Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 SINGARAJA Komang Septia Cahya Ningrum Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi profesional, (3) kompetensi sosial, (4) kompetensi kepribadian, dan 5) pengaruh kompetensi guru secara simultan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah kausalitas. Subjek penelitian adalah kepala SMP Negeri 6 Singaraja dengan jumlah guru yang dinilai sebanyak 70 guru, dan yang menjadi objek dalam penelitian ini kompetensi guru dan kinerja guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, dan dianalisis dengan uji t, uji F, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kompetensi pedagogik berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,545> ttabel 1,994 dan p-value 0,013< α = 0,05. (2) Kompetensi profesional berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,082> ttabel 1,994 dan pvalue 0,014< α = 0,05. (3) Kompetensi sosial, berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,235> ttabel 1,994 dan p-value 0,029< α = 0,05. (4) Kompetensi kepribadian berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 3,145> ttabel 1,994 dan p-value 0,003< α = 0,05. (5) Secara simultan kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja yang ditunjukkan dengan hasil analisis nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dan ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji F 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.
Kata kunci: kompetensi guru, kinerja guru
Abstract Research aims to understand influence ( 1 ) competence pedagogical , ( 2 ) professional competency , ( 3 ) competence social , ( 4 ) competence personality , and 5 ) the influence competence of teachers simultaneously on performance junior high school teachers singaraja land 6 .The kind of research used is causality .The subject of study is head of junior high schools 6 singaraja the number of teachers considered 70 teachers , and who are the objects in this research competence of teachers and performance of teachers .Data were collected by using kuisioner , and analyzed by test t , the f , and regression analysis linear multiple. The research results show that ( 1 ) competence pedagogical significant of the performance of teachers with the results of t hitung 2,545 > t tabel 1,994 and p-value 0,013 < α = 0.05 .( 2 ) Professional competency significant of the performance of teachers with the results of t hitung 2,082 > t tabel 1,994 and p-value 0.014 < α = 0.05 .( 3 ) competence social , significant of the performance of teachers with the results of t hitung 2,235 > t tabel 1,994 and p-value 0,029 < α = 0.05 . ( 4 ) competence personality significant of the performance of teachers with the results of t hitung 3,145 > t tabel 1,994 and p-value 0,003 < α = 0.05 . ( 5) simultaneously competence of teachers significant on performance junior high school teachers land 6 singaraja demonstrated by the results of the analysis value f hitung = 46,636 > f tabel = 2,740 and presented with the probability test f 0,000 smaller than α = 0.05. Key words: competence of teachers, teacher performance
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENDAHULUAN Keberadaan guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting di dalam proses pendidikan, sehingga guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut, mengisyaratkan bahwa setiap guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan Janawi (2007). Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I Pasal 1 menyebutkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk mewujudkan guru yang memiliki kompetensi diperlukan upaya dari berbagai pihak termasuk pemerintah melalui program sertifikasi yang dilaksanakan oleh pemerintah bagi semua guru, baik guru yang berstatus PNS maupun non-PNS. Program sertifikasi dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Untuk dapat menerapkan atau melaksanakan tugas dengan baik, guru sebagai pendidik yang profesional tentunya harus memiliki ke empat kompetensi dasar guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru menyatakan guru memiliki empat kompetensi dasar, yaitu : (1) kompetensi pedagogik yaitu kemampuan dalam mengelola pembelajaran, (2) kompetensi professional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang diperoleh melalui pendidikan profesi, (3) kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dan (4) kompetensi kepribadian yaitu
