PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI ZAT GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI
Oleh : SUCI PUJIYANTI A54104040
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ABSTRAK Suci Pujiyanti. PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI ZAT GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI. Dibawah bimbingan ALI KHOMSAN. Pemberian air susu ibu (ASI), konsumsi zat gizi, dan kelengkapan kartu menuju sehat (KMS) sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian Air Susu Ibu (ASI), konsumsi zat gizi, dan kelengkapan Kartu Menuju Sehat (KMS) terhadap status gizi bayi. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Contoh adalah bayi berusia 4-12 bulan sebanyak 50 contoh yang diberikan ASI dan memiliki KMS. Penarikan contoh dengan cara simple random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, uji korelasi Spearman dan uji regresi linier metode backward. Uji regresi linier menunjukkan bahwa lama pemberian ASI saja (p<0,01) dan tingkat kecukupan protein (p<0,01) berpengaruh terhadap status gizi contoh. Tingkat kecukupan energi contoh tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap status gizi contoh. Uji regresi linier menunjukkan bahwa kelengkapan penimbangan, kelengkapan imunisasi (imunisasi hepatitis B, imunisasi DPT, dan imunisasi campak), dan pemberian vitamin A berpengaruh terhadap status gizi contoh. Keyword: breastfeeding, nutrient consumption, road to health card
ABSTRACT Suci Pujiyanti: The effect of breastfeeding, nutrition consumption, and completeness of healthy card on infant nutrition status. Under supervision of ALI KHOMSAN. Breastfeeding, nutrition consumption, and completeness of healthy card (KMS) are very crucial to support infant development. The objective of this research is to analyze the effect of breastfeeding, nutrition consumption, and completeness of healthy card to the nutritional status. Sample of babies who breastfed and having KMS were taken from 50 babies whose age around 4-12 months using a simple random sampling method. Pearson corelation, Spearman corelation, and backward linear regression were used to analyze data. Linear regression analysis between the length of breastfeeding (p<0.01) and sufficiency of protein level (p<0.01) showed impact significantly to the infant nutritional status. The level energy sufficiency did not affect (p>0.05) the infant nutritional status. The analysis also showed effect of the weighing, immunisation, and giving vitamin A to infant nutritional status. Keyword: breastfeeding, nutrient consumption, healthy card
PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI ZAT GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI
Skripsi Sebagai syarat untuk menjadi Sarjana (S1) pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : SUCI PUJIYANTI A54104040
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
:
Nama Mahasiswa : Nomor Pokok :
PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI ZAT GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Suci Pujiyanti A54104040
Menyetujui : Dosen Pembimbing,
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS NIP 131 404 218
Mengetahui : Dekan Fakultas Pertanian,
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP 131 124 019
Tanggal lulus :
RINGKASAN Suci Pujiyanti (A54104040). Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu (ASI), Konsumsi Zat Gizi, dan Kelengkapan Kartu Menuju Sehat (KMS) terhadap Status Gizi Bayi (di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S.). Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian Air Susu Ibu (ASI), konsumsi zat gizi, dan kelengkapan Kartu Menuju Sehat (KMS) terhadap status gizi bayi. Tujuan khususnya adalah (1) mengidentifikasi karakteristik ibu, karakteristik bayi, pengetahuan gizi ibu, pola asuh kesehatan (pemberian ASI, konsumsi zat gizi, dan kelengkapan KMS (kelengkapan penimbangan, imunisasi, dan pemberian vitamin A)) dan status gizi bayi, (2) menganalisis hubungan karakteristik ibu dan bayi, pengetahuan gizi ibu, dengan pola asuh kesehatan (lama pemberian ASI saja, konsumsi zat gizi, dan kelengkapan penimbangan), (3) menganalisis pengaruh lama pemberian ASI saja dan konsumsi zat gizi terhadap status gizi bayi, dan (4) menganalisis pengaruh kelengkapan KMS terhadap status gizi bayi. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kencana Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor dari bulan September 2007 sampai dengan Januari 2008. Contoh adalah bayi berusia 4-12 bulan sebanyak 50 contoh yang diberikan ASI dan memiliki KMS. Penarikan contoh dengan cara simple random sampling. Data primer terdiri dari (1) karakteristik ibu, (2) karakteristik bayi, (3) status gizi bayi, (4) pengetahuan gizi ibu, dan (5) lama pemberian ASI saja (6) konsumsi zat gizi. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden (ibu dari contoh) dan melalui wawancara oleh peneliti. Data sekunder terdiri dari kelengkapan KMS dan data orang tua serta data bayi di posyandu. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensia dengan bantuan software Microsoft Excell 2003 dan program SPSS for windows versi 13.0. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, uji korelasi Spearman dan uji regresi linier metode backward. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden berkisar antara 18 tahun sampai dengan 40 tahun dengan rata-rata 27 tahun. Sejumlah 58% keluarga memiliki jumlah anggota > 4 orang (keluarga besar). Sebesar 40% pendidikan responden tergolong tinggi. Sebagian besar (90%) pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga dan lainnya sebagai pegawai negeri sipil (6%), buruh (2%), dan wiraswasta (2%). Sebesar 72% keluarga contoh memiliki tingkat ekonomi yang tergolong miskin (kategori Bank Dunia 2002) dan berdasarkan kategori BPS kota Bogor (2006) menunjukkan bahwa 34% keluarga contoh termasuk kategori miskin. Sebesar 8% responden memiliki pengetahuan gizi yang baik, sedangkan yang memiliki pengetahuan gizi cukup dan kurang masing-masing sebesar 46%. Contoh terdiri dari kelompok usia ≤ 6 bulan (laki-laki 48% dan perempuan 52%), dan kelompok usia > 6 bulan (laki-laki 67%, perempuan 33%). Contoh sebagian besar (43% perempuan dan 57% laki-laki) memiliki status gizi (BB/U) yang baik. Data riwayat kelahiran menunjukkan bahwa 76% contoh lahir cukup bulan (9 bulan), berat lahir contoh sebagian besar (96%) normal (≥ 2,5 kg). Sebesar 46% contoh dilahirkan di petugas kesehatan dan paling banyak (52%) menggunakan jasa bidan untuk membantu kelahirannya. Pemberian ASI eksklusif (6 bulan ASI saja) hanya dilakukan pada 34% contoh. Sebagian besar contoh (98%) memiliki tingkat kecukupan energi > 70% dan 76% contoh memiliki tingkat kecukupan protein (TKP) > 70%.
Kelengkapan KMS terdiri dari kelengkapan penimbangan (dilihat dari frekuensinya penimbangan), kelengkapan imunisasi (dilihat dari frekuensi imunisasinya) dan pemberian vitamin A (dilihat dari frekuensi pemberiannya). Kelompok contoh usia ≤ 6 bulan frekuensi penimbangannya lebih lengkap dibandingkan dengan kelompok contoh usia > 6 bulan (berturut-turut sebanyak 52% dan 48% contoh yang penimbangannya kontinyu berdasarkan kelompok usia). Sebanyak 100% contoh telah diimunisasi BCG dengan lengkap. Sebanyak 87% contoh usia ≤ 6 bulan dan 81% contoh usia > 6 bulan telah diimunisasi hepatitis B dengan lengkap. Sebanyak 52% contoh usia ≤ 6 bulan dan sebanyak 59% contoh usia > 6 bulan telah mendapatkan imunisasi polio sebanyak 4 kali. Sebanyak 57% contoh usia ≤ 6 bulan dan sebanyak 63% contoh > 6 bulan telah mendapatkan imunisasi DPT sebanyak 3 kali. Sebanyak 26% contoh usia > 6 bulan telah mendapatkan 1 kali imunisasi campak. Pemberian vitamin A pada contoh yang > 6 bulan baru sebanyak 44%. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pengetahuan gizi, dan pendapatan perkapita perbulan responden tidak berhubungan (p>0,05) dengan lama pemberian ASI saja dan kelengkapan penimbangan. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pengetahuan gizi responden tidak berhubungan (p>0,05) dengan tingkat kecukupan energi dan protein contoh. Pendapatan perkapita perbulan responden berhubungan positif dengan tingkat kecukupan energi (p<0,05) dan protein (p<0,05) contoh. Uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa pekerjaan responden tidak berhubungan (p>0,05) dengan lama pemberian ASI saja dan kelengkapan penimbangan. Pekerjaan responden berhubungan positif dengan tingkat kecukupan energi (p<0,05) dan tidak berhubungan dengan tingkat kecukupan protein (p>0,05) contoh. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa usia contoh tidak berhubungan (p>0,05) dengan lama pemberian ASI saja dan kelengkapan penimbangan. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa usia contoh berhubungan positif dengan tingkat kecukupan protein (p<0,05), tetapi tidak berhubungan dengan tingkat kecukupan energi (p>0,05). Uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa kelahiran cukup bulan, tempat, dan pembantu kelahiran contoh tidak berhubungan (p>0,05) dengan lama pemberian ASI saja, kelengkapan penimbangan, dan tingkat kecukupan protein dan energi. Uji regresi linier menunjukkan bahwa lama pemberian ASI saja (p<0,01) dan tingkat kecukupan protein (p<0,01) berpengaruh terhadap status gizi contoh. Tingkat kecukupan energi contoh tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap status gizi contoh. Uji regresi linier menunjukkan bahwa kelengkapan penimbangan, kelengkapan imunisasi (imunisasi hepatitis B, imunisasi DPT, dan imunisasi campak), dan pemberian vitamin A berpengaruh terhadap status gizi contoh. Saran dari penelitian ini adalah agar penelitian yang akan datang menyertakan variabel infeksi, sanitasi, kehigienisan dan aktifitas sebagai faktorfaktor yang mempengaruhi status gizi dan memperbesar rentang usia contoh hingga usia lima tahun agar kelengkapan KMS dapat terlihat dengan jelas. Kader dan petugas kesehatan diharapkan mengoptimalkan fungsi KMS untuk menjadi alat penyuluhan dan sumber informasi bagi ibu balita. Kader juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran ibu untuk membawa bayinya ke posyandu hingga genap lima tahun dan mengikuti setiap kegiatan posyandu. Pemberian pralaktal sebaiknya dihindari, bayi yang baru lahir hendaknya diberikan kolostrum. Pemberian ASI saja tetap diberikan hingga bayi berusia 6 bulan, MPASI setelah usia bayi 6 bulan sampai dengan 24 bulan, dan PASI sejak bayi disapih (24 bulan).
