PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS VI DI SDN KEBONSARI 02 TUBAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Disusun oleh: MELATI NURMAN SARI NIM. A2D009030
PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui oleh orang lain –William Wordsworth “Seseorang tidak akan mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan”
Persembahan 1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 2. Ayahanda H. Rochman, S.Pd., M.H dan Ibunda Hj. Nurul Aeni, S.Pd yang senantiasa memberikan dorongan semangat serta doa, agar penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 3. Adekku Aninditya Nurman Rizki dan Nenekku Masrucah Trima kasih atas dukungan serta doanya. 4. Sahabatku angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dan dukungannya. 5. Seluruh pembaca Skripsi ini
iii
PRAKATA Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa VI SDN Kebonsari 02 Tuban” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana program S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran banyak pihak yang membantu baik dalam bantuan moral maupun material. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph. D. selaku Rektor Universitas Diponegoro.
2.
Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
3.
Dra. Sri Ati, M.Si, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ibu Yuli Rohmiyati, S.Sos. M. Si selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, petujuk dan saran dengan penuh kesabaran hati dalam penulisan skripsi ini.
5.
Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M. Si dan Albertus Pramoekti, S. Hum., M.IP selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi sempurnanya skripsi ini.
6.
Bapak Amin Taufiq, S.Sos selaku Dosen Wali, terima kasih bapak atas pengarahannya selama penulis menempuh studi.
7.
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh studi.
8.
Ibu Suwartik, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kebonsari 02 Tuban yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di SDN Kebonsari 02 Tuban.
vi
9.
Seluruh Guru SDN Kebonsari 02 Tuban dan petugas perpustakaa yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran dari penelitian ini.
10. Kedua orang tua saya yang akan terus dan selalu mendukung sekaligus mendoakan semua usaha yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Achmad Rizal Effendi terima kasih atas dukungan, semangat, kasih sayang serta kesabaranmu. 12. Sahabat-sahabatku Tata “emot”, Nurma “endood”, Anri “mbem”, Ismi “emik” terima kasih atas dukunga, bantuan dan kasih sayang kalian selama ini. 13. Penghuni kos Tirto Agung 21 Aini, Eneng, Putri, Melan, Avi trimakasih buat semangat dan hiburan-hiburan dari kalian selama ini. 14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyelesaia skripsi ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu peneliti bersedia menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kebaikan peneliti di waktu yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak terutama pihak SDN Kebonsari 02 Tuban yaitu agar selalu meningkatkan koleksi perpustakaan agar prestasi belajar siswa juga dapat meningkat.
Semarang, 05 September 2013
Penulis
vii
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Siswa di SDN Kebonsari 02 Tuban”. Adapun tujuan dari penelirian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi Penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari 2 kelas sejumlah 60 siswa. Sampel yang diambil seluruh siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban. Pengambilan sampel dengan menggunakan penelitian populasi yaitu meneliti seluruh siswa kelas VI tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan kuesioner. Teknik pengolahan data dengan cara editing, koding dan tabulasi. Adapun teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan product moment. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah hasil perhitungan nilai koefisien determinasi, diperoleh nilai pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban adalah sebesar 56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh variable yang lain.
Kata kunci : Pemanfaatan, Perpustakaan Prestasi, Belajar, Siswa, SDN Kebonsari 02 Tuban
Viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERNYATAAN ................................................................................................ ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v PRAKATA ........................................................................................................ vi ABSTRAK ........................................................................................................ viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Permasalahan ............................................................................................ 5
1.3
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4
Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.5
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 7
1.6
Kerangka Pikir .......................................................................................... 7
1.7
Hipotesis ................................................................................................... 8
1.8
Batasan Istilah ........................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1
Pengertian Perpustakaan Sekolah ............................................................. 9
2.2
Fungsi Perpustakaan Sekolah ................................................................... 10
2.3
Manfaat Perpustakaan sekolah ................................................................. 11
ix
2.4
Pengertian Belajar ..................................................................................... 12
2.5
Kesulitan Belajar ...................................................................................... 13
2.6
Prinsip-prinsip Mengajar .......................................................................... 20
2.7
Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 21
2.8
Model Pembelajaran ................................................................................. 22
2.9
Prestasi Belajar ......................................................................................... 25 2.9.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi ..................................... 28
2.10 Pemanfaatan Perpustakaan ....................................................................... 32 2.11 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 34 2.12 Keistimewaan Penelitian ......................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Desain dan Jenis Penelitian ...................................................................... 36
3.2
Populasi dan Sample ................................................................................. 37
3.3
Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer ......................................................................................38 3.3.2 Data Sekunder .................................................................................. 38
3.4
Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Observasi .........................................................................................38 3.4.2 Kuesioner .........................................................................................39 3.4.3 Wawancara ......................................................................................39
3.5
Variable dan Indikator .............................................................................. 40
3.6
Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1 Pengolahan Data ........................................................................... 40 3.6.2 Analisis Data ................................................................................. 43
BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02 TUBAN 4.1
Sejarah Perpustakaan ................................................................................. 48
4.2
Visi, Misi, dan Tujuan .............................................................................. 49
x
4.3
Unsur – unsur organisasi Perpustakaan .................................................... 49
4.4
Unsur – unsur pelaksana ........................................................................... 50
4.5
Koleksi Perpustakaan................................................................................. 51
4.6
Layanan Perpustakaan 4.6.1 Sistem Layanan ................................................................................ 52 4.6.2 Jenis Layanan ................................................................................... 53
4.7
Sarana Prasarana ....................................................................................... 54
4.8
Petugas Perpustakaan................................................................................. 55
4.9
Kegiatan Perpustakaan............................................................................... 56 4.9.1 Administrasi Perpustakaan .............................................................. 58 4.9.2 Program Perpustakaan ..................................................................... 60
4.10 Struktur Organisasi .................................................................................... 63 4.11 Tata Tertib Perpustakaan ........................................................................... 64
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1
Data Responden ......................................................................................... 67
5.2
Data Penelitian .......................................................................................... 67 5.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................................................68 5.2.2 Variabel Prestasi Belajar Siswa .......................................................86
5.3
Data Pemanfaatan Perpustakaan 5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan ........................................ 91 5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ............................................... 91 5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 93
BAB VI PENUTUP 6.1
Simpulan ...................................................................................................96
6.2
Saran .........................................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................99
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan .............................................................. 44
Tabel 3.2
Tabel Interprestasi Koefisien Kolerasi .......................................................... 46
Tabel 4.1
Koleksi Buku Perpustakaan .......................................................................... 51
Tabel 4.2
Koleksi Buku Referensi Perpustakaan .......................................................... 52
Tabel 4.3
Jenis Sarana Prasarana .................................................................................. 54
Tabel 4.4
Kegiatan Perpustakaan .................................................................................. 56
Tabel 4.5
Program Perpustakaan ................................................................................... 60
Tabel 5.1
Data Responden.............................................................................................. 67
Tabel 5.2
Kunjungan Responden ke Perpustakaan dalam 1 minggu ............................ 68
Tabel 5.3
Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru ......................... 69
Tabel 5.4
Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu ..................................... 71
Tabel 5.5
Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas .............................. 72
Tabel 5.6
Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri ......................... 73
Tabel 5.7
Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan .......................... 74
Tabel 5.8
Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan ............................. 75
Tabel 5.9
Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum ....................................... 76
Tabel 5.10
Suasana perpustakaan nyaman ...................................................................... 77
Tabel 5.11
Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi ................ 79
Tabel 5.12
Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan ........................... 80
Tabel 5.13
Proses peminjaman buku diperpustakaan ..................................................... 81
Tabel 5.14
Koleksi perpustakaan memadai ..................................................................... 82
Tabel 5.15
Banyak sumber informasi dan pengetahuan di perpustakaan ....................... 83
xii
Tabel 5.16
Serignya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi .... 84
Tabel 5.17
Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas ......................... 86
Tabel 5.18
Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat keg belajar mengajar............... 87
Tabel 5.19
Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah ................................................ 88
Tabel 5.20
Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah ........................................................................................................... 89
Tabel 5.21
Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara ........................................ 90
Tabel 5.22
Data Pemanfaatan Perpustakaan ................................................................... 91
Tabel 5.23
Data Prestasi Belajar ..................................................................................... 92
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Lembar Kuesioner ...................................................................................... 100
Lampiran 2
Lembar Wawancara Guru .......................................................................... 105
Lampiran 3
Analisis Pemanfaatan Perpustakaan ........................................................... 106
Lampiran 4
Analisis Pemanfaatan perpustakaan dengan Prestasi Belajar .................... 108
Lampiran 5
Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar ............ 110
Lampiran 6
Skor Hasil Kuesioner ................................................................................. 112
Lampiran 7
Perhitungan Product Moment ..................................................................... 114
Lampiran 8
Uji T ........................................................................................................... 115
Lampiran 9
Koefisien Determinan ................................................................................ 116
Lampiran 10 Dokumentasi Keadaan Sekolah .................................................................. 117 Lampiran 11 Dokumentasi Wawancara dan Kuesioner .................................................. 119 Lampiran 12 Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 120
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sekolah merupakan
salah satu sarana pendidikan
penunjang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan
perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah
dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo-Basuki, 1991:50). Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar dilembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah ( Bafadal, 2008:4). Perpustakaan
SDN
Kebonsari
02
Tuban
merupakan
jenis
perpustakaan sekolah, yang memiliki tujuan utama memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru, peserta didik, dan staf administrasi lainnya. Salah satu bagian yang cukup vital di perpustakaan adalah bagian layanan karena layanan merupakan ujung tombak jasa perpustakaan yang
1
2
berhubungan langsung antara petugas dengan pemustaka. Aktivitas bagian layanan menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana layanan perpustakaan diberikan kepada pemustaka. Bagian layanan merupakan tolok ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pemustaka jika mampu memberikan layanan yang terbaik dan dinilai buruk secara keseluruhan jika layanan yang diberikan buruk. Untuk mencapai sebuah citra layanan yang baik maka diperlukan adanya penilaian tentang sikap yaitu sikap petugas bagian layanan dalam melayani pemustaka maupun sikap dari pemustaka itu sendiri. Dengan mengetahui sikap pemustaka, maka petugas dapat mengevaluasi kinerja bagian layanan. Sehingga akan diketahui kekurangan dan kelebihan yang telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan terdiri dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi yang kapan saja bisa dipinjam, dan dikembalikan sewaktu-waktu. Mereka belum menyadari arti pentingnya sebuah perpustakaan. Padahal perpustakaanlah yang memberikan informasi paling lengkap, karena didalam perpustakaan terdapat buku-buku yang memberikan pengetahuan yang sangat besar dan tak ternilai. Dalam sebuah lembaga seperti sekolah, perpustakaan merupakan jantung sekolah, karena perpustakaan merupakan kunci inti dalam proses belajar mengajar.
3
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, mengelola, dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Lasa HS:12).
Unit ini dimaksudkan baik secara
organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, bagian tersebut merupakan bagian integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Disamping itu perpustakaan dapat diartikan tempat yang didalamnya terdapat kegiatan pengolahan, dan penyebarluasan segala macam informasi baik yang tercetak maupun yang terekam guna untuk kepentingan belajar (Pawit M Yusuf, 2007:1). Perpustakaan merupakan sarana yang paling dibutuhkan dalam proses belajar mengajar siswa. Sehingga penyediaan bahan koleksi pada perpustakaan harus sesuai dengan kurikulum yang ada dan dapat menunjang pembelajaran siswa. Dalam proses belajar diperpustakaan perlu adanya bimbingan pustakawan atau guru dalam memilih buku, pemeliharaan dan pemakaian fasilitas. Disamping itu guru juga berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam menggunakan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dan mencari bahan pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat memicu tingkat prestasi belajar siswa dan peran perpustakaan sebagai penyedia sarana ilmu pengetahuan dan informasi. Kebutuhan akan adanya perpustakaan sekolah timbul dari proses pendidikan itu sendiri, sehingga banyak hal yang perlu dilayani oleh perpustakaan sekolah seperti memperkaya bahan mengajar, melengkapi alat-alat peraga
4
yang diharapkan dapat menunjang efektifitas dan efisiensi belajar-mengajar, serta menyediakan berbagai sumber informasi. Selain itu perpustakaan juga menyediakan multimedia guna menunjang minat belajar para siswanya, agar siswa juga tidak merasa jenuh dengan buku teks. Pendidikan yang sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu yang ada dari guru kepada siswanya, melainkan juga merangsang murid untuk
selalu
mengembangkan
diri,mengembangkan
bakat
dan
kemampuannya. Untuk itu siswa sendiri juga perlu aktif dan tidak hanya merasa puas dengan apa yang diberikan oleh guru kelasnya saja. Perpustakaan dapat menyumbangkan bantuan yang besar dan berguna dalam proses pendidikan, sedangkan para guru tidak lepas dari tugas pembinaan siswa agar mencintai dan menggunakan perpustakaan smaksimal mungkin. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Koleksi yang disediakan perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban, sudah memadai untuk membantu peningkatan minat belajar para siswanya. Letak perpustakaannya juga sudah strategis yaitu ditengah- tengah kelas sehingga mempermudah siswa jika ingin meminjam buku atau mengerjakan tugas diperpustakaan. Koleksi buku yang ada diperpustakaan ini sangat bervariasi mulai dari buku teks sampai buku penunjang dalam kegiatan belajar siswa. Siswa juga bisa menggunakan fasilitas hotspot yang disediakan di perpustakaan ini untuk mencari bahan bacaan atau refrensi dalam dunia maya.
Dengan demikian siswa harus aktif dalam mencari
5
berbagai kebutuhan belajarnya adanya perpustakaan yang lengkap membuat siswa senang untuk mengunjungi dan mencari refrensi buku guna menambah pengetahuan dan wawasan sehingga minat belajar mereka bertambah. Berdasarkan pertimbangan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban. Jenis layanan sebagai objek penelitian adalah layanan sirkulasi. Alasan pemilihan jenis layanan ini, karena jenis layanan ini merupakan jenis layanan yang sering dimanfaatkan oleh pemustaka, oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban”.
1.2 Permasalahan Permasalahan
yang terjadi adalah seberapa besar pengaruh
pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI yang ada di SDN Kebonsari 02 Tuban.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban.
