PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR DAN ETOS KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PRODUKTIF PEMASARAN SMK BISNIS DAN MANAJEMEN DI KOTA SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Nida Aulia NIM 7101411297
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Oktober 2015
Nida Aulia NIM.7101411297
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Wahai orang- orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S Al- Baqarah:153)
“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan membangunn
dan kesempatan
belajar untuk
berhasil ”(Mario Teguh) Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku Bapak Priyono Basuki dan Ibu Sulasih serta keluarga besarku yang selalu mendoakanku yang memberikanku semangat 2.
Almamaterku
Negeri
v
Semarang
Universitas (UNNES)
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pengalaman Mengajar Dan Etos Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Semarang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Studi Strata I (satu) gelar Sarjana Pendidikan Koperasi pada Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2.
Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.
3.
Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk melakukan penelitian.
4.
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, Dosen Pembimbing yang memberikan masukan, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
vi
5. Dr. Widiyanto, MBA.,M.M selaku penguji 1 yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam menyempurnakan skripsi ini.
6. Drs.Syamsu Hadi,M.Si selaku penguji 2 yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam menyempurnakan skripsi ini. 7.
Seluruh Kepala SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut
8.
Seluruh guru produktif pemasaran Semarang yang telah telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9.
Adekku Dani Priyo Hutomo dan Doni Lantip Wibowo yang selalu menyemangatiku.
10. Sahabat-sahabatku NALMY dan Ika Yulianti serta seluruh teman-teman rombel Pendidikan Koperasi B 2011 yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian penelitian ini. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya kemampuan yang ada dalam diri penulis terbatas, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan pendidikan selanjutnya
Semarang,
Penyusun
vii
2015
SARI Aulia, Nida.2015. Pengaruh Pengalaman Mengajar Dan Etos Kerja terhadap Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, Kata kunci: Kompetensi Profesional, Pengalaman Mengajar, Etos Kerja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal bertujuan mempersiapkan lulusan untuk masuk ke dunia kerja. Guru harus mampu menguasai materi sesuai bidang studi yang diajarkan dengan baik. Disinilah arti pentingnya kompetensi profesional guru produktif pemasaran agar para lulusan kelak dapat bekerja dan berinteraksi dengan baik dalam dunia usaha maupun dunia industri. Berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa tingkat kompetensi guru produktif pemasaran masih kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Binis dan Manajemen di Kota Semarang baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah populasi sebanyak 50 guru produktif pemasaran SMK Binis dan Manajemen di Kota Semarang. Variabel penelitian ini adalah pengalaman mengajar (X1), etos kerja (X2) dan kompetensi profesional (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan kuesioner (angket). Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah (1) ada pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional sebesar 17,47%, (2) ada pengaruh etos kerja terhadap kompetensi profesional sebesar 18,31% dan (3) ada pengaruh antara pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Binis dan Manajemen di Kota Semarang secara simultan sebesar 59,5%. Hasil persamaan regresi diperoleh = 4,823 + 0,277X1 + 0,660X2. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Binis dan Manajemen di Kota Semarang baik secara parsial maupun simultan. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain: guru produktif pemasaran hendaknya terus meningkatkan pengalaman dalam mengajar dan etos kerja untuk meningkatakan kompetensi profesional sebagai salah satu standar kerja profesi guru yang harus dipenuhi.
viii
ABSTRACT Aulia, Nida. 2015. The Influence of Teaching Experience And Work Ethics to Professional Competence Teachers of Productive Marketing Vocational High School Business and Management in Semarang. A Final Project. Economic Education Department. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor: Prof. Dr. Joko Widodo, M. Pd, Keywords: Professional Competence, Teaching Experience, Work Ethics Vocational High School (SMK) is one of the formal educational institutions aimed at preparing graduates to enter the workforce. Teachers should be able to master the material according to subject areas taught well. This is where the importance of professional competence of teachers of productive marketing that future graduates can work and interact well in the business world and the industrial world. Based on the results of preliminary observations indicate that the level of competence of teachers of productive marketing is still not good. This study aimed to analyze the influence of teaching experience and work ethic to the professional competence of teachers of productive marketing vocational high school Binis and management in Semarang. either partially or simultaneously. This study is a population with a total population of 50 teachers of productive marketing vocational high school Binis and management in Semarang. The variables of this study is the teaching experience (X1), work ethic (X2) and professional competence (Y). The data collection method used is the method of documentation and questionnaires (questionnaire). While the method of data analysis using multiple regression analysis. Results of this study were (1) the influence of teaching experience on the professional competence of 17.47%, (2) the influence on the work ethic of professional competence by 18.31% and (3) the influence between teaching experience and work ethic to professional competence Binis vocational teacher productive marketing and management in Semarang simultaneously of 59.5%. Results of regression equation obtained = 4,823 + 0,277X1 + 0,660X2. The conclusions of this study was the influence of teaching experience and work ethic to the professional competence of teachers of vocational high school Business productive marketing and management in Semarang either partially or simultaneously. Suggestions related to this study include: teachers should continue to improve the productive marketing experience in teaching and work ethic to improve their professional competence as one of the teaching profession working standards that must be receive.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii PERNYATAAN .................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................................v PRAKATA ............................................................................................................ vi SARI .................................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ...........................................................................................................x DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1.Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 1.2.Perumusan Masalah .....................................................................................6 1.3.Tujuan Penelitian .........................................................................................7 1.4.Kegunaan Penelitian.....................................................................................7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................9 2.1.Konsep Dasar Kompetensi Profesional Guru .............................................9 2.2.Konsep Dasar Pengalaman Mengajar .......................................................22 2.2.1. Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Mengajar ........................27 x
2.3.Konsep Dasar Etos Kerja ..........................................................................28 2.3.1. Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja ........................................31 2.3.2. Aspek-Aspek Etos Kerja ................................................................32 2.4.Penelitian Terdahulu Yang relevan ..........................................................34 2.5.Kerangka Berfikir ....................................................................................35 2.6.Hipotesis Penelitian .................................................................................38 BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................39 3.1.Jenis Dan Desain Penelitian .....................................................................39 3.2.Populasi Penelitian ...................................................................................39 3.3.Variabel Penelitian ...................................................................................41 3.3.1. Pengalaman Mengajar (X1) ............................................................41 3.3.2. Etos Kerja (X2) ...............................................................................41 3.3.3. Kompetensi Profesional Guru (Y) ..................................................42 3.4.Teknik Pengumpulan Data ........................................................................42 3.4.1. Teknik Dokumentasi ......................................................................42 3.4.2. Teknik Kuesioner Atau Angket ......................................................43 3.5.Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian ........................................43 3.5.1. Validitas Instrumen Penelitian .......................................................43 3.5.2. Reliabilitas Instrumen ....................................................................46 3.6.Teknik Analisis Data .................................................................................48 3.7.Uji Asumsi Klasik .....................................................................................51 3.7.1. Uji Normalitas ................................................................................51 3.7.2. Uji Multikolinieritas .......................................................................51
xi
3.7.3. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................52 3.8.Analisis Regresi Linear Berganda.............................................................52 3.9.Uji Hipotesis Penelitian ............................................................................53 3.9.1.
Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)..............................53
3.9.2. Uji Koefisien Regresi secara Parsisal (Uji t) .................................... 53 3.9.3. Koefisien Determinasi ....................................................................53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................55 4.1. Gambaran Umum .....................................................................................55 4.2. Analisis Deskriptif Variabel ....................................................................55 4.2.1. Deskripsi Variabel Kompetensi Profesional Guru .........................56 4.2.2. Deskripsi Variabel Pengalaman Mengajar .....................................61 4.2.3. Deskripsi Variabel Etos Kerja ........................................................65 4.3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................70 4.3.1. Uji Normalitas ................................................................................70 4.3.2. Uji Multikolinieritas .......................................................................71 4.3.3. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................72 4.4. Analisis Regresi Berganda ......................................................................73 4.5. Uji Hipotesis............................................................................................75 4.5.1. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ..............................75 4.5.2. Uji Kofisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ....................................76 4.5.3. Koefisien Determinasi Simultan (R2).............................................77 4.5.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2)..................................................77 4.6. Pembahasan .............................................................................................79
xii
4.6.1. Pengaruh
Pengalaman
Mengajar
Terhadap
Kompetensi
Profesional Guru ............................................................................79 4.6.2. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru ......85 4.6.3. Pengaruh Pengalaman Mengajar dan Etos Kerja Secara Simultan Terhadap Kompetensi Profesional Guru ........................................87 BAB V PENUTUP ................................................................................................90 5.1. Kesimpulan ..............................................................................................90 5.2. Saran ........................................................................................................91 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................92 LAMPIRAN ..........................................................................................................95
xiii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1
Populasi Penelitian ...................................................................
40
3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Profesional ...........
44
3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Pengalaman Mengajar ..............
45
3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Etos Kerja .................................
46
3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...............................................
47
3.6
Kategori Variabel Pengalaman Mengajar ................................
49
3.7
Kategori Variabel Kategori Variabel Etos Kerja (X2)..............
50
3.8
Kategori Variabel Kompetensi Profesional (Y) .......................
50
4.1
Distribusi Variabel Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran ................................................................................
56
Hasil Analisis Indikator Mampu Menangani dan Mengembangkan Bidang Studi yang Menjadi Tanggung Jawabnya ..................................................................................
58
Hasil Analisis Indikator Mengerti dan Dapat Menerapkan Metode Pembelajaran yang Bervariasi.....................................
59
Hasil Analisis Indikator Mampu Mengembangkan Berbagai Alat, Media, Maupun Sumber Belajar yang Relevan ..............
60
Hasil Analisis Indikator Mampu Mengorganisasi dan melaksanakan Program Pembelajaran......................................
60
Hasil Analisis Indikator Mampu Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik ......................................................
61
4.7
Distribusi Variabel Pemgalaman Mengajar..............................
62
4.8
Hasil Analisis Indikator Latar Belakang Pribadi ......................
63
4.9
Hasil Analisis Indikator Kemampuan Analisis dan Manipulatif ...............................................................................
64
4.10
Hasil Analisis Indikator Keterampilan yang Dimiliki ..............
64
4.11
Distribusi Variabel Etos Kerja..................................................
65
4.12
Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Amanah .........
67
4.13
Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Aktualisasi .....
67
4.14
Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Seni ................
68
4.2
4.3 4.4 4.5 4.6
xiv
4.15
Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Kehormatan ...
69
4.16
Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Pelayanan ......
69
4.17
Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................
72
4.18
Hasil Analisis Regresi Berganda ..............................................
74
4.19
Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ........................
76
4.20
Analisis Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ...............
77
4.21
Koefisien Determinasi Simultan (R2) .......................................
78
4.22
Koefisien Determinasi Simultan (r2) ........................................
78
xv
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1.1.
Hasil Observasi Awal Kompetensi Profesional .......................
3
2.1
Karakteristik Dasar Kompetensi...............................................
13
2.2
Kerangka Berfikir .....................................................................
37
4.1
Diagram Batang Deskripsi Variabel Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran .......................................................
57
4.2
Diagram Batang Deskripsi Variabel Pengalaman Mengajar ....
62
4.3
Diagram Batang Deskripsi Variabel Etos Kerja .......................
66
4.4
Grafik Normal P-Plot ...............................................................
71
4.5
Uji Heteroskedastisitas .............................................................
73
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1 2 3
Halaman
Daftar Guru Produktif SMK Bisnis dan Manajemen Kota Semarang ................................................................................
95
Pedoman Wawancara Mengenai Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran .....................................................
98
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Pelita Nusantara 1.............................................................................
99
4
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Negeri 2 Semarang ................................................................. 100
5
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Purnama Semarang................................................................. 102
6
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Ignatius Semarang .................................................................. 103
7
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Swadaya Semarang ................................................................ 104
8
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Palebon Semarang .................................................................. 105
9
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Muhammadiyah 1................................................................... 102
10
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Nusa Bhakti ..................................................................................... 107
11
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK YPE Semarang ................................................................................ 108
12
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Antonius Semarang ................................................................ 109
13
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Cut Nya’ Dien Semarang .............................................................. 110
14
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Negeri 9 Semarang ................................................................. 111
15
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Yayasan Pharmasi Semarang ................................................. 112
16
Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Taman Siswa Semarang ......................................................... 113
17
Kisi-Kisi Angket Uji Coba Penelitian ....................................
xvii
114
18
Surat Permohonan Pengisian Angket Uji Coba Penelitian ....
116
19
Angket Uji Coba Penelitian ...................................................
117
20
Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kompetensi Profesional .........................................................
125
Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Pengalaman Mengajar ............................................................
123
21 22
Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Etos Kerja 127
23
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kompetensi Profesional
128
24
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Pengalaman Mengajar ...
133
25
Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Etos Kerja ......................
135
26
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Profesional ..............................................................................
139
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Mengajar dan Etos Kerja.......................................................
140
27 28
Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Variabel Kompetensi Profesional Guru ................................................ 141
29
Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Variabel Pengalaman Mengajar ............................................................ 142
30
Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Variabel Eto Kerja 143
31
Surat Permohonan Pengisian Angket Penelitian ....................
144
32
Angket Penelitian ...................................................................
145
33
Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Kompetensi Profesional Guru ....................................................................
152
Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Pengalaman Mengajar ................................................................................
156
35
Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Etos Kerja ..............
158
36
Hasil Analisis Deskriptif Kompetensi Profesional ................
162
37
Hasil Analisis Deskriptif Pengalaman Mengajar ...................
164
38
Hasil Analisis Deskriptif Etos Kerja ......................................
165
39
Hasil Perhitungan SPSS .........................................................
167
40
Daftar Nama Responden Uji Coba Penelitian........................
170
41
Daftar Nama Responden Penelitian .......................................
171
42
Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi .......
173
43
Surat Ijin Penelitian dari FE Unnes ........................................
174
34
xviii
44
Surat Pengantar Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang ................................................................................
175
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Negeri 2 Semarang ................................................................................
176
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Antonius Semarang ................................................................................
177
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang............................................................
178
48
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Palebon ...
179
49
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Swadaya Semarang ..........................................................................
180
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Ignatius Semarang ................................................................................
181
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Muhammadiyah 1 Semarang..................................................
182
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Nusa Bhakti .....................................................................................
183
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Cut Nya’ Dien ........................................................................................
184
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Yayasan Pharmasi Semarang ................................................................
185
55
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK YPE.........
186
56
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Negeri 9 Semarang ................................................................................
187
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Purnama 1 Semarang .............................................................................
188
Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SMK Taman Siswa Cabang Semarang ........................................................
189
Dokumentasi Penelitian ............................................... ……
190
45 46 47
50 51 52 53 54
57 58 59
xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah (Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990). Berdasarkan definisi diatas, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertujuan mempersiapkan para lulusan untuk masuk ke dunia kerja. Peran guru dalam memberikan bekal ilmu kepada siswa sebelum mereka bekerja di dunia usaha atau industri sangat penting. Guru harus mampu menguasai materi sesuai bidang studi yang diajarkan dengan baik. Disinilah arti pentingnya kompetensi profesional guru produktif pemasaran agar para lulusan kelak dapat bekerja dan berinteraksi dengan baik dalam dunia usaha maupun dunia industri. Setiap guru dituntut untuk memiliki standar profesi yang telah ditetapkan, agar guru mampu berperan secara optimal dalam mencapai tujuan pendidikan, Standar guru profesional merupakan sebuah kebutuhan mendasar yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi (Majid,2005:5). Diperlukan dukungan dan upaya dari
1
2
pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru. Salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru antara lain melalui standar kompetensi dan sertifikasi guru (Mulyasa,2013:14). Ada empat standar kompetensi yang harus dikuasai guru salah satunya adalah memenuhi standar kompetensi profesional. Kompetensi profesional guru yaitu kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru mampu membimbing peserta didik dapat memenuhi standar kompetensi minimal yang seharusnya dikuasai peserta didik (Sujanto,2007:33). Guru memiliki peran penting dalam menentukan hasil belajar siswa. Guru yang profesional mampu menguasai dan mengelola pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampunya. Guru juga perlu mengembangkan penguasaan materi agar informasi yang disampaikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik dapat lebih fokus dan tertarik dengan materi yang disampaikan jika guru dapat menjelaskan materi dengan cara yang tidak monoton dengan menggunakan media ataupun teknologi pembelajaran yang sesuai. Melalui penggunaan teknologi pembelajaran dan penerapan metode pembelajaran yang relevan dengan materi yang disampaikan akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Seperti yang dipaparkan oleh Agung (2012:107) penguasaan materi cenderung kurang memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa apabila guru kurang mampu mengembangkan bahan ajar dalam pengelolaan pembelajaran, melainkan diduga hanya akan menghasilkan pembelajaran dan hasil belajar yang tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
3
Namun pada kenyataanya setelah dilakukan observasi awal mengenai kompetensi profesional kepada guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang, menunjukkan bahwa guru produktif pemasaran belum maksimal memenuhi semua indikator standar kompetensi profesionalnya. Hasil observasi mengenai komptensi profesional dapat dilihat melalui gambar berikut:
1.1
Gambar 1.1 Hasil Observasi Awal Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang Tahun 2015 Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Semarang 11 guru dari 14 guru produktif pemasaran menyatakan bahwa guru tersebut sudah kompeten dalam mengembangkan materi yang diajarkan atau sebesar 78,58 %. Sedangkan 3 guru kurang kompeten dalam mengembangkan materi yang diajarkan atau sebesar 21,42% %. 10 dari 14 guru kurang kompeten dalam mengerti dan menerapkan berbagai metode pembelajaran
4
atau sebesar 71,43% guru sedangkan 28,57 % guru produktif pemasaran sudah kompeten. Dalam mengembangkan media, alat, maupun sumber belajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan sebesar 57,15 % atau delapan dari 14 dikatakan kurang kompeten dan 42,85% guru sudah kompeten. Sedangkan 11 guru dari 14 guru produktif pemasaran atau sebesar 78,58 % guru kurang kompeten dalam mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran dan 21,42% guru sudah kompeten dalam mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran. Sementara itu kemampuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar sudah kompeten yaitu sebesar 85,72 %
dan 14,28% kurang kompeten. Dari hasil observasi
tersebut mengindikasikan bahwa secara menyeluruh guru dapat memenuhi kriteria kompeten akan tetapi kompetensi profesional guru produktif pemasaran belum secara maksimal terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator pengukuran kompetensi profesional, masih ditemukan beberapa guru yang kurang kompeten. Pengalaman guru dalam mengajar dan melaksanakan tugas sebagai pendidik merupakan suatu hal yang berharga. Tingkat kompetensi profesional diduga dipengaruhi
oleh
pengalaman
mengajar
guru.
Wibowo
(2014:284)
mengemukakan bahwa pengalaman merupakan elemen yang perlu, tetapi untuk menjadi ahli tidak cukup dengan pengalaman. Namun demikian, pengalaman merupakan aspek lain kompetensi yang dapat berubah dengan perjalanan waktu dan perubahan lingkungan. Menurut Uno (2007:17) pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan peserta didik dipengaruhi oleh latar belakang
5
pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Semakin berpengalaman guru dalam mengajar semakin luas materi pelajaran yang dikuasai sehingga memungkinkan guru untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya. Widoyoko (2005) memaparkan bahwa pengalaman mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar, sehingga hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasinya, baik tentang pengetahuan, ketrampilan maupun nilai-nilai yang menyatu padanya. Hasil penelitian Widoyoko (2005) menunjukkan bahwa pengalaman mengajar memberikan sumbangan sebesar 6,35% terhadap kompetensi mengajar guru IPS SMA Kabupaten Purworejo. Sejalan dengan hasil hasil penelitian Widyaningsih (2014) menyatakan bahwa pengalaman mengajar memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif 5%. Hal ini menunjukkan pengalaman mengajar berpengaruh positif terhadap kompetensi profesional guru MA Negeri 1 Surakarta.
Sedangkan hasil penelitian Eliyanto dan Wibowo (2013) Pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profesionalisme guru SMK Muhammadiyah di Kabupaten Kebumen yaitu sebesar 12,2%. Selain pengalaman mengajar, diduga etos kerja guru juga memepengaruhi tingkat kompetensi profesional guru. Etos kerja perlu dimiliki seorang guru agar dapat mencapai standar yang telah ditetapkan, karena dengan ini guru mempunyai semangat yang amat kuat untuk mengerjakan tugasnya secara optimal. Seperti yang dikemukakan Mohamad Surya (2004:38) salah satu ciri profil guru yang diperkirakan sesuai dengan tuntutan masa depan menghadapi abad 21 adalah guru yang memiliki etos kerja yang kuat. Etos kerja merupakan kondisi internal yang
6
mendorong dan mengendalikan perilaku kearah terwujudnya kualitas kerja yang ideal (Kartini:2011). Setiap organisasi yang selalu ingin maju akan melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kerjanya, diantaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja, begitupun dengan guru sebagai anggota organisasi sekolah. Seperti yang diungkapkan Sinamo (2005:249) etos kerja adalah syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial. Hasil penelitian penelitian Widoyoko (2005) menunjukkan bahwa etos kerja memberikan sumbangan positif terhadap kompetensi mengajar guru sebesar 16,59%. Sejalan dengan hasil penelitian oleh Sudana (2012) etos kerja signifikan terhadap pengembangan kinerja guru dan memberikan sumbangan efektif sebesar 12,16 % terhadap kinerja guru SMP di Kecamatan Ubud. Sedangkan hasil penelitian Heryanto (2014) etos kerja guru berpengaruh secara signifikan terhadap
efektivitas proses belajar mengajar
sebesar 42,5%. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut dengan mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Mengajar Dan Etos Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Semarang”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
7
1. Seberapa besar pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi professional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang? 2. Seberapa besar pengaruh etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang? 3. Seberapa besar pengaruh pengalaman dan etos kerja secara bersama-sama terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan penulis, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis besarnya pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. 2. Untuk mendeskripsikan dan
menganalisis besarnya pengaruh etos kerja
terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis besarnya pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja secara bersama-sama terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Kegunaan Teoritis
8
a. Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat memperkaya pengetahuan secara teoritis tentang pengaruh pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru. b. Menjadi bahan referensi atau bacaan, khususnya bagi pihak yang mengadakan penelitian selanjutnya yang relevan. 2.
Kegunaan Praktis a. Bagi Guru Hasil penelitian dapat dijadikan masukan tentang pentingnya memumbuhkan etos kerja sehingga dapat meningkatkan kompetensi profesional guru. b. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan yang relevan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. c. Bagi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Hasil penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran bagi lembaga perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa program pendidikan sebagai calon guru yang profesional.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Kompetensi Profesional Guru Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu pekerjaan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti menerusakan dan mengembangkan
nilai-nilai
hidup.
Mengajar
berarti
meneruskan
dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan siswa (Usman,1990:4). Selain mendidik, mengajar dan melatih tugas utama guru sebagai pendidik profesional menurut Danim dan Khairil (2011:5) juga mengarahkan, membimbing, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Sedangkan Subini (2012:14) menyatakan bahwa tugas–tugas profesional guru adalah meneruskan atau menstransmisi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui anak. Maka dengan berbagai tugas yang dipersyaratkan, profesi guru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan tidak sembarangan orang dapat melakukannya. Pada hakikatnya guru sebagai suatu profesi memerlukan suatu kamampuan dan keahlian khusus agar mampu membimbing aktifitas belajar dan menilai peserta didiknya maupun melakukan refleksi diri sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Guru memiliki pengetahuan yang luas yang dapat ditularkan kepada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Hal ini berarti diperlukan penguasaan kompetensi oleh guru sebagai pengetahuan maupun
9
10
keahlian tertentu agar guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Seperti dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 menegaskan bahwa guru diharuskan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi profesional, sebagai standar yang mencerminkan penguasaan guru terhadap materi pembelajaran bidang studi yang diajarkan. Sepeti yang dipaparkan Uno (2008:20) bahwa pada dasarnya seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Oleh karena itu kompetensi profesional guru penting dikuasai oleh guru. Yamin dan Maisah (2010:1) menggambarkan istilah competencies, competence dan competent diterjemahkan sebagai kompetensi, kecakapan dan keberdayaan merujuk pada keadaan atau kualitas mampu dan sesuai. Kompetensi menurut Majid, (2005:5) adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Berdasarkan pandangan diatas seseorang dikatakan kompeten jika memiliki kecakapan dan kualitas yang sesuai dengan tugas pada bidang tertentu yang digeluti. Sementara Len holmes (1992) mendefinisikan kompetensi sebagai berikut: “A competency is a description of something with a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behavior or outcome which a person should be able to demonstrate” Suyanto dan Jihad (2013:41).
11
Kutipan diatas menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki kompetensi berarti dapat bekerja sesuai dengan apa yang harusnya dikerjakan. Dengan kata lain seorang guru dikatakan memiliki kompetensi jika guru tersebut mampu mengajar dan memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Tentu saja itu semua dapat dipenuhi oleh guru apabila guru tersebut mempunyai kemampuan yang relevan dalam bidangnya. Kompetensi ini yang digunakan dalam mengukur kualifikasi dan profesionalitas guru pada suatu jenjang dan jenis pendidikan (Depdiknas, 2004). Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen memaparkan
pengertian
kompetensi
adalah
seperangkat
pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Wibowo (2014:271) mendeskripsikan
bahwa
kompetensi
adalah
suatu
kemampuan
untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas ketrampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut. Sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh Wibowo, kompetensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dimiliki seseorang guru yang terkait dengan profesinya yang dapat
12
direpresentasikan dalam amalan dan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran di sekolah (Mulyasa, 2013:32). Berdasarkan pandangan dari beberapa ahli diatas menunjukkan bahwa kompetensi mencakup keterampilan, sikap yang harus dimiliki oleh guru atau pendidik untuk menjalankan tugas-tugas profesinya guna mencapai suatu standar yang telah ditentukan. Subini (2012:73) menjelasakan bahwa keberhasilan guru secara nyata dapat dilihat dari keberhasilan murid ketika mengikuti proses dan mencapai tujuan pembelajaran. Guru yang berkompeten akan menyelenggarakan pembelajaran secara efektif, sehingga dapat menjadi guru yang unggul dibidangnya. Sebaliknya dengan
guru
yang hanya sekedar melakukan
pembelajaran secara formalitas sebagai penggugur kewajiban mengajar dikelas sulit mengantarkan peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi memiliki karakteristik tertentu, Spencer dan Spencer (1993) membagi lima karakteristik kompetensi yaitu sebagai berikut: 1) Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu. 2) Sifat adalah karakteritik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi. 3) Konsep diri adalah sikap, nilai, atau citra diri sesorang. Percaya diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiap situasi. 4) Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. 5) Ketrampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu (Wibowo,2014: 272). Sejalan dengan Yamin dan Maisah (2010:1) juga memaparkan lima jenis karakteristik kompetensi yaitu: (1) pengetahuan, merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran; (2) keterampilan atau keahlian, merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan; (3) konsep diri dan nilai-nilai, merujuk pada
13
sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang; (4) karakteristik pribadi, merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi dan informasi; dan (5) motif, merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongandorongan lain yang memicu tindakan. Begitu pula menurut pendapat Judisseno (2008:49) ada lima karakteristik dasar yang mempengaruhi kompetensi seseorang meliputi: (1) motive adalah sesuatu yang selalu dipikirkan orang secara konsisten, yang melahirkan keinginan untuk melakukan suatu tindakan tertentu dengan baik; (2) trait merupakan naluri secara konsisten dapat memberikan respons yang cepat dan tepat terhadap suatu keadaan atau informasi yang diterima; (3) self-concept, konsep pribadi mengenai sikap perilaku, persepsi diri dan sistem nilai dengan yang kita harapkan; (4) knowledge adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu; (5) skill adalah kemampuan menyelesaikan tugas secara nyata. Satu dan lainnya saling berhubungan membentuk ketiga unsur yang digambarkan dalam gambar berikut: Intent
Action
Outcome
Ciri dan karakter pribadi
Tindakan terampil
Unjuk kerja dan hasil akhir
Motive, Trait, Self-concept, knowlwdge
Skill
Job performanc e
Gambar 2.1. Karakteristik Dasar Kompetensi
14
Kompetensi inti merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki seseorang untuk
melakukan
suatu
pekerjaan
unggul.
