atas adalah Tead yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan(Handoko, 2001:12). Menurut Taufik kepemimpinan merupakan kemampuan tiap pimpinan di dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya bekerja dengan rasa bergairah, bersedia bekerja sama dan mempunyai disiplin yang tinggi(Taufik, 2002:204).
39
B.
Jenis-jenis Kepemimpinan Ada tiga sifat situasi yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan yaitu hubungan antara pimpinan dengan anggota, derajat susunan tugas dan kedudukan
kekuasaan
pimpinan.
Untuk
itulah
timbul
gaya-gaya
kepemimpinan agar seorang pemimpin bisa menjalankan kepemimpinan yang efektif. Menurut Hasna Amara ada tiga jenis bentuk pemimpin yaitu: 1. Pemimpin Formal Pemimpin formal adalah pemimpin yang diangkat berdasarkan hukum berupa SK. Ia diangkat dari suatu lembaga yang mempunyai kegiatan yang berencana sistematis dan terarah yang sengaja dibentuk untuk mengendalikan usaha kerja sama serta mempunyai kekuatan hukum. Contoh : Kepala Madrasah, Kepala Kantor Departemen P dan K dan sebagainya. 2. Pemimpin Nonformal Pemimpin yang diberikan wewenang secara jelas oleh anggota kelompoknya untuk mengatur dan mengendalikan usaha kerjasama dalam kelompoknya tanpa memiliki kekuatan hukum berupa SK; tap jelas kedudukanya dalam kelompok maupun organisasi. Pemimpin nonformal ini muncul dari kelompok. Contoh pemimpin kelompok belajar disekolah dan sebagaianya.
40
3. Pemimpin Informal Pemimpin informal adalah pemimpin yang tak jelas statusnya dalam suatu organisasi atau kelompoknya, tapi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap anggota kelompoknya walaupun tidak memiliki wewenang untuk mengendalikan atau mengatur kelompoknya. Didalam Madrasahsering terjadi ada guru yang mampu mempengaruhi temanya yang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksakan perintah yang diberikan kepala Madrasah. Demikian pula dalamsuatu kelompok belajar belajar ada murid yang memiliki pengaruh terhadap temanya yang lain walupun ia bukan pemimpin kelompok belajar dan sebagainya. Dalam hal seperti ini seorang pemimpin harus menyadari bahwa sering terjadi ada pemimpin lain selain dirinya. Pemimpn yang bijaksana berusaha mencari dan mendekati pemimpin-pemimpin yag informal tersebut, guna mempengaruhi orang-orang yang ia pimpin. Jika pemimpin seperti ini dijauhi dapat mengakibatkan retaknya persatuan, dan kerjasama tidak efektif. Sejalan dengan pendapat Davis adalah pendapat Sutarto yang mengemukakan bahwa ada tiga gaya kepemimpinan yaitu (Sutarto, 2002:73-79) a.
Gaya kepemimpinan otoriter Sutarto menyatakan bahwa gaya kepemimpinan otoriter yaitu kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala
41
kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pemimpin sematamata. b.
Gaya kepemimpinan demokratis Gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya kepemimpinan demokratis Sutarto mengemukakan pendapatnya tentang gaya kepemimpinan demokratis yaitu kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama-sama antara pimpinan dan bawahan.
c.
Gaya Kepemimpinan liberal Menurut Sutarto kepemimpinan liberal yaitu kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan sepenuhnya oleh bawahan. Pemimpin di sini melaksanakan sangat sedikit kontrol atau pengaruh terhadap bawahan. Berdasarkan pendekatan situasional Hersey menyatakan bahwa :
“Situational leadership is based on an interplay among (1) the amount of guidance and direction (task behavior) a leader gives: (2) the amount of sociomotional support (relation behavior) a leader provides; and (3) the readiness (maturity) level that followes exhibit in performing a specific task, function or objective. (Kepemimpinan situasional didasarkan pada saling
42
pengaruh antara (1) sejumlah petunjuk dan pengarahan (kinerja tugas) yang pemimpin berikan; (2) sejumlah pendukung emosional (kinerja hubungan) yang pemimpin berikan dan (3) tingkat kesiapsiagaan (kematangan) yang para bawahan tunjukan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi atau sasaran.(Sutarto, 2002:137) Berdasarkan kombinasi antara perlaku tugas dan kinerja hubungan oleh Hersey di bedakan ada 4 gaya kepemimpinan yaitu (Sutarto, 2002:138) 1) Telling (G1) Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri : a) Tinggi tugas dan rendah hubungan b) Pemimpin menmberikan perintah khusus c) Pengawasan dilakukan secara ketat d) Pemimpin
menerangkan
kepada
bawahan
apa
yang
harus
dilkerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilaksanakan dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan. 2) Selling (G2) Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri : a)
Tinggi tugas dan tinggi hubungan
b)
Pemimpin menerangkan keputuasaan
c)
Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan
d)
Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan
e)
Pemimpin mulai melakukan komunikasi dua arah
43
3) Participating (G3) Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri : a)
Tinggi hubungan dan rendah tugas
b)
Pemimpin dan bawahan saling memberi gagasan
c)
Pemimpin dan bawahan sama-sama membuata keputusan
4) Delegating (G4) Ini merupakan gaya kepemimpinan dengan ciri : a)
Rendah hubungan dan rendah tugas
b)
Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan dan pelaksanaan kepada bawahan Mengenai tingkat kematanagan dapat diikuti pendapat bahwa tingkat
kematangan bawahan terdiri dari dua dimensi yaitu job maturity (kematangan kerja) dan psychological maturity (kematangan jiwa) Kematangan
kerja
berhubungan
dengan
kemampuan,
sedangkan
kematangan jiwa berhubungan dengan kemauan. Tingkat kematangan bawahan diperinci menjadi 4 tingkat yaitu (Sutarto, 2002:139-140) 1. Tingkat kematangan rendah dengan ciri tidak mampu dan tidak mau atau tidak mantap. 2. Tingkat kematangan rendah ke tingkat kematangan madya dengan ciri tidak mampu tetapi mau. 3. Tingkat kematangan madya ke tingkat kematangan tinggi dengan ciri mampu tetapi tidak mau atau tidak mantap. 4. Tingkat kematangan tinggi dengan ciri mampu/cakap dan mau/yakin.
44
pimpinan dalam gaya
ini mau menjelaskan keputusan dan
kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari pengikutnya, dalam gaya ini pimpinan masih tetap harus terus memberikan pengawasan dan pengarahan dalam penjelasan tugas – tugas pengikutnya. Pada kinerja pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan dan sedikit dalam pengarahan. Dalam gaya ini pimpinan menyusun keputusan bersama – sama dengan pengikutnya, dan mendukung usaha – usaha mereka dalam menyesuaikan tugas. Adapun gaya yang memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan. Pimpinan dalam hal ini mendelegasikan keputusan – keputusan
dan
tanggung
jawab
pelaksanaan
tugas
kepada
pengikutnya(Sutarto, 2002:142-144).
C.
Unsur-unsur Kepemimpinan Unsur-unsur kepemimpinan menurut Robert adalah: 1. Kepemmpinan bersumber pada makna yang mendasari identitas kita sebagai manusia, baik secara individual maupun kolektif; berbagai makna yang merupakan sumber bagi nilai-nilai kita yang paling dalam. 2. Kepemimpinan muncul dari visi mengenai apa yang dapat diraih oleh pemimpin bersama koleganya. Visi mencangkup cita-cita, impian yang berdasarkan pada berbagai makna dan nilai fundamental yang membuat manusia mencapai kepenuhanya. 3. Kepemimpinan mewujudkan dalam setiap kesadaran atas peran, perasaan bahwa begitu penting dan berartilah apa yang telah dilakukan atau
45
dicapai para anggota, perasaan bahwa tindakan yang dituntut memang penuh makna dan nilai, dan kesadaran mendalam akan dimensi dari lembaganya. 4. Kepemimpinan mendorong orang untuk bersama-sama menyatakan visi tersebut sehingga menjadi sebuah komitmen, sebuah pernyataan yang mengikat imajinasi dan inspirasi mereka, lalu menyatukan keyakinan kolektif mereka menjadi kesepakatan kerjasama. 5. Kepemimpinan mendorongsetiap orang untuk mewujudkan visi kolektif dalam struktur kelembagaan. Menanamkan visi dalam berbagai kebijakan, program dan prosedur yang memungkinkan potensi setiap anggota terslurkan menjadi usaha bersama. 6. Kepemimpinan memerlukan pembaruan lembaga secara terus-menerus dengan mengaktualkan visi baik ke dalam berbagai kegiatan biasa maupun khusus setiap hari, juga dengan menajamkan visi tersebut secara berkala. untuk mengukur kepemimpinan menurut Taufik adalah dengan cara melihat (Taufik, 2002:204) a. Tinggi rendahnya tingkat komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. b. Tinggi rendahnya tingkat kepercayaan atasan dalam mendelegasikan wewenang dan tugas kepada bawahannya. c. Kesediaan pihak atasan memberikan bimbingan, pengarahan atau contohcontoh kepada bawahan.