6
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini untuk : 1. Bagi Perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban a) Sebagai masukan kepada pustakawan guna
perbaikan
perpustakaan agar kedepannya perpustakaan akan lebih maju dan dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk kebutuhan informasi b) Sebagai masukan bagi SDN Kebonsari 02 Tuban dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban. 2. Bagi Penulis Menambah
khasanah
ilmu
pengetahuan
tentang
pengaruh
pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, selain itu untuk mengetahui koleksi apa saja yang sering dipinjam untuk menambah pengetahuan guna meningkatkan prestasi belajar. 3. Bagi Pembaca Memberikan informasi kepada pembaca yang berhubungan dengan pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa, agar
pembaca
mengetahui
peningkatan prestasi belajar.
pentingnya
perpustakaan
untuk
7
1.5 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian adalah perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban yang berada di jalan AKBP Suroko No 39 Tuban. Sedangkan waktu penelitian ini dimulai bulan Juni 2013 sampai September 2013.
1.6 Kerangka Pikir Kerangka pikir ini dibuat untuk memperjelas pola penelitian yang akan dilakukan. Sehingga mempermudah peneliti untuk tetap fokus pada topik dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(X)
(Y)
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Prestasi Belajar Siswa
1. Keterpakaian Koleksi
1. Nilai
2. Penggunaan Fasilitas
2 Peringkat 3. Keaktifan
Pemanfaaan
perpustakaan
dalam
penelitian
ini
meliputi
keterpakaian koleksi, dan penggunaan fasilitas yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang meliputi nilai akademis siswa, peringkat dikelas, dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
8
1.7 Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang terjadi,
karena
sifatnya
masih
sementara
maka
perlu
dibuktikan
kebenarannya. 1. Hipotesis Alternatif (Ha) Ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban 2. Hipotesis Nol ( Ho) Tidak ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban.
1.8 Batasan Istilah
1. Pemanfaatan Pemanfaatan adalah penggunaan seluruh informasi / koleksi yang dibaca ditempat maupun dibawa pulang yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai sarana belajar guna menunjang peningkatan prestasi akademik para siswa.
2. Prestasi belajar Prestasi beajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan materi yang telah dicapai oleh siswa yang ditunjukkan dengan nilai akademis dan peringkat siswa dikelas.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan merupakan unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka. Baik berupa buku mupun non buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi (suhendar, 2005:3). Selain itu perpustakaan
merupakan
tempat
mengumpulkan,
menyimpan
dan
memelihara koleksi bahan pustaka. Mengumpulkan berarti ada usaha dari perpustakaan untuk mengadakan koleksi bahan pustaka tersebut. Ini dapat dilakukan dengan cara membeli, memperoleh secara gratis dengan tukar menukar ataupun dari sumbangan. Istilah koleksi bahan pustaka dipergunakan untuk menunjukkan bahwa yang dikumpulkan, yang disimpan dan dipeihara dalam perpustakaan itu tidak hanya buku tetapi juga bahan yang memuat informasi. Untuk perpustakaan sekolah pembagian buku-buku lebih baik disesuaikan dengan jenis buku yang sudah ada, seperti buku teks dan buku pelengkap.
9
10
2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah Fungsi perpustakaan sekolah lebih ditekankan kepada fungsi edukatif dan rekreatif. Hal ini berdasarkan bahwa pemakai perpustakaan sekolah dari murid-murid sekolah dasar sampai sekolah menengah. Pada usia tersebut mereka diarahkan unuk bisa belajar sambil bermain. Dari uraian diatas dapat dijelaskan fungsi perpustakaan sekolah menurut Pawit M Yusuf adalah : 1. Fungsi edukatif Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswanya unuk menambah pengetahuan dengan cara mencari materi- materi yang diajarkan oleh para guru kelas mereka didalam perpustakaan. Sehingga mereka dapat memperdalam materi yang telah diajarkan. 2. Fungsi informatif Fungsi informatif disini adalah perpustakaan berusaha menyediakan koleksi perpustakaan yang dibutuhkan untuk pemunuhan rasa ingin tahu. 3. Fungsi rekreasi Perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru. 4. Fungsi riset Perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/ obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
11
Perpustakaan diadakan bukan hanya untuk sekedar melayani seluruh anggota perpustakaan saja, tetapi seluruh anggota tersebut harus mampu mamanfaatkan perpustakaan tersebut untuk menamah wawasan serta pengetahuan mereka.
2.3 Manfaat Perpustakaan Peran perpustakaan dalam dunia pendidiakan sangatlah penting, selain untuk membantu terselenggaranya pendidikan yang berkualitas, perpustakaan sekolah berupaya memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan kepada setiap siswanya untuk mengoptimalisaikan potensi mereka sebagai pelajar. Dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah dimaksudkan dapat membantu murid serta guru untuk menyelesaikan tugas dalam proses belajar mengajar. Adapun manfaat perpustakaan sekolah yaitu : 1. Perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap membaca. 2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. 3. Perpustakaan sekolah dapat menamankan kebiasaan belajar mandiri, pada akhirnya siswa dapat belajar mandiri tanpa dampingan guru. 4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca. 5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
12
6. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa kearah tanggung jawab. 7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah. 8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru dalam menemukan sumber pengajaran.
2.4
Pengertian Belajar Menurut
(Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan
yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru. Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through e xperienceng). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa
13
belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomotis dan seterusnya. Menurut Dimyati belajar adalah merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru (Dimyati, 2009:10)
2.5
Kesulitan Belajar Kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d)
14
slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut. (akhmadsudrajat/2013/01/25/kesulitan-dan-bimbingan-belajar/) 1.
Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya.
2.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
3.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat
15
unggul (IQ = 130–140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah. 4.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5.
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam
pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif. Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain : 1.
Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
2.
Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah.
3.
Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
4.
Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
16
5.
Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.
6.
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.
7.
Sementara itu, mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila,
8.
Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level) minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference).
9.
Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.
10. Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau
17
belum matang (immature), sehingga harus menjadi pengulang (repeater) Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa: (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi; dan (4) kepribadian. 1.
Tujuan Pendidikan Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional. Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi
18
normal, seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai. Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebaliknya, jika penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Teknik yang dapat digunakan ialah dengan cara menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar. 2. Kedudukan Dalam Kelompok Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok secara keseluruhan.
19
Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang biasa disebut dengan lower group. Dengan teknik ini, kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya. dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah, sehingga siswa mendapat nomor urut prestasi (ranking). Mereka yang menduduki posisi 25% di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok. Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata– rata kelompok diperkirakan pula mengalami kesulitan belajar. 3. Perbandingan Antara Potensi dan Prestasi Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Siswa yang berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang rendah pula. Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Misalkan, seorang siswa setelah mengikuti pemeriksaan psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120, termasuk kategori cerdas dalam skala Simon & Binnet.
20
Namun ternyata hasil belajarnya hanya mendapat nilai angka 6, yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8. Contoh di atas menggambarkan adanya gejala kesulitan belajar, yang biasa disebut dengan istilah underachiever. 4. Kepribadian Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti : acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated, motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
2.6
Prinsip-prinsip Mengajar Beberapa pendapat telah dikemukakan orang tentang mengajar. Ada pula yang berpendapat bahwa mengajar itu adalah sebuah seni dan karena itu guru adalah seniman. Salah seorang ahli yang berpendapat demikian itu adalah Gilbert Hihget dalam bukunya The art of teaching, yang mengemukakan bahwa:”……..teaching is an art, not a science” yang selanjudnya mengatakan “You must throw your heart into it-you must realize that it cannot all be done by formulas, or you will spoil your work,
21
and your pupils, and yourself.” Jika seorang artis ditentukan oleh seperangkat prinsip yang dapat membantunya untuk memiliki keahlian dalam profesinya maka guru demikian pula halnya. Hal itu adalah karena bahan (siswa) yang dihadapi guru adalah barang hidup yang oleh guru dalam tingkatan tertentu akan dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
Guru
haruslah
memahami
sifat-sifat
dan
karakteristik
perkembangan siswa pada berbagai tingkatan agar guru dapat mengambil keuntungan dari minat dan motifasi anak dalam tugas-tugas belajar siswa (Abdul Azis Wahab, 2007:5-8).
2.7
Belajar dan Pembelajaran Menurut
(Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan
yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru. Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experienceng ). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
22
luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomotis dan seterusnya. Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat yang di anutnya, antara lain sebagai berikut : Ernes ER. Hilgrad, mendefinisikan sebagai berikut : ”learning is the process by which activity originates or is charged throught training procedures (whether in the laboratory or in the natural environments) as disitinguished from changes by factor not auributable to training” Artinya (seseorang dapat di katakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah (Riyanto, 2002:3).
2.8
Model Pembelajaran Model pembelajaran berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Model pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara umum model pembelajaran pembelajaran dalam pendidikan disebut model pembelajaran, yaitu berbagai
jenis
komponen
dalam
lingkungan
siswa
yang
dapat
merangsangnya untuk berfikir. Sedangkan menurut (Sadiman, 2002:6) model pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
23
serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, model pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Model pembelajaran ini merupakan bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Menurut (Daryanto, 2010:124) mengemukakan bahwa jenis model pembelajaran pembelajaran yang biasa di gunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi 8 (delapan) macam tipe, yaitu: 1. Benda sebenarnya, yang termasuk kategori ini meliputi: kejadian dan obyek atau benda-benda tertentu yang menyerupai benda yang sebenarnya termasuk didalamnya mode. 2. Prestasi verbal, meliputi: model pembelajaran cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui slide, film strip, transparasi dan sebagainya.
24
3. Prestasi grafis, meliputi: chart, grafik, peta, diagram, lukisan atau gambar yang sengaja dibuat untuk mengkomunikasikan suatu ide. 4. Potret kejadian (still picture), yakni potret dari bermacam-macam obyek yang mungkin dipresentasikan melalui buku, film, majalah dinding dan sebagainya. 5. Film (motion picture), film atau video tape dari pemotretan atau syuting benda atau kejadian sebenarnya maupun film dari pemotretan gambar (film animasi). 6. Rekaman suara (audio recorder), dapat menggunakan bahasa verbal atau efek suara dan musik. 7. Program, meliputi: pengajaran berprogram, yakni sikwen dari informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dibuat untuk merangsang adanya respon dari siswa. 8. Simulasi, yakni peniruan yang sengaja diadakan untuk mendekati atau menyerupai kejadian sebenarnya. Berdasarkan uraian di atas menegaskan bahwa berdasarkan ukuran serta komplek tidaknya alat dan perlengkapannya model pembelajaran pembelajaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu: 1. Model pembelajaran tanpa proyeksi dua dimensi, yaitu model pembelajaran yang penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan hanya mempunyai dua ukuran saja, yakni panjang dan lebar. Temasuk
25
dalam kategori ini antara lain: gambar bagan, grafik, poster, peta. Penggunaan dapat menggunakan papan tulis, papan tempel. 2. Model pembelajaran tanpa proyeksi tiga dimensi, yaitu model pembelajaran yang penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan mempunyai ukuran panjang lebar dan tebal atau tinggi. Termasuk kategori ini antara lain: benda sebenarnya, model boneka dan sebagainya. 3. Model pembelajaran audio, yaitu model pembelajaran yang hanya dapat memberikan rangsangan suara saja, seperti radio dan tape recoeder. 4. Model pembelajaran dengan proyeksi, yaitu model pembelajaran yang penggunaannya menggunakan proyektor seperti: film, slide, OHP.
2.9
Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil kemampuan menerima pelajaran. Menurut Sudjana (2004:22), berpendapat prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan pengalaman
belajarnya.
yang
dimiliki
Pendapat
siswa
Sudjana
setelah
menerima
(2006:11)
lainnnya
menyebutkan bahwa “prestasi belajar adalah suatu kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai oleh siswa”. Reigeluth dan Meril (dalam Dengeng 2001:166) mengemukakan bahwa “pengukuran keefektifan pengajaran harus selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan pengajaran”.
26
Belajar digerakkan oleh beraneka ragam macam stimulus yang ada dalam lingkungan sekitar si pelajar. Stimulus itu merupakan masukan untuk proses belajar. Sedangkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati dari penampilan si belajar merupakan hasilnya. Penampilan yang dapat dipandang itu bukti belajar sekolah sangat banyak dan beragam mulai dari yang sedemikian sampai dengan yang paling komplek. Gagne memandang kemampuan seseorang yang memungkinkan bervariasinya penampilan itu sebagai “out come of learning” (hasil belajar). Hasil belajar itu dikategorikan menjadi lima, yaitu: (1) informasi verbal, (2) ketrampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5) ketrampilan motorik. Menurut Hakim (2000:11-21) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Secara umum faktor – faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik dan jasmani individu yang bersangkutan, misalnya kondisi fisik. Faktor psikologis meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang, misalnya kondisi kondisi mental yang mantap dan stabil, intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat, dan daya konsentrasi. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu, yaitu
27
meliputi: faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan faktor waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang dinyatakan dengan skor atau nilai yang dilakukan oleh penilaian yang diberikan kepada subyek didik. Dimana prestasi belajar menunjukkan suatu hasil yang dimiliki oleh siswa yang berupa pengetahuan, ketrampilan serta sikap tingkah laku dalam proses belajar mengajar. Menurut Purwanto (2010:162) belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. Menurut Slameto (2003:54-71) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu itu sendiri yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah yang ada di luar individu itu sendiri. 2.9.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 2.9.1.1 Faktor Intern a.
Faktor Kesehatan Proses belajar mengajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya juga terganggu, selain itu ia juga akan
28
cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing dan mengantuk jika badannya lemah karena kurang darah. Agar seseorang dapat
belajar
dengan
baik
haruslah
mengusahakan
kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara makan yang teratur, istirahat dan berolahraga sehingga prestasi belajar yang dicapai meningkat. b.
Faktor Intelegensi Intelegensi besar pengarunya terhadap kemajuan belajar. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya. Sehingga memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
c.
Faktor Perhatian Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap materi atau bahan yang akan dipelajari. Agar siswa dapat belajar dengan baik, hendaknya mengusahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara disesuaikan hobi atau bakat.
2.9.1.2 Faktor Entern A Faktor Keluarga 1.
Suasana Rumah
29
Agar siswa dapat belajar dengan baik diperlukan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan atau betah tinggal di rumah, ia juga dapat belajar dengan baik sehingga prestasi yang dicapai memuaskan. 2.
Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar siswa. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokok yaitu makan, pakaian, kesehatan juga membutuhkan fasilitas belajar seperti: ruang belajar, alat tulis, buku-buku pelajaran,dan lainlain. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah justru keadaan yang seperti itu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan mendapatkan sukses besar.
