PENGARUH PELATIHAN SHALAT UNTUK MENURUNKAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA THE EFFECT OF SHALAT'S TRAINING TO DECREASE ACADEMIC PROCRASTINATION ON UNIVERSITY STUDENT Muhamad Fauzan Azima Nita Trimulyaningsih Uly Gusniarti Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Email:
[email protected] ABSTRACT As the purpose of this study was to investigate the effect of shalat's training to lower on student academic procrastination. The hypothesis is no effect of a decrease in academic procrastination among students who attend training shalat with students who are not trained to shalat. This study uses pretest and posttest control group design, in which the research subjects are students from various departments at “Y” University in Yogyakarta a total of 8 people, with 4 people in the experimental group and 4 people in the control group.This study uses a scale of academic procrastination compiled by Siswanto (2013). Data were analyzed using non-parametric statistics, the Wilcoxon sign rank test. The results of the research in the experimental group for differences pre and post test obtained value Z =-0.368, p = 0.713 (p>0.05). As for differences in pre-test and post-test in the control group, the value of Z=-1.826, p = 0.068 (p>0.05). It can be concluded that there is no difference in academic procrastination before and after the shalat's training. Thus, the research hypothesis was rejected. Keywords: Academic Procrastination, Shalat’s Training ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelatihan shalat terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Hipotesisnya adalah terdapat pengaruh penurunan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang mengikuti pelatihan shalat dengan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan shalat. Desain penelitian adalah pretest and posttest control group design, dengan subjekmahasiswa dari berbagai jurusan di salah satu universitas swasta di Yogyakarta yang berjumlah 8 orang (4 orang kelompok eksperimen dan 4 orang kelompok kontrol). Alat ukur yang digunakan adalah skala prokrastinasi akademik dari Siswanto (2013) dengan reliabilitas alpha cronbach 0,890. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon sign rank test. Hasil uji beda pada kelompok eksperimendiperoleh nilai Z = -0,368 dengan p = 0,713 (p>0,05). Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai Z = -1,826 dengan p = 0,068 (p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan prokrastinasi akademik sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan shalat. Dengan demikian, hipotesis penelitian ditolak. Hasil ini akan dibahas lebih lanjut di dalam naskah. Kata kunci: Prokrastinasi Akademik, Pelatihan Shalat
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 109
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
Saat ini mahasiswa identik dengan
aktivitas. Prokrastinasi yang terjadi dalam
sebutan agen of change. Dalam proses
lingkungan akademik disebut dengan
perkuliahan mahasiswa akan ditantang
prokrastinasi akademik.
dengan berbagai kesibukan perkuliahan,
Milgram, Batin dan Mower (Akin-
dan jika diabaikan akan mempengaruhi
sola dkk., 2007) menyatakan bahwa
nilai, waktu studi, serta amanah orang
bentuk umum prokrastinasi akademik di
tuanya. Hambatan yang sering ditemui
kalangan mahasiswa adalah menunggu
dalam perkuliahan adalah penggunaan
sampai menit terakhir untuk menyelesai-
waktu yang kurang efektif atau sikap suka
kan tugas-tugas atau sekedar belajar un-
menunda-nunda pekerjaan yang berkait-
tuk ujian. Hal ini sejalan dengan yang
an dengan hal-hal akademik, misalnya
disampaikan oleh Oweini dan Haraty
menunda membuat tugas kuliah, terlam-
(Akinsola dkk., 2007) bahwa mahasiswa
bat kuliah, malas membaca, dan menun-
cenderung lebih sering melakukan pro-
da untuk belajar.
krastinasi
Fenomena perilaku menunda-nunda
Hayyinah (2004) menyampaikan
pekerjaan ini berisiko merugikan maha-
bahwa data dari Biro Akademik dan
siswa dalam rangkaian proses perkuliah
Administrasi Kemahasiswaan (BAAK) di
yang akan ditempuh. Menurut Godfrey
universitas tempat penelitian bahwa pada
(Rumiani, 2006), pemanfaatan waktu
tahun 2003 menunjukkan terdapat 29,24%
yang kurang baik dan ketidakdisiplinan
mahasiswa
berpengaruh pada lamanya masa studi
mahasiswa) belum dapat menyelesaikan
mahasiswa, yang semestinya dapat di-
kuliahnya setelah menjalani masa kuliah
selesaikan dalam waktu 4 tahun, terpaksa
selama empat tahun. Berikut Ini data
diperpanjang sampai 7 atau 10 tahun.
masa studi lulusan setiap angkatan pada
(5655
dari
keseluruhan
Hayyinah (2004) menegaskan, keti-
masing-masing program studi atau jurus-
ka mahasiswa S-1 telah melewati empat
an berdasarkan data akademik universitas
tahun masa studinya, maka dapat di-
pada bulan Maret 2014, yang diambil
katakan ada indikasi mahasiswa tersebut
dari rata-rata masa studi adalah dalam
melakukan prokrastinasi akademik. Me-
satuan semester. Secara normal masa
nurut Solomon dan Rothblum (Rumiani,
studi 4 tahun sama dengan 8 semester,
2006), prokrastinasi merupakan kecen-
namun terdapat faktor lain yang dapat
derungan untuk menunda dalam memu-
mempengaruhi masa studi yaitu faktor
lai, melaksanakan, dan mengakhiri suatu
administrasi (kelengkapan berkas untuk
110 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
dinyatakan lulus). Oleh karena itu jika
administrasi maka akan dicatat pada
mahasiswa terlambat dalam penyelesaian
semester berikutnya.
