PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: Pujiyati NIM: 11108031
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: Pujiyati NIM: 11108031
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
MOTTO
Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karso, tut wuri handayani. (Ki Hajar Dewantara)
PERSEMBAHAN All of thank’ s to Allah atas hidayah dan karunianya dapat menunaikan amanat menuntut ilmu. Salam serta shalawat bagi nabi Muhmmad SAW, atas perantaramu kami dapat terlepas dari belenggu kejahiliyahan. Dengan kerendahan hati skripsi ini saya persembahakan teruntuk kedua orang tuaku adikku DeENA dan Bang Ipul yang telah memberikan motivasi untuk melanjutkan keperguruan tinggi serta doa dukungan dan kasih sayangnya sampai saat ini, hingga bisa menyelesaikan pendidikan keguruan serta dia yang kunantikan karena cinta dan cita karena Allah semoga datang karena Allah pula. Untuk kakek neneknda tercinta, khususnya Mbah Tar (alm) yang telah memberikan dukungan amanah dan do’anya selalu semasa hidup kepadaku. Teman-teman seperjuangan Muna, Wahyu, Wulan, Bas, Nurul, Mila dan segenap teman- teman seangkatan yang selalu memberikan dukungan dan semangat Almamaterku yang tercinta Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
KATA PENGANTAR
Assalmua’alikum Wr.Wb Syukur allhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayahNya sehinggga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga.” Adapun skripsi ini penulis susun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo. M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi PAI
sekaligus
pembimbing skripsi yang penuh perhatian, semangat dan kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sudar M.Ag selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Salatiga atas bantuan dan kerjasamanya dalam penyelesaian skripsi ini 5. Bapak Shidig dan segenap guru MAN Salatiga atas partisipasinya.
6. Orang tuaku dan segenap sahabatku yang telah mendukung dan memperlancar penulisan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis.maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membagun guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penilis memohon kepada allah semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wasalam’alaikum Wr. Wb
Salatiga, Agustus 2012
Penulis
ABSTRAK
Pujiyati. 2012 “Pengaruh Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012.” Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Kata Kunci: kompetensi profesinal. Kinerja guru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetesi profesional guru dan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga. Analisis ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Subyek penelitian ini sebanyak 48 responden menggunakan teknik populasi dan sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menjaring data kompetensi profesional guru dan kinerja guru. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis product moment. Pengujian hipotesis penelitian, terdapat pengaruh positif kompetensi profesional guru dan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga. Hal ini dismpulkan dari hasil angket yang memperoleh nilai 63% dari 48 responden bahwa kompetensi profesional dalam kategori Baik yaitu pada interval 28 - 30. Untuk kinerja guru yang memperoleh nilai 63% dengan kategori Baik yaitu pada interval 28 – 30. Setelah pengolahan data dan dibahas berhasil dikonsultasikan dengan tabel, nilai-nilai (product moment) diperoleh pada tabel, nilai-nilai r product moment signifikansi 1%, 0.368 apabila ditunjukkan dengan hasil r hitung 0.400 > r tabel 0.368. Maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ Ada pengaruh positif antara kompetensi profesional guru dan kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga” hipotesis yang penulis ajukan diterima.
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ...................................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 4 E. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 4 F. Definisi Operasional ..................................................................... 5 G. Metode Penelitian ......................................................................... 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................... 14
BAB II
LANASAN TEORI A. Profil Guru .................................................................................. 16 1. Definisi Guru ......................................................................... 16 2. Syarat menjadi Guru .............................................................. 18 3. Fungsi dan Peran Guru........................................................... 24 4. Kedudukan Guru dalam Islam ............................................... 25
5. Kualifikasi Guru..................................................................... 26 B. Kompetensi Guru .......................................................................... 29 1. Definisi kompetensi Guru...................................................... 29 2. Macam kompetensi Guru ....................................................... 30 3. Kompetensi profesional Guru ................................................ 35 C. Kinerja Guru ................................................................................ 42 1. Definisi Kinerja Guru ............................................................ 42 2. Faktor yang mempengaruhi kinerja Guru.............................. 43 3. Macam- macam Kinerja Guru ............................................... 44 4. Model Kinerja Guru .............................................................. 46 5. Membangun Kinerja yang positif .......................................... 47 D. Hubungan Kompetensi Profesional dengan Kinerja Guru ........... 49 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Madrasah Aliyah Negeri Salatiga ....... 51 1. Sejarah berdiriya Madrasah Aliyah Negeri Salatiga ............. 51 2. Letak geografis ...................................................................... 53 3. Struktur organisasi MAN Salatiga......................................... 53 4. Daftar Guru Madrasah Aliyah Negeri ................................... 57 5. Data karyawan Madrasah Aliyah Negeri Salatiiga dan Tugasnya................................................................................ 61 6. Sarana dan Prasarana ............................................................. 62 B. Penyajian Data .............................................................................. 64 1. Daftar Nama Responden........................................................ 64 2. Jawaban Angket Kompetensi Profesional Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga ....................................................... 66 3. Jawaban Angket Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga ............................................................................... 69
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif .......................................................................... 72 1. Analisis Data Kompetensi Profesional Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga .......................................................... 73 2. Analisis Data Kinerja Guru Madrasah Aliyah
Negeri
Salatiga.................................................................................. 79 B. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 84 C. Pembahasan..................................................................................... 89 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 91 B. Saran ............................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri Salatiga ......................... 53 Tabel 3.1 Daftar Nama Guru Mabdrasah Aliyah Negeri Salatiga ...................... 57 Tabel 3.2 Daftar Karyawan Madrasah Aliyah Negeri dan Tugasnya ................ 61 Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana ............................................................... 62 Tabel 3.4 Daftar Jawaban Angket Kompetensi Profesional ............................... 66 Tabel 3.5 Daftar Jawaban Angket Kinerja Guru ................................................ 69 Tabel 4.1 Daftar Nilai Distribusi Frekuensi tentang Kompetensi Profesional guru ..................................................................................................
74
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Jawaban Kompetensi Profesional Guru .................................................................................................
77
Tabel 4.3 Daftar Prosentase Distribusi Frekuensi Profesional Guru .................. 78 Tabel 4.4 Daftar Nilai D istribusi Frekuensi tentang Kinerja Guru .................. 79 Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Jawaban Kinerja Guru .......................... 82 Tabel 4.6 Daftar Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban Kinerja Guru .......... 84 Tabel 4.7 Daftar Koefisien Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru ...................................................................................
86
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Daftar Angket 2. Angket 3. Surat Ijin Penelitian 4. Surat keterangan penelitian 5. Daftar Riwayat Hidup 6. Lembar Konsultasi 7. Daftar Nilai SKK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengaruh reformasi membawa perubahan besar dalam segala bidang termasuk bidang pendidikan. Perubahan itu dimulai dari penyerahan wewenang oleh pusat kepada daerah (desentralisasi) yang justru berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah yang lama. Otonomi ini memberikan dampak besar baik tentang politis maupun secara administratif. Tidak aneh jika seseorang dituntut dalam loyalitas dan etos kerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya termasuk guru. Tujuan dilimpahkannya pelaksanaan pendidikan kepada pemerintah daerah (pemda), seperti yang tercantum dalam konsideran UU Nomor 22 Tahun 1999 adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih menekankan pada prinsip- prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhitungkan potensi dan keanekaragaman daerah dengan tanpa mengabaikan persaingan dunia global (global village) (Barizi dkk: 32-33). Sebagai langkah awal diterapkannya analisis SWOT (Srength, Weaknes, Oportunity, and Threat) (Kekuatan, Kelembagaan, Peluang dan Ancaman) untuk pemberdayaan dan pengembangan pendidikan di daerah. Otonomi ini memberikan peluang dan kesempatan yang luar biasa untuk memberikan kekuasaan dan tanggung jawab kepada sekolah unuk mengatur rumah tangganya
sendiri. Hal ini membuat pertumbuhan dan kemajuan pesat di tingkat sekolah secara umum maupun bagi sekolah itu sendiri. Hal ini juga tidak lepas dari kualitas yang dijanjikan oleh sekolah tersebut termasuk para gurunya yang profesional dan berkompeten di bidangnya masing-masing. Intervensi di dalam judul mencerminkan semakin kompleks dan kompreherensifnya berbagai pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dan terselenggaranya pendidikan untuk memuaskan kebutuhan dan berkembangnya kerohanian, emosional sehingga akan muncul seorang guru yang menyenangkan dan bertanggung jawab penuh akan profesinya serta mempunyai kinerja yang tinggi. Guru adalah model bagi peserta didik, suri tauladan dan sumber inspirasi bagi peserta didik. Di dunia pendidikan tidak asing lagi akan seorang tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara dengan semboyannya untuk memajukan pendidikan bangsa indonesia yaitu “ Ing ngarso sug tuladha, Ing madya mangun karso lan Tut wuri handayani”. Artinya Di depan memberi contoh, di tengah memberi kehendak (kekuatan) dan di belakang memberi dorongan (motivasi) bagi yang ada di depannya”. Sebagai seorang pendidik seharusnya sadar dan dapat menempatkan posisi akan dirinya. Kunandar (2011: 36- 37) mengatakan bahwa pada era globlalisasi setiap individu dihadapkan pada dua pilihan, yakni dia menempatkan dirinya dan berperan sebagai pemain dalam arus perubahan globalisasi. Arus globalisasi juga masuk dalam wilayah pendidikan dengan berbagai implikasi dan dampaknya,
baik positif maupun negatif. Dalam konteks ini tugas guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan sangat berperan. Demikian sangat memprihatinkan pendidikan di indonesia bila dilihat dari berbagai wacana pendidikan yang ada sekarang. Berbagai upaya untuk memperbaiki mutu penidikan pun dilakukan oleh berbagai pihak yang dilakukan serentak baru- baru ini termasuk pemerintah yang memprihatikan kesejahteraan guru seperti pencanangan guru sebagai profesi oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 2 Desember 2004, penetapan UU No 20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Kunandar lebih lanjut menyimpulkan bahwa profesi guru dikembangkan melalui: 1. Sistem pendidikan 2. Sistem penjaminan mutu 3. Sistem manajemen 4. Sistem remunerasi 5. Sistem pendukung profesi (Kunandar,2011:49). Sedang Makmur Asmani (2009: 43-54) bahwa tujuh (7) kompetensi guru menyenangkan dan profesional yaitu; 1.
Kompetensi pedagogik
2.
Kompetensi kepribadian
3.
Kompetensi sosial
4.
Kompetensi profesional
5.
Kompetensi moral
6.
Kompetensi global
7.
Kompetensi renaisans Jadi kompetensi profesional hanyalah satu dari sekian kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru. Sedangkan etos kerja akan mempengaruhi kinerja guru yang mendasar untuk mengembangkan dan senantiasa bekerja lebih profesional dan nyaman di tempat kerja. Semakin kompleksnya problematika yang dihadapi guru menuntut penanganan yang sigap, cepat dan cerdas dari seorang yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Karena dampak pendidikan adalah satu generasi . Artinya kesalahan yang dilakukan oleh seorang guru sekarang dampaknya akan terasa 20 tahun yang akan datang. Dengan kata lain guru harus memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk membawa dan memperbaiki mutu guru yang disebut sebagai “ pahlawan tanpa tanda jasa”. Guru ditetapkan sebagai profesi artinya harus menguasai keahlian sebagai guru untuk membangn bangsa, demikian utamanya mengenai keprofesionalan akan suatu pekerjaan diserahkan oleh orang yang ahli sebagimana sabda rosulullah sebagsai berikut:
)ظرُو الّسَاعَ َة (رواه البخارى ِ اِذَا ُوسِ َد الَْا ْمرُ ِالَى غَ ْيرِ اَ ْهلِ ِه فَانْ َت
”Bila suatu urusan itu diberikan pada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya”.(HR.Bukhori).
Hasil pra survey ditemukan masalah kompetensi guru terutama kompetensi profesional terhadap pelaksanaan tugas- tugasnya sebagai guru yang profesional.Seorang guru sudah selayaknya mempunyai kinerja yang tinggi dan menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Tugas mulia guru menjadi tonggak berdirinya seorang pemimpin negeri untuk menilik secara serius akan peradaban sebuah bangsa. Guru yang unggul adalah guru yang dapat bekerja dengan baik sesuai bidangnya dimana pun bekerja sesuai tuntutan zaman. Itulah yang diharapkan sesungguhnya.Tetapi dilapangan banyak guru yang bekerja hanya sekedar menggugurkan kewajibannya. Namun masih ada sedikit guru mengembangkan diri dan kemampuannya. Untuk mengetahui sejauh mana kompetensi profesional guru dan kinerja maka penulis mengangkat judul sebagai berikut: ” PENGARUH KOMPETENSI PROFESINAL TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SALATIGA TAHUN 2012”.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimanakah kompetensi profesional guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012?
2.
Bagaimanakah Kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012?
3.
Adakah pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru Madarasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012. 2. Untuk mengetahui kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji terus secara empiris (Arikunto: 2006). Dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Ada pengaruh positif kompetensi profesional terhadap kinerja guru di Madarasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012”.
E. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini ada dua (2) yaitu: 1.
Manfaat Teoritik Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, sebagai upaya memberikan pengalaman dalam peneapan ilmu pengetahuan dan sebagai perbandingan dan tambahan pustaka penelitian sehingga dapat pengetahuan dan pengendalian mutu sekolah khususnya.
2.
Manfaat Praktis a) Manfaat bagi supervisi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelaksanaan pembaharuan dalam pendidikan b) Manfaat bagi guru Adapun manfaat yang dapat diambil adalah untuk meningkatkan kualitas mengajar, penyempurnaan sikap pendidik dan mengembangkan potensi. c) Guru sehingga menciptakan rasa nyaman guru dalam melaksanakan tugastugasnya.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi perbedaan pendapat yang berarti penafsiran penggunaan kata dalam judul penelitian ini. Maka perlu penjelasan sebagai berikut: 1. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwodarminto: 2006: 911) pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda) dan sebagainya yang berkuasa atau kekuatan (gaib dan sebagainya). Yang dimaksud penulis adalah daya, kemampuan dan potensi guru.