kemampuan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik. Dengan memiliki keempat kompetensi tersebut, maka guru diharapkan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pendidik yang profesional. Sebab, pendidikan dan pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk membekali anak berbagai macam ilmu dan teknologi (learning to know) serta yang diperlukan dalam hidupnya (learning to do), tetapi pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik untuk memahami diri sendiri dengan baik (learning to be) dan dapat memahami, menghargai orang lain dengan baik dan benar, sehingga mereka dapat hidup bersama dalam masyarakat yang sangat beragam (learning to live together). Demi tercapainya kualitas pendidikan yang diharapkan, tentunya yang harus dilaksanakan adalah meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru yang maksimal merupakan impian bagi semua sekolah, begitu juga bagi SMP Negeri 6 Singaraja. Namun berdasarkan observasi awal yang dilakukan terhadap kepala sekolah bahwa kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja masih perlu ditingkatkan, hal ini menunjukan dari 70 guru dengan jumlah 14 guru honorer dan 56 guru tetap memiliki kinerja yang berbeda. Perbedaan tersebut salah satunya dilatarbelakangi dari kompetensi yang dimiliki setiap guru antara lain : pertama, kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa di dalam kelas masih perlu ditingkatkan. Hal ini diperlukan untuk membentuk proses pembelajaran, dan menciptakan proses pembelajaran yang mendidik sekaligus kreatif dan interaktif . Kedua, penyediaan media pengajaran yang belum memadai menyebabkan interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi pasif. Ketiga, kurangnya kemampuan guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi terutama bagi sebagian guru yang lanjut usia, serta kurangnya partispasi guru dalam kegiatan-kegiatan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
pengembangan profesi yang seharusnya diikuti di sekolah. Sehingga kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan interaksi belajar mengajar akan sangat berkurang. Perbedaan kompetensi tersebut tentunya akan memberikan pengaruh terhadap kinerja guru dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai yang diharapkan. Dengan demikian, perbedaan kompetensi yang dimiliki guru menyebabkan perbedaan kinerja pada setiap guru, maka kompetensi menjadi tolok ukur kemampuan guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai guru. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut. 1) Apakah kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja? 2) Apakah kompetensi profesional berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja? 3) Apakah kompetensi sosial berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja? 4) Apakah kompetensi kepribadian berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja? 5) Apakah kompetensi guru secara simultan berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja ? METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas bertujuan untuk menemukan hubungan sebabakibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan (Zuriah, 2006). Lokasi penelitian dilakukan pada SMP Negeri 6 Singaraja yang beralamat di jalan Bisma No. 3 Singaraja. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP Negeri 6 Singaraja, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah variabel kompetensi guru yang meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian, serta kinerja guru pada SMP Negeri 6 Singaraja.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa angkaangka jawaban dari responden mengenai kuesioner kinerja guru, dan kompetensi guru pada SMP Negeri 6 Singaraja. Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa kuesioner kompetensi guru dan kinerja guru pada SMP Negeri 6 Singaraja, dan data sekunder terkait dengan dokumen nama guru-guru SMP Negeri 6 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan kuisioner. Dokumentasi dipergunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data berupa nama dan jumlah guru tetap maupun guru honor SMP Negeri 6 Singaraja. Selanjunya, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang kompetensi guru, dan kinerja guru. Data yang telah dikumpulkan digunakan sistem skor, dimana jawaban pertanyaan diberi skor dengan menggunakan skala likert. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner sebagai instrument pengumpulan data ordinal yang merupakan penjabaran dari indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan realibilitasnya. Untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas instrument penelitian akan diujikan kepada 30 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Adapun variabel yang dilibatkan adalah variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat sebagai variabel yang dipengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik (X1), kompetensi profesional (X2), kompetensi social (X3), dan kompetensi kepribadian (X4), sedangkan yang termasuk dalam variabel terikat adalah kinerja guru (Y).
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja secara parsial dapat diketahui
dengan menggunakan uji t. Perhitungan uji t menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Pedagogik Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant) Kompetensi pedagogik
Standardized Coefficients
B 5,920
Std. Error 1,762
Beta
0,175
0,069
0,239
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh nilai thitung = 2,545 > t tabel = 1,994 dengan nilai p-value sebesar 0,013. Nilai p-value 0,013 lebih kecil dari α = 0,05, maka keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja.
t
Sig.