46
d. Tinggi rendahnya tingkat kreatifitas pimpinan untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik. Kepemimpinan yang lebih baik terjadi bila para pemimpin dapat menjalankan salah satu atau kombinasi dari Tiga cara ini, yaitu: 1) Memberi wawasan serta kesadaran
akan
misi,
membangkitkan
kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan pada para bawahannya. 2) Menumbuhkan rasa ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan simbolsimbol untuk memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan penting dengan cara yang fleksibel. 3) Memberikan perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap orang secara khusus dan pribadi (Individualized Consideration). Selanjutnya pendapat yang lain mengemukakan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin untuk berhasil dalam memimpin suatu organisasi yaitu (Taufik, 2002:186): a)
Mempunyai keahlian untuk mengorganisir dan menggerakkan bawahan secara bijaksana dalam mewujudkan tujuan organisasi serta mengetahui dengan tepat kapan dan kepada siapa tanggung jawab dan wewenang akan didelegasikan .
b) Mempunyai emosi yang stabil, tidak mudah diombang-ambingkan oleh perubahan suasana yang senantiasa berganti-ganti dan memisahkan antara mana yang soal pribadi, soal rumah tanggan dan mana soal organisasi.
47
c)
Mempunyai kepandaian dalam menghadapi manusia dan mampu membuat bawahan merasa betah, senang dan puas dengan dan dalam pekerjaan.
D.
Fasilitas Kerja Moenir
menyatakan
bahwa
fasilitas
yang
digunakan
untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan layanan terbagi atas dua macam, pertama fasilitas kerja meliputi peralatan, perlengkapan dan alat bantu, sedang
fasilitas
pendukung
meliputi
gedung
dengan
segala
perlengkapannya, fasilitas komunikasi dan kemudahan lain(Moenir, 2000:136). Fasilitas yang terkait dengan pekerjaan tersebut menurut Moenir meliputi fasilitas alat kerja, fasilitas perlengkapan kerja dan fasilitas sosial. Fasilitas alat kerja meliputi alat kerja manajemen berupa aturan yang menetapkan kewenangan dan kekuasaan dalam menjalankan kewajibannya. Jadi dengan alat kewenangan dan kekuasaan itu, manajemen dapat menjalankan fungsinya untuk memimpin, mengarahkan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai. Alat kerja operasional yaitu semua benda atau barang yang berfungsi sebagai alat yang langsung digunakan
dalam
produksi
seperti
mesin
tulis,
komputer
dan
sebagainya(Moenir, 2000:138). Fasilitas perlengkapan kerja ialah semua benda atau barang yang digunakan dalam pekerjaan, tetapi tidak langsung untuk berproduksi, melainkan berfungsi sebagai pelancar dan penyegar dalam pekerjaan.
48
Termasuk fasilitas perlengkapan kerja yaitu gedung dengan segala sarana yang diperlukan seperti air bersih, halaman parkir dan sebagainya. Ruangan kerja dan ruangan lain yang memadai, penerangan yang cukup, alat-alat komunikasi, mebelair dan sebagainya. Sedangkan fasilitas sosial yaitu fasilitas yang digunakan oleh para pegawai yang berfungsi dan mempengaruhi sosial. Misalnya penyediaan asrama, rumah dinas, kendaraan dinas dan sebagainya. Penyediaan dan penggunaan fasilitas sosial perlu diatur secara baik, karena fasilitas sosial dapat memberikan pengaruh kepada kepuasan kerja pegawai. Fasilitas penunjang yang berupa sumberdaya fisik harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Kriteria yang sering digunakan konsumen untuk menilai karakteristik ini adalah kesesuaian arsitektural, dekorasi interior, tata letak fasilitas dan peralatan pendukung lainnya. Selanjutnya Syamsi mengatakan bahwa standarisasi fasilitas kerja bagi suatu instansi meliputi(Ibnu syamsi, 1984:43) 1. Ruang kantor, yaitu ruangan kerja yang luas serta penempatan alat perlengkapan. 2. Alat perlengkapan kantor yang meliputi : perabotan kantor, meja, kursi, lemari, mesin kantor, mesin ketik, hitung, stensil, dan rumah dinas. 3. Kendaraan bermotor. 4. Telekomunikasi. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah bahwa suatu peralatan yang baik adalah peralatan yang penggunaanya, efisien, efektif dan praktis
49
Peralatan yang digunakan harus efisien, untuk dapat dikatakan efisien maka penggunaan peralatan dari sudut output haruslah maksimal, sedangkan dari sudut input haruslah minimal. Dengan kata lain suatu alat dikatakan efisien apabila tidak membuang-buang waktu yang disediakan dalam pencapaian suatu tujuan. Peralatan harus efektif dalam penggunaannya, peralatan dikatakan efektif apabila dalam penggunaan alat tersebut menimbulkan efek seperti yang diharapkan, dengan kata lain alat yang efektif adalah alat yang tepat dan dapat mempercepat pencapaian tujuan. Kepraktisan alat yang dipergunakan juga sangat penting, praktis dalam arti yaitu mudah dan senang memakainya. Sehingga tidak menyulitkan orang yang memakainya dan menyenangkan orang yang menggunakan peralatan tersebut
E.
Kinerja Guru Guru diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka guru akan menjadi bahan pembicaraan, terutama tentang kinerja guru dan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdianya. Sorotan tersebut lebih bermuara kepada ketidakmampuan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga bermuara kepada menurunya mutu pendidikan. Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk dilaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.(Supardi, 2013:45).
50
“Menurut sutarto bahwa kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi”. Fakto-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang sangatlah kompleks.
(Suter
1976:1)
menggambarkan
faktor-faktor
tersebut
diantaranya latihan dan pengalaman kerja, pendidikan, sikap kepribadian. Dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja.(Ridhuwan, 2006:55) Kierja merupakan perwujudan kinerja yang dilakukan oleh karyawan dan biasanya diapakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau organisasi. Meningkat atau tidaknya kinerja tergantung pada kemampuan kerja yang diwujudkan apakah sesuai atau tidak dengan tugas yang diberikan dalam waktu yang telah ditatapkan (Mahfud, 2010 : 281-282) Kinerja seseorang dapat dikatakan baik atau tidak dapat dilihat dari dimensi kinerja itu sendiri, hal ini sesuai dengan pendapat dari Mahfud bahwa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan kinerja pegawai menurut yaitu :
51
1.
Quantity of Work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
2.
Quality of Work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syaratsyarat kesesuaian dan kesiapannya.
3.
Job Knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilannya.
4.
Time Lines adalah suatu kegiatan dapat diselesaikan pada wktu yang dikehendaki
5.
Need For Supervision adalah merupakan tingkat sejauh mana seseoarang karyawan dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaaan tanpa melakukan pengawasan.
6.
Interpersonal Impact adalah tingkat sejauh mana pegawai memelihara harga diri, nama baik dan kerjasama diantara rekan dan bawahan ( Mahfud, 2010:284-285). Kinerja mengandung makna hasil kerja kemampuan prestasi,
dorongan untuk melaksanakn suatu pekerjaan. Keberhasilan individu atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut merupakan kinerja.” Kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam suatu periode tertentu dengan beberapa kemungkinan, misalnya standart target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dulu” ( Suprihanto, 1996:16).
52
F.
Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru Makna dari kepemimpinan adalah kekuatan tiap pimpinan di dalam mempengaruhi dan menggerakkan terhadap bawahannya sehingga para bawahannya bekerja dengan rasa penuh bergairah (Abror, 1984:11). Kepemimpinan kepala Madrasah dapat menentukan apakah suatu organisasi madrasah mampu mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan atau tidak. Sehingga kepemimpinan kepala madrasah merupakan rangkaian kegiatan penataan yang diwujudkan sebagai kemampuan mempengaruhi perilaku guru dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Sumber daya guru sangat penting bagi suatu organisasi Madrasah, karena faktor sumber daya guru tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Dengan demikian kelangsungan hidup organisasi madrasah sangat tergantung salah satunya pada faktor guru. Agar seorang guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon, Sumberjo Mranggen dapat melaksanakan tugas belajar mengajar dengan baik, maka harus memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat memperoleh hasil kerja yang tinggi pula. Sebaliknya bila guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon, Sumberjo Mranggen, mempunyai kinerja yang rendah akan mengakibatkan tugas dan pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Abror bahwa bentuk kinerja seseorang bisa dipengaruhi oleh beberapa
faktor
diantaranya
adalah
hubungan
antar
pegawai.
53
kepemimpinan,
hubungan
industrial,
kemampuan
dan
ketrampilan,
motivasi, sikap, etos kerja, struktur organisasi, teknologi dan peralatan atau fasilitas kerja dan kondisi kerja. Penerapan kepemimpinan kepala madrasah yang tepat akan mempunyai pengaruh yang berarti dalam pengambilan keputusan, maupun dalam mempengaruhi guru untuk untuk melakukan pekerjaan yang lebih efisien. Oleh karena itu pendekatan yang harus dilakukan oleh kepala madrasah adalah berusaha mendorong dan mengarahkan para guru agar mempunyai kinerja yang tinggi. Kinerja guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen tidak hanya dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala Madrasah, faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah fasilitas kerja. Fasilitas kerja menciptakan suatu kondisi kerja yang menyenangkan sehingga hal ini membuat para guru akan menjadi betah dan nyaman dalam melaksanakan tugas. Fasilitas kerja akan mempengaruhi berhasil atau tidaknya organisasi dalam mencapai tujuan. Fasilitas kerja merupakan keadaan yang selalu dihadapi oleh guru di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Dengan fasilitas kerja yang mencukupi akan memperbaiki moral guru dan kesangupan kerja. Peralatan kerja yang baik, ruang kerja yang nyaman, perlindungan terhadap mara bahaya, dan lain sebagainya bukan saja dapat menambah kegairahan kerja tetapi akan pula meningkatkan kinerja para guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen
54
Standarisasi fasilitas kerja bagi suatu instansi meliputi : ruang kantor, alat perlengkapan kantor, kendaraan bermotor dan telekomunikasi yang baik akan mendorong efektivitas pelaksanaan tugas(Ibnu Syamsi,1984:43). Para guru akan senang tinggal di tempat kerja serta semangat kerja yang semakin meningkat akhirnya akan meningkatkan pula kinerja guru, sedangkan ruang kantor yang kurang memadai, kurang lengkapnya peralatan kantor, tidak adanya kendaraan dinas dan komunikasi yang baik maka akan menurunkan semangat kerja dan guru tidak senang tinggal di tempat kerja sehingga guru akan bekerja tidak efektif dalam proses belajar mengajar. Dengan kepemimpinan yang baik dan didukung dengan fasilitas kerja yang memadai, maka akan berdampak positif bagi peningkatan kinerja guru yang
pada
akhirnya
akan
Madrasah(Mulyasa, 2005:98).
meningkatkan
kinerja
organisasi
55
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Situasi Umum MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen 1. Tinjauan Historis MA. Taqwiyatul Wathon merupakan lembaga pendidikan yang bersifat formal setingkat dengan Madrasah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Menengah Kejuruan (SMK) . Yang berdiri pada tahun 2002 di desa Sumberejo kecamatan Mranggen kabupaten Demak Jawa Tengah. MA Taqwiyatul Wathon berada satu kepengurusan dengan MTs Taqwiyatul Wathon, yaitu berada dalam naungan Yayasan Islam Taqwiyatul Wathon. Dengan kepengurusan sebagai berikut a. Ketua dewan pembina
: H. Samsuri
b. Dewan Pembina
: 1. K. Zuhri 2. K. Suyuti 3. K. Musyafa‟ 4. Sunhaji 5. K. Mujibur Rahman 6. Kasturi, M.Pd
c. Ketua Umum
: Supriyadi
d. Wakil Ketua
: Rohimin, S.PdI
e. Sekretaris Umum
: Dr. Masturi
f. Bendahara
: Rubai
56
g. Seksi-seksi 1) Humas
: Mujiono, S.Pd.I
2) Pembangunan
: Sujimat
3) Pendidikan
: 1. Sirat, S.Pd 2. Sumitro
Adapun segenap pengurus yayasan mendirikan lembaga MA Taqwiyatul Wathon di desa Sumberejo dengan tujuan agar dapat menampung semua siswa-siswi yang telah lulus dari Madrasah Menemgah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Madrasah Aliyah/Madrasah Menengah Atas. Karena ada dua pilihan yaitu MA dan SMA sebab garis linier komando Yayasan Islam Taqwiyatul Wathon berada dalam naungan Kementerian Agama maka semua pengurus sepakat memilih MA untuk lembaga yang lebih tinggi proses pendidikannya yaitu MA Taqwiyatul Wathon. Dengan kepengurusan Lembaga sebagai berikut: Kepala Madrasah
: Nurhadi, M.Si
Waka Kurikulum
: Shohib. S.Pd
Kesiswaan
: Riyanto, S.Pd
Sarana Prasarana
: Ahmadun, S.Ag
MA Taqwitaul Wathon berdiri dengan SK Pendirian Madrasah Swasta dari Kementerian Agama No: Wk/5.a/PP.03.2/1764/2003 tanggal 12 Agustus 2003. Dengan status terdaftar dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) 312332101434. Sejak tahun itulah MA Taqwiyatul Wathon
57
melakukan proses pembelajaran dengan formal dan dari semangat seluruh tenaga pendidik dan staf karyawan yang ada sampai sekarang MA Taqwiyattul Wathon telah memberikan andil di dalam proses perkembangan pendidikan yang lebih tinggi di berbagai pergururan tinggi swasta dan negeri serta berbagai lapangan kerja yang ada serta pegawai negeri sipil maupun militer.. 2. Tinjauan Geografis MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen berlokasi di Desa Sumberjo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak atau di j al an simpang tiga Sumberjo Mranggen. Gedung MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dibangun di atas tanah hak m i l i k waqaf Bapak Faqih dan Bapak H. Abdurrahman seluas 1500 m2, tanah yang sudah didirikan bangunan. Bangunan seluas 1500 m2 tersebut terbagi menjadi 14 ruang, dengan pembagian sebagai berikut: 3. Data Sarana dan Prasarana a. Data Tanah dan Bangunan 1.
Jumlah tanah yang di miliki
: ± 1500 m2
2.
Jumlah Tanah yang bersertifikat
: 900 m2
3.
