PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAPKOMPETENSI PROFESIONAL DAN KINERJA GURU ARTIKEL JURNAL SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Pesyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Helfiana Noviarista NIM 10108241085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DESEMBER 2014
Pengaruh Persepsi Guru .... (Helfiana Noviarista) 1
PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KINERJA GURU THE EFFECT OF TEACHERS PERCEPTION ABOUT HEADMASTER’S TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TOWARDS TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE AND PERFORMANCE : Helfiana Noviarista (ppsd/pgsd)
[email protected] Abstrak Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru dan pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten Pemalang.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring.Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi.Metode yang digunakan dalam mengumpukan data adalah kuesioner.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten Pemalang dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam kepala sekolah sebesar 0,208 dan kontribusi sebasar 4,3%; (2) Terdapat pengaruh yang positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SD se-Gugus R.A. Kartini Warungpring, Kabupaten Pemalangdengan dengan tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinam kepala sekolah sebesar 0,389 dan kontribusi sebesar 15,1%. Kata kunci: persepsi guru, kepemimpinan transformasional kepala sekolah, kompetensi profesional guru, kinerja guru Abstract This research aims to know the effect of teachers’ perception about headmaster’s transformational leadership towards elementary school teachers’ professional competence and performance in Gugus R.A. Kartini Warungpring Pemalang Regency. The study used correlation research. The subject of the research wereall of elementary school teachers in Gugus R.A. Kartini Warungpring Pemalang Regency. The research used questionnaire to collect the data. The datawere analyzed by using simple regression analyst technique. The result of the research shows that: (1) there is a positive effect from headmaster’s transformational leadership towards elementary school teachers’ professional competence with teachers’ perception about headmaster’s transformational leadership as 0.208 and contribution 4.3%; (2) there is a positive effect from headmaster’s transformational leadership towards elementary school teachers’ performance with teachers’ perception about headmaster’s transformational leadership as 0.389 and contribution 15.1%. Key words: teachers perception, headmaster’s transformational leadership, teachers’ professional competence, and performance PENDAHULUAN Sistem pendidikan sekarang di Indonesia
mengeksplorasi,
masih terus dikembangkan, sehingga untuk
delapan elemen atau unsur pendidikan yang
memperbaiki
pemerintah
dibuat standar dalam Peraturan Pemerintah (PP)
mengeluarkan kurikulum terbaru yang disebut
No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kurikulum 2013. Guru dituntut untuk dapat
(SNP) agar penyelenggaraan pendidikan di
mendesain agar dalam setiap pembelajaran siswa
Indonesia dapat menjadi lebih baik, yaitu standar
melakukan
kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses,
mutu
proses
pendidikan
mengamati
hingga
bereksperimen–menalar,
menganalisis dan mengkomunikasikan. Terdapat
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015
standar pendidik dan standar
sarana
tenaga kependidikan, standar
guru yang penilaian kepribadian dan sosialnya di
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
atas 90%, namun penilaian pedagogi dan
penilaian. Salah
standar yang berkaitan
profesionalnya di bawah 20%, artinya guru yang
dengan mutu pendidikan adalah standar pendidik
bersertifikasi ternyata kualitas dan kinerjanya
dan tenaga kependidikan.
justru tak sepadan dengan sertifikasi yang
Salah
dan
prasarana,
dikutip dari Solopos.com (21/12/2010), banyak
satu
satu
indikator
meningkatnya
dipegangnya. Hal tersebut harus diperbaiki yaitu
kualitas tenaga pendidik dapat dilihat dari prestasi
dengan
cara
yang dicapai peserta didiknya (para siswa), baik
profesional guru.
meningkatkan
kompetensi
skala daerah, nasional maupun internasional,
Keberhasilan sekolah juga dinilai oleh
seperti yang diungkapkan oleh Kartono kepada
sebagian masyarakat umum yang melihat dari sisi
Solopos.com
selama
prestasi yang diperoleh serta kinerja pendidik
Januari-November 2013, tercatat 524 orang
yang ada di dalam sekolah.Sehingga dalam
pelajar dan guru di Jawa Tengah meraih berbagai
membentuk
prestasi di tingkat nasional dan internasional.