Pernyataan
tersebut
mengidentifikasikan bahwa dengan menguasai kompetensi inti wajib dikuasai guru agar bekerja secara profesional dalam organisasi sekolah dan juga dapat memahami visi-misi dan nilai sekolah yang bersangkutan. Ada empat kompetensi inti yang harus dikuasai guru, yaitu: (1) Kompetensi pedagogik; (2) Kompetensi kepribadian; (3) Kompetensi sosial; dan (4) Kompetensi profesional. Penelitian ini memfokuskan pada kompetensi profesional guru. Dari uraian diatas telah dipaparkan mengenai definisi kompetensi, sebelum menelaah menganai definisi kompetensi profesional, maka perlu dipahami mengenai makna profesional terlebih dahulu. Pasal 1 angka 4 UUGD menjelaskan bahwa “profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian serta memerlukan pendidikan profesi”. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa profesional merujuk pada pekerjaan yang membutuhkan keahlian yang dipersyaratkan. Seperti yang dikemukakan oleh Yamin dan Maisah (2010:30) bahwa profesional berarti jenis pekerjaan khas yang memerlukan pengetahuan, keahlian atau ilmu pengetahuan yang diaplikasikan untuk berhubungan dengan orang lain. instansi atau lembaga. Mengacu pada definisi diatas, maka profesional dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau aktivitas yang dikerjakan seseorang atas profesinya dengan bersungguh-sungguh dan memenuhi persyratan yang telah ditetapkan. Tentu saja sebutan profesional bukan untuk seseorang yang amatiran. Karena untuk menjadi
15
profesional, tentu saja dibutuhkan waktu yang relatif panjang dengan serangkaian proses. Sujanto (2007:33) mendefinisikan guru profesional adalah guru yang menguasai mata pelajaran dengan baik dan mampu membelajarkan siswa secara optimal, menguasai semua kompetensi yang dipersyaratkan bagi seorang guru. Sedangkan Mulyasa (2013:6) juga mensyaratkan guru profesional memiliki standar kompetensi dan sertifikasi guru. Dengan kata lain sebutan “guru profesional” didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan kompetensi guru tersebut atas profesinya. Penguasaan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa. Kemampuam dasar, materi pokok pembelajaran dan indikator yang telah dicantumkaan dalam silabus merupakan aspek yang harus dikuasai oleh siswa. Apabila guru mampu menerangkan materi dengan baik dan variatif, tentu saja peserta didik akan lebih fokus dan tertarik terhadap materi ajar yang disampaikan tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan penguasaaan kompetensi profesional guru. Pada umumnya sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan” (Uno, 2008:18). Proses pembelajaran sebaiknya melibatkan siswa secara aktif berpartipasi tidak hnaya sekedar menjadi pendengar dan pemerhati. Maka dengan kemampuan profesional, guru dapat lebih mengembangkan materi ajar menjadi
16
sesuatu yang membuat siswa menjadi lebih menelisik lebih lanjut apa yang telah diajarkan hingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan pembelajaran. Kompetensi profesional menurut Agung (2012:101) adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik atau siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan kompetensi profesional guru menurut Sujanto (2007:33) yaitu kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru mampu membimbing peserta didik dapat memenuhi standar kompetensi minimal yang seharusnya dikuasai peserta didik. Uno (2008:18) juga memaparkan kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Setelah mengetahui definisi kompetensi profesional dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional adalah seperangkat kemampuan guru dalam menguasai materi ajar sesuai bidang studi secara mendalam serta dapat mengarahkan peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan sebagai tugas mengajarnya. Hamalik (2004:39) juga mendeskripsikan guru yang dinilai kompeten secara profesional apabila: (1) guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya; (2) guru tersebut mampu melaksankan perannya secara berhasil;(3) guru tersebut mampu bekerja dalam usaha
mencapai tujuan
pendidikan (tujuan instruksional) sekolah; dan (4) guru tersebut melaksanakan perannya dalam proses mengajar belajar dikelas. Sedangkan Agung (2012:101)
17
aspek yang perlu diperlu diperhatikan agar guru menguasai kompetensi professional yaitu: (1) kode etik profesi; (2) pengembangan penguasaan materi; (3) pengembangan penguasaan kompetensi mata pelajaran; (4) pengembangan materi atau bahan ajar; (5) pengembangan diri (profesi). Berdasarkan pemaparan tersebut Hamalik cenderung melihat profil guru yang kompeten secara umum sedangkan Agung menyebutkan secara lebih spesifik mengenai peran guru yang dianggap profesional. Berikut ini ciri-ciri umum guru profesional menurut Danim dan Khairil (2011:23) adalah (1) melakukan profesionalisasi diri; (2) memotivasi diri; (3) memiliki disiplin diri tinggi; (4) mengevaluasi diri; (5) memiliki kesadaran diri; (6) melakukan pengembangan diri; (7) menjadi pembelajar; (8) melakukan hubungan efektif; (9) menempati tinggi dan (10) taat asas pada kode etik. Ciri-ciri guru profesional yang disebutkan diatas lebih mengidentifikasi guru dari pengembangan diri dengan orientasi dirinya sendiri berbeda dengan yang dikemukakan oleh Subini (2012:58) yang lebih menekankan pada proses pengembangan diri seorang guru yang langsung bersangkutan kepada peserta didik yang dijabarkan berikut ini : (1) biasa mempersiapkan model dan instrumen bahan pembelajaran dengan kesadaran sendiri; (2) aktif mencari dan mengembangkan bahan pembelajaran; (3) aktif mencari cara agar anak didiknya berhasil; (4) sering menjadikan masalah pembelajaran dan siswa sebagai topik pembicaraan; (5) Aktif mengevaluasi kinerjanya sendiri; (6) berusaha menjadi contoh dan pembimbing terbaik bagi siswa; dan (7) keberhasilan mengajar yang tinggi.
18
Dari pemaparan ciri-ciri guru profesional tersebut, seorang guru yang profesional lebih baik apabila mampu menyeimbangkan potensi untuk mencapai kriteria guru profesional, tidak hanya melihat dari prespektif pengembangan diri sendiri terhadap pekerjaannya tetapi juga melihat terhadap apa yang dikerjakan. Maksudnya guru tidak hanya mengembangkan diri untuk lebih baik bagi dirinya sendiri akan tetapi menjadi lebih baik untuk peserta didik dalam membantu memcapai tujuan pembelajaran. . Kecakapan kompetensi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, menurut Michael Zwell (2000:68) sebagai berikut: (1) keyakinan dan nilai-nilai, keyakinan yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi perilakunya. Oleh karena itu setiap orang harus berfikir positif terhadap dirinya ataupun orang lain; (2) keterampilan, pengembangan keterampilan yang secara spesifik berkaitan dnegan kompetensi dapat berdampak baik pada budaya organisasi dan kompetensi individual; (3) pengalaman, orang yang pekerjaannya memerlukan sedikit pemikiran strategis kurang mengembangkan kompetensiinya daripada mereka yang telah menggunakan pemikiran strategis bertahun-tahun; (4) karakteristik pribadi, dengan kepribadian orang merespon dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya; (5) motivasi, ini dapat memberikan dorongan agar seseorang tetap berorientasi pada pekerjaannya; (6) isu emosional; hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi; (7) kemampuan intelektual, kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual dan pemikiran analitis; (8) budaya organisasi, system dan kebiasaan dalam organisai juga dapat mempengaruhi kompetensi seseorang (Wibowo,2014:283).
19
Semantara itu, Kartini (2011) menyebutkan ada delapan faktor yang mempengaruhi kompetensi professional guru yaitu: (1) training atau diklat dan atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP); (2) kualifikasi akademik atau disebut juga dengan latar belakang pendidikan; (3) supervise akademik atau disebut dengan pengawasan secara berkelanjutan; (4) kepemimpinan kepala sekolah; (5) motivasi; (6) kesejahteraan atau kompensasi; (7) etos kerja; (8) kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kompetensi guru sebagai salah satu aspek untuk mencapai tujuan pembelajaran disekolah dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan lama mengajar (Uno,2008:64). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru baik faktor dari dalam diri guru sendiri atau intrinsik maupun faktor dari luar atau ekstrinsik. Secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut (Mulyasa,2013:135): 1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis dan sebagainya 2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik 3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya 4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi 5) Mampu mengembangkan dan mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan 6) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran 7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik 8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
20
Sedangkan indikator kompetensi profesional yang dikutip dari Yamin dan Maisah (2010:11) yaitu: 1) Sub kompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;memhami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau kohernen dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Sub-kompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki standar esensial; menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi secara profesional dalam konteks global. Berdasarakan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, komponen yang harus dikuasai guru mata pelajaran di SMK sebagai perwujudan kompetensi profesionalnya sebagai berikut: 1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu , yang dijabarkan sebagai berikut: a. Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. b. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. c. Memahami tujuan pembelajaran yang diampu 3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. a. Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. b. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik 4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, yang dijabarkan sebagai berikut: a. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus. b. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. d. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber
21
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri, yang dijabarkan sebagai berikut: a. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi. b. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
Sedangkan Wahyudi (2012:24) menjabarkan guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain: (1) Disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran; (2) bahan ajar yang disampaikan; (4) pengetahuan tentang karakteristik siswa; (5) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan; (6) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar; (7) penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran; (8) pengetahuan terhadap penilaian dan mampu merencanakan, memimpin guna kelancaran proses pendidikan. Dari berbagai uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa indikator variabel kompetensi profesional dalam penelitian ini mengacu pada teori Mulyasa yang disederhanakan dengan mengambil indikator yang mempunyai kesamaan makna dengan indikator yang ada pada teori milik Wahyudi dan Yamin. Pengambilan indikator didasarkan dari pertimbangan jumlah indikator yang disesuaikan dengan kemampuan peneliti dan waktu pelaksanaan penelitian. Indikator kompetensi pada penelitian ini yaitu: (1) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya; (2) Mengerti dan dapat
menerapkan
metode
pembelajaran
yang
bervariasi;
(3)
Mampu
mengembangkan dan mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber
22
belajar yang relevan; (4) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran; (5) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik. 2.2.Konsep Dasar Pengalaman Mengajar Kemampuan seorang guru dalam mengajar merupakan salah satu persyaratan utama agar mampu mengantarkan peserta didik mencapai hasil belajar yang baik. Sardiman (2014:47) mendefisinikan bahwa mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Menurut Sedarmayanti (2009: 75) “Pengalaman merupakan faktor utama dalam perkembangan seseorang, sedangkan
pengalaman
hanya
mungkin
diperoleh
dalam
hubungan
lingkungannya”. Pengalaman merupakan faktor utama dalam perkembangan seseorang dalam hal ini berarti bahwa jiwa dan kemampuan seseorang akan lebih mapan jika orang tersebut telah merasakan keadaan yang sebenarnya. Seorang guru yang profesional harus memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar yang berlaku. Semakin banyak jam mengajar dan semakin lama guru mengajar maka semakin banyak pula pengalaman yang didapakan guru tersebut. Sehingga dengan pengalaman mengajar guru dapat meningkatkan pencapaian standar kompetensi profesional guru. Menurut Djamarah (1997:28), pengalaman mengajar adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kompetensi seorang guru di bidang pendidikan dan pengajaran. Kompetensi profesional menyangkut penguasan materi keilmuan yang sesuai dengan bidang studi yang diampu guru. Suharsimi (1998:17) menyatakan bahwa pengalaman maksudnya bukan hanya terbatas pada banyaknya tahun mengajar tetepi juga materi bidang studi yang diajarkan. Guru harus mampu
23
menyesuaikan materi pelajaran dengan kondisi siswa dan perkembangan jaman sehingga materi pelajaran tersebut benar-benar aktual dan dapat bermanfaat dikehidupan sehari-hari siswa. Semakin terbiasa guru menyampaikan materi yang diajarkan, maka bisa dikatakan guru akan semakin trampil dalam pembelajaran sehingga lebih efektif dalam menjalankan tugas mereka. Kebiasaan dalam mengajar yang kurang tepat serta penyampaian materi yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas. Menurut Sumitro (2002:70) hal yang perlu diperhatikan guru adalah bahwa mereka harus senantiasa meningkatkan pengalamannya sehingga mempunyai pengalaman yang banyak dan berkualitas yang dapat menunjang keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Bagi seorang guru pengalaman mengajar dapat memberikan pemahaman dalam melaksanakan tugas kerja untuk kedepannya, karena setidaknya guru sudah pernah melakukan pekerjaan itu sehingga ia akan tahu tentang pekerjaan yang akan dihadapi. Setiap pengalaman
yang diperoleh
seseorang akan
membantunya
memberikan
keterampilan dan pengetahuan khusus sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya. Seseorang yang melakukan jenis pekerjaan tertentu secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama akan menjadikan dirinya cukup terampil dalam pekerjaan tersebut. Hamalik (1993:173) mendeskripsikan praktik kerja adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga kerja yang telah mengikuti program latihan sesuai dengan kategori latihannya yang dilaksanakan dilapangan dalam
24
bidang pembangunan dalam jangka waktu enam minggu kerja penuh yang bertujuan untuk memperoleh pengalaman kerja lapangan dengan bimbingan pelatih yang berpengalaman dan ahli sebelum mendapat tugas penuh sebagai tenaga diidaerah masing-masing. Berdasarkan uraian tersebut periode praktik kerja tentunya dapat disesuaikan kebutuhan dilapangan. Kurikulum yang berlaku di
LPTK
(Lembaga
Pendidikan
Tenaga
Kependidikan)
mengharuskan
mahasiswanya sebagai calon pendidik untuk menempuh praktik pengalaman lapangan sebagai bekal calon pendidik sebelum meraka terjun dalan dunia pendidikan. Kegiatan ini memberikan pengalaman kepada calon pendidik mengenai cara mengajar yang baik dan juga pengetahuan mengenai penerapan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional. Diharapkan melalui praktik kerja yang disyaratkan kepada calon guru dapat memberikan pengalaman dan bekal sebelum calon guru tersebut masuk ke dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik yang profesional. Pemerintah menyebutkan pengalaman mengajar sebagai salah satu aspek penilaian guru yang profesional pada Pasal 2 Permendiknas No. 18 Tahun 2007 ayat 3 berbunyi: Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: (1) kualifikasi akademik; (2) pendidikan dan pelatihan; (3 pengalaman mengajar; (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; (5) penilaian dari atasan dan pengawasan; (6) prestasi akademik; (7) karya pengembangan profesi; (8) keikutsertaan dalam forum
25
ilmiah; (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Yang perlu dicermati dari ayat 3 butir c, yaitu: “Pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan)”. Belajar dari berbagai pengalaman dalam jabatan dan rentang waktu panjangnya pengalaman mengajar akan semakin mempermantap kematangan pribadi seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Pengalaman yang dilalui guru akan membantunya untuk menentukan langkah-langkah tertentu yang dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran maupun tanggung jawab guru lainnya. Demikian juga melalui pengalaman mengajar, guru menjadi lebih memahami hal-hal yang harus dihindari karena akan menjadi penghambat dan berujung pada kegagalan menjalankan profesinya. Muslich (2007:13) mengemukakan bahwa pengalaman kerja guru itu sendiri adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Masa mengajar merupakan faktor yang mendukung proses mengajar seorang guru, seorang guru akan dapat mengukur kemampuannya dalam mengajar secara lebih baik. Masa mengajar dihitung sejak yang bersangkutan pertama kali
26
diangkat dan bertugas menjadi guru pada suatu satuan pendidikan khususnya pada mata pelajar yang diampu guru tersebut. Menurut Uno (2007:17) pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan peserta didik dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Maka pengalaman mengajar merupakan salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Melalui pengalaman guru juga belajar mengembangkan dan memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena sesuai dengan teori kontruktivisme belajar merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya menjadi berkembang. Guru yang mempunyai pengalaman kerja yang cukup banyak cenderung mutu pembelajarannya menjadi baik, sebaliknya guru yang pengalaman kerjanya kurang, mutu pembelajannya pun menjadi rendah. Agar mutu pembelajaran dapat menjadi lebih tinggi tentu diperlukan adanya dukungan sarana prasarana yang memadai sesuai dengan standar, tanpa adanya sarana prasarana yang memadai mustahil mutu pembelajaran dapat menjadi baik. Dengan peningkatan mutu diharapkan para guru bisa menjadi lebih profesional. Dalam International Journal of Instruction oleh Unal (2012), hasil peneltiannya sebagai berikut: “Teachers with higher number of years of teaching experience are found to be favouring maximum teacher control (Interventionism) more than that of others”.
27
Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa masa mengajar guru menyokong tingkat pengendalian guru tersebut, semakin tinggi masa mengajar guru maka guru lebih mampu mengendalikan kelas yang diajarnya. Semakin sering guru menghadapi siswa semakin mampu guru memahami karakteristik siswa sehingga mampu menyampaikan materi pelajaran. Menurut Widoyoko (2005) “Pengalaman mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar, sehingga hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasinya, baik tentang pengetahuan, ketrampilan maupun nilai-nilai yang menyatu padanya”. Jika dalam mengajar seorang guru menemukan hal-hal yang baru kemudian dipahaminya, maka guru tersebut akan memperoleh pengalaman kerja baru. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian pengalaman mengajar adalah serangkaian pelajaran yang diperoleh guru sehingga mengakibatkan perubahan kearah kematangan tingkah laku, pertambahan pengetahuan, informasi dan keterampilan yang didapat oleh guru selama mengampu bidang studi yang diajarkan. Melalui hal tersebut dimungkinkan semakin berpengalaman guru mengajar maka kompetensi guru dalam mengajar juga baik. 2.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Mengajar Berikut ini adalah faltor yang dapat mempengaruhi pengalama mengajar seseorang. Beberapa faktor mungkin juga berpengaruh dalam kondisi tertentu tetapi tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam dari guru sebagai karyawan potensial. Faktor-faktor yang mempengaruhi
28
pengalaman mengajar menurut Handoko (2003:241) yaitu (1) latar belakang pribadi; (2) bakat dan minat; (3) sikap dan kebutuhan; (4) kemampuan analisis dan manipulative; (5) keterampilan dan kemampuan teknik dan (6) kesehatan, tenaga dan stamina. Berdasarkan uraian diatas peneliti menggunkan indikator berikut ini untuk mengukur variabel pengalaman mengajar yaitu (1) latar belakang pribadi (2) kemampuan analitis dan manipulatif; (3) keterampilan yang dimiliki. 2.3. Konsep Dasar Etos Kerja Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sedangkan dalam istilah Inggris ethos diartikan sebagai watak atau semangat fundamental suatu budaya, berbagai ungkapan yang menunjukkan kepercayaan, kebiasaan, atau perilaku suatu kelompok masyarakat. Tasmara (2002:15) memaparkan bahwa dalam etos ada semacam semangat untuk menyempurnakan segala sesuatu dan menghindari segala kerusakan sehingga setiap pekerjaannya diarahkan untuk mengurangi bahkan menghilangkan sama sekali cacat dari hasil kerjanya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Ndara (2002:91) bahwa etos kerja berkaitan erat dengan budaya kerja, sehingga akan menghasilkan produktivitas dan kualitas kerja. Suatu pekerjaan akan lebih terasa ringan apabila dikerjakan dengan semangat yang kuat demi memehuhi tanggung jawab kerja yang diemban. Begitu pula dengan guru, apabila hanya berorientasi pada suatu bentuk usaha komersial maka meraka akan cenderung mengajar dengan seenaknya tanpa memperhatikan apa yang diperoleh
29
peserta didiknya dari pembelajaran yang berlangsung. Maka Etos kerja perlu dimiliki seorang guru agar dapat mencapai standar yang telah ditetapkan. Etos kerja ini bisa bersifat positif atau negatif sehingga dapat mempengaruhi organisasi (Barkah, 2002). Sejalan dengan yang dipaparkan oleh Ndara, menurut Djohar MS (2006:125) etos kerja guru sebagai perwujudan memanage diri sendiri yang kreatif terukur dari kinerja guru, tahu apa yang dikerjakan, mampu menciptakan kerja tanpa perintah orang lain, segera beralih kepekerjaan lain bila telah selesai, mampu mengatur waktu dan menikmati pekerjaan. Melalui etos kerja guru semakin memiliki rasa tanggung jawab terhadap profesinya, sehingga guru akan mengoptimakan pencapaian standar kerja guru salah satunya satndar kompetensi professional guru. Menurut Anoraga (2006:29) Etos Kerja merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja. Bila individu-individu dalam komunitas memandang kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanya akan cenderung tinggi. Sebaliknya sikap dan pandangan terhadap kerja sebagai sesuatu yang bernilai rendah bagi kehidupan, maka Etos Kerja dengan sendirinya akan rendah. Sejalan dengan Mulyana (2010:23) bahwa sebagai guru etos kerja itu sangat penting, karena sebesar apapun etos kerja sangat menentukan produktivitas yang akan dihasilkan. Kompetensi profesional mengharuskan guru untuk terus mengembangkan pengetahuannya serta mampu mengelola pembelajaran oleh karena itu etos kerja diperlukan agar guru lebih produktif dalam menjalankan tugasnya.
30
Etos kerja merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku kearah terwujudnya kualitas kerja yang ideal (Kartini:2011). Dalam rumusan Sinamo (2005:26), Etos Kerja profesional adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Menurutnya, jika seseorang, suatu organisasi, atau suatu komunitas menganut paradigma kerja, mempercayai, dan berkomitmen pada paradigma kerja tersebut, semua itu akan melahirkan sikap dan perilaku kerja mereka yang khas. Dari uraian diatas jelaslah bahwa etos kerja adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap guru yang pada akhirnya berujung pada budaya kerja yang dimiliki guru. Apabila guru memiliki etos kerja yang baik maka guru akan senantiasa melakukan tugasnya secara optimal. Melalui berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Etos Kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang seseorang agar dapat meningkatan kualitas kehidupan sehingga mempengaruhi perilaku kerjanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi atau positif, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: (1) Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia; (2) Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia; (3) Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana pengembangan diri
31
Sedangkan bagi individu atau kelompok masyarakat yang memiliki etos kerja yang rendah atau negatif, maka akan menunjukkan ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu: (1) Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri; (2) kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan; (3) Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup. Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi sumber motivasi bagi perbuatannya. Dengan etos kerja, guru memiliki dorongan agar selalu melakukan yang terbaik sesuai profesinya. Apabila dikaitkan dengan situasi kehidupan manusia yang sedang “membangun”, maka etos kerja yang tinggi akan dijadikan sebagai prasyarat yang mutlak, yang harus ditumbuhkan dalam kehidupan itu. Karena hal itu akan membuka pandangan dan sikap kepada manusianya untuk mengikis sikap kerja yang asal-asalan, tidak berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semestinya. Sehingga melalui etos kerja guru diharapkan mampu mencapai mutu pendidikan yang lebih baik melalui penguasaan kompetensi guru yang lebih baik pula. 2.3.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja Menurut Anoraga (1992:52) yang dikutip oleh Novliadi (2009) faktorfaktor yang mempengaruhi etos kerja sebagai berikut: (1) Agama,Etos kerja yang rendah secara tidak langsung dipengaruhi oleh rendahnya kualitas keagamaan dan orientasi nilai budaya yang konservatif turut menambah kokohnya tingkat etos kerja yang rendah; (2) Budaya, Masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya maju akan memiliki etos kerja yang tinggi dan sebaliknya, masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya yang konservatif akan memiliki etos kerja yang
32
rendah, bahkan bisa sama sekali tidak memiliki etos kerja; (3) Sosial Politik, Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras dengan penuh. Etos kerja harus dimulai dengan kesadaran akan pentingnya arti tanggung jawab kepada masa depan bangsa dan Negara; (4) Kondisi Lingkungan/Geografis Etos kerja dapat muncul dikarenakann faktor kondisi geografis.; (5) Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras; (6) Struktur Ekonomi, Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh; (7) Motivasi Intrinsik Individu, Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Maka etos kerja juga dipengaruhi oleh motivasi seseorang yang bukan bersumber dari luar diri, tetapi yang tertanam dalam diri sendiri, yang sering disebut dengan motivasi intrinsik. 2.3.2. Aspek-Aspek Etos Kerja Sebagai jabatan profesional guru harus selalu mengembangkan ilmu yang dimiliki serta memiliki dorongan yang kaut agar menjadi lebih kreatif dan produktif. Dari ratusan teori sukses yang beredar di masyarakat sekarang ini, Sinamo (2008:17) menyederhanakannya menjadi empat pilar teori utama. Keempat pilar inilah yang sesungguhnya bertanggung jawab menopang semua jenis dan sistem keberhasilan yang berkelanjutan (sustainable success system)
33
pada semua tingkatan. Keempat elemen itu lalu dia konstruksikan dalam sebuah konsep besar yang disebutnya sebagai Catur Dharma Mahardika (bahasa Sanskerta) yang berarti Empat Darma Keberhasilan Utama, yaitu: (1) mencetak prestasi dengan motivasi superior; (2) membangun masa depan dengan kepemimpinan visioner; (3) menciptakan nilai baru dengan inovasi kreatif; (4) meningkatkan mutu dengan keunggulan insan. Keempat darma ini kemudian dirumuskan pada delapan aspek Etos Kerja (Sinamo,2008:20) sebagai berikut: (1) Kerja adalah rahmat; karena kerja merupakan pemberian dari Yang Maha Kuasa, maka individu harus dapat bekerja dengan tulus dan penuh syukur; (2) Kerja adalah amanah; kerja merupakan titipan berharga yang dipercayakan pada kita sehingga secara moral kita harus bekerja dengan benar dan penuh tanggung jawab; (3) Kerja adalah panggilan; kerja merupakan suatu dharma yang sesuai dengan panggilan jiwa kita sehingga kita mampu bekerja dengan penuh integritas; (4) Kerja adalah aktualisasi; pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk mencapai hakikat manusia yang tertinggi sehingga kita akan bekerja keras dengan penuh semangat; (5) Kerja adalah ibadah; bekerja merupakan bentuk bakti dan ketaqwaan
kepada
Sang
Khalik,
sehingga
melalui
pekerjaan
individu
mengarahkan dirinya pada tujuan agung Sang Pencipta dalam pengabdian; (6) Kerja adalah seni; kerja dapat mendatangkan kesenangan dan kegairahan kerja sehingga lahirlah daya cipta, kreasi baru, dan gagasan inovatif; (7) Kerja adalah kehormatan; pekerjaan dapat membangkitkan harga diri sehingga harus dilakukan dengan tekun dan penuh keunggulan; (8) Kerja adalah Pelayanan; manusia
34
bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja tetapi untuk melayani sehingga harus bekerja dengan sempurna dan penuh kerendahan hati. Berdasarkan pemamaran diatas maka peneliti menggunakan indikator dari teori Sinamo. Akan tetapi karena keterbatasan, peneliti menggunakan lima dari delapan aspek etos kerja menurut sebagai indikator dalam penelitian ini yaitu : (1) menjadi guru adalah amanah; (2) menjadi guru adalah aktualisasi; (3) menjadi guru adalah seni; (4) menjadi guru adalah kehormatan; dan (5) menjadi guru adalah pelayanan. 2.4.
Penelitian Terdahulu Yang Relevan Hasil penelitian terdahulu yang relevan terhadap topik penelitian yang
berupa teori-teori hasil temuan penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat diperlukan peneliti sebagai data pendukung penelitian. Dari hasil penelitian Widyaningsih yang berjudul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Penagalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Profesional
Guru
MA
Negeri
1
Surakarta
Tahun
Ajaran
2013/2014
menyimpulkan bahwa latar belakang pendidikan memberikan sumbangan relatif sebesar 58% dan sumbangan efektif sebesar 7% terhadap kompetensi profesional guru dan pengalaman mengajar memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif 5%. Hal ini menunjukkan pengalaman mengajar berpengaruh positif terhadap kompetensi profesional guru MA Negeri 1 Surakarta. Sedangkan
hasil penelitian Hasil Penelitian oleh Yuliyani (2010) yang berjudul “ Hubungan Pengalaman Mengajar dan Motivasi Mengajar dengan Kompetensi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di Sekolah Menengah Pertama Di
35
Kabupaten Karangayar” bahwa bahwa pengalaman mengajar mempunyai hubungan yang positif dengan kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian Kartini (2011) yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Profesional Guru Di SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten
Indramayu”
menyimpulkan
bahwa
faktor
yang signifikan
mempengaruhi kompetensi guru yaitu faktor etos kerja sebesar 0,237. Sedangkan tujuh fakor lain yang tidak berpengaruh. Penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Widoyoko yang berjudul “Kompetensi Mengajar Guru IPS Kabupaten Purworejo” pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa latar belakang pendidikan guru memberi sumbangan sebesar 11,11% terhadap kompetensi mengajar guru IPS SMA Kabupaten Purworejo, pengalaman mengajar guru memberikan sumbangan sebesar 6,35% dan etos kerja memberikan sumbangan positif sebesar 16,59%. Diungkapkan adanya sumbangan positif yang signifikan secara bersamasama dari latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan etos kerja sebesar 46,3% terhadap kompetensi mengajar guru IPS SMA Kabupaten Purworejo. 2.5.