2. Kompetensi profesional guru a. Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan untuk menentukan dan memutuskan suatu hal (Poerwodarminto: 2006: 608).Yang dimaksud di sini adalah kemampuan yang diperoleh melalui pendidikan yang menyebabkan kewenangan seseorang menentukan atau memutuskan suatu hal. b. Profesional guru Menurut Proerwodarminto (2006: 911) kata profesional adalah: 1) Bersangkutan dengan profesi 2) Pekerjaan
yang
memerlukan
kepandaian
khusus
untuk
menjalankannya. Profesional yang dimaksud di sini adalah keahlian yang berkenaan dengan mata pencaharian atau profesi yang khusus di persiapkan untuk itu. 3.
Kinerja Guru Kinerja berasal dari kata yaitu: ” kerja dan mendapat sisipan”in”.Menurut Janan Asyifuddin (2004: 27) kerja artinya aktifitas sengaja dan bertujuan. Menurut Poerwadarminto (2006: 598) kinerja artinya cara, perilaku dan kemampuan kerja (tata peralatan dan sebagainya). Jadi jika menjadi kata kinerja disini artinya menjadi kata kerja kinerja yang berhubungan dengan cara, perilaku dan kemampuan kerja guru. Dari pengertian di atas yang dimaksud dalam judul skripsi ini kompetensi profesional terhadap kinerja guru adalah tingkat kemampuan guru
dalam menjalankan kewenangannya melakukan tugas- tugasnya yang dilandasi pendidikan keahlian terhadap cara, perilaku, dan kemampuan kerja guru pada Madrasah Aliyah Negeri Salatiga.
G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan dan rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dan rancangan penelitian korelasional.Dan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. 2. Lokasi dan Waktu a. Lokasi Tempat penelitian ini adalah di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada hari Senin tanggal 14 Mei 2012 sampai dengan selesai. 3. Populasi dan Sampel Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini agar didapatkan gambaran yang jelas dan holistik dari proses penelitian maka di kemukakan subyek yang diteliti. a. Populasi Populasi adalah kelompok sasaran generalisasi hasil-hasil penelitian. Sedang Arikunto (1991: 1002) mengemukakan bahwa poulasi adalah keseluruhan subyek penelitan. Populasi dalam penelitian ini adalah
73 orang yaitu keseluruhan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012. Jumlah guru yang mendapat SK mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga 51 orang. Dan hanya 48 orang yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga sedangkan yang lain mengajar di sekolah lain. b. Sampel Sampel adalah subyek yang diteliti peneliti menetapkan sampel 48 orang guru yaitu keseluruhannya guru di sini sebagai obyek penelitian. Adapun teknik pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika penelitian subyek lebih besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1997: 112) Maka penulis mengambil responden pada penelitian ini sebanyak 100% yaitu 48 orang. Peneliti menetapkan sampel 48 orang karena sebagiannya yang lain mengajar di tempat yang lain. Jadi yang mengajar di MAN Salatiga saja. 4. Variabel Penelitian Penelitian ini mengkaji dua (2) variabel yaitu kompetensi profesional sebagai variabel pertama (X) dan kinerja sebagai variabel kedua (Y). Adapun indikator kompetensi profesional guru menurut Asmani, Jamal Makmur (159-162) adalah: a. Memahami standar nasional pendidikan
b. Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan c. Menguasai materi d. Mengelola program e. Mengelola kelas f. Menggunakan media dan sumber pembelajaran g. Menguasai landasan –landasan kependidikan h. Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik i. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah j. Memahami penelitian dalam pembelajaran k. Menampilkan keteladanan dalam pembelajaran l. Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan m. Memahami dan melaksanakan konsep dasar penelitian Sedangkan indikator kinerja menurut Supriyanto, Machfudz (2010: 141-143) di antaranya adalah: a
Ketepatan waktu kerja
b Kedisiplinan kerja c
Kreatifitas dan inovasi
d Kehadiran/ absensi e
Kerjasama tim
f
Tanggung jawab
g Perencanaan pekerjaan 5. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket Menurut Dawson, Catherine (2010: 39) dalam metode ini, sumber data dikenal dengan istilah responden (respondent). Di sini pertanyaan ditulis dan disebarkan keada responden. Setelah dijawab pertanyaan di kembalikan lagi kepada peneliti. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang kompetensi profesional dan kinerja guru. b. Metode Dokumentasi Menurut Ambo upe dan Damsid (2010: 166), Dokumen merupakan sumber (bukti) yang stabil dan sesuai dengan konteks realitas sesungguhnya karena lahir konteks dan berada dalam situasi sosial tertentu. Data yang berupa dokumen dapat berupa sumber tulisan, gambar/karya monumental baik yang bersumber dari dokumen pribadi maupun dokumen resmi. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang ganbaran umum sekolah, keadaan guru, karyawan dan sebagainya yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 6. Instrumen Penelitian Berupa daftar peranyaan- pertanyaan dalam angket sesuai indikator pada setiap variabel.
7. Analisis Data a. Analisis pendahuluan Analisis pendahuluan yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif Yaitu teknik analisis data dengan rumus: P=
F x100% N
Keterangan: P = Angka presentase F = Frekuensi yang sedang dicari preentasinya N = jumlah frekuensi atau banyaknya individu Analisis ini digunakan untuk menganalisis hasil penelitian tentang kompetensi profesional guru dan kinerja guru. b. Analisis Lanjutan Untuk menngetahui pengaruh kompetensi profesinal guru terhadap kinerja guru digunakan rumus:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑥𝑦 − ( 𝑥 𝑦) 𝑁 2 𝑦2 𝑥 { 𝑥² − ( 𝑁 )} { 𝑦² − ( 𝑁 )}
Keterangan; Rxy
: Koefisien korelasi variabel X dan Y
X
: Kompetensi Profesional
Y
: Kinerja guru
N
: Jumlah sampel
∑X
: Jumlah Skor dalam Distribusi X
∑Y
: Jumlah Skor dalam Distribusi Y
H. Sistematika Penulisan Untuk memahami dan memperjelas skripsi ini maka perlu sistematika. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah,Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Penelitian, Metode Penelitian yang terdiri dari Pendekatan dan Rancangan Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel penelitian, Metode Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Analisis Data, dan Sistematika Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang profil guru yang berisi definisi guru, syarat menjadi guru, fungsi dan peran guru, kedudukan guru dalam Islam dan kualifikasi guru, selanjutnya dibahas kompetensi guru yang berisi definisi kompetensi guru, macam kompetensi guru dan kompetensi profesional guru. Pada bab ini dibahas pula tentang definisi kinerja guru, faktor yang mempengaruhi kinerja guru, macam kinerja guru model kinerja guru, dan membangun kinerja guru yang positif. Pada akhir bab ini dibahas hubungan profesional dengan kinerja guru.
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi Madrasah Aliyah Negeri yang berisi sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri, letak geografis, struktur organisasi MAN Salatiga, daftar guru Madrasah Aliyah Negeri, data karyawan Madrasah Aliyah Negeri dan tugasnya, sarana dan prasarana. Dibahas pula tentang daftar nama responden, jawaban angket kompetensi profesional guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga dan jawaban angket kinerja guru Marasah Aliyah Negeri Salatiga.
BAB IV
ANALISIS DATA Pada bab ini berisi tentang deskriptif berisi analisis data kompetensi profesional guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga dan analisis data kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga. Dibahas pula tentang pengujian hipotesis, dan pembahasan.
BAB V
PENUTUP Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran
BAB II LANDASAN TEORI A. Profil Guru 1. Definisi Guru Menurut poerwadarminto (2006: 393) guru adalah orang yang mengajar agama. Akan tetapi istilah guru sekarang sudah menjadi umum. Guru adalah orang yang mengajar dan menempuh pendidikan tinggi keguruan dan dibuktikan dengan sertifikat mengajar dan tidak sedang kehilangan haknya mengajar di sekolah. 2. Syarat Menjadi Guru Sulani dalam buku Nurdin (2010: 128) menyebutkan syarat pokok guru adalah: a. Syarat syaksiyah (memiliki kepribadian yang dapat di andalkan). b. Syarat ilmiah (memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni). c. Syarat idhofiyah (mengetahui, menghayati dan menyelami manusia yang dihadapinya, sehingga dapat menyatukan dirinya untuk membawa anak didik menuju tujuan yang di tetapkan). Lebih lanjut Nurdin menyebutkan tentang syarat profesional guru yaitu: a. Syarat jasmani dan rohani Menurut Muhammd Nurdin (2010: 130) bahwa kesehatan jasmani sering menjadi syarat bagi mereka yang ajkan melamar kerja menjadi guru.
Guru yang mengidap penyakit menular akan berbahaya bagii kesehatan anak didiknya. Kesehatan fisik bukanlah yang terpenting akan tetapi di atas fondasi kesehatan yang kuatlah ketajaman dan kehalusan intelek bisa dicapai.Dan bahkan menurut Al- Qur’an kesehatan jasmani merupakan syarat kekuatan iman. Hal ini terlihat dalam kisah ketika Thalut menjadi raja. Bertaqwa Menurut Muhammad Nurdin (2010: 133) sebagaimana dikutipnya dari Zakiyah Daradjat (1992: 41), guru, sesuai dengan tujuan Ilmu Pendidikan Islam, tidak mungkin mendidik anak agar bertaqwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertaqwa kepadanya. Ia adalah teladan bagi muridnya, sebagaimana juga Muhammad Saw. Menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh seorang guru mampu memberikan teladan yang baik kepada anak didiknya, sejauhitu pula ia akan berhasil mendidik mereka menjadi generasi penerus dan mulia. b. Berilmu pengetahuan yang luas Islam mewajibkan kepada umatnya untuk belajar menuntut ilmu, sebagaiman dikatakan hadist Nabi Muhammad Saw berikut ini:
)ت (رواه البخاري ٍ ّسِلمَا ْ ّسلِ ٍم وَالْ ُم ْ ّل ُم ِ علَى ُك َ ب ا ْل ِعلْ َم َفرِيْضَ ٌة ُ ُطل ْ ُأ “Menunut ilmu wajib hukumnya bagi tiap- tiap muslim laki-laki dan perempuan.”
Sedangkan secara jelas berfirman dalam QS Al- Mujadilah ayat 11 sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapanglapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan menambah kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Jadi jelaslah Allah menghendaki setiap orang apalagi seorang guru harus meningkatkan keilmuannya. Pondasi yang paling dasar sumber daya manusia adalah ilmu pengetahuan tanpa ilmu pengetahuan maka akan meninggalkan generssi yang tidak siap berkompetisi. Guru sebagai komponen terpenting pendidikan harus meningkatkan cakrawala berpikirnya dengan banyak membaca buku sebagai sumber ilmu pengetahuan dan banyak memohon kepada Allah.
c. Berlaku adil Menurut menurut Muhammad Nurdin secara harfiah adil berarti lurus dan tegak, bergerak dari posisi yang salah menuju posisi yang diinginkan. Ia menambahkan sebagaimana dikutipnya dari Kurshid Ahmad (1992: 58) adil berarti seimbang (balance) dan setimbang (equilibrium) atas dasar tersebut, adil dalam Islam memiliki basis Ilahiah, berakal dalam moralitas, sehingga prinsip pertama adil adalah persamaan manusia dihadapan Tuhan seta dalam kehidupan sosial. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al- Nisa’ ayat 135 sebagai berikut: ” Wahai orang- orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benarbenar menjadi penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biapun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak atau kerabatmu.”
