TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ETOS KERJA GURU DALAM MENGAJAR (STUDI KASUS DI SMP ISLAM RUHAMA CIRENDEU) SKRIPSI Diajukan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
CANDRA FADILLAH 105011000134
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M
23
ABSTRAK Candra Fadillah, Nim: 105011000134, Judul skripsi “Tingkat pendapatan dan pengaruhnya terhadap etos kerja guru dalam mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama). Posisi mulia dan terhormat seorang guru tidak serta merta berkorelasi positif dengan pendapatannya. Realita yang terjadi adalah masih adanya gaji guru yang lebih rendah dari UMK (Upah Minimum Kota), yang tak ubahnya gaji para pekerja kasar ataupun pembantu rumah tangga yang tidak memerlukan keahlian apapun. Adapun pendapatan guru-guru di SMP Islam Ruhama Cirendeu tergolong rendah, yaitu dibawah UMR Tangerang Selatan (Rp. 980.000,00), rata-rata pendapatan guru di SMP Islam Ruhama yaitu Rp.700.000,00. Pendapatan yang rendah jelas tidak akan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari para guru, dan hal itu mendorong para guru berprofesi ganda mencari pekerjaan sampingan. Selanjutnya pendapatan yang rendah tersebut diduga kuat menjadi salahsatu faktor yang menyebabkan turunnya etos kerja para guru. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama Cirendeu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja dalam mengajar. Metode penelitian yang penulis digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu dengan metode survai yang didalamnya dilengkapi dengan studi dokumentasi, angket, dan wawancara. Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif dengan tekhnik analisis korelasional. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu semua guru-guru yang mengajar yakni sebanyak 22 orang. Hasil penelitian dengan analisis korelasional diperoleh angka indeks korelasinya 0,48. Karena berkisar antara 0,40-0,70 berarti antara variabel x dan variabel y termasuk korelasi positif sedang. Kemudian dengan memeriksa tabel “r” Product Moment ternyata dengan df sebesar 20 dan taraf signifikansi 5% diperoleh r tabelnya 0,423, pada taraf signifikansi 1% diperoleh r tabelnya 0,537. Kemudian untuk kebutuhan penarikan kesimpulan tentang pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar, maka diambil taraf signifikansi 5% karena kemungkinan terjadi kesalahan yang ditolerir sebanyak 5% dari sampel yang diambil. Karena rxy pada taraf 5% lebih besar (0,48 ≥ 0,423), maka pada taraf signifikansi 5% itu hipotesa alternatif diterima sedangkan hipotesa nihil ditolak. Berarti pada taraf signifikansi 5% memang terdapat korelasi positif antara tingkat pendapatan dan etos kerja guru. Adapun perhitungan Koefisien deteminasi diperoleh yaitu 23,04 %. Angka 23,04 % tersebut menunjukkan besar presentase korelasi antara tingkat pendapatan dan etos kerja. Kesimpulannya ada (terdapat) pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar. Jadi tinggi rendah sebuah etos kerja guru dalam mengajar ada hubungannya (dipengaruhi) oleh tinggirendahnya pendapatan yang diterimanya.
24
TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ETOS KERJA GURU DALAM MENGAJAR (Studi Kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Sebagai Salahsatu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
0leh: CANDRA FADILLAH NIM: 105011000134
Dibawah bimbingan
Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil NIP: 19560530 198503 1 002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
25
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Tingkat Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja Guru Dalam Mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 01 Maret 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam
Jakarta, 01 Maret 2010
Panitia Ujian Munaqasah Tanggal
Tanda tangan
………..
………………
………...
………………
…………
………………
………….
....……………
Ketua panitia (Ketua Jurusan PAI) Prof. Dr. H. A. F. Wibisono, M.A. NIP. 1980112 198803 1 002 Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI) Drs. Sapiudin Sidiq, M.Ag. NIP. 19670328 200003 1 001 Penguji I Drs. H. Masan AF, M.Pd NIP. 19510521 198103 1 004 Penguji II Dra. Hj. Nur’aini Ahmad, M. Hum NIP. 19521231 198403 2 001 Mengetahui: Dekan,
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 19571005 198703 1 003
26
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salahsatu persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil salinan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Jakarta, 13 Februari 2010
Candra Fadillah
27
LEMBAR PERSEMBAHAN
Dengan membaca Bismillah Arrahmaan Arrahiim skripsi ini kupersembahkan dan kuhadiahkan kepada almarhum/ah kedua orang tuaku, khususnya almarhumah Ibundaku “Semah Binti
Semplon” yang berjasa besar memberikan kesempatan kepadaku mengenyam
pendidikan
dari
mulai
sekolah
dasar
hingga
perguruan tinggi, memfasilitasi dana untuk penyusunan skripsi, dan mengantarkan penulis sukses studi meraih gelar sarjana pendidikan. Skripsi ini juga kupersembahkan untuk seluruh keluarga besarku.
28
KATA PENGANTAR ا ا ا Tiada rangkaian kalimat yang paling indah selain memanjatkan untaian kalimat syukur alhamdulillah kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat, karunia, dan inayahNya kepada penulis sehingga mempermudah dalam penyusunan skripsi untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) ini. Setelah melewati aral dan rintangan, semangat yang tak mudah padam dan usaha yang tak pernah mengenal lelah, akhirnya penyusunan skripsi yang berjudul ”Tingkat Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja Guru Dalam Mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)
dapat
diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini selain untuk memenuhi persyaratan akademik meraih gelar sarjana, mudah-mudahan juga dapat memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mengalami kesulitan, namun berkat adanya motivasi, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan juga. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bpk. Zaimudin, M.Ag, selaku Dosen Penasehat Akademik yang turut membantu penulis selama kuliah. 4. Bpk. Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil, selaku Dosen pembimbing tekhnis penulisan skripsi. Terima kasih atas pengorbanannya, baik waktu, ilmu, dan pengalaman, kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Cukuplah Allah SWT yang membalas kebaikan dan kemurahan Bapak selama ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen tercinta di Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama
29
mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu dan pengalaman yang selalu menyertai penulis dikemudian hari, Amiin. 6. Pimpinan dan pegawai Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut memberikan andil besar dalam menyediakan berbagai referensi dan sumber-sumber bacaan kepada penulis dalam penulisan dan penyusunan skripsi. 7. Bpk. Drs. Juhdi Asidi selaku kepala sekolah SMP Islam Ruhama Cirendeu yang telah mengizinkan dan memberikan kemudahan penulis selama melakukan penelitian di sekolah, tak ketinggalan pula guru-guru, staff pegawai sekolah, dan siswa-siswi SMP Islam Ruhama. Terima kasih atas semua jasa dan kebaikan yang diberikan penulis, semoga tetap terjalin kebersamaan dan silahturahim di kemudian hari. 8. Kedua orang tercinta, almarhum ayahanda Jinan Bin Cubling dan almarhumah Ibunda Semah Binti Semplon. Teruntuk Ibundaku yang telah memberikan segalanya buat penulis, baik perhatian, cinta dan kasih sayang, bimbingan, dorongan, pengorbanan pikiran, pengorbanan materi yang tak terhingga sehingga penulis mampu menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, Karenamulah penulis seperti sekarang ini. Jasa, pengorbanan dan kebaikanmu tak akan penulis lupakan sepanjang hayat. Terima kasih yang tak terhingga terucapkan untuk Bundaku, Semoga Allah SWT meridhoi dan membalas dengan sebaikbaiknya balasan, Amiin. 9. Saudara-saudaraku (mpo’ nanih, mpo’ ati, bang udin, mpo’ sari, mpo hajar (ade), bang bulloh, mpo’ rani, dan mpo’ ulfa, encing samih, abang dan mpo ipar, keponanakan-keponakan, dan semuanya yang belum tersebut) yang menemani dan menghiasi penulis dalam suka dan duka dirumah, memberikan bantuan, dukungan, motivasi selama ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala sumbangan baik dukungan, motivasi, doa, maupun materi yang diberikan selama penulis kuliyah. Semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya balasan, Amiin.
30
10. Pimpinan Yayasan Sunan Muria Pa’ Toto dan keluarga yang telah memfasilitasi penulis tempat tinggal dan memberikan kesempatan mengajar di yayasan, cukuplah Allah yang membalas segala kebaikan beliau. 11. Sahabat-sahabat di yayasan (teh iis, teh aas, mba sri, mba anis, hamdalah, krisna, fikri, dijah, mas andi, ka’ kuswanto dan ka’ gozali) yang menemani penulis dalam suka dan duka, semoga persabatan yang selalu terpelihara dan berlanjut sepanjang masa. 12. Sahabat-sahabat di FITK khususnya jurusan PAI kelas D angkatan 2005. Bagi penulis persahabatan adalah persaudaraan dan keluarga,
semoga
persahabatan yang tiada terputus dan selalu terpelihara dikemudian hari. Tanks friend, your the best friends. 13. Orang-orang spesial yang selalu menghiasi keseharian penulis dalam suka dan duka; memberikan bantuan, dukungan, motivasi selama ini. Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk neng’ yani, arul, asep, syarif. Semoga Allah memelihara hubungan ini baik di dunia maupun di akherat, Amiin. 14. Pihak-pihak lain yang secara tidak langsung turut membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah semua penulis kembalikan, penulis hanya berharap dan berdoa semoga segala kontribusi yang diberikan mereka semua mendapat keridhoan dan ganjaran pahala yang berlimpah dari Allah SWT, Amin..amin Ya Rabbal ’alamin. Jakarta, 13 Februari 2010 Penulis,
Candra Fadillah
31
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ..............
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH ...............
iii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................
v
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vi
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xi
UJI REFERENSI .......................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A.......................................................................................L atar Belakang Masalah ......................................................
1
B.......................................................................................I dentifikasi Masalah ...........................................................
7
C.......................................................................................B atasan Masalah ..................................................................
8
D.......................................................................................R umusan Masalah ................................................................
9
E. ......................................................................................T ujuan Penelitian .................................................................
9
F. ......................................................................................K egunaan penelitian ............................................................
BAB II
9
KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritik ..................................................................
10
1. Pendapatan ..................................................................
10
a. Pengertian Pendapatan ...........................................
10
32
BAB III
b. Macam-macam Pendapatan ...................................
12
2. Etos Kerja ...................................................................
13
a. Pengertian etos kerja, dan etos kerja guru ...............
13
b. Ciri-ciri etos kerja ..................................................
15
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja .........
16
d. Cara-cara meningkatkan etos kerja ........................
18
B. Kerangka Berfikir .............................................................
20
C. Pengujian Hipotesis ..........................................................
24
METODOLOGI PENELITIAN A.......................................................................................T empat dan Waktu Penelitian ..............................................
25
B.......................................................................................M etode dan Pendekatan.........................................................
25
C.......................................................................................P opulasi dan Sampel ...........................................................
25
D.......................................................................................T ekhnik Pengumpulan Data ................................................
25
E. ......................................................................................I nstrument Pengumpulan Data ............................................
26
F. ......................................................................................P engolahan dan Analisa Data ..............................................
BAB IV
30
HASIL PENELITIAN A......................................................................................G ambaran Umum Sekolah SMP Islam Ruhama ..................
33
B. .....................................................................................D eskripsi Data ....................................................................
38
C. .....................................................................................A nalisa dan Interpretasi Data ..............................................
33
57
BAB V
PENUTUP A..........................................................................................Kes impulan ................................................................................ 65 B. .........................................................................................Sar an-Saran................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
34
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kisi-kisi kuesioner tingkat pendapatan dan pengaruhnya terhadap etos kerja guru dalam mengajar ...................................
27
Tabel 2 : Angka indeks korelasi Product Moment rxy .....................................
31
Tabel 3 : Orientasi mengajar berdasarkan pada materi .............................
40
Tabel 4 : Pihak sekolah memperhatikan peningkatan kesejahteraan guru .
40
Tabel 5 : Gaji yang diterima mencukupi .................................................
41
Tabel 6 : Gaji yang diterima setiap bulan tepat waktu .............................
42
Tabel 7 : Gaji yang diterima sesuai dengan latar belakang pendidikan .....
42
Tabel 8 : Mengeluhkan kesenjangan gaji yang diterima dengan jam kerja.
43
Tabel 9 : Merasakan kepuasan terhadap pendapatan ................................
44
Tabel 10 : Mengharapkan gaji yang besar dan cukup .................................
44
Tabel 11 : Mendapatkan berbagai tunjangan ..............................................
45
Tabel 12 : Pendapatan tunjangan diberikan tepat waktu .............................
46
Tabel 13 : Mendapatkan honor dari pembuatan, pengoreksian dan mengawas ujian ........................................................................
46
Tabel 14 : Berbagai pendapatan membuat semangat dalam mengajar ........
47
Tabel 15 : Membuat RPP ketika hendak mengajar .....................................
48
Tabel 16 : Memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi .
48
Tabel 17 : Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi ....
49
Tabel 18 : Menjalankan tanggung jawab mengajar dengan sebaik-baiknya .
49
Tabel 19 : Mengerjakan tugas-tugas lain dengan sebaik-baiknya ...............
50
Tabel 20 : Bersikap adil dalam memperlakukan siswa ...............................
51
Tabel 21 : Bekerja sama dengan sesama guru dan tenaga pendidikan lain ...
51
Tabel 22 : Datang ke sekolah tepat waktu ..................................................
52
Tabel 23 : Masuk dan keluar kelas dengan tepat waktu ..............................
52
Tabel 24 : Memberikan tauladan yang baik kepada siswa ..........................
53
Tabel 25 : Menunjukkan perilaku sopan (perkataan dan perbuatan) ............
54
35
Tabel 26 : Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya meskipun imbalannya tidak memuaskan ...................................................
54
Tabel 27 : Menjunjung mutu dalam bekerja ................................................
55
Tabel 28 : Antusias dan semangat dalam mengajar ketika mendapatkan pendapatan besar .......................................................................
56
Tabel 29 : Mengajar dengan penuh perhatian .............................................
56
Tabel 30 : Menambah wawasan dengan banyak membaca buku, mengikuti seminar dan workshop pendidikan ............................................
57
Tabel 31 : Data variabel x ..........................................................................
58
Tabel 32 : Data variabel y ..........................................................................
59
Tabel 33 : Perhitungan mencari “r” korelasi ...............................................
60
36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket ....................................................................................
68
Lampiran 2 : Berita wawancara dengan Kepala sekolah ..............................
72
Lampiran 3 : Berita wawancara dengan guru ...............................................
76
Lampiran 4 : Berita wawancara dengan guru ...............................................
82
Lampiran 5 : Struktur organisasi SMP Islam Ruhama .................................
87
Lampiran 6 : Data keadaan guru, staff/karyawan, dan siswa SMP Islam
Ruhama ...................................................................
88
Lampiran 7 : Data keadaan sarana dan prasarana .........................................
90
Lampiran 8 : Rekapitulasi pendapatan gaji guru SMP Islam Ruhama ..........