3,359
0,001
2,545
0,013
Pengaruh Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 6 Singaraja secara parsial dapat diketahui dengan menggunakan uji t. Perhitungan uji t menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Profesional
Model 1
(Constant) Kompetensi profesional
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5,920 1,762 0,353 0,170
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh nilai thitung = 2,082 > t tabel = 1,994 dengan nilai p-value sebesar 0,041. Nilai p-value 0,041 lebih kecil dari α = 0,05, maka keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja.
Standardized Coefficients Beta 0,189
t
Sig.
3,359 2,082
0,001 0,041
Pengaruh kompetensi sosial terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja secara parsial dapat diketahui dengan menggunakan uji t. Perhitungan uji t menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Tabel 3 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Sosial
Model 1
(Constant) Kompetensi sosial
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5,920 1,762 0,635 0,284
Berdasarkan Tabel 3, diperoleh nilai thitung = 2,235 > t tabel = 1,994 dengan nilai p-value sebesar 0,029. Nilai p-value 0,029 lebih kecil dari α = 0,05, maka keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi sosial terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja.
Standardized Coefficients Beta 0,249
t
Sig.
3,359 2,235
0,001 0,029
Pengaruh kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja secara parsial dapat diketahui dengan menggunakan uji t. Perhitungan uji t menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Kepribadian
Model 1
(Constant) Kompetensi kepribadian
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5,920 1,762 0,462 0,147
Berdasarkan Tabel 4, diperoleh nilai thitung = 3,145 > t tabel = 1,994 dengan nilai p-value sebesar 0,003. Nilai p-value 0,003 lebih kecil dari α = 0,05, maka keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja.
Standardized Coefficients Beta 0,316
t
Sig.
3,359 3,145
0,001 0,003
Pengaruh kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja secara simultan diuji dengan menggunakan uji F. Perhitungan uji F menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji F Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 563,043 196,187 759,230
Berdasarkan Tabel 5, diperoleh nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Nilai p-value 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka keputusannya H0 ditolak. Jadi dapat
df
Mean Square
F
Sig.
4 65 69
140,761 3,018
46,636
0,000
disimpulkan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional)
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja. Besar pengaruh kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) terhadap kinerja
guru dapat diketahui dari koefisien determinasi, yang ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square. Hasil analisis koefisien determinasi dapat disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
0,861
0,742
0,726
1,737
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,726. Hal ini menunjukkan bahwa 72,6% variabel kinerja guru dipengaruhi oleh variabel kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional), sedangkan 27,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, dapat diketahui persamaan garis regresi untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja dengan menggunakan analisis koefisien beta. Hasil perhitungan konstanta dan koefisien beta dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil Perhitungan Koefisien Beta
Model 1
(Constant) Kompetensi pedagogik Kompetensi profesional Kompetensi sosial Kompetensi kepribadian
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5,920 1,762 0,175 0,069
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
0,239
3,359 2,545
0,001 0,013
0,353
0,170
0,189
2,082
0,041
0,635 0,462
0,284 0,147
0,249 0,316
2,235 3,145
0,029 0,003
Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda pada Tabel 7, maka didapat hasil persamaan regresi sebagai berikut. ˆ 5,920 0,175 X 0,353 X 0,635 X 0,462 X Y 1 2 3 4
Berdasarkan model persamaan regresi yang terbentuk, dapat diinterpretasikan hasil bahwa konstanta sebesar 5,920 menunjukan jika variabel kompetensi pedagogik (X1), kompetensi profesional (X2), kompetensi sosial (X3), dan kompetensi kepribadian (X4) bernilai konstan atau nol, maka variabel kinerja
guru (Y) memiliki nilai positif sebesar 5,920. Selanjutnya, variabel kompetensi pedagogik (X1) memiliki koefisien positif sebesar 0,175, variabel kompetensi profesional (X2) memiliki koefisien positif sebesar 0,353, variabel kompetensi sosial (X3) memiliki koefisien positif sebesar 0,635, dan , variabel kompetensi kepribadian (X4) memiliki koefisien positif sebesar 0,462. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik (X1), kompetensi profesional (X2), kompetensi sosial (X3),
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