Oleh karena itu berlaku adillah kepada sesama manusia dan anak didik. Dengan berlaku adil tidak akan menimbulkan kecemburuan sosial dan berdampak negatif terhadap suatu proses belajar mengajar. d. Berwibawa Menurut Henry Fayol, kewibawaan berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk membuat kita dipatuhi dan ditaati (Muhammad Nurdin (2010: 135). Kewinbawaan akan menimbulkan rasa segan dan rasa hormat. Sehingga anak didik akan merasa memperoleh pengayoman dan perlindungan. Berbeda dengan kewibawaan semu yang menimbulkan rasa takut anak didik ketika dihadapannya saja tetapi akan membicarakannya ketika di belakang. Lebih lanjut menurut Muhammad Nurdin (2010: 144) kewibawaan di dalam masyarakat dibedakan menjadi tiga macam di antaranya: 1) Kewibawaan legal 2) Kewibawaan serba tradisi 3) Kewibawaan kharismatik Guru yang berwibawa di dalam Al- Qur’an surat Al- Furqan 63-67 di sebutkan sebagaimana berikut:
Artinya: “Orang- orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang- orang menyapa mereka, mereka mengucapkan kata- kata keselamatan. Mereka itulah yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesadaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.” e. Ikhlas Ikhlas artinya bersih, murni, dan tidak bercampur dengan yang lain. Sedangkan ikhlas menurut istilah adalah ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal yang baik, yang semata-mata karena Allah (Muhammad Nurdin: 2010: 146). Apabila pekerjaan itu dilakukan dengan ikhlas (tulus hati) maka pekerjaaan itu tidak akan terasa berat meskipun sangat sulit. Hendaknya seorang yang berprofesi sebagai guru harus ikhlas, bercita-cita menggapai keridhaan Allah. Karena kemuliaan umat ini hanya dapat dicapai dengan jalan mendidik generasi ke generasi supaya dapat diupayakan dengan penuh keikhlasan dan perhatian. f. Mempunyai tujuan yang rabbani
Hendaknya guru harus mempunyai tujuan yang rabbani, dimana srgala sesuatunya bersandar kepada Allah dan selalu menaati-Nya dan mengabdi kepada-Nya mengikuti syari’at-Nya dan mengenal sifat- sifatNya. Allah berfirman dalam Al- Qur’an surat AL-Imran ayat 79 sebagai berikut: Artinya: “Akan tetapi (dia berkata) hendaklah kalian menjadi orang yang Rabbani, karena kalian selalu mengajarkan al- kitab (Al- Qur’an) dan disebabkan kalian tetap mempelajarinya.” g. Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan Perencanaan adalah suatu pekerjaan mental yang meemerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke depan. Guru harus mampu merenacanakan proses belajarnya dengan baik (Muhammad Nurdin (2010: 150). Guru yang membuat rencana pembelajaran sama pentingnya guru yang melaksanakan pembelajaran tersebut. Kesanggupan membuat perencanaan yang melihat ke depan merupakan titik tolak keberhasilan apabila perencanaan tersebut dilakukan.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa suatu tindakan atau proses menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidik atau yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Dua hal yang haus bersinergi yaitu perencanaan dan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kadar anak didik terhadap mata pelajaran, melatih keberanian anak didik dan mengingat kembali mata pelajaran yang telah di berikan sebelumnya. Dalam buku yang sama beliau mengatakan bahwa kegiatan anak didik harus melihat empaty kemampuan anak didik yaitu: 1) Sikap dan pengalaman dirinya dengan tuhan 2) Sikap dan pengalaman dirinya dengan masyarakat 3) Sikap dan pengalaman dirinya dengan masyarakat 4) Sikap dan pengalaman dirinya terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, selaku anggota masyarakat serta selaku khalifah Allah Swt (Muhammad Nurdin (2010: 152)). Sebagaiman firman Allah bahwa manusia bersifat lemah dalam AL- Qur’an: Artinya: ”Allah hendak memberikan kepadamu, dan menjadikan bersifat lemah. (An- Nisa’: 28) Hal ini untuk mengetahui hasil setelah dilakukan pembelajaran bahwa manusia mempunyai banyak kelemahan. Dengan demikian menjelaskan bahwa betapa pentingnya sebuah evaluasi dilaksanakan. Adapun syarat–syarat evaluasi adalah:
1) Validity Artinya tes harus dilakukan pada hal- hal yang seharusnya di evaluasi, sesuai bidang yang diingini dan diselidiki secara keseluruhan 2) Reable Atinya tes dapat dipercaya dapat memberikan keterangan secara teliti tentang kesanggupan anak didik yang sesungguhnya. Sedang soal yang diberikan tidak memberi tafsiran yang bermacam- macam. 3) Efisien Tes yang mudah dalam administrasi, penilaian dan interpretasinya. h. Menguasai bidang yang ditekuni Yang dimaksud menguasai bidang yang ditekuni adalah seorang guru ahli dalam mata pelajaran tertentu (Muhammad Nurdin (2010: 154). Menguasai bidang yang ditekuni merupakan syarat mutlak guru untuk dikatakan sebagai guru. Karena guru harus menguasai materi secara mendalam. Bagaimana mungkin seorang guru mengajar sedang ia tidak menguasai bidang yang ditekuni. Apa yang akan terjadi dengan peserta didiknya.
3. Fungsi dan Peran Guru Djohar (2006: 133) mengatakan bahwa dalam UU Guru 2006 di terangkan dalam pasal 1 ayat 1 yakni “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik...”, dan pasal 4 “ berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”. Lebih lanjut Djohar menyimpulkan bahwa fungsi guru secara sederhana adalah mengajar, mendidik dan melatih. Fungsi dan peran guru tidak dapat dipisahkan karena dua hal tersebut secara integratif mempunyai kesatuan yang utuh. Menurut Mujtahid (2009: 54) ditulis oleh Robiah sidin bahwa guru memiliki peran dua hal yaitu: peran manajemen (the manajemen role) dan peran instrusional (the instrusional role). Dalam perannya sebagai manajer guru memberikan bimbingan dan fasilitas pada peseta didik, bukan hanya melakukan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi lebih kepada pembinaan kepribadian dan pemberian pengalaman yang berarti, lebih nyata kepada peserta didik. Lebih jauh Mujtahid mengatakan bahwa sebagai manajer instrusional guru harus mampu mengelola proses pembelajaran melalui efek instrusional (instrusional effects), seperti menunbuhkan sikap kerja sama, kebersamaan, berfikir rasional dan lain sebagainya. Peran dan fungsi guru tidak dapat dipisahkan. Dua hal yang tidak bisa dipisahkan baik secara keilmuan maupun dalam prakteknya. Tidak mungkin
seorang guru menjalankan perannya tanpa mengetahui fungsi dirinya sebagai guru sedangkan ia harus mewujudkan tujuan dari apa yang diembannya. 4. Kedudukan guru dalam Islam Islam sangat menghargai orang yang berilmu apalagi orang yang mengamalkan ilmunya sebagai guru. Kedudukan guru dalam Islam sangat tinggi sebagaimana yang banyak di temui dalam hadits . keutamaan ilmu dan mengajarkannya ada dalam AL – Qur’an karena ilmu bersumber dari Allah swt sebagaimana firmannya dalam Al- Qur’an surat Al- Baqarah ayat 32:
Artinya: “ katakan maha suci allah tidak ada pengetahuan yang kami ketahui kecuali yang engkau ajarkan kepada kami”. Dan dalam surat Ar- Rahman ayat 1-4 juga secara jelas bahwa Allah mengajarkan manusia ilmu pengetahuan berupa AL – Qur’an yaitu:
Artinya “(Tuhan) yang maha pemurah.Yang telah mengajarkan AlQur’an.Dia menciptakan manusia.Mengajarkannya pandai berbicara.” Jadi Allah mengajarkan ilmu pengetahuan dan menjadikan perhiasan termahal bagi pemiliknya. Suatu keputusan yang diambil berdasarkan ilmu
tentu lebih jelas arahnya. Di sinilah letak kedudukan guru sangat penting dalam transfer ilmu kepada peserta didiknya. Sebuah pertimbangan ilmiah akan lebih berbobot dengan ilmu. Itulah sebabnya guru harus berkompetensi, berdedikasi dan mempuyai loyalitas yang tinggi. 5. Kualifikasi Guru Menurut Undang- undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 8 disebutkan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik. Kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan dalam pasal 9 disebutkan kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Menurut Mujtahid (2009: 60-63) dari Anwar Jasin mengukur kemampuan kualifikasi guru dapat ditilik dari tiga hal: pertama memiliki kemampuan dasar sebagai pendidik.Kualitas ini tercermin dari diri pendidik. Adapun persyaratan yang harus dimiliki oleh jiwa pendidik antara lain: a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa b. Berwawasan ideologi pancaila dan Undang –undang Dasar 1945 c. Berkepibadian dewasa, terutama dalam melaksanakan sebagai fungsinya sebagai orang tua, in loco parent, bagi siswa- siswanya d. mandiri (indevendent jugement), terutama dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran dan pengelolaan kelas
e. Penuh rasa tanggung jawab, mengetahui fungsi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik, guru, dan pelatih serta mampu memutuskan sesuatu dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi,tugas dan tanggung jawabnya, tidak menyalahkan pihak orang lain dalam memikul konsekuensi dari keputusannya terutama berkaitan dengan pembelajaran dan pengelolaan kelas. f. Berwibawa, mempunyai kelebihan terhadap para siswanya terutama penguasaan materi pelajaran dan keterampilan mengerjakan sesuatu dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas. g. Berdisiplin, mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah dan kelas. h. Berdedikasi, memperlihatkan ketekunan dalam melaksanakan tugas, membimbing, mengajar dan melatih para siswanya, sebagai pengabdi atau ibadat. Sebagai pengajar, seorang guru disamping memiliki kemampuan dasar sebagai pendidik juga perlu memiliki kemampuan sebagai prasyarat untuk mencapai kemampuan khusus dalam rangka memperoleh kualifikasi dan kewenangan mengajar. Kemampuan itu terdiri atas penguasaan antara lain: a. Ilmu pendidikan atau pedagogik, didaktik dan metodik umum, psikologi belajar, ilmu- ilmu keguruan lain yang relevan dengan jenis jenjang pendidikan. b. Bahan akademik yang relevan dengan isi dan bahan pelajaran (kurikulum) yang diajarkan.
c. Materi kurikulum (isi dan pelajaran) yang relevan dan cara- cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar. d. Kemahiran mengoperasionalkan kurikulum (GBPP) termasuk pembuatan satuan pelajaran, persiapan mengajar harian, merancang KBM dan lainlain. e. Kemahiran pembelajaran dan mengelola kelas. f. Kemahiran memonitor dn mengevaluasi program, proses kegiatan dan hasil belajar. g. Bersikap kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kurikulum, serta mengatasi msalah–masalah praktis pembelajaran dan pengelolaan kelas. Guru juga harus mempunyai kemampun khusus sebagai pelatih. Kemampuan khusus ini bertujuan untuk melatih para siswanya agar terampil menguasai materi pelajaran. Terutama mata pelajaran yang membutuhkan keterampilan langsung dari siswa. Karena itu, untuk memperoleh kewenangan mengajar, guru berkewajiban menjabarkan program pembelajaran yang tertera dalam rancangan kurikulum ke dalam sistem belajar yang bersifat operasional. Sedangkan menurut Ahmad Barizi (2011: 143) Sebagaimana dikutipnya dari Nasution (1988), Tugas guru di bagi menjadi tiga bagian. Pertama tugas ini mengharuskan guru memiliki pengetahuan yang mendalam bahan yang akan diajarkannya. Sebagai konsekuensinya adalah seorang yang tidak belajar karena pengeetahuan yang akan di berikan kepada anak didiknya terlebih harus dipelajari. Selain itu guru harus menyediakan berbagai fasilitas
hidupnya, memperbaiki nasib hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya sehingga dapat melaksanakan profesi keguruanya dengan baik. Kedua sebagai model berkaitan dengan bidang studi (mata pelajaran) yang diajarkannya sebagai sesuatu yang berdaya guna dan bisa dipraktikkan dalam kehiidupan sehari- hari. Guru harus menjadi model atau contoh nyata dari kehendak bidang studi yang diampunya. Hal ini khususnya bidang studi (mata pelajaran) akhlak, keimanan, kebersihan, dan sebagainya. Ketiga guru harus mampu menampakkan model sebagai pribadi yang berdisiplin cermat berpikir, mencintai, penuh idealisme, dan luas dedikasinya tinggi.
B. Kompetensi guru 1. Definisi kompetensi guru Menurut Undang- undang Guru dan Dosen No 14 tahun 2005, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki, diharapkan dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sedangkan menurut poerwadarminta (2006: 608) kompetensi adalah kekuasaan untuk menentukan dan memutuskan suatu hal. Jadi kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku guru yang dihaorapkan dan dikuasai olehguru dalm melaksanakan tugas keprofesionalannya baik tugas pembelajaran maupun administratif. 2. Macam kompetensi guru
Menurut peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 pasal 28 ayat (3) menjelaskan bahwwa kompetensi sebagai sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan usia dini meliputi: a. Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Dadi Permadi, dkk (2010: 61). Hal ini terlihat dengan jelas dengan usaha pemerintah untuk mengembangkan mutu profesional guru sebagai wujud nyata kesungguhan pemerintah terhadap cita- cita luhur bangsa dengan adanya tindak lanjut dari Undang- undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005. Dalam standar nasional pendidikan pada pasal 28 ayat 3 butir a dijelaskan kompetensi pedagogik adalah kemampuan pendidik yang meliputi: 1) Pemahaman wawasan landasan kependidikan 2) Pemahaman terhadap peserta didik 3) Pengembangan kurikulum/ silabus 4) Perancangan pembelajaran 5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7) Evaluasi hasil belajar (Dadi Permadi, dkk. 2010: 56).
Jadi gerak pembangunan sumber daya manusia indonesia untuk menghadapi tantangan sesuai dengan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global semakin mantap. Mulyasa (2007: 28) menjelaskan bahwa dalam rangka pengembangan sumber daya nmanusia yang profesional juga dalam meningkatkan kualitas secara efektif dan efisien perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. b. Kompetensi kepribadian PP No. 19 Tahun 2005 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia, sebagai orang- orang ynag dianggap model atau panutan yang harus diikuti. Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian di antaranya: 1) Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman tentang ajaran menghormati dan menghargai antar umat beragama 2) Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan dan sistemn nilai yang berlaku di masyarakat 3) Mengembangkan sifat- sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata krama 4) Bersikap terbuka terhadap pembaharuan dan kritik (Dadi permadi, dkk. 2010: 62)
Kompetensi kepribadian adalah kepribadian ideal seseorang model guru sebagai model sudah selayaknya mempunyai kepribadian yang baik dalam setiap sikap dan ucapannya dan mengalami peningkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Atau harus mempertahankan yang lebih baik tidak mengalami kemunduran dari yang sudah baik menjadi buruk. c. Kompetensi Profesional Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 28 ayat 3 butir c, mengemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan. Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas- tugas keguruan. Kompetensi ini sangat penting kaarena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan (Dadi permadi, dkk, 2010: 62) Kemampuan guru dalam menjalankan tugas keprofesionalan ditunjukkan guru menguasai pembelajaran dan membimbing peserta didik menguasai standar kompetensi yang diharapkan. Hal ini menyangkut kinerja guru, motivasi dan loyalitas guru terhadap sekolah. Motivasi berhubungan dengan orientasi guru terhadap sekolah dan loyalitas menunjukkan kesungguhan guru dalam bekerja baik secara individu maupun kelompok.
d. kompetensi sosial Peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomuikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik serta masyarakat sekitar. Jamal Makmur Asmani (2009: 125) menambahkan 3 kompetensi lagi yaitu sebagai berikut: a. Kompetensi moral Kompetensi moral mekliputi mengamalkan ajaran agama melestarikan budaya lokal, mengamalkan pancasila, mempunyai kepedulian sosial dan memberikan keteladanan penuh. b. Kompetensi global Kompetensi global yaitu kemampuan yang mampu menguasai fenomena mutakhir di level global yang membuatnya menjadi pemain aktif untuk melakukan terobosan- terobosan progresif. Kompetensi ini didapatkan melalui beberapa aktivitas antara lain: a) Mengikut informasi nasional dan global b) Cepat beradaptasi, responsif dan aktualisasi c) Terus berinovasi d) Menjadi seorang pioneer perubahan e) Mencipakan peradaban mainstream
c. Kompetensi Renaisans Menurut Jamal Makmur Asmani (2009: 2007) kompetensi renaisans yaitu kemampuan pencerahan kompetensi paling puncak ini tidak hanya melihat keluasan dan kedalaman ilmunya, tetapi juga efek pencerahan yang di timbulkan oleh pemikirannya. Pencerahan yang membawa pernyadaran, pertaubatan, kemamuan kuat untuk mengubah dan melakukan gerakan aktif menyongsong masa depan dengan komitmen dan progresif. Ada beberapa syarat untuk menjadi guru renaisans yaitu: a) Menguasai lintas disiplin ilmu b) Menggabungkan idealisme pemikiran dan idealisme sosial c) Berani berjuang dan berkorban demi orang lain d) Menaburkan benih- benih masa depan e) Proses selalu lebih berharga daripada hasil Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi: a) Mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional. b) Mampu mengenal dan memahami fungsi- fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. c) Mampu menjalin kerja sama, baik secara individual maupaun secara kelompok (Dadi Permadi, dkk (2010: 63).