Kerangka Berfikir Salah satu jurusan pada SMK Bisnis dan Manajemen adalah jurusan
Pemasaran. Peserta didik diajarkan berbagai macam keahlian baik teori maupun praktik. Guru produktif pemasaran pada khususnya harus mampu menguasai materi sesuai bidang studi yang diajarkan dengan baik agar mampu membekali siswa dengan ilmu agar dapat bersaing dalam dunia usaha maupun dunia industri. Khususnya pada siswa SMK yang lebih disiapkan untuk bekerja. Firdausi dan
36
Barnawi (2012:20) memaparkan prinsip paling mendasar pendidikan kejuruan yaitu, pendidikan kejuruan harus dapat mengembangkan potensi individu peserta didik secara optimal sehingga memiliki kecakapan hidup agar mampu mempertahankan hidupnya. Firdausi dan Barnawi juga menyatakan bahwa pendidikan kejuruan memiliki karakteristik sendiri berbeda dengan pendidikan umum. Pendidikan kejuruan harus berorientasi pada kebutuhan pasar (dunia kerja) atau demand-driven, harus selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru, pembelajaran harus diarahkan pada peningkatan kualitas keterampilan (skill), dan penilaian kemampuan peserta didik harus mengacu pada standar dunia kerja atau industri. Jadi selain guru harus kompeten dibidang studi yang diajarkannya, guru juga harus mengikuti perkembangan jaman agar ilmu yang diberikan tidak sebatas teori saja namun lebih pada praktik yang relevan dilapangan. Inilah arti pentingnya kompetensi profesional guru, karena guru harus mampu menguasai materi secara luas dan mendalam agar mampu membimbing peserta didik pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Uno (2007:17) pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan peserta didik dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru Di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Semarang ditemukan berbagai variasi periode masa mengajar guru produktif pemasaran antara beberapa tahun hingga puluhan tahun. Semakin banyak jam mengajar dan semakin lama guru mengajar maka dimungkinkan semakin banyak pula pengalaman yang didapakan guru tersebut. Hal ini menunjukkan semakin mendalam pula kemampuan dan keterampilan teknis yang dimiliki oleh guru,
37
sehingga dengan pengalaman mengajar guru dapat meningkatkan pencapaian standar kompetensi profesional guru. Selain pengalaman mengajar, etos kerja juga perlu dimiliki seorang guru agar sosok guru sebagai jabatan profesional senantiasa terdorong untuk mencapai standar yang telah ditetapkan, sehingga mampu mengerjakan tugasnya secara optimal. Seperti yang diungkapkan Sinamo (2005:249) etos kerja adalah syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diterapkan juga kepada para guru produktif pemasaran di SMK Bisnis dan Manajemen Kota Semarang agar selalu menggali pemahaman baru yang didapatkan ketika mengajar sebagai pengalaman mengajar yang mampu meningkatkan standar kompetensi profesional. Disamping itu etos kerja guru perlu ditingkatkan agar pencapaian kompetensi profesional lebih optimal. Berdasarkan pemaparan diatas, maka kerangka berfikir penelitian ini dapat digambarkan pada bagan berikut: Standar Kompetensi Guru SMK Bisnis dan Manajemen
Pengalaman Mengajar
Tindakan
Etos Kerja
Guru Produktif Pemasaran
terampil Unjuk kerja dan hasil akhir (job performance)
Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran
Gambar 2.2. Kerangka Berfikir
Pandangan dan keyakinan terhadap profesi
38
2.6. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian,
sampai
terbukti
melalui
data
yang
terkumpul
(Suharsimi,2010:110). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian ini adalah: H1
:
Ada pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional guru
produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen Di Kota Semarang H2
: Ada pengaruh etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen Di Kota Semarang
H3
:Ada pengaruh pengalaman menagajar dan etos kerja dan secara bersamasama terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen Di Kota Semarang
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian sensus yaitu penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan informasi yang spesifik. Sugiyono (2007:68) mengemukakan bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel atau istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus. Desain penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian korelasional atau penelitian hubungan. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada (Suharsimi, 2010 : 4). 3.2 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi,2010:173). Sedangkan menurut Sugiyono (2007:61) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
39
40
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh guru produktif pemasaran yang berjumlah 50 orang yang mengajar di 14 SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Adapun rinciannya sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Penelitian No.
Sekolah
Status
Alamat
Jumlah Guru Pemasaran
1.
SMK Negeri 2 Semarang
Negeri
Jl.Dr.Cipto No.121 A, Semarang Timur
6
2.
SMK Negeri 9 Semarang
Negeri
Jl. Peterongansari No.2, Semarang Selatan
7
3.
SMK Pelita Nusantara 1 Semarang
Swasta
Jl. Slamet Riyadi No.40, Gayamsari, Kota Semarang
2
4.
SMK Purnama 1 Semarang
Swasta
Jl. Jendaral Sudirman No.265, Semarang Barat
3
SMK Yayasan Pharmasi
Swasta
Jl.Satrio Wibowo Tlogosari, Kota Semarang
3
SMK Palebon
Swasta
Jl. Palebon Raya No.30, KotaSemarang
6
7.
SMK Swadaya Semarang
Swasta
Jl. Taman Progo No.13, Semarang Timur
2
8.
SMK Tamansiswa Semarang
Swasta
Jl.Tuntang No.3,Semarang Timur
4
SMK Antonius
Swasta
Jl.Teuku Umar No.16, Jatingaleh, Kota Semarang
3
SMK Ignatius
Swasta
Jl. Tegalsari VIII No.26, Candisari, Kota Semarang
3
SMK Cut Nya’ Dien Semarang
Swasta
Jl.Wolter Monginsidi No.99,Genuk,Kota Semarang
2
SMK YPE
Swasta
Jl. Dewi Sartika, Sukorejo, Kota Semarang
5
SMK Nusa Bhakti
Swasta
Jl.Wologito Barat No.125, Semarang Barat
2
SMK Muhammadiyah 1 Semarang
Swasta
Jl. Indraprasta No.37, Pendrikan Lor, Kota Semarang
2
5. 6.
9. 10. 11. 12. 13. 14.
JUMLAH
Sumber: Data diolah tahun 2015
50
41
3.3.Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2010:161).
Sedangkan menurut Sugiyono (2007:2)
variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabelnya terdiri dari pengalaman mengajar (X1), etos kerja (X2) dan komptensi profesional guru Produktif Pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen (Y). 3.3.1. Pengalaman Mengajar (X1) Pengalaman mengajar adalah serangkaian pelajaran yang diperoleh guru sehingga
mengakibatkan
perubahan
kearah
kematangan
tingkah
laku,
pertambahan pengetahuan, informasi dan keterampilan yang didapat oleh guru selama mengampu bidang studi yang diajarkan. Indikator pengalaman mengajar guru menggunakan indikator sebagai berikut: (1) latar belakang pribadi (2) kemampuan analitis dan manipulatif; (3) keterampilan yang dimiliki;. 3.3.2. Etos Kerja (X2) Etos Kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang seseorang agar dapat meningkatan kualitas kehidupan sehingga mempengaruhi perilaku kerjanya. Indikator etos kerja pada penelitian ini sebagai berikut : (1) menjadi guru adalah amanah; (2) menjadi guru adalah aktualisasi; (3) menjadi guru adalah seni; (4) menjadi guru adalah kehormatan; dan (5) menjadi guru adalah pelayanan.
42
3.3.3. Kompetensi Profesional Guru (Y) Kompetensi profesional guru adalah seperangkat kemampuan guru dalam menguasai materi ajar secara mendalam dan mengarahkan peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan sesuai bidang studi sebagai tugas mengajarnya. Indikator kompetensi profesional guru adalah: (1) mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya; (2) mengerti dan dapat
menerapkan
metode
pembelajaran
yang
bervariasi;
(3)
mampu
mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan; (4) mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran; (5) mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Data yang dibutuhkan peneliti diperoleh dari teknik pengumpulan data sebagai berikut: 3.4.1. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi, 2010 : 274). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai identitas dan jumlah guru Produktif Pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Melalui teknik dokumentasi ini peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian tanpa menanyakan satu per satu kepada responden.
43
3.4.2. Teknik Kuesioner atau Angket Menurut Suharsimi (2010:194) koesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner atau angket ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membuat daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada para responden. Yamin dan Maisah (2010:117) memaparkan bahwa salah satu sumber penilaian tenaga kependidikan yaitu melalui mengevaluasi kinerja diri seorang guru khususnya terkait dengan kompetensi profesional dan lainnya dengan mengisi daftar pertanyaan/angket. Jenis koesioner dalam penelitian ini adalah koesioner tertutup. Teknik pembuatan skala yang dipakai adalah skala likert pilihan genap seperti 4,3,2,1, (Sukardi, 2003:147). Peneliti telah menyediakan empat alternatif jawaban, dimana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang menurut responden jawaban tersebut sesuai dengan kondisi keadaan yang dihadapi atau dialami responden. Teknik koesioner ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel yang diteliti yaitu pengalaman mengajar (X1), etos kerja (X2).dan kompetensi profesional Guru Produktif Pemasaran (Y). 3.5.Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian 3.5.1. Validitas Instrumen Penelitian Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi,2010:211). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang peneliti inginkan dan dapat mengukur data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Instrumen yang valid memiliki
44
validitas yang tinggi sedangkan intrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu koesioner (Ghozali, 2011:52). Cara menentukan valid atau tidaknya instrumen adalah dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan tabel nilai koefisien korelasi pada taraf kesalahan 5% atau taraf signifikansi 95%. Instrumen dinyatakan valid apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha (nilai signifikansi < 0,05).dan apabila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha ( nilai signifikansi > 0,05).maka instrumen dinyatakan tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan IBM SPSS Version 20. Tabel 3.2. Nilai Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Profesional Variabel
Indikator Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
Kompetensi Profesional Guru (Y)
Mampu mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Signifikansi
Validitas
Ket.
0,002 0,018 0,010 0,002 0,025 0,015 0,004 0,012
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
9
0,323
10 11 12 13
0,011 0,025 0,008 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
14
0,015
Valid
Dipakai
15
0,000
Valid
Dipakai
16 17
0,002 0,002
Valid Valid
Dipakai Dipakai
18
0,010
Valid
Dipakai
19
0,002
Valid
Dipakai
20 21 22
0,025 0,012 0,011
Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
45
Berdasarkan penghitungan hasil uji validitas angket menggunakan bantuan IBM SPSS Version 20, dari 22 butir pernyataan untuk variabel kompetensi profesional guru yang diuji cobakan kepada 15 responden terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid dan 21 butir pernyataan yang valid. Satu pernyataan yang tidak valid dengan nilai signifikansi > 0,05 tersebut dibuang dan tidak dipakai pada penelitian selanjutnya. Tabel 3.3. Nilai Hasil Uji Validitas Instrumen Pengalaman Mengajar Variabel
Indikator
Latar belakang pribadi
Pengalaman Mengajar (X1)
Kemampuan analitis dan manipulatif
Keterampilan yang dimiliki
No. Soal
Signifikansi
Validitas
Ket.
23 24 25 26 27 28
0,015 0,018 0,039 0,008 0,002 0,027
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
29
0,419
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
30 31 32 33 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
0,009 0,002 0,025 0,002
Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Hasil uji validitas yang tercantum pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 11 butir pernyataan untuk variabel pengalaman mengajar terdapat satu butir pernyataan yang nilai signifikansinya mencapai 0,419 atau lebih besar dari 0,05 sehingga instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan harus dibuang. Indikator pada pernyataan yang tidak valid sudah dapat terwakili oleh pernyataanpernyataan yang valid. Hasil uji validitas variable etos kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:
46
Tabel 3.4. Nilai Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Etos Kerja Variabel
Indikator
Menjadi guru adalah amanah
No. Soal
34 35 36 37 Menjadi guru adalah 38 aktualisasi 39 40 Menjadi guru adalah 41 seni 42 Etos 43 Kerja (X2) 44 Menjadi guru adalah 45 kehormatan 46 47 48 Menjadi guru adalah 49 pelayanan 50 51 52 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Signifikansi
Validitas
Ket.
0,039 0,000 0,001 0,003 0,031 0,015 0,005 0,039 0,025 0,001 0,001 0,000 0,000 0,001 0,002 0,002 0,003 0,001 0,001
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Berdasarkan penghitungan hasil uji validitas angket menggunakan bantuan program IBM SPSS Version 20, didapatkan bahwa dari 19 butir pernyataan mengenai etos kerja guru semua instrumen dinyatakan valid. Seluruh instrumen tersebut dapat dipakai peneliti untuk pengambilan data dalam penelitian ini. 3.5.2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumrn tersebut sudah baik (Suharsimi,2010:221). Apabila data yang diambil sesuai dengan kenyataan maka berapa kalipun data tersebut diambil akan menunjukkan hasil yang sama atau stabil.
47
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Peneliti perlu menguji realibilitas instrumen agar mengetahui tingkat realibilitas jawaban dari para responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam koesioner penelitian. Sehingga dapat diketahui konsistensi dari jawaban responen yang diteliti. Pengukuran realibilitas yang dilakukan peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Version 20, jika nilai cronbach alpha > 0,70 maka variabel tersebut dikatakan reliabel (Ghozali, 2011:48). Table 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Hasil Cronbach’s Alpha
Kompetensi 0,943 Profesional (Y) Pengalaman 0,832 Mengajar (X1) Etos Kerja (X2) 0,945 Sumber: Data Diolah tahun 2015
Syarat Minimal Cronbach’s Alpha
Keterangan
0,700
Reliabel
0,700
Reliabel
0,700
Reliabel
Berdasarkan tabel uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa variabel kompetensi profesional guru mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,943, variabel pengalaman mengajar mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,832 dan variabel etos kerja mempunyai nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,945. Nilai Cronbach’s Alpha pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,700. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
48
3.6.Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu segera dianalisis agar peneliti dapat mengetahui hasil penelitiannya. Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan…..(Suharsimi,2010:282). Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2007:29). Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih terpercaya peneliti ,menggunakan analisis data dengan bantuan program IBM SPSS Version 20. Berikut ini prosedur yang digunakan peneliti untuk menganalisis data secara statistik: Analisis data ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hasil data mengenai keadaan tiap variabel penelitian yang diteliti yaitu pengalaman mengajar, etos kerja dan kompetensi profesional guru produktif pemasaran dengan menggunakan beberapa indikator yang mendukung pada setiap variabel. Selanjutnya beberapa indikator pada masing- masing variabel tersebut dikembangkan menjadi instrumen (angket). Analisis variabel tersebut digunakan langkah-langkah berikut ini: 1) Menentukan skor jawaban angket X1,X2 dan Y, responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan, dengan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara: (1) jawaban dengan kriteria Selalu (SL) skor nilainya 4; (2) jawaban dengan kriteria Sering (SR) dengan skor nilainya 3; (3)
49
jawaban kriteria Kadang-Kadang (KD) skor nilainya 2; (4) jawaban dengan kriteria kriteria Tidak Pernah (TP) skor nilainya 1. 2) Membuat tabulasi data 3) Membuat distribusi frekuensi jawaban angket Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: a. Deskripsi Variabel Pengalaman Mengajar Berdasarkan variabel pengalaman mengajar yang digunakan 10 butir pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai dengan 4, adapun perhitungannya sebagai berikut: Skor maksimal
= 4 x 10 = 40
Skor minimal
= 1 x 10 = 10
Range
= 40 – 10 = 30
Interval
= 30 : 4 = 7,5 dibulatkan menjadi 8 Tabel 3.6.Kategori Variabel Pengalaman Mengajar
No. Interval Skor Kriteria 1. 33-40 Sangat Baik 2. 25-32 Baik 3. 17-24 Kurang Baik 4. 9-16 Tidak Baik Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 b. Deskripsi Variabel Etos Kerja Berdasarkan variabel etos kerja yang digunakan 19 butir pertanyaan, masing-masing
pertanyaan
skornya
perhitungannya sebagai berikut:
1
sampai
dengan
4,
adapun
50
Skor maksimal = 4 x 19 = 76 Skor minimal
= 1 x 19 = 19
Range
= 76 – 19 = 57
Interval
= 57 : 4 = 14,25 dibulatkan 15 Tabel 3.7. Kategori Variabel Etos Kerja
No. Interval Skor 1. 62-76 Sangat Baik 2. 47-61 Baik 3. 32-46 Kurang Baik 4. 17-31 Tidak Baik Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Kriteria
c. Deskripsi Variabel Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran Berdasarkan variabel kompetensi profesional yang digunakan 21 butir pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai dengan 4, adapun perhitungannya sebagai berikut: Skor maksimal
= 4 x 21 = 84
Skor minimal
= 1 x 21= 21
Range
= 84 – 21= 63
Interval
= 63: 4 = 15,75 dibulatkan 16
Tabel 3.8. Kategori Variabel Kompetensi Profesional No. Interval Skor Kriteria 1. 69-84 Sangat Kompeten 2. 53-68 Kompeten 3. 37-52 Kurang Kompeten 4. 21-36 Tidak Kompeten Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
51
3.7. Uji Asumsi Klasik Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi berganda pada penelitian ini menggunakan beberapa asumsi klasik meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.7.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Analisis normaliltas pada penelitian ini didasarkan pada grafik probability P-Plot. Menurut Ghozali (2011:163) dasar pengambilan keputusan adalah: (1) jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi menunjukkan asumsi normalitas ; dan (2) jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak menunjukkan asumsi normalitas. 3.7.2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
atau
independen
(Ghozali,2011:105). Jika tidak terjadi korelasi diantara variabel indepanden dapat dikatakan model regresi tersebut baik. Untuk mendeteksi multikolinieritas pada suatu model regresi maka dapat dilihat dari perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari nilai toleransi. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai toleransi lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF < 10 (Ghozali,2011:106).
52
3.7.3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatter plot, sebagai berikut: (1) jika ada pola tertentu seperti titik-titik tertentu yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas; sedangkan (2) jika ada tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2011:139). 3.8. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman mengajar (X1) dan etos kerja (X2) terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran (Y). Analisis ini dapat diperoleh dengan menggunakan progarm IBM SPSS Version 20. Model persamaan regresi dengan rumus sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 Keterangan: Y
= Variabel kompetensi profesional guru produktif pemasaran
a
= Koefisien regresi (konstanta)
b1
= Koefisien regeresi pengalaman mengajar
b2
= Koefisien regeresi etos kerja
X1
= Variabel pengalaman mengajar
X2
= Variabel etos kerja
53
3.9.Uji Hipotesis 3.9.1. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:177). Penggunaan hipotesis (uji F) dalam penelitian ini menggunakan bantuan program IBM SPSS Version 20. Cara yang digunakan untuk uji F yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai F pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis apabila: (1) probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak.; (2) probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima. 3.9.2. Uji Koefisien Regresi secara Parsisal (Uji t) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). Pengujian hipotesis (uji t) menggunakan bantuan program IBM SPSS Version 20, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan = 5%. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan sebagai berikut: (1) probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak; (2) probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.9.3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97). Perhitungan koefisien determinasi secara simultan yang dilakukan dengan IBM SPSS Version 20
54
dapat dilihat dari besarnya R square, jika nilainya kecil berarti variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. a. Secara simultan, berarti pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R2= 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel terikat. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R2= 1, berarti variabel terikat 100% dipengaruhi oleh variabel bebas. Letak R2 berada dalam selang atau interval antara 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). b. Secara parsial merupakan pengaruh variabel independen secara terpisah
terhadap masing-masing variabel dependen. Semakin besar nilai r2 maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel dependen.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bisnis dan Manajemen yang berada di Kota Semarang sebanyak 14 SMK, diantaranya adalah SMK Negeri 2 Semarang, SMK Negeri 9 Semarang, SMK Pelita Nusantara 1 Semarang, SMK Palebon, SMK
Yayasan
Pharmasi
Semarang,
SMK
Swadaya
Semarang,
SMK
Muhammadiyah 1 Semarang, SMK Tamansiswa Semarang, SMK Cut Nya’ Dien Semarang, SMK Antonius, SMK Ignatius, SMK Purnama 1 Semarang, SMK Nusa Bhakti dan SMK YPE. Responden yang diteliti sejumlah 50 guru produktif pemasaran. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai masing-masing variabel yang diteliti yaitu pengalaman mengajar, etos kerja dan kompetensi profesional guru. 4.2
Analisis Deskriptif Variabel Untuk memperoleh gambaran kondisi serta hasil penelitian mengenai
variabel pengalaman mengajar, etos kerja dan kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemn di Kota Semarang maka disajikan analisis deskriptif variabel dalam penelitian ini.
55
56
.2.1
Deskripsi Variabel Kompetensi Profesional Guru Data mengenai variabel kompetensi profesional guru produktif pemasaran
SMK Bisnis dan Manajemn di Kota Semarang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pernyataan sebanyak 21 butir dengan nilai skor 1 samapi 4. Berdasarkan data penelitian yang diolah dengan bantuan program IBM SPSS Version 20.0, variabel kompetensi profesional guru memiliki skor tertinggi sebesar 84 dan skor terendah sebesar 48. Berikut jawaban masing- masing responden dari angket penelitian variabel kompetensi profesional guru yang disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Variabel Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten 69-84 29 Kompeten 53-68 20 Kurang Kompeten 37-52 1 Tidak Kompeten 21-36 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 58% 40% 2% 0% 100,00 %
Rata-Rata
65,08 Kompeten
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil kompetensi profesional guru produktif pemasaran
SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang dalam
kriteria sangat kompeten sebanyak 29 guru atau 58% dan tidak ada guru yang berada dalam kriteria tidak kompeten atau 0%. Sedangkan rata-rata kompetensi profesional guru produktif pemasaran tersebut dalam kriteria kompeten yang dapat dilihat dari nilai skor sebesar 65,08.
57
Secara rinci gambaran mengenai kompetensi profesional guru produktif pemasaran dapat dilihat melalui diagram batang berikut ini: Gambar 4.1. Diagram Batang Deskipsi Variabel Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Kompetensi profesional guru produktif pemasaran dalam penelitian ini diukur melalui lima indikator dengan 21 pernyataan. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 50 guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Jawaban responden mengenai variabel kompetensi profesional guru dijabarkan sebagai berikut: 1. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya Pada indikator ini digunakan enam pernyataan nilai skornya 1 sampai dengan
4.
Hasil
penelitian
pada
indikator
mampu
menangani
dan
58
mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya dapat dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh rata-rata skor total 19 dengan kriteria kompeten. Kompetensi guru dilihat dari indikator mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya dinilai sangat kompeten dengan persentase sebesar 32 % atau sebanyak 16 guru, sedangkan kriteria tidak kompeten tidak ditemukan atau 0 %. Jawaban dari masing-masing responden dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2. Hasil Analisis Indikator Mampu Menangani Dan Mengembangkan Bidang Studi Yang Menjadi Tanggung Jawabnya No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten 21-25 16 Kompeten 16-20 28 Kurang Kompeten 11-15 6 Tidak Kompeten 6-10 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 32% 56% 12 % 0% 100,00 %
Rata-Rata
19 Kompeten
2. Mengerti Dan Dapat Menerapkan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi Pada indikator ini digunakan tiga pernyataan, nilai skornya 1 sampai dengan 4. Hasil penelitian pada indikator mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh rata-rata skor total sebesar 8,6 dengan kriteria kompeten. Berdasarkan skor yang diperoleh maka guru yang diukur dengan indikator mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi termasuk dalam kriteria kompeten. Akan tetapi masih terdapat 14 guru produktif pemasaran yang berada dikriteria kurang kompeten atau sebesar 28%. Jawaban dari masing-masing responden terangkum dalam tabel 4.3 berikut.
59
Tabel 4.3. Hasil Analisis Indikator Mengerti Dan Dapat Menerapkan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi No
Kriteria
1. 2. 3. 4.
Interval
Frekuensi
Sangat Kompeten 11-13 6 Kompeten 8-10 30 Kurang Kompeten 5-7 14 Tidak Kompeten 2-4 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 12% 60% 28 % 0% 100,00 %
Rata-Rata
8,6 Kompeten
3. Mampu Mengembangkan Berbagai Alat, Media Maupun Sumber Belajar Yang Relevan Pengukuran indikator ini melalui empat pernyataan yang dijawab oleh 50 guru produktif pemasaran sebagai responden dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat diketahui jumlah guru produktif pemasaran yang memiliki criteria sangat kompeten sebanayak 12 guru atau sebesar 24 %, guru produktif pemasaran yang berkriteria kompeten mampu mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan sejumlah 28 guru dengan persentase sebesar 56%. Sedangkan guru yang kurang berkompeten dalam mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan sejumlah 10 guru atau 20%. Tidak ditemukan guru yang berkriteria tidak kompeten dalam indikator ini. Rata-rata guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang memiliki kriteria kompeten mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan dengan rata-rata skor mencapai angka 12,7. Hasil penelitian secara rinci mengenai jawaban masing-masing responden dapat dilihat pada tabel berikut:
60
Tabel 4.4. Hasil Analisis Indikator Mampu Mengembangkan Berbagai Alat, Media Maupun Sumber Belajar Yang Relevan No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten 15-18 12 Kompeten 11-14 28 Kurang Kompeten 7-10 10 Tidak Kompeten 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 24% 56% 20% 0% 100,00 %
Rata-Rata
12,7 Kompeten
4. Mampu Mengorganisasi Dan Melaksanakan Program Pembelajaran Hasil penelitian indikator ini diperoleh dari pengukuran melalui jawaban responden dari empat butir pernyataan yang diajukan peneliti. Terdapat 3 guru produktif peamsaran yang berkriteria sangat kompeten, 30 guru yang memiliki kriteria
kompeten
dalam
mengorganisasi
dan
melaksanakan
program
pembelajaran atau sebesar 60%, 17 guru berkriteria kurang kompeten atau sebesar 34 %. Rata-rata skor indikator mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran sebesar 11,4 sehingga termasuk dalam kriteria kompeten. Untuk perincian jawaban masing-masing responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5. Hasil Analisis Indikator Mampu Mengorganisasi Dan Melaksanakan Program Pembelajaran No 1. 2. 3. 4.