dilakukan suatu pembenahan untuk menuju
Meningkatnya kualitas tenaga pengajar seperti
sekolah
yang dikutip diatas, karena didukung dengan
dengan meningkatkan kinerja para pendidik agar
kemampuan
guru.Kemampuan
tercapai suatu prestasi.Sehingga, peran kepala
profesional guru adalah kemampuan dalam
sekolah sangat penting karena kedudukannya
melaksanakan tugas,
sebagai pemimpin sekolah yang membawahi guru
(13/12/2013),
profesional
bahwa
yang dibekali
dengan
kompetensi (kemampuan dasar).
sebagai
Direktorat Pendidikan Dasar (1994) mengembangkan lima kemampuan dasar yang
kepercayaan
ideal
tenaga
yang
masyarakat,
perlu
terpercaya.Diantaranya
pendidik
yang
bersentuhan
langsung dengan peserta didik. Sebagai
pemimpin,
merupakan
antara lain: (1) penguasaan kurikulum; (2)
transformasi kemampuannya melalui bimbingan,
penguasaan materi setiap mata pelajaran; (3)
tuntunan, pemberdayaan atau anjuran kepada
penguasaan metode dan teknik evaluasi; (4)
seluruh komunitas sekolah untuk mencapai tujuan
komitmen terhadap tugas; (5) disiplin dalam arti
lembaga secara efektif dan efisien.Kepemimpinan
luas. Selain kemampuan tersebut, kompetensi lain
transformasional
yang harus dimiliki oleh guru profesional adalah
diterapkan karena mampu memajukan mutu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
pendidikan.
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
1. Kompetensi profesional guru
para
pendidik
yang
dinilai
harus
sekolah
harus dimiliki oleh setiap guru sekolah dasar,
Meskipun
subjek
kepala
sangat
melakukan
tepat
untuk
telah
Payong (2011:17) menjelaskan bahwa
diharuskan bersikap profesional sebagai pendidik,
yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan
namun menurut ketua Tim Penilai Sertifikasi
yang dimiliki seseorang, akibat dari pendidikan
Guru Rayon 12 Jateng Ahmad Sopyan yang
maupun pelatihan, atau pengalaman belajar
Pengaruh Persepsi Guru .... (Helfiana Noviarista) 3
informal
tertentu
yang
didapat,
sehingga
danpola
pikir
keilmuan
menyebabkan seseorang dapat melaksanakan
mendukungmatapelajaran
tugas
menguasaistandarkompetensidankompetensidasar
tertentu
dengan
hasil
memuaskan.
yang
yang
Kompetensi merupakan kemampuan inheren
matapelajaran/bidangpengembangan
yang bersifat potensial dan akan digunakan dalam
diampu,
situasi
yang
real
untuk
memecahkan
masalah
profesional yang dihadapi.
yang
mengembangkanmateripembelajaran diampusecarakreatif,
mengembangkankeprofesionalansecaraberkelanju
Kompetensi seperangkat
diampu,
guru
pengetahuan,
merupakan
keterampilan,
dan
tandenganmelakukantindakanreflektif,
dan
memanfaatkanteknologiinformasidankomunikasi
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai,
untukberkomunikasidanmengembangkandiri.
dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan
2. Kinerja Guru
ditampilkan
Kinerja atau “performance” mengacu
melalui unjuk kerja (Farida, 2009: 17). Jadi dapat
pada derajat tingkat penyelesaian tugas yang
disimpulkan bahwa, kompetensi guru merupakan
melengkapi pekerjaan seseorang.Sejalan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh guru meliputi
yang diungkapkan Samsudin (2006: 159), yang
aspek pengetahuan, keterampilan, proses berpikir,
menjelaskan pengertian kinerja sebagai tingkat
serta
melaksanakan
pelaksanakan tugas yang dapat dicapai seseorang
pekerjaannya menjadi guru.Ada beberapa faktor
dengan menggunakan kemampuan yang ada dan
yang mempengaruhi pofesionalitasseorang guru,
batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk
diantaranya adalah faktor internal dan faktor
mencapai tujuan organisasi.
external. Faktor internal seperti latar belakang
Evaluasi
tugas
keprofesionalannya
dalam
bersikap
yang
dalam
kinerja
(performance
pendidikan, pengalaman mengajar dan motivasi
evaluation) juga dikenal dengan penilaian kinerja
dan faktor externalantara lain meliputi peran
(performance appraisal), yaitu suatu aktivitas
kepala sekolah, kurikulum, sosial ekonomi dan
untuk menentukan keberhasilan pegawai dalam
lingkungan.
melakukan suatu pekerjaan dengan hasil yang
Dapat
yang
baik.Penilaian kinerja guru kelas dilakukan
dimaksud kompetensi profesional seorang guru
dengan mengacu kepada dimensi tugas utama
adalah seperangkat kemampuan yang harus
guru yang meliputi kegiatan merencanakan dan
dimiliki oleh seorang guru baik
pengetahuan,
melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan
keterampilan, maupun cara berperilaku seorang
menilai termasuk di dalamnya menganalisis hasil
guru agar dapat melaksanakan tugas mengajarnya
penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil
dengan berhasil. Berikut adalah kompetensi
penilaian (Kemendikbud, 2010: 8).
profesional guru yang harus dimiliki oleh guru
3. Persepsi
kelas
sekolah
disimpulkan
dasar
bahwa
berdasarkan
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 yaitu menguasaimateri, struktur, konsep,
guru
tentang
kepemimpinan
transformasional kepala sekolah Kepemimpinan
kepala
sekolah
merupakan kemampuan untuk megkoordinasikan
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015
dan menggerakkan segala sumber (guru, staff,
kepala
karyawan dan tenaga kependidikan) yang ada
pengembangan lingkungan kerja yang produktif
pada suatu lembaga sekolah sehingga dapat
dan
didayagunakan secara maksimal untuk mencapai
pembelajaran serta hasil yang dapat diharapkan
tujuan yang telah ditetapkan. Persepsi berasal dari
siswa.Kepemimpinan
kata
berhubungan dengan peran kepala sekolah untuk
perception
yang
artinya
penglihatan,
tanggapan daya memahami/menanggapi sesuatu.
sekolah
memuaskan
yang
dimaksudkan
untuk
guru
dan
kepala
untuk
kondisi
sekolah
mengarahkan pengikutnya, dalam hal ini adalah
Rivai (2007: 359), menyatakan persepsi
warga sekolah seperti guru, staf, dan siswa agar
proses
seseorang
berprestasi dan memiliki motivasi yang tinggi
lingkungannya
yang
adalah
pengorganisasian
dan
dalam
memahami
mengakibatkan penafsiran
ketika
melaksanakan
tugas
penyelenggaraan
sebagai
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
rangsangan dalam suatu pengalaman psikologi.
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
Berdasarkan
ahli
diatas,
dapat
sangat dibutuhkan, hal ini bertujuan untuk
persepsi
adalah
proses
menciptakan produktivitas yang tinggi dengan
kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam
menggerakan seluruh komponen sekolah secara
memahami informasi tentang lingkungannya
maksimal.
disimpulkan
pendapat bahwa
melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan dan perasaan.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh penting terhadap guru dan siswa,
Selanjutnya
Robbins
(2003:
160),
kepemimpinan
faktor
yang
membangkitkan
pada
pentingnya pendidikan. Kepala sekola perah
pemersepsi meliputi: sikap, motif, kepentingan,
memili peran yang sangat banyak, diantaranya
pengalaman, dan penghargaan, faktor pada target
yakni meliputi peran sebagai Edukator, Manajer,
meliputi: hal baru, gerakan, bunyi,ukuran, latar
Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Dan
belakangan dan kedekatan, dan faktor dalam
Motivator (EMASLIM).
mengemukakan
ada
tiga
mempengaruhi
persepsi
yaitu
faktor
yang
berhasil
kesadaran
siswa
akan mengenai
situasi meliputi: waktu, keadaan tempat kerja dan
Menurut Muksin (2005: 122), asumsi
keadaan sosial. Kepemimpinan kepala sekolah
yang mendasari kepemimpinan transformasional
berhubungan dengan peran kepala sekolah untuk
adalah bahwa setiap orang akan mengikuti
mengarahkan pengikutnya, dalam hal ini adalah
seseorang
warga sekolah seperti guru, staf, dan siswa agar
inspirasi, mempunyai visi yang jelas, serta cara
berprestasi dan memiliki motivasi yang tinggi
dan energi yang baik untuk mencapai sesuatu
ketika
tujuan baik yang besar. Pemimpin dengan tipe ini
melaksanakan
tugas
penyelenggaraan
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Greenfield
dapat
memberikan
mereka
memberikan pembelajaran yang sangat berharga
2007:
24),
bagi pengikutnya, karena memberikan dorongan
kepemimpinan
kepala
dan semangat dalam melaksanakan pekerjaan.
sekolah berarti kegiatan yang dilakukan oleh
Kepemimpinan transformasional pada sisi yang
menjelaskan
bahwa,
(Idris,
yang
Pengaruh Persepsi Guru .... (Helfiana Noviarista) 5
berbeda dapat mengakibatkan perubahan yang
variabel bebas ke satu yang selanjutnya
besar pada unit kerja atau organisasi atau unit
disebut variabel X.
kerja, cara-cara menjalankan kegiatan, dan
2. Kompetensi profesional guru sebagai variabel
manajemen sumberdaya manusia untuk mencapai
terikat pertama yang selanjutnya disebut
misi yang telah ditetapkan dengan hasil yang
variabel Y1.
maksimal.
3. Kinerja guru sebagai variabel terikat kedua
Menurut kepemimpinan
Bass
dan
Riggio
transformasional
(2006),
mengandung
yang selanjutnya disebut sebagai variabel Y2. Populasi Penelitian
empat komponen pokok, yaitu pengaruh ideal, motivasi
yang
menginspirasi,
Populasi dalam penelitian ini adalah
stimulasi
seluruh guru Sekolah Dasar Gugus R.A. Kartini,
intelektual, dan kepekaan individu. Menurut Uno
Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang,
(2010: 107), persepsi tentang kepemimpinan
Jawa Tengah yang terdiri atas enam Sekolah
kepala sekolah adalah penafsiran atau penilaian
Dasar Negeri dengan jumlah guru sebanyak 36
terhadap kepemimpinan kepala sekolah berkaitan
orang.
dengan tugas-tugas kepemimpinanya.
Teknik pengambilan data
Persepsi guru tentang kepemimpinan
Pada penelitian ini pengambilan data
transformasional kepala sekolah terbentuk karena
dilakukan dengan menggunakan angket.Angket
adanya informasi dan penilaian yang diterima
digunakan untuk mengukur variabel penelitian
oleh guru tentang kepemimpinan kepala sekolah.
yaitu kompetensi profesional guru, kinerja guru,
Informasi tersebut dapat berupa kontak langsung
dan persepsi guru tentang kepemimpinan kepala
dengan kepala sekolah, dan dapat pula diterima
sekolah di Gugus R.A. Kartini, Kecamatan
dari guru-guru lain, karyawan tata usaha, dan
Warungpring, Kabupaten Pemalang.
orang lain.
Untuk menguji validitas butir digunakan
METODE PENELITIAN
teknik atau rumus korelasi product moment dari
Tempat dan Waktu Penelitian
Karl Pearson dan untuk
menguji reliabilitas
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
digunakan uji statistik Alpha Cronbach dengan
Gugus R.A. Kartini, Kecamatan Warungpring,
menggunakan bantuan Statistical Product Service
Kabupaten Pemalang yang terdiri dari 6 sekolah
and Solution (SPSS) versi 16. Penelitian ini
dasar yaitu SD N 01 Warungpring, SD N 04
menggunakan
Warungpring, SD N 05 Warungpring, SD N
membuat gambaran secara sistematis data-data
Karangdawa SD N 07 Warungpring, dan SD N 08
hasil penelitian masing-masing variabel secara
Warungpring yang dilaksanakan pada bulan
kategorial.
Agustus 2014.
Teknik analalisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
Variabel Penelitian 1. Persepsi
analisis deskriptif ini untuk
guru
transformasional
tentang kepala
kepemimpinan sekolah
sebagai
menggunakan analisis regresi sederhana, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015
dependen yaitu pengaruh kepemimpinan kepala
(5.55%). Sedangkan diperoleh mean atau skor
sekolah (X), terhadap variabel independen yaitu
rata-rata sebesar 73.1111 yang terletak pada
kompetensi profesional guru (Y1) dan kinerja
interval skor 63.25 < x ≤ 74.75 dalam kategori
guru (Y2) dengan menggunakan persamaan
baik. Hasil analisis deskriptif tersebut apabila
regresi, yaitu :
digambarkan dalam bentuk piechart dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut.
Y = a + bX Keterangan : Y
: nilai yang diprediksi
X
: nilai variabel prediktor
a
: bilangan konstan
b
: bilangan koefisien prediktor
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data 1. Persepsi
Guru
Tentang
Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa
variabel
persepsi
guru
tentang
2. Kompetensi Profesional Guru
kepemimpinan transformasional kepala sekolah
Data yang diperoleh dari hasil penelitian
(X) dijaring melalui penyebaran kuesioner,
Variabel Kompetensi Profesional Guru (Y1)
dengan jumlah pernyataan sebanyak 23 butir
dijaring melalui penyebaran kuesioner, dengan
instrumen dengan menggunakan skala pilihan
jumlah pernyataan sebanyak 22 butir instrumen
jawaban skala empat (4 opsi), untuk respon
dengan menggunakan skala pilihan jawaban skala
jawaban terendah 1 dan skor untuk respon
empat (4 opsi), untuk respon jawaban terendah 1
jawaban tertinggi 4.
dan skor untuk respon jawaban tertinggi 4.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah No 1 2 3 4 5
Interval skor 74.75 < x 63.25 < x ≤ 74.75 51.75 < x ≤ 63.25 40.25 < x ≤ 51.75 x ≤ 40.25 Jumlah
F 15 19 2
Persentase 41.67% 52.78% 5.55%
36
100%
Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Profesional Guru No 1 2 3 4 5
Interval skor 71.5 < x 60.5 < x ≤ 71.5 49.5 < x ≤ 60.5 38.5 < x ≤ 49.5 x ≤ 38.5 Jumlah
F 10 25 1
36
Persentasi 27.78% 69.44% 2.78%
Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, kepemimpinan transformasional kepala sekolah menurut persepsi guru secara berturut-turut subyek yang merespon sangat baik sebanyak 15 orang
(41.67%),
baik
sebanyak
19
orang
(52.78%), dan cukup baik sebanyak 2 orang
kompetensi profesional guru secara berturut-turut subyek yang merespon sangat baik sebanyak 10 orang
(27.78%),
baik
sebanyak
25
orang
(69.44%), dan cukup baik sebanyak 1 orang (2.78%). Sedangkan diperoleh mean atau skor rata-rata sebesar 68.6944 yang terletak pada
Pengaruh Persepsi Guru .... (Helfiana Noviarista) 7
interval skor 60.5 < x ≤ 71.5 dalam kategori baik. Hasil
analisis
deskriptif
tersebut
apabila
digambarkan dalam bentuk piechart dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.
Dengan demikian kinerja guru se-Gugus Gambar 2. Kompetensi Profesional Guru
R.A. Kartini Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang adalah sangiat baik. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Pengaruh
persepsi
kepemimpinan
guru
tentang
transformasional
kepala
sekolah terhadap kompetensi guru SD seGugus R.A Kartini Kecamatan Warungpring 3. Deskripsi Variabel Kinerja Guru
Kabupaten Pemalang
Data yang diperoleh dari hasil penelitian Variabel Kinerja Guru (Y2) dijaring melalui penyebaran kuesioner, dengan jumlah pernyataan sebanyak
19
butir
instrumen
dengan
menggunakan skala pilihan jawaban skala empat (4 opsi), untuk respon jawaban terendah 1 dan skor untuk respon jawaban tertinggi 4. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Profesional Guru No 1 2 3 4 5
Interval skor 61.75 < x 52.25 < x ≤ 61.75 42.75 < x ≤ 52.25 33.25 < x ≤ 42.75 x ≤ 33.25 Jumlah
F 29 7
36
Persentasi 80.56% 19.44%
Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
100%
Tabel 4 Hasil Uji Variabel X Terhadap Y1 Model Summary Adjusted R Model R R Square Square a 1 .208 .043 .015 a. Predictors: (Constant), Persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta t 1 (Constant) 52.823 12.860 4.108 Persepsi .217 .175 .208 1.238 a. Dependent Variable: Kompetensi profesional guru
Tabel
di
atas
merupakan
Std. Error of the Estimate 6.163
Sig. .000 .224
hasil
pengolahan data, sehingga dapat dilihat besarnya koefisien korelasi (rxy1) yang didapat antara persepsi
guru
tentang
kepemimpinan
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi
transformasional kepala sekolah dan kompetensi
memperlihatkan bahwa kompetensi profesional
profesional guru sebesar 0.208. Berdasarkan data
guru secara berturut-turut subyek yang merespon
tersebut dapat diartikan bahwa persepsi guru
sangat baik sebanyak 29 orang (80.56%), baik
tentang kepemimpinan transformasional kepala
sebanyak 7orang (19.44%). Sedangkan diperoleh
sekolah memberikan pengaruh yang positif
mean atau skor rata-rata sebesar 65.2222 yang
dengan kontribusi sebesar 4,3%. Sedangkan
terletak pada interval skor 61.75 < x dalam
95,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor di luar
kategori baik. Hasil analisis deskriptif tersebut
analisis regresi.
apabila digambarkan dalam bentuk piechart dapat dilihat pada gambar sebagai berikut. Gambar 3.Kinerja guru
Diketahui bilangan konstan (a) adalah 52.823 dan koefisien prediktor (b) adalah 0.217.
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015
Dari hasil di atas persamaan regresinya yaitu y =
Tabel
merupakan
hasil
a + bx atau y = 52.823 + 0.217x. Prediksi tingkat
pengolahan data, sehingga dapat dilihat besarnya
pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan
koefisien korelasi (rxy2) yang didapat antara
transformasional
persepsi
kepala
sekolah
terhadap
guru
tentang
kepemimpinan
kompetensi profesional guru menggunakan
transformasional kepala sekolah dan kinerja
analisis regresi dengan persamaan ̂ yang berarti
profesional guru sebesar 0.389. Berdasarkan data
konstanta 52.823 menyatakan bahwa jika tidak
tersebut dapat diartikan bahwa persepsi guru
ada
tentang
tentang kepemimpinan transformasional kepala
kepemimpinan transformasional kepala sekolah
sekolah memberikan pengaruh yang positif
guru maka kompetensi guru adalah sebesar
dengan kontribusi sebesar 15.1%. Sedangkan
52.823.
84,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor di luar
peningkatan
persepsi
Koefisien
regresi
guru
sebesar
0.217
menyatakan bahwa setiap penambahan persepsi
analisis regresi.
guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah
Diketahui bilangan konstan (a) adalah
sebesar 0.217, maka akan
32.603 dan koefisien prediktor (b) adalah 0.398.
menambah kinerja guru sebesar 0.217. Jadi, hasil
Dari hasil di atas persamaan regresinya yaitu y =
analisis
hipotesis
a + bx atau y = 32.603 + 0.398x. Prediksi tingkat
pertama penelitian Ha diterima karena telah
pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan
terbukti
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja
ini
membuktikan
variabel
persepsi
kepemimpinan berpengaruh
bahwa
guru
transformasional positif
terhadap
tentang kepala
kompetensi
profesional guru. persepsi
kepemimpinan
guru
transformasional
tentang
32.603
persepsi
guru
tentang
kepemimpinan
transformasional kepala sekolah guru maka
sekolah terhadap kompetensi guru SD se-
kinerja guru adalah sebesar 32.603. Koefisien
Gugus R.A Kartini Kecamatan Warungpring
regresi sebesar 0.398 menyatakan bahwa setiap
Kabupaten Pemalang
penambahan persepsi guru tentang kepemimpinan
R
Adjusted R Square
R Square .389a
.151
Std. Error of the Estimate .126
Hasil analisis ini membuktikan bahwa hipotesis 5.691
a. Predictors: (Constant), Persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B (Constant ) Persepsi
transformasional kepala sekolah sebesar 0.398, maka akan menambah kinerja guru sebesar 0.398.
Model Summary
1
persamaan ̂ yang berarti konstanta
kepala
Tabel 5 Hasil Uji Regresi Variabel X terhadapY2
Model
guru menggunakan analisis regresi dengan
menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan
2. Pengaruh
1
tersebut
T
Sig.
32.603
11.875
2.745 .010
.398
.162
.389 2.460 .019
a. Dependent Variable: Kinerja guru
variabel persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala
Standardized Coefficients
Std. Error Beta
kedua penelitian Ha diterima karena telah terbukti
berpengaruh positif
terhadap kinerja guru. Pembahasan 1.
Pengaruh Variabel Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Transformasional
Kepala
Pengaruh Persepsi Guru .... (Helfiana Noviarista) 9
Sekolah Terhadap Kompetensi Profesional Guru.
guru tentang
Terdapat pengaruh yang positif antara persepsi
Terdapat pengaruh yang positif persepsi
guru
tentang
transformasional
kepemimpinan
kepala sekolah (X) terhadap
kepemimpinan transformasional
kepala sekolah terhadap kinerja guru, dibuktikan dengan hasil koefisien regresi sebesar 38,9 yang berarti persepsi guru tentang
kepemimpinan
kompetensi profesional guru (Y1), dibuktikan
transformasional
dengan harga koefisien korelasi sebesar 0.208 dan
positif terhadap kinerja guru. Kontribusi sebesar
memiliki kontribusi sebesar 4,3%.Hal ini berarti
15,1%, ini menunjukan bahwa variabel persepsi
bahwa ada pengaruh yang positif antara persepsi
guru tentang
guru tentang
kepemimpinan transformasional
kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru
kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD se-
sebesar 15,1%. Hasil ini sesuai dengan teori atau
Gugus R.A. Kartini Kecamatan Warungpring
pendapat dari Bass yang mengatakan bahwa
Kabupaten Pemalang. Hal ini bisa diartikan
pemimpin
bahwa semakin baik gaya kepemimpinan kepala
mendatangkan perubahan di dalam diri setiap
sekolah maka akan semakin meningkat pula
individu yang terlibat atau bagi seluruh organisasi
kompetensi profesional guru.
untuk mencapai performa yang semakin tinggi
Hal
ini
sejalan
dengan
kepala sekolah berpengaruh
kepemimpinan transformasional
transformasional
mampu
pendapat
(Muksin, 2005 :122). Dengan demikian semakin
Risminawati (2007:141), bahwa profesionalitas
meningkatnya kepemimpinan transformasional
guru dipengaruhi oleh faktor internal seperti latar
kepala sekolah dalam memimpin organisasinya
belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan
dalam hal ini SD se-Gugus R.A. Kartini
motivasi dan faktor externalantara lain meliputi
Kecamatan Warungpring, Kabupaten pemalang,
peran kepala sekolah, kurikulum, sosial ekonomi
maka kinerja guru akan semakin meningkat.
dan lingkungan. Penelitian Eni Uswanti (2011) yang
berjudul
Kepemimpinan
yang dilakukan oleh Munawaroh (2011) dalam
Transformasional Kepala Sekolah dan Motivasi
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Gaya
Kerja Guru Terhadap Kompetensi Profesional
Kepemimpinan
Guru SMK YPE Kroya”, hasil penelitian
Transaksional
menunjukkan bahwa berdasarkan uji parsial
Guru”menyimpulkan
terdapat
transformasional
transformasional
“Pengaruh
Hal ini di dukung oleh hasil penelitian
pengaruh kepala
kepemimpinan sekolah
terhadap
Transformasional terhadap
dan
gaya
dan Kinerja
kepemimpinan
tansaksioanl
secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kompetensi profesional guru SMK YPE Kroya
kinerja guru SMP Katolik Wijana Jombang.
dengan kontribusi sebesar 14,36%.
KESIMPULAN DAN SARAN
2.
Kesimpulan
Pengaruh Variabel Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Transformasional Sekolah Terhadap Kinerja Guru.
Kepala
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis statistik yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
10 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke 1V Januari 2015
1.
Terdapat
pengaruh
kepemimpinan
yang
transformasional
positif
penting dalam implementasi peningkatkan
kepala
mutu pendidikan.
sekolah terhadap kompetensi profesional
3. Kepada peneliti yang lain, hasil penelitian ini
guru sebesar 4,3%. Pengaruh positif ini
diharapkan menjadi salah satu rujukan untuk
berarti bahwa jika persepsi guru tentang
melanjutkan
kepemimpinan
mendalam terutama yang berhubungan dengan
transformasional
kepala
sekolah semakin baik maka kompetensi profesional guru meningkat. 2.
Terdapat
pengaruh
kepemimpinan sekolah
kinerja
penelitian
yang
lebih
kompetensi profesional dan kinerja guru DAFTAR PUSTAKA
yang
transformasional
terhadap
ke
guru
positif kepala sebesar
39,40%. Pengaruh positif ini berarti bahwa
Bass,
Bernard M. &Riggio, Ronald E. (2006).Transformasional Leadership.Diakses dariTransformational Leadership-Bernard M. Bass, Ronald E. Riggio-Google Books.html pada tanggal 1 Desember 2014 Jam 21:50 WIB.
jika persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah maka maka kinerja guru meningkat. Saran Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah
disimpulkan,
maka
peneliti
dapat
memberikan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait. 1. Bagi kepala sekolah: sebagian besar guru menilai
kepemimpinan
Jamaluddin Idris. (2007). Sekolah Efektif dan Guru Efektif. Yogyakarta: Suluh Press. Kemendikbud.(2010). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Kemendikbud. Marselus R. Payong. (2011). Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya. Jakarta: Indeks.
transformasional
kepala sekolah sudah baik, namun perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Kepala sekolah harus selalu
Farida Sarimaya. (2008). Sertifikasi Guru Apa, Mengapa, dan Bagaimana?Bandung: Yrama Widya.
berupaya memajukan
mutu pendidikan dengan cara memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang ada secara maksimal, serta memberdayakan guru secara terus menerus agar kompetensi profesional guru meningkat dan kinerja guru tetap baik. 2. Bagi guru: Kompetensi profesional guru perlu ditingkatkan kualitasnya menjadi sangat baik dan kinerja guru sudah sangat baik sehingga harus dipertahankan, bila perlu ditingkatkan
Muksin Wijaya. (2005). Kepemimpinan Transformasional di Sekolah dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember. Hlm. 118-124. Nadhiroh.(2010). Sertifikasi Belum Jaminan Tingkatkan Kinerja Guru.Diakses darihttp://www.solopos.com/2010/12/21/ser tifikasi-belum-jaminan-tingkatkan-kinerjaguru-79501 pada tanggal 26 Juni 2014 Jam 12.49 WIB. Sadili Samsudin. (2006). Manajemen Sumber Daya. Bandung: Pustaka Setia. Robbins, Stephen. (2003). Perilaku Organisasi (Alih Bahasa: Tim Indeks). Jakarta: Gramedia.
lebih baik lagi karena peranannya sangat Veithzal Rivai. (2007). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi 2 Cetakan Ke-2. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pengaruh Persepsi Guru .... (Helfiana Noviarista) 11