Walaupun kompetensi ini dikategorikan tersendiri akan tetapi merupakan bagian tidak terpisahkan dari kelanjutan kompetensi lain. Jika kompetensi yang lain sudah terpenuhi maka kompetensi ini lebih baik ada dan melekat pada seorang guru. Sehingga dapat dikatakan sebagai guru yang unggul. Guru yang berkarakter dan mampu menciptakan pendidikan di sekolah sebagai stake holder. 3. Kompetensi profesional guru Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 butir c. Mengemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan. Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugastugas keguruan. Kompetensi ini sangat penting, karena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai ilmu pengetahuan bidang ilmu teknologi dan seni ynag sekurang kurangnya meliputi penguasaan: a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, diampunya.
mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang
b. Konsep- konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan program satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampu (Jamal Makmur Asmani,2010: 45). Menurut pasal 7 ayat (1) UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 menyatakan profesi gutru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme. b. Memiliki komitmen untuk meningkatakn mutu pendidikan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia. c. Memilki kualifikasi akademik dan latar belakang sesuai bidang tugas. d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesional. f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. g. Memiliki kesempatan unuk mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas. i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur halhal yang berkaitan dengan tugas profesional guru. Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi. Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Jamal Makmur Asmani (2010: 47) juga menyabutkan dalam melaksanakan tugas profesional guru berkewajiban: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevluasi hasil pembelajaran b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni c. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasr pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d. Menjunjung tinggi peraturan perundang- undangan, hukum, kode etik guru, nilai- nilai agama dan etika. e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Kompetensi ini merupakan salah satu kompetensi pokok seorang guru menurut Undang – undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005. Guru mau tidak mau harus menguasai kompetensi ini untuk menjadi guru sesuai standart guru. Guru harus menguasai kompetensi ini agar dapat bertahan dan mampu bersaing dibidangnya sebagai profesi.
4. Faktor yang mempengaruhi kompetensi guru Ada banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi seseorang. Adapun menurut Wibowo (2010: 340) faktor tersebut adalah: a. Keyakinan dan nilai-nilai Keyakinan orang tentang dirinya maupaun terhadap orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berpikir cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Kepercayaan banyak guru bahwa manajemen merupakan musuh yang akan mencegah mereka melakukan inisiatif yang seharusnya dilakukan. Demikian pula apabila manajer merasa bahwa mereka hanya mempunyai sedikit pengaruh, mereka tidak akan meningkatkan usaha dan energi utuk mengidentifikasi tentang bagaimana mereka memperbaiki sesuatu. Untuk itu setiap orang harus berpikir posuitif baik tentang dirinya maupun terhadap orang lan dan menunjukkan ciri orang berpikir kedepan. b. Keterampilan keterampilan memainkan peran di kebanyakan kompetnsi. Berbicara di depan umum merupakan keterampilan yang dapat di pelajari, di praktikkan dan dapat di perbaiki. Keterampilan menulis juga dapat diperbaiki dengan instruksi, praktik dan umpan balik. Dengan memperbaiki keterampilan berbicara di depan umum dan menulis, individu akan meningkat kecakapannya. Pengembangan
keterampilan yang secara spesifik berkaitan dengan kompetensi dapat berdampak baik pada budaya dan kompetensi individual.
c. Pengalaman Orang yang pekerjaannya memerlukan sedikit pemikiran strategis kurang mengembangkan kompetensi dari pada mereka yang telah menggunakan pemikiran strategis bertahun- tahun. Pengalaman merupakan elemen kompetensi penting yang perlu, tetapi untuk menjadi ahli tidak cukup dengan pengalaman. d. Karakteristik kepribadian Kepribadian dapat mempengaruhi keahlian guru dan karyawan dalam sejumlah kompetensi, termasuk dalam penyelesaian konflik, menunjukkan kepedulian inter personal, kemampauan bekerja dalam tim, memberikan pengaruh dan membangun hubungan. Orang yang cepat marah mungkin sulit untuk menjadi kuat dalam penyelesaian konflik daripada mereka yang mengelola respon emosionalnya. Walaupun dapat berubah, kepribadian tidak cenderung berubah dengan mudah.Tidaklah bijaksana untuk mengharapkan orang memperbaiki kompetensinya dengan mengubah kepribadiannya. e. Motivasi Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Apabila kepala sekolah dapat mendorong motivasi seorang guru, kemudian
menyelaraskan dengan kebutuhan sekolah, mereka akan menemukan peningkatan penguasaan dalam sejumlah kompetensi yang mempengaruhi kinerja. Kompetensi menyebabkan orientasi bekerja seseorang pada hasil, kemampuan mempengaruhi orang lain, meningkatnya inisiatif dan sebagainya. f. Isu emosional Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Takut mebuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian, semuanya cenderung membatasi motivasi dan inisiatif. Perasaan tentang kewenangan dapat mempengaruhi kemampuan kiomunikasi dan menyelesaikan konflik dengan kepala sekolah. Orang mungkin kesulitan mendengarkan orang lain apabila mereka tidak merasa didengar. g. Kemampuan intelektual Kompetensi tergantung pada pemikiran konseptual dan pemikiran analitis. Tidak mungkin memperbaiki melalui setiap intervensi yang diwujudkan suatu organisasi. Sudah tentu faktor seperti pengalaman dapat meningkatkan kecakapan dalam kompetensi ini. h. Budaya organisasi Budaya organisasi mempegaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan sebagai berikut:
1) Praktik rekrutmen dan seleksi karyawan mempertimbangkan siapa di antara guru yang dimasukkan dalam organisasi dan tingkat keahliannya tentang kompetensi. 2) Sistem penghargaan mengkomunikasikan pada guru bagaimana organisasi menghargai kompetensi. 3) Praktejk pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam memberdayakan orang lain, inisiatif dan memotivasi orang lain. 4) Filosofi organisasi, misi, visi, dan nilai- nilai yang berhubungan dengan kompetensi. 5) Kebiasaan dan prosedur memberi informasi kepada guru tentang berapa banyak kompetensi yang diharapkan. 6) mengkomunikasikan
tentang
pentingnya
kompetensi
tentang
pembangunan berkelanjutan. 7) Proses
organisasional
yang
mengembangkan
pemimpin
secara
langsung mempengaruhi kompetensi kepemimpinan. Jadi faktor yang mempengaruhi kinerja merupakan arah, pandangan, tujuan dan motivasi yang menyatu dengan nilai- nilai dan keyakinan, kemampuan intelektual, karakteristik kepribadian yang ditunjang dengan keterampilan dan pengalaman ditunjang dengan isu emosional dan budaya organisasi. Hal ini tidak terpisahkan antara faktor satu dengan faktor yang lainnya. Jika faktor ini sudah dapat di manajemen dengan baik maka seorang
guru tersebut sudah mampu bersaing di pasar global dan mampu menjadi agent of change dalam dunia pendidikan.
C. Kinerja Guru 1. Definisi kinerja Kinerja menurut Mangkunegara (2001: 67) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Kualitas yang dilihat di sini adalah dilihat dari kehalusan, kebersihan ketelitian dalam pekerjaan, sedangkan kuntitas dilihat dari jumlah atau banyaknya pekerjaan yang harus diselesikan karyawan. Dalam hal ini adalah guru. Sedangkan Handoko (2010: 50) mendefinisikan kinerja sebagai proses diman aorganisasi menilai prestasi kerja karyawan. Tika (2006: 121) mendefinisikan kinerja sebagai hasil- hasil fungsi pekerjaan seseorang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Selain itu kinerja juga dapat di artikan sebagai suatu hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Sehingga kinerja tersebut merupakan hasil keterkaitan antar usaha, kemampuan dan persepsi tugas (Ahmad Sani dkk, 2010: 132) Jadi kinerja adalah prosesdan hasil usaha seseorang yang ditunjang dengan kemampuan baik fisik, sosio emosional dan budaya organisasi serta
lingkungan yang mendukungnya. Tidak tertutup kemungkinan faktor yang mendukung menjadi prasyarat seseorang mempunyai kinerja yang baik. 2. Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja Menurut Barizi dan Idris (2011: 152-153) ada banyak faktor yang mempengaruhi suatu kinerja profesional. Termasuk, kinerja seorang guru yang di dalamnya berkaitan dengan faktor- faktor yang mempengaruhinya, baik internal maupaun eksternal. a. Faktor internal kinerja guru Faktor internal yang mempengaruhi misalnya sistem kepercayaan yang menjadi pandangan hidup (way of life) seorang guru besar sekali pengaruh yang di timbulkannya dan bahkan berpretensi dalam pembentukan etos kerjanya. b. Faktor eksternal kinerja guru Berkaitan dengan faktor eksternal kinerja guru, Muhaimin sebagaimana dikutip Barizi dan Idris (2011: 152), mengidentifikasinya dalam beberapa hal di antaranya adalah: 1) Volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang. 2) Suasana kerja yang menggairahkan atau iklim yang ditunjang dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi antara pimpinan dan bawahan. 3) Penanaman sikap dan pengertian di kalangan pekerja.
4) Sikap jujur dan dapat di percaya dari kalangan pimpinan terwujud dalam kenyataan. 5) Penghargaan terhadap need for acheivement (hasrat dan kebutuhan untuk maju atau penghargaan terhadap yang berprestasi). 6) Saran yang menunjang bagi kesejahteraan mental dan fisik, seperti olah raga, masjid, rekreasi, hiburan dan lain- lain. Faktor internal dan faktor eksternal bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Perumpamaan ini menggambarkan betapa kedua faktor ini saling bersinergi antara keduanya dan saling mempemberikan pengaruh. Pengaruh itu dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Besar kecilnya pengaruh tergantung dari bagaimana seseorang meresponnya. 3. Macam – macam kinerja guru a. Kinerja guru dalam mendesain program pengajaran Nurdin dan Usman (2002: 83) mengemukakan salah satu tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru profesional adalah menyusun perencanaan pengajaran atau dengan kata lain disebut juga dengan mendesain program pengajaran. b. Kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar Menurut Nurdin dan Usman (2009: 91) terdapat sejulah kinerja (performence) guru/ staf pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar, yang populer adalah” model Rob Norris, model Oregon dan
model Stanford “. Ketiganya dikenal dengan sebutan Stanford Teacher of Competence (STAC). Dalam buku yang sama mereka mendiskripsikannya sebagai berikut: 1) Model Rob Norris, memiliki komponen: a) kualitas- kualitas personal dan profesional b) Persiapan pengajaran c) Perumusan tujuan pengajaran d) Penampilan guru dalam mengajar di kelas e) Penampilan siswa dalam belajar, dan f) Evaluasi 2) Model Oregon Model ini dikelompokkan menjadi lima bagian: a) Perencanaan dan periapan mengajar b) Kemampuan guru dalam mengajar dan kemampuan siswa dalam belajar c) kemmpuan mengumpulkan dan menggunakan informasi hasi belajar d) Kemampuan hubungna interpersonal yang meliputi hubungan dengan siswa, supervisor dan guru sejawat. e) Kemampuan hubungan dengan tanggung jawab profesional. 3) Model Stanford
Model ini membagi kemampuan mengajar dalam lima komponen, tiga dari lima komponen tersebut dapat diobservasi di kelas meliputi komponen tujuan, komponen guru mengajar dan komponen evaluasi. 4. Model kinerja Menurut Wibowo (2010: 98-101) proses kinerja organisasional di pengaruhi oleh banyak faktor. Hersey, dan Johnson menggambarkan hubungan antara kinerja dengan faktor- faktor yang mempengaruhi dalam bentuk satelite model. Menurut satelite model, kinerja organisasi diperoleh dari terjadinya integrasi dri faktor- faktor pengetahuan, sunnber daya bukan manusia, posisi strategis proses sumbser daya dan struktur. Kinerja dilihat sebagai pencapaian tujuan dan tanggung jawab pekerjaan dan siosial dari perspektif pihak yang yang mempertimbangkan. a. Faktor pengetahuan masalah-masalah teknis, adminidstratif, proses kemanusiaan dan sistem. b. Sumber daya nonmanusia meliputi peralatan, pabrik,lingkungan kerja, teknologi, kapital dan dana yang dapat dipergunakan. c.
Posisi strategis meliputi masalah keuangan, kebijakan sosial, sumber daya manusia dan perubahan lingkungan.
d.
Proses kemanusiaan terdiri dari masaalh nilai, sikap, norma, dan interaksi
e. Sementara itu struktur mencakup masalah organisasi, sistem manajemen, sistem informasi dan fleksibilitas.
