PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH TUKANG KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: BUDIYANTO NIM. 11408094
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010 i
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
MOH. KHUSEN, M. Ag, MA DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lampiran : 3 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudara BUDIYANTO Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama
: BUDIYANTO
NIM
: 11408094
Jurusan / Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
: Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang
Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang Tahun 2010 Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb. Salatiga, 13 Agustus 2010 Pembimbing
MOH. KHUSEN, M. Ag, MA NIP.197412121999031003
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Judul skripsi
: PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH TUKANG KECAMATAN PABELAN
KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2010 Nama
: BUDIYANTO
NIM
: 11408094
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
25 September 2010 Salatiga, 18 Syawal 1431
Dewan Penguji Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 195808271983031001
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 196701121992031005
Penguji I
Penguji II
Tri Wahyu Hidayati, M.Ag NIP.197411232000032002
Fatchurrohman, M.Pd NIP.197103092000031001 Pembimbing
Moh. Khusen, M.Ag, MA NIP. 197412121999031003
iv
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI
بسم اهلل الرحمن الرحيم Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain
diluar
referensi
yang
penulis
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 13 Agustus 2010 Penulis
BUDIYANTO NIM. 11408094
v
ABSTRAK Budiyanto. 2010. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Moh. Khusen, M.Ag, M.A. Kata Kunci: Prestasi belajar siswa yang rendah. Prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang adalah rendah. Rendahnya prestasi belajar ini dikarenakan lemahnya perhatian orang tua terhadap anak baik ketika di rumah maupun di sekolah. Sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Menurut hemat penulis, banyak indikator yang menunjukkan lemahnya perhatian orang tua, antara lain adalah siswa merasa kurang mendapat saran dan bimbingan dari orang tuanya,, kurang memberi nasehat kepada anak, tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua, kurang mendapat teladan yang baik dari orang tua, tidak mendapatkan motivasi dan penghargaan dari orang tua, orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan belajar anak, dan lain-lain. Selain itu, juga tampak indikator lain yang menunjukkan rendahnya prestasi belajar siswa, antara lain adalah siswa mendapat nilai ulangan harian maupun ulangan semester yang rendah, kurang bersemangat dalam belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan, siswa tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran saat di kelas, siswa tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan ternyata menunjukkan bahwa tingkat perhatian orang tua masuk dalam kategori tinggi yaitu 60,4 % (32 orang dari 53 responden). Sedangkan tingkat prestasi belajar siswa juga berada pada kategori tinggi yaitu 47,2 % (25 orang dari 53 responden). Ada pengaruh perhatian oprang tua terhadap prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
vi
MOTTO
Saya mencintai orang-orang saleh Walaupun aku tidak seperti mereka. Semoga dengan mencintai mereka Aku mendapatkan syafaat-Nya
Aku membenci seseorang Karena kemaksiyatannya, Meskipun kami dalam hal perbelakan Hampir sama.
(Diwan Imam as-Syafi’i: 79)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kemudian shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi saratsarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam di STAIN Salatiga, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH TUKANG KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010. Dalam proses penulisan skripsi ini tentu tidak bisa lepas dari bantuan pemikiran maupun tenaga dari berbagai pihak. Dengan penuh kerendahan hati penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Moh. Khusen, M.Ag, MA selaku
pembimbing yang telah banyak
mengarahkan dan memberi petunjuk sehingga terwujud skripsi ini. 3. Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan semangat. 4. Istri tercinta yang selalu setia menemani penulis baik dalam suka maupun
duka.
5 Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
viii
Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, maka penulis menyampaikan banyak terima kasih dan semoga amal baiknya tercatat oleh Allah SWT sebagai a’malussolihah . Yang terakhir, semoga karya ini menjadi sesuatu yang bermanfaat khususnya bagi penulis dan kepada para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 13 Agustus 2010 Penulis
Budiyanto
ix
DAFTAR ISI LEMBAR LOGO ……………………………………………………………….
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..
iii
DEKLARASI ……………………………………………………………………
iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………
v
MOTTO ………………………………………………………………………....
vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….
xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………
xii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………
xiii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ……………………………………………..
1
B.Rumusan Masalah …………………………………………………...
3
C.Tujuan Penelitian …………………………………………………... .
3
D. Kegunaan Penelitian ……………………………………………….
4
E. Hipotesis Penelitian
……………………………………………….
4
F. Definisi Operasional …………………………………………………
4
G. Metode Penelitian ……………………………………………………
6
H. Sistematika Penulisan ………………………………………………..
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perhatian Orang Tua………………………….………………………
12
1. Pengertian Perhatian Orang Tua……………………………………
12
2. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua ……………………………….
13
…………...……………………………………
24
...……….………………………………………
24
2. Pengertian Belajar …...…………………………………………….
25
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ……………….
26
B. Prestasi 1. Pengertian
x
C. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa ……..
27
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Tukang………………………
30
1. Sejarah Singkat ……………………………………………………
30
2. Profil Madrasah…………………………………………………….
32
3. Visi dan Misi ………………………………………………….......
32
4. Struktur Organisasi…………………………………………………
33
5. Data Guru, Karyawan ,dan Siswa ………………….………………
34
6. Sarana dan Prasarana………………………………………………
35
7. Latar Belakang Profesi Orang Tua………………………………...
36
8. Keadaan Objek Sampel …………..………………………………..
37
B. Penyajian Data …………………………………….………………….
38
1. Data Tentang Perhatian Orang Tua ………….. …………………….
38
2. Data Tentang Prestasi Belajar Siswa ………….…………………….
41
3. Data Tentang Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa ………………………………………………………………… 43 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pertama …………………………………………………....
46
B. Analisis Kedua ……………………………………………………. ..
51
C. Analisis Ketiga ……………………………………………………...
55
BAB V PENUTUP A Kesimpulam ……………………………………………………….....
63
B. Saran-saran …………………………………………………………..
64
C. Penutup ………………………………………………………………
64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Tukang ……………
34
Tabel 3.2. Daftar Siswa dalam Kelompok dan Jenis Kelamin MI Muhammadiyah Tukang ………………………………………………………………..
35
Tabel 3.3. Daftar Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Tukang …………...
35
Tabel 3.4. Daftar Kelompok Orang Tua Menurut Pendidikan dan Pekerjaan MI Muhammadiyah Tukang ……………………………………………...
36
Tabel 3.5. Daftar Keadaan Objek Sampel MI Muhammadiyah Tukang ………..
37
Tabel 3.6. Daftar Nilai Angket Perhatian Orang Tua MI Muhammadiyah Tukang 39 Tabel 3.7. Daftar Nilai Angket Prestasi Siswa MI Muhammadiyah Tukang ……. 42 Tabel 3.8. Daftar Data Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Tukang …………………………………... 43 Tabel 4.1. Daftar Frekuensi Perhatian Orang Tua Sesuai dengan Kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah MI Muhammadiyah Tukang …………………….. 46 Tabel 4.2. Daftar Data Tentang Variasi Item Perhatian Orang Tua MI Muhammadiyah Tukang ………………………………………………. 47 Tabel 4.3. Daftar Data Frekuensi Prestasi Belajr Siswa MI Muhammadiyah Tukang ………………………………………………………………………… 51 Tabel 4.4. Daftar Data Tentang Variasi Item Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Tukang ……………………………………………… 52 Tabel 4.5. Daftar Data Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Y MI Muhammadiyah Tukang ……………………………………………… 56 Tabel 4.6. Daftar Data Tabel Peta Korelasi Variabel X dan Y …………………… 59
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Tukang …………………
xiii
33
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket untuk Perhatian Orang Tua MI Muhammadiyah Tukang 2. Angket untuk Siswa MI Muhammadiyah Tukang 3. Nota Pembimbing 4. Surat Permohonan Izin Penelitian 5. Surat Rekomendasi Penelitian 6. Lembar Konsultasi Skripsi
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Orang tua memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian anak. Kepribadian anak bisa dipengaruhi oleh lingkungan, sikap dan cara hidup orang tua, yang merupakan unsur pendidik yang secara langsung maupun tidak langsung diterima anak dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua merupakan salah satu penentu keberhasilan anak dimasa yang akan datang. Orang tua mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendidik, mengarahkan, dan membina anak kearah kebaikan. Pada hakekatnya, setiap orang tua mempunyai harapan besar agar anakanak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik dan saleh, agar tidak mudah terjerumus dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Harapan-harapan ini kiranya lebih mudah terwujud apabila sejak semula, orang tua akan menyadari peranan mereka sebagai orang tua harus memperhatikan anak setiap hari walaupun dalam kesibukan apapun, anak jangan sampai terlupakan dalam mengontrol dan mendidiknya, memberi kasih sayang dan memberi bimbingan. Banyak orang tua siswa MI Muhammadiyah Tukang yang kurang memperhatikan mengenai prestasi belajar anak di sekolah, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak
2
mengatur waktu belajar, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, tidak mau tau bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain yang dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. Mungkin anak sendiri sebetulnya pandai, tetapi karena cara belajarnya tidak teratur, akhirnya kesukaran-kesukaran menumpuk sehingga mengalami ketinggalan dalam belajarnya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang orang tuanya terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Menurut
Hamalik
(2008:36),
“Belajar
adalah
modifikasi
atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing).” Seperti mengetahui, memahami lebih terampil dapat melakukan sesuatu, dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan dan dinamakan belajar ternyata memberikan hasil yang menggembirakan atau berhasil. Setiap orang tua yang baik serta bertanggung jawab tentulah mendambakan hasil belajar yang baik. Karena sebenarnya pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua secara utuh. Di dalam rumah anak-anak memerlukan kasih sayang dan pengertian yang penuh keikhlasan dan lemah lembut. Pada dasarnya kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan berbagai persoalan seperti malas belajar, bertingkah laku liar, dan sulit berkonsentrasi dalam belajar. Akibatnya prestasi belajar anak bisa menurun. Berdasarkan asumsi tersebut maka perhatian orang tua merupakan salah satu faktor penentu prestasi belajar siswa. Siswa akan bersemangat dalam belajar
3
ketika mendapatkan perhatian yang baik dan rutin dari orang tua sehingga prestasi di sekolah akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika perhatian orang tua lemah maka prestasi siswa akan cenderung menurun. Dari uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana kebenaran konsep di depan dengan melakukan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tukang, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dengan judul “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH TUKANG KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010”
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah perhatian orang tua siswa MI Muhammadiyah Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2010? 2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2010? 3. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini disusun berdasarkan rumusan masalah, adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perhatian bekerja orang tua MI Muhammadiyah Tukang.