Tabel 1. Data Akademik Masa Studi Lulusan UII Angkatan 2008-2009 Per Maret 2014 Tahun 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009
Jurusan Akuntansi Arsitektur Ekonomi Islam Farmasi Hukum Islam Ilmu Ekonomi Ilmu Hukum Ilmu Kimia Ilmu Komunikasi Manajemen Pendidikan Agama Islam Pendidikan Dokter Psikologi Statistika Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Informatika Teknik Kimia Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil Akuntansi Arsitektur Ekonomi Islam Farmasi Hukum Islam Ilmu Ekonomi Ilmu Hukum Ilmu Kimia Ilmu Komunikasi
Jumlah lulusan 299 97 26 134 9 49 331 8 59 228 31 184 210 8 32 114 245 15 28 17 67 259 70 25 111 14 34 223 9 36
Rata-rata semester 9,331104 9,773196 9,269231 8,58209 9,444444 9,346939 9,918429 9,125 10,05085 9,214912 8,064516 8,701087 9,861905 10,375 9,125 10,42982 9,236735 9,466667 10,39286 9,411765 11,01493 8,930502 9,5 8,84 9,36036 8,714286 7,911765 9,560538 9,333333 9,444444
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 111
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
Tahun 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009
Jurusan Manajemen Pendidikan Agama Islam Pendidikan Dokter Psikologi Statistika Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Informatika Teknik Kimia Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Sipil
Jumlah lulusan 233 16 227 104 10 5 55 182 14 33 6 51
Rata-rata semester 9,004292 8,9375 7,484581 9,269231 8,2 9,6 8,836364 9,252747 10 10,0303 10 9,921569
Dari data tersebut terlihat bahwa
penelitian menunjukkan bahwa prokras-
rata-rata mahasiswa di “Y” Indonesia
tinasi merupakan salah satu masalah
menyelesaikan kuliah dalam kurun 9
yang menimpa sebagian besar anggota
sampai 10 semester. Beberapa orang
masyarakat secara luas, dan pelajar pada
menempuh studi melebihi 10 semester
lingkungan yang lebih kecil. Ferrari
dari waktu tempuh yang seharusnya
(Muhid,
adalah 8 semester atau empat tahun. Hal
sekitar 25% sampai dengan 75% dari
ini menunjukkan akan adanya kecen-
pelajar melaporkan bahwa prokrastinasi
derungan perilaku prokrastinasi akade-
merupakan salah satu masalah dalam
mik.
lingkup akademis yang dihadapi. Sejalan
2009)
juga
menambahkan
Menurut Ferrari (Muhid, 2009)
dengan hal tersebut Popoola (Asikhia,
prokrastinasi akademik banyak memberi-
2010) menyampaikan bahwa prokrastina-
kan dampak negatif, dengan melakukan
si ini berhubungan dengan prestasi aka-
penundaan maka dampaknya banyak
demis yang buruk.
waktu yang terbuang. Tugas-tugas men-
Selain itu, prokrastinasi juga ber-
jadi terbengkalai, bahkan bila terselesai-
pengaruh pada kinerja seseorang di masa
kan hasilnya menjadi tidak maksimal.
depan. Hal ini berkaitan dengan peman-
Penundaan
juga bisa mengakibatkan
faatan waktu yang kurang efisien dalam
seseorang kehilangan kesempatan dan
setiap aktivitas yang dilakukan oleh
peluang yang datang. Beberapa hasil
individu yang melakukan prokrastinasi.
112 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
Kemudian, Tondok dkk (2008) menyam-
Berdasarkan penelitian Hayyinah
paikan bahwa prokrastinator akan meng-
(2004) yang berjudul “Religiositas dan
alami konsekuensi yang kurang menye-
Prokrastinasi Akademik pada Mahasis-
nangkan
wa”,
yaitu
munculnya
tekanan
diperoleh
hasil,
yaitu
korelasi
psikologis (psychological tention). Oleh
negatif yang sangat signifikan antara
karena itu, menurut Sirois dan Pychy
variabel tingkat religiositas mahasiswa
(Asikhia, 2010)sebagian besar mahasiswa
dengan variabel prokrastinasi akademik.
yang menderita prokrastinasi, menolak
Rendahnya
menyelesaikan tugas, dan menundanya
mahasiswa yang melakukan prokrastinasi
diwaktu lain justru hanya akan mem-
akademik, menurut Hayyinah (2004) hal
bangkitkan ketegangan dan kecemasan
ini tidak terlepas dari cara pandang
yang dialami.