Pendapat lain tentang faktor- faktor yang mempengaruhi antara lain dikemukakan Amstrong dan Baron (1998: 16) yaitu sebagai berikut: a
Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan. Kompetensi yang dimiliki, motivasi dan komitmen individu.
b
Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan,
bimbingan dan
dukungan yang dilakukan manajer dan team leader. c
Team factor, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan sekerja.
d
System factor, ditentukan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi
e
Contextual / situational factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lngkungan internal dan eksternal Model- model kinerja tersebut dikelompokkan menurut banyak
sedikitnya komponen yang terlibat. Para ahli membaginya sesuai dengan komponen yang ada didalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak komponen yang menjadi bagian dari model kinerja semakin baik kualitas kinerja tersebut. 5. Membangun kinerja guru yang positif Menurut Isjoni (2006: 108) indikator suatu bangsa ditentukan oleh suber daya manusianya, dan indikator indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Semakin tinggi sumber daya manusianya, maka semakin baiik tingkat pendidikannya. Demikian pula
sebaliknya. Oleh karena itu indikator tersebut sangat ditentukan oleh kinerja guru. Sebagaimana dalam pasal 23 Undang- undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 sebagai berikut: 1) Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan dinas berasrama di lembaga pendidikan tenaga kependidikan untuk menjamin efisiensi dan mutu pendidikan. 2) Kurikulum pendidikan pada lembaga pendidkian tenaga kependidikan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) harus mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk mendukdung pelaksanaan pendidikan nasional, pendidikan bertaraf internasional dan pendidikan berbasis keunggulan lokal. Lebih lanjut Isjoni (2006: 108) menyebutkan sebagai berikut, ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggung jawab moral di pundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya dalam menjalankan tugas keguruannya dalam kelas dan tugas kependidikannya diluar kelas. Sudah seharusnya guru memberikan kontribusi kepada bangsa ini menjadi agent of change dan membangun pondasi yang kuat di dunia pendidikan. Pengabdian yang tulus dan panggilan hidup sudah menjadi gerak para guru yang mencita-takannya.
D. Hubungan kompetensi profesional dengan kinerja guru Menurut Wibowo (2010: 104) kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja. Kompetensi merupakn kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaaan yang diberikan kepadanya dengan baik. Orang harus melakukan lebih dari sekedar belajar tentang sesuatu, orang harus melakukan pekerjaannya dengan baik. Kompetensi memungkinkan seseorang mewujudkan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai ujuan. Apalagi kompetensi profesional erat kaitannya dengan kinerja guru terutama menyangkut manajeman kinerja itu sendiri. Manajemen kinerja menyangkut perencanaan, proses, pelaksanaan dan evaluasi. Walaupun kinerja diulur melalui out put (hasilnya) namun perencanaan merupakan hal terdepan menentukan hasilnya. Bila pekerjaan yang dipandang sebagai profesi, maka Haliyu menyaratkan hal- hal sebagai berikut: setiap profesi dikembangkan untuk memberikan layanan tertentu kepada masyarakat; profesi bukan sekedar mata pencaharian; tetapi mencakup pula tentang pengabdian terhadap sesuatu dan mempunyai kewajiban untuk menyempurnakan prosedur kerja yang mendasari pengabdian secara terus menerus (Amad Barizi, 2011: 148). Walaupun kompetensi profesinal bukan satu- satunya, hal tersebut bukan satu- satunya, namun sangat sangat menunjang kompeensi professional. Ada dimensi yang menunjang kompetensi profesional yaitu kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Ciri kompetensi profesional
adalah menyangkut kemampuan mewujudkan tujuan- tujuan pndidikan yang telah dirancang melalui proses dan kerja yang bermutu. Menurut Suryanto (2006: 27) mengatakan bahwa hukum survival of the fittest akan berlaku bagi profesi guru. Untuk menghadapi tantangan itu, jawaban yang paling tepat adalah menanamkan kinerja profesional kinerja guru sejak dini di kampus ketika para guru itu masih mengikuti pre service trainaing. Untuk mengetahui apakah seorang guru sudah profesional? Maka dapat dilihat dari ciri- cirinya. Adapun ciri- cirinya menurut Suryanto (2006: 28 sebagaimana dikutip dari Houle meliputi:
1. Harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat 2. Berdasarkan kompetensi individual 3. Memiliki sistem seleksi dan dan sertifikasi 4. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat 5. Adnya kesadaran profesional yang tinggi 6. Memiliki prinsip- prinsip etik (kode etik) 7. Memiliki sanksi profesi 8. Adanya militansi individual 9. Memiliki organisasi profesi Mempunyai profesi dan bekerja secara profesional sudah menjadi hak dan tanggung jawab sebagai seorang guru. Gerak dan langkah pembangunan semakin mantap dengan dorongan kompetensi yang ditetapkan dan diharapkan kinerja guru semakin baik dan pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.
Sejarah Berdirinya MAN 1 Salatiga MAN 1 Salatiga merupakan madrasah hasil perubahan dari Pendidikan Guru Agama (PGA) yang dikenal di Jawa Tengah, pada tahun 1990 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 64/1990 beralih status menjadi MAN Salatiga. MAN Salatiga merupakan madrasah negeri unggulan berstandar nasional satu-satunya di Kota Salatiga, dengan status akreditasi “A” sesuai penilaian dari Badan Akreditasi Propinsi Nomor: MA 0003706 11 November 2009. MAN Salatiga sebagai lembaga pendidikan formal negeri yang sama dengan SMA dengan ciri khusus pengebangan pada pendidikan agama Islam. Sesuai visinya yaitu “Unggul dalam prestasi, berakhlakul karimah dan terampil”, terus mengembangkan diri dalam manajemen, sumber daya manusia, sarana prasarana dan layanan program unggulan sesuai ajaran Islam yang tidak akan diperoleh di SMA. MAN Salatiga dikelola oleh guru dan pegawai yang profesional, dengan latar beakang pendidikan Magister dan Sarjana, secara profesional akan siap memenuhi harapanmasyarakat dan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, untuk menciptakan generasi cerdas, berprestasi, berakhlakul karimah dan terampil.
a. Jurusan di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Adapun jurusan yang dibuka di Madrasah ini adalah ilmu keagaman Islam, Ilmu bahasa (Jepang), ilmu sosial dan Ilmu Alam. Adapun program ketrampilannya adalah otomotif (spesialisasi kendaraan bermotor roda dua), Teknologi Informasi dan Tata Busana. Dengan kurikulum KTSP madrasah ini mampu menjadi stake holder yang baik di masa depan.Sekarang madrasah ini dipimpin oleh Bapak Drs. Sudar . M.Ag. b. Visi dan misi 1) Visi Unggul dalam prestasi, berakhlakul karimah dan terampil 2) Misi a) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sehingga setiap peserta diidk berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya dalam pencapain prestasi dan non akademik b) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam ilmu agama, ilmu agama, ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menciptakan lingkungan yang Islami di madrasah c) Menumbuh- kembangkan pembinaan pengetahan diri, pelatihan keterampilan
untuk menumbuh- kembangkan minat, bakatdan
keterampilan peserta didik.
2.
Letak Geografis dan keadaan Bangunan Madrasah Aliyah Negeri 1 Salatiga berada di jalan KH. Wahid Hasyim Nomor 12 Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo Kota madya Salatiga. Menempati tanah seluas 5113 M . Adapun batas – batas MAN 1 Salatiga adalah sebagai berikut:
3.
a
Selatan
: berbatasan dengan perkampungan jetis
b
Timur
: berbatasan dengan KH. Jalan Wahid Hasyim.
c
Barat
: berbatasan dengan perkampungan Sinoman
d
Utara
: berbatasan dengan Jalan Kauman
Struktur Organisasai MAN 1 Salatiga Untuk kemajuan MAN 1 Salatiga maka dibentuklah manajemen organisasi MAN 1 Salatiga. Adapun susunan organisasi Madrasah Aliyah Negeri Salatiga seperti terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1 Susunan Jabatan Sruktural Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013. No
Nama Guru
Tugas Tambahan
1
Drs.H.Sudar, M.Ag
Kepala Madrasah
2
Drs.H.Fahrurozi
Waka Kesiswaan
3
Joko Susilo, S.pd
Waka Kurikulum
4
Aris Handoyo W,S.Pd
Waka Sarana Prasarana
5
M. Shidiq Purnomo, S. Pd
Waka Humas
6
Dra.Sumiyarti
Kepala Lab. IPA
7
Nur Jadid, S. Pd.I
Kepala Lab. Bahasa
8
Drs. Hadi Mulyanto, M.Si
Kepala Jab. Komputer dan Keterampilan
9
Dra.Hj. Fathonah
Kepala Perpustakaan
10
Dra. Nurul Isnaini,S.Pd
Bendahara Pembantu Komite
11
Dra. Hartatik SW
Koordinator BK
12
Imam Fauzi, S.Ag
Wali Kelas X.1
13
Dra.Umi Hamimah
Wali KelasX.2
14
Ulvi Khoirutun, S.Pd
Wali Kelas X.3
15
Umi sulistyorini,S.Pd
Wali Kelas X..4
16
Siti Maesaroh,S.Ag
Wali Kelas X5
17
Rodjiun,S.Pdi
Wali KelaSX.6
18
Sriyanto,S.Ag
Wali Kelas X7
19
Siti Fatimah,S.Pdi
Wali KelasX.8
20
Maftukhatul Karim,S.Si
Wali Kelas X9
21
Desi Arsiaty,S.Pd,MA
Wali Kelas X1. BHS
22
Mujiyati,S.Ag
Wali Kelas XI. IA.1
23
Nining Sri Rejeki,S.Pd
Wali Kelas XI. IA.2
24
Sudaryo,S.Pd
Wali Kelas XI.IA.3
25
Siti Mudrikah,S.Pd
Wali Kelas XI.IS.I
26
Misbakhul Munir,S.Ag
Wali Kelas XI.IS.2
27
Dra. Tri Jatiyah
Wali KelasXI.IS.3
28
Dewi Ftria,S.Pd
Wali Kelas XI. IS.4
29
Ilham Hamid A,S.Ag
Wali Kelas XI.AGM
30
Farhan Budi S,S.Pd
Wali Kelas XII. BHS
31
Nur Hidayati,S.Pd
Wali KelasXII.IA.1
32
Nurul Jazimah,S.Pd,M.Pdi
Wali Kelas XII.IA.2
33
Irfiah Firoroh,S.Pd,M.Si
Wali Kelas XII. IA.3
34
Juminah,S.Pd
Wali Kelas XII.IS,1
35
Dra.Hj.Anis Rosiqoh
Wali KelasXII.IS.2
36
Agus Kirno,S.Pd
Wali KelasXII.IS.3
37
Alfiah Dyah.E.S.Ag,M.Pd
Wali Kelas XII. IS4
38
Trimakno, S.Ag
Wali Kelas XII. AGM
39
Drs.Nasuha
Pembina Ekstra Bola Voli Pa/ Pi
40
Drs.M.Arief Ghanifianto
Pembina Bola Basket Pa/ Pi
41
Jamaludin,S.Ag
Pembina Ektra Seni musik
42
Nining Sri R,S.Pd
Pembina Ekstra Seni Tari
43
Sriyanto,S.Ag
Pembina Ekstra Pramuka Pa
44
Irfiah Firoroh,S.Pd, M.Si
Pembina Ekstra Pramuka Pi
45
Misbakhul Munir,S. Ag
Pembina Ekstra Keagamaan / SKJ
46
Sofiana Rosyidah,S.Psi
Pembina Ekstra Mading
47
Tri Makno, S.Ag
Pembina Ekstra PKS/ Paskibra
48
Hari Supraptomo
Pembina ekstra Pencak Silat
49
Wiwit Sholihati,S.Pd
Pembina Ekstra Teater
50
Tohilman,S.Ag
Pembina Ekstra Tahfid Qur’an
51
Hanifah,S.Pd
Pembina Ekstra UKS/ PMR
52
Wahono/ Yusuf Sarifudin
Pelatih PMR
53
Abdurrohim,s.Pdi
Pembinaekstra Qiroah / MTQ
54
Dra.Hj.Anis Rosiqoh
PembinaOlimpiade Ekonomi Akutansi
55
Irfiah Firoroh,S.Pd,M.Si
PembinaOlimpiade Biologi
56
Sudaryo. S.Pd
PembinaOlimpiade Kimia
57
Muh Kholil.S.Pd,M.Sc
PembinaOlimpiade Fisika
58
Dra.Tri Jatiyah
PembinaOlimpiade Matematika
59
Dra.Hj.Anis Rosiqoh
Seksi Koperasi Siswa
60
Farhan Budi.S.S.Pd
Seksi Ketertiban
61
Agus Kirno,S.Pd
Seksi Ketertiban
62
Imam Fauzi,S.Ag
Seksi Ketertiban
63
Dra.Sri Avrianita B
Seksi Ketertiban
64
Drs.M.Arief Ghanifianto
Seksi OR
4.
65
Drs.Nasuha
Seksi OR
66
Tri Makno, S.Ag
Seksi Upacara
67
Drs.H.Saefudin,M.Pd
Seksi Upacara
68
Jamaludin,S.Ag
Seksi Pembina OSIS
69
Hanifah.S.Pd
Seksi UKS / PMR
70
Drs.Kastomo
Seksi Pengajaran dan Dokumentasi
71
M.Waston Alhikami S.Pd
Seksi Bina Prestasi Akademis
72
Nur Ichsan,S.Pd
Seksi Pengelolaan PUSKOM
73
Sukarman,S.Pd
Seksi Ibsos
Daftar guru MAN Salatiga Adapun guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga pada periode saat ini adalah : Tabel 3.1 Daftar nama guru MAN 1Salatiga Tahun 2011/ 2012 No.