Kriteria
Interval
Frekuensi
Sangat Kompeten 15-18 3 Kompeten 11-14 30 Kurang Kompeten 7-10 17 Tidak Kompeten 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 6% 60% 34% 0% 100,00 %
Rata-Rata
11,4 Kompeten
61
5. Mampu Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Pada indikator ini digunakan empat pernyataan, nilai skornya 1 sampai dengan 4. Hasil penelitian pada indikator mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik rata-rata berada pada kriteria kompeten dengan skor sebesar 13,3 Sedangkan guru produktif pemasaran yang memiliki kriteria kompeten sebesa 66 % atau 33 guru dan guru produktif pemasaran yang memiliki kriteria kurang kompeten sebesar 6% atau sebanyak 3 guru. Jawaban masing-masing responden dalam penelitian ini terangkum dalam tabel berikut: Tabel 4.6. Hasil Analisis Indikator Mampu Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten 15-18 14 Kompeten 11-14 33 Kurang Kompeten 7-10 3 Tidak Kompeten 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 4.2.2
Persentase (%) 28% 66% 6% 0% 100,00 %
Rata-Rata
13,3 Kompeten
Deskripsi Variabel Pengalaman Mengajar Data variabel pengalaman mengajar diperoleh dari angket penelitian
dengan 10 butir pernyataan yang dijawab oleh 50 guru produktif pemasaran sebgai responden dalam penelitian ini. Nilai skor angket yang disusun yaitu antara 1 sampai dengan 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengalaman mengajar guru produktif pemasaran berada pada kriteria sangat baik dengan perolehan skor sebesar 26 atau 52% sedangkan kriteria guru dengan pengalaman yang baik sebesar 48 % atau sebanyak 24 guru. Rata-rata perolehan skor
62
pengalaman mengajar guru mencapai skor 33 sehingga berada pada criteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7. sebagai berikut: Tabel 4.7. Distribusi Variabel Pengalaman Mengajar No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
33-40 25-32 17-24 9-16
Jumlah
Lama Mengajar 24-36 12-23 11 22% 14 28% 4 8% 13 26% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
36-47 1 2% 0 0% 0 0% 0 0% 50
0 7 0 0
<11 0% 14% 0% 0%
100 %
RataRata 33 Sangat Baik
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Distribusi pengalaman mengajar guru produktif pemsaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang dapat digambarkan melalui diagram batang dibawah ini: Gambar 4.2. Diagram Batang Deskripsi Variabel Pengalaman Mengajar
9-16
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
63
Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel pengalaman mengajar sebanyak tiga indikator. Penjabaran mengenai indikator yang digunakan sebagai berikut. 1. Latar Belakang Pribadi Pada indikator ini digunakan tiga peryataan, nilai skornya 1 sampai 4. Hasil penelitian mengenai latar belakang responden menunjukkan bahwa 24 guru produktif pemasaran berada pada kriteria baik atau sebesar 48 %. Sedangkan 5 guru berada pada kriteriakurang baik dengan persentase sebsesar 5%. Skor ratarata indikator latar belakang pribadi responden sebesar 10 maka latar belakang pribadi responden berada pada kriteria baik. Berikut ini tabel jawaban masingmasing responden. Tabel 4.8. Hasil Analisis Indikator Latar Belakang Pribadi No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
11-13 8-10 5-7 2-4
1 0 0 0
36-47 2% 0% 0% 0%
7 7 0 0 50
Lama Mengajar <11 24-36 12-23 14% 10 28% 2 0% 14% 13 26% 3 14% 0% 0 0% 0 0% 0% 0 0% 0 0% 100%
RataRata 10 Baik
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 2. Kemampuan Analitis Dan Manipulatif Pengukuran indikator ini melalui tiga pernyataan yang dijawab oleh 50 guru produktif pemasaran sebagai responden dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat diketahui jumlah guru produktif pemasaran yang memiliki kemampuan analitis dan manipulatif dengan kriteria baik sejumlah 27 guru dengan persentase sebesar 54%. Satu guru yang kemampuannya kurang baik
64
dalam menganalitis dan manipulatif atau 2%. Sedangkan rata-rata guru produktif pemasaran memiliki kriteria baik untuk kemampuan menganalisis dan manipulatif dengan skor total 10,2. Jawaban masing-masing responden secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9. Hasil Analisis Indikator Kemampuan Analitis Dan Manipulatif No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
11-13 8-10 5-7 2-4
1 0 0 0
36-47 2% 0% 0% 0%
Lama Mengajar <11 24-36 12-23 5 10% 14 28% 0 0% 10 20% 13 26% 6 12% 0 0% 0 0% 1 0% 0 0% 0 0% 0 0% 50 100%
RataRata 10 Baik
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 3. Keterampilan yang dimiliki Indikator ini diukur melalui empat pernyataan yang nilai skornya antara 1 sampai 4. Berdasarakan hasil penelitian terdapat 38 guru produktif pemasaran yang berkriteria baik atau sebesar 76% terkait keterampilan yang dimiliki guru tersebut. Sedangkan 4 guru produktif pemasaran yang berkriteria kurang baik atau sebesar 8%. Rata-rata skor guru yang diperoleh sebesar 12,6 sehingga indikator terkait dengan keterampilan yang dimikiki oleh guru produktif pemasaran berada pada kriteria baik. Perincian jawaban responden dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.10. Hasil Analisis Indikator Keterampilan Yang Dimiliki No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
15-18 11-14 7-10 3-6
1 0 0 0
36-47 2% 0% 0% 0%
Lama Mengajar <11 24-36 12-23 2 4% 5 10% 0 0% 13 26% 22 44% 4 8% 0 0% 0 0% 3 6% 0 0% 0 0% 0 0% 50 100%
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
RataRata 12,6 Baik
65
4.2.3
Deskripsi Variabel Etos Kerja Data variabel etos kerja guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan
Manajemen di Kota Semarang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pernyataan sebanyak 19 butir pernyataan dan diisi oleh responden yang berjumlah 50 responden. Skor yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1 pada setiap item pernyataan. Berdasarkan data penelitian yang diolah dengan bantuan program IBM SPSS Version 20.0, variabel etos kerja dengan skor rata-rata sebesar 62 sehingga variabel etos kerja termasuk dalam kriteria baik. Terdapat 19 guru dengan kriteria sangat baik etos kerjanya. 28 guru produktif pemasaran etos kerja dalam kriteria baik atau sebesar 56 %, ada 16 guru dengan etos kerja yang kurang baik atau sebesar 32 % dan dua guru produktif pemasaran yang tidak baik etos kerjanya. Berikut masing- masing jawaban responden mengenai variabel etos kerja yang disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.11 Distribusi Variabel Etos Kerja No
Kriteria
1. 2. 3. 4.
Interval
Frekuensi
Sangat Baik 63-77 4 Baik 48-62 28 Kurang Baik 33-47 16 Tidak Baik 18-32 2 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 8% 56 % 32 % 4% 100,00 %
Rata-Rata
62 Baik
Jawaban masing-masing responden mengenai etos kerja guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang dapat digambarkan diagram batang berikut ini:
66
Gambar 4.3. Diagram Batang Deskripsi Variabel Etos Kerja
63-77
48-62
33-47
18-32
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Etos kerja guru produktif pemasaran dalam penelitian ini diukur melalui lima indikator dengan 19 butir pernyataan. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 50 guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Jawaban responden mengenai variabel kompetensi profesional guru dijabarkan sebagai berikut: 1. Menjadi guru adalah amanah Pada indikator ini digunakan empat pernyataan, nilai skornya 1 sampai dengan 4. Hasil penelitian pada indikator menjadi guru adalah amanah berada pada kriteria baik dengan skor sebesar 14. Sedangkan guru produktif pemasaran yang memiliki kriteria sangat baik untuk indikator ini sebesar 44 % atau 22 guru
67
dan guru produktif pemasaran yang memiliki kriteria kurang baik sebesar 10% atau sebanyak 5 guru. Jawaban responden terangkum dalam tabel berikut ini: Tabel 4.12. Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Amanah No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik 15-18 22 Baik 11-14 23 Kurang Baik 7-10 5 Tidak Baik 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 44% 46% 10% 0% 100,00 %
Rata-Rata
14 Kompeten
2. Menjadi Guru Adalah Aktualisasi Indikator ini diukur melalui tiga pernyataan yang nilai skornya antara 1 sampai 4. Berdasarakan hasil penelitian terdapat 38 guru produktif pemasaran yang berkriteria baik atau sebesar 76% terkait keterampilan yang dimiliki guru tersebut. Sedangkan 2 guru produktif pemasaran yang berkriteria kurang baik atau sebesar 4%. Rata-rata skor guru yang diperoleh sebesar 10 sehingga indikator terkait dengan keterampilan yang dimikiki oleh guru produktif pemasaran berada pada kriteria baik. Perincian jawaban responden masing-masing dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.13. Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Aktualisasi No 1. 2. 3. 4.
Kriteria
Interval
Frekuensi
Sangat Baik 11-13 23 Baik 8-10 25 Kurang Baik 5-7 2 Tidak Baik 2-4 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 46% 50% 4% 0% 100,00 %
Rata-Rata 10 Baik
68
3. Menjadi Guru Adalah Seni Hasil penelitian indikator ini diperoleh dari pengukuran melalui jawaban responden dari empat butir pernyataan yang diajukan peneliti. Terdapat delapan guru yang memiliki kriteria sangat baik atau sebesar 16%, sedangkan 14 guru berkriteria kurang baik atau sebesar 28%. Rata-rata skor indikator menjadi guru adalah seni sebesar 11,92 sehingga termasuk dalam kriteria baik. Untuk perincian jawaban masing-masing responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.14. Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Seni No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik 15-18 6 Baik 11-14 31 Kurang Baik 7-10 13 Tidak Baik 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 12% 62% 26% 0% 100,00 %
Rata-Rata 11,9 Baik
4. Menjadi Guru Adalah Kehormatan Pada indikator ini digunakan empat pernyataan, nilai skornya 1 sampai dengan 4. Pernyataan dalam angket diisi oleh 50 guru produktif pemasaran di SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Hasil penelitian pada indikator menjadi guru adalah kehormatan 72 % guru produktif pemasaran berada pada kriteria baik atau sebanyak 36 guru. Sedangkan guru produktif pemasaran yang memiliki kriteria kurang baik untuk indikator ini sebesar 16% atau sebanyak 8 guru dan tidak ada guru yang berkriteria tidak baik dalam indikator ini. Rata-rata guru berkriteria baik pada indikator ini dengan skor sebesar 12,56. Jawaban responden terangkum dalam tabel berikut:
69
Tabel 4.15. Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Kehormatan No
Kriteria
Interval
Frekuensi
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik 15-18 6 Baik 11-14 36 Kurang Baik 7-10 8 Tidak Baik 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%)
Rata-Rata
12% 72% 16% 0% 100,00 %
12,6 Baik
5. Menjadi Guru Adalah Pelayanan Pengukuran indikator ini melalui empat pernyataan yang dijawab oleh 50 guru produktif pemasaran sebagai responden dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat diketahui jumlah guru produktif pemasaran yang memiliki kriteria sangat baik sejumlah 19 guru dengan persentase sebesar 38%. Sedangkan guru yang berkriteria baik sejumlah 30 guru atau 60 %, terdapat satu guru yang berkriteria kurang baik atau sebesar 2% dan tidak ada guru dengan kriteria tidak baik dalam indikator ini. Rata-rata guru produktif pemasaran memiliki kriteria baik dengan rata-rata skor mencapai angka 14. Hasil penelitian secara rinci mengenai jawaban masing-masing responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.16. Hasil Analisis Indikator Menjadi Guru Adalah Pelayanan No 1. 2. 3. 4.
Kriteria
Interval
Frekuensi
Sangat Baik 15-18 19 Baik 11-14 30 Kurang Baik 7-10 1 Tidak Baik 3-6 0 Jumlah 50 Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Persentase (%) 38% 60% 2% 0% 100,00 %
Rata-Rata 14 Baik
70
4.3
Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap
kompetensi profesional guru produktif pemasaran dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Menurut Ghozali (2011: 96) teknik estimasi variabel yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Least Squares (pangkat kuadarat terkecil biasa). Gujarati (2010:92) memaparkan metode OLS menghasilkan estimator yang tidak bias, linear, dan mempunyai varians yang minimum (best linear unbiased estimator-BLUE). Uji asumsi klasik dilakukan dengan syarat antara lain jenis data penelitian berskala ordinal, interval ataupun rasio, dan anlisis regresi harus berdasarkan OLS (Ordinary Least Square), jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik. Menurut Ghozali (2011: 105) beberapa syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu berdistribusi normal,
tidak
mengandung
multikolienaritas,
dan
tidak
mengandung
heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 4.3.1 Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara mendeteksi normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat pola penyebaran pada grafik normal probability P-Plot melalui bantuan IBM SPSS Version 20,0. Dasar pengambilan keputusannya yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
71
regresi menunjukkan asumsi normalitas. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat melalui gambar berikut: Gambar 4.4. Grafik Normal P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Pada grafik P-Plot diatas terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel dependen Y (kompetensi perofesional guru) memenuhi asumsi normalitas. 4.3.2 Uji Multikolinieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdapat dalam model hubungan yang sempurna. Dengan kata lain, uji ini dapat mengindikasikan apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas
72
maka terdapat problem multikolinieritas pada model regresi tersebut. Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) . Jika nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas. Selanjutnya jika nilai VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas. Hasil pengujian multikolinieritas secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
Pengalaman Mengajar
.477
2. 098
Etos Kerja
.477
2. 098
( Constant)
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Dari tabel 4.7. terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini didasarkan pada grafik scatter plot. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas.
73
Berikut hasil pengolahan uji heteroskedastisitas menggunakan program IBM SPSS Version 20,0 : Gambar 4.5. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Pada grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. 4.4
Analisis Regresi Berganda Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda dengan tiga prediktor yaitu pengalaman mengajar (X1), etos kerja (X2), dan kompetensi profesional guru (Y). Sehingga melalui model regresi ini dapat
74
diketahui bentuk pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru baik secara simultan maupun parsial. Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier berganda yang dilakukan melalui analisis statistik dengan menggunakan program aplikasi IBM SPSS Version 20,0 maka diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.13 Tabel 4.18. Hasil Analisis Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
t
Sig.
9.048
7.656
.728
1.182
.243
.888
.121
Pengalaman Mengajar
.875
.277
.416
3.158
.003
Etos Kerja
.521
.161
.427
3.245
.002
1 (Constant)
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.18. diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y= 9,048 + 0,875 X1 + 0,521 X2
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 9,048 menunjukkan bahwa jika variabel pengalaman mengajar (X1) dan etos kerja (X2) dianggap tetap, tidak mengalami perubahan atau penurunan dalam penelitian ini maka nilai kompetensi profesional guru (Y) sebesar 9,048. 2. Koefisien regresi variabel pengalaman mengajar (X1) sebesar 0,875, berarti bahwa jika variabel pengalaman mengajar (X1) mengalami kenaikan sebesar
75
satu satuan, maka akan menyebabkan kenaikan nilai kompetensi profesional guru (Y) sebesar 0,875 dengan menganggap nilai etos kerja bersifat tetap. 3. Koefisien regresi variabel etos kerja (X2) sebesar 0,52. Ini bermakna bahwa jika variabel etos kerja mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan kenaikan nilai kompetensi profesional guru (Y) sebesar 0,52 dengan menganggap nilai pengalaman mengajar bersifat tetap. Menurut Sudjana (2002:310) analisis regresi adalah hubungan yang dapat dan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antar variabel. Angka yang terdapat dalam persamaan regresi berganda ini menggunakan Unstandardized Coefficients. Menurut Ghozali (2011:101) menggunakan Unstandardized Coefficients dikarenakan bahwa regresi yang dihasilkan dengan menggunakan variabel biasa (tidak distandarisasi), tetap menggunakan unit skala dari ukuran aslinya. Pemakaian Unstandardized juga dengan tujuan untuk menginterpretasi koefisien karena menurut peneliti ini lebih mudah daripada interpretasi koefisien (beta) yang lebih jadi sulit, karena harus selalu mengkaitkannya dengan standar deviasi variabel. 4.5 Uji Hipotesis 4.5.1 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji
hipotesis
(Uji
F)
dimaksudkan
untuk
menganalisis
dan
mendeskripsikan pengaruh variabel pengalaman mengajar (X1) dan etos kerja (X2) secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
kompetensi
profesional (Y) guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota
76
Semarang. Hasil uji hipotesis (Uji F) ini dilakukan dengan program aplikasi IBM SPSS Version 20,0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.19. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
1421.315
1
1421.315
Residual
1262.365
48
26.299
Total
2683.680
49
Regression
1642.307
2
821.154
Residual
1041.373
47
22.157
Total
2683.680
49
F 54.044
37.061
Sig. .000
b
.000
c
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Dari hasil analisis data pada tabel ANOVA diatas diperoleh nilai probabilitas signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 (5%) yang berarti bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikansi pada model regresi tersebut maka hipotesis yang diajukan diterima (H3 diterima). Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengalaman mengajar dan etos kerja secara bersamasama terhadap kompetensi profesional guru. 4.5.2
Uji Kofisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variabelvariabel dependen (Ghozali,2011:98). Untuk mengetahui kebermaknaan koefisien parsial digunakan uji t, yaitu pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi professional dan pengaruh etos kerja terhadap kompetensi professional. Caranya dengan membandingkan probabilitasnya dengan taraf signifikan 5% (0,05).
77
Berdasarkan analisis data penelitian diketahui hasil uji parsial yang ditunjukan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.20. Analisis Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized Coefficients B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
t
Sig.
9.048
7.656
.728
1.182
.243
.888
.121
Pengalaman Mengajar
.875
.277
.416
3.158
.003
Etos Kerja
.521
.161
.427
3.245
.002
1 (Constant)
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Dari hasil analisis data pada tabel 4.20. diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional guru Berdasarkan tabel 4.20 diperoleh signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 pada variabel pengalaman mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan yang positif pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional guru yang artinya H1 diterima. 2. Pengaruh etos kerja terhadap kompetensi profesional guru Berdasarkan tabel 4.20 diperoleh signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 pada variabel pengalaman mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan yang positif etos kerja terhadap kompetensi profesional guru yang artinya H2 diterima.
78
Koefisien Determinasi Simultan (R2)
4.5.3
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini: Tabel 4.21. Koefisien Determinasi Simultan (R2) Model 1
R .782
R Square b
Adjusted R Square
.612
Std. Error of the Estimate
.595
4.707
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.21. diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.595 (59.5%) ini berarti variabel independen pengalaman mengajar dan etos kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel kompetensi profesional
guru
produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang sebesar 59.5% sedangkan sisanya 40.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Hasil Adjusted R Square dalam penelitian ini > 0.50 (0.595 > 0.50) maka tergolong tinggi ketepatannya dalam memprediksikan besarnya pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat (Basri, 2011). 4.5.4
Koefisien Determinasi Parsial (r2) Koefisien determinasi secara parsial (r2) digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis koefisien determinasi parsial (r2) dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut:
79
Tabel 4.22. Koefisien Determinasi Parsial (r2) Correlations
Model Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
(Constant) Pengalaman Mengajar
.725
.418
.287
.477
2.098
Etos Kerja
.728
.428
.295
.477
2.098
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional guru sebesar (0.418)2 x 100% = 17.47%. sedangkan kontribusi variabel etos kerja terhadap kompetensi profesional guru sebesar (0.428)2 x 100% = 18,31%. Dengan demikian variabel etos kerja memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kompetensi profesional guru dibandingkan dengan variabel pengalaman mengajar. 4.6
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis secara
statistik mengenai pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap variabel
kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan
Manajemen di Kota Semarang akan dibahas sebagai berikut: 4.6.1 Pengaruh Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Profesional Guru Pengalaman mengajar bagi seorang guru dianggap perlu, karena pengalaman
tersebut
mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
dalam
pengembangan tugas atau profesi mereka. Guru bukanlah profesi yang asal
80
dijalankan karena profesi guru memiliki standar kerja yang telah ditetapkan seperti kompetensi profesional guru, dimana guru dituntut untuk dapat menguasai secara mendalam dan mengembangkan materi ajar agar siswa dapat memahami dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Hasil penelitian dari 50 guru produktif pemasaran yang diteliti menunjukkan bahwa pengalaman mengajar mempunyai kontribusi terhadap peningkatan tingkat kompetensi profesional guru produktif pemasaran. Dari hasil uji t atau parsial yang diperoleh dari tingkat probabilitas sebesar 0,003 jauh dibawah 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh pengalaman mengajar terhadap tingkat kompetensi profesional guru. Secara parsial variabel pengalaman mengajar berpengaruh positif terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang yaitu sebesar 17,47%. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa jumlah rata-rata skor dari variabel pengalaman mengajar dalam kriteria sangat baik atau sebesar 58% sedangkan tidak ada guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang yang memiliki pengalaman mengajar yang tidak baik. Pengalaman yang dilalui seseorang guru akan membantu menentukan langkahlangkah tertentu yang dapat menunjang keberhasilan kerja mereka dalam mencapai standar kerja yang telah ditetapkan. Seperti dalam proses pembelajaran guru dituntut agar dapat mengembangkan materi ajar melalui berbagai media dan metode yang bervariatif sehingga membuat siswa menjadi lebih tertarik menelisik lebih lanjut mengenai materi yang diajarkan hingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai apa yang dikemukakan oleh Uno
81
(2007:17) pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan peserta didik dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Maka melalui pengalaman mengajar membantu guru dalam mencapai standar kompetensi profesional
guru yang harus dipenuhi sesuai
dengan hasil penelitian yang dipaparkan diatas. Hasil perhitungan indikator latar belakang pribadi sebanyak 50 responden yang diteliti menunjukkan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 10 sehingga latar belakang pribadi guru produktif pemasaran dalam kriteria baik. Para guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang hampir seluruhnya memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan dengan tingkat kualifikasi pendidikan tingkat S1 bahkan beberapa guru telah menempuh jenjang S2 yang linier dengan bidang studi yang mereka ajarkan. Data hasil penelitian di lapangan masih ditemukan guru produktif pemasaran di Kota Semarang dengan latar belakang pribadi yang kurang baik yaitu lima guru atau sebesar 10 % dari jumlah guru produktif pemasaran yang diteliti. Hal ini disebabkan beberapa guru masih berkualifikasi atau mempunyai background yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Hal ini ditemukan dibebarapa SMK swasta dimana masih terdapat guru yang belum berkualifikasi setingkat S1, beberapa guru masih ada yang lulusan D3 dan S1 yang tidak linier dengan mata pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan klasifikasi lama mengajar terkait dengan variabel pengalaman mengajar ini guru junior tidak kalah baik kemampuan analitis dan keterampilanna
82
dibandingkan dengan guru senior. Dilihat dari hasil analisis deskritif 20% guru dengan lama mengajar 24 s.d 36 tahun berkriteria baik kemampuan analisis dan manipulatifnya. Sedangkan 26 % guru dengan lama mengajar 12 s.d 23 tahun juga berkriteria baik kemampuan analisis dan manipulatifnya. Untuk hasil analisis deskriptif indikator keterampilan guru dengan lama mengajar 12 s.d 23 tahun lebih terampil daripada guru dengan lama mengajar 24 s.d 36 tahun. Standar kompetensi profesional mengharuskan guru menguasai bahan yang akan diajarkannnya. Sehingga latar belakang guru tersebut menjadi hal yang penting dan berpengaruh, agar guru dapat melaksanakan tanggung jawab profesinya secara kompeten. Oleh karena itu guru dituntut menguasai apa yang mereka ajarkan. Tidak sepantasnya jika ada peserta didik yang lebih luas dalam mendalami keahlian atau bidang studi yang dipelajarinya. Hasil perhitungan indikator kemampuan analitis dan manipulatif guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang menunjukkan 40 % guru berada pada kriteria baik. Separuh lebih guru sudah memiliki kemampuan ini dengan baik yaitu sekitar 58 % guru produktif pemasaran atau sebanayak 29 guru dan tidak ada guru yag berkriteria tidak baik. Hal ini disebabkan karena pengalaman mengajar menjadikan guru mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam pembelajaran dikelas dengan baik. Kemampuan ini membantu guru menjadi lebih mengerti mengenai hal-hal yang harus dihindari karena akan menjadi penghambat dan berujung pada kegagalan dalam pembelajaran Sesuai dengan hasil penelitian Unal (2012) dalam International Journal of Instruction bahwa semakin sering guru menghadapi
83
siswa semakin mampu guru memahami karakteristik siswa sehingga mampu menyampaikan materi pelajaran. Maka kemampuan ini sangat diperlukan dan mampu menunjang guru agar dapat mencapai standar kompetensi profesional. Hasil perhitungan indikator keterampilan yang dimiliki menunjukkan bahwa rata-rata guru produktif pemasaran berada pada kriteria baik. Terdapat lima guru dengan kriteria sangat baik dan tidak ada guru yang berkriteria tidak baik. Guru yang belajar dari berbagai pengalaman dalam jabatan dan rentang waktu tertentu akan semakin memperdalam pengetahuan dan keterampilan sehingga menjadikan pribadi guru yang mempunyai kematangan kerja yang tinggi. Keterampilan yang dimiliki seiiring guru tersebut mengemban tugas profesinya dalam penelitian ini berada pada kriteria baik. Akan tetapi masih ditemukan guru dengan keterampilan yang kurang baik yaitu sebanyak 5 orang guru. Hal ini diindikasikan karena banyak guru yang belum menerapkan metode secara variatif, atau terbilang monoton seperti penggunaan metode caramah dan diskusi. Padahal keterampilan guru diperlukan agar mempermudah siswa meyerap berbagai materi yang diajarkan. Pengalaman mengajar akan dapat memberikan keuntungan bagi seseorang guru dalam melaksanakan tugas mengajar selanjutnya karena setidaknya guru tersebut sudah pernah melakukan pekerjaan itu sehingga ia akan tahu tentang pekerjaan yang akan dihadapi. Setiap pengalaman yang diperoleh seseorang guru akan membantunya memberikan keterampilan dan pengetahuan khusus sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya. Seseorang yang melakukan jenis pekerjaan tertentu secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama akan
84
menjadikan dirinya cukup terampil dalam pekerjaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Widoyoko (2005) “Pengalaman mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari pemahaman seseorang terhadap halhal yang dialami dalam mengajar, sehingga hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasinya, baik tentang pengetahuan, ketrampilan maupun nilai-nilai yang menyatu padanya”. .
. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Widyaningsih (2014) menyimpulkan bahwa pengalaman mengajar memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif 5%. Hal ini menunjukkan pengalaman mengajar berpengaruh positif terhadap kompetensi profesional guru MA Negeri 1 Surakarta. Hasil penelitian yang sejalan dengan penelitian ini selanjutnya
dikemukakan oleh Yuliyani (2010) bahwa pengalaman mengajar mempunyai hubungan dengan kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar. Semakin tinggi pengalaman mengajar
maka
semakin
tinggi
pula
kompetensi
guru
Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar. setiap kenaikan satu satuan pengalaman mengajar (X1) maka diikuti kenaikan kompetensi guru PKn (Y) sebesar kemiringan gradien garis regresi =0,3383. Hasil penelitian Widoyoko (2005) juga menunjukkan bahwa pengalaman mengajar guru memberikan sumbangan sebesar 6,35% terhadap kompetensi mengajar guru IPS SMA Kabupaten Purworejo. Dengan demikian penelitian ini dapat diterima karena sesuai dengan teori yang telah ada.