Luas bangunan Seluruhnya
: 1000 m2
58
b. Ruang dan Gedung No
Jenis
Lokal
M2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ruang Kelas Ruang Kantor / Kepala / Guru / TU Ruang Perpustakaan Ruang Laboratorium Ruang Ketrampilan Aula Mushola Ruang UKS WC Guru WC Murid Halaman upacara
11 1 1 1 1 1 1 2 2 1
-
Kondisi Baik Rusak 8 1 V 1 1 1 1 -
Keterangan -
c. Data Peralatan dan Inventaris Kantor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis Mebelair Komputer Telpon Faximile Sumber Air/PDAM Kendaraan Roda 2 Kendaraan Roda 4 Peralatan Lab Saund System Sarana Olah Raga Sarana Kesehatan Peralatan UKS Peralatan ketrampilan Daya Listrik
Unit 219 15 1 1 1 3 1 1 1 5 1300 V
Baik 190 15 1 1 3 7 4 10 5 -
Kondisi Sedang 10 -
Rusak -
Kekurangan -
.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen merupakan aktif siswa yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIS). Kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah :
59
a. Kegiatan yang bersifat keagamaan 1) Musabaqoh Tilawalil Qur'an (MTQ) 2) P eri ngat an hari besar Islam 3) P engum pul an zakat fitrah 4) P en yem b el i han hewan qurban 5) P em bagi an daging qurban 6) P engum pul an dana amal 7) P esant ren kilat b. Kegiatan yang bersifat umum 1) Kepramukaan 2) Kesenian, meliputi: rebana, bahasa Inggris, olah raga, Drum Band dll. c. Kegiatan yang bersifat Sosial 1) Latihan Palang Merah Rcmaja (PMR) dan kemah bakti PMR 2) Mengadakan bakti sosial kepada masyarakat. 5. Keadaan Guru dan Karyawan Tenaga guru dan karyawan MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen pada Tahun 2013/2014 secara keseluruhan berjumlah 33 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam label berikut:
60
Tabel 3.1. Keadaan Guru MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Rifa'i, S.Ag Riyanto,S.Pd Ahmadun, S.Ag Samsuri,S.Ag K.Isman Nurhadi, M.Si Nur Salim, S.PdI Handoko Setyantoro Umi Hanik, S.Pd Jdjuraimi, S.PdI Zumratus Sholihah, S.PdI Saemuri Adib, S.PdI Mas'udi, S.Pdi Riyanto (JR),S.Pd Puji Astutik, M.Si Ika Yusliyanti, SE Sugiyarto, S.Pd Sholihul Huda, S.Pd Yuni Khoiriyyah, S.E. Andi Siswanto S.Pd Wiji Hastutik S.Pd Rini Afriyani Istianah Istirokhah S.Ag Abdul Khalim M.Si Shohib S.Pd Rokhimin, S.Ag Masturi, M.Pd Uci Artani, S.Pd Syukron, S.Pd.I Umayah, S.Pd Mujiono, S.Pd.I Sutrisno, S.Pd
Pendidikan SI IAIN WS SI IKIP PGRI SI IAIN WS SI IAIN WS PONPES S2 IAIN WS
Bidang Studi Fiqih Matematika Akidah Akhlak Al-Qur‟an Hadits Aswaja Bahasa Arab Pkn D3 Bahasa Indonesia SI STIA WS Biologi SI IAIN WS Nahwu sorof S1 Takhfid D2 IKIP PGRI Fiqih S2 IAIN WS Akhlak Salaf S1 UNNES Penjaskes UNNES Fisika S1 UGM Geografi IKIP PGRI Bahasa Inggris IKIP PGRI Fisika S1 UNIMUS Ekonomi S1 IKIP PGRI Bahasa Jawa S1 IKIP PGRI Matematika Ka TU Staf TU SI STAIN SKI S2 IAIN WS Sosiologi IKIP PGRI Ekonomi S1 IAIN WS Akidah Akhlak S2 UNNES Kimia Ekonomi S1 IAIN WS Bahasa Arab IKIP Matematika S1 IAIN WS Fiqih UNNES Penjaskes
61
6. Keadaan Siswa Jumlah siswa secara keseluruhan di MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen pada tahun ajaran 2013/2014 adalah 439 orang siswa putra putri, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.2. Keadaan Siswa MA Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014 Kelas X XI XII Jumlah
Banyak Kelas 4 4 3 11
Jenis Kelamin Putra Putri 74 95 75 91 51 53 160 239
Jumlah Siswa 169 166 104 439
7. Visi dan Misi a. Visi Mewujudkan Generasi Muda Cerdas, Terampil, Mandiri , Bertaqwa, Berakhlak mulia b. Misi 1. Membimbing keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 2. Melaksanakan pendidikan terpadu dan berkelanjutan 3. Melaksanakan eksta kurikuler yang tepat guna 4. Menciptakan suasana madrasah yang relegius dan nyaman. 5. Membimbing siswa untuk menjadi manusia yang jujur , amanah, bertanggung jawab,dan berakhlak mulia.
62
c. Tujuan 1.
Membimbing siswa terbiasa menjalankan perintah agama dan menjauhi langannya.
2.
Membimbing siwa terbiasa menjalankan rukun iman dan rukun Islam serta merealisasikannya dalam lingkungan madrasah dan masyarakat.
3.
Membimbing siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
4.
Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi dan minat siswa.
5.
Meningkatkan potensi akademik , minat dan bakat siswa melalui bimbingan dan konseling Islami.
6.
Meningkatkan prestasi akademik siswa MA. Taqwiyatul Wathon dengan nilai rata-rata 7,00
7.
Membiasakan perilaku islami di lingkungan madrasah.
8.
Membimbing siswa untuk menjadi siswa yang jujur, amanah, bertanggungjawab serta berakhlak mulia.
9.
Meningkatkan
kemampuan
professional
tenaga
pendidik
dan
kependidikan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran yang berkualitas. 10. Menjalin kerjasama yang lebih erat dengan lembaga atau pihak terkait (stakeholder) dalam rangka pengembangan program pendidikan yang mengikuti perkembangan iptek dan tuntutan kebutuhan masyarakat
63
B. Penyajian Data Tentang Kepemimpinan Untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan kepala Madrasah digunakan angket yang dijawab oleh 33 orang guru sebagai responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 soal pertanyaan. Berikut disajikan daftar angket kepemimpinan dalam bentuk tabel di bawah ini. Tabel 3.3. Jawaban Angket Tentang Kepemimpinan di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon Mranggen
No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 5 4 3 4 3 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5
2 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4
NO M O R I T EM 3 4 5 6 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5
Jml 7 5 3 4 3 4 4 5 3 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4
8 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5
33 32 32 27 35 30 36 30 37 28 34 36 29 29 29 31 36 32 30 29 29 35 31 35 30 29 35 29 27 30 35 37
64
33 Jumlah Rerata
4 137 4.15
5 129 3.91
4 135 4.09
4 137 4.15
4 130 3.94
5 125 3.79
4 132 4.00
5 127 3.85
35 1052 31.88
C. Penyajian Data Tentang Fasilitas Kerja Untuk memperoleh data mengenai fasilitas kerja digunakan angket yang dijawab oleh 33 orang guru sebagai responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 soal pertanyaan Berikut disajikan daftar angket fasilitas kerja dalam bentuk tabel di bawah ini. Tabel 3.4.. Jawaban Angket Tentang Fasilitas Kerja Di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 3
2 5 4 4 3 3 5 3 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3
NOMOR 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3
ITEM 5 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4
Jml 6 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4
7 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 5 4 4
8 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3
34 34 35 29 27 36 32 36 36 35 27 29 30 29 30 36 33 37 29 34 27 36 35 37 29 34 28 28
65
29 30 31 32 33 Jumlah Re rat a
4 4 4 4 4 131 3.97
5 4 4 4 5 136 4.12
4 4 4 4 4 130 3.94
4 3 4 3 4 133 4.03
5 4 3 4 5 130 3.94
4 3 5 5 4 137 4.15
4 3 5 5 4 135 4.09
5 4 4 5 4 135 4.09
35 29 33 34 34 1067 32.33
D. Penyajian Data Tentang Kinerja Guru Untuk memperoleh data mengenai kinerja guru digunakan angket yang dijawab oleh 33 orang guru sebagai responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 soal pertanyaan. Dalam penilain kinerja guru ada 10 pertanyaan yaitu : Berikut disajikan daftar angket fasilitas kerja dalam bentuk tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Jawaban Angket Tentang Kinerja Guru di Madrasah „Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4
2 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4
3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3
NO M O R I T EM 4 5 6 7 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 3
Jml 8 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4
9 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 3
10 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3
42 44 44 37 36 44 43 42 44 38 36 43 36 37 36 44 45 45 37 44 35
66
22 5 23 4 24 5 25 3 26 3 27 4 28 4 29 3 30 3 31 4 32 5 33 4 Jumlah 130 Re rat a 3.94
4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 5 134 4.06
4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 135 4.09
5 4 5 4 3 4 3 4 3 5 4 5 133 4.03
4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5 138 4.18
4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 137 4.15
4 5 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 132 4.00
4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 5 5 135 4.09
4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 135 133 4.09 4.03
43 44 45 34 37 46 34 36 36 45 44 46 1342 40.67
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen tahun pelajaran 2013/2014 , maka penulis memperoleh data-data melalui penilaian lapangan. Kemudian antuk menganalisis data yang Telah diperoleh tersebut, digunakan analisis statistik regresi linier berganda. Adapun cara untuk menganalisis data-data tersebut di kerjakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : A.