91
37
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Tingkat Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja Guru Dalam Mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)” yang disusun oleh Candra Fadillah, Nim: 105011000134, Program Studi: Pendidikan Agama Islam, Jurusan: Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 13 Februari 2010 dan dinyatakan lulus
Jakarta, 13 Februari 2010 Dosen Pembimbing Skripsi
Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil NIP. 19560530 198503 1 002
38
BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGUJIAN HIPOTESA A. Kajian Teoritik 1. Pendapatan a. Pengertian Pendapatan Pendapatan atau penghasilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ”hasil kerja atau usaha”.1 ”Dalam istilah umum pendapatan (income) adalah arus uang atau barang yang menguntungkan bagi seseorang, kelompok individu, sebuah perusahan atau perekonomian selama beberapa waktu”.2 ”Pendapatan merupakan semua uang yang masuk dalam sebuah rumah tangga atau unit terkecil lainnya dalam suatu masa tertentu”.3 Dalam Undang-undang Pajak Penghasilan 1984, pendapatan didefinisikan sebagai ”setiap tambahan kemampuan ekonomis (economic benefit) yang diterima atau diperoleh seseorang”.4 Adapun As’ad mendefinisikan ”pendapatan sebagai penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi, atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, yang berwujud uang, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan”.5 Pendapatan adalah suatu penghargaan dalam bentuk hasil nyata yang diperoleh dari proses kerja berupa imbalan upah, gaji, dan honor. Sangat jelas bahwa pendapatan yang berupa uang adalah wujud nyata yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemauan dan kesanggupan seseorang untuk bekerja berangkat dari adanya kebutuhan dalam dirinya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yang mendorong seseorang bekerja untuk mendapatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. 1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 236 2 A. Nasution, dkk, Kamus Ekonomi, (Semarang: Dahara Press, 1994), h. 206 3 Michael Sherraden, Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Baru Pengentasan Kemiskinan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), ed. 1, h. 23 4 Rochmat Soemitro, Pajak Penghasilan, (Bandung: Eresco, 1993), cet. 4, h. 63 5 Moh. As’ad, Psikologi Industri, (Yogyakarta: Liberti Offset, 1980), cet. 2, h. 89
39
Seperti halnya guru, agar kebutuhannya terpenuhi mereka harus mengajar yang mungkin tidak hanya pada satu sekolah namun bisa beberapa sekolah dengan harapan mereka mendapatkan
pendapatan yang dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Dengan demikian sangatlah jelas bahwa pendapatan yang diterima itu sangatlah berpengaruh bagi diri guru, karena dengan adanya pendapatan yang memadai dapat memberikan
kepuasan bagi guru untuk lebih bersemangat,
antusias, bersikap profesional dan lebih berprestasi baik dalam mengajar. Kepuasan-kepuasan yang ditimbulkan pendapatan ini dapat menjadi motivasi yang kuat bagi guru untuk menjalankan tugasnya dengan efektif. Keadaan ini secara tidak langsung mendorong untuk meningkatkan prestasinya dalam mengajar. Berkaitan dengan pendapatan, Alex. S. Nitisemito berpendapat bahwa jumlah pendapatan yang diterima mempunyai pengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Semakin besar pendapatan (gaji) yang diberikan, semakin tercukupi kebutuhan mereka. Dengan demikian mereka yakni guru-guru akan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga semangat dan kegairahan kerjanya dapat kita harapkan.6 Kemudian antara pendapatan/penghasilan, dan kompensasi memiliki makna yang tidak jauh berbeda. Dengan kata lain antara pendapatan dan kompensasi mempunyai maksud yang sama meskipun berbeda dari segi redaksinya, yaitu merupakan perolehan pendapatan seseorang yang diterima sebagai balas jasa atas jerih payahnya selama bekerja, baik berupa uang maupun bukan uang. Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Malayu. S.P. Hasibuan yaitu bahwa ”pendapatan (kompensasi) adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima seseorang (karyawan/guru) sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan”.7 Adapun menurut William B. Wether dan Keith Davis yaitu ”apa
6
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia: manajemen sumber daya manusia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), ed. 3, cet. 9, h. 102 7 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 117
40
yang seorang pekerja terima sebagai imbalan yang diberikannya, baik upah perjam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelolah oleh bagian personalia”.8 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah perolehan yang diterima seseorang sebagai penghargaan dan balas jasa atas jerih payahnya selama bekerja, baik dalam yang berbentuk uang seperti gaji, upah, honor dan tunjangan, maupun bukan uang seperti asuransi dan lain-lain.
b. Macam-macam Pendapatan Rahmat Soemitro mengemukakan didalam bukunya yang berjudul ”Pajak Penghasilan”, bahwa pendapatan atau penghasilan meliputi: Gaji/upah, komisi, bonus, gratifikasi atau uang pensiun, honorarium, hadiah undian, dan penghargaan, laba bruto usaha, keuntungan karena penjualan. (Rochmat Soemitro, 1993, 64-65) Sedangkan Donelly membagi pendapatan kedalam dua kategori umum, yaitu pendapatan ekstrinsik dan pendapatan instrinsik. Pendapatan ekstrinsik yaitu imbalan yang berasal dari pekerjaan, meliputi: uang (gaji atau upah), status, promosi, dan rasa hormat. Adapun pendapatan instrinsik yaitu merupakan bagian dari pekerjaqan itu sendiri, meliputi: rasa penyelesaian, pencapaian atau prestasi, otonomi, dan pertumbuhan pribadi. (Gibson Ivancevich Donelly, 1989, h. 305309) Adapun Trianto&Titik Triwulan Tutik didalam bukunya yang berjudul ”Sertifikasi guru dan upaya peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan” menyinggung bahwa pendapatan itu meliputi antara lain: gaji pokok, tunjangan gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru. (Trianto&Titik Triwulan Tutik, 2007, h. 135) Sebagai kesimpulan, penulis mengadopsi pendapat Donelly yaitu bahwa pendapatan ada dua macam, yaitu pendapatan ekstrinsik dan instrinsik. Pendapatan ekstrinsik meliputi: gaji/upah pokok, tunjangan gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, tunjangan khusus, bonus, gratifikasi/uang pensiun, 8
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 118
41
pendapatan antar personal, dan promosi. Adapun pendapatan instrinsik meliputi: penyelesaian, pencapaian atau prestasi, otonomi, pertumbuhan pribadi, dan penghargaan..
2. Etos Kerja a. Pengertian Etos Kerja, dan Etos Kerja Guru Kata etos berasal dari bahasa Yunani ”ethos” yang mempunyai arti sebagai sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan sesuatu. Dari perkataan etos terambil pula kata ”etika” dan ”etis” yang hampir mendekati kepada makna akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik-buruk (moral), sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.9 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial.10 Dan dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, etos berarti watak dasar suatu masyarakat.11 Etos lebih lanjut diartikan sebagai kesanggupan memecahkan persoalan atau permasalahan yang dihadapi yang didalamnya terdapat cara pandang seseorang terhadap berbagai persoalan yang dihadapinya, misalnya mengenai cara pandang terhadap urusan dunia, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain yang digeluti.12 Sementara secara istilah para ahli memberikan pengertian beragam. Menurut Frans Magnis Suseno, etos adalah semangat dan sikap batin tetap seseorang atau sekelompok orang sejauh didalamnya termuat tekanan moral dan nilai-nilai moral tertentu. Clifford Gertz mengartikan etos sebagai sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Dengan demikian etos menyangkut semangat hidup, termasuk semangat bekerja, menuntut ilmu 9
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2002), cet. 1, h. 15 10 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 309-310 11 E. Nugroho, et.all, Ensiklopedia Nasional Indonesia Vol. 5, (Jakarta: Delta Pamungkas, 1997), h. 218 12 Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 20
42
pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar dapat membangun kehidupan yang lebih baik dimasa depan.13 Istilah etos lebih lanjut diformulasikan oleh David C. Mc. Clelland dengan istilah virus mental yang berupa dorongan untuk hidup sukses yang kemudian disingkat dalam istilah Need for Achievement yang berarti dorongan kebutuhan untuk meraih sukses atau prestasi yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Clelland lebih lanjut menegaskan bahwa etos itu berhubungan erat dengan usaha atau tindakan untuk melakukan sesuatu secara lebih baik dari waktu ke waktu yang sudah dilakukannya secara lebih efisien, lebih cepat, hemat tenaga dengan hasil memuaskan.14 Adapun kerja menurut W.J.S Poerwadarminta yaitu perbuatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan (diperbuat).15 Sedangkan menurut Toto Tasmara, kerja adalah semua aktivitas yang dilakukan karena adanya dorongan untuk mewujudkan sesuatu dan dilakukan dilakukan karena kesengajaan sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan karya atau pruduk yang berkualitas. ( Toto Tasmara, 2002, hlm. 24-25) Bekerja mempunyai tujuan mencapai hasil baik berupa benda, karya atau pelayanan kepada masyarakat. Pada manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak dicapai bukan hanya berkaitan dengan fisik saja, tetapi juga berhubungan dengan mental (jiwa) seperti pengakuan diri, kepuasan, prestasi, dan lain-lain. Dari berbagai kutipan diatas kita dapat melihat bahwa kata etos dan kerja atau pekerjaan memiliki hubungan yang sangat erat. Kedua kata tersebut secara substansial mengandung arti pekerjaan. Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa etos kerja adalah semangat kerja yang terlihat dalam cara seseorang menyikapi pekerjaan, motivasi yang melatarbelakangi seseorang
13
Sudirman Tebba, Membangun Etos Kerja Dalam Perspektif Tasawuf, (Bandung: Pustaka Nusantara, 2003, cet. 1, h. 1) 14 Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam, h. 20-21 15 Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam, h. 21
43
melakukan suatu pekerjaan.16 Dalam arti lain etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa/umat terhadap kerja.17 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa etos kerja guru adalah karakteristik yang khas yang ditunjukkan seorang guru menyangkut semangat,
dan kinerjanya
dalam bekerja (mengajar), serta
sikap
dan
pandangannya terhadap kerja. Etos kerja guru dalam pengertian lain yaitu sikap mental dan cara diri seorang guru dalam memandang, mempersepsi, menghayati sebuah nilai dari kerja.
b. Ciri-ciri Etos Kerja Keberhasilan belajar peserta didik didukung oleh guru melalui cara guru tersebut bersikap dan juga kebiasaannya dalam bekerja. Hal ini karena setiap pekerjaan yang dilakukan dengan cara yang baik dan berkualitas, maka akan memperoleh hasil yang memuaskan. Untuk melihat dan mengetahui apakah seorang itu memiliki etos kerja yang tinggi atau tidak dapat dilihat dari cara kerjanya. Diantara sifat-sifat yang mencerminkan etos kerja yang baik atau tinggi yaitu: aktif, ceria, dinamis, disiplin, efektif efisien, energik, fokus, gesit, ikhlas, interaktif, jeli, jujur, kerja keras, kerja tim, konsisten, kreatif, lapang dada, membagi, menghargai, menghibur, optimis, peka, rajin, ramah, sabar, semangat, tanggung jawab, tekun, teliti, tepat waktu, teratur, terkendali, toleran, total, ulet.18 Kemudian menurut Muhaimin, etos kerja seseorang yang tinggi dapat diketahui dari cara kerjanya yang memiliki tiga ciri dasar. Tiga ciri dasar tersebut yaitu: menjunjung mutu pekerjaan, menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan, dan memberikan layanan kepada masyarakat. (Muhaimin, et.all, 2004, h. 114-115) Adapun menurut pendapat Abuddin Nata, ciri-ciri etos kerja yang tinggi ditandai dengan enam ciri, yaitu semangat dalam melakukan pekerjaan, kerja 16
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam, h. 21 Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. 3, h. 29 18 http://www.posindonesia.co.id/promo/foto2007/etos.pdf (application/pdf.object ). 5 Desember 2009. pkl. 20.45 17
44
keras, ulet, tidak mudah putus asa, tekun dan percaya diri. (Abuddin Nata, 2001, hlm. 21) Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa ciri-ciri etos kerja yang tinggi banyak sekali yaitu sebagaimana yang sudah tersebut diatas, namun dari ciri-ciri tersebut pada intinya etos kerja yang tinggi bisa ditandai dengan dua ciri yaitu kerja keras dan menjunjung mutu pekerjaan.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja Menurut Ngalim Purwanto ada beberapa faktor yang dapat menunjang dan meningkatkan etos kerja guru yaitu diantaranya: adanya tingkat kehidupan yang layak, kondisi terlindung dan tentram dalam bekerja, kondisi kerja yang menyenangkan, perlakuan yang adil dari atasan, pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan dan jasa yang diperbuatnya, kesempatan berpartisipasi dan keikutsertaan dalam menentukan kebijakan, dan kesempatan untuk tetap memiliki harga diri.19 Sedangkan menurut M. Aripin sebagaimana yang dikutip Muhaimin, faktorfaktor yang dapat menunjang dan meningkatkan etos kerja yaitu: volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan, suasana kerja yang menggairahkan atau iklim yang ditunjang dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi, penanaman sikap dan pengertian dikalangan pekerja, sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan, penghargaan terhadap need for achievement (hasrat dan kebutuhan untuk maju) atau penghargaan terhadap yang berprestasi, dan sarana yang menunjang bagi kesejahterahan mental dan fisik, seperti tempat olah raga, mesjid, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.20 Penulis menggarisbawahi disini bahwa faktor-faktor yang dapat menunjang dan meningkatkan etos kerja pada intinya yaitu: (1.) adanya tingkat kehidupan yang layak bagi guru, (2.) volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan kondisi terlindung dan tentram dalam bekerja, (3.) pengakuan dan penghargaan 19
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), cet. 5, h. 84 20 Muhaimin, et.all, Paradigma Pendidikan Islam: upaya mengefektifkan pendidikan agama islam disekolah, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 3 h. 119
45
terhadap sumbangan dan jasa yang diperbuat, (4.) pemberian kesempatan berpartisipasi dan keikutsertaan dalam menentukan kebijakan, (5.) pemberian kesempatan untuk tetap memiliki harga diri, (6.) kondisi terlindung dan tentram dalam bekerja, (7.) suasana kerja yang menggairahkan atau iklim yang ditunjang dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi, (8.) sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud, (9.) pemberian penghargaan terhadap need for achievement (hasrat dan kebutuhan untuk maju) atau penghargaan terhadap yang berprestasi, (10.) sarana yang menunjang bagi kesejahterahan mental dan fisik, seperti tempat olah raga, mesjid, rekreasi, hiburan. Adapun faktor-faktor yang dapat menurunkan etos kerja guru sebagaimana yang dikemukakan oleh William B. Cester, diantaranya yaitu: Kesenjangan, pemberian penghargaan yang tidak efektif, ketiadaan otoritas, supervisi yang tidak seimbang, pemberian kompensasi yang tidak seimbang, kedudukan yang tidak aman, ketidaklenturan karir, keusangan personil, rekruitmen dan usaha seleksi yang tidak produktif, ketidakpuasan jawaban, pergantian yang berlebih-lebihan, keterlambatan dan ketidakhadiran, dan ketidakadilan pemberian tugas dan kesempatan promosi. (Whjo Sumidjo, 2002, h. 274)
Namun pada prinsipnya turunnya etos kerja adalah karena ketidakpuasan. Ketidakpuasan
tersebut
akan
menimbulkan
kekurangbahagiaan
sehingga
menyebabkan turunnya semangat dan kegairahannya dalam bekerja. Ada yang berpendapat bahwa sumber ketidakpuasan adalah hal-hal yang bersifat material, misalnya gaji/upah yang diterima terlalu rendah, fasilitas materi yang minim, dan sebagainya. Sebenarnya sumber ketidakpuasan itu tidak hanya yang bersifat material saja, tetapi juga yang bersifat Non-material, misalnya penghargaan yang manusiawi, kebutuhan untuk berpartisipasi dan sebagainya. Jadi jelaslah bahwa ketidakpuasan itu karena kurang terpuaskannya kebutuhan, baik yang bersifat material maupun Non-material.21
21
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia: manajemen sumber daya manusia, h. 100
46
Berdasarkan uraian diatas penulis menggaris bawahi dan menyimpulkan bahwa turunnya etos kerja seorang guru pada intinya disebabkan karena adanya faktor kesenjangan, pemberian penghargaan yang tidak efektif, pemberian supervisi yang tidak seimbang, pemberian kompensasi yang tidak seimbang, kedudukan yang tidak aman, ketidakadilan pemberian tugas, kesempatan promosi dan sebagainya. Dan secara garis besarnya turunnya etos kerja disebabkan karena adanya ketidakpuasan (materi maupun Non-materi).
d. Cara-cara Meningkatkan Etos Kerja Alex
Nitisemito
didalam
bukunya
yang
berjudul
”Manajemen
Personalia: manajemen sumber daya” mengemukakan ada sebelas cara yang dilakukan untuk meningkatkan etos kerja, yaitu 1. Memberikan gaji yang cukup Jumlah gaji yang diberikan mempunyai pengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Semakin besar gaji yang diberikan guru-guru akan mendapatkan ketenangan dan semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 2. Memperhatikan kebutuhan rohani Selain gaji yang cukup, kebutuhan rohani yang diperhatikan juga dapat meningkatkan etos kerja seorang. Kebutuhan rohani meliputi: kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan keikutsertaan, kebutuhan ketentraman jiwa, dan sebagainya.