85
4.6.2
Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru Etos kerja adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap guru yang pada
akhirnya berujung pada budaya kerja yang dimiliki guru. Apabila guru memiliki etos kerja yang baik maka guru akan senantiasa melakukan tugasnya secara optimal. Jika guru hanya berorientasi pada suatu bentuk usaha komersial maka meraka akan cenderung mengajar dengan seenaknya tanpa memperhatikan apa yang diperoleh peserta didiknya dari pembelajaran yang berlangsung. Maka Etos kerja perlu dimiliki seorang guru agar dapat mencapai standar yang telah ditetapkan. Guru yang memiliki etos kerja tinggi maka akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik daripada guru yang memiliki etos kerja yang kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh etos kerja secara parsial berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru yaitu sebesar 18,31 %. Dari hasil uji t atau parsial yang diperoleh dari tingkat probabilitas sebesar 0,002 jauh dibawah 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh etos kerja terhadap tingkat kompetensi profesional guru. Maka ini menunjukkan bahwa variabel etos kerja ikut berkontribusi dalam peningkatan kompetensi profesional guru. Selain itu secara parsial variabel ini memberikan pengaruh yang lebih besar daripada variabel pengalaman mengajar yaitu sebesar 17,47%. Melalui etos kerja guru produktif pemasaran akan terus bergerak menuju kualitas kerja yang baik sebagaimana yang dipersyaratkan profesinya. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sinamo (2005:249) etos kerja adalah syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual,
86
organisasional, maupun sosial. Guru yang memiliki etos kerja yang lebih baik dari lainnya akan lebih mampu meningkatkan kompetensi profesionalnya sebagai tuntutan atas profesinya selain itu juga sebagai bentuk tanggung jawab atas instansi atau sekolah tempat guru bekerja. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa jumlah rata-rata skor dari variabel etos kerja guru produktif pemasaran di kota semarang dalam kriteria baik. Pengukuran variabel ini menggunakan lima indikator yaitu: (1) menjadi guru adalah amanah; (2) menjadi guru adalah aktualisasi; (3) menjadi guru adalah seni; (4) menjadi guru adalah kehormatan; dan (5) menjadi guru adalah pelayanan. Data hasil penelitian indikator dengan frekunsi terbanyak yaitu 38 guru produktif pemasaran yang berkriteria baik atau sebesar 76% terdapat pada indikator menjadi guru adalah aktualisasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Sinamo (2005:106) bahwa aktualisasi diri atau pengembangan potensi terlaksana melalui pekerjaan yang akan membentuk karakter dan kompetensi kita. Guru tidak hanya senantiasa berusaha mengembangkan potensi diri, melalui etos kerja guru juga mampu mengubah potensi diri dalam bentuk kompetensi yang dipersyaratkan dalam profesinya. Ini menunjukkan bahwa guru telah bekerja dengan penuh semangat dalam menjalankan tugas mengajarnya. Sedangkan dari kelima indikator jumalah guru yang memiliki kriteria kurang baik paling banyak terdapat pada indikator ketiga yaitu menjadi guru adalah seni yaitu sebanyak 14 guru atau sekitar 28 % dari total jumlah guru yang diteliti. Data yang diperoleh dilapangan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di
87
Kota Semarang menunjukkan guru hanya memanfaatkan sarana-prasarana yang ada disekolah dan belum mengembangkan atau mencari trobosan penunjang pembelajaran sendiri. Terlebih pada sekolah swasta yang masih berkembang fasilitas dan sarana-prasaranya kurang memadai bahkan ada smk yang pembelajarannya belum berbasis IT. Akan tetapi para guru tersebut belum mencoba mencari alternatif media lain sebagai pendukung pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. Padahal jika guru menggunakan alternatif lain dalam menyampaikan materi ajar yang dikemas secara lebih menarik akan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Maka guru harus senantiasa meningkatkan etos kerjanya agar lebih semangat dalam menjalankan kompetensi profesionalnya. Hal ini didukung dengan teori yang diungkapkan oleh Tasmara (2002:24) “.... etos kerja berkaitan dengan semangat, kejujuran dan kepawaian dalam bidangnya (profesional)”. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartini (2011) menyimpulkan bahwa dari delapan faktor yang diteliti faktor yang signifikan mempengaruhi kompetensi guru yaitu faktor etos kerja sebesar 0,237. Sedangkan tujuh fakor lain yang tidak berpengaruh. Selain itu penelitian Hasil penelitian Widoyoko (2005) juga menunjukkan bahwa etos kerja memberikan sumbangan positif sebesar 16,59% terhadap kompetensi mengajar guru IPS SMA Kabupaten Purworejo. Dengan demikian penelitian ini dapat diterima karena sesuai dengan teori yang telah ada. 4.6.3. Pengaruh Pengalaman Mengajar dan Etos Kerja Secara Simultan Terhadap Kompetensi Profesional Guru
88
Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Pengambilan data penelitian melalui angket penelitian yang diisi oleh 50 guru produktif pemasaran sebagai responden. Hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah rata-rata skor kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang berada pada kriteria kompeten dengan jumlah 20 guru atau 40 % dari total guru yang diteliti. Secara keseluruhan terdapat satu orang guru yang dikatakan kurang kompeten dan 29 guru dikatakan sudah sangat kompeten. Hal tersebut mencerminkan bahwa guru telah menjalankan tanggung jawab profesinya dengan baik. Guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang mampu menguasai materi ajar bidang studi yang diampu sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hasil uji simultan (Uji F) diperoleh nilai probabilitas signifikansi sebesar 0.000 lebih besar dari 0.05 (5%) sehingga dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru secara bersama-sama. Sedangkan hasil analisis regresi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.595 dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh pengalaman mengajar dan etos kerja terhadap kompetensi profesional guru sebesar 59.5% sedangkan sisanya 40.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian tersebut guru perlu meningkatkan pengetahuan, informasi dan keterampilan sebagai bentuk upaya peningkatan pengalaman
89
mengajar. Melalui hal tersebut guru dapat lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya, salah satunya yaitu tercapainya standar kompetensi profesional yang menjadi fokus penelitian ini. Selain itu, guru perlu meningkatkan etos kerjanya agar kompetensi profesionalnya juga meningkat. Sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Surya (2004:38) salah satu ciri profil guru yang diperkirakan sesuai dengan tuntutan masa depan menghadapi abad 21 adalah guru yang memiliki etos kerja yang kuat. Dengan etos kerja yang baik guru memiliki sikap atau pandangan mendasar yang mampu mencapai kualitas kerja yang baik seperti kompetensi profesional guru sebagai standar kerja yang harus dipenuhi. Terbuktinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa.pengalaman mengajar dan etos kerja ikut serta berperan dalam meningkatkan kompetensi profesional guru produktif pemasaran. Sehingga apabila pengalaman mengajar dan etos kerja baik maka kompetensi profesional yang dimiliki guru juga baik. Begitu pula sebaliknya jika pengalaman mengajar dan etos kerja guru kurang baik maka kompetensi profesional yang dimiliki guru juga kurang baik.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat disimpukan sebagai berikut: 1. Pengalaman mengajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang secara parsial sebesar 17.47%. 2. Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang secara parsial sebesar 18,31%. 3. Pengalaman mengajar dan etos kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang sebesar 59.5% sedangkan sisanya 40.5% dipengaruhi oleh oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Hasil regresi dalam penelitian ini bernilai positif, hal ini berarti jika pengalaman mengajar dan etos kerja semakin baik atau meningkat maka kompetensi profesional guru juga akan semakin meningkat, dan sebaliknya jika pengalaman mengajar dan etos kerja semakin menurun maka kompetensi profesional guru juga akan semakin menurun.
90
91
5.2. Saran Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Guru produktif pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang hendaknya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai bidangnya agar ilmu yang disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Guru produktif pemasaran hendaknya meningkatkan etos kerjanya sehingga lebih berorientasi pada bagaimana memenuhi standar kompetensi profesional dengan baik daripada bekerja sebatas menggugurkan kewajiban saja. 3. Pihak sekolah hendaknya melakukan pengawasan secara berkelanjutan agar dapat memantau perkembangan kompetensi profesional guru tersebut. Selain itu Dinas Pendidikan diharapakan lebih sering melakukan pelatihan ataupun seminar untuk membantu menciptakan guru yang kompeten dibidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar.2012. Menghasilkan Guru Kompeten dan Profesional. Jakarta: Bee Media Indonesia Anoraga, Pandji.2006.Psikologi Kerja.Jakarta:PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Danim, Sudarwan dan Khairil.2011.Profesi Kependidikan.Bandung:Alfabeta Djamrah, Syaiful Bahri, dan Aswin Zain.1997.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Eliyanto dan Wibowo.2013.Pengaruh Pendidikan,Pelatiahan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru SMA Muhammadiyah Di Kabupaten Kebumen. Universitas Negeri Yogyakarta Firdausi, Arif dan Barnawi.2012.Profil Guru SMK Profesional.Jogjakarta:ArRuzz Media Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gujarati, N Damodar.2010.Dasar-Dasar Ekonometrika-.Jakarta:Salemba Empat Hamalik,Oemar.2004. Pendidikan Guru:Berdasarkan Kompetensi.Jakarta: PT. Bumi Aksara
pendekatan
Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:BPFE -----.1993.Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan:Sistem Dan Prosedur.Bandung:PT. Trigenda Karya Majid. Abdul.2005.Perencanaan Pembelajaran:Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyana.2010.Rahasia Menjadi Guru Hebat.Surabaya:Grasindo Mulyasa, E. 2013. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Muslich, Masnur.2007.Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.Jakarta: Bumi Aksara
92
93
Ndara,Talizduhu.2002.Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:PT.Rineka Cipta Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Sardiman.2014.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Rajawali Press Sinamo, Jansen H.2008.Delapan Etos Kerja Profesional.Jakarta:Institut Darma Mahardika Subini, Nini.2012.Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan!:Kesalahan-Kesalahan Guru Dalam Pendidikan Dan Pembelajaran.Jogjakarta:Javalitera Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reineka Cipta Sujanto, Bedjo.2007. Guru Indonesia Dan Perubahan Kurikulum:Mengorek Kegelisahan Guru.Jakarta:CV.Sagung Seto Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara Surya, Muhammad.2004. Bunga Rampai Guru dan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka Suyanto dan Asep Jihad.2013.Menjadi Guru Profesional:Strategi Meningkatkan Kualifikasi Dan Kualitas Guru Di Era Global.Erlangga. Tasmara,Toto.2002.Membudayakan Etos Kerja Islami.Jakarta:Gema Insani Press Titin Kartini.2011.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Profesional Guru Di SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu.Universitas Indonesia Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan: Problema,Solusi dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia.Jakarta:Bumi Aksara Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
94
Unal, Zafer dan Aslihan. 2012. The Impact Of Teaching Experience On The Classroom Management Approaches Of Elementary School Teachers. www.e-iji.net. Usman, Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Wahyudi, Imam.2012.Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru.Jakarta:PT.Prestasi Pusaka Raya Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajagrafindo Persada Widyaningsih, Anis.2014.Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Profesional Guru MA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.Universitas Muhammadiyah Surakarta Widoyoko, Eko Putro S.2005.Kompetensi Mengajar Guru IPS Kabupaten Purworejo. Dirjen Dikti Yamin, Martinis dan Maisah.2010.Standarisasi Kinerja Guru.Jakarta:GP Press
95
Lampiran 1
DAFTAR GURU PRODUKTIF PEMASARAN SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA SEMARANG NO
NAMA
L/P
INSTANSI
STATUS SEKOLAH
STATUS
PEND. TERAKHIR
TINGKAT
1 2 3 4
Drs. Prayogi, S.E, M.Si Lis Setyowati, S.E Puput Muliana, S.P Mukhayaroh,S.Pd Dwi Kartika Sulistyorini,S.Pd Retno Werdiningrum,S.H Yayuk Samiatun, S.Pd Dra. Agni Sulistyowati Soeroso,S.Pd Agustina Dwi Fauziyah Teguh Subagyo, S.Pd Drs.Joko Suryanto Turiyana, S.Pd Dra.Nurhidayati Moch Fauzi Soleh, S.Pd
L P P P
SMK Yayasan Pharmasi SMK Yayasan Pharmasi SMK Yayasan Pharmasi SMK Muhammadiyah 1
Swasta Swasta Swasta Swasta
GTY GTY GTY GTY
Akuntansi Pemasaran Pertanian PDU-TN
S2 S1 S1 S1
P
SMK Muhammadiyah 1
Swasta
GTY
Adm. Perkantoran
S1
P
SMK Swadaya
Swasta
GTY
Hukum
S1
P P L P L P P P L
SMK Swadaya SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 2 Semarang
Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Negeri Negeri
GTY PNS GTY GTT GTT PNS GTY PNS PNS
Adm. Perkantoran Tata Niaga Pend. Ekonomi Pend. Koperasi Pend. Ekonomi Pend. Koperasi Tata Niaga Tata Niaga Tata Niaga
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
95
96
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Drs. Karyoso Drs. Slamet, M.Pd Dra. Wilujeng Handayani , M.Pd Siswanto Agung Baskoro, S.H Sri Hastuti, A.Md. Surati, S.Pd Dra.R.Wahyu Kusmawati Istiqomah, S.Pd Indah Murdjayanti W, S.Pd Dra. Suharti Dra. Dewi Sulistyowati Surya Mei S, S.E.,S.Pd Dra.Sri Umi Saduarti Dra.Risprantini Drs. Ujang Nur Fauzan Dra. Yustina Indarti Parto Wahyudi, B.A Prawesti, S.Pd Dra. Indah Puspita Sari Dra. Indrijani Suparwini, S.E.
L L
SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 2 Semarang
Negeri Negeri
PNS PNS
Tata Niaga Pemasaran
S1 S2
P
SMK Negeri 2 Semarang
Negeri
PNS
Pemasaran
S2
L L P P
SMK Negeri 2 Semarang SMK YPE Semarang SMK YPE Semarang SMK YPE Semarang
Negeri Swasta Swasta Swasta
PNS GTY GTY GTY
Ekonomi Hukum Ekonomi Pend. Ekonomi
D3 S1 D3 S1
P
SMK YPE Semarang
Swasta
GTY
Pend. Ekonomi
S1
P
SMK YPE Semarang
Swasta
GTY
Pend. Ekonomi
S1
P
SMK Pelita Nusantara 1
Swasta
GTY
Pend. Ekonomi
S1
P P P P P L P L P P P P
SMK Pelita Nusantara 1 SMK Nusa Bhakti Smg SMK Nusa Bhakti Smg SMK Purnama 1 Smg SMK Purnama 1 Smg SMK Purnama 1 Smg SMk Antonius SMk Antonius SMk Antonius SMK Ignatius SMK Ignatius SMK Ignatius
Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta
GTY GTY GTY GTY GTY GTT GTT GTT GTT PNS PNS GTY
Pend. Ekonomi Pend. Ekonomi Pend. Ekonomi Adm. Perkantoran Tata Niaga Tata Niaga Tata Niaga Pend. Ekonomi Adm. Perkantoran PDU-TN Pend. Koperasi Ekonomi
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
97
38
Sanyoto,S.Pd
L
SMK Taman Siswa
Swasta
GTY
39
L
SMK Taman Siswa
Swasta
GTT
L
SMK Taman Siswa
Swasta
GTY
Ekonomi
S1
41 42 43
Jumirah, S.Pd Teguh Imam Santosa, S.E. Dra. Warsini, M.M Wiwik Nurfiana, S.Pd Dian Hapsari, K.S.Pd
Pend. Ekonomi Tata Niaga
P P P
SMK Taman Siswa SMK Cut Nyak Dien SMK Cut Nyak Dien
Swasta Swasta Swasta
GTY GTY GTT
S2 S1 S1
44
Dra. Indah Sulistyawati
P
SMK Negeri 9 Semarang
Negeri
PNS
45 46
Dra.Handayani Dra.Padmini Lestari
P P
SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang
Negeri Negeri
PNS PNS
47
Drs.Umar Said
L
SMK Negeri 9 Semarang
Negeri
PNS
48 49 50
Heri Suwanto, S.Pd Dra. Wahyu H Sri Lestari, S.Pd
L P P
SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang
Negeri Negeri Negeri
PNS PNS PNS
Manajemen Pend. Akuntansi Pend. Akuntansi Pend. Ekonomi Pend. Ekonomi Pend. Ekonomi Pend. Ekonomi Pend. Ekonomi Pend.Ekonomi Pend.Ekonomi
40
S1 S1
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
98
Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PRODUKTIF PEMASARAN SMK BISNIS DAN MANAJEMEN DI KOTA SEMARANG 1. Indikator mengembangkan materi yang di ajarkan: a. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa? b. Adakah hal-hal yang perlu dipertimbangankan dalam meyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa? 2. Indikator mengerti menerapkan metode bervariasi: a. Dalam satu kelas terdapat berbagai macam karakteristik siswa. Bagaimana upaya bapak atau ibu agar siswa memahami pelajaran yang disampaikan? b. Metode pembelajaran apa yang digunakan bapak/ibu ketika mengajar? Mengapa bapak/ibu menggunakan metoode tersebut? c. Adakah metode yang lain? 3. Indikator mengembangkan media, alat dan sumber belajar yang relevan a. Pada saat bapak/ibu mengajar, teknologi apa yang sering dipakai? b. Bagaimana dengan media yang digunakan, apakah hanya memanfaatkan fasilitas sekolah atau mengembangkannya sendiri? c. Sumber belajar apa yang biasanya dipakai ketika mengajar? Bagaimana dengan modul pelajaran yang diampu? 4. Indikator mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran a. Bagaimana cara bapak/ibu dalam merencanakan pembelajaran? b. Apakah pelaksanaan kbm sudah sesuai dengan RPP yang dibuat? c. Bagaimana cara mengefektifkan program pembelajaran yang telah dibuat? 5. Indikator melaksanakan evaluasi hasil belajar a. Bagaimana
pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
bapak/ibu? b. Bagaimana jika ada siswa yang tidak memenuhi KKM?
yang
dilakukan
99
Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Pelita Nusantara 1 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Indah Murdjayanti W. S.Pd sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Pelita Nusantara 1 Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau materi yang diajarkan meyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dibaut di RPP. Sehingga guru focus pada materi tersebut. Guru produktif pemasaran menggunakan metode sesuai dengan karakter siswa gar materi yang diasampaikan dapat dipahami. Adapun metode yang dipaka biasanya ceramah, diskusi dan tanya jawab. Melalui cara tersebut diharpkan siswa bisa lebih menyerap materi dengan baik. Pembelajaran ditunjang dengan menggunakan LCD, adanya laboaraturium pemasaran dan fasilitas lain dapat menunjang proses pembelajaran. Berbagai sumber belajar digunakan untuk memperkaya ilmu, seperti penggunaan buku paket, artikel amupun sumber dari internert yang relevan. Dalam merencanakan dan mengorganisai pembelajaran, guru berbagi satu sama lain. Guru masih kesulitan jika menyusun secara mandiri program pembelajarannya. Pelaksanaan RPP fleksibel sesuai kondisi siswa. Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Guru melakukan remedial bagi siswa yang belum tuntas dan pengayaan bagi siswa yang telah mencapai bats minimal KKM. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara garis besar kompeten dalam menjalankan tugasnya khususnya pada kompetensi profesional guru akan tetapi masih kurang kompeten dalam mengorganisasi program pembelajaran.
100
Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Negeri 2 Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak Drs. Karyoso sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Negeri Semarang bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau dalam mengembangkan materi yang disampaikan kepada siswa guru tidak hanya berfokus pada standar kompetensi yang telah ditetapkan meskipun Smk tersebut telah menggunakan kurikulum 2013.Akan tetapi guru mengembangkan sendiri sesuai tuntutan perkembangan zaman. Hal ini bertujuan agar siswa mempunyai wawasan yang luas dan dapat diterapkan ketika lulus nanti. Penggunaan metode pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Disamping itu guru juga mempertimbangkan karakteristik siswa sebelum memutuskan untuk ,menggunkan metode pembelajaran yang sesuai. PBL ataupun metode lain yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator, sehingga siswa dapat menggali maupun mengkonstruksi pemahamannya sendiri sesuai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan berbasis IT. Biasanya guru memanfaatkan fasilitas dan sarana-prasarana sekolah karena dinilai sudah memadai. Penggunaan LCD mempermudah siswa dalam menyerap materi yang diajarkan. Guru menyusun materi yang diajarkan dalam bentuk modul dengan mengambil materi dari berbagai sumber yang relevan. Seperti buku, artikel maupun dari internet yang disesuaikan dengan materi ajar. Dalam merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran, guru terlihat menguasai dan memahami apa yang seharusnya mereka lakukan. Dengan melihat perhitungan hari efektif guru dapat dengan mudah mengorganisasi program pembelajaran seperti pembuatan RPP hingga evaluasi hasil belajar. Apabila pembelajaran tidak sesuai target maka guru memberikan tugas sebagai pengganti materi yang belum dipahami siswa.
101
Evaluasi dilakukan tidak hanya setelah pembelajaaran dilakukan namun selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu guru member tugas kepada siswa sebagai bagian portopolio siswa. Siswa kurang aktif berikan pendekatan secara individual dan yang aktif diberi apresiasi melalui pemberian poin keaktifan. Apabila terdapat siswa yang belum tuntas maka siswa tersebut diberikan remedial, biasanya yang dilakukan memberikan soal dengan karakteristik yang sama ataupun diganti dengan tugas sesuai materi yang belum dipahami siswa. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran kompeten dalam menjalankan tugasnya khususnya pada kompetensi profesional guru. Guru telah memahami dan dapat mengembangkan materi dengan baik, menerapkan model pembelajaran yang sesuai, mengunakan alat dan media yang tepat untuk mendukung proses pembelajaran, mampu mengorganisasi pembelajaran dan melaksanakan evaluasi peserta didik.
102
Lampiaran 5 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Purnama Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Dra.Sri Umi Saduarti sebagai
salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Purnama
Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau guru perlu memberikan pendekatan secara pribadi agar siswa mampu memahami materi sesuai dengan SK dan KD. Metode yang digunakan adalah jigsaw dan metode diskusi kelompok agar anak tetap aktif. Akan tetapi guru masih bingung ketika diminta menyebutkan metode lain karena sering menggunakan metode tersebut. Proses pembelajaran dapat lebih mudah dilakukan melalui bantuan LCD dan laptop dengan didukung berbagai sumber dari buku paket seperti erlangga, yudistira, armeko dan sumber lain yang relevan. Akan tetapi guru belum menyusun modul tersendiri dan belum menggunakan inovasi media ataupun alat dalam pembelajaran. Program pembelajaran yang ada di silabus digunakan untuk membuat RPP. Akan tetapi pelaksaan RPP yang dibuat belum efektif karena fleksibel menyesuaikan siswa seihngga cendurung maju-mundur dari target yang direncanakan. Sehingga ada materi yang belum disampaikan secara menyeluruh. Evaluasi dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa. Siswa yang belum lulus akan di remidi agar bisa mencapai standar KKM yang ditetapka dan diulangi hingga siswa benar-benar menjadi tuntas. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran sudah baik namun masih kurang kompeten dibeberapa indikator kompetensi profesional yang digunakan dalam penelitian ini, seperti menerapkan berbagai metode pembelajaran, mengembangkan media dan mengorganisasi program pembelajaran.
103
Lampiaran 6 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Ignatius Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Suparwini, S.E. sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Purnama Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau mengatur bangku sesuai karakteristik siswa agar lebih mudah menyampaikan materi. Metode yang diterapkan paling banyak adalah ceramah dan penugasan. Akan tetapi guru masih bingung ketika diminta menyebutkan metode lain yang biasanya digunakan dalam pembelajaran. Fasilitas LCD disekolah tersebut masih bergantian dipakai, akan tetapi guru belum mencari alternatif media lain untuk mendukung pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan seperti buku paket dan internet. Guru
memperbolehkan siswa menggunakan fasilitas internet di HP
mereka untuk mencari materi yang terkait dalam pembelajaaran. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk RPP. Guru bekerjasama dalam menyusun RPP tersebut. Pelaksanaannya sesuai dengan kondisi siswa dan diusahakan sesuai target. Evaluasi dilakukan secara lisanm, tertulis dan juga ada penugasan. Remidi dilakukan kepada siswa yang belum memenui kkm dengan soal yang identik jika belum tuntas maka siswa diberi tugas. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara masih perlu meningkatkan kemampuannya agar dapat memenuhi standar kompetensi professional, seperti dalam menerapkan berbagai metode, mengembangkan media dan mengorganisasi program pembelajaran.
104
Lampiaran 7 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Swadaya Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Yayuk Samiatun, S.Pd sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Swadaya Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau penyampaian materi perlu menggunakan metode yang disesuaikan siswa. Guru memberikan pemahaman dan motivasi agar siswa semangat dalam belajar. Dalam pelaksanaannya guru menggunakan mmetode “studi liner”. Alasan menggunakan metode ini karena dengan ceramah saja tidak cukup. akan tetapi guru tersebut masih bingung ketika diminta menjelaskan mengenai metode tersebut. Dalam pembelajaran guru terkadang menggunakan LCD, namun lebih banyak ceramah. Kurikulum yang dipakai pada SMK ini adalah KTSP. Guru belum mengunakana alternatif lain dalam mengembangkan media dan alat dalam menunjang pembelajaran. Sumber belajar yang dipakai menggunakai modul yang disusun guru dan internet. Dalam merencanakan pembelajaran guru merujuk pada reverensi yang terdahulu, dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan kondisi kelas. RPP hanya sebagai “teori” saja pelaksanaannya fleksibel. Untuk mengefektifkan program pembeljaran yang dibuat maka guru mengingatkan materi yang belum disampaikan kepada siswa. Evaluasi dilakukan dengan menyimpulkan materi diakhir pembelajaran ddan dengan pemberian tugas kepada siswa. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara masih perlu meningkatkan kemampuannya dibeberapa aspek agar dapat memenuhi standar kompetensi profesional, seperti dalam menerapkan berbagai metode, mengembangkan media, mengorganisasi & evaluasi program pembelajaran.
105
Lampiaran 8 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Palebon Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Soeroso,S.Pd sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Swadaya Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau dalam menyampaikan materi harus memperhatikan kondisi siswa dan terintegrasi dengan pelajaran lain. Model pembelajaran menggunakan model pembelajaran interaktif sesuai dengan kurikulum 2013. Metode yang biasanya digunakan yaitu Problem Based Learning. Karena menggunakan metode ini dianggap lebi efektif membuat siswa aktif dalam pembelajaran sehingga guru tinggal mengarahkan saja agar siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran. Guru menggunakan LCD dalam pembelajaran, sarana-prasarana sekolah memadai sehingga selain mendapatkan teori siswa penggunaan laboraturim pemasaran mewadahi siswa dalam melakukan praktek kejuruan. Sumber belajar yang digunakan seperti buku paket, majalah, internet dengan pengembangan yang dilakukan oleh guru agar materi yang disampaikan actual.Dalam merencanakan program pembelajaran guru melakukan rapat kerja dan saling mengisi informasi dalam membuat informasi. Pelaksanaan RPP terkadang tidak sesuai dengan taeget karena memastikan siswa harus dapat memahami materi yang disampaikan. Penugasan materi yang belum tersampaikan merupakan langkah yang diambil untuk mengefektifkan program pembelajaran yang telah dibuat. Evaluasi dilakukan melalui tes dan siswa diberikan motivasi serta remedial agar siswa mampu memenuhi KKM. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara garis besar kompeten dalam menjalankan tugasnya khususnya pada kompetensi profesional guru akan tetapi masih perlu meningkatkan kemampuan dalam mengorganisasi program pembelajaran.
106
Lampiaran 9 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Muhammadiyah 1 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Tika, S.Pd. sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Muhammadiyah 1 Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau pengelompokan siswa berdasarkan karakteristinya dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Siswa yang berbeda karakteristinya diperlakukan berbeda pula. Metode yang dilakukan agar siswa bisa lebih memahami materi adalah dengan tutor sebaya. Dengan metode tersebut diharapkan siswa lebih dapat meemahami materi melalui penyampaian temanya dan tidak canggung untuk bertanya. Proses pembelajaran terkadang menggunakan LCD dan disertai dengan ceramah. Namun guru belum mencoba mengembangkan media pembelajaran lain yang dapat mendukung pembelajaran dikelas. Sumber belajar yang dipakai yaitu buku paket, internet dan modul yang berupa ringkasan pelajaran. Penyusunan program pembelajaran masih saling berbagi satu sama lain. Hal ini dapat dari guru masih ragu dalam menyebutkan model pembelajaran yang ada dalam RPP. Adapun pelaksanaan RPP yang dibuat menyesuaikan kondisi siswa, bagi guru hal yang paling penting adalah siswa memahami materi yang disampaikan. Pemadatan diluar KBM merupakan upaya yang dilajkukan guru untuk mengefektifkan program pembelajaran yang telah dibuat. Evaluasi dilakukan melalui berbagai ulangan ataupun tes tertulis kepada siswa dan program remedial dilakukan ubagi siswa yang belum dapat mencapai KKM. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara masih perlu meningkatkan kemampuannya dibeberapa aspek agar dapat memenuhi standar kompetensi profesional, seperti dalam menerapkan berbagai metode, mengembangkan media, mengorganisasi & evaluasi program pembelajaran.
107
Lampiaran 10 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Nusa Bhakti Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Surya Mei S, S.E.,S.Pd sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Nusa Bhakti Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Cara guru agar dapat menyampaikan materi
ajar
dengan
menganti-ganti
model
pembelajaran
dengan
mempertimbangkan kondisi siswa. Metode pembelajaran yang biasanya dipakai oleh guru yaitu game, penugasan kelompok selain itu guru menggunakan metode tutor sebaya agar siswa lebih paham memahami materi yang disampaikan. Guru menyebutkan suatu metode dengan per bagian langkah dan belum menyebutkan nama atau jenis metode yang dipakai. Dalam pembelajaran, guru menggunakan LCD alternatif lain yang digunakan guru dengan menyuruh siswa untuk menulis dipapan tulis, pengembangan media maupun alat dalam kbm dikelas belum dilakukan karena media yang ada dianggap telah memadai. Sumber belajar yang dipakai seperti buku paket erlangga dan yudistira, guru masihgai salah satu menggunakan modul yang berada dipasaran sebagai salah satu sumber belajar. Perencanaa pembelajaran melalui pembuatan RPP, dalam penyusunannya guru masih saling berbagi satu sama lain. Pelaksanaan RPP menyesuaikan dengan kondisi dalam pembelajaran sehingga terkadang belum tepat dengan perencanaan awal. Guru memberikan tugas terkait materi yang belum tersampaikan. Evaluasi yang dilakukan melalui pre-test dan post-test serta ulangan tertulis lain. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara masih perlu meningkatkan kemampuannya dibeberapa aspek seperti
dalam
menerapkan
berbagai
metode,
mengembangkan
media,
mengorganisasi & evaluasi program pembelajaran agar menunjang kompetensi profesionalnya.