Analisis Pendahuluan Dalam uji persyaratan analisis statistic parametrik, diuji persyaratan analisis normalitas, uji persyaratan linieritas dan uji homogenitas. Adapun hasil uji persyaratan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal apa tidak. Uji ini biasanya untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. (Priyatno, 2010:71) a. Uji persyaratan normalitas skor kepemimpinan berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh nilai p-value sebesar 0,145 karena p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data kepemimpinan dalam distribusi normal.
67
68
b. Uji persyaratan normalitas skor fasilitas kerja berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh nilai p-value sebesar 0,426 karena p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data fasilitas kerja dalam distribusi normal. c. Uji persyaratan normalitas skor kinerja guru berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas chi square dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh nilai p-value sebesar 0,123 karena p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data kinerja guru dalam distribusi normal. Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Variabel X1 X2 Y
P-value 0,145 0,426 0,123
P-kritis 0,05 0,05 0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal
2. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara sigifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. a. Uji persyaratan linieritas skor kepemimpinan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai one way anova dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh F hitung = 19,337, memiliki signifikan sebesar 0,000, maka bentuk persamaan fungsi garis regresi adalah linier. b. Uji persyaratan linieritas skor fasilitas kerja berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai one way anova dengan bantuan SPSS
69
release 10 diperoleh F hitung = 22,853, memiliki signifikan sebesar 0,000, maka bentuk persamaan fungsi garis regresi adalah linier. Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel X1- Y X2-Y
P-value 0,000 0,000
P-kritis < 0,05 < 0,05
Kesimpulan Linier Linier
3. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasarat dalam analisis independent samples T test One way ANOVA.(Ibid, 2010:76) Hasil uji homogenitas dikerjakan dengan uji F yaitu dengan membandingkan varian terbesar dengan varian terkecil dengan bantuan SPSS release 10 diperoleh harga F hitung sebesar 1,799. Harga ini selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang (33-1 = 32) dan dk penyebut = (33-1 = 32). Berdasarkan dk (derajat kebebasan) tersebut dan untuk kesalahan 5%, maka harga F tabel = 4,15. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel (1,799<4,15). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa varian data tersebut adalah homogen.
70
B.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kepemimpinan Pengujian validitas dilakukan dengan cara menggunakan alat korelasi product moment antara skor item dengan skor total, sedangkan nilai reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien alfa cronbach dengan nilai r tabel (0,349). Adapun hasil pengujian validitas untuk variabel kepemimpinan (X1) adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Intrumen Penelitian Variabel Kepemimpinan (X1) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r table Pertanyaan 1 0,587 0,349 Pertanyaan 2 0,681 0,349 Pertanyaan 3 0,692 0,349 Pertanyaan 4 0,505 0,349 Pertanyaan 5 0,521 0,349 Pertanyaan 6 0,597 0,349 Pertanyaan 7 0,599 0,349 Pertanyaan 8 0,625 0,349 Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,748 Nilai r tabel = 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pada perhitungan diatas, peneliti telah menguji cobakan validitas angket kepemimpinan pada butir pertanyaan nomer 1. Berikut hasil perhitungannya:
1 5 ( 1 854 ) (58) (476) Item 1 0 , 587 2 2 15 (228) 58 15 (15246 476
Dari tabel IX dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan pada variabel kepemimpinan (X1) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat dikatakan semua pertanyaan pada variabel kepemimpinan (X1) valid,
71
sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang kepemimpinan dapat untuk mengukur kepemimpinan pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,748) lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel kepemimpinan (X1) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai kekonsistenan sebagai alat ukur dalam penelitian. 2. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Fasilitas Kerja Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel fasilitas kerja (X2) dapat dilihat pada tabel X berikut ini :
Tabel 4.4. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Fasilitas Kerja (X2) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r table Pertanyaan 1 0,667 0,349 Pertanyaan 2 0,667 0,349 Pertanyaan 3 0,647 0,349 Pertanyaan 4 0,660 0,349 Pertanyaan 5 0,681 0,349 Pertanyaan 6 0,621 0,349 Pertanyaan 7 0,629 0,349 Pertanyaan 8 0,706 0,349 Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,801 Nilai r tabel = 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pada perhitungan diatas, peneliti telah menguji cobakan validitas angket fasilitas kerja pada butir pertanyaan nomer 1. Berikut hasil perhitungannya:
1 5 ( 2 033 ) (62) (487) Item 1 0 , 667 2 2 15 (262) 62 15 (15969 487
72
Dari tabel X dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan pada variabel fasilitas kerja (X2) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat dikatakan semua pertanyaan pada variabel fasilitas kerja (X2) valid, sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang fasilitas kerja dapat untuk mengukur fasilitas kerja pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,801) lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel fasilitas
kerja
(X2)
telah
teruji
reliabilitasnya
atau
mempunyai
kekonsistenan sebagai alat ukur dalam penelitian. 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Guru Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel kinerja guru (Y) dapat dilihat pada tabel XI berikut ini: Tabel 4.5. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Intrumen Penelitian Variabel Kinerja Guru (Y) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r table Pertanyaan 1 0,649 0,349 Pertanyaan 2 0,566 0,349 Pertanyaan 3 0,643 0,349 Pertanyaan 4 0,566 0,349 Pertanyaan 5 0,627 0,349 Pertanyaan 6 0,633 0,349 Pertanyaan 7 0,631 0,349 Pertanyaan 8 0,551 0,349 Pertanyaan 9 0,612 0,349 Pertanyaan 10 0,649 0,349 Nilai koefisien Alfa cronbach = 0,801 Nilai r tabel = 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pada perhitungan diatas, peneliti telah menguji cobakan validitas angket kinerja guru pada butir pertanyaan nomer 1. Berikut hasil perhitungannya:
73
1 5 ( 2 318 ) (59) (584) Item 1 0 , 649 2 2 15 (237) 59 15 (22948 584
Dari tabel XI dapat diketahui nilai r hitung semua pertanyaan pada variabel kinerja guru (Y) lebih besar dari r tabel (0,349). Jadi dapat dikatakan semua pertanyaan pada variabel kinerja guru (Y) valid sehingga instrumen pertanyaan pada kuisioner tentang kinerja guru dapat untuk mengukur kinerja guru pada Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Demikian juga dengan nilai reliabilitasnya (0,801) lebih besar dari r tabel (0,349), sehingga dapat diartikan kuesioner variabel kinerja guru (Y) telah teruji reliabilitasnya atau mempunyai kekonsistenan sebagai alat ukur dalam penelitian
C.
Distribusi Frekuensi 1. Kepemimpinan Dari hasil pengumpulan data tentang kepemimpinan kemudian dijadikan deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 37; (2) skor terendah 27; (3) mean 31,87 dan (4) standar deviasi 3,09. Adapun sebaran frekuensi skor kepemimpinan dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
74
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Skor Angket Kepemimpinan di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Skor 27,00 28,00 29,00 30,00 31,00 32,00 33,00 34,00 35,00 36,00 37,00
Frekuensi 2 1 7 5 2 3 1 1 6 3 2 33
Fx 54 28 203 150 62 96 33 34 210 108 74 Fx = 1052
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di atas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut : Fx Mx = N 1052 Mx = 33 = 31,87 Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan dengan membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L) H = Nilai tertinggi dari jawaban responden = Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5 =8x5 = 40
75
L = Nilai terendah jawaban responden = Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak setuju = 1 =8x1 =8 b. Mencari Nilai Range (R) R=H-L = 40 – 8 = 32 c. Mencari Interval Nilai Kelas R I= K Ket : I = Interval R = Range K = Jumlah kelas interval sebanyak 5 32 I= 5 I = 6,4 I=6 Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 6, maka data interval dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut in
76
Tabel 4.7. Interval Kategori Kepemimpinan Interval Kategori 34 – 40 28 - 33 20 - 27 14 - 19 8 -13
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada kepemimpinan dengan angka 31,87 berada pada interval kategori antara 28 – 33, dengan demikian kepemimpinan di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik 2. Fasilitas kerja Dari hasil pengumpulan data tentang fasilitas kerja kemudian dijadikan deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 37; (2) skor terendah 27; (3) mean 32,33 dan (4) standar deviasi 3,34. Adapun sebaran frekuensi skor fasilitas kerja dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Skor Angket Fasilitas Kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen Skor 27,00 28,00 29,00 30,00 32,00 33,00 34,00 35,00 36,00 37,00
Frekuensi 3 2 6 2 1 2 6 4 5 2 33
Fx 81 56 174 60 32 66 204 140 180 74 F x = 1067
77
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di atas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut : Fx Mx = N 1067 Mx = 33 = 32,33 Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan dengan membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L) H = Nilai tertinggi dari jawaban responden = Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5 =8x5 = 40 L = Nilai terendah jawaban responden = Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak setuju = 1 =8x1 =8
b Mencari Nilai Range (R) R=H-L = 40 - 8
78
= 32 c Mencari Interval Nilai Kelas R I= K Ket : I = Interval R = Range K = Jumlah kelas interval sebanyak 5 32 I= 5 I = 6,2 I=6 Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 6, maka data interval dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Interval Kategori Fasilitas Kerja Interval Kategori 34 – 40 28 - 33 20 - 27 14 - 19 8 -13
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada fasilitas kerja dengan angka 32,33 berada pada interval kategori antara 28 – 33, dengan demikian fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik.