4
2. Untuk mengetahui prestasi belajar anak MI Muhammadiyah Tukang. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak MI Muhammadiyah Tukang. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat dan sebagai masukan bagi orang tua untuk memperbaiki prestasi belajar anaknya serta dapat diperoleh pengetahuan baru tentang proses kegiatan pembelajaran yang baik.
E. Hipotesis Penelitian Menurut Arikunto (1998:67), “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan asumsi tersebut, maka hipotesis yang dikemukakan adalah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada MI Muhammadiyah Tukang. Dengan kata lain bahwa semakin besar perhatian orang tua terhadap siswa semakin besar kemungkinan prestasi siswa menjadi semakin baik.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian dalam memahami judul diatas maka penulis jelaskan sebagai berikut: 1. Perhatian orang tua
5
Yang dimaksud dengan perhatian adalah apa yang diperhatikan (Alwi, 2005:857). Jadi, maksud dari kata ini adalah sejauh mana tingkat perhatian orang tua dalam rangka menunjang prestasi belajar anaknya. 2. Prestasi belajar siswa Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (Alwi, 2005:895). Sedangkan yang dimaksud dengan prestasi siswa di sekolah adalah usaha-usaha yang maksimal yang mungkin dilakukan seseorang dalam menyerap, memahami dan memproduksi kembali hal-hal yang telah dicapai oleh siswa dalam melakukan pekerjaan, yaitu belajar. Prestasi belajar menurut Hamalik (2008:94), “perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa disebabkan oleh faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata ajaran yang diberikan, dan sebagainya”. Kemudian yang menjadi variabel penelitian serta hubungan antara variabel tersebut adalah : a. Perhatian Orang Tua Untuk mengukur adanya perhatian orang tua, maka ditentukan indikator sebagai berikut: 1) saran dan bimbingan dari orang tuanya 2) memberi nasehat kepada anak 3) pengawasan dari orang tua 4) teladan yang baik dari orang tua 5) motivasi dan penghargaan dari orang tua
6
6) memenuhi kebutuhan belajar anak b. Prestasi Belajar Siswa Indikator prestasi belajar siswa antara lain adalah: 1) Siswa mendapat nilai ulangan harian maupun ulangan semester yang rendah 2) Siswa kurang bersemangat dalam belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan 3) Siswa tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran saat dikelas 4) Siswa tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti dalam memahami subjek dan substansi/objek penelitian (STAIN, 2008:18). Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research), dimaksudkan untuk mengetahui data responden secara langsung yang mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik mengenai unit sosial tersebut (Azwar, 1999:8). 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Tukang yang terletak di Dusun Karang, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. b. Waktu Penelitian
7
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Mei – 31 Juli 2010 dengan perincian sebagai berikut: 1) Persiapan: meliputi pengurusan ijin, penyusunan desain operasional, dan pembuatan instrument pengumpulan data kurang lebih dalam waktu 30 hari 2) Pengumpulan dan analisis data selama 25 hari 3) Pengolahan data selama 15 hari 4) Penyusunan laporan selama 15 hari 5) Revisi dan penggandaan selama 7 hari. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Komaruddin (1982:203), “yang dimaksud populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel.” Yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MI Muhammadiyah Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2010. b. Sampel Sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari individu yang menjadi objek penyelidikan” (Komaruddin, 1982:238). Dalam hal ini yang diselidiki atau diteliti jika pengambilan sampel kurang dari 100, maka diikut sertakan semua yaitu berjumlah 53 siswa. Dengan perincian sebagai berikut: 1) Kelas II jumlah siswa 14 anak 2) Kelas III jumlah siswa 12 anak 3) Kelas IV jumlah siswa 13 anak
8
4) Kelas V jumlah siswa 14 anak Jumlah
53 anak
4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara dan alat untuk mengumpulkan data, dalam hal ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: a. Metode Angket Teknik angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 1998:140). Dalam penggunaan teknik tersebut seperangkat angket terdiri dari 25 item, masing-masing item mengandung tiga buah jawaban alternatif. Lembar angket langsung dikirim kepada peserta yang terpilih sebagai sampel. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya. (Arikunto, 1998:236). Sedangkan di MI Muhammadiyah Tukang media yang digunakan adalah catatan, buku pegangan siswa, LKS, televisi, DVD, gambar, peta, alat peraga, dan lain-lain. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang penulis gunakan yaitu angket. Angket (Kuesioner) adalah sejumlah pertanyan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
9
hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 1998:140). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa . Untuk mengukur kemampuan siswa di MI Muhammadiyah Tukang alat evaluasi yang dipakai adalah ulangan harian, penugasan, portopolio, ulangan tengah semester, dan ulangan umum semester. 6. Analisis data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.: a. Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar anak di sekolah dengan rumus persentase yakni : f P =
X 100 %
N Keterangan :
P : Persentase individu f : Frekuensi N : Jumlah sampel
b. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anak dengan rumusan korelasi product moment (Arikunto, 1996:97) : (Σx)(Σy) Σxy N
rxy = (Σx)2 Σx2
-
(Σy)2 Σy2 -
N
N
10
Keterangan :
rxy
: Koefisien korelasi antara x dan y
xy
: Product dari x dan y
x
: Variabel skor I (perhatian orang tua)
y
: Variabel skor II (prestasi belajar siswa)
N
: Jumlah sampel
H. Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun dalam lima bab, yaitu (1) Pendahuluan, (2) Kajian Pustaka, (3) Hasil Penelitian, (4) Analisis Data, (5) Penutup. Pada bab I (Pendahuluan), berisi latar belakang masalah yaitu tentang persoalan yang mengganggu prestasi belajar anak adalah kurangnya perhatian dari orang tua. Rumusan masalah yaitu tentang bagaimana perhatian orang tua, prestasi belajar siswa, dan pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian berisi tujuan penulis mengenai konsekuensi dari permasalahan pokok yaitu untuk mengetahui variasi perhatian orang tua, variasi prestasi belajar siswa, dan pengaruh dari kedua variabel tersebut. Hipotesis penelitian adalah merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian. Kegunaan penelitian yaitu tentang harapan penelitian yang telah dilakukan. Definisi operasional adalah bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakn agar pembaca tidak salah tafsir. Metode penelitian membahas tentang metode atau teknik atau cara yang digunakan penulis untuk mengolah data yang diperoleh untuk kemudian dianalisis. Terakhir adalah
11
sistematika penulisan yakni tentang tata urutan penulisan yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku di dalam melakukan suatu penelitian. Selanjutnya bab II berisi kajian pustaka, yaitu membahas teori yang menjadi landasan penelitian berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori tentang komunikasi keluarga, khususnya antara orang tua dengan anak, kemungkina akibat kurangnya perhatian orang tua, dan prestasi belajar siswa rendah. Bab III berisi hasil penelitian. Dalam hal ini memaparkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu data mengenai perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa. Responden dari penelitian ini adalah siswa MI Muhammadiyah Tukang, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Bab IV berisi analisis data, yaitu analisis data terhadap data yang terkumpul melalui tahap klasifikasi data, tabulasi data, perhitungan frekuensi dan persentase untuk menjawab pokok masalah. Adapun bab terakhir (V) berisi kesimpulan dari hasil dan saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian Perhatian Orang Tua Perhatian menurut Suryabrata (2004:14) adalah “pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek”. Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa perhatian merupakan “pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek” (Walgito, 1990:56). Kemudian Kartini Kartono menyatakan bahwa “perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek”(Kartini, 1996: 111). Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan atau kesadaran jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada individu, sehingga ia hanya mempedulikan obyek yang merangsang itu. Dari pengertian ini, maka perhatian orang tua dapat diartikan sebagai kesadaran jiwa orang tua untuk memperdulikan anaknya, terutama dalam hal memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, baik dalam segi emosional maupun material.
13
2. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua a. Saran dan Bimbingan dari Orang Tua Anak merupakan anugerah, karunia dan nikmat dari Allah SWT. terbesar yang harus dipelihara, sehingga tidak terkontaminasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai orang tua wajib untuk membimbing dan mendidik anak sesuai dengan petunjuk Allah SWT. dan rasul-Nya, dan menjauhkan anak-anaknya dari pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. “Orang tua wajib mencarikan lingkungan yang bagus dan teman-teman yang istiqomah.” (Abidin, 2008:27). Dalam bentuknya keluarga memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah perjuangan nilai-nilai, kebiasaan yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagian ahli menyebut bahwa pengaruh keluarga sanga besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal menbentuk kepribadian anak biasanya adalah keluaga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai praktik, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak. Karena itulah orang tua harus berusaha aktif menjadi guru yang baik bagi anak-anaknya. Keselamatan nasib anak-anak sebenarnya terletak pada tangan orang tua. Orang tualah yang menentukan hitam putihnya anak. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagaimana sabda Rosulullah SAW dalam Bazi (1994:127) sebagai berikut:
14
كل مٌلٌد: عن ابَ ىريرة رضي اهلل عنو قال׃ قال النبَ صلَ اهلل عليو ًسلم كمثل البييمت تنتج, فابٌاه ييٌدانو اًينصرانو اًيمجسانو،يٌلذ علَ الفطرة )ٍ (رًاه البخار.ىل ترٍ فييا جذعاء٫ البييمت Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Berkata: Rosulullah SAW bersabda: Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci (Islam), kemudian kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sebagaimana hewan melahirkan hewan yang lain. Apakah kamu tidak melihat hewan yang cacat anggota tubuhnya. (HR. Bukhari) Oleh karena itu keterlibatan orang tua dalam mendukung kesuksesan proses pendidikan anak merupakan kewajiban. Untuk menjadi pendidik yang baik, orang tua harus menghiasi diri dengan kesalehan. Peran penting orang tua adalah menyempurnakan kepribadian dan akhlak mulia pada anak. Orang tua memegang peranan yang sangat penting atas pendidikan anakanaknya. Tanpa disadari anak akan meniru perilaku, moral, akhlaq, dan peribadatan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga orang tua mempunyai tanggung jawab penuh terhadap anak untuk mendidik, membimbing, mengarahkan, dan mengontrol serta memilihkan pendidikan formal maupun non formal yang baik dan benar terhadap anak-anaknya serta menyeimbangkan dengan pendidikan agama yang kuat. Menurut Sukardi, (1995:2) bahwa “bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberi bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu tersebut dapat memahami diri sendiri. Sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar.