3. Menciptakan suasana santai Suasana kerja yang rutin sering kali menimbulkan kebosanan dan ketegangan bagi pegawai. Maka untuk menghindari hal-hal itu perlu sekali menciptakan suasana santai pada waktu tertentu. 4.
Memperhatikan harga dirinya Memperhatikan dan menjaga harga diri seorang pegawai salahsatunya biasa
dilakukan dengan mengajaknya berunding dalam menetapkan kebijakan. Dengan diajaknya berunding selain harga dirinya merasa diperhatikan, perasaaan tanggung jawabnya akan bertambah. 5.
Menempatkan pada posisi yang tepat
47
Penempatan posisi pegawai secara tepat kemungkinaan besar bisa membuat pegawai mendapatkan ketenangan dalam bekerja. Dengan demikian sikap kerjanya yang baik dapat diharapkan timbul. 6.
Memberikan kesempatan untuk maju Semangat dan kegairahan kerja pegawai akan timbul jika mereka
mempunyai harapan untuk maju. Jadi hendaknya pimpinan memberikan kesempatan dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. 7. Memberikan rasa aman kepada pegawai untuk menghadapi masa depan Semangat dan gairah pegawai akan terpupuk jika mereka mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesi mereka. Untuk memberikan rasa aman kepada pegawai bisa dilakukan salahsatunya dengan melaksanakan program pensiun. 8. Mengupayakan pegawai mempunyai loyalitas Loyalitas pegawai terhadap suatu lembaga dapat menimbulkan tanggung jawab dan dapat menciptakan gairah dan semangat kerja. Untuk menimbulkan loyalitas pegawai bisa dengan memberikan gaji yang cukup, dan
kebutuhan
rohani. 9. Mengajak berunding dalam menetapkan kebijakan Dengan mengajak pegawai berunding dan bermusyawarah, perasaan bertanggung jawab pegawai akan timbul dan hingga akhirnya semangat dan kegairahan kerjanya tinggi. 10. Memberikan intensif yang terarah Pemberian insentif yang terarah bisa meningkatkan semangat seseorang dalam bekerja dan dengan demikian seseorang akan meningkatkan mutu kualitas kerjanya dengan baik.
11. Memberikan fasilitas yang menyenangkan. Fasilitas yang menyenangkan juga bisa memacu seseorang untuk semangat dalam bekerja, karena walau bagaimanapun fasilitas yang mendukung memberikan pengaruhi terhadap sikap seseorang dalam bekerja. (Alex S. Nitisemito, 1996, h. 102-108)
48
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan etos kerja dapat dilakukan dengan sebelas cara yaitu sebagaimana yang dikemukakan Alex Nitisemito diatas, namun menurut penulis setidak-tidaknya untuk meningkatkan etos kerja yang tinggi secara tepatnya bisa dilakukan dengan tujuh cara yaitu: 1) memberikan gaji yang cukup, 2) Memperhatikan kebutuhan rohani, 3) Memperhatikan harga dirinya, 4) Menempatkan pada posisi yang tepat, 5) Memberikan kesempatan untuk maju, 6) Memberikan intensif yang terarah, 7) Memberikan fasilitas yang menyenangkan.
B. Kerangka Berfikir Berdasarkan UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 pasal 40 tentang pendidik dan
tenagakependidikan
bahwa
pendidik
berhak
memperoleh
penghasilan/pendapatan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan yang sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, dan pembinaan karir sesuai dengan pengembangan kualitas. UU SISDIKNAS tersebut salahsatunya menghendaki agar guru diberikan tingkat pendapatan dan jaminan kesejahteraan yang pantas dan memadai. Hal ini memang sudah seharusnya karena guru mengemban tugas yang berat. Namun realita yang terjadi masih ada guru yang tingkat pendapatan dan kesejahteraannya rendah dan tidak mencukupi. Dalam satu bulan masih ada guru yang rata-rata hanya mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu saja, Gaji tersebut masih lebih kecil dari gaji para pembatu rumah tangga, Hal ini karena sistem gaji para guru honor memakai perhitungan jam mati, gaji guru honor dihitung berdasarkan banyaknya jam pelajaran dalam 1 minggu bukan dalam satu. Pendapatan yang rendah jelas tidak akan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari para guru. Pendapatan yang rendah mendorong para guru berprofesi ganda mencari pekerjaan sampingan. Pada saat sekarang ini masih banyak guru yang selain mengajar juga melakukan pekerjaan diluar mengajar yaitu seperti menjadi pedagang, buruh, dan bahkan ada yang menjadi tukang ojek. Hal ini dilakukan karena tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
49
Selanjutnya pendapatan yang rendah tersebut diduga kuat menjadi salahsatu faktor yang menyebabkan turunnya etos kerja para guru. Guru yang malas, yaitu seperti tidak membuat persiaan dalam mengajar, tidak bersemangat dan bergairah dalam mengajar, dan tidak mencerminkan etos kerja yang tinggi disebabkan karena gaji yang tidak cukup dan tingkat kesejahteraan mereka yang kurang diperhatikan. Diantara solusi agar etos kerja guru tidak turun dan sebaliknya agar menghasilkan etos kerja yang tinggi/baik sudah tentu adalah meningkatkan pendapatannya. Meningkatkan pendapatannya
bisa dilakukan yaitu dengan
memberikan gaji yang cukup, meningkatkan volume gaji hingga mencukupi, memberikan asuransi kecelakaan, dan jaminan hari tua, dan memberikan insentif lainnya yang terarah. Dan sudah seharusnya untuk mengupayakan agar guru fokus dan bersungguh-sungguh penuh dengan semangat dan sikap yang baik dalam menjalankan tugasnya hanya semata-mata mengabdikan dirinya
untuk
kepentingan profesi dan masa depan anak bangsa tanpa harus memikirkan masalah ekonomi dan keluarganya, para guru setidak-tidaknya diberikan gaji cukup dan layak, asuransi kecelakaan, jaminan hari tua, dan pemberian insentif lainnya yang terarah. Selain itu solusi lain untuk menunjang dan meningkatkan etos kerja yaitu bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas yang menyenangkan dan memuaskan, memperhatikan dan menjaga harga diri guru, memberikan kesempatan kepada guru untuk maju, dan menempatkan guru pada posisi yang tepat. Dalam banyak hal besar pendapatan yang diterima guru mempunyai pengaruh terhadap etos kerjanya. Semakin besar pendapatan berarti semakin tercukupi kebutuhannya dan dengan demikian guru akan mendapat ketenangan, lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya hingga pada akhirnya etos kerja yang tinggi muncul dan tercermin dalam diri seorang guru.
50
lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan berikut ini: Kerangka berfikir
Input
Proses
Output Pendapatan guru 1. Pendapatan rendah 2. Guru berprofesi ganda 3. Guru tidak membuat persiapan mengajar (RPP). 4. Guru tidak semangat dalam mengajar.
Masalah
Strategi-strategi
Kead
Etos kerja rendah
1. Meningkatkan pendapatan: memberikan gaji yang cukup, meningkatkan volume gaji,memberikan asuransi kecelakaan, memberikan tunjangan hari tua, dan memberikan insentif lain yang terarah. 2. Memberikan fasilitas yang menyenangkan 3. Memperhatikan harga diri 4. Memberikan kesempatan untuk maju 5. Menempatkan pada posisi yang tepat
Etos
feedback
51
Berdasarkan kerangka berfikir diatas penulis menduga bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi etos kerja guru dalam mengajar.
C. Pengujian Hipotesa Untuk menguji apakah benar tingkat pendapatan ada pengaruhnya terhadap etos kerja guru, maka diperlukan pengujian hipotesa. Adapun hipotesa yang penulis rumuskan sebagai berikut: Ha:
Ada (terdapat) pengaruh positif yang signifikan tingkat pendapatan terhadap
Ho:
etos kerja guru dalam mengajar.
Tidak ada (tidak terdapat) pengaruh positif yang signifikan tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar.
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama yang beralamatkan di Jln. Tarumanegara no. 67 kelurahan Cirendeu, kecamatan Ciputat Timur-Tangerang Selatan. Adapun waktunya yaitu dari 20 Oktober sampai 20 November 2009.
B. Metode dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yakni dengan metode survai yang didalamnya dilengkapi dengan studi dokumentasi, angket, dan wawancara. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif dengan tekhnik analisis korelasional.
C. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian populasi (penelitian sensus). Jadi dalam dalam penelitian ini semua guru yang mengajar di SMP Islam Ruhama Cirendeu (populasi yang ada) yaitu berjumlah 22 orang dijadikan sampelnya.
D. Tekhnik Pengumpulan Data Adapun tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi Observasi adalah proses pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung dan pencatatan. Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan sambil mencatat data atau informasi yang diperlukan berkenaan masalah penelitian, yaitudiantaranya tentang bangunan fisik sekolah; keadaan guru; keadaan staf/karyawan sekolah; keadaan siswa; struktur organisasi sekolah; dan sarana dan prasarana
53
2. Studi dokumentasi Melalui studi dokumentasi peneliti mencatat data-data sejarah berdirinya sekolah, mempelajari rekapitulasi pembayaran gaji guru dan karyawan, mempelajari buku kehadiran guru di sekolah dan buku rekapitulasi pendapatan guru SMP Islam Ruhama dan data-data penelitian lainnya. 3. Angket Angket adalah alat pengumpul data dalam penelitian yaitu dengan jalan menyebarkan dan mengumpulkan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Sejalan dengan ini maka untuk menggali data, penulis menyebarkan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan pendapatan dan etos kerja guru yang sedang diteliti. 4. Wawancara Untuk mendalami data yang diperoleh melalui angket dan studi dokumentasi, maka penulis melakukan wawancara ke-Kepala sekolah dan kebeberapa orang guru. Wawancara adalah proses untuk memperoleh keterangan data dalam sebuah penelitian yang dilakukan pewawancara dengan jalan tanya jawab secara langsung bertatap wajah kepada responden.
D. Instrument Pengumpulan Data Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket yang memakai skala model likert dengan skala jarak 4 untuk dua variabel yaitu variabel pendapatan dan variabel etos kerja guru. Adapun alternatif jawaban yang disediakan pilihan:
S
: Selalu
SR
: Sering
KK
: Kadang-kadang
TP
: Tidak pernah
Untuk lebih jelasnya angket/kuesioner tentang pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar dapat dilihat dalam tabel kisi-kisi kuesioner berikut ini:
54
Tabel. 1 Kisi-kisi kuesioner tingkat pendapatan dan pengaruhnya terhadap etos kerja guru dalam mengajar No 1.
Variabel
Indikator
Pendapatan
a. Orientasi
Struktur masalah Materi
Substansi pertanyaan 1. Berdasarkan
No.
Jml.
item
item
1
1
materi b. Gaji
1. Kesejahteraan
1.Memperhatikan kesejahteraan
2. Jumlah
2. Kecukupan gaji
3. Waktu
3.Ketepatan
2,3,4,5, 7 6,7,8
pembayaran gaji 4. Kelayakan
4. Kelayakan gaji
5. Perbandingan
5. Kesenjangan
gaji dan jam mengajar
c. Tunjangan
6. Kepuasan
6. Kepuasan gaji
7. Harapan
7. Pengharapkan gaji
1. Pendapatan
1.Pendapatan
9
1
10
1
11
1
12
1
2 Jumlah
2.Kecukupan insentif 13
1
3. Motivasi
3.Membuat
14
1
tunjangan 2. Jumlah
2.Kecukupan tunjangan
3. Waktu
3.Ketepatan pembayaran tunjangan
d. Insentif
1. Pendapatan
1. Pendapatan insentif
semangat
55
2.
Etos kerja
a. Mengusai kecakapan
1. RPP
1. Membuat RPP
2. Metode
2. Menggunakan
1,2,3
3
metode
akademik 3. Media
3. Menggunakan media
b. Tanggung
Tanggung jawab
1. Tanggung jawab 4,5
2
mengajar
jawab
2. Tanggung jawab mengerjakan tugas lain
c. Adil
Adil
1. Bersikap adil
6
1
d. Mampu
Kerja sama
2. Bekerja sama
7
1
Disiplin
1. Datang
8,9
2
bekerja
e. Disiplin
kesekolah 2. Masuk dan keluar kelas f. Memberi
Memberi
1. Tauladan
tauladan
tauladan
baik
yang 10,11
2
2. Prilaku sopan. g. Konsisten
Konsisten kerja
1. Bekerja
dengan 12
1
sebaik-baiknya h. Menjunjung
Mutu kerja
56
1. Mutu kerja.
13
1
mutu kerja i. Semangat
Semangat kerja
1. Sikap
antusias 14
1
dan semangat j. Perhatian
Fokus kerja
dalam kerja k. Mengembang kan diri
1. Penuh perhatian 15
1
dalam bekerja Pengembangan diri
1. Menambah
16
wawasan
E. Pengolahan dan Analisa Data Data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden kemudian diolah dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Editing Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing. Editing yaitu memeriksa atau meneliti daftar pertanyaan (angket) yang sudah diisi dan diserahkan oleh responden. Tujuan editing yaitu untuk meneliti satu persatu tentang kelengakapan dan kebenaran data. 2. Scoring
57
1
Setelah dilakukan editing, tahap berikutnya yaitu memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket (scoring). Pertanyaan untuk pilihan selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah masing-masing diberikan skor 4, 3, 2, dan 1. Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut: Selalu (S)
(a) diberi skor 4
Sering (SR)
(b) diberi skor 3
Kadang-kadang (KD) (c) diberi skor 2 Tidak pernah (TP)
(d) diberi skor 1
3. Tabulating Tabulating yaitu tahap memasukkan jawaban-jawaban yang sudah diskor kedalam tabel-tabel. Jadi pada tahap tabulating penulis menampilkan keadaan data-data yang sudah diperoleh lengkap dengan presentasi masing-masing data. Untuk keperluan mencari presentase data, pada tahap tabulating ini penulis menggunakan bantuan rumus tabel distribusi frekwensi relatif, yaitu: P = F x 100 % N Keterangan: P: Angka presentase F: Frekwensi N: Number of cases (jumlah individu) Kemudian untuk mencari korelasi antara kedua variabel dan mengetahui adakah pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru yang mengajar di SMP Islam Ruhama Cirendeu penulis menggunakan rumus “Product Moment”. Karena dalam penelitian ini jumlah responden kurang dari 30 (N kurang 30), maka rumus “Product Moment” yang digunakan yaitu: rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {N ∑ X ² - (∑ X)²}{N ∑ Y ² - (∑ Y)²}
Keterangan: rxy ΣX
= Angka indeks korelasi "r" product moment = Jumlah skor dalam sebaran X (pengaruh tingkat pendapatan)
58
ΣY = Jumlah skor dalam sebaran Y (etos kerja guru dalam mengajar) ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y ΣX²
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
ΣY²
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N
= Banyaknya subyek (Number of Cases).