79
3. Kinerja Guru Dari hasil pengumpulan data tentang kinerja guru kemudian dijadikan deskripsi data diperoleh hasil sebagai berikut (1) skor tertinggi 46; (2) skor terendah 34; (3) mean 40,66 dan (4) standar deviasi 4,15. Adapun sebaran frekuensi skor kinerja guru dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Skor Angket Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen Skor 34,00 35,00 36,00 37,00 38,00 42,00 43,00 44,00 45,00 46,00
Frekuensi 2 1 6 4 1 2 3 8 4 2 33
Fx 68 35 216 148 38 84 129 352 180 92 F x = 1342
Adapun untuk mencari nilai rata-rata (mean) pada tabel tersebut di atas, maka dilakukan proses perhitungan mean (Mx) sebagai berikut : Fx Mx = N 1342 Mx = 33 = 40,66 Untuk melakukan penafsiran dari mean tersebut. maka dilakukan dengan membuat interval kategori dengan langkah-langkah sebagai berikut:
80
a Mencari Nilai Tertinggi (H), dan Nilai Terendah (L) H = Nilai tertinggi dari jawaban responden = Jumlah item \ skor jawaban tertinggi dimana sangat setuju = 5 = 10 x 5 = 50 L = Nilai terendah jawaban responden = Jumlah item x skor jawaban terendah dimana sangat tidak setuju = 1 = 10 x 1 = 10 b Mencari Nilai Range (R) R=H-L = 50 - 10 = 40 c Mencari Interval Nilai Kelas R I= K Ket : I = Interval R = Range K = Jumlah kelas interval sebanyak 5 40 I= 5 I=8
81
Jadi perhitungan tersebut, interval yang diperoleh adalah 8, maka data interval dan kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Interval Kategori Kinerja Guru Interval Kategori 42 – 50 34 - 41 26 - 33 18 - 25 10 -17
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Tidak Baik
Dengan demikian dapat dilihat hasil rata-rata atau mean pada kinerja guru dengan angka 40,66 berada pada interval kategori antara 34 – 41, dengan demikian kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik.
D.
Uji Instrumen Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi berganda. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru, untuk mengetahui pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru dan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan fasilitas kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Hasil perhitungan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
82
Tabel 4.12. Uji Validitas dan Reliabilitas X1 Kepemimpinan Kepala Madrasah No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ΣX
1 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 58
2 5 3 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 58
ΣX²
228
232
273
244
237
237
476 15246 1863 0,681 0,349 Valid 8 0,516
476 15246 2023 0,692 0,349 Valid 8 0,560
476 15246 1916 0,505 0,349 Valid 8 0,267
476 15246 1886 0,521 0,349 Valid 8 0,329
476 15246 1888 0,597 0,349 Valid 8 0,329
ΣY ΣY² ΣXY r hitung r tabel Ket K Si² ΣSi² St² Rii
476 15246 1854 0,587 0,349 Valid 8 0,249 3,244 9,396 0,748
X1 Kepemimpinan Kepala Madrasah 3 4 5 6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 63 60 59 59
7 5 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 3 4 59
Jml
8 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 5 60
35 30 32 36 28 28 31 29 32 26 34 35 35 30 35 476
239
248
476 15246 1891 0,599 0,349 Valid 8 0,462
476 15246 1925 0,625 0,349 Valid 8 0,533
15246
N ( XY ) ( X) ( Y) V aliditas 2 2 2 2 N X X N Y Y
1 5 ( 1 854 ) (58) (476) Item 1 0 , 587 2 2 15 (228) 58 15 (15246) 476
1 5 ( 1 863 ) (58) (476) Item 2 0 , 681 2 2 15 (232) 58 15 (15246) 476
1 5 ( 2 023 ) (63) (476) Item 3 0 , 692 2 2 15 (273) 63 15 (15246) 476
83
1 5 ( 1 9 16 ) (60) (476) Item 4 0 , 505 2 2 15 (244) 60 15 (15246) 476
1 5 ( 1 886 ) (59) (476) Item 5 0 , 521 2 2 15 (237) 59 15 (15246) 476
1 5 ( 1 888 ) (59) (476) Item 6 0 , 597 2 2 15 (237) 59 15 (15246) 476
1 5 ( 1 891 ) (59) (476) Item 7 0 , 599 2 2 15 (239) 59 15 (15246) 476
1 5 ( 1 9 25 ) (60) (476) Item 8 0 , 625 2 2 15 (248) 60 15 (15246) 476
2 Si k Reliabilit as 1 2 St k 1
, 244 3 8 1 0 , 748 8 1 9,396
84
Tabel 4.13. Uji Validitas dan Reliabilitas X2 Fasilitas Kerja No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 X X² Y Y² XY r hitung r tabel Ket K Si² Si² St² Rii
1 4 4 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 62 262 487 15969 2033 0,667 0,349 Valid 8 0,382 3,138 10,516 0,802
2 4 4 3 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 62 262 487 15969 2031 0,601 0,349 Valid 8 0,382
3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 3 5 3 60 248 487 15969 1971 0,647 0,349 Valid 8 0,533
X2 Fasilitas Kerja 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 57 61 221 255 487 487 15969 15969 1868 2003 0,660 0,681 0,349 0,349 Valid Valid 8 8 0,293 0,462
6 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 61 255 487 15969 2001 0,621 0,349 Valid 8 0,462
7 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 61 253 487 15969 1998 0,629 0,349 Valid 8 0,329
8 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 63 269 487 15969 2064 0,706 0,349 Valid 8 0,293
Jml 30 35 29 30 37 35 36 35 34 30 36 33 27 33 27 487 15969
N ( XY ) ( X) ( Y) V aliditas 2 2 2 2 N X X N Y Y
1 5 ( 2 033 ) (62) (487) Item 1 0 , 667 2 2 15 (262) 62 15 (15969 487
1 5 ( 2 031 ) (62) (487) Item 2 0 , 601 2 2 15 (262) 62 15 (15969) 487
1 5 ( 1 971 ) (61) (487) Item 3 0 , 647 2 2 15 (248) 61 15 (15969) 487
85
1 5 ( 1 868 ) (57) (487) Item 4 0 , 660 2 2 15 (221) 57 15 (15969) 487
1 5 ( 2 003 ) (61) (487) Item 5 0 , 681 2 2 15 (255) 61 15 (15969) 487
1 5 ( 2 001 ) (62) (487) Item 6 0 , 621 2 2 15 (255) 62 15 (15969) 487
1 5 ( 1 998 ) (61) (487) Item 7 0 , 629 2 2 15 (253) 61 15 (15969) 487
1 5 ( 2 064 ) (63) (487) Item 8 0 , 706 2 2 15 (269) 63 15 (15969) 487
2 Si k Reliabilit as 1 2 St k 1
, 138 3 8 1 0 , 802 8 1 10,516 Tabel 4.14. Uji Validitas dan Reliabilitas Y Kinerja Guru No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5
2 5 4 3 5 5 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4
3 5 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 5
4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 4 3 4 3 5 4
Y Kinerja Guru 5 6 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4
7 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
8 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 5 5
9 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
10 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4
Jml 43 38 36 42 44 37 36 36 37 44 34 36 34 43 44
86
X X² Y Y² XY r hitung r tabel Ket K Si² Si² St² Rii
59 237 584 22948 2318 0,649 0,349 Valid 10 0,329 3,920 14,062 0,801
58 232 584 22948 2281 0,566 0,349 Valid 10 0,516
59 58 55 241 232 209 584 584 584 22948 22948 22948 2325 2281 2166 0,643 0,566 0,627 0,349 0,349 0,349 Valid Valid Valid 10 10 10 0,596 0,516 0,489
56 212 584 22948 2196 0,633 0,349 Valid 10 0,196
63 267 584 22948 2467 0,631 0,349 Valid 10 0,160
61 255 584 22948 2396 0,551 0,349 Valid 10 0,462
56 214 584 22948 2200 0,612 0,349 Valid 10 0,329
59 584 237 22948 584 22948 2318 0,649 0,349 Valid 10 0,329
N ( XY ) ( X) ( Y) V aliditas 2 2 2 2 N X X N Y Y
1 5 ( 2 318 ) (59) (584) Item 1 0 , 649 2 2 15 (237) 59 15 (22948) 584
1 5 ( 2 2 81 ) (58) (584) Item 2 0 , 566 2 2 15 (232) 58 15 (22948) 584
1 5 ( 2 325 ) (59) (584) Item 3 0 , 643 2 2 15 (241) 59 15 (22948) 584
1 5 ( 2 281 ) (58) (584) Item 4 0 , 566 2 2 15 (232) 58 15 (22948) 584