15
Sedangkan Walgito berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar
individu
atau
sekumpulan
individu-individu
itu
dapat
mencapai
kesejahteraan hidupnya. (Walgito, 1989:4) Dari beberapa definisi bimbingan yang telah dikemukakan, jika dikaitkan dengan bimbingan orang tua kepada anak, bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Memberikan bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Hal ini tersirat dalam Al Qur,an dalam surah An Nisa’ ayat 9 Allah firman:
Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Departemen Agama RI, 1995:19) Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang
16
berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. Di dalam belajar anak membutuhkan bimbingan. Anak tidak mungkin tumbuh sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Anak sangat memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam masalah belajar. Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak yang sedang belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana diskusi di rumah. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain; memperluas wawasan anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya saling menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih memahami sikap pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup, cita-cita masa depan, kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak sangat efektif bagi daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak. b. Memberikan Nasehat Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasehat kepada anak. Menasehati anak berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasehat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakekat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Betapa pentingnya nasehat orang tua kepada anaknya, sehingga Al Qur’an memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam surah Luqman ayat 13 Allah berfirman:
17
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar.” (Departemen Agama RI, 1995:654) Ayat tersebut memberikan isyarat yang jelas kepada para ayah atau orang tua, para guru, pengajar dan pembimbing secara umum, agar mereka menasehati anank-anaknya sejak dini. Yaitu dengan menanamkan dan memahamkan serta mengajarkan prinsip-prinsip dasar keislaman dan keimanan berupa akidah dan tauhid. Hal inilah yang telah dicontohkan oleh Rosulullah SAW semasa hidupnya. Nasehat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar di rumah. Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui kesulitan-kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai kesulitan-kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitannya dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Apakah c. Pengawasan Orang Tua Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya secara terus menerus, sebab tanpa adanya pengawasan yang ketat dari orang tua kemungkinan pendidikan anak tidak akan terganggu. Orang tua harus mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Apalagi di jaman globalisasi seperti sekarang
18
ini banyak hal-hal dari lingkungan dan media massa yang sangat mudah di akses oleh anak-anak disegala umur. Kadang-kadang mereka tidak mampu menyaring antara hal-hal baik dan buruk, sehingga anak-anak sangat mudah terpengaruh dengan sesuatu yang negatif. Jika anak-anak ini sampai mendapat sesuatu informasi yang salah akan dapat berakibat buruk pada pendidikan mereka. Karena terbengkelainya pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan di sekitarnya. Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih diutamakan dalam masalah belajar. Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian orang tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal. Al Adawi berpendapat bahwa: Seharusnya orang tua tetap mengawasi kondisi anak-anaknya, mengikuti perkembangan mereka. Melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada keduanya terhadap mereka, berupa memberi nasihat, petunjuk, peringatan, anjuran berbuat baik, dan menghindari kejelekan. (Al Adawi, 2005:330). Pengawasan orang tua bukan berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi, tetapi lebih pada pengawasan kewajiban anak agar anak mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Misalnya saja ketika anak mulai malas belajar, maka tugas orang tua adalah mengingatkan anak akan kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan pentingnya
19
belajar. Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Pengawasan atau kontrol orang tua mestinya tidak hanya dilakukan ketika anak di rumah saja, akan tetapi hendaknya juga melakukan pemantauan terhadap kegiatan anak di sekolah. d. Teladan dari Orang Tua Terkadang orang tua tidak menyadari telah mengambil sikap tertentu. Sikap itu dilihat dan diterima anal dengan memperlihatkan suatu reaksi dalam tingkah lakunya sehari-hari, sehingga menjadi suatu pola sikap atau kepribadian. Hal itu terjadi karena setiap anak selalu menjadikan orang tuanya sebagai tokoh yang hebat dan membanggakan, sehingga mereka meniru seluruh pola tingkah laku orang tua tersebut, terlepas dari baik atau buruk menurut ukuran umum. Sebagai umat Islam tentunya teladan yang paling baik adalah Nabi kita Muhammad SAW, maka Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk mencontoh dan mengikutinya. Oleh karena itu, semestinya menjadikan beliau Muhammad SAW sebagai rujukan dalam pendidikan dan pembinaan bagi kehidupan seluruh manusia. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surah alAhzab:21:
Artinya:
20
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Kesalehan kedua orang tua memberi pengaruh kepada anak-anaknya. Bukti pengaruh ini dapat dilihat dari kisah nabi Khidir as. yang menegakkan tembok dengan suka rela tanpa minta upah, sehingga Musa as. menanyakan alasan mengapa ia tidak mau mengambil upah, sebagaimana tercantum dalam alQur’an surah al-Kahfi ayat 82. Kesalehan seseorang berpengaruh kepada anak cucunya di dunia dan akhirat, berkat ketaatan dan syafaatnya kepada mereka, maka mereka terangakat derajatnya di surga agar kedua orang tuanya senang dan berbahagia. Al-Falih berpendapat bahwa jadilah teladan yang baik bagi anak-anak anda dalam agama dan akhlak anda, juga dalam kesigapan menjalankan perintah Rabb dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. (Al-Falih, 2007:171) e. Pemberian motivasi dan penghargaan Menurut Soetomo (1993:141), “Motivasi merupakan segala tenaga yang dapat membangkitkan atau mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya seorang anak yang tidak mau belajar, hal itu karena tidak ada motivasi atau dorongan untuk belajar.” Orang tua sebagai guru di rumah harus berusaha agar anaknya dapat melakukan perbuatan belajar. Orang tua yang gagal dalam tugasnya, hal ini bisa terjadi karena merupakan factor motivasi kepada anak yang lemah.
21
Motivasi sangat penting dalam hal belajar, karena: 1) Mempergunakan dan menghubungkan motiv yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu kegiatan didalam situasi belajar 2) Reinforcement atau menggiatkan anak dalam belajar. Usaha-usaha yang dapat digunakan dalam rangka reinforcement yaitu: (a) mengemukakan pertanyaan (b) memberi ganjaran (c) memberi hadiah (d) memberi hukuman (Pasaribu, 1983:52) Sebagai pendidik, orang tua hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada anak. Sebab tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua mampu memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu sendiri. Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar. Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan menimbulkan keputus asaan. Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik dari berbagai jenis aktivitas, seperti mengarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkan anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang
22
tua pada anak yang prestasinya kurang, yaitu kenali kemampuan anak. jangan menuntut anak melebihi kemampuannya. Anak yang sering mendapat tuntutan yang terlalu tinggi, akan mudah menjadi frustrasi dan akhirnya menjadi mogok belajar. Orang tua sebaiknya jangan membanding-bandingkan anak dengan kakak atau adiknya mengingat setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda. Anak yang
sering
dibanding-bandingkan
dapat
kehilangan
kepercayaan
diri.
Bangkitkanlah rasa percaya diri anak dengan menghargai setiap usaha yang telah dilakukan. Menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Membantu anak mengatasi masalahnya. Bila anak memang membutuhkan guru les, jangan dipaksakan anak dengan kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu tidak pernah les. Untuk meningkatkan semangat belajar anak, kita dapat melakukan hal-hal berupa memberi pujian, pelukan, belaian maupun ciuman. Basri berpendapat bahwa: Setiap orang tua yang baik dan bertanggung jawab tentulah mendambakan hasil belajar yang baik dan menggembirakan dari anak-anaknya. Sikap dan perlakuan orang tua itu antara lain: 1) Kasih sayang yang ikhlas 2) Perhatian dan pengertian yang benar 3) Pembimbingan dan pengarahan yang kontinyu 4) Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar anak 5) Pengorbanan tanpa pamrih 6) Gembira dan bahagia selalu (Basri, 2004:95-96) Di samping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan kepada anak. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan orang tua kepada anak karena adanya keberhasilan anak dalam belajar sehingga meraih prestasi. Hal ini sangat
23
berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak akan timbul rasa bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan penghargaan pada kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan usahanya. f. Pemenuhan Kebutuhan Belajar Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal ini Walgito, (1990:123) menyatakan bahwa “semakin lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya, sebaliknya kalau alat-alatnya tidak lengkap, maka hal ini merupakan gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami gangguan.” Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.
24
Mengenai perhatian terhadap kebutuhan belajar, kaitannya dengan motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal itu dapat diketahui bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Karena buku merupakan salah satu sumber belajar, di samping sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku yang merupakan salah satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar mengajar di dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga akan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak. Dengan demikian sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak. B. Prestasi 1. Pengertian Prestasi adalah “apa yang dihasilkan atau diciptakan”. Menurut Adikusuma S., prestasi ialah “apa yang dapat diciptakan, hasil yang menggembirakan.” Sedangkan Poerwadarminta, mengartikan prestasi dengan “hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)” (Adikusuma, 1992:288). Dari ketiga pengertian tersebut, terlihat adanya satu kesamaan bahwa prestasi adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa prestasi adalah hasil yang menggembirakan dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, baik secara perorangan maupun kelompok dalam bidang tertentu.