108
Lampiran 11 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK YPE Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Surati, S.Pd sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Swadaya Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Materi yang digunakan masih merujuk dari sumber terdahulu, guru belum mengembangkan sendiri amateri yang hendak diajarkan. Agar lebih paham guru meminta meresume materi stelah siswa membaca buku pelajaran. Metode diskusi paling sering digunakan guru, dengan memberikan tugas setiap siswa dalam kelompok. Disamping itu guru menggunakan metode ceramah dengan reward dan punishment. Namun guru masih bingung ketika dimeinta menyebutkan metode lain yang biasanya dipakai. Pembelajaran belum ditunjang dengan LCD, siswa hanya diminta mengamati dari slide yang ditampilkan dilaptop secara langsung. Hal ini tentu saja dianggap tiadak efektif namun guru belum melakukan trobosan melalui media taupun alat dalam pembelajaran tersebut. Sumber belajar yang digunakan adalah buku teks (pegangan) dan LKS. Guru belum menyusun modul sendiri. Pembuatan RPP saling mengisi satu sama lain, pelaksanaannya fleksibel sesuai kondisi siswa. Cara mengefektifkan program pembelajaran yang telah dibuat dengan menyelesaikan LKS sesuai materi. Evaluasi dilakukan melalui ulangan haraian, UTS dan UAS. Guru mengulas kembali materi yang belum dipahami, remidi ataupun penugasan dilakukan agar siswa bias memenuhi KKM. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara masih perlu meningkatkan kemampuannya agar kompetensi professional yang dimiliki semakin baik, seperti dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran, mengembangkan media dan mengorganisasi program pembelajaran.
109
Lampiaran 12 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Antonius Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Dra. Yustina Indarti sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Antonius Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau cara menyampaikan materi ajar yang baik kepada siswa melalui metode yang sesuai dengan karakteritik siswa tersebut. Diskusi dan ceramah bervariasi adalah metode pembelajaran yang sering digunakan. Smk tersebut menggunakan kurikulum KTSP, guru masih bingung ketika diminta menyebutkan metode pembelajaran lain yang digunakan saat mengajar. Saat mengajar guru telah menggunakan LCD maupun laptop, pengembangan media lain belum dilakukan karena sarana-prasarana disekolah memadai. Hendaknya guru dapat mengembangkan media lain sebagai penunjang pembelajaran agar siswa lebih tertarik terkait materi yang disampaikan. Penggunaan HP
bagi siswa dikelas diperbolehkan agar siswa bias mencari
informasi lewat internet. Sumber belajar lain yang digunakan seperti buku pegangan dan media elektonik contohnya adalah Koran. Program pembelajaran tertuang pada RPP yang pembuatannya beserta guru lain dalam menghitung hari efektif. Pelaksanaannya tidak selalu sesuai RPP, untuk mengefektifkannya guru memberikan penugasan. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui pre-test dan post-test. Siswa yang belum tuntas maka akan diremidi sampai tuntas. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara garis besar kompeten dalam menjalankan tugasnya khususnya pada kompetensi profesional guru akan tetapi masih perlu meningkatkan kemampuan dalam menerapkan metode yang variatif, mengembangkan media dan mengorganisasi program pembelajaran secara mandiri.
110
Lampiaran 13 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Cut Nya’ Dien Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Wiwik Nurfiana, S.Pd. sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Antonius Semarang, bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran
di
sekolah tersebut.
Menurut beliau cara untuk
menyampaikan materi kepada siswa dengan memberikan contoh aplikatif. Materi yang diajarkan masih sebatas yang ada pada silabus, guru belum mengembangkan sendiri materi yang diajarkan. Ibu wiwik memaparkan metode pembelajaran yang digunakan sekedar praktik, membuat kelompok, presentasi hasil diskusi. Siswa dituntut untuk menjelaskan dengan bahasa sendiri. Media yang dipakai dalam pembelajaran yaitu slide power point dan peralatan sesuai kompetensi, media lain yang digunakan seperti kunjungan ke Indomaret. Guru belum menciptakan trobosan media sendiri. Sumber belajar yang dipakai yaitu buku paket, LKS dan BSE. Perencanaan pembelajaran yang ada pada RPP mempertimbangkan bahan yang bias disearp dan metode yang digunakan. Dalam pelaksanaannya RPP dianggap sebagai prasyarat karena pembelajaran berlangsung sesuai kondisi kelas. Untuk materi yang belum disampaikan tetap dikejar atau dipadatkan. Sehingga materi yang disampaikan belum bisa secara mendetail disampaikan. Evaluasi hasil belajar yang dilakukan seperti pre-test,post-test, ualanagn harian maupun dari penugasan-penugasan. Siswa yang belum lulus diremidi hingga siswa tersebut tuntas. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran secara masih perlu meningkatkan kemampuannya agar dapat memenuhi standar kompetensi professional, seperti dalam menerapkan berbagai metode, mengembangkan media dan mengorganisasi program pembelajaran.
111
Lampiaran 14 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Negeri 9 Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Dra. Indah Sulistyawati sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Negeri 9 Semarang bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau sebelum menyampaikan materi guru mengenal nama-nama siswa lalu mengelompokkannya dengan mempertimbangkan karakteristik siswa tersebut. Metode pembelajaran yang dipakai adalah model diskusi berbasis masalah sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga siswa lebih aktif dan percaya diri karena dalam pembelajaran hasil diskusi dikomunikasikan didepan kelas. Dalam kurikulum, 2013 guru bertindak sebagai fasilitator, media maupun saranaprasarana disekolah mempu menunjang kegiatan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan adalah buku paket, sumber dari internet yang relevan dengan silabus. Perencanaan program pembelajaran dimulai dari perhitungan hari efektif hingga tertuang dalam prota,promes dan RPP. Dalam penyusunan RPP guru dapat dengan mandiri merencanakan apa yang hendak diajarkan dikelas. Untuk mengefektifkan program pembelajaran bagi siswa yang sedang prakerin maka dilakukan pemadatan ataupun jika tidak selesai maka diberi tugas. Evaluasi yang dilakukan mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Apabila ada siswa yang belum tuntas maka akan diberi remedial, jika belum tuntas juga maka diberi tugas hingga siswa dapat mencapai satandar KKM. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran kompeten dalam menjalankan tugasnya khususnya pada kompetensi profesional guru. Guru telah memahami dan dapat mengembangkan aspek yang dipersyaratkan dalam melaksanakan kompetensi professional.
112
Lampiaran 15 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di SMK Yayasan Pharmasi Wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak Drs. Prayogi, S.E, M.Si sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Yayasan Pharmasi Semarang bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau agar siswa dapat memahami materi yang sesuai dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocok. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah ceramah bervariasi. Karena dengan ,metode ini siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Guru telah menggunakai LCD untuk mendukung pembelajaran dikelas. Media yang digunakan disamping fasilitas sekolah adalah alat komunikasi yang dimiliki siswa yang dihubungkan dengan guru ketika praktik salah satu standar kompetensi misalnya berhubungan dengan kolega. Jadi guru bias langsung memantau bagaimana cara siswa melakukan komunikasi yang baik. Sumber belajar yang dipakai adalah buku paket yang relevan serta internet. Guru juga telah mengembangkan modul sendiri, Guru dapat menyebutkan secara runtut mengenai proses perencanaan program pembelajaran. Pelaksanaan KBM pada hakikatnya harus sesuai dengan RPP, namun guru juga tidak boleh kaku karena siswa memahami materi juga penting. Sehingga pemberian tugas daapat menjadi pilihan ketika ada materi yang belum secara detail tersampaikan. Evaluasi dilakukan melalui tes hasil belajar dan siswa yang belum tuntas maka diberi program remedial ataupun penugasan. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran kompeten dalam menjalankan tugasnya khususnya pada kompetensi profesional guru. Guru telah memahami dan dapat mengembangkan aspek yang dipenuhi dalam memenuhi kompetensi profesionalnya.
113
Lampiaran 16 Hasil Wawancara Guru Produktif Pemasaran di Taman Siswa Semarang Wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak Teguh Imam Santosa, S.E. sebagai salah satu guru produktif pemasaran yang mewakili SMK Yayasan Pharmasi Semarang bertujuan untuk mengetahui kondisi kompetensi profesional guru produktif pemasaran di sekolah tersebut. Menurut beliau cara menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan pendahuluan terlebih dahulu sebelum focus ke materi. Dalam mengajar guru menerapkan punishment kepada siswa untuk mengatasi siswa yang kurang bias diarahkan. Sekolah belum ditunjang fasilitas seperti LD maupun OHP. Metode yang biasanya diterapkan adalah ceramah dan meresume. Guru meminta siswa untuk meresume materi setelah memaca buku pelajaran, namun jika belum mencapai target guru meminta siswa mendownload materi melalui fasilitas internet di HP masing-masing siswa. Guru belum membuat modul tersendiri, sehingga menggunakan buku paket
yang ada
dipasaran serta sumber dari internet. Program pembelajaran pembelajaran disusun dengan cara berbagi informasi satu sama lain serta pelaksanaannya seharusnya sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Sehingga pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kompetensi dasar yang ditentukan. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung. Remidi dilakukan bagi siswa yang belum tuntas. Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru produktif pemasaran masih perlu meningkatkan kemampuannya diberbagai aspek agar mampu mencapai kometensi professional yang baik. Karena guru harus trampil dalam mengembangkan dan menyampaikann materi ajar kepada siswa agar tujuan pembeljaran dapat tercapai dengan baik.
114
Lampiran 17
Kisi-Kisi Angket Uji Coba Penelitian PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR DAN ETOS KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PRODUKTIF PEMASARAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA SEMARANG
No. 1.
Variabel Kompetensi Profesional Guru
2.
Pengalaman Mengajar
Indikator
No.Soal
Jumlah
1) Mampu menangani dan dan 1,2,3,4,5,6 mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya 2) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi 3) Mampu mengembangkan berbagai 7,8,9,10 alat, media maupun sumber belajar yang relevan 4) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program 11,12,13,14 pembelajaran 5) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik 15,16,17,18
6
19,20,21,22
4
23,24,25
3
26,27,28,29
4
30,31,32,33
4
1) Latar belakang pribadi 2) Kemampuan analitis manipulatif 3) Keterampilan yang dimiliki
4
4
4
dan
115
3.
Etos Kerja
Jumlah Soal
1) 2) 3) 4) 5)
Menjadi guru adalah amanah Menjadi guru adalah aktualisasi Menjadi guru adalah seni Menjadi guru adalah kehormatan Menjadi guru adalah pelayanan
34,35,36,37
4
38,39,40
3
41,42,43,44
4
45,46,47,48
4
49,50,51,52
4
52
52
116
Lampiran 18
Surat Permohonan Pengisian Angket Uji Coba Penelitian Yth. Bapak / Ibu Guru SMK Bisnis dan Manajemen Di Kota Semarang Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi untuk menyelesaikan studi jenjang Strata 1 di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian dengan judul “Pengaruh Pengalaman Mengajar Dan Etos Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran Di Smk Bisnis Dan Manajemen Kota Semarang”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini. Kerjasama Bapak/Ibu sangat diperlukan untuk menjawab angket uji coba penelitian dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya sesuai apa yang Bapak/Ibu alami dan „rasakan di tempat kerja. Tidak ada jawaban „benar atau „salah bagi setiap pernyataan yang diberikan. Pendapat dan identitas pribadi Bapak/Ibu akan dirahasiakan. Bantuan Bapak/Ibu sangat besar artinya bagi penelitian ini. Atas kerjasama dan kesediaan bapak / ibu guru meluangkan waktunya untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb. Peneliti,
Nida Aulia NIM.7101411 297
117
Lampiran 19
Angket Uji Coba Penelitian PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR DAN ETOS KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PRODUKTIF PEMASARAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA SEMARANG A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama
:
2. Jenis Kelamin
: L/P *)
3. Umur
:
4. Pendidikan Terakhir
:
5. Lama Mengajar
:
6. Sekolah Tempat Tugas : 7. Status Sekolah
: Negeri/ Swasta *)
8. Mengajar Mata Pelajaran: 9. Beban Mengajar per Minggu : ........ jam *) Coret yang tidak perlu B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon bapak/ ibu guru memberikan tanda checklist () pada alternatif jawaban yang di anggap sesuai dengan pendapat bapak/ ibu guru pada lembar instrumen ini. 2. Apabila terjadi kekeliruan dalam menjawab dan ingin membenarkan, maka berilah tanda (=) pada jawaban yang di anggap salah kemudian () jawaban yang semestinya. 3. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 4 (empat) kemungkinan dengan skala sebagai berikut: SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah
118
C. DAFTAR PERTANYAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU 1) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya No.
Butir Pertanyaan
SL
1.
Saya menjelaskan materi pelajaran
SR
KD
TP
kepada siswa secara sistematis tanpa melihat buku teks/ pegangan 2.
Saya berusaha mengembangkan isi materi
pelajaran
sesuai
tuntutan
perkembangan zaman 3.
Saya mempelajari berbagai disiplin ilmu untuk memperkaya pengetahuan
4.
Saya berusaha memperdalam dan mengembangkan pengetahuan yang saya miliki dari berbagai sumber
5.
Saya mempersiapkan dengan matang materi pelajaran yang tidak saya kuasai sebelum daiajarkan kepada siswa
6.
Saya memberikan contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari terkait materi
yang
disampaikan
selain
menjelaskan meteri secara teoritis 2) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi No.
Butir Pertanyaan
7.
Saya menyanpaikan materi dengan ceramah bervariasi
SL
SR
KD
TP
119
8.
Saya berusaha meyampaikan materi dengan teknik yang mudah dipahami siswa
9.
Saya menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mengajar
10.
Saya mencoba metode pembelajaran yang kepada
belum siswa
pernah
diterapkan
meskipun
agak
merepotkan 3) Mampu mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan No. 11.
Butir Pertanyaan Saya
menyiapkan
SL
SR
KD
TP
media
pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai 12
Saya menggunakan berbagai buku teks dalam menyampaikan materi kepada siswa
13.
Media
pembelajaran
yang
saya
gunakan bervariasi sesuai dengan materi yang disampaikan 14.
Saya mengutip artikel, pada koran, internet ataupun media lain sebagai pendukung materi ajar kepada siswa
4) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran No. 15.
Butir Pertanyaan Saya
membuat
perangkat
pembelajaran sendiri tanpa bantuan rekan kerja ataupun arahan langsung
SL
SR
KD
TP
120
dari orang lain 16.
Saya merencanakan secara matang semua kegiatan pembelajaran
17.
Saya
melaksanakan
proses
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun 18.
Saya
berupaya
meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran
5) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik No.
Butir Pertanyaan
19.
Saya memberikan penilaian formatif
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
dalam mengajar 20.
Saya
melaksanakan
program
remedial kepada siswa jika dalam pembelajaran
ada
yang
belum
mencapai target 21.
Tes tertulis saya gunakan dalam penilaian sumatif yang mencakup keseluruhan materi ajar
22.
Saya mengevaluasi disetiap akhir pembelajaran
berupa
penugasan
kepada siswa PENGALAMAN MENGAJAR 1) Latar belakang pribadi No.
Butir Pertanyaan
23.
Saya merasa dapat meningkatkan pengalaman mengajar saya seiring
121
waktu mengajar saya yang semakin lama 24.
Ilmu pengetahuan yang saya miliki sesuai dengan bidang studi yang saya ampu
25.
Pendidikan
akademis
yang
saya
tempuh sebelumnya dapat membantu meningkatkan kemampuan
kualitas untuk
dan mencapai
kedudukan dan karir yang lebih baik sebagai guru yang kompeten
2) Kemampuan analitis dan manipulatif No. 26.
Butir Pertanyaan
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
Saya mampu memecahkan masalah dalam profesi saya sebagai guru
27.
Saya belajar dari kesalahan agar dapat menyikapi hal serupa diwaktu mendatang
28.
Saya memahami karakteristik siswa yang beraneka ragam
29.
Saya memiliki catatan tentang halhal penting dari pengalaman
3) Keterampilan yang dimiliki No.
Butir Pertanyaan
30.
Keterampilan yang saya miliki sesuai dengan standar kompetensi guru
122
yang ditetapkan 31.
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dengan keterampilan yang saya miliki
32.
Saya dapat berkomunikasi dengan baik dengan siswa sehingga siswa tidak
canggung ketika
berbicara
dengan saya 33.
Saya mengikuti berbagai pelatihan meskipun tidak diwajibkan
ETOS KERJA 1) Menjadi guru adalah amanah No.
Butir Pertanyaan
34.
Saya datang lebih awal daripada
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
datang tepat waktu dalam mengajar 35.
Saya mengajarkan dan menjunjung tinggi
kejujuran
meskipun
dapat
menyinggung perasaan orang lain 36.
Saya
bekerja
sesuai
aturan
yang
berlaku disekolah 37.
Saya
bersungguh-sungguh
menjalankan
amanah
profesi
saya
untuk ,menjaga nama baik
2) Menjadi guru adalah aktualisasi No. 38.
Butir Pertanyaan Saya
merasa
senang
setiap
kali
123
mengajar 39.
Saya memompa semangat anak didik meskipun diri sendiri sedang loyo
40.
Saya lebih semangat bekerja jika ada saingan
3) Menjadi guru adalah seni No.
Butir Pertanyaan
41.
Saya merasa cemas apabila tidak bisa
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
memanfaatkan waktu luang dengan baik meskipun telah berusaa 42.
Saya yakin terobosan mengajar tidak dicari melainkan diciptakan
43.
Saya menggunakan metode terbaru dalam mendidik siswa
44.
Saya sebagai guru dalam bekerja mengutamakan
kreatifitas
kerja
untuk memberi hasil yang terbaik
4) Menjadi guru adalah kehormatan No.
Butir Pertanyaan
45.
Saya berupaya untuk menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik
46.
Saya
berusaha
menunjukkan
kemampuan adaptasi terhadap setiap perubahan 47.
Hidup saya terasa gagal jika ada satu tugas yang tidak selesai
124
48.
Saya memilih tugas berat karena merupakan
ajang
untuk
meningkatkan kemampuan meskipun ada pilihan yang ringan 5) Menjadi guru adalah pelayanan No.
Butir Pertanyaan
SL
49.
Saya menganggap pekerjaan guru
SR
KD
TP
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat 50.
Saya berusaha memberikan layanan yang
memuaskan
siswa
dalam
belajar 51.
Saya
bertanggung
jawab
atas
kegagalan siswa 52.
Saya mengorbankan waktu libur untuk kegiatan sekolah
=================== TERIMA KASIH ====================
125
Lampiran 20 TABULASI DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (Y)
Kode/Soal R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15
1 1 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 3 3
2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4
5 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
6 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (Y) 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 2 2 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
17 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4
18 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
19 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
20 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
21 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
22 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4
∑Y 51 79 59 72 88 88 70 72 74 79 70 82 74 71 85
126
Lampiran 21 TABULASI DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL PENGALAMAN MENGAJAR (X1)
Kode/Soal R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15
23 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4
24 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
25 2 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4
PENGALAMAN MENGAJAR (X1) 26 27 28 29 30 3 2 2 3 3 3 4 4 1 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 1 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3
31 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
33 1 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 3
∑ X1 28 37 33 33 44 42 37 36 41 40 36 37 33 33 42
127
Lampiran 22 TABULASI DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL ETOS KERJA (X2)
Kode/Soal R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15
34 2 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4
35 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
36 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
37 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
38 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
39 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4
ETOS KERJA (X2) 40 41 42 43 44 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4
45 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
46 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
47 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4
48 2 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4
49 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
51 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4
52 1 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4
∑X2 44 70 55 56 76 72 59 68 71 69 65 66 62 57 76
128
Lampiran 23 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kompetensi Profesional Guru (Y) soal soal soal soal soal soal soal soal soal soal _1 _2 _3 _4 _5 _6 _7 _8 _9 _10
soal _1
soal _2
soal _3
soal _4
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N
1
15 .35 0
.35 0
.65 ** 8
.14 9
.23 1
.76 ** 3
.25 0
.39 5
.55 * 8
.20 1 15
.00 8 15
.59 5 15
.40 7 15
.00 1 15
.36 9 15
.14 5 15
.03 1 15
1
.32 9
.65 ** 7
.23 1
.27 7
.20 0
.31 6
.26 3
.23 1 15
.00 8 15
.40 7 15
.31 7 15
.47 5 15
.25 1 15
.34 4 15
1
.39 3
.11 4
.67 ** 3
.41 1
.26 0
.30 2
.14 7 15
.68 5 15
.00 6 15
.12 8 15
.34 9 15
.27 4 15
1
.55 * 3
.20 7
.59 * 8
.03 2 15
.45 9 15
.01 9 15
.20 1 15
15
.65 ** 8
.32 9
.00 8 15
.23 1 15
15
.14 9
.65 ** 7
.39 3
.59 5 15
.00 8 15
.14 7 15
15
Correlations soal soal _11 _12 *
soal _13 .657
*
soal _14
soal _15
soal _16
soal _17
soal _18
soal _19
soal _20
soal _21
soal juml _22 ah
*
.965
*
.149
.395
.152
.144
.395
.435
.169
.231 .575
.548
.407
.025
.008
.082
.032
.000
.595
.145
.587
.608
.145
.105
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.337
.231
.411
.328
.000
.277
.446 .657
*
.289
.316
.158
.219
.407
.128
.232
.317
.096
.008
.251
.040
.297
.251
.574
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.443
.114
.419 .723
*
.393
.260
.213
.332
.260 .520
.098
.685
.120
15
15
.52 * 0
* .766 * .31 * .553 4
.04 7 15
.25 5 15
*
.463 .555
1.00 0 15
*
*
.316 .534
*
.457
.502 .684
.002
.087
.057
.005
.147
.349
.446
.226
.349
.047
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.491
.510
.277
.456
.178
1.00 .520 ** 0
*
.331
*
*
*
.911
*
*
.518
*
.520
.001
.032
.063
.052
.318
.088
.527
.000
.047
.000
.048
.047
.229
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.68 ** 3 .00 5 15 .49 7 .05 9 15 .65 ** 4 .00 8 15 .70 ** 7 .00 3 15
129
soal _5
soal _6
soal _7
soal _8
soal _9
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N
.23 1
.23 1
.11 4
.55 * 3
.40 7 15
.40 7 15
.68 5 15
.03 2 15
15
.76 ** 3
.27 7
.67 ** 3
.20 7
.25 7
.00 1 15
.31 7 15
.00 6 15
.45 9 15
.35 6 15
15
.25 0
.20 0
.41 1
.59 * 8
.46 3
.34 7
.36 9 15
.47 5 15
.12 8 15
.01 9 15
.08 2 15
.20 6 15
15
.39 5
.31 6
.26 0
.52 * 0
.73 ** 2
.21 9
.39 5
.14 5 15
.25 1 15
.34 9 15
.04 7 15
.00 2 15
.43 2 15
.14 5 15
15
.55 * 8
.26 3
.30 2
.31 4
.03 0
.39 1
.26 3
.26 0
.03 1 15
.34 4 15
.27 4 15
.25 5 15
.91 4 15
.14 9 15
.34 4 15
.35 0 15
1
.25 7
.46 3
.73 ** 2
.03 0
.312
1.00 * ** .647 0 *
.425
.250
.417
.183 .553
.35 6 15
.08 2 15
.00 2 15
.91 4 15
.257
.000
.009
.114
.369
.122
.513
.032
.000
.006
.040
.002
.180
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
1
.34 7
.21 9
.39 1
.234
.257
.353 .610
*
.207
.384
.021
.280
.219 .603
.20 6 15
.43 2 15
.14 9 15
.402
.356
.196
.016
.035
.116
.005
.459
.158
.940
.312
.432
.017
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
1
.39 5
.26 .674 * 3
*
.395
.14 5 15
.34 4 15
1
.26 0
*
.35 0 15 1
15
*
*
.546
.423 .680
*
*
*
*
.671
*
*
*
.732
*
*
.366
.791
*
*
.771
.008
.004
.001
.282
.019
.145
.016
.000
.145
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.456
1.00 ** 0
.313
.732
*
*
.715
*
*
.571
*
.366 .548
*
.352 .520
*
.625
*
.603
.866
*
.082
.267
.395 .610
.535
.006
*
.297 .598
*
*
.082 .657
*
.763
.915
.463
*
.694
*
*
*
*
.337
.002
.003
.026
.180
.034
.198
.047
.013
.017
.087
.000
.257
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.221
.030
.183
.509 .577
*
.507
.314
.104
.260
.341
.260
.363
.428
.914
.513
.053
.024
.043
.054
.255
.713
.349
.213
.350
.183
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.528
.68 ** 9 .00 5 15 .62 * 2 .01 3 15 .73 ** 4 .00 2 15 .73 ** 7 .00 2 15 .34 1 .21 3 15
130
soal _10
soal _11
soal _12
soal _13
soal _14
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N
.16 9
.33 7
.44 3
.76 ** 6
.31 2
.23 4
.67 ** 4
.26 7
.22 1
.54 8 15
.21 9 15
.09 8 15
.00 1 15
.25 7 15
.40 2 15
.00 6 15
.33 7 15
.42 8 15
.23 1
.23 1
.11 4
.55 * 3
1.0 ** 00
.25 7
.46 3
.73 ** 2