1 5 ( 2 166 ) (55) (584) Item 5 0 , 627 2 2 15 (209) 55 15 (22948) 584
1 5 ( 2 196 ) (56) (584) Item 6 0 , 633 2 2 15 (212) 56 15 (22948) 584
1 5 ( 2 467 ) (63) (584) Item 7 0 , 631 2 2 15 (267) 63 15 (22948) 584
1 5 ( 2 396 ) (61) (584) Item 8 0 , 551 2 2 15 (255) 61 15 (22948) 584
1 5 ( 2 200 ) (56) (584) Item 9 0 , 612 2 2 15 (214) 56 15 (22948) 584
87
1 5 ( 2 318 ) (59) (584) Item 10 0 , 649 2 2 15 (237) 59 15 (22948) 584
2 Si k Reliabilit as 1 - 2 St k 1
, 920 3 10 1 0 , 801 10 1 14,062
Tabel 4.15. Data Penelitian Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah Rerata
1 3 5 4 3 4 3 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 137 4,15
2 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 129 3,91
3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 135 4,09
NOMOR ITEM 4 5 6 5 4 4 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 5 137 130 125 4,15 3,94 3,79
7 5 3 4 3 4 4 5 3 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 132 4,00
8 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5 5 127 3,85
Jml 33 32 32 27 35 30 36 30 37 28 34 36 29 29 29 31 36 32 30 29 29 35 31 35 30 29 35 29 27 30 35 37 35 1052 31,88
88
Tabel 4.16. Data Penelitian Variabel Fasilitas Kerja (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah Rerata
1 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 131 3,97
2 5 4 4 3 3 5 3 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 136 4,12
3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 130 3,94
NOMORITEM 4 5 6 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 4 5 4 133 130 137 4,03 3,94 4,15
7 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 135 4,09
8 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 5 4 4 5 4 135 4,09
Jml 34 34 35 29 27 36 32 36 36 35 27 29 30 29 30 36 33 37 29 34 27 36 35 37 29 34 28 28 35 29 33 34 34 1067 32,33
89
Tabel 4.17. Data Penelitian Variabel Kinerja Guru (Y) NOMORITEM
No
Jml
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
4
5
4
4
4
5
4
5
4
3
42
2
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
44
3
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
44
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
5
37
5
3
3
3
3
4
4
5
3
3
5
36
6
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
44
7
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
43
8
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
42
9
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
44
10
3
4
3
5
5
4
3
3
5
3
38
11
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
36
12
3
5
4
4
5
5
4
5
4
4
43
13
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
36
14
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
37
15
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
36
16
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
44
17
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
45
18
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
45
19
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
37
20
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
44
21
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
35
22
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
43
23
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
44
24
5
4
4
5
5
5
4
4
5
4
45
25
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
34
26
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
37
27
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
46
28
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
34
29
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
36
30
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
36
31
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
45
32
5
4
5
4
5
4
4
5
3
5
44
33
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
46
Jumlah
130
134
135
133
138
137
135
135
133
1342
Rerata
3,94
4,06
4,09
4,03
4,18
4,15 4,00
4,09
4,09
4,03
40,67
132
90
E.
Analisis Regresi
No Y 1 42 2 44 3 44 4 37 5 36 6 44 7 43 8 42 9 44 10 38 11 36 12 43 13 36 14 37 15 36 16 44 17 45 18 45 19 37 20 44 21 35 22 43 23 44 24 45 25 34 26 37 27 46 28 34 29 36 30 36 31 45 32 44 33 46 Jumlah 1342 Rerata 40,667
X1 33 32 32 27 35 30 36 30 37 28 34 36 29 29 29 31 36 32 30 29 29 35 31 35 30 29 35 29 27 30 35 37 35 1052 31,879
X2 Y2 X12 X22 X1Y X1X2 X2Y 34 1764 1089 1156 1386 1122 1428 34 1936 1024 1156 1408 1088 1496 35 1936 1024 1225 1408 1120 1540 29 1369 729 841 999 783 1073 27 1296 1225 729 1260 945 972 36 1936 900 1296 1320 1080 1584 32 1849 1296 1024 1548 1152 1376 36 1764 900 1296 1260 1080 1512 36 1936 1369 1296 1628 1332 1584 35 1444 784 1225 1064 980 1330 27 1296 1156 729 1224 918 972 29 1849 1296 841 1548 1044 1247 30 1296 841 900 1044 870 1080 29 1369 841 841 1073 841 1073 30 1296 841 900 1044 870 1080 36 1936 961 1296 1364 1116 1584 33 2025 1296 1089 1620 1188 1485 37 2025 1024 1369 1440 1184 1665 29 1369 900 841 1110 870 1073 34 1936 841 1156 1276 986 1496 27 1225 841 729 1015 783 945 36 1849 1225 1296 1505 1260 1548 35 1936 961 1225 1364 1085 1540 37 2025 1225 1369 1575 1295 1665 29 1156 900 841 1020 870 986 34 1369 841 1156 1073 986 1258 28 2116 1225 784 1610 980 1288 28 1156 841 784 986 812 952 35 1296 729 1225 972 945 1260 29 1296 900 841 1080 870 1044 33 2025 1225 1089 1575 1155 1485 34 1936 1369 1156 1628 1258 1496 34 2116 1225 1156 1610 1190 1564 1067 55128 33844 34857 43037 34058 43681 32,333 1670,545 1025,576 1056,273 1304,152 1032,061 1323,667
N = 33 ΣΣY = 1342 ΣX1 = 1052 ΣX2 = 1067 ΣY2 = 55128 ΣX12 = 33844 ΣX22 = 34857 ΣX1X2 = 34058 ΣX1Y = 43037 ΣX2Y = 43681 Menghitung harga a, b2, dan b2
91
Σx12 = ΣX12 - (ΣX1)2 / n Σx22 = ΣX22 - (ΣX2)2 / n Σy2 = Σy2 - (Σy)2 / n Σx1x2 = ΣX1X2 - (ΣX1ΣX2)/n Σx1y = ΣX1y - (ΣX1Σy)/n Σx2y = ΣX2y - (ΣX2Σy)/n
= 33,844 - (1,052)2 : 33 = = 34,857 - (1,067)2 : 33 = = 55,128 - (1,342)2 : 33 = = 34,058 -(1,052x1,067):33 = = 43,037 - (1,052x1,342):33 = = 43,681 - (1,067x1,342):33 =
Persamaan simultan untuk menemukan b1 dan b2 (1) Σx1y = b1Σx12 + b2Σx1x2 (2) Σx2y = b1Σx1x2 + b2Σx22 (1) 255,6667 = 307,5152 b1 + 43,3333 b2 (2) 289,6667 = 43,3333 b1 + 357,3333 b2 Persamaan (1) (1) 255,6667 = 307,5152 b1 + 43,3333 b2 : 43,3333 5,9000 = 7,0965 b1 + b2 Persamaan (2) (2) 289,6667 = 43,3333 b1 + 357,3333 b2 : 357,3333 0,8106 = 0,1213 b1 + b2 Dari persamaan (1) dan (2) 5,9000 = 7,0965 b1 + b2 0,8106 = 0,1213 b1 + b2 5,0894 = 6,9752 b1 b1 = 0,7296
-
5,9000 = 7,0965 b1 + b2 5,9000 = 7,0965x0,7296 + b2 5,9000 = 5,1779 + b2 b2 = 0,7222 Y = b1(X1 - X1) + b2(X2 - X2) + Y Y = 0,7296(X1 - 31,8788) + 0,7222(X2 - 32,3333) + 40,6667 Y = 0,7296 X1 - 23,2607 + 0,7222 X2 - 23,3472 + 40,6667 Y = 0,7296 X1 + 0,7222 X2 - 46,6094 + 40,6667 Y = -5,9427 + 0,7296 X1 + 0,7222 X2 R = [(b1Σx1y + b2Σx2y): Σy2] 0,5 R = [(0,7296x255,6667+ 0,7222x289,6667):553,3333] 0,5 R = [(395,7317):553,3333] 0,5 R = 0,8457 Freg = (R2(n-m-1)] : m(1-R2) Freg = (0,84572(33-2-1)] : 2(1-0,84572)
33844 34857 55128 34058 43037 43681
-
33536,48 34499,67 54574,67 34014,67 42781,33 43391,33
= = = = = =
307,5151515 357,3333333 553,3333333 43,33333333 255,6666667 289,6666667
92
Freg = (21,4560] : 2(1-0,84572) Freg = 37,6685 Ftab = 3,32
Hasil perhitungan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini : Tabel 4.18. Nilai Koefisien Regresi Dan Pengujiannya Dengan Uji T Dan Uji F No. 1. 2. 3.