25
2. Pengertian Belajar Berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang pengertian belajar, di antaranya belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui atau latihan (Soemanto,1990:99). Sedangkan menurut Pasaribu, (1983:59) belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan. Selanjutnya Witting mengemukakan bahwa “belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman”(Muhibbin, 1999:61). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Pengertian ini dapat dipandang sebagai pengertian belajar secara luas. Kemudian dalam pengertian sempit, belajar adalah “The process of acquiring knowlegde (proses memperoleh pengetahuan)”. Sementara Sardiman, 2001:20) memberikan pengertian belajar (dalam arti sempit) “…sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya”. Dari pengertian “prestasi” dan “belajar” tersebut di atas, dapat diambil suatu pengertian, bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
26
pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam pengertian yang lebih praktis, prestasi belajar dapat diartikan dengan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan oleh seorang siswa yang dikembangkan melalui mata pelajaran dan indikatornya ditunjukkan dengan nilai hasil tes yang diberikan oleh guru. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masingmasing. Dalam hal ini Usman (1993:10) menjelaskan sebagai berikut: a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. 2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri dari factor intelektif meliputi kecerdasan, bakat, dan kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki, dan factor nonintelektif seperti sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi, dan penyesuaian. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) 1) Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok. 2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian 3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasislitas belajar 4) Faktor linkungan spiritual atau keagamaan.
27
Faktor-faktor lain yang menimbulkan minat belajar dapat digolongkan sebagai berikut: a. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. b. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan di mana ia berada. c. Faktor emosional. Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu. (Sudarsono, 1980:12). Jadi berdasarkan dua pendapat tersebut, faktor yang menimbulkan minat, dalam hal ini minat untuk belajar, yaitu: dorongan dari individu, dorongan sosial, dan dorongan emosional. C. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Perhatian orang tua memiliki hubungan yang positif dengan prestasi belajar peserta didik di sekolah. Sikap dan perhatian orang tua, baik dari ayah atau ibu terhadap anaknya dalam melakukan aktivitas belajar, akan menimbulkan pengaruh positif terhadap hasil belajar yang dicapainya. Misalnya, komunikasi yang dilakukan orang tua kepada anak dalam suasana penuh keakraban dengan menanyakan tentang belajarnya di sekolah ataupun mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, dapat memberi semangat terhadap aktivitas belajarnya. Peran orang tua dalam pendidikan anak menunjukkan pengaruh yang kuat untuk meningkatan prestasi belajarnya yang diikuti dengan perbaikan sikap, stabilitas sosio-emosional, kedisiplinan, serta aspirasi anaknya untuk belajar sampai di perguruan tinggi, bahkan setelah bekerja dan berkeluarga. Dalam sebuah artikelnya Yahya menjelaskan bahwa: Satu yang kebanyakan orang memilih jalan kebahagiaan bagi anakanaknya yakni faktor pendidikan. Lepas motivasinya apa hampir setiap
28
orang tua begitu antusias memberi perhatian bagi pendidikan anakanaknya. Di tengah kesibukan sehari-hari yang menenggelamkan orang tua dalam aktivitasa rutin di ladang dunia orang tua tak ingin anaknya terlihat bodoh. Sekolah favorit diburu, meski harus mengeluarkan biaya yang banyak berbagai kegiatan belajar tambahan pun dijejalkan kepada anak-anaknya untuk dan atas nama keberhasilan pendidikan anak. (Yahya, 2008:4) Bahwa orang tua sangat berperan penting bagi perkembangan pribadi anak, baik sosial, emosional maupun intelektualnya. Pada diri anak akan tumbuh motivasi,
kesadaran dirinya, dan identitas skill serta kekuatan kemampuan-
kemampuannya sehingga memberi peluang untuk sukses belajarnya, identitas gender yang sehat, perkembangan moral dengan nilainya dan sukses lebih primer dalam keluarga dan kerja/kariernya kelak. Terhadap semua itu pengaruh perhatian orang tua yang paling kuat adalah terhadap prestasi belajar siswa Menurut Wahyuningsih bahwa: Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor sekolah yang antara lain adalah metode belajar menyelesaikan tugas di rumah. Dengan adanya tugas rumah pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melaksanakan tugas. (Wahyuningsih, 2009:301). Artinya bahwa dengan adanya tugas rumah maka orang tua dapat memperhatikan dan membantu belajar anaknya, sehingga anak menjadi mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Selain itu anak juga merasa lebih mudah karena ada yang mengajari dirinya tentang kesulitan-kesulitan dalam belajar suatu mata pelajaran di sekolah. Dari beberapa keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh perhatian orang tua sangat dominan terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Dengan kata lain bahwa perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak,
29
terutama dalam hal pendidikan dan belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap prestasi belajar yang dicapai peserta didik di sekolah.
30
BAB III HASIL PENELITIAN Sesuai dengan judul skripsi yaitu “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, maka yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa MI Muhammadiyah Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Sebagai kelengkapan data untuk mencapai tujuan penelitian, penulis sajikan laporan tentang daerah populasi yang menjadi objek penelitian, yakni sebagai berikut: A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Tukang 1. Sejarah Singkat Setelah penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 berakhir, maka muncullah gagasan dimasyarakat tentang dakwah Islam dalam bentuk pengajian-pengajian untuk menanamkan aqidah dan menegakkan syariat Islam. Sebab didaerah tersebut masih banyak masyarakat yang masih awam, baik dalam hal pendidikan umum maupun pendidikan agama. Pada waktu itu dikalangan masyarakat masih merajalela perjudian dan banyak orang yang tidak mampu baca tulis al-Qur’an serta lemahnya pengamalan ibadah. Kegiatan dakwah Islam di Dusun Karang berjalan hingga beberapa tahun. Berangkat dari hal tersebut, maka sekelompok orang yang berpandangan maju mulai berfikir untuk merintis mendirikan lembaga pendidikan berciri khas Muhammadiyah. Melalui bidang pendidikan dasar ini diharapkan secara
31
perlahan-lahan dapat memperbaiki akhlaq, aqidah, dan syariat Islam sejak dari anak sedini mungkin. Akhirnya organisasi Muhammadiyah di bawah pimpinan H. Damhari yang kebetulan sebagai Kepala Desa mewujudkan
pendirian madrasah
ibtidaiyah. Proses tersebut dibantu oleh H. Tanwir As., K. Gunanto Samsiri, H.Kumroji, Hj. Maryatun, dan lain-lain. Berdasarkan musyawarah dengan masyarakat sekitar maka kemudian bangunan sekolah dibangun di atas wakaf Bapak Sumaryo berupa sebidang tanah yang berukuran 16 m X 22 m = 352 m2 yang terletak di Dusun Karang Desa Tukang. Sekolah dibangun pada tanggal 4 September 1968 dengan swadaya murni dari masyarakat sekitar sesuai kemampuan masing-masing dan alhamdulillah bangunan benar-benar terwujud walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Peresmian MI Muhammadiyah Tukang dilakukan oleh kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Semarang yang saat itu dijabat oleh KH. Musafak. Sedangkan pengelolaan sekolah diberikan kepada Musrichin sebagai kepala sekolah dibantu oleh Suyadi dan Sartini sebagai guru. Dalam kondisi ekonomi masyarakat pada waktu itu yang tergolong daerah miskin (paceklik) namun semua itu tidak menjadi penghalang bagi sebagian masyarakat untuk terus berjuang memelihara dan memajukan MI Muhamadiyah Tukang. Dengan kegigihan untuk mengajar dan mendidik anak-anak dengan jiwa yang besar penuh tanggung jawab dan atas kerja sama antara pengurus, para guru, wali murid dan tokoh-tokoh masyarakat yang baik maka terlaksanalah proses belajar mengajar dengan baik pula pada saat itu. Sehingga sampai saat
32
ini MI
Muhammadiyah Tukang masih berjalan dengan baik dan berdiri
dengan kokoh dan megahnya. 2. Profil Madrasah Karena sebagai pendirinya adalah para Pengurus Muhammadiyah Ranting Desa Tukang sehingga diberi nama MI MUHAMMADIYAH TUKANG dengan nomor statistik sekolah 111233220065. Alamat lengkapnya Dusun Karang Desa Tukang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan kode pos 50771. MI Muhammadiyah Tukang berstatus sekolah swasta yang terakreditasi C (cukup) oleh Badan Akreditasi Sekolah Departemen Agama Kabupaten Semarang pada tahun 2005. Bangunannya berdiri di atas tanah wakaf seluas 352 m2. Jarak dari kota kecamatan kurang lebih 8 km. 3. Visi dan Misi a. Visi Mencapai tujuan pendidikan nasional yang efektif dan efisien dengan menggairahkan semangat belajar menuju anak didik yang saleh, berprestasi, dan berakhlakul karimah, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Misi 1) Pengelolaan madrasah yang transparan, demokratis, dan aspiratif 2) Meningkatkan Standar Kriteria Lulus dalam ujian agar mendorong guruguru bekerja lebih keras dan berdedikasi yang tinggi 3) Meningkatkan profesionalisme guru dengan cara mendorong guru untuk melanjutkan pendidikan minimal S.I, mengikuti diklat, seminar, dan lain-
33
lain 4) Meningkatkan mutu sarana dan prasarana madrasah 5) Mengoptimalkan potensi murid, guru, madrasah, dan lingkungan. 4. Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Tukang