3.
Pengertian Orang Tua Anak yang belajar memerlukan dorongan atau motivasi dan pengertian dari orang tua. Kadang-kadang anak tidak bersemangat dalam belajar, maka orang tua wajib memberi pengertian untuk memotivasi kesulitan yang dialami anak baik di sekolah maupun di rumah.
30
B. Faktor Sekolah 1.
Metode Mengajar Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi cara belajar siswa yang tidak baik pula. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
2.
Metode Belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini siswa memerlukan pembinaan dari guru mengenai cara belajar yang efektif. Dengan cara belajar yang tepat dan efektif maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Keadaan Fisik Sekolah Keadaan fisik sekolah juga berpengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dicapai siswa nantinya. Karena siswa dapat merasakan nyaman untuk belajar apabila keadaan gedung atau ruang kelas memadai serta didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap.
4. Mass Model pembelajaran Yang termasuk mass model pembelajaran adalah bioskop, radio, TV dan majalah yang beredar di
31
masyarakat. Mass model pembelajaran yang baik dapat memberi pengaruh yang baik pula terhadap siswa dan kegiatan belajarnya. Jika tidak ada kontrol dan pembinaan dari orang tua maka dapat menurunkan semangat belajarnya. C. Faktor masyarakat 1. Teman Bergaul Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka siswa perlu memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan guru harus cukup bijaksana. 2. Bentuk Kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Maka perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan baik.
2.10
Pemanfaatan Perpustakaan
Peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan
32
demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah untuk
memperkaya,
mendukung,
memberikan
kekuatan
dan
mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan
potensi
mereka
sebagai
pelajar
(http://maunglib.wordpress.com).
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menujang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.
Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan mempunyai tugas: menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar mengajar.
1. Mewujudkan suatu wadah pengetahuan dengan administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunanya 2. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar
33
3. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekresi yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif 4. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi terbiasa dalam menggunakan perpustakaan 5. Pusat layanan bahan pustaka bagi siswa dan guru. 6. Memberikan bimbingan membaca
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tinginya prestasi siswa, tetapi lebih jauh lagi, antar lain adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa terlatih kearah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, seorang pustakawan dituntut tidak boleh hanya sekadar menjadi penjaga buku, tetapi juga harus memiliki rasa kepedulian terhadap keberadaan buku yang menjadi koleksi perpustakaan. Ia mengatakan dari rasa kepedulian dan kecintaan terhadap pekerjaan yang digelutinya itu diharapkan akan melahirkan generasi-generasi muda yang akan merasa kurang lengkap hari-harinya, tanpa menikmati bacaan-bacaan di perpustakaan. Dalam pengelolaan perpustakaan ke depan perlu
34
dipersiapkan sumber daya manusia yang handal dan ditunjang sistem teknologi informasi yang mumpuni. Namun, selain itu, hal lain yang dinilai juga dapat membangkitkan minat pelajar untuk ke perpustakaan adalah dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas, namun, memanfaatkan perpustakaan sebagai ruangan belajar selain kelas biasanya.
2.11
Penelitian Sebelumnya
Penelitian sejenis sebelumnya dilakukan oleh Rini Purwanti (2010) yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Karangdowo Tahun Ajaran 2009/2010.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas X SMA N 1 Karangdowo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar termasuk katagori sangat tinggi, perhatian orang tua dan perhatian guru di sekolah juga termasuk katagori tinggi. Ini berarti bahwa siswa di SMA N 1 Karangdowo khususnya kelas X sudah memanfaatkan perpustakaan dengan sangat baik. Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNDIP bernama Tri Utami Kusuma Putri (2008) dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Matematika Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Matematika Angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES”.
35
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan jurusan matematika terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES. Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan di jurusan matematika . pengaryh prestasi belajar mahasiswa hanya 2,1% sedangkan sisanya 97,9% dipengaruhi oleh faktor lain.
2.12
Keistimewaan Penelitian
Keistimewaan dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui pengaruh peningkatan prestasi belajar selain dari peran perpustakaan sekolah. Disamping itu peneliti juga dapat mengetahui pemanfaatan perpustakaan sekolah di SDN Kebonsari 02 Tuban sudah cukup baik. Peminjaman yang menggunakan sistem terbuka dengan mengambil dan mengembalikan sendiri koleksi yang dipinjam membuat siswa
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh dalam usaha menyelidiki ilmu pengetahuan dengan jalan penelitian guna menemukan, mengembngkan dan menguji kebenaran secara ilmiah. Cara ilmiah merupakan kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri keilmuan, rasional, empiris dan sistematis. Data yang valid dapat dilakukan melalui pengujian reliabilitas dan obyektifitas. Reliabilitas adalah berkenaan dengan derajad konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menyajikan data, menganalisis dan menginterpresiakan. Penelitian ini berupaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang hendak dihadapi pada situasi sekarang berdasarkan fakta yang ada. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah secara sistematis dan
faktual
mengenai
fakta-fakta
(Sudjarwo,2009:86)
36
dan
sifat-sifat
populasi
37
Deskriptif merupakan penelitian yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sample dan populasi yang ada dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2004:2) Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, dan tujuan tersebut dapat dibagi menjadi tiga,yaitu : penemuan, berarti data yang diperoleh dari peneliti itu adalah yang betul tahu dan sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian, berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu.
Pengembangan,
berarti
memperdalam
dan
memperluas pengetahuan yang ada, melalui penelitian hasilnya dapat digunakan.
3.2 Populasi dan sampel Pupulasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsmi Arikunto, 2002 : 108) . populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban yang berjumlah 60 siswa Sample adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 1988 : 117). Jika subyeknya kurang dari 100 maka seluruh populasi sebaiknya diteliti, sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi. Besarnya sampel yang diambil tergantung dari kemampuan peneliti, luas wilayah pengamatan, dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti (Arikunto, 1988:120).
38
3.3 Jenis dan Sumber Data Pengolahan data dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu data primer dan data sekunder, memperoleh data yang akan diperlukan dan bertujuan sesuai dengan masalah yang dihadapi, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
3.3.1 Data primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau dari objek penelitian itu sendiri. Data primer ini diperoleh secara langsung dari hasil kuesioner siswa kelas VI SD kebonsari 02 Tuban
3.3.2 Data sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dalam penelitian. Data ini biasanya diperoleh dari studi pustaka yang berupa buku, refrensi, dan dokumen dari hasil pengamatan penelitian yang berfungsi untuk melengkapi data primer.
3.4 Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 3.4.1 Observasi Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis menganai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Ngalim purwanto dalam Sudjarwo, 2009:161). Atas dasar pengertian diatas dapat dipahami bahwa observasi merupakan salah
39
satu metode pengumpulan data di mana peneliti melihat, mengamati secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer (Sudjarwo, 2009:161). Observasi tersebut, peneliti lakukan dengan cara melihat secara langsung kegiatan di perpustakaan SDN kebonsari 02 Tuban dan pengamatan secara langsung kepada siswa yang datang ke perpustakaan.
3.4.2 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data
yang
efisien
untuk
memperoleh
informasi
dariresponden yang diharapkan oleh peneliti (Arikunto, 1988:140). Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa kelas VI yang dijadikan sampel untuk memberikan penilaian pengaruh pemanfaatan koleksi perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa.
3.4.3 Wawancara Wawacara
merupakan
dialog
atau
tanya
jawab
antara
pewawancara dengan responden yang bertujuan untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki (Sudjarwo, 2009: 165). Wawancara dilakukan kepada siswa untuk mendukung jawaban dari hasil kuesioner, wawancara juga dilakukan pada guru untuk mengetahui motivasi guru kepada siswanya.
40
3.5 Variable dan Indikator 1. Variable bebas (X) adalah pengaruh pemanfaatan koleksi perpustakaan. Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi perubahan atau yang menjadi sebab perubahan timbulnya variable terikat (Suyono, 2008 : 30) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan perpustakaan oleh siswa,dan indikator dalam variabel ini adalah keterpakaian koleksi bahan pustaka yang menjadi sumber referensi disekolah,buku penunjang dan alat penelusuran yang digunakan diperpustakaan. 2. Variable terikat ( Y) adalah prestasi belajar siswa. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dalam nilai rapot mereka. Prestasi belajar diukur dari nilai mata pelajaran mereka, sedangkan indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa di kelas dan siswa yang aktif membaca.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1
Pengolahan data Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan rumus (Hasan, 2006 : 24) Semua data yang telah terkumpul diolah agar menjadi suatu data yang tersusun secara baik dan mudah dibaca. Yang
41
termasuk dalam kegiatan pengolahan data adalah menghitung frekuensi mengenai pengaruh dengan menggunakan metode statistik, yaitu mendeskripsikan jawaban dari responden dalam penelitian ini mengenai pengaruh pemanfaatan dan prestasi belajar. Kegiatan Pengolahan data meliputi: a. Editing
Adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data dilapangan (Bungin, 2005: 165). Pada tahap ini penulis menyeleksi jawaban satu persatu dengan tujuan untuk memeriksa apakah setiap jawaban kuesioner yang sudah diisi oleh responden sudah sesuai dengan petunjuk pengisian, setelah itu peneliti akan memilih kuesioner yang sesuai, dan apabila ditemukan kuesioner yang pengisianya salah atau tidak sesuai dengan petunjuk pengisian yang sudah ditentukan maka responden yang melakukan kesalahan tadi akan disuruh mengisi ulang. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 60, dari 60 kuesioner yang disebar semuanya kembali kepada penulis dan terisi lengkap. b. Koding Koding merupakan kegiatan untuk mengklasifikasi data-data yang
telah ada. Data yang telah dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang ataupun hanya “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan analisis, jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting
42
artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban (Nazir, 2009: 348). Tujuan pengkodean ini adalah untuk menyederhanakan jawaban responden. c. Tabulasi Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data (Bungin, 2005: 168). Tabulasi yaitu kegiatan melakukan pengolahan data dalam
bentuk tabel dengan menghitung frekuensi masing-masing katagori baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai katagori (Nazir, 2009: 355). d. Pemberian Skor / nilai Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan responden secara menyeluruh nantinya akan diberi skor pada masing – masing katagori. Denagn demikian penentuan nilai mempunyai tujuan untuk
mengukur
konsep
yang
telah
dirumuskan
dengan
menggunakan seperangkat indikator yang telah dipergunakam dalam bentuk pertanyaan. Adapun skor yang di berikan sebagai berikut : a. Jawaban A, skor yang diberi 4 b. Jawaban B, skor yang diberi 3
43
c. Jawaban C, skor yang diberi 2 d. Jawaban D, skor yang diberi 1 3.6.2
Analisis Data Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner kemudian dianalisis dalam bentuk analisis deskriptif. Analisis data dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi, sehingga dapat diketahui frekuensi atau modus (terbanyak) tentang pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban. Statistik deskriptif merupakan suatu metode untuk memaparkan hasil penelitian yang dilakukan dalam bentuk statistik popular yang sederhana, sehingga setiap orang lebih mudah mengerti hasil penelitian. Untuk menentukan ada tidaknya hubungan yang signifikan. Metode ini digunakan untuk mengetahui siswa yang memanfaatkan perpustakaan. Dengan menggunakan metode ini, peneliti membuat tabel kriteria tentang skor dengan cara : 1. Penentuan skor tertinggi yaitu : Skor tertinggi x item (4 x 30=120) 2. Penentuan skor terendah yaitu : Skor terendah x item (1 x 30 = 30) 3. Penentuan skor tinggi dengan cara : Skor tertinggi – skor terendah ( 120 – 30 = 90) 4. Menetapkan interval dengan cara : ( 90 : 4 = 22.5)
44
Setelah diintervalkn maka dapat ditentukan batas banyak tiap kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan No
Skor
Kriteria
1
20-35
Tidak Aktif
2
36-50
Cukup Aktif
3
51-65
Aktif
4
66-80
Sangat Aktif
Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik dengan uji korelasi berguna untuk memilih kandidat variabel bebas yang memang didukung oleh data, teknik pengolahan data : Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor
45
yang ada kemudian korelasi
dikorelasikan
dengan
menggunakan
Rumus
product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam
Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut:
Keterangan rxy
: koefisien korelasi antara x dan y rxy
N
: Jumlah Subyek
X
: Skor item
Y
: Skor total
∑X
: Jumlah skor items
∑Y
: Jumlah skor total
∑X2
:
Jumlah kuadrat skor item
2
:
Jumlah kuadrat skor total
∑Y
( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )
Koefisien korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah lah suatu ukuran arah dan kekuatan tan hubungn hubu linier antara dua variabel bebas( s(X) dan variabel terikat (Y), dengaan ketentuan nilai r berkisar dari harga (-11≤r≤+1). Apabila nilai r =-1 artinyaa korelasinya negatif sempurna (menyatakann arah hubungan antara X dan Y adalah negatif dan sangat kuat), r = 0 arti rtinya tidak ada korelasi, r = 1 berarti b korelasinya sangat kuat dengan araah yang positif. Sedangkan arti haarga r akan dikonsultasikan dengan tabel. Men Menurut Sugiyono (2007) pedoman tabel untuk memberikan interpretasi tasi ko koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 3.2
46
Tabel interpretasi koefisien kolerasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00
- 0,199
Sangat rendah
0,20
- 0,399
Rendah
0,40
- 0,599
Sedang
0,60
- 0,799
Kuat
0,80
- 1,000
Sangat kuat
Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan
KD = r2 x 100% Keterangan : R2: nilai koefisien determinasi r2 : nilai koefisien korelasi
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Imam Ghozali: 2009 :17). Untuk mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan yaitu df = (n-k-1), dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah variabel Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :
47
a. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak (ada pengaruh signifikan) b. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima (tidak ada pengaruh signifikan) Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau significance. Nilai thitung dapat dicari menggunakan excel dengan rumus “=TINV(0,05,59)” kemudian tekan enter. Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik sebagai berikut : a). Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. b). Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1 diterima dan H0 ditolak), artinya secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan (H1 ditolak dan H0 diterima), artinya secara parsial variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak
BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02 TUBAN
4.1 Sejarah Perpustakaan SDN Kebonsari 2 terletak di Jl. AKBP Suroko No 39 Tuban, letaknya yang strategis membuat sekolah ini diminati, selain mudah dijangkau dan suasana belajar yang nyaman, SDN Kebonsari 2 Tuban mempunyai perpustakaan yang sangat kondusif Perpustakaan sekolah SDN Kebonsari 2 Tuban yang didirikan pada tahun 1970 dijadikan sebagai jantung program pendidikan disekolah. Perpustakaan sekolah tersebut pernah beberapa kali mengalami perubahan tempat dan renovasi pada gedungnya. Luas perpustakaann SDN Kebonsari 2 Tuban 190 m², sehingga mampu menampung beberapa koleksi untuk menunjang sarana belajar mengajar. Perpustakaan pernah mendapat penghargaan juara pertama dalam Lomba Perpustakaan Sekolah Dasar / Madrasah ibtidaiyah (SD / MI) Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2009. Perpustakaan tersebut bisa menjadi juara karena penataan koleksi yang disusun secara teratur,ruang perpustakaan yang nyman,serta koleksi yang memadai sebagai sumber belajar siswa di sekolah.