.03 0
.40 7 15
.40 7 15
.68 5 15
.03 2 15
.00 0 15
.35 6 15
.08 2 15
.00 2 15
.91 4 15
.57 * 5
.41 1
.41 9
.49 1
.64 ** 7
.35 3
.08 2
.71 ** 5
.18 3
.02 5 15
.12 8 15
.12 0 15
.06 3 15
.00 9 15
.19 6 15
.77 1 15
.00 3 15
.51 3 15
.65 ** 7
.32 8
.72 ** 3
.51 0
.42 5
.61 * 0
.65 ** 7
.57 * 1
.50 * .575 9
.00 8 15
.23 2 15
.00 2 15
.05 2 15
.11 4 15
.01 6 15
.00 8 15
.02 6 15
.05 3 15
.46 3
.00 0
.45 7
.27 7
.25 0
.54 * 6
.69 ** 4
.36 6
.57 * 7
.08 2 15
1.0 00 15
.08 7 15
.31 8 15
.36 9 15
.03 5 15
.00 4 15
.18 0 15
.02 4 15
1
15
*
.468 .514
*
.200 .766
*
.312
.222 .575
.257
.427
.025
.078
.050
.474
.001
.337
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.425
.250
.417
.183 .553
*
*
.267 .720
*
.389
.267
.373
.002
.152
.337
.171
15
15
15
15
*
.366
*
.009
.114
.369
.122
.513
.032
.000
.006
.040
.002
.180
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.114
.353 .537
*
.491
*
.142
.026
.685
.196
.039
.063
.003
.038
15
15
15
15
15
15
15
*
.510
.415
.461 .606
15 .222
15 .647
*
*
.427
.009
15
15
1 .572
15
.425 .572
*
1 .790
*
*
.025
.114
.026
15
15
15
.468
.250
.114 .790
.078
.369
.685
.000
15
15
15
15
15 *
*
.883
*
*
.663
*
.715
*
*
*
.539
.535
*
.257
*
.671
*
1 .647
*
.915
*
.312
.732
*
.715
*
*
.065
.613
.003
.818
15
15
15
*
.571
*
.675
*
*
.000
.000
.007
.052
.124
.084
.017
.026
.006
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.390
.277
.183
.212 .579
*
.366
.000
.151
.318
.514
.449
.024
.180
.002
15
15
15
15
15
15
15
15
1 .867
*
15
.732
*
*
.60 * 2 .01 7 15 .68 ** 9 .00 5 15 .68 ** 0 .00 5 15 .88 ** 9 .00 0 15 .66 ** 4 .00 7 15
131
soal _15
soal _16
soal _17
oal_ 18
soal _19
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) N
.55 * 5
.27 7
.50 2
.45 6
.41 7
.42 3
.76 ** 3
.54 * 8
.52 * * .514 8
.03 2 15
.31 7 15
.05 7 15
.08 8 15
.12 2 15
.11 6 15
.00 1 15
.03 4 15
.04 3 15
.96 ** 5
.44 6
.68 ** 4
.17 8
.18 3
.68 ** 0
.29 7
.35 2
.50 7
.00 0 15
.09 6 15
.00 5 15
.52 7 15
.51 3 15
.00 5 15
.28 2 15
.19 8 15
.05 4 15
.14 9
.65 ** 7
.39 1.0 ** 3 00
.55 * 3
.20 7
.59 * 8
.59 5 15
.00 8 15
.14 7 15
.00 0 15
.03 2 15
.45 9 15
.39 5
.31 6
.26 0
.52 * 0
.91 ** 5
.14 5 15
.25 1 15
.34 9 15
.04 7 15
.15 2
.53 * 4
.21 3
.58 7 15
.04 0 15
.44 6 15
*
.353 .883
.050
.122
.196
.000
.000
15
15
15
15
15
*
*
.663
*
.867
*
.417
*
.681
*
*
.456
.384
.497
.024
.088
.158
.059
.005
.034
.001
15
15
15
15
15
15
15
15
*
1
.178
.352
.204
.200
.352
.470
.527
.198
.466
.475
.198
.077
15
15
15
15
15
15
*
.331
.548
*
.200
.183 .537
.474
.513
.039
.007
.151
.024
15
15
15
15
15
15
15
.52 * 0
* .766 * .31 * .553 4
.491
.510
.277
.456
.178
1 .520
.01 9 15
.04 7 15
.25 5 15
.047
.000
.048
.047
.229
15
15
15
15
15
.38 4
.39 5
.62 * 5
.10 4
*
.313
.00 0 15
.15 8 15
.14 5 15
.01 3 15
.71 3 15
.91 ** 1
.67 ** 1
.02 1
.61 * 0
.00 0 15
.00 6 15
.94 0 15
.01 6 15
*
.390 .577
*
*
.767
*
1 .577
.001
.032
.063
.052
.318
.088
.527
15
15
15
15
15
15
15
*
.415
.183
.384
.352 .520
.267 .915
*
*
.715
*
15 *
.337
.000
.003
.124
.514
.158
.198
.047
15
15
15
15
15
15
15
15
.60 * 3
* * .720 .671 * .26 * * .539 0
.461
.212
.497
.204 .911
.01 7 15
.34 9 15
*
*
*
.911
*
*
1 .603
*
.518
*
.520
.456 .625
.017
.087
.013
.257
15
15
15
15
15
*
1
*
.301
.067
.017
.275
15
15
15
.603
.002
.006
.038
.084
.449
.059
.466
.000
.017
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.484 .603
.83 ** 3 .00 0 15 .67 ** 9 .00 5 15 .70 ** 7 .00 3 15 .70 ** 3 .00 3 15 .69 ** 8 .00 4 15
132
Pearso n .14 .28 .33 .51 .53 .28 .86 .45 * * ** Correl 4 9 2 8 5 0 6 6 soal ation _20 Sig. (2- .60 .29 .22 .04 .04 .31 .00 .08 tailed) 8 7 6 8 0 2 0 7 N 15 15 15 15 15 15 15 15 Pearso n .39 .31 .26 .52 .73 .21 .39 1.0 * ** ** Correl 5 6 0 0 2 9 5 00 soal ation _21 Sig. (2- .14 .25 .34 .04 .00 .43 .14 .00 tailed) 5 1 9 7 2 2 5 0 N 15 15 15 15 15 15 15 15 Pearso n .43 .15 .52 .33 .36 .60 .79 .31 * * ** Correl 5 8 0 1 6 3 1 3 soal ation _22 Sig. (2- .10 .57 .04 .22 .18 .01 .00 .25 tailed) 5 4 7 9 0 7 0 7 N 15 15 15 15 15 15 15 15 Pearso n .68 .64 .65 .70 .68 .62 .73 .73 ** * ** ** ** * ** ** Correl 3 9 4 7 9 2 4 7 juml ation ah Sig. (2- .00 .05 .00 .00 .00 .01 .00 .00 tailed) 5 9 8 3 5 3 2 2 N 15 15 15 15 15 15 15 15 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.34 1 .21 3 15 .26 0 .35 0 15 .36 3 .18 3 15
.389 .535
*
.142 .606
*
.579
*
.681
*
*
.200 .518
*
.456
.484
.152
.040
.613
.017
.024
.005
.475
.048
.087
.067
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.267
.732
*
*
.715
*
*
.571
*
.366 .548
*
.352 .520
*
.625
*
.603
1
.456
.685
*
*
.087
.005
15
15
15
*
.456
1
.313
.337
.002
.003
.026
.180
.034
.198
.047
.013
.017
.087
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.373
.366
.065 .675
*
.470
.331
.313
.301 .685
*
.313
1
.171
.180
.818
.006
.002
.001
.077
.229
.257
.275
.005
.257
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
.732
*
*
.767
*
*
.257
.34 .680 .889 .664 .833 .679 .707 .703 .698 .675 .737 .683 * .689 602 * * * * * * * * * * * * 1 .21 3 15
.017
.005
.005
.000
.007
.000
.005
.003
.003
.004
.006
.002
.005
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.67 ** 5 .00 6 15 .73 ** 7 .00 2 15 .68 ** 3 .00 5 15 1
15
133
Lampiran 24 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Pengalaman Mengajar (X1)
Pearson Correlation soal_23
soal_24
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_25
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_26
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_27
soal_28
soal_23
soal_24
soal_25
1
.148
.173
.356
.212
.599
.539
.192
15
15
15
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Correlations soal_26 soal_27 soal_28
15 .148
1
.599
soal_29
soal_30
soal_31
soal_32
soal_33
.250
-.161
.245
.257
.395
.390
.442
.449
.369
.566
.378
.356
.145
.151
.099
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.318
.538
*
.238
.492
.455
.099
.195
.339
.650
jumlah
.611
*
.392
.062
.088
.726
.487
.217
.009
.248
.038
.016
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.173
.238
1
.430
.341
.345
.195
.296
.310
.238
.443
.596
.539
.392
.109
.214
.208
.487
.284
.261
.392
.098
.019
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.356
.492
.430
1
.264
.312
.427
.306
.320
.492
.192
.062
.109
.341
.258
.112
.268
.245
.062
.001
.001
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
1
**
-.020
.636
*
*
.455
.204
.006
.944
.011
.015
.088
.466
.009
15
.776
**
.341
.264
.449
.088
.214
.341
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
1
-.040
.215
.385
.345
.298
.535
.887
.442
.156
.207
.281
.040
.345
.312
.369
.726
.208
.258
.671
.006
.645
**
.455
.099
.613
**
.212
.250
.671
.772
*
*
134
N Pearson Correlation soal_29
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_30
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_31
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_32
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
soal_33
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
jumlah
Sig. (2-tailed)
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
-.161
.195
.195
.427
-.020
-.040
1
.294
-.145
.056
.556
*
.490
.566
.487
.487
.112
.944
.887
.288
.607
.844
.031
.064
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.245
.339
.296
.306
.636
*
.215
.294
1
.496
.339
.236
.378
.217
.284
.268
.011
.442
.288
.060
.217
.397
.010
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.257
**
.310
.320
.613
*
.385
-.145
.496
1
.207
.453
.582
.356
.009
.261
.245
.015
.156
.607
.060
.459
.090
.023
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.395
.318
.238
.492
.455
.345
.056
.339
.207
1
.380
.575
.145
.248
.392
.062
.088
.207
.844
.217
.459
.162
.025
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.390
.538
*
.443
**
.204
.298
.556
*
.236
.453
.380
1
.151
.038
.098
.001
.466
.281
.031
.397
.090
.162
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.490
.642
*
.099
.650
.611
*
.016
N 15 15 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.596
*
.772
.776
**
.645
**
.535
.644
**
.582
*
.575
*
.644
.821
**
*
*
**
.000 15
15
**
1
.821
.019
.001
.009
.040
.064
.010
.023
.025
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
135
Lampiran 25 Hasil Uji coba Instrumen Variabel Etos Kerja (X2) Correlations soal soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ soal_ juml _34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 ah
soal_ 34
soal_ 35
soal_ 36
soal_ 37
soal_ 38
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on
1
15 .354
.430
.368
.310
.173
.440
1.00 ** 0
.238
.464
.430
.511
.354
.423
.516
.196
.109
.178
.261
.539
.100
.000
.392
.082
.109
.051
.196
.117
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.439
.183
.363
.354 .674
**
.448
.548 .767
1 .685
.196 15
*
.354
**
.715
**
.492 .685
**
.663
**
.688
.310
.423
.264
.494 .627
.049
.261
.117
.343
.061 .012
15
15
15
15
*
**
.598
*
.839
**
.005
.003
.102
.514
.183
.196
.006
.063
.005
.007
.005
.094
.035
.001
.019
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
1
.332
.480
.535
.226
.070
.040
.017
.109
.002
.012
.000
.003
.005
.053
.007
.070
.000
.001
15
15
15
15
15
15
15
*
**
.342
.427 .844
**
.264
.523
.430 .685
*
.606
*
.430 .739
**
.629
*
1.00 .704 ** 0
**
.685
**
.509 .667
**
.480 .873
**
.748
**
*
15
15
*
.782
.567
**
.027 .001 15
15
.414 .847 **
.109
.005
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.332
1
.502
.304
.237
.368
.245
.358
.332
.589 .650
.057
.270
.394
.178
.378
.190
.226
.021
.009
.212
.112
.000
.342
.045
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.302
*
.157
.240
.423
.419
.196
.582
*
.590
.368 .715 .178
.003
.226
15
15
15
15
15
15
15
.310
.439
.480
.502
1
.578
*
.473
.310 .650
.480 .656
**
.548
*
.125 .000 15
15
*
.632
.554
*
.032 .012
*
136
soal_ 39
soal_ 40
soal_ 41
soal_ 42
soal_ 43
soal_ 44
Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on
.261
.102
.070
.057
.024
.075
.261
.009
.274
.070
.008
.034
.576
.389
.116
.120
.484
15
15
15
15
.173
.183
.535
*
.304
.578
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
1
.425
.173
.395
.576
**
.321
.267
.257
.394
.355
.435 .580
.539
.514
.040
.270
.024
.114
.539
.145
.025
.040
.061
.002
.244
.336
.356
.147
.195
.106 .023
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.440
.363
.606
*
.237
.473
.425
1
.440
.518
*
.347
.606
*
.461
.571
**
.325
.493 .712
.100
.183
.017
.394
.075
.114
.100
.048
.205
.017
.084
.026
.000
.005
.474
.001
.237
.062 .003
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
1.00 ** 0
.354
.430
.368
.310
.173
.440
1
.238
.464
.430
.511
.354
.423
.516
*
.310
.423
.264
.494 .627
.000
.196
.109
.178
.261
.539
.100
.392
.082
.109
.051
.196
.117
.049
.261
.117
.343
.061 .012
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.395
.518
*
.238
1
*
.242
.369
.207 .645
**
.490
.365 .626 .181 .013
.238 .674
**
.739
**
.245 .650
.392
.006
.002
.378
.009
.145
.048
.392
15
15
15
15
15
15
15
15
.464
.492
.629
*
.358
.302
.576
*
.347
.082
.063
.012
.190
.274
.025
15
15
15
15
15
15
**
1.000
.332
.480
.535
.430 .685
**
*
*
.535
.298 .739
*
**
.494 .732
.520
*
.590
*
.819
**
.682
**
.200 .757
.023 .021 15
15 *
15
15 **
15
15 *
15
15 *
.280
.002
.047
.021
.385
.176
.459
.009
.064
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.464
.298
1
.629
*
.500
.623 .704
*
**
.768
.205
.082
.280
15
15
15
.606
*
.430 .739
**
15 .629
*
*
.640
*
.615
*
.549
*
.539
*
.518
.012
.010
.015
.034
.038
.048
.058
.013
15
15
15
15
15
15
15
15
1 .704
**
.685
**
.509 .667
**
.480 .873
**
.748
**
**
.003 .001 15
15
.414 .847 **
137
soal_ 45
soal_ 46
soal_ 47
oal_4 8
soal_ 49
soal_ 50
Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Pearson Correlati on
.109
.005
.000
.226
.070
.040
.017
.109
.002
.012
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.494
.461
.511
.520
.511 .663
**
.704
**
.589
*
.656
*
.640
*
.003
.005
.053
.007
.070
.000
.001
15
15
15
15
15
15
15
15
**
1
.603
.704
.051
.007
.003
.021
.008
.061
.084
.051
.047
.010
.003
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.354
.590
.354 .688
**
.685
**
.650
**
.548
*
.732
**
.571
*
.615
*
.685
**
*
15
15
15
*
1
.598
*
.411
.548
.019
.128
.034
.045
.004
15
15
15
15
15
15
15
**
.468
.605
*
.719
.017 .003
.603
.005
.017
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.423
.448
.509
.342
.157
.321 .819
**
.423
.242
.549
*
.509
.375
.598
.117
.094
.053
.212
.576
.244
.000
.117
.385
.034
.053
.169
.019
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.427
.240
.267 .682
*
.369
.539
.660
**
*
1 .655
15
15
15
15
**
1
.411 .655
.336
.005
.049
.176
.038
.007
.007
.128
.008
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.423
.257
.200
.310
.207
.518
*
**
.548
15
15
.419
.480
1
.356
.474
.261
.459
.048
.070
.008
.034
.120
.070
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.423
.598
**
.264
.419
**
**
.500 .873
**
.591
*
.523
*
.643
**
.818
.419 .686
.002 .000 15
15
*
.821
.611
**
.016 .000
**
15
15
.478 .781 **
15
.116
.423 .645
*
15
.000
**
.612
.015
.070
.394 .757
**
.000
.001
.873
.480 .818 .070
.261
*
**
15
.389
.480 .656
.699
.079
.112
*
.419 .643
*
.010
.007
.480 .844
.523
.120
.035
**
**
*
.008
.049
.310 .767
**
15
.015
**
.840
15
.021
.667
**
.741
15
.196
*
**
15
.026
.516
.647
.009
.002
**
*
.020
.034
.667
.591
.008
.009
*
**
.007
.005
.548
.656
15
.169
.005
*
**
15
.017
.196
.516
.375 .660
.125 .000
**
.120
.005
15
15
15
.419
1
.635
*
.071 .001 15
15
*
.681
.582
**
.023 .005 15
15
.449 .807 **
138
Sig. (2.117 .019 .000 .342 .120 .147 .001 tailed) N 15 15 15 15 15 15 15 Pearson ** ** * Correlati .264 .839 .748 .523 .196 .355 .325 soal_ on 51 Sig. (2.343 .000 .001 .045 .484 .195 .237 tailed) N 15 15 15 15 15 15 15 Pearson * * * Correlati .494 .567 .414 .554 .582 .435 .493 soal_ on 52 Sig. (2.061 .027 .125 .032 .023 .106 .062 tailed) N 15 15 15 15 15 15 15 Pearson .627 ** ** * * * ** Correlati .847 .632 .590 .580 .712 * .782 jumla on h Sig. (2.012 .001 .000 .012 .021 .023 .003 tailed) N 15 15 15 15 15 15 15 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.117
.009
.058
.000
.020
.045
.010
.000
.120
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.264
.490
.623
**
.468
.612 .686
*
**
.343
.064
.013
.001
.009
.004
.079
.015
.005
.011
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
.478
.582
*
.449
.429
1 .768 .001
*
**
.748
**
.647
**
.699
*
*
1
.635
15
**
.110 .001 15
.181
.003
.125
.002
.016
.017
.071
.023
.093
.110
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
*
**
.012
.013
.001
.000
.000
.000
.003
.001
.005
.000
.001
.001
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.847
**
.840
**
.821
**
.719
**
.781
**
.681
**
.807
**
15
.429 .764
.061
.626 .768
.605
15
.365 .704
*
.611
15
.093 .000
.494
.627
.414 .741
**
.011
.764
**
15 **
15
15
**
1
.768
15
139 Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Profesional
Variabel
Kompetensi Profesional Guru (Y)
Indikator
No.Soal
Signifikansi
Validitas
Keterangan
Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0,002 0,018 0,010 0,002 0,025 0,015 0,004 0,012 0,323 0,011 0,025 0,008 0,000 0,015 0,000 0,002 0,002 0,010 0,002 0,025 0,012 0,011
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi Mampu mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik
140 Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Mengajar
Variabel
Indikator
Latar pribadi
Pengalaman Mengajar (X1)
belakang
Kemampuan analitis dan manipulatif
Keterampilan dimiliki
yang
No.Soal
Signifikansi
Validitas
Keterangan
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0,015 0,018 0,039 0,008 0,002 0,027 0,419 0,009 0,002 0,025 0,002
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja Variabel
Indikator
No.Soal
Signifikansi
Validitas
Keterangan
Menjadi guru adalah amanah
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
0,039 0,000 0,001 0,003 0,031 0,015 0,005 0,039 0,025 0,001 0,001 0,000 0,000 0,001 0,002 0,002 0,003 0,001 0,001
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Menjadi guru adalah aktualisasi
Etos Kerja (X2)
Menjadi guru adalah seni
Menjadi guru adalah kehormatan
Menjadi guru adalah pelayanan
141 Lampiran 28 HASIL PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (Y)
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
Reliability Statistics
% 15
100.0
0
.0
15
100.0
Cronbach's
N of Items
Alpha .943
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Soal_1
68.0667
85.781
.595
.943
Soal_2
67.0667
92.638
.492
.943
Soal_3
67.4667
90.267
.610
.941
Soal_4
67.4000
86.114
.707
.940
Soal_5
67.1333
89.124
.668
.940
Soal_6
67.4667
89.552
.559
.942
Soal_7
67.4000
90.686
.707
.941
Soal_8
67.0667
88.924
.704
.940
Soal_9
67.4000
88.971
.586
.942
Soal_10
67.1333
89.124
.668
.940
Soal_11
67.0000
89.857
.647
.941
Soal_12
67.6000
85.257
.851
.937
Soal_13
67.3333
89.952
.595
.942
Soal_14
67.4667
86.695
.786
.938
Soal_15
68.1333
85.695
.593
.943
Soal_16
67.4000
86.114
.707
.940
Soal_17
67.0667
89.210
.678
.940
Soal_18
67.2667
88.638
.701
.940
Soal_19
67.3333
91.095
.635
.941
Soal_20
67.0667
88.924
.704
.940
Soal_21
67.4000
89.686
.635
.941
21
142 Lampiran 29 HASIL PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL PENGALAMAN MENGAJAR (X1)
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
%
Reliability Statistics
15
100.0
0
.0
15
100.0
Cronbach's
N of Items
Alpha .832
10
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
soal_23
30.80
13.457
.406
.828
soal_24
30.47
13.695
.543
.818
soal_25
31.20
13.029
.484
.821
soal_26
30.80
13.029
.671
.806
soal_27
30.73
12.495
.627
.806
soal_28
30.60
13.114
.487
.820
soal_29
30.80
12.600
.497
.821
soal_30
30.33
13.952
.634
.816
soal_31
30.47
13.695
.543
.818
soal_32
31.60
10.829
.608
.815
143 Lampiran 30 HASIL PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL ETOS KERJA (X2)
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
Reliability Statistics
% 15
100.0
0
.0
15
100.0
Cronbach's
N of Items
Alpha .945
19
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Soal_32
61.4000
71.971
.579
.944
Soal_33
60.7333
70.638
.753
.941
Soal_34
60.8000
71.457
.830
.941
Soal_35
60.6667
72.524
.589
.944
Soal_36
60.5333
75.267
.563
.945
Soal_37
61.0000
72.714
.530
.945
Soal_38
61.5333
69.981
.667
.943
Soal_39
61.4000
71.971
.579
.944
Soal_40
60.6667
73.952
.593
.944
Soal_41
61.2000
66.886
.718
.942
Soal_42
60.8000
71.457
.830
.941
Soal_43
60.8667
69.695
.816
.940
Soal_44
61.0667
70.210
.796
.940
Soal_45
61.6000
69.543
.672
.943
Soal_46
61.4000
67.829
.739
.941
Soal_47
60.5333
74.695
.659
.944
Soal_48
60.8667
71.695
.785
.941
Soal_49
61.0000
68.286
.720
.942
Soal_50
61.1333
67.552
.722
.942
144
Lampiran 31
Surat Permohonan Pengisian Angket Penelitian
Yth. Bapak / Ibu Guru Produktif Pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen Di Kota Semarang
Dengan hormat, Dalam rangka pengumpulan data penelitian untuk menyelesaikan studi Strata 1 Pendidikan Ekonomi Koperasi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan judul “Pengaruh Pengalaman Mengajar Dan Etos Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru Produktif Pemasaran Di Smk Bisnis Dan Manajemen Kota Semarang”. Maka dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini. Kerjasama Bapak/Ibu sangat diperlukan untuk menjawab angket penelitian dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya sesuai apa yang Bapak/Ibu alami dan rasakan di tempat kerja. Tidak ada jawaban benar atau salah bagi setiap pernyataan yang diberikan. Pendapat dan identitas pribadi Bapak/Ibu akan dirahasiakan. Atas kerjasama dan kesediaan bapak / ibu guru meluangkan waktunya untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Nida Aulia NIM. 7101411297
145 Lampiran 32
Angket Penelitian PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR DAN ETOS KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PRODUKTIF PEMASARAN DI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN KOTA SEMARANG D. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama
:
2. Jenis Kelamin
: L/P *)
3. Umur
:
4. Pendidikan Terakhir
:
5. Lama Mengajar
:
6. Sekolah Tempat Tugas : 7. Status Sekolah
: Negeri/ Swasta *)
8. Mengajar Mata Pelajaran: 9. Beban Mengajar per Minggu : ........ jam *) Coret yang tidak perlu E. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon bapak/ ibu guru memberikan tanda checklist () pada alternatif jawaban yang di anggap sesuai dengan pendapat bapak/ ibu guru pada lembar instrumen ini. 2. Apabila terjadi kekeliruan dalam menjawab dan ingin membenarkan, maka berilah tanda (=) pada jawaban yang di anggap salah kemudian () jawaban yang semestinya. 3. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 4 (empat) kemungkinan dengan skala sebagai berikut: SL
: Selalu
SR
: Sering
KD
: Kadang-Kadang
TP
: Tidak Pernah
146 F. DAFTAR PERTANYAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU 1) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya No.
Butir Pertanyaan
SL
1.
Saya menjelaskan materi pelajaran kepada
SR
KD
TP
siswa secara sistematis tanpa melihat buku teks/ pegangan 2.
Saya berusaha mengembangkan isi materi pelajaran sesuai tuntutan perkembangan zaman
3.
Saya mempelajari berbagai disiplin ilmu untuk memperkaya pengetahuan
4.
Saya
berusaha
memperdalam
dan
mengembangkan pengetahuan yang saya miliki dari berbagai sumber 5.
Saya mempersiapkan dengan matang materi pelajaran yang tidak saya kuasai sebelum daiajarkan kepada siswa
6.
Saya
memberikan
contoh
aplikasi
dalam
kehidupan sehari-hari terkait materi yang disampaikan selain menjelaskan meteri secara teoritis 2) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi No. 7.
Butir Pertanyaan Saya
menerapkan
berbagai
SL metode
pembelajaran dalam mengajar 8.
Saya berusaha meyampaikan materi dengan teknik yang mudah dipahami siswa
SR
KD
TP
147 9.
Saya mencoba metode pembelajaran yang belum
pernah
diterapkan
kepada
siswa
meskipun agak merepotkan 3) Mampu mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan No.
Butir Pertanyaan
SL
10.
Saya menyiapkan media pembelajaran sebelum
SR
KD
TP
KD
TP
pembelajaran dimulai 11
Saya menggunakan berbagai buku teks dalam menyampaikan materi kepada siswa
12.
Media
pembelajaran
bervariasi
sesuai
yang
saya
dengan
gunakan
materi
yang
disampaikan 13.
Saya mengutip artikel, pada koran, internet ataupun media lain sebagai pendukung materi ajar kepada siswa
4) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran No.
Butir Pertanyaan
SL
14.
Saya membuat perangkat pembelajaran sendiri tanpa bantuan rekan kerja ataupun arahan langsung dari orang lain
15.
Saya merencanakan secara matang semua kegiatan pembelajaran
16.
Saya melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang
telah
disusun 17.
Saya berupaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran
SR
148 5) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik No.
Butir Pertanyaan
18.
Saya memberikan penilaian formatif dalam
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
mengajar 19.
Saya melaksanakan program remedial kepada siswa jika dalam pembelajaran ada yang belum mencapai target
20.
Tes tertulis saya gunakan dalam penilaian sumatif yang mencakup keseluruhan materi ajar
21.
Saya mengevaluasi disetiap akhir pembelajaran berupa penugasan kepada siswa
PENGALAMAN MENGAJAR 1) Latar belakang pribadi No.
Butir Pertanyaan
22.
Saya merasa dapat meningkatkan pengalaman mengajar saya seiring waktu mengajar saya yang semakin lama
23.
Ilmu pengetahuan yang saya miliki sesuai dengan bidang studi yang saya ampu
24.
Pendidikan
akademis
yang
saya
tempuh
sebelumnya dapat membantu meningkatkan kualitas dan kemampuan untuk mencapai kedudukan dan karir yang lebih baik sebagai guru yang kompeten
149 2) Kemampuan analitis dan manipulatif No. 25.
Butir Pertanyaan
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
Saya mampu memecahkan masalah dalam profesi saya sebagai guru
26.
Saya
belajar
dari
kesalahan
agar
dapat
menyikapi hal serupa diwaktu mendatang 27.
Saya memahami karakteristik siswa yang beraneka ragam
3) Keterampilan yang dimiliki No.
Butir Pertanyaan
28.
Keterampilan yang saya miliki sesuai dengan standar kompetensi guru yang ditetapkan
29.
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dengan keterampilan yang saya miliki
30.
Saya dapat berkomunikasi dengan baik dengan siswa sehingga siswa tidak canggung ketika berbicara dengan saya
31.
Saya mengikuti berbagai pelatihan meskipun tidak diwajibkan
ETOS KERJA 1) Menjadi guru adalah amanah No.
Butir Pertanyaan
32.
Saya datang lebih awal daripada datang tepat waktu dalam mengajar
33.
Saya mengajarkan dan menjunjung tinggi kejujuran
meskipun
dapat
menyinggung
150 perasaan orang lain 34.
Saya bekerja sesuai aturan yang berlaku disekolah
35.
Saya
bersungguh-sungguh
menjalankan
amanah profesi saya untuk ,menjaga nama baik
2) Menjadi guru adalah aktualisasi No.
Butir Pertanyaan
36.
Saya merasa senang setiap kali mengajar
37.
Saya memompa semangat anak didik meskipun
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
diri sendiri sedang loyo 38.
Saya lebih semangat bekerja jika ada saingan
3) Menjadi guru adalah seni No. 39.
Butir Pertanyaan Saya
merasa
cemas
apabila
memanfaatkan
waktu
luang
tidak
bisa
dengan
baik
meskipun telah berusaa 40.
Saya yakin terobosan mengajar tidak dicari melainkan diciptakan
41.
Saya menggunakan metode terbaru dalam mendidik siswa
42.
Saya
sebagai
guru
dalam
bekerja
mengutamakan kreatifitas kerja untuk memberi hasil yang terbaik
151 4) Menjadi guru adalah kehormatan No.
Butir Pertanyaan
43.
Saya berupaya untuk menghasilkan pekerjaan
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
dengan kualitas yang baik 44.
Saya
berusaha
menunjukkan
kemampuan
adaptasi terhadap setiap perubahan 45.
Saya memilih tugas berat karena merupakan ajang
untuk
meningkatkan
kemampuan
meskipun ada pilihan yang ringan 46.
Hidup saya terasa gagal jika ada satu tugas dalam profesi saya yang tidak selesai
5) Menjadi guru adalah pelayanan No.
Butir Pertanyaan
47.
Saya menganggap pekerjaan guru sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat
48.
Saya berusaha memberikan layanan yang memuaskan siswa dalam belajar
49.
Saya bertanggung jawab atas kegagalan siswa
50.