34
5. Data Guru, Karyawan dan Siswa a. Data Guru dan Karyawan Saat ini MI Muhammadiyah Tukang mempunyai guru berjumlah 8 orang dan satu orang penjaga sekolah dengan perincian sebagaimana dalam tabel berikut: Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Tukang N o
Nama
1
Damhari, S.PdI
2
Mujtahidah, S’PdI
3
Budiyono, S.PdI
4
Ridwan, S.PdI
5
Samsiri, S.PdI
6
Budiyanto, A.Ma
7
Kartini, A.Ma
8
Sri Nurhayati
9
Muh. Listiyono
Tempat, Tgl.Lahir Kab. Smg, 10-02-1958 Kab. Smg, 09-06-1964 Kab. Smg, 29-02-1965 Kab. Smg, 03-03-1969 Kab. Smg, 15-08-1971 Kab. Smg, 11-07-1974 Kab. Smg, 06-06-1983 Kab. Smg, 25-05-1968 Kab. Smg, 07-08-1987
Alamat
Pendidikan Terakhir
TMT 01- 04 -1996
Mendoh, Semowo
S I/ PAI
Sindon, Tukang
S I/ PAI
24- 07- 2008
Karang, Tukang
S I/ PAI
01- 07- 2003
Tukang, Tukang
S I/ PAI
01- 07- 2001
Karang, Tukang
S I/ PAI
01- 07- 2003
Tukang, Tukang
D II/ PAI
01- 07- 2004
Gentan, Tukang
D II/ PGK
01- 07- 2003
Karang, Tukang
PGA
01- 07- 2004
Karang, Tukang
SMP
01- 07 - 2006
b. Data Siswa Jumlah siswa MI Muhammadiyah Tukang berdasarkan data terakhir tanggal 17 Mei 2010 adalah sebanyak 80 siswa yang terdiri dari 39 siswa lakilaki dan 41 siswa perempuan. Dengan perincian sebagai berikut dalam tabel:
35
Tabel 3.2. Daftar Siswa dalam Kelompok Kelas dan Jenis Kelamin MI Muhammadiyah Tukang Kelas I II III IV V VI Jumlah
Laki-laki 5 5 4 6 9 10 39
Perempuan 8 9 8 7 5 4 41
Jumlah 13 14 12 13 14 14 80
6. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sekolah yang dimiliki MI Muhammadiyah Tukang saat ini antara adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Daftar Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Tukang No. 1
2
3
4
Uraian Bangunan a. Lokal kelas b.Kantor guru c. Perpustakaan d.WC Guru e.WC Murid Mebelair a. Meja guru b.Meja kantor c.Meja murid d.Kursi guru e.Kursi kantor f.Kursi murid g.Lemari kantor h.Lemari kelas i.Rak buku Buku a. Pegangan guru b.Pegangan murid c.Perpustakaan Elektronik a. Komputer
Jumlah
Kondisi
6 1 1 1 1
Baik Baik Baik Baik Baik
6 9 100 6 9 100 2 6 2 192 1954 1681
1
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup dan rusak Baik
Baik
36
5
6
b.Printer c.TV d.DVD e.VCD f.Speaker aktif g.Mikrophone Alat Peraga a. IPA b.IPS c.Olah Raga d.Kesenian e.Bahasa f.Matematika ATK a. Ketik manual b.Papan tulis c.Papan statistik d.Papan pengumuman e.Stepler f.Penggaris
1 1 1 1 1 2
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
3 3 6 6 3 3
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
1 7 10 1 2 18
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
7. Latar Belakang Profesi Orang Tua Tabel 3.4. Daftar Kelompok Orang Tua Menurut Pendidikan dan Pekerjaan MI Muhammadiyah Tukang No. 1
2
Keterangan Pendidikan a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/MA/SMK d. Perguruan Tinggi
Jumlah 52 18 8 2
Jumlah
80
Pekerjaan a.Petani b.Buruh/Karyawan c. Pedagang d. PNS e. Pensiunan f. Perangkat Jumlah
69 4 2 1 1 1 80
37
8. Keadaan Objek Sampel Sampel penelitian dari skripsi ini adalah murid kelas II, III, IV, dan V MI Muhammadiyah Tukang tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 53 responden yang mempunyai rata-rata umur 7 – 13 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5. Daftar Keadaan Objek Sampel MI Muhammadiyah Tukang No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Agung Yuliyanto Mutakin Eri Badarudin Fasilatul Kafiyati Giyarti Irawan M. Rohan M. Solikhul Amri Nurul Aini Sulis Nur Arifah Wahyun Nur Indah Yusuf Andika Agus Pramono M. Roufurrokhim Joko Prastyo Romimah Yuniarsih Rinduwi Rusiati Umi Malikatul M. Amalia Fitrotul S. Epi Ngafiah Istriyana Trinika Wijayanti Rizki Agung P. M. Nur Taufik Bagas Setiawan Dedi Arifandi Andi Santoso Lukman Ngatini Beti Yuliana Triya Kholifah Ayu Nur Rahayu
Umur 12 12 12 11 11 12 11 13 11 10 10 11 12 12 10 11 10 10 9 11 10 10 10 11 10 11 11 11 10 9 9 9 9
Kelas 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
38
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Huda Tahajudin W. Umi Afifah Dewi Sulistiyaning Beni Sri Rahayu Dwiyono Kuncoro Zulis Ma’rifatul S. Anisa Cahyati Harnanik Tutik Suciyati M. Bustanul A. Musyarofah Eni Sholikhatun Fasilatul khasanah Joko Priyono Nur Widayat M. Solikhul Amin Alifia Cahyaning Rita Mufidah
9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 9 7 8
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
B.Penyajian Data 1. Data tentang Perhatian Orang Tua Untuk memperoleh data ini, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Dari 15 item pertanyaan yang berhubungan dengan perhatian orang tua untuk tiap jawaban responden yang berkode “A” diberi nilai 3, kode “B” dengan nilai 2, dan kode “C” dengan nilai 1. b. Mencari lebar interval untuk mengkategorikan perhatian orang tua yaitu kategori tinggi (A), kategori sedang (B), dan kategori rendah (C) dengan rumus interval ideal: (Xt-Xr) + 1 i
= Ki
39
Keterangan: i
=
Interval ideal
Xt =
Jumlah nilai tertinggi
Xr =
Jumlah nilai terendah
Ki =
Kelas interval (36 – 26) + 1
i
= =
3 3,7 dibulatkan menjadi 4
c. Menetapkan klasifikasi perhatian orang tua kedalam tiga kategori: Tinggi (A), Sedang (B), dan Rendah (C) dengan lebar interval 4, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut: 33 – 36 : Perhatian orang tua, kategori (A) 29 – 32 : Perhatian orang tua, kategori (B) 26 – 28 : Perhatian orang tua, kategori (C). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.6. Daftar Nilai Angket Perhatian Orang Tua MI Muhammadiyah Tukang No. Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A 5 6 8 9 7 8 7 6 9 6 8 3 6
Frekuensi B 6 7 3 3 5 4 5 6 3 5 5 6 4
C 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 6 5
A 15 18 24 27 21 24 21 18 27 18 24 27 18
Nilai B 12 14 6 6 10 8 10 12 6 10 10 14 8
C 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 6 5
Jml. Nilai 32 34 34 36 34 35 34 33 36 32 36 27 31
Kategori B A A A A A A A A B A C B
40
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
6 9 0 2 8 7 7 7 6 8 5 6 7 6 4 7 9 5 6 7 6 4 5 7 4 6 4 8 5 5 8 9 6 3 8 8 5 8 6 7
7 3 11 9 4 4 5 3 5 5 6 6 5 7 8 6 1 5 5 2 6 9 7 6 5 7 5 4 8 6 4 4 6 6 5 5 5 4 5 7
2 3 4 4 3 4 3 5 4 2 4 3 3 2 3 2 5 5 2 6 3 2 3 2 6 2 6 3 2 4 3 2 3 6 2 2 5 3 4 1
18 27 0 6 24 21 21 21 18 24 15 18 21 18 12 21 27 15 18 21 18 12 15 21 12 18 12 24 15 15 24 27 18 9 24 24 15 24 18 21
14 6 22 18 8 8 10 6 10 10 12 12 10 14 16 12 2 10 10 4 12 18 14 12 10 14 10 8 16 12 8 8 12 12 10 10 10 8 10 14
2 3 4 4 3 4 3 5 4 2 4 3 3 2 3 2 5 5 2 6 3 2 3 2 6 2 6 3 2 4 3 2 3 6 2 2 5 3 4 1
34 36 26 28 35 33 34 32 32 36 31 33 34 34 31 35 34 30 30 31 33 32 32 35 28 34 28 35 33 31 35 37 33 27 36 36 30 35 32 36
A A C C A A A B B A B A A A B A A B B B A B B A C A C A A B A A A C A A B A B A
41
2. Data tentang Prestasi Belajar Siswa Sedangkan untuk memperoleh data ini, penulis menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: a. Dari 10 item pertanyaan yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa untuk tiap jawaban responden yang berkode “A” diberi nilai 3, kode “B” dengan nilai 2, dan kode “C” dengan nilai 1. b. Mencari lebar interval untuk mengkategorikan prestasi belajar siswa yaitu kategori tinggi (A), kategori sedang (B), dan kategori rendah (C) dengan rumus interval ideal: (Xt-Xr) + 1 i
= Ki
Keterangan: i
=
Interval ideal
Xt =
Jumlah nilai tertinggi
Xr =
Jumlah nilai terendah
Ki =
Kelas interval (25 – 17) + 1
i
= 3 =
3
c. Menetapkan klasifikasi perhatian orang tua kedalam tiga kategori: Tinggi (A), Sedang (B), dan Rendah (C) dengan lebar interval 3, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut: 23 – 25 : Perhatian orang tua, kategori (A)
42
20 – 22 : Perhatian orang tua, kategori (B) 17 – 19 : Perhatian orang tua, kategori (C). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 3.7. Daftar Nilai Angket Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Tukang No. Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
A 4 6 5 5 6 6 3 4 2 5 5 4 5 6 4 2 4 2 6 4 4 5 7 3 4 6 6 1 5 4 3 5 2 6
Frekuensi B 4 2 2 3 3 1 4 4 3 3 4 3 2 1 5 6 2 6 3 2 3 5 0 5 3 3 1 8 4 6 2 3 6 3
C 2 2 3 2 1 3 3 2 5 2 1 3 3 3 1 2 4 2 1 4 3 0 3 2 3 1 3 1 1 0 5 2 2 1
A 12 18 15 15 18 18 9 12 6 15 15 12 15 18 12 6 12 6 18 12 12 15 21 9 12 18 18 3 15 12 15 15 6 18
Nilai B 8 4 4 6 6 2 8 8 6 6 8 6 4 2 10 12 4 12 6 4 6 10 0 10 6 6 2 16 8 12 4 4 12 6
C 2 2 3 2 1 3 3 2 5 2 1 3 3 3 1 2 4 2 1 4 3 0 3 2 3 1 3 1 1 0 5 2 2 1
Jml. Nilai 22 24 22 23 25 23 20 20 17 23 24 21 22 23 23 20 20 20 25 20 21 25 24 21 21 25 23 20 24 24 24 21 20 25
Kategori B A B A A A B B C A A B B A A B B B A B B A A B B A A B A A A B B A
43
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
4 2 1 4 4 6 3 5 6 2 4 5 4 7 3 2 4 5 4
5 5 5 5 4 3 4 2 2 4 3 3 5 1 5 4 3 3 4
1 3 4 1 2 1 3 3 2 4 3 2 1 2 2 4 3 2 2
12 6 3 12 12 18 9 15 18 6 12 15 12 21 9 6 12 15 12\
10 10 10 10 8 6 8 4 4 8 6 6 10 2 10 8 6 6 8
1 3 4 1 2 1 3 3 2 4 3 2 1 2 2 4 3 2 2
23 19 17 23 22 25 20 22 24 18 21 23 23 25 21 18 21 23 22
A C C A B A B B A C B A A A B C B A B
3. Data Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Tabel 3.8. Daftar Data Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Tukang No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Perhatian Orang Tua 32 34 34 36 34 35 34 33 36 32 36 27 31 34 36 26 28 35
Prestasi Belajar Siswa 22 24 22 23 25 23 20 20 17 23 24 21 22 23 23 20 20 20
44
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
33 34 32 32 36 31 33 34 34 31 35 34 30 30 31 33 32 32 35 28 34 28 35 33 31 35 37 33 27 36 36 30 35 32 36
25 20 21 25 24 21 21 25 23 20 24 24 24 21 20 25 23 19 17 23 22 25 20 22 24 18 21 23 23 25 21 18 21 23 22
Berdasarkan tabel tersebut, ternyata diperoleh nilai tertinggi dari perhatian orang tua adalah 36 dan nilai terendahnya adalah 26 . Adapun nilai tertinggi dari prestasi belajar siswa adalah 25 dan nilai terendahnya adalah 17 .