48
49
Dengan usianya yang sudah cukup matang perpustakaan ini terus berbenah menjadi perpustakaan yang terbaik agar dapat menunjang minat belajar dan membaca siswa sehingga siswa siswi SDN Kebonsari 2 Tuban menjadi siswa siswi yang berwawasan luas.
4.2 Visi, Misi dan Tujuan Visi : Berprestasi kreatif dan inofatif meningkatkan minat baca anak. Misi : 1. Meningkatkan minat baca anak. 2. Memberikan media dan fasilitas pada siswa untuk menunjang pembelajaran. 3. Meningkatakn prestasi akademik dan non akademik berdasarkan imtaq. Tujuan : Terwujudnya situasi yang kondusif dan nyaman bagi siswa dalam mencri bahan penunjang pembelajaran, serta mampu meningkatkan prestasi melalui besarnya minat baca pada siswa.
4.3 Unsur-unsur organisasi perpustakaan a. Kepala Perpustakaan Kepala perpustakaan bertanggung jawab untuk mengelola perpustakaan
sekolah,
penyelenggaraan
perpustakaan
sekolah
diintegrasikan dengan proses belajar-mengajar yang berlangsung disekolah. Seorang kepala perpustakaan harus memenuhi syarat
50
tertentu baik pengetahuan, kecakapan maupun dedikasi, memiliki pengetahuan bidang penyusunan program , melakukan koordinasi, mengevaluasi semua kegiatan dan juga harus mampu memimpin staffnya sehingga akan berfungsi sebagai pemimpin yang fungsional di unit perpustakaan (Darmono,2007:55) b. Petugas urusan tata usaha perpustakaan Tata usaha perpustakaan sekolah merupakan bagian yang berfungsi menunjang kelancaran administrasi perpustakan sekolah. Untuk mendukung operasional bagian tata usaha menyiapkan dukungan berupa pemeliharaan sarana dan prasarana, menjaga kebersihan , melakukan kegiatan surat menyurat dan melakukan pembukuan
4.4 Unsur –unsur pelaksana a. Petugas pengadaan Pada bagian ini petugas menentukan bahan pustaka apa saja yang akan dibeli, bahan pustaka yang akan dibeli disesuaikan dengan anggaran perpustakaan dan kurikulum yang berlaku disekolah (Darmono,2007:53). Kepala perpustakaan dapat melibatkan guru dalam pengadaan bahan pustaka menyesuaikan dengan materi pelajaran, sehingga koleksi bahan pustaka dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa dan guru.
51
b. Petugas Pelayananian Bagian layanan pembaca merupaka sarana yang vital dalam penyelenggaraan perpustakaan, pada bagian layanan membaca terdapat layanan sirkulasi dan refrensi ( Darmono;2007:54). Kegiatan dilayanan pembaca khususnya kegiatan sirkulasi dijadikan indikator keberhasilan layanan perpustakaan sekolah, hal ini dapat dilihatr dari statistik buku yang dipinjam oleh siswa dan guru.
4.5 Koleksi Perpustakaan Tabel 4. 1 Koleksi Buku Perpustakaan Jumlah (Judul)
Jumlah (eks)
41
88
11
33
48
105
Sosial
101
340
400
Bahasa
38
107
6
500
Ilmu Pasti
88
378
7
600
Ilmu Terapan
318
1467
8
700
Kesenian & Olahraga
92
438
9
800
Kesusastraan
256
846
No
Klas
1
000
2
100
3
200
4
300
5
Jenis Koleksi Karya Umum Filsafat Agama
52
10
900
Geografi & sejarah Jumlah
65
290
1058
4092
Sumber : SDN Kebonsari 02 Tuban
Tabel 4.2 Koleksi Buku Referensi Perpustakaan No
Klas
Jenis Koleksi
Jumlah (Judul)
1
Majalah
3
27
2
Surat Kabar
1
180
3
Audio visual
17
340
4
Karya Tulis Siswa
20
20
5
Kliping
20
200
6
Refrens
14
223
7
Globe
4
-
79
990
Jumlah
4.6 Layanan Perpustakaan 4.6.1. Sistem layanan Sistem layanan yang digunakan di SDN Kebonsari 02 dengan menggunakan layanan terbuka yaitu layanan yang memungkinkan pemustaka dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka
yang
dikehendaki
dari
koleksi
perpustakaan
(Darmono,2007:170). Layanan perpustakaan merupakan kegiatan
53
yang sangat berpengaruh dalam pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan. Siswa dapat langsung mengambil sendiri bahan pustaka di rak secara langsung sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan. Sistem layanan ini akan memicu siswa untuk mendayagunakan koleksi perpustakaan, karena bisa memilih dan dapat membandingkan buku yang akan dibaca, selain itu juga dapat mengajarkan siswa rasa tanggung jawab yang besar atas apa yang mereka pinjam. 4.6.2 Jenis layanan a. layanan Sirkulasi layanan peminjaman bahan pustaka adalah layanan
kepada
pemustaka berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, dalam layanan ini menggunakan sistem layanan terbuka. Pemustaka dapat memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang ada di perpustakaan (Darmonoa,2007:175). Kesibukan di perpustakaan. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan sesudah buku-buku selesai diproses secara lengkap dengan label seperti kartu buku, kartu tanggal kembali,kantong kartu buku dan call number pada punggung buku.. b. layanan ruang baca layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaa. Layanan
ini
diberikan
untuk
mengantisipasi
pengguna
54
perpustakaanyang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup memanfaatkan diperpustakaan
4.7
Sarana Prasarana Tabel 4.3 Jenis Sarana Prasarana
No
Jenis Sarana Prasarana
Jumlah
1
Lemari / laci catalog
1
2
Rak Display Majalah
1
3
Rak Surat Kabar
1
4
Meja Baca
3
5
Kursi Baca
15
6
Meja Belajar Perorangan
4
7
Meja Kerja Petugas
1
8
Meja Sirkulasi
1
9
Kursi Baca
10
10
Rak Buku
2
11
Rak Display Buku Baru
2
12
Rak Buku Referensi
3
13
Papan Pengumuman
1
14
Rak Penitipan Barang / Tas
1
15
Komputer dan Printer
1
55
16
Jam dinding
1
17
Rak surat kabar
1
18
Rak sepatu
1
19
Meja Komputer
1
20
Meja Baca Kecil
1
21
Karpet
1
22
Kursi Komputer
1
23
Buku Pengujung
1
24
CD Player
1
25
Struktur Organisasi
1
26
TV
1
27
Kipas Angin
1
28
Jam Diding
1
29
Lampu
2
30
White board
1
31
Kursi Baca Petugas
1
4.8 Petugas perpustakaan Jumlah petugas perpustakaan di SDN kebonsari 02 Tuban ada sebanyak 3 orang, yaitu : 1 orang fungsional pustakawan 1 orang fungsional guru 1 orang fungsional honorer.
56
4.9
Kegiatan Perpustakaan Tabel 4.4 Kegiatan Perpustakaan No
Kegiatan
Jenis Kegiatan 1. Pertahun Bantuan buku dari alumni. 2. Persemester Kegiatan lomba yaitu memberi
1
Pengadaan Bahan Pustaka penghargaan yang
kepada
sering
siswa datang
keperpustakaan dan meminjam buku 1. Pengecekan buku baru 2. Penyetempelan buku 2
Pengolahan Bahan Pustaka 3. Inventarisasi buku 4. Cetak label 1. Entri biodata anggota
3
Pembuatan kartu anggota
2. Pembuatan kartu anggota 3. Cetak kartu anggota 1. Layanan bahan pustaka 2. Layanan refrensi
4
Pengembangan layanan 3. Layanan internet 4. Layanan audio visual
57
1. Perbaikan buku yang rusak 5
Pemeliharaan koleksi 2. Penyampulan buku 1. Mengentri data majalah yang
6
Pengolahan majalah masuk 1. Perbaikan
sarana
prasarana
yang rusak 7
Pemeliharaan sarana
2. Perwatan sarana prasarana 3. Menjaga kebersihan ruangan perpustakaan 1. Penataan
8
Penataan koleksi
dan
penjajaran
kembali koleksi yang dipinjam maupun koleksi yang dibaca. 1. Menarik
buku
yang
pengembaliannya terlambat 2. Menarik 9
buku
paket
akhir
Penarikan buku tahun 3. Menarik buku paket siswa yang telah lulus 1. Menyusun
10
Mengarsip dokumen
dan
mengarsip
dokumen dan soal-soal ujian 2. Mengarsip makalah siswa 1. Pengenalan perpustakaan pada
11
Kerjasama dengan guru saat KBM
58
1. Mendisplay 12
buku-buku
dan
Promosi majalah- majalah baru 1. Membuat laporan kerja akhir bulan
13
Membuat laporan 2. Membuat
laporan
evaluasi
kerja setiap akhir tahun
4.9.1
Administrasi Perpustakaan a.
Kepala Perpustakaan Kepala perpustakaan bertanggung jawab untuk mengelola perpustakaan sekolah, penyelenggaraan perpustakaan sekolah diintegrasikan dengan proses belajar-mengajar yang berlangsung disekolah. Seorang kepala perpustakaan harus memenuhi syarat tertentu baik pengetahuan, kecakapan maupun dedikasi, memiliki pengetahuan bidang penyusunan program , melakukan koordinasi, mengevaluasi semua kegiatan dan juga harus mampu memimpin staffnya sehingga akan berfungsi sebagai pemimpin
yang
fungsional
di
unit
perpustakaan
(Darmono,2007:55) b.
Anggaran Anggaran merupakan unsur utama untuk menjalankan perpustakaan, tanpa anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat berjalan dengan sempurna, sehingga pustakawan harus ikut
59
ambil bagian dalam perencanaan biaya yang diperlukan untuk mengoperasionalkan suatu perpustakan. Perpustakaan harus merencanakan anggaran dan mengajukan kepada pihak sekolah, anggaran perpustakaan berasal dari komite sekolah yang keluar setiap tahun untuk pengadaan bahan pustaka. c. Staf petugas dan organisasi Perpustakaan sekolah diatur dan ditata dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan dengan efisien dan
efekti.
Semua
unit
perpustakaan
harus
memiliki
pengetahuan dan keterampilan di bidang organisasi dan administrasi perpustakaan. seorang
pustakawan harus dapat
bekerja dengan baik dan dedikasi yang tinggi, sehingga dapat membawa perpustakaan seperti yang diharapkan. Perpustakaan Kebonsaro 02 mempunyai tiga orang staff untuk melayani siswa yang memanfaatkan perpustakaan. d. Laporan tahunan Laporan tahunan berfungsi sebagai bahan efaluasi dari kegiatan yang petugas perpustakaan, layanan, peminjaman dan pengunjung perpuystakaan yang meningkat. Untuk mengetahui keberhasila perpustakaan, dibuat program kerja perpustakaan selama satu semester, program kerja perpustakaan SDN Kebonsari 02 sebagai berikut :
60
4.9.2
Program Perpustakaan
Tabel 4.5 Program Perpustakaan No 1
2
Program Pembenahan
Indikator Rak
Sasaran
dapat Rak-rak
Hasil yang ingin dicapai Dapat membenahi dan
dan renovasi digunakan
buku
rak
dengan baik.
rusak
rak buku yang rusak
Pembuatan
Tersusun
Petugas
Jadwal
jadwal
kerja jadwal
perpustakaan
yang merenovasi beberapa
petugas
kerja perpustakaan perpustakaan
petugas perpustakaan
3
Pengaturan
Terciptanya
Meja, kursi, Ruang
perpustakaan
ruang
ruang
rak
baik
perpustakaan
perpustakaan
almari
yang
dan yang nyaman
tertata
dan bagi
pengunjung.
rapi 4
Pengaturan buku
Tertatanya
sesuai buku
Buku,
Buku-buku
sesuai majalah,
dengan
dengan
artikel
klasifikasi
klasifikasi dan kamus
tertata
sesuai klasifikasi dan dan kelompoknya
dan kelompok kelompokny masingmasing 5
Pembuatan
Tersusun
daftar
daftar
inventarisasi
inventarisasi
inventaris
Daftar
inventaris
perpustakaan
perpustakaan 6
Pembuatan
Tersedianya
Siswa, guru Adanya buku kunjung
buku kunjung
buku kunjung
dan
diperpustakaan
61
karyawan 7
Pembuatan tata
8
Tersususn tata Siswa, guru, Tata
tertib tertib
dan
perpustakaan
perpustakaan
karyawan
Pembagian
Terbentuknya
Petugas
kerja petugas struktur perpustakaan
perpustakaan
Jadwal
perpustakaan perpustakaan
organisasi
tertib
kerja SDN
Kebonsari 02 Tuban
petugas perpustakaan 9
Perawatan
Pembenahan
buku-buku
sampul
perpustakaan
buku
Buku-buku
dan
Buku-buku
terawat
dengan baik
rusak
serta kebersihan bukudengan baik 10
Penyediaan
Tersedinya
Anggota
Kartu
kartu anggota kartu anggota perpustakaan perpustakaan perpustakaan
perpustakaan
anggota untuk
seluruh siswa SDN Kebonsari 02 Tuban
11
Perawatan
Terlaksananya inventaris
Inventaris
inventaris
perawatan
dengan baik
terawat
inventaris dengan baik 12
Pembelian
Penyediaan
Buku-buku
Tersedianya
buku-
buku
buku-buku
koleksi baru
buku koleksi baru
koleksi baru 13
Pelayanan
Dapat
Siswa, guru Pelaksanaan
peminjam
melayani
dan
peminjaman
perpustakaan
peminjam
karyawan
yang baik dan benar
buku
62
dengan buku dengan baik 14
Perpustakaa
Tersedianya
pembuatan
buku
buku
perpustakaan
Siswa, gura Adanya buku pinjam
pinjam dan karyawan
pinjaman
perpustakaan
untuk
siswa SDN Kebonsari 02 Tuban
perpustakaan 15
Pembuatan buku
Tersedianya
tamu buku
perpustakaan
Tamu
tamu pengunjung
perpustakaan
Sumber : SDN Kebonsari 02 Tuban
Buku perpustakaan
tamu
63
4.10
Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
KEPALA PERPUSTAKAAN
KOMITE
TATA USAHA
PENGADAAN & PENGELOLAAN
PELAYANAN
PENGADAAN
SIRKULASI
INVENTARISASI
REFRENSI
KLASIFIKASI & KATALOG
BIMBINGAN MEMBACA GURU KELAS
PENYELESAIAN
PENYUSUNAN KARTU KATALOG
INTEGRASI DENGAN BIDANG STUDI BELAJAR MENGAJAR
64
4.11
Tata tertib Perpustakaan
Peraturan yang perlu diperhatikan 1. Siswa / guru, karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang Perpustakaan
diharap
melapor
kepada
pengelola
atau
petugas
Perpustakaan dan mengisi daftar pengunjung. 2. Didalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban dan kesopanan supaya tidak menggangu orang lain yang sedang membaca atau belajar 3. Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar harus memiliki kartu anggota perpustakaan. 4. Setiap peminjam diperbolehkan mengambil buku sendiri, majalah, 5. Selesai mambaca buku, majalah, surat kabar harus dikembalikan pada tempat semula. 6. Setiap peminjam harus mengembalikan peminjama sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh petugas perpustakaan. 7. Bila ada jam kosong, siswa/siswi diperbolehkan belajar diruang Perpustakaan. Setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas Perpustakaan. 8. Menjaga/ merawat buku, majalah,surat kabar yang dipinjam dari Perpustakaan supaya tidak rusak/kotor. 9. Apabila ada buku, majalah,surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang harap segera melapor kepada petugas Perpustakaan. 10. Menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah dalam ruang Perpustakaan untuk mendapat kenyamanan bersama.