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk sepanjang perjalanan hidup ini, menerangi setiap kegelapan dengan cahaya-Nya dan menghapus dahaga dengan kesejukan-Nya. Kasih sayang-Nya yang tiada batas selalu memberikan jalan kebahagiaan dalam setiap detik kehidupan. Hingga saat ini karena-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu (ASI), Konsumsi Zat Gizi, dan Kelengkapan Kartu Menuju Sehat (KMS) terhadap Status Gizi Bayi disusun sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Dengan rasa hormat penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan nasihat kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada: 1. Ketua Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Dr.
Ir.
Evy Damayanthi beserta para dosen pengajar yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis. 2. Prof. Dr. Ir. Faisal Anwar, MS. sebagai dosen penguji, Katrin Roosita, SP. Msi sebagai dosen pemandu dan para pembahas (Angelica Gabriel, Arina Rizkiana, Henny Rochany, Novita Nining) yang telah ikut serta mencurahkan ide dan saran untuk perbaikan penulisan hasil penelitian. 3. Dr. Ir. Dadang Sukandar, MSC dan Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, M.Kes yang telah membantu di dalam mengarahkan pengolahan data. 4. Khairunnisa, SP, seluruh staf Tata Usaha, Ibu Popon, Bapak Rena, Bapak Ugan, Bapak Gandhi. 5. Seluruh staf Kelurahan Kencana, Ibu Nina, dan Bapak Ias yang membukakan jalan untuk penulis turun lapang. 6. Kader-kader posyandu yang selalu membantu selama penulis turun lapang (Ibu Maesaroh, Ibu Maman, Ibu Utu, dan Ibu Kumbang).
7. Keluargaku, kedua orangtuaku yang memberikan doa sepanjang sujudnya, memberikan dukungan finansial dan spiritual bagi penulis. Terima kasih untuk adikku yang menginspirasi penulis untuk selalu optimis. 8. Sahabat-sahabatku (Rena, Kiki, Lia R, Prita, Devi R, Mba Rima dan Mba Atit Censi). 9. Teman-teman Gamasakers 41, kakak kelas GMSK 39 dan 40, Kakak Kuswan 40, Ipan PMGC, seluruh Ponytailers, dan Censi 10. Dede Abdulrachman, SSi. yang senantiasa memberikan semangat perjuangannya. Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal ibadahnya mendapatkan kebaikan dari Allah SWT. Amin. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan maupun penambah wawasan
bagi
semua pembaca.
Bogor, Mei 2008
Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sumedang pada tanggal 19 Oktober 1986. Penulis adalah anak pertama dari pasangan Bapak Abdurochim, S.P dan Ibu Isah Aisah dan memiliki satu saudara kandung perempuan bernama Ashri Pujiastuti. Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Pasirpeuteuy Ciamis ditempuh pada tahun 1993-1998.
Setelah itu penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Ciamis pada tahun 1998-2001, kemudian penulis melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Ciamis pada tahun 2001- 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah program sarjana melalui jalur Undangan Seleksi Mahasiswa IPB (USMI) dan diterima pada program studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Selama perkuliahan, penulis aktif mengikuti kegiatan Badan Konsultasi Gizi (BKG) sebagai seksi informasi dan komunikasi (INFOKOM) pada periode 2006-2008. Penulis juga ikut serta dalam Paguyuban Mahasiswa Galuh Ciamis (PMGC) sebagai bendahara periode 2006- 2007.