45
BAB IV ANALISIS
Setelah data terkumpul secara lengkap, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing untuk mempermudah penganalisaannya. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, sebagaimana yang telah disebutkan pada bab I yaitu: 1. Untuk mengetahui variasi perhatian orang tua MI Muhammadiyah Tukang. 2. Untuk mengetahui variasi prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang. Berdasarkan tiga tujuan di atas, maka tujuan pertama dan kedua penulis menggunakan rumus: f P=
x 100 % N
Keterangan: P= Proporsi individu dalam golongan f= Frekuensi N= Jumlah subjek secara keseluruhan. Sedangkan untuk membuktikan tujuan yang ketiga adalah menggunakan analisis rumus product moment sebagai berikut:
46
(∑x )( ∑y ) ∑
xy N
rxy =
( ∑ x )2 ∑x
2
( ∑y )2 2
-
∑y
N
Keterangan : rxy xy
N
: Koefisien korelasi antara x dan y : Product dari x dan y
x
: Variabel skor I (perhatian orang tua)
y
: Variabel skor II (prestasi belajar siswa)
N
: Jumlah sampel
A. Analisis Pertama Berdasarkan pengklasifikasian dalam tiga kategori sebagaimana yang telah penulis paparkan dalam bab III tabel 7, maka untuk mengetahui jumlah siswa yang tergolong tinggi, sedang, dan
rendah yang
mempunyai tingkat
perhatian orang tua, akan penulis sajikan rekapitulasinya sebagai berikut: Tabel 4. 1. Daftar Frekuensi Perhatian Orang Tua Sesuai Dengan Kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah MI Muhammadiyah Tukang
No 1 2 3
Tingkat Perhatian Orang Tua Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Frekuensi 32 15 6 53
Persentase 60,4 28,3 11,3 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik suatu informasi bahwa: 1. Tingkat perhatian orang tua MI Muhammadiyah Tukang berada pada tingkat
47
tinggi yaitu 60,4 %. 2. Sementara 28,3 % perhatian orang tua berada pada tingkat sedang. 3. Sedangkan perhatian orang tua pada tingkat rendah sebanyak 11,3 %. Kemudian untuk mengetahui variasi perhatian orang tua adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Daftar Data Tentang Variasi Item Perhatian Orang Tua MI Muhammadiyah Tukang No 1
2
3
4
5 6
7
8 9
10
Frekuensi A B C Apakah bapak/ibu memberikan saran 26 19 8 dan bimbingan kepada anak saat mengalami kesulitan dalam belajar Apakah bapak/ibu mendengarkan 27 16 10 keluhan anak ketika membutuhkan bimbingan Apakah bapak/ibu mendampingi dan 25 15 13 membimbing anak ketika belajar di rumah Apakah bapak/ibu memberi nasehat 20 21 12 kepada anak jika tidak mau belajar di rumah Apakah bapak/ibu menasehati anak 17 22 14 ketika tidak mau berangkat sekolah Apakah bapak/ibu melakukan 28 14 11 pengawasan terhadap anak saat belajar di rumah setiap harinya Apakah bapak/ibu memantau anak 27 11 15 saat berada di lingkungan sekolah dengan menanyakan tentang perkembangan terakhir anak kepada para guru Apakah bapak/ibu merasa bukan 17 25 11 teladan yang baik bagi anak Apakah bapak/ibu memperhatikan jika 18 17 18 tingkah laku dan segala ucapan orang tua di rumah menjadi cermin bagi anak Apakah bapak/ibu memberi dorongan 26 18 9 kepada anak dalam hal belajar di rumah maupun di sekolah Pernyataan
Persentase A B C 49,1 35,8 15,1
50,9 30,2 18,9
47,2 28,3 24,5
37,7 39,6 22,6
32,1 41,5 26,4 52,8 26,4 20,8
50,9 20,8 28,3
32,1 47,2 20,8 34,0 32,1 34,0
49,1 34,0 17,0
48
11
12
13 14
15
Apakah bapak/ibu memberi pujian kepada anak ketika memperoleh nilai yang baik di sekolah Apakah bapak/ibu menganggap bahwa memberi hadiah kepada anak pada saat memperoleh rangking di kelasnya itu tidak penting Apakah bapak/ibu memenuhi semua kebutuhan belajar anak di sekolah Apakah bapak/ibu memperhatikan pakaian seragam dan alat-alat tulis anak setiap kali berangkat sekolah Apakah bapak/ibu mengacuhkan setiap permintaan uang kepada anak untuk membeli alat-alat tulis
25
17
11
47,2 32,1 20,8
27
16
10
50,9 30,2 18,9
14
27
12
26,4 50,9 22,6
14
22
12
35,8 41,5 22,6
16
23
14
30,2 43,4 26,4
Dari analisis perhitungan persentase pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa perhatian orang tua MI Muhammadiyah Tukang dapat dilihat dari ke-15 item yang diajukan pada responden masing-masing jawaban sebagai berikut: 1. Apakah bapak/ibu memberikan saran dan bimbingan kepada anak saat mengalami kesulitan dalam belajar. Menjawab A (Ya, sering) ada 49,1 %, yang menjawab B (Kadang-kadang)
ada 35,8%, dan yang menjawab C
(Tidak pernah) ada 15,1 %. 2. Apakah bapak/ibu mendengarkan keluhan anak ketika
membutuhkan
bimbingan. Menjawab A (Ya,sering) ada 50,9 %, yang menjawab B (Kadangkadang) ada 30,2 %, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 18,9 %. 3. Apakah bapak/ibu mendampingi dan membimbing anak
ketika belajar di
rumah. Menjawab A (Ya, sering) 47,2 %, yang menjawab B (Kadang-kadang) 28,3%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 24,5%. 4. Apakah bapak/ibu memberi nasehat yang baik kepada anak jika tidak mau belajar di rumah. Menjawab A (Ya, sering) ada 37,7%, yang menjawab B
49
(kadang-kadang) ada 39,6 %, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 22,6 %. 5. Apakah bapak/ibu menasehati anak ketika tidak mau berangkat sekolah. Menjawab A (Ya,sering) ada 32,1%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 41,5%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 26,4%. 6. Apakah bapak/ibu melakukan pengawasan terhadap anak saat belajar di rumah setiap harinya. Menjawab A (Ya, sering) ada 52,8%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 26,4%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 20,8%. 7. Apakah bapak/ibu memantau anak saat berada di lingkungan sekolah dengan menanyakan tentang perkembangan terakhir anak kepada para guru. Menjawab A (Ya, sering) ada 50,9%, menjawab B (Kadang-kadang) ada 20,8%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 28,3%. 8. Apakah bapak/ibu merasa bukan teladan yang baik bagi anak. Menjawab A(Ya, sering) ada 32,1%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 47,2%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 20,8% . 9. Apakah bapak/ibu memperhatikan jika tingkah laku dan segala ucapan di rumah menjadi cermin bagi anak. Menjawab A (Ya, sering) ada 34,0%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 32,1%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 34,0%. 10. Apakah bapak/ibu memberi dorongan kepada anak
dalam hal belajar di
rumah maupun di sekolah. Menjawab A (Ya, sering) ada 49,1%, yang
50
menjawab B (Kadang-kadang) ada 34,0%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 17,0%. 11. Apakah bapak/ibu memberi pujian kepada anak ketika memperoleh nilai yang baik di sekolah. Menjawab A (Ya, selalu) ada 47,2%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 32,1%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 20,8%. 12. Apakah bapak/ibu menganggap bahwa memberi hadiah kepada anak pada saat memperoleh rangking di kelasnya itu tidak penting. Menjawab A (Ya, sering) ada 50,9%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 30,2%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 18,9%. 13. Apakah bapak/ibu
memenuhi semua kebutuhan belajar anak di sekolah.
Menjawab A (Ya, sering) ada 26,4% yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 50,9%, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 22,6%. 14. Apakah bapak/ibu memperhatikan pakaian seragam dan alat-alat tulis anak setiap kali
berangkat sekolah.Menjawab A (Ya, sering) ada 35,8%, yang
menjawab B (Kadang-kadang) ada 41,5%,
dan yang menjawab C (Tidak
pernah) ada 22,6%. 15. Apakah bapak/ibu mengacuhkan setiap permintaan uang kepada anak untuk membeli alat-alat tulis. Menjawab A (Ya,sering) ada 30,2%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 43,4 %, dan yang menjawab C (Tidak pernah) ada 26,4%.