65
Larangan yang perlu diperhatikan 1. Tidak dibenarkan memakai topi, jaket serta membawa tas ke dalam ruang perpustakaan. 2. Dilarang membawa makanan atau minuman serta benda-benda lain yang tidak berhubungan dengan keperluan perpustakan. 3. Dilarang makan / minum, merokok, atau hal-hal yang bias menodai barang-barang didalam ruang perpustakaan serta membuat udara di dalam ruangan tidak nyaman. 4. Dilarang mencorat-coret, menggunting,menyobek buku, majalah/ surat kabar milik perpustakaan. 5. Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang sedang membaca atau belajar. 6. Tidak dibenarkan mengunakan ruang perpustakaan untuk keperluan lain selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar. 7. Tidak
dibenarkan
menukar
buku,
majalah,
surat
kabar
milik
perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seijin petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya sama.
66
Sanksi pelanggaran 1. Setiap pengunjung atau peminjam yang tidak mematuhi peraturan ketertiban perpustakaan di atas akan dikenai sanksi. 2. Buku-buku, majalah, surat kabar serta barang-barang lainnya milik perpustakaan
yang
rusak
akibat
kelalaian
peminjam
harus
dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku di perpustakaan. 3. Buku-buku yang hilang, harus diganti sesuai dengan judul buku yang hilang atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada saat itu.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1 Data Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dari kelas VI SDN Kensari 02 Tuban dengan jumlah 60 siswa yang sering berkunjung ke Perpustakaan. Responden didasarkan atas tujuan penelitian guna mengetahui pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SDN Kebonsari 02 Tuban. Berikut tabel data responden : Tabel 5.1 Data responden No
Responden
Umur
Jumlah
1
Laki – laki
12
24
2
Perempuan
12
36
Jumlah
60
Sumber : Data Primer yang diolah
5.2 Data Penelitian Hasil penelitian yang didapat dengan menyebarkan angket sebagai alat ukur dan menganalisis menggunakan distribusi frekuesi untuk memperoleh data, diperoleh data sebagai berikut :
67
68
5.2.1
Variabel Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ( X ) Variable pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam penelitian ini diukur dengan beberapa indikator, yaitu : keperpakaian koleksi dan penggunaan
fasilitas.
Hasil
dari
tanggapan
responden
mengenai
pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari tabel-tabel berikut : 1.
Kunjungan Respoden ke Perpustakaan dalam 1 Minggu Siswa yang aktif menggunakan perpustakaan memiliki pengetahuan
yang luas dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan. Keaktifan siswa menggunakan perpustakaan, digunakan tingkat frekuensi berkunjung ke perpustakaan untuk pemanfaatan koleksi perpustakaan. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan dalam waktu 1 minggu maka diperoleh tabel frekuensi tingkat pemanfaatan perpustakaan dari kunjungan responden ke perpustakaan dalam satu minggu seperti dibawah ini:
No
Tabel 5.2 Kunjungan siswa ke perpustakaan dalam 1 minggu Kunjungan siswa ke Perpustakaan Frekuensi Prosentase dalam 1 Minggu
1
Lebih dari 4 Kali
3
5 %
5
3 Kali
22
36,67 %
3
2 Kali
35
58,33 %
4
1 Kali
0
0
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan jawaban kusioner yang pertama, diperoleh tabel diatas yang menunjukan bahwa kunjungan siswa ke perpustakaan dalam satu minggu
69
dapat dilihat dari hasil kuesioner siswa yang berkunjung lebih dari 4 kali berjumlah 3 siswa dengan prosentase 5 %, 3 kali berjumlah 22 siswa dengan prosentase 36,67 %, 2 kali berjumlah 35 siswa dengan prosentase 58,33 %. Hasil tersebut menunjukan bahwa pemanfaatan perpustakaan termasuk dalam golongan yang tinggi yaitu 36,67 %, siswa sudah memilki kesadaran untuk memanfaatkan perpustakaan. 2.
Kunjungan Siswa ke perpustakaan karena tugas dari guru Mendayagunakan perpustakaan, pustakawan bekerjasama dengan
guru, untuk memberikan tugas ke perpustakaan. Cara ini membantu siswa untuk mencari sumber referensi di perpustakaan dan memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan menyediakan bahan referensi sehingga siswa dapat menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena tugas dari guru maka diperoleh tabel seperti dibawah ini : Tabel 5.3 Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru Kunjungan Siswa karena ada tugas Frekuensi Prosentase
No 1
Tidak selalu, karena ada tugas
5
8,33%
5
Kadang- kadang, karena ada tugas
29
48,33%
3
Sering kali, karena ada tugas
18
30,00%
4
Selalu, karena ada tugas
8
13,33%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
70
Kunjungan Siswa ke perpustakaan karena tugas dari guru tidak selalu berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %, kadang-kadang karena ada tugas berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33%, sering kali karena ada tugas berjumlah 18 siswa dengan prosentase 30 % dan selalu karena ada tugas berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %. Tabel tersebut menunjukkan bahwa siswa datang ke perpustakaan tidak hanya saat mendapatkan tugas dari guru
tapi saat jam kosong maupun istirahat sebagian siswa yang
memanfaatkan perpustakaan yang ditunjukkan dari hasil kuesioner siswa berjumlah 48,33 %.
Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa siswa
memiliki kesadaran untuk memanfaatkan perpustakaan tanpa ada tugas dari guru, siswa tetap berkunjung ke perpustakaan. Guru sering memberikan tugas pada mata pelajaran bahasa indonesia. Siswa sering diberi tugas membuat puisi. 3.
Pembuatan tugas di perpustakaan dalam 1 minggu Siswa yang aktif menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan
tugas dari seorang guru akan memperoleh banyak informasi yang banyak dan lengkap. Keaktifan siswa menggunakan perpustakaan, digunakan tingkat frekuensi
berkunjung
ke
perpustakaan
untuk
pemanfaatan
koleksi
perpustakaan. Berdasarkan jawaban yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena pembuatan tugas diperpustakaan dalam 1 minggu maka diperoleh tabel frekuensi tingkat pemanfaatan perpustakaan untuk mengerjakan tugas dalam satu minggu.
71
No
Tabel 5.4 Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam Frekuensi Prosentase 1 minggu
1
Sering
3
5,00%
5
Kadang-kadang
15
25,00%
3
Jarang
33
55,00%
4
Tidak Pernah
9
15,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Tabel diatas menunjukan bahwa pembuatan tugas di perpustakaan bagi siswa masih jarang, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang sering menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan tugas berjumlah 3 siswa dengan prosentase 5 %. Kadang-kadang berjumlah 15 siswa dengan prosentase 25 %, jarang berjumlah 33 siswa dengan prosentase 55 %, dan tidak pernah berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15%, dengan data diatas siswa yang memilih mengerjakan tugas di perpustakaan dalam 1 minggu berjumlah 3 siswa dengan prosentase 5 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran siswa SD Kebonsari 02 Tuban tentang pemanfaatan perpustakaan untuk mengerjakan tugaas dalam 1 minggu sangat rendah, hal ini dibuktikan dari sedikitnya siswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk mengerjakan tugas. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data yaitu siswa lebih senang mengerjakan tugas ditempat mereka les atau waktu dirumah bersama orang tua.
72
4.
Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas Alasan anak untuk pergi mengunjungi perpustakaan berbeda-beda.
Contohnya anak pergi ke perpustakaan ada yang dikarenakan hanya ingin membaca buku, mengisi waktu istiirahat, mengerjakan tugas dari guru. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas maka diperoleh tabel frekuensi anak lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
No
Tabel 5.5 Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas Siswa lebih suka membaca daripada Frekuensi Prosentase mengerjakan tugas
1
Sangat setuju
19
31,67%
5
Setuju
31
51,67%
3
Tidak setuju
9
15,00%
4
Sangat tidak setuju
1
1,67%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Siswa yang sangat setuju lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas berjumlah 19 siswa dengan prosentase 31,67 %, setuju berjumlah 31siswa dengan prosentase 51,67 %, tidak setuju berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15 % dan sangat tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan 0 %. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak yang lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas.Baik itu membaca mata pelajaran maupun hanya membaca cerita maupun novel.
73
5.
Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri Mendayagunakan perpustakaan, siswa datang ke perpustakaan untuk
membaca, mengerjakan tugas dari guru maupun mencari bahan untuk menambah wawasan mereka.Perpustakaan memiliki banyak koleksi buku pelajaran maupun cerita. Para siswa biasanya berkunjung ke perpustakaan bukan atas kemauan mereka sendiri melainkan karena guru memberikan tugas untuk mencari sebuah cerita atau buku di perpustakaan. kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan mereka sendiri maka diperoleh tabel di bawah ini:
No
Tabel 5.6 Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri Kunjungan siswa ke perpustakaan karena Frekuensi Prosentase kemauan sendiri
1
Sangat setuju
33
55,00%
5
Setuju
26
43,33%
3
Kurang setuju
1
1,67%
4
Tidak setuju
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Tabel diatas menunjukan bahwa kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang sangat setuju untuk berkunjung ke perpustakaan karena kemauan sendiri berjumlah 33 siswa dengan prosentase 55%. Setuju berjumlah 26 siswa dengan prosentase 43,33%, kurang setuju berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67% dengan data diatas siswa yang kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri berjumlah 55%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
74
kesadaran siswa SD Kebonsari 02 Tuban untuk berkunjung ke perpustakaan atas kemauan sendiri sangat tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang memanfaatkan pepustakaan atas kemauan mereka sendiri, tanpa harus ada tugas dari guru. 6.
Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan Koleksi bahan pustaka perpustakaan merupakan salah satu faktor
penunjang
siswa
datang
dan
memanfaatkan
perpustakaan.
Koleksi
perpustakaan berkaitan dengan masalah kegiatan belajar mengajar, sehingga koleksinya harus dapat menarik siswa dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Contohnya buku pelajaran, karya ilmiah bahkan novel maupun cerita rakyat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa yang selalu membaca buku pengetahuan sosial, maka diperoleh tabel frekuensi kunjungan siswa membaca buku pengetahuan sosial dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
No
Tabel 5.7 Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan Siswa membaca buku pengetahuan sosial di Frekuensi Prosentase perpustakaan
1
Sangat setuju
25
41,67%
5
Setuju
34
56,67%
3
Tidak setuju
1
1,67%
4
Sangat tidak setuju
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Siswa yang sangat setuju membaca buku pengetahuan sosial ke perpustakaan berjumlah 25 siswa dengan prosentase 41,67 %, setuju berjumlah
75
34 siswa dengan prosentase 56,67 %, tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67% dan sangat tidak mudah berjumlah 0 siswa dengan 0 %. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak yang membaca ilmu pengetahuan sosial yang berjumlah 25 orang dengan prosentase 41,67% Ini bisa dilihat bahwa siswa SD Kebonsari 02 Tuban, kesadaran untuk membaca ilmu pengetahuan sosial di perpustakaan tinggi. Karena pengetahuan sosial akan menambah wawasan para siswa selain dari buku pelajaran yang mereka bahas dengan guru kelas. 7.
Siswa Membaca Majalah Untuk Menambah Pengetahuan Perpustakaan dapat dijadikan sebagai sumber bahan belajar mengajar
bagi siswa maupun guru serta bahan rekreasi bagi siswa pada saat jam istirahat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan maka diperoleh tabel frekuensi siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
1
Tabel 5.8 Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan Siswa membaca majalah untuk menambah Frekuensi Prosentase pengetahuan Sangat Sertuju 5 8,33%
5
Setuju
29
48,33%
3
Tidak Setuju
18
30%
4
Sangat Tidak Setuju
8
13,33%
Jumlah
60
100 %
No
Sumber : Data Primer yang diolah Membaca majalah untuk menambah pengetahuan yang dilakukan siswa SDN Kebonsari 02 tuban dapat dilihat dari jumlah siswa yang sangat
76
sangat setuju menggunakan perpustakaan untuk membaca majalah guna menambah pengetahuan berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %. Setuju berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %, tidak setuju berjumlah 18 siswa dengan prosentase 30 %, dan sangat tidak setuju berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %, dengan data diatas siswa yang setuju membaca majalah untuk menambah pengetahuan berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran siswa SDN Kebonsari 02 Tuban tentang membaca majalah guna menambah pengetahuan cukup tinggi. Hal ini dibuktikan siswa masih setuju dengan senang membaca majalah untuk menambah wawasan mereka. 8.
Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum Banyaknya buku di pepustakaan selalu dimanfaatkan oleh siswa.