Variabel
Koefisien regresi -5,943 0,730 0,722 0,715 37,663 4,17
Konstanta Kepemimpinan Fasilitas kerja R2 = F hitung = F tabel =
t hitung -1,101 5,534 5,905
t tabel 2,042 2,042 2,042
Sig t. 0,279 0,000 0,000
Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut : Ŷ = -5,943 + 0,730X1 + 0,722X2 a. Nilai
koefisien
regresi
variabel
kepemimpinan
sebesar
0,730,
kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, hal ini berarti semakin baik kepemimpinan yang dijalankan, maka akan semakin tinggi pula kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Hasil nilai t hitung variabel kepemimpinan sebesar 5,534 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,042 (5,534 >2,042), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen yakni
93
semakin baik kepemimpinan yang dijalankan, maka akan semakin tinggi pula kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen maka hipotesis pertama dapat diterima. b. Nilai koefisien regresi variabel fasilitas kerja sebesar 0,722, fasilitas kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen hal ini berarti semakin memadai fasilitas kerja guru akan semakin tinggi tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Hasil nilai t hitung variabel fasilitas kerja sebesar 5,905 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,042 (5,905>2,042), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja guru. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat diterima. c.
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,715 atau 71,5 persen artinya variasi variabel kepemimpinan dan fasilitas kerja mampu menjelaskan terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen sebesar 71,5 persen, sedangkan 18,5 persen merupakan variasi dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh
positif antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen digunakan analisis uji F. Hasil pengujian regresi dengan uji F diperoleh F hitung sebesar
94
37,663 sedangkan F tabel untuk tingkat signifikansi 95% dan = 0,05 sebesar 4,17. Jadi F hitung > F tabel, sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut : Daerah Penerimaan Ha
Daerah Penolakan Ha F tabel = 4,17
F hitung = 37,663
Gambar 1. Kurva Normal Uji F
Dapat dilihat bahwa F hitung lebih besar dari F tabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dengan tingkat kepercayaan 95% atau = 0,05. Dari hasil uji F tersebut maka hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Dengan perkataan lain semakin baik kepemimpinan dan fasilitas kerja guru samakin tinggi kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen, sehingga hipotesis ke tiga dapat diterima.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Kepemimpinan Kepala Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik. Dibuktikan dengan hasil rata-rata 31,87 berada pada interval katagori antara 28-33.
2.
Fasilitas kerja di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik. Dibuktikan dengan hasil rata-rata 32,33 berada pada interval kategori antara 28-33.
3.
Kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen dapat dikatakan baik. Dibuktikan dengan hasil rata-rata 40,66 berada pada interval kategori antara 34-41.
4.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai kepemimpinan terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,534 > 2,042). Artinya semakin tepat kepemimpinan yang diterapkan kepala Madrasah, maka akan semakin tinggi pula kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen.
5.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai fasilitas kerja guru terhadap tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon
95
96
Sumberjo, Mranggen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,905 > 2,042). Artinya semakin memadai fasilitas kerja guru akan semakin tinggi tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. 6.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel (37,663 >4,17). Dengan perkataan lain semakin tepat kepemimpinan kepala Madrasah dan semakin memadainya fasilitas kerja guru maka samakin tinggi kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,715 atau 71,5 persen artinya variasi
variabel
kepemimpinan dan fasilitas kerja mampu menjelaskan terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo,Mranggen sebesar 71,5 persen, sedangkan 18,5 persen merupakan variasi dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. B.
Saran 1.
Untuk Kepala Madrasah Untuk meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo Mranggen perlu didukung kepemimpinan dan fasilitas kerja guru yang memadai. Oleh karena itu kepala Madrasah diharapkan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat direspon oleh para guru sesuai dengan kewenangan selaku kepala Madrasah. Kepala
97
Madrasah perlu secara terus menerus melakukan pemantauan dan kerjasama yang baik dengan para guru, hal ini untuk mengetahui dan mendiagnosa berbagai kemajuan yang dicapai Madrasah dalam proses belajar mengajar. 2.
Untuk Guru Lebih meningkatkan kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo, Mranggen baik melalui faktor kepemimpinan maupun fasilitas kerja.
3.
Untuk Penelitian Lebih Lanjut Para peneliti dapat mengadakan penyelidikan yang lebih cermat terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran terlepas dari faktor kepemimpinan dan fasilitas kerja
DAFTAR PUSTAKA
Abror,
Kepemimpinan Kependidikan bagi perbaikan pengajaran, Yogjakarta, Nur cahaya, 1984.
dan
peningkatan
A.Supriyanto, Metodologi Riset Manajemen SDM, Malang, UIN-Maliki Press, 2010. A Taufik, Korelasi dan Analisis Regresi ganda, Yogyakarta : Nur Cahaya, 2002 Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1998 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1993 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1991 Gomes Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogjakarta : Andi Ofset, 2001 Hadi Sutrisno, Metodologi Reseach 1, Yogjakarta : Yayasan Fakultas Psikolog UGM, 1993 Hadi Sutrisno, Metodologi Reseach, jilid 1, Yogjakarta : Andi Offset UGM, 2000 Ibnu, Syamsi, Pokok-Pokok Administrasi dan Manajemen, Jakarta : Bina Aksara, 1984 Ihsan Fuad, Dasar-dasar kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2000 Moeslichatoen, Metode Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1999 Moenir AS, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian, Jakarta : Haji Masagung, 2000 Mursal M. Thohir, Kamus Ilmu Jiwa Belajar dan Pendidikan Agama Islam, Bandung : PT. Al Ma‟arif, 1999. Priyatno Duwi, Paham Analisisa Statistik Data dengan SPSS, Yogyakarta : PT. Buku Seru, 2010. Rosyadi Khoirun, Pendidikan Profetik, Cet 1, Yogjakarta : Pustaka Pelajar, 2004. Riduwan, Metode dan Teknik menyusun Proposal Penelitian, Alfabeta.Bandung.
98
99
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitati dan R&D,Bandung, Alfabeta, 2008. Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfa Beta, 2000 Sumanto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogjakarta : Andi Offset, 1995 Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Yogjakarta : Gadjah Mada University Press, 2000 Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013 Tafsir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995