Nama guru
Pengampu materi
1
Dra. Ishak
PAI/Qur’an Hadist
2
Dra. Hj. Mu’ tasimah
PAI / Qur’an Hadist
3
Dra.Hj.Aisyah Zahir
PAI/ Fiqih
4
Dra. Nur Nazilah
Pendidikan kewarganegaraan
5
Drs. Nasuha
Penjasorkes
6
Drs. M . Arief Ghanifianto
Penjasorkes
7
Drs, H. Hadi Mulyannto. M.Si
Kimia
8
H. Roji’un, Spdi
PAI/ SKI
9
Dra. Afifudin
BK
10 Dra. Hj. Fathonah
PAI/ Fiqih
11 Dra,. Hj. Anis Rosiqoh
Ekonomi
12 Drs. H Fahrurozi
Fisika
13 Dra. Avrianinita Budiani
Bahasa indonesia
14 Dra. Nurul isnaini,SPd
Sejarah
15 Dra. Hartatik SW
BK
16 Dra. Umi Hamimah
PAI/ Aqidah akhlak
17 Drs. Syaifudin
Matematika
18 Joko Susilo,S.Pd
Biologi
19 Dra. Trijatiyah
Matemaka
20 Aris Handoyo w.S.Pd
Matematika
21 Siti Mudrikah, S.Pd
Bahasa Inggris
22 Hanifah. S.Pd
Bahasa Inggris
23 Dra. Siti Baroroh
Geografi
24 M. Shidiq Purnomo, S.Pd
Biologi
25 Dra Sumiyarti
Kimia
26 Sukarman. S.Pd
Sosiologi
27 M .Waston Alhikamis.S.Pd
Bahasa Inggris
28
Siti Maesaroh, S. Ag
Bahasa Arab
29 Farhan Budi. S. S. Pd
Antropologi
30 Alfiah Dyah E. S. Ag, M. Pd
Bahasa arab
31 Irfiah firoroh. S. Pd, M.Si.
Biologi
32 Agus Kirno, S. Pd.
Bahasa Indonesia
33 Desy Arsianti, S.Pd. MA
Bahasa Indonesia
34 Nur Hidayatii
Pendidikan kewarganegaraan
35 Ameliasarit T. Kusuma, SE
Ekonomi
36 Muh Kholil, S.Pd. M. Sc.
Fisika
37 Munjiyati, S. Ag
Bahasa Arab
38 Sofiana Rosidah, Spsi
BK
39 Nurul Jazimah,S.Pd, Mpdi
Bahasa Inggris
40 Nur Ichsan, . S.Pd
Matematika
41 Juminah, S.PD
Ekonomi
42 Dewi Fitria
Ekonomi
43 Maftukhatul Karim. S. Si
Biologi
44 Misbakhul Munir
Bahasa Arab
45 Nur jadid, S.Pdi
Bahasa Inggris
46
Seni Budaya
Nining Sri Rejeki,S.P d
47 Jamaludin, .S, Ag
PAI// Aqidah Akhlak
48 Ulvi Khoirotun,S.Pd
Ekonomi
49 Laela Musdalifah
Ketrampilan tata busana
50 Sudaryo,S. Pd
Kimia
51 Sriyanto, S. Ag
PAI/ SKI
52 Khoiru Rakhman Abidi, S. Pd
Bahasa Inggris
53 Imam Fauzi, S, Ag
Bahasa Arab
54 Trimakno
PAI/ Fiqih
55 Ilham Hamid Al Hakim.S. Ag
TIK
56 Siti Fatimah, S.P di
PAI/ Qur’an Hadist
57 Makmun Ansori, S.Pd
Geografi
58
Keterampilan tata busana
Mukti Sri Rahayu, SP
59 Imam Hamd Al- Hakim, S. Ag
TIK
60 Sitin Fatmah, Spdi
PAI Qur’an Hadist
61 Makmun Anshori, SPd
Geografi
62 Mukti Sri Rahayu,SPd
Keterampilan
63 Umi Sulistyorini,SPd
Ekonomi
64 Harno, SPd
Mulok IT
65 Sarinah, SPd
Mulok Bahasa Jawa
66 Siti Khotijah, SPd
Mulok Bahasa Jawa
67 Ani Indriyanti, SPd.
Keterampilan Menjahit
68 Dyah Nurul Martiana
Bahasa Jepang
69 Budi Suryanto
Keterampilan
70 Agus joko Widodo, SPd
Keteramplan
71 Wiwik Hapsari, SPd
Bahasa Indonesia
72 Mayangsari Lityowati, SPd
Keterampilan
73 Dewi Ariyanti, A Md
PD. Bahasa Jepang
74 Wiwit Solikhati, SPd
Mulok Bahasa Jawa
75 Nur Asrori,S Kom
Keterampilan Komputer
Sumber: TU MAN Salatiga
5.
Karyawan MAN Salatiga dan Tugasnya Adapun karyawan Madrasah Aliyah Negeri Salatiga adalah sebagai berikut: Daftar tabel 3.2 karyawan MAN Salatiga dan tugasnya NO
NAMA
1. Handyani,SE
TUGAS POKOK Bidang Administrasi Investaris barang sarana / prasarana
2. Kurnaedi
Bendahara DIPA
3. M. Subkhan
Pelaksanaan Administrasibidang kepegawaian
4. M. Supiyan
Pengemudi kendaraan Dinas dan Pembantu Administrasi Kesiswaan
5. Thohir
Administrasi kearsipan
6. Nurul qomqariah N,
Penata Administrasi bidang
S.Ag 7. Fahrudin
Laboratorium Petugas kebersihan dan pembantu umum
8. Afiyati Baroroh, S.E
Operator komputer, pembantu urusan kepegawaian dan kesiswaan
9. Hartutik, S. Ag
Penerima SOP
10. Yuniati
Staf perpustakaan
11. Rita Muflikhatun K
Staf perpustakaan
12. Siti Muslikhah
Petugas administrasi koperasi
13. Sugiyanti
Petugas kebersihan
14. Sugimin
Petugas keamanan
15. Rahmadi Sudiro
Petugas keamanan/ kebersihan
16. Tri Agus Nur picoryno
Penjaga malam dan membantu kehumasan dan kebersihan
17.
Wahono
18. Hari Supraptono
Petugas keamanan/ kebersihan Penjaga malam
Sumber: Tu MAN Salatiga 6.
Sarana dan prasarana Adapun saran dan prasaran di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar sarana dan prasarana MAN Salatiga No
Sarana dan prasarana
Jumlah
1
Ruang kelas
25 buah
2
Kepala
1 ruang
3
Guru
1 ruang
4
Perpustakaan UKS
2 ruang
5
BP
1 ruang
6
TU
1 ruang
7
OSIS
4 ruang
8
Koperasi
1 ruang
9
Lab
3 ruang
10 Penjaga
1 ruang
11 Mushola
1 ruang
12 Gudang
1 ruang
13 Kantin
I ruang
14 Tempat Wudhu
2 tempat
15 WC Kepala
1 ruang
16 WC Guru
1 ruang
17 WC Siswa
5 ruang
18 Parkir
1 ruang
Sumber data TU MAN Salatiga
Sarana penunjang pembelajaran yang berkaitan langsung dengan peserta didik adalah sebagai berikut: a. Sarana/ Fasilitas fisik: 1) Laboratorium IPA (Kimia, fisika, biologi) 2) Laboratorium bahasa 3) Ruang multimedia dan internet 4) Laboratorium keterampilan otomotif 5) Labraorium keterampilan tata busana
6) Perpustakaan 7) Sarana ibadah 8) Ruang kesenian 9) Asrama tahfidz b. Non fisik 1) Bebas biaya pendaftaran 2) Nilai rata- rata UN 8.00 keatas bebas SOP 6 bulan 3) Siswa berprestasi akademk dan non akademik (perorngan) a) Tk. Kota juara I,II,III bebas SOP 6 bulan b) Tk.propinsi juara I, II,III bebas SOP 1 tahun c) Tk Nasional juara I,II,III bebas SOP 3 tahun b) Bagi tahfidz per- juz bebas SOP 6 bulan
B. Penyajian Data 1. Daftar nama responden Adapun Nama responden yang penulis teliti adalah sebagai berikut: 1.
Maemun
2.
Dra. Tti Jatiyah
3.
Dra. Aisyah Zahir
4.
Aris Handoyo
5.
Ishak
6.
Desy
7.
Kastomo
8.
Nur Ihsan
9.
Imam Fauzi
10.
Nining SR
11.
Siti Baroaroh
12.
Farhan Budi
13.
Alfiyah
14.
Ani Indriani
15.
Ulvi
16.
Muhammad Waston Alhikami
17.
Nur Nazilah
18.
Jamaludin
19.
Misbahul Munir
20.
Dewi Retno
21.
Nur Jadid
22.
Agus KS
23.
Nasuha
24.
Nurul Jazimah
25.
Munjiyati
26.
Wiwik Hapsari
27.
Rozi Arif GH
28.
Joko Susilo
29.
Saifudin
30.
Hanifah
31.
Sukarman
32.
Maesaroh
33.
Sriyanto
34.
M.Sidig
35.
Sumiyarti
36.
Irfiah
37.
Anis Rosiqoh
38.
Nur Hidayati
39.
Siti Fatimah
40.
Umi Hamimah
41.
Sri Wahyuni
42.
Mudrikah
43.
Laela Musdalifah
45.
Tri .M
46.
Muslikatul K
47.
M. Sri R
48.
Roji’un
2.
Jawaban Angket Setelah angket di isi responden angket tersebut dikembalikan kepada peneliti. Kemudian peneliti merekapitulasi jawabannya. 1. Jawaban angket Kompetensi Proofesional guru Tabel 3.4 Daftar jawaban angket kompetensi profesional guru Nomor item No.Resp
1. 2
3
4
5
6
7
8
9
10
1.
B
A
B
A
A
A
A
B
A
A
2.
B
B
A
B
A
A
A
A
A
A
3.
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
4.
B
A
B
A
B
A
C
B
A
A
5.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
6.
A
A
B
A
A
A
C
A
A
A
7.
A
A
B
B
A
A
B
B
A
A
8.
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
9.
A
B
B
A
A
A
C
A
A
A
10.
A
A
A
A
A
A
C
A
A
A
11.
A
C
A
B
A
C
B
A
A
A
12.
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
13.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
14.
B
A
B
A
B
A
A
A
A
A
15.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
16.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
17.
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
18.
A
A
A
A
A
A
C
C
A
A
19.
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
B
B
C
A
A
A
A
A
A
A
21.
B
A
B
B
B
A
A
B
A
A
22.
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
23.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
24.
A
A
A
B
B
A
A
B
A
C
25.
A
B
C
A
A
A
A
A
A
A
26.
A
B
B
A
B
A
A
A
A
A
27.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
28.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
29.
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
30.
A
A
C
A
B
B
A
A
A
A
31.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
32.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
33.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
34.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
35.
A
A
A
A
A
C
B
B
B
A
20.
36.
A
A
B
A
B
B
A
A
A
A
37.
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
38.
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
39.
B
A
B
A
B
A
A
A
A
A
40.
B
A
B
A
B
A
A
A
A
A
41.
B
A
B
A
B
A
A
A
A
A
42.
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
43.
B
A
B
A
B
A
A
A
A
A
44.
B
A
B
B
A
B
A
A
A
A
45.
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
46.
A
A
B
A
B
A
A
A
B
C
47.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
48.
B
B
C
A
A
A
A
B
A
C
2. Jawaban Angket Kinerja Guru Tabel 3.5 Daftar Jawaban Angket Kinerja Guru Nomor Item No.Resp 1
2
1.
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A
A
A
A
A
A
A
2.
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
3.
B
A
A
A
A
A
B
A
A
B
4.
A
A
C
A
5.
B
B
A
A
6.
B
A
A
7.
A
A
8.
A
B
9.
B
10.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
C
A
B
A
A
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
11.
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
12.
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
13.
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
14.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
15.
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
16.
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
17.
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
18.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
19.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
20.
A
21.
A
A
22.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
23.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
24.
A
B
A
A
A
A
A
A
A
B
25.
B
B
A
26.
A
B
A
27.
A
A
A
28.
B
B
29.
A
30.
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
A
A
31.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
32.
B
A
A
A
A
B
A
A
C
33.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
34.
A
B
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A
35.
A
A
36.
A
37.
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
38.
A
B
A
A
A
A
A
A
B
A
39.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
40.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
41.
B
A
A
A
A
A
B
A
A
A
42.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
43.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
44.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
A
45.
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
46.
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
47.
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
48.
B
B
A
A
A
A
B
A
A
C
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif Setelah seluruh data dari hasil penelitian dari penyebaran angket terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengkalsifikasikan data tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu sebagaimana di bawah ini: 1. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012 2. Untuk mengetahui kinerjaguru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kompetensi profesional terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012 Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian di atas maka penulis menganalisis dari tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus persentase sebagai berikut: P
F x100% N
Keterangan: P = persentase F = frekuensi N = jumlah sampel
Sedangkan untuk tujuan yang ketiga penulis menggunakan rumus proportional product moment, sebagai berikut: rxy
N XY X Y
N X
2
X N X 2 Y 2
2
Keterangan: rxy = koefisien korelasi
X2 = jumlah kuadrat X Y2 = jumlah kuadrat Y
X jumlah skor total X Y jumlah skor total Y N = jumlah sampel yang diteliti 1. Analisis data kompetensi profesional guru Langkah-langkah yang di ambil adalah sebagai berikut: a Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket kompetensi profesional guru b Memprosentasikan jawaban c Menginterpretasikan hasil jawaban responden Di bawah ini adalah tabel daftar nilai distribusi frekuensi tentang kompetensi profesional guru.
Tabel 4.1 Daftar Nilai Distribusi Frekuensi tentang Kompetensi Profesional Guru Jawaban
No. Responden A
B
1.
7
2.
Nilai C
Total
Nominasi
3
2
3
21
6
27
C
7
3
21
6
27
A
3.