kompetensi kepribadian (X4), dan terhadap kinerja guru (Y) berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa peningkatan kompetensi pedagogik (X1), kompetensi profesional (X2), kompetensi sosial (X3), dan kompetensi kepribadian (X4) sebesar satu satuan akan dapat meningkatkan kinerja guru (Y) sebesar nilai koefisien beta masing-masing variabel bebas dikalikan dengan besar kenaikan yang terjadi. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Persamaan regresi punya arah koefisien positif menunjukkan bahwa hubungan kompetensi pedagogik dan kinerja guru adalah searah. Jika kompetensi pedagogik semakin tinggi, maka kinerja guru juga semakin tinggi. Hasil penelitian pengaruh kompetensi guru terhadap kinerja guru didukung dalam teori yang dikemukan oleh Saondi (2012) bahwa kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuan (kompetensi) untuk melaksanakan pekerjaan. Standar kompetensi yang dimiliki guru telah diatur dalam UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa secara tegas menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru, salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Menurut Priansa (2008: 123), kompetensi pedagogik sangat penting karena menjadi penentu bagi keberhasilan proses belajar yang langsung menyentuh kemampuan pembelajaran meliputi pengelolaan peserta didik, perencanaan, perencangan pelaksanaan, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik terhadap potensi yang dimilikinya, yaitu (1) menguasai karakteristik peserta didik, (2) menguasai teori belajar, (3) mengembangkan kurikulum, (4) menyelenggarakan pembelajaran, (5) memanfaatkan teknologi informasi, (6) mengembangkan potensi peserta didik, (7) berkomunikasi secara efektif, (8) melaksanakan penilaian, (9)
memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran, dan (10) melakukan reflektif. Kompetensi pedagogik sangat penting dalam mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman peserta didik, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya sehingga guru dapat mengembangkan potensi peserta didik yang akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pembelajaran guru itu sendiri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru yang menunjukkan bahwa hubungan kompetensi profesional dan kinerja guru adalah searah. Jika kompetensi profesional semakin tinggi, maka kinerja guru juga semakin tinggi. Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan nilai thitung 2,082> ttabel 1,994 dan p-value 0,014< α 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti (2013), yang menyatakan bahwa secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi profesional terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung teori yang dikemukan oleh Gibson (2000) bahwa kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuan (kompetensi) untuk melaksanakan pekerjaan. Standar kompetensi yang dimiliki guru telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa secara tegas menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru, salah satunya adalah kompetensi profesional. Dalam pengembangan bidang pendidikan, tenaga guru sebagai
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
unsur dominan dalam proses pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme. Menurut Gunawan (2002: 49), pencapaian target kompetensi mempunyai tujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang profesional sehingga dapat berkompetisi untuk memenuhi sumber daya manusia yang terampil, memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dan menghadapi tantangan persaingan. Dengan kompetensi profesional seorang guru akan meningkatkan kualitasnya yang akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pembelajaran guru itu sendiri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan antara kompetensi sosial dengan kinerja guru. Persamaan regresi punya arah koefisien positif menunjukkan bahwa hubungan kompetensi sosial dan kinerja guru adalah searah. Jika kompetensi sosial semakin tinggi, maka kinerja guru juga semakin tinggi. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi sosial terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji t untuk kompetensi sosial adalah 0,029 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi sosial terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014), yang menyatakan bahwa secara parsial kompetensi sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung teori yang dikemukan oleh Sagala (2008: 30) bahwa tingkat kompetensi yang dimiliki seorang guru akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja seorang guru. Standar kompetensi yang dimiliki guru telah diatur dalam UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan bahwa secara tegas menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru, salah satunya adalah kompetensi sosial. Menurut Sutrisno (2010), kinerja adalah hasil kerja seseorang dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan organisasi. Aspek kerja sama menunjukkan bahwa kompetensi sosial sangat penting dalam meningkatkan kinerja guru. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dengan kompetensi sosial guru dapat menyeimbangkan diri dengan lingkungan sekitarnya, karena seorang guru butuh penyesuian diri dan diterima dalam lingkungan sehingga seorang guru dapat bertindak secara efektif dalam mengendalikan lingkungannya. Jika tingkat kompetensi sosial guru semakin tinggi, maka guru memiliki kemampuan yang tinggi dalam bekerja sama dan mempunyai jiwa yang menyenangkan yang dapat mendukung suasana pembelajaran. Selain itu seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan peserta didik, sesama guru, seluruh warga sekolah dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru. Persamaan regresi punya arah koefisien positif menunjukkan bahwa hubungan kompetensi kepribadiandan kinerja guru adalah searah. Jika kompetensi kepribadian semakin tinggi, maka kinerja guru juga semakin tinggi. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji t untuk kompetensi kepribadian adalah 0,003 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014), yang menyatakan bahwa secara parsial kompetensi kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung teori yang dikemukakan oleh Wirawan (2012: 9), yang menyatakan bahwa kinerja mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi. Standar kompetensi yang dimiliki guru telah diatur dalam UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa secara tegas menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru, salah satunya adalah kompetensi kepribadian. Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi kepribadian secara rinci ke dalam lima sub kompetensi, yaitu (1) bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan yang berlaku, (2) tampil sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak mulia, (3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, (4) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi dan merasa bangga menjadi guru, dan (5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Menurut Wibowo (2014), guru mempunyai kedudukan sebagai pegawai, dan dalam kedudukan itu harus mematuhi segala peraturan yang ditetapkan oleh atasan baik peraturan yang dibuat oleh pemerintah maupun yayasan. Kesediaan guru dalam mematuhi peraturan baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat merupakan ciri luhur yang dapat mengangkat dirinya ke tingkat yang lebih bermartabat. Sehubungan dengan paparan tersebut, Priansa (2008: 51) menyatakan bahwa guru yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai religius melalui penghayatan terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya dan menjunjung nilai-nilai hukum dan sosial yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia akan menempatkan guru sebagai manusia yang bermartabat dan menjadi salah satu ciri keluhurannya. Dengan kepribadian yang sesuai dengan norma-
norma tersebut seorang guru akan mendapat tempat tersendiri dalam penilaian siswa sehingga guru tetap dihargai yang akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pembelajaran guru itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian) terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan anatara kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Masdiantoro (2016), yang menyatakan bahwa secara simultan kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Selanjutnya, penelitian lain yang mendukung hasil penelitian ini dilakukan oleh Husni (2014), yang menyatakan bahwa kompentensi (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini sejalan dalam teori yang dikemukan oleh Satori (2007) bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu : 1) motivasi, 2) kemampuan atau kompetensi, 3) minat, dan faktor eksternal, yaitu: 1) kepemimpinan kepala sekolah, 2) iklim sekolah. Selanjutnya, penelitian lain yang memperkuat penelitian ini sesuai dengan pendapat Wirawan (2012), yang menyatakan bahwa kinerja guru mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi. Kinerja merupakan fungsi dari kompetensi, sikap, dan tindakan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh terhadap
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
kinerja guru. Kinerja guru merupakan tolok ukur keberhasilan guru di dalam profesinya sebagai guru. Namun, tingkat kinerja dari masing-masing guru berbeda-beda. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu kompetensi guru. Macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Untuk itu, guru dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Apabila guru tersebut memiliki kompetensi pedagogik yang tinggi, maka secara otomatis guru akan dapat meningkatkan kinerjanya dengan baik. Jadi, dapat dikatakan tingkat kompetensi yang dimiliki seorang guru akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja seorang guru. Untuk mendapatkan penilaian kinerja yang akurat, penilaian hendaknya tidak dilakukan oleh kepala sekolah saja tetapi juga melibatkan guru sebagai teman sejawat dan penilik atau pengawas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hipotesis terkait dengan pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1) Kompetensi pedagogik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar thitung = 2,545 > t tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji t 0,013 yang lebih kecil dari α = 0,05. Artinya, apabila kompetensi pedagogik semakin tinggi, maka kinerja guru akan semakin tinggi. 2) Kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar thitung = 2,082 > t tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji t 0,041 yang lebih kecil dari α = 0,05. Artinya, apabila kompetensi profesional semakin tinggi, maka kinerja guru juga