51
Dari keterangan di atas dapat penulis ketahui bahwa variasi jawaban terbanyak dari kategori A (Tinggi) ternyata pada item nomor 6 sebanyak 28 responden dan variasi terkecil pada item nomor 13 sebanyak 14 responden. Selanjutnya variasi jawaban terbanyak pada kategori B (Sedang) ternyata pada item nomor 13 sebanyak 27 responden dan variasi terkecil pada item nomor 7 sebanyak 11 responden. Variasi jawaban terbanyak pada kategori C (Rendah) ternyata pada item nomor 9 sebanyak 18 responden dan variasi terkecil pada item nomor 1 sebanyak 8 responden. B. Analisis Kedua Berdasarkan pengklasifikasian hasil dalam tiga kategori sebagaimana terdapat pada bab III tabel VIII, maka untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah pada siswa MI Muhammadiyah Tukang. Berikut penulis sajikan gambaran rekapitulasinya: Tabel 4.3. Daftar Frekuensi Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Tukang
No 1 2 3
Tingkat Prestasi Belajar Siswa Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Frekuensi 25 23 5 53
Persentase 47,2 43,4 9,4 100 %
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diambil informasi sebagai berikut: 1. Tingkat prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang pada tingkat tinggi yaitu 47,2 %.
52
2. Sementara 43,4 % prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang berada pada tingkat sedang. 3. Sedangkan tingkat prestasi belajar siswa berada pada tingkat rendah sebanyak 9,4 %. Untuk mengetahui variasi prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang akan penulis sajikan tabel sebagai berikut: Tabel
4.4. Daftar Data Tentang Variasi Item Prestasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Tukang
No 1
2
3
4
5
6
7
8
Pertanyaan
Frekuensi A B C 18 19 16
Apakah kamu mendapat nilai ulangan harian di atas angka 7,5 pada sebagian besar mata pelajaran Apakah kamu mendapat nilai 26 ulangan harian di bawah angka 7,5 pada semua mata pelajaran Apakah kamu mendapat ulangan 25 semester di bawah angka nilai 7,5 pada sebagian besar mata pelajaran Apakah kamu merasa malas dan 22 ngantuk pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di kelas Apakah kamu membaca buku- 21 buku pelajaran maupun bukubuku ilmu pengetahuan Apakah kamu belajar kembali di 23 rumah tentang pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di sekolah hari itu Apakah kamu memperhatikan 24 saat gurumu menjelaskan suatu pelajaran di dalam kelas Apakah kamu bertanya kepada 23 guru tentang kesulitan yang kamu temukan pada pelajaran
Persentase A B C 34,0 35,8 30,2
19
8
49,1
35,8
15,1
20
8
47,2
37,7
15,1
18
13
41,5
34,0
24,5
19
13
39,6
35,8
24,5
20
10
43,4
37,7
18,9
18
11
45,2
34,0
20,8
19
11
43,4
35,8
20,8
53
9
10
yang baru saja disampaikan oleh guru Apakah kamu mengerjakan 22 pekerjaan rumah dan tugas-tugas lain dari gurumu Apakah kamu pandai mencari 20 alasan jika kamu tidak mengerjakan PR atau tugastugas lain.
17
14
41,5
32,1
26,4
16
17
37,7
30,2
32,1
Dari analisis perhitungan persentase pada tabel tersebut bahwa prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang
bisa diketahui dari 10 item yang
diajukan pada masing-masing responden, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah kamu mendapat nilai ulangan harian di atas angka 7,5 pada sebagian besar mata pelajaran. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 34,0 %, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 35,8%, dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 30,2%. 2. Apakah kamu mendapat nilai ulangan harian di bawah angka 7,5 pada semua mata pelajaran. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 49,1%, yang menjawab B (Kadang-kadang)
ada 35,8%, dan responden dengan jawaban C (Tidak
pernah) ada 15,1%. 3. Apakah kamu mendapat nilai ulangan semester di bawah angka 7,5 pada sebagian besar mata pelajaran. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 47,2%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 37,7%, dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 15,1%.
54
4. Apakah kamu merasa malas dan ngantuk pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di kelas. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 41,5%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 34,0% dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 24,5%. 5. Apakah kamu membaca buku-buku pelajaran maupun buku-buku ilmu pengetahuan. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 39,6%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 35,8%, dan responden
dengan jawaban C (Tidak
pernah) ada 24,5%. 6. Apakah kamu belajar kembali di rumah tentang pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di sekolah hari itu. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 43,4%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 37,7%, dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 18,9 %. 7. Apakah kamu memperhatikan saat gurumu menjelaskan suatu pelajaran di dalam kelas. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 45,2%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 34,0%, dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 20,8%. 8. Apakah kamu bertanya kepada guru tentang kesulitan yang kamu temukan pada pelajaran yang baru saja disampaikan oleh guru. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 43,4 %, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 35,8%, dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 20,8%.
55
9. Apakah kamu mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas lain dari gurumu. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 41,5 %, yang menjawab B (Kadangkadang) ada 32,1%, dan responden dengan jawaban C (Tidak penah) ada 26,4 %. 10. Apakah kamu mencari-cari alasan jika kamu tidak mengerjakan PR atau tugas-tugas lain. Menjawab A (Ya, sering) sebanyak 37,7%, yang menjawab B (Kadang-kadang) ada 30,2%, dan responden dengan jawaban C (Tidak pernah) ada 32,1%. Dari 10 item tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa variasi jawaban terbanyak dari kategori A (Tinggi) ternyata pada item nomor 2 sebanyak 26 responden dan variasi terkecil pada item 1 sebanyak 18 responden. Selanjutnya variasi jawaban terbanyak pada kategori B (Sedang) ternyata pada item nomor 3 dan 6 sebanyak 20 responden dan variasi terkecil pada item nomor 8 sebanyak 10 responden. Variasi jawaban terbanyak pada kategori C (Rendah) ternyata pada item nomor 10 sebanyak 17 responden dan variasi terkecil pada item nomor 7 dan 8 sebanyak 11 responden. C. Analisis Ketiga Dalam analisis ini akan penulis buktikan tentang seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang. Adapun analisis yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan teknik product moment dengan langkah kerjanya sebagai berikut:
56
1. Membuat tabel nilai untuk mencari koefisien antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa antara variabel x dan variabel y. 2. Membuat tabel kerja koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y dalam hal ini digunakan peta korelasi. 3. Mengkorelasikan nilai r yang diperoleh dengan nilai r yang ada dalam tabel korelasi product moment. Sebagai langkah awalnya akan dikelompokkan dua nilai dari
dua
variabel, yaitu variabel perhatian orang tua sebagai variabel x dan prestasi belajar siswa sebagai variabel y. Tabel 4.5. Daftar Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Y MI Muhammadiyah Tukang No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Perhatian Orang Tua (X) 32 34 34 36 34 35 34 33 36 32 36 27 31 34 36 26 28 35 33
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Prestasi Belajar Siswa (Y) 22 24 22 23 25 23 20 20 17 23 24 21 22 23 23 20 20 20 25
57
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
34 32 32 36 31 33 34 34 31 35 34 30 30 31 33 32 32 35 28 34 28 35 33 31 35 37 33 27 36 36 30 35 32 36
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
20 21 25 24 21 21 25 23 20 24 24 24 21 20 25 23 19 17 23 22 25 20 22 24 18 21 23 23 25 21 18 21 23 22
Langkah kedua adalah membuat tabel kerja koefisien antara variabel x dan variabel y dengan menggunakan peta korelasi sebagai berikut: 1. Hasil angket perhatian orang tua MI Muhammadiyah Tukang atau variabel x. Tinggi (A) : 34
34
36
34
35
34
33
36
36
34
36
35
33
34
36
33
34
34
58
35
34
33
35
34
35
33
35
37
33
36
36
35
36
Sedang (B) : 32
32
31
32
32
31
31
30
30
31
32
32
31
30
32
Rendah (C) : 27
26
28
28
28
27
2. Hasil angket prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tukang, atau variabel y. Tinggi (A) : 24
23
25
23
23
24
23
23
25
25
24
25
25
24
24
24
25
23
23
25
24
23
23
25
23
Sedang (B) : 22
22
20
20
21
22
20
20
20
20
21
21
21
20
21
20
22
20
22
21
21
21
22
Rendah (C) : 17
19
17
18
18
Setelah membuat tabel nilai koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, agar lebih jelas maka penulis ajukan tabel peta korelasi sebagai berikut dengan beberapa langkah di antaranya: - Menguadradkan tiap-tiap nilai atau skor yang diperoleh dari masing-masing responden dari perhatian orang tua (variabel x) dengan menjadikan x2. - Menguadratkan tiap-tiap nilai atau skor yang diperoleh dari responden mengenai prestasi belajar siswa ( variabel y) agar didapat y2.
59
- Mengalikan tiap-tiap variabel x dan y dari masing-masing responden, sehingga didapatkan nilai xy. Tabel 4.6. Daftar Tabel Peta Korelasi Variabel X dan Y No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
X 32 34 34 36 34 35 34 33 36 32 36 27 31 34 36 26 28 35 33 34 32 32 36 31 33 34 34 31 35 34 30 30 31 33 32 32 35
Y 22 24 22 23 25 23 20 20 17 23 24 21 22 23 23 20 20 20 25 20 21 25 24 21 21 25 23 20 24 24 24 21 20 25 23 19 17
X2 1024 1156 1156 1296 1156 1225 1156 1089 1296 1024 1296 729 961 1156 1296 676 784 1225 1089 1156 1024 1024 1296 961 1089 1156 1156 961 1225 1156 900 900 961 1089 1024 1024 1225
Y2 484 576 484 529 625 529 400 400 289 529 576 441 484 529 529 400 400 400 625 400 441 625 576 441 441 625 529 400 576 576 576 441 400 625 529 361 289
XY 704 816 748 828 850 805 680 660 612 736 864 567 682 782 828 520 560 700 825 680 672 800 864 651 693 850 782 620 840 816 720 630 620 825 736 608 595
60
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 ∑
28 34 28 35 33 31 35 37 33 27 36 36 30 35 32 36 1741
23 22 25 20 22 24 18 21 23 23 25 21 18 21 23 22 1165
784 1156 784 1225 1089 961 1225 1369 1089 729 1296 1296 900 1225 1024 1296 57565
529 484 625 400 484 576 324 441 529 529 625 441 324 441 529 484 25845
644 748 700 700 726 744 630 777 759 621 900 756 540 735 736 792 38277
Keterangan: N
: 53
X
: 1741
Y
: 1165
X2
: 57565
2
Y
: 25845
XY
: 38277 Setelah diperoleh data, maka penulis menggunakan rumus product
moment untuk menjawab hipotesis: (∑x )( ∑y ) ∑
xy N
rxy =
( ∑x )2 ∑x
2
( ∑y )2 2
-
∑y
N
N
61
(1741)( 1165) 38277 53 rxy =
(1741)2 57565 -
(1165)2 25845 -
53
53 38277 – 38269,1509
rxy = (57565 – 57190,2075)(25845 – 25608,0189)
rxy =
7,8491 (374,7825)(236,9811)
rxy =
7,8491 15,39419046
rxy = 0,509874164 Jadi, rxy = 0,509 Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan diperoleh nilai rxy sebesar 0,509, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N=53, maka pada taraf signifikansi 1% diperoleh nilai 0,361 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0,279 ternyata rxy yang diperoleh lebih tinggi dari nilai r tabel atau 0,361 < 0,509 > 0,279. Jadi, hipotesis yang berbunyi ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa artinya bila semakin besar perhatian orang tua, maka
62
semakin besar pula kemungkinan membaiknya prestasi belajar siswa. Berarti hipotesis yang penulis kemukakan tersebut dapat diterima kebenarannya.
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ternyata variasi perhatian orang tua pada MI Muhammadiyah Tukang yang dikategorikan tinggi dari 53 responden ada 32 orang atau 60,4 %, yang dikategorikan sedang ada 15 orang atau 28,3 %, dan yang masuk dalam kategori rendah ada 6 orang atau 11,3 %. 2. Prestasi siswa pada MI Muhammadiyah Tukang dari 53 responden yang masuk dalam kategori tinggi ada 25 orang atau 47,2 %, yang berada dalam kategori sedang ada 23 orang atau 43,4 %, sedangkan yang termasuk dalam kategori rendah ada 5 orang atau 9,4 %. 3. Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus product moment dan diperoleh nilai rxy sebesar 0,509, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N= 53, maka pada taraf sigfikansi 1 % diperoleh nilai 0,361 dan pada taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai 0,279 ternyata nilai rxy lebih besar dari nilai r tabel yang artinya signifikan. Jadi ada pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, yakni semakin besar perhatian orang tua terhadapa anak, maka akan semakin besar pula kemungkinan membaiknya prestasi belajar siswa.
64
B. Saran-saran Sehubungan dengan pembahasan masalah dalam skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk menyampaikan sedikit saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada orang tua siswa hendaknya dapat terus dan lebih meningkatkan perhatiannya terhadap belajar anak di rumah, baik dalam segi pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan dan dorongan, maupun perlengkapan fasilitas belajar mereka. 2. Kepada siswa hendaknya dapat terus belajar dengan giat agar memperoleh prestasi yang memuaskan, di samping juga menuruti bimbingan dan nasihat orang tua dan memanfaatkan sebaik-baiknya segala fasilitas belajar sesuai dengan kemampuan orang tua. 3. Kepada para guru hendaknya dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan pihak orang tua/wali murid agar dapat berbagi informasi tentang keadaan anak, baik kepribadiannya, cara belajarnya maupun hal-hal lain yang dapat digunakan oleh guru dalam membimbing siswa di sekolah. Di samping itu guru bersama orang tua secara langsung akan lebih mudah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswanya, sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi siswa di sekolah maupun di rumah. 4. Kepada kepala sekolah hendaknya melakukan berbagai upaya agar dapat sering mempertemukan antara pihak guru dan pihak orang tua untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan dan belajar siswa.
C. Penutup Dengan penuh rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT. akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar. Semoga ada manfaatnya baik bagi pribadi penulis maupun orang –orang yang mau membaca skripsi ini.
65
Namun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan baik isi maupun bahasanya. Sehingga semua pihak yang berkenan membaca sudilah kiranya memberikan kritik maupun saran yang membangun.
66
DAFTAR PUSTAKA
--------------. 1989. Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra. --------------. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Salatiga: STAIN. Yahya, Abu. 2009. Ayah Ibu Dekatkan Aku Ke Surga. Fatawa. Edisi IV/Mei hlm.4. Yogyakarta. Abdin, Abu Ahmad.
Edisi 03/Juni 2008. Pengaruh Lingkungan Terhadap
Pendidikan Anak. Surakarta: As-Sunnah. hlm.26. Al Adawi, Syaikh Mustofa. 2002. Tarbiyatul Abna’. Terjemahan Oleh: Ahmad Hamdani bin Muslim. 2005. Jogjakarta: Media Hidayah. Al-Falih, Abdullah Ibnu Sa’d. 2003. Langkah-Langkah Praktis Mendidik Anak. Terjemahan Oleh: Kamran As’at Irsyady. 2007. Bandung: Irsyad Baitus Salam. Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Bazi. Syaikh Abdul Aziz Ibn Abdullah Ibn. 1994. Shaheh Al-Bukhari. Beirut: Darul Fikri. Darodjat, Zakiyah. 1974. Problema Remaja di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Darodjat, Zakiyah. Dkk. 1999. Metodik Khusus Pengajaran agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
67
Hamalik, Oemar. 1990. Psikologi Belajar dan Belajar. Bandung: Sinar Baru Algesindu. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika. Kartono, Kartini. 1986. Psikologi Anak. Bandung: Alumni. Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Komaruddin. 1984. Kamus Riset. Bandung: Angkasa. Pasaribu, IL. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Sukardi, Ketut. 1983. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Surabaya: Usaha Offset Printing. Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Usman, Muh Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wahyuningsih. 2009. Metode Segmentasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Ekonomi. Pedagogik, 3(1):301. Walgito, Bimo. 1989. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. Walgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
68
ANGKET UNTUK PERHATIAN ORANG TUA MI MUHAMMADIYAH TUKANG
A. IDENTITAS DIRI Nama
:
Alamat
:
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan jawablah sesuai dengan pilihan bapak/ibu dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dikehendaki! 2. Pilihan hendaknya sesuai dengan pendapat bapak/ibu sendiri, dan saya mengharapkan kejujurannya! 3. Terima kasih atas partisipasi bapak/ibu dan selamat mengerjakan!
1.
Apakah bapak/ibu memberikan saran dan bimbingan kepada anak saat mengalami kesulitan dalam belajar a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
2. Apakah bapak/ibu mendengarkan keluhan anak ketika membutuhkan bimbingan a. Sering
69
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Apakah bapak/ibu mendampingi dan membimbing anak ketika belajar di rumah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4. Apakah bapak/ibu memberi nasehat yang baik kepada anak jika tidak mau belajar di rumah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 5. Apakah bapak/ibu menasehati anak ketika tidak mau berangkat sekolah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah bapak/ibu melakukan pengawasan terhadap anak saat belajar di rumah setiap harinya a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 7. Apakah bapak/ibu memantau anak saat berada di lingkungan sekolah dengan menanyakan tentang perkembangan terakhir anak kepada para guru
70
a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Apakah bapak/ibu bukan teladan yang baik bagi anak a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Apakah bapak/ibu tidak memperhatikan jika tingkah laku dan segala ucapan di rumah menjadi cermin bagi anak a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apakah bapak/ibu memberi dorongan kepada anak
dalam hal belajar di
rumah maupun di sekolah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 11. Apakah bapak/ibu memberi pujian kepada anak ketika memperoleh nilai yang baik di sekolah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
71
12. Apakah bapak/ibu menganggap bahwa memberi hadiah kepada anak pada saat memperoleh rangking di kelasnya itu tidak penting a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 13. Apakah bapak/ibu memenuhi semua kebutuhan belajar anak disekolah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Apakah bapak/ibu memperhatikan pakaian seragam dan alat-alat tulis anak setiap kali berangkat sekolah a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15. Apakah bapak/ibu mengacuhkan setiap permintaan uang kepada anak untuk membeli alat-alat tulis a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
72
ANGKET UNTUK SISWA MI MUHAMMADIYAH TUKANG
A. IDENTITAS DIRI Nama
:
Alamat
:
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan jawablah sesuai dengan pilihanmu dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dikehendaki! 2. Pilihan hendaknya sesuai dengan pendapatmu sendiri, dan saya mengharapkan kejujurannya! 3. Terima kasih atas partisipasinya dan selamat mengerjakan!
1. Apakah kamu mendapat nilai ulangan harian di atas angka 7,5 pada sebagian besar mata pelajaran a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 2. Apakah kamu mendapat nilai ulangan harian di bawah angka 7,5 pada semua mata pelajaran a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
73
3. Apakah kamu mendapat nilai ulangan semester di bawah angka 7,5 pada sebagian besar mata pelajaran a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4. Apakah kamu merasa malas dan ngantuk pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di kelas a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 5. Apakah kamu membaca buku-buku pelajaran maupun buku-buku ilmu pengetahuan a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah kamu belajar kembali di rumah tentang pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di sekolah hari itu a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 7. Apakah kamu memperhatikan saat gurumu menjelaskan suatu pelajaran di dalam kelas
74
a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Apakah kamu bertanya kepada guru tentang kesulitan yang kamu temukan pada pelajaran yang baru saja disampaikan oleh guru a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Apakah kamu mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas lain dari gurumu a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apakah kamu mencari-cari alasan jika tidak mengerjakan PR atau tugas-tugas lain a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
Selamat mengerjakan!
75
RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama
: Budiyanto
Tempat/Tgl. Lahir
: Kab. Semarang, 11 Juli 1974
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Dusun Tukang, RT: 02 RW: 02 Desa Tukang Kecamatan Pabelan 50771
A. RIWAYAT PENDIDIKAN: 1. SDN Tukang 02, tamat tahun 1989 2. MTs Darul Ulum Reksosari Suruh, tamat tahun 1991 3. MAN Suruh, tamat tahun 1994 4. Program Penyetaran D II IAIN Walisongo Semarang, tamat tahun 2001. 5. Semester Akhir S.1 Ekstensi Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2010. B. RIWAYAT PEKERJAAN 1. Melalui Surat Keputusan Yayasan Muhammadiyah Tukang Nomor: PYM.14/127/07/2004 terhitung mulai tugas 01 Juli 2004 mengajar di MI Muhammadiyah Tukang Kec. Pabelan Kab. Semarang samapai sekarang.