Setelah nilai rxy diketahui, maka penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment dengan dua cara, yaitu: 1. Interpretasi secara sederhana atau secara kasar, yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indek korelasi Product moment seperti tabel dibawah ini: Tabel. 2 Angka indeks korelasi Product Moment rxy Besar “r” Product moment (rxy)
Interpretasi Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
0,00-0,20
itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan atau dianggap tidak ada korelasi antara keduanya. Antara variabel x dan variabel y
0,20-0,40
terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40-0,70
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Antara variabel x dan variabel y
0,70-0,90
terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
0,90-1,00
Antara Variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat atau
59
sangat tinggi.
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel “r” Prduct Moment, yaitu dengan terlebih dahulu merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) kemudian mencari derajat bebasnya (db atau df) dengan menggunakan rumus: df=N-nr keterangan: df: derajat bebas N: jumlah responden Nr: banyak variabel Hasilnya dikonsultasikan pada tabel “r” Product Moment untuk df taraf signifikansi 1% dan 5%. Selanjutnya untuk mengetahui dan mencari seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y dicari dengan rumus sebagai berikut: KD=r2x 100% Keterangan: KD : Koefisien determition (kontribusi variabel x terhadap variabel y) r2 : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel
60
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Islam Ruhama 1. Letak geogarafis SMP Islam Ruhama terletak di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat tepatnya di jalan Tarumanegara no. 67 Cirendeu. SMP Islam Ruhama letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau dari berbagai jurusan. Lingkungan sekolah terlihat asri dan jauh dari keramaian sehingga benar-benar mendukung kegiatan belajar mengajar yang kondusif.
2. Sejarah berdiri sekolah SMP Islam Ruhama berdiri pada tanggal 17 Juli 1987 di bawah naungan Yayasan Prof.Dr.Hj. Zakiah Daradjat. Awalnya Yayasan ini bernama “Yayasan Ruhama” kemudian seiring perjalanan waktu yayasan ini berganti nama yakni “Yayasan Prof.Dr.Hj. Zakiah Daradjat” yang identik dengan nama pendirinya yakni Prof.Dr.Hj. Zakiah Daradjat seorang Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yayasan ini berdiri pada tahun 1983 dengan Akta Notaris Ny. Yetty Taher, SH. No. 4 tertanggal 1 Agustus 1983. Pada awal berdirinya, Yayasan ini mempunyai tujuan yakni membantu dan turut serta mensukseskan program Pemerintah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan dalam arti seluas-luasnya, yaitu membentuk manusia yang sehat jasmani, rohani dan memiliki keterampilan menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT. Adapun yang menjadi pengurus awal Yayasan pada waktu itu adalah Prof. Dr. Zakiyah Daradjat (Ketua Yayasan), Syahril (Wakil ketua), Ny. Azmi Azwir (Sekretaris), Yose Rizal (Bendahara I), dan Ny. Ernawati Azhari (Bendahara II) Cikal bakal pendirian SMP Islam Ruhama
adalah pendirian Masjid
Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila pada tahun 1986 yang kemudian dilanjutkan dengan pendirian dan pembangunan TK Ruhama pada tanggal 17 Juli 1987 yang berlangsung kurang lebih satu tahun.
61
Seperti apa yang sudah disinggung diatas bahwa SMP Islam Ruhama pada mulanya hanyalah sebuah TK Ruhama, namun karena ada tuntutan masyarakat akan kebutuhan Sekolah Dasar (SD) maka didirikanlah SD Ruhama. Tidak sampai disana tuntutan masyarakat. Masyarakat menghendaki akan perlunya lembaga pendidikan yang memudahkan mereka dalam menyekolahkan anak-anak mereka setelah lulus dari SD nanti. Atas dasar inilah maka pada tanggal 17 juli 1987 didirikanlah lembaga sekolah lanjutan baru berlabel Islam yakni SMP Islam Ruhama dengan SK pendirian no. 490/102/Kep/E.88
tertanggal 5 Juli 1988
dibawah naungan Yayasan Prof. Dr. Zakiah Daradjat. SMP Islam Ruhama dalam perjalanannya hingga kini telah meluluskan dua puluh angkatan dan telah tiga kali di akreditasi ulang dengan status terakreditasi dalam kelompok A.
3. Visi dan Misi sekolah a. Visi Unggul dalam pengetahuan ilmu-ilmu dasar yang berorientasi pada penguasaan IPTEK dengan berlandaskan IMTAQ untuk menciptakan generasi yang Islami.
b. Misi 1. Mendidik siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang dilaluinya. 2. Menanamkan wawasan pengetahuan ke-Islaman dan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat. 3. Mempraktekkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mengembangkan minat dan bakat sesuai potensi yang dimiliki siswa. c. Tujuan pendidikan ”Turut serta membantu Pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa berdasarkan Pancasila, dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan
62
sejak dini pada siswa serta membudayakan kebiasaan Islami di lingkungan sekolah”.
4. Kegiatan ekstrakurikuler SMP Islam Ruhama Selain melaksanakan kegiatan intrakurikuler sebagaimana biasanya, SMP Islam Ruhama juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut meliputi: a. PMR b. Paskibra c. Pramuka d. Futsal e. Band f. Marawis
5. Struktur Organisasi Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan adanya organisasi yang baik agar kegiatan sekolah berjalan dengan lancar guna mencapai tujuan yang tetapkan.
Secara struktur berikut ini susunan organisasi SMP Islam Ruhama: Direktur Yayasan
: Hj. Azmi Azwir, BA
Kepala sekolah
: Drs. Juhdi Asidi
Wakasek kurikulum : Dadang Andrean Wakasek kesiswaan : Suedih Ahmad, S.E Keuangan
: Zulnadri Daniel
Pembina osis
: Agus Muslim
Kepala TU
: Mursaid
Koordinator BP
: Drs. Ridwanuddin
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5
6. Keadaan Guru, Staff/Karyawan, dan siswa
63
a. Keadaan Guru Guru merupakan salahsatu komponen pendidikan yang sentral dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Guru merupakan komponen pendidikan yang harus ada, tanpa adanya guru maka proses belajar mengajar tidak mungkin bisa terlaksana. Di SMP Islam Ruhama pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah guru yang mengajar ada 22 orang terdiri dari 14 orang guru laki-laki dan 8 orang guru wanita. Guru tetap ada 7 orang dan guru tidak tetap/honorer ada 15 orang semuanya mengajar dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Ada yang berlatar pendidikan S2, S1, D2 dan ada juga yang berlatar pendidikan SLTA. Kebanyakan guru berlatar belakang S1, adapun yang berlatar belakang S2, D2, dan SLTA hanya sedikit saja. Tahun mulai mengajar guru-guru di SMP Islam Ruhama bervariasi, yaitu ada yang mulai mengajar antara tahun 1987-1989 (5 orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 1990-1992 (2 orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 1993-1995 (7 orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 1996-1998 (2 orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 2002-2004 (2 orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 2005-2007 (2 orang), dan ada yang mengajar antara tahun 2008-2009 (3 orang). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6 b.
Keadaan Staff/Karyawan
Staff/karyawan
sekolah
juga
turut
membantu
memperlancar
penyelenggaraan pendidikan disuatu sekolah. Pada umumnya disekolah-sekolah terdapat beberapa orang staff/karyawan yang bertanggung jawab pada tugas-tugas tertentu, diantaranya yaitu staff keuangan, staff tata usaha, staff kebersihan, dan staff keamanan. Di SMP Islam Ruhama sendiri memiliki 9 orang staff/karyawan yang di pekerjakan, yaitu masing-masing bagian keuangan ada 2 orang, bagian tata usaha ada 4 orang, bagian kebersihan 1 orang, dan bagian keamanan ada 2 orang. Dari 9 orang tersebut yang berlatar pendidikan SI ada 2 orang, yang berlatar pendidikan
64
SLTA ada 4 orang, SMP ada 2 orang, dan yang berlatar belakang pendidikan SD ada 1 orang. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada lampiran 6
c. Data Keadaan Siswa Dari segi kuantitas/jumlah untuk ukuran sekolah berlabel Swasta, SMP Islam Ruhama tergolong sekolah yang cukup maju. Hal ini bisa dilihat pada keadaan jumlah siswanya yang tiap tahun bertambah. Sebagai perbandingan pada tahun ajaran 2008-2009 jumlahnya siswanya sebanyak 233 orang, sedangkan pada tahun ajaran 2009-2010 jumlah siswanya ada 259 orang. Dari jumlah siswa yang ada sekarang (259 siswa), masing-masing kelas VII-1 berjumlah 33 siswa, kelas VII-2 berjumlah 32, kelas VII-3 berjumlah 31, kelas VIII-1 berjumlah 28, kelas VIII-2 berjumlah 28 siswa, kelas VIII-3 berjumlah 30 siswa, kelas IX-1 berjumlah 39 siswa, dan kelas IX-2 berjumlah 38 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada lampiran 6
7. Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan kelancaran kegiatan belajar mengajar dan mutu suatu pendidikan. Kelancaran dan mutu pendidikan yang tinggi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana yang memadai yang dapat memenuhi kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana SMP Islam Ruhama sudah cukup memadai sehingga mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Sarana prasarana yang ada meliputi: ruang kelas, ruang Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, ruang TU, perpustakaan, laboratorium IPA, ruang praktek komputer, ruang osis, ruang BP, masjid, lapangan
olahraga, kantin/koperasi, pos satpam, dapur, toilet
guru/karyawan, toilet siswa, meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, lemari guru, lemari TU, komputer, lap top, in focus. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat lihat pada lampiran 7
65
B. Deskripsi Data “Deskripsi merupakan suatu tahap ilmiah yang dilakukan dengan merekam data dari suatu eksperimen atau observasi dengan bantuan sistem indeks tertentu yang diterima dalam ilmu. Deskripsi diadakan, baik dengan sarana bahasan dan penggambaran yang biasa maupun dengan sarana khusus yang terdiri dari bahasa ilmu (simbol, matriks, diagram, dan sebagainya). Deskripsi juga diartikan dengan tahap persiapan dari transisi ke suatu studi teoritis tentang suatu objek dalam ilmu”.22 Jadi dalam arti lain deskripsi data dapat dikatakan kegiatan merekam atau menangkap dan memberikan penjelasan terhadap suatu data. Maksud deskripsi data disini yaitu sebagai sarana untuk penggambaran dan pembahasan terhadap data yang diperoleh. Pendapatan guru guru yang mengajar di SMP Islam Ruhama umumnya tergolong rendah. Pendapatan guru yang mengajar di sekolah ini berkisar antara Rp.140.000,00 sampai dengan Rp.1.663.500,00. Rata-rata pendapatan guru disini yaitu Rp.700.000,00. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari UMR Tangerang yang besarnya Rp.980.000,00. Pendapatan tersebut umumnya tidak mencukupi kebutuhan hidup kebanyakan guru. Oleh karena itu ada diantara guru untuk mencukupi kebutuhan hidupnya mengajar dibeberapa sekolah, selain itu ada yang mencari pekerjaan sampingan, yaitu seperti membuka usaha sablon, membuka order spanduk, menjadi kurir, membuka warung dirumah dan lain-lain. Adapun mengenai etos kerja guru di sekolah ini sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi. Etos kerja yang ditunjukkan guru-guru di SMP Islam Ruhama umumnya baik. Mayoritas guru di sekolah ini tergolong rajin yaitu ditandai dengan tingkat kehadiran mereka yang rata-rata relatif baik. Fokus mengajar mereka cukup tinggi, sikap disiplin dan tanggung jawab mereka akan tugas-tugas juga tergolong tinggi yaitu ditandai mereka tidak meninggalkan tugas mengajar dan tugas-tugas lain, mereka tidak pernah tidak masuk tanpa keterangan atau membolos.
22
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia, 1996), ed. 1, h. 158-159
66
Namun dalam hal pemenuhan keadministrasian mengajar mereka sangat kurang, masih ada diantara guru tidak menyiapkan RPP dan tidak mendesain media pengajaran. Belum semua guru menggunakan metode yang variatif , kebanyakan mereka masih menggunakan satu metode dalam mengajar. Kemudian juga guru di sekolah ini dalam hal upaya peningkatan prestasi masih kurang, hal ini tidak lain karena terbentur dengan dana. Jumlah pendapatan yang diterima tersebut mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja dan sikap kerjanya. Semakin besar pendapatan yang diberikan, secara otomatis semakin tercukupi kebutuhan mereka. Dengan demikian mereka yakni guru-guru akan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan tugastugasnya sehingga semangatnya meningkat dan terjaga, dan sikap kerjanya yang baik akan muncul dengan sendirinya. Kemudian untuk melengkapi dan menguatkan keterangan pernyataanpernyataaan diatas, berikut ini penulis buatkan tabel-tabel data dan keteranganketerangannya, baik itu analisis dari observasi, penyebaran angket maupun analisis hasil wawancara. Untuk lebih jelasnya lihat dibawah ini:
Tabel. 3 Orientasi mengajar berdasarkan pada materi No. 1.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
13
59,1
Sering
2
9,1
Kadang-kadang
6
27,3
Tidak pernah
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa sebanyak (59,1%) guru menjawab selalu berorientasi mengajar berdasarkan materi, (9,1%) mengatakan sering, (27,3%), menjawab kadang-kadang, (4,5%) menjawab tidak pernah. Berarti data ini menunjukkan bahwa guru SMP Islam Ruhama sebagian besar dalam mengajar
67
selalu berorientasi pada materi (pendapatan). Hal ini karena materi menurut sebagian mereka merupakan sesuatu yang penting dan mutlak dipenuhi. Dengan materi mereka dapat membiayai kehidupan dirinya dan keluarganya. 23
Tabel. 4 Pihak sekolah memperhatikan peningkatan kesejahteraan guru No.