semakin tinggi. 3) Kompetensi sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar thitung = 2,235 > t tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji t 0,029 yang lebih kecil dari α = 0,05. Artinya, apabila kompetensi sosial semakin tinggi, maka kinerja guru akan semakin tinggi. 4) Kompetensi kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar thitung = 3,145 > t tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji t 0,003 yang lebih kecil dari α = 0,05. Artinya, apabila kompetensi kepribadian semakin tinggi, maka kinerja guru juga semakin tinggi. 5) Kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, dengan nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dan ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji F 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Artinya, apabila kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional) semakin tinggi, maka kinerja guru juga semakin tinggi. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka dapat dikemukakan dua saran sebagai berikut. 1) Bagi guru-guru SMP Negeri 6 Singaraja kompetensi guru berada dalam kategori cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan berbagai upaya dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan demi tercapainya kinerja guru yang diharapkan. 2) Bagi penelitian berikutnya dapat menambahkan variabelvariabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru, seperti disiplin kerja, kesesuaian kompensasi, kepuasan kerja, dan motivasi kerja, karena masih ada variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru, dan memperluas populasi penelitian dengan menambah jumlah responden tidak hanya guru SMP Negeri 6 Singaraja saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Djahiri
K. 2014. Membina Dan Meningkatkan Profesionalitas Tugas Peran Pendidik Melalui Peningkatan Kompetensi Guru Serta Sekolah Sebagai Pusat Pembelajaran. Bandung : UPI
Gunawan. 2002. Profesionalisme Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Ghozali, Imam. 2006. Ekonometrika (Teori, Konsep, Aplikasi dengan SPSS.17). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamzah, Uno. 2012. Teori Kinerja Dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Husni,
Yusratul. 2014. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Sltp Di Kota Sawahlunto). Tesis. Program Studi Magister Perencanaan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Janawi. 2007. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung : Alfabeta. ______.2011. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung : Alfabeta.
Masdiantoro. 2016. Pengaruh Kompetensi Profesional, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP di Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Pascasarjana Universitas Pgri Yogyakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. Priansa, Juni. 2008. Kinerja dan Profesioname Guru. Bandung : Alfabeta Putra, Ryandhita Rizky Aga Kusuma. 2014. Pengaruh Implementasi Kompetensi Kepribadian dan Sosial Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Kembang Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Satori,
Djam’an, dkk. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sagala. 2008. Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Medan : Alfabeta. Saondi, Ondi dan Aris Suherman.2012. Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan Ke-16. Bandung : CV Alfabeta. Suyanto. 2013. Bagaimana Menjadi Calon Guru Dan Guru Profesional. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Tabrani Rusyan, dkk. 2000. Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru. Cianjur: CV Dinamika Karya Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Wahyudi, Imam. 2012. Pengembangan Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya. Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja Sumberdaya Manusia. Jakarta : Salemba Empat. Widiastuti, Komang Wiwin Sri. 2013. Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK TRIATMA JAYA Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha. Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Yudana, Made. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 1 Kuta Tahun 2004. Skripsi (tidak diterbitkan). Zuriah,
Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi Aksara