Dengan membaca buku di perpustakaan siswa akan mendapat informasi yang bermanfaat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa selalu membaca buku tentang pengetahuan umum maka diperoleh tabel frekuensi di bawah ini:
No
Tabel 5.9 Selalu membaca buku tentang pengetahuan umum Selalu membaca buku tentang Frekuensi Prosentase pengetahuan umum
1
Sangat Sertuju
29
48,33%
5
Setuju
18
30%
3
Tidak Setuju
8
13,33%
4
Sangat Tidak Setuju
5
8,33%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
77
Tabel diatas menunjukan bahwa siswa selalu membaca buku tentang pengetahuan umum masih tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang sangat setuju selalu membaca buku tentang pengetahuan umum berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %. Setuju berjumlah 18 siswa dengan prosentase 30 %, tidak setuju berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %, dan sangat tidak setuju berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %, dengan data diatas siswa yang sangat setuju selalu membaca buku pengetahuan umum berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa masih tertarik untuk membaca buku tentang pengetahuan umum. 9.
Suasana perpustakaan nyaman Suasana perpustakaan yang tenang memberikan pengaruh yang
besar kepada siswa dan guru dalam pendayagunaan perpustakaan secara maksimal, membantu siswa konsentrasi belajar di perpustakaan. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena suasana perpustakaan nyaman maka diperoleh tabel di bawah ini:
No
Tabel 5.10 Suasana Perpustakaan Nyaman Suasana perpustakaan nyaman Frekuensi
Prosentase
1
Sangat Setuju
29
48,33%
5
Setuju
31
51,67%
3
Tidak Setuju
0
0,00%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
78
Tabel
diatas
menunjukan
Siswa
yang
menjawab
suasana
perpustakaan sangat setuju berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33%, setuju berjumlah 31 siawa dengan prosentase 51,67%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju berjumlah 0%. Suasana perpustakaan SD Kebonsari 02 Tuban nyaman, hal ini dibuktikan dengan siswa yang sangat setuju berjumlah 29 orang dengan prosentase 48,33%. Suasana perpustakaan yang nyaman memberikan ketenangan pada siswa pada saat berada di perpustakaan sehingga siswa selalu ingin pergi ke perpustakaan.Suasana perpustakaan merupakan salah satu faktor yang menarik siswa untuk datang ke perpustakaan.Suasana yang nyaman menciptakan keadaan yang kondusif untuk belajar.
10. Siswa berkunjung ke perpustakaan akan memperoleh informasi Banyaknya buku di pepustakaan selalu dimanfaatkan oleh siswa. Dengan membaca buku di perpustakaan siswa akan mendapat informasi yang bermanfaat. Siswa yang memperoleh ilmu pengetahuan dengan pergi ke perpustakaan Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa memperoleh informasi maka diperoleh tabel frekuensi siswa memperoleh informasi dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
79
Tabel 5.11 Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi No Siswa berkunjung ke perpustakaan Frekuensi Prosentase untuk memperoleh informasi 1
Sangat Setuju
36
60,00%
5
Setuju
24
40,00%
3
Tidak Setuju
0
0,00%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Siswa yang berkunjung ke perpustakaan akan memperoleh informasi sangat banyak berjumlah 36 siswa dengan prosentase 60%, banyak memperoleh informasi berjumlah 24 siswa dengan prosentase 40%, tidak banyak dan sangat tidak banyak berjumlah 0 siswa dengan prosentasi 0%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih sangat banyak anak yang memperoleh informasi dengan membaca pengetahuan di perpustakaan. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semakin sering siswa pergi ke perpustakaan, semakin banyak ilmu, dan informasi yang mereka dapat. 11. Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan Perpustakaan merupakan tempat yang dapat digunakan sebagai bahan rekreasi saat siswa istirahat sehingga siswa dapat memanfaatkan waktunya untuk membaca maupun melihat-lihat gambar di perpustakaan.Setiap siswa mempunyai kegiatan yang beragam saat istirahat, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi bahan pustaka maupun untuk membaca Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin
80
memanfatkan waktu istirahat mereka. maka diperoleh tabel frekuensi siswa memanfaatkan waktu istirahat untuk pergi keperpustakaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
No
Tabel 5.12 Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke Frekuensi Prosentase perpustakaan
1
Sering
9
15%
5
Kadang-kadang
45
75%
3
Jarang
6
10%
4
Tidak pernah
0
0
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan dapat ditunjukan dari jumlah prosentase siswa yang sering pergi ke perpustakaan saat jam istirahat berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15%, kadang-kadang berjumlah 45 siswa dengan prosentase 75%, jarang berjumlah 6 siswa dengan prosentase 10%, tidak pernah berjumlah 0 siswa dengan prosentase 0. Tabel tersebut menunjukan bahwa 75% siswa kadang-kadang memanfaatkan perpustakaan pada saat jam istirahat. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa kadang-kadang datang keperpustakaan pada waktu istirahat karena siswa lebih senang berada didalam kelas bersama teman mengerjakan soal-soal dari guru. 12 Proses peminjaman buku di perpustakaan Proses peminjaman buku di perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk meminjam di perpustakaan, untuk
81
melakukan proses peminjaman siswa wajib memiliki kartu anggota perpustakaan. Kartu anggota tersebut dapat digunakan dalam peminjaman, siswa yang tidak memiliki kartu anggota hanya dapat membaca di dalam perpustakaan tersebut dan siswa tidak diperbolehkan meminjam buku apabila siswa tersebut belum mempunyai kartu anggota. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena proses peminjaman buku yang sangat mudah maka diperoleh tabel frekuensi siswa untuk proses meminjam buku yang mudah keperpustakaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 5.13 Proses peminjaman buku diperpustakaan No
Proses peminjaman buku diperpustakaan
Frekuensi
Prosentase
1
Sangat Mudah
26
43,33%
5
Mudah
33
55,00%
3
Tidak Mudah
1
1,67%
4
Sangat Tidak Mudah
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Proses peminjaman buku di perpustakaan sangat mudah berjumlah 26 orang dengan prosentase 43,33%, mudah berjumlah 33 orang dengan prosentase 55%, tidak mudah berjumlah 1 dengan prosentase 1,67% dan sangat tidak mudah berjumlah 0%. Layanan sirkulasi tergantung pada beberapa faktor antara lain yaitu prosedur peminjaman bahan pustaka yang sederhana, mudah dimengerti dan cepat dilaksanakan, sehingga prosedur tersebut dapat dipahami oleh siswa. Seluruh siswa cukup memahami prosedur peminjaman serta
82
pengembalian buku di perpustakaan sehingga mereka tidak mengalami kesulitan saat berada di perpustakaan. 13. Koleksi perpustakaan sangat memadai Perpustakaan menyediakan buku penunjang proses belajar di perpustakaan, siswa yang tidak memiliki buku pelajaran yang lengkap dapat meminjam di perpustakaan. Buku penunjang tersebut digunakan siswa sebagai bahan referensi mereka dalam belajar, selain menyediakan buku penunjang perpustakaan menyediakan koleksi non fiksi yang dapat digunakan oleh siswa misalnya dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan
kunjungan
responden
ke
perpustakaan
karena
koleksi
perpustakaan sangat memadai maka diperoleh tabel frekuensi kelengkapan koleksi di perpustakaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
No
Tabel 5.14 Koleksi perpustakaan memadai Koleksi perpustakaan memadai Frekuensi
Prosentase
1
Sangat Setuju
17
28,33%
5
Setuju
37
61,67%
3
Tidak Setuju
6
10,00%
4
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Koleksi buku pelajaran di perpustakaan sudah sangat memadai berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%, memadai berjumlah 37 siswa dengan prosentase 61,67 %, tidak memadai berjumlah 6 siswa dengan prosentase 10,00 % dan sangat tidak memadai berjumlah 0%. Perpustakaan
83
menyediakan lengkap bahan pustaka berupa buku pelajaran yang diperlukan siswa sebagai bahan belajar di sekolah berjumlah 61,67 %. SD Kebonsari 02 Tuban.Koleksi perpustakaan untuk bahan paket sudah lengkap dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.Gramedia pustaka setiap ada terbitan baru, mempromosikan ke sekolah sehinggakoleksi di perpustakaan lebih beragam. Di perpustakaan tidak hanya terdapat buku pelajaran saja, tetapi banyak juga koleksi cerita maupun novel.
14. Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan di Perpustakaan Banyaknya sumber informasi dan pengetahuan diperpustakaan akan membuat siswa akan selalu datang berkunjung ke perpustakaan, karena semakin
banyak
sumber
informasi
mereka
peroleh
akan
semakin
meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin memperoleh banyak sumber informasi dan pengetahuan di perpustakaan maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 5.15 Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan di Perpustakaan No Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan Frekuensi Prosentase di Perpustakaan 1 Sangat Setuju 32 53,33% 5
Setuju
17
28,33%
3
Tidak Setuju
10
16,67%
4
Sangat Tidak Setuju
1
1,67%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
84
Siswa yang sangat setuju banyak sumber informasi dan pengetahuan di Perpustakaan untuk meningkatkan prestasi belajar berjumlah 32 siswa dengan prosentase 53,33 %, setuju berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%, tidak setuju berjumlah 10% dengan prosentase 16,67% dan sangat tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67 %. Dapat disimpulkan bahwa siswa di SDN Kebonsari 02 Tuban sangat setuju bahwa di perpustakaan banyak terdapat sumber informasi dan pengetahuan hal ini dilihat yang sangat setuju berjumlah 32 siswa dengan prosentase 53,33 %, siswa akan selalu meningkatkan prestasi belajarnya dengan selalu berkunjung keperpustakan. 15. Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi Siswa sering pergi ke perpustakaan untuk membaca. Banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh, dengan banyaknya ilmu yang mereka dapat, bisa membuat mereka belajar. Siswa yang pergi ke perpustakaan akan meningkatkan prestasi siswa. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan siswa ke perpustakaan karena siswa ingin meningkatkan prestasi maka diperoleh tabel di bawah ini: Tabel 5.16 Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi No Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan Frekuensi Prosentase akan meningkatkan prestasi 1
Sangat setuju
40
66,67%
5
Setuju
18
30,00%
3
Tidak setuju
2
3,33%
4
Sangat tidak setuju
0
0,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diola
85
Siswa yang sangat setuju jika pergi ke perpustakaan akan meningkatkan prestasi siswa berjumlah 40 siswa dengan prosentase 66,67%, setuju berjumlah 18 siswa dengan prosentase 30%, tidak setuju berjumlah 2 siswa dengan prosentasi 3,33%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa banyak siswa yang setuju jika mereka pergi ke perpustakaan akan meningkatkan prestasi mereka. Karena semakin banyak mereka membaca, maka semakin banyak pengetahuan yang akan mereka dapat. Jika mereka mempunyai pengetahuan yang banyak maka prestasi mereka akan bagus.
5.2.2
Variabel Prestasi Belajar Siswa ( Y ) Variabel Prestasi Belajar Siswa dalam penelitian ini diukur dengan beberapa indikator, yaitu : nilai akademik, peringkat siswa, dan keaktifan siswa bertanya pada saat kegiatan belajar mengajar. Hasil dari tanggapan responden mengenai prestasi belajar dapat dilihat dari tabel-tabel berikut :
A. Peringkat Siswa 16. Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas. Kepandaian seorang siswa diukur berdasarkan peringkat kelas yang selalu mereka peroleh setiap semesternya. Peringkat yang biasa mereka dapat 10 besar dikelas. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan siswa ke perpustakaan karena siswa ingin mendapat peringkat 10 besar, maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
86
No
Tabel 5.17 Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas Siswa yang sering mendapatkan peringkat Frekuensi Prosentase 10 besar dikelas
1
Selalu
13
21,67%
5
Sering
7
11,67%
3
Kadang-kadang
13
21,67%
4
Tidak pernah
27
45,00%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Siswa yang selalu mendapatkan peringkat 10 besar berjumlah 13 siswa dengan prosentase 21,67%, sering berjumlah 7 siswa dengan prosentase 11,67%, kadang-kadang berjumlah 13 siswa dengan prosentasi 21,67%, tidak pernah berjumlah 27 siswa dengan prosentasi 45,00%. Dari hasil tersebut dapat bahwa siswa SD Kebonsari 02 masih banyak yang belum mendapatkan peringkat 10 besar
B. Keaktifan Siswa dikelas 17. Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat kegiatan belajar mengajar. Keaktifan siswa di kelas dapat mempengaruhi siswa dalam peningkatan prestasi belajarnya, karena selama mereka aktif bertanya maka mereka akan mendapatkan banyak pengetahuan sehingga pengetahuan mereka akan juga bertambah. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin aktif dalam di kelas maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
87
Tabel 5.18 Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat kegiatan belajar mengajar No Keaktifan siswa bertanya didalam kelas Frekuensi Prosentase saat kegiatan belajar mengajar 1 Selalu 32 53,00% 5
Sering
17
28,33%
3
Kadang-kadang
10
16,67%
4
Tidak pernah
1
1,67%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Siswa yang selalu aktif didalam kelas berjumlah 32 siswa dengan prosentase 53,00%, sering berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%, kdang-kadang berjumlah 10 siswa dengan prosentasi 16,67%, tidak pernah berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa 32 siswa dengan prosentase 53,00% sudah melakukan keaktifan bertanya dalam kegitan belajar mengajar dikelas karena rasa ingin tahu mereka yang sangat besar.
C. Nilai Akademik Siswa 18. Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah Untuk mencapai nilai yang tinggi siswa harus sering aktif bertanya kepada guru di kelas,selain itu dalam peningkataan akademiknya mereka harus bersaing dalam pencapaian nilai tertinggi di kelas pada waktu ulangan harian, Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin memperoleh nilai diatas 80, maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini
88
Tabel 5.19 Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian No Frekuensi Prosentase sekolah 1 Selalu 10 16,67% 5
Sering
17
28,33%
3
Kadang-kadang
32
53,33%
4
Tidak pernah
1
1,67%
60
100 %
Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang selalu mendapat nilai 80 keatas berjumlah 10 siswa dengan prosentase 16,67%, sering berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%, kadang-kadang berjumlah 32 siswa dengan prosentasi 53,33%, tidak pernah berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa SD Kebonsari 02 hanya beberapa anak yang mendapatkan nilai 80 ke atas. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa yang mendapat nilai 80 keatas karena mereka selalu aktif berkunjung ke perpustakaan.
19. Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan disekolah. Perpustakaan sekolah mempengaruhi prestasi yang siswa raih, semakin sering siswa datang keperpustakaan membuat siswa mendapat pengetahuan yang lebih dari pada teman yang lainnya. Karena siswa tersebut aktif untuk mencari informasi yang ada selain materi yang biasanya guru
89
sampaikan. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena kondisi rapot siswa yang masih dipengaruhi oleh perputakaan yang ada disekolah maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 5.20 Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah Nilai rapot yang diperoleh siswa No Frekuensi Prosentase dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah 1
Sangat setuju
10
16,67%
5
Setuju
39
65,00%
3
Tidak setuju
10
16,67%
4
Sangat tidak setuju
1
1,67%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Siswa yang sangat setuju jika nilai rapot yang diperoleh dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah berjumlah 10 siswa dengan prosentase 16,67%, setuju berjumlah 39 siswa dengan prosentase 65%, Tidak Setuju berjumlah 10 siswa dengan prosentasi 16,67%, sangat tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat bahwa banyak siswa yang setuju berjumlah 39 siswa dengan prosentase 65%. Jika mereka pergi ke perpustakaan untuk membaca dan mencari informasi di perpustakaan maka nilai rapot yang mereka peroleh akan bagus daripada siswa yang tidak mencari informasi di perpustakaan.
90
20. Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara. Saat siswa mengikuti lomba, mereka akan mendapatkan juara. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin mengikuti lomba dan mendapat juara maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 5.21 Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara Siswa yang mengikuti lomba dan Frekuensi mendapat juara
No
Prosentase
1
Selalu
5
8,33%
5
Sering
13
21,67%
3
Kadang-kadang
29
48,33%
4
Tidak pernah
13
21,67%
Jumlah
60
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Saat siswa selalu mengikuti lomba mereka akan mendapat juara berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33%, sering berjumlah 13 siswa dengan prosentase
21,67%,
kadang-kadang
berjumlah
29
siswa
dengan
prosentasi48,33%, tidak pernah berjumlah 13 siswa dengan prosentasi 21,67%. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa yang kadang-kadang mendapat juara pada saat mengikuti lomba, karena mereka kurang persiapan dalam perlombaan tersebut.
91
5.3 Data Pemanfaatan Perpustakaan dan Nilai Prestasi Belajar 5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan Hasil dari uji pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan oleh siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban, berdasarkan dari kuesioner sebagai berikut : Tabel 5.22 Data Pemanfaatan Perpustakaan No
Skor
Kategori
Frekuensi
Prosentase
1
50 – 35
Tidak Aktif
0
0%
2
36 – 50
Cukup Aktif
1
1,67%
3
51 – 65
Aktif
47
78,63%
4
66 – 80
Sangat Aktif
12
20,00%
60
100 %
Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil dari kuesioner menunjukan pemanfaatan perpustakaan di SD Kebonsari 02 Tuban termasuk kategori Aktif berjumlah 47 siswa dengan prosentase 78,63% , kamauan dan kesadaran siswa untuk memanfaatan perpustakaan sangat tinggi. 5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa SDN Kebonsari 02 Tuban Prestasi belajar siswa yang tinggi dapat diperoleh dengan belajar dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber referenasi belajar selain materi yang diberikan oleh guru di kelas. Siswa yang memanfaatkan perpustakaan mempunyai pengetahuan yang lebih
92
dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan, perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa, dengan mengetahui indeks prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil penelitian yang diperoleh dari bagian pengajaran tercatat sebagai berikut: Tabel 5.23 Data Prestasi Belajar No
Data Prestasi
Kategori
Frekuensi
Prosentase
1
85 – 100
Sangat baik
4
6,67 %
5
70 – 84
Baik
20
33,33 %
3
55 – 69
Cukup
36
60,00 %
4
< 55
Kurang
0
0%
60
100 %
Jumlah
Sumber : Hasil Belajar SD Kebonsari 02 Tuban Hasil prestasi siswa yang diperoleh dari bagian pengajaran siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban dalam golongan sangat baik berjumlah 4 siswa dengan prosentase 6,67 %, baik berjumlah 20 siswa dengan prosentasi 33,33% sedangkan cukup berjumlah 36 siswa dengan prosentase 60 %. Hal ini menunjukan bahwa prestasi belajar
siswa
yang
tinggi,
dipengaruhi
oleh
pemanfaatan
perpustakaan sebagai sarana penunjang belajar di sekolah.
93
5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Kebonsari 02 Tuban Setelah data dari pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar dianalisis satu persatu, maka langkah selanjutnya data tersebut dianalisis secara bersama dengan menghitung : Validitas untuk mengetahui kevalidan suatu instrument.Validitas menggunakan koefisien product moment.Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai rtabel, rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 60, maka didapat rtabel sebesar 0,254. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,254 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Koefisien product moment menunjukan bahwa hasil perhitungan nilai rhitung = 0,725. Jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik “r‟ Product Moment pada α = 0,05 dan N = 60 diperoleh rtabel sebesar 0,254. Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel (0,725> 0,254). Hal ini berarti terdapat hubungan positif yang berarti (signifikan) antara variabel X dengan variabel Y. Koefisien korelasi sesuai dengan interpretasi koefisien relasi menurut Sugiyono (2007), maka koefisien relasi pada variabel X dan Y ini menunjukkan interpretasi yang sangat kuat
94
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas : keaktifan siswa untuk pergi ke perpustakaan (X) terhadap prestasi siswa (Y). table distribusi t dicari pada a =5% dengan df = 59 (signifikansi 0,05) hasil diperoleh ttabel sebesar 2,000995378 dan nilai thitung sebesar 8,018 (lihat lampiran 7). Karena thitung> ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi, diperoleh nilai kontribusi variable x terhadap variabel y adalah sebesar 56,55% (lihat lampiran 8). Nilai 56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh variable yang lain. Perpustakaan SD Kebonsari 02 Tuban sudah berjalan sesuai dengan ketentuan dan sesuai standar perpustakaan, memiliki tenaga pengelola perpustakaan yang profesional.Layanan bahan pustaka di SD Kebonsari 02 Tuban menggunakan sistem layanan terbuka yaitu siswa dapat memilih, mengambil sendiri jenis koleksi yang sesuai. Hasil dari wawancara dengan guru menyebutkan bahwa pengenalan perpustakaan dapat dikatakan relatif memadai karena ditunjang oleh guru-guru dalam hubunganya dengan pemberian
95
tugas untuk membaca di perpustakaan yang berkaitan dengan materi pelajaran
di
kelas,
sehingga secara tidak
langsung selain
mengerjakan tugas juga dapat meningkatkan dan mengembangkan minat baca siswa.Guru SDN Kebonsari 02 Tuban selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk memanfaatkan perpustakaan, sehingga siswa dapat berkembang dan tidak harus terfokus dengan materi yang diberikan oleh guru. Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dapat dilihat dari kemandirian siswa di kelas, siswa yang sering memanfaatkan perpustakaan memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan.
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Mayoritas siswa SDN Kebonsari 02 Tuban yang terlibat dalam penelitian ini cenderung memberikan pendapat bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah baik. Dari hasil hipotesis jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik nilai Product Moment pada α = 0,05 dan N = 60 diperoleh rtabel sebesar 0,254danrhitungsebesar 0,725. Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel (0,725> 0,254). Maka koefisien relasi pada variabel X dan Y ini menunjukkan interpretasi yang sangat kuat. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas : keaktifan siswa untuk pergi ke perpustakaan (X) terhadap prestasi siswa (Y). table distribusi t dicari pada a =5% dengan df = 59 (signifikansi 0,05) hasil diperoleh ttabel sebesar 2,000995378 dan nilai thitung sebesar 8,018 (lihat lampiran 8). Karena thitung> ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi, diperoleh nilai kontribusi pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 56,55% (lihat lampiran 10). Nilai 56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh variable yang lain.
96
97 6.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Perpustakaan seharusnya mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan minat berkunjung siswa seperti diadakan lomba menulis cerpen dan lomba membaca puisi. Selain itu perpustakaan memberikan reward bagi siswa yang aktif berkunjung diperpustakaaan. 2. Tenaga SDM diperpustakaan harus diperbarui dengan menambah tenaga pustakawan agar perpustakaan di SDN Kebonsari 02 Tuban tersebut bisa terorganisasi dengan baik. 3. Guru harus memotivasi siswa agar sering berkunjung ke perpustakaan untuk menambah wawasan mereka, karena diperpustakaan terdapat banyak sumber informasi yang akan diperoleh. Selain itu guru juga bisa mengajak siswa belajar kelompok diperpustakaan. 4. Apabila memungkinkan perlu dikembangkan kerja sama peminjaman koleksi bahan pustaka antara perpustakaan umumdengan perpustakaan sekolah, agar koleksi lebih bervariasi baik dari segi subyek dan jumlahnya. Sehingga akan mengurangi kebosanan siswa dengan alasan koleksi tetap tidak bertambah dan sebaliknya lebih mendorong siswa untuk memanfaatkan koleksi tersebut secara maksimal.
98
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahad, 2007. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta. Ahmadi. A. 1992. Teknik Belajar yang Tepat. Semarang : Mutiara Wijaya. Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Bumi Aksara Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Darmono,2007. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Management dan Tata Kerja. Jakarta : PT Grassindo Daryanto. 2010. Model pembelajaran Pembelajaran. Bandung : Gava Model pembelajaran. Dimyati, Mudjiono, 2009, Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Hakim, T. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara. Hamalik, Oemar,2003. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara. Hartono. 2002. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hasan, M. Iqbal. 2005. Pokok-pokok Materi Statistik 1: Statistik Deskriptif Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandarwassid, 2008.Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja Rosda Karya. Kusumaputri, Tri Utami. 2011. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Matematika terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Matematika Angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES,Semarang”:Fakultas Ilmu Budaya UNDIP. Lasa Hs, 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah . Yogyakarta : Pinus Book Publisher Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
99
Perwanti, Rini. 2010. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Karangdowo Tahun Ajaran 2009/2010,Semaranng”: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP. Purwanto, Ngalim, M. P. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Sadiman,
Arief
S.
2002.
Model
pembelajaran
Pendidikan
Pengertian
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Elex Komputindo. Soelistya-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2006. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Sudjarwo, Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung : Mandar Maju Sudrajat, Akhmad. 2008. http : // akhmdsudrajat.wordpress.com/ 2008/01/25/ kesulitan-dan-bimbingan-belajar/2013/07/10 Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Suhendar, Yahya. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Yatim Riyanto, 2005. Paragdima Pembelajaran, Unesa University Press Yusuf, Pawit M. 2007. Petunjuk PraktisPengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana
100
Lampiran 1: LEMBAR KUESIONER PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI DI SDN KEBONSARI II TUBAN DATA RESPONDEN Nama
: ............................
Kelas
: ............................
Absen
: ............................
Jenis kelamin : ............................
Petunjuk pengisian kuesioner : 1. Pertanyaan angket terdiri dari 20 pertanyaan. 2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih. 3. Jawaban pada kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai anda. 4. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur sesuai hati nurani anda. 5. Jawaban kuesioner ini dijamin kerahasiaannya. PERTANYAAN : Pemanfaatan Perpustakaan 1. Berapa kali dalam seminggu anda berkunjung ke perpustakaan? A. Selalu (lebih dari 4 kali) B. Sering ( 2 kali) C. Kadang – kadang ( 1 kali) D. Tidak Pernah 2. Apakah kunjungan anda di perpustakaan karena ada tugas dari guru? A. Tidak selalu, karena ada tugas B. Kadang- kadang, karena ada tugas C. Sering kali, karena ada tugas D. Selalu, karena ada tugas 3. Berapa kali dalam seminggu anda membuat tugas diperpustakaan? A. Selalu (lebih dari 4 kali)
101
B. Sering (2 kali) C. Kadang-kadang (1 kali) D. Tidak pernah 4. Di perpustakaan saya lebih senang membaca buku daripada mengerjakan tugas dari guru A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju 5. Saya berkunjung keperpustakaan karena keinginan saya sendiri A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju 6. Saya membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan? A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju 7. Selain buku pelajaran yang saya baca, saya juga membaca koran dan majalah di perpustakaan untuk menambah pengetahuan. A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju 8. Saya selalu membaca buku tentang pengetahuan umum di perpustakaan. A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju
102
9. Suasana diperpustakaan sangat nyaman? A. Sangat Setuju B. Setuju C. Tidak Setuju D. Sangat Tidak Setuju 10. Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi. A. Sangat Setuju B. Setuju C. Tidak Setuju D. Sangat Tidak Setuju 11. Pada saat jam istirahat apakah anda memanfaatkan untuk berkunjung ke perpustakaan? A. Sering B. Kadang - kadang C. Jarang D. Tidak pernah 12. Bagaimana proses peminjaman buku di perpustakaan menurut anda? A. Sangat mudah B. Mudah C. Tidak mudah D. Sangat tidak mudah 13. Koleksi yang ada diperpustakaan sudah memadai. A. Sangat Setuju B. Setuju C. Tidak Setuju D. Sangat Tidak Setuju 14. Apakah di perpustakaan banyak terdapat sumber informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar? A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju
103
D. Sangat tidak setuju 15. Setujukah anda bahwa seringnya anda datang keperpustakaan untuk membaca, akan meningkatkan prestasi anda? A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju Peningkatan Prestasi Belajar 16. Dalam satu semester, saya sering mendapatkan peringkat 10 besar? A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah 17. Dalam kegiatan pembelajaran, saya selalu aktif bertanya didalam kelas? A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah 18. Dalam setiap ujian sekolah, nilai saya diatas 80? A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah 19. Nilai rapot yang saya peroleh dipengaruhi oleh adanya perpustakaan disekolah? A. Sangat setuju B. Setuju C. Tidak setuju D. Sangat tidak setuju
104
20. Pada saat anda mengikuti lomba,apakah anda mendapat juara? A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah
105
Lampiran 2 Wawancara untuk guru Nama
:
Guru mata pelajaran : 1.
Apakah pernah bapak/ibu memberikan tugas untuk mencari refrensi diperpustakaan? ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................
2.
Menurut bapak/ibu,apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya? ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................
3.
Cara efektif seperti apakah yang menurut bapak/ibu dapat meningkatkan prestasi siswa? ............................................................................................................ ............................................................................................................ ............................................................................................................