9
1
27
2
29
B
4.
5
4
15
8
24
A
5.
10
30
B
6.
8
1
27
C
7.
6
8.
1
1
1
30 1
24
2
1
4
18
8
26
B
9
1
27
2
29
A
9.
7
2
1
21
4
1
26
B
10.
9
1
27
1
28
A
11.
6
2
2
18
4
2
24
A
12.
8
2
24
4
28
A
13.
10
30
A
14.
7
27
A
15.
10
30
30
A
16.
10
30
30
A
17.
9
1
27
2
29
A
18.
8
2
24
4
28
A
19.
9
1
27
2
29
A
20.
7
2
21
4
26
C
30 3
21
1
6
1
21.
5
5
15
10
25
C
22.
9
1
27
2
29
A
23.
10
30
A
24.
6
3
1
18
6
1
25
A
25.
8
1
1
24
2
1
27
A
26.
7
3
21
6
27
C
27.
10
30
30
A
28.
10
30
30
A
29.
8
2
28
A
30.
8
1
27
A
31.
10
30
30
A
32.
10
30
30
B
33.
10
30
30
A
34.
10
30
30
30
C
35.
5
3
15
6
22
C
36.
7
3
21
6
27
B
37.
8
2
24
4
28
A
38.
8
2
24
4
28
A
39.
7
3
21
6
27
B
40.
7
3
21
6
27
B
41.
7
3
21
6
28
A
42.
9
1
27
2
29
B
43.
7
3
21
6
27
B
44.
7
3
21
6
27
B
45.
9
1
27
2
29
A
46.
8
2
24
2
26
A
47.
10
30
A
30
1
1
24
4
24
2
30
1
1
48.
6
3
1
18
6
1
25
C
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus: i
xt x r 1 ki
Keterangan: i
= interval
Xt
= nilai tertinggi
Xr
= nilai terendah
Ki
= kelas interval Dari hasil data angket kompetensi kinerja guru dapat diperoleh nilai
tertinggi 30 dan nilai terendah 22 dengan mengolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya yaitu: i
xt x r 1 ki
30 22 1 3
8 1 3
9 3
=3
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat digolongkan atau dikatagorikan dalam variabel baik, cukup dan kurang yaitu sebagai berikut: a. Untuk katagori baik dengan nominasi A, mendapat nilai antara 28-30 b. Untuk katagori cukup dengan nominasi B, mendapat nilai antara 25-27 c. Untuk katagori kurang dengan nominasi C, mendapat nilai antara 22 - 24 Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Kompetensi Profesional guru No
Kategori kompetensi profesional guru
Interval
Nominasi
Frekuensi
1.
Baik
28-30
A
30
2.
Cukup
25-27
B
14
3.
Kurang
22-24
C
4
Jumlah responden
48
Kemudian dicari tingkat prosentase pada kompetensi profesional guru, dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut: P
F x 100 % N
Keterangan: P = prosentase F = frekuensi N = jumlah responden
1. Untuk kategori baik tentang kompetensi profesional guru, ada 30 responden: P
F x 100 % N
30 x 100 % 48
= 62,5% = 63 % 2. Untuk kategori cukup tentang kompetensi profesional guru, ada 14 responden: P
F x 100 % N
14 x 100 % 48
= 29,16% = 29 % 3. Untuk kategori kurang tentang kompetensi profesional guru, ada 4 responden: P
F x 100 % N
4 x 100 % 48
= 8,333% =8%
Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban Kompetensi profesional Guru No Kategori Kompetensi Interval Nominasi Frekuansi Prosentase Profesional Guru 1. Baik
28-30
A
30
63 %
2. Cukup
25-27
B
14
29 %
3. Kurang
22-24
C
4
8%
48
100%
Jumlah
Dari analisis di atas dapat disimpulkan, bahwah kompetensi profesional guru mempunyai 3 kategori, yaitu kategori baik, 63% dengan jumlah 30 responden, kategori cukup dengan 29% jumlah 14 responden dan kategori kurang 8% dengan jumlah 4 responden. Dengan demikian, pernyataan di atas menjawab tujuan yang pertama yaitu “untuk mengetahui bagaimana kompetensi profesional guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga”. 2. Analisis data dari kinerja guru Untuk mengetahui tentang kinerja guru maka langkah yang diambil adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket kinerja guru b. Memprosentasikan jawaban c. Menginterpretasikan hasil jawaban responden Di bawah ini adalah tabel daftar nilai distribusi frekuensi tentang kinerja guru Tabel 4.4 Daftar Nilai Distribusi Frekuensi tentang Kinerja Guru No.
Jawaban
Nilai
Total
Nominasi
24
C
Resp
A
1.
8
2.
9
1
27
2
29
A
3.
7
3
21
6
27
B
4.
9
28
A
5.
7
25
B
B
C
3
2
1
24
1 2
27 21
1 4
6.
6
2
18
4
22
C
7.
8
1
24
2
26
B
8.
8
2
24
4
28
A
9.
6
3
18
6
25
B
10.
9
1
27
2
29
A
11.
9
1
27
2
29
A
12.
9
1
27
2
29
A
13.
9
1
27
2
29
A
14.
7
3
21
6
28
A
15.
8
2
24
4
28
A
16.
8
24
4
28
A
17.
9
27
2
29
A
18.
10
30
30
A
19.
10
30
30
A
20.
8
24
24
C
21.
7
23
C
22.
10
30
30
A
23.
10
30
30
A
24.
8
2
24
4
30
A
25.
8
2
24
4
28
A
26.
6
2
18
4
28
C
27.
10
30
A
28.
8
28
A
29.
10
30
A
30.
8
28
A
31.
10
30
A
32.
7
26
B
1
1
1
21
1
2
30 2
24
4
30 2
24
4
30 2
21
4
1
33.
10
30
30
A
34.
6
2
18
4
22
C
35.
7
1
21
2
23
C
36.
8
1
24
2
26
B
37.
9
1
27
2
29
A
38.
8
2
24
4
28
A
39.
7
3
21
6
27
B
40.
7
3
21
6
27
B
41.
8
2
24
4
28
A
42.
7
3
21
6
27
B
43.
7
3
21
6
27
B
44.
7
3
21
6
27
B
45.
10
30
A
46.
8
2
24
4
28
A
47.
8
2
24
4
28
A
48.
6
3
18
6
25
C
30
1
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus: i
xt x r 1 ki
Keterangan: i = interval Xt = nilai tertinggi Xr = nilai terendah Ki = kelas interval
Dari hasil data angket kompetensi sosial guru dapat diperoleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 22 dengan mengolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya yaitu: i
xt x r 1 ki
30 22 1 3
8 1 3
9 3
=3 Jadi jelas bahwa variabel ini dapat digolongkan atau dikatagorikan dalam variabel baik, cukup dan kurang yaitu sebagai berikut: a. Untuk katagori baik dengan nominasi A, mendapat nilai antara 28-30 b. Untuk katagori cukup dengan nominasi B, mendapat nilai antara 25-27 c. Untuk katagori kurang dengan nominasi C, mendapat nilai antara 22 - 24 Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Daftar Frekuensi Jawaban Kinerja Kompetensi Guru No.
1.
Kategori Kinerja Guru
Interval
Nominasi
Frekuensi
Baik
28-30
A
29
2.
Cukup
25-27
B
12
3.
Kurang
22-24
C
7
Jumlah responden
48
Kemudian di cari tingkat persentase pada kinerja guru, dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut: P
F x 100 % N
Keterangan: P = persentase F = frekuensi N = jumlah responden 4. Untuk katagori baik tentang kinerja guru, ada 29 responden: P
F x 100 % N
29 x 100 % 48
= 60,41 % =60% 5. Untuk katagori cukup tentang kinerja guru, ada 12 responden: P
F x 100 % N
12 x 100 % 48
= 25 % 6. Untuk katagori kurang tentang kinerja guru, ada 7 responden: P
F x 100 % N
7 x 100 % 48
= 14,58% =15% Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban Kinerja Guru NO Kategori Kinerja
Interval
Nominasi
Frekuensi
Prosentase
Guru 1
Baik
28-30
A
29
60%
2
Cukup
25-27
B
12
25%
3
Kurang
22-24
C
7
15%
48
100%
Jumlah Responden
Dari analisis di atas dapat disimpulkan, bahwa kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga mempunyai 3 kategori, yaitu kategori baik 60% dengan jumlah 29 responden, kategori cukup 25% dengan jumlah 12 responden dan kategori kurang 15% dengan jumlah 7 responden.
Dengan demikian, pernyataan di atas menjawab tujuan yang kedua yaitu “untuk mengetahui bagaimana Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga”.
B. Pengujian Hipotesis Pada bagian ini, penyusun melakukan data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan sebelumya yaitu “ada pengaruh yang positif antara kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun ajaran 2012 Terlebih dahulu penyusun mencari ada tidaknya pengaruh antar variabel x dan y dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil perhitungan akan menghasilkan nilai koefisien korelasi (r) yang menunjukkan kuat lemahnya pengaruh antar variabel. Di bawah ini merupakan rumus korelasi product moment: r xy
NX
NXY (X )(Y ) 2
(X ) 2 }{NY 2 (Y ) 2 }
Keterangan rxy = koefisien korelasi X2 = jumlah kuadrat X Y2 = jumlah kuadrat Y
X jumlah skor total X
Y jumlah skor total Y N = jumlah sampel yang diteliti Untuk menganalisis data dengan rumus tersebut, maka digunakanlah tabel penolong koefisien korelasi sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Tabel Koefisien Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun Ajaran 2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
X 27 27 28 24 30 27 26 29 26 28 24 28 30 27 30 30 29 28 29 26 25 29 30
Y 24 29 27 28 25 22 26 28 25 29 29 29 29 28 28 28 29 30 30 24 23 30 30
X² 729 729 784 576 900 729 676 841 676 784 576 784 900 729 900 900 841 784 841 676 625 841 900
Y² 576 841 729 784 625 484 676 784 625 841 841 841 841 784 784 784 841 900 900 576 529 900 900
X.Y 648 783 756 672 750 594 676 812 650 812 696 812 870 756 840 840 841 840 870 624 575 870 900
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 42 43 44 45 46 47 JUMLAH
25 27 27 30 30 28 27 30 30 30 30 22 27 28 28 27 27 27 29 27 27 29 26 30 23 1328
28 28 24 30 28 30 28 30 26 30 22 23 26 29 28 27 27 28 27 27 27 30 28 28 25 1314
Dari tabel di atas diketahui
X
= 1328
Y
= 1314
X 2 = 36.930 Y 2
= 36.210
625 729 729 900 900 784 729 900 900 900 900 484 729 784 784 729 729 729 841 729 729 841 676 900 529 36930
784 784 576 900 784 900 784 900 676 900 484 529 676 841 784 729 729 784 729 729 729 900 784 784 625 36210
700 756 648 900 840 840 756 900 780 900 660 506 702 812 784 729 729 756 783 729 729 870 728 840 575 36439
XY
= 36.439
N
= 48
Kemudian masukkan rumus: r xy
NX
NXY (X )(Y ) 2
(X ) 2 }{NY 2 (Y ) 2 }
4836.439 13281314
4836930 1328 4836.210 1314 2
2
1.749.072 1.744.992
1.772.640 1.763.584 1.738.080 1.726.596 4.080
9.05611.484 4.080 103.999.104 4.080 10197,996
= 0,4000786036786051
= 0,400
Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikorelasikan dengan rtabel. Nilai rtabel untuk sampel 48 dan taraf signifikan 1% adalah 0,368. Jika rhitung
rtabel, berarti ada pengaruh positif antara variabel X dan Y. Jika rhitung
maka dikatakan bahwa antara variabel X dan Y tidak ada pengaruh sama sekali. Jika rhitung
rtabel, maka pengaruh bersifat negatif. Adapun variabel X
dalam penelitian ini adalah kompetensi profesional guru, sedangkan variabel Y adalah kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012. Dari hasil perhitungan korelasi product moment tersebut menghasilkan rhitung sebesar 0,400 Langkah selanjutnya adalah mengonsultasikan rhitung dengan rtabel. Harga rtabel untuk jumlah responden 48 dan taraf signifikan 1% adalah 0,368. Dari uraian di atas terlihat bahwa harga rxy hitung lebih besar dari rxy tabel pada taraf signifikan 1%. Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru Madrasah Aliah Negeri Salatiga Tahun 2012. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “maka ada pengaruh yang positif antara kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di Madrasah aliyahNegeri Salatiga tahun 2012” dapat diterima
C. Pembahasan 1. Kompetensi profesional guru di Madrasah Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa katagori variabel kompetensi profesional guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012, berturut-turut adalah baik (63%) terletak pada interval 28-30 dengan responden sejumlah 30 orang, cukup (29%) terletak pada interval 25-28 dengan jumlah responden 14 orang dan kurang (8%) terletak pada interval 22-24 dengan responden sejumlah 4 orang.
Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing katagori, terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam katagori baik yakni sebanyak 30 responden (63%) terletak pada interval 28-30. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kompetensi profesional guru di Madrasah Aliyah Negeri salatiga di tahun 2012 berada dalam kategori baik. 2. Kinerja Guru di Madrasah aliyah Negeri salatiga Mengetahui kategori Kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012, berturut-turut adalah baik (60%) terletak pada interval 28-30 dengan responden sejumlah 29 orang, cukup (25%) terletak pada interval 2527 dengan jumlah responden 12 orang dan kurang (15%) tereletak pada interval 22-24 dengan responden sejumlah 7 orang. Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam katagori baik yakni sebanyak 29 responden (60%) terletak pada interval 28-30. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012 berada dalam kategori baik. 3. Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012 Adapun pengujian hipotesis ini dibuktikan dengan nilai r product moment dengan responden sejumlah 48 orang dan taraf signifikansi 1% adalah sama dengan niai r product moment dengan responden 48 yaitu 0,400
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan Berdasarkan penelitian penulis dan pembahasannya dan diwujudkan dalam bentuk skripsi: ”Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2012”. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kompetenssi profesional guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012 adalah baik . Hal ini dibuktikan kategori baik nilai prosentasenya sebesar 63% terletak pada interval 28-30 dengan responden sejumlah 30 orang dari 48 orang.
2. Kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2012 adalah baik . Hal ini dibuktikan kategori baik nilai prosentasenya sebesar 60% terletak pada interval 28-30 denagan responden sejumlah 29 orang dari 48 orang. 3. Ada pengaruh positif antara kompetensi profesional guru dengan kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri Salatiga dibuktikan 48 responden dengan nilai signifikansi 1% r product moment 0, 400
B Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan , maka penulis perlu menyampaikan saran- saran sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah Sebagai kepala sekolanh di era sekarang hendaknya menjadi kepala sekolah yang efektif. Memantau, memotivasi dan memanage dengan baik. Langkah nyata kepala sekolah akan membangun sumber daya manusia sebagai agent of change dapat diwujudkan pembinaan terhadap guru melalui budaya membaca, kuisioner, wawancara, kotak masalah dn sebagainya. Program pembinaan yang mampu menyentuh aspek kemampuan dan disiplin kerja guru hendaknya: 1. Dikembangkan sesuai peraturan pemerintah terbaru 2. Tujuan sesuai dengan tujuan pembinaan dan tujuan mutu pendidikan 3. Seimbang antara tujuan pendidikan agama dan tujuan umum pendidikan termasuk materi disesuaikan sesuai porsi masing – masing. 4. Luwes dalam arti disesuaikan dan di semurnakan mutu layanan pendidikan (standar mutu dan standar proses) 5. Menyeluruh setiap komponen Pembinaan terhadap guru jangan hanya karena mengakomodasi berbagai kepentingan kemudian mengorbankan guru dengan menempatkannya tidak pada posisi pelajaran yang menjadi keahliannya. 2.
Guru
Sebagai seorang guru sebaiknya meningkatkan kemampuan kompetensi guru khususnya dalam hal ini kompetensi profesional guru. Sehingga dapat mengerjakan kewajiban mengajarnya dengan baik dan tertib. Guru harus belajar mengamati fenomena sosial pendidikan dan peradaban selain harus banyak membaca dan menulis. Dengan kata lain guru harus menguasai ilmu dengan banyak membaca, menulis, berdiskusi, seminar, simposium aktif dalam berorganisasi. Guru harus berwibawa bukan ditakuti , kehadiran dan ucapan penyejuknya selalu dinanti peserta diidik . Sikap dan perilakunya selalu mejadi motivasi dan inspirasi bagi peserta didik untuk belajar keras dan bercita- cita tinggi. Guru harus menguasai materi secara mendalam dan dinamis, menjadi produsen ilmu pengetahuan bukan konsumen pengetahuan. Selain itu harus menguasai tertib administrasi karena tugas fungsionalnya berkaitan dengan prosedur organisasi dalam naungan kelembagaan. Setelah itu guru harus mengembangakn kreativitasnya. Kegiatan belajar yang variatif dapat merangsang semangat rasa penasaran siswa untuk belajar siswa saja tetapi juga guru untuk meningkatkan kinerja guru.
LEMBAR TABEL ANGKET NO 1
2
Variabel Kompetensi profesionnal
Kinerja
Indikator 1. Memahami standar nasional pendidikan 2. Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan 3. Menguasai materi standar 4. Mengelola program pembelejaran 5. Mengelola kelas 6. Menggunakan media dan sumber belejar 7. Menguasai landasanlandasan pendidikan 8. Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik 9. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah 10. Memaaahami penelitian dalam pembelajaran 1. Ketepatan waktu kerja 2. Kedisiplinan kerja 3. Kreativitas dan inovasi 4. Kehadiran/absensi 5. Kerjasama tim 6. Tanggung jawab 7. Perencanaan pekerjaan
Angket No 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
10. 1 2 3-4 5-6 7-8 9 10
ANGKET PENELITIAN Nama: Hari/Tanggal: TTD: 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan kejujuran hati dan apa adanya! 2. Apabila kurang dipahami maka bertanyalah kepada neliti sebelum menjawab! A. Angket Kompetensi Profesional Guru I. Jawablah pertanyaan di dibawah ini dengan memberi tanda silang pada A, B atau C yang paling Bapak /Ibu anggap benar! 1. a b c
Apakah Bapak/ Ibu memahami standar nasionnal pendidikan? . Memahami . Hanya sebagian . Tidak memahaminya
2.
Dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan dasar hal apakah yang pertama Bapak / Ibu pahami? a . Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar b . Mengembangkan silabus c . Menyusun rencana pembelejaran dan melakukan penilaian
3.
Dalam mengelola pembelajaran , apa yang pertama kaliBapak /Ibu lakukan? a . Merumuskan tujuan b . Menjabarkan kompetensi dasar c . Menjelaskan kontrak belajar dengan siswa
4.
Sebelum Bapak /Ibu masuk kelas selain administrasi apa yang Bapak /Ibu kuasai? a . Menguasai materi b . Menguasai kelas c . Menguasai alat peraga
5.
Dalam satu tahun pelajaran, semua persiapan administrasi Bapak /Ibu dituangkan dalam bentuk? a . Program semester dan program tahunan b . Pereencanaan pembelajaran c . Silabus
6. a b c
Apakah Bapak /Ibu menyediakan media pembelajaran? . Menyiapkan sebelumnya . Hanya memakai yang disediakan di sekolah . Tidak sama sekali
7. a b c
Landasan aa yang harus Bapak /Ibu kuasai dalam pendidikan? . Landasan kependidikan . Landasan ideologi . Landasan teori
8.
Bagaimana mewujudkan keinginan Bapak/ Ibu dalam mengembangkan peserta didik? a . Mendukung ekstra kurikuler dan menyenyelenggarakan bimbingan dan konseling secara aktif b . Turut memantau walaupun bukan tugasnya c . Tidak perlu karenasemua ada yang mengurusi
9.
Apakah Bapak/ Ibu memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah? a . Penuh kesadaran memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah b . Kalu diperintah atasan c . kalau ada tinjauan atasan
10.
Apakah Bapak/ Ibu melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan Bapak/ Ibu? a . Berusaha ikut melaksanankan b . kalau diunjuk atasan c . tidak karena hanya orang- orang tertentu saja
B. Pertanyaan tentang Kinerja Guru II. Jawablah pertayaan dibawah ini dengan member tanda silang pada A,B atau C yang paling Bapak / Ibu anggap benar! 1. Pukul berapa Bapak /Ibu datang di sekolah? a . Pukul 06.30 WIB b . Pukul 07.00 WIB c . Pukul 7 lebih 2. a b c
Bagaimana sikap Bapak /Ibu jika datang ke sekolah? . Lapor pada pimpinan . Biasa saja . Masuk secara sembunyi- sembunyi
3.
Apakah Bapak/ Ibu menggunakan metode yang berbeda setiap mengajar? a . Ya, selalu berbeda sesuai materi b . Berganti apabila ada persiapan c . Hanya menggunakan metode ceramah saja
4.
Apakah Bapak/ Ibu memberikan kontribusi melalui saran, kritik dan usaha yang membangun untuk sekolah? a . Ya, dengan penuh kesadaran b . Ya ,apabila ditunjuk c .Hanya menunggu keputusan
5.
Bagaimana jika Bapak/ Ibu cuti dan pekerjaan saat cuti sudah selesai? a . Segera lapor dan siap terhadap tugas baru b . Masuk tanpa lapor lebih dahulu c . Tetap mengambil cuti samai habis waktu cuti habis
6.
Menunjukkan rasa tidak enak (misalnya sungskan, malu) apabila pekerjaan belum selesai? a . Ya, ada rasa tidak enak b . Hanya kalau di depan pimpinan c . Tidak ada tetap percaya diri
7. a b c 8. a b c
Apakah ada kesulitanbekerjasama- sama dalam satu sekolah? . Tidak ada kesulitan sama sekali . sedikit kesulitan dalam persamaan persepsi . kesulitan kerjasama karena ada persaingan Apakah Bapak/ Ibu melapor jika ada masalah dalam pekerjaan? . Ya, melaporkannya . Ya, untuk mencari muka . Berusaha menyembunyikannya
9.
Apakah Bapak/ Ibu guru kesulitan bekerja bersama-sama rekan sekolah lain? .Tidak ada kesulitan . Kesulitan dalam pergaulan . Merasa minder Saya memiliki kontrol terhadap sejumlah urutan kegiatan pekerjaan saya? . semua terencana dan terkontrol dengan baik . Hanya membuat rencana belum terealisasi . Belum terkontrol
a b c 10. a b c
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: Pujiyati
Tempat/Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 16 Februari1983
NIM
: 11108031
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Bawang,Tukang RT 01 /RW 06
Kec. Pabelan Kab. Semarang 50771
Riwayat Pendidikan: 1. SD Tukang 01 diselesaikan pada tahun 1996 2. SLTP N 3 Pabelan diselesaikan pada tahun1998 3.
SMU 1 Pabelan di selesaikan pada tahun 2002
DAFTAR NILAI SKK Nama : Pujiyati NIM :11108031 Jurusan : Tarbiyah Progdi : Pendidikan Agama Islam PA: Drs. Badwan M. Ag No.
Keterangan Peserta
3
Peserta
2
Sabtu- ahad 8-9 November 2008 23 November 2008
Peserta
3
Peserta
3
Training Kader I dengan tema pemuda masa depan yang berizzah dan berkafa’ah Ddiselanggarakan LDK Darul Amal STAIN Salatiga Islamic Public Speaking Training “ saya tidak ingin jadi pembicara tapi harus jadi pembicara diselenggarakan LDK Darul Amal STAIN Salatga Diskusi planel dan buka bersama unit kegiatan mahasiswa CEC, ITTAQO dan LDK
16-17 Januari
Peserta
3
14 Maret 2009
Peserta
3
Sabtu 15 peserta September 2009
3
8.
Seminar Regional “ modernisasi pendidikan islam berbasis IPTEK “ HMJ Tarbiyah kampus I STAIN Saltiga
Rabu, 16 Desember 2009
Peserta
4
9.
Praktikum kepramukaan diselenggarakan HMJ Tarbiyah
15-17 februari 2010
peserta
3
SEMILOKA Nasional Penulisan Ilmiah “Peningkatan Mutu guru melalui pengembangan ilmiah dan bermartabat” diselenggarakan Sart Theacher
14 Maret 2010
Peserta
6
1. 2.
3. 4.
5.
6.
7.
10.
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Orientasi Program studi dan pengenalan kampus (OPSEK) TTAIN Salatiga Buka bersama dan bedah film” perjumpaan indah dengan ramadhan penuh berkah” diselenggarakan LDK Darul Amal STAIN Salatiga Pelatihan dakwah mahasiswa 2008 diselenggarakan LDK Darul Amal STAIN Salatiga Daurah maratus sholihah dengan tema muslimah sejat muslimah yang dinanti diselenggarakan LDK Darul Amal STAIN Salatiga
25-26 Agustus 2008 15 September 2008
Nilai
Development Institute (STDI) dengan jurnal ilmiah pedagogik UNNES Semarang di gedung IPHI Salatiga 11.
Bimbingan Baca Tulis Al- qur’qn
12.
Dauroh Mar’atus Sholihah (DMS) 2 LDK Darul Amal
13.
pererta
2
27 maret 2010
Peserta
3
Bedah buku “ jalaan cinta para pejuang karya salim A. Fillah dalam rangk amilad LDK Darul Amal
Sabtu, 24 April 2010
peserta
2
14.
Seminar Pendidikan Seks bagi Remaja diselenggarakan LPD Asy- Syahab dengan biro konsultasi Tazkia
2 Mei 2010
Peserta
3
15.
21-22 Agustus 2010
Peserta
2
16.
Pondok remaja ramadhan dengan tema tingkatkan taqwa kuatkan ukhuwah dibulan ramadhan penuh berkah di aula masjid raya Salatiga Praktikum kurikulum pendidikan agama islam
25 November 2010
peserta
3
17.
Paktikum metodologi pendidikan agama islam
Peserta
3
18.
Seminar nasional pendidikan “ realisasi pendidikan karakter bangsa dalam kurikulum pendidikan nasional di aula kampus I STAIN Salatiga SK pendidik TPQ “ KHOIRUL MUNA” Dsn bawang Desa Tukang
1 Desember 2010 18 Juni 2011
Peserta
6
1 Juli 2011
Pengajar
3
19.
20 Maret 2010
20.
Pelatihan kewira usahaan Enter preneur ship di sentral Juli 2011 oleh –oleh khas Bali
Peserta
3
21.
Seminar kejurnalistikan “ Reorientasi jurnalistik dalam perspektif sosial dan budaya pada era post modern LPM Dinamika STAIN Salatiga di aula STAIN Salatiga Pelatihan karya tulis ilmiah ( PKTI) ‘’ karya tlis ilmiah sebagai salah satu langkah membangun budaya ilmiah remaja di PKM II Lt 2 STAIN Salatiga
Kamis 06 Oktober 2011
Peserta
3
11 Oktober 2011
Peserta
3
23.
Seminar regioal meningkatkan Nasionalisme ditengah goncangan diintegrasi dn pengikisan ideolologi Nasional di auditorium kampus I STAIN Salatiga
26 Oktober 2011
Peserta
4
24.
Pelatihan sholat khusyu’ Biro konsultasi Tazkia aula kampus I STAIN Salatiga
29 januari 2012
Peserta
3
22.
25.
26.
Seminar nasionalEnterpreneurship 2012 “ Tren bisnis berbasis multimedia dan teknologi informatika sebagai wujud pasar modern “ Seminar “ Urgensi Media dalam Mencerahkan Umat “ diselenggarakan LDK Darul Amal STAIN Salatiga
21 April 2012
Peserta
6
30 April 2012
Peserta
3