Saya mengorbankan waktu libur untuk kegiatan sekolah
======================== TERIMA KASIH ======================
152 Lampiran 33 TABULASI DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (Y) 1.1 1.2 1.3 Kode Responden 1 2 3 4 5 6 ∑ % Kriteria 7 8 9 ∑ % Kriteria 10 11 12 13 ∑ 1 3 3 2 2 3 14 58 KK 3 2 3 8 67 K 2 2 2 3 9 R-01 2 4 3 4 4 3 20 83 K 4 4 4 12 100 SK 4 3 3 4 14 R-02 2 3 2 2 3 2 14 58 KK 3 3 2 8 67 K 3 3 2 3 11 R-03 2 4 3 3 4 3 19 79 K 3 4 2 9 75 K 4 4 3 3 14 R-04 4 4 4 4 4 4 24 100 SK 4 4 4 12 100 SK 4 4 4 4 16 R-05 4 4 4 4 4 4 24 100 SK 4 4 4 12 100 SK 4 4 4 4 16 R-06 2 4 3 4 4 3 20 83 K 3 4 3 10 83 K 4 4 2 2 12 R-07 K K 4 4 3 3 14 R-08 2 4 3 4 4 3 20 83 3 3 4 10 83 SK 9 75 K 3 4 3 3 13 R-09 4 4 4 3 3 4 22 92 3 3 3 SK K R-10 4 4 4 3 3 4 22 92 3 4 3 10 83 3 4 4 4 15 2 4 3 4 3 2 18 75 K 3 4 SK 3 4 3 3 13 R-11 4 11 92 2 3 4 4 4 3 20 83 K 4 4 4 12 100 SK 4 4 4 4 16 R-12 3 3 3 3 4 4 20 83 K 3 10 83 K R-13 3 4 4 4 3 4 15 3 3 3 2 4 3 18 75 K 3 4 K 4 4 3 3 14 R-14 3 10 83 3 4 3 4 4 4 22 92 SK 4 4 12 100 SK 4 4 4 4 16 R-15 4 2 4 3 3 4 4 20 83 K 3 4 2 9 75 K 3 3 3 3 12 R-16 3 3 2 3 3 4 18 75 K 2 4 2 8 67 K 3 2 2 3 10 R-17 2 3 3 4 3 4 19 79 K 2 4 2 8 67 K 4 4 2 4 14 R-18 2 2 2 3 3 3 15 63 KK 2 3 2 7 58 KK 3 3 2 2 10 R-19 2 3 2 4 4 3 18 75 K 2 4 3 9 75 K 4 4 3 4 15 R-20 3 3 3 3 3 3 18 75 K 2 3 3 8 67 K 3 2 2 3 10 R-21 3 3 3 2 4 2 17 71 K 2 3 2 7 58 KK 3 3 2 2 10 R-22 3 3 4 4 3 4 21 88 SK 2 4 2 8 67 K 4 4 3 3 14 R-23 3 4 4 3 3 4 21 88 SK 2 4 3 9 75 K 4 3 2 3 12 R-24 2 4 3 3 3 3 18 75 K 2 3 3 8 67 K 3 3 3 3 12 R-25 2 3 3 4 3 4 19 79 K 2 4 3 9 75 K 3 4 2 4 13 R-26
% 56 88 69 88 100 100 75 88 81 94 81 100 94 88 100 75 63 88 63 94 63 63 88 75 75 81
Kriteria KK K K K SK SK K K K SK K SK SK K SK K KK K KK SK KK KK K K K K
153 2 2 2 3 3 3 R-27 2 4 4 3 2 4 R-28 2 4 4 4 4 3 R-29 2 3 3 4 3 3 R-30 2 3 4 3 4 4 R-31 2 2 3 2 3 3 R-32 3 3 2 4 3 3 R-33 4 3 2 2 2 4 R-34 2 3 3 4 4 3 R-35 4 4 4 3 2 4 R-36 2 4 3 4 4 4 R-37 3 3 4 4 4 3 R-38 2 2 3 3 2 3 R-39 3 3 2 3 3 4 R-40 2 4 3 4 4 4 R-41 2 3 3 4 4 3 R-42 3 4 4 4 3 4 R-43 2 3 3 4 4 4 R-44 2 3 3 4 4 4 R-45 2 3 3 2 3 3 R-46 2 3 3 3 3 4 R-47 3 4 4 3 4 3 R-48 2 3 2 3 3 4 R-49 2 2 3 3 4 4 R-50 JUMLAH/ RATA-RATA KRITERIA SK Sangat Kompeten K Kompeten KK Kurang Kompeten TK Tidak Kompeten
15 19 21 18 20 15 18 17 19 21 21 21 15 18 21 19 22 20 20 16 18 21 17 18
63 79 88 75 83 63 75 71 79 88 88 88 63 75 88 79 92 83 83 67 75 88 71 75 951 % 32 56 12 0
KK K SK K K KK K K K SK SK SK KK K SK K SK SK SK K K SK K K 19 f 16 28 6 0
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 432 % 12 60 28 0
7 7 8 7 8 7 7 10 8 7 8 7 9 7 7 9 8 10 7 8 7 8 9 7
58 58 67 58 67 58 58 83 67 58 67 58 75 58 58 75 67 83 58 67 58 67 75 58
KK KK K KK K KK KK K K KK K KK K KK KK K K K KK K KK K K KK 8.6 f 6 30 14 0
4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2
3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 637 % 24 56 20 0
4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3
13 10 12 12 11 14 9 10 10 12 12 15 15 10 12 13 15 12 14 13 16 14 11 12
81 63 75 75 69 88 56 63 63 75 75 94 94 63 75 81 94 75 88 81 100 88 69 75
K KK K K K K KK KK KK K K SK SK KK K K SK SK K K SK K K K 12.7 f 12 28 10 0
154 TABULASI DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (Y) 1.4 1.5 Kode Responden 14 15 16 17 ∑ % Kriteria 18 19 20 21 ∑ % Kriteria 2 1 2 2 7 44 KK 2 3 2 3 10 63 KK R-01 4 2 4 4 14 88 K 4 4 4 4 16 100 SK R-02 3 2 2 3 10 63 KK 3 3 3 3 12 75 K R-03 3 2 3 4 12 75 K 3 4 4 3 14 88 K R-04 4 4 4 4 16 100 SK 4 4 4 4 16 100 SK R-05 4 4 4 4 16 100 SK 4 4 4 4 16 100 SK R-06 2 2 4 4 12 75 K 4 3 4 3 14 88 K R-07 4 13 81 K 13 81 K R-08 3 2 4 4 3 3 3 4 14 88 K 12 75 K R-09 3 4 3 3 3 3 3 14 88 K 14 88 K R-10 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 12 75 K 4 3 4 2 13 81 K R-11 4 2 4 4 14 88 K 4 4 4 4 16 100 SK R-12 2 12 75 K 3 13 81 K R-13 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 12 75 K 3 3 4 3 13 81 K R-14 4 3 4 4 15 94 SK 4 4 4 4 16 100 SK R-15 3 3 4 2 12 75 K 4 4 4 3 15 94 SK R-16 2 3 3 2 10 63 KK 2 3 3 3 11 69 K R-17 3 3 3 2 11 69 K 4 4 4 3 15 94 SK R-18 2 3 3 3 11 69 K 3 2 2 4 11 69 K R-19 2 4 2 4 12 75 K 3 4 3 4 14 88 K R-20 3 3 3 3 12 75 K 3 3 3 3 12 75 K R-21 2 3 3 2 10 63 KK 3 4 4 3 14 88 K R-22 3 4 4 3 14 88 K 3 3 3 2 11 69 K R-23 2 3 3 2 10 63 KK 3 3 3 2 11 69 K R-24 2 4 3 3 12 75 K 3 4 4 3 14 88 K R-25 2 3 2 2 9 56 KK 3 3 3 3 12 75 K R-26 2 3 4 3 12 75 K 3 4 4 4 15 94 SK R-27
155 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
3 2 2 3 3 4 2 4 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 JUMLAH RATA-RATA KRITERIA
Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten
2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2
SK K KK TK
2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2
9 9 12 12 12 10 8 11 9 10 12 11 9 11 11 10 10 11 12 10 12 12 9
56 56 75 75 75 63 50 69 56 63 75 69 56 69 69 63 63 69 75 63 75 75 56 570 11.4 % 6 60 34 0
KK KK K K K KK KK K KK KK K K KK K K KK KK K K KK K K KK
f 3 30 17 0
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2
3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3
% 28 66 6 0
3 12 4 13 4 15 3 12 3 13 2 10 3 14 4 12 4 14 3 13 3 13 3 14 2 10 3 15 3 15 3 15 3 11 3 14 3 12 4 15 3 12 3 15 3 12 664 13.3
75 81 94 75 81 63 88 75 88 81 81 88 63 94 94 94 69 88 75 94 75 94 75
f 14 33 3 0
K K SK K K KK K K K K K K KK SK SK SK K K K SK K SK K
156 Lampiran 34
Kode Responden R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL PENGALAMAN MENGAJAR (X1) 2.1 2.2 2.3 22
23
24
∑
%
Kriteria
25
26
27
∑
%
Kriteria
28
29
30
31
∑
%
Kriteria
3 4 3 3 4 4 2
3 4 3 4 4 4 4
2 3 3 2 4 2 3
2 4 4 3 4 4 4
1 2 2 2 4 4 2
4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
KB SB B B SB SB SB SB B SB SB SB SB B B SB B SB SB B B B B B B B B
3 4 4 4 4 4 3
4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4
58 92 83 75 100 100 92 92 83 92 100 100 83 75 100 92 67 100 92 83 75 67 83 83 100 83 83
3 4 3 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2
7 11 10 9 12 12 11 11 10 11 12 12 10 9 12 11 8 12 11 10 9 8 10 10 12 10 10
3 4 2 3 4 4 4
3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4
B SB B B SB B B B SB SB B KB KB B SB B B SB B B KB KB KB SB SB B SB
2 4 3 3 4 4 4
3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4
67 92 75 75 100 83 75 75 92 92 83 67 67 83 100 83 75 100 75 100 75 58 92 92 100 67 100
3 3 3 3 4 4 3
3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
8 11 9 9 12 10 9 9 11 11 10 8 8 10 12 10 9 12 9 12 9 7 11 11 12 8 12
4 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3
2 4 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 14 11 13 16 16 13 14 16 15 13 14 12 12 15 9 11 12 11 12 11 12 11 10 8 9 11
63 88 69 81 100 100 81 88 100 94 81 88 75 75 94 56 69 75 69 75 69 75 69 63 50 56 69
KB SB B B SB SB B B SB SB B B B B B B B B B B B B B B KB KB B
4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
157 2 2 2 R-28 4 2 3 R-29 4 3 3 R-30 4 2 3 R-31 3 2 2 R-32 4 2 2 R-33 4 3 3 R-34 4 4 4 R-35 4 3 4 R-36 4 4 4 R-37 4 4 4 R-38 4 4 4 R-39 4 3 4 R-40 4 4 4 R-41 4 4 4 R-42 4 4 4 R-43 3 3 4 R-44 3 2 2 R-45 4 3 3 R-46 4 3 4 R-47 3 4 3 R-48 3 2 2 R-49 4 3 4 R-50 JUMLAH RATA-RATA KRITERIA SB Sangat Baik B Baik KB Kurang Baik TB Tidak Baik
6 9 10 9 7 8 10 12 11 12 12 12 11 12 12 12 10 7 10 11 10 7 11
50 75 83 75 58 67 83 100 92 100 100 100 92 100 100 100 83 58 83 92 83 58 92 504 10.1 % 52 48 0 0
KB B B B KB B B SB SB SB SB SB SB SB SB SB B B B SB B B SB
f 26 24 0 0
3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3
% 40 46 14 0
11 92 11 92 9 75 10 83 10 83 10 83 9 75 12 100 10 83 10 83 11 92 11 92 8 67 10 83 9 75 11 92 11 92 11 92 10 83 10 83 9 75 10 83 9 75 512 10.2
SB SB B B B B B SB B B SB SB B B B SB SB SB B B B B B
f 20 23 7 0
2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
% 40 58 2 0
3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2
12 12 11 14 13 11 11 14 13 13 15 14 12 12 15 14 14 11 13 15 14 12 12 628 12,6
75 75 69 88 81 69 69 88 81 81 94 88 75 75 94 88 88 69 81 94 88 75 75
B B B B B B B B B B SB B B B SB B B B B SB B B B
f 20 29 1 0
158 Lampiran 35 Kode Responden R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27
32 33 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL ETOS KERJA (X2) 3.1 3.2 3.3 34 35 ∑ % Kriteria 36 37 38 ∑ % Kriteria 39 40 41 42 ∑ % Kriteria 3 2 9 56 KB 3 3 2 8 67 B 2 3 2 3 10 63 KB 4 4 15 94 SB 4 4 3 11 92 SB 3 4 3 4 14 88 B 3 3 12 75 B 4 3 3 10 83 B 3 4 2 3 12 75 B 3 4 13 81 B 4 3 2 9 75 B 2 4 2 3 11 69 B 4 4 16 100 SB 4 4 4 12 100 B 4 4 4 4 16 100 SB 4 4 14 88 B 4 4 4 12 100 SB 2 4 4 4 14 88 B 3 4 14 88 B 3 2 2 7 58 KB 3 3 3 3 12 75 B B B SB 4 3 14 88 4 3 3 10 83 3 4 4 4 15 94 SB B SB 4 4 16 100 4 3 3 10 83 4 4 4 4 16 100 SB SB SB 4 4 15 94 4 4 3 11 92 3 4 4 4 15 94 4 4 15 94 SB 4 3 3 10 83 B 3 4 2 4 13 81 B 4 4 15 94 SB 4 4 2 10 83 B 3 4 4 4 15 94 SB B 4 4 2 10 83 B 3 3 4 3 13 81 B 3 4 13 81 3 4 13 81 B 4 3 3 10 83 B 3 3 2 3 11 69 B 4 4 16 100 SB 4 4 4 12 100 SB 4 4 4 4 16 100 SB 4 4 15 94 SB 4 4 3 11 92 SB 3 3 2 3 11 69 B 3 3 10 63 KB 3 2 2 7 58 KB 2 3 2 3 10 63 KB 4 4 16 100 SB 4 4 4 12 100 SB 4 3 3 4 14 88 B 4 4 12 75 B 3 3 3 9 75 B 2 3 2 4 11 69 B 4 4 15 94 SB 4 4 3 11 92 SB 3 2 2 2 9 56 KB 3 3 12 75 B 4 4 3 11 92 SB 3 3 3 4 13 81 B 4 4 13 81 B 4 3 2 9 75 B 3 2 2 3 10 63 KB 4 4 14 88 B 4 4 3 11 92 SB 3 3 3 3 12 75 B 4 4 14 88 B 4 4 3 11 92 SB 3 2 2 3 10 63 KB 4 4 16 100 SB 4 4 3 11 92 SB 3 3 2 4 12 75 B 3 4 13 81 B 4 4 3 11 92 SB 2 3 2 3 10 63 KB 4 4 14 88 B 4 4 2 10 83 B 4 3 2 4 13 81 B
159 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3
3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4
JUMLAH RATA-RATA KRITERIA SB Sangat Baik B Baik KB Kurang Baik TB Tidak Baik
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 94 13 81 14 88 15 94 16 100 14 88 14 88 15 94 14 88 15 94 15 94 15 94 14 88 15 94 15 94 15 94 14 88 14 88 16 100 16 100 12 75 15 94 15 94
SB B B SB SB B B SB B SB SB SB B SB SB SB B B SB SB B SB SB
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2
92 92 92 92 92 83 75 100 83 83 83 100 92 83 92 83 75 83 100 100 83 92 67
SB SB SB SB SB B B SB B B B SB SB B SB B B B SB SB B B B
4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2
3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 4 2
2 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2
518 10
710 14 % 44 46 10 0
11 11 11 11 11 10 9 12 10 10 10 12 11 10 11 10 9 10 12 12 10 11 8
f 22 23 5 0
% 46 50 4 0
3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3
12 12 12 11 12 9 12 12 9 12 12 8 10 13 10 13 12 9 12 13 12 12 9
75 75 75 69 75 56 75 75 56 75 75 50 63 81 63 81 75 56 75 81 75 75 56
B B B B B KB B B KB B B KB KB B KB B B KB B B B B KB
596 11.9 f 23 25 2 0
% 12 62 26 0
f 6 31 13 0
160
Kode Responden R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL ETOS KERJA (X2) 3.4 3.5 43 44 45 46 ∑ % Kriteria 47 48 49 50 ∑ 2 2 2 2 8 50 KB 3 3 2 1 9 4 4 3 3 14 88 B 4 4 4 4 16 3 3 2 2 10 63 KB 3 3 2 3 11 3 3 2 2 10 63 KB 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 100 SB 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 100 SB 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 75 B 4 3 4 3 14 13 81 B 16 4 3 3 3 4 4 4 4 14 88 B 15 4 3 3 4 4 4 3 4 13 81 B 15 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 13 81 B 4 4 4 2 14 4 4 2 2 12 75 B 4 3 4 3 14 12 75 B 14 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 11 69 B 4 3 2 3 12 4 4 4 4 16 100 SB 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 94 SB 4 4 4 3 15 3 2 2 3 10 63 KB 3 3 2 3 11 4 4 3 3 14 88 B 4 4 4 4 16 3 3 2 2 10 63 KB 4 4 3 4 15 4 4 2 3 13 81 B 4 4 4 3 15 4 4 3 4 15 94 SB 4 4 4 4 16 4 4 3 2 13 81 B 3 4 3 3 13 4 4 3 3 14 88 B 4 4 4 3 15 4 4 3 3 14 88 B 4 4 4 3 15 4 3 2 4 13 81 B 4 4 4 2 14 3 4 2 2 11 69 B 4 4 3 3 14 4 4 2 2 12 75 B 4 4 4 2 14
% 56 100 69 81 100 100 88 100 94 94 88 88 88 75 100 94 69 100 94 94 100 81 94 94 88 88 88
Kriteria KB SB B B SB SB B SB SB SB B B B B SB SB B SB SB SB SB B SB SB B B B
161 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 JUMLAH RATA-RATA KRITERIA
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3
SK K KK TK
2 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2
10 14 13 14 13 12 9 12 12 14 12 12 11 14 14 12 15 13 12 14 11 10 11
63 88 81 88 81 75 56 75 75 88 75 75 69 88 88 75 94 81 75 88 69 63 69 628 12,6 % 12 72 16 0
KB B B B B B KB B B B B B B B B B SB B B B B KB B
f 6 36 8 0
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3
% 38 60 2 0
2 13 3 14 4 14 2 14 2 13 3 15 3 14 3 15 3 15 2 13 2 14 2 14 3 13 2 13 3 15 2 14 4 16 2 13 3 14 2 14 3 13 3 12 3 14 703 14
81 88 88 88 81 94 88 94 94 81 88 88 81 81 94 88 100 81 88 88 81 75 88
f 19 30 1 0
B B B B B SB B SB SB B B B B B SB B SB B B B B B B
162 Lampiran 36 Hasil Analisis Deskriptif Kompetensi Profesional No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten Jumlah
Interval 69-84 53-68 37-52 21-36
Frekuensi 29 20 1 0 50
Persentase (%) 58% 40% 2% 0% 100,00 %
Rata-Rata 65,08 Kompeten
Indikator Mampu Menangani Dan Mengembangkan Bidang Studi Yang Menjadi Tanggung Jawabnya No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten Jumlah
21-25 16-20 11-15 6-10
16 28 6 0 50
32% 56% 12 % 0% 100,00 %
Rata-Rata 19 Kompeten
Indikator Mengerti Dan Dapat Menerapkan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten Jumlah
11-13 8-10 5-7 2-4
6 30 14 0 50
12% 60% 28 % 0% 100,00 %
Rata-Rata 8,6 Kompeten
Indikator Mampu Mengembangkan Berbagai Alat, Media Maupun Sumber Belajar Yang Relevan No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten Jumlah
15-18 11-14 7-10 3-6
12 28 10 0 50
24% 56% 20% 0% 100,00 %
Rata-Rata 12,7 Kompeten
163 Indikator Mampu Mengorganisasi Dan Melaksanakan Program Pembelajaran No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten Jumlah
15-18 11-14 7-10 3-6
3 30 17 0 50
6% 60% 34% 0% 100,00 %
Rata-Rata
11,4 Kompeten
Indikator Mampu Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik No
Kriteria
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
1. 2. 3. 4.
Sangat Kompeten Kompeten Kurang Kompeten Tidak Kompeten Jumlah
15-18 11-14 7-10 3-6
14 33 3 0 50
28% 66% 6% 0% 100,00 %
Rata-Rata 13,3 Kompeten
164 Lampiran 37 Hasil Analisis Deskriptif Pengalaman Mengajar No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
33-40 25-32 17-24 9-16
Lama Mengajar 24-36 12-23 11 22% 14 28% 4 8% 13 26% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
36-47 1 2% 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah
50
0 7 0 0
<11 0% 14% 0% 0%
100 %
RataRata 33 Sangat Baik
Indikator Latar Belakang Pribadi No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
11-13 8-10 5-7 2-4
1 0 0 0
36-47 2% 0% 0% 0%
7 7 0 0 50
Lama Mengajar <11 24-36 12-23 14% 10 28% 2 0% 14% 13 26% 3 14% 0% 0 0% 0 0% 0% 0 0% 0 0% 100%
RataRata 10 Baik
Indikator Kemampuan Analitis Dan Manipulatif No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
11-13 8-10 5-7 2-4
1 0 0 0
36-47 2% 0% 0% 0%
Lama Mengajar <11 24-36 12-23 5 10% 14 28% 0 0% 10 20% 13 26% 6 12% 0 0% 0 0% 1 0% 0 0% 0 0% 0 0% 50 100%
RataRata 10 Baik
Indikator Keterampilan Yang Dimiliki No
Kriteria
Interval
1. 2. 3. 4.
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
15-18 11-14 7-10 3-6
1 0 0 0
36-47 2% 0% 0% 0%
Lama Mengajar <11 24-36 12-23 2 4% 5 10% 0 0% 13 26% 22 44% 4 8% 0 0% 0 0% 3 6% 0 0% 0 0% 0 0% 50 100%
RataRata 12,6 Baik
165 Lampiran 38 Hasil Analisis Deskriptif Etos Kerja No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Interval 71-79 62-10 53-61 22-52
Frekuensi 4 28 16 2 50
Persentase (%) 8% 56 % 32 % 4% 100,00 %
Rata-Rata 63,1 Baik
Indikator Menjadi Guru Adalah Amanah No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
15-18 11-14 7-10 3-6
25 23 2 0 50
50% 46% 4% 0% 100,00 %
Rata-Rata
13,28 Kompeten
Indikator Menjadi Guru Adalah Aktualisasi No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
11-13 8-10 5-7 2-4
23 25 2 0 50
46% 50% 4% 0% 100,00 %
Rata-Rata
10 Baik
Indikator Menjadi Guru Adalah Seni No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
15-18 11-14 7-10 3-6
6 31 13 0 50
12% 62% 26% 0% 100,00 %
Rata-Rata
11,9 Baik
166 Indikator Menjadi Guru Adalah Kehormatan No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
15-18 11-14 7-10 3-6
6 36 8 0 50
12% 72% 16% 0% 100,00 %
Rata-Rata 12,6 Baik
Indikator Menjadi Guru Adalah Pelayanan No 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
15-18 11-14 7-10 3-6
19 30 1 0 50
38% 60% 2% 0% 100,00 %
Rata-Rata 14 Baik
167 Lampiran 39 HASIL PERHITUNGAN SPSS
Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Pengalaman Mengajar Etos Kerja
a
Std. Error
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
3.422
7.250
.472 .639
.875
.277
.416 3.158 .003
.477
2.098
.521
.161
.427 3.245 .002
.477
2.098
a. Dependent Variable: Kompetensi Profesional Guru
168 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Analisis Regresi Berganda Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
Std. Error
Beta
(Constant)
9.048
7.656
Etos Kerja
.888
.121
(Constant)
3.422
7.250
Etos Kerja
.521
.161
Pengalaman Mengajar
.875
.277
1.182
.243
7.351
.000
.472
.639
.427
3.245
.002
.416
3.158
.003
1
2
.728
a. Dependent Variable: Kompetensi Profesional Guru
Hasil Uji F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1642.307
2
821.154
Residual
1041.373
47
22.157
Total
2683.680
49
a. Dependent Variable: Kompetensi Profesional Guru b. Predictors: (Constant), Etos Kerja, Pengalaman Mengajar
F 37.061
Sig. .000
b
169
Hasil Uji t Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error 3.422
7.250
Pengalaman Mengajar
.875
.277
Etos Kerja
.521
.161
Beta .472
.639
.416
3.158
.003
.427
3.245
.002
a. Dependent Variable: Kompetensi Profesional Guru
Hasil Uji R b
Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.782
a
.612
.595
4.707
a. Predictors: (Constant), Etos Kerja, Pengalaman Mengajar b. Dependent Variable: Kompetensi Profesional Guru
Hasil Uji r Coefficients Model
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
t
Sig.
Beta
Correlations
Zero-
Partial Part
order (Constant) 1
Pengalaman Mengajar Etos Kerja
3.422
7.250
.472 .639
.875
.277
.416 3.158 .003
.725
.418 .287
.521
.161
.427 3.245 .002
.728
.428 .295
a. Dependent Variable: Kompetensi Profesional Guru
170 Lampiran 40 Daftar Nama Responden Uji Coba Penelitian Kode Responden R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15
Nama Guru Agustina Dwi Fauziyah Teguh Subagyo, S.Pd Drs.Joko Suryanto Turiyana, S.Pd Dra. Agni Sulistyowati Soeroso,S.Pd Mukhayaroh,S.Pd Dwi Kartika Sulistyorini,S.Pd Dra. Indah Puspita Sari Dra. Indrijani Suparwini, S.E. Retno Werdiningrum,S.H Yayuk Samiatun, S.Pd Dra. Dewi Sulistyowati Surya Mei S, S.E.,S.Pd
Asal Sekolah SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Muhammadiyah 1 SMK Muhammadiyah 1 SMK Ignatius SMK Ignatius SMK Ignatius SMK Swadaya SMK Swadaya SMK Nusa Bhakti Smg SMK Nusa Bhakti Smg
171 Lampiran 41 Daftar Nama Responden Penelitian Kode Responden R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40
Nama Guru Agustina Dwi Fauziyah Teguh Subagyo, S.Pd Drs.Joko Suryanto Turiyana, S.Pd Dra. Agni Sulistyowati Soeroso,S.Pd Mukhayaroh,S.Pd Dwi Kartika Sulistyorini,S.Pd Dra. Indah Puspita Sari Dra. Indrijani Suparwini, S.E. Retno Werdiningrum,S.H Yayuk Samiatun, S.Pd Dra. Dewi Sulistyowati Surya Mei S, S.E.,S.Pd Dra.Sri Umi Saduarti Dra.Risprantini Drs. Ujang Nur Fauzan Drs. Prayogi, S.E, M.Si Lis Setyowati, S.E Puput Muliana, S.P Wiwik Nurfiana, S.Pd Dian Hapsari, K.S.Pd Sanyoto,S.Pd Jumirah, S.Pd Teguh Imam Santosa, S.E. Dra. Warsini, M.M Dra. Yustina Indarti Parto Wahyudi, B.A Prawesti, S.Pd Agung Baskoro, S.H Sri Hastuti, A.Md. Surati, S.Pd Dra.R.Wahyu Kusmawati Istiqomah, S.Pd Indah Murdjayanti W, S.Pd Dra. Suharti Dra.Nurhidayati Moch Fauzi Soleh, S.Pd Drs. Karyoso
Usia
Asal Sekolah
22 61 46 53 49 61 40 40 54 47 54 45 40 53 32 49 53 54 53 44 40 27 24 37 42 37 55 58 51 46 56 49 39 51 40 47 52 53 49 50
SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Palebon SMK Muhammadiyah 1 SMK Muhammadiyah 1 SMK Ignatius SMK Ignatius SMK Ignatius SMK Swadaya SMK Swadaya SMK Nusa Bhakti Smg SMK Nusa Bhakti Smg SMK Purnama 1 Smg SMK Purnama 1 Smg SMK Purnama 1 Smg SMK Yayasan Pharmasi SMK Yayasan Pharmasi SMK Yayasan Pharmasi SMK Cut Nyak Dien SMK Cut Nyak Dien SMK Taman Siswa SMK Taman Siswa SMK Taman Siswa SMK Taman Siswa SMk Antonius SMk Antonius SMk Antonius SMK YPE Semarang SMK YPE Semarang SMK YPE Semarang SMK YPE Semarang SMK YPE Semarang SMK Pelita Nusantara 1 SMK Pelita Nusantara 1 SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 2 Semarang
172 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
Drs. Slamet, M.Pd Dra. Wilujeng Handayani, M.Pd Siswanto Dra. Indah Sulistyawati Dra.Handayani Dra.Padmini Lestari Drs.Umar Said Heri Suwanto, S.Pd Dra. Wahyu H Sri Lestari, S.Pd
52 46 56 49 50 49 45 61 60 43
SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 2 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang SMK Negeri 9 Semarang
173 Lampiran 42
174 Lampiran 43
175 Lampiran 44
176 Lampiran 45
177 Lampiran 46
178 Lampiran 47
179 Lampiran 48
180 Lampiran 49
181 Lampiran 50
182 Lampiran 51
Lampiran 52
183
184 Lampiran 53
185 Lampiran 54
186 Lampiran 55
187 Lampiran 56
188 Lampiran 57
189 Lampiran 58
190 Lampiran 59 DOKUMENTASI PENELITIAN