106
Lampiran 3 Analisis Pemanfaatan Perpustakaan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Nama Afina Fila Silvalawa Aldanisa Yuliana S Alfida Saron Delfine P Alifinda Berliana P.H Aliyya Rosyiida Almira Fidia Ramadhania Ananda Bagus N.R Andra Prasetyo Nugroho Andre Alvian Alpharoedi Anisa Mutiarani W.S Aristya Hartika Putri Briliantien Dila Latifah Chaisar Baskara Jaya Dawam Abdul Hayyi Hidayat Dea Natalia Dhiyar Ageng M Fatma Cristina Wati Hani Fitria R Hasanal Ardya W Ilham Nur S Inayah Z Putri Ivandra Billie Sudarto Khoffifa Adisty Garciani Khilmi Auliaul Hikmah Mei Tri Indayani M.Bagus Hartawan Ilhami M.Renaldi P Erika Amalia Nur Wijayanti Ali Akbar Fuadi M.Ridho Aryangga Donato Muhammad Tegar R.W Muhammad Eka Putra H Muhammad Minan N.A Nur Azizah Putri F Olivia Nur Septya Hadi Pinesthi Waskito Aris Putri Nur Handayanti Ramadhani Wisnu Pradana Ribkhi Amalia Putri Rizky Firdaus Cahayani Sakseno Saniyya Hayu R.D Shanty Andreant
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan
Pemanfaatan Perpustakaan Skor 76 50 54 65 65 52 56 57 61 62 65 71 58 51 57 70 60 67 61 66 62 51 66 61 60 63 53 51 56 61 62 60 60 61 59 74 67 73 62 56 59 60 66
Kriteria Sangat Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif
107
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 60
Sony Putra Mahardika Syaniar Tiara Maharani T.Salsabil Danisa Tafara Lakshita Grisella Thalita Inggrid D Tri Alvianti P.S Tsabita Alya Nabighoh Tsalis Eka Safita Vinolia Putri Maiday Tania Yulia Nuraeny Hartojo Yunia Tantri Lintang Pramaesti Zalmanta Royasya Alay Zetty Fortune Ananta Mulia Kelvin Eka Pramoedya S Asri Nur'aina Izzani Peuma Aryasatya
Sumber : Data Primer yang diolah
Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki
61 70 59 61 65 62 62 60 60 55 62 56 62 56 62 61
Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
108
Lampiran 4 Analisis Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Afina Fila Silvalawa Aldanisa Yuliana S Alfida Saron Delfine P Alifinda Berliana P.H Aliyya Rosyiida Almira Fidia Ramadhania Ananda Bagus N.R Andra Prasetyo Nugroho Andre Alvian Alpharoedi Anisa Mutiarani W.S Aristya Hartika Putri Briliantien Dila Latifah Chaisar Baskara Jaya Dawam Abdul Hayyi H Dea Natalia Dhiyar Ageng M Fatma Cristina Wati Hani Fitria R Hasanal Ardya W Ilham Nur S Inayah Z Putri Ivandra Billie Sudarto Khoffifa Adisty Garciani Khilmi Auliaul Hikmah Mei Tri Indayani M.Bagus Hartawan Ilhami M.Renaldi P Erika Amalia Nur Ali Akbar Fuadi M.Ridho Aryangga Donato Muhammad Tegar R.W Muhammad Eka Putra H Muhammad Minan N.A Nur Azizah Putri F Olivia Nur Septya Hadi Pinesthi Waskito Aris Putri Nur Handayanti Ramadhani Wisnu Pradana Ribkhi Amalia Putri Rizky Firdaus Cahayani Sakseno Saniyya Hayu R.D
Pemanfaatan Perpustakaan Skor Kriteria
76 50 54 65 65 52 56 57 61 62 65 71 58 51 57 70 60 67 61 66 62 51 66 61 60 63 53 51 56 61 62 60 60 61 59 74 67 73 62 56 59 60
Sangat Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
Prestasi Belajar Nilai Kategori
95 65 55 85 55 60 55 50 80 60 70 90 55 45 55 80 65 75 70 70 80 50 75 65 45 60 65 45 60 70 45 80 70 60 50 95 70 95 60 70 45 55
Sangat Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Sangat Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Cukup
109
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Shanty Andreant Sony Putra Mahardika Syaniar Tiara Maharani T.Salsabil Danisa Tafara Lakshita Grisella Thalita Inggrid D Tri Alvianti P.S Tsabita Alya Nabighoh Tsalis Eka Safita Vinolia Putri Maiday Tania Yulia Nuraeny Hartojo Yunia Tantri Lintang Zalmanta Royasya Alay Zetty Fortune Ananta Kelvin Eka Pramoedya S Asri Nur'aina Izzani Anifa Azzabila Ridwan Peuma Aryasatya jumlah
Sumber : Data Primer yang diolah
66 61 70 59 61 65 62 62 60 60 55 62 56 62 56 62 66 61 3667
Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif
75 55 85 65 65 80 70 65 50 70 45 60 45 60 55 70 65 45 3870
Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup
110
Lampiran 5 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
NAMA Afina Fila Silvalawa Aldanisa Yuliana S Alfida Saron Delfine P Alifinda Berliana P.H Aliyya Rosyiida Almira Fidia Ramadhania Ananda Bagus N.R Andra Prasetyo Nugroho Andre Alvian Alpharoedi Anisa Mutiarani W.S Aristya Hartika Putri Briliantien Dila Latifah Chaisar Baskara Jaya Dawam Abdul Hayyi H Dea Natalia Dhiyar Ageng M Fatma Cristina Wati Hani Fitria R Hasanal Ardya W Ilham Nur S Inayah Z Putri Ivandra Billie Sudarto Khoffifa Adisty Garciani Khilmi Auliaul Hikmah Mei Tri Indayani M.Bagus Hartawan Ilhami M.Renaldi P Erika Amalia Nur Wijayanti Ali Akbar Fuadi M.Ridho Aryangga Donato Muhammad Tegar R.W Muhammad Eka Putra H Muhammad Minan N.A Nur Azizah Putri F Olivia Nur Septya Hadi Pinesthi Waskito Aris Putri Nur Handayanti Ramadhani Wisnu Pradana Ribkhi Amalia Putri Rizky Firdaus Cahayani Sakseno Saniyya Hayu R.D
X 76 50 54 65 65 52 56 57 61 62 65 71 58 51 57 70 60 67 61 66 62 51 66 61 60 63 53 51 56 61 62 60 60 61 59 74 67 73 62 56 59 60
Y 95 65 55 85 55 60 55 50 80 60 70 90 55 45 55 80 65 75 70 70 80 50 75 65 45 60 65 45 60 70 45 80 70 60 50 95 70 95 60 70 45 55
X^2 5776 2500 2916 4225 4225 2704 3136 3249 3721 3844 4225 5041 3364 2601 3249 4900 3600 4489 3721 4356 3844 2601 4356 3721 3600 3969 2809 2601 3136 3721 3844 3600 3600 3721 3481 5476 4489 5329 3844 3136 3481 3600
Y^2 9025 4225 3025 7225 3025 3600 3025 2500 6400 3600 4900 8100 3025 2025 3025 6400 4225 5625 4900 4900 6400 2500 5625 4225 2025 3600 4225 2025 3600 4900 2025 6400 4900 3600 2500 9025 4900 9025 3600 4900 2025 3025
XY 7220 3250 2970 5525 3575 3120 3080 2850 4880 3720 4550 6390 3190 2295 3135 5600 3900 5025 4270 4620 4960 2550 4950 3965 2700 3780 3445 2295 3360 4270 2790 4800 4200 3660 2950 7030 4690 6935 3720 3920 2655 3300
111
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Shanty Andreant Sony Putra Mahardika Syaniar Tiara Maharani T.Salsabil Danisa Tafara Lakshita Grisella Thalita Inggrid D Tri Alvianti P.S Tsabita Alya Nabighoh Tsalis Eka Safita Vinolia Putri Maiday Tania Yulia Nuraeny Hartojo Yunia Tantri Lintang Zalmanta Royasya Alay Zetty Fortune Ananta Mulia Kelvin Eka Pramoedya S Asri Nur'aina Izzani Anifa Azzabila Ridwan Peuma Aryasatya jumlah
Sumber : Data Primer yang diolah
66 61 70 59 61 65 62 62 60 60 55 62 56 62 56 62 66 61 3667
75 55 85 65 65 80 70 65 50 70 45 60 45 60 55 70 65 45 4253
4356 3721 4900 3481 3721 4225 3844 3844 3600 3600 3025 3844 3136 3844 3136 3844 4356 3721 225999
5625 3025 7225 4225 4225 6400 4900 4225 2500 4900 2025 3600 2025 3600 3025 4900 4225 2025 260500
4950 3355 5950 3835 3965 5200 4340 4030 3000 4200 2475 3720 2520 3720 3080 4340 4290 2745 239805
112
Lampiran 6 SKORING HASIL ANGKET No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Afina Fila Silvalawa Aldanisa Yuliana S Alfida Saron Delfine P Alifinda Berliana P.H Aliyya Rosyiida Almira Fidia Ramadhania Ananda Bagus N.R Andra Prasetyo Nugroho Andre Alvian Alpharoedi Anisa Mutiarani W.S Aristya Hartika Putri Briliantien Dila Latifah Chaisar Baskara Jaya Dawam Abdul Hayyi Dea Natalia Dhiyar Ageng M Fatma Cristina Wati Hani Fitria R Hasanal Ardya W Ilham Nur S Inayah Z Putri Ivandra Billie Sudarto Khoffifa Adisty Garciani Khilmi Auliaul Hikmah Mei Tri Indayani M.Bagus Hartawan Ilhami M.Renaldi P Erika Amalia Nur Wijayanti Ali Akbar Fuadi
Kelas VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki
1 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 2
2 3 3 1 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 3 2 2 3 2 4 1 1 3
3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 4 2 2 4 3 2 3 1 1 2
4 4 3 3 1 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3
5 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
6 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
7 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4
8 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2
9 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 1 2 2 3 1 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 4 1 2 4 3 3 4 3 3 1 2 3 2 2 3 2 4 4 3 4 1 2 2 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 1 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 3 1 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 1 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 2 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 1 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 1 2 2 3 1 4 2 2 3 4 4 2 3 2 3 2
Skor 76 50 54 65 65 52 56 57 61 62 65 71 58 51 57 70 60 67 61 66 62 51 66 61 60 63 53 51 56
113 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
M.Ridho Aryangga Donato Muhammad Tegar R.W Muhammad Eka Putra H Muhammad Minan N.A Nur Azizah Putri F Olivia Nur Septya Hadi Pinesthi Waskito Aris Putri Nur Handayanti Ramadhani Wisnu Pradana Ribkhi Amalia Putri Rizky Firdaus Cahayani Sakseno Saniyya Hayu R.D Shanty Andreant Sony Putra Mahardika Syaniar Tiara Maharani T.Salsabil Danisa Tafara Lakshita Grisella Thalita Inggrid D Tri Alvianti P.S Tsabita Alya Nabighoh Tsalis Eka Safita Vinolia Putri Maiday Tania Yulia Nuraeny Hartojo Yunia Tantri Lintang Pramaesti Zalmanta Royasya Alay Zetty Fortune Ananta Mulia Kelvin Eka Pramoedya S Asri Nur'aina Izzani Anifa Azzabila Ridwan Peuma Aryasatya
Sumber : Data Primer yang diolah
VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI
Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki
2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2
2 4 1 1 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2
3 3 1 1 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4
4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 jumlah
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4
3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
1 1 4 3 2 2 4 3 4 1 2 1 1 2 1 4 1 1 4 3 2 1 3 1 2 1 1 2 4 3 1
2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 3 1 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2
3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1
4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
4 1 2 3 2 1 3 2 4 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2
61 62 60 60 61 59 74 67 73 62 56 59 60 66 61 70 59 61 65 62 62 60 60 55 62 56 62 56 62 66 61 3667
114
Lampiran 7 Product Moment Model Summary Change Statistics Model 1
R R Square a ,725 ,526
Adjusted R Square ,518
a. Predictors: (Constant), aktif
Std. Error of R Square the Estimate Change F Change 9,43486 ,526 64,281
df1
df2 1
Sig. F Change 58 ,000
115
Lampiran 8 Uji T
a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -42,006 13,340 aktif 1,743 ,217 ,725 a. Dependent Variable: nilai
t -3,149 8,018
Sig. ,003 ,000
116
Lampiran 9
Koefisien Determinan (KD) KD
= r2 x 100%
KD
= ( 0,752 )2 X 100% = 0,5655 x 100% = 56,55%
117
Lampiran 10
KEADAAN SEKOLAH Gerbang depan sekolah
Tampak kiri
Tampak kanan
Ruang Guru
118
Ruang perpustakaan
119
Lampiran 11 Dokumentasi wawancara dengan guru kelas
Dokumentasi pengisian kuesioner
120
Lampiran 12
Hasil Wawancara dengan wali kelas
IBU ROSA Peneliti
: “Apakah ibu pernah memberikan tugas kepada siswa untuk mencari refrensi diperpustakaan?”
Ibu Rosa
: “Iya, saya suruh mencari refrensi buku pelajaran yang lain selain buku paket yang mereka punya”
Peneliti
: “Menurut ibu, apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya?”
Ibu Rosa
: “Tentu
saja,
dengan
memberikan
tugas
pecarian
buku
di
perpustakaan membuat siswa lebih banyak mendapatkan informasi sehingga pengetahuan mereka bertambah.” Peneliti
: “Cara efektif seperti apakah yang menurut ibu dapat meningkatkan prestasi siswa?”
Ibu Rosa
: “Ya dengan membaca buku-buku di perpustakaan itu, dan akhirnya bias meningkatkan prestasi belajar, membaca yang ada hubungannya dengan pelajaran IPA. Saya menyarankan pada waktu jam istirahat dari pada anak-anak bermain di luar lebih baik diperpustakaan.”
121
IBU SUHARTINI Peneliti
: “Apakah ibu pernah memberikan tugas kepada siswa untuk mencari refrensi di perpustakaan?”
IbuSuhartini : “Pernah, tentang bahasa Indonesia, biasanya tentang cerita rakyat di perpustakaan, trus arti kata di Kamus Bahasa Indonesia.” Peneliti
: “Menurut ibu, apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya?”
Ibu Suhartini : “Iya, menambah wawasan sehingga bias meningkatkan nilainya, dia akan aktif dalam mencari, tidak hanya mencari di buku paket saja.” Peneliti
: “Cara efektif seperti apakah yang menurut ibu dapat meningkatkan prestasi siswa?”
Ibu Suhartini : “Membaca di perpustakaan adalah cara yang efektif, selain itu ada diskusi dan kelompok belajar dikelas.”