individu terhadap keberadaan agama
Solomon dan Rothblum (Tondok dkk, 2008) menyatakan, bahwa suatu penundaan dikatakan sebagai prokrasti-
religiositas
yang
dimiliki
yang akhirnya membentuk sikap dalam kehidupannya. Religiositas
yang
tinggi
akan
nasi apabila penundaan itu dilakukan
didapatkan, ketika individu dekat dengan
pada tugas yang penting yang kemudian
Tuhan, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala,
dilakukan secara berulang-ulang secara
dengan cara-cara yang sudah diajarkan
sengaja,
perasaan
dalam Islam, salah satunya adalah de-
tidak nyaman. Apabila penundaan ter-
ngan shalat. Menurut Shihab (Haryanto,
sebut terjadi dalam lingkungan akade-
2005) shalat merupakan sarana penting
mik, maka dapat terindikasi sebagai
guna mensucikan jiwa dan memelihara
prokrastinasi akademik. Covington dan
ruhani.
dan
menimbulkan
Omelich (Hayyinah, 2004), juga me-
Selain itu, shalat juga sebagai sara-
nyampaikan bahwa prokrastinasi aka-
na yang tepat untuk mendapat pertolong-
demik merupakan bentuk coping dari
an dari Allah SWT. Sebagaimana firman-
mahasiswa
Nya yang berbunyi :
untuk
mengatasi
stres
akademik.Perilaku ini biasanya dilakukan pada
jenis
hubungan
tugas dengan
formal bidang
yang
ber-
akademik,
misalnya tugas-tugas sekolah atau tugas kursus (Ferraridkk., 1995).
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Al Baqarah : 45).
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 113
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
Shalat
merupakan
bagian
dari
Mengingat pada penelitian shalat dengan
rukun Islam ke dua setelah syahadat yang
prokrastinasi, intervensi yang digunakan
berarti wajib hukumnya untuk dikerja-
sederhana, dengan itu peneliti hendak
kan. Nasr (Haryanto, 2005) mengung-
melakukan
kapkan, bahwa shalat itu adalah tiang
sarana intervensi yang lebih mendalam
agama, serta amal ibadah yang pertama
terhadap
kali ditimbang di akhirat kelak. Shalat
pada mahasiswa.
pelatihan
shalat
kecenderungan
sebagai
prokrastinasi
mengajarkan untuk berkomitmen yaitu
Munandar (2001) menjelaskan pe-
saat Allah SWT memberikan perintah
latihan adalah proses pendidikan jangka
untuk tepat waktu dalam pelaksanaan-
pendek yang mempergunakan prosedur
nya, yaitu lima kali sehari, yang meliputi
sistematis dan terorganisir. Sedangkan
5 waktu, yaitu Shubuh, Dzuhur, Ashar,
shalat secara etimologis adalah do’a, dan
Maghrib, dan Isya (Al-Ikhwani, 2012).
secara terminologis adalah ucapan dan
Bila seseorang memulai dari disiplin
perbuatan tertentu yang diawali dengan
shalat, makaakan terbiasa melakukan
takbir dan diakhiri dengan salam (Al
disiplin-disiplin dalam kegiatan lainnya.
Fauzan, 2005).
Shalat sebagai sarana untuk beribadah
Pelatihan
shalat
adalah
proses
kepada Allah juga menekankan pada
pendidikan jangka pendek yang mem-
kedisiplinan dalam penggunaan waktu
pergunakan prosedur yang sistematis dan
yang
perlu
terorganisir sebagai sarana untuk meng-
istiqomah. Dengan adanya kedisiplinan
ingat Allah melalui ibadah shalat, guna
dalam
memperoleh kebahagiaan dan keber-
dalam shalat
pelaksanaannya dengan
menghindari
penundaan, maka akan mengikis perilaku
maknaan dalam hidup.
prokrastinasi. Sebagaimana
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian
menggunakan variabel shalat sebagai
ini adalah ada penurunan prokrastinasi
modalitas telah digunakan oleh Siswanto
akademik antara mahasiswa yang meng-
(2013)
yang
ikuti pelatihan shalat dengan mahasiswa
terbukti efektif untuk mengatasi pro-
yang tidak mengikuti pelatihan shalat.
krastinasi, karena ditemukan korelasi
Mahasiswa yang mengikuti pelatihan
yang negatif yang sangat signifikan antara
shalat tingkat prokrastinasi akademiknya
kedisiplinan melaksanakan shalat wajib
lebih rendah dibanding mahasiswa yang
dengan
tidak ikut pelatihan shalat.
dalam
intervensi
penelitiannya,
prokrastinasi
akademik.
114 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
METODE PENELITIAN
andposttest
control
group
design.
Menurut Latipun (2010), pretest and Desain Penelitian
posttest control group design merupakan
Metode penelitian ini merupakan
desain
eksperimen
yang
dilakukan
metode penelitian eksperimental, dengan
dengan jalan melakukan pengukuran
variabel tergantung prokrastinasi aka-
atau observasi awal sebelum perlakuan
demik, dan variabel bebas pelatihan
dan setelah perlakuan pada kelompok
shalat. Desain eksperimen yang diguna-
eksperimen dan kelompok kontrol.