2.
Altenatif jawaban
F
%
Selalu
2
9,1
Sering
3
13,6
Kadang-kadang
14
63,6
Tidak pernah
2
9,1
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (9,1%) guru menjawab pihak sekolah selalu memperhatikan peningkatan kesejahteraan guru, (13,6%) menjawab sering, (63,6%) menjawab kadang-kadang, (9,1%) menjawab tidak pernah, dan (4,5%) tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan guru jarang dilakukan dan hanya kadang-kadang saja. Hal ini terjadi karena kondisi keuangan sekolah yang tidak stabil dan kurang memadai, dan bisa juga ini terjadi karena kebijakan kepala sekolah yang berkenaan dengan pemenuhan kesejahteran belum dirasakan semua guru, yaitu contohnya kepala sekolah hanya mengikutsertakan beberapa guru saja untuk program sertifikasi guru.24
Tabel. 5 Gaji yang diterima mencukupi No.
23
Alternatif jawaban
F
%
wawancara dengan guru tanggal 13-14 November 2009
24
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 dan wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
68
3.
Selalu
2
9,1
Sering
-
-
Kadang-kadang
10
45,4
Tidak pernah
10
45,4
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (9,1%) guru menjawab bahwa gaji (pendapatan) yang diterima selalu mencukupi kebutuhan, (45,4%) menjawab kadang-kadang, dan (45,4%) menjawab tidak pernah. Berarti data ini menunjukkan bahwa pemberian gaji oleh pihak sekolah tidak pernah mencukupi, bisa ini terjadi karena gaji yang diberikan terlalu rendah yaitu kebanyakan masih dibawah UMR Tangerang (Rp.980.000,00) dan ini bisa juga karena kebutuhan guru yang lebih besar dari pendapatan yang ada. 25
Tabel. 6 Gaji yang diterima setiap bulan tepat waktu No.
4.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
5
22,7
Sering
6
27,3
Kadang-kadang
11
50,0
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (22,7%) guru menjawab gaji yang diterima selalu tepat waktu, (27,3%) menjawab sering, dan (50,0%) guru menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu pembayaran gaji relatif jarang dilakukan pihak sekolah, bisa ini terjadi karena kondisi keuangan sekolah yang tidak stabil. Keuangan sekolah hanya bertumpu pada SPP siswa, jadi ketepatan pembayaran gaji tergantung dari kelancaran SPP siswa. 26
25 26
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
69
Tabel. 7 Gaji yang diterima sesuai dengan latar belakang pendidikan No.
5.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
4
18,2
Sering
2
9,1
Kadang-kadang
3
13,6
Tidak pernah
8
36,4
Tidak menjawab
5
22,7
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (18,2%) guru menjawab gaji yang diterima selalu sesuai dengan latar belakang pendidikan, (9,1%) menjawab sering, (13,6%) menjawab kadang-kadang (36,4%) menjawab tidak pernah dan (22,7%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa gaji yang diterima tidak pernah sesuai dengan latarbelakang pendidikan guru, bisa ini terjadi karena sekolah tidak memberlakukan sistem pembayaran berdasarkan latarbelakang, sekolah ini sebagaimana umumnya sekolah-sekolah swasta lain memberlakukan sistem pembayaran gaji berdasarkan banyaknya jam mengajar.
Tabel.8 Mengeluhkan kesenjangan gaji yang diterima dengan jam kerja No.
6.
Data
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
2
9,1
Sering
5
22,7
Kadang-kadang
6
27,3
Tidak pernah
8
36,4
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
diatas menunjukkan
hanya
(9,1%)
guru
menjawab
selalu
mengeluhkan kesenjangan gaji, (22,7%) menjawab sering, (27,3%) menjawab kadang-kadang, (36,4%) menjawab tidak pernah dan (4,5%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa kesenjangan gaji dikeluhkan
70
juga oleh guru tetapi hanya sebagian kecil saja yaitu 9,1 %. Kebanyakan guru (36,4%) tidak pernah mengeluhkan kesenjangan antara pendapatan dengan jam kerja karena mereka pandai mensyukuri apa yang mereka telah peroleh, mereka berusaha untuk bersabar, dan memaklumi betul kondisi keuangan sekolah yang terbatas sehingga mereka tidak begitu mengeluhkan kesenjangan tersebut. 27
Tabel. 9 Merasakan kepuasan terhadap pendapatan No.
7.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
3
13,6
Sering
3
13,6
Kadang-kadang
10
45,4
Tidak pernah
5
22,7
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan (13,6%) guru menjawab selalu merasakan kepuasan terhadap pendapatannya, (13,6%) menjawab sering, (45,4%) menjawab kadang-kadang, (22,7%) menjawab tidak pernah dan (4,5%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa kepuasan terhadap pendapatan
jarang dirasakan oleh guru, hanya kadang-kadang saja mereka
merasakan kepuasan atas pendapatan tersebut. Hal ini karena pendapatan yang diterima guru-guru SMP Islam Ruhama relatif kecil. Mereka merasakan kepuasan apabila mendapatkan tambahan dari pendapatan lain yaitu seperti honor dari membuat dan mengoreksi soal ujian, honor lembur dan lain-lain.
Tabel. 10 Mengharapkan gaji yang besar dan cukup
27
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
71
No.
8.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
14
63,6
Sering
4
18,2
Kadang-kadang
4
18,2
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (63,6%) guru menjawab selalu mengharapkan gaji yang besar dan cukup, (18,2%) menjawab sering, dan (18,2%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa gaji yang besar dan cukup selalu diharapkan oleh sebagian besar guru. Gaji yang besar dan cukup diperlukan guru untuk menunjang kehidupannya. Hal ini wajar karena dengan gaji yang besar dan cukup mereka mampu membiayai dan memenuhi kebutuhan keluarga, mereka bisa hidup dengan tenang dan bahagia.
Tabel. 11 Mendapatkan berbagai tunjangan No.
9.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
4
18,2
Sering
4
18,2
Kadang-kadang
7
31,8
Tidak pernah
3
13,6
Tidak menjawab
4
18,2
Jumlah
22
Data diatas menunjukkan bahwa (18,2%) guru menjawab selalu mendapatkan berbagai tunjangan, (18,2%) menjawab sering, (31,8%) menjawab kadang-kadang, (13,6%) menjawab tidak pernah dan (18,2%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa pemberian tunjangan tidak selalu artinya kadang-kadang saja diberikan oleh sekolah, ini terjadi karena disebabkan oleh kondisi keuangan sekolah yang kurang stabil dan
72
kemampuan sekolah yang terbatas dalam memenuhi tunjangan pada beberapa orang guru saja.28
Tabel. 12 Pendapatan tunjangan diberikan tepat waktu No.
10.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
3
13,6
Sering
2
9,1
Kadang-kadang
14
63,6
Tidak pernah
1
4,5
Tidak menjawab
2
9,1
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (13,6%) guru menjawab bahwa pendapatan dari berbagai tunjangan selalu diberikan tepat waktu, (9,1%) menjawab sering, (63,6%) menjawab kadang-kadang, (4,5%) menjawab tidak pernah dan (9,1%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa pemberian tunjangan kadang-kadang saja diberikan tepat waktu. Hal ini bisa terjadi karena kondisi keuangan sekolah yang tidak stabil. Pembayaran tunjangan diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji. Oleh karena keuangan sekolah hanya bertumpu pada SPP siswa, maka ketepatan pembayaran tunjangan, gaji dan pendapatan dari insentif tergantung dari kelancaran SPP siswa. Semakin lancar pembayaran SPP siswa, semakin tepat waktu pula pembayaran pendapatan-pendapatan tersebut dan sebaliknya.29
Tabel. 13 Mendapatkan honor dari pembuatan, pengoreksian dan mengawas ujian 28 29
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
73
No.
11.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
20
90,9
Sering
2
9,1
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (90,9%) guru menjawab selalu mendapatkan honor dari pembuatan, pengoreksian soal dan mengawas ujian, dan (9,1%) menjawab sering. Berarti data ini menunjukkan bahwa insentif lain yang diterima guru diperoleh dari honor pembuatan dan pengoreksian soal serta dari mengawas ujian. 30
Tabel. 14 Berbagai pendapatan membuat semangat dalam mengajar No.
12.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
8
36,4
Sering
4
18,2
Kadang-kadang
9
40,9
Tidak pernah
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (36,4%) guru menjawab berbagai pendapatan selalu membuat semangat dalam mengajar, (18,2%) menjawab sering, (40,9%) menjawab kadang-kadang dan (4,5%) menjawab tidak pernah. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar semangat guru dalam mengajar dipengaruhi oleh pendapatan, hal ini karena semangat guru salahsatunya bisa dipengaruhi oleh pendapatan.31
30 31
Hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009 Hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
74
Tabel. 15 Membuat RPP ketika hendak mengajar No.
13.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
6
27,3
Sering
7
31,8
Kadang-kadang
9
40,9
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (27,3%) guru menjawab selalu membuat RPP ketika hendak mengajar, (31,8%) menjawab sering, dan (40,9%) menjawab kadang-kadang membuat RPP ketika hendak mengajar. Berarti data ini menunjukkan bahwa kedisiplinan guru dalam membuat RPP relatif kecil, yakni hanya 27,3%. Hal ini bisa terjadi karena masih ada sebagian guru yang belum bisa membuat RPP, dan juga bisa ini karena kebanyakan guru mengandalkan pengalaman dalam mengajar jadi tidak perlu membuat RPP.32
Tabel. 16 Memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi No.
14.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
10
45,4
Sering
8
36,4
Kadang-kadang
4
18,2
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (45,4%) guru menjawab selalu memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi, (36,4%) menjawab sering, 32 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 dan hasil wawancara dengan guru tanggal 13-14 November 2009
75
dan (18,2%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai sudah baik/tinggi, yakni 45,4%.
Tabel.17 Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi No.
15.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
5
22,7
Sering
6
27,3
Kadang-kadang
10
45,4
Tidak pernah
-
-
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (22,7%) guru menjawab selalu memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi, (27,3%) menjawab sering, (45,4%) menjawab kadang-kadang, dan (4,5%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan media relatif rendah, yakni hanya 22,7%. Hal ini disebabkan keterbatasan media disekolah dan ini juga disebabkan karena dari gurunya sendiri yang kurang kreatif mendesain media pengajaran.33
Tabel. 18 Menjalankan tanggung jawab mengajar dengan sebaik-baiknya No.
16.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
12
54,5
Sering
9
40,9
Kadang-kadang
1
4,5
Tidak pernah
-
-
33
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 dan hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
76
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (54,5%) guru menjawab selalu menjalankan tanggung jawab mengajar dengan sebaik-baiknya, (40,9%) menjawab sering, dan hanya (4,5%) guru menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan tugas mengajar.34
Tabel. 19 Mengerjakan tugas-tugas lain dengan sebaik-baiknya No.
17.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
11
50,0
Sering
8
36,4
Kadang-kadang
3
13,6
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (50,0%) guru menjawab selalu mengerjakan tugas-tugas lain dengan sebaik-baiknya, (36,4%) menjawab sering, dan sisanya (13,6%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan tugas-tugas lain.35
Tabel. 20 Bersikap adil dalam memperlakukan siswa No.
Alternatif jawaban
F
%
18.
Selalu
19
86,4
34
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
35
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
77
Sering
1
4,5
Kadang-kadang
2
9,1
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (86,4%) guru menjawab selalu bersikap adil dalam memperlakukan siswa, (4,5%) menjawab sering dan (9,1%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru selalu bersikap adil dalam memperlakukan siswanya, bisa ini dikarenakan para guru tidak ingin membeda-bedakan perlakuan terhadap satu siswa dengan siswa yang lain.
Tabel. 21 Bekerja sama dengan sesama guru dan tenaga pendidikan lain No.
19.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
13
59,1
Sering
5
22,7
Kadang-kadang
4
18,2
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (59,1%) guru menjawab selalu bekerja sama dengan sesama guru dan tenaga pendidikan lain, (22,7%) menjawab sering, dan (18,2%) menjawab kadang-kadang. Berati data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki kemampuan bekerja sama yang tinggi. Diantara bentuk kerja sama yang mereka lakukan yaitu kerja sama dengan seluruh tenaga pendidikan lain berkenaan dengan sekolah yaitu seperti kerja sama dalam mensukseskan ujian akhir, kerja sama dalam penyelenggaraan acara-acara sekolah; kerja sama dengan sesama guru dalam mengatasi kesulitan mengajar yaitu seperti membahas soal bila mendapati soal yang sulit dibahas; dan kerja
78
sama dalam mengatasi masalah siswa seperti mengatasi kesulitan siswa dalam menangkap pelajaran, mengatasi siswa yang nakal, masalah pribadi siswa.36
Tabel. 22 Datang ke sekolah tepat waktu No.
20.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
12
54,5
Sering
7
31,8
Kadang-kadang
3
13,6
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkkan bahwa (54,5%) guru menjawab selalu datang ke sekolah tepat waktu, (31,8%) menjawab sering, dan (13,6%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugasnya yaitu ditandai dengan mereka selalu tepat waktu datang ke sekolah.37
Tabel. 23 Masuk dan keluar kelas dengan tepat waktu No.
21.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
8
36,4
Sering
11
50,0
Kadang-kadang
3
13,6
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (36,4%) guru menjawab selalu tepat waktu masuk dan keluar kelas, (50,0%) menjawab sering, dan hanya (13,6%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugasnya 36 37
Hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009 Hasil observasi, wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
79
yaitu ditandai dengan seringnya mereka masuk dan keluar kelas dengan tepat waktu.38
Tabel. 24 Memberikan tauladan yang baik kepada siswa No.
22.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
16
72,7
Sering
6
27,3
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (72,7%) guru menjawab selalu memberikan tauladan yang baik kepada siswa, dan (27,3%) menjawab sering. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki kemampuan memberikan tauladan baik yang tinggi. Hal ini karena mereka terbiasa berpakaian rapi, berbicara dengan ramah dan sopan, suka bekerja sama, demokratis, dan bersikap adil dalam memperlakukan siswa.39
Tabel. 25 Menunjukkan perilaku sopan (perkataan dan perbuatan) No.
Alternatif jawaban
F
%
23.
Selalu
13
59,1
Sering
8
36,4
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
38 39
Hasil observasi di sekolah Hasil observasi di sekolah
80
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (59,1%) guru menjawab selalu menunjukkan perilaku sopan dalam perkataan dan perbuatan, (36,4%) menjawab sering, dan hanya (4,5%) yang tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru berkepribadian baik yaitu ditandainya dengan mereka selalu menunjukkan prilaku sopan, misalnya selalu berbicara dengan kalimat yang jelas atau mudah dimengerti, dan bertingkah laku sesuai dengan norma-norma yang sesuai. 40
Tabel. 26 Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya meskipun imbalannya tidak memuaskan No.
24.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
14
63,6
Sering
8
36,4
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (63,6%) guru menjawab selalu melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya meskipun imbalannya tidak memuaskan, dan (36,4%) menjawab sering. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini ditandakan dengan mereka selalu membiasakan diri melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya meskipun imbalannya tidak memuaskan.41
Tabel. 27 Menjunjung mutu dalam bekerja 40 41
Hasil observasi di sekolah Hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
81
No.
25.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
17
77,3
Sering
5
22,7
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (77,3%) guru menjawab selalu menjunjung mutu dalam bekerja, dan (22,7%) menjawab sering. Berarti data ini menunjukkan bahwa kemauan guru untuk menjunjung mutu kerja relatif tinggi. Hal ini karena sebagian besar guru mengajar penuh fokus dan tidak asal-asalan, membuat butir soal ujian yang berkualitas, dan mengerjakan tugas-tugas dari sekolah dengan secara tepat waktu dan sesuai yang diharapkan.42
Tabel. 28 Antusias dan semangat dalam mengajar ketika mendapatkan pendapatan besar No.
26.
42
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
8
36,4
Sering
3
13,6
Kadang-kadang
6
27,3
Tidak pernah
4
18,2
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
Hasil observasi di sekolah
82
Data diatas menunjukkan bahwa (36,4%) guru menjawab selalu antusias dan semangat dalam mengajar ketika mendapatkan pendapatan besar, (13,6%) menjawab sering, (27,3%) menjawab kadang-kadang, (18,2%) menjawab tidak pernah dan (4,5%) tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa tingkat antusias dan semangat sebagian besar guru dipengaruhi oleh pendapatan. Hal ini terbukti bahwa semangat mereka selalu meningkat dalam mengajar manakala mendapatkan pendapatan besar.
Tabel. 29 Mengajar dengan penuh perhatian No.
27.
Alternatif jawaban
F
%
Selalu
17
77,3
Sering
4
18,2
Kadang-kadang
-
-
Tidak pernah
-
-
Tidak menjawab
1
4,5
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (77,3%) guru menjawab selalu mengajar dengan penuh perhatian, (18,2%) menjawab sering, dan (4,5%) tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru tingkat fokusnya dalam mengajar relatif tinggi. Hal ini karena mereka dalam mengajar berprinsip tidak ingin merugikan anak didik mereka, jadi sudah suatu kebutuhan bagi mereka untuk fokus dalam mengajar.43
Tabel. 30 Menambah wawasan dengan banyak membaca buku, mengikuti seminar dan workshop pendidikan No.
Alternatif jawaban
F
%
28.
Selalu
4
18,2
43
Hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru 14 November 2009
83
Sering
8
36,4
Kadang-kadang
10
45,4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
22
100
Data diatas menunjukkan bahwa (18,2%) guru menjawab selalu menambah wawasan dengan banyak membaca, mengikuti seminar dan workshop pendidikan, (36,4%) menjawab sering, dan (45,4%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa minat guru dalam menambah wawasan relatif kecil, yakni hanya 18,2%. Hal ini bisa ini terjadi karena keterbatasan pendapatan yang diperolehnya dan bisa juga karena sikap guru sendiri yang tidak mau mengembangkan dirinya. 44
C. Analisa dan Interpretasi Data Sejumlah angket yang disebar kepada 22 orang responden selanjutnya dianalisa dan diolah dengan perhitungan dan interpretasi terhadap data-data yang diperoleh. Berikut ini langkah-langkah atau cara-cara kerjanya: 1. Menginput data variabel x (pendapatan) yaitu sebagai berikut: Tabel. 31 Data variabel x Skor Res
Item Pertanyaan
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14
1.
4
2
1
2
1
2
2
4
4
2
2
4
2
4
36
2.
4
1
2
3
3
1
2
4
1
1
3
4
3
4
36
3.
3
2
2
2
1
2
3
4
3
2
2
3
2
2
33
4.
4
1
1
2
1
3
1
3
1
1
2
4
1
2
27
5.
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
47
6.
2
2
1
2
4
2
2
4
2
1
2
4
1
3
32
7.
4
2
2
3
1
3
2
2
-
2
2
4
2
2
31
8.
4
2
1
2
-
1
2
3
1
2
2
4
2
4
30
44
Hasil wawancara dengan guru tanggal 13-14 November 2009
84
9.
2
2
1
2
-
1
4
4
4
2
4
4
2
4
36
10.
4
3
1
3
-
2
2
2
-
-
-
4
2
3
26
11.
2
2
2
2
1
1
1
4
2
1
2
4
1
2
27
12.
2
2
1
2
4
2
4
2
2
2
2
4
2
1
32
13.
2
-
1
2
1
3
2
4
3
1
2
4
2
2
29
14.
4
4
2
4
1
3
2
4
3
1
2
4
2
2
38
15.
4
2
2
4
4
1
1
4
-
1
2
4
2
4
35
16.
4
2
1
3
-
4
1
4
-
1
3
4
-
2
29
17.
4
2
2
2
2
3
2
4
4
2
2
4
2
3
38
18.
4
3
2
4
4
1
3
4
2
2
1
4
3
2
39
19.
2
4
2
3
-
-
-
2
2
-
-
4
2
2
23
20.
3
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
4
3
4
34
21.
4
2
1
3
1
2
1
4
2
1
2
4
1
4
32
22.
1
2
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
46
Tabel diatas terdiri dari 3 kolom, kolom pertama menunjukkan banyaknya responden yaitu ada 22 responden, kolom kedua yang terdiri dari 14 kolom menunjukkan banyaknya item soal yaitu ada 14 item soal, dan kolom ketiga menunjukkan jumlah/skor dari masing-masing item soal. 2. Menginput data variabel y (etos kerja guru) yaitu sebagai berikut: Tabel. 32 Data variabel y Skor
Item Pertanyaan
Skor
Res 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1.
2
3
4
4
4
2
3
4
3
4
4
3
4
4
4
2
54
2.
3
3
2
2
4
4
3
4
3
3
4
4
3
2
3
2
49
3.
2
2
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
49
4.
2
2
2
3
2
4
2
4
2
4
3
3
4
1
4
2
44
5.
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
51
6.
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
58
85
7.
3
4
2
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
57
8.
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
60
9.
4
4
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
1
4
2
53
10.
2
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
57
11.
2
3
2
3
3
4
2
4
3
4
3
3
3
2
3
2
46
12.
2
4
4
4
2
4
4
2
2
4
4
4
4
1
4
2
51
13.
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
58
14.
4
2
-
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
56
15.
4
4
3
3
2
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
56
16.
2
3
2
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
2
4
4
52
17.
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
51
18.
2
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
1
4
3
52
19.
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
-
4
4
-
-
4
48
20.
3
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
4
2
4
2
55
21.
2
4
2
3
3
4
4
2
3
4
3
4
4
3
4
4
53
22.
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
56
Tabel diatas terdiri dari 3 kolom, kolom pertama menunjukkan banyaknya responden yaitu ada 22 responden, kolom kedua yang terdiri dari 16 kolom menunjukkan banyaknya item soal yaitu ada 16 item soal, dan kolom ketiga menunjukkan jumlah/skor dari masing-masing item soal.
3. Mengolah/melakukan perhitungan data variabel x dan variabel y untuk mencari angka indeks korelasi, yaitu sebagai berikut: Tabel. 33 Perhitungan mencari “r” korelasi Responden
X
Y
X.Y
X2
Y2
1.
36
54
1.944
1.296
2.916
2.
36
49
1.764
1.296
2.401
3.
33
49
1.617
1.089
2.401
4.
27
44
1.188
729
1.936
86
5.
47
51
2.397
2.209
2.601
6.
32
58
1.856
1.024
3.364
7.
31
57
1.767
961
3.249
8.
30
60
1.800
900
3.600
9.
36
53
1.908
1.296
2.809
10.
26
57
1.482
676
3.249
11.
27
46
1.242
729
2.116
12.
32
51
1.632
1.024
2.601
13.
29
58
1.682
841
3.364
14.
38
56
2.128
1.444
3.136
15.
35
56
1.960
1.225
3.136
16.
29
52
1.508
841
2.704
17.
38
51
1.938
1.444
2.601
18.
39
52
2.028
1.521
2.704
19.
23
48
1.104
529
2.304
20.
34
55
1.870
1.156
3.025
21.
32
53
1.696
1.024
2.809
22.
46
56
2.576
2.116
3.136
Jumlah
736
1.166
39.087
25.370
62.162
Tabel diatas merupakan tabel pengolahan data (tabel kerja) untuk mencari angka indeks korelasi (“r”). Tabel diatas terdiri dari 6 kolom, kolom pertama menunjukkan banyaknya responden yaitu ada 22 responden, kolom kedua menunjukkan X, dan kolom ketiga menunjukkan Y, kolom keempat menunjukkan perkalian antara X dan Y, kolom kelima menunjukkan pengkuadratan X (X2), kolom keenam menunjukkan pengkuadratan Y (Y2). Dari perhitungan pada tabel kerja diatas diperoleh data masing-masing sebagai berikut: Jumlah X
= 736
Jumlah Y
= 1.166
Jml perkalian X dan Y (X.Y) = 39.087
87
Jml pengkuadratan X (X2)
= 25.370
Jml pengkuadratan Y (Y2)
= 62.162
Setelah keseluruhan data dihitung dan disajikan dalam tabel, maka dapat dicari koefisien korelasinya dengan cara sebagai berikut:
rxy = rxy = =
=
=
=
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {N ∑ X ² - (∑ X)²}{N ∑ Y ² - (∑ Y)²} 22 x39.087 − 736 x1166 {22 x 25.370 − (736) 2 }x{22 x62.162 − (1166) 2 } 859.914 − 858.176 {558.140 − 541.696}x{1.367.564 − 1.359.556}
1.738 {16.444}x{8.008}
1.738 13.168.355 1.738 3.628,82
= 0,4789435 = 0,48 (dibulatkan) 4. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment.
Berdasarkan perhitungan dari nilai “rxy”, maka penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment melalui dua cara, yaitu: 1. Interpretasi dengan cara sederhana atau secara kasar menyatakan: Interpretasi terhadap rxy dan perhitungan diatas ternyata korelasi antara variabel x dan variabel y tidak bertanda negatif, berarti dua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan besarnya rxy=0,48 yang besarnya berkisar antara 0,40-0,70 berarti antara variabel x dan variabel y termasuk korelasi positif sedang.
88
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” Product Moment. Rumusan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) yang muncul yaitu: Ha: Terdapat korelasi/pengaruh positif yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan etos kerja guru. Ho:
Tidak terdapat korelasi/pengaruh positif yang signifikan antara tingkat
pendapatan dengan etos kerja guru.
Adapun kriteria pengajuannya adalah: a. Jika “r” hitung ≥ “r” tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika “r” hitung ≤ “r” tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Selanjutnya dicari derajat bebasnya dengan rumus: df= N-nr =22-2 = 20 Dengan memeriksa tabel “r” Product Moment ternyata dengan df sebesar 20 dan taraf signifikansi 5% diperoleh r tabelnya 0,423, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh r tabelnya 0,537. Karena rxy pada taraf 5% lebih besar (0,48 ≥ 0,423), maka pada taraf signifikansi 5% itu hipotesa alternatif diterima, sedangkan hipotesa nihil ditolak. Berarti pada taraf signifikansi 5% memang terdapat korelasi positif antara variabel x dan variabel y. Kesimpulannya tinggi rendah sebuah etos kerja guru dalam mengajar ada hubungannya (pengaruhi) oleh tinggi-rendahnya pendapatan yang diterimanya. Adapun perhitungan Koefisien Determinasi (KD) untuk mengetahui seberapa besar korelasi pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar adalah sebagai berikut: KD= r 2 x 100% = 0,48 2 x 100% = 0,2304x100% = 23,04%
89
Jadi dari perhitungan diatas dapat dinyatakan bahwa besar korelasi pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru adalah sebesar 23,04 %. Untuk kebutuhan penarikan kesimpulan tentang pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar, maka diambil taraf signifikansi 5% karena kemungkinan terjadi kesalahan yang ditolerir sebanyak 5% dari sampel yang diambil. Dalam pengambilan sampel tidak semua sampel yang diambil benar atau valid dan itu akan mempengaruhi signifikansinya. Oleh sebab itu
pada taraf signifikansi 5%, hasil penelitian menjadi signifikan walaupun
dalam taraf yang rendah.
90
BAB V PENUTUP e. Kesimpulan
Dari uraian yang penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian, baik hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif (pengolahan data) dan hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif maka untuk menjawab rumusan masalah yaitu ”adakah pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari rumus ”Product Moment” tersebut diperoleh rx (angka indeks korelasi) sebesar 0,48. Karena berada pada kisaran antara 0,40-0,70, maka antara variabel x dan variabel y termasuk korelasi positif yang signifikan dalam kategori sedang. Kemudian dengan memeriksa tabel ”r” Product Moment dengan taraf df sebesar 20 (df=22-2) pada taraf signifikan 5%
diperoleh ”r” tabel 0,423. Karena ”r” hitung pada taraf signifikan 5% lebih besar dari ”r” tabel (0,48 ≥ 0,423) maka pada taraf signifikansi 5%, hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak, berarti terdapat korelasi/pengaruh positif searah yang signifikan kategori tingkat sedang yaitu 0,48 (berkisar antara 0,40-0,70) antara tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar.
Adapun besar presentasi korelasi
pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru di SMP Islam Ruhama berdasarkan perhitungan Koefisien deteminasi didapat yaitu 23,04 % . Jadi tinggi rendah sebuah etos kerja guru dalam mengajar ada hubungannya (dipengaruhi) oleh tinggi-rendahnya pendapatan yang diterimanya. Jumlah pendapatan yang diterima tersebut mempunyai pengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Semakin besar pendapatan (gaji) yang diberikan, semakin tercukupi kebutuhan mereka. Dengan demikian mereka yakni guru-guru akan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga semangat dan kegairahan kerjanya dapat diharapkan. 2. Pendapatan bisa mempengaruhi fokus mengajar, disiplin, tanggung jawab, dan usaha untuk meningkat prestasi bagi guru. Alasannya karena
91
pendapatan berkaitan dengan kesejahteraan seseorang, kalau seseorang sejahtera kemungkinan besar tentu fokus mengajar dan disiplinnya baik. Demikian juga dengan tanggung jawab, pendapatan yang baik akan diikuti dengan tanggung jawab yang baik pula karena tanggung jawab yang baik/tinggi muncul disebabkan adanya loyalitas yang tinggi, dan loyalitas dipengaruhi oleh pendapatan.
f. Saran-saran
Dengan adanya hubungan/pengaruh positif yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan etos kerja guru dan mengingat pentingnya peningkatan etos kerja bagi seluruh guru untuk dapat meningkatkan kualitas sekolah, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah dan Pimpinan Yayasan Kepala sekolah dan Pimpinan Yayasan hendaklah memberikan gaji/honor dan berbagai macam pendapatan lainnya yang layak dan mencukupi dan harus benar-benar memperhatikan dengan baik dan bijak kesejahteraan para guru khususnya guru honorer. 2. Bagi Pemerintah Pemerintah hendaklah lebih bersifat arif, adil, dan bijaksana dalam menangani masalah guru, terutama yang berkenaan dengan permasalahan gaji dan prioritas kesejahteraan. Pemerintah jangan membeda-bedakan guru-guru nonPNS/honorer dalam hal urusan pendapatan, karena walau bagaimanapun mereka juga melakukan tugas yang sama dalam mencerdaskan anak bangsa dan mengupayakan tujuan pendidikan nasional. 3. Bagi Guru Hendaklah guru-guru menjadikan mengajar sebagai sarana ibadah dan tidak selalu mempermasalahkan besar-kecilnya tingkat pendapatan, dan hendaklah mereka meningkatkan etos kerjanya dengan baik didalam kelas maupun diluar kelas sehingga mutu, kualitas, kepribadian guru dan juga kualitas sekolah meningkat. Dan selanjutnya dengan meningkatnya mutu dan kualitas sekolah maka akan banyak masyarakat yang menyekolahkan anak-anak mereka sehingga
92
dengan semakin banyaknya jumlah siswa pendapatan guru-guru secara otomatis akan meningkat atau bertambah sehingga dengan demikian kesejahteraan pun tercapai.
93
DAFTAR PUSTAKA
A. Nasution, dkk., Kamus Ekonomi, Semarang: Dahara Press, 1994 Anoraga, Pandji, Psikologi Kerja , Jakarta: Rineka Cipta, 2000 As’ad, Moh., Psikologi Industri,Yogyakarta: Liberti Offset, 1980 Bagus, Lorens, Kamu Filsafat, Jakarta: Gramedia, 1996 Donelly, Gibson Ivancevich, Organisasi Prilaku Struktur Jilid I, Jakarta: Erlangga, 1996 E. Nugroho, et All, Ensiklopedia Nasional Indonesia vol. 5, Jakarta: Delta Pamungkas, 1997 Hasibuan, Malayu S.P., Manjemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 http://www.Blogger.
Com/email.Post.g?blogID=87086823954973290&postID=6973264798241215039 (Artikel “akankah guru honorer sejahtera”’ oleh: Eko Sumarsono), 27 November 2008 http://news.makassarterkini.com/indekx.php?option=comcontent&view=article&i d=1278%3Aupah-guru-honorer-naik-&catid=34%3Ainfoterkini&Itemid=90 (oleh: Eko Rusdianto). 05 Desember 2009, Pkl 21.55 http://kpassfm.net/?p=40 (Radio Kpassfm Bandung), 05 Desember 2009, Pkl.22.00 http://www.kotaprabumulih.go.id/?act=artikel detik&id=45.05 Maret 2010, Pkl. 22.00 http://www.posindonesia.co.id/promo/foto2007/etos. pdf (application/Pdf.object). 05 Desember 2009, Pkl. 20.45 Muhaimin, et.all, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefetifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2004
94
Munabihi, Ahmad, Kesejahteraan dan Korelasinya Terhadap Profesionalisme Guru dalam Mengajar ( Studi kasus di SMP Islam Sawangan depok), Skripsi, Jakarta: Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jkt. 2006 Nata, Abuddin, Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo,2001 Nitisemito, Alex S, Manajemen Personalia: manajemen sumber daya manusia, Jakarta: grasindo, 2001 Purwanto,Ngalim, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 Murhayati, Sri, “Pendidikan di Era Informasi: Studi tentang pengembangan profesionalisme, guru di abad ke 21“, dalam potensia: Jurnal kependidikan Islam Vol. 3 No.2. Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah IAIN Sultan Syarif Qosim Pekanbaru,2002 Sherraden, Michael, Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Baru Pengentasan Kemiskinan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 Sholeh, Asrorun Ni’an, Membangun Profesinalitas Guru Analisis Kronologis atas Lahirnya UU dan Dosen Jakarta: Elsas, 2006 Sidi, Indra Jati, Menuju Masyarakat Belajar; menggagas paradigma baru pendidikan, Jakarta: Logos, 2003 Soemitrro, Rocmat, Pajak Penghasilan, Bandung: Eresco, 1993 Sumidjo, Whjo, Kepemimpinan Kepala sekolah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002 Tasmara, Toto, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002 Tebba Sudirman, Membangun etos Kerja dalam Persfektif Tasawuf, Bandung: Pustaka Nusantara, 2003 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka,2002 Trianto dan Triwulan Tutik, Titik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan kualifikasi, Kompetensi dan Kesejahteraan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007
95
Usman, Moh, Uzer, Rosdakarya,2001
Menjadi Guru Profesional,
Bandung: Remaja
Warta Kota, “Guru Dekat Cuma Tukang Ngajar,’ Jakarta:26 November., 2009, h.6
96
BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH Hari/tanggal : Selasa/11 November 2009
1.
Waktu
: Pkl. 10.30-11.30
Interviewee
: Drs. Juhdi Asidi
Jabatan
: Kepala Sekolah
1. Pertanyaan: Kapan SMP Islam Ruhama didirikan?, siapa pendiri dan pengurus pada awal berdirinya?, apa visi dan misi serta tujuan SMP Islam Ruhama ? Jawaban: SMP Islam Ruhama didirikan tanggal 17 Juli 1987 oleh Prof. Dr Zakiyah Daradjat, dengan pendiri awalnya yaitu Prof. Dr. Zakiyah Daradjat (ketua), Syahrir (wakil ketua), Azmi Azwir (sekretaris), Yose Rizal (bendahara 1), dan Ernawati Azhari (bendahara 2). Visi sekolah yaitu ”Unggul dalam pengetahuan ilmu-ilmu dasar yang berorientasi pada penguasaan IPTEK dengan berlandaskan IMTAQ untuk menciptakan generasi yang Islami.” Misinya yaitu: 1. Mendidik siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang dilaluinya. 2. Menanamkan wawasan pengetahuan ke-Islaman dan kebangsaaan dalam kehidupan bermasyarakat. 3. Mempraktekkan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mengembangkan minat dan bakat sesuai potensi yang dimiliki siswa. Adapun tujuannya yaitu turut serta membantu Pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa berdasarkan Pancasila, dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan sejak dini pada siswa serta membudayakan kebiasaan Islami di lingkungan sekolah. 2. Pertanyaan:
97
Berapa jumlah rata-rata gaji guru disekolah ini?. Menurut Bapak, apakah jumlah pendapatan yang demikian mencukupi kebutuhan mereka? Jawaban: Jumlah rata-rata pendapatan gaji guru dan karyawan (31 orang) yaitu Rp. 600.000,00. kalau rata-rata pendapatan guru saja yaitu Rp. 700.000,00 (23 orang), jumlah tersebut masih rendah karena dibawah UMR Tangerang (Rp.980.000,00). 3. Pertanyaan: Apakah Bapak memperhatikan peningkatan kesejahteraan mereka?, dengan cara apa peningkatan tersebut, apakah bapak mengupayakan kenaikan gaji, memberikan insentif, honor, bonus, promosi dan kesempatan berkembang? Jawaban: Ya memperhatikan peningkatan kesejahteraan mereka, namun belum maksimal. Upaya peningkatan kesejahteraan mereka disesuikan dengan kondisi sekolah, jadi semua tergantung kondisi. Peningkatan kesejahteraan mereka dalam bentuk pemberian honor pembuatan dan pengoreksian soal, insentif, tunjangan-tunjangan, transport, upaya promosi dan kesempatan berkembang. 4. Pertanyaan: Bagaimana sistem penggajian guru?, disamakan atau dibedakan?, adakah potongan atau pengurangan-pengurangan? Jawaban: Sistem penggajian dirumuskan dan disesuaikan dengan intern keuangan sekolah, cara penggajian mereka dibedakan dengan kebijakan Kepala sekolah. Ya ada potongan-potongan, yaitu biaya koperasi, tarikan infak 2,5% dari gaji. 5. Pertanyaan: Dari mana sumber pendanaan gaji tersebut, apakah selain dari SPP siswa ada sumber lain misalnya dari donatur tetap dan sumbangansumbangan/infak lain?
98
Jawaban: Dari SPP siswa dan sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat. 6. Pertanyaan: Adakah subsidi dana dari pihak Yayasan, berapa jumlahnya?, dialokasikan untuk apa saja?
Jawaban: Ada, tetapi hanya sembilan tahun pertama saja disubsidi, dan sejak tahun 1995 sampai dengan sekarang sudah tidak lagi. Jumlahnya tidak menentu tergantung kebutuhan sekolah. Dana subsidi itu untuk biaya operasional sekolah. 7. Pertanyaan: Apakah diantara guru ada yang melakukan protes/komplen atas pendapatan yang diterimanya? Jawaban: Tidak ada, yang ada mereka hanya memberi masukan dan saran untuk peningkatan kesejahteraan guru di forum-forum resmi. Sebenarnya mereka tidak puas dengan pendapatan yang diperoleh tetapi mereka mampu mensyukurinya. 8.a Pertanyaan: Bagaimana tingkat kehadiran guru dalam bekerja, pernahkah diantara mereka absen tanpa memberi keterangan/membolos mengajar?, menurut Bapak apakah mereka tepat waktu datang kesekolah? Jawaban: Tingkat kehadiran mereka rata-rata baik, mereka tidak pernah membolos, mereka pernah absen tetapi dengan memberi keterangan dan rata-rata dengan meninggalkan tugas. Ketepatan waktu mereka masih perlu ditingkatkan karena masih ada diantara mereka yang tidak tepat waktu (5%). b.1. Pertanyaan:
99
Apakah semua guru membuat RPP mengajar? Jawaban: Tidak semua guru melengkapi RPP-nya, masih ada diantara mereka yang kurang melengkapi kelengkapan administrasi mengajar seperti membuat RPP. Jadi perlu ditingkatkan. 2. Pertanyaan: Apakah semua guru melengkapi mengajar dengan media pengajaran dan menggunakan metode yang variatif?
Jawaban: Tidak semua guru melengkapi mengajar dengan media pengajaran, masih ada diantara mereka yang kurang melengkapi kelengkapan administrasi mengajar seperti menggunakan media pengajaran. Untuk menggunakan metode yang variatif belum semuanya juga, jadi perlu ditingkatkan. c. Pertanyaan: Bagaimana tingkat kesadaran guru dalam mengajar?, apakah mereka sering meninggalkan tanggung jawab mengajar? Jawaban: Tingkat kesadaran mereka cukup bagus, rata-rata mereka tidak meninggalkan tanggung jawab mengajar tanpa alasan. 9. Pertanyaan: Menurut Bapak, apakah pendapatan tersebut mempengaruhi kinerja mereka?, apa alasannya? Jawaban: Ya mempengaruhi tetapi tidak menjamin. Besarnya kinerja mereka tergantung mereka dalam memahami tanggung jawab kerjanya. 10. Pertanyaan: Upaya-upaya apa saja yang Bapak lakukan untuk meningkatkan motivasi dan semangat guru dalam mengajar?, bagaimana hasilnya?
100
Jawaban: Upaya-upaya yang saya lakukan yaitu dengan senantiasa memberikan nasihat dan semangat agar mereka terus mengabdi mengajar dengan baik dan profesional, mendorong bagi guru yang memnuhi syarat untuk mengikuti program sertifikasi guru guna perbaikan kesejahteraan yang dengan demikian motivasi dan semangat mengajarnya menjadi lebih baik.
Interviewee
Peneliti
(Drs. Juhdi Asidi)
(Candra
Fadillah)
101
BERITA WAWANCARA DENGAN GURU
Hari/tanggal : Jum’at/13 November 2009 Waktu
: Pkl. 11.00-11.35
Interviewee
: Patimatu Juhroh, S.Pd.I
Jabatan
: Guru Bahasa Arab
1. Pertanyaan: Apa orientasi Ibu dalam mengajar (sebagai materikah, ibadakah, atau pengembangan karir)? Jawaban: Orientasi kerja saya mencakup ketiga-tiganya, namun lebih dominan dan condong pada pengembangan karir yaitu 50 %nya, sedangkan sisanya masing-masing 25%. 2. Pertanyaan: Bagaimana pandangan Ibu mengenai pendapatan?, seberapa penting pendapatan dari hasil mengajar itu? Jawaban: Pendapatan merupakan sesuatu yang penting yang mutlak harus diterima apalagi kalau sesuatu pekerjaan sudah menjadi sebuah profesi, tak terkecuali profesi guru. Namun karena orientasi kerja saya lebih condong kepada pengembangan karir saya tidak terlalu mengejar pendapatan. 3. Pertanyaaan: Berapa jumlah pendapatan yang Ibu terima setiap bulan?, menurut Ibu apakah pendapatan tersebut terbilang pantas, layak, dan manusiawi?, apa alasannya? Jawaban: Besarnya yaitu Rp. 240.000,00. Ya menurut saya belum layak dan perlu ditingkatkan lagi, alasannya pendapatan tersebut tidak mencukupi kebutuhan hidup saya. 4. Pertanyaan:
102
Bagaimana sikap Ibu bila mendapatkan gaji yang terbilang rendah atau kecil, kecewakah, ikhlas atau sabarkah? Jawaban: Saya ikhlas, cukup tidak cukup diterima saja dan tetap bersabar. 5. Pertanyaan: Untuk keperluan apa saja pendapatan yang Ibu terima tersebut, habis atau tersisa? Jawaban: Untuk biaya tambahan rumah tangga, masih tersisa tetapi sisanya tersebut untuk keperluan yang tidak terduga-duga. 6. Pertanyaan: Apakah ada pendapatan lain diluar gaji pokok, dalam bentuk apa?, kapan pendapatan-pendapatan tersebut Ibu peroleh?, berapa jumlahnya? Jawaban: Ada, yaitu honor dari pembuatan dan pengoreksian soal ujian, insentif, dan transport. Pendapatan tersebut saya peroleh sama dengan honor dari mengajar setiap bulan, kecuali honor dari pembuatan dan pengoreksian soal itu saya peroleh setiap per-enam bulan sekali. Jumlahnya untuk honor pembuatan dan pengoreksian soal Rp.200.000,00. 7. Pertanyaan: Kiat-kiat apa saja yang Ibu lakukan untuk mensiasati pendapatan gaji rendah/kecil agar bisa mencukupi kebutuhan hidup? Jawaban: Selain mengajar disini, saya mengajar disekolah lain. Jadi saya mengajar di dua sekolah. 8. Pertanyaan: Apakah setiap kebijakan yang diambil lebih condong mengutamakan kepentingan guru dan memperjuangkan nasib para guru? Jawaban:
103
Saya belum merasakannya tetapi menurut saya sepertinya Kepala sekolah mengutamakan kepentingan guru juga, namun baru ke beberapa orang guru saja belum ke semuanya.
9. Pertanyaan: Bagaimana komitmen kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan para guru? Jawaban: Komitmen kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan guru pada hakikatnya ada, namun realitasnya saja yang belum maksimal dan masih terbatas sehingga perlu ditingkatkan lagi. saya memaklumi karena komitmen kepala sekolah untuk peningkatan kejahteraan guru terbentur dengan kondisi yang ada. 10. a.1 Pertanyaan: Apakah
Ibu
pernah
absen
tanpa keterangan/membolos?,
apa
alasannya? Jawaban: Saya tidak pernah absen tanpa keterangan karena adanya tanggung jawab yang besar pada diri saya sehingga saya tidak ingin menelantarkan siswa. a.2 Pertanyaan: Apakah Ibu tepat waktu datang kesekolah, jam berapa Ibu datang kesekolah, pernahkah Ibu terlambat? Jawaban: Ya selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat juga. Saya sudah datang 15 menit sebelum jam masuk. a.3 Pertanyaan: Apakah Ibu sering membina komunikasi dengan sesama guru, siswa, dan orang tua siswa?, apa alasannya? Jawaban:
104
Ya, saya sering membina komunikasi dengan guru lain dan siswa. Alasannya dengan adanya komunikasi tersebut saya bisa menambah wawasan, mendapatkan informasi, bisa mendapat pengalaman, dan memahami karakter siswa maupun guru lain. b.1.Pertanyaan: Apakah Ibu selalu menyiapkan bahan ajar sebelum mengajar?
Jawaban: Ya, saya selalu menyiapkan bahan ajar. Saya berusaha mencari dan mempelajari dan memberikan bahan ajar yang cukup sederhana dan mudah dipahami siswa dari berbagai referensi yang terkait. b.2.Pertanyaan: Apakah Ibu membuat RPP atau minimal menyiapkan perencanan-perencanaan pengajaran/scenario pembelajaran sebelum mengajar?, apa alasannya? Jawaban: Ya saya selalu membuatnya, alasannya agar lebih mempermudah saya dalam mengajar. b.3.Pertanyaan: Apakah Ibu melengkapi mengajar dengan menggunakan media pembelajaran?, apa alasannya? Jawaban: Ya saya melengkapi tetapi kadang-kadang saja, alasannya karena untuk membantu saya dalam memperjelas materi ke siswa. b.4.Pertanyaan: Apakah Ibu menggunakan metode yang variatif?, apa alasannya? Jawaban: Ya saya menggunakan, alasannya untuk menghilangkan rasa jenuh siswa, menjaga kondisi kelas agar tetap kondusif, dan memudahkan dalam menyampaikan bahan ajar. c. Pertanyaan:
105
Bagaimana cara Ibu meningkatkan mutu kerja? Jawaban: Cara saya meningkatkan mutu kerja yaitu dengan banyak membaca buku, dan evaluasi kerja. 11. a. Pertanyaan: Apakah berbagai pendapatan yang Ibu terima berpengaruh terhadap fokus mengajar, apa alasannya?
Jawaban: Ya sangat berpengaruh, alasannya pendapatan berkaitan dengan kesejahteraan seseorang, kalau seseorang sejahtera kemungkinan besar tentu fokus mengajarnya akan baik dan sebaliknya. b. Pertanyaan: Apakah berbagai pendapatan
berpengaruh pada disiplin Ibu?, apa
alasannya? Jawaban: Ya sangat berpengaruh, alasannya
karena
dengan sendirinya
pendapatan yang baik akan diikuti dengan disiplin kerja yang baik pula namun tidak menutup kemungkinan ada yang tidak demikian. c. Pertanyaan: Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada tanggung jawab Ibu?, apa alasannya? Jawaban: Ya sangat berpengaruh, alasannya
karena
dengan sendirinya
pendapatan yang baik akan diikuti dengan tanggung jawab yang baik pula namun tidak menutup kemungkinan ada yang tidak demikian tanggung jawab yang baik/tinggi muncul disebabkan adanya loyalitas yang tinggi, dan loyalitas dipengaruhi oleh pendapatan. d.
Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada upaya meningkatkan prestasi mengajar Ibu, apa alasannya?
106
Jawaban: Ya sangat berpengaruh, karena dengan pendapatan yang memadai saya bisa membeli buku dan bisa memenuhi kebutuhan lain guna meningkatkan prestasi dan sebaliknya kalau tidak memadai, ya tidak bisa memenuhinya.
Interviewee
Peneliti
(Patimatu Juhroh, S.Pd.I)
(Candra
Fadillah)
A.
107
B. BERITA WAWANCARA DENGAN GURU Hari/tanggal : Jum’at/13 November 2009 Waktu
: Pkl. 08.55-09.40
Interviewee
: Mursaid
Jabatan
: Guru Seni Rupa/Ka. TU
1.Pertanyaan: Apa orientasi Bapak dalam mengajar (sebagai materikah, ibadakah, atau pengembangan karir)? Jawaban: Orientasi kerja saya mencakup ketiga-tiganya, namun lebih dominan dan condong pada ibadah yaitu 50 %nya, sedangkan untuk materi 30% dan untuk pengembangan karir 20%. 2. Pertanyaan: Bagaimana pandangan Bapak mengenai pendapatan?, seberapa penting pendapatan dari hasil mengajar itu? Jawaban: Pendapatan sangat penting karena dengan pendapatan yang maksimal, kinerja akan meningkat dan seseorang akan lebih memiliki tanggung jawab yang tinggi pula. Kaitannya dengan kesejahteraan, pendapatan sangat berkaitan erat karena kesejateraan seseorang sangat ditentukan kepuasaan terhadap pendapatan. 3. Pertanyaaan: Berapa jumlah pendapatan yang Bapak terima setiap bulan?, menurut Bapak apakah pendapatan tersebut terbilang pantas, layak, dan manusiawi?, apa alasannya? Jawaban: Besarnya yaitu Rp. 1.154.000,00. Ya bagi saya belum layak alasannya pengeluaran saya lebih banyak dari pendapatan tersebut dan pendapatan yang saya peroleh tidak sebanding dengan kerja saya yang cukup padat
108
setiap harinya. Pada intinya pendapatan yang saya peroleh belum mencukupi kebutuhan. 4. Pertanyaan: Bagaimana sikap Bapak bila mendapatkan gaji yang terbilang rendah atau kecil, kecewakah, ikhlas dan sabarkah? Jawaban: Sebenarnya kecewa, tetapi saya berusaha menutupinya dengan tetap ikhlas dan sabar sambil terus berkonsultasi agar ada peningkatan pendapatan. 5. Pertanyaan: Untuk keperluan apa saja pendapatan yang Bapak terima tersebut, habis atau tersisa? Jawaban: Untuk biaya rumah tangga, pendidikan 2 orang anak, transport, dan cicilan motor. Pendapatan tersebut habis dipakai.. 6. Pertanyaan: Apakah ada pendapatan lain diluar gaji pokok, dalam bentuk apa?, kapan pendapatan-pendapatan tersebut Bapak peroleh?, berapa jumlahnya? Jawaban: Ada, yaitu honor dari pembuatan dan pengoreksian soal ujian, insentif, jasa piket, tunjangan wali kelas, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, dan transport. Pendapatan tersebut sama dengan honor dari mengajar saya peroleh setiap bulan, kecuali honor dari pembuatan dan pengoreksian soal itu saya peroleh setiap per-enam bulan sekali. Jumlahnya untuk honor pembuatan dan pengoreksian soal Rp.200.000,00. 7. Pertanyaan: Kiat-kiat apa saja yang Bapak lakukan untuk mensiasati pendapatan gaji rendah/kecil agar bisa mencukupi kebutuhan hidup? Jawaban:
109
Saya melakukan piutang sebelum gajian, mengambil jasa antar ke bank, menerima orderan jasa membuat spanduk, dan membuka warung kecilkecilan di rumah.
8. Pertanyaan: Apakah setiap kebijakan yang diambil lebih condong mengutamakan kepentingan guru dan memperjuangkan nasib para guru? Jawaban: Kebijakan Kepala sekolah menurut saya masih kecil sekali mengutamakan kepentingan guru, kebijakan Kepala sekolah diambil sepihak tidak diambil secara musyawarah. 9. Pertanyaan: Bagaimana komitmen kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan para guru? Jawaban: Komitmen Kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan guru pada hakikatnya ada, namun realitasnya saja yang belum maksimal. Karena banyak usulan peningkatan kesejateraan guru tetapi hanya ditampung realisasinya belum ada. 10. a.1 Pertanyaan: Apakah Bapak pernah absen tanpa keterangan/membolos?, apa alasannya? Jawaban: Saya tidak pernah absen tanpa keterangan karena maaf saya bukan berbesar diri mengatakan ini ”saya pikir saya orang yang paling rajin karena saya adalah orang yang paling dahulu datang ke sekolah dan jarang absen. Hal ini saya lakukakan semata-mata karena sebagai ibadah. a.2 Pertanyaan:
110
Apakah Bapak tepat waktu datang kesekolah, jam berapa Bapak datang kesekolah, pernahkah Bapak terlambat? Jawaban: Ya saya selalu tepat waktu, . Saya sudah datang dan on time di sekolah 30 menit sebelum jam masuk. Karena alasannya tertentu saya juga pernah terlambat.
a.3 Pertanyaan: Apakah Bapak sering membina komunikasi dengan sesama guru, siswa, dan orang tua siswa?, apa alasannya? Jawaban: Ya, saya sering membina komunikasi dengan guru lain dan siswa. Alasannya dengan adanya komunikasi tersebut saya bisa mengetahui permasalahan siswa dan bisa membantunya, mengetahui hal-hal penting yang masih menyangkut pendidikan dan lain-lain. b.1.Pertanyaan: Apakah Bapak selalu menyiapkan bahan ajar sebelum mengajar? Jawaban: Ya selalu menyiapkan bahan ajar. Saya menyiapkannya dengan membaca beberapa referensi pokok dan referensi tambahan. b.2.Pertanyaan: Apakah Bapak membuat RPP atau minimal menyiapkan perencananperencanaan pengajaran/scenario pembelajaran sebelum mengajar?, apa alasannya? Jawaban: Saya kadang-kadang saja
membuat RPP. Alasan membuat RPP untuk
memudahkan saya dalam mengajar. b.3.Pertanyaan: Apakah Bapak melengkapi mengajar dengan menggunakan media pembelajaran?, apa alasannya?
111
Jawaban: Ya saya melengkapi, alasanya karena untuk membantu saya dalam menyampaikan materi ke siswa dan melancarkan proses kegiatan belajar dan mengajar di kelas. b.4.Pertanyaan: Apakah Bapak menggunakan metode yang variatif?, apa alasannya? Jawaban: Ya saya sering menggunakan, alasannya untuk menghilangkan rasa jenuh siswa, menjaga kondisi kelas agar tetap kondusif, dan merangsang motivasi siswa. c. Pertanyaan: Bagaimana cara Bapak meningkatkan mutu kerja? Jawaban: Saya meningkatkan mutu kerja saya yaitu dengan cara banyak membaca buku, kadang-kadang mengikuti seminar, dan evaluasi kerja. 11. a. Pertanyaan: Apakah berbagai pendapatan yang Bapak terima berpengaruh terhadap fokus mengajar, apa alasannya? Jawaban: Ya berpengaruh tetapi kadang-kadang saja, alasannya pada saat kebutuhan yang mendesak harus segera dipenuhi sementara uang sudah tidak ada menyebabkan fokus mengajar saya terganggu. b. Pertanyaan: Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada disiplin Bapak?, apa alasannya? Jawaban: Tidak berpengaruh, alasannya karena besar-kecilnya pendapatan bagi saya tidak mempengaruhi pada disiplin kerja saya. Besar-kecilnya tetap menuntut saya harus disiplin tinggi. c. Pertanyaan:
112
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada tanggung jawab Bapak?, apa alasannya? Jawaban: Bagi saya tidak berpengaruh, alasannya karena besar-kecilnya pendapatan tidak mempengaruhi tanggung
jawab
saya. Saya
menjalankan tanggung jawab kerja semata-mata karena pengabdian, bukan
karena pendapatan yang saya peroleh.
Besar-kecilnya
pendapatan tetap menuntut saya harus bertanggung jawab tinggi. d. Pertanyaan: Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada upaya meningkatkan prestasi mengajar Bapak, apa alasannya? Jawaban: Ya menurut saya berpengaruh, karena dengan pendapatan yang memadai saya bisa membeli buku dan bisa mengikuti seminar yang memerlukan biaya dan sebaliknya kalau tidak memadai, ya tidak bisa memenuhinya.
Interviewee Peneliti
(Mursaid)
(Candra
Fadillah)
113
Struktur Organisasi SMP Islam Ruhama
Dirut. Yayasan (Hj. Azmi Azwir) Wakasek. Kurikulum (Dadang Andrean) Komite sekolah
Keuangan (Zulnadri Daniel)
Ka. Sekolah (Drs. Juhdi Asidi)
Ka. TU (Mursaid)
Wakasek. Kesiswaan (Suedih Ahmad, S.E)
Pembina Osis (Agus Muslim)
Wali kelas
Guru
Siswa
114
BP (Drs. Ridwanuddin)
Data keadaan guru, staff/karyawan, dan siswa SMP Islam Ruhama
a. Keadaan guru SMP Islam Ruhama tahun ajaran 2009/2010 Status
Latar No.
Tahun mulai tugas
belakang pendidikan
GT
GTT
1987-
1990-
1993-
1996-
1999-
2002-
2005-
2008-
1989
1992
1995
1998
2001
2004
2007
2009
Ket.
1.
S2
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
Jumlah
2.
S1
6
11
5
2
5
1
-
-
1
3
guru
3.
D3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
semuanya
4.
D2
-
1
-
-
-
1
-
1
-
-
ada 23
5.
D1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
termasuk
6.
SLTA
-
2
-
-
2
-
-
1
-
-
Kepala
7
15
5
2
7
2
-
2
2
3
sekolah
Jumlah
b. Keadaan staff/karyawan SMP Islam Ruhama tahun ajaran 2009/2010
No.
Latar belakang
Jabatan
Jml
SI
Bendahara I
2 orang
2.
SLTA (SMA)
Staff TU/Adm
4 orang
3.
SMP
Kebersihan
1 orang
Keamanan/Satpam
1 orang
Keamanan
1 orang
1.
4.
SD Jumlah
9 orang
115
c. Keadaan siswa SMP Islam Ruhama tahun ajaran 2009/2010
Kelas
Jumlah
Jumlah perkelas
L
P
VII-1
11
22
33
VII-2
21
11
32
VII-3
22
9
31
VIII-1
16
12
28
VIII-2
17
11
28
VIII-3
18
12
30
IX-1
18
21
39
IX-2
21
17
38
Jumlah keseluruhan
116
259
Data keadaan sarana dan prasarana di SMP Islam Ruhama Tahun Pelajaran 2009/2010
No
Nama ruang
Jumlah
Kondisi
1
Ruang Ka. Sekolah
1
Baik
2
Ruang Wkl Ka. Sekolah
1
Baik
3
Ruang Guru
1
Baik
4
Ruang Tata Usaha
1
Baik
5
Ruang Kelas
8
Baik
6
Perpustakaan
1
Baik
7
Laboratorium IPA
1
Baik
8
Ruang Praktik Komputer
1
Baik
9
Masjid
1
renovasi
10
Ruang OSIS/studio musik
1
Baik
11
Ruang BP
1
Baik
12
Kantin/Koperasi
1
Baik
13
Pos Penjaga Sekolah
1
Baik
14
Toilet guru/karyawan
3
Baik
15
Toilet siswa
8
Baik
16
Dapur
1
Baik
17
Mading
1
Baik
18
Lapangan olah raga
1
Baik
19
Meja dan kursi guru
23
Baik
20
Meja dan kursi siswa
259
Baik
21
Lemari guru
23
Baik
22
Lemari TU
4
Baik
23
Komputer
10
Baik
24
Lap top
1
Baik
25
In focus
1
Baik
117
118
119