PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN Asep Saipul Hamami, Euis Ike Novitasari, Herawati Linda Yulistiani, Irma Hawari, Mohamad Apip, Vinny Nahdiatul Idza Mohamad Apip (PGSD, FKIP, Universitas Kuningan)
[email protected] ABSTRAK Mohamad Apip, dkk, 2016. “Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru (Survey pada Guru-guru SD Negeri di Desa Ciawigebang”. Proseding, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kuningan. Peningkatan kinerja guru akan menghasilkan etos kerja yang tinggi, sehinggaapa yang menjadi tujuan yang didasarkan pada perencanaan awal akan dapat dengan mudah dicapai. Salah satu wujud dari upaya mengawal pelaksanaan seluruh pelaksanaan dari sebuah perencanaan adalah kompetensi yang dimiliki oleh para guru.Untuk itu guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai personil dalam pelaksanaan program pendidikan harus memiliki rasa tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan profesional sebagai pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh Kompetensi Kepribadian terhadap Kinerja Guru pada SD Negeri di Desa Ciawigebang, (2) Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru pada SD Negeri di Desa Ciawigebang, (3) Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Kinerja Guru pada SD Negeri di Desa Ciawigebang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Desa Ciawigebang sebanyak 33 orang dari 3 SD Negeri di Desa Ciawigebang. Ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah 33 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit (<100) maka seluruhnya dijadikan sampel (sampel total). Berdasarakan hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi guru termasuk kategori sedang yang berada pada interpal 61% -80%. Sedangkan kinerja guru di SD ciawigebang termasuk kategori sedang yang berada pada interpal 61%-80%. Berdasarkan hasil analisin Regresi diketahui bahwa variabel kompetensi guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru dengang persamaan Ŷ=15,938+0,524X Sedangkan berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat penerimaan terhadap Hipotesis Penelitian (Ha) dan penolakan terhadap Hipotesis Nol (H0), atau dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Kata kunci: Kompetensi Guru dan Kinerja Guru
83
A. PENDAHULUAN Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena peranannya yang cukup menonjol dalam pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat melalui kegiatan pendidikan di sekolah. Hal ini sudah barang tentu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam rangka mewujudkan masyarakat yang tertib melalui upaya pembinaan generasi penerus bangsa di masa depan. Oleh karena itu upaya-upaya peningkatan kualitas kinerja guru merupakan suatu keharusan dan bentuk peningkatan tersebut pada dasarnya akan terlihat dari bagaimana para guru melaksanakan peran dan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam proses pendidikan khususnya di lingkungan sekolah sering terjadi perilaku yang menyimpang dari guru itu sendiri sehingga tidak menunjukkan dedikasinya terhadap sekolah. Akhirakhir ini di beberapa Sekolah Dasar (SD) di Desa Ciawigebang, terlihat ada sebagian guru yang kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, disiplin guru yang masih rendah dengan datang kesekolah tidak tepat pada waktunya sehingga kondisi belajar mengajar kurang kondusif, selain itu terlihat juga bahwa masih terdapat guru yang tidak melakukan aktivitas rutin yang diselenggarakan disekolah seperti upacara bendera, pertemuan dengan wali murid dan kegiatankegiatan lain yang diselenggarakan sekolah (hasil identifikasi). Kondisi tersebut menunjukkan rendahnya kinerja guru yang bisa berdampak
pada rendahnya pencapaian tujuan pendidikan. Begitu pula yang terjadi di salah satu SD Negeri di Desa Ciawigebang. Dengan demikian salah satu masalah dalam peningkatan kualitas pendidikan nampaknya terletak pada kinerja guru. Idealnya kinerja guru harus optimal mengingat untuk menjadi seorang guru diperlukan berbagai syarat profesional yang sangat diperlukan bagi seorang pendidik di sekolah. Namun pada kenyataannya kinerja guru saat ini tampaknya masih bermasalah, sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim (2002:147) bahwa salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. Dalam merencanakan pembelajaran masih tidak sedikit guru yang belum memahami sepenuhnya penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran masih ditemukan pengembangan pembelajaran yang monoton dan masih berpusat pada guru. Disamping itu dalam melaksanakan penilaian pembelajaran pun kurang memperhatikan penilaian proses dan perkembangan pribadi peserta didik secara menyeluruh. Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, serta memiliki kompetensi kepribadian,
84
pedgogik, profesional, dan sosial yang tinggi. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru di SDN Ciawigebang Kuningan”.
B. TUJUAN Berdasarkan latar belakang peinikiran yang diuraikan pada bagian sebelumnya, maka agar lebih jelas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana gambaran kompetensi guru dan kinerja guru di SDN Ciawigebang Kuningan. 2) Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap kinerja guru di SDN Ciawigebang Kuningan. C. KajianTeori 1) Kinerja Guru Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan sebagai seorang guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan kualifikasi tertentu sebagai guru. Kinerja guru dimaksudkan sebagai perbuatan atau kegiatan yang ditampilkan atau dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan perannya di sekolah. (Sianipar, 1999:5). Kinerja
guru pada dasarnya merupakan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan sebagai seorang guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki keahlian dan kualifikasi tertentu sebagai guru. 2) Kompeten Guru
Pada dasarnya kemampuan guru merupakan serangkaian tugas profesi dalam menjalankan tugasnya selaku pengejar dalam proses pelaksanaan belajar mengajar. Sedangkan menurut Undang Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan kuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Jadi, kompetensi merupakan kelayakan untuk menjalankan tugas, kompetensi merupakan salah satu faktor penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbuatan profesional yang bermutu. Kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling sesuai, tidak sekedar hanya menjalankan pembelajaran dan pendidikan bersifat rutinitas. Dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam proses pebelajaran, diperlukan suatu pemahaman, bukan hanya sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar diketahui oleh subjek didik,
85
tetapi mengajar harus diartikan sebagai usaha menolong pelajar atau peserta didik agar dapat belajar dan memahami konsep-konsep serta dapat menerapkan konsep yang dipahami. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2008 pasal 3 ayat (2) tentang Guru dinyatakan bahwa, ”Kompetensi Guru meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Kompetensi kepribadian Menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan “Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia”. Kompetensi Pedagogik Menurut PP tentang guru, undangundang No.14/2005, bahwa Kompetensi pedagogik guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi : 1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2) Pemahaman terhadap peserta didik 3) Pengembangan kurikulum atau silabus 4) Perancangan pembelajaran 5) Pelaksanaan pembelajar yang mendidik dan dialogis 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7) Evaluasi hasil belajar 8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi dimilikinya.
yang
Kompetensi Profesional Menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Kompetensi Sosial Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali pesertadidik, dan masyarakat sekitar”. D. Hipotesis Adapun hpotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “terdapat pengaruh yang positif antara kompetensi guru terhadap kinerja guru”. E. MetodePenelitian Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional merupakan penelitian yang terfokus pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang, serta dengan metode ini dapat menentukan ada atau tidaknya korelasi variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel.Dengan demikian langkah-langkah metode deskriptif korelasional tidak terbatas
86
sampai pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga analisis dan interprestasi terhadap data untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai fakta-fakta yang terjadi. F. Populasi Sempel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Desa Ciawigebang sebanyak 33 orang dari 3 SD Negeri di Desa Ciawigebang. Ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah 33 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit (<100) maka seluruhnya dijadikan sampel (sampel total). G. Teknik Pengumpulan Data Adapun alat pengumpul fata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket dengan 5 alternatif jawaban, yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor tertinggi yang digunakan adalah 5 (Lima) dan skor terendah 1 (satu), berlaku untuk pernyataan positif maupun negatif. H. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa kompetensi guru di SDN Ciawigebang termasuk kedalam kriterium sedang dengan nilai variable sebesar 67,52%. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi guru di SDN Ciawigebang cukup baik atau cukup tinggi. Sedangkan untuk kinerja guru di SDN Ciawigebang berdasarkan analisis deskriptif diperoleh nilai variable sebesar 67,28%. Berdasarkan analisis
Regresi Linear Sederhana diperoleh persamaan Y=15,938+0,524X yang menunjukan bahwa kompetensi guru berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru. Dengan kata lain apabila kompetensi guru tinggi maka kinerja guru akan meningkat, sebaliknya apabila kompetensi rendah maka kinerja guru juga rendah. Sedangkan berdasarkan analisis koefisien determinasi diketahui besar pengaruh variable kompetensi guru terhadap kinerja guru adalah sebesar 23,5%. Hal ini berarti kompetensi guru mempengaruhi sebesar 23,5% terhadap kinerja guru, sedangkan sisanya sebesar 76,5% dipengaruhi oleh variable lain selain kompetensi guru. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai uji-t sebesar 3,083 dengan nilai sig sebesar 0,004. Hal ini menunjukan bahwa terdapat penerimaan terhadap hipotesis penelitian dan penolakan terhadap hipotesis nol. Atau dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Kompetensi guru dan Kinerja guru di SDN Ciawigebang cukup tinggi yang termasuk kedalam kriterium sedang. 2) Kompetensi guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru di SDN Ciawigebang Kuningan. Artinya semakin tinggi kompetensi guru maka kinerja guru akan meningkat.
87
DAFTAR PUSTAKA Ahmad S Ruky, (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia. Daeng Sudirwo. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung : CV. Andira. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Depdiknas, (2000). Manajemen Sekolah. E. Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi Guru dan Sertifikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya Fachrudin Saudagar. (2009). Pengembangan Profesionalitas Guru. Yakarta : Persada. Farida Sarimaya. (2008). Sertifikasi Guru. Apa, Mengapa dan Bagaimana. Bandung : Irama Widya. Garry Desler. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih bahasa Benyamin Molan, Jakarta:Prenhallindo, Jilid 2. John Suprihatno, (2000). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Moh. Surya (2003). Psikologi Pembangunan dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Muhibin Syah. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rusdakarya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Piet A Sahertian. (2000). Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Saifuddin Azwar, (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Soetjipto, Raflis Profesi Keguruan. Cipta. Sugiyono, Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Kosasi. (2007). Jakarta : Rineka (2002). Metode Bandung: CV
Suwardi. (2007). Manajemen Pembelajaran. Jawa Tengah : STAIN Salatiga Press. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta. Wina Sanjaya, (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Wina Sanjaya, (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
88