kan dalam penelitian ini adalah pretest Tabel 2. Rancangan Eksperimen Kelompok
Prates
Perlakuan
Pascates
KE
Y₁
X
Y₂
KK
Y₁
-X
Y₂
Keterangan : KE
= Kelompok Eksperimen
KK
= Kelompok Kontrol
Y₁
= Pengukuran prates
Y₂
= Pengukuran pascates
X
= Perlakuan
-X
= Tanpa perlakuan
Subjek Penelitian Subjek
penelitian
mempraktekkan shalat sebagaimana yang ini
memiliki
diterima saat pelatihan. Untuk kelompok
beberapa kriteria yaitu mahasiswa aktif,
eksperimen
baik laki-laki maupun perempuan yang
pelatihan shalat, akan dipilih berdasarkan
masih menempuh pendidikan S1 lebih
skor pre test dari skala prokrastinasi
dari 4 tahun atau lebih dari 8 semester
akademik subjek yang berada pada
atau berkisar angkatan 2008, 2009, dan
tingkat sedang dan tinggi.
yang
akan
mengikuti
2010 dari berbagai jurusan yang ada di “Y” Indonesia, berusia antara 22-25 tahun. Bersedia mengikuti pelatihan dan
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 115
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
Metode Pengumpulan Data
yang terdiri dari, analisis kebutuhan,
Metode penelitian ini merupakan
penyusunan modul pelatihan, alat atau
metode penelitian eksperimental, dengan
materi, seleksi trainer dan observer, serta
variabel tergantung prokrastinasi akade-
seleksi peserta pelatihan, kemudian yang
mik, dan variabel bebas pelatihan shalat.
ke dua pengukuran awal (pre test),
Desain
digunakan
selanjutnya yang ke tiga adalah pelak-
dalam penelitian ini adalah pretest and
sanaan penelitian, dan yang terakhir
posttest control group design. Kemudian
adalah pengukuran akhir (post test).
eksperimen
yang
metode pengumpulan data yang di-
Pelaksanaan penelitian dibagi men-
gunakan adalah metode skala untuk
jadi dua kelompok, yaitu kelompok eks-
mendapatkan jenis data kuantitatif, serta
perimen dan kelompok kontrol. Kelom-
ditambah dengan metode observasi dan
pok eksperimen mendapat perlakuan
wawancara. Skala yang digunakan adalah
berupa
skala
kelompok
prokrastinasi
akademik
oleh
pelatihan kontrol
shalat,
sedangkan
tidak
mendapat
Siswanto (2013) meliputi aspek yang
perlakuan. Modul pelatihan shalat berisi
dikemukakan
Schouwenberg
materi yang disusun berdasarkan teori
(Ferrari dkk., 1995), yakni penundaan
dan aspek-aspek shalat yang penulis
untuk memulai maupun menyelesaikan
simpulkan dari Al Badr (2013), Imam Al
tugas
keterlambatan
Ghazali (Hawwa, 2000), dan Musbikin
dalam mengerjakan tugas, kesenjangan
(2008). Materi sebagai berikut, Jagalah
waktu
Shalat,
yang
oleh
dihadapi,
antara
rencana
dan
kinerja,
Jagalah
Shalat,
kemudian
melakukan aktivitas lain yang lebih
Menggapai Khusyu’, Buanglah Was-was
menyenangkan dari pada melakukan
pada Tempatnya, Aplikasi Pemahaman
tugas yang harus dikerjakan, kemudian
Materi Pelatihan pertemuan I, kemudian
aspek
Tjundjing
Karunia Hanya Milik Allah dan Sifat
emotional
Shalat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.
distress, serta perceived ability atau
Pelatihan ini dilakukan dalam dua
dari
(Siswanto,
Surijah 2013),
dan yakni
keyakinan terhadap kemampuan diri.
kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk pertemuan pertama adalah 150
Prosedur Intervensi Prosedur eksperimen pada penelitian ini terbagi menjadi empat bagian,
menit dan pertemuan dua adalah 130 menit, sehingga waktu total keseluruhan adalah 280 menit.
yakni yang pertama persiapan penelitian
116 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
HASIL PENELITIAN
Metode Analisis Data Data
dianalisis
menggunakan
jenis statistik non parametrik, jenis uji
Deskripsi Data
statatistik menggunakan Wilcoxon sign rank
test dengan
Gambaran
mengenai
skor
dua sampel ber-
minimal, skor maksimal, rerata dan
hubungan (paired). Penelitian ini meng-
standar deviasi yang diperoleh melalui
gunakan pogram analisis statistik SPSS
uji statistik tercantum pada tabel 2.
18.00 for Windows. Tabel 3. Deskrpsi Data Penelitian Hipotetik Variabel
X
X
min
max
27
108
Prokrastinasi Akademik Selanjutnya
berdasarkan
Empirik
Mean 67,5
hasil
analisis didapatkan kategorisasi prokras-
SD 13,5
X
X
min
max
47
79
Mean
SD
64,82
8,266
tinasi akademik subjek yang adapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 4. Kategorisasi Subjek Prokrastinasi Akademik Skor
Kategorisasi
Frekuensi
Persentase
X <56,55
Rendah
0
0%
56,55 ≤ X <73,09
Sedang
4
50 %
X >73,05
Tinggi
4
50 %
8
100%
Jumlah Hasil Uji Asumsi
Analisis ini digunakan untuk menguji
Uji asumsi yang digunakan dalam
perbedaan nilai pre test pada kelompok
penelitian ini adalah analisis sample
eksperimen dan kontrol, perbedaan nilai
independent (eksperimen-kontrol) deng-
post test pada kelompok eksperimen dan
an menggunakan analisis Mann Whitney,
kontrol serta perbedaan gain score pada
yaitu
kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil
jenis
statistik
non
parametrik.
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 117
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
yang diperoleh dari analisis menun-
kontrol, diperoleh nilai Z=-1,826 dengan
jukkan nilai Z=-0,289 dengan p=0,773
p=0,068
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa
tidak ada perbedaan nilai prates antara
tidak adaperbedaan prates dan pascates
kelompok eksperimen dan kelompok
yang signifikan pada kelompok eks-
kontrol.
perimen,
(p>0,05). Berdasarkan
begitupula
pada
hal
kelompok
kontrol juga tidak ada perbedaan prates Hasil Uji Hipotesis
dan pascates yang signifikan.Oleh karena
Untuk analisis sampel berhubung-
itu hipotesis ditolak.
an (pretest-posttest) dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon, yaitu teknik
Hasil Analisis Kualitatif
analisis yang dilakukan untuk menguji
Berikut adalah analisis kualitatif
beda antara prates dan pascates, baik
para subjek, mulai dari subjek satu
pada kelompok eksperimen
hingga
kelompok
kontrol,
data
empat
yang
masuk
dalam
yang
kelompok eksperimen yang disajikan
menggunakan statistik non parametrik.
dalam bentuk tabel yang memuat kondisi
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh
subjek dari sebelum pelatihan, sesudah
nilai Z untuk perbedaan pre test dan post
pelatihan, dan pemahaman yang subjek
test pada kelompok eksperimen adalah
dapatkan ketika mengikuti pelatihan. Hal
sebesar
tersebut dapat dilihat pada tabel 4 sampai
Z=-0,368
pada
maupun
dengan
p=0,713
(p>0,05). Sedangkan untuk perbedaan
dengan tabel 7.
prates dan pascates pada kelompok Tabel 5. Evaluasi kondisi subjek 1 Sebelum Pelatihan a.
Subjek kurang
Sesudah Pelatihan a.
Pemahaman
Subjek lebih
Subjek memperoleh pemahaman
termotivasi dan
termotivasi untuk
tentang shalat, yang membuatnya
terkadang ada
banyak belajar lagi,
untuk terus belajar. Lebih ikhlas
rasa malas
baik dalam shalat
dalam menjalankan sesuatu, yang
untuk belajar,
dan kegiatan sehari-
sebelumnya subjek memiliki
dan
harinya.
persepsi yang negatif atau
mengerjakan
118 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
khawatir akan suatu hal terutama
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
sesuatu. b.
Khawatir akan
skripsi, kemudian ia sadar dan b.
Mengetahui manfaat berusaha untuk menerima dan
skripsi yang
yang dirasakan dari
ikhlas, melalui manfaat dan
belum selesai.
shalat, dan yang
praktek shalat yang ia terapkan.
sudah ia terapkan. Tabel 6. Evaluasi kondisi subjek 2 Sebelum Pelatihan
Sesudah Pelatihan
Pemahaman
Belum bisa fokus,
Subjek merasa lebih
Subjek memahami keadaannya,
karena kurang
baik dari sebelumnya,
dan berusaha untuk terus
motivasi.
ditambah adanya
memotivasi dirinya, melalui apa
pengetahuan baru yang
yang ia dapatkan pada pelatihan
didapat, dan secara
shalat, walau belum maksimal.
sadar ingin mempraktekkan apa yang didapatkan di materi. Hanya saja belum maksimal karena masalah motivasi diri. Tabel 7. Evaluasi kondisi subjek 3 Sebelum Pelatihan
Sesudah Pelatihan
Pemahaman
Subjek masih
Subjek mengungkapkan
Subjek memahami hakikat dari
berkutat pada
ada ilmu baru yang bisa
shalat adalah khusyu’, dengan
beberapa kesibukan diperoleh, dan bisa
mengikhlaskan segala hal kepada
yang membuatnya
lebih ikhlas daripada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang
belum bisa ikhlas.
sebelumnya.
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 119
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
Tabel 8. Evaluasi kondisi subjek 4 Sebelum Pelatihan
Sesudah Pelatihan
Pemahaman
Subjek belum bisa
Subjek mendapat
Subjek sadar, belum sepenuhnya
mengatur waktu
pengetahuan yang lebih
bisa menerapkan semua yang ia
dengan baik,
tentang shalat dan
dapatkan dalam pelatihan shalat.
dikarenakan
manfaatnya dalam
Namun subjek sudah merasa
banyak rencana
kehidupan sehari-hari,
lebih tenang dan bagaimana
dan pikiran dalam
subjek merasa lebih
meniatkan itu semua agar
kesibukannya.
tenang dan lebih
menjadi motivasi untuk dirinya.
termotivasi, namun juga harus dikembalikan pada niat dalam diri. Dari
kualitatif
tinasi akademik. Berdasarkan pada hasil
dilihat
analisis kuantitatif diketahui tidak ada
pengaruh pelatihan shalat yang dirasakan
perubahan prokrastinasi akademik yang
oleh subjek penelitian.Meliputi beberapa
signifikan pada kedua kelompok, di
hal yang dirasakan subjek, diantaranya
mana
munculnya perasaan tenang dan nyaman,
diperoleh nilai Z untuk perbedaan pre
lebih ikhlas, dan lebih termotivasi dalam
test
melakukan suatu hal, baik dalam lingkup
eksperimen adalah sebesar Z=-0,368
akademik ataupun lingkup sehari-hari.
dengan p=0,713 (p>0,05). Sedangkan
dalam
uraian
tabel
di
analisa
atas,
dapat
pada dan
post
kelompok test
pada
eksperimen kelompok
untuk perbedaan prates dan pascates PEMBAHASAN
pada kelompok kontrol, diperoleh nilai Z=-1,826 dengan p=0,068 (p>0,05).
Penelitian ini bertujuan mengeta-
Adapun analisis tambahan pada
hui pengaruh pelatihan shalat untuk
penelitian ini berupa analisis setiap sesi
menurunkan
akademik
pelatihan dan analisis masing-masing
pada mahasiswa. Dari hasil pelatihan
individu, dalam hal ini berdasarkan
shalat yang diberikan diperoleh hasil,
observasi dan wawancara pada subjek
bahwa pelatihan shalat tidak memiliki
penelitian.Dari analisis tiap sesi pelatihan
pengaruh untuk menurunkan prokras-
diketahui adanya interaksi yang efektif
prokrastinasi
120 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
antara subjek dan trainersaat pelatihan
dengan pendapat Haryono (Siswanto,
berlangsung.Hal ini dapat dilihat dari
2013) bahwa menunaikan shalat tepat
antusiasme yang ditunjukkan subjek dan
waktu berarti melatih diri untuk disiplin.
feedbackyang dimunculkan oleh subjek
Bila dimulai dari disiplin shalat, maka
ketika berdiskusi dengan trainer terkait
seseorang
materi-materi shalat yang diberikan sela-
disiplin-disiplin dalam kegiatan lainnya.
ma pelatihan berlangsung. Sedangkan
Shalat tepat waktu bisa menjadi ukuran
dari analisis masing-masing individu,
disiplin bagi seorang muslim.
akan
terbiasa
melakukan
ditemukan satu subjek yang mengalami
Tidak terbuktinya hipotesis pene-
penurunan skor prokrastinasi akademik,
litian dikarenakan ada beberapa faktor
dan
yang
tiga
subjek
lainnya
mengalami
mempengaruhi.
Pertama,
yaitu
kenaikan skor prokrastinasi akademik.
waktu pemberian skala, di mana jarak
Selain itu, ditemukan pula bahwa secara
prates dan pascates yang terlalu dekat.
individu, subjek memperoleh manfaat
Menurut Latipun (2010) pengaruh faktor
dari pelatihan shalat yang kemudian
pengujian (testing) dapat terjadi bila
diterapkan dalam shalat, yaitu membuat
dilakukan desain penelitian ulang (pre
tenang dan nyaman, lebih ikhlas dan
test-post test),sehingga terjadi kenaikan-
lebih termotivasi.
kenaikan skor pascates, karena subjek
Hasil penelitian yang menunjukkan
pernah mengerjakan prates sebelumnya.
tidak adanya pengaruh yang signifikan
Oleh karena itu, jika jarak waktu uji awal
antara pelatihan shalat untuk menurun-
dengan uji akhir semakin dekat, maka
kan prokrastinasi akademik pada maha-
pengaruh faktor pengujian akan semakin
siswa, bertolak belakang dengan hasil
tinggi. Hal ini dikarenakan, saat itu sub-
penelitian sebelumnya yang dilakukan
jek masih akan mendapatkan pemaham-
Siswanto (2013) dengan judul “Hubung-
an baru setelah mendapatkan pelatihan
an Antara Kedisiplinan Melaksanakan
shalat, sehingga baru akan terbentuk
Sholat
Prokrastinasi
sebuah kesadaran yang mungkin tidak
Akademik Pada Mahasiswa” di mana
akan langsung diwujudkan dalam tin-
diperoleh hasil, bahwa ada hubungan
dakan nyata. Mengingat antara pelatihan
negatif yang sangat signifikan antara
1 dan 2 selisihnya hanya satu minggu,
kedisiplinan melaksanakan shalat wajib
dan dengan post test berjarak 3 hari,
dengan
pada
sehingga perubahan ke perilaku nyata,
mahasiswa. Hal ini juga tidak sejalan
yaitu tidak lagi melakukan prokrastinasi
Wajib
Dengan
prokrastinasi
akademik
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 121
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
akademik masih perlu diamati lebih
Faktor
ketiga,
yaitu
alat
ukur
lanjut dengan alat ukur yang lebih
berupa skala prokrastinasi akademik baru
variatif.
mengukur sebatas pemahaman siswa
Faktor kedua, yaitu pada waktu
pada tataran kognitif sehingga peneliti
pengisian skala ada subjek yang terlihat
juga belum dapat melihat gambaran
cenderung ingin menjawab skala dengan
perubahan pada prokrastinasi akademik
cepat tanpa membaca pernyataan yang
yang dialami oleh siswa.
terdapat di dalam dengan teliti.Sebelum
Faktor
keempat,
yaitu
peneliti
pengisian skala, peneliti sudah meng-
terkendala oleh keterlambatan subjek,
ingatkan agar dalam pengisian skala tidak
pada saat pelatihan.Sebelumnya peneliti
terburu-buru dan tenang. Hal ini tentu-
sudah mengingatkan subjek saat prates
nya akan menghasilkan jawaban yang
tentang jadwal pelatihan, dan dengan
kurang menggambarkan diri mereka.
menginformasikan melalui pesan singkat
Sehingga faktor waktu pengisian skala
agar diharapkan bisa datang tepat waktu.
ini, berpengaruh pada jawaban yang
Hal itu tentunya, berdampak pada jadwal
diberikan oleh subjek. Selain itu, pada
pelatihan yang mengakibatkan beberapa
saat pengisian skala subjek tidak dalam
materi kurang maksimal saat disampaikan
kondisi siap dan tampak kelelahan. Hal
oleh trainer, sehingga subjek juga kurang
ini terlihat dari keadaan beberapa subjek
maksimal dalam menyerap ilmu yang
ketika pascates, ada yang baru selesai
diberikan.
dari pasar membantu orangtuanya, ada
Berdasarkan
tinjauan
peneliti,
juga yang baru bangun, karena waktu
mengenai jawaban-jawaban subjek, baik
pengisian skala pascates ini adalah pagi
itu pada skala ataupun saat wawancara
pukul 10.00 WIB. Pengambilan waktu ini
ditemukan, bahwa sebagian besar subjek
atas dasar pertimbangan dari peneliti dan
kurang mampu melakukan pengaturan
persetujuan dari subjek, karena di waktu
waktu dengan baik, karena adanya kesen-
lain beberapa ada yang tidak bisa
jangan waktu antara rencana dan kinerja
mengikuti. Sebagaimana diketahui, kon-
aktual, yang dipengaruhi oleh motivasi
disi subjek penelitian berpengaruh ter-
internal yang rendah. Senecal dkk.,
hadap hasil penelitian. Ketika subjek
(1995) mengatakan prokrastinasi lebih
mengalamai kelelahan maka itu akan
dari sekedar problem manajemen waktu,
sangat berpengaruh pada hasil penelitian.
tetapi motivasi internal. Senada dengan hal tersebut, Tandok (2008) menyatakan,
122 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
bahwa aspek psikologis seperti rendah-
kehidupannya
nya
akademiknya (Hayyinah, 2004).
kontrol
diri,
penghargaan
diri,
motivasi, dan perfeksionisme dalam me-
Merujuk
termasuk pada
kehidupan
jawaban
subjek
ngerjakan tugas dapat dikaitkan dengan
tentang kebermanfaatan pelatihan shalat
sikap seorang maha-siswa terhadap tugas
ini, bahwa sebagian besar subjek merasa
(attitude toward behavior). Sebagaimana
pelatihan ini cukup bermanfaat dan dapat
yang
menimbulkan kesadaran baru, terutama
diungkapkan
Hayyinah
(2004),
bahwa lemahnya psikis individu, yaitu
membuat
ketika prokrastinasi terjadi karena adanya
termotivasi
motivasi yang rendah, irasional dan
diberikan. Sehingga hal ini tentunya
malas. Tiga sikap ini adalah indikasi
memiliki peran dalam membantu proses
rendahnya
belajar subjek, untuk mengendalikan diri
tingkat
religiositas
yang
dimiliki individu. Namun,
subjek
lebih
ikhlas
dan
lewat
ilmu
baru
yang
dalam situasi-situasi yang merangsang di-
timbulnya prokrastinasi akademik, yang
lapangan, subjek penelitian sebenarnya
tentunya hal tersebut butuh waktu dan
sudah mampu mempraktekkan shalat
penelitian
dengan
mumpuni, sesuai dengan yang peneliti
teratur
melihat
kenyataan
sebelum
pelatihan,
yang
lebih
lama
dan
begitupula setelah diberikan pelatihan.
ungkapkan
Hanya saja ini menurut peneliti ini baru
pengaruhi hasil penelitian di paragraf
berdampak pada tataran koginitf subjek
sebelumnya.
pada
faktor
yang
mem-
saja, seperti yang diungkapkan Ferrari
Sehubungan dengan hasil pene-
dkk (1995) yang menyatakan bahwa
litian secara kuantitatif yang menunjuk-
siswa seringkali ingin melakukan perilaku
kan tidak adanya pengaruh pelatihan
belajar tetapi hanya berhenti sampai di
shalat untuk menurunkan prokrastinasi
tataran kognitif saja dan cenderung
akademik. Namun demikian, secara data
melakukan kebalikannya ketika ia tidak
wawancara
mampu bersikap asertif pada situasi
sebagian besar subjek merasa pelatihan
sekelilingnya. Perlu dikembalikan dan
shalat ini bermanfaat dalam membentuk
diperhatikan kembali, bahwasanya cara
kesadaran baru mereka tentang betapa
pandang individu terhadap keberadaan
besar manfaat dan pentingnya shalat,
agama yang mempengaruhi tinggi atau
tidak hanya ditinjau dari sekedar ibadah
rendahnya tingkat religiositas yang pada
saja, melainkan bisa diterapkan dalam
akhirnya
membentuk
sikap
yang
telah
dilakukan,
dalam
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 123
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
semua aspek kehidupan, seperti dalam
disinkronkan
kehidupan akademik.
kehidupan, seperti dalam kehidupan
Terkait dengan hal tersebut tentu-
dalam
semua
aspek
akademik.
nya sebuah penelitian tidak selamanya sempurna. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil
analisis
yang
lakukan
Ada dua saran. Saran pertama
terhadap penelitian ini, peneliti mene-
adalah saran untuk instansi. Instansi
mukan beberapa kekurangan, seperti
tempat dilaksanakannya penelitian yaitu
proses penelitian yang sebentar, sehingga
“Y” Indonesia terkhusus bagi Fakultas
perlu
diharapkan dapat memperhatikan maha-
adanya
pengontrolan terbatas
pada
randomisasi
penelitian
individu
pada
diberikan
peneliti
Saran
lembar saat
subjek
lanjutan,
subjek
hanya
kerja
yang
pelatihan, penelitian
siswanya yang belum lulus melebihi target,
yaitu
mahasiswa
yang
telah
dan
menempuh pendidikan S-1 lebih dari
yang
empat tahun. Bentuk perhatian tersebut
kurang efektif.
bisa
dengan
bersama, SIMPULAN DAN SARAN
terkait
melakukan hal-hal
kegiatan
yang
dapat
menumbuhkan motivasi dan kesadaran mahasiswa,
Simpulan
terutama
kegiatan
yang
bersifat religius, dan memotivasi agar
Berdasarkan hasil penelitian dan
mahasiswa termotivasi dalam perjalanan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka
kuliah yang mereka tempuh dan harus
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
diselesaikan secara efektif.
diajukan dalam penelitian ini ditolak,
Saran
berikutnya
adalah
saran
dikarenakan tidak adanya pengaruh pe-
untuk peneliti selanjutnya. Peneliti selan-
latihan shalat untuk menurunkan prokras-
jutnya hendaknya memperhatikan faktor-
tinasi akademik pada mahasiswa. Meski-
faktor dan kelemahan-kelemahan dalam
pun demikian, hasil wawancara menun-
penelitian yang sudah dipaparkan dalam
jukkan bahwa mahasiswa merasa merasa
pembahasan
pelatihan shalat ini bermanfaat dalam
perlu juga diperhatikan pengontrolan
membentuk
subjek secara tegas dan tepat, dikarena-
tentang
kesadaran
betapa
besar
baru
mereka
manfaat
sebelumnya.
Selain
itu,
dan
kan mahasiswa yang mengalami prokras-
pentingnya shalat, tidak hanya ditinjau
tinasi akademik, terutama mahasiswa
dari sekedar ibadah saja, melainkan bisa
yang kuliah lebih dari empat tahun
124 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
memiliki
tingkat
kesulitan
dalam
mengontrolnya, mulai dari manajemen waktu, dan perjanjian yang dilakukan. Kemudian analisis kualitatif yang dilakukan harus lebih rinci dalam menangkap sebab-sebab mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Selain itu, untuk alat ukur prokrastinasi akademik dirasa harus lebih
variatif dalam
prokrastinasi
akademik
menggambarkan yang
dialami
mahasiswa.
Ferrari, J.R., Johnson,J.L & McCown, W.G. (1995). Procrastination and Task Avoidance: Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press. Haryanto, S. (2005). Psikologi Shalat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Hayyinah. (2004). Religiusitas dan Prokrastinasi Akademik Mahasis-wa. Jurnal Psikologika, 17, 31-41. Latipun. (2010). Psikologi Eksperimen. Malang : UMM Press.
DAFTAR PUSTAKA Akinsola, M.K., Tella, A.,& Tella, A. (2007).Correlates of Academic Procrastination and Mathematics Achievement of University Undergraduate Students. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 3(4), 363-370. Al-Fauzan, S.F. (2005).Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi(Ringkasan Fikih Lengkap). Jakarta : Darul Falah. Al-Ikhwani, F. (2012). Dahsyatnya 7 Sunnah. Surakarta : Ziyad Visi Media. Asikhia, O.A. (2010). Academic Procrastination ini Mathematic Causes, Dangers, and Implications of Counseling for Effectie Learning. Canadian Center of Science and Education, 3 (3), 205-210.
Muhid, A. (2009).Hubungan antara SelfControl dan Self Efficacy dengan Kecenderungan Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Ilmu Dakwah, 18 (1), 577-588. Munandar, A.S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press. Ancok, D. & Suroso, F.N. (2011). Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Rumiani.(2006). Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3, 37-48. Senecal, C., Koestner, R., & Vallerand, R.J. (1995). Self Regulation and
Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016
| 125
Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti
Academic Procrastination. The Journal of Social Psychology, 135 (5), 607-619.
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.Empathy Jurnal Fakultas Psikologi, 2 (1), 1-17.
Siswanto, F.Z. (2013).Hubungan Antara kedisiplinan Melaksanakan Sholat Wajib dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa di
Tondok, Marselius,& Ristyadi, (2008). Prokrastinasi dan niat membeli skripsi. Anima Indonesia Psychological Journal, 24 (1),